SI1514488520

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PEMBAYARAN PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT VARLEY INDONESIA


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1514488520
NAMA : VALENTI WARUWU


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PEMBAYARAN PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT VARLEY INDONESIA


Disusun Oleh:

NIM : 1514488520
Nama : Valenti WARUWU


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Rektor         Dekan Fakultas       Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Sains Dan Teknologi         Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya,M.Si)         (Sugeng Santoso M.Kom)         ( Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000603         NIP :006095       NIP :073009




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PEMBAYARAN PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT VARLEY INDONESIA



Dibuat Oleh :

NIM
: 1514488520
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi KOMPUTERISASI AKUNTANSI


Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Haryanto,, S.Kom , M.M)
   
(Mulyati, S.E, M.M, M.Pd)
NID :
   
NID:


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PEMBAYARAN PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT VARLEY INDONESIA



Disusun Oleh :


NIM
:1514488520
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PEMBAYARAN PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT VARLEY INDONESIA



Disusun Oleh :

NIM : 1514488520
Nama : VALENTI WARUWU
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,24 Januari 2020
VALENTI WARUWU
NIM. 1514488520


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Penggunaan kemajuan teknologi di bidang teknologi informasi sangat strategis untuk membantu menyelesaikan masalah perusahaan, namun di PT Varley Indonesia belum menggunakan penerapan berbasis web, dalam monitoring pembayaran piutang sehingga mengalami kesulitan dalam membedakan piutang yang sudah dan yang akan jatuh tempo. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempermudah perusahaan dan staff A.R (Account Receivable) yang bekerja di dalam-nya untuk dapat memonitoring pembayaran piutang dari customer. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisa SWOT, perancangan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan secara visualisasi. Untuk bahasa pemrograman dipakai adalah PHP (Hypertext Preprocessor), database server dengan MySQL, sublime text 2, framework Codeigniter dan web server dengan XAMPP. Dengan sudah adanya sistem monitoring pembayaran piutang ini akan memudahkan staff A.R (Account Receivable) untuk melihat dan memantau piutang customer dalam perusahaan dan juga memudahkan dalam membuat laporan pembayaran piutang serta juga menghasilkan laporan yang cepat dan akurat.

Kata kunci : Sistem, Informasi, Monitoring, Piutang


ABSTRACT

The use of technological advances in the field of information technology is very strategic to help solve company problems, but at PT Varley Indonesia not yet using a web-based application, monitoring credit receivables increases the difficulty in determining which receivables are due and those that are due. Therefore, this study aims to facilitate the company and staff A.R (Receivables) who work in it to be able to monitor the payment of receivables from customers. This research was conducted using the SWOT analysis method, system design using UML (Unified Modeling Language) to design visualization. For the programming language used is PHP (Hypertext Preprocessor), database server with MySQL, great text 2, Codeigniter framework and web server with XAMPP. With the existing system for monitoring accounts receivable payments, it will make it easier for A.R (Accounts Receivable) staff to see and borrow customers' receivables at the company and also provide in making accounts receivable payment reports and also produce reports that are fast and accurate.

Keywords: System, Information, Supervision, Receivables



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-MENU SEBAGAI MEDIA PEMESANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA KAFE RUTE 15 TANGERANG”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Ibu Desy Apriani S.Kom, M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  3. Bapak Haryanto,S.Kom, M.M selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  4. Bapak [1], S.Ag, MM,iCP selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  5. Ibu Tia selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  7. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  8. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
VALENTI WARUWU
NIM. 1514488520


Daftar isi


DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang saat ini sedang berjalan sangat berpengaruh dan memegang peranan penting dalam berbagai hal di seluruh dunia. Komputer ini merupakan salah satu hal terpenting dalam peningkatan teknologi informasi. Didalam dunia bisnis teknologi informasi sangatlah penting untuk dapat menentukan kemajuan di suatu perusahaan dan juga sebagai hal yang utama dalam menunjang semua sistem yang sedang berjalan. Untuk peningkatan penjualan sangat dibutuhkan teknologi yang sangatlah dibutuhkan teknologi yang yang cepat serta efisien dalam pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan data.

Penerapan sistem informasi di berbagai bidang saat ini juga banyak di gunakan oleh berbagai macam badan usaha atau perusahaan. Salah satu contoh perkembangan sistem informasi yang terjadi adalah sistem informasi akuntansi online berbasis web versi 2.0. Dimana sistem ini memperlihatkan dan memberikan kemudahan untuk mengelola uang masuk juga uang keluar dari kas perusahaan. (Nur Azizah, Dedeh Supriyati, Siti Fairuz Aminah Mustapha, Holly Yang.2017:44-49) [1] .

PT. Varley Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa service valve yang berlokasi di Jl. Prabu siliwangi KM 07 No. 42 Kelurahan Keroncong, Jatiuwung, Tangerang. Untuk saat ini monitoring pembayaran piutang masih menggunakan microsoft excel mulai dari pendataan pelanggan, tanggal jatuh tempo, piutang pelanggan, pengelolaan transaksi pembayaran piutang pelanggan serta pembuatan laporan pembayaran piutang.

Untuk sistem yang sedang berjalan berjalan saat ini masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya masih membutuhkan waktu yang lama dalam memonitoring tanggal jatuh temponya pembayaran piutang dikarenakan staff harus mencari data secara satu persatu. Dalam hal ini juga sering sekali disertai kesalahan pendataan transaksi pembayaran piutang sehingga laporan yang dihasilkan tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.

Selain itu, masalah yang terjadi bukan hanya terhambat namun akan ada masalah lain yang timbul seperti pendapat dari Klijucnikov Aleksandr, Kozubikova Ludmila, Sopkova Gabriela (2017:45-61)[2] . Yang menyatakan bahwa masalah disiplin pembayaran akan sangat terkait dengan daya saing perusahaan. Apabila ada keterlambatan dalam pembayaran, baik pembayaran piutang ataupun pembayaran lainnya dapat menimbulkan resiko kebangkrutan dan penurunan daya saing.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PEMBAYARAN PIUTANG BERBASIS WEB PADA PT. VARLEY INDONESIA”.

Batasan Masalah

Penulis menitik beratkan pada bagian monitoring piutang pada PT. Varley Indonesia

Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut. Pada penulisan skripsi ini rumusan masalah yang di dapat adalah :

  1. Bagaimana sistem informasi monitoring pembayaran piutang di PT. Varley Indonesia yang berjalan selama ini ?

  2. Kendala-kendala apa yang terjadi pada sistem monitoring pembayaran piutang yang berjalan saat ini di PT. Varley Indonesia ?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi monitoring pembayaran yang dibutuhkan di PT. Varley Indonesia ?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini peneliti hanya membahas hal-hal yang berkaitan dengan monitoring piutang di PT. Varley Indonesia dengan rincian ruang lingkup sebagai berikut :

  1. Proses analisa yang dilakukan hanya sistem monitoring piutang dari customer dan laporan hasil akhir saldo piutang.

  2. Sistem yang akan dibuat meliputi untuk monitoring tanggal jatuh tempo pembayaran piutang, mengelola data pembayaran piutang dan laporan saldo akhir piutang.

  3. Sistem yang akan dibuat akan ditujukan untuk bagian staff account receivable dan pimpinan perusahaan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dalam pembuatan skripsi ini meliputi :

1 Bagi peneliti

a. Sebagai persyaratan untuk meraih gelar sarjana strata satu dibidang komputer akuntansi..

b. Untuk menggali potensi keilmuan di bidang teknologi komputer akuntansi.

2 Bagi stakeholder

a. Untuk memonitoring pembayaran piutang agar tepat guna.

b. Sebagai acuan dalam pengambilan suatu keputusan.

3. Bagi masyarakat

a. Untuk dapat mempermudah mengetahui pembayaran piutang.

Manfaat Penelitian

Selain tujuan, penulisan skripsi ini juga mempunyai manfaat, yaitu :

1 Bagi peneliti

a. Dapat dihasilkannya sistem informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan..

2 Bagi stakeholder

a. Dapat memonitoring pembayaran piutang dengan cepat dan tepat

b. Dapat mudah memberikan hasil keputusan.

3. Bagi masyarakat

a. Dapat mempermudah melakukan pembayaran piutang.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mencari, memeriksa, dan mengumpulkan informasi atau data untuk mengetahui atau membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas penelitian tersebut.

Metode Pengumpulan Data

1 Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

Penulis menggunakan metode ini dengan datang langsung melakukan peninjauan ke PT. Varley Indonesia untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan secara sistematis mengenai monitoring pembayaran piutang yang ada di PT. Varley Indonesia.

2 Metode Wawancara (Interview)

Dalam melengkapi hasil observasi, penulis melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Penulis akan melakukan tanya jawab kepada stakeholder PT. Varley Indonesia.

3 Metode Studi Pustaka (Study Literature)

Setelah melakukan observasi dan wawancara penulis juga mencari data dengan cara studi pustaka. Pada metode ini penulis melakukan studi pustaka untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, jurnal, literature dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan skripsi tersebut. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulis penelitian ini.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa merupakan langkah penting yang dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Yang berfungsi untuk mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang sistem, metode yang digunakan adalah metode analisa SWOT yang artinya metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan adalah dengan UML (Unified Modeling Language) sebagai modeling tools yaitu dengan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Selain itu juga menggunakan bahasa pemrograman PHP, database server MySQL, sublime text 2, framework Codeigniter dan web server dengan XAMPP.

Metode Testing

Dalam penulisan dan penelitian Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Penjualan Berbasis Web Pada PT. Varley Indonesia ini penulis menggunakan metode pengujian Black Box Testing yang merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software (perangkat lunak).

Dalam metode Black Box ini berusaha untuk menemukan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian dari beberapa kategori, misalnya fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan akses database eksternal, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dibuat penulis berfungsi untuk mempermudah dalam membaca dan juga membantu dalam memahami isi dari tiap bab yang terdapat pada skripsi ini. Adapun pembagian dari sistematika penulisan yaitu:

Bab I Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan secara umum tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisikan mengenai uraian secara teoritis yang menguraikan penelitian-penelitian dari beberapa kutipan buku, jurnal, laporan penelitian dan sumber-sumber lainnya dari penyusunan skripsi ini.

Bab III Analisa Sistem Yang Berjalan

Pada Bab III akan menjelaskan gambaran dan sejarah singkat dari PT. Varley Indonesia, struktur organisasi, penjabaran tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, fungsi dan analisa permasalahan yang diajukan.

Bab IV Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Bab ini menjelaskan tentang penjabaran hasil rancangan yang diusulkan pada PT. Varley Indonesia, yang akan menjelaskan tentang usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan , rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang akan menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat dan implementasi sistem.

Bab V Penutup

Pada bab ini merupakan penutup yang akan berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan akan menjawab rumusan masalah dan saran dalam laporan ini sebagai penyempurnaan dari bab-bab sebelumnya.

Daftar Pustaka

Lampiran

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Gatoet dalam Maimunah, David Ericson Manalu, Dina Budi Kusuma, dalam Jurnal Semnasteknomedia, (2017:38)[3] berpendapat bahwa setiap “rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Jogiyanto dalam Pangemanan, dkk (2016:1)[4] “ perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut Muhammad Subhan yang dikutip oleh Nasril dan Adri Yanto Saputra (2016:48)[5] , menyatakan bahwa “perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

Dari beberapa penjelasan menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses pengembangan sistem dari hasil analis sehingga dapat menciptakan sesuatu yang berfungsi.

Tujuan Perancangan

Menurut Muharto & Arisandy (2016:103)[6] , Tujuan sebuah perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Untuk memberikan gambaran yang sangat jelas dan menghasilkan sebuah perancangan yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sebuah sistem”

Menurut Tyoso (2016:1) [7] “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen – komponen yang membentuk satu kesatuan”, sedangkan Anggraeni (2016:23) [8] mendefinisikan sistem sebagai “Sekumpulan elemen yang saling terkait/terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Sementara, menurut Ruli Supriati dkk dalam Jurnal Sensi (2018:91) [9] , menjelaskan bahwa “Sistem dapat didefinisikan dengan cara mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. seperti sebuah system informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”. .

Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa system adalah sekumpulan komponen atau elemen yang saling berkaitan dan system jugga memiliki input dan output.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem berasal dari Bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk mempermudah aliran informasi, materi atau energi mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin (2016:24)[10] kata sistem berasal dari bahasa Latim (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk mempermudah aliran informasi, materi atau energi. Secara umum sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian tertentu yang saling berhubungan secara harmonis atau mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input) pengolahan (processing) dan keluaran (output).

Menurut Mulyadi (2016:4)[11] berpendapat bahwa “sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1) [12] mengatakan bahwa “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Berdasarkan ketiga pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan sehingga mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Masriadi (2018:81)[13] sistem mempunyai karakteristik yaitu:

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem bisa berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Suatu sistem bisa mempengaruhi sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

  2. Batasan Sistem (boundrary)

    Batasan sistem (boundrary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tertentu

  3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap di jaga dan di perlihara.

  4. Penghubung Sistem (interface)

    Penghubung merupakan alat penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem yang lainnya

  5. Masukan Sistem (input)

    Masukan sistem adalah energi yang di masukkan ke dalam sistem. Masukan bisa berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang di gunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah singnal input untuk di olah menjadi informasi.

  6. Keluaran Informasi (output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang di olah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna da sisa pembuangan yang dapat di gunakan sebagai informasi dan untuk pengambilan keputusan.

  7. Pengolahan Sistem (process)

    Pengolahan sistem adala suatu pengolahan yang akan mengolah input menjadi output dengan melalui suatu tahap pemrosesan. Contohnya seperti pada sistem produksi,dimana akan mengolah input (bahan baku) menjadi output berupa barang jadi.

  8. Sasaran Sistem (objective)

    Sasaran dari sebuah sistem adalah target yang hendak di capai oleh sebuah sistem dalam jangka waktu yang singkat guna mempercepat tercapainya tujuan sistem.

Implementasi Sistem

Menurut V. Wiratna Sujarweni, (2015:25)[14] , menyatakan bahwa implementasi sistem adalah penerapan sistem yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisis sistem dan desain sistem yang telah dilakukan oleh analisis. Setelah sistem disetujui makan program yang telah dibuat siap untuk dioperasikan.

Pada uraian tersebut sistem membuat dokumen yang disebut laporan final implementasi sistem, isinya adalah :

  1. Rencana implementasi sistem.

  2. Hasil implementasi sistem. Untuk melaksanakan implementasi sistem perlu dipersiapkan beberapa hal seperti berikut:

    1. Persiapan implementasi

    2. Persiapan dan pelatihan karyawan untuk mengetahui sistem yang baru

    3. Konversi sistem

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata atau citra.

Menurut Siregar dalam jurnla Priyo Sutopo (2016)[15] “bahwa data merupakan dekripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi, data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya”.

Menurut Yakub dalam Maulani dkk. (2016)[16] , dalam jurnal yang berjudul “Sistem Informasi dalam organisasi biasaya terdiri atas berbagai metode pengelolaan data”. Metode pengelolaan data terdiri dari:

  1. Metode manual, merupakan pengelolaan data yang semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.

  2. Metode electromechanical, merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.

  3. Metode punched card equipment, merupakan pengelolaan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem merekam unit (unit record system).

  4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.

Menurut Fauzan Masykur dkk. (2015)[17] , dalam buku yang berjudul “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis Web”. Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu keadaan, gambar, matematika dan lain sebagainya, yang dimana data tersebut dapat dikelola menjadi suatu infomasi yang berguna dan sesuai dengan fakta yang ada.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Noor, (2015:138-141)[18] , menyatakan bahwa umumnya terdapat beberapa teknik dalam mengumpulkan data, yaitu sebagai berikut :

  1. Wawancara

    Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai. Tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada lain kesempatan.

  2. Kuesioner/angket

    Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut.

  3. Observasi

    Pada teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.

  4. Dokumen

    Sejumla besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.

  5. Focus Group Discussion (FGD)

    Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan bertujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi adalah kata atau istilah yang berasal dari informacion (Bahasa Perancis Kuno, tahun 1387). Sedagkan dalam bahasa Latin, informasi berasal dari kata Informationem yang mempunyai arti sebagai konsep ide atau garis besar. Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan suatu pengetahuan yang dapat dikomunikasikan dengan metode tertentu.

Menurut Lusyani Sunarya, Ogi Dermawam, dkk. Vol 2 No. 1 (2016)[19] : SENSI JOURNAL, dalam jurnal berjudul “Desain Media Sign System dan Himbauan sebagai Penunjang Informasi pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa”. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut Utari, Muhammad Ichwan, IkaPurwanti Ningrum, dan Muh Yamin dalam Jurnal Semantik, (2016:188)[20] , berpendapat bahwa informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk pengetahuan bagi yang menerimanya.

Menurut Krismaji (2015:14)[21] , dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna sehingga memiliki nilai tertentu dan bisa menjadi pengambilan keputusan bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam buku karya Muslihudin M dan Oktavianto, (2016)[22] , berpendapat bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

  1. Informasi harus akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat dapat diartikan bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat waktu (on time)

    Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai bilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi utnuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda. Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa suatu informasi harus mempunyai kualitas tersendiri sehingga informasi tersebur dapat dipercaya oleh kebanyakan masyarakat, informasi yang berkualitas sangat diperlukan demi keberlangsungan hidup seseorang sehingga suatu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Suryantara, (2017:2)[23] berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatua tujuan, yaitu untuk menyajikan informasi.

Menurut kutipan Krimiaji, (2016:201)[24] , dalam Ilamsyah, Desy Wiriyanty, Eva Setiawati, Jurnal SENSI, Vol. 2 No. 2, berpendapat bahwa sistem informasi adalah cara-cara yang terorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Gilang Ramadhan, Edy Budiman, dan Andi Syakir, (2017:256-262)[25] , dalam Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Maret 2017,berpendapat bahwa sistem informasi adalah sistem yang didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, indtruksi) dan output (laporan).

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa definisi sistem informasi adalah suatu proses sistem yang mengolah data hingga menjadi suatu informasi yang di butuhkan oleh para pengguna informasi untuk di jadikan suatu alat dalam mengambil keputusan

Komponen Sistem Informasi

Menurut Latif dan Aditya dalam Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 1, (2015:23)[26] , berpendapat bahwa dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

  1. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

  3. Basis data, adalah sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  4. Prosedur, adalah sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  5. Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, merupakan sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Nina Rahayu, Putri Sugiarti, Siti Islamiyah, (2017:44)[27] , dalam Jurnal Semnasteknomedia, Vol 5 No. 1, berpendapat bahwa tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang bergunan bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (usefulness). Sitem harus bisa menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

  2. Ekonomi (economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (reliability). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan langganan (customer service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (simplicity). Sistem yang sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (flexibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentigannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global, Vol. 5 No. 1, (2015:72)[28] , mendefenisikan bahwa analisa sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.

Menurut Suryadi da Emi dalam Jurnal CCIT, Vol. 9 No. 3, (2016:270)[29] berpendapat bahwa analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan atau hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Hanif dikutip dari Dimas, Mochammad Al Musadieq, Heru Susilo, dalam Jurnal Administrasi Bisnis, (2017:20)[30] , berpendapat bahwa analisa sistem adalah tahapan dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuan bisnis dan persyaratan proses dari sistem baru.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi analisa sistem adalah suatu cara untuk mengidentifikasi sistem yang sedang berjalan serta mencari kekurangannya untuk dijadikan referensi membuat perkembangan dari sistem yang sedang berjalan itu.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Husda N dan Yvonne Wangdra , (2016:107)[31] , berpendapat bahwa didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem yaitu sebagai berikut:

  1. Identification, yaitu mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu mempelajari kerja dari sistem yang ada.

  3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso J, (2016:18)[32] , berpendapat bahwa analisis sistem memiliki contoh yang baik dari pendekatan sistem yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Prinsip-prinsip analisis sistem yaitu untuk:

  1. Mengidentifikasi masalah

  2. Menyatakan sasaran sistem

  3. Menetapkan batasan sistem

  4. Menetapkan kendala sistem

  5. Dekomposisi sistem (dibagi menjadi subsistem)

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Budi R yang dikutip dari Sri Rahayu, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi dalam Jurnal CCIT, Vol. 9 No. 1, (2015:54)[33] , berpendapat bahwa database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut bisa dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

Menurut pendapat Jubilee Entreprise (2015:1)[34] , menyatakan bahwa database adalah jiwa dari sebuah aplikasi. Sebab dengan memanfaatkan database, semua fitur, tool, menu, dan fasilitas lainnya yang ada di dalam aplikasi, dapat terhubung satu dengan lainnya. Database tidak hanya sekedar tempat untuk menyimpan data. Database bisa digunakan untuk memfasilitasi user yang membutuhkan pemrosesan data baik untuk analisa maupun evaluasi.

edangkan menurut Arie Nugroho dan Arik Sofan Tohir, dalam Jurnal Semnasteknomedia, Vol 5 No 1, (2017:50)[35] , berpendapat bahwa database dari hasil penelitian ini file XML dapat diimplementasikan untuk membuat otomatisasi SQL untuk membentuk database dan struktur tabel, stored procedure (insert, update, delete dan select join table) untuk database engine MySQL dan Microsoft SQL Server. File XML juga dapat digunakan untuk membentuk database dan struktur tabel dan membuat view pada database engine SQLite.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi dari database (basis data) adalah data yang dikumpulkan dan disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan suatu informasi.

Pengguna Database

Menurut Anhar, (2016:20)[36] , berpendapat bahwa pengguna basis data dibedakan sebagai berikut :

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.

  2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.

  3. Sophisticated User (pengguna yang ahli) maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.

  4. Specialized User (pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu) maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.

  5. Naive User (pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas). Pengguna ini berinteraksi bisa dengan basis data melalui program aplikasi yang telah disediakan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Konsep Dasar Monitoring

Menurut Kriyan Andika Jaya, Novi Safriadi, Anggi Perwitasari dalam Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi, Vol 6 No. 1, (2018:22-27)[37] , berpendapat bahwa monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu pekerjaan.

Menurut Ellien Fauzia, Marini dalam konferensi Nasional Sistem Informasi 2018, (2018:657-662)[38] , berpendapat bahwa monitoring adalah penilaian yang terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan proyek dalam konteks jadwal-jadwal pelaksanaan dan terhadap penggunaan input-input proyek oleh kelompok di dalam kontek harapan-harapan rancangan.

Menurut Syahrul dalam Jurnal Informatika, Manajemen dan Komputer, Vol. 10 No. 2, (2018:8-12)[39] , berpendapat bahwa monitoring adalah salah satu proses di dalam kegiatan organisasi yang sangat penting yang dapat menentukan terlaksana atau tidaknya sebuah tujuan organisasi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi monitoring adalah suatu cara yang digunakan untuk mengawasi suatu kegiatan atau kebijakan yang diharapkan mampu mengurangi kesalahan dan juga mengurangi resiko yang lebih besar.

Tujuan Monitoring

Menurut Indrawati, (2018:20)[40] , berpendapat bahwa tujuan monitoring adalah untuk mengamati atau mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi permasalahan serta antisipasi atau upaya pemecahannya.

Konsep Sistem Pembayaran

Definisi Sistem Pembayaran

Menurut Maharani dalam Jurnal Informatika Vol. 1, (2015:21)[41] , berpendapat bahwa pembayaran adalah memberikan uang sebagai pengganti barang atau jasa yang di terima.

Dalam Undang-Undang No. 23 tentang Bank Indonesia (Pasal 1 angka 6)[42] berbunyi: Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana yang digunakan guna untuk memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa definisi dari sistem pembayaran adalah media yang digunakan untuk pemindahan sejumlah nilai yang berupa mata uang yang secara beragam baik langsung dan melalui media perbankan yang berhubungan dari satu pihak ke pihak lain.

Konsep Dasar Piutang

Definisi Piutang

Menurut Fahmi dan Irham, (2016:137)[43] , berpendapat bahwa piutang merupakan bentuk penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dimana pembayarannya tidak dilakukan secara tunai, maupun bersifat bertahap. Menurut Hery, (2015:150)[44] , berpendapat bahwa piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit (untuk piutang konsumen yang terdiri atas piutang usaha dan memungkinkan piutang wesel).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa definisi piutang adalah salah satu bagian dari aktiva lancar dimana pihak lain yang berhutang kepada perusahaan dan dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap.

Klasifikasi Piutang

Menurut Hery, (2015:151)[44] , menjelaskan bahwa piutang pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Piutang Usaha (Accounts Receivable)

    Piutang usaha adalah jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha memiliki saldo normal disebelah debet sesuai dengan saldo normal untuk asset. Piutang usaha biasanya diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka waktu relatif pendek, biasanya dalam waktu 30 hingga 60 hari. Setelah ditagih, secara pembukuan, piutang usaha akan berkurang disebelah kredit. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca aset lancar (current asset).

  2. Piutang Wesel (Notes Receivable)

    Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel disini adalah pihak yang telah berhutang pada perusahaan, baik melalui pembeli barang jasa atau secara kredit maupun melalui peminjaman sejumlah uang. Pihak yang berutang berjanji kepada perusahaan (selaku pihak yang diutangkan) untuk membayar sejumlah uang tertentu berikut bunganya dalam kurun waktu yang telah disepakati. Anki pembayaran tersebut ditulis secara formal dalam sebuah wesel atau promes (promissory note). Perhatikanlah baik-baik bahwa piutang wesel mengharuskan debitur untuk membayar bunga.

  3. Piutang Lain-Lain (Other Receivables)

    Piutang lain-lain umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan secara terpisah didalam neraca. Contohnya adalah piutang bunga, piutang dividen (tagihan kepada investee sebagai hasil atas hasil investasi), piutang pajak (tagihan perusahaan kepada pemerintah berupa restitusi atau pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak), dan tagihan kepada karyawan.

Konsep Dasar Penjualan

Konsep Penjualan

Menurut Yunita Sari, Gatot Wahyu Nugroho dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, Vol 5 No. 10, (2017:94-108) [45] , berpendapat bahwa konsep dari penjualan berkeyakinan pada konsumen dan perusahaan bisnis jika dibiarkan tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang di tawarkan. Oleh karena itu harus dilakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Alasannya karena konsumen umumnya menunjukkan penolakan pembelian sehingga terkadang harus dibujuk terlebih dahulu agar mau membeli. Tujuannya adalah untuk menjual apa yang dihasilkan mereka bukan menghasilkan apa yang diinginkan pasar sekarang.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Hidayat (2015:1)[46] berpendapat bahwa website adalah tempat yang baik bagi orang-orang untuk mengekspresikan pendapat mereka pada berbagai topik salah satunya adalah memanfaatkan situs jejaring sosial misalnya facebook, twitter bahkan pemberi opini secara profesional, seperti reviewer berita politik dan film, pemilik blog dimana publik dapat mengomentari dan merespon apa yang mereka pikirkan. Kemampuan untuk merangkak dari website serta mengekstrak pendapat dari baris-baris teks dapat menjadi sangat berguna bidang ini adalah area studi yang banyak dikaji karena kemungkinan nilai komersialnya.

Menurut Al Husain, dkk dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016:134) [47] menjelaskan, “website atau sering disebut dengan situs bisa diartikan sebagai kumpulan dari halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan berbagai informasi diantaranya yaitu: informasi teks, gambar diam maupun gerak, animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

Menurut Fitri Marisa (2016:1)[48] menyatakan, website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya, jenis aplikasi yang menggunakan arsitektur client-server.

Berdasarkan kutipan-kutipan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa definisi dari website adalah sistem yang terhubung langsung dengan jaringan internet yang dapat berguna untuk memberikan berbagai informasi seperti teks, gambar, video maupun file multimedia lainnya.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, Khanna Tiara dan Imam Prayogi dalam Jurnal CCIT, Vol 8 no. 3, (2015:249) [49] , berpendapat bahwa bila ditinjau dari aspek content atau isi, web dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis bisa dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web itu. Adapun jenis-jenis web, yaitu:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau contect tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak bisa diubah secara cepat dan mudah. Hal ini dikarenakan teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis yaitu jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isi nya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Ezra Randalinggi, dkk dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vo. 26 No. 2 (2015:4)[50] , Analisis SWOT adalah analisis yang membantu dalam pengambilan keputusan demi untuk pengembangan sebuah strategi dalam suatu organisasi berdasarkan informasi dan data yang telah dikumpulkan. Analisis ini juga membantu organisasi untuk mencapai kesuksesan strategi dengan cara meningkatkan aspek-aspek kekuatan dan peluang serta menurunkan kelemahan dan tantangannya. Analisis SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threat (ancaman).

Menurut Freedy Rangkuty (2016:18)[51] , Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa SWOT mempunyai peranan penting dalam kemajuan usaha akhir-akhir ini semakin kompetitif persaingannya dalam mencapai tujuan.

Menurut Iis Mei Susilawati dan Muhamad Harun dalam Jurnal TARBAWI (2017:115)[52] , SWOT adalah gambaran tentang lingkungan internal Strenghs dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threat yang dihadapi oleh dunia usaha ataupun dunia pendidikan.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah pendekatan yang dilakukan pada sebuah sistem guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam sistem tersebut.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut kutipan Suryatama dalam pendapat Bilung di E-Journal Administrasi Bisnis, Vol. 4, ISSN 2355-5408, (2016:119) [53] , menyatakan bahwa beberapa manfaat yang bisa didapat dari analisa SWOT diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa akan datang.

  2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah perusahaan.

  3. Memberikan tantangan ide-ide bagi pihak manajemen perusahaan.

  4. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Menurut Wibawa (2015:5)[54] menyatakan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan yang berkonsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analys Design) untuk menentukan visualisasi, kontruksi dan mendokumentasikan artefact dari sistem software. Model yang dikerjakan dengan UML ada dua model yaitu model bisnis dan model rekayasa software. UML memiliki diagram grafis seperti use case diagram, class diagram, statechart diagram, activity diagram, squence diagram, collaboration diagram, component diagram dan deployment diagram.

Menurut Sri Mulyani (2016:244) [55] menyatakan, UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan grafis yang digunakan sebagai standar untuk memodelkan sistem dengan metodologi pemodelan berorientasi objek. <p>Menurut pendapat Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham, dalam Jurnal CSRID, Vol. 8 No. 1, (2015:25-36)[56] bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pembuatan program yang berorientasi objek.

Jenis-Jenis UML

Use Case Diagram

Menurut Sri Mulyani, (2017:49)[57] , use case diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pada use case diagram sangat sedikit. Elemen-elemen yang digunakan adalah:

  1. System, merupakan batasan-batasan proses yang sudah kita deskripsikan dalam sebuah sistem.

  2. Actor, elemen yang menjadi pemicu sistem. Actor bisa berupa orang, mesin ataupun sistem lain yang berinteraksi dengan use case.

  3. Use case, potongan proses yang merupakan bagian dari sistem.

  4. Association, menggambarkan interaksi antara use case dan actor.

Activity Diagram

Menurut Dewa Ayu Eka Yuliani dalam CCIT Journal (2017:26)[58] , activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di- trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing).

Sequence Diagram

Menurut Sri Mulyani (2017:49)[57] , sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah use case.

Class Diagram

Menurut Sri Mulyani (2017:49)[57] , class diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas. Selain itu class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukkan property dan operasi sebuah kelas serta batasan-batasan objek tersebut.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Arief yang dikutip oleh Nur Azizah dkk dalam Jurnal Cerita (2015:5)[59] mengatakan bahwa MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya sehingga mudah digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah-kecil. MySQL juga bersifat open source dan free (anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada windows yang bersifat shareware). MySQL didistribusikan dengan lisensi open source GPL (General Public License) mulai versi 3.32, pada bulan juni 2000.

Menurut Nugroho yang dikutip oleh Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafidz (2015:49)[60] , MySQL adalah database yang paling digemari dikalangan programmer web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk manajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan dengan database lainnya.

Menurut Agusvianto dalam Jurnal JIEET (2017:41)[61] , MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem-sistem manajemen yang pada basis-basis data yang relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap-setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis-basis dan data-data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah inti konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data-data, yang memungkinkan pada pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Berdasarkan kutipan diatas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa definisi dari MySQL adalah sebuah perangkat lunak yang implementasinya dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) dan juga paling digemari para programmer web

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Tommy, (2016:95)[62] , berpendapat bahwa PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah-perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan di server.

Menurut Aris, Indah Pupita Sari, Desi Artriyani, Tia Cahya Restiqi, ISSN: 2302-3805, dalam Jurnal Semnasteknomedia, (2016:58)[63] , berpendapat bahwa PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date).

Menurut Abdulloh, (2016:3)[64] berpendapat bahwa PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa PHP pada awalnya memiliki kepanjangan Personal Home Page namun dikarenakan adanya perkembangan versi dari PHP maka saat ini PHP merupakan singkatan dari Programming Hypertext Preprocessing. PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang saat ini banyak digunakan oleh pengguna untuk membuat dan mengembangkan suatu situs web.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Adi Tri dan Agus Ganda Permana dalam e-Proceeding of Applied Science, Vol. 1 No. 1, (2015:723)[65] berpendapat bahwa Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split.

Menurut Vidiandry Putratama Supono, (2016:14)[66] menjelaskan bahwa Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau mengedit suatu aplikasi. Sublime Text mempuyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer.

Menurut Pasaribu dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Volume III, No. 2, (2017:158)[67] berpendapat bahwa Sublime Text adalah editor teks untuk berbagai bahasa pemrograman termasuk pemrograman PHP. Sublime Text merupakan editor text lintas platform dengan Python Application Programming Interface (API). Sublime Text juga mendukung banyak bahasa pemrograman dan bahasa markup, dan fungsinya dapat ditambah dengan plugin dan Sublime Text tanpa lisensi perangkat lunak

Dari beberpa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Sublime Text adalah suatu editor teks yang digunakan untuk melakukan edit kode (code) dan teks dalam membuat sebuah situs web.

Konsep Dasar Codeigniter

Definisi Codeigniter

Menurut Donni Prabowo dalam Jurnal Ilmiah DASI, (2015:24)[68] berpendapat bahwa codeigniter adalah sebuah framework untuk web yang dibuat dalam format PHP. Format yang dibuat ini selanjutnya dapat digunakan untuk membuat sistem aplikasi web yang kompleks. Codeigniter dapat mempercepat proses pembuatan web, karena semua class dan modul yang dibutuhkan sudah ada dan programmer hanya tinggal menggunakannya kembali pada aplikasi web yang akan dibuat.

Menurut Betha Sidik, (2018:2)[69] berpendapat bahwa Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Codeigniter adalah framework atau template yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan web dimana di dalamnya terdiri dari model, view, controller dan juga bersifat open source.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Syahrina Ramadhina dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (2015:328)[70] berpendapat bahwa Prototype adalah suatu metode pengembangan sistem yang dapat membuat sebuah program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pengguna (user).

Menurut Rizkidiniah dalam Jurnal Semantik Universitas Halu Oleo, Kendari Vol. 2 No. 2, (2016:90) [71] menjelaskan bahwa prototype adalah proses interaktive dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis.

Menurut Astuti, Kondar Siahaan Dui dan Joni Devitra, dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi STIKOM Dinamika bangsa Jambi, (2017:516)[72] berpendapat bahwa prototype sistem informasi adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa definisi prototype adalah cara untuk membuat gambaran sistem yang akan dibuay melalui model sederhana sistem.

Tahapan Prototype

Ada 6 (enam) tahapan yang dilakukan pada prototype menurut Roger S Pressman dalam Effendy dan Nyimas pada Jurnal Ilmiah MATRIK, (2017:32-33)[76] , yaitu:

  1. Komunikasi dan pengumpulan data awal, yaitu analisis terhadap kebutuhan pengguna.

  2. Quick design (desain cepat), yaitu pembuatan desain secara umum untuk selanjutnya dikembangkan kembali.

  3. Pembentukan prototype, merupakan pembuatan perangkat prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan.

  4. Evaluasi terhadap prototype, mengevaluasi dan memperhalus analisis terhadap kebutuhan pengguna.

  5. Perbaikan prototype, yaitu pembuatan tipe yang sebenarnya berdasarkan hasil dari evaluasi prototype.

  6. Produksi akhir, yaitu memproduksi perangkat secara benar sehingga dapat digunakan oleh pengguna.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sunarya, Sudaryono dan Sugeng Santoso dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT), (2015:18)[77] berpendapat bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Menurut Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global, ISSN: 2088-1762, Vol. 5 No. 1, (2015:74)[78] berpendapat bahwa elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Menurut Agit Amrullah, Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, (2016: 27)[79] berpendapat bahwa elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi elisitasi adalah cara yang dilakukan peneliti dengan stakeholder dalam menganalisa sistem yang diusulkan agar dapat dieksekusi.

Tahapan Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, (2016: 27)[73] , elisitasi di dapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 4 (empat) tahap, sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D: pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

  4. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

    3. “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) yaitu mampu dikerjakan.

    3. Low (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  5. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal yang dikutip oleh Giandari Maulani, Devi Septiani dan Putri Noer Fauziyah Sahara, dalam Jurnal CCIT, Vol.4 No.2, (2015:157)[74] berpendapat bahwa Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefiniskan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Menurut Himawan, Cahyadi, Dede Munawati dalam Jurnal CCIT, Vo. 9 No. 3, (2016:342)[75] menyatakan bahwa metode Black Box Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.

  3. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

  4. Kesalahan perfoma.

Menurut Syed Rohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET), Vol. 2 Issue.2, (2016:683)[76] mengatakan bahwa Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing. Yang artinya Black Box Testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi black box testing adalah suatu cara atau metode untuk menguji sistem yang sudah dibuat dengan mengamati hasil eksekusi dan memeriksa fungsi dari perangkat lunak tersebut atau jika diumpamakan seperti kita melihat penampilan luar dari kotak hitam tanpa tahu ada apa saja isi di dalam kotak hitam tersebut.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito dan Budi dalam Jurnal CCIT, (2015:29)[77] menerangkan bahwa metode studi pustaka dilakukn untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukakan. Pengumpuan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Menurut Djiwandono, (2015:27)[78] berpendapat bahwa literature review atau studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Menurut Semiawan, (2016:104)[86] mengutip bahwa literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa definisi literature review adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelumya sebagai referensi (penelitian yang relevan) bagi peneliti yang akan meneliti hal yang hampir mirip atau yang sama.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan, (2014:45)[79] , tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematika mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau menyakinkan pentingnya yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

Sebagai metode studi pustaka, penulis juga mencari beberapa referensi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pembayaran piutang ataupun yang masih berkaitan dengan akuntansi. Berikut beberapa penelitian yang telah dilakukan serta metode juga hasil yang di dapat:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Deden Roni Nurjaman, Turki Salim, dan Risma Damayanti dalam Jurnal CERITA, ISSN: 2461-1417, Vol 5 No 1, (2019:89-96)[88], penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan yaitu pada saat proses pembukuan sering terjadi masalah seperti tidak tercatatnya dengan baik setiap transaksi yang kecil dan rutin, adanya kesalahan perhitungan yang disebabkan human error, lambatnya proses perhitungan sisa hasil usaha yang menyebabkan tertundanya pembuatan laporan. Metode penelitian yang digunakan ada beberapa macam yaitu metode pengumpulan data dengan interview, observasi dan literature review. Metode analisa menggunakan PIECES. Metode perancangan dengan UML dan metode testing menggunakan Black Bos Testing. Hasil dari penelitian ini adalah membuat rancangan model sistem informasi pembukuan dalam bentuk usecase diagram sebagai model rancangan dan class diagram sebagai model database serta aplikasi sistem sebagai bentuk implementasi, sehingga hal ini mampu menciptakan suatu sistem informasi pembukuan untuk monitoring transaksi koperasi dalam mendukung perhitungan sisa hasil usaha secara efisien, cepat dan akurat.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Ibnu Safari, Marviyana, Irfan Setiawan dalam Jurnal CERITA, ISSN: 2461-1417, Vol 2 No 2, (2016: 236-246)[89]. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sistem komputerisasi yang tepat dan akurat. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak ssesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, karena terbatasnya sistem komputerisasi sehingga mengalami kelemahan pada aplikasi perhitungan piutang yang digunakan pada showroom Mobil Alya Motor tersebut. Dengan kurangnya sistem yang terkomputerisasi ini, maka banyak sekali masalah yang terjadi khususnya dalam menyusun laporan penjualan dan menentukan limit kredit pada showroom Mobil Alya Motor. Antara lain yaitu belum adanya sistem input data laporan kredit sehingga sulit untuk pengambilan keputusan, pembuatan laporan masih belum menghasilkan data yang tepat dan akurat karena sering terjadinya kesalahan dalam perhitungan keluar masuknya uang, dan sering terjadinya selisih/tidak balance akibat proses pembuatan laporan jadi tidak tepat waktu. Metode penelitian yang dilakukan ialah dengan metode perancangan UML dan implementasi rancangan sistem pengkreditan. Hasil peneltian ini adalah hasil yang didapatkan setelah tahapan uji coba implementasi terhadap sistem cukup memuaskan karena dapat memenuhi kebutuhan user sekaligus mempermudahkan proses transaksi kredit oleh pelanggan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Ruli Supriati, Yovina Niawan Putri dalam Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015, STMIK STIKOM Bali, 9-10 Oktober 2015, (2015:379-384)[90], Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan yang ada dalam perusahaan yaitu proses pembayaran-pembayaran piutang customer masih menggunakan sistem berkas/arsip dengan penulisan tangan, hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya keterlambatan dalam pembuatan laporan dan tidak optimalnya pelayanan pada perusahaan. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sistem pada perusahaan agar pelayanan menjadi tepat waktu dan efisien serta akurat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus pada PT Logistik Indoraya. Tahap penelitian yang dilakukan diawali dengan menganalisis dan merumuskan permasalahan, lalu dilanjutkan dengan tinjauan studi yang terdiri dari tinjauan pustaka dan literature review, rancangan sistem digambarkan dengan pemodelan UML, perancangan basis data dibuat menggunakan database MySQL dan rancangan prototype adalah berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP. Hasil dari penelitian ini adalah prototype sistem monitoring pembayaran piutang customer berbasis web. Sistem ini digunakan untuk pengolahan data piutang customer, pembuatan invoice dan penyajian laporan untuk memonitoring pembayaran piutang customer.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Khairil Ahsyar, Tengku. Abd Rahman dalam Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4 No. 2, Agustus 2018, ISSN 2460-8181, (2018:142-149)[91]. Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan yang ada dalam perusahaan yaitu pada pengolahan data piutang dan data inventori pada PT. Anugrah Citra Pestisindo yang masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan buku besar dan arsip yang dilakukan dengan penulisan tangan. Penggunaan barang gudang oleh teknisi lapangan seringkali hanya mencatat dikertas kecil dan ditempelkan di halaman dinding. Bagian gudang juga harus memeriksa satu-persatu lembaran data yang ada untuk mengetahui keberadaan barang yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dan model Unified Modelling Language (UML), teknik pengujian sistem menggunakan teknik User Acceptance Testing (UAT) dengan hasil 100% sistem berjalan dengan baik, dengan metode pengembangan sistem menggunakan waterfall dan analisa sistem menggunakan metode PIECES. Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem monitoring piutang dan inventori.

    </p>
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ryfan Racel Rompas, Inggriani Elim, I Gede Suwetja dalam Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Vol 13 No. 3, (2018:285-293)[92]. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis manajemen piutang dan kerugian atas piutang tak tertagih di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bitung. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan menentukan, mengumpulkan, mengklasifikasi, dan menafsirkan menghasilkan gambaran yang jelas tentang kontrol piutang terhadap risiko kredit macet. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan observasi dan wawancara. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Pengelolaan piutang tak tertagih pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bitung menggunakan metode cadangan atau penyisihan berdasarkan kategori umur piutang. Semakin lama umur piutang maka semakin besar juga presentase kerugian sementara yang akan ditanggung oleh perusahaan dan kemungkinan akan tidak tertagihnya juga semakin besar. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bitung mengestimasi piutang bermasalah sebesar 3%. Apabila kurang tak tertagih <3%, makan pengelolaan piutangnya baik. </p>

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Charles Adusei dalam Journal of Finance & Banking Studies, Volume 6 No. 1, ISSN: 2147-4486, (2017:101-112)[93]. This paper studies how Zoomlion Company Limited manages its trade receivables. Based on multiple linear regression analysis, Kendall’s conceordance coefficient and One Sample test, the results show an effective credit control system by the company. However, poor supervision and lack of effective follow-up measures are the main challenges of debt management. The method used is primary data, five likert scale, secondary data and purposive sampling. The result of this study are the coefficients of the lack of appropriate evaluation which look into the careful assessment of prospective debtors before the approval of credit facilities has a positive and significant impact on the challenges of debt collection which staff to do more monitoring for collect debt. If more rigorous and precise evaluations are carried out less time will be spent on monitoring and even if the same time will be used this can be used to build customer relationship to develop long-term engagement to improve company performance. This finding agress with Burt (2004) which states that many credit problems will be avoided if the organization enserus the holistic assessment of their customer’s credit. (Makalah ini mempelajari bagaimana Zoomlion Company Limited mengelola piutang dagangnya. Berdasarkan analisis regresi linier berganda, koefisien konkordasi Kendall dan one sample test, yaitu hasilnya menunjukkan sistem kontrol kredit yang efektif oleh perusahaan. Namun, pengawasannya buruk dan kurang langkah-langkah tindak lanjut yang efektif adalah tantangan utama manajemen utang. Metode yang digunakan adalah data primer, skala lima likert, data sekunder dan pengambilan sample purposive. Hasil dari penelitian ini adalah koefisien dari kurangnya evaluasi yang tepat dan melihat ke dalam penilaian hati-hati calon debitur sebelum persetujuan pemberian fasilitas kredit memiliki dampak positif dan signifikan terhadap penagihan utang yang membutuhkan lebih banyak waktu dari staff manajemen utang untuk melakukan lebih banyak dari staff manajemen utang untuk melakukan lebih banyak pemantauan untuk menagih hutang. Jika evaluasi yang tepat dan lebih ketat di lakukan lebih sedikit waktu akan dihabiskan untuk pemantauan dan bahkan jika sama waktu akan digunakan ini dapat digunakan untuk membangun hubungan pelanggan untuk mengembangkan keterlibatan jangka panjang untuk meningkatkan kenerja perusahaan. Temuan ini setuju dengan Burt (2004) yang menyatakan bahwa banyak masalah kredit akan dihindari jika organisasi memastikan penilaian kredit holistik pelanggan mereka).

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Dedeh Supriyanti, Siti Fairuz Aminah Mustapha, Holly Yang dalam Aptisi Transactions on Agriculture, Vol 1 No 1, ISSN: 2622-6812, (2017:44-49)[94]. This study produced a web-based online accounting system version 2.0. This system has a user-friendly system with navigation that makes it easy for financial management to use it. Starting from the creation of a cash account the company is used as a cash account and company bank account on the system, deleting or archiving cash account, to the feature of making invoice transfers, receiving and sending money. Thus, this system is very effective and efficient in managing income and cash disbursing companies. (Penelitian ini menghasilkan suatu sistem akuntansi online berbasis web versi 2.0. Sistem ini memiliki sistem yang ramah pengguna dengan navigasi itu membuatnya mudah bagi manajemen keuangan untuk menggunakannya. Mulai dari penciptaan perusahaan rekening kas digunakan sebagai rekening kas dan rekening bank perusahaan pada sistem, penghapusan atau pengarsipan rekening tunai, hingga fitur pembuatan faktur transfer, terima dan kirim uang. Dengan demikian, sistem ini sangat efektif dan efisien dalam pengelolaan pendapatan dan perusahaan pencairan uang tunai).

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Francis Munene dan Dr. Charles Yugi Tibbs dalam International Academic Journal of Economics and Finance, Volume 3, Issue 2, ISSN 2518-2366, (2018:216-240)[95]. This research was conducted to determine the effect of the account receivable management of the financial performance of PT. Embu Water and Sanition Company Limited, Embu District, Kenya. Because the problem faced is the ability to maximize income is limited due to inadequate infrastructure coverage, dilapidated infrastructure that affect companies losing a sizeable precentage, water supply, and inability to regulate economic water tariffs. The method used is secondary data obtained from accounts and departements of finance, descriptive and inferential statistical techniques used to analyze data and presented in tables. The result of this study are that inventory turnover on a daily basis has a negative relatinship with Return on Equity, which means the company financial performance can be increased by reducing inventory in a few days. The average colletion period and current ratio are found to be a significant positive relationship with Return on Equities, indicating that if the debtor repayment period increases then the overall financial performance of Embu Water and Sanitation Company Limited in Jakarta, Embu District, Kenya also improves. (Penelitian ini dilakukan untuk menentukan efek piutang usaha manajemen kenerja keuangan PT Perusahaan Air dan Sanitasi Embu terbatas, Kabupaten embu, Kenya. Karena masalah yang dihadapi adalah kemampuan untuk memaksimalkan pendapatan terbatas karena cakupan infrastruktur yang tidak memadai, infrastruktur bobrok yang mempengaruhi perusahaan kehilangan persentase yang cukup besar, pasokan air, dan ketidakmampuan untuk mengatur tarif air ekonomi. Metode yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari akun dan departemen keuangan, statistik deskriptif dan iferensial teknik statistik digunakan untuk menganalisis data yang disajikan dalam tabel. Hasil dari penelitian ini adalah perputaran persediaan dalam hitungan hari memiliki hubungan negatif dengan Return on Ekuitas yang berarti perusahaan kinerja keuangan dapat ditingkatkan dengn mengurangi persediaan dalam beberapa hari. Rata-rata periode pengumpulan dan rasio saat ini ditemukan menjadi hubungan positif yang signifikan dengan Return Equities, menunjukkan bahwa jika waktu periode pembayaran debitur meningkat kemudian keseluruhan kinerja keuangan Embu Perusahaan Air Minum dan Sanitasi Terbatas di Jakarta Kabupaten Embu, Kenya juga membaik).

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Paul, S dalam Journal of Accounting in Emerging Economies, Emerald Publishing, JAEE01-2017-0005, (2018:166-184)[97]. This paper investigates the factors that influence the level of investment in accounts receivable in the Malaysian manufacturing sector. We test several theories og the level of investment in accounts receivable, using a cross-section of 262 listed manufacturing firms over a period of five years (2007-2011). Both fixed random effect approaches are adopted to deal with potential heterogeneity across firms. Our results show that investment in accounts receivable in Malaysia re influenced by firm size, short-term finance, sales growth, collateral. Profit, liquidity and gross margins have no role in affecting the decision of trade credit granting to customers. Our results are inconsistent with previous studies. Size and short-term finance have a negative, rather than positive, impact. Liquidity and gross margins have no, rather than positive, effect. While profit and sales growth are predicted to feature a U-shaped relationship with investment in accounts receivable, the former is insignificant while the latter is strictly increasing. The only factor found to be consistent whith prior studies is collateral. This has important implications for policy makers in Malaysia and may aplly to emerging economies. (Makalah ini menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi dalam akun piutang di sektor maufaktur Malaysia. Kami menguji beberapa teori tingkat investasi dalam piutang, menggunakan penampang 262 perusahaan manufaktur yang terdaftar selama lima tahun (2007-2011). Kedua pendekatan efek tetap dan acak adalah diadopsi untuk menangani heterogenitas potensial diseluruh perusahaan. Hasil kami menunjukkan investasi itu dalam piutang di Malaysia dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, keuangan jangka pendek, penjualan pertumbuhan, dan jaminan. Laba, likuiditas dan margin kotor tidak memiliki peran dalam memperngaruhi keputusan pemberian kredit perdagangan kepada pelanggan. Hasil kami tidak konsisten dengan sebelumnya studi. Ukuran dan keuangan jangka pendek memiliki dampak negatif, bukan positif. Likuiditas dan margin kotor tidak memiliki efek, bukan positif. Sementara laba dan pertumbuhan penjualan diperkirakan fitur hubungan berbentuk U dengan investasi dalam piutang, yang pertama tidak signifikan sementara yang kedua semakin meningkat. Satu-satunya faktor ditemukan konsisten dengan penelitian sebelumnya adalah jaminan. Ini memiliki implikasi penting bagi kebijakan pembuat di Malaysia dan dapat berlaku untuk negara berkembang).

    </ol>

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Varley Indonesia

PT. Varley Indonesia berlokasi Jl. Prabu siliwangi KM 07 No. 42 Kelurahan Keroncong, Jatiuwung, Tangerang, Banten. PT. Varley Indonesia ini bergerak dibidang jasa pertambangan minyak dan gas. Maksud dari jasa pertambangan minyak dan gas yaitu perusahaan yang memfokuskan bisnisnya kepada jasa reparasi pipa gas atau katup pada stasiun pengeboran minyak milik perusahaan migas negara dan perusahaan migas luar negeri jika mengalami kebocoran, selain itu juga perusahaan mengirim anggota untuk melakukan reparasi di lapangan.

PT. Varley Indonesia merupakan bagian dari Varley Group yang didirikan di Australia sejak tahun 1886. Di Australia, Varley Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan perang, kendaraan militer, kendaraan khusus, pembuatan kapal, rel kereta api, elektrik, menara, dan pesawat luar angkasa, lalu sejak 2002 Varley Group menjalin kerjasama dengan orang Indonesia yaitu Bapak John Hendarmin dan pada akhirnya Varley Group memperluas perusahaannya di Indonesia dengan nama PT. Varley Indonesia yang pada awalnya bergerak dibidang jasa perbaikan katup, jasa pemeliharaan pipa dan katup untuk industri migas, kimia dan perusahaan pembangkit listrik di seluruh wilayah Indonesia dan dibuka di Kepulauan Riau karena pada awal berdirinya, telah melakukan kerjasama dengan perusahaan perminyakan asing yaitu PT. Chevron.

Kemudian pada tahun 2008, PT. Varley Indonesia berpindah lokasi karena kontrak dengan Chevron telah selesai, dan untuk mempermudah relasi dan akses, maka PT. Varley Indonesia berpindah lokasi di kota penyangga ibukota yaitu kota Tangerang tepatnya di Jl. Gatot Subroto Km. 17 Kota Tangerang, guna membuka peluang bisnis lebih besar lagi. Pada tahun ini terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja dan beberapa mesin terbaru untuk mendapatkan nilai lebih guna memenangkan tender dengan para pesaing. Pada tahun ini pula PT. Varley Indonesia mendapat sertifikat ISO dan OHSAS untuk menjamin keselamatan dan kualitas jasa yang diberikan dan menambahkan plan baru di daerah Riau, guna mensupport tools dan consumable project diluar Jawa, yang beralamat di Jl. Raya Duri-Dumai Km. 3,6 Kulim, Balai Makam Kec. Mandau, Kab. Bengkalis, Provinsi Riau.

Pada tahun 2015, PT. Varley Indonesia kembali berpindah lokasi dan tidak jauh dari lokasi sebelumnya tepatnya di Jl. Prabu Siliwangi No. 42 Kota Tangerang, Banten. Hal tersebut dilakukan manajemen karena PT. Varley Indonesia memenangkan banyak tender sehingga memerlukan tempat reparasi workshop lebih besar dan dengan penambahan mesin lebih banyak untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, pada tahun ini juga PT. Varley Indonesia mengembangkan bisnisnya pada awalnya merupakan perusahaan jasa menjadi perusahaan jasa dan perusahaan dagang dengan menjual perlengkapan untuk pemeliharaan pipa, pada tahun ini pula perusahaan memiliki gedung tambahan dan mesin baru, serta penambahan tenaga kerja sampai saat ini sebanyak 194 orang. <p>PT. Varley Indonesia berlokasi di Jl. Prabu Siliwangi No. 42 Kec. Keroncong Kota Tangerang, Banten. PT. Varley Indonesia ini bergerak di bidang jasa pertambangan minyak dan gas. Maksud dari jasa pertambangan minyak dan gas yaitu perusahaan yang memfokuskan bisnisnya kepada jasa reparasi pipa gas atau katup pada stasiun pengeboran minyak milik perusahaan migas negara dan perusahaan migas luar negeri jika mengalami kebocoran, selain itu juga perusahaan mengirim anggota untuk melakukan reparasi di lapangan.

Dalam menjalankan aktivitas atau kegiatan untuk menghasilkan tujuan suatu perusahaan, PT. Varley Indonesia memerlukan aset tetap yang berhubungan langsung dengan suatu kegiatan perusahaan yaitu terdiri dari:

  1. Bangunan yang digunakan untuk menjalankan semua aktivitas sehari-hari atau mengerjakan administrasi dan mencatat transaksi bagi perusahaan. Bangunan dialokasikan untuk workshop ata bengkel 70% dan untuk kantor 30%.

  2. Mesin-mesin dan alat-alat pabrik dalam melakukan proses produksinya.

  3. Kendaraan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

  4. Inventaris kantor.

PT. Varley Indonesia dalam menetapkan harga perolehan aktiva tetapnya berdasarkan pada harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang di keluarkan untuk aktiva tetap tersebut agar siap digunakan. Metode perhitungan penyusutan aktiva tetap diterapkan pada PT. Varley Indonesia adalah metode garis lurus (straight line method). Hasil perhitungan ini nantinya akan dipergunakan untuk membuat laporan keuangan yang akan dilaporkan. Dengan metode ini, biaya penyusutan dihitung dengan membagi harga perolehan setelah dikurangi nilai sisa, dengan transaksi umur ekonomis. Karena kebijaksanaan manajemen PT. Varley Indonesia tidak membuat taksiran nilai sisa, maka perhitungan penyusutan menjadi lebih sederhana yaitu hanya membagi harga perolehan dengan taksiran umur ekonomis.

Saat ini PT. Varley Indonesia merupakan salah satu perusahaan reparasi katup dan pemeliharaan pipa terbesar di Indonesia, dengan bekerja sama dengan lebih dari 3 perusahaan migas dalam negeri, 2 perusahaan migas asing dan 2 perusahaan pembangkit listrik milik negara. Serta menjadi perusahaan dagang yang menjual perlengkapan untuk reparasi kecil.

PT. Varley Indonesia terdiri dari beberapa divisi, diantaranya adalah Assembly Department, Machining Department, Welding Department, Testing Department, Warehouse Department, Packaging Department, Dismantle Department, Painting Department, Engineering Department, Quality Assurance Department, W/H & Delivery Department, PPC Department, HRD Department, Purchasing Department, Sales Department, Finance and Accounting Department. Masing-masing dari divisi tersebut dikepalai oleh Department Head.

Lokasi PT. Varley Indonesia

Dengan perkembangan yang cukup pesat dari tahun ke tahun PT. Varley Indonesia sudah mempunyai dua plan, yaitu:

  1. Plan pertama dimana penulis melaksanakan tempat penelitian di Tangerang yang beralamatkan di Jl. Prabu Siliwangi No. 42 Kel. Keroncong, Kec. Jatiuwung – Tangerang, 15134, Indonesia.

  2. Plan yang kedua terdapat di Riau yang beralamatkan di Jl. Raya Duri-Dumai KM 3,6 Kulim, Balai Makam, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis, Provinsi Riau.

Customer PT. Varley Indonesia

Customer dari PT. Varley Indonesia terdiri dari customer perusahaan migas. Berikut beberapa customer PT. Varley Indonesia dari beberapa perusahaan migas, sebagai berikut:

  1. PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) OSES

  2. PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO

  3. PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ

  4. PT. Chevron Pacific Indonesia

  5. PT. Medco Energi Internasional Tbk

  6. PT. Medco E&P Natuna Ltd

  7. PT. Premier Oil Plc

  8. PLTU Pelabuhan Ratu

  9. PT. Indonesia Power UJP JABAR 2

  10. PT. Indonesia Power UJP BANTEN 3 Lontar

  11. PT. Indonesia Power UJP PLTU BARRU

  12. PT. Star Energi Wayang Windu

  13. PT. PJP UP Muara Karang

  14. PT. Garis Ringsakti

Tujuan PT. Varley Indonesia

PT. Varley Indonesia akan terus menjadi supplier produk dan jasa rekayasa dalam industri valve kelas dunia yang terkemuka dan berkualitas tinggi. Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur sistem manajemen mutu kami adalah sangat penting, untuk kemakmuran jangka panjang kami, memastikan PT. Varley Indonesia tetap menjadi supplier yang terpilih. Presiden Direktur memastikan bahwa kebijakan mutu ini dikomunikasikan dan dipahami oleh semua karyawan PT. Varley Indonesia.

Visi, Misi dan Kebijakan Mutu PT. Varley Indonesia

Visi Perusahaan PT. Varley Indonesia

Visi dari PT. Varley Indonesia adalah menjadi pioner dan pemimpin perusahaan di bidang jasa perbaikan katup, dengan biaya rendah dan hasil efektif, kualitas tertinggi dan menjadi solusi terbaik untuk semua kebutuhan pelanggan.

Misi PT. Varley Indonesia

Misi dari PT. Varley Indonesia adalah memberikan pelayanan terbaik dalam kualitas, ditunjang oleh tenagakerja yang ahli dan kompeten, teknologi terbaru dan menjaga hubungan yang baik dan jujur dengan pelanggan, serta menjamin kepuasan pelanggan.

Kebijakan Mutu PT. Varley Indonesia

PT. Varley Indonesia berkomitmen untuk selalu memberi jaminan kepuasan kepada pelanggan dengan berpedoman kepada:

  1. Menawarkan layanan kualitas tinggi.

  2. Menjamin kepuasan pelanggan setiap saat.

  3. Mematuhi semua peraturan pemerintah dan persyaratan lainnya yang relevan.

  4. Menerapkan dan menerapkan sistem manajemen mutu dengan perbaikan secara berkesinambungan.

  5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan sasaran mutu perusahaan.

Struktur Organisasi PT. Varley Indonesia

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara setiap bagian secara posisi yang ada di dalam suatu perusahaan untuk menjalin kegiatan operasional guna untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam struktur organisasi terdapat alur kerja serta tanggung jawab yang disesuaikan dengan pengembangan jabatan (deskripsi jabatan). Struktur organisasi memberikan gambaran yang jelas tentang batasan kekuasaan yang ada dalam organisasi atau perusahaan.

STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Varley Indonesia

Adapun fungsi/kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini penjelasannya:

  1. Kejelasan tanggung jawab

    Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota organisasi tentunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu dipertanggung jawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.

  2. Kejelasan kedudukan

    Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan, disini artinya anggota atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.

  3. Kejelasan mengenai jalur hubungan

    Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keuntungan.

  4. Kejelasan uraian tugas

    Dan fungsi lainnya adalah kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.

    Maka dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas kerjasama dari dua orang atau lebih sesuatu yang tidak berwujud dan bersifat pribadi, sebagian besar mengenai hubungan-hubungan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dan didalamnya terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan memiliki ketergantungan dan apabila salah satu sub bagian tidak baik, maka akan membuat sub bagian lainnya pun tidak berjalan dengan baik.

    Kedudukan tertinggi PT. Varley Indonesia dipegang oleh Bapak Jhon Hendarmin selaku Presiden Direktur, yang dibawahi oleh Bapak Indra Cahyadi selaku Direktur dan Bapak Jhep Fillips selaku advisor. Setiap departemen dipimpin oleh seorang kepala departemen yang memiliki tanggung jawab penuh dalam melaksanakan aktivitas pada setiap departemennya.

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Presiden Direktur PT. Varley Indonesia

    Presiden direktur PT. Varley Indonesia dengan nama John Hendarmin, bertugas untuk memimpin direksi dalam menentukan tujuan, menyusun strategi, menjalin hubungan dengan berbagai mitra, dan membuat rencana pengembangan perusahaan. Karena PT. Varley Indonesia merupakan perusahaan multinasional, presiden direktur juga bertugas untuk berkoordinasi dengan perusahaan pusat di luar negeri tentang kondisi terkini perusahaan dan melaporkan apa hal yang dibutuhkan untuk perkembangan perusahaan tersebut.

  2. Direktur PT. Varley Indonesia

    Direktur PT. Varley Indonesia dengan nama Indra Cahyadi, bertugas untuk menerima laporan dari GM (General Manager) atas keadaan operasional perusahaan, membantu presiden direktur untuk menyusun strategi sekaligus menjalankan dan mengawasi secara langsung, menyetujui anggaran perusahaan, serta mewakili PT atas nama perusahaan dalam menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan lain.

  3. GM (General Manager) PT. Varley Indonesia

    General Manager PT. Varley Indonesia dengan nama Royke Rompies, bertugas untuk memimpin dan mengawasi para manajer dalam memutar roda operasional perusahaan, mengelola perusahaan sesuai misi dan tujuan yang diberikan oleh direktur, menjadi motivator bagi bawahannya, dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan secara maksimal.

  4. Divisi Operation PT. Varley Indonesia

    Divisi Operation PT. Varley Indonesia dipimpin oleh Tunggul Panjaitan, divisi ini merupakan ujunng tombak perusahaan karena semua kegiatan perusahaan untuk mendapat keuntungan berasal dari divisi ini. Objek penelitian yang diteliti yang dilakukan adalah komponen pendukung dari divisi.

    Pada divisi merupakan divisi yang paling banyak anggotanya dan sangat kompleks, mulai dari Engineering, Planner, QC, Operation Staff, sampai Workshop Operator. Engineering bertugas untuk membuat gambar, menginspeksi pipa atau katup yang akan direperasi untuk menemukan kerusakannya dan kemudian merekomendasikan tindakan untuk memperbaikin kerusakan tersebut. Planner bertugas untuk membuat jangka waktu dalam proses reparasi sesuai dengan persetujuan bersama, QC (Quality Control) bertugas untuk mengecek kualitas hasil reparasi dan menentukan layak atau tidaknya, serta mengecek material tambahan untuk memastikan layak atau tidaknya material tersebut digunakan. Operation Staff bertugas untuk mengawasi dan merekapitulasi proses tahapan reparasi setiap harinya, mereka juga bertugas untuk membantu Planner untuk memastikan bahwa rencana yang dibuat masih sesuai sasaran atau terlambat. Workshop Operator merupakan ujung tombak pada divisi ini, karena merekalah yang melakukan eksekusi pengerjaan dilapangan, bagian ini menjadi dua, yaitu bagian yang melakukan reparasi di Workshop dan bagian yang melakukan reparasi dilapangan (biasanya disaluran pengeboran bawah laut lepas pantai).

  5. Divisi Purchasing PT. Varley Indonesia

    Divisi Purchasing PT. Varley Indonesi dipimpin oleh Fransisco Enos . Pada divisi ini merupakan divisi untuk membantu divisi Operation untuk memenuhi kebutuhan suku cadang selama reparasi, karena biasanya unit yang direperasi selalu memerlukan suku cadang yang baru karena sebagian telah rusak. Divisi ini juga membantu kebutuhan para teknisi yang bekerja dilapangan dengan menyediakan akomodasi, tiket pesawat untuk berangkat dan pulang. Pada divisi ini juga terdapat staff untuk membantu manajer untuk melakukan proses pembelian dan mengawasi kedatangan suku cadang yang dijanjikan oleh vendor, serta kurir yang bertugas untuk mengambil suku cadang yang telah dibeli, kurir dapat menjadi solusi untuk menghembat waktu perbaikan karena lebih cepat, jika menggunakan jasa ekspedisi pengantaran akan memakan waktu berhari-hari. Objek penelitian juga dilakukan pada divisi ini.

  6. Divisi HRD & GA (Human Resource Development & General Affair)

    Divisi Human Resource Development & General Affair (HRD & GA) dipimpin oleh Fitri Setyani. Divisi ini juga sangat penting dalam mengelola sumber saya manusia dalam perusahaan, merekrut dan menyeleksi kandidat calon pegawai yang selektif dan penuh pertimbangan mengingat tingginya standar kemampuan yang diperlukan pada perusahaan. Pertimbangan sangat diperlukan dalam memilih pegawai pemecatan dan perekrutan baru adalah proses yang panjang dan mahal. Divisi ini juga mengurus kebersihan dan keamanan (Security & HSE) perusahaan mengingat para petugas keamanan dan kebersihan merupakan anggoa dari divisi ini.

  7. Divisi Finance and Accounting PT. Varley Indonesia

    Divisi Finance adn Accounting PT. Varley Indonesia dipimpin oleh Ade Riana. Divisi ini menetukan pencapaian perusahaan yang telah ditetapkan oleh direksi, divisi ini bertugas untuk mencairkan tagihan atas pekerjaan reparasi yang telah selesai, divisi ini juga yang mengurus pencatatan kedalam jurnal dan melaporkannya kepada direksi dan mengurus pajak karyawan untuk disetorkan ke kantor pajak.

  8. Divisi Sales and Marketing PT. Varley Inonesia

    Divisi Sales and Marketing PT. Varley Indonesia dipimpin oleh Cristiono Wibowo, divisi ini bertugas untuk menjadi tender, memasarkan dan mempresentasikan tentang jasa PT. Varley Indonesia kepada seluruh perusahaan calon client dengan tujuan agar mereka memakai jasa PT. Varley Indonesia. Divisi ini dibagi menjadi dua, divisi yang mempresentasikan jasa apa yang dilakukan PT. Varley Indonesia dan divisi yang mempresentasikan mesin dan teknologi yang digunakan dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

  9. Divisi Warehouse PT. Varley Indonesia

    Divisi Warehouse PT. Varley Indonesia dipimpin oleh Kombang Siregar, divisi ini bertugas membuat catatan administrasi persediaan barang, yang meliputi jenis barang, kode barang dan jumlah barang dengan benar. Merapikan setiap penempatan barang yang ada digudang berdasarkan kelompok barang dengan baik dan teratur. Menyiapkan barang yang akan dikirimkan ke project/customer berdasarkan surat jalan yang diterima dari bagian logistic. Melakukan perhitungan fisik barang manual setiap hari. Melakukan koordinasi dengan Admin Supervisor dan Sales Supervisor yang berhubungan dengan stock barang. Melakukan pengaturan bawahannya dalam pendistribusian pengiriman. Menjaga dan merawat armada ekspedisi.

  10. Divisi Logistic PT. Varley Indonesia

    Divisi Logistic PT. Varley Indonesia masih satu bagian dengan warehouse yang dipimpin oleh Kombang Siregar, divisi ini bertugas menerima info via email dari user mengenai kedatangan barang, khusus barang selain valve seperti spare parts, material, atk dan pembelian barang lainnya, logistic menerima copy PO setiap harinya dari purchasing dan menerima info via email dari divisi operation khusus kedatangan valve. Menerima dan memeriksa seluruh dokumen terkait kedatangan barang/produk antara lain: Surat Jalan, PO dan Dokumen lainnya yang terkait dalam kedatangan barang/product dan sesuai apa tidak dengan PO dan check list di Form Incoming Check List. Jika doumen tersebut tidak ada/tidak sesuai dengan PO, maka dibuat Non Conformity Report (NCR) VI-FR-QS.QM-10 dan beri tangging Hold sebelum di reture. Divisi Logistic menerima barang diarea penerimaan barang incoming area (khusus untuk valve dan barang besar/berat lainnya, khusus material/spare parts, consumble dan barang atk, dll di tempatkan di area drop point). Logistic melakukan pengecekan barang yang di terima jika butuh bantuan QC maka Logistic koordinasi dengan QC untuk melakukan pengecekan barang. Administrasi Logistic menyerahkan barang yang sudah diterima ke user yang berwenang sesuai dengan master list divisi masing-masing dengan mencheclist dan tanda tangan di dalam Form Incoming Check List. Menyimpan/mengarsipkan copy setiap surat jalan dan serah terima barang baik itu yang masuk dan keluar dari Area PT. Varley Indonesia.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Staff Marketing menerima PO dari customer kepada Staff A.R.

  2. Staff Gudang membuat surat jalan untuk staff A.R yang kemudian akan diberikan kepada supir untuk pengiriman barang kepada customer.

  3. Sebelum barang dikirim, Staff A.R membuat invoice untuk customer terkait.

  4. Kemudian Staff A.R memberikan invoice melalui kurir untuk customer setelah proses pengiriman barang.

  5. Setelah barang dikirim dan diterima, kemudian customer melakukan pembayaran hutang mereka kepada perusahaan. Bisa dengan transfer ataupun giro.

  6. Staff A.R kemudian melakukan rekap pembayaran dari customer diperusahaan yang ditujukan untuk Manager.

  7. Setelah rekap pembayaran, kemudian Staff A.R melakukan kembali rekap piutang perusahaan.

  8. Kemudian Staff A.R membuat laporan piutang untuk diberikan kepada Manager.

  9. Manager memeriksa laporan piutang yang telah dibuat oleh Staff A.R.

  10. Manager memberikan laporan hasil piutang perusahaan kepada Direktur.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan Pada Use Case Diagram

Use Case Diagram Sistem Berjalan Monitoring Pembayaran Piutang Pada PT. Varley Indonesia

Gambar 3.2 Use Case Diagram Monitoring Pembayaran Piutang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Monitoring Pembayaran Piutang Berjalan pada saat ini terdapat:

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh proses monitoring pembayaran piutang yang saat ini berjalan pada PT. Varley Indonesia.

  2. Enam actor yang melakukan proses monitoring pembayaran piutang diantaranya: Staff Marketing, Staff Gudang, Staff A.R, Manager dan Direktur.

  3. Sepuluh use case yang dilakukan oleh actor disebut diantaranya:

     Menerima PO

    1. Actor : Staff Marketing dan Staff A.R

    2. Skenario : Staff Marketing menerima PO untuk customer kepada staff A.R Membuat Surat Jalan

     Membuat Surat Jalan

    1. Actor : Staff Gudang dan Staff A.R

    2. Skenario : Staff Gudang membuat surat jalan untuk Staff A.R yang kemudian akan diberikan kepada supir untuk pengiriman barang kepada customer

     Membuat Invoice

    1. Actor : Staff A.R dan Customer

    2. Skenario : Sebelum barang dikirim, Staff A.R membuat ivoice untuk customer terkait.

     Memberikan Invoice

    1. Actor : Staff A.R dan Customer

    2. Skenario : Kemudian Staff A.R memberikan invoice melalui kurir untuk customer setelah proses pengiriman barang.

     Melakukan Pembayaran

    1. Actor : Customer dan Staff A.R

    2. Skenario : Setelah barang dikirim dan diterima, kemudian customer melakukan pembayaran hutang mereka kepada perusahaan. Bisa melalui giro atau transfer.

     Melakukan Rekap Pembayaran

    1. Actor : Staff A.R dan Manager

    2. Skenario : Staff A.R kemudian melakukan rekap pembayaran dari customer di perusahaan yang ditujukan untuk Manager.

     Melakukan Rekap Piutang

    1. Actor : Staff A.R dan Manager

    2. Skenario : Setelah rekap pembayaran, kemudian Staff A.R melakukan kembali rekap piutang perusahaan.

     Membuat Laporan Piutang

    1. Actor : Staff A.R dan Manager

    2. Skenario : Kemudia Staff A.R membuat laporan piutang untuk diberikan kepada Manager.


     Memeriksa Laporan Piutang

    1. Actor : Manager dan Staff A.R

    2. Skenario : Manager memeriksa laporan piutang yang telah dibuat oleh Staff A.R

     Memberikan Hasil Laporan Piutang

    1. Actor : Manager dan Direktur

    2. Skenario : Manager memberikan laporan hasil piutang perusahaan kepada Direktur.

  4. Dua include yaitu: giro dan transfer

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan Pada Activity Diagram

Activity Diagram Sistem Berjalan Monitoring Pembayaran Piutang Pada PT. Varley Indonesia

Gambar 3.3 Activity Diagram Monitoring Pembayaran Piutang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Monitoring Pembayaran Piutang Berjalan pada saat ini terdapat;

  1. Enam Vertical Swimlane yang mencakup seluruh monitoring pembayaran piutang yang berjalan pada PT. Varley Indonesia yang dilakukan oleh: Staff Marketing, Staff Gudang, Staff A.R, Customer, Manager dan Direktur.

  2. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

  3. Sebelas Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : menerima PO, membuat surat jalan, membuat invoice, memberikan invoice, melakukan pembayaran, melakukan rekap pembayaran, melakukan rekap piutang, membuat laporan piutang, memeriksa laporan piutang, memberikan laporan piutang dan menerima laporan piutang.

  4. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

Sequence Diagram Sistem Berjalan Monitoring Pembayaran Piutang Pada PT. Varley Indonesia

Gambar 3.4 Sequence Diagram Monitoring Pembayaran Piutang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Monitoring Pembayaran Piutang Berjalan pada saat ini terdapat:

  1. Enam actor yang melakukan proses monitoring pembayaran piutang diantaranya : Staff Marketing, Staff Gudang, Staff A.R, Customer, Manager dan Direktur.

  2. Empat lifeline antarmuka yaitu: proses pemesanan, proses pengiriman, proses pembayaran, proses pembuatan laporan.

  3. Sembilan message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang menurut informasi-informasi yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya: menerima PO, membuat surat jalan, membuat invoice, memberikan invoice, melakukan pembayaran, melakukan rekap pembayaran, melakukan rekap piutang, membuat laporan piutang, memeriksa laporan piutang dan memberikan hasil.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Tabel 3.1 Analisa SWOT Sistem Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

  1. Nama Masukan : Permintaan pesanan barang

    Fungsi : Sebagai data awal dalam proses pemesanan barang (PO)

    Sumber : Staff Marketing

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap ada pemesanan barang

    Format : Lampiran berupa memo berisi nama barang, dan permintaan jumlah barang

    Keterangan : Berisi data permintaan barang yang dibutuhkan.


  2. Nama Masukan : Data transaksi

    Fungsi :Sebagai data untuk proses pencatatan transaksi penjualan dan keluaran berupa invoice

    Sumber : Staff A.R (Account Receivable)

    Media : Keyboard

    <Frekuensi : Setiap melakukan transaksi penjualan

    Keterangan : Berisi nama barang, Qty, total harga.

  3. Nama Masukan : Data pembayaran

    Fungsi : Sebagai data untuk membuat laporan penjualan dan keluaran berupa kwitansi

    Sumber : Staff A.R (Account Receivable)

    Media : Keyboar

    Frekuensi : Setiap melakukan transaksi penjualan

    Keterangan  : Berisi nomor invoice, nomor kwitansi, tanggal kwitansi, nama customer dan nominal pembayaran

  4. Nama Masukan : Data piutang

    Fungsi : Sebagai data untuk membuat laporan piutang.

    Sumber : Staff A.R (Account Receivable)

    Media : Keyboard

    Frekuensi : Setiap ada transaksi yang berkaitan dengan piutang

    Keterangan : Berisi nomor invoice, nama customer, tanggal penjualan, tanggal jatuh tempo pembayaran, saldo piutang.

</div>


Analisa Proses

  1. Nama Modul : Proses penerima PO

    Masukan : Data permintaan pesanan barang

    Keluaran : Purchase Order

    Ringkasan : Staff Marketing menerima PO dari customer ??

  2. Nama Modul : Proses pembuatan invoice

    Masukan : Data transaksi

    Keluaran : Invoice

    Ringkasan : Staff A.R membuat invoice untuk customer.

  3. Nama Modul : Proses pembuatan kwitansi

    Masukan : Data pembayaran

    Keluaran : Kwitansi

    Ringkasan :Staff A.R membuat kwitansi untuk customer sebagai tanda pembayaran cicilan piutang.

  4. Nama Modul : Proses pembuatan laporan piutang

    Masukan : Data piutang

    Keluaran : Laporan piutang

    Ringkasan :Staff A.R membuat laporan piutang untuk diberikan kepada manager.

Analisa Keluaran

  1. Nama keluaran : Purchase Order

    Fungsi : Menampilkan nama item barang dan harga yang akan dibeli

    Media : Kertas

    Rangkap : 3

    Distribusi : Lembar 1 (putih) untuk customer Lembar 2 (hijau) untuk accounting Lembar 3 (merah) untuk staff marketing

  2. Nama keluaran : Invoice

    Fungsi :Sebagai data dan bukti transaksi untuk diberikan kepada customer dan sebagai data perusahaan

    Media : Kertas

    Rangkap : 2

    Distribusi : Customer dan Staff A.R

  3. Nama keluaran : Kwitansi

    Fungsi :Sebagai data dan bukti pembayaran untuk diberikan kepada customer dan sebagai data perusahaan

    Media : Kertas

    Rangkap : 2

    Distribusi : Customer dan Staff A.R

  4. Nama keluaran : Laporan piutang

    Fungsi :Sebagai data hasil piutang yang telah masuk ke dalam perusahaan

    Media : Microsoft Excel

    Rangkap : 2

    Distribusi : Staff A.R dan Manager

Konfigurasi Sistem Berjalan

Di konfigurasi sistem yang berjalan berisi tentang spesifikasi Hardware, spesifikasi Software dan Hak Akses (Brainware).

Spesifikasi Hardware (Perangkat Keras)

  1. Processor : Dual Core

  2. Monitor : 14” LED

  3. Mouse : Optical

  4. Keyboard : 108 Keys

  5. RAM : 2 GB

  6. Hardisk : 80 GB

  7. Flasdisk : 16 GB

  8. Printer : Inkjet

Spesifikasi Software (Perangkat Lunak)

Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem adalah Windows 7 dan Microsoft Excel.

Hak Akses (Brainware)

Dalam mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 orang, yaitu: Direktur, Manager dan Staff A.R (Account Receivable).

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Adapun permasalahan yang dihadapi dalam sistem yang sedang berjalan saat ini adalah sistem monitoring pembayaran piutang yang masih kurang terkendali yang mengakibatkan masih adanya customer yang tidak tepat waktu atau disiplin dalam pembayaran piutangnya. Dalam pembuatan laporannya juga masih menggunakan microsoft excel.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi diatas, maka alternatif pemecahan masalahnya yang bisa membantu sistem kerja dalam monitoring pembayaran piutang yaitu dengan membuat rancangan sistem baru berbasis web, sehingga dalam pengimputan lebih cepat, tepat dan akurat. Dan juga memudahkan staff A.R dalam melakukan monitoring pembayaran piutang serta membuat laporan piutang.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I adalah elisitasi yang berisi daftar yang diperoleh dari tahap pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem monitoring pembayaran piutang pelanggan yang terkomputerisasi.

Berikut gambar tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dengan cara metode MDI yang merupakan kepanjangan dari Mandatory (penting), Desirable (boleh ada/boleh tidak ada) dan Inessential (tidak penting). Requirement yang opsinya I harus dihilangkan.

Berikut gambar tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III adalah proses lanjutan dari MDI dengan metode TOE. Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa bagian yaitu HML (High, Middle, Low) dimana requirement yang berada pada opsi H harus dihilangkan. Berikut gambar tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


Final Draf Elisitasi

Final draf elisitasi adalah bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi. Dimana dari draf elisitasi ini digunakan sebagai dasar dalam membuat sistem yang baru. Dan dapat digunakan sebagai acuan atau dasar panduan dalam pengembangan sistem agar sesuai dengan yang diinginkan oleh stakeholder.

Berikut gambar tabel 3.5 Final Draf Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan hasil dari analisa dan penelitian yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan pada pembayaran piutang yang sedang berjalan pada PT. Varley Indonesia. Maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun oleh penulis.

"Ada beberapa usulan yang diberikan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengoptimalkan sistem monitoring pembayaran piutang yang sedang berjalan saat ini, yaitu mengubah sistem pengolahan pembayaran piutang yang pada awalnya dilakukan secara semi komputerisasi menjadi system rancangan monitoring pembayaran piutang yang terkomputerisasi dan berbasis web. Tujuan sistem yang usulkan ini adalah untuk meningkatkan proses pembayaran piutang dengan cara memenuhi setiap kebutuhan-kebutuhan sistem yang tidak dapat ditemukan pada sistem yang sedang berjalan sebelumnya. Selain itu, kemudahan yang diperoleh adalah dalam penginputan data menjadi cepat, tepat dan akurat. Serta memudahkan staff A.R dalam melakukan monitoring pembayaran piutang dan juga dalam membuat laporan piutang.

Dalam menganalisis pembuatan usulan prosedur yang baru ini, peneliti menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 16.1 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Berikut ini beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan Sistem Monitoring Pembayaran Piutang Berbasis Web pada PT. Varley Indonesia yaitu:

  1. Staff A.R (Account Receivable)

    Staff A.R dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam sistem, seperti:

    1. Staff A.R dapat melakukan login.

    2. Menambah menu user sesuai hak akses yang telah ditentukan.

    3. Staff A.R dapat melakukan edit, delete dan menampilkan semua menu yang ada dalam sistem, yaitu mulai dari dashboard, data user, data produk, data customer, transaksi penjualan, transaksi pembayaran, monitoring piutang, laporan pembayaran dan laporan piutang.

    4. Staff A.R bisa melakukan logout.

  2. Manager

    Manager dapat melakukan kegiatan didalam sistem antara lain:

    1. Manager bisa melakukan login.

    2. Menampilkan halaman utama berupa dashboard.

    3. Menampilkan proses dari menu transaksi penjualan dan transaksi pembayaran juga hasil akhir dari laporan pembayaran dan laporan piutang.

    4. Manager dapat juga melakukan monitoring piutang yang sama dengan staff A.R namun hanya dapat melihat saja.

    5. Manager dapat melakukan logout.

  3. Direktur

    Direktur juga dapat melakukan kegiatan didalam sistem antara lain:

    1. Direktur bisa juga melakukan login.

    2. Menampilkan halaman utama berupa dashboard.

    3. Menampilkan hasil akhir di menu laporan pembayaran dan juga laporan piutang.

    4. Direktur dapat melakukan logout.

Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, usecase diagram Sistem Monitoring Pembayaran Piutang yang diusulkan terdapat:

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses monitoring piutang.

  2. Tiga actor yang melakukan kegiatan yaitu: Staff A.R, Manager dan Direktur.

  3. Dua puluh usecase yang akan dilakukan oleh actor tersebut yaitu: Login, Dashboard, Data Master, Data User, Data User Statement, Data Produk, Data Produk Statement, Data Customer, Data Customer Statement, Transaksi Penjualan, Invoice Statement, Transaksi Pembayaran, Kwitansi Statement, Monitoring Piutang, Laporan, Laporan Pembayaran, Laporan Pembayaran Statement, Laporan Piutang, Laporan Piutang Statement dan Logout.

  4. Tujuh Extend yaitu: Data User Statement, Data Produk Statement, Data Customer Statement, Invoice Statement, Kwitansi Statement, Laporan Pembayaran Statement, dan Laporan Piutang Statement.

  5. Tujuh Include yaitu: Dashboard, Data Master, Transaksi Penjualan, Transaksi Pembayaran, Monitoring Piutang, Laporan, Logout.

Berdasarkan Gambar 4.1 Deskripsi Usecase Yang diusulkan terdapat:

  1. Nama Usecase: Login

    Actor : Staff A.R, Manager, Direktur

    Scenario  : Staff A.R, Manager dan Direktur melakukan login ke sistem sesuai dengan username dan password masing-masing.

  2. Nama Usecase : Dashboard

    Actor : Staff A.R, Manager, Direktur

    Scenario  : Staff A.R, Manager dan Direktur masuk ke halaman utama yang berupa dashboard.

  3. Nama Usecase : Data Master

    Actor : Staff A.R

    Scenario  : Staff A.R dapat melakukan add, edit dan delete pada semua menu yang terdapat dalam menu data master.

  4. Nama Usecase : Data User

    Actor : Staff A.R

    Scenario  : Staff A.R dapat melakukan add, edit dan delete pada menu master data user.

  5. Nama Usecase : Data User Statement

    Actor : Staff A.R

    Scenario  : Staff A.R dapat melihat data user statement.

  6. Nama Usecase : Data Produk

    Actor : Staff A.R

    Scenario  : Staff A.R dapat melakukan add, edit dan delete pada menu master data produk.

  7. Nama Usecase : Data Produk Statement

    Actor : Staff A.R

    Scenario  : Staff A.R dapat melihat data produk statement.

  8. Nama Usecase : Data Customer

    Actor : Staff A.R

    Scenario  : Staff A.R dapat melakukan add, edit dan delete pada menu master data customer.

  9. Nama Usecase : Data Customer Statement

    Actor : Staff A.R

    Scenario  : Staff A.R dapat melihat data customer statement.

  10. Nama Usecase : Transaksi Penjualan

    Actor : Staff A.R dan Manager

    Scenario  : Staff A.R dapat melakukan add, edit dan delete dan juga Manager dapat melihat dari transaksi penjualan.

  11. Nama Usecase : Invoice Statement

    Actor : Staff A.R

    Scenario  : Staff A.R dapat melihat dan print invoice statement.

  12. Nama Usecase : Transaksi Pembayaran

    Actor : Staff A.R dan Manager

    Scenario  : Staff A.R dapat melakukan add, edit dan delete dan juga Manager dapat melihat dari transaksi pembayaran.

  13. Nama Usecase : Kwitansi Statement<p> <p>Actor : Staff A.R

    Scenario  : Staff A.R dapat melihat dan print kwitansi statement.

  14. Nama Usecase : Monitoring Piutang

    Actor : Staff A.R dan Manager

    Scenario  : Staff A.R dan Manager dapat melakukan monitoring piutang di menu ini/

  15. Nama Usecase : Laporan

    Actor : Staff A.R, Manager dan Direktur

    Scenario  : Staff A.R, Manager dan Direktur bisa melihat untuk memilih tanggal dari menu laporan ini.

  16. Nama Usecase : Laporan Pembayaran

    Actor : Staff A.R, Manager dan Direktur

    Scenario  : Staff A.R, Manager dan Direktur bisa melihat untuk memilih tanggal dari menu laporan ini.

  17. Nama Usecase : Laporan Pembayaran Statement

    Actor : Staff A.R, dan Manager

    Scenario  : Staff A.R, dan Manager bisa melihat dan print laporan pembayaran statement.

  18. Nama Usecase : Laporan Piutang

    Actor : Staff A.R, Manager dan Direktur

    Scenario  : Staff A.R, Manager dan Direktur bisa melihat dan memilih tanggal dari menu laporan piutang.

    Actor : Staff A.R, dan Manager

    Scenario  : Staff A.R, dan Manager dapat melihat dan print laporan piutang statement.

  19. Nama Usecase : Logout

    Actor : Staff A.R, Manager dan Direktur

    Scenario  : Staff A.R, Manager dan Direktur bisa melakukan logout pada menu logout.


Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Staff A.R (Account Receivable)

Gambar 4.2 Activity Diagram Staff A.R yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, Activity Diagram Staff A.R yang diusulkan terdapat:

  1. Satu Initial Node, awal untuk melakukan kegiatan.

  2. Satu actor yang bisa melakukan kegiatan yaitu Staff A.R.

  3. Empat puluh action state, yang menggambarkan eksekusi kegiatan.

  4. Satu decision node, yaitu menggambarkan disaat login terdapat dua kemungkinan. Yang pertama apabila login salah maka harus konfirmasi ulang username dan password. Dan yang kedua, bila login benar maka bisa masuk ke menu halaman utama.

  5. Lima belas Fork Node merupakan pilihan dari action tersebut.

  6. Satu Activity Final Node, untuk mengakhiri kegiatan.

Activity Diagram Manager

Gambar 4.3 Activity Diagram Manager yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, Activity Diagram Manager yang diusulkan terdapat:

  1. Satu Initial Node, awal untuk melakukan kegiatan.

  2. Satu actor yang bisa melakukan kegiatan yaitu Manager.

  3. Tujuh belas action state, menggambarkan eksekusi kegiatan.

  4. Satu decision node, yaitu menggambarkan disaat login terdapat dua kemungkinan. Yang pertama apabila login salah maka harus konfirmasi ulang username dan password. Dan yang kedua, bila login benar maka bisa masuk ke menu halaman utama.

  5. Tujuh Fork Node merupakan pilihan dari action tersebut.

  6. Satu Activity Final Node, untuk mengakhiri kegiatan.

Activity Diagram Direktur Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Direktur yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, Activity Diagram Direktur yang diusulkan terdapat:

  1. Satu Initial Node, awal untuk melakukan kegiatan.

  2. Satu actor yang bisa melakukan kegiatan yaitu Direktur.

  3. Sebelas action state, menggambarkan eksekusi kegiatan.

  4. Satu decision node, yaitu menggambarkan disaat login terdapat dua kemungkinan. Yang pertama apabila login salah maka harus konfirmasi ulang username dan password. Dan yang kedua, bila login benar maka bisa masuk ke menu halaman utama.

  5. Empat Fork Node merupakan pilihan dari action tersebut.

  6. Satu Activity Final Node, untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Staff A.R (Account Receivable)

Gambar 4.5 Sequence Diagram Staff A.R yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, Sequence Diagram Staff A.R yang diusulkan terdapat:

  1. Satu actor yang bisa melakukan kegiatan yaitu Direktur.

  2. Tiga belas Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu: Home, Register, Login, Halaman Utama, Master Data, Transaksi Penjualan, Invoice, Transaksi Pembayaran, Kwitansi, Monitoring Piutang, Laporan Pembayaran, Laporan Piutang, Logout.

  3. Dua belas message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi yang dilakukan oleh actor, diantaranya: masuk ke menu home, melakukan registrasi untuk bisa login, masukkan username dan password, validasi, login gagal, login berhasil, add, edit dan delete master data, add, edit dan delete transaksi penjualan, print invoice, add, edit dan delete transaksi pembayaran, print kwitansi, melakukan monitoring piutang, pilih tanggal dan tampilkan laporan pembayaran, pilih tanggal dan tampilkan laporan piutang, logout.


Sequence Diagram Manager

Gambar 4.6 Sequence Diagram Manager yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, Sequence Diagram Manager yang diusulkan terdapat:

  1. Satu actor yang bisa melakukan kegiatan yaitu Manager.

  2. Sepuluh Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu: Home, Register, Login, Halaman Utama, Transaksi Penjualan, Transaksi Pembayaran, Monitoring Piutang, Laporan Pembayaran, Laporan Piutang, Logout.

  3. Sembilan message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi yang dilakukan oleh actor, diantaranya: masuk ke menu home, melakukan registrasi untuk bisa login, masukkan username dan password, validasi, login gagal, login berhasil, view menu transaksi penjualan, view menu transaksi pembayaran, view monitoring piutang, pilih tanggal dan tampilkan laporan pembayaran, pilih tanggal dan tampilkan laporan piutang, logout

Sequence Diagram Direktur

Gambar 4.7 Sequence Diagram Direktur yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, Sequence Diagram Direktur yang diusulkan terdapat:

  1. Satu actor yang bisa melakukan kegiatan yaitu Direktur.

  2. Tujuh Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu: Home, Register, Login, Halaman Utama, Laporan Pembayaran, Laporan Piutang, Logout.

  3. Enam message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi yang dilakukan oleh actor, diantaranya: masuk ke menu home, melakukan registrasi untuk bisa login, masukkan username dan password, validasi, login gagal, login berhasil, pilih tanggal dan tampilkan laporan pembayaran, pilih tanggal dan tampilkan laporan, logout.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem usulan

Rancangan Basis Data

Gambar 4.8 Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas, Class Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. Terdapat 5 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya t_user, t_product, t_customer, t_penjualan, t_pembayaran.

  2. Terdapat 5 association, hubungan objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

  1. Tabel User

    Nama Tabel : m_user

    Media : Harddisk

    Isi : Id_User+Username+Password+Role+Fullname

    Primary Key : Id_User

    Panjang Record : 103

    Tabel 4. 2 Tabel m_user

  2. Tabel Product

    Nama Tabel : m_product

    Media : Harddisk

    Isi : Id_Produk+Kode_Produk+Nama_Produk+ Harga_Produk

    Primary Key : Id_Product

    Panjang Record : 51

    Tabel 4. 3 Tabel m_product

  3. Tabel Customer

    Nama Tabel : m_customer

    Media : Harddisk

    Isi : Id_Customer+Kode_Customer+Nama_Customer+ Alamat+Email

    Primary Key : Id_Customer

    Panjang Record : 351

    Tabel 4. 4 Tabel m_customer

  4. Transaksi Penjualan

    Nama Tabel : transaksi_penjualan

    Media : Harddisk

    Isi : Id_Penjualan+Tgl_Piutang+Id_Customer+ Qty+Tgl_Jatuh_Tempo+Createdby+Createdtime+ Id_Invoice

    Primary Key : Id_Penjualan

    Panjang Record : 54

    Tabel 4. 5 Tabel transaksi_penjualan


  5. Transaksi Pembayaran

    Nama Tabel : transaksi_pembayaran

    Media : Harddisk

    Isi : Id_Pembayaran+Id_Penjualan+Jumlah_Bayar+ Tgl_Bayar+Jenis_Bayar+Keterangan+Createdby+ Createdtime

    Primary Key : Id_Pembayaran

    Panjang Record : 23

    Tabel 4. 6 Tabel transaksi_pembayaran


Rancangan Prototype

Berikut ini adalah rancangan prototype yang akan dibuat dari perancangan sistem informasi monitoring pembayaran piutang berbasis web pada PT Varley Indonesia.

  1. Tampilan Prototype Home Beranda

    Gambar 4.9 Tampilan Prototype Home Beranda

  2. Tampilan Prototype Menu Home Latar Belakang

    Gambar 4.10 Tampilan Prototype Home Latar Belakang

  3. Tampilan Prototype Menu Home Produk

    Gambar 4.11 Tampilan Prototype Home Produk

  4. Tampilan Prototype Menu Home Alamat

    Gambar 4.12 Tampilan Prototype Home Alamat

  5. Tampilan Prototype Menu Register

    Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Register

  6. Tampilan Prototype Menu Login

    Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Login

  7. Tampilan Prototype Halaman Utama

    Gambar 4.15 Tampilan Prototype Halaman Utama

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah tampilan yang diusulkan untuk perancangan sistem informasi monitoring pembayaran piutang berbasis web pada PT Varley Indonesia

  1. Tampilan Menu Beranda

    Gambar 4.16 Tampilan Menu Beranda

  2. Tampilan Menu Latar Belakang

    Gambar 4.17 Tampilan Menu Latar Belakang

  3. Tampilan Menu Produk

    Gambar 4.18 Tampilan Menu Produk

  4. Tampilan Menu Alamat

    Gambar 4.19 Tampilan Menu Alamat

  5. Tampilan Menu Register

    Gambar 4.20 Tampilan Menu Register

  6. Tampilan Menu Login

    Gambar 4.21 Tampilan Menu Login

  7. Tampilan Menu Halaman Utama

    Gambar 4.22 Tampilan Menu Halaman Utama


  8. Tampilan Menu Input Data User

    Gambar 4.23 Tampilan Menu Input Data User

  9. Tampilan Menu View Data User

    Gambar 4.24 Tampilan Menu View Data User


  10. Tampilan Menu Input Data Produk

    Gambar 4.25 Tampilan Menu Input Data Produk

  11. Tampilan Menu View Data Produk

    Gambar 4.26 Tampilan Menu View Data Produk

  12. Tampilan Menu Input Data Customer

    Gambar 4.27 Tampilan Menu Input Data Customer

  13. Tampilan Menu View Data Customer

    Gambar 4.28 Tampilan Menu View Data Customer

  14. Tampilan Menu Input Transaksi Penjualan

    Gambar 4.29 Tampilan Menu Input Transaksi Penjualan

  15. Tampilan Menu View Transaksi Penjualan

    Gambar 4.30 Tampilan Menu View Transaksi Penjualan

  16. Tampilan Menu Input Transaksi Pembayaran

    Gambar 4.31 Tampilan Menu Input Transaksi Pembayaran

  17. Tampilan Menu View Transaksi Pembayaran

    Gambar 4.32 Tampilan Menu View Transaksi Pembayaran

  18. Tampilan Menu Monitoring Piutang

    Gambar 4.33 Tampilan Menu Monitoring Piutang

  19. Tampilan Menu Laporan Pembayaran

    Gambar 4.34 Tampilan Menu Laporan Pembayaran

  20. Tampilan menu Laporan Piutang

    Gambar 4.35 Tampilan Menu Laporan Piutang

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan:

  1. Processor  : AMD A4-9120e RADEON R3, 4 COMPUTE CORES 2C+2G 1.50 GHz

  2. Monitor : 14” LED

  3. Mouse : Standard

  4. Keyboard : Standard

  5. RAM : Minimal 2 GB

  6. Harddisk : 250 GB

  7. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps

Spesifikasi Software

Untuk selanjutnya, yang dibutuhkan adalah spesifikasi perangkat lunak (software), yaitu :

  1. Browser yang bisa digunakan antara lain Google Chrome dan Mozila Firefox.

  2. Sistem operasi yang bisa digunakan bisa berupa Windows.

Hak Akses (Brainware)

Pada sistem monitoring pembayaran piutang yang dikembangkan ini memiliki user untuk dapat menjalankan sistem tersebut. User yang mengaksesnya yaitu:

  1. Staff A.R (Account Receivable)

  2. Manager

  3. Direktur

Testing (Pengajuan)

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Yang artinya melakukan pengujian terhadap program yang memfokuskan pada keperluan dan fungsinya. Tujuannya untuk menemukan kesalahan pada program yang salah atau hilang, misalkan: kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Black Box Testing

Untuk dapat melihat hasil pengujian program, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Black Box Testing

Time Schedule

Time schedule adalah perencanaan terhadap waktu yang diperlukan dan yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian sampai pada proses implementasi tentang “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Berbasis Web Pada PT. Varley Indonesia”. Berikut adalah jadwal kegiatan yang diperlukan oleh peneliti, yaitu:

Tabel 4.10 Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 4.9 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Varley Indonesia, tentang monitoring pembayaran piutang dapat disimpulkan bahwa:

  1. Proses monitoring pembayaran piutang pada PT. Varley Indonesia yang sedang berjalan saat ini masih dengan semi komputerisasi yaitu dengan microsoft excell. Sehingga proses untuk transaksi penjualan, pembayaran piutang, laporan penjualan dan laporan piutang juga, masih menggunakan microsoft excell sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan dan mengelola rekap pembayaran piutang karena mesti manual dan tidak terlepas dari kesalahan dalam proses pengolahannya.

  2. Permasalahan yang sering terjadi pada sistem monitoring pembayaran piutang saat ini adalah dimana keluhan stakeholder untuk dapat membuat sistem monitoring penagihan piutang karena sistem yang berjalan saat ini masih belum bisa untuk membedakan piutang customer yang akan jatuh tempo dan yang sudah telat bayar.

  3. Untuk membangun aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, Database Server MySQL, sublime text 2, Framework codeigniter dan web server dengan XAMPP.

Rekomendasi

Didalam penerapan sistem yang baru ini, peneliti akan mengemukakan beberapa rekomendasi untuk sistem monitoring pembayaran piutang, yaitu:

  1. Untuk menggunakan sistem ini dengan baik, maka sangat perlu diadakan pelatihan bagi pengguna sistem ini, yaitu staff A.R, manager dan direktur.

  2. Sistem yang sudah diusulkan ini dapat membantu dalam penginputan serta proses transaksi yang berkaitan dengan monitoring pembayaran.

Saran

Didalam penerapan sistem yang baru ini, peneliti akan mengemukakan beberapa saran tentang sistem monitoring pembayaran piutang, yaitu:

  1. Diharapkan adanya maintenance dan control sistem supaya dapat meminimalisir kerusakan pada sistem.

  2. Diharapkan dengan seiring berjalannya waktu, sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas serta dapat diakses secara mobile application

  3. Diharapkan sistem ini dapat berkembang menjadi sistem akuntansi berbasis web yang tidak hanya berfokus pada monitoring piutang saja, namun untuk transaksi lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Azizah Nur., Dedeh Supriyanti., Siti Fairuz Aminah Mustapha., Holly Yang. 2017. “The Role of Web Based Accounting Online System 2.0 as the Company’s Income and Expense Management”. Aptisi Transactions on Agriculture. Vol 1 No. 1. Neliti. ISSN: 2622-6812. Hal: 44-49.
  2. Aleksandr, Kljucnikov., Kozubikova Ludmila., Sopkova Gabriela. 2017. “The Payment Discipline of Small and Medium-sized Enterprises”. Journal Of Competitivenes. Vol. 9 No. 2. ISSN 1804-1728. Hal: 45-61.
  3. Maimunah, David Ericson Manalu, Dina Budi Kusuma. 2017. “Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin”. Seminar Teknologi Informasi dan Multimedia.
  4. Jogiyanto, George R. Terry, George H.B & William S.H., Graha Ilmu. 2014. “Konsep Dasar Informasi”. Yogyakarta.
  5. Nasril dan Adri Yanto Saputra. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online”. Jurnal Lentera ICT. Vol. 3 No. 1, Mei 2016/ISSN 2338-3143
  6. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. “Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish.
  7. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.Sistem Informasi Manajemen Ed.11.Yogyakarta.Deepublish, 2016.
  8. Anggraeni, E.Y. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta.Cv Andi Offset 2016.
  9. Supriati, Ruli, Agus Salim Saputra dan Siti Shuhaibatul Islamiah. “Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada PT. Tuntex Gar-ment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang.”. Jurnal Sensi. Vol 4 nomor 1 . 2018
  10. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol. 11 No. 1-Februari 2016.
  11. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
  12. , Dini Hamidini. 2017. “Analisis dan Peracangan Sistem Informasi Pembahasan secara praktis dengan contoh kasus”. Yogyakarta: Deepublish,
  13. Masriadi. 2018. “Perancangan Sistem Informasi Pemakaian Laboratorium Komputer di Universitas Putra Indonesia “YPTK Padang” menggunakan bahasa pemrograman java”. Menara Ilmu. Vol. 12, Jilid 1 No. 79 Januari 2018.
  14. Sujarweni, V. Wiratna. 2015. “Sistem Akuntansi” Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
  15. Sutopo, Priyo, dkk. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol. 11 No. 1-Februari 2016.
  16. Maulani Giandari, Kartika Candra Buana Sejati, Siti Pujianingsih. 2016. “Sistem Informasi Pengelolaan Data Pembinaan Kegiatan Kerja Narapidana Berbasis Website Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pemuda Tangerang”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja: (vol. 2 No. 1. Feb 2016).
  17. Masykur Fauzan dkk. 2015. “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis Web”. Universitas Muhammadiyah Ponorogo: IJNS_Indonesia Journal On Net Working and Security_Volume 4 No. 3.
  18. ] Noor, Juliansyah. 2015. “Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah”. Ed. 1, Cetakan ke-5, Jakarta: Prenadamedia Group.
  19. Sunarya Lusyani, Ogi Dermawan, dkk. 2016. “Desain Media Sign System dan Himbauan sebagai Penunjang Informasi pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa”. Malang: Universitas Brawijaya.
  20. Utari, Muhammad Ichwan, Ika Purwanti Ningrum, dan Muh Yamin. 2016. “Sistem Informasi Kepegawaian Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo sub-sistem utility dan penggajian”. SEMANTIK. Universitas Halu Oleo. Vol. 2 No. 1. ISSN: 2502-8928. Hal: 187-194.
  21. Krismaji. 2015:. “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT. Ladang Makmur”. Sensi jurnal Vol. 2 No. 1.
  22. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016: 10. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  23. Suryantara, I Gusti Ngurah. 2017. “Merancang Aplikasi dengan Metodologi Extreme Programmings”. Jakarta
  24. Ilamsyah, Desy Wiriyanty, Eva Setiawati. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan pada PT. GMF AERO ASIA”. SENSI JOURNAL. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 2 No. 2, ISSN: 2461-1409. Hal: 198-211.
  25. Ramadhan, Gilang, Edy Budiman dan Andi Syakir. 2017. “Pengembangan Media Informasi Pengenalan Lagu Daerah Kalimantan Timur Berbasis Web”. Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Vol 2 No. 1. Maret 2017. Universitas Mulawarman. E-ISSN 2540-7902 dan P-ISSN 2541-366X.
  26. Latif Fauziah, Aditya Wirangga Pratama. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Elektronik (E-Arsip) Berbasis Microsoft Access Pada PT HI-Test. Politeknik Negeri Batam”. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Vol. 3 No. 1. ISSN: 2337-7887. Hal : 21-31.
  27. Rahayu, Nina., Putri Sugiarti., Siti Islamiyah. 2017 : 44. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia. Vol 5 No 1. STMIK AMIKOM Yogyakarta. ISSN : 2302-3805.
  28. Bachtiar, Dede., Atikah. 2015 : 72. “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang”. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol 5 No 1. STMIK Bina Sarana Global. ISSN : 2088 - 1762.
  29. Suryadi, and Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. CCIT Vol 9 No 3. STMIK Raharja.
  30. Bhirawa Maharisna, Dimas., Mochammad Al Musadieq, Heru Susilo. 2017:20. “Analisis dan Desain Sistem Informasi Transportasi Dengan Metode Vogel's Approximation (Studi Kasus pada UD. Sumber Jaya Grosir Malang)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.43 No.2. Februari 2017. Universitas Brawijaya.
  31. Husda, Nur Elfi dan Yvonne Wangdra. 2016 : 107. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Baduose Media.
  32. Tyoso, Jaluanto, Sunu, Punjul. 2016. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Deepublish.
  33. Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015 : 54. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII”. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9 No.1- September 2015. ISSN: 1978-8282.
  34. Jubilee, Entreprise. 2015. Mengenal Pemrograman Database. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  35. Nugroho, Arie., Arik Sofan Tohir. 2017. “Otomatisasi Sql Query Untuk Database Engine”. Yogyakarta : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Vol 5 No 1. ISSN : 2302-3805.
  36. Anhar. 2016. “Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi”. PT Elex Media Komputindo: Jakarta
  37. Andika Jaya, Kriyan. Novi Safriadi. Anggi Perwitasari. 2018 : 22-27. “Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Aparatur di Kejaksaan Negeri Mempawah”. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Kalimantan : Universitas Tanjungpura. Vol. 6, No. 1, Januari 2018. ISSN : 2460-3562.
  38. Fauzia, Ellien. Marini. 2018 : 657-662.“Sistem Informasi Laporan Monitoring Evaluasi (MONEV) Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Tengah”. Konferensi Nasional Sistem Informasi 2018. Pangkalpinang : STMIK ATMA LUHUR
  39. Syahrul. 2018. “Aplikasi Monitoring Proses Marketing Divisi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) (Studi Kasus : AMIK TRI DHARMA PEKANBARU)”. Jurnal Informatika, Manajemen dan Komputer. Pekanbaru : Akademi Manajemen Informatika & Komputer (AMIK) Tri Dharma Pekanbaru. Vol. 10 No. 2 , Desember 2018. ISSN : 2580-3042. Hal : 8-12.
  40. Indrawati. 2018. “Monitoring Laporan Realisasi Fisik Dan Keuangan Anggaran Pendapatan Dan belanja Daerah (APBD) Di Kabupaten Pacitan”. Tesis. Program Magister Manajemen. STIE Widya Wiwaha. Yogyakarta.
  41. Maharani, Putri. 2015. “Sistem Informasi Pengolahan Data Pembayaran Kursus pada Cambrichindo English Language Center (CELC) Palembang”. Jurnal Informatika, Vol. 1, Januari-Juni 2015.
  42. Undang-Undang No. 23 tentang Bank Indonesia (Pasal 1 angka 6).
  43. Fahmi dan Irham. 2016. “Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab”. Alfaberta, Bandung.
  44. 44,0 44,1 Hery. 2015.”Praktis Menyusun Laporan Keuangan”. Jakarta : Grasindo
  45. Sari, Yunita, Gatot Wahyu Nugroho. 2017: 94-108. “Pengaruh Audit Internal Terhadap Operasi Penjualan (Studi Kasus pada PT. Selamat Lestari Mandiri)”. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi . Vol 5 No. 10. ISSN 20886969.
  46. Hidayat, A. N. 2015. “Analisis Sentimen Terhadap Wacana Politik pada Media Masa Online Menggunakan Algoritma Support Vector Machine Dan Naive Bayes”. Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer, Vol. 1 No. 1.
  47. Husain, A. Ariyanti, F. Darwati, S. 2016. “Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online”. Jurnal CERITA, 2(2).
  48. Marisa, Fitri. 2016. Web Programing (Client Server and Server Side). Yogyakarta: CV Budi Utama.
  49. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015: 246-257. “Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta”. Tangerang: Jurnal CCIIT Vol. 8 No. 3. ISSN: 1978-8282.
  50. Parrarangan, Ezra Randalinggi. Srikandi Kumadji dan Edy Yulianto. 2015. Analisis Strategi Perusahaan Dalam Ekspansi Pasar Luar Negeri. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 26 No. 2, September 2015.
  51. Rangkuty, Freddy. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  52. Susilawati, Iis Mei., dan Muhamad Harun. 2017. Analisis SWOT Sebagai Dasar Strategi Branding Pada Madrasah Ibtidaiyah Alhidayah, Cireunde, Ciputat. Jurnal Tarbawi. Vol. 3 No. 01.
  53. Bilung, Septinor. 2016.“Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemanasan Sepeda Motor Honda Pada CV. Semoga Jaya Di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur”. eJournal Administrasi Bisnis. Vol. 4 No. 1 ISSN 2355-5408.
  54. Wibawa, I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Reminder Masa Kadaluarsa Berbasis Gis Dengan Platform Bali. Universitas Udayana. ISSN 2251-3006 Vol. 3 No 1-April 2015.
  55. Muyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. ISBN978-979-19906-2-2. Bandung: Abdi Sistematika.
  56. Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham. 2016:25-36. “Rancangan Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture”. CSRID Journal. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8 No 1.
  57. 57,0 57,1 57,2 Mulyani, Sri. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Abdi Sistematika.
  58. Yulia, Dewa Ayu Eka, dan Susanti Margaretha Kuway. 2017. Sistem Informasi Pemesanan Dengan Penerapan Konsep Electronic Customer Relation Management Berbasis Web. CCIT Journal. 10 (1).
  59. Azizah, Nur, Erna Astriyani dan Listina Nadhia N. 2015. Optimalisasi Aplikasi E-Commerce Untuk Penjualan Pada Toko Desfa Bogor. Jurnal CERITA.(1). ISSN: 2461-14171.
  60. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafidz. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan. Jurnal Sains Dan Informatika. 1(2):48-57.
  61. Agusvianto, Hendra. 2017. “Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang”. Studi Kasus: PT. Alaisys Sidoarjo. Journal Information Engineering and Educational Technology (JIEET). 01(01). ISSN: 2549-869X.
  62. Tommy. 2016. “Trik membuat Software BOT dengan Visual Basic.Net”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  63. Aris., Indah Puspita Sari., Desi Artriyani., Tia Cahya Restiqi. 2016. “DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN SECARA ONLINE PADA PT. ULTINET INDONESIA”. Tangerang: STMIK Raharja ISSN: 2302-3805.
  64. Abdulloh, Rohi. 2016. “Easy & Simple Web Programming”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  65. Tri, Soelistio Adi, Tody Ariefianto Wibowo dan Agus Gand Permana. 2015. “Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Untuk Pengelolaan padi Di Pulau Jawa Berbasis Web”. E-Proceeding of Applied Science: Vol. 1 number 1, April 2015. Hal:720-731.
  66. Sopono dan Virdiandry Putratama. 2016. “Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter”. Yogyakarta: Deepublish.
  67. Pasaribu, S, Johni. 2017. “Penerapan Framework Yii pada Pembangunan Sistem Ppdb Smp Bppi Baleendah kabupaten Bandung”. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume III, No. 2 Hal: 154-163.
  68. Prabowo, Donni. 2016. “WEBSITE E-COMMERCE MENGGUNAKAN MODEL VIEW CONTROLLER (MVC) DEGAN FRAMEWORK CODEIGNITER Studi kasus: toko Miniatur Yogyakarta”: STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jurnal Imiah DASI Vo. 16 No. 1 Hal: 23-29.
  69. Betha Sidik. 2018. “Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3”. Bandung: Informatika.
  70. Ramadhina Syahrina. 2015. “Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Bengkel Di Sekolah Menengah Kejujuran Negeri 3 Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Vo. 22 No. 3. 2015.
  71. Rizkidiniah, Fatmah, Muh. Yamin dan Nur Fajriah Muchlis. 2016. “Perancangan dan Implementasi Prototype Sistem GPS (Global Positioning System) dan SMS Gateway pada Pencarian Kendaraan Bermotor Berbasis Arduino Uno”. Kendari: Jurnal Semantik Universitas Halu Oleo, Kendari Vol. 2 No. 2:90. Hal : 87-92.
  72. Astuti, Kondar Siahaan Dui dan Joni Devitra. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simoan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Iain Sultan Thaha Saifuddin Jambi”. Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi STIKOM Dinamika bangsa Jambi. Vol. 2 No. 2:516.
  73. Amrullah, Agit., Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan ilmu Budaya Universitas Islam negeri Sunan Kaijaga Yogyakarta”. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN: 2302-3805.
  74. Maulani, Giandari, Devi Septiani dan Putri Noer Fauziyah Sahara. 2018. “Rancang Bangun Sistem Informasi Iventory Fasilitas Maintance pada PT. PLN (Persero) Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4 No. 2 – Agustus 2018. ISSN: 2356-5195. Hal: 156-167.
  75. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. “Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal CCIT Vo. 9 No. 3. Hal: 336-343.
  76. Jan, Syed Roohullah., Syed Tauhid Ullah Shah., Zia Ullah Johar., Yasin Shah and Fazlullah Khan. 2016. “An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies”. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol. 2 Issue.2. ISSN: 2394-4099. Hal: 682-689.
  77. Budi, Ary. Warsito, dkk. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8 No 2, Januari 2015. Hal: 24-33.
  78. Patrisius Istiarto Djiwandono. 2015. “Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Bahasa”. Yogyakarta: Deepublish.
  79. Hermawan, Asep. 2014. “Penelitian Bisnis”. Jakarta: Grasindo.


*

Contributors

Valenti Waruwu