SI1433482687

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN KEBERADAAN SUPIR BUS

TRANS KOTA TANGERANG MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS

PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1433482687
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN KEBERADAAN SUPIR BUS

TRANS KOTA TANGERANG MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS

PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482687
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN KEBERADAAN SUPIR BUS

TRANS KOTA TANGERANG MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS

PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433482687
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 14004
   
NID : 13001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN KEBERADAAN SUPIR BUS

TRANS KOTA TANGERANG MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS

PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433482687
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .............

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482687
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Tangerang, ..........

 
 
 
 
 
NIM : 1433482687

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Trans Kota Tangerang adalah sistem transportasi bus rapid transit yang diciptakan untuk mengurangi kemacetan dan menyediakan kendaraan massal yang nyaman, aman, bersih, dan cepat. Namun akhir-akhir ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat faktor dari manusia itu sendiri, dikarenakan lelah dan mengantuk. Akibatnya kecelakaan tersebut menimbulkan korban dari penumpang itu sendiri dan merusak fasilitas-fasilitas umum. sistem ini dibuat agar termonitoringnya supir bus saat bekerja dan diharapkan dapat mengetahui kondisi supir dan lokasi bus yang dikendarai. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, metode prototype, metode pengujian, dan sistematika penulisan. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah NodeMcu sebagai mikrokontroller atau otak dari keseluruhan, Gps Module merupakan komponen yang digunakan untuk menentukan latitude dan longitude atau menentukan lokasi, Pulse Sensor merupakan sebuah sensor denyut jantung yang digunakan untuk menghitung jumlah denyut jantung. Dan untuk menampilkan data melalui website ubidots yang merupakan platform internet of things yang digunakan sebagai database untuk menampilkan hasil data.

Kata Kunci: supir bus, pulse sensor, gps module, nodemcu, ubidots.

ABSTRACT

Trans Tangerang city is a bus rapid transit transportation system created to reduce congestion and provide a comfortable, safe, clean, and fast bulk vehicle. But lately frequent traffic accidents that occur due to the factor of the man himself, due to tired and sleepy. As a result the accident caused casualties from the passengers themselves and damaged public facilities. This system is made to monitor the bus driver while working and is expected to know the condition of the driver and the location of the bus being driven. This research was conducted by research method of data collection method, analysis method, design method, prototype method, test method, and systematics of writing. The tool used in this study is nodemcu as microcontroller or brain of the whole, gps module is a component used to determine the latitude and longitude or determine the location, pulse sensor is a heart rate sensor used to calculate junlah heart rate. And to display the data through ubidots website which is the internet of things platform which is used as database to display data result.

Keywords : bus driver, pulse sensor, gps module, nodemcu.

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah “SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG DAN KEBERADAAN SUPIR BUS TRANS KOTA TANGERANG MENGGUNAKAN ESP8266 PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG”.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mendapatkan gelar Sarjana Komputer. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Dendy Jonas, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Yayan Sabastian. S.IP selaku Stakeholder, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kepada kedua orang tua dan kakak kandung yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini
  9. Dari teman-teman HIMASIKOM yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  10. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk keberhasilan penulis..
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juli 2018
Rizki Aulia Ramdhani
NIM. 1433482687

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi saat ini yang sudah dapat dirasakan adalah sistem navigasi satelit. Dengan adanya teknologi sistem navigasi satelit ini kita bisa mengetahui posisi kita atau orang lain berada hanya dengan bantuan alat yang dapat menerima sinyal navigasi tersebut.

GPS merupakan sebuah sistem navigasi berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (U.S Department of Defense/DoD). Banyak aplikasi yang dapat dikembangkan dengan adanya sistem GPS ini, seperti aplikasi yang dapat membantu untuk memantau (tracking) Posisi suatu benda.

Trans Kota Tangerang adalah sistem transportasi bus rapid transit yang mulai beroperasi pada tanggal 1 Desember 2016 di Kota Tangerang, Banten. Layanan BRT ini diciptakan untuk mengurangi kemacetan dan menyediakan kendaraan massal yang nyaman, aman, bersih, dan cepat.

Namun akhir akhir ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat faktor dari manusia itu sendiri, dikarenakan lelah dan mengantuk. Akibatnya kecelakaan tersebut menimbulkan korban dari penumpang itu sendiri dan merusak fasilitas-fasilitas umum.

Untuk mengetahui kondisi dari supir dapat dilakukan dengan mengetahui denyut jantungnya. Hal itu dilakukan karena jantung pada tubuh manusia adalah organ utama, dimana fungsi kerja jantung mempengaruhi organ-organ penting manusia lainnya.

Dari permasalahan tersebut maka alat ini dibuat bertujuan untuk memonitoring denyut jantung menggunakan pulse sensor pada setiap supir bus Trans Kota Tangerang dan melacak keberadaan supir bus tersebut dengan GPS Module. Maka dari itu penelitian ini berjudul “sistem monitoring denyut jantung dan keberadaan supir bus Trans Kota Tangerang menggunakan esp8266 pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil kesimpulan untuk rumusan masalah secara umum, dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Bagaimana denyut jantung dapat termonitoring oleh perusahaan saat supir berkendara?
  2. Bagaimana perusahaan mengetahui lokasi bus yang sedang dalam perjalanan?
  3. Bagaimana kedua informasi denyut jantung dan lokasi supir bus di dapat secara real time?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka skripsi ini akan membahas tentang esp8266 sebagai otak untuk menginstruksikan “gps module”, dan “Pulse sensor”. informasi denyut jantung didapat melalui pulse sensor dan titik lokasi didapat dari gps module. Data tersebut akan dikirimkan ke ubidots untuk di monitoring secara langsung.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan yang diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Tujuan Individual

  1. Menerapkan dan menambah ilmu perkembangan teknologi infomasi dan komunikasi khususnya dilingkungan sekitar

  2. Persyaratan untuk kelulusan mata kuliah skripsi.

B. Tujuan Fungsional

  1. Untuk membantu memonitoring denyut jantung pada supir bus saat berkendara.

  2. Untuk membantu memonitoring titik titik lokasi supir bus saat berkendara.

Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

A. Manfaat Individual

  1. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai GPS Tracker dan Pulse sensor.

  2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh selama menempuh pendidikan di Perguran Tinggi Raharja.

B. Manfaat Fungsional

  1. Memberikan informasi kondisi supir saat berkendara.

  2. Memberikan informasi titik lokasi supir dan bus yang dikemudikan nya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam upaya membuat karya tulis ini tentunya memerlukan teknik pengumpulan data. Beberapa metode penelitian yang akan digunakan adalah:

  1. Metode Observasi (Observation)
    Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat pada objek yang di teliti. Dalam hal ini peneliti menaiki bus Trans Kota Tangerang sebagai penumpang untuk mengamati kondisi supir saat mengendarai bus nya dan peneliti mengunjungi kantor Dinas Perhubungan Kota Tangerang untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan.
  2. Wawancara (Interview)
    Metode wawancara dilakukan dengan proses tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh informasi guna mendukung dalam membangun sistem monitoring denyut jantung dan keberadaan supir bus Trans Kota Tangerang menggunakan esp8266 pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang.
  3. Studi Kepustakaan
    Metode ini dilakukan untuk mengetahui hal hal dasar yang berhubungan dengan GPS module, Pulse Sensor, dan Ubidots, melalui buku-buku serta artikel dan tutorial dari media internet.

Metode Analisa

Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut.

Metode Perancangan

Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini menggunakan seperti: pulse sensor, gps module. Nodemcu esp8266.‎

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan.

Sistematika Penulisan

Dalam laporan skripsi ini untuk mempermudah penulis dalam menyusun dan mempermudah bagi pembaca, penulis membagi beberapa bab, yang mana tiap-tiap bab terdiri dari sub bab yang merupakan penjelasan dari bab sebelumnya, berikut uraian singkat dari setiap bab

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.


BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Definisi Sistem Menurut Hutaehan (2014:2)[1],adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Sedangkan menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2),[2]mendefinisikan “Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[3], karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  2. Batas (Boundary)
    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan(Environment)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung/Antarmuka(Interface)
    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  5. Masukan (Input)
    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output)
    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feedback)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:40)
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Moch. Irfan(2014:35)[3], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

a). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.

b). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:41)
Gambar 2.2 Sistem terbuka

Rusdiana dan Irfan (2014:42)
Gambar 2.3 Sistem Tertutup

Konsep Dasar Monitoring

1. Definisi Monitoring

Menurut Nikolaos Bourbakis, Konstantina S.Nikita, Ming Yang (2013. Vol 1), [4]“Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”.

Menurut khana (2013), [5]“Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan project sedang berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan output project”.

2. Fungsi Monitoring

Terdapat 4 (empat) fungsi monitoring dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. Ketaatan (Compliance) monitoring ditentukan apakah tindakan pada administrator, staf dan semuanya mengikuti standar yang ditetapkan.

  2. Pemeriksaan (Auditing) monitoring ditetapkan bahwa pelayanan di peruntungkan dari pihak lain apakah telah mencapai target mereka.

  3. Laporan (Accounting) menghitung suatu hasil bagi perubahan sosial.

  4. Penjelasan (Explanation) dapat membantu memberi suatu informasi.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Definisi informasi menurut Hutahaean (2014:9)[6], adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”,

Sedangkan menurut Davis Dalam Kadir (2014:45)[7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Sementara, menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[2], mengatakan bahwa “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

2. Ciri-Ciri Informasi

Menurut Davis dalam Kadir (2014:47)[7], Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :

  1. Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.

  2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.

  3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.

  4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Sedangkan menurut Mc Leod dalam Darmawan (2013:2)[8], mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus meiliki ciri-ciri :

  1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dlakukan melaui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

  2. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

  3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

  4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan yang tidak ada bulannya atau tidak ada fakturnya.

Sumber: Kadir (2014:48)
Gambar 2.4 Hubungan Data, Informasi, dan Pengetahuan

3. Karakteristik Informasi

Menurut Romney yang dialih Bahasa oleh Mardi (2014:5),[9]karakteristik suatu informasi adalah sebagai berikut:

  1. Relevan, informasi harus memiliki makna yang tinggi sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi yang menggunakannya dan dapat digunakan secara tepat untuk membuat keputusan.

  2. Andal, suatu informasi harus memiliki keterandalan yang tinggi, informasi yang dijadikan alat pengambil keputusan merupakan kejadian nyata dalam aktivitas perusahaan.

  3. Lengkap, informasi tersebut harus memiliki penjelesan yang rinci dan jelas dari setiap aspek peristiwa yang dilakukannya.

  4. Tepat waktu, setiap informasi harus dalam kondisi yang update tidak dalam bentuk yang using, sehingga penting untuk digunakan sebagai pengambil keputusan.

  5. Dapat dipahami, informasi yang disajikan dalam bentuk yang jelas akan memudahkan orang dalam menginterprestasikannya.


  6. Dapat diverifikasi, informasi tersebut tidak memiliki arti yang ambigu, memiliki kesamaan pengertian pemakainya.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Diaz, dkk. (2016:2),[10]“diagram alir (flowchart) adalah diagram (chart) yang menunjukan alir (flow) didalam sistem atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi”.

Menurut Sagita (2013:33)[11], “flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

2. Tujuan Membuat Flowchart

Menurut Andika (2015:1), Tujuan membuat dlowchart ada 3 yaitu

  1. Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah.

  2. Secara sedehana, terurai, rapih dan jelas.

  3. Menggunakan symbol-simbol standart.

3. Model Flowchart

Menurut Andika (2015:1), model flowchart terbagi menjadi dua :

  1. System Flowchart

  2. Gambar 2.5 Sistem Flowchart

    Andika (2015:1)

    Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa file di dalam media tertentu. Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data. Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output. Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah namun hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

  3. Program Flowchart

  4. Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program. Dua jenis metode penggambaran program flowchart :

    1. Conceptual flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global.

    2. Detail flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci.

    Gambar 2.6 Program flowchart

    Andika (2015:1)

4. Simbol Flowchart

Menurut Andika (2015:1), simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok :

  1. Flow direction symbols

  2. Gambar 2.7 Flowchart Direction Symbol

    Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain – Disebut juga connecting line.

  3. Processing symbols

  4. Gambar 2.8 Processing Symbols

    Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur.

  5. input / Output symbols

  6. Gambar 2.9 Iput Atau Output Symbol

    Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.

2. Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2)[12], “flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

  2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistemdengan seseorang yang tidak familia rdengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu :

Sumber: Tri (2015:7)
Gambar 2.10 Simbol Flowchart Proses

Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untu menelusuri alur suatu laporan atau form.

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Pengujian

Menurut Mustaqbal, dkk (2015:323)[13], “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan”.

2. Jenis-Jenis Pengujian

  1. Black Box Testing

    Sedangkan menurut Warsito (2015:32)[14], “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

    Metode Pengujian Black Box Testing

    Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya :

    a.) Equivalence Partitioning

    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    b.) Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    c.) Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut :

    1) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2) Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

    3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

    d) Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

    e) Sample and Robustness Testing

    1) Sample Testing

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    2) Robustness Testing

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    f) Behavior Testing dan Performance Testing

    1) Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    2) Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    3) Requirement Testing

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

    g) Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

    3.Kelebihan dan Kelemahan Black Box Testing

    Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya :

    Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    4.White Box Testing

    Menurut Archarya dan Pandya (2013:176)[15], “White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing”.

    (White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalahkontras dengan Black Box Testing).

    White Box Testing Advantages :.

    1. Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust.

    2. Design : but the implementation may not align with the design intent.

    3. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow.

    4. Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables.

    5. Testers to find programming errors quickly.

    6. Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

    7. No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

    (Keuntungan pengujian White Box).

    1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.

    2. Desain : tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.

    3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern.

    4. Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.

    5. Penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.

    6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

    7. Tidak ada menunggu : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17),[16], “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. requirements elicitiation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requrements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed”.

(Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sistofek Global (2015:74),[17], “elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a) Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b) Tahap II

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c) Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

  1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

  2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

  3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan

  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

d) Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar GPS Module

1. Definisi GPS Neo 6M

Menurut Gusmanto (2016:3)[18]) modul GPS uBlox NEO-6M. Modul yang sangat mudah digunakan dan dikoneksikan ke mikrokontroler atau dihubungkan langsung dengan PC. Dengan modul GPS ini memungkinkan untuk mengetahui posisi (Titik Koordinat) dengan bantuan satelit GPS.

Konsep Dasar Pulse Sensor

1. Definisi Pulse Sensor

Pulse Sensor Menurut (Gitman 2013),[19]“adalah sebuah sensor denyut jantung yang dirancang untuk Arduino. Sensor ini dapat digunakan untuk mempermudah penggabungan dengan aplikasi data ke dalam pengembangannya. Pulse Sensor mencakup sebuah aplikasi monitoring yang bersifat open source”.

Bagian depan sensor memiliki sisi cantic dengan logo hati. Sisi ini yang membuat kontak dengan kulit. Pada sisi ini dapat dilihat sebuah lubang bulat kecil yang mana bersinar LED dari belakang dan ada juga persegi kecil tepat dibawah LED.

Pada pulse sensor digunakan LED berwarna hijau, karena sensor cahaya yang digunakan yaitu APDS-9008 memiliki puncak sensitivitas sebesar 565nm. Dalam hal ini LED hijau memiliki gelombang 495-570nm sehingga sesuai dengan kebutuhan sensor tersebut.

Gambar 2.11 Pulse Sensor

Konsep Dasar NodeMcu

1. Definisi NodeMcu

NodeMcu adalah Open-source firmware dan pengembangan kit yang membantu untuk membuat prototype produk IoT (Internet of Things) dalam beberapa baris skrip Lua.

NodeMcu adalah sebuah platform open source IoT (Internet of Things). NodeMcu menggunakan Lua sebagai bahasa scripting. Hal ini didasarkan pada proyek Elua, dan dibuat di atas ESP8266 SDK 1.4. Menggunakan banyak proyek open soure, seperti lua-cjson. Ini mencakup firmaware yang berjalan pada Wi-Fi SoC ESP8266, dan perangkat keras yang di dasarkan pada ESP-12 modul.

Gambar 2.12 NodeMcu

2. Sejarah NodeMcu

NodeMcu diciptakan tidak lama setelah ESP8266 keluar. Pada 30 Desember 2013, sistem espressif mulai produksi ESP8266 tersebut. ESP8266 adalah SoC Wi-Fi terintergrasi dengan inti Tensilica Xtensa LX106, banyak digunakan dalam aplikasi IoT (Internet of Things). NodeMcu dimulai pada 13 oktober 2014, ketika Hong berkomitmen file pertama nocemcu-firmware untuk Github. Dua bulan kemudian, proyek ini diperluas untuk mencakup sebuah platform terbuka-hardware ketika pengembang Huang R berkomitmen file Gerber dari papan ESP8266, bernama devkit 1.0. Kemudian di bulan itu, Tuan PM porting perpustakaan klien MQTT dari Contiki ke platform ESP8266 SoC, dan berkomitmen untuk proyek NodeMcu, maka NodeMcu mampu mendukung protocol MQTT IoT (Internet of Things), menggunakan Lua untuk mengakses MQTT broker. Update penting lain dibuat pda 30 januari 2015, ketika devsaurus untuk proyek NodeMcu. NodeMcu memungkinkan untuk dengan mudah mengarahkan LCD, Screen, OLED, bahkan VGA display.

3. Fitur NodeMcu

Fitur yang disediakan oleh NodeMcu adalah Open Source, Interaktif, Telah deprogram, biaya rendah, sederhana, Smart, Wi-Fi diaktifkan.

  1. API (Application Programming Interface) Arduino seperti hardware IO

  2. Canggih API (Application Programming Interface) untuk hardware IO, yang secara dramatis dapat mengurangi pekerjaan berlebihan untuk mengkonfigurasi dan memanipulasi hardware. Kode seperti Arduino, tetapi secara interaktif dalam script Lua.

  3. Bagi Kehidupan Hewan

  4. Manfaat air ternyata tidak hanya untuk manusia, hewan juga membutuhkan air dalam menunjang keberlangsungan hidupnya. untuk berbagai kepentingan tubuh hewan selain untuk minum, tentu air juga bermanfaat bagi hewan dalam menunjang kebutuhan sekundernya seperti untuk ‘mandi’. Sebagai makhluk hidup air, juga penting untuk metabolisme tubuh hewan.

  5. Gaya Node Js Jaringan API (Application Programming Interface)

  6. Kejadian API (Application Programming Interface) untuk aplikasi jaringan, yang memfasilitasi pengembang menulis kode yang berjalan pada 5mm*5mm berukuran MCU di Nodejs. Sangat mempercepat proses pengembangan aplikasi IOT (Internet Of Thing).

  7. Biaya Terendah Untuk Wi-Fi

  8. Kurang dari $2 WIFI MCU ESP8266 suda h terintegrasi dan mudah untuk pengembangan prototipe. Node Mcu menyediakan platform terbaik untuk pengembangan aplikasi IOT (Internet Of Thing) dengan biaya terendah.

4. Spesifikasi Node Mcu

Fitur yang disediakan oleh Node Mcu adalah Open source, Interaktif, Telah diprogram, biaya rendah, sederhana, Smart, WI-FI diaktifkan.

  1. Pengembang : ESP8266 Open source Komunitas

  2. Jenis : Single-papan mikrokontroler

  3. Sistem Operasi : XTOS

  4. CPU : ESP8266 dan (LX106)

  5. Memori : 20kBytes

  6. Penyimpanan : 4MBytes

  7. Power : USB

5. Pengembangan Alat

Pengembangan alat berdasarkan ESP8266, mengintegrasikan GPIO, PWM, IIC, 1-Wire dan ADC semua dalam satu papan. Daya perkembangan dalam cara combinating tercepat dengan NodeMCU Firmware. USB-TTL termasuk, plug, 10 GPIO, setiap GPIO bisa PWM, I2C, 1-kawat, dan FCC BERSERTIFIKAT WI-FI modul, antena PCB.

Definisi ESP8266

ESP8266 adalah wifi module dengan output serial TTL yang dilengkapi dengan GPIO, wifi module ini dapat dipergunakan secara standalone maupun dengan mikrokontroler tambahan untuk kendalinya. Ada beberapa jenis ESP8266 yang dapat ditemui dipasaran, namun yang paling mudah didapatkan di Indonesia adalah type ESP-01,07,dan 12 dengan fungsi yang sama perbedaannya terletak pada GPIO pin yang disediakan. Tegangan kerja ESP-8266 adalah sebesar 3.3V, sehingga untuk penggunaan mikrokontroler tambahannya dapat menggunakan board arduino atau node mcu yang memiliki fasilitas tengangan sumber 3.3V, akan tetapi akan lebih baik jika membuat secara terpisah level shifter untuk komunikasi dan sumber tegangan untuk wifi module ini. Karena, wifi module ini dilengkapi dengan Mikrokontroler dan GPIO sehingga banyak yang mengembangkan firmware untuk dapat mengunakan module ini tanpa perangkat mikrokontroler tambahan. Firmware yang digunakan agar wifi module ini dapat bekerja standalone adalah Node Mcu. Dengan menggunakan node MCU kita dapat membuat kode untuk wifi module ini dalam bentuk LUA sehingga GPIO yang tedapat pada wifi module ini dapat dipergunakan sesuai dengan keinginan kita.

Pengertian Jantung

Menurut Helmy Nurbani, dkk. (2015:814),[20]“Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah yang berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh bagian tubuh dan terletak di rongga dada di antara kedua paru-paru”.

Definisi GPS

Menurut Ahmad Adil (2017:158),[21]“GPS adalah sistem navigasi yang berbasiskan satelit yang saling berhubungan di orbitnya. Satelit-satelit itu milik Departemen Pertahanan (Department of Defense) Amerika Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun 1978 dan pada 1994 sudah memakai 24 satelit”.

Konsep Dasar Ubidots

1. Definisi Ubidots

Menurut Srinidhi Siddagangaiah[22]Ubidots is the most important component of the plant health monitoring system. When building an IoT system based on sensors,dev board sends data to the cloud platform. These platforms store data and use it to build charts. An Ubidots IoT cloud platform is like a PaaS (Platform as a service)that provides some services useful in IoT ecosystem. These services enable dev boards connecting to remote services or other service providers.It would be expensive to connect Arduino to a remote service. These platforms make the heavy work. They execute a set of custom rules based on the incoming events from Arduino sensors. These events trigger external action like sending a short message. Most of these platforms have a free account that is useful to build an IoT Project.

(Ubidots adalah komponen terpenting dalam sistem pemantauan kesehatan tanaman. Saat membangun sistem IoT berdasarkan sensor, dewan dev mengirimkan data ke platform awan. Platform ini menyimpan data dan menggunakannya untuk membuat grafik. Platform awan Ubtots IoT seperti PaaS (Platform sebagai layanan) yang menyediakan beberapa layanan yang berguna dalam ekosistem IoT. Layanan ini memungkinkan papan dev menghubungkan ke layanan jarak jauh atau penyedia layanan lainnya. Akan sangat mahal untuk menghubungkan Arduino dengan layanan jarak jauh. Platform ini membuat pekerjaan berat.Mereka menjalankan seperangkat aturan khusus berdasarkan kejadian yang akan datang dari sensor Arduino. Peristiwa ini memicu aksi eksternal seperti mengirim pesan singkat. Sebagian besar platform ini memiliki akun gratis yang berguna untuk membangun Proyek IoT).

</p>

Gambar 2.13 Logo Ubidots

Sumber : http://www.ubidots.com

Konsep Dasar Internet Of Things

IOT (Internet Of Things) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif

"A Things" pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IOT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas. Alat internet pertama, misalnya, adalah mesin Coke di Carnegie Melon University di awal 1980-an. Para programer dapat terhubung ke mesin melalui Internet, memeriksa status mesin dan menentukan apakah ada atau tidak minuman dingin yang menunggu mereka, tanpa harus pergi ke mesin tersebut.

Gambar 2.14 IOT (Internet Of Things)

Manfaat IOT (Internet Of Things)
Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang, yakni :

  1. Sektor Pembangunan

  2. Sektor Energi

  3. Sektor Rumah Tangga

  4. Sektor Kesehatan

  5. Sektor Industri

  6. Transportasi

  7. Perdagangan

  8. Keamanan

  9. Teknologi dan Jaringan

Literature Review

Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125), [23], )Metode literature review dilakukan untuk menunjang 54 metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Adapun literature review sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rudy Rachmad Darmawan pada tahun 2016 berjudul “Alat Pengukur Detak Jantung Menggunakan Wemos D1 Mini Berbasis Internet of Things Pada RS. Sari Asih”. Penelitian ini membahas menghitung detak jantung manusia dengan media sensor detak jantung dan smartphone android sebagai interfacenya untuk mempermudah kita dalam memeriksa kesehatan jantung tanpa harus ke dokter atau klinik.

  2. Jurnal yang ditulis oleh Surya Purba Wijaya, Yuli Christiyono, dan Sukiswo pada tahun 2010 dari Universitias Diponegoro Semarang yang berjudul “Alat Pelacak Lokasi Berbasis GPS Via Komunikasi Seluler”. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem yang dapat digunakan untuk melacak posisi suatu benda.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Sri Bintang Prasetyo pada tahun 2010 yang berjudul “Monitoring Location Tracker Kendaraan Dinas Berbasis Raspberry pi Di PT.Jasa Marga (PERSERO) Tbk”. Penelitian ini untuk memonitoring mobil patroli dari jarak jauh dan memberikan laporan secara real time pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Renaldi Edi Saputra pada tahun 2017 yang berjudul “Rainfall Detection And Information System Base On Esp8266 In BMKG Klimatologi Geofisika Kelas 1 Tangerang”. Penelitian ini membahas informasi keadaan cuaca jika terjadinya hujan atau tidak.

  5. Jurnal yang ditulis oleh Helmy Rahadia, dan Zaenal Arifin pada tahun 2016 dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang berjudul “Pemrosesan Data Pulse Sensor Amped Pada Rancangan Sistem Infromasi Dokter Dan Pasien”. Penelitian ini dibuat purwa rupa perangkat monitoring denyut jantung dengan pulse sensor amped yang terintegrasi dengan basis data dan penyimpanan berkas online.


  6. Jurnal internasional yang ditulis oleh Krutika Patil, Omkar Kumbhar, Sakshi Basangar, dan Priyanka Bagul pada tahun 2017 dari University Pune, Maharashtra, India yang berjudul “IOT BASED SOLDIER NAVIGATION AND HEALTH MONITORING SYSTEM”. Penelitian ini membahas teknologi pemantauan kesehatan bagi para prajurit yang terluka di zona perang.

  7. Jurnal internasional yang ditulis oleh Jasvinder Singh Chhabra, Akshay Chhajed, Shamlee Pandita, dan Suchita Wagh pada tahun 2017 dari Sinhgad Institute of Technology & Science, Pune, Maharashtra, India yang berjudul “GPS AND IOT BASED SOLDIER TRACKING & HEALTH INDICATION SYSTEM”. Penelitian ini membahas pelacakan prajurit dan navigasi antara tentara.

  8. Jurnal yang ditulis oleh Fachrul Rozie, Ferry Hadary, dan F.Trias Pontia W dari Universitas Tanjungpura yang berjudul “RANCANG BANGUN ALAT MONITORING JUMLAH DENYUT NADI/ JANTUNG BERBASIS ANDROID”. Penelitian ini membahas monitoring denyut nadi dengan mikrokontroler Arduino uno.

  9. Jurnal internasional yang ditulis oleh Abha Damani, Hardik Shah, dan Krisna Shah pada tahun 2015 dari University Bardoli, Gurajat yang berjudul “GLOBAL POSITIONING SYSTEM FOR OBJECT TRACKING”. Penelitian ini membahas pelacakan prajurit serta memberikan status tentara selama perang.

  10. 10. Jurnal Nasional yang ditulis oleh Prili Vanindya Dinda Utami, Agung Nugroho Jati, Casi Setianingsih pada tahun 2017 dari Universitas Telkom yang berjudul “Perancangan Dan Realisasi Panel Kendali Untuk Robot Amfibi Dengan Komunikasi Wifi ”. penelitian ini merealisasikan panel kendali untuk sistem control robot amfibi dengan menggunakan komunikasi jarak jauh berupa Wifi.

Dari Sepuluh Literature Review diatas, saya mengambil literature nomor 6 karena kemiripan penelitian yang membahas mengenai pemantauan teknologi kesehatan.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Dinas Perhubungan Kota Tangerang merupakan suatu struktur organisasi kedinasan yang merupakan bagian dari pada Pemerintah Kota Tangerang, Provinsi Banten. Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang memiliki beberapa bagian diantaranya Bidang Pengembangan Sistem Transportasi, Bidang Lalu Lintas, Bidang Angkutan Umum, dan Bidang Pengawasan Pengendalian Operasional. Dinas Perhubungan Kota Tangerang terletak di Jl. Sitanala No.1 Kota Tangerang.

Visi Dan Misi Perusahaan

Visi

Mewujudkan Transportasi Yang Handal.

Misi

  1. Mengoptimalkan pelayanan angkutan umum yang nyaman

  2. Mendorong terjaminnya keselamatan bertransportasi

  3. Meningkatkan sistem sirkulasi pergerakan orang dan barang yang lancar, tertib dan teratur.

Struktur Organisasi Perusahaan

Berdasarkan Perda No.13 Tahun 2014 tentang Organisasi & Perangkat Daerah. Terdiri atas:

  1. Kepala Dinas

  2. Sekretaris, membawahkan :

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

    2. Sub Bagian Keuangan.

    3. Sub Bagian Perencanaan.

  3. Bidang Pengembangan Sistem Transportasi, membawahkan:

    1. Seksi Pengkajian Sistem Transportasi;

    2. Seksi Analisis dan Evaluasi.

  4. Bidang Angkutan , membawahkan:

    1. Seksi Bina Pengembangan Angkutan.

    2. Seksi Sarana dan Prasarana Angkutan.

  5. Bidang Lalu Lintas,membawahkan:

    1. Seksi Manajemen Lalu Lintas.

    2. Seksi Rekayasa Lalu Lintas.

    3. Seksi Prasarana Sarana Lalu Lintas.

  6. Bidang Pengawasan Pengendalian Operasional, membawahkan:

    1. Seksi Pengawasan Penertiban Lalu Lintas Angkutan Jalan.

    2. Seksi Pengendalian Lalu Lintas Angkutan Jalan.

  7. UPT

  8. Kelompok Jabatan Fungsional

Tujuan Perancangan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memonitoring titik titik lokasi dan denyut jantung supir bus saat berkendara. Dan dibuatnya alat ini diharapkan dapat mengetahui kondisi supir dan lokasi posisi bus yang dikendarai.

Diagram Blok

Gambar 3.1 Diagram Blok

Keterangan Gambar 3.1 Diagram Blok:

  1. NodeMcu sebagai Mikrokontroller atau Otak dari keseluruhan.

  2. GPS Module merupakan komponen yang digunakan untuk menentukan latitude dan longitude atau menentukan lokasi.

  3. Pulse Sensor merupakan sebuah sensor denyut jantung yang digunakan untuk menghitung jumlah denyut jantung.

  4. Ubidots merupakan platform Internet of Things yang digunakan sebagai database untuk menampilkan hasil data.

Cara Kerja Alat

Pada bagian ini di jelaskan cara kerja alat yaitu, penggunaan mikrokontroller NodeMcu sebagai tempat pemrosesan data yang membaca hasil input dari Pulse Sensor dan Gps Module yang menentukan denyut jantung dan keberadaan supir bus kemudian NodeMcu yang sebelumnya sudah terkoneksi dengan internet akan mengirimkan data ke server Ubidots sehingga user bisa mengetahui dan melakukan pemantauan (monitoring) secara langsung.

Perancangan Alat

Pada perancangan

alat ini, akan dibahas mengenai perancangan keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software).

Perancangan ini memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut:

Perangkat Lunak :

  1. Arduino Software

  2. Microsoft office

  3. Snipping tool

  4. Paint

  5. Draw.io

  6. Fritzing

Perangkat Keras :

  1. Laptop

  2. NodeMcu

  3. Pulse Sensor

  4. GPS Module Ublox

  5. Kabel data

  6. Kabel Jumper

  7. Battery/Power Bank

Perangkat Keras (Hardware)

1. Rangkaian Pulse Sensor

Gambar 3.2 Rangkaian Pulse Sensor

Keterangan Gambar 3.2 Rangkaian Pulse Sensor:

  1. Pada Jalur Hitam sebagai arus positif (+) untuk menghubungkan kabel VCC pada Pulse Sensor dengan pin 3V3 pada NodeMcu.

  2. Pada Jalur Merah sebagai arus negative (-) untuk menghubungkan kabel Ground pada Pulse Sensor dengan pin GND pada NodeMcu.

  3. Pin A0 pada NodeMcu dihubungkan pada pin S (data) dari Pulse Sensor

2. Rangkaian GPS Module

Gambar 3.3 Rangkaian GPS Module

Keterangan Gambar 3.3 Rangkaian GPS Module:

  1. Pada jalur Hitam sebagai arus positif (+), untuk menghubungkan NodeMcu dengan pin VCC pada Gps Module.

  2. Pada jalur Merah sebagai arus negative (-), untuk menghubungkan NodeMcu dengan pin GND pada Gps Module.

  3. Pada jalur Hijau pin D6 dihubungkan ke pin TX pada Gps Module.

  4. Pada jalur Biru pin D7 dihubungkan ke pin RX pada Gps Module.


3. Rangkaian Keseluruhan

Gambar 3.4 Rangkaian Keseluruhan

Keterangan Gambar 3.4 Rangkaian Keseluruhan:

  1. Pada Jalur Hitam sebagai arus positif (+) untuk menghubungkan kabel VCC pada Pulse Sensor dengan pin 3V3 pada NodeMcu.

  2. Pada Jalur Merah sebagai arus negative (-) untuk menghubungkan kabel Ground pada Pulse Sensor dengan pin GND pada NodeMcu.

  3. Pada jalur kuning Pin A0 pada NodeMcu dihubungkan pada pin S (data) dari Pulse Sensor

  4. Pada jalur Hitam sebagai arus positif (+), untuk menghubungkan NodeMcu dengan pin VCC pada Gps Module.

  5. Pada jalur Merah sebagai arus negative (-), untuk menghubungkan NodeMcu dengan pin GND pada Gps Module.

  6. Pada jalur Hijau pin D6 dihubungkan ke pin TX pada Gps Module.

  7. Pada jalur Biru pin D7 dihubungkan ke pin RX pada Gps Module.

Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak adalah dengan melakukan penulisan program ke dalam software Arduino IDE dengan menggunakan Bahasa C, dimana perintah perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang dibuat.

Penulisan Program Pada Software Arduino IDE

pada perancangan perangkat lunak ini menggunakan software Arduino IDE untuk melakukan koding program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .ino. NodeMcu sebagai mikrokontroller yang akan menjadi media simpan program, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Adapun langkah-langkah untuk memulai software Arduino IDE dapat dilihat seperti gambar berikut:

Gambar 3.5 Memulai Arduino IDE

Dalam pemograman mikrokontroler yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.6 sebagai berikut:

Gambar 3.6 Program Arduino IDE

Setelah interface utama software Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya menentukan pada port berapa NodeMcu yang terpasang, agar pada saat upload program kedalam mikrokontroler tidak terjadi error atau kesalahan pada port koneksi.

3.7 memilih port yang terhubung

Setting koneksi port pada Arduino IDE (Tools-Port-COM8), port disamakan seperti yang sudah di terapkan pada device manager, sehingga tidak akan terjadi error.

Gambar 3.8 Menentukan koneksi port COM 8

Kemudian pemilihan board NodeMcu yang akan digunakan. Masuk ke menu tools – Board lalu pilih NodeMcu 1.0

Gambar 3.9 memilih jenis board NodeMcu

Kemudian lakukan penyimpanan terlebih dahulu sebelum melakukan koding. Dan hasilnya adalah file yang telah disimpan dengan ekstensi .ino.

Gambar 3.10 memilih lokasi penyimpanan project

Gambar 3.10 merupakan proses penyimpanan sebuah project di dalam sebuah folder yang bisa ditentukan sesuai kebutuhan. Setelah melakukan penyimpanan file program, tahap selanjutnya adalah penulisan sketch program, berikut adalah gambar dari sketch program secara keseluruhan:

Gambar 3.11 Sketch Program secara keseluruhan

Setelah melakukan penulisan program secara keseluruhan maka proses selanjutanya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah

Gambar 3.12 Proses kompilasi program

Proses kompilasi untuk mengecek apakah program yang tulis terjadi kesalahan atau tidak dan pada saat yang bersamaan ketika terjadi error maka program tersebut tidak dapat dimasukkan ke dalam mikrokontoler.

3.13 Hasil proses kompilasi program

Pada gambar 3.13 menunjukkan hasil kompilasi program tidak terjadi error artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditambahkan kedalam sistem mikrokontroler melalui board nodemcu.

Pembuatan program kedalam board NodeMcu

Mikrokontroler bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukkan kedalam mikrokontroler melalui board NodeMcu yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino IDE. Lakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino IDE, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses.

Gambar 3.14 Upload Program kedalam NodeMCu

Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroler sudah dapat bekerja sesuai dengan perintah program yang diatur.

Gambar 3.15 Proses upload program sukses

Perancangan Database Online Server Ubidots

Ubidots adalah sebuah online server yang bisa di sambungkan melalui jaringan internet, setelah data dikirim melalui jaringan internet maka data tersebut disimpan di dalam database online server secara real time maupun dengan history

Gambar 3.16 Web Ubidots

Permasalahan yang dihadapi dan alternatif

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan pengamatan secara langsung pada objek yang di teliti, maka dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

    1. Denyut jantung supir bus saat berkendara tidak diketahui

    2. Bus Trans kota Tangerang yang dikemudikan tidak diketahui lokasi lokasi nya.

    3. Data analog yang didapatkan dari pulse sensor terlalu besar

Alternatif Pemecahan Masalah

Berikut alternatif pemecahan masalah nya:

    1. Membuat alat denyut jantung yang bisa digunakan/dipakai saat berkendara

    2. Supir bus tidak harus datang ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi denyut jantung nya sewaktu berkendara.

    3. Penulis membagi 6 dari hasil data analog yang terlalu besar

    4. Memberikan kedua informasi tersebut secara real time pada website ubidots.com

User Requirement

1. Elisitasi Tahap I

Berdasarakan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklarifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

  1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting) maksudnya, elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem yang baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting) maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi) maksudnya, adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

3. Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

1. T (Technical) maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

2. O (Operational) maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

3. E (Economic) maksudnya, adalah pertanyaan perihal berpakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut dalam sistem?

Metode Tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

1. L (Low): mudah untuk dikerjakan.

2. M (Middle): mampu untuk dikerjakan.

3. H (High): sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

4. Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan “Sistem Monitoring Denyut Jantung Dan Keberadaan Supir Bus Trans Kota Tangerang Menggunakan Esp8266 Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang”. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub sub berikut.

Metode Black box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black box Sistem Monitoring Denyut Jantung Dan Keberadaan Supir Bus Trans Kota Tangerang Menggunakan ESP8266 Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang, untuk pengujian pada sistem sebagai berikut:

Pengujian Black box Pada Saat Terhubung Web

Tabel 4.1 Pengujian Black box Pada Saat Terhubung Web

Pengujian Black box Pada Saat Mengakses Ubidots

Tabel 4.2 Pengujian Black box Pada Saat Mengakses Ubidots

Pengujian Black box Pada Saat Sensor

Pengujian Black box Saat Upload Output Pada Ubidots

Uji Coba Hardware

Pengujian Pulse Sensor

Pada uji coba ini adalah pengujian Pulse Sensor, apakah Pulse Sensor berjalan dengan semestinya pada “Sistem Monitoring Denyut Jantung dan Keberadaan Supir Bus Trans Kota Tangerang Menggunakan Esp8266 Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang” ini menggunakan 1 buah Pulse Sensor yang memiliki 3 kaki Yaitu VCC, Ground dan S (Data). Dimana VCC dihubungkan pada pin 3V3 NodeMcu, Ground dihubungkan pada pin GND NodeMcu, dan S (Data) pada pin A0 NodeMcu.

Gambar 4.1 Pengujian Pulse Sensor

Gambar 4.2 Hasil Pengujian dari Pulse Sensor

Pengujian Gps Module

Pengujian pada GPS Module dilakukan dirumah untuk menentukan apakah titik lokasi yang didapatkan akurat/tidak akurat. Pengujian ini untuk mendapatkan longitude dan langtitude dan kemudian memasukkan hasil nya ke google.maps.com

Gambar 4.3 Pengujian pada GPS Module

Gambar 4.4 Hasil Pengujian dari GPS Module

Gambar 4.5 Hasil Dari Google Maps

Pengujian Online Berbasis IoT

Dalam pengujian ini menggunakan server Ubidots dimana mikrokontroler yang telah terkoneksi internet dan data dari sensor akan dikirim ke ubidots. Data tersebut akan disimpan secara otomatis secara real time di server ubidots. Data tersebut dapat dilihat menggunakan web browser atau aplikasi ubidots pada smartphone.

Gambar 4.6 Data pada Ubidots

Flowchart Program Yang Diusulkan

Adapun Flowchart program yang diusulkan bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.7 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.7 flowchart sistem yang diusulkan di atas terdiri dari:


  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “mulai”dan “selesai” pada aliran proses flowchart

  2. Terdapat 3 (tiga) simbol proses, yang menyatakan aktifkan wifi, nodemcu aktif, dan nodemcu memproses data.

  3. Terdapat 4 (empat) simbol input/output, yang berperan sebagai “media masukan dan keluaran data” untuk membaca pulse sensor, gps module dan menampilkan data di website.

Rancanan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.

Perancangan Perangkat Lunak NodeMcu

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program NodeMcu, sehinga NodeMcu yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak NodeMcu ini menggunakan Bahasa pemograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam NodeMcu menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat menuliskan program seperti berikut:

Gambar 4.8 Tampilan Listing program Arduino IDE

Adapun

tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program ► mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang ditulis ► mengupload listing program ke dalam NodeMcu menggunaka Arduini IDE. Adapun langkah-langkahnya dapat kita lihat sebagai berikut:

Gambar 4.9 Upload Listing Program kedalam NodeMcu

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa Hardware maupun Software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware)

dan perangkat lunak (Software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (Hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing.

Adapun perangkat keras (Hardware) sebagai berikut:

a.Laptop.

b.Node Mcu

c.Pulse Sensor

d.GPS Module

e.Kabel Jumper

f.Power Bank/battery lipo

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (Software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar.

Adapun perangkat lunak (Software) sebagai berikut:

1.Microsoft Office

2.Mozilla Firefox

3.Arduino IDE

4.Draw.io


Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.

  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.

  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merelisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data –data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung shingga sampai tercapainya dalam penerapanya.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga “Sistem Monitoring Denyut Jantung Dan Keberadaan Supir Bus Trans Kota Tangerang Menggunakan Esp8266 Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang” dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapun jadwal dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 pengolahan jadwal proses pembuatan sistem


Estimasi Biaya

Berikut adalah estimasi biaya yang di keluarkan dalam pembuatan alat, yaitu sebagai berikut:


Tabel 4.4 Estimasi biaya yang dikeluarkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah di laksnakan, maka didapatkan beberapa kesimpulan pada penelitian ini. Berikut kesimpulan yang di dapatkan:

  1. Dengan menggunakan pulse sensor yang dihubungkan melalui NodeMcu sehingga Denyut jantung dapat termonitoring saat supir berkendara di website ubidots. namun, hasil nilai bpm tidak akurat dikarenakan data yang diterima dari sensor analog pada pulse sensor terlalu besar. Sehingga penulis membagi nya dengan angka 6.

  2. 2. Dengan titik koordinat lokasi yang didapatkan dari GPS Module memudahkan Perusahaan untuk mengetahui lokasi atau posisi supir bus. Dan GPS module yang dihubungkan dengan nodemcu dapat mengirim data titk koordinat ke website ubidots yang menampilkan peta posisi supir bus.

  3. Dengan memanfaatkan teknologi IoT (Internet of Things) sebagai media monitoring, Kedua informasi denyut jantung dan lokasi didapat secara real time dikarenakan module wifi pada esp8266 mengirim data ke ubidots.hanya dengan membuka situsnya akan memberikan user akses kepada alat yang sudah di program sebelumnya.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu:

  1. Penelitian berikutnya bisa di beri penambahan sistem anti air dikarenakan sistem ini bisa difungsikan untuk beberapa profesi selain supir bus.

  2. Untuk penelitian berikutnya bisa ditambahkan biodata dari si supir bus agar kita bisa mengetahui bus yang dikendarai nya telah sampai tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hutahaean, Juperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  2. 2,0 2,1 Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Testruktur dan UML. Yogyakarta:CV. Andi Offset.
  3. 3,0 3,1 Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  4. Bourbakis, Nikolaos, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. Detecting Facial Expressions for Monitoring Patterns of Emotional Behavior. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Research (IJMSTR) Vol 1 Issue 2 Pages 28. ISSN:2166-7241.EISSN:2166-725X.Published: Quarterly.
  5. Khana, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing Your WiFi Network Access.
  6. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  7. 7,0 7,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.
  8. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
  9. Mardi. 2014. Sistem Informasi Akutansi. Bogor: Ghalia Indonesia.
  10. Diaz, D. C. P., Sulistiowati, S., & Lemantara, J. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online pada CV. Mitra Techno Sains. Jurnal JSIKA, 5(12). Vol. 5, No. 12, 2016 ISSN 2338-137X
  11. Sagita, Vina, Maria Irmina Prasetiyowati. 2013. Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1, Juni 2013.
  12. Tri, S. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem. Universitas Gunadarma.
  13. Mustaqbal. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I.
  14. Warsito, Ary Budi, Muhammad Yusup & Moh Iqbal. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Volume.8 No.2, Januari 2015.
  15. Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya Lecturer. 2013. Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique.International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2.
  16. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No. 15, Juni 2015.
  17. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sistofek Global. Vol.5 No.1. ISSN : 2018-1762.
  18. [https://id.scribd.com/document/383276597/191394-ID-rancang-bangun-sistem-peringatan-dini-da-pdf Gusmanto. Marindani, Elang Derdian dan Sanjaya Bomo Wibowo. 2016. Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini dan Pelacakan Pada Kendaraan Sepeda Motor dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano.]
  19. Gitman, Yuri. 2013. Pulse Sensor. http://www.pulsesensor.com/
  20. Nurbani, Helmy. Hafidudin dan Hadiyoso, Sugondo. 2015.Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Denyut Nadi Berbasis Mikrokontroler. e-Proceeding of Applied Science: Vol.1 ISSN:2442-5826.
  21. Adil, Ahmad. 2017. Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: CV.Andi Offset.
  22. Srinidhi Siddagangaiah.2016.A Novel Approach to IoT Based Plant Health Monitoring System.International Research Journal of Engineering ang Technolgy (IRJET).Volume 03 Issue 11.
  23. Dewi, Meta Amalya, et al. (2014). Penggunaan Ekstention Waktu Dalam Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Sebagai Penunjang Pelayanan iduhelp.Jurnal CCIT. Vol (1), 125.

Contributors

Rizki aulia ramdhani