SI1512483673

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING

INVENTORY BARANG

PADA KOPERASI ABDI KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1512483673
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING

INVENTORY BARANG

PADA KOPERASI ABDI KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1512483673
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,MM)
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING

IVENTORY BARANG

PADA KOPERASI ABDI KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512483673
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu,S.T., M.M.S.I.,)
   
(Nur Azizah, M.Akt, .M.Kom.)
NID : 0316098001
   
NID : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING

INVENTORY BARANG

PADA KOPERASI ABDI KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1512483673
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING

iNVENROTY BARANG

PADA KOPERASI ABDI KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1512483673
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1512483673

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Kata Kunci :

ABSTRACT


Keywords:

KATA PENGANTAR


Alhamdullillah, Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik dan selesai pada tepat waktu. Adapun judul yang diambil adalah “Perancangan Sistem Informasi Reminder Monitoring Inventory Barang Pada Koperasi Abdi Kerta Raharja Kabupaten Tangerang”.

Tujuan dari penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi kurikulum perkuliahan dan mendapatkan gelar Sarjana Komputer di Perguruan Tinggi Raharja. Peneliti memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari beberapa sumber terpercaya dalam mendukung penulisan laporan Skripsi.

Dalam penyusunan laporan Skripsi ini peneliti telah banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak serta bimbingan, nasehat, doa dan kasih sayang. Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan motivasi dari semua pihak, maka peneliti tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I,.MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Sri Rahayu, S.T., M.M.S.I., selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan memberi motivasi dalam mengerjakan laporan skripsi.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi dan selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan semangat dan arahan yang baik untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  6. Aditya Adi Darsono, S.Kom, selaku pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan terhadap penulis.
  7. Untuk sahabat tercinta dan teman-teman seperjuangan yang telah memberi dukungan dalam mengerjakan Skripsi.

Untuk kedua orang tua, adik, dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi. Dan memberikan dukungan cinta kasih untuk keberhasilan peneliti dalam mengerjakan Skripsi.

Peneliti Menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Peneliti harapkan sebagai motivasi untuk lebih baik. Semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak, khususnya pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.



Tangerang, Januari 2019
DIMAS SINGGIH PRATAMA
NIM. 1512483673

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Abdi Kerta Raharja

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan

  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan

  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan

  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

  8. Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Usulan

  9. Gambar 4.5 Halaman Login

  10. Gambar 4.6 Menu Home

  11. Gambar 4.7 Menu Transaksi

  12. Gambar 4.8 Menu Master

  13. Gambar 4.9 Menu Laporan

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

  4. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

  5. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem

  6. Tabel 4.2 Tabel

  7. Tabel 4.3 Tabel

  8. Tabel 4.4 Tabel

  9. Tabel 4.5 Tabel

  10. Tabel 4.6 Tabel

  11. Tabel 4.7 Tabel

  12. Tabel 4.8 Tabel

  13. Tabel 4.9 Tabel

  14. Tabel 4.10 Black-box Testing

  15. Tabel 4.11 Jadwal Kegiatan

  16. Tabel 4.12 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL



Gambar 1. Simbol Use Case Diagram



Gambar 2. Simbol Class Diagram



Gambar 3. Simbol Sequence Diagram



Gambar 4. Simbol Activity Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini telah mengalami kemajuan pesat. Sehingga dapat mempengaruhi segala aspek kehidupan. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya perusahaan atau badan usaha atau pun instansi tidak lepas dari pengaruh teknologi dalam kegiatannya terutama teknologi komputer membuat suatu pekerjaan menjadi lebih efektif dan efesien.

Koperasi Abdi Kerta Raharja merupakan salah satu badan usaha perdagangan yang bergerak dibidang pembelian, penjualan, dan persediaan barang dagang yang dimana mempunyai banyak pelanggan/anggota, sehingga setiap transaksi–transaksi penjualan, pembelian dan persediaan yang terjadi akan diproses untuk dilaporkan kepada pihak manajemen. Dalam hal ini Koperasi Abdi Kerta Raharja sering mengalami hambatan untuk mengetahui data-data barang yang ada di Koperasi Abdi Kerta Raharja sangat lambat didapatkan karena harus mengecek secara langsung dan menghitung secara manual ke gudang.

Sering terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan data barang dan stok barang sehingga memperlambat proses dan kredibilitas barang kurang baik.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penulisan laporan skripsi ini penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Reminder Monitoring Inventory Barang Pada Koperasi Abdi Kerta Raharja Kabupaten Tangerang”.judul ini diambil penulis setelah dilakukan analisa di Koperasi Abdi Kerta Raharja yang selalu mengalami kendala dalam laporan pembukuan, alur pendistribusian barang, dan stok barang yang digudang karena masih menggunakan laporan manual dalam pembukuan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi Abdi Kerta Raharja Kabupeten Tangerang tentang sistem perdagangan, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi inventory pada Koperasi Abdi Kerta Raharja yang berjalan saat ini?
  2. Apakah pengolahan data inventory stok dengan sistem informasi perdagangan pada Koperasi Abdi Kerta Raharja Tangerang yang diterapkan saat ini sudah efisien?
  3. Bagaimana menerapkan sistem inventory yang baik pada Koperasi Abdi Kerta Raharja sampai dengan hasil data laporan yang akurat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Namun mengingat luasnya permasalahan yang berkaitan dengan pembangunan sistem informasi inventory ini maka diperlukan ruang lingkup pembahasan dan agar tidak keluar dari pembahasan utama pada laporan kuliah kerja praktek ini, diantaranya yaitu ::

Perancangan sistem informasi inventory pada Koperasi Abdi Kerta Raharja ini, khusunya akan melakukan pengolahan data barang- barang yang mempermudah dalam pengolahan data barang baik untuk pencarian data-data barang, update data-data yang bersangkutan dengan data barang pada Koperasi Abdi Kerta Raharja.

Perancangan sistem inventory pada Koperasi Abdi Kerta Raharja ini akan membuat sistem baru pada arus barang yang ada pada koperasi dimana sistem ini dapat mengawasi pendistribusian yang tepat untuk tiap-tiap cabangnya.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui sistem yang di gunakan Koperasi Abdi Kerta Raharja dalam proses inventory.
  2. Menghasilkan sistem informasi yang mampu mengolah informasi persediaan di Koperasi Abdi kerta Raharja.
  3. Melatih kemampuan dalam mengolah data persediaan dengan sistem komputerisasi.

Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

  1. Memberi kemudahan dalam mengelola data Barang dan mempermudah dalam pemberian informasi data Barang ke pelanggan/anggota.
  2. Hasil pengolahan data dan laporan yang ada akan lebih efisien dan akurat
  3. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai aplikasi yang dibuat, khususnya dapat mendalami bahasa pemrograman berbasis website.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Metode observasi adalah kegiatan memperoleh data dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti oleh penulis. Pengamatan ini dilakukan penulis dengan melihat sistem inventory yang berjalan pada Koperasi Abdi Kerta Raharja.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian.

  3. Metode Studi Pustaka (Literature Research)

    Metode Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literatur, catatan, serta bebagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Metode Analisa Sistem

Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya informasi dianalisa. Dalam melakukan analisa terhadap proses perdagangan koperasi abdi Kerta raharja, penulis menggunakan metode analisa PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Analisa ini sangat penting dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisa ini biasanya ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama. Adapun analisis sistem perdagangan pada koperasi abdi kerta raharja yaitu sebagai berikut :

  1. Peformance

    1. Jumlah beban kerja yang sangat besar.
    2. Membutuhkan waktu lama dalam proses penginputan data.
    3. Masih menggunakan Microsoft Excel dalam proses penginputan.

  2. Information

    1. tidak dapat memberikan informasi reminder stok barang yang akan habis,& kadaluarsa barang.
    2. Sering terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan.

  3. Economy

    1. Membutuhkan pembukuan yang banyak untuk mencatat setiap transaksi yang berjalan.
    2. Membutuhkan kertas dan tinta untuk mencetak laporan.

  4. Control

    1. Tidak adanya keamanan dalam penyimpanan data sehingga siapa saja dapat membuka dokumen arsip.

  5. Eficiency

    1. Membutuhkan waktu lama dalam membuat laporan karena harus dibuat dari awal dan di ubah ke dalam format laporan.

  6. Services

    1. Dalam proses pencarian data harus di cari satu per satu diantara banyaknya berkas.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) yang merupakan suatu keseluruan dari sebuah proses perubahan sistem, metode ini memiliki 5 tahapan, yaitu :

  • Perencanaan (Planning)

      Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahapan ini juga dapat dilakukan langkah-langkah berupa : Mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan studi kelayakan.
  • Analisis (Analysis)
      Pada metode ini penulis menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya dapat dilihat beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan sebuah masalah utama, tetapi hanya sebuah gejala dari masalah utama. Tahapan analisis ini merupakan tahapan penelitian yang sistem berjalan dengan tujuan merancang sebuah sistem yang baru dengan menggunakan analisa Object Oriented Analysis (OOA) alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu :
    1. Survey terhadap sistem yang berjalan
    2. Analisa terhadap temuan survey
    3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan sebuah alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inesential), selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational, Economic) serta tahap final.
    4. Identifikasi persyaratan sistem, hasil analisa kemudian dibuat sebagai laporan untuk masuk dalam perancangan sebuah data sistem yang diusulkan.
  • Desain (Design)
      Metode ini adalah tahap desain yaitu menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language). Sebuah proses desain ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada sebuah struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Notepad++ dan detail algoritma prosedural dengan pembuatan database yang digunakan adalah XAMPP yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai sebuah aplikasi browsing yang dipakai penulis menggunakan Mozilla Firefox. Tahapan ini akan menghasilkan sebuah dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang digunakan untuk melakukan sebuah aktivitas dalam pembuatan sistemnya, konfigurasi sistem dan menyampaikan usulan implementasi.
  • Testing dan Implementasi
      Pada metode ini, penulis mengajukan pengujian menggunakan Black Box Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantara fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan dalam performa. Penggunaan metode ini diharapkan dapat diketahui apakah sistem dapat diharapkan oleh stakeholder. Tahap Implementasi adalah tahap rancangan sebuah sistem yang dibentuk menjadi satu program yang siap untuk di operasikan.
  • Pemeliharaan (Maintenance)
      selanjutnya perlu adanya pemeliharaan secara rutin terhadap pemakaian program, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem. Agar program yang sudah dibuat dapat diperbaiki dan dikembangkan dengan baik sesuai kebutuhan koperasi seiring dengan kemajuan teknologi.

    Metode Pengujian

    <p style="line-height:2">Metode pengujian yang dilakukan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software seperti untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan data atau akses database eksternal, dan kesalahan performa. Oleh karena itu peneliti menggunakan Blackbox Testing dalam metode pengujian.

    Sistem Penulisan

    Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam memahami objek yang dibahas, maka laporan ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III : PEMBAHASAN

    Pada bab ini, berisi tentang sejarah Koperasi Abdi Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, sistem informasi persediaan Koperasi Abdi Kerta Raharja, struktur organisasi, permasalahan atau kendala yang ada pada sistem pengolahan nilai yang sudah berjalaan saat ini, serta solusi dari permasalahan yang ada.

    BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

    Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang meliputi : usulan sistem yang akan di gambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem.

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti pada hasil penelitian yang dilakukan.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Azhar Susanto (2013:22) [1] , Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

    Menurut Taufiq (2013:2)[2] , sistem adalah kumpulan dari sub-subsistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu..

    Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10). Menurut Bonita J. Campbel (1979) dalam buku Understanding Information System: Foundations for control [3] , menegaskan bahwa sistem adalah “any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal” (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).

    Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan dari hal-hal yang saling terhubung untuk tujuan yang sama.

    Karakteristik Sistem

    Menurut pendapat sutanta dalam Rusdiana (2014:35),[4] karakteristik sistem sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)
    2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem sisebut sebagai sub sistem.

    3. Batas (Boundary)
    4. Tujuan agar keberadaan sistem setelah di implementasi dapat memiliki kehandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem.

    5. Lingkungan (Environtment)
    6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

    7. Penghubung/Antarmuka (Interface)
    8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antara komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi. Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    9. Masukan (Input)
    10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

    11. Pengolahan (Processing)
    12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

    13. Keluaran (Output)
    14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

    15. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
    16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

    17. Kendali (Control)
    18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

    19. Umpan Balik (Feedback)
    20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Rusdiana dkk. (2014:35),[4] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

    1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia
    2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    3. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
    4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.
    5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
    6. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka.
    7. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahean dalam buku karya hutahaean (2014:8) [5]“Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah- jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”

    Menurut Taufiq (2013:13),[6]“Data adalah suatu informasi yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310),[7] “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

    Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah dasar awal dari sebuah informasi yang belum terolah dengan baik.

    Klasifikasi Data

    Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data: (Hartono, 2013:18): [8]

    1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data.
    1. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mashasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan sutau data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
    1. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data
    1. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

    Konsep Dasar Informasi

    Pengertian Informasi

    Menurut Jogiyanto dalam Mujiati (2013:2), [9] ”Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.”

    Menurut pernyataan Hutahean (2014:9),[10] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.”

    Menurut Gordon B. Davis dalam buku karya Hutahaean (2014:9), [11]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.”

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data yang sudah terolah dengan baik berdasarkan fakta-fakta yang terkait pada suatu permasalahan yang bermanfaat bagi seseorang yang membutuhkannya.


    Ciri-ciri Informasi

    Menurut Gordon B. Davis dalam Kadir (2014:47),[12] Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :

    1. Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.
    2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.
    3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
    4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
    5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut pernyataan Hutahaenan (2014:13), [13] Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,mendukung opresai, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponenyang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

    1. Blok masukkan (input block)'
    2. Input mewakili data yang masuk ke dalam system informasi. lnput disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

    3. Blok model (model block)
    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

    5. Blok keluaran (output block)
    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok teknologi (technologi block)
    8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama.

      1. Teknisi (human ware atau brain uuzre)
      2. Perangkat lunak (software)
      3. Perangkat keras (hardware)
    9. Blok basis data (data base block)
    10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    11. Blok kendali (control block)
    12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

    Menurut kadir, A. (2014:20), [14]“Dalam bentuk yang lebih kompleks, system informasi melibatkan bayak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan penakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagai informasi.”

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Alison McKay dkk dalam International Journal Of Computer Integrated Manufacturing (2016:237-250), [15] “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

    Menurut McLeod dalam Fauzi dkk dalam Jurnal Surya Infromatika Vol.1 No.1 (2015:26), [16] “Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.

    Berdasarakan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu langkah yang digunakan untuk membuat sebuah sistem baru dengan hasil dari pengumpulan data yang dibutuhkan.

    Konsep Dasar Database

    Definisi database

    Menurut Anhar (2016:19), [17] “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

    Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2013:18), [18] “Database merupakan salah satu komponen penting di dalam system informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam system informasi disebut dengan system database (database system).”

    Menurut Pratama (2014:17) menyatakan bahwa [19] : “Element basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk menyimpan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang memilik data didalamnya (dengan disertasi proses manipulasi data berupa insert, delete, edit/update), pasti memiliki sebuah basis data.”

    Pengguna Database

    Berdasar cara berinteraksi dengan system, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20) [20]

    1. Database Administrator' adalah orang yang mendefiniskan basisdata, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
    2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.
    3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
    4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
    5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

    XAMPP

    Definisi XAMPP

    Menurut Sutanto (2014:72) menyatakan bahwa [21] : XAMPP merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPPmerupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

    Menurut Yudhanto dkk (2014:11), [22] “XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasisi opensource yang ada saat ini merupakan andalan para programmer PHP dalam melakukan programming dan melakukan testing hasil programnya”.

    Menurut Aditya dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56) menyatakan bahwa: [23]: XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAPP merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

    MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Sutanto (2014:73) menyatakan bahwa: [24] MySQL disebut juga SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    Menurut Hendry (2015:1) menyatakan bahwa: [25] MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistrbusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil.

    Menurut Aditya dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56) menyatakan bahwa: [26] MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoprasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

    PHP

    Definisi PHP

    Menurut Sunarfrihantoro dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal On Networking and Security Vol.3 No. 4 (2014:59) menyatakan bahwa: [27] PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.

    Menurut Tommy (2016:95), [28] “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah-perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan di server.”

    Menurut Abdulloh (2016:3), [29] “PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database”.

    UML

    Definisi UML (Unified Modeling Languange)

    Menurut K. P. Jayant dkk dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, Vol 2 (2014, 148-153) menyatakan bahwa: [30] The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

    Menurut Fergus. U. Onu dkk dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506), [31]“A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

    Menurut Wibawa dalam Jurnal Merpati Vol.3 No.1 (2015:5) menyatakan bahwa: [32] UML adalah bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan visualisai, kontruksi dan mendokumentasikan artifact dari sistem software. Model yang dikerjakan dengan UML ada dua yaitu model bisnis dan model untuk rekayasa software. UML memiliki diagram grafis seperti usecase diagram, class diagram, statechart diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, component diagram dan deployment diagram.

    Relationship dalam UML

    Menurut Alviyanto (2014:43) ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu [33] :

    1. Kebergantungan. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya yaitu elemen yang tidak mandiri (dependent).
    2. Asosiasi. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya dan bagaimana hubungan suatu objek dengan yang lainnya. Asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi. Merupakan hubungan dimana objek anak(descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya atau objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
    4. Realisasi. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    SDLC (System Development Life Cycel)

    Definisi SDLC (System Development Life Cycel)

    Menurut Baswananda (2014:4), [34] “Metode SDLC (System Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pengembangan system informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis system dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi”

    Menurut Turban dalam Darti dalam Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) (2013:3) menyatakan bahwa: [35] Sytem Develpoment Life Cycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan sistem adalah metode pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini, SDLC adalah kerangka kerja (framework) yang terstruktur yang berisi proses-proses skuensial dimana sistem informasi di kembangkan.

    Menurut Nurasiah dalam Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol.19 No.3 (2014:74) menyatakan bahwa: [36] Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau SDLC adalah metodologi untuk merancang, membangun, dan memelihara informasi dan proses sistem. Terdapat banyak model SDLC, salah satunya adalah model waterfall yang terdiri dari lima tahap untuk secara berurutan diselesaikan dalam rangka untuk mengembangkan solusi peranglat lunak.

    Berdasarkan pendapat menurut ahli diatas dapat menarik kesimpulan bahwa SDLC yaitu sebuah metode pengembangan sistem yang di mulai dengan merancang suatu sistem, membangun, hingga memelihara proses sistem.

    Langkah-langkah Metode SDLC

    Metode SDLC ini sering dinamakan sebagai proses pemecahan masalah, yang langkah-langkahnya adalah: (Baswananda, 2014:5) [37]

    1. Analisis. Tahap mempelajari system informasi yang sedang bejalan sangat berguna untuk mengetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh masalah, sehingga akan menghasilkan pelaporan yang mengungkapkan adanya permasalahan.
    2. Perancangan. Memahami bagaimana menterjemahkan keinginan pemakai system informasi tersebut, untuk memulai merancang suatu system informasi tersebut kedalam bahasa komputer, untuk memulai merancang suatu system informasi baru yang meliputi: input, file-file database dan output, bahasa yang digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian.
    3. Penerapan. Hasil penyusunan system informasi adalah sebuah software komputer yang siap digunakan bagi kebutuhan user untuk dioprasi.
    4. Pemeliharan. Pemeliharaan yang dilakukan analisis adalah dengan melakukan perbaikan dan perbaikan dan pemeliharaan pada kesatuan atau kegagalan yang timbul dalam penggunaan system informasi.

    Web

    Definisi Web

    Menurut Jhonsen dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal on Networking and Security - Vol. 3 No. 4 (2014:59)menyatakan bahwa: [38]“Website (Situs Web) merupakan kumpulan data dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page. Home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang mengunjungi website. Dari home page, pengunjung dapat mengklik hyperlink untuk pindah halaman lain yang terdapat dalam website tersebut.

    Menurut Murad dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:49) menyatakan bahwa: [39] Web adalah sebuah sistem dengan informai yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext. Informasi web pada umumnya ditulis dalam format HTML. Interaksi web dibagi dalam tiga langkah yaitu permintaan, pemrosesan, dan jawaban. Web dalam ilmu komputer/internet khususnya adalah jaringan luas yang mencakup seluruh dunia.

    Berdasarkan beberapa kutipan diatas da[at ditarik kesimpulan bahwa web adalah suatu sistem yang memuat informasi dan data yang berisi teks, gambar ataupun suara, dll. Yang tesimpan pada sebuah server pada internet.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Koperasi

    Menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, yang dimaksud dengan koperasi di Indonesia adalah suatu badan usaha yang memiliki dasar asas kekeluargaan. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan usaha hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

    Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggota sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai prinsip Koperasi.

    Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela berjuang bersama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan suatu badan usaha yang dikelola secara demokratis. [40]

    Konsep Dasar Inventory

    Definisi Inventory

    Menurut Junaidi (2013:3), [41]“Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pasa suatu waktu.

    Menurut Salangka (2013:1121), [42] “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan persediaan (inventory) merupakan suatu sistem penyimpanan pada hal tertentu yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan saat tertentu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

    Definisi Reminder

    Menurut Wiliam dan Gisela dalam Wibawa Jurnal Merpati Vol.3 No.1 (2015:34)menyatakan bahwa [43] : Reminder merupakan fitur pesan yang bisa membantu setiap orang mengingat sesutau yang biasanya terdapat di ponsel atau media pencatatan lainnya. Berbeda dengan alarm yang hanya berbunyi saat waktu tertentu, reminder bisa diatur pada waktu tertetentu sambil menampilkan pesan yang sudah ditulis sebelumnya.

    Menurut Karlita dalam Wibawa Jurnal Merpati Vol.3 No.1 (2015:34) menyatakan bahwa: [44]Aplikasi reminder merupakan aplikasi yang dapat memunculkan notifikasi dan bunyi dari perangkat mobile yang berfungsi sebagai pengingat suatu jadwal atau agenda. Secara umum, aplikasi reminder biasanya di-set oleh pengguna berdasarkan waktu kemunculan reminder. Notifikasi dapat muncul pada jam ataupun hari tertentu sesuai dengan agenda yang diinputkan oleh pengguna. Hampir di seluruh perangkat mobile terdapat aplikasi reminder semacam itu, dikarenakan memang sudah banyak pengguna yang merasakan manfaat aplikasi tersebut. Seorang pengguna bisa meminimalisir adanya suatu agenda yang terlewati dan bisa lebih disiplin dengan waktu dengan menggunakan reminder.

    Definisi Monitoring

    Menurut Mercy Corps dalam Santosa dalam Jurnal Tirta, Vol.4 No.1 (2016:116), [45] “Monitoring adalah siklus aktifitas yang berisi mengumpulkan, mengulas, melaporkan, dan bertindak atas informasi yang diimplementasikan dalam proses.”

    Menurut Santosa dalam Jurnal Tirta, Vol.4 No.1 (2016:116), [46] “Monitoring adalah proses yang terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana. Monitorng bisa menyediakan informasi tentang proses yang sedang terjadi dan bisa digunakan untuk menentukan langkah perbaikan apa yang harus dilakukan perusahaan.”

    Menurut Harison dalam Jurnal Momentum Vol.18, No.1 (2016:77), [47]“Monitoring dapat juga diartikan sebagai proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yang ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program, sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program selanjutnya.”

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Siahaan dalam Rini dalam Jurnal Sisfotex Global Vol.6 No.1 (2016:64) menyatakan bahwa: [48]Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Menurut Prasmono dalam Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 (2014:166) menyatakan bahwa: [49]Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Menurut Rini dalam Jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64), [50]“Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

    Berdasarkan menurut pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah sebuah metode yang didapat untuk menemukan kebutuhan sistem dengan melalui proses wawancara dengan stakeholder terkait.

    Tahap- Tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan tiga tahap yaitu: (Prasmono dalam Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2, 2014:166)[51]

    1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisatasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
      1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
      2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirementtersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
    3. Elisitasi Tahap III, merupakan penyusutan elistasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selnajutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasi kembali dengan metode TOE, yaitu:
      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/ teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
      3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Literature Review

    Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan manfaat dari study pustaka (literature review) ini antara lain:

    1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the weel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
    4. Menerusakan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Banyaknya penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pendokumentasian online. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Koperasi Abdi Kerta Raharja Kabupaten Tangerang

    Koperasi Abdi Kerta Raharja (AKR) berdiri sejak tahun 2009 dengan Akta Notaris Endah Erliani No. 02 Tahun 2009 dan Badan Hukum 866/BH/MENEG.I/X/2009, Tanggal Badan Hukum 26 Oktober 2009, merupakan Koperasi yang pemiliknya dan pemanfaatnya adalah Anggota Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Ijin Badan Hukumnya dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI sebagai Koperasi Primer Nasional yang beroperasional di tiga Provinsi yaitu, Provinsi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

    Koperasi Abdi Kerta Raharja saat ini memiliki lebih dari 29.358 anggota. Adapun yang terbanyak keanggotaannya adalah Kabupaten Tangerang dengan jumlah sekitar 6.700 anggota, atau sekitar 65 % dari jumlah keseluruhan anggota Koperasi Abdi Kerta Raharja. Adapun anggota dengan status PNS kurang dari 0.2% (di bawah 30 orang dari total 10.250 lebih anggota). Prioritas kerja Koperasi AKR adalah masyarakat MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)/ pelaku usaha mikro. Pelaku usaha mikro harus menggunakan Pola Gebrak Sipintar karena Koperasi AKR Memiliki prinsip dalam pelayanan adalah ‘Semakin Miskin Semakin Bankable (layak dibantu kredit)’. Koperasi Abdi Kerta Raharja Telah Memperoleh Penilaian Kesehatan Koperasi dari Kementrian Koperasi Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia denganHasil Penilaian Kesehatan Koperasi Primer dengan Predikat Prestasi Penghargaan sebagai berikut :

    1. Tahun 2010 Katagori CUKUP SEHAT, Nilai Prestasi 60,75 (Enam Puluh Koma Tujuh Lima)
    2. Tahun 2011 Katagori SEHAT, Nilai Prestasi : 80,85 (Delapan Puluh Koma Delapan Lima)
    3. Tahun 2012 Katagori SEHAT, Nilai Prestasi : 81,05 (Delapan Puluh Satu Koma Nol Lima)
    4. Tahun 2013 Katagori SEHAT, Nilai Prestasi : 81,05 (Delapan Puluh Satu Koma Nol Lima)
    5. Tahun 2014 Kategori SEHAT, Nilai Prestasi :

    Penghargaan yang diraih Koperasi Abdi Kerta Raharja adalah sebagai Berikut  :

    1. Anugerah Citra Indonesia dengan kategori The Best Improvement Institution Of The Year yang dilaksanakan oleh Sembilan Bersama Media bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI
    2. Top 50 Leader Of The Year 2013 dengan katagori The Reliable Cooperative Award Winner yang dilaksanakan oleh Tre Uno Event Management bekerjasama dengan Kementrian Koperasi dan UKM RI.
    3. Anugerah Indonesian Creative Award 2014 dengan Katagori The Most Creative Professional Of The Year 2014 yang dilaksanakan oleh Global Achievement Foundation.
    4. Indonesian Woman Carrier 2014 dengan Katagori The Best Woman Carier 2014 yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Wartawan Indonesia
    5. Tahun 2011 Koperasi Berprestasi Tingkat Kabupaten Tangerang
    6. Tahun 2012 Koperasi Berprestasi Tingkat Propinsi Banten
    7. Tahun 2013 Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional
    8. Tahun 2017 Bhakti Koperasi

    Sejarah Singkat Koperasi Abdi Kerta Raharja Kabupaten Tangerang

    Tempaan krisis moneter tahun 1997, membuktikan pelaku UMKM terutama Usaha Mikro (UMI) memiliki ketangguhan tahan terhadap krisis karena produksi menggunakan SDM dan SDA lokal. UMI memiliki jumlah kwantitas potensi yang relatip terbesar disetiap wilayah hamper rata-rata diatas 98% dari usaha lainnya, dan UMI berkaitan erat dengan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) / Miskin, akan tetapi UMI belum mendapat perhatian secara serius dari berbagai pihak, sehingga dengan adanya Akses Ekonomi Global dengan Kondisi kekuatan UMI masih lemah dan sangat terbatas diberbagai permasalahan menjadikan lambatnya perkuatan ekonomi kerakyatan di Indonesia.

    Existing ekonomi kerakyatan Kabupaten Tangerang khususnya Propinsi Banten dan umumnya hampir seluruh wilayah Indonesia bahwa kondisi Usaha Mikro dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) baik dalam bentuk Koperasi maupun LKM Non Bank yang diinisiasi Pememerintah yang dijadikan sebagai intermediary atau infrastruktur ekonomi kerakyatan sama-sama memiliki berbagai permasalahan diantaranya  :

    1. Rendah dan terbatasnya permodalan dan akses sumber permodalan, kepemilikan jaminan/ colleteral, dan manajemen usaha dan pemasaran produk.
    2. Volume usaha nilainya relatip kecil, dengan kemampuan SDM rendah, dengan teknologi dan manajmen yang sangat sederhana.
    3. Angka Pengangguran 9%, Kemiskinan 13 %, dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah /Miskin banyak terlilit hutang rentenir/bank keliling, tidak punya akses kelembaga keuangan resmi , kredit hanya semata kredit kalau tidak bayar agunan dilelang serta tidak ada produk pinjaman yang ramah pada MBR/miskin.
    4. Program Pemerintah pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan MBR dan UMI kurang berkelanjutan dan sering bersifat base on project.
    5. Fasilitasi Pembiayaan Pemerintah terhadap perkuatan permodalan bagi MBR dan UMI melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Inisisasi Pemerintah (LPK, LPP-UMKM, KUBE, UPK PNPM)memiliki keterbatasan dan kurang optimalmemenuhi kebutuhan percepatan pengembangan pelayanan sesuai pangsa pasar.
    6. Koperasi masyarakat umumnya masih memiliki keterbatasan kemampuan manajemendan SDM Pengelolaan yang professional dalam Standar Operasional Prosedur Pemberian pelayanan serta kemampuan kemitraan terhadap sumber perkuatan permodalan.
    7. Semaraknya Pelayanan Microfinance yang difsilitasi perbankan yang bersumber dari Permodalan Asing yang menguasai lebih dari 50% total asset perbankan Nasional, yang pelayanannya hanya cari untung untuk masuk sektor pembiayaan mikro yang berpola konsumtif, tidak menjadi agen of development Usaha dankurang memberdayakan MBR dan UMI, karena tidak ada pendampingan secara terus menerus dan berkelanjutan, Pelayanan hanya karena tergiur margin yang menguntungkan, oleh karenanya masyarakat tergabung hanya bersipat Nasabah yang dilayani, sehingga pembiayaan senantiasa masyarakatmenggunakanuntuk pemenuhan kebutuhan konsumtif.
    8. Koperasi dan Usaha Miro Kecil Menengah harus siap bersaing lebih terbuka secara kompetetitif dalam manajemen maupun produk di pasar domestic dari produk impor maupun di pasar ekspor.

    Berdasarkan Semangat dari Falsafah, Prinsip Perkoperasian Moch. Hatta dan Microfinance Grameen Bank Moch. Yunus Bangladesh yang meraih Nobel Perdamaian Seluruh Dunia telah berhasil dalam Menekan Angka Kemiskinan di Bangladesh. serta keberhasilan dalam uji coba Pengelolaan LKM Inisiasi Pemerintah Kabupaten Tangerang yaitu LPP-UMKM (Lembaga Pembiayaan Pemebrdayaan UMKM) dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak 2003 s/d 2013 yang Standar Operasional Prosedurnya merupakan Modifikasi Koperasi dengan Microfinance Grameen Bank, yang telah berhasil menjadi satu-satumya LKM Inisiasi Pemrintah diseluruh Indonesia yang assetnya terbesar hingga mencapai diatas diatas 82milyar, mampu menekan kemacetan di titik NOL, dengan pelayanan mencapai 56.000 anggota lebih, dengan akumulasi pembiayaan 10 Tahun mencapa 511 milyar, penyaluran pembiayaan per tahunmencapai sebesar 158 milyar, out standing lebih dari 70 milyar dengan membudayakan menabung, hingga simpanan anggota mencapai diatas 45 milyar dengan pelayanan di 19 Kecamatan seluruh Kab Tangerang. Selain itu LPP-UMKM mampu menciptakan Masyarakatmandiri dan berperaserta mengisi pembangunan daerah melalui Kontribusi bagi hasil kedalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga ditahun terahirdari APBD KabupatenTangerang 16,5 Milyar LKM mampumemberikan PAD diatas 5 milyar dan selalu meraih Opini Audit Akuntan Publik yang WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) sehingga LKM tersebut menjadi pusat pembelajaran dikalangan Pemerintah Daerah diseluruh Indonesia.

    Tahun 2008 ditengah tempaan krisis kepercayaan pada Koperasi dikarenakan banyaknya kasus koperasi yang caruk maruk gulung tikar dan Propinsi Banten belum adanya Koperasi yang mampu memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat miskin secara berkesinambungan dan berkelanjutan, sedangkan LKM Inisisasi Pemerintah (LPP-UMKM) tidak mampu melakukan pelayanan diseluruh wilayah Kabupaten Tangerang yang jumlah Kecamatannya sebanyak 29 Kecamatan, sedang yang terlayani hanya 19 Kecamatan, dan APBD memiliki keterbatasan dalam memfasilitasi perkuatan permodalan pada LPP-UMKM dalam setiap tahunnya. Selain itu adanya kebijakan Pemerintah Pusat harus Harus segera melakukan Rerestrukturisasi LKM Inisiasi Pemerintah menjadi Lembaga Institusional yang memiliki Badan Hukum , serta Kebijakan Undang-Undang Perbankan yang melarang menghimpun dana dari masyarakat kecuali ijin Bank Indonesia dan sesuai dengan Undang-undang Perkoperasian. maka keberadaan Koperasi perlu ditingkatkan Peran dan Tanggung jawabnya baik oleh Pemerintah maupun masyarakat untuk menjadi Badan Hukum yang lebih profesional sebagai penggerak ekonomi kerakyatan pada masyarakat umum secara nasional.

    Ideologi Ekonomi kerakyatan adalah suatu strategi untuk menghilangkan dampak negative ekonomi pasar yang eksploitatif dengan jalan mengikut sertakan Partisipasi seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan persoalan masyarakat itu sendiri dan secara merata membangun kemampuan rakyat agar mampu menciptakan kesejahteraan bagi dirinya sendiri, dalam bentuk investasi/permodalan maupun sumber daya pendidikan keterampilan dan penyediaan alat-alat produksi.

    Paradigma keadilan adalah merupakan pemerataan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan bukan berarti meratakan dan membagi rata Hasil Produksi, tetapi memeratakan Kesempatan Dan Kemampuan berproduksi. Ini berarti bukan memeratakan Pendapatan (Income), tetapi memeratakan alat-alat produksi dan segala sesuatu yang memberikan kesempatan kepada rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam produksi.

    Berdasarkan Amanah undang-undang nomor 25 Tahun 1992 bahwa koperasi adalah sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Koperasi harus mampu membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat mandiri berdasarkan prinsip koperasi sehingga berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional dan pembangunan koperasi bukan saja menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah akan tetapi pembangunan koperasi adalah menjadi tanggung jawab seluruh rakyat dengan tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta turut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pasal dan UUD 1945.

    Dengan demikian keberadaan Koperasi perlu ditingkatkan Peran dan Tanggung jawabnya baik oleh Pemerintah maupun masyarakat untuk menjadi Badan Hukum yang lebih profesional sebagai penggerak ekonomi kerakyatanpada masyarakat umum secara nasional.

    Latar belakang inilah hilangnya kepercayaan masyarakat pada Koperasi yang hususnya dan kurangnya keberadaan Koperasi masyarakat yang berhasil dan berprestasi secara nyata dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Tangerang, dan adanya keharusan Regulasi LKM Inisiasi Pemerintah untuk segera direstrukturisasi, maka inilah awalnya Ketua Koperasi Abi Kerta Rahaja HJ. E. Farida, SE. M.Si yang semula menjadi Kepala Sekretariat Dewan Pengawas LPP-UMKM, mencoba berinovasi untuk membawa semangat baru melakukan Rintisan Model Koperasi dengan Standar Operasional Prosedur yang sama dengan LKM Inisiasi Pemerintah dengan Memodifikasi Tiori Koperasi Moch. Hatta dan Micofinance Grameen Bank Moch. Yunus Bangladesh untuk mencoba mengimplementasikan secara langsung dalam Badan Hukum Koperasi yang anggotanya Murni masyarakat yang betul-betul memiliki Filisofis dan Normatif Koperasi serta memiliki azas, nilai dan prinsip perkoperasian yang modalnya dipupuk MURNI dari anggota TANPA ADA Intervensi Pemerintah yang bertujuan ingin mengembalikan Citra Koperasi pada fungsi yang diamanahkan oleh Bapak Moch.Hatta yaitu :

    1. Koperasi berfungsi sebagai alat perjuangan rakyat untuk mewujudkan demokrasi ekonomi
    2. Koperasi berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa
    3. Koperasi berfungsi sebagai sokoguru ekonomi nasionalindonesia
    4. Koperasi sebagai suatu gerakan ekonomi kerakyatan (sistem ekonomi kerakyatan)

    Dengan semangat Mengabdi, Berkarya dan Berinovasi Membangun Bangsa Indonesia Tercinta dengan berbagai kondisi yang terjadi , maka HJ. E. Farida, SE. M.Si menghimpun dan menyatukan pemikiran berbagai kalangan Para Pakar dan Pejabat Pembinan Koperasi, Pensiunan Perbankan dan Tokoh Masyarakat dari berbagai wilayah Propvinsi Banten, Jawa barat dan DKI dan Para Praktisi Lembaga Keuangan Mikro KUBE, LPK, LPP-UMKM mulai dari kalangan Pejabat Pembina Pemerintah, Perguruan Tinggi, Pengelola LPP-UMKM, dan LKM lainnya, mengajak untuk membentuk Koperasi dalam upaya membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)/Miskin dengan bersepakat membentuk Koperasi yang mampu membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri maka atas kesepakatan bersama yang awalnya sebanyak 113 orang maka Tanggal 4 Juli Tahun 2009 terbentuklah Koperasi Primer Nasional dengan Nama KOPERASI ABDI KERTA RAHARJA yang disyahkan oleh Akta Notaris Endah Ariani, SH. M.Kn. Nomor : 2 dengan Badan Hukum Izin Kementrian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor : 866/BH/Meneg.I/X/2009 tanggal 26 Oktober Tahun 2009 yang memiliki 3 (Tiga) Unit Usaha yaitu :

    1. Unit Simpan Pinjam Syariah, Legalitas Hukum Surat Izin Usaha Simpan Pinjam (USP) Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 23/SISP/Dep.I/X/2009, Tanggal 26 Oktober Tahun 2009.
    2. Unit Jasa Pendidikan Pelatihan dan Konsultan Legalitas Hukum Surat Izin Jasa, Nomor : 503/1121-BP2T/30-03/PK/VII/2010.
    3. Unit Perdagangan Legalitas Hukum Surat Izin Usaha Perdagangan Barang, Nomor : 503/01214-BPMPTSP/30-03/PM/V/2015

    Koperasi Abdi Kerta Raharja memiliki Prinsip Pelayanan pada anggota dan masyarakat adalah “ Semakin Miskin, Semakin Bankable ” (Layak Diberi Pelayan Kredit)” karena masyarakat miskinlah yang perlu dibantu.Selanjutnya Prinsip Pelayanan ini dinamakan Pola “Gebrak Sipintar “(Gerakan Brantas Kemiskinanmelalui Simpanan Pinjaman Tanpa Agunan dan Resiko)" yang saat ini dijadikan sebagai Program Unggulan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggerang.

    Keberhasilan Uji Coba Modifikasi Pola Koperasi dengan Modifikasi Microfinance Grameen Bank Gebrak Sipintar Koperasi Abdi Kerta Raharja sejak terbentuk Tahun 2009 sampai dengan 2012, hal ini mampu meyakinkan kalangan Pejabat Pemerintah Kabupaten Tangerang jajaran Eksekutip dan Legeslatif (DPRD) serta kemandirian masyarakat percaya kembali terhadap Existensi Badan Hukum Koperasi, sehingga Tahun 2013 LPP-UMKM sebagai LKM inisiasi Pemerintah Kabupaten Tangerang bersepakat siap melakukan Regulasi menjadi sebuah Badan Hukum Koperasi yaitu Koperasi KPP-UMKM dan selain itu Ketua Koperasi Abdi Kerta Raharja HJ. E. Farida, SE. M.Si yang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Tangerang, mampu meyakinkan pula kepada Bupati Tangerang dan jajaran pejabat lainnya untuk membentuk sebuah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) kedalam Unit Peleksana Tehnis Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Tangerang dengan nama Unit Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM, yang dapat dijadikan sebagai Infrastruktur Perekonomian Daerah dalam upaya Perkuatan Permodalan bagi Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang dengan Status BLUD PENUH.

    VISI

    Membangun anggota dan masyarakat dalam meciptakan koperasi sebagai intermediari yang “Good Corporate Governance”. “Koperasi Abdi Kerta Raharja Menjadi Mitra Dalam Membangun Usaha Dan Penggerak Ekonomi Anggota dan Masyarakat ”.

    MISI

    1. Membangun anggota dan masyarakat dalam meciptakan koperasi sebagai intermediari yang “Good Corporate Governance”.
    2. Menciptakan wahana kehidupan ekonomi, sosial dan budaya yang berkepribadian disiplin, aktip, dinamis, kreatif, inovatif dan mandiri yang Penuh kekeluargaan dan kebersamaan berdasarkan prinsip dan jati diri koperasi.
    3. Memutuskan lingkaran kemiskinan ”Pendapatan rendah – Tabungan rendah – Investasi Rendah – Pendapatan Rendah” Menjadi ”Pendapatan Pendah - Pemberian Pembiayaan – Peningkatan Investasi – Peningkatan Pendapatan – Pertambahan Pembiayaan – Peningkatan Investasi – Peningkatan Pendapatan.
    4. Membuka peluang usaha untuk peningkatan aspek sosial dan ekonomi melalui pembiayaan ekonomi pokok dan tambahan dalam mengembangkan Sektor Usaha, Pendidikan, Perbaikan rumah, sanitasi dan tata produksi dan lingkungan.
    5. Memberikan kontribusi positif kepada Anggota dalam mengembangkan budaya menabung (capital formation) melalui Simpanan Anggota secara bersama yang dikelola secara prefesional dalam wadah Koperasi untuk meningkatkan nilai investasi yang optimal
    6. Mengembangkan keterampilan dan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) produktif dan inovatif yang memiliki teknologi berdaya saing Kompetitif dan berkelanjutan.
    7. Menciptakan Koperasi terbaik tempatkebanggaanAnngota dalam mengabdi , berkarya, berprestasi dan berinvestasi serta sebagai wahana perwujudan ibadah dan menjadikan acuan Koperasi yang amanah.

    MOTTO

    “ Mengabdi, Berkarya Membangun Bangsa Sejahtera Kerta Raharja”

    Budaya Kerja

    Budaya Kerja Koperasi Abdi Kerta Raharja merupakan tuntunan Prilaku Insan yang berlandaskan pada 7 (tujuh) Nilai Budi Utama Terdiri :

  • JUJUR
  • TANGGUNG JAWAB
  • KERJASAMA
  • DISIPLIN
  • ADIL
  • VISIONER
  • PEDULI
  • Setiap Nilai Budaya Kerja Koperasi Abdi Kerta Raharja memilikiNilai Budi Utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh Insan.7 (Tujuh) Nilai Budi Utama Insan Koperasi Abdi Kerta Raharja Terintegrasi dalam Budaya Kerja adalah :

    Budaya Kerja Koperasi Abdi Kerta Raharja Mengedepankan 4 (Empat) Nilai Budaya Kerja Terdiri :

  • PROFESIONALISME
  • INTEGRITAS
  • ORIENTASI PADA ANGGOTA
  • MENGABDI DAN BERKARYA TIADA HENTI

  • Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Berikut adalah struktur organisasi dari Koperasi Abdi Kerta Raharja Kabupaten Tangerang:

    Gambar 3.1 Struktur Koperasi Abdi Kerta Raharja

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya sebuah organisasi lain pada umumnya, Koperasi Abdi Kerta Raharja dalam menjalankan kegiatannya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    1. Rapat Anggota
    2. Tugas dan tanggung jawab :

      1. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
      2. Menetapkan kebijaksanaan umum koperasi
      3. Memilih atau mengangkat memberhentikan pengurus dan Badan Pemeriksa.
      4. Menetapkan dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Belanja Koperasi serta kebijaksanaan pengurus dalam bidang organisasi dan usaha koperasi.
      5. Mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus dan Badan Pemeriksa dalam bidang organisasi dan usaha koperasi.
    3. Dewan Pengawai
    4. Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas :

      1. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap semua kegiatan koperasi
      2. Memberikan koreksi, saran dan juga teguran kepada pengurus koperasi
      3. Membuat laporan laporan tertulis terhadap hasil dari pengawasan operasional koperasi.
    5. Dewan Penasehat
    6. Tugas dan tanggung jawab Dewan penasehat :

      1. Pelindung dan Penasehat bertindak untuk dan atas nama Pelindung dan Penasehat.
      2. Memberikan arah kebijakan, masukan, nasehat dan pertimbangan - pertimbangan dalam suatu ide dan program dalam pengembangan organisasi sesuai dengan AD/ ART dan Visi Misi organisasi.
      3. Sebagai penampung aspirasi didalam usaha – usaha pengembangan organisasi sesuai dengan AD /ART dan Visi Misi organisasi.
    7. Ketua
    8. Tugas dan Tanggung Jawab Ketua :

      1. Mengendalikan seluruh kegiatan koperasi
      2. Memimpin, mengkoordinir, dan mengontrol jalannya aktifitas koperasi dan bagian-bagian yang ada di dalamnya
      3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan danpengelolaan koperasi
      4. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
      5. Meneliti catatan yang ada dalam koperasi dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
    9. Sekretaris
    10. Tugas dan Tanggung Jawab :

      1. Membantu Ketua dalam melaksanakan kerja
      2. Menyelenggarakan kegiatan surat menyurat dan ketatausahaan koperasi
      3. Mencatat tentang kemajuan dan kelemahan yang terjadi pada koperasi
      4. Menyampaikan hal-hal yang penting pada ketua
      5. Membuat pendataan koperasi
    11. Bendahara
    12. Tugas dan Tanggung Jawab :

      1. Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi
      2. Memelihara semua harta kekayaan koperasi
    13. Anggota
    14. Tugas dan tanggung jawab anggota koperasi adalah :

      1. Menjaga nama baik koperasi
      2. Membantu menyalurkan ide untuk perkembangan koperasi kedepan.
      3. Membantu pengurus dalam kegiatan koperasi jika dibutuhkan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Anggota/costumer membeli barang kepada unit perdagangan.
    2. Admin melayani anggota/ costumer yang membeli barang.
    3. Admin mencarikan barang.
    4. Admin memberikan barang dan tagihan kepada anggota/costumer.
    5. Costumer membayar tagihan.
    6. Supplier mengirimkan barang pada koperasi.
    7. Admin menerima barang dari supplier.
    8. Admin mengecek stok barang.
    9. Admin membuat laporan pembelian, penjualan dan persediaan barang dagang pada koperasi.
    10. Manager mengecek laporan.

    Use Case Diagram Prosedur Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian kali ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Terdapat anggota/costumer yang ingin membeli barang pada koperasi dan admin pun melayani transaksi jual/ beli tersebut. Lalu admin pun melakukan cek stok barang dari supplier, dan membuat laporan. Dan penggambaran sistem yang berjalan menggunakan Use Case Diagram sebagai berikut :

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Persediaan

    Keterangan :

    1. Terdapat sebuah sistem perdagangan yang berjalan pada Koperasi Abdi Kerta Raharja
    2. Terdapat 4 aktor yang terdiri dari : Admin, Pembeli, Supplier, dan Manager/
    3. Terdapat 12 Use Case Diagram yang dilakukan oleh 4 Actor yaitu : Memesanbarang, Menerima pesanan, Kirim barang, Pendataan barang masuk, Inventory barang, Mengembalikan barang yang rusak, Pembuatan Laporan persediaan barang, dan semua laporan yang telah dibuat nantinya akan dicek kembali oleh Manager.

    Activity Diagram Prosedur Berjalan

    Menganalisa sistem yang berjalan menggunakan activity diagram. Penggambaran activity diagram sebagai berikut :

    Gambar 3.3 Activity Diagram Persediaan

    Keterangan :

    1. Terdapat 3 swimlane yaitu : Admin, Supplier, Manager.
    2. Memiliki 1 buah Initial node sebagai Start point.
    3. Memiliki 8 buah action sebagai proses yang berjalan.
    4. Memiliki 1 buah decision sebagai aktivitas yang memiliki kondisi barang normal atau barang rusak.
    5. Memiliki 1 buah final state sebagai end point.

    Sequence Diagram Prosedur Berjalan

    Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang menggambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Pada sistem sequence diagram yang sedang berjalan terdapat 5 object yang terdiri dari tugas, ulangan perbab, uas, rekap nilai, dan rapor yang saling berinteraksi dengan para actor. Gambaran sistem sequence diagram yang sedang berjalan sebagai berikut :

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Persediaan
    1. 3 actor yang memiliki kegiatan diantaranya : Admin, Anggota/Costumer, Manager.
    2. 3 object yang saling berinteraksi yaitu : Barang, Laporan.
    3. 10 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor – actor tersebut.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Berikut Analisa sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan metode analisa PIECES. Maka akan dapat terlihat kelemahan sistem dan penyelesaiannya dengan menggunakan sistem yang diusulkan.

    Tabel 3.1 Analisa PIECES


    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan
    2. Adapun data masukan pada sistem yang berjalan pada Koperasi Abdi Kerta Raharja.

    3. Analisa Keluaran
    4. Adapun data keluaran pada sistem yang berjalan pada Koperasi Abdi Kerta Raharja

    Konfirgurasi Sistem Yang Berjalan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    2. Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem reminder monitoring inventory barang pada Koperasi Abdi Kerta Raharja.

      • Procesor : Core i3 3220 (3.3GHz)
      • Monitor : LED 15.6”
      • Mouse : Standart
      • Keyboard : Standar
      • RAM : 2 GB DDR3
      • Harddisk : 500 Gb
      • Printer : Epson L 120 dan LQ 2190
    3. Aplikasi yang digunakan (Software)
      • Accpac
    4. Operating System
      • Microsoft Windows 7

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif pemecahan masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Setelah melakukan analisa proses inventory yang ada pada Koperasi Abdi Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, permasalahan yang sedang dihadapi oleh Koperasi Abdi Kerta Raharja Kabupaten Tangerang sering terjadi ketidakcocokan stock barang yang dengan laporan inventory barang. Ketidaksesuainya laporan yang disampaikan dengan yang diharapkan oleh para manajemen. Proses pembuatan laporan inventory barang harus dibuat manual sementara berkas untuk membuat sebuah laporan begitu banyak, hal ini membuat pelaporan menjadi terhambat dan waktu yang diperlukan dalam pembuatan laporan tersebut memakan waktu yang panjang.

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Dalam proses perencanaan sistem reminder monitoring inventory barang peneliti memberikan masukan untuk membuat sistem informasi Reminder monitoring inventory. Dengan sistem informasi ini maka diharapkan sumber daya yang ada seperti komputer, internet dapat digunakan secara optimal. Agar sistem perdagangan kedepannya bisa berjalan dengan lebih cepat, tepat, dan akurat dan bisa meringankan tugas admin untuk melakukan proses penginputan data inventory koperasi.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap I seperti pada tabel

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebuh sempurna.
    3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem. Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap II seperti pada tabel 3.6:
    Tabel 3.3 Diagram Elisitasi Tahap II

    Keterangan : M = mandatory (yang diinginkan ) D = Desirable ( diperlukan ) I = Inessential ( yang tidak mutlak diinginkan )

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap III seperti pada tabel 3.7:


    Tabel 3.4 Diagram Elisitasi Tahap III

    Keterangan  : T = Technical O = Operational E = Economic L = Low M = Middle H = High

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

    Tabel 3.5 Tabel Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Setelah menganalisa sistem inventory di Koperasi Abdi Kerta Raharja. Maka selanjutnya adalah membahas mengenai sistem yang diusulkan berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa masalah telah diuraikan sebelumnya yaitu sering mengalami hambatan untuk mengetahui data-data barang yang ada di Koperasi Abdi Kerta Raharja sangat lambat didapatkan karena harus mengecek secara langsung dan menghitung secara manual ke gudang.

    Sering terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan data barang dan stok barang sehingga memperlambat proses dan kredibilitas barang kurang baik.

    Untuk menganalisa sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm CE 12.1 for UML Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram untuk menggambarkan proses pada sistem yang diusulkan.

    1. Admin
      1. Melakukan login sistem
      2. Menampilkan menu home
      3. Menampilkan menu visi misi
      4. Menampilkan menu struktur organisasi
      5. Menampilkan menu data master
      6. Menampilkan data kategori
      7. Menampilkan data barang
      8. Menampilkan data supplier
      9. Menampilkan data cabang
      10. Menampilkan data transaksi
      11. Menampilkan data pembelian
      12. Menampilkan data penjualan
      13. Menampilkan data distribusi
      14. Menampilkan data stok opname
      15. Menampilkan data user
      16. Menampilkan data laporan
      17. Log out
    2. Manager
      1. Melakukan login sistem
      2. Menampilkan menu home
      3. Menampilkan menu visi misi
      4. Menampilkan menu struktur organisasi
      5. Menampilkan menu laporan
      6. Log Out

    Use Case Diagram Sistem Usulan

    Usecase Diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan pemakai (user) yang disebut actor. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya.

    Gambar 4.1. Usecase Diagram Usulan

    Berdasarkan Gambar 4.1 usecase diagram Sistem Informasi Inventory diatas terdapat:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem Informasi Inventory pada Koperasi Abdi Kerta Raharja.
    2. 2 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Admin, dan Manager
    3. 27 (dua puluh satu) usecase dan sudah dirangkum menjadi beberapa yang terpenting, diantaranya : Login, Halaman Utama, Data master, Input Kategori , View Kategori, Input Barang, View Barang, Input Supplier, View Supplier, Input Cabang, View Cabang, Data Transaksi, Input Pembelian, View Pembelian, Input Penjualan, View Penjualan, Input Distribusi, View Distribusi, Input Stok Opname, View Stok Opname, Input Form, View Form, Input Data user, View data user, Input Laporan, View Laporan, dan, Logout.

    Activity Diagram Sistem Usulan

    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Activity Diagram Admin

    Gambar 4.2 Activity Diagram Admin

    Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram sistem informasi inventory diatas terdapat :

    1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
    2. 30 (Tiga Puluh) action state yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi.
    3. 3 (Tiga) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
    4. 2 (Dua) join node
    5. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.
    Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

    Activity Diagram Manager

    Gambar 4.3 Activity Diagram Manager

    Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram sistem informasi inventory diatas terdapat :

    1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
    2. 10 (Sepuluh) action state yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi.
    3. 1 (Satu) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
    4. 1 (Satu) join node
    5. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.

    Sequence Diagram Usulan

    Gambar 4.4 Sequence Diagram Data Usulan

    Berdasarkan Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan diatas, terdapat :

    1. 2 (Satu) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Admin, dan Manager
    2. 13 (Tigabelas) Lifeline, diantaranya : Login, Halaman Utama, Kategori, Barang, Supplier, Cabang, User, Pembelian, Penjualan, Distribusi, Stok Opname, Laporan, dan Logout

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

    Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut:

    Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Gambar 4.5 Class diagram yang diusulkan

    Rancangan Basis Data

    Spesifikasi Basis Data

    1. Nama Tabel : Kategori
    2. Media : Hardisk
      Isi : ( no_kategori, nama_kategori, keterangan)
      Primary key : no_kategori
      Jumlah Record : 40

      Tabel 4.2 Tabel Basis Data WOR


    3. Nama Tabel : Barang
    4. Media : Hardisk
      Isi : (no_barang, no_kategori, nama_barang, satuan, standart_stok)
      Primary Key : kode_buku
      Jumlah Record : 105

      Tabel 4.3 Struktur Tabel Barang


    5. Nama Tabel : Barang Detail
    6. Media : Hardisk
      Isi : ( no_barang, no_supplier,)
      Primary Key : no_barang
      Jumlah Record : 40

      Tabel 4.5 Struktur Tabel Barang Detail
    7. Nama Tabel : Supplier
    8. Media : Hardisk
      Isi : ( no_supplier, nama_supplier, alamat)
      Primary Key : no_supplier
      Jumlah Record : 70

      Tabel 4.5 Struktur Tabel Supplier


    9. Nama Tabel : Cabang
    10. Media : Hardisk
      Isi : (no_cabang, nama_cabang, alamat)
      Primary Key : no_cabang
      Jumlah Record : 70

      Tabel 4.6 Struktur Tabel Cabang
    11. Nama Tabel : User
    12. Media : Hardisk
      Isi : ( user_login, nama, password, akses, profile )
      Primary Key : user_login
      Jumlah Record : 230

      Tabel 4.7 Struktur Tabel User


    13. Nama Tabel : Pembelian
    14. Media : Hardisk
      Isi : ( no_pembelian, no_surat_jalan, tgl_pembelian, no_supplier, no_cabang, keterangan )
      Primary Key : no_pembelian
      Jumlah Record : 80

      Tabel 4.8 Struktur Tabel Pembelian


    15. Nama Tabel : Pembelian Detail
    16. Media : Hardisk
      Isi : (no_pembelian, jumlah, no_barang)
      Primary Key : no_pembelian
      Jumlah Record : 60

      Tabel 4.9 Struktur Tabel pembelian Detail
    17. Nama Tabel : Penjualan
    18. Media : Hardisk
      Isi : (no_penjualan, tgl_penjualan, no_cabang, keterangan)
      Primary Key : no_penjualan
      Jumlah Record : 40

      Tabel 4.9 Struktur Tabel Penjualan


    19. Nama Tabel : Penjualan Detail
    20. Media : Hardisk
      Isi : (no_penjualan, jumlah, no_barang)
      Primary Key : no_penjualan
      Jumlah Record : 60

      Tabel 4.10 Struktur Tabel Penjualan Detail


    21. Nama Tabel : Distribusi
    22. Media : Hardisk
      Isi : (no_distribusi, no_surat_jalan, tgl_distribusi, no_cabang, keterangan)
      Primary Key : no_distribusi
      Jumlah Record : 80

      Tabel 4.11 Struktur Tabel Distribusi


    23. Nama Tabel : Distribusi Detail
    24. Media : Hardisk
      Isi : (no_distribusi, jumlah, no,barang)
      Primary Key : no_distribusi
      Jumlah Record : 60

      Tabel 4.13 Struktur Tabel Dsitribusi Detail


    25. Nama Tabel : Stok Opname
    26. Media : Hardisk
      Isi : (no_stok_opname, tgl_stok, keterangan)
      Primary Key : no_stok_opname
      Jumlah Record : 20

      Tabel 4.13 Struktur Tabel Stok Opname


    27. Nama Tabel : Stok Opname Detail
    28. Media : Hardisk
      Isi : (no_stok_opname, no_barang, book_jumlah)
      Primary Key : no_stok_opname
      Jumlah Record : 60

      Tabel 4.14 Struktur Tabel Stok Opname Detail


    29. Nama Tabel : Stok Opname List
    30. Media : Hardisk
      Isi : (no_stok_opname, no_cabang, actual_barang, book_jumlah, no_barang)
      Primary Key : no_stok_opname
      Jumlah Record : 80

      Tabel 4.15 Struktur Tabel Stok Opname List


    31. Nama Tabel : Stok
    32. Media : Hardisk
      Isi : (no_barang, no_cabang, stook_jumlah)
      Primary Key : no_barang
      Jumlah Record : 60

      Tabel 4.16 Struktur Tabel Stok

    Implementasi Sistem Yang Diusulkan

    1. Halaman Login
    Gambar 4.7 Tampilan menu login
    1. Halaman menu input barang
    Gambar 4.8 Tampilan menu input barang
    1. Halaman Data Barang
    Gambar 4.9 tampilan Data Barang


    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Hardware

    Dalam proses perancangan sistem pencatatan history maintenance aset IT ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

    1. Personal Komputer
    1. Processor  : Intel B815
    2. Monitor : 14.0” HD LED LCD
    3. Mouse : Optical
    4. Keyboard : Standard
    5. RAM : 2 GB
    6. Harddisk : 320 GB
    7. Printer : Inkjet
    1. Modem

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak (Software) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
    1. Windows
    2. Mozila Firefox dan Google Chrome
    3. Notepad ++
    4. Xampp
    5. Yii Framework 1.0
    6. Visual Paradigm for UML 10.2 Enterprise Edition
    7. Mysql

    Hak Akses (Brainware)

    Hak akses (Brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh siswa, pustakawan, dan admin.

    Testing

    Blackbox Testing

    \

    Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan ouput.

    Tabel 4.9 Pengujian Black Box

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada pengujian menu login, menu input pinjam buku, Form pinjam buku, menu data penerbit , input data penerbit. Jika input yang diberikan tidak lengkap atau tidak sesuai, maka sistem akan memberikan pemberitahuan tampilan pesan sehingga membantu pengguna dalam mencari dan mengetahui letak kesalahan saat penginputan. Dari beberapa pengujian sudah dilakukan menggunakan metode Blackbox Testing, seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil.

    Implementasi

    Schedule

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain:

    Tabel 4.10 Tabel Schedule

    Estimasi Biaya

    Rincian biaya dari penulis sesuai kebutuhan penelitian antara lain adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.11 Estimasi Biaya



    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Berdasarkan hasil analisa yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa proses sistem informasi inventory yang ada pada Koperasi Abdi Kerta Raharja masih manual atau belum terkomputerisasi dengan baik.

    2. Pencatatan inventory yang dilakukan secara manual ini, terkadang mengakibatkan laporan inventory mengalami banyak kendala, kendala yang dihadapi tersebut seperti saat laporan actual persediaan stok barang digudang dengan data yang tersimpan pada komputer tidak sesuai, Diperlukan tenaga yang lebih banyak karena semua proses dilakukan secara manual dan waktu yang dibutuhkan untuk membuat laporan akhir relative lebih lama. Diperlukan perancangan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai rancangan alur sistem yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram untuk merancang basis datanya. Kemudian membuat elisitasi yang berisi draft kebutuhan aplikasi sistem yang dibutuhkan oleh user. Tahap pembuatan program menggunakan Notepad++ untuk coding sistem yang telah dirancang. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP yang diintegrasikan dengan database yang menggunakan MySQL.

    3. Dengan membangun sistem informasi inventory barang tersebut akan sangat membantu jalannya operasional koperasi dengan baik karna sudah tersedia berbagai informasi mengenai jenis barang, masa pakai, dan stok yang tersedia serta prediksi yang tepat untuk melakukan Purchase order pada supplier. Dan laporan yang dihasilkan pun sesuai dengan barang yang tersedia.

    Saran

    1. Proses penerapan sistem terkomputerisasi terlebih dahulu harus didukung dengan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang memadai agar tidak terjadi masalah dalam proses penyimpanan data inventory maupun pada saat proses penginputan.

    2. Dengan adanya sistem reminder monitoring inventory stok barang ini diharapkan admin dapat menggunakan sistem ini dengan maksimal dan dapat dikembangkan lagi agar menjadi sistem yang lebih baik.

    3. Diperlukan pelatihan dan sosialisasi bagi admin, dalam mengoperasikan program yang telah dirancang ini, agar dapat digunakan dengan baik dan harus dilakukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan software sistem yang baru secara rutin, agar pengolahan data dapat berjalan dengan lancar.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
    2. Taufiq. 2013. Sistem Informasi Manajemen Konsep Dasar, Analisis dan Metode. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    3. Hartono, Bambang. SKM, MSc, MM. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Rineka Cipta. Jakarta.
    4. 4,0 4,1 Rusdiana, A. dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung:Pustaka Setia.
    5. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    6. Taufiq. 2013. Sistem Informasi Manajemen Konsep Dasar, Analisis dan Metode. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    7. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
    8. Hartono, Bambang. SKM, MSc, MM. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Rineka Cipta. Jakarta.
    9. Mujiati, H. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Stok Obat Pada Apotek Arjowinangun. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi.
    10. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    11. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.
    12. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    13. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.
    14. McKay, Alison, George N Stiny, Alan de Pennington. Principles for the definition of design structures. International Journal of computer integrated manufacturing. Volume 29, 2016 Issue 3. Pages 237-250.
    15. Fauzi Moch Agita, Titis Aji Wicaksono. 2015. System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. ISSN : 2477-3042. Surya Informatika Vol.1 No.1.
    16. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    17. Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim . 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT Vol.7 No.1 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
    18. Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
    19. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    20. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. Panduan Aplikatif & Solusi (PAS) Sistem Informasi Penjualan Online untuk tugas akhir. Semarang: Wahana Komputer.
    21. Yudhanto, Yudha, Agus Purbayu. 2014. Toko Online dengan PHP dan MySQL. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    22. Priyanti, Dwi, Siska Iriani. 2013. Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. ISSN: 2302-5700. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.2 No.3 Oktober 2013.
    23. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. Panduan Aplikatif & Solusi (PAS) Sistem Informasi Penjualan Online untuk tugas akhir. Semarang: Wahana Komputer.
    24. Hendry. 2015. Aplikasi 4 in 1 VB & MySQL. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    25. Priyanti, Dwi, Siska Iriani. 2013. Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. ISSN: 2302-5700. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.2 No.3 Oktober 2013.
    26. Hendrianto, Dani Eko. 2014. Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Bebasis Website Pada Sekolah Menengan Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan. IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.4.
    27. Tommy. 2016. Trik membuat Software BOT dengn Visual Basic.Net. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    28. Abdulloh, Rohi. 2016. Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    29. K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February. 2014. pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2.
    30. Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. International Journal of Computer Applications Technology and Research. Vol. 5 - Issue 8. Pages 504-508.
    31. Wibawa, I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Reminder Masa kadaluarsa Berbasis GIS dengan Platform. Merpati Vol.3, No.1,April 2015 ISSN:2251-3006 Universitas Udayana.
    32. Alviyanto, Fransiskus Eferdy. 2014. Perancangan Website Dosen Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
    33. Baswananda, Aji Raino. 2014. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer.
    34. Darti. 2013. Analisis Perancangan Sistem Penerimaan Siswa Baru Pada SMP Negeri 1 Gadingrejo. Jurnal TAM - Technology Acceptance Model Vol.2 No.1 ISSN: 2339-1103.
    35. Nurasiah. 2014.Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi Pembayaran Uang Kuliah dengan Metode SDLC Waterfall. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol.19 No.3.
    36. Baswananda, Aji Raino. 2014. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer.
    37. Hendrianto, Dani Eko. 2014. Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Bebasis Website Pada Sekolah Menengan Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan. IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.4.
    38. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, Agus Asyanto. Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan Paud Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT ISSN: 1978-8282 Vol.7 No.1 September 2013.
    39. Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntasi Koperasi : Pendekatan Praktis Penyusunan Laporan Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu
    40. Junaidi , Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
    41. Salangka. Ester. 2013. “Penerapan Akuntansi Persediaan UntukPerencanaan Dan Pengendalian LPG Pada PT. Emigas Sejahtera Minahasa”. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
    42. Wibawa, I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Reminder Masa kadaluarsa Berbasis GIS dengan Platform. Merpati Vol.3, No.1,April 2015 ISSN:2251-3006 Universitas Udayana.
    43. Wibawa, I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Reminder Masa kadaluarsa Berbasis GIS dengan Platform. Merpati Vol.3, No.1,April 2015 ISSN:2251-3006 Universitas Udayana.
    44. Santosa, Evan Ganda, Jani Rahardjo. Standarisasi, Monitoring, dan Compliance Kebersihan dan K3. Jurnal Tirta, Vol.4 No.1 Januari 2017.
    45. Santosa, Evan Ganda, Jani Rahardjo. Standarisasi, Monitoring, dan Compliance Kebersihan dan K3. Jurnal Tirta, Vol.4 No.1 Januari 2017.
    46. Harison, Halimah Tusyadiah. Perancangan Aplikasi Sistem Monitoring Gangguan Jaringan Telepon dan Internet Speedy pada Pelayanan PT. Telkom. Jurnal Momentum Vol.18, No.1 Februari 2016 ISSN: 1693-762X.
    47. Rini, puput Puspito, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti. Rancangan sistem Informasi Koversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global, Jurnal Sisfotex Global Vol.6 No.1 Maret 2016-ISSN: 20188-1762.
    48. Prasmono, Andi. Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 ISSN: 1997-276X.
    49. Rini, puput Puspito, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti. Rancangan sistem Informasi Koversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global, Jurnal Sisfotex Global Vol.6 No.1 Maret 2016-ISSN: 20188-1762.
    50. Prasmono, Andi. Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 ISSN: 1997-276X.