SI1422481606

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAPORAN ANTARAN SURAT

DAN PAKET BERBASIS WEBSITE

PADA PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1422481606
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAPORAN ANTARAN SURAT DAN PAKET BERBASIS WEBSITE

PADA PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422481606
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



ABSTRAKSI

Sejalan dengan kemajuan zaman dengan disertai laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, komputer tidak hanya digunakan sebagai alat pemrosesan data tetapi juga berfungsi sebagai sarana pengolahan data informasi secara cepat, tepat, dan sistematis. Saat ini sistem pengarsipan data laporan antaran yang di terapkan pada PT. Pos Indonesia cabang Jakarta Barat masih belum menggunakan sistem terkomputerisasi. Dalam pengolahan data laporan antaran pada PT. Pos Indonesia cabang Jakarta Barat masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, dalam pencatatan data laporan antaran masih harus di catat pada kertas dan kemudian di simpan yang masih memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti menganalisis kendala-kendala yang ada dengan Metode Analisis SWOT untuk melihat dari segi faktor internal maupun eksternal. Setelah menganalisis secara keseluruhan penulis mengusulkan sistem pengarsipan data laporan antaran berbasis web yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data laporan antaran. Sehingga adanya sistem baru dapat mengurangi kesalahan pada saat memasukan data serta mengolah data menjadi cepat dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada. Oleh karena itu, dengan adanya sistem pengarsipan data laporan antaran berbasis web ini di harapkan akan menjadi lebih baik serta semua data yang diolah tersimpan lebih terjamin dan terpelihara, selain itu dapat menghemat waktu dalam kinerjanya, karena sistem komputer dapat melakukan pekerjaan yang cepat, tepat, akurat, dan data yang dihasilkan adalah data yang benar-benar valid.


Kata Kunci: Pengarsipan Data, Laporan, Laporan Antaran

ABSTRACT

In line with the progress of the era with the rapid development of science and technology, computers are not only used as data processing tools but also serve as a means of processing data information quickly, precisely, and systematically. Currently data filing system order reports that apply to the PT. Pos Indonesia branch of West Jakarta still do not use computerized system. In the processing of data order reports on PT. Pos Indonesia branch of West Jakarta still has some deficiencies such as, in recording data report order still must be recorded on the paper and then in the store that still allows the occurrence of errors in data entry. Based on the above problem, the researcher analyzes the existing constraints with SWOT Analysis Method to see from internal and external factors. After analyzing as a whole the authors propose a web-based data archiving report system that serves as a place of data storage report order. So that the new system can reduce errors when entering data and processing data becomes fast and reports generated in accordance with existing data. Therefore, with the system of data archiving web-based order report is expected to be better and all the data processed stored more secure and maintained, in addition to saving time in its performance, because the computer system can do a quick job, right, accurate, and the resulting data is completely valid data.


Keywords : Data Archiving, Reports, Order Reports

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi ini, dengan judul “ PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAPORAN ANTARAN SURAT DAN PAKET BERBASIS WEBSITE PADA PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT ”.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :


  1. Bapak Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis.
  2. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Sendy Zul Friandy S.Kom MM selaku dosen pembimbing pertama yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan materi, ide dan tenaga dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Aris S.Kom M.Ti selaku dosen pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan materi, ide dan tenaga dalam penyusunan Skripsi ini.
  7. Bapak Herli Oktaviana selaku pembimbing lapangan yang telah berkenan mengizinkan saya untuk melakukan observasi di PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat serta telah bersedia membimbing saya selama saya melakukan observasi di PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.
  8. Segenap staff dan karyawan PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat, yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, serta masukan selama penulis melakukan observasi di PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.
  9. Kepada kedua orangtua yang selalu mendoakan, dan memberikan support baik materi maupun non materi, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu dan memberi masukan yang membangun serta ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
  11. Kepada rekan-rekan seperjuangan kuliah angkatan 2014 yang selalu mensupport satu sama lain dalam menyusun skripsi ini.
  12. Nur Sakinah, Ade P, Dana R, Wahyu A, Asti D L yang selalu mendukung penulis dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih untuk support, kepedulian dan semangat yang tiada henti
  13. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin Ya Rabbal’alamin.


Daftar isi




DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1. Gambar Analysis SWOT
  2. Gambar 2.2. Logo CodeIgniter
  3. Gambar 3.1. Bagan Struktur Bidang Perencanaanm Pengembangan dan Pengaduan
  4. Gambar 3.2. Bagan Struktur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan Tahun 2018
  5. Gambar 3.3. Use Case Diagram Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  6. Gambar 3.4. Activity Diagram Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  7. Gambar 3.5. Sequence Diagram Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  8. Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  9. Gambar 4.2. Use Case Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  10. Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  11. Gambar 4.4. Activity Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  12. Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  13. Gambar 4.6. Sequence Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  14. Gambar 4.7. Class Diagram Aplikasi Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  15. Gambar 4.8. Prototipe Tampilan Awal Perizinan Online
  16. Gambar 4.9. Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
  17. Gambar 4.10. Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB
  18. Gambar 4.11. Prrototipe Tampilan Info KBLI
  19. Gambar 4.12. Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon
  20. Gambar 4.13. Prototipe Tampilan Form Registrasi
  21. Gambar 4.14. Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan
  22. Gambar 4.15. Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan
  23. Gambar 4.16. Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas
  24. Gambar 4.17. Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran
  25. Gambar 4.18. Tampilan Awal Pelayanan Perizinan Online
  26. Gambar 4.19. Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
  27. Gambar 4.20. Tampilan Simulasi Retribusi IMB
  28. Gambar 4.21. Tampilan Info KBLI
  29. Gambar 4.22. Tampilan Form Login Pada Pemohon
  30. Gambar 4.23. Tampilan Form Registrasi
  31. Gambar 4.24. Tampilan Pendaftaran Perizinan
  32. Gambar 4.25. Tampilan Cek Status Permohonan
  33. Gambar 4.26. Tampilan Form Login Pada Petugas
  34. Gambar 4.27. Tampilan Laporan Pendaftaran
  35. Gambar 4.28. Tampilan Rincian Laporan Pendaftaran


DAFTAR TABEL
  1. Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
  2. Tabel 3.1. Analisis SWOT
  3. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1. Tabel Perbandingan (sistem berjalan dengan sistem usulan)
  8. Tabel 4.2. Tabel Register
  9. Tabel 4.3. Tabel Permohonan
  10. Tabel 4.4. Tabel Pemohon
  11. Tabel 4.5. Tabel BAP
  12. Tabel 4.6. Tabel Perhitungan IMB
  13. Tabel 4.7. Tabel Perusahaan
  14. Tabel 4.8. Tabel Kelembagaan
  15. Tabel 4.9. Tabel KBLI
  16. Tabel 4.10. Tabel KBLI Sub Golongan
  17. Tabel 4.11. Tabel KBLI Sub Golongan 2
  18. Tabel 4.12. Tabel Mutasi Berkas
  19. Tabel 4.13. Tabel User
  20. Tabel 4.14. Tabel Pegawai
  21. Tabel 4.15. Tabel User Auth
  22. Tabel 4.16. Tabel Perizinan
  23. Tabel 4.17. Tabel Peruntukan
  24. Tabel 4.18. Tabel Jenis Permohonan
  25. Tabel 4.19. Tabel Persyaratan
  26. Tabel 4.20. Tabel Properti Pendataan
  27. Tabel 4.21. Tabel Pengujian Black Box Testing Registrasi Permohonan
  28. Tabel 4.22. Tabel Pengujian Black Box Testing Login Pemohon
  29. Tabel 4.23. Tabel Pengujian Black Box Testing Pendaftaran Permohonan Izin
  30. Tabel 4.24. Tabel Pengujian Black Box Testing Simulasi Retribusi IMB
  31. Tabel 4.25. Tabel Pengujian Black Box Testing Info KBLI
  32. Tabel 4.26. Tabel Pengujian Black Box Testing Cek Status
  33. Tabel 4.27. Tabel Pengujian Black Box Testing Laporan Pendaftaran
  34. Tabel 4.28. Tabel Schedule Penelitian
  35. Tabel 4.29. Tabel Estimasi Biaya Penelitian


DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case
  2. Daftar Simbol Activity Diagram
  3. Daftar Simbol Sequence Diagram
  4. Daftar Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejalan dengan kemajuan zaman dengan disertai laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, mengubah para pelaku dunia untuk memanfaatkan perkembangan tersebut sebagai sarana pengolahan data informasi secara cepat, tepat, dan sistematis.

Kebutuhan akan suatu sistem informasi terkomputerisasi pada zaman sekarang ini mencakup kesegala bidang. Perkembangan dunia teknologi informasi memungkinkan setiap individu maupun instansi dan perusahaan mengaktualkan dirinya untuk berkembang dengan kondisi yang ada. Salah satu sektor kehidupan manusia yang paling banyak memanfaatkan sistem informasi adalah perkantoran baik perkantoran yang berorientasi pemerintahan maupun non-pemerintahan. Pemanfaatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja, maupun lebih dari merupakan sarana utama untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif.

Dengan adanya sistem terkomputerisasi yang baik, maka kegiatan sistem pendataan laporan antaran yang berjalaan pada saat ini di Kantor Pos Indonesia Cabang Jakarta Barat dapat dikatakan masih kurang efektif dan efisien. Dokumentasi laporan antaran hanya berupa penulisan pada sebuah kertas dan dikumpulkan menjadi satu, sering kali mengalami kesulitan pada saat pencarian data data lama dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan data tersebut, selain itu masalah yang di hadapi pada laporan antaran adalah mudah hilang dan mudah rusaknya dokumen.

Berdasarkan permasalahan di atas penulis mengambil judul penelitian "PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAPORAN ANTARAN SURAT DAN PAKET BERBASIS WEBSITE PADA PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT".

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas, makan penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pengolahan data laporan antaran pada PT. Pos Indonesia Cabang Jakarta Barat saat ini?
  2. Apakah proses pendataan laporan antaran yang berjalan saat ini sudah memiliki tempat penyimpanan data yang efisien sehingga tidak akan terjadi kehilangan data?
  3. 3. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah dalam penginputan data laporan antaran pada PT. Pos Indonesia Cabang Jakarta Barat?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian yang akan di bahas dalam laporan ini mengenai proses pendataan laporan antaran surat pada PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas yaitu mulai dari pendataan laporan antaran sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian di atas meliputi, antara lain:

  1. Mengetahui bagaimana sistem pengolahan data laporan antaran yang sedang berjalan pada PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.
  2. Mengetahui masalah apa saja yang muncul pada sistem laporan antaran pada PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.
  3. 3. Membangun sebuah sistem pengarsipan laporan antaran yang lebih optimal pada PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian di atas meliputi, antara lain:

  1. Menganalisa Permasalahan dan kendala-kendala yang ada.
  2. Mempermudah Pegawai dalam melakukan proses pendataan laporan antaran surat sehingga proses tersebut dapat terkontrol dengan baik.
  3. Menambah pengetahuan bagi penulis serta mengimplementasikan dan pembangunan kemampuan yang dimiliki.

Metode Penelitian

Dalam memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang di gunakan adalah sebagai berikut:

Teknik Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
  2. Melakukan tinjauan langsung ke PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat, untuk mengamati sistem yang berjalan saat ini, guna mendapatkan data secara langsung pada objek yang diteliti sebagai bahan untuk menulis laporan SKRIPSI.

  3. Metode Interview (Wawancara)
  4. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan bagian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang khusus menangani pendataan Laporan Antaran pada PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat sebagai sumber data dan informasi. Metode ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya, saat melakukan pengamatan secara langsung.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature)
  6. Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pencarian data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dari beberapa sumber (Literature) seperti buku, internet, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan SKRIPSI.

Metode Analisa

Analisis merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Analisis sistem yang digunakan penulis penelitian ini adalah teknik SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh pandangan dasar mengenai strategi yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, dalam hal ini pengkajian tentang upaya apa saja yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam pengolahan dan pengembangan sistem.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan 4 (empat) macam diagram UML (Unified Modelling Language) melalui tahapan pembuatan dengan menggunakan : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Kemudian pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum dalam elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan menggunakan Mysql.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox Testing menggunakan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materimateri yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternate pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modeling Language), rancangan basis data, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan kedalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan-permasalahan yang dihadapi dapa terselesaikan dengan baik hasil laporan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Budi Santoso dalam Jurnal Teknologi Informasi MURA (2017:100),[1] “perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun.”

Definisi perancangan menurut Mohammad Subhan yang di kutip oleh Nasril dan Adri Yanto Saputra dalam Jurnal Lentera ICT (2016:48),[2] “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

McKay, Alison; Stiny, George N and de Pennington, Alan. (2016:237),[3] “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support system”. Artinya desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar dimana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah proses kegiatan membangun model sistem dari hasil analisa sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), [4] “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29), [5] “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan inti dari sistem tersebut”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem ialah kumpulan dari langkah-langkah kerja yang saling berkaitan serta berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Definisi karakter sistem menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:36-37)[6] yaitu:

  1. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen-elemen lebih kecil yang dapat disebut subsistem, serta elemen- elemen lebih besar yang disebut suprasistem.
  2. Batas sistem ialah bagian yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya. Batas sistem dilihat sebagai suatu kesatuan. Batas sistem mempertunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan luar sistem yaitu semua hal yang ada di luar batas dalam sistem yang dapat mengubah operasi sistem.
  4. Penghubung adalah media perantara antar subsistem, bersama penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan ialah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa maintenance input serta sinyal input.
  6. Pengolahan sistem yaitu suatu sistem mampu memiliki bagian pengolahan atau sistem tersebut sebagai pengolahannya. Pengolah yang akan mengubah input menjadi output.
  7. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan dikelompokan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  8. Sasaran atau tujuan ialah suatu sistem dikatakan berhasil apabila mencapai tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut pendapat H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43)[6] sistem dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi dari beberapa sudut pandang, yaitu:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak ialah sistem yang berupa pemikiran yang secara fisik tidak tampak. Misalnya sistem teologia adalah sistem yang berupa ide-ide hubungan antara manusia bersama Tuhan. Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik ada. Contohnya sistem komputer, sistem akuntansi dan lain-lain.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah yaitu yang terjadi melalui proses alam artinya bukan dibuat oleh manusia. Contohnya sistem rotasi bumi. Sedangkan sistem buatan manusia ialah yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin atau disebut human machine system atau dapat juga disebut man machine system. Contoh dari man machine system adalah sistem informasi akuntansi dikarenakan menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu
  6. Sistem tertentu melakukan dengan tingkah laku yang dapat memprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat ditentukan dengan pasti sehingga output dari sistem dapat diprediksi. Contoh dari sistem tertentu ialah sistem komputer ialah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diperkirakan dikarenakan terdapat unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
  8. Sistem tertutup ialah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem tertutup bekerja secara sendirinya tanpa adanya ikut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi dalam kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada adalah relatively closed system. Sistem terbuka yaitu sistem yang terhubung dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka menerima input dan menghasilkan output untuk lingkungan luar. Dikarenakan sifat sistem terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Tujuan Sistem

Menurut Sutanta dalam Wibowo (dalam jurnal UNSRAT Vol 3 No. 4, 2014:12)[7], mengatakan bahwa tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan serta berfungsi sebagai persiapan untuk tahap perancangan sistem. Bagian­bagian dalam perancangan sistem yaitu Context Diagram (CD), Entity Relationship Diagram (ERD), Data Flow Diagram (DFD) dan Kerelasian Antar Relasi (Relationship).

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Menurut Eka Noviansyah dalam Satriya (2013:78), [8] “Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu”

Menurut Pranama (2012), [9] “Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan manusia”.”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan sebuah program yang dibuat dalam sebuah perangkat lunak dengan komputer untuk memudahkan pekerjaan atau tugas-tugas seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data yang dibutuhkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Surat

Definisi Surat

Menurut Barthos (2013:36), [10] “surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari suatu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta”

Berdasarkan kutipan diatas dapat di simpulkan, surat merupakan suatu alat atau media yang digunakan untuk berkomunikasi secara tertulis yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap pihaklain untuk menginformasikan suatu hal yang bersifat resmi maupun tidak resmiagar tersampaikan walaupun tidak harus berhadapan secara langsung.

Fungsi Surat

Berikut ini beberapa fungsi surat menurut Barthos (2013:36) [10] adalah sebagai berikut :

  1. Wakil dari pengirim atau penulis
  2. Bahan pembukti
  3. Pedoman dalam mengambil tindakan lebih lanjut.
  4. Alat pengukur kegiatan organisasi.
  5. Sarana memperpendek jarak (fungsi abstrak).

Mengingat betapa pentingnya peranan surat tersebut, maka siapapun yang menulis surat perlu berusaha untuk menghasilkan surat yang sempurna, agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan kehendak kita atau organisasi.

Macam-macam Surat

Menurut Barthos (2013:37) [10] karena banyaknya macam surat, maka untuk memudahkan mengetahui macam atau jenis surat kita dapat meninjau dari berbagai segi misalnya :

  1. Menurut Wujudnya
    1. Kartu Pos
    2. Warkat pos
    3. Surat bersampul
    4. Memorandum dan nota
    5. Telegram
    6. Surat pengantar
  2. Menurut Tujuannya
    1. Surat Pemberitahuan
    2. Surat perintah
    3. Surat permintaan
    4. Surat peringatan
    5. Surat panggilan
    6. Surat susulan
    7. Surat keputusan
    8. Surat laporan
    9. Surat perjanjian
    10. Surat penawaran, pesanan dan lain-lain
  3. Menurut Sifat Isi Surat dan Asalnya
    1. Surat Dinas
    2. Surat Niaga
    3. Surat Pribadi
    4. Surat yang isinya masalah sosial
  4. Menurut Jumlah Penerima
    1. Surat Biasa
    2. Surat Edaran
    3. Surat Pengumuman
  5. Menurut Keamanan Isinya
    1. Surat Sangat Rahasia
    2. Surat Rahasia
    3. Surat Biasa
  6. Menurut Prosedur Pengurusannya
    1. Surat Masuk
    2. Surat Keluar

Konsep Dasar Paket

Definisi Paket

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Paket adalah barang yg dikirimkan dlm bungkusan melalui pos atau perusahaan ekspedisi”.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:137) [11] UML adalah bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

Menurut Onu dan Umeakuka dalam Internasional Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) [12] “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as use cases written as text.”, yang artinya UML merupakan sebuah salah satu bentuk permodelan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem yang sedang dianalisis atau dirancangan.

Sementara itu menurut pendapat Maddirala Jagadish, .dkk dalam IJCSIT Vol.5 (2014:7245) [13] “UML is a generalpurpose visual modeling language that is used to specify, visualize, construct, and document the artifacts of the software system. UML is a method for describing the system architecture in detail using the blueprint. UML represents a collection of best engineering practices that have proven successful in the modeling of large and complex systems. UML is a very important part of developing objects oriented software and the software development process.”, yang artinya UML ialah bahasa pemodelan visual umum yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML adalah metode untuk menggambarkan arsitektur sistem secara detail menggunakan cetak biru. UML adalah kumpulan praktik rekayasa terbaik yang telah terbukti berhasil dalam pemodelan sistem besar dan kompleks. UML adalah bagian yang sangat penting untuk mengembangkan perangkat lunak berorientasi objek dan proses pengembangan perangkat lunak.

Macam-macam Diagram Unified Modeling Language (UML)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:137) [11] terdapat beberapa macam diagram yang dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu:

  1. Structure diagrams, ialah himpunan diagram yang digunakan untuk dapat mengilustrasikan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
  2. Behavior diagrams, ialah himpunan diagram yang digunakan untuk dapat mengilustrasikan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
  3. Interaction diagrams, ialah himpunan diagram yang digunakan untuk dapat mengilustrasikan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut pendapat Henderi dalam Muhammad Aji Ridwan (2016) [14] ,langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) yaitu:

  1. Langkah pertama dengan membuat daftar business process dari tingkatan tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin akan muncul.
  2. Kemudian petakan use case untuk setiap business process untuk memberikan definisi dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, selanjutnya perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Kemudian buatlah deployment diagram secara kasar untuk bisa mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Selanjutnya definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Lalu berdasarkan use case diagram yang sudah didefiniskan, mulailah membuat activity diagram.
  6. Langkah selanjutnya definisikan obyek-obyek tingkat atas package atau domain serta buatlah sequence atau collaboration untuk tiap aturan pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, kemudian buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang dapat menyediakan antar muka bagi pengguna untuk dapat melakukan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah tersedia, buatlah class diagram. Pada setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut serta metodenya. Lebih dianjurkan jika untuk setiap class dibuat unit test untuk dapat menguji fungsionalitas class serta interaksi dengan class lain.
  9. Selanjutnya setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengkategorian class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Serta definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Lalu perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak (software), sistem operasi, jaringan dan lannnya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Dan mulailah membangun sistem. Terdapat dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pertama pendekatan use case dengan cara meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu agar mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Kedua pendekatan komponen yaitu dengan cara meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Mrimin dalam Jurnal Data Manajemen dan Teknologi Informasi (DASI) (2014:54) [15] , “Analisa SWOT adalah suatu cara mendentifikasi berbagai faktor secara sistematik dalam rangka merumuskan strategi perusahan, Anlisa SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis.

Menurut Ifediora Christian Osita, Idoko Onyebuchi R. dan Nzekwe Justina (2014:23) [16] , “The SWOT analysis is one of several strategic planning tools that are used by businesses and other organizations to ensure that there is a clear objective defined for the project or venture, and that all factors related to the effort, both positive and negative, are identified and addressed. In order to accomplish this task, the process involves four areas of consideration: strengths, weaknesses, opportunities, and threats. It should be noted that, when identifying and classifying relevant factors, the focus is not just on internal matters, but also external components that could impact the success of the project”, yang artinya analisis SWOT adalah salah satu beberapa alat perencanaan strategis yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi lain untuk memastikan bahwa ada sebuah tujuan yang jelas didefinisikan untuk proyek atau usaha, dan bahwa semua faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha, baik positif maupun negatif, diidentifikasi dan ditangani. Untuk menyelesaikan tugas ini, proses melibatkan empat bidang pertimbangan: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Perlu dicatat bahwa, ketika mengidentifikasi dan mengklasifikasikan faktor relevan, fokus bukanlah hal-hal yang hanya pada internal, tetapi juga komponen eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek.

Faktor-Faktor Strategi SWOT

Menurut Mrimin dalam Jurnal Data Manajemen dan Teknologi Informasi (DASI) (2014:54) [15] , Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

  1. Strengths (kekuatan)
  2. Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan factor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

  3. Weakness (kelemahan)
  4. Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

  5. Opportunities(peluang)
  6. Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

  7. Threats (ancaman)
  8. Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Priyanto Hidayatullah (2017:1) [17] , “Internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia”.

Menurut Andri Prasetyo dan Rahel Susanti (2016:2) [18] dalam jurnal ilmiah teknologi dan informasia ASIA (JITIKA), “Internet adalah suatu jaringan komputer raksasa dengan daya jangkau yang mendunia”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa internet adalah “Suatu jaringan yang terhubung antara satu dengan yang lainnya untuk dapat saling bertukar informasi”.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi (2017:52) [19] mendefinisikan bahwa, “Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet”.

Jenis-Jenis Website

Menurut Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249) [20] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web Statis
  2. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  3. Web Dinamis
  4. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Processor)

Definisi PHP (Hypertext Processor)

Menurut Andri Prasetyo dan Rahel Susanti (2016:2) [18] dalam jurnal ilmiah teknologi dan informasia ASIA (JITIKA), “PHP adalah bahasa pemrograman berbentuk skrip yang mengandung fungsi-fungsi dalam membentuk sistem yang sistimatis”.

Sedangkan menurut Astria Firman dkk dalam jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2016:29) [21] PHP adalah “Salah satu bahasa pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skrip HTML”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP adalah “Bahasa pemograman yang digunakan untuk pembuatan situs web”.

Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS (Cascading Style Sheet) menurut Aditama yang dikutip oleh Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains Dan Informatika (2015:50) [22] adalah “Salah satu bahasa pemrograman web yang bertujuan untuk membuat web kita menjadi lebih menarik dan terstruktur, dalam CSS kita bisa merubah warna tabel, besar font atau tata letak menu yang terkendali dari CSS sehingga semua jendela web yang berkaitan dengan perubahan tersebut secara otomatis dapat berubah, dengan CSS kita tidak perlu membuat style pada setiap file PHP, karena cukup dengan satu file CSS kita telah bisa mengontrol semua style yang kita inginkan pada setiap file PHP yang akan ditampilkan pada web browser”.

Konsep Dasar Basis Data (Database)

Definisi Basis Data (Database)

Definisi database menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29) [23] adalah “Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.

Sementara itu menurut Warnars dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1, (2014:84) [24] menyatakan bahwa database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis.

Sedangkan menurut Budi Raharjo yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22) [25] mendefinisikan bahwa “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan yang digunakan untuk prosedur seperti mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

Konsep Dasar MySql

Definisi MySql

Menurut Sudaryono, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1, (2013:98) [26] , “MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source atau sumber terbuka sehingga kita dapat menggunakannya secara gratis, selain itu pemrograman PHP juga mendukung atau suppport dengan database MySQL”.

Sedangkan Menurut Priyanto Hidayatullah dan Jauhari Khairul Kawistara (2017;175) [27] , MySQL adalah “Salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi web”.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah “Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat database”.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Faridl Miftah yang di kutip Aulia Fitrul Hadi dalam Jurnal PSYCHE (2018:56) [28] Sublime text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Dwi Priyanti (2013:56) [29] , “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMP merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Factor Exacta (2014:166) [30] , “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

Sedangkan menurut Siahaan yang kutip oleh M.Iqbal Dzulhaq dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:1) [31] “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Andi Prastomo (2014:166) [30] , elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Konsep Dasar BlackBox

Definisi BlackBox

Menurut Aisyah, dkk. dalam Jurnal SENSI (2016:177), [32] . "Black Box Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsifungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi".

Selain itu menurut Jan, dkk. dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (2016:683) [33] , “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing”, yang artinya Black Box Testing adalah teknik pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut A.-B. L yang di kutip oleh Novi Lestari dalam Jurnal JUSIKOM (2017:66) [34] , “Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan yang dimana model tersebut harus representatif dari produk akhirnya”.

Tahap-Tahap Prototype

Menurut Marliana Budhiningtias Winanti, Dimas Prayogo (2012:8) [35] , tahapan-tahapan proses Protoptype adalah sebagai berikut , diantaranya:

  1. Mengidentifikasi kebutuhan, yaitu analisa terhadap kebutuhan calon user.
  2. Quick design, yaitu pembuatan desain secara global untuk membentuk perangkat lunak atau software (s/w).
  3. Build prototype, yaitu pembuatan perangkat lunak prototipe termasuk pengujian dan penyempurnaa.
  4. Evaluasi pelanggan yaitu mengevaluasi prototipe dan memperhalus analisa kebutuhan calon pemakai.
  5. Pembuatan dan implementasi

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125) [36] , “Metode Literature Review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan”. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Manfaat dari literature review ini antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

Literature Review

Menurut Maulani, dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:231)[37], “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”. Adapun literature review yang peneliti ambil sebagai landasan awal ataupun pendukung dari kegiatan penelitian, yaitu:

Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Metode Pembahasan dan Hasil
1 Kesiapan Daerah dalam Menyediakan Sistem Informasi Pelayanan Publik (Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur 2013)[38] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta tentang tinggi dan rendahnya kesiapan daerah dalam menyediakan pelayanan publik. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap kesiapan daerah untuk menyediakan sistem informasi pelayanan publik setelah Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009. Menghasilkan beberapa temuan sebagai dasar untuk merumuskan rekomendasi kebijakan.
2 Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang (Khalid Al Fikri 2017)[39] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi dilapangan pada bidang pembangunan, dan pemerintahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang. Dalam penelitian ini peneliti mengusulkan sistem untuk bidang pembangunan, dan pemerintahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang. Hasil yang diperoleh adalah sistem yang mampu membantu masyarakat agar lebih mudah dalam mengakses informasi dan persyaratan guna memenuhi apa yang ingin mereka capai.
3 Analisa Dan Perancangan System PTSP dan PTSA pada BP2T (Dora Ari Chandara 2017)[40] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi pelayanan di BP2T Kota Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini peneliti menemukan pelayanan perizinan di BP2T masih bersifat manul sehingga menyulitkan masyarakat dalam melakukan perizinan. Hasil dari penelitian ini adalah merekomendasikan agar sistem penanganan berkas yang masuk ke BP2T bisa terkomputerisasi sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perizinan yang cepat, mudah dan nyaman.
4 Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat di Kantor Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang (Zulfi Ahaditya Arif Nugraheni dan Purwanto 2015)[41] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang menggarambarkan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik. Dalam penelitian ini peneliti melakukan Indeks Kepuasan Masyarakat tentang pelayanan publik pada kantor camat mungkid kabupaten magelang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat untuk pelayanan Kantor Kecamatan Mungkid adalah 2,87 dengan angka konversi sebesar 71,83. Maka kinerja pelayanan publik berada dalam kategori mutu pelayanan yang baik.
5 Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar (Dewi Puspita Sari Darman 2015)[42] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang menggarambarkan inovasi pelayanan perizinan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah . Dalam penelitian tersebut peneliti menjelaskan kajian tentang model inovasi pelayanan perizinan dalam rangka peningkatan PAD di lingkungan pemerintah Kota Makassar. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk inovasi pelayanan di Unit Pelayanan Perizinan, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan inovasi pelayanan, model inovasi pelayanan prerizinan yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Pemerintah Kota Makassar.

Dari literature review diatas terdapat perbedaan riset peneliti dengan riset yang terdahulu yaitu:

  1. Membuat aplikasi SIPP (Sistem Informasi Pelayanan Publik) yang digunakan oleh DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk masyarakat dalam rangka pelayanan publik.
  2. Membuat aplikasi pelayanan publik untuk bidang yang berada pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Tangerang Selatan.
  3. Membuat aplikasi pelayanan perizinan online sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perizinan yang cepat, mudah dan nyaman.
  4. Membuat aplikasi pelayanan publik yang transparan sehingga kinerja seorang pegawai bukan hanya dinilai oleh atasan tapi masyarakat dapat menilai sendiri kualitas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
  5. Membuat aplikasi pelayanan perizinan yang dapat menampilkan berapa lama proses pembuatan izin akan selesai, untuk dapat meningkatkan index kepuasan masyarakat dalam pelayanan perizinan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

Sejarah Singkat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. dan Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 61 Tahun 2016, tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Dengan keberadaan OPD ini, diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme kinerja aparatur Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memberikan pelayanan perizinan yang didasarkan kepada nilai-nilai komitmen dan konsistensi, wewenang dan tanggungjawab, integritas dan profesional, ketepatan/keakurasian dan kecepatan, disiplin, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

  1. Visi
  2. Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas Dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi Dan Inovasi.

  3. Misi
    1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing;
    2. Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional;
    3. Menciptakan kota layak huni yang berwawan lingkungan;
    4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan;
    5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi.

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

DPMPTSP Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu lembaga/ unsur pelaksana teknis Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang memiliki tugas pokok merencanakan, menyelenggarakan, memfasilitasi, membina, mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan, memonitoring, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penyelenggaraan Penanaman Modal.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, DPMPTSP Kota Tangerang Selatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

  1. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis bidang perencanaan, pengembangan dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahteraan rakyat, bidang ketenagakerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;
  2. Perumusan, penetapan, pelaksanaan program dan anggaran bidang bidang perencanaan, pengembangan dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahteraan rakyat, bidang ketenagakerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;
  3. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan penanaman modal;
  4. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas dilingkup Dinas;
  5. Pengoordinasian pelaksanaan tugas bidang perencanaan, pengembang-an dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahteraan rakyat, bidang ketenagakerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;
  6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup Dinas;
  7. Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal;
  8. Pembuatan peta potensi investasi;
  9. Penyelenggaraan promosi penanaman modal;
  10. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal;
  11. Pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu satu pintu;
  12. Pengelolaan data dan informasi perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi;
  13. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup Dinas; dan
  14. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsi.

Tugas Pokok Dan Fungsi Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan

Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan penanaman modal, inovasi pelayanan, pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi, pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan, perumusan kebijakan/regulasi, dan pengelolaan pengaduan masyarakat, serta advokasi permasalahan hukum.

Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam tugasnya menyelenggarakan fungsi:

  1. pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup bidang Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  2. perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di lingkup bidang Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  3. pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  4. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai di lingkup Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  5. pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup bidang Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  6. pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup Seksi Perencanaan dan Pengembangan, Seksi Dokumentasi Data dan Informasi, dan Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
  7. pengoordinasian pelaksanaan perencanaan dan pengembangan penanaman modal dan inovasi pelayanan;
  8. pengoordinasian pelaksanaan perencanaan target perolehan retribusi atas obyek izin yang dipungut retribusi;
  9. pengoordinasian pelaksanaan pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi;
  10. pengoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan/regulasi penanaman modal dan pelayanan perizinan dan nonperizinan;
  11. pengoordinasian pengelolaan pengaduan masyarakat;
  12. pengoordinasian advokasi permasalahan hukum;
  13. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan; dan
  14. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

●Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan membawahkan:

  1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
  2. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan memiliki tugas:

    1. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
    2. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Perencanaan dan Pengembangan;
    3. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Perencanaan dan Pengembangan;
    4. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
    5. melaksanakan perencanaan dan pengembangan inovasi pelayanan;
    6. melaksanakan perencanaan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi perizinan di lingkup Dinas maupun dengan instansi lain;
    7. melaksanakan pengkajian dan analisa permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan iklim penanaman modal dan pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    8. melaksanakan penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Daerah;
    9. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar pelayanan dan standar operasional prosedur pelayanan;
    10. menyelenggarakan survei atas indeks kepuasan masyarakat terhadap jenis pelayanan yang dilaksanakan Dinas;
    11. melaksanakan perencanaan target perolehan retribusi atas obyek izin yang dipungut retribusi;
    12. melaksanakan perumusan kebijakan/regulasi dalam rangka perencanaan dan pengembangan penanaman modal dan inovasi pelayanan;
    13. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
    14. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Perencanaan dan Pengembangan; dan
    15. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
  3. Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
  4. Kepala Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi memiliki tugas:

    1. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
    2. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
    3. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Dokumentasi, Data dan Informasi;
    4. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
    5. melaksanakan pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi;
    6. melaksanakan pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi untuk mempermudah pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    7. melaksanakan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi terhadap operasional program aplikasi sistem teknologi informasi pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    8. melaksanakan inventarisasi masalah serta penyelesaiannya terkait sistem teknologi informasi pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    9. melaksanakan pengelolaan kearsipan dokumen perizinan dan nonperizinan dalam bentuk fisik/berkas maupun digital;
    10. melaksanakan perumusan kebijakan/regulasi dalam rangka pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi serta pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan;
    11. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Dokumentasi Data dan Informasi;
    12. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Dokumentasi Data dan Informasi; dan
    13. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
  5. Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi.
  6. Kepala Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi memiliki tugas:

    1. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    2. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    3. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    4. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    5. melaksanakan perencanaan pelaksanaan perumusan kebijakan/regulasi terkait penanaman modal pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    6. melaksanakan pendokumentasian/pengarsipan produk kebijakan/regulasi terkait penanaman modal pelayanan perizinan dan non perizinan;
    7. melaksanakan evaluasi terhadap kebijakan/regulasi termasuk prosedur dan persyaratan perizinan dan nonperizinan agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau untuk kepentingan penyederhanaan prosedur dan persyaratan;
    8. melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    9. melaksanakan konsultasi dan koordinasi dalam penanganan pengaduan masyarakat terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan di lingkup Dinas maupun dengan instansi lain;
    10. mewakili Dinas dalam menyelesaikan sengketa/gugatan dalam perkara hukum baik secara litigasi maupun non litigasi terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    11. melaksanakan konsultasi dan koordinasi dalam penyelesaian sengketa/gugatan dalam perkara hukum baik secara litigasi maupun non litigasi terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan di lingkup Dinas maupun dengan instansi lain;
    12. melaksanakan pemrosesan secara hukum terhadap dugaan tindakan pemalsuan dokumen perizinan dan nonperizinan;
    13. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    14. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi; dan
    15. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

Gambar 3.1 Bagan Struktur Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan

Struktur Organisasi DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Penyelenggaraan organisasi pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan kewenangan yang diberikan Kepala Daerah yang tercantum dalam Rancangan Peraturan Walikota Tangerang Selatan tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja DPMPTSP Kota Tangerang Selatan, yaitu sebagai berikut:

  1. Kepala Dinas
  2. Kepala Dinas memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang penanaman modal.

  3. Sekretariat
  4. Sekretaris memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan administratif dan teknis yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian, serta mengoordinasikan administrasi urusan penanaman modal.

  5. Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan
  6. Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan penanaman modal, inovasi pelayanan, pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi, pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan, perumusan kebijakan/regulasi, dan pengelolaan pengaduan masyarakat, serta advokasi permasalahan hukum.

  7. Bidang Penanaman Modal
  8. Kepala Bidang Penanaman Modal memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam menetapkan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal, pembuatan peta potensi investasi daerah, penyelenggaraan promosi penanaman modal, penyelenggaraan kerjasama dengan pihak ketiga, dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal, serta pelayanan perizinan penanaman modal.

  9. Bidang Perizinan Pembangunan
  10. Kepala Bidang Perizinan Pembangunan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang pembangunan yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang pembangunan.

  11. Bidang Perizinan Ekonomi
  12. Kepala Bidang Perizinan Ekonomi memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang ekonomi yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang ekonomi.

  13. Bidang Perizinan Kesejahteraan Rakyat
  14. Kepala Bidang Perizinan Kesejahteraan Rakyat memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang kesejahteraan rakyat yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang kesejahteraan rakyat.

  15. Bidang Perizinan Ketenagakerjaan
  16. Kepala Bidang Perizinan Ketenagakerjaan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang ketenagakerjaan yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang ketenagakerjaan.

  17. Bidang Perizinan Sosial Budaya
  18. Kepala Bidang Perizinan Sosial Budaya memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang sosial budaya yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang sosial budaya.

Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

Secara hirarki dan berjenjang yang dilaksanakan aparatur pemerintah daerah di lingkungan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan sebagaimana Gambar berikut:

Gambar 3.2. Bagan Struktur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan Tahun 2018

Tata Laksana Sistem Pelayanan Perizinan Kota Tangerang Selatan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Saat ini sistem pelayanan perizinan di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan sudah menggunakan sistem, namun sistem tersebut hanya dapat diakses oleh petugas DPMPTSP saja. Berikut ini adalah urutan prosedur sistem pelayanan perizinan di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

  1. Pemohon datang ke petugas layanan DPMPTSP;
  2. Pemohon berkonsultasi dengan petugas layanan DPMPTSP;
  3. Jika pemohon ingin mendaftarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Tanda Daftar Perusahaan (TDP) maka pemohon harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia (KBLI);
  4. Pemohon datang ke petugas KBLI;
  5. Pemohon berkonsultasi pada petugas KBLI untuk mendapatkan KBLI yang sesuai dengan kegiatan yang akan dibuat;
  6. Petugas KBLI memberikan kode KBLI 4 digit untuk SIUP dan 5 digit untuk TDP;
  7. Pemohon datang kembali pada petugas layanan DPMPTSP;
  8. Petugas layanan DPMPTSP menyerahkan formulir isian dan persyaratan yang harus dilengkapi pemohon;
  9. Pemohon mengisi formulir isian dan melengkapi persyaratan pengajuan izin yang akan dibuat;
  10. Pemohon menyerahkan formulir isian dan berkas persayaratannya;
  11. Petugas layanan akan mem-validasi kelengkapan formulir isian dan persyaratan, jika tidak valid petugas akan meminta pemohon melengkapi berkas yang kurang;
  12. Jika lengkap petugas akan menerima berkas permohonan, dan memasukkan informasi data pemohon, jenis izin pada aplikasi pendaftaran yang dimiliki DPMPTSP Kota Tangerang Selatan;
  13. Petugas layanan DPMPTSP mencetak bukti pendafatran;
  14. Petugas layanan DPMPTSP menyerahkan bukti pendaftaran ke pemohon;
  15. Petugas layanan membuat laporan pendaftaran masuk yang kemudian akan diserahkan kepada kepala dinas (kadis).

Use Case Diagram Sistem Pelayanan Perizinan

Gambar 3.3 Use Case Diagram Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup sistem permohonan pengajuan izin.
  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pemohon, Petugas Pelayanan, Petugas KBLI, Kadis.
  3. 7 (tujuh) use case diantaranya: Berkonsultasi, Mengisi formulir & melengkapi persyaratan, Mem-validasi formulir isian & berkas persyaratan, Meng-inputkan data pemohon & jenis izin pada aplikasi pendataan, Cetak bukti pendaftaran, Cetak Laporan Pendaftaran dan 1 (satu) extend, yaitu: Memberikan kode KBLI.

Penjelasan Gambar 3.3. Use Case Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

1. Nama use case : Berkonsultasi
Aktor : Pemohon, Petugas Pelayanan dan Petugas KBLI
Skenario : Pemohon berkonsultasi dengan petugas layanan DPMPTSP, jika pemohon ingin mendaftarkan SIUP atau TDP maka pemohon harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas KBLI
2. Nama use case : Memberikan kode KBLI
Aktor : Pemohon dan Petugas KBLI
Skenario : Petugas KBLI memberikan kode KBLI 4 digit untuk SIUP dan 5 digit untuk TDP
3. Nama use case : Mengisi formulir & melengkapi persyaratan
Aktor : Pemohon dan Petugas Pelayanan
Skenario : Petugas layanan DPMPTSP menyerahkan formulir isian dan persyaratan yang harus dilengkapi pemohon, pemohon mengisi formulir isian dan melengkapi persyaratan pengajuan izin yang akan dibuat
4. Nama use case : Mem-validasi formulir isian & Berkas Persyaratan
Aktor : Petugas Pelayanan
Skenario : Petugas layanan akan mem-validasi kelengkapan formulir isian dan persyaratan, jika tidak valid petugas akan meminta pemohon melengkapi berkas yang kurang
5. Nama use case : Meng-input data pemohon & jenis izin pada aplikasi pendaftaran
Aktor : Petugas Pelayanan
Skenario : Petugas akan menerima berkas permohonan, dan memasukkan informasi data pemohon, jenis izin pada aplikasi pendaftaran yang dimiliki DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
6. Nama use case : Cetak bukti pendaftaran
Aktor : Petugas Pelayanan dan Pemohon
Skenario : Petugas layanan DPMPTSP mencetak bukti pendafatran, petugas layanan DPMPTSP menyerahkan bukti pendaftaran ke pemohon
7. Nama use case : Cetak laporan pendaftaran
Aktor : Petugas Pelayanan dan Kadis
Skenario : Petugas layanan membuat laporan pendaftaran masuk yang kemudian akan diserahkan kepada kepala dinas (kadis)

Activity Diagram Pelayanan Perizinan

Gambar 3.4 Activity Diagram Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 5 Action State, yaitu: pemohon, petugas KBLI, petugas layanan, sistem pendaftaran dan kadis.
  3. 2 Flow End.
  4. 1 Final State, objek yang diakhiri.
  5. 18 Activity.
  6. 4 Decision.

Sequence Diagram Pelayanan Perizinan

Gambar 3.5 Sequence Diagram Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan terdapat:

  1. 4 actor diantaranya: pemohon, petugas KBLI, petugas layanan, dan kadis.
  2. 3 lifeline diantaranya: formulir pendaftaran, bukti pendaftaran dan laporan.
  3. 1 Lifeline Entity: Aplikasi pendaftaran.
  4. 17 messages diantaranya: datang ke petugas layanan, melakukan konsultasi dengan petugas layanan, berkonsultasi dengan petugas KBLI, memberikan KBLI, memberikan formulir pendaftaran, mengisi & melengkapi formulir pendaftaran, menyerahkan formulir pendaftaran, melakukan validasi formulir pendaftaran, meminta perbaikan formulir pendaftaran, melengkapi data formulir pendaftaran, menerima formulir pendaftaran, memasukkan data permohonan, cetak bukti pendaftaran, menyerahkan bukti pendaftaran, menerima bukti pendaftaran, membuat laporan dan menerima laporan.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Tabel 3.1: Analisis SWOT

Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor Internal / Faktor Eksternal
  • Sistem dapat dengan mudah digunakan oleh siapapun karena proses pendaftaran awal masih menggunakan media kertas.
  • Aplikasi pendaftaran dapat diakses dengan cepat karena berjalan di local.
  • Penerapan sistem yang kurang efektif karena pemohon yang akan mendaftar perizinan harus datang terlebih dahulu ke kantor DPMPTSP, untuk mendaftarkan izin SIUP/ TDP pemohon harus melewati 2 proses sebelum ke pendaftaran serta tidak terlayaninya permohonan izin karena pelayanan kantor hanya dari hari senin sampai hari jumat pada jam 09.00 s/d 16.00.
Peluang (O) SO Strategi WO Strategi
  • Dengan membuat sistem berbasis teknologi yang dapat meningkatkan efektifitas dalam proses pelayanan perizinan.
  • Dengan membuat sistem pelayanan online berbasis web sehingga dapat diakses dimanapun, dan kapanpun yang didalamnya terdapat proses pendaftaran izin, dan informasi KBLI untuk pemohon yang akan mendaftaran izin SIUP/ TDP.
  • Sistem yang mudah dan efisien digunakan seiring dengan peningkatan sumber daya manusia dalam hal teknologi.
Ancaman (T) ST Strategi WT Strategi
  • Terjadinya pungutan liar karena ketidaktahuan pemohon tentang perhitungan retribusi IMB.
  • Dengan melakukkan sosialisasi perhitungan retribusi IMB baik lisan atau tulisan pada masyarakat tentang perhitungan retribusi IMB.
  • Dengan membuat sistem pelayanan online berbasis web yang dapat melakukkan simulasi retribusi IMB dan cetak surat ketetapan retribusi (SKRD) yang harus dibayarkan oleh pemohon.


Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluran

  1. Analisa Masukkan
  2. Analisa masukan merupakan penjelasan dari masukan (input) yang dibutuhkan oleh sistem yang ada. Masukan yang diperlukan yaitu:

    a. Nama masukkan : Formulir isian & persyaratan.
    b. Fungsi : Sebagai data permohonan izin baru.
    c. Sumber : Pemohon izin.
    d. Media : Kertas
    e. Frekuensi : Setiap ada pemohon yang mendaftar.
    f. Keterangan : Berisi data permohonan izin.
  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil, karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    a. Nama modul : Data perndaftarn izin.
    b. Masukkan : Formulir isian & persyaratan.
    c. Keluaran : Laporan pendafttaran permohonan izin.
    d. Ringkasan proses : Proses ini menghasilkan data pendaftaran permohonan izin.
  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang berisi semua informasi.

    a. Nama keluaran : Laporan pendaftaran permohonan izin.
    b. Fungsi : Sebagai data perndaftaran permohonan izin.
    c. Media : Aplikasi pendaftaran.
    d. Distribusi : Untuk kepala dinas (kadis).

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Server
    1. Processor: Intel Xeon E5-2620v3
    2. RAM: 16 GB
    3. Harddisk: 8 TB
  2. Operator atau petugas
    1. Processor: Intel Pentium 4 Core 2
    2. Monitor: LED 16.0 ”
    3. RAM: 2 GB
    4. Harddisk: 320 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Windows 7: Untuk Operating System komputer operator.
  2. CentOS 7: Untuk Operating System komputer server.
  3. OpenOffice 4.1.2: Untuk mencetak bukti pendaftaran.
  4. Browser Chrome 65.0.3325.162: Untuk membuka aplikasi pendataan pendaftaran.
  5. Aplikasi pendaftaran: Digunakan oleh operator pelayanan sebagai pendataan pemohon yang mendaftarkan izin.

Hak Akses (Brainware)

Hak akses pada aplikasi yang sedang berjalan yaitu:

  1. Operator pelayanan sebagai pendataan pemohoan yang mendaftarkan izin.
  2. Kepala dinas (kadis) sebagai penerima laporan pendaftaran.

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini yaitu:

  1. Pemohon saat melakukan pengajuan izin masih datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
  2. Pemohon yang akan mendaftarkan SIUP atau TDP sebelum ke petugas pelayanan pendaftran harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia) untuk mendapatkan KBLI yang sesuai dengan kegiatan yang akan dibuat.
  3. Pemohon harus datang atau menelepon ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk menanyakan status berkas permohonan izin.
  4. Ketidakpastian jangka waktu pengerjaan izin.
  5. Tarif retribusi yang dikenakan melebihi ketentuan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah pelayanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), peneliti mencoba memberikan solusi atau alternatif dalam pemecahan masalah, diantaranya:

  1. Membuat sistem pelayanan perizinan online sehingga pemohon tidak harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk melakukan pengajuan izin.
  2. Menampilkan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia) pada sistem pelayanan perizinan online sehingga pemohon dapat memilih sendiri KBLI yang sesuai dengan kegiatan yang dibuat.
  3. Menampilkan cek status pada sistem pelayanan perizinan online supaya posisi berkas pemohon dapat di tracking.
  4. Menampilkan Standar Operasional Prosedur (SOP) waktu pengerjaan izin yang dapat diakses oleh pemohon.
  5. Menampilkan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) untuk izin mendirikan bangunan (IMB) serta membuat sistem simulasi retribusi IMB pada sistem pelayanan perizinan online sehingga sebelum pemohon mengajukan izin dapat memperkirakan berapa tarif retribusi yang akan dibayarkan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian terkait yang memiliki hubungan dengan aplikasi yang akan diusulkan. Berikut ini tabel elisitasi tahap I, yaitu:

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingi Sistem Dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan

2

Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin

3

Dapat menampilkan penjelasan izin

4

Dapat menampilkan prosedur izin

5

Dapat menampilkan persyaratan izin

6

Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI)

7

Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan

8

Terdapat fasilitasn cetak Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)

9

Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK)

10

Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin

11

Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas

12

Terdapat form login

13

Terdapat form registrasi

14

Mengirim validasi lewat email

15

Satu database dengan aplikasi yang sudah ada

16

Menampilkan status pengajuan permohonan izin

17

Terdapat fasilitas live chatting

18

Terdapat fasilitas video call

19

Mengedit penjelasan izin

20

Mengedit prosedur izin

21

Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini

22

Terdapat fasilitas upload persyaratan izin

23

Menampilkan alasan penolakan permohonan

24

Menampilkan waktu pengerjaan izin

25

Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai

26

Dapat mengirim notifikasi pada petugas verifikasi melaui SMS

27

Menampilkan laporan pendaftaran izin

28

Dapat mendaftarkan izin melalui aplikasi telegram

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Tampikan sistem yang user friendly

2

Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklarifikasikan dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasn mengenai MDI:

  1. M pada MDI artinya mandotory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel elisitasi tahap II yang ditunjukkan pada tabel 3.3.:

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingi Sistem Dapat:

No

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan

ü

 

 

2

Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin

ü

 

 

3

Dapat menampilkan penjelasan izin

ü

 

 

4

Dapat menampilkan prosedur izin

ü

 

 

5

Dapat menampilkan persyaratan izin

ü

 

 

6

Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI)

ü

 

 

7

Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan

 

ü

 

8

Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK)

 

ü

 

9

Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin

 

ü

 

10

Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas

 

ü

 

11

Terdapat form login

ü

 

 

12

Terdapat form registrasi

ü

 

 

13

Mengirim validasi lewat email

ü

 

 

14

Satu database dengan aplikasi yang sudah ada

ü

 

 

15

Menampilkan status pengajuan permohonan izin

 

ü

 

16

Terdapat fasilitas live chatting

 

 

ü

17

Terdapat fasilitas video call

 

 

ü

18

Mengedit penjelasan izin

ü

 

 

19

Mengedit prosedur izin

ü

 

 

20

Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini

 

ü

 

21

Terdapat fasilitas upload persyaratan izin

ü

 

 

22

Menampilkan alasan penolakan permohonan

ü

 

 

23

Menampilkan waktu pengerjaan izin

 

ü

 

24

Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai

 

ü

 

25

Dapat mengirim notifikasi pada petugas verifikasi melaui SMS

 

 

ü

26

Menampilkan laporan pendaftaran izin

ü

 

 

27

Dapat mendaftarkan izin melalui aplikasi telegram

 

 

ü

Non Functional

 

 

 

Saya Ingin Sistem Dapat:

 

 

 

1

Tampikan sistem yang user friendly

ü

 

 

2

Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik

ü

 

 

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal-nya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

  1. T artinya technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dibuat.
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

1. L (Low) Mudah untuk dikerjakan.
2. M (Middle) Mampu untuk dikerjakan
3. H (high) Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal.

Berikut ini adalah tabel elisitasi tahap III yang di tunjukkan pada tabel 3.4.:

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingi Sistem Dapat:

No

Fassibility

T

O

E

 

Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan

ü

 

 

 

 

ü

ü

 

 

2

Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

3

Dapat menampilkan penjelasan izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

4

Dapat menampilkan prosedur izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

5

Dapat menampilkan persyaratan izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

6

Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI)

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

7

Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan

 

 

ü

 

ü

 

 

ü

 

8

Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK)

 

 

ü

 

ü

 

 

ü

 

9

Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

10

Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

11

Terdapat form login

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

12

Terdapat form registrasi

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

13

Mengirim validasi lewat email

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

14

Satu database dengan aplikasi yang sudah ada

 

 

ü

 

 

ü

 

ü

 

15

Menampilkan status pengajuan permohonan izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

16

Terdapat fasilitas live chatting

 

 

ü

 

ü

 

 

 

ü

17

Terdapat fasilitas video call

 

 

ü

ü

 

 

 

 

ü

18

Mengedit penjelasan izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

19

Mengedit prosedur izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

20

Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini

 

ü

 

 

ü

 

ü

 

 

21

Terdapat fasilitas upload persyaratan izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

22

Menampilkan alasan penolakan permohonan

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

23

Menampilkan waktu pengerjaan izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

24

Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

25

Dapat mengirim notifikasi pada petugas verifikasi melaui SMS

 

ü

 

ü

 

 

 

ü

 

26

Menampilkan laporan pendaftaran izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Tampikan sistem yang user friendly

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

2

Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik

 

 

ü

 

 

ü

 

ü

 

Final Draf Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan peneliti untuk membuat aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan elisitasi tahap III, maka menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada tabel 3.5.:

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingi Sistem Dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan

2

Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin

3

Dapat menampilkan penjelasan izin

4

Dapat menampilkan prosedur izin

5

Dapat menampilkan persyaratan izin

6

Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI)

7

Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan

8

Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK)

9

Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin

10

Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas

11

Terdapat form login

12

Terdapat form registrasi

13

Mengirim validasi lewat email

14

Satu database dengan aplikasi yang sudah ada

15

Menampilkan status pengajuan permohonan izin

16

Terdapat fasilitas live chatting

17

Mengedit penjelasan izin

18

Mengedit prosedur izin

19

Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini

20

Terdapat fasilitas upload persyaratan izin

21

Menampilkan alasan penolakan permohonan

22

Menampilkan waktu pengerjaan izin

23

Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai

24

Menampilkan laporan pendaftaran izin

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Tampikan sistem yang user friendly

2

Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Sistem usulan yang diajukan peneliti seputar sistem palayanan perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan. Berikut ini adalah urutan prosedur sistem pelayanan perizinan yang diusulkan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

  1. Pelayanan Perizinan
    1. Pemohon mengunjungi website pelayanan perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk melakukan pendaftaran, simulasi perhitungan perhitungan retribusi IMB, mengecek keaslian Surat Keputusan (SK), mencari informasi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) atau untuk melakukan tracking posisi berkas permohonan izin.
    2. Pemohon melakukan registrasi di website perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
    3. Pemohon mengisikan formulir registrasi secara lengkap.
    4. Pemohon mendapatkan username dan password melalui email yang telah didaftarkan pada formulir registrasi sebelumnya.
    5. Pemohon melakukan login dengan memasukan username dan password yang tertera di email pemohon.
    6. Jika mengalami kendala dalam melakukan pendaftaran izin pemohon melakukan live chating dengan petugas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
    7. Pemohon memilih izin yang ingin didaftarkan.
    8. Pemohon melihat deskripsi, dasar hukum, prosedur izin dan persyaratan izin.
    9. Pemohon memilih peruntukan dan jenis perizinan.
    10. Pemohon melihat daftar berkas persyaratan yang harus ada untuk mendaftarkan izin.
    11. Pemohon mengisi form pendaftaran permohonan izin.
    12. Pemohon mengunggah berkas persyaratan.
    13. Pemohon memeriksa input-an form pendaftaran dan berkas yang diunggah.
    14. Pemohon menyatakan input-an form pendaftaran dan berkas sudah lengkap.
    15. Sistem pelayanan perizinan online memberi informasi pendaftaran berhasil dilakukan.
    16. Pemohon mengakses menu cek status.
    17. Pemohon melakukan tracking berkas permohonan perizinan.
    18. Jika permohonan izin ditolak, pemohon dapat melihat alasan penolakan melalui aplikasi pelayanan perizinan online.
    19. Jika berkas sudah diverifikasi oleh petugas, pemohon mendapatkan bukti pendaftaran sebagai bukti telah melakukan pendaftaran permohonan izin.
    20. Pemohon yang mendaftarkan izin Mendirikan Bangunan (IMB) jika permohonan sudah disetujui oleh Kepala DPMPTSP, pemohon dapat mencetak Surat Keputusan Retribusi (SKRD) pada aplikasi pelayanan perizinan online.
    21. Permohonan yang sudah berada pada tahap cetak Surat Keputusan (SK), maka pemohon dapat melihat status permohonan sudah disetujui dan SK sudah siap diambil.
  2. Laporan Permohonan Pendaftaran
    1. Petugas pelayanan mengunjungi halaman admin website pelayanan perizinan online.
    2. Melakukan login.
    3. Petugas pelayanan mengakses pendaftaran permohonan izin
    4. Kemudian melakukan filter data pendaftaran permohonan.
    5. Aplikasi perizinan online menampilkan hasil pencarian, yaitu jenis perizinan dan data permohonan.
    6. Petugas mencetak laporan pendaftaran.

Use Case Diagram yang Diusulkan

  1. Pelayanan Perizinan

  2. Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup sistem pelayanan perizinan.
    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pemohon, dan Petugas Pelayanan.
    3. 24 (dua puluh empat) use case diantaranya: beranda, registarsi, jenis perizinan, persyaratan, live chatting, simulasi retribusi IMB, cek keaslian SK, info KBLI, login dan 13 (dua belas) include, yaitu: form registrasi, verifikasi email, deskripsi, dasar hukum, prosedur, daftar perizinan, mengisi formulir, unggah persyaratan, cek status, tracking berkas permohonan, status permohonan, logout serta 3 (tiga) extend, yaitu: alasan penolakan, bukti pendaftaran dan cetak SKRD.

    Penjelasan Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1.

    Nama use case

    :

    Beranda

    Aktor

    :

    Pemohon

    Skenario

    :

    Pemohon mengunjungi website pelayanan perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    2.

    Nama use case

    :

    Registrasi

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan registrasi di website perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    3.

    Nama use case

    :

    Form Registrasi

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon mengisikan formulir registrasi secara lengkap

    4.

    Nama use case

    :

    Verifikasi Email

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon mendapatkan username dan password melalui email yang telah didaftarkan pada formulir registrasi sebelumnya

    5.

    Nama use case

    :

    Jenis Perizinan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat jenis perizinan yang akan didaftarkan

    6.

    Nama use case

    :

    Deskripsi

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat deskripsi izin

    7.

    Nama use case

    :

    Dasar Hukum

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat dasar hukum izin

    8.

    Nama use case

    :

    Prosedur

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat prosedur pembuatan izin

    9.

    Nama use case

    :

    Pesyaratan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat persyaratan izin

    10.

    Nama use case

    :

    Live Chatting

     

    Aktor

    :

    Pemohon dan Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Jika mengalami kendala dalam melakukan pendaftaran izin pemohon melakukan live chating dengan petugas pelayanan

    11.

    Nama use case

    :

    Simulasi retribusi IMB

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melakukan simulasi perhitungan retribusi IMB

    12.

    Nama use case

    :

    Cek Keaslian SK

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melakukan cek keaslian SK

    13.

    Nama use case

    :

    Info KBLI

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat list info KBLI

    14.

    Nama use case

    :

    Login

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan login dengan memasukan username dan password yang tertera di email pemohon.

    15.

    Nama use case

    :

    Daftar Perizinan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan pendaftaran izin

    16.

    Nama use case

    :

    Mengisi Formulir

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon mngisi form permohonan izin yang akan didaftarkan

    17.

    Nama use case

    :

    Unggah Persyaratan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon menguggah berkas persyaratan izin

    18.

    Nama use case

    :

    Cek Status

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon mengakses menu cek status

    19.

    Nama use case

    :

    Tracking Berkas Permohonan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan tracking berkas permohonan perizinan

    20.

    Nama use case

    :

    Status Permohonan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat status permohonan izin

    21.

    Nama use case

    :

    Alasan Penolakan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Jika permohonan izin ditolak, pemohon dapat melihat alasan penolakan melalui aplikasi pelayanan perizinan online

    22.

    Nama use case

    :

    Bukti Pendaftaran

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Jika berkas sudah diverifikasi oleh petugas, pemohon mendapatkan bukti pendaftaran sebagai bukti telah melakukan pendaftaran permohonan izin

    23.

    Nama use case

    :

    Cetak SKRD

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat mencetak SKRD pada aplikasi pelayanan perizinan online

    24.

    Nama use case

    :

    Logout

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan aksi untuk keluar dari akunnya

  3. Laporan Permohonan Pendaftaran

  4. Gambar 4.2 Use Case Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.2 Use Case Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup sistem laporan pendaftaran.
    2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Petugas Pelayanan.
    3. 9 (sembilan) use case diantaranya: beranda, laporan pendaftaran dan 7 (tujuh) include, yaitu: login, filter data pendaftaran, hasil pencarian, data pemohon, jenis perizinan, cetak laporan dan logout.

    1.

    Nama use case

    :

    Login

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

    Skenario

    :

    Petugas layanan melakukan login

    2.

    Nama use case

    :

    Beranda

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas layanan mengakses halaman beranda

    3.

    Nama use case

    :

    Laporan Pendaftaran

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas mengakses menu laporan pendaftaran

    4.

    Nama use case

    :

    Filter Data Pendaftaran

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas melakukan filter data pendaftaran

    5.

    Nama use case

    :

    Hasil Pencarian

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Aplikasi perizinan online menampilkan hasil pencarian, yaitu jenis perizinan dan data permohonan

    6.

    Nama use case

    :

    Jenis Perizinan

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas dapat melihat jenis perizinan

    7.

    Nama use case

    :

    Data Permohonan

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas dapat melihat data permohonan

    8.

    Nama use case

    :

    Cetak Laporan

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas dapat mencetak hasil pencarian

    9.

    Nama use case

    :

    Logout

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas pelayanan melakukan aksi untuk keluar dari akunnya

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

  1. Pelayanan Perizinan

  2. Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
    2. 3 Action State, yaitu pemohon, petugas pelayanan dan aplikasi pelayanan perizinan.
    3. 1 Final State, objek yang diakhiri.
    4. 15 Activity.
    5. 2 Decision.
  3. Laporan Permohonan Pendaftaran

  4. Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
    2. 2 Action State, yaitu petugas pelayanan dan aplikasi admin pelayanan perizinan.
    3. 1 Final State, objek yang diakhiri.
    4. 8 Activity.
    5. 1 Decision.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

  1. Pelayanan Perizinan

  2. Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 actor diantaranya: pemohon.
    2. 7 lifeline diantaranya: web pelayanan perizinan, jenis izin, registrasi, login, pendaftaran izin, mengisi form dan cek status.
    3. 15 message diantaranya: mengakses web, menampilkan web, melihat jenis izin, menampilkan deskriprsi, dasar hukum, prosedur dan syarat, melakukan registrasi, registrasi berhasil dilakukan, melakukan login, verifikasi, login berhasil, melakukan pendaftaran izin, menmpilkan form pendaftraan, mengisi form pendaftaran, pendaftaran berhasil dilakukan, melakukan cek status permohonan dan menampilkan status permohonan
  3. Laporan Permohonan Pendaftaran

  4. Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 actor diantaranya: petugas.
    2. 7 lifeline diantaranya: web admin pelayanan, login, beranda, laporan pendaftaran, filter pendaftaran, hasil filter, cetak laporan.
    3. 14 message diantaranya: mengakses web, menampilkan web, melakukan login, verifikasi, login berhasil, mengakses beranda, menampilkan beranda, mengakses laporan pendaftaran, melakukan filter pendaftaran menampilkan hasil pendaftaran, melihat hasil pendaftaran, melakukan cetak laporan dan menampilkan cetak laporan.

Perbedaan Prosedur Anatara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini tabel perbandingan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan:

Tabel 4.1. Tabel Perbandingan (sistem berjalan dengan sistem usulan)

No

Sistem Berjalan

Sistem Usulan

1

Untuk pendaftaran izin pemohon diwajibkan datang dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Pemohon membuka website pelayanan perizinan online kemudian dapat langsung memilih izin yang akan didaftarkan dan jika mengalami kendala dalam proses pendaftaran pemohon dapat melakukan live chating dengan petugas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

2

Untuk melakukan permohonan izin pemohon mengisi pada kertas formulir pendaftaran dan mnyerahkan berkas persayaratan pada petugas pelayanan.

Untuk melakukan pendaftaran, pemohon dapat langsung mengisi formulir pendaftaran izin dan dapat melakukan unggah file persyaratan pada aplikasi pelayanan perizinan online.

3

Untuk mengetahui informasi Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI) pemohon izin SIUP/ TDP berkonsultasi terlebih dahulu pada petugas KBLI.

Untuk mengetahui informasi KBLI pemohon izin SIUP/ TDP dapat melihat dan memilih sendiri KBLI yang sesuai dengan kegiatan usaha yang akan didaftarkan.

4

Untuk menanyakan status berkas permohonan izin pemohon harus datang atau menelepon ke kantor DPMPTSP Kota Tanegrang Selatan.

Untuk mengetahui status berkas permohonan izin, pemohon dapat melihat secara langsung posisi terakhir berkas pemohonan izin pada aplikasi pelayanan perizinan online.

5

Pemohon sulit untuk mengetahui informasi kepastian jangka waktu pengerjaan permohonan izin.

Untuk mengetahui informasi kepastian jangka waktu pengerjaan permohonan izin pemohon dapat melihat pada aplikasi pelayanan perizinan online.

6

Untuk melakukan pencetakan pembayaran Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pemohon harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Untuk melakukan cetak SKRD pemohon sendiri dapat melakukan cetak SKRD pada aplikasi pelayanan perizinan online tanpa harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

7

Pemohon sulit untuk melakukan simulasi perhitungan retribusi IMB.

Untuk melakukan simulasi perhitungan retribusi IMB, aplikasi pelayanan perizinan online menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemohon dapat melakukan perhitungan sendiri.

8

Untuk membuktikan keaslian Surat Keputusan (SK) izin pemohon perlu datang ke petugas layanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Untuk melakukan pembuktian keaslian SK pemohon tidak perlu untuk datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan, karena pemohon dapat melakukan pembuktian SK pada aplikasi pelayanan perizinan online dengan memasukkan nomor SK yang tertera pada dokumen SK.

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem yang diusulkan oleh peneliti tentang aplikasi pelayanan perizinan yang baru dapat meningkatkan proses pelayanan pada masyarakat atau pemohon izin sehingga proses pelayanan perizinan lebih baik dan efektif.

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem yang Diusulkan


Gambar 4.7 Class Diagram Aplikasi Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Spesifikasi Basis Data

Berikut ini adalah spesifikasi basis data yang ada pada aplikasi pelayanan perizinan online pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

  1. Tabel Registrasi
Nama File : Tmregistrasi.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data register pemohon.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.2. Tabel Register

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik pemohon
n_user varchar 30   Nama pemohon
username varchar 20   Username pemohon
password varchar 50   Password pemohon
photo varchar 30   Foto
c_identitas tinyint 2   Pilihan identitas pemohon
v_identitas varchar 20   Input-an indentitas
t_lahir varchar 20   Tempat lahir
d_lahir date     Tanggal lahir
jk tinyint 2   Jenis kelamin
alamat varchar 50   Alamat
trkelurahan_id int 5 foreign key Pilihan lokasi kelurahan
pekerjaan varchar 20   Pekerjaan
telp varchar 13   Telepon
hp varchar 13   Nomor Hp
email varchar 25   Email pemohon
c_status tinyint 2   Status pemohon
last_login varchar 12   Terakhir login
d_entri datetime     Tanggal dibuat
d_update datetime     Tanggal diubah
  1. Tabel Permohonan
Nama File : Tmpermohonan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data permohonan izin.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.3. Tabel Permohonan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik permhonan
tmpemohon_id int 3 foreign Key ID pemohon
pendaftaran_id varchar 23   Nomor pendaftaran
trstpermohonan_id int 3 foreign Key Status permohonan
trperuntukan_id int 3 foreign Key Petuntukan pemohonan
c_pararel tinyint 2   Status prararel
c_tinjauan tinyint 2   Status tinjauan
i_entry varchar 50   Tanggal diajukan
d_entry datetime 11   Tanggal disimpan
c_status_bayar tinyint 2   Jumlah bawang
keterangan varchar 255   Keterangan
trperizinan_id int 3 foreign Key Id perizinan yang akan didaftarkan
trjenispermohonan_id int 3 foreign Key Id jenis permohonan
trkelurahan_id int 5 foreign Key Id kelurahan permohonan
c_click tinyint 2   Status di lihat
d_verifikasi datetime     Tanggal di verifikasi
d_persetujuan date     Tanggal di persetujuan
d_kasie date     Tanggal di kasie
d_kabid date     Tanggal di kabid
d_kaban date     Tanggal di Kaban
d_cetaksk date     Tanggal cetak SK
d_arsip date     Tanggal arsip
c_verifikasi_berkas tinyint 2   Status di verifikasi
c_persetujuan tinyint 2   Status di persetujuan
c_kasie tinyint 2   Status di kasie
c_kabid tinyint 2   Status di kabid
c_kaban tinyint 2   Status di kaban
c_cetaksk tinyint 2   Status di cetak SK
c_arsip tinyint 2   Status di arsip
c_not_like tinyint 2   Status di tolak
alasan_tolak longtext     Alasan penolakan
file_sk1 varvhar 35   File SK ke 1
file_sk2 varchar 35   File SK ke 2
no_skbaru vrachar 20   Nomor SK
tgl_msberlaku_sk date     Tanggal masa berlaku SK
tgl_msberlaku_sk_lama date     Tanggal masa berlaku SK lama
d_pengesahan date     Tanggal pengesahan
ip_client varchar 25   Ip pemohon yang mendaftarkan
  1. Tabel Pemohon
Nama File : Tmpemohon.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data pemohon izin.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.4. Tabel Pemohon

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik permhonan
no_referensi varchar 20   No referensi pemohon
n_pemohon varchar 30   Nama pemohon
telp_pemohon varchar 13   Nomor Telepon pemohon
a_pemohon varchar 50   Alamat pemohon
a_pemohon_luar varchar 50   Alamat pemohon luar negeri
i_user varchar 20   User yang meng-input
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
npwrd varchar 32   NPWRD pemohon
trkelurahan_id int 5 foreign Key Id kelurahan pemohon
  1. Tabel BAP
Nama File : Tmbap.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data hasil BAP.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.5. Tabel BAP

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik BAP
tmpermohonan_id int 3 foreign Key ID permohonan pendaftaran
pendaftaran_id varchar 20   Nomor pendaftaran
bap_id varchar 20   Nomor BAP
c_pesan varchar 50   Pesan BAP
status_bap tinyint 2   Status BAP
c_penetapan tinyint 2   Status penetapan
c_skrd tinyint 2   Status SKRD
file_gambar varchar 25   Lokasi file gambar
d_bap date     Tanggal BAP
d_entry date     Tanggal data disimpan
  1. Tabel Perhitungan IMB
Nama File : Tmperhitungan_imb.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data hasil perhitungan IMB.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.6. Tabel Perhitungan IMB

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik perhitungan IMB
tmpermohonan_id int 3 foreign Key ID permohonan pendaftaran
pendaftaran_id varchar 20   Nomor pendaftaran
i_urut int 3   Nomor urut
uraian varchar 55   Uraian
luas decimal 10   Nilai luas
trkoefisientarifretribusi_id int 3 foreign Key Koefisien tarif retribusi
jumlah_unit decimal 5   Jumlah unit
nama_satuan varchar 10   Nama satuan
is_renovasi tinyint 2   Status renovasi
is_balik_nama tinyint 2   Status balik nama
is_penambahan tinyint 2   Status penambahan
is_perpanjangan tinyint 2   Status perpanjangan
tmgunabangunan_imb_id int 3 foreign Key Gunabangunan IMB
tarif dobule 20   Nilai tarif
jumlah_tarif double 20   Jumlah tarif
is_rab tinyint 2   Status RAB
  1. Tabel Perusahaan
Nama File : Tmperusahaan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data hasil perhitungan IMB.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.7. Tabel Perusahaan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik perusahaan
tmpermohonan_id int 3 foreign Key ID permohonan pendaftaran
n_perusahaan varchar 30   Nama perusahaan
n_direktur varchar 30   Nama direktur
npwp varchar 25   NPWP perusahaan
a_perusahaan varchar 50   Alamat perusahaan
trkelurahan_id int 5 foreign Key ID kelurahan perusahaan
telp_perushaan varchar 13   Nomor telepon perusahaan
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
fax varchar 10   Nomor fax perusahaan
email varchar 30   Email perusahaan
jenis_usaha varchar 30   Jenis usaha
kd_pos varchar 5   Kode pos
status_perusahaan varchar 20   Status perusahaan
no_aktependirian varchar 20   Nomor akte pendirian
tgl_aktependiria date     Tanggal akte pendirian
no_akteperubahan varchar 20   Nomor akte perubahan
tgl_akteperubahan date     Tanggal akte perubahan
tgl_pengesahanakteperubahan date     Tanggal akte pengesahaan perubahan
nm_notarisperubahan varchar 30   Nama notaris perubahan
no_pengesahanmenteri varchar 20   Nomor pengesahan menteri
tgl_pengesahanmenteri date     Tanggal pengesahan menteri
nm_notaris varchar 30   Nama notaris
almt_notaris varchar 50   Alamat notaris
no_telpnotaris varchar 13   Nomot telepon notaris
c_penganggungjawab int     jumlah penaggung jawab
c_sekutuaktif int     Jumlah sekutu aktif
c_sekutupasif int     Jumlah sekutu pasif
c_sekutuaktif_baru int     Jumlah sekutu aktif baru
c_sekutupasif_baru int     Jumlah sekutu pasif baru
c_pemegangsaham int     Jumlah pemegang saham
keg_usahapokok text     Kegiatan usaha pokok
keg_usahalain longtext     Kegiatan usaha lainnya
komoditi_utama varchar 30   Komoditi utama
komoditi_lain varchar 30   Komoditi lainnya
modal_dasar bigint     Modal dasar
modal_ditempatkan bigint     Modal ditempatkan
modal_disetor bigint     Modal disetorkan
karwayan_wni int 3   Jumlah karwayan WNI
karyawan_wna int 3   Jumlah karyawan WNA
jum_karyawan int 5   Total jumlah karyawan
kode_bkli1 varchar 10   Kode KBLI1
kode_kbli2 varchar 10   Kode KBLI2
kode_kbli3 varchar 10   Kode KBLI3
n_subgolongan1 varchar 50   Nama sub golongan1
n_subgolongan2 varchar 50   Nama sub golongan2
n_subglongan3 varchar 50   Nama Sub golongan3
tmkelembagaan_id int 3   ID kelembahaan perusahaan
n_perusahaan_alt varchar 30   Nama perusahaan tampa spasi
  1. Tabel Kelembagaan
Nama File : Tmkelembagaan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data kelembagaan perusahaan.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.8. Tabel Kelembagaan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik perusahaan
n_kelembagaan varchar 30   Nama kelembagaan
deskripsi longtext     Penjelasan kelembagaan
  1. Tabel KBLI
Nama File : Tmkbli.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data KBLI.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.9. Tabel KBLI

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik KBLI
kode varchar 10   Kode KBLI
n_kategori varchar 50   Nama kategori
deskripsi longtext     Pengertian kategori
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
d_update datetime     Tanggal data diperbaharui
is_show tinyint 2   Status ditampilkan
  1. Tabel KBLI_SubGolongan
Nama File : Tmkbli_subgolongan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data Sub Golongan KBLI.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.10. Tabel KBLI Sub Golongan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik KBLI sub golongan
id_tmkbli int 3 foreign Key ID KBLI
kode varchar 10   Kode KBLI sub golongan
n_subgolongan varchar 50   Nama sub golongan
deskripsi longtext     Pengertian sub golongan
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
d_update datetime     Tanggal data diperbaharui
is_show tinyint 2   Status ditampilkan
  1. Tabel KBLI_SubGolongan2
Nama File : Tmkbli_subgolongan2.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data Sub Golongan 2 KBLI.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.11. Tabel KBLI Sub Golongan 2

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik KBLI sub golongan 2
id_tmkbli_subgolongan int 3 foreign Key ID KBLI sub golongan
kode varchar 10   Kode KBLI sub golongan 2
n_subgolongan varchar 50   Nama sub golongan 2
deskripsi longtext     Pengertian sub golongan 2
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
d_update datetime     Tanggal data diperbaharui
is_show tinyint 2   Status ditampilkan
  1. Tabel Mutasi_berkas
Nama File : Tmmutasi_berkas.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data perjalanan berkas.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.12. Tabel Mutasi Berkas

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik KBLI sub golongan 2
tmpermohonan_id int 3 foreign Key ID permohonan
pendaftaran_id varchar 20   Nomor pendaftaran
catatan varchar 50   Catatan mutasi
entry_position tinyint 2   Dikirim dari posisi
to_position tinyint 2   Tujuan pengiriman berkas
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
i_entry varchar 30   User yang mengirimkan
status_terima tinyint 2   Status terima berkas
  1. Tabel User
Nama File : Tmuser.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data user.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.13. Tabel User

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik user
tmpegawai_id int 3 foreign Key ID pegawai
username varchar 20   Username
realname varchar 30   Nama asli pengguna
password varchar 30   Password
last_login varchar 12   Tanggal terakhir login
telp varchar 13   Nomor telepon
c_status tinyint 2   Status pengguna
photo varchar 30   Foto pengguna
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
d_update datetime     Tanggal data diperbaharui
ttd varchar 30   Lokasi file TTD
paraf varchar 30   Lokasi file paraf
truser_jabatan_id int 3 foreign Key ID user jabatan
  1. Tabel Pegawai
Nama File : Tmpegawai.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data pegawai.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.14. Tabel Pegawai

Field Name Data Type Length Index Description
pegawaiid int 3 primary key ID unik pegawai
satuankerjaid int 3 foreign Key ID stauan kerja pegawai
jabatanid int 3 foreign Key ID jabatan pegawai
pegawaisatuanid int 3 foreign Key ID satuan pegawai
d_masuk date     Tanggal terdaftar pegawai dikantor
d_keluar date     Tanggal keluar pegawai dari kantor
nip varchar 25   Nip pegawai
n_pegawai varchar 30   Nama pegawai
telp varchar 13   Telepon pegawai
alamat varchar 30   Alamat pegawai
d_kontrak date     Tanggal habis kontrak pegawai
  1. Tabel User Auth
Nama File : Userauth.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data role user.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.15. Tabel User Auth

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID user auth
id_role int 3   Nomor role
description varchar 30   Pengertian role
mapping_sie varchar 30   Masuk kedalam role
  1. Tabel Perizinan
Nama File : Trperizinan.
Tipe File : File relasi.
Fungsi : Menyimpan data perizinan.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.16. Tabel Perizinan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID perizinan
n_perizinan varchar 20   Nama perizinan
initial varchar 10   Inisial nama izin
  1. Tabel Peruntukan
Nama File : Tmperuntukan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data peruntukan.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.17. Tabel Peruntukan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID peruntukan
n_peruntukan varchar 20   Nama peruntukan
  1. Tabel Jenis Permohonan
Nama File : Trjenis_permohonan.
Tipe File : File relasi.
Fungsi : Menyimpan data jenis permohonan.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.18. Tabel Jenis Permohonan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID permohonan
n_permohonan varchar 20   Nama permohonan
  1. Tabel Persyaratan
Nama File : Tmpersyaratan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data persyaratan izin.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.19. Tabel Persyaratan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID syarat
n_syarat varchar 20   Nama syarat
status tinyint 3   Status persyaratan
  1. Tabel Properti Pendataan
Nama File : Tmproperty_pendataan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data persyaratan izin.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.20. Tabel Properti Pendataan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID pendataan
n_pendataan varchar 20   Nama pendataan
status tinyint 3   Status pendataan

Racangan Prototipe

Prototipe Tampilan Awal Perizina Online

img
Gambar 4.8 Prototipe Tampilan Awal Perizinan Online

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat mengakses menu beranda, perizinan, simulasi retribusi IMB dan Info KBLI.
  2. Untuk pemohon yang belum login pemohon dapat melakukan login atau pendaftaran.
  3. Pemohon dapat langsung melihat izin yang akan didaftarkan.
  4. Pemohon dapat melakukan cek keaslian Surat Keputusan (SK).
  5. Pemohon dapat melihat rekapitulasi berkas permohonan.
  6. Pemohon dapat melihat jumlah pendaftaran izin per hari ini.

Prototipe Tampilan Awal Perizina Online

img
Gambar 4.8 Prototipe Tampilan Awal Perizinan Online

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat mengakses menu beranda, perizinan, simulasi retribusi IMB dan Info KBLI.
  2. Untuk pemohon yang belum login pemohon dapat melakukan login atau pendaftaran.
  3. Pemohon dapat langsung melihat izin yang akan didaftarkan.
  4. Pemohon dapat melakukan cek keaslian Surat Keputusan (SK).
  5. Pemohon dapat melihat rekapitulasi berkas permohonan.
  6. Pemohon dapat melihat jumlah pendaftaran izin per hari ini.

Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon

img
Gambar 4.9 Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat melihat list izin yang dapat didaftarkan.
  2. Pemohon dapat melihat deskripsi, dasar hukum prosedur dan per-syaratan untuk mengajukan izin.
  3. Pemohon dapat mengajukan izin dengan mengklik button daftar sekarang.

Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB

img
Gambar 4.10 Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat melakukan filter jenis fungsi, peruntukan dan jenis permohonan IMB yang akan disimulasikan perhitungannya
  2. Pemohon dapat memilih rincian yang akan diajukan, luas, jumlah unit dan pemohon dapat melihat total simulasi retribusi IMB yang harus dibayarkan nantinya.

Prototipe Tampilan Info KBLI

img
Gambar 4.11 Prototipe Tampilan Info KBLI

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat memilih list kategori KBLI yang akan dilihat
  2. Pemohon dapat melihat informasi kategori KBLI, rincian informasi KBLI dan kode KBLI untuk bidang usaha tersebut.

Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon

img
Gambar 4.12 Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon mengisikan username dan password yang terkiri pada email pemohon.
  2. Pemohon melakukan submit login.
  3. Jika pemohon belum memiliki username dan password pemohon dapat mengklik tautan Buat Akun Baru.

Prototipe Tampilan Form Registrasi

img
Gambar 4.13 Prototipe Tampilan Form Registrasi

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon mengisi form registrasi pendaftaran.
  2. Jika semua inputan telah diisi pemohon dapat melakukan mengklik button registrasi

Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan

img
Gambar 4.14 Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat melihat izin dan peruntukan yang akan didaftarkan.
  2. Pemohon mengisi formulir isian data pemohon, lokasi izin, data perusahaan dan upload persyaratan.
  3. Untuk ketahap selanjutnya pemohon dapat melakukan klik button Next, kemudian jika semua form sudah terisi pemohon dapat mengklik button Finish.

Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan

img
Gambar 4.15 Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat melihat list permohonan izin yang pernah diajukan.
  2. Pemohon juga dapat melihat status terakhir dari berkas permohonan.

Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas

img
Gambar 4.16 Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas

Aktor: Petugas

Skenario:

  1. Petugas mengisikan username dan password.
  2. Kemudian petugas mengklik button Login

Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran

img
Gambar 4.17 Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran

Aktor: Petugas

Skenario:

  1. Petugas dapat melihat nama petugas yang login dan untuk keluar dari akun dapat melakukan aksi logout.
  2. Petugas dapat mengakses menu beranda dan laporan pendaftaran.
  3. Petugas dapat melihat tabel data laporan pendaftaran.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Server
    1. Processor: Intel Xeon E5-2620v3
    2. RAM: 16 GB
    3. Harddisk: 8 TB
  2. Operator atau petugas
    1. Processor: Intel Pentium 4 Core 2
    2. Monitor: LED 16.0 ”
    3. RAM: 2 GB
    4. Harddisk: 320 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Windows 7: Untuk Operating System komputer operator.
  2. CentOS 7: Untuk Operating System komputer server.
  3. Browser Chrome 65.0.3325.162: Untuk membuka aplikasi pelayanan perizinan online.
  4. Aplikasi pelayanan perizinan online: Digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pendaftaran izin.
  5. Aplikasi admin pelayanan perizinan: Digunakan oleh operator pelayanan untuk melakukan cetak laporan pendaftaran izin.

Hak Akses (Brainware)

  1. Masyarat atau pemohon sebagai penerima layanan perizinan online.
  2. Operator pelayanan sebagai petugas yang mencetak laporan permohonan pendaftaran.

Testing

Pengujian pada aplikasi pelayanan periziznan online berbasis web ini menggunakan metode black box testing. Metode black box testing digunakan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program sehingga dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dengan menggunakan black box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut pengujin sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode black box testing meliputi:

  1. Registrasi pemohon.
  2. Login pemohon.
  3. Pendaftaran permohonan izin.
  4. Simulasi retribusi IMB.
  5. Info KBLI.
  6. Cek Status.
  7. Laporan pendaftaran.

Tabel 4.21. Tabel Pengujian Black Box Testing Registrasi Permohonan

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Menampilkan form registarsi

img

Menampilkan form registrasi

img

Valid

2

Mengetes validasi form

 

img

Memberitahukan kesalahan yang ada saat pengisian form registrasi

img

Valid

3

Menampilkan peasn registrasi berhasil dilakukan

img

Menampilkan pesan registrasi berhasil dilakukan

img

Valid

 

Tabel 4.22. Tabel Pengujian Black Box Testing Login Pemohon

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Menampilkan form login

img

Sistem Menampilkan form login

img

Valid

2

Mengetes validasi form login

 

img

Memberitahukan kesalahan yang ada saat melakukan login.

img

Valid

3

Mengisi username dan password yang belum terdaftar

img

Sistem menolak untuk masuk

 

img

Valid

4

Masuk dengan mengisi username dan password yang sudah didaftarkan

img

Sistem menampilkan pesan berhasil masuk

 

img

Valid

 

Tabel 4.23. Tabel Pengujian Black Box Testing Pendaftaran Permohonan Izin

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Memilih izin yang akan didaftarkan

 

img

Sistem menampilkan list perizinan yang bisa dipilih

img

Valid

2

Melihat deskripsi, dasar hukum, prosedur dan persyaratan

img

Sistem menampilkan deskripsi, dasar hukum, prosedur dan persyaratan

img

Valid

3

Memilh peruntukan dan jenis permohonan

 

img

Sistem menyediakan pilihan jenis permohonan dan peruntukan izin

img

Valid

4

Menampilkan form pendaftaran izin

img

Sistem menampilkan form pendaftaran izin

img

Valid

5

Mengetes validasi pada form pendaftaran izin

img

Sistem melakukan validasi pada form pendafatran izin

img

Valid

6

Mengisi lokasi izin

img

Sistem menyediakan form lokasi izin

img

Valid

7

Menunggah file persyaratan

 

img

Sistem menampikan unggahan yang harus diisi oleh pemoho

img

Valid

8

Menampilkan permohonan berhasil dilakukan

img

Sistem menampilkan pesan permohonan izin berhasil dilakukan

img

Valid

 

Tabel 4.24. Tabel Pengujian Black Box Testing Simulasi Retribusi IMB

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Menampilkan pilihan fungsi IMB, peruntukan, jenis permohonan dan kelas IMB

img

Sistem menampilkan pilihan berupa fungsi IMB, peruntukan, jenis permohonan dan kelas IMB

img

Valid

2

Tidak memilih salahsatu dari fungsi IMB, peruntukan, jenis permohonan atau kelas IMB

img

Sistem menolak untuk melakuka simulasi

 

 

img

Valid

3

Menampilkan form simulasi retribusi IMB

 

img

Sistem menampilkan form simulasi retribusi IMB

img

Valid

4

Memilih lantai yang akan dibangun

img

Sistem menampilkan biaya retribusi

img

Valid

5

Memasukan luas lantai

 

img

Sistem menghitung dan menampilkan jumlat retribusi

img

Valid

6

Melihat total retribusi

 

 

img

Sistem simulasi menghitung semua jumlah retribusi dan menampilkan total retribusi yang harus dibayar

img

Valid

 

Tabel 4.25. Tabel Pengujian Black Box Testing Info KBLI

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Melihat informasi kode KBLI dan penjelasan dari kategori tersebut

img

Sistem menampilkan informasi kode KBLI dan penjelasannya

img

Valid

 

Tabel 4.26. Tabel Pengujian Black Box Testing Cek Sttatus

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Melihat permohonan yang pernah didaftarkan

img

Sistem menampilkan permohonan izin yang pernah didaftarkan

img

Valid

2

Melihat detail permohonan yang didaftarkan

 

img

Sistem menampilkan detail permohonan yang didaftarkan

img

Valid

3

Jika permohonan ditolak, dapat melihat alasan penolakan

img

Sistem menampilkan alasan penolakanå

 

img

Valid

4

Jika permohonan sudah diverifikasi, dapat melaukan cetak bukti pendaftaran

img

Sistem menampilkan cetak bukti pendaftaran

img

Valid

5

Jika permohonan sudah di BAP, dapat melihat hasil BAP

img

Sistem menampilkan hasil BAP

 

img

Valid

6

Jika permohonan sudah disetujui, dapat melihat status permohonan sudah disetujui.

img

Sistem menampilkan permohonan sudah disetujui

img

Valid

 

Tabel 4.27. Tabel Pengujian Black Box Testing Laporan Pendaftaran

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Memilih tanggal pendaftaran yang akan dijadikan laporan

img

Sistem menampilkan tanggal dalam bentuk kalender

img

Valid

2

Tidak mengisi tanggah pendaftaran

img

Sistem menolak untuk melanjutkan proses

img

Valid

3

Melihat laporan pendaftaran

img

Sistem menampilkan laporan pendaftaran

img

Valid

4

Mencetak laporan pendaftaran

 

img

Sistem menyediakan fasilitas untuk mencetak laporan pendaftaran

img

Valid

 

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada form registrasi pemohon, login pemohon, pendaftaran permohonan izin, simulasi retribusi IMB, Info KBLI, cek status dan laporan pendaftaran. Aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web berjalan dengan baik, tetapi masih memerlukan tambahan berbagai fitur untuk memaksimalkan kinerja aplikasi pelayanan perizinan online tersebut sehingga menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh stakeholder.

Implementasi

Tampilan Aplikasi

Berikut ini merupakan tampilan user interface yang diusulkan, setelah dilakukan beberapa perubahan dan peningkatan dari segi tampilan dasar sebelumnya:

  1. Tampilan Awal Pelayanan Perizinan Online
  2. img

    Gambar 4.18 Tampilan Awal Pelayanan Perizinan Online

  3. Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
  4. img

    Gambar 4.19 Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon

  5. Tampilan Simulasi Retribusi IMB
  6. img

    Gambar 4.20 Tampilan Simulasi Retribusi IMB

  7. Tampilan Info KBLI
  8. img

    Gambar 4.21 Tampilan Info KBLI

  9. Tampilan Form Login Pada Pemohon
  10. img

    Gambar 4.22 Tampilan Form Login Pada Pemohon

  11. Tampilan Form Registrasi
  12. img

    Gambar 4.23 Tampilan Form Registrasi

  13. Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan
  14. img

    Gambar 4.24 Tampilan Pendaftaran Perizinan

  15. Tampilan Cek Status Permohonan
  16. img

    Gambar 4.25 Tampilan Cek Status Permohonan

  17. Tampilan Form Login Pada Petugas
  18. img

    Gambar 4.26 Tampilan Form Login Pada Petugas

  19. Tampilan Laporan Pendaftaran
  20. img

    Gambar 4.27 Tampilan Laporan Pendaftaran

  21. Tampilan Rincian Laporan Pendaftaran
  22. img

    Gambar 4.28 Tampilan Rincian Laporan Pendaftaran

Schedule

Dalam melakukan penelitian ini banyak proses dan kegiatan yang dikerjakan. Kegiatan yang dimaksud terangkum didalam time table berikut ini:

4.28. Tabel Schedule Penelitian

img

Estimasi Biaya

Berikut ini adalah rincian estimasi biaya yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian dan membuat sebuah aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web:

4.29. Tabel Estimasi Biaya Penelitian

img

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada sistem pelayanan perizinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan, maka didapat berbagai macam kesimpulan diantaranya:

  1. DPMPTSP Kota Tangerang Selatan sudah memiliki sistem namun hanya berjalan pada internal dinas. Hal tersebut membuat masyarakat atau pemohon harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk dapat melakukan pendaftaran permohonan izin.
  2. Kendala masyarakat dalam melakukan perizinan adalah masyarakat yang ingin mendaftar izin harus datang ke kantor DPMPTSP, sulitnya melakukan tracking posisi berkas, maraknya praktik calo atau pihak ketiga untuk memperlancar pengurusan, tidak pastinya waktu pengerjaan dan tarif yang dikenakan melebihi ketentuan dikarenakan tidak transparannya tarif retribusi.
  3. Aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web yang dibuat peneliti untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran permohonan izin kapanpun dan dimanapun tanpa harus datang ke kantor DPMPTSP, masyarakat juga dapat melakukan live chatting dengan petugas, tracking posisi berkas, melihat prosedur pembuatan izin, melihat SOP pembuatan izin dan dapat melakukan simulasi retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Saran

Ada beberapa saran yang peneliti ingin sampaikan untuk meningkatkan dan memaksimalkan kinerja aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan diantaranya adalah:

  1. Agar DPMPTSP Kota Tangerang Selatan memlakukan sosialisasi pada masyarakat mengenai aplikasi pelayanan perizinan online yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan perizinan.
  2. Perlu ditambahkan notifikasi sms gateway yang otomatis akan terkirim pada petugas verifikasi berkas setelah pendaftaran pemohon izin berhasil dilakukan.
  3. Agar DPMPTSP nantinya dapat mengintegrasikan aplikasi ini dengan berbagai aplikasi pelayanan Kota Tangerang Selatan seperti aplikasi pelayanan pajak yang berada pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BAPPENDA), aplikasi pelayanan rekomendasi kajian teknis perizinan pembangunan pendirian gedung dan bangunan dll.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Budi Santoso 2017. Perancangan Aplikasi Olap (Online Analitycal Processing) Penjualan Buku Pada Toko Buku Gramedia Lubuklinggau Dengan Metode Clustering. Jurnal Teknologi Informasi MURA, Vol 9 No.2, Desember 2017. Hal. 98-107.
  2. Subhan, M. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera Ict Vol.3 No.1, Mei 2016 ISSN 2338-3143 Hal. 47-53.
  3. McKay, Alison; Stiny, George N and de Pennington, Alan. 2016 “Principles for the Definition of Design Structures”. International Journal of Computer Integrated Manufacturing vol.29, no.3, Hal. 237–250.
  4. Suprihadi, dkk. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.6 No.3, Mei 2013 ISNN:1978-8282. Hal. 308-331.
  5. Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Manajemen Informasi. Bandung: Pustaka Setia. ISBN 9789790764217.
  6. 6,0 6,1 Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Manajemen Informasi. Bandung: Pustaka Setia. ISBN 9789790764217.
  7. Wibowo. Gallaleo. I, Rumagit. A. M, Tuturoong. N. J. 2014. “Perancangan Aplikasi Gudang Pada PT. Pakan Ternak Sejati”. E­-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Manado: UNSRAT. Vol. 3 No. 4 ISSN : 2301­8402.
  8. 10,0 10,1 10,2 Barthos, Basir. 2013. “Manajemen Kearsipan”. Jakarta : Bumi Aksara.
  9. 11,0 11,1 Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan Berorientasi Objek, Cetakan ketiga. Bandung : Informatika Bandung.
  10. Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. 2016. “Object Oriented Programming (Oop) Approach To The Development Of Student Information Management System”. Ebonyi State University, Abakaliki-Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research Volume 5–Issue 8, 504 508, 2016, ISSN:2319–8656.
  11. Maddirala Jagadish, Palli Hemanth Kumar, Pamarthi Jagadish. 2014. “Avance Bibliothek Management System”. (IJCSIT) International Journal of Computer Science and Information Technologies, Vol. 5 (6) , 7243-7251.
  12. Ridwan, Muhammad Aji. 2016. “Perancangan Sistem Informasi Reservasi Kelas Berbasis Online pada Celebrity Fitness”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. SKRIPSI STMIK Raharja.
  13. 15,0 15,1
  14. Ifediora Christian Osita, Idoko Onyebuchi R. and Nzekwe Justina. 2014. “Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat”. International Journal of Innovative and Applied Research, Volume 2, Issue 9, Hal. 23- 32, ISSN 2348 – 0319.
  15. Hidayatullah,Priyanto,Jauhari Khairul Kawistara.2017.Pemrograman Web Edisi Revisi. Bandung: Informatika
  16. 18,0 18,1 Prasetyo, A. Susanti, R. 2016. “Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada PT. Cahaya Sejahtera Sentosa Blitar”. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agustus 2016. ISSN: 0852-730X. Hal 1-16.
  17. Rahardja, U. Tiara, K. Prayogi, I. 2015. “Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada Pb Exist Jakarta”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.8 No.3 – Mei 2015. ISSN : 1978 -8282.
  18. Firman, A. Hans F. Wowor, Xaverius Najoan. 2016. “Sistem Informasi Perpustakaan Online Berbasis Web”. E-journal Teknik Elektro dan Komputer vol.5 no.2 Januari-Maret 2016, ISSN 2301-8402. Hal 29-36.
  19. Andini, M. Anwar Hafizd, K. 2015. “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa (Studi Kasus Smk-Spp Negeri Pelaihari)”. Jurnal Sains dan Informatika Volume 1, Nomor 2, November 2015. ISSN: 2460-173X. Hal. 48-57.
  20. Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.8 No.2 – Januari 2015. ISSN : 1978 – 8282. Hal. 24-33.
  21. Rachmat Agusli, Sutarman, Suhendri. 2017. “Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor”. Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1, Maret 2017. ISSN : 2088 – 1762. Hal. 21-27
  22. Sudaryono, dkk. 2013. “Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scanffolding (Studi Kasus CV. Pesona Alam Scanffolding)”. Tangerang:STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.7 No.1 September 2013. ISNN:1978-8282.
  23. Hidayatullah,Priyanto,Jauhari Khairul Kawistara.2017.Pemrograman Web Edisi Revisi. Bandung: Informatika
  24. Fitrul, Hadi, A. 2018. Analisa Ketangkapan Daya Ingat Anak Dengan Menggunakan Game Edukasi Non Player Character “ANI!” Berbasis Android. LPPM UPI YPTK Jurnal PSYCHE 165 Vol. 11, No. 1 Januari 2018. ISSN 2088-5326 | E-ISSN 2502-8766
  25. 30,0 30,1 Prastomo, A. 2014. “Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi”. Jurnal Faktor Exacta 7(2): Hal. 165-175, 2014. ISSN: 1979-276X.
  26. M. Iqbal Dzulhaq, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha. 2017. “Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013”. Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1, Maret 2017. ISSN : 2088 – 1762.
  27. Euis Sitinur Aisyah, Padeli, Sumasih. 2016. “Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya”. Jurnal SENSI Vol.2 No.2 – Agustus 2016. ISSN: 2461-1409. Hal. 163-183.
  28. Syed Roohullah Jan, Syed Tauhid Ullah Shah, Zia Ullah Johar, Yasin Shah, Fazlullah Khan. 2016. “An Innovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies”. International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET) Volume 2, Issue 2, Print ISSN : 2395-1990, Online ISSN : 2394-4099. Hal. 682-689.
  29. Lestari, N. 2017. “Rancang Bangun Pintu Otomatis Menggunakan Arduino Uno Dan Pir (Passive Infra Red) Sensor Di Smp Negeri Simpang Semambang”. Jurnal JUSIKOM, Vol 2 No.2, Desember 2017. Hal. 62-68.
  30. Meta Amalya Dewi, Dede Cahyadi, Yunita Wulansari. 2014. “SISTEM UJIAN ONLINE CALON MAHASISWA BARU BERBASIS ILEARNING EDUCATION MARKETING PADA PERGURUAN TINGGI”. Jurnal CCIT Vol.8 No.1 - September 2014. ISSN: 1978 – 8282. Hal. 116-136.
  31. Maulani, Giandari, dkk. 2016. “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282.
  32. PKP2A LAN II. 2013. Kesiapan Daerah Dalam Menyediakan Sistem Informasi Pelayanan Publik. Makasar: PKP2A LAN II.
  33. Fikri, Al Khalid. 2017. “Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang”. Laporan Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
  34. Candra, Dora Ari. 2017. “Analisa Dan Perancangan System PTSP dan PTSA pada BP2T”. Laporan KKP. Tangerang: STMIK Raharja.
  35. Nugraheni, Zulfi Ahaditya Arif. 2015. “Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat Di Kantor Kecamatan mungkid Kabupaten Magelang”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  36. Sari Darman, Dewi Puspita. 2015. “Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar”. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar.

DAFTAR LAMPIRAN

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Formulir Persetujuan Dan Penugasan Pembimbing
A.3. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.4. Formulir Permohonan Penggantian Judul Tugas Akhir/Skripsi
A.5. Kartu Bimbingan
A.6. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.7. Daftar Nilai
A.8. Form Validasi Skripsi
A.9. Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
A.10. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.11. Formulir Seminar Proposal
A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.13. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.14. Formulir Validasi Sidang
A.15. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.16. Kwitansi Pembayaran Sidang
A.17. Sertifikat TOEFL
A.18. Sertifikat Prospek
A.19. Sertifikat IT Nasional
A.20. Sertifikat IT Internasional
A.21. Curriculum Vitae (CV)

B.1. Surat Keterangan Observasi
B.2. Bukti Testing dan Implementasi
B.3. Transkrip Bukti Wawancara

C.1. Formulir Rencana Tapak
C.2. Formulir Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
C.3. Buku Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
C.4. Buku Peraturan Walikota Tangerang Selatan Tentang Retribusi Daerah

Contributors

Taufan Aditya Pratama