SI1422477635

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENETAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SEBAGAI MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI GROUND HANDLING AIRLINES

PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1422477635 IHSAN MAULANA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENETAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SEBAGAI MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI GROUND HANDLING AIRLINES

PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1422477635
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NID : 00594
       
NID : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENETAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SEBAGAI MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI GROUND HANDLING AIRLINES

PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422477635
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENETAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SEBAGAI MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI GROUND HANDLING AIRLINES

PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1422477635
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2015

 
NIM : 1422477635

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Sistem Penunjang Keputusan merupakan suatu bagian dari sebuah sistem informasi yang berbasis komputer. Ada beberapa tahapan dalam sistem pendukung keputusan yaitu mendefinisikan masalah, pengumpulan data yang relevan dan sesuai, pengolahan data menjadi informasi. Sistem Penunjang Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer. Dalam permasalahan yang dihadapi oleh Pendidikan dan Pelatihan program studi Ground Handling Airlines di Universitas Muhammadiyah Tangerang tepatnya pada Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif diantaranya adalah dalam proses penerimaan mahasiswa barunya setiap tahunnya.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam proses pembobotan penilaian yang digunakan. Empat kriteria dasar yang digunakan yaitu nilai hasil ujian nasional, nilai wawancara yang mencakup dari penilaian fisik(Wajah, Tubuh, Postur, Kebersihan), kemampuan berkomunikasi (Bahasa Inggis, Bahasa Indonesia, Percaya Diri), Orientasi Layanan (Inisiatif, keramahan, teamwork, tanggungjawab, kemandirian), wawasan (Penerbangan, Garuda, Geography, Mata Uang, Time Diffrencee), serta presentasi dan organisasi dan prestasi akademik atau non akademik. Aplikasi sistem penunjang keputusan penerimaan mahasiswa baru ini dibuat dengan bahasa pemrograman berbasis web PHP dan MySQL sebagai database.

Sistem yang dibangun ini mampu memberikan rekomendasi keputusan penerimaan mahasiswa berdasarkan bobot penilaian tertinggi. Dengan sistem ini diharapkan dapat memberikan solusi rekomendasi penerimaan mahasiswa secara cepat dengan terintergrasi oleh komputer tanpa memerlukan waktu yang tidak sedikit.

Kata Kunci: Sistem Penunjang Keputusan, Ground Handling Airlines, metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

ABSTRACT

Decision Support System is a part of a computer-based information system. There are several stages in the decision support system is to define problems, collect data that is relevant and appropriate, processing the data into information. Decision Support System, known as DSS is part of the computer-based information systems. In the problems faced by the education and training courses Airlines Ground Handling at the Muhammadiyah University of Tangerang precisely at the Faculty of Tourism and Creative Industries of which is in the process of acceptance of new students each year.

The method used in this research is the Analytical Hierarchy Process (AHP) in the weighting process penialaian used. The four basic criteria used is the value of the results of the national exams, the value of the interview which includes physical assessment (face, body, posture, Health), communication skills (English Britain, Indonesian, Confidence), Orientation Service (Initiative, friendliness, teamwork, responsibility, self-reliance), insight (Flight, Garuda, Geography, Currency, Time Diffrencee), as well as the presentation and organization of academic and non-academic achievement. Decision support system application of new admissions made by a web-based programming language PHP and MySQL as a database.

This system is able to provide recommendations admissions decisions based on the weight of the highest ratings. With this system is expected to provide a solution recommendation admissions quickly with integrated by computers without requiring substantial time.


Keywords : Decision Support System, Ground Handling Airlines, Analytical Hierarchy Process (AHP)

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Dimana tugas ini penulis buat dan sajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “Penetapan Analisis Hirarki Proses (Ahp) Sebagai Model Penunjang Keputusan Penerimaan Mahasiswa Program Studi Ground Handling Airlines Pada Universitas Muhammadiyah Tangerang”. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dalam penelitian yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Bapak Ir. Endang Sunandar, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Drs. Zalzulifa, M.Pd selaku Dekan Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif Universitas Muhammadiyah Tangerang yang telah berkenan memberikan izin dalam penelitian ini.
  6. Khususnya kedua orang tua (Ayah, Ibu), kakak, adik tercinta yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
  7. Teman-teman terdekat Rivay Sungkowo, Agung Nurkaya, Iman Nurjaman, Nirwan Salim.
  8. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 1 September 2015
IHSAN MAULANA
NIM. 1422477635

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem Penunjang Keputusan merupakan suatu bagian dari sebuah sistem informasi yang berbasis komputer. Dalam tahapannya sistem penunjang keputusan terdapat beberapa tahapan dalam sistem pendukung keputusan yaitu mendefinisikan masalah, pengumpulan data yang relevan dan sesuai, pengolahan data menjadi informasi. Sistem Penunjang Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer. Dalam permasalahan yang dihadapi oleh Pendidikan dan Pelatihan program studi Ground Handling Airlines di Universitas Muhammadiyah Tangerang tepatnya pada Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif diantaranya adalah dalam proses penerimaan mahasiswa barunya setiap tahunnya.

Dalam prosesnya, panitia menyeleksi data calon mahasiswa satu persatu pada fomulir yang telah diserahkan oleh calon mahasiswa, kemudian berdasarkan penilaian yang telah dilakukan oleh lebih dari satu orang penguji yang telah dilalui oleh para calon mahasiswa, hasil yang di dapat berupa data akan disalin ulang kedalam buku besar sebagai rekap laporan penilaian calon mahasiswa. Dirasa kurang optimal serta memerlukan waktu yang cukup lama baik dalam menyusun laporan, memutuskan calon mahasiswa baru yang akan diterima setiap prosesnya. Padahal idealnya penyeleksian calon mahasiswa tersebut harus ditentukan secepat mungkin untuk mendukung mahasiswa yang lain.

Dalam menentukan kriteria apakah calon mahasiswa tersebut dinyatakan lulus atau tidaknya maka diperlukan adanya model pengambilan keputusan yang dikenal dengan Sistem Penunjang Keputusan (SPK), sehingga dapat membantu panitia penerimaan mahasiswa baru dalam mendata dan menentukan kategori dalam penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan kriteria. Peneliti memutuskan untuk menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.

Model pendukung keputusan tersebut merupakan satu model yang fleksibel yang memungkinkan pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok untuk membentuk gagasan-gagasan dan membatasi masalah dengan membuat asumsi (dugaan) dan menghasilkan pemecahan yang diinginkan. Diharapkan nantinya dapat membantu pembuat keputusan dalam memutuskan alternatif-alternatif terbaik dalam menentukan calon mahasiswa lulus atau tidaknya sebagai mahasiswa yang terdaftar pada program studi tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut Peneliti memutuskan untuk menyusun penelitian dengan judul “Penetapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Model Penunjang Keputusan Penerimaan Mahasiswa Program Studi Ground Handling Airlines Pada Universitas Muhammadiyah Tangerang”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam sistem tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah proses penerimaan mahasiswa baru pada program studi ground handling airlines di universitas muhammadiyah tangerang yang telah berjalan saat ini?

  2. Kendala apasaja yang dihadapi dalam proses penerimaan mahasiswa baru pada program studi tersebut?

  3. Bagaimana merancang dan membuat sebuah sistem penunjang keputusan dalam penerimaan mahasiswa baru dengan menerapkan sebuah metode analisis hirarki proses (AHP) sebagai suatu model dalam pengambilan keputusan?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlunya ada ruang lingkup penilitian, diantaranya adalah :

  1. Sistem ini hanya untuk menyeleksi calon siswa baru berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

  2. Metode pengambilan data diproleh dari data pendaftar dan dilihat dari nilai calon mahasiswa.

  3. Kriteria yang dipertimbangkan dalam penyeleksian calon siswa baru ini adalah :

    1. Nilai hasil ujuan nasional (SKHU)

    2. Nilai Wawancara berdasarkan dari :

    a. Penampilan Fisik (Wajah, Tubuh, Postur, Kebersihan)

    b. Kemampuan berkomunikasi (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Percaya Diri)

    c. Orientasi Layanan (Inisiatif, Keramahan, Teamwork, Tanggungjawab, Kemandirian)

    d. Wawasan (Penerbangan, Garuda, Geography, Mata Uang, Time Difference)

    e. Presentasi & Organisasi (Sosial, Organisasi, Olahraga, Musik, Science)

    3. Prestasi akademik atau non akademik

  4. Database menggunakan Mysql dan sistem pembangun menggunakan bahasa pemrograman PHP Framework

  5. Sistem ini dianalisis dan dirancang menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) serta dikembangkan dengan suatu metode Prototyping dan akan diuji dengan menggunakan metode Black Box Testing

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain:

  1. Mengetahui sistem penerimaan mahasiswa baru

  2. Mengetahui sebuah kendala yang dihadapi dalam proses penerimaan mahasiswa baru

  3. Membangun sebuah sistem informasi penerimaan mahasiswa baru dengan memanfaatkan suatu metode analisis hirarki proses

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Mendapatkan cara untuk proses dalam penerimaaan mahasiswa baru yang dilakukan oleh panitia penerimaan mahasiswa baru pada Universitas Muhammadiyah Tangerang

  2. Mendapatkan suatu model pemecahan masalah-masalah yang timbul ketika dalam proses penerimaan mahasiswa baru

  3. Mempermudah serta membantu panitia penerimaan mahasiswa baru dalam meningkatkan kecepatan serta keefektifan dalam mengambil keputusan pada proses tersebut

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian.

  2. Wawancara

    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data

  3. Studi Pustaka

    Metode Studi Pustaka Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa dan Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan menggunakan suatu analisis Unified Modeling Language (UML) serta dengan suatu metode Prototyping dalam pengembangannya yang akan diuji dengan menggunakan metode Black Box Testing. Dan dalam hal ini, peneliti menggunakan PHP Framework Codeigniter dalam sistem pembuatannya dan untuk penyimpanan datanya menggunakan Database MySql.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan Penelitian ini peneliti menggunakan metode pengembangan Prototyping. Dengan menggunakan metode prototyping ini pengembangan dan pengguna dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Proses pada prototyping yaitu

  1. Pengumpulan Kebutuhan

  2. Perancangan

  3. Evaluasi Prototype

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum universitas muhammadiyah tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di prodi ground handling airlines pada universitas muhammadiyah tangerang serta elisitasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi perancangan procedural, perancangan database dan implementasi dari sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan suatu kesimpulan yang dapat diambil dalam penyusunan penelitian serta saran–saran dari peneliti yang diharapkan untuk dapat bermanfaat bagi pihak – pihak lain serta dalam pengembangan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu” (Yakub,2012:1).

Menurut Sutabri (2012:10), “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Tiara (2013:10), “Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan”.

Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Komponen Sistem ( Components )
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen–komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
b. Batasan Sistem ( Boundary )
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem ( Environtment )
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem ( Interface )
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem ( Input )
Energy yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran Sistem ( Output )
Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
g. Pengolah Sistem ( Proses )
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan –laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
h. Sasaran Sistem ( Objective )
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bilamengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan

3. Klasifikasi Sistem

</div>

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)
a. Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
b. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
d. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub 2012:4), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet,gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalisticsystem) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Sumber infromasi adalah data. Menurut MCLeod dalam bukunya Yakub (2012:5), Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”
1. Pembagian Data
Menurut Situmorang (2010:2), Pembagian data sebagai berikut:
a. Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua:
1) Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka.
Misalnya: kuesioner pernyataan tentang keluarga, pendidikan, kondisi rumah, dsb.
2) Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka.
Misalnya: besarnya pendapatan.
b. Menurut sumber data, data yang selanjutnya dibagi dua:
1) Data internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut.
Misalnya: jumlah karyawannya, jumlah modalnya.
2) Data eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi.
Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
c. Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua:
1) Data primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti.
2) Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
d. Menurut waktu pengumpulannya, dapat dibagi dua:
1) Cross section ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.
Misalnya: data penelitian yang menggunakan kuesioner.
2) Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu untuk melihat perkembangan suatu kepentingan studi untuk bersangkutan. Misalnya: Data penelitian menggunakan interview dan observasi.

Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Kuadran 1
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
2. Kuadran 2
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
3. Kuadran 3
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
4. Kuadran 4
Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).


Teori Khusus

Teori khusus adalah teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Keputusan

Menurut Vercellis (2010: 24), keputusan merupakan suatu pilihan dari berbagai macam alternatif yang diambil berdasarkan kriteria dan alasan yang rasional. Proses pengambilan keputusan sering disebut juga sebagai penyelesaian suatu masalah. Diagram alir dari proses pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1. Diagram alir proses pengambilan keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut Vercellis (2010: 36), Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan aplikasi interaktif berbasis komputer yang mengkombinasikan data dan model matematis untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam menangani suatu masalah.

Menurut Vercellis (2010: 36) menyebutkan bahwa ada tiga aspek utama dalam SPK yaitu :
1. Data, data yang digunakan dalam SPK adalah data yang diambil dari data warehouse pada organisasi yang telah dikategorikan berdasarkan kebutuhan.
2. Model matematis, merupakan bagian untuk menganalisis data dan berfungsi untuk merubah data menjadi informasi dan knowledge yang berguna untuk pengambilan keputusan.
3. Antarmuka pengguna (user interface). Aspek ini merupakan aspek yang secara langsung dilihat dan berinteraksi dengan end user atau dalam hal ini pemegang keputusan. Data yang ditampilkan harus memberikan informasi yang valid, reliable dan dapat mendukung untuk pengambilan keputusan.

Gambar 2.2 Aspek utama Sistem Penunjang Keputusan

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut Turban (2010:12), Ada berbagai alasan mengapa sistem pendukung keputusan diperlukan, antara lain :
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi.
5. Peningkatan produktifitas.
6. Dukungan kualitas.
7. Berdaya saing.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

Jenis Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut Steven, L Alter dalam (Materi ajar mata kuliah Sistem Penunjang Keputusan (SPK) STMIK Raharja : Dedy Alamsyah, 2012) SPK dapat dipilah sejalan dengan tingkat dukungannya terhadap pemecahan masalah. Ada 6 jenis Sistem Pendukung Keputusan yaitu:
1. Retrieve information element (memanggil eleman informasi).
2. Analyze entries files (menganalisa semua file).
3. Prepare reports form multiple files (laporan beberapa file).
4. Estimate decisions consequences (meramalkan akibat dari keputusan).
5. Propose decision (menawarkan keputusan).
6. Make decisions (membuat keputusan).

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Berikut ini beberapa di antaranya karakteristik dari sistem pendukung keputusan menurut Bonczek, dkk., dalam buku konsep data mining vs sistem pendukung keputusan (dicky nofriansyah, 2014):
a. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
b. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
c. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi
d. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.
e. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan

Ada tiga (3) fase proses pengambilan keputusan menurut Simon dalam (Hilyah Magdalena, 2012), yaitu:
1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan.
2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.
3. Choice : melakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.

Ada tiga (3) fase proses pengambilan keputusan menurut Simon dalam (Hilyah Magdalena, 2012), yaitu:
1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan.
2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.
3. Choice : melakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.

Konsep Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP)

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level di mana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.

Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut:
1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.
2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

Kelebihan dan Kekurangan model AHP


a. Kelebihan model AHP terletak pada :
1. Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
2. Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
6. Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
7. Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
8. Trade Off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih alternatif terbaik.
9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
10. Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.
b. Kelemahan model Analytical Hierarchy Process (AHP)
Kelemahan model AHP terletak pada :
1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

Prinsip Analytical Hierarchy Process (AHP)

Ada beberapa prinsip yang harus dipahami dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP, diantaranya adalah: decomposition, comparative judgement, synthesis of priority dan logical consistency (Sri Mulyono, 2007 : 220).
1. Decomposition
Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini, maka proses analisis ini dinamakan hirarki (hierarchy). Ada dua jenis hirarki yaitu lengkap dan tak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada suatu tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak, dinamakan hirarki tak lengkap.

Gambar 2.3 Model Struktur Hirarki


2. Comparative Judgement
Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena ia akan berpengaruh terhadap prioritas elemen- elemen. Dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan acuan seperti pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Skala prioritas dalam AHP


3. Synthesis of Priority
Dari setiap pairwise comparison kemudian dicari eigen vectornya untuk mendapatkan local priority. Karena matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesa diantara local priority. Prosedur melakukan sintesis berbeda menurut bentuk hirarki. Pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting.
4. Logical Consistency
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa objek-objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman. Kedua adalah menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

Perhitungan Analitycal Hierarcy Process (AHP)

Elemen-Elemen pada setiap baris dari matriks persegi merupakan hasil perbandingan berpasangan. Setiap matriks pairwise comparison dicari eigen vektornya untuk mendapat local priority. Skala perbandingan berpasangan didasarkan pada nilai-nilai fundamental Analitycal Hierarcy Process dengan pembobotan dari i untuk sama penting, sampai dengan 9 untuk sama penting sekali. Penyimpanan dari konsistensi dinyatakan dalam indeks konsistensi yang didapat dari rumus:

Menghitung nilai maksimum eigen / maximum Eigen Value ( λ max), sebagai berikut:

Tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP

Tahapan – tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP pada dasarnya adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan kriteria yang ingin di rangking.
3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat-tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.
4. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maksimum yang diperoleh dengan menggunakan matlab maupun dengan manual.
6. Mengulangi langkah, 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintetis pilihan dalam penentuan prioritas elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.
8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR < 0,100 maka penilaian harus diulangi kembali.

Database

Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam database diantara lain :
a. Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.
b. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu. Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain (Jurnal CCIT. 2009:307) :
1. Data master, contohnya meliputi : data pencari kerja
2. Data transaksi, contohnya meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.
3. Tabel referensi meliputi : tabel-tabel pendukung yang digunakan untuk data master dan transaksi.
c. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
d. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
e. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom atau field.
Berikut ini adalah contoh gambar dari database dan struktur tabel :


Gambar 2.4 Struktur database

Kriteria Database

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database.

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria, yaitu:
a. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
b. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
c. Dapat dikembangkan dengan mudah, volume maupun strukturnya.
d. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
e. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Sibero (2011), “internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)”.

Menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa internet merupakan seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk dapat melayani pengguna di seluruh duniasaling bertukar informasi secara cepat

Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Anhar (2010:4) Definisi Web Server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP

Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

Menurut Oktavian (2010:11), “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

Menurut Arief (2011:19), “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan web server merupakan suatu aplikasi yang dapat menerima informasi dari pengguna melalui web browser.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser.

Jenis – Jenis Website

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:
1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Ground Handling

Ground Handling dalam bukunya Singgih Handoyo dan Dudi Sudibyo (2011), yaitu (1) Penanganan terhadap pesawat dan penumpang beserta bagasi, kargo dan pos saat sebelum keberangkatan, maupun setelah kedatangan di bandara. Area pelayanan ground handling mencakup area terminal (penanganan penumpang dan bagasi), area apron (ramp handling dan pesawat), dan area kargo (penanganan kargo dan benda-benda pos). Sasaran dalam pelaksanaan tugas ground handling adalah keselamatan penerbangan, ketepatan jadwal penerbangan dan kepuasan penumpang. (2) secara teknik operasional, aktivitas ground handling di mulai saat pesawat dalam posisi taxi (parking stand), mesin pesawat telah dimatikan, roda pesawat sudah diganjal (block-on), pintu pesawat telah dibuka (open the door) dan penumpang dipersilahkan turun atau keluar dari pesawat, maka itu para staf darat telah memiliki kewenangan mengambil-alih pekerjaan dari Pilot in Command (PIC) beserta awak kabin. Pada fase ini biasa disebut arrival handling. (3) Sebaliknya, pelaksanaan tugas para staf darat berakhir saat pesawat siap lepas landas, yaitu ketika pintu pesawat ditutup, mesin dihidupkan dan ganjal roda pesawat sudah dilepas (block-off). Tanggung jawab pada fase ini (in-flight) berada di tangan PIC beserta awak kabin. Pada fsae ini biasa disebut departure handling.

Menurut Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D. Warpani (2011) Ground handling berasal dari kata ground dan handling. Ground artinya darat atau di darat, yang dalam hal ini di Bandar udara (airport). Handling berasal dari kata dasar hand atau handle yang artinya tangan atau tangani. To handle berarti menangani, melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan penuh kesadaran. Handling berarti penanganan atau pelayanan (services or to services). Pada banyak kesempatan, kita sering menjumpai pemakaian kata ground services (pelayanan darat atau pelayanan di airport). Secara etimologi ground handling atau ground service diterlemahkan menjadi penanganan di darat atau pelayanan di darat. Dalam banyak kasus kita juga sering menemukan kata ground operation yakni diterlemahkan menjadi operasi darat. Istilah tersebut lebih dikenal dengan sebutan Tata Operasi Darat Perusahaan Penerbangan. Ground Handling (G/H) juga biasa disebut Airport Services. Semua kata atau terminologi tersebut – ground handling ground services dan ground opnation atau airport service - pada dasarnya mengandung maksud dan pengertian yang sama, yaitu merujuk kepada suatu aktivitas perusahaan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para penumpang berikut bagasinya, kargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat di darat dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di Bandar udara, baik untuk keberangkatan (departure) maupun untuk kedatangan (arrival). Secara sederhana, ground handling atau tata operasi darat adalah Pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan pesawat di apron, penanganan Penumpang dan bagasinya di terminal, serta penanganan kargo dan pos di cargo area.

Konsep dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2011:6), “UML” (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang kompleks sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Diagram Unified Modelling Language (UML)

Peneliti menggunakan 4 macam diagram UML pada Penelitian skripsi ini, di antaranya yaitu:
1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem


Gambar 2.5 Use Case Diagram


2. Class Diagram
Class diagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).


Gambar 2.6 Class Diagram


3. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decission yang mungkin terjadi dan bagaimana berakhir


Gambar 2.7 Activity Diagram


4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).


Gambar 2.8 Sequence Diagram

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :
1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: 1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test. 2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
13. Perangkat lunak siap dirilis

Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
1. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:
a) Structural Things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b) Behavioral Things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
c) Grouping Things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d) Annotational Things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
2. Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a) Ketergantungan (Dependention)
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
b) Asosiasi (Association)
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c) Generalisasi (Generalization)
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
d) Realisasi (Realization)
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Definisi PHP

Menurut Anhar (2010:3), PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halamanitu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script.

Menurut Arief (2011:43), PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.


Menurut Diar Puji Octavian (2010:31), “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:
1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses data bases, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
4. Merupakan software yang bersifat open source.
5. Gratis untuk didownload dan digunakan.
6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.

Codeigniter

Menurut Hakim (2010:8) CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal.


Gambar 2.9 Logo CodeIgniter
Sumber : Hakim (2010 : 9) Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine (http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan dimaintain oleh Expression Engine Development Team.

Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:
1. Gratis
CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce.
2. Ditulis Menggunakan PHP 4
Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.
3. Berukuran Kecil
Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.
4. Menggunakan Konsep MVC
CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer application-logic dan presentation.
5. URL yang Sederhana
Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan Serach Engine Friendly (SEF).
6. Memiliki Paket Library yang Lengkap
CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session dan sebagainya.
7. Extensible
Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.
8. Tidak Memerlukan Template Engine
Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk menggunakannya.
9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas
Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.
10. Komunitas
Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat. Salah satu komunitasnya bisa dilihat di (http://codeigniter.com/forum/).
Proses aliran data aplikasi pada sistem dapat diilustrasikan seperti terlihat pada gambar 2.10


Gambar 2.10 Application Flowchart
Sumber : Hakim (2010 : 12) Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter


Keterangan :
1. Index.php berfungsi sebagai front controller, menginisialisasi base resorce untuk menjalankan CodeIgniter.
2. Router memerikasa HTTP request untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengannya.
3. Jika Cache aktif, maka hasilnya akan langsung dikirimkan ke browser dengan mengabaikan aliran data normal.
4. Security. Sebelum Controller dimuat, HTTP request dan data yang dikirimkan user akan difilter untuk keamanan.
5. Controller memuat model, core libraries, plugins, helpers dan semua resource yang diperlukan untuk memproses request.
6. Akhirnya View yang dihasilkan akan dikirimkan ke browser. Jika Cache aktif, maka View akan disimpan sebagai Cache dahulu, sehingga pada request berikutnya langsung dapat ditampilkan

Kelebihan Framework CodeIgniter

CodeIgniter sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi lengkap dari dukungan yang luar biasa dari forum CodeIgniter. Selain itu CodeIgniter juga memiliki fitur-fitur lainnya yang sangat bermanfaat, antara lain: (Daqiqil, 2011:3)
1. Menggunakan Pattern MVC. Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstuktur dan memiliki standar yang jelas.
2. URL friendly. URL yang dihasilkan sangat URL friendly. Pada CodeIgniter minimalisasi penggunaan $_GET dan digantikan dengan URL.
3. Kemudahan. Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan library dan helper.
4. Jika kita membandingkan antara CodeIgniter dengan framework-framework lainnya maka beberapa poin yang membuat CodeIgniter unggul adalah:
a. Kecepatan. Berdasarkan hasil benchmark CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.
b. Mudah dimodifikasi dan beradaptasi. Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainnya.
c. Dokumentasi lengkap dan jelas.
d. Learning Curve rendah. CodeIgniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit dipelajari maka akan beresiko untuk menghambat team development.

MVC (Model-View-Controller)

Menurut Hakim (2010:8) CodeIgniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah model-View-controller. Dengan MVC, maka memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan presentation. Sehingga, dalam sebuah pengembangan web, seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core-system, sedangkan web designer bisa berkonsentrasi pada tampilan web. Menariknya, skrip PHP, query MySQL, Javascript dan CSS bisa saling terpisah, tidak dibuat dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan resource besar pula untuk mengesekusinya.

Definisi MySQL

Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Menurut Anhar (2010:45) “MySQL adalah salah satu databases management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL.

Menurut Nugroho (2010:91) “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca, ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur”.

Menurut Madcoms (2010:367), “penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya”.

Menurut Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai platform.

PhpMyAdmin

Menurut Nugroho (2010:88), “phpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Menurut Arief (2011:429), “phpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53), “phpMyAdmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah software berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).

Pengertian Aplikasi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49), ” Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.(Abdul Kadir, 2010).

XAMPP

Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Nugroho (2010:74), XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah berisi Web Server Apache, database MySQL dan PHP

Konsep Dasar Normalisasi

Definisi Normalisasi


Menurut Nugroho (2011:199), normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah keadaan relasi yang dihasilkan dengan menetapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkannya secara garis besar sebagai berikut:
a. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)
Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi di mana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada pemotongan setiap baris dan kolom pada tabel.
b. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Semua kebergantungan fungsional yang bersifat sebagian (partial functional dependency) telah dihilangkan.
c. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Thrid Normal Form)
Semua kebergantungan transitif (transitive dependency) telah dihilangkan.
d. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce Codd Normal Form)
Semua anomaly yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional sebelumnya telah dihilangkan.
e. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)
Semua kebergantungan bernilai banyak telah dihilangkan.
f. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)
Semua anomaly yang tertinggi telah dihilangkan.

Menurut Paillin (2012:69), Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses ini selalu di uji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database yang optimal. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui lebih dahulu seperti field atau attribute kunci dan ketergantungan kunci (Functional Depencendy).
1. Calon Kunci (Candidate key)
Kunci kandidat atau calon kunci adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.
2. Kunci Primer (Primary Key)
Kunci primer adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.
3. Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.
4. Kunci Tamu (Foreign Key)
Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya.

Teknik normalisasi ini juga merupakan satu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut antara lain:
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat penginputan atau saat kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya menjadi lain.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1) Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
2) Tahap II
Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
3) Tahap III
Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
c. Low (L) : Mudah dikerjakan.
4) Final Draft Elisitasi
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Pengujian Black Box

Definisi Blackbox

Menurut Rizky (2011:265)[25], definisi black box testing adalah sebagai berikut :

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :
a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Menurut Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Blackbox Testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi.


Gambar 2.11 Metode Black box testing

Tujuan penggunaan Black box


a. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.
b. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.
c. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.

Contoh implementasi penggunaan black box pada sistem


Berikut ini salah satu contoh tabel pengujian black box berdasarkan kasus pengujian pada salah satu aplikasi dalam hal ini, misalnya nama admin yang benar yaitu ‘admin’ dan kata sandinya yaitu ’123′.


Tabel 2.2 Pengujian black box pada validasi login admin
aplikasi sistem pakar


Keterangan:
- = kosong (tidak diisi).

Kelebihan dan kekurangan pengujian black box


a. Kelebihan pengujian black box
1. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.
2. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.
3. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi.
4. Tidak perlu melihat kode program secara detail.
b. Kekurangan pengujian black box adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

Literatur Review

Adapun hasil penelitian terdahulu yang memiliki korelasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmat Anton Wahyu A. W. pada tahun 2014 dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bidang Keahlian Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process” menjelaskan bahwa penelitian tersebut menggunakan research and development. dengan tahapan yang dilalui meliputi analisis kebutuhan dan studi literature, desain sistem, pengembangan sistem dan pengujian sistem pada aspek functionality, reability, efficiency, dan usuability. (1) Pengujian functionality dilakukan dengan menghitung nilai global preference, (2) Pengujian reliability dilakukan dengan menguji sistem dengan stress testing, (3) Pengujian efficiency dilakukan dengan melihat timing behavior, dan (4) Pengujian usability sistem pada pengguna akhir dilakukan menggunakan angket Computer System Usability Questionnaire J.R Lewis.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan Arafat pada tahun 2014 dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Siswa Baru dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Topsis” menjelaskan bahwa penelitian tersebut menggunakan proses seleksi calon siswa baru SMPIT Madani School kota Pekanbaru dilakukan dengan cara membentuk panitia seleksi yang terdiri dari guru dan karyawan sekolah. Seleksi diawali dengan pengisian form administrasi oleh orang tua atau wali murid, kemudian calon siswa mengikuti tes tertulis dan wawancara. Panitia seleksi akan memberikan penilaian dari hasil penilaian tes tertulis dan wawancara serta form administrasi yang telah didapatkan. Belum adanya transparansi penilaian dan pengawasan secara langsung dari kepala sekolah memungkinkan terjadinya subjektifitas kelulusan serta membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Tugas akhir ini menerapkan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Siswa Baru dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS. Metode AHP digunakan untuk pembobotan kriteria sedangkan pembobotan alternatif dan perankingannya dilakukan dengan menggunakan TOPSIS. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP dan database menggunakan MySql. Hasil pengujian menunjukan bahwa sistem ini berhasil dalam memberikan urutan prioritas nama-nama calon siswa yang dijadikan rekomendasi oleh panitia seleksi untuk diterima atau diluluskan di sekolah tersebut.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Marsani Asfi pada tahun 2013 dengan judul “Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Mahasiswa BerprestasiMenggunakan Metode AHP (Studi Kasus: STMIK CIC Cirebon)” menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dalam membantu proses pengambilan keputusan Mahasiswa berprestasi harus memenuhi beberapa kriteria baik secara akademis maupun non akademis. Adapun kriteria akademis yang di maksud secara umum meliputi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) untuk Mahasiswa. Kriteria non akademis Mahasiswa meliputi prestasi yang diraih oleh Mahasiswa tersebut, keaktifan dalam organisasi atau kegiatan ekstrakurikuler, kemampuan berkomunikasi yang baik. Selain kedua faktor diatas ada satu kriteria lagi yang menjadi tolak ukur dalam memberikan keputusan bagi penulis untuk menentukan siapa yang layak menjadi Mahasiwa berprestasi yaitu pengetahuan umum mereka.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Madania Kusuma Wardhani pada tahun 2012 dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Siswa Berprestasi dengan Metode AHP pada SMP Negeri 1 Purwodadi Grobogan” menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan pada SMP Negeri 1 Purwodadi Grobogan merupakan rintisan sekolah bertaraf internasional dan memiliki banyak prestasi mulai dari tingkat kabupaten sampai nasional. Sekolah ini ingin memberikan predikat kepada siswa berprestasi yang memenuhi kriteria yang ada, tetapi pemilihan siswa berprestasi disini masih cenderung bersifat subyektif dan hanya dilihat berdasarkan aspek akademik saja, sehingga hasil keputusan kurang berkualitas dan kurang adil bagi siswa lain yang memenuhi standar kriteria. Penelitian yang dilakukan dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan yang dapat membantu dalam seleksi siswa berprestasi di SMP Negeri 1 Purwodadi. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process ( AHP ), dengan metode ini dapat menyelesaikan masalah dengan beragam kriteria dan dapat memecahkan masalah yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk membangun sebuah perangkat lunak tentang “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Siswa Berprestasi dengan Metode AHP pada SMP Negeri 1 Purwodadi Grobogan" yang diharapkan dapat membantu dalam penentuan siswa berprestasi dengan mudah. Informasi yang dihasilkan dari sistem ini adalah perangkingan siswa berprestasi berdasarkan data kriteria dan data bobot.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ayang Ardhian pada tahun 2013 dengan judul “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Siswa Berprestasi Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Pada SMA Negeri 2 Pati.” menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan Kriteria yang ditetapkan dalam kasus ini adalah kehadiran, nilai raport, prestasi kelas, prestasi akademik dan prestasi non akademik. Dari lima criteria tersebut akan menentukan siapa siswa berprestasi pada setiap tahun ajar. Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan suatu system yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Sejarah Singkat

Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah di Kota Tangerang Banten.

Resmi berdiri pada 03 Agustus 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor. 109/D/O/2009 tentang Ijin Operasional Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Semula merupakan pengembangan dari tiga Sekolah Tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah,

Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAI) Muhammadiyah dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah yang kesemuanya berlokasi di Jalan Perintis 1/33 Cikokol Kota Tangerang.

STIE Muhammadiyah Tangerang didirikan pada tanggal 1 Juni 1993 dan merupakan lembaga pendidikan tinggi pertama Persyarikatan Muhammadiyah Tangerang. Setelah itu, menyusul berdirinya STAI Muhammadiyah Tangerang tahun 2000 sebagai respon Persyarikatan Muhammadiyah Tangerang terhadap tingginya minat masyarakat terhadap calon-calon guru-guru agama yang terdidik dan berkualitas. Disusul kemudian, berdiri STIKES Muhammadiyah Tangerang tahun 2004. Ketiga Amal usaha Muhammadiyah tersebut di bawah naungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tangerang.

Ketiga lembaga pendidikan tinggi Muhammadiyah Tangerang itu yang kemudian digabung menjadi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG, dan selanjutnya populer dengan UMT.

Dalam usia perkembangannya saat ini yang memasuki tahun ke-5 (lima), UMT mengelola 7 Fakultas dan Program Pascasarjana, yang terdiri dari 24 (dua puluh empat) Program Studi meliputi 4 Program Diploma, 1 Program Pascasarjana dan 19 Program Sarjana. Jumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang secara keseluruhan berdasarkan laporan EPSBED tahun 2013 sebanyak 14487 orang. Rincian mahasiswa SI sebanyak 13606 (93,92 %), mahasiswa diploma sebanyak 730 (5,04 %), dan mahasiswa pasca sarjana sebanyak 151 (1,04%).

Proses pendidikan terhadap mahasiswa di dukung oleh sejumlah dosen. Dosen di Universitas Muhammadiyah Tangerang pada tahun 2014 berjumlah 122 orang, dengan kualifikasi pendidikan terakhir S2 sejumlah 115(94,26%), dan dosen berpendidikan S3 sebanyak 7 orang (5,74%). Pada saat ini terdapat 11 orang yang sedang mengikuti studi lanjut dan tugas belajar pada program S3.

Dalam usia yang ke-5, berbagai penghargaan dan prestasi yang pernah diperoleh oleh Universitas di tingkat nasional, yang dilakukan oleh alumni, mahasiswa, dan dosen. Prestasi tersebut telah mengangkat nama Universitas Muhammadiyah Tangerang. Untuk itu pada periode 2013-2017 civitas akademika Universitas Muhammadiyah Tangerang ingin lebih mengukuhkan sebagai kampus pengembangan kompetensi moral, intelaktual, berjiwa enterpreunership dan berdaya saing


Visi
Menjadi Universitas Unggul pada Tahun 2018 di Provinsi Banten
Misi
1. Menyelenggarakn pendidikan yang bermutu
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta pengabdian masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia
3. Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam mengembangakan IPTEK
4. Mengembangkan kehidupan islami menurut pemahaman Muhammadiyah
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertakwa, menguasai IPTEK dan mampu mandiri menuju terwujudnya masyarakat yang berakhlakul kharimah
2. Meningkatkan kegiatan penelitian sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan IPTEK
3. Mewujudkan pengelolaan yang terencana, teroganisir, produktif, efisien dan terpercaya
4. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam lingkup regional, nasional dan internasional untuk mengembangkan dan menyebarluaskan IPTEK dalam skala regional, nasional dan internasional

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam sebuah organisasi atau kelompok karena untuk menunjukan pola antara hubungan-hubungan diantaranya yaitu berdasarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Adapun bagan struktur organisasi adalah sebagai berikut

<p style="line-height: 2">Gambar 3.1 Sturktur Organisasi
Universitas Muhammadiyah Tangerang
</p>

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

Pimpinan Pusat Muhammadiyah
1. membina ideologi Muhammadiyah;
2. mengembangkan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;
3. merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina, dan mengawasi pengelolaan catur dharma perguruan tinggi;
4. meningkatkan kualitas dan kuantitas perguruan tinggi;
5. melakukan penelitian dan pengembangan bidang pendidikan tinggi;
6. menyampaikan masukan kepada Pimpinan Persyarikatan sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan
Badan Pembina Harian
1. Memberikan pertimbangan kepada rektor dalam aspek Al Islam dan Kemuhammadiyahan untuk bakal calon wakil dekan.
2. Memberikan pertimbangan kepada rektor dalam aspek Al Islam dan Kemuhammadiyahan untuk bakal calon sekretaris program studi Pasca sarjana.
3. Memberikan pertimbangan kepada rektor dalam aspek Al Islam dan Kemuhammadiyahan untuk bakal calon Ketua Program studi
Dewan Penyantun
Memberikan pertimbangan dalam memecahkan permasalahan universitas yang anggotanya terdiri atas tokoh-tokoh masyarakat.
Senat Universitas
1. Merumuskan kebijakan akademik dan perkembangan universitas;
2. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika sesuai tuntunan islam;
3. Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan universitas;
4. Memberikan persetujuan atas rencana anggaran pendapatan dan belanja universitas yang diajukan oleh rektor;
5. Menilai pertanggungjawaban rektor atas kebijakan yang telah ditetapkan.
6. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan universitas;
7. Memilih dan memberikan pertimbangan terhadap calon rektor;
8. Memberikan pertimbangan terhadap calon wakil rektor dan calon direktur program pasca sarjana dari aspek kepemimpinan;
9. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika;
10. Mengukuhkan pemberian gelar doktor kehormatan dari universitas;
11. Melakukan pengawasan pelaksanaan angaran pendapatan belanja universitas;
12. Memberikan pertimbangan kepada menteri Pendidikan dan Kebudayaan berkaitan dengan pegusulan dosen untuk mendapatkan jabatan lektor kepala dan guru besar.
Rektor
1. Memimpin pembinaan Al Islam dan kemuhammadiyahan pada sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Surabaya
2. Memimpin pelaksanaa pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat
3. Penanggung jawab utama dalam melaksanakan arahan, kebijakan umum, dan menetapkan peraturan serta norma di Universitas Muhammadiyah dengan pertimbangan senat Universitas
Wakil Rektor 1 (Bidang Akademik)
1. Mengoordinasikan, memfasilitasi dan memotivasi penyelenggaraan kegiatan akademik (pendidikan dan pembelajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat);
2. Mengendalikan mutu hasil kegiatan akademik;
3. Memfasilitasi pengembangan strategi pembelajaran;
4. Melaksanakan peningkatan dan pengembangan kualitas dosen
Wakil Rektor 2 (bidang administrasi umum, SDM dan keuangan)
1. Mengelola aset dan segala sarana dan prasarana Universitas
2. Muhammadiyah Surabaya untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan;
3. Mengelola sumber daya keuangan dan sumber daya manusia untuk mendukung kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan;
4. Memfasilitasi dan mendukung upaya pembinaan karir dosen dan staf administrasi
5. Merencanakan dan mendukung upaya perencanaan dan pengembangan Universitas dalam hal fisik, akademik, SDM dan keuangan dalam rangka pencapaian visi dan misi sesuai Renstra
Wakil Rektor 3 (bidang kemahasiswaan, alumni dan kerjasama)
1. Membina dan fasilitasi kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan penalaran, bakat, minat dan kesejahteraan mahasiswa (beasiswa), serta alumni;
2. Membina kegiatan mahasiswa dalam rangka terciptanya kultur akademik;
3. Mengupayakan peningkatan sumber daya untuk mendukung proses akademik mahasiswa
4. Membina dan mengembangkan hubungan kerjasama Universitas dengan pemangku kepentingan dalam rangka pengembangan Universitas
Ketua LPM
1. Mengembangkan dan melaksanakan mekanisme monitoring dan evaluasi intemal untuk memastikan akuntabilitas dan kualitas penyelenggaraan Universitas dan seluruh unit kerja.
2. Mengembangkan dan melaksanakan proses akreditasi institusi kepada unit kerja.
3. Menjadi penghubung Universitas dengan lembaga sertifikasi dan akreditasi lain.
4. Mengembangkan dan mengelola sistem mutu yang dibutuhkan oleh unit kefa untuk tercapainya kinerja yang baik.
5. Mengembangkan sistem pengendalian internal dalam pengelolaan keuangan dan sumber daya lain.
6. Melakukan audit keuangan intemal secara periodik.
Tim Audit Internal
1. Dokumen mutu.
2. Laporan evaluasi kinerja jurusan/program studi dengan standar mutu yang ditetapkan.
3. Mengkoordinasikan hasil audit internal mutu akademik kepada ketua tim untuk menentukan permintaan koreksi yang akan diusulkan ke Rektor melalui ketua PJM.
4. Melakukan koordinasi dengan seluruh tim untuk merencanakan dan menjalankan audit internal mutu akademik.
5. Melaksanakan audit internal mutu akademik.
6. Melaporkan hasil audit kepada ketua tim audit internal mutu akademik.
Biro Adm Akademik & Kemahasiswaan
Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan adalah unsur pembantu pimpinan di bidang administrasi akademik yang berada di bawah koordinasi Wakil Rektor I dan kemahasiswaan berada di bawah koordinasi Wakil Rektor III serta bertanggung jawab langsung kepada Rektor.
Kabag Info Akademik, Registrasi, Statistik & Epsbed
Info Akademik
1. Mengkoordinasikan permasalahan substansial yang berkaitan dengan database institusional, dosen, dan mahasiswa.
2. Mengkoordinasikan permasalahan substansial yang berkaitan dengan data transaksi dosen, dan mahasiswa.
3. Mengkoordinasikan Pelayanan registrasi mahasiswa lama dan baru
4. Mengkoordinasikan pelayanan administrasi pembelajaran, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian
5. Mengkoordinasikan sumber-sumber universitas, BAA, dan sumber lain untuk kelancaran pelayanan administrasi akademik
6. Menyusun rencana kerja, mengorganisasikan seluruh komponen BAA, melaksanakan tugas-tugas pelayanan baik sudah terprogram maupun belum terprograam, melakukan evaluasi kegiatan, dan mengkordinasikan feed back dalam rangka perbaikan
7. Melaksanakan pelayanan mahasiswa mahasiswa transfer ke dalam maupun keluar
8. Melakukan terobosan-terobosan baru untuk kemajuan kelembagaan
9. Untuk atas nama rektor melakukan legalisir ijazah
10. Melakukan pembinaan karyawan di unit BAA agar dapat bekerja dengan penuhamanah dan akhlakul karimah
11. Tugas lain yang relevan
Registrasi
1. Memberikan pelayanan registrasi dan her-registrasi mahasiswa,
2. Melaksanakan koordinasikan dengan komponen BAA yang lain,
3. Menyusunan perencanaan, pengkoordinasikan, pelaksanaan, dan pengendalian sumber-sumber yang ada, untuk pelayanan registrasi yang tepat, akurat, efektif, efisien, dan afektif.
4. Melakukan koordinasi dalam ruang lingkung pelayanan registrasi dengan seluruh komponan di biro administrasi akademik
5. Melakukan koordinasi dengan kepala tata usaha dan komponen lain tiap-tiap fakultas di lingkungan universitas
6. Melakukan koordinasi dengan bagian-bagian di lingkungan universitas
7. Melakukan koordinasi khusus dengan BANK yang bekerjasama dengan Universitas
8. Melakukan terobosan-terobosan untuk peningkatan kualitas pelayanan registrasi, yang memungkinkan BAA dapat bekerja lebih efsien, efektif, afektif, dan bertanggungjawab.
9. Tugas lain yang relevan
Kabag Pendidikan, Pengajaran dan Akreditasi
1. Melaksanakan adminsitrasi pendidikan dan evaluasi akademik.
2. Melaksanakan regristasi dan statistic.
3. Melaksanakan administrasi sarana pendidikan.
Kabag Minat, Bakat, Kesejahteraan Mahasiswa Dan Alumni
melaksanakan administrasi mahasiswa dan alumni.
Biro Keuangan
Kepala Biro Keuangan bertanggungjawab secara menyeluruh terhadap semua aktifitas yang berlangsung di Biro keuangan.
1. Menterjemahkan seluruh kebijakan ataupun putusan Pimpinan Universitas yang berkaitan dengan pengeluaran Keuangan Universitas.
2. Meneruskan dan mengesahkan semua perintah Pembayaran dari Pimpinan Universitas berkait dengan kegiatan masing-masing Unit dan atau Kegiatan yang bersifat individu kepada urusan pembayaran,pencatatan dan arsip.
3. Mengajukan permintaan pengeluaran cek dari PR II berdasarkan pengajuan.
4. Mengawasi dan memeriksa seluruh bukti-bukti pengeluaran dari urusan pembayaran,pencatatan dan arsip.
5. Menyusun Rencana-rencana kerja baik untuk jangka pendek,menengah ataupun panjang.
6. Menyetujui Dispensasi pembayaran Keuangan Mahasiswa
Biro Adm Umum
1. Membantu membuat Perencanaan, baik yang bersifat teknis administrasi, maupun yang bersifat pengembangan, khususnya yang terkait dengan kegiatan pengembangan, pemeliharaan Tenaga Kerja Karyawan (administratif dan edukatif) dan pengadaan sarana dan prasarana guna mendukung proses belajar mengajar.
2. Membuat progress report setiap semester tentang berbagai kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan, khususnya bidang pengembangan, pemeliharaan tenaga kerja dan pengelolaan sarana dan prasarana.
3. Membantu Pembantu Rektor II secara periodik melakukan koordinasi dengan para Pembantu Dekan II, wakil direktur membahas persoalan yang terkait dengan pengembangan, pemeliharaan tenaga kerja dan pengelolaan sarana dan prasarana.
4. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja dilingkungan BAU.
5. Mewakili Rektor atau Pembantu Rektor II untuk tugas keluar; seperti menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan Pemkot; Pemkab; Koopertis Wilayah VII, Direktorak Pendidikan Tinggi.
6. Secara periodik melakukan monitoring terhadap kenaikan kepangkatan baik karyawan administratif dan edukatif.
7. Memproses usulan pengangkatan Guru Besar tidak tetap Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Bertanggung jawab pada semua jenis kegiatan di lingkungan BAU baik bersifat perencanaan maupun bersifat teknis.
9. Dalam melakukan tugas Kepala Biro bertanggung jawab kepada Rektor dan Pembantu Rektor II.
Kabag Perencanaan & Pembukuan
1. Menyiapkan bahan untuk peenyususnan RAPB
2. Verifikasi anggaran dari Unit kerja
3. Menyerahkan hasil verifikasi ajuan anggaran ke Wakil Rektor II ( WR.II )untuk dimintakan persetujuan guna pencairan dana baik lewat cash management maupun pembayaran secara tunia ( lewat juru bayar / kasir Biro Keuangan )
4. Membuat pencatatan dan pengarsipan untuk pembuatan laporan keuangan dan Neraca
5. Menerima laporan dari Kaur perencanaan tentang catatan dana – dana yang sudah dicairkan
6. Menerima dan verifikasi laporanpertenggungjawaban penggunaan dana dari unit pengguna dan
7. Bila terjadi ketidak sesuaian dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan maka harus di konfirmasikan atau dikembalikan kepada unit pemakai dana untuk di perbaiki. Apabila diduga kuat terjadi penyimpangan diserahkan kepada WR.II untuk di tindak lanjuti.
8. Meminta / menagih kepada unit pemakai dana untuk melaporkan penggunaan dana yang sudah dicairkan apabila pada batas waktu yang sudah ditentukan belum menyampaikan laporan
9. Mengarsip / menyimpan hasil pelaporan pertenggungjawaban keuangan sampai batas waktu tertentu boleh untuk dimusnahkan
Kabag Tata Usaha, Perlengkapan Dan Rumah Tangga
1. Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar yang lancar
2. Terlaksananya prosedur pelaksanaan kegiatan akademik ditingkat fakultas.
3. Terwujudnya tingkat pelayanan yang memuaskan bagi pengguna (mahasiswa, staf edukatif dan non-edukatif, pihak luar).
4. Tersedianya informasi akademik yang cepat dan akurat.
5. Terlaksananya sistem administrasi secara optimal
6. Melakukan perencanaan dan pengarahan terhadap pelaksanaan pekerjaan tingkat unit kerja.
7. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendorong kelancaran proses belajar mengajar
8. Melakukan pengarahan kepada staf dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan administrasi dan akademik.
9. Melakukan pengarahan kepada staf dalam menyediakan informasi akademik.
10. Melakukan pengarahan kepada staf dalam melaksanakan sistem administrasi yang telah ditetapkan.
11. Melakukan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kerja dalam mewujudkan tingkat pelayanan yang berhasil guna dan berdaya guna.
Kabag Administrasi Kepegawaian
1. Terlaksananya sistem pembuatan daftar gaji yang akurat dan tepat waktu pada setiap akhir bulan.
2. Terwujudnya sistem kepangkatan dosen dan karyawan yang baik dan benar. Terwujudnya kesejahteraan yang memadai bagi dosen dan karyawan.
3. Tersusunnya standar aturan kepegawaian dalam penjaringan penerimaan pegawai.
4. Tercapainya pendistribusian dan pengiriman surat baik masuk maupun keluar.
5. Terlaksananya pembuatan daftar pemotongan dan pembayaran Pajak (PPH 21) bagi dosen dan karyawan
6. Menangani pengelolaan dan kelancaran administrasi kantor serta pengawasan kerja karyawan.
7. Menangani administrasi kepegawaian, penggajian serta rekruitmen calon dosen dan karyawan melalui Kepala Biro berkoordinasi dengan lembaga penjaminan Mutu.
8. Mempertanggungjawabkan tugas dan kerjanya kepada
9. Kepala Biro Administrasi Umum (BAU) dan atau pimpinan di atasnya.
Kabag Protokoler Acara Dan Dokumentasi
1. Melaksanaan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana kehumasan,
2. Melaksanakan penyelenggaraan kehumasan, publikasi, sosialisasi kelembagaan dan penyuluhan program kerja intitusi pada pemangku kepentingan (stage holder);
3. Melaksanaan keprotokoleran
4. Melaksanakan penyeliaan terhadap tata naskah dokumen Surat Keputusan dan Peraturan Perguruan Tinggi
5. Melaksanakan bantuan hukum dan advokasi hukum bagi Perguruan Tinggi
Divisi Administrasi
1. Membantu membuat Perencanaan, baik yang bersifat teknis administrasi, maupun yang bersifat pengembangan, khususnya yang terkait dengan kegiatan pengembangan, pemeliharaan Tenaga Kerja Karyawan (administratif dan edukatif) dan pengadaan sarana dan prasarana guna mendukung proses belajar mengajar.
2. Membuat progress report setiap semester tentang berbagai kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan, khususnya bidang pengembangan,
Divisi It
merupakan unsur penunjang akademik di tingkat Universitas yang menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan komputer dari masing-masing unit yang ada di Universitas dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
Dekan
1. Melaksanakan fungsi sebagai agent of change.
2. Menyusun Rencana Induk Pengembangan Fakultas.
3. Menyusun dan menetapkan Program Kerja Tahunan yang sesuai Visi, Misi, Tujuan (tertuang dalam RIP Fakultas).
4. Menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi, Instansi, Lembaga dan public dalam mendukung Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas di bawah koordinasi pimpinan universitas.
5. Melakukan koordinasi dan pengarahan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di tingkat fakultas.
6. Memimpin Proses Penyelenggaraan Pendidikan di tingkat fakultas.
7. Melakukan pengawasan terhadap aktifitas penyelenggaraan pendidikan ditingkat fakultas.
Wakil Dekan
Wakil Dekan 1
1. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi kepada Jurusan / program studi dalam pelaksanaan kegiatan akademik.
2. Melakukan pengarahan kepada Jurusan / program studi dalam evaluasi dan pengembangan kurikulum sesuai kebutuhan stakeholder.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai kurikulum yang ditetapkan.
4. Melakukan pengarahan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan akademik secara keseluruhan.
5. Menyusun rencana pengembangan kegiatan akademik Fakultas berkoordinasi dengan jurusan/program studi.
6. Menilai dan melaporkan kinerja tenaga edukatif dengan menggunakan sistem penilaian yang ditetapkan universitas.
7. Berkoordinasi dengan WR I dalam bidang Akademik.
Wakil Dekan 2
1. Menyusun rencana penerimaan pendapatan dari mahasiswa empat tahun mendatang.
2. Menyusun anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan dan pendapatan yang mampu dicapai fakultas
3. Mengalokasikan dana sesuai anggaran yang telah ditetapkan.
4. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana di tingkat fakultas
5. Mengkoordinir tersusunnya sistem administrasi yang sesuai kebutuhan
6. stakeholder.
7. Menciptakan kualitas kehidupan kerja yang mendukung peningkatan performance tenaga edukatif dan non edukatif.
8. Menilai dan melaporkan kinerja tenaga non edukatif dengan menggunakan sistem penilaian yang ditetapkan universitas.
9. Melakukan pengarahan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan bidang administrasi keuangan, sarana dan prasarana, serta kepegawaian secara keseluruhan.
10. Berkoordinasi dengan WR II dalam bidang Administrasi & Keuangan.
Wakil Dekan 3
1. Melakukan konsultasi dengan WR III dalam penyusunan rencana pengembangan kegiatan kemahasiswaan di tingkat Fakultas untuk empat tahun mendatang.
2. Melakukan konsultasi dengan WR III untuk pelaksanaan kerjasama dengan perusahaan pengguna tenaga kerja dan perguruan tinggi lain.
3. Mengkoordinir penyediaan informasi lowongan pekerjaan di tingkat Fakultas.
4. Melakukan koordinasi dengan Pengurus Keluarga Alumni Universitas dalam fungsinya sebagai pusat informasi.
5. Melakukan pengarahan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat Fakultas yang mendukung peningkatan kualitas dan kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja.
6. Bertanggung jawab untuk mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan kemahasiswaan.
7. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dengan lembagalembaga mahasiswa di tingkat Fakultas.
Ketua Program Studi
1. Menyusun kurikulum Jurusan/program studi sesuai kebutuhan stakeholder berkoordinasi dengan Wakil Dekan 1 dan jurusan/program studi lainnya
2. Melakukan Koordinasi dengan Wakil Dekan I dalam perencanaan, dan pelaksanakan proses kegiatan akademik di tingkat Jurusan/program studi
3. Melakukan koordinasi dengan program pascasarjana (bagi Jurusan/ program studi terkait) dalam pengembangan pasca dan pengembangan Jurusan/ program studi
4. Melakukan koordinasi dan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan akademik di tingkat Jurusan/program studi secara keseluruhan.
5. Mengkoordinasikan kelompok minat konsentrasi tenaga edukatif.
6. Monitoring kegiatan akademik seperti seminar, pelatihan, dan diskusi masingmasing konsentrasi.
7. Menyiapkan jadual kuliah dan ujian sesuai kalender akademik yang ditetapkan.
8. Melakukan pengarahan dan monitoring pelaksanaan kerja unit-unit di bawah Jurusan/program studi.
9. Mengadakan penyediaan sarana dan prasarana (literatur, peralatan) di tingkat Jurusan/program studi yang mendukung kebutuhan tenaga edukatif dalam pelaksanaan kegiatan akademik.
10. Melakukan perencanaan dan pembinaan tenaga edukatif di tingkat Jurusan/program studi
11. Melakukan pengarahan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan akademik tingkat Jurusan/program studi secara keseluruhan.
Sekretaris Program Studi
1. Membantu Ketua Jurusan di dalam pengelolaan dan pengembangan jurusan/prodi
2. Memonitor dan bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar ditingkat jurusan/prodi
UPT PERPUSTAKAAN
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan merupakan unsur penunjang akademik di tingkat Universitas yang menyelenggarakan kegiatan melakukan perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan dan merupakan penunjang penyelenggaraan akademik yang sangat strategis. Lancar tidaknya pelaksanaan aktivitas pembelajaran tergantung pada keberadaraan perpustakaan sebagai penyedia buku dan referensi lainnya. Perpustakaan menyediakan buku-buku dan referensi lainnya untuk civitas akademika. Dengan tersediannya referensi yang memadai maka akan mempermudah bagi dosen dan mahasiswa menyelesaikan tugas dalam proses pembelajaran. Pelayanan perpustakaan yang baik menjadi bagian penting dalam memperlancar kegiatan di bidang akademik. Perpustakaan menyediakan buku yang dapat dipinjam atau hanya dibaca di tempat baik kepada dosen maupun mahasiswa. Perpustakaan sudah melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan SOP yang telah dibuat.
UPT LKBH
Layanan Konsultasi dan Bantuan Hukum yang selanjutnya disingkat LKBH merupakan unit pelaksana teknis di bidang layanan konsultasi dan bantuan hukum. LKBH mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan konsultasi dan bantuan hukum kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta masyarakat.
a. pemberian layanan konsultasi dan bantuan hukum bagi dosen, karyawan, atau mahasiswa yang menghadapi masalah;
b. penyuluhan hukum bagi segenap civitas akademika, karyawan, dan masyarakat; dan
c. pelaksanaan urusan tata usaha LKBH.
Pengelola Percetakan & Penerbitan
Unit pelaksana teknis di bidang ini merupakan unsur penunjang akademik di tingkat Universitas yang menyelenggarakan kegiatan produksi di bidang perbukuan. Unit ini bertugas menerbitkan buku/karya tulis akademis yang dihasilkan civitas akademika universitas. Selain bertugas mengemban misi akademik yaitu menyebarluaskan karya akademik civitas akademika, unit ini juga merupakan unit usaha yang diharapkan dapat memberikan keungtungan pada Universitas. Secara struktural unit ini dibawah koordinasi Pembantu Rektor II dan bertanggungjawab pada Asisten Rektor bidang pengembangan Usaha dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
Pelayanan Poliklinik
1. Bertanggung jawab terhadap semua pelayanan medis di lingkungan Poliklinik Universitas.
2. Bertanggung jawab terhadap pembinaan kinerja perawat dan tenaga administrasi Poliklinik Universitas.
3. Melaporkan pelayanan medis di Poliklinik setiap bulan kepada Pembantu Rektor III.
4. Melaporkan pembelian dan pemesanan obat setiap bulan kepada Pembantu Rektor II.
5. Membantu setiap kegiatan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang yang melibatkan tenaga medis dan paramedis.
Pembinaan Bahasa
merupakan usaha yang diselenggarakan dalam rangka menunjang kebutuhan operasional Tridarma Perguruan Tinggi yang berfungsi menyelenggarakan kursus bahasa asing bagi civitas akademika dan masyarakat serta kursus bahasa Indonesia bagi penutur asing

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :
1. Calon mahasiswa mengisi form pendaftaran pendidikan program stud Ground Handling Airlines yang telah disediakan
2. Calon mahasiswa melengkapi berkas berkas pendukung dalam pendaftaran berupa fotocopy Ijazah, fotocopy ktp, pas foto
3. Formulir dan berkas pendukung pendaftaran kemudian diserahkan kepada Admin panitia pendaftaran
4. Bagian Admin dari panitia pendaftaran menerima formulir dan berkas pendukung pendaftaran
5. Selanjutnya admin panitia pendaftaran menginputkan data yang telah diisi oleh pendaftar calon mahasiswa serta memeriksa berkas pendukung
6. Kemudian calon mahasiswa tersebut menyelesaikan administrasi formulir
7. Setelah itu calon mahasiswa mendapatkan informasi mengenai tes wawancara yang akan dilakukan selanjutnya
8. Calon mahasiswa datang kembali saat tes wawancara dilakukan lalu mengisi daftar hadir
9. Calon mahasiswa melakukan tes wawancara yang dilakukan oleh 4 (empat) orang penguji
10. 4 (empat) orang penguji, masing-masing penguji tersebut melakukan pengetesan terhadap calon mahasiswa tersebut lalu mengisi formulir penilaian wawancara untuk memberikan penilaiannya terhadap calon mahasiswa
11. Data hasil pengisian penilaian terhadap calon mahasiswa diserahkan kembali kepada panitia
12. Formulir yang telah diisi lalu diterima dan dicek kembali untuk dihitung perolehan nilai dari masing-masing penguji dari 4 (empat) orang penguji
13. Panitia membuat laporan hasil dari pengetesan yang telah dilakukan oleh 4 (empat) orang penguji terhadap masing-masing calon mahasiswa
14. Panitia memberikan informasi dari hasil laporan yang telah dilakukan kepada calon mahasiswa
15. Calon mahasiswa mengetahui hasil tes wawancara yang telah dilaluinya

Rancangan prosedur sistem yang berjalan

Rancangan prosedur sistem yang berjalan digambarkan dengan menggunakan program Unified Modelling Language (UML) dan beberapa diagram yang digunakan diantaranya use case diagram, sequence diagram dan activity diagram.
1. Use Case Diagram
Use case diagram akan menggambarkan kebiasaan yang terjadi dalam pendataan terhadap pendaftar yang berjalan saat ini. Use case diagram dilihat pada gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 use case diagram dari sistem yang berjalan


Keterangan :
1. Enam (6) Actor : Calon Mahasiswa, Panitia, Penguji 1, Penguji 2, Penguji 3, dan Penguji 4
2. Sebelas (11) Use case : Mengisi formulir pendaftaran, melengkapi berkas pendukung pendaftaran, menyerahkan formulir pendaftaran, menyelesaikan administrasi pendaftaran, memeriksa kembali berkas dan input data, mengisi dafar hadir tes wawancara, tes wawancara, mengisi formulir penilaian tes wawancara, serahkan formulir tes wawancara, membuat rekapan laporan hasil tes wawancara, hasil tes
2. Sequence Diagram
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Sequence diagram dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut :


Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem yang berjalan


Keterangan :
1. 5 Lifeline : Formulir Pendaftaran, Berkas, Data Komputer, Formulir Kehadiran, Formulir Tes Wawancara.
2. 6 Actor : Calon Mahasiswa, Panitia, Penguji 1, Penguji 2, Penguji 3, Penguji 4.
3. 22 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


3. Activity Diagram
Berdasarkan dari use case diagram dapat digambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor sebagai berikut


Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan


Keterangan :
1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
2. 6 vertical swimeline yaitu Calon Mahasiswa, Panitia, Penguji 1, Pengujji 2, Penguji 3, Penguji 4.
3. 17 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada metode analisa ini penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada, yaitu dengan metode :
1. Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
2. Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
6. Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
7. Sintesis (Synthesis)
AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
8. Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih alternatif terbaik.
9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)
AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
10. Pengulangan Proses (Process Repetition)
AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran berdasarkan pada Prosedur Sistem yang berjalan adalah sebagai berikut : 

Analisa Masukan

Adapun analisa masukan yang sedang berjalan adalah
a. Nama Masukan : Formulir Tes Wawancara
Fungsi : Sebagai sumber pengisian hasil penilaian dari tes wawancara
Sumber : Penguji Tes Wawancara
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap peserta yang terdaftar
Keterangan : Berisi data mahasiswa pendaftar, kriteria penilaian serta hasil penilaian yang telah dilakukan

Analisa Proses

Adapun analisa proses yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
a. Nama Proses : Tes Wawancara
Masukan : Data hasil penilaian tes wawancara mahasiswa baru
Keluaran : Laporan tentang penilaian tes wawancara dengan kategori sangat disarankan, disarankan, dipertimbangkan, tidak disarankan
Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan informasi tentang hasil penilaian tes wawancara yang dilakukan oleh penguji terhadap calon mahasiswa baru berdasarkan criteria yang telah ditentukan

Analisa Keluaran

Adapun analisa keluaran yang sedang berjalan adalah :
a. Nama Keluaran : Laporan data pendaftaran
Fungsi : Sebagai informasi data mahasiswa baru
Media : Kertas
Rangkap : 2 (Dua) Rangkap
Distribusi : Lembar 1 untuk panitia, lembar 2 untuk mahasiswa baru
Frekuensi : Setiap Pendaftaran
b. Nama Keluaran : Laporan data hasil penilaian tes
Fungsi : Sebagai informasi kepada calon mahasiswa
Media : Kertas
Rangkap : 2 (Dua) Rangkap
Distribusi : Lembar 1 untuk panitia, lembar 2 untuk mahasiswa baru
Frekuensi : Setiap tes yang dilakukan

Konfigurasi Sistem

Konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi hardware, software, dan hak akses (brainware) yang digunakan.
1. Hardware
Hardware atau perangkat keras yang digunakan yaitu :
a. Intel Core 2.67Ghz
b. Memory 2 Gb
c. Printer Inkjet
d. Hardisk 500Gb
e. Mouse Optical
f. Monitor 14 inch
2. Software
Software atau perangkat lunak yang digunakan yaitu : MS. Office Excell 2007, Ms. Office Word 2007, Windows 7 Ultimate 32 bit
3. Brainware
Brainware atau pengguna untuk mengoperasikan atau mengolah data dilakukan oleh panitia dalam hal ini tugas pokok dan fungsi dari panitia pendaftaran selaku admin/petugas dan penguji selaku penentu keputusan atau kebijakan terhadap calon mahasiswa baru.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan dalam pendataan penentuan dalam tahap penerimaan mahasiswa baru pada program studi ground handling airlines universitas muhammadiyah tangerang, masih belum optimal dikarenakan belum terkomputerisasi sehingga tidak adanya basis data yang mempunyai peranan sebagai tempat penyimpanan data-data. Adapun masalah-masalah yang timbul yaitu :
a. Panitia pendaftaran mahasiswa baru melakukan pendataan terhadap pendaftar secara berulang ketika memberikan data kepada penguji.
b. Dewan penguji tes mengisi formulir penilaian yang telah dilakukan, hasil perolehan penilaian yang dilakukan oleh 4(empat) orang penguji lalu dikumpulkan kemudian dihitung kembali dengan mengisi formulir penilaian untuk mendapatkan hasil penentuan nilai akhir sesuai dengan criteria yang ditentukan.
c. Panitia merekap kembali data hasil akhir penilaian terhadap calon mahasiswa.
d. Sistem dengan cara manual memerlukan banyak waktu dikarenakan banyaknya data calon mahasiswa, sehingga kurang optimal dikarenakan sering terjadi kesalahan dalam pencatatan dan keterlambatan dalam penyampaian informasinya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil dari analisis permasalahan tersebut, maka sistem pendukung keputusan yang akan dibuat hendaknya :
a. Dapat memberikan fasilitas pendataan singkat pendaftar untuk mengikuti tes yang akan dilakukan oleh penguji.
b. Dapat membantu dalam memberikan penilaian yang terkomputerisasi tanpa dilakukan manual.
c. Dapat membantu dalam merekap data hasil penilaian akhir terhadapa calon mahasiswa
d. Dapat menjadi terkomputerisasi tidak dilakukan secara manual kembali yang memberikan informasi tentang data calon mahasiswa yang up to date sehingga informasi yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan

User Requirement

Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan Ketua Paniti Penerimaan Mahasiswa Baru yaitu Drs. Trisonjaya, M.Si pada program studi Ground Handling Airlines di Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang di peroleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I dengan mengklasifikasikan kembali menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, maka requirement di atas diberi opsi I (inessential) yang dapat terlihat.


Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II


Keterangan :
M = Mandatory (yang diinginkan )
D = Desirable ( diperlukan )
I = Inessential ( yang tidak mutlak diinginkan )

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat 4 requirements yang opsinya High yang harus di eliminasi.


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


Keterangan  :
T = Technical
O = Operational
E = Economic
L = Low
M = Middle
H = High

Final Draft Elisitasi


Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penerimaan Mahasiswa baru Program Studi Ground Handling Airlines pada Universitas Muhammadiyah Tangerang. Berdasarkan elisitasi tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat menjadi acuan dan dasar perancangan sistem yang akan dibuat.


Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan analisa pada proses yang sedang berjalan pada sistem penunjang keputusan penerimaan mahasiswa baru program studi ground handling airlines di universitas muhammadiyah tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa prosedur sistem usulan yang digunakan dalam pembangunan sistem penunjang keputusan untuk penerimaan mahasiswa baru ini, di antaranya agar sistem diharapkan mampu merubah proses pendataan, penentuan mahasiswa diterima atau tidaknya yang masih manual menjadi terkomputerisasi sehingga mempercepat informasi yang diharapkan.

Rancangan sistem usulan bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses rancangan sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan



Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan


Berdasrkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :
1. Satu (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan
2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Panitia, Dewan Penguji, Peserta
3. 8 use case yang biasa dilakukan oleh actor

Tabel 4.1 Skenario Use Case Sistem yang di Usulkan
Use Case
Deskripsi

 Login

Panitia, Dewan Penguji memasukan User ID dan Password

Hak akese yang ada pada panitia adalah sebagai admin. dapat mengakses seluruh fitur yang ada setelah login

Input Data

Panitia, dan Dewan Penguji dapat menginput data, tetapi hak akses dibedakan, yaitu dewan penguji tidak dapat menginput data pendaftar.

(Hak Akses Panitia dan Dewan Penguji)

Data Pendaftar

Panitia memasukan data pendaftar secara singkat agar dapat dilakukan tahap pengujian oleh penguji.

(Hak Akses Panitia)

Data Penilaian

Penguji mengisi penilaian terhadap peserta tes, agar peserta memperoleh nilai akhir yang otomatis dapat menjadikan acuan diterima atau tidaknya.

Data penilaian ini di isi oleh masing-masing penguji sebanyak 4 orang dewan penguji.

(Hak Akses Panitia dan Dewan Penguji)

Cari Data

Penguji dapat melakukan pencarian data pendaftar secara singkat atau penilaian (Hak Akses Panitia dan Dewan Penguji)

Laporan

Fitur Laporan ini mencakup Data Pendaftar dan Informasi kelulusan.

Laporan Data Pendaftar, menampilkan seluruh data pendaftar yang telah melaksanan tes. (Hak Akses Panitia)

Laporan informasi kelulusan menampilkan hasil penilaian akhir dari tes yang telah dilaksanakan.

(Hak Akses Panitia dan Dewan Penguji)

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram dewan penguji dalam melakukan pengujian terhadap calon mahasiswa baru yang akan diuji dapat dilihat pada gambar dibawah ini



Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan


1. Satu (1) Initial Node : Titil Awal Mulai
2. Delapan (9) Action : Login, Menu Utama, Melakukan Input data, Pencarian Data, Laporan dan Logout.
3. 1 decision node, proses keputusan.
4. 1 final node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

a. Sequence Diagram Login



Gambar 4.3. Sequence Diagram Login


1. Satu (1) Actor melakukan kegiatan yaitu panitia dan dewan penguji
2. Lima (5) Message yang saling terhubung.
3. 3 Lifeline yang saling berinteraksi.

b. Sequence Diagram Input Data Pendaftar



Gambar 4.4. Sequence Diagram Input Pendaftar


1. Satu (1) Actor melakukan kegiatan yaitu Panitia
2. Empat (4) Message yang terhubung
3. Dua Lifeline saling berinteraksi

c. Sequance Diagram Input Data Penilaian



Gambar 4.5. Sequence Diagram Input Penilaian


1. Satu (1) Actor melakukan kegiatan yaitu Dewan Penguji
2. Empat (4) Message yang terhubung
3. Dua Lifeline saling berinteraksi

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan



Gambar 4.6. Class Diagram

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat adalah sebagai berikut :


Tabel 4.2 Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
No
Sistem Berjalan
Sistem Usulan
1

Sistem yang digunakan saat ini masih dilakukan dalam bentuk pembukuan, sehingga proses pengelolaan data penunjang keputusan dalam penerimaan mahasiswa baru menjadi lambat dan tidak update.

Sistem yang diusulkan terkomputerisasi, lebih mudah digunakan, integritas data terjaga, tidak akan memerlukan waktu yang lama dalam pengolahan data serta memberikan informasi secara cepat.

2

Terjadi keterlambatan dalam mencatat data dikarenakan proses perekapan datanya masih secara manual fisik.

Tersedianya laporan dan fasilitas lainnya yang akan memudahkan user dalam menggunakan sistem ini

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF) sampai ke bentuk Third Normal Form(3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:
1. Unnormalize

Tabel 4.3 Tabel Unnormal

UNNORMAL

id_tes

admin_id

penilaian1

penilaian2

penilaian3

penilaian4

penilaian5

nilai_akhir

rekomendasi


Dapat dijelaskan table Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya


2. First Normal Form (1NF)

Tabel 4.4 First Normal Form

First Normal Form (INF)

id_tes *

id_peserta

kesimpulan

tgl_tes


Dapat dijelaskan table First Normal Form(1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada aplikasi sistem penunjang keputusan penerimaan mahasiswa.


3. Second Normal Form (2NF)



Gambar 4.7. Second Normal Form (2NF)


Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 4 tabel : yaitu tabel pesertates, tabel datates, datatesdetail dan admin


4. Third Normal Form (3NF)



Gambar 4.8. Third Normal Form (3NF)


Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 3 tabel : yaitu tabel pesertates, tabel datapenguji dan tabel datates.

Spesifikasi Basis Data


Basis Data terdiri dari 4 field, seperti berikut :
a. Tabel Peserta Tes
Nama tabel : pesertates
Primary key : id_peserta
Deskripsi : Tabel yang digunakan menyimpan data singkat peserta yang akan diuji oleh dewan penguji

Tabel 4.5 Struktur Tabel Peserta Tes
Nama Field
Tipe Data
Panjang Data
Keterangan
id_peserta
Int
3
Id dari peserta yang akan diuji
nm
varchar
35
Nama peserta uji
asal_sekolah
varchar
50
Asal sekolah peserta uji
jurusan
varchar
50
Jurusan yang di ampuh peserta uji
no_pendaftaran
Int
10
Nomor pendaftaran peserta uji yang telah didata sebelumnya
thn_lulus
int
4
Tahun lulus sekolah peserta uji
tinggi
Int
3
Tinggi badan peserta uji
berat
int
2
Berat badan peserta uji
rata_un
Varchar
5
Hasil nilai rata-rata un peserta












  1. Tabel Data Admin

Nama tabel  : admin

Primary key  : admin_id

Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menyimpan data singkat user/ pemakai

sistem dalam hak akses yaitu panitia dan dewan penguji.

Tabel 4.6 Struktur Tabel Data Admin
Nama Field
Tipe Data
Panjang Data

Keterangan

Admin_id
Int
2
Id data pengguna sistem
nm
varchar
35
Nama Pengguna sistem
Asal
varchar
50
Asal perusahaan tempat bekerja si pengguna sistem
Username
varchar
35
Username Pengguna sistem
Password
varchar
35
Password Pengguna sistem
level
int
1
Level dalam hak ases pengguna sistem






  1. Data Tes Detail

Nama tabel  : datatesdetail

Foreign key  : id_tes

Deskripsi  : Tabel yang digunakan dalam menyimpan hasil tes yang

dilakukan dan digunakan sebagai hasil pelaporan untuk pengguna sistem.

Tabel 4.7 Struktur Tabel Data Tes Detail
Nama Field
Tipe Data
Panjang Data

Keterangan

id_tes

int
3

Id tes yang akan dilakukan

Admin_id

int
2

Id pengguna sistem

penilaian1

int
1

Point Penilain pertama yang dilakukan

penilaian2

int
1

Point Penilain kedua yang dilakukan

penilaian3

int
1

Point Penilain ketiga yang dilakukan

penilaian4

int
1

Point Penilain keempat yang dilakukan

penilaian5

int
1

Point Penilain kelima yang dilakukan

nilai_akhir

int
2

Total Nilai akhir yang diperoleh dari penjumlahan point pada penilaian 1 sampai penilaian 5

rekomendasi

Text

Saran oleh pengguna dalam penilaian yang telah dilakukan















Data Tes

Nama tabel  : datates

Primary key  : id_tes

Deskripsi  : Tabel pendukung dalam menyimpan hasil tes yang dilakukan

         serta digunakan dalam hasil pelaporan dewan penguji.
Tabel 4.8 Struktur Tabel Data Tes
Nama Field
Tipe Data
Panjang Data

Keterangan

id_tes
int
3
Id tes yang dilakukan

id_peserta

int
3
Id peserta tes yang diuji

kesimpulan : varchar(35)

Varchar
35
Kesimpulan

tgl_tes : date

date
Tanggal saat pengujian yang dilakukan

Perancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:



Gambar 4.9 HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, yaitu

  1. Nama program  : Menu Utama

Fungsi program  : Untuk menampilkan menu pilihan yang

terdapat di dalam aplikasi berdasarkan hak akses user

Proses Program  : Jalankan program Menu Utama, lalu pilih

salah satu fitur yang terdapat pada menu utama, yaitu terdiri dari: Home, Pengujian, Search, About, dan Logout

  1. Nama program  : Home

Fungsi program  : Untuk menampilkan tampilan utama dan menjelaskan mengenai kegunaan dari aplikasi

Proses Program  : Pilihan menu “home” akan tampil di halaman pertama setiap aplikasi.

  1. Nama program  : Pengujian

Fungsi program  : Pengisian data terhadap calon mahasiswa yang dilakukan oleh pengguna sistem berdasarkan hak akses

Proses Program  :

  1. Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “Pengujian”
  2. Didalam menu “Pengujian” terdapat 2(dua) submenu yaitu data peserta dan tes wawancara.
  3. Pada submenu data peserta, digunakan sebagai pendataan singkat terhadap calon mahasiswa sebelum melakukan tes wawancara yang dilakukan oleh dewan penguji.
  4. Setelah mengisi data singkat berdasarkan struktur form yang tampil pada halaman yang diberikan, selanjutnya pengguna menyimpan hasil pendataan singkat dengan klik tombol “Simpan”
  5. Selanjutnya setelah calon mahasiswa terdata oleh sistem, makan dewan penguji dapat melakukan pengujian wawancara pada submenu “Tes Wawancara”.
  6. Pada submenu Tes Wawancara di isi oleh masing-masing dewan penguji dalam memberikan point berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan terhadap tes yang dilakukan. Pengisian datanya mengikuti struktur form yang tampil pada halaman tersebut.
  7. Setelah memberikan penilaian, masing-masing dewan penguji menyimpan hasil penilaiannya dengan Klik tombol “Simpan”.
  8. Apabila seluruh 4 dewan penguji telah memberikan penilaiannya, maka hasil akhir dari tes tersebut akan tampil pada menu “search”, dan dapat menyimpulkan apakah lulus atau tidaknya tes yang dilalui oleh calon mahasiswa tersebut.
  9. Nama program  : Search

Fungsi program  : Untuk menampilkan hasil dari pengujian

Proses Program  :

  1. Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Search” untuk melihat hasil data yang diinginkan
  2. Apabila nama dari calon peserta yang ada di klik, maka akan menampilkan secara lengkap point point penilaiannya.
  3. Nama program  : About

Fungsi program  : Untuk melihat informasi tentang pembuatan dan pengembangan aplikasi tersebut.

Proses Program  : Pada “Menu Utama” pilih “About” untuk melihat informasi tentang pembuatan dan pengembangan aplikasi tersebut.

Rancangan Prototype

Interface Pembuatan Sistem

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan aplikasi sistem penunjang keputusan dalam penerimaan mahasiswa ini.
1. Prototype Halaman Awal (HOME)



Gambar 4.10 Prototype Halaman Home / Awal Program


Deskripsi :
• Halaman “Home” merupakan halaman awal pada saat ketika user mengkases.
• Halaman awal ini menampilkan logo fakultas
• Serta halaman awal ini menampilkan kalimat selamat datang
• Pada struktur menu navigasi halaman awal program hanya ada menu home, informasi dan login


2. Prototype Halaman Informasi



Gambar 4.11 Prototype Halaman Informasi


Deskripsi :
• Halaman “Informasi” ini merupakan halaman untuk melihat hasil akhir penilaian peserta baik secara point berdasarkan kriteria dan total dalam grafik


3. Prototype halaman login application



Gambar 4.12 Prototype Halaman Login


Deskripsi :
• Halaman “Login” ini merupakan halaman untuk pengguna yaitu panitia atau dewan penguji masuk ke dalam sistem lebih lanjut.


4. Prototype halaman submenu data peserta dari menu pengujian



Gambar 4.13 Prototype Halaman Data Peserta


Deskripsi :
• Halaman “Data Peserta” ini merupakan halaman untuk hak akses seorang panitia dalam memasukan data singkat peserta yang akan dilakukan pengujian tes wawancara ke dalam sistem


5. Prototype Halaman Submenu Tes Wawancara pada menu Pengujian



Gambar 4.14 Prototype Halaman Pengujian


Deskripsi :
• Halaman “Tes Wawancara” ini merupakan halaman yang digunakan dalam memberikan point penilaian kepada peserta yang terdaftar dalam sistem.
• Data singkat mahasiswa telah diisi oleh panitia, dewan penguji hanya mengisi penilaian tes wawacara.
• kolom nilai secara otomatis akan menampilkan nilai apabila kolom point telah terisi nilainya
• Nilai setiap penguji akan tampil masing-masing apabila telah menginput penilaiannya.


6. Prototype Halaman Pencarian



Gambar 4.15 Prototype Halaman Pencarian


Deskripsi :
• Halaman “Pencarian” ini merupakan halaman yang digunakan dalam pencarian hasil data yang dibutuhkan


7. Prototype Halaman Submenu Detail Hasil dari menu search



Gambar 4.16 Prototype Halaman Detail Hasil dari menu Search


Deskripsi :
• Halaman “Detail Hasil” ini merupakan halaman yang digunakan dalam menampilkan bobot point yang diproleh calon mahasiswa dari tahapan tes seleksi yang telah dilewatinya.


8. Prototype halaman about application



Gambar 4.17 Prototype Halaman About Application


Deskripsi :
• Halaman “About” ini merupakan halaman tentang informasi aplikasi


9. Prototype Menu Logout



Gambar 4.18 Prototype Tampilan Menu Logout


Deskripsi :
• Halaman “Logout” ini merupakan keluar hak ases dari aplikasi.

Rancangan Program


1. Tampilan Halaman Home Tanpa Hak Akses / Umum



Gambar 4.19 Halaman Home Tanpa Hak Akses


2. Tampilan Halaman Home Panitia



Gambar 4.20 Halaman Home Panitia


3. Tampilan Halaman Home Dewan Penguji



Gambar 4.21 Halaman Home Dewan Penguji



4. Tampilan Halaman Login



Gambar 4.22 Halaman Login


5. Tampilan Halaman Data Peserta



Gambar 4.23 Halaman Data Peserta


6. Tampilan Halaman Input Data Peserta



Gambar 4.24 Halaman Input Data Peserta


7. Tampilan Halaman Tes Wawancara



Gambar 4.25 Halaman Tes Wawancara


8. Tampilan Halaman Search



Gambar 4.26 Halaman Search


9. Tampilan Halaman About



Gambar 4.27 Halaman About

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

  1. Processor  : Pentium Dual Core
  2. Monitor  : 19 Inch
  3. Mouse  : USB Optical
  4. Keyboard  : USB
  5. RAM  : 2 GB
  6. Hardisk  : 320 GB
  7. Printer  : Inkjet


Aplikasi yang digunakan

   Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
  1. Microsoft Windows 7 Ultimate 64 Bit
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. PHP Codeigniter
  5. MySql
  6. Notepad++
  7. Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh dua orang, yaitu :

  1. Panitia
  2. Dewan Penguji

Testing

   Untuk tahap pengujian peneliti menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.
  1. Penanganan Kesalahan (Error Handling)

Berikut ini adalah tabel penanganan kesalahan dengan menggunakan metode pengujian black box.

Tabel 4.10 Pengujian Kesalahan
No
Nama Form
Kondisi Pengujian
Hasil Pengujian
1.

Login

Username dan password tidak diisi kemudian menekan tombol login.

Muncul notifikasi error “Akun Login Anda Salah”.


Username atau password yang diinput tidak benar.

Muncul notifikasi error “Akun Login Anda Salah”

2.

Input data pengujian

Jika data pengujian yang diinput tidak lengkap.

Muncul notifikasi “Silahkan Lengkapi Data”.

3.

Pencarian Data Kelulusan

Jika nama pencarian tidak diisi, kemudian menekan tombol cari.

Tidak ada data yang ditampilkan.

4.

hasil pengujian

Jika pencarian hasil pengujian tidak lengkap

Tampilkan data yang anda cari tidak lengkap.

5.

About

klik tombol “About” untuk menuju ke halaman penjelasan aplikasi.

Sistem akan menampilkan halaman penjelasan aplikasi dan tentang peneliti.

6.

Logout

klik tombol “Logout” untuk menuju keluar halaman penguji

Sistem akan keluar halaman yang diberikan hak akses


  1. Hasil Pengujian Sistem


Berikut ini adalah tabel dari hasil pengujian dengan menggunakan metode pengujian black box. Di mana hasil pengujian yang ditampilkan pada tabel berikut merupakan hasil pengujian dengan status yang diterima.


Tabel 4.11 Hasil Pengujian Sistem

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan pada saat input data yang salah, kemudian sistem akan memproses data dokumen sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :


Tabel 4.12 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Biaya penelitian ini dirinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :


Tabel 4.13 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Penetapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Model Penunjang Keputusan Penerimaan Mahasiswa Program Studi Ground Handling Airlines Pada Universitas Muhammadiyah Tangerang adalah sebagai berikut:

a. Sistem yang berjalan pada saat ini pada proses penerimaan mahasiswa baru yaitu dilakukan dengan cara manual, basis data tanpa terintegrasi oleh sistem komputer, yang berakibat adanya data ganda dan memerlukan waktu yang tidak sedikit dalam up to date datanya. dengan demikian dibuatkan suatu sistem penunjang keputusan dapat membantu dalam kecepatan penyampaian up to date datanya.
b. Kendala yang dihadapi dalam proses penerimaan mahasiswa pada program studi ground handling adalah perhitungan penilaian akhir dari setiap dewan penguji harus dihitung kembali total keseluruhan nilainya, kemudian informasi kelulusannya masih memerlukan waktu berikutnya tidak secara langsung, serta dalam perekapan datanya masih manual melihat dari setiap form baik itu penilaiannya maupun hasil dari tes yang telah dilakukannya sehingga pengolahannya data belum optimal dikarenakan belum terkomputerisasi.
c. Sistem ini dirancang menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan kriteria yang ditentukan dalam pengambilan keputusan sehingga diharapkan mampu memberikan informasi secara cepat tanpa memerlukan waktu yang tidak sedikit dan membantu dalam keakuratan dalam penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan criteria yang diharapkan oleh program studi Ground Handling Airlines

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah:

a. Perlunya diadakan sosialisasi dalam pengoperasian sistem penunjang keputusan ini terhadap user yang menggunakannya.
b. Perlu ditambahkan fitur-fitur akademik yang lebih luas tidak hanya dalam penerimaan mahasiswa baru tetapi penempatan kelas dan pengaturan kurikulum yang terintegrasi

DAFTAR PUSTAKA

Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Tiara. Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja.
Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina SinatraWijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 ­ Mei 2013 ISSN: 1978­8282 STMIK Raharja
Situmorang. 2010. Buku Analisis Data. Medan: Katalog Dalam Terbitan (KDT).
Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yusmini, Didi Muwardi dan Ade Indragunawan. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
Vercellis, Carlo. (2010). Business intelligence : Data mining and optimization for decision making. Chichester: John Wiley & Sons.
Turban, Efraim, et al. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems 7th Ed. New Jersey : Pearson Education.
Alamsyah, Dedi. 2012. Materi ajar mata kuliah Sistem Penunjang Keputusan STMIK Raharja.
Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta. Deepublish
Magdalena, Hilyah. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Mahasiswa Lulusan Terbaik di Perguruan Tinggi (Studi kasus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang). Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012). Yogyakarta, 10 Maret 2012.
Saaty, T. Lorie. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Seri Manajemen No. 134. Jakarta : PT. pustaka Binaman pressindo
Mulyono, Sri. 2007. Riset Operasi. Edisi Revisi (2007). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Rahardja, Untung, dkk. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol-4 No. 3 Mei 2011. Journal CCIT 2009 : 70
Sibero, F.X Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta:MediaKom.
Community, eWolf. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Media Kita : Jakarta Selatan.
Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
Handoyo , Singgih., dan Dudi Sudibyo. 2011. AVIAPEDIA Ensiklopedia Umum Penerbangan. Jakarta. PT Kompas Media Nusantara.
Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
Alim, Yadanur dan Priyo Sidik Sasongko. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
Prabowo Pudjo Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Informatika. Bandung.
Nugroho, Adi. 2010. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung: Informatika.
Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
Oktavian. Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
Hakim, Lukmanul.2010. 9 Langkah Menjadi Master Framework Codeigniter. Yogyakarta : LOKOMEDIA
Daqiqil, Ibnu. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice. Makalah kumpulan tutorial komputer
Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom
Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
Arief. M. Rudyanto.2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi
Prasetio.Adhi.2012.Buku Pinter Pemrograman Web.Jakarta:Mediakita
Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset
Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Paillin, Daniel Bunga. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Ribo Jaya Ambon. Ambon: Universitas Pattimura. Volume 06, No. 1. http://paparisa.unpatti.ac.id/paperrepo/ppr_iteminfo_lnk.php?id=242, 7 Juni 2014
Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka Institute of Electrical and electronics Engineers (IEEE) Standard 610.12-1990.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :
A.1. Kartu Bimbingan
A.2. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.3. Form Validasi Skripsi
A.4. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.6. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
A.7. Validasi Sidang Akademik
A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9. Daftar Nilai
A.10. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.11. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat IT Internasional
A.16. Sertifikat IT Nasional
A.17. Curriculum Vitae (CV)
LAMPIRAN B :
B.1. Surat Keterangan Penelitian Skripsi
B.2. Surat Implementasi Program
B.3. Surat Keterangan Hibah
B.4. Daftar Wawancara
B.5. Final Draft Elisitasi
B.6. Katalog Produk
B.7. Slide Presentasi
LAMPIRAN C :
C.1. Form Wawancara Dewan Penguji

Contributors

Herdian, Ihsanmaulana