SI1514480480

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1514480480
NAMA : RAHMAT AMIN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Disusun Oleh:

NIM : 1514480480
Nama : RAHMAT AMIN
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom.)
       
(Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
Universitas Raharja

   

(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
NIP : 000063


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514480480
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi



Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Gilang Kartika Hanum, M.Pd)
NID : 13003
   
NID: 15032

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Disusun Oleh :


NIM
: 1514480480
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Disusun Oleh :

NIM : 1514480480
Nama : RAHMAT AMIN
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Desember 2019
RAHMAT AMIN
NIM. 1514480480


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Di setiap perusahaan informasi persediaan, item, komponen, dan perencanaan produksi sangat diperlukan untuk proses produksi. Dimana salah satunya yaitu dalam merencanakan produksi dan pengendalian persediaan selalu tersedia saat dibutuhkan dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, sehingga proses produksi tidak mengalami keterlambatan, dan produk pesanan pelanggan dapat dipenuhi tepat waktu. Tingkat persediaan yang besar mengakibatkan terjadinya biaya-biaya persediaan bahan baku yang besar pula. PT Roda Prima Lancar (RPL) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufactur otomotif roda dua atau lebih di indonesia. Produk-produk yang dihasilkan di PT. RPL ini adalah berbagai suku cadang sparepart motor yang digunakan oleh beberapa perusahaan bermerk motor terkenal, seperti sproket, frame body, swing arm. Dalam perencanaan dan pengendalian ini diperlukan sistem yang dapat merencanakan dan mengendalikan proses produksi. Upaya untuk mendapatkan solusi permasalahan tersebut digunakan suatu teknik Material Requirement Planning atau (MRP). Teknik ini yang sistematis digunakan untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian item barang yang tergantung pada item ditingkat yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, menggunakan metode analisa VALUE CHAIN serta Diagram UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut. Rancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP framework Code Igniter, Sublime Text 3 sebagai editor text dan MySQL sebagai database. Saran yang dapat diberikan pada perusahaan adalah sebaiknya perusahaan melakukan perencanan produksi dan pengendalian barang sebelum memulai proses produksi, agar proses produksi dapat berjalan dengan efektif, efisien dan tepat waktu serta sesuai dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan.

Kata Kunci : Perencanaan, Pengendalian Persediaan, Produksi, Material Requirement Planning, PT. Roda Prima Lancar (RPL).


ABSTRACT

In every company, inventory, item, component, and production planning information is needed for the production process. Where one of them is in planning production and inventory control is always available when needed and in accordance with the amount needed, so that the production process does not experience delays, and customer order products can be fulfilled on time. A large inventory level results in the cost of a large inventory of raw materials. PT Roda Prima Lancar (RPL) is one of the companies engaged in automotive manufacturing of two or more wheels in Indonesia. The products produced at PT. This RPL is a variety of motorcycle spare parts used by several well-known motorcycle brand companies, such as sprocket, frame body, swing arm. In this planning and control system is needed that can plan and control the production process. Efforts to obtain solutions to these problems are used by a Material Requirement Planning or (MRP) technique. This systematic technique is used to determine quantity and time in the process of planning and controlling items that depend on items at a higher level. In this study, researchers conducted observations and interviews with related parties, using the VALUE CHAIN analysis method and the UML (Unified Modeling Language) Diagram to design a system that can overcome these problems. The system design uses the PHP framework code Igniter programming language, Sublime Text 3 as a text editor and MySQL as a database. Advice that can be given to companies is that the company should plan production and control goods before starting the production process, so that the production process can run effectively, efficiently and on time as well as in accordance with the capacity of the company.

Planning, Inventory Control, Production, Material Requirement Planning, PT Roda Prima Lancar (RPL).



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAAN PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Oleh Soleh, S. Kom., M.M.S.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Gilang Kartika Hanum, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis
  6. Bapak Agus Sumantri selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril, maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  9. Seluruh Staff/Pegawai PT Roda Prima Lancar
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Januari 2020
RAHMAT AMIN
NIM. 1514480480


Daftar isi

DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Rantai Nilai (Value Chain)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT Roda Prima Lancar

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1. Usecase Diagram Usulan Material Requirement Planning (MRP)

Gambar 4.2. Activity Diagram Usulan Admin PPIC

Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan Staff PPIC

Gambar 4.4. Activity Diagram Usulan Costumer/klien

Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Admin PPIC

Gambar 4.6. Sequence Diagram Usulan Staff PPIC

Gambar 4.7. Sequence Diagram Usulan Costumer/Klien

Gambar 4.8. Class Diagram sistem Usulan Material Requirement Planning (MRP)

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.10. Tampilan Halaman DashBoard Admin PPIC

Gambar 4.11. Tampilan Halaman input Data Pengguna

Gambar 4.12. Tampilan Halaman pengguna

Gambar 4.13. Tampilan Halaman Mengelola Data Bahan Baku

Gambar 4.14. Tampilan Halaman Data Bahan Baku

Gambar 4.15. Tampilan Halaman mengelola Data Produk

Gambar 4.16. Tampilan Halaman Data Produk

Gambar 4.17. Tampilan Halaman profit penjualan bahan baku

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Profit penjualan produk

Gambar 4.19. Tampilan Halaman DashBoard Costumer/Klien

Gambar 4.20. Tampilan Halaman Tambah Purchase Order (PO)

Gambar 4.21. Tampilan Halaman DashBoard Staff PPIC

Gambar 4.22. Tampilan Halaman PO Pending

Gambar 4.23. Tampilan Halaman PO Proses/MPS

Gambar 4.24. Tampilan Halaman PO History

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Data Inventory



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan dunia industri menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan faktor dasar konsumen terhadap suatu produk. Kualitas juga merupakan faktor utama yang membawa keberhasilan suatu perusahaan. Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional yang ada didalamnya, sehingga terjadi suatu proses perubahan nilai tambah yang mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang dapat dijual. Sistem produksi sangat penting untuk melakukan suatu produksi, apabila salah satu dari elemen sistem tidak berjalan, maka sistem produksi tidak akan menghasilkan suatu output yang sesuai dengan keinginan.

Mempelajari sistem produksi sangatlah penting, terutama yang berkaitan dengan perakitan, struktur produk, dan material yang bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufakturing. Sistem produksi juga digunakan untuk meramalkan permintaan, sehingga produk yang dibuat dalam kuantitas yang tepat.

Perencanaan kebutuhan bahan Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan produk dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan kebutuhan

Perencanaan kebutuhan (Material Requirement Planning) (MRP) sangat berguna terutama dalam bidang, produksi. Perencanaan kebutuhan pada dasarnya meningkatkan MRP juga mendorong peningkatan efisien karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik.

Banyaknya metode dalam manajemen material yang dapat digunakan untuk menentukan waktu dan volume pengadaan material, mengharuskan para pengambil keputusan harus menguasai setiap metode pengadaan material dalam manajemen material, mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap metode serta dapat menggunakan metode yang tepat sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Salah satu metode didalam manajemen material adalah Material Requirement Planning (MRP) yang pada mulanya adalah suatu metode pemesanan material, maka pada saat ini metode tersebut telah digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan terhadap fungsi manajemen. Material Requirement Planning (MRP) juga merupakan konsep dari suatu mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak.

Pada perusahaan yang bergerak dibidang Manufactur yang menghasilkan barang jadi, proses produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan tersebut. Produksi bisa berjalan dengan lancar apabila bahan baku yang merupakan input dari proses produksi tersedia sesuai dengan kebutuhan. Tersedianya bahan baku tidak lepas dari perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling). Perencanaan bahan baku bermanfaat untuk menjaga kelangsungan proses produksi yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mengantisipasi pada setiap permintaan konsumen yang datang secara tidak terduga. Dengan adanya persediaan bahan baku maka perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sistem yang dapat digunakan untuk pengadaan bahan baku adalah Material Requirement Planning (MRP) atau sistem kebutuhan bahan baku. Sistem Material Requirement Planning (MRP) dapat digunakan untuk mengetahui jumlah bahan baku yang akan dipesan sesuai dengan kebutuhan untuk produksi dengan memperhitungkan juga biaya-biaya yang akan timbul akibat dari persediaan, seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

PT.Roda Prima Lancar (RPL) adalah sebuah perusahaan manufactur swasta yang berlokasi di jl. Gatot Subroto km4, industri kali sabik, jatiuwung, kota Tangerang, Perusahaan ini menjual kelengkapan komersial dan distributor otomotif dan part kendaraan sepeda motor matic, bebek sampai motor sport, seperti honda dan yamaha. Produk yang dijual kurang lebih 100 item, seperti pipe comp steering handle, pipe comp steering handle cbs, pipe comp steering handle non cbs, pipe comp frame main, pipe comp lower, front frame comp, plate comp pivot, plate comp main R, pipe comp main L, bracket main stand, pipe comp steering head, pedal gear change, holder L main steep, ARM comp gear change, front frame comp, pipe assy R/L Floor, Gusset Head pipe lower, RR Grab Rail, stand comp main, stay FR top cover assy, ARM assy kick starter, Hood Look, Link Assy, Hemming+cutting poles, stay comp switch, Bracket R/L, Stay Front Top Cover Assy, Bar Comp L step, Holder, dan lain sebagainya, dalam pembuatan laporan pada perusahaan ini masih menggunakan software seperti Ms.Office Excel belum menggunakan software khusus yang ditujukan hanya untuk mencatat perencanaan produksi dan pengendalian persediaan barang agar bisa dijadikan sebuah laporan, sehingga menimbulkan adanya kesalahan selisih seperti pada stok bahan baku yang ada dengan stok bahan baku yang terpakai, kesalahan perhitungan yang mengakibatkan terlambatnya pembuatan laporan produksi dan persediaan barang, serta akan memakan waktu yang cukup lama dalam perhitungan dan penyajian laporan stok bahan baku tersebut. Karena setiap pelaksanaan kerja menggunakan sistem terkomputerisasi sangat diperlukan untuk menunjukan kegiatan yang dilaksanakan agar lebih efektif dan efesien agar menghasilkan laporan yang lebih tepat dan akurat.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan ini dapat memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR”

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini pada proses perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di PT Roda Prima Lancar ?
  2. Bagaimana kebutuhan user untuk perencanaan sistem Material Requirement Planning (MRP) pada PT Roda Prima Lancar ?
  3. Bagaimana Rancangan sistem program Material Requirement Planning (MRP) yang akan diusulkan untuk PT Roda Prima Lancar ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memudahkan penelitian yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang serta berjalan dengan baik. Maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Yaitu, meliputi, rencana produksi, penjadwalan, dan pengendalian persediaan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tujuan Operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. penelitian ini yaitu mengurangi jumlah persediaan : Material Requirement Planning (MRP) dapat menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan kapan bahan baku tersebut dibutuhkan untuk suatu jadwal peroduksi di perusahaan tersebut.
    2. Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman.
    3. Meningkatkan efesiensi operasi : dengan adanya Material Requirement Planning (MRP), setiap unit dapat terkordinasi dengan baik sehingga dapat meningkan efesiensi operasional setiap unit kerja pada perusahaan tersebut.
    4. Komitmen pengiriman yang realistis kepada pelanggan: dengan menggunakan Material Requirement Planning (MRP), pihak produksi dapat memberikan informasi yang cepat terhadap kemungkinan waktu pengirimannya.

Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Agar dapat menghasilkan sistem yang lebih baik, setelah menganalisa sistem yang sudah ada.
    2. Mampu menyusun jumlah kebutuhan setiap bahan baku dengan Material Requirement Planning (MRP) pada PT. Roda Prima Lancar.

Tujuan Individual

Tujuan individual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. penelitian ini untuk meningkatkan kinerja penulis dalam mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki serta menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan sebuah sistem informasi terutama pada sistem Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan Manufactur.
    2. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di Universitas Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Perusahaan

  1. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan kebijakan perusahaan khususnya mengenai perencanaan produksi dan Pengendalian persediaan dalam proses produksi suatu produk.
  2. Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen.
  3. Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja.
  4. Perencanaan dan penjadwalan persediaan yang lebih baik.
  5. Tingkat persediaan yang optimal.

Manfaat Bagi Peneliti

  1. Dengan melakukan penelitian dan penyusunan Skripsi ini penulis dapat menuangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mengenai sebuah sistem Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan Manufactur di PT. Roda Prima Lancar
  2. Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh ke dalam dunia usaha yang nyata dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk memperluas dan memperdalam keilmuan mengenai perencanaan bahan baku yang digunakan.

Manfaat Bagi Pembaca

  1. Diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penelitian-penelitian yang berkaitan dengan Material Requirement Planning (MRP) pada suatu perusahaan dan dapat membandingkan teori yang diterima di perkuliahan.
  2. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif kepustakaan bagi para pembaca umumnya dan penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan dijadikan tolak ukur untuk penelitian yang akan dilakukan pada bidang yang sama.

Metodelogi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan penelitian Skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Yaitu metode yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian secara langsung ke karyawan/staff PT. Roda Prima Lancar

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait agar peneliti dapat memahami tentang hal ini dengan baik, salah satu nya wawancara dengan pembimbing lapangan kerja yaitu bapak AGUS SUMANTRI sebagai kepala section head welding 2 di PT.Roda Prima Lancar

  3. Metode Studi Pustaka (literature review)

    Peneliti membaca makalah-makalah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan si peneliti.

Metode Analisa Sistem

Data yang sudah ada di olah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti ini. Dalam metode analisa yang digunakan yaitu :

  1. Metode Value Chain

    Penulis menggunakan metode analisa Value Chain dalam penelitian ini.

  2. UML (Unified Modeling Language)

    sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

  3. Metode Elisitasi

    Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user, untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi Material Requirement Planning (MRP) pada PT. Roda Prima Lancar menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan system yang ada saat ini, diantaranya yang digunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Spesifikasi Basis data.

Dalam rancangan ini peneliti juga menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti dalam pembuatan sistem ini.

Metode Testing

Metode testing yang digunakan peneliti adalah Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami dalam membuat Laporan Skripsi maka peneliti menyusunnya secara sistematis dan Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa BAB dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian batasan masalah, metedologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum, teori-teori yang berupa pengertian dan definisi yang berhubungan dengan topik yang diambil dari kutipan buku untuk penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini merupakan gambaran tentang sejarah singkat perusahaan PT. Roda Prima Lancar, struktur organisasi, Metode Analisa Value chain, permasalahan yang dihadapi, UML (Unified Modelling Language) sistem yang sedang berjalan, serta Elisitasi yang digunakan yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada Bab ini menjelaskan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang usulan sistem yang akan akan dijelaskan dalam bentuk UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, berapa perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan. Dan dijelaskan juga tentang basis data dan flowchart system meliputi rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, peneliti juga menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti dalam pembuatan sistem ini, serta estimasi biaya dari sistem yang diajukan yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V   PENUTUP

Pada Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan dan saran dari peneliti agar dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi agar dapat terselesaikan dengan baik dari laporan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

Landasan Teori

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Gatoet yang dikutip Oleh Maimunah, dkk dalam jurnal SEMNASTENOMEDIA ONLINE (2017:38)[1], yang berjudul Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi Dan Promosi Pada Pt. Sulindafin, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Hanif Al Fatta yang dikutip Oleh Aris, dkk dalam jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE (2016:26)[2], yang berjudul Perancangan Aplikasi sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web, “Perancangan sistem adalah Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.”

Menurut McLeod yang dikutip Oleh Moch. Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[3], yang berjudul System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter, “Perancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem yang harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik.

Jenis Perancangan Sistem

Menurut Mohamad Subhan yang dikutip oleh Nasril dan Adri Yanto Saputra (2016:48)[4], yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online, terdapat beberapa jenis perancangan diantaranya:

  1. Perancangan model
  2. Perancangan keluaran
  3. Perancangan masukan
  4. Perancangan basis data

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut:

Menurut Pamudji yang dikutip Oleh Dadang Haryanto dan Anwar Nasihin dalam Jurnal Teknik Informatika (2018:3)[5], “sistem adalah adalah suatu jaringan dari prosedur prosedur yang berkaitan satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dan suatu usaha ataupun urusan.”

Menurut Romney dan Stenbart yang dikutip Oleh Sri Mulyani dalam bukunya (2016:2)[6] yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit : Analisis dan Perancangan, “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Sutarman yang dikutip Oleh Ageng Setiani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:216)[7], yang berjudul Smart Home Automatic menggunakan media bluetooth berbasis mikrokontroler atmega 328, “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang saling berhubungan yang bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang teratur yang dapat mendukung sistem yang lebih besar dan saling memiliki ketergantungan untuk mencapai tujuan tertentu

Karakteristik Sistem

Menurut Rinna Yunia dan Andri Sukma indrayana dalam Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika (2018:83)[8], “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :

  1. Komponen Sistem
  2. Batasan Sistem
  3. Lingkungan Luar Sistem
  4. Penghubung Sistem
  5. Masukan Sistem
  6. Keluaran Sistem
  7. Pengolahan Sistem
  8. Sasaran Hitam

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, Fauzan Manafi Albar, Muh Afiffudin dalam Jurnal CERITA (2017:230)[9], Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang yang diantaranya adalah :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem yang tidak dapat dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem yang bisa beradaptasi dan Sistem tidak bisa beradaptasi

    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Contohnya sstem tata surya.Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Contohnya siste Telekomunikasi.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Abidin yang dikutip Oleh Priyo Sutopo, dkk dalam jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:24)[10], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.”

Menurut Gordon B. Davis yang dikutip oleh Japerson Hutahaean dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informasi (2015:9)[11], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

Menurut Jogianto yang dikutip Oleh Yohannes Yahya Welim dan Anugrah Rahmat Sakti dalam jurnal SIMETRIS Vol. 7 No. 1 (2016:31)[12], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya . Informasi terdiri dari data, meskipun demikian definisi informasi berbeda dengan data. Data adalah fakta dan angka yang tidak digunakan pada proses pengambilan keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih bermanfaat bagi penerimanya sehingga dapat mendukung dalam pembuatan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Rifma Azizatun Novianti, dkk dalam Jurnal Riset Manajemen (2019:64)[13], “Kualitas informasi diartikan sebagai data yang sudah diolah sehingga dapat memberikan makna serta manfaat bagi penerima informasi (Wikipedia, 2015). Kualitas informasi adalah sejauh mana informasi diperoleh adalah informasi yang dapat terus memenuhi harapan semua pihak yang membutuhkan informasi tersebut untuk melaksanakan operasi mereka.”

Menurut Jhon Burch dan Gary Grudnitski yang dikutip oleh Taat Kuspriyono dalam Jurnal Perspektif (2017:58)[14], menyatakan bahwa suatu informasi dikatakan berkualitas apabila ditunjang oleh tiga hal yaitu :

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias dalam mencerminkan maksud dari informasi itu sendiri

  2. Tepat Pada Waktunya (Time Liness)

    Informasi yang dihasilkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai yang baik untuk digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan berakibat fatal dalam keputusannya.

  3. Relevan (relevancy)

    Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda dengan yang lainnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut: Menurut Yakub yang dikutip Oleh Muhamad Muslihudin dan Oktafianto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML (2016:11)[15], “Sistem Informasi Merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi.”

Menurut Sapto Aji, dkk yang dikutip Oleh Hengki Tamando Sitohang dalam Journal Of Informatic Pelita Nusantara Vol. 3 No. 1 (2018:7)[16], “Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.”

Menurut O’Brien dan Marakas yang dikutip Oleh Yanti Nurdiyanti dalam Journal Of Managament Review Vol. 2 No. 1 (2018:184)[17], “Sistem informasi merupakan kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean yang dikutip oleh Rangga Satria Perdana dalam Jurnal IINFOTRONIK (2018:10)[18], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

    Teknologi terdiri dari unsur utama:

    a. teknisi (human ware atau brainware).

    b. perangkat lunak (software).

    c. perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak factor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Laudon yang dikutip Oleh Fadhli dan Joni Devitra dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2 No. 3 (2017:632)[19], “Analisis Sistem adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan perusahaan dengan sistem informasi”

Menurut Rosa dan Shalahudin yang dikutip Oleh Lis Suryadi dan Johan Wahyudi dalam Prosiding SINTAK (2018:257)[20], “Analisa Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business user), proses bisnis (business process), ketentuan dan aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan).”

Menurut Saipul Anwar, dkk dalam jurnal Sistem Informasi Vol. 9 No. 1 (2016:74)[21], “Analisa Sistem merupakan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.”

Beradasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat simpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu prosedur alam yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan.

Tujuan Analisa Sistem

Menurut Jaluanto Punjul Tyoso dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2016:18)[22], Tujuan Analisis sistem adalah mengembangkan sistem yang relatif mudah diubah manakala diperlukan.

Prinsip-prinsip Analisa Sistem

Menurut Jaluanto Punjul Tyoso dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2016:18)[22], Prinsip-prinsip Analisis sistem adalah :

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batasan sistem (sistem Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.
  5. Dekomposisi Sistem. Sistem dipecah kedalam sub-sistem yang saaling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Berikut ini merupakan definisi dari beberapa pandangan para ahli diantaranya, yaitu:

Menurut Canggih Ajika Pamungkas dalam bukunya yang berjudul Pengantar dan Implementasi Basis Data (2017:1)[23], “Data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.”

Menurut Gusri Indah Yana dan Rivalri Kristianto Hondro dalam Jurnal Riset Komputer Vol. 3 No. 6 (2016:42)[24], “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.”

Menurut Jaluanto Punjul Tyoso (2016:22)[22], Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

Metode Pengumpulan Data

Menurut Jeperson Hutahaean dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informasi (2015:8)[25], metode pengumpulan data ada 4 yaitu :

  1. Melalui pengamatan sendiri secara langsung,
  2. Melalui wawancara,
  3. Melalui perkiraan korepondensi, dan
  4. Melalui daftar pertanyaan.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Syahrial Chan yang dikutip Oleh Abas Sunarya, dkk dalam KNSI (Konferensi Nasional Sistem Informasi) (2018:1183)[26] ,“Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang teroganisisr dari skema, tabel, view, query, store prosedure dan objek-objek lainnya”.

Menurut Irham Fahmi yang dikutip Oleh Aris, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016: 31)[27], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 (2015:29)[28], “Database adalah Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.”

Dari beberapa pengertian diatas mengenai database dapat disimpulkan bahwa database merupakan sekumpulan dari semua data yang terbentuk dalam Data Record dan Field.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Al-Husain, dkk dalam jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016:134)[29], “Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

Menurut Imam Samsudin dan Muhamad Muslihudin dalam Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2018:11)[30], “Web adalah satu aplikasi yang berisikan dokumen - dokumen multi media ( teks. Gambar, video, suara, animasi) di dalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Dapat disimpulkan bahwa web adalah kumpulan halaman yang bersifat dinamis maupun statis yang bertujuan untuk memberikan sebuah informasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Material Requirements Planning (MRP)

Definisi Material Requirements Planning (MRP)

Menurut Joseph Orickly yang dikutip Oleh M. Ali Sukamto, dkk dalam Jurnal Riset Manajemen Vol. 7 No. 1 (2018:66)[31], “MRP Merupakan Metode perencanaan dan pengendalian komponen atau item yang bersifat dependent atau tingkat level yang lebih tinggi yang didalamnya terdapat penjabaran Master Production Schedule (MPS). dan teknik prosedur yang digunakan dengan sistematis untuk menentukan kuantitas dalam pengendalian bahan pada komponen permintaan Dependent Demand Item.”

Menurut Muhammad Risqi Kurniawan yang dikutip Oleh Muhammad Ainul Yaqin, dkk dalam Prosiding SENIATI Vol. 5 No. 1 (2019:66)[32], “Material Requirement Planning (MRP) merupakan metode untuk penjadwalan aliran-aliran material hingga proses manufacturing selesai. MRP menerapkan ukuran kuantitas yang memberitahukan jumlah yang dipesan, serta lot sizing yang digunakan. Lot size merupakan teknik perhitungan yang digunakan untuk menentukan jumlah order suatu material sehingga biaya iventory dapat diminimumkan.”

Input Utama Material Requirements Planning(MRP)

Menurut Baroto yang dikutip Oleh Emy Khikmawati, dkk dalam Jurnal Rekayasa Teknologi dan Sains Vol. 1 No. 1 (2017:29)[33], “Agar MRP dapat dibuat dengan baik, MRP memerlukan beberapa input utama yang harus

terpenuhi. Input utama itu merupakan komponen dasar MRP yang terdiri dari :

  1. Master Production Schedule (MPS)

    Merupakan suatu pernyataan definitif tentang produk akhir (end item) apa yang direncanakan perusahaan untuk diproduksi, berapa kuantitas yang dibutuhkan, pada waktu kapan dibutuhkan, dan bilamana produk itu akan diproduksi. MPS disusun berkaitan dengan pemasaran, rencana distribusi, perencanaan produksi, dan perencanaan kapasitas.

  2. Bill of Material (BOM)

    Meliputi daftar barang atau material yang diperlukan bagi perakitan, pencampuran, dan pembuatan produk akhir. BOM (Bill of Material) dibuat untuk menentukan barang mana yang harus dibeli dan barang mana yang harus dibuat.

  3. Struktur Produk

    Merupakan gambaran tentang langkah-langkah atau proses pembuatan produk, mulai dari bahan baku hingga produk akhir.

  4. Catatan Persediaan

    Sistem MRP harus memiliki dan menjaga suatu data persediaan yang up to date untuk setiap komponen barang. Data ini harus menyediakan informasi yang akurat tentang ketersediaan komponen dan seluruh transaksi persediaan, baik yang sudah terjadi maupun yang sedang direncanakan.

  5. Waktu Ancang (Lead Time)

    Waktu ancang (lead time) ini diperlukan mengingat MRP memiliki dimensi fasa waktuyang akan sangat berpengaruh terhadap pola persediaan komponen. Waktu ancang ialah waktu yang diperlukan mulai dari saat pesanan item dilakukan sampai dengan saat item tersebut diterima dan siap untuk digunakan,baik item produkyang dibuat sendiri maupun item produk yang dipesan dari luar perusahaan.”

Input Utama Manfaat Requirements Planning (MRP)

Menurut Rander dan Heizer yang dikutip Oleh Aulia Kusumawati dan Agung Dwi Setiawan dalam Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1b (2017:169)[34], “MRP mempunyai manfaat meningkatkan pelayanan dan kepuasan konsumen, pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja, tingkat persediaan menurun tanpa mengurangi pelayanan konsumen dan perencanaan dan pendjadwalan persediaan yang lebih baik.”

Menurut Nasution yang dikutip Oleh Dini Hanifa dan Wiwik Budiawan dalam Industrial Engineering Online Journal Vol. 6 No. 1 (2017:2)[35] , “MRP memiliki manfaat dapat digunakan untuk perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item-item ditingkat (level) yang lebih tinggi.”

Konsep Dasar Produksi

Definisi Produksi

Menurut Dicky Pratama, dkk dalam Jurnal Admnistrasi Bisnis Vol.33 No.2 (2016:147)[36] , “Pengertian produksi secara umum adalah cara bagaimana sumber daya (input) dipergunakan untuk menghasilkan produk (output). Input adalah barang atau jasa yang diperlukan dalam proses produksi dan output adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi.”

Menurut Irham Fahmi yang dikutip Oleh Said Zulkifli, dkk dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Vol.2 No.2 (2018:5)[37]“Produksi adalah suatu yang dihasilkan oleh perusahan baik bentuk barang maupun jasa dalam suatu preode waktu selanjutnya dihitung sebagai nilai tambahan bagi prusahaan.”

Definisi Perencanaan Produksi

Menurut Ahyari yang dikutip Oleh Herlin Herawati dan Dewi Mulyani dalam Prosiding Seminar Nasional (2016:466)[38], “Perencanaan Produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlah masing-masing yang segera akan diproduksi pada periode yang akan datang.”

Konsep Dasar Persediaan

Definisi Persediaan

Menurut Aji Sanjaya dan Ady Widjaja dalam Jurnal IDEALIS Vol. 1 No. 2 (2018:275)[39], “Persediaan yang pada umumnya ialah salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar di dalam suatu perusahaan. Dimana hal ini dapat dipahami dengan mudah dikarenakan persediaan ialah sebuah faktor yang penting di dalam menentukan kelancaran operasi sebuah perusahaan.”

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.14 yang dikutip Oleh Rachel Anly Marilyn Lingkanwene Wullur, dkk dalam Jurnal Riset Akuntansi Vol. 11 No. 1 (2016:1)[40], “Persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi penjualan tersebut atau dalam bentuk bahan atau dalam bentuk perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pembelian jasa. Persediaan termasuk dalam aktiva lancer dikarenakan jumlah kas akan bertambah seiring dengan penjualan barang secara tunai.”

Jenis Persediaan

Menurut Efraim Ferdinan Giri yang dikutip Oleh Siti Masruroh, dkk dalam Jurnal Riset Akuntansi Vol. 1 No. 2 (2018:46)[41], Jenis sediaan tergantung pada jenis bisnis suatu perusahaan. Kategori persediaan dipengaruhi oleh jenis usaha perusahaan (jasa, manufaktur, dagang, dan lainnya). Berikut ini beberapa jenis persediaan/ sediaan dalam jenis perusahaan tertentu :

1. Jenis persediaan perusahaan dagang

a. Sediaan barang dagangan

b. Sediaan supplies

2. Jenis persediaan perusahaan manufaktur

a. Bahan mentah

b. Barang dalam proses

c. Produk jadi

d. Suplies pabrik

3. Jenis persediaan dalam perusahaan jasa

a. Sediaan suplies dan sediaan lain – lain

b. Perputaran Persediaan

Fungsi Persediaan

Menurut Rangkuti yang dikutip Oleh Gede Agus Dermawan, dkk dalam e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 3 No. 1 (2015:4)[42], Terdapat tiga fungsi persediaan yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi decoupling

Fungsi decoupling persediaan adalah fungsi persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung kepada pemasok. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaan dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman.

2. Fungsi economic lot sizing

Fungsi economic lot sizing adalah fungsi persediaan yang perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.

3. Fungsi antisipasi

Fungsi antisipasi adalah fungsi persediaan dalam menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau datadata masalalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman atau seasional inventories. Selain itu perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengriman dan permintaan barang-barang selama periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman atau safety stock.

Klasifikasi Persediaan

Menurut Pujawan yang dikutip Oleh Ramlan Rasyid, dkk dalam Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol.5 No.1 (2017:209)[43], Persediaan bisa diklasifikasikan dengan berbagai cara :

1. Berdasarkan bentuk, persediaan bisa diklasifikasikan menjadi bahan baku (raw materials), barang setengah jadi (WIP), dan produk jadi (finished product). Klasifikasi ini hanya berlaku pada konteks perusahaan manufaktur.

2. Berdasarkan fungsi, persediaan bisa dibedakan menjadi:

a. Pipeline/transit inventory. Persediaan ini muncul karena lead time pengiriman dari sutu tempat ke tempat lain. Barang yang tersimpan di truk <p>sewaktu proses pengiriman adalah salah satu contohnya. Persediaan ini akan banyak kalau jarak (dan waktu) pengiriman panjang. Jadi, persediaan jenis ini bisa dikurangi dengan mempercepat pengiriman misalnya dengan mengubah alat atau mode transportasi atau dengan mencari pemasok yang lokasinya lebih dekat (tentunya dengan mempertimbangkan konsekuensi lain seperti ongkos kirim, harga dan kualitas.

b. Cycle stock. Persediaan ini mempunyai siklus tertentu. Pada saat pengiriman jumlahnya banyak, kemudian sedikit demi sedikit berkurang akibat <p>dipakai atau dijual sampai akhirnya habis atau hamper habis, kemudian mulai dengan siklus baru lagi.

c. Persediaan pengaman (safety stock). Fungsinya adalah sebagai perlindungan terhadap ketidakpastiaan permintaan maupun pasokan.

d. Anticipation stock adalah persediaan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan akibat sifat musiman dari permintaan terhadap suatu produk. Walaupun antisipasi stok juga pada hakekatnya mengantisipasi permintaan yang tidak pasti, namun perusahaan bisa memprediksi adanya kenaikan dalam jumlah yang signifikan (bukan sekedar pola acak).

3. Persediaan juga bisa diklasifikasikan berdasarkan sifat ketergantungan kebutuhan antara satu item dengan item lainnya. Item-item yang kebutuhannya tergantung pada kebutuhan item lain dinamakan dependent demand item. Sebaliknya, kebutuhan independent demand item tidak tergantung pada kebutuhan item lain. Yang termasuk dalam dependent demand item biasanya adalah komponen atau bahan baku yang akan digunakan untuk membuat produk jadi. Produk jadi biasanya tergolong dalam independent demand item karena kebutuhan akan satu produk jadi tidak langsung mempengaruhi kebutuhan produk jadi yang lain.

Pengendalian Persediaan

Menurut Yusrin Maisaroh, dkk dalam Prosiding Seminar Nasional & Call for Paper (2019:162)[44], “Pengendalian persediaan merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan dan berapa besar persediaan harus ditambah. Kegiatan ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan dalam kuantitas dan waktu yang tepat.”

Secara umum pengendalian atas persediaan dapat dilakukan dengan hal berikut:

a. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian pembelian, penerimaan, bagian gudang, akuntansi, keuangan, dan penjualan

b. Menggunakan formulir yang bernomor urut

c. Adanya sistem otorisasi

d. Menggunakan budget untuk pembelian, proses produksi, penjulan, penerimaan dan pengeluaran kas

e. Pemesanan barang menggunakan Economic Order Quantity (EOQ)

f. Menggunakan sistem pencatatan perpetual dan kartu stok persediaan

Konsep Dasar Bahan Baku

Definisi Bahan Baku

Menurut M. Alan Jayaatmaja yang dikutip Oleh Agustinus Haryanta dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1 (2017:88)[45], “ Bahan baku adalah bahan yang dipergunakan pada proses produksi pada periode yang bersangkutan. Dalam sebuah perusahaan bahan baku dan bahan penolong memiliki arti yang sangat penting, karena menjadi modal terjadinya proses produksi sampai hasil produksi.”

Menurut Suyadi Prawirosentono yang dikutip Oleh Rometdo Muzawi dalam Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol.1 No.1 (2019:3)[46], “ Bahan baku adalah bahan utama dari suatu produk atau barang. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bahan baku merupakan bahan yang utama didalam melakukan proses produksi menjadi barang jadi.”

Jenis-jenis Bahan Baku

Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri yang dikutip Oleh Agnes Siregar, dkk dalam KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) Vol.1 No.1 (2017:133)[47], Jenis-jenis bahan baku menurut adalah sebagai berikut  :

  1. Bahan Baku Langsung Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan.
  2. Bahan Baku Tidak Langsung Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.

Konsep Dasar Persediaan Bahan Baku

Definisi Persediaan Bahan Baku

Menurut Enggar Paskhalis Lahu dan Jacky S.B Sumarauw dalam Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol.5 No.3 (2017:4175)[48], “Persediaan bahan baku merupakan aset berharga perusahaan yang berperan penting dalam mendukung aktivitas produksi, sehingga diperlukan pengendalian yang optimal. Perusahaan harus mampu mengendalikan persediaan bahan baku agar tidak terlalu besar dan juga terlalu kecil. Melalui pengendalian persediaan yang optimal, perusahaan dapat meminimalkan biaya persediaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.”

Langkah-langkah Persediaan Bahan Baku

Menurut Jay dan Barry yang dikutip Oleh Ida Ayu Chintia Cahyani, dkk dalam Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi Vol.18 No.2 (2019:118)[49], Untuk dapat melaksanakan persediaan bahan baku dengan baik maka perlu dilakukan langkah - langkah yang meliputi :

  1. Menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis
  2. Menentukan jumlah persediaan bahan baku
  3. Menentukan jumlah persediaan bahan baku maksimum
  4. Menentukan saat pemesanan kembali
  5. Menentukan total biaya persediaan bahan baku

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Roger S. Pressman yang dikutip oleh Nelly Monica dkk dalam IT Journal Research and Development (2018:47), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar untuk penulisan cetak biru perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, mengonstruksi, dan mendokumentasikan artifak-artifak suatu suatu sistem software-intensive. Dengan kata lain, sama seperti arsitek bangunan membuat cetak biru untuk digunakan oleh perusahaan konstruksi, arsitek perangkat lunak membuat diagram UML untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membangun perangkat lunak.”

Menurut Lethbridge yang dikutip Oleh Isworo Nugroho, dkk dalam Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers UNISBANK Ke – 3 (2017:90), “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek. Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga memungkinkan melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java.” Menurut Braun yang dikutip Oleh Muhammad Ropianto dalam Jurnal Teknik Ibnu Sina Vol.1 No.1 (2016:43), “Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual.”

Jenis-jenis UML (Unified Modelling Language)

Menurut Renny Puspita Sari dan Istikoma dalam Prosiding Seminar Nasional SISFOTEK (2018:156), “Jenis-jenis UML yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain :

  1. Usecase Diagram

    Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah usecase merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem Seorang/sebuah actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

  2. Activity diagram

    Activity diagram menyediakan gambaran visual dari aliran aktifitas, baik dalam sistem, bisnis, alur kerja, atau proses lainnya. Diagram ini berfokus pada kegiatan yang dilakukan dan siapa (atau apa) yang bertanggung jawab atas kinerja dari kegiatan tersebut. Fungsi activity diagram adalah menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses , memperlihatkan urutan aktifitas proses pada sistem, activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.

  3. Sequence Diagram

    Sequence diagram ini adalah diagram yang menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object. Sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence Diagram merupakan Intraction Diagram yang digunakan untuk menjelaskan eksekusi sebuah skenario semantik. Sequence Diagram juga digunakan untuk menjelelaskan interaksi antar objek dalam urutan waktu. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

  4. Class Diagram

    Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Sebuah class diagram digunakan untuk menunjukkan keberadaan dari kelas dan hubungannya di dalam pandangan logic dari sebuah sistem. Sebuah kelas tunggal merepresentasikan sebuah sudut pandang dari struktur kelas dari sebuah sistem. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

    Atribut dan metoda dari diagram class dapat memiliki salah satu sifat berikut :

    a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

    b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

    c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Sistem

Menurut Rosa dan M Salahudin yang dikutip Oleh Lis Suryadi dan Johan Wahyudi dalam Prosiding SINTAK Vol.2 No.1 (2019:257)[50], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business user), proses bisnis (business process), ketentuan dan aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan).”

Menurut Muhammad Farid Abdurrahman Luthfie dan Joko Sutrisno dalam Jurnal IDEALIS Vol.2 No.1 (2019:62)[51], “Analisa sistem adalah suatu proses yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.”

Analisa Rantai Nilai (Value Chain)

Menurut Nur Kholis, Basuki Wibawa dan Soeprijanto dalam Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol.3 No.2 (2019:125)[52], “Rantai nilai merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk melihat efektifitas aktivitas – aktivitas yang terjadi pada sebuah institusi atau lembaga. Rantai nilai memiliki peranan yang penting dalam memetakan kebutuhan dan ruang lingkup organisasi agar dapat meningkatkan keunggulan lembaga dan dapat berdaya saing.”

Menurut Ulfah Fauziah dan Andri Ihwana dalam Jurnal Kalibrasi Vol.13 No.1 (2015:4)[53], Analisis rantai nilai merupakan salah satu bagian dalam proses pengembangan rantai nilai itu sendiri. Analisis rantai nilai akan memberikan pemahaman mendasar dan komprehensif tentang rantai nilai sebuah komoditas/ produk, yang didalamnya mencakup:

  1. Pemetaan rantai nilai, mengidentifikasi fungsi, operator, lembaga pendukung rantai nilai dan hubungan yang ada di antara para aktor rantai nilai.
  2. Kuantifikasi rantai nilai, peta rantai nilai dengan informasi kuantitatif misalnya jumlah pelaku disepanjang rantai nilai, bahan baku, omzet di setiap fungsi rantai nilai
  3. Analisis ekonomi rantai nilai, mengkaji distribusi pendapatan, biaya, struktur biaya, dan nilai tambah di sepanjang rantai nilai, serta produktivitas dan daya saing.
Gambar 2.1 Rantai Nilai (Value Chain)


Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Wibowo yang dikutip Oleh Nur Rubiati dalam Jurnal Informatika, Manajemen dan Komputer Vol.10 No.1 (2018:1)[54], “PHP merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan didalam server baru kemudian diproses. Kemudian hasil pemrosesan dikirim kepada web browser klien. Bahasa pemrograman ini dirancang khusus untuk membentuk web dinamis. Artinya, pemrograman PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, misalnya halaman yang menampilkan daftar tamu. Halaman tersebut akan selalu mengalami perubahan mengikuti jumlah data tamu yang telah mengisi buku tamu.”

Menurut Sibero yang dikutip Oleh Harri Hidayat, dkk dalam Jurnal Ilmiah Core IT Vol.5 No.1 (2017:21)[55], “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server tidak dijalankan pada client. PHP merupakan suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source, yaitu pengguna dapat mengembangkan kode fungsi PHP dengan kebutuhannya.”

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Ade Yuliana dan Desti Amelia dalam Jurnal TEDC Vol.9 No.3 (2019:236)[56], “Sublime Text adalah editor teks untuk berbagai bahasa pemrograman. Sublime text merupakan editor HTML yang profesional mendesain, menulis kode program dan mengembangkan website, halaman web, dan aplikasi web. Dalam pengerjaannya memberikan tiga pilihan yaitu bekerja dengan menulis kode program (menu code), dengan pengeditan secara visual (mode desain) dan dengan tampilan keduanya (split mode), serta menyediakan juga alat-alat bantu untuk mengembangkan kreatifitas pembuatan web.”

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Sunyoto yang dikutip Oleh M. Rosyid Saputra dan Slamet Riyadi dalam Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA) Vol.6 No.2 (2019:2)[57], “XAMPP adalah salah satu paket software web server yang terdiri atas Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin. Mengapa menggunakan XAMPP karena XAMPP sangat mudah penggunannya, terutama jika anda seorang pemula. Proses instalasi XAMPP sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP melakukan instalasi dan kofigurasi secara otomatis.”

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.2 No.2 (2017:65)[58], “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Selain itu XAMMP adalah 100% open source, tersedia bebas dan legal.”

Konsep Dasar Testing

Definisi Black box Testing

Menurut Qiita yang dikutip Oleh Astrid Melati, dkk dalam e-Proceedings of Engineering Vol.5 No.3 (2018:6302)[59], “Black box Testing ialah pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan.”

Menurut Nina Rahayu, dkk dalam Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Vol.2 No.1 (2017:58)[60], “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya, sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.”

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan yang dikutip Oleh M. Iqbal Dzulhaq, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1 (2017:1)[61], “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi.”

Menurut Tri Sugihartono, dkk dalam Jurnal SISFOKOM Vol.7 No.1 (2018:53)[62], “Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai yang diinginkan atau yang dibutuhkan user. Elisistasi yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap II dan final draft elisitasi.”

Tahapan-tahapan Elisitasi

Menurut Tarigan Daud yang dikutip oleh Andi Prastomo (2015:166)[63], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

c. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Konsep Dasar (Literatur Riview)

Tujuan Literature Review

Menurut Indri Handayani, Qurotul Aini, dan Reza Alfiansyah dalam Technomedia Journal Vol.1 No.1 (2016:4)[64], “Literature review merupakan bentuk rangka yang dijelaskan bawah definisi kata kunci yang didukung oleh topik dalam menentukan studi kasus dalam menentukan ruang lingkup penelitian.”

Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Mochammad Fahmi Aziz dan Dwi Fatrianto Suyatno dalam Jurnal Manajamen Informatika Vol.9 No.2 (2019)[65] yang berjudul “Rancang Bangun Material Requirement Planning Pada Mebel Rizky” , Hasil Penelitian Ini membahas : Perusahaan yang melakukan produksi memiliki nilai urgensi yang tinggi dalam melakukan pengendalian terhadap material atau bahan baku, dimana bahan baku berperan sebagai komponen penyusun dari produk akhir perusahaan tersebut. Pembelanjaan bahan baku yang belum terencana dengan matang seringkali mengalami kekurangan bahan baku atau kelebihan bahan baku sehingga proses produksi tertunda dan mengakibatkan holding cost yang tinggi. Sehingga dibutuhkan perhitungan bahan baku yang akurat secara matematis dan sistematis. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perencanaan kebutuhan komponen bahan baku dengan teknik yang disebut Material Requirement Planning (MRP). Material Requirement Planning adalah teknik perencanaan dan penjadwalan menggunakan logika matematik untuk merencanakan pembelian bahan baku. Hasil yang diharapkan dari perhitungan MRP dengan menggunakan salah satu metode lot sizing Economic Order Quantity (EOQ) adalah, perusahaan dapat melakukan pengadaan kebutuhan bahan baku yang tepat dengan menggunakan aplikasi berbasis web.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Pudji Astuti, Mohammad Ali Wafa dan Iveline Anne Marie dalam Jurnal Teknik Industri Vol.8 No.3 (2018)[66] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. X” , Hasil Penelitian ini membahas : PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi paper pallet packaging untuk eskpor. Dalam proses produksinya PT. X menerapkan strategi produksi Make-To-Order yang mana produk akan mulai diproduksi apabila telah menerima pesanan dari pelanggan. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini adalah lead-time pengiriman bahan baku dari supplier yang tidak pasti dengan kata lain pengiriman bahan baku tidak sesuai dengan waktu kesepakatan. Seringkali pelanggan memesan dengan jumlah yang tidak menentu dan mendadak. Kedua masalah tersebut mengakibatkan tidak terencananya pemesanan bahan baku yang berakibat pada terlambatnya kedatangan bahan baku, terlambatnya proses produksi dan berujung pada terlambatnya pengiriman produk jadi kepada pelanggan. PT. X belum memiliki sistem informasi yang menjadi pusat pencatatan proses produksi, sehingga saat ini penggunaan papan display mengakibatkan rawan terjadinya human error sewaktu mencatat pesanan pelanggan.Untuk menyelesaikan masalah tersebut dirancang sistem usulan yang menjadi pusat informasi pesanan pelanggan dan sistem yang merencanakan serta mengendalikan ketersediaan bahan baku.Tahapan perancangan sistem menggunakan sistem development process waterfall. Pengembangan sistem dimulai dari permulaan sistem untuk mengidentifkasi masalah, analisis sistem yang berjalan, mendesain sistem dan implementasi sistem. Analisis sistem yang berjalan mengunakan pendekatan model driven terstruktur yang menekankan pembuatan gambar model-model sistem untuk membantu visualisasi dan analisis masalah. Tahapan selanjutnya membuat Data Flow Diagram, Diagram Konteks, Entity Relationship Diagram dan Physical Data Model. Hasil dari penelitian menunjukkan ketidakpastian lead-time pengiriman dan ketidakpastian permintaan dengan menerapkan stok pengaman dapat diatasi dengan mengintegrasikan sistem persediaan dan MRP kedalam sistem informasi berbasis web yang bisa diakses dimanapun secara cepat dan akurat oleh pihak terkait. Stok pengaman digunakan sebagai persediaan cadangan yang akan diproduksi selama bahan baku belum datang atau saat terjadi permintaan yang mendadak. Sistem Material Requirement Planning (MRP) menjadwalkan pembelian bahan baku dengan mempertimbangkan lead-time pengiriman dan jumlah bahan baku yang tersedia. Sistem peringatan dini akan memberikan pengingat kepada user apabila jumlah bahan baku tersedia telah mencapai Re Order Point atau ROP sehingga pengguna dapat melakukan tindakan yang lebih lanjut untuk menghindari stock out.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Haryanta, Abdur Rochman, dan Ayu Setyaningsih dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1 (2017)[67] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri”, Hasil Penelitian ini membahas : Dengan perkembangan teknologi yang terus maju, pengolahan data menjadi canggih dan pesat, komputerisasi merupakan alternatif tepat yang dibutuhkan seseorang guna mengolah data dari informasi untuk membantu menyelesaikan tugasnya. Home Industri Faqih Fashion merupakan Home industri garmen. Home Industri Faqih Fashion memproduksi pakaian gamis, jilbab, pakaian dalam serta pakaian anak. Home Industri Faqih Fashion saat ini telah menjadi salah satu pemasok produk pakaian gamis, jilbab, pakaian dalam serta pakaian anak yang berada di wilayah tangerang dan sekitarnya. Penelitian dilakukan karena data yang dihasilkan dengan sistem manual dan disimpan dalam bentuk arsip seperti pada perencanaan produksi dan stock bahan baku. Program dari aplikasi ini dirancang dengan menggunakan adobe dreamweaver cs6, menambahkan database server yang di simpan dalam MySQL dengan bahasa pemograman PHP. Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki proses perekapan laporan stock dan transaksi penjualan, merancang sistem perencanaan dan pengendalian bahan baku yang dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data , metode analisa dan rancangan, metode pengembangan serta metode pengujian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan membuat sistem yang akan memperbaiki proses laporan bahan baku di faqih fashion, merancang sistem yang dapat menghitung perencanaan bahan baku untuk produksi yang akan dihasilkan, merancang sistem yang akan meminimalisir kesalahan pada proses perhitungan bahan baku maupun perekapan data, dapat mempermudah mengetahui jumlah stock bahan baku dan produk sesuai tanggal yang dibutuhkan
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Desy Apriani, Euis Sitinur Aisyah, dan Listya Anggraini dalam Technomedia Journal Vol.4 No.1 (2019)[68] yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Peralatan Komputer Berbasis Website Pada PT Toray Synthetic Indonesia”, Hasil Penelitian ini membahas : PT Indonesia Toray Synthetic merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dimana teknologi saat ini mengalami kemajuan yang begitu pesat serta menuntut adanya akses sistem informasi yang cepat, tepat dan keakuratan informasi guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi seperti dalam halnya penyajian laporan. Sebagai salah satu perusahaan textile ternama di luar negeri, PT Indonesia Toray Synthetic memiliki sistem penginputan data yang masih menggunakan aplikasi yang berbeda-beda pada setiap divisi atau departemennya. Untuk melakukan penginputan data hasil pengecekan persediaan barang peralatan komputer pada bagian departemen Informatioan System (IS) saat ini sistem persediaan peralatan komputer pada PT Indonesia Toray Synthetic masih menggunakan sistem yang manual dan sedikit lambat dimana proses pengecekan persediaan barang masih dicatat pada form dan PIC atau admin harus datang ke tempat meja karyawan serta gudang peralatan komputer. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirancanglah sebuah sistem berbasis website yang akan mempermudah PIC atau admin dalam melakukan pengecekan barang peralatan komputer tanpa harus datang ke tempat meja karyawan maupun ke gudang persediaan barang. PT Indonesia Toray Synthetic membutuhkan suatu sistem yang berbasis komputer khususnya dalam hal pembuatan laporan persediaan peralatan komputer dimana aplikasi pembuatan laporan persediaan peralatan computer dinilai sangat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan maka dibutuhkanlah data-data yang tersusun rapi serta tersimpan pada sebuah database agar mudah dalam proses pembuatan laporan persediaan barang. Penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan manfaat yang positif pada proses kerja penginputan persediaan peralatan komputer serta memberikan hasil atau laporan yang baik dan akurat pada PT Indonesia Toray Synthetic.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sunar Abdul Wahid, Tri Diananjani dan Yunny Nur’aeni dalam SENSI Journal Vol.2 No.2 (2016)[69] yang berjudul “Rancang Bangun Inventory Rawmaterial Pada Pt.Indonesia Synthetic Textile Mills Tangerang” , Hasil Penelitian ini membahas : Sistem persediaan bahan baku yang tepat dan sesuai merupakan hal yang penting bagi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dalam hal bidang persediaan dan penggunaan bahan baku untuk proses produksi. Sebagai salah satu perusahaan textile ternama di luar negeri, PT. Indonesia Synthetic Textile Mills siap untuk lebih memperkuat promosi dan ekspansi dimasa mendatang sepenuhnya menggunakan fasilitas produksi yang terintegrasi, yaitu dari spinning, weaving, hingga dyeing menyatu dengan teknologi canggih pada bagian produksi yang didapat dari Toray. Namun, terdapat masalah yakni sistem persediaan bahan baku pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills memiliki beberapa kendala dalam menggunakan sistem yang sudah ada yaitu informasi tidak update dan keterlambatan laporan. Untuk itu pada bagian gudang diperlukan sistem persediaan bahan baku sehingga proses perencanaan produksi dapat lebih akurat, pencarian data akan lebih mudah dan keamanan data pun akan lebih terjamin dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen dalam menunjang kelancaran proses produksi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis tersebut dilakukan dengan cara berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset dilapangan dimana data yang dikumpulkan, disusun dan diinterpresentasikan, serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah. Prosedur sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language)dan metode perancangan menggunakan Notepad++, XAMPP, PHP, MySql. Dari penelitian ini akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar sistem persediaan bahan baku yang sekarang sedang berjalan di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah laporan persediaan bahan baku. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem persediaan bahan baku yang diharapkan dapat menampilkan laporan yang aktual dan mudah dipahami.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Daniel Ferdinan Kale, Henry Bambang Setyawan, dan Erwin Sutomo dalam Jurnal Sistem Informasi dan Komputer Akuntansi Vol.5 No.5 (2016)[70] yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Bahan Baku Menggunakan Metode Material Requirement Planning Pada Perusahaan Mebel”, Hasil penelitian ini membahas : Dalam memenuhi pesanan untuk berlangganan, perusahaan harus meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan. Sejauh ini masalah di CV. Azaria Abadi Permai adalah perencanaan kebutuhan bahan baku dan produksi masih dalam yang diharapkan dan dilakukan secara manual oleh bagian produksi perencanaan pengendalian persediaan. Dalam hal ini sering terjadi salah perhitungan perencanaan kebutuhan baku yang berdampak pada jumlah dan ketersediaan bahan baku yang proses produksinya. Solusi yang diajukan untuk penyelesaian masalah di atas adalah menggunakan metode Material Requirement Planning. Metode ini bertujuan untuk menghitung kebutuhan bahan baku dan kedatangan membeli bahan baku yang digunakan hasil evaluasi teknik ukuran tiga lot, Lot untuk Lot, Kuantitas Pesanan Ekonomi, dan Kuantitas Pesanan Periode. Hasil penelitian ini mampu menganalisis metode lot sizing yaitu, Lot for Lot, Economic Order Quantity, Quantity Order Quantity dan kemudian untuk memilih biaya inventori yang paling ekonomis dalam setiap metode ini.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Martyani, Hetty Rohayani, Edy Kurniawan dan Harlia Febrianti dalam Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1230, No. 1, p. 012022) (2019)[71] yang berjudul “Analysis and Information System Planning Of Material Requirement Planning Web” , Hasil penelitian ini membahas : Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan sistem kecanggihan dan informasi Dengan Perencanaan Kebutuhan Bahan, setiap unit kerja dapat dikoordinasikan dengan baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional masing-masing unit kerja di perusahaan. dengan MRP ini dapat membantu untuk menghindari kekurangan dan keterlambatan dalam produksi, dan dapat segera mengidentifikasi jumlah kebutuhan persediaan dan biaya transaksi serta keakuratan penggunaan bahan yang dibutuhkan sehingga gudang dapat mengambil tindakan yang tepat untuk memenuhi tenggat waktu yang ditentukan untuk biaya transaksi atau penggunaan suku cadang, stok suku cadang di gudang, dan hasil perhitungan total persediaan suku cadang yang tercantum pada rencana bahan informasi yang dibutuhkan untuk masa depan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Nidaul Hasanati, Effrizka Permatasari, Nunung Nurhasanah, dan Syarif Hidayat dalam IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 528, No. 1, p. 012064) (2019) [72]yang berjudul “Implementation of Material Requirement Planning (MRP) on Raw Material Order Planning System for Garment Industry”, Hasil penelitian ini membahas : Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif telah mendorong banyak pelaku untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai keunggulan kompetitif, termasuk industri garmen. Sejauh ini, kesulitan dalam mengendalikan persediaan bahan baku yang menyebabkan masalah untuk proses produksi. Jika ada kekurangan bahan baku, proses produksi tidak dapat dilakukan, sebaliknya jika bahan baku yang dipesan terlalu berlebihan akan menyebabkan kelebihan dan tingginya biaya persediaan bahan baku. Penelitian ini mengembangkan sistem informasi yang dapat merencanakan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi. Sistem ini berbasis web, menerapkan metode MRP (Perencanaan Kebutuhan Bahan) untuk mengembangkan sistem perencanaan pemesanan bahan baku, studi kasus di perusahaan garmen, menggunakan pemrograman PHP dan database FIREBIRD. Sistem ini mendapat input dari jadwal produksi yang dihasilkan dari sistem informasi penjadwalan produksi, kemudian memberikan output dalam bentuk rekomendasi untuk penjadwalan pesanan bahan baku. Output ini nantinya dapat digunakan sebagai referensi untuk keputusan operasional perusahaan dalam merencanakan persyaratan bahan baku.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Thomas Muyumba dan Jackson Phiri dalam International Journal of Advanced Computer Science and Applications Vol.8 No.11 (2017)[73] yang berjudul “A Web based Inventory Control System using Cloud Architecture and Barcode Technology for Zambia Air Force”, Hasil penelitian ini membahas : Manajemen persediaan suku cadang adalah salah satu kegiatan yang dilakukan Angkatan Udara Zambia (ZAF) untuk memastikan kondisi peralatan yang optimal untuk mencapai perannya secara efektif. Kewajiban ini hanya dapat dimungkinkan dengan mengotomatiskan sistem persediaan berbasis manual dan kertas saat ini. Sistem manajemen inventaris berbasis web yang menggunakan arsitektur cloud dan teknologi barcode diusulkan. Tinjauan literatur dilakukan pada tiga teknologi yang digunakan dalam inventaris manajemen yaitu Radio Frequency Identification (RFID), Teknologi Barcode dan Near Field Communication (NFC). Tinjauan juga dilakukan pada pekerjaan terkait untuk mengidentifikasi konsep yang dapat diadopsi dalam sistem yang diusulkan. Sebuah studi dasar dilakukan untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh ZAF dalam manajemen persediaan suku cadang. Hasil studi dasar dianalisis dan menemukan bahwa tantangan dikaitkan dengan sistem manajemen persediaan manual saat ini terutama karena kesalahan manusia, pelaporan inventaris yang salah, dan pencurian item. Sistem prototipe yang diusulkan dikembangkan dan diuji dan terbukti lebih cepat, efisien dan lebih dapat diandalkan daripada sistem manual dan berbasis kertas.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Afolabi, Adedeji, Ojelabi, Rapheal, Tunji-Olayeni, Patience, Omuh, dan Ignatius dalan International Journal of Mechanical Engineering and Technology Vol.9 No.6 (2018)[74] yang berjudul “Data Architecture Of Building Materials Using Web-Based Technologies For Sustainable Material Management”, Hasil Penelitian ini membahas : Bahan bangunan adalah sumber daya vital dalam menjalankan industri konstruksi, sedangkan, masalah tidak tersedianya, kelebihan pasokan, penyimpanan bahan dan limbah konstruksi memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konsep arsitektur data bahan bangunan menggunakan berbasis web teknologi dengan tujuan untuk memastikan manajemen material yang berkelanjutan. Studi ini memanfaatkan sistem berbasis web yang dikembangkan menggunakan HTML, bahasa pemrograman PHP, dan sistem basis data melalui MySQL. Evaluasi sistem menunjukkan kemampuan menggunakan sistem berbasis web untuk memperkirakan bahan bangunan yang akan digunakan pada proyek konstruksi. Sistem menunjukkan kemampuan menyimpan total persediaan bahan bangunan pada proyek konstruksi. Akhirnya, sistem berbasis web dapat menggunakan data mentah dari bahan bangunan untuk menghasilkan laporan yang dapat digunakan untuk mencapai manajemen bahan yang berkelanjutan. Para profesional konstruksi dapat membandingkan material aktual yang digunakan pada proyek mereka dengan nilai estimasi. Informasi ini dapat berguna dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang efektif dan efisien pada proyek yang sedang berjalan dan pengembangan di masa depan.

Dari kesepuluh penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini yang berjudul “Perancangan Sistem Material Requirement Planning (MRP) untuk Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pada PT. Roda Prima Lancar” berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya tetapi berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya, maka penelitian ini dikembangkan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Roda Prima Lancar (RPL) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufactur otomotif roda dua atau lebih di indonesia. Produk-produk yang dihasilkan di PT. RPL ini adalah berbagai suku cadang sparepart motor yang digunakan oleh beberapa perusahaan bermerk motor terkenal seperti sproket, frame body, swing arm.

PT. Roda Prima Lancar (RPL) dahulu bernama PT. Roda Pelita Cycle Industri yang didirikan pada pertengahan bulan Oktober tahun 1982. Perusahaan ini adalah perusahaan keluarga yang bergerak dibidang komponen sepeda dengan fasilitas BKPM atau PMDN. Perusahaan ini menyerap tenaga kerja lebih dari 150 orang. Dengan Direktur Utama Bapak Ho Aiking sampai tahun 1986 dengan akta notaris No.104 jalan Rorowuntu.

Tahap pengembangan berlanjut dari tahun ke tahun sampai dengan tahun 1985 perusahaan mendapatkan kepercayaan dari PT. Federal Motor untuk mensuplai spare part sepeda motor Honda. Dengan kepercayaan tersebut PT. Roda Pelita Cycle industri mendapat tambahan modal dengan akte perusahaan PT. Roda Pelita Cycle Industri menjadi PT. Roda Prima Lancar (RPL) pada bulan september 1986 dengan Direktur Bapak Sunaryo Honggo. Dengan perubahan tersebut serta perluasan industri untuk memproduksi komponen sepeda motor, perusahaan ini mampu menyerap tenaga kerja 1.300 orang karyawan serta penambahan jumlah mesin dan peralatan yang dibutuhkan untuk memperluas gedung. Perkembangan dengan pesat terjadi, ini dapat dilihat dari hasil produksi dan meningkatnya jumlah pesanan. Selain itu dapat dilihat dari hasil produksi dan meningkatnya jumlah pesanan. Selain itu perusahaan ini juga menerima jasa dari perusahaan lain untuk memproduksi komponen sesuai pesanan yang disesuaikan dengan mesin-mesin yang tersedia.

Kini struktur kepemimpinan PT. Roda Prima Lancar (RPL) dipegang oleh Bapak Sumarto Honggo sebagai President Director, Bapak Sunaryo Honggo sebagai Director dan Bapak Hatsuo Rikitake sebagai Advisor. PT. Roda Prima Lancar mempunyai dua plan. Plan pertama terdapat di Tangerang yang beralamatkan di Jl. Gatot Subroto Km.4 (Komplek Industri Kali Sabik) Desa Jatiuwung, Tangerang – Banten dan yang kedua plan yang terdapat di Karawang yang beralamatkan di Jl. Inspeksi Tarum Barat (Depan Perum PERURI) Parungmulya Kec. Ciampel. Karawang-Jawa Barat.

PT. Roda Prima Lancar (RPL) terdiri dari beberapa Divisi diantaranya adalah Stamping Department, Machining Department, Welding Department, Heavy Equipment Deprtment, Screw Heading Department, Zinc Plating Department, Nickel Chroem Department, Painting Department, Engineering Department, Quality Assurance Department, W/H & Delivery Department, PPC Department, HRD Department, Purchasing Department, Sales Department, Finance and Accounting Department. Masing-masing dari divisi tersebut dipimpin oleh Department Head.

Visi Misi Perusahaan

Visi : Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah organisasi, perusahaan, atau instansi. Visi perusahan adalah “Menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi baik dalam industri Metal Manufacturing.

Misi :

  1. Proses yang bermutu agar menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.
  2. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan/ non perizinan secara profesional
  3. Mengedepankan pemanfaatan sistem informasi untuk mempercepat pelayanan
  4. Mengelola pengaduan masyarakat dengan berbasis quick response
  5. Menyediakan prasarana dan sarana kerja yang memadai dan handal

Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT Roda Prima Lancar


Job Description

Dari gambar struktur organisasi diatas, yang dijelaskan tugas dan tanggung jawab adalah bagian departement Manufactur. Adapun job Description-Nya adalah sebagai berikut :

  1. PPIC (Produk Planning Control)

    PPIC mempunyai wewenang untuk :

    -menyediakan pemesanan dari bagian marketing dan menyusun rencana produksi sesuai dengan permintaan PO

    -melakukan monitoring pada bagian inventory pada proses produksi, penyimpanan barang digudang yang akan didatangkan pada perusahaan sehingga saat proses produksi yang membutuhkan bahan dasar bisa berjalan dengan lancar

    -membuat jadwal proses produksi sesuai dengan waktu, dan jumlah produksi yang tepat sehingga menjadikan waktu pengiriman produk pada konsumen bisa dilakukan secara optimal dan efesin.

  2. Sub Departemen Produksi

    Sub Departemen ini mempunyai wewenang untuk memberi instruksi kerja, melakukan evaluasi, memberikan teguran dan sanksi serta menentukan kebijakan perusahaan yang berlaku kepada karyawan seperti memberi usulan kenaikan upah, npersetujuan cuti dan lain-lain. Tanggung jawab yang dimiliki oleh bagian ini adalah pelaksaan tugas-tugas sesuai dengan job description, laporan bulanan aktifitas, pencapaian target, peningkatan produktifitas dan mutu SDM.

  3. Foreman Produksi

    Mempunyai tugas untuk mengkoordinir pekerja bawahannya, mengontrol jalannya tugas, memberikan pengarahan dan bimbingan kepada para pekerja, menurunkan reject dari konsumen dan produk yang cacat dalam proses, serta menentukan sebab-sebab masalah dan merumuskan tindakan perbaikan. Bertanggung jawab kepada Sub Departemen Produksi.

  4. Group Leader

    Mempunyai wewenang untuk memberi instruksi kerja, melakukan evaluasi kerja operator, memberikan teguran kepada operator. Mempunyai tanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas operator untuk mencapai target yang telah ditentukan menghasilkan produk yang berkualitas. Bertanggung jawab kepada Sub Departemen Produksi.

  5. Maintenance

    Mempunyai wewenang untuk menentukan apakah peralatan dan perlengkapan yang digunakan atau tidak. Bertanggung jawab dalam pencapaian target produksi dan menghasilkan produk yang berkualitas. Memberikan laporan pertanggung jawaban maintenance secara bulanan kepada Sub Departemen Produksi.

  6. Administrasi

    Mempunyai wewenang untuk menginformasikan ke pihak-pihak yang berkepentingan tentang komplain dari konsumen, kegagalan dalam proses terhadap produk yang dihasilkan. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada Sub Departemen Produksi tiap hari dan tiap bulan. Bertanggung jawab akan kelengkapan inventaris peralatan kerja serta kerapihan dan kelengkapan dokumen yang diperlukan.

  7. Penanganan Material

    mempunyai wewenang untuk menginformasikan masalah kelengkapan identifikasi lot produksi. Bertanggung jawab akan persediaan material proses di sub departemen, kelancaran distribusi part hasil dan identitas produksi ke bagian terkait, bagian handling ini mengatur persediaan material proses dan mendata jumlah material yang keluar masuk.

  8. Pengendalian kualitas (Quality Control)

    Mempunyai wewenang untuk menyatakan produk dari tiap proses termasuk kedalam produk yang baik, cacat secara dimensi, setting, atau secara visual, memberhentikan proses produksi bila kondisinya memungkinkan. Pengendalian kualitas ini bertanggung jawab hasil produksi memenuhi standar yang telah ditetapkan. Memberikan hasil laporan harian berupa hasil pengukuran. Laporan bulanan Control Chart. Bertugas untuk memberikan informasi ke departemen QC untuk menganalisa jika menemukan masalah untuk melakukan tindakan perbaikan.

  9. Operator Produksi

    Operator produksi mempunyai wewenang untuk menginformasikan pada pimpinan kerja apabila terjadi masalah kualitas terhadap barang yang diproduksinya. Bertanggung jawab dalam pencapaian target produksi. Mengisi laporan produksi, melaksanakan aktifitas produksi sesuai dengan item part dan jumlah yang telah di tentukan.

  10. Operator Repair

    Mempunyai tanggung jawab untuk mengatasi masalah baik masalah penolakan produk dari konsumen dan produk yang gagal dalam proses di sub departemen. Memberikan laporan hasil perbaikan kepada sub departemen.

Pengaturan Jam Kerja

Perusahaan memiliki kurang lebih 950 orang terdiri dari operator dan staf. Pengaturan jam kerja untuk hari senin sampai dengan jum’at adalah sebagai berikut:

• Shift 1 : 07.00 – 16.00

• Shift 2 : 18.00 – 04.00

• Istirahat : 12.00 – 13.00

• Istirahat Pendek : 09.30 – 09.45

Jumlah hari kerja dalam 1 minggu adalah 5 hari. Apabila dilakukan lembur hanya hari sabtu selama 7 jam, sedangkan hari biasa maksimal lembur adalah 2 jam.

Produk-Produk yang di hasilkan

PT. Roda Prima Lancar memproduksi komponen-komponen spare part sepeda motor. Produk-produk nya antara lain :

• Sprocket

• Bar Brake Pedal

• Pedal comp Brake

• Pedal Gear Change

• Pick Starter

• Swing Arm

• Bar Comp Stand

• Collar Pivot Mainst

• Retainer Kick Spring

Tata Laksana Sistem yang berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem pembuatan sampai terjadi nya produk yang sedang berjalan adalah :

  1. Pemesanan PO :

    a. AHM membuat PO bulanan untuk permintaan barang ke PT.RPL yang diterima oleh PPC (produk planning control)

    b. PPC membuat planning bulanan dan harian sesuai dengan permintaan PO dari AHM untuk diserahkan kebagian Material dan Produksi.

  2. Permintaan Bahan Baku :

    a. Div welding Produksi membuat bon permintaan bahan baku ke bagian Material yang di terima oleh SCC (Subs count control)

    b. Bagian material mempersiapkan dan mensuplay bahan baku untuk kebutuhan support proses produksi ke Div Welding sesuai dengan planning harian yang dibuat oleh PPC.

  3. Proses Produksi :

    a. Div Welding membuat aktivitas pembuatan barang sesuai dengan tipe-tipe barang yang di pesan AHM.

  4. Persediaan Barang di Gudang

    a. Setelah div welding menghasilkan barang, barang jadi tersebut di simpan dibagian warehouse atau penyimpanan (gudang). Untuk persediaan barang digudang, untuk memonitor kebutuhan delivery harian ke AHM.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa system perencanaan produksi dan pengendalian persediaan barang yang sedang berjalan di PT. Roda Prima Lancar, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram serta sequence diagram.

Usecase Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan

Pada gambar 3.2 use case diagram sistem yang sedang berjalan diatas menjelaskan bahwa terdapat :

  1. Usecase : Membuat PO Bulanan untuk permintaan barang ke PT.RPL

    Actor : Costumer (AHM)

    Deskripsi : Costumer(AHM) Membuat PO bulanan untuk permintaan barang ke PT.RPL yang diterima oleh bagian PPC (Produk Planning Control).

  2. Usecase : Membuat planning sesuai dengan permintaan PO dari AHM.

    Actor : PPC (Produk Planning Control)

    Deskripsi : Setelah menerima PO bulanan dari AHM, bagian PPC (Produk Planning Control) membuat planning bulanan dan harian untuk diserahkan ke bagian material dan produksi.

  3. Usecase : Menyiapkan bahan baku dan mensuplay kebutuhan produksi

    Actor : Material SCC (Subs Count Control)

    Deskripsi : bertujuan untuk bagian material mempersiapkan bahan baku yang dibutuhkan untuk support proses produksi.

  4. Usecase : Membuat aktivitas barang produksi.

    Actor : Produksi Divisi Welding

    Deskripsi : karyawan pada divisi welding melakukan aktivitas pembuatan barang produk sesuai tipe-tipe barang, dan sesuai dengan planning harian yang dibuat oleh PPC (Planning Produk Control).

  5. Usecase : Buat Laporan Produk

    Actor : QC (Quality Control)

    Deskripsi : membuat laporan jika ada ketidaksesuaian dalam kualitas barang mentah ataupun barang jadi hasil produksi.

  6. Usecase : Barang jadi simpan

    Actor : Warehouse

    Deskripsi : Setelah barang jadi dan di chek sesuai dengan kualitas standar pabrik, maka barang jadi tersebut di simpan dibagian warehouse atau penyimpanan (gudang). Untuk persediaan barang digudang, untuk memonitor kebutuhan delivery harian ke AHM.

Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan diatas, menjelaskan bahwa terdapat :

  1. 1 Initial node, sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas
  2. 7 action yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang berjalan
  3. 1 Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktivitas.
  4. 3 Swimline

Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan 3.4 Squence Diagram sistem yang berjalan pada Unit saat ini menerangkan bahwa terdapat :

  1. Terdapat 6 Actor yaitu : Costumer, PPC, SSC, Produksi, QC, WareHouse.
  2. Terdapat 6 Lifeline yaitu: Prose permintaan barang, membuat planning, data stock bahan baku, laporan produksi, laporan sample produk,pengendaliaan persediaan.
  3. Terdapat 6 Message yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek dalam sistem yang berjalan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem Value Chain

Metode analisa sistem yang peneliti gunakan ialah metode Rantai Nilai (Value Chain). Rantai nilai (Value Chain) merupakan metode yang menggambarkan seluruh aktifitas didalam perusahaan dalam sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Rantai Nilai (Value Chain) dapat membantu menganalisa aktifitas yang ada dalam perusahaan PT Roda Prima Lancar, yang dapat meminimalisir kesalahan.

Metode rantai nilai dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 langkah yaitu Analisis Aktifitas (Activity Analysis), Analisis Nilai (Value Analysis), Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning).

Analisa Aktivitas (Activity Analyst)

Analisa Aktivitas ini menggambarkan sebuah aktifitas di dalam sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi aktifitas tersebut, aktifitas terbagi menjadi dua kategori yaitu Aktivitas Primer dan Aktivitas Pendukung.

  1. Aktivitas Primer (Primary Activities)

    Aktivitas ini berkaitan dengan kegiatan di bidang produksi manufactur yang menghasilkan barang jadi untuk kelengkapan komersial dan distributor otomotif dan part kendaraan sepeda motor matic, bebek sampai motor sport, dari costumer membuat permintaan PO barang ke perusahaan, perencanaan produksi dan persediaan bahan baku untuk suport produksi, proses produksi, penyimpanan di gudang.

  2. Aktivitas Pendukung (Support Activities)

    Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktifitas-aktifitas primer dilakukan secara berkelanjutan.

    Berikut ini merupakan gambar grafik penjelasan mengenai aktifitas yang dilakukan, yaitu :

Tabel 3.1 Analisa Rantai Nilai (Value Chain)
  1. Primary Activities, (line functions)

    Primary activities merupakan aktifitas utama dari sebuah organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas didalamnya seperti dibawah ini :

    1. Inbound

      Inbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi, Membuat PO bulanan, membuat planning bulanan, membuat aktivitas produksi.

    2. Operation

      Operation merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi proses Pembuatan Produk, proses laporan produksi, Proses mengelola bahan baku, proses MPS.

    3. Outbound

      Outbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi Verifikasi Laporan, Laporan Pendapatan, Daftar Harga Produk dan kualitas produk, faktur penjualan, surat jalan.

    4. Sales And Marketing

      Kegiatan sales and marketing merupakan kegiatan melakukan komunikasi dengan costumer, Membuat Proposal, Membuat Daftar Harga Produk dan daftar kualitias produk, kegiatan pemasaran dan penjualan.

    5. Service

      Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang ada di PT Roda Prima Lancar, seperti Pelayanan costumer, Pengecekan dan Perawatan barang produk, kualitas produk, pengiriman cepat dan respon cepat tanggap ke costumer.

  2. Support Activities

    Merupakan aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama Secondary aktivities melibatkan beberapa bagian/fungsi antara lain :

    1. Firm Infrastucture

      Segala bagian yang terkait untuk mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para costumer, meliputi Costumer, PC, Robot Welding, Robot Manual Welding, mesin cutting, mesin pholes, mesin Boor, mesin Press, mobil Forklip.

    2. Human Resources Management

      Sumber daya yang terlibat didalamnya, yaitu antara lain HRD, Penggajian karyawan, pengangkatan karyawan tetap, pelatihan karyawan, pembekalan skill.

    3. Research Technology and System Development

      - Microsoft Office sebagai aplikasi untuk proses pencatatan, pengolahan, dan penyelesaian laporan.

      - Teknologi Informasi

      - Desain Produk

      - Website Resmi Perusahaan

    4. Procurement

      Mendapat kepuasan dari costumer tetap yaitu AHM, dimana menjadi merek motor ternama di indonesia yaitu HONDA , mendapatkan kepercayaan tetap, mendapatkan bonus tahunan untuk perusahaan, serta setip tahun mendapatkan kenaikan gaji.

Analisa Nilai (Value Analyst)

Setelah melakukan analisa aktvitas yang ada di Perusahaan Manufactur PT Roda Prima Lancar terdapatnya suatu faktor nilai dari hasil laporan yang telah disusun, yaitu berupa informasi terikait perencanaan produksi dan laporan pengendalian persediaan yang dapat dijadikan acuan dalam penyelenggaraan anggaran untuk operasional organisasi kedepannya. Selain itu, laporan yang telah dihasilkan selanjutnya dilakukan audit oleh pihak eksternal untuk menilai dan memeriksa apakah laporan tersebut sudah sesuai atau ada ketidaksesuaian terhadap laporan yang dihasilkan. Sehingga jika terdapat temuan atas ketidaksesuaian laporan dapat ditindaklanjuti agar laporan dapat disusun dengan baik untuk kedepannya.

Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning)

Analisa evalusai dan perencanaan merupakan analisa terakhir yang merupakan evaluasi dari analisa nilai, setalah melakukan perencanaan dan tindakan yang harus dirubah maka banyak ide-ide baik yang dapat meningkatkan faktor nilai pelayanan.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, fungsi, sumber, media, frekuensi, dan keterangan.

Berikut analisa masukan dari sistem yang berjalan :


i. Nama Masukan : Membuat PO

Fungsi : Sebagai data untuk pesanan

Sumber : PPC (Produk Planning Control)

Media : Form kertas

Frekuensi : setiap melakukan transaksi pemesanan barang

Keterangan : Berisi kelengkapan Nama Perusahaan.


ii. Nama Masukan : Membuat Planning Bulanan

Fungsi : Sebagai data permintaan PO dari costumer

Sumber : PPC (Produk Planning Control)

Media : Form Kertas

Frekuensi : Setiap melakukan transaksi permintaan

Keterangan : Berisi Ketentuan nilai.


iii. Nama Masukan : Membuat Aktivitas Produksi

Fungsi : Sebagai data masing-masing kualtias produk

Sumber : Bagian produksi welding dan QC

Media : Form kertas dan sample produk

Frekuensi : Setiap proses produksi

Keterangan : berisi laporan daftar kualitas produk

Analisa Proses

Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan. Berikut analisa proses dari sistem yang berjalan :


i. Nama Modul : Proses pembuatan produk

Masukan : Proses Produksi

Keluaran : Laporan Produksi

Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan oleh Divisi Produksi


ii. Nama Modul : Proses mengelola bahan baku

Masukan : Data berisi struktur produk dan komponen

Keluaran : Laporan produk

Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan oleh bagian PPC sebagai support proses produksi barang produk.


iii. Nama Modul : Proses pembuatan Laporan Produksi

Masukan : Data Produk yang dihasilkan

Keluaran : Laporan Produksi

Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan oleh bagian Produksi Welding untuk melihat kualitas yang dihasilkan, nanti nya akan di chek sample.

Analisa Keluaran

i. Nama Keluaran : Laporan Bahan Baku Material

Fungsi : Untuk mengetahui Jumlah Persediaan Bahan baku untuk kebutuhan suport produksi.

Media : Microsoft Office, Kertas

Rangkap : 3

Keterangan : Sebagai arsip


ii. Nama Keluaran : Verifikasi Laporan Produksi

Fungsi : Sebagai data untuk mengetahui kualitas, dan berapa hasil produk yang dihasilkan sesuai target sales plann, serta untuk cek sample produk.

Media : Microsoft Office, Kertas

Rangkap : 5

Keterangan : Sebagai arsip


iii. Nama Keluaran : Faktur Penjualan

Fungsi : Sebagai data sales Invoice lembar tagihan kepada costumer

Media : Kertas

Rangkap : 3

Keterangan : Sebagai Bukti dan arsip


iv. Nama Keluaran : Surat Jalan

Fungsi : data dokumen penting wajib suatu barang pengiriman

Media : Kertas

Rangkap : 2

Keterangan : Sebagai surat jalan dan arsip

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Konfigurasi perangkat keras (Hardware) yang dibutuhkan sebagai berikut :

  1. Processor : AMD A4-5000 APU with Radeon(TM) HD Graphics (4CPUs).1.5Ghz
  2. Monitor : HP Pavilion PC 14” Inci
  3. Hardisk : 500 GB
  4. Display : AMD Radeon Grapics HD 8330
  5. RAM : 2 GB
  6. Keyboard : HP Pavilion
  7. Printer : Hp 1606dn
  8. Mouse : Mosi

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Konfigurasi sistem software yang dibutuhkan dalam sistem laporan pembayaran retribusi pada unit pelaksana PTSP kecamatan kalideres Jakarta barat adalah sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7 Ultimate 64-bit
  2. Microsoft Office 2010
  3. Hak Akses (Brainware)

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Pada bagian ini akan dilakukan analisa dan pembahasan mengenai perencanaan produksi dan pengendalian barang di PT. Roda Prima Lancar. Selama ini PT. Roda Prima Lancar belum menggunakan sistem MRP dalam merencanakan kebutuhan bahan bakunya. Perusahaan membeli atau menyediakan bahan baku dengan mempertimbangkan PO (Purchase Order) yang ada. Persediaan bahan baku tersebut kurang efektif dan efesien karena tanpa adanya perencanaan pemesanan.

Hal tersebut dapat mengakibatkan :

  1. Keterlambatan pengiriman bahan baku yang mengakibatkan kekurangan persediaan.
  2. Keterlambatan pengiriman produk jadi pada pihak costumer.
  3. Menimbulkan kelebihan bahan baku yang berdampak mengingkatnya biaya penyimpanan bahan baku.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pilihan pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

  1. Membuat aplikasi yang terintegrasi dengan database, sehingga pengolahan data lebih cepat.
  2. Aplikasi yang akan dibangun bisa diakses langsung pada aplikasi yang ada pada PT Roda Prima Lancar sehingga memberikan kemudahan bagi user.

User Requirement

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI.

M = Mandatory (yang digunakan)

D = Desirable (yang diinginkan)

I = Inessential (yang tidak mutlak digunakan)

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut :

T = Technical

H = High

O = Operational

M = Midlle

E = Economic

L = Low

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.5 Elisitasi Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan di PT Roda Prima Lancar maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan akan mengubah proses berjalannya dalam menginput data. Maka dari permasalahan tersebut dibuatlah usulan sistem.

Dalam perancangan sistem usulan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin PPIC

    Admin PPIC dapat melakukan kegiatan di dalam sistem antara lain:

    1. Admin dapat melakukan login.
    2. Admin Menampilkan Dashboard.
    3. Admin dapat mengelola data pengguna create,read,update,dan delete.
    4. Admin dapat menampilkan menu master data pengguna, mengelola bahan baku, mengelola data produk, melihat profit penjualan produk, melihat profit penjualan bahan baku.
    5. Admin dapat melakukan Log Out.
  2. Staff PPIC

    Staff PPIC dapat melakukan kegiatan di dalam sistem antara lain:

    1. Staff dapat melakukan login.
    2. Staff menampilkan Dashboard.
    3. Staff dapat melihat data PO Costumer, cek PO Costumer, Master Planning Schedule (MPS), Data manajemen Inventory.
    4. Dapat melakukan Log Out.
  3. Costumer/Klien

    Costumer/Klien dapat melakukan kegiatan di dalam sistem antara lain:

    1. Costumer/Klien dapat Melakukan login.
    2. Costumer/Klien menampilkan Dashboard.
    3. Costumer/Klien dapat membuat Permintaan PO melalui Sistem Material Requirement Planning (MRP), produk, jumlah,tanggal permintaan selesai, total harga.
    4. Dapat melakukan Log Out.

Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use case diagram sistem usulan Material Requirement Planning (MRP) yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 : Usecase Diagram Usulan Material Requirement Planning (MRP)


Berdasarkan gambar 4.1 diatas use case diagram yang diusulkan, terdapat:

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup rancangan sistem usulan Material Requirement Planning (MRP).
  2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Admin PPIC, Staff PPIC, dan Costumer/Klien.
  3. 11 (Sebelas) Use Case sebagai interaksi aktor-aktor dengan sistem diantaranya:
    1. Prosedur Login

      Use Case : Menampilkan Halaman Login

      Aktor : Admin PPIC, Staff PPIC dan Costumer/Klien

      Skenario :

      1. Aktor membuka sistem usulan Material Requirement Planning (MRP).
      2. Sistem menampilkan halaman Login.
      3. Aktor melakukan Login dengan memasukan username dan password.
      4. Sistem menampilkan halaman dashboard.
    2. Prosedur Menampilkan Dashboard

      Use Case : Menampilkan masuk ke dashboard

      Aktor : Admin PPIC, Staff PPIC, dan Costumer/klien

      Skenario :

      1. Aktor membuka sistem usulan Material Requirement Planning (MRP).
      2. Aktor melakukan Login.
      3. Sistem menampilkan halaman Dashboard.
    3. Prosedur Menginput Data pengguna

      Use Case : Mengelola Data pengguna

      Aktor : Admin PPIC

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam system
      2. Aktor Klik mengelola Data pengguna
      3. Admin mengisi data pengguna yang akan ditambah lalu klik save atau simpan.
    4. Prosedur Menginput data bahan baku

      Use Case : mengelola data bahan baku

      Aktor : Admin PPIC

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam sistem
      2. Aktor Klik mengelola data bahan baku
      3. Sistem menampilkan halaman data bahan baku
      4. Aktor klik sub menu mengisi data bahan baku , id bahan baku, nama bahan baku, satuan (pcs,dus,lusin), harga beli, harga jual.
      5. Aktor klik simpan.
    5. Prosedur Menginput data produk

      Use Case : mengelola data produk

      Aktor : Admin PPIC

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam sistem
      2. Aktor Klik mengelola data produk
      3. Sistem menampilkan halaman data produk
      4. Aktor klik sub menu menu setiap kolom form yang ada, id produk, nama produk, harga satuan.
      5. Aktor klik simpan.
    6. Prosedur Melihat profit penjualan produk

      Use Case : melihat profit penjualan produk

      Aktor : Admin PPIC

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam sistem
      2. Aktor Klik memilih menu melihat profit penjualan produk.
    7. Prosedur Melihat profit penjualan bahan baku

      Use Case : melihat profit penjualan bahan baku

      Aktor : Admin PPIC

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam system
      2. Aktor klik memilih menu melihat profit penjualan bahan baku.
    8. Prosedur Menginput Permintaan PO

      Use Case : Membuat PO

      Aktor : Costumer/klien

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam sistem
      2. Aktor klik memilih menu Purchase Order
      3. Sistem menampilkan halaman Purchase Order
      4. Aktor menginput data Purchase Order
      5. Aktor Klik simpan.
    9. Prosedur Manajemen data PO Costumer/Klien

      Use Case : Manajemen data PO Costumer/klien

      Aktor : Staff PPC

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam sistem
      2. Aktor klik memilih menu manajemen data PO costumer/klien
      3. Sistem menampilkan halaman manajemen data PO costumer/klien
      4. Aktor mengecek PO Costumer/klien.
    10. Prosedur Menginput data dan menampilkan Manajemen data PO.

      Use Case : PO Pending, PO Proses/MPS, PO history

      Aktor : Staff PPIC

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam sistem
      2. Aktor memilih halaman PO Pending, PO Proses/MPS, PO history.
      3. Sistem menampilkan halaman.
    11. Prosedur Menginput data inventory

      Use Case : Data inventory

      Aktor : Staff PPIC

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam sistem
      2. Aktor memilih halaman Menginput data inventory
      3. Sistem menampilkan halaman Menginput data inventory
      4. Aktor menginput data inventory.
    12. Prosedur Mengubah Profil

      Use Case : Ubah Profil

      Aktor : Admin PPIC, Staff PPIC, dan Costumer/klien.

      Skenario :

      1. Aktor masuk ke dalam sistem
      2. Aktor klik memilih menu ubah profil.
    13. Prosedur Log Out

      Use Case : Log Out

      Aktor : Admin PPIC, Staff PPIC, dan Costumer/klien.

      Skenario :

      1. Aktor melakukan Log out
      2. Sistem menampilkan halaman Home
      3. Aktor melakukan log out untuk keluar dari sistem usulan Material Requirement Planning (MRP).

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan.

  1. Activity Diagram Usulan Admin PPIC
    Gambar 4.2 : Activity Diagram usulan Admin PPIC


    Berdasarkan gambar 4.2 diatas activity diagram yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 (satu) initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 10 (sepuluh) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 (dua) fork Node, untuk menjelaskan adanya beberapa aliran.
    4. 1 (satu) Decision Node, untuk menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu Home.
    5. 1 (satu) Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.
  2. Activity Diagram Usulan Staff PPIC
    Gambar 4.3 : Activity Diagram usulan Staff PPIC


    Berdasarkan gambar 4.3 diatas activity diagram yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 (satu) initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 6 (enam) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 (dua) fork Node, untuk menjelaskan adanya beberapa aliran.
    4. 1 (satu) Decision Node, untuk menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu Home.
    5. 1 (satu) Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.
  3. Activity Diagram Usulan Costumer/Klien
    Gambar 4.4 : Activity Diagram usulan Costumer/Klien


    Berdasarkan gambar 4.4 diatas activity diagram yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 (satu) initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 5 (lima) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 (dua) fork Node, untuk menjelaskan adanya beberapa aliran.
    4. 1 (satu) Decision Node, untuk menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu Home.
    5. 1 (satu) Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.

    </div>

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Sequence diagram sistem usulan Material Requirement Planning (MRP) yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    1. Sequence Diagram Usulan Admin PPIC
      Gambar 4.5 : Sequence Diagram Usulan Admin PPIC


      Berdasarkan gambar 4.5 diatas sequence diagram usulan Admin PPIC, terdapat:

      1. 1 (Satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Admin PPIC.
      2. 8 (delapan) Boundary,
      3. 1 (satu) control life line.
      4. 11 (sebelas) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
    2. Sequence Diagram Usulan Staff PPIC
      Gambar 4.6 : Sequence Diagram Usulan Staff PPIC


      Berdasarkan gambar 4.6 diatas sequence diagram usulan Staff PPIC, terdapat:

      1. 1 (Satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Staff PPIC.
      2. 7 (Tujuh) Boundary,
      3. 1 (satu) control life line.
      4. 10 (sepuluh) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
    3. Sequence Diagram Usulan Costumer/Klien
      Gambar 4.7 : Sequence Diagram Usulan Costumer/Klien


      Berdasarkan gambar 4.7 diatas sequence diagram usulan Costumer/Klien, terdapat:

      1. 1 (Satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Costumer/Klien.
      2. 5 (delapan) Boundary,
      3. 1 (satu) control life line.
      4. 9 (sembilan) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, adapun perbedaannya sebagai berikut :

    Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

    Gambar 4.8 : Class Diagram Sistem Usulan Material Requirement Planning (MRP)


    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Tabel User

      Nama File : user

      Media : hard disk

      Isi : (id + idlevel + UserName + Password + Nama + Email + Nohp + Aktif + usrcrt + dtmcrt + usrupd + dtmupd)

      Primary key : id

      Tabel 4.2 : Struktur Tabel User
    2. Tabel Level

      Nama File : level

      Media : hard disk

      Isi : (id + level)

      Primary key : Nama_id

      Tabel 4.3 : Struktur Tabel Level
    3. Tabel Produk

      Nama File : Produk

      Media : hard disk

      Isi : (Produk_id + Kode + Nama + satuan + Harga + Per_hari + hapus + usrupd + dtmupd)

      Primary key : Produk_id

      Tabel 4.4 : Struktur Tabel Produk
    4. Tabel Produk_detail

      Nama File : produk_detail

      Media : hard disk

      Isi : (id+ idproduk + idbahanbaku + jumlah)

      Primary key : id

      Tabel 4.5 : Struktur Tabel Produk_detail
    5. Tabel Bahan Baku

      Nama File : bahan_baku

      Media : hard disk

      Isi : (id + nama + satuan + harga + hapus + usrupd)

      Primary key : id

      Tabel 4.6 : Struktur Tabel Bahan Baku
    6. Tabel Pesan

      Nama File : Pesan

      Media : hard disk

      Isi : (id + idklien + Proses + Hapus + usrcrt + dtmcrt + usrupd + dtmupd)

      Primary key : id

      Tabel 4.7 : Struktur Tabel Pesan
    7. Tabel Pesan_detail

      Nama File : Pesan_detail

      Media : hard disk

      Isi : (id + idpesan + idproduk + jumlah + harga + waktu_pinta + waktu_mulai + waktu_selesai)

      Primary key : id

      Tabel 4.8 : Struktur Tabel Pesan_detail
    8. Tabel MPS

      Nama File : MPS

      Media : hard disk

      Isi : (id + idpesan + idproduk + jumlah + tanggal + usrcrt + dtmcrt )

      Primary key : id

      Tabel 4.9 : Struktur Tabel MPS
    9. Tabel Gudang

      Nama File : Gudang

      Media : hard disk

      Isi : (id + idproduk + jenis + jumlah + dtmcrt)

      Primary key : id

      Tabel 4.10 : Struktur Tabel Gudang
    10. Tabel halaman

      Nama File : halaman

      Media : hard disk

      Isi : (id + Jenis + Teks + usrcrt)

      Primary key : id

      Tabel 4.11 : Struktur Tabel Halaman

    Rancangan Tampilan Program

    Berikut ini merupakan gambaran tampilan interface dari sistem Material Requirement Planning (MRP) :

    1. Tampilan halaman login
      Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login


      diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk ke dalam sistem. Setiap user harus melakukan login terlebih dahulu dengan cara input username dan password yang sesuai supaya dapat masuk ke dalam sistem.

    2. Tampilan Halaman DashBoard Admin PPIC
      Gambar 4.10 Tampilan Halaman DashBoard Admin PPIC


      Tampilan diatas merupakan tampilan DashBoard Admin PPIC, di halaman tersebut terdapat menu utama yaitu Pengguna, Bahan Baku, Produk, Laporan Penjualan Bahan Baku, Laporan Penjualan Produk, profil Perusahaan, dan Visi Misi Perusahaan.

    3. Tampilan Halaman input Data Pengguna
      Gambar 4.11 Tampilan halaman input Data Pengguna


      Tampilan diatas merupakan form untuk input data Pengguna yang akan diberi hak akses. Tampilan tersebut terdiri atas beberapa field yang harus di input sesuai data user yang akan diberi hak akses.

    4. Tampilan halaman Pengguna
      Gambar 4.12 Tampilan halaman pengguna


      Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu user yaitu halaman yang memuat data user yang telah di input. Di halaman ini, user dapat melakukan tambah, edit, hapus, dan search data.

    5. Tampilan Halaman Mengelola Data Bahan Baku
      Gambar 4.13 Tampilhan halaman Mengelola Data Bahan Baku


      Tampilan diatas adalah tampilan form untuk Mengelola Data Bahan Baku yang diisi oleh pengguna. Lalu klik simpan.

    6. Tampilan Halaman Data Bahan Baku
      Gambar 4.14 Tampilan Halaman Data Bahan Baku


      Tampilan diatas merupakan tampilan dari menu halaman data bahan baku yaitu halaman yang memuat data bahan baku yang telah di input. Di halaman ini, Pengguna dapat melakukan tambah, edit, hapus, dan search data bahan baku.


    7. Tampilan Halaman Mengelola Data Produk
      Gambar 4.15 Tampilan halaman mengelola data produk


      Tampilan diatas adalah tampilan form untuk Mengelola Data Produk yang diisi oleh pengguna. Lalu klik simpan.

    8. Tampilan halaman Data Produk
      Gambar 4.16 Tampilan halaman Data Produk


      Tampilan diatas merupakan tampilan dari menu halaman data produk yaitu halaman yang memuat data produk yang telah di input. Di halaman ini, Pengguna dapat melakukan tambah, edit, hapus, dan search data produk, detail Bahan Baku.

    9. Tampilan halaman profit penjualan bahan baku
      Gambar 4.17 Tampilan halaman profit penjualan bahan baku


    10. Tampilan halaman profit penjualan Produk
      Gambar 4.18 Tampilan halaman profit penjualan Produk


    11. Tampilan Halaman DashBoard Costumer/Klien
      Gambar 4.19 Tampilan halaman DashBoard Costumer/Klien


    12. Tampilan Halaman Tambah Purchase Order (PO)
      Gambar 4.20 Tampilan halaman Tambah Purchase Order (PO)


    13. Tampilan Halaman DashBoard Staff PPIC
      Gambar 4.21 Tampilan halaman DashBoard Staff PPIC


    14. Tampilan Halaman PO Pending
      Gambar 4.22 Tampilan halaman PO Pending


    15. Tampilan halaman PO Proses/MPS
      Gambar 4.23 Tampilan halaman PO Proses/MPS


    16. Tampilan halaman PO History
      Gambar 4.24 Tampilan halaman PO History


    17. Tampilan Halaman Data Inventory
      Gambar 4.25 Tampilan halaman Data Inventory


    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 2 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    5. Harddisk : 500 GB

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Internet Exploler dan Mozila Firefox.

    Spesifikasi Brainware

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Material Requirement Planning (MRP) , harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses sistem tersebut, diantaranya:

    1. Admin PPIC
    2. Staff PPIC
    3. Costumer/Klien

    Testing (Pengujian)

    Implementasi program pada sistem informasi usulan Material Requirement Planning (MRP) dengan menggunakan Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Black Box Testing

    Pengujian terhadap sistem Material Requirement Planning (MRP) ini menggunakan Black Box Testing yang disebut dengan pengujian fungsional. Beberapa pengujian yang dilakukan dengan Black Box Testing sebagai berikut :

    Tabel 4.12 : Pengujian Black Box Testing

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program form seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form data, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

    Implementasi

    Time Schedule

    Tabel 4.13 Time Schedule


    Biaya Penelitian

    Biaya Penelitian digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Material Requirement Planning (MRP) Untuk Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pada PT Roda Prima Lancar”.

    Tabel 4.14 Biaya Penelitian

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya terhadap sistem yang berjalan saat ini, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa :

    1. Sistem yang berjalan saat ini masih dilakukan secara semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga resiko yang terjadi seperti human error sering terjadi dalam proses penginputan laporan.
    2. Kebutuhan user telah diidentifikasi melalui wawacara yang telah dilakukan dengan stakeholder dan dituangkan melalui tahap elisitasi hingga final draft elisitasi yang menghasilkan sebanyak 22 Functional Requirement dan 8 Non Functional Requirement, Material Requirement Planning (MRP) merupakan sistem yang diusulkan untuk memberikan kemudahan dalam menghasilkan laporan sehingga meningkatkan kinerja dan menjadi lebih efisien.
    3. Rancangan sistem untuk program usulan Material Requirement Planning (MRP), peneliti membuat Diagram UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut dan penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP framework Code Igniter, Sublime Text 3 sebagai editor text dan MySQL sebagai database. Dalam sistem usulan Material Requirement Planning (MRP) terdapat fitur yang akan mempermudah dalam melakukan penginputan data.

    Saran

    1. Dapat dilakukan pengembangan agar menjadi sistem berbasis website yang mempunyai tampilan responsive yang dapat digunakan di handphone ataupun komputer namun tetap terkontrol dengan admin dan terintegrasi dengan database sehingga dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi laporan pada saat mendesak.
    2. Dapat dilakukan pengembangan untuk perusahaan PT Roda Prima Lancar.
    3. Dilakukannya perawatan dan pemeliharaan aplikasi secara berkala, agar aplikasi mudah dikembangkan sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan user
    4. Dapat dilakukan pengembangan mengikuti perkembangan yang terjadi agar menjadi sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir terjadinya error atau defect yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian bagi penggunanya.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. (2017). PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-6.
    2. Aris, A., Andriani, D., & Romondor, A. (2016). Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis WEB. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 4-11.
    3. Wicaksono, T. A., & Fauzi, M. A. (2015). SYSTEM INVENTORY CONTROL PADA LABORATORIUM KOMPUTER SMK MUHAMMADIYAH KAJEN BERBASIS WEB DENGAN FRAMEWORK CODEIGNITER. Jurnal Surya Informatika, 1(1).
    4. Nasril, N., & Saputra, A. Y. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT, 3(1), 47-53.
    5. Nasihin, A., & Haryanto, D. (2019). SISTEM INFORMASI KEARSIPAN SURAT MASUK SURAT KELUAR Di STIKes MITRA KENCANA KOTA TASIKMALAYA. JUTEKIN (JURNAL TEKNIK INFORMATIKA), 6(2).
    6. Mulyani, S. (2017). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. Abdi Sistematika.
    7. Ageng Setiani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:216)
    8. Yunia, R., & Indrayana, A. S. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MUTASI PESERTA DIDIK PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DCI KOTA TASIKMALAYA. Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika (JUMANTAKA), 1(1).
    9. Harfizar, H., & Albar, F. M. (2017). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENYALUR DANA BANTUAN SISWA (BOS) BERBASIS WEB. CERITA Journal, 3(2), 228-244.
    10. Sutopo, P., Cahyadi, D., & Arifin, Z. (2017). Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.
    11. Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
    12. Welim, Y. Y., & Sakti, A. R. (2016). Rancang bangun sistem informasi administrasi pengelolaan dana masjid pada yayasan al-muhajiriin, tangerang. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(1), 29-38.
    13. Novianti, R. A., Arifin, R., & Hufron, M. (2019). PENGARUH HARGA, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS ZALORA (STUDI PADA MAHASISWA KOS PERUMAHAN GRIYA SHANTA EKSEKUTIF MALANG). Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 8(17).
    14. Kuspriyono, T. (2017). Pengaruh Kualitas Informasi Web dan Kualitas Layanan Online Terhadap Citra Bukalapak. com. Perspektif, 15(1), 56-62.
    15. Muslihudin, M. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi.
    16. Sapto Aji, dkk yang dikutip Oleh Hengki Tamando Sitohang dalam Journal Of Informatic Pelita Nusantara Vol. 3 No. 1 (2018:7)
    17. Yanti Nurdiyanti dalam Journal Of Managament Review Vol. 2 No. 1 (2018:184)
    18. Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
    19. Fadhli, F., & Devitra, J. (2017). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH BERBASIS WEB PADA PT. MITRA HASRI. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 2(3), 629-640.
    20. Suryadi, L., & Wahyudi, J. (2018). Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Penghitungan Pembayaran Ganti Kerugian Lahan Jalan Tol Pada Tim Pengadaan Lahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Menggunakan Unified Modeling Language.
    21. Anwar, S., Efendi, Y., Rustam, R., & Andrew, A. (2016). Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru dan Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) AMIK Wahana Mandiri Berbasis Web Mobile. STUDIA INFORMATIKA: JURNAL SISTEM INFORMASI, 9(1).
    22. 22,0 22,1 22,2 Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
    23. Pamungkas, C. A. (2017). Pengantar dan Implementasi Basis Data. Deepublish.
    24. Yana, G. I., & Hondro, R. K. (2016). Implementasi Algoritma Huffman dan LZ78 Untuk Kompresi Data. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 3(6).
    25. Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
    26. Sunarya, A., Aisyah, E. S. N., & Amelia, K. R. (2018). Aplikasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Piutang Pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018.
    27. Aris, A., Tanbiroh, R. T., Putri, N. M., & Sofyan, D. M. (2016). Aplikasi Sistem Informasi Monitoring Capaian Kinerja Berbasis Android pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Semnasteknomedia Online, 4(1), 1-4.
    28. Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, M. I. A. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), 24-33.
    29. Husain, A., & Ariyanti, F. (2016). PERANCANGAN DATABASE RELATIONAL PADA TOKO BUKU ONLINE. CERITA Journal, 2(2), 133-141.
    30. Samsudin, I., & Muslihudin, M. (2018). Implementasi Web Government Dalam Meningkatkan Potensi Produk Unggulan Desa Berbasis Android. Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi, 1(2), 10-16.
    31. Sukamto, M. A., Hufron, M., & ABS, M. K. (2018). ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) DALAM UPAYA MENGENDALIKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KNALPOT Pada UD. Bengkel GRM (Gandhoel Racing Modification) Tuban. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 7(01).
    32. Yaqin, M. A., Pusaka, A., Najib, A., & Setiawan, P. (2019). Otomasi Perencanaan Produksi pada Permainan Hay Day Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP). Prosiding SENIATI, 5(1), 65-72.
    33. Khikmawati, E., Anggraini, M., & Anwar, K. (2017). Analisis Perencanaan Biaya Persediaan Produk Semen Melalui Pendekatan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku (Material Requirement Planning). Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains, 1(1).
    34. Kusumawati, A., & Setiawan, A. D. (2017). ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING. Jurnal Industrial Servicess, 3(1b).
    35. Dini Hanifa dan Wiwik Budiawan dalam Industrial Engineering Online Journal Vol. 6 No. 1 (2017:2)
    36. Pratama, D., & Yulianto, E. (2016). Analisis Nilai Tukar Rupiah, Produksi Batubara, Permintaan Batubara Dalam Negeri Dan Harga Batubara Acuan Terhadap Volume Ekspor Batubara Indonesia (Studi|| pada Ekspor Batubara Indonesia Tahun| 2005-2014). Jurnal Administrasi Bisnis, 33(2), 145-153.
    37. Zulkifli, S., Rusli, R., & Daniel, D. (2018). STUDI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KOMODITAS UNGGULAN BERAS ADAN DAN BINAMUD DI DESA BINUANG KECAMATAN KRAYAN TENGAH KABUPATEN NUNUKAN. FisiPublik: Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 2(2), 9-19.
    38. Herawati, H., & Mulyani, D. (2016). Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk pada UD. Tahu Rosydi Puspan Maron Probolinggo. UNEJ e-Proceeding, 463-482.
    39. Lukintara, A. S., & Widjaja, A. (2018). RANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO SEVEN GREEN SOLUTIONS DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK. IDEALIS: InDonEsiA journaL Information System, 1(2), 274-280.
    40. Wullur, R. A. M. L., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2016). Analisis Penerapan Akuntansi Persediaan Berdasarkan PSAK No. 14 Pada PT. Gatraco Indah Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 11(1).
    41. Masruroh, S., Ermawati, E., & Dimyati, M. (2018). Pengaruh Perpuaran Piutang, Pertumbuhan Penjualan dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPengaruh Perpuaran Piutang, Pertumbuhan Penjualan dan Perputaran Persediaan Terha. Jurnal Riset Akuntansi, 1(2), 44-53.
    42. Gede Agus Dermawan, dkk dalam e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 3 No. 1 (2015:4)
    43. Rasyid, R. R. R., Sumarauw, J. S., & Palandeng, I. D. (2017). ANALISIS PERSEDIAAN AIR BERSIH DI PT. AIR MANADO. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(1).
    44. Maisaroh, Y., Sholihin, M. R., & Farhana, S. (2019, June). ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV PP LUMAJANG. In Prosiding Seminar Nasional & Call For Paper (pp. 161-167).
    45. Haryanta, A., Rochman, A., & Setyaningsih, A. (2017). Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).
    46. Muzawi, R., Tashid, T., & Nasution, M. (2019). SISTEM MONITORING KETERSEDIAAN BAHAN BAKU COR BETON MENGGUNAKAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 1(2), 1-7.
    47. Siregar, A., Ginting, P., Mesran, M., & Sianturi, L. T. (2017). Implementasi Metode Vikor Dalam Pemilihan Supplier Bahan Baku. KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer), 1(1).
    48. Lahu, E. P., & Sumarauw, J. S. (2017). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Guna Meminimalkan Biaya Persediaan Pada Dunkin Donuts Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(3).
    49. Cahyani, I. A. C., Pulawan, I. M., & Santini, N. M. (2019). Analisis Persediaan Bahan Baku Untuk Efektivitas dan Efesiensi Biaya Persediaan Bahan Baku Terhadap Kelancaran Proses Produksi pada Usaha Industri Tempe Murnisingaraja di Kabupaten Badung. WACANA EKONOMI (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi), 18(2), 116-125.
    50. Suryadi, L., & Wahyudi, J. (2018). Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Penghitungan Pembayaran Ganti Kerugian Lahan Jalan Tol Pada Tim Pengadaan Lahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Menggunakan Unified Modeling Language.
    51. Luthfie, M. F. A., & Sutrisno, J. (2019). ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN JASA SERVICE AKSESORIS MOTOR BERBASIS WEB PADA AUTO39 BIKE SHOP MENGGUNAKAN UNIFIED MODELING LANGUAGE. IDEALIS: InDonEsiA journaL Information System, 2(1), 61-66.
    52. Kholis, N., Wibawa, B., & Soeprijanto, S. (2019). Analisis Rantai Nilai Pendidikan Kejuruan dalam Mengembangkan Entrepreneurship: Studi Kasus pada SMK PGRI 20 Jakarta. JSHP: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 3(2).
    53. Fauziah, U., & Ikhwana, A. (2015). Analisa Rantai Nilai Distribusi Kopi di Kabupaten Garut. Jurnal Kalibrasi, 13(1).
    54. Rubiati, N. (2018). Aplikasi Informasi Pelayanan Fitness Pada Golden Fitness Center Dumai Dengan Bahasa Pemrograman Php. INFORMATIKA, 10(1), 1-6.
    55. Hidayat, H., Hartono, H., & Sukiman, S. (2017). Pengembangan Learning Management System (LMS) untuk Bahasa Pemrograman PHP. Jurnal Ilmiah Core IT: Community Research Information Technology, 5(1).
    56. Yuliana, A., & Amelia, D. (2019). MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DI SMK SETIA BHAKTI CILAWU GARUT. Jurnal TEDC, 9(3), 233-243.
    57. Saputra, M. R., & Riyadi, S. (2019). SISTEM INFORMASI POPULASI DAN HISTORIKAL UNIT ALAT-ALAT BERAT PADA PT. DAYA KOBELCO CONSTRUCTION MACHINERYINDONESIA. Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA), 6(2).
    58. Siregar, I. K., & Taufik, F. (2017). Perancangan Aplikasi Sms Alert Berbasis Web. JIMP-Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 2(2).
    59. Melati, A., Ken, M., Kusuma, P. D., & Nugrahaeni, R. A. (2018). Pengembangan Motif Karang Anacropora Forbesi Pada Aplikasi Batik Berbasis Web. eProceedings of Engineering, 5(3).
    60. Rahayu, N., Lestari, F. H. N., & Aprilyani, U. T. (2017). Clothing Sales Information System Web-Based:“Bluelight Distro”. VOLT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 2(1), 55-62.
    61. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).
    62. Sugihartono, T. (2018). Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Berbasis Web. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), 7(1), 52-56.
    63. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
    64. Handayani, I., Aini, Q., & Alfiansah, R. (2016). Fitur Form Emailer Dalam Memaksimalkan Penggunaan Rinfo Form Pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 1(1), 1-10.
    65. Aziz, M. F. (2019). RANCANG BANGUN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA MEBEL RIZKY. Jurnal Manajemen Informatika, 9(2).
    66. Astuti, P., Wafa, M. A., & Marie, I. A. (2018). Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. X. JURNAL TEKNIK INDUSTRI, 8(3), 172-187.
    67. Haryanta, A., Rochman, A., & Setyaningsih, A. (2017). Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).
    68. Apriani, D., Aisyah, E. S., & Anggraini, L. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Peralatan Komputer Berbasis Website Pada PT Indonesia Toray Synthetics. Technomedia Journal, 4(1), 15-29.
    69. Wahid, S. A., Diananjani, T., & Nur’aeni, Y. (2016). RANCANG BANGUN INVENTORY RAW MATERIAL PADA PT. INDONESIA SYNTHETIC TEXTILE MILLS TANGERANG. SENSI Journal, 2(2), 228-238.
    70. Kale, D. F., Setyawan, H. B., & Sutomo, E. (2016). Design and Building Information System of Raw Material Planning and Production Using Material Requirement Planning Method at Furniture Company. Jurnal JSIKA, 5(5).
    71. Martyani, E., Rohayani, H., Kurniawan, E., & Febrianti, H. (2019, July). Analysis and Information System Planning Of Material Requirement Planning Web. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1230, No. 1, p. 012022). IOP Publishing.
    72. Hasanati, N., Permatasari, E., Nurhasanah, N., & Hidayat, S. (2019, May). Implementation of Material Requirement Planning (MRP) on Raw Material Order Planning System for Garment Industry. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 528, No. 1, p. 012064). IOP Publishing.
    73. Muyumba, T., & Phiri, J. (2017). A Web based Inventory Control System using Cloud Architecture and Barcode Technology for Zambia Air Force. International Journal of Advanced Computer Science and Applications, 8(11), 132-142.
    74. Afolabi, A. O., Ojelabi, R. A., Tunji-Olayeni, P. F., Omuh, I. O., & Adedotun, A. (2018). Data architecture of building materials using web-based technologies for sustainable material management. International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET), 9(6), 1155-1165.

Contributors

RAHMAT AMIN

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1514480480&oldid=361586"