SI1511490259

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STATUS PENAGIHAN

VENDOR PENYEWAAN MESIN FOTOCOPY BERBASIS WEB

PADA PT ASTRA GRAPHIA TBK


SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1511490259
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

2019/2020




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STATUS PENAGIHAN

VENDOR PENYEWAAN MESIN FOTOCOPY BERBASIS WEB

PADA PT ASTRA GRAPHIA TBK


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490259
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Dekan Fakultas
       
Ketua Program Studi
       
Rektor
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
       
Universitas Raharja
           
           
           
           
               
NIP : 006095
       
NIP : 010814
       
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STATUS PENAGIHAN

VENDOR PENYEWAAN MESIN FOTOCOPY BERBASIS WEB

PADA PT ASTRA GRAPHIA TBK


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490259
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 11003
   
NID : 10012




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STATUS PENAGIHAN

VENDOR PENYEWAAN MESIN FOTOCOPY BERBASIS WEB

PADA PT ASTRA GRAPHIA TBK


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490259
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STATUS PENAGIHAN

VENDOR PENYEWAAN MESIN FOTOCOPY BERBASIS WEB

PADA PT ASTRA GRAPHIA TBK


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490259
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Februari 2020


Rizkika Maulida
NIM : 1511490259
 
 
 
 
 

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

PT Astra Graphia adalah perusahaan yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan kantor, mempunyai ruang lingkup penyedia solusi dan jasa DICT (Document, Information & Communication Technology). Sistem yang digunakan untuk mengolah data-data yang berhubungan dengan transaksi penagihan penyewaan pengolahan datanya sudah terkomputerisasi dengan menggunakan MS. Excel, tetapi penggunaannya belum maksimal. Oleh karena itu diperlukan adanya penyimpanan berupa database. Penggunaan telepon dan email untuk proses pemberian status pada transaksi penagihan tergolong sangat rumit dilakukan sehingga menyebabkan kurangnya informasi bahkan pemberitahuan informasi yang dikirim secara berulang yang kemudian diterima oleh Vendor menyebabkan sebagian Vendor kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Hal tersebut dapat menyebabkan Manager mengalami keterlambatan dalam mengambil keputusan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, analisa sistem, perancangan sistem, dan metode pengujian sistem. Serta metode analisa yang digunakan adalah metode PIECES yan akan membantu untuk melakukan pengendalian terhadap perusahaan tersebut yang dapat membantu mencapai kemudahan dalam memberikan status penagihan terhadap Vendor. Penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek menggunakan Visual Paradigm for UML untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan maupun usulan prosedur, database yang digunakan adalah MySQL. Rancangan sistem menggunakan bahasa pemograman PHP framework, Sublime Text 3 sebagai editor text. Hasil akhir dari penelitian ini adalah Rancang bangun sistem status penagihan vendor berbasis web yang dapat digunakan untuk pengolahan data transaksi penagihan Vendor dan penyajian laporan untuk memonitoring pembayaran dari Vendor. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dengan baik dapat mengurangi kesalahan yang sering dilakukan pegawai pada saat melakukan penagihan, dapat mengefisiensikan waktu, tenaga dan biaya serta dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Kata kunci : Sistem Informasi, Status Penagihan, Vendor.


ABSTRACT

PT Astra Graphia is a company engaged in equipment and office supplies, has the scope of a solution provider and services DICT (Document, Information & Communication Technology). The system used to process the data relating to the billing transaction of the data processing rental is computerized by using MS. Excel, but its use is not maximized. Therefore, a database storage is required. The use of telephone and email for the process of providing status on billing transactions is very complicated to do, causing a lack of information even notice of information sent in a repeated basis which is then received by the Vendor Cause some vendors to be disappointed with the service provided by the company. This can cause managers to experience delays in making decisions. The methods used in this study use data collection methods, system analysis, system design, and system testing methods. And the method of analysis used is the method of PIECES will help to control the company that can help to achieve ease in providing the billing status to the vendors. Authors use an object-oriented design method using the Visual Paradigm for UML to illustrate the procedure of a running system as well as the proposed procedure, the database used is MySQL. The system design uses the PHP Framework programming language, Sublime Text 3 as the text editor. The final result of this study is the design build of a web-based vendor billing status system that can be used for processing Vendor billing transaction data and serving reports to monitor payments from vendors. With the well integrated system can reduce the mistakes that employees often do at the time of billing, can streamline time, energy and costs and can improve the performance of employees.

Keywords : Information System, Billing Status, Vendors.





KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STATUS PENAGIHAN VENDOR PENYEWAAN MESIN FOTOCOPY BERBASIS WEB PADA PT ASTRA GRAPHIA TBK“.

Adapun tujuan penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi sistem informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyedari bahwa tanpa adanya bimbingan serta dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Ibu Mulyati, SE., MM., M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Aris, S.Kom, M.TI sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Rondang selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan do'a dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada membantu dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang dapat membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, 18 Januari 2020




(Rizkika Maulida)
NIM : 1511490259
 
 
 
 
 

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram yang Berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Account Service
  7. Gambar 4.3 Activity Diagram Vendor
  8. Gambar 4.4 Activity Diagram Admin
  9. Gambar 4.5 Activity Diagram Manager
  10. Gambar 4.6 Sequence Diagram Account Service
  11. Gambar 4.7 Sequence Diagram Vendor
  12. Gambar 4.8 Sequence Diagram Admin
  13. Gambar 4.9 Sequence Diagram Manager
  14. Gambar 4.10 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
  15. Gambar 4.11 Prototype Login
  16. Gambar 4.12 Prototype Dashboard Account Service
  17. Gambar 4.13 Prototype Data Tagihan pada Account Service
  18. Gambar 4.14 Prototype Laporan pada Account Service
  19. Gambar 4.15 Prototype Data Penyewaan pada Vendor
  20. Gambar 4.16 Prototype Dashboard Admin
  21. Gambar 4.17 Prototype Data Akun pada Admin
  22. Gambar 4.18 Prototype Dashboard Manager
  23. Gambar 4.19 Tampilan Program Login
  24. Gambar 4.20 Tampilan Program Dashboard Account Service
  25. Gambar 4.21 Tampilan Program Data Tagihan pada Account Service
  26. Gambar 4.22 Tampilan Program Laporan pada Account Service
  27. Gambar 4.23 Tampilan Program Data Penyewaan pada Vendor
  28. Gambar 4.24 Tampilan Program Dashboard Admin
  29. Gambar 4.25 Tampilan Program Data Akun pada Admin
  30. Gambar 4.26 Tampilan Program Dashboard Manager

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 2
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 3
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem yang Berjalan
  7. Tabel 4.2 Peminjam
  8. Tabel 4.3 Penyewa
  9. Tabel 4.4 Admin
  10. Tabel 4.5 Reason
  11. Tabel 4.6 Blackbox pada Menu Login
  12. Tabel 4.7 Blackbox pada Menu Data Penyewa
  13. Tabel 4.8 Blackbox pada Menu Data Penyewaan Mesin
  14. Tabel 4.9 Time Schedule
  15. Tabel 4.10 Estimasi Biaya


DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE DIAGRAM


SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era global perkembangan suatu sistem sekarang sangatlah meningkat pesat sehingga berdampak kepada para pengguna yang sangat membutuhkan sistem tersebut dalam menunjang kebutuhan sehari-hari dalam pekerjaannya.

Pengolahan data dalam suatu sistem sangat penting untuk menunjang kebutuhan para pekerja dalam era global ini. Dengan adanya pengolahan data, maka sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Biasanya pengguna sangat membutuhkan data-data yang cepat dan akurat dalam suatu sistem untuk membantu pekerjaannya maka dari itu diperlukan perkembangan teknologi dalam suatu perusahaan tersebut. Hal itu dapat mempengaruhi efisiensi waktu dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efektif. Data-data tersebut sangat dibutuhkan pengguna dan disimpan di dalam suatu sistem yang aman dan dapat memudahkan penggunanya untuk melakukan pemeriksaan data, pemberlakuan data, pengolahan data, penyimpanan data, pemisahan data ke bagian-bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna.

PT Atra Graphia Tbk adalah perusahaan multinasional yang melayani penjualan dan purna jual produk Fuji Xerox barang konsumen yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Namun saat ini, PT Astra Graphia Tbk menggunakan sistem manual yaitu aplikasi dari Microsoft Excel untuk melakukan proses penagihan dengan cara menindaklanjuti menggunakan telepon atau email yang dikirimkan setiap harinya oleh Account Service, email dan telepon itu dilakukan guna menanyakan proses pembayaran para vendor yang telah dikirimkan oleh Collector, kemudian para vendor akan memberikan informasi bahwa proses pembayarannya sudah dilakukan ataupun belum dilakukan. Informasi tersebut akan dicatat oleh Account Service ke dalam aplikasi Microsoft Excel, lalu kemudian akan diserahkan kepada Manajer Administrasi. Hal tersebut tentu saja sangat memakan waktu dan tenaga yang sangat banyak, sedangkan untuk pencatatan transaksi serta pembukuan transaksi sudah menggunakan sistem aplikasi SAP.

Maka dari itu dengan adanya transaksi-transaksi yang semakin banyak dan meningkat, maka diperlukannya sistem yang dapat menunjang semua kebutuhan dan memudahkan dalam proses pencatatan stasus penagihan terhadap vendor. Pemakaian komputer sebagai alat pengolah data dapat meningkatkan kecepatan dalam pekerjaan sehingga di capai efisiensi tenaga dan waktu dalam mengolah data. Dari hal tersebut penulis tertarik untuk memilih judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Status Penagihan Vendor Penyewaan Mesin Fotocopy Berbasis Web Pada PT Astra Graphia Tbk”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan beberapa masalah yaitu:

  1. Bagaimana sistem penagihan sewa mesin fotocopy saat ini pada PT Astra Graphia Tbk?

  2. Apakah kendala yang terjadi pada sistem penagihan sewa mesin fotocopy di PT Astra Graphia Tbk pada saat ini?

  3. Bagaimana perancangan sistem penagihan sewa mesin fotocopy di PT Astra Graphia Tbk yang akan diusulkan?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas ini mengenai proses penagihan sewa mesin fotocopy dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu, penelitian ini menghasilkan infromasi yang terarah dan sejalan dengan rumusan masalah yang dihadapi, ruang lingkup pembahasan yaitu pada informasi penagihan sewa mesin fotocopy, status penagihan yang sudah dibayarkan oleh vendor, serta pengolahan data yang dapat mempermudah untuk melayani para vendor.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penulis membagi tiga kriteria tujuan dalam penelitian, yaitu:

  1. Tujuan Operasional

    Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah untuk:

    1. Mengetahui proses sistem status penagihan sewa mesin fotocopy pada PT Astra Graphia Tbk.
    2. Mengetahui kendala yang ada dalam proses sistem status penagihan sewa mesin fotocopy pada PT Astra Graphia Tbk.
    3. Menciptakan suatu sistem status penagihan sewa mesin fotocopy pada PT Astra Graphia Tbk.
  2. Tujuan Fungsional

    Tujuan Fungsional dari penelitian ini adalah agar hasil yang didapat dari penelitian berguna dan bermamfaat untuk membantu mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan pada PT Astra Graphia Tbk agar menjadi sistem yang cepat, tepat dan akurat.

  3. Tujuan Individual

    Tujuan Individual dari penelitian ini yaitu untuk:

    1. Mengetahui proses sistem status penagihan sewa mesin fotocopy pada PT Astra Graphia Tbk.
    2. Meningkatkan dan menambah wawasan dan ilmu bagi penulis.
    3. Melengkapi salah satu syarat kelulusan sebagai Sarjana Komputer pada jurusan Sistem Informasi di Universitas Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Manfaat bagi penulis
    1. Dapat memberikan pengetahuan dan memperluas wawasan bagi penulis dalam bidang ilmu sistem informasi dan dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata.
    2. Dengan adanya penelitian ini penulis dapat pengalaman untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja.
  2. Manfaat bagi Universitas Raharja.
    1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
    2. Memberikan terobosan baru pada tempat perkuliahan penulis di Universitas Raharja.
  3. Manfaat bagi PT Astra Graphia Tbk.
    1. Sebagai bahan untuk evaluasi sistem yang sedang berjalan agar sistem bisa menjadi lebih baik lagi.
    2. Instansi dan perusahaan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan pada sistem yang berjalan saat ini.
    3. Dapat menunjang kinerja para pegawai pada PT Astra Graphia Tbk.
    4. Dapat menghemat waktu dalam pembuatan pencatatan status penagihan ke vendor.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akan dibutuhkan dalam menyusun penelitian ini, maka metode yang digunakan sebagai berikut:

  1. Metode Obsservasi (Observation Research)

    Metode ini dilakukan untuk melakukan pengamatan langsung diperusahaan atau instansi mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang sehari-hari dilakukan. Pada metode ini penulis melakukan observasi langsung di PT Astra Graphia Tbk. Adapun metode ini sangat penting bagi penulis, dikarenakan pada metode ini sumber informasi yang sangat akurat dan membantu penulis dalam menganalisa permasalahan yang ada.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode wawancara ini merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab dan tatap muka secara langsung pada Manajer yaitu bapak Agustinus Leonardo di PT Astra Graphia Tbk untuk mendapatkan informasi yang akurat.

  3. Metode Studi Pustaka (Literature Review)

    Metode studi pustaka ini merupakan metode yang dilakukan untuk menunjang metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian ini penulis mempelajari beberapa referensi-referensi buku, artikel, browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi status penagihan vendor penyewaan mesin fotocopy.

Metode Analisa Data

Kegiatan menganalisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh fakta dan informasi dari hasil penelitian tersebut. Data dan Informasi yang didapat harus dianalisis dengan menggunakan metode yang tepat. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficency, Service) analisis ini dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi setiap faktornya.

Metode Perancangan Sistem

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode perancangan yaitu program Visual Paradigm for UML 16.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Untuk membuat suatu sistem penulis menggunakan Sublime text 3 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai Database.

Metode Pengujian

Metode pengujian atau disebut dengan metode testing dalam penelitian ini menggunakan metode pengujian Blackbox. Metode ini memungkinkan para user untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi di dalam sistem yang akan dibangun.


Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini penulis telah mengkelompokan materi menjadi beberapa bab dan sub bab. Hal ini dilakukan guna memberi kemudahan kepada penulis dalam melakukan penyusunan. Berikut merupakan sistematika penulisan penelitian ini:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori umum dan teori khusus mengenai sistem penyaluran tenaga kerja yang diperoleh dari beberapa buku, jurnal dan dari beberapa penelitian yang berupa pengertian dan definisi mengenai sistem yang akan dibangun serta beberapa Literature Review yang akan berhubungan dengan masalah dalam penelitian tersebut.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan sejarah dan struktur organisasi yang berjalan pada PT Astra Graphia Tbk. Tata laksana sistem yang berjalan serta analisa sistem yang berjalan serta terdapat Elisitasi yang akan digunakan, yakni Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang akan diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan tentang sistem yang akan diusulkan, program UML yang akan digunakan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan serta saran yang dapat diberikan penulis selama melakukan proses penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Pengertian Dasar Sistem

Sugiarti[1], mengungkapkan dalam kutipan Nur Azizah dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 1 (2017:16) bahwa “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

Rusdiana (2018:29)[2], mendefinisikan “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerjasama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.

Menurut Moch. Irfan (2018:30)[2], “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem merupakan komponen kerja yang tidak bisa dipisahkan dan saling berkaitan agar mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem yang dikatakan oleh Jogiyanto yang dikutip oleh Priyo Sutopo[3] dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:24). Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keliuaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Mustakini mengungkapkan klasifikasi sitem yang dikutip oleh Ruhul Amin[4] dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol. 2 No. 2 (2017:114). Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

    Sistem abstrak ini adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh man-machine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas sistem).

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut camput tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian Dasar Sistem Informasi

Aris Martono[5] dkk (2017:73). Menjelaskan bahwa definisi sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Sri Rahayu[6] dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No. 1 (2018: 3) “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan”.

Dari beberapa pengertian tentang Sistem Informasi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi merupakan kumpulan data yang dikumpulkan, diproses menjadi informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi para penggunanya.

Tujuan Sistem Informasi

F. Rangkuti memberikan peryataan dalam penelitian Nina[7] dkk (2017:44), tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness). Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan pelanggan (Customer Service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity). Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Flexibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Rancang Bangun

Pengertian Rancang Bangun

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata “rancang” merupakan dasar dari “merancang” yang berarti mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu) atau merencanakan.

Pressman mengungkapkan dalam kutipan Buchari[8] dkk dalam Jurnal E-Journal Teknik Informatika Vol. 6 No.1 (2015). Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan.

Menurut Pressman yang dikutip oleh Taufan[9] dalam Jurnal E-Journal Teknik Informatika Vol. 11 No. 1 (2017). “Bangun atau pembangunan adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan”.

Dari beberapa pengertian rancang bangun di atas dapat penulis simpulkan bahwa rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem baru maupun pengganti sistem yang sudah ada.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Pengertian Dasar Data

Menurut Gorden B. Davis yang dikutip dalam buku Hutahaean (2015:8)[10]. “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

(H. A. Rusdiana, 2018:71)[2] mendefinisikan berdasarkan uraian dari beberapa ahli dapat dikatakan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya yang didapat melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan kejadian atau fakta yang belum diolah dan belum memiliki nilai sehingga perlu diolah agar bisa menjadi sebuah informasi yang akurat.

Klasifikasi Data

Tata Sutabri (2016:18)[11]. Mengungkapkan data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya dan sumbernya. Berikut uraiannya:

  1. Klasifikasi data menurut Jenis Data:
    1. Data hitung (enumeration/counting data)

      Data hitung adalah hasil penghitung atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas menghasilkan suatu data hitung.

    2. Data ukur (measurement data)

      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi menurut Sifat Data
    1. Data Kuantitatif (quantitative data)

      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

    2. Data Kualitatif (qualitative data)

      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya. Contoh lain adalah penggunaan istilah white American dan black American (negro) dalam sensus di Amerika Serikat adalah suatu penggolongan sensus secara kualitatif.

  3. Klasifikasi data menurut Sumber Data
    1. Data Internal (internal data)

      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data Eksternal (external data)

      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Pengertian Dasar Informasi

Harfizar[12] dkk dalam Jurnal Sensi Vol. 3 No. 2 (2017:192). Menjelaskan bahwa “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Juluanto Sanu Punjul (2016:31)[13]. Mengatakan bahwa informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.

(H.A. Rusdiana, (2018:75)[2]. Mengatakan bahwa informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya.

Dari beberapa pengertian tentang Informasi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang lebih berguna atau memiliki arti.

Nilai dan Kualitas Informasi

Sutabri[11] dalam bukunya yang berjudul “Analisis Sistem Informasi” (2016:30) mengukur nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan ata 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah Diperoleh

    Sifat ini menunjukkan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi. Kecepatannya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit untuk mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjukkan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit untuk mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kealahan keluaran informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi sedangkapan semua keluaran yang lainnya tidak berguna. Sifat ini sulit untuk diukur.

  5. Ketepatan Waktu

    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai, biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya berapa banyak penjualan dapat ditingkatkan dengan menanggapi permintaan pelanggan mengenai ketersediaan barang-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan tingkat kejelasan informasi. Informasi hendaknya terbebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat lebih dari satu keputusan, tetapi juga apakah dapat digunakan untuk lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, akan teteapi dalam beberapa hal dapat diukur dengan suatu nilai tertentu.

  8. Dapat Dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.

  9. Tidak Ada Prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah informasi tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya.

  10. Dapat Diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik dan lainnya juga sering dianggap sebagai informasi, namun hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembahasan kita.

Konsep Dasar Elisitasi

Pengertian Dasar Elisitasi

Andi Prastomo[14] mendefinisikan dalam Jurnal Lppm Unindra (2014:166). “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Dede Bachtiar dan Atika[15] (2015:71). Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan pengertian dasar elisitasi diatas dapat disimpulkan bahwa Elisitasi adalah aktivitas untuk analisa kebutuhan yang berisi usulan rancangan baru dalam rekayasa kebutuhan.

Tahapan - Tahapan Elisitasi

Hidayati mengungkapkan dalam kutipan penelitian Abas S[16], dkk yang berjudul Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi (2015:3). Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I. Pada tahap ini elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential) :
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI.

    Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut;

    1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem? Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Pengertian Dasar Unified Modelling Language (UML)

Dalam penelitian Sunguk Lee[17] yang berjudul “Unified Modelling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. Pada International Journal of Database Theory and Application Vol. 5 No. 1 (2016:158-159). “UML is defined as a standardized general purpose modeling language in the field of object-oriented software engineering. The UML is used to specify, visualize, modify, construct and document the artifacts of an object-oriented software-intensive system under development.

Artinya Unified Modelling Language atau UML didefinisikan sebagai bahasa pemodelan general purpose standar dibidang rekayasa perangkat lunak berorientasi objek. UML adalah alat untuk menentukan dan digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, memodifikasi, membangun dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak intensif yang berorientasi objek dalam pengembangan.

Ary Budi Warsito[18] dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29) mengatakan ”UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah suatu kumpulan pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan atau mendokumentasikan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

Jenis - Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

Menurut Munawar yang dikutip oleh Sinta Maria[19] (2018:52) berikut beberapa jenis diagram yang digunakan dalam pembuatan diagram UML :

  1. Use Case Diagram

    Use Case adalah penelitian fungsi sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use Case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.

  2. Class Diagram

    Class Diagram, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama Class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakan diatas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar.

  3. Statechart Diagram

    Statechart diagram menelusuri individu-individu obyek melalui keseluruhan daur hidupnya, menspesifikasikan semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan tersebut. Sangat penting untuk membuat statechart diagram, karena dapat membantu analisis, designer dan developer dalam memahami perilaku obyek yang ada di system.

  4. Activity Diagram

    Activity Diagram seperti flow chart. Activity diagrams menunjukan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk menunjukan operation sebuah obyek dan proses bisnis. Kelebihan activity diagrams dibandingkan flow chart adalah kemampuannya dalam menampilkan aktivitas paralel.

  5. Sequence Diagram

    Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan). Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang ditulis dengan kotak segiempat bernama.

  6. Collaboration Diagram

    Collaboration Diagram adalah bentuk lain dari sequence diagram dimana collaboration diagram diorganisisr menurut ruang atau space. Collaboration diagram merupakan asosiasi diantara obyek-obyek.

  7. Deployment Diagram

    Deployment atau physical diagram menyediakan gambar bagaimana sistem secara fisik akan terlihat. Sistem terdiri dari node-node dimana setiap node diwakili untuk sebuah kubus.

Konsep Dasar PHP

Menurut Aris[20] dkk dalam Jurnal SEMNAS TI dan Multimedia Vol. 1.4-51 (2016). “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server – side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date).

Dalam penelitian Mia Andini[21] dkk dalam Jurnal Sains dan Informatika, Nugroho mengungkapkan (2015:49). “PHP adalah bahasa pemogramannya, dalam membuat website ataupun aplikasi berbasis web, bukan hanya kode PHP saja yang kita butuhkan, tapi kita juga akan menggunakan kode HTML (Hyper Text Markup Language)form. Selain itu kita juga akan butuh CSS (Cascading Style Sheets) sebagai kode pemanis web, juga bisa jadi pengganti HTML. Jadi, dalam membuat web, kita pasti akan menggunakan kode HTML dan PHP”.

Dari beberapa pengertian PHP menurut pendapat para ahli dapat penulis simpulkan bahwa PHP merupakan sebuah bahasa pemograman yang biasa digunakan untuk membuat sebuah website ataupun aplikasi yang berbasis web.

Konsep Dasar XAMPP

M. Rosyid Saputra dan Slamet Riyadi (2016:2)[22]. Mendefinisikan bahwa “Xampp adalah salah satu paket software web server yang terdiri atas Apache, PHP dan MySQL secara manual. Xampp melakukan instalasi dan konfigurasi secara otomatis”.

Dalam penelitian Moch Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono[23] dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26), Bunafit Nugroho mengungkapkan “Paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools phpMyAdmin yang hanya berjalan disini server web seperti Apache Server”.

Santoso, Radna Nurmalina[24] dalam Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1 (2017:86) mendefinisikan “Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa XAMPP merupakan perangkat lunak yang memiliki fungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache Server, MySQL Database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP.

Konsep Dasar MySQL

Menurut Anhar yang dikutip oleh Aris[20] dkk dalam Jurnal SEMNAS TI dan Multimedia Vol. 1.4-50 (2016). “MySQL adalah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open soure. SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database dan didefinisikan dengan standar ANSI/ISO SQL.

Megha Koshti dan Sanjay Ganokar[25] dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Vol. 5 Issue 5 (2016:8981) mendefinisikan bahwa ”MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak dan ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

Berdasarkan penelitian Prashant Ramchandra Desai[26] dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering Vol. 4 Issue 7 (2016:57) mendefinisikan bahwa “MySQL is a relational database than can be used to stress the memory, file system, networking, and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Berdasarkan pengertian MySQL dari beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah aplikasi untuk mengelola data yang saling berhubungan dan menjalankan fungsi suatu pengolahan data.

Konsep Dasar Sublime Text

Adi Tri Soelistio[27] dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 1 No. 1 (2015:723) berpendapat bahwa “Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi Sublime Text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal. Keunggulan Sublime Text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multitempat, kursor banyak, dan pengolahan split”.

Miftah Faridl[28] dalam buku yang berjudul “Fitur Dahsyat Sublime Text” (2015:3) mengatakan bahwa Sublime Text adalah teks editor berbasis Phyton, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal dikalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sublime text adalah sebuah text editor berbasis Phyton yang memiliki banyak fitur serta memiliki beberapa keunggulan sehingga cukup terkenal oleh kalangan developer.

Konsep Dasar Bootstrap

Rozi A Zaenal menuturkan pernyataan dalam Jurnal Andi Christian[29] dkk (2018: 22) yaitu “Bootstrap adalah paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah website. Bisa dikatakan, bootstrap adalah template desain web dengan fitur plus. Bootstrap diciptakan untuk mempermudah proses desain web bagi berbagai tingkat pengguna, mulai dari level pemula hingga yang sudah berpengalaman. Cukup bermodalkan pengetahuan dasar mengenai HTML dan CSS, anda pun siap menggunakan bootstrap”.

Konsep Dasar Website

McLeod dan Schell memberikan pernyataan dalam Jurnal Desi Tri Hernandhi[30] dkk (2018:4) “website adalah informasi yang dapat diakses melalui internet dimana dokumen-dokumen hypermedia (file-file komputer) disimpan dan kemudian diambil dengan cara-cara yang menggunakan metode penentuan alamat yang unik.


Teori Khusus

Konsep Dasar Penagihan

Anita Diana[31] dkk dalam Jurnal BIT Vol. 14 No. 1 (2017). Mendefinisikan “Sekumpulan jasa pelengkap yang memudahkan pembelian dengan menyediakan dokumentasi yang jelas, tepat waktu dan relevan tentang barang yang harus dibayar oleh pelanggan.”

Konsep Dasar Penyewaan

R. Subekti dan Tjiro Soedibjo dalam Jurnal (Adi Prasetyo dan Qorinta Shinta, 2014)[32] mengungkapkan, “Rental atau Penyewaan adalah suatu kesepakatan atau persetujuan dimana pihak yang satu menyanggupkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan kepada pihak lain, agar pihak ini dapat menikmatinya dalam jangka waktu tertentu, yang mana pihak yang belakang ini sanggup membayarnya.

Konsep Dasar Vendor

Dalam penelitian Tiena G. Amran[33] dkk dalam Jurnal Teknik Industri (2014:68) Guideline for Vendor Registration and Vendor Eligibility (web.worldbank.org) mendefinisikan menjadi 2 yaitu:

  1. Suatu bisnis yang didefinisikan sebagai organisasi yang telah dimasukkan, atau terdaftar sebagai perusahaan (korporasi, perusahaan terbatas, kemitraan) yang telah ditetapkan untuk menawarkan barang dan/atau jasa untuk mendapatkan keuntungan. Organisasi yang terdaftar sebagai ”not-for profit” (yaitu universitas, rumah sakit) atau milik negara juga dianggap bisnis.
  2. Pemilik tunggal/ Kontraktor Independen didefinisikan sebagai pihak yang terlibat dalam bisnis baik sebagai individu yang bekerja sendiri (individu dalam bisnis untuk dirinya sendiri dan bekerja sendiri), atau sebagai pemilik “satu-satunya” (seorang individu dalam bisnis dirinya sendiri dan pemilik dari industri rumahtangga atau bisnis).

Konsep Dasar Analisa PIECES

Menurut Nurjamiyah dan Arie Rafika Dewi[34] (2018:39). “Metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan. Analisis ini disebut analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Security, Efficiency, dan Service). Adapun pengertiannya sebagai berikut:

  1. Performance (Kehandalan)

    Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk terlihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
  2. Information (Informasi)

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  3. Economic (Ekonomi)

    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manager adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. Control (Kendali)

    Tugas – tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. Efficiency (Efisiensi)

    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin atau komputer.
    2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan.
    3. Informasi yang dihasilkan secara berlebihan.
    4. Data diproses secara berlebihan
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  6. Service (Pelayanan)

    Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatakan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah digunakan.
    5. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Rizky mengatakan dalam kutipan Puput Puspito Rini[35] dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2016:64). “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.”

Mustaqbal[36] (2015:31) mendefinisikan “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap.”

Menurut Syed Roohillah Jan[37] dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683). “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang Blackbox testing dapat penulis simpulkan bahwa metode pengujian blackbox digunakan untuk menguji sistem dari segi User yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.


Konsep Dasar Literature Review

Pengertian Literature Review

Menurut Nur Azizah[38] dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017:48). “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Ary Budi Warsito[18] dkk mendefinisikan dalam Jurnal CCIT (2015:29). “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Dari beberapa pengertian tentang Literature Review menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa Literature Review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal, untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan.

Tujuan Literature Review

Asep Hermawan dan Husna Leila Yusran[39] (2017:29) mengungkapkan “Tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antar variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan”.

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian yang sedang kita laporkan;
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut hingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya;
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik yang serupa.

Literature Review

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah atau sesuai dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian ini maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya terdapat 8 jurnal nasional dan 2 jurnal internasional yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Abas dkk dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem Informasi Edisi Maret 2018

    [Abas dkk][40] yang berjudul “Aplikasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Piutang Pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia”. Pembahasan dari penelitian ini adalah sistem pengolahan data piutang yang berjalan di PT. Mitra Toyotaka Indonesia saat ini masih dilakukan dengan konvensional, yaitu catatan manual dan rekap data menggunakan aplikasi spread sheet sederhana, data piutang customer masih tergabung menjadi satu dalam satu worksheet. Sistem pengolahan data piutang di PT. Mitra Toyotaka Indonesia dirasa masih kurang maksimal karena masih manual dengan Microsoft Excel untuk dapat menginput apabila ada tambahan tagihan milik customer, proses pembuatan laporan data customer dapat mengurangi keakuratan laporan tersebut karena dapat terjadi kesalahan masuknya tagihan dan pemotongan tagihan customer. Analisa ini menggunakan metode SWOT dan PIECES dan juga menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan aplikasi sistem pengendalian piutang PT. Mitra Toyotaka Indonesia memiliki pengaruh dalam meminimalkan jumlah piutang tak tertagihnya dan meminimalkan terjadinya kerugian pada perusahaan, sehingga dihasilkan sebuah rekomendasi kepada perusahaan untuk melakukan pengembangan sistem informasi.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Ferdiansyah dkk (2017) dalam Jurnal SEMNAS TI dan Multimedia Edisi Febuari 2017.

    [Ade Ferdiansyah dkk][41] yang berjudul “Aplikasi Sistem Pencatatan Hasil Evaluasi Performa Kualitas Vendor Pada PT Roda Prima Lancar” Kelebihannya adalah dengan adanya aplikasi tersebut proses pengolahan data penerimaan subpart dari vendor pada PT Roda Prima Lancar sudah terkomputerisasi dan tidak lagi melakukan pencatatan secara manual. Sistem yang sudah terkomputerisasi membuat pengolahan data menjadi lebih efektif dan efisien sehingga waktu yang dibutuhkan lebih cepat dan keakurasian data lebih tepat. Pengontrolan performa kualitas vendor kini menjadi lebih mudah dilihat karena program yang diimplementasikan dapat menyajikan data secara update dan proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat. Sehingga perancangan dan pengimplementasian aplikasi yang berbasis database sudah mampu untuk menyajikan data penunjang untuk mengevaluasi performa kualitas vendor.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF (2016).

    [Eka Iswandy][42] yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Infromasi Penagihan Purchasing Order Customer Studi Kasus pada CV. Vertical Cipta Relasi Padang dengan Metode Centralized Data Processing”. Pembahasannya mengenai sistem penagihan pesanannya sudah terkomputerisasi dengan menggunakan Ms. Word dan Ms. Excel namun, penggunannya belum maksimal. Oleh karena itu diperlukan aplikasi yang media penyimpanannya berupa database. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah field research yaitu dengan mengadakan penelitian langsung ke lapangan. Dari hasil data yang dikumpulkan, selanjutnya menggunakan metode laboratorium research yaitu mengolah hasil data penelitian di labor computer. Hasil penelitian ini dirancang suatu sistem informasi pengolahan data penagihan purchasing order, dimana dalam perancangan data tersebut dilakukan pengembangan terhadap informasi yang dihasilkan dari sistem lama dan terdapat cara kerja dari sistem itu sendiri dengan cara memanfaatkan sarana komputer sebagai alat bantu. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dengan baik dapat mengurangi kesalahan yang sering dilakukan operator. Proses ini tentu saja dapat mengefisiensikan waktu, tenaga dan biaya.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah dkk dalam Jurnal Konferensi National Sistem & Informatika Edisi Oktober 2015

    [Euis dkk][43] yang berjudul “Sistem Monitoring Pembayaran Piutang Customer Pada PT. LI”. Pembahasannya sistem pembayaran piutang customer yang berjalan saat ini masih memiliki permasalahan yaitu pembuatan invoice dilakukan secara manual dengan menginput pada excel, pelaporan pembayaran piutang masih dicatat di dalam sebuah buku laporan, sehingga berdampak pada kinerja staf finance dalam membuat laporan. Kelebihannya adalah dengan adanya sistem monitoring pembayaran piutang customer dirancang dengan pemodelan UML, menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL. Sistem ini memiliki menu home, input perusahaan, manage perusahaan, input invoice, daftar invoice, pembayaran invoice dan laporan monitoring bulanan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah dkk (2017) dalam Jurnal SEMNAS TI dan Multimedia edisi Febuari 2017.

    [Maimunah dkk][44] yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Aplikasi Penyewaan Lapangan Futsal Berbasis WEB”. Kelebihannya adalah dengan adanya aplikasi penyewaan futsal berbasis web, maka pihak penyewa dapat melihat data-data customer yang memesan lapangan secara otomatis dan juga melihat semua data-data pemesan dari keseluruhan jumlah penyewa perhari sampai keseluruhan pendapatan yang diperoleh. Dalam penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP (Personal Home Page) dan untuk databasenya menggunakan MySQL dapat memudahkan customer dalam memesan lapangan futsal tanpa batasan jarak dan waktu, customer hanya datang ke tempat penyewaan pada saat jam dan waktu yang sudah ditentukan pada saat pemesanan.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Sandro Alfeno dkk (2018) dalam Jurnal Maklumatika Vol. 5 No. 1 edisi Juli 2018.

    [Sandro Alfeno dkk][45] dalam jurnalnya yang berjudul “Perancangan Antar Muka Aplikasi Monitoring Pembayaran Angsuran Kendaraan Bermotor Berbasis Android Pada PT Bentara Sinergis Multifinance” dalam penelitian ini menjelaskan, sistem yang berjalan saat ini kendalanya yaitu penagihan yang dilakukan oleh collector masih dilakukan secara manual dalam sebuah printout, pembayaran yang dilakukan secara manual berbentuk kertas yang sangat beresiko akan hilangnya data-data dan kerusakan pada kertas, banyaknya data-data konsumen berupa lembaran-lembaran kertas yang berakibatkan kertas menumpuk dan tidak disusun rapih, memperlambat collector dalam penyerahan data-data customer yang sudah membayar dimana harus dicek terlebih dahulu oleh head collection dan admin, lalu diserahkan data tersebut ke teller untuk diinputkan. Perancangan prototipe menggunakan sebuah software Balsamaiq Mockups 3, dalam software tersebut terdapat tools-tools dalam merancang sebuah prototipe yang sedang dibangun untuk menghasilkan sebuah software yang layak, dalam merancang prototipe tersebut terdapat Mockup dalam mendesain perancangan prototipe yaitu collector, consumer, dan teller.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah dalam Jurnal SENSITEK. Pontianak Juli 2018.

    [Lukman Nulhakim dkk][46] dalam jurnalnya yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Inventory Dengan Analisa PIECES Pada PT Care Spundbond” dalam penelitian ini menjelaskan tentang PT Care Spundbond merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur Nonwoven Spunbond sebuah jasa penyewaan gudang logistic, mempunyai permasalahan yang sering terjadi misalnya saat pencatatan data barang masuk dan keluar yang tidak sesuai dengan jumlah fisik barang. Masalah lain juga timbul pada saat client ingin melihat stok dari gudang, yaitu harus menghubungi via telepon untuk mengkonfirmasi ketersediaan barang, tentu hal ini sangat tidak efektif. Sistem monitoring inventori ini memiliki integrasi data dari pengelola gudang dan penyewa. Metode analisa menggunakan PIECES yaitu dengan menganalisa layak atau tidak dari penerapan monitoring pada proses pengelolaan penyewaan gudang logistik.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Santoso dkk (2019) dalam Jurnal Maklumatika Vol. 5 No. 2 edisi Januari 2019.

    [Sugeng Santoso dkk][47] yang berjudul ”Aplikasi Monitoring Rumah Kos Berbasis Android Di Kota Tangerang” penelitian ini menjelaskan tentang, Rumah kos adalah tempat tinggal dengan pembayaran sewa dalam jangka waktu tertentu. Begitu juga salah satu kota di Indonesia yaitu Kota Tangerang yang cukup banyak jumlah rumah kos. Setiap seseorang yang ingin menyewa rumah kos cukup sulit dalam melakukan pencarian rumah kos dan juga harga yang sesuai. Tujuan dari sistem ini dapat memudahkan pencari kos dalam memperoleh informasi yang akurat seperti alamat, harga, kamar dan kedudukan tempat di Kota Tangerang yang lengkap dalam menggunakan perangkat Android. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemograman java dan database MySQL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SWOT yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) baik secara internal maupun eksternal. Aplikasi sistem monitoring rumah kos ini dapat membantu khususnya yang sedang kesulitan mendapatkan rumah kos agar lebih mudah dalam pencariannya dari harga yang cukup terjangkau dan lokasi yang strategis.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Md Shahriar dkk (2017) dalam International Journal of Production Economics 188

    [Md Shahriar dkk][48] yang berjudul “An optimal vendor-buyer cooperative policy under generalized lead-time distribution with penalty cost for delivery lateness” the result is ”This paper presents an integrated inventory model for a single-vendor and single-buyer where lead-time is a stochastic variable with general distribution function. The vendor delivers goods at a fixed lot size to the buyer who has a constant demand rate. Storage is permitted on both parties, but a penalty cost is assessed when the vendor delivers the shipment late beyond a threshold time. The problem is formulated as a nonlinear cost model which needs to be minimized to arrive at an optimal policy for reorder point, order quantity, and number of shipments form the vendor to buyer, to cooperatively operate the joint contract. The solution procedure involves both closed form solution and iterative search procedure for this multi-dimensional problem. Numerical examples are presented for uniform, exponential and normally distributed lead-times to demonstrate the solution methodology as well as a precursor test for special cases. The model presented here are applicable for numerous two-stage supply chain systems including retail businesses, assembly and production houses, where two parties of the supply chain are tied to their common goal of achieving minimum total cost of inventory operation.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Maharyanie dkk (2017) dalam International Journal of Economic Research Vol. 4 No. 2

    [Maharyanie dkk][49] yang berjudul “Impact of the Online Car Rental Service Order System on Sales Turnover with Financial Literacy Customer as Intervening Variables” the result is “The purpose of this study is to know the role of order system service Online Car Rental Services to the turnover of rental business sales in the city of Medan. In addition, this study to determine the level of financial literacy rental customers as mediators on the relationship between the order system to increase the turnover of rental sales in the city of Medan. The research design in quantitative descriptive research. The population of the study was the customer of online rental car rental in Medan city with sample of 199 respondents where the sampling technique was done by incidental sampling method. Data analysis used to test the hypothesis is descriptive analysis, and run with SMART PLS program. Order Procedures and Procedures of Online Car Rental Service have a significant impact on the sales turnover of rental business in North Sumatera. Financial literacy does not serve as a mediator of the relationship between the Order Procedure and the Online Procedure to the increase of rental sales turnover in North Sumatra”.


Hasil studi pustaka ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Sistem Informasi Status Penagihan Vendor menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi penagihan ulang. Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, serta pegawai merasa mudah dalam melakukan penagihan dan pihak vendor mudah dalam memberikan dan mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT Astra Graphia Tbk

Sejarah Singkat PT Astra Graphia Tbk

Pada tahun 1971 Astra Graphia mengawali perjalanan bisnis sebagai Divisi Xerox di PT Astra International yang kemudian dipisahkan menjadi badan hukum sendiri pada tahun 1975. Pada tanggal 22 April ditunjuk secara langsung sebagai distributor eksklusif dari Fuji Xerox Co. Ltd. Jepang di seluruh Indonesia dengan ruang lingkup usaha sebagai penyedia perangkat perkantoran dan pelayanan purna jual.

Pada tahun 1989 Astra Graphia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) dengan simbol saham ASGR. Pada saat ini 76,87% saham Astra Graphia dimiliki oleh PT Astra International Tbk, dan sisa ssahamnya dimiliki oleh publik.

Sejalan dengan tuntutan kebutuhan pelanggan saat ini yang dinamis dan mengikuti perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sejak tahun 1990-an Asta Graphia mulai melakukan transformasi bisnis menjadi penyedia solusi teknologi informasi. Astra Graphia saat ini memantapkan ruang lingkup usahanya sebagai penyedia bisnis berbasis teknologi dokumen, informasi dan komunikasi atau yang dikenal dengan sebutan DICT (Document, Information & Communication Technology). PT Astra Graphia berkantor pusat di Jakarta sampai sekarang ini mempunyai 81 kantor cabang. Jenis produk dan layanan yang diberikan oleh Astra Graphia merupakan transformasi dari penyedia layanan berbasis perangkat keras (hardware-based services) menjadi layanan berbasis solusi (solution-based services) dalam ruang lingkup Solusi Dokumen dan teknologi informasi yang mencakup semua aspek siklus dokumen, mulai dari dokumen input (creating, scanning, merging, editing, capturing) dan document management (sharing, indexing, storing, archieving, distributing) hingga document output (printing, faxing, scanning, copying, emailing, web viewing).


Falsafah, Visi, Misi dan Budaya Perusahaan

  1. Falsafah
    • Menjadi milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara;
    • Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan;
    • Menghargai individu dan membina kerja sama;
    • Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik;
  2. Visi

    Mitra pilihan utama pelanggan dalam solusi dan jasa Printing dan Digital.

  3. Misi

    Memberikan solusi dan jasa yang bernilai kepada pelanggan dalam lingkup Printing dan Digital.

  4. Budaya Perusahaan
    • Bermanfaat bagi Bangsa dan Peri Kehidupan;
    • Berinovasi dan berkeunggulan kelas dunia;
    • Menjadi partner pilihan pelanggan;
    • Kerja sama yang sinergis;


Struktur Organisasi PT Astra Graphia Tbk

Dalam sebuah perusahaan struktur organisasi sangatlah penting untuk bisa mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan serta untuk mewujudkan pencapaian perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukannya suatu sistem untuk mengatur suatu organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi PT Astra Graphia Tbk.


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Astra Graphia Tbk



Tugas dan Tanggung Jawab PT Astra Graphia Tbk

Dari keterangan struktur organisasi diatas maka dapat diuraikan dan dijelaskan pembagian tugas dan wewenang masing-masing bagian sebagai berikut:

  1. Manajer
    • Untuk mengatur jalannya target-target yang telah ditentukan oleh pusat;;
    • Mengontrol tugas-tugas para staff;
    • Membantu penjualan (marketing) apabila diperlukan;
    • Menandatangani dokumen-dokumen berharga.
  2. Sekretaris
    • Membuat surat masuk ataupun keluar yang diperlukan oleh manajer;
    • Membuat laporan bulanan HRD (Human Resources Department).
  3. Administrasi
    • Mengelola biaya yang diperlukan operasional cabang;
    • Mengurus rekapan laporan keuangan.
  4. Marketing
    • Memasarkan produk-produk yang dikeluarkan oleh Fuji Xerox;
    • Menjalankan target penjualan yang telah ditentukan oleh Manajer.
  5. Teknik
    • Mengatur dan mengawasi pekerjaan teknisi;
    • Membantu permasalahan teknisi ketika dilapangan;
    • Mengawasi logistik yang ada di gudang.
  6. Administrasi Penjualan
    • Membantu Marketing dalam membuat surat penawaran;
    • Menyimpan arsip penjualan.
  7. Billing
    • Membuat faktur tagihan bulanan pemakaian dari jasa-jasa produk Fuji Xerox;
    • Membuat laporan pajak.
  8. Collector
    • Membukukan pemasukan yang telah dibayarkan oleh vendor;
    • Melakukan proses rekapan tagihan untuk diserahkan kepada vendor;
    • Mencatat meter dan diproses menjadi tagihan bulanan.
  9. Account Service
    • Membantu collector untuk penagihan pemabayaran terhadap vendor;
    • Melakukan penagihan melalui telepon dan email;
    • Merekap hasil tagihan dalam Ms. Excel;
    • Melaporkan hasil status penagihan ke Manajer.
  10. Gudang
    • Mencatat barang masuk dan keluar;
    • Memesan sparepart yang dibutuhkan teknisi.
  11. Work Control
    • Menerima informasi dan keluhan dari konsumen;
    • Menyampaikan keluhan konsumen kepada teknisi;
    • Memberikan informasi kepada orang yang ingin mengetahui tentang prosuk Fuji Xerox.
  12. Customer Engineering
    • Memperbaiki mesin yang rusak dilapangan;
    • Memasang mesin pesanan konsumen.
  13. Work Shop
    • Tempat memperbaiki mesin yang rusak dimana terlalu lama dilapangan;
    • Menyiapkan mesin-mesin untuk dipasang.



Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa PIECES

Metode analisa sistem yang penulis gunakan ialah PIECES. Metode ini merupakan metode untuk mengidentifikasikan masalah dengan pelaksanaan yang terbagi menjadi 6 (enam) langkah yaitu Analisa Kinerja (Performance), Analisa Informasi (Information), Ekonomi (Economy), Pengendalian (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Layanan (Service).

Tabel 3.1 Analisa PIECES


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari nama masukan, fungsi, sumber, media, frekuensi, format dan keterangan.

    1. Faktur Tagihan
      • Nama Masukan : Faktur Tagihan
      • Fungsi : Sebagai Data Penagihan Penyewaan
      • Sumber : Billing
      • Media : Kertas
      • Frekuensi : Setiap Bulan
      • Format : Lampiran 1 Rangkap
      • Keterangan : Berisi Data Penagihan Penyewaan
  2. Analisa Proses

    Dalam melakukan analisa ini penulis mengumpulkan beberapa proses dalam sistem informasi manajemen pada PT Astra Graphia Tbk sebagai berikut :

    1. Faktur Tagihan
      • Nama Modul : Faktur Tagihan
      • Masukan : Penagihan Penyewaan Mesin Fotocopy
      • Keluaran : Laporan Status Tagihan
      • Ringkas Proses : Proses ini akan menghasilkan status penagihan yang akan dibutuhkan oleh account service dan collector dan kemudian akan diajukan kepada Manajer.
  3. Analisa Keluaran

    Dalam melakukan analisa ini penulis mengumpulkan beberapa proses dalam sistem informasi manajemen pada PT Astra Graphia Tbk sebagai berikut :

    • Nama Keluaran : Laporan Status Penagihan
    • Fungsi : Untuk mengetahui pembayaran yang telah dilakukan Vendor
    • Media : Kertas
    • Frekuensi : Setiap Bulan
    • Ringkas Proses : Bukti laporan untuk mengetahui pembayaran yang telah dilakukan oleh vendor dan akan diserahkan kepada Manajer.



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam proses penagihan pembayaran vendor PT Astra Graphia Tbk dideskripsikan sebagai berikut:

  1. Billing mengirim faktur tagihan ke vendor;
  2. Account service melihat tanggal jatuh tempo yang harus dibayarkan oleh vendor;
  3. Account service melakukan penagihan dikarenakan tagihan sudah mendekati atau melewati tanggal jatuh tempo;
  4. Account service melakukan panggilan telepon untuk menanyakan proses pembayaran tagihan dan mengirimkan informasi perihal tagihan yang harus dibayar melalui email;
  5. Account service mencatat status penagihan yang telah diinformasikan oleh vendor ke Ms. Excel;
  6. Account service merekap status hasil penagihan di Ms. Excel;
  7. Account service memberikan laporan status penagihan ke Manajer.


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan serangkaian prosedur dan proses yang sedang berjalan saat ini.


Analisa Sistem yang Berjalan pada Usecase

Analisa sistem yang berjalan pada use case adalah suatu gambaran bagaimana proses berjalannya suatu sistem yang terdiri dari interaksi actor dan system.


Gambar 3.2 Use Case Diagram Status Penagihan PT Astra Graphia Tbk


Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram di atas terdapat:

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi status penagihan vendor pada PT Astra Graphia Tbk.
  2. Empat actor yang melakukan kegiatan yaitu: Billing, Account Service, Vendor dan Manajer.
  3. Sepuluh use case diagram yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya adalah : mengirim faktur tagihan, menerima faktur tagihan, memberikan data faktur tagihan, melihat tanggal jatuh tempo, menanyakan perihal proses pembayaran penagihan lewat telepon, mengingatkan kembali informasi perihal tagihan lewat email, mencatat status penagihan yang telah dikonfirmasi, merekap status penagihan, memberikan laporan status penagihan, menerima laporan.


Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity Diagram menggambarkan bentuk model aliran kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya sesuai dengan use case yang telah dibuat sebelumnya.


Gambar 3.3 Activity Diagram Status Penagihan PT Astra Graphia Tbk


Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat:

  1. Empat Vertical Swim Line agar tertata rapih;
  2. Satu Initial Node sebagai awal objek;
  3. Empat Actor yaitu : Billing, Vendor, Account Service, dan Manajer;
  4. Sepuluh Action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi;
  5. Satu Final State sebagai akhir objek.


Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Sequence Diagram merupakan diagram yang menampilkan atau memperlihatkan interaksi-interaksi antar objek di dalam suatu sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu


Gambar 3.4 Sequence Diagram Status Penagihan PT Astra Graphia Tbk


Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat:

  1. Empat Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Billing, Vendor, Account Service, dan Manajer.
  2. Tiga Lifeline antarmuka yaitu: data faktur tagihan, data status jatuh tempo, dan laporan.
  3. Sebelas Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa actor lakukan.



Konfigurasi Sistem yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor: Intel Core i5
    2. Monitor : AOC 18.5 Inci LED
    3. Hardisk : 1TB
    4. RAM : 8GB
    5. Printer : HP Deskjet D2566
    6. Mouse : Logitech USB
    7. Keyboard : Logitech USB
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Microsoft Windows 7 Professional
    2. Microsoft Office 2013 Professional
  3. Hak Akses
    1. Account Service
    2. Vendor
    3. Manajer
    4. Admin



Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan penelitian, sistem penagihan yang berjalan pada saat ini masih manual, sehingga proses penagihan pembayaran vendor belum maksimal dan cepat serta data yang dihasilkan tersebut bersifat belum akurat serta sistem yang berjalan belum dapat diimplementasikan secara efisien dan efektif untuk proses penagihan terhadap para vendor, sehingga penulis menemukan kekurangan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu :

  1. Sistem penagihan yang masih manual;
  2. Lamanya dalam proses penagihan;
  3. Database yang belum terintegrasi dan terjaga sehingga sangat mudah hilang apabila diperlukan sewaktu-waktu;
  4. Penagihan yang dilakukanpun sangat rumit dengan menggunakan telepon, email secara berulang-ulang;
  5. Vendor yang tidak mendapatkan informasi secara akurat dapat memperlambat proses pembayaran, sehingga berdampak pada service yang diberikan kepada vendor akan diberhentikan secara manual oleh sistem yang ada pada PT Astra Graphia Tbk.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan observasi dan mengamati bagaimana tata laksana sistem yang berjalan, diperlukan adanya suatu sistem yang baru yang lebih baik untuk dapat mempermudah PT Astra Graphia Tbk dalam melakukan penagihan yang efektif dan efisien untuk para Vendor yang telah bekerja sama. Maka penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan masalah, yaitu dengan mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan masalah, yaitu:

  1. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasis web yang dapat memungkinkan user menggunakan data secara bersama-sama didalam waktu yang sama;
  2. Sistem yang disediakan mampu memberikan informasi yang akurat dalam hal status penagihan pembayaran vendor yang diperlukan;
  3. Sistem yang digunakan tidak perlu menghabiskan waktu yang cukup lama dalam proses penagihan, pencatatan hasil status penagihan, rekapan data serta pelaporan data.


User Requirement

Pada User Requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3, dan final draft. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara yang dilakukan dengan Stakeholder.


Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan dengan cara observasi dan wawancara yang dilakukan dengan stakeholder. Untuk membuat sistem status penagihan Vendor. Berikut lampiran elisitasi tahap 1 yang telah dibuat :


Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1


Tabel 3.2 diatas merupakan tabel dari Elisitasi Tahap 1, yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis yang dilakukan dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem status penagihan vendor.


Elisitasi Tahap 2

Elisitasi tahap 2 dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap 1 yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 2


Keterangan :

M (Mandatory) : Dibutuhkan penting

D (Desirable) : Diinginkan / tidak terlalu penting

I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi


Elisitasi Tahap 3

Berdasarkan Elisitasi Tahap 2 diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap 3 yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. Technical (T), maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. Operational (O), maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. Ekonomi (E), maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut terbagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan


Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 3



Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi :


Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penagihan yang ada di PT Astra Graphia Tbk, maka dapat diketahui bahwa sistem penagihan masih menggunakan cara yang manual sehingga menyebabkan kurang efektifnya dalam proses penagihan yaitu dengan cara Account Service harus memproses penagihan melalui telepon dan email guna menanyakan proses pembayaran yang telah dikirimkan sebelumnya oleh bagian Billing, kemudian para vendor akan memberikan informasi mengenai pembayaran yang telah dilakukan ataupun belum dilakukan. Informasi tersebut akan dicatat dikertas dan direkap oleh Account Service dan ke dalam Ms. Excel lalu kemudian akan dilaporkan ke Manajer Administrasi. Hal tersebut tentunya memakan waktu dan tenaga yang sangat banyak. Maka dari itu penulis memiliki pemikiran untuk mengimplementasikan ke dalam sebuah sistem yang telah terkomputerisasi dengan baik dan berbasis sistem informasi penagihan sehingga dalam melakukan penagihan akan lebih efektif dan efisien untuk dilakukan.

Selama melakukan analisa dan observasi penulis telah menemukan kebutuhan serta sistem yang dapat dipergunakan untuk Rancang Bangun Sistem Informasi Status Penagihan Vendor Penyewaan Mesin Fotocopy Berbasis WEB pada PT Astra Graphia Tbk. Untuk merancang sistem tersebut penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigm. Berikut adalah prosedur yang diusulkan.


Prosedur Sistem Usulan

Terdapat beberapa prosedur sistem usulan yang baru dan bertujuan untuk memperbaiki prosedur yang telah berjalan sebelumnya. Prosedur sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. Account Service
    1. Melakukan Login;
    2. Masuk ke Dashboard;
    3. Menampilkan menu Home, Data Penyewa, Data Penyewaan Mesin, Data Status Tagihan, Laporan;
    4. Melakukan Logout.
  2. Vendor
    1. Melakukan Login;
    2. Masuk ke Dashboard;
    3. Menampilkan menu Home, Data Penyewaan Mesin;
    4. Melakukan Logout.
  3. Admin
    1. Melakukan Login;
    2. Masuk ke Dashboard;
    3. Menampilkan menu Home, Akun, Data Penyewa, Data Penyewaan Mesin, Data Status Tagihan;
    4. Melakukan Logout.
  4. Manager
    1. Melakukan Login;
    2. Masuk ke Dashboard;
    3. Menampilkan menu Home, Data Penyewa, Data Penyewaan Mesin, Data Status Tagihan, Laporan;
    4. Melakukan Logout.


Usecase Diagram Sistem yang Diusulkan

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yaitu adalah “apa” yang diperbuat oleh system, bukan “bagaimana” sebuah sistem berkerja. Sebuah usecase mempresentasikan interaksi antara actor dengan sistem tersebut.


Gambar 4.1 Usecase Diagram yang Diusulkan.


Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan usecase diagram yang diusulkan terdapat :

  1. Satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan pada sistem yang diusulkan;
  2. Empat buah aktor yaitu : Account Service, Vendor, Admin dan Manajer;
  3. Tujuh belas usecase yang dapat dilakukan yaitu: Login, Home, Input data penyewa pada Account Service, Input data penyewaan mesin pada Account Service, Ubah data status tagihan pada Account Service, Cetak laporan pada Account Service, Melihat data penyewaan mesin pada Vendor, Input Reason penagihan pada Vendor, Membuat akun pada Admin, Meng-edit dan melihat data penyewa pada Admin, Meng-edit dan melihat data penyewaan mesin pada Admin, Meng-edit dan melihat data status tagihan pada Admin, Melihat data penyewa pada Manager, Melihat data penyewaan mesin pada Manager, Melihat data status tagihan pada Manager, Melihat data laporan pada Manager, Logout.

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegiatan yang berjalan pada sitem usulan :

  1. Activity Diagram aktor Account Service

    Gambar 4.2 Activity Diagram Account Service.


    Pada gambar 4.2 rancangan activity diagram yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat :

    1. Satu initial node dimana objek memulai kegiatan;
    2. Satu aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Account Service;
    3. Tujuh action state yang berawal dari login, jika gagal maka akan kembali ke login dan jika berhasil maka akan masuk ke halaman Home, Input data penyewa, Input data penyewaan mesin, Ubah data status tagihan, Cetak laporan, melakukan logout;
    4. Satu final node yang menjelaskan bahwa alur berakhir.


  2. Activity Diagram aktor Vendor

    Gambar 4.3 Activity Diagram Vendor.


    Pada gambar 4.3 rancangan activity diagram yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat :

    1. Satu initial node dimana objek memulai kegiatan;
    2. Satu aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Vendor;
    3. Empat action state yang berawal dari login, jika gagal maka akan kembali ke login dan jika berhasil maka akan masuk ke halaman Home, Input “Reason” pada data penyewaan mesin, melakukan logout;
    4. Satu final node yang menjelaskan bahwa alur berakhir.


  3. Activity Diagram aktor Admin

    Gambar 4.4 Activity Diagram Admin.


    Pada gambar 4.4 rancangan activity diagram yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat :

    1. Satu initial node dimana objek memulai kegiatan;
    2. Satu aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin;
    3. Tujuh action state yang berawal dari login, jika gagal maka akan kembali ke login dan jika berhasil maka akan masuk ke halaman Home, Membuat akun, Meng-edit dan melihat data penyewa, Meng-edit dan melihat data penyewaan mesin, Meng-edit dan melihat data status tagihan, Melakukan logout;
    4. Satu final node yang menjelaskan bahwa alur berakhir.


  4. Activity Diagram aktor Manager

    Gambar 4.5 Activity Diagram Manager.


    Pada gambar 4.5 rancangan activity diagram yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat :

    1. Satu initial node dimana objek memulai kegiatan;
    2. Satu aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manager;
    3. Tujuh action state yang berawal dari login, jika gagal maka akan kembali ke login dan jika berhasil maka akan masuk ke halaman Home, Melihat data penyewa, Melihat data penyewaan mesin, Melihat data status tagihan, Melihat data laporan dan melakukan logout;
    4. Satu final node yang menjelaskan bahwa alur berakhir.


Sequence Diagram yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram aktor Account Service

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Account Service.


    Berdasarkan gambar 4.6 rancangan sequence diagram Account Service yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat :

    1. Satu aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Account Service;
    2. Tujuh lifeline yaitu Login, Home, Data Penyewa, Data Penyewaan Mesin, Data Status Tagihan, Laporan dan Logout;
    3. Tujuh message antara lain melakukan login, masuk ke menu home, input data penyewa, input data penyewaan mesin, input data status tagihan, mencetak laporan, dan melakukan logout.


  2. Sequence Diagram aktor Vendor

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Vendor.


    Berdasarkan gambar 4.7 rancangan sequence diagram Vendor yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Vendor;
    2. Empat lifeline yaitu Login, Home, Data Penyewaan Mesin, Logout;
    3. Empat message antara lain melakukan login, masuk ke menu home, input data Reason, dan melakukan logout.


  3. Sequence Diagram aktor Admin

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Admin.


    Berdasarkan gambar 4.8 rancangan sequence diagram Admin yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin;
    2. Tujuh lifeline yaitu Login, Home, Akun, Data Penyewa, Data Penyewaan Mesin, Data Status Tagihan, Logout;
    3. Tujuh message antara lain melakukan login, masuk ke menu home, membuat akun, meng-edit dan melihat data penyewa, meng-edit dan melihat data penyewaan mesin, meng-edit dan melihat data status tagihan, dan melakukan logout.


  4. Sequence Diagram aktor Manager

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Manager.


    Berdasarkan gambar 4.9 rancangan sequence diagram Manager yang diusulkan maka dapat dijelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manager;
    2. Tujuh lifeline yaitu Login, Home, Data Penyewa, Data Penyewaan Mesin, Data Status Tagihan, Laporan, dan Logout;
    3. Tujuh message antara lain melakukan login, masuk ke menu home, melihat data penyewa, melihat data penyewaan mesin, melihat data status tagihan, melihat laporan, dan melakukan logout.



Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan prosedur sistem yang berjalan


Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.10 Class Diagram Sistem yang diusulkan.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang telah dianggap normal. Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan seperti : nama tabel, media, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :


  1. Nama File : Peminjam

    Media : Hardisk

    Isi : (id_peminjam + no_faktur + id_penyewa + nama_barang + harga_sewa + durasi_peminjaman + tanggal_peminjaman + jatuh_tempo + nama + status_hapus)

    Tabel 4.2 Peminjam


  2. Nama File : Penyewa

    Media : Hardisk

    Isi : (id_penyewa + nama_penyewa + alamat + email + no_telepon + status_hapus)

    Tabel 4.3 Penyewa


  3. Nama File : Admin

    Media : Hardisk

    Isi : (username + nama + password + email + hak_akses)

    Tabel 4.4 Admin


  4. Nama File : Reason

    Media : Hardisk

    Isi : (id_peminjam + reason)

    Tabel 4.5 Reason



Rancangan Prototype

  1. Rancangan Prototype Login

    Gambar 4.11 Prototype Login


  2. Rancangan Prototype Dashboard Account Service

    Gambar 4.12 Prototype Dashboard Account Service


  3. Rancangan Prototype Data Tagihan pada Account Service

    Gambar 4.13 Prototype Data Tagihan pada Account Service


  4. Rancangan Prototype Laporan pada Account Service

    Gambar 4.14 Prototype Laporan pada Account Service


  5. Rancangan Prototype Data Penyewaan pada Vendor

    Gambar 4.15 Prototype Data Penyewaan pada Vendor


  6. Rancangan Prototype Dashboard Admin

    Gambar 4.16 Prototype Dashboard Admin


  7. Rancangan Prototype Data Akun pada Admin

    Gambar 4.17 Prototype Data Akun pada Admin


  8. Rancangan Prototype Dashboard Manager

    Gambar 4.18 Prototype Dashboard Manager



Rancangan Program yang Diusulkan

  1. Tampilan Program Login

    Gambar 4.19 Tampilan Program Login

    Berdasarkan gambar 4.19 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah tampilan program Login untuk mengakses sebuah sistem yang telah diajukan agar dan akan digunakan oleh setiap aktor yang akan melakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya.


  2. Tampilan Program Dashboard Account Service

    Gambar 4.20 Tampilan Program Dashboard Account Service

    Berdasarkan gambar 4.20 diatas dapat dijelaskan bahwa, gambar tersebut adalah tampilan awal ketika Account Service mengakses sebuah sistem untuk melakukan setiap kegiatan.


  3. Tampilan Program Data Tagihan pada Account Service

    Gambar 4.21 Tampilan Program Data Tagihan pada Account Service

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa gambar tersebut adalah menu Data Tagihan yang berfungsi untuk menunjukan data tagihan setiap Vendor yang belum melunasi pembayaran maupun yang sudah melunasi pembayaran.


  4. Tampilan Program Laporan pada Account Service

    Gambar 4.22 Tampilan Program Laporan pada Account Service

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa gambar tersebut merupakan menu laporan yang dapat menampilkan informasi laporan pembayaran yang sudah dilunasi.


  5. Tampilan Program Data Penyewaan pada Vendor

    Gambar 4.23 Tampilan Program Data Penyewaan pada Vendor

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa gambar tersebut merupakan menu data penyewaan yang berfungsi bagi Vendor untuk memberikan informasi reason pada setiap tagihan yang ada.


  6. Tampilan Program Dashboard Admin

    Gambar 4.24 Tampilan Program Dashboard Admin

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa gambar tersebut merupakan tampilan awal ketika Admin mengakses sebuah sistem untuk melakukan setiap kegiatan.


  7. Tampilan Program Data Akun pada Admin

    Gambar 4.25 Tampilan Program Data Akun pada Admin

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa gambar tersebut merupakan tampilan menu Akun yang berfungsi bagi Admin untuk menambahkan Akun baru yang akan dibuat.


  8. Tampilan Program Dashboard Manager

    Gambar 4.26 Tampilan Program Dashboard Manager

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa gambar tersebut merupakan tampilan awal ketika Manager mengakses sebuah sistem untuk melakukan setiap kegiatan.



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi minimal perangkat keras (Hardware) pada sistem status penagihan ini adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Monitor : 15 Inch
  3. Mouse : Wireless
  4. Keyboard : Standard
  5. RAM  : 2 GB
  6. Hardisk : 500 GB
  7. Printer : Catridge


Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi perangkat lunak (software) pada sistem status penagihan ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 10
  2. Microsoft Excel 2013
  3. Microsoft Word 2013
  4. XAMPP
  5. Sublime Text
  6. Web Browser (Google Chrome)
  7. Visual Paradigm


Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan sistem dapat diakses oleh kepegawaian dengan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. Account Service
  2. Vendor
  3. Admin
  4. Manajer



Blackbox Testing)

Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan output.

  1. Pengujian Blackbox pada Menu Login

    Tabel 4.6 Blackbox pada Menu Login


  2. Pengujian Blackbox pada Menu Data Penyewa

    Tabel 4.7 Blackbox pada Menu Data Penyewa


  3. Pengujian Blackbox pada Menu Data Penyewaan Mesin

    Tabel 4.8 Blackbox pada Menu Data Penyewaan Mesin



Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode Blackbox Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program maka dari itu perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dijalani selama 1 bulan.


Time Schedule

Tahap ini dibutuhkan untuk rencana implementasi yang berguna dalam melaksanakan penerapan sistem tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha untuk mewujudkan suatu sistem yang sedang direncanakan. Berikut adalah schedule implementasi yang telah dibuat :

Tabel 4.9 Time Schedule


Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan untuk perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut adalah estimasi biaya yang telah dibuat :

Tabel 4.10 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis metode penelitian, dari segi perumusan masalah, dan tujuan serta manfaat, maka dapat penulis simpulkan beberapa hal mengenai analisa sistem informasi manajemen PT Astra Graphia Tbk. Adapun beberapa kesimpulannya sebagai berikut :

  1. Sistem penagihan sewa mesin fotocopy terhadap Vendor pada saat ini masih menggunakan cara yang manual dengan menggunakan sarana telepon serta email yang dilakukan berulang-ulang sehingga menyebabkan sering terjadinya kesalahan dalam pemberian informasi.
  2. Kendala yang sering disebabkan adalah setelah melakukan penagihan melalui telepon informasi yang didapatkan dari Vendor kemudian ditulis di kertas lalu kemudian direkap menggunakan Ms. Excel. Sistem pemberian status penagihan pun sudah terkomputerisasi tetapi penggunaannya masih belum maksimal karena menggunakan aplikasi Ms. Excel. Kehilangan data menjadi salah satu resiko yang dapat menyebabkan keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh Vendor.
  3. Dengan cara membangun sebuah sistem yang dapat mencakup semua kebutuhan pegawai serta para Vendor dan mencapai tujuan yang diharapkan, serta dapat meminimalisir terjadinya suatu kesalahan agar dapat menghasilkan suatu informasi yang cepat, akurat dan mudah digunakan oleh user.


Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disampaikan saran dengan harapan dapat bermanfaat dan dipertimbangkan usulan-usulan yang diberikan. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Untuk dapat memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada para pegawai terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti.
  2. Perlu dilakukan perawatan terhadap sistem yang baru agar dapat menghindari hal-hal yang dapat merusak dan mengganggu kelancaran dalam proses pengolahan data penagihan.
  3. Sistem informasi status penagihan Vendor yang sudah dirancangpun masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder yang terkait.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT Flex Indonesia”. Tangerang: Jurnal SENSI Vol. 3 No. 1. Febuari 2017.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan 2014. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Revisi Bandung : Cv. Pustaka Setia.
  3. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Kalimantan Timur: Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1. Febuari 2016. Hal 24.
  4. Amin, Ruhul. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta”. Jakarta: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer. Vol. 2 No. 2. Febuari 2017.
  5. Martono, Aris, Giandari Maulani dan Siti Pujianingsih. 2017. “Pengembangan Web Alumni dengan Menggunakan Linkedin pada Perguruan Tinggi”. Tangerang: Journal CICES Vol. 3 No. 1. Febuari 2017.
  6. Rahayu, Sri, Ai Ratna Sari dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Tangerang: Journal SENS Vol. 4 No. 1. Febuari 2018.
  7. Rahayu, Nina, Putri Sugiarti dan Siti Islamiyah. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT INDO TAICHEN TEXTILE INDUSTRY”. Yogyakarta: Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol. 5 No. 1. Febuari 2017.
  8. Buchari, Muhammad Z, Steven R Sentinuwo dan Oktavian A. Lantang. 2015. “Rancang Bangun Video Animasi 3 Dimensi Untuk Mekanisme Pengujian Kendaraan Bermotor di Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi”. Manado: E-Journal Teknik Informatika Vol. 6 No. 1. 2015.
  9. Aslah, Taufan Yusuf , Hans F. Wowor dan Virginia Tulenan. 2017. “Perancangan Animasi 3D Objek Wisata Museum Budaya Watu Pinawetengan”. Manado: E-Journal Teknik Informatika Vol. 11 No. 1. 2017.
  10. Hutahaean J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish ISBN: 978-602-280-672-1 Hal. 3-5.
  11. 11,0 11,1 Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen: Edisi Revisi. Cv. Andi Offset.
  12. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Tangerang: SENSI Journal Vol. 3 No. 2. Agustus 2017.
  13. Punjul S. Juluanto. 2016. Sistem Informasi Manajemen: Yogyakarta: Deepublish. Hal 21.
  14. Prastomo, Andi. 2014. “Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi”. Jakarta Selatan: Faktor Exacta Vol. 7 No. 2. 2014.
  15. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang”. Tangerang: Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1. Maret 2015.
  16. Sunarya, Abas, Sudaryono dan Sugeng Santoso. 2015. “Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi”. SCCIT 2015. 1-17.
  17. Lee, Sunguk. “Unified Modelling Language (UML) For Database Systems And Computer Application”. International Journal of Database Theory and Application Vol. 5 No. 1 (2016:158-159) 2016.
  18. 18,0 18,1 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh, Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: CCIT Journal Vol. 8 No. 2. Januari 2015.
  19. Maria, Sinta. 2018. “Perancangan Aplikasi CRM Reservasi Kamar Berbasis Web pada Hotel Mariani”. Riau: Jurnal Intra-Tech Vol. 2 No. 1 April 2018.
  20. 20,0 20,1 Aris, Indah Puspita Sari, Desi Artiyani dan Tia Cahya Restiqi. 2016. “Desain Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Secara Online pada PT Ultinet Indonesia”. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol. 4 No. 1 Febuari 2016.
  21. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. “Perencanaan dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa (Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari)”. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2. November 2015.
  22. Rosyid, M Saputra dan Slamet Riyadi. 2016. “Sistem Informasi Populasi Dan Historikal Unit Alat – Alat Berat pada PT Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia”. Jakarta: Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA) Vol. 6 No. 2 2016.
  23. Fauzi, Moch Agita dan Titis Aji Wicaksono. 2015. “System Inventory Control pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter”. Pekalongan: Jurnal Teknik dan Informatika Politeknik Muhammadiyah Pekalongan Vol. 1 No. 1. November 2015.
  24. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. “Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Kalimantan Selatan: Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1 April 2017.
  25. Koshti, Megha dan Sanjay Ganorkar. 2016. “Iot Based Health Monitoring Systems by Using Raspberry PI and ECG Signal”. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Vol. 5 Issue 5. May 2016.
  26. Desai, Prashant Ramchandra. 2016. ”A Survey of Performance Comparison Between Virtual Machines And Containers”. International Journal of Computer Sciences and Engineering Vol. 4 Issue. 7. July 2016.
  27. Soelistio, Adi Tri, Tody Ariefianto Wibowo dan Agus Ganda Permana. 2015. “Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Pengelolaan Padi di Pulau Jawa Berbasis Web”. Bandung: Journal e-Proceeding of Applied Science Vol. 1 No. 1 April 2015.
  28. Faridl, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya: LUG STIKOM. Hal 3.
  29. Christian, Andi, Sebri Hesinto dan Agustina. 2018. “Rancang Bangun Website Sekolah dengan Menggunakan Framework Bootstrap (Studi Kasus SMP Negeri 6 Prabumulih)”. Sumatera Selatan: Jurnal SISFOKOM Vol. 7 No. 1 Maret 2018.
  30. Hernandhi, Desi Tri, Endang Siti Astuti dan Swasta Priambada. 2018. “Desain Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Website untuk Promosi (Studi Kasus pada Kedai Ayam Geprak & Sambal Bawang Malang)”. Malang: Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 55 No. 1 Februari 2018.
  31. Diana, Anita dan Rizka Aulia Nurrochmah. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pelanggan dan Penagihan dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus Pada PT XYZ”. Jakarta Selatan: Jurnal BIT Vol. 14 No. 1. April 2017.
  32. Prasetyo, Adi dan Qorinta Shinta. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Persewaan Komik dan CD Berbasis Dekstop (Studi Kasus: Persewaan Komik dan CD NEW CHINMI)”. Semarang: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 5 No. 2 Agustus 2014.
  33. Amran, Tiena Gustina, Triwulandari SD dan Oktabrianto Prasyudi. 2014. “Model Evaluasi Kinerja Vendor”. Jakarta: Jurnal Teknik Industri Vol. 4 No. 2 2014.
  34. Nurjamiyah dan Arie Rafika Dewi. 2018. “Analisis Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Mahasiswa Menggunakan PIECES pada Prodi Sistem Informasi STTH-Medan”. Medan: Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 Oktober 2018.
  35. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global)”. Tangerang: Jurnal SISFOTEK GLOBAl Vol. 6 No. 1 2016.
  36. Mustaqbal, M Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. “Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN)”. Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. I No. 3 Agustus 2015.
  37. Jan, Syed Roohullah dkk. 2016. “An Innovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies”. International Journal of Scientific Research in Science Engineering and Technology. Vol 2 Issue 2. April 2016.
  38. Azizah, Nur, Sri Rahayu dan Nova Adhista. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak pada PT SOFTEX Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Tangerang: Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2. Agustus 2017.
  39. Hermawan, Asep, Husna Leila Yusran. 2017. Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif. Depok: Kencana. Hal 29.
  40. Sunarya, Abas, Euis Siti Nur Aisyah dan Kiky Rizky Amelia. 2018. “Aplikasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia”. Pangkalpinang: Konferensi Nasional Sistem Informasi. Maret 2018.
  41. Hariawan, Okki Agus, Ade Ferdiansyah dan Sandy Rizky Putra Londah. 2017. “Aplikasi Sistem Pencatatan Hasil Evaluasi Performa Kualitas Vendor pada PT Roda Prima Lancar”. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol. 5 No. 1 Febuari 2017.
  42. Iswandy, Eka. 2016. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penagihan Purchasing Order Customer Studi Kasus pada CV. Vertical Cipta Relasi Padang Dengan Metode Centralized Data Processing”. Padang: Jurnal TEKNOIF Vol. 4 No. 2 Oktober 2016.
  43. Aisyah, Euis Siti Nur, Ruli Supriati dan Yovina Niawan Putri. 2015. “Sistem Monitoring Pembayaran Piutang Customer pada PT LI”. Bali: Konferensi Nasional Sistem & Informatika. Oktober 2015.
  44. Maimunah, Hariyansyah dan Galu Jihadi. 2017. “Rancang Bangun Sistem Aplikasi Penyewaan Lapangan Futsal Berbasis Web”. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol. 5 No. 1 Febuari 2017.
  45. Alfeno, Sandro, Arief Saptono dan Aldi Budi Pamungkas. 2018. “Perancangan Antar Muka Aplikasi Monitoring Pembayaran Angsuran Kendaraan Bermotor Berbasis Android pada PT Bentara Sinergies Multifinance”. Jakarta: Jurnal Maklumatika Vol. 5 No. 1. Juli 2018.
  46. Nulhakim, Lukman, Nur Azizah dan Mety Trisna Ajija. 2018. “Sistem Informasi Monitoring Inventory dengan Analisa PIECES pada PT Care Spundbond”. Pontianak: Jurnal Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2018.
  47. Santoso, Sugeng, Ilamsyah dan Aldian Firmansyah. 2019. “Aplikasi Monitoring Rumah Kos Berbasis Android Di Kota Tangerang”. Jakarta: Jurnal Maklumatika Vol. 5 No. 2. Januari 2019.
  48. Hossain, Md Shahriar J, Mohamed M. Ohaiba, Bhaba R. Sarker. 2017. “An Optimal Vendor-Buyer Cooperative Policy Under Generalized Lead-Time Distribution With Penalty Cost for Delivery Lateness” International Journal of Production Economics 188. March 2017.
  49. Maharyanie, Mutia Ismail dan Iskandar Muda. 2017. “Impact of the Online Car Rental Service Order System on Sales Turnover with Financial Literacy Customer as Intervening Variables” International Journal of Economic Research Vol. 14 Number: 20. 2017.


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwintansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwintansi Pembayaran Sidang dan Raharja Career
A.7. Daftar Nilai
A.8. Formulir Seminar Proposal
A.9. Formulir Final Persentasi
A.10. Formulir Pertemuan Stakehoder
A.11. Sertifikat RCEP TOEFL
A.12. Sertifikat PROSPEK
A.13. Sertifikat IT Internasional
A.14. Sertifikat IT Nasional
A.15. Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1. Surat Keterangan Observasi dari Perusahaan
B.2 Form Wawancara


Contributors

Rizkika Maulida