SI1511489551

Dari widuri
Revisi per 26 Januari 2020 13.49 oleh Gunawan1992 (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '  <div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">''' PERANCANGAN SISTEM INF...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama
Fakultas
: Sains dan teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Kosentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020


Dekan
       
Ketua
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 010814
Rektor
       
Universitas Raharja
       
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Harfizar , M.Kom)
    (Handy Januar Permana, S.E.,M.M)
NID : 15028
   
NID :15029

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KONTROL HARIAN PRODUKSI REAL TIME

VARIABLE SPEED PADA PT BANDO INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489551
Nama
Fakultas
: Sains dan teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Kosentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2020

 
 
 
NIM : 1511489551

 

 

 

 

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

PT Bando Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan produk karet untuk otomotif, sektor industri dan rumah tangga. Produk perusahaan dipasarkan baik domestik maupun internasional, Sistem informasi kontrol harian produksi yang berjalan saat ini pada PT Bando Indonesia masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana operator produksi dalam mencatat hasil produksi masih menggunakan form yang berupa kertas A4 sebagai medianya, yang kemudian oleh bagian admin diolah lalu diinput ke Microsoft Excel. Dari sistem yang masih konvensional menimbulkan beberapa masalah diantaranya admin membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan laporan produksi karena harus merekap data hasil produksi satu persatu, laporan yang dihasilkan terkadang tidak sesuai dengan hasil produksi karena admin salah dalam merekap laporan hasil produksi (human error), tidak adanya tempat penyimpanan data karena data hanya tersimpan di folder komputer sehingga data hasil produksi tersebut rentan hilang. Hal ini dirasakan kurang efisien, Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuat sistem informasi kontrol harian produksi dengan terkomputerisasi berbasis Web. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode Observasi, Wawancara, dan Literature Review, metode pengembangan sistem menggunakan metode Waterfall, sedangkan metode analisa menggunakan metode analisa PIECES. Perancangan sistem berorientasi menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext) dengan Notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL. Dan pengujian yang dilakukan menggunakan metode pengujian Black Box. Penerapan sistem komputerisasi berbasis web yang diusulkan guna memberikan kemudahan dalam proses penginputan hasil produksi dan memberikan informasi laporan secara up to date, serta meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan .


Kata Kunci: Sistem Informasi, Form, Laporan Harian Produksi, Real Time, UML.

ABSTRACT

PT Bando Indonesia is a company engaged in manufacturing rubber for the automotive, industrial and household sectors. The company's products are marketed both domestically and internationally. The daily production control information system that runs currently at PT Bando Indonesia still uses a semicomputerized system while the production operator in facilitating production still uses a form consisting of A4 paper as its medium, which is sent by the admin processed last inputted into Microsoft Excel. From the system that still involves some administrative issues, the admin takes a long time to make a production report because they have to recap the production data one by one, the resulting report is not in accordance with the production results because the admin is wrong in recapitulating the production report (human error), there is no a place to store data because the data is only stored in the Computer folder so the data produced is vulnerable to loss. This is considered to be less efficient, therefore, this research was conducted to create a computerized, daily-based production control information system. Research data were collected using the Observation, Interview and Literature Review methods, the system development method uses the Waterfall method, while the analytical method uses the PIECES analysis method. The system design is oriented using UML (Unified Modeling Language), which is implemented in the PHP (Hypertext) programming language with Notepad ++ and the creation of a database on MYSQL. And testing is done using the Black Box testing method. Application of a web-based computerized system that is proposed to provide convenience in the process of inputting production results and provide information on the latest reports, as well as minimize reporting of problems in preparing reports.


Keywords : Information Systems, Forms, Daily Production Reports, Real Time, UML.


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT ALSABI MAKMUR PLASINDO “.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Ibu Harfizar, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Handy Januar Permana, S.E.,M.M sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Imam Fauzi S.Kom selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 29 Januari 2020
Gunawan

NIM. 1511489551

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Kontrol Harian yang berjalan dan sistem usulan

Tabel 4.2 Struktur Tabel Karyawan

Tabel 4.3 Struktur Tabel Produksi

Tabel 4.4 Struktur Tabel Record Tugas Supervisor

Tabel 4.5 Pengujian Black Box

Tabel 4.6 Jadwal Penelitian

Tabel 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departement Variable Speed pada PT. Bando Indonesia

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Kontrol Harian Produksi

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Login

Gambar 4.3 Activity Diagram Operator Produksi

Gambar 4.4 Activity Diagram Supervisor

Gambar 4.5 Activity Diagram Manager

Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin

Gambar 4.7 Sequence Diagram Operator Produksi

Gambar 4.8 Sequence Diagram Supervisor

Gambar 4.9 Sequence Diagram Manager

Gambar 4.10 Class diagram Sistem kontrol harian produksi

Gambar 4.11 Tampilan Menu Login

Gambar 4.12 Tampilan Menu Dashboard

Gambar 4.13 Tampilan Menu Tambah Data Karyawan

Gambar 4.14 Tampilan Menu Data Karyawan

Gambar 4.15 Tampilan Menu Hasil Produksi

Gambar 4.16 Tampilan Menu laporan serah terima tugas supervisor

Gambar 4.17 Tampilan Menu Grafik Hasil Produksi

Gambar 4.18 Tampilan Menu Cetak Laporan

Gambar 4.19 Tampilan Menu Ganti Password

DAFTAR SIMBOL

I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam suatu perusahaan. Dengan adanya sistem informasi maka perusahaan dapat menjamin kualitas informasi yang disajikann dan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut. Seiring perkembangan teknologi maka kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat sangat diperlukan. Karena itu keberadaan sistem informasi sudah menjadi kebutuhan mutlak suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya.

PT. Alsabi Makmur Plasindo adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan biji plastik menjadi produk-produk plastik dengan berbagai jenis dan ukuran. PT. Alsabi Makmur Plasindo merupakan salah satu perusahaan yang proses transaksinya masih menggunakan sistem manual atau boleh dibilang semi komputerisasi dengan memanfaatkan software Mictosoft Excel, yang proses transaksinya dicatat dan disimpan ke dalam suatu file yang terdiri dari sheet-sheet atau lembar kerja yang nantinya digunakan sebagai proses pelaporan. Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik dalam pengolahan data seperti saat ingin mengetahui tentang keterangan barang, customer atau data transaksi yang telah terjadi, harus mengecek satu per satu sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencatatan, penyimpanan dan pencarian data serta penyajian laporan.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi dibutuhkan sistem yang mampu mengolah data dengan cepat, tepat dan akurat yang dapat membantu dalam proses pencatatan, penyimpanan dan pencarian data serta penyajian laporan guna mengambil keputusan yang telah ditentukan, untuk itu penulis tertarik mengangkat permasalahan ini dalam penelitian skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang pada PT. Alsabi Makmur Plasindo”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang terjadi dijelaskan diatas, maka pernulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi penjualan dan persediaan barang yang sedang berjalan saat ini?

  2. Kendala-kendala apa saja yang terjadi pada proses penjualan dan persedian barang pada PT. Alsabi Makmur Plasindo?

  3. Bagaimana membangun sistem informasi penjualan dan persediaan barang pada PT. Alsabi Makmur Plasindo dengan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi?

Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar dapat terarah dan berjalan dengan baik, mulai dari transaksi penerimaan dan penjualan barang sampai dengan laporan penerimaan, penjualan dan persediaan barang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dapat diperoleh dengan dilakukannya penelitian skripsi ini sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini sudah dapat membantu proses transaksi penjualan dan persediaan barang apa tidak.
  2. Untuk mengatahui kendala yang terjadi dalam proses pencarian data berjalan dengan baik.
  3. Untuk membantu suatu sistem terkomputerisasi dalam pengelolaan data tersebut sehingga tidak memerlukan waktu yang lama.

Manfaat Penelitian

  1. Dapat melihat kelemahan dari sistem yang berjalan saat ini.

  2. Memberikan kemudahan dalam proses pencarian data dan mengurangi tingkat kesalahan.

  3. Membantu dalam pengelolaan data untuk menghasilkan laporan yang akurat.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam pembuatan laporan, maka ada beberapa metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Pada metode ini penulis melakukan pengamatan dan mengumpulkan data langsung dari sumber informasi yang sangat penting dalam pengembangan sistem yang dibutuhkan pada PT. Alsabi Makmur Plasindo.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Metode ini dilakukan melalui tanya jawab dengan seseorang atau narasumber atau stakeholder di PT. Alsabi Makmur Plasindo. Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi setelah dilakukan metode wawancara telah didapat elisitasi dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final elisitasi. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang lebih mendetail saat melakukan pengamatan secara umum.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature Review)

  6. Pada metode ini dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang dilakukan dengan mencari referensi-referensi.

Metode Analisa

Object Oriented Analysis Design (OOAD)
Object Oriented Analysis Design (OOAD) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis ini dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka.

Metode Pengembangan System Development Life Cycle (SDLC)

Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian skripsi ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle), dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Perencanaan (Planning)
  2. Analisis (Analysis)
  3. Disiain (Design)
  4. Implementasi (Implementation)
  5. Pemeliharaan (Maintenance)

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 10.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram,Dan Class Diagram. Untuk menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan. Dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan PHP merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL merupakan database yang akan digunakan sublime text 3, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Metode Testing

Metode testing yang digunakan adalah Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan kepada keperluan software. Karena uji coba Black Box Testing memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf-syaraf fungsional suatu program.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan laporan skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab secara ringkas dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Membahas mengenai landasan teori yang digunakan sebagai referensi dalam pembuatan laporan tugas akhir sistem informasi penjualan dan persediaan barang di PT. Alsabi Makmur Plasindo.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Berisikan gambaran umum, tinjauan, sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi serta analisa sistem yang sedang berjalan di PT. Alsabi Makmur Plasindo.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang rancangan sistem yang diusulkan dan prosedur baru, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Rafika, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)[1], menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Menurut Ross D, Arnold & Jon.P.Wade[2], dalam “International Conference on Enterprise Infoormation Systems-Procedia Computer Science (2015:675). “Sistem : Kelompok atau kombinasi elemen independent atau interelasi saling terkait yang membentuk entitas kolektif”. Menurut Mulyadi (2016:1)[3] “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubngan dengan lainnya, yang berfungsi bersama sama untuk menyacapai tujuan tertentu”.

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal Teknoif Vol.3 No.2 (2015:72)[4], “Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah sekelompok elemen yang saling terhubung, disatukan, berinteraksi dan dirancang satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi informasi yaitu: Menurut pendapat Jeperson Hutahaean (2015:9)[5] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut M.Thoha dan Miyanto (2015:1)[6] Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimaan dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Bahan bakunya adalah data yaitu suatu kumpulan fakta-fakta dari suatu peristiwa atau kejadian yang belum mempunyai arti. Informasi merupakan produk dari komunikasi, tentunya semua orang sebagai penikmat hasil dari komunikasi menghendaki informasi yang berkualitas sehingga akan memperoleh feedback yang positif dari sebuah komunikasi.

Dan menurut Hidayat, dkk dalam jurnal SENSI Vol.2 No.3 (2016:186)[7] berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam penelitian Eko (2015:2) [8] Kualitas Informasi harus di dukung dengan indikator-indikator berikut:

  1. Completeness. Suatu Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap.
  2. Relevance. Kualitas Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.
  3. Accurate. Informasi yang dihasilkan oleh sistem harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan.
  4. Timeliness. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat.
  5. Format. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya yaitu sebagai berikut:Menurut Jeperson Hutahaean (2015:13)[9] “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Menurut M.thoha dan Miyanto (2015:2)[10] Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang terogarnisir dan di jalankan guna dapat menyediakan infromasi untuk menunjang atau mendukung organinasi. Sistem informasi memiliki definisi yang berbeda menurut para ahli, namun secara umum, sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.

Komponen Sistem Informasi

Menurut pendapat Jeperson Hutaean (2015:13)[11] “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)” yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubung satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok Kendali (Control Block)
    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung di atasi.

Konsep dasar Database

Definisi Database

Berikut ini adalah beberapa pengertian database menurut beberapa ahli yaitu:

  1. Anhar (2016:19)[12], “Database (basis data) dapat diartikan sebagi suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.
  2. Menurut Maimunah, Dini Luigi, dan Ade Ferdiansyah (2017:2)[13] Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat.
  3. Budi. R mengatakan dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 (2015:54)[14], Database (basis data) adalah, kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah tempat penyimpanan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data dapat di akses dengan cepat.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20)[15]

  1. Database Administrator adalah Orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan dan koreksi terhadap basis data.
  2. Programmer Aplikasi adalah Pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu, maksudnya adalah Pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data secara terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

McKay, Stiny dkk, menjelaskan dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250)[16], Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar dimana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan informasi desain teknik yang berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disipin dari informatika desain teknik menyatakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ITC dan Teknologi Informasi) untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi tenik yang mapan.

Menurut kausar dkk dalam jurnal PROSISKO (2015:22)[17] perancangan adalah pengembangan system dari dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Tahap perencanaan sistem mempunyai tujuan utama, yaitu untuk :

  1. Memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

Deni Darmawan dan Kunkun N.F (2015:228)[18] adalah “Sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.”

Teori Khusus

Konsep Dasar Visual FoxPro

Definisi Visual FoxPro

Visual FoxPro adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berhubungan dengan database. Kemampuannya dalam membuat aplikasi, membangun database dengan cepat dan mudah. Selain menyediakan penanganan aplikasi data dengan kemampuan yang kuat dan cepat, visual foxpro juga mempunyai fleksibilitas yang diperlukan untuk membangun semua jenis database (Bhalecozt: 2014)[19].

Bahkan pemrograman yang berbasis objek ini juga menyediakan databasenya sendiri. Database secara istilah teknis adalah sekumpulan informasi yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat diakses kembali dengan mudah dan dapat diolah menjadi beberapa informasi. Pada kenyataannya, sebuah database bisa terdiri atas beberapa tabel (Bhalecozt: 2014)[20].

Tabel adalah file berekstensi *.DBF yang digunakan untuk menyimpan data. Tabel ini kelak dapat berupa bagian dari database atau berdiri sendiri sebagai tabel lepas.

Visual FoxPro (Bhalecozt: 2014) [21]adalah salah satu sistem manajemen database serta sekaligus program pembangun aplikasi yang handal. Visual FoxPro membantu kita dalam mengolah dan mengelola suatu database yang baik dan sederhana hingga kompleks dan berskala besar. Mulai dari membuat, mengolah, mengorganisir sampai mengakses data dengan cepat dan mudah. Beberapa penggunaan Visual FoxPro antara lain :

  1. Mengolah data sederhana, misalnya menyimpan data pelanggan atau teman untuk berbagai macam pencetakan laporan sesuai kebutuhan. Misalnya, laporan teman yang berulang tahun pada bulan tertentu atau laporan pelanggan yang saldo piutangnya melebihi Rp. 10 juta dan laporan-laporan yang lainnya.
  2. Membuat program aplikasi sistem informasi sederhana yang berguna bagi suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan rutinnya. Misalnya, aplikasi sistem persediaan yang mencatan transaksi barang masuk dan barang keluar sehingga setiap saat perusahaan dapat memantau perrsediaan masing-masing barang.
  3. Membuat program aplikasi sistem informasi perusahaan besar (enterprise) berbasis teknologi client/server.

Secara garis besar, Visual FoxPro yang memungkinkan kita (Bhalecozt: 2014)[22]:

  1. Merancang sendiri format penyimpanan informasi
  2. Menyimpan data dalam jumlah besar
  3. Menata data dalam bentuk tabel
  4. Merancang sendiri form untuk memasukan data ke dalam tabel
  5. Mengolah data menjadi informasi dan menyajikan dalam bentuk laporan

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[23], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut M. Muslihudin Oktafianto (2016:2)[24] UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komuniukasi mengenai sebuah system dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk pemodelan, sehingga UML tidak terbatas pada metodologi tertentu”.

Jenis-jenis UML

Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language) yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini, diantaranya:

  1. Use Case Diagram
    Menurut Aini, Qurotul, dkk (2018:50)[25],“Use Case Diagram menggambarkan sebuah proses mengenai siapa (user) yang menggunakan sistem dan apa saja yang bisa dilakukan oleh user dalam sistem tersebut. Use Case diagram hanya menggambarkan alur proses secara singkat dan tidak detail antara use case, aktor dan sistem.
  2. Class Diagram
    Menurut Carina Titus (2016:20)[26],“This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system and how they interact with each other.” Ini adalah diagram struktur statis yang menggambarkan struktur suatu sistem dengan menunjukkan kelas-kelas sistem, atribut-atributnya, operasi (atau metode), dan hubungan di antara kelas-kelas tersebut. Gambar 2 menunjukkan kelas utama sistem dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.
  3. Sequence Diagram
    Menurut Carina Titus (2016:20)[27], “A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and the classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario.” Diagram Urutan menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pesan yang dipertukarkan antara objek yang diperlukan untuk menjalankan fungsionalitas skenario
  4. Activity Diagram
    Menurut Warsito (2016:94)[28],“Activity Diagram ini untuk menggambarkan tata urutan proses aliran aktifitas. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dijalankan dan memodelkan hasil dari action tersebut”.

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2016: 24)[29], SDLC (System Development Life Cycle) adalah sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang system analis untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirements, validation, training dan pemilik sistem.

Menurut Sahil Barjtya dkk dalam International Journal Of Engineering And Computer Science (2017:22097)[30]. Menjelaskan bahwa “Software Development Life cycle (SDLC) is the collection of various steps which followed for the systematic development, design and maintenance of the software projects and ensure that all the user requirement is fulfilled with least amount of resource consumption”. Yang artinya “Koleksi dari berbagai langkah yang diikuti secara sistematis pengembangan, perancangan dan pemeliharaan proyek perangkat lunak dan memastikan bahwa semua kebutuhan pengguna terpenuhi dengan sedikit jumlah konsumsi sumber daya”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa SDLC (System Development Life Cycle) merupakan sebuah proses yang diambil untuk mengembangkan suatu perangkat lunak dengan meliputi tahapan-tahapan, yaitu rencana (planning), analisis, desain, implementasi, uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Aisyah, dkk. dalam Jurnal SENSI (2016:177)[31],“Black Box Testing adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian black box berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.”

Menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:34)[32], “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Konsep Dasar Object Oriented Analysis Design (OOAD)

Definisi Object Oriented Analysis Design (OOAD)

Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2014:103)[33], menyatakan bahwa “Pendekatan berorientasi merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi obyek akan memandang siatem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata”.

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami tentang metodologi berorientasi objek.

  1. Objek (Object)
    Objek adalah abstraksi dan sesuatu yang mewakili dunia nyata seperti benda, manusia, satuan, organisasi, tempat, kejadian, struktur, status atau hal-hal lain yang bersifat abstrak. Objek merupakan suatu entitas yang mampu menyimpan informasi (status) dan mempunyai operasi (kelakuan) yang dapat diterapkan atau dapat berpengaruh pada suatu objeknya.
  2. Kelas (Class)
    Kelas kumpulan objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas merupakan definisi static dan himpunan objek yang sama mungkin lahir atau diciptakan pada kelas tersebut. Sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut), kelakuan (operasi\metode), hubungan (relationship), dan arti. Suatu kelas dapat diturunkan pada kelas yang lain, dimana atribut dan kelas semula dapat diwariskan ke kelas yang baru. Kelas merupakan bentuk struktur pada kode program yang menggunakan metodologi berorientasi objek. Kelas secara fisik adalah berkas file yang berisi kode program, dimana kode program merupakan semua hal yang terkait dengan nama kelas.
  3. Metode (Method)
    Operasi atau metode atau method pada sebuah kelas hampir sama dengan fungsi atau prosedur pada metodologi structural. Sebuah kelas boleh memiliki lebih dari satu metode atau operasi. Metode atau operasi yang berfungsi untuk memanipulasi objek itu sendiri. Operasi metode merupakan fungsi atau transformasi yang dapat dilakukan terhadap objek atau dilakukan oleh objek.
  4. Atribut (Attribute)
    Atribut dari sebuah kelas adalah variable global yang dimiliki sebuah kelas. Atribut dapat berupa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki oleh objek dalam kelas objek, misalnya berat, jenis, nama dan sebagainya. Atribut sebaiknya bersifat privat untuk menjaga konsep enkapsulasi.
  5. Abstaksi (Abstaction)
    Prinsip untuk mempresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan.
  6. Enkapsulasi (Encapsulation)
    Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek untuk mnyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya.
  7. Pewarisan
    Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi sebagai bagian dan dirinya.
  8. Antarmuka (Interface)
    Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain. Metode pada antarmuka yang diimplementasikan pada suatu kelas harus sama persis dengan yang ada pada antarmuka.
  9. Reusability
    Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut. Misalkan dalam sebuah aplikasi peminjaman buku diperlukan kelas anggota, maka ketika membuat aplikasi penyewaan VCD, kelas anggota ini bisa digunakan kembali dengan sedikit perubahan untuk aplikasi penyewaan VCD lain tanpa harus membuat dari awal kembali.
  10. Generalisasi dan Spesialisasi
    Menunjukan hubungan antar kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus. Misalnya kelas yang lebih umum (generalisasi) adalah kendaraan darat dan kelas khususnya (spesialisasi) adalah mobil, motor dan kereta.
  11. Komunikasi Antar Objek
    Komikasi antar-objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dari satu objek ke objek yang lainnya.
  12. Polimorfisme (Polymorphism)
    Kemampuan suatu objek untuk digunakan dibanyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program.
  13. Package
    Package adalah sebuah container atau kemasan yang dapat digunakan untuk mengelompokan kelas sehingga memungkinkan beberapa kelas yang bersama-sama disimpan dalam packafe yang berbeda.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Berikut adalah beberapa definisi Analisa PIECES menurut beberapa ahli di antaranya: Menurut Edy Susena, dkk dalan jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta Vol.1 No.3 (2015:6)[34], “Analisis PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan”.

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Volume:5 No: 2 (2015:31)[35], Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service), adalah:

  1. Performance (Kinerja): Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (Informasi): Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (Ekonomis): Peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (Pengendalian): Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (Efisiensi): Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebutdigunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (Pelayanan): Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisitasi menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)[36] adalah “usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Sedangkan, siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7) mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancanga baru yang diinginkan oleh pengguna dan disanggupi oleh peneliti untuk dibuat.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Azizah dkk dalam Jurnal CCIT Vol 8. No 2 (2018:80)[37], Elisitasi melalui 4 tahap, yaitu:

  1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem
  2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)
  3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical Operational dan economic).
  4. Tahap Final.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Budianto dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[38] literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis, meninjau dan memeriksa kembali tentang topik yang hendak diteliti untuk membantu peneliti dalam melihat ide-ide serta pendapat dalam sebuah penelitian.

Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Tujuan Literature Review

Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain :

  1. Tinjuauan studi dari penelitian Mohit Chaudhari dan Atul Wankhede, 2016, di Pune, Maharashtra, India dalam International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3 No.6[39]. Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture. Penelitian ini membuat sistem persediaan untuk melacak dan memonitor penjualan serta persediaan yang tersedia tanpa masalah dari sistem bisnis.
  2. Tinjauan studi dari penelitian Pavan Sridhar dan Neha Dharmaji, 2015, dalam International Journal of Enhanced Research in Science Tecnology & Engineering, Vol.2 Issue 8, ISSN: 2319-7463[40]yang berjudul “A Comparative Study On How Big Data Is Scaling Business Inteliegence an Analytics”. Tujuan penelitian ini membahas untuk mempelajari kemunculan Big data dan katalognya peran dalam memfasilitasi Kecerdasan Bisnis dan analisis lanjutan, dimana teknik sepeti analis prediktif, data penambangan, analisis teks, statistic dan pemrosesan bahasa alami membantu memahami keadaan bisnis saat ini dan melacak aspek yang berkembang seperti prilaku pelanggan untuk mengambil keputusan yang produktif dan meyakinkan. Selain itu pengolahan data yang mendasari dan teknologi analistis, Business Intelligence and Analytics termasuk bisnis-sentris praktik dan metologi yang dapat diterapkan ke berbagai aplikasi berdampak tinggi seperti e-commerce, pasar intelejen, e-government, perawatan kesehatan dan keamanan.
  3. Tinjauan studi dari penelitian Saefullah, A., Immaniar, D., & Juliansah, R, 2018. pada CCIT Journal, 8(2), 45-56. ISSN: 1978-8282 [41]Penulis mengatakan Dengan berkembangnya teknologi seluler yang tidak hanya digunakan sebagai telephone dan sms saja, tapi juga dapat digunakan sebagai perangkat untuk mengendalikan sebuah robot, seperti halnya smartphone android yang sudah ditanamkan fitur komputer. Sehingga teknologi robot bisa dikendalikan jarak jauh dan sesuai yang diinginkan pengguna. robotjuga merupakan salah satu teknologi yang mampu membantu pekerjaan manusia, seperti proses pekerjaan yang menguras tenaga manusia, serta mempunyai resiko tinggi. Sehingga dibuatlah fungsi robot untuk memperkecil resiko besar yang berhubungan dengan tugas fisik yang berat, memposisikan sebuah benda, dan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.
  4. Tinjauan studi dari penelitian Harris Kurniawan, STMIK AMIKOM, Yogyakarta, 2015. ISSN: 2302-3805[42]dengan judul “Perancangan Sistem Penjualan dan Pembelian Sparepart Kendaraan Bermotor pada Toko Ahmad Service” menggunakan sistem manual, dalam arti setiap penyimpanan data dan pembuatan laporan masih dilakukan dengan cara mencatat dalam buku, baik pencatatan stok barang di gudang, pencatatan data pembelian barang, pencatatan data penjualan dari hari ke hari, pembuatan nota penjualan dan nota retur penjualan serta pembuatan laporan perbulan kepada pemilik.
  5. Tinjauan studi dari penelitian Syaprina, dkk, Universitas Bina Dharma, Palembang, 2018. Vol.10 No.2: 113-214 [43] dengan judul “Sistem Informasi Penjualan dan Perbaikan Komputer pada CV Computer Plus Palembang” menggunakan cara yang masih manual. Data-data tersebut diarsipkan pada satu file kemudian dicatat pada buku besar dan dimasukkan ke dalam computer lalu disimpan sebagai arsip.
  6. Tinjauan studi dari penelitian Untung Rahardja STMIK Raharja ,Qurotul Aini STMIK Raharja, Desy Apriani STMIK Raharja , Alfiah Khoirunisa STMIK Raharja, 2019. Pada Technomedia Journal, 3(2), 213-223. ISSN: 2620-3383 [44] Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode belajar yang masih menggunakan cara konvensional. Metode tersebut tentunya dianggap sebagai cara yang membosankan dan membuang banyak waktu, di mana mahasiswa tidak dapat mengeksplorasi dalam proses pembelajaran yang akan memakan waktu lama untuk melakukan pencarian manual untuk jumlah file yang telah dikumpulkan.
  7. Tinjauan studi dari penelitian Eka Mistiko Rini, Farizqi Panduardi dan Fatah Romansah, STMIK AMIKOM, Yogyakarta, 2016. Vol.4 No.1 [45] penelitian dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN DESA TAMANSARI KECAMATAN LICIN BANYUWANGI BERBASIS WEB” Data dilembaga pemerintahan desa, setiap Desa diwajibkan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat dibidang pembuatan surat, pembayaran pajak, pendataan pendukuk dan keperluan lain yang terkait dengan pelayanan di kantor desa. Tetapi sebagian besar proses pelayanan tersebut masih dilakukan secara konvensional yaitu pelayanan surat menyurat dan pengelolaan data masih menggunakan program pengolah kata Ms. Office sehingga pada prosesnya membutuhkan waktu yang lebih untuk melakukan pelayanan dan dokumentasi berkas surat kurang teradministrasi dengan baik. Website ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai pendukung sistem manajemen basis data.
  8. Tinjauan studi dari penelitian Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham, STMIK Raharja, 2016 [46] dengan judul ”Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture”. Penelitian ini membahas mengenai system penjualan pada sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan furniture. Penjualan pada customers adalah hal yang utama dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan keputusan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh para customer. Namun sistem penjualan yang berjalan pada Mitra Karsa Furniture belum optimal. Karena penjualan terhadap customer saat ini masih sangat manual yaitu customer datang untuk bertanya langsung mengenai produk. Hal tersebut menyebabkan ketidakpuasan customer terhadap layanan dan berdampak terhadap adanya indikasi omset penjualan yang menurun. Oleh Karena itu perlu adanya kajian terhadap kondisi perusahaan ini, untuk mengembangkan system informasi penjualan terhadap customers. Dengan menyediakan media sistem informasi penjualan berbasis web dinamis diharapkan keseluruhan sistem penjualan yang ada di Mitra Karsa Furniture dapat menyajikan informasi dengan mudah, cepat, tepat dan akurat dan memuaskan bagi customers dan dapat memperluas area penjualan.
  9. Tinjauan studi dari penelitian, Raharja, U., Azizah, N., & Dewi, S, 2018 [47] Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode sistem berbasis online, sistem pelayanan dukungan tersebut akan sangat mudah untuk didapatkan. Adapun ROOSTER merupakan sebuah aplikasi sistem pelayanan dukungan berbasis online yang sangat praktis. Dalam artikel ini di jelaskan mengenai masalahmasalah yang timbul serta pemecahan masalah yang diteliti. Selain itu terdapat 3 (tiga) ciri khas dan 5 (lima) keunggulan dari aplikasi ini. Pada implementasinya ditampilkan tampilan protoype dari aplikasi ROOSTER.
  10. Tinjauan studi dari penelitian Handayani, I., Warsito, A., & Pangestu, S, 2018. pada CCIT Journal, 10(1), 127-138. ISSN: 1978-8282 [48] Dengan dibuatnya penelitian mengenai NSCCIT atau National Seminar and Call For Paper, diharapkan dapat menjadi solusi terbaik bagi seluruh civitas akademika untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan masalah - masalah yang hendak diteliti dan saling membantu dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan literature review di atas, maka penulis mangambil acuan literature review [Chaudhari dan Wankhede 2016] dan [M, Deepli 2014], karena mengacu pada sistem penjualan dan persediaan serta pemberian hak akses kepada pengguna aplikasi sistem. Sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian yang akan dibahas oleh penulis.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT.Alsabi Makmur Plasindo

PT. Alsabi Makmur Plasindo didirikan pada awal tahun 2019 yang berlokasi di daerah Cikupa tepatnya di Pergudangan Tunas Bitung, Kecamatan Cikupa, Kota Tangerang, Propinsi Banten. PT. Alsabi Makmur Plasindo adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan biji plastik menjadi produk-produk plastik dengan berbagai jenis dan ukuran. Sistem penjualan dan persediaan barang penting dalam meningkatkan pengoperasian dalam perusahaan tersebut.

PT. Alsabi Makmur Plasindo adalah perusahaan yang mempunyai data customer, data barang, data transaksi penerimaan dan penjualan barang yang tersimpan dan diawasi dengan malakukan pemeriksaan terhadap arsip-arsip atau file-file yang berhubungan dengan data barang, data customer dan data penjualan yang tidak sedikit jumlahnya, jadi terkadang menemukan masalah dalam pencarian data dan penyajian laporan.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan yang terpercaya

Misi

  1. Mengedepankan profesionalisme dan pelayanan prima dalam menjalankan seluruh aktivitas perusahaan.
  2. Menciptakan brand image perusahaan bagi seluruh stake holder dan masyarakat pada umumnya.
  3. Menjadi perusahaan bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat dan khususnya bagi karyawan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme formal dimana organisasi tersebut dikelola. Struktur Organisasi berarti penetapan batas tugas yang menunjukkan kedudukan, tugas serta fungsi dari masing-masing pegawai. Struktur mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

struktur-organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Alsabi Makmur Plasindo

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan menjelaskan tentang prosedur atau alur kerja dan pelaksanaan sistem informasi penjualan dan persediaan barang pada PT. Alsabi Makmur Plasindo. Analisa tata laksana sistem yang berjalan ini digambarkan melalui diagram alur kerja dan rancangan prosedur sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut:

  1. Prosedur Menerima BHP
    Admin menerima BHP (Bukti Hasil Produksi) dari Unit Produksi menginformasikan data barang hasil produksi kepada Admin. Jika data barang merupakan data barang baru maka dilakukan penginputan/penambahan data barang tetapi jika data barang sudah ada maka diinput sebagai barang masuk dan menambah jumlah persediaan barang.
  2. Prosedur Menerima Sales Order
    Sales memberikan Sales Order dan data customer kepada Admin.
  3. Prosedur Mengirim Faktur Penjualan
    Berdasarkan Sales Order yang diterima kemudian Admin melakukan pengecekan atas jumlah barang yang diminta. Jika persediaan barang mencukupi maka barang akan dikirim sesuai jumlah barang yang diminta tetapi jika persediaan barang tidak mencukupi maka barang akan dikirim sesuai dengan jumlah persediaan barang yang ada. Kemudian dilakukan pengecekan harga barang, jika harga barang terlalu rendah maka akan disesuaikan dengan harga standar tetapi jika harga barang sesuai maka dilanjutkan dengan menentukan Sopir dan dilakukan pengiriman Faktur Penjualan dan diinput sebagai barang keluar dan mengurangi jumlah persediaan barang.
  4. Prosedur Membuat Laporan Penerimaan, Penjualan dan Persediaan Barang
    Admin membuat laporan penerimaan, penjualan dan persediaan barang kemudian memberikan kepada Pimpinan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut adalah use case diagram yang menggambarkan prosedur planning production control yang sedang berjalan:

Gambar 3.2 Use Case Diagram sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 diatas terdapat penjelasan use case diagram yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. Nama use case : Menerima BHP
    Aktor : Admin dan Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi memberikan BHP (Bukti Hasil Produksi) ke Admin
  2. Nama use case : Menerima Sales Order
    Aktor : Sales dan Admin
    Skenario : Sales membuat dan memberikan Sales Order dan data customer kepada Admin, jika customer belum terdaftar maka dilakukan pencatatan sebagai customer baru
  3. Nama use case : Mengirim Faktur Penjualan
    Aktor : Admin dan Customer
    Skenario : Admin melakukan pengecekan atas jumlah barang jumlah barang yang diminta. Jika persediaan barang mencukupi maka barang akan dikirim sesuai jumlah barang yang diminta tetapi jika persediaan barang tidak mencukupi maka barang akan dikirim sesuai dengan jumlah persediaan barang yang ada. Kemudian dilakukan pengecekan harga barang, jika harga barang terlalu rendah maka akan disesuaikan dengan harga standar tetapi jika harga barang sesuai maka dilanjutkan dengan menentukan Sopir dan dilakukan pengiriman Faktur Penjualan dan diinput sebagai barang keluar dan mengurangi jumlah persediaan barang
  4. Nama use case : Membuat Laporan Penerimaan, Penjualan dan Persediaan Barang
    Aktor : Admin dan Pimpinan
    Skenario : Admin membuat laporan penerimaan, penjualan dan persediaan barang kemudian memberikan kepada Pimpinan

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity Diagram menjelaskan aliran kegiatan langkah demi langkah sistem informasi penjualan dan persediaan barang yang sedang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 diatas terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 5 Vertical Swimlane yang digunakan sebagai actor yaitu Unit Produksi, Admin, Sales, Customer dan Pimpinan
  2. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali
  3. 14 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  4. 3 Decision node untuk pemilihan kondisi
  5. 1 Final Node untuk mengakhiri kegiatan

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Sequence Diagram adalah menggambarkan kebiasaan kegiatan-kegiatan sistem yang sedang berjalan saat ini:

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 diatas terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 4 Lifeline : BHP, Sales Order, Faktur Penjualan, Laporan Penerimaan Penjualan dan Persediaan Barang
  2. 5 Actor : Unit Produksi, Customer, Admin, Sales dan Pimpinan
  3. 15 Message : Menjelaskan kegiatan sistem yang sedang berjalan

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Di dalam membuat analisis program untuk penulisan laporan skripsi ini, peneliti menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel Core i3 GHz
    2. Monitor : Lenovo led
    3. Mouse : Logitech
    4. Keyboard : Logitech
    5. RAM : 2 GB
    6. Printer : EPson 310
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Microsoft Windows 10
    2. Microsoft Office Word 2010
  3. Hak Akses (Brainware)
    Unit Produksi, Admin, Sales, Customer dan Pimpinan

Metode Analisis PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan untuk PT. Alsabi Makmur Plasindo

  1. Performance (Kinerja)
    Kelemahan Sistem yang sedang berjalan :
    • roses pembuatan laporan penerimaan, penjualan dan persediaan barang menghabiskan waktu yang cukup lama
    • Penyimpanan data masih dilakukan secara semi komputerisasi berupa file-file pada Microsoft Excel


    Sistem yang diusulkan :

    • Kinerja sistem menjadi lebih cepet, sehingga dapat mengatasi permasalahan keterlambatan pembuatan penerimaan, penjualan dan persediaan barang
    • enyimpanan data menggunakan sebuah database, sehingga apabila kehilangan data berupa hardcopy, perusahaan masih memiliki back up data
  2. Information (Informasi)
    Kelemahan Sistem yang sedang berjalan : Informasi yang dihasilkan kurang akurat
    Sistem yang diusulkan: Informasi yang dihasilkan cepat tepat dan akurat
  3. Economy (Ekonomis)
    Kelemahan Sistem yang sedang berjalan: Membutuhkan pegawai yang banyak untuk melakukan kegiatan
    Sistem yang diusulkan:Tidak membutukan pegawai yang banyak untuk melakukan kegiatan
  4. Control (Pengendalian)
    Kelemahan Sistem yang sedang berjalan:
    • Sistem masih semi komputerisasi tidak ada back up data, sehingga jika terjadi kehilangan data, maka tidak ada pengganti
    • Data transaksi dapat dilihat oleh siapapun
    • Pegawai yang tidak bersangkutan bisa membuka atau merubah data


    Sistem yang diusulkan:

    • yang dirancang dapat mem back up data, sehingga memiliki data cadangan
    • transaksi hanya dapat di akses oleh petugas yang berkepentingan
    • Adanya menu login membuat pegawai yang tidak bersangkutan tidak dapat mengakses data
  5. Efficinecy (Efisiensi)
    Kelemahan Sistem yang diusulkan:
    • Pencarian data seperti keterangan barang, customer, harus kembali membuka file-file pada Microsoft Excel yang ada sehingga menyulitkan dalam pencatatannya
    • Masih membutuhkan waktu lama dalam proses pembuatan laporan atas transaksi yang telah terjadi


    Sistem yang diusulkan:

    • Adanya table yang berisi tentang keterangan barang, customer, sehingga mudah unuk mendapatkannya sehingga proses pencatatan lebih cepat dan akurat
    • Sistem yang diusulkan lebih efisien karena sudah terkomputerisasi, memudahkan dalam pembuatan laporan atas transaksi yang telah terjadi
  6. Service (Pelayanan)
    Kelemahan Sistem yang berjalan:
    • Sistemnya mengalami keterlambatan penyampaian informasi mengenai laporan atas transaksi yang telah terjadi setiap bulannya
    • Waktu yang dibutuhkan dalam pencatatan cukup lama


    Sistem yang diusulkan:

    • Dengan sistem usulan ini dapat mengurangi keterlambatan sehingga informasi yang didapat cepat diterima.
    • Untuk melakukan pencatatan dan pencarian, dengan sistem tidak akan lama

Metode Pengembangan SDLC

Tahap – tahap SDLC dalam pembangunan sistem informasi penjualan dan persediaan barang:

  1. Planning
    Menggunakan tahapan Wawancara dan Observasi. Dalam tahapan ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user
  2. Analisis
    Analisis ini memerlukan data penyimpanan yang menggunakan database Visual FoxPro.
  3. Desain
    Mentransformasikan kebutuhan secara terinci, dokumen desain sistem focus untuk memenuhi fungsi fungsi kebutuhan oleh sistem
  4. Implementasi
    Pada persiapan implementasi, pelaksaan perangkat lunak pada area produksi (area pada user) dan menjalankan resolusi dari problem dan terdeteksi dari tahap pengujian
  5. Testing
    Mempresentasikan sistem perangkat lunak yang telah memenuhi keadaan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional.
  6. Maintenance
    Menjelaskan tentang pekerjaan untuk menjalankan dan memaintance sistem informasi pada area produksi (lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

  1. Masih terjadinya kesalahan pada saat mengelolah data transaksi penerimaan dan penjualan barang.
  2. Membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pencarian data dalam pencatatan transaksi serta dalam penyajikan laporan-laporan.
  3. Belum adanya tempat penyimpanan data yang terstruktur karena sistem yang berjalan saat ini hanya menggunakan Microsoft Excel.

Alternatif Pemecahan Masalah

Menurut analisa yang dilakukan penulis dari permasalahan yang ada dibagian marketing, berikut beberapa solusi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut:

  1. Dibutuhkan sistem pengolahan data yang dapat membantu dalam mengolah data transaksi agar berjalan dengan baik.
  2. Aplikasi yang dibuat terdapat media penyimpanan data yang terstruktur sehingga mudah, cepat dan akurat dalam penyajikan informasi ataupum laporan-laporan.

User Requirement

Elasitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem yang diusulkan.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1
Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Madatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari system yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Keterangan :

  1. M = Mandatory (yang diinginkan)
  2. D = Desiarable (yang diperlukan)
  3. I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II, maka dibentuklah Elisitasi Tahap III yang di klasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi.

  1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
Elisitasi Tahap III
Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem. Berdasarkan Elisitasi Tahap III, dihasilkan final draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu Sistem usulan. Hasilnya adalah Final Draft Elisitasi pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melihat sistem yang berjalan saat ini yang sudah dievaluasi, maka penulis merancang sebuah sistem yang baru bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama, untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi. Adapun perancangan sistem yang diusulkan sebagai berikut :

  1. Menampilkan Form Login
  2. Menampilkan Menu Utama
  3. Menampilkan Menu Master Data
  4. Menampilkan Form Entry Data Barang
  5. Menampilkan Form Entry Data Sales
  6. Menampilkan Form Entry Data Sopir
  7. Menampilkan Form Entry Data Customer
  8. Menampilkan Form Entry Data User
  9. Menampilkan Menu Penerimaan
  10. Menampilkan Form Entry Hasil Produksi
  11. Menampilkan Menu Penjualan
  12. Menampilkan Form Entry Sales Order
  13. Menampilkan Form Entry Kirm Faktur
  14. Menampilkan Menu Laporan
  15. Menampilkan Form Laporan Penerimaan
  16. Menampilkan Form Laporan Penjualan
  17. Menampilkan Form Laporan Persediaan
  18. Menampilkan Logout

Diagram Rancangan Usulan

Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) diagram, sedangkan pembuatan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual FoxPro 9 dengan sistem database *.DBF. Aplikasi ini menguunakan empat diagram perancangan sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram
  2. Activity Diargam
  3. Sequence Diargam
  4. Class Diargam

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Unit Produksi

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan untuk Unit Produksi

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. Use case : Login
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi melakukan login
  2. Use case : Menu Utama
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Menu Utama
  3. Use case : Menu Master Data
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Menu Master Data
  4. Use case : Entry Data Barang
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Entry Data Barang
  5. Use case : Menu Penerimaan
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Menu Penerimaan
  6. Use case : Entry Hasil Produksi
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Entry Hasil Produksi
  7. Use case : Menu Laporan
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Menu Laporan
  8. Use case : Laporan Penerimaan
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi dapat mengelola Laporan Penerimaan
  9. Use case : Logout
    Aktor : Unit Produksi
    Skenario : Unit Produksi melakukan Logout

Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan Gambar 4.2 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. Use case : Login
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin melakukan login
  2. Use case : Menu Utama
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Menu Utama
  3. Use case : Menu Master Data
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Menu Master Data
  4. Use case : Entry Data Sales
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Entry Data Sales
  5. Use case : Entry Data Sopir
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Entry Data Sopir
  6. Use case : Entry Data User
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Entry Data User
  7. Use case : Menu Penjualan
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Menu Penjualan
  8. Use case : Entry Kirim Faktur
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Entry Kirim Faktur
  9. Use case : Menu Laporan
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Menu Laporan
  10. Use case : Laporan Penjualan
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin dapat mengelola Laporan Penjualan
  11. Use case : Logout
    Aktor : Admin
    Skenario : Admin melakukan Logout

Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Sales

Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan untuk Sales

Berdasarkan Gambar 4.3 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. Use case : Login
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales melakukan login
  2. Use case : Menu Utama
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Menu Utama
  3. Use case : Menu Master Data
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Menu Master Data
  4. Use case : Entry Data Customer
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Entry Data Customer
  5. Use case : Menu Penjualan
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Menu Penjualan
  6. Use case : Entry Sales Order
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Entry Sales Order
  7. Use case : Menu Laporan
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Menu Laporan
  8. Use case : Laporan Persediaan
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales dapat mengelola Laporan Persediaan
  9. Use case : Logout
    Aktor : Sales
    Skenario : Sales melakukan Logout

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem yang dirancang, yakni :

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Unit Produksi

Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk Unit Produksi

Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Intial node untuk mengawali objek
  2. 9 (sembilan) Action, yang terdiri dari : Menampilkan Menu Login, Menampilkan Menu Utama, Menampilkan Menu Master Data, Menampilkan Form Entry Data Barang, Menampilkan Menu Penerimaan, Menampilkan Form Entry Hasil Produksi, Menampilkan Menu Laporan, Menampilkan Form Laporan Penerimaan, Menampilkan Log Out
  3. 1 (Satu) Decision node untuk pemilihan kondisi
  4. 4 (Empat) Fork node untuk percabangan kegiatan
  5. 1 (Satu) Join node untuk pengabungan kegiatan
  6. 1 (satu) Actifity final node untuk mengakhiri objek

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Intial node untuk mengawali objek
  2. 11 (sebelas) Action, yang terdiri dari : Menampilkan Menu Login, Menampilkan Menu Utama, Menampilkan Menu Master Data, Menampilkan Form Entry Data Sales, Menampilkan Form Entry Data Sopir, Menampilkan Form Entry Data User, Menampilkan Menu Penjualan, Menampilkan Form Entry Kirim Faktur, Menampilkan Menu Laporan, Menampilkan Form Laporan Penjualan, Menampilkan Log Out
  3. 1 (Satu) Decision node untuk pemilihan kondisi
  4. 4 (Empat) Fork node untuk percabangan kegiatan
  5. 1 (Satu) Join node untuk pengabungan kegiatan
  6. 1 (satu) Actifity final node untuk mengakhiri objek

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Sales

Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk Sales

Berdasarkan Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Intial node untuk mengawali objek
  2. 9 (sembilan) Action, yang terdiri dari : Menampilkan Menu Login, Menampilkan Menu Utama, Menampilkan Menu Master Data, Menampilkan Form Entry Data Customer, Menampilkan Menu Penjualan, Menampilkan Form Entry Sales Order, Menampilkan Menu Laporan, Menampilkan Form Laporan Persediaan, Menampilkan Log Out
  3. 1 (Satu) Decision node untuk pemilihan kondisi
  4. 4 (Empat) Fork node untuk percabangan kegiatan
  5. 1 (Satu) Join node untuk pengabungan kegiatan
  6. 1 (satu) Actifity final node untuk mengakhiri objek

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan untuk Unit Produksi

  1. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data Barang
    Gambar 4.7 Sequence Diagram Entry Data Barang

    Berdasarkan gambar 4.7 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Unit Produksi
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data Barang, Barang
    3. 13 (tiga belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data Barang, Input Data, Validasi, Klik Simpan, Simpan Data Barang, Simpan Data, Klik Hapus, Hapus Data Barang, Hapus Data, Klik Cetak, Ambil Data Barang , Ambil Data, Klik Keluar
    4. 5 (dua) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data Barang, Data Tersimpan, Data Terhapus, Cetak Daftar Barang, Kembali ke Menu Utama
  2. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Hasil Produksi
    Gambar 4.8 Sequence Diagram Entry Hasil Produksi

    Berdasarkan gambar 4.8 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Unit Produksi
    2. 4 (empat) Lifeline, yaitu : Form Entry Hasil Produksi, Produksi, Hasil, Barang
    3. 18 (delapan belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Hasil Produksi, Input Data Produksi, Input Data Hasil, Validasi, Cari Data Barang, Klik Simpan, Simpan Data Produksi, Simpan Data Hasil, Tambah Stock Barang, Simpan Transaksi, Klik Hapus, Hapus Data Produksi, Hapus Data Hasil, Kurangi Stock Barang, Hapus Transaksi, Klik Cetak, Cetak Transaksi, Klik Keluar
    4. 6 (enam) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Hasil Produksi, Ambil Data Barang, Transaksi Tersimpan, Transaksi Terhapus, Cetak Tanda Terima, Kembali ke Menu Utama
  3. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Laporan Penerimaan
    Gambar 4.9 Sequence Diagram Laporan Penerimaan

    Berdasarkan gambar 4.9 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Unit Produksi
    2. 4 (empat) Lifeline, yaitu : Form Laporan Penerimaan, Produksi, Hasil, Barang
    3. 8 (delapan) Message, yaitu : Pilih Form Laporan Penerimaan, Input Periode Laporan, Validasi, Klik Cetak, Cari Data Produksi, Cari Data Hasil, Cari Data Barang, Klik Keluar
    4. 6 (enam) return message, yaitu : Menampilkan Form Laporan Penerimaan, Ambil Data Produksi, Ambil Data Hasil, Ambil Data Barang, Cetak Laporan Penerimaan Barang, Kembali ke Menu Utama

Sequence Diagram Yang Diusulkan untuk Admin

  1. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data Sales
    Gambar 4.10 Sequence Diagram Entry Data Sales

    Berdasarkan gambar 4.10 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data Sales, Sales
    3. 13 (tiga belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data Sales, Input Data, Validasi, Klik Simpan, Simpan Data Sales, Simpan Data, Klik Hapus, Hapus Data Sales, Hapus Data, Klik Cetak, Ambil Data Sales, Ambil Data, Klik Keluar
    4. 5 (dua) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data Sales, Data Tersimpan, Data Terhapus, Cetak Daftar Sales, Kembali ke Menu Utama
  2. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data Sopir
    Gambar 4.11 Sequence Diagram Entry Data Sopir

    Berdasarkan gambar 4.11 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data Sopir, Sopir
    3. 13 (tiga belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data Sopir, Input Data, Validasi, Klik Simpan, Simpan Data Sopir, Simpan Data, Klik Hapus, Hapus Data Sopir, Hapus Data, Klik Cetak, Ambil Data Sopir, Ambil Data, Klik Keluar
    4. 5 (dua) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data Sopir, Data Tersimpan, Data Terhapus, Cetak Daftar Sopir, Kembali ke Menu Utama
  3. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data User
    Gambar 4.12 Sequence Diagram Entry Data User

    Berdasarkan gambar 4.12 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data User, User_
    3. 7 (tujuh) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data User, Input Data, Validasi, Klik Simpan, Simpan Data User, Simpan Data , Klik Keluar
    4. 3 (tiga) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data User, Data Tersimpan, Kembali ke Menu Utama
  4. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Kirim Faktur
    Gambar 4.13 Sequence Diagram Entry Kirim Faktur

    Berdasarkan gambar 4.13 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 8 (delapan) Lifeline, yaitu : Form Entry Kirim Faktur, Pesanan, Customer, Sales, Pesan, Barang, Sopir, Faktur
    3. 22 (empat belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Kirim Faktur, Input Data Pesanan, Validasi Data Pesanan, Cari Data Pesanan, Cari Data Customer, Cari Data Sales, Cari Data Pesan, Cari Data Barang, Input Data Faktur, Validasi Data Faktur, Cari Data Sopir, Klik Simpan, Simpan Data Faktur, Kurangi Stock Barang, Simpan Transaksi, Klik Hapus, Hapus Data Faktur, Tambah Stock Barang, Hapus Transaksi, Klik Cetak, Cetak Transaksi, Klik Keluar
    4. 11 (sebelas) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Kirim Faktur, Ambil Data Pesanan, Ambil Data Customer, Ambil Data Sales, Ambil Data Pesan, Ambil Data Barang, Ambil Data Sopir, Transaksi Tersimpan, Transaksi Terhapus, Cetak Faktur, Kembali ke Menu Utama
  5. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Laporan Penjualan
    Gambar 4.14 Sequence Diagram Laporan Penjualan

    Berdasarkan gambar 4.14 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 7 (tujuh) Lifeline, yaitu : Form Laporan Penjualan, Faktur, Pesanan, Customer, Sales, Pesan, Barang
    3. 11 (sebelas) Message, yaitu : Pilih Form Laporan Penjualan, Input Periode Laporan, Validasi, Klik Cetak, Cari Data Faktur, Cari Data Pesanan, Cari Data Customer, Cari Data Sales, Cari Data Pesan, Cari Data Barang, Klik Keluar
    4. 9 (sembilan) return message, yaitu : Menampilkan Form Laporan Penjualan, Ambil Data Faktur, Ambil Data Pesanan, Ambil Data Customer, Ambil Data Sales, Ambil Data Pesan, Ambil Data Barang, Cetak Laporan Penjualan Barang, Kembali ke Menu Utama

Sequence Diagram Yang Diusulkan untuk Sales

  1. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Data Customer
    Gambar 4.15 Sequence Diagram Entry Data Customer

    Berdasarkan gambar 4.15 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Sales
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Data Customer, Customer
    3. 15 (tiga belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Data Customer, Input Data, Validasi, Cari Data Sales, Cari Data, Klik Simpan, Simpan Data Customer, Simpan Data, Klik Hapus, Hapus Data Customer, Hapus Data, Klik Cetak, Ambil Data Customer, Ambil Data, Klik Keluar
    4. 6 (dua) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Data Customer, Tampilkan Data Sales, Data Tersimpan, Data Terhapus, Cetak Daftar Customer, Kembali ke Menu Utama
  2. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Entry Sales Order
    Gambar 4.16 Sequence Diagram Entry Sales Order

    Berdasarkan gambar 4.16 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Sales
    2. 6 (dua) Lifeline, yaitu : Form Entry Sales Order, Customer, Sales, Pesanan, Pesan, Barang
    3. 19 (Sembilan belas) Message, yaitu : Pilih Form Entry Sales Order, Input Data Pesanan, Validasi Data Pesanan, Cari Data Customer, Cari Data Sales, Input Data Pesan, Validasi Data Pesan, Cari Data Barang, Klik Simpan, Simpan Data Pesanan, Simpan Data Pesan, Simpan Transaksi, Klik Hapus, Hapus Data Pesanan, Hapus Data Pesan, Hapus Transaksi, Klik Cetak, Cetak Transaksi, Klik Keluar
    4. 8 (delapan) return message, yaitu : Menampilkan Form Entry Sales Order, Ambil Data Customer, Ambil Data Sales, Ambil Data Barang, Transaksi Tersimpan, Transaksi Terhapus, Cetak Sales Order, Kembali ke Menu Utama
  3. Sequence Diagram yang diusulkan untuk Laporan Persediaan
    Gambar 4.17 Sequence Diagram Laporan Persediaan

    Berdasarkan gambar 4.17 sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Sales
    2. 2 (dua) Lifeline, yaitu : Form Laporan Persediaan, Barang
    3. 4 (empat) Message, yaitu : Pilih Form Laporan Persediaan, Klik Cetak, Cari Data Barang, Klik Keluar
    4. 4 (empat) return message, yaitu : Menampilkan Form Laporan Persediaan, Ambil Data Barang, Cetak Laporan Persediaan Barang, Kembali ke Menu Utama

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Tabel 4.1 Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sisem usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan :

Gambar 4.18 Class diagram yang diusulkan

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : Barang
    Media : Hardisk
    Isi : kd_brg + nm_brg + isi_brg + satuan_b + satuan_k +harga_b+harga_j+stock
    Primary Key : kd_brg
    Panjang Record : 80
    Tabel 4.2. Tabel barang
  2. Nama Tabel : Sales
    Media : Hardisk
    Isi : kd_sls+nm_sls+alm_sls1+ alm_sls2+tlp_sls
    Primary Key : kd_sls
    Panjang Record : 153
    Tabel 4.3. Tabel Sales


  3. Nama Tabel : Sopir
    Media : Hardisk
    Isi : kd_spr+nm_spr+alm_spr1+ alm_spr2+tlp_spr
    Primary Key : kd_spr
    Panjang Record : 153
    Tabel 4.4. Tabel Supir
  4. Nama Tabel : Customer
    Media : Hardisk
    Isi : kd_cust+nm_cust+alm_cust1+alm_cust2+tlp_custkd_sls
    Primary Key : kd_cust
    Panjang Record : 158
    Tabel 4.5. Tabel Customer
  5. Nama Tabel : User_
    Media : Hardisk
    Isi : id_ +pass_ +level_
    Primary Key : id_
    Panjang Record : 58
    Tabel 4.6. Tabel User_


  6. Nama Tabel : Produksi
    Media : Hardisk
    Isi : no_produks+tg_produks+kt_produks
    Primary Key : no_produks
    Panjang Record : 58
    Tabel 4.7. Tabel Produksi
  7. Nama Tabel : Hasil
    Media : Hardisk
    Isi : no_produks+kd_brg+jm_produks
    Primary Key : no_produks
    Panjang Record : 18
    Tabel 4.8. Tabel Hasil
  8. Nama Tabel : Pesanan
    Media : Hardisk
    Isi : no_pesan+tg_pesan+kd_cust+kt_pesan
    Primary Key : no_pesan
    Panjang Record : 58
    Tabel 4.9. Tabel Pesanan
  9. Nama Tabel : Pesanan
    Media : Hardisk
    Isi : no_pesan+tg_pesan+kd_cust+kt_pesan
    Primary Key : no_pesan
    Panjang Record : 58
    Tabel 4.10. Tabel Pesan
  10. Nama Tabel : Faktur
    Media : Hardisk
    Isi : no_faktur+tg_faktur+no_pesan+kd_spr+ttl_faktur
    Primary Key : no_faktur
    Panjang Record : 28
    Tabel 4.11. Tabel Faktur

Rancangan Prototype

  1. Tampilan Form Login
    Dalam form login terdapat field Username dan Password. Hal ini berguna sebagai hak akses pengguna atau EndUser tertentu untuk mengakses sistem guna menghindari terjadinya perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
    Gambar 4.19 Tampilan Form Login

    Login untuk Admin, Sales, dan Unit Produksi

  2. Tampilan Menu Utama
    Tampilan dapat dibuka apabila user berhasil melakukan login. Pada Menu Utama terdapat pilihan Menu Master Data, Menu Penerimaan, Menu Penjualan, Menu Laporan dan Logout.
    Gambar 4.20 Tampilan Menu Utama

    Tampilan Dashbord setelah Admin, Sales, dan Unit Produksi Login

  3. Tampilan Form Entry Data Barang
    Gambar 4.21 Tampilan Form Entry Data Barang

    Menginput data barang yang dilakukan oleh Unit Produksi

  4. Tampilan Form Entry Data Sales
    Gambar 4.22 Tampilan Form Entry Data Sales

    Menginput data sales yang dilakukan oleh admin

  5. Tampilan Form Entry Data Sopir
    Gambar 4.23 Tampilan Form Entry Data Sopir
  6. Tampilan Form Entry Data Customer
    Gambar 4.24 Tampilan Form Entry Data Customer

    Menginput data customer yang dilakukan oleh Sales

  7. Tampilan Form Entry Data User
    Gambar 4.25 Tampilan Form Entry Data User

    Mengubah user id dan password sesuai dengan jabatannya yang dilakukan oleh Admin

  8. Tampilan Form Entry Hasil Produksi
    Gambar 4.26 Tampilan Form Entry Hasil Produksi

    Tampilan setelah Entry Data Barang yang dilakukan oleh Unit Produksi

  9. Tampilan Form Entry Sales Order
    Gambar 4.27 Tampilan Form Entry Sales Order

    Pesanan customer yang dilakukan oleh Sales

  10. Tampilan Form Entry Kirm Faktur
    Gambar 4.28 Tampilan Form Entry Kirm Faktur

    Tampilan setelah proses Entry Sales Order di Simpan untuk proses pengiriman yang dilakukan oleh Admin

  11. Tampilan Form Laporan Penerimaan
    Gambar 4.29 Tampilan Form Laporan Penerimaan

    Untuk mencetak hasil laporan produksi per-periode

  12. Tampilan Form Laporan Penjualan
    Gambar 4.30 Tampilan Form Laporan Penjualan

    Untuk mencetak hasil laporan Admin

  13. Tampilan Form Laporan Persediaan
    Gambar 4.31 Tampilan Form Laporan Persediaan

    Untuk mecetak hasil laporan Sales

Konfigurasi Sistem Usulan

Di dalam sistem usulan tidak ada perubahan terhadap hardware, hanya ada penambahan pada software. Adapun konfigurasinya sebagai berikut:

  1. Spesifikasi Perangkat Keras/ Hardware
    • Procesor : Intel Core i3 CPU @ 2.20 Ghz
    • Monitor : Lenovo Led
    • Mouse : Logitech
    • Keyboard : Logitech
    • RAM : 2.0 GB
    • Printer : Epson 310
  2. Spesifikasi perangkat lunak / Software
    • Windows 10
    • Microsoft Office 2007
    • Microsoft Visual FoxPro 9
  3. Brainware
    Unit Produksi, Admin dan Sales

Blackbox Testing

  1. Pengujan dilakukan pada Form Login.
    1. Jika mengosongkan User Id & Password
      Gambar 4.32 Tampilan Form Login mengosongkan User Id & Password
    2. Jika User Id tidak valid
      Gambar 4.33 Tampilan Form Login User Id tidak valid
    3. Jika mengosongkan Password
      Gambar 4.34 Tampilan Form Login mengosongkan Password
    4. Jika Password tidak valid
      Gambar 4.35 Tampilan Form Login Password tidak valid
  2. Pengujian Tampilan Entry Data
    Tabel 4.12 Pengujian Tampilan Entry Data

Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.13 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan terget yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 4.14 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdaasarkan permasalahan yang ada maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem pengolahan data penjualan dan persediaan barang yang berjalan saat ini masih menggunakan Microsoft Excel sebagai tempat pancatatan dan penyimpanan data.
  2. Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik karena masih sering terjadi kesalahan dalam proses pengolahan datanya baik dalam pencatatan, pencarian data dan membutuhkan waktu yang lama dalam penyajian laporan.
  3. Untuk mengembangkan sistem informasi penjualan dan persediaan barang digunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual FoxPro 9 untuk pembuatan sistem dan tabel file berekstensi *.DBF sebagai tempat penyimpanan datanya.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian
    1. Untuk mengetahui kendala-kedala apa saja yang sering terjadi dalam pengolahan data penjualan dan persediaan barang di PT. Alsabi Makmur Plasindo yang berjalan saat ini.
    2. Tujuan dari penelitian ini yaitu terciptanya sebuah aplikasi yang dapat mempermudah pegawai dalam mengelola proses-proses bisnis yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
    3. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian sistem penjualan dan persediaan barang yang berjalan di PT. Alsabi Makmur Plasindo dan dapat menghasilkan sistem pengelolaan penjualan dan persediaan barang yang dapat membantu perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya.
  2. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian
    1. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pegawai atau admin dalam pengelolaan data penjualan dan persediaan barang.
    2. Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis, karena dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem penjualan dan persediaan barang.
    3. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat terciptanya pelayanan sistem pengolahan penjualan dan persediaan barang yang lebih baik sehingga dapat mengurangi terjadinya kesalahan pada saat pengolahan data penjualan dan persediaan barang pada PT. Alsabi Makmur Plasindo.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Alsabi Makmur Plasindo, antara lain :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang oleh peneliti, diperlukan adanya praktek kepada pegawai dan seluruh yang terkait menggunakan program tersebut agar dapat lebih memahami proses alur kerja pada sistem yang ingin digunakan.
  2. Perlu adanya maintenance dan control sistem agar dapat meminimalisir kerusakan pada sistem.
  3. Agar proses bisnis perusahaan berjalan dengan optimal diharapkan agar sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambah ruang lingkup sistem atas proses-proses yang ada untuk lebih membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan guna kemajuan perusahaan pada masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.]
  2. Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems-Procedia Computer Science (2015:675)]
  3. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.]
  4. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur. Jurnal TEKNOIF Vol.3 (2), 72.]
  5. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.]
  6. M.thoha, miyanto. 2015. Analisis dan perancangan sistem reservasi hotel D’Griya Serang. Jurnal Psosisko. Vol.2 No.2]
  7. Hidayat, Wahyu, dkk. 2016. “Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi”. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No. 2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.]
  8. Eko budi setiawan.2015.analisis pengaruh nilai teknologi informasi terhadap keunggulan bersaing perusahaan.jurnal sains, teknologi dan industri. Vol 12 No.2
  9. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.]
  10. M.thoha, miyanto. 2015. Analisis dan perancangan sistem reservasi hotel D’Griya Serang. Jurnal Psosisko. Vol.2 No.2]
  11. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.]
  12. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta.]
  13. Maimunah, Dini Luigi , Ade Ferdiansyah .2017. Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online. Yogyakarta: STMIK AMIKOM]
  14. Budi R. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.9 No.1:51-59.]
  15. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta.]
  16. McKay, Alison, George N Stiny, Alan de Pennington. 2016. “Principles for the definition of design structures”. International Journal of Computer Integrated Manufacturing. Volume 29, 2016 Issue 3. Pages 237-250.]
  17. Kausar, Ahmad. Suntiawan, Fazri Yusuf. Rosalina, Vidilia. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5. Universitas Serang Raya Kota Serang: Jurnal PROSISKO. Vol. 2. No.1:20-23.]
  18. Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya Offset. Cetaka Ketigaperancangan]
  19. Bhalecozt. 2014. Definisi Visual FoxPro]
  20. Bhalecozt. 2014. Definisi Visual FoxPro]
  21. Bhalecozt. 2014. Definisi Visual FoxPro]
  22. Bhalecozt. 2014. Definisi Visual FoxPro]
  23. Yusuf.Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol. 8, No. 2.]
  24. Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisa Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.]
  25. Aini, Qurotul, Untung Rahardja, Anoesyirwan Moeins dan Dewi Mariana Apriani. 2018. Penerapan Gamifikasi Pada Sistem Informasi Penilaian Ujian Mahasiswa Untuk Meningkatkan Kinerja Dosen. JURNAL INFORMATIKA UPGRIS , vol. 1.]
  26. Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on Using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application , vol. 145.]
  27. Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on Using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application , vol. 145.]
  28. Warsito, Ary Budi, Indri Handayani dan Yusnita Dewi. 2016. Sistem Berita Online Berbasis Web pada Perguruan Tinggi Raharja. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.]
  29. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis Dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.]
  30. Barjtya, Sahil, Ankur Sharma, Usha Rani.2017.A detailed study of Software Development Life Cycle (SDLC) Models.International Journal Of Engineering And Computer Science ISSN:2319-7242 Volume 6 Issue 7 July 2017.http://ijecs.in/issue/v6-i7/32%20ijecs.pdf.Diakses pada tanggal 21 maret 2018]
  31. Euis Sitinur Aisyah, Padeli, Sumasih. 2016. “Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya”. Jurnal SENSI Vol.2 No.2 – Agustus 2016. ISSN: 2461-1409. Hal. 163-183.]
  32. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis:Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Bandung:Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Vol.1 No. 3:31-36.]
  33. Rosa, A,S dan Shalahudin, M. Rekayasa Perangkat Lunak 2nd ed. 2014. Bandung: Informatika. 2014.]
  34. Susena, Edy, E,a Utami dan Andi Sunyoto. 2015. Perancangan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan di Politeknik Indonusa Surakarta. Jurnal Saintech Indonusa Surakarta. Vol.1 No.3:1-17.]
  35. Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Volume:5 No: 2 (2015:31), Pengertian PIECES.]
  36. Bchtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan Di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Issn: 2088-1762. Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: Bina Sarana Global.]
  37. Azizah, N., Oktaviani, D. dan Safitri, W. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal, Vol. 8 No.2 , pp. 78-90.]
  38. Budianto dkk. Mei 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3.]
  39. Chaudhari, Mohit dan Wankhede, Atul, 2016, di Pune, Maharashtra, India dalam International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3, No.6.]
  40. Sridhar, Pavan dan Dharmaji, Neha, 2015, dalam International Journal of Enhanced Research in Science Technology & Engineering, Vol. 2 Issue 8, ISSN: 2319-7463.]
  41. Saefullah, A. Immaniar, D. Juliansyah, R.A. 2015. “Sistem Control Robot Pemindah Barang Menggunakan Aplikasi Android Berbasis Arduino Uno”. Volume 8 No. 2 – Januari. ISSN : 1978-8282.]
  42. Kurniawan, Haris. 2015. Perancangan Sistem Penjualan dan Pembelian Sparepart Kendaraan Bermotor pada Toko Ahmad Service. STMIK AMIKOM Yogyakarta 6 Februari 2015 ISSN: 2302-3805.]
  43. Syaprina, dkk. 2018. Sistem Penjualan dan Perbaikan Komputer pada CV. Computer Plus Palembang. Palembang: Universitas Bina Dharma. Vol.10 No.2: 113-214.]
  44. Untung Rahardja STMIK Raharja ,Qurotul Aini STMIK Raharja, Desy Apriani STMIK Raharja , Alfiah Khoirunisa STMIK Raharja. (2019). “Optimalisasi Informasi Manajemen Laporan Assignment Pada Website Berbasis Content Management System”.]
  45. Eka Mistiko Rini, Farizqi Panduardi, Fatah Romansah. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Desa Tamansari Kecamatan Licin Banyuwangi Berbasis Web.Yogyakarta:STMIK AMIKOM Vol.4 No.1.]
  46. Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture : CSRID Journal, Vol.8 No.1 Februari 2016.]
  47. Raharja, U., Azizah, N., & Dewi, S. (2018). “Sistem Pelayanan Dukungan Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Dengan Menggunakan E-Ticket”.]
  48. Handayani, I., Warsito, A., & Pangestu, S. (2018). “Pemanfaatan Website Raharja.Ac.Id Sebagai Media Informasi Dan Upload Artikel Untuk Ns-Ccit Menggunakan Framework Yii”.]


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

  1. Form Pengantar Skripsi
  2. Form Pergantian Judul
  3. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing 1 Skripsi
  4. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing 2 Skripsi
  5. KSTF (Kartu Study Tetap Final) yang berlaku
  6. Kwitansi Pembayaran Validasi dan Bimbingan Skripsi
  7. Kwitansi Sidang Skripsi dan Raharja Career
  8. Daftar Mata Kuliah yang Belum di Ambil
  9. Formulir Validasi Skripsi
  10. Form Penerbitan Dokumen
  11. Form Perseujuan dan Penugasan Pembimbing
  12. Curiculum Vitae
  13. Form Validasi Sidang
  14. Sertifikat TOEFL
  15. Sertifikat PROSPEK
  16. Sertifikat IT Internasional
  17. Sertifikat-Sertifikat IT
  18. Katalog Produk

LAMPIRAN B

  1. Surat Penugasan dari Instansi Pemerintahan
  2. Form Wawancara

Contributors

Gunawan1992