SI1511489960

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN GURU

PADA SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1511489960
NAMA
: MOHAMAD ISKANDAR


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN GURU

PADA SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1511489960
Nama
: MOHAMAD ISKANDAR
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja., M.T.I)
       
(Nur Azizah, M. Akt., M. Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN GURU

PADA SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489960
Nama
: MOHAMAD ISKANDAR

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr. Ignatius Joko Dewanto, S.Kom.,MM)
   
(Andri Cahyo Purnomo, M.Pd )
NID : 15022
   
NID : 15027

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN GURU

PADA SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489960
Nama
: MOHAMAD ISKANDAR

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 15 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN GURU

PADA SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1511489960
Nama
: MOHAMAD ISKANDAR
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 15 Januari 2018

 
 
 
 
 
(MOHAMAD ISKANDAR)
NIM : 1511489960

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

The purpose of this research is to generate attendance and payroll information system which is beneficial to the needs of financial management in calculating the salary of a teacher. The problems of the management of absences and the salaries of teachers who are still manually cause data processing being slow and frequent errors in process merekap attendance and calculation of the salaries of teachers in High School Yuppentek 1 Tangerang. Methods employed researchers are PIECES (Performance, Economics, Information, Control, Efficiency, and Service), with the approach of the SDLC (System Development Life Cycle), design-based OOAD (Object Oriented Analysis and Design), and testing system using black box testing. The results of this research is to improve the performance of the treasurer and the attendance in the process, counting salary, storing, loking for a absences report files and salaries of teacher. This reseach was conducted in the framework of attendance and payroll systems development of teacher in High School Yuppentek 1 Tangerang. Follow up research is conducting treatment attendance and payroll systems for maintenance to back up data.

Teacher Payroll, Attendance, SDLC, OOAD, PIECES, and Blackbox testing.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sistem informasi absensi dan penggajian yang bermanfaat untuk kebutuhan pengelolaan keuangan dalam menghitung gaji Guru. Permasalahan pengelolaan absensi dan gaji guru yang masih manual menyebabkan pengolahan data menjadi lambat dan sering terjadi kesalahan dalam proses merekap absensi dan perhitungan gaji guru pada SMA Yuppentek 1 Tangerang. Metode yang digunakan peneliti adalah PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan Service), dengan pendekatan SDLC (System Development Life Cycle), perancangan berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design), dan pengujian sistem menggunakan black box testing. Hasil dari penelitian ini adalah meningkatkan kinerja bendahara dan tata usaha dalam proses absensi, menghitung gaji, menyimpan, mencari file laporan absensi dan gaji Guru. Penelitian ini dilakukan dalam rangka pengembangan sistem absensi dan penggajian guru pada SMA Yuppentek 1 Tangerang. Tindak lanjut penelitian adalah melakukan perawatan sistem absensi dan penggajian untuk maintenance dengan melakukan back up data.

Penggajian Guru, Absensi, SDLC, OOAD, PIECES, dan Blackbox testing.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat hidup dan sehat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga Peneliti dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “Membangun Sistem Informasi Penggajian Guru Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang” dengan baik. Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana komputer (S.Kom) untuk jenjang Strara Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja. Keberhasilan dalam pembuatan laporan skripsi ini berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu pada kesempatan ini Peneliti mengucapakan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Puket I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.

  5. Bapak Dr. Ignatius Joko Dewanto, S.Kom.,MM selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada Peneliti sehingga laporan skripsi ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.

  6. Bapak Andri Cahyo Purnomo, M.Pd Sebagai Pembimbing kedua yang telah banyak membantu memberikan masukan, ilmu dan motivasi kepada Peneliti sehingga laporan skripsi ini dapat selesai dengan baik.

  7. Ibu Hj. Risa Pusmayani, S.E. Selaku pembimbing lapangan yang telah banyak membantu dalam proses Penelitian skripsi.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Peneliti.

  9. Kedua orang tua, Kakak, serta saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada Peneliti.

  10. Sahabat-sahabat yang sudah membantu dan memberi dukungan selama proses pembuatan laporan skripsi.

Dalam pembuatan laporan, Peneliti menyadari bahwa dalam Penelitian Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, Peneliti harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 15 Januari 2018
MOHAMAD ISKANDAR
NIM. 1511489960

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR


DAFTAR TABEL

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, kebutuhan sistem informasi mencakup hampir disegala ruang lingkup kehidupan. Setiap organisasi sangat membutuhkan informasi yang akurat, cepat, dan relevan. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, dikarenakan kurang atau terbatasnya sistem informasi yang digunakan.

Suatu sistem informasi harus dapat memenuhi kebutuhan user akan informasi yang berkualitas serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi user yang menggunakan sistem tersebut. Karena itu sistem informasi harus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi.

Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang menghadapi masalah yang serupa, yaitu dalam mengolah data yang berhubungan dengan absensi dan gaji sampai tunjangan lainnya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, terkadang tidak akurat atau tidak tepat waktu. Padahal pengolahan data tersebut sangat penting untuk menghasilkan rekapitulasi gaji guru.

Sistem absensi yang berjalan saat ini pada SMA Yuppentek 1 Tangerang masih manual, begitupun perhitungan gaji yang berjalan saat ini dilakukan dengan cara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel, dan selebihnya masih manual. Sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji dan proses pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Beberapa permasalahan yang terjadi antara lain: keterlamabatan proses perhitungan gaji karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses merekap absensi, sulit melakukan perhitungan gaji, tunjangan, dll. jika dilakukan secara manual, sering terjadi kesalahan perhitungan dengan proses perhitungan yang lama.

Selain itu gaji merupakan salah satu pengeluaran badan usaha yang perlu dikelola secara efektif dan efisien. Karena gaji merupakan unsur terpenting dalam perputaran dunia kerja. Suatu Sekolah dapat dikatakan seimbang apabila gaji yang diberikan untuk para gurunya tepat waktu dan sesuai dengan rencana karena itu dapat memberikan semangat kepada para gurunya jika gaji yang mereka terima sesuai dengan jadwal.

Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar sistem berjalan dengan baik, terutama kebutuhan mereka akan informasi-informasi penting dalam manajemen atau administrasi mereka menjadi lebih terkontrol dengan baik. Maka dari itu saya mengambil judul penelitian MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN GURU PADA SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG sebagai syarat dalam penyusunan Skripsi dan terlebih nanti untuk lembaga tersebut dalam memecahkan masalahnya.


Rumusan Masalah

Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar sistem berjalan dengan baik, terutama kebutuhan mereka akan informasi-informasi penting dalam manajemen atau administrasi mereka menjadi lebih terkontrol dengan baik. Maka dari itu saya mengambil judul penelitian “MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN GURU PADA SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG“ sebagai syarat dalam penyusunan Skripsi dan terlebih nanti untuk lembaga tersebut dalam memecahkan masalahnya.

  1. Apakah sistem absensi dan penggajian yang ada pada SMA Yuppentek 1 Tangerang sudah berjalan sebagaimana mestinya?

  2. Bagaimana merancang sistem absensi dan penggajian guru pada Sekolah SMA Yuppentek 1 Tangerang?

  3. Bagaimana implementasi sistem penggajian guru pada SMA Yuppentek 1 Tangerang?

Ruang Lingkup

Agar dalam penulisan ruang lingkup permasalahan menjadi terarah maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada masalah absensi dan penggajian guru pada SMA Yuppentek 1 Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian secara umum ialah mencari, menemukan, dan mengembangkan yang dilakukan untuk mencari pemecahan terhadap permasalahan yang sedang berjalan saat ini. Tujuan ini berkaitan dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan jawabannya pada kesimpulan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui sistem absensi dan penggajian yang berjalan saat ini pada SMA Yuppentek 1 Tangerang.

  2. Menghasilkan rancangan sistem absensi dan penggajian guru pada Sekolah SMA Yuppentek 1 Tangerang.

  3. Melakukan Implementasi dan mengembangkan sistem yang ada.

Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian harus berguna dalam artian yang cukup jelas, agar tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Dalam penulisan Skripsi ini maka dapat dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

  1. Memudahkan dalam melakukan absensi dan perhitungan gaji guru pada Sekolah SMA Yuppentek 1 Tangerang dengan data yang akurat dan cepat.

  2. Memberi masukan ilmu pengetahuan, khususnya melalui penelitian Skripsi.

  3. Menambah pengetahuan dangan cara membandingkan teori dengan praktek mengenai pengendalian sistem terhadap absensi dan gaji guru.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan Skripsi ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Pada metode ini peneliti melakukan analisis terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data pada SMA Yuppentek 1 Tangerang, serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem gaji guru, baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian, dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada ibu Hj. Risa Pusmayani, S.E. selaku Bendahara.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Selain melakukan observasi dan wawancara peneliti juga melakukan studi pustaka dalam pencarian data menggunakan beberapa sumber dari : buku, junal, dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian yang diambil.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam membangun sistem informasi penggajian guru pada SMA Yuppentek 1 Tangerang adalah metode SDLC (Systems Development Life Cycle) dalam perancangannya, adapun beberapa tahapan sebagai berikut:

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan kebutuhan perkiraan kebutuhan user, metode yang akan digunakan, mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasikan kendala yang ada pada sistem.

  2. Analisis (Analysis)

    Setelah tahap perencanaan dilakukan, selanjutnya peneliti melakukan tahap analisis. Pada tahap analisis ini peneliti menggunakan metode analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis yang dilakukan dapat dilihat beberapa masalah pada sistem yang berjalan.

    Tahap Analisis ini merupakan tahapan penelitian pada sistem yang berjalan dengan tujuan membangun sistem yang baru dengan menggunakan metode analisis (OOA) alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied melalui tahap :

    Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu :

    1. Survey terhadap sistem yang berjalan

    2. Analisa terhadap temuan survey

    3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan sebuah alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inesential), selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational, Economic) serta tahap final.

    4. Identifikasi persyaratan sistem, hasil analisa kemudian dibuat sebagai laporan untuk masuk dalam perancangan sebuah data sistem yang diusulkan.

  3. Perancangan (Design)

    Tahap Perancangan adalah tahap membuat rancangan sistem dari hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Dalam perancangan sistem ini peneliti menggunakan metode perancangan UML (Unified Modelling Language). visual paradigm, Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram, Yang merupakan arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis And Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan mendokumentasikan yang terdapat dalam sebuah software. Selain itu peneliti juga menggunakan Xampp, Dreamweaver, PHP, MySQL, dan bahasa pemrograman lain untuk mendukung dalam perancangan sistem.

  4. Pengujian (Testing)

    Metode yang digunakan dalam testing adalah metode pengujian blackbox yang digunakan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang hilang ataupun mengalami kesalahan pada tampilan layar.

  5. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk di operasikan. Langkah-langkahnya yaitu: Menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  6. Pemeliharaan (Maintenance)

    Selain melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan peneliti dalam membuat penulisan Skripsi, maka penulisan ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa definisi atau teori-teori yang sesuai dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan gambaran umum yaitu sejarah singkat SMA Yuppentek 1 Tangerang, Struktur Organisasi, serta wewenang dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, Permasalahan yang dihadapi, serta analisa kebutuhan dari Stakeholder yang dihimpun kedalam bentuk lembar elisitasi I, II, III dan final draft elisitasi. Disertai dengan diagram permodelan UML (Unified Modelling Languange) untuk penggambaran sistem yang berjalan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan meliputi rancangan basis data, rancangan prototipe, konfigurasi sistem usulan, sampai dengan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut :

Menurut Danang Sunyoto (2014:33)[1], “Sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan, dengan kata lain bahwa suatu sistem bukanlah merupakan suatu perangkat unsur-unsur yang dapat diidentifikasikan sebagai kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama”.

Hutahaean (2014:2)[2]. “Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Sedangkan Menurut Djahir dan Dewi Pratita, (2014:45)[3], “Sistem sebagai kumpulan atau grup dan bagian atau komponen apa pun, baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean dalam bukunya yang berjudul “Konsep Sistem Informasi” (2015:3-5)[4], bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :


  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen– komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem(Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7)[4], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

    2. bSistem Fisik (Physical System)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertentu (Deterministicl System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertutup (Close System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Jogiyanto dikutip Priyanti (2013:56)[5], dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2, No.3, menyatakan bahwa: “Informasi dapat didefinsikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan sutau kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[6], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.”

Adapun menurut Oetomo dikutip Sarifudin (2013:2)[7], dalam jurnal Pembangunan Sistem Informasi Penggajian Pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pacitan, “Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai berguna untuk pengambilan keputusan.

Struktur Informasi

Hartono (2013:86)[8], Berpendapat bahwa Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan hierarkis atau hubungan asosiatif.

  1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.

  2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antardata (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Hutahaean, (2014:13)[2], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalarn suatu organisasi yang memperternukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dan suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Abdul Kadir berkata dalam bukunya “Pengenalan Sistem Informasi ” (2014:8)[9], “Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja) ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran”.

Menurut Taufiq (2013:17)[10], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Kemudian dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem dengan beberapa bagian didalamnya yang melibatkan sebuah teknologi informasi yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013:89)[9], ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada:

  1. Level Organisasi

  2. Area Fungsional

  3. Dukungan yang diberikan

  4. Arsitektur sistem informasi

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean dalam bukunya “Konsep Sistem Informasi” (2015:13-14)[4], Sistem informasi terdiri dan komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalarn sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk rnenangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat herupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dan kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk rnenghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dan sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta sernua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirirnkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. teknologi terdiri dan unsur utama:

    1. Teknisi (human ware atau brain ware)

    2. Perangkat lunak (software)

    3. Perangkat keras (hardware)

  5. Blok basis data (data base block)

    Merupakan kumpulan dan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistern informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistern itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Hartono (2013:15)[8], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Sedangkan Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[6], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Adapun Rusdiana dan Moch Irfan (2014:68)[11], “mengemukakan bahwa data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, aau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gamabar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.

Dari Definisi para ahli mengenai pengertian data di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan fakta atau kejadian yang masih mentah dan belum diolah maka perlu diolah lebih lanjut

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Moch Irfan (2014:71)[11], mengemukakan bahwa data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan sifat data:

    1. Data Kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.

    2. Data Kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan atau kategori.

  2. Berdasarkan sumber data:

    1. Data Internal (internal data), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.

    2. Data Eksternal (external data), yaitu data berasal dari luar organisasi atau institusi, atau institusi, atau data hasil obeservasi orang lain.

  3. Berdasarkan cara memperolehnya:

    1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belom diolah.

    2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.

  4. cakupan

    1. Data sensus, yaitu data yang dipeoleh dari populasi

    2. Data sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel

  5. Berdasarkan skala pengukurannya:

    1. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Sedangkan Hartono (2013:18)[8], mengatakan dalam bukunya bahwa Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data :

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

    Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mashasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan sutau data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

    1. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    2. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, sumber, cara memberolehnya, cakupan pengumpulan, skala pengukurannya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Menurut Purnamasari (2013:3)[12], dalam Indonesian Journal on Networking and Security vol.5 No.2, “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan terhadap sistem yang ada”.

Menurut Nugraha (2014:28)[13], “Analisa sistem adalah panguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan”.

Menurut Taufiq (2013:153)[10], “Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem, desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[10], “Untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpeng tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasi===l analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi”.

Fungsi Analisa Sistem

Sedangkan Menurut Haerudin dkk (2013:117)[14], fungsi analisa sistem adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi atau sering disebut dengan program design, merupakan bagian dari fase desain pada SDLC. Perancangan sistem berguna untuk menganalisa dalam menentukan program apa yang akan ditulis, membuat instruksi- instruksi untuk programmer tentang bagaimana kode program seharusnya ditulis serta mengidentifikasi tentang bagaimana bagian-bagian dari kode akan digabungkan bersama dalam membuat sebuah program.

Menurut Rosa A.S. dan M. Salahuddin (2013:23)[15], “desain atau perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya untuk mengonstruksikan sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin informal) akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performansi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan dari segi biaya, waktu, dan perangkat”.

Sedangkan menurut Nugroho dalam Indraswuri (2015:2)[16], “Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur. Penjelasan lain dari perancangan sistem adalah tahap awal dimana pendekatan awal untuk menyelesaikan masalah yang dipilih”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap membuat rancangan suatu sistem yang dibutuhkan.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[17], tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Sedangkan Sutabri (2012:225)[18] berpendapat, tahap rancangan sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini sebagai berikut :

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

  3. Menyusun perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Menyusun buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan perancangan sistem adalah memenuhi kebutuhan pengguna sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Absensi

Definisi Absensi

Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia dikutip Dewi dkk (2014:331)[19], dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi, “Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai. Dimana pegawai yang tidak hadir akan tercatat di daftar abensi kepegawaian dan kapan saja bisaa di cek oleh atasan perusahaan”.

Sedangkan Menurut Santoso (2016:332)[20], “Absensi adalah suatu cara untuk mengetahui sejauh mana tingkat disiplin kerja, apakah orang yang bekerja mampu mentaati peraturan yang berlaku”.

Adapun menurut Setiawan dan Kurniawan, B. (2015:44)[21], dalam Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, “Absensi dapat dikatakan suatu pendataan kehadiran yang merupakan bagian dari aktivitas pelaporan yang ada dalam sebuah institusi. Absensi disusun dan diatur sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan ketika diperlukan oleh pihak yang berkepentingan”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa absensi adalah daftar kehadiran atau ketidakhadiran yang dapat digunakan untuk mengetahui kedisiplinan kerja.

Jenis-Jenis Absensi

Menurut Setiawan dan Kurniawan, B. (2015:44-45)[21], dalam Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Secara umum, jenis-jenis absensi menurut cara penggunaannya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

  1. Absensi Manual, yang merupakan cara penulisan kehadiran dengan cara menggunakan pena berupa tanda tangan.

  2. Absensi non manual, yang merupakan cara penulisan kehadiran dengan menggunakan alat yang terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu RFID ataupun fingerprint.

Konsep Dasar Guru

Definisi Guru

Menurut Jamaluddin dikutip Dewi dkk (2014:331)[19], “Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.

Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[22], “guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas utama seorang guru adalah mengajar, membuat orang lain memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa guru adalah orang yang dapat mendidik atau mengajar peserta didiknya dengan baik.

Konsep Dasar Gaji

Definisi Gaji

Menurut James A. Hall di kutip Zulnalis (2016:208)[23], dalam Jurnal Sistem Informasi STMIK Antar Bangsa Vol. V, No.2, “Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”.

Adapun definisi Gaji menurut Mulyadi di kutip Jermias (2016:821)[24], dalam Jurnal EMBA Vol.4, No.2 “adalah pembayaran atas pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya dibayarkan tetap perbulan”.

Sedangkan menurut Suwardjono di kutip Jermias dalam Jurnal EMBA Vol.4, No.2 (2016:821)[24], “gaji adalah jumlah pembayaran jasa yang dibayarkan setiap bulan”.

Dari beberapa definisi diatas dapat di simpulkan bahwa gaji adalah pembayaran jasa yang di berikan secara pasti setiap bulannya.

Definisi Gaji Pokok

Menurut Qodri z (2014:132)[25], “Gaji pokok adalah upah dasar atau basic salary yang di bayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan”.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[26], “Gaji pokok adalah komponen dasar penghasilan seseorang yang digunakan sebagai patokan untuk menghitung komponen lainnya, seperti tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, dan insentif; upah dasar (yang belum ditambah dengan tunjangan lain)”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gaji pokok adalah upah dasar yang diterima oleh seseorang, tidak termasuk unsur-unsur variabel dan tunjangan lainnya.

Definisi Gaji Kotor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Gaji kotor adalah gaji yang tercatat sebelum dikurangi potongan”.

Dari definisi diatas maka dapat di simpulkan bahwa, Gaji kotor adalah jumlah uang yang akan di berikan kepada seorang pekerja sebagai imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan sebelum dikurangi potongan-potongan yang relevan dengan penerima gaji.

Definisi Gaji Bersih

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[26], “Gaji bersih adalah gaji yang diterima oleh pekerja (pegawai) setelah dikurangi potongan; gaji yang dibayar (tunai) setelah dikurangi dengan semua potongan”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, gaji bersih adalah jumlah uang yang diterima seorang pekerja setelah dikurangi potongan-potongan yang di asosiasikan pada gaji pekerja tersebut.

Definisi Tunjangan

Menurut Mulyapradana (2016:69-71)[27], Tunjangan dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

  1. Tunjangan Tetap.

    Tunjangan tetap merupakan salah satu komponen penghasilan atau gaji yang diharapkan oleh karyawan dan pencari kerja. Beberapa tunjangan yang biasanya diberikan perusahaan, diantaranya tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, dan tunjangan jabatan.

  2. Tunjangan Tidak Tetap.

    Tunjangan tidak tetap diberikan kepada karyawan berdasarkan performa dan kebutuhan karyawan. Beberapa tunjangan tidak tetap yang biasanya diberikan perusahaan, diantaranya tunjangan kehadiran, tunjangan transportasi, bonus, dan tunjangan makan.

Konsep Dasar PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Taufiq (2013:154)[10], Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan service. Istilah PIECES yang setiap hurufnya bisa di terjemahkan menjadi berikut:

P: Kebutuhan mengoreksi atau memperbaiki Performance/performa

I: Kebutuhan mengoreksi atau memperbaiki Information/informasi (dan data)

E: Kebutuhan mengoreksi atau memperbaiki Economic/ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntugan.

C: Kebutuhan mengoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan.

E: Kebutuhan mengoreksi atau memperbaiki Efficiency/efisien orang dan proses.

S: Kebutuhan mengoreksi atau memperbaiki Service/layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan, dan lain-lain.

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Novita dan Sari (2015:3)[28], berpendapat dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2. “SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. SDLC juga merupakan alat untuk manajemen proyek yang bisa digunakan untuk merencanakan, memutuskan dan mengontrol proses pengembangan sistem informasi”.

Sedangkan menurut Putrama (2016:39)[29], dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Vol.13, No.1. “SDLC adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Dimana pola pengerjaannya mengikuti beberapa fase seperti: rencana (project initiation & planning), analisis (project identification and selection /feasibility study, project analysis), desain (system design), implementasi (coding, testing, implementation), dan pengelolaan (maintenance)”.

Meilani dkk (2016:260)[30], berpendapat dalam Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 13, No. 2. “SDLC adalah kerangka kerja (Framework) yang terstruktur yang berisi proses-proses sekuensial dimana sistem informasi dikembangkan”.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SDLC adalah metode yang digunakan untuk menggembangkan sistem.

Langkah-Langkah Metode SDLC

Menurut Marlep dikutip Novita dan Sari (2015:3)[28], dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2. Langkah yang digunakan meliputi :

  1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.

  2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan.

  3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.

  4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.

  5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

  6. Merancang sistem informasi baru.

  7. Membangun sistem informasi baru.

  8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru.

  9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Budihartanti, C., Dan Wairisal, M. (2017:11-12)[31], “UML (Unified Modeling Languange) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigram berorientasi objek. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Bahasa pemodelan grafis telah ada diindustri perangkat lunak sejak lama. Pemicu utama di balik semuanya adalah bahwa bahasa pemograman berada pada tingkat abstraksi yang terlalu tinggi untuk memfasilitasi diskusi tentang desain. Dengan menggunakan notasi-notasi seperti UML, alur logika dari perangkat lunak yang akan dikembangkan bisa mudah untuk dipahami”.

Menurut Satriawaty Mallu (2015:38)[32], “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Sedangkan menurut Gufroni (2013:14)[33] “Metode Unified Modelling Language (UML) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi objek (Object Orientasi Analisys atau OOA) dan desain berorientasi objek (Object Oriented and Design atau OOD) yang muncul sekitar akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. Yang terdiri dari Class Diagrams, Use Case Diagrams, Sequence Diagrams, dan Activity Diagrams”.

Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menvisualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Bangunan Dasar UML (Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho (2014:25)[34], Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga (3) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

  1. Sesuatu (Things)

    Ada empat (4) Things dalam UML, yaitu :

    1. Structural Things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML (Unified Modelling Language). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen – elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral Things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model UML (Unified Modelling Language), biasanya merupakan kata kerja dari model UML, yang mencerminkan prilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping Things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam UML (Unified Modeling Language). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational Things

      Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modeling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML.

  2. Relasi (Relationship)

    Ada empat (4) macam relationship dalam UML, yaitu :

    1. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri akan mempengaruhi elemen yang bergantung pada elemen yang tidak mandiri.

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian – bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi prilaku dan struktur dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  3. Diagram

    Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

    1. Case Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    2. Class Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

    3. Sequence Diagram

      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    4. State Chart Diagram

      Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktivitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

    5. Activity Diagram

      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho (2014:15)[34], langkah – langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar MySQL (My Stucture Query Language)

Definisi MySQL

Menurut Kasiman Peranginangin dikutip Nandari (2014:44)[35], “MySQL adalah suatu Relation Database Management System (RDBMS) yang mendukung database yang terdiri dari sekumpulan relasi atau table”.

Sedangkan Kusumahati dkk (2014:169)[36], berpendapat dalam Jurnal Geodesi Undip Vol.3, No.1. “MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (DBMS) yang multithread, dan multiuser”.

Adapun Dwi Priyanti dan Siska Iriani (2013:56)[5], “MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengopeasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpuilkan bahwa MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS), dan merupakan turunan salah satu konsep utama basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL.

Kelebihan Database MySQL

Menurut Anhar dalam Rizaldi (2014:38)[37], database MySQL memiliki kelebihan dibanding sistem database lainnya, yaitu :

  1. Dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OSX Server, Solaris.

  2. Bersifat open source, di bawah lisensi GPL(General Public Licence).

  3. Bersifat multi user.

  4. Mempunyai kecepatan yang baik dalam menangani query.

  5. Bersifat fleksibel dengan berbagai pemrograman.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19)[38], “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Sedangkan Haerudin dkk (2013:18)[14], berpendapat dalam jurnal CCIT, “database merupakan salah satu komponen penting di dalam system informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam system informasi disebut dengan system database (database system)”.

Adapun menurut Simarmata dikutip Priyadna (2013:25)[39], “Database adalah kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan. Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan kumpulan program untuk mengakses data”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer dengan tujuan dapat kemudahan dalam Mengakses”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Santoso (2016:333)[20], “XAMPP merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi. XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source”.

Sedangkan pendapat Satriawaty Mallu (2015:38)[32], XAMPP dari Apache, MYSQL, PHP dan Perl adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. XAMPP memiliki arti sebagai berikut:

X: Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OS dan juga Solaris.

A: Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat web.

M : MySQL merupakan aplikasi database server, bahasa terstruktur yang digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya pengguna dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

P : PHP, bahasa pemprograman web Bahasa pemprograman PHP merupakan bahasa pemprograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting.

P : Perl adalah bahasa pemprograman untuk segala keperluan, dikembangkan, pertama kali oleh Larry Wall di mesin Unix.

Adapun menurut Nur Aditya dikutip Haryanti (2015:21)[40], “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi beberapa program. Berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl”.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak yang berbasis open source dan merupakan kompilasi dari beberapa program.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP

Menurut Peranginangin dikutip Nandari (2014:44)[35], “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML”.

Menurut Kusumahati (2014:170)[36], “PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia Website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam server web”.

Menurut Sahu, D.R., dan Tomar D.S., (2015:21)[41], “PHP Hypertext Preprocessor (PHP) adalah skrip bahasa yang dirancang untuk membangun situs web dinamis. Dan juga bahasa scripting yang diterima secara luas oleh web pengembangan dan digunakan untuk menulis web popular aplikasi seperti Wikipedia. Fungsi dinamis script PHP memungkinkan programmer untuk mengeksekusi kode jauh secara isntan, menggunakan valiabel dinamis, dan untuk membangun baru penciptaan fungsi”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat sebuah website.

Konsep Dasar Dream Weaver

Definisi Dream Weaver

Menurut Maudi dkk (2014:102)[42], “Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia”.

Sedangkan menurut Pramono dikutip Kartini dkk (2013:26)[43], “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan dalam mengembangkan suatu situs web, karena Dreamweaver mempunyai ruang kerja, fasilitas dan kemampuan yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam mendesain maupun membangun suatu situs web”.

Yesiana dkk (2016:11)[44] Berpendapat, “Dreamweaver adalah software yang digunakan oleh web toolbar, dimana bisa digunakan untuk memodifikasi toolbar yang sudah ada atau menambahkan fungsi baru”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Dreamweaver adalah software yang digunakan untuk mengembangkan suatu situs web.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Wiga Ariyani dkk (2013:380)[45], dalam international journal, “web merupakan sebuah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi tentang profil dan pemilik situs”.

Sedangkan menurut Murad (2013: 49)[46], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Andika dan Dewanto dalam jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62)[47] mengatakan, “WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya hanya dapat diakses menggunakan web”.

Dari ketiga defini diatas dapat disimpulkan bahwa web adalah sebuah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi berupa teks, gambar, video, dan suara dalam bentuk hypertext.

Konsep Dasar Blackbox testing

Definisi Blackbox testing

Menurut Muharom dkk (2013:2)[48], “Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak”.

Sedangkan Mustaqbal dkk (2016:33)[49], “Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

  2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

  4. Kesalahan performansi (performance errors).

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Black Box Testing adalah metode yang digunakan untuk menguji sebuah sistem dari segi tampilan serta kinerja dari sistem tersebut.

keuntungan Blackbox Testing

Menurut Rizky Dikutip Heriansyah (2017:28)[50], ada beberapa Keuntungan yang diperoleh dari pengujian Black Box yaitu :

  1. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  2. Proses testing lebih cepat dilakukan dibandingkan white box.

  3. Hasil dari Black Box Testing dapat memperjelas kontradiksi yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dikutip Dzulhaq (2017:1)[51], “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

Menurut Rahardja dikutip Hanafri dkk (2017:7)[52], “Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tahap yaitu Elisitasi tahap 1, Elisitasi tahap ke 2, Elisitasi tahap ke 3 dan Final Draft Elisitasi”.

Elisitasi didapat melalui beberapa metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1)[53], “Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Syaifudin dkk, pada tahun 2013[54] dengan judul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada Toko Winscom Kabupaten Pacitan Dengan Menggunakan Program PHP”. Penelitian ini membahas tentang sistem penggajian yang efektif khususnya pada toko winscom Kabupaten Pacitan dan untuk memudahkan dalam proses penggajian serta pencapaian laporan yang cepat, akurat, valid, efektif dan efisien. Dari penelitian tersebut dapat diidentifikasikan pengolahan data penggajian masih menggunakan pembukuan secara konvensional, sehingga dalam menghitung jumlah gaji pegawai masih kurang efektif dan efisien serta data yang dihasilkan masih diragukan kevalidannya.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Titin Purnamasari pada tahun 2013[12], dengan judul “Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Dan Penggajian Pada Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar Kecamatan Pringkuku”. Penelitian ini membahas tentang apa yang dilakukan pada Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Kecamatan Pringkuku. Informasi yang disajikan terbatas pada data pegawai dan data gaji pegawai, dan pembangunan sistem informasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk meningkatkan efisiensi kerja berkenaan dengan pengolahan data pegawai dan penggajian.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Arie Widya Saputra dan Imam Bukhori Pada tahun 2014[55], dengan judul “Perancangan sistem informasi penggajian Pada Sekolah Menengah pertama (SMP) PGRI Kebonagung”. Penelitian ini membahas tentang Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI Kebonagung dalam mengolah data gaji karyawan masih menggunakan cara yang konvensional, yakni mencatat pada pembukuan sehingga sering terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah gaji guru yang didasarkan pada berbagai rincian yang berbeda-beda, hal ini dapat menghambat proses kinerja bendahara instansi tersebut. Kesalahan dalam menghitung gaji dapat berakibat fatal karena dapat berpengaruh dalam pembuatan laporan keuangan. Selain itu bendahara juga kesulitan dalam pembuatan laporan keuangan, karena petugas harus melihat data pada pembukuan, kemudian mengolahnya menggunakan Ms. Excel. Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan Sistem Informasi Penggajian Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI Kebonagung yang dapat mempermudah proses pendataan penggajian di Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI Kebonagung.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Zulnalis pada tahun 2016[23], dengan judul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan (Studi Kasus : PT. Arus Global Security Service Jakarta)”. Penelitian ini membahas tentang penggajian pada PT. Arus Global Security Service Jakarta yang masih menggunakan microsoft word dan microsoft excel dalam proses penggajian karyawan sampai dengan proses laporan penggajian. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode SDLC tradisional, prototyping, dan RAD dalam pengembangan sistem. Dari hasil perancangan dan pembuatan sistem informasi penggajian karyawan pada PT Arus Global Security Service Jakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Dengan adanya program pengolahan data penggajian karyawan ini, maka akan didapatkan kemudahan dalam penginputan data, dan penyimpanan data serta didapatkan output yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Hal ini akan lebih meningkatkan kinerja di bagian staff keuangan.

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Amir Sarifudin dkk, pada tahun 2013[7] dengan judul “Pembangunan Sistem Informasi Penggajian Pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pacitan”. Menurut observasi dan wawancara yang penulis lakukan, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pacitan dalam mengolah data gaji karyawan masih menggunakan cara yang konvensional, yakni mencatat pada pembukuan sehingga sering terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah gaji guru yang didasarkan pada berbagai rincian yang berbeda-beda, hal ini dapat menghambat proses kinerja bendahara instansi tersebut. Kesalahan dalam menghitung gaji dapat berakibat fatal karena dapat berpengaruh dalam pembuatan laporan keuangan. Selain itu bendahara juga kesulitan dalam pembuatan laporan keuangan, karena petugas harus melihat data pada pembukuan, kemudian mengolahnya menggunakan Ms. Excel. (Sumber: wawancara dengan kepala sekolah SDN Pacitan , (2013). Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, study pustaka, analisis, perancangan sistem informasi dilanjutkan dengan pembangunan sistem informasi dan selanjutnya adalah uji coba. Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan Sistem Informasi Penggajian Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pacitan yang dapat mempermudah proses pendataan penggajian di SDN Pacitan.

  6. Penelitian ini dilakukan oleh Idris Haruna dkk, pada tahun 2015[56] dengan judul “Integrated Personnel Payroll And Information System (IPPIS) Panacea For Ghost Workers Syndrome In Nigerian Public Service”. Pada penelitian ini membahas Sindrom pekerja hantu telah menjadi ancaman di semua tingkat pemerintahan dan telah menyebabkan pemerintah menghabiskan miliaran naira akibat uang yang disedot melalui pembayaran kepada karyawan yang tidak ada. Akibatnya, kenaikan gaji tahunan geometris meningkat menjadi sangat mengkhawatirkan sehingga tenaga kerja Nigeria bertemu menjadi jenuh dan ekonomi negara terancam. Oleh karena itu, makalah ini mengkaji dampak sindrom pekerja hantu dan bagaimana instrumen sistem penggajian dan informasi personel terpadu (IPPIS) dapat mengatasi ancaman dalam pelayanan publik. Para peneliti memperoleh data dari sumber primer dan sekunder. Data dianalisis dengan menggunakan persentase sederhana, tabel frekuensi, skor rata-rata dan teknik korelasi urutan spearman. Makalah ini menyimpulkan bahwa sindrom hantu pekerja sangat dekat dengan layanan publik, merekomendasikan agar sistem penggajian dan penggajian personel yang terintegrasi harus Diadopsi dalam pelayanan publik untuk memastikan ekonomi yang buruk melalui peningkatan produktivitas. Desain penelitian survei diadopsi dalam penelitian ini. Desain ini digunakan karena fleksibilitas ekspositorinya untuk tujuan melakukan penelitian. Dari hasil analisis data dan temuan selanjutnya oleh para peneliti, penelitian ini menyimpulkan bahwa sindrom hantu pekerja sangat dekat dalam pelayanan publik dan hal itu tidak mempengaruhi kinerja karyawan namun juga mengancam ekonomi negara.

  7. Penelitian ini dilakukan oleh Gavade Dkk, pada tahun 2015[57] dengan judul “Automated Bluetooth Attendance Management System”. penelitian ini memberikan ide untuk sistem manajemen kehadiran otomatis menggunakan Bluetooth dan Cloud. Dalam Skenario saat ini perusahaan dan kehadiran organisasi besar ditandai dengan menggunakan teknologi RFID, sistem biometrik dan dibeberapa tempat, secara manual. Perhitungan gaji juga ditangani oleh karyawan sendiri. Sistem yang diusulkan dalam hal ini Kertas menggunakan teknologi Bluetooth yang disediakan di ponsel untuk menandai kehadiran serta perhitungan gaji karyawan dan pelacakan di tempat perusahaan. Sistem ini mengidentifikasi potensi penggunaan platform Bluetooth dan Cloud computing, agar tetap terjaga catatan karyawan untuk menyimpan dan mengambilnya secara efisien untuk dievaluasi. Dengan menggunakan bentuk cloud storage kita bisa memberi kemudahanaksesibilitas dan kapasitas penyimpanan sesuai permintaan. Ini juga terbukti hemat biaya dibanding pembelian fisik penyimpanan. Sistem ini juga mengurangi dokumen yang dibutuhkan untuk manajemen kehadiran, perhitungan gaji, laporan generasi dan analisis karyawan.

  8. Penelitian ini dilakukan oleh Uddin dkk, pada tahun 2014[58] dengan judul “A Location Based Time and Attendance System”. Penelitian ini membahas tentang Sistem Waktu dan Kehadiran memberikan banyak manfaat bagi organisasi. Ini memungkinkan atasan memiliki kendali penuh atas semua jam kerja karyawan. Ini membantu mengendalikan biaya tenaga kerja dengan mengurangi kelebihan pembayaran, yang disebabkan oleh kesalahan transkripsi, kesalahan interpretasi dan kesalahan yang disengaja. Proses manual juga dieliminasi dan juga diperlukan untuk mempertahankannya. Seringkali sulit untuk mematuhi peraturan ketenagakerjaan, namun sistem waktu dan kehadiran sangat berharga untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan angkatan kerja mengenai bukti kehadiran. Penelitian ini mengusulkan Sistem Waktu dan Kehadiran Otomatis yang menggunakan Lokasi alih-alih metode tradisional.

  9. Penelitian ini dilakukan oleh Mohan, pada tahun 2015[59] dengan judul “Application And Usefulness Of Management Tools - Human Resource Information Systems (HRIS)”. Penelitian ini membahas tentang Human Resource Information Systems (HRIS) atau Sistem informasi sumber daya manusia, adalah solusi perangkat lunak untuk usaha kecil hingga menengah untuk membantu mengotomatisasi dan mengelola mereka HR, penggajian, manajemen dan akuntansi kegiatan menyediakan kemampuan untuk lebih efektif merencanakan, mengontrol dan mengelola biaya HR; mencapai peningkatan efisiensi dan kualitas dalam pengambilan keputusan HR; dan meningkatkan karyawan dan manajerial produktivitas dan efektivitas. HRIS menawarkan HR, penggajian, manfaat, pelatihan, solusi merekrut dan kepatuhan. Tujuan HRIS adalah menggabungkan berbagai bagian sumber daya manusia, termasuk penggajian, produktivitas tenaga kerja, dan manajemen keuntungan menjadi sistem yang kurang padat modal daripada mainframe yang digunakan untuk mengelola aktivitas dimasa lalu yang juga disebut Human Resource Management Systems (HRMS) Efisiensi (HRIS), sistem mampu menghasilkan hasil yang lebih efektif dan lebih cepat daripada yang bisa dilakukan di atas kertas. Perusahaan mengetahui pentingnya teknologi baru, sistem informasi sumber daya manusia, dan keamanan data. Penelitian ini menyediakan sinopsis lebih banyak perusahaan yang menghadapi masalah sumber daya manusia, bagaimana perusahaan menanggapi isu tersebut, dan hasil tanggapan perusahaan. HRIS adalah sistem informasi yang mendukung kegiatan pengelolaan sumber daya manusia seperti rekrutmen, seleksi dan perekrutan, penilaian kinerja penempatan kerja, pelatihan dan pengembangan. Dengan HRIS yang tepat, staf Sumber Daya Manusia memungkinkan karyawan untuk melakukan pembaruan manfaat mereka sendiri dan mengatasi perubahan, sehingga membebaskan staf SDM untuk mendapatkan fungsi yang lebih strategis.

  10. Penelitian ini dilakukan oleh Singh dkk, pada tahun 2013[60] dengan judul “Working process of Payroll in SAP HR Module”. Penelitian ini membahas tentang Human Resource Management (HRM) atau Manajemen sumberdaya manusia adalah fungsi dalam sebuah organisasi yang berfokus pada perekrutan, pengelolaan, dan pengarahan bagi orang-orang yang bekerja dalam organisasi. HRM adalah fungsi organisasi yang berkaitan dengan isu-isu yang berkaitan dengan orang-orang seperti kompensasi, perekrutan, manajemen kinerja, pengembangan organisasi, keselamatan, kesehatan, tunjangan, motivasi kerja, komunikasi, penggajian, administrasi, dan pelatihan. Bagian dari manajemen sumber daya manusia yang secara khusus menangani pelatihan dan pengembangan karyawan. Pengembangan sumber daya manusia mencakup seorang individu setelah dia pertama kali dipekerjakan, memberikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru, mendistribusikan sumber daya yang bermanfaat bagi peralatan karyawan, dan aktivitas perkembangan lainnya. Istilah "gaji" mencakup setiap karyawan perusahaan yang menerima upah reguler atau kompensasi lainnya. Beberapa karyawan mungkin dibayar dengan gaji tetap sementara yang lain dibayar berjam-jam bekerja atau jumlah barang yang dihasilkan. Semua metode pembayaran yang berbeda ini dihitung oleh spesialis penggajian dan cek pembayaran yang sesuai dikeluarkan. Perusahaan sering menggunakan alat ukur objektif seperti timecards atau timesheets yang diselesaikan oleh supervisor untuk menentukan jumlah kompensasi selama periode pembayaran. Setelah menganalisis dari penelitian ini saya menyimpulkan bahwa sebuah program komputer dapat mempertahankan database yang akurat dan konsisten, sehingga menghasilkan peningkatan kinerja dan ketepatan sistem penggajian dari modul SAP HR yang tidak dapat kita awas dengan proses kerja manual. Oleh karena itu, Modul SDM SAP sangat membantu semua perusahaan dan organisasi yang tidak memiliki banyak karyawan atau pekerja. penelitian ini tentang proses kerja penggajian pada SAP HR Modul memberi keuntungan bagi pembaca untuk memahami aspek umum penggajian pada Modul SAP HR. SAP Payroll menawarkan solusi penggajian yang efisien dan dapat diandalkan. Desainnya yang inovatif dan fungsi penggajian berkinerja tinggi meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan menjalankan gaji reguler bagi karyawan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Sejarah Singkat

YUPPENTEK adalah kepanjangan dari Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi berdiri tangal 16 Januari 1968. Pada awalnya berdiri adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja seiring dengan perkembangan industri di Tangerang, Kini sudah 49 Tahun berdiri YUPPENTEK telah berkembang menjadi 17 unit kerja terdiri dari 1 Madrasah Ibtidaiyah, 4 SMP, 4 SMA, 7 SMK, 2 Perguruan Tinggi, yang tersebar di dua wilayah Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota Tangerang, yang berada di Kecamatan Tangerang, Ciledug, Balaraja, Curug, Legok dan Batu Ceper, salah satu SMA Yuppentek 1 Tangerang yang didirikan di Komplek Perkantoran Cikokol Kecamatan Tangerang Kota Tangerang.

SMA Yuppentek 1 didirikan pada tanggal 18 Agustus 1983. Sekolah ini dibangun diatas tanah seluas 5.590 M2 berlokasi di jalan Perintis Kemerdekaan I nomor 1 Kota Tangrang, dengan status hak guna bangunan (HGB) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 26 Februari 1986 nomor: SK.17/HP/DA/86.

Visi dan Misi Yuppentek 1 Tangerang

Visi

Visi SMA Yuppentek 1 Tangerang adalah “Menjadi SMA Pilihan Utama Di Provinsi Banten”, mengandung pengertian bahwa SMA Yuppentek 1 Tangerang harus menjadi lembaga pendidikan yang ingin memenuhi kriteria sekolah standar nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi life skill sesuai kompetensi kurikulum dengan indikator :

  1. Unggul dalam mutu lulusan.

  2. Unggul dalam prestasi akademis dan non akademis.

  3. Unggul dalam penataan sekolah berbudaya lingkungan.

  4. Unggul dalam penerimaan siswa baru, sehingga menjadi pilihan tamatan SMP/MTs.

  5. Unggul dalam memberikan pendidikan life skill.

Misi

Untuk merealisasikan Visi SMA Yuppentek 1 Tangerang, dikembangkan Misi sebagai berikut:

  1. Mengembangkan Sistem Pembelajaran berbasis TIK.

  2. Meningkatkan mutu pelayanan, mutu pembelajaran, mutu lulusan.

  3. Mengembangkan sekolah yang berwawasan Adiwiyata.

  4. Meningkatkan profesionalisme dan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

  5. Menghasilkan sebagian besar lulusan masuk Perguruan Tinggi Negeri.

  6. Meningkatkan pelatihan-pelatihan terhadap Tenaga Pendidik dan peserta didik sebagai upaya menjadi pemenang dalam kompetisi/ kejuaraan/olimpiade di bidang akademik maupun non akademik.

  7. Meningkatkan disiplin Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik.

  8. Menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif dan mampu bersaing di era globalisasi.

  9. Menjalin kerjasama dengan sekolah di dalam dan di luar negeri.

  10. Menjalin kerjasama dengan lembaga Pendidikan dan Non Pendidikan di dalam dan di luar negeri.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Yuppentek 1 Tangerang

Sumber : SMA Yuppentek 1 Tangerang

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Dinas Pendidikan

  1. Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

  2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Kepala Sekolah

  1. Penyelengara kegiatan pendidikan.

  2. Pembina Kesiswaan.

  3. Pelaksana bimbingan dan penilaian guru dan tenaga pendidik lainnya.

  4. Penyelengaraan administrasi keuangan, kesiswaan, perlengkapan, dan kurikulum.

  5. Pelaksana hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.

3. Komite Sekolah

  1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

  2. Melakukan kerja sama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/ dunia usaha/dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

  3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.

  4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai:

    1. Kebijakan dan Program Pendidikan.

    2. Kriteria Kinerja Satuan Pendidikan.

    3. Kriteria Tenaga Kependidikan.

    4. Kriteria Fasilitas Pendidikan.

  5. Hal-hal lain yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan.

    1. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.

    2. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

    3. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, dan penyelenggaraan di satuan pendidikan.

4. Wakil Kepala Sekolah

  1. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum

    1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan.

    2. Pengorganisasian dalam kegiatan-kegiatan sekolah.

    3. Pengarahan pelaksanaan tugas-tugas kepanitiaan kegiatan sekolah.

    4. Ketenagaan, mengmbangkan kompetensi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

    5. Pengkoordinasian antara unit-unit dalam kegiatan sekolah.

    6. Pengawasan atas keterlaksanaan kegiatan sekolah.

    7. Penilaian, mengevaluasi dan merencanakan perbaiakan.

    8. Identifikasi dan pengumpulan data untuk diajukan sebagai bahan kebijakan.

    9. Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan

    10. Membuat laporan secara berkala dari tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

    11. Semua kegiatan yang akan dilakukan harus berkoordinasi dengan kepala sekolah.

    12. Membagi tugas mengajar sesuai dengan kemampuan dan kecakapan Guru.

    13. Mengatur hubungan korelatif antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.

    14. Menentukan batas-batas/target kurikulum dalam satu catur wulan/tahunan.

    15. Menentukan buku pegangan Guru/siswa dan perpustakaan sekolah.

    16. Menentukan waktu untuk Evaluasi Belajar dan melaksanakannya.

    17. Kunjungan-kunjungan dalam rangka studi

    18. Menentukan alat-alat bantu pelajaran termasuk diantaranya alat peraga.

    19. Tugas-tugas lain yang mendukung Kegiatan Belajar Mengajar.

  2. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Dan Prasarana

    1. Menusun dan menyediakan Perlengkapan.

    2. Merencanakan penambahan ruang kelas baru/bangunan sekolah.

    3. Mengatur dan mengelola pemanfaatan bangunan sekolah.

    4. Pemeliharaan bangunan, perlengkapan, halaman, pertamanan, kebersihan, dan keamanan sekolah.

    5. Tugas lainnya yang berhubungan dengan sarana prasarana sekolah.

    6. Mengatur dan merencanakan pengelolalan dana dari pemerintah.

  3. Wakil Kepala Sekolah Bagian Keuangan (Bendahara)

    1. Menyusun Program Keuangan Sekolah.

    2. Mengatur Dan Menyusun Proses Administrasi Keuangan Sekolah.

    3. Menyusun Dan Membuat Laporan Keuangan Sekolah.

  4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Pelayanan Administrasi Pendidikan (Kepala Tata Usaha)

    1. Menyusun dan melaksanakan program Tata Laksana surat menyurat.

    2. Menyelenggarakan Tata Laksana keuangan sekolah.

    3. Menyusun dan menyajikan data/statistik sekolah.

    4. Menyusun laporan kegiatan dan Penyususnan Tugas Tata Usaha Sekolah.

    5. Dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan ketata usahaan.

  5. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan

    1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), memberikan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.

    2. Penyusunan kegiatan siswa/OSIS secara insidentil maupun berkala dan mengusahakan peningkatan kualitas siswa berbakat.

    3. Pengarahan dan pemilihan pengurus OSIS serta menentukan langkah-langkah pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.

    4. Perencanaan dan pelaksanaan aktifitas siswa

  6. Wakil Kepala Sekolah Bagian Hubungan Masyarakat :

    1. Menyusun dan melaksanakan program kerja.

    2. Mengadakan hubungan interaksi antara sekolah dengan orang tua, masyarakat dan Pemerintah.

    3. Pendayagunaan sumber daya lingkungan.

    4. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan & Kebudayaan dalam pelaksanaan program- program sekolah.

    5. Mengatur dan merencanakan program kerjasama antara sekolah dengan lembaga/instansi lain.

5. Guru

  1. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), program semester dan tahunan.

  2. Membuat persiapan pengajaran.

  3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

  4. Membuat soal-soal tes dan melakukan evaluasi hasil belajar siswa.

  5. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran.

  6. Membuat dan menyusun lembaran kerja guru dan siswa.

  7. Membuat catatan permasalahan siswa untuk dikoordinasikan dengan wali kelas.

  8. Mengisi agenda kelas setiap selesai memberikan pengajaran.

  9. Membuat laporan pencapaian target kurikulum dan daya serap setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawab serta hasil penilaian untuk diserahkan kepada wali kelas.

6. Guru piket

  1. Mengatur jalannya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

  2. Memberikan buku absensi kepada guru yang akan mengajar.

  3. Menanggulangi kelas yang kosong karena gurunya tidak hadir.

  4. Mengontrol situasi yang ada di lingkungan sekolah.

  5. Menerima tamu.

  6. Menanggulangi masalah-masalah yang terjadi pada hari itu.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Dalam pencatatan laporan penggajian guru, berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan:

  1. Gaji Pokok

    Setiap bulannya guru tetap akan mendapatkan gaji pokok sesuai dengan ketentuan dari sekolah tersebut.

  2. Gaji Mengajar

    Setiap bulannya gaji mengajar diberikan yang dihitung dalam satu minggu. Gaji mengajar sebesar Rp. 40.000,- per jam pelajaran (45 Menit).

  3. Tunjangan.

    1. Tunjangan masa kerja

      Tunjangan masa kerja adalah tunjangan yang dilihat dari berapa lama guru tersebut mengajar, tunjangan ini diberikan sebesar Rp.10.000,- pertahun.

    2. Tunjangan transportasi

      Tunjangan transportasi diberikan sebesar Rp. 40.000,- per hari, tunjangan ini diberikan jika guru tersebut masuk dan melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM), jika sedang libur maka tidak akan mendapatkan tunjangan.

    3. Tunjangan wali kelas

      Tunjangan wali kelas diberikan jika guru tersebut menjadi wali kelas, tunjangan ini di berikan sebesar Rp. 500.000,- per bulannya.

    4. Tunjangan guru piket

      Tunjangan guru piket adalah Tunjangan yang di berikan untuk setiap guru yang mendapat tugas menjadi guru piket, tunjangan ini diberikan sebesar Rp. 15.000,- per hari.

  4. d. Proses pembuatan laporan absensi dan penggajian guru.

    Setiap bulannya, tepat pada tanggal 21 tata usaha memberikan rekap absensi guru kepada bendahara. Setelah menerima rekap absensi kemudian bendahara mulai menghitung gaji guru dan membuatkan laporan gaji yang nantinya akan diserahkan kepada kepala sekolah untuk di periksa dan mendapatkan persetujuan. Pada tanggal 25 bendahara harus sudah siap memberikan gaji dan slip gaji guru.

Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan peneliti menggunakan software visual paradigm untuk menggambarkan use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

Usecase Diagram Sistem yang Berjalan

Berikut ini Use case Diagram Sistem absensi dan penggajian guru, dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini:

Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan diatas, maka dapat disimpulkan:

  1. a. 4 (empat) Actor yaitu : Guru, Bendahara, Tata usaha, dan Kepala Sekolah.

  2. b. 6 (enam) Use Case yaitu : Absensi, Rekap Absensi, Menerima rekap absensi, Menghitung Gaji, Laporan Gaji, Gaji dan Slip Gaji.

Pada Use Case Diagram yang berjalan setiap Actor memiliki tugas dalam proses Absensi dan Penggajian guru, diantaranya :

  1. 1. Guru melakukan absen yang telah disediakan oleh tata usaha melalui Guru piket.

  2. 2. Tata usaha menerima absen guru dari petugas piket, melakukan rekap absensi, dan menyerahkan rekap absen kepada Bendahara.

  3. 3. Bendahara menerima rekap absensi dari Tata Usaha, menghitung gaji guru, membuat laporan gaji, menyerahkan laporan gaji kepada kepala sekolah, memberikan gaji dan slip gaji kepada guru.

  4. 4. Kepala sekolah menerima laporan gaji dari Bendahara.


Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Berikut ini Activity Diagram Sistem absensi dan penggajian guru, dapat dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini:

Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalan¬¬¬

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan diatas,maka dapat disimpulkan:

  1. 1 Initial Node : Objek yang diawali pada tabel Tata usaha.

  2. 11 Action : Menyediakan buku daftar absensi, mengisi daftar absensi, menerima daftar absensi, membuat rekap absensi, memberikan rekap absensi, menerima rekap absensi, menghitung gaji, membuat laporan gaji, menerima laporan gaji, memeriksa laporan gaji, memberikan gaji dan slip gaji.

  3. 1 Decision Node : Suatu proses meminta persetujuan pada tabel kepala sekolah.

  4. 1 Final Node : Objek yang diakhiri pada tabel Guru.

Pada activity Diagram yang berjalan setiap Actor memiliki tugas dalam proses Absensi dan Penggajian guru, diantaranya :

  1. Tata usaha menyediakan buku daftar absensi yang diberikan melalui guru piket, menerima daftar absensi, membuat rekap absensi, memberikan rekap absensi kepada bendahara.

  2. Bendahara menerima rekap absensi yang diberikan oleh tata usaha, menghitung gaji, membuat laporan gaji, memberikan rekap absensi kepada kepala sekolah, memberikan gaji dan slip gaji kepada guru.

  3. Kepala sekolah menerima laporan gaji dari bendahara, memeriksa laporan gaji, menyetujui laporan gaji jika data yang diberikan benar.

  4. Guru mengisi daftar absensi yang diberikan tata usaha melalui guru piket, menerima gaji dan slip gaji.


Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Berikut ini Sequence Diagram Sistem absensi dan penggajian guru, dapat dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini:

Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan di atas, maka dapat disimpulkan :

  1. 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan yaitu, Tata usaha, Guru, Bendahara, Kepala sekolah.

  2. 2 (dua) Life Line yaitu Absensi dan Gaji.

  3. 9 (sembilan) Massage yaitu Menyediakan buku daftar absensi, Mengisi daftar absensi, Menerima absensi selama 1 bulan, Merekap absensi, Menberikan rekap absensi, Menghitung gaji, Memberikan laporan gaji, memeriksa dan menyetujui laporan gaji, memberikan gaji dan slip gaji.

Pada Sequence Diagram yang berjalan setiap Actor memiliki tugas dalam proses Absensi dan Penggajian guru, diantaranya :

  1. Tata usaha menyediakan buku daftar absensi yang diberikan melalui guru piket, merekap absensi, memberikan rekap absensi kepada bendahara.

  2. Guru mengisi daftar absensi yang disediakan tata usaha melalui guru piket.

  3. Bendahara menerima rekap absensi dari tata usaha, menghitung gaji guru, memberikan laporan laporan gaji kepada kepala sekolah, memberikan gaji dan slip gaji kepada guru.

  4. Kepala sekolah memeriksa dan menyetujui laporan gaji.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisis PIECES

Pada penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan metode analisis PIECES. Tahapan analisis ini dilakukan terhadap suatu sistem sebelum tahapan perancangan sistem. Tujuan dari analisis PIECES adalah untuk membandingkan sistem yang lama dan perencanaan rancangan sistem yang diusulkan sehingga fungsi yang terdapat dalam sistem yang diusulkan dapat bekerja secara optimal.

Tabel 3.1 Metode Analisis PIECES

No. Jenis Penelitian Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang Diusulkan
1. Performance (kinerja)
  1. Proses absensi guru dilakukan dengan cara yang manual, yaitu masih menggunakan kertas.

  2. Sistem perhitungan gaji masih semi terkomputerisasi, masih terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji dll.

  1. Absensi guru sudah menggunakan sistem absensi yang telah terkomputerisasi yang memudahkan guru dalam melakukan absensi.

  2. Sistem yang diusulkan dapat mengurangi kesalahan yang terjadi dalam proses perhitungan gaji.

2. Information (informasi)
  1. Informasi mengenai absensi guru kurang tertata dengan baik, sehingga menyulitkan tata usaha dalam merekap absen.

  2. Informasi mengenai laporan gaji guru kurang tertata dengan baik, sehingga cukup menyulitkan dalam mencari laporan gaji guru.

  1. Sistem yang diusulkan dapat menata informasi mengenai absensi guru dengan baik, sehingga secara otomatis dapat melakukan rekap absen.

  2. Pada sistem yang diusulkan laporan gaji guru sudah tertata dengan baik disetiap bulannya, sehingga memudahkan dalam pencarian laporan gaji guru.

3. Economics (ekonomi)
  1. Pada proses absensi biaya yang dibutuhkan cukup besar untuk membeli kertas dan alat tulis dalam jangka waktu panjang.

  2. Pada proses membuat laporan gaji membutuhkan banyak kertas dalam jangka waktu yang panjang.

  1. Adanya database dalam sistem yang diusulkan membuat sekolah menghemat pengeluaran biaya untuk membeli kertas dan alat tulis dalam waktu panjang.

  2. Dengan adanya sistem yang diusulkan tidak perlu lagi menggunakan kertas, karena laporan gaji sudah tersimpan dalam database.

4. Control (kontrol atau keamanan)
  1. Proses absensi yag berjalan masih menggunakan kertas, sehingga rentan terjadinya sobek, basah, dan hilang.

  2. Proses absensi yang berjalan masih menggunakan tanda tangan, masih rentan terjadinya manipulasi data.

  3. Tidak ada sistem penyimpanan laporan gaji guru, rentan terjadi kehilangan data.

  1. Proses Absensi sudah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sehingga data absensi secara otomatis tersimpan dalam database.

  2. Proses absensi di iput oleh petugas yang memiliki hak akses tersendiri, untuk mencegah terjadinya manipulasi data dan mencegah orang lain yang tidak berkepentingan untuk mengakses data.

  3. Pada sistem yang diusulkan penyimpanan laporan menggunakan database sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kehilangan data.

5. Efficiency (efisiensi)
  1. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam merekap absen.

  2. Masih terjadi keterlambatan dalam perhitungan gaji.

  1. Sistem yang diusulkan dapat merekap absensi secara otomatis, dan dapat dilihat setiap bulannya.

  2. Sistem yang diusulkan dapat mengurangi keterlambatan dalam proses perhitungan gaji.

6. Service (Pelayanan)
  1. Pada proses absensi yang berjalan guru mengisi absensi dengan sendirinya.

  2. Pada proses perhitungan dan laporan gaji yang berjalan dilakukan secara manual. Laporan gaji setiap bulannya harus dibawa ke ruangan kepala sekolah untuk dilihat dan disetujui.

  1. Pada sistem yang diusulkan guru hanya perlu menyebutkan nip saja pada admin untuk melakukan absensi.

  2. Pada sistem yang diusulkan proses perhitungan dan laporan gaji dilakukan oleh sistem yang nantinya bisa dilihat setiap bulannya.


Analisis Masukan, Analisis Proses, dan Analisis Keluaran

Analisis Masukan

Pada analisis masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, dan Keterangan. Sehingga menghasilkan proses dan menghasilkan sebuah hasil proses itu sendiri.

  1. Nama Masukan : Buku absensi

    Fungsi  : Mencatat kehadiran guru

    Sumber : Guru piket

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap bulan

    Keterangan : Berisi daftar hadir guru.

  2. Nama Masukan : Rekap absensi

    Fungsi : Berisi data hadir guru mengajar

    Sumber : Tata Usaha

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap bulan

    Keterangan : Rekap absensi guru mengajar selama 1 bulan


Analisis Proses

Analisis proses menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan. Didalam proses inilah semua data atau informasi tentang absensi diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Setelah tata usaha sudah selesai merekap absensi, tahap selanjutnya adalah perhitungan gaji yang dilakukan oleh bendahara.

  1. Nama Proses  : Perhitungan Gaji

    Masukan  : Rekap absensi

    Keluaran  : Laporan gaji guru

    Ringkasan Proses  : Pada tahap ini akan dibuat daftar perhitungan gaji berdasarkan rekap absensi guru mengajar.

  2. Nama Proses  : Perhitungan Gaji (individu)

    Masukan  : Laporan gaji guru

    Keluaran  : Slip gaji

    Ringkasan Proses  :Pada tahap ini berisi rincian gaji dari masing-masing guru (Individu).

Analisis Keluaran

Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu. Setelah tahap perhitungan gaji selanjutnya adalah tahap pembuatan laporan gaji yang nantinya akan diberikan kepada kepala sekolah untuk dilihat dan disetujui, setelah disetujui guru dapat menerima gaji dan slip gaji yang diberikan oleh bendahara.

  1. Nama Keluaran  : Laporan gaji guru

    Fungsi  : Sebagai tanda bukti laporan gaji

    Media  : Kertas

    Rangkap  : 2 lembar

    Distribusi  : Lembar 1 untuk bagian bendahara, lembar 2 diberikan untuk kepala sekolah

  2. Nama Keluaran  : Slip gaji

    Fungsi  : Sebagai tanda bukti rincian gaji guru setiap bulan

    Media  : Kertas

    Rangkap  : 2 lembar

    Distribusi  : Lembar 1 untuk bagian bendahara, lembar 2 diberikan untuk guru


Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel Pentium

  2. Mouse : Logitech

  3. Keyboard : Logitech

  4. RAM  : 512 Mb

  5. Printer  : Inkjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Office Word

  2. Microsoft Office Excel

Hak Akses (Brain Ware)

  1. Kepala Sekolah

  2. Bendahara

  3. Tata Usaha

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, sistem informasi absensi dan sistem penggajian Guru yang sedang berjalan belum terintegrasi dan sebagian proses masih dikerjakan secara manual, sehingga pengolahan data belum diperoleh sistem yang cepat, tepat dan akurat serta sistem yang berjalan belum dapat diimplementasikan secara efisien.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Proses absensi dan penggajian Guru dilakukan secara komputerisasi dengan basis data, sehingga pengontrolannya relatif mudah dan akurat, sehingga memperkecil terjadi kesalahan pada data yang terulang dan dalam merekap data untuk membuat laporan.

  2. Sistem komputerisasi sangat mendukung proses kerja seperti kejelasan data, kecepatan proses yang dilaksanakan dan keakuratan data yang disimpan sehingga dengan mudah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut ini lampiran elisitasi tahap I:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

ANALISA KEBUTUHAN
FUNGSIONAL
SAYA INGIN SISTEM DAPAT:
No. Keterangan
1. Sistem dapat menampilkan menu login.
2. Sistem dapat menggunakan Username dan password saat login.
3. Sistem memiliki hak akses (User).
4. Sistem dapat menampilkan menu home.
5. Sistem dapat menampilkan gambaran umum SMA Yuppentek 1 Tangerang.
6. Sistem dapat menampilkan visi-misi sekolah.
7. Sistem dapat menampilkan struktur organisasi.
8. Sistem dapat menampilkan form pengguna (User).
9. Sistem dapat menampilkan form input data guru.
10. Sistem dapat menampilkan form input data gaji.
11. Sistem dapat menampilkan form input data mengajar.
12. Sistem dapat menampilkan form input data tunjangan.
13. Sistem dapat menampilkan form input data status.
14. Sistem dapat menampilkan form input data jabatan.
15. Sistem dapat melakukan tools tambah, edit, delete pada form.
16. Sistem dapat Melakukan absen datang dan absen pulang.
17. Sistem dapat menampilkan menu absensi guru.
18. Sistem dapat menampilkan menu absensi mengajar.
19. Sistem dapat menampilkan tanggal dan waktu pada menu absensi
20. Sistem dapat menampilkan menu laporan absensi guru.
21. Sistem dapat menampilkan menu laporan absensi mangajar.
22. Sistem dapat menampilkan menu laporan gaji.
23. Sistem dapat menghasilkan slip gaji guru.
24. Sistem dapat menampilkan menu untuk mencetak laporan slip gaji.
25. Sistem dapat menampilkan grafik absensi.
26. Sistem dapat menampilkan kalender.
27. Sistem dapat menampilkan function Search pada menu laporan absensi guru dan gaji guru.
28. Sistem dapat menampilkan menu logout.
Non Functional
Saya ingin sistem dapat :
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Sistem cepat dalam pencarian data.
3. Sistem akurat dalam mengolah data gaji.
4. Keamanan data terjamin.
Penyusun,




(Mohamad Iskandar)
NIM : 1511489960
Stakeholder,




(Hj. Risa Pusmayani,SE)
NIP :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang diklasifikasikan dengan metode MDI yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Terdapat requirment yang diberi option inessential (I) yang nantinya akan dieliminasi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode MDI :

M (mandatory) : Penting.

D (Desirable) : Tidak terlalu penting.

I (Inessential) : Tidak penting

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

ANALISA KEBUTUHAN
FUNGSIONAL
SAYA INGIN SISTEM DAPAT:
No. Keterangan M D 1
1. Sistem dapat menampilkan menu login.
2. Sistem dapat menggunakan Username dan password saat login.
3. Sistem memiliki hak akses (User).
4. Sistem dapat menampilkan menu home.
5. Sistem dapat menampilkan gambaran umum SMA Yuppentek 1 Tangerang.
6. Sistem dapat menampilkan visi-misi sekolah.
7. Sistem dapat menampilkan struktur organisasi.
8. Sistem dapat menampilkan form pengguna (User).
9. Sistem dapat menampilkan form input data guru.
10. Sistem dapat menampilkan form input data gaji.
11. Sistem dapat menampilkan form input data mengajar.
12. Sistem dapat menampilkan form input data tunjangan.
13. Sistem dapat menampilkan form input data status.
14. Sistem dapat menampilkan form input data jabatan.
15. Sistem dapat menampilkan tools tambah, edit, delete pada form.
16. Sistem dapat melakukan absen datang dan absen pulang.
17. Sistem dapat menampilkan menu absensi guru.
18. Sistem dapat menampilkan menu absensi mengajar.
19. Sistem dapat menampilkan tanggal dan waktu pada menu absensi
20. Sistem dapat menampilkan menu laporan absensi guru.
21. Sistem dapat menampilkan menu laporan absensi mangajar.
22. Sistem dapat menampilkan menu laporan gaji.
23. Sistem dapat menghasilkan slip gaji guru.
24. Sistem dapat menampilkan menu untuk mencetak laporan slip gaji.
25. Sistem dapat menampilkan grafik absensi.
26. Sistem dapat menampilkan kalender.
27. Sistem dapat menampilkan function Search pada menu laporan absensi guru dan gaji guru.
28. Sistem dapat menampilkan menu logout.
FUNCTIONAL
SAYA INGIN SISTEM DAPAT :
No. Keterangan M D I
1 Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2 Sistem cepat dalam pencarian data.
3 Sistem akurat dalam mengolah data gaji.
4 Keamanan data terjamin.
Penyusun,




(Mohamad Iskandar)
NIM : 1511489960
Stakeholder,




(Hj. Risa Pusmayani,SE)
NIP :

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan penyusutan dari Elisitasi tahap II, dengan mengeliminasi requirement dengan option “I” pada metode MDI. Selanjutnya elisitasi tahap III akan dieliminasi kembali menggunakan metode TOE dengan option LMH.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Functional
No. Analisa Kebutuhan T O E
Saya ingin sistem dapat: L M H L M H L M H
1. Sistem dapat menampilkan menu login.
2. Sistem dapat menggunakan Username dan password saat login.
3. Sistem memiliki hak akses (User).
4. Sistem dapat menampilkan menu home.
5. Sistem dapat menampilkan visi-misi sekolah.
6. Sistem dapat menampilkan form pengguna (User).
7. Sistem dapat menampilkan form input data guru.
8. Sistem dapat menampilkan form input data gaji.
9. Sistem dapat menampilkan form input data mengajar.
10. Sistem dapat menampilkan form input data tunjangan.
11. Sistem dapat menampilkan form input data status.
12. Sistem dapat menampilkan form input data jabatan.
13. Sistem dapat menampilkan tools tambah, edit, delete pada form.
14. Sistem dapat melakukan absen datang dan absen pulang.
15. Sistem dapat menampilkan menu absensi guru.
16. Sistem dapat menampilkan menu absensi mengajar.
17. Sistem dapat menampilkan tanggal dan waktu pada menu absensi.
18. Sistem dapat menampilkan menu laporan absensi guru.
19. Sistem dapat menampilkan menu laporan absensi mengajar.
20. Sistem dapat menampilkan menu laporan gaji.
21. Sistem dapat menghasilkan slip gaji guru.
22. Sistem dapat menampilkan menu untuk mencetak laporan slip gaji.
23. Sistem dapat menampilkan grafik absensi.
24. Sistem dapat menampilkan kalender.
25. Sistem dapat menampilkan function Search pada menu laporan absensi guru dan gaji guru.
26. Sistem dapat menampilkan menu logout.
No. Analisa Kebutuhan T O E
Saya ingin sistem ini: L M H L M H L M H
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Sistem cepat dalam pencarian data.
3. Sistem akurat dalam mengolah data gaji.
4. Keamanan data terjamin.
Penyusun,




(Mohamad Iskandar)
NIM : 1511489960
Stakeholder,




(Hj. Risa Pusmayani,SE)
NIP :


Final Draft elisitasi

Final draft elisitasi adalah bentuk akhir dari tahapan elisitasi yang dijadikan acuan dalam pengembangan sistem.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi


Functional
Analisa Kebutuhan
No. Saya ingin sistem ini dapat :
1. Sistem dapat menampilkan menu login.
2. Sistem dapat menggunakan Username dan password saat login.
3. Sistem memiliki hak akses (User).
4. Sistem dapat menampilkan menu home.
5. Sistem dapat menampilkan form pengguna (User).
6. Sistem dapat menampilkan form input data guru.
7. Sistem dapat menampilkan form input data gaji.
8. Sistem dapat menampilkan form input data mengajar.
9. Sistem dapat menampilkan form input data tunjangan.
10 Sistem dapat menampilkan form input data status.
11. Sistem dapat menampilkan form input data jabatan.
12. Sistem dapat menampilkan tools tambah, edit, delete disetiap form.
13. Sistem dapat melakukan absen datang dan absen pulang.
14. Sistem dapat menampilkan menu absensi guru.
15. Sistem dapat menampilkan menu absensi mengajar.
16. Sistem dapat menampilkan tanggal dan waktu pada menu absensi.
17. Sistem dapat menampilkan menu laporan absensi guru.
18. Sistem dapat menghasilkan slip gaji guru.
19. Sistem dapat menampilkan menu untuk mencetak laporan slip gaji.
20. Sistem dapat menampilkan function Search pada menu laporan absensi guru dan gaji guru.
21. Sistem dapat menampilkan menu logout.
Non Functional
Analisa Kebutuhan
No. Saya ingin sistem ini:
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Sistem cepat dalam pencarian data.
3. Sistem akurat dalam mengolah data gaji.
4. Keamanan data terjamin.
Penyusun,




(Mohamad Iskandar)
NIM : 1511489960
Mengetahui
          Pembimbing I                                           Pembimbing II 


 (Dr. Ignatius Joko Dewanto. S.Kom.,MM )                   ( Andri Cahyo Purnomo, M.Pd )
          NID: 15022                                              NID: 15027
Menyetujui
          Stakeholder                                           Kepala Jurusan 


    (Hj. Risa Pusmayani,SE)                             (Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
          NIP:                                                    NIP: 10002

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem yang Diusulkan

Setelah melakukan analisis dan penelitian terhadap sistem absensi dan penggajian guru yang berjalan pada SMA Yuppentek 1 Tangerang, maka selanjutnya peneliti akan membahas mengenai rancangan sistem yang diusulkan. Adapun prosedur usulan tersebut bertujuan untuk mempermudah dan memperbaiki sistem yang berjalan. Prosedur sistem yang diusulkan yaitu merubah proses absensi guru yang dilakukan dengan cara mencatat absensi dengan media kertas menjadi terkomputerisasi dan secara langsung akan tersimpan kedalam database.

Selanjutnya dalam proses perhitungan rekap absensi dan Perhitungan gaji guru yang sebelumnya masih dilakukan secara manual akan menjadi terkomputerisasi dengan sistem yang diusulkan. Pada proses pembuatan laporan absensi guru, laporan penggajian dan slip gaji guru yang berjalan menggunakan Microsoft excel akan menjadi terkomputerisasi dengan sistem yang diusulkan. Sistem yang diusulkan ini sudah terintegrasi antara proses absensi dan penggajian sehingga dapat menghasilkan laporan secara otomatis. Dalam menganalisis dan merancang prosedur sistem yang diusulkan peneliti menggunakan program Visual Paradigm untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Disusulkan

Dibawah ini merupakan gambar Usecase Diagram sistem yang diusulkan:

Gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan.

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan diatas maka dapat disimpulkan:

  1. Usecase : Login

    Actor : Admin, kepala sekolah, bendahara.

    Skenario : Login adalah tahapan awal sebelum masuk kedalam sistem, sebagai bentuk keamanan user dalam menjalankan aktifitas sesuai dengan tingkatan level user yang digunakan dalam sistem.

  2. Usecase : Home

    Actor : Admin, kepala sekolah, bendahara.

    Skenario : Home adalah tampilan awal sistem setelah melakukan login, setiap Actor yang masukan akan menuju ke menu home.

  3. Usecase : Absen

    Actor : Admin.

    Skenario : Absen adalah tampilan didalam Usecase home dimana guru dapat melakukan absen yang nantinya akan di input oleh tata usaha sebagai admin dengan cara memasukan nip yang guru berikan.

  4. Usecase : Master

    Actor : Admin.

    Skenario : Master adalah tampilan yang khusus diperuntukan hanya untuk tata usaha sebagai admin untuk menginput data yang didalamnya terdapat Usecase hak akses user, Status, Jabatan, Guru, Mengajar, tunjangan. Didalam Usecase tersebut terdapat Usecase tambah, edit, dan delete.

  5. Usecase : Data

    Actor : Admin.

    Skenario : Data adalah tampilan menu yang admin gunakan untuk menginput data absensi guru, absen mengajar, dan gaji. didalam data terdapat beberapa usecase diantaranya:

    1. Absensi Guru : didalam usecase absensi guru tersendiri terdapat usecase sakit, ijin, dan tidak hadir.

    2. Absen Mengajar : didalam usecase absen mengajar terdapat usecase kelas, yang nantinya dapat menunjukan daftar kelas atau mata pelajaran.¬¬

    3. Gaji : usecase gaji digunakan untuk menginput data gaji guru yang akan menerima gaji pada bulan tersebut, didalam usecase gaji terdapat usecase tambah, edit dan delete.

  6. Usecase : Laporan

    Actor : Admin, kepala sekolah, bendahara.

    Skenario : Laporan adalah menu yang digunakan untuk melihat laporan absensi guru, gaji guru, dan slip gaji. didalam laporan terdapat usecase absensi guru, gaji guru, dan slip gaji.

Activity Diagram Sistem Yang Disusulkan

Dibawah ini merupakan Activity Diagram sistem yang diusulkan:

Gambar 4.2 Activity Diagram sistem yang diusulkan.

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram sistem yang diusulkan diatas maka dapat disimpulkan:

  1. 1 (satu) initial node, sebagai objek yang mengawali kegiatan dalam sistem.

  2. 4 (empat) actor yang melakukan aktifitas proses absensi dan penggajian guru.

  3. 1 (satu) decision node, yang dapat menunjukan kondisi tertentu yang menghasilkan dua kemungkinan.

  4. 49 (empat puluh sembilan) action state, yang diawali dari login jika gagal akan kembali kemenu login, jika proses pengimputan data benar maka akan masuk kemenu home, absensi guru, admin, user, guru, mengajar, status, jabatan, tunjangan, data, absensi guru, absensi mengajar, gaji, laporan, absensi guru, gaji guru, slip gaji.


Sequence Diagram Sistem Yang Disusulkan

Sequence Diagram Absensi Guru Yang Diusulkan

Dibawah ini merupakan Sequence Diagram absensi guru sistem yang diusulkan:

Gambar 4.3 Sequence Diagram absensi guru sistem yang diusulkan.

Berdasarkan gambar Gambar 4.3 Sequence Diagram absensi guru sistem yang diusulkan, dapat disimpulkan bahwa:

  1. 4 actor yaitu, Kepala Sekolah, Bendahara, Admin, dan Guru.

  2. 6 Lifeline yaitu Login, Home, Absensi Guru, Absensi Mengajar, Laporan absensi guru, dan logout.

  3. 36 Message yang memuat informasi tentang aktivitas yang dilakukan oleh actor.

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram absensi guru sistem yang diusulkan diatas maka dapat disimpulkan:

Pada Sequence Diagram absensi guru sistem yang diusulkan menjelaskan tentang interaksi antara Kepala sekolah, bendahara, admin dan guru sebagai actor yang melakukan proses absensi. Yang dimulai dari guru melakukan absen melalui tata usaha sebagai admin, menginput absensi mengajar, dan pengecekan terhadap laporan absensi guru dan absensi mengajar yang dilakukan oleh kepala sekolah dan bendahara hingga logout.


Sequence Diagram Penggajian Guru Yang Diusulkan

Dibawah ini merupakan Sequence Diagram penggajian guru sistem yang diusulkan:

Gambar 4.4 Sequence Diagram penggajian guru sistem yang diusulkan.

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram absensi guru sistem yang diusulkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. 2 Actor yaitu, Kepala sekolah dan Bendahara.

  2. 5 Lifeline yaitu, Login, Home, Laporan gaji guru slip gaji guru, Logout.

  3. 20 Massage yang memuat informasi tentang aktivitas yang dilakukan oleh actor.

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram absensi guru sistem yang diusulkan diatas maka dapat disimpulkan:

Pada Sequence Diagram penggajian guru sistem yang diusulkan menjelaskan tentang interaksi antara kepala sekolah dan bendahara dalam proses pengecekan laporan penggajian. Kepala sekolah dapat mengecek laporan gaji guru, sedangkan bendahara dapat mengecek laporan gaji guru dan dapat mencetak slip gaji yang nantinya akan diberikan kepada guru dengan gaji bulanan.

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Dibawah ini merupakan Class Diagram penggajian guru sistem yang diusulkan:

Gambar 4.5 Class Diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Class diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 11 Class, Himpunan dari objek-objek yang terbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tabel class absen, tabel guru, tabel t_gaji, tabel login, tabel jabatan, tabel gaji, tabel absen_ngajar, tabel absen_ngajar, tabel tunjangan, t_status, ngajar dan laporan.

  2. 8 Associaton untuk memodelkan relasi antara objek

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Rancangan Basis Data

  1. Nama tabel : Absen

    Media : Hardissk

    Primary key : Id_absen

    Panjang record : 11

    Tabel 4.2 tabel absen

  2. Nama tabel : Absen_ngajar

    Media : Hardisk

    key : Id_absen_ngajar

    Panjang record : 11

    Tabel 4.3 absen ngajar

  3. Nama tabel : Gaji

    Media : Hardisk

    Primary key : id_gaji

    Panjang record :29

    Tabel 4.4 tabel gaji

  4. Nama tabel : Guru

    Media : Hardisk

    Primary key : Nip

    Panjang record :112

    Tabel 4.5 tabel guru

  5. Nama tabel : Jabatan

    Media : Hardissk

    Primary key : Id_jabatan

    Panjang record : 33

    Tabel 4.6 tabel jabatan

  6. Nama tabel : Login

    Media : Hardissk

    Primary key : Id

    Panjang record : 35

    Tabel 4.7 tabel login

  7. Nama tabel : Mengajar

    Media : Hardissk

    Primary key : Kode_ngajar

    Panjang record : 66

    Tabel 4.8 tabel mengajar

  8. Nama tabel : Tunjangan

    Media : Hardissk

    Primary key : Id_tunjangan

    Panjang record : 29

    Tabel 4.9 tabel tunjangan

  9. Nama tabel : T_gaji

    Media : Hardissk

    Primary key : Id_t_gaji

    Panjang record : 20

    Tabel 4.10 tabel T_gaji

  10. Nama tabel : T_status

    Media : Hardissk

    Primary key : Id_status

    Panjang record : 3

    Tabel 4.11 tabel status

  11. Nama Tabel : Laporan

    Media : Hardissk

    Primary key : Id_laporan

    Panjang record : 21

    Tabel 4.12 tabel laporan

Rancangan Prototype

Rancangan prototype sistem informasi penggajian guru SMA Yuppentek 1 Tangerang diantaranya :

  1. Rancangan Pada Tampilan Login

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada tampilan login:

    Gambar 4.6 Rancangan prototype pada tampilan login

  2. Rancangan Pada Tampilan Menu Home

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada menu home:

    Gambar 4.7 Rancangan prototype pada menu home

  3. Rancangan Pada Tampilan Master Data Hak Akses User

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada master data hak akses user:

    Gambar 4.8 Rancangan prototype pada master data hak akses user

  4. Rancangan Pada Tampilan Master Data Guru

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada master data guru:

    Gambar 4.9 Rancangan prototype pada master guru

  5. Rancangan Pada Tampilan Master Data Mengajar

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada master Data mengajar:

    Gambar 4.10 Rancangan prototype pada master data mengajar

  6. 6. Rancangan Pada Tampilan Master Data Status

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada master data status:

    Gambar 4.11 Rancangan prototype pada master data status

  7. Rancangan Pada Tampilan Master Data Jabatan

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada master data jabatan:

    Gambar 4.12 Rancangan prototype pada master data jabatan

  8. Rancangan Pada Tampilan Master Tunjangan

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada master data tunjangan:

    Gambar 4.13 Rancangan prototype pada master data tunjangan

  9. Rancangan Pada Tampilan Data Absensi Guru

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada data absensi guru:

    Gambar 4.14 Rancangan prototype pada data absensi guru

  10. Rancangan Pada Tampilan Data Absensi mengajar

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada data absensi mengajar:

    Gambar 4.15 Rancangan prototype pada data absensi mengajar

  11. Rancangan Pada Tampilan Data Gaji

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada data gaji:

    Gambar 4.16 Rancangan prototype data gaji

  12. Rancangan Pada Tampilan Laporan Absensi Guru

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada laporan absensi guru:

    Gambar 4.17 Rancangan prototype pada laporan absensi guru

  13. Rancangan Pada Tampilan Laporan Gaji guru

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada laporan gaji guru:

    Gambar 4.18 Rancangan prototype pada laporan gaji guru

  14. Rancangan Pada Tampilan Laporan Slip Gaji

    Berikut ini adalah gambaran rancangan prototype pada laporan slip gaji

    Gambar 4.19 Rancangan prototype pada laporan slip gaji

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Processor : Intel Core I3

  2. Monitor : 15’’

  3. RAM : 4 GB

  4. Hardisk : 500 GB

  5. Printer : Office Jet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Sistem Operasi Windows 7.

  2. Xampp ( PHP dan Mysql).

  3. Adobe Dreamweaver Cs3.

  4. Mozilla Firefox.

  5. Visual Paradigm 12.1

  6. Notepad ++

  7. Microsoft Office 2010.

Hak Akses (Brainware)

Ada 3 aktor yang dapat meng-akses Sistem Gaji Guru, yaitu:

  1. Tata usaha sebagai Admin

  2. Bendahara

  3. Kepala Sekolah

Black Box Testing

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Berikut ini terdapat 3 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi :

Tabel 4.13 Daftar pengujian

Tabel 4.14 Pengujian sistem

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode blackbox testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

Implementasi

Berikut ini adalah gambaran dari sistem penggajian guru pada SMA Yuppentek 1 tangerang:

  1. Tampilan Halaman Login

    Halaman login merupakan halaman utama yang digunakan sebagai keamanan sebelum masuk kedalam menu lainnya. Dibawah ini dapat dilihat tampilan login sistem yang diusulkan:

    Gambar 4.20 Tampilan halaman login

  2. Tampilan Menu Home

    Pada menu home digunakan untuk menginput absen masuk dan absen pulang melalui tata usaha sebagai admin, dibawah ini dapat dilihat tampilan menu home yang diusulkan:

    Gambar 4.21 Tampilan menu home

  3. Tampilan Master Data Hak Akses User

    Pada Master data hak akses user digunakan oleh admin untuk menginput Hak akses pengguna yang memiliki tugas dalam sistem yang diusulkan. dibawah ini dapat dilihat tampilan master hak akses user yang diusulkan:

    Gambar 4.22 Tampilan master data hak akses user

  4. Tampilan Master Data Guru

    Pada Master data guru digunakan untuk menginput data guru pengajar pada SMA Yuppentek 1 Tangerang. Dibawah ini dapat dilihat tampilan master data guru yang diusulkan:

    Gambar 4.23 Tampilan master data guru

  5. Tampilan Master Data Mengajar

    Pada master data mengajar digunakan untuk menginput jadwal mengajar guru. Dibawah ini dapat dilihat tampilan master data mengajar yang diusulkan:

    Gambar 4.24 Tampilan master data mengajar

  6. Tampilan Master Data Status

    Pada Master data status menunjukan status dari guru pengajar yang tetap dan tidak tetap, Dibawah ini dapat dilihat tampilan master data status yang diusulkan:

    Gambar 4.25 Tampilan master data status

  7. Tampilan Master Data Jabatan

    Pada master data jabatan digunakan untuk menentukan jabatan guru tersebut hanya sebagai guru pengajar atau juga memiliki jabatan lain dalam sekolah tersebut, Dibawah ini dapat dilihat tampilan master data jabatan yang diusulkan:

    Gambar 4.26 Tampilan master data jabatan

  8. Tampilan Master Data Tunjangan

    Pada master data tunjangan digunakan untuk menetukan tunjangan yang akan diberikan kepada guru pengajar, Dibawah ini dapat dilihat tampilan master data tunjangan yang diusulkan:

    Gambar 4.27 Tampilan master data tunjangan

  9. Tampilan Master Data Gaji

    Pada tampilan master data gaji digunakan untuk menentukan gaji mengajar dan gaji pokok yang akan diterima oleh guru pengajar.

    Gambar 4.28 Tampilan master data gaji

  10. Tampilan Data Absensi Guru

    Pada data absensi guru menunjukan daftar guru yang belum hadir, dan terdapat opsi sakit, ijin dan tidak hadir, Dibawah ini dapat dilihat tampilan data absensi guru belum hadir yang diusulkan:

    Gambar 4.29 Tampilan data absensi guru

  11. Tampilan Data Absensi Mengajar

    Pada data absensi mengajar menunjukan daftar guru pengajar. Setelah guru melakukan absen datang tahap selanjutnya adalah tahap absensi mengajar yang nantinya akan menunjukan daftar kelas. Dibawah ini merupakan tampilan data absensi mengajar:

    Gambar 4.30 Tampilan data absensi mengajar

  12. Tampilan Laporan Absensi Guru

    Pada tampilan sub menu laporan absensi guru digunakan untuk melihat hasil rekapitulasi absensi guru selama satu bulan. Dibawah ini merupakan laporan absensi guru yang diusulkan:

    Gambar 4.31 Tampilan laporan absensi guru

  13. Tampilan Laporan Gaji Guru

    Tampilan laporan gaji guru digunakan sebagai bukti laporan perhitungan gaji guru selama satu bulan . Dibawah ini merupakan laporan gaji guru yang diusulkan:

    Gambar 4.32 Tampilan laporan gaji

  14. Tampilan Laporan Slip Gaji

    Pada tampilan laporan slip gaji digunakan sebagai bukti laporan penerimaan gaji guru yang diberikan oleh bendahara.

    Gambar 4.33 Tampilan laporan slip gaji

Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

Tabel 4.15 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Membangun Sistem Informasi Penggajian Guru Pada Sma Yuppentek 1 Tangerang“

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisis rumusan masalah yang sudah dijelaskan mengenai sistem absensi dan penggajian, maka dapat disimpulkan bawha:

  1. Proses absensi yang berjalan saat ini pada SMA Yuppentek 1 Tangerang masih manual yang menggunakan media kertas, sedangkan proses perhitungan penggajian Guru yang berjalan saat ini menggunakan Microsoft Excel, terkadang membuat bagian keuangan terjadi kesalahan dalam menginput data sehingga dapat membuat proses perhitungan gaji menjadi lambat dan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

  2. Sistem absensi dan penggajian yang berjalan pada SMA Yuppentek 1 Tangerang belum menghasilkan laporan yang baik, Karena masih adanya kesalahan dalam proses penggajian dan dapat terjadi manipulasi data absensi, Sehingga perlu adanya rancangan sistem yang terkomputerisasi dan dapat membantu dalam mengolah data absensi dan penggajian yang lebih akurat.

  3. Sistem absensi dan penggajian guru yang diusulkan peneliti sudah terkomputerisasi dan menggunakan Database dalam penyimpanan data, sehingga perlu adanya keahlian sumber daya manusia yang mampu menggunakan aplikasi tersebut untuk mengimplementasikannya.

Saran

Pada sistem absensi penggajian guru yang diusulkan masih memiliki kelemahan, untuk meningkatkan sistem yang diusulkan penulis akan memberikan saran sebagai berikut:

  1. Untuk proses absensi perlu adanya sistem finger print dan sebagainya untuk memudahkan dalam proses absensi.

  2. Perlu adanya fitur backup data secara otomatis untuk meminimalisir terjadinya kehilangan data.

  3. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait lebih detail, terutama pada bagian tata usaha sebagai admin.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: Caps.
  2. 2,0 2,1 Hutahaean, J. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  3. Djahir, Y., & Pratita, D. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  4. 4,0 4,1 4,2 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  5. 5,0 5,1 Priyanti, Dwi, Siska Iriani. 2013. Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.2 No.4 Oktober 2013. ISSN: 2302-5700.
  6. 6,0 6,1 Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, R. K., dan Wijaya, L. S. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 6, No. 3 - Mei 2013. ISSN: 1978 – 8282.
  7. 7,0 7,1 Sarifudin, A., Eka Bambang Purnama, Indah Uly Wardati,. 2013. Pembangunan Sistem Informasi Penggajian Pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security IJNS. ISSN: 2302-5700. http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/96 Diakses pada 21 ‎November ‎2017.
  8. 8,0 8,1 8,2 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  9. 9,0 9,1 Kadir, A. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi.Yogyakarta: Andi Offset.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  11. 11,0 11,1 Rusdiana, H.A,. dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : CV Pustaka Setia.
  12. 12,0 12,1 Purnamasari, Titin. 2013. Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai dan Penggajian Pada Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Kecamatan Pringkuku. Indonesian Journal on Networking and Security IJNS. Vol. 5, No.2, ISSN 1979-9330. http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1100 Diakses pada 17 ‎Desember ‎2017.
  13. Nugraha, Fajar. 2014. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan. Jurnal SIMETRIS Vol. 5, No. 1, April 2014.
  14. 14,0 14,1 Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Journal CCIT. STMIK Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013. ISSN: 1978-8282.
  15. Rosa, A.S. dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
  16. Indraswuri, Ines Desti. 2015. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar (UPT TK Dan SD) Kecamatan Kebonagung. Indonesian Journal on Networking and Security IJNS. Vol.7, No. 3. ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online).
  17. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  18. Sutabri, Tata . 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  19. 19,0 19,1 Dewi, M. A., Anggraeni, V. D., Mudjadi, S. A., & Wicaksono, A. 2014. . Aplikasi Rekapitulasi Elektronik Absensi Guru & Pegawai (Area-GP) Pada Sekolah Menengah Atas. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014). Yogyakarta, 15 Maret 2014. ISSN: 2089-9813.
  20. 20,0 20,1 Santoso, Wan Yuliyanti. 2016. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID). Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi di Industri (SENIATI). Institut Teknologi Nasional Malang. ISSN : 2085-4218.
  21. 21,0 21,1 Setiawan, E.B., dan Kurniawan, B. 2015. Perancangan Sistem Absensi Kehadiran Perkuliahan dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFId). Jurnal CoreIT, Vol. 1, No.2, Desember 2015, 44-49. ISSN: 2460-738X (Cetak).
  22. KBBI, Guru. https://kbbi.web.id/Guru. (Diakses pada tanggal 7 Desember 2017).
  23. 23,0 23,1 Zulnalis. 2016. Sistem Informasi Penggajian Karyawan (Studi Kasus : PT. Arus Global Security Service Jakarta). Jurnal Sistem Informasi STMIK Antar Bangsa Vol.V, No.2, Agustus 2016, ISSN: 2089-8711. http://ejournalab.com/index.php/jsi/article/view/108 Diakses pada 17 ‎Desember ‎2017.
  24. 24,0 24,1 Jermias, R. R. W. 2016. Analisa Sistem Informasi Akuntansi Gaji dan Upah Pada PT. Bank Sinarmas Tbk. Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol.4, No.2, Juni 2016, ISSN: 2303-1174.
  25. Z., Muhammad Lailatul Qodri. 2014. Panduan Lengkap HRD & GA. Jakarta: Raih Asa Sukses.
  26. 26,0 26,1 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Gaji. https://kbbi.web.id/gaji. (Diakses pada tanggal 08 Desember 2017).
  27. Mulyapradana dan Muhammad Hatta. 2016. Jadi Karyawan Kaya. Jakarta: Visimedia.
  28. 28,0 28,1 Novita, R., dan Novita Sari. 2015. Sistem Informasi Penjualan Pupuk Berbasis E-Commerce. Jurnal TeknoIf, Vol. 3, No. 2. Oktober 2015. ISSN 2338-2724.
  29. Putrama, I. M. 2016. Inovasi Website Alumni Pendidikan Teknik Informatika (Studi Kasus di Jurusan PTI, FTK, Undiksha). Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Vol. 13, No. 1. Januari 2016. ISSN 0216-3241.
  30. Meilani, D., Meuthia, Y., & Afandi, I. 2016. Perancangan Sistem dan Aplikasi Manajemen Kinerja (Studi Kasus: UPT TRANS PADANG). Jurnal Sains dan Teknologi Industri, Vol. 13, No. 2, Juni 2016. ISSN 2407-0939.
  31. Budihartanti, C., & Wairisal, M. 2017. Perancangan Sistem Informasi Wisata Bersejarah di Jabodetabek Berbasis Android. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Sistem Komputer, 1. Vol. 1. ISSN: 2406-7733.
  32. 32,0 32,1 Mallu, Satriawaty. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode TOPSIS. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Volume I, No 2, 30 April 2015. ISSN : 2407 – 3911.
  33. Gufroni, A. I., Rachman, A. N., Hiron, N., & Malik, Y. A. 2013. Implementasi Google Maps API Dalam Aplikasi Mobile Penghitung Jarak Aman Dari Dampak Kemungkinan Letusan Gunung Galunggung. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). Vol. 1, No. 1. ISSN : 1907-5022.
  34. 34,0 34,1 Nugroho, Adi. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta : Andi Offset.
  35. 35,0 35,1 Nandari, B. A. 2013. Pembuatan Website Portal Berita Desa Jetis Lor. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 3, No. 3. Juli 2014. ISSN: 2354-6654.
  36. 36,0 36,1 Kusumahati, B. A., Kahar, S., & Nugraha, A. L. 2014. Peta Persebaran Industri Batik Di Kota Surakarta Berbasis Website. Jurnal Geodesi Undip, Vol. 3, No. 1. ISSN : 2337-845X.
  37. Rizaldi, Adrian. 2014. Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa dalam Menentukan Konsentrasi Belajar dengan Metode Forward Chaining pada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  38. Anhar . 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  39. Priyadna, A., & Riasti, B. K. 2013. Pembuatan Sistem Informasi Nilai Akademik Berbasis SMS Gateway Pada SMP Negeri 3 Pringkuku Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 2, No. 1. ISSN: 2302-5700.
  40. Haryanti, S., & Riasti, B. K. 2013. Sistem Informasi Pengelolaan Data Retribusi Perijinan Pasar Gemolong. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.7, No.2, ISSN : 2354-6654.
  41. Sahu, D. R., & Tomar, D. S. 2015. DNS Pharming through PHP Injection: Attack Scenario and Investigation. International Journal of Computer Network and Information Security, 7(4), 21.
  42. Maudi, M. F., Nugraha, A. L., & Sasmito, B. 2014. Desain Aplikasi Sistem Informasi Pelanggan PDAM Berbasis WebGIS (Studi Kasus: Kota Demak). Jurnal Geodesi Undip, Vol.3, No.3. ISSN: 2337-845X.
  43. Kartini, K., Fahnun, B. U., & Pratiwi, D. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Semnasteknomedia Online, STMIK AMIKOM Yogyakarta, ISSN : 2302-3805.
  44. Yesiana, A. I., Suprayogi, A., & Haniah, H. 2016. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Persebaran Hotel Di Kota Semarang Berbasis Web. Jurnal Geodesi Undip, Vol. 5, No. 2. ISSN : 2337-845X.
  45. Aryani, Djoko Hanantjo, Bambang Eka Purnama. 2013. E-Commerce Web Development In Wiga Art. International Journal of Science and Research (IJSR)”. ISSN (Online): 2319-7064.
  46. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan Paud Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Vol.7, No.1 September 2013. ISSN: 1978-8282.
  47. Andika, Dewanto. 2013. Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) pada aplikasi Mobile Android. Jurnal Informatika Vol.2 No.2. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung.
  48. Muharom, A., Cahyana, R., dan Bunyamin, H. 2013. Pengembangan Aplikasi Sunda Berbasis Android Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD). Jurnal Algoritma. Vol. 10, No. 01. ISSN : 2302-7339.
  49. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., dan Rahmadi, H. 2016. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I, No 3. ISSN : 2407 – 3911.
  50. Hariansyah. 2017. Perancangan Aplikasi Inventory Berbasis Sms Gateway Pada PT. Cipta Dimensi. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  51. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 7, No. 1. ISSN : 2088 – 1762.
  52. Hanafri, M. I., Mustafa, S. M., & Hidayat, A. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 7, No. 1. ISSN : 2088 – 1762.
  53. Deviachrista. 2013. Dasar Literatur Review. Jakarta: Salemba Empat.
  54. Syaifudin, Bambang Eka Purnama, Indah Uly Wardati 2013. Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada Toko Winscom Kabupaten Pacitan Dengan Menggunakan Program PHP. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, ISSN: 2302-5700. http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/186 Diakses pada 17 ‎Desember ‎2017.
  55. Saputra, A. W., & Bukhori, I. 2014. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI Kebonagung. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3, No. 3. ISSN: 2354-6654 (Online). http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/212 Diakses pada 17 ‎Desember ‎2017.
  56. Haruna, I., Adaja, J., & Audu, J. 2015. Integrated Personnel Payroll and Information System (IPPIS): Panacea for Ghost Workers Syndrome in Nigerian Public Service. International Journal of Public Administration and Management Research (IJPAMR), 2(5), 55-64. http://www.rcmss.com/2015/ijpamr/march/INTEGRATED%20PERSONNEL%20PAYROLL%20AND%20INFORMATION%20SYSTEM%20by%20Idris%20Haruna%20et%20al.pdf . Diakses pada 27 ‎November ‎2017.
  57. Gavade, S. O. U. R. A. B. H., Atwal, P. I. N. K. E. Y., Khan, Z. U. B. I. N., Pillai, V. R., & Chandargi, B. I. L. K. I. S. 2015. Automated bluetooth attendance management system. International Journal of Computer Science Engineering and Information Technology Research, .7-14. http://docshare01.docshare.tips/files/26776/267766601.pdf Diakses pada 19 ‎December ‎2017.
  58. Uddin, M. S., Allayear, S. M., Das, N. C., & Talukder, F. A. 2014. A Location Based Time and Attendance System. International Journal of Computer Theory and Engineering, 6(1), 36. http://mobiowin.me/docs/832-S2004.pdf Diakses pada 19 ‎Desember ‎2017.
  59. Mohan, A. 2015. Application and Usefulness of Management Tools—Human Resource Information System (HRIS). International Journal of Management and Social Science Research Review, 1(11), 94-97. http://ijmsrr.com/downloads/2605201515.pdf Diakses pada 21 ‎Desember ‎2017.
  60. Singh, D., & Jain, S. C. 2013. Working process of Payroll in SAP HR Module. International Journal of Emerging Research in Management &Technology ISSN: 2278-9359. https://www.ermt.net/docs/papers/Volume_2/Issue_1_January2013/V2N1-125.pdf Diakses pada 22 ‎Desember ‎2017.

Contributors

Mohamadiskandar