SI1421481856

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN VIDEO TVC (TELEVISION

COMMERCIAL) SEBAGAI MEDIA

PROMOSI DI SOCIABUZZ

PADA PT. KOMUNIKA

LINTAS MAYA

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM : 1421481856

NAMA : Deriansyah Yusuf

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN VIDEO TVC (TELEVISION

COMMERCIAL) SEBAGAI MEDIA

PROMOSI DI SOCIABUZZ

PADA PT. KOMUNIKA

LINTAS MAYA

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1421481856
Nama  : Deriansyah Yusuf
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN VIDEO TVC (TELEVISION

COMMERCIAL) SEBAGAI MEDIA

PROMOSI DI PIXAMOLA

PADA PT. KOMUNIKA

LINTAS MAYA

 

 

SKRIPSI

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1421481856
Nama  : Deriansyah Yusuf

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017 / 2018


 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Drs. Sugeng Widada, MSi)     (Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom)
NID : 06098     NID : 15006

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1421481856
Nama  : Deriansyah Yusuf
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, Salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika penyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018
Deriansyah Yusuf
NIM. 1421481856

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 


ABTRAKSI

Pada zaman modern saat ini manusia dipermudah dalam mendapatkan maupun berbagi informasi secara bebas, cepat, dan terbaru atau up to date melalui internet seperti media sosial, berita online ataupun pada website. Promosi merupakan hal penting bagi setiap perusahaan. PT Komunika Lintas Maya adalah perusahaan start up yang bergerak di bidang jasa influencer, fotografer, dan advertaser salah satunya adalah Sociabuzz. Sociabuzz merupakan bagian dari PT Komunika Lintas Maya yang bergerak pada bidang jasa mencari influencer untuk memasarkan suatu campaign dari perusahaan lain. Media promosi pada Sociabuzz masih sangat kurang, sehingga dibutuhkan video TVC (Television Commercial) untuk mempromosikan Sociabuzz tersebut. Tujuan dari perancangan video TVC (Television Commercial) ini adalah untuk mempromosikan Sociabuzz kepada masyarakat luas khususnya untuk perusahaan yang membutuhkan jasa para influencer. Metode perancangan video TVC yang digunakan adalah Konsep Produksi Media yang terdiri dari Preproduction, Production, dan Postproduction. Software yang digunakan pada perancangan ini adalah Adobe Premiere Pro CC 2017 dan Adobe Photoshop CC 2017. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Video TVC ini akan di implementasikan di youtube Sociabuzz agar memudahkan masyarakat untuk menyaksikan video ini kapan dan dimana saja. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk membuat video TVC sebagai media promosi pada PT Komunika Lintas Maya.

Kata Kunci  : Video TVC, Promosi, Sociabuzz, Influencer

ABSTRACT

In modern times today humans are facilitated in getting and sharing information freely, quickly, and the latest or up to date via the internet such as social media, online news or on the website. Promotion is important for every company. PT Komunika Lintas Maya is a start up company engaged in the services of influencers, photographers, and adverbers one of them is Sociabuzz. Sociabuzz is part of PT Komunika Lintas Maya which is engaged in services looking for influencers to market a campaign from other companies. Promotional media on sociabuzz is still lacking, so it takes TVC (Television Commercial) video to promote the Sociabuzz. The purpose of this TVC (Television Commercial) video design is to promote Sociabuzz to the wider community especially for companies that need the services of influencers. Video TV design method used is the Media Production Concept consisting of Preproduction, Production, and Postproduction. Software used in this design is Adobe Premiere Pro CC 2017 and Adobe Photoshop CC 2017. The data collection used is by observation, interview, and literature study. This TVC video will be implemented on youtube Sociabuzz to make it easier for people to watch this video anytime and anywhere. Thus, this study aims to make a TVC video as a media campaign on PT Komunika Lintas Maya.

Keywords: TVC Video, Promotion, Sociabuzz, Influencer

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Video TVC (Television Commercial) Sebagai Media Promosi Di Sociabuzz Pada PT. Komunika Lintas Maya”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) di STMIK Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Drs. Sugeng Widada, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  7. Ayah, Ibu, dan Adik tersayang yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  8. Seluruh sahabat yang sudah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Juli 2018
Deriansyah Yusuf
NIM. 1421481856

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alur Perancangan TVC

Gambar 2.2. Interface Adobe Premiere Pro CC 2017

Gambar 2.3. Interface Adobe Photoshop CC 2017

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Komunika Lintas Maya

Gambar 4.1. Scene 1/Menampilkan Judul dan Video Flowers Footage

Gambar 4.2. Scene 2/ Menampilkan Judul dan Video Flowers Footage

Gambar 4.3. INT/Scene 3/ Menampilkan Video Pantulan Kaca Dengan Aktor dan Menampilkan Teks Nama Aktor/Day/CloseUp

Gambar 4.4. INT/Scene 4/ Menampilkan Video Aktor Sedang Makeup/Day/CloseUp

Gambar 4.5. INT/Scene 5/ Menampilkan Aktor Yang Sedang Memakai Spray Untuk Wajah/Day/CloseUp

Gambar 4.6. INT/Scene 6/ Menampilkan Aktor Yang Sedang di Gulung Pakaian nya Oleh Fotografer/Day/Medium CloseUp

Gambar 4.7. INT/Scene 7/ Menampilkan Aktor Yang Seda Sedang di Gulung Pakaian nya Oleh Fotografer/Day/Medium Shoot

Gambar 4.8. INT/Scene 8/ Menampilkan Aktor Sedang Minum dan Bermain Handphone/Day/CloseUp

Gambar 4.9. INT/Scene 9/ Menampilkan Tampilan Instagram/ Day/CloseUp

Gambar 4.10. INT/Scene 10/Menampilkan Aktor Sedang Membuat Konten Dengan Eskpresi Ceria /Day/Medium Shoot

Gambar 4.11. INT/Scene 11/ Menampilkan Aktor Sedang Berbincang Kepada Fotografer/Day/Medium Shoot

Gambar 4.12. EXT/Scene 12/ Menampilkan Aktor Sedang Berpose Untuk di Foto/Day/Full Shoot

Gambar 4.13. EXT/Scene 13/ Menampilkan Orang Yang Sedang Berkumpul di Taman/Day/Full Shoot

Gambar 4.14. INT/Scene 14/Menampilkan Aktor Yang Sedang Berkumpul dengan Teman-Teman/Day/Medium Shoot

Gambar 4.15. INT/Scene 15/Menampilkan Aktor Membuat Video Review Untuk Sebuah Produk /Day/Medium Shoot

Gambar 4.16. INT/Scene 16/Menampilkan Video Aktor Sedang Tanda Tangan Kontrak/Day/Extreme CloseUp

Gambar 4.17. INT/Scene 17/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Login Ke Dalam Web Sociabuzz/Day/Extreme CloseUp¬

Gambar 4.18. INT/Scene 18/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Membuat Video Untuk Klinik/Day/Medium Shoot

Gambar 4.19. INT/Scene 19/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang di Rapihkan Rambutnya Untuk di Makeup/Day/CloseUp

Gambar 4.20. INT/Scene 20/ Menampilkan Video Alat-Alat Makeup/Day/ Medium Shoot

Gambar 4.21. INT/Scene 21/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang di Makeup Oleh MUA/Day/CloseUp

Gambar 4.22. INT/Scene 22/ Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berkaca/Day/CloseUp

Gambar 4.23. INT/Scene 23 Menampilkan Video Aktor Yang Sedang di Makeup Oleh MUA/Day/CloseUp

Gambar 4.24. INT/Scene 24/Menampilkan Video Seorang Fotografer Yang Sedang Memotret Aktor/Day/Medium Shoot

Gambar 4.25. INT/Scene 25/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.26. INT/Scene 26/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.27. INT/Scene 27/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.28. INT/ Scene 28/ Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.29. INT/Scene 29/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.30. Scene 30/Menampilkan Logo Sociabuzz & Slogan

Gambar 4.31. Kamera Mirrorless Samsung NX300

Gambar 4.32. Lensa Kit Samsung 18-55 OIS

Gambar 4.33. Lensa Manual Takkumar SMC F1.4

Gambar 4.34. Hard Disk

Gambar 4.35. Macbook Pro

Gambar 4.36. Memory Sandisk Ultra Plus 16GB

Gambar 4.37. Scene 1/Menampilkan Judul dan Video Flowers Footage

Gambar 4.38. Scene 2/ Menampilkan Judul dan Video Flowers Footage

Gambar 4.39. INT/Scene 3/Menampilkan Video Pantulan Kaca Dengan Aktor dan Menampilkan Teks Nama Aktor/Day/CloseUp

Gambar 4.40. INT/Scene 4/Menampilkan Video Aktor Sedang Makeup/Day/CloseUp

Gambar 4.41. INT/Scene 5/Menampilkan Aktor Yang Sedang Memakai Spray Untuk Wajah/Day/CloseUp

Gambar 4.42. INT/Scene 6/Menampilkan Aktor Yang Sedang di Gulung Pakaian nya Oleh Fotografer/Day/Medium CloseUp

Gambar 4.43. INT/Scene 7/Menampilkan Aktor Yang Seda Sedang di Gulung Pakaian nya Oleh Fotografer/Day/Medium Shoot

Gambar 4.44. INT/Scene 8/Menampilkan Aktor Sedang Minum dan Bermain Handphone/Day/CloseUp

Gambar 4.45. INT/Scene 9/Menampilkan Tampilan Instagram/ Day/CloseUp

Gambar 4.46. INT/Scene 10/Menampilkan Aktor Sedang Membuat Konten Dengan Eskpresi Ceria /Day/Medium Shoot

Gambar 4.47. INT/Scene 11/Menampilkan Aktor Sedang Berbincang Kepada Fotografer/Day/Medium Shoot

Gambar 4.48. EXT/Scene 12/Menampilkan Aktor Sedang Berpose Untuk di Foto/Day/Full Shoot

Gambar 4.49. EXT/Scene 13/Menampilkan Orang Yang Sedang Berkumpul di Taman/Day/Full Shoot

Gambar 4.50. INT/Scene 14/Menampilkan Aktor Yang Sedang Berkumpul dengan Teman-Teman/Day/Medium Shoot

Gambar 4.51. INT/Scene 15/Menampilkan Aktor Membuat Video Review Untuk Sebuah Produk /Day/Medium Shoot

Gambar 4.52. INT/Scene 16/Menampilkan Video Aktor Sedang Tanda Tangan Kontrak/Day/Extreme CloseUp

Gambar 4.53. INT/Scene 17/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Login Ke Dalam Web Sociabuzz/Day/Extreme CloseUp¬

Gambar 4.54. INT/Scene 18/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Membuat Video Untuk Klinik/Day/Medium Shoot

Gambar 4.55. INT/Scene 19/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang di Rapihkan Rambutnya Untuk di Makeup/Day/CloseUp

Gambar 4.56. INT/Scene 20/ Menampilkan Video Alat-Alat Makeup/Day/ Medium Shoot

Gambar 4.57. INT/Scene 21/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang di Makeup Oleh MUA/Day/CloseUp

Gambar 4.58. INT/Scene 22/ Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berkaca/Day/CloseUp

Gambar 4.59. INT/Scene 23 Menampilkan Video Aktor Yang Sedang di Makeup Oleh MUA/Day/CloseUp

Gambar 4.60. INT/Scene 24/Menampilkan Video Seorang Fotografer Yang Sedang Memotret Aktor/Day/Medium Shoot

Gambar 4.61. INT/Scene 25/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.62. INT/Scene 26/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.63. INT/Scene 27/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.64. INT/ Scene 28/ Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.65. INT/Scene 29/Menampilkan Video Aktor Yang Sedang Berpose /Day/Medium Shoot

Gambar 4.66. Scene 30/Menampilkan Logo Sociabuzz & Slogan

Gambar 4.67. Proses Digitizing Pada Tahap Post Production

Gambar 4.68. Proses Editing Pada Tahap Post Production

Gambar 4.69. Proses Mixing Pada Tahap Post Production

Gambar 4.70. Proses Finishing Pada Tahap Post Production

Gambar 4.71. Proses Exporting Pada Tahap Post Production

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Informasi menjadi salah satu sekumpulan data yang sangat penting. Informasi sangat dibutuhkan manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Informasi yang didapatkan bersifat luas dimanapun dan siapapun mampu memberikan informasi kepada orang lain dengan melalui berbagai cara seperti komunikasi secara langsung, melalui media cetak dan media elektronik. Pada zaman modern saat ini manusia dipermudah dalam mendapatkan maupun berbagi informasi secara bebas, cepat, dan terbaru atau up to date melalui internet seperti media sosial, berita online ataupun pada website.

Media merupakan sarana perantara yang efektif untuk menyampaikan pesan berupa informasi. Pemilihan media merupakan hal terpenting yang harus dilakukan agar suatu pesan atau informasi dapat sampai pada target. Media Informasi memiliki beberapa macam diantaranya media cetak, media massa, media elektronik, media film, dan lain sebagainya. Media juga bisa sebagai bahasa yang berfungsi untuk penyebaran informasi, memperkuat eksistensi informasi, dan menghibur. Media adalah salah satu penyebaran informasi terpenting dalam menyediakan informasi secara lengkap dan mendalam mengenai pesan yang disampaikan. Gambar akan menjadi lebih menarik jika gambar tersebut bergerak atau yang sering disebut sebagai video. Video merupakan penggabungan antara gambar, animasi, suara, dan teks. Video sebagai salah satu sarana yang mudah dimengerti karena manusia lebih mudah menyerap informasi berupa gambar atau visual daripada informasi berupa tulisan. Video yang dirancang kreatif dan menarik dapat mendorong dan meningkatkan nilai positif bagi perusahaan. Dengan video yang menarik maka semua penonton yang melihat video tersebut dapat mudah memahami pesan yang disampaikan. Kreativitas adalah salah satu kata yang mungkin paling sering digunakan dalam hal promosi. Tetapi kreatifitas juga bisa digunakan dalam hal menyebaran informasi, daya tarik video informasi dengan menggunakan kreatifitas mengacu pada pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian target.

SociaBuzz berawal dari masalah Rade ( co – founder ) yang di hadapi saat menjalankan kampanye influencer untuk perusahaan tempatnya bekerja pada saat itu. Ada banyak tugas manual yang harus dilakukan untuk bekerja dengan satu influencer, apalagi menjalankan kampanye dengan banyak influencer sekaligus.

Dari pencarian yang benar, menghubungi mereka meminta penetapan harga membuat MoU, Monitoring, melakukan pembayaran membuat laporan, dll. Dengan kurangnya media promosi ini untuk memperkenalkan sebuah situs web mencari para influencer pada Sociabuzz, penulis ingin membuat project tentang TVC ( Television Commercial ) pada Sociabuzz.

Dari hal tersebut, membuat project skripsi dengan judul : “Perancangan Video TVC ( Television Commercial ) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya”.

Dari project diatas diharapkan membuat media video promosi pada Sociabuzz dengan konten video yang kreatif dan menarik.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada dan hasil pengamatan yang dilakukan, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang ada pada Sociabuzz sebagai berikut :

  1. Bagaimana menyajikan sebuah video promosi pada Sociabuzz yang informatif dan kreatif serta dapat menjadi media promosi untuk Sociabuzz?

  2. Bagaimana membuat media audio visual yang terkonsep menarik dan dapat memenuhi kebutuhan promosi pada Sociabuzz?

  3. Target seperti apa yang akan di capai melalui pengembangan video promosi pada Sociabuzz?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dari permasalahan yang ada lebih terarah, berjalan dengan baik maka perlu pembatasan ruang lingkup dari perancangan video Television Commercial Sociabuzz yang akan dibuat. Perancangan video ini meliputi keseharian seseorang Content Creator, Content Creator itu adalah adalah Profesi yang membuat suatu konten, baik berupa tulisan, gambar, video, suara, ataupun gabungan dari dua atau lebih materi. Konten tersebut dibuat untuk media, terutama media digital seperti Youtube, Snapchat, Instagram, WordPress, Blogger, Dll.

Namun pada project video skripsi ini hanya menampilkan media untuk Instagram dan Youtube saja yang dituangkan dari ide cerita pribadi penulis ke video tersebut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengembangkan dan memperluas promosi yang informatif dan kreatif dalam menunjang promosi Sosiabuzz.

    2. Memilih media video sebagai media yang efektif untuk menyampaikan kepada konsumen mengenai Sociabuzz pada seluruh bagian PT. Komunika Lintas Maya.

    3. Untuk meyakinkan kepada konsumen agar tertarik untuk mencari influencer di Sociabuzz.

    4. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang media promosi untuk diri pribadi.

  2. Manfaat Penelitian

    1. Dengan menggunakan media promosi Audio Visual, sebuah campaign akan mendapatkan informasi tentang influencer yang di cari.

    2. Menjadikan media video berbasis TVC (Television Commercial) ini menarik, tidak cepat bosan dan mudah di pahami oleh seluruh bagian PT. Komunika Lintas Maya

    3. Melalu perancangan video ini, calon konsumen tidak hanya melihat video tersebut namun mereka akan lebih ingin mengetahui Sociabuzz.


Metode Penelitian

Untuk memperoleh dan melengkapi data–data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan pengembangan media video promosi jurusan Teknik Informatika ini, menggunakan beberapa metode penelitian. Adapun metode yang adalah sebagai berikut :

  1. Analisa Permasalahan

  2. Analisa permasalahan di dapatkan melalui proses wawancara dengan stakeholder bahwa media promosi pada Sociabuzz belum ada, maka dari itu saya berinisiati untuk membuat media video promosi tersebut.

  3. Pengumpulan Data

    1. Metode Observasi

    2. Metode Observasi dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk pembuatan video promosi, dan observasi ini pun tidak hanya di satu tempat melainkan banyak tempat yang menjadi observasi.

    3. Metode Wawancara (Interview)

    4. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara komunikasi dua arah dan bertatap muka langsung dengan narasumber yang di wawancarai, untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam meningkatkan pengembangan video promosi pada Sociabuzz.

    5. Studi Pustaka

    6. Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang berupa teori tulisan, memperoleh data dari mempelajari dan memahami buku–buku, jurnal, dan media tertulis lainnya yang terkait dengan penelitian penulisan Laporan SKRIPSI konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting.

    7. Analisa Perancangan Media

    8. Text

    9. Teks

    10. Perancangan video promosi Sociabuzz ini merupakan media penunjang informasi dan promosi untuk menyebarluaskan mengenai suatu web yang berbasis market place ini yang berisi tentang pada influencer kepada para calon konsumen , selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang di ajukan kepada stakeholder. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi dan promosi Jurusan Teknik Informatika jenjang strata satu pada STMIK Raharja Tangerang akan dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2017 dan Adobe Photoshop CC 2017

    11. Konsep Produksi Media (KPM)

    12. Akan disampaikan tahapan-tahapan proses konsep produksi media yaitu :

      1. Perproduction

      2. Preproduction adalah proses persiapan sebelum melakukan kegiatan produksi. Preproduction merupakan pembuatan proses konsep yang akan dilakukan saat produksi, pada tahap ini berisi ide atau gagasan, sinopsis/cerita, narasi, pembuatan storyboard, script writing, rundown, penyusunan crew, time schedule, anggaran/budget dan peralatan yang digunakan.

      3. Production

      4. Production adalah tahap dimana bentuk kerjasama tim atau crew untuk mewujudkan konsep dari storyboard tahap preproduction. Pada tahap ini berisikan tentang perencanaan multimedia, tujuan multimedia, strategi multimedia, program multimedia, perencanaan audio, tujuan audio, strategi audio, program audio, perencanaan visual, tujuan visual, strategi visual, program visual, perencanaan broadcasting, tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

      5. Postproduction

      6. Postproduction adalah tahap terakhir setelah preproduction dan production. Tahap mixing dan pendistribusian kedalam berbagai format. Berikut yang harus ada dalam tahap postproduction : digitizing, editing, mixing, finishing, tahap keluaran dan segmen pasar.


Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I menjelaskan tentang Latar Belakang Penelitian,. Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab II menjelaskan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topic perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi Teori Umum,Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab III menjelaskan tentang Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti, meliputi Sejarah Singkat meliputi :Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab,, dan Product Information. Market Analisis meliputi, Market Positioning, dan Kondisi Pesaing. Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective, Marketing Strategi, Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan meliputi : Konfigurasi Hardware, Software yang digunakan.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pada Bab IV menjelaskan Konsep Produksi Media (KPM) ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang: Pre production, Production, dan Post Production.

BAB V PENUTUP

Pada Bab V menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diberikan kepada Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN




 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

  1. Pengertian perancangan

  2. Menurut Arif (2016:2)[1] “Perancangan menggambarkan rencana umum suatu kegiatan rancangan proyek dan aktivitas-aktivitas khusus yaiutu teknik atau metode-metode dalam merancang sesuatu.”

Konsep Dasar Media

  1. Pengertian Media

  2. Menurut Satrianawati (2018:5)[2]“Kata Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’. ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.”

  3. Jenis-Jenis Media

  4. Menurut Mulyono (2013:24)[3], Media memiliki banyak jenis dari berbagai pendapat, akan tetapi secara umum jenis-jenis media, yaitu :

    1. Media Audio. Media audio adalah media yang hanya mengandalkan suara saja, seperti kaset, radio, MP3 Player, dan purungan hitam.

    2. Media Visual. Media yang hanya mengandalkan indra penglihatan, seperti foto, gambar, poster, lukisan dan cetakan.

    3. Media Audio Visual. Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, seperti film, video, televisi, sound slide.

Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Informasi

  2. Menurut Morissan (2014:182)[4] “Informasi merupakan keterangan mengenai demografi audiensi, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan dan sebagainya”.

    Informasi tersebut dapat digunakan dalam perencaan media sebagai acuan untuk menentukan produk apa saja yang cocok untuk diiklankan di media bersangkutan. Pada umumnya, kendaraan media yang bersifat umum memiliki data yang lebih terbatas mengenai siapa audiensi mereka dan biasanya merupakan informasi mengenai ciri-ciri demografis saja.

    Menurut Harbiyanto (2015:7)[5]“informasi merupakan sekumpulan atau seperangkat komponen hardware, software, manusia dan perangkat-perangkat pendukung yang saling berhubungan dan terorganisasi yang bertujuan untuk memberikan suatu informasi.”

  3. Jenis-Jenis Informasi

  4. Hermawaty (2017:250)[6], suatu informasi memiliki 7 kriteria atau jenis sebagai berikut :

    1. Efektivitas (Effectiveness), menguraikan informasi yang relevan dan berhubungan dengan proses bisnis yang disampaikan tepat pada waktunya dengan cara yang benar, konsisten dan tepat digunakan.

    2. Efisiensi (Efficiency), menyangkut ketentuan informasi melalui penggunaan sumberdaya yang optimal (lebih produktif dan ekonomis).

    3. Kerahasiaan (Confidentiality), menyangkut perlindungan informasi yang sensitif dari akses yang tidak sah.

    4. Integritas (Integrity), berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi juga keabsahannya yang sesuai dengan harapan (Expectation) dan nilai bisnis.

    5. Ketersediaan (Availability), berkaitan dengan informasi yang tersedia yang diperlukan oleh proses bisnis saat ini dan yang akan datang, juga menyangkut penjagaan sumberdaya yang perlu dan kemampuan yang terkait.

    6. Pemenuhan (Compliance), menguraikan pemenuhan hukum, peraturan dan persetujuan yang bersifat kontrak dimana proses bisnisnya merupakan subjek, yakni kriteria bisnis yang ditentukan dari luar.

    7. Keterandalan informasi (Reliability of Information), berkaitan dengan ketentuan informasi yang memadai bagi manajemen untuk menjalankan dan melaksanakan keseluruhan finansialnya dan pemenuhan laporan tanggung jawab.

    Dalam kutipan Sunarya, dkk (2013 : 81)[7] menurut O’Brien dalam bukunya Yakub, jenis-jenis informasi sebagai berikut :

    1. Informasi Manajerial

    2. Informasi manajerial, informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

    3. Sumber Informasi

    4. Sumber Informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

    5. Informasi Rutinitas

    6. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

    7. Informasi Fisik

    8. Informasi fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

  5. Kualitas Informasi

  6. Dalam kutipan Tyoso (2016 : 33)[8] Parker mengatakan, informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

    1. Ketersediaan (Availability), informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.

    2. Mudah Dipahami (Comprehensibility), informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.

    3. Relevan (Relevant), berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.

    4. Bermanfaat (Benefits), informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.

    5. Tepat Waktu (Being On/In time), informasi harus tersedia tepat pada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.

    6. Keterandalan (Reliability), informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.

    7. Akurat (Accuracy), informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.

    8. Konsisten (Consistent), informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

    Menurut Suzanto dan Iwan Sidharta (2015:19)[8] Kualitas Informasi terdapat:

    1. Kecermatan (accuracy) yaitu perbandingan antara informasi yang benar terhadap total informasi yang dihasilkan dalam suatu periode.

    2. Penyajian yang tepat waktu (Timeline) yaitu kegiatan yang menyajikan informasi pada saat transaksi terjadi atau pada saat informasi tersebut dibutuhkan, yang mampu menutup peluang bagi pesaing untuk mengambil keputusan yang baik dengan lebih cepat.

    3. Kelengkapan (completeness) yaitu adanya relevansi antara informasi dan penggunanya.

    4. Ringkas (conciseness) yaitu informasi yang disajikan telah diikhtisarkan sesuai kebutuhan pengguna dan bidang-bidang yang menjadi fokus utama.

Konsep Dasar Promosi

  1. Pengertian Promosi

  2. Menurut Desrianti, Dewi Immaniar Sudaryono, dan Dwi Ayu Ningrum (2014:425)[9], Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian di dalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan – kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

  3. Bentuk Promosi

  4. Menurut Desrianti, Sudaryono, dan Dwi Ayu Ningrum (2014:425-426)[9], beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain:

    1. Personal Selling

    2. Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.

    3. Mass Selling

    4. Mass Selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

    5. Promosi Penjualan

    6. Promosi Penjualan, adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

    7. Public Relations

    8. Public relations (hubungan masyarakat), adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

    9. Direct Marketing

    10. Direct marketing (pemasaran langsung), adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau tranksaksi di sembarang lokasi. Umumnya bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Konsep Dasar Analisa SWOT

  1. Pengertian SWOT

  2. Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu project atau suatu spekulasi bisnis. Menurut Hadi, Olos Wasahua, dan Zainal Arifin Masri (2017:167)[10] “Analisis SWOT dilakukan dengan cara mengidentifikasi variabel yang berhubungan dengan organisasi atau perusahaan, baik variabel yang mendukung, mengancam maupun yang dibutuhkannya.”

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

  1. Strategi SO (SO Strategyc)

  2. Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika perusahaan memiliki kekuatan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi ini dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen hendak memanfaatkan kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu pertumbuhan perusahaan.

  3. Strategi WO (WO strategic)

  4. Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia. Ia lebih berkonsentrasi untuk menyehatkan perusahaan dengan cara mengeliminir kelemahan yang dimiliki.

  5. Strategi ST (ST strategic)

  6. Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST serupa dengan strategi WO karena variabel yang ada tidak maksimal. Strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak menggunakan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari ancaman bisnis yang dihadapi. Perusahaan memiliki keunggulan akan tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal karena yang tersedia hanya ancaman bisnis.

  7. Strategi WT (WT strategic)

  8. Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi lit WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni strategi bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis. Strategi ini hanya amat sedikit memberikan ruang gerak bagi manajemen. Perusahaan telah sampai pada soal mati atau hidup (survival), bahkan mungkin harus memilih untuk melakukan likuidasi.


Tabel 2.1

Matriks Analisis SWOT

IFA/EFA STRENGTHS (S)
 Menentukan kekuatan  dalam kualitas produk
WEAKNESS (W)

Kelemahaan dalam produk yang harus diperbaiki.

OPPORTUNITIES (O)

Menentukan dan mencari peluang agar menarik konsumen.

Strategi SO

memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. (S1, S2, S3… dan O1, O2, O3

Srategi WO

memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. (W1, W2, W3…. Dan O1, O2, O3….)

TREATHS (T)

Ancaman dari perguruan tinggi yang sama.

Strategi ST

menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. (S1,S2,S3…. dan T1,T2,T3…)

Strategi WT

diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. (W1,W2,W3…. dan T1,T2


Teori Khusus

Konsep Dasar Video

  1. Pengertian Video

  2. Menurut Sutrisno, Aziz Ahmad (2014:26)[11] “Video adalah media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak”

  3. Format Video

  4. Wibowo dkk (2017:63)[12] terdapat beberapa format video diantaranya:

    1. AVI

    2. Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompressor / codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran / resolusi, bitrate dll sehingga anda bebas mengaturnya.

    3. MOV, QT

    4. Standar format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec Animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.

    5. MPEG-1

    6. Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibnadingkan aslinya yang tanpa kompresi.

    7. MPEG-2

    8. Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichanel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.

    9. ASF

    10. Merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini Khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh / download. Teknik tersebut disebut streaming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.

    11. WMV

    12. WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembnagkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Systems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.

    13. MP4

    14. MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG(.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.

Pengertian Iklan TVC

Menurut Anton Maburi (2013:7-8)[13] “Jenis film ini cukup menjanjikan bagai para pembuat film baik dari segi pendapatan atau segi kreativitas. Dari segi pendapatan film ini dibuat dengan durasi pendek namun berbudget tinggi, sedangkan dari segi kreativitas bahwa film ini dibuat dengan durasi terbatas (30-60 detik) tetapi isi/pesan harus mampu ditangkap dengan baik oiJenis film ini cukup menjanjikan bagai para pembuat film baik dari segi pendapatan atau segi kreativitas. Dari segi pendapatan film ini dibuat dengan durasi pendek namun berbudget tinggi, sedangkan dari segi kreativitas bahwa film ini dibuat dengan durasi terbatas (30-60 detik) tetapi isi/pesan harus mampu ditangkap dengan baik oleh penonton.”

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

  1. Pengertian Multimedia

  2. Menurut Darmawan dkk (2017:634)[14] “Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan interaksi dan digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan/informasi. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi.”

  3. Jenis-jenis Multimedia

  4. Menurut Darmawan dkk (2017:634)[14] Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:

    1. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film.

    2. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.

  5. Pengertian Audio Visual

  6. Menurut Arimbawa (2017:3)[15] menjelaskan “ Audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran atau penglihatan sekaligus dalam suatu proses atau kegiatan.”

  7. Pengertian Broadcasting

  8. Menurut Sunarya, dkk (2016:320)[16] mengungkapkan “ Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton.”

  9. Pengertian Sinopsis

  10. Menurut Sunarya, dkk (2017:109)[17] “Sinopsis adalah ringkasan dari sebuah cerita atau film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperhatikan unsur yang ada pada feature documenter tersebut. Sinopsis dibatasi dari jumlah halamnnya.

  11. Pengertian Naskah

  12. Menurut Wibowo, dkk (2017:64)[18] menjelaskan mengenai naskah “ Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.”

  13. Pengertian Storyboard

  14. Menurut Wibowo, dkk (2017:65)[18] menjelaskan bahwa “ storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatatn pengambilan gambar untuk kebutuhuan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantunya.”


Konsep Dasar Produksi

  1. Preproduction

  2. Menurut Wibodo, dkk (2017:64)[18] “Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan.

    1. Ide dan Konsep

    2. Ide cerita sebenarnya merupakan inti dari sebuah video. Ide merupakan hal yang mendasar untuk perkembangan sebuah karya video animasi. Ide atau gagasan yang telah terciptakan kemudian dikembangkan lagi dengan diperoleh dituangkan kedalam sinopsis.

    3. Perancangan

    4. Tahap perencanaan meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain itu, persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

    5. Persiapan

    6. Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

  3. Production (Produksi)

  4. Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses productionpengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.

  5. Postproduction (Pasca Produksi)

  6. Tahap ini adalah tahap yang terakhir dalam pembuatan animasi, dimana menggabungkan semua animasi yang telat dibuat, menjadi satu video yang utuh dengan efek suara dan yang lainnya selaras sesui dengan storyboard yang ada.

Gambar 2.1

Alur Perancangan Video TVC

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

  1. Adobe Premiere CC 2017

  2. Adobe (2015:1-2) menjelaskan Productions with Premiere Pro CC, the industry-leading video editing software. Whether you're just starting out or a seasoned pro, you can edit, adjust color, refine audio, and more — all in one seamless, integrated workflow. Premiere Pro is used by fimmakers, YouTubers, videographers, designers. (Produksi dengan Premiere Pro CC, perusahaan aplikasi pengeditan video terkenal. Ketika ada hanya seseorang yang baru atau yang ahli dibidang ini, anda bisa mengedit, menyesuaikan warna, bahkan lebih dari itu – semua dalam satu alur kerja yang terpadu. Premiere pro di gunakan oleh seorang pembuat film, youtuber, dan desainer).

    1. Standar penyiaran SECAM dipergunakan di negara Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.

    2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunakan di negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.

    3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunakan oleh negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30frame/detik.

    Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

    1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.

    2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audiomixer untuk clip-clip.

    3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.

    4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.

    5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.

    6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

    Gambar 2.2

    Interface Adobe Premiere Pro CC 2017

  3. Adobe Photoshop CC 2017

  4. Agustina dan Ade Chandra (2017 : 25)[19] Menjelaskan Adobe Photoshop adalah Software (Perangkat Lunak) buatan Adobe Systems yang digunakan untuk pengeditan foto/gambar, termasuk pembuatan efek grafis.

    Gambar 2.3

    Interface Adobe Photoshop Pro CC 2017


Konsep Dasar Elisitasi

Fitri dkk, (2017 : 319)[20], menjelaskan ”Suatu kegiatan mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan untuk memecahkan masalah persyaratan elisitasi menjadi model objek yang benar-benar menggambarkan sistem.”

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen perusahaan melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    1. M pada MDI berarti Mandator (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam

    3. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economic, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    4. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirementtersebut harus dieliminasi.

    5. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    6. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

  2. Sujawerni (2014:1)[21] Berpendapat bahwa Penelitian merupakan salah satu hal yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, sekaligus sebagai bagian yang penting dalam perkembangan peradaban manusia. Tanpa penelitian suatu ilmu tidak akan pernah berkembang, tidak ada satu negara yang sudah maju dan berhasil dalam pembangunan, tanpa melibatkan banyak kegiatan bidang penelitian.


Literature Review

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Degey,dkk (2017)[22] dengan judul “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab.Nabire (Studi Kasus: Dinas Kebudayaan, Pemuda,Olah Raga, dan Pariwisata Nabire)”. Media video promosi ini bertujuan untuk untuk mengenalkan potensi wisata yang terdapat di Kab.Nabire. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian adalah Linier Strategi, sehingga menghasilkan video promosi yang mampu mengenalkan potensi wisata yang terdapat di Nabire kepada calon wisatawan baik domestik ataupun mancanegara.Metodenya adalah Identifikasi Masalah, Pengumpulan Data, Perancangan Video dan Pengujian Video dan proses yang dilakukan adalah preproduction, production, postproduction dan dengan tools Adobe Premiere CS6.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Handriyanto,dkk (2013)[23] yang berjudul “Perancangan Video Promosi Dengan Menggunakan Teknik 3D Modeling Low Poly (Studi Kasus : DKV/FTI UKSW Salatiga)”. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah media video promosi berbasis animasi dengan teknik modeling 3D dengan konsep wahana bermain. Dengan tujuan agar mencapai target konsumen mengerti akan pesan yang akan disampaikan bahwa Design Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi UKSW tidak hanya sebagai tempat untuk belajar tetapi bermain dan juga berkreatifitas. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode cylic strategi yaitu pengumpulan data, menganalisis data verbal dan data visual, melakukan perancangan, melakukan pengujian terhadap video promosi, dan pengujuan video promosi pada dan menggunakan konsep pra production,production dan pasca production.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Goenawan,dkk (2013)[24] yang berjudul “Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi tahu akan keberadaan serta potensi dari pulau ini, sehingga dapat berimbas pula terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau yang sedang berkembang ini.penelitian ini menggunakan metode dengan melakukan analisis data, mengumpulkan data dan melakukan kajian teori untuk dijadikan panduan agar dapat merancang media video promosi lebih baik.dan metode preproduction,production and postproduction.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh So, dkk (2015)[25] yang berjudul “Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Di Kota Ambon Maluku atau yang lebih dikenal di dunia dengan Moluccas adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia.Ibukotanya adalah Ambon. Kota Ambon termasuk salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia bagian timur, salah satunya dalam bidang pariwisata. Dalam bidang pariwisata, ada sebuah trend baru yang khusus dilakukan mengangkat kuliner sebagai sarana perkenalan dan promosi daerah. Makanan khas daerah atau makanan tradisional dapat dijadikan sebagai suatuwisata yang dapat mengangkat citra dari suatu daerah dan menjadi daya tarik bagi wisatwan. Proses tersebut lebih dikenal dengan istilahwisata kuliner. Dengan mengusung kuliner sebagai tema promosi wisata Kota Ambon diharapkan dapat membuka suatu lembaran baru bagi Kota Ambon terhadap masyarakat Indonesia lainnya. Kota Ambon juga memiliki kuliner yang patut dijadikan objek wisata. Upaya promo kuliner Kota Ambon dilakukan dengan memperkenalkan berbagai macam kulinernya. Demi mencapai tujuan dari promo ini, maka sangat diperlukan sebuah perancangan promosi kuliner yang tepat dan efektif seperti perancangan video promosi. Perancangan video promosi wisata kuliner di Kota Ambon akan memakai metode kualitatif yang menggunakan waawancara dan survey langsung ketempat yang akan diteliti. Hasil dari perancangan ini kemudian akan dapat disaksikan melalui media seperti youtube dan instagram sebagai salah satu media mempromosikan video wisata kuliner kota Ambon. Metode preproduction, production, postproduction, dengan tools Adobe Premiere CS6.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Aryadhitya dan Anthony Y.M Tumimomor (2015)[26]yang berjudul “Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo”. Penelitian ini dilakukan untuk memperkenalkan kebudayaan yang ada di Indonesia karena indonesia kaya akan kebudayaan yang bermacam-macam dari setiap daerah. Sehingga dilakukannya lah penelitian ini guna menarik minat para masyarakat untuk berkunjung ke setiap kebudayaan atau tempat wisata yang ada di I Penelitian ini dilakukan dengan metode mengumpulkan data, menganalisis data dan menggunakan konsep produksi media yang tahapnya yaitu pra production, production, post production. Selain itu penelitian ini melakukan uji coba video promosi yang dirancang untuk dilihat oleh beberapa audience yang ada. Metode utama melakukan identifikasi masalah dan selanjutnya kegiatan perancangan media yaitu preproduction, production, postproduction, menggunakan tools Adobe premiere CS6.

  6. Research conducted by the Epley (2014)[27] Developing a Promotional Video. “There is a need for Extension professionals to show clientele the benefits of their program. This article shares how promotional videos are one way of reaching audiences online. An example is given on how a promotional video has been used and developed using iMovie software. Tips are offered for how professionals can create a promotional video and share it with audiences.” (Ada kebutuhan untuk profesional Ekstensi untuk menunjukkan kepada klien manfaat program mereka. Artikel ini membagikan bagaimana video promosi menjadi salah satu cara untuk menjangkau pemirsa secara online. Contoh diberikan tentang bagaimana video promosi telah digunakan dan dikembangkan menggunakan perangkat lunak iMovie. Kiat ditawarkan untuk bagaimana profesional dapat membuat video promosi dan membaginya dengan pemirsa).

  7. Research conducted by the Brecht (2012)[28] Learning from Online Video Lectures. “This study empirically examines the instructional value of online video lectures – videos that a course's instructor prepares to supplement classroom or online-broadcast lectures. The study examines data from a classroom course, where the videos have a slower, more step-by-step lecture style than the classroom lectures; student use of videos is voluntary, can be tailored by students to meet their learning and topic-review needs, and can occur when and where students learn most effectively. The study's specific objectives are to identify and measure types of learning benefits that video lectures provide, gauge students' acceptance and use of this form of computer-based instruction, and compare results from alternative video designs to determine if learning is differently affected.”. (Penelitian ini secara empiris menguji nilai instruksional ceramah video online - video yang instruktur kursus mempersiapkan untuk melengkapi kelas atau ceramah siaran online. Studi ini memeriksa data dari kursus di dalam kelas, di mana video memiliki gaya ceramah lebih lambat dan lebih selangkah demi selangkah daripada kuliah di kelas; Penggunaan video oleh siswa bersifat sukarela, dapat disesuaikan oleh siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar dan topik mereka, dan dapat terjadi kapan dan di mana siswa belajar dengan sangat efektif. Tujuan spesifik penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur jenis manfaat pembelajaran yang disediakan oleh ceramah video, mengukur penerimaan siswa dan penggunaan bentuk instruksi berbasis komputer ini, dan membandingkan hasil dari rancangan video alternatif untuk menentukan apakah pembelajaran dipengaruhi secara berbeda).

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Lupton (2014 )[29] “Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed. (Berbagai praktik promosi kesehatan digitized telah muncul di era digital. Beberapa praktek ini secara sukarela dilakukan oleh orang orang yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tapi banyak orang lain bekerja di kepentingan organisasi dan lembaga. Artikel ini memberikan komentar kritis tentang promosi kesehatan digitized. Ikhtisar dari jenis teknologi digital yang digunakan untuk promosi kesehatan dan dengan sebuah diskusi tentang implikasi sosial-politik dari penggunaan tersebut. Itu berpendapat bahwa strategi promosi kesehatan digitized banyak fokus pada tanggung jawab individu untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya, dan politik penggunaan teknologi digital. Meningkatkan garis kabur antara praktik promosi kesehatan sukarela, promosi kesehatan profesional, pemerintah dan strategi perusahaan membutuhkan pengakuan, seperti halnya meningkatkan kekuatan dikerahkan oleh perusahaan – perusahaan digital, media teknologi digital dan data yang mereka hasilkan. Isu – isu ini memprovokasi pertanyaan untuk promosi kesehatan sebagai praktek dan bidang penelitian yang sampai sekarang telah sedikit dibahas).

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Varaprasad et al (2015)[30] “Online Video Promotion with User Specific Information. There are various ways and methods used in video recommendation which are purely statistical. These would give recommendations to users based on either their previous search or other criteria. These systems set up a large number of context collectors at the terminals. However, the context collecting and exchanging result in heavy network overhead, and the context processing consumes huge computation. Due to these criterion users end up getting unnecessary content which makes the browser slow. In this paper we propose a user specific category based promotion, we propose and provide for characterization of individual content as well as social attributes that help distinguish each user class. Thus a user defined video recommendation would ensure faster access to only important information which is in the user's domain of interest which utilises low buffer space and increase the speed of the system for user satisfaction. (Ada berbagai cara dan metode yang digunakan dalam rekomendasi video yang murni bersifat statistik. Ini akan memberi rekomendasi kepada pengguna berdasarkan penelusuran sebelumnya atau kriteria lainnya. Sistem ini mengatur sejumlah besar pengumpul konteks di terminal. Namun, konteks pengumpulan dan pertukaran hasil overhead jaringan yang berat, dan pengolahan konteks menggunakan perhitungan yang sangat besar. Karena pengguna kriteria ini akhirnya mendapatkan konten yang tidak perlu yang membuat browser menjadi lambat. Dalam makalah ini kami mengusulkan promosi berbasis kategori khusus pengguna, kami mengusulkan dan menyediakan karakterisasi konten individual serta atribut sosial yang membantu membedakan setiap kelas pengguna. Dengan demikian, rekomendasi video yang ditentukan pengguna akan memastikan akses lebih cepat ke hanya informasi penting yang ada dalam domain kepentingan pengguna yang memanfaatkan ruang penyangga rendah dan meningkatkan kecepatan sistem untuk kepuasan pengguna).

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Haddad (2014)[31] “Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations”. Despite the rising commodification of heritage sites and practices, children engagement in their own cultures remains incredibly low, greatly endangering the future preservation of nations’ unique nonrenewable resource. Considering children’s very early engagement with cultural attitudes and identities, it is increasingly critical to develop a deeply rooted culture of responsibility and conservation from the earliest years, ensuring that children naturally feel invested in their surroundings. Unfortunately, heritage education remains largely undervalued, with most efforts relying on in-person experiences in formal cultural institutions. This paper thus aims to explore how heritage education can be redefined, using some of the most innovative virtual imaging and artificial reality technologies to at once expand access and engagement with one’s own history.Though there have been introductory applications of this edutainment multimedia technology, it will require a multidisciplinary team to create heritage programming which is as entertaining as it is intellectually challenging for young children. With the rich resources of 3D imaging and interactive programming already at our disposal, we are well-equipped to do so, given a coordinated effort. (Meskipun komodifikasi meningkatnya situs warisan dan praktek, keterlibatan anak dalam budaya mereka sendiri masih sangat rendah, sangat membahayakan masa depan pelestarian sumber daya tak terbarukan unik bangsa – bangsa. Mengingat anak – anak sangat awal keterlibatan dengan sikap budaya dan identitas, hal ini semakin penting untuk mengembangkan budaya berakar tanggung jawab dan konservasi dari tahun – tahun awal, memastikan bahwa anak – anak secara alami merasakan diinvestasikan dilingkungan mereka. Sayangnya, warisan pendidikan tetap sebagian besar kurang bernilai, dengan upaya sebagian bergantung pada pengalaman orang dalam lembaga – lembaga budaya yang formal. Karya ini dengan demikian bertujuan untuk menjelajahi bagaimana pendidikan warisan dapat didefinisi, menggunakan beberapa pencitraan virtual yang paling inovatif dan teknologi buatan realitas sekaligus memperluas akses dan keterlibatan dengan sejarah sendiri. Meskipun telah ada pengantar aplikasi teknologi multimedia edutainmen ini, itu akan membutuhkan tim multi disiplin yang membuat warisan pemrograman yang cukup menghibur sebagaimana menantang intelektual anak – anak. Dengan sumber daya yang kaya

Tabel 2.2

Analisa Literature Review

No. Nama & Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian & Tools
1. Degey,dkk (2017)[31] “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab. Nabire (Studi Kasus : Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Nabire”. Media video promosi ini bertujuan untuk untuk mengenalkan potensi wisata yang terdapat di Kab.Nabire. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian adalah Linier Strategi,dengan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dan menggunkan konsep PreProduction,Production, Post Production.

Tools : Adobe Premiere CS6

2. Handriyanto,dkk (2013)[23] “Perancangan Video Promosi Dengan Menggunakan Teknik 3D Modeling Low Poly (Studi Kasus : DKV/FTI UKSW Salatiga)” Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah media video promosi berbasis animasi dengan teknik modeling 3D dengan konsep wahana bermain. Dengan tujuan agar mencapai target konsumen mengerti akan pesan yang akan disampaikan bahwa Design Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi UKSW tidak hanya sebagai tempat untuk belajar tetapi bermain dan juga berkreatifitas. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode cylic strategi yaitu pengumpulan data, menganalisis data verbal dan data visual, melakukan perancangan, melakukan pengujian terhadap video promosi, dan pengujuan video promosi pada audience. Dan menggunkan konsep PreProduction,Production,Post Production.
3. Goenawan,dkk (2013)[24] “Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta MediaPendukungnya”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi tahu akan keberadaan serta potensi dari pulau ini, sehingga dapat berimbas pula terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau yang sedang berkembang ini. Penelitian ini menggunakan metode dengan melakukan analisis data, mengumpulkan data dan melakukan kajian teori untuk dijadikan panduan agar dapat merancang media video promosi lebih baik, menggunkan konsep PreProduction,Production, Post Production.
4. So,dkk(2015)[25]“Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner di Kota Ambon” Diharapkan dapat membuka suatu lembaran baru bagi Kota Ambon terhadap masyarakat Indonesia lainnya. Kota Ambon juga memiliki kuliner yang patut dijadikan objek wisata. Upaya promo kuliner Kota Ambon dilakukan dengan memperkenalkan berbagai macam kulinernya.Demi mencapai tujuan dari promo ini, maka sangat diperlukan sebuah perancangan promosi kuliner yang tepat dan efektif seperti perancangan video promosi. Perancangan video promosi wisata kuliner di Kota Ambon akan memakai metode kualitatif yang menggunakan wawancara dan survei langsung ketempat yang akan diteliti. Hasil dari perancangan ini kemudian akan dapat disaksikan melalui media seperti youtube dan instagram sebagai salah satu media mempromosikan video wisata kuliner kota Ambon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, analisa data, metode analisa perancangan, serta konsep dasar produksi media. Di dalam konsep dasar produksi media terdapat tahap preproduction, production, dan postproduction

Tools : Adobe Premiere CS6 .

5. Jurnal yang dibuat oleh Aryadhitya,dkk (2015)[26]“Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo”. Penelitin ini bertujuan untuk Penelitian ini dilakukan untuk memperkenalkan kebudayaan yang ada di Indonesia karena indonesia kaya akan kebudayaan yang bermacam-macam dari setiap daerah. Sehingga dilakukannya lah penelitian ini guna menarik minat para masyarakat untuk berkunjung ke setiap kebudayaan atau tempat wisata yang ada di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode mengumpulkan data, menganalisis data dan menggunakan konsep produksi media yang tahapnya yaitu pra production, production, post production. Selain itu penelitian ini melakukan uji coba video promosi yang dirancang untuk dilihat oleh beberapa audience yang ada.

menggunkan konsep PreProduction,Production, Post Production. Tools : Adobe Premiere CS6

6. Epley (2014) [27] Developing a Promotional Video. Tujuan merancang videopromosi untuk perusahaan bertujuan untuk dapat menjangkau khalayak pada tingkat yang baru, sehingga masyarakat dapat melihat video online dari pada menjadwalkan pertemuan tatap muka untuk mengetahui sebuah informasi perusahaan, Film yang jelas dan ringkas yang menampilkan apa yang ditawarkan akan dengan mudah diberikan kepada masyarakat luas. Inipun menghemat waktu navigasi dan membaca halaman teks. Selain itu, memungkinkan orang untuk mendengar, melihat, dan bahkan memiliki perasaan merasakan apa topiknya hanya dengan melihat video. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah melakukan observasi, menentukan alat yang akan digunakan,dan menggunakan metodologi pra production, production, post production.
7. Brecht (2012)[28]Learning from Online Video Lectures. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur jenis manfaat pembelajaran yang disediakan oleh sajian video, mengukur penerimaan siswa dan penggunaan bentuk instruksi berbasis komputer ini, dan membandingkan hasil dari rancangan videoalternatif untuk menentukan apakah pembelajaran dipengaruhi secara berbeda. Metode yang digunakan adalah melakukan analisis data survei dan distribusi kelas. Ini termasuk perbandingan data sampel dengan video dan tidak ada video saat belajar. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dan Dengan metode fungsi management yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, and Controling)
8. Haddad (2014)[31]

“Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations

Penelitian tersebut hanya mengarahkan masyarakat untuk melihat informasi pada video promosi multimedia yang telah dibuat. Metode yang mengarah ke rekomendasi tentang bagaimana untuk membuat pengalaman yang paling berharga untuk anak – anak di era digital dengan pemanfaatan multimedia.
9. Varaprasad, et al (2015)[30] “Online Video Promotion with User Specific Information” Penelitian tersebut hanya mengarahkan masyarakat untuk melihat informasi pada video promosi onlineyang telah dibuat. Metode yang mengarah ke rekomendasi tentang bagaimana untuk membuat pengalaman yang paling berharga untuk anak – anak di era digital dengan pemanfaatan multimedia.
10. Lupton (2014 )[29] “Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary” Penelitian ini mengidentifikasi bagaimana data tersebut dimanipulasi secara algoritmik dan digunakan secara komersial oleh pengembang atau sebagai bagian dari pengawasan keamanan program. Perspektif ini menyoroti posisi pengguna digital (termasuk promotor kesehatan) bukan sebagai aktor yang dikabutkan tapi juga sebagai seorang individu yang tergabung dalam tidak hanya konteks sosial, budaya dan geografis di Indonesia yang mereka berada tetapi juga dalam jaringan perangkat lunak dan perangkat keras dan global ekonomi pengetahuan digital dan pengawasan sistem. Dengan menggunakan metode reviewer, melihat kembali penelitian sebelumnya yang bersangkutan dengan promosi kesehatan.

Penelitian tersebut hanya memberikan gambaran video promosi tentang kesehatan di era digital.

Keunggulan Project Peneliti & Referensi Literature Review yang digunakan:

Setelah mendapatkan 10 Literature Review diatas dari jurnal nasional dan Internasional dapat terlihat bahwa video yang dirancang dengan bentuk audio visual sangatlah banyak digunakan oleh masyarakat ataupun perusahaaan bahkan instansi-instansi dalam mempromosikan dan memperkenalkan produk ataupun jasa yang dimilikinya. Dengan banyaknya yang menggunakan media yang berbentuk audio visual ini dapat terlihat bahwa media ni sangatlah membantu dalam mendukung media promosi untuk menarik target pasar yang mereka tujua seperti konsumen, investor dan masyarakat. Hal tersebut tak dapat dipungkiri karena adanya perkembangan teknologi multimedia yang sangat pesat hal tersebut sangat membantu dalam memudahkan perancangan media video promosi ini. Oleh karena itu video promosi sangat dibutuhkan untuk sekarang ini karena media video promosi dapat menunjang informasi promosi yang diberika oleh perusahaan dan membantu dalam memperkenalkan produk ataupun jasa kepada masyarakat luas dan menarik minat para audience. Oleh karena ini penelitian ini memiliki tujuan untuk merancang sebuah media video promosi yang lebih menarik dan kreatif serta dapat diterima oleh para audience.

Maka penelitian ini yang berjudul “Perancangan Video TVC (Television Commercial) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya” akan merancang media video yang disajikan dengan sajian yang lebih menarik sehingga mampu meningkatkan minat para influencer dan advertaser. Penyajian yang disajikan dengan berbasis audio visual dalam bentuk video promosi yang lebih kreatif sehingga dapat diterima dengan baik oleh para audience. Video promosi ini digunakan oleh pihak Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya agar dapat menarik minat para calon Influencer, Adverstaser dan masyarakat dan memperkenalkan kepada masyarakat mengenai jasa yang dimiliki oleh Sociabuzz.

Dengan keunggulan yang diberikan oleh perancangan ini adalah memberikan media video promosi yang lebih singkat namun jelas demi memberikan informasi yang jelas mengenai jasa yang diberikan oleh Sociabuzz. Dan video ini didukung oleh suara atau backsound yang sesuai dengan isi didalam video. Sehingga hal tersebut dapat menarik para audience untuk melihatnya.

Dari 10 (sepuluh) literature review yang dijadikan pedoman terdapat satu referensi yang dijadikan ajuan pasti dalam penelitian ini yaitu pada literature review nomor 1 yang dirancang oleh Degey,dkk (2017)[22] yang berjudul “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab.Nabire (Studi Kasus: Dinas Kebudayaan, Pemuda,Olah Raga, dan Pariwisata Nabire)”. Penelitian ini menggunakan metodologi yang hampir sama yaitu dengan menganalisa data dan mengumpulkan data yang diperoleh dan menggunakan proses dengan cara praproduction,production and post production.

Namun, perancangan didalam penelitian berbeda dengan acuan penelitian yang dijadikan acuan dalam penelitian ini yaitu dengan konsepnya. Penelituan ini dirancang dengan menggunakan konsep hal-hal yang dimiliki saja oleh Sociabuzz sehingga konsepnya didalam penelitian ini lebih singkat dalam memberikan infromasinya. Namun apabila penelitian yang dijadikan sebagai acuan merancang dengan konsep yang lebih luas karena menampilkan isi yang keseluruhan mengenai tempat wisata di Nabire.


BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Di Teliti

  1. Sejarah Singkat Perusahaan

  2. Ide SociaBuzz berawal dari masalah Rade ( co – founder ) Yang di hadapi saat menjalankan kampanye influencer untuk perusahaan tempatnya bekerja pada saat itu.

    Ada banyak tugas manual yang harus dilakukan untuk bekerja dengan satu influencer, apalagi menjalankan kampanye dengan banyak influencer sekaligus.

    Dari pencarian yang benar, menghubungi mereka meminta penetapan harga membuat MoU, Mounitoring, melakukan pembayaran, membuat laporan, dll.

    Dia bertanya pada dirinya sendiri bagaimana jika adanya cara yang lebih baik dan otomatis untuk melakukan semuanya.

    Dalam 4 bulan platform SociaBuzz hidup dan semuanya di mulai dari sana.

    Dan SociaBuzz membuka pekerjaan baru yaitu bernamakan PIXAMOLA dengan baru berjalannya 2 bulan lebih. PIXAMOLA adalah website stok foto dari Indonesia, dimana anda sebagai photographer atau conten creator bisa menjual foto-toto hasil karya anda sendiri untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

  3. Struktur Organisasi

  4. Gambar 3.1

    Struktur Organisasi PT. Komunika Lintas Maya

  5. Wewenang dan Tanggung Jawab

    1. HRD & GA

    2. - Membangun budaya yang sangat baik dan memelihara lingkungan kerja yang positif
      - Mengawasi karyawan OKR dan membantu meningkatkan kinerjanya
      - Desain dan menerapkan strategi rekrutmen secara keseluruhan
      - Berkonsultasi dengan manajer untuk menemukan persyaratan staf dan tujuan pekerjaan yang spesifik
      - Pasang iklan pekerjaan di halaman karir dan proses resume yang masuk
      - Calon sumber dengan menggunakan database dan media sosial
      - Menilai kandidat untuk memastikan kecocokan kualifikasi, kesesuaian budaya dan kompatibilitas
      - Merencanakan dan melakukan proses rekrutmen dan seleksi (wawancara, pemeriksaan skrining dll)
      - Memberikan daftar pendek kandidat yang memenuhi syarat untuk mempekerjakan manajer
      - Bekerja sama dengan manajer departemen untuk meramalkan kebutuhan perekrutan masa depan
      - Selalu up-to-date dengan metode rekrutmen terkini
      - Manajemen jembatan dan hubungan karyawan dengan menjawab tuntutan, keluhan atau masalah lainnya
      - Lagi dan kelola sistem penilaian kinerja yang menggerakkan kinerja tinggi
      - Memberikan cara untuk memperbaiki merek majikan kita
      - Memasukkan catatan karyawan (soft and hard copy)
      - Proses permintaan pegawai dan memberikan informasi yang relevan
      - Memberikan orientasi untuk karyawan baru dan menjelaskan kebijakan perusahaan
      - Memastikan kondisi kantor, persediaan dan mengatur pembelian atau perbaikan yang diperlukan
      - Mengatur operasi dan prosedur kantor

    3. KEUANGAN

    4. - Simpan catatan akurat untuk semua transaksi harian
      - Memproses faktur
      - Melacak deposito dan pembayaran bank
      - Proses tagihan, cek, kuitansi dan dokumen lainnya
      - Pastikan semua dokumen ditandatangani dan distribued dengan benar
      - Verifikasi data keuangan dan data lainnya (misalnya nomor identifikasi pajak)
      - Memantau transaksi keuangan
      - Masukkan data dan simpan catatan terbaru
      - Membantu rekonsiliasi rekening
      - Berkomunikasi dengan vendor, pelanggan dan rekan kerja
      - Pantau akun untuk mengidentifikasi hutang luar
      - Mempertahankan biaya dan kesadaran akan posisi keuangan perusahaan dan bertindak untuk mencegah masalah
      - Mengawasi transaksi harian, termasuk hutang / piutang. buku besar dan rekonsiliasi bank

    5. AKUTANSI

    6. - Rekam transaksi keuangan hari ke hari dan selesaikan proses posting
      - Berpartisipasi dalam audit reguler dan penggajian
      - Kelola akhir bulan dan penutupan akhir tahun
      - Memantau dan menganalisis data akuntansi dan menghasilkan laporan keuangan atau laporan
      - Menetapkan dan menerapkan metode, kebijakan dan prinsip akuntansi yang tepat
      - Memperbaiki sistem dan prosedur dan tindakan korektif intiate
      - Kesalahan spot dan menyarankan cara untuk meningkatkan efisiensi dan pengeluaran
      - Ikuti kebijakan, peraturan, danperaturan keuangan
      - Memantau akun untuk mengidentifikasi hutang terutang
      - Merahasiakan informasi keuangan perusahaan

    7. DIGITAL MARKETING

    8. - Membuat konten dan mengelola media social Pixamola.com (Instagram, facebook, twitter)
      - Membuat stategi marketing dan mengeksekusinya

    9. COPYWRITER INTERN

    10. - Review foto-foto yang di upload fotografer
      - Membuat judul foto dan keywordsuntuk foto-foto yang disetujui agar mudah di cari calon pembeli

    11. FOTOGRAFER

    12. - Mengambil gambar stok foto sesuai arahan perusahaan (lokasi bebas dimanapun sesuai kebutuhan stok foto yang ingin dihasilkan)
      - Berusaha mancapai target jumlah foto yang perlu dihasilkan ( akan mendapatkan Certificate of Achievement)
      - Biasa kerja secara remote/mobile (hanya perlu hadir di kantor saat ada meeting briefing)

      </ol> </ol>

      Product Information

      1. Produk

      2. Perancangan video TVC ( Television Commercial ) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya berbentuk video, yang berfungsi sebagai salah satu media komunikasi dalam bentuk audio visual dengan konten dan ide cerita yang menarik.

      3. Latar Belakang Produk

      4. PT. Komunika Lintas Maya khususnya di Sociabuzz belum adanya Video promosi mengenai perkenalan webnya sendiri

      5. Material Produk

      6. Dalam proses pembuatan video promosi ini, menggunakan beberapa material produk, diantaranya:

        Tabel 3.1

        Material Produk

        Jenis Produk Material Produk
        Perancangan Video TVC ( Television Commercial ) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya - Kamera Samsung NX300

        - Lensa Fix - Lensa Samsung - Hardisk - Memory - Laptop - Tripod - Audio Recorder - Monopod


      7. Spesifikasi Produk

      8. Perancangan Video TVC ( Television Commercial ) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya ini berdurasi 1.30 menit yang berisikan video seorang content creator wanita dengan konten ide cerita yang menarik untuk mengenalkan website Sociabuzz. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan diantaranya :

        1. Manfaat

          1. Dapat memberikan kesan pesan dalam video promosi ini.

          2. Memperluas media promosi ini pada setiap penontonnya.

          3. Dikenal masyarakat luas dengan setiap ceritanya.

        2. Kelebihan

          1. Media Promosi ini mempunyai ide dan konten cerita yang menarik.

          2. Lebih menarik dalam memberikan sebuah promosi dalam sebuah cerita.

          3. Mudah diakses dimana saja dan kapan saja menggunakan jaringan internet.

        3. Kekurangan

          1. Durasi yang hanya sebentar.

          2. Tidak dapat dilihat secara offline.

          3. Proses produksi yang sulit dan memakan waktu lama.

          4. Biaya produksi yang mahal.

      9. Harga Produk

      10. Dalam pembuatan Video TVC ( Television Commercial ) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya ini memerlukan biaya dan proses pembuatannya, karena pada pembuatan video promosi ini menggunakan beberapa software pembantu yang memadai seperti Adobe Premiere Pro CC 2017, Adobe Photoshop CC 2017, dan recording untuk dubbing. Selain itu pembuatan video promosi ini membutuhkan seorang sutradara, cameraman, editor dan beberapa kru pembantu serta pemeran atau pemain yang memerankan video promosi jurusan tersebut.

      Market Analysis

      Market Analisis yaitu investigasi dalam pelaksanaan marketing untuk menentukan menarik atau tidaknya suatu produk. Dalam market analysis dapat disebut juga dengan dinamika pasar. Dalam hal ini berkaitan dengan naik atau turunnya produk yang akan dipasarkan hingga menyajikan informasi mengenai kondisi pasar tersebut. Analisa ini dilakukan guna mendapatkan data atau informasi mengenai kondisi pasar video promosi Sociabuzz.


      1. Market Positioning

      2. Market positioning dilakukan oleh Sociabuzz merancang dan memasarkan video TVC (Television Commercial) Sebagai Media Promosi di Sociabuzz Pada PT. Komunika Lintas Maya agar meningkatnya para Influencer dan Advertaser.

        Dengan adanya perancangan video TVC (Television Commercial) Sebagai Media Promosi di Sociabuzz Pada PT.Komunika Lintas Maya ini diharapkan para perusahaan besar dan influencer dapat mengetahui informasi mengenai adanya sebuah web Sociabuzz dalam bentuk media audio visual. Mulai dari segi informasi dan conten ide ceritanya cara penyajian visual, audio, maupun audio visual nya. Market Positioning dibutuhkan oleh Sociabuzz untuk memasarkan suatu media promosi yang dihasilkan oleh Sociabuzz, agar Influencer dan Advestaser mengetahui informasi yang kreatif dan menarik mengenai Video TVC (Television Commercial ) pada Sociabuzz.

        Perancangan video TVC (Televison Commercial) Sebagai Media Promosi di Sociabuzz Pada PT. Komunika Lintas Maya ini akan di implementasikan melalui media internet seperti Youtube Sociabuzz dan website http://sociabuzz.com.

      3. Kondisi Pesaing

      4. Sejauh ini Sociabuzz merupakan salah satu web pencari Influencer yang sudah berkembang di Indonesia, yang mana dalam perkembangnya tersebut ada beberapa web influencer lainya pesaing yang membawa pengaruh terhadap perkembangan Sociabuzz antara lain:

        Tabel 3.2

        Kondisi Pesaing

        No. Nama Web Media yang digunakan
        1. Get Craft Menggunakan website yaitu http://www.getcraft.com dan juga menggunakan video pada Youtube http://www.youtube.com/getcraft
        2. Go Viral Menggunakan video dengan berbagai macam content pada Youtube https://www.youtube.com/goviralindonesia dan juga menggunakan website yaitu http://www.goviral.co.id

      Potential Market

      Perancangan Video TVC (Television Commercial) Sebagai Media Promosi di Sociabuzz ini ditujukan untuk Influencer dan Advertaser dan masyarakat, agar dapat mengetahui adanya berbagai macam Influencer pada web Sociabuzz dengan hanya orang Indonesia.

      Potensi pasar dari lembaga ini berada di seluruh Indonesia Target market pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat sebesar 40%.

      Sociabuzz berusaha menarik Influencer dan Adversater baru seluruh di Indonesia.

      Market Segmentation

      Geografi  : Seluruh Indonesia

      Demografi :

      1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

      2. Usia  : 17 – 60 tahun

      3. asaran  :

        1. <p style="line-height: 2"> Influencer</p>
        2. <p style="line-height: 2">Advertaser

        </p></li> </ol>

        Psikografi  : Influencer dan Advertaser Indonesia agar memberikan penghasilan tambahan saat karya yang diupload pada web Sociabuzz.

        Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

        Dalam pemberian informasi mengenai Sociabuzz, berupa media promosi sebagai sarana informasi dan promosi pada web Sociabuzz yang dapat menarik banyak Influencer dan Advertaser. Media tersebut diharapkan dapat tersebar dan diterima oleh masyarakat luas untuk dijadikan acuan atau motivasi dalam dunia kreatifitas. Untuk mencapai sebuah target marketing Sociabuzz dalam hal penyampaian sebuah informasi dan promosi tentang web pencari para Influencer melalui perancangan video promosi ini.

        Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

        Strategi Pemasaran yang digunakan oleh Sociabuzz video promosi ini mengemas atau mengangkat setiap konten yang akan dibuat pada video promosi ini dengan ide-ide cerita yang menarik.

        Adapun strategi pemasaran yang digunakan oleh Sociabuzz diantaranya :

        1. Event – event seminar dan workshop

        2. Presentasi Internal

        3. Sosial media


        Tabel 3.3

        Matriks SWOT


        Budget Produksi Media

        Budget biaya produksi media adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan perancangan video TVC ( Television Commercial ) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya

        Tabel 3.4

        Budget Produksi Media

        Konfigurasi Hardware

        ol>

      4. Spesifikasi Hardware

      5. Perancangan video dokumenter tersebut menggunakan 1 (satu) unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

        1. Processor  : Mac Pro 2012 2.5 GHz Intel Core i5

        2. Monitor  : LCD 13, inchi

        3. Mouse : Logitech Optical Mouse M170

        4. RAM  : 16.00 GB 1600 MHz DDR3

        5. Harddisk  : WD My Passport Ultra 1TB

      6. Software yang digunakan

      7. Dalam pembuatan video promosi menggunakan software :

        1. Adobe Premiere CC 2017

        2. Adobe Photoshop CC 2017

      Elisitasi

      1. Elisitasi Tahap I

      2. Tabel 3.5

        Elisitasi Tahap 1

      3. Elisitasi Tahap 2

      4. Tabel 3.6

        Elisitasi Tahap 2

      5. Elisitasi Tahap 3

      6. Tabel 3.7

        Elisitasi Tahap 3

      7. Final Draft Elisitasi

      8. Tabel 3.8

        Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

      Preproduction

      Definisi Preproduction

      Proses preproduction merupakan proses persiapan yang dilakukan dengan perencanaan yang matang untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah proses produksi, antara lain seperti pengumpulan ide atau gagasan dari produser yang dilandaskan pada sasaran audience acara tersebut, proses selanjutnya dengan perancangan sinopsis, narasi dan Storyboard, kemudian penyusunan Script Writing, yang meliputi identifikasi program, rundown menentukan daftar urutan pengambilan gambar serta urutan penyuntingan, penyusunan crew, time schedule dan anggaran serta peralatan yang digunakan kemudian dilanjutkan dengan rapat intern yang membahas mengenai kinerja yang akan dibutuhkan dalam proses produksi perancangan Video TVC (Television Commercial ) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya ini yang akan digunakan pada saat produksi hal ini yang nantinya akan mempermudah bagi editor dalam editing hasil produksi.


      1. Ide Atau Gagasan

      2. Langkah awal pada pra produksi adalah menemukan sebuah ide atau gagasan yang akan direalisasikan dalam bentuk sebuah video. Ide atau gagasan merupakan tahapan awal yang harus dilakukan dalam perancangan sebuah video. Sebuah ide harus memiliki orisinalitas, kreatif dan ide cerita yang menarik. Ide yang akan dituangkan didalam perancangan Video TVC (Television Commercial) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya ini mempunyai ide cerita dan konsep yang menarik dengan adanya cerita tentang seorang content creator yang mendapatkan hasil dari ide-ide baru untuk orang lain, dengan konsep video yang dikemas dengan cerita dan teknik slow motion dan cut to cut yang sesuai.

      3. Sinopsis

      4. Dila Yasinta adalah seorang content creator di salah satu social media, dia pendapatkan penghasilan dari berbagai macam, contohnya: endorsement, photoshoot, campaign, dan lain nya. Dia mendapatkan nya tidak hanya dengan instan seperti itu, tapi awalnya dia menciptakan ide-ide baru untuk orang lain agar orang lain tersebut suka dengan ide nya dan dia menjadi influencer. Seiring berjalan nya waktu Dilla pun banyak di kenal orang bahkan ada suatu brand laptop yang terkenal mengajak untuk bekerjasama dalam hal komersil.

      5. Narasi

      6. Aku Dilla Yasinta / aku adalah seorang content creator // berbagi cerita dan inspirasi melalui social media adalah hal yang sangat aku sukai // mulai dari aktivitas sehari-hari sampai ke hal-hal yang aku cintai // berawal dari hobi / mulai jadi profesi //

        Aku bersyukur bisa bekerjasama dengan banyak brand yang aku sukai dan mendapatkan penghasilan sesuai passionku // beberapa orang beranggapan menjadi content creator itu hanya senang-senang saja tanpa perlu kerja keras // padahal tidak sama sekali // butuh perjuangan disiplin dan kreativitas tanpa henti // aku dilla yasinta / dan aku adalah seorang content creator ///

      7. Pembuatan Storyboard

      8. Gambar 4.1

        Scene 1

        Menampilkan judul dan video flowers footage

        Tempat : INT / Clinic

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.2

        Scene 2

        Menampilkan judul dan video flowers footage

        Tempat : INT / Clinic

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.3

        Scene 3

        Menampilkan video pantulan kaca dengan aktor dan menampilkan teks nama aktor

        Tempat : INT / Toilet

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar

        Scene 4.4

        Menampilkan video aktor sedang makeup

        Tempat : INT / Toilet

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.5

        Scene 5

        Menampilkan aktor yang sedang memakai spray untuk wajah

        Tempat : INT / Toilet

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.6

        Scene 6

        Menampilkan aktor yang sedang di gulung pakaian nya oleh fotografer

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Close Up

        Gambar 4.7

        Scene 7

        Menampilkan aktor yang sedang di gulung pakaian nya oleh fotografer

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.8

        Scene 8

        Menampilkan aktor sedang minum dan bermain handphone

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.9

        Scene 9

        Menampilkan tampilan instagram

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.10

        Scene 10

        Menampilkan aktor sedang membuat konten dengan ekspresi wajah ceria

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.11

        Scene 11

        Menampilkan aktor sedang berbincang kepada fotografer

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.12

        Scene 12

        Menampilkan aktor sedang berpose untuk di foto

        Tempat : EXT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Full Shoot

        Gambar 4.13

        Scene 13

        Menampilkan orang yang sedang berkumpul di taman

        Tempat : EXT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Full Shoot

        Gambar 4.14

        Scene 14

        Menampilkan aktor yang sedang berkumpul dengan teman-teman

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Gambar : Medium Shoot

        Gambar 4.15

        Scene 15

        Scene 15

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.16

        Scene 16

        Menampilkan video aktor sedang tanda tangan kontrak

        Tempat : INT / Clinic

        Teknik Pengambilan : Extreme Close Up

        Gambar 4.17

        Scene 17

        Menampilkan video aktor yang sedang login ke dalam web www.sociabuzz.com

        Tempat : INT / Clinic

        Tehnik Pengambilan : Extreme Close Up

        Gambar 4.18

        Scene 18

        Menampilkan video aktor yang sedang membuat video untuk clinic tersebut

        Tempat : INT / Clinic

        Teknik Pengambilan : Medium Shot

        Gambar 4.19

        Scene 19

        Menampilkan video aktor yang sedang di rapihkan rambutnya untuk nanti di makeup

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.20

        Scene 20

        Menampilkan video alat-alat makeup

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.21

        Scene 21

        Menampilkan video aktor yang sedang di makeup oleh MUA

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.22

        Scene 22

        Menampilkan video aktor yang sedang berkaca

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.23

        Scene 23

        Menampilkan video aktor yang sedang di makeup oleh MUA

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.24

        Scene 24

        Menampilkan video seorang fotografer yang sedang memotret aktor

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.25

        Scene 25

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shot

        Gambar 4.26

        Scene 26

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shot

        Gambar 4.27

        Scene 27

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.28

        Scene 28

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.29

        Scene 29

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.30

        Scene 30

        Menampilkan logo Sociabuzz & slogan serta efek transisi

        Tempat : -

        Teknik Pengambilan : -


      9. Script Writing

      10. Script Writing adalah penulisan naskah yang disebut sebua ide atau gagasan cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk mempertunjukan atau menampilkan suatu gagasan yang telah di desain sebelumnya.


        Tabel 4.1

        Script Writing

        No. Visual Audio
        1. Menampilkan video flowers footage Musik
        2. Menampilkan video flowers footage Musik
        3. Menampilkan video pantulan kaca dengan aktor dan menampilkan teks nama aktor Musik dan narasi "Aku Dilla Yasinta"
        4. Menampilkan video aktor sedang makeup Musik dan narasi “Aku adalah seorang content creator”
        5. Menampilkan video aktor sedang makeup Musik
        6. Menampilkan video aktor yang sedang di gulung pakaian nya oleh fotografer Musik
        7. Menampilkan video aktor yang sedang di gulung pakaian nya oleh fotografer Musik dan narasi “Berbagi cerita dan inspirasi melalu media sosial adalah hal yang sangat aku sukai”
        8. Menampilkan video aktor sedang minum bermain handphone Musik dan narasi “Berbagi cerita dan inspirasi melalu media sosial adalah hal yang sangat aku sukai”
        9. Menampilkan video tampilan instagram dan di scroll oleh aktor Musik dan narasi “Mulai dari aktifitas sehari-hari sampai ke hal-hal yang aku cintai”
        10. Menampilkan video aktor seolah sedang membuat content dengan eskpresi ceria Musik dan narasi “Mulai dari aktifitas sehari-hari sampai ke hal-hal yang aku cintai”
        11. Menampilkan video aktor yang sedang berbincang kepada fotografer Musik
        12. Menampilkan video aktor yang sedang berpose untuk sesi foto lagi Musik dan narasi “berawal dari hobi mulai menjadi profesi”
        13. Menampilkan video sekumpulan orang yang sedang bermain handphone dan bercakap di taman Musik
        14. Menampilkan video aktor yang sedang berkumpul dengan teman-teman Musik dengan narasi Semua itu ingin gua berubah menjadi lebih baik dan lebih lagi
        15. Menampilkan video aktor yang sedang membuat video review untuk suatu produk Musik dan narasi “Aku bersyukur bisa bekerja sama dengan banyak brand yang aku sukai dan mendapatkan penghasilan sesuai dengan passion ku”
        16. Menampilkan video aktor sedang tanda tangan kontrak Musik dan narasi “Aku bersyukur bisa bekerja sama dengan banyak brand yang aku sukai dan mendapatkan penghasilan sesuai dengan passion ku”
        17. Menampilkan video aktor yang sedang login ke dalam web www.sociabuzz.com Musik dan narasi “Aku bersyukur bisa bekerja sama dengan banyak brand yang aku sukai dan mendapatkan penghasilan sesuai dengan passion ku”
         -
        
        18. Menampilkan video aktor yang sedang membuat video untuk clinic tersebut Musik dan narasi “Beberapa orang beranggapan menjadi content creator itu hanya senang-senang saja tanpa perlu kerja keras”
        19. Menampilkan video aktor yang sedang di rapihkan rambutnya untuk nanti di makeup Musik dan narasi “Beberapa orang beranggapan menjadi content creator itu hanya senang-senang saja tanpa perlu kerja keras”
        20. Menampilkan video alat-alat makeup Musik dan narasi “Padahal tidak sama sekali”
        21. Menampilkan video aktor yang sedang di makeup oleh MUA Musik
        22. Menampilkan video aktor yang sedang berkaca Musik dan narasi “Butuh perjuangan, disiplin dan kreatifitas tanpa henti”
        23. Menampilkan video aktor yang sedang di makeup oleh MUA Musik
        24. Menampilkan video seorang fotografer yang sedang memotret aktor Musik
        25. Menampilkan video aktor yang sedang berpose Musik dan narasi “Aku Dilla Yasinta”
        26. Musik dan narasi “Aku Dilla Yasinta” Musik
        27. Menampilkan video aktor yang sedang berpose Musik
        28. Menampilkan video aktor yang sedang berpose Musik dan narasi “Dan aku adalah seorang content creator”
        29. Menampilkan video aktor yang sedang berpose Musik
        30. Menampilkan logo dan slogan Sociabuzz Musik dengan efek fade out


      11. Rundown

      12. Rundown adalah susunan acara yang di rancang berdasarkan durasi waktu.

        Tabel 4.2

        Rundown

        No. SCENE LOCATION DURATION INT/EXT DESCRIPTION
        1. 1 Clinic 00;00-00;02 INT Menampilkan video flowers footage
        2. 2 Clinic 00;03-00;05 INT Menampilkan video flowers footage
        3. 3 Coffee Shop 00;06-00;08 INT Menampilkan video pantulan kaca dengan aktor dan menampilkan teks nama aktor
        4. 4 Coffee Shop Menampilkan video pantulan kaca dengan aktor dan menampilkan teks nama aktor INT Menampilkan video aktor sedang makeup
        5. 5 Ruang Makeup 00;14-00;17 INT Menampilkan video aktor yang sedang memakai spray untuk wajah
        6. 6 Coffee Shop 00;18-00;19 EXT Menampilkan video aktor yang sedang di gulung pakaian nya oleh fotografer
        7. 7 Coffee Shop 00;20-00;22 EXT Menampilkan video aktor yang sedang di gulung pakaian nya oleh fotografer
        8. 8 Ruang Makeup 00;23-00;24 INT Menampilkan video aktor sedang minum bermain handphone
        9. 9 Coffee Shop 00;25-00;30 INT Menampilkan video tampilan instagram dan di scroll oleh aktor
        10. 10 Coffee Shop 00;31-00;35 INT Menampilkan video aktor seolah sedang membuat content dengan eskpresi ceria
        11. 11 Coffee Shop 00;36-00;38 INT Menampilkan video aktor yang sedang berbincang kepada fotografer
        12. 12 Coffee Shop 00;39-00;40 EXT Menampilkan video aktor yang sedang berpose untuk sesi foto lagi
        13. 13 Coffee Shop 00;41-00;42 EXT Menampilkan video sekumpulan orang yang sedang bermain handphone dan bercakap di taman
        14. 14 Coffee Shop 00;43-00;44 INT Menampilkan video aktor yang sedang berkumpul dengan teman-teman
        15. 15 Clinic 00;45-00;46 INT Menampilkan video aktor yang sedang membuat video review untuk suatu produk
        16. 16 Clinic 00;47-00;48 INT Menampilkan video aktor sedang tanda tangan kontrak
        17. 17 Coffee Shop 00;49-00;51 INT Menampilkan video aktor yang sedang login ke dalam web www.sociabuzz.com
        18. 18 Clinic 00;52-00;55 INT Menampilkan video aktor yang sedang membuat video untuk clinic tersebut
        19. 19 Ruang Makeup 00;56-00;58 INT Menampilkan video aktor yang sedang di rapihkan rambutnya untuk nanti di makeup
        20. 20 Ruang Makeup 00;59-01;02 INT Menampilkan video alat-alat makeup
        21. 21 Ruang Makeup 01;03-01;06 INT Menampilkan video aktor yang sedang di makeup oleh MUA
        22. 22 Ruang Makeup 01;07-01;10 INT Menampilkan video aktor yang sedang berkaca
        23. 23 Ruang Makeup 01;11-01;12 INT Menampilkan video aktor yang sedang di makeup oleh MUA
        24. 24 Mall 01;13-01;14 INT Menampilkan video seorang fotografer yang sedang memotret aktor
        25. 25 Mall 01;15-01;16 INT Menampilkan video aktor yang sedang berpose
        26. 26 Mall 01;17-01;18 INT Menampilkan video aktor yang sedang berpose
        27. 27 Mall 01;19-01;21 INT Menampilkan video aktor yang sedang berpose
        28. 28 Mall 01;22-01;24 INT berpose
        29. 29 Mall 01;25-01;29 INT Menampilkan video aktor yang sedang berpose
        30. 30 01;30-01;35 Menampilkan logo Sociabuzz & Slogan serta menambahkan efek transisi
      13. Penyusunan Crew

      14. Aktor didalam video promosi ini adalah wanita seorang content creator. Sedangkan untuk crew secara umum pada video promosi ini dibutuhkan seorang sutradara, cameramen, editor, script writting, dan dubber. Berikut adalah pemain dan crew yang terlibat didalam perancangan video promosi antara lain:

        Tabel 4.3

        Susunan Crew and Talent

        No. Jabatan Nama
        1. Sutradara Deriansyah Yusuf
        2. Cameraman Deriansyah Yusuf
        3. Editor Deriansyah Yusuf
        4. Talent Dilla Yasinta
        5. Dubber Shohifa Nadia Maulida
        6. Actor Dilla Yasinta
      15. Time Schedule

      16. Time Schedule adalah rencana mengenai project yang berkaitan dengan waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan dan dibuat seperti kurva ditetapkan untuk melaksanakan sebuah project.

        Tabel 4.4

        Time Schedule

      17. Anggaran/Budget

      18. Budget atau anggaran adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan perancangan Video TVC (Television Commercial ) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya :

        Tabel 4.5

        Anggaran / Budget Produksi

      19. Peralatan Yang Digunakan

      20. Peralatan yang digunakan dalam perancangan video TVC (Television Commercial) Sebagai Media Promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya ini adalah :

        Gambar 4.31

        SAMSUNG NX300

        Gambar 4.32

        LENSA KIT SAMSUNG 18-55 OIS

        Gambar 4.33

        LENSA MANUAL TAKKUMAR SMC F1.4

        Gambar 4.34

        HARD DISK

        Gambar 4.35

        MACBOOK PRO

        Gambar 4.36

        Gambar 4.36

      Production

      Definisi Production

      Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara aktor dan crew dalam mewujudkan rumusan dari tahap preproduction dalam bentu scenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production untuk pembuatan perancangan video TVC (Television Commercial) sebgai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya dengan konten ide cerita dengan aktor yang mempunyai cerita yang menarik.

      1. Perencanaan Multimedia

      2. Perancangan multimedia adalah penggabungan antara visual dan audio Yang dapat digunakan untuk penyampaian informasi melalui berbagai media elektronik. Dalam proses perancangan multimedia dibutuhkan beberapa tahap seperti tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perancangan multimedia ini dibuat untuk menjangkau lebih luas mengenai Perancangan Video TVC (Television Commercial) Sebagai Media Promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya dengan bentuk media promosi yang mempunyai konten ide dan cerita sehingga masyarakat lebih ingin tahu tentang Sociabuzz.

      3. Tujuan Multimedia

      4. Tujuan multimedia merupakan penunjang media informasi dan promosi yang efektif dan efisien dalam memberikan sajian media informasi dan promosi agar dapat menarik para calon konsumen yaitu Perusahaan, Content Creator dan masyarakat luas.

      5. Strategi Multimedia

      6. Hasil dari sebuah perancangan video promosi Sociabuzz ini berbasis audio video visual yang menarik dengan adanya ide dan konten cerita yang menjadi sebuah promosi dalam suatu cerita Untuk melakukan proses produksi, sebelumnya harus di tentukan terlebih dahulu strategi multimedia apa tyang harus di gunakan, di rancang dan di persiapkan. Terdapat 3 aspek yang harus di siapkan yaitu sebagai berikut :
        Geografi : Seluruh Indonesia
        Demografi :

        1. <p style="line-height: 2">Jenis Kelamin: Pria & Wanita</p>
        2. <p style="line-height: 2">Usia: 17 - 60 Tahun

          </li>
        3. Sasaran: - Content Creator
          - Advertaser

        4. </ol>

          Psikografi  : Content creator dan Advertaser Indonesia agar memberikan penghasilan tambahan saat karya yang diupload pada web Sociabuzz.

          </p>
      7. Program Multimedia

      8. Program Multimedia media informasi dan promosi yang disajikan dalam bentuk promosi Sociabuzz ini dibuat dalam 3 tahap yaitu :

        1. Text

        2. Dalam video Sociabuzz ini judul awal menggunakan jenis Font Manus Smooth_TRIAL

        3. Pictures

        4. Format pada gambar yang digunakan dalam perancangan media ini adalah jpg, png dan digabungkan dengan video berformat mov.

        5. Sound

        6. Media video promosi Sociabuzz ini menggunakan dubber dengan backsound yang melatar belakangi video promosi tersebut dan disesuaikan dengan misi yang terdapat dalam video.

      Perencanaan Audio

      Perancangan Audio, sangat mendukung untuk peyampaian informasi didalam perancangan Video TVC (Television Commercial) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya. Jika video promosi ini tidak dilatar belakangi oleh audio maka akan membuat video promosi ini terlihat biasa saja atau tidak memuaskan untuk dilihat dan akan membuat para audience menjadi lebih mudah bosan. Untuk menghasilkan perencanaan audio yang baik maka harus terdapat tujuan audio, strategi audio, dan program audio.


      1. Tujuan Audio

      2. Dalam tujuan audio ini agar menarik minat masyarakat agar tidak bosan menonton Video TVC (Television Commercial) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya ini dan agar audience mengerti mengenai informasi yang disampaikan melalui video ini.

      3. Strategi Audio

      4. Strategi audio adalah strategi yang dibutuhkan untuk mencari audio yang sesuai dengan isi video promosi ini serta dibutuhkan pengisi suara atau dubber yang memberikan informasi agar lebih lengkap dalam video promosi tersebut. Pada saat dubber membacakan narasi yang dibuat, perlu memperhatikan beberapa intonasi dan jeda agar video dan audio tersebut seimbang. Terdapat 3 aspek yang harus disiapkan dalam perancangan media ini yaitu sebagai berikut :
        Geografi : Seluruh Indonesia
        Demografi :

        1. <p style="line-height: 2">Jenis Kelamin: Pria & Wanita</p>
        2. <p style="line-height: 2">Usia: 17 - 60 Tahun

          </li>
        3. Sasaran: - Content Creator
          - Advertaser

        4. </ol> </p>

        Psikografi  : Content creator dan Advertaser Indonesia agar memberikan penghasilan tambahan saat karya yang diupload pada web Sociabuzz.

      5. Program Audio

      6. Dalam perancangan Video TVC (Television Commercial) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya ini diperlukan adanya audio, karena peran audio sangat penting. Oleh karna itu, audio dalam video promosi ini harus disiapkan dan di sesuaikan dengan gambar dan video. Program audio yang digunakan didalam video audio visual ini terbagi menjadi dua tahap yaitu :

        1. Backsound merupakan audio untuk melatar belakangi Video TVC (Television Commercial) ini agar terkesan lebih menarik, Yang digunakan dalam video promosi tersebut adalah Free Romantic Piano Background Music for Videos Films.

        2. Dubbing merupakan audio atau suara yang dilakukan oleh seseorang untuk melengkapi informasi yang ada dalam video promosi tersebut. Selain digunakan untuk melengkapi informasi Dubbing digunakan juga untuk membantu menceritakan isi didalam video, sesuai dengan narasi yang telah dirancang.

      Perencenaan Visual

      Perancangan Visual merupakan proses merencanakan image atau kesan yang akan ditampilkan didalam video ini menggabungkan dengan cerita dan konsep konten yang menarik dengan penggabungan audio narasi yang sudah dirancang.


      1. Tujuan Visual

      2. Tujuan visual adalah merancang media audio visual dengan konten yang menarik dan dikemas dalam sebuah cerita untuk mempromosikannya. Dengan tujuan kedepannya selalu ada konten dan ide cerita yang berbeda pada setiap konten nya.

      3. Strategi Visual

      4. Strategi Visual adalah strategi dalam memberikan Visual Effect dalam video, dengan memberikan effect slow motion, cut to cut, transisi dalam video promosi Sociabuzz ini.

      5. Program Visual

      6. Gambar 4.37

        Scene 1

        Menampilkan judul dan video flowers footage

        Tempat : INT / Clinic

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.38

        Scene 2

        Menampilkan judul dan video flowers footage

        Tempat : INT / Clinic

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.39

        Scene 3

        Menampilkan video pantulan kaca dengan aktor dan menampilkan teks nama aktor

        Tempat : INT / Toilet

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.40

        Scene 4.4

        Menampilkan video aktor sedang makeup

        Tempat : INT / Toilet

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.41

        Scene 5

        Menampilkan aktor yang sedang memakai spray untuk wajah

        Tempat : INT / Toilet

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.42

        Scene 6

        Menampilkan aktor yang sedang di gulung pakaian nya oleh fotografer

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Close Up

        Gambar 4.43

        Scene 7

        Menampilkan aktor yang sedang di gulung pakaian nya oleh fotografer

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.44

        Scene 8

        Menampilkan aktor sedang minum dan bermain handphone

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.45

        Scene 9

        Menampilkan tampilan instagram

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.46

        Scene 10

        Menampilkan aktor sedang membuat konten dengan ekspresi wajah ceria

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.47

        Scene 11

        Menampilkan aktor sedang berbincang kepada fotografer

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.48

        Scene 12

        Menampilkan aktor sedang berpose untuk di foto

        Tempat : EXT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Full Shoot

        Gambar 4.49

        Scene 13

        Menampilkan orang yang sedang berkumpul di taman

        Tempat : EXT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Full Shoot

        Gambar 4.50

        Scene 14

        Menampilkan aktor yang sedang berkumpul dengan teman-teman

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Gambar : Medium Shoot

        Gambar 4.51

        Scene 15

        Scene 15

        Tempat : INT / Coffee Shop

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.52

        Scene 16

        Menampilkan video aktor sedang tanda tangan kontrak

        Tempat : INT / Clinic

        Teknik Pengambilan : Extreme Close Up

        Gambar 4.53

        Scene 17

        Menampilkan video aktor yang sedang login ke dalam web www.sociabuzz.com

        Tempat : INT / Clinic

        Tehnik Pengambilan : Extreme Close Up

        Gambar 4.54

        Scene 18

        Menampilkan video aktor yang sedang membuat video untuk clinic tersebut

        Tempat : INT / Clinic

        Teknik Pengambilan : Medium Shot

        Gambar 4.55

        Scene 19

        Menampilkan video aktor yang sedang di rapihkan rambutnya untuk nanti di makeup

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Gambar 4.56

        Scene 20

        Menampilkan video alat-alat makeup

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.57

        Scene 21

        Menampilkan video aktor yang sedang di makeup oleh MUA

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.58

        Scene 22

        Menampilkan video aktor yang sedang berkaca

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.59

        Scene 23

        Menampilkan video aktor yang sedang di makeup oleh MUA

        Tempat : INT / Ruang Makeup

        Teknik Pengambilan : Close Up

        Gambar 4.60

        Scene 24

        Menampilkan video seorang fotografer yang sedang memotret aktor

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.61

        Gambar 4.25

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shot

        Gambar 4.62

        Scene 26

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shot

        Gambar 4.63

        Scene 27

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.64

        Scene 28

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.65

        Scene 29

        Menampilkan video aktor yang sedang berpose

        Tempat : INT / Mall

        Teknik Pengambilan : Medium Shoot

        Gambar 4.66

        Scene 30

        Menampilkan logo Sociabuzz & slogan serta efek transisi

        Tempat : -

        Teknik Pengambilan : -


      Perencanaan Broadcasting

      Dalam menjangkau audience Perancangan Broadcasting sangatlah dibutuhkan. Dalam perencanaan broadcasting dibutuhkan pemasaran atau promosi yang lebih luas, sehingga dapat menjangkau masyakarat luas lebih mudah. Dalam perancangan broadcasting ini dibuatlah tujuan broadcasting untuk menjadi target pencapaian pemasaran Sociabuzz.


      1. Tujuan Broadcasting

      2. Dalam memperbanyak content creator, advertaser dan masyarakat luas adalah tujuan dari broadcasting. Dengan pembuatan media promosi yang berbentuk video audio visual dan ide cerita yang menarik diharapkan setiap penontonnya selalu memberikan inspirasi dan mengikuti konten-konten yang akan di bahas dengan aktor yang berbeda, sesuai dengan permintaan bidang marketing Sociabuzz.

      3. Strategi Broadcasting

      4. Didalam perancangan media strategi broadcasting yang digunakan untuk mempromosikan video promosi Sociabuzz ini untuk acara workshop, seminar, social media, seperti youtube dan website

      5. Program Broadcasting

      6. Program broadcasting untuk menjagkau masyarakat secara luas. Agar dapat menayangkan hasil media promosi berbentuk audio visual ini dengan memanfaatkan media internet. Untuk detailnya media promosi yang berbentuk audio visual dengan konsep perkonten yang sudah dirancang yaitu media promosi Sociabuzz akan ditayangkan melalui media : Youtube, bertujuan untuk menyebarluaskan dan memudahkan dalam mengakses video promosi Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya. Youtube juga dapat di akses dimana pun dan kapan pun dengan koneksi internet.

      Post Production

      Definisi Post Production

      Tahap selanjutnya adalah post production, yaitu tahap finishing, mixing dalam merencanakan video promosi Sociabuzz untuk menyempurnakan dan membuat sebuah promosi yang menarik di dalam video tersebut. Didalam proses post production ada beberapa tahap yang diperlukan seperti Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting dan Segmen Pasar.


      1. Digitizing

      2. Digitizing merupakan penginputan data atau gambar video yang sudah diambil dalam proses shooting dari Sociabuzz, yang data nya terdapat di dalam kamera dan dialihkan ke dalam laptop maupun hard disk untuk melakukan proses selanjutnya.

        Gambar 4.67

        Digitizing

      3. Editing

      4. Didalam tahap editing ini merupakan waktu yang cukup lama karena pada tahap ini harus memotong, atau memilih dan menyusun hasil gambar yang sesuai dengan ide cerita yang disesuaikan dengan naskah dan storyboard.

        Gambar 4.68

        Editing

      5. Mixing

      6. Setelah memotong, dan memilih gambar yang sudah tersusun tahap selanjutnya adalah Mixing. Mixing merupakan tahap penggabungan gambar, vieo, audio dubbing, backsound dan effect visual yang akan membuat tampilan video promosi Sociabuzz terlihat menarik dan sesuai dengan naskah dan storyboard yang telah disusun.

        Gambar 4.69

        Mixing

      7. Finishing

      8. Pada Tahap Finishing merupakan tahap pengecekan kembai file video tersebut apakah file tersebut rusak dan hilang. Lalu pengecekan video dan audio yang sudah tersusun seusai dengan rancangan yang di susun.

        Gambar 4.70

        Finishing

      9. Exporting

      10. Tahap exporting merupakan tahapan akhir dalam proses pembuatan perancangan video TVC (Television Commercial) sebagai media promosi di Sociabuzz pada PT. Komunika Lintas Maya. Dalam proses ini meng export hasil akhir yang sudah selesai dirancang pada tahapan sebelumnya menggunakan software Adobe Premiere Pro CC 2017. Tahap exporting dengan kualitas HD 1920,1080P dan frame rate 25 Fps.

        Gambar 4.71

        Exporting

      11. Segmen Pasar

      12. Didalam tahap Segmen Pasar merupakan tahapan sajian media infromasi dan promosi agar dapat menarik peminat pada audience yaitu content creator dan advestaser mengetahui adanya kumpulan stock influencer khusus Indonesia. Dalam mencapai sebuah target media video promosi ini yang di harapkan bertambah peminatnya untuk menjadi conten creator dan advertaser.


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Dari project skripsi yang saya buat ini untuk memenuhi syarat kelulusan dan begitu pula untuk sarana media promosi pada Sociabuzz di PT Komunika Lintas Maya, karena belum ada media promosi berbentuk TVC (Television Commercial) di Sociabuzz. Sebelumnya ada media promosi namun hanya sebuah informasi saja kepada khayalak umum.

      Adapun beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah mengenai perancangan video promosi adalah sebagai berikut :

      1. Dengan menggunakan storyboard sehingga pembuatan TVC lebih terangkai dan ada cerita, tidak hanya sekedar membuat saja.

      2. Pemilihan gambar dan cut to cut video yang pas serta audio yang pantas untuk video dan cut to cut tersebut sehingga orang melihat video ini menarik untuk menjadi sarana video promosi pada Sociabuzz

      3. Target di dalama pengembangan video promosi yang di buat ini adalah agar perusahaan-perusahaan melirik Sociabuzz dan bahkan bisa langsung bekerjasama dengan Sociabuzz untuk mempromosikan campaign perusahaan tersebut.


      Saran

      Selama melaksanakan tugas skripsi, dari memahami situasi dan kondisi perusahaan saya akan memberikan saran agar dapat dijadikan perbaikan untuk perusahaan, diantaranya:

      1. Lebih di tingkatkan lagi sarana media promosi agar banyak orang yang mengetahui apa itu Sociabuzz.

      2. Dikembangkan web Sociabuzz agar tidak terlalu sering maintance.

      3. Ditambah influencer agar lebih banyak konsumen yang minat untuk mencari para influence di Sociabuzz tersebut.


      DAFTAR PUSTAKA

      1. Arif, Muhammad. 2016. Rancangan Teknik Industri. Yogyakarta : CV Budi Utama.
      2. Satrianawati. 2018. Media Dan Sumber Belajar. Yogyakarta : CV Budi Utama.
      3. Mulyono. 2013. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Sholat untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di Min Beji. Surabaya : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
      4. Morissan. 2014. Periklanan:Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
      5. Text
      6. Harbiyanto, Denis Eko. 2015. Sistem Informasi Pembayaran Sekolah Berbasis Sms Gateway Di Smk Bhinneka Karya 1 Boyolali. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
      7. Sunarya, Lusyani. Radiyanto dan Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT. ISSN : 1978-8282. Vol. 7 No. 6 : 81.
      8. 8,0 8,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
      9. 9,0 9,1 Desrianti, Dewi Immaniar. Sudaryono dan Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja, Journal CCIT Vol. 7 No.3 - Mei 2014.
      10. Hadi, Syamsul, Olos Wasahua, dan Zainal Arifin Masri. 2017. Metode Analisis SWOT Dalam Pelaksanaan One Village One Product Agribisnis Hortikultura. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI. Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 2. Jakarta : Universitas Indraprasta PGRI. Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 2.
      11. Sutrisno. Ahmad, Aziz. 2014. Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri Menadi Kabupaten Pacitan Berbasis Multimedia. Surakarta : Universitas Surakarta. Journal Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol. 6 No. 2.
      12. Wibowo, Edi. Romika, Popi, Dewi. Ryana, Cut, Mega. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
      13. Maburi, Anton. 2013. Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acara Drama. Jakarta: PT.Grasindo.
      14. 14,0 14,1 Darmawan, Deni. Setiawati, Pipih. Supriadie, Didi. Alinawati, Muthia. 2017. Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis English Simple Sentences Pada Mata Kuliah Basic Writing di STKIP Garut. Jurnal Ilmu Pendidikan. Garut : STKIP Garut
      15. Arimbawa, I Gst Ngr Nym. Wiyasa, I Komang Ngurah. 2017. Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Media Audio Visual Terharap Penguasaan Kompetensi IPS Siswa Kelas IV SD Gugus Letda Made Putra. Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol. 5 No. 2. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
      16. Sunarya, Lusyani. Aprylia, Putri. Isnaini, Siti. 2016. Design Video Profile Based Multimedia Audio Visual And Broadcasting As A Media Promotion. Journal CCIT Vol. 9 No. 3. Tangerang : STMIK Raharja
      17. Sunarya, Lusyana. Kusumaninggar, Rindang. Syahputra, Adrian. 2017. Perancangan Media Promosi Video Profile Pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang. Journal EKSPLORA INFORMATIKA Vol. 6, No. 2. Tangerang : STMIK Raharja
      18. 18,0 18,1 18,2 Wibowo, Edi. Romika, Dewi Popi. Ryana, Mega Cut. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.Tangerang
      19. Agustina, Rini. Chandra, Ade. 2017. Analisis Implementasi Game Edukasi “The Hero Diponegoro” Guna Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Mts. Attaroqie Malang. Journal Teknologi Informasi ISSN 2086-2989 Vol. 8 No. 1. Malang : Universitas Kanjuruhan Malang.
      20. Fitri, Nana Yulia dan Nurhadi. 2017. Analisis Dan Perancangan SistemPendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Pada SMK Yadika Jambi. Jambi : STIKOM Dinamika Bangsa. Jurnal Manajemen Sistem Informasi. ISSN : 2528-0082. Vol.2 No.1 : 319.
      21. Sujawerni,Wiratna.2014.Metodologi Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
      22. 22,0 22,1 Degey, Septinus. T Arie Setiawan dan Anthony Tumimomor .2016. Perancangan Video Promosi Pariwisata Kab. Nabire (Studi Kasus : Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga, dan PariwisataNabire). Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana. Artikel Ilmiah :9 . Diambil dari: http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10430/2/T1_692008028_Full%20text.pdf (17 Febuari 2016)
      23. 23,0 23,1 Handriyanto, Widi Kurniawan dan Michael Bezaleel Wenas.2013. Perancangan Video Promosi Dengan Menggunakan Teknik 3D Modeling Low Poly (Studi Kasus: DKV/FTI UKSW Salatiga) .Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana:Artikel Ilmiah: 3. Diambil dari: http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6683/2/T1_692009059_Full%20text.pdf (3 September 2013)
      24. 24,0 24,1 Goenawan, Christian Johan. Arief Agung Suwasono dan Daniel Kurniawan.2013. Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya. Yogyakarta : Institut Seni Indonesia. :3. Diambil dari: https://media.neliti.com/media/publications/77220-ID-perancangan-video-promosi-pulau-bawean-b.pdf
      25. 25,0 25,1 So, Addriyano. Petrus Gogor Bangsa. dan Aniendya Christina. 2015. Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Dikota Ambon. Surabaya:Universitas Kristen Petra: 3. Diambil dari: https://www.neliti.com/id/publications/87550/perancangan-video-promosi-wisata-kuliner-dikota-ambon
      26. 26,0 26,1 Aryadhita, Firmansyah dan Anthony Y.M Tumimomor .2015. Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana. Artikel Ilmiah :2. Diambil dari: http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full%20text.pdf (26 Januari 2015)
      27. 27,0 27,1 Epley K. Hannah.2014. Developing a Promotional Video. Ohio State : International Journal.org : Journal of Extension.Vol.52, No.3 : 3.
      28. 28,0 28,1 Brecht. David H. 2012. Learning From Online Video Lectures. California. USA : California State University. Journal of Information Technology Education : Innovation in Practice : 229&232.
      29. 29,0 29,1 Lupton, Deborah. 2014. Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary. Australia : University of Canberra. Journal Health Promotion International Advance Access. doi:10.1093. Vol. 30 No. 1.
      30. 30,0 30,1 Varaprasad, A.Deva. N.J.Subashini. Shepard Chifamba. 2015. Online Video Promotion with User Specific Information. Zimbabwe: Harare Institute of Technology. International Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering. ISSN : 2320-9801. Vol. 3 No. 2.
      31. 31,0 31,1 31,2 Haddad, A. Naif. 2014. Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations. Jordan : The Hashemite University. Journal Hindawi – Advances in Multimedia. Article ID 579182. Vol. 2014. Diambil dari: https://www.hindawi.com/journals/am/2014/579182/ (9 Febuari 2014)

Contributors

Deriansyah