SI1514480480

Dari widuri
Revisi per 5 Desember 2019 04.35 oleh RAHMAT AMIN (bicara | kontrib) (Definisi Bahan Baku)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1514480480
NAMA : RAHMAT AMIN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Disusun Oleh:

NIM : 1514480480
Nama : RAHMAT AMIN
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Desy Apriani, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000603         NID: 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514480480
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi



Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 13003
   
NID: 15032

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Disusun Oleh :


NIM
: 1514480480
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Disusun Oleh :

NIM : 1514480480
Nama : RAHMAT AMIN
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Desember 2019
RAHMAT AMIN
NIM. 1514480480


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Di setiap perusahaan informasi persediaan, item, komponen, dan perencanaan produksi sangat diperlukan untuk proses produksi. Dimana salah satunya yaitu dalam merencanakan produksi dan pengendalian persediaan selalu tersedia saat dibutuhkan dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, sehingga proses produksi tidak mengalami keterlambatan, dan produk pesanan pelanggan dapat dipenuhi tepat waktu. Tingkat persediaan yang besar mengakibatkan terjadinya biaya-biaya persediaan bahan baku yang besar pula. PT Roda Prima Lancar (RPL) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufactur otomotif roda dua atau lebih di indonesia. Produk-produk yang dihasilkan di PT. RPL ini adalah berbagai suku cadang sparepart motor yang digunakan oleh beberapa perusahaan bermerk motor terkenal, seperti sproket, frame body, swing arm. Dalam perencanaan dan pengendalian ini diperlukan sistem yang dapat merencanakan dan mengendalikan proses produksi. Upaya untuk mendapatkan solusi permasalahan tersebut digunakan suatu teknik Material Requirement Planning atau (MRP). Teknik ini yang sistematis digunakan untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian item barang yang tergantung pada item ditingkat yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, menggunakan metode analisa VALUE CHAIN serta Diagram UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut. Rancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP framework Code Igniter, Sublime Text 3 sebagai editor text dan MySQL sebagai database. Saran yang dapat diberikan pada perusahaan adalah sebaiknya perusahaan melakukan perencanan produksi dan pengendalian barang sebelum memulai proses produksi, agar proses produksi dapat berjalan dengan efektif, efisien dan tepat waktu serta sesuai dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan.

Kata Kunci : Perencanaan, Pengendalian Persediaan, Produksi, Material Requirement Planning, PT. Roda Prima Lancar (RPL).


ABSTRACT

In every company, inventory, item, component, and production planning information is needed for the production process. Where one of them is in planning production and inventory control is always available when needed and in accordance with the amount needed, so that the production process does not experience delays, and customer order products can be fulfilled on time. A large inventory level results in the cost of a large inventory of raw materials. PT Roda Prima Lancar (RPL) is one of the companies engaged in automotive manufacturing of two or more wheels in Indonesia. The products produced at PT. This RPL is a variety of motorcycle spare parts used by several well-known motorcycle brand companies, such as sprocket, frame body, swing arm. In this planning and control system is needed that can plan and control the production process. Efforts to obtain solutions to these problems are used by a Material Requirement Planning or (MRP) technique. This systematic technique is used to determine quantity and time in the process of planning and controlling items that depend on items at a higher level. In this study, researchers conducted observations and interviews with related parties, using the VALUE CHAIN analysis method and the UML (Unified Modeling Language) Diagram to design a system that can overcome these problems. The system design uses the PHP framework code Igniter programming language, Sublime Text 3 as a text editor and MySQL as a database. Advice that can be given to companies is that the company should plan production and control goods before starting the production process, so that the production process can run effectively, efficiently and on time as well as in accordance with the capacity of the company.

Planning, Inventory Control, Production, Material Requirement Planning, PT Roda Prima Lancar (RPL).



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAAN PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., MTI Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  6. Bapak Oleh Soleh, S. Kom., M.M.S.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Ibu Gilang Kartika Hanum, M.pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis
  8. Bapak Agus Sumantri selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril, maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 10 Desember 2019
RAHMAT AMIN
NIM. 1514480480


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Kelurahan Jurumudi Kota Tangerang

Gambar 3.2. Use Case Diagram Perencanaan Pembangunan Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Perencanaan Pembangunan Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Perencanaan Pembangunan Yang Berjalan

Gambar 4.1. UseCase Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.2. Activity Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.4. Sequence Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.5. Class Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.6. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.7. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.8. Tampilan Table Usulan Pembangunan Fisik dan Non Fisik

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Input Data Usulan Pembangunan Fisik dan Non Fisik

Gambar 4.10. Tampilan Laporan

Gambar 4.11. Tampilan Table Hasil Dokumentasi

Gambar 4.12. Tampilan Realisasi Pembangunan

Gambar 4.13. Tampilan Jenis Usulan

Gambar 4.14. Tampilan Table Lokasi

Gambar 4.15. Tampilan Data Master (User)


DAFTAR TABEL


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan dunia industri menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan faktor dasar konsumen terhadap suatu produk. Kualitas juga merupakan faktor utama yang membawa keberhasilan suatu perusahaan. Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional yang ada didalamnya, sehingga terjadi suatu proses perubahan nilai tambah yang mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang dapat dijual. Sistem produksi sangat penting untuk melakukan suatu produksi, apabila salah satu dari elemen sistem tidak berjalan, maka sistem produksi tidak akan menghasilkan suatu output yang sesuai dengan keinginan.

Mempelajari sistem produksi sangatlah penting, terutama yang berkaitan dengan perakitan, struktur produk, dan material yang bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufakturing. Sistem produksi juga digunakan untuk meramalkan permintaan, sehingga produk yang dibuat dalam kuantitas yang tepat.

Perencanaan kebutuhan bahan Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan produk dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan kebutuhan

Perencanaan kebutuhan (Material Requirement Planning) (MRP) sangat berguna terutama dalam bidang, produksi. Perencanaan kebutuhan pada dasarnya meningkatkan MRP juga mendorong peningkatan efisien karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik.

Banyaknya metode dalam manajemen material yang dapat digunakan untuk menentukan waktu dan volume pengadaan material, mengharuskan para pengambil keputusan harus menguasai setiap metode pengadaan material dalam manajemen material, mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap metode serta dapat menggunakan metode yang tepat sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Salah satu metode didalam manajemen material adalah Material Requirement Planning (MRP) yang pada mulanya adalah suatu metode pemesanan material, maka pada saat ini metode tersebut telah digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan terhadap fungsi manajemen. Material Requirement Planning (MRP) juga merupakan konsep dari suatu mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak.

Pada perusahaan yang bergerak dibidang Manufactur yang menghasilkan barang jadi, proses produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan tersebut. Produksi bisa berjalan dengan lancar apabila bahan baku yang merupakan input dari proses produksi tersedia sesuai dengan kebutuhan. Tersedianya bahan baku tidak lepas dari perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling). Perencanaan bahan baku bermanfaat untuk menjaga kelangsungan proses produksi yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mengantisipasi pada setiap permintaan konsumen yang datang secara tidak terduga. Dengan adanya persediaan bahan baku maka perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sistem yang dapat digunakan untuk pengadaan bahan baku adalah Material Requirement Planning (MRP) atau sistem kebutuhan bahan baku. Sistem Material Requirement Planning (MRP) dapat digunakan untuk mengetahui jumlah bahan baku yang akan dipesan sesuai dengan kebutuhan untuk produksi dengan memperhitungkan juga biaya-biaya yang akan timbul akibat dari persediaan, seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

PT.Roda Prima Lancar (RPL) adalah sebuah perusahaan manufactur swasta yang berlokasi di jl. Gatot Subroto km4, industri kali sabik, jatiuwung, kota Tangerang, Perusahaan ini menjual kelengkapan komersial dan distributor otomotif dan part kendaraan sepeda motor matic, bebek sampai motor sport, seperti honda dan yamaha. Produk yang dijual kurang lebih 100 item, seperti pipe comp steering handle, pipe comp steering handle cbs, pipe comp steering handle non cbs, pipe comp frame main, pipe comp lower, front frame comp, plate comp pivot, plate comp main R, pipe comp main L, bracket main stand, pipe comp steering head, pedal gear change, holder L main steep, ARM comp gear change, front frame comp, pipe assy R/L Floor, Gusset Head pipe lower, RR Grab Rail, stand comp main, stay FR top cover assy, ARM assy kick starter, Hood Look, Link Assy, Hemming+cutting poles, stay comp switch, Bracket R/L, Stay Front Top Cover Assy, Bar Comp L step, Holder, dan lain sebagainya, dalam pembuatan laporan pada perusahaan ini masih menggunakan software seperti Ms.Office Excel belum menggunakan software khusus yang ditujukan hanya untuk mencatat perencanaan produksi dan pengendalian persediaan barang agar bisa dijadikan sebuah laporan, sehingga menimbulkan adanya kesalahan selisih seperti pada stok bahan baku yang ada dengan stok bahan baku yang terpakai, kesalahan perhitungan yang mengakibatkan terlambatnya pembuatan laporan produksi dan persediaan barang, serta akan memakan waktu yang cukup lama dalam perhitungan dan penyajian laporan stok bahan baku tersebut. Karena setiap pelaksanaan kerja menggunakan sistem terkomputerisasi sangat diperlukan untuk menunjukan kegiatan yang dilaksanakan agar lebih efektif dan efesien agar menghasilkan laporan yang lebih tepat dan akurat.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan ini dapat memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR”

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini pada proses perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di PT Roda Prima Lancar ?
  2. Bagaimana kebutuhan user untuk perencanaan sistem Material Requirement Planning (MRP) pada PT Roda Prima Lancar ?
  3. Bagaimana Rancangan sistem program Material Requirement Planning (MRP) yang akan diusulkan untuk PT Roda Prima Lancar ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memudahkan penelitian yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang serta berjalan dengan baik. Maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Yaitu, meliputi, rencana produksi, penjadwalan, dan pengendalian persediaan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tujuan Operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. penelitian ini yaitu mengurangi jumlah persediaan : Material Requirement Planning (MRP) dapat menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan kapan bahan baku tersebut dibutuhkan untuk suatu jadwal peroduksi di perusahaan tersebut.
    2. Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman.
    3. Meningkatkan efesiensi operasi : dengan adanya Material Requirement Planning (MRP), setiap unit dapat terkordinasi dengan baik sehingga dapat meningkan efesiensi operasional setiap unit kerja pada perusahaan tersebut.
    4. Komitmen pengiriman yang realistis kepada pelanggan: dengan menggunakan Material Requirement Planning (MRP), pihak produksi dapat memberikan informasi yang cepat terhadap kemungkinan waktu pengirimannya.

Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Agar dapat menghasilkan sistem yang lebih baik, setelah menganalisa sistem yang sudah ada.
    2. Mampu menyusun jumlah kebutuhan setiap bahan baku dengan Material Requirement Planning (MRP) pada PT. Roda Prima Lancar.

Tujuan Individual

Tujuan individual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. penelitian ini untuk meningkatkan kinerja penulis dalam mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki serta menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan sebuah sistem informasi terutama pada sistem Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan Manufactur.
    2. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di Universitas Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Perusahaan

  1. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan kebijakan perusahaan khususnya mengenai perencanaan produksi dan Pengendalian persediaan dalam proses produksi suatu produk.
  2. Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen.
  3. Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja.
  4. Perencanaan dan penjadwalan persediaan yang lebih baik.
  5. Tingkat persediaan yang optimal.

Manfaat Bagi Peneliti

  1. Dengan melakukan penelitian dan penyusunan Skripsi ini penulis dapat menuangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mengenai sebuah sistem Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan Manufactur di PT. Roda Prima Lancar
  2. Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh ke dalam dunia usaha yang nyata dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk memperluas dan memperdalam keilmuan mengenai perencanaan bahan baku yang digunakan.

Manfaat Bagi Pembaca

  1. Diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penelitian-penelitian yang berkaitan dengan Material Requirement Planning (MRP) pada suatu perusahaan dan dapat membandingkan teori yang diterima di perkuliahan.
  2. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif kepustakaan bagi para pembaca umumnya dan penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan dijadikan tolak ukur untuk penelitian yang akan dilakukan pada bidang yang sama.

Metodelogi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan penelitian Skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Yaitu metode yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian secara langsung ke karyawan/staff PT. Roda Prima Lancar

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait agar peneliti dapat memahami tentang hal ini dengan baik, salah satu nya wawancara dengan pembimbing lapangan kerja yaitu bapak AGUS SUMANTRI sebagai kepala section head welding 2 di PT.Roda Prima Lancar

  3. Metode Studi Pustaka (literature review)

    Peneliti membaca makalah-makalah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan si peneliti.

Metode Analisa Sistem

Data yang sudah ada di olah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti ini. Dalam metode analisa yang digunakan yaitu :

  1. Metode Value Chain

    Penulis menggunakan metode analisa Value Chain dalam penelitian ini.

  2. UML (Unified Modeling Language)

    sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

  3. Metode Elisitasi

    Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user, untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi Material Requirement Planning (MRP) pada PT. Roda Prima Lancar menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan system yang ada saat ini, diantaranya yang digunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Spesifikasi Basis data.

Dalam rancangan ini peneliti juga menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti dalam pembuatan sistem ini.

Metode Testing

Metode testing yang digunakan peneliti adalah Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami dalam membuat Laporan Skripsi maka peneliti menyusunnya secara sistematis dan Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa BAB dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian batasan masalah, metedologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum, teori-teori yang berupa pengertian dan definisi yang berhubungan dengan topik yang diambil dari kutipan buku untuk penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini merupakan gambaran tentang sejarah singkat perusahaan PT. Roda Prima Lancar, struktur organisasi, Metode Analisa Value chain, permasalahan yang dihadapi, UML (Unified Modelling Language) sistem yang sedang berjalan, serta Elisitasi yang digunakan yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada Bab ini menjelaskan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang usulan sistem yang akan akan dijelaskan dalam bentuk UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, berapa perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan. Dan dijelaskan juga tentang basis data dan flowchart system meliputi rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, peneliti juga menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti dalam pembuatan sistem ini, serta estimasi biaya dari sistem yang diajukan yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V   PENUTUP

Pada Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan dan saran dari peneliti agar dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi agar dapat terselesaikan dengan baik dari laporan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

Landasan Teori

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Gatoet yang dikutip Oleh Maimunah, dkk dalam jurnal SEMNASTENOMEDIA ONLINE (2017:38)[1], yang berjudul Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi Dan Promosi Pada Pt. Sulindafin, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Hanif Al Fatta yang dikutip Oleh Aris, dkk dalam jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE (2016:26)[2], yang berjudul Perancangan Aplikasi sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web, “Perancangan sistem adalah Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.”

Menurut McLeod yang dikutip Oleh Moch. Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[3], yang berjudul System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter, “Perancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem yang harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik.

Jenis Perancangan Sistem

Menurut Mohamad Subhan yang dikutip oleh Nasril dan Adri Yanto Saputra (2016:48)[4], yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online, terdapat beberapa jenis perancangan diantaranya:

  1. Perancangan model
  2. Perancangan keluaran
  3. Perancangan masukan
  4. Perancangan basis data

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut:

Menurut Pamudji yang dikutip Oleh Dadang Haryanto dan Anwar Nasihin dalam Jurnal Teknik Informatika (2018:3)[5], “sistem adalah adalah suatu jaringan dari prosedur prosedur yang berkaitan satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dan suatu usaha ataupun urusan.”

Menurut Romney dan Stenbart yang dikutip Oleh Sri Mulyani dalam bukunya (2016:2)[6] yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit : Analisis dan Perancangan, “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Sutarman yang dikutip Oleh Ageng Setiani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:216)[7], yang berjudul Smart Home Automatic menggunakan media bluetooth berbasis mikrokontroler atmega 328, “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang saling berhubungan yang bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang teratur yang dapat mendukung sistem yang lebih besar dan saling memiliki ketergantungan untuk mencapai tujuan tertentu

Karakteristik Sistem

Menurut Rinna Yunia dan Andri Sukma indrayana dalam Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika (2018:83)[8], “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :

  1. Komponen Sistem
  2. Batasan Sistem
  3. Lingkungan Luar Sistem
  4. Penghubung Sistem
  5. Masukan Sistem
  6. Keluaran Sistem
  7. Pengolahan Sistem
  8. Sasaran Hitam

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, Fauzan Manafi Albar, Muh Afiffudin dalam Jurnal CERITA (2017:230)[9], Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang yang diantaranya adalah :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem yang tidak dapat dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem yang bisa beradaptasi dan Sistem tidak bisa beradaptasi

    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Contohnya sstem tata surya.Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Contohnya siste Telekomunikasi.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Abidin yang dikutip Oleh Priyo Sutopo, dkk dalam jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:24)[10], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.”

Menurut Gordon B. Davis yang dikutip oleh Japerson Hutahaean dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informasi (2015:9)[11], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

Menurut Jogianto yang dikutip Oleh Yohannes Yahya Welim dan Anugrah Rahmat Sakti dalam jurnal SIMETRIS Vol. 7 No. 1 (2016:31)[12], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya . Informasi terdiri dari data, meskipun demikian definisi informasi berbeda dengan data. Data adalah fakta dan angka yang tidak digunakan pada proses pengambilan keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih bermanfaat bagi penerimanya sehingga dapat mendukung dalam pembuatan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Rifma Azizatun Novianti, dkk dalam Jurnal Riset Manajemen (2019:64)[13], “Kualitas informasi diartikan sebagai data yang sudah diolah sehingga dapat memberikan makna serta manfaat bagi penerima informasi (Wikipedia, 2015). Kualitas informasi adalah sejauh mana informasi diperoleh adalah informasi yang dapat terus memenuhi harapan semua pihak yang membutuhkan informasi tersebut untuk melaksanakan operasi mereka.”

Menurut Jhon Burch dan Gary Grudnitski yang dikutip oleh Taat Kuspriyono dalam Jurnal Perspektif (2017:58)[14], menyatakan bahwa suatu informasi dikatakan berkualitas apabila ditunjang oleh tiga hal yaitu :

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias dalam mencerminkan maksud dari informasi itu sendiri

  2. Tepat Pada Waktunya (Time Liness)

    Informasi yang dihasilkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai yang baik untuk digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan berakibat fatal dalam keputusannya.

  3. Relevan (relevancy)

    Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda dengan yang lainnya.

Teori Khusus

Konsep Dasar Material Requirements Planning (MRP)

Definisi Material Requirements Planning (MRP)

Menurut Joseph Orickly yang dikutip Oleh M. Ali Sukamto, dkk dalam Jurnal Riset Manajemen Vol. 7 No. 1 (2018:66)[15], “MRP Merupakan Metode perencanaan dan pengendalian komponen atau item yang bersifat dependent atau tingkat level yang lebih tinggi yang didalamnya terdapat penjabaran Master Production Schedule (MPS). dan teknik prosedur yang digunakan dengan sistematis untuk menentukan kuantitas dalam pengendalian bahan pada komponen permintaan Dependent Demand Item.”

Menurut Muhammad Risqi Kurniawan yang dikutip Oleh Muhammad Ainul Yaqin, dkk dalam Prosiding SENIATI Vol. 5 No. 1 (2019:66)[16], “Material Requirement Planning (MRP) merupakan metode untuk penjadwalan aliran-aliran material hingga proses manufacturing selesai. MRP menerapkan ukuran kuantitas yang memberitahukan jumlah yang dipesan, serta lot sizing yang digunakan. Lot size merupakan teknik perhitungan yang digunakan untuk menentukan jumlah order suatu material sehingga biaya iventory dapat diminimumkan.”

Input Utama Material Requirements Planning(MRP)

Menurut Baroto yang dikutip Oleh Emy Khikmawati, dkk dalam Jurnal Rekayasa Teknologi dan Sains Vol. 1 No. 1 (2017:29)[17], “Agar MRP dapat dibuat dengan baik, MRP memerlukan beberapa input utama yang harus

terpenuhi. Input utama itu merupakan komponen dasar MRP yang terdiri dari :

  1. Master Production Schedule (MPS)

    Merupakan suatu pernyataan definitif tentang produk akhir (end item) apa yang direncanakan perusahaan untuk diproduksi, berapa kuantitas yang dibutuhkan, pada waktu kapan dibutuhkan, dan bilamana produk itu akan diproduksi. MPS disusun berkaitan dengan pemasaran, rencana distribusi, perencanaan produksi, dan perencanaan kapasitas.

  2. Bill of Material (BOM)

    Meliputi daftar barang atau material yang diperlukan bagi perakitan, pencampuran, dan pembuatan produk akhir. BOM (Bill of Material) dibuat untuk menentukan barang mana yang harus dibeli dan barang mana yang harus dibuat.

  3. Struktur Produk

    Merupakan gambaran tentang langkah-langkah atau proses pembuatan produk, mulai dari bahan baku hingga produk akhir.

  4. Catatan Persediaan

    Sistem MRP harus memiliki dan menjaga suatu data persediaan yang up to date untuk setiap komponen barang. Data ini harus menyediakan informasi yang akurat tentang ketersediaan komponen dan seluruh transaksi persediaan, baik yang sudah terjadi maupun yang sedang direncanakan.

  5. Waktu Ancang (Lead Time)

    Waktu ancang (lead time) ini diperlukan mengingat MRP memiliki dimensi fasa waktuyang akan sangat berpengaruh terhadap pola persediaan komponen. Waktu ancang ialah waktu yang diperlukan mulai dari saat pesanan item dilakukan sampai dengan saat item tersebut diterima dan siap untuk digunakan,baik item produkyang dibuat sendiri maupun item produk yang dipesan dari luar perusahaan.”

Input Utama Manfaat Requirements Planning (MRP)

Menurut Rander dan Heizer yang dikutip Oleh Aulia Kusumawati dan Agung Dwi Setiawan dalam Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1b (2017:169)[18], “MRP mempunyai manfaat meningkatkan pelayanan dan kepuasan konsumen, pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja, tingkat persediaan menurun tanpa mengurangi pelayanan konsumen dan perencanaan dan pendjadwalan persediaan yang lebih baik.”

Menurut Nasution yang dikutip Oleh Dini Hanifa dan Wiwik Budiawan dalam Industrial Engineering Online Journal Vol. 6 No. 1 (2017:2)[19] , “MRP memiliki manfaat dapat digunakan untuk perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item-item ditingkat (level) yang lebih tinggi.”

Konsep Dasar Produksi

Definisi Produksi

Menurut Dicky Pratama, dkk dalam Jurnal Admnistrasi Bisnis Vol.33 No.2 (2016:147)[20] , “Pengertian produksi secara umum adalah cara bagaimana sumber daya (input) dipergunakan untuk menghasilkan produk (output). Input adalah barang atau jasa yang diperlukan dalam proses produksi dan output adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi.”

Menurut Irham Fahmi yang dikutip Oleh Said Zulkifli, dkk dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Vol.2 No.2 (2018:5)[21]“Produksi adalah suatu yang dihasilkan oleh perusahan baik bentuk barang maupun jasa dalam suatu preode waktu selanjutnya dihitung sebagai nilai tambahan bagi prusahaan.”

Definisi Perencanaan Produksi

Menurut Ahyari yang dikutip Oleh Herlin Herawati dan Dewi Mulyani dalam Prosiding Seminar Nasional (2016:466)[22], “Perencanaan Produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlah masing-masing yang segera akan diproduksi pada periode yang akan datang.”

Konsep Dasar Persediaan

Definisi Persediaan

Menurut Aji Sanjaya dan Ady Widjaja dalam Jurnal IDEALIS Vol. 1 No. 2 (2018:275)[23], “Persediaan yang pada umumnya ialah salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar di dalam suatu perusahaan. Dimana hal ini dapat dipahami dengan mudah dikarenakan persediaan ialah sebuah faktor yang penting di dalam menentukan kelancaran operasi sebuah perusahaan.”

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.14 yang dikutip Oleh Rachel Anly Marilyn Lingkanwene Wullur, dkk dalam Jurnal Riset Akuntansi Vol. 11 No. 1 (2016:1)[24], “Persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi penjualan tersebut atau dalam bentuk bahan atau dalam bentuk perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pembelian jasa. Persediaan termasuk dalam aktiva lancer dikarenakan jumlah kas akan bertambah seiring dengan penjualan barang secara tunai.”

Jenis Persediaan

Menurut Efraim Ferdinan Giri yang dikutip Oleh Siti Masruroh, dkk dalam Jurnal Riset Akuntansi Vol. 1 No. 2 (2018:46)[25], Jenis sediaan tergantung pada jenis bisnis suatu perusahaan. Kategori persediaan dipengaruhi oleh jenis usaha perusahaan (jasa, manufaktur, dagang, dan lainnya). Berikut ini beberapa jenis persediaan/ sediaan dalam jenis perusahaan tertentu :

1. Jenis persediaan perusahaan dagang

a. Sediaan barang dagangan

b. Sediaan supplies

2. Jenis persediaan perusahaan manufaktur

a. Bahan mentah

b. Barang dalam proses

c. Produk jadi

d. Suplies pabrik

3. Jenis persediaan dalam perusahaan jasa

a. Sediaan suplies dan sediaan lain – lain

b. Perputaran Persediaan

Fungsi Persediaan

Menurut Rangkuti yang dikutip Oleh Gede Agus Dermawan, dkk dalam e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 3 No. 1 (2015:4)[26], Terdapat tiga fungsi persediaan yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi decoupling

Fungsi decoupling persediaan adalah fungsi persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung kepada pemasok. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaan dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman.

2. Fungsi economic lot sizing

Fungsi economic lot sizing adalah fungsi persediaan yang perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.

3. Fungsi antisipasi

Fungsi antisipasi adalah fungsi persediaan dalam menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau datadata masalalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman atau seasional inventories. Selain itu perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengriman dan permintaan barang-barang selama periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman atau safety stock.

Klasifikasi Persediaan

Menurut Pujawan yang dikutip Oleh Ramlan Rasyid, dkk dalam Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol.5 No.1 (2017:209)[27], Persediaan bisa diklasifikasikan dengan berbagai cara :

1. Berdasarkan bentuk, persediaan bisa diklasifikasikan menjadi bahan baku (raw materials), barang setengah jadi (WIP), dan produk jadi (finished product). Klasifikasi ini hanya berlaku pada konteks perusahaan manufaktur.

2. Berdasarkan fungsi, persediaan bisa dibedakan menjadi:

a. Pipeline/transit inventory. Persediaan ini muncul karena lead time pengiriman dari sutu tempat ke tempat lain. Barang yang tersimpan di truk <p>sewaktu proses pengiriman adalah salah satu contohnya. Persediaan ini akan banyak kalau jarak (dan waktu) pengiriman panjang. Jadi, persediaan jenis ini bisa dikurangi dengan mempercepat pengiriman misalnya dengan mengubah alat atau mode transportasi atau dengan mencari pemasok yang lokasinya lebih dekat (tentunya dengan mempertimbangkan konsekuensi lain seperti ongkos kirim, harga dan kualitas.

b. Cycle stock. Persediaan ini mempunyai siklus tertentu. Pada saat pengiriman jumlahnya banyak, kemudian sedikit demi sedikit berkurang akibat <p>dipakai atau dijual sampai akhirnya habis atau hamper habis, kemudian mulai dengan siklus baru lagi.

c. Persediaan pengaman (safety stock). Fungsinya adalah sebagai perlindungan terhadap ketidakpastiaan permintaan maupun pasokan.

d. Anticipation stock adalah persediaan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan akibat sifat musiman dari permintaan terhadap suatu produk. Walaupun antisipasi stok juga pada hakekatnya mengantisipasi permintaan yang tidak pasti, namun perusahaan bisa memprediksi adanya kenaikan dalam jumlah yang signifikan (bukan sekedar pola acak).

3. Persediaan juga bisa diklasifikasikan berdasarkan sifat ketergantungan kebutuhan antara satu item dengan item lainnya. Item-item yang kebutuhannya tergantung pada kebutuhan item lain dinamakan dependent demand item. Sebaliknya, kebutuhan independent demand item tidak tergantung pada kebutuhan item lain. Yang termasuk dalam dependent demand item biasanya adalah komponen atau bahan baku yang akan digunakan untuk membuat produk jadi. Produk jadi biasanya tergolong dalam independent demand item karena kebutuhan akan satu produk jadi tidak langsung mempengaruhi kebutuhan produk jadi yang lain.

Pengendalian Persediaan

Menurut Yusrin Maisaroh, dkk dalam Prosiding Seminar Nasional & Call for Paper (2019:162)[28], “Pengendalian persediaan merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan dan berapa besar persediaan harus ditambah. Kegiatan ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan dalam kuantitas dan waktu yang tepat.”

Secara umum pengendalian atas persediaan dapat dilakukan dengan hal berikut:

a. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian pembelian, penerimaan, bagian gudang, akuntansi, keuangan, dan penjualan

b. Menggunakan formulir yang bernomor urut

c. Adanya sistem otorisasi

d. Menggunakan budget untuk pembelian, proses produksi, penjulan, penerimaan dan pengeluaran kas

e. Pemesanan barang menggunakan Economic Order Quantity (EOQ)

f. Menggunakan sistem pencatatan perpetual dan kartu stok persediaan

Konsep Dasar Bahan Baku

Definisi Bahan Baku

Menurut M. Alan Jayaatmaja yang dikutip Oleh Agustinus Haryanta dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1 (2017:88)[29], “ Bahan baku adalah bahan yang dipergunakan pada proses produksi pada periode yang bersangkutan. Dalam sebuah perusahaan bahan baku dan bahan penolong memiliki arti yang sangat penting, karena menjadi modal terjadinya proses produksi sampai hasil produksi.”

Menurut Suyadi Prawirosentono yang dikutip Oleh Rometdo Muzawi dalam Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol.1 No.1 (2019:3)[30], “ Bahan baku adalah bahan utama dari suatu produk atau barang. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bahan baku merupakan bahan yang utama didalam melakukan proses produksi menjadi barang jadi.”

Jenis-jenis Bahan Baku

Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri yang dikutip Oleh Agnes Siregar, dkk dalam KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) Vol.1 No.1 (2017:133)[31], Jenis-jenis bahan baku menurut adalah sebagai berikut  :

  1. Bahan Baku Langsung Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan.
  2. Bahan Baku Tidak Langsung Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.

Konsep Dasar Penunjang Keputusan

  1. Definsi Penunjang Keputusan

    Menurut Hasanudin Muhaimin, di dalam jurnal Nasional (2018:91)[32] “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Pada PT. Bando Indonesia)”. Sistem Penunjang Keputusan atau Decision Support Systems (DSS) memiliki pengertian yaitu sistem berbasis computer yang menyajikan dan memproses informasi yang memungkinkan pembuatan keputusan menjadi lebih produktif, dinamis dan inovatif.

    Menurut Ramanathan dan Jadhav, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.7 (5) (2016:2356)[33] , “The tools and techniques that supports managerial decision making with the help of information and techniques to handle complex, semi-structured and unstructured problems is called as Decision Support System (DSS)”.

    Menurut Yoga, dkk. (2015:178)[34] , “Sistem Penunjang Keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan pada suatu organisasi atau perusahaan”.

  2. Karakteristik Sistem Penunjang Keputusan

    Seperti yang dijabarkan dalam buku Konsep data mining vs sistem penunjang keputusan Nofriasyah (20:1-2)[35] , mengatakan bahwa karakteristik dari sistem penunjang keputusan adalah sebagai berikut :

    1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
    2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia(user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
    3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur, serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.
    4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
    5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.
    6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Konsep Dasar Produksi

  1. Definisi Produksi

    Menurut Yuli Siska, (2016:307)[36], Produksi adalah segala usaha untuk menambah atau mempertinggi nilai atau faedah dari suatu barang.

    Menurut Dewi Rossalia, dkk (2015:190)[37], menyatakan bahwa produksi ialah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu benda.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produksi untuk mempetinggi nilai dan untuk menciptakan atau menambah guna suatu benda.

  2. Jenis-jenis Produksi'

    Menurut Dewi Rossalia, dkk (2015:190)[37], Menyatakan bahwa jenis-jenis produksi dapat digolongkan menjadi 6 bidang, yaitu :

    1. Ekstraktif Merupakan kegiatan memungut langsung dari alam, seperti pertambangan, perikanan laut.
    2. Agrarian Merupakan kegiatan mengolah tanah untuk memelihara tumbuh-tumbuhan dan hewan. Seperti pertanian dan perternakan.
    3. Industry Meliputi pengolahan, perakitan, kerajinan bahan mentah diolah menjadi bahan jadi atau setengah jadi perakitan mobil, usaha perbengkelan, pabrik makanan dan minuman. Pariwisata diindonesia termasuk industri, karena kegiatan itu dianggap sebagai pengolahan obyek-obyek pariwisata untuk mendapatkan penghasilan bagi Negara.
    4. Perdagangan Pengertian perdagangan mencakup kegiatan membeli untuk kemudian dijual. Misal pedagang membeli hasil pertanian dari desa untuk kemudian diekspor ke luar negri untuk kemudian dijual didalam negeri.
    5. Transportasi/Pengangkutan Merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh : pengangkutan darat, laut dan udara.
    6. Jasa Produksi jasa adalah kegiatan penyajian sarana jasa, seperti pergudangan, perbankan, asuransi, perhotelan, travel biro, . Yang dihasilkan sector jasa bukanlah barang-barang, tetapi sarana, sarana adalah kebutuhan untuk menunjang bidang produksi lainya.

Konsep Dasar Persediaan

  1. Definisi Persediaan

    Menurut Indrajit dalam Maulana dkk (2018:185)[38], “Persediaan adalah aktiva yang terdiri untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, proses produksi dan atau dalam perjalanan serta dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplier) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”.

    Menurut Maulani dkk (2018:157)[34], “Inventory adalah Sejumlah barang-barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan”.

    Menurut Gumilang (2018:580)[39], “Inventory (persediaan) merupakan salah satu perkiraan kelompok harta lancar dalam neraca yang memiliki peranan penting dalam kegiatan perusahaan. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan persediaan, berikut ini akan dikemukakan definisi persediaan”.

  2. Tujuan Persediaan

    Menurut Hidayat dkk (2018:75)[40], “Didalam persedian pastinya terdapat hal-hal yang perlu diketahui termasuk tujuan dari persediaan itu sendiri. bahwa tujuan kebijakan persediaanadalah untuk merencanakan tingkat optimal investasi persediaan, dan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui persediaan”.

    1. Penentu jumlah produksi.
    2. Penentu harga persediaan.
    3. Sistem pencatatan persediaan.
    4. Kebijakan tentang kualitas persediaan
  3. Jenis-jenis Persediaan

    Menurut Susanto dalam Suleman dkk (2017:152)[41], “Jenis persediaan di dalam perusahaan dagang, perusahaan industri, dan perusahaan jasa”. Berdasarkan pengertian diatas persediaan merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha perusahaan, adalah:

    1. Persediaan bahan baku.
    2. Persediaan barang dalam proses
    3. Persediaan hasil jadi.
    4. Persediaan suku cadang.
    5. Persediaan bahan bakar.
    6. Persediaan barang cetakan dan alat tulis.
    7. Persediaan barang dagangan.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP

    Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2017:39)[42], “PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML”

    Menurut Enterprise (2017:1)[43], “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.

    Sedangkan menurut Betha Sidik (2017:4)[44] PHP merupakan “Bahasa pemograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web”.

  2. Ciri – Ciri Kode Khusus PHP
    1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
    2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
    4. Merupakan software yang bersifat opensource.
    5. Gratis untuk di download dan digunakan.
    6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
  3. Kelebihan PHP

    Menurut Maimunah, dkk (2017:2)[45] dalam Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP.

    1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.
    2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows98, Windows NT dan Macintosh.
    3. PHP diterbitkan secara gratis.
    4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
    5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa di tempel atau diletakan dalam tag HTML).
    6. PHP termasuk server-side programming.

Konsep Dasar MySql

  1. Definisi MySql

    Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39)[42], “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secra gratis dibawah lisensi dari generalpubliclicense (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat closesource (komersial)”.

    Menurut Syukri Ali, Arisandy Ambarita dalam kutipan Wahana komputer (2016:34)[46], dalam jurnal indonesian journal on informasion system “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

    Menurut Supono dan Putratama (2016: 2)[47], “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded,, multi-user dan SQL Database Management System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan“.

    Menurut Sudaryono, dkk (2017:1351)[48], “MySQL adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source)”.

  2. Keunggulan MySql

    Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39)[42] , Beberapa keunggulan dari MySQL.

    1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.
    2. Open Source : didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat closesource (komersial).
    3. Multi User : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.
    4. Performance Tuning : mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani query.
    5. Column Types : memiliki tipe data yang sangat komplit.
    6. Command danFunction : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung select dan where dalam query.
    7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask, hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetail serta password yang ter-enkripsi.
    8. Scalability danLimits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.
    9. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.
    10. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.
    11. Interface memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.
    12. Clients danTools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus dokumen petunjuk online.
    13. Struktur Table : memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani alter table dibandingkan dengan postgre SQL dan oracle.
  3. Kelebihan MySql

    Menurut Putrodjojo, dkk dalam Jurnal ICIT Vol.2 (2016:89)[49], terdapat beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

    1. server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.
    2. MySQL adalah sebuah software data opensource artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.
    3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. MySQL merupakan database yang multiuser, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
    4. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Menurut Hilmi Fuad, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2018:2)[50], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

  2. Tahap Elisitasi

    Menurut Azizah, dkk dalam CCIT Journal Vol.8 No.2 (2018:80)[51], Elisitasi melalui 4 tahap yaitu :

    1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem.
    2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential).
    3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic).
    4. Tahap Final Elisitasi

Konsep Dasar SWOT

  1. Definisi SWOT

    Menurut Salusu (2015:175)[34], “Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan strategis yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman). Ada orang yang mengganti istilah Ancaman”.

    Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[44], “Analisis SWOT merupakan metode yang banyak dipergunakan dalam menentukan strategi suatu perusahaan atau organisasi dengan cara mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kekuatan dan kelemahan termasuk faktor internal perusahaan atau organisasi, sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor eksternal”.

  2. Tujuan Analisis SWOT

    Menurut Fahmi (2016:304)[52], “Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk”.

  3. Faktor Dalam Analisa SWOT

    Menurut Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[44], Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis keempat faktor tersebut dan membuat matrik SWOT serta menyusun strategi dengan format kombinasi sebagai berikut :

    1. SO : Strategi mengejar peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
    2. WO: Strategi mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang.
    3. ST : Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
    4. WT: Strategi mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman.

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing

    Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 8 No. 2 (2015:32)[53], “Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online”.

    Menurut Himawan, dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342)[54], mengemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
    2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.
    3. Kesalahan performa.
    4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.
  2. Teknik Pengujian Black Box Testing

    Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[55], mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu:

    1. Analis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount) “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected."(Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang dijinkan akan dipilih).
    2. Divisi (Division) "In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are b used in the test process" (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang dijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).
    3. Kesalahan Menebak (Fault guess) "In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used" (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).


Konsep Dasar (Literatur Riview)

Tujuan Literature Review

Menurut Indri Handayani, Qurotul Aini, dan Reza Alfiansyah dalam Technomedia Journal Vol.1 No.1 (2016:4)[56], “Literature review merupakan bentuk rangka yang dijelaskan bawah definisi kata kunci yang didukung oleh topik dalam menentukan studi kasus dalam menentukan ruang lingkup penelitian.”

Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Mochammad Fahmi Aziz dan Dwi Fatrianto Suyatno dalam Jurnal Manajamen Informatika Vol.9 No.2 (2019)[57] yang berjudul “Rancang Bangun Material Requirement Planning Pada Mebel Rizky” , Hasil Penelitian Ini membahas : Perusahaan yang melakukan produksi memiliki nilai urgensi yang tinggi dalam melakukan pengendalian terhadap material atau bahan baku, dimana bahan baku berperan sebagai komponen penyusun dari produk akhir perusahaan tersebut. Pembelanjaan bahan baku yang belum terencana dengan matang seringkali mengalami kekurangan bahan baku atau kelebihan bahan baku sehingga proses produksi tertunda dan mengakibatkan holding cost yang tinggi. Sehingga dibutuhkan perhitungan bahan baku yang akurat secara matematis dan sistematis. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perencanaan kebutuhan komponen bahan baku dengan teknik yang disebut Material Requirement Planning (MRP). Material Requirement Planning adalah teknik perencanaan dan penjadwalan menggunakan logika matematik untuk merencanakan pembelian bahan baku. Hasil yang diharapkan dari perhitungan MRP dengan menggunakan salah satu metode lot sizing Economic Order Quantity (EOQ) adalah, perusahaan dapat melakukan pengadaan kebutuhan bahan baku yang tepat dengan menggunakan aplikasi berbasis web.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Pudji Astuti, Mohammad Ali Wafa dan Iveline Anne Marie dalam Jurnal Teknik Industri Vol.8 No.3 (2018)[58] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. X” , Hasil Penelitian ini membahas : PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi paper pallet packaging untuk eskpor. Dalam proses produksinya PT. X menerapkan strategi produksi Make-To-Order yang mana produk akan mulai diproduksi apabila telah menerima pesanan dari pelanggan. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini adalah lead-time pengiriman bahan baku dari supplier yang tidak pasti dengan kata lain pengiriman bahan baku tidak sesuai dengan waktu kesepakatan. Seringkali pelanggan memesan dengan jumlah yang tidak menentu dan mendadak. Kedua masalah tersebut mengakibatkan tidak terencananya pemesanan bahan baku yang berakibat pada terlambatnya kedatangan bahan baku, terlambatnya proses produksi dan berujung pada terlambatnya pengiriman produk jadi kepada pelanggan. PT. X belum memiliki sistem informasi yang menjadi pusat pencatatan proses produksi, sehingga saat ini penggunaan papan display mengakibatkan rawan terjadinya human error sewaktu mencatat pesanan pelanggan.Untuk menyelesaikan masalah tersebut dirancang sistem usulan yang menjadi pusat informasi pesanan pelanggan dan sistem yang merencanakan serta mengendalikan ketersediaan bahan baku.Tahapan perancangan sistem menggunakan sistem development process waterfall. Pengembangan sistem dimulai dari permulaan sistem untuk mengidentifkasi masalah, analisis sistem yang berjalan, mendesain sistem dan implementasi sistem. Analisis sistem yang berjalan mengunakan pendekatan model driven terstruktur yang menekankan pembuatan gambar model-model sistem untuk membantu visualisasi dan analisis masalah. Tahapan selanjutnya membuat Data Flow Diagram, Diagram Konteks, Entity Relationship Diagram dan Physical Data Model. Hasil dari penelitian menunjukkan ketidakpastian lead-time pengiriman dan ketidakpastian permintaan dengan menerapkan stok pengaman dapat diatasi dengan mengintegrasikan sistem persediaan dan MRP kedalam sistem informasi berbasis web yang bisa diakses dimanapun secara cepat dan akurat oleh pihak terkait. Stok pengaman digunakan sebagai persediaan cadangan yang akan diproduksi selama bahan baku belum datang atau saat terjadi permintaan yang mendadak. Sistem Material Requirement Planning (MRP) menjadwalkan pembelian bahan baku dengan mempertimbangkan lead-time pengiriman dan jumlah bahan baku yang tersedia. Sistem peringatan dini akan memberikan pengingat kepada user apabila jumlah bahan baku tersedia telah mencapai Re Order Point atau ROP sehingga pengguna dapat melakukan tindakan yang lebih lanjut untuk menghindari stock out.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Haryanta, Abdur Rochman, dan Ayu Setyaningsih dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1 (2017)[59] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri”, Hasil Penelitian ini membahas : Dengan perkembangan teknologi yang terus maju, pengolahan data menjadi canggih dan pesat, komputerisasi merupakan alternatif tepat yang dibutuhkan seseorang guna mengolah data dari informasi untuk membantu menyelesaikan tugasnya. Home Industri Faqih Fashion merupakan Home industri garmen. Home Industri Faqih Fashion memproduksi pakaian gamis, jilbab, pakaian dalam serta pakaian anak. Home Industri Faqih Fashion saat ini telah menjadi salah satu pemasok produk pakaian gamis, jilbab, pakaian dalam serta pakaian anak yang berada di wilayah tangerang dan sekitarnya. Penelitian dilakukan karena data yang dihasilkan dengan sistem manual dan disimpan dalam bentuk arsip seperti pada perencanaan produksi dan stock bahan baku. Program dari aplikasi ini dirancang dengan menggunakan adobe dreamweaver cs6, menambahkan database server yang di simpan dalam MySQL dengan bahasa pemograman PHP. Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki proses perekapan laporan stock dan transaksi penjualan, merancang sistem perencanaan dan pengendalian bahan baku yang dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data , metode analisa dan rancangan, metode pengembangan serta metode pengujian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan membuat sistem yang akan memperbaiki proses laporan bahan baku di faqih fashion, merancang sistem yang dapat menghitung perencanaan bahan baku untuk produksi yang akan dihasilkan, merancang sistem yang akan meminimalisir kesalahan pada proses perhitungan bahan baku maupun perekapan data, dapat mempermudah mengetahui jumlah stock bahan baku dan produk sesuai tanggal yang dibutuhkan
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Desy Apriani, Euis Sitinur Aisyah, dan Listya Anggraini dalam Technomedia Journal Vol.4 No.1 (2019)[60] yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Peralatan Komputer Berbasis Website Pada PT Toray Synthetic Indonesia”, Hasil Penelitian ini membahas : PT Indonesia Toray Synthetic merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dimana teknologi saat ini mengalami kemajuan yang begitu pesat serta menuntut adanya akses sistem informasi yang cepat, tepat dan keakuratan informasi guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi seperti dalam halnya penyajian laporan. Sebagai salah satu perusahaan textile ternama di luar negeri, PT Indonesia Toray Synthetic memiliki sistem penginputan data yang masih menggunakan aplikasi yang berbeda-beda pada setiap divisi atau departemennya. Untuk melakukan penginputan data hasil pengecekan persediaan barang peralatan komputer pada bagian departemen Informatioan System (IS) saat ini sistem persediaan peralatan komputer pada PT Indonesia Toray Synthetic masih menggunakan sistem yang manual dan sedikit lambat dimana proses pengecekan persediaan barang masih dicatat pada form dan PIC atau admin harus datang ke tempat meja karyawan serta gudang peralatan komputer. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirancanglah sebuah sistem berbasis website yang akan mempermudah PIC atau admin dalam melakukan pengecekan barang peralatan komputer tanpa harus datang ke tempat meja karyawan maupun ke gudang persediaan barang. PT Indonesia Toray Synthetic membutuhkan suatu sistem yang berbasis komputer khususnya dalam hal pembuatan laporan persediaan peralatan komputer dimana aplikasi pembuatan laporan persediaan peralatan computer dinilai sangat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan maka dibutuhkanlah data-data yang tersusun rapi serta tersimpan pada sebuah database agar mudah dalam proses pembuatan laporan persediaan barang. Penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan manfaat yang positif pada proses kerja penginputan persediaan peralatan komputer serta memberikan hasil atau laporan yang baik dan akurat pada PT Indonesia Toray Synthetic.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sunar Abdul Wahid, Tri Diananjani dan Yunny Nur’aeni dalam SENSI Journal Vol.2 No.2 (2016)[61] yang berjudul “Rancang Bangun Inventory Rawmaterial Pada Pt.Indonesia Synthetic Textile Mills Tangerang” , Hasil Penelitian ini membahas : Sistem persediaan bahan baku yang tepat dan sesuai merupakan hal yang penting bagi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dalam hal bidang persediaan dan penggunaan bahan baku untuk proses produksi. Sebagai salah satu perusahaan textile ternama di luar negeri, PT. Indonesia Synthetic Textile Mills siap untuk lebih memperkuat promosi dan ekspansi dimasa mendatang sepenuhnya menggunakan fasilitas produksi yang terintegrasi, yaitu dari spinning, weaving, hingga dyeing menyatu dengan teknologi canggih pada bagian produksi yang didapat dari Toray. Namun, terdapat masalah yakni sistem persediaan bahan baku pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills memiliki beberapa kendala dalam menggunakan sistem yang sudah ada yaitu informasi tidak update dan keterlambatan laporan. Untuk itu pada bagian gudang diperlukan sistem persediaan bahan baku sehingga proses perencanaan produksi dapat lebih akurat, pencarian data akan lebih mudah dan keamanan data pun akan lebih terjamin dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen dalam menunjang kelancaran proses produksi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis tersebut dilakukan dengan cara berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset dilapangan dimana data yang dikumpulkan, disusun dan diinterpresentasikan, serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah. Prosedur sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language)dan metode perancangan menggunakan Notepad++, XAMPP, PHP, MySql. Dari penelitian ini akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar sistem persediaan bahan baku yang sekarang sedang berjalan di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah laporan persediaan bahan baku. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem persediaan bahan baku yang diharapkan dapat menampilkan laporan yang aktual dan mudah dipahami.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Daniel Ferdinan Kale, Henry Bambang Setyawan, dan Erwin Sutomo dalam Jurnal Sistem Informasi dan Komputer Akuntansi Vol.5 No.5 (2016)[62] yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Bahan Baku Menggunakan Metode Material Requirement Planning Pada Perusahaan Mebel”, Hasil penelitian ini membahas : Dalam memenuhi pesanan untuk berlangganan, perusahaan harus meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan. Sejauh ini masalah di CV. Azaria Abadi Permai adalah perencanaan kebutuhan bahan baku dan produksi masih dalam yang diharapkan dan dilakukan secara manual oleh bagian produksi perencanaan pengendalian persediaan. Dalam hal ini sering terjadi salah perhitungan perencanaan kebutuhan baku yang berdampak pada jumlah dan ketersediaan bahan baku yang proses produksinya. Solusi yang diajukan untuk penyelesaian masalah di atas adalah menggunakan metode Material Requirement Planning. Metode ini bertujuan untuk menghitung kebutuhan bahan baku dan kedatangan membeli bahan baku yang digunakan hasil evaluasi teknik ukuran tiga lot, Lot untuk Lot, Kuantitas Pesanan Ekonomi, dan Kuantitas Pesanan Periode. Hasil penelitian ini mampu menganalisis metode lot sizing yaitu, Lot for Lot, Economic Order Quantity, Quantity Order Quantity dan kemudian untuk memilih biaya inventori yang paling ekonomis dalam setiap metode ini.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Martyani, Hetty Rohayani, Edy Kurniawan dan Harlia Febrianti dalam Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1230, No. 1, p. 012022) (2019)[63] yang berjudul “Analysis and Information System Planning Of Material Requirement Planning Web” , Hasil penelitian ini membahas : Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan sistem kecanggihan dan informasi Dengan Perencanaan Kebutuhan Bahan, setiap unit kerja dapat dikoordinasikan dengan baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional masing-masing unit kerja di perusahaan. dengan MRP ini dapat membantu untuk menghindari kekurangan dan keterlambatan dalam produksi, dan dapat segera mengidentifikasi jumlah kebutuhan persediaan dan biaya transaksi serta keakuratan penggunaan bahan yang dibutuhkan sehingga gudang dapat mengambil tindakan yang tepat untuk memenuhi tenggat waktu yang ditentukan untuk biaya transaksi atau penggunaan suku cadang, stok suku cadang di gudang, dan hasil perhitungan total persediaan suku cadang yang tercantum pada rencana bahan informasi yang dibutuhkan untuk masa depan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Nidaul Hasanati, Effrizka Permatasari, Nunung Nurhasanah, dan Syarif Hidayat dalam IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 528, No. 1, p. 012064) (2019) [64]yang berjudul “Implementation of Material Requirement Planning (MRP) on Raw Material Order Planning System for Garment Industry”, Hasil penelitian ini membahas : Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif telah mendorong banyak pelaku untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai keunggulan kompetitif, termasuk industri garmen. Sejauh ini, kesulitan dalam mengendalikan persediaan bahan baku yang menyebabkan masalah untuk proses produksi. Jika ada kekurangan bahan baku, proses produksi tidak dapat dilakukan, sebaliknya jika bahan baku yang dipesan terlalu berlebihan akan menyebabkan kelebihan dan tingginya biaya persediaan bahan baku. Penelitian ini mengembangkan sistem informasi yang dapat merencanakan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi. Sistem ini berbasis web, menerapkan metode MRP (Perencanaan Kebutuhan Bahan) untuk mengembangkan sistem perencanaan pemesanan bahan baku, studi kasus di perusahaan garmen, menggunakan pemrograman PHP dan database FIREBIRD. Sistem ini mendapat input dari jadwal produksi yang dihasilkan dari sistem informasi penjadwalan produksi, kemudian memberikan output dalam bentuk rekomendasi untuk penjadwalan pesanan bahan baku. Output ini nantinya dapat digunakan sebagai referensi untuk keputusan operasional perusahaan dalam merencanakan persyaratan bahan baku.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Thomas Muyumba dan Jackson Phiri dalam International Journal of Advanced Computer Science and Applications Vol.8 No.11 (2017)[65] yang berjudul “A Web based Inventory Control System using Cloud Architecture and Barcode Technology for Zambia Air Force”, Hasil penelitian ini membahas : Manajemen persediaan suku cadang adalah salah satu kegiatan yang dilakukan Angkatan Udara Zambia (ZAF) untuk memastikan kondisi peralatan yang optimal untuk mencapai perannya secara efektif. Kewajiban ini hanya dapat dimungkinkan dengan mengotomatiskan sistem persediaan berbasis manual dan kertas saat ini. Sistem manajemen inventaris berbasis web yang menggunakan arsitektur cloud dan teknologi barcode diusulkan. Tinjauan literatur dilakukan pada tiga teknologi yang digunakan dalam inventaris manajemen yaitu Radio Frequency Identification (RFID), Teknologi Barcode dan Near Field Communication (NFC). Tinjauan juga dilakukan pada pekerjaan terkait untuk mengidentifikasi konsep yang dapat diadopsi dalam sistem yang diusulkan. Sebuah studi dasar dilakukan untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh ZAF dalam manajemen persediaan suku cadang. Hasil studi dasar dianalisis dan menemukan bahwa tantangan dikaitkan dengan sistem manajemen persediaan manual saat ini terutama karena kesalahan manusia, pelaporan inventaris yang salah, dan pencurian item. Sistem prototipe yang diusulkan dikembangkan dan diuji dan terbukti lebih cepat, efisien dan lebih dapat diandalkan daripada sistem manual dan berbasis kertas.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Afolabi, Adedeji, Ojelabi, Rapheal, Tunji-Olayeni, Patience, Omuh, dan Ignatius dalan International Journal of Mechanical Engineering and Technology Vol.9 No.6 (2018)[66] yang berjudul “Data Architecture Of Building Materials Using Web-Based Technologies For Sustainable Material Management”, Hasil Penelitian ini membahas : Bahan bangunan adalah sumber daya vital dalam menjalankan industri konstruksi, sedangkan, masalah tidak tersedianya, kelebihan pasokan, penyimpanan bahan dan limbah konstruksi memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konsep arsitektur data bahan bangunan menggunakan berbasis web teknologi dengan tujuan untuk memastikan manajemen material yang berkelanjutan. Studi ini memanfaatkan sistem berbasis web yang dikembangkan menggunakan HTML, bahasa pemrograman PHP, dan sistem basis data melalui MySQL. Evaluasi sistem menunjukkan kemampuan menggunakan sistem berbasis web untuk memperkirakan bahan bangunan yang akan digunakan pada proyek konstruksi. Sistem menunjukkan kemampuan menyimpan total persediaan bahan bangunan pada proyek konstruksi. Akhirnya, sistem berbasis web dapat menggunakan data mentah dari bahan bangunan untuk menghasilkan laporan yang dapat digunakan untuk mencapai manajemen bahan yang berkelanjutan. Para profesional konstruksi dapat membandingkan material aktual yang digunakan pada proyek mereka dengan nilai estimasi. Informasi ini dapat berguna dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang efektif dan efisien pada proyek yang sedang berjalan dan pengembangan di masa depan.

Dari kesepuluh penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini yang berjudul “Perancangan Sistem Material Requirement Planning (MRP) untuk Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pada PT. Roda Prima Lancar” berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya tetapi berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya, maka penelitian ini dikembangkan.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya terhadap sistem yang berjalan saat ini, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa :

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih dilakukan secara semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga resiko yang terjadi seperti human error sering terjadi dalam proses penginputan laporan.
  2. Kebutuhan user telah diidentifikasi melalui wawacara yang telah dilakukan dengan stakeholder dan dituangkan melalui tahap elisitasi hingga final draft elisitasi yang menghasilkan sebanyak 22 Functional Requirement dan 8 Non Functional Requirement, Material Requirement Planning (MRP) merupakan sistem yang diusulkan untuk memberikan kemudahan dalam menghasilkan laporan sehingga meningkatkan kinerja dan menjadi lebih efisien.
  3. Rancangan sistem untuk program usulan Material Requirement Planning (MRP), peneliti membuat Diagram UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut dan penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP framework Code Igniter, Sublime Text 3 sebagai editor text dan MySQL sebagai database. Dalam sistem usulan Material Requirement Planning (MRP) terdapat fitur yang akan mempermudah dalam melakukan penginputan data.

Saran

  1. Dapat dilakukan pengembangan agar menjadi sistem berbasis website yang mempunyai tampilan responsive yang dapat digunakan di handphone ataupun komputer namun tetap terkontrol dengan admin dan terintegrasi dengan database sehingga dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi laporan pada saat mendesak.
  2. Dapat dilakukan pengembangan untuk perusahaan PT Roda Prima Lancar.
  3. Dilakukannya perawatan dan pemeliharaan aplikasi secara berkala, agar aplikasi mudah dikembangkan sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan user
  4. Dapat dilakukan pengembangan mengikuti perkembangan yang terjadi agar menjadi sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir terjadinya error atau defect yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian bagi penggunanya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. (2017). PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-6.
  2. Aris, A., Andriani, D., & Romondor, A. (2016). Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis WEB. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 4-11.
  3. Wicaksono, T. A., & Fauzi, M. A. (2015). SYSTEM INVENTORY CONTROL PADA LABORATORIUM KOMPUTER SMK MUHAMMADIYAH KAJEN BERBASIS WEB DENGAN FRAMEWORK CODEIGNITER. Jurnal Surya Informatika, 1(1).
  4. Nasril, N., & Saputra, A. Y. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT, 3(1), 47-53.
  5. Nasihin, A., & Haryanto, D. (2019). SISTEM INFORMASI KEARSIPAN SURAT MASUK SURAT KELUAR Di STIKes MITRA KENCANA KOTA TASIKMALAYA. JUTEKIN (JURNAL TEKNIK INFORMATIKA), 6(2).
  6. Mulyani, S. (2017). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. Abdi Sistematika.
  7. Ageng Setiani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:216)
  8. Yunia, R., & Indrayana, A. S. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MUTASI PESERTA DIDIK PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DCI KOTA TASIKMALAYA. Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika (JUMANTAKA), 1(1).
  9. Harfizar, H., & Albar, F. M. (2017). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENYALUR DANA BANTUAN SISWA (BOS) BERBASIS WEB. CERITA Journal, 3(2), 228-244.
  10. Sutopo, P., Cahyadi, D., & Arifin, Z. (2017). Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.
  11. Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
  12. Welim, Y. Y., & Sakti, A. R. (2016). Rancang bangun sistem informasi administrasi pengelolaan dana masjid pada yayasan al-muhajiriin, tangerang. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(1), 29-38.
  13. Novianti, R. A., Arifin, R., & Hufron, M. (2019). PENGARUH HARGA, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS ZALORA (STUDI PADA MAHASISWA KOS PERUMAHAN GRIYA SHANTA EKSEKUTIF MALANG). Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 8(17).
  14. Kuspriyono, T. (2017). Pengaruh Kualitas Informasi Web dan Kualitas Layanan Online Terhadap Citra Bukalapak. com. Perspektif, 15(1), 56-62.
  15. Sukamto, M. A., Hufron, M., & ABS, M. K. (2018). ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) DALAM UPAYA MENGENDALIKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KNALPOT Pada UD. Bengkel GRM (Gandhoel Racing Modification) Tuban. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 7(01).
  16. Yaqin, M. A., Pusaka, A., Najib, A., & Setiawan, P. (2019). Otomasi Perencanaan Produksi pada Permainan Hay Day Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP). Prosiding SENIATI, 5(1), 65-72.
  17. Khikmawati, E., Anggraini, M., & Anwar, K. (2017). Analisis Perencanaan Biaya Persediaan Produk Semen Melalui Pendekatan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku (Material Requirement Planning). Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains, 1(1).
  18. Kusumawati, A., & Setiawan, A. D. (2017). ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING. Jurnal Industrial Servicess, 3(1b).
  19. Dini Hanifa dan Wiwik Budiawan dalam Industrial Engineering Online Journal Vol. 6 No. 1 (2017:2)
  20. Pratama, D., & Yulianto, E. (2016). Analisis Nilai Tukar Rupiah, Produksi Batubara, Permintaan Batubara Dalam Negeri Dan Harga Batubara Acuan Terhadap Volume Ekspor Batubara Indonesia (Studi|| pada Ekspor Batubara Indonesia Tahun| 2005-2014). Jurnal Administrasi Bisnis, 33(2), 145-153.
  21. Zulkifli, S., Rusli, R., & Daniel, D. (2018). STUDI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KOMODITAS UNGGULAN BERAS ADAN DAN BINAMUD DI DESA BINUANG KECAMATAN KRAYAN TENGAH KABUPATEN NUNUKAN. FisiPublik: Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 2(2), 9-19.
  22. Herawati, H., & Mulyani, D. (2016). Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk pada UD. Tahu Rosydi Puspan Maron Probolinggo. UNEJ e-Proceeding, 463-482.
  23. Lukintara, A. S., & Widjaja, A. (2018). RANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO SEVEN GREEN SOLUTIONS DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK. IDEALIS: InDonEsiA journaL Information System, 1(2), 274-280.
  24. Wullur, R. A. M. L., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2016). Analisis Penerapan Akuntansi Persediaan Berdasarkan PSAK No. 14 Pada PT. Gatraco Indah Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 11(1).
  25. Masruroh, S., Ermawati, E., & Dimyati, M. (2018). Pengaruh Perpuaran Piutang, Pertumbuhan Penjualan dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPengaruh Perpuaran Piutang, Pertumbuhan Penjualan dan Perputaran Persediaan Terha. Jurnal Riset Akuntansi, 1(2), 44-53.
  26. Gede Agus Dermawan, dkk dalam e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 3 No. 1 (2015:4)
  27. Rasyid, R. R. R., Sumarauw, J. S., & Palandeng, I. D. (2017). ANALISIS PERSEDIAAN AIR BERSIH DI PT. AIR MANADO. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(1).
  28. Maisaroh, Y., Sholihin, M. R., & Farhana, S. (2019, June). ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV PP LUMAJANG. In Prosiding Seminar Nasional & Call For Paper (pp. 161-167).
  29. Haryanta, A., Rochman, A., & Setyaningsih, A. (2017). Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).
  30. Muzawi, R., Tashid, T., & Nasution, M. (2019). SISTEM MONITORING KETERSEDIAAN BAHAN BAKU COR BETON MENGGUNAKAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 1(2), 1-7.
  31. Siregar, A., Ginting, P., Mesran, M., & Sianturi, L. T. (2017). Implementasi Metode Vikor Dalam Pemilihan Supplier Bahan Baku. KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer), 1(1).
  32. Hasanudin Muhaimin, Marli Yansen, Hendriawan Beni (2018) “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Pada PT. Bando Indonesia)”. STMIK Raharja Tangerang.
  33. Ramanathan, Krishnan dan Dr. Anil Jadhav. 2016. Intelligent Decision Support Systems - A Tool for Human Resource Allocation in Information Technology Projects. International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT). India:Symbiosis Centre for Information Technology. Vol.7 (5).
  34. 34,0 34,1 34,2 Misbachul, Nanang Huda.2016.”LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”.Jurnal Stikom.
  35. Nofriansyah, Dicky. 2017. Konsep Data Mining Vs Sistem Penunjang Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.
  36. Yuli Siska. 2016. “Konsep Dasar IPS Umum SD/MI”.
  37. 37,0 37,1 Dewi Rossalia, dkk. 2015.Big Book SBMPTN SOSHUM 2016. Jakarta : Cmedia.
  38. Maulana, Alief, Muhammad Sadikin, dan Arief Izzuddin. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Inventaris Berbasis Web Di Pusat Teknologi Informasi Dan Komunikasi – BPPT.” SETRUM Volume 7, No.1, Juni, 2018: 182-196.
  39. Maulani, Giandari, Devi Septiani, dan Putri Noer Fauziyah Sahara. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. Pln (Persero) Tangerang.” ICIT JOURNAL ISSN : 2356 -5195 Vol.4 No.2–Agustus, 2018: 156-167.
  40. Hidayat, Rohmat, Wina Witanti, and Fajri Rakhmat Umbara. Pembangunan Sistem Informasi Inventory Management Pada Cv. Sumber Tani - Cirebon." Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia ISSN : 2302-3805 , 2018: 1-6.
  41. Suleman, Andini Tirta Cricela, Jantje J. Tinangon, and Winston Pontoh. Nalisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pelumas (Studi Kasus Pada Pt. Fajar Indah Kusuma )." Jurnal Riset Akuntansi Going Concern12(1), 149-159, 2017: 1-11.
  42. 42,0 42,1 42,2 Maimunah, Supra Singgih, Supriyadi, Anwar Supriyadi. 2017.“Rancang Bangun Sistem Sms Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan CutiKaryawan”. Jurnal CeritaVol 3 No 1ISSN : 2461-1417.
  43. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  44. 44,0 44,1 44,2 Abdullah, Yohanes dan Irra Hegwisi. 2017. KPI A to Z: Panduan Implementasi KPI yang Workable. Jakarta: PT Grasindo.
  45. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Maimunah
  46. Ali, syukri Ambarita, Arisandy.2016.” Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate” indonesian journal on information system.
  47. Supono dan Vidiandry Putratama. 2018. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta :Deepublish.
  48. Sudaryono, Padeli, Erick Febriyanto. 2017. Model of Learning Using iLearning on Independent Study Classes at University. Universal Journal of Educational Research Vol. 5, No.8:1351.
  49. Putrodjojo, Gunawan, Putu Handy Arjana, dan Edward. 2016. Penerapan Php Dan Mysql Untuk Merancang Sim Penjualan Berbasis Web Pada PD Baby2go. ICIT JurnalVol. 2 No. 1: 77.
  50. Fuad,Hilmi.,Sutarman,Yayah.2018.?Perancangan Sistem Infomasi Customer Relationship Management Pelayanan Berbasis Web di PT Sahabat Kreasi Muda”. Jurnal Sisfotek Global.Vol. 8 No. 1.ISSN : 2088 – 1762.
  51. Azizah, Nur, DwiOktavianidan Windy Lia Safitri. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal Vol.8 No.2:80.
  52. Fahmi, Irham. 2016. Teoridan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
  53. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : CCIT Journal Vol.8 No.2:32.
  54. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. ?Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata TertibPada SMK Yuppentek 1 Tangerang”, Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9, No.3. Agustus 2016.
  55. Hosseini. Asrin, Ahmadi. Amir Sheikh. 2015. ?Predicting Fault in the Aplications using Data Mining” Vol.131, Process of Producing Important Android Techniques. International Journal of Computer Applications. No.13, December 2015.ISSN : 0975-8887.
  56. Handayani, I., Aini, Q., & Alfiansah, R. (2016). Fitur Form Emailer Dalam Memaksimalkan Penggunaan Rinfo Form Pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 1(1), 1-10.
  57. Aziz, M. F. (2019). RANCANG BANGUN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA MEBEL RIZKY. Jurnal Manajemen Informatika, 9(2).
  58. Astuti, P., Wafa, M. A., & Marie, I. A. (2018). Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. X. JURNAL TEKNIK INDUSTRI, 8(3), 172-187.
  59. Haryanta, A., Rochman, A., & Setyaningsih, A. (2017). Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).
  60. Apriani, D., Aisyah, E. S., & Anggraini, L. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Peralatan Komputer Berbasis Website Pada PT Indonesia Toray Synthetics. Technomedia Journal, 4(1), 15-29.
  61. Wahid, S. A., Diananjani, T., & Nur’aeni, Y. (2016). RANCANG BANGUN INVENTORY RAW MATERIAL PADA PT. INDONESIA SYNTHETIC TEXTILE MILLS TANGERANG. SENSI Journal, 2(2), 228-238.
  62. Kale, D. F., Setyawan, H. B., & Sutomo, E. (2016). Design and Building Information System of Raw Material Planning and Production Using Material Requirement Planning Method at Furniture Company. Jurnal JSIKA, 5(5).
  63. Martyani, E., Rohayani, H., Kurniawan, E., & Febrianti, H. (2019, July). Analysis and Information System Planning Of Material Requirement Planning Web. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1230, No. 1, p. 012022). IOP Publishing.
  64. Hasanati, N., Permatasari, E., Nurhasanah, N., & Hidayat, S. (2019, May). Implementation of Material Requirement Planning (MRP) on Raw Material Order Planning System for Garment Industry. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 528, No. 1, p. 012064). IOP Publishing.
  65. Muyumba, T., & Phiri, J. (2017). A Web based Inventory Control System using Cloud Architecture and Barcode Technology for Zambia Air Force. International Journal of Advanced Computer Science and Applications, 8(11), 132-142.
  66. Afolabi, A. O., Ojelabi, R. A., Tunji-Olayeni, P. F., Omuh, I. O., & Adedotun, A. (2018). Data architecture of building materials using web-based technologies for sustainable material management. International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET), 9(6), 1155-1165.

Contributors

RAHMAT AMIN

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1514480480&oldid=349395"