SI1422482060

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuaan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori para ahli yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Azhar Susanto dalam Rahmat Taufiq (2013:2)[1], sistem yaitu kumpulan dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain yang bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Hutahaean (2015:2)[2], “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”

Menurut Djahir dan Pratita (2014:45)[3], ”berpendapat bahwa sistem sebagai kumpulan atau grup dan bagian atau komponen apapun, baik secara fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai sekelompok atau kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Rusdina & Moch.Irfan (2014:36)[4], karekteristik dalam sebuah sistem adalah sebagai berikut:

1) Komponen sistem

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen-elemen lebih kecil yang deisebut sub sistem, dan elemen-elemen lebih besar yang disebut suprasistem.

2) Batasan sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi satu sistem dan sistem lainnya ataupun dengan lingkungan luarnya. Batas sistem dipandang sebagai suatu kesatuan batas sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3) Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah semua hal yang ada diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem.

4) Penghubung sistem (interface system)

Penghubung merupakan media perantara atau subsitem. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

5) Masukan

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa maintenance input atau sinyal input.

6) Penoglahan sistem (output system)

Suatu sistem dapat memiliki bagian pengolahan atau sistem tersebut sebagai pengolahannya. Pengolah yang akan mengubah dari masukan menjadi keluaran.

7) Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan

8) Sasaran atau Tujuan

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod, Jr. didalam buku H.A Rusdina dari Moch irfan (2014:41)[4], “sistem dapat dikelompokan mejadi dua yaitu sistem terbuka dan sistem tetutup. Sistem terbuka yaitu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Sedangkan sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lngkungan nya melalui arus sumber daya”. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Tujuan Sistem

Menurut Sutanta dalam Wibowo (dalam Jurnal UNSRAT Vol 4 No 4, 2014:12)[5], mengatakan bahwa tujuan perancagan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum atau global kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangankan dan berfungsi sebagai persiapan untuk tahap perancagan sistem. Bagian-bagian dari perancangan sistem meliputi context diagram (cd), data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (EFD), kerelasian antar relasi (Relationship).

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:8)[2], “data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambing-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal hal dan sebagainya.”

Menurut Darmawan dan Fauzi (2013:1)[6], “data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.”

Menurut Taufiq (2013:13)[6], “data adalah sesuatu yang diberikan kemudian diolah.”

Klasifikasi Data

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71)[4], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Bersifat data, berdasarkan sifat data ada dua data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
  2. Berdasarkan sumber data, berdasarkan sumber data ada dua yaitu data internal dan data dari eksternal.
  3. Berdasarkan cara memperolehnya, berdasarkan dari cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.
  4. Berdasarkan cakupan pengumpulannya, berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi data sensus dan data sample.
  5. Berdasarkan dinamika data, Berdasarkan dinamikanya data dapat dikelompokkan menjadi data statis, data semi statis dan data dinamis.
  6. Berdasarkan skala pengukurannya, berdasarkan skala pengukurannya dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Samuel Eilon (2014:40)[7], “Informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu kita dalam membedakan dari yang lain”.

menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75)[4], “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

Karakteristik Informasi

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:9192)[4], mendefinisikan karakteristik informasi yang baik adalah sebagai berikut:

  1. Information must be pertinent, yang berarti informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Berdasarkan sumber data, berdasarkan sumber data ada dua yaitu data internal dan data dari eksternal.
  3. Information must be accurate, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  4. Information must be timely, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  5. Berdasarkan dinamika data, Berdasarkan dinamikanya data dapat dikelompokkan menjadi data statis, data semi statis dan data dinamis.
  6. Relevance,informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Kualitas Informasi

Menurut Lippeveld, Sauborn, dan bodart didalam bukunya Bambang Hartono Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer (2013:17-18)[4], yaitu sebagai berikut :

  1. Relevansi

    Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

  2. Kelengkapan dan Keluasan

    Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikianpun bila informasi itu hanya mencakup area yang sempit dari suatu permasalahan.

  3. Kebenaran

    Kebeneran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasa dari fakta, bukan opini atau ilusi.

  4. Terukur

    Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali pada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

  5. Keakuratan

    Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatata fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

  6. Kejelasan

    Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apapun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah mamahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

  7. Keluwesan

    Informasi yang baik adalah informasi yang mudah diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

  8. Ketepatan Waktu

    Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak lagi ada nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit), dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataanya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Menurut Sutarman (2013:14)[8], nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu :

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat dipublikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan mereflesikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama dilakukan oleh manajer lain.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir efektivitasnya.

Konsep Dasar Aplikasi

Menurut Abdul Kadir (2014:16)[9], “Aplikasi adalah hasil terjemahan program berupa kode yang dipahami oleh mesin”.

Menurut minarni & Ariani (2013:38)[6], “Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2016:301)[10], “dari berbagai literature yang menjelaskan tentang SWOT dapat kiranya ditarik suatu benang merah, bahwa sebenarnya analisis SWOT merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dari berbagai kerangka kerja dan rencana strategi (Framework and Strategic Planning) yang pernah diterapkan baik dimedan pertempuran maupun bisnis”.

Menurut yusmini dalam Hatmanto (2013:49)[11], “analisis SWOT adalah suatu bentk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths), dan kelemahan kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi kesempatan kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Oportunities/'), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”.

Menurut Rangkuti dalam E-Jurnal Administrasi Bisnis 4 (1) (2016:119)[12], “analisis SWOT adalah identifikasi sebagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat dimaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman”.

Menurut Suryatna dalam E-jurnal Administrasi Bisnis 4 (1), (2016:119)[10], “uraian atau pengertian strengths, weakness, opportunity, threat adalah sebagai berikut:”

  1. Strenghts : Strenghts merupakan faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya.
  2. Weakness : Weakness adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tapi tidak memiliki oleh organisasi.
  3. Opportunity : Opportunity adalah faktor yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
  4. Threats : Threats adalah faktor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.

Menurut Fatimah dkk (2016:7)[13], Analisis SWOT merupakan akronim atau singkatan dari 4 kata yaitu strengths, weaknesses, opportunities, dan threaths. Analisis SWOT ini merupakan salah satu metode ang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportinities), dan ancaman (threats) dalam suatu spekulasi bisnis, Beberapa instrumen perencanaan strategis klasik yang memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik dalam menentukan sebuah stategi. Instrumen ini memudahkan para praktisi untuk menentukan apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu di perhatikan oleh mereka.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2016:304)[10] "Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk".

Menurut Dewi dalam Nina Rahayu (2013)[14], Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.

Menurut Septinor Bilung dalam eJurnal Administrasi Bisnis 4 (1) (2016:119)[13], Dengan analisa SWOT memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi baik positif maupun negatif dari dalam dan dari luar perusahaan. Peran kunci dari SWOT adalah untuk membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategi dan pengambilan keputusan tujuan yang dapat diterapkan pada hampir semua aspek industri.

Tahap-tahap Analisa SWOT

Menurut rangkuti dalam Syefri Maulana Husain (2013:11)[15], “langkah-langkah mudah penyusunan SWOT”, yaitu :

  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

    Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

  2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

    Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

  3. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

    Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

  4. Kuisioner Riset SWOT

    Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).

  5. Identifikasi Penyebab Masalah

    Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

  6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategi.

    Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

  7. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis.

    Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

  8. Menentukan Ukuran yang Dipakai Dalam SWOT

    Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

  9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicato.
  10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

    Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

  11. Melakukan Cascading SWOT

    Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

  12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicator.

    Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

  13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

    Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

  14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

    Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

menurut Siahaan yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:7)[16], mengemukakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1)[17], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirments Engineering)”.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[18] elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem
  3. Elisitasi Tahap III
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    4. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
    5. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    6. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Penjualan menurut Kotler yang dikutip oleh Fendy Nurcahyono dalam Jurnal Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi (SPEED) Vol.4 No.3 (2012:7)[19]“Penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan”.

Menurut Hery (2013)[20], menyatakan bahwa, “Penjualan merupakan total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dagangan yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai, maupun penjualan secara kredit”.

Menurut Irham Fahmi (2014:80)[10], memberikan pengertian penjualan sebagai berikut. “sales adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan produk seperti pengiriman barang (goods) atau pemberian jasa (service) yang diberikan.”

Menurut Yulianti dalam Furqon (2013:18)[21], “Sistem Informasi penjualan adalah Sistem Informasi yang menyangkut pengolahan data penjualan. Dengan demikian sistem informasi penjualan mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu sistem penjualan dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Mulyadi dalam Sondy Damanik (2014)[22], “penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut.”

Menurut Basu Swastha dalam Irwan Sahaja (2014:246)[23], “penjualan adalah suatu proses penukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli.”

Menurut Lupiyoadi (2013-180)[24], “penjualan perseorangan dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli.”

Menurut L.M Samryn (2014:249)[25], “ penjualan tunai merupakan penjualan yang direalisasikan dengan penerimaan kas pada saat penjualan”.

Fungsi Penjualan

Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016:128)[26] dalam siklus penjualan, kontak pertama pelanggan adalah dengan fungsi penjualan. Fungsi ini bertugas antara lain :

  1. Melayani pertanyaan dan memberikan informasi tentang produk kepada calon pelanggan,
  2. Menerima order pembelian dari pelanggan,
  3. Berkoordinasi dengan fungsi keuangan untuk proses persetujuan kredit,
  4. Menyiapkan kontrak penjualan dan/atau order penjualan,
  5. Berkoordinasi dengan fungsi gudang untuk mengetahui informasi tentang status barang dan penyiapan barang,
  6. Berkoordinasi dengan fungsi pengangkutan untuk proses pengiriman barang, dan
  7. Menyiapkan faktur penjualan


Konsep Dasar UML (Unifield Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Fowler dalam syukron dan Hasan (2015:30)[27], “Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrogaman berorientasi objek (OOP).”

Shanti Ria Serepia Siregar, Penti Sundari (Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur) dalam JIMP - Jurnal Sisfotek Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 6 No. 1 / Maret 2016) Definisi UML menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2015:133),[28]“UML atau (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Ada empat jenis diagram dalam UML yakni:

  1. Use Case Diagram
  2. Activity Diagram
  3. Class Diagram
  4. Sequence Diagram

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[29], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Yasin dalam Jurnal Paradigma Vol. XV1 No. 2 (2014:34)[28], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[30], “CFS (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber sbb” :

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  2. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  3. Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objekjuga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  4. Class Diagramm

    Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, objek beserta hubungan satu antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho dalam Muh Rizal (2014:15)[31], langkah langkah penggunaan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkapdengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan.
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
    3. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    4. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Agus Hariyanto (2015:2)[32], ”Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink)”.

Menurut Dina Fitria Murad, dkk (2013:49)[33]Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Wahidin Abbas (2013: 2)[34], Website disebut juga site, situs, situs web atau portal. Merupakan kumpulan halaman web yang berhubungan antara satu dengan lainnya, halaman pertama sebuah website adalah home page, sedangkan halaman demi halamannya secara mandiri disebut web page, dengan kata lain website adalah situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna internet diseluruh dunia. Website adalah situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna Internet.

Jenis-jenis Website

Menurut Arief dalam Rahardja, dkk (2015:5)[35], ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi dua jenis yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi. Web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis website:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau konten tidak berubah ubah maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, cascanding style atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang konten atau isinya dapat berubahubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan aplikasi flash belum tentu termasuk web dinamis kerena dinamis atau berubah-ubah tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data user secara online diinternet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Mia Andini dkk. Dalam Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2015:49)[36], “Personal Home Page merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membuat aplikasi web (website, blog atau aplikasi web)”.

Menurut Nugroho Dalam Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2015:49)[37], “PHP adalah bahasa pemogramannya, dalam membuat website ataupunaplikasi berbasis web, bukan hanya kode PHP saja yang kita dibutuhkan, tapi kita juga akan menggunakan kode HTML (Hyper Text Markup Language).

Dalam Penelitian Trupti Tawari dan Prof. A.J Nathe yang berjudul “Comparative Study Of Different Framework Of PHP” Pada International Journal of Research in Computer & Information Technology (IJRCIT) Vol.1 No.2 (2016:264)[38] Mengatakan PHP adalah bahasa script sisi server yang dirancang untuk pengembangan web namun juga digunakan sebagai bahasa pemrograman tujuan umum. Awalnya dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, implementasi referensi PHP sekarang diproduksi oleh The PHP Group. PHP awalnya berdiri untuk Personal Home Page, tapi sekarang singkatan dari backronym rekursif PHP: Hypertext Preprocessor. Kode CPP dapat dimasukkan ke dalam kode HTML, atau dapat digunakan dalam kombinasi dengan berbagai sistem template web, sistem manajemen konten web dan kerangka kerja web . Kode PHP biasanya diproses oleh juru bahasa PHP yang diimplementasikan sebagai modul di web server atau sebagai Common Gateway Interface (CGI) yang bisa dieksekusi. Server web menggabungkan hasil kode PHP yang diinterpretasikan dan dieksekusi, yang mungkin merupakan jenis data, termasuk gambar, dengan halaman web yang dihasilkan. Kode PHP juga bisa dijalankan dengan command-line interface (CLI) dan bisa digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi grafis mandiri.

Kelebihan PHP

Menurut Erliza Septia Nagara dan Rini Nurhayati (2015:5)[39], kelebihan PHP dibandingkan pemprograman lain :

  1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
  2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.
  3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
  4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.
  5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Definisi database menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[40] adalah “Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Sedangkan menurut Budi Raharjo yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22)[41] mendefinisikan bahwa “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat”.

Menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192)[42], mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Sementara menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54)[43] , mengatakan bahwa “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pengolahan Data

Definisi Pengolahan Data

Menurut Hutahaean (2015:8)[44], menjelaskan tentang pengertian pengolahan data menurut ahli sebagai berikut: George R. Terry menyatakan, “Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”. Menurut Sutarman dalam Hutahaean (2012:4)[44], pengolahan data adalah proses perhitungan /transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti ataupun sesuai dengan yang diinginkan.

Berdasarkan dari kedua penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengolahan data merupakan suatu proses menerima dan mengeluarkan data menjadi bentuk lain yaitu berupa informasi.

Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data meliputi: manual, electromechanical, punched car equipment, dan electronic computer. (Yakub dan Vico Hisbanarco, 2014:17)[45]

  1. Metode manual, merupakan pengolahan data yang semua operasi datanya dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.
  2. Metode electromechanical, merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.
  3. Metode punched card equipment, merupakan pengolahan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem warkat unit (unit record system).
  4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.

Tahap-Tahap Pengolahan Data

Menurut Suwarjana (2016:43)[46] bahwa pengolahan data dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

  1. Melakukan edit (editing)
    Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data penelitian atau data statistik. Editing merupakan proses memeriksa data yang dikumpulkan melalui alat pengumpulan data (instrumen penelitian).
  2. Pemberian kode (coding)
    Pada tahap ini yang dilakukan adalah memberikan kode. Pemberian kode ini sangat penting untuk mempermudah tahap-tahap berikutnya terutama pada tabulasi data.
  3. Melakukan tabulasi (tabulating) Tahap berikutnya dalam pengolahan data adalah tabulating atau penyusunan data. Tabulasi dapat dilakukan dengan dua cara diantaranya:
    1. Tabulasi data secara manual
      Metode ini digunakan ketika teknologi tidak secanggih saat ini. Apabila datanya sedikit maka masih memungkinkan menggunakan metode ini.
    2. Tabulasi data menggunakan teknologi komputer
      Cara ini adalah yang paling umum digunakan saat ini. Tabulasi menggunakan komputer ini merupakan metode tabulasi dengan memasukkan data yang telah diberi kode tertentu (untuk data kategorikal) atau langsung memasukkan angka yang sudah ada (bila data bersifat numerik).

Konsep Dasar Cuti

Definisi Cuti

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1976 Bab 1 Pasal 1 [47], menyatakan pengertian Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Selain dimuat di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, cuti juga dimuat pada Undang-Undang Ketenagakerjaan Bab X tentang perlindungan pekerja/buruh. Paragraf 1 Pasal 79 ”Pengusaha wajib memberikan waktu istirahat dan cuti kepada pekerja / buruh. (UU No.13 Th:2003)[48] Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan pemberian cuti adalah dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani. (Shabrina, 2016:46)[49]

Berdasarkan dari ketiga pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cuti adalah meninggalkan pekerjaan beberapa waktu secara resmi untuk beristirahat baik rohani maupun jasmani dan sebagainya.

Jenis-Jenis Cuti

Adapun jenis-jenis cuti yang diberikan oleh setiap perusahaan, yaitu: (Shabrina, 2016:46)[49]

  1. Cuti tahunan
    Cuti ini adalah hak setiap tenaga kerja dalam setahun dimana setiap bulan diperkenankan mengambil satu cuti hari atau 12 hari setahun.
  2. Cuti melahirkan
    Perempuan memiliki cuti melahirkan selama tiga bulan.
  3. Cuti menstruasi
    Cuti ini merupakan hak cuti khusus yang ditunjukkan untuk perempuan.
  4. Cuti bersama
    Cuti ini adalah cuti yang diatur pula oleh pemerintah untuk keperluan masyarakat luas.
  5. Ibadah haji
    Cuti ini diberikan karena adanya salah satu kewajiban agama yang harus ditunaikan yakni beribadah haji.
  6. Cuti masa kerja
    Cuti ini diberikan sebagai upaya memberikan waktu istirahat demi produktivitas kerja.
  7. Cuti ditanggung dan dan di luar tanggungan perusahaan
    Cuti yang ditanggung biasanya berkaitan dengan kepentingan perusahaan, sebaliknya untuk yang di luar tanggungan perusahaan.
  8. Cuti insidental
    Cuti ini diberikan karena keperluan khusus seperti menikah, menikahkan anak, mendampingi istri melahirkan, khitan, baptis, dan kematian keluarga inti.

Begitu juga dengan PT Aerofood Indonesia yang memiliki empat jenis cuti yang diberikan kepada seluruh karyawannya, antara lain:

  1. Cuti tahunan (Annual leave).
    Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan dalam setahun dimana setiap bulan diperkenankan mengambil satu cuti hari atau 12 hari setahun.
  2. Cuti sakit (Sick leave).
    Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan jika dalam kondisi sedang sakit seperti harus dirawat inap. Cuti ini pun tidak memiliki jumlah cuti yang ditentukan, sebab kepala departemen masing-masing yang akan mengontrolnya.
  3. Cuti izin (Permission).
    Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan jika dalam kondisi sedang ada kepentingan di luar urusan perusahaan. Cuti ini pun tidak memiliki jumlah cuti yang ditentukan, sebab kepala departemen masing-masing yang akan mengontrolnya. Jika karyawan terlalu sering mengajukan cuti tersebut, makan akan dipertimbangkan dan sangat berpengaruh terhadap karirnya di perusahaan.
  4. Cuti bonus (Bonus leave).
    Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan bilamana karyawan tersebut berprestasi dalam menajalankan pekerjaannya. Cuti ini pun tidak memiliki jumlah cuti yang ditentukan, sebab kepala departemen masing-masing yang akan mengontrolnya.

Prosedur Sistem Cuti

Menurut Widodo (2016:42)[50], urutan prosedur cuti sebagai berikut:

  1. Penerima pengajuan cuti
    1. Pengajuan cuti ditujukan kepada koordinator masing-masing bagian.
    2. Pengajuan cuti ditujukan kepada departemen sumber daya manusia apabila tidak terdapat koordinator pada bagian tersebut.
  2. Kategori cuti
    1. Cuti pokok
      Merupakan cuti tahunan yang diberikan kepada karyawan dengan masa cuti berbeda-beda sesuai dengan status karyawan, grade, dan masa kerja.
    2. Cuti ekslusif
      Merupakan hak cuti yang diberikan kepada karyawan tanpa mengurangi jumlah masa cuti pokok.
  3. Hak masa cuti
    Masa cuti yang diterima pada masing-masing karyawan diklasifikasikan berdasarkan status karyawan, grade, dan masa kerja karyawan tersebut.
    1. Kontrak
      Perhitungan hak masa cuti yang diterima yaitu satu hari setiap bulan, dan akan diakumulasikan pada bulan berikutnya. Hak cuti dapat digunakan apabila sudah memiliki masa kerja selama tiga bulan.
    2. Permanen
      Hak masa cuti diberikan mulai awal tahun atau pada saat perubahan dari status kontrak menjadi permanen sebanyak jumlah hari pada masing-masing masa kerja dan grade. Akumulasi hak masa cuti:

1) Akumulasi hak masa cuti terjadi pada awal tahun (Januari). Hak masa cuti yang dapat digunakan untuk tahun berikutnya yaitu

maksimal tujuh hari.

2) Karyawan dapat mengajukan cuti ketika sisa masa cuti telah habis, dan jumlah masa cuti tersebut akan diakumulasikan pada bulan

atau tahun berikutnya.

4. Waktu dan tempat pengajuan cuti

a. Pengajuan cuti dapat dilakukan dimana saja, namun batas pengajuan cuti yaitu tiga hari sebelum pelaksanaan cuti.

b. Cuti sakit dapat diajukan maksimal tiga hari setelah pelaksanaan cuti sakit.

5. Pembatalan cuti

a. Cuti dapat dibatalkan oleh karyawan tersebut (pemohon) apabila cuti tersebut belum dikonfirmasi, dan dengan waktu paling lambat satu hari

sebelum tanggal cuti.

b. Cuti dapat dibatalkan oleh penerima/koordinator apabila status cuti tersebut sudah disetujui, dan dengan waktu paling lambat pada tanggal cuti

tersebut.

Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Karyawan merupakan faktor pendukung dalam dalam sebuah perusahaan atau instansi, karena dengan adanya karyawan yang memiliki standar kualifikasi perusahaan maka produktivitas perusahaan pasti akan tetap terjaga dan semakin meningkat. (Abadi & Latifah, 2017:38)[51]. Karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai matapencariannya. (Safitri dkk, 2017:18)[52]

Bedasarkan dari kedua penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan yang berpengaruh produktivitas suatu perusahaan.

Status Karyawan

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan[53] menjelaskan empat jenis status pekerja berdasarkan waktu berakhir nya sebagai berikut:

  1. Perjanjian Kerja Waktu Tetap (PKWT) Perjanjian Kerja Waktu Tetap (PKWT) atau karyawan kontrak adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu. Pekerja dianggap sebagai PKWT apabila kontrak kerja tidak lebih dari 3 (tiga) tahun dan tidak ada masa percobaan kerja (probation).
  2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap atau biasa disebut karyawan tetap. Pada PKWTT dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja (probation) dengan waktu paling lama 3 (tiga) bulan, bila ada yang mengatur lebih dari 3 bulan, maka berdasarkan aturan hukum, sejak bulan keempat, pekerja dinyatakan sebagai pekerja tetap (PKWTT).

Selain dari status pekerja berdasarkan waktu berakhirnya, ada juga pekerja harian lepas (freelamcer) dan outsourcing:

  1. Harian lepas (freelancer)
    Pekerja harian lepas diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 100 tahun 2004. Pada perjanjian kerja harian lepas berlaku beberapa ketentuan:
    Perjanjian kerja harian lepas hanya untuk pekerjaan tertentu yang memiliki waktu dan volume pekerjaan yang berubah-ubah, serta upah yang didasarkan pada waktu, volume pekerjaan, dan kehadiran pekerja dalam satu hari. Perjanjian kerja harian lepas berlaku dengan ketentuan pekerja bekerja kurang dari 21 hari dalam 1 (satu) bulan. Jika pekerja bekerja selama 21 hari atau lebih selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka status pekerja berubah menjadi PKWT.
  2. Outsourcing
    Status kerja outsourcing artinya pekerja tidak berasal dari rekrutmen perusahaan, melainkan perusahaan meminta pihak ketiga sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja untuk mengirimkan pekerjanya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga, perjanjian kerja dilakukan oleh perusahaan dan pihak ketiga tersebut. Ketentuan terkait status kerja outsourcing diatur dalam Undang-Undang No.13 Pasal 59 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Kinerja Karyawan

Istilah kinerja sendiri berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja merupakan suatu organisasi dan karyawan berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka kinerja sesungguhnya merupakan prilaku manusia dalam memainkan peran yang mereka lakukan di dalam organisasi untuk memenuhi standar prilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan hasil dan tindakan yang diinginkan. (Winardi dalam Devi dan Fitri, 2017:11)[54]. Menurut Saryanto dan Amboningtyas (2017:4)[55], mendefinisikan kinerja sebagai “perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya perjam)”.

Bedasarkan dari kedua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan untuk memenuhi standar.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Sunguk Lee (2012:158)[56] “Unified Modeling Language or UML is defined as a standar dized general purpose modeling language in the field of object oriented software engineering”. Yang artinya Unified Modeling Language atau UML didefinisikan sebagai bahasa pemodelan tujuan umum yang dirancang khusus dalam bidang rekayasa perangkat lunak berorientasi objek.

Menurut Onu dan Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[57] “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia nyata di bidang rekayasa perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain. (Maimunah dkk, 2017:4.5-1)[58]

Berdasarkan dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa pemodelan untuk perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi berbasis objek.

Langkah-Langkah Menggunakan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Sanjaya dkk (2015:6)[59], langkah-langkah menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constrains, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirment lain (non-fungsional, security, dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancang user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirment piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:
    1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case setiap tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unite code yang lengkap dengan tes.
    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Piranti lunak harus dirilis.

Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modelling Language)

Menurut (Agustinah, 2017:20)[60], untuk mendeskripsikan perangkat lunak yang akan dikembangkan, metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan tiga, yaitu:

  1. Sesuatu (things)
    Ada empat things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu:
    1. Structural things
      Merupakan bagian elemen-elemen bersifat konseptual atau fisik yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML).
    2. Behavioral things
      Merupakan bagian yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu yang bersifat dinamis dalam model Unified Modelling Language (UML).
    3. Grouping things
      Merupakan bagian yang berguna untuk mengorganisasikan model Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambarannya yang rumit terkadang perlu penggambaran paket yang menyederhanakan model. Kemudian paket-paket ini dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket digunakan untuk mengelompokkan sesuatu, misalnya subsistem-subsistem dna model-model.
    4. Annotational things
      Bangunan dasar ini berguna untuk memperjelas Unified Modelling Language (UML). Bagian annotational things dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan ciri-ciri serta fungsi setiap elemen dalam model Unified Modelling Language (UML).
  2. Relasi (relationship)
    Dalam Unified Modelling Language (UML) ada 4 macam relasi, yaitu:
    1. Kebergantungan
      Merupakan hubungan dimana elemen yang tidak mandiri (dependent) terpengaruh apabila terjadi perubahan pada suatu elemen mandiri (independent).
    2. Asosiasi
      Merupakan apa dan bagaimana hubungan antar objek. Agregasi yang menggambarkan hubungan suatu objek dengan elemennya merupakan bentuk asosiasi.
    3. Generalisasi
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dengan objek induk (ancestor) dan struktur data dari objek-objek yang ada. Spesialisasi merupakan arah dari objek induk menuju objek anak. Sedangkan arah berlawanan sebaliknya disebut generalisasi.
    4. Realisasi
      Merupakan operasi yang berjalan dari setiap objek.
  3. Digram
    Dalam Unified Modelling Language (UML) terdapat lima diagram yang perlu dibuat, yaitu:
    1. Use case diagram
      Diagram ini digunakan untuk memodelkan perilaku suatu sistem yang diharapkan atau diinginkan oleh pengguna dengan ketentuan tertentu.
    2. Class diagram
      Diagram ini memperlihatkan relasi antar objek yang memiliki kelas-kelas dan berkolaborasi.
    3. Sequence diagram
      Diagram ini menunjukkan interaksi pengguna terhadap sistem untuk mencapai tujuan use case dan relasi antar class.
    4. State chart diagram
      Suatu sistem yang memuat aktivitas, state, event, dan transisi diperlihatkan dalam state chart diagram. Diagram ini penting pada pemodelan sistem reaktif yaitu untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, dan kolaborasi.
    5. Activity diagram
      Diagram menggambarkan suatu sistem meliputi aliran suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. Diagram ini menekankan aliran kendali antar objek yang penting dalam pemodelan suatu sistem.

Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yasin (2012:268)[61], tujuan UML diantaranya sebagai berikut:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktik-praktik terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP merupakan bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini, PHP banyak digunakan unuk memprogram situs web dinamis. (Ramadhani, 2013:480) [62]. PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam server web. (Nugroho dalam Sholikhin dan Riasti, 2017:51)[63]. PHP adalah kependekan dari Hypertext Preprocessor, bahasa interpreter yang memiliki kesamaan dengan bahasa C dan perl yang memiliki kesederhanaan dalam perintah, yang digunakan untuk pembuatan aplikasi web. (Sidik dalam Wardani, 2013:16)[64]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa pemrogram yang digunakan untuk pembuatan aplikasi yang berbasis web yang paling banyak digunakan saat ini.

Keunggulan PHP

PHP memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : (Firdayanti, 2013:3)[65].

  1. PHP bersifat gratis (free)
  2. Beberapa server seperti Apache, Microsoft IIS, PWS, AOLserver, phttpd, fhttpd, dan Xitami mampu menjalankan PHP
  3. Tingkat akses php lebih cepat dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi
  4. Beberapa database yang sudah ada, baik yang gratis maupun berbayar sangat mendukung akses PHP diantaranya MySQL, PosgreSQL, MSQL, Informix, dan Microsoft server
  5. PHP mampu berjalan di Linux sebagai flatform sistem operasi utama bagi PHP.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

MySQL merupakan perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan kisaran enam juta lebih instalasi di dunia. . (Ramadhani, 2013:480)[66]. MySQL merupakan salah satu aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan data dalam sebuah aplikasi. (Solikhin dan Riasti, 2017:52)[67]. MySQL sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak mungkin berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi pengguna (interface). (Nugroho dalam Wardani, 2013:16)[68]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan data yang didukung dengan aplikasi pengguna (interface).

Keunggulan MySQL

MySQL memiliki beberapa keunggulan bagi penggunanya sebagai berikut : (Firdayanti, 2013:4)[69]

  1. MySQL merupakan program yang multi-thread, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi-CPU.
  2. Didukung dengan program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Phyton, TCL APIs.
  3. Bekerja pada berbagai platform.
  4. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.
  5. Memiliki sistem keamanan yang cukup baik dengan verifikasi host.
  6. Mendukung OBDC untuk sistem operasi Microsoft Windows.
  7. Mendukung rekaman yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau bervariasi.
  8. MySQL merupakan software yang free yang dapat didownload pada www.mysql.com. Sedangkan software database lainnya seperti ORACLE merupakan software yang harus dibeli.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet. (Sutopo dkk, 2017:25)[70]. Web adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi, komunikasi atau transaksi sehubungan dengan profil pemilik situs.(Hastanti dkk, 2014:3)[71]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa web merupakan salah satu layanan yang didapatkan oleh pemakai komputer.

Jenis-jenis Web

Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya (style) yaitu sebagai berikut: (Syukron dan Hasan, 2015:29)[72]

  1. Website dinamis, adalah sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah setiap saat.
  2. Website statis, adalah sebuah website yang kontennya jarang diubah, menggunakan bahasa pemrograman HTML dan belum menggunakan database.


Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Web server adalah server yang melayani permintaan klien terhadap halaman web. (Kadir dalam Habibie dkk, 2014:79). [73] Web server adalah system computer dan software yang menyimpan serta mendistribusikan data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi tersebut (Hastanti, dkk, 2015:3)[74]

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa web server merupakan server internet yang mampu melayani koneksi transfer data dalam protocol HTTP.

Fungsi Web Server

Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. (Hastanti, dkk, 2015:3)[75]

Definisi Xampp

Xampp merupakan paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server-nya untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools php Myadmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server. (Fauzi & Wicaksono, 2015:26).[76] Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall Xampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasi secara otomatis untuk anda. Xampp adalah sebuah web server. Asal kata dari Xampp sendiri adalah : (Kartini, dkk, 2013:26)[77]

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS6

Definisi Adobe Dreamweaver CS6

Adobe dreamweaver merupakan perangkat lunak terkemuka untuk desain web yang menyediakan kemampuan visual yang intuitif termasuk pada tingkat kode, yang dapat digunakan untuk membuat dan mengedit website HTML serta aplikasi pada perangkat bergerak seperti ponsel dan tablet. (Kastanti dkk, 2015:104)[78]. Dreamweaver merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor professional untuk mendesain web secara visual. (Indera dkk, 2015:37)[79]. Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak web editor keluaran adobe system yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunanya. (Sadeli dalam Widodo dkk, 2016:89)[80]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa adobe dreamweaver adalah suatu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mendesain web dengan memberikan fitur-fitur yang menarik dan mudah.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Pearce dan Robinsin dalam Retnasari (2014:130)[81], Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

  1. Strength (kekuatan) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.
  2. Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
  3. Opportunity (peluang) merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.
  4. Threat (ancaman) merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi.

Menurut Raharjo (2017:11)[82], bahwa analisis SWOT merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan dalam menganalisa faktor internal dan eksternal organisasi baik organisasi profit maupun non profit.

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi atau kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang meliputi kekuatan, kelemaha, peluang, dan ancaman.

Manfaat Analisis SWOT

Analisa SWOT bermanfaat apabila telah jelas ditentukan, dalam jenis apa perusahaan beroperasi dan lain-lainnya. Dari hasil analisis akan memetakan posisis perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari stakeholder. (Astuti, 2017:62)[83]

Langkah-langkah Analisis SWOT

Menurut Anwar dan Andi (2017:287)[84], langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT pada suatu perusahaan sebagai berikut:

  1. Perusahaan harus memulai analisis SWOT dengan mendefinisikan bisnisnya.
  2. Selanjutnya, perusahaan harus mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) pada bisnisnya saat itu.
  3. Perusahaan harus menentukan kunci sukses (key success factors) dari bisnis yang dijalankannya. Pengertian key success factors yaitu aktivitas atau daerah di mana perusahaan harus benar-benar ahli agar sukses pada bisnisnya dengan sepenuhnya mengeksploitasi peluang yang tersedia dan melawan ancaman yang membahayakannya.
  4. Perusahaan harus melihat ke dalam (look inward) dan mengevaluasi kemampuannya yang berhubungan dengan keahlian dan keunggulan yang ada pada organisasi yang memberikan kemampuankepada perusahaan untuk berhasil dengan baik pada aktivitas dan daerah yang diidentifikasikan sebagai key success factors bagi bisnisnya.
  5. Selanjutnya perusahaan secara objektif membandingkan kemampuannya dengan key success factors. Perbandingan ini akan memberikan perusahaan perkiraan yang tepat tentang kekuatan (strengths) dan kelemahannya (weakness).

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Raharjo (2017:15)[82] bahwa matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks SWOT terdiri dari empat strategi yaitu:

  1. Strategi SO (Strenght-Opportunity)
    Strategi ini merupakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
  2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
    Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
  3. Strategi ST (Strength-Threat)
    Memalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari ancaman atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
  4. Strategi WT (weakness-Threat)
    Strategi ini didasarkan pada usaha meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Fungsi Analisis SWOT

Analisis SWOT yang dilakukan oleh organisasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengkaji dan menambah kekuatan (strength), mengurangi kelemahan (weakness), memperluas peluang (opportunities), dan mengeliminasi ancaman dari luar (threat). (Raharjo, 2017:13)[82]

Tujuan Analisis SWOT

Analisis SWOT yang dilakukan oleh organisasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengkaji dan menambah kekuatan (strength), mengurangi kelemahan (weakness), memperluas peluang (opportunities), dan mengeliminasi ancaman dari luar (threat). (Raharjo, 2017:13)[82]

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Prototype merupakan salah satu metode pendekatan dalam proses pengembangan software, yaitu pembuatan prototype atau rancangan dari software yang akan dikembangkan. (Ariza, 2014:3)[85]. Prototype adalah suatu metode pengembangan sistem yang dapat membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. (Ramadhina, 2015:328)[86]. Prototype merupakan suatu model kerja yang mewakili kebutuhan pemakai atau suatu desain yang diusulkan. (Nugraha dkk, 2014:3)[87]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah metode pengembangan sistem yang model kerjanya mewakili kebutuhan pemakai yang diusulkan.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototype

Menurut Hayani (2013:II-3)[88] metode prototype memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan metode prototype :

  1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
  2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dan menentukan kebutuhan pelanggan
  3. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
  4. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkan.

Kekurangan metode prototype :

  1. Resiko yang tinggi yaitu untuk masalah-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu kewaktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu
  2. Interaksi pemakai penting, sistem hanya menggunakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer
  3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99)[89], “Pengujian Black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program”. Menurut Mustaqbal dkk (2015:34))[90], “Pengujian Black box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengujian Black box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.

Tujuan Metode Black Box Testing

Tujuan dari metode Black box Testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak - banyaknya. (Pratiwi, 2014: 99)[91]. Black box Testing cenderung untuk menemukan hal - hal berikut : (Mustaqbal dkk, 2015:34)[92]

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
  2. Kesalahan antamuka (interface errors).
  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.
  4. Kesalahan performansi (performance errors).
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Yousuf dan Asger dalam International Journal Of Computer Applications (2015:8)[93]. “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”. Yang artinya Persyaratan Elicitation (RE) didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kebutuhan pemangku kepentingan. Ini adalah proses awal dan utama dari fase rekayasa kebutuhan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan nyata mereka. Elisitasi merupakan pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). (Siahaan dalam Dzulhaq dkk, 2017:1)[94]. Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. (Bachtiar dan Atikah, 2015:74)[95]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan pengumpulan kebutuhan aktivitas yang diinginkan oleh menejemen yang terkait untuk dieksekusi.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[96], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu:
      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literatur Review

Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi - referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. (Warsito dkk, 2015:29-30)[97]. Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber - sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori. ( Rosyidhana, 2014:3)[98]

Berdasarkan dari kedua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.

Literatur Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai cuti karyawan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pengolahan data cuti karyawan ini perlu dilakukan studi pustaka (Literatur review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain :

Literatur Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai cuti karyawan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pengolahan data cuti karyawan ini perlu dilakukan studi pustaka (literatur review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Krisnaningsih dan Acang (2017)[99]. “Analisa Perancangan Sistem Informasi Komputerisasi Cuti Pegawai pada Kantor Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang”. Jurna Portal Jurnal Universitas Serang Raya atau LPPMUNSERA Penelitian ini menggunakan program Delphi7 yang berbasis database dalam pengolahan datanya, Rancangan basis data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), dan Logical Record Structure (Struktur Data Logika) dan tabel, juga akan di buat normalisasi data yang berpungsi untuk menghilangkan data yang rangkap. Penelitian ini menghasilkan sistem Pengolahan data cuti pegawai dapat di lakukan dengan lebih cepat, akuran, mudah dan efisien.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Keukeu Rohendi (2015)[100]. “Sistem Informasi Pengajuan Cuti Pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat”. Jurnal TEKNOIF Penelitian ini menggunakan MySQL sebagai database yang terintegrasi, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrogramannya, serta Rancangan basis data menggunakan Context Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD). Penelitian ini menghasilkan sistem pengolahan data cuti yang terstruktur tersimpan dalam database, dan pembuatan pengajuan surat permohonan cuti dengan akurat dan tepat waktu.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Gandana Akhmad Syaripudin dan Rinda Cahyani (2015)[101]. “Pengembangan Aplikasi Web untuk Pengajuan Cuti Pegawai Secara Online”. Jurnal STTGARUT. Penelitian ini menggunakan metode Unified Software Development Process. Pada perancangan pemodelan menggunakan UML dengan software pendukung microsoft visio MySQL sebagai manajemen basis datanya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman, CSS untuk mendesain tampilan dari web dan Sublime text digunakan sebagai penyunting kodenya, serta back box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan aplikasi web dan fitur pengajuan cuti dan lihat saldo cuti secara online, serta mengajukan cuti dapat melakukannya dimana saja hanya dengan akses internet.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Raka Ibnu Sholeh Sadami, dkk (2014)[102]. “Sistem Informasi Pengajuan Cuti dan Request Jadwal Kerja Berbasis Web pada Contact Center PLN 123 Jakarta”. Jurnal SNIPTEK Penelitian ini menggunakan MySQL sebagai database, perancangan desain Sistem menggunakan UML, ERD (Entity Relationship Diagram), dan spesifikasi basis data. Pengembangan menggunakan application program dan GUI program. Serta black box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti online yang dibuat dapat mempermudah proses pengajuan dan persetujuan cuti dan request jadwal kerja.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Arif Setiyanto dan Samopa (2013)[103]. “Pembuatan Sistem Informasi Cuti pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan Menggunakan PHP dan MySQL”. Jurnal TEKNIK POMITS Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP(PHP Hypertext Preprocessor) dan basis data MySQL. Perancangan aplikasi menggunakan metode ICONIX process. membuat gambaran awal jalannya tampilan aplikasi dalam bentuk GUI Storyboard, serta implementasi dengan lingkungan Implementasi perangkat dan penulisan kode program. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang mempermudah proses pengecekan hak cuti, pengajuan, serta pengambilan keputusan cuti terangkai secara sistematis.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Lakshya Sharma, dkk (2017).[104]Smart Leave Management System”. Jurnal IJSTE International Conference on Road Map for Smart Cities of Rajasthan (NC-RMSCR) Aplikasi ini dikembangkan melalui HTML, CSS, JavaScript dan JSP di sisi server. Database untuk aplikasi ini adalah MySql. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Ada fitur seperti notifikasi pesan, persetujuan cuti, dll laporan generator di sistem ini.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Mohana Priya, dkk (2017)[105]. “Mobile HRM for Online Leave Management System”. International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC). Penelitian ini menggunakan UML dengan software pendukung microsoft visio MySQL sebagai manajemen basis datanya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang memberikan kemudahan serta mengurangi waktu.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Manish Singh, dkk (2017)[106]. “Leave and Payroll Management System”. IOSR Journal of Computer Engineering. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP(PHP Hypertext Preprocessor) dan basis data MySQL. Perancangan aplikasi menggunakan metode ICONIX process. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang dapat membuat sistem yang ada lebih cepat, lebih produktif dan akan membutuhkan lebih sedikit tenaga untuk menanganinya.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Kingsley Kwabenah Asong (2016)[107]. “Development of Employees Leave Database Management System”. Dama International Journal of Researchers (DIJR) Menggunakan konstruksi dari MSSQL Server dan semua pengguna interface telah dirancang menggunakan teknologi ASP.Net. Koneksi database vity direncanakan dengan menggunakan Metodologi "Koneksi SQL". Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Serta sistem cuti ini selalu update secara otomatis.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Selvi, S. (2014)[108]. “HR e-Leave Tour Management System at RDCIS, SAIL”. Information Technology (ICIT), 2014 International Conference on (pp. 333-338). IEEE. Perangkat lunak ini dikembangkan dengan pendekatan 3-tier. Perangkat lunak yang digunakan adalah Oracle Designer, Oracle Database dan JSP. Perangkat lunak ini telah digunakan dengan Tomcat Apache Server pada Sistem Operasi Windows. Penelitian ini menghasilkan sistem Pengolahan data cuti pegawai dapat di lakukan dengan lebih cepat, akuran, mudah dan efisien

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Analisa Sistem Informasi Pengolahan Data Cuti Karyawan menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, serta karyawan merasa mudah dalam melakukan pengajuan cuti dan pihak HRD bagian time keeper mudah dalam mengolah data cuti karyawan.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan