SI1431482277

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KONTROL

RUANG SERVER BERBASIS IOT DENGAN SMS GATEWAY

PADA PT. INTEGRASI SOLUSI PRIMA


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1431482277
NAMA


KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KONTROL

RUANG SERVER BERBASIS IOT DENGAN SMS GATEWAY

PADA PT. INTEGRASI SOLUSI PRIMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1431482277
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Agustus 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KONTROL

RUANG SERVER BERBASIS IOT DENGAN SMS GATEWAY

PADA PT. INTEGRASI SOLUSI PRIMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1431482277
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Computer System

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KONTROL '

RUANG SERVER BERBASIS IOT DAN SMS GATEWAY

PADA PT. INTEGRASI SOLUSI PRIMA'

Disusun Oleh :

NIM
: 1431482277
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapat gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, ..... 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1431482277

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Seiring berkembangnya kesadaran akan teknologi informasi, perangkat server menjadi sarana untuk mempermudah dalam mengintegerasikan sistem komputerisasi. Tingginya kebutuhan akan perangkat server maka adanya ruang server sangalah penting bagi beberapa perusahaan yang mengintegrasikan operasional kerjanya. Namun tidak adanya sistem monitoring yang mobile menjadikan kegiatan monitoring menjadi kurang efisien. Maka perlu adanya alat yang mampu memberi informasi mengenai suhu dan kondisi ruang server secara mobile dan real-time. Sesuai pengamatan yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka pada PT. Integrasi Solusi Prima dengan mempertimbangkan sistem-sistem yang sudah berjalan maka dalam penelitian ini dibuatlah sistem monitoring yang berbasis IoT dengan SMS gateway yang terdiri dari Sensor MQ-02, Sensor DHT22 dan Wemos D1 dengan output yang dihasilkan yaitu LED, Buzzer, selenoid valve, modul sim900 dan tampilan web ubidots menggunakan bahasa program C. Cara kerja alat ini mendeteksi suhu dan kadar asap pada ruang server yang dikirimkan ke web ubidots jika terdeteksi asap keran APAR otomatis akan terbuka dengan menyalanya alarm LED dan buzzer serta memberikan notifikasi SMS ke nomer handphone user. Sehingga mampu mempermudah pekerjaan petugas saat melakukan kegiatan monitoring pada ruang server serta memberi rasa aman pada pihak perushaan.


Kata Kunci : Kata Kunci: Monitoring, Kontrol, Ruang Server, Internet of Things, SMS Gateway, Wemos D1, Sensor DHT22, MQ-02, Selenoid Valve, Modul SIM900.

ABSTRACT

”Along with the growing awareness of information technology server devices become a facility to simplify the integration of computerized systems. The high demand for server devices so the existence of server room is important for some companies that integrate operational works. But the absence of a mobile monitoring system makes monitoring activities less efficient. Then the need for a tool that is able to provide information about temperature and condition of the server room in mobile and real-time. Appropriate sighting that has been made with observation, interview and literature review at PT. Integrasi Prima Solution by considering the system that have been running then in this research was made IoT based monitoring system with SMS gateway consisting of MQ-02 Sensor, DHT22 Sensor and Wemos D1 with output produced that are LED, Buzzer, selenoid valve, SIM900 module and interface of ubidots web that is using programming language C. How this tool detects temperature and smoke levels in server room that is sent to web ubidots if detects smoke the tap of APAR will be automatically opened by turning LED alarm and buzzer and giving SMS notification to mobile user number. So it makes easier the work of officers when performing monitoring activities in server room and provide a sense of security to the company.


Keywords: Monitoring, Control, Server Room, Internet of Things, SMS Gateway, Wemos D1, DHT22 Sensor, MQ-02, Selenoid Valve, SIM900 Module.‘'

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya.”

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Ahmad Roihan, S.Kom., MTI., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Moch. Ibnu Safari, M.Kom., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi untuk keberhasilan penulis.
  8. Bapak Johan Gunawan Selaku Direktur PT. Integrasi Solusi Prima yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian Skirpsi ini
  9. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PT. Integrasi Solusi Prima yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skirpsi ini.
  10. Terima kasih kepada Yudi Prayoga, Muhammad Asep Damiyati, Nurul Sakinah, Budi Restiawan yang telah memberikan semangat dan motivasi.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, ..... 2015
Trengginas Cahyo Putro
NIM. 1431482277

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Peran sistem komputerisasi dengan menggunakan layanan server sangatlah penting dalam pengembangan usaha diera globalisasi seperti sekarang, adanya server sebagai pusat olah data dinilai mampu meningkatkan efektifitas dan efesiensi suatu pekerjaan karena dengan terintegrasinya data pada suatu server melalui jaringan dapat menggantikan kegiatan pengolahan / pengiriman data secara manual.

Seiring berkembangnya kesadaran akan teknologi informasi beberapa perusahaan memilih mengintegrasikan kegiatan oprasionalnya menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung keperangkat server. Banyaknya keperluan pada perangkat server mengharuskan perusahaan memiliki ruang server sendiri agar dapat terjaga dari kesalahan yang tidak disengaja (human error) maupun kegiatan yang disengajaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Adanya kegiatan monitoring pada ruang server sangatlah penting untuk menjaga kestabilan perangkat server yang berada didalamnya dengan cara memonitoring suhu dan memastikan tidak adanya konsleting listrik atau kebakaran pada ruang server. Namun kegiatan monitoring yang dilakukan secara manual dinilai kurang efektif karena memakan banyak waktu dan tenaga.

Tingginya kebutuhan informasi yang mobile untuk mencapai efektivitas suatu perkerjaan, beberapa perusahaan membutuhkan adanya alat monitoring yang dapat menggantikan kegiatan monitoring yang dilakukan secara manual. PT. Integrasi Solusi Prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi sejak 2005. Secara oprasional perkerjaan yang dilakukan oleh network engineer adalah monitoring jaringan dan ruang sever. Pada monitoring ruang server kerena dikelola sendiri oleh perusahaan kehandalan dalam monitoring dan pengamanan kurang optimal karena masih dilakukan secara manual dan dicatat secara berkala dengan melihat kondisi di dalam ruang server, kegiatan tersebut masih dinilai kurang efektif karena minimnya engineer yang berjaga dengan berbagai jobdesk yang harus dikerjakan, lamanya tahapan izin untuk memasuki ruang server dan tidak adanya sistem monitoring suhu secara real-time.

Minimnya pengamanan pada ruang server bila terjadi konsleting dan kebakaran menjadi salah satu kekhawatiran perusahaan karena bisa mengakibatkan kerugian yang cukup besar dari kerusakan perangkat server maupun berhentinya kegiatan oprasional perusahaan.

Dari rincian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring dan Kontrol Berbasis IoT Dengan SMS Gateway pada PT. Integrasi Solusi Prima”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan uraian secarra rinci dari permasalahan yang di identifikasi pada latar belakang berupa suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan uraian di atas adapun rumusan masalah dalam sistem monitoring dan kontrol ruang server, diantaranya:

  1. Bagaimana merancang rangkaian pendeteksi suhu dan asap dengan wemos?

  2. Bagaimana agar suhu dan kondisi pada ruang server dapat dimonitoring secara real-time?

  3. Bagaimana mebuat pengamanan kebakaran secara otomatis pada ruang server bila terjadi konsleting dan kebakaran?

Ruang Lingkup

Adapun pembatas dalam penyusunan laporan skirpsi agar tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Monitoring menggunakan sensor DHT22 untuk mendeteksi suhu dan sensor MQ-02 untuk mendeteksi asap.

  2. Menggunakan konsep IoT dengan SMS Gateway sebagai sarana untuk memberikan hasil temperatur suhu secara real-time pada web ubidot dan notifikasi sms pada handphone.

  3. Pengamanan kebakaran menggunakan selenoid valve sebagai keran APAR otomatis bila terdeteksinya asap.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah aspek-aspek yang ingin diperoleh dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan jenis penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan dalam penelitian, diantaranya adalah:

  1. Tujuan individual dari penelitian ini yakni sebagai langkah menambah pengalaman dan pengetahuan, serta mengimplementasikan ilmu sistem komputer, dari hasil proses belajar di perkuliahan.

  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem yang dapat memonitor dan mengkontrol ruang server secara real-time menggunakan konsep IoT dengan SMS Gateway.

  3. Tujuan oprasional dari penelitian ini yaitu membantu dalam menyelesaikan masalah pada kegiata monitoring ruang server pada PT. Integrasi Solusi Prima di bagian network engineer.

Manfaat Penelitian

  1. Adapun manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah memberikan kemudahan kepada network engineer dalam memonitoring ruang server.

  2. Menciptakan rasa aman pada pihak perusahaan dan pemilik perangkat server karena adanya sistem monitoring dan kontrol ruang server secara real-time yang memiliki pengamanan kebakaran otomatis.

Metode Penelitian

Adapun metode-metode penelitian yang digunakan dalam membuat penelitian ini yaitu:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penelitian yang penulis lakukan melalui tahap awal yaitu melakukan observasi untuk mengumpulkan data yang dapat menjadi informasi pendukung penelitian dalam menganalisa dan pemecahan masalah.

  2. Metode Survei

    Tahap selanjutnya penulis melakukan survei yang dilaksanakan terhadap koresponden atau pihak-pihak yang terkait dalam penelitian. Koresponden diberikan pertanyaan terkait dengan kondisi dan masalah pada kegiatan monitoring ruang server.

  3. Studi Pustaka (Library Reseach)

    Pada metode ini penulis melakukan pengumpulan data dengan bantuan berbagai macam material baik melalui literatur buku atau tulisan yang ada di internet sebagai pelengkap data penelitian.

Metode Analisis

Setelah mendapat berbagai data dari berbagai metode penelitian penulis melakukan analisa agar dapat membuat alat yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan penulis melakukan spesifikasi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk merakit sebuah alat sistem monitoring dan kontrol berbasis IoT dengan sms gateway. Adapun komponen-komponen utama yaitu sensor DHT22, sensor MQ-02, modul SIM900 sebagai input, wemos sebagai pengolah data dari sinyal input untuk menentukan output mana yang bekerja dan web ubidot, LED, buzzer, selenoid valve, handphone untuk menerima SMS (Short Message Service) sebagai output. Setelah alat selesai dirakit langkah selanjutnya adalah melakukan pengkodean terhadap wemos development board.

Metode Pengujian

Setelah alat sudah dapat berjalan penulis melakukan serangakaian pengujian salah satunya adalah pengujian blackbox untuk memastikan sistem telah bejalan dengan baik, dan pengujian secenario untuk mengetahui keseluruhan alat berkerja sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan memahami lebih jelas dalam penyusunan laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi 5 sub bab yang saling berkaitan antara masing-masing bab dengan bab yang lain. Sehingga sesuai dan menjadi kesatuan yang utuh, penulisan laporan berisi dari urutan secara garis besar dan kemudian dibagi kembali dalam sub bab yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian dan pembuatan laporan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Di bab ini menjelaskan pengertian, definisi dan teori-teori yang bersumber dari jurnal, kutipan bukul, dan dari beberapa literature review yang masih berkaitan dengan penyusunan Skripsi sehingga dapat menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini berisi mulai dari gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah, dan ada user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, II, III, dan yang terakhir final draft elisitasi merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, skenario penelitian, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya. Serta pembahasan detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Dermawan (2013:4)[1], menjelaskan “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.

    Tata Sutabri (2012:10) [2], mengemukakan ”Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Menurut Taufiq (2013:2) [3], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

     

  3. Karakteristik Sistem

  4. Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki komponen sistem, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, pengolahan sistem, keluaran sistem, sasaran sistem dan tujuan sistem, agar dapat disibut sebagai suatu sistem.

    Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components System)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    3. Batas Sistem (Boundary System)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface System)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input System)

    10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Pengolahan Sistem (Processing System)

    12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    13. Keluaran Sistem (Output System)

    14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    15. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22).

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, system akuntansi, dan sistem persediaan barang.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

    7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

  7. Klasifikasi Sistem

  8. Menurut Taufiq (2013:5)[3], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

    Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

    Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujunnya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

  9. Daur Hidup Sistem

  10. Menurut Sutabri (2012:27), siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

    Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

    1. Mengenali Adanya Kebutuhan

    2. Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

    3. Pembangunan Sistem

    4. Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    5. Pemasangan Sistem

    6. Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Di dalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

    7. Pengoperasian Sistem

    8. Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

    9. Sistem Menjadi Usang

    10. Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.


    Gambar 2.1. Mengenali Sistem Usang

    Sumber: Sutabri(2012:29)

    Konsep Dasar Sistem Komputer

    1. Definisi Sistem Komputer

    2. suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta bekerja secara otomatis. Terdapat tiga istilah penting, yaitu input (data), pengolahan data, dan informasi (output). Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama pengolahan data elektronik (PDE) atau electronic data processing (EDP).

      Menurut Sujatmiko (2012:156) komputer adalah mesin yang dapat mengolah data digital dengan mengikuti serangkaian perintah atau program.

    3. Komponen Sistem Komputer

      1. Hardware Component ( Komponen Perangkat Keras )

      2. Komponen ini adalah semua peralatan sistem komputer yang dapat disentuh secara fisik. Perangkat keras ini sendiri juga terdiri dari tiga komponen, yaitu CPU; Peralatan Input Output, dan Memory. Bila lebih diperinci lagi, CPU juga terdiri beberapa komponen utama yaitu ALU atau Arithmatic Logic Unit yang gunanya untuk melakuka fungsi perhitungan; CU atau Control Unit yang mengatur proses perintah serta per pindahan data dari bagian CPU yang satu kebagian CPU yang lainnya; dan BUS atau Interface Unit adalah komponen untuk mengantar perintah serta data diantara CPU dengan hardware lainnya.

      3. Software Component ( Komponen Perangkat Lunak )

      4. Merupakan bagian komponen sistem komputer yang berupa program yang akan menentukan mengenai hal yang harus dilakukan. Untuk mendapat hasil yang bermanfaat, maka komputer harus melakukan perintah yang ada didalam program tersebut. Terdapat dua jenis perangkat lunak dalam sistem komputer, yaitu software aplikasi dan software system. Sofware system bermanfaat untuk mengatur penyimpanan file, melakukan load, serta menjalankan program dan menerima instruksi yang diberikan melalui keyboard maupun mouse. Software system ini sering disebut dengan sistem operasi atau operation system, yang contohnya adalah Windows; Linux, Mac, dll. Sedangkan software aplikasi merupakan perangkat lunak yang merupakan tambahan sistem pada sistem operasi, seperti Open Office, aplikasi game, aplikasi multimedia.

      5. Data Component (Komponen Data)

      6. Merupakan fakta dasar yang menjadi wakil atas suatu kejadian. Data ini merupakan hasil dari proses sistem komputer yang berupa informasi. Bila kita melihat kilas balik sejarah komputer, data merupakan alasan utama hingga terciptanya komputer. Bentuk data pun berbagai jenis yang umumnya berupa angka.

      7. Communication component ( komponen komunikasi )

      8. Untuk jenis perangkat keras dari komponen komunikas ini adalah Comunication Channel dan Network Interface Card / NIC atau yang umumnya disebut modem. Fungsi utama komponen komunikasi adalah untuk menyediakan saluran antara komputer. Hubungan tersebut dapat berupa radio, fiber optic, wirreless technology / saluran telepon, wire cable, infra merah, bluetooth. Berbeda dengan modem, maka komponen ini mengubungkan komputer dengan saluran komunikasi sebagai interface. Kemudian adanya software berfungsi untuk membuat tiap-tiap komputer mengerti atas data yang terkirim dianatar kompuer yang saling terhubung. Dengan demikian software ini dapat membangun saluran serta mengongtrol setiap aliran data yang ada.


        Gambar 2.2. Komponen Komputer

        Sumber: kuncikomputer.com
    4. Prinsip Kerja Sistem Komputer

    5. Pengolahan data yang menggunakan komputer sebagai medianya dikenal dengan istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data adalah suatu proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, yaang berupa sebuah informasi.

      Agar komputer dapat digunakan untuk mengolah sebuah data menjadi sebuah informasi, maka diperlukan sebuah sistem yang yang disebut sistem komputer. Sistem yang dimaksud di sini terdiri atas elemen-elemen yang saling terhubung sehingga membentuk satu kesatuan yang dapat digunakan untuk melakukan tujuan pokok dari sistem tersebut.

      Cara kerja dari sistem komputer tersebut. Mulai dari data dimasukan, diproses, sampai data tersebut dicetak, ditampilkan, dan dikeluarkan kembali. Baca lebih lanjut jika Anda ingin tahu bagaimana caranya sebuah data diproses hingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.


      Gambar 2.3. Computer Working Flow

      Sumber: socialmediawork.co
      1. Pemasukan (Input)

      2. Tahap pemasukan (input) merupakan tahap awal dari proses pengolahan yang terjadi pada sistem komputer. Tahap ini berupa pemasukan data mentah ke dalam sistem komputer melalui input device. Contoh dari peralatan masukan (input device) diantaranya, keyboard, mouse, dan scanner. Alat-alat inilah yang digunakan untuk memasukan data yang hendak diolah. Seperti hal nya keyboard, difungsikan untuk memasukan huruf, angka, maupun simbol-simbol lainnya ke dalam komputer yang selanjutnya akan diproses.

      3. Pemrosesan (Process)

      4. Pada tahap ini, data yang telah dimasukan melalui peralatan input tadi akan diproses. Tahap proses ini dilakukan oleh processing device yaitu CPU. Yang mana CPU ini dapat melakukan fungsi perhitungan dan logika untuk perbandingan (ALU) dan juga mengontrol (CU). Pada tahap ini, data yang masih mentah tadi diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut siap dicetak menjadi informasi yang lebih bermanfaat.

      5. Pengeluaran (Output)

      6. Pada tahap ini, data yang tadinya telah dimasukan melalui peralatan input, kemudian diproses oleh CPU akan bisa dicetak apabila sudah siap. Pencetakan ini bisa berupa hardcopy dan juga softcopy. Hardcopy berarti menggunakan media fisik seperti kertas ataupun yang lainnya. Softcopy berarti menampilkan gambar visual melalui monitor ataupun projektor. Yang termasuk dalam peralatan output disini adalah, monitor, projector, printer.

      7. Penyimpanan (Storage)

      8. Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke alat penyimpan (storage device) dan dapat dipergunakan kembali sebagai input untuk proses selanjutnya. Jadi, data mentah yang telah diproses tadi dapat disimpan pada media penyimpanan (storage device) agar nantinya bisa digunakan kembali sewaktu-waktu apabila ingin mencetak data tersebut.

        Pada gambar terlihat dua anak panah yang saling berlawanan arahnya, ini menunjukan bahwa data dapat disimpan dan diambil kembali jika dibutuhkan untuk keperluan pengolahan data.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Pengertian Perancangan

      2. Menurut Izul Rahman (2015:7) “Perancangan dideskripsikan sebagai proses banyak langkah dimana representasi-representasi data dan struktur program, karakteristik-karakteristik antar muka, dan rincian prosedural diikhtisarkan dari hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan – kebutuhan informasi”.

        Demikian pula menurut Mohamad Subhan (2012:109) mendefinisikan “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

      3. Pengertian Perancangan Sistem

      4. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5)[4], perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

        Menurut Dermawan (2013:228)[1],“Rancangan Sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh programmer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan.

        Ada beberapa pengertian perancangan sistem menurut beberapa ahli antara lain :

        1. Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
        2. John Burch & Gary Grudnitski Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
        3. George M. Scott Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis siste
      5. Tujuan Perancangan Sistem

      6. Menurut Darmawan (2013:228)[1], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

        1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
        2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli¬-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

        Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

        1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing¬masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
        2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
        3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
        4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek¬-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
        5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

        Konsep Dasar Pengontrolan

        1. Definisi Pengontrolan

        2. Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

          Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

          Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

          Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

          Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

        3. Jenis-Jenis Pengontrolan

        4. Pengontrolan memiliki beberapa jenis kontrol berulang diantaranya adalah sistem kontrol loop terbuka dan sistem kontrol loop tertutup, adapun penjelasannya seperti berikut.

          1. Hardware Component ( Komponen Perangkat Keras )

          2. Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.


            Gambar 2.4. Kontrol Loop Terbuka

            Sumber: Erinofiardi (2012:261)

            Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

          3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

          4. Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.


          Gambar 2.5. Kontrol Loop Tertutup

          Sumber: Erinofiardi (2012:262)

        Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

        Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

        Konsep Dasar Monitoring

        Sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa, mengapa dapat terjadi, sumber daya publik yang berkaitan, kebijakan dan juga dampak yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas mencatat secara terstruktur.

        Ada beberapa definisi monitoring menurut pendapat para ahli, diantaranya yaitu:

        1. Definisi Monitoring

        2. Menurut Khanna (2013)[6] “Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project”.

          Menurut Nikolaos (2013), “Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”.

          Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar untuk pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

        1. Menetapkan standar pelaksanaan.
        2. Pengukuran pelaksanaan.
        3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana

      Konsep Dasar Suhu

      1. Definisi Suhu

      2. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

        Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

      3. Macam-Macam Termometer

      4. Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.

        Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai keunggulan :

        • titik bekunya rendah
        • harganya murah
        • pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati

        1. Termometer Laboratorium

        2. Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

        3. Termometer Klinis

        4. Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.

        5. Termometer Ruangan

        6. Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C

      5. Termometer Digital

      6. Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

      7. Termokopel

      8. Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda.

    Pengertian Asap

    Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya merupakan produk samping yang tak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tetapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), komunikasi (sinyal asap), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius. Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent), pengawet untuk berbagai bahan makanan, dan bahan baku asap cair.

    Keracunan asap adalah penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap ini membunuh dengan kombinasi kerusakan termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya.

    Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran mie cahaya tampak.

    Konsep Dasar Kabakaran

    1. Definisi Kebakaran

    2. Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api/penyalaan.

    3. Tiga Unsur Penting Dalam kebakaran

    4. Ada beberapa unsur penting dalam terjadinya suatu kebakaran, yaitu sebagai berikut:
      a. Bahan bakar dalam jumlah yang cukup.
      b. Zat pengoksidasi/oksigen dalam jumlah yang cukup.
      c. Sumber nyalah cukup untuk menyebabkan kebakaran.

    5. Hal-hal Untuk Mencegah Kebakaran

    6. Hal-hal penting yang harus diketahui untuk mencegah kebakaran agar tidak terjadi, sebagai berikut:
      a. Mempelajari sifat-sifat dan bahan-bahan yang dapat terbakar dan meledak.
      b. Mengetahui proses terjadinya kebakaran dan peledakan.
      c. Mengetahui tata cara penanganan dalam upaya mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran dan peledakan.

    Konsep Dasar APAR

    1. Definisi APAR

    2. Alat pemadam api adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar lagit-langit. Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung ber tekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api.

      Ada dua jenis utama alat pemadam kebakaran : yaitu bertekanan di dalam dan dioperasikan oleh cartridge. Dalam unit bertekanan di dalam, gas penyembur disimpan pada ruang yang sama dengan bahan pemadam kebakaran tersebut. Tergantung pada bahan yang digunakan, jika berbeda maka bahan pendorong yang digunakan juga berbeda. Pada alat pemadam berisi bahan kimia kering, umumnya digunakan nitrogen; alat pemadam air dan busa biasanya menggunakan udara. Alat pemadam api bertekanan di dalam adalah jenis yang paling umum. Sedangkan jenis Alat pemadam yang dioperasikan cartridge gas penyembur berisi dalam cartridge yang terpisah yang harus ditekan lebih dulu sebelum mengalir keluar, mendorong bahan pemadam.

      Jenis ini tidak seperti biasa, digunakan terutama untuk fasilitas industri, di mana memerlukan penggunaan dengan kemampuan yang lebih tinggi dari yang biasa. serta memiliki keuntungan karena lebih sederhana sehingga memungkinkan pemakai untuk cepat melaksanakan pemadaman, hingga mampu mengendalikan api dalam kurun waktu yang cepat. Tidak seperti jenis bertekanan di dalam yang menggunakan nitrogen, alat pemadam ini menggunakan pendorong karbon dioksida bukan nitrogen, meskipun model cartridge nitrogen juga kadang digunakan pada temperatur rendah.

      Jenis alat pemadam yang digunakan di seluruh dunia dioperasikan oleh cartridge tersedia dalam bahan kimia kering dan jenis serbuk kering serta berbahan basah seperti air, busa, kimia kering (kelas ABC dan BC), dan bubuk kering (kelas D) .

      Alat pemadam api selanjutnya terbagi lagi menjadi pemadam genggam portable yang juga disebut alat pemadam genggam dengan berat antara 0,5-14 kilogram (1 sampai 30 pon), karena mudah dibawa dengan tangan. berikutnya adalah Alat pemadam api beroda biasanya memiliki berat badan 23 + kilogram (50 + pound). Model beroda ini yang paling sering ditemukan di lokasi bangunan, bandar udara, heliports, Serta Dok dan pelabuhan.

    3. Spare Parts APAR

      1. Tabung (Tube)

      2. Tabung (Tube) yang kami pakai terbuat dari bahan berkualitas tinggi baja paduan. mereka banyak diterapkan dalam kimia, metalurgi, mekanik. Sehingga tahan terhadap bahan kimia serta tahan terhadap tekanan yang terukur. Tabung berbentuk seamless yaitu tabung yang dibuat tanpa adanya las.

      3. Valve

      4. Spare part yang berfungsi untuk menutup dan membuka aliran media (Isi) yang berada di dalam tabung.

      5. Handle

      6. Spare part yang berfungsi sebagai pegangan untuk menekan serta membantu valve dalam melakukan fungsinya.

      7. Pressure

      8. Spare part yang berfungsi untuk menunjukkan tekanan N2 dalam tabung.

      9. Hose

      10. Spare part yang berfungsi sebagai selang penghantar media.

      11. Nozzle

      12. Spare part yang berfungsi sebagai pegangan untuk mengarahkan media pada sumber api.

      13. Sabuk Tabung

      14. Spare part yang berfungsi sebagai dudukan selang pada tabung.

      15. Pin Pengaman

      16. Spare part yang berfungsi sebagai pengaman tabung.

      17. Bracket / Hanger

      18. Spare part yang berfungsi sebagai gantungan APAR.

    Konsep Dasar Internet Of Things (IOT)

    1. Pengertian Internet Of Things

    2. Menurut analisa McKinsey Global Institute, Internet Of Things adalah sebuah teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan mengelola kinerjanya sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi baru yang diperoleh secara independen.


      Gambar 2.6. The Internet Of Things

      Sumber: www.dawnbit.com

      Sedangkan menurut Wikipedia, Internet Of Things adalah interkoneksi yang unik antara embedded computing devices dalam infrastruktur internet yang ada. Sebuah publikasi mengenai Internet Of Things In 2020 menjelaskan bahwa internet of things adalah suatu keadaan ketika menda memiliki identitas, bisa beroperasi secara intelijen, dan bisa berkomunikasi dengan sosial, lingkungan, dan pengguna.

      Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa internet of things membuat suatu koneksi antara mesin dengan mesin, sehingga mesin-mesin tersebut dapat berinteraksi dan bekerja secara independen sesuai dengan data yang diperoleh dan diolahnya secara mandiri.

      Tujuannya adalah untuk membuat manusia berinteraksi dengan benda dengan lebih mudah, bahkan supaya benda juga bisa berkomunikasi dengan benda lainnya.

    3. Sejarah Internet Of Things

    4. Internet of things merupakan hal yang relatif baru di dunia teknologi saat ini. Namun, internet of things diprediksi akan menjadi tren yang luar biasa di masa depan. Hal itu tidak akan mungkin terjadi apabila tidak ada yang meneliti dan mengembangkan internet of things. Kita bisa mengembangkan internet of things sesuai dengan bidang yang kita kuasai. Sebelum mengembangkan internet of things dan menjadi bagian dari sejarah internet of things dunia, marilah kita pelajari sejarah internet of things sebelum kita.

      Mesin soda di Carniege Mellon University adalah mesin pertama yang terhubung dengan internet pada tahun 1982. Pada tahun 1999, Bill Joy mempresentasikan Six Webs pada World Economic Forum di Davos, dan membahas mengenai komunikasi device to device (D2D). Kevin Asthon mengusulkan istilah “Internet Of Things” pada tahun yang sama. Sejak saat itulah istilah internet of things digunakan.

    5. Aplikasi Internet Of Things

    6. Menurut McKinsey Global Institute, berikut ini beberapa contoh aplikasi internet of things yang telah ada dan dapat dikembangkan:

      1. Pemantau Jarak Jauh

      2. Salah satu jenis internet of things yang paling sering ditemukan. Caranya adalah dengan meletakkan sensor pada suatu benda yang ingin kita pantau, dan sensor tersebut kita koneksikan dengan internet. Dengan demikian, kita dapat memperoleh apa saja yang kita butuhkan dari sensor, dan memantaunya dari jarak jauh dengan jaringan internet, bahkan bisa langsung kita pantau dari handphone kita.

      3. Operasi Sistem

      4. Selain untuk memantau, internet of things juga memungkinkan sebuah benda untuk melakukan optimasi terhadap dirinya sendiri. Benda dapat mengolah sendiri data yang diperoleh dari sensor pada dirinya, kemudian mengolah input tersebut untuk membuat keputusan. Hal ini sangat berguna bagi sistem yang sangat kompleks. Sebagai contoh di Mannheim, Jerman, sistem listrik menggunakan teknologi smart grid untuk mendeteksi apakah perbaikan yang dilakukan sudah sempurna. Kalau belum, sistem akan menyarankan pelaksanaan perbaikan yang lebih baik lagi.

      5. Kesehatan

      6. Kategori internet of things ini bertujuan untuk membantu manusia memantau keadaan fisik mereka sendiri. Sistem ini membuat manusia bisa memantau kondisi kesehatannya seperti tekanan darah. Sistem ini juga bisa mengingatkan manusia untuk berolah raga atau melakukan aktivitas fisik. Selain itu, sistem ini juga bisa mengingatkan manusia untuk berobat ke dokter apabila ada kondisi fisik yang kurang baik.

    Konsep Dasar SMS Gateway

    1. Pengertian SMS Gateway

    2. Pada dunia komputer, gateway dapat diartikan sebagai jembatan penghubung antar satu sistem dengan sistem lain yang berbeda, sehingga dapat terjadi suatu pertukaran data antar sistem tersebut. Dengan demikian, SMS (Short Message Service) gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk lalu lintas data SMS (Short Message Service), baik yang dikirimkan maupun yang diterima.. Pada awalnya, SMS (Short Message Service) gateway dibutuhkan untuk menjembatani antar SMSC (Short Message Service Center) Hal ini dikarenakan SMSC (Short Message Service Center) yang dibangun oleh perusahaan yang berbeda memiliki protokol komunikasi sendiri, dan protokol-protokol itu sendiri bersifat pribadi. Perhatikan ilustrasi berikut ini:


      Gambar 2.7. Protokol SMS Gateway

      Sumber: Rasimah. dkk (2015:3)
    3. Konsep SMS Gateway

    4. Namun seiring perkembangan teknologi komputer, baik dari sisi hardware maupun software, dan perkembangan teknologi komunikasi, SMS gateway tidak lagi dimaksudkan sebagaimana ilustrasi di atas. Dewasa ini, masyarakat lebih mengartikan SMS gateway sebagai suatu jembatan komunikasi yang menghubungkan perangkat komunikasi (dalam hal ini ponsel) dengan perangkat komputer, yang menjadikan aktivitas SMS menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Pengertian SMS gateway kemudian lebih mengarah pada sebuah program yang mengomunikasikan antara sistem operasi komputer, dengan perangkat komunikasi yang terpasang untuk mengirim atau menerima SMS. Salah satu komunikasi yang terjadi, dapat dilakukan dengan mengirimkan perintah AT pada perangkat komunikasi tersebut, kemudian hasil operasinya dikirimkan kembali ke komputer.


      Gambar 2.8. Komunnikasi SMS Gateway

      Sumber: Rasimah. Dkk (2015:4)
    5. Cara Kerja SMS Gatewayas


    6. Gambar 2.9. Cara kerja SMS Gateway

      Sumber: Rasimah. Dkk (2015:4)

      Ketika Pelanggan mengirim SMS ke sistem, maka SMS akan masuk terlebih dahulu ke SMSC (Short Message Service Center) operator telepon yang digunakan. SMSC (Short Message Service Center) sendiri dapat diartikan sebuah server yang bertanggung jawab pada proses pengiriman SMS dalam suatu operator. Dari SMSC itu akan diambil oleh Gammu dan dimasukkan ke dalam tabel inbox, selanjutnya akan diproses oleh PHP. Pesan yang diproses dianamakan autoreply. Autoreply SMS akan di-query melalui PHP kemudian dimasukkan ke dalam tabel outbox. Autoreply pada tabel outbox disalin ke dalam tabel sent items. Autoreply pada tabel sentitems diambil oleh Gammu kembali dan dikirim ke SMSC dan selanjutnya dikirm ke handphone pelanggan.

      Dan ketika sistem mengirim suatu SMS ke banyak nomor, SMS yang dikirimkan tidak akan langsung dikirimkan ke nomor tersebut, namun akan masuk terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC), kemudian baru diteruskan ke nomor tujuan SMS tersebut. Bila nomor yang dituju ternyata sedang mati/offline, SMSC akan menyimpan SMS tersebut untuk sementara waktu, hingga nomor tujuan hidup kembali. Lamanya waktu penyimpanan SMS sangat tergantung dari lamanya waktu yang telah ditetapkan oleh operator untuk menyimpan SMS tersebut. Nomor yang telah menerima SMS akan mengirimkan laporan ke SMSC bahwa SMS telah diterima.

    7. Model SMS Gateway

    8. Beberapa fitur atau model yang umum dikembangkan dalam aplikasi SMS gateway adalah:

      1. Auto Reply

      2. SMS gateway secara otomatis akan membalas SMS yang masuk. Pengirim mengirimkan SMS dengan format tertentu yang dikenali aplikasi, kemudian aplikasi dapat melakukan auto-reply dengan membalas SMS tersebut, berisi informasi yang dibutuhkan.

      3. Pengiriman Masal

      4. Disebut juga dengan istilah SMS broadcast atau jenis sms satu arah ke banyak nomor tujuan yang bertujuan untuk mengirimkan SMS ke banyak tujuan sekaligus.

      5. Pengiriman Terjadwal

      6. Sebuah SMS dapat diatur untuk dikirimkan ke tujuan secara otomatis pada waktu tertentu. Contohnya untuk keperluan mengucapkan selamat ulang tahun.

    9. Keuntungan dan Kekurangan SMS Gateway

      1. Keuntungan SMS Gateway

        • Dapat mengotomisasi pesan-pesan yang ingin dikirim. Dengan menggunakan program tambahan yang dapat dibuat sendiri, pengirim pesan dapat lebih fleksibel dalam mengirim berita karena biasanya pesan yang ingin dikirim berbeda-beda untuk masing-masing penerimanya.

        • Dapat menyebarkan pesan ke ratusan nomor secara otomatis dan cepat yang langsung terhubung dengan database nomor-nomor ponsel saja tanpa harus mengetik ratusan nomor dan pesan di ponsel karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari database, sehingga sangat menghematkan waktu.

        • SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan menggunakan SMS.

        • Selain itu, kebutuhan untuk SMS Gateway juga tidak perlu berlebihan karena hanya menggunakan sebuah PC dengan menggunakan sebuah handphone, modem, dan kartu GSM, dan sebuah program yang dibangun sendiri khususnya bahasa pemograman PHP yang berfungsi sebagai pesan. Dengan menggunakan program tambahan yang dapat dibuat sendiri, pengirim pesan dapat lebih fleksibel.

      2. Kekurangan SMS Gateway

        • Tidak mendukung pengiriman sms dalam bentuk gambar dan suara melainkan dalam bentuk teks saja.

        • Jika terdapat gangguan pada jaringan telekomunikasi, maka sistem tidak dapat secara otomatis mengirim ulang pesan yang telah dikirimkan.

    Konsep Dasar Server

    1. Definisi Komputer Server

    2. Komputer Server adalah suatu unit komputer yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan untuk mengelola suatu jaringan komputer. Komputer Server akan melayani seluruh client atau workstation yang terhubung ke jaringannya. Berdasarkan fungsi tersebut bisa dikatakan bahwa Komputer Server adalah Komputer Induk.

      Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan. Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur client/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya.

    3. Definisi Server

    4. Adapun pengertian server menurut beberapa ahli, sebagai berikut:

      1. Frans

      2. Server adalah pemilik informasi yang menyediakan dirinya untuk memberikan service atau layanan.

      3. Harip Santoso

      4. Server adalah istilah yang digunakan untuk pengertian proses layanan database yang ditangani oleh piranti software (RDBMS) yang berdiri sendiri dan terdapat pada komputer yang terpisah dari client/pengguna.

      5. Lia Kuswanto

      6. Server adalah komputer yang bertindak untuk melayani permintaan client.

      7. Ir. Yuniar Supriadi

      8. Server merupakan perangkat untuk mengatur beberapa client.

      9. Nancy I. Whitman

      10. Server merupakanarsitektur scalable di mana masing-masing komputeratau proses dalam jaringan bertindak sebagai server atau client.

      11. f. Irene Joos

      12. Server merupakan komputer terpisah yang menyimpan file halaman web dan berkomunikasi dengan client.

      13. Drs. Ario Suryo Kusumo

      14. Server adalah komputer yang "melayani" sesuatu. Server umunya dapat menangani permintaan client dalam jumlah yang banyak secara simultan.

    5. Macam dan Jenis Server

    6. Server memiliki beberapa macam jenis dan karakteristik yang berbeda sesuai kebutuhan, adapun jenis server dan penjelasannya sebagai berikut:

      1. Server Virtual adalah sebuah komputer fisik yang berkomitmen untuk permintaan pelanggang individu, dapat secara individual boot dan menjaga privasi komputer yang terpisah. Pada dasarnya, jarak antara share dan dedicated server berkurang memberikan kebebasan kepada pelanggan lain, dengan biaya kurang. Sekarang, ia telah menjadi mana-mana di pusat data.
      2. Server Application juga dikenal sebagai jenis middleware, ia menempati sejumlah besar wilayah komputasi antara server database dan pengguna akhir, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan keduanya.
      3. Server Obrolan ini berfungsi pengguna untuk pertukaran data dalam lingkungan yang mirip dengan newsgroup internet yang menyediakan kemampuan real-time diskusi.
      4. Server Audio / Video menyediakan kemampuan multimedia ke situs web dengan membantu pengguna untuk menyiarkan streaming konten multimedia.
      5. Server Fax ini adalah salah satu pilihan terbaik untuk organisasi yang mencari sumber daya minimum telepon masuk dan keluar, tetapi perlu dokumen fax yang sebenarnya.
      6. Groupware Server ini adalah software yang dirancang yang memungkinkan pengguna untuk bekerja sama, terlepas dari lokasi, melalui internet atau intranet perusahaan dan berfungsi bersama-sama dalam suasana virtual.
      7. IRC Server ini adalah pilihan ideal untuk mereka yang mencari kemampuan real-time diskusi. Internet Relay Chat terdiri dari server jaringan yang berbeda yang memungkinkan pengguna untuk saling terhubung melalui jaringan IRC.
      8. Daftar Server menyediakan cara yang lebih baik mengelola milis. Server dapat berupa diskusi interaktif terbuka untuk orang-orang atau daftar satu arah yang memberikan pengumuman, buletin atau iklan.
      9. Server Berita fungsinya sebagai sumber distribusi dan pengiriman untuk banyak kelompok berita umum, didekati melalui jaringan berita USENET.
      10. Telnet Server hal ini memungkinkan pengguna untuk log on ke komputer host dan menjalankan tugas sebagai jika mereka bekerja pada komputer remote.
      11. Server Platform adalah perangkat keras komputer atau perangkat lunak komputer dasar untuk sistem yang bertindak sebagai mesin yang menggerakkan server. Hal ini sering digunakan secara sinonim dengan sebuah sistem operasi komputer.
      12. Samba server samba (server message block) adalah protokol file sharing dan printer sharing untuk menyaingi protokol yang telah ada yakni Novell’s IPX-based. SMB ini merupakan protokol file sharing dan printer sharing pertama yang dapat berjalan pada multi protokol: TCP/IP, NetBEUI, IPX/SPX. Dengan kata lain SMB server dapat menggantikan posisi Novell server tanpa harus merubah infrastruktur dari jaringan.
      13. File Transfer Protocol (FTP) server adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP.Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP Server dan FTP Client.FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client.FTP client adalah computer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file. Setelah terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-download, meng-upload, merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang diberikan oleh FTP server.
      14. Server Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu memetakan hostname sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.
      15. Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Salah satu server web yang terkenal di linux adalah Apache. Apache merupakan server web antar platform yang dapat berjalan di beberapa platform seperti linux dan windows. Web Server juga merupakan sebuah komputer yang menyediakan layanan untuk internet. Server disebut juga dengan host. Agar anda dapat memasukkan web yang anda rancang ke dalam internet, maka anda harus memiliki ruangan terlebih dahulu dalam internet, dan ruangan ini disediakan oleh server.
      16. Mail server digunakan untuk mentransfer e-mail pada jaringan TCP / IP atau bisa juga disebut sebagai Perangkat lunak program yang mendistribusikan file atau informasi sebagai respons atas permintaan yang dikirim via email, juga digunakan pada bitnet untuk menyediakan layanan serupa FTP.Mail server merupakan perangkat terpenting dalam pembuatan webmail yang menjadi tempat dari database mail dalam jaringan untuk melakukan resource sharing, dan dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi perusahaan dalam pembuatan webmail. Dari banyaknya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi email merupakan sarana yang cukup bermanfaat di kalangan masyasrakat di seluruh dunia, dengan email kita dapat melakukan interaksi dan pertukaran informasi satu sama lainnya. Disamping itu kita juga memerlukan mail server yang dapat kita istilahkan sebagai kantor pos yang mengatur proses pengiriman dan penerimaan pesan juga penyimpanan pesan yang menggunakan sistem basis data.
      17. Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari internet atau intranet.
    7. Fungsi-fungsi Komputer Server

    8. Secara umum komputer server memiliki fungsi yang berbeda-beda, adapun fungsi suatu komputer server adalah sebagai berikut:

      1. Server Aplikasi, server ini berfungsi untuk menyimpan aplikasi-aplikasi yang nantinya akan di akses dari komputer client. Misalnya aplikasi transaksi jual beli dan aplikasi lainnya yang jalan di intranet atau internet.
      2. Server Proksi, biasanya digunakan untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proksi. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer klien ke Internet.
      3. Server Database, berfungsi untuk menyimpan data-data. Ada beberapa orang meletakkan data terpisah dari server aplikasinya, biasanya terinstal semacam Database management system, seperti oracle, MS SQL Server, MySQL dan sebagainya.
      4. Server Game, server yang berfungsi menyediakan game online, sehingga kita bisa bermain di jaringan.
      5. Server Printer, berfungsi mengatur printer yang berjalan di jaringan.
      6. Web Server, yang berfungsi menyediakan konten website.

    Konsep Dasar Ruang Server

    1. Definisi Ruang Server

    2. Ruang server adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan server, perangkat jaringan (router, hub) dan perangkat lainnya yang terkait dengan operasional sistem sehari-hari seperti UPS, AC dan lain-lain. Sebuah ruang server harus memiliki standar keamanan yang melindungi kerja perangkat perangkat di dalamnya dari mulai suhu udara, kelembaban, kebakaran dan akses masuk dari orang-orang yang tidak berkepentingan.

      Beberapa hal yang perlu diketahui pada ruang server adalah:

      1. Keamanan Fisik Ruang Server

      2. Jika dahulu keamanan fisik dianggap tidak penting dan sering diabaikan, namun sekarang pandangan tersebut telah mulai berubah. Ada banyak kejadian yang membuat pandangan ini berubah. Sebagai contoh adanya penelitian dari computer forensics experts pinkerton bahwa 70% data dicuri dari sebuah perusahaan adalah pencurian fisik, dari laptop dan harddisk ke CD atau peningkatan tinggi kapasistas penyimpanan mini menyebabkan kemudahan dalam pencurian data.

        Selain itu juga bencana alam, membuat orang menjadi berubah pandangan akan pentingnya keamanan fisik. Bagaimana menjaga data agar tetap aman jika terjadi bencana alam, bagaimana strategi pemulihan kembali setelah terjadi bencana adalah topik hangat yang diperbincangkan pada banyak artikel-artikel keamanan di internet.

        Hal-hal tersebut di atas menjadi pertimbangan dalam pengamanan fisik ruang server. Keamanan fisik mulai diperhatikan, kebijakan keamanan yang terkait dengan keamanan fisik mulai dilihat ulang dan diperbaiki. Bagaimanan pengontrolan akses fisik, bagaimana standar ruangan server, bagaimana penyimpanan data, bagaimana prosedur backup, bagaimana standar keamanan gedung tempat ruang server dan lainnya, mulai mengimplementasikan aspek-aspek keamanan fisik. Untuk itu perlu mengetahui lebih lanjut mengenai resiko dan ancaman keamanan fisik serta metoda pengamanannya, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan untuk bahaya keamanan fisik.

      3. Suhu

      4. Suhu yang terlalu rendah berarti boros biaya dan suhu yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan komponen cepat rusak misalnya harddisk. Posisipengukuran suhu sangat menentukan validitas data suhu ruang sebaiknya 18°-27°C untuk harddisk. Keadaan ini membuat beberapa perusahaan memerlukan alat pendingin ruangan tambahan seperti kipas.

      5. Kebakaran

      6. Bahaya kebakaran sangat mungkin terjadi di ruang server. Kumpulan peralatan elektronik yang ada berpotensi untuk menyebabkan kebakaran. Suplai tenaga yang baik harus diperhatikan, bangunan yang tidak mudah terbakar, penggunaan sensor asap, sensor panas, pemadam api dan sistem penyemprot air merupakan hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi dan menanggulangi bahaya kebakaran. Pemasangan detector dan sensor baik pada rungan komputer maupun di luar ruangan.

        Penggunaan alarm kebakaran dapat dilakukan baik secara manual maupun otomatis. Selain itu juga gunakan pemadam api yang sesuai dengan jenis kebakaran yang terjadi. Ada dua jenis pemadam api yaitu pemadam kimia kering dan pemadam dari gas halon. Serta perhatikan juga efek yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pemadam api.

      7. Listrik/Tenaga

      8. Kebutuhan listrik merupakan hal yang penting pada sebuah ruang server. Karena semua peralatan komputer, peralatan komunikasi dan jaringan serta pendingin membutuhkan energi. Selain itu juga penggunaan listrik cadangan seperti Genset dan UPS harus dilakukan. UPS yang digunakan harus memenuhi kebutuhan listrik dari semua peralatan yang ada. Batere UPS diharapkan dapat bertahan cukup lama sebelum digantikan dengan listrik cadangan dari Genset.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    2. Menurut Dermawan (2013:210) [1], Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

    3. Fungsi Analisa Sistem

    4. Analisa sistem memiliki beberapa fungsi diantarnya adalah sebagai berikut:

      1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
      3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Flowchart

    1. Definisi Flowchart

    2. Menurut Iswandi (2015:73) , “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.

    3. Simbol – Simbol Flowchart

    4. Flowchart terbentuk dari simbol atau gambar yang mewakili setiap fungsinya untuk mempresentasikan sebuah alur, Simbol flowchart yang berbeda juga memiliki arti yang berbeda, namun beberapa simbol umum yang digunakan pada flowchart berikut adalah sebagai berikut:


      Tabel 2.1. Simbol Flowchart

      Sumber: mundonoticiasbr.tk
      1. Terminator (start terminator, end terminator): Berbentuk oval sebagai diagram alur yang menunjukkan awal atau akhir proses.
      2. Proses (process): Berbentuk persegi panjang bentuk diagram alur, yang menunjukkan langkah alur proses yang berjalan.
      3. Keputusan (decision): Berbentuk berlian yang menunjukkan bentuk indikasi dari aliran proses yang bercabang.
      4. Konektor (A): Bentuk lingkaran pada diagram alir yang digunakan untuk menunjukkan lonjakan aliran proses.
      5. Data : Sebuah jajaran genjang yang menunjukkan input data atau output (I / O) dalam proses.
      6. Dokumen (document) : Digunakan untuk menunjukkan dokumen atau laporan.
    5. Cara Membuat Flowchart

    6. Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart sebagai berikut :

      1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
      2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
      3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
      4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
      5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
      6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
      7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
      1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

      2. Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.


        Gambar 2.10. Jenis Flowchart Sistem

        Sumber: Tin (2015:3)
      3. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

      4. Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.


        Gambar 2.11. Flowchart Dokumen

        Sumber: Tri (2015:4)
      5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

      6. Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.


        Gambar 2.12. Flowchart Skematik

        Sumber: Tri (2015:5)
      7. Flowchart Program (Program Flowchart)

      8. Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.


        Gambar 2.13. Flowchart Program

        Sumber: Tri (2015:6)

    Konsep Dasar Pengujian

    1. Definisi Pengujian

    2. Menurut Singh dan Khan (2012:146), testing adalah proses untuk memeriksa atau mengevaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau terotomatisasi yang bertujuan untuk melakukan verifikasi bahwa sistem tersebut memenuhi persyaratan tertentu atau untuk mengidentifikasikan perbedaan antara expected result dan actual result.

      Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikasi yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

      Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

       

      1. Pengujian Black Box

      2. Menurut Shiddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.”

        Menurut Budiman (2012:4), Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

        Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

        Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.


        Gambar 2.3. Kelebihan Kelemaha Black Box

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    2. Menurut Siahaan (2012:66)[7], “elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatusistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

      Adapun beberapa tahap pada Elisitasi yaitu sebagai berikut:

      1. Elisitasi Tahap I

      2. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Elisitasi Tahap II

      4. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      5. Elisitasi Tahap III

      6. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    3. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

    4. Menurut Siahaan (2012:67)[7], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

      1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)

      2. Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

      3. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

      4. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah mengidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

      5. Mengenali tujuan dari sister

      6. Yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai, tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

    5. Langkah-Langkah Elisitasi

    6. Menurut Siahaan (2012:75)[7], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

      1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka, menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
      2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
      3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.
      4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus dan pertemuan tim.
      5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
      6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
      7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.
    7. Masalah Dalam Elisitasi

    8. Menurut Siahaan (2012:68)[7], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yaitu:

      1. a. Masalah Ruang Lingkup

      2. Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

      3. Masalah Pemahaman

      4. Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

      5. Masalah Perubahan

      6. Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

    Teori Umum

    Konsep Dasar Mikrokontroler

    Mikrokontroler merupakan bentuk sederhana dari sebuah sistem komputer yang dikemas di dalam sebuah chip, di dalam mikrokontroler sudah terdapat beberapa sistem yang mendukung mikroprosesor dapat bekerja yang meliputi mikroprosesor itu sendiri, ROM, RAM, I/O dan clock seperti halnya yang dimiliki oleh sebuah komputer PC. Di dalam chip mikrokontroler yang kecil telah ditanamkan sebuah sistem yang dapat digunakan sebagai prosesor yang memiliki fitur yang dapat disamakan dengan sistem komputer.

    Perkembangan mikrokontroler sangat mendukung perkembangan sistem kendali otomatis dari suatu device atau piranti-piranti pengontrol suatu alat dapat berdiri sendiri (stand alone), sehingga mikrokontroler-lah yang dapat mendukungnya sebagai pengendali otomatis tersebut. Mikrokontroler memiliki kelebihan dari komputer PC, hal ini dikarenakan bentuk yang kecil dari mikrokontroler tersebut yang telah memiliki sistem komputer didalamnya.

    1. Definisi Mikrokontroler

    2. Mikrokontroler adalah sebuah chip terintegrasi yang biasanya menjadi bagian dari sebuah embedded system (sistem yang didesain untuk melakukan satu atau lebih fungsi khusus yang real time). Mikrokontroler terdiri dari CPU, Memory, I/O port dan timer seperti sebuah komputer standar, tetapi karena didesain hanya untuk menjalankan satu fungsi yang spesifik dalam mengatur sebuah sistem, mikrokontroler ini bentuknya sangat kecil dan sederhana dan mencakup semua fungsi yang diperlukan pada sebuah chip tunggal.

    3. Karakteristik Mikrokontroler

    4. Mikrokontroler memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut :

      1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori. Program mikrokontoler relatif lebih kecil dari pada program-program PC.
      2. Harganya murah, karena komponen-komponennya tidak dirancang untuk menghasilkan kemampuan komputasi yang tinggi.
      3. Unit IO yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED.
      4. Konsumsi daya kecil.
      5. Rangkaian sederhana dan kompak.
      6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature, tekanan, kelembaban yang tinggi.
    5. Klasifikasi Mikrokontroler

    6. Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

      1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
      2. RAM berkapasitas 68 byte.
      3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
      4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).
      5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.
      6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming)

    Modul Wemos D1

    1. Definisi Wemos D1

    2. Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat berfungsi dengan arduino khususnya untuk project yang mengusung konsep IoT (Internet Of Things). Wemos dapat running standalone tanpa perlu dihubungkan dengan mikrokontroler, berbeda dengan modul wifi lain yang masih membutuhkan mikrokontroler sebagai pengrontrol atau otak dari rangkaian tersebut, wemos dapat running stand-alone karena didalammnya sudah terdapat CPU yang dapat memprogram melalui serial port atau via OTA serta transfer program secara wireless.

      Pada saat ini dan masa yang akan datang, penggunaan komputer akan mendominasi pekerjaan manusia atau bahkan akan mengalahkan kemampuan komputasi manusia seperti mengontrol peralatan elektronik dari jarak jauh dengan menggunakan dukungan media IoT (Internet of Things). Salah satu hardware dari pengembangan yang berbasis IoT yaitu Wemos D1 mini, yang merupakan sebuah mikrokontroler hasil dari.

      pengembangan berbasis modul ESP8266. Dan masih terdapat modul wifi yang berbasis ESP8266 contohnya Nodemcu yang sering digunakan sebagai penghubung internet antara mikrontroler Arduino ke smartphone atau PC melalui jaringan wifi. Modul Wemos D1 ini diciptakan sebagai solusi dari mahalnya sebuah modul wireless yang berbasis mikrokontroler. Dengan adanya mikrokontroler Wemos ini biaya yang.

      dikeluarkan untuk menciptakan sebuah project yang berbasis IOT (Internet Of Things) jadi lebih sedikit, terlebih lagi wemos ini dapat menjalankan sistem kode bait tanpa menggunakan arduino sebagai mikrokontrolernya. Adapun keunggulan menggunakan modul Wemos adalah dapat diprogram menggunakan Arduino IDE dengan sintaks program library yang banyak terdapat di internet dan pin out yang compatible dengan Arduino Uno sehingga mudah untuk menghubungkan dengan arduino shield lainnya serta mempunyai memory yang sangat besar yaitu 4MB. Wemos juga sesuai dengan beberapa bahasa pemograman lainnya seperi bahasa Pyhton dan Lua sehingga memudahkan untuk mengupload program kedalam wemos apabila seorang programmer belum terlalu paham dengan cara program menggunakan Arduino IDE.

      Bentuk board yang kecil dan harga yang lebih ekonomis membuat banyak pengembang semakin dipermudah untuk menerapkan sebuah perangkat atau project IoT k dalam Wemos yang akan dikontrol maupun dimonitor menggunakan smartphone atau PC secara online dan realtime. Secara kinerja dan spesifikasi wemos D1 mini ini lebih baik jika dibandingkan dengan Arduino dikarenakan speed dari controller yang lebih baru dan lebih tinggi ditambah telah terintegrasi dengan wifi connection sehingga dapat update software via on the air.

    3. Arsitektur Modul Wemos

    4. WeMos adalah modul development board WiFi ESP8266 yang dapat diprogram via Arduino IDE atau NodeMCU. Saat ini sangat populer karena harga yang sangat terjangkau, fitur yang powerful dan codenya open yang open source. Sangat cocok untuk project IOT seperti smarthome, wireless remote / monitoring / controlling.

    5. Kelebihan Wemos

    6. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.Kelebihan WeMos dengan development board ESP8266 lainnya adalah dukungan berbagai shield WeMos.

    GSM Shield Modul SIM900

    Modul IcomSat v1.1 merupakan GSM/GPRS shield untuk arduino dan dibuat berdasarkan modul SIM900 Quad-Band GSM/GPRS. Modul ini dikontrol melalui printah AT Command (GSM 07.07,07.05 dan SIMCOM enhanced AT Commands), dan kompatible dengan arduino / Iteaduino dan Mega.


    Gambar 2.17. Modul SIM900

    Sumber: uctronics.com

    Fitur-fitur dari IComSat V1.1- SIM 900 GSM/GPRS, Sebagai berikut:

    1. Memiliki 4 tingkatjaringan frekuensi 850/900/1800/1900MHz.
    2. Paket data GPRS kelas 10/8.
    3. GPRS mobile station kelas B.
    4. Compliant to GSM phase 2/2+.
    5. Kelas 4 (2W @ 850 / 900MHz).
    6. Kelas 1 (1W @ 1800 / 1900MHz).
    7. Dikontrol melalui AT Command (GSM 07.07, 07.05 dan SIMCOMAT enhanced AT commands).
    8. Dapat digunakan untuk SMS.
    9. Dapat menggunakan serial port
    10. Semua pin SIM900 terdapat diluar.
    11. RTC didukung dengan super kapasitor.

    Untuk spesifikasi dari IComSat v1.1 -SIM900 GSM/GPRS shield adalah:

    1. Ukuran board IComSat yaitu 77.2mm x 66.0mm x 1.6mm.
    2. Indikator yang terdapat pada IComSat yaitu LED PWR, LED status dan LED status jaringan.
    3. Power supply IComSat adalah 9-20 volt.
    4. Protokol komunikasi dalam IcomSat mengunakan protokol UART.

    Table.4. Fungsi Konektor IcomSat v1.1

    Sumber: Sutabri(2012:29)

    VDD*=3.0V Note 1 : port level oprasi adalah 3.0v

    Sensor Asap (MQ - 02)

    1. Pengertian Sensor Asap ( MQ – 02 )

    2. Sensor gas asap ( MQ – 2 ) ini mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog.

      Sensor gas asap ( MQ – 2 ) dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpot. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane ,alcohol, Hydrogen, smoke.


      Gambar 2.18. Sensor Asap (MQ – 02)

      Sumber: saptaji.com

    Katup Elektrik (Selenoid Valve)

    Solenoid valve adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan piston yang dapaat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoid valve atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust,, lubang masukan berfungsi sebagai terminal / tempat cairan masuk atau supply, lalu lubang keluaran, berfungsi sebagai terminal atau tempat cairan keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan cairan yang terjebak di piston bergerak atau pindah posisi ketika selenoid valve bekerja.


    Gambar 2.19. Selenoid Valve

    Sumber: kitomaindonesia.com

    Prinsip kerja dari solenoid valve yaitu katup elektrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve akan keluar cairan yang berasa dari supply, pada umumnya solenoid valve mempunyai tegangan kerja 100.200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.


    Table 2.5. Cara Kerja Selenoid Valve

    Sumber: kitomaindonesia.com

    Sensor Suhu DHT22

    1. Definisi Sensor DHT 22

    2. DHT - 22 (juga disebut sebagai AM2302 ) adalah kelembaban dan suhu relatif sensor digital - output. Menggunakan sensor kelembaban kapasitif dan thermistor untuk mengukur udara di sekitarnya , dan keluar sinyal digital pada pin data. Dalam projek ini menggunakan sensor ini dengan Arduino uno . Suhu kamar & kelembaban akan dicetak ke monitor serial. DHT22 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.

      termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.


      Gambar 2.20. Sensor DHT22

      Sumber: (Desi, 2017)
      • daya 5V dan I / O.

      • 2.5mA penggunaan saat max selama konversi (sementara meminta data).
      • Baik untuk 0-100 % kelembaban pembacaan dengan akurasi 2-5 %.
      • Baik untuk -40 sampai 80 ° C pembacaan suhu ± 0,5 ° C akurasi.
      • Tidak lebih dari 0,5 Hz sampling rate ( sekali setiap 2 detik ).
      • Tubuh ukuran 27mm x 59mm x 13.5mm ( 1,05 " x 2.32 " x 0.53" ).
      • 4 pin , 0,1 " jarak.
      • Berat ( hanya DHT22 ) : 2.4g

    Buzzer

    Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).


    Gambar 2.21. Buzzer

    Sumber: instructable.com

    Pemrograman Bahasa C

    1. Definisi Bahasa C

    2. Menurut Alfith di dalam Jurnal Momentum Vol. 17, No. 1 (2015), “Bahasa C memiliki keuntungan-keuntungan yang dimiliki bahasa assembler (bahasa mesin), hampir semua operasi yang dapat dilakukan oleh bahasa mesin, dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C terletak di antara bahasa pemrograman tingkat tinggi dan assembly”.

      Arduino board merupakan perangkat yang berbasiskan mikrokontroler. Perangkat lunak (software) merupakan komponen yang membuat sebuah mikrokontroler dapat bekerja. Arduino board akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada dalam perangkat lunak yang ditanamkan padanya.

      Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa pemrograman utama yang digunakan untuk membuat program untuk arduino board. Bahasa pemrograman arduino menggunakan bahasa pemrograman C sebagai dasarnya.

      Karena menggunakan bahasa pemrograman C sebagai dasarnya, bahasa pemrograman arduino memiliki banyak sekali kemiripan, walaupun beberapa hal telah berubah.

    3. Kelebihan Bahasa C

    4. Sebagai bahasa program bahasa C memiliki beberapa kelebihan yaitu sebagai berikut:

      1. Bahasa C tersedia hampir disemua jenis komputer.
      2. Kode Bahasa C bersifat portable yaitu bisa untuk semua jenis komputer. Suatu program ditulis dengan versi bahasa C tertentu akan dapat dikomplikasi dengan versi bahasa C yang lain hanya dengan sedikit modifikasi pada program.
      3. C adalah bahasa pemrograman yang fleksibel. Dengan bahasa C, kita dapat menulis dan mengembangkan berbagai jenis program mulai dari operating system, word processor, graphic processor, spreadsheets, ataupun compiler untuk suatu bahasa pemrograman.
      4. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, hanya terdapat 32 kata kunci. Yaitu: auto break case char const continue default do double else enum extern float for goto if int long register return short signed sizeof static struct switch typedef union unsigned void volite while.
      5. Proses executable program bahasa C lebih cepat.
    5. Kekurangan Bahasa C

      1. Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai.
      2. Para pemrogram C tingkat pemula umumnya belum pernah mengenal pointer dan tidak terbiasa menggunakannya. Keampuhan C justru terletak pada pointer.

    Konsep Dasar Wifi (Wireless Fidelity)

    1. Definisi Wifi (Wireless Fidelity)

    2. Wi-Fi (Wireless Fidelity) merupakan sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel WLAN (Wireless Local Area Networks) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya wifi ditujukan hanya untuk pengunaan perangkat nirkabel dan jaringan lokal (LAN), akan tetapi pada saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau Personal Digital Assistant (PDA) dapat terhubung dengan internet melalui access point atau dikenal dengan hotspot terdekat.

      Jaringan wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel. Saat ini, perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil, ISP, warnet, kampus-kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker menjadi tertarik untuk mengeksplore keamampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas yang biasanya ilegal menggunakan wifi.

      Wifi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Empat variasi dari 802.11, yaitu:

      • 802.11a

      • 802.11b

      • 802.11g

      • 802.11n

      Spesifikasi b merupakan produk pertama wifi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.


      Table 2.6. Spesifikasi Wi-Fi

      Sumber: vnetkomputer.com

      Dibanyak bagian dunia tertentu, frekuensi yang digunakan oleh wifi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin atau akses dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi oleh sebab itu daya jangkaunya menjadi lebih sempit, dan untuk lainnya sama. Versi wifi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz).

    3. Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Wifi

    4. Wifi memiliki keunggulan dan kelemahan yaitu seperti pada tabel berikut:


      Table 2.7.Keunggulan dan Kelemahan Wifi

    Konsep Dasar Web Browser

    1. Definisi Web Browser

    2. Menurut Hastanti di dalam jurnal IJCSS Indonesian Jurnal on Computer Science-Speed (2013)[8]. “Web browser adalah sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web. Dengan adanya web browser semua orang dapat memperoleh informasi yang telah disediakan oleh server web. Web browser dikenal dengan istilah browser, atau peselancar, atau internet browser adalah suatu program komputer yang menyediakan fasilitas untuk membaca halaman web disuatu komputer.”

      Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan web browser adalah aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan teks, image, videos, games dan informasi lainnya yang berlokasi pada halaman web pada World Wide Web (WWW).

    Konsep Dasar Komponen

    1. Definisi Elektronika

    2. Menurut Hakiem (2014:32)[9], “Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentang pengendalian partikel bermuatan di dalam ruang hampa, gas, dan bahan semikonduktor”.

      Menurut Zona Elektro (2014:1)[10], “Komponen Elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian elektronika.”

    3. Jenis-Jenis Komponen Elektronika

    4. Menurut Hakiem (2014:33)[9], komponen elektronika adalah sebagai elemen terkecil dari rangkaian sistem/ekronis dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

      1. Komponen Pasif

      2. Komponen pasif adalah komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta tidak dapat mengubah energy dari satu bentuk ke tempat yang lain. Macam- macam komponen pasif:

        • Resistor

        • Menurut Diah Aryani, Indrianto, Naimudin dalam jurnal CCIT Vol.1 No.2 (2013)[11], “Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik”.

          Menurut Istianto (2014:16)[12], “Resistor berfungsi sebagai perendam tegangan DC (direct current, arus searah) atau AC (alternating current, arus bolak-balik).” Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm (O). Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran dinamakan gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohm (O) meter.


          Table 2.8. Skema Warna Resistor

          Sumber: Istianto (2014:16)
        • Kapasitor

        • Menurut Istianto (2014:22)[12], Kapasitor memiliki banyak fungsi di antaranya sebagai penstabil degangan DC untuk rangkaian catu daya atau lapis gelombang AC. Kapasitor menggunakan satuan Farad (F), jangkauannya antara 1pF (pico- Farad) atau 1 x 10-12 F hingga 1 F. Beberapa jenis kapasitor ada yang bertipe polar dan non- polar. Pada badan kapasitor terdapat sejumlah angka dan huruf sebagai kode nilai besaran kapasitans. Misalkan jika ada tiga digit angka, digit paling kiri pertama dan kedua sebagai nilai nominal kapasitans, angka ke-3 sebagai faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, misalnya 1=101=10, 2=102=100, 3=103=1000, dan seterusnya.


          Table 2.9. Macam-Macam Kapasitor

          Sumber: Istianto (2014:22)
        • Kristal/XTAL

        • Menurut Hernanto (2014:20), Kristal berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja.


          Gambar 2.22. Kristal (XTAL)

          Sumber: Hernanto (2014:20)
        • Relay

        • Menurut Suprihadi dalam jurnal CCIT vol.1 no.2 (2013), “Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis”.

          Menurut Hernanto (2014:21), “Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan”.


          Gambar 2.23. Relay

          Sumber: Hernanto (2014:21)
      3. Komponen Aktif

      4. Komponen aktif adalah komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energy dari satu bentuk ketempat yang lain. Macam-macam komponen aktif:

        • Transistor

        • Menurut Istianto (2014:26)[12], Transistor merupakan komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat arus, pemutus dan penyambung (switching) sirkuit, sebagai regulator tegangan, atau sebagai pemodulasi sinyal. Pada transistor terdapat 3 terminal, yaitu Basits (B), Emitor (E) dan Colector (C). Pada rangkaian analog, Transistor digunakan sebagai penguat arus (amplifier) seperti rangkaian pengeras suara, penstabil tegangan listrik (stabilizer) dan penguat gelombang radio (radio amplifier). Pada aplikasi digital sebagai saklar berkecapatan tinggi, sebagai gerbang logika (logic gate), atau sebagai penyimpan data bit. Transistor disusun menggunakan sambungan dioda. Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

          • NPN (Negative Positive Negative

          • transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P diantara 2 lapisan semikonduktor tipe-N. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.


            Gambar 2.24. Simbol Transistor NPN

            Sumber: Istianto (2014:29)
          • PNP (Positive Negative Positive)

          • Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-N di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-P. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.


            Gambar 2.25. Simbol Transistor PNP

            Sumber: Istianto (2014:29)
        • Dioda

        • Menurut Istianto (2014:28)[12], dioda adalah komponen semikonduktor yang hanya mengalirkan arus searah. Dalam operasinya, dioda akan bekerja bila diberi arus bolak-balik (AC) dan berfungsi sebagai penyearah. Selain itu dioda dapat mengalirkan arus searah (DC) dari kutub anoda (+) ke kutub katoda (-). Jika kutub anoda diberi arus negatif dan kutub katoda diberi arus positif maka dioda akan bersifat menahan arus listrik. Dioda merupakan gabungan antara bahan semikonduktor tipe P dan tipe N. Bahan tipe P adalah bahan campuran yang terdiri dari germanium atau silikon dengan aluminium dan merupakan bahan yang kekurangan elektron dan bersifat positif. Bahan tipe N adalah bahan campuran yang terdiri dari germanium atau silikon dengan fosfor dan merupakan bahan yang kelebihan elektron dan bersifat negatif.


          Gambar 2.26. Dioda

          Sumber: Istianto (2014:28)
        • IC (Integreted Circuit)

        • Hernanto (2014:22), “IC (Integrated Circuit) merupakan suatu komponen semikonduktor yang dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen semikonduktor lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip”.


          Gambar 2.27. IC (Integrated Ciircuit)

          Sumber: Hernanto (2014:22)
        • LED (Lighting Emitting Diode)

        • Menurut Ramadhan (2013:15), “LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya.”

          Menurut Alfith (2015:3)[13], “LED (Light Emitting Dioda) merupakan komponen aktif bipolar semikonduktor, karena itu hanya mampu mengalirkan arus dalam satu arah saja. Untuk menyalakan LED, cukup dengan mengalirkan arus dari anoda ke katoda (forward bias) dengan beda potensial minimum berkisar antara 1,5 hingga 2 volt dan arusnya berkisar di 20mA”


          Gambar 2.28. Lampu LED (Light Emitting Dioda)

          Sumber: ecadio.com

    ===Definisi Platform Ubidots


    Gambar 2.29. Logo Ubidots

    Sumber: www.ubidots.com

    Ubidots menawarkan platform untuk pengembang yang memungkinkan user untuk dengan mudah menangkap data dari sensor dan akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna, dengan menggunakan platform ubidots untuk mengirim data ke awan dari perangkat berkemampuan internet. Selain itu, dapat mengkonfigurasi berupa tindakan dan alert berdasarkan data real-time dan membuka nilai dari data sensor melalui alat visual. Ubidots menawarkan fitur API yang memungkinkan sensor untuk membaca dan menulis data ke sumber daya yang tersedia: sumber data, variabel, nilai-nilai, peristiwa dan wawasan. API mendukung HTTP dan HTTPS dan Key API diperlukan.

    Ubidots adalah tentang membantu dunia memahami data yang dihasilkan oleh ribuan sensor di sekitar kita. Memiliki menyediakan layanan rekayasa untuk kesehatan, makanan dan industri minyak & gas di Amerika Latin selama lebih dari 5 tahun, tim Ubidots dirancang layanan awan untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar hal Internet proyek.

    Ubidots adalah startup muda dan alumni Mass Challenge Accelerator 13 (Boston, MA), dunia startup accelerator terbesar. Produk kami dikembangkan dari Atom House Medellín dan Bogota, dengankehadiran pengembangan bisnis di Boston. Dan didukung oleh lembaga inovasi Innpulsa dan Rutan.

    Konsep Dasar Power Supply

    1. Definisi Power Supply

    2. Menurut Husaini (2014:1)[14], Power supply merupakan sebuah sistem yang menyediakan sumber daya DC (direct current) atau arus searah, diperoleh dengan jalan mengubah arus bolak-balik AC menjadi arus searah dan menstabilkan tegangan keluarannya magnet kebutuhan sebelum sistem elektronik.

      Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan power supply adalah suatu alat yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menghubungkan energi listrik.


      Gambar 2.30. Power Supply

      Sumber: makeblock.com

    Konsep Dasar Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    2. Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:75)[15], "Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat."

      Menurut Warsito, dkk (2015:29), “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensireferensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”

      Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa literature review merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai penelitian yang sejenis atau pada kasus yang sejenis.

    3. Tujuan Literature Review

    4. Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:76), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

      1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
      2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangankesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
      3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.
    5. Kajian Literature Review

    6. Dalam melakukan kajian literature review ada beberapa langkah yang harus dilakukan, sebagai berikut:

      1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
      2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
      3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
      4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
      5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Studi Pustaka (Literature Review)

    Dalam melakukan kegiatan perancangan maupun penulisan laporan memerlukan sebuah sumber pembelajaran sebagai study pustaka guna menghindari pembuatan ulang. Adapun pembahasan pada study pustaka tersebut mengacu pada sistem monitoring dan perangakat arduino sebagaimana yang akan dijelaskan pada point di bawah ini:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Prayama, Deddy and Satria, Deni and Yolanda , Amelia pada tahun 2016[16] yang berjudul “PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING TEMPERATUR DAN CAHAYA RUANGAN DATA CENTER”. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu prototype sistem kontrol dan monitoring temperatur, kelembaban dan cahaya ruangan otomatis dengan metode fuzzy logic berbasis Arduino Uno Rev. 3. Prototype yang dibangun akan mampu melakukan fungsi monitoring temperatur ruangan, cahaya dan kelembaban. Fungsi ini dapat diakses melalui halaman web dan internet, sekaligus ditampilkan pada dinding luar ruangan data center dengan LCD ukuran 20x2.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Suherman Suherman dan Luqman Sahidin pada tahun 2015[17] yang berjudul “MONITORING PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS IP DENGAN INTEGRASI SMS GATEWAY”. Monitoring disebut juga dengan pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, yaitu proses rutin pengumpulan data guna memantau perubahan dan pengukuran atas sesuatu yang objektif, kemudian dijadikan kumpulan data dalam bentuk informasi berbasis web. Melalui media transmisi berbasis IP, dimana IP adalah suatu alamat yang berada pada perangkat teknologi informasi yang terhubung ke jaringan, baik itu wireless (nirkabel/tanpa kabel) maupun wired (kabel) dengan begitu proses monitoring itu dapat dilakukan. Dengan pemanfaatan sms gateway sebagai media informasi yang dapat diterima langsung melalui ponsel, sms merupakan media lama yang masih menjadi andalan tanpa harus memperhatikan kecanggihan spesifikasi ponsel sebagai penerimanya. Sms dikirim melalui modem gsm dengan data yang diperoleh dari hasil proses monitoring. Penelitian ini akan difokuskan pada pemanfaatan sebuah sistem yang akan dihasilkan dalam membantu meringankan tugas engineer atau teknisi, dimana engineer tidak harus lagi standby di kantor menghabiskan waktu seharian hanya untuk melakukan monitoring pada perangkat teknologi informasi yang menjadi tanggung jawabnya tersebut, dikarenakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada tempat-tempat lain yang harus di kunjungi dalam melakukan pengecekan yaitu pabrik lain, dalam penelitian ini dilakukan pada PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk. yang mempunyai banyak tempat dalam sebuah pabrik besar. Melalui kecanggihan sebuah teknologi, kini sebuah sistem didalam melakukan troubleshoot tidak harus didatangi untuk melakukan pengecekan terhadap apa yang sedang menjadi masalah, sistem remote menjadi andalan dalam penanganan masalah terutama untuk masalah yang berkaitan dengan server dan perangkat network pada PT. Krakatau Steel, sehingga memungkinkan aplikasi DAC ini membantu engineer dalam analisa permasalah yang berkaitan dengan perangkat-perangkat pada perusahaan tersebut.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh M. F. Awaj, A. F. Rochim, dan E. D. Widianto pada tahun 2014[18] yang berjudul “Sistem Pengukur Suhu dan Kelembaban Ruang Server”. Makalah ini membahas tentang perancangan sistem pengukur suhu dan kelembaban ruang server yang dapat meningkatkan efisiensi daya listrik dengan menggunakan arduino. Sistem terdiri dari sensor DHT 11 yang berfungsi untuk mengambil data berupa suhu dan kelembaban ruang server kemudian ditampilkan dalam LCD 16x2. Data suhu dan kelembaban ditampilkan juga ke dalam website dengan menggunakan IP address tertentu yang sebelumnya board arduino telah terhubung dengan ethernet shield. Suhu yang melebihi 270C akan menyalakan relay dan kipas serta sistem akan mengirim peringatan sms secara otomatis kepada administrator ruang server melalui sistem sms secara periodik hanya setiap tiga detik. Sistem peringatan sms akan berhenti jika suhu kurang 270C.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh S. Siswanto, W. Gata, dan R. Tanjung pada tahun 2017[19] yang berjudul “Kendali Ruang Server Menggunakan Sensor Suhu DHT 22, Gerak Pir dengan Notifikasi Email”. Sebuah sistem monitoring dan kendali ruang server yang dapat dipantau secara berkala sangat diperlukan mengingat besarnya peranan sebuah server di dalam sebuah perusahaan. Sehingga jika suatu ketika terjadi penyimpangan suhu di luar batas toleransi dan kemungkinan kedatangan orang yang tidak berkepentingan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada server. Sistem monitoring dan kendali ruang server berbasis web menggunakan sensor suhu DHT22 dan sensor gerak PIR (Passive Infra Red) dapat dimanfaatkan untuk memantau suhu dan gerak di dalam ruang server. Sistem ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari sebuah sensor suhu DHT22, sensor gerak PIR (Passive Infra Red), LED, Buzzer dan mikrokontroler Arduino Uno R3. Sistem monitoring dan kendali ruang server berbasis web ini juga dihubungkan dengan webcam untuk dapat mengambil gambar kondisi ruang server secara real. Perangkat lunak yang digunakan pada mikrokontroler Arduino adalah bahasa pemograman C. dan untuk interface conventer menggunakan bahasa visual basic 2008 sebagai kontrol visual dan tampilan data secara berkala menggunakan bahasa pemprograman PHP dan database MySQL. Sistem monitoring dan kendali ruang server dapat memantau suhu ruangan server serta mentransmisikan data perubahan suhu ruangan yang ditampilkan melalui aplikasi web dengan notifikasi email.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Aldi Triputranda pada tahun 2016 [20]dengan judul “ROOM TEMPERATURE MONITORING SERVER BASED RASPBERRY PI TEMPERATURE SENSOR USING DHT11”. Monitorng room temperature using a server-based raspberry pi DHT11 temperature sensor is used to display the temperature in a room. The sensor used is DHT11 sensor, which is used to read the temperature in a room. This tool is controlled by raspberry and visually displayed using HTML programming that can be accessed using a web browser. The programming language used is HTML, and language C.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Wang, Xiaodong, Xiaorui Wang, Guoliang Xing, Jinzhu Chen, Cheng-Xian Lin, Yixin Chen,[21] "Intelligent Sensor Placement for Hot Server Detection in Data Centers", IEEE Transactions on Parallel & Distributed Systems, vol. 24, no. , pp. 1577-1588, Aug. 2013, doi:10.1109/TPDS.2012.254. Recent studies have shown that a significant portion of the total energy consumption of many data centers is caused by the inefficient operation of their cooling systems. Without effective thermal monitoring with accurate location information, the cooling systems often use unnecessarily low temperature set points to overcool the entire room, resulting in excessive energy consumption. Sensor network technology has recently been adopted for data-center thermal monitoring because of its nonintrusive nature for the already complex data center facilities and robustness to instantaneous CPU or disk activities. However, existing solutions place sensors in a simplistic way without considering the thermal dynamics in data centers, resulting in unnecessarily degraded hot server detection probability. In this paper, we first formulate the problems of sensor placement for hot server detection in a data center as constrained optimization problems in two different scenarios. We then propose a novel placement scheme based on computational fluid dynamics (CFD) to take various factors, such as cooling systems and server layout, as inputs to analyze the thermal conditions of the data center. Based on the CFD analysis in various server overheating scenarios, we apply data fusion and advanced optimization techniques to find a near-optimal sensor placement solution, such that the probability of detecting hot servers is significantly improved. Our empirical results in a real server room demonstrate the detection performance of our placement solution. Extensive simulation results in a large-scale data center with 32 racks also show that the proposed solution outperforms several commonly used placement solutions in terms of detection probability.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat PT. Integrasi Solusi Prima

    PT. Integrasi Solusi Prima adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 2012 dan dijalankan oleh manajemen yang memiliki pengalam dalam IT System Integration and Services yang bergerak dibidang IT khususnya adalah System Integrastion and Service dimana PT. ISP menawarkan solusi infrastruktur IT pada beberapa bidang utama yaitu Next Generation Networking, Security, Data Center, Dan layan-layan yang mencakup infrasruktur IT.

    Komitmen kami adalah mengembangkan solusi terbaik dan memberikan layanan profesional terbaik kepada pelanggan kami. Reputasi PT. ISP untuk kinerja yang konsisten dan unggul, kerja yang luar biasa, dan kepatuhan terhadap metodologi manajemen mutu yang terstruktur memastikan penyampaian solusi dan layanan berkualitas tinggi. Dengan lingkungan perusahaan yang mendorong inovasi dan pemikiran di luar kotak, membuat tim kami sangat terampil dan profesional.

    Lingkup dan Bidang Usaha

    Fokus bisnis dari PT. Integrasi Solusi Prima adalah memberikan solusi pengembangan infrastruktur IT untuk memastikan infrastruktur IT pada customer berjalan dengan optimal.

    Berikut beberapa perusahaan yang telah bekerja sama dengan PT. Integrasi Solusi Prima:


    Table 3.1. Perusahaan yang bekerja sama dengan PT ISP

    Sumber : Data Perusahaan (2017)

    Visi dan Misi Perusahaan

    • Visi :

    • Visi perusahaan adalah cita-cita perusahaan dalam jangka panjang, adapun visi PT. Integrasi Solusi Prima adalah menjadi yang terpercaya dan pengembang sistem itegrasi yang terbaik.

    • Misi:

    • Misi PT. Integrasi Solusi Prima adalah menyampaikan solusi dan layanan IT yang tepat untuk pelanggan kami.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka–kerangka hubungan diantara fungsi, bagian–bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.

    Oleh karena itu struktur organisasi merupakan hal sangat penting. Karena dengan adanya struktur organisasi yang berjalan dengan baik, maka fungsi manajemen akan dapat dijalankan dengan baik pula. Sehingga perlu adanya hubungan kerja sama yang baik antara bagian-bagian terkait.

    Adapun struktur organisasi pada PT. Integrasi Solusi Prima yaitu sebagai berikut:


    Gambar 3.1. Struktur Organisasi

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Perusahaan memiliki bagian–bagian tugas dan kewajiban sendiri pada setiap jabatan untuk menyelesaikan pekerjaan–pekerjaannya. Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Integrasi Solusi Prima, yaitu sebagai berikut :

    1. Direktur

    2. Adapun wewenang dari direktur adalah sebagai berikut:

      1. Mewakili PT. Integrasi Solusi Prima atas nama perseroan untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain.
      2. Mengurus dan mengelola untuk kepentingan PT yang sesuai dengan maksud dan tujuan PT Integrasi Solusi Prima.

      Adapun tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:

      1. Membuat kebijakan yang tepat dalam mejalankan perusahaan.
    3. Manajer

    4. Adapun wewenang dari manajer adalah sebagai berikut:

      1. Merencanakan, mengkordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas utama tersebut dalam upaya mencapai target.

      Adapun tanggung jawab dari manager adalah sebagai berikut:

      1. Menjabarkan kebijakan umum yang telah dibuat pengurus dan disetujui rapat anggota.
      2. Melindungi dan menjaga aset perusahaan yang berada dalam tanggung jawabnya.
    5. Network engineer and security engineer

    6. Adapun wewenang dari network engineer and security engineer adalah sebagai berikut:

      1. Berkordinasi dengan pihak terkait masalah jaringan dan keamanan jaringan.
      2. Menganalisa masalah terkait jaringan dan keamanan jaringan.

      Adapun tanggung jawab dari network engineer and security engineer adalah sebagai berikut:

      1. Memastikan perangkat server dan jaringan berjalan dengan optimal.
      2. Memastikan traffic pada jaringan berjalan dengan baik.
      3. Melindungi dan menjaga data user dari serangan malware atau threat lainya.

    Tata Laksana Prosedur Sistem yang Berjalan

    Flowchart Sistem yang Berjalan

    Untuk melakukan analisa sistem yang sudah berjalan peneliti menggunakan teknik flowchart bertujuan agar lebih mudah dalam menganalisa sistem yang berjalan. Berikut adalah gambaran sistem flowchart dalam monitoring ruang server:


    Gambar 3.2. Flowchart Sistem Berjalan

    Berdasarkan flowchart Gambar di atas, kegiatan monitoring masih memakan waktu yang cukup lama karena masih melakukan kunjungan dan pencatatan secara manual untuk melihat kondisi suhu pada ruang server.

    Rancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan

    1. Flowchart Sistem yang Diusulkan

    2. Pada rangcang sistem yang diusulkan ini adalah dengan adanya sistem monitoring dan kontrol ruang server berbasis IoT dengan sms gateway yang dapat diakses dengan cara mobile, yang diharapkan dapat membantu dan memberikan kemudahan pada engineer dalam kegiatan monitoring ruang server untuk memberikan rasa aman bagi pihak perusahaan maupun pemilik perangkat server.

      Berikut adalah flowchart monitoring dan kontrol ruang server berbasis IoT dengan sms gateway yang dapat diakses secara mobile yaitu dengan SMS (short message service) dan web ubidots:


      Gambar 3.3. Flowchart Kegiatan Monitoring yang Diusulkan
    3. Perancangan Prototype

    4. Dalam tahap perancangan prototype ini komponen-komponen yang diperlukan akan dibentuk yang menyerupai kegunaan sistem monitoring dan kontrol ruang server, rancangan prototype dalam tahap ini meliputi: SIM900 Sebagai menerima dan mengirim sms notifikasi, sensor DHT22 untuk mendeteksi suhu, sensor MQ-02 untuk mendeteksi asap, wemos D1 sebagai pengontrol atau otak dari rangkaian yang berguna untuk komunikasi ke server ubidots melalui jaringan wifi secara wireless yang akan ditampilkan pada web ubidots, adapun LED dan buzzer untuk notifikasi langsung petugas yang berada dilokasi yang menandakan suhu diatas standar atau terdeteksi asap, serta selenoid valve untuk membuka keran APAR bila terjadi konsleting listrik dan terbakarnya prangakat.


      Gambar 3.4. Perancangan Prototype Alat
    5. Cara Kerja Alat

    6. Adapun cara kerja alat yaitu mencakup alat input, proses, dan output sebagai berikut:


      Gambar 3.5. Input, Process, Output
      1. Input

      2. Proses input terjadi pada saat sensor MQ-02 mendeteksi asap, sensor DHT22 mendeteksi suhu, SIM900 menerima SMS (Short Message Service) dan mengirimkan sinyal ke development board wemos untuk kemudian akan dilakukan proses pendeteksian pada sensor.

      3. Process

      4. Pada bagian proses wemos yang akan memporses informasi yang diterima dari sensor untuk diolah menjadi sebuah data. Wemos akan menentukan pekerjaan yang akan dilakukan output.

      5. Output

      6. Setelah input dan proses telah dilakukan pada alat maka output dapat dihasilkan, adapun hasil dari output yaitu suhu yang akan ditampilkan pada web ubidots yang berfungsi untuk pendeteksian dan kontrol pada ruang server. Selain pada web suhu dan pendeteksian asap dapat dikirimkan melalui SMS (Short Message Service). Alat ini memiliki LED dan buzzer sebagai notifikasi langsung pada ruang server bila terdeteksi suhu diatas standart, dan dilengkapi juga dengan selenoid valve sebagai keran APAR otomatis bila terdeteksi asap pada ruang server.

    7. Blok Visual Diagram

    8. Dalam perancangan perangkat keras (hardware) diperlukan pengambaran yang memuat kebutuhan apa saja yang digunakan untuk membuat alat monitoring dan kontrol ruang server dengan fungsinya masing-masing, agar mudah dipahami peneliti membuat blok visual diagram seperti berikut:


      Gambar 3.6. Blok Visual Diagram

      Adapun keterangan pada gambar blok visual diagram di atas, sebagai berikut:

      1. Adapter mensuplay tegangan untuk menyalahkan wemos dan modul SIM 900.
      2. Wemos melakukan proses pada sinyal yang masuk dari sensor untuk diolah menjadi data lalu mentukan perangkat mana saja yang bekerja dan menerima data.
      3. MQ-02 mendeteksi kadar asap pada ruang server bila terjadinya kebakaran diakibatkan konsleting listrik.
      4. DHT22 mendeteksi suhu pada ruang ruang server.
      5. Wemos mengirim data menggunakan koneksi wifi yang terhubung dengan web ubidots melalui jaringan internet.
      6. Data dikirim melalui jaringan internet.
      7. Web ubidots menerima data dari wemos D1 dan menampilkannya pada web browser user.
      8. Indikator LED menyalah sebagai notifikasi langsung pada ruang server bila suhu diatas standar.
      9. Indikator Buzzer berbunyi sebagai notifikasi langsung secara audial pada ruang server bila suhu diatas standar dan terdeteksi asap.
      10. Selenoid valve menjadi keran APAR otomatis bila terdeteksi asap pada ruang server.
      11. Modul SIM 900 berperan sebagai penerima pesan intruksi atau mengirim pesan notifikasi.
      12. Handphone sebagai pernerima notifikasi atau mengirimkan pesan intruksi pada alat monitoring dan kontrol ruang server.

    Pembuatan Alat

    Setelah gambaran secara umum yang berupa visual diagram blok lalu dilanjutkan dalam pembuatan alat yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) sehingga akan membentuk suatu “Perancangan Monitoring Dan Kontrol Ruang Server Berbasis IOT dengan SMS Gateway Pada PT. Integrasi Solusi Prima”. Untuk melakukan seluruh perancagan pada alat diperlukan beberapa alat bantu dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam perancagan alat dari perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Adapun deskripsi kebutuhan yang dugunakan sebagai berikut:

    1. Alat-Alat yang Digunakan:

      1. Laptop.
      2. Handphone.
      3. Web Browser.
      4. Software Arduino Versi 1.8.5.
      5. Printed Circuit Board.
      6. Selder & Timah.
      7. kabel
      8. Header Female
      9. Obeng & Baut
    2. Bahan-Bahan yang Digunakan

      1. Wemos D1.
      2. Jaringan internet (wifi).
      3. Modul SIM 900.
      4. Sensor DHT-11.
      5. Sensor MQ-02.
      6. LED.
      7. Buzzer.
      8. Selenoid Valve

    Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam tahap perancagan perangkat keras dibutuhkan beberapa komponen elektronika sebagai penunjang sistem dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Berikut komponen elektronika yang dibutuhkan dalam melakukan perancangan perangkat keras:

    1. Laptop

    2. Laptop digunakan sebagai alat penulisan program kedalam wemos deveopement board dan untuk merancang skema rangkaian komponen elektronika yang dibutuhkan dalam pembuatan alat.

    3. Handphone

    4. Handphone berperan sebagai penerima notifikasi sms dari sms gateway modul SIM900.

    5. Wemos D1

    6. Pada bagian pemeroses data dilakukan oleh wemos D1 yaitu development board yang memiliki fitur wifi sebagai pendukun pengiriman data secara wireless kedalam suatu jaringan.

    7. Modul SIM900

    8. Modul SIM900 bertugas sms gatewaye yang mengirim sms notifikasi pada handphone petugas.

    9. Sensor DHT22

    10. Sebuah sensor yang bertugas sebagai pendeteksi suhu.

    11. Sensor MQ-02

    12. Sebuah sensor yang berfungsi sebagai pendeteksi asap.

    13. Selenoid Valve

    14. Sebuah alat yang berfungsi sebagai keran otomatis yang dapat dikendalikan.

    15. Solder

    16. Solder adalah alat bantu untuk memanaskan timah.

    17. Timah

    18. Timah adalah alat bantu untuk menyambungkan kable arus agar dapat membentuk sebuah rangkaian alat yang diinginkan.

    19. LED

    20. Buzzer

    21. Adapter

    22. PCB

    23. Resistor

    24. Jumper

    1. Rangkaian Sensor DHT22

    2. Rangkaian sensor DHT22 berfungsi untuk mendeteksi suhu pada ruang server.


      Gambar 3.7. Desain Rangkaian Sensor DHT22
    3. Rangkaian Sensor MQ-02

    4. Rangkaian sensor MQ-02 berfungsi untuk mendeteksi asap bila terjadi konsleting dan kebakaran pada ruang server.


      Gambar 3.8.Desain Rangkaian Sensor MQ-02
    5. Rangkaian Modul SIM900

    6. Rangkaian modul SIM900 berfungsi untuk mengirimkan notifikasi sms bila terdeteksi asap pada ruang server dan menerima intruksi sms dari nomer user.


      Gambar 3.9. Desain Rangkaian Modul SIM900

    Perancagan Perangkat Lunak (Software)

    Dalam tahap perancagan pada perangkat lunak dibutuhkan beberapa aplikasi pembantu sebagai penunjang sistem dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Adapun beberapa aplikasi pembantu penunjang dalam perancagan sistem:

    1. Arduino IDE

    2. Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa C. Tetapi Bahasa ini sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederharna sehingga pemula pun bisa mempelajari dan menggunakannya dengan cukup mudah. Untuk membuat program yang akan dijalankan oleh arduino dan meng upload ke dalam board arduino dibutuhkan software Arduino IDE (Integrated Development Enviroment).


      Gambar 3.10. Arduino IDE
      1. Intalasi Software Arduino IDE

      2. Sebelum melakukan instalasi yang pertama kali harus dilakukan adalah mengunduh file installer arduino IDE pada website https://www.arduino.cc/en/Main/Software setelah diunduh kita mendapati file yang berbentuk kopresi arduino-1.8.5-windows.zip kemudian langkah selanjutnya extrak file zip hasil download pada folder yang diinginkan.


        Gambar 3.11. File Hasil Ekstrak Arduino-1.8.5-windows.zip

        Setelah berhasil melakukan proses ekstrak file pada folder yang diinginkan lalu pilih icon arduino dengan format exe pada folder tersebut klik kanan tab send to pilih desktop akan terbuat shortcut aplikasi Arduino IDE pada desktop.


        Gambar 3.12. Icon Aplikasi Arduino IDE Desktop

        klik kiri dua kali pada shortcut aplikasi Arduino IDE pada desktop untuk menjalankan aplikasi Arduino IDE.


        Gambar 3.13. Tampilan Windows Arduino IDE
      3. Menentukan Mode Board

      4. Setelah melakukan penginstalan aplikasi Arduino IDE pada laptop / PC langkah selanjutnya adalah menentukan mode boards yang akan digunakan, karena kita menggunakan development board wemos D1 sebelum melakukan kompilasi dan upload adalah kita mengubah mode boards pada aplikasi Arduino IDE dengan cara pilih tab Tools lalu pilih boards pada opsi boards pilih Boards Manager seperti gambar berikut:


        Gambar 3.14. Select Boards Manager.

        Kemudian setelah terbuka jendela Boards Manager pilih Arduino AVR Boards lalu pilih install seperti pada gambar berikut:


        Gambar 3.15. Install Arduino AVR Boards.

        Sesudah melakukan install boards manager lalu pilih Wemos D1 R2 & Mini seperti gambar berikut


        Gambar 3.16. Select Boards Manager
      5. Menentukan Koneksi Port

      6. Sesudah melakukan pengecekan lalu tidak terdapat kesalahan pada coding, langkah selanjutnya adalah memilih port koneksi untuk menghubungkan aplikasi Arduino IDE dengan Wemos D1


        Gambar 3.17. Select Port
      7. Membuat Coding Program

      8. Setelah berhasil melakukan penginstalan software Arduino IDE pada laptop atau PC langkah selanjutnya adalah membuat coding program sebagai berikut:


        Gambar 3.18. Sketch Coding yang Dibuat
      9. Mengecek Coding Program

      10. Selesai menulis semua coding program maka langkah selanjutnya adalah proses kompilasi untuk pengecekan coding program yang telah ditulis agar dapat dikoreksi bila terjadi kesalan pada penulisan coding dengan memilih menu “verify” yang terdapat pada gambar di bawah:


        Gambar 3.19. Proses kompilasi.
      11. Save As Project

      12. Selesai melakukan penulisan coding serta pengecekan langkah selanjutnya adalah menyimpan file project coding dengan cara pilih tab File lalu pilih Save As kemudian tentukan tempat penyimpanan project coding, seperti gambar berikut:


        Gambar 3.20. Save As Project
      13. Upload

      14. Pada tahap terakhir adalah memasukan coding program yang sudah dicek kedalam development board Wemos D1, klik tanda panah kekanan sebagai upload seperti gambar berikut:


        Gambar 3.21. Upload Program
    3. Website Ubidots

    4. Selesai melakukan penulisan coding, pengecekan dan upload kedalam development board Wemos D1 dengan benar, langkah selanjutnya adalah login pada sebsite ubidots. Sebelum melihat hasil pada website ubidots login terlebih dahulu agar data yang dilihat adalah data dari akun milik kita.


      Gambar 3.23. Token Ubidots

      Lalu mengambil/copy ID devices ubidots untuk masing-masing sensor yang ingin dikirim datanya ke web ubidots. Seperti pada gambar berikut:


      Gambar 3.24. ID Devices Ubidots

      Langkah selanjutnya adalah memasukan Token dan ID devices ubidots kedalam coding wemos D1. Seperti gambar berikut:


      Gambar 3.25. Coding Wemos D1 Ubidots
    5. Web Browser Google Chrome

    6. Website ubidots ditampilkan menggukanan web browser sebagai media GUI untuk melihat data yang ditampilkan oleh website ubidots baik melalui Laptop, PC maupun smartphone, Seperti gambar berikut:


      Gambar 3.26. Ubidots Google Chrome

    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh engineer dalam kegiatan monitoring ruang server, adapun diantaranya sebagai berikut:

    1. Monitoring suhu masih dilakukan secara manual.
    2. Lebih banyak memakan waktu dan tenaga.
    3. Pengecekan suhu tidak real-time.
    4. Tidak dilengkapi notifikasi jika suhu diatas standar dan terdeteksi asap.
    5. Tidak ada pengamanan kebakaran otomatis.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi dalam sub bab diatas, maka dapat dibuatkan alternatif pemecahan masalah seperti berikut:

    1. Membuat sistem yang dapat memonitoring suhu dan mendeteksi asap pada ruang server.
    2. Monitoring dapat diakses secara real-time melalui internet dengan menggunakan web browser dan ubidots.
    3. Memberika notifikasi sms sebagai pesan bila ruang server terdeteksi asap.
    4. Pengaman kebakaran otomatis bila terjadi kebaran pada ruang server.

    User Requirment

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap 1 disusun berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan dengan pihak stakeholder terkait sistem yang akan diusulkan, dan ada beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kemudian kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam table Elisitasi Tahap I sebagai berikut:


    Table 3.2. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I sebelumnya berdasarkan metode MDI. Pada metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

    1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru
    2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    Table 3.3. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

    1. T artinya Technical, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
    2. O artinya Operational, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Economy, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain yaitu:

    1. H artinya High, maksudnya sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. M artinya Middle, maksudnya mampu untuk dikerjakan.
    3. L artinya Low, maksudnya mudah untuk dikerjakan.

    Table 3.4. Elisitasi Tahap III

    Final Elisitasi

    Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar untuk pengembangan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III, dihasilkanlah 16 point final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem monitoring kontrol ruang server berbasis IoT dan sms gateway. Berikut lampiran Final Elisitasi:


    Table 3.5. Final Elisitasi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan perancagan dan memasangan alat serta komponen sistem monitoring dan kontrol ruang server, langkah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan keseuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas terkait pembahasan dalam hasil dari uji coba yang akan dilakukan, dapat dilihat pada serangkaian dari uji coba dan analisa sebagai berikut.

    Prosedur Sensor DHT22

    Pada pengujian yang dilakukan sensor DHT22 untuk mendeteksi suhu pada suatu ruangan. Dengan melalui proses menyambungkan pin data dari sensor DHT22 yang disambungkan ke pin D2 pada Wemos D1, kemudia dilakukan pemograman untuk mendapatkan data suhu dari sensor DHT22. Berikut adalah rancangan pada sensor DHT22:


    Gambar 4.1. Testing Sensor DHT22

    Prinsip kerja pada rangkaian sesnsor di atas adalah sensor DHT22 membaca suhu pada ruangan server dan wemos akan mengirim data dari sensor menuju web ubidots.

    Dalam pengujian sensor DHT22 menggunakan listing program sebagai berikut:


    Gambar 4.2. Listning Sensor DHT22

    Prosedur Sensor MQ-02

    Dalam pengujian pada sensor MQ-02 bertujuan untuk sensor dapat mendeteksi asap pada ruang server secara real-time. Dengan menghubungkan pin A0 pada sensor MQ-02 ke pin analog 0 diwemos. Berikut rangkaiannya seperti pada gambar dibawah:


    Gambar 4.3. Testing Sensor MQ-02

    Prinsip kerja sensor MQ-02 adalah ketika sensor MQ-02 mendeteksi asap wemos akan memberi intruksi kepada selenoid valve agar terbuka terbuka, sim900 akan memberikan notifikasi sms dan wemos akan memberikan informasi ke web ubidots bahwa ruang server terdeteksi asap.

    Pada pengujian sensor MQ-02 menggunakan listning program seperti pada gambar berikut:


    Gambar 4.4.Listning Sensor MQ-02

    Prosedur Modul SIM900

    Pengujian yang dilakukan pada modul SIM900 adalah untuk dapat memeriksa jaringan berjalan dengan baik pada modul SIM900. Dengan menghubungkan pin digital 7 dan 8 pada modul ke pin digital 7 dan 9 pada wemos. Adapun rangkaiannya seperti gambar berikut:


    Gambar 4.5. Testing Modul SIM900

    Perinsip kerja pada modul SIM900 adalah ketika MQ-02 mendeteksi asap pada ruang server SIM900 akan mengirimkan notifikasi sms bila terdeteksi asap pada ruang server dan memberi intruksi kepada selenoid valve, led, dan buzzer untuk mati ataupun menyala ketika menerima sms intruksi dari nomer handphone user.

    Pada pengujian modul SIM900 menggunakan listning program seperti pada gambar berikut:


    Gambar 4.6. Listning Moduls SIM900

    Prosedur Selenoid Valve

    Dalam pengujian ini memastikan (selenoid valve) keran apar terbuka saat development board wemos memberi intruksi. Rangkaian power pada selenoid valve dihubungkan pada NC (normally closed) pada relay pada rangkaian relay pin dihubungkan dengan pin pada wemos. Gambar pengujian pada selenoid valve sebagai berikut:


    Gambar 4.7. Testing Selenoid Valve Dengan Relay

    Dalam pengujian pada selenoid valve menggunakan listning program seperti pada gambar berikut:


    Gambar 4.8.Listning Program Selenoid Valve

    Prosedur Tampilan Web Ubidots

    Dalam pengujian tampilan web ubidots menampilkan setatus suhu dengan sensor DHT22 dan kadar asap dengan sensor MQ-02 pada ruang server yang dikirim dari development board wemos D1 ke web ubidots secara otomatis dan real-time. Keterangan ubidots pada grafik asap berwarna abu-abu yang mendandakan tidak terdeteksi asap dan berwarna hijau yang berarti menandakan terdeteksinya asap pada ruang server pada grafik suhu menandakan derajat suhu dengan satuan celsius. Adapun hasil dari pendeteksian suhu dan debu pada ruang server yang ditampilkan oleh web ubidots seperti gambar berikut:


    Gambar 4.9. Dashboards Web Ubidots

    Berikut listing program untuk mengirim data dari sensor yang akan ditampilkan pada web ubidots.


    Gambar 4.10. Listing Program Kirim Data Ke Web Ubidots

    Bahasa pemrograman yang akan digunakan dalam rancagnan sistem adalah sebagai berikut:

    1. Include UbidotsMicroESP8266 berfungsi untuk mendeklarasikan berjalannya ubidots dalam sistem.
    2. Define SSID berfungsi untuk mendeklarasikan nama wifi.
    3. Define TOKEN berfungsi untuk mendeklarasikan token pada ubidots.
    4. Define Idsuhu berfungsi untuk mendeklasrasikan ID device suhu pada ubidots.
    5. Define Idasap berfungsi untuk mendeklarasikan ID device asap pada ubidots.
    6. Define DHTPIN untuk mendeklarasikan sensor DHT22.
    7. Int PinMQ untuk mendeklarasikan sensor MQ-02.

    Rangkaian Keseluruhan

    Rangkaian skematik keseluruhan yang tergabung dari beberpa komponen sperti buzzer, LED, sensor DHT22, Sensor MQ-02, Modul SIM900, relay , wemos D1 dan selenoid valve. Seperti pada gambar berikut:


    Gambar 4.11. Keseluruhan Prototype

    Metode Black Box

    Pada tahap pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing pengujian difokuskan pada keperluan software untuk menemukan kesalahan. Bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi yang di harapkan. untuk lebih jelasnya akan dapat dilihat pada sub-sub berikut.

    1. Pengujian Black Box Sistem yang Diusulkan


    2. Table 4.1. Pengujian Black Box Sistem Konektivitas

      Pada pengujian Black Box ini dilakukan untuk mengetahui koneksi dari sensor menuju web ubidots dapat berjalan dengan baik sehingga pengujian menjadi valid.

    3. Pengujian Prototype Alat

    4. Pada dasarnya pengontrolan adalah secara automatis selenoid valve, buzzer dan led akan menyala lalu mengirim sms notifikasi terdapat penambahan fungsi pada alat agar dapat dikontrol via sms dari nomer handphone user menuju nomer handphone pada alat. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada table berikut:


      Table 4.2. Pengujian Prototype Alat

    Flowchart Program yang Diusulkan

    Dalam pembuatan sistem dan perancagan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart, sehingga dapat mempermudah dalam melakukan perancangan dengan langkah-langkah dan proses yang benar. Adapun gambaran flowchart dari keseluruhan sistem yang dibuat dapat dilihat pada Gambar


    Gambar 4.12. Flowchart Sistem yang Diusulkan

    Keterangan pada Gambar 4.8. flowchart rancangan sistem monitoring dan kontrol pada runag server berbasis internet of things dengan sms gateway yang diusulkan pada PT. Integrasi Solusi Prima dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai tanda mulai dan selesai pada aliran proses dalam flowchart sistem monitoring dan kontrol runag server.
    2. Simbol Preparation Wemos D1 Inisialisasi I/O Inisialisasi Koneksi menyatakan untuk memperisapkan program dan koneksi jaringan yang akan digunakan untuk mengakses atau menghasilkan data
    3. Simbol proses “Cek Koneksi Jaringan” yang menyatakan proses wemos mencoba terkoneksi jaringan wifi .
    4. Simbol decision “Mendapat jaringan wifi” berperan bila wemos mendapat jaringan lanjut kepada step selanjutnya jika tidak mendapat jaringan melakukan looping dalam proses “cek koneksi jairingan”
    5. Simbol input “Sensor DHT22 mendeteksi suhu” menyatakan proses input data suhu yang dideteksi oleh sensor DHT22.
    6. Simbol input “Sensor MQ-02 mendeteksi asap” menyatakan proses input data asap yang dideteksi oleh sensor MQ-02.
    7. Simbol input “SIM900 mendeteksi SMS masuk” menyatakan modul SIM900 menunggu bila ada sms intruksi yang masuk dari nomer handphone user.
    8. Simbol decision “Asap terdeteksi” berperan bila sensor MQ-02 mendeteksi asap maka step akan dilanjutkan oleh wemos untuk memproses data bila tidak kembali melakukan pendeteksian asap.
    9. Simbol decision “Menerima SMS” berperan bila modul SIM900 menerima sms dari nomer handphone user maka akan dilanjutkan pada wemos untuk memperoses data bila tidak maka kembali SIM900 menndeteksi sms yang masuk.
    10. 2 (dua) simbol proses “wemos memproses data” menyatakan data dari sensor dan modul SIM900 diproses oleh wemos untuk menjadi hasil output.
    11. 3 (tiga) simbol output “buzzer menyala” “LED menyala” dan “Selenoid valve membuka keran apar” meyatakan aktifnya ketiga output tersebut dikarenakan intruksi yang diberikan oleh wemos berdasarkan terdeteksinya asap dan masuknya sms intruksi.
    12. Simbol output “Menampilkan data pada web ubidots” menyatakan web ubidots menampilkan data suhu dan data yang dikirim oleh wemos.
    13. Simbol output “SIM900 mingirim notifikasi sms” menyatakan bahwa terdeteksinya asap dan wemos memberi intruksi kepada modul SIM900 untuk mengirim notifikasi sms ke nomer handphone user.

    Analisa

    Pada beberapa pengujian di atas dapat dianalisa pada bagian listing program dari hardware dan software. Adapun analisa tersebut akan dijelaskan pada sub bab berikut:

    Analisa Program Wemos

    Analisa program dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian anatara listning program dengan perangkat keras maupun perangkat lunak yang telah diilakukan pengujian dan diprogram kedalam wemos. Penulisan listning program menggunakan software Arduino IDE dengan listning program sebagai berikut:

    1. include "UbidotsMicroESP8266.h"

    #include "DHT.h"

    #include "sim900.h"

    #include "SoftwareSerial.h"

    Listning program di atas berfungsi untuk memasukan library yang digunakan pada wemos.

    SoftwareSerial sim900(D7, D8);

    bool myNumber;

    int state;

    String sms;

    Listning program di atas berfungsi untuk mendeklarasikan pin pada modul SIM900.

    1. define DHTPIN D2

    #define DHTTYPE DHT22

    DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

    int chk;

    float temp;

    Listning program di atas berfungsi untuk mendeklarasikan pin sensor DHT22 dan tipe DHT.

    int Apar = D4;

    int Buzled = D3;

    int PinMQ2 = A0;

    int ValueMQ2 = 0;

    int deteksiAsap = 350;

    Listning program di atas berfungsi untuk mendeklarasikan pin-pin pada output dan input sensor MQ-02.

    void setup() {

    Serial.begin(115200); sim900.begin(115200);

    dht.begin();

    pinMode(Buzled,OUTPUT);

    pinMode(Apar,OUTPUT);

    client.wifiConnection(SSID,PASS);

    Serial.println("connecting...");

    //kondisi awal Buzled mati dan apar tertutup

    digitalWrite(Buzled,LOW);

    digitalWrite(Apar,LOW);

    }

    Listning program di atas berfungsi untuk mendeklarasikan komunikasi serial , pin output dan koneksi jaringan wifi yang digunakan.

    void loop() {

    while (temp= dht.readTemperature())

    (ValueMQ2 = analogRead(PinMQ2));{

    if (ValueMQ2 > deteksiAsap){

    digitalWrite(Buzled, HIGH);

    digitalWrite(Apar, HIGH);

    delay(5000); // Bunyi selama 10 detik

    send_sms("Terdeteksi asap pada Ruang Server !!!");

    digitalWrite(Buzled, LOW);

    digitalWrite(Apar, LOW);

    }

    Listning program di atas berfungsi sebagai looping program untuk input sensor.

    if (myNumber && state>=2) {

    myNumber=false;

    if(sms.indexOf("Buzledon")>-1) {

    digitalWrite(Buzled,HIGH);

    sms="";

    send_sms("Buzzer dan LED ON");

    } else if(sms.indexOf("Buzledoff")>-1) {

    digitalWrite(Buzled,LOW);

    sms="";

    send_sms("Buzzer dan LED OFF");

    } else if(sms.indexOf("Aparon")>-1) {

    digitalWrite(Apar,HIGH);

    sms="";

    send_sms("Keran Apar Terbuka");

    } else if(sms.indexOf("Aparoff")>-1) {

    digitalWrite(Apar,LOW);

    sms="";

    send_sms("Keran Apar Tertutup");

    } else {

    sms="";

    send_sms("SMS WRONG");

    }

    }

    Listning program di atas berfungsi untuk membaca intruksi sms yang di terima dari nomer handphone user.

    Analisa Program Ubidots

    Proses analisa program ubidots dilakukan untuk mendapat kesusaian data yang di uji coba pada web ubidots dengan listning program yang dimasukan kedalam wemos.

    1. define SSID "debugs" //Username WIFI

    #define PASS "asdfgh123" //Password WIFI

    Listning program di atas berfungsi untuk mendeklarasikan SSID jaringan wifi yang digunakan.

    1. define TOKEN "A1E-aPP1Sb9KjJnBCTuotBuU5UEbAPbRCa"

    #define IDsuhu "5a27fde0c03f9719a9248749"

    #define IDasap "5a27fdf5c03f97198c38c1c2"

    Listning program di atas merupakan ID untuk digunakan sebagai identitas pribadi pemilik ubidots untuk dapat mengakses data yang dikirim oleh wemos menuju web ubidots.

    client.add(IDsuhu, temp);

    client.add(IDasap, ValueMQ2);

    client.sendAll (false);

    delay(2000);

    Listning program di atas berfungsi untuk mengirim data dari sensor menuju ID device web ubidots yang dituju.

    Hak Akses

    Dalam pembuatan sistem diperlukan adanya sebuah hak akses yang digunakan oleh petugas yang berwenang agar dapat digunakan dengan baik dan benar. Hal tersebut sangat deperlukan untuk memenuhi keamanan pada sistem yang dibuat. Berikut ini yang memiliki akses terhadap sistem monitoring dan kontrol ruang server berbasis IoT dengan SMS gateway adalah yang bertugas mengawasi keadaan ruang server yaitu network engineer agar mempermudah network engineer dalam melakukan kegiatan monitoring ruang server.

    Evaluasi

    Berdasarkan pengujian secara keseluruhan terdapat dua metode pengujian yaitu secara perangkat lunak dengan menggunakan aplikasi Arduino IDE dan secara perangkat keras menggunakan development board wemos D1.

    Setelah dilakukan pengujian dengan software Arduino IDE dan wemos D1 dilakukan kembali pengujian agar wemos dapat memberikan data sensor pada web ubidots dan menguji modul SIM900 agar dapat mengirim notifikasi sms menuju nomer handphone user dengan format sms yang telah ditentukan. Adapun hasil dari penelitian secara software dan hardware mendapatkan hasil yang baik.

    Implementasi

    Dalam tahap implementasi ini adalah dimana sistem yang telah dibuat agar dapat direalisasikan pada sistem yang telah berjalan yang dimulai pada tahapan pengumpulan data dan diakhiri dengan dokumentasi sehingga mendukung tercapainya tahap penerapan sistem.

    Schedule

    1. Pengumpulan Data

    2. Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari informasi, sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem. Dan dilakukan selama 7 minggu dimulai dari awal September 2017 sampai dengan minggu ke 3 Oktober 2017.

    3. Analisa Sistem

    4. Analisa sistem ini dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan untuk digunakan dalam sistem dan mendiagnosis persoalan yang ada untuk memperbaiki sistem tersebut. Analisa sistem dilakukan selama 6 minggu dimulai dari awal bulan Oktober 2017 sampai dengan minggu ke 2 November 2017.

    5. Perancangan Sistem

    6. Dalam perancangan sistem ini dibagi menjadi dua, yaitu perancangan hardware dan software. Perancangan sistem merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti untuk dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami dan digunakan oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 7 minggu yaitu pada minggu ke 3 bulan Oktober 2017 sampai minggu ke 1 bulan Desember 2017.

    7. Pembuatan Program

    8. Pembuatan program dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar dengan sistem yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik dan bisa digunaknan. Pembuatan program dilakukan selama awal bulan November 2017 sampai minggu 1 bulan Desember 2017.

    9. Testing program

    10. Testing program ini dilakukan untuk menguji dan mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada disuatu program pada saat program berjalan. Testing program dilakukan dari minggu ke 3 bulan November 2017 sampai minggu ke 2 bulan Desember 2017.

    11. Evaluasi Sistem

    12. Setelah mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang telah dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program tersebut, kegiatan ini dilakukan selama 3minggu, dari awal bulan sampai minggu ke 3 dibulan Desember 2017.

    13. Perbaikan Sistem

    14. Dalam perbaikan sistem, penambahan atau pengurangan pada poin-poin tertentu yang tidak diperlukan, sehingga menjadikan program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 3 minggu, dari minggu 1 sampai minggu ke 3 dibulan Desember 2017.

    15. Training User

    16. Percobaan alat yang diuji coba bersama user dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing user dilakukan selama 2 minggu ke 1 dibulan Desember 2017 dan minggu ke 2 dibulan dibulan Januari 2018.

    17. Implementasi Sistem

    18. Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan tahap implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 2 minggu, pada minggu 1 dan 2 bulan Januari 2018.

    19. Dokumentasi

    20. Sistem atau program yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung. Peneliti membutuhkan sebuah dokumentasi-dokumentasi yang diperlukan sebagai data atau bukti bahwa peneliti telah menjalankan penelitian dengan baik dan benar sesuai prosedur. Berikut ini merupakan Tabel yang berisi schedule penelitian yang dilakukan selama ±5 bulan. Dari awal bulan September 2017 sampai dengan minggu ke 3 bulan Januari 2018.


    Table 4.3. Table Schadule Implementasi

    Estimasi Biaya

    Pada Table berikut merupakan estimasi biaya yang dibutuhkan dalam perancagan sistem monitoring dan kontrol ruang serve berbasi IoT dengan sms gateway pada PT. Integrasi Solusi Prima yaitu sebagai berikut:


    Table 4.3. Estimasi Biaya Keseluruhan

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan dari bab-bab sebelumnya terdapat beberapa pokok penting yang dapat disimpulkan. Berikut ini hasil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, seperti :

    1. Pada PT. Integrasi Solusi Prima pada kegiatan monitoring ruang server yang telah berjalan dinilai kurang efektif karena masih dilakukan pencatatan secara manual dan dilakukan kunjungan maka dilakukan penelitian untuk membuat alat monitoring dan kontrol ruang server berbasis IoT dengan SMS gateway agar dapat membantu dalam kegiatan monitoring ruang server.
    2. Dalam perancangan sistem monitoring ruang server ini memerhatikan 2 kondisi pada ruang server suhu dengan sensor DHT22 dan asap dengan sensor MQ-02 untuk mendeteksi bila ada konsleting ataupun kebakaran. Pada proses menggunakan wemos D1 mini sebagai kontrol pada output buzzer, LED, selenoid valve (keran APAR otomatis), menampilankan pada web ubidots dan sms gateway sebagai notifikasi sms menggunakan modul SIM900.
    3. Dengan adanya alat monitoring dan kontrol pada ruang server berbasis IoT dengan SMS gateway mampu untuk mempermudah kegiatan monitoring yang dilakukan network engineer dan memberikan rasa aman bagi pihak prusahaan karena dapat awasi secara real-time dan mobile.

    Saran

    Adapun salan pada alat ini masih terdapat beberapa kekurangan untuk dapat berjalan sesuai harapan. Bilamana ada pengembangan lebih lanjut terhadap alat ini maka perlu adanya perhatian untuk memperbaiki kekurangan tersebut seperti :

    1. Pada bagian fungsional alat akan lebih mudah untuk digunakan bila adanya layar LCD untuk menampilkan informasi indikator koneksi jaringan wifi dan indikator bar sinyal GSM.
    2. Alarm dengan menggunakan LED dan Buzzer masih kurang efektif untuk memberi peringatan lokal bila terdeteksi asap pada area ruang server karena hanya memberi efek suara dan visual yang kecil maka perlu adanya sirine alarm.
    3. Pada bagian kontrol alat perlu adanya pengendali secara lokal agar mudah dioprasikan dan pengecekan alat secara berkala.

    Kesan

    Adapun kesan yang didapat setelah penulis melakukan penelitian dan penyusunan laporan Skripsi pada PT. Integrasi Solusi Prima, yaitu:

    1. Mendapat banyak ilmu dan wawasan yang tidak terdapat dalam perkuliahan.
    2. Dapat belajar mengenai permasalahan yang terjadi pada ruang lingkup perkerjaan dibidang teknologi informasi dan mengetahui cara menyelesaikan dan mencegah permasalahan.
    3. Memberi pengalaman yang bernilai selama penelitian dan perancangan alat.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Dermawan , Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Bandung: PT.Remaja ROSDA KARYA.
    2. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
    3. 3,0 3,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    4. Satzinger, John W., Robert B. Jackson dan Stephen D. Burd. 2012. “System Analysis an Design in a changing World 6th edition”. United State of America: Course Technology. ISBN-13: 978-1-111-53415-8. ISBN-10: 11111534152.
    5. 5,0 5,1 5,2 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3No.2 – Juli 2012.
    6. Khanna, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2017).
    7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    8. Hastanti, dkk. 2013. “Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten”. Surakarta: IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA.
    9. 9,0 9,1 Hakiem, Ilmiawan. 2014. Electronic Design And Repair, Porbolinggo: PT Toko Teknologi Mikro Elektronik Nusantara.
    10. Elektro, Zona. 2014. “Mengenal Komponen Elektronika Dan Fungsinya”. Di ambil dari: Referensi Belajar Elektronika Online. (Diakses pada 26 November 2017).
    11. Aryani, dkk. 2013. “Perancangan Aquarium Cerdas Dengan Mikrokontroler Atmega89551”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6, NO.2.
    12. 12,0 12,1 12,2 12,3 Istianto, Jazi Eko. 2014. “Pengantar Elektronika Dan Instrumentasi (Pendekatan Januari 2015. Jurnal Momentum Vol.17, No.1, Februari 2015.
    13. Alfith. 2015. “Perancangan Traffic Light Berbasis Microcontroller ATmega 16”. Jurnal Momentum Vol.17, No.1, Februari 2015.
    14. Husaini, M. 2014. “Analisi Manajemen Sistem Kerja Power Supply Pada Saat Komputer Sedang Bekerja”. Jurnal Mikrotik, Vol.3, No.1 Bulan November 2014.
    15. Tiara, Khanna. 2013. “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
    16. Prayama, dkk. 2016. “Prototype Sistem Kontrol Dan Monitoring Temperatur Dan Cahaya Ruangan Data Center”. Jurnal. Padang: Politeknik Negri Padang.
    17. Soeherman. Bonie. Pinantaan. Marian. 2012. Design Information System, Jakarta : PT Elex Media Kumputindo.
    18. Awaj, Muhammad Fahmi, dkk. 2014. “Sistem Pengukur Suhu dan Kelembaban Ruang Server”.
    19. Siswanto, Siswanto, dkk. 2017 “Kendali Ruang Server Menggunakan Sensor Suhu DHT 22, Gerak Pir dengan Notifikasi Email”. (ISSN 2597-3584 Vol. 1 No. 1 Oktober 2017).
    20. Triputranda, Aldi. 2016. “Room Temperature Monitoring Server Based Raspberry Pi Temperature Sensor Using DHT11”.
    21. Wang. Xiaodong, dkk. 2013. "Intelligent Sensor Placement for Hot Server Detection in Data Centers".