SI1512489939

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGENDALIAN STOCK BARANG PADA PT. BANGKIT

KARYA MANDIRI BERSAMA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1512489939
NAMA
: NURKAH MAHENDRA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN'

PENGENDALIAN STOCK BARANG PADA PT. BANGKIT

KARYA MANDIRI BERSAMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1512489939
Nama
: Nurkah Mahendra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM.)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGENDALIAN STOCK BARANG PADA PT. BANGKIT

KARYA MANDIRI BERSAMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512489939
Nama
: Nurkah Mahendra

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligencce

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Aris Martono, S.Kom., MMSI.)
   
NID : 0323036002
   
NID : 0413077003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGENDALIAN STOCK BARANG PADA PT. BANGKIT

KARYA MANDIRI BERSAMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512489939
Nama
: Nurkah Mahendra

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGENDALIAN STOCK BARANG PADA PT. BANGKIT

KARYA MANDIRI BERSAMA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

NIM
: 1512489939
Nama
: Nurkah Mahendra
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di perguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan ini tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
(Nurkah Mahendra)
NIM : 1512489939

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Saat ini dengan banyaknya perusahaan yang berada di Tangerang dan dengan munculnya inovasi-inovasi baru dimana computer menjadi hal yang tak terpisahkan dari kebutuhan sehari-hari,sehingga PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama menyadari sangat diperlukan sebuah perancangan sistem pengambilan keputusan pengendalian stock barang yang dapat meningkatkan produktifitas kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Tujuan diciptakan sistem tersebut agar pengendalian stok barang perusahaan menjadi lebih efisien dan lebih cepat. Sistem pendukung keputusan (SPK) atau decision support systems (DSS) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tidak seorang pun tahu secara pasti bagaimana seharusnya keputusan dibuat. Penulis juga menggunakan beberapa metode yaitu pengumpulan data, seperti wawancara, observasi, dan literature review. Setelah itu analisis berlanjut pada metode SWOT, metode ini menjabarkan kekurangan dan kelebihan sistem, lalu mencari solusi penyelesaian. Selanjutnya, pendeskripsian sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language). Setelah proses analisis, dilanjutkan tahap merancang sistem dalam penelitian menggunakan metode prototype dan dilanjutkan dengan metode elisitas yang terdiri atas elisitas I, elisitas II, elisitasi III, dan final draft elisitas. Dengan menggunakan perancangan ini, implementasi proses persediaan barang akan berjalan lebih optimal. Dalam sistem pendukung keputusan ini menghasilkan sebuah aplikasi sistem pengambilan keputusan pengendalian stock barang pada PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama.

Kata Kunci : Sistem Pengambilan Keputusan, UML (Unified Modeling Languange)

ABSTRACTION

Currently with many companies located in Tangerang and with the emergence of new innovations where computers become inseparable from everyday needs, so that PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama realize very necessary a design of decision-making system stock control goods that can improve productivity of the company's daily operations. The purpose of the system was created to control the stock of the company's goods to be more efficient and faster. Decision support system (DSS) is an interactive information system that provides information, modeling, and manipulation of data used to assist decision making in semi-structured and unstructured situations where no one knows exactly how it should decisions are made. The author also uses several methods of data collection, such as interviews, observation, and literature review. After that the analysis continues on the SWOT method, this method describes the shortcomings and advantages of the system, then look for solutions to completion. Furthermore, the system description uses UML (Unified Modeling Language). After the analytical process, the process of designing the system in the research using prototype method and followed by elasticity method consisting of elisitas I, elisitas II, elisitas III, and final draft elisitas. By using this design, the implementation of inventory process will run more optimally. In this decision support system produces an application of decision stock control system of goods at PT. Revive Karya Mandiri Bersama.

Decision Making System, UML (Unified Modeling Languange)



DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Literature Review

Tabel 3.1. Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel Unnormal

Tabel 4.3. Tabel Distributor

Tabel 4.4. Tabel Barang

Tabel 4.5. Tabel Staf

Tabel 4.6. Tabel Lokasi

Tabel 4.7. Tabel Kunjungan

Tabel 4.8. Tabel Pemakaian

Tabel 4.9. Tabel Stok Barang

Tabel 4.10. Pengujian Black Box

Tabel 4.11. Schedule Implementasi

Tabel 4.12. Tabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.2. Use Case Diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram yang pemesanan barang

Gambar 3.4. Activity Diagram pembayaran

Gambar 3.6. Sequence diagram Pemesanan Barang

Gambar 3.7. Unified Modeling Language (UML)

Gambar 4.1.Use Case Diagram Sistem Stok Barang PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama Usulan

Gambar 4.2.Activity Diagram Sistem Stok Barang PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama

Gambar 4.3.Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4. First Normal Form (1NF)

Gambar 4.5. Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.6. Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.7. State Machine Diagram Pendataan Pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama

Gambar 4.8. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Sistem Pendataan

Gambar 4.9. Tampilan Login

Gambar 4.10.Tampilan Master Distributor

Gambar 4.11.Tampilan Master Barang

Gambar 4.12. Tampilan Master Staf

Gambar 4.13. Tampilan Master Lokasi

Gambar 4.14.Tampilan Menu Transaksi Pemesanan

Gambar 4.15. Tampilan Menu Transaksi Stok Barang

Gambar 4.16.Tampilan Menu Transaksi Pemakaian

Gambar 4.17. Tampilan Logout


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

Gambar 4. Simbol State Diagram
Gambar 5. Simbol Activity Diagram


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman modern ini perkembangan teknologi sangatlah pesat terutama di bidang computer yang menyebabkan perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitasnya. PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang supplier alat cleaning service,jasa cleaning service,cleaning equipment dan labour supply yang beralamatkan di Perum Taman Balaraja Blok E4 No.28, Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang – Banten.Komputer adalah salah satu alat yang dapat membantu penyelesaian tugas-tugas tersebut. Perkembangan komputer saat ini sangat pesat umumnya dalam segala bidang dan khususnya dalam bidang pendidikan terutama administrasi keuangan. Dengan adanya komputer, segala urusan administrasi keuangan yang biasanya harus dilakukan secara manual dapat dipermudah dengan menggunakan komputer.

PT Bangkit Karya Mandiri Bersama menggunakan sistem pengendalian stok barang yang masih manual, banyaknya item yaitu 40 item barang dengan mencatatnya di buku besar. Hal ini menyebabkan kinerja perusahaan menjadi tidak efektif dan memakan waktu yang cukup lama khususnya pada pengendalian stok barang.

Untuk itu guna membantu dan mempermudah kegiatan operasional perusahaan sehari-hari PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama membutuhkan sebuah sistem baru yang terkomputerisasi.Berdasarkan Analisa di atas penulis membuat sebuah penelitian skripsi yang diberi judul:“PERANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGENDALIAN STOCK BARANG PADA PT BANGKIT KARYA MANDIRI BERSAMA”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa masalah yaitu :

  1. Bagaimana sistem pengendalian stok barang yang berjalan saat ini pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama?
  2. Apakah proses pendataan stock barang yang berjalan saat ini pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama sudah berjalan secara efektif dan optimal?
  3. Bagaimana merancang sebuah sistem pengendalian stock barang pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu :

  1. Untuk mengetahui sistem pengendalian stock barang yang berjalan saat ini pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama.
  2. Untuk mengetahui bagaimana proses pengendalian stock barang yang berjalan saat ini pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama sudah efektif dan optimal.
  3. Untuk merancang sebuah sistem pengendalian stock barang pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama secara terkomputerisasi.

Manfaat

Manfaat dilakukan penelitian ini penulis mengharapkan :

  1. Dapat mengetahui bagaimana sistem pengendalian stock barang yang berjalan pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama
  2. Dapat memberikan masukan untuk merancang sebuah sistem pengendalian stock barang pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama
  3. Dapat mempermudah proses kegiatan pendataan stock barang secara terkomputerisasi pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama

Ruang Lingkup

Mengingat begitu luasnya bidang yang ada pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama, penulis membatasi permasalahan yaitu sistem pengendalian stock barang pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama sebatas pada layanan stock barang, system pengolahan data barang yang dilakukan yaitu mulai dari pengumpulan data sampai dengan pembuatan laporan.


Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian

Dalam metode penelitian ini yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat suatu individu, keadaan tertentu untuk menentukan frekuensi penyebaran suatu gejala, dan hubungan antar kejadian yang diselidiki.

Metode Pengumpulan Data

Menulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk mendapatkan data, yaitu :

  1. Pengumpulan Data (Observasi Research)
  2. Pada kegiatan ini penulis melakukan pengamatan secara langsung dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang dianggap perlu dalam pengumpulan data hendaknya dikemukakan dan dijelaskan dalam laporan. Sifat dan tujuan penelitian, sifat dan wujud data yang hendaknya dikumpulkan pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama.

  3. Wawancara (Interview Research)
  4. Selain melakukan observasi terhadap PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama, penulis juga melakukan wawancara terhadap orang-orang yang bersangkutan dengan proses pendataan stock barang pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama dengan Bapak Deni Munandar S.T sebagai Direktur serta Bapak Muhammad Ikhsan Ramli,A.md sebagai staff administrasi sekaligus sebagai stakeholder saya disana.

  5. Study Kepustakaan (Library Research)
  6. Pada kegiatan ini penulis melakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian sebagai sumber tertulis yang memuat informasi.

Metodologi Analisa Sistem

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisis SWOT. Dengan analisis SWOT ini akan dispesifikasikan tujuan dari kegiatan proyek atau usaha dimaksud dan diidentifikasi faktor – faktor internal dan eksternal yang bersifat favorable dan unfavorable dalam mencapai tujuan. Analisi SWOT ini kemudian dijadikan dijadikan sebuah strategi yang akan dibuktikan implementasi pencapaiannya.

Metode Perancangan Sistem

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Flowchart dan UML (Unified Modelling Language) untuk mendukung proses perancangan sistem.

Metode Testing

Metode yang digunakan untuk pengujian perangkat lunak yaitu Black-Box Testing. Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas dalam pembahasan masalah, penulis menyusun laporan skripsi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang, pembahasan masalah umum, metode penelitian ruang lingkup manfaat dan tujuan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas mengenai definisi perancangan sistem, definisi sistem, definisi data, definisi informasi, definisi sistem informasi, dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusuna laporan skripsi dan beberapa literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
Bab ini membahas masalah dan gambaran umum, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan fungsinya, serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, analisa sistem menggunakan Unified Modeling language (UML) dan elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini berisikan tentang rancangan sistem usulan dengan mrnggunakan Unified Modeling language (UML), Flowchart, testing dengan menggunakan blackbox dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan : kesimpulan, rekomendasi yang diberikan sebagai tidak lanjut yang diperlukan untuk melakukan peerbaikan di instansi tersebut, dan saran ditunjukan pada peneliti / pihak lain, dimana ada temuan baru dalam instansi tersebut yang belum peneliti lakukan agar ditindaklanjuti oleh peneliti lain.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Perancangan Sistem

Menurut O’Brien dan Marakas (2013: 639) [1], menjelaskan “ perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user intersface, data dan aktivitas proses”.

Menurut Indraswuri (2013:2)[2], menyatakan bahwa “Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur. Penjelasan lain dari perancangan sistem adalah tahap awal dimana pendekatan awal untuk menyelasaikan masalah yang dipilih.”


Definisi Sistem

Sedangkan menurut Tyoso (2016:1)[3], mengatakan “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan. Sebuah organisasi dan sistem informasi adalah sistem fisik dan sosial yang ditata sedemikian rupauntuk mencapai tujuan tertentu.”

Menurut Hutahaean (2014:2)[4] ,menyatakan “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang salinng berhubungan bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah suatu jaringan yang terkumpul untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu.

Definisi Data

Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang – lambang tidak acak menunjukan jumlah – jumlah, tindakan – tindakan, hal – hal dan sebagainya (Hutahean, 2014:8).[4]

Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi (Rusdiana dan Irfan, 2014:68).[5]

.

Menurut penjelasan di atas data adalah fakta yang dapat diolah untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Definisi Informasi

Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu oraganisasi, apapun jenis organisasi tersebut (Djahir dan Pratita, 2014:8).[6]

Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkann (Mulyani, 2016: 12).[7]

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan Informasi adalah data yang diolah sehingga berguna bagi seseorang atau orbanisasi yang membutuhkan.


Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna (Mahatmyo, 2014:6).[8]

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna (Taufiq, 2013:17).[9]

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan sub-sub sistem yang terinntegrasi untuk menyelesaikan masalah tertentu.

TEORI KHUSUS

Definisi pengelola persediaan

Menurut Agus Ristono (2013: 4-5)[10], Adapun tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).
  2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :
    1. Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.
    2. Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
  3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
  4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar

Definisi sistem pendukung keputusan

Nofriansyah berpendapat (2014:1)[11], “Sistem Pendukung Keputusan biasanya dibangun untuk mendukung solusi atau masalah atau untuk suatu peluang”.

Rindi Savitri berkata, dalam jurnal Pelita Informatika Budi Darma Vol. 8 No. 3 (2014:168)[12], “Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan yang terstruktur maupun yang semi terstruktur dengan menggunakan data atau model”.

Definisi pengendalian

Menurut Tamodia (2013:22)[13], penjelasan tentang sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut:
Sistem pengendalian intern merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia. Serta meliputi kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Blackbox testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input an melakukan pengetesan spesifikasi fungsional program (Mustaqbal, dkk 2015:34).[14]

Menurut Budiman (2012:4), berpendapat bahwa Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Mengambil penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Blackbox adalah suatu metode untuk menguji sebuah perabgkat lunak berjalan dengan baik atau tidak.

Definisi Elisitasi

Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak (Prastomo, 2014:166).[15]

Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem (Siahaan, 2012:66).[16]

Berdasakan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan elisitasi adalah metode untuk menganalisa kebutuhan sebuah sistem.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Risma (2015:185)[17],Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak.

Unified Modelling Language (UML) bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak (Imbar dan Hartono, 2015:13).

Menurut penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk mendefinisikan suatu sistem dengan menggunakan gambar.

Literature Review

“penelitian sebelumnya (Literature Review) merupakan survey literature tentang penemuan – penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian” (Mulyandi, 2013:17-153).

Terdapat beberapa penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Jony, Robert, Yovin (2012). Penelitian ini berjudul “Perancangan Data Warehouse Pembelian, Penjualan, dan Stok Kontrol Barang pada PT. Tang Mas”. PT. Tang Mas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang distributor minuman. Produk salah satu diantaranya ialah minuman air mineral yaitu 2 Tang. Dalam melakukan pembelian dan penjualan sering kali tidak memperhatikan kondisi stok barang, dikarenakan belum adanya aplikasi yang mendukung mengenai stok barang, sehingga mengganggu proses pembelian dan penjualan. Dengan dibuatnya Sistem Perancangan Data Warehouse Pembelian, Penjualan, dan Stok Kontrol Barang pada PT. Tang Mas dapat melihat dan mengkontrol barang yang masuk dan keluar melalui sistem yang ada pada saat ini dan dapat mengetahui kondisi barang yang ada digudang.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh M. Syah Reza (2012). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV. Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian di CV. Kiki Optical ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem yang diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum berbasis online.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Arifin Nasution (2011). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Susanto (2013). yang berjudul “Analisa Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Barang Berbasis Web pada PT. PANCA PRIMA EKABROTHERS” . Pada penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa sistem penerimaan dan pengeluaran barang pada PT. PANCA PRIMA EKABROTHERS memiliki kendala di sistem gudang yang hanya dikerjakan dengan menggunakan excel dan pengarsipannya tidak teratur dengan secara baik, hal ini dapat menyebabkan laporan yang dihasilkan memerlukan waktu cukup lama dan dalam pengolahan data.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Nailaka V. W. Dan Prof. G.S. Namusonge dalam International Journal of Academic Research in Business and Social Science (2015).yang berjudul “Role of Inventory Management on Competitive Advantage among Manufacturing Firm in Kenya: A case Study of Unga Group Limited” : The main objective of the study was to investigate the role of inventory management on the competitive advantage of manufacturing firm in Kenya, with reference to Unga Group Limited. Specifically the study is assessed the extent to whic information technology is used in inventory management in Unga Group Limited, determine how inventory lead time, inventory control and inventory control practices affect competitive advantage of Unga group limited."
    Dalam tulisan ini tujuan utama studi adalah untuk menyelidiki peran manajemen persediaan pada keunggulan kompetitif perusahaan manufaktur di Kenya, dengan referensi Unga Group Limited. Khusus penelitian menilai sejauh mana informasi teknologi adalah digunakan dalam manajemen persediaan di Unga Group Limited menentukan bagaimana persediaan lead time, inventarisasi kontrol dan praktek-praktek pengendalian persediaan mempengaruhi keunggulan kompetitif Unga Group terbatas. .

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Lawrence Imeokparia dalam IOSR Journal of Mathematics (2013). yang berjudul “Inventory Management System and Performance of Food and Beverages Campanies in Nigeria” : Inventory management decisions are an integral aspect of organisations. Inventory postponement as argued by Bucklin (1995) is where a firm deliberately delays the purchase and the physical possession of inventory items until demand or usage requirements are known with certainty. This is an effective supply chain strategy adopted by most manufacturing organisations by reducing the inventory, and in turn reducing the cost of absolete stock".
    Dalam tulisan ini keputusan manajemen persediaan adalah aspek integral untuk organisasi. Persediaan penangguhan seperti yang dikemukakan oleh Bucklin (1995) adalah mana perusahaan sengaja menunda pembelian dan kepemilikan fisik persediaan barang sampai permintaan atau persyaratan penggunaan yang diketahui dengan pasti. Ini adalah strategi rantai pasokan yang efektif yang diadopsi oleh banyak manufaktur organisasi dengan mengurangi persediaan dan pada gilirannya mengurangi biaya absolete saham.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Yvette E. Gelogo dan Haeng-Kon Kim dalam International Journal of Software Engineering and its Applications (2014). yang berjudul “ Development of Mobile Enterprise Inventory Management System Application with CBD” : in this paper a development of mobile enterprise inventory management system applications is presented. Mobile enterprise is general term to describe a corporation or large organization that supports critical business function and use of business applicationsvia wireless mobile devices. Mobile enterprise applications are very helpfulin gathering data for making business reports and assist employees in their daily transactions.
    Dalam tulisan ini pengembangan aplikasi sistem manajemen persediaan perusahaan mobile disajikan. Mobile enterprise adalah istilah umum untuk menggambarkan sebuah perusahaan atau organisasi besar yang mendukung fungsi bisnis penting dan penggunaan bisnis applications via nirkabel perangkat mobile. Aplikasi mobile perusahaan yang sangat helpfulin. Pengumpulan data untuk membuat laporan bisnis dan membantu karyawan dalam transaksi harian mereka.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh N.M.Z.Hasyim, N.A.M.M. Arifin dalam International Journal of Science and Research (IJSR) (2013), yang berjudul “Laboratory Inventory System” : Many system had been introduced to manage and place the inventory items to be in systematic ways. The proposed project was about laboratory inventory that will be used as a system at Faculty of Electronics and Computer Engineering (FKEKK). The project will be known as the Laboratory Inventory System (LIS). This system focused on recording and updating the data. It is also have a report in the system which will make user easier to check the current status of the each equipment component in the laboratory.
    Dalam tulisan ini banyak sistem telah diperkenalkan untuk mengelola dan menempatkan barang-barang inventaris untuk menjadi cara yang sistematis. Proyek yang diusulkan adalah tentang laboratorium persediaan yang akan digunakan sebagai sebuah sistem di Fakultas Elektronik dan Teknik Komputer (FKEKK). Proyek akan dikenal sebagai laboratorium persediaan sistem (LIS). Sistem ini difokuskan untuk merekam dan meng-update data. Hal ini juga memiliki sebuah laporan dalam sistem yang akan membuat pengguna mudah untuk memeriksan status equipment saat ini dari masing-masing komponen di laboratorium.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Abisoye Opeyemi, Boboye Fatoba dan Abisoye Blessing O dalam International Journal of Science and Research (IJSR) (2013), yang berjudul “Design of a Computerized Inventory Management System for Supermarkets” : Inventory is often the largest priced asset of a business after the fixed asset. Keeping the inventory also means keeping a tab on the realizable value, market value of all the stock, stock in production and finished stock.
    Dalam tulisan ini persediaan adalah hal terbesar harga aset bisnis setelah aktiva tetap. Menjaga persediaan juga berarti menjaga tab pada nilai realisasi, nilai pasar dari semua saham, saham dalam produksi dan saham akhir.

Perbedaan penelitian ini dengan literature review diatas :

  1. Penelitian ini akan dibuatkan sistem web berbasis online (hosting)
  2. Penelitian ini akan menghasilkan data pengelolaan inventory yang update
  3. Penelitian ini akan dibuatkan laporan inventory yang efektif dan efisien


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum

Tinjauan atau analisa adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami gambaran serta keseluruhan tentang keadaan sistem yang sudah berjalan, dan hasil yang diperoleh dalam analisa sistem yang sedang berjalan itu akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan sistem yang sudah lama.

PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama merupakan sebuah perusahaan yang membantu memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas, sesuai kriteia yang dibutuhkan oleh perusahaan, yang mencakup kebutuhan Cleaning Service, Landscape & Labour Supply. Semua kegiatan pengolahan data stok barang masih beroperasi secara manual, informasi yang dihasilkan secara manual akan menghambat kegiatan operasional dan informasi manajemen menjadi simpang siur. Hal ini disebabkan karena kurangnya komunikasi antar bagian dalam perusahaan, data yang dibutuhkan tidak tersedia pada saat itu dan terhambatnya laporan-laporan yang masuk kepada manajemen. Sampai saat ini PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama bereksistensi dalam servicenya dalam melakukan transaksinya. PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama telah bekerjasama dengan :

  1. PT. EDS Manufacturing Indonesia
  2. PT. Autocomp System Indonesia
  3. PT. Subang Autocomp Indonesia

Bagi PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama, kebersihan lingkungan perusahaan adalah Prioritas utama.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama yang beralamat di Perum Taman Balaraja Blok E4 No 28 RT. 04/07 Ds. Perahu Kec. Sukamulya Kab. Tangerang – Banten merupakan perusahaan yang mempunyai legalitas, yaitu :

Visi

Visi PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama adalah Menjadi perusahaan Cleaning Service, Landscape & Labour Supply yang terbaik

Misi

  1. Meningkatkan kualitas SDM sekitar perusahaan
  2. Mengembangkan jaringan bisnis yang lebih besar
  3. Selalu memberikan kualitas service terbaik terhadap partner business
  4. Menjadi pemain utama sebagai Specialist Outsourcing & Cleaning Service

Struktur Organisasi Perusahaan

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Komisaris Utama
    1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
    2. Mengurus atau menyelenggarakan rapat-rapat direksi serta menerbitkan notulen rapat baik untuk kepentingan operasional maupun dokumentasi.
    3. Memberikan pengarahan dan membuat program kerja perusahaan.
    4. Menyetujui strategi atau program kerja perusahaaan.
    5. Dalam kesatuan direksi mewakili perusahaan dalam dan luar pengadilan yang berhubungan dengan kepemilikan.
    6. Mengkoordinir tugas direksi mengenai pertanggungjawaban baik dalam bentuk laporan tahunan maupun tugas berkala lainnya.
    7. Memimpin secara langsung kegiatan biro pengawasan intern dengan bekerjasama dengan direksi lain.
    8. Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas.


  2. Komisaris
    1. Mengendalikam seluruh kegiatan perusahaan dalam pengembangan perusahaan.
    2. Mengadakan pembinaan, pelaksanaan kegiatan perusahaan.
    3. Mengadakan dan memelihara administrasi perusahaan dan pengawasan pembuatan laporan tahunan untuk diajukan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
  3. Direktur
    1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
    2. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
    3. Membuat peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.
    4. Memperbaiki dan menyempurnakan segeneap segi penataan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
    5. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.


  4. Manager Operasional
    1. Mengawasi kegiatan operasional perusahaan.
    2. Merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi seluruh kegiatan operasi dalam pengembangan perusahaan sampai tuntas.
    3. Mengadakan pembinaan, pelaksanaan kegiatan perusahaan di bidang pengembangan.
  5. Manager HRD (Human Resource Development)
    1. Membantu pimpinan dalam perencanaan dan pengembangan, mendokumentasikan data dan menyiapkan program kesejahteraan karyawan.
    2. Melayani dalam perekrutan karyawan baru.
    3. Mengawasi dan melakukan pembinaan dan evaluasi kinerja.
    4. Menyiapkan dan memberikan laporan secara berkala tentang pelaksanaan kegiatan bagian personalia.


  6. Administrasi
    1. Menyelesaikan administrasi pembukuan atas transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
    2. Memeriksa penyelesaian buku induk, pos-pos material untuk penyelesaian neraca.
    3. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 7.0. Enterprise Editionuntuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan Saat Ini

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program unified modeling language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram
  2. Berdasarkan gambar 3.2 sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :


    1. Staf Admin berfungsi untuk memesan barang kepada distributor dengan cara datang langsung dan membawa surat pemesanan dan mencatat data barang yang datang. Setelah itu staf admin melakukan pembuatan laporan barang datang serta stok yang tersedia sebelumnya untuk dikirimkan kepada supervisor.
    2. Akunting berfungsi untuk melakukan proses pembayaran kepada pihak distributor dan membuat dokumentasi setelah dilakukannya proses pembayaran.
    3. Distributor berfungsi untuk menerima surat pesanan dari staf admin dan melakukan pengecekan barang yang ingin dipesan, serta menyiapkan barang yang akan dikirim kepada pihak pemesan.
    4. Supervisor berfungsi sebagai penerima laporan yang dikirim oleh staf admin.
  3. Activity Diagram
  4. Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Aktifitas pemesanan barang yang terjadi, bagian staf admin melakukan pemesanan kepada pihak distributor yang mana pihak tersebut melakukan pengecekan pemesanan dan barang yang tersedia, jika barang tersdia, maka dilakukan pengiriman barang oleh pihak distributor kepada pihak pemesan.

    Aktifitas yang terjadi adalah bagian staf admin membuat laporan barang datang kepada akunting, Akunting menerima laporan barang dating untuk dilakukan pembayaran kepada pihak distributor dan membuat dokumentasi transaksi tersebut.

    Aktifitas yang terjadi adalah bagian staf admin membuat laporan data barang yang datang dan stok yang tersedia sebelumnya. Dari laporan yang dibuat, staf admin juga kembali mengecek laporan data barang dan stok yang nantinya akan direkap dan diserahkan kepada pimpinan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan pada sequence diagram

    Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

    Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

    Terdapat 3 aktor yang berfungsi sebagai berikut :

    1. Staf Admin berfungsi untuk memesan barang kepada distributor dengan cara datang langsung dan membawa surat pemesanan dan mencatat data barang yang datang. Setelah itu staf admin melakukan pembuatan laporan barang datang serta stok yang tersedia sebelumnya untuk dikirimkan kepada supervisor.
    2. Distributor berfungsi untuk menerima surat pesanan dari staf admin dan melakukan pengecekan barang yang ingin dipesan, serta menyiapkan barang yang akan dikirim kepada pihak pemesan.
    3. Akunting berfungsi untuk melakukan proses pembayaran kepada pihak distributor dan membuat dokumentasi setelah dilakukannya proses pembayaran.
    4. Supervisor berfungsi sebagai penerima laporan yang dikirim oleh staf admin.

    Metode Analisa Sistem

    Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sistem yang berjalan terdiri dari use case, activity dan sequence diagram.

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan
    2. Analisa Masukan ini dapat diuraikan seperti dibawah ini :

      • Nama Masukan  : Pendataan
      • Fungsi  : Untuk pendataan Data Distributor & Data Barang
      • Sumber  : Staf Admin
      • Media  : Buku Besar
      • Frekuensi  : Setiap Bulan
      • Format  : Lampiran A1
      • Keterangan  : Berisi Data Distributor dan Data Barang

    3. Analisa Proses
    4. Analisa Proses ini dapat diuraikan seperti dibawah ini :

      • Nama Modul  : Pemesanan
      • Masukan  : Pemesanan Produk
      • Keluaran  : Laporan Pemesanan
      • Ringkasan Proses : Proses yang terjadi adalah Staf melakukan pemesanan barang melalui distributor.

    5. Analisa Keluaran
    6. Analisis keluaran adalah analisis dari penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari hasil proses yang berisi semua informasi.

      • Nama Keluaran  : Laporan
      • Fungsi  : Mencetak atau Menampilkan Laporan
      • Media  : Kertas
      • Rangkap  : 2 (dua) lembar

    Konfigurasi sistem berjalan

    Pada konfigurasi sistem ini, PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama masih menggunakan sistem secara manual dimana masih menggunakan media buku besar dan excel sebagai pencatatan data barang. Sehingga konfigurasi hardware dan konfigurasi software pada sistem yang berjalan tidak ada, tetapi untuk hak akses (Brainware) sebagai berikut :


    1. Staf Admin berfungsi untuk penginputan data barang
    2. Pimpinan untuk mengecek laporan data tersebut.

    Analisa Kontrol

    Pada sistem pengontrolan stock barang yang berjalan saat ini proses pengontrolan dilakukan secara manual, dengan melakukan pengecekan data stock barang perusahaan pada buku besar.

    Analisa Kebutuhan Sistem

    Dengan adanya sistem informasi pendataan stok barang yang terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan pelaksanaan kerja bagian yang terkait dalam proses pendataan stok barang dan dapat menghilangkan tahapan-tahapan pekerjaan yang tidak efektif. Selain itu banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh dengan tepat waktu, akurat, relevan, penghematan ruang penyimpan data dalam arti mengurangi penyimpanan arsip yang kurang perlu, keputusan yang diambil bisa lebih cepat. Untuk menjawab kebutuhan sistem kita dapat melihat tahapan elisitasi pada tabel elisitasi.

    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Melihat sistem pendataan stock barang yang berjalan di PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

    1. Proses pendataan stock barang masih dilakukan secara manual yaitu mencatatnya di buku besar dan excel.
    2. Membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan kegiatan pendataan stock barang.
    3. Ditemukan kesalahan dalam pengimputan data.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan pengamatan masalah yang dihadapi pada, penulis memberikan alternatif yang dapat digunakan, diantaranya :

    1. Merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam proses pengendalian stock barang.
    2. Membuat sebuah sistem agar dalam melakukan kegiatan pengendalian stock barang dapat lebih cepat.
    3. Membuat sebuah sistem agar tidak ada data yang sama terinput lebih dari sekali.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan berdasakan metode MDI. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

    1. M artinya Mandatory (Penting)

      Requirement tersebut harus ada

    2. D artinya Desirable (Diinginkan)

      Requirement tersebut tidsk terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I artinya Inessential (Tidak Penting)

      Requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan meruakan bagian dari luar sistem.

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I (Inessential) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebgai berikut:


    1. T artinya Teknikal, tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
    2. O artinya Operasional, tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya Ekonomi, biaya yang diperliukan guna membanguun requirement di dalam sistem.

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi 3 option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Setelah melakukan analisa sistem yang berjalan saat ini pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun. Adapun usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan saat ini. Dalam menganalisa rancangan usulan prosedur yang baru untuk penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.


    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan di atas dapat dilihat bahwa terdapat :
    Prosedur Login
    • Use case : Sistem Stok Barang
    • Actor : Staf Admin
    • Skenario : Staf Admin melakukan login untuk mengakses menu utama, data master, data transaksi, laporan dan logout.
    Prosedur Menu Utama
    • Use case : Sistem Stok Barang
    • Actor : Staf Admin
    • Skenario: bagian Staf Admin mengakses menu utama untuk penginputan data master, data transaksi, dan rekap laporan untuk diberikan kepada pimpinan
    Prosedur Data Master
    • Use case : Sistem Stok Barang
    • Actor : Staf Admin
    • Skenario : Staf Admin mengakses data master untuk penginputan Data Distributor, Data Barang, Data Staf, dan Data Lokasi. Staf Admin juga bertugas mengelola database pada setiap data master jika terdapat penambahan atau perubahan.
    Prosedur Data Transaksi
    • Use case : Sistem Stok Barang
    • Actor : Staf Admin
    • Skenario: Staf Admin mengakses serta mengelola Data Transaksi yaitu : Data Pemesanan, Data Stok Barang dan Data Pemakaian.


    Prosedur Laporan
    • Use case : Sistem Stok Barang
    • Actor : Staf Admin dan Pimpinan
    • Skenario: Staf Admin mengakses table laporan untuk merekap laporan Stok Barang, Laporan Pemakaian, dan Laporan Barang Masuk. Kemudian dicetak untuk diberikan kepada pimpinan.
    Prosedur Logout
    • Use case : Sistem Stok Barang
    • Actor : Staf Admin
    • Skenario: Staf Admin mengakses logout untuk menghentikan semua proses yang sedang berjalan.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Keterangan gambar 4.2: Activity Diagram Sistem PErsediaan Barang Pada PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama :
    1. 1 Initial Node, Sebagai awal mulai dari sistem.
    2. 1 Decision Node, Sebagai opsi pilihan.
    3. 15 Fork Node, Sebagai Penghubung dari 1 data kebanyak data
    4. 36 Activity diantaranya melakukan login, masuk menu utama, data master, pilih data distributor, input data distributor view data distributor, pilih data barang , input data barang, view data barang, pilih data staf, input data staf, view data staf, pilih data lokasi, input data lokasi, view data lokasi, masuk data transaksi, pilih data pemesanan, input data pemesanan, view data pemesanan, pilih data stok barang, input data stok barang, view data stok barang, pilih data pemakaian, input data pemakaian, view data pemakaian, pilih laporan, view laporan stok barang, cetak laporan stok barang, view laporan pemakaian, cetak laporan pemakaian, view laporan barang masuk, cetak laporan barang masuk, melakukan logout.
    5. 1 Join Node, Sebagai penggabungan dari semua data
    6. 1 Activity Final Node, Sebagai akhir dari semua proses.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.3 Sequence Diagram diatas dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :
    1. 2 Actor, yaitu: Staf Admin dan Pimpinan
    2. 6 Lifeline, yaitu: Login, Menu Utama, Data Master, Data Transaksi, Laporan, dan Logout
    3. 41 Message diantaranya melakukan login, masukkan username & password, masuk menu utama, pilih data master, menampilkan data master, pilih data distributor, menampilkan data Distributor, input data distributor, view data distributor, pilih data barang, menampilkan data barang, input data barang, view data barang, pilih data staf, menampilkan data staf, input data staf, view data staf, pilih data lokasi, menampilkan data lokasi, input data lokasi, pilih data pemesanan, menampilkan data pemesanan, input data pemesanan, view data pemesanan, pilih data stok barang, menampilkan data stok barang, input data stok barang, view data stok barang, pilih data pemakaian, menampilkan data pemakaian, input data pemakaian, view data pemakaian, pilih laporan, menampilkan laporan, view laporan stok barang, cetak laporan stok barang, view laporan pemakaian, cetak laporan pemakaian, view laporan barang masuk, cetak laporan barang masuk, dan melakukan logout.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1.Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    No Sistem berjalan Sistem Usulan
    1 Proses pendataan masih manual dan dicatat dibuku besar. Proses pendataan sudah diinput kedalam program dengan membuka serta mengelola sistem yang sudah tersedia.
    2 Dalam penyimpanan data tidak efektif dan efisien karena tidak adanya penyimpanan data, sehingga laporan yang dihasilkan belum akurat. Dalam penyimpanan data, sistem menggunakan database sehingga data tersimpan cukup dan terjamin keaslian dan keakuratannya.
    3 Dalam proses perencanaan dalam pemesanan barang belum detail, sehingga sulit unuk pengambilan keputusan dalam menentukan pemesanan. Sistem sudah menyediakan data-data lengkap yang dapat menentukan pesanan, data tersebut didapat dari data stok barang.
    4 Hanya terdapat 1 laporan yang digabung dari semua transaksi, sehingga data-data tersebut tidak terperinci dengan baik. Terdapat 3 laporan yaitu : laporan stok barang, laporan pemakaian dan laporan barang masuk.

    Rancangan Basis Data

    Rancangan database digunakan untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemrograman dalam mengambil dan menampilkan data.

    Normalisasi

    Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

    Tabel 4.2. Tabel Unnormal

    UNNORMAL
    ID_Distributor
    Nama_Distributor
    Alamat
    No_Telp
    Kode_Barang
    Nama_Barang
    Jenis_Barang
    Jumlah_Barang
    ID_Staf
    Nama_Staf
    Alamat
    No_Telp
    Kode_Lokasi
    Nama_Lokasi
    Gedung
    No_Pesanan
    Tanggal_Pemesanan
    Nama_Pesanan
    Jumlah
    Harga
    ID_Distributor
    Nama_Distributor
    No_Pemakaian
    Tanggal_Pemakaian
    ID_Staf
    Nama
    Kode_Lokasi
    Nama_Lokasi
    Gedung
    Kode_Barang
    Nama_Barang
    Jenis_Barang
    Jumlah_Barang
    No_Pemakaian
    Kode_Barang
    Nama_Barang
    Nama_Lokasi
    Gedung
    Jumlah_Barang
    Jumlah_Pemakaian
    Ketersediaan_Stok


    Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya

    FIRST NORMAL FORM (1NF)

    Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan.

    SECOND NORMAL FORM (2NF)

    Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 7 tabel, yaitu table Distributor, table barang, table staf, table lokasi, table pemesanan, table pemakaian, table stok barang.

    THIRD NORMAL FORM (3NF)

    Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 7 tabel, yaitu table Distributor, table barang, table staf, table lokasi, table pemesanan, table pemakaian, table stok barang.

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang telah dianggap normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    1. Nama File : tblDistributor
      Akronim : -
      Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Distributor
      Tipe File : File Master
      Organisasi File : Index Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 112
      Primary Key : ID_Distributor

    2. Nama File : tblBarang
      Akronim : -
      Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Barang
      Tipe File : File Master
      Organisasi File : Index Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 59
      Primary Key : Kode_Barang
    3. Nama File : tblStaf
      Akronim : -
      Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Barang
      Tipe File : File Master
      Organisasi File : Index Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 98
      Primary Key : ID_Staf
    4. Nama File : tblLokasi
      Akronim : -
      Fungsi  : UUntuk Menginput dan Menyimpan Data Lokasi
      Tipe File : File Master
      Organisasi File : Index Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 30
      Primary Key : Kode_Lokasi
    5. Nama File : tblPemesanan
      Akronim : -
      Fungsi  : Untuk Mengetahui Data Pemesanan
      Tipe File : File Transaksi
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 73
      Primary Key : No_Pesanan
    6. Nama File : tblPemakaian
      Akronim : -
      Fungsi  : Untuk Menginput Data Pemakaian
      Tipe File : File Transaksi
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 130
      Primary Key : No_Pemakaian
    7. Nama File : tblStokBarang
      Akronim : -
      Fungsi  : Untuk Menginput Stok Barang
      Tipe File : File Transaksi
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 100
      Primary Key : No_Pemakaian

    State Machine diagram sistem yang diusulkan


    Keterangan Gambar 4.7 State Machine Diagram Pendataan Pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama yaitu :

    1. 1 Initial Pseudo State, Sebagai Awal mulai dari suatu sistem.
    2. 15 State, yang terdiri dari Login, Cek login, menu utama, menu master, input data distributor, input data barang, input data staf, input data lokasi, menu transaksi, input data pemesanan, input data stok barang, input data pemakaian, menu laporan, laporan stok barang, laporan pemakaian, laporan barang masuk, logout.
    3. 1 Choice, Sebagai Opsi pilihan Jika Login Gagal akan login ulang kembali jika berhasil akan masuk menu utama.
    4. 4 Fork Node, Sebagai sebagai penghubung dari 1 data kebanyak data atau lebih dari 1.
    5. 1 Join Node, Sebagai Penggabungan dari banyak data menjadi 1 data.
    6. 1Final Node, Sebagai akhir dari suatu sistem

    Rancangan Program

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

    Tampilan Program

    1. Tampilan Login

    2. Tampilan master distributor

    3. Tampilan master barang

    4. Tampilan master staff

    5. Tampilan master Master Lokasi

    6. Tampilan transaksi pemesanan

    7. Tampilan menu transaksi stok barang

    8. Tampilan menu transaksi pemakaian

    9. Tampilan logout

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor : LCD 19 Inch
    3. Mouse : Wireless
    4. Keyboard : PS2
    5. Memory (RAM) : 2 GB
    6. Hardisk : 500 GB
    7. Printer : Epson L 800

    Spesifikasi Software

    1. Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise
    2. Microsoft Access 2013

    Hak akses

    1. Staf Admin
      Staf Admin bertugas untuk menginput, menghapus dan mengontrol data dan semua kegiatan proses distribusi
    2. Pimpinan
      Pimpinan diberikan akses untuk melihat laporan pada system

    Pengujian Black Box

    1. Pengujian Black Box Pada Menu Login

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

    Implementasi

    Schedule

    Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancagan Sistem Pengambilan Keputusan Pengendalian Stok Barang pada PT. Bangkit Karya Mandiri Bersama”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut :

    Estimasi biaya

    BAB V

    KESIMPULAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada sistem pengendalian stock barang pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sebelumnya sistem informasi mengenai perihal pengendalian stock barang belum ada, karena sistem yang berjalan saat ini masih secara manual. Pada pengendalian stock barang tersebut, staff hanya dapat melakukan pencatatan pada buku besar, sehingga data yang dimasukkan sewaktu-waktu dapat hilang maupun rusak. Dengan adanya sistem yang peneliti rancang, staff dapat melakukan input data secara terkomputerisasi pada sistem pengendalian stock barang.
    2. Proses pengendalian stock barang pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama masih belum efektif dikarenakan dalam kegiatan operasional masih secara manual dengan mencatat dalam buku besar dan excel serta masih sulit dalam merekap data barang untuk pembuatan laporan sehingga sering terjadi kesalahan dalam pendataan stock barang.
    3. Dengan membuat sistem terkompouterisasi dengan menggunakan MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 untuk pembuatan database nya serta perancangannya menggunakan Unified Modelling language dan untuk kata kunci dalam pendataan stock barang menggunakan NB (Nama barang). Adapun tampilan yang terdapat dalam sistem yaitu menu login, menu logout,serta data master . dan di dalam data master terdapat menu data barang,data distributor,data lokasi dan data staff Hal ini sesuai dengan kebutuhan pengendalian stock barang pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama.

    Rekomendasi

    Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada sistem pengendalian stock barang pada PT.Bangkit Karya Mandiri Bersama maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sistem yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi staff agar lebih memahami sistem yang ada.
    2. Diperlukan back up data secara berkala dan perawatan untuk menghindari terjadinya kehilangan atau kerusakan data.
    3. Dilakukan pengembangan sistem yang baru untuk mengikuti perkembangan teknologi dimasa mendatang.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. O’Brien JA, Marakas GM. 2013. Introduction to Information Systems. McGrawHill.
    2. Indraswuri, I. D. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar (UPT TK Dan SD) Kecamatan Kebonagung. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 7(3).
    3. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish.
    4. 4,0 4,1 Japerson Hutahaean. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Deepublish.
    5. Rusdiana dan Moch.Irfan. 2014. “Sitem Informasi Manajemen”. Bandung: Pustaka Setia
    6. Djahir, Y., & Pratita, D. (2014). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish.
    7. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
    8. Mahatmyo, Atyanto. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta : Deepublish
    9. Taufiq,Rohmat. 2013 Sistem Informasi Manajement. Jakarta : Graha Ilmu
    10. Agus Ristono.2009. Manajemen persediaan edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu
    11. Nofriansyah">Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining VS Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:Deepublish.
    12. Savitri, Rindy. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Dengan Metode Simple Additive Weighting. Jurnal Pelita Informatika Budi Darma. Medan:STMIK Budi darma Medan. Vol.8 No.3, Desember 2014.
    13. Tamodia. Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
    14. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus & Hendra Rahmadi, 2015, PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I, No 3, 10 Agustus 2015
    15. Prastomo, Andi. (2014). “Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi”. Faktor Exacta 7(2): 165-175, 2014 Issn: 1979-276x
    16. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset.
    17. Manalu, Uly Risma. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Manajemen Ruang Kuliah di Universitas Kristen Indonesia. J D P. Vol. 8 No. 3 November 2015.

Contributors

Nurkahmahendra