SI1511489551

Dari widuri
Revisi per 27 Januari 2020 03.13 oleh Gunawan1992 (bicara | kontrib) (Teori Umum)


Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama
Fakultas
: Sains dan teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Kosentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020


Dekan
       
Ketua
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
       
Universitas Raharja
       
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Harfizar, M.Kom)     (Handy Januar Permana, S.E.,M.M)
NID : 15028
   
NID :15029

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama
Fakultas
: Sains dan teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Kosentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2020

 
 
 
NIM : 1511489551

 

 

 

 

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

PT Bando Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan produk karet untuk otomotif, sektor industri dan rumah tangga. Produk perusahaan dipasarkan baik domestik maupun internasional, Sistem informasi kontrol harian produksi yang berjalan saat ini pada PT Bando Indonesia masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana operator produksi dalam mencatat hasil produksi masih menggunakan form yang berupa kertas A4 sebagai medianya, yang kemudian oleh bagian admin diolah lalu diinput ke Microsoft Excel. Dari sistem yang masih konvensional menimbulkan beberapa masalah diantaranya admin membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan laporan produksi karena harus merekap data hasil produksi satu persatu, laporan yang dihasilkan terkadang tidak sesuai dengan hasil produksi karena admin salah dalam merekap laporan hasil produksi (human error), tidak adanya tempat penyimpanan data karena data hanya tersimpan di folder komputer sehingga data hasil produksi tersebut rentan hilang. Hal ini dirasakan kurang efisien, Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuat sistem informasi kontrol harian produksi dengan terkomputerisasi berbasis Web. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode Observasi, Wawancara, dan Literature Review, metode pengembangan sistem menggunakan metode Waterfall, sedangkan metode analisa menggunakan metode analisa PIECES. Perancangan sistem berorientasi menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext) dengan Notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL. Dan pengujian yang dilakukan menggunakan metode pengujian Black Box. Penerapan sistem komputerisasi berbasis web yang diusulkan guna memberikan kemudahan dalam proses penginputan hasil produksi dan memberikan informasi laporan secara up to date, serta meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan .


Kata Kunci: Sistem Informasi, Form, Laporan Harian Produksi, Real Time, UML.

ABSTRACT

PT Bando Indonesia is a company engaged in manufacturing rubber for the automotive, industrial and household sectors. The company's products are marketed both domestically and internationally. The daily production control information system that runs currently at PT Bando Indonesia still uses a semicomputerized system while the production operator in facilitating production still uses a form consisting of A4 paper as its medium, which is sent by the admin processed last inputted into Microsoft Excel. From the system that still involves some administrative issues, the admin takes a long time to make a production report because they have to recap the production data one by one, the resulting report is not in accordance with the production results because the admin is wrong in recapitulating the production report (human error), there is no a place to store data because the data is only stored in the Computer folder so the data produced is vulnerable to loss. This is considered to be less efficient, therefore, this research was conducted to create a computerized, daily-based production control information system. Research data were collected using the Observation, Interview and Literature Review methods, the system development method uses the Waterfall method, while the analytical method uses the PIECES analysis method. The system design is oriented using UML (Unified Modeling Language), which is implemented in the PHP (Hypertext) programming language with Notepad ++ and the creation of a database on MYSQL. And testing is done using the Black Box testing method. Application of a web-based computerized system that is proposed to provide convenience in the process of inputting production results and provide information on the latest reports, as well as minimize reporting of problems in preparing reports.


Keywords : Information Systems, Forms, Daily Production Reports, Real Time, UML.


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT ALSABI MAKMUR PLASINDO “.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Ibu Harfizar, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Handy Januar Permana, S.E.,M.M sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Imam Fauzi S.Kom selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 20 Januari 2020
Gunawan

NIM. 1511489551

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Kontrol Harian yang berjalan dan sistem usulan

Tabel 4.2 Struktur Tabel Karyawan

Tabel 4.3 Struktur Tabel Produksi

Tabel 4.4 Struktur Tabel Record Tugas Supervisor

Tabel 4.5 Pengujian Black Box

Tabel 4.6 Jadwal Penelitian

Tabel 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departement Variable Speed pada PT. Bando Indonesia

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Login

Gambar 4.3 Activity Diagram Operator Produksi

Gambar 4.4 Activity Diagram Supervisor

Gambar 4.5 Activity Diagram Manager

Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin

Gambar 4.7 Sequence Diagram Operator Produksi

Gambar 4.8 Sequence Diagram Supervisor

Gambar 4.9 Sequence Diagram Manager

Gambar 4.10 Class diagram Sistem kontrol harian produksi

Gambar 4.11 Tampilan Menu Login

Gambar 4.12 Tampilan Menu Dashboard

Gambar 4.13 Tampilan Menu Tambah Data Karyawan

Gambar 4.14 Tampilan Menu Data Karyawan

Gambar 4.15 Tampilan Menu Hasil Produksi

Gambar 4.16 Tampilan Menu laporan serah terima tugas supervisor

Gambar 4.17 Tampilan Menu Grafik Hasil Produksi

Gambar 4.18 Tampilan Menu Cetak Laporan

Gambar 4.19 Tampilan Menu Ganti Password

DAFTAR SIMBOL

I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi sangat pesat sehingga tuntutan adanya sistem yang dapat membantu segala aktivitas yang dilakukan manusia sangatlah penting. Selain diperlukannya sistem yang baik, kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas pun tak kalah penting guna mengimbangi perkembangan teknologi yang ada. Kebutuhkan akan sistem yang baik salah satunya dibutuhkan oleh perusahaan. Berjalannya suatu perusahaan tak terlepas dari kebutuhan akan informasi. Untuk memperoleh informasi yang up to date sehingga dibutuhkan sistem informasi yang dapat berjalan dengan baik.

PT Bando Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan produk karet untuk otomotif, sektor industri dan rumah tangga. Produk Perusahaan dipasarkan baik domestik maupun internasional, termasuk Eropa, Amerika dan Asia.

Sistem laporan kontrol harian produksi di departement variable speed untuk bagian Building Machine, Curring Machine , dan Cutting masih dilakukan dengan menggunakan form yang berupa kertas A4 sebagai medianya dan dikerjakan secara manual. Sehingga sistem yang berjalan saat ini masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya admin membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan hasil produksi karena harus merekap data hasil produksi satu persatu, laporan yang dihasilkan kadang tidak sesuai dengan hasil produksi karena admin salah dalam merekap laporan hasil produksi (human error), tidak adanya tempat penyimpanan data karena data hanya tersimpan di folder komputer sehingga data hasil produksi tersebut rentan hilang. Berdasarkan uraian di atas penulis akan menganalisa lebih lanjut dalam bentuk laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem kontrol harian produksi yang sedang berjalan saat ini?

  2. Apa kendala yang terjadi jika sistem yang berjalan belum sesuai dengan kebutuhan dalam menggunakan sistem komputerisasi?

  3. Sistem seperti apa yang dapat menghasilkan data laporan kontrol harian produksi yang sesuai dengan kebutuhan dalam menggunakan sistem komputerisasi

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan yang diuraikan, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui sejauh mana sistem kontrol harian produksi yang sedang berjalan saat ini pada PT. Bando Indonesia.
  2. Mengetahui kebutuhan perusahaan dalam hal laporan yang dihasilkan oleh sistem yang terkomputerisasi.
  3. Mengidentifikasikan kebutuhan sistem informasi kontrol harian produksi terhadap data yang dihasilkan dari system.

Manfaat Penelitian

  1. Membantu Admin dalam mengelola kontrol harian produksi yang sebelumnya masih menggunakan kertas A4 dan MS.Excel dalam penyimpanan data.

  2. Mempercepat pencarian data laporan kontrol harian produksi dan memudahkan pendataan bagi admin agar lebih efisien.

  3. Mengaplikasikan sistem informasi sebagai alternatif penyimpanan data kontrol harian produksi agar membantu pihak manajemen perusahaan dalam menggunakan data itu kembali, di mana pada sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan penyimpanan manual.

Ruang Lingkup Penelitian

Penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang terjadi di PT Bando Indonesia, sehingga penulis harus memberi batasan hanya pada sistem kontrol harian produksi di departement variable speed pada bagian Building Machine, Curring Machine dan Cutting. Hal ini dimaksudkan agar masalah yang diteliti tidak berkembang dan tidak melebar ke masalah-masalah di luar penelitian, karena sistem yang berjalan saat ini pada pengolahan data kontrol harian produksi masih manual dan belum berkembang.

Metode Penelitian

Penyusunan Laporan skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Penulis melakukan pengamatan-pengamatan lansung terhadap kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari pengamatan tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi ini dapat diketahui kesalahannya atau proses dan kegiatan tersebut.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Penulis melakukan wawancara kepada Bapak Imam fauzi selaku Stakeholder yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek bahasan yang diambil oleh penulis.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature Review)

  6. Studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literature yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan-temuan ilmiah, bila dianalisis dengan benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa PIECES sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service).

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition berfungsi untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu dengan pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Notepad sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Testing

Metode testing digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode Black Box dalam kegiatan testing karena metode Black Box dapat mengetahui apakah software yang di buat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan atau tidak.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan laporan skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab secara ringkas dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai perusahaan PT. Bando Indonesia, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, UML (Unified Modelling Language), analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, serta permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang rancangan sistem yang diusulkan dan prosedur baru, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Kausar, dkk (2015:22) menjelaskan bahwa, “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Menurut Maimunah, dkk (2017:38) menjelaskan bahwa, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah pengembangan sistem yang harus dapat memenuhi kebutuhan fungsional penggunanya.

Tahapan Perancangan

Menurut Padeli, Dkk dalam jurnal CCIT (2015:198) menyebutkan bahwa disaat pengujian program dimulai. Proses pengujian terfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsi, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

Menurut McLeod dalam Jurnal Telematika Vol.8 No.2 (2015:70), perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi :

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
  2. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis harus mengidentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerjasama dengan manajer untuk mengevaluasi alternatif.
  4. Memilih konfigurasi terbaik.
  5. Menyiapkan usulan implementasi.
  6. Menyiapkan usulan penerapan yang memberi ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  7. Menyetujui dan menolak penerapan system


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut beberapa pendapat tentang definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Ageng dkk dalam Jurnal CCIT (2015:134-146), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.

Menurut Mulyadi yang dikutip oleh Halomoando Ezra, Siti Ragil Handayani, Dwiatmanto (2017:68), “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Menurut Harfizar, H., & Albar, F. M. Dalam jurnal Cerita Vol.3 No.2 (2017:228), “Sistem adalah sekelompok elemen yang saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu ujua tertentu yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan penulis bahwa sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan erat dan berkerjasama untuk membangun sebuah jaringan prosedur suatu objek yang mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen
    Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Batasan Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  7. Pengolahan Sistem.
    Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  8. Sasaran Sistem.
    Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin (2017:2) mengatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)
    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system)dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebgainya.
  2. Sistem Alamiah (Natural System)
    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Tertentu (probabilitas System)
    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup (Close System)
    Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benarbenar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup,tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konserp Dasar Data

Definisi Data

Menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo Priyo, dkk (2016:24) dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya.

Menurut Adyanata Lubis (2016:1), “Data Fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

Sedangkan menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2 (2015:73), “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep”.

Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta-fakta yang telah dibuktikan kebenarannya untuk menggambarkan suatu kejadian tertentu.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2016:18), data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data
    1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)
      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung
    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data
    1. Data Internal (Internal Data)
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data Eksternal (External Data)
      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2016:26), "Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan."

Menurut Krismiaji (2015:14), "Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Dengan demikian dapat pula disimpulkan bahwa data adalah input bagi sebuah sistem informasi, sedangkan informasi merupakan output. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Aturan umum yang berlaku adalah, semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, semakin baik keputusan yang dihasilkan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa Informasi adalah data yang telah diorganisasi yang berupa data mentah, data tersusun, dan kapasitas sebuah saluran komunikasi. Kemudian data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.

Karakteristik Informasi

Menurut Krismiaji (2015:15), Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:

  1. Relevan : Menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspektasi semula.
  2. Dapat Dipercaya : Bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
  3. Lengkap : Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.
  4. Tepat Waktu : Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
  5. Mudah Dipahami : Disajikan dalam format yang mudah dimengerti.
  6. Dapat Diuji Kebenarannya : Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.

Nilai dan Kualitas Informasi

Nilai informasi menurut Fauzi (2017:12), ditentukan dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan, memproses serta menyimpan data serta mendistribusikan informasi yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

Menurut Sutabri (2016:26) Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh
    Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi sulit mengukurnya
  2. Luas dan Lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya
  3. Ketelitian
    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan Waktu
    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris
  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur
  8. Dapat Dibuktikan
    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama
  9. Tidak Ada Prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat Diukur
    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Giandari, dkk dalam Jurnal CCIT (2018:157), “Informasi merupakan bahan pokok dalam pemberitaan. informasi bukan hanya fakta ataupun kenyataan, melainkan lebih luas lagi mengenai proses dan penggunaan informasi itu sendiri”.

Menurut Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani (2017:12), “secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Pandi dalam Aryani dkk (2017:77) menyimpulkan bahwa “Sistem informasi merupakan sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan keperluan pengolahan transaksi harian, guna mendukung operasi yang bersifat eksekutif dan kegiatan rencana dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan definisi tersebut maka disimpulkan sebuah sistem informasi merupakan suatu kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang berguna.

Komponen Sistem Informasi

Menurut pendapat Jeperson Hutaean (2015:13)[1] “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)” yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubung satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok Kendali (Control Block)
    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung di atasi.

Konsep Dasar Analisa SIstem

Definisi Analisa Sistem

Menurut C. Laudon dan P. Laudon dalam Astuti dan Joni (2017:516), “Analisis sistem yaitu penyambung utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh organisasi, tugas analis sistem untuk mengartikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan sistem”.

Menurut Sri Mulyani (2016:38), “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis sistem adalah tahap untuk mengidentifikasi masalah dan dapat memberikan pemecahan terhadap pembuatan sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada”

Teori Khusus

Konsep Dasar Visual FoxPro

Definisi Visual FoxPro

Visual FoxPro adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berhubungan dengan database. Kemampuannya dalam membuat aplikasi, membangun database dengan cepat dan mudah. Selain menyediakan penanganan aplikasi data dengan kemampuan yang kuat dan cepat, visual foxpro juga mempunyai fleksibilitas yang diperlukan untuk membangun semua jenis database (Bhalecozt: 2014)[2].

Bahkan pemrograman yang berbasis objek ini juga menyediakan databasenya sendiri. Database secara istilah teknis adalah sekumpulan informasi yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat diakses kembali dengan mudah dan dapat diolah menjadi beberapa informasi. Pada kenyataannya, sebuah database bisa terdiri atas beberapa tabel (Bhalecozt: 2014)[3].

Tabel adalah file berekstensi *.DBF yang digunakan untuk menyimpan data. Tabel ini kelak dapat berupa bagian dari database atau berdiri sendiri sebagai tabel lepas.

Visual FoxPro (Bhalecozt: 2014) [4]adalah salah satu sistem manajemen database serta sekaligus program pembangun aplikasi yang handal. Visual FoxPro membantu kita dalam mengolah dan mengelola suatu database yang baik dan sederhana hingga kompleks dan berskala besar. Mulai dari membuat, mengolah, mengorganisir sampai mengakses data dengan cepat dan mudah. Beberapa penggunaan Visual FoxPro antara lain :

  1. Mengolah data sederhana, misalnya menyimpan data pelanggan atau teman untuk berbagai macam pencetakan laporan sesuai kebutuhan. Misalnya, laporan teman yang berulang tahun pada bulan tertentu atau laporan pelanggan yang saldo piutangnya melebihi Rp. 10 juta dan laporan-laporan yang lainnya.
  2. Membuat program aplikasi sistem informasi sederhana yang berguna bagi suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan rutinnya. Misalnya, aplikasi sistem persediaan yang mencatan transaksi barang masuk dan barang keluar sehingga setiap saat perusahaan dapat memantau perrsediaan masing-masing barang.
  3. Membuat program aplikasi sistem informasi perusahaan besar (enterprise) berbasis teknologi client/server.

Secara garis besar, Visual FoxPro yang memungkinkan kita (Bhalecozt: 2014)[5]:

  1. Merancang sendiri format penyimpanan informasi
  2. Menyimpan data dalam jumlah besar
  3. Menata data dalam bentuk tabel
  4. Merancang sendiri form untuk memasukan data ke dalam tabel
  5. Mengolah data menjadi informasi dan menyajikan dalam bentuk laporan

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[6], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut M. Muslihudin Oktafianto (2016:2)[7] UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komuniukasi mengenai sebuah system dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk pemodelan, sehingga UML tidak terbatas pada metodologi tertentu”.

Jenis-jenis UML

Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language) yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini, diantaranya:

  1. Use Case Diagram
    Menurut Aini, Qurotul, dkk (2018:50)[8],“Use Case Diagram menggambarkan sebuah proses mengenai siapa (user) yang menggunakan sistem dan apa saja yang bisa dilakukan oleh user dalam sistem tersebut. Use Case diagram hanya menggambarkan alur proses secara singkat dan tidak detail antara use case, aktor dan sistem.
  2. Class Diagram
    Menurut Carina Titus (2016:20)[9],“This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system and how they interact with each other.” Ini adalah diagram struktur statis yang menggambarkan struktur suatu sistem dengan menunjukkan kelas-kelas sistem, atribut-atributnya, operasi (atau metode), dan hubungan di antara kelas-kelas tersebut. Gambar 2 menunjukkan kelas utama sistem dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.
  3. Sequence Diagram
    Menurut Carina Titus (2016:20)[10], “A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and the classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario.” Diagram Urutan menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pesan yang dipertukarkan antara objek yang diperlukan untuk menjalankan fungsionalitas skenario
  4. Activity Diagram
    Menurut Warsito (2016:94)[11],“Activity Diagram ini untuk menggambarkan tata urutan proses aliran aktifitas. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dijalankan dan memodelkan hasil dari action tersebut”.

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2016: 24)[12], SDLC (System Development Life Cycle) adalah sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang system analis untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirements, validation, training dan pemilik sistem.

Menurut Sahil Barjtya dkk dalam International Journal Of Engineering And Computer Science (2017:22097)[13]. Menjelaskan bahwa “Software Development Life cycle (SDLC) is the collection of various steps which followed for the systematic development, design and maintenance of the software projects and ensure that all the user requirement is fulfilled with least amount of resource consumption”. Yang artinya “Koleksi dari berbagai langkah yang diikuti secara sistematis pengembangan, perancangan dan pemeliharaan proyek perangkat lunak dan memastikan bahwa semua kebutuhan pengguna terpenuhi dengan sedikit jumlah konsumsi sumber daya”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa SDLC (System Development Life Cycle) merupakan sebuah proses yang diambil untuk mengembangkan suatu perangkat lunak dengan meliputi tahapan-tahapan, yaitu rencana (planning), analisis, desain, implementasi, uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Aisyah, dkk. dalam Jurnal SENSI (2016:177)[14],“Black Box Testing adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian black box berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.”

Menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:34)[15], “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Konsep Dasar Object Oriented Analysis Design (OOAD)

Definisi Object Oriented Analysis Design (OOAD)

Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2014:103)[16], menyatakan bahwa “Pendekatan berorientasi merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi obyek akan memandang siatem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata”.

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami tentang metodologi berorientasi objek.

  1. Objek (Object)
    Objek adalah abstraksi dan sesuatu yang mewakili dunia nyata seperti benda, manusia, satuan, organisasi, tempat, kejadian, struktur, status atau hal-hal lain yang bersifat abstrak. Objek merupakan suatu entitas yang mampu menyimpan informasi (status) dan mempunyai operasi (kelakuan) yang dapat diterapkan atau dapat berpengaruh pada suatu objeknya.
  2. Kelas (Class)
    Kelas kumpulan objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas merupakan definisi static dan himpunan objek yang sama mungkin lahir atau diciptakan pada kelas tersebut. Sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut), kelakuan (operasi\metode), hubungan (relationship), dan arti. Suatu kelas dapat diturunkan pada kelas yang lain, dimana atribut dan kelas semula dapat diwariskan ke kelas yang baru. Kelas merupakan bentuk struktur pada kode program yang menggunakan metodologi berorientasi objek. Kelas secara fisik adalah berkas file yang berisi kode program, dimana kode program merupakan semua hal yang terkait dengan nama kelas.
  3. Metode (Method)
    Operasi atau metode atau method pada sebuah kelas hampir sama dengan fungsi atau prosedur pada metodologi structural. Sebuah kelas boleh memiliki lebih dari satu metode atau operasi. Metode atau operasi yang berfungsi untuk memanipulasi objek itu sendiri. Operasi metode merupakan fungsi atau transformasi yang dapat dilakukan terhadap objek atau dilakukan oleh objek.
  4. Atribut (Attribute)
    Atribut dari sebuah kelas adalah variable global yang dimiliki sebuah kelas. Atribut dapat berupa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki oleh objek dalam kelas objek, misalnya berat, jenis, nama dan sebagainya. Atribut sebaiknya bersifat privat untuk menjaga konsep enkapsulasi.
  5. Abstaksi (Abstaction)
    Prinsip untuk mempresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan.
  6. Enkapsulasi (Encapsulation)
    Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek untuk mnyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya.
  7. Pewarisan
    Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi sebagai bagian dan dirinya.
  8. Antarmuka (Interface)
    Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain. Metode pada antarmuka yang diimplementasikan pada suatu kelas harus sama persis dengan yang ada pada antarmuka.
  9. Reusability
    Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut. Misalkan dalam sebuah aplikasi peminjaman buku diperlukan kelas anggota, maka ketika membuat aplikasi penyewaan VCD, kelas anggota ini bisa digunakan kembali dengan sedikit perubahan untuk aplikasi penyewaan VCD lain tanpa harus membuat dari awal kembali.
  10. Generalisasi dan Spesialisasi
    Menunjukan hubungan antar kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus. Misalnya kelas yang lebih umum (generalisasi) adalah kendaraan darat dan kelas khususnya (spesialisasi) adalah mobil, motor dan kereta.
  11. Komunikasi Antar Objek
    Komikasi antar-objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dari satu objek ke objek yang lainnya.
  12. Polimorfisme (Polymorphism)
    Kemampuan suatu objek untuk digunakan dibanyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program.
  13. Package
    Package adalah sebuah container atau kemasan yang dapat digunakan untuk mengelompokan kelas sehingga memungkinkan beberapa kelas yang bersama-sama disimpan dalam packafe yang berbeda.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Berikut adalah beberapa definisi Analisa PIECES menurut beberapa ahli di antaranya: Menurut Edy Susena, dkk dalan jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta Vol.1 No.3 (2015:6)[17], “Analisis PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan”.

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Volume:5 No: 2 (2015:31)[18], Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service), adalah:

  1. Performance (Kinerja): Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (Informasi): Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (Ekonomis): Peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (Pengendalian): Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (Efisiensi): Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebutdigunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (Pelayanan): Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisitasi menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)[19] adalah “usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Sedangkan, siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7) mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancanga baru yang diinginkan oleh pengguna dan disanggupi oleh peneliti untuk dibuat.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Azizah dkk dalam Jurnal CCIT Vol 8. No 2 (2018:80)[20], Elisitasi melalui 4 tahap, yaitu:

  1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem
  2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)
  3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical Operational dan economic).
  4. Tahap Final.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Budianto dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[21] literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis, meninjau dan memeriksa kembali tentang topik yang hendak diteliti untuk membantu peneliti dalam melihat ide-ide serta pendapat dalam sebuah penelitian.

Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Tujuan Literature Review

Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain :

  1. Tinjuauan studi dari penelitian Mohit Chaudhari dan Atul Wankhede, 2016, di Pune, Maharashtra, India dalam International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3 No.6[22]. Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture. Penelitian ini membuat sistem persediaan untuk melacak dan memonitor penjualan serta persediaan yang tersedia tanpa masalah dari sistem bisnis.
  2. Tinjauan studi dari penelitian Pavan Sridhar dan Neha Dharmaji, 2015, dalam International Journal of Enhanced Research in Science Tecnology & Engineering, Vol.2 Issue 8, ISSN: 2319-7463[23]yang berjudul “A Comparative Study On How Big Data Is Scaling Business Inteliegence an Analytics”. Tujuan penelitian ini membahas untuk mempelajari kemunculan Big data dan katalognya peran dalam memfasilitasi Kecerdasan Bisnis dan analisis lanjutan, dimana teknik sepeti analis prediktif, data penambangan, analisis teks, statistic dan pemrosesan bahasa alami membantu memahami keadaan bisnis saat ini dan melacak aspek yang berkembang seperti prilaku pelanggan untuk mengambil keputusan yang produktif dan meyakinkan. Selain itu pengolahan data yang mendasari dan teknologi analistis, Business Intelligence and Analytics termasuk bisnis-sentris praktik dan metologi yang dapat diterapkan ke berbagai aplikasi berdampak tinggi seperti e-commerce, pasar intelejen, e-government, perawatan kesehatan dan keamanan.
  3. Tinjauan studi dari penelitian Saefullah, A., Immaniar, D., & Juliansah, R, 2018. pada CCIT Journal, 8(2), 45-56. ISSN: 1978-8282 [24]Penulis mengatakan Dengan berkembangnya teknologi seluler yang tidak hanya digunakan sebagai telephone dan sms saja, tapi juga dapat digunakan sebagai perangkat untuk mengendalikan sebuah robot, seperti halnya smartphone android yang sudah ditanamkan fitur komputer. Sehingga teknologi robot bisa dikendalikan jarak jauh dan sesuai yang diinginkan pengguna. robotjuga merupakan salah satu teknologi yang mampu membantu pekerjaan manusia, seperti proses pekerjaan yang menguras tenaga manusia, serta mempunyai resiko tinggi. Sehingga dibuatlah fungsi robot untuk memperkecil resiko besar yang berhubungan dengan tugas fisik yang berat, memposisikan sebuah benda, dan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.
  4. Tinjauan studi dari penelitian Harris Kurniawan, STMIK AMIKOM, Yogyakarta, 2015. ISSN: 2302-3805[25]dengan judul “Perancangan Sistem Penjualan dan Pembelian Sparepart Kendaraan Bermotor pada Toko Ahmad Service” menggunakan sistem manual, dalam arti setiap penyimpanan data dan pembuatan laporan masih dilakukan dengan cara mencatat dalam buku, baik pencatatan stok barang di gudang, pencatatan data pembelian barang, pencatatan data penjualan dari hari ke hari, pembuatan nota penjualan dan nota retur penjualan serta pembuatan laporan perbulan kepada pemilik.
  5. Tinjauan studi dari penelitian Syaprina, dkk, Universitas Bina Dharma, Palembang, 2018. Vol.10 No.2: 113-214 [26] dengan judul “Sistem Informasi Penjualan dan Perbaikan Komputer pada CV Computer Plus Palembang” menggunakan cara yang masih manual. Data-data tersebut diarsipkan pada satu file kemudian dicatat pada buku besar dan dimasukkan ke dalam computer lalu disimpan sebagai arsip.
  6. Tinjauan studi dari penelitian Untung Rahardja STMIK Raharja ,Qurotul Aini STMIK Raharja, Desy Apriani STMIK Raharja , Alfiah Khoirunisa STMIK Raharja, 2019. Pada Technomedia Journal, 3(2), 213-223. ISSN: 2620-3383 [27] Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode belajar yang masih menggunakan cara konvensional. Metode tersebut tentunya dianggap sebagai cara yang membosankan dan membuang banyak waktu, di mana mahasiswa tidak dapat mengeksplorasi dalam proses pembelajaran yang akan memakan waktu lama untuk melakukan pencarian manual untuk jumlah file yang telah dikumpulkan.
  7. Tinjauan studi dari penelitian Eka Mistiko Rini, Farizqi Panduardi dan Fatah Romansah, STMIK AMIKOM, Yogyakarta, 2016. Vol.4 No.1 [28] penelitian dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN DESA TAMANSARI KECAMATAN LICIN BANYUWANGI BERBASIS WEB” Data dilembaga pemerintahan desa, setiap Desa diwajibkan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat dibidang pembuatan surat, pembayaran pajak, pendataan pendukuk dan keperluan lain yang terkait dengan pelayanan di kantor desa. Tetapi sebagian besar proses pelayanan tersebut masih dilakukan secara konvensional yaitu pelayanan surat menyurat dan pengelolaan data masih menggunakan program pengolah kata Ms. Office sehingga pada prosesnya membutuhkan waktu yang lebih untuk melakukan pelayanan dan dokumentasi berkas surat kurang teradministrasi dengan baik. Website ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai pendukung sistem manajemen basis data.
  8. Tinjauan studi dari penelitian Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham, STMIK Raharja, 2016 [29] dengan judul ”Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture”. Penelitian ini membahas mengenai system penjualan pada sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan furniture. Penjualan pada customers adalah hal yang utama dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan keputusan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh para customer. Namun sistem penjualan yang berjalan pada Mitra Karsa Furniture belum optimal. Karena penjualan terhadap customer saat ini masih sangat manual yaitu customer datang untuk bertanya langsung mengenai produk. Hal tersebut menyebabkan ketidakpuasan customer terhadap layanan dan berdampak terhadap adanya indikasi omset penjualan yang menurun. Oleh Karena itu perlu adanya kajian terhadap kondisi perusahaan ini, untuk mengembangkan system informasi penjualan terhadap customers. Dengan menyediakan media sistem informasi penjualan berbasis web dinamis diharapkan keseluruhan sistem penjualan yang ada di Mitra Karsa Furniture dapat menyajikan informasi dengan mudah, cepat, tepat dan akurat dan memuaskan bagi customers dan dapat memperluas area penjualan.
  9. Tinjauan studi dari penelitian, Raharja, U., Azizah, N., & Dewi, S, 2018 [30] Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode sistem berbasis online, sistem pelayanan dukungan tersebut akan sangat mudah untuk didapatkan. Adapun ROOSTER merupakan sebuah aplikasi sistem pelayanan dukungan berbasis online yang sangat praktis. Dalam artikel ini di jelaskan mengenai masalahmasalah yang timbul serta pemecahan masalah yang diteliti. Selain itu terdapat 3 (tiga) ciri khas dan 5 (lima) keunggulan dari aplikasi ini. Pada implementasinya ditampilkan tampilan protoype dari aplikasi ROOSTER.
  10. Tinjauan studi dari penelitian Handayani, I., Warsito, A., & Pangestu, S, 2018. pada CCIT Journal, 10(1), 127-138. ISSN: 1978-8282 [31] Dengan dibuatnya penelitian mengenai NSCCIT atau National Seminar and Call For Paper, diharapkan dapat menjadi solusi terbaik bagi seluruh civitas akademika untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan masalah - masalah yang hendak diteliti dan saling membantu dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan literature review di atas, maka penulis mangambil acuan literature review [Chaudhari dan Wankhede 2016] dan [M, Deepli 2014], karena mengacu pada sistem penjualan dan persediaan serta pemberian hak akses kepada pengguna aplikasi sistem. Sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian yang akan dibahas oleh penulis.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT.Alsabi Makmur Plasindo

PT. Alsabi Makmur Plasindo didirikan pada awal tahun 2019 yang berlokasi di daerah Cikupa tepatnya di Pergudangan Tunas Bitung, Kecamatan Cikupa, Kota Tangerang, Propinsi Banten. PT. Alsabi Makmur Plasindo adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan biji plastik menjadi produk-produk plastik dengan berbagai jenis dan ukuran. Sistem penjualan dan persediaan barang penting dalam meningkatkan pengoperasian dalam perusahaan tersebut.

PT. Alsabi Makmur Plasindo adalah perusahaan yang mempunyai data customer, data barang, data transaksi penerimaan dan penjualan barang yang tersimpan dan diawasi dengan malakukan pemeriksaan terhadap arsip-arsip atau file-file yang berhubungan dengan data barang, data customer dan data penjualan yang tidak sedikit jumlahnya, jadi terkadang menemukan masalah dalam pencarian data dan penyajian laporan.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan yang terpercaya

Misi

  1. Mengedepankan profesionalisme dan pelayanan prima dalam menjalankan seluruh aktivitas perusahaan.
  2. Menciptakan brand image perusahaan bagi seluruh stake holder dan masyarakat pada umumnya.
  3. Menjadi perusahaan bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat dan khususnya bagi karyawan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme formal dimana organisasi tersebut dikelola. Struktur Organisasi berarti penetapan batas tugas yang menunjukkan kedudukan, tugas serta fungsi dari masing-masing pegawai. Struktur mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

struktur-organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Alsabi Makmur Plasindo

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan menjelaskan tentang prosedur atau alur kerja dan pelaksanaan sistem informasi penjualan dan persediaan barang pada PT. Alsabi Makmur Plasindo. Analisa tata laksana sistem yang berjalan ini digambarkan melalui diagram alur kerja dan rancangan prosedur sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut:

  1. Prosedur Menerima BHP
    Admin menerima BHP (Bukti Hasil Produksi) dari Unit Produksi menginformasikan data barang hasil produksi kepada Admin. Jika data barang merupakan data barang baru maka dilakukan penginputan/penambahan data barang tetapi jika data barang sudah ada maka diinput sebagai barang masuk dan menambah jumlah persediaan barang.
  2. Prosedur Menerima Sales Order
    Sales memberikan Sales Order dan data customer kepada Admin.
  3. Prosedur Mengirim Faktur Penjualan
    Berdasarkan Sales Order yang diterima kemudian Admin melakukan pengecekan atas jumlah barang yang diminta. Jika persediaan barang mencukupi maka barang akan dikirim sesuai jumlah barang yang diminta tetapi jika persediaan barang tidak mencukupi maka barang akan dikirim sesuai dengan jumlah persediaan barang yang ada. Kemudian dilakukan pengecekan harga barang, jika harga barang terlalu rendah maka akan disesuaikan dengan harga standar tetapi jika harga barang sesuai maka dilanjutkan dengan menentukan Sopir dan dilakukan pengiriman Faktur Penjualan dan diinput sebagai barang keluar dan mengurangi jumlah persediaan barang.
  4. Prosedur Membuat Laporan Penerimaan, Penjualan dan Persediaan Barang
    Admin membuat laporan penerimaan, penjualan dan persediaan barang kemudian memberikan kepada Pimpinan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut adalah use case diagram yang menggambarkan prosedur planning production control yang sedang berjalan:

Gambar 3.2 Use Case Diagram sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 diatas terdapat penjelasan use case diagram yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. Nama use case : Menerima BHP
    Aktor : Admin dan Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi memberikan BHP (Bukti Hasil Produksi) ke Admin
  2. Nama use case : Menerima Sales Order
    Aktor : Sales dan Admin
    Skenario : Sales membuat dan memberikan Sales Order dan data customer kepada Admin, jika customer belum terdaftar maka dilakukan pencatatan sebagai customer baru
  3. Nama use case : Mengirim Faktur Penjualan
    Aktor : Admin dan Customer
    Skenario : Admin melakukan pengecekan atas jumlah barang jumlah barang yang diminta. Jika persediaan barang mencukupi maka barang akan dikirim sesuai jumlah barang yang diminta tetapi jika persediaan barang tidak mencukupi maka barang akan dikirim sesuai dengan jumlah persediaan barang yang ada. Kemudian dilakukan pengecekan harga barang, jika harga barang terlalu rendah maka akan disesuaikan dengan harga standar tetapi jika harga barang sesuai maka dilanjutkan dengan menentukan Sopir dan dilakukan pengiriman Faktur Penjualan dan diinput sebagai barang keluar dan mengurangi jumlah persediaan barang
  4. Nama use case : Membuat Laporan Penerimaan, Penjualan dan Persediaan Barang
    Aktor : Admin dan Pimpinan
    Skenario : Admin membuat laporan penerimaan, penjualan dan persediaan barang kemudian memberikan kepada Pimpinan

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity Diagram menjelaskan aliran kegiatan langkah demi langkah sistem informasi penjualan dan persediaan barang yang sedang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 diatas terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 5 Vertical Swimlane yang digunakan sebagai actor yaitu Unit Produksi, Admin, Sales, Customer dan Pimpinan
  2. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali
  3. 14 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  4. 3 Decision node untuk pemilihan kondisi
  5. 1 Final Node untuk mengakhiri kegiatan

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Sequence Diagram adalah menggambarkan kebiasaan kegiatan-kegiatan sistem yang sedang berjalan saat ini:

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 diatas terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 4 Lifeline : BHP, Sales Order, Faktur Penjualan, Laporan Penerimaan Penjualan dan Persediaan Barang
  2. 5 Actor : Unit Produksi, Customer, Admin, Sales dan Pimpinan
  3. 15 Message : Menjelaskan kegiatan sistem yang sedang berjalan

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Di dalam membuat analisis program untuk penulisan laporan skripsi ini, peneliti menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel Core i3 GHz
    2. Monitor : Lenovo led
    3. Mouse : Logitech
    4. Keyboard : Logitech
    5. RAM : 2 GB
    6. Printer : EPson 310
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Microsoft Windows 10
    2. Microsoft Office Word 2010
  3. Hak Akses (Brainware)
    Unit Produksi, Admin, Sales, Customer dan Pimpinan

Metode Analisis PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan untuk PT. Alsabi Makmur Plasindo

  1. Performance (Kinerja)
    Kelemahan Sistem yang sedang berjalan :
    • roses pembuatan laporan penerimaan, penjualan dan persediaan barang menghabiskan waktu yang cukup lama
    • Penyimpanan data masih dilakukan secara semi komputerisasi berupa file-file pada Microsoft Excel


    Sistem yang diusulkan :

    • Kinerja sistem menjadi lebih cepet, sehingga dapat mengatasi permasalahan keterlambatan pembuatan penerimaan, penjualan dan persediaan barang
    • enyimpanan data menggunakan sebuah database, sehingga apabila kehilangan data berupa hardcopy, perusahaan masih memiliki back up data
  2. Information (Informasi)
    Kelemahan Sistem yang sedang berjalan : Informasi yang dihasilkan kurang akurat
    Sistem yang diusulkan: Informasi yang dihasilkan cepat tepat dan akurat
  3. Economy (Ekonomis)
    Kelemahan Sistem yang sedang berjalan: Membutuhkan pegawai yang banyak untuk melakukan kegiatan
    Sistem yang diusulkan:Tidak membutukan pegawai yang banyak untuk melakukan kegiatan
  4. Control (Pengendalian)
    Kelemahan Sistem yang sedang berjalan:
    • Sistem masih semi komputerisasi tidak ada back up data, sehingga jika terjadi kehilangan data, maka tidak ada pengganti
    • Data transaksi dapat dilihat oleh siapapun
    • Pegawai yang tidak bersangkutan bisa membuka atau merubah data


    Sistem yang diusulkan:

    • yang dirancang dapat mem back up data, sehingga memiliki data cadangan
    • transaksi hanya dapat di akses oleh petugas yang berkepentingan
    • Adanya menu login membuat pegawai yang tidak bersangkutan tidak dapat mengakses data
  5. Efficinecy (Efisiensi)
    Kelemahan Sistem yang diusulkan:
    • Pencarian data seperti keterangan barang, customer, harus kembali membuka file-file pada Microsoft Excel yang ada sehingga menyulitkan dalam pencatatannya
    • Masih membutuhkan waktu lama dalam proses pembuatan laporan atas transaksi yang telah terjadi


    Sistem yang diusulkan:

    • Adanya table yang berisi tentang keterangan barang, customer, sehingga mudah unuk mendapatkannya sehingga proses pencatatan lebih cepat dan akurat
    • Sistem yang diusulkan lebih efisien karena sudah terkomputerisasi, memudahkan dalam pembuatan laporan atas transaksi yang telah terjadi
  6. Service (Pelayanan)
    Kelemahan Sistem yang berjalan:
    • Sistemnya mengalami keterlambatan penyampaian informasi mengenai laporan atas transaksi yang telah terjadi setiap bulannya
    • Waktu yang dibutuhkan dalam pencatatan cukup lama


    Sistem yang diusulkan:

    • Dengan sistem usulan ini dapat mengurangi keterlambatan sehingga informasi yang didapat cepat diterima.
    • Untuk melakukan pencatatan dan pencarian, dengan sistem tidak akan lama

Metode Pengembangan SDLC

Tahap – tahap SDLC dalam pembangunan sistem informasi penjualan dan persediaan barang:

  1. Planning
    Menggunakan tahapan Wawancara dan Observasi. Dalam tahapan ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user
  2. Analisis
    Analisis ini memerlukan data penyimpanan yang menggunakan database Visual FoxPro.
  3. Desain
    Mentransformasikan kebutuhan secara terinci, dokumen desain sistem focus untuk memenuhi fungsi fungsi kebutuhan oleh sistem
  4. Implementasi
    Pada persiapan implementasi, pelaksaan perangkat lunak pada area produksi (area pada user) dan menjalankan resolusi dari problem dan terdeteksi dari tahap pengujian
  5. Testing
    Mempresentasikan sistem perangkat lunak yang telah memenuhi keadaan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional.
  6. Maintenance
    Menjelaskan tentang pekerjaan untuk menjalankan dan memaintance sistem informasi pada area produksi (lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

  1. Masih terjadinya kesalahan pada saat mengelolah data transaksi penerimaan dan penjualan barang.
  2. Membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pencarian data dalam pencatatan transaksi serta dalam penyajikan laporan-laporan.
  3. Belum adanya tempat penyimpanan data yang terstruktur karena sistem yang berjalan saat ini hanya menggunakan Microsoft Excel.

Alternatif Pemecahan Masalah

Menurut analisa yang dilakukan penulis dari permasalahan yang ada dibagian marketing, berikut beberapa solusi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut:

  1. Dibutuhkan sistem pengolahan data yang dapat membantu dalam mengolah data transaksi agar berjalan dengan baik.
  2. Aplikasi yang dibuat terdapat media penyimpanan data yang terstruktur sehingga mudah, cepat dan akurat dalam penyajikan informasi ataupum laporan-laporan.

User Requirement

Elasitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem yang diusulkan.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1
Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Madatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari system yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Keterangan :

  1. M = Mandatory (yang diinginkan)
  2. D = Desiarable (yang diperlukan)
  3. I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II, maka dibentuklah Elisitasi Tahap III yang di klasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi.

  1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
Elisitasi Tahap III
Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem. Berdasarkan Elisitasi Tahap III, dihasilkan final draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu Sistem usulan. Hasilnya adalah Final Draft Elisitasi pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melihat sistem yang berjalan saat ini yang sudah dievaluasi, maka penulis merancang sebuah sistem yang baru bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama, untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi. Adapun perancangan sistem yang diusulkan sebagai berikut :

  1. Menampilkan Form Login
  2. Menampilkan Menu Utama
  3. Menampilkan Menu Master Data
  4. Menampilkan Form Entry Data Barang
  5. Menampilkan Form Entry Data Sales
  6. Menampilkan Form Entry Data Sopir
  7. Menampilkan Form Entry Data Customer
  8. Menampilkan Form Entry Data User
  9. Menampilkan Menu Penerimaan
  10. Menampilkan Form Entry Hasil Produksi
  11. Menampilkan Menu Penjualan
  12. Menampilkan Form Entry Sales Order
  13. Menampilkan Form Entry Kirm Faktur
  14. Menampilkan Menu Laporan
  15. Menampilkan Form Laporan Penerimaan
  16. Menampilkan Form Laporan Penjualan
  17. Menampilkan Form Laporan Persediaan
  18. Menampilkan Logout

Diagram Rancangan Usulan

Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) diagram, sedangkan pembuatan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual FoxPro 9 dengan sistem database *.DBF. Aplikasi ini menguunakan empat diagram perancangan sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram
  2. Activity Diargam
  3. Sequence Diargam
  4. Class Diargam

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Unit Produksi

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan untuk Unit Produksi

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. Use case : Login
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi melakukan login
  2. Use case : Menu Utama
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Menu Utama
  3. Use case : Menu Master Data
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Menu Master Data
  4. Use case : Entry Data Barang
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Entry Data Barang
  5. Use case : Menu Penerimaan
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Menu Penerimaan
  6. Use case : Entry Hasil Produksi
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Entry Hasil Produksi
  7. Use case : Menu Laporan
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Menu Laporan
  8. Use case : Laporan Penerimaan
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Laporan Penerimaan
  9. Use case : Logout
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi melakukan Logout

Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan Gambar 4.2 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. Use case : Login
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin melakukan login
  2. Use case : Menu Utama
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Menu Utama
  3. Use case : Menu Master Data
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Menu Master Data
  4. Use case : Entry Data Sales
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Entry Data Sales
  5. Use case : Entry Data Sopir
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Entry Data Sopir
  6. Use case : Entry Data User
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Entry Data User
  7. Use case : Menu Penjualan
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Menu Penjualan
  8. Use case : Entry Kirim Faktur
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Entry Kirim Faktur
  9. Use case : Menu Laporan
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Menu Laporan
  10. Use case : Laporan Penjualan
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Laporan Penjualan
  11. Use case : Logout
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin melakukan Logout

Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Sales

Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan untuk Sales

Berdasarkan Gambar 4.3 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. Use case : Login
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales melakukan login
  2. Use case : Menu Utama
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Menu Utama
  3. Use case : Menu Master Data
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Menu Master Data
  4. Use case : Entry Data Customer
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Entry Data Customer
  5. Use case : Menu Penjualan
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Menu Penjualan
  6. Use case : Entry Sales Order
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Entry Sales Order
  7. Use case : Menu Laporan
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Menu Laporan
  8. Use case : Laporan Persediaan
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Laporan Persediaan
  9. Use case : Logout
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales melakukan Logout

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem yang dirancang, yakni :

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Unit Produksi

Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk Unit Produksi

Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Intial node untuk mengawali objek
  2. 9 (sembilan) Action, yang terdiri dari : Menampilkan Menu Login, Menampilkan Menu Utama, Menampilkan Menu Master Data, Menampilkan Form Entry Data Barang, Menampilkan Menu Penerimaan, Menampilkan Form Entry Hasil Produksi, Menampilkan Menu Laporan, Menampilkan Form Laporan Penerimaan, Menampilkan Log Out
  3. 1 (Satu) Decision node untuk pemilihan kondisi
  4. 4 (Empat) Fork node untuk percabangan kegiatan
  5. 1 (Satu) Join node untuk pengabungan kegiatan
  6. 1 (satu) Actifity final node untuk mengakhiri objek

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Intial node untuk mengawali objek
  2. 11 (sebelas) Action, yang terdiri dari : Menampilkan Menu Login, Menampilkan Menu Utama, Menampilkan Menu Master Data, Menampilkan Form Entry Data Sales, Menampilkan Form Entry Data Sopir, Menampilkan Form Entry Data User, Menampilkan Menu Penjualan, Menampilkan Form Entry Kirim Faktur, Menampilkan Menu Laporan, Menampilkan Form Laporan Penjualan, Menampilkan Log Out
  3. 1 (Satu) Decision node untuk pemilihan kondisi
  4. 4 (Empat) Fork node untuk percabangan kegiatan
  5. 1 (Satu) Join node untuk pengabungan kegiatan
  6. 1 (satu) Actifity final node untuk mengakhiri objek

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Sales

Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk Sales

Berdasarkan Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Intial node untuk mengawali objek
  2. 9 (sembilan) Action, yang terdiri dari : Menampilkan Menu Login, Menampilkan Menu Utama, Menampilkan Menu Master Data, Menampilkan Form Entry Data Customer, Menampilkan Menu Penjualan, Menampilkan Form Entry Sales Order, Menampilkan Menu Laporan, Menampilkan Form Laporan Persediaan, Menampilkan Log Out
  3. 1 (Satu) Decision node untuk pemilihan kondisi
  4. 4 (Empat) Fork node untuk percabangan kegiatan
  5. 1 (Satu) Join node untuk pengabungan kegiatan
  6. 1 (satu) Actifity final node untuk mengakhiri objek

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan untuk Unit Produksi

  1. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data Barang
    Gambar 4.7 Sequence Diagram Entry Data Barang

    Berdasarkan gambar 4.7 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Unit Produksi
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data Barang, Barang
    3. 13 (tiga belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data Barang, Input Data, Validasi, Klik Simpan, Simpan Data Barang, Simpan Data, Klik Hapus, Hapus Data Barang, Hapus Data, Klik Cetak, Ambil Data Barang , Ambil Data, Klik Keluar
    4. 5 (dua) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data Barang, Data Tersimpan, Data Terhapus, Cetak Daftar Barang, Kembali ke Menu Utama
  2. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Hasil Produksi
    Gambar 4.8 Sequence Diagram Entry Hasil Produksi

    Berdasarkan gambar 4.8 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Unit Produksi
    2. 4 (empat) Lifeline, yaitu : Form Entry Hasil Produksi, Produksi, Hasil, Barang
    3. 18 (delapan belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Hasil Produksi, Input Data Produksi, Input Data Hasil, Validasi, Cari Data Barang, Klik Simpan, Simpan Data Produksi, Simpan Data Hasil, Tambah Stock Barang, Simpan Transaksi, Klik Hapus, Hapus Data Produksi, Hapus Data Hasil, Kurangi Stock Barang, Hapus Transaksi, Klik Cetak, Cetak Transaksi, Klik Keluar
    4. 6 (enam) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Hasil Produksi, Ambil Data Barang, Transaksi Tersimpan, Transaksi Terhapus, Cetak Tanda Terima, Kembali ke Menu Utama
  3. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Laporan Penerimaan
    Gambar 4.9 Sequence Diagram Laporan Penerimaan

    Berdasarkan gambar 4.9 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Unit Produksi
    2. 4 (empat) Lifeline, yaitu : Form Laporan Penerimaan, Produksi, Hasil, Barang
    3. 8 (delapan) Message, yaitu : Pilih Form Laporan Penerimaan, Input Periode Laporan, Validasi, Klik Cetak, Cari Data Produksi, Cari Data Hasil, Cari Data Barang, Klik Keluar
    4. 6 (enam) return message, yaitu : Menampilkan Form Laporan Penerimaan, Ambil Data Produksi, Ambil Data Hasil, Ambil Data Barang, Cetak Laporan Penerimaan Barang, Kembali ke Menu Utama

Sequence Diagram Yang Diusulkan untuk Admin

  1. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data Sales
    Gambar 4.10 Sequence Diagram Entry Data Sales

    Berdasarkan gambar 4.10 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data Sales, Sales
    3. 13 (tiga belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data Sales, Input Data, Validasi, Klik Simpan, Simpan Data Sales, Simpan Data, Klik Hapus, Hapus Data Sales, Hapus Data, Klik Cetak, Ambil Data Sales, Ambil Data, Klik Keluar
    4. 5 (dua) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data Sales, Data Tersimpan, Data Terhapus, Cetak Daftar Sales, Kembali ke Menu Utama
  2. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data Sopir
    Gambar 4.11 Sequence Diagram Entry Data Sopir

    Berdasarkan gambar 4.11 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data Sopir, Sopir
    3. 13 (tiga belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data Sopir, Input Data, Validasi, Klik Simpan, Simpan Data Sopir, Simpan Data, Klik Hapus, Hapus Data Sopir, Hapus Data, Klik Cetak, Ambil Data Sopir, Ambil Data, Klik Keluar
    4. 5 (dua) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data Sopir, Data Tersimpan, Data Terhapus, Cetak Daftar Sopir, Kembali ke Menu Utama
  3. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data User
    Gambar 4.12 Sequence Diagram Entry Data User

    Berdasarkan gambar 4.12 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data User, User_
    3. 7 (tujuh) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data User, Input Data, Validasi, Klik Simpan, Simpan Data User, Simpan Data , Klik Keluar
    4. 3 (tiga) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data User, Data Tersimpan, Kembali ke Menu Utama
  4. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Kirim Faktur
    Gambar 4.13 Sequence Diagram Entry Kirim Faktur

    Berdasarkan gambar 4.13 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 8 (delapan) Lifeline, yaitu : Form Entry Kirim Faktur, Pesanan, Customer, Sales, Pesan, Barang, Sopir, Faktur
    3. 22 (empat belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Kirim Faktur, Input Data Pesanan, Validasi Data Pesanan, Cari Data Pesanan, Cari Data Customer, Cari Data Sales, Cari Data Pesan, Cari Data Barang, Input Data Faktur, Validasi Data Faktur, Cari Data Sopir, Klik Simpan, Simpan Data Faktur, Kurangi Stock Barang, Simpan Transaksi, Klik Hapus, Hapus Data Faktur, Tambah Stock Barang, Hapus Transaksi, Klik Cetak, Cetak Transaksi, Klik Keluar
    4. 11 (sebelas) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Kirim Faktur, Ambil Data Pesanan, Ambil Data Customer, Ambil Data Sales, Ambil Data Pesan, Ambil Data Barang, Ambil Data Sopir, Transaksi Tersimpan, Transaksi Terhapus, Cetak Faktur, Kembali ke Menu Utama
  5. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Laporan Penjualan
    Gambar 4.14 Sequence Diagram Laporan Penjualan

    Berdasarkan gambar 4.14 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 7 (tujuh) Lifeline, yaitu : Form Laporan Penjualan, Faktur, Pesanan, Customer, Sales, Pesan, Barang
    3. 11 (sebelas) Message, yaitu : Pilih Form Laporan Penjualan, Input Periode Laporan, Validasi, Klik Cetak, Cari Data Faktur, Cari Data Pesanan, Cari Data Customer, Cari Data Sales, Cari Data Pesan, Cari Data Barang, Klik Keluar
    4. 9 (sembilan) return message, yaitu : Menampilkan Form Laporan Penjualan, Ambil Data Faktur, Ambil Data Pesanan, Ambil Data Customer, Ambil Data Sales, Ambil Data Pesan, Ambil Data Barang, Cetak Laporan Penjualan Barang, Kembali ke Menu Utama

Sequence Diagram Yang Diusulkan untuk Sales

  1. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data Customer
    Gambar 4.15 Sequence Diagram Entry Data Customer

    Berdasarkan gambar 4.15 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Sales
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data Customer, Customer
    3. 15 (tiga belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data Customer, Input Data, Validasi, Cari Data Sales, Cari Data, Klik Simpan, Simpan Data Customer, Simpan Data, Klik Hapus, Hapus Data Customer, Hapus Data, Klik Cetak, Ambil Data Customer, Ambil Data, Klik Keluar
    4. 6 (dua) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data Customer, Tampilkan Data Sales, Data Tersimpan, Data Terhapus, Cetak Daftar Customer, Kembali ke Menu Utama
  2. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Sales Order
    Gambar 4.16 Sequence Diagram Entry Sales Order

    Berdasarkan gambar 4.16 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Sales
    2. 6 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Sales Order, Customer, Sales, Pesanan, Pesan, Barang
    3. 19 (Sembilan belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Sales Order, Input Data Pesanan, Validasi Data Pesanan, Cari Data Customer, Cari Data Sales, Input Data Pesan, Validasi Data Pesan, Cari Data Barang, Klik Simpan, Simpan Data Pesanan, Simpan Data Pesan, Simpan Transaksi, Klik Hapus, Hapus Data Pesanan, Hapus Data Pesan, Hapus Transaksi, Klik Cetak, Cetak Transaksi, Klik Keluar
    4. 8 (delapan) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Sales Order, Ambil Data Customer, Ambil Data Sales, Ambil Data Barang, Transaksi Tersimpan, Transaksi Terhapus, Cetak Sales Order, Kembali ke Menu Utama
  3. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Laporan Persediaan
    Gambar 4.17 Sequence Diagram Laporan Persediaan

    Berdasarkan gambar 4.17 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Sales
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Laporan Persediaan, Barang
    3. 4 (empat) Message, yaitu : Pilih Form Laporan Persediaan, Klik Cetak, Cari Data Barang, Klik Keluar
    4. 4 (empat) return message, yaitu : Menampilkan Form Laporan Persediaan, Ambil Data Barang, Cetak Laporan Persediaan Barang, Kembali ke Menu Utama

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Tabel 4.1 Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sisem usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan :

Gambar 4.18 Class diagram yang diusulkan

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : Barang
    Media : Hardisk
    Isi : kd_brg + nm_brg + isi_brg + satuan_b + satuan_k +harga_b+harga_j+stock
    Primary Key : kd_brg
    Panjang Record : 80
    Tabel 4.2. Tabel barang
  2. Nama Tabel : Sales
    Media : Hardisk
    Isi : kd_sls+nm_sls+alm_sls1+ alm_sls2+tlp_sls
    Primary Key : kd_sls
    Panjang Record : 153
    Tabel 4.3. Tabel Sales


  3. Nama Tabel : Sopir
    Media : Hardisk
    Isi : kd_spr+nm_spr+alm_spr1+ alm_spr2+tlp_spr
    Primary Key : kd_spr
    Panjang Record : 153
    Tabel 4.4. Tabel Supir
  4. Nama Tabel : Customer
    Media : Hardisk
    Isi : kd_cust+nm_cust+alm_cust1+alm_cust2+tlp_custkd_sls
    Primary Key : kd_cust
    Panjang Record : 158
    Tabel 4.5. Tabel Customer
  5. Nama Tabel : User_
    Media : Hardisk
    Isi : id_ +pass_ +level_
    Primary Key : id_
    Panjang Record : 58
    Tabel 4.6. Tabel User_


  6. Nama Tabel : Produksi
    Media : Hardisk
    Isi : no_produks+tg_produks+kt_produks
    Primary Key : no_produks
    Panjang Record : 58
    Tabel 4.7. Tabel Produksi
  7. Nama Tabel : Hasil
    Media : Hardisk
    Isi : no_produks+kd_brg+jm_produks
    Primary Key : no_produks
    Panjang Record : 18
    Tabel 4.8. Tabel Hasil
  8. Nama Tabel : Pesanan
    Media : Hardisk
    Isi : no_pesan+tg_pesan+kd_cust+kt_pesan
    Primary Key : no_pesan
    Panjang Record : 58
    Tabel 4.9. Tabel Pesanan
  9. Nama Tabel : Pesanan
    Media : Hardisk
    Isi : no_pesan+tg_pesan+kd_cust+kt_pesan
    Primary Key : no_pesan
    Panjang Record : 58
    Tabel 4.10. Tabel Pesan
  10. Nama Tabel : Faktur
    Media : Hardisk
    Isi : no_faktur+tg_faktur+no_pesan+kd_spr+ttl_faktur
    Primary Key : no_faktur
    Panjang Record : 28
    Tabel 4.11. Tabel Faktur

Rancangan Prototype

  1. Tampilan Form Login
    Dalam form login terdapat field Username dan Password. Hal ini berguna sebagai hak akses pengguna atau EndUser tertentu untuk mengakses sistem guna menghindari terjadinya perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
    Gambar 4.19 Tampilan Form Login

    Login untuk Admin, Sales, dan Unit Produksi

  2. Tampilan Menu Utama
    Tampilan dapat dibuka apabila user berhasil melakukan login. Pada Menu Utama terdapat pilihan Menu Master Data, Menu Penerimaan, Menu Penjualan, Menu Laporan dan Logout.
    Gambar 4.20 Tampilan Menu Utama

    Tampilan Dashbord setelah Admin, Sales, dan Unit Produksi Login

  3. Tampilan Form Entry Data Barang
    Gambar 4.21 Tampilan Form Entry Data Barang

    Menginput data barang yang dilakukan oleh Unit Produksi

  4. Tampilan Form Entry Data Sales
    Gambar 4.22 Tampilan Form Entry Data Sales

    Menginput data sales yang dilakukan oleh admin

  5. Tampilan Form Entry Data Sopir
    Gambar 4.23 Tampilan Form Entry Data Sopir
  6. Tampilan Form Entry Data Customer
    Gambar 4.24 Tampilan Form Entry Data Customer

    Menginput data customer yang dilakukan oleh Sales

  7. Tampilan Form Entry Data User
    Gambar 4.25 Tampilan Form Entry Data User

    Mengubah user id dan password sesuai dengan jabatannya yang dilakukan oleh Admin

  8. Tampilan Form Entry Hasil Produksi
    Gambar 4.26 Tampilan Form Entry Hasil Produksi

    Tampilan setelah Entry Data Barang yang dilakukan oleh Unit Produksi

  9. Tampilan Form Entry Sales Order
    Gambar 4.27 Tampilan Form Entry Sales Order

    Pesanan customer yang dilakukan oleh Sales

  10. Tampilan Form Entry Kirm Faktur
    Gambar 4.28 Tampilan Form Entry Kirm Faktur

    Tampilan setelah proses Entry Sales Order di Simpan untuk proses pengiriman yang dilakukan oleh Admin

  11. Tampilan Form Laporan Penerimaan
    Gambar 4.29 Tampilan Form Laporan Penerimaan

    Untuk mencetak hasil laporan produksi per-periode

  12. Tampilan Form Laporan Penjualan
    Gambar 4.30 Tampilan Form Laporan Penjualan

    Untuk mencetak hasil laporan Admin

  13. Tampilan Form Laporan Persediaan
    Gambar 4.31 Tampilan Form Laporan Persediaan

    Untuk mecetak hasil laporan Sales

Konfigurasi Sistem Usulan

Di dalam sistem usulan tidak ada perubahan terhadap hardware, hanya ada penambahan pada software. Adapun konfigurasinya sebagai berikut:

  1. Spesifikasi Perangkat Keras/ Hardware
    • Procesor : Intel Core i3 CPU @ 2.20 Ghz
    • Monitor : Lenovo Led
    • Mouse : Logitech
    • Keyboard : Logitech
    • RAM : 2.0 GB
    • Printer : Epson 310
  2. Spesifikasi perangkat lunak / Software
    • Windows 10
    • Microsoft Office 2007
    • Microsoft Visual FoxPro 9
  3. Brainware
    Unit Produksi, Admin dan Sales

Blackbox Testing

  1. Pengujan dilakukan pada Form Login.
    1. Jika mengosongkan User Id & Password
      Gambar 4.32 Tampilan Form Login mengosongkan User Id & Password
    2. Jika User Id tidak valid
      Gambar 4.33 Tampilan Form Login User Id tidak valid
    3. Jika mengosongkan Password
      Gambar 4.34 Tampilan Form Login mengosongkan Password
    4. Jika Password tidak valid
      Gambar 4.35 Tampilan Form Login Password tidak valid
  2. Pengujian Tampilan Entry Data
    Tabel 4.12 Pengujian Tampilan Entry Data

Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.13 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan terget yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 4.14 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang laporan kontrol harian produksi pada PT Bando Indonesia maka dapat diambil kesimpulan yaitu antara lain :

  1. Sistem laporan kontrol harian produksi pada PT Bando Indonesia yang berjalan saat ini masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana pencatatan hasil produksi masih menggunakan form dengan selembar kertas yang kemudian di input ke Microsoft Excel.
  2. Membuat sistem informasi laporan kontrol harian produksi secara terkomputerisasi supaya memudahkan admin dalam membuat laporan.
  3. Membangun sistem laporan kontrol harian produksi pada PT. Bando Indonesia dengan cara merancang aplikasi berbasis web yang akan membantu secara khusus proses pendataan hasil produksi yang dilakukan oleh admin produksi dalam pembuatan laporan tanpa mengetik atau menulis kembali, sistem ini akan secara otomatis menampilkan laporan yang diminta dengan memilih tanggal yang diinginkan.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan sistem laporan kontrol harian produksi yang dibuat adalah sebagai berikut :

  1. Perlu adanya penambahan fasilitas berbasis MOBILE pada sistem laporan kontrol harian produksi untuk menunjang kinerja sistem tersebut agar dapat bekerja lebih produktif.
  2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengolahan informasi, dengan mengadakan pelatihan untuk para karyawan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan pada sistem yang digunakan pada instansi tersebut, untuk mempermudah dalam pengolahan data.
  3. Setelah sistem dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik maka harus ada pengawasan secara rutin dalam pemeliharaan sistem dan adanya tanggung jawab dalam menangani sistem yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.]
  2. Bhalecozt. 2014. Definisi Visual FoxPro]
  3. Bhalecozt. 2014. Definisi Visual FoxPro]
  4. Bhalecozt. 2014. Definisi Visual FoxPro]
  5. Bhalecozt. 2014. Definisi Visual FoxPro]
  6. Yusuf.Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol. 8, No. 2.]
  7. Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisa Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.]
  8. Aini, Qurotul, Untung Rahardja, Anoesyirwan Moeins dan Dewi Mariana Apriani. 2018. Penerapan Gamifikasi Pada Sistem Informasi Penilaian Ujian Mahasiswa Untuk Meningkatkan Kinerja Dosen. JURNAL INFORMATIKA UPGRIS , vol. 1.]
  9. Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on Using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application , vol. 145.]
  10. Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on Using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application , vol. 145.]
  11. Warsito, Ary Budi, Indri Handayani dan Yusnita Dewi. 2016. Sistem Berita Online Berbasis Web pada Perguruan Tinggi Raharja. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.]
  12. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis Dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.]
  13. Barjtya, Sahil, Ankur Sharma, Usha Rani.2017.A detailed study of Software Development Life Cycle (SDLC) Models.International Journal Of Engineering And Computer Science ISSN:2319-7242 Volume 6 Issue 7 July 2017.http://ijecs.in/issue/v6-i7/32%20ijecs.pdf.Diakses pada tanggal 21 maret 2018]
  14. Euis Sitinur Aisyah, Padeli, Sumasih. 2016. “Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya”. Jurnal SENSI Vol.2 No.2 – Agustus 2016. ISSN: 2461-1409. Hal. 163-183.]
  15. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis:Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Bandung:Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Vol.1 No. 3:31-36.]
  16. Rosa, A,S dan Shalahudin, M. Rekayasa Perangkat Lunak 2nd ed. 2014. Bandung: Informatika. 2014.]
  17. Susena, Edy, E,a Utami dan Andi Sunyoto. 2015. Perancangan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan di Politeknik Indonusa Surakarta. Jurnal Saintech Indonusa Surakarta. Vol.1 No.3:1-17.]
  18. Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Volume:5 No: 2 (2015:31), Pengertian PIECES.]
  19. Bchtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan Di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Issn: 2088-1762. Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: Bina Sarana Global.]
  20. Azizah, N., Oktaviani, D. dan Safitri, W. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal, Vol. 8 No.2 , pp. 78-90.]
  21. Budianto dkk. Mei 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3.]
  22. Chaudhari, Mohit dan Wankhede, Atul, 2016, di Pune, Maharashtra, India dalam International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3, No.6.]
  23. Sridhar, Pavan dan Dharmaji, Neha, 2015, dalam International Journal of Enhanced Research in Science Technology & Engineering, Vol. 2 Issue 8, ISSN: 2319-7463.]
  24. Saefullah, A. Immaniar, D. Juliansyah, R.A. 2015. “Sistem Control Robot Pemindah Barang Menggunakan Aplikasi Android Berbasis Arduino Uno”. Volume 8 No. 2 – Januari. ISSN : 1978-8282.]
  25. Kurniawan, Haris. 2015. Perancangan Sistem Penjualan dan Pembelian Sparepart Kendaraan Bermotor pada Toko Ahmad Service. STMIK AMIKOM Yogyakarta 6 Februari 2015 ISSN: 2302-3805.]
  26. Syaprina, dkk. 2018. Sistem Penjualan dan Perbaikan Komputer pada CV. Computer Plus Palembang. Palembang: Universitas Bina Dharma. Vol.10 No.2: 113-214.]
  27. Untung Rahardja STMIK Raharja ,Qurotul Aini STMIK Raharja, Desy Apriani STMIK Raharja , Alfiah Khoirunisa STMIK Raharja. (2019). “Optimalisasi Informasi Manajemen Laporan Assignment Pada Website Berbasis Content Management System”.]
  28. Eka Mistiko Rini, Farizqi Panduardi, Fatah Romansah. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Desa Tamansari Kecamatan Licin Banyuwangi Berbasis Web.Yogyakarta:STMIK AMIKOM Vol.4 No.1.]
  29. Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture : CSRID Journal, Vol.8 No.1 Februari 2016.]
  30. Raharja, U., Azizah, N., & Dewi, S. (2018). “Sistem Pelayanan Dukungan Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Dengan Menggunakan E-Ticket”.]
  31. Handayani, I., Warsito, A., & Pangestu, S. (2018). “Pemanfaatan Website Raharja.Ac.Id Sebagai Media Informasi Dan Upload Artikel Untuk Ns-Ccit Menggunakan Framework Yii”.]


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

  1. Form Pengantar Skripsi
  2. Form Pergantian Judul
  3. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing 1 Skripsi
  4. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing 2 Skripsi
  5. KSTF (Kartu Study Tetap Final) yang berlaku
  6. Kwitansi Pembayaran Validasi dan Bimbingan Skripsi
  7. Kwitansi Sidang Skripsi dan Raharja Career
  8. Daftar Mata Kuliah yang Belum di Ambil
  9. Formulir Validasi Skripsi
  10. Form Penerbitan Dokumen
  11. Form Perseujuan dan Penugasan Pembimbing
  12. Curiculum Vitae
  13. Form Validasi Sidang
  14. Sertifikat TOEFL
  15. Sertifikat PROSPEK
  16. Sertifikat IT Internasional
  17. Sertifikat-Sertifikat IT
  18. Katalog Produk

LAMPIRAN B

  1. Surat Penugasan dari Instansi Pemerintahan
  2. Form Wawancara


Contributors

Gunawan1992