SI1514480480: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Study Pustaka (Literatur Riview))
(Konsep Dasar (Literatur Riview))
Baris 1.137: Baris 1.137:
  
  
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Konsep Dasar (Literatur Riview)'''</div>==
+
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Konsep Dasar (Literatur Riview)'''</div>===
  
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Tujuan Literature Review'''</div>===
+
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Tujuan Literature Review'''</div>====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<p style="line-height:2">Menurut Indri Handayani, Qurotul Aini, dan Reza Alfiansyah dalam Technomedia Journal Vol.1 No.1 (2016:4), “Literature review merupakan bentuk rangka yang dijelaskan bawah definisi kata kunci yang didukung oleh topik dalam menentukan studi kasus dalam menentukan ruang lingkup penelitian.”</p></div>
 
<p style="line-height:2">Menurut Indri Handayani, Qurotul Aini, dan Reza Alfiansyah dalam Technomedia Journal Vol.1 No.1 (2016:4), “Literature review merupakan bentuk rangka yang dijelaskan bawah definisi kata kunci yang didukung oleh topik dalam menentukan studi kasus dalam menentukan ruang lingkup penelitian.”</p></div>
  
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''''Literature Review'''''</div>===
+
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''''Literature Review'''''</div>==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<p style="line-height:2">Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:</p></div>
 
<p style="line-height:2">Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:</p></div>

Revisi per 4 Desember 2019 08.27


PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1514480480
NAMA : RAHMAT AMIN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Disusun Oleh:

NIM : 1514480480
Nama : RAHMAT AMIN
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Desy Apriani, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000603         NID: 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514480480
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi



Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 13003
   
NID: 15032

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Disusun Oleh :


NIM
: 1514480480
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR


Disusun Oleh :

NIM : 1514480480
Nama : RAHMAT AMIN
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Desember 2019
RAHMAT AMIN
NIM. 1514480480


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Di setiap perusahaan informasi persediaan, item, komponen, dan perencanaan produksi sangat diperlukan untuk proses produksi. Dimana salah satunya yaitu dalam merencanakan produksi dan pengendalian persediaan selalu tersedia saat dibutuhkan dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, sehingga proses produksi tidak mengalami keterlambatan, dan produk pesanan pelanggan dapat dipenuhi tepat waktu. Tingkat persediaan yang besar mengakibatkan terjadinya biaya-biaya persediaan bahan baku yang besar pula. PT Roda Prima Lancar (RPL) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufactur otomotif roda dua atau lebih di indonesia. Produk-produk yang dihasilkan di PT. RPL ini adalah berbagai suku cadang sparepart motor yang digunakan oleh beberapa perusahaan bermerk motor terkenal, seperti sproket, frame body, swing arm. Dalam perencanaan dan pengendalian ini diperlukan sistem yang dapat merencanakan dan mengendalikan proses produksi. Upaya untuk mendapatkan solusi permasalahan tersebut digunakan suatu teknik Material Requirement Planning atau (MRP). Teknik ini yang sistematis digunakan untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian item barang yang tergantung pada item ditingkat yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, menggunakan metode analisa VALUE CHAIN serta Diagram UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut. Rancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP framework Code Igniter, Sublime Text 3 sebagai editor text dan MySQL sebagai database. Saran yang dapat diberikan pada perusahaan adalah sebaiknya perusahaan melakukan perencanan produksi dan pengendalian barang sebelum memulai proses produksi, agar proses produksi dapat berjalan dengan efektif, efisien dan tepat waktu serta sesuai dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan.

Kata Kunci : Perencanaan, Pengendalian Persediaan, Produksi, Material Requirement Planning, PT. Roda Prima Lancar (RPL).


ABSTRACT

In every company, inventory, item, component, and production planning information is needed for the production process. Where one of them is in planning production and inventory control is always available when needed and in accordance with the amount needed, so that the production process does not experience delays, and customer order products can be fulfilled on time. A large inventory level results in the cost of a large inventory of raw materials. PT Roda Prima Lancar (RPL) is one of the companies engaged in automotive manufacturing of two or more wheels in Indonesia. The products produced at PT. This RPL is a variety of motorcycle spare parts used by several well-known motorcycle brand companies, such as sprocket, frame body, swing arm. In this planning and control system is needed that can plan and control the production process. Efforts to obtain solutions to these problems are used by a Material Requirement Planning or (MRP) technique. This systematic technique is used to determine quantity and time in the process of planning and controlling items that depend on items at a higher level. In this study, researchers conducted observations and interviews with related parties, using the VALUE CHAIN analysis method and the UML (Unified Modeling Language) Diagram to design a system that can overcome these problems. The system design uses the PHP framework code Igniter programming language, Sublime Text 3 as a text editor and MySQL as a database. Advice that can be given to companies is that the company should plan production and control goods before starting the production process, so that the production process can run effectively, efficiently and on time as well as in accordance with the capacity of the company.

Planning, Inventory Control, Production, Material Requirement Planning, PT Roda Prima Lancar (RPL).



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAAN PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., MTI Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  6. Bapak Oleh Soleh, S. Kom., M.M.S.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Ibu Gilang Kartika Hanum, M.pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis
  8. Bapak Agus Sumantri selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril, maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  11. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 10 Desember 2019
RAHMAT AMIN
NIM. 1514480480


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Kelurahan Jurumudi Kota Tangerang

Gambar 3.2. Use Case Diagram Perencanaan Pembangunan Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Perencanaan Pembangunan Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Perencanaan Pembangunan Yang Berjalan

Gambar 4.1. UseCase Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.2. Activity Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.4. Sequence Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.5. Class Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.6. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.7. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.8. Tampilan Table Usulan Pembangunan Fisik dan Non Fisik

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Input Data Usulan Pembangunan Fisik dan Non Fisik

Gambar 4.10. Tampilan Laporan

Gambar 4.11. Tampilan Table Hasil Dokumentasi

Gambar 4.12. Tampilan Realisasi Pembangunan

Gambar 4.13. Tampilan Jenis Usulan

Gambar 4.14. Tampilan Table Lokasi

Gambar 4.15. Tampilan Data Master (User)


DAFTAR TABEL


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan dunia industri menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan faktor dasar konsumen terhadap suatu produk. Kualitas juga merupakan faktor utama yang membawa keberhasilan suatu perusahaan. Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional yang ada didalamnya, sehingga terjadi suatu proses perubahan nilai tambah yang mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang dapat dijual. Sistem produksi sangat penting untuk melakukan suatu produksi, apabila salah satu dari elemen sistem tidak berjalan, maka sistem produksi tidak akan menghasilkan suatu output yang sesuai dengan keinginan.

Mempelajari sistem produksi sangatlah penting, terutama yang berkaitan dengan perakitan, struktur produk, dan material yang bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufakturing. Sistem produksi juga digunakan untuk meramalkan permintaan, sehingga produk yang dibuat dalam kuantitas yang tepat.

Perencanaan kebutuhan bahan Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan produk dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan kebutuhan

Perencanaan kebutuhan (Material Requirement Planning) (MRP) sangat berguna terutama dalam bidang, produksi. Perencanaan kebutuhan pada dasarnya meningkatkan MRP juga mendorong peningkatan efisien karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik.

Banyaknya metode dalam manajemen material yang dapat digunakan untuk menentukan waktu dan volume pengadaan material, mengharuskan para pengambil keputusan harus menguasai setiap metode pengadaan material dalam manajemen material, mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap metode serta dapat menggunakan metode yang tepat sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Salah satu metode didalam manajemen material adalah Material Requirement Planning (MRP) yang pada mulanya adalah suatu metode pemesanan material, maka pada saat ini metode tersebut telah digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan terhadap fungsi manajemen. Material Requirement Planning (MRP) juga merupakan konsep dari suatu mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak.

Pada perusahaan yang bergerak dibidang Manufactur yang menghasilkan barang jadi, proses produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan tersebut. Produksi bisa berjalan dengan lancar apabila bahan baku yang merupakan input dari proses produksi tersedia sesuai dengan kebutuhan. Tersedianya bahan baku tidak lepas dari perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling). Perencanaan bahan baku bermanfaat untuk menjaga kelangsungan proses produksi yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mengantisipasi pada setiap permintaan konsumen yang datang secara tidak terduga. Dengan adanya persediaan bahan baku maka perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sistem yang dapat digunakan untuk pengadaan bahan baku adalah Material Requirement Planning (MRP) atau sistem kebutuhan bahan baku. Sistem Material Requirement Planning (MRP) dapat digunakan untuk mengetahui jumlah bahan baku yang akan dipesan sesuai dengan kebutuhan untuk produksi dengan memperhitungkan juga biaya-biaya yang akan timbul akibat dari persediaan, seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

PT.Roda Prima Lancar (RPL) adalah sebuah perusahaan manufactur swasta yang berlokasi di jl. Gatot Subroto km4, industri kali sabik, jatiuwung, kota Tangerang, Perusahaan ini menjual kelengkapan komersial dan distributor otomotif dan part kendaraan sepeda motor matic, bebek sampai motor sport, seperti honda dan yamaha. Produk yang dijual kurang lebih 100 item, seperti pipe comp steering handle, pipe comp steering handle cbs, pipe comp steering handle non cbs, pipe comp frame main, pipe comp lower, front frame comp, plate comp pivot, plate comp main R, pipe comp main L, bracket main stand, pipe comp steering head, pedal gear change, holder L main steep, ARM comp gear change, front frame comp, pipe assy R/L Floor, Gusset Head pipe lower, RR Grab Rail, stand comp main, stay FR top cover assy, ARM assy kick starter, Hood Look, Link Assy, Hemming+cutting poles, stay comp switch, Bracket R/L, Stay Front Top Cover Assy, Bar Comp L step, Holder, dan lain sebagainya, dalam pembuatan laporan pada perusahaan ini masih menggunakan software seperti Ms.Office Excel belum menggunakan software khusus yang ditujukan hanya untuk mencatat perencanaan produksi dan pengendalian persediaan barang agar bisa dijadikan sebuah laporan, sehingga menimbulkan adanya kesalahan selisih seperti pada stok bahan baku yang ada dengan stok bahan baku yang terpakai, kesalahan perhitungan yang mengakibatkan terlambatnya pembuatan laporan produksi dan persediaan barang, serta akan memakan waktu yang cukup lama dalam perhitungan dan penyajian laporan stok bahan baku tersebut. Karena setiap pelaksanaan kerja menggunakan sistem terkomputerisasi sangat diperlukan untuk menunjukan kegiatan yang dilaksanakan agar lebih efektif dan efesien agar menghasilkan laporan yang lebih tepat dan akurat.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan ini dapat memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT RODA PRIMA LANCAR”

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini pada proses perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di PT Roda Prima Lancar ?
  2. Bagaimana kebutuhan user untuk perencanaan sistem Material Requirement Planning (MRP) pada PT Roda Prima Lancar ?
  3. Bagaimana Rancangan sistem program Material Requirement Planning (MRP) yang akan diusulkan untuk PT Roda Prima Lancar ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memudahkan penelitian yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang serta berjalan dengan baik. Maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Yaitu, meliputi, rencana produksi, penjadwalan, dan pengendalian persediaan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tujuan Operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. penelitian ini yaitu mengurangi jumlah persediaan : Material Requirement Planning (MRP) dapat menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan kapan bahan baku tersebut dibutuhkan untuk suatu jadwal peroduksi di perusahaan tersebut.
    2. Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman.
    3. Meningkatkan efesiensi operasi : dengan adanya Material Requirement Planning (MRP), setiap unit dapat terkordinasi dengan baik sehingga dapat meningkan efesiensi operasional setiap unit kerja pada perusahaan tersebut.
    4. Komitmen pengiriman yang realistis kepada pelanggan: dengan menggunakan Material Requirement Planning (MRP), pihak produksi dapat memberikan informasi yang cepat terhadap kemungkinan waktu pengirimannya.

Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Agar dapat menghasilkan sistem yang lebih baik, setelah menganalisa sistem yang sudah ada.
    2. Mampu menyusun jumlah kebutuhan setiap bahan baku dengan Material Requirement Planning (MRP) pada PT. Roda Prima Lancar.

Tujuan Individual

Tujuan individual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. penelitian ini untuk meningkatkan kinerja penulis dalam mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki serta menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan sebuah sistem informasi terutama pada sistem Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan Manufactur.
    2. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di Universitas Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Perusahaan

  1. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan kebijakan perusahaan khususnya mengenai perencanaan produksi dan Pengendalian persediaan dalam proses produksi suatu produk.
  2. Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen.
  3. Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja.
  4. Perencanaan dan penjadwalan persediaan yang lebih baik.
  5. Tingkat persediaan yang optimal.

Manfaat Bagi Peneliti

  1. Dengan melakukan penelitian dan penyusunan Skripsi ini penulis dapat menuangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mengenai sebuah sistem Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan Manufactur di PT. Roda Prima Lancar
  2. Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh ke dalam dunia usaha yang nyata dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk memperluas dan memperdalam keilmuan mengenai perencanaan bahan baku yang digunakan.

Manfaat Bagi Pembaca

  1. Diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penelitian-penelitian yang berkaitan dengan Material Requirement Planning (MRP) pada suatu perusahaan dan dapat membandingkan teori yang diterima di perkuliahan.
  2. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif kepustakaan bagi para pembaca umumnya dan penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan dijadikan tolak ukur untuk penelitian yang akan dilakukan pada bidang yang sama.

Metodelogi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan penelitian Skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Yaitu metode yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian secara langsung ke karyawan/staff PT. Roda Prima Lancar

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait agar peneliti dapat memahami tentang hal ini dengan baik, salah satu nya wawancara dengan pembimbing lapangan kerja yaitu bapak AGUS SUMANTRI sebagai kepala section head welding 2 di PT.Roda Prima Lancar

  3. Metode Studi Pustaka (literature review)

    Peneliti membaca makalah-makalah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan si peneliti.

Metode Analisa Sistem

Data yang sudah ada di olah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti ini. Dalam metode analisa yang digunakan yaitu :

  1. Metode Value Chain

    Penulis menggunakan metode analisa Value Chain dalam penelitian ini.

  2. UML (Unified Modeling Language)

    sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

  3. Metode Elisitasi

    Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user, untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi Material Requirement Planning (MRP) pada PT. Roda Prima Lancar menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan system yang ada saat ini, diantaranya yang digunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Spesifikasi Basis data.

Dalam rancangan ini peneliti juga menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti dalam pembuatan sistem ini.

Metode Testing

Metode testing yang digunakan peneliti adalah Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami dalam membuat Laporan Skripsi maka peneliti menyusunnya secara sistematis dan Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa BAB dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian batasan masalah, metedologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum, teori-teori yang berupa pengertian dan definisi yang berhubungan dengan topik yang diambil dari kutipan buku untuk penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini merupakan gambaran tentang sejarah singkat perusahaan PT. Roda Prima Lancar, struktur organisasi, Metode Analisa Value chain, permasalahan yang dihadapi, UML (Unified Modelling Language) sistem yang sedang berjalan, serta Elisitasi yang digunakan yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada Bab ini menjelaskan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang usulan sistem yang akan akan dijelaskan dalam bentuk UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, berapa perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan. Dan dijelaskan juga tentang basis data dan flowchart system meliputi rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, peneliti juga menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti dalam pembuatan sistem ini, serta estimasi biaya dari sistem yang diajukan yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V   PENUTUP

Pada Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan dan saran dari peneliti agar dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi agar dapat terselesaikan dengan baik dari laporan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

Landasan Teori

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)[1], menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

    Menurut Mulyadi dalam Wdiyana Mulyani dan Bambang Eka Purnama (2015:16)[2], “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan"

    Menurut Otto Fajarianto dalam jurnal sisfotek global (2017:49)[3], mengutip dari hartono “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi kesatuan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)[4], “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian pada suatu tujuan utama”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen dan prosedur-prosedur yang saling berhungan serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Klasifikasi Sistem

    Menurut Hutahaean (2015:3-5)[5] Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

    1. Komponen Sistem (Components)
    2. Batasan Sistem (Boundary)
    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    4. Penghubung Sistem (Interface)
    5. Masukan Sistem (Input)
    6. Keluaran Sistem (Output)
    7. Pengolahan Sistem (Process)
    8. Sasaran Sistem (Objective)
  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Tyoso (2016:5)[6], beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut ini, antara lain :

    1. Sistem Alamiah (Natural System) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
    2. Sistem Tiruan (Artificial System) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.
    3. Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
    4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer.
    5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
    6. Sistem Terbuka (Opened Syste) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

    Menurut Khozin Yuliana, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.4 No.1 (2018:48)[7], Mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari satu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

    Menurut Sobri, dkk (2017:157)[8], “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

    Menurut Sopingi (2015:20)[9], “Kata data merupakan bentuk jamak dari datum. Secara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan-keterangan tentang suatu hal. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, dan karenanya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Data dapat berupa angka atau bilangan, dan biasanya disebut sebagai data kuantitatif. Data dapat juga berupa konsep atau kategori yang bukan berupa angka, dan biasanya disebut sebagai data kualitatif”.

  2. Definisi Informasi

    Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga, mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

    Menurut Hutahaean (2015:9)[5], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya".

    Menurut Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:80)[10], “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)[4], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:24)[11], Dalam Jurnal Informatika Mulawarman, Mengutip dari Abidin “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

  3. Kualitas Informasi

    Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

    Menurut Ridho Pamungkas, dalam Jurnal Intensif (2017:43)[12], Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu :

    1. Relevansi
    2. Kelengkapan dan Keluasan
    3. Kebenaran
    4. Terukur
    5. Keakuratan
    6. Kejelasan
    7. Keluwesan
    8. Ketepatan Waktu

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber:

    Menurut Anggraeni (2017:2)[13], “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Menurut Priyo Sutopa, dkk (2016:24)[11], mengutip dari Siregar“Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, Sistem Informasi yang akurat dan efektif”.

  2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk, Dalam Seminar Nasioal Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:25)[4], Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

    1. Blok masukkan (input block)
    2. Blok model (model block)
    3. Blok keluaran (output block)
    4. Blok teknologi (technology block)
    5. Blok basis data (database block)
    6. Blok kendali (control block)
  3. Komponen Sistem Informasi

    Me31nurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[11], bahwa kegiatan sistem informasi ada 4, yaitu :

    1. Input
    2. Process
    3. Output
    4. Penyimpanan
  4. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sandro Alfeno, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.2 (2017:29)[14], “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi, Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kedapa orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage)”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Rancang Bangun

Konsep Dasar Aplikasi

  1. Definisi Aplikasi

    Menurut Yuhefizar dalam martono, dkk (2017:232)[15], “Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu”.

    Menurut Chan (2017:4)[16], “Aplikasi adalah window dan objek-objek yang menyediakan fungsi untuk aktivitas user, seperti pemasukan data, proses dan pelaporan”.

    Menurut Kusmanto dalam Jurnal INFOTEK Vol.3, No.1 (2018:200)[17], “Aplikasi adalah software yang dirancang khusus untuk membantu pengerjaan tugas-tugas yang diperlukan dan program yang siap pakai untuk digunakan”.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Yusuf, ddk. Dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[18], “UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem tersebut”.

    Menurut Mimin dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 (2016:1045)[19], “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi obyek. UML (unified Modeling Language), muncul karna adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.

    Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55)[3], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

  2. Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

    Terdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML) yang mana diantaranya adalah :

    1. Use Case Diagram

      Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2014:58)[15], “Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan”.

      Menurut Carina Titus (2016:20)[20], “Use case modeling is the way of showing how the system stake holders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details”.

    2. Activity Diagram

      Menurut Afriyonza, dkk (2014:199)[15], “Activity diagram, diagram yang menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, alur kerja atau aktivitas, dan skenario dalam sebuah proses”.

    3. Sequence Diagram

      Menurut Sukamto, dkk (2016:F-37)[15], “Sequence diagram merupakan ilustrasi bagaimana nantinya jalannya sistem dalam memberikan respon dari perintah user”.

      Menurut Carina Titus (2016:20)[20] “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”.

    4. Class Diagram

      Menurut Carina Titus (2016:20)[20], “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes”.

      Menurut Maimunah, dkk (2016:29)[21], “Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.”.

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web

    Menurut Diah Aryani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:180)[22], “Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pasif. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain”.

    Menurut Menurut Maimunah, Dini luigi, dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:26)[4], “Web adalah sistem dengan informasi yang dijadikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[11] “web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Konsep Dasar Penunjang Keputusan

  1. Definsi Penunjang Keputusan

    Menurut Hasanudin Muhaimin, di dalam jurnal Nasional (2018:91)[23] “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Pada PT. Bando Indonesia)”. Sistem Penunjang Keputusan atau Decision Support Systems (DSS) memiliki pengertian yaitu sistem berbasis computer yang menyajikan dan memproses informasi yang memungkinkan pembuatan keputusan menjadi lebih produktif, dinamis dan inovatif.

    Menurut Ramanathan dan Jadhav, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.7 (5) (2016:2356)[24] , “The tools and techniques that supports managerial decision making with the help of information and techniques to handle complex, semi-structured and unstructured problems is called as Decision Support System (DSS)”.

    Menurut Yoga, dkk. (2015:178)[15] , “Sistem Penunjang Keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan pada suatu organisasi atau perusahaan”.

  2. Karakteristik Sistem Penunjang Keputusan

    Seperti yang dijabarkan dalam buku Konsep data mining vs sistem penunjang keputusan Nofriasyah (20:1-2)[25] , mengatakan bahwa karakteristik dari sistem penunjang keputusan adalah sebagai berikut :

    1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
    2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia(user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
    3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur, serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.
    4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
    5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.
    6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Konsep Dasar Produksi

  1. Definisi Produksi

    Menurut Yuli Siska, (2016:307)[26], Produksi adalah segala usaha untuk menambah atau mempertinggi nilai atau faedah dari suatu barang.

    Menurut Dewi Rossalia, dkk (2015:190)[27], menyatakan bahwa produksi ialah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu benda.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produksi untuk mempetinggi nilai dan untuk menciptakan atau menambah guna suatu benda.

  2. Jenis-jenis Produksi'

    Menurut Dewi Rossalia, dkk (2015:190)[27], Menyatakan bahwa jenis-jenis produksi dapat digolongkan menjadi 6 bidang, yaitu :

    1. Ekstraktif Merupakan kegiatan memungut langsung dari alam, seperti pertambangan, perikanan laut.
    2. Agrarian Merupakan kegiatan mengolah tanah untuk memelihara tumbuh-tumbuhan dan hewan. Seperti pertanian dan perternakan.
    3. Industry Meliputi pengolahan, perakitan, kerajinan bahan mentah diolah menjadi bahan jadi atau setengah jadi perakitan mobil, usaha perbengkelan, pabrik makanan dan minuman. Pariwisata diindonesia termasuk industri, karena kegiatan itu dianggap sebagai pengolahan obyek-obyek pariwisata untuk mendapatkan penghasilan bagi Negara.
    4. Perdagangan Pengertian perdagangan mencakup kegiatan membeli untuk kemudian dijual. Misal pedagang membeli hasil pertanian dari desa untuk kemudian diekspor ke luar negri untuk kemudian dijual didalam negeri.
    5. Transportasi/Pengangkutan Merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh : pengangkutan darat, laut dan udara.
    6. Jasa Produksi jasa adalah kegiatan penyajian sarana jasa, seperti pergudangan, perbankan, asuransi, perhotelan, travel biro, . Yang dihasilkan sector jasa bukanlah barang-barang, tetapi sarana, sarana adalah kebutuhan untuk menunjang bidang produksi lainya.

Konsep Dasar Persediaan

  1. Definisi Persediaan

    Menurut Indrajit dalam Maulana dkk (2018:185)[28], “Persediaan adalah aktiva yang terdiri untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, proses produksi dan atau dalam perjalanan serta dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplier) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”.

    Menurut Maulani dkk (2018:157)[15], “Inventory adalah Sejumlah barang-barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan”.

    Menurut Gumilang (2018:580)[29], “Inventory (persediaan) merupakan salah satu perkiraan kelompok harta lancar dalam neraca yang memiliki peranan penting dalam kegiatan perusahaan. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan persediaan, berikut ini akan dikemukakan definisi persediaan”.

  2. Tujuan Persediaan

    Menurut Hidayat dkk (2018:75)[30], “Didalam persedian pastinya terdapat hal-hal yang perlu diketahui termasuk tujuan dari persediaan itu sendiri. bahwa tujuan kebijakan persediaanadalah untuk merencanakan tingkat optimal investasi persediaan, dan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui persediaan”.

    1. Penentu jumlah produksi.
    2. Penentu harga persediaan.
    3. Sistem pencatatan persediaan.
    4. Kebijakan tentang kualitas persediaan
  3. Jenis-jenis Persediaan

    Menurut Susanto dalam Suleman dkk (2017:152)[31], “Jenis persediaan di dalam perusahaan dagang, perusahaan industri, dan perusahaan jasa”. Berdasarkan pengertian diatas persediaan merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha perusahaan, adalah:

    1. Persediaan bahan baku.
    2. Persediaan barang dalam proses
    3. Persediaan hasil jadi.
    4. Persediaan suku cadang.
    5. Persediaan bahan bakar.
    6. Persediaan barang cetakan dan alat tulis.
    7. Persediaan barang dagangan.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP

    Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2017:39)[32], “PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML”

    Menurut Enterprise (2017:1)[33], “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.

    Sedangkan menurut Betha Sidik (2017:4)[34] PHP merupakan “Bahasa pemograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web”.

  2. Ciri – Ciri Kode Khusus PHP
    1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
    2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
    4. Merupakan software yang bersifat opensource.
    5. Gratis untuk di download dan digunakan.
    6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
  3. Kelebihan PHP

    Menurut Maimunah, dkk (2017:2)[21] dalam Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP.

    1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.
    2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows98, Windows NT dan Macintosh.
    3. PHP diterbitkan secara gratis.
    4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
    5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa di tempel atau diletakan dalam tag HTML).
    6. PHP termasuk server-side programming.

Konsep Dasar MySql

  1. Definisi MySql

    Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39)[32], “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secra gratis dibawah lisensi dari generalpubliclicense (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat closesource (komersial)”.

    Menurut Syukri Ali, Arisandy Ambarita dalam kutipan Wahana komputer (2016:34)[35], dalam jurnal indonesian journal on informasion system “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

    Menurut Supono dan Putratama (2016: 2)[36], “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded,, multi-user dan SQL Database Management System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan“.

    Menurut Sudaryono, dkk (2017:1351)[37], “MySQL adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source)”.

  2. Keunggulan MySql

    Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39)[32] , Beberapa keunggulan dari MySQL.

    1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.
    2. Open Source : didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat closesource (komersial).
    3. Multi User : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.
    4. Performance Tuning : mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani query.
    5. Column Types : memiliki tipe data yang sangat komplit.
    6. Command danFunction : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung select dan where dalam query.
    7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask, hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetail serta password yang ter-enkripsi.
    8. Scalability danLimits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.
    9. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.
    10. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.
    11. Interface memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.
    12. Clients danTools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus dokumen petunjuk online.
    13. Struktur Table : memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani alter table dibandingkan dengan postgre SQL dan oracle.
  3. Kelebihan MySql

    Menurut Putrodjojo, dkk dalam Jurnal ICIT Vol.2 (2016:89)[38], terdapat beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

    1. server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.
    2. MySQL adalah sebuah software data opensource artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.
    3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. MySQL merupakan database yang multiuser, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
    4. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Menurut Hilmi Fuad, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2018:2)[39], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

  2. Tahap Elisitasi

    Menurut Azizah, dkk dalam CCIT Journal Vol.8 No.2 (2018:80)[40], Elisitasi melalui 4 tahap yaitu :

    1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem.
    2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential).
    3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic).
    4. Tahap Final Elisitasi

Konsep Dasar SWOT

  1. Definisi SWOT

    Menurut Salusu (2015:175)[15], “Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan strategis yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman). Ada orang yang mengganti istilah Ancaman”.

    Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[34], “Analisis SWOT merupakan metode yang banyak dipergunakan dalam menentukan strategi suatu perusahaan atau organisasi dengan cara mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kekuatan dan kelemahan termasuk faktor internal perusahaan atau organisasi, sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor eksternal”.

  2. Tujuan Analisis SWOT

    Menurut Fahmi (2016:304)[41], “Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk”.

  3. Faktor Dalam Analisa SWOT

    Menurut Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[34], Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis keempat faktor tersebut dan membuat matrik SWOT serta menyusun strategi dengan format kombinasi sebagai berikut :

    1. SO : Strategi mengejar peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
    2. WO: Strategi mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang.
    3. ST : Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
    4. WT: Strategi mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman.

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing

    Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 8 No. 2 (2015:32)[42], “Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online”.

    Menurut Himawan, dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342)[43], mengemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
    2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.
    3. Kesalahan performa.
    4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.
  2. Teknik Pengujian Black Box Testing

    Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[44], mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu:

    1. Analis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount) “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected."(Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang dijinkan akan dipilih).
    2. Divisi (Division) "In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are b used in the test process" (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang dijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).
    3. Kesalahan Menebak (Fault guess) "In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used" (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).


Konsep Dasar (Literatur Riview)

Tujuan Literature Review

Menurut Indri Handayani, Qurotul Aini, dan Reza Alfiansyah dalam Technomedia Journal Vol.1 No.1 (2016:4), “Literature review merupakan bentuk rangka yang dijelaskan bawah definisi kata kunci yang didukung oleh topik dalam menentukan studi kasus dalam menentukan ruang lingkup penelitian.”

Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Muhamad Fauzi (2017)[45] dari STMIK Dipanegara Makassar mengenai judul “SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN MENENTUKAN KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING”. Kelulusan merupakan target yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa, tentunya dengan nilai yang bagus. setiap mahasiswa harus belajar dengan keras untuk mendapatkan nilai yang bagus, seiring berkembangnya zaman beberapa masalah muncul dalam penilaian mahasiswa. Sekarang mahasiswa bisa lebih pintar dari pada dosennya dikarenakan banyaknya sumber yang bisa didapat didunia maya. Dengan itu mahasiswa lebih lugas mencari sumber yang bagus dalam pengerjaan tugas yang diberikan dosennya, hal ini membuat mahasiswa malas membaca atau membeli buku untuk pelajaran mereka karena canggihnya alat dan fitur di dunnia maya untuk mencari data, semua tugas dikerjakan dengan system copy dan paste, dengan sedikit pembaharuan dan pergantian beberapa kata tugaspun selesai dikerjakan tanpa harus bersusah payah dalam mencari data. Memang hal ini masih menjadi pro dan kontra karena tidak semua mahasiswa seperti itu. Hal itu yang membuat dosen kesulitan memberikan nilai. Dengan permasalahan itu dicarilah penyelesaian dengan menggunakan beberapa hitungan untuk kelayakan kelulusan mahasiswa pada setiap pelajaran. Oleh karena itu penulis menggunakan metode profile matching untuk membantu penilaian kelayakan kelulusan mahasiswa. Diperuntukkan sebagai penilaian untuk mahasiswa agar mendapat nilai sesuai kontribusi dan yang mereka lakukan, hal ini lebih adil dan membut posisi dosen tidak goyah dan lebih adil dalam menilai. Ada beberapa kriteria dasar yang digunakan untuk menentukan kelayakan kelulusan mahasiswa yakni, absensi, tugas & quiz, ujian tengah semester dan ujia akhir semester. Sistem yang dibangun mampu memberikan rekomendasi peringkat dari mahasiwa dengan bobot nilai mahasiswa yang diurutkan berdasarkan nilai bobot tertinggi pada suatu matakuliah tertentu yang diampu mahasiswa dan tentunya cara ini sangat adil dan logis untuk menilai mahasiswa pintar yang kadang mau bermasalah.
  2. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Abdul Halim Hasibuan (2018)[46] dari STMIK Budi Darma mengenai judul “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI KARTU PERDANA TELEPON SELULER DENGAN METODE TSUKAMOTO (STUDI KASUS PADA PT INDOSAT OOREDOO TBK)”. PT Indosat Ooredoo Tbk merupakan suatu perusahaan milik negara yang memberikan layanan seperti telepon interlokal internasional, seluler, multimedia, data dan internet. Selama ini produksi kartu perdana telpon seluler setiap bulan selama bulan februari 2014 sampai dengan bulan januari 2015 rata –rata sebanyak 500 kartu sedangkan jumlah permintaan mulai dari bulan februari 2014 sampai dengan bulan januari 2015 setiap bulan rata – rata sebanyak 700 kartu. Selisih jumlah antara jumlah produksi dan jumlah permintaan ini mengakibatkan persedian kartu yang tersisa di setiap akhir sering berkurang. Hal ini terjadi karena kurang tepatnya pihak perusahaan khususnya manager produksi dalam pengambilan keputusan jumlah kartu yang di produksi. Penelitian ini mengangkat suatu kasus yaitu menenentukan jumlah produksi untuk mempermudah pekerjaan, dalam hal ini berdasarkan metode fuzzy Tsukamoto akan dihasilkan suatu model dari suatu sistem yang mampu memperkirakan dan memberikan rekomendasi jumlah produksi yang diterapkan dalam suatu sistem pendukung keputusan. Metode Fuzzy Tsukamoto dalam menentukan jumlah produksi berdasarkan 3 kriteria yaitu jumlah permintaan,jumlah persedian dan jumlah produksi. Adapun penggunaan pendekatan analisa perangkat lunak pada penelitian ini menggunakan pendekatan analisa terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sistem pendukung keputusan menentukan jumlah produksi yang dibangun sudah dapat membantu manager produksi dalam menentukan jumlah produksi yang sebaiknya diproduksi setiap bulannya.
  3. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Agus Prayogi (2018)[47] dari Universitas Brawijaya mengenai judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK JUMLAH PRODUKSI NANAS MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PT.GREAT GIANT PINEAPPLE)”. PT. Great Giant Pineapple merupakan salah satu perusahaan agro industri. Perusahaan ini melakukan kegiatan mulai dari budidaya buah nanas hingga proses pengalengan. Permasalahan yang dihadapi oleh PT.Great Giant Pineapple adalah jika terjadi produksi berlebihan maka nanas tersebut akan ditempatkan di gudang penyimpanan sebagai persediaan dan nanas mempunyai masa konsumsi yang tidak bertahan lama dan tidak dapat dikonsumsi karena nanas sudah kadaluarsa dikarenakan penimbunan produksi nanas di gudang penyimpanan yang terlalu lama. Apabila terjadi kekurangan produksi nanas maka pelanggan akan kecewa karena nanas yang ingin dibeli sudah habis. Maka, dengan hal itu perusahaan akan kehilangan pelanggan dan mengalami kerugian. Metode Tsukamoto merupakan perluasan dari penalaran monoton. Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan a- predikat (fire strength). Persediaan bahan baku dan jumlah permintaan digunakan sebagai variabel yang akan direpresentasikan dengan fungsi keanggotaan fuzzy. Selanjutnya metode fuzzy tsukamoto untuk menentukan jumlah produksi diterapkan dalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK), kemudian SPK akan mengolah data-data tersebut dengan metode tsukamoto dan akan menampilkan keluaran (output) berupa jumlah barang yang akan diproduksi. Berdasarkan hasil pengujian akurasi diperoleh nilai kesalahan dari hasil peramalan yang kecil yakni 0,0607 %. Hasil yang diberikan oleh metode Fuzzy Tsukamoto memiliki kesesuaian dengan hasil data PT. GGC dengan nilai kesalahan 0,0607 %.
  4. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Hetty Rohayani (2015)[48] dari STIKOM Dinamika Bangsa Jambi mengenai judul “FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PRODUKSI (STUDI KASUS PT. TALKINDO SELAKSA ANUGRAH”. Selama ini pemutusan produksi roti pada PT. Talkindo Selaksa Anugrah selalu mengandalkan perkiraan dari manager saja. Dimana dengan hal tersebut banyak ditemui kekurangan yang berakibat kerugian bagi pihak perusahaan. Berdasarkan data persediaan dan jumlah permintaan, maka dirancang suatu sistem penunjang keputusan menggunakan metode tsukamoto.Dalam sistem penunjang keputusan ini ada tiga variabel yang dimodelkan, yaitu: permintaan, persediaan dan produksi. Variabel permintaan terdiri dari dua himpunan fuzzy, yaitu: TURUN, dan NAIK, variabel persediaan terdiri dari dua himpunan fuzzy,yaitu: SEDIKIT, dan BANYAK, sedangkan variabel produksi terdiri dari dua himpunan fuzzy yaitu: BERKURANG, dan BERTAMBAH. Dengan mengkombinasikan semua himpunan fuzzy tersebut, diperoleh empat aturan fuzzy, yang selanjutnya digunakan dalam tahap inferensi. Pada tahap inferensi, dicari nilai keanggotaan anteseden (a) dan nilai perkiraan jumlah produksi (z) dari setiap aturan. Jumlah barang yang akan diproduksi (Z) dicari dengan defuzzifikasi rata-rata terpusat.
  5. Penelitian dalam sebuah jurnal yang dilakukan oleh Atta Cahya Pradana, Purnomo Budi Santoso dan Agustina Eunike (2015)[49] dari Universitas Brawijaya mengenai judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRODUKSI DENGAN PEMANFAATAN PENDEKATAN FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI”. Ketidak pastiaan permintaan produk menjadikan kebutuhan informasi yang cepat dan tepat menjadi syarat mutlak yang tersedia secara up to date sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan jumlah produksi. Saat ini, pengelolaan permintaan produk keripik singkong di UD Lumba-lumba masih dilakukan secara manual. Pencatatan yang dilakukan secara manual dirasa kurang efisien, sebab dibutuhkan ketelitian dan kedisiplinan pegawai dalam melakukan update informasi. Selain itu, dalam pengambilan keputusan jumlah produksi di UD Lumba-Lumba juga masih menggunakan keputusan subyektif dari penanggung jawab produksi. Oleh karena itu, perlu adanya perancangan sistem informasi manajemen produksi dengan pemanfaatan sistem database sebagai pengelola data serta penerapan pendekatan fuzzy logic untuk membantu dalam pengembilan keputusan jumlah produksi. Sistem informasi manajemen produksi dirancang untuk mengotomasi sistem yang telah ada di UD Lumba-Lumba agar lebih baik. Perancangan prototype sistem informasi manajemen produksi, dilakukan dengan membangun aplikasi berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Berdasarkan uji prototype yang dilakukan, sistem informasi manajemen produksi mampu memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan permintaan produk, persediaan dan memberikan rekomendasi terhadap jumlah produksi. Dengan pemanfaatan sistem informasi dan database, pengelolaan data serta penyediaan informasi menjadi lebih baik, cepat dan efisien.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Gorcalo Figuera, Pedro Amorim, Luis Guimaries, Mario Amorim-Lopes, Fabio Neves-Moreira, Bernando Almada-Lobo (2015)[50] mengenai. “A DECISION SUPPORT SYSTEM FOR THE OPERATIONAL PRODUCTION PLANNING AND SCHEDULING OF AN INTEGRATED PULP AND PAPER MILL”. Production planning and scheduling in the process industry in general and in the pulp and paper (P&P) sector in particular can be very challenging. Most practitioners, however, address those activities relying only on spreadsheets, which is time-consuming and sub-optimal. The literature has reported some decision support systems (DSSs) that are far from the state-of-the-art with regard to optimization models and methods, and several research works that do not address industrial issues. We contribute to reduce that gap by developing and describing a DSS that resulted from several iterations with a P&P company and from a thorough review of the literature on process systems engineering. The DSS incorporates relevant industrial features (which motivated the development of a specific model), exhibits important technical details (such as the connection to existing systems and user-friendly interfaces) and shows how optimization can be integrated in real world applications, enhanced by key pre- and post-optimization procedures.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Samira Alvandi, Wen Li dan Sami Kara (2017)[51] mengenai. ”AN INTEGRATED SIMULATION OPTIMISATION DECISION SUPPORT TOOL FOR MULTI-PRODUCT PRODUCTION SYSTEM”. Over the past decades, the rising energy prices and imposing environmental regulations have motivated manufacturers to improve the energy efficiency of their manufacturing processes. Manufacturers need to also consider energy efficiency in addition to classical performance measures. The additional performance dimension (energy-related indicators) significantly increases the complexity of classical production planning problems (e.g. scheduling), already known as NP-hard problem). To overcome the inherited complexity, an integrated simulation-optimization framework is proposed. The proposed approach tackles scheduling problem in a multi-product/multi-machine manufacturing environment and optimizes several production objectives simultaneously. A case study is presented to demonstrate the applicability of the proposed approach in a real-life industrial facility.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sebnem Yilmaz Balaman, Aristides Matopoulus, Daniel G. Wright, James Scott (2018)[52] mengenai. “INTEGRATED OPTIMIZATION OF SUSTAINABLE SUPPLY CHAINS AND TRANSPORTATION NETWORKS FOR MULTI TECHNOLOGY BIO-BASED PRODUCTION: A DECISION SUPPORT SYSTEM BASED ON FUZZY CONSTRAIN METHOD”. Developing and employing effective design methodologies can significantly improve the economic and environmental viability of renewable production processes. This study contributes by presenting a novel bi-level decision support system (DSS) to aid modelling and optimization of multi technology, multi product supply chains and co-modal transportation networks for biomass based (bio-based) production combining two multi-objective mathematical models. Considering the supply chain configuration optimized by the first level of the DSS, in the second level, the transportation network is designed specifying the most appropriate transportation mode and related transportation option under transfer station availability limitations. A hybrid solution methodology that integrates fuzzy set theory and e-constraint method is proposed. This methodology handles the system specific uncertainties addressing the economic and environmental sustainability aspects by capturing trade-offs between conflicting objectives in the same framework. To explore the viability of the proposed models and solution methodology, a regional supply chain and transportation network is designed using the entire West Midlands (WM) region of the UK as a testing ground. Additionally, scenario and sensitivity analyses are conducted to provide further insights into design and optimization of the biomass based supply chains.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Hangyao Wu, Zeshui Xu, Peijia Ren, Huchang Liao (2018)[53] mengenai. “HESITANT FUZZY LINGUISTIC PROJECTION MODEL TO MULTI-CRITERIA DECISION MAKING FOR HOSPITAL DECISION SUPPORT SYSTEMS”. To improve the ability and efficiency of the hospital management, it is needed for us to handle the decision making problems so as to assist the hospital decision support systems. Considering the complexity and urgency of the hospital management affairs, this paper proposes a projection model with hesitant fuzzy linguistic term sets to solve the decision making problems under consideration. The proposed model not only can describe the uncertainties of the problems and the hesitancy of the decision makers, but also can decrease subjective and increase objectives of the decision making results. Then, the error analysis method is provided to obtain the weights of the criteria with hesitant fuzzy linguistic information. Furthermore, we make comparisons between the proposed model and other decision making methods, and present its advantages and drawbacks. Finally, a case study on hospital decision support systems is made to illustrate the validity and applicability of the proposed model.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Somayeh Nazari, Mohammad Fallah, Hamed Kazemipoor, Amir Salehipour (2018)[54]. “A FUZZY INFERENCE- FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS-BASED CLINICAL DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DIAGNOSIS OF HEART DISEASES”. Many organizations and institutions are implementing accurate and practical tools to accelerate decision-making process. In this regard, hospitals and healthcare centers are not exceptions, in particular, because they directly impact the health and well-being of the community. When it comes to disease diagnosis, practitioners may have different opinions, which lead to different decisions and actions. On the other hand, the amount of available information, even in a case of a typical disease is so vast that rapid and accurate decision-making may be difficult. For example, practitioners may prescribe several expensive tests in order to diagnose a heart disease whereas many of those tests might not even be required. Accordingly, a Clinical Decision Support System (CDSS) can be very helpful here. In particular, such a CDSS can be developed as an expert system for those patients who have a high likelihood of developing heart diseases. This study develops an expert system based on Fuzzy Analytic Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy Inference System in order to evaluate the condition of patients who are being examined for heart diseases. The Fuzzy AHP is used to calculate weights for different criteria that impact developing heart diseases, and the Fuzzy Inference System is used to assess and evaluate the likelihood of developing heart diseases in a patient. The developed system has been implemented in a hospital in Tehran. The outcomes show efficiency and accuracy of the developed approach.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

RAHMAT AMIN

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1514480480&oldid=349283"