SI1511490411

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

    

   PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA

KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA

SEJAHTERA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490411
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

k

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA

KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA

SEJAHTERA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1511490411
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA

KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA

SEJAHTERA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1511490411
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017 / 2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Hani Dewi Ariessanty,M.Kom)
   
(Endang Suryana, S.Sos., M.M)
NID :12003
   
NID :07142

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA

KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA

SEJAHTERA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490411
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Dewan Penguji,

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA

KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA

SEJAHTERA TANGERANG

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1511490411
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM :1511490411

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera pada saat ini mampu mengembangkan bisnisnya sebagai penyedia tenaga kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional PT. GMF AeroAsia. Dimana pada awalnya Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera merupakan sebuah unit usaha simpan pinjam dan bisnis jasa yang bernaung dalam PT. GMF AeroAsia. Sistem kepegawaian yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer namun pengolahan data masih menggunakan format Microsoft Excel sehingga membuat informasi kepegawaian tidak terintegrasi dan berada pada file yang berbeda-beda. Dengan permasalahan yang ada, maka penyusun mengusulkan sistem terkomputerisasi agar semua data yang berkaitan dengan kepegawaian tercatat secara baik, akurat dan mampu diakses oleh semua pegawai termasuk yang berada di luar daerah. Metode penelitian diantaranya metode pengumpulan data melalui metode (observsi, wawancara dan studi pustaka) metode analisa, metode perancangan dan metode pengujian. Perancangan sistem informasi ini dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi setiap pegawai dan memperkecil kekurangan yang terdapat dalam sistem yang sedang berjalan, juga bisa menjadi solusi dalam sistem informasi kepegawaian Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Kepegawaian.


ABSTRACT

Employee Cooperative GMF AeroAsia Sejahtera is currently able to expand its business as a provider of labor in order to support the operational activities of PT. GMF AeroAsia. Where at first Employee Cooperative GMF AeroAsia Sejahtera is a unit of saving and loan business and service business which take shelter in PT. GMF AeroAsia. Staffing system that runs today on Employee Cooperative GMF AeroAsia Sejahtera already using the computer but still using the data processing Microsoft Excel format so that makes the personnel information is not integrated and are in different files. With the existing problems, the authors propose a computerized system so that all data related to the employee is recorded well, accurate and capable of being accessed by all employees including those outside the region. Research methods include data collection methods through methods (observation, interview and literature study) method of analysis, design methods and testing methods. The design of this information system can provide better service for each employee and minimize the deficiencies contained in the system that is running can also be a solution in personnel information system Employee Cooperative GMF AeroAsia Sejahtera.

Keywords : Information System, Staffing.


KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurahakan segala nikmat sehat dan senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA TANGERANG”.

Tujuan dari penulisan laporan Skripsi ini merupakan syarat dalam penyelesaian program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja. Penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi dan nilai tambah yang bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya maupun mahasiswa pada khususnya.

Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak sekali mendapatkan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM. selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.

3. Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Program Strata satu (S-1)

4. Hani Dewi Ariessanty,M.Kom selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini. I

5. Endang Suryana, S.Sos., M.M selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

6. Bapak Yuyun Zaenudin selaku Ketua Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera dan Ibu Maulan Sugiyanti selaku stakeholder sekaligus kakak tersayang yang telah membantu dan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

7. Keluarga tercinta, orang tua saya Ibu Euis Hendraningsih dan Bapak Sugiyanto, adik tersayang Nisrina Syifa Ursila dan Suami terbaik Robin Firman Abadi, yang selalu mendoakan dan memotivasi saya baik berupa moril maupun materil untuk keberhasilan penulis.

8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

9. Teman-teman semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang sudah memberikan dukungan dan motivasi.

Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua mahasiswa STMIK Raharja dan AMIK Raharja Informatika maupun para dosen yang membaca laporan ini khususnya.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.


Tangerang, Januari 2018
Nama. Putri Nury Islamia
NIM. 1511490411

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Gambar 2.2 Data Informasi

Gambar 2.3 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 UseCase Diagram Sistem Kepegawaian yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Kepegawaian yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Penggajian yang Berjalan

Gambar 4.1 UseCase Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram HRD Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Personalia Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Accounting Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Karyawan Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.6 Sequence Diagram HRD Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Personalia Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram Accounting Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.9 Sequence Diagram Karyawan Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.10 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.11 Rancangan Prototype Login

Gambar 4.12 Rancangan Prototype Cetak Form

Gambar 4.13 Rancangan Prototype Tambah User

Gambar 4.14 Rancangan Prototype Pengisian Data Karyawan

Gambar 4.15 Rancangan Prototype Penginputan Gaji Karyawan

Gambar 4.16 Tampilan Program Halaman Login

Gambar 4.17 Tampilan Program Halaman Menu Home

Gambar 4.18 Tampilan Program Halaman Data User

Gambar 4.19 Tampilan Program Halaman Form Tambah Data

Gambar 4.20 Tampilan Program Halaman Data Karyawan

Gambar 4.21 Tampilan Program Halaman Tambah Form Data Karyawan

Gambar 4.22 Tampilan Program Halaman Tambah Form Detail Karyawan

Gambar 4.23 Tampilan Program Halaman Data Penggajian

Gambar 4.24 Tampilan Program Halaman Form Tambah Penggajian

Gambar 4.25 Tampilan Program Halaman Cetak Form

Gambar 4.26 Tampilan Program Halaman Cetak Form Absensi

Gambar 4.27 Tampilan Program Form Absensi

Gambar 4.28 Tampilan Program Halaman Cetak Form Lembur

Gambar 4.29 Tampilan Program Form Lembur

Gambar 4.30 Tampilan Program Halaman Cetak Slip Gaji

Gambar 4.31 Tampilan Program Form Slip Gaji

Gambar 4.32 Pengujian Black Box Login Username dan Password

Gambar 4.33 Pengujian Black Box Login Username dan Password Salah

Gambar 4.34 Pengujian Black Box Halaman Home

Gambar 4.35 Pengujian Black Box Halaman Karyawan

Gambar 4.36 Pengujian Black Box Halaman Pengiputan Data Karyawan


DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan MySQL

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Basis Data kop_gmf user

Tabel 4.3 Basis Data kop_gmf karyawan

Tabel 4.4 Basis Data kop_gmf anggota keluarga

Tabel 4.5 Basis Data id_mandatory_training

Tabel 4.6 Basis Data id_training

Tabel 4.7 Basis Data id_gaji_karyawan

Tabel 4.8 Time Schedule

Tabel 4.9 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

1. Use Case Diagram Use Case Diagram


 

2. Class Diagram Class Diagram

 

3. Sequence Diagram Sequence Diagram

 

4. State Diagram State Diagram

 

5. Activity Diagram Activty Diagram

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat memicu pertumbuhan sistem informasi dalam segala bidang. Hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi dalam kegiatan perusahaannya. Dengan mengimplementasikan sistem informasi akan menghemat waktu dalam bekerja. Alur data di dalam sebuah sistem informasi yang sudah terintegrasi akan lebih cepat untuk diperoleh, sehingga hal ini akan meningkatkan efisiensi waktu yang dibutuhkan dalam bekerja. Setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk menerapkan suatu sistem informasi yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera yang kini mengembangkan bisnisnya sebagai penyedia tenaga kerja pihak ketiga dan bisnis ini turut mendukung kegiatan operasional di PT. GMF AeroAsia, baik di dalam maupun di luar daerah, saat ini kegiatan administasi kepegawaian yang berjalan sudah terkomputerisasi tetapi masih menggunakan sistem yang manual yaitu Microsoft excel, hal ini pula menjadi kendala bagi pegawai yang berada di luar daerah, sehingga diperlukan suatu Sistem Informasi yang mampu menampung semua data karyawan dan mampu diakses dimanapun baik di dalam maupun diluar daerah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh judul yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA TANGERANG"

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang di identifikasi pada latar belakang diatas.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah yang menjadi permasalahan pada proses laporan kepegawaian?

  2. Bagaimanakah proses informasi kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF AeroaAsia Sejahtera agar menghasilkan informasi yang cepat, tepat dam akurat?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi kepegawaian pada Koperasi Karyawan PT. GMF AeroaAsia Sejahtera?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Adapun penelitian ini terarah serta permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, sesuai dengan tujuan penelitian maka peneliti mengambil beberapa pokok permasalahan yaitu: Melakukan pendataan, pencarian, membuat laporan, mengubah, menghapus, mengupdate serta pengarsipan data karyawan.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut

    1. Mempelajari dan mengetahui permasalahan kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera

    2. Melakukan identifikasi terhadap kendala yang ada dalam sistem kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera agar menghasilkan informasi dan laporan yang efisien.

    3. Merancang dan membangun suatu sistem informasi kepegawaian yang terkomputerisasi dan terintegrasi dalam satu sistem agar memudahkan dalam pembuatan laporan dan memudahkan akses data bagi setiap pegawai baik di dalam maupun di luar daerah.

    Manfaat Penelitian

    1. Bagi Perusahaan
    2. a) Mengidentifikasi kendala atau masalah yang ada pada sistem informasi kepegawaian agar dapat dijadikan dasar untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

      b) Terciptanya sebuah sistem informasi kepegawaian yang dapat membantu dalam pembuatan laporan dan memudahkan setiap pegawai untuk dapat mengakses datanya baik pegawai yang berada di dalam maupun diluar daerah.


    3. Bagi Peneliti
    4. a) Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis mengenai program kepegawaian yang lebih efektif dan efisien.

      b) Dapat memberikan informasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data kepegawaian dimasa yang akan datang.

      c) Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

      d) Menambah pengetahuan peneliti yang tidak didapatkan dalam perkuliahan.

    Metode Penelitian

    Dalam rangka menghasikan karya yang sesuai dengan teori ilmiah dan tepat, maka dalam penyusunan penelitian ini ada beberapa metode yang digunakan antara lain

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi (Pengamatan)

      Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penilaian, Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai Kepegawaian.

    2. Wawancara

      Penulis melakukan wawancara kepada Ibu Maulan Sugiyanti selaku Stakeholder yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek bahasan yang diambil oleh penulis.

    3. Studi Pustaka

      Setelah melakukan Observasi penulis juga mengumpulkan data dengan cara studi pustakam, dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi semua data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari berbagai sumber buku dan semua data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan untuk membantu penulis dan penganalisaan juga perancangan yang dilakukan.

    Metode Analisa

    Pada penelitian ini, metode analisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Melakukan pengamatan terhadap sistem yang berjalan saat ini.

    2. Melakukan analisa terhadap sistem kontrol pada setiap masing-masing system secara daily.

    3. Menentukan UML (Unified Modeling Language): Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.

    Metode Perancangan

    Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan Unified Modelling Language (UML) yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Selain itu penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, Dreamweaver CS3 untuk mendesain, database server MySQL, dan koneksi menggunakan Xampp.

    Metode Testing

    Dalam hal ini proses pengujian penelitian menggunkan metode Blackbox Testing System hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah system sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing System sebagai metedologi yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian black box berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal, kesalahan interface, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

    Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam hal penyusunan dan dapat dipahami lebih jelas, laporan ini dibagi atas beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Dengan susunan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi dan teknologi informasi, definisi perbaikan, konsep dasar internet, konsep dasar analisa CSF, konsep dasar elisitasi, serta literatur lain yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Koperasi Karyawan GMF Aeroasia Sejahtera, struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini membahas mengenai analisa sistem dengan menggunakan metode analisa CSF dan analisa berdasarkan sistem berjalan, user requirement, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype, testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta estimasi biaya.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dilakukan penulis serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi karena sistem sangat menunjang kinerja perusahaan atau instansi, baik yang berskala kecil maupun besar. buku Bambang Hartono (2013:10)[1], Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul Organization and Management: Basic Systems Concept Misalnya, menyatakan bahwa sistem adalah “whole compounded of several parts” (Suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).. Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012: 9) menyatakan “ System bisa seperti abstract atau fisik, sistem yang abstract adalah susunan gagasan-gagasan atau konsep yang teratur yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan” .

    Sementara itu, L Enger dalam Tata Sutabri (2012: 9)[2]mengatakan bahwa “System dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi “. Selanjutnya S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012: 10) menyatakan bahwa “suatu sistem terdiri atas object-object atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain nya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

    Dengan demikian pengertian system dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama lain di mana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Tohari (2013: 2)[3] menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components System ) Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap sub system memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi system secara keseluruhan.

    2. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup system merupakan daerah yang membatasi antara system dengan yang lainnya atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

    3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan sub system yang lain disebut dengan penghubung system atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsystem yang lain. Keluaran suatu subsystem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian, terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukkan Sistem (Input) Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input). Sebagai contoh, di masukan suatu unit sistem komputer “program“ adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Sementara “data“ adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energy yang diolah dan di kalsifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain, sedangkan contoh informasi keluaran yang dihasilkan adalah informasi ini adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang merupakan input bagi subsitem lainnya.

    7. Pengolahan Sistem (Procces System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective System) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik, suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem yang tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Klasifikasi Sitem

    Menurut Tata Sutabri (2012:22) sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

    1. Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    2. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu adalah Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depan nya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

    3. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah Merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem tekhnologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka adalah Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.


    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Informasi pada dasarnya adalah himpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas. Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart dalam Bambang Hartono (2013:15) mendefinisikan informasi sebagai kumpulan fakta atau data yang memiliki makna.


    Gambar 2.1.
    Siklus Informasi


    Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013: 15) “Informasi sebagai data yang telah di tafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang. Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013: 15) mengartikan “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimannya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini di masa yang akan datang.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan sekarang maupun untuk masa depan.

    Tujuan Informasi

    Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Mustakini 2010:13)[4].Tujuan sistem informasi terdiri dari :

    1. Kegunaan (Usefulness) adalah Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    2. Ekonomi (Economic) adalah Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Keandalan (Realibility) adalah Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langganan (Customer Service) adalah Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity) adalah Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibilitas (Fleksibility) adalah Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    Informasi Berdasarkan Persyaratan

    Tata Sutabri (2012: 63) menguraikan bahwa suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang diperlukan manajer dalam pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan hal tersebut maka informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi yang tepat.

    2. Informasi yang relevan.

    3. Informasi yang bernilai.

    4. Informasi yang dapat dipercaya.

    Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

    Tata Sutabri (2012: 63) mengkalsifikasikan Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi masa lalu.

    2. Informasi masa kini.

    Informasi Berdasarkan Sasaran

    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang di tunjukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Tata Sutabri (2012:63) Informasi jenis ini di klasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi Individual.

    2. Informasi Komunitas.

    Nilai Informasi


    Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkan nya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.


    Gambar 2.2.
    Data Informasi


    Menurut Sutarman (2013:14)[5], nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :

    1. Memperoleh pemahaman dan manfaat.

    2. Mendapatkan pengalaman.

    3. Mengakumulasi proses pembelajaran sehingga dapat diduplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. Mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalamn masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama dilakukan oleh manajer lain.

    Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2012 : 247).

    Kualitas Informasi

    Menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2)[6], indikator-indikator yang mendukung kualitas informasi adalah sebagai berikut:

    1. Completeness (Kelengkapan)
    2. Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.

    3. Relevance (Relevansi)
    4. Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya. Sesuatu dikatakan relevan jika memiliki hubungan, berkaitan, atau berguna secara langsung.

    5. Accurate (Tepat)
    6. Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

    7. Timeliness (Ketepatan Waktu)
    8. Informasi yang tepat waktu sangat diperlukan sehingga informasi yang datang kepada penerima tidak terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang terlambat menjadikan informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, informasi yang tepat waktu menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang cepat, jika informasi tersebut terlambat maka keputusan yang diambilpun menjadi terlambat.

    9. Format
    10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    1. Sutarman (2013: 13) mendefinisikan bahwa, "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

    2. Menurut Ida Nuraida dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11)[7] "Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.

    3. Menurut Yakub dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11), “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponenkomponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.

    4. Bambang Hartono (2013:16) menguraikan “Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi untuk di gunakan.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen.

    Komponen Sistem Informasi


    Tata Sutabri (2012: 47) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan itu terdiri dari:

    1. Blok Masukan (Input Block) adalah Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block) adalah Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block) adalah Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block) adalah Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block) adalah Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    6. Blok Kendali (Controls Block) adalah Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Klasifikasi Sistem Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:22), Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) adalah Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) adalah Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) adalah Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) adalah Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diuarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

    Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47) tujuan sistem informasi yaitu “untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan,laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia”.

    Menurut Yuliastrie (2013:28)[8] sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

    1. Integrasi sistem
    2. a). Menghubungkan sistem individu/kelompok

      b). Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis

      c). Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi

    3. Efisiensi pengelolaan
    4. a). Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data

      b). Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi

      c). Penggunaan dan pengambilan Informasi

    5. Dukungan keputusan untuk manajemen
    6. a). Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan

      b). Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi

      c). Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49)[9], “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

    Kristanto (2013:61)[10] “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

    Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250)[11], “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

    Menurut O’Brien dan Marakas (2013: 639)[12], menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses.

    Tahapan Perancangan Sistem


    (Mahdiana 2011:37)[13] Tahapan perancangan sistem adalah merancang system secara rinci berdasarkan analisis system yang ada, sehingga menghasilkan model sistem bau yang dihasilkan, Adapun tahapan perancangan system sebagai berikut :

    1. Perancangan Output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagisetiap unsur manusia yang membutuhkannya.

    2. Perancangan Input, tujuan dari perancangan ini adalah :

      1. Mengefektifkan biaya pemasukan data.

      2. Mencapai keakuratan yang tinggi.

      3. Menjamin pemasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai

      4. Perancangan Proses Sistem, tujuan pada tahapan ini adalah : Menjaga agar proses data lancer dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar dan Mengawasi proses dari sistem.

    3. Perancangan Database, penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem, Sistem basis data (database sistem) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lain.

    4. Perancangan Kontrol, tahapan ini bertujuan agar keberadaan sistem setelahdiimplementasikan dapat memiliki kehandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228)[14], tahap perancangan atau desainsistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

    Manfaat Perancangan Sistem

    Menurut Jogiyanto (2009:90)[15], manfaat perancangan sistem adalah:

    1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis.

    2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.

    3. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan.

    Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan.

    Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

    Definisi Analisi Sistem Informasi

    Yakub (2012: 142)[16] menyatakan, analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas.

    Menurut Rohmat Taufiq (2013:153)[17], Analisa sistem adalah “Pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

    Yogianto berpendapat dalam bukunya Rohmat Taufiq (2013:153), menyatakan bahwa analisa sistem adalah sebagian penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisa sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi masalah, menyusun alternatif pemecahan masalah dan spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

    Tahap-tahap Analisa Sistem Informasi

    Dina, Murad, Fitria (2013:51)[18], berpendapat bahwa Tahap Analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

    Menurut Henderi dalam Jurnal CCIT (2011: 322)[19] mengatakan tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[20], tahapan rancangan sistem yaitu :

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci.

    2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem.

    3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem.

    4. Memilih Konfigurasi Terbaik.

    5. Menyiapkan Usulan Penerapan.

    6. Menyetujui Atau Menolak Penerapan Sistem.

    Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

    Fungsi Analisis Sistem Informasi


    Adapun fungsi analisis sistem menurut Mulyanto (2009: 129)[21], adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisis sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Teknologi Informasi

    Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli :

    1. Teknologi informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (Kamus Oxford, 2012: 567)[22]

    2. Menurut Daryanto (2012: 3)[23], "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi", sedangkan Haang den Keen menguraikan dari jurnal Sistem Informasi dan Bisnis (2012: 77), “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.”

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep dasar teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Kepegawaian

    Definisi Kepegawaian

    Menurut Harsono dalam Wijayanti (2014 : 16)[24] mendefinisikan “Pegawai yang berarti orang-orang atau sekelompok orang yang memiliki status karena pekerjaannya”.

    Pegawai atau karyawan adalah golongan masyarakat, yang melakukan penghidupanya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan pemerintahan, maupun kesatuan kerja swasta. (Soedaryono: 2010)[25]

    Menurut Robbins (Perilaku Organisasi, Edisi 10 : 2006)[26] pengertian pegawai adalah “orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja”.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa “pegawai adalah seseorang yang bekerja pada suatu kesatuan organisasi, baik sebagai pegawai tetap maupun tidak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya”.

    Definisi Karyawan

    1. Menurut Juniar Sofyanti (2014:35)[27]."Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam hal ini, karyawan wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian”.

    2. Menurut Kusdi rahardjo dkk dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2014:4)[28]."Karyawan tetap merupakan karyawan yang bekerja diperusahaan dengan terikat perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT), menjadi karyawan tetap dengan dibuktikan adanya surat keputusan (SK pengangkatan) maka dia tidak dapat diturunkan menjadi karyawan kontrak.

    Definisi Koperasi

    Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bersatusecara sukarela dan otonom dalam rangka mencukupi kebutuhandan aspirasi sosial, ekonomi dan budaya secara bersama melaluiusaha yang dimiliki bersama dan dikelola secara demokratis. Titiktekan dari definisi itu adalah koperasi sebagai kumpulan orang atau people based association (KOPKUN (2010:15)[29].

    Koperasi mengandung makna kerja sama. Kooperasi (cooperative) bersumber dari kata Coopere (latin) co-operation yang berarti kerja sama. Ada juga yang mendefinisikan koperasi dala makna lain. Menurut Enriques, pengertian koperasi adalah menolong satu sama lain (to help one another) atau saling bergandengan tangan (hand it hand). DI indonesia disebut kerja sama atau menurut Notoatmojo disebut gotong royong yang telah dikenal oleh Indonesia sejak tahun 2000 SM. Istilah gotong royong diberbagai daerah seperti tapanuli disebut Marsiurupan, di Minahasa disebut mapalus kobeng, di Sumba "Pawonda", di Ambon "Masohi", di Jawa barat "Liliuran" dan Madura "Long tinolong" dan di Sumatera Barat "Julojulo" dan di Bali "Subak".

    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang - seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

    Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut sisa hasil usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil.

    Fungsi dan Peran Koperasi

    Menurut Undang-Undang No . 25 tahun 1992 pasal 4[30] dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut :

    1. membangun daan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi angggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraaan ekonomi dan social.

    2. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

    3. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi.

    4. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas-asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

    Menurut valerivallian (2013) :

    1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

    2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

    3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.

    4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.


    Koperasi Menurut Para Ahli

    Dalam artikel Probo Maejar Prastowo (2014)[31] beberapa pendapat para ahli adalah sebagai berikut :

    1. Menurut pendapat ILO (International Labour Organization) atau jika diartikan ke bahasa Indonesia adalah Organisasi Buruh Internasional, memberikan pendapat yakni, “Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough theformation of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of risk and benefits of undertaking”.Yang berarti, "Koperasi sebagai kumpulan orang-orang yang umumnya bersarana terbatas yang secara sukarela bergabung bersama untuk mencapai akhir ekonomi bersama melalui pembentukan organisasi bisnis yang dikendalikan secara demokratis, membuat kontribusi yang adil terhadap modal yang diperlukan dan menerima bagian yang adil dari risiko dan manfaat dari usaha tersebut". Didalam definisi ILO diatas terkandung elemen - elemen yang ada pada koperasi yaitu:

      a). Koperasi adalah perkumpulan orang-orang.

      b). Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan.

      c). Adanya tujuan ekonomi yang ingin dicapai bersama.

      d). Koperasi yang di bentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis.

      e). Adanya kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.

      f). Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara adil atau seimbang.

    2. Yang kedua adalah menurut pendapat Drs. Arifinal Chaniago (1984). Dalam bukunya "Perkoperasian Indonesia" beliau memberikan definisi yakni, " Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya". Elemen - elemen penting yang terkandung didalamnya yaitu:

      a). Koperasi adalah perkumpulan yang beranggotakan orang-orang.

      b). Koperasi adalah badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk masuk dan keluar sebagai anggota.

      c). Bekerja sama secara kekeluargaan saat menjalankan usaha untuk mempertinggi jasmaniah para anggotannya.

    3. C. Definisi menurut P.J.V. Dooren, "There is no single definition (for cooperative) which is generally accepted, but the common principle is that cooperative union is an association of member, either personal or corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective". Yang artinya,” Tidak ada definisi tunggal untuk koperasi yang umumnya diterima, tetapi prinsip yang umum menjelaskan bahwa serikat koperasi adalah sebuah asosiasi anggota, baik pribadi atau perusahaan, yang telah secara sukarela datang bersama-sama dalam mengejar tujuan ekonomi umum”.

    4. Definisi menurut Mohammad Hatta ( Bapak Koperasi Indonesia yang juga Wapres Pertama RI ), Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi rakyat berdasarkan tolong - menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “Seorang buat semua dan semua buat seorang”.

    5. Definisi menurut Munkner, Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘Urusniaga’ secara kumpulan, yang berasaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan untuk ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung pada gotong - royong.

    6. Definisi menurut UU No. 25 / 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

    7. Menurut Bapak James A.F Stoner pengertian organisasi adalah sebagai alat (tools) untuk mencapai tujuan. Pekerjaan untuk mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya modal yang dimiliki oleh organisasi tersebut pengorganisasian (organizing), dan dilakukan oleh seorang manajer (Koperas, teori dan praktek Oleh Sitio, A.,dkk).

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Definisi Analisa SWOT

    Menurut Menurut Ciarmiello, A. didalam jurnal internasional “SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities” (2016:271-282)[32], Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi.

    Analisis SWOT tidak hanya dikhususkan untuk organisasi yang mencari laba, tetapi juga dapat digunakan dalam setiap proses pengambilan keputusan di mana tujuan yang diusulkan jelas.Analisa SWOT membandingkan antara faktor peluang eksternal (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor kekuatan internal (strengths) dan kelemahan (weakness). Empat macam strategi yaitu :


    1. Strategi SO (SO Strategic) : Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Strategi ini dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen hendak memanfaatkan kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu pertumbuhan perusahaan.

    2. Strategi WO (WO Strategic) : Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia.

    3. Strategi ST (ST Strategic) : Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST serupa dengan strategi WO karena variabel yang ada tidak maksimal. Strategi WT (WT Strategic) : Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Strategi WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni strategi bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis.

    According to Ifediora Christian Osita et al. In Interntional Journal of Innovative and Applied Research Volume: 2 Issue (9) (2014:23), “SWOT Analysis is the most renowned tool for audit and analysis of the overall strategic position of the business and its environment. Its key purpose is to identify the strategies that will create a firm specific business model that will best align an organization’s resources and capabilities to the requirements of the environment in which the firm operates. In other words, it is the foundation for evaluating the internal potential and limitations and the probable/likely opportunities and threats from the external environment. It views all positive and negative factors inside and outside the firm that affect the success. A consistent study of the environment in which the firm operates helps in forecasting/predicting the changing trends and also helps in including them in the decision makingprocess of the organization”.

    Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Dewi (2011:61), Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.

    UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Jayant dkk, 2014, pp. 148-153 ISSN: 2277128 X Vol.2, Isue.2[33] The UML is visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

    Onu dan umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[34], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as use cases written as text.

    Konsep Pemodelan Menggunakan UML

    UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. (Yuni Sugiarti, 2013:34)[35].

    Menurut Ginting (2013:9)[36], pemodelan menggunakan UML , pengembang dapat melakukan tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan, penelaahan bagaimana objek dalam sistem saling mengirimkan pesan dan bekerjasama, menguji sistem perangkat lunak berfungsi seperti seharusnya. Dokumentasi sistem perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan datang.

    Bangunan Dasar Metodologi UML

    Menurut Nugroho (2010: 117)[37], bangunan dasar metodologi UML menggunakan bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things) Ada empat things dalam UML, yaitu:
    2. a). Structural Things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      b). Behavioral Things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      c). Grouping Things Bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      d). Annotational Things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    3. Relasi (Relationship) Ada empat macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    4. a). Ketergantungan (Dependention) Merupakan hubungan di mana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

      b). Asosiasi (Association) Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      c). Generalisasi (Generalization) Merupakan hubungan di mana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      d). Realisasi (Realization) Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    Diagram-diagram UML

    Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2011: 6) yaitu:

    1. (Use Case Diagram) secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

    2. (Class Diagram) Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

    3. (Sequence Diagram) Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. (State Chart Diagram) Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

    5. (Activity Diagram) Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    6. (Package Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, yang merupakan dari diagram komponen.

    7. (Communication Diagram) Bersifat dinamis. Diagram ini sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan oganisasi struktrural dari objek-objek yang meneriman serta mengirim pesan.

    8. (Component Diagram) Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. (Deployment Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (runtime), membuat simpul-simpul serta komponen-komponen.

    Kesimpulan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuaya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML memungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Langkah-langkah Penggunaan UML


    Menurut Henderi (2009: 6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activitydiagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

    10. Deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

      a). Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      b). Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    Konsep Dasar Sistem Database

    Definisi Sistem Database

    Menurut Menurut Prasetio (2012:181)[38], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

    Menurut Mustakini (2009:46), “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

    Secara umum sebuah sistem database adalah suatu sistem informasi yang mengintegritaskan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi.

    Database dibentuk dari kumpulan file. File merupakan kumpulan dari item data yang diatur dalam satu record dimana item-item data tersebut dimanipulasi untuk memproses. File dapat juga diartikan sebagai kumpulan record-record yang sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda-beda nilai data valuenya.

    1. (Table). Table adalah kumpulan data yang terdiri dari record-record yang disatukan untuk suatu tujuan tertentu.

    2. (Field). Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

    3. (Record). Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

    Untuk dapat mengolah data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language), merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat tiga sub bahasa yaitu :

    1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

    2. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan teble.

    3. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database.

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Sibero (2011:49)[39] definisi PHP adalah proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung, pada saat baris kode dijalankan disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka, disebut juga dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya, sedangkan menurut Saputra (2012:2), mengatakan bahwa PHP merupakan suatau bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis.

    Menurut Sunarfrihantoro dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal On Networking and Security Vol.3 No. 4 (2014:59)[40] menyatakan bahwa: PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan diserver tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.

    Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan diproses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti linux, unix, macintosh, maupun windows, pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

    Tipe Data Dalam PHP

    Adapun tipe-tipe dalam PHP sebagai berikut :

    1. (Boolean). Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah true atau false. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

    2. (Integer). Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

    3. (Floating point). Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

    4. (String). Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).

    5. (Array). Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.

    6. (Objek). Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP), yang merupakan pendukung daripada PHP.

    7. (Resource). Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

    8. (Null). Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Alexander F.K Sibero (2012:97), mengatakan bahwa MySQL adalah aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data, sedangkan menurut Budi Raharjo MySql adalah server database yang mengelola dengan cepat, menampung database dalam jumlah sangat besar, dan dapat diakses oleh banyak pengguna.

    Menurut Menurut Sutanto (2014:73)[41], menyatakan bahwa: MySQL disebut juga SQL (Structured Query Language) yaitu bahasa terstruktur yang khusus mengolah database, bersifat open source dan at relational dimana data-data diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

    Kelebihan dan Kekurangan MySQL

    Berikut adalah kelebihan dan kekurangan MySQL antara lain sebagai berikut :


    Tabel 2.1.
    Kelebihan dan Kekurangan MySQL

    Perintah Dasar Database MySQL

    Menurut Budi Raharjo (2012:22)[42], dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut :

    1. Menampilkan database : show database.

    2. Membuat database baru : create database database.

    3. Memilih database yang akan digunakan : use database.

    4. Menampilkan tabel : show table.

    5. Membuat table baru create table (field spesifikasi_field).

    6. Menampilkan struktur tabel : show columns from tabel atau describe tabel.

    7. Mengubah struktur tabel : alter table tabel Jenis_Pengubahan.

    8. Mengisikan data : insert into table (kolom1, ) values („data_kolom1,); atau insert into table set kolom1 = „data_kolom1.

    9. Menampilkan data : select kolom from tabel where kriteria order by kolom atau select * from tabel.

    10. Mengubah data: update tabel set kolom = pengubahan_data where.

    11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: select kolom 1,... from table where kriteria.

    12. Menghapus data : delete from tabel where kriteria.

    13. Menghapus tabel : drop tabel.

    14. Menghapus database : drop database.

    15. Keluar dari MySql: quit; atau exit.

    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Menurut Puspitasari (2011:1) [43], mengatakan bahwa XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows.

    Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

    Definisi Adobe Dreamweaver

    Menurut Alexander F.K Sibero (2011:384), mengatakan bahwa dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Sistem Inc, sebelumnya produk dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, kemudian perkembangannya dilanjutkan oleh Adobe System Inc, dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS), sementara itu menurut Milician (2012:5), mengatakan bahwa dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula.

    Menurut Milician (2012:5)[44], berpendapat bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.

    Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah web oleh kalangan professional atau pemula.

    Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

    Ruang kerja atau workspace adalah bagian keseluruhan tampilan adobe dreamweaver. Ruang kerja dreamweaver terdiri dari welcome screen, menu, insert bar, document window, css panel, aplication panel, tag inspector, property inspector, result panel, dan files panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:


    Gambar 2.3.
    Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3

    Keterangan Gambar 2.3 :

    1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

    2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layar ke dalam dokumen.

    3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.

    4. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

    5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

    6. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks.

    7. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Suryo Guritno (2011:302)[45], mengatakan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, sedangkan menurut Adi Nugroho (2012:10), mengatakan bahwa akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara tidak melakukan wawancara, melainkan menggunakan teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, dan umumnya terbuka.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Jenis-jenis Elisitasi

    Menurut Guritno (2011:302), elisitasi dapat dilakukan menggunakan metode wawancara dan melalui tiga tahap, yaitu :

    1. (Elisitasi Tahap I). Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. (Elisitasi Tahap II). Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

      a). M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b). D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

      c). I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    3. (Elisitasi Tahap III). Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

      a). T artinya technical, maksudnya bagaimana tata cara atau tekhnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      b). O artinya operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      c). E artinya ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

      a). High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      b). Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      c). Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    4. (Final Draft Elicitation). Menurut Suryo Guritno (2010:304), berpendapat bahwa final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Warsito (2012: 42)[46], literature adalah kesuseteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah meninjau dan memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya, sehingga dalam literature review dapat disimpulkan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan, sedangkan dari buku ALA Glosary of Library and Information Science (2013:215), yaitu bahan bacaan yang dapat digunakan dalam berbagai aktifitas, baik secara intelektual maupun rekreasi literature sendiri dapat digolongkan menjadi literature primer dan literature tersier.

    Menurut Deviachrista (2013:1)[47], “Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

    Literature Review

    Literature review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti/dibahas pada sebuah penelitian.

    Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi peneliti yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka penyempurnaan/ melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya. Pada penulisan skripsi ini ada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa/mahasiswi diantaranya sebagai berikut :

    1. Menurut David E.Bowen (2016) [48], dalam Human Resource Management Review “The changing role of employees in service theory and practice: An interdisciplinary view” , Perubahan peran karyawan dalam teori dan praktik pelayanan selama beberapa dekade terakhir dipantau dari sudut pandang disiplin manajemen dan pemasaran. Kekritisan karyawan, terutama karyawan lini depan, dalam mendorong hasil layanan pelanggan ditekankan di kedua bidang pada tahun 1980an dan 1990an. Munculnya pemasaran jasa menyoroti peran karyawan dalam layanan diadik dengan pelanggan. Dalam manajemen, implikasi dari antarmuka pelanggan untuk karyawan dan organisasi dikembangkan. Pada tahun 2000an, status peran karyawan tampak berkurang karena teori pemasaran jasa beralih dari penyedia ke perspektif konsumen pada penciptaan nilai pelanggan, dan sebagai pengganti teknologi untuk karyawan tumbuh dalam praktik. Di bidang manajemen, teori baru dan petunjuk penelitian tentang pegawai layanan pada dasarnya plateaued. Ke depan dalam konteks layanan yang terus berkembang, karyawan akan mengisi peran sebagai "Innovator"; "Diferensiator"; "Enabler" dan "Coordinators". Saran ditawarkan untuk apa manajemen dapat belajar dari pemasaran jasa dalam mengejar penelitian interdisipliner.

    2. Menurut Andrew C. Ologbo (2015) [49], dalam International Journal of Human Resource Studies, “The Influence of Knowledge Sharing on Employee Innovation Capabilities”, Pengetahuan adalah elemen paling vital dalam inovasi. Menurut literatur, pengetahuan manajemen memainkan peran penting yang memungkinkan perusahaan memanfaatkan inovasi mereka kemampuan menjadi produk dan pengembangan layanan. Berbagi pengetahuan itulah yang penting Oleh karena itu, proses pengelolaan pengetahuan penting untuk meningkatkan inovasi karyawan kemampuan yang merupakan komponen kemampuan inovasi perusahaan secara keseluruhan.

    3. Menurut Jai Prakash (2017)[50] dalam International Journal of Research in Commerce & Management, “A Comparative Study Of Human Resource Disclosure and Reporting Practice Of Selected Public and Private Sector”, Sumber Daya Manusia (SDM) adalah energi, keterampilan, bakat dan pengetahuan orang-orang yang, atau yang berpotensi dapat diterapkan pada produksi barang atau memberikan layanan yang bermanfaat.

    4. Menurut Ghodratollah Talebnia dan Fatemeh Baghiyan (2016) [51] dalam International Journal of Advances in Management and Economics, ” Human Resource Accounting and Management”, Manajemen sumber daya manusia (HRM atau hanya HR) adalah fungsi dalam organisasi dirancang untuk memaksimalkan kinerja karyawan dalam tujuan melayani strategi perusahaan.

    5. Darwish Abdulrahman Yousef (2017)[52], International Journal of public Administration,”Organizational Commitment, Job Satisfaction and Attitudes toward Organizational Change: A Study in the Local Government” , dalam abstraksinya : The present study investigates the direct and indirect relationships among job satisfaction, organizational commitment, and attitudes toward organizational change and their dimensions. Results indicated that employees in the investigated departments are highly satisfied with supervision and coworkers, whereas they are slightly satisfied with work conditions and job security, but they have low satisfaction with pay and promotion facets of the job. Results further demonstrated that employees in the investigated departments are remaining with their current departments either because they want to do so, or because they have to do so, but not because they feel they ought to do so. yang artinya : Dia menyajikan studi menyelidiki hubungan langsung dan tidak langsung antara kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan sikap terhadap perubahan organisasi dan dimensi mereka. Hasil menunjukkan bahwa karyawan di departemen yang diteliti sangat puas dengan pengawasan dan rekan kerja, padahal mereka sedikit puas dengan kondisi kerja dan keamanan kerja, namun mereka memiliki kepuasan rendah terhadap aspek gaji dan promosi pekerjaan. Hasil lebih jauh menunjukkan bahwa karyawan di departemen yang diteliti tetap bekerja dengan departemen mereka saat ini karena mereka ingin melakukannya, atau karena mereka harus melakukannya, tapi bukan karena mereka merasa harus melakukannya.

    6. Erlita Radiana (2014)[53] Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code Pada SiS+ Di Perguruan Tinggi Raharja Penelitian ini membahas mengenai pengembangan formulir mahasiswa yang sebelumnya sudah ada pada SIS ('Student Information System) dikembangkan kembali dengan konsep formulir online, sehingga mahasiswa dapat mengakses dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan koneksi internet.

    7. Imam Prayogi (2015)[54] Perancangan SiS+ Konsultasi Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Dosen dan Mahasiswa. Studi Kasus : STMIK Raharja. Penelitian ini menjelaskan bahwa dibutuhkan sebuah sistem yang dapat meningkatkan mutu pelayanan dosen terhadap mahasiswa yang ingin konsultasi perihal bimbingan dan perkuliahan, serta dapat mempermudah dalam memperoleh hasil rekapan konsultasi. Dalam perancangan sistem ini menggunakan 3 (tiga) metode yakni observasi, wawancara, dan studi pustaka.

    8. Penelitian yang dilakukan dengan Esa Wijayanti (2014)[55], Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Tangerang” ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Desain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).

    9. Penelitian yang telah dilakukan oleh Fitri Apriani (2015)[56]. Penelitian yang telah dilakukan oleh Fitri Apriani berjudul "Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Cibodas Medika Center". Dalam laporan penulis menerapkan masalah yang terjadi adalah sistem manajemen pendaftaran dan administrasi pembayaran masih menggunakan sistem pencatatan manual, dimana seluruh data-data mengenai pasien dicatat dan disimpan dalam buku besar Hal ini menyebabkan menimbulkan beberapa kendala yang sering menghambat pihak manajemen klinik, terutama dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan informasi rawat jalan.

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Apriyansyah Putra pada tahun 2015[57] yang berjudul “Sistem Pengarsipan Elektronik Dokumen Mutu Universitas Sriwijaya”. Pada penelitian ini sebuah sistem pengelolaan elektronik diusulkan untuk mengelola pengarsipan dokumen yang sebelumnya dilakukan secara konvensional melalui berkas arsip berupa kertas. Pada penelitian ini metode observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka dilakukan untuk mengetahu permasalahan yang ada dimana hasil yang didapat adalah dengan sistem pengelolaan yang ada proses pengarsipan berjalan kurang baik hal ini dilihat dari beberapa aspek seperti proses penyimpanan arsip yang memakan tempat cukup besar, proses pencarian yang sulit dan terakhir resiko rusaknya arsip yang cukup tinggi, kemudian dengan penelitian ini sebuah solusi diusullkan yaitu penggunaan sebuah sistem pengarsipan elektronik sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada sebelumnya yaitu dengan sistem pengarsipan elektronik ini proses penyimpanan, pencarian, dan keamanan data terjamin dengan lebih baik.

    Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem simpan pinjam menjadi lebih baik.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Dipisahnya SBU GMF sebagai salah satu profit center PT. Garuda Indonesia merupakan awal dari berdirinya perusahaan mandiri dengan nama PT. GMF AERO ASIA, berkedudukan di Soekarno – Hatta International Airport P.O. Box 1303, BUSH 19130 Cengkareng Indonesia.

    Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 1 dari anggaran dasarnya, dimuat dalam akta nomor 93 yang dibuat dihadapan Notaris Arry Supratno, S.H. terdaftar di Kantor Daftar Perusahaan Tangerang nomor 300615101196 pada tanggal 02 Agustus 2002, mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI nomor C-11685 HT.01.01.TH.2002 tanggal 28 Juni 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara nomor 78 tanggal 27 / 9 –2002.

    Amanah Musyawarah Besar Forum Komunikasi Teknik Garuda Indonesia tahun 2002 yang tertuang pada Pokok-pokok Program Kerja pada Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga menjadi cerminan semangat karyawan. Pada tanggal 28 April 2003 Forum Komunikasi Teknik (Sekarang menjadi Serikat Pekerja) melalui Surat Keputusan nomor : FKT / SKEP / 002 /IV / 03 menunjuk team adhok sebanyak 9 orang yang diberi tugas untuk : Mempersiapkan, merancang kebutuhan organisasi sampai dengan melaksanakan Rapat Anggota Tahunan.

    Pada tanggal 22 Desember 2003 terselenggara Rapat Anggota Tahunan Pertama Koperasi Karyawan GMF Aero Asia dan terbentuklah KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA, yang tercantum pada akta pendirian Koperasi melalui keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor : 518/26-BH/PERINDAGKOPKAR/2003 tanggal 29 Desember 2003 ditetapkan di Tangerang; hal ini dikuatkan pula dengan keterangan domisili yang tercantum pada Surat Keterangan Domisili Usaha nomor : 500 / 56 / Kec Ben / 2004 pada Kecamatan Benda pada tanggal 17 Maret 2004; Koperasi ini juga sudah dilengkapi dengan perizinan usaha dari Dinas Perindustrian , Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata Tangerang yang tercantum pada Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil dengan nomor : 0353 / PK / IV / 2004 tanggal 19 April 2004 dan telah pula mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan Koperasi dengan nomor :30.06.2.65.00160 yang berlaku s/d tanggal 23 April 2009, serta telah pula dilengkapi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dikuatkan dengan Surat Keterangan Terdaftar nomor : PEM-299 / WPJ.08 / KP.0203 / 2004 dan mendapatkan nomor NPWP : 02.362.994.2-402.000.

    Visi dan Misi Perusahaan

    1. Visi Perusahaan: Menjadikan Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera sebagai koperasi yang berperan aktif menciptakan masyarakat sejahtera.

    2. Misi Perusahaan:

      a). Mengutamakan pelayanan, kenyamanan dan kepuasan anggota maupun mitra usaha untuk hasil yang optimal.

      b). Memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan akurat.

      c). Membangun dan mengembangkan potensi usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan semua pihak.

      d). Memberikan layanan dan solusi yang prima kepada anggota dan mitra usaha.

      e). Membangun dan mengembangkan usaha yang kompetitif.

      f). Meningkatkan produktifitas melalui pengembangan organisasi, sumber daya manusia, teknologi, dan unit-unit usaha.

      g). Memberikan Kontribusi yang optimal kepada anggota, karyawan, pemengang saham, mitra usaha dan bangsa guna menunjang pembagunan nasional di bidang ekonomi.

      h). Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan anggoya dan masyarakat.

      i). Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kualitas dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

      j). Menjadi salah satu koperasi terbaik dan terbesar di Indonesia.

    Struktur Organisasi

    Dalam pencapaian tujuan perusahaan baik secara umum maupun secara khusus Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera didukung dengan struktur organisasi yang jelas sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya.

    Organisasi yang dibuat dapat menunjang kebijakan tersebut dapat dilihat dari gambar, sebagai berikut :


    Gambar 3.1
    Struktur Organisasi GMF AeroAsia Sejahtera


    Tugas dan Tanggung Jawab

    Suatu perusahaan yang baik adalah jika adanya pengendalian intern yang efektif. Salah satu bentuk pengendalian intern yang biasa diterapkan pada perusahaan – perusahaan besar adalah adanya pemisahan fungsi. Sebagai wujud pelaksanaan amanat yang diberikan oleh anggota kepada pengurus, Kopkar GMF Aeroasia menerapkan pemisahan fungsi dan tugas pada karyawannya. Adapun job deskripsi pada masing-masing unit Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera adalah sebagai berikut:

    1. Bidang Usaha Keuangan (Unit Keuangan)

      a). Unit Accounting/Pembukuan.

      • Menginput data ke sistem database.

      • Melakukan rekonsiliasi saldo bank atas catatan Bank dengan catatan yang ada di Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.

      b). Unit Administrasi Pembiayaan dan Penagihan

      • Mengelola administrasi pembiayaan dan pengeluaran Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera kepada supplier dan pihak ketiga.

      • Mengelola administrasi penerimaan dan penagihan.

      c). Unit Teller

      • Melakukan pembayaran ke supplier, bank, dan pihak ketiga.

      • Menerima pelunasan dan penagihan.

      • Membuat cek pencairan pinjaman bank, dan pinjaman lainnya.

      • Bertindak sebagai pemegang kas besar Kopkar GMF Aeroasia Sejahtera.

      • Melaporkan pembukuan/pencatatan kas besar ke Bendahara Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      d). Unit Pemotongan Gaji Pegawai

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai PT. GMF AeroAsia tiap bulan, yang datanya didapat dari masing-masing unit usaha.

      • Melaporkan daftar pemotongan gaji pegawai ke Bendahara Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola data pemotongan gaji pegawai PT. GMF AeroAsia tiap bulan.

      • Menerima laporan payroll pemotongan gaji dari unit TH PT.GMF AeroAsia lewat perantara Bendahara Kopkar GMF AeroAsia.

      • Mencocokan data yang dikirim dan diterima dari unit TH PT.GMF AeroAsia.

      • Mengecek saldo rekening Kopkar GMF Aeroasia, berapa jumlah uang yang masuk ke rekening apakah sesuai dengan pengajuannya atau tidak.

      • Mengirim feedback ke unit TH PT. GMF AeroAsia dengan perantara Bendahara Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

    2. Bidang Usaha Simpan Pinjam dan Asuransi (Unit Simpan Pinjam dan Asuransi):

      a). Unit Simpanan Anggota.

      • Mengelola adminitrasi karyawan PT. GMF AeroAsia yang ingin menjadi anggota Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola administrasi karyawan PT. GMF AeroAsia yang ikut simpanan sukarela dan tabungan pensiun.

      • Mengelola administrasi anggota keluar Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera dan karyawan keluar PT. GMF AeroAsia maupun meninggal dunia.

      • Mengelola administrasi pembayaran fee deposito tiap bulan kepada anggota peserta simpanan sukarela dan tabungan pensiun.

      • Mengelola administrasi anggota yang ingin mengambil simpanan sukarela maupun tabungan pensiunnya.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai peserta deposito dan tabungan pensiun baru per bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

      b). Unit Simpanan Anggota dan Unit Pinjaman Bank.

      • Memberikan pelayanan kepada anggota yang akan mengajukan pinjaman.

      • Menerima aplikasi pengajuan pinjaman dari anggota.

      • Mengecek aplikasi pengajuan pinjaman dan persyaratan yang dibutuhkan.

      • Mengkonfirmasi kepada anggota yang mengajukan pinjaman.

      • Mengelola administrasi pengajuan pinjaman dari anggota.

      • Menginput data anggota yang mengajukan pinjaman ke program Microsoft Excel.

      • Melaporkan data anggota yang mengajukan pinjaman ke Ketua Kopkar GMF AeroAsia untuk diperiksa.

      • Membuat daftar nominatif dan mengirimkannya ke Bank untuk pencairan pinjaman.

      • Mengirimkan berkas asli pengajuan pinjaman dari anggota ke Bank.

      • Melakukan pencairan pinjaman.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai tiap bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

      Unit Pinjaman Selain Bank (Umroh dan Haji, dan Khusus).

      • Memberikan pelayanan kepada anggota yang akan mengajukan pinjaman.

      • Menerima aplikasi pengajuan pinjaman dari anggota.

      • Mengecek aplikasi pengajuan pinjaman dan persyaratan yang dibutuhkan.

      • Mengkonfirmasi kepada anggota yang mengajukan pinjaman.

      • Mengelola administrasi pengajuan pinjaman dari anggota.

      • Menginput data anggota yang mengajukan pinjaman ke program Microsoft Excel.

      • Melaporkan data anggota yang mengajukan pinjaman ke Ketua Kopkar GMF AeroAsia untuk diperiksa.

      • Melakukan pencairan pinjaman.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai tiap bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

      c). Unit Asuransi.

      • Mengelola administrasi anggota yang mendaftar asuransi.

      • Mengelola administrasi anggota yang mengajukan klaim asuransi.

      • Mengelola admnistrasi anggota yang ingin keluar dari asuransi.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai peserta asuransi baru per bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

    3. Bidang Usaha Umum (Unit Usaha Umum)

      a). Unit Pembelian Barang.

      • Melakukan pelayanan kepada anggota Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola administrasi pembelian barang pesanan anggota Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola administrasi masuk keluarnya barang konsinyasi.

      • Melakukan pembelian barang pesanan anggota dan pesanan PT.GMF AeroAsia.

      • Melaporkan data pembelian ke bagian teller dan Bendahara Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      b). Unit Penjualan Barang.

      • Memberikan pelayanan kepada anggota yang ingin bertransaksi di Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola administrasi penjualan barang dagangan dan barang konsinyasi baik secara tunai maupun kredit yang ada di Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Menyetor uang hasil penjualan ke teller sebagai pemegang kas besar per hari.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai per bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

      c). Unit Pengadaan Barang Pesanan PT. GMF AeroAsia.

      • Mengelola administrasi permintaan barang dari PT. GMF AeroAsia.

      • Membuat invoice atau tagihan atas pengambilan barang pesanan PT. GMF AeroAsia.

      • Merekonsiliasi data tagihan PT. GMF AeroAsia dengan data tagihan yang dimiliki Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      d). Unit Gudang dan Pengiriman Barang.

      • Melakukan stock opname.

      • Mengelola administrasi penyimpanan barang dagangan, barang pesanan PT. GMF AeroAsia dan barang konsinyasi.

      • Melakukan pengiriman barang ke PT. GMF AeroAsia dan anggota yang membutuhkan.

    4. Bidang Usaha Khusus / Bisnis Lain (Unit Usaha Khusus)

      a). Unit HRD.

      • Mengelola administrasi recruitment karyawan outsourching atas permintaan PT. GMF AeroAsia dan karyawan kantin.

      • Mengelola administrasi absensi dan pembayaran gaji karyawan outsourching.

      • Membuat invoice /tagihan atas pembayaran gaji karyawan outsourching kepada PT. GMF AeroAsia.

      b). Unit Ambulance.

      • Mengelola administrasi absensi dan penghitungan hari kerja dan lembur karyawan ambulance.

      • Membuat invoice/tagihan ambulance kepada PT. GMF AeroAsia.

      • Memonitoring laporan harian dari koordinator perawat ambulance.

      • Membuat Service Level Agreement (SLA).

      c). Unit Usaha Cleaning Service dan Driver di Out Station (OSA).

      • Mengelola administrasi absensi dan penghitungan hari kerja dan lembur karyawan Out Station (OSA).

      • Mengelola administrasi operasional Out Station (OSA).

      • Membuat invoice/tagihan Out Station (OSA) kepada PT. GMF AeroAsia.

      • Unit Jasa SIM Kolektif dan Surat Kendaraan.

      • Menerima berkas dari customer/anggota Kopkar GMF AeroAsia yang akan membayar pajak kendaraan maupun balik nama kendaraan.

      • Mengelola administrasi pelayanan biro jasa perpanjang STNK dan balik nama.

      • Mengelola administrasi pelayanan jasa pembuatan SIM kolektif.

      • Mengelola administrasi pemasukan uang dari jasa STNK, balik nama dan SIM kolektif.

      • Mengelola administrasi pengeluaran uang dari jasa STNK, balik nama dan SIM kolektif.

      • Membuat daftar anggota yang menggunakan jasa pembuatan SIM kolektif secara kredit untuk dipotong gaji.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem yang berjalan yaitu suatu analisis yang menjelaskan mengenai prosedur-prosedur dan proses-proses apa saja yang dilakukan dalam system kepegawaian tahapan awal pada penelitian didapatkan hasil analisis prosedur yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

    1. Karyawan melakukan registrasi Bersama dengan HRD dan menerima hasil penempatan selanjutnya, membuat absensi dan membuat form lembur setiap bulannya yang kemudian diserahkan kepada Personalia.

    2. HRD melakukan pendataan karyawan, penempatan karyawan dan membuat laporan karyawan baru yang kemudian diserahkan kepada Personalia.

    3. Personalia menerima data karyawan baru dari HRD, menerima form absensi dan form lemburan yang sudah dilengkapi oleh Karyawan, kemudian membuat laporan rekapitulasi jam kerja yang kemudian diserahkan kepeda Accounting.

    4. Bagian Accounting membuat laporan gaji karyawan berdasarkan laporan rekapitulasi yang diberikan oleh Personalia dan kemudian membuat laporan slip gaji karyawan.

    5. Setelah itu karyawan menerima slip gaji yang dibuat oleh Accounting.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera, penelitian ini menggunakan program Edraw Max for Unified Modeling Language (UML) 7.9 Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram dan Sequence diagram.

    Dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagai berikut :

    1. (Use Case Diagram). Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggamarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.



      Gambar 3.2
      Use Case Diagram Sistem Kepegawaian yang berjalan

      Use Case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

      a). 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Kepegawaian.

      b). 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Karyawan, HRD, Personalia, Accounting.

      c). 14 (empat belas) Use Case yang biasa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya: Registrasi Karyawan,Pendataan Karyawan,Penempatan Karyawan Baru, Membuat Laporan Karyawan Baru, menyerahkan Laporan karyawan baru, Membuat Laporan Absensi, Menerima absensi, Membuat Rekapitulasi Jam Kerja, Menerima Rekapitulasi jam Kerja, Membuat Laporan Gaji, Mentransfer Gaji Karyawan, Menerima Gaji.

    2. (Activity Diagram). Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.



      Gambar 3.3
      Activity Diagram Sistem Kepagawaian yang berjalan

      Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan:

      a). 1 (satu) Initial Not sebagai yang mengawali objek.

      b). 4 (empat) Swimline yaitu Pelamar, HRD, Personalia, Accounting

      c). 20 (dua puluh) Action yang diantaranya adalah Registrasi Karyawan,Pendataan Karyawan,Penempatan Karyawan Baru, Membuat Laporan Karyawan Baru, menyerahkan Laporan karyawan baru, Membuat Laporan Absensi, Menerima absensi, Membuat Rekapitulasi Jam Kerja, Menerima Rekapitulasi jam Kerja, Membuat Laporan Gaji, Mentransfer Gaji Karyawan, Menerima Gaji.

      d). 1 (satu) finalstate sebagai yang mengakhiri objek.

    3. (Sequence Diagram).

      Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan sequence diagram. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem pembelajaran yang berjalan saat ini.



      Gambar 3.4
      Sequence Diagram Sistem Penggajian yang berjalan

      Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

      a). 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pelamar, HRD, Personalia, Accounting.

      b). 7 (tujuh) Lifeline diantaranya yaitu Registrasi, Penempatan, Karyawan Baru, Absensi, Lembur, Jam Kerja, Rekapitulasi, Gaji Karyawan.

      c). 13 (tiga belas) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.

    Analisa Sistem yang Berjalan

    Metode Analisis SWOT

    Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dalam suatu proyek.

    1. Kekuatan (Strength). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor internal yang mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Di bawah ini beberapa kekuatan dari aplikasi Informasi Kepegawaian berbasis web antara lain :

      a). Menampilkan data setiap karyawan secara online.

      b). Menampilkan dan mencetak absensi karyawan secara mandiri tanpa harus datang ke kantor pusat.

      c). Menampilkan dan mencetak formulir lembur karyawan secara mandiri tanpa harus datang ke kantor pusat.

      d). Menampilkan dan mencetak slip gaji secara cepat dan mandiri tanpa harus datang ke kantor pusat.

      e). Input data karyawan, pelaporan jam kerja dan pembuatan slip gaji karyawan hanya dalam satu sistem.

    2. Kelemahan(Weakness). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor internal yang tidak biasa mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Kelemahan dari aplikasi ini yaitu :

      a). Koneksi internet yang lambat, membuat tampilan web akan menjadi sangat bergantung.

      b). Peran semua pihak harus saling berkoordinasi untuk mensosialisasikan tentang pentingnya peran system informasi agar tidak ada yang ketinggalan teknologi di jaman sekarang yang berkembang ini.

      c). Membutuhkan sistem keamanan yang handal terkait dengan keamanan data dan pertukaran informasi.

      d). Proses aplikasi bisa terhambat apabila koneksi internet kurang cepat.

      e). Memerlukan biaya pemeliharaan.

    3. Peluang(Opportunity). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor eksternal yang mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Di bawah ini beberapa peluang dari aplikasi Informasi Kepegawaian berbasis web antara lain :

      a). Data tersimpan secara online.

      b). Memudahkan HRD dan Personalia dalam pengolahan data.

      c). Dapat memberikan informasi akurat tentang kepegawaian.

      d). Memperkecil terjadinya hilang data.

      e). Hak kerahasiaan pribadi karyawan terpenuhi.

    4. Ancaman (Threat). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor eksternal yang tidak bias mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Di bawah ini beberapa ancaman dari aplikasi Informasi Kepagawaian berbasis web antara lain :

      a). Server hosting mengalami gangguan.

      b). Jaringan internet mengalami gangguan.

      c). Kerusakan pada komputer dan perangkat komunikasi jaringan.

      d). Penyebaran virus yang dilakukan secara sengaja dengan menggunakan email oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

      e). Adanya kejahatan komputer yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata, membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.

    Analisa Permasalahan

    Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan bahwa sistem kepegawaian yang sedang berjalan saat ini di Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera belum berjalan dengan baik karena saat ini data karyawan masih dilakukan secara manual dengan Mc Excel, sehingga data berada pada file yang berbeda-beda, dengan adanya Sistem informasi kepegawaian ini diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan dan lebih efisien karena semua informasi kepegawaian berada pada satu sistem.

    Analisa Kontrol

    Pada proses informasi karyawan perlu ditingkatkan kembali sistem yang lebih baik lagi supaya kinerja berjalan secara maksimal, karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti data yang tersimpan kurang rapi sehingga petugas membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menemukan data yang diinginkan.

    Sedangkan pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan masih memiliki kekurangan dikarenakan sistem pengolahan yang digunakan belum terintegrasi dengan baik.

    Analisa Waktu dan Tenaga Kerja

    Waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pendistribusian form absensi, form lemburan maupun slip gaji cukup lama karena harus diberikan ke masing-masing unit sehingga masih dirasa kurang efektif dan efisien. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya keterlambatan informasi, informasi yang berulang dan tidak akuratnya informasi.

    Analisa Kebutuhan Sistem

    Aplikasi sistem ini mempunyai peranan penting dalam penyajian data kepegawaian. Pada sistem yang sedang berjalan ini, pada pelaksanaannya dikerjakan dengan semi komputerisasi dan belum mendapat hasil yang maksimal, hal ini dikarenakan prosedur sistem yang berjalan saat ini membutuhkan waktu yang lama.

    Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

    Analisa Masukan

    1. Nama Masukan : Data Karyawan/CV


      Fungsi : Sebagai data awal registrasi karyawan


      Sumber : Karyawan


      Media : Kertas


      Frekuensi : Sekali saat registrasi karyawan


      Keterangan  : Berisi data-data karyawan


    2. Nama Masukan : Absensi karyawan


      Fungsi : Sebagai data absensi


      Sumber : Karyawan


      Media : Kertas


      Frekuensi : Setiap bulan


      Keterangan  : Berisi jumlah hari kerja


    3. Nama Masukan : Form lembur karyawan


      Fungsi : Sebagai data jumlah jam kerja lembur karyawan


      Sumber : Karyawan


      Media : Kertas


      Frekuensi : Setiap bulan


      Keterangan  : Berisi jumlah jam kerja lembur

    Analisa Proses



      Nama Modul : Rekapitulasi jam kerja karyawan


      Masukan : Hasil Absensi dan hasil lemburan


      Keluaran : Slip gaji karyawan


      Ringkasan Proses : Proses karyawan menerima slip gaji

    Analisa Keluaran


      Nama Keluaran : Slip gaji karyawan


      Fungsi  : Mencetak slip gaji karyawan


      Media  : Kertas


      Rangkap : 1 lembar


      Distribusi  : Untuk karyawan


      Frekuensi : Setiap Penerimaan Hasil Gaji Karyawan

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    Spesifikasi Hardware


      Processor  : intel Core i3-2100 CPU @ 3.1 Ghz


      Monitor  : Samsung LG 17”


      Mouse  : Logitech USB


      Keyboard  : Logitech USB


      RAM  : 2 GB


      Hardisk  : 500 GB


      Printer  : Epson


    Spesifikasi Software


      1. Windows 7 Ultimate


      2. Microsoft Office 2007


    Hak Akses (Brainware)


      1. Admin Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera


      2. Pengurus Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera

    Permasalahan yang Dihadapi

    Sistem kepegawaian pada Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera masih berupa aplikasi Ms.Excel yang masih memerlukan waktu yang cukup lama dalam penginputan data Karyawan dan Penyimpanan data masih berupa arsip sehingga sering terjadi hilangnya data pada saat dibutuhkan.

    Pendistribusian data yang masih dilakukan secara manual dengan mendatangi ke masing-masing unit terkait, membuat waktu yang dibutuhkan semakin lama. Karyawan yang berada di luar kota kesulitan dalam mencari informasi, masih menggunakan email, dimana mereka harus menunggu balasan dari admin.

    Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem Informasi Kepagawaian yang sedang berjalan saat ini di Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera belum berjalan dengan baik karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengumpulan informasi data karyawan. Sehingga pihak Personalia, HRD (Human Resources Department) dan pihak Accounting masih kesulitan dalam memberikan pelaporan. Dengan begitu belum adanya sistem informasi kepegawaian yang dapat mempermudah baik pihak personalia maupun Accounting dalam memberikan data karyawan dan hasil gaji karyawan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah meneliti dan mengamati permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, supaya memudahkan setiap karyawan yang ingin melihat informasi gaji dan perusahaan dapat memberikan hasil gaji sesuai hasil absensi kerja karyawan maka diperlukan sistem yang lebih terkomputerisasi yaitu berbasis web, karena dengan adanya sistem informasi kepegawaian Berbasis Web atau informasi kepegawaian perusahaan dapat mengolah data karyawan dalam suatu database sehingga data karyawan lebih efisien dan efektif.

    Adapun alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah:

    1. Perlu membangun aplikasi sistem informasi kepegawain berbasis Web sehingga proses data karyawan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.

    2. Kita dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.

    3. Dapat dijalankan di sistem operasi manapun, Tidak perduli apakah kita menggunakan linux atau windows.

    4. Aplikasi berbasis web juga dapat dijalankan asalkan kita memiliki browser dan akses internet.

    5. Dapat diakses lewat banyak media seperti: komputer dan handphone yang sudah sesuai dengan standard WAP.

    6. Aplikasi berbasis web tidak perlu menggunakan spesifikasi komputer yang tinggi.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yan.g belum terpenuhi.

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI, metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi untuk di eksekusi.

    Penjelasan MDI adalah M = Mandatory (penting), D = Desirable (bagian yang tidak terlalu penting boleh dihilangkan), I = Inessential (bagian dari luar sistem). Berikut rancangan sistem dengan metode MDI.

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elitasi tahap 2 dengan cara mengeliminasi semua requirment yang optionnya I pada metode MDI, dan diklasifikasikan melalui metode TOE.

    TOE adalah T = technical (tata cara pembuatan), O = operational (tata cara penggunaan), E = Economy (biaya yang digunakan) dan terbagi dalam beberapa option, yaitu; High, Midle dan Low dalam pengerjaanya.

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Sistem Informasi Kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sistem informasi Kepegawaian pada Koperasi Karyawan yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengolahan informasi kepegawaian yang semula dilakukan secara manual menjadi sistem informasi kepegawaian pada koperasi karyawan yang terkomputerisasi dan berbasis web. maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Adraw Max for UML Enterprise Edition Ver. 7.9 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. HRD


      a) Melakukan login sistem.


      b) Menampilkan menu home.


      c) Melakukan tambah, delete, edit data pegawai.


      d) Membuat Laporan Karyawan Baru.


      e) Melakukan logout sistem.


    2. Personalia


      a) Melakukan login sistem.


      b) Menampilkan menu home.


      c) Melakukan input tambah, edit, delete data User.


      d) Melihat data user.


      e) Melihat data informasi data karyawan.


      f) Melakukan logout.


    3. Accounting


      a) Melakukan login sistem.


      b) Menempilkan menu home.


      c) Melakukan input penggajiam karyawan.


      d) Melihat data Karyawan.


      e) Melakukan logout.


    4. Karyawan


      a) Melakukan login sistem.


      b) Menampilkan menu home.


      c) Mencetak Form gaji, dan absensi


      d) Melakukan logout sistem.

    Rancangan Diagram Yang Diusulkan

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambaran mengenai use case diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.1. di bawah ini:


    Gambar 4.1.
    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar: 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF Aeroasia Sejahtera Tangerang.

    2. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: HRD, Personalia, Accounting, Karyawan.

    3. 16 (Enam Belas) Use case yang dilakukan diantaranya : menampilkan login, menampilkan menu home, menampilkan User, didalamnya terdapat data User, menampilkan Karyawan, didalamnya terdapat data karyawan, menampilkan penggajian, didalamnya terdapat data gaji karyawan, menampilkan cetak form, didalamnya terdapat absensi, lembur dan gaji karyawan, dan menampilkan logout.

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram HRD


    Gambar 4.2.
    Activity Diagram HRD Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

    2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    3. 14 (empat belas) Activity State dimulai dari login sampai logout.

    4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

    Activity Diagram Personalia



    Gambar 4.3.
    Activity Diagram Personalia Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

    2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    3. 16 (enam belas) Activity State dimulai dari login sampai logout.

    4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

    Activity Diagram Accounting



    Gambar 4.4.
    Activity Diagram Accounting Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

    2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    3. 16 (enam belas) Activity State dimulai dari login sampai logout.

    4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

    Activity Diagram Karyawan



    Gambar 4.5.
    Activity Diagram Karywan Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

    1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

    2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    3. 13 (tiga belas) Activity State dimulai dari login sampai logout.

    4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Sequence Diagram HRD


    Gambar 4.6.
    Sequence Diagram HRD Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

    1. HRD melakukan login dengan memasukan username dan password.

    2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika HRD salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

    3. HRD kembali ke form login.

    4. HRD masuk ke menu home.

    5. HRD melakukan proses tambah, edit, delete data karyawan.

    6. HRD dapat melihat data Karyawan.

    7. HRD melakukan logout.

    8. Kembali ditampilkan halaman login.

    Sequence Diagram Personalia


    Gambar 4.7.
    Sequence Diagram Personalia Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

    1. Personalia melakukan login dengan memasukan username dan password.

    2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika personalia salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

    3. Personalia kembali ke form login.

    4. Personalia masuk ke menu home.

    5. Personalia dapat input, delete, dan edit data user.

    6. Personalia dapat melihat laporan data karyawan.

    7. Analisis melakukan logout.

    8. Kembali ditampilkan halaman login.

    Sequence Diagram Accounting


    Gambar 4.8.
    Sequence Diagram Accounting Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

    1. Accounting melakukan login dengan memasukan username dan password.

    2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika Accounting salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

    3. Accounting kembali ke form login.

    4. Accounting masuk ke menu home.

    5. Accounting melakukan Input gaji karyawan.

    6. Accounting melihat laporan informasi karyawan.

    7. Accounting melakukan logout.

    8. Kembali ditampilkan halaman login.

    Sequence Diagram Karyawan


    Gambar 4.9.
    Sequence Diagram karyawan Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

    1. Karyawan melakukan login dengan memasukan username dan password.

    2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika Karyawan salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

    3. Karyawan kembali ke form login.

    4. Karyawan masuk ke menu home.

    5. karyawan mencetak absensi, lembur dan slip gaji.

    6. karyawan melakukan logout.

    7. Kembali ditampilkan halaman login.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan, dapat dijabarkan perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan pada tabel 4.1 berikut ini:


    Tabel 4.1.
    Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang di usulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

    Class Diagram

    Untuk menggambarkan hubungan antara tabel yang diusulkan dapat dilihat pada class diagram sebagai berikut :


    Gambar 4.10.
    Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Spesifikasi Basis Data

    1. Nama Tabel : kop_gmf user


      Media : Hardisk


      Isi : id_user, id_karyawan, nama_user, username, password level.


      Primary Key : id_user


      Panjang field  : 273


      Tabel 4.2.
      Basis data kop_gmf user
    2. Nama Tabel : kop_gmf karyawan


      Media : Hardisk


      Isi : id_karyawan, nik, tempat_lahir, tgl_lahir, email, Jabatan, Unit, department, detail_pekerjaan, photo, Pendidikan_terakhir, no_bpjs_kesehatan, no_bpjs, Npwp, no_hp, no_ktp_passport, tgl_registrasi,no_kk.


      Primary Key : id_karyawan


      Panjang field  : 1.406


      Tabel 4.3.
      Basis data kop_gmf karyawan
    3. Nama Tabel : kop_gmf anggota_keluarga


      Media : Hardisk


      Isi : id_anggota_keluarga, id_karyawan, nama_anggota_keluarga, jns_kelamin, Hubungan,tempat_lahir, tgl_lahir.


      Primary Key : id_anggota_keluarga


      Panjang field : 234


      Tabel 4.4.
      Basis data kop_gmf anggota_keluarga
    4. Nama Tabel : kop_gmf mandotory_training


      Media : Hardisk


      Isi : id_mandotory_training, id_karyawan, nama_training, tanggal_mulai, tanggal_masa_berlaku, tempat, penyelenggara evidence, tgl_registrasi.


      Primary Key : id_mandotory_training


      Panjang field  : 322


      Tabel 4.5.
      Basis data id_mondotory_training
    5. Nama Tabel : kop_gmf training


      Media : Hardisk


      Isi : id_training, id_karyawan, tipe_training,, terakhir _selesai, jatuh_tempo, tgl_training


      Primary Key : id_training


      Panjang field  : 272


      Tabel 4.6.
      Basis data id_mondotory_training
    6. Nama Tabel : kop_gmf gaji karyawan


      Media : Hardisk


      Isi : id_gaji_karyawan, id_karyawan, g_gapok, g_tun_kehadiran, g_lembur_jam_pertama, g_harga_lembur_pertama, g_lebur_pertama g_lembur_jam_kedua, g_harga_lembur_kedua, g_lembur_kedua, pinjaman, g_pembayaran_bpjs _kesehatan, g_pembayran_bpjs_ketenagakerja Bulan, tahun, total_gaji, tgl_gaji.


      Primary Key : id_gaji_karyawan


      Panjang field  : 239


      Tabel 4.7.
      Basis data id_gaji_karayawan


    Rancangan Prototipe

    Rancangan Prototype Login


    Gambar 4.11.
    Rancangan Prototype Login

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap pengguna yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.

    Rancangan Prototype Cetak Form


    Gambar 4.12.
    Rancangan Prototype Cetak Form

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Cetak Form Yang didalamnya terdapat Data Absen, Lembur, Slip Gaji Karyawan.

    Rancangan Prototype Tambah User


    Gambar 4.13.
    Rancangan Prototype Tambah User

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah User untuk pengisian data User.

    Rancangan Prototype Pengisian Data Karyawan


    Gambar 4.14.
    Rancangan Prototype Pengisian Data Karyawan

    Keterangan : Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halamant ambah Karyawan, dan menginput data Karyawan.

    Rancangan Prototype Penggajian Karyawan


    Gambar 4.15.
    Rancangan Prototype Penginputan Gaji Karyawan

    Keterangan : Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman penginputan gaji karyawan.

    Tampilan Program

    Tampilan Program Halaman Login


    Gambar 4.16.
    Tampilan Program Halaman login

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap pengguna yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.

    Tampilan Program Halaman Menu Home


    Gambar 4.17.
    Tampilan Program Halaman Menu Home

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Menu Home.

    Tampilan Program Halaman Data user


    Gambar 4.18.
    Tampilan Program Halaman Data user

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Data user. Yang didalamnya terdapat Data User.

    Tampilan Program Halaman Form Tambah Data User


    Gambar 4.19.
    Tampilan Program Halaman Form Tambah Data

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah Data User.

    Tampilan Program Halaman Data Karyawan


    Gambar 4.20.
    Tampilan Program Halaman Data Karyawan

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah, edit, dan delete Data Karyawan.

    Tampilan Program Halaman Form Tambah Karyawan


    Gambar 4.21.
    Tampilan Program Halaman Tambah Form Data Karyawan

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman form tambah karyawan.

    Tampilan Program Halaman Form Detail Karyawan


    Gambar 4.22.
    Tampilan Program Halaman Tambah Form Detail Karyawan.

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman form tambah karyawan.

    Tampilan Program Halaman Data Penggajian


    Gambar 4.23.
    Tampilan Program Halaman Data Penggajian.

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Data Penggajian.

    Tampilan Program Halaman Tambah Form Penggajian


    Gambar 4.24.
    Tampilan Program Halaman tambah form Tambah Gaji tampilan Form Tambah Penggajian.


    Tampilan Program Halaman Cetak form


    Gambar 4.25.
    Tampilan Program Halaman Cetak Form.

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan Cetak Form. Yang didalamnya terdapat Absensi, Lembur dan Slip gaji.


    Tampilan Program Halaman Absensi


    Gambar 4.26.
    Tampilan Program Halaman Cetak Absensi

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan Yang didalamnya terdapat Cetak Absensi.


    Gambar 4.27.
    Tampilan Program Form Absensi

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan Form Absensi.

    Tampilan Program Halaman Lembur


    Gambar 4.28.
    Tampilan Program Halaman Cetak lembur

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan Yang didalamnya terdapat Cetak Lembur .


    Gambar 4.29.
    Tampilan Program Form Lembur

    Keterangan : Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan Form Lembur.

    Tampilan Program Halaman Slip Gaji


    Gambar 4.30.
    Tampilan Program Halaman Cetak Slip Gaji

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan Yang didalamnya terdapat Cetak Slip Gaji .


    Gambar 4.31.
    Tampilan Program Form Slip Gaji

    Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan Form Slip Gaji.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit Personal Computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

    1. Processor : Intel® Celeron®CPU 1007U @1.50GHz (2CPUs)~1.50GHz

    2. Monitor : LCD

    3. Memory : 2048MB RAM

    4. Hardisc : 320 GB

    5. Printer : Deskjet

    Spesifikasi Software

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam intruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

    1. Windows 10

    2. Edraw Max for UML 7.9 Enterprise Edition

    3. Database Server : MySQL

    4. Microsoft Office 2010

    5. XAMPP v3.1.0

    6. Adobe Dreamweaver CS6

    7. Internet Browser: Google Chrome

    Hak Akses (Brainware)

    1. HRD

    2. Personalia

    3. Accounting

    4. Karyawan

    Testing

    Metode Implementasi

    Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

    Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Pengujian Black Box

    Berikut tampilan pengujian blackbox username dan password.


    Gambar 4.32.
    Pengujian Black Box Login,Username dan Password

    Gambar ini menunjukkan apabila login username dan password salah sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Username atau Password Salah!!" muncul gambar seperti dibawah ini :


    Gambar 4.33.
    Pengujian Black Box Login,Username dan Password salah

    Gambar ini menunjukkan apabila username dan password diisi dengan data yang benar, lalu klik tombol “Login” Sistem akan menerima akses login dan menampilkan menu Home.


    Gambar 4.34.
    Pengujian Black Box halaman HOME

    Gambar ini menganai langkah selanjutnya dengan menekan salah satu tombol, misalnya "Karyawan" untuk menuju halaman informasi data karyawan.


    Gambar 4.35.
    Pengujian Black Box halaman Karyawan

    Gambar ini megenai untuk informasi data karyawan.


    Gambar 4.36.
    Pengujian Black Box halaman penginputan data karyawan.

    Time Schedule

    Time Schedule merupakan hal-hal yang menjelaskan tentang perencanaan proses implementasi. Pada tahap ini, rencana implementasi sangat berguna dalam menentukan proses pelaksanaan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel berikut:



    Tabel 4.8.
    Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam organisasi.


    Tabel 4.9.
    Estimasi Biaya



    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, serta hasil analisa yang dilakukan oleh penulis mengenai Pembuatan Program Kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF Aeroasia Sejahtera, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

    1. Sistem kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF Aeroasia Sejahtera masih menggunakan Ms. Excel, hal ini mengakibatkan data berada pada file yang berbeda-beda sehingga waktu yang diperlukan untuk pencarian datapun menjadi relatif lama.

    2. Pendistribusian form karyawan dilakukan manual dengan mendatangi setiap unit, dan informasi masih dilakukan lewat email yang dirasa kurang efektif.

    3. Program Kepegawaian yang diusulkan membuat semua data kepegawaian berada pada satu system dan lebih terintegrasi, sehingga waktu yang diperlukan dalam pelaporan dan pencarian data lebih efisien, efektif dan lebih akurat.

    4. Program Kepegawaian yang diusulkan membuat pendistribusian form karyawan tidak diperlukan dan karyawan dapat mencari informasi kepegawaian secara mandiri.

    Saran

    Setelah melakukan analisa dan memberikan suatu kesimpulan, maka penulis akan memberi saran yang dapat dijadikan panduan bagi Koperasi Karyawan GMF Aeroasia Sejahtera, Adapun sarannya adalah:

    1. Perlu dilakukan Training terhadap User yang akan menggunakan sistem data karyawan tersebut agar dalam pengoperasian sistem tersebut mampu berjalan dengan baik dan lancar.

    2. Setelah sistem dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik, maka perlu dianalisa kembali, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem baru yang lebih baik.

    3. Peliharalah file-file program dengan baik dan buatlah backup untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: Rineka Cipta.
    2. Tata Sutabri. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Andi. Yogyakarta
    3. Tohari, Hamim. 2013. “Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML”. Yoyakarta: Andi.
    4. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. “Metode Penelitian Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi.
    5. Sutarman. 2013. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
    6. Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.
    7. Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    8. Yuliastrie. Nenden Dewi, Junaidi, Tiara. Khanna.2013. “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan”. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
    9. Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf, Saeful Bahari. “Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain Group”. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 – Februari 2016"
    10. Kristanto, P. 2013. “Ekologi Industri”. Yogyakarta: Andi offset.
    11. McKay, Alison, George N Stiny, Alan de Pennington. 2016. “Principles for the definition of design structures. International Journal of computer integrated manufacturing”. Volume 29, Issue 3. Pages 237-250. Dikutip dari http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0951192X.2014.1003412. diakses pada tanggal 10 Oktober 2016."
    12. O’Brien & Marakas. (2013). Management Information Systems. Sixteenth Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin.
    13. Mahdiana, Deni. 2011. “ Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan barang dengan MetodologiBerorientasi Obyek Studi Kasus PT LigaIndonesia”. Jakarta : FakultasTeknologi Informasi Universitas Budi Luhur.
    14. Darmawan, Deni. 2013. “Metode penelitian kuantitatif”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
    15. Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2009. “Sistem Teknologi Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
    16. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu
    17. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    18. Murad. Dina, Fitria . 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, September 2013.
    19. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. “Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E- Government”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol.5 No.1-September 2011).
    20. Al-Jufri, Hamid. 2011. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Jakarta : PT Smart Grafika.
    21. Mulyanto, Agus. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
    22. A S Homby. 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford University Press.
    23. HDaryanto. 2010. “Teknologi Jaringan Internet”. Bandung:Satu Nusa.
    24. Wijayanti, Esa. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Tangerang”
    25. Soedaryono. 2010. Jurnal CCIT .Tangerang: STMIK Raharja
    26. Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi. Alih Bahasa : Benyamin Molan, 10th, Kelompok Gramedia, Jakarta. 2006.
    27. Juniar Sofyanti. 2014. “Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Karyawan Berbasis Web PT Desalite Esbang Jaya”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
    28. Kusdi Rahardjo, Wahyu Safitri I.P, Moch.Djudi. 2014. “Analisis Perbedaan Komitmen Organisasi Berdasarkan Status Karyawan (Studi Pada Karyawan Pt. Kobexindo Tractors Tbk. Representative Office Bengkulu)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 10 No. 1 (Mei 2014)
    29. Kopkun. 2010. “Modul Pendidikan Dasar Perkoperasian”. Purwokerto.
    30. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
    31. Prastowo, Probo Maejar. 2014.http://probomaejar.blogspot.co.id/2014/10/ koperasi-menurut-definisi-tujuan-dan.html
    32. Ciarmiello, A. 2016. International Journal of Springer International Publishing Switzerland, Department of Nuclear Medicine, Second University of Naples, “Italy SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities”. Department of Nuclear Medicine. Department of Nuclear Medicine, S. Andrea Hospital, La Spezia, Italy , Volume , 271-282,ISSN: 978-3-319-31612-3
    33. Jayant.K.P, Grag. Renu, Kumar. Vinod. Rana. Ajaya. International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering. 2014. PP. 148-153 ISSN: 2277128X. Vol.2 Issue.2
    34. Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. (2016). Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Ebonyi State University, Abakaliki-Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research.
    35. Sugiarti, Yuni,S.T.M.Kom, 2013. “Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Languege)”, Graha Ilmu. Yogyakarta.
    36. Ginting,Elizaandayni. 2013. “Aplikasi PenjualanBerbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion.Bandung”: Universitas Widyatama.
    37. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta: Andi Offset.
    38. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita
    39. Sibero,Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.
    40. Hendrianto, Dani Eko. 2014. “Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan”.Jurnal IJNS – Indonesian Journal On Networking and Security – vol. 3 No. 4.
    41. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. “PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir”. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi Offset
    42. Raharjo, Budi. 2011. Membuat Database Menggunakan MySql. Bandung : Informatika.
    43. Puspitasari A, Heni. 2011. “Pemrograman Web Database dengan PHP &MySQL”. Jakarta: Skripta
    44. Milician. 2012. “Dreamweaver CS3 Basic”. USA: University Florida.
    45. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    46. Warsito. 2009. “Definisi Literature Review”. Graha Karya :Semarang.
    47. Deviachrista. 2013. “Dasar Literature Review”. Jakarta : Salemba Empat.
    48. E.Bowen, David (2016), International Journal of Human Resource Management Review, “The changing role of employees in service theory and practice: An interdisciplinary view” ISSN 1053-4822 2016, Vol. 26, issue 1, page 4-13.
    49. Ologbo, C. 2015. International Journal of Human Resource Studies, “The Influence of Knowledge Sharing on Employee Innovation Capabilities” ISSN 2162-3058 2015, Vol. 5, No. 3
    50. Garg, Jai Prakash. CLEAR International Journal of Research in Commerce & Management, “A Comparative Study Of Human Resource Disclosure and Reporting Practice Of Selected Public and Private Sector” ov2017, Vol. 8 Issue 11, p68-71. 4p
    51. Talebnia, Ghodratollah. International Journal of Advances in Management and Economics, ” Human Resource Accounting and Management” May-June 2016 Vol.5 Issue 3, 18-31.
    52. Yosef, Darwish Abdurahman. “Organizational Commitment, Job Satisfaction and Attitudes toward Organizational Change: A Study in the Local Government”. Page 77-88, volume 40, 2017-issue1
    53. Rasdiana, Erlita. 2014. “Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code Pada SiS+ Di Perguruan Tinggi Raharja”. Laporan Skripsi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
    54. Prayogi, Imam. 2015. “Perancangan SiS+ Konsultasi Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Dosen dan Mahasiswa. Studi Kasus : STMIK Raharja”. Laporan Tugas Akhir. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
    55. Wijayanti, Esa. 2014.”Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” .STMIK Raharja. Tangerang.
    56. Apriani. Fitri. 2015. "Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Cibodas Medika Center". STMIK Raharja Tangerang.
    57. Apriansyah, P. (2015). Sistem Pengarsipan Elektronik Dokumen Mutu Universitas Sriwijaya. Jurnal GENERIC, 10(1), 409-414.

    LAMPIRAN

    Surat Keterangan Observasi



    Piagam Prospek



    Certificate TOEFL




    All Certificate Raharja