SI1422483009

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

'

SISTEM PEMBUATAN VOUCHER BIAYA DIVISI HRD

PADA PT. ITU AIRCONCO.

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1422483009
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PEMBUATAN VOUCHER BIAYA DIVISI HRD

PADA PT. ITU AIRCONCO

Disusun Oleh :

NIM
: 1422483009
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NID : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PEMBUATAN VOUCHER BIAYA DIVISI HRD

SISTEM PEMBUATAN VOUCHER BIAYA DIVISI HRD

KCM JATI UWUNG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422483009
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso M.Kom)
   
(Ria WUlandari S.Kom., MM)
NID : 03009
   
NID : 09011

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

(DUSISTEM PEMBUATAN VOUCHER BIAYA DIVISI HRD

SISTEM PEMBUATAN VOUCHER BIAYA DIVISI HRD

KCM JATI UWUNG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422483009
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PEMBUATAN VOUCHER BIAYA DIVISI HRD

SISTEM PEMBUATAN VOUCHER BIAYA DIVISI HRD

KCM JATI UWUNG

Disusun Oleh :

NIM
: 1422483009
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
([[HENDRA SURYANA])
NIM :1422483009

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Produktivitas hal yang penting untuk meningkatkan kualitas produk sesuai dengan tuntutan pelanggan. Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam meningkatkan produktivitas Divisi adalah dengan menyediakan sistem berbasis Information Technology (IT) dan terintegrasi semua Divisi terkait. Dengan sistem yang terintegrasi maka kecepatan dan akurasi data semakin meningkat dan pada akhirnya efisiensi perusahaan menjadi semakin tinggi. PT. ITU AIRCONCO membeli software MAS multi user dimana pada saat itu sistem MAS masih under DOS dan scope MAS masih terbatas pada Divisi Accounting sebagai Divisi yang menampung data dari semua Divisi. Tuntutan software yang mudah digunakan dan saling terhubung ke semua Divisi menjadi kebutuhan yang mencakup semua Divisi termasuk Divisi HRD adalah modul Voucher Permintaan Biaya. Saat ini informasi yang dihasilkan dari sistem yang berjalan ketika voucher yang telah di buat ternyata harus di revisi atau dibatalkan karena modul ini tidak menyediakan menu edit atau koreksi. Dalam kondisi seperti ini maka yang harus dilakukan user adalah dengan menghapus nomor voucher yang telah di buat sebelumnya dan membuat voucher baru dengan nomor voucher baru. Hal itu semua dapat terpecahkan dengan adanya sistem voucher permintaan biaya sesuai kebutuhan stakeholder dan user dimana sistemnya diseleksi menggunakan elisitasi tahap I, tahap II, tahap III sampai pada final elisitasi, analisa sistem yang menggunakan metode analisa SWOT, perancangan yang tersusun mulai dari sistem yang diusulkan melalui UML (Unifed Modeling Languange), pengujan program yaitu Blackbox Testing, bahasa pemograman yaitu PHP dan sebuah database MySQL

Kata Kunci: Sistem, Voucher Permintaan Biaya, Divisi HRD.


ABSTRACT

Productivity is the important thing to improve the quality of product based on the customer or buyer request. One of the necessary in case to increase Division productivity is provide system that based on Information Technology or as we known IT and integrated to all Division and management needed. With the system that integrated, then the acceleration and the data accuracy will improve to reach the higher efficiency of the factory. PT. ITU AIRCONCO has bought MAS multi-user software which at that time that system is under DOS and the MAS scope is limited to accounting division as the part of the factory that have a role intercept the data from all division. The necessary pursuit of the software which covering all divisions including Human Resource Department (HRD) is Billing Voucher / Voucher Permintaan Biaya Module. Nowadays, the information which result from the system that running while the Voucher that has created is need to revise or cancel due to in that module, option to edit and correction is unavailable. In this condition the user then need to do is delete the Voucher number which created before and make new voucher with the new number. That problem now solved with the new system named Voucher Permintaan Biaya as needed by stakeholder and user which that system using Elisitas from Level 1, 2, 3 and finally reach the final elisitasi, analysis systems using a SWOT analysis method, design of composed starting from the proposed system through UML (Modeling UnifedLanguange) and Blackbox Testing program pengujaian programming languages, namely PHP and a MySQL database.

Keywords: System, Billing Voucher / Voucher Permintaan Biaya, HRD Division.


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang telah melimpahkan kesehatan dan memberikan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan baik. Adapun judul dalam laporan Skripsi ini adalah “SISTEM PEMBUATAN VOUCHER BIAYA DIVISI HRD PADA PT. ITU AIRCONCO””.

Pembuatan laporan Skripsi ini sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer. Dalam pembuatan laporan ini peneliti mendapatkan informasi dari observasi langsung pada PT. ITU AIRCONCO dan melakukan wawancara terhadap Divisi HRD serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan peneliti menyampaikan pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Puket I bidang akademik STMIK Raharja sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I
  4. Ibu Ria Wulandari, S.Kom.,MM sebagai Dosen Pembimbing II
  5. Bapak Junaidi, M.Kom selaku kepala jurusan Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti
  7. Bapak Ir. Victor P. Sitorus, MM sebagai Direktur PT.ITU AIRCONCO, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan Skripsi di PT. ITU AIRCONCO
  8. Ibu Niken Budiarti,SH,.MM sebagai personalia yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan Skripsi di PT. ITU AIRCONCO
  9. Bapak Budiman Tri Saputra sebagai Pembimbing Lapangan di PT. ITU AIRCONCO yang telah memberikan data dan informasi seputar penelitian ini
  10. Semua staff PT. ITU AIRCONCO yang telah membantu penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan selama melakukan SKRIPSI.
  11. Bapak dan Ibu saya yang telah mendo’akan dan membina saya untuk selalu tetap semangat dalam mencari ilmu
  12. Teman-teman organisasi FUMMRI yang sudah memberikan motivasi dan do’anya sehingga Laporan Skripsi penulis berjalan dengan lancar
  13. Teman-teman satu tim bimbingan, yang telah berjuang bersama menyelesaikan Penelitian ini
  14. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan Skripsi ini peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, peneliti harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata, Semoga ALLAH SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam membuat Laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak


Tangerang, 23 Januari 2018
Hendra Suryana
NIM. 1422483009

Daftar isi

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Simbol Logo Perusahaan

Tabel 3.2 Metode Analisis Sistem

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Unnormalized

Tabel 4.3 First Normal Form

Tabel 4.4 Second Normal Form

Tabel 4.5 Third Normal Form

Tabel 4.6 Tabel Admin

Tabel 4.7 Tabel Organisasi

Tabel 4.8 Tabel Karyawan

Tabel 4.9 Tabel Jabatan

Tabel 4.10 Tabel Absensi

Tabel 4.11 Tabel Lembur

Tabel 4.12 Tabel PTKP

Tabel 4.13 Tabel Asuransi

Tabel 4.14 Tabel Gaji

Tabel 4.15 Tabel Pengujian Black Box

Tabel 4.16 Tabel Schedule

Tabel 4.17 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Global Secont

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Penggajian Karyawan pada PT Global Secont

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Penggajian Karyawan pada PT Global Secont

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Penggajian Karyawan pada PT Global Secont

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang diusulkan (Admin)

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem yang diusulkan (User)

Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan (Admin)

Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan (User)

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.7 Prototype Tampilan Login

Gambar 4.8 Prototype Tampilan Login Salah

Gambar 4.9 Prototype Tampilan Halaman Utama (Admin)

Gambar 4.10 Prototype Tampilan Menu Admin

Gambar 4.11 Prototype Tampilan Menu Organisasi

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Tambah Organisasi

Gambar 4.13 Prototype Tampilan Menu Jabatan

Gambar 4.14 Prototype Tampilan Menu PTKP

Gambar 4.15 Prototype Tampilan Menu Karyawan

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Menu Asuransi

Gambar 4.17 Prototype Tampilan Menu Absensi

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Menu Lembur

Gambar 4.19 Prototype Tampilan Menu Gaji

Gambar 4.20 Prototype Tampilan Slip Gaji Karyawan

Gambar 4.21 Prototype Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.22 Prototype Tampilan Filter Menu Laporan

DAFTAR SIMBOL

Gambar Simbol Use Case Diagram


Gambar Simbol Activity Diagram


Gambar Simbol Sequence Diagram


Gambar Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Sebagai manufaktur Air Conditioner yang mulai produksi sejak tahun 1982, PT. ITU AIRCON CO selalu berupaya meningkatkan produktivitasnya pada semua Divisi yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas produk sesuai dengan tuntutan pelanggan. Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam meningkatkan produktivitas Divisi adalah dengan menyediakan sistem berbasis Information Technology (IT) dan terintegrasi semua Divisi terkait. Dengan sistem yang terintegrasi maka kecepatan dan akurasi data semakin meningkat dan pada akhirnya efisiensi perusahaan menjadi semakin tinggi.

Realisasi kebutuhan sistem berbasis IT menjadi yang tidak dapat dihindari lagi, maka PT. ITU AIRCON CO mulai tahun 1992 membeli software MAS multi user dimana pada saat itu sistem MAS masih under DOS dan scope MAS masih terbatas pada Divisi Accounting sebagai Divisi yang menampung data dari semua Divisi. Tuntutan software yang mudah digunakan dan saling terhubung ke semua Divisi menjadi kebutuhan berikutnya yang tidak dapat dihindari lagi sehingga pada tahun 2003 software MAS di upgrade menjadi versi Windows Scope MAS versi windows ini mencakup semua Divisi termasuk Divisi HRD adalah modul Voucher Permintaan Biaya. Modul ini di pakai untuk mengajukan permintaan biaya yang sifatnya umum seperti biaya peralatan kantor, biaya training, perjalanan dinas dan lain-lain. Secara sistem modul ini cukup membantu karena data yang tersimpan terintegrasi dengan server MAS sehingga memudahkan Divisi Accounting dalam monitoring dan controlling voucher-voucher biaya yang telah diajukan oleh Divisi HRD. Namun pada sisi lain modul ini menjadi masalah tersendiri ketika voucher yang telah di buat ternyata harus di revisi atau dibatalkan karena modul ini tidak menyediakan menu edit atau koreksi. Dalam kondisi seperti ini maka yang harus dilakukan user adalah dengan menghapus nomor voucher yang telah di buat sebelumnya dan membuat voucher baru dengan nomor voucher baru.

Berdasarkan masalah diatas, penulis bermaksud membuat Laporan Skripsi ini dengan judul “Sistem Pembuatan Voucher Biaya Divisi HRD Pada PT. ITU AIRCONCO”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem pembuatan Voucher biaya divisi HRD yang berjalan saat ini pada PT. ITU AIRCONCO?
  2. Bagaimana merancang sistem informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan Voucher Biaya divisi HRD pada PT. ITU AIRCONCO?
  3. Bagaimana cara membuat laporan pada sistem yang telah diusulkan ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarakan permasalahan ini, maka Penulis akan membatasi pembahasan mengenai permasalahan sistem pembuatan voucher biaya dimulai dari proses pengajuan voucher, penginputan voucher, pembuatan voucher, print out voucher, validasi voucher dan laporan voucher.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

  1. Tujuan Individu
    1. Menerapkan disiplin ilmu yang selama ini diperoleh selama mengikuti kegiatan perkuliahan
    2. Memberikan kontribusi pemikiran terhadap perusahaan dengan cara memodifikasi sistem yang ada sehingga ada perbaikan dari sistem sebelumnya.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Mempermudah user membuat voucher permintaan biaya
    2. Sistem dapat berjalan sesuai kebutuhan perusahaan
  3. Tujuan Operasional
    1. Membuat sistem pembuatan voucher biaya untuk mempermudah user dalam membuat voucher permintaan biaya
    2. Membuat sistem pembuatan voucher yang user interface

Manfaat

  1. Manfaat Individu
    1. Mampu menangani permasalahan yang berkaitan dengan software aplikasi sehingga dapat berfungsi dengan optimal
    2. Mampu memberikan kontribusi nyata berupa ide, masukan, dan saran kepada perusahaan agar aplikasi yang dipakai berjalan sesuai yang dibutuhkan.
  2. Manfaat Fungsional
    1. Mengoptimalkan sistem yang berjalan menjadi lebih baik dari sebelumnya
    2. Mengetahui kendala-kendala pada sistem pembuatan voucher biaya pada PT. ITU AIRCONCO
  3. Manfaat Operasional
    1. Dengan dibuatnya sistem pembuatan voucher biaya diharapkan voucher permintaan biaya lebih tertata
    2. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  • Observasi (Pengamatan)
  • Pengumpulan data-data dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan.

  • Wawancara
  • Dalam metode ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait dengan objek yang berkaitan agar mendapatkan informasi yang jelas, akurat dan tepat.

  • Studi Pustaka
  • Selain melakukan observasi dan wawancara, penulis juga mempergunakan dan mempelajari buku, browsing internet yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas dalam laporan Skripsi ini sebagai acuan dan referensi.

    Metode Analisa

    Dalam metode analisa ini sangat diperlukan sebagai persiapan perencanaan, sehingga dapat tersusun sistem yang efektif dan efisien. Metode analisa pembuatan sistem ini menggunakan analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Treathment).

    Metode Perancangan

    Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus terhadapat pengembangan dan desain perangkat lunak.

    Metode Prototipe

    Pada perancangan sistem ini penulis menggunakan metode prototype evolutionary karena penulis menginginkan prototype tersebut tetap digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

    Metode Pengujian

    Dalam perancangan sistem ini metode pengujian yang digunakan penulis yaitu Blackbox Testing. Metode uji coba Blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari suatu software. Dalam metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur dan atau akses database, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, sistematika penulisan..

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori - teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

    Bab ini merupakan hasil penelitian lapangan terhadap sistem yang berjalan dan berisi penjelasan tentang uraian umum, gambaran umum organisasi, sejarah singkat organisasi, struktur organisasi dan fungsi, analisa proses, tata laksana sistem yang sedang berjalan, spesifikasi sistem berjalan dalam bentuk spesifikasi masukan dan keluaran, serta konfigurasi sistem komputer yang terdiri dari perangkat lunak, dan perangkat keras..

    BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

    Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, UML sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfirgurasi sistem, testing dan implementasi.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil laporan Skripsi yang menjawab dari rumusan masalah dari Bab 1.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi :

    “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

    Menurut Mohamad Subhan (2012:8) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mendefinisikan pengertian dari sistem sebagai berikut:

    “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada system tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan”.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang terdiri dari unsur, komponen, variable-variabel yang berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20), Sebuah sistem mempunyai karakteristi katau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components System) Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
    2. Batas Sistem (Boundary System) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface System) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input System) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
    6. Pengolahan Sistem (Processing System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
    7. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
    8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenaisasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6-7), Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
      1. Sistem Abstrak (abstract system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
      2. Sistem fisik (physical system) Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik
    2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
      1. Sistem alamiyah (natural system) Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
      2. Sistem buatan manusia (human made system) Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (human machine system).
    3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
      1. Sistem tertentu (deterministicl system) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
      2. Sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
    4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
      1. Sistem tertutup (close system) Sistem tak tentu adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
      2. Sistem terbuka (open system) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan maka harus mempunyai pengendali yang baik.

    Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Menurut Apriyanti, (2012:16), bahwa “Analisa sistem adalah orang yang menganalisa dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, dan menetukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem yang diharapkan dapat diusulkan alternatif perbaikan sistem tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

    Tahapan Analisa Sistem

    Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

    1. Mengidentifikasikan Masalah Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang ingin dipecahkan.
    2. Memahami Kerja Sistem yang Ada Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap sitem.
    3. Menganalisis Sistem Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan analisa hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan.
    4. Membuat Laporan Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya adalah sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang sudah dilakukan.
    5. Fungsi Analisa Sistem

      Adapun fungsi analisa sistem sebagai berikut :

      1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
      3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      Teori Khusus

      Definisi Voucher

      Voucher adalah suatu formulir yang dirancang dan digunakan sebagai sarana untuk mencairkan dan perusahaan di kas kecil, digunakan sebagai pertanggung jawaban realisasi biaya dan dijadikan dasar untuk pembukuan.

      Biaya

      Definisi Biaya

      Menurut Mulyadi (2014:8) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas:

      1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,
      2. Diukur dalam satuan uang,
      3. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi,
      4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

      Menurut Purwanti dan Prawironegoro (2013:19) biaya adalah kas dan setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa mendatang.

      Berdasarkan beberapa uraian pengertian biaya diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya adalah suatu nilai tukar atau sumber daya yang dikorbankan atau dikeluarkan dalam bentuk satuan uang untuk mendapatkan barang dan jasa yang dapat memberikan manfaat saat kini atau masa depan untuk tercapainya suatu tujuan tertentu.

      Objek Biaya

      Objek biaya atau tujuan biaya (cost objective) menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2013:8) adalah tempat dimana biaya atau aktivitas diakumulasikan atau diukur.

      Unsur aktivitas-aktivitas yang dapat dijadikan sebagai objek biaya adalah:

      1. Produk
      2. Produksi
      3. Departemen
      4. Divisi
      5. Batch dari unit-unit sejenis
      6. Lini produk
      7. Kontrak
      8. Pesanan pelanggan
      9. Proyek
      10. Proses
      11. Tujuan strategis

      Objek biaya tersebut dapat digunakan untuk menelusuri biaya dan menentukan seberapa objektif biaya tersebut dapat diandalkan dan seberapa berartinya ukuran biaya yang dihasilkan.

      Penelusuran Biaya ke Objek Biaya

      Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2013:8) pengukuran biaya tergantung kepada kemampuan untuk menelusuri biaya tersebut ke objek biaya. Penelusuri biaya ke objek biaya dapat membedakan biaya menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. Contoh:

      1. Jika objek biaya yang digunakan adalah produksi, maka biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya langsung, sedangkan biaya overhead merupakan biaya tidak langsung.
      2. Jika objek biaya yang digunakan adalah produk, maka setiap bahan yang menyusun produk tersebut serta biaya paten dan royalti merupakan biaya langsung. Demikian juga dengan tenaga kerja langsung yang merubah bahan baku menjadi produk jadi juga merupakan biaya langsung. Biaya tidak langsung seperti asuransi, sewa pabrik dan lain sebagainya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk.
      3. Jika objek biaya yang digunakan adalah batch, maka biaya persiapan (setup cost) merupakan biaya langsung karena biaya ini dapat dialokasikan secara arbitrer (dialokasikan secara tidak jelas) kesetiap unit produk.

      Klasifikasi Biaya

      Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2013:12) klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting. Klasifikasi biaya yang umum digunakan adalah biaya dalam hubungan dengan:

      1. Produk
      2. Volume produksi
      3. Departemen dan pusat biaya
      4. Periode akuntansi
      5. Pengambilan keputusan
      1. Biaya Dalam Hubungannya dengan Produk
      2. Biaya dalam hubungannya dengan produk dapat dikelompokan menjadi biaya produksi dan biaya non produksi

      1. Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini disebut juga dengan biaya produk yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan suatu produk dimana biaya ini merupakan bagian dari persediaan.
      2. Biaya Bahan Baku Langsung Bahan baku langsung adalah bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu dalam pembuatan mebel, kain dalam pembuatan pakaian, karet dalam pembuatan ban, tepung dalam pembuatan kue, minyak mentah dalam pembuatan bensin, kulit dalam pembuatan sepatu, dan lain-lain.
      3. Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau mengkonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Contoh dari tenaga kerja langsung adalah upah tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan mebel, tukang jahit, bordir, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian, operator mesin jika menggunakan mesin, dan lain-lain.
      4. Biaya overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi produk selesai. Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi elemen:
        1. Bahan Tidak Langsung (Bahan Pembantu atau Penolong) Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Contohnya amplas, pola kertas, oli dan minyak pelumas, paku, sekrup, mur, dan lain-lain.
        2. Tenaga Kerja Tidak Langsung Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk selesai tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Contohnya gaji satpam pabrik, gaji pengawas pabrik, pekerja bagian pemeliharaan, penyimpanan dokumen pabrik, gaji operator telepon pabrik, pegawai pabrik, pegawai bagian gudang pabrik, pegawai yang menangani barang, dan lain-lain.
        3. Biaya Tidak Langsung Lainnya Biaya tidak langsung lain adalah biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.

        <p style="text-indent: 0.5in;"> Contohnya pajak bumi dan bangunan pabrik, listrik pabrik, air dan telepon pabrik, sewa pabrik, asuransi pabrik, penyusutan pabrik, peralatan pabrik, pemeliharaan mesin dan pabrik, gaji akuntan pabrik, reparasi mesin dan peralatan pabrik, dan lain-lain. </p>

      5. Biaya Non ProduksiBiaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Biaya non produksi ini disebut dengan biaya komersial atau biaya operasi. Biaya komersial atau operasi ini juga digolongkan sebagai biaya periode yaitu biaya yang dapat dihubungkan dengan interval waktu. Biaya ini dapat dikelompokan menjadi elemen: - Beban Pemasaran Beban pemasaran atau biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan apabila produk selesai dan siap dipasarkan ke tangan konsumen. Contohnya beban iklan, promosi, komisi penjualan, pengiriman barang, sampel barang gratis, biaya telepon, biaya alat tulis, gaji bagian penjualan, biaya penjualan, dan lain-lain. - Beban Administrasi Beban administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam hubungan dengan kegiatan penentu kebijakan, pengarahan, pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Contohnya gaji administrasi kantor, sewa kantor, penyusutan kantor, biaya piutang tak tertagih, biaya alat-alat tulis, biaya urusan kantor, dan lain-lain. - Beban Keuangan Beban keuangan adalah biaya-biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi keuangan. Contohnya beban bunga.

      2. Biaya Dalam Hubungannya dengan Volume Produksi Biaya dalam hubungannya dengan volume biaya atau perilaku biaya dapat dikelompokkan menjadi elemen: a. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per unit tetap. Contohnya perlengkapan, bahan bakar, peralatan kecil, kerusakan bahan, royalti, upah lembur, biaya komunikasi, biaya pengiriman barang, biaya sumber tenaga, dan lain-lain. b. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap dalam rentang relevan tertentu, tetapi secara per unit berubah. Contohnya gaji eksekutif produksi, pajak properti, gaji supervisor, asuransi properti dan kewajiban, gaji satpam dan pegawai kebersihan, pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan, sewa, dan lain-lain. c. Biaya Semi Biaya semi adalah biaya didalamnya mengandung unsur tetap dan mengandung unsur variabel. Biaya semi ini dapat dikelompokkan dalam dua elemen biaya, yaitu: - Biaya Semi Variabel Biaya semi variabel adalah biaya didalamnya mengandung unsur tetap dan memperlihatkan karakter tetap dan variabel. Contohnya biaya listrik, telepon dan air, bensin, perlengkapan, asuransi jiwa, pajak penghasilan, dan lain-lain. - Biaya Semi Tetap Biaya semi tetap adalah biaya yang berubah dan volume secara bertahap. Contohnya gaji penyelia. 3. Biaya Dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi segmen-segmen dengan berbagai nama seperti departemen, kelompok biaya, pusat biaya, unit kerja yang dapat digunakan dalam mengelompokkan biaya menjadi biaya langsung departemen dan biaya tidak langsung departemen.

      a. Biaya Langsung Departemen Biaya langsung departemen adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan. Contohnya gaji mandor pabrik yang digunakan oleh departemen bersangkutan merupakan biaya langsung bagi departemen. b. Biaya Tidak Langsung Departemen Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan. Contohnya biaya penyusutan dan biaya asuransi merupakan biaya yang manfaatnya digunakan secara bersama oleh masing-masing departemen, oleh karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 4. Biaya Dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi Dalam hubungannya dengan periode waktu biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya pengeluaran modal dan biaya pengeluaran pendapatan a. Biaya Pengeluaran Modal Biaya pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dalam jangka waktu yang panjang dan dilaporkan sebagai aktiva. Contohnya pembelian mesin dan peralatan. b. Biaya Pengeluaran Pendapatan Biaya pengeluaran pendapatan adalah biaya yang memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Contohnya mesin atau peralatan yang dibeli apabila dikonsumsi akan kehilangan kegunaan dan akan menimbulkan penyusutan. Penyusutan ini disebut sebagai pengeluaran pendapatan yang akan dilaporkan sebagai beban. 5. Biaya Dalam Hubungannya dengan Pengambilan Keputusan Biaya dalam rangka pengambilan keputusan dapat dikelompokkan menjadi biaya relevan dan biaya tidak relevan. a. Biaya Relevan Biaya relevan adalah biaya masa akan datang yang berbeda dalam beberapa alternatif yang berbeda. Biaya relevan terdiri dari: - Biaya Diferensial Biaya diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa alternatif pilihan. Biaya diferensial disebut juga dengan biaya marginal atau biaya incremental. - Biaya Kesempatan Biaya kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternative. - Biaya Tersamar Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Contohnya biaya bunga. - Biaya Nyata Biaya nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternatif. Contohnya biaya yang dikeluarkan akibat memilih jika menerima pesanan dari luar. - Biaya Yang Dapat di Lacak Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada produk selesai. Contohnya biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. b. Biaya Tidak Relevan Biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apa pun. Biaya tidak relevan dapat dikelompokkan menjadi elemen: - Biaya Masa Lalu Biaya masa lalu atau biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apa pun. Contohnya pembelian mesin. - Biaya Terbenam Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali. Contohnya kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan bangunan.

      Manajemen Sumber Daya Manusia

      Menurut Triyono (2012, p.12) manajemen sumber daya manusia adalah pendekatan strategic dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik organisasi, orang-orang yang bekerja dalam organisasi, baik secara individu maupun kolektif, dan memberikan sumbangan untuk mencapai sasaran organisasi.

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi Literature Review

      Menurut Budianto dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138) literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

      Kajian Literature Review

      Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

      1. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
      2. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
      3. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
      4. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

      Tujuan Literature Review

      Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

      Literature Review

      Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam KKP ini, antara lain :

      1. Tinjauan studi dari penelitian Rahayu Puji Astutik, 2014, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, dalam Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol.3/No.9 [Astutik 2014] [1] dalam Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol.3/No.9, berjudul Evaluasi Sistem Pengembalian Internal Biaya Proyek Pada PT. Citra Samudra Perkasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data pengeluaran biaya secara keseluruhan dan mengolahnya sehingga menjadi informasi yang diperlukan sebagai alat bantu pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan kerja dan menjadi salah satu faktor penting yang perlu diterapkan untuk memaksimumkan laba perusahaan. Sedangkan pencapaian efektivitas dinilai dari aspek operasional menunjukkan bahwa sistem informasi dan prosedur yang digunakan mempengaruhi kinerja pegawai yang berhubungan dengan seluruh pengeluaran biaya proyek, cakupan wilayah proyek yang semakin luas dan banyak akan berimbas pada laba yang akan dicapai perusahaan.
      2. Tinjauan studi dari penelitian Kriswanto, Ririn Febrina, 2014, Binus, dalam Jurnal Binus Business Review Vol.5/No.1 [2][Kriswanto & Febrina 2014] dalam Jurnal Binus Business Review Vol.5/No.1, berjudul Analisa & Evaluasi Sistem Pembelian, Persediaan & Penjualan Tunai Pada PT. ZRB. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem siklus pembelian, persediaan dan penjualan tunai pada PT. ZRB. Selanjutnya, mengevaluasi sistem dan memberikan saran untuk siklus pembelian, persediaan dan penjualan tunai untuk PT. ZRB yang dapat menyediakan laporan yang dibutuhkan oleh manajemen secara tepat waktu, akurat, relevan dan up to date dan juga sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat memberikan solusi yang tepat atas masalah yang dihadapi perusahaan.
      3. Tinjauan studi dari penelitian Reginaldo Rosario, 2013, Universitas Sam Ratulangi Manado, dalam Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi Vol.1/No.4 . [Rosario 2013][3] dalam Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi Vol.1/No.4, berjudul Analisis Biaya Volume Laba Sebagai Upaya Merencanakan Volume Penjualan Kamar dan Laba Jangka Pendek pada Hotel Sintesa Peninsula Manado. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis biaya volume dan laba dapat digunakan sebagai alat untuk merencanakan volume penjualan kamar dan laba jangka pendek serta mengetahui analisis titik impas dan marjin pengaman dapat membantu analisis biaya volume dan laba pada Hotel Sintesa Peninsula Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Data yang digunakan berasal dari hasil studi pustaka, observasi dan wawancara pada obyek penelitian. Obyek penelitian dilakukan pada Hotel Sintesa Peninsula dengan menggunakan data laporan pendapatan penjualan dan biaya yang terjadi pada tahun 2011-2012. Alat analisis yang digunakan ini adalah analisis biaya volume dan laba dengan menggunakan metode titik impas dan marjin pengaman. Hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan analisis biaya volume dan laba dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi manajemen dalam perencanaan volume penjualan kamar dalam Rupiah dan laba jangka pendek.
      4. Tinjauan studi dari penelitian Rosalina Amelia, Yasid Yud Padmono, 2013, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, dalam jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No.2 [Amelia & Padmono 2013] dalam jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 2, berjudul Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada PT. Panen Lestari Internusa. Tujuan penelitian ini adalah Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari sistem informasi akuntansi persediaan yang diterapkan oleh PT. Panen Lestari Internusa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi persediaan dan pengembangan intern telah memadai. Hal ini perusahaan telah menerapkan sistem informasi akuntansi persediaan sehingga dapat digunakan untuk pengendalian dan perencanaan. Selain itu dapat memberikan informasi bermanfaat untuk pengambilan keputusan management. Terdapat berbagai laporan yaitu laporan return, laporan DN, laporan PO, laporan penerimaan barang, laporan piutang.
      5. Tinjauan studi dari penelitian Taopik Firmansyah, Eris Darsawati, 2016, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, dalam jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Vol. 5 Edisi 9 [Firmansyah & Darsawati 2016] dalam jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Vol. 5 Edisi 9, berjudul Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Laba Besih Perusahaan Pada PD Mochi Lampion Kaswari Periode 2012-2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efek biaya tenaga kerja langsung dan promosi. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya promosi, dan laba.
      6. Tinjauan studi dari penelitian Appah, Ebimobowei, Ateboh-Briggs, Patricia B, 2013, Isaac Jasper Boro College of Education, Sagbama, Bayelsa State, Nigeria, dalam Jurnal Developing Country Studies Vol.3./No.9 [Appah, Ebimobowei, Brigs, Patricia B, 2013] dalam Jurnal Developing Country Studies Vol.3/No.9, berjudul Sistem Informasi Keuangan Organisasi Kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk menjalankan evaluasi pada data keuangan. Dengan demikian, membuat Sistem Informasi Keuangan (SIK) untuk menjadi alat yang sangat penting untuk keputusan keuangan organisasi bisnis dan sistem. Kebanyakan perusahaan bisnis menggunakan situs web mereka untuk mempromosikan produk dan layanan mereka dan menghindari menyebutkan sistem informasi keuangan yang digunakan.
      7. Tinjauan studi dari penelitian DR A.O. Enofe, DR C. Mgbame, Sunday Otuya, Christopher Ovie, 2013, Universitas Benin, dalam Jurnal Finance and Accounting Vol.4/No.13 [Enofe, Mgbame, Otuya, Ovie, 2013] dalam Jurnal Finance and Accounting Vol.4/No.13, berjudul Sumber Daya Manusia Pengungkapan Akuntansi di Nigeria. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan hubungan antara kinerja keuangan dan manusia, Beberapa Regresi digunakan untuk menganalisis hubungan yang mungkin antara kinerja keuangan perusahaan dan Akuntansi Keterbukaan sumber daya manusia di Nigeria, menggunakan paket statistik untuk ilmu social. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan keuangan mengungkapkan sumber informasi akuntansi manusia lebih dari perusahaan non keuangan dan perusahaan profitabilitas berpengaruh positif terhadap perusahaan untuk melaporkan informasi akuntansi sumber daya manusia mereka laporan tahuna.
      8. Penelitian yang di lakukan oleh Dwi Jayanti dan Siska Iriani dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 6 No 3 – 2014 [4] yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian pada CV Blumbang Sejati Pacitan”. Penelitian ini menjelaskan perihal hasil penelitian yang telah berhasil membantu dalam proses pengelolaan data gaji karyawan sehingga admin memperoleh kemudahan dalam mengoperasikan sistem yang telah terkomputerisasi.
      9. Penelitian yang di lakukan oleh Anjar Setianingsih dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 7 No 1 – 2015 [5] yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian pada Commanditaire Vennootschap (CV) Asri Barokah Punung”. Penelitian ini menjelaskan perihal hasil penelitian yang telah belum memanfaatkan sistem komputer secara efektif dalam melaksanakan kerjanya dengan saran dapat di sempurnakan di masa yang akan datang.
      10. Penelitian yang di lakukan oleh Adi Aminudin, Bambang Eka Purnama dan Indah Uly Wardati dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 7 No 3 – 2015 [6] yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian Pegawai pada Kantor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan”. Penelitian ini menjelaskan perihal hasil penelitian yang telah berhasil membantu kinerja bendahara dalam menghitung gaji pegawai dengan waktu yang singkat dan mengurangi kesalahan dalam penghitungan gaji.
      11. Penelitian yang di lakukan oleh Gurlal Singh dalam International Journal of Research (IJR) Volume 1 Issue 6, July 2014, ISSN: 2348 – 6848 [7] yang berjudul “Implementation and Development of a Proposed Payroll System”. Penelitian ini menjelaskan perihal tujuan yang telah tercapai dalam menghasilkan faktur gaji kepada bank, sehingga bank mampu mentransfer gaji karyawan ke akun masing-masing karyawan.
      12. Penelitian yang di lakukan oleh Musa Success Jibrin, Success Blessing Ejura dan Nwaorgu Innocent Augustine dalam Asian Development Policy Review 2015, 3 (1):9-19, ISSN(e): 2313 – 8343 [8] yang berjudul “System of Payroll in the Public Sector Administration”. Penelitian ini menjelaskan perihal tingkat ketenagakerjaan dan produktivitas yang di pandang sebagai alat yang benar-benar meningkatkan keberhasilan dalam pengelolaan sektor publik, oleh karena itu metode dialektis sistem di bawa agar manajemen sistem gaji di tangani dengan benar untuk kepentingan umat manusia.
      13. Penelitian yang di lakukan oleh Katrina Cohill, Danielle Dudley, Jason Gregg, Elizabeth Millette, Adam Zinnecker dan Douglas Havelka dalam Information System Education Journal (ISEDJ) – March 2015, ISSN: 1545 – 679X [9] yang berjudul “USMCo Payroll System”. Penelitian ini menjelaskan perihal hasil penelitian yang di yakini tidak dapat memiliki kesalahan penggajian yang akan menelan biaya tambahan.
      14. Penelitian yang di lakukan oleh Kritika Mahajan, Shilpa Shukla dan Nitasha Soni dalam International Journal of Advanced Researching Computer and Communication Engineering Volume 4 Issue 1, January 2015, ISSN (Online): 2278 – 1021; ISSN (Print): 2319-5940 [10] yang berjudul “A Review of Computerized Payroll System”. Penelitian ini menjelaskan perihal hasil penelitian yang telah berhasil membuat sistem menggunakan .NET, HTML, CSS, SQL, Ajax dan Javascript. Sistem penggajian tersebut dapat di akses di internet dan dapat menghitung, memelihara dan mencatat informasi penggajian karyawan yang membantu mengotomatisasi sistem pada sebuah organisas.
      15. Penelitian yang di lakukan oleh Arjun V. Singh, Siddesh V. Chaphekar dan Yogesh S. Sawant dalam International Journal of Modern Trends in Engineering and Research Volume 3 Issue 2, February 2016, ISSN (Online): 2349 – 9745 ISSN (Print): 2393 – 8161 [11] Penelitian ini menjelaskan perihal hasil penelitian yang telah berhasil membuat sistem penggajian berbasis desktop menggunakan .NET, SQL dan Microsoft Access. Sistem penggajian tersebut otomatis menghitung, memelihara dan mencatat daftar gaji dan juga mengotomatisasi sistem penggajian sebuah organisasi. Aplikasi juga di lengkapi dengan alat bantu untuk mengupdate catatan gaji, perhitungan pajak, menambah tunjangan dan banyak fitur lainnya yang mudah di operasikan oleh admin.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum PT. ITU AIRCONCO

      <p style="text-indent: 0.5in;"> PT. ITU AIRCONCO adalah sebuah perusahaan swasta nasional manufaktur mesin pendingin (Air Conditioner) yang didirikan sejak tahun 1978. Mulai produksi komersial sejak tahun 1983 untuk keperluan non rumah tangga. Segmen pasarnya adalah bangunan-bangunan perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit & industry. Product yang dihasilkan adalah berupa barang dan jasa antara lain : </p>

      1. Standard Products : Air Handing Unit, Split Duct Unit,

      Chillers, Fan Coil Unit

      1. Customized Products : Evaporator, Rooftop, Condenser,

      Moveable, Floor Standing, Dehumidifier

      1. Spare Part : Compressors, Motors, Axial Fans,

      Blowers, Fan Motor, Condenser Services & After Sales

      Sejarah Singkat PT. ITU AIRCONCO

      <p style="text-indent: 0.5in;"> Berangkat dari tujuan untuk menghemat devisa mengimpor peralatan tata udara serta memberi kesempatan kerja kepada para pekerja di Indonesia, PT Capital Mutual Corporation (CMC) menghubungi Kantor Perwakilan York International Borg Wagner USA di Singapura dan Guthrie (Far East) Sdn Bhd sebagai agen tunggal York di Singapura untuk membuat pabrik AC di Jakarta. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Pembangunan pabrik diatas tanah seluas 3 HA dimulai pada pertengahan tahun 1980 dengan lokasi di Kampung Cirewed, desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa KM 12 Kabupaten Tangerang. Pembangunan pabrik selesai pada tahun 1981 yang diteruskan dengan pemasangan mesin-mesin dan impor bahan-bahan baku. Dan pada triwulan ketiga pabrik mulai beroperasi secara percobaan, pada akhir tahun 1982. Dari mulai perancangan bangunan pabrik, sampai dengan mendirikannya hingga pemilihan mesin-mesin produksi dan impor bahan baku dilaksanakan oleh tenaga-tenaga dari Indonesia. Tahun 1983, mulai memproduksi untuk komersial. Logo PT ITU AIRCONCO berbentuk segi delapan yang berwarna biru muda (cyan) yang melambangkan kehidupan yang serasi dan sejuk. Sedangkan ditengahnya ada 3 garis lengkung yang berwarna abu-abu muda yang melambangkan aliran udara. </p>

      Struktur Organisasi

      Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi

      Tugas dan Tanggung Jawab

      1. DIREKTUR Bertanggungjawab sepenuhnya kepada pemegang saham Perusahaan untuk mengendalikan operasional Perusahaan dan berkoordinasi dengan Komisaris untuk mencapai target operasional Perusahaan yang telah ditetapkan.
      2. DIVISI PURCHASING Bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan material bahan baku yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan tepat waktu dalam pengiriman.
      3. DIVISI FINANCE & ACCOUNTING Bertanggungjawab dalam menyusun dan mengontrol anggaran perusahaan untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, mengurangi risiko keuangan, mengawasi penerimaan dan pengeluaran kas serta memastikan bahwa laporan keuangan selesai tepat waktu.
      4. DIVISI HRD & UMUM Bertanggungjawab dalam mengelola semua sumber daya yang tersedia di perusahaan supaya berjalan sesuai dengan kebutuhan perusahaan & peraturan pemerintah antara lain perizinan, recruitment, training, sistem informasi, transportasi, sarana dan prasarana, transaksi penerimaan dan pengeluaran barang di gudang.
      5. DIVISI PLANT Bertanggungjawab dalam mengendalikan operasional Bagian PPIC, PRODUKSI, ENGINEERING, QUALITY CONTROL dan MAINTENANCE untuk mencapai target produksi sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan.
      6. DIVISI UNIT Bertanggungjawab dalam penjualan unit-unit standard dan customized sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan.
      7. DIVISI SERVICE & PARTS Bertanggungjawab dalam penjualan unit-unit customized, spare part, after sales dan service sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan.
      8. DIVISI SURABAYA Bertanggungjawab dalam penjualan unit-unit customized & spare part untuk wilayah Indonesia bagian timur

      Analisa SWOT

      <p style="text-indent: 0.5in;">Pada metode ini peneliti mengindetifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisa ini didasarkan pada hubungan atau unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats). </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan indetifikasi tersebut faktor diatas, maka dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (Strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada. </p> Tabel 3.1 Strength (S) Weakness (W) a. mempunyai fasilitas yang memadai seperti printer, computer b. mempunyai fasilitas pendukung seperti LAN a. pembuatan voucher yang tidak dapat di rubah b. kurangnya SDM terutama di bidang IT Opportunities (O) Treats (T) a. perkembangan teknologi yang cepat b. memperluas area distribusi atau dapat menambah cabang baru a. dapat terjadi kecurangan dalam pembuatan voucher b. gangguan LAN

      Tata Laksana Sistem yang Berjalan

      Prosedur Sistem yang Berjalan

      Adapun sistem yang berjalan pada PT. ITU AIRCONCO sebagai berikut :

      1. HRD mengisi buku bon sementara untuk memproses voucher biaya
      2. Selanjutnya HRD menginput data voucher biaya sesuai dengan buku bon sementara yang di isi
      3. Apabila data sudah di input dengan benar, maka tahap selanjutnya dilakukan print out voucher
      4. Voucher biaya yang telah di print out kemudian diajukan kepada direktur untuk persetujuan voucher
      5. Setelah voucher biaya disetujui oleh direktur kemudian dilakukan pencatatan voucher biaya oleh accounting
      6. Selesai di catat accounting, kemudian pencairan voucher biaya dilakukan oleh finance
      7. Setelah pencairan voucher, kemudian purchasing membelikan barang
      8. HRD memberikan barang kepada karyawan

      Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

      Analisa Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

      Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan Berdasarkan Gambar Use Case Diagram diatas terdapat : 1. 1 sistem yang mencakup seluruh sistem yang berjalan di divisi HRD PT. ITU AIRCONCO 2. 6 actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem yaitu : HRD, KARYAWAN, DIREKTUR, ACCOUNTING, FINANCE, PURCHASING 3. 27 use case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor-actor.


      2. Analisa Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

      Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan Berdasarkan Gambar 3.3, Activity Diagram diatas terdapat : 1. 1 Initial Node yang merupakan objek yang mewakili kegiatan 2. 27 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi 3. 1 Activity Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan


      3. Analisa System Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

      Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan Berdasarkan gambar 3.4, sequence diagram diatas memiliki : 1. 6 Actor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu Karyawan, HRD, Direktur, Accounting, Finance, Purchasing 2. 4 Lifeline yang menggambarkan suatu objek di dalam sistem. 3. 26 Message yang menerjemahkan urutan intruksi yang disampaikan ke masing - masing LifeLine.

      Analisa Sistem yang Berjalan

      Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan Nama Masukan : Buku Bon Sementara Fungsi : Mencatat semua permintaan biaya divisi HRD Sumber : Divisi HRD Tujuan : Divisi HRD Media : Buku tulis ukuran folio Frekuensi : Setiap ada permintaan biaya Format : 2 Keterangan : Berisi informasi pengajuan biaya Divisi HRD 2. Analisa Proses Nama Modul : Kasir Masukan : Permintaan biaya Keluaran : Voucher BON SEMENTARA Ringkasan Proses : Voucher bon sementara diajukan ke direktur untuk persetujuan, kemudian diserahkan ke divisi finance untuk proses pengambilan biaya dalam bentuk cek atau uang cash. 3. Analisa Keluaran Nama Keluaran : BON SEMENTARA Fungsi : Sebagai bukti pengajuan biaya Media : Kertas karbon Rangkap : 4 Distribusi : Sebagai arsip untuk Divisi HRD, Accounting, dan Finance

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. Spesifikasi Hardware a. Processor : Pentium 4 b. Monitor : LCD 17” c. Mouse : Optical d. Keyboard : PS2 e. RAM : 1 GB f. Harddisk : 120 GB g. Printer : Dot Matrix h. LAN 2. Spesifikasi Software a. Windows XP, Windows 7, Windows 8, Windows 10 b. Microsoft Access 2000 3. Hak Akses (Brainware) a. Petugas yang berwenang b. Pimpinan 3.5 Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah 1. Permasalahan yang dihadapi Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut : a. voucher bon sementara yang sudah dibuat tidak bisa di edit apabila user akan merevisi isi voucher. b. pada modul voucher ada beberapa form yang sebenarnya tidak diperlukan untuk divisi HRD tapi untuk divisi lain sehingga membingungkan bagi user baru 2. Alternatif Pemecahan Masalah Setelah dijabarkan permasalahan yang dihadapi diatas, maka penulis akan memberikan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut: a. user harus menghapus nomor voucher yang sudah dibuat dan membuat nomor voucher baru. b. modul harus dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing divisi c. karena source modulnya tidak ada maka alternative pemecahan masalah lainnya adalah dengan mengganti software baru.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap 1 merupakan daftar hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut adalah hasil elisitasi tahap 1: Tabel 3.1, Elisitasi tahap I

      Final Elisitasi =

      Tata Laksana Sistem Berjalan

      Prosedur Sistem yang Berjalan

      Prosedur Pelaporan Data Penggajian

      <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Pelaporan data penggajian dilakukan dan dibuat oleh setiap Supervisor tiap site dimana dia ditugaskan, juga dilaporkan paling lambat tanggal 15 tiap bulannya. Didalam data berisi absensi karyawan, form lembur karyawan, medical karyawan dan data pendukung lainya sesuai ketentuan.</p>

      Prosedur Pengecekan Data Penggajian

      <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Setelah data laporan penggajian terkumpul maka akan dilakukan pengecekan mengenai kebenaran dari data yang diajukan tersebut. Proses pengecekan dilakukan hingga tanggal 20 tiap bulannya..</p>

      Prosedur Penginputan Data

      <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Laporan data akan diolah setelah semua data sudah melewati tahap pengecekan. </p>

      Approval Data Penggajian

      <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Setelah semua data sudah di input maka prosedur selanjutnya adalah permintaan approval data penggajian dari Pimpinan.</p>

      Pengiriman Data ke Bank

      <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Setelah semua data sudah disetujui maka data siap dikirimkan ke Bank dan akan di distribusikan oleh bank.</p>

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan pada Use Case Diagram

      <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Use Case Diagram sistem yang sedang berjalan pada perusahaan ditujukan pada gambar 3.2</p>

      Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Penggajian Karyawan pada PT Global Secont

      <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 adalah use case diagram yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut :</p>

      1. Pengumpulan Data.
      2. <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Aktor : Admin Operasional.</p> <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Skenario: Admin Operasional bertugas mengumpulkan data yang sudah dibuat oleh Supervisor tiap-tiap site.</p>

      3. Kroscek Data.
      4. <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Aktor: Admin Operasional dan Tim Payroll.</p> <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Skenario: Admin operasional akan menyerahkan berkas ke Tim Payroll untuk di kroscek ulang.</p>

      5. Olah Data.
      6. <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Aktor: Tim Payroll.</p> <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Skenario: Admin operasional akan memberikan data yang sudah selesai di kroscek kepada Tim Payroll dan kemudian Tim Payroll akan mengolah data tersebut ke dalam sistem penggajian.</p>

      7. Rekap Data.
      8. <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Aktor: Tim Payroll.</p> <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Skenario: Setelah semua data sudah di olah maka Tim Payroll akan membuat rekapitulasi dari data tersebut.</p>

      9. Lapor Data.
      10. <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Aktor: Tim Payroll dan Pimpinan HRD.</p> <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Skenario: Tim Payroll akan melaporkan / mengajukan ke Pimpinan HRD, Pimpinan Finance dan Direktur. Setelah mendapatkan semua persetujuan maka data akan siap dikirim ke bank.</p>

      11. Kirim Data.
      12. <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Aktor : Pimpinan HRD dan PIC Bank.</p> <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Sekenario : Pimpinan HRD akan mengirimkan data sesuai dengan format yang sudah disediakan oleh bank dan akan dikirimkan maksimal 1 hari sebelum hari H. PIC Bank akan mengkonfirmasi apabila data sudah diterima dan akan memberikan feedback apakah data yang dikirim sudah sesuai atau belum.</p>

      13. Mengolah & Mendistribusikan ke Semua Karyawan.
      14. <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Aktor: PIC Bank.</p> <p style="line-height: 2;font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Skenario : Data yang sudah diterima oleh PIC Bank akan di olah dan di distribusikan ke semua karyawan dalam waktu maksimal 1x24 jam.</p>

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan pada Activity Diagram

      <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Activity Diagram sistem yang sedang berjalan pada perusahaan ditujukan pada gambar 3.3</p>

      Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Penggajian Karyawan pada PT Global Secont

      <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Dapat dijelaskan pada gambar 3.3 adalah activity diagram yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:</p>

      1. <p style="line-height: 2">1 (satu) initial node sebagai awal dari suatu kegiatan objek.</p>
      2. <p style="line-height: 2">10 (sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang menunjukkan aktifitas yang dilakukan dalam sistem penggajian karyawan, seperti pengumpulan data, kroscek data, memberikan data ke tim payroll, mengolah data, membuat rekap data, mengajukan data, menyetujui data, mengirim data ke PIC bank, mengkonfirmasi, dan yang terakhir mendistribusikan ke semua karyawan.</p>
      3. <p style="line-height: 2">(satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan pada Sequence Diagram

      Sequence Diagram sistem yang sedang berjalan pada perusahaan ditujukan pada gambar 3.4

      Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Penggajian Karyawan pada PT Global Secont

      Dapat dijelaskan pada gambar 3.4 adalah sequence diagram yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut :

      1. Terdapat 4 (empat) actor yang melakukan aktifitas, yaitu Admin Operasional, Tim Payroll, Pimpinan HRD dan PIC Bank.

      2. Terdapat 2 (dua) Lifeline, yaitu Kantor dan Bank.

      3. Terdapat 10 (sepuluh) Messages, adalah hubungan antara objek tentang sistem yang sedang berjalan. Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas selama proses penggajian karyawan, yaitu:

        1. Pengumpulan data.

        2. Kroscek ulang data.

        3. Memberikan data yang sudah di kroscek ke Tim Payroll.

        4. Mengolah data kedalam sistem penggajian.

        5. Membuat rekap data.

        6. Melaporkan / mengajukan data ke Pimpinan HRD.

        7. Menyetujui data.

        8. Mengirim data ke PIC Bank.

        9. Konfirmasi bahwa sudah menerima data.

        10. Mengolah dan mendistribusikan ke semua karyawan.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisa Sistem

      Analisis SWOT dari Sistem Penggajian Karyawan di tunjukan pada tabel 3.2 :

      Tabel 3.2 Metode Analisa Sistem

      Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan
      2. Fungsi : Sebagai bukti kehadiran karyawan

        Sumber : Supervisor tiap-tiap site

        Media : Kertas

        Frekuensi : Setiap Bulan

        Sumber : Supervisor tiap-tiap site

        Keterangan : Berisi data hadir karyawan berdasarkan periode tertentu.

      3. Analisa Proses
      4. Nama Modul (proses) : Perhitungan gaji

        Masukan : Laporan absensi

        Keluaran : Laporan penggajian karyawan

        Ringkasan Proses : Pada proses ini dibuat daftar perhitungan gaji berdasarkan rekap absensi karyawan.

      5. Analisa Keluaran
        1. Nama Keluaran : Laporan penggajian
        2. Media : Kertas

          Rangkap : 4 (empat) lembar

          Keterangan : Laporan penggajian diberikan ke pimpinan HRD, pimpinan finance dan direktur untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan.

        3. Nama Keluaran : Slip gaji pegawai
        4. Fungsi : Mencetak atau menampilkan gaji pegawai

          Media : Kertas

          Rangkap : 2 (dua) lembar

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      Spesifikasi Hardware

      1. Processor  : Intel Core i7

      2. Monitor  : LCD

      3. Mouse  : Logitech USB

      4. Keyboard  : Logitech USB

      5. RAM  : 8 GB

      6. Hardisk  : 500 GB

      7. Printer  : Canon 32451

      Spesifikasi Software

      1. Microsoft Excel 2007

      Hak Akses (Brainware)

      1. Tim Payroll

      2. Pimpinan HRD

      3. Pimpinan Finance

      4. Direktur

      Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan yang dihadapi

      Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah :

      1. Proses perhitungan absensi untuk pembuatan rekap absensi masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan sering terjadi keterlambatan.

      2. Proses perhitungan gaji dilakukan secara manual yang kemungkinan dapat menyebabkan salah hitung gaji atau human error sehingga akurasi data masih rendah.

      3. Pembuatan rekap absensi, proses perhitungan gaji, pembuatan laporan penggajian dan pembuatan slip gaji masih bersifat manual sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi dalam transaksi penggajian dan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses perhitungan absensi dan gaji.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, agar memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi penggajian maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi. Adapun alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan yaitu :

      1. Perhitungan absensi dan pembuatan rekap absensi sudah terotomatisasi dengan sistem dan tersimpan kedalam database..

      2. Perhitungan gaji dan pembuatan laporan penggajian sudah terotomatisasi sistem..

      3. Pembuatan format slip gaji sudah terotomatisasi sistem. Karyawan dapat melihat rekap absensi dan slip gaji.

      User Requirement

      Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kebutuhan sistem baru yang ingin di buat dan telah di sanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi melalui tahap elisitasi dengan tujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi seperti yang tergambar pada tahapan elisitasi berikut :

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem informasi laporan penggajian yang diusulkan. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I di tunjukan pada tabel 3.3 :

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian di klasifikasikan melalui metode MDI. MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

      1. Pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. Pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

      3. Pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

      Berikut penerapan metode MDI Elisitasi Tahap II di tunjukan pada tabel 3.4 :

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi Tahap III merupakan hasil penyusutan dari Elisitasi Tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I (Inessential) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

      1. Artinya Tecnical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?.

      2. Artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

      3. Artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa opsi, yaitu :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

      Berikut penerapan metode TOE Elisitasi Tahap III di tunjukan pada tabel 3.5 :

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat di jadikan acuan dan dasar pembuatan suatu sistem yang akan di kembangkan. Berikut hasil akhir yang di capai yaitu Final Draft Elisitasi yang di tunjukan pada tabel 3. 6 :

      Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Prosedur Sistem Usulan

      Terdapat beberapa usulan prosedur sistem yang baru, seperti yang telah dijabarkan sebelumnya prosedur yang baru bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan. Prosedur sistem yang di usulkan yaitu sistem penggajian, dan pembuatan laporan penggajian berbasis web. Yang terdiri dari administrasi (admin) dan pengguna (user) sebagai pelaksana sistem. Admin dalam hal ini adalah Tim Payroll yang bertugas untuk input dan membuat data laporan penggajian. Dan User dalam hal ini adalah bagian yang hanya mengecek atau memeriksa data dan laporan penggajian yaitu karyawan dan manager atau HRD.

      Prosedur usulan yang pertama adalah admin terdiri dari membuka web, login, melihat halaman beranda, membuka menu karyawan, menginput absensi serta lembur, menginput gaji karyawan, membuat laporan gaji, dan sampai mencetak slip gaji.

      Usulan prosedur yang kedua yaitu user, fungsinya juga sama dapat mengakses seperti admin, tetapi user hanya melihat atau mengecek laporan gaji.

      Use Case Diagram Sistem yang di Usulkan

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang di Usulkan

      Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang di usulkan terdapat :

      1. 1 (satu) System yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi penggajian.

      2. 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Admin dan User

      3. 5 (Lima) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut.

      4. 22 (Dua puluh dua) include yang menspesifikasikan use case.

      Activity Diagram Sistem yang di Usulkan

      Activity Diagram sistem yang di usulkan (Admin)

      Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang di Usulkan (Admin)

      Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram sistem usulan di atas terdapat :

      1. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek

      2. 17 (tujuh belas) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      3. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

      4. 3 (tiga) fork node, digunakan untuk memecah behaviour menjadi activity atau action yang paralel.

      5. 1 (satu) join node, digunakan untuk menggabungkan kembali activity atau action yang paralel.

      6. 1 (satu) decision node, untuk membuat keputusan.


      Activity Diagram sistem yang di usulkan (User)

      Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem yang di Usulkan (User)

      Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram sistem usulan di atas terdapat :

      1. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek

      2. 17 (tujuh belas) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      3. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

      4. 3 (tiga) fork node, digunakan untuk memecah behaviour menjadi activity atau action yang paralel.

      5. 1 (satu) join node, digunakan untuk menggabungkan kembali activity atau action yang paralel.

      6. 1 (satu) decision node, untuk membuat keputusan.

      Sequence Diagram Sistem yang di Usulkan

      Sequence Diagram sistem yang di usulkan (Admin)

      Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem yang di Usulkan (Admin)

      Berdasarkan Gambar 4.4 Sequence Diagram sistem usulan di atas terdapat :

      1. 5 (lima) lifeline antarmuka yang saling berinteraksi.

      2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.

      3. 6 (enam) message yang menspesifikasikan dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.


      Sequence Diagram sistem yang di usulkan (User)

      Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem yang di Usulkan (User)

      Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram sistem usulan di atas terdapat :

      1. 4 (empat) lifeline antarmuka yang saling berinteraksi.

      2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu User.

      3. 5 (lima) message yang menspesifikasikan dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

      Class Diagram Sistem yang di Usulkan

      Gambar 4.6 Class Diagram Sistem yang di Usulkan

      Berdasarkan gambar 4.6 Class Diagram sistem yang diusulkan, terdapat :

      1. 9 (sembilan) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

      2. 7 (tujuh) Multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

      Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

      Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

      Rancangan Basis Data

      Rancangan Basis Data digunakan untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu mempermudah dalam mengambil dan menampilkan data. Dalam rancangan basis data dijelaskan mengenai Normalisasi dan Spesifikasi Basis Data.

      Normalisasi

      Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

      Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang di sebut proses normalisasi. Langkah-langkah normalisasi yaitu First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF), semuanya akan di bahas dalam ulasan berikut ini :

      Unnormalized

      Unnormalized adalah seluruh data awal atau data masuk yang akan di rekap menjadi bentuk normal melalui tahap First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF). Data Unnormal dapat dilihat pada tabel berikut :

      Tabel 4.2 Unnormalized

      Pada Tabel 4.2 Dapat dijelaskan unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, bisa saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai data yang ada atau data masuk.

      First Normal Form

      Tabel 4.3 First Normal Form

      Pada Tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan tabel First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan berperan sebagai candidate key.

      Second Normal Form

      Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya.

      Tabel 4.4 Second Normal Form

      Pada Tabel 4.4 Di atas dapat di jelaskan tabel Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 7 (tujuh) tabel, yaitu : tabel gaji, tabel jabatan, tabel karyawan, tabel admin, tabel organisasi, tabel ptkp, tabel asuransi.

      Third Normal Form

      Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya.

      Tabel 4.5 Third Normal Form

      Pada tabel 4.5 Di atas dapat dijelaskan mengenai tabel Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan di bangun, terdiri dari 9 (sembilan) tabel, yaitu : tabel gaji, tabel karyawan, tabel asuransi, tabel absensi, tabel ptkp, tabel jabatan, tabel organisasi, tabel lembur, dan tabel admin.

      Spesifikasi Basis Data

      Pada spesifikasi basis data digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel tersebut akan dijelaskan nama Field Name, Type dan Field Size mengenai data yang akan digunakan :

      Tabel Admin

      Nama File : admin

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_admin

      Panjang Record : 52

      Tabel 4.6 Tabel Admin

      Tabel Organisasi

      Nama File : organisasi

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_organisasi

      Panjang Record : 25

      Tabel 4.7 Tabel Organisasi

      Tabel Karyawan

      Nama File : karyawan

      Media : Hardisk

      Primary Key : nik

      Panjang Record : 164

      Tabel 4.8 Tabel Karyawan

      Tabel Jabatan

      Nama File : jabatan

      Media : Hardisk

      Primary Key : kd_jabatan

      Panjang Record : 42

      Tabel 4.9 Tabel Jabatan

      Tabel Absensi

      Nama File : absensi

      Media : Hardisk

      Primary Key : kd_absensi

      Panjang Record : 36

      Tabel 4.10 Tabel Absensi

      Tabel Lembur

      Nama File : lembur

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_lembur

      Panjang Record : 53

      Tabel 4.11 Tabel Lembur

      Tabel PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) PPh 21

      Nama File : ptkp

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_ptkp

      Panjang Record : 73

      Tabel 4.12 Tabel PTKP

      Tabel Asuransi

      Nama File : asuransi

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_asuransi

      Panjang Record : 55

      Tabel 4.13 Tabel Asuransi

      Tabel Gaji

      Nama File : gaji

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_gaji

      Panjang Record : 60

      Tabel 4.14 Tabel Gaji

      Rancangan Prototype

      Prototype Tampilan Login

      Saat pertama kali mengakses web sistem penggajian maka akan terlihat tampilan login sebagai berikut :

      Gambar 4.7 Prototype Tampilan Login

      Gambar 4.7 Merupakan gambar prototype yang memperlihatkan tampilan form login saat pertama kali mengakses web sistem penggajian. Terdiri dari, logo perusahaan, label username dan password, kolom pengisian username dan password serta tombol sign in.

      Apabila login gagal akan ada pop up pemberitahuan, dapat dilihat pada gambar 4.8

      Gambar 4.8 Prototype Tampilan Login

      Prototype Tampilan Halaman Utama (Admin)

      Tampilan halaman utama (admin) akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin, tampilan halaman utama admin dapat di lihat pada gambar 4.9

      Gambar 4.9 Prototype Tampilan Halaman Utama (Admin)

      Gambar 4.9 Memperlihatkan tampilan halaman utama (admin), terdiri dari daftar menu admin, tittle halaman, dan logo dan nama perusahaan.

      Prototype Tampilan Menu Admin

      Tampilan menu admin akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin dan mengelik menu admin, tampilan halaman menu admin dapat di lihat pada gambar 4.10

      Gambar 4.10 Prototype Tampilan Menu Admin

      Gambar 4.10 Memperlihatkan tampilan menu admin. Pada menu admin terdapat tabel yang menampilkan daftar admin, dan tombol untuk tambah data baru admin, edit dan hapus daftar admin.

      Prototype Tampilan Menu Organisasi

      Tampilan menu organisasi akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin atau user dan mengelik menu organisasi, akan tetapi hanya admin yang dapat menambah data, edit dan hapus. Tampilan halaman menu organisasi dapat di lihat pada gambar 4.11

      Gambar 4.11 Prototype Tampilan Menu Organisasi

      Apabila tombol tambah atau edit di klik maka akan terlihat tampilan form pengisian atau edit data organisasi .

      Gambar 4.12 Prototype Tampilan Tambah Organisasi

      Prototype Tampilan Menu Jabatan

      Tampilan menu jabatan akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin atau user dan mengelik menu jabatan, akan tetapi hanya admin yang dapat menambah data, edit dan hapus. Tampilan halaman menu jabatan dapat di lihat pada gambar 4.13

      Gambar 4.13 Prototype Tampilan Menu Jabatan

      Prototype Tampilan Menu PTKP

      Tampilan menu PTKP akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin atau user dan mengelik menu PTKP, akan tetapi hanya admin yang dapat menambah data, edit dan hapus. Tampilan halaman menu PTKP dapat di lihat pada gambar 4.14

      Gambar 4.14 Prototype Tampilan Menu PTKP

      Prototype Tampilan Menu Karyawan

      Tampilan menu karyawan akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin atau user dan mengelik menu karyawan, akan tetapi hanya admin yang dapat menambah data, edit dan hapus. Tampilan halaman menu karyawan dapat di lihat pada gambar 4.15

      Gambar 4.15 Prototype Tampilan Menu Karyawan

      Prototype Tampilan Menu Asuransi

      Tampilan menu asuransi akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin atau user dan mengelik menu asuransi, akan tetapi hanya admin yang dapat menambah data atau hapus data. Tampilan halaman menu asuransi dapat di lihat pada gambar 4.16

      Gambar 4.16 Prototype Tampilan Menu Asuransi

      Prototype Tampilan Menu Absensi

      Tampilan menu absensi akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin atau user dan mengelik menu absensi, akan tetapi hanya admin yang dapat menambah data, edit dan hapus. Tampilan halaman menu absensi dapat di lihat pada gambar 4.17

      Gambar 4.17 Prototype Tampilan Menu Absensi

      Prototype Tampilan Menu Lembur

      Tampilan menu lembur akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin atau user dan mengelik menu absensi, akan tetapi hanya admin yang dapat menambah data, edit dan hapus. Tampilan halaman menu lembur dapat di lihat pada gambar 4.18

      Gambar 4.18 Prototype Tampilan Menu Lembur

      Prototype Tampilan Menu Gaji

      Tampilan menu gaji akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin atau user dan mengelik menu gaji. Penggajian sudah terhitung secara otomatis oleh sistem. Tampilan halaman menu gaji dapat di lihat pada gambar 4.19

      Gambar 4.19 Prototype Tampilan Menu Gaji

      Apabila tombol cetak di klik maka akan terlihat tampilan slip gaji.

      Gambar 4.20 Prototype Tampilan Slip Gaji Karyawan

      Prototype Tampilan Menu Laporan

      Tampilan menu laporan akan terbuka setelah berhasil login sebagai admin atau user dan mengelik menu laporan. Laporan Penggajian sudah terhitung secara otomatis oleh sistem. Tampilan halaman menu laporan dapat di lihat pada gambar 4.21

      Gambar 4.21 Prototype Tampilan Menu Laporan

      Data laporan penggajian akan terlihat setelah mengelik tombol tampilkan, dapat dilihat pada gambar 4.22

      Gambar 4.22 Prototype Tampilan Slip Gaji Karyawan

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      1. Processor  : Intel Core i7
      2. Monitor  : LCD 17’’
      3. Mouse  : Wireless Optical
      4. Keyboard  : PS2
      5. RAM  : 8 GB
      6. Hardisk  : 512 GB
      7. Printer  : Dot matrix

      Aplikasi yang di Gunakan

      1. Windows 7 atau lebih tinggi
      2. Web Browser’
      3. Server Hosting atau XAMPP

      Hak Akses

      1. Admin

      2. - Tim Payroll (Bertanggung jawab terhadap input dan output penggajian).

      3. User

      4. - HRD (Bertanggung jawab terhadap hasil perhitungan gaji dan pembayaran gaji).

        - Manager (Bertanggung jawab terhadap seluruh proses penggajian).

        - Karyawan

      Black Box Testing

      Tabel 4.15 Tabel Pengujian Black Box

      Implementasi

      Schedule

      Perancangan sistem yang di usulkan di perkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

      Pengumpulan Data

      Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang ada pada sistem berjalan untuk dibuatkan sistem yang baru dan programnya.

      Analisa Sistem

      Analisa sistem ialah proses menganalisa sistem yang berjalan dan mengadakan konsultasi antara user dengan sistem analis yang membutuhkan waktu sekitar dua minggu.

      Perancangan Sistem

      Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah di pahami oleh seorang pembuat program. Perancangan sistem berlangsung selama empat minggu atau sebulan.

      Pembuatan Program

      Setelah perancangan sistem yang baru dibuat maka mulailah programmer membuat program untuk diterapkan pada sistem yang baru.

      Test Program

      Setelah program di buat maka dilakukan test program untuk meyakinkan bahwa program yang dibuat bisa berjalan dan sesuai dengan kebutuhan sistem serta keakuratan data bisa terjamin.

      Evaluasi Program

      Kesatuan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan sistem yang telah di buat.

      Perbaikan Program

      Perbaikan program dilakukan apabila program yang telah di buat masih terdapat kekurangan atau tidak sesuai dengan yang di inginkan user.

      Pelatihan User

      Tahap ini mulai dilakukan pelatihan terhadap user atau admin yang akan menggunakan sistem yang baru sebelum sistem tersebut benar-benar dijalankan..

      Implementasi

      Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.

      Dokumentasi

      Proses pencatatan atau perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pengumpulan data hingga program di implementasikan pada pihak stakeholder.

      Tabel 4.16 Tabel Schedule

      Estimasi Biaya

      Pada tabel ini menjelaskan secara rinci biaya yang di keluarkan pada penelitian yang telah dilakukan serta biaya perlengkapan kebutuhan penunjang sistem apabila sistem yang telah di rancang pada penelitian ini di implementasikan pada perusahaan.

      Tabel 4.17 Tabel Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Tujuan dari kesimpulan dan saran adalah untuk mengetahui sejauh mana sistem yang di buat dan dapat menjadi tolak ukur pengembangan sistem selanjutnya.

      Kesimpulan

      Kesimpulan Menurut Rumusan Masaalah

      Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

      1. Sistem pembuatan Voucher yang berjalan saat ini menggunakan sistem MAS, sistem MAS pada saat ini masih belum maksimal karena voucher yang sudah di cetak tidak dapat di edit, yang menjadikan no pada voucher tersebut bertambah dan tidak berurut dikarenakan tidak dapat dirubah kembali, seperti contoh pada saat pembuatan voucher ada yang salah, maka no voucher tersebut tidak dapat digunakan kembali, dan pada saat membuat kembali, no voucher bertambah sehingga mengakibatkan terlalu banyak no voucher yang digunakan.
      2. Sistem yang dibutuhkan untuk pembuatan Voucher biaya ialah sistem yang dapat memberikan kemudahan pada user untuk merubah menambah dan memprint hasil dari voucher tersebut, sehingga tidak terjadi no voucher yang tidak berurut dan no voucher yang berulang.
      3. Untuk membuat laporan voucher belanja pada sistem usulan mengklik menu laporan dan pilih piriode laporan yang diinginkan setalah itu klik kirim maka akan muncul laporan pembuatan voucher sesuai dengan periode yang dipilih.

      Kesimpulan Menurut Tujuan dan Manfaat Penelitian

      Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

      1. Kesimpulan Menurut Tujuan
        1. Menurut tujuan individu yaitu, agar penulis mendapatkan pengalaman di PT. ITU AIRCONCO sebagai langkah awal medatapatkan pengetahuan
        2. Menurut tujuan operasional yaitu membuat sistem lebih terjamin karena disimpan juga didalam database
      2. Kesimpulan Menurut Manfaat
        1. Manfaat bagi peneliti yaitu, dapat mengetahui bagaimana pengolahan dan laporan biaya
        2. Manfaat bagi perusahaan yaitu, memberikan informasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam membuat voucher biaya secara sistematis

        Saran

        Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

        1. Sistem voucher biaya diharapkan dapat lebih efektif karena informasi dapat diakses dengan lebih cepat dan lebih rinci
        2. Diperlukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk diadakan pengembangan dan perbaikan sistem yang lebih lanjut sering dengan perkembangan teknologi.
        3. Untuk keamanan data diusulkan harus dibackup secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi suatu kesalahan atau error pada komputer, maka dengan adanya backup data tersebut tidak hilang atau terpisah.

        Kesan

        Penulis mendapatkan banyak ilmu dan pelajaran yang di dapat serta terasa ilmu yang di dapat di perkuliahan dapat diterapkan dalam mengerjakan skripsi ini.

        DAFTAR PUSTAKA

        1. Rahayu Puji Astutik dalam jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol.3/No.9 (2014) Reginaldo Rosario, dalam Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi Vol.1/No.4 (2013)
        2. Kriswanto, Ririn Febrina, dalam Jurnal Binus Business Review Vol.5/No.1 (2014) Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Salemba Empat
        3. Reginaldo Rosario, dalam Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi Vol.1/No.4 (2013)
        4. Jayanti, Dwi dan Siska Iriani. 2014. Sistem Informasi Penggajian pada CV Blumbang Sejati Pacitan. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.6 No.3.
        5. Setianingsih, Anjar. 2015. Sistem Informasi Penggajian pada Commanditaire Vennootschap (CV) Asri Barokah Punung. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.7 No.1.
        6. Aminudin, Adi, Bambang Eka Purnama dan Indah Uly Wardati. 2015. Sistem Informasi Penggajian Pegawai pada Kantor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.7 No 3.
        7. Singh, Gurlal. 2014. Implementation and Development of a Proposed Payroll System. International Journal of Research (IJR), Volume 1 Issue 6, July 2014. ISSN: 2348 – 6848.
        8. Jibrin, Musa Success, Success Blessing Ejura dan Nwaorgu Innocent Augustine. 2015. System of Payroll in the Public Sector Administration. Asian Development Policy Review 2015, 3 (1):9-19. ISSN(e): 2313 – 8343
        9. Cohill, Katrina, Danielle Dudley, Jason Gregg, Elizabeth Millette, Adam Zinnecker dan Douglas Havelka. 2015. USMCo Payroll System. Information System Education Journal (ISEDJ) – March. ISSN: 1545 – 679X.
        10. Mahajan, Kritika, Shilpa Shukla dan Nitasha Soni. 2015. A Review of Computerized Payroll System. International Journal of Advanced Researching Computer and Communication Engineering Volume 4 Issue 1, January. ISSN (Online): 2278 – 1021; ISSN (Print): 2319-5940.
        11. Singh, Arjun V, Siddesh V. Chaphekar dan Yogesh S. Sawant. 2016. Automated Payroll System (A-PAY). International Journal of Modern Trends in Engineering and Research Volume 3 Issue 2, February. ISSN (Online): 2349 – 9745; ISSN (Print): 2393 – 8161.


        DAFTAR LAMPIRAN

        LAMPIRAN A :

        A.1. Surat Pengantar Skripsi

        A.2. Surat Observasi

        A.3. Kartu Bimbingan

        A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

        A.5. Form Validasi Skripsi

        A.6. Kwitansi Pembayaran Skripsi

        A.7. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

        A.8. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif

        A.9. Validasi Sidang Akademik

        A.10. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

        A.11. Daftar Nilai

        A.12. Formulir Seminar Proposal Skripsi

        A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi

        A.14. Formulir Permohonan Penggantian Judul

        A.15. Sertifikat TOEFL

        A.16. Sertifikat Prospek

        A.17. Sertifikat IT Internasional

        A.18. Sertifikat IT Nasional

        A.19. Curriculum Vitae (CV)

        LAMPIRAN B :

        B.1. Surat Implementasi

        B.2. Surat Hibah Penelitian

        B.3. Final Presentasi

        B.4. Katalog Produk

        B.5. Kartu Nama

        B.6. Poster/Banner

        B.7. Tampilan Program

      Contributors

      Hendrasuryana

    Menu navigasi