SI1514483475

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
      

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KOPERASI KARYAWAN TIRTA CISADANE PADA

PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1514483475
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KOPERASI KARYAWAN TIRTA CISADANE PADA

PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1514483475
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 060003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KOPERASI KARYAWAN TIRTA CISADANE PADA

PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514483475
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2019

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
       
NID : 10002
       
NID : 11003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KOPERASI KARYAWAN TIRTA CISADANE PADA

PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514483475
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KOPERASI KARYAWAN TIRTA CISADANE PADA

PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1514483475
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1514483475

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini banyak menarik perhatian masyarakat luas. Teknologi informasi sebagai unsur terpenting untuk menjalankan suatu usaha, maka dari itu sistem komputerisasi adalah salah satu penunjang keberhasilan usaha. Karena dengan sistem komputerisasi dapat memudahkan penggunaannya dalam melakukan aktivitas/kegiatan. Perkembangan komputer yang terus dinamis dan membutuhkan informasi yang cepat, tepat dan sistematis serta tidak memerlukan waktu yang lama. Sama halnya pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Koperasi simpan pinjam didirikan untuk memberi kesempatan kepada anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dengan bunga ringan. Agar koperasi dapat memaksimalkan kinerja koperasi dalam memberikan informasi yang akurat koperasi memerlukan sistem yang baik. Simpan Pinjam yang berjalan saat ini pada Koperasi Kayawan Tirta Cisadane pengoperasiannya sudah terkomputerisasi. Akan tetapi, dalam sistem komputerisasi dengan microsoft excel ini belum maksimal dan admin masih kesulitan dalam melakukan penginputan, file-file belum terintegrasi dengan baik, banyak kendala dalam pengoperasiannya dan masih ada dokumen yang diproses secara manual sehingga mengurangi efisiensi waktu. Sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah ini adalah dengan membangun sebuah sistem Simpan Pinjam. Metode analisa sistem yang digunakan adalah PIECES yang terdiri dari Performance, Information, Economy, Control, Efficiency dan Service . Perancangan sistem menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan Unified modeling Language (UML), bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam pembuatan program adalah Sublime Text. Dengan adanya sistem ini dapat mempermudah dalam proses pengolahan data transaksi simpan pinjam anggotanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.


Kata kunci : Sistem, Koperasi Simpan Pinjam, Anggota, Metode PIECES




ABSTRACT

The rapid development of technology now attracts a lot of public attention. Information technology as the most important element to run a business, therefore the computerized system is one of supporting the success of the business. Because the computerized system can facilitate its use in conducting activities/activities. The development of computers that continue to be dynamic and requires information that is fast, precise and systematic and does not require a long time. Similarly, the Employee Cooperative Tirta Cisadane. Cooperative is a business entity consisting of people or legal entity cooperative with based its activities based on the principle cooperatives as well as the people’s economic movement based on the principle of kinship with the aim to welfare its members. Saving and Loans cooperatives were established to allow members to easily obtain loans at low interest rates. In order for cooperatives to maximize the performance of cooperatives in providing accurate information the cooperative requires a good system. Saving and Loans that runs today at the Employee Cooperative Tirta Cisadane operation has been computerized. Homever, in computerized systems with microsoft excel this is not maximal and admin still difficulty in inputting, the files have not been well integrated, many obstacles in its operation and there are still documents processed manually so as to reduce the efficiency of time. As one solution to solve this problem is to build a Saving and Loans application. Systems analysis method used is PIECES which consists of Performance, Information, Economy, Control, Efficiency and Service. System design uses object-oriented analysis method with Unified Modeling Language (UML), the programming language used is PHP and the database used is MySQL, while the supporting software used in making the program is Sublime Text. With the existence of this system can facilitate the processing of data of member’s savings and loans transactions so as to produce fast and accurate information..


Keywords : System, Cooperative Saving and Loans, Member, PIECES Method





KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan Laporan Skripsi ini “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN TIRTA CISADANE PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan laporan diambil berdasarkan hasil observasi, wawancara dan beberapa sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu, maka dalam kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan serta penyusunan laporan skripsi dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Arief Budiman selaku Pembimbing Lapangan atau Stakeholder Koperasi Karyawan Tirta Cisadane yang telah memberikan banyak pengarahan dan ilmunya kepada penulis.
  8. Seluruh Pimpinan dan Pegawai Koperasi Tirta Cisadane Kota Tangerang yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi.
  9. Kedua orang tua tercinta, adik dan saudara yang telah memberikan dukungan baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  10. Sahabat saya Anita, Nita, Dita, Feni, Ulan dan Nadia yang selalu memberikan masukan dan dukungannya kepada penulis.
  11. Anggi Made Pratama yang selalu memberikan doa serta dukungan dan selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan nya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, 20 Januari 2019
Arlisia Regina Ayunda Putri
NIM. 1514483475

Daftar isi




BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pada era globalisasi terutama di bidang teknologi informasi saat ini perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membutuhkan informasi yang tepat, cepat, dan sistematis serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam menggali informasi yang dibutuhkan seperti mengelola data, termasuk memproses, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Dalam sebuah keadaan di mana hal yang begitu sulit dilakukan tetapi dengan adanya teknologi informasi semua pekerjaan menjadi lebih mudah. Untuk mewujudkan informasi yang tepat bagi perusahaan diperlukan sistem informasi yang handal guna menunjang operasional perusahaan. Oleh karena itu, hampir semua instansi baik pemerintah maupun swasta menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pekerjaan dan pengolahan data.

Koperasi sebagai salah satu bentuk organisasi yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Koperasi Karyawan Tirta Cisadane merupakan suatu wadah yang didirikan oleh kumpulan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bergerak pada kegiatan simpan pinjam anggota, bentuk badan koperasi ini bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah, cepat dan tepat untuk tujuan produktivitas dan kesejahteraan. Manfaat dibentuknya koperasi simpan pinjam ini untuk membantu para anggotanya dalam memenuhi kebutuhan hidup, dapat menyimpan dan juga dapat meminjam. Untuk mendapatkan pinjaman dari koperasi karyawan Tirta Cisadane, anggota harus memenuhi setiap persyaratan-persyaratan agar pinjaman yang diajukan dapat terealisasi dengan jumlah pinjaman dan jangka pembayaran sesuai dengan ketentuan dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh koperasi karyawan Tirta Cisadane.

Dalam proses pengolahan data transaksi simpan pinjam yang sedang berjalan saat ini pada koperasi karyawan Titra Cisadane sudah terkomputerisasi. Akan tetapi, dalam sistem komputerisasi dengan Microsoft Office Excel ini belum maksimal dan admin masih kesulitan dalam melakukan penginputan proses transaksi simpan pinjam, pembayaran angsuran, dan pengolahan data anggota. Karena hal-hal tersebut, koperasi ini dituntut untuk dikelola dengan lebih efektif dan efisien sehingga di dalam pengolahan data tidak akan ada data yang rangkap, hilang, rusak dan laporan menjadi tidak lambat serta dapat mempermudah penyajian data transaksi yang ada.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul Skripsi “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN TIRTA CISADANE PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas, diantaranya :

  1. Seperti apa sistem simpan pinjam yang sedang berjalan saat ini di Koperasi Karyawan Tirta Cisadane?

  2. Apakah sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane sudah akurat dalam pengoperasiannya?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Mengetahui proses simpan pinjam yang sedang berjalan saat ini pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane.

  2. Menciptakan sistem simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane yang lebih akurat.

  3. Merancang sebuah sistem informasi simpan pinjam yang dapat meminimalkan kesalahan dalam penginputan proses transaksi simpan pinjam, pembayaran angsuran, dan pengolahan data anggota pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat memperluas wawasan, pengetahuan serta pandangan penulis terhadap sistem informasi simpan pinjam pada koperasi dan perkembangan penerapan disiplin ilmu sistem informasi.

  2. Dapat meningkatkan mutu pelayanan simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane.

  3. Dapat memberikan masukan yang positif untuk perkembangan sistem simpan pinjam pada koperasi karyawan Tirta Cisadane.

Ruang Lingkup Penelitian

Bedasarkan permasalahan yang ada, penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem simpan pinjam pada koperasi karyawan Tirta Cisadane. Pembahasan yang akan dilakukan dari awal pendaftaran, simpanan, pinjaman, proses pembayaran dan proses laporannya.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Pada metode ini, penulis untuk mendapatkan data dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap sistem yang dipakai, sehingga dapat melihat langsung permasalahan yang ada saat ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab atau wawancara langsung terhadap pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan jelas terhadap sistem pengelolaan simpan pinjam yang diterapkan.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data tambahan dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada laporan yang penulis sedang teliti saat ini. Dalam metode ini digunakan dan diterapkan teori-teori dari buku-buku referensi, internet dan sebagainya.

Metode Analisis Sistem

Pada metode analisis sistem informasi ini, penulis menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service), karena analisis PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik mengenai kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisisensi serta pelayanan yang dimiliki koperasi karyawan Tirta Cisadane. Penulis juga melakukan analisis terhadap prosedur sistem berjalan dan menggambarkannya menggunakan alat bantu berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software visual paradigm.

Metode Perancangan

Pada metode analisis rancangan sistem informasi untuk melakukan analisis terhadap prosedur yang berjalan penulis menggunakan alat bantu (tools) berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis object orientied programming melalui tahap : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram dan class diagram yang dilakukan melalui empat tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
  2. Analisis terhadap temuan survey.
  3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap I mencakup semua kebutuhan sistem, tahap II melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap III dengan TOE (Technical, Operational, dan Economic) serta tahap final.
  4. Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam pembuatan program adalah Sublime Text.

Metode Testing

Dalam hal ini proses pengujian sistem simpan pinjam pada koperasi karyawan Tirta Cisadane, peneliti menggunakan Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses data base eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini, sistematika penulisan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas berdasarkan beberapa referensi dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum Koperasi Karyawan Tirta Cisadane, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari empat tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, Unified Modeling Languege (UML) sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapatkan dari hasil laporan skripsi yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Dalam membuat sistem, perlu dibuatnya suatu perancangan sistem. Berikut ini ada tiga definisi perancangan sistem, yaitu:

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119) [1] “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Sementara Susanto (2016:62) [2] menjelaskan bahwa “Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua prasyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi”.

According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[3], “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan, perancangan sistem merupakan kondisi dimana ada pengembangan sebuah sistem atau aplikasi yang akan dibangun yang sebelumnya telah dianalisis untuk menghasilkan suatu sistem informasi berbasis komputer yang lebih baik lagi.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Susanto (2016:62)[2] tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahap-tahap Perancangan Sistem

Menurut McLeod dalam jurnal Telematika Vol.8 No.2 (2015:7) [4], Perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi:

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.

  2. Mengindentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Anaisis harus mengindetifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.

  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatife.

  4. Memilih konfigurasi terbaik.

  5. Menyiapkan usulan implementasi.

  6. Menyiapkan usulan penerapan yang member ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.

  7. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Maniah dan Dini Hamidini (2017:1) [4] “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Sedangkan menurut Indra dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2) [5] “Sistem adalah suatu atau sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal Kompak (2016:11) [6] mengatakan bahwa “Sistem merupakan suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) [7] menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu . Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batas sistem (Boundary System)

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan luar sistem (Environments System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Penghubung merupakan suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesauan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output System)

    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan (Process System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang pasti. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Azhar Susanto dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:52) [8] Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sudut Pandang Lingkungan

    • Sistem Terbuka : Sistem terbuka bila aktifitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya.

    • Sistem Tertutup : Sistem tertutup bila aktivitas di dalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

  2. Sudut Pandang Asal Pembuatannya

    • Sistem Buatan Manusia : Sistem buatan manusia yaitu sistem yang dirancang oleh manusia.

    • Sistem Alamiah : Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dll.

  3. Sudut Pandang Keberadaannya

    • Sistem Berjalan : Sistem berjalan adalah sistem yang saat ini digunakan.

    • Sistem Konseptual : Sistem konseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau masih di atas kertas. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan, maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunannya sistem itu sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Suatu sistem konseptual akan dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari, maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

  4. Sudut Pandang Kesulitan

    • Sistem Sederhana : Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem atau komponen serta hubungan antara mereka sangat sederhana.

    • Sistem Komplek : Sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem atau komponen yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda.

  5. Sudut Pandang Output/Kinerjanya

    • Sistem yang Dapat Dipastikan : Dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat.

    • Sistem yang Tidak Dapat Dipastikan : Tidak dapat dipastikan artinya tidak dapat ditentukan dari awal, tergantung kepada situasi yang dihadapi.

  6. Sudut Pandang Waktu Keberadaannya

    • Sistem Sementara : Sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertentu.

    • Sistem Selamanya : Selamanya artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.

  7. Sudut Pandang Wujudnya

    • Sistem Ada secara Phisik : Ada secara fisik artinya di sini dapat diraba, seperti sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.

    • Sistem Abstrak : Abstrak artinya di sini tidak dapat diraba.

  8. Sudut Pandang Tingkatannya

    • Sistem : Sistem merupakan komponen dari sistem yang lebih besar.

    • Subsistem : Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dari sebuah sistem.

    • Supersistem : Supersistem adalah sistem yang lebih besar dan sangat komplek. Supersistem mengacu kepada sistem apa pun yang memiliki sistem-sistem yang lebih kecil.

  9. Sudut Pandang Fleksibilitas

    • Sistem dapat Beradaptasi : Dapat beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap setiap pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

    • Sistem Tidak dapat Beradaptasi : Tidak dapat beradaptasi artinya tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk tunggal data atau data item. Data didefinisikan sebagai suatu representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan yang direkam dalam bentuk angka, teks, simbol, gambar dan bunyi. Berikut ini adalah definisi data menurut beberapa ahli, dintaranya :

Definisi data menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:22)[9] “Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi”, sedangkan Deni Prasetiyati dalam Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi (2016:4) [10] mengatakan bahwa, “Data sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmi Priya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[11], “ Data are any facts, numbers, or text that can be processed by a computer. Today, organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”. Artinya data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer. Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah kumpulan informasi yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.

Definisi Informasi

Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) [7]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

Sementara, Muhamad Evan Widyawan Brata dkk dalam e-Proceeding of Management (2018:861) [12] menjelaskan bahwa, “Informasi adalah data yang telah terorganisir dan diproses untuk menyediakan makna dan meningkatkan proses pengambilan keputusan”.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[11], “The patterns, associations, or relationships among all this data can provide information. For example, analysis of retail point of sale transaction data can yield information on which products are selling and when”. Artinya Pola, asosiasi, atau hubungan di antara semua ini, data dapat menyediakan informasi. Misalnya, analisis ritel titik data transaksi penjualan dapat menghasilkan informasi yang mana produk menjual dan kapan.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data penting yang telah diolah yang didapatkan dari berbagai sumber sehingga membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[5], Kualitas suatu informasi mempunyai 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (Timelines)

    Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Relevan (Relevance)

    Infromasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17) [13], ada 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Ida Nuraida dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[5] "Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan”.

Sugeng Wahyudiono yang dikutip oleh Giandari, dkk dalam Jurnal CCIT (2018:157) [14] mendefinisikan bahwa “ Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Sementara, Yakub dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11) [5] mendefinisikan bahwa “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang menyediakan informasi untuk pegambilan suatu keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Stair dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:12) [5] menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :

  1. Perangkat Keras

    Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.

  2. Perangkat Lunak

    Perangkat Lunak yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.

  3. Database

    Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

  4. Telekomunikasi

    Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

  5. Manusia

    Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Tujuan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Rangkuti F yang dikutip oleh Nina Rahayu, dkk dalam Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:44) [15], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi analisis sistem, diantaranya adalah sebagai berikut :

Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[9] mengatakan bahwa “ Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah”.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:6)[4] “Analisis sistem informasi digunakan untuk menciptakan dan mengelola sistem informasi dalam melakukan fungsi dasar bisnisnya”.

Sementara, Abi Burrahman (2017:36)[16] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.

Prinsip-prinsip Analisis Sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18) [9] adalah:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Teori Khusus

Konsep Dasar Koperasi

Definisi Koperasi

Menurut UU No.25 Pasal 1 Tahun 1992 [17] yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu :

  1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi.

  2. Badan Hukum Koperasi, yaitu suatu kopersi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.

Umumnya koperasi dikendaliakn secara bersama oleh seluruh angggota, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasanya disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) dihitung berdarsarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian deviden berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

Menurut Hatta (Bapak Koperasi Indonesia) dalam Journal of Management Vol.2 No.2 (2016) [18] “Koperasi adalah usaha bersama untuk /memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”.

Menurut P.J.V Dooren yang dikutip oleh aris dkk dalam Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:8) Dalam UU No.25 Pasal 3 Tahun 1992[17] “ Koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corpprate)”.

Tujuan Koperasi

Dalam UU No.25 Pasal 3 Tahun 1992 [17] disebutkan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 Pasal 4 Tahun 1992 [17] dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut :

  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi angggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraaan ekonomi dan sosialnya.

  2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas-asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Prinsip Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 Pasal 5 Tahun 1992[17]dijelaskan prinsip koperasi yaitu :

  1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

  3. Pembagiaan Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (adil anggota tersebut dalam koperasi).

  4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal kemandirian.

  5. Kemandirian

  6. Pendidikan perkoperasian.

  7. Kerja sama antar koperasi.

Jenis-jenis Koperasi

Menurut UU No.25 Tahun 1992 [17] Tentang Perkoperasian koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit (Jasa Keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya, yaitu :

  1. Koperasi Simpan Pinjam

    Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang para anggotanya.

  2. Koperasi Konsumen

    Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non-anggota.

  3. Koperasi Produsen

    Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan non-anggota.

  4. Koperasi Pemasaran

    Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

  5. Koperasi Jasa

    Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak dibidang usaha jasa lainnya.

Konsep Dasar Simpan Pinjam

Definisi Simpanan

Menurut Renna Kurnia Sari (2015:50)[19] “Simpanan adalah milik anggota koperasi, sehingga hakekatnya koperasi tidak memiliki modal sendiri. Pengertian simpanan pada umumnya hanya dipergunakan untuk modal pinjaman”.

Jenis-jenis Simpanan

  1. Simpanann Pokok

    Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 [17] tentang Perkoperasian, Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

  2. Simpanan Wajib

    Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 [17] tentang Perkoperasian, Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

  3. Simpanan Sukarela

    Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 [17] tentang Perkoperasian, Simpanan Sukarela adalah simpanan berupa uang yang nilainya tidak ditentukan oleh koperasi. Biasanya tergantung kemampuan anggota dan sifatnya tidak memaksa.

Definisi Pinjaman

Menurut Renna Kurnia Sari (2015:50) [19] “Pinjaman adalah uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan”.

Jenis-jenis Simpanan

  1. Pinjaman Jangka Panjang

    Menurut Reeve dalam jurnal Nur Fajrina (2015:5) [20] “Pinjaman jangka panjang merupakan pinjaman yang jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun dan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan yang bersifat investasi”.

  2. Pinjaman Jangka Pendek

    Menurut R. Taufik Hidayat (2016:22) [21] “Pinjaman jangka pendek adalah pinjaman yang digunakan baik untuk kebutuhan modal maupun untuk menambah likuiditas koperasi. Jangka waktu pembayarannya kurang dari setahun”.

Definisi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah badan usaha yang berdasarkan asas kekeluargaan yang bergerak dalam bidang simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam biasa juga disebut koperasi kredit. Koperasi kredit adalah suatu bentuk koperasi yang independen dimana anggotanya adalah gabungan antara orang-orang atau badan-badan tertentu. Orang yang tidak terdaftar sebagai anggota tidak bisa menyimpan apalagi meminjam dana dari koperasi simpan pinjam.

Berdasarkan UU No. 25 Pasal 44 Tahun 1992 [17], Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari/ dan untuk :

  1. Anggota koperasi yang bersangkutan.

  2. Koperasi lain dan atau anggota.

Jadi, kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data dan menyalurkannya dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan.

Tujuan Simpan Pinjam

Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012 [22], Tujuan Koperasi Simpan Pinjam adalah :

“Koperasi Simpan Pinjam bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan”.

Definisi Analisis PIECES

Analisis PIECES

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Vol:4 No:2 (2015:31) [23], Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service) adalah:

  1. Performance Kehandalan

    Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

  2. Information Informasi

    Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

  3. Economic Ekonomi

    Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

  4. ControlKendali

    Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

  5. EfficiencyEfisiensi

    Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

  6. ServicePelayanan

    Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi Unified Modeling Language (UML), diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29) [24] “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Adi N yang dikutip Maimunah, dkk (2017:1) [25] “UML (Unified Modelling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) Vol:5 Issue:8 (2016:506) [26] “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa permodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah standar bahasa yang banyak digunakan dalam industri untuk visualisasi, merancang, mendokumentasi sistem piranti lunak dan membangun sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming).

Tipe-tipe UML (Unified Modelling Language)

Menurut Majid Rahardi (Open Journal System Semnasteknomedia Online (2016:62-64) [2], tipe-tipe UML diantaranya adalah :

  1. Usec Case Diagram

    Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system.

  2. Sequence Diagram

    Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horizontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen.

    Berikut ini komponen yang terdapat dalam sequence diagram yaitu:

    • Object

      Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    • Actor

      Dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol actor sama dengan simbol pada actor use case diagram.

    • Lifeline

      Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object.

    • Activation

      Dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline mengindikasikan sebuah object yang akan melakukan sebuah aksi.

    • Message

      Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation message mengindikasikan komunikasi antara object.

  3. Activity Diagram

    Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case. Adapun definisi activity diagram adalah :

    • Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

    • Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.

    • Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur.

    • Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

    • Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa usecase pada usecase diagram.

  4. Class diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity. Adapun komponen class diagram adalah :

    • Object

      Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    • Class

      Merupakan blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi dalam atas tiga bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan fungsi atau method-method dari sebuah class.

    • Assocation

      Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara dua class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara dua class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship. (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

    • Dependency

      Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

    • Aggregation

      Mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Siti Nazilah dan Yuli Yuliani dalam Media Jurnal Informatika (2017:11-12) [27] adapun jenis-jenis diagram antara lain :

  1. Usec Case Diagram

    Use Case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams

  2. Class Diagram

    Class diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan.

  3. Activity Diagram

    Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

  4. Sequence Diagram

    Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2017:6) [28] langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    • Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    • Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi database yaitu sebagai berikut :

Menurut Budi R yang dikutip Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54) [29] “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Syahrial Chan (2017:161) [30] “Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, table, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

Sementara Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192) [31] mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan Database adalah sekumpulan data yang tersimpan didalam media penyimpanan, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Pengguna Database

Menurut Anhar (2016:20)[32], Berdasarkan cara berinteraksi dengan system, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut :

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.

  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.

  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.

  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.

  5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan

Konsep Dasar PHP (Programming Hypertext Processor)

Definisi PHP (Programming Hypertext Processor)

Berikut adalah beberapa definisi PHP menurut para ahli diantaranya :

Menurut Anhar yang dikutip Aris, dkk dalam jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2016:4) [33] “PHP singkatan dari Programming Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date)”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) [34], mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Menurut B. Permana yang dikutip Rahayu, dkk dalam jurnal Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) Vol.7 No.2 (2015:53) [29] “PHP (Hypertext Preprocessing) adalah Bahasa server side scripting yang menyatu pada HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi web yang menyatu dengan HTML dan berada pada server.

Kelebihan PHP (Programming Hypertext Processor)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15) [35] kelebihan PHP yaitu sebagai berikut :

  1. Membuat website menjadi tidak statis atau membuat website menjadi dinamis.

  2. PHP dapat dipakai secara gratis atau open source.

  3. Program atau aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan di semua web browser.

  4. Mendukung banyak database.

  5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis.

Kekurangan PHP (Programming Hypertext Processor)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15) [35] Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Diantaranya yaitu :

  1. Sering terjadi permasalahan pada Register Global.

  2. Perlu encoding agar PHP dapat dibaca semua orang.

  3. Tidak mengenal package.

  4. Berorientasi objek yang tidak sesungguhnya.

Definisi MySQL

Berikut adalah beberapa definisi MySQL menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333)[36] “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL)”.

Menurut Kusuma Ardhana dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77) [37] , “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data, yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah”.

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57) [38] menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan sebuah software database yang dilengkapi dengan source code yang digemari di kalangan programmer web.

Definisi XAMPP

Beberapa definisi XAMPP menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Riyanto dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1 (2016:49) [39] “XAMPP (X Apache MySQL PHP Perl) merupakan paket PHP dan Mysql berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP”.

Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632) [40], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Wahana Komputer dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.6 No.1 (2016:77) [37] “XAMPP adalah salah satu pake instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak maka tidak perlu lagi menginstal perangkat lunak seperti PHP, MySQL, Apache, PhpMyAdmin, dan lain-lain secara manual.

Definisi HTML

Berikut beberapa pendapat mengenai definisi HTML menurut para ahli, sebagai berikut :

Menurut Gisma Gerry Kurniawan (2018:1) [41] “HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi”.

Sementara, Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95) [42] “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa HTML (Hypertext Markup Language) merupakan bahasa untuk membuat halaman-halaman pada web dengan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program web browser.

Definisi Sublime Text

Vidiandry Putratama Supono (2016:14) [43] menjelaskan bahwa, “Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer”.

Miftah Faridi (2015:3) [44] mendefinisikan bahwa, “Sublime Text 3 adalah editor berbasis python, sebuah text editor yang elegan, kaya akan fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sublime text ialah text editor yang digunakan untuk untuk membuat program aplikasi yang secara otomatis untuk mempermudah programmer dalam mengetikkan kode editor.

Definisi Framework Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2018:2) [45] Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Pemrogram tidak perlu membuat program dari awal (form scratch), karena CI menyediakan sekumpulan librari dan fungsi yang banyak, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang sederhana untuk mengakses libararinya. Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Definisi Website

Menurut Priyo dkk (2016:25) [7] “Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnyadi internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Doni Wahyudi dalam Eviana Septiana Rachman dan Beni Noviyanto (2017:46) [46] “Web/situs adalah suatu kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara atau gabungan dari semua itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing digubungkan dengan link”.

Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380) [47] “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. Yang artinya Website adalah lokasi internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahawa web adalah kumpulan halaman dijaringan internet yang berisikan informasi, iklan serta program aplikasi.

Definisi Black Box Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal, dkk yang dikutip oleh Giandari Maulani, dkk. Vol.4 No.2 (2015:157) [14] “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115) [48] “Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Sementara, Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683) [49], mengatakan bahwa “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Black box testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Khotimah dalam Jurnal Teknologi Vol. 8 No.2 (2016:54) [50] “Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana perangkat lunak yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang banyak digunakan”.

Menurut Mulyani (2016:26) [51] “Prototyping merupakan teknik pengembangan system yang menggunakan prototype untuk menggambarkan system, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan system yang akan dilakukannya.”

Beradasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan software dengan model sederhana yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta pengujian awal.

Tipe-tipe Prototype

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27) [51], mendefinisikan dua tipe dari prototype yaitu :

  1. Evolutionary Prototype

    Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.

  2. Requirement Prototype

    Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Beberapa definisi elisitasi menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Suryana, dkk dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:18) [52]“Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27)[53] “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah sebuah rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat sesuai keinginan pihak terkait.

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27) [53], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Adhista, dkk dalam Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI) Vol.3 No.2 (2017:18) [54] berpendapat bahwa “Literature review adalah suatu Tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62) [55] “Literature review adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.

Sementara, Hasibuan yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138) [56] menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Literature Review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Menurut suryo, dkk yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[56], Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap ppenelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), di antaranya terdapat lima jurnal nasional dan lima jurnal internasional yaitu:

  1. Penelitian dalam sebuah Jurnal Manajemen Sistem Informasi yang dilakukan oleh Herly Kusuma Wati dan Kondar Siahaan (2017) [57] dari STIKOM Dinamika Bangsa, yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web pada MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi”. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses pengelolaan data pada Koperasi simpan pinjam MTs Negeri Talang Bakung. Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan alat bantu UML (United Modelling Language). Sedangkan dalam pembuatan prototype sistem menggunakan adobe dreamweaver dan untuk merancang basis data menggunakan MySQL. Sehingga dapat menghasilkan prototype sistem informasi koperasi simpan pinjam berbasis web pada MTs Negeri Talang Bakung yang dapat mengelola simpan pinjam secara komputerisasi.

  2. Penelitian dalam sebuah Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi yang dilakukan oleh Indra Griha Tofik Isa dan George Pri Hartawan (2017) [58] dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi, yang berjudul “Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia)”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu aplikasi web yang dapat mempermudah Koperasi Mitra Setia dalam kegiatan operasionalnya, dimulai dari pencatatan dan perekapan data simpan pinjam, pencarian data, proses pelaporan dan pencatatan simpan pinjam. Metode perancangan sistem menggunakan metode perancangan berbasis objek, dengan pemodelan Unified Modelling Language (UML). Dalam proses implementasi program, menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data MySQL.

  3. Penelitian dalam sebuah jurnal CERITA yang dilakukan oleh Abdul Hayat, Euis Sitinur Aisyah dan Serly Ovtavia Ningrum (2015) [59] dari STMIK Raharja, yang berjudul “Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pegawai pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”. Permasalahan yang dihadapi yaitu pengelolaan koperasi simpan pinjam di SMK Yuppentek 1 Tangerang ini masih menggunakan sistem konvensional yaitu menggunakan buku dan Microsoft Excel. Cara ini masih kurang efektif karena transaksi simpan pinjam yang terjadi semakin tinggi sehingga perhitungan juga semakin marak, selain kegiatan simpan pinjamnya proses backup data tidak secara otomatis dan kurang memadainya tempat untuk menyimpan data-data, sehingga terjadinya penumpukan kertas-kertas. Dengan adanya permasalahan tersebut, koperasi ini perlu menggunakan aplikasi simpan pinjam yang dapat membantu dalam proses pengolahan data simpan pinjam dan akuntasi. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pustaka, wawancara, observasi, analisis sistem,perancangan sistem, dan implementasi sistem. Hasil yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan database MySql.

  4. Penelitian dalam sebuah jurnal IJSE (Indonesian Journal on Software Engineering) yang dilakukan oleh Ela Nurelasari (2016) [60] dari AMIK Bina Sarana Informatika, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Soliamitra)”. Permasalahan yang dihadapi yaitu sulit mencari informasi tentang data anggota dan data simpan pinjam serta pembuatan laporan data simpan pinjam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi dekstop yang diharapkan akan dapat mengatasi masalah tersebut. Program aplikasi desktop dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Visual Basic.6.0, Miccrosoft Acces 2007 untuk database dan menggunakan peralatan pendukung (Tools System) UML (Unified Modeling Language) dan ERD (Entity Relationship Diagram).

  5. Penelitian dalam sebuah jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta yang dilakukan oleh Aris, Muhammad Akbar Fadillah, Faisal Zakky Muttaqin dan Ahmad Milly Van Barry Marbun (2016) [33] dari STMIK Raharja, yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Usaha Bersama Syari’ah At-Tahwil Kota Tangerang”. Permasalahan yang dihadapi yaitu administrasi simpan pinjam masih dikerjakan secara manual sehingga terdapat kelemahan-kelemahan dalam kegiatan operasionalnya, anatara lain: lamanya waktu proses pengolahan data, kurang tepatnya dalam perhitungan, lambatnya penyajian laporan dari hasil proses pengolahan data. Untuk itu dalam meningkatkan usahanya, koperasi tersebut sangat membutuhkan suatu pendukung untuk pengolahan data simpan pinjam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi sehingga dapat membantu permasalahan yang sedang terjadi. Sehingga admin dapat mengelolah dengan baik inputan data mulai dari anggota, simpanan, maupun laporan yang dapat di tampilkan sesuai dengan periode yang diinginkan.

  6. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Tumwine Frank, Dr.Mbabazi Mbabazize, dan Dr. Jaya Shukla (2015) [61] dari Jommo Kenyatta University of Agriculture and Technology, Kigali Campus, yang berjudul “Savings And Credit Cooperatives (Sacco’s) Services’ Terms and Members’ Economic Development in Rwanda”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi persyaratan layanan SACCO terhadap pengembangan ekonomi anggota dengan menggunakan Zigama sebagai studi kasus. Penelitian ini didasarkan pada tiga tujuan spesifik, yaitu untuk menguji sifat persyaratan layanan di Zigama, untuk menilai pengaruh persyaratan layanan tabungan terhadap perkembangan ekonomi anggota di Zigama dan untuk menganalisis pengaruh persyaratan layanan kredit terhadap pengembangan ekonomi anggota di Zigama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini mengadopsi desain penelitian cross sectional, korelasional dan survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara tatap muka dan metode observasi. Data dianalisis dengan menggunakan metode statistik, (statistik deskriptif, analisis Korelasi dan regresi).

  7. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Odhiambo Odera (2014) [62] dari University of Southern Queensland, Australia and Masinde Muliro, University of Science and Technology, Kenya , yang berjudul “Corporate Governance Problems of Savings, Credit and Cooperative Societies”. Tujuan penelitian ini adalah membahas masalah Tata Kelola Perusahaan dari permasalahan Tabungan, Kredit dan Koperasi masyarakat (SACCOs). Masalah yang sering terjadi di SACCO karena satu atau lebih alasan beriku :kurangnya aturan yang jelas dan tepat yang memisahkan manajemen dari pengambilan keputusan, personil yang tidak memenuhi syarat dalam manajemen, daya saing manajerial yang tidak memadai, kegagalan keanggotaan dan dewan untuk melaksanakan tanggung jawab fidusia dan sistem satu anggota satu suara (OMOV).

  8. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Aimé Muyombano and Mbabazi Mbabazize (2016) [63] dari JKUAT University, Kigali- Rwanda , yang berjudul “Contribution of Umwalimu Savings and Credit Cooperative (Umwalimu Sacco) On Socio –Economic Development of Teachers in Rwanda”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kontribusi tabungan pada Umwalimu Saccothat guna meningkatkan perkembangan sosio-ekonomi guru di Rwanda, untuk memeriksa dampak pinjaman / kredit yang diberikan oleh pengembangan ekonomi Umwalimu socio guru di Rwanda dan yang terakhir menentukan pentingnya koperasi guru yang didukung oleh Umwalimu Sacco pada pengembangan kesejahteraan sosial-ekonomi guru di Rwanda. Penelitian ini menggunakan sampel yang nyaman yang mencakup 90 responden dari 1276 anggota Guru Pratama dan Kedua dari Umwalimu Sacco di Distrik Gasabo, Pejabat Umwalimu Sacco dan akhirnya para pejabat Distrik Gasabo. Survei dilakukan secara anonim melalui internet dan peserta diminta untuk menjawab kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti seperti kontribusi penghematan pada Umwalimu Sacco, pentingnya pinjaman / kredit dan dampak koperasi guru terhadap pembangunan sosio-ekonomi guru di Rwanda.

  9. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Melania D. Kwai dan Justin K. Urassa (2015) [64] dari Sokoine University of Agriculture, Development Studies Institute (DSI), yang berjudul “The Contribution of Saving and Credit Cooperative Societies to Income Poverty Reduction”. Masalah yang dihadapi yaitu data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur, diskusi kelompok fokus dan wawancara informan kunci. Data kuantitatif dianalisis menggunakan SPSS di mana statistik deskriptif dan inferensial ditentukan: data kualitatif dianalisis menggunakan analisis konten. Temuan studi menunjukkan bahwa SACCOS melakukan kegiatan yang berbeda dalam penyediaan layanan keuangan dan non-keuangan kepada anggota. mereka menyediakan saham, peluang investasi, tabungan, kredit, dan pelatihan keterampilan kewirausahaan. Analisis test menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,001). Menggunakan analisis MLR, dampak SACCOS terhadap pengurangan kemiskinan pendapatan adalah signifikan (p<0,05). Pada umumnya, sikap responden terhadap SACCOS sangat cocok. Penelitian ini menyimpulkan bahwa SACCOS memainkan peran penting dalam meningkatkan kondisi petani kecil. Penelitian ini bertujuan merekomendasikan bahwa SACCOS diberdayakan untuk memungkinkan mereka bekerja lebih baik dan menyediakan berbagai layanan kepada anggota sehingga membantu penerima manfaat untuk mengurangi kemiskinan pendapatan mereka.

  10. Penelitian dalam sebuah International Journal yang dilakukan oleh Adenegan KE, Adewoye RA, dan Adedoja HA (2017) [65], yang berjudul “Numerical and Comparative Analysis of Savings and Loan Schemes Using cooperative Societies, Banks and Contributory Schemes”. Masalah yang dihadapi pada penelitian ini yaitu Kebutuhan manusia yang tak terpuaskan dan kerinduan dan aspirasi selalu ada untuk memuaskan keinginan kita dengan tidak mencukupi dan gaji, pendapatan dan keuntungan finansial yang mengejutkan di tempat kerja, transaksi bisnis atau finansial. Kebanyakan orang memutuskan untuk menabung uang dan mengambil pinjaman dari bank atau masyarakat koperasi untuk memenuhi kebutuhan mereka sementara beberapa orang lain ikut berkontribusi dan bergeser kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mempertimbangkan numerik dan komparatif analisis skema simpan pinjam menggunakan beberapa koperasi terpilih, bank dan skema kontribusi di Ondo West Pemerintah Daerah Ondo. Hipotesis penelitian dirumuskan dan korelasi produk pearson digunakan untuk analisis mereka.


BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang merupakan user dalam pengelolaan air minum di Kota Tangerang yang mana pada awalnya didirikannya berdasarkan pada Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 33 tahun 1995 tentang pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang, Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Nomor 30 Tahun 1995 tentang Organisai dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air minum Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang

Adapun dalam perjalanannya dasar hukum PDAM Tirta benteng Kota Tangerang mengalami perubahan yaitu, Peraturan daerah kota tangerang nomor : 14 tahun 2002 tentang perubahan atas peraturan daerah kotamadya daerah tingkat II tangerang nomor 11 tahun 1999 tentang pelayanan air minum di wilayah kotamadya daerah tingkat II tangerang. Peraturan daerah kota tangerang nomor : 10 tahun 2009 tentang perubahan atas peraturan daerah kotamadya daerah tingkat II tangerang nomor 33 tahun 1995 tentang pembentukan perusahaan daerah air minum kotamadya daerah tingkat II tangerang peraturan daerah kota tangerang nomor : 11 tahun 2009 tentang organ dan kepegawaian pdam

Tugas dari PDAM itu sendiri yaitu menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek social, kesehatan, pelayanan umum serta melaksanakan kebijakan umum yang digariskan oleh walikota Tangerang.

Fungsi dari PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang meliputi :

  1. Pelayanan umum dan jasa.
  2. Penyelenggara kepetingan umum.
  3. Peningkatan pendapatan daerah.

Sejarah Singkat Koperasi Karyawan Tirta Cisadane

Koperasi Karyawan Tirta Cisadane didirikan pada tanggal 12 Januari 1998. Koperasi Karyawan Tirta Cisadane adalah koperasi yang berjalan dibidang perdagangan dan simpan pinjam terhadap karyawan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang yang telah menjadi bagian anggota dari koperasi tersebut. Koperasi ini didirikan atas kuasa Rapat Pembentukan Koperasi yang ditunjuk oleh Pendiri selaku kuasa Pendiri dan sekaligus pertama kalinya sebagai Pengurus. Koperasi ini berlandaskan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

Visi, Misi dan Motto Koperasi Karyawan Tirta Cisadane

Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan motto yang harus dicapai, Koperasi Karyawan Tirta Cisadane memilki :

Visi Koperasi

  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khusunya, masyarakat pada umunya serta untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
  2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan anggota dan masyarakat.
  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Misi Koperasi

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khusunya dan masyarakat pada umunya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945.

Motto Koperasi

  1. Dari anggota oleh anggota untuk anggota.
  2. Dengan menjunjung tinggi kejujuran serta pola pikir yang jernih untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran seluruh anggota.
  3. Mewujudkan koperasi karyawan yang mandiri, maju dan terpercaya.

Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Tirta Cisadane

Struktur organisasi adalah kerangka yang menggambarkan tanggung jawab,wewenang pola hubungan dan tingkatan dalam suatu organisasi. Sebagai suatu organisasi yang baik maka pada saat ini Koperasi Karyawan Tirta Cisadane mempunyai struktur organisasi kepengurusan yang terdiri dari personil, pegurus dan pengawas koperasi yang semuanya berasal dari anggota koperasi. Berikut adalah struktur organisasi Koperasi Karyawan Tirta Cisadane.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Tirta Cisadane

Tanggung Jawab dan Wewenang

Sehubungan dengan bagan struktur organisasi Koperasi Karyawan Tirta Cisadane, maka dapat dijelaskan mengenai tanggung jawab dan wewenang berdasarkan struktur organisasi tersebut. Adapun pembahasan mengenai tanggung jawab dan wewenang tersebut sebagai berikut :

  1. Rapat Anggota (RA)
    • Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
    • Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.
    • Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan ataupun pengawas.
    • Mengesahkan laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya, termasuk laporan keuangan atau neraca dan rugi laba.
    • Menetapkan rencana atau program kerja koperasi, rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi.
    • Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan dan pembubaran koperasi.
    • Menentukan pembagian sisa hasil usaha.
  2. Pembina
  3. Bertugas membimbing dan memberikan masukan kepada ketua koperasi dalam mengambil suatu keputusan untuk kesejahteraan Koperasi Karyawan Tirta Cisadane.

  4. Pengawas
  5. Bertugas membimbing dan memberikan masukan kepada ketua koperasi dalam mengambil suatu keputusan untuk kesejahteraan Koperasi Karyawan Tirta Cisadane.

    • Melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.
    • Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan disampaikan kepada pengurus dan dilaporan kepada Rapat Anggota.
    • Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.
    • Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
    • Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada pengurus.
  6. Pengurus
    • Memimpin organisasi dan usaha koperasi, melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi serta mewakili koperasi di hadapan dan di luar pengadilan.
    • Menyelenggarakan Rapat Anggota dan rapat pengurus serta mempertanggung jawabkan kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas kepengurusannya.
    • Menyelenggarakan administrasi organisasi antara lain :
      1. Melakukan pencatatan dan memelihara buku Daftar Anggota, Daftar Pengurus, Daftar Pengawas, Notulen Rapat Anggota dan Rapat Pengurus dan buku-buku lainnya yang diperlukan.
      2. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib dan teratur.
      3. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
    • Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota.
    • Membantu pengawas dalam melakukan pengawasan dengan memberikan keterangan, memperlihatkan segala buku, warkat, persediaan barang alat-alat perlengkapan dan sebagainya yang diperlukan.
    • Memberikan penjelasan kepada anggota agar supaya segala ketentuan rumah tangga, peraturan khusus dan keputusan rapat anggota dan lain-lain diketahui dan dimengerti oleh segenap anggota.
    • Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah segala hal-hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.
    • Menanggung segala kerugian yang di derita oleh koperasi sebagaimana akibat karena kelalaiannya :
      1. Jika kerugian yang timbul akibat kelalaian seseorang atau beberapa orang anggota pengurus, maka kerugian ditanggung oleh anggota pengurus yang bersangkutan.
      2. Jika kerugian yang timbul akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan oleh rapat pengurus, maka semua anggota pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita koperasi.
  7. Ketua
    • Mengkoordinir segala kegiatan yang menyangkut tugas keorganisasian.
    • Memberikan keputusan dalam rangka melaksanakan tugas – tugas yang diamanatkan oleh rapat anggota.
    • Menjadi komunikator baik sesama pengurus maupun antar pengurus dengan anggota.
  8. Sekertaris
    • Bertanggung jawab dalam bidang administrasi dan perkantoran.
    • Mengerjakan administrasi, surat menyurat, laporan dan menyimpan arsip.
    • Mewakili tugas ketua apabila behalangan hadir.
    • Memimpin dan mengarahkan tugas karyawan.
  9. Bendahara
    • Bertangggung jawab masalah keuangan koperasi.
    • Mengatur jalannya pembukuan keuangan.
    • Menyusun anggaran setiap bulan.
    • Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
    • Menyusun rencana anggaran pendapatan koperasi.
  10. Anggota
    • Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan khusus dan keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.
    • Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan lainnya yang diputuskan dalam Rapat Anggota.
    • Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
    • Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan.
    • Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan pasal 40.
  11. Karyawan
    • Bertanggung jawab dalam bidang usaha.
    • Pengadaan barang untuk kebutuhan anggota.
    • Bertindak sebagai motivator dalam peningkatan usaha.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pengajuan
  2. Pada proses pengajuan anggota mengisi formulir permohonan pinjaman.

  3. Transaksi
  4. Pada proses transaksi terdapat tiga proses yaitu :

    • Proses Simpanan
    • Pada proses simpanan anggota mendapat buku tabungan.

    • Proses Pinjaman
    • Pada proses pinjaman anggota mengisi formulir pinjaman lalu menunggu selama satu bulan dan uang dapat diambil satu atau dua hari setelah acc pinjaman.

    • Pembayaran
    • Pada proses pembayaran dilakukan pemotongan gaji tiap bulan secara otomatis untuk pembayaran pinjaman dan bisa juga secara cash.

  5. Realisasi
  6. Di dalam realisasi ini bendahara akan merealisasikan setiap pinjaman sebelum ketua memutuskannya pengajuan yang dilakukan oleh anggota.

  7. Rekapitulasi Pinjaman
  8. Sebelum bendara mencairkan dana, terlebih dahulu bendahara merekap pinjaman dan memberikan hasil rekapan pinjaman kepada ketua sehingga ketua dapat memberikan memutuskan.

  9. Keputusan
  10. Ketua akan memutuskan setiap pengajuan yang dilakukan oleh anggota, apakah pengajuan tersebut dapat diterima atau ditolak.

  11. Cairan Dana
  12. jika ketua sudah memberikan keputusan kalau pengajuan tersebut sudah diterima, maka bendahara akan mencairkan dana dan staff memberikan langsung kepada anggota.

  13. Laporan
  14. Setiap staff maupun bendahara wajib membuat laporan serta memberikannya kepada ketua.

  15. Tandatangan
  16. Sesudah anggota menerima dana yang sudah dicairkan wajib menandatangani bahwa mereka sudah mengambil dana yang sudah di acc.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Berikut ini merupakan sistem proses simpan pinjam yang berjalan pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane :

Usecase Diagram

Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem . use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Use case diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada prosedur simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane dapat dilihat seperti gambar 3.2 .

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini :

  1. Terdapat 1 sistem yaitu pendaftaran pertama untuk menjadi anggota koperasi dan proses simpan pinjam.
  2. Terdapat 4 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : anggota, staff, bendahara dan ketua.
  3. Terdapat 9 use case diagram, diantaranya : melakukan pengisian formulir pendaftaran anggota, membayar simpanan pokok, membayar simpanan wajib, mengecek kelengkapan formulir, mengajukan pinjaman, pengajuan diterima, mendapat pinjaman, membayar pinjaman, dan membuat laporan.
  4. Terdapat 2 include, diantaranya : membayar simpanan pokok dan membayar simpanan wajib.
  5. Terdapat 2 extend, diantaranya : pinjaman jangka panjang dan pinjaman sementara.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sisem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram sistem yang berjalan saat ini pada simpan pinjam Koperasi Karyawan Tirta Cisadane dapat dilihat seperti gambar 3.3 .

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini :

  1. Terdapat 1 initial node, yaitu sebagai objek yang diawali.
  2. Terdapat 5 swimline, diantaranya : anggota, staff, bendahara dan ketua.
  3. Terdapat 18 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya : mengisi formulir pendaftaran anggota, mengecek formulir pendaftaran, membayar simpanan pokok, menerima simpanan pokok, membayar simpanan wajib, menerima simpanan wajib, mengajukan pinjaman, mengisi formulir permohonan pinjaman, menerima formulir permohonan pinjaman, melaporkan permohonan pinjaman anggota, pengajuan diterima, meminta persetujuan pinjaman anggota, pengajuan diterima, memberi pinjaman, menerima pinjaman, membayar pinjaman, membuat laporan, dan laporan diterima.
  4. Terdapat 2 decision point, yaitu sebagai pengambilan salah satu keputusan.
  5. Terdapat 1 final state, yaitu sebagai objek yang di akhiri.

Sequence Diagram

Sequence Diagram merupakan secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi. Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini pada simpan pinjam Koperasi Karyawan Tirta Cisadane dapat dilihat seperti gambar 3.4 .

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 sequence diagram sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini :

  1. Terdapat 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu : anggota, staff, bendahara dan ketua.
  2. Terdapat 2 life line antarmuka yaitu : formulir pendaftaran anggota dan formulir permohonan pinjaman.
  3. Terdapat 2 sell message yang mempresentasikan pemanggilan metode yang dimiliki oleh objek itu sendiri.
  4. Terdapat 16 message, yaitu spesifikasi komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktivitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat didalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam istem tersebut bekerja secara optimal. Salah satu metode analisa yang digunakan peneliti adalah menggunakan PIECES yaitu:

  1. Performance (Kinerja)
  2. Analisis Kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem.

    Tabel 3.1 Hasil Analisa Kinerja

  3. Information (Informasi)
  4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada. Informasi diukur dengan akurat, relevan dan tepat waktu dari suatu sistem.

    Tabel 3.2 Hasil Analisa Informasi

  5. Economy (Ekonomi)
  6. Pada sistem yang ada saat ini masih membutuhkan biaya, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data aset, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis. Ekonomi diukur dengan biaya dari suatu sistem.

    Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi

  7. Control (Pengendalian)
  8. Pengendalian dalam sistem sangatlah diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. Pengendalian diukur dengan kontrol sistem dari suatu sistem.

    Tabel 3.4 Hasil Analisa Pengendalian

  9. Effisiency (Efisiensi)
  10. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum. Efisiensi diukur dengan sumber daya biaya dan sumber daya tenaga dari suatu sistem.

    Tabel 3.5 Hasil Analisa Efisiensi

  11. Service (Pelayanan)
  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan kualitas. Pelayanan Merupakan faktor yang menentukan apakah lembaga dapat mencapai tujuan dari pembentukan kebijakan atau tidak. Karena perkembangan dipicu kepuasan pelayanan yang baik. Pelayanan diukur dengan proses pelayanan dari suatu sistem.

    Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan

Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

Analisis Masukan

  1. Nama Masukan : Formulir pendaftaran anggota
  2. Fungsi : Sebagai syarat keanggotaan koperasi

    Sumber : Calon anggota

    Media : Kertas

    Frekuensi : Satu kali

    Format : Lampiran

    Keterangan  : Berisi data calon anggota

  3. Nama Masukan : Formulir permohonan pinjaman
  4. Fungsi  : Untuk mengetahui syarat pinjaman dan angsuran yang diajukan

    Sumber  : Anggota

    Media  : Kertas

    Frekuensi  : Setiap dibutuhkan

    Format  : Lampiran

    Keterangan : Berisi data mengenai total nominal pinjaman

Analisis Proses

  1. Nama Modul` : Pembuatan buku simpanan
  2. Masukan : Data simpanan anggota

    Keluaran : Buku simpanan

    Ringkasan Proses : Menghasilkan buku anggota yang dibutuhkan anggota untuk melakukan transaksi simpanan

  3. Nama Modul : Pembayaran simpanan
  4. Masukan  : Data total nominal pembayaran simpanan perbulan

    Keluaran  : Laporan simpanan

    Ringkasan Proses : Menghasilkan laporan simpanan yang dibutuhkan dan dimiliki oleh Bendahara dan Ketua Koperasi

  5. Nama Modul : Pembayaran pinjaman
  6. Masukan : Data total nominal pembayaran pinjaman perbulan

    Keluaran : Laporan pinjaman

    Ringkasan Proses : Menghasilkan laporan pinjaman yang dibutuhkan dan dimiliki oleh Bendahara dan Ketua Koperasi

Analisis Keluaran

  1. Nama Keluaran : Buku simpanan
  2. Fungsi : Untuk melakukan transaksi simpanan

    Media : Kertas

    Distribusi  : Admin dan anggota

  3. Nama Keluaran : Laporan simpanan
  4. Fungsi : Untuk mengetahui jumlah simpanan anggota setiap bulan

    Media : Kertas

    Distribusi  : Ketua dan bendahara

  5. Nama Keluaran : Laporan pinjaman
  6. Fungsi  : Untuk mengetahui jumlah pinjaman anggota setiap bulan

    Media : Kertas

    Distribusi : Ketua dan bendahara

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi perangkat keras (Hardware) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel 1,3 Core Pentium (R) CPU G2030T
  2. Monitor  : 15 Inch
  3. Mouse : Wireless
  4. Keyboard : USB
  5. RAM : 2 GB
  6. Harddisk  : 320 GB
  7. Printer  : Catridge

Spesifikasi Software

Adapun konfigurasi perangkat lunak (Software) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7
  2. Microsoft Excel 2010
  3. Microsoft Word 2010
  4. Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan sistem, dapat diakses oleh kepegawaian dengan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. Admin
  2. Bendahara
  3. Ketua

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan saat ini pada proses pengajuan pinjaman yang ada pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu :

  1. Pendaftaran anggota koperasi masih menggunakan kertas, lalu di-input ke microsoft excel.
  2. Permohonan peminjaman uang masih menggunakan kertas dan melalui prosedur yang panjang.
  3. Segala aktivitas yang dilakukan di dalam Koperasi Karyawan Tirta Cisadane masih semi komputerisasi, dikhawatirkan terjadinya duplikasi atau inkonsistensi pada data dan tidak ada backup (cadangan) data.
  4. Pengolahan datanya kurang maksimal karena masih menggunakan kertas sehingga banyak berkas-berkas anggota yang tercecer sehingga data mudah sekali untuk hilang, pada saat akan mencari berkas anggota yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dikarenakan berkas yang menumpuk begitu banyak.

Alternatif Pemecahan Permasalahan

Setelah dijabarkan permasalahan yang dihadapi diatas, maka penulis akan memberikan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

  1. Membangun sistem agar memudahkan dalam berbagai aktivitas yang dilakukan di koperasi.
  2. Membangun suatu sistem berbasis web yang dapat menghasilkan data-data dan informasi yang lebih akurat, cepat dan informatif, juga meningkatkan kinerja yang optimal.
  3. Sistem terkomputerisasi sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi, mencegah hilangnya data anggota dengan melakukan backup pada data anggota yang telah diinput dan mengurangi penggunaan atau penyimpanan kertas yang berlebihan.

User Requirement

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem koperasi simpan pinjam yang terkomputerisasi. Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Kasubid Keuanga mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Berikut lampiran elisitasi tahap II yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M : Mandatory
  2. D : Desirable
  3. I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II di atas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III :

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berdasarkan elisitasi tahap III di atas, Berikut lampiran final draft elisitasi :

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Koperasi Karyawan Tirta Cisadane, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane masih menggunakan sistem manual. Pencatatan form kertas yang digunakan untuk pencatatan data dan berkas-berkas terlalu berlebihan sehingga sulit untuk mencari data-data ketika dibutuhkan .
  2. Sistem simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane masih belum akurat dalam pengoperasiannya, karena masih menggunakan kertas, prosedur yang panjang dan memakan waktu, serta keakuratan maupun kecepatan dalam pembuatan laporan masih kurang efektif, karena pengolahan data tersebut masih menggunakan Micorsoft Excel sehingga sering terjadi kesalahan perhitungan dan sering sekali terjadi kerangkapan data.
  3. Dengan sistem simpan pinjam berbasis web data-data dapat tersimpan dengan baik di database sehingga dapat mengurangi terjadinya data-data yang hilang dan rangkap. Menerapkan sistem informasi simpan pinjam dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP serta database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam pembuatan program adalah Notepad++.

Saran

Agar penerapan sistem simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Tirta Cisadane dapat terwujud dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat lebih dikembangkan, antara lain :

  1. Diperlukan training bagi user untuk mengoperasikan sistem yang dibangun, supaya dalam melakukan suatu pekerjaan tidak ada kendala yang bisa mengakibatkan kurang optimalnya kinerja sistem.
  2. Perlu dilakukan backup data secara rutin, karena apabila terjadi kerusakan atau kehilangan data masih ada data lain yang tersimpan.
  3. Setelah dapat diimplementasikan dengan baik maka diperlukan evaluasi secara rutin untuk dapat dilakukan pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyati., Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  2. 2,0 2,1 2,2 Rahardi, Majid., Lukito EdiNugroho dan Ridi Ferdiana. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Universitas Gadjah Mada. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Mulitimedia 2016. ISSN: 2302-3805.
  3. Mckay,Alison., George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 Issue.3 , 237-250 . ISSN: 0951-192X (P) 1362-3052 (O).
  4. 4,0 4,1 4,2 Maniah dan Dini, Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  6. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Semarang: dalam Jurnal KOMPAK Vol.9 No.1.
  7. 7,0 7,1 7,2 Sutopo, Priyo., Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016.
  8. Dra.Hj. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  9. 9,0 9,1 9,2 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  10. Prasetiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Journal Riset Mahasiswa Akuntansi. Malang : Universitas Kanjuruhan. Vol. 4 No. 1. ISSN : 2337-56xx.
  11. 11,0 11,1 Nithya, P., G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Warehousing - Architecture, Techniques and Applications. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol.3 Issue.1. ISSN : 2347-8578.
  12. Brata, Muhamad Evan Widyawan., Dini Wahjoe Hapsari dan Siska Priyandani Yudowati. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Keuangan (Studi Kasus Pegawai Keuangan Universitas Telkom). e-Proceeding of Managementi. Vol.5 No. 1 Maret 2018. ISSN : 2355-9357. a. http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6316/6294
  13. Azizah, Nur., Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.1-Februari 2017. ISSN: 2461-1409.
  14. 14,0 14,1 Maulani, Giandari, Devi Septiani dan Putri Noer Fauziyah Sahara. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintance pada PT. PLN (Persero) Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 – Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  15. Rahayu, Nina., Putri Sugiarti dan Siti Islamiyah. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia . Vol 5 No 1. ISSN : 2302-3805.
  16. Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. ISSN : 2302-8149. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=490324&val=10006&title=MEMBANGUN%20SISTEM%20INFORMASI%20AKADEMIK%20BERBASIS%20WEB%20PADA%20PONDOK%20PESANTREN%20SALAFIYAH%20ALBAQIYATUSSA%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2DIYYAH%20TEMBILAHAN
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 17,6 17,7 17,8 17,9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
  18. Rusyana., Azis Fathoni dan M. Mukeri Warso. 2016. Pengaruh Partisipasi, Komitment Dan Kemampuan Inovasi Anggota Terhadap Arah Pengembangan Koperasi : Studi Empiris pada Koperasi Primer S-22 Kodam IV Diponegoro Kota Semarang. Journal of Management. Vol.2 No.2.
  19. 19,0 19,1 Sari, Renna Kurnia. 2015. Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pt. Adis Dimension Footwear Tangerang. SKRIPSI. Tangerang : STMIK Raharja.
  20. Fatimah, Nur Fajrina. 2015. Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan Modal Terhadap Profitabilitas BUMN yang Go Public di BEI Periode 2008-2013. SKRIPSI Institut Pertanian Bogor
  21. Hidayat, R. Taufik. 2016. Penerapan SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan –Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) Untuk Pelaporan Keuangan Bagi Entitas Usaha Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menghadapi Di Indonesia. STIE Tri Bhakti Bekasi.
  22. UU Nomor 17 tahun 2012, UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, http://www.depkop.go.id
  23. Bariah,Siti Husnul. 2015. Implementasi Pendekatan Semantic Object Model Pada Rancangan Database Penatausahaan Aset Fasilitas Kantor. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.4 No.2 . ISSN : 2086-4280
  24. Warsito, Ary Budi., Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.2 . ISSN : 1978-8282.
  25. Maimunah., Dedeh Supriyanti dan Hendrian. 2017. Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery . Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol.5 No.1 . ISSN : 2302-3805.
  26. Onu, Fergus and Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research. Vol.5 No.8 . ISSN : 2319-8656.
  27. Nazilah, Siti dan Yuli Yuliani. 2017. Aplikasi Pengelolaan Surat Izin Gangguan HO (Hinder Ordonansi) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu. Media Jurnal Informatika (MJI). Vol. 9 No. 1 Juni 2017. ISSN : 2477-2542.
  28. Henderi. 2017. Diktat Object Modelling With Unified Modelling Language (UML). Tangerang: STMIK Raharja.
  29. 29,0 29,1 Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9 No.1- September 2015. ISSN: 1978-8282.
  30. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database Dengan Power Builder 12.6 Dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  31. Faridi., Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.2 No.2-Agustus 2016. ISSN: 2461-1417.
  32. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. PT Elex Media Komputindo: Jakarta
  33. 33,0 33,1 Aris., Muhammad Akbar Fadillah., Faisal Zakky Muttaqin dan Ahmad Milly Van Barry Marbun. 2016. Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Usaha Bersama Syari’ah At-Tahwil Kota Tangerang. Jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta , 6-7 Februari 2016. ISSN : 2302-3805.
  34. Koshti, Megha and Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue.5 ISSN: 2319-8753.
  35. 35,0 35,1 Lula, Alaika Wiwnety. 2018. Virtual Dressing Room Dengan Metode Augmented Reality Untuk Pemasaran Fashion (Studi Kasus : Wla New Innovation Collection Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Jawa Barat). Skripsi Thesis, Stmik Akakom Yogyakarta.
  36. Santoso dan Wan Yuliyanti. 2016. “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Jurnal Seniati (Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri). Politeknik Negeri Tanah Laut: Kalimantan Selatan. Issn : 2085-4218.
  37. 37,0 37,1 Siregar, Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi kasus Di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1. ISSN : 2088-1762.
  38. Desai, Prashant Ramchandra. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol.4 Issue.7. E-ISSN: 2347-2693. https://www.researchgate.net/profile/Prashant_Desai13/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers/links/57b45c0808aede8a665a4bf0.pdf
  39. Nasril dan Adri Yanto Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1. ISSN : 2338-3143.
  40. Bulla, Chetan., Sachin Bakanetti., Jayant Bhosale., Kiran Patil and Poornima Gujanal. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC). Vol. 7 Issue No. 6. http://ijesc.org/upload/319c9dc1d363d5730c2d2e8e5f9a13f6.My%20Campus%20Android%20Application.pdf
  41. Gerry, Kurniawan Gisma. 2018. Implementasi Teknologi Framework YII Untuk Sistem Penjualan Online di Toko Passion Yogyakarta. Yogyakarta. Skripsi (Thesis) : STMIK Akakom.
  42. Masykur, Fauzan dan Fiqiana Prasetiyowati. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendalian Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. Vol.14 No.1. ISSN Online: 2407-0939.
  43. Supono dan Virdiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  44. Faridi, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3 Surabaya: Stikom Surabaya.
  45. Betha Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
  46. Rachman, Eviana Septiana dan Beni Noviyanto. 2017. Pemanfaatan E-Government pada Desa Wonokarto untuk Meningkatkan Akurasi dan Informasi Potensi Desa. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No.1-Juli 2017. ISSN : 2339-1103.
  47. Ariyani, Wiga., Djoko Hanantjo and Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 Issue.5 . ISSN (O) : 2319-7064. Diambil dari : https://www.ijsr.net/archive/v4i5/SUB154122.pdf
  48. Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol.2 No.2-Februari 2017. E-ISSN : 2527-4864. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurnal/index.php/jitk/article/view/282.
  49. Jan, Syed Roohullah., Syed Tauhid Ullah Shah.,Zia Ullah Johar., Yasin Shah and Fazlullah Khan. 2016. An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol.2 Issue.2 . ISSN: 2394-4099.
  50. Khotimah, Khusnul. 2016. Pengembangan Prototipe Computer Assisted Test (CAT) Menggunakan Arsitektur Model View Controller Pada Badan Kepegawaian Negara. Jakarta: Univesitas Indraprasta PGRI. Jurnal Teknologi. Vol.8 No.2, Juli 2016 ISSN: 2085-1669.
  51. 51,0 51,1 Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
  52. Suryana, Abas., Sudaryono dan Sugeng Santoso. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi. Jurnal ICIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  53. 53,0 53,1 Amrullah, Agit., Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805
  54. Adhista, Nova., Nur Azizah dan Sri Rahayu. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI). Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.2
  55. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 No.1-Maret 2015. ISSN : 2088 – 1762
  56. 56,0 56,1 Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.3 . ISSN : 1978-8282.
  57. Wati, Herly Kusuma. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web Pada MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Jambi : STIKOM Dinamika Bangsa. Vol.2 No.4, Desember 2017. ISSN : 2528-0082.
  58. Isa, Indra Griha Tofik., George Pri Hartawan. 2017. Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia). Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Jawa Barat : Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Vol.5 Edisi 10, Maret 2017. ISSN : 2088-6969.
  59. Hayat, Abdul., Euis Sitinur Aisyah., Serly Ovtavia Ningrum. 2015. Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.1 No.1 – Agustus 2015. ISSN : 2461-1417.
  60. Nurelasari, Ela. 2016. Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Soliamitra). IJSE (Indonesian Journal on Software Engineering). Vol.2 No.2. ISSN : 2461-0690.
  61. Frank, Tumwine., Dr. Mbabazi Mbabazize dan Dr. Jaya Shukla. 2015. Saving And Credit Cooperative (Sacco’s) Service’ Terms and Member’s Economic Development in Rwanda: A Case Study of Zigama Sacco Ltd. University of Agriculture and Technology, Kigali Campus. International Journal of Community and Cooperative Studies. Vol.3 , No.2 , pp.1-56, June 2015. ISSN: 2057-2611 (P) – 2057-262X (O) . www.eajournals.org.
  62. Odera, Odhiambo. 2012. Corporate Governance Problems of Saving, Credit and Cooperative Societes. University of Southern Queensland, Australia and Masinde Muliro, University of Science and Technology, Kenya. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. Vol.2, No.11, November 2012. ISSN: 2222-6990. www.hrmars.com/journals.
  63. Muyombano, Aime dan Mbabazi Mbabazize. 2016. Contribution of Umwalimu Saving and Credit Cooperative (Umwalimu Sacco) On Socio – Economic Development of Teachers in Rwanda. JKUAT University, Kigali-Rwanda. International Journal of Scientific and Research Publications. Vol.6, Issue.12, December 2016. ISSN: 2250-3153 . www.ijsrp.org
  64. Kwai, Melania D. dan Urassa, Justin K. 2015. The Contribution of Saving and Credit Cooperative Societies to Income Poverty Reduction. Journal of African Studies and Development. Morogoro-Tanzania : Sokoine University of Agriculture, Development Studies Institute (DSI). Vol.7 (4), PP 9-111, April 2015. ISSN : 2141-2189.
  65. KE, Adenegan., Adewoye RA dan Adedoja HA. 2017. Numerical and Comparative Analysis of Saving and Loan Schemes Using Cooperative Societes, Banks and Contributory Schemes. Indian Journal of Arts. Vol.7, No.22, April-June 2017. ISSN: 2320-6659, EISSN: 2320-687X.