SI1414483025

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELUAR

MASUK BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. KMK GLOBAL SPORTS


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414483025
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELUAR

MASUK BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. KMK GLOBAL SPORTS


Disusun Oleh :

NIM
: 1414483025
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELUAR

MASUK BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. KMK GLOBAL SPORTS


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414483025
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahruddin, S.Kom., M.M)
   
(Bayu Pramono, S.Kom., M.TI)
NID : 15013
   
NID : 14023


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELUAR

MASUK BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. KMK GLOBAL SPORTS


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414483025
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELUAR

MASUK BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. KMK GLOBAL SPORTS


Disusun Oleh :

NIM
: 1414483025
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414483025

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Di era perkembangan teknologi informasi pada saat ini, pemanfaatan komputer sangatlah penting untuk menunjang kebutuhan-kebutuhan informasi. Karena, dengan adanya sistem terkomputerisasi segala proses mulai dari pengolahan data hingga dokumen penting lainnya dapat tersusun dengan rapih sehingga dapat mempermudah penyimpanan dan pencarian data. Masalah yang dihadapi pada sistem informasi persediaan barang di PT. KMK GLOBAL SPORTS adalah kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat karna sistem persediaan barang yang ada pada PT. KMK GLOBAL SPORTS masih manual, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat relatif lama. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan pada KMK GLOBAL SPORTS.


Kata Kunci: Sistem informasi, persediaan barang.


ABSTRACT

In the era of the development of information technology at this time, the use of computers is very important to support the needs- information needs. Because, with a computerized system all the process from data processing to other important documents can be neatly arranged so as to facilitate the storage and search data. Problems encountered on inventory information systems in PT. KMK GLOBAL SPORTS is the lack of an accurate, fast, and accurate information system because the inventory system of goods in PT. KMK GLOBAL SPORTS is still manual. so as to produce all accurate and accurate reports relatively long. The purpose of the research conducted by the author is to analyze the information system that runs on KMK GLOBAL SPORTS In the era of the development of information technology at this time, the use of computers is very important to support the needs- information needs. Because, with a computerized system all the process from data processing to other important documents can be neatly arranged so as to facilitate the storage and search data. Problems encountered on inventory information systems in PT. KMK GLOBAL SPORTS is the lack of an accurate, fast, and accurate information system because the inventory system of goods in PT. KMK GLOBAL SPORTS is still manual. so as to produce all accurate and accurate reports relatively long. The purpose of the research conducted by the author is to analyze the information system that runs on KMK GLOBAL SPORTS.


Keywords: Information system, inventory.



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELUAR MASUK BARANG BERBASIS WEB PADA PT.KMK GLOBAL SPOTRS”.

Penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi dengan konsentrasi komputer akuntansi di Perguruan Tinggi Raharja. Penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya.

Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak sekali mendapatkan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Ketua Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Bapak Muhamad Zahruddin, S.Kom., M.M selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini.
  6. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.TI selaku dosen pembimbing II saya yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini.
  7. Ibu Herlina selaku stakeholder skripsi yang telah membantu dan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  8. Orang Tua dan kakak-kakak saya tercinta, yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil untuk keberhasilan penulis.
  9. Fian, Laras, Ana, Mian, Winda, Melin, Firda, dan Yunita yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.
  10. Teman-teman terdekat dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masayang akan datang selalu penulis nantikan. Semoga penulisan laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi praktikan maupun pembaca.


Tangerang, 17 Juli 2018
Evi Marcelyna Siregar
NIM. 1414483025

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 1.1 Literature Review
  2. Tabel 3.1 Elisitas Tahap I
  3. Tabel 3.2 Elisitas Tahap II
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Spesifiksi File Table Produk
  7. Tabel 4.2 Spesifiksi File Table Produk
  8. Tabel 4.3 Spesifiksi Table Supplier
  9. Tabel 4.4 Spesifiksi Table Karyawan
  10. Tabel 4.5 Spesifiksi File Table Barang Masuk
  11. Tabel 4.6 Spesifiksi Table Masuk Detail
  12. Tabel 4.7 Spesifiksi Table Barang Keluar
  13. Tabel 4.8 Spesifiksi Table Keluar Barang Detail
  14. Tabel 4.9 Spesifiksi File Table Retur
  15. Tabel 4.10 Spesifiksi Table Prpduk
  16. Tabel 4.11 Texting Black Box Pada Menu Login
  17. Tabel 4.12 Texting Black Box Pada Menu Katagori
  18. Tabel 4.13 Texting Black Box Pada menu Barang
  19. Tabel 4.14 Texting Black Box Pada Menu Suplier
  20. Tabel 4.15 Testing Black Box Pada Menu Barang
  21. Tabel 4.16 Estimasi Biaya
  22. Tabel 4.17 Rancangan Waktu


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Keluar Masuk Barang
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Keluar Masuk Barang
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Keluar Masuk Barang
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang di usulkan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Keluar Masuk Barang
  7. Gambar 4.3 Activity Diagram Katagori
  8. Gambar 4.4 Activity Diagram Bahan Baku
  9. Gambar 4.5 Sequence Diagram Login
  10. Gambar 4.6 Sequence Diagram Katagori
  11. Gambar 4.7 Sequence Diagram Bahan Baku
  12. Gambar 4.8 Sequence Diagram Supplier
  13. Gambar 4.9 Sequence Diagram Karyawan
  14. Gambar 4.10 Sequence Diagram Barang Masuk
  15. Gambar 4.11 Sequence Diagram retur
  16. Gambar 4.12 Sequence Diagram laporan stock
  17. Gambar 4.13 Prototype halaman kategori
  18. Gambar 4.14 Prototype halaman baku
  19. Gambar 4.15 Prototype Halaman Supplier
  20. Gambar 4.16 Prototype Halaman Karyawan
  21. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login
  22. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Perusahaan
  23. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Katagori
  24. Gambar 4.20 Tampilan Halaman Barang
  25. Gambar 4.21 Tampilan Halaman Supplier
  26. Gambar 4.22 Tampilan Halaman Karyawan
  27. Gambar 4.23 Tampilan Halaman Barang Masuk
  28. Gambar 4.24 Tampilan Halaman Barang Keluar
  29. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Retur
  30. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Data Laporan Stok
  31. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Barang Masuk
  32. Gambar 4.28 Tampilan Halaman Barang Kluar
  33. Gambar 4.29 Tampilan Halaman Data laporan retur


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, apalagi informasi sekarang sangat cepat menyebar. Sejalan dengan hal tersebut permasalahan yang kita hadapi juga semakin kompleks yaitu pada bidang sehari-hari. Dengan kenyataan itu kita dituntut untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi serta kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam memberi informasi sehingga dalam melaksanakan pekerjaan kita akan mendapat hasil yang optimal. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi komputer.

Semua kegiatan perusahaan tidak lepas dari sistem komputerisasi, mulai dari surat menyurat, input lamaran kerja, pembuatan laporan kebagian personalia, data keluar masuk barang sampai dengan pembuatan laporan lainnya. Penggunaan komputer dapat mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan mulai dari penginputan data, penyimpanan, hingga pengarsipan data. Sehingga saat kita memerlukan data-data itu kembali kita dapat dengan mudah mencari data tersebut. Perkembangan teknologi yang didukung dengan perkembangan software maupun hardware yang semakin maju akan banyak membantu dalam mempermudah pengolahan data keluar masuk barang, sehingga efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan dapat tercapai.

PT.KMK GLOBAL SPORTS menghadapi kendala utama pada sistem keluar masuk barang di bagian gudang. dalam sistem pengolahan keluar masuk barang tidak akurat sehingga fungsi dan tujuan serta keamanan suatu informasi keluar masuknya barang tidak teratur. Untuk mengolah data secara mudah, aman serta teratur agar nantinya didapat hasil akhir output yang akurat dibutuhkan suatu alat atau media yang dapat mengolah data dan memberikan informasi yang cepatdan akurat. Dalam hal ini komputer dengan aplikasi database sangat berguna untuk menangani permasalahan tersebut.

Dengan dilatar belakangi permasalahan diatas, maka penulis akan melakukan analisa dalam bentuk penulisan skripsi terhadap sistem yang sudah berjalan pada PT. KMK GLOBAL SPORTS yang berjudul “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELUAR MASUK BARANG PADA PT. KMK GLOBAL SPORTS BERBASIS WEB ”.


Rumusan Masalah

Dalam pengolahan data keluar masuk barang pada PT. KMK GLOBAL SPORTS masih secara manual sehingga belum efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada, yaitu :

  1. Bagaimanakah Sistem Informasi keluar masuk barang yang sedang berjalan pada PT. KMK GLOBAL SPORTS?
  2. Apakah kendala yang ditemukan dalam keluar masuk barang pada perusahaan PT. KMK GLOBAL SPORTS?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi keluar masuk barang pada PT.KMK GLOBAL SPORTS berbasis web?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mengetahui luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem keluar masuk barang yang ada di PT.KMK GLOBAL SPORTS, pembahasan yang akan dilakukan dari masuk / keluar barang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui setiap permasalahan yang ada pada PT.KMK GLOBAL SPORTS

  2. Untuk megetahui kendala pada sistem yang sedang berjalan pada PT.KMK GLOBAL SPORTS

  3. Untuk menghasilkan rancangan sistem informasi keluar masuk barang yang bermanfaat pada PT.KMK GLOBAL SPORTS.


Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :

  1. Memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah didapatkan dari bangku kuliah sekarang ini

  2. Dapat mengembangkan pengetahuan yang selama ini hanya didapat secara teoritis untuk diterapkan dalam praktek nyata

  3. Dapat memberikan masukan yang posistif untuk perkembangan keluar masuk barang pada PT. KMK GOBAL SPORTS


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan Skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan, sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang diharapkan penulis. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

  1. Metode wawancara (interview)

    Yaitu metode yang dilakuakan oleh penelitian untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian secara langsung kekaryawan PT. KMK GLOBAL SPORTS.

  2. Metode observasi (Observation research)

    Peneliti melakukan tanya jawab atau wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan dibagian HRD dengan Ibu Krisna Eka Dewanti pada PT Sewu Segar Nusantara, agar peneliti dapat mengetahui tugas yang mereka kerjakan serta sistem yang digunakan, sehingga dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk penulisan ini.

  3. Pada metode observasi ini cara mendapatkan suatu data dengan jalan pengamatan dan melaksanakan pencatatan-pencatatan secara sistematis dan lebih dalam lagi terhadap unsur-unsur yang diteliti, dan menganalisa cara pelayanan dan waktu yang digunakan lebih mengutamakan disiplin serta bagaimana cara memberikan pelayanan yang baik.

  4. Metode Studi pustaka (literature review)

    Peneliti membaca makalah- makalah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sipeneliti.


Metode Analisis

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan - temuan hasil penelitian. Pada penelitian ini digunakan teknik metode analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats).

Tujuan Analisa SWOT bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.


Metode Perancangan System Development Life Cycle (SDLC)

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penulisan Skripsi ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). SDLC merupakan sebuah pola yang berfungsi untuk melakuka suatu proses pembuatan maupun perubahan sistem dari sebuah aplikasi. Metode SDLC meggunakan pendekatan sistem yang disebut air terjun (Waterfall approach) yang menggunakan beberapa tahapan dalam mengembangkan suatu sistem. Tujuan perancangan SDLC untuk memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru. Keunggulan metode SDLC yaitu menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem, dan akan memberikan hasil sistem yang baik karena sistem dianalisis dan dirancangan secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.

Pemilihan metode SDLC didasarkan pada beberapa hal berikut yaitu untuk meningkatkan proses dalam pengolaan data laporan hasil produksi, mengurangi kesalahan saat pengkodean, fitur-fitur yang tidak digunakan di nonaktifkan secara default, dan terdapat diagram yang menunjukkan manfaat subtansial dari tahap desain yang mana dapat digunakan untuk merancang seluruh tampilan dan mendokumentasikannya. Dalan pelaksanaanya SDLC dibagi dalam empat tahapan utama yaitu :

  1. Planning

    Planning merupakan proses perencanan sistem yang akan dibuat yaitu berupa identifikasi kebutuhan sistem (system request), feasibility analysis, dan juga perencanan pengerjaan proyek.

  2. Analysis

    Data yang telah diperoleh selanjutnya akan diolah untuk mengidentifikasi input, output maupun proses yang diperlukan oleh sistem (system requirement) yang berfokus pada apa yang dilakukan oleh sistem secara fungsional maupun nonfungsional. Untuk membantu dalam melakukan analisis maka digunakan beberapa diagaram antara lain.

    1. Diagram aktifitas (Activity Diagram).
    2. Use Case Diagram.
    3. Sequence Diagram.
  3. Perancangan (Design)

    Dalam skripsi ini, metode perancangan yang digunakan oleh peneliti adalah UML (Unified Modeling Language) Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition, yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sebuah software. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Xampp 3.2.2,Dreamweaver CS3 dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.

  5. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  6. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.


Metode Testing

Pada metode pengujian ini, metode yang digunakan Black Box Testing untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak. Sebagai contoh apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini ,maka materi materi yang terterap ada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian batasan masalah, metedologi penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan konsep dasar sistem informasi dan peralatan yang mendukung meliputi diagram alur data.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini merupakan hasil penelitian lapangan terhadap sistem yang berjalan dan yang ingin dijelaskan tentang uraian umum, tinjauan perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan fungsi, prosedur sistem berjalan, data sistem berjalan, serta spesifikasih sistem berjalan dalam bentuk spesifikasi masukan, keluaran, file, program dan struktur kode, spesifikasi sistem komputer yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras dan konfigurasi sistem komputer.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Pembahasan dalam bab ini menguraikan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototipe, konfigurasi sistem usulan sampai dengan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat penulis sambil dari bab-bab yang telah dibahas atas dasar pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang saat ini sedang berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut (Tata Sutabri 2012:16), suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Gordon B. Davis(2012:17), sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Danang Sunyoto (2014:15) , sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan. “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.

Menurut penulis Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen Yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut (Jogiyanto H.M, 2017:1.6)[1] suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), bahasa sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Component)

    Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolah Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut. Oleh Karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan seperti contoh :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem computer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

    Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sistem probalistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

    Sistem terbuka adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainya.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

  1. Menurut Jogiyanto dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:18) “Informasi didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya menggambarkan suatu kejadian (event).
  2. Menurut George R.Terry dalam buku Yakub (2014:17) ”Informasi adalah data penting dan memberikan pengetahuan yang berguna, informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan keterangan atau pengetahuan.
  3. Menurut George H.B & William S.H. dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:18)” Informasi adalah data diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.
  4. Menurut George H.B & William S.H. dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:18)” Informasi adalah data diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.


Karakteristik Informasi

Menurut Jogianto karakteristik informasi adalah sebagai berikut :

  1. Kepadatan Informasi

    Untuk manajemen tingkat bawah , karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang dapat karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi ntingkatanya mempuyai karakteristik informasi yang tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.

  2. Luas Informasi

    Untuk manajemnen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terfokus pada masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempuyai tugas yang khusus. Untuk manajemen yang lebih tinggi membutuhkan informasi dengan karakteristik informasi yang semakin luas karena manajemen atas hubungan dengan masalah yang luas.

  3. Frekuensi Informasi

    Untuk manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang diterima adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang tertruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatanya frekuensi informasinya adalah rutin atau ad-hoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.

  4. Skedul Informasi

    Untuk manajemen tingkat bawah informasi yanga diterimanya mempunyai jadwal dan skedul yang jelas karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas terstruktur. Untuk manajemen yang lebih tinggi skedul infrmasinya adalah tidak terskedul karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur.

  5. Waktu Informasi

    Untuk manajemen tingkat bawah informasi yang di butuhkan adalah informasi historis karena digunakan oelh manajer bawah didalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatanya waktu informasi lebih kemasa depan berupa informasi prediksi,kerena digunakan untuk pengambilan keputusan yang menyangkut nilai masa depan.

  6. Akses Informasi

    Manajemen tingkat bawah membutuhakan informasi yang periodenya jelas dan berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam laporan periodik. Untuk manajemen yang lebih tinggi,periode informasi yang dibutuhkannya tidak jelas sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapanpun mereka membutuhkanya.

  7. Sumber Informasi

    Karena manajemen tingkat bawah lebih terfokus pada pengendalian informasi internal perusahaan , maka manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhakan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Akan tetapi, manajer-manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan stratejik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan. Penelitian Jones dan McLeod (1980).


Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.


Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012:9), Kualitas informasi dapat dilihat dari demensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi. Kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu :

  1. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda.
  2. Tepat waktu (timeliness), berarti informasi tersebut datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Akurat (accuracy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.


Nilai Informasi

Menurut Sutarman(2012:14) nilai informasi yaitu :

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  4. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staff yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut” (Andi, 2010:27).


Tahap Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Menurut Andi (2010:27), Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  2. Memahami cara kerja sistem.
  3. Melakukan Analisa.
  4. Melaporkan Hasil Analisan Sistem.

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan.
  3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
  4. Dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.


Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem menurut Tata Sutabri (2012:36) sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


Definisi Analisa Masukan

Masukan pada sistem adalah data-data yang diterima oleh sistem dan akan diproses oleh sistem.


Definisi Analisa Proses

Proses pada sistem adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk dalam proses.


Definisi Analisa Keluaran

Keluaran pada sistem adalah data-data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses. metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Kenneth dan Jane (2014:47),sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.


Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri(2012:47), mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Control Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


Tujuan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Barry E. Cushing, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan, ekonomi, keandalan, pelayanan langganan, kesederhanaan, fleksibilitas.

  1. Kegunaan

    Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

  2. Ekonomi

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.

  5. Kesederhanaan

    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas

    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu :

  1. Penyimpanan data (Data storage)

    Penyimpanan data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, recorder, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk kedalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

    1. File induk (Master file)

      File induk ini berasal dari data data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

    2. File transaksi (Detail file)

      File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

    3. Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi peremajaan data (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jabatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya

  2. Penanganan data (Data handling)

    Penanganan data (Data handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sity Aisyah dalam Jurnal CCIT (2011:203) “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan yaitu perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”.

Menurut Mahdiana (2011:37), ” Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.


Tujuan Perancangan Sistem

Darmawan (2012:228) mengatakan, Tujuan Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).


Tahapan Perancangan Sistem

Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :

  1. Rancangan sistem secara umum

    Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  2. Rancangan sistem secara rinci
  3. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem

Mahdiana (2011:37) berpendapat, “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.


Teori Khusus

Konsep Dasar Keluar Masuk Barang

Definisi Persediaan Barang

Inventory adalah suatu teknik yang berkaitan dengan penentapan terhadap besarnya persediaanbahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasi produksi, Pengendalian pengadaan persediaan perlu diperhatikan karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan. Oleh sebab itu, persediaan yang ada harus seimbang dengan kebutuhan,karna persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menangguang resiko kerusakan. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksinya. Oleh karena itu diharapkan keseimbangan dalam pengadaan persediaan sehingga dapat memperlancar jalannya proses produksi.

Pengertian persediaan menurut para ahli adalah sebagai berikut :

  1. Menurut Jogianto Suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari part atau bagian, bahan baku dan bahan produksi, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi serta kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efesien.
  2. Menurut Herjanto Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk dijual perusahaan. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang.
  3. Menurut Hisbanarto Serangkain kebijakan dengan sistem pengendalian yang memonitor tingkat persediaan yang harus dijaga kapan persediaan harus diisi dan beberapa pesanan yang harus dilakukan.

Pada dasarnya persediaan mempermudah dan memperlancar jalannya operasi perusahaan.


Fungsi Persediaan Barang

  1. Mempertahankan stabilitas proses produksi sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.

  2. Menghindari kekurangan/kelebihan barang.

  3. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang.

  4. Menghilangkan resiko barang yang rusak'.


Jenis Persediaan Barang

Persediaan barang mempunyai jenis-jenis karakteristik, jenis-jenis tersebut sebagai berikut :

  1. Persediaan bahan baku (raw material stock).
  2. Persediaan dari barang-barang terwujud yang digunakan proses dalam produksi dari suplier perusahaan.
  3. Persediaan bagian produk (purchased part).
  4. Persediaan barang yang terdiri dari bagian (part) yang diterima dari perusahaan lain. Yang dapat secara langsung diassemling dengan part lain.
  5. Persedian perlengkapan (supplies stok).
  6. Persediaan barang atau bahan yang diperlihatkan dalam proses produksi untuk membantu hasilnya produksi atau dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan.
  7. Persediaan barang setengah jadi (work in process).
  8. Persediaan barang yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam suatu pabrik bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi perlu diolah kembali agar menjadi barang jadi.
  9. Barang jadi (finished good stock).
  10. Barang-barang yang telah diproses atau diolah oleh pabrik dan siap dijual kepada pelanggan atau perusahaan lain.


Tujuan Sistem Informasi Pengolahan Data Barang

Tujuan dari sistem informasi pengolahan data adalah memberikan kemudahan dalam pengolahan data, khususnya mendata persediaan barang yang ada di PT.KMK GLOBAL SPORTS kegiatan pengelolaan sistem informasi terdiri dari :

  1. Keakuratan informasi yang diperoleh berdasarkan kebutuhan lapangan secara nyata.
  2. Perencanaan informasi yang bermutu, memenuhi persyaratan yang ditetapkan bagi suatu perencanaan informasi yang baik.
  3. Pelaksanaan kegiatan tranformasi data dan informasi berdasarkan prosedur yang tepat dan benar.


Faktor Yang Menentukan Persediaan

Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Sebenarnya perlu dibedakan antara persediaan bahan baku dan bahan jadi, namun yang di maksud dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi adalah bahan baku dan penolong.

Besar kecilnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh faktor :

  1. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksud untuk menjaga kelangsungan (kontiunitas) proses produksi. Semakin banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku.
  2. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan baku yang tinggi dan sebaliknya.
  3. Sifat bahan baku, apakah cepat rusak (durable goods) atau tahan lama (undurable good).

Sedangkan untuk bahan baku yang memiliki sifat tahan lama, maka tidak ada salahnya menyimpannya dalam jumlah besar. Agar kontiunitas produksi tetap terjaga, maka untuk berjaga-jaga perusahaan sebaiknya memilki apa yang dinamakan dengan persediaan cadangan (safety stock). Persediaan cadangan atau disebut pula persediaan pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang harus dipertahankan untuk menjaga kontiunitas produksi.


Konsep Persediaan Barang

  1. Metode Pencatatan Persediaan

    Metode pencatatan persediaan ada dua yaitu metode periodic dan metode perpectual. Metode periodic disebut juga metode fisik, dikatakan karena pada akhir periode dihitung fisik barang untuk mengetahui persediaan akhir, sedangkan metode perpectual disebut juga metode buku.

  2. Metode Penilaian Persediaan

    Penilaian persediaan berdasarkan harga pokok, penentuan harga pokok persediaan sangat bergantung dari metode penilaian yang dipakai yaitu : metode indifikasi khusus, masuk pertama keluar pertama (FIFO), masuk terakhir keluar pertama (LIFO), dan metode biaya rata-rata (weighted average)


Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199)[2], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).


Tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[2], ”Matriks Threats Opportunities–Weakness–Strenghts merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-T strategies adalah strategi yang disusundengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.


Tujuan Analisa SWOT

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang. Fahmi (2013:254).


Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289)[3], ”Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi.

  3. Informasi lebih akurat.

  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Grace dalam (Hendini, 2016)[4] Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membanngun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem.

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML (Unified Modeling Language) dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.


Jenis-Jenis UML

  1. Use Case

    Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

  2. Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case :

    1. Mengidentifikasi aktor

      Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.
  3. Activity Diagram

    Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

  4. Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

  5. Sequence Diagram

    Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

  6. Menurut Wijayanto (2013:35), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Pengertian Perl Hypertext Preprocessor (PHP) menurut Kristanto dalam (Fridayanthie & Mahdiati, 2016) adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML”. PHP merupakan singkatan dari “PHP : Perl Hypertext Preprocessor”, dan merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen HTML sekaligus bekerja di sisi server (server-server HTML-embedded scripting). Artinya sintaks dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa, sehingga scriptnya tak tampak disisi client.

Menurut Oktavian (2010:31), “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML (Hyper Text Markup Language)”. Kode PHP (Hypertext Preprocessor) mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

  2. Kode PHP (Hypertext Preprocessor) diletakkan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP (Hypertext Preprocessor) dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.

  4. Merupakan software yang bersifat open source.

  5. Gratis untuk di-download dan digunakan.

  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Menurut Anhar (2010:3) “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan script yang terintegrasi dengan HTML (Hyper Text Markup Language) dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP (Hypertext Preprocessor) adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP (Hypertext Preprocessor) dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah databaseflat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan database adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang tersimpan di perangkat keras.


Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Priyanto Hidayatullah (2017:1)[5] “Internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia”.

Menurut Djahir (2014:68)[6] Analisis Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

Menurut Andri Prasetyo dan Rahel Susanti (2016:2) dalam jurnal ilmiah teknologi dan informasia ASIA (JITIKA) “Internet adalah suatu jaringan komputer raksasa dengan daya jangkau yang mendunia”.

Sedangkan menurut Edi Irwansyah dan Moniaga Jurike V (2014:12)[7] mendefinisikan bahwa “Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP)”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa internet adalah “Suatu jaringan yang terhubung antara satu dengan yang lainnya untuk dapat saling bertukar informasi”.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Nugroho (2010:91), “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca, ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL. SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur”.

Menurut Madcoms (2010:367), “Penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya”.

Menurut Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan beberpa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai platform.


Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Pengertian Adobe Dreamweaver

Menurut Wahana Komputer (2011:2), ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”. Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe

Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata

Adobe.

Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image),animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), Java Script (JS), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser.


Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Konsep Dasar Internet

Menurut Sibero (2011), “Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol)”.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia.


Konsep Dasar Testing

Pengertian Testing

Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah :

  1. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut :

  1. Failure

    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tersebut.

  2. Fault

    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  3. Error

    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  4. Incident

    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.


Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256), “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain :

  1. Waktu

    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  2. Biaya

    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  3. Kinerja

    Testing yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  4. Kerusakan

    Seperti yang telah dijelaskan disub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan didalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.


Definisi BlackBox Testing

Menurut Rizky (2011:265), "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar".

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

  1. Elisitasi Tahap I

    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  2. Elisitasi Tahap II

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Kinerja

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti”. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis tentang topik yang hendak diteliti untuk membantu peneliti melihat ide-ide.

Gambar 2.1 Literature Review



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. KMK Global Sports adalah perusahaan yang memproduksi sepatu casual dengan proses autoclave dan colcement di area industri Tangerang. PT. KMK Global Sports yang beralamat di Cikupa mas Indutrial Estate and Warehouse Jl. Cikupa mas Raya no.17 Tangerang 15710 Phone : 021-59400888 Fax : 021-59400318.

Nama dan Logo PT. KMK Global Sports diresmikan pada tanggal 15 Mei 2000, dan mempunyai motto yaitu “Quality Product and Quality Service Begin With Quality Thinking”. Motto ini menandakan bahwa PT. KMK Global Sports mempunyai komitmen untuk melakukan Improvement (Perbaikan) berkesinambungan yang terfokus kepada Customer Satisfaction.


Sejarah Singkat Perusahaan Karet Murni Kencana (KMK)

Perusahaan ini berdiri pada tanggal 10 September 1983 dengan status perseroan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) dengan pimpinan perusahaan yaitu Bapak Frank Surya Sentosa dilokasi seperti sekarang ini yang memproduksi sepatu dengan merk “ Nike dan Convers”. Pada tahun 1985 pabrik ini mengalami musibah kebakaran yang cukup parah sehinggga mengharuskan untuk pindah kegiatan produksi di jalan jembatan Dua – Jakarta. Pada 1986 kegiatan produksinya dijalankan seperti semula seperti yang kita lihat sekarang ini.

Pada tahun 1988 PT Karet Murni Jelita (KMJ) yang beralamat di Jln.Telesonik Ujung,Desa Kadu Jaya Kec Curug Kab Tangerang mengalami perubahan status perseroan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) sesuai dengan akte tangggal 13 April 1998 no 76 dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 536/177 tahun 1985, dengan pimpinan Mr. C.K.Song.

Pada tanggal 15 mei 2000 didirikan pabrik baru yang bernama PT Karet Murni Kencana Global Sport yang beralamat di Cikupa Mas Industri Estate dan Warehouse di JLN Cikupa Mas Raya No.17 yang merupakan bagian dari Karet Murni Group. PT Karet Murni Kencana Global Sport terdiri dari tiga (tiga) factory yang disebut Factory K1, Factory K2, dan Factory K3.

PT Karet Murni Kencana Global Sport adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industry sepatu karet (Colcement Shoes- Nike) dengan orientasi pasar ekspor karena hasil produksinya adalah ditujukan keberbagai Negara di Asia maupun Amerika.

PT Karet Murni Kencana Global Sport telah mengalami perkembangan tidak hanya dari sudut kapasitas produksi tetapi juga dalam manajemennya, sehingga dapat dilihat dengan fasilitas yang tersedia untuk digunakan dan dimanfaatkan oleh para pekerjanya.

Komitmen perusahaan dalam bidang mutu ini agar bisa terus berjalan dalam industri sepatu ditandai dengan sertifikat sistem mutu ISO 9002 pada tahun 1988, sebagai salah satu wujud bahwa kesadaran mutu tidak hanya dilingkungan pabrik tetapi juga di kehidupan sehari-hari pekerja pekerja, kesadaran inilah yang selalu ditanamkan kepada pekerjanya.

Selain itu sejak februari 1999 pabrik ini sudah mengimplementasikan MESH (Management Environment Safety, And Healthy), yaitu sistem manajemen lingkungan , Kesehatan, dan Keselamatan Kerja. Kesadaran akan pentingnya lingkungan kerja berorientasi lingkungan , kesehatan, dan keselamatan kerja.


Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan

  2. “Menjadi perusahaan yang terbaik yang kreatif dan inovatif, peduli dan cinta karyawan (human touch management) serta menciptakan peningkatan sosial ekonomi yang berwawasan lingkungan (creating shared value)”

  3. Misi Perusahaan

  4. “Menghasilkan sepatu kualitas dunia melalui inovasi, kolaborasi, serta modernisasi”


Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam pencapaian tujuan perusahaan baik secara umum maupun secara khusus Perusahaan KMK global sports didukung dengan struktur organisasi yang jelas sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya. Organisasi yang dibuat dapat menunjang kebijakan tersebut dapat dilihat dari gambar, sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KMK Global Sports


Tugas dan Tanggung Jawab

Suatu perusahaan yang baik adalah jika adanya pengendalian intern yang efektif. Salah satu bentuk pengendalian intern yang biasa diterapkan pada perusahaan – perusahaan besar adalah adanya pemisahan fungsi.

  1. Manager Produksi / CEO OF SSN

  2. Tugasnya :

    1. Memberikan atau membuat rencana kerja kepada supervisor.
    2. Mengontrol hasil produksi.
    3. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil produksi kepada section manager.
  3. PPIC

  4. Tugas Departemen PPIC adalah :

    1. Membuat perencanaan produksi.
    2. Melakukan proses pengontrolan terhadap proses produksi.
    3. Memastikan bahwa ekspor sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
    4. Melakukan pengontrolan terhadap vendor-vendor yang melakukan kerja sama.
    5. Departement Produksi.
  5. QC

  6. Tugas Departement QC adalah :

    1. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
    2. Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.
    3. QC harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu ISO seperti 9001, ISO 9002.
    4. Melakukan pengujian terhadap material atau bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi.
    5. Bertanggung jawab terhadap kualitas produk, dengan melakukan pengecekan terhadap produk jadi.
  7. Departement Warehouse

  8. Tugas Departement Warehouse adalah :

    1. Bertanggung jawab terhadap proses penerimaan material, accesoris, dan semua bahan baku yang digunakan untuk proses produksi.
    2. Bertanggung jawab terhadap pendistribusian material atau bahan baku kepada bagian produksi.pembuatan sepatu yang berasal dari supplier.
    3. Bertanggung jawab terhadap penyimpanan bahan baku dan produk jadi.
    4. Pengecekan stock material yang ada di gudang sesuai dengan data yang ada perharinya.
    5. Bertanggung jawab atas pendokumenan dan administrasi kearsipan gudang.
  9. Supervisor

  10. Tugasnya :

    1. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya.
    2. Memberikan tugas pada subordinatenya.
    3. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung.
    4. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan.
    5. Mendisiplinkan bawahan.
    6. Memecahkan masalah sehari hari yang rutin.
    7. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasannya.
    8. Mengontrol dan kinerja bawahan.
    9. Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan, atau menjadi perantara antara pekerja dengan manajemen.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun sistem informasi persediaan dari pemeriksaan barang yang masuk, pengeluaran persediaan, hingga pelaporan persediaaan yang berjalan pada PT KMK GLOBAL SPORTS adalah.

  1. Suplier megirim barang ke gudang.

  2. Admin gudang memeriksa barang yang masuk ke gudang.

  3. Admin gudang menerima PO permintaan barang atau inputan dari ppic.

  4. Operator produksi menginput barang sesuai PO.

  5. Admin gudang memeriksa item barang yang diminta operator produksi.

  6. Admin gudang mengirim item barang yang diminta operator produksi.

  7. Operator produksi menerima barang.

  8. Admin gudang memeriksa jumlah barang yang tersedia/stock.

  9. Admin gudang merekap seluruh transaksi barang yang masuk dan barang keluar gudang.

  10. Admin gudang memberikan laporan persediaan barang kepada manajer produksi.


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram dan Sequence diagram.

Dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagai berikut.

  1. Use Case Diagram

    Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggamarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Rekrutmen Karyawan

    Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

    1. 1(satu) sistem yang mencangkup seluruh sistem persediaan barang.
    2. 4 (dua) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Admin gudang,admppic dan manajer produksi
    3. 9 (Sembilan) use case, diantaranya : cek barang masuk, input barang masuk, menerima PO, cek item barang, cek jumlah barang, kirim barang, input barang keluar, rekap barang masuk dan keluar dan memberikan laporan.
  3. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir.

  4. Berikut merupakan Activity diagram sistem persediaan yang sedang berjalan :

    Gambar 3.3 Activity Diagram keluar masuk barang

    Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram sistem yang berjalan diatas terdapat :

    1. Initial node, objek yang diawali.
    2. 11 (sebelas) action state, diantaranya : cek barang masuk, input barang masuk, menerima permintaan barang, membuat PO, menerima PO, cek item barang, cek jumlah barang, kirim barang, input barang keluar, rekap barang masuk dan keluar dan memberikan laporan.
    3. 1 (satu) decision node.
    4. Final State, objek yang diakhiri

  5. Sequence Diagram

    Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem pembelajaran yang berjalan saat ini.

  6. Berikut merupakan Activity diagram sistem persediaan yang sedang berjalan :

    Gambar 3.3 Sequence Diagram keluar masuk barang

    Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram sistem yang berjalan terdapat :

    1. 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang, adm ppic, operator produksi, dan manajer produksi.
    2. 9 (Sembilan) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    3. 5 (lima) LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.


Analisis Dan Perancangan

Analisis SWOT

Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk menemukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelemahan dan kekuatan sistem sehingga sistem baru dapat mengatasi kelemahan tersebut. Faktor-faktor yang terdapat pada analisis SWOT dapat berupa Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses) ,Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat).

  1. Faktor Internal
  1. Strength (kekuatan)
    • Kerapihan dalam pembuatan laporan
    • Sudah berpengalaman distribusi barang
  2. Weakness (kelemahan)
    • Barang tidak selalu siap untuk diinput
    • Pemuatan laporan masih manual
  1. Faktor Eksternal
  1. Opportunity (peluang)
    • Dibutuhkannya suatu sistem yang mengontrol dan menangani data produksi yang efisien dan realtime
    • Permintaan pasar meningkat sesuai kebutuhan
  2. Treath (ancaman)
    • Lamanya suplier dalam pengiriman barang kegudang


Metode Analisa Data

Analisa Permasalahan

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, Sistem keluar masuk Barang Pada PT. KMK Global Sports yang sedang berjalan adalah belum adanya sistem terkomputerisasi. Pengolahan data yang masih manual dalam bentuk control card dan disimpan di rak-rak. Hal ini mengakibatkan pengolahan data yang kurang efektif dan efisien oleh karena itu diperlukan perancangan sistem agar sistem menjadi terkomputerisasi sehingga akan diperoleh sistem yang cepat, tepat, dan akurat dalam pengambilan keputusan.


Analisa Kontrol

Pada proses keluar masuk barang perlu ditingkatkan kembali sistem yang lebih baik lagi supaya kinerja dapat berjalan secara maksimal karena masih ditemukan kendala yang menghambat kegiatan seperti data kurang tersimpan dengan rapi sehingga petugas membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menemukan data yang diinginkan.

Sedangkan pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan dirasakan masih memiliki kekurangan dikarenakan sistem pengolahan yang digunakan belum terintegrasi dengan baik.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Nama Masukan : Surat Permintaan Barang
    Fungsi : Untuk mengeluarkan barang dari gudang
    Sumber : admin gudang
    Media : Kertas dan pulpen
    Frekuensi : Setiap ada permintaan barang
    Keterangan : nama barang, Tanggal, No, Keterangan
    Jumlah  : Diajukan, Diketahui, Disetujui

  2. Analisa Proses
    Nama Modul (Proses) : Sistem keluar masuk barang
    Masukan  : Surat Permintaan Barang
    Keluaran  : Kartu Stock
    Media  : Kertas
    Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan stock barang yang ada digudang

  3. Analisa Keluaran
    Nama Keluaran : Laporan Stok Gudang
    Fungsi : Sebagai laporan jumlah stock barang yang ada di gudang
    Media : Kertas
    Frekuensi : Per hari
    Keterangan : Nama Barang, no, Stok Awal, Pengeluaran, Stock Akhir


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Sistem Penerimaan Bahan baku pada PT. KMK Global masih berupa manual yang masih memerlukan waktu yang cukup lama pada saat penginputan data supplier, barang masuk , barang keluar tersebut tidak lengkap dan Penyimpanan data masih berupa arsip sehingga sering terjadi hilangnya data pada saat dibutuhkan.

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem persediaan bahan baku yang sedang berjalan saat ini di PT. KMK Global belum berjalan dengan baik karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses penginputan data masuk dan data keluar. Sedangkan kebutuhan bahan bakusangat penting untuk melanjutkan proses produksi. Hal ini tentu saja bisa mempengaruhi proses produksi dan kinerja perusahaan.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, supaya memudahkan proses persediaan barang maka diperlukan sistem yang lebih terkomputerisasi yaitu berbasis web atau e-inventory karena dengan adanya sistem informasi penerimaan karyawan Berbasis Web atau e-inventory perusahaan dapat mengolah data supplier, data bahan baku dalam suatu database sehingga data bahan baku tidak menumpuk.

Adapun alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah :

  1. Perlu membangun aplikasi sistem informasi persediaan berbasis Web atau e-inventory sehingga proses pengrekrutan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.
  2. Kita dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.
  3. Dapat dijalankan di sistem operasi manapun, Tidak perduli apakah kita menggunakan linux atau windows.
  4. Aplikasi berbasis web juga dapat dijalankan asalkan kita memiliki browser dan akses internet.
  5. Dapat diakses lewat banyak media seperti: komputer dan handphone yang sudah sesuai dengan standard WAP.
  6. Aplikasi berbasis web tidak perlu menggunakan spesifikasi komputer yang tinggi.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : Penting.

D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting.

I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada.


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


Keterangan :

T (Technical) H (High)

O (Operational) M (Middle)

E Economic L (Low)


Final Draft Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 14 requirement final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampirkan Gambar Final Elisitasi :

Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi



BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Untuk Usulan=

Rancangan sistem yang di usulkan akan di jelaskan ke dalam sebuah bentuk diagram, dimana dalam pembuatan diagram tersebut penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML). Berikut gambaran dari Use Case Diagram dan Activity Diagram yang digunakan oleh penulis untuk mengkomunikasikan rancangan sistem kepada user.


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem E-Inventory pada PT. KMK Global Sports.
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin Gudang.
  3. Ada 13 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut.

Berdasarkan Usecase Diagram berikut penjelasan scenario yang diusulkan :

  1. Usecase  : Menu Login
    Actor  : Admin Gudang
    Skenario  : Masuk ke halaman login
  2. Usecase : Kategori
    Actor : Admin Gudang
    Skenario : Admin Gudang dapat menambah, mencari, mengubah dan Menghapus data kategori
  3. Usecase  : Menu Supplier
    Actor  : Admin Gudang
    Skenario  : Admin Gudang dapat menambah, mencari, mengubah dan menghapus data Supplier
  4. Usecase  : Menu Barang Masuk
    Actor  : Admin Gudang
    Skenario  : Admin Gudang dapat menambah dan mengubah data barang masuk
  5. Usecase  : Menu Barang keluar
    Actor  : Admin Gudang
    Skenario  : Admin Gudang dapat menambah dan mengubah data barang keluar
  6. Usecase  : Menu Retur
    Actor  : Admin Produksi
    Skenario  : Admin Produksi dapat menambah dan mengubah data retur
  7. Usecase  : Menu Laporan Stock
    Actor  : Admin Gudang/Manajer
    Skenario  : Admin Gudang dapat menampilkan laporan
  8. Usecase  : Menu Laporan Barang Masuk
    Actor  : Admin Gudang/Manajer
    Skenario  : Admin Gudang dapat menampilkan laporan
  9. Usecase  : Menu Laporan Barang Keluar
    Actor  : Admin Gudang/Manajer
    Skenario  : Admin Gudang dapat menampilkan laporan
  10. Usecase  : Menu Laporan Retur
    Actor  : Admin Gudang/Manajer
    Skenario  : Admin Gudang dapat menampilkan laporan


Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu, activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Gambar 4.2 Activity Diagram keluar masuk barang

Gambar 4.3 Activity Diagram Kategori

Gambar 4.4 Activity Diagram Bahan Baku


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


Sequence Diagram Login

Gambar 4.5 Sequence Diagram Login


Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. 7 message yang terhubung.


Sequence Diagram Kategori

Gambar 4.6 Sequence Diagram Kategori


Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Bahan Baku

Gambar 4.7 Sequence Diagram Bahan Baku


Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Supplier

Gambar 4.8 Sequence Diagram Supplier


Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Karyawan

Gambar 4.9 Sequence Diagram Karyawan


Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Barang Masuk

Gambar 4.10 Sequence Diagram Barang Masuk


Berdasarkan Gambar 4.10 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Barang Keluar

Gambar 4.11 Sequence Diagram Barang Keluar


Berdasarkan Gambar 4.11 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Retur

Gambar 4.12 Sequence Diagram Retur


Berdasarkan Gambar 4.12 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Laporan Stock

Gambar 4.13 Sequence Diagram Laporan Stock


Berdasarkan Gambar 4.13 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Laporan Barang Masuk

Gambar 4.14 Sequence Diagram Laporan Barang Masuk


Berdasarkan Gambar 4.14 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Laporan Barang Keluar

Gambar 4.15 Sequence Diagram Laporan Barang Keluar


Berdasarkan Gambar 4.15 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Laporan Retur

Gambar 4.16 Sequence Diagram Laporan Retur


Berdasarkan Gambar 4.16 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Sequence Diagram Change Password

Gambar 4.17 Sequence Diagram Change Password


Berdasarkan Gambar 4.17 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem e-inventory.
  2. 3 life line antar muka yang saling berinteraksi.
  3. Ada 7 action yang terhubung.


Class Diagram yang Diusulkan

Class diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan himpunan kelas - kelas, antarmuka - antarmuka, kolaborasi - kolaborasi dan relasi relasi antar obyek.

Gambar 4.18 Class Diagram Sistem e-inventory


Berdasarkan gambar 4.18 Class Diagram diatas terdapat :

  1. 6 (enam) class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama diantaranya tabel barang, supplier, karyawan, barang masuk, barang keluar dan retur.
  2. 5 (lima) multiciply, hubungan antar objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.


Rancangan Basis data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. File Bahan Baku
    Nama File : mst_product
    Isi : kodebarang, namabarang, jenis, gambar, size, stok tipe
    Primary key : kode barang
    Panjang record : 437
    Tabel 4.1 Spesifiksi File Tabel Produk


  2. File Kategori
    Nama File : mst_kategori
    Isi : kode kategori, kategori
    Primary key : kode kategori
    Panjang record : 300
    Tabel 4.2 Spesifiksi File Tabel Produk


  3. File Supplier
    Nama File : mst_supplier
    Isi : kode supplier, nama supplier, telp, alamat, cp
    Primary key : kode supplier
    Panjang record : 358
    Tabel 4.3 Spesifiksi File Tabel Supplier


  4. File Karyawan
    Nama File  : mst_pegawai
    Isi  : kodepegawai, namapegawai, alamat, telp, jabatan
    Primary key  : kodepegawai
    Panjang record : 437
    Tabel 4.4 Spesifiksi File Tabel Karyawan


  5. File Barang Masuk
    Nama File  : trs_masuk
    Isi  : notransaksi, tgltransaksi, kodesupplier, kodeuser, total, deskripsi
    Primary key  : notransaksi
    Panjang record : 45
    Tabel 4.5 Spesifiksi File Tabel Barang Masuk


  6. File Barang Masuk Detail
    Nama File  : trs_detail_masuk
    Isi  : id, notransaksi, kodebarang, quantity
    Primary key  : id
    Panjang record : 28
    Tabel 4.6 Spesifiksi File Tabel Masuk Detail


  7. File Barang Keluar
    Nama File  : trs_keluar
    Isi  : notransaksi, tgltransaksi, kodepegawai, kodeuser, total, deskripsi
    Primary key  : notransaksi
    Panjang record : 45
    Tabel 4.7 Spesifiksi File Tabel Barang Keluar


  8. File Barang Keluar Detail
    Nama File  : trs_keluar_detail
    Isi  : id, notransaksi, kodebarang, quantity
    Primary key  : id
    Panjang record : 28
    Tabel 4.8 Spesifiksi File Tabel Keluar Detail


  9. File Barang Retur
    Nama File  : trs_retur
    Isi  : notransaksi, tgltransaksi, kodesupplier, kodeuser, total, deskripsi
    Primary key  : notransaksi
    Panjang record : 45
    Tabel 4.9 Spesifiksi File Tabel Retur


  10. File Barang Retur Detail
    Nama File  : trs_retur_detail
    Isi  : id, notransaksi, kodebarang, quantity
    Primary key  : id
    Panjang record : 437
    Tabel 4.10 Spesifiksi File Tabel Produk


Rancangan Prototype

Prototype Halaman Login

Gambar 4.11 Prototype Halaman Login

Keterangan :

Tampilan halaman login dashboard akan muncul ketika user mengunjungi halaman dashboard.


Prototype Halaman Home

Gambar 4.12 Prototype Halaman Home

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Prototype Halaman Form Kategori

Gambar 4.13 Prototype Halaman Form Kategori

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Prototype Halaman Bahan Baku

Gambar 4.14 Prototype Halaman Bahan Baku

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Prototype Halaman Supplier

Gambar 4.15 Prototype Halaman Supplier

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Prototype Halaman Karyawan

Gambar 4.16 Prototype Halaman Karyawan

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Rancangan Program

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login


Tampilan Halaman Utama Perusahaan

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Utama Perusahaan

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Kategori

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Kategori

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Barang

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Menu Halaman Supplier

Gambar 4.21 Tampilan Menu Halaman Supplier

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Karyawan

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Karyawan

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Barang Masuk

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Barang Masuk

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Barang Keluar

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Barang Keluar

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Retur

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Retur

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Laporan Stok

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Laporan Stok

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Laporan Barang Masuk

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Laporan Barang Masuk

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Laporan Barang Keluar

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Laporan Barang Keluar

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.


Tampilan Halaman Laporan Retur

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Laporan Retur

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika Admin sudah melakukan login pada halaman dashboard.



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel ® Pentium ® CPU 6630
  2. Monitor : LCD Monitor 19”
  3. Mouse : Standar
  4. Keyboard : Standar
  5. RAM  : 2 GB
  6. Hardisk : 500 GB
  7. Printer : Catrid


Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 10
  2. Visual Paradigm for UML 11.2 Community Edition
  3. DatabaseServer : MySQL
  4. Microsoft Office 2010
  5. XAMPP v3.2.1
  6. Adobe Dreamweaver CS6
  7. Internet Browser: Google Chrome


Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

  1. Admin Gudang
  2. Administrator


Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox testing, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di tes, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem


Testing Blackbox pada menu login admin


Testing Blackbox pada menu login


Testing Blackbox' pada Kategori

Tabel 4.12 Testing Blackbpx pada menu Kategori


Testing Blackbox pada menu Barang

Tabel 4.13 Testing Blackbox pada menu Barang


Testing Blackbox pada menu Supplier

Tabel 4.14 Testing Blackbox pada menu Supplier


Testing Blackbox pada menu Karyawan

Tabel 4.15 Testing Blackbox pada menu Karyawan


Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 4.16 Estimasi Biaya


Rancangan Waktu

Dibuat jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Hal ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.

Tabel 4.17 Rancangan Waktu



BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan oleh peneliti mengenai analisa sistem informasi keluar masuk barang pada Koperasi PT.KMK GLOBAL SPORTS, maka penulis dapat mengambil keputusan :

  1. Sistem persediaan keluar masuk barang yang berjalan pada PT.KMK GLOBAL SPORTS masih manual.Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data laporan yang menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan stok barang antara data dengan fisiknya

  2. Sistem informasi persediaan barang yang berjalan saat ini pada PT.KMK GLOBAL SPORTS mengerjakan secara manual yaitu seperti dengan cara mencatat pada buku laporan sehingga tidak efektif dan efisien, dan data yang ingin dicari membutuhkan waktu yang cukup lama.

  3. Kendala permasalahan yang terjadi pada PT. KMK GLOBAL SPORTS yaitu penyimpanan secara arsip dapat memungkinkan data hilang dan dalam melakukan pencarian data dapat membutuhkan waktu yang cukup lama.


Saran

Setelah melakukan analisa yang berkaitan dengan kesimpulan diatas maka penulis memberi saran saran dan pendapat yang dapat dijadikan paduan atau gambaran untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem analisa keluar masuk barang pada PT.KMK GLOBAL SPORTS.

  1. Didalam sistem ini masih terdapat kekurangan yaitu sistem manual, untuk itu perlu ditingkatkan untuk ke hal yang lebih baik dengan menggunakan komputer , sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memproses data.

  2. Dengan sistem persediaan barang secara terkomputerisasi akan mempermudah pencarian a informasi tentang berkas yang dibutuhkan dan cepat.

  3. Membuat sistem yang memudahkan pembuatan laporan persediaan barang, sehingga bisa menghasilkan laporan yang akurat dalam segi informasi yang lengkap.



DAFTAR PUSTAKA

  1. jogiyanto. (2017). Sistem Informasi Manajemen (Kedua Ceta). Tangerang Selatan
  2. 2,0 2,1 Freddy Rangkuti. (2014). Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
  3. Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Surabaya
  4. Hendini, A. (2016). Pemodelan Uml Sistem Informasi Monitoring Penjualan Dan Stok, Iv(2), 107–116
  5. Hidayatullah,Priyanto,Jauhari Khairul Kawistara.2017.Pemrograman Web Edisi Revisi. Bandung: Informatika
  6. Yulia, Djahir. Dewi Pratita. 2014. Manajemen Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish, Desember 2014
  7. Irwansyah,Edi dan Jurike V Moniaga.2014.Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta : Deepublish