SI1511489551

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
      

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN

PRODUKSI REAL TIME VARIABLE SPEED PADA

PT BANDO INDONESIA

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN

PRODUKSI REAL TIME VARIABLE SPEED PADA

PT BANDO INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
Program Studi
Kosentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020


Rektor
           
Dekan Fakultas
           
Ketua Program Studi
                       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
                       
NIP : 000594
           
NIP : 006095
           
NIP : 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN

PRODUKSI REAL TIME VARIABLE SPEED PADA

PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
           
Pembimbing II
       
       
       
       
           
NID : 15028
           
NID :15029

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN

PRODUKSI REAL TIME VARIABLE SPEED PADA

PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN

PRODUKSI REAL TIME VARIABLE SPEED PADA

PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
Program Studi
Kosentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2020

 
 
 
NIM : 1511489551

 

 

 

 

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

PT Bando Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan produk karet untuk otomotif, sektor industri dan rumah tangga. Produk perusahaan dipasarkan baik domestik maupun internasional, Sistem informasi kontrol harian produksi yang berjalan saat ini pada PT Bando Indonesia masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana operator produksi dalam mencatat hasil produksi masih menggunakan form yang berupa kertas A4 sebagai medianya, yang kemudian oleh bagian admin diolah lalu diinput ke Microsoft Excel. Dari sistem yang masih konvensional menimbulkan beberapa masalah diantaranya admin membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan laporan produksi karena harus merekap data hasil produksi satu persatu, laporan yang dihasilkan terkadang tidak sesuai dengan hasil produksi karena admin salah dalam merekap laporan hasil produksi (human error), tidak adanya tempat penyimpanan data karena data hanya tersimpan di folder komputer sehingga data hasil produksi tersebut rentan hilang. Hal ini dirasakan kurang efisien, Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuat sistem informasi kontrol harian produksi dengan terkomputerisasi berbasis Web. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode Observasi, Wawancara, dan Literature Review, metode pengembangan sistem menggunakan metode Waterfall, sedangkan metode analisa menggunakan metode analisa PIECES. Perancangan sistem berorientasi menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext) dengan Notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL. Dan pengujian yang dilakukan menggunakan metode pengujian Black Box. Penerapan sistem komputerisasi berbasis web yang diusulkan guna memberikan kemudahan dalam proses penginputan hasil produksi dan memberikan informasi laporan secara up to date, serta meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan .


Kata Kunci: Sistem Informasi, Form, Laporan Harian Produksi, Real Time, UML.

ABSTRACT

PT Bando Indonesia is a company engaged in manufacturing rubber for the automotive, industrial and household sectors. The company's products are marketed both domestically and internationally. The daily production control information system that runs currently at PT Bando Indonesia still uses a semicomputerized system while the production operator in facilitating production still uses a form consisting of A4 paper as its medium, which is sent by the admin processed last inputted into Microsoft Excel. From the system that still involves some administrative issues, the admin takes a long time to make a production report because they have to recap the production data one by one, the resulting report is not in accordance with the production results because the admin is wrong in recapitulating the production report (human error), there is no a place to store data because the data is only stored in the Computer folder so the data produced is vulnerable to loss. This is considered to be less efficient, therefore, this research was conducted to create a computerized, daily-based production control information system. Research data were collected using the Observation, Interview and Literature Review methods, the system development method uses the Waterfall method, while the analytical method uses the PIECES analysis method. The system design is oriented using UML (Unified Modeling Language), which is implemented in the PHP (Hypertext) programming language with Notepad ++ and the creation of a database on MYSQL. And testing is done using the Black Box testing method. Application of a web-based computerized system that is proposed to provide convenience in the process of inputting production results and provide information on the latest reports, as well as minimize reporting of problems in preparing reports.


Keywords : Information Systems, Forms, Daily Production Reports, Real Time, UML.


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT ALSABI MAKMUR PLASINDO “.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Handy Januar Permana, S.E.,M.M sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Imam Fauzi S.Kom selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 20 Januari 2020
Gunawan

NIM. 1511489551

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Kontrol Harian yang berjalan dan sistem usulan

Tabel 4.2 Struktur Tabel Karyawan

Tabel 4.3 Struktur Tabel Produksi

Tabel 4.4 Struktur Tabel Record Tugas Supervisor

Tabel 4.5 Pengujian Black Box

Tabel 4.6 Jadwal Penelitian

Tabel 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departement Variable Speed pada PT. Bando Indonesia

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Login

Gambar 4.3 Activity Diagram Operator Produksi

Gambar 4.4 Activity Diagram Supervisor

Gambar 4.5 Activity Diagram Manager

Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin

Gambar 4.7 Sequence Diagram Operator Produksi

Gambar 4.8 Sequence Diagram Supervisor

Gambar 4.9 Sequence Diagram Manager

Gambar 4.10 Class diagram Sistem kontrol harian produksi

Gambar 4.11 Tampilan Menu Login

Gambar 4.12 Tampilan Menu Dashboard

Gambar 4.13 Tampilan Menu Tambah Data Karyawan

Gambar 4.14 Tampilan Menu Data Karyawan

Gambar 4.15 Tampilan Menu Hasil Produksi

Gambar 4.16 Tampilan Menu laporan serah terima tugas supervisor

Gambar 4.17 Tampilan Menu Grafik Hasil Produksi

Gambar 4.18 Tampilan Menu Cetak Laporan

Gambar 4.19 Tampilan Menu Ganti Password

DAFTAR SIMBOL

I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi sangat pesat sehingga tuntutan adanya sistem yang dapat membantu segala aktivitas yang dilakukan manusia sangatlah penting. Selain diperlukannya sistem yang baik, kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas pun tak kalah penting guna mengimbangi perkembangan teknologi yang ada. Kebutuhkan akan sistem yang baik salah satunya dibutuhkan oleh perusahaan. Berjalannya suatu perusahaan tak terlepas dari kebutuhan akan informasi. Untuk memperoleh informasi yang up to date sehingga dibutuhkan sistem informasi yang dapat berjalan dengan baik.

PT Bando Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan produk karet untuk otomotif, sektor industri dan rumah tangga. Produk Perusahaan dipasarkan baik domestik maupun internasional, termasuk Eropa, Amerika dan Asia.

Sistem laporan kontrol harian produksi di departement variable speed untuk bagian Building Machine, Curring Machine , dan Cutting masih dilakukan dengan menggunakan form yang berupa kertas A4 sebagai medianya dan dikerjakan secara manual. Sehingga sistem yang berjalan saat ini masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya admin membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan hasil produksi karena harus merekap data hasil produksi satu persatu, laporan yang dihasilkan kadang tidak sesuai dengan hasil produksi karena admin salah dalam merekap laporan hasil produksi (human error), tidak adanya tempat penyimpanan data karena data hanya tersimpan di folder komputer sehingga data hasil produksi tersebut rentan hilang. Berdasarkan uraian di atas penulis akan menganalisa lebih lanjut dalam bentuk laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem kontrol harian produksi yang sedang berjalan saat ini?

  2. Apa kendala yang terjadi jika sistem yang berjalan belum sesuai dengan kebutuhan dalam menggunakan sistem komputerisasi?

  3. Sistem seperti apa yang dapat menghasilkan data laporan kontrol harian produksi yang sesuai dengan kebutuhan dalam menggunakan sistem komputerisasi

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan yang diuraikan, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui sejauh mana sistem kontrol harian produksi yang sedang berjalan saat ini pada PT. Bando Indonesia.
  2. Mengetahui kebutuhan perusahaan dalam hal laporan yang dihasilkan oleh sistem yang terkomputerisasi.
  3. Mengidentifikasikan kebutuhan sistem informasi kontrol harian produksi terhadap data yang dihasilkan dari system.

Manfaat Penelitian

  1. Membantu Admin dalam mengelola kontrol harian produksi yang sebelumnya masih menggunakan kertas A4 dan MS.Excel dalam penyimpanan data.

  2. Mempercepat pencarian data laporan kontrol harian produksi dan memudahkan pendataan bagi admin agar lebih efisien.

  3. Mengaplikasikan sistem informasi sebagai alternatif penyimpanan data kontrol harian produksi agar membantu pihak manajemen perusahaan dalam menggunakan data itu kembali, di mana pada sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan penyimpanan manual.

Ruang Lingkup Penelitian

Penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang terjadi di PT Bando Indonesia, sehingga penulis harus memberi batasan hanya pada sistem kontrol harian produksi di departement variable speed pada bagian Building Machine, Curring Machine dan Cutting. Hal ini dimaksudkan agar masalah yang diteliti tidak berkembang dan tidak melebar ke masalah-masalah di luar penelitian, karena sistem yang berjalan saat ini pada pengolahan data kontrol harian produksi masih manual dan belum berkembang.

Metode Penelitian

Penyusunan Laporan skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Penulis melakukan pengamatan-pengamatan lansung terhadap kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari pengamatan tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi ini dapat diketahui kesalahannya atau proses dan kegiatan tersebut.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Penulis melakukan wawancara kepada Bapak Imam fauzi selaku Stakeholder yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek bahasan yang diambil oleh penulis.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature Review)

  6. Studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literature yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan-temuan ilmiah, bila dianalisis dengan benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa PIECES sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service).

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition berfungsi untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu dengan pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Notepad sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Testing

Metode testing digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode Black Box dalam kegiatan testing karena metode Black Box dapat mengetahui apakah software yang di buat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan atau tidak.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan laporan skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab secara ringkas dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai perusahaan PT. Bando Indonesia, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, UML (Unified Modelling Language), analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, serta permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang rancangan sistem yang diusulkan dan prosedur baru, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Kausar[1], dkk (2015:22) menjelaskan bahwa, “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Menurut Maimunah[2], dkk (2017:38) menjelaskan bahwa, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah pengembangan sistem yang harus dapat memenuhi kebutuhan fungsional penggunanya.

Tahapan Perancangan

Menurut Padeli[3], Dkk dalam jurnal CCIT (2015:198) menyebutkan bahwa disaat pengujian program dimulai. Proses pengujian terfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsi, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

Menurut McLeod [4] dalam Jurnal Telematika Vol.8 No.2 (2015:70), perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi :

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
  2. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis harus mengidentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerjasama dengan manajer untuk mengevaluasi alternatif.
  4. Memilih konfigurasi terbaik.
  5. Menyiapkan usulan implementasi.
  6. Menyiapkan usulan penerapan yang memberi ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  7. Menyetujui dan menolak penerapan system

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut beberapa pendapat tentang definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Ageng [5]dkk dalam Jurnal CCIT (2015:134-146), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.

Menurut Mulyadi yang dikutip oleh Halomoando Ezra, Siti Ragil Handayani, Dwiatmanto [6] (2017:68), “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Menurut Harfizar, H., & Albar, F. M. [7] Dalam jurnal Cerita Vol.3 No.2 (2017:228), “Sistem adalah sekelompok elemen yang saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu ujua tertentu yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan penulis bahwa sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan erat dan berkerjasama untuk membangun sebuah jaringan prosedur suatu objek yang mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin [8] dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen
    Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Batasan Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  7. Pengolahan Sistem.
    Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  8. Sasaran Sistem.
    Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin [9] (2017:2) mengatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)
    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system)dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebgainya.
  2. Sistem Alamiah (Natural System)
    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Tertentu (probabilitas System)
    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup (Close System)
    Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benarbenar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup,tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konserp Dasar Data

Definisi Data

Menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo Priyo[8], dkk (2016:24) dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya.

Sedangkan menurut Eka Iswandy [10] dalam Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2 (2015:73), “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep”.

Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta-fakta yang telah dibuktikan kebenarannya untuk menggambarkan suatu kejadian tertentu.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri [11](2016:18), data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data
    1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)
      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung
    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data
    1. Data Internal (Internal Data)
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data Eksternal (External Data)
      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri [11](2016:26), "Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan."

Menurut Krismiaji [12](2015:14), "Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Dengan demikian dapat pula disimpulkan bahwa data adalah input bagi sebuah sistem informasi, sedangkan informasi merupakan output. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Aturan umum yang berlaku adalah, semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, semakin baik keputusan yang dihasilkan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa Informasi adalah data yang telah diorganisasi yang berupa data mentah, data tersusun, dan kapasitas sebuah saluran komunikasi. Kemudian data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.

Karakteristik Informasi

Menurut Krismiaji [12](2015:15), Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:

  1. Relevan : Menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspektasi semula.
  2. Dapat Dipercaya : Bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
  3. Lengkap : Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.
  4. Tepat Waktu : Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
  5. Mudah Dipahami : Disajikan dalam format yang mudah dimengerti.
  6. Dapat Diuji Kebenarannya : Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.

Nilai dan Kualitas Informasi

Nilai informasi menurut Fauzi [13] (2017:12), ditentukan dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan, memproses serta menyimpan data serta mendistribusikan informasi yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

Menurut Sutabri [11](2016:26) Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh
    Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi sulit mengukurnya
  2. Luas dan Lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya
  3. Ketelitian
    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan Waktu
    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris
  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur
  8. Dapat Dibuktikan
    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama
  9. Tidak Ada Prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat Diukur
    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Giandari[14], dkk dalam Jurnal CCIT (2018:157), “Informasi merupakan bahan pokok dalam pemberitaan. informasi bukan hanya fakta ataupun kenyataan, melainkan lebih luas lagi mengenai proses dan penggunaan informasi itu sendiri”.

Menurut Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani [15] (2017:12), “secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Pandi dalam Aryani [16] dkk (2017:77) menyimpulkan bahwa “Sistem informasi merupakan sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan keperluan pengolahan transaksi harian, guna mendukung operasi yang bersifat eksekutif dan kegiatan rencana dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan definisi tersebut maka disimpulkan sebuah sistem informasi merupakan suatu kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang berguna.

Komponen Sistem Informasi

Menurut pendapat Jeperson Hutaean (2015:13)[17] “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)” yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubung satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok Kendali (Control Block)
    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung di atasi.

Konsep Dasar Analisa SIstem

Definisi Analisa Sistem

Menurut C. Laudon dan P. Laudon dalam Astuti dan Joni [18] (2017:516), “Analisis sistem yaitu penyambung utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh organisasi, tugas analis sistem untuk mengartikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan sistem”.

Menurut Sri Mulyani [19] (2016:38), “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis sistem adalah tahap untuk mengidentifikasi masalah dan dapat memberikan pemecahan terhadap pembuatan sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada”

Teori Khusus

Konsep Dasar Kontrol

Definisi Kontrol

Menurut Martono, A., Supriyono, I. A., & Padeli, P. [20] dalam jurnal KNSI dengan Judul Smart Power Control Sistem Arus Listrik Jarak Jauh Berbasis Raspberry Pi Pada Sekolah (Studi Kasus Sekolah Mawar Saron). (2018:1) “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Dalam sistem pengendali dikenal adanya sistem pengendali loop terbuka (Open-loop Control System) dan sistem pengendali loop tertutup (Closed-loop Control System).

Konsep Dasar Produksi

Definisi Produksi

Menurut Dina Amalia [21](2017) Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.

Tujuan Produksi

Menurut Dina Amalia [21](2017) Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi disebut dengan produsen. Berdasarkan pengertian tersebut maka produksi mengandung dua hal pokok, yaitu :

  1. Menciptakan nilai guna
    Misalnya, membangun rumah, membuat pakaian, membuat tas, membuat sepeda dan lain sebagainya.
  2. Menambah nilai guna
    Misalnya, memperbaiki televisi, memperbaiki sepatu, memperbaiki atau memodifikasi mobil/motor, dan lain sebagainya.

Faktor-faktor Produksi

Menurut Dina Amalia [21](2017) ada beberapa faktor-faktor produksi sebagai berikut :

  1. Sumber daya alam
    Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran. Yang termasuk dalam sumber daya alam yaitu lingkungan alam, lahan, maupun kekayaan yang terkandung di dalam tanah.
  2. Sumber daya manusia
    Sumber daya manusia adalah kemampuan (daya) atau usaha manusia berupa jasmani maupun rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang. Menurut kualitasnya, sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi tiga yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
  3. Sumber daya modal
    Sumber daya modal adalah alat atau barang hasil produksi yang dipakai sebagai sarana untuk menghasilkan barang. Modal ini dibeli tidak oleh konsumen melainkan oleh produsen. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga alat-alat produksi, misalnya gedung, mesin, dan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi
  4. Keahlian
    Ini adalah faktor penting dalam menjalankan proses produksi. Keahlian atau keterampilan individu penting untuk mengoordinasikan dan mengelola faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa.

Proses Produksi

Menurut Dina Amalia [21](2017) Proses produksi adalah tahap tahap yang harus di lewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi yang membutuhkan waktu lama, misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal, serta lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda, ada yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat, dan produksi lain-lainnya. Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam empat macam yaitu :

  1. Proses produksi pendek
    Proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng, dan lain-lain.
  2. Proses produksi panjang
    Proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
  3. Proses produksi terus menerus/kontinyu
    Proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain.
  4. Proses produksi berseling/intermitten
    Proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil di mana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.

Konsep Dasar Metode Pengembangan Waterfall

Definisi Waterfall

Menurut Pressman [22] (2015:42) , model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis , berurutan dalam membangun sebuah software.

Nama model ini sebenarnya adalah "Linear Sequential Model". Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali model waterfall ini diperkenalkan oleh Winston Royce pada tahun 1970 . Meskipun sering dianggap kuno , tetapi model waterfall ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE).

Model Waterfall ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan . Model ini disebut dengan model Waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Fase - Fase dalam Model Waterfall sebagai berikut:

  1. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)
    Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis , sangat diperlukan adanya komunikasi dengan customer demi memahami dan mencapai tujuan yang ingin dicapai . Hasil dari komunikasi tersebut adalah inisialisasi proyek , seperti menganalisis permasalahan yang dihadapi dan mengumpulkan data-data yang diperlukan , serta membantu mendefinisikan fitur dan fungsi software . Pengumpulan data-data tambahan bisa juga diambil dari jurnal,artikerl dan internet.
  2. Planning (Estimating , Schedulling , Tracking)
    Tahap selanjutnya adalah tahap perencanaan yang menjelaskanmengenai estimasi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan , resiko -resiko yang dapat terjadi , sumber daya yang diperlukan dalam membuat sistem , produk kerja yang ingin dihasilkan , penjadwalan kerja yang akan dilaksananakan , dan tracking proses pengerjaan sistem.
  3. Modelling (Analysis & Design)
    Tahap ini adalah tahap perancangan dan pemodelan arsitektur sistem yang berfokus pada perancangan struktur data , arsitektur software , tampilan interface dan algoritma program . tujuannya untuk lebih memahami gambaran besar dari apa yang akan dikerjakan.
  4. Construction (Coding & Testing)
    Tahapan Construction ini merupakan proses penerjemahan bentuk desain menjadi kode atau bentuk atau bahasa yang dapat dibaca oleh mesin . Setelah pengkodean selesai , dilakukan pengujian terhadap sistem dan juga kode yang sudah dibuat . tujuannya untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki
  5. Deployment (Delivery , Support , Feedback)
    Tahapan Deployment merupakan tahapan implementasi perangkat lunak ke customer, melakukan maintenance (perawatan perangkat lunak) secara berkala , perbaikan software, evaluasi software dan pengembangan software berdasarkan umpan balik yang diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya.

Konsep Dasar Metode Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Edy Susena [23], dkk dalam jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta Vol.1 No.3 (2015:6), “Analisis PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan”.

Menurut Istiningsih [24]dalam Jurnal Pendidikan Matematika Volume:5 No: 2 (2015:31), Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service), adalah:

  1. Performance (Kinerja): Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (Informasi): Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (Ekonomis): Peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (Pengendalian): Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (Efisiensi): Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebutdigunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (Pelayanan): Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Definisi UML (Unified Modeling Language) menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL [25](2017:22) adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Menurut Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V [26] dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506), mendefinisikan bahwa “A UML is a standard modelling Language to model the real world in the fieldof software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa permodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak.

Menurut Yusuf [27]dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29), “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa visual komunikasi untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak dalam pemrograman berorientasi objek.

Tipe-Tipe Diagram UML

Menurut Tri Hartati [28] dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185), CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber antara lain :

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.
  2. Class Diagram
    Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, objek beserta hubungan satu antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Classdiagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Classmenggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).
  3. Sequence Diagram
    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.
  4. Activity Diagram
    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar [29] (2016:19), Menjelaskan bahwa, “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Menurut Syahrial Chan [30] (2017:161), Menjelaskan bahwa, “Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, table, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terintegrasi beroperasi dengan bantuan komputer serta dapat diakses dengan mudah dan cepat.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Prashant Ramchandra Desai [31] dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57) Menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar [32] dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981), mendefinisikan bahwa "MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi untuk mengelola data yang saling berhubungan dan menjalankan fungsi suatu pengolahan data.

Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Menurut Yosef Murya [33](2016:8) “Notepad++ merupakan aplikasi gratis yang memiliki fitur yang sangat berguna bagi programmer atau developer dalam membuat program. Notepad++ menggunakan komponen Scintila untuk dapat menampilkan dan menyunting teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman yang dijalankan pada sistem operasi Microsoft Windows”.

Konsep Dasar PHP ( Preprocessor Hypertext )

Definisi PHP ( Preprocessor Hypertext )

Menurut Priyo, dkk (2016: 25), Menjelaskan bahwa, “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karen bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Menurut Suprianto dalam Agung Baitul Hikmah [34] dkk (2015:1) Menjelaskan bahwa, “PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Prepocessor PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general pupose licences (GPL)”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar [35] dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981), mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat aplikasi web secara dinamis.

Konsep Dasar HTML ( Hypertext Markup Language )

Definisi HTML ( Hypertext Markup Language )

Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati [36] dalam Jurnal STI (2016:95), mengatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Sedangkan menurut Dewi Imaniar Desrianti, Achmad Rizal Kurniawan [37] dalam ICIT Journal Vol 4 No.1(2018) HTML juga memiliki fungsi sebagai dasar dari sebuah website, untuk menambahkan suatu objek seperti gambar, audio, video, dll, dan juga berfungsi untuk membuat formulir online.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis HTML.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Chetan Bulla [38]dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632), mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Santoso, Radna Nurmalina [39] dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:86), “Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Rizky dalam Rini [40](2016:64), adalah “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Menurut Mustaqbal [41](2015:31), mengatakan bahwa “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

Menurut Syed Roohillah Jan [42] dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683), mengatakan bahwa “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisitasi menurut Dede Bachtiar dan Atikah [43] (2015:74) adalah “usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Sedangkan, siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri [44] dkk (2017:7) mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancanga baru yang diinginkan oleh pengguna dan disanggupi oleh peneliti untuk dibuat.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi [45] (2016:27), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap 1
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap 2
    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Tahap 3
    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudunya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L)  : Mudah untuk dikerjakan
  4. Tahap Final.
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan [5] dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138), Literatur review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk meyusun kerangka pemikiran yang jelas tantang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada rumusan masalah.

Sedangkan menurut Ary Budi Warsito [27], dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29) adalah “Study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan.

Tujuan Literature Review

Menurut Maulani[46], dkk.dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:231), “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

Study Pustaka Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai persediaan barang dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Tinjauan studi yang dilakukan oleh Khanna Tiara, Hendra Kusumah, Dian Mustika Putri [47], Februari 2017 STMIK Raharja –Tangerang dalam Jurnal CERITA Vol.3 No.1. ISSN : 2461-1417. [Tiara, Kusumah, Putri 2017] dalam Jurnal CERITA Vol.3 No.1 Februari 2017. ISSN : 2461-1417 yang berjudul “Penerapan Manajemen Aset Dengan Mapyourtag Pada Perguruan Tinggi.” metode manajemen aset yang diterapkan masih sangat konvensional yaitu dengan cara menulis laporan secara manual, kemudian laporan tersebut diinput kedalam aplikasi pengolah data, hal ini membuat sistem manajemen aset berjalan tidak efektif karena berjalan melalui proses yang sangat panjang. Untuk meningkatkan proses manajemen aset, maka diimplementasikan sebuah sistem barcode, dimana setiap barcode yang mewakili setiap aset menampilkan identitas dari setiap aset berupa tanggal dimulai pengoperasian, tipe dari setiap aset, beserta lokasi tempat setiap aset dioperasikan. Dengan barcode, proses manajemen aset yang ada di Perguruan Tinggi Raharja berjalan dengan efektif tanpa harus mencetak form ceklis dan data langsung ter-update dalam sebuah sistem database agar pengambilan keputusan terhadap aset yang dikelola berfungsi secara efektif yaitu dengan menggunakan aplikasi MapYourTag. Pada penelitian menggunakan metode mind-mapping dan metode analisa SWOT.
  2. Tinjauan studi yang dilakukan oleh Euis Sitinur Aisyah , Padeli, Sumasih, Agustus 2016 STMIK Raharja – Tangerang dalam Jurnal Sensi Vol.2 No.2 ISSN: 2461-140939, [Aisyah, Padeli, Sumasih 2016][48] dalam Jurnal Sensi Vol.2 No.2 ISSN: 2461-1409 yang berjudul “Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya.” Penelitian ini menggunakan metode activity based costing system. Hasil penelitian ini adalah laporan keuangan yang mampu menampilkan informasi yang terinci dari pendapatan dan biaya overhead yang digunakan pada proses produksi setiap item yang meliputi proses dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi siap jual, sehingga mudah mengetahui kemampuan laba yang dihasilkan dari setiap item yang diproduksi tersebut.
  3. Tinjauan studi yang dilakukan oleh Anita B. Wandanaya, Andrian Wicaksono [49], Agustus 2018, STMIK Raharja - Tangerang dalam Jurnal Cerita Vol .4 No.2 ISSN : 2461-1417, [Wandanaya, Wicaksono 2018] dalam Jurnal Cerita Vol4 No2 ISSN : 2461-1417 yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan Berbasis Web pada PT. Bumi Tangerang Mesindotama.” Penelitian ini membahas sebuah sistem yang dapat menghasilkan output rekapan dalam bentuk rincian laporan untuk perencanaan anggaran biaya perusahaan dalam memenuhi sistem pengadaan sebuah perencanaan proyek. Dalam penelitian ini diimplementasikan sebuah sistem berbasis web untuk perencanaan anggaran biaya proyek pada perusahaan, maka dari itu perlu dirancang sebuah sistem rencana anggaran biaya perusahaan berbasis web. Sistem ini menggunakan input berbasis web dalam proses pengisian kegiatan proyek, rincian bahan yang diperlukan dan perencanaan anggaran biaya yang dibutuhkan sehingga dapat menghasilkan laporan akhir dalam bentuk rekapan yang rapih.
  4. Tinjauan studi yang dilakukan oleh Mulyati, Yulianto, Andika Supriyana [50], Agustus 2017 STMIK Raharja – Tangerang dalam Jurnal Technomedia Journal (TMJ) Vol.2 No.1. ISSN : 2620-3383, [Mulyati, Yulianto, Supriyana 2017] dalam Jurnal Technomedia Journal (TMJ) Vol.2 No.1 Agustus 2017. ISSN : 2620-3383 yang berjudul “Rancangan Web Information System Asset Management Pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja.” Proses pencatatan data aset masih menggunakan aplikasi Ms. Excel, dimana masih dapat terjadi salah input data aset dan bisa saja data hilang dari penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi manajemen aset pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Analisa menggunakan metode analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats). Kemudian menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan, menggunakan bahasa program PHP dan menunggunakan MySQL sebagai database yang dibangun. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi manajemen aset memiliki kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat, mulai dari pendataan sampai pembuatan laporan.
  5. Tinjauan studi yang dilakukan oleh Radiyanto, Erna Astriyani, Eka Juliyawati [51] , Agustus 2015 , STMIK Raharja Jl. Jenderal Sudirman No. 40 Modern Cikokol – Tangerang dalam Jurnal Sensi Vol.1 No.1 ISSN: 2461-1409., [Radiyanto, Astriyani, Juliyawati 2015] dalam Jurnal Sensi Vol.1 No.1 Tahun 2015 ISSN: 2461-1409 yang berjudul “Rancangan Sistem Informasi Laporan Dana Bantuan Personal Pendidikan Melalui Program Tangerang Cerdas Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang.” Penelitian ini meneliti sistem pada Tangerang Cerdas pada saat ini masih kurang efektif dalam mengontrol pengelolaan laporan anggaran personal dalam pendataan yang dikhawatirkan akan terjadinya pengandaan data. Penelitian ini terbatas pada pembahasan mulai dari pencatatan laporan dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas sampai menjadi laporan untuk per semester atau tiap 6 (enam) bulannya. Dimana dalam laporan tersebut terdapat data-data peserta didik yang berhak mendapatkan dana bantuan personal melalui Tangerang Cerdas agar tepat sasaran dan tidak terdapat penggandaan data.
  6. Penelitian dilakukan oleh D Dumasari, Wayan Darmawan, Achmad Iqbal, Budi Dharmawan, Imam Santosa (2018) Technical [52] University Munich, Institute of Automation and Information Systems, Boltzmannstr. 15, 85748 Garching near Munich, Germany 2018. “Development of Production Creativity among Craftsmen by Identifying Techniques for Characterizing Coconut Waste”. (Pengembangan Kreativitas Produksi di antara Pengrajin dengan Mengidentifikasi Teknik untuk Mengkarakterisasi Limbah Kelapa). The development of production creativity in handicraft micro-enterprises requires technical support. The primary mode of support is to identify the characteristics of the raw materials that make product design appear more creative, variation, and artistic. A right quality product can potentially increase profits. This knowledge transfer process has altered the behavior of craftsmen in Java, encouraging them to adopt coconut waste as a raw material. The location of this study was Purbalingga Wetan, Purbalingga District, Central Java Province. The study design was based on a participatory rural appraisal (PRA), with the application of both qualitative and quantitative approaches. It was found that the ability of respondents to identify coconut waste characteristics was crucial to improving product quality. The number of skilled respondents applying the technique increased significantly. The skilled respondents were able to identify traits based on the age, color, fiber pattern, visual form, thickness, texture, and fragility of coconut wood or shell. An understanding of all of these characteristics was essential to improve product quality. Skilled craftsmen choose good coconut waste can produce quality handicraft products. Quality handicrafts are produced with a variety of distinctive and artistic designs and motifs. The selling value of higher quality handicraft products significantly increases the income of craftsmen. The motivation and ability of craftsmen in the technique that identifies the characteristics of coconut waste needs to be continuously developed intensively. These efforts can be made through the willingness of craftsmen to share experiences. Another way is to increase the participation of craftsmen in training and demonstration of the characteristics of coconut waste as raw material for quality handicrafts. (Pengembangan kreativitas produksi dalam usaha mikro kerajinan tangan membutuhkan dukungan teknis. Mode dukungan utama adalah mengidentifikasi karakteristik bahan baku yang membuat desain produk tampak lebih kreatif, variasi, dan artistik. Produk berkualitas yang tepat berpotensi meningkatkan keuntungan. Proses transfer pengetahuan ini telah mengubah perilaku pengrajin di Jawa, mendorong mereka untuk mengadopsi limbah kelapa sebagai bahan baku. Lokasi penelitian ini adalah Purbalingga Wetan, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Desain penelitian didasarkan pada penilaian pedesaan partisipatif (PRA), dengan penerapan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Ditemukan bahwa kemampuan responden untuk mengidentifikasi karakteristik limbah kelapa sangat penting untuk meningkatkan kualitas produk. Jumlah responden yang terampil menerapkan teknik meningkat secara signifikan. Responden yang terampil mampu mengidentifikasi ciri-ciri berdasarkan usia, warna, pola serat, bentuk visual, ketebalan, tekstur, dan kerapuhan kayu atau tempurung kelapa. Pemahaman tentang semua karakteristik ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas produk. Pengrajin yang terampil memilih limbah kelapa yang baik dapat menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas. Kerajinan berkualitas dihasilkan dengan berbagai desain dan motif yang khas dan artistik. Nilai jual produk kerajinan berkualitas tinggi secara signifikan meningkatkan pendapatan pengrajin. Motivasi dan kemampuan pengrajin dalam teknik yang mengidentifikasi karakteristik limbah kelapa perlu terus dikembangkan secara intensif. Upaya ini dapat dilakukan melalui kesediaan pengrajin untuk berbagi pengalaman. Cara lain adalah meningkatkan partisipasi pengrajin dalam pelatihan dan demonstrasi karakteristik limbah kelapa sebagai bahan baku kerajinan tangan berkualitas).
  7. Penelitian Iris Grablera, Alexander Pohlera [53](2017) aHeinz Nixdorf Institute, Paderborn University, Fürstenallee 11, 33102 Paderborn, Germany, Christoph Berger and Alexander Pöhler / Procedia CIRP 67 (2018) 116 – 121. “Intelligent devices in a decentralized production system concept”. (Perangkat cerdas dalam konsep sistem produksi yang terdesentralisasi). Current manufacturing research topics, like Cyber Physical Production Systems, Industry 4.0 and machine learning, deal with the enhancement of machine control systems to create self-controlling production systems. This paper shows an approach to add supplementary information acquisition and processing tools to former executive units in order to enable decentralized decision-making. Therefore computers with additional sensors and communication devices were added to each component of a production system in a production laboratory. This change from a production machine to a self-controlling cyber-physical device is illustrated through the implementation in a milling station consisting of an industrial robot, a milling machine and a logistic station. The paper deals with the distribution of tasks to different component types and also with the connection to employees by such a decentralized system. (Topik penelitian manufaktur saat ini, seperti Sistem Produksi Fisik Cyber, Industri 4.0 dan pembelajaran mesin, berurusan dengan peningkatan sistem kontrol mesin untuk menciptakan sistem produksi pengendalian diri. Makalah ini menunjukkan suatu pendekatan untuk menambah perolehan informasi tambahan dan alat-alat pemrosesan kepada mantan unit eksekutif untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang terdesentralisasi. Oleh karena itu komputer dengan sensor tambahan dan perangkat komunikasi ditambahkan ke setiap komponen dari sistem produksi di laboratorium produksi. Perubahan ini dari mesin produksi ke perangkat fisik maya yang mengendalikan diri diilustrasikan melalui implementasi di stasiun penggilingan yang terdiri dari robot industri, mesin penggilingan dan stasiun logistik. Makalah ini membahas pembagian tugas ke berbagai jenis komponen dan juga dengan koneksi ke karyawan dengan sistem terdesentralisasi seperti itu).
  8. Penelitian Emmanuel Francalanza, Mark Mercieca, dan Alec Fenech (2018) CERU, Department of industrial and manufacturing Enginnering, University of Malta, MDS 2080, Malta. “Modular System Design Approach for Cyber Physical Production Systems”. (Pendekatan Desain Sistem Modular untuk Sistem Produksi Fisik Sibe). As manufacturing enters a new paradigm of cyber production, new methods are required to support the production system design activity. These methods have to take into consideration both the cyber and physical aspects of the system design, whilst also satisfying requirements of modularity, connectivity and intelligence. This paper presents a modular system design approach for cyber-physical production systems, which is based on the established systematic method of modular function deployment. The result of applying this design approach is a modular system architecture which describes the system modules for both cyber and physical aspects of the production system.both cyber and physical aspects of the production system. (Ketika manufaktur memasuki paradigma baru produksi cyber, metode baru diperlukan untuk mendukung kegiatan desain sistem produksi. Metode ini harus mempertimbangkan aspek cyber dan fisik dari desain sistem, sementara juga memenuhi persyaratan modularitas, konektivitas, dan intelijen. Makalah ini menyajikan pendekatan desain sistem modular untuk sistem produksi jasmani maya, yang didasarkan pada metode sistematis yang ditetapkan untuk penyebaran fungsi modular. Hasil dari penerapan pendekatan desain ini adalah arsitektur sistem modular yang menggambarkan modul sistem baik untuk aspek cyber maupun fisik dari sistem produksi.).
  9. Penelitian Andrey Kutin, Vitaly Dolgov, Mikhail Sedykh, dan Sergey Ivashin [54](2018) Production Engineering Department of the Moscow State University of Technology STANKIN, Vadkovskij per. 1, Moscow, 127994, Russian Federation, Procedia CIRP 67 ( 2018 ) 476 – 481. “ Integration of Different Computer-aided Systems in Product Designing and Process Planning on Digital Manufacturing”. (Integrasi Sistem Berbantuan Komputer Berbeda dalam Perancangan Produk dan Perencanaan Proses pada Manufaktur Digital). In the article discusses the integration of CAD/CAPP/PDM/CAM and ERP systems while designing and process planning of machine-building production on digital manufacturing. Main attention is paid to the problem of data integration between systems developed by different software companies. Digital manufacturing makes a special demand to data structure and exchange on any stage of product life cycle. Paper shows the practical application of this problem on one of the Russian enterprises. (Dalam artikel ini membahas integrasi CAD / CAPP / PDM / CAM dan sistem ERP saat merancang dan memproses perencanaan produksi mesin-bangunan di manufaktur digital. Perhatian utama diberikan kepada masalah integrasi data antara sistem yang dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak yang berbeda. Manufaktur digital membuat permintaan khusus untuk struktur data dan pertukaran pada setiap tahap siklus hidup produk. Kertas menunjukkan penerapan praktis dari masalah ini pada salah satu perusahaan Rusia).
  10. Penelitian P. Lumsakul, L Sheldrick, dan S. Rahimifard [55] (2018) Center for Sustainable Manufacturing and Recycling Technologies (SMART), Loughborough University, Loughborough UK Procedia Manufacturing 21 (2018) 854–861. “The Sustainable Co-Design of Products and Production Systems”. (Co-Desain Produk dan Sistem Produksi Berkelanjutan). The challenges in designing products and production systems are becoming increasingly complex due to more changeable customer demands, frequent product updates, and the requirements for resource efficiency. Established design processes are often unable to readily accommodate these rapid changes. In addition, incremental benefits are often achieved through existing sustainable design approaches due to inability to fully assess the impacts of product design improvements and their associated implications within production facilities. This highlights the need for more integrated design processes that enable seamless co-development of products and production systems. This paper examines the current interrelation and interaction of these design processes from the resource efficiency viewpoint, proposes a novel sustainable „Co-Design‟ model, and discusses the ecological benefits of co-designing future products and production systems. (Tantangan dalam mendesain produk dan sistem produksi menjadi semakin kompleks karena tuntutan pelanggan yang lebih berubah, pembaruan produk yang sering, dan persyaratan untuk efisiensi sumber daya. Proses desain yang mapan seringkali tidak dapat dengan mudah mengakomodasi perubahan cepat ini. Selain itu, manfaat tambahan sering dicapai melalui pendekatan desain berkelanjutan yang ada karena ketidakmampuan untuk sepenuhnya menilai dampak perbaikan desain produk dan implikasinya yang terkait dalam fasilitas produksi. Ini menyoroti kebutuhan untuk proses desain yang lebih terintegrasi yang memungkinkan pengembangan produk dan sistem produksi yang mulus. Makalah ini mengkaji interelasi dan interaksi proses desain ini saat ini dari sudut pandang efisiensi sumber daya, mengusulkan model 'Co-Design' berkelanjutan yang baru, dan membahas manfaat ekologi dalam merancang bersama produk dan sistem produksi masa depan).

Dari ke sepuluh penelitian diatas disimpulkan bahwa penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Kontrol Harian Produksi Real Time Variable Speed Pada PT Bando Indonesia” berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya sehingga perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

  1. Mengembangkan sistem terdahulu agar dapat terlaksana lebih baik lagi dengan menggunakan konsep protoype sistem sehingga bisa lebih memudahkan Admin dalam mengolah data kontrol harian produksi
  2. Mengembangkan sistem sebelumnya agar proses penginputan data kontrol harian produksi dapat bekerja lebih efisien
  3. Mengembangkan sistem terdahulu agar bisa menganalisa lebih akurat dan tepat sehingga bisa menghindari kesalahan-kesalahan pengolahan data kontrol harian produksi

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT Bando Indonesia

Sejarah Singkat PT Bando Indonesia

PT. Bando adalah salah satu produsen sabuk transmisi tenaga otomotif dan industri terkemuka di Indonesia. Ini memiliki satu pabrik utama yang berlokasi di Tangerang dan kantor pemasarannya berlokasi di Jakarta Pusat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987; Sebuah perusahaan patungan oleh perusahaan Indonesia, PT. Kreasi Utama Investama dan Bando Chemical Industries, Ltd. dari Jepang. Dalam pembentukan perusahaan, Bando Chemical Industry menyediakan teknologi manufaktur untuk menghasilkan sabuk pengaman sedangkan PT. Kreasi Utama Investama menyediakan akses ke bahan baku yang diperlukan.

Karet alam berkualitas tinggi tersedia di Indonesia dan dengan integrasi teknologi tinggi dan juga pengetahuan kami dalam teknologi sabuk transmisi berteknologi canggih, kami mampu menghasilkan sabuk transmisi tenaga berkualitas tinggi. Seiring dengan komitmen kami terhadap produk berkualitas, kualitas layanan dan perbaikan terus menerus, kami juga memberikan dukungan teknis kepada pelanggan, memastikan kepuasan pelanggan dalam hal kualitas, harga, menjaga kelestarian lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja sehingga membuat sabuk transmisi Bando power paling banyak dan terpercaya di Indonesia.

PT. Bando Indonesia telah diterima oleh pasar lokal dan asing untuk produk berkualitasnya, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menguasai pasar dan memenuhi ekspornya ke Singapura, Malaysia, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat. Sabuk otomotif OEM (Original Equipment Manufacturing) kami digunakan di sejumlah produsen mobil seperti Honda, Toyota, Nissan, Mitsubishi, Suzuki, Mazda, Isuzu dan General Motors Indonesia.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan yang terbaik dan terkemuka dalam bidang industry V-Belt, Conveyor belt dan plastic parts.

Misi

  1. Menyediakan produk dan layanan berkualitas untuk memuhi kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
  2. Meningkatkan pertumbuhan pemasaran dengan melakukan inovasi produk dan pengembangan produk.
  3. Meningkatkan operasional perusahaan dengan standar Internasional serta perbaikan dan efisiensi.
  4. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, kesejahteraan karyawan dan memelihara kelestarian lingkungan.
  5. Berpartisipasi dan peduli sosial terhadap masyarakat sekitar sebagai kontribusi dalam pembangunan Indonesia.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Departement Variable Speed di PT. Bando Indonesia.

struktur-organisasi
Struktur Organisasi Departement Variable Speed pada PT. Bando Indonesia

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan perusahaan lain, PT Bando Indonesia dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT Bando Indonesia, yaitu sebagai berikut :

  1. Presiden Direktur
    Pimpinan tertinggi dan pemegang kebijakan perusahaan.
  2. Direktur Utama
    presiden direktur dalam berbagai kegiatan
  3. Plant manager
    Tugas dan tanggung jawab Plant manager antara lain :
    1. Merencanakan implementasi strategi dan operasional pabrik secara tepat sesuai bisnis perusahaan.
    2. Memonitor penyusunan rencana kerja harian pabrik sesuai rencana tahunan dan bulanan.
    3. Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas pabrik serta rencana operasional harian untuk pemenuhan pencapaian target yang telah ditetapkan.
    4. Mengevaluasi produktivitas serta kapasitas pabrik untuk penentuan pencapaian target serta penentuan target berikutnya.
    5. Mengatasi dan mengarahkan pemecahan masalah strategis pabrik untuk meminimalisir kesalahan serta efisiensi.
    6. Menjalankan tugas – tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target sewaktu – waktu sales perusahaan.
  4. Production
    Tugas dan tanggung jawab Production antara lain :
    1. Mempersiapkan program kerja dan mendapatkan persetujuan dari Plant Manager.
    2. Mengatur dan mengawasi kegiatan operasional sehari–hari di produksi.
    3. Mengadakan pertemuan rutin dengan laporan langsung untuk mengatasi masalah teknis.
    4. Memastikan semua masalah dalam pemprosesan terselesaikan.
    5. Bernegosiasi dengan PPC untuk barang yang akan diproduksi.
    6. Mengunjungi pemasok secara teratur diberbagai tempat.
    7. Meningkatkan kualitas produk dan melakukan inovasi dalam produksi.
    8. Memotivasi dan mendidik Operator dalam skema ekstensi dengan pengetahuan yang cukup dalam proses produksi.
  5. Sales
    Tugas dan tanggung jawab Sales antara lain :
    1. Merencanakan implementasi strategis sales perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan.
    2. Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas sales di cabang–cabang, dealers dan grosir secara berkala untuk memastikan pemenuhan pencapaian target yang ditetapkan.
    3. Memonitor inventory stock di setiap cabang secara berkala sesuai kebutuhan pasar di setiap area cabang dan sesuai kapasitas cabang.
    4. Mengevaluasi dan menganalisa pasar secara periodik untuk memberikan masukkan dalam penyusunan strategi marketing yang tepat dan efektif.
    5. Mengarahkan fungsi dan kinerja sales national untuk dapat berkoordinasi dengan cabang–cabang atau depo
    6. Melakukan riset dan survey terhadap pasar serta analisa produk untuk pengembangan produk dan penentuan harga (pricing).
    7. Berkoordinasi dengan cabang untuk implementasi strategi pemasaran dan pencapaian target.
    8. Menjalankan tugas–tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target sewaktu–waktu sales perusahaan.
  6. MIS (Management Information System)
    Tugas dan tanggung jawab MIS (Management Information System) antara lain :
    1. Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan permintaan bantuan IT.
    2. Membeli hardware IT, software dan hal–hal lain yang berhubungan dengan hal tersebut.
    3. Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian, baik untuk hardware dan software Windows dan Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner, hard drive external dan sebagainya.
    4. Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service Provider, penyedia jasa E-Mail, hardware, sofware, supplier dan sebagainya.
    5. Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk kebutuhan yang berhubungan dengan IT.
    6. Menyediakan data atau informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan departemen produksi.
  7. PPC (Production Planning Control)
    Tugas dan tanggung jawab PPC (Production Planning Control) antara lain :
    1. Menerima order dari sales dan membuat rencana produksi sesuai order yang diterima.
    2. Memenuhi permintaan sample dari sales dan memantau proses pembuatan sample sampai terkirim ke pelanggan.
    3. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan forecast dari sales dengan memperhatikan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal.
    4. Menyusun jadwal proses produksi pada waktu routing dan quality yang tepat sehingga barang yang bisa dikirim tepat waktu dan sesuai dengan permintaan pelanggan.
    5. Menjaga keseimbangan lini kerja di produksi agar tidak ada mesin yang overload sementara mesin lain tunggu order.
    6. Menginformasikan ke bagian sales jika ada masalah di proses produksi yang menyebabkan delay delivery.
    7. Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehingga diperoleh informasi akurat dan up to date.
  8. Raw Material
    Tugas dan tanggung jawab Raw Material antara lain :
    1. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian komposisi bahan baku dalam pembuatan compound sebelum dikirim ke produksi.
    2. Reporting secara berkala sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
    3. Memenuhi kebutuhan compound untuk di proses di bagian produksi.
  9. Quality Control
    Tugas dan tanggung jawab Quality Control antara lain :
    1. Melakukan pemeriksaan terhadap jalannya proses produksi untuk memastikan kesesuaian prosedur.
    2. Memonitor kualitas material serta hasil produksi dengan perbandingan kualitas standar.
    3. Menyusun dan menyiapkan dokumen–dokumen quality control dan data produksi.
    4. Menganalisa permasalahan yang timbul pada kualitas proses dan hasil produksi.
    5. Menjalankan tugas–tugas quality control lainnya dalam upaya pencapaian target sales perusahaan.
  10. Finish Good
    Tugas dan tanggung jawab Finish Good antara lain :
    1. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang sesuai dengan faktur pembelian dan surat pemesanan.
    2. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian fakturnya.
    3. Membuat bukti barang masuk (BBM).
    4. Membuat laporan bulanan stock barang kepada plant manager.
    5. Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan (SP) dari relasi untuk dikirim
    6. Mengkoordinir bagian stock keeper dan helper.
    7. Membuat surat perintah permintaan barang yang ditunjukan kepada plant manager.
  11. Manager
    Tugas dan tanggung jawab Manager antara lain :
    1. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untuk semua jenis produk yang ditawarkan oleh sales, agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan di gudang.
    2. Mengatur, pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin, jam kerja kerja Operator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan proses produksi.
    3. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditetapkan.
    4. Merencanakan perawatan mesin–mesin agar dapat beroperasi dengan lancar.
    5. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan baku.
    6. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir.
  12. Assistant Manager
    Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager antara lain :
    1. Mampu untuk mengendalikan situasi dilapangan.
    2. Melakukan perbaikan dilingkungan kerja.
    3. Men – Training bawahan.
    4. Menggalang Team Work.
    5. Mengarahkan proses produksi sesuai dengan kualitas hasil kerja.
    6. Mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
  13. Supervisor
    Tugas dan tanggung jawab Supervisor antara lain :
    1. Mengatur kerjanya para bawahannya.
    2. Membuat Job Descriptions untuk bawahanya.
    3. Bertanggung jawab atas hasil kerja bawahannya.
    4. Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk bawahannya.
    5. Memberikan briefing bersama bawahanya.
    6. Membuat planning pekerjaan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
    7. Membuat usulan promosi jabatan bagi bawahannya.
    8. Memberikan reward (penghargaan) kepada bawahannya.
    9. Berhak memberikan hukuman untuk bawahannya
  14. Staff Administrasi Produksi
    Tugas dan tanggung jawab Staff Administrasi Produksi antara lain :
    1. Bertanggung jawab terhadap administrasi produksi.
    2. Bertanggung jawab terhadap pendataan hasil produksi.
    3. Membuat daftar produksi.
    4. Pengecekan dan pendataan produksi.
    5. Membantu membuat faktur produksi.
  15. Operator Non – Produksi
    Tugas dan tanggung jawab Operator Non – Produksi antara lain :
    1. Pengkontrolan aliran steam dan memastikan bahwa mesin tersebut bekerja.
    2. Menemukan kesalahan dan melakukan kontrol perbaikan dasar dalam peralatan kontrol proses produksi.
    3. Kontrol proses dan peralatan terkait dengan pengelolaan oleh produk untuk meminimalkan dampak lingkungan.
    4. Menanggapi keadaan darurat seperti kebakaran dan bahaya lingkungan.
    5. Mempersiapkan peralatan proses produksi.
    6. Memperbaiki peralatan proses produksi yang sudah tidak layak.
    7. Membersihkan lingkungan departemen.
  16. Operator Produksi
    Tugas dan tanggung jawab Operator Produksi antara lain :
    1. Mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan proses produksi dan prosedur sebagaimana yang ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
    2. Melaksanakan pengoperasian mesin dan mengontrol proses produksi.
    3. Melaksanakan rencana produksi serta kebijakan produksi di perusahaan yang bersangkutan.
    4. Melaksanakan pengkontrolan dan pengaturan bahan baku proses produksi menjadi bahan jadi dengan ketentuan yang sudah ditargetkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Software Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 10,0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Urutan Prosedur sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Admin memberikan form kontrol harian produksi kepada Operator Produksi
  2. Operator Produksi mengisi form kontrol harian produksi setiap jamnya
  3. Supervisor mengecek dan memberikan paraf pada form kontrol harian produksi setiap jamnya
  4. Operator Produksi mengumpulkan dan memberikan form kontrol harian produksi diakhir jam kerja kepada Supervisor
  5. Supervisor melakukan pengecekan keseluruhan form kontrol harian produksi dari semua bagian
  6. Supervisor mengisi buku besar record serah terima tugas per shift
  7. Supervisor memberikan form kontrol harian produksi semua bagian kepada Admin
  8. Admin mengolah dan mendata keseluruhan form kontrol harian produksi
  9. Admin membuat laporan kontrol harian produksi
  10. Admin memberikan laporan kontrol harian produksi kepada Manager
  11. Manager melihat laporan kontrol harian produksi

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut use case diagram yang menggambarkan sistem kontrol harian produksi yang sedang berjalan pada PT Bando Indonesia :

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Berdasarkan gambar 3.2 diatas terdapat penjelasan use case diagram yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) sistem kontrol harian produksi yang berjalan pada PT. Bando Indonesia.
  2. 4 (empat) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya Admin produksi, Operator Produksi, Supervisor, Manager
  3. 11 (sebelas) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya  : Memberikan form kontrol harian produksi, Mengisi form kontrol harian produksi setiap jamnya, Mengecek dan memberikan paraf pada form kontrol harian produksi setiap jamnya, Mengumpulkan dan memberikan form kontrol harian produksi diakhir jam kerja, Melakukan pengecekan form kontrol harian produksi dari semua bagian, Mengisi buku besar record serah terima tugas per shift, Memberikan form kontrol harian produksi dari semua bagian, Mengolah dan mendata keseluruhan form kontrol harian produksi, Membuat laporan kontrol harian produksi, Memberikan laporan kontrol harian produksi, Melihat data laporan kontrol harian produksi

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah activity diagram kontrol harian produksi yang sedang berjalan pada PT Bando Indonesia

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem kontrol harian produksi

Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
  2. 11 (sebelas) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi berawal dari: Memberikan form kontrol harian produksi, Mengisi form kontrol harian produksi setiap jamnya, Mengecek dan memberikan paraf pada form kontrol harian produksi setiap jamnya, Mengumpulkan dan memberikan form kontrol harian produksi diakhir jam kerja, Melakukan pengecekan form kontrol harian produksi dari semua bagian, Mengisi buku besar record serah terima tugas per shift, Memberikan form kontrol harian produksi dari semua bagian, Mengolah dan mendata keseluruhan form kontrol harian produksi, Membuat laporan kontrol harian produksi, Memberikan laporan kontrol harian produksi, Melihat data laporan kontrol harian produksi
  3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah sequence diagram sistem Kontrol Hrian Produksi yang sedang berjalan pada PT Bando Indonesia :

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 4 (empat) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya Admin, Operator produksi, Supervisor, Manager
  2. 14 (empat belas) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor diantaranya: Memberikan form kontrol harian produksi, Menerima form kontrol harian produksi, Mengisi form kontrol harian produksi setiap jamnya, Mengecek dan memberikan paraf pada form kontrol harian produksi setiap jamnya, Mengumpulkan dan memberikan form kontrol harian produksi diakhir jam kerja, Melakukan pengecekan form kontrol harian produksi dari semua bagian, Mengisi buku besar record serah terima tugas per shift, Memberikan form kontrol harian produksi dari semua bagian, Menerima form kontrol harian produksi dari semua bagian, Mengolah dan mendata keseluruhan form kontrol harian produksi, Membuat laporan kontrol harian produksi, Memberikan laporan kontrol harian produksi, Menerima laporan kontrol harian produksi, Melihat data laporan kontrol harian produksi
  3. 6 (enam) Life Line mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Yang Berjalan

Metode Analisis PIECES

Dalam melakukan analisa penulis memilih menggunakan Metode Analisa PIECES. Metode Analisa PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan :

  1. Performance
    Kinerja : Pengolahan input data belum efektif dan efisien, karena sistem laporan kontrol harian produksi masih menggunakan selembar kertas untuk pencatatan dan penginputan menggunakan MS. Excell.
  2. Information
    Informasi : Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena pengolahan data yang kurang akurat (masih besar kemungkinan terjadinya human error), oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.
  3. Economy
    Biaya : Mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam proses pencatatan dan penginputan laporan kontrol harian produksi karena masih menggunakan sistem manual.
  4. Control
    Pengendalian : Dalam setiap inputan tidak ada sistem pengontrolan setiap laporan, sehingga tidak dapat diketahui sewaktu –waktu apabila ada kesalahan dalam penginputan.
  5. Efficiency
    Sumber Daya Biaya  : Kertas yang digunakan untuk mencetak laporan yang tidak akurat atau terjadi kesalahan. Sumber Daya Tenaga: Pengerjaan yang dilakukan oleh bagian Admin yang proses pengerjaannya belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, sehingga proses pengolahan data yang ada membutuhkan waktu lama, sehingga pembuatan laporan yang dihasilkan juga membutuhkan waktu lama.
  6. Service
    Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah bagian Admin dalam proses pengerjaan laporan kontrol harian produksi karena pencatatan yang dilakukan secara manual dengan data yang bertumpuk–tumpuk sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh data–data yang di inginkan.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Nama Masukan  : Form Kontrol Harian Produksi
    Fungsi  : Untuk Mencatat Hasil Produksi
    Sumber  : Admin
    Media  : Kertas A4 & Print Out
    Frekuensi : Setiap Hari Kerja
    Keterangan  : Berisi Tentang Form Kontrol Harian Produksi
  2. Analisa Proses
    Masukan  : Laporan Kontrol Harian Produksi Perjam
    Keluaran  : Hasil Laporan Kontrol Harian Produksi Perjam
    Ringkasan Proses  : Admin produksi memberikan form kontrol harian produksi kepada Operator Produksi, Operator Produksi mengisi hasil produksi setiap jamnya, Supervisor mengecek dan memberikan paraf di form kontrol harian produksi
  3. Analisa keluaran
    Nama keluaran  : Hasil Laporan
    Fungsi  : Mengetahui Seluruh Hasil Produksi
    Media  : Kertas A4
    Rangkap  : 1 (Satu) Lembar
    Distribusi  : Manager


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Di dalam membuat analisis program untuk penulisan laporan skripsi ini, peneliti menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU E7500 @2.93GHz
    2. Monitor : LG 17 inc
    3. Mouse : Logitech
    4. Keyboard : USB
    5. RAM : 2 GB
    6. Harddisk : 250 GBf. Harddisk : 250 GB
    7. Printer : LaserJet M1132 MFP
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Windows 7 Ultimate 64-bit
    2. Microsoft Office Excel 2010
    3. Hak Akses (Brainware)
  3. Hak Akses (Brainware)
    1. Admin Produksi
    2. Operator produksi
    3. Supervisor
    4. Manager

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan mengenai kontrol harian produksi pada PT Bando Indonesia, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan pada saat ini masih kurang efektif dan efisien karena masih belum terkomputerisasi dengan baik. Sistem kontrol harian produksi yang dilakukan saat ini masih menggunakan sistem komputer yang sederhana yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel Sehingga pada proses pengolahan data kontrol harian produksi sering terjadi kesalahan input atau kesalahan perhitungan yang lebih sering disebabkan karena human error.
  2. Proses pembuatan laporan kontrol harian produksi yang berlangsung saat ini memakan waktu yang sedikit lama.
  3. Penyimpanan data masih berupa arsip sehingga sering terjadi hilangnya data pada saat dibutuhkan .

Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Membuatkan aplikasi sistem informasi kontrol harian produksi berbasis web sehingga proses pengolahan data dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.
  2. Membuatkan Aplikasi sistem informasi kontrol harian produksi untuk pembuatan laporan sehingga laporan yang dibuat tidak perlu lagi membutuhkan waktu yang lama, dan laporan bisa cepat diserahkan kepada Manager
  3. Membuatkan sistem database untuk penyimpanan data yang lebih aman dari hilangnya data dan lebih cepat proses pencarian data pada saat dibutuhkan.

User Requirement

Elasitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui observasi dan wawancara secara langsung kepada stakeholder, berikut tabel elisitasi tahap I :

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis unutk dieksekusi:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II, maka dibentuklah Elisitasi Tahap III yang di klasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE denMerupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

  1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian dari observasi yang telah dilakukan pada sistem kontrol harian produksi saat ini pada PT Bando Indonesia, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Usulan prosedur yang diusulkan ini bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses kontrol harian produksi saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi atau tersistem masih berbasis localhost sehingga memudahkan admin dalam mengolah data hasil produksi yang bersangkutan dengan tugasnya serta dalam pembuatan laporan. Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Adapun Prosedur System yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Prosedur Sistem Usulan

Berikut beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan sistem kontrol harian produksi pada PT Bando Indonesia yaitu :

  1. Admin Produksi
    Admin dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam sistem, yaitu antara lain:
    1. Admin dapat melakukan login
    2. Admin dapat menambah data karyawan sesuai yang telah ditentukan
    3. Admin dapat menampilkan semua menu yang ada dalam sistem, yaitu mulai dari master data, hasil produksi, laporan supervisor, grafik hasil produksi dan cetak laporan.
    4. Admin dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, dan hapus data.
    5. Admin dapat mengganti password
    6. Admin dapat melakukan logout.
  2. Operator Produksi
    Operator Produksi dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam sistem, yaitu antara lain:
    1. Operator produksi dapat melakukan login
    2. Operator produksi dapat memilih shift sesuai jadwal kerjanya
    3. Operator produksi dapat menampilkan menu yaitu Hasil produksi dan grafik hasil produksi
    4. Operator produksi dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, dan hapus data.
    5. Operator produksi dapat mengganti password
    6. Operator produksi dapat melakukan logout
  3. Supervisor
    Supervisor dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam sistem, yaitu antara lain:
    1. Supervisor dapat melakukan login
    2. Supervisor dapat memilih shift sesuai jadwal kerjanya
    3. Supervisor dapat menampilkan menu yaitu hasil produksi, laporan dan grafik hasil produksi
    4. Supervisor dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, dan hapus data.
    5. Supervisor dapat mengganti password
    6. Supervisor dapat melakukan logout
  4. Manager
    Manager dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam sistem, yaitu antara lain:
    1. Manager dapat melakukan login
    2. Manager dapat menampilkan menu yaitu hasil produksi, laporan dan grafik hasil produksi
    3. Manager dapat mengganti password
    4. Manager dapat melakukan logout.


Rancangan Usecase Diagram Yang Diusulkan

Usecase Diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan pemakai (user) yang disebut actor. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Usecase Diagram Admin

Usecase Diagram Admin

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses kontrol harian produksi
  2. 1 (satu) actor yang melalukan kegiatan yaitu: Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager
  3. 16 (sembilan belas) use case yang akan dilakukan oleh actor tersebut yaitu : menampilkan login, menampilkan dashboard, menampilkan master data, di dalamnya terdapat data karyawan, menampilkan hasil produksi, di dalamya terdapat shift 1, shift 2, shift 3, menampilkan laporan, di dalamnya terdapat Laporan serah terima tugas supervisor, menampilkan Grafik, menampilkan Cetak laporan, di dalamnya terdapat hasil produksi perhari, hasil produksi perbulan, menampilkan Ganti password Dan menampilkan Logout
  4. 7 (tujuh) Extend yaitu : data karyawan, shift 1, shift 2, shift 3, laporan serah terima tugas supervisor, hasil produksi perhari, hasil produksi perbulan.

Berdasarkan Gambar 4.1 Deskripsi Use case Yang diusulkan terdapat:

  1. Nama Usecase : Login
    Actor  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager melakukan login ke sistem sesuai dengan username dan password
  2. Nama Usecase : Dashboard
    Actor  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager dapat masuk ke menu utama / dashboard.
  3. Nama Usecase : Master Data
    Actor  : Admin
    Scenario  : Admin dapat membuka menu master data.
  4. Nama Usecase : Data Karyawan
    Actor  : Admin
    Scenario  : Admin dapat menambah, mengubah menghapus, Melihat data dengan melakukan ( add, edit, delete, view) pada menu data karyawan
  5. Nama Usecase : Hasil produksi
    Actor  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager dapat menambah, mengubah menghapus, Melihat data dengan melakukan ( add, edit, delete, view) pada menu hasil produksi
  6. Nama Usecase : Shift 1
    Actor  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Operator Produksi, Supervisor dapat menambah, mengubah menghapus, Melihat data dengan melakukan ( add, edit, delete, view) pada menu shift 1
  7. Nama Usecase : Shift 2
    Actor  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Operator Produksi, Supervisor dapat menambah, mengubah menghapus, Melihat data dengan melakukan ( add, edit, delete, view) pada menu shift 2
  8. Nama Usecase : Shift 3
    Actor  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Operator Produksi, Supervisor dapat menambah, mengubah menghapus, Melihat data dengan melakukan ( add, edit, delete, view) pada menu shift 3
  9. Nama Usecase : Laporan
    Actor  : Admin, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Operator Produksi, Supervisor dapat menambah, mengubah menghapus, Melihat data dengan melakukan ( add, edit, delete, view) pada menu laporan
  10. Nama Usecase : Laporan Serah Terima Tugas Supervisor
    Actor  : Admin, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Supervisor, Manager dapat menambah, mengubah menghapus, Melihat data dengan melakukan ( add, edit, delete, view) pada menu Laporan Serah Terima Tugas Supervisor
  11. Nama Usecase : Grafik
    Actor  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager dapat melihat data grafik pada menu grafik hasil produksi
  12. Nama Usecase : Cetak laporan
    Actor  : Admin
    Scenario  : Admin dapat mencetak data laporan hasil produksi pada menu cetak laporan
  13. Nama Usecase : Hasil Produksi perhari
    Actor  : Admin
    Scenario  : Admin dapat mencetak data laporan hasil produksi pada menu cetak laporan perhari pada menu hasil produksi perhari
  14. Nama Usecase : Hasil Produksi perbulan
    Actor  : Admin
    Scenario  : Admin dapat mencetak data laporan hasil produksi perbulan pada menu hasil produksi perbulan
  15. Nama Usecase : Ganti password
    Actor  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager
    Scenario  : Admin, Operator Produksi, Supervisor, Manager dapat menambah, mengubah, menghapus data dengan melakukan ( add, edit, delete) pada menu ganti password
  16. Nama Usecase : Logout
    Actor  : Admin
    Scenario  : Admin dapat melakukan logout pada menu logout.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram penggambaran berbagai alur aktifitas dalam sistem yang telah dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

  1. Activity Diagram Admin
    Gambar 4.2 Activity Diagram Login

    Berdasarkan gambar diatas, Activity diagram Admin yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. 1 (Satu) Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.
    3. 31 (tiga puluh satu) Action State, yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
    4. 1 (satu) Decision Node, yaitu menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan kembali ke login dan cek kembali username dan password dan apabila login benar maka akan tampil ke dashboard.
    5. 14 (dua belas) fork Node yang merupakan pilihan dari Action tersebut
    6. 1 (satu) Activity final node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  2. Activity Diagram Operator Produksi
    Gambar 4.3 Activity Diagram Operator Produksi

    Berdasarkan gambar diatas, Activity diagram Operator Produksi yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (Satu) Initial node, awal dalam melakukan egiatan.
    2. 1 (Satu) Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Operator Produksi
    3. 18 (delapan belas) Action State, yang menggambarkan eksekusi kegiatan
    4. 1 (Satu) Decision Node, yaitu menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan kembali ke login dan cek kembal username dan password dan apabila login benar maka akan tampil ke dashboard
    5. 6 (enam) Fork Node yang merupakan pilihan dari Action tersebut
    6. 1 (Satu) Join Node
    7. 1 (Satu) Activity final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  3. Activity Diagram Supervisor
    Gambar 4.4 Activity Diagram Supervisor

    Berdasarkan gambar diatas, Activity diagram Supervisor yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (Satu) Initial node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. 1 (Satu) Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Supevisor
    3. 22 (dua puluh dua) Action State, yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
    4. 1 (Satu) Decision Node, yaitu menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan kembali ke login dan cek kembali username dan password dan apabila login benar maka akan tampil ke dashboard.
    5. 9 (sembilan) Fork Node yang merupakan pilihan dari Action tersebut
    6. 1 (Satu) Activity final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  4. Activity Diagram Manager
    Gambar 4.5 Activity Diagram Manager

    Berdasarkan gambar diatas, Activity diagram Operator Produksi yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Initial node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. 1 (satu) Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Supevisor
    3. 19 (Sembilan belas) Action State, yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
    4. 1 (Satu) Decision Node, yaitu menggambarkan pada saat melakukan login ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan kembali ke login dan cek kembali username dan password dan apabila login benar maka akan tampil ke dashboard.
    5. 9 (sembilan) Fork Node yang merupakan pilihan dari Action tersebut
    6. 1 (Satu) Activity final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram Admin
    Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin

    Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram Admin, diatas Terdapat:

    1. Terdapat 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan Admin
    2. Terdapat 1 (satu) boundary Lifeline yang digunakan yaitu: login
    3. Terdapat 1 (satu) control lifeline yang digunakan yaitu : dashboard
    4. Terdapat 12 (dua belas) Entity Lifeline yang digunakan yaitu: master data, data karyawan, hasil produksi, shift 1, shift 2, shift 3, laporan, laporan serah terima tugas supervisor, grafik hasil produksi, cetak laporan, ganti password, Logout
    5. Terdapat 14 (empat belas) message yang digunakan yaitu: Insert_Username_Password(),succes_login(),view_master_data(),add_data_karyawan(),view_hasil_produksi(),view_shift1()view_shift2(),view_shift3(),view_laporan(),view_laporan_serah_terima_tugas_supervisor(),view_grafik_hasil_produksi(),cetak_laporan(),create_password_new(),Logout()
  2. Sequence Diagram Operator Produksi
    Gambar 4.7 Sequence Diagram Operator Produksi

    Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram Operator Produksi, diatas Terdapat:

    1. Terdapat 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan Operator produksi
    2. Terdapat 1 (satu) boundary Lifeline yang digunakan yaitu: login dan logout
    3. Terdapat 1 (satu) control lifeline yang digunakan yaitu : dashboard
    4. Terdapat 10 (sepuluh) Entity Lifeline yang digunakan yaitu: hasil produksi, shift 1, form hasil produksi, shift 2, form hasil produksi, shift 3, form hasil produksi, grafik hasil produksi, ganti password, logout
    5. Terdapat 12 (dua belas) message yang digunakan yaitu: Insert_Username_Password(),succes_login(),view_hasil_produksi(),pilih_shift1(),input_data(),pilih_shift2(),input_data(),pilih_shift3(),input_data(),view_grafik_hasil_produksi(),create_password_new(),Logout()
  3. Sequence Diagram Supervisor
    Gambar 4.8 Sequence Diagram Supervisor

    Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Supervisor yang diusulkan terdapat:

    1. Terdapat 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan Supervisor
    2. Terdapat 1 (satu) boundary Lifeline yang digunakan yaitu: login dan logout
    3. Terdapat 1 (satu) control lifeline yang digunakan yaitu : dashboard
    4. Terdapat 12 (sembilan) Entity Lifeline yang digunakan yaitu: master data, hasil produksi, shift 1, form hasil produksi, shift 2, form hasil produksi, shift 3, form hasil produksi, laporan, laporan serah terima tugas supervisor, grafik hasil produksi, ctak laporan, ganti password, logout
    5. Terdapat 11 (sebelas) message yang digunakan yaitu: Insert_Username_Password(),succes_login(),pilih_shift1(),confirm_data(),pilih_shift2(),confirm_data(),pilih_shift3(),confirm_data(),view_laporan(),input_problem_topik(),view_grafik_hasil_produksi(),create_password_new(),Logout(),
  4. Sequence Diagram Manager
    Gambar 4.9 Sequence Diagram Manager

    Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Manager yang diusulkan terdapat:

    1. Terdapat 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan Manager
    2. Terdapat 1 (satu) boundary Lifeline yang digunakan yaitu: login dan logout
    3. Terdapat 1 (satu) control lifeline yang digunakan yaitu : dashboard
    4. Terdapat 8 (delapan) Entity Lifeline yang digunakan yaitu: master data, hasil produksi, shift 1, shift 2, shift 3, laporan, laporan serah terima tugas supervisor, grafik hasil produksi, ctak laporan, ganti password.
    5. Terdapat 10 message yang digunakan yaitu: Insert_Username_Password()Login_Gagal(),success_login(),view_hasil_produksi()view_shift1()view_shift2()view_shift3(),view_laporan()view_laporan_serah_terima_tugas_supervisor(),view_grafik_hasil_produksi(),create_password_new(),Logout()

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan untuk sistem Kontrol Harian Produksi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Kontrol Harian Produksi Yang Berjalan dan Sistem yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class diagram yang diusulkan dapat memudahkan dalam merancang suatu database karena didalam class diagram menggambarkan suatu class yang terjadi dari tabel beserta atributnya. Berikut class diagram untuk sistem informasi kontrol harian produksi:

Gambar 4.10 Class diagram Sistem kontrol harian produksi

Berdasarkan gambar Class Dagram yang diusulkan terdapat :

  1. 3 (tiga) Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yaitu tabel karyawan, tabel produksi, tabel record serah terima tugas supervisor
  2. 2 (dua) Assocation , hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, primary key, dan panjang record. Berikut spesifikasi basis data untuk sistem stok barang:

  1. Nama Tabel  : karyawan
    Media  : Harddisk
    Isi  : ( id_karyawan, nik, nama, username, password, bagian, jabatan, shift )
    Primary key  : id_karyawan
    Panjang Record  : 207 Karakter
    Tabel 4.2 Struktur Tabel Karyawan
  2. Nama Tabel  : Produksi
    Media  : Harddisk
    Isi : ( id, id_karyawan, tanggal, nama, bagian, shift, line,jam_kerja, target_produksi, target_komulatif, hasil_produksi,komulatif_hasil,selisih,keterangan,cek, nama_supervisor )
    Primary Key  : id_karyawan
    Panjang Record : 201 Karakter
    Tabel 4.3 Struktur Tabel Produksi


  3. Media  : Harddisk
    Isi  : ( id, id_karyawan, tanggal, nama, shift, hasil_produksibm,hasil_produksicm,hasil_produksicutting, masalah, topik )
    Primary Key  : id_karyawan
    Panjang Record  : 90 Karakter
    Tabel 4.4 Struktur Tabel Record Tugas Supervisor

Implementasi Sistem yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Menu Login
    Gambar 4.11 Tampilan Menu Login

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk ke dalam sistem, setiap user harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password yang benar agar dapat masuk ke dalam sistem.

  2. Tampilan Halaman Menu Dashboard
    Gambar 4.12 Tampilan Menu Dashboard

    Tampilan diatas merupakan tampilan menu dashboard sebagai halaman untuk pengguna yang sudah mendapatkan hak akses

  3. Tampilan Halaman Menu Tambah Data Karyawan
    4.13 Tampilan Menu Tambah Data Karyawan

    Tampilan diatas merupakan halaman tambah data karyawan yang yang akan diberi hak akses oleh admin

  4. Tampilan Halaman Menu Data Karyawan
    Gambar 4.14 Tampilan Menu Data Karyawan

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman data karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input data user. Di halaman ini, admin dapat melakukan tambah data, edit data, hapus data dan search data.

  5. Tampilan Halaman Menu Hasil Produksi
    Gambar 4.15 Tampilan Menu Hasil Produksi

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu hasil produksi yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input oleh operator produksi. Di halaman ini, admin dapat melihat data dan search data.

  6. Halaman pada Menu laporan serah terima tugas supervisor
    Gambar 4.16 Tampilan Menu laporan serah terima tugas supervisor

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu laporan serah terima tugas supervisor yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input oleh supervisor. Di halaman ini, admin dapat melihat data dan search data

  7. Halaman Menu Grafik Hasil Produksi
    Gambar 4.17 Tampilan Menu Grafik Hasil Produksi

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu Grafik Hasil Produksi yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat grafik data yang telah dilakukan input oleh operator produksi. Di halaman ini, admin dapat melihat data

  8. Halaman Menu Cetak Laporan
    Gambar 4.18 Tampilan Menu Cetak Laporan

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu cetak laporan (print) Di halaman ini, admin dapat melihat data, search data, dan mencetak laporan

  9. Halaman Menu Ganti Password
    Gambar 4.19 Tampilan Menu Ganti Password

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari halaman menu ganti password Di halaman ini, admin, operator produksi, supervisor, manager dapat membuat password baru dan menyimpannya

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras/ Hardware
    Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
    1. Processor : Intel® Core i5 ® CPU 7200U @ 3.1GHz
    2. Monitor : 14” LCD Monitor
    3. Mouse : Optical
    4. Keyboard : Standard
    5. RAM : 2 GB
    6. Harddisk : 350 GB
    7. Printer : LQ-1900
  2. Aplikasi Yang Digunakan
    Perangkat lunak (Software) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
    1. Windows
    2. Mozila Firefox dan Google Chrome
    3. Xampp
    4. MySQL
  3. Hak Akses
    Hak akses (Brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulka untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh :
    1. Admin
    2. Operator Produksi
    3. Supervisor
    4. Manager

Testing

Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan ouput.

Tabel 4.5 Pengujian Black Box

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian sistem menggunaan meted Blackbox Testing dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada pengujian menu login, input data karyawan,.input hasil produski, input ganti password. Jika input yang diberikan tidak lengkap atau tidak sesuai, maka sistem akan memberikan pemberitahuan tampilan pesan sehingga membantu pengguna dalam mencari dan mengetahui letak kesalahan saat penginputan. Dari beberapa pengujian yang sudah dilakukan menggunkan metode blackbox testing seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil.


Implementasi

Schedule Penelitian

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain:

Tabel 4.6 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Rincian biaya dari penulis sesuai kebutuhan penelitian antara lain adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang laporan kontrol harian produksi pada PT Bando Indonesia maka dapat diambil kesimpulan yaitu antara lain :

  1. Sistem laporan kontrol harian produksi pada PT Bando Indonesia yang berjalan saat ini masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana pencatatan hasil produksi masih menggunakan form dengan selembar kertas yang kemudian di input ke Microsoft Excel.
  2. Membuat sistem informasi laporan kontrol harian produksi secara terkomputerisasi supaya memudahkan admin dalam membuat laporan.
  3. Membangun sistem laporan kontrol harian produksi pada PT. Bando Indonesia dengan cara merancang aplikasi berbasis web yang akan membantu secara khusus proses pendataan hasil produksi yang dilakukan oleh admin produksi dalam pembuatan laporan tanpa mengetik atau menulis kembali, sistem ini akan secara otomatis menampilkan laporan yang diminta dengan memilih tanggal yang diinginkan.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan sistem laporan kontrol harian produksi yang dibuat adalah sebagai berikut :

  1. Perlu adanya penambahan fasilitas berbasis MOBILE pada sistem laporan kontrol harian produksi untuk menunjang kinerja sistem tersebut agar dapat bekerja lebih produktif.
  2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengolahan informasi, dengan mengadakan pelatihan untuk para karyawan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan pada sistem yang digunakan pada instansi tersebut, untuk mempermudah dalam pengolahan data.
  3. Setelah sistem dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik maka harus ada pengawasan secara rutin dalam pemeliharaan sistem dan adanya tanggung jawab dalam menangani sistem yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Kausar, Ahmad. Suntiawan, Fazri Yusuf. Rosalina, Vidilia .2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5. Universitas Serang Raya Kota Serang: Jurnal PROSISKO. Vol. 2. No. 1: 20-23.A. ]
  2. Maimunah, Supra dan Anwar. 2017. “Rancang Bangun Sistem SMS Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan. Tangerang”: Jurnal CERITA.Vol. 3, No. 1, ISSN: 2461-1417.]
  3. Padeli, Martono Aris, Rahman Fadli Fadillah. 2015. “Building Control System Target Nilai IPK Dengan Metode Forward Chaining”. Jurnal CCIT. Vol. 8 No.3.]
  4. Al Fatta ,Hanif dan Robert Marco. 2015. “Analisis Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademin Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Yogyakarta:Jurnal Telematika. Vol.8 No.2:63-91. ]
  5. 5,0 5,1 Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP”. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.]
  6. Ezra, Halomoando, Siti Ragil Handayani, Dwiatmanto. 2017. “Evaluasi Pengendalian Intern Atas Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Dan Penerimaan Kas.” (Studi Kasus Pada Grup Salon Tiger Barbershop Group). Vol. 50 No.1-September 2017. 2.]
  7. Harfizar, H., & Albar, F. M. (2017). “Rancang Bangun Sistem Informasi Penyalur Dana Bantuan Siswa (BOS) Berbasis Web”. Jurnal CERITA. Vol.3, No.2, ISSN : 228-224]
  8. 8,0 8,1 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.” Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016.]
  9. Ruhul Amin. 2017. “Rancang bangun Sistem Informasi penerimaan siswa baru pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.” Vol.2 No.3]
  10. Iswandy, Eka. 2015. “Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur”. Padang: Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2.]
  11. 11,0 11,1 11,2 Sutabri, Tata. 2016. “Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi).” Yogyakarta: Andi.” Vol.2 No.3]
  12. 12,0 12,1 Krismiaji. 2015. “Sistem Informasi Akuntansi.” Yogyakarta. UPP STIM YKPN. ]
  13. Fauzi, Rizki Ahmad. (2017). “Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi).” Yogyakarta: Deepublish.]
  14. Maulani, Giandari, Devi Septiani dan Putri Noer Fauziyah Sahara. 2018. “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintance pada PT. PLN (Persero) Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 – Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.]
  15. Yunaeti, Elisabet., Rita Irviani. 2017. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.]
  16. Aryani, Diah, Muhamad Arif Nurdin, Pandi Baskara. 2017. “Sistem Informasi Pengelolaan Aset Kendaraan Bermotor Pada STMIK Raharja Tangerang.” CERITA, Vol 3 No 1. ISSN : 2461 – 1417.]
  17. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.]
  18. Dui dan Joni. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi”.Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol. 2, No. 2, ISSN: 2528-0082.]
  19. Mulyani, Sri. 2016. “Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah”. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.]
  20. Martono, A., Supriyono, I. A., & Padeli, P. (2018). “Smart Power Control Sistem Arus Listrik Jarak Jauh Berbasis Raspberry Pi Pada Sekolah”. (Studi Kasus Sekolah Mawar Saron). Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018]
  21. 21,0 21,1 21,2 21,3 Dina Amalia, “Pengertian Faktor Dan Proses Produksi”.https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-faktor-dan-proses-produksi/ Diakses pada tanggal 01 April 2018]
  22. Pressman, R.S.2015. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku I. Yogyakarta : Andi]
  23. Susena,Edy, Ema Utami dan Andi Sunyoto. 2015. “Perancangan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan Di PoliteknikIndonusa Surakarta.” Jurnal Sainstech Indonusa Surakarta”. Vol.1 No.3:1-17.]
  24. Bariah,Siti Husnul. 2015. “Implementasi Pendekatan Semantic Object Model Pada Rancangan Database Penatausahaan Aset Fasilitas Kantor”.Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.5 No.2:28-37.]
  25. Agusli, Rachmat., Sutarman., dan Suhendri. 2017. “Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor.” Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No.1:22.]
  26. Fergus, U Onu., dan Umeakuka Chinelo V,. 2016. "Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System," Internasional Journal of Computer Applications Technology and Research, vol. 5, no. 8, pp. 504-508.]
  27. 27,0 27,1 Yusuf, Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 Januari 2015.]
  28. Hartati,Tri. “Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kasus PT Pesona Edu Solution Jakarta)”. Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 6 No. 22-April-Juni 2017. Jakarta Pusat : Akademi Manajemen dan Informatika Bina Sarana Informatika. Juni 2017.]
  29. Anhar. 2016. “Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripi”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.]
  30. Chan, Syahrial. 2017. “Membuat Aplikasi Database Dengan Power Builder 12.6 Dan MySQL”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.]
  31. Desai, Prashant Ramchandra. “A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE)” Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693. ]
  32. Koshti, Megha, dan Sanjay Ganorkar. 2016. “IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi And ECG Signal. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET)” Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753. ]
  33. Murya, Yosef.2016.Framework PHP yii 2: “Develop Aplikasi Web Dengan Cepat dan Mudah”. .Jakarta: Jasakom.]
  34. Hikmah. Agung Baitul, Supriadi. Deddy, Alawiyah. Tuti. 2015. “Cara Cepat Membangun Website dari Nol”. Studi Kasus : Web Dealer Motor. Yogyakarta. CV Andi Offset.]
  35. Koshti, Megha, dan Sanjay Ganorkar. 2016. “IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi And ECG Signal. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET)” Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753. ]
  36. Fauzan Masykur, Fiqiana Prasetiyowati. 2016. “Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web”. Jurnal Sains, Teknologi Dan Indusri Vol.14, No.1 Desember 2016. Issn 1693-2390.]
  37. Desrianti, D. I., & Kurniawan, A. R. (2018). “Profile Smk Multimedia Mandiri Melalui Website Sebagai Penunjang Media Informasi”. Icit Journal, 4(1), 41-51.]
  38. Bulla, Chetan dkk. 2017. “My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC)” Vol. 7 Issue No. ]
  39. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. “Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas”. Studi Kasus Politeknik Negeri Tahan Laut.Kalimantan Selatan:Jurnal Integrasi. Vol.9 No.1:84-91.]
  40. Rini, P. P., Iqbal, M., & Astuti, D. P. (2016). “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan”. (Studi Kasus Di STMIK Bina Sarana Global). Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1, 63-68.]
  41. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2015). “Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analyis”. (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi SNMPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol 1 No 3, 31-36.]
  42. Jan, Syed Roohillah dkk. 2016. “An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies”. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET)” Vol. 2 Issue 2 ISSN: 2394 4099.]
  43. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang”. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.]
  44. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. “Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia”. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088–1762. Vol.7 No.1. ]
  45. Agit, Amrullah dkk. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yohyakarta.” Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.]
  46. Maulani. Giandari, Rahardja. Untung, Adila. Lalita. Tri. 2016. “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282.]
  47. Tiara, Khanna, Hendra Kusumah dan Dian Mustika Putri. (2017). Studi Kasus “Penerapan Manajemen Aset Dengan Mapyourtag Pada Perguruan Tinggi”. Jurnal CERITA Vol.3 No.1 Februari 2017. ISSN : 2461-1417. Tangerang : STMIK Raharja.]
  48. Aisyah, Euis Sitinur, Padeli dan Sumasih. (2016). “Studi Kasus Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya”. Jurnal SENSI Vol.2 No.2 Agustus 2018. ISSN : 2461-1409. Tangerang : STMIK Raharja
  49. Wandayana, Anita B. dan Andrian Wicaksono. (2018). Studi Kasus “Rancang Bangun Sistem Informasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan berbasis Web Pada PT Bumi Tangerang Mesindotama” Jurnal CERITA Vol.4 No.2. Agustus 2018. ISSN : 2461-1417. Tangerang: STMIK Raharja.]
  50. Mulyati, Yulianto dan Andika Supriyana. (2017). Studi Kasus “Rancangan Web Information System Asset Management Pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja”. Jurnal Technomedia Journal (TMJ) Vol.2 No.1 Agustus 2017. ISSN : 2620-3383. Tangerang : STMIK Raharja.]
  51. Radiyanto, Erna Astriyani dan Eka Juliyawati. (2015). “Studi Kasus Rancangan Sistem Informasi Laporan Dana Bantuan Personal Pendidikan Melalui Program Tangerang Cerdas Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang”. Jurnal Sensi Vol.1 No.1 Agustus 2015. ISSN : 2461-1409. Tangerang :STMIK Raharja.]
  52. Dumasari, D., Darmawan, W., Iqbal, A., Dharmawan, B., & Santosa, I. (2019). “Development of Production Creativity among Craftsmen by Identifying Techniques for Characterizing Coconut Waste”. International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 9(2), 717-723.]
  53. Grablera, I., Pohlera, A., (2017) “Intelligent devices in a decentralized production system concept”. aHeinz Nixdorf Institute, Paderborn University, Fürstenallee 11, 33102 Paderborn, Germany, Christoph Berger and Alexander Pöhler / Procedia CIRP 67 (2018) 116 – 121.]
  54. Kutin, A., Dolgov, V., Sedykh, M., & Ivashin, S. (2018). “Integration of Different Computer-aided Systems in Product Designing and Process Planning on Digital Manufacturing”. Procedia Cirp, 67, 476-481. ]
  55. Lumsakul, P., Sheldrick, L., & Rahimifard, S. (2018). “The sustainable co-design of products and production systems”. Procedia Manufacturing, 21, 854-861. ]


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

  1. Form Pengantar Skripsi
  2. Form Pergantian Judul
  3. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing 1 Skripsi
  4. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing 2 Skripsi
  5. KSTF (Kartu Study Tetap Final) yang berlaku
  6. Kwitansi Pembayaran Validasi dan Bimbingan Skripsi
  7. Kwitansi Sidang Skripsi dan Raharja Career
  8. Daftar Mata Kuliah yang Belum di Ambil
  9. Formulir Validasi Skripsi
  10. Form Penerbitan Dokumen
  11. Form Perseujuan dan Penugasan Pembimbing
  12. Curiculum Vitae
  13. Form Validasi Sidang
  14. Sertifikat TOEFL
  15. Sertifikat PROSPEK
  16. Sertifikat IT Internasional
  17. Sertifikat-Sertifikat IT
  18. Katalog Produk

LAMPIRAN B

  1. Surat Penugasan dari Instansi Pemerintahan
  2. Form Wawancara


Contributors

Gunawan1992