SI1414482739

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROSES PENGAJUAN

PINJAMAN BERBASIS WEB PADA KOPERASI

CU BEREROD GRATIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414482739
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROSES PENGAJUAN

PINJAMAN BERBASIS WEB PADA KOPERASI

CU BEREROD GRATIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482739
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.Ti)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : XXXXX
       
NIP : XXXXXX

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROSES PENGAJUAN

PINJAMAN BERBASIS WEB PADA KOPERASI

CU BEREROD GRATIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482739
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)
   
(Arsi Yulianjani, M.Pd)
NID : ....
   
NID : ....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROSES PENGAJUAN

PINJAMAN BERBASIS WEB PADA KOPERASI

CU BEREROD GRATIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482739
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PROSES PENGAJUAN PINJAMAN BERBASIS WEB

PADA KOPERASI CU BEREROD GRATIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1414482739
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1414482739

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang berazaskan kekeluargaan. Peranan koperasi sangat penting di Indonesia, karena koperasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Masyarakat dapat melakukan aktivitas menabung ataupun meminjam uang pada koperasi. Koperasi memerlukan sistem informasi yang dapat memudahkan semua proses yang berkaitan dengan keuangan, salah satunya ialah sistem pengajuan pinjaman. Sistem informasi pengajuan pinjaman pada koperasi CU Bererod Gratia dinilai belum efektif, karena pengisian form permohonan pinjaman masih menggunakan sistem manual sehingga data mudah hilang dan sulit dicari serta pembuatan laporannya memakan waktu lama. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat perancangan sistem dengan melakukan analisis dan pengujian sistem serta untuk melakukan implementasi sistem informasi pengajuan pinjaman. Pada penelitian ini dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Dan metode yang digunakan dalam menganalisis sistem yaitu analisis SWOT. Sedangkan dalam proses perancangan sistem peneliti menggunakan Notepad++ sebagai proses penulisan bahasa pemograman PHP dan Bootstrap, serta XAMPP sebagai localhost dan MySQL sebagai database. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat menghasilkan suatu sistem informasi pengajuan pinjaman berbasis web yang dapat memudahkan anggota dan staf dalam proses pengajuan pinjaman tersebut. Sehingga proses pengajuan pinjaman pada Koperasi CU Bererod Gratia menjadi lebih efektif dan efisien.


Kata Kunci: Koperasi, pengajuan pinjaman, sistem informasi, efektif dan efisien.

ABSTRACT

Cooperative (koperasi) is a business entity consisting of people or a business entity that runs with a kinship based. Cooperative has important influence in Indonesia, because it can develop the economic of Indonesian citizens. The citizen be able to do a lot activities related to Cooperative such as saving money and taking loan. Cooperative need the system of information that will make each process related to Finance become easier, the one of all is the loan application process. The system of Information at Koperasi CU Bererod Gratia was ineffective because the process of the form filling is still manually and a lot of weakness, so the document can lost and hard to find that the process of report arrangement take a lot of time. The research purpose is to making arrangements of system, doing analyze and test of system and implementation of system information to submit the loan. The purpose of this research is to create a design system by performing analysis and testing system and to implement the information system of loan application. In this study, the process of collecting data used observation method, interviews and literature study. And the method used in analyzing the system is SWOT analysis. While in the process of designing the system used Notepad++ as the process of writing the programming language PHP and Bootstrap, and XAMPP as localhost and MySQL as the database. By this research, it can generate a web-based information loan application system that can facilitate members and staff in the loan application process. So the process of loan applying on Berry Gratia Cooperative becomes more effective and efficient.


Keywords : Cooperative, Loan Application Process, Information System, Effective and Efficient.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, membimbing dan mendukung dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini, diantaranya:

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Sugeng Santoso, M.Kom selaku I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku dosen pembimbing satu yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk membantu serta memberikan bimbingan serta arahan dalam proses perancangan sistem kepada peneliti.
  5. Arsi Yulianjani, M.Pd selaku dosen pembimbing dua yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk membantu serta memberikan bimbingan serta arahan dalam proses penulisan laporan skripsi ini kepada peneliti.
  6. Yoan Sutiawan selaku pembimbing lapangan yang telah membantu peneliti dalam memperoleh informasi seputar penelitian yang dilakukan.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan keada penulis.
  8. Orang Tua tercinta yang memberikan dukungan moril, materil, dan spirituil. Untuk keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  9. Dan sahabat-sahabat yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih baik pada masa yang akan datang.

Akhir kata, besar harapan peneliti bahwa Laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi yang membacanya.


Tangerang, Februari 2018
Mela Rosmaida
NIM. 1414482739

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Analisi SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 User

Tabel 4.2 Hak Akses

Tabel 4.3 Anggota

Tabel 4.4 Pengajuan Pinjaman

Tabel 4.5 Transaksi Pengajuan Pinjaman

Tabel 4.6 Blackbox Testing Sistem Anggota

Tabel 4.7 Blackbox Testing Sistem Staf

Tabel 4.8 Schedule

Tabel 4.9 Estimasi Biaya

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 User

Tabel 4.2 Hak Akses

Tabel 4.3 Anggota

Tabel 4.4 Pengajuan Pinjaman

Tabel 4.5 Transaksi Pengajuan Pinjaman

Tabel 4.6 Blackbox Testing Sistem Anggota

Tabel 4.7 Blackbox Testing Sistem Staf

Tabel 4.8 Schedule

Tabel 4.9 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Tertutup

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Gambar 3.1 Logo Koperasi CU Bererod Gratia

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Koperasi CU Bererod Gratia

Gambar 3.3 Usecase Diagram Sistem Proses Pengajuan Pinjaman

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Proses Pengajuan Pinjaman

Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Proses Pengajuan Pinjaman

Gambar 4.1 Usecase Diagram Yang Diusulkan Pada Anggota

Gambar 4.2 Usecase Diagram Yang Diusulkan Pada Staf dan Kepala Kantor

Gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Anggota

Gambar 4.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Staf

Gambar 4.5 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Kepala Kantor

Gambar 4.6 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Anggota

Gambar 4.7 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Staf

Gambar 4.8 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Kepala Kantor

Gambar 4.9 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.10 Prototype Halaman Utama Anggota

Gambar 4.11 Prototype Halaman Setelah Login Anggota

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Buat Pengajuan Pinjaman Anggota

Gambar 4.13 Prototype Lihat Data dan Status Pengajuan Pinjaman Anggota

Gambar 4.14 Prototype Tampilan Login Staf

Gambar 4.15 Prototype Halaman Utama Staf

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Master Data

Gambar 4.17 Prototype Tampilan Pengajuan Pinjaman

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Transaksi Pengajuan Pinjaman

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama & Login Anggota

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Registrasi

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Setelah Login Anggota

Gambar 4.22 Tampilan HalamanBuat Pengajuan Pinjaman

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Lihat data dan Status Pengajuan Pinjaman

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Login Staf

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Master Data

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Pengajuan Pinjaman Dalam Proses

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Pengajuan Pinjaman

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Transaksi Pengajuan Pinjaman

DAFTAR LAMPIRAN

Form Validasi Skripsi

Kartu Study Tetap Final (KSTF)

Daftar Nilai

Daftar Mata Kuliah Cocok/Tidak Cocok

Kartu Bimbingan Skripsi

Kwitansi Pembayaran

Formulir Seminar Proposal

Formulir Materi Proposal

Formulir Pergantian Judul

Surat Keterangan Observasi

Sertifikat IT Nasional

Sertifikat IT Internasional

Sertifikat TOEFL

Sertifikat PROSPEK

Form Penerbitan Dokumen

DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Koperasi merupakan suatu wadah organisasi yang dapat mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah kebawah. Peranan koperasi sangat penting di Indonesia, karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Masyarakat dapat melakukan aktivitas menabung ataupun meminjam uang pada koperasi. Selain menabung, koperasi juga menawarkan jasa peminjaman uang dengan bunga yang sangat kecil, sehinga itu tidak membebani masyarakat ketika ingin membangun usaha, atau ada kebutuhan yang sangat mendesak dengan menggunakan uang pinjaman dari koperasi. Koperasi sangatlah berbeda dengan bank, perbedaannya adalah bank menawarkan peminjaman uang dengan bunga yang relatif sangat tinggi sehingga itu menyebabkan masyarakat tidak sanggup untuk membayar angsuran per bulannya, inilah alasan mengapa koperasi begitu memegang peranan penting bagi masyarakat yang ingin meminjam ataupun menyimpan uang.

Pada era modern saat ini, koperasi memerlukan sistem informasi yang dapat memudahkan semua proses yang berkaitan dengan keuangan, salah satunya yang paling penting dari sebuah koperasi ialah proses pengajuan pinjaman. Karena dengan adanya sistem informasi, hal tersebut akan memudahkan proses pengajuan pinjaman yang dilakukan antara anggota dengan staf koperasi, serta sistem tersebut dapat menghasilkan laporan-laporan yang berkaitan mengenai prosedur pengajuan pinjaman menjadi lebih cepat dan akurat.

Koperasi CU Bererod Gratia merupakan salah satu dari sekian banyak koperasi yang ada di Indonesia. Dengan memiliki visi misi yang jelas, Koperasi CU Bererod Gratia sudah menjadi kepercayaan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu misi dari Koperasi CU Bererod Gratia adalah meningkatkan kualitas hidup anggota. Maksudnya adalah Koperasi CU Bererod Gratia menawarkan berbagai jenis simpanan dan pinjaman dengan persyaratan yang tidak membebani para anggotanya.

Saat ini, sistem informasi proses pengajuan pinjaman pada koperasi CU Bererod Gratia masih menggunakan sistem yang manual yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga mengakibatkan data-data anggota yang megajukan pinjaman menjadi sangat sulit dicari dikarenakan belum adanya sistem yang mengolah data-data tersebut secara komputerisasi. Banyak keluhan yang terjadi pada anggota yang ingin mengajukan pinjaman yang tidak terdata dikarenakan data mereka hilang, dan juga proses pengajuan pinjaman memakan waktu yang lama karena berkas yang menumpuk.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan suatu aplikasi proses pengajuan pinjaman berbasis web yang dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam proses pengolahan data pada Koperasi CU Bererod Gratia. Untuk itu, peneliti bermaksud untuk melakukan sebuah penilitian dengan judul: “Perancangan Sistem Informasi Proses Pengajuan Pinjaman Berbasis Web Pada Koperasi CU Bererod Gratia.”

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi pada sistem informasi proses pengajuan pinjaman pada Koperasi CU Bererod Gratia?

  2. Bagaimana prosedur pengajuan pinjaman yang telah berjalan pada Koperasi CU Bererod Gratia saat ini?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi pengajuan pinjaman berbasis web guna meningkatkan efektifitas dan efesiensi kinerja staf pada Koperasi CU Bererod Gratia?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti membuat ruang lingkup penelitian. Penelitian ini hanya membahas tentang sistem pengajuan pinjaman untuk staf koperasi dalam mengolah data pinjaman anggota, mulai dari proses pengajuan sampai dengan pencairan dana. Pinjaman yang dimaksud disini yaitu berupa pengajuan untuk pinjaman rumah dan pinjaman kendaraan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

  1. Dapat mengetahui kebutuhan sistem informasi prosedur pengajuan pinjaman yang ada pada Koperasi CU Bererod Gratia saat ini.

  2. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pada sistem informasi prosedur pengajuan pinjaman yang telah berjalan saat ini.

  3. Menghasilkan penerapan sistem informasi pengajuan pinjaman berbasis web yang user friendly.

  1. Tujuan Fungsional

  1. Dapat menyajikan informasi yang berkaitan dengan proses pengajuan pinjaman pada Koperasi CU Bererod Gratia menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat.

  2. Dapat menghasilkan sebuah sistem yang bisa dimanfaatkan oleh Koperasi CU Bererod Gratia sehingga kendala-kendala yang dihadapi ada sistem sebelumnya bisa teratasi.

  1. Tujuan Individual

  1. Dapat menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman dalam menganalisis tentang sistem informasi pengajuan pinjaman.

  2. Sebagai syarat menyelesaikan Skripsi.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai referensi dasar untuk mendapatkan informasi seputar Skripsi bagi mahasiwa Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Teridentifikasinya tentang kelebihan dan kekurangan sistem yang tengah berjalan saat ini, sehingga memudahkan untuk melakukan pengembangan atau perbaikan sistem.

  3. Sebagai bahan masukan atas kendala-kendala yang terjadi terhadap sistem yang berjalan.

Metode Penelitian

Dalam penelitian mengenai proses simpan pinjam pada Koperasi CU Bererod Gratia peneliti menggunakan beberapa metode penelitian sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Metode pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data, yaitu pada Koperasi CU Bererod Gratia yang beralamatkan pada Citra Raya Square II Blok B 05B No. 05 untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan penulis dalam melakukan penelitian ini.

  2. Metode Wawancara

    Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihak yang terkait, khususnya dibagian proses pengajuan pinjaman guna mendapatkan informasi yang diinginkan.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, situs internet, jurnal, dan literatur-literatur yang ada untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, melalui sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan laporan proses pengajuan pinjaman koperasi. Pengumpulan data dengan metode studi pustaka ini peneliti dapat melakukan perbandingan dengan teori-teori yang sudah ada.

Metode Analisis Sistem

Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis pada Koperasi CU Bererod Gratia dengan menggunakan metode analisis SWOT, kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT digunakan karena dapat mengidentifikasi dan menganalisis dari empat faktor tersebut apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan tersebut.

Metode Perancangan Sistem

Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML, dan dalam hal pembuatan sistem peneliti menggunakan Notepad++ sebagai proses penulisan bahasa pemograman PHP dan Bootstrap, serta XAMPP sebagai localhost dan untuk database peneliti menggunakan MySQL.

Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian sistem yang digunakan yaitu dengan menggunakan Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan laporan Skripsi ini, maka penulisan laporan ini terdiri beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab Satu menjelaskan tentang informasi umum seperti latar belakang penelitian ini dibuat, rumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab Dua berisi tentang teori-teori umum dan teori-teori khusus, serta teori-teori yang berhubungan dengan pembuatan penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab Tiga menjelaskan tentang gambaran tentang Koperasi CU Bererod Gratia, visi dan misi, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, juga akan membahas mengenai tata laksana sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) serta masalah yang timbul dari sistem yang berjalan serta alternatif pemecahan masalah. Serta terdapat user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3, dan final draft elisitasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab Empat berisi tentang sistem yang diusulkan oleh peneliti, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan program, pengujian dengan menggunakan black box testing, metode implementasi serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab Lima mambahas mengenai kesimpulan dari keseluruan penulisan laporan Skripsi ini dan saran-saran yang diberikan oleh peneliti agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Istilah sistem sering digunakan untuk menggambarkan hubungan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Berikut ini adalah beberapa pengertian sistem menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

  1. Winanti (2014:4)[1], sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan salig bekerja sama untuk mencapai tujuan.

  2. Susanto (2013:22)[2], sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah prosedur yang saling berhubungan yang terintegrasi antara satu komponen dengan komponen lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Tohari (2013:2)[3] menyatakan bahwa karakteristik suatu sistem sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)

  4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Adanya batas sistem, maka sistem dapat membentuk suatu kesatuan, karena dengan sistem ini, fungsi dan tugas dari subsistem satu dengan yang lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Dengan kata lain, batas sistem merupakan ruang lingkup atau scope dari sistem atau subsistem itu sendiri.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan Sedangkan, lingkungan luar yang merugikan harus dihilangkan supaya tidak mengganggu operasi dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung merupakan suatu media (penghubung) antara satu subsistem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesauan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya.

  9. Masukan (Input)

  10. Input adalah energi atau sesuatu yang dimasukkan ke dalam suatu sistem yang dapat berupa masukkan yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi atau masukkan sinyal yang merupakan energi yang di proses untuk menghasilkan suatu luaran.

  11. Keluaran (Output)

  12. Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi luaran yang berguna, juga merupakan luaran atau tujuan akhir dari sistem.

  13. Pengolah (process)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.

  15. Sasaran (Objective)

  16. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Taufiq, 2013:8)[4] :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System). Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.

  2. System Alamiah (Natural System) dan system Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya system perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah system yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya system informasi berbasis komputer.

  3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  4. Sistem tertutup dan Sistem terbuka. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  5. Gambar 2.1 Sistem Tertutup

    Gambar 2.2 Sistem Terbuka

  6. Sistem manusia dan Sistem mesin. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  7. Sistem sederhana dan Sistem kompleks. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  8. Sistem bisa beradaptasi dan Sistem tidak bisa beradaptasi. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  9. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  10. Sistem sementara dan sistem selamanya. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Tujuan Sistem

Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013:23)[2], adalah target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu komponen sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan suatu kegiatan pokok perusahaan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Berikut ini terdapat pendapat para ahli mengenai definisi data, yaitu:

  1. Taufiq (2013:13)[4], Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

  2. Thompson & Handelman dalam buku Bambang Hartono (2013:15)[5], Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data merupakan gambaran dari suatu kejadian, data terdiri dari suatu fakta dan angka yang kemudian diolah untuk menghasilkan suatu informasi.

Definisi Informasi

Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah beberapa definisi informasi, yaitu:

  1. Pratama (2014:9)[6], Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.

  2. Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2014: 10)[7], Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data penting yang telah diolah yang didapatkan dari berbagai sumber sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat serta membantu dalam proses pengambilan keputusan.


Definisi Sistem Informasi

Berikut ini ada dua definisi dari sistem informasi, yaitu:

  1. Sutarman (2012:13)[8], sistem Informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

  2. Laudon dalam Yakub (2014:34)[9], sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengumoulkan atau mendapatkan, menyimpan, dan mendistribuskan informasi guna menunjang pengambilan keputusan dalam organisasi.

Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalam suatu sistem dalam suatu organisasi yang digunakan untuk menunjang pengambilan keputusan dengan cara mengumpulkan, memproses, dan menganalisis.


Definisi Perancangan Sistem

Dalam membuat sistem, perlu dibuatnya suatu perancangan sistem. Berikut ini ada dua definisi perancangan sistem, yaitu:

  1. Josi dalam Jurnal UISU Vol. 2 No. 1 (2017:69)[10] Perancangan Sistem ialah suatu kondisi dimana pengembang membuat skema aplikasi yang akan dibangun, yang didasarkan pada hasil dari analisis.

  2. McLeod dalam Fauzi dkk dalam Jurnal Surya Infromatika Vol.1 No.1 (2015:26)[11], Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan.

Berdasarkan kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan, perancangan sistem merupakan kondisi dimana ada pengembangan sebuah sistem atau aplikasi yang akan dibangun yang sebelumnya telah dianalisis untuk menghasilkan suatu sistem informasi berbasis komputer yang lebih baik lagi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Berikut ini ada dua pendapat para ahli mengenai definisi analisis sistem, yaitu:

  1. Kristanto dalam Sunyoto (2012:210)[12], analisis sistem adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternative pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan komputer.

  2. Yogiyanto dalam Sunyoto (2014:210)[12], analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

  3. Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, analisis sistem adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem yang berfungsi untuk memecahkan masalah.


Fungsi Analisis Sistem

Tohari (2013:11)[3] menyatakan bahwa:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan user

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user

  3. Memilih alternatif-a;ternatif metode pemecahan masalah

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user.

Teori Khusus

Konsep Dasar Koperasi

Definisi Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu: Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi, Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota, koperasi yang memiliki lingkup lebih luas

Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

  2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;

  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya;

  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi;

  5. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar.

Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan beberapa prinsip koperasi, yaitu:

  1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

  3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi);

  4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

  5. Kemandirian;

  6. Pendidikan perkoprasian;

  7. Kerjasama antar koperasi.

Jenis-jenis Koperasi

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya, yaitu:

  1. Koperasi Simpan Pinjam

  2. Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.

  3. Koperasi Konsumen

  4. Koperasi Konsumen Adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.

  5. Koperasi Produsen

  6. Koperasi Produsen Adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

  7. Koperasi Pemasaran

  8. Koperasi Pemasaran Koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

  9. Koperasi Jasa

  10. Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.


Konsep Dasar Kredit

Definisi Kredit

Berikut ini ada dua pendapat para ahli mengenai definisi dari Kredit, diantaranya yaitu:

  1. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang diwajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

  2. Menurut Kasmir (2013:98)[13], kredit dalam pengertian umum adalah bahwa kredit diserahkan kepada kepercayaan atas kemampuan si peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang.

Berdasarkan dua pendapat diatas, dapat disimpulkan definisi kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang diserahkan atas kemampuan si peminjam untuk membayar pada masa yang akan datang.

Unsur-unsur Kredit

Menurut Rivai (2013:198)[14] unsur-unsur yang terdapat dalam kredit adalah sebagai berikut:

  1. Terdapat dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (debitur).

  2. Terdapat kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas credit rating penerima kredit

  3. Terdapat persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit.

  4. Terdapat penyerahan barang, jasa atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit

  5. Terdapat unsur waktu (time element).

  6. Terdapat unsur resiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak penerima kredit.

  7. Terdapat unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi kredit.

Fungsi dan Tujuan Kredit

Fungsi kredit menurut Rivai (2013:200)[14] didalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut:

  1. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang.

  2. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang.

  3. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

  4. Menimbulkan gairah berusaha masyarakat.

  5. Alat stabilitas ekonomi.

  6. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.

  7. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional.

Manajemen Kredit

Menurut Moti dkk dalam International Jounal of Business, Humanities and Technology (2012:99-108)[15] argue that intelligent and effective management of credit lines is a key requirement for effective credit management. Furthermore, to minimize the risk of bad debt and over-reserving, banks ought to have greater insight into important factors like, customer financial strength, credit score history and changing payment patterns. (pengelolaan jalur kredit yang cerdas dan efektif merupakan persyaratan utama untuk pengelolaan kredit yang efektif. Selanjutnya, untuk meminimalkan risiko kredit macet dan over-order, bank harus memiliki wawasan lebih besar mengenai faktor penting seperti, kekuatan keuangan pelanggan, sejarah skor kredit dan perubahan pola pembayaran.)


Resiko Kredit

Berikut ini merupakan dua definisi dari resiko kredit, yaitu:

  1. Menurut Ahmed dan Malik dalam International Journal of Economics and Financial Issues (2015:575[16] Credit risk is basically the risk faced by investor to lose money from borrower who fails to make payments. (Risiko kredit pada dasarnya adalah risiko yang dihadapi investor yaitu kehilangan uang dari peminjam yang gagal melakukan pembayaran.)

  2. Menurut Moti dkk dalam International Jounal of Business, Humanities and Technology (2012:99-108)[15] Credit risk or default risk is basically the risk faced by investor to lose money from borrower who fails to make payments. (Risiko kredit atau risiko default pada dasarnya adalah risiko yang dihadapi investor kehilangan uang dari peminjam yang gagal melakukan pembayaran.)

Untuk menghindari terjadinya resiko kredit, maka staf perusahaan harus melakukan beberapa prosedur kepada calon peminjam. Seperti harus dilakukan interview dan surver kepada calon peminjam serta memilah dengan baik berkas kredit yang diajukan oleh calon peminjam tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan keamanan untuk menghindari terjadinya resiko dari kredit. Seperti yang dijelaskan oleh para ahli berikut ini:

Menurut Ahmed dan Malik dalam International Journal of Economics and Financial Issues (2015:575-576)[16] Loan appraisal is an application/request for funds, evaluated by financial institution. The aspects to be focused in appraisal includes: purpose of the client, need genuineness, repayment capacity of the borrower, quantum of loan and security. Loan appraisal plays important role to keep the loan losses to minimum level, hence if those officers appointed for loan appraisal are competent then there would be high chances of lending money to non-deserving customers. Collection procedure is a systematic way required to recover the past due amount from clients within the lawful jurisdiction. The collection aspects may vary from institution but those should be complaint to existing laws such as third party collection agencies may involve in a collection process. It does not just involve in collection procedure details provided by the institution but also the procedure in which the lawful collection takes place. Well administered collection is needed for better performance of the loan. If financial institutions do not follow well administered collection procedures, this would results in loan defaults. (Penilaian pinjaman adalah aplikasi / permintaan dana, dievaluasi oleh lembaga keuangan. Aspek yang harus difokuskan dalam penilaian meliputi: tujuan klien, kebutuhan keaslian, kapasitas pembayaran peminjam, kuantum pinjaman dan keamanan. Penilaian pinjaman memainkan peran penting untuk menjaga tingkat kerugian pinjaman menjadi minimum, oleh karena itu jika petugas yang ditunjuk untuk penilaian pinjaman kompeten maka akan ada kemungkinan pinjaman uang yang tinggi kepada nasabah yang tidak layak. Prosedur pengumpulan adalah cara sistematis yang diperlukan untuk memulihkan jumlah jatuh tempo terakhir dari klien di dalam yurisdiksi yang sah. Aspek koleksi mungkin berbeda dari institusi namun harus menjadi keluhan terhadap undang-undang yang ada seperti lembaga pengumpulan pihak ketiga mungkin terlibat dalam proses pengumpulan. Ini tidak hanya melibatkan dalam rincian prosedur pengumpulan yang disediakan oleh institusi tetapi juga prosedur dimana pengumpulan yang sah dilakukan. Pengumpulan dikelola dengan baik diperlukan untuk kinerja pinjaman yang lebih baik. Jika lembaga keuangan tidak mengikuti prosedur pengumpulan yang dikelola dengan baik, ini akan mengakibatkan default pinjaman.)

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi SWOT

Menurut Fatimah (2016:7)[17], Analisis SWOT merupakan akronim atau singkatan dari 4 kata yaitu strengths, weaknesses, opportunities, dan threaths. Analisis SWOT ini merupakan salah satu metode ang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportinities), dan ancaman (threats) dalam suatu spekulasi bisnis, Beberapa instrumen perencanaan strategis klasik yang memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik dalam menentukan sebuah stategi. Instrumen ini memudahkan para praktisi untuk menentukan apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu di perhatikan oleh mereka.


Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT dianggap memiliki banyak manfsst dan kelebihan dibandingkan dengan metode analisa yang lain. Berikut perupakan penjabaran beberapa manfaat menggunakan metode analisa SWOT :

  1. Analisis SWOT dapat membantu melihat suatu persoalan dari empat sisi sekaligus yang menjadi dasar sebuah analisis persoalan, yaitu kekuatan, kelemahan, kesempatan atau peluang, dan ancaman.

  2. Analisis SWOT mampu memberikan hasil berupa analisis yang cukup tajam sehingga mampu memberikan arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan sekaligus menambah keuntungan berdasarkan sisi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman.

  3. Analisis SWOT dapat membantu kita “membedah” organisasi dari empat sisi yang dapat menjadi dasar dalam proses identifikasinya dan dengan analisis ini kita dapat menemukan sisi-sisi yang terkadang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

  4. Analisis SWOT dapat menjadi instrumen yang cukup ampuh dalam melakukan analisis strategi, sehingga dapat menemukan langkah yang tepat dan terbaik sesuai dengan situasi pada saat itu.

  5. Analisis SWOT dapat digunakan untuk membantu organisasi meminimalisasi kelemahan yang ada serta menekan munculnya dampak ancaman yang mungkin akan timbul.


Faktor-faktor Analisis SWOT

  1. Strength (Kekuatan)

  2. Strengths merupakan sebuah kondisi yang menjadi sebuah kekuatan dalam organisasi. Faktor-faktor kekuatan merupakan suatu kompetensi khusus atau sebuah kompetensi keunggulan yang terdapat dalam tubuh organisasi itu sendiri. Faktor-faktor kekuatan tersebut merupakan nilai plus atau keunggulan komperatif dari sebuah organisasi. Hal tersebut muda terlihat apabila sebuah organisasi memiliki hal khusus yang lebih unggul dari pesaing-pesaingnya serta dapat memuaskan stakeholder maupun pelanggan.
    Sebagai contoh dari sisi keunggulan, antara lain kekuatan organisasi yang bergerak dibidang penjualan handphone. Perusahaan tersebut menjual handphone yang khusus memiliki fitur underwater. Fitur underwater tersebut merupakan salah satu strength atau kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan handphone tersebut.

  3. Weaknesses (Kelemahan)

  4. Weaknesses merupakan kondisi atau segala sesuatu hal yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tubuh organisasi. Pada dasarnya, sebuah kelemahan merupakan suatu hal yang wajar ada dalam organisasi. Namun yang terpenting adalah bagaimana organisasi membangun sebuah kebijakan sehingga dapat meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan dapat menghilangkan kelemahan yang ada.
    Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan prasarana. Kualitas atau kemampuan karyawan yang ada dalam organisasi, lemahnya kepercayaan konsumen, tidak sesuainya antara hasil produksi dengan kebutuhan konsumen atau dunia usaha da industri. Kelemahan yang harus segera dibenahi oleh para stakeholder dalam suatu perusahaan, antara lain yaitu :
    a. Lemahnya SDM dalam organisasi
    b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja.
    c. Kurangnya sensitivitas dalam menangkap peluang yang ada, sehingga cenderung membuat organisasi mudah puas dengan keadaan yang dihadapi sekarang ini.
    d. Output pada produk yang belum sepenuhnya bersaing dengan produk perusahaan yang lain dan sebagainya.

  5. Opportinities (Peluang)

  6. Beberapa situasi yang dapat menjadi peluang sebuah perusahaan antara lain sebagai berikut :
    a. Kecenderungan pasar menyukai produk tertentu
    b. Identifikasi suatu produk yang belum mendapat perhatian pasar.
    c. Perubahan dalam situasi perdagangan dengan parakompetitor
    d. Hubungan dengan konsumen
    Sedangkan, ada beberapa peluang yang dapat dikembangkan oleh organisasi, atau perusahaan melihat situasi eksternal yang semakin akrab dengan kemajuan teknologi. Peluang tersebut antara lain, yaitu :
    a. Di era kemajuan teknologi yang semakin pesat, memudahkan prusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan bantuan alat-alat teknologi yang semakin canggih. Apabila dapat dilakukan dengan optimal, maka kemungkinan dapat meminimalisasi penggunaan bantuan tenaga kerja manusia dalam pekerjaan tertentu.
    b. Penggunaan media sosial yang semakin akrab di kalangan masyarakat indonesia, memudahkan perusahaan untuk menjadikan media sosial sebagai sarana pemasaran yang cukup efektif.

  7. Threats (Ancaman)

  8. Threats atau ancaman ini merupakan kebalikan dari peluang atau opportunities. Ancaman merupakan kondisi eksternal yang dapat mengganggu kelancaran berjalannya sebuah organisasi atau perusahaan. Ancaman dapat meliputi hal-hal dari lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah organisasi. Apabila ancaman tidak segera ditanggulangi maka dapat berakibat dampak berkepanjangan sehingga menjadi sebuah penghalang atau penghambattercapainya visi dan misi sebuah organisasi atau perusahaan. Ancaman bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of accurrence). Sama seperti peluan, ancaman juga dapat dikategorikan dalam tingkatan-tingkatan sebagai berikut :
    a. Ancaman utama (major threat)
    Sebuah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi dan kemungkinan dapat berdampak besar. Menanggulangi ancaman jenis ini, maka diperlukan beberapa planning dan strategi yang serius agar ancaman ini tidak mengancam keberlangsungan hidup organisasi atau perusahaan
    b. Ancaman moderate (moderate threat)
    Jenis ancaman ini yang merupakan kombinasi tingkat keparahan dan kemungkinan terjado. Sebagai contoh ancaman jenis ini adalah kemungkinan tingkat keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah, begitu sebaliknya.
    c. Ancaman tidak utama (minor threat)
    Ancaman ini merupakan jenis ancaman yang dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya juga kecil. Meskipun merupakan jenis ancaman yang ringan, namun sebaiknya jenis ancaman ini perlu segera dideteksi dan ditanggulangi. Hal tersebut tentu akan meminimalisasi kemungkinan ancaman tidak utama ini berubah menjadi ancaman yang lebih serius.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Berikut ini ada dua pendapat para ahli mengenai definisi dari UML, yaitu:

  1. Menurut Alim (2012:30)[18], UML (Unified Modeling Language) merupakan standar bahasa yang digunakan untuk penulisan blueprint pada perangkat lunak. UML (Unified Modeling Language) dapat digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembangunan, dan pendokumentasian artifak dari sistem perangkat lunak.

  2. Rosa dan Shalahuddin (2013:13)[19], UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.

Berdasarkan dua pendapat diatas, dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) merupakan standar bahasa yang banyak digunakan dalam dunia bisnis untuk menggambarkan, mendefinisikan, serta menganalisa dalam pemograman berorientasi objek.

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Yasin (2012:268)[20], tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum;

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa;

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

  1. Use Case Diagram
    Menurut Murad dalam Jurnal CCIT (2013:57)[21], Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

  2. Activity Diagram
    Berikut ini merupakan definisi dari activity diagram, yaitu:
    a. Murad dalam Jurnal CCIT (2013:53)[21], Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.
    b. Menurut Vidia (2013:20)[22], Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem.

  3. Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa actvity diagram adalah diagram yang dibuat berdasarkan skenario pada use case diagram dalam suatu sistem yang berfungsi untuk menganalisa proses.

  4. Sequence Diagram
    Menurut Vidia (2013:21)[22], Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya.

  5. Class Diagram
    Menurut Wijayanto (2013:33)[23], Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem.

Konsep Dasar Database

Pengertian Database

Berikut ini ada dua pendapat mengenai definisi dari Database menurut para ahli yaitu sebagai berikut:

  1. Anhar (2016:19)[24] Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

  2. Ladjamudin (2013:129)[25], Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.

Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan Database adalah sekumpulan data yang tersimpan didalam media penyimpanan, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan system, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20)[24]

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basisdata, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.

  2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.

  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.

  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.

  5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Definisi MySQL

Berikut ini ada dua pendapat para ahli mengenai definisi MySQL, yaitu sebagai berikut:

  1. Arifin dalam jurnal SENTIA Vol. 7 (2015:42)[26] MySQL adalah database populer untuk digunakan dalam aplikasi web, dan merupakan komponen utama dari LAMP yang sering menggunakan MySQL.

  2. Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333)[27] MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL).

Berdasarkan dua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan sebuah software database yang populer yang sering digunakan dalam pembuatan aplikasi web.

Definisi XAMPP

Dibawah ini ada dua pendapat para ahli mengenai definisi XAMPP, yaitu:

  1. Sutanto (2014:72)[28] XAMPP merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

  2. Santoso dalam jurnal Proceeding SENIATI No. Book 2 (2016:333)[27], XAMPP merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi. XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

Berdasarkan dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak maka tidak perlu lagi menginstal perangkat lunak seperti MySQL, PHP, dan lain-lain secara manual.

Definisi PHP (Programming Hypertext Processor)

Berikut ini ada dua pendapat mengenai definisi dari PHP, yaitu sebagai berikut:

  1. Aryanto dan Irianto dalam Journal Speed Vol. 5 No. 1 (2013:16) PHP (Programming Hypertext Processor) adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. PHP memiliki kaidah – kaidah pemrograman yang sering dijumpai dalam bahasa pemrograman yang lain, kaidah – kaidah ini pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah proses pencarian program dan pencarian kesalahan yang dapat terjadi pada program.

  2. Sidik (2014:5) PHP merupakan bahasa utama script yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi dekstop.

  3. Hung Viet Nguyen dkk (2014:1)[29] PHP is a server-side language that is widely used for creating dynamic Web applications. However, as a dynamic language, PHP may induce certain programming errors that reveal themselves only at run time. (PHP adalah bahasa server-side yang banyak digunakan untuk membuat aplikasi Web dinamis. Namun, sebagai bahasa yang dinamis, PHP dapat menyebabkan kesalahan pemrograman tertentu yang menunjukkan dirinya hanya pada saat waktu berjalan.)

Berdasarkan dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa pemograman untuk dijalankan melalui halaman web, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi dekstop.

Definisi Bootstrap

Menurut Husein (2013:2) Bootstrap adalah framework ataupun tools untuk membuat aplikasi web ataupun website yang bersifat responsive secara cepat, mudah dan gratis. Kata responsive disini berarti bahwa tampilan web (lebar dan susunan isinya dapat berubah secara otomatis sesuai dengan lebar layar yang menampilkannya).

Definisi CSS (Cassading Style Sheet)

Menurut Andi (2015:2), CSS atau Cassading Style Sheet adalah sekumpulan kode pemograman web yang berfungsi untuk mengendalikan beberapa komponen didalam web sehingga menjadi tampak seragam, berstruktur, dan teratur. Selain itu CSS juga dapat diartikan sebagai kumpulan kode yang digunakan untuk mendefinisikan desain dari bahasa markup. Salah satunya bahasa markup adalah HTML. Ada dua sifat CSS, yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain. Pada eksternal skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus.

Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Ariona (2013:11), HTML adalah kependekan dari Hypertext Markup Language. Artinya adalaha bahasa markup (penanda) berbasis text atau bisa juga disebut sebagai formatting language (bahasa untuk memformat). Jadi sudah jelas bahwa HTML bukanlah bahasa pemrograman, melainkan bahasa markup/formatting.

Definisi Web

Berikut ini merupakan dua definisi dari web, yaitu:

  1. Asropudin (2013:109), web adalah sebuah kumpulan halaman yang diawali dengan halaman muka yang berisikan informasi, iklan, serta program aplikasi.

  2. Supriyono dkk dalam Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta Vol .19, No.1 (2016:41), Website atau lebih dikenal dengan web saja sebuah laman dijaringan internet yang berfungsi menyimpan dan menampilkan informasi.

Berdasarkan dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa web merupakan sebuah halaman dijaringan internet yang berisikan informasi, iklan, serta program aplikasi.

Definisi Black Box Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:275)[19], Black-box testing yaitu perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji coba yang dilakukan adalah:

  1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar.

  2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah,misalkan nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya atau keduanya salah.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Berikut ini merupakan dua definisi dari elisitasi, yaitu:

  1. Fatkurrotin dkk dalam jurnal JSIKA Vol. 4 No. 1 (2015:10) Elisitasi kebutuhan (pengumpulan kebutuhan) adalah tahap pertama yang dilakukan untuk melakukan proses analisis kebutuhan. Proses elisitasi pertama kali dilakukan dengan cara identifikasi permasalahan, yaitu melalui proses wawancara dan observasi. Proses wawancara dilakukan hanya kepada stakeholder yang terkait saja.

  2. Menurut Hidayati dalam Guritno, dkk (2011:302), Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
    a. Elisitasi tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    b. Elisitasi tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
    1) “M” pada metode MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2) “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3) “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian luar sistem.

    c. Elisitasi tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasitahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semuarequirementyang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1) “T” artinya Teknikal, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2) “O” artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirementtersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3) “E” artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1) High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biaya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2) Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
    3) Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

    d. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Ada beberapa penelitian yang sebelumnya dilakukan menganai pengajuan kredit dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini perlu studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.1
Tabel Literature Review

No Nama Pengarang Judul Hasil
1. Adi Supriyatna (2014), AMIK BSI Karawang. (Jurnal)[30] Sistem Informasi pinjaman Dana dan Pembelian Barang Pada Koperasi Berbasis Web penelitian ini mebahas tentang bagaimana sistem informasi pinjaman dana dan pemebelian barang yang telah berjalan pada koperasi. Dan penelitian ini juga memiliki tujua untuk menghasilkan suatu sistem informasi berbasis web dinamis yang dapat menyajikan informasi kegiatan usaha yang ada di Koperasi dan dapat digunakan sebagai sebagai sarana komunikasi antara pengurus dengan anggota koperasi sehingga dapat memaksimalkan pelayanan kepada anggota koperasi tanpa terbatas oleh jarak dan waktu serta Mempermudah dalam pembuatan dan penyusunan laporan, sehingga informasi yang akurat lebih cepat diperoleh untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
2. Novitasari Eka Riyandari dan Arfan Haqiqi Sulasmoro (2013), Politeknik Harapan Bersama. (Jurnal)[31] Sistem Informasi Pengajuan Kredit Pada PT. Adira Quantum Multifinance Berbasis Web penelitian ini membahas tentang sistem informasi pengajuan kredit yang telah berjalan pada PT. Adira Quantum Multifinance yang sering kali informasi yang dihasilkan tentang pengajuan kredit yang disetujui atau tidak sering kali belum begitu dipahami oleh calon konsumen demikian pula dengan tata cara atau prosedur dalam melakukan pengajuan kredit. Dalam hal ini akan dijelaskan tentang tata cara atau informasi bagi nasabah kredit yang disetujui maupun tidak disetujui karena sering kali marketing tidak sempat untuk meninjau nasabah yang sedang diproses karena banyaknya aktivitas atau pekerjaan marketing sehingga tidak sempat memberikan keputusan atau hasil proses kepada nasabah sehingga ada waktu untuk menunggu informasi, maka dari itu perlunya dibuatkan informasi yang memberitahukan bahwa pengajuan nasabah tertentu telah disetujui atau tidak disetujui. Informasi kredit pada PT. Adira Quantum Multifinance Tegal sebagai salah satu perusahaan Leasing yang dapat memanfaatkan teknologi informasi sehingga membantu memudahkan dalam memberikan informasi kredit.
3. I Made Ary Suardana, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja (2016), Universitas Pendidikan Ganesha. (Jurnal)[32] Pengaruh Modal Sendiri Dan Modal Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Subjek penelitian ini yaitu Koperasi Sari Dana Sujati, Penarukan Singaraja, sedangkan objek dalam penelitian ini yaitu modal sendiri, modal pinjaman, dan SHU. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa modal sendiri, modal pinjaman dan sisa hasil usaha. Sedangkan sumber data adalah data sekunder berupa data time series yang diperoleh melalui laporan keuangan dari tahun 2011 s.d 2014. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pencatatan dokumen melalui laporan keuangan dari tahun 2011 s.d 2014. Data yang diperoleh didapatkan langsung dari laporan bulananKoperasi Sari Dana Sujati, pada neraca keuangan data yang diambil meliputi: sampanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, hibah, dan pinjaman bulana, sedangkan dari laporan laba rugi data yang diambil adalah Sisa hasil usaha. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda
4. Mohamad Fuad (2015), Universitas Gunadarma. (Jurnal)[33] Perancangan Sistem informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Kopitama Depok Penelitian ini Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi simpan pinjam pada koperasi Kopitama Sawangan, Depok. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang meliputi analisis sistem dan dilanjutkan dengan perancangan sistem informasi. Perancangan sistem informasi dibuat dengan menggunakan flowchart, DFD, ERD dan Normalisasi. Prosedur simpan pinjam pada koperasi Kopitama ditemukan beberapa kelemahan diantaranya adalah dokumen pencatatan transaksi simpanan maupun pinjaman, serta laporan yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat perancangan sistem informasi simpan pinjam, dengan tujuan untuk menyempurnakan sistem simpan pinjam dari sistem manual.
5. Anis Nurhanafi dan Sukardi (2013). (Indonesian Journal on Networking and Security)[34] Perancangan Sistem informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Sari Mulyo Kecamatan Ngadirojo Penelitian ini membahas tentang koperasi Sari Mulyo Kecamatan Ngadirojo dalam mengelola koperasi tersebut masih dengan cara yang konvensional hal inidirasakan sangat tidak efektif karena untuk penyusunan laporan maupunperhitungan rugi laba memerlukan waktu yang lama dan cara yang rumit. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode: Pustaka, Wawancara, Analisa Sistem, Perancangan Sistem. Untuk pemodelan sistem peneliti menggunakan metode perancangan terstuktur dengan alat bantu perancangan yaitu flowmap, diagram konteks, diagram alir data (DFD), dan kamus data. Untuk perancangan basis data digunakan metode normalisasi, relasi tabel, dan diagram relasi entitas. Implementasi dan rancangan program menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan database MySQL. Dengan adanya masalah tersebut maka penelitian ini membuat Rancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam, semoga dengan rancangan ini bisa memberikan gambaran secara umum kepada pengurus koperasi tentang sistem yang baru yang didesain secara terinci, yang nantinya bisa di implementasikan dalam bentuk sistem yang bisa memudahkan dan membantu kinerja pengurus serta memperbaiki kinerja sistem yang sedang berjalan agar terkomputerisasi dengan baik.
6. Ade Putra dan Hutrianto (2017), Univesitas Bina Darma Palembang. (Jurnal)[35] Aplikasi Mobile Pengajuan Kredit Oleh Nasabah Pada Bank BNI 46 Kantor Kas Plaju Palembang Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem informasi atau aplikasi yang mampu melayani secara real time atau online mengenai pengajuan kredit tersebut. Hal ini yang menjadi dasar penelitian untuk membuat suatu Aplikasi Mobile Pengajuan Kredit Nasabah Pada Bank BNI Kantor Kas Plaju Palembang sehingga pihak nasabah Bank BNI yang mengajukan kredit melalui Bank BNI Kantor Kas Plaju Palembang yang mengetahui sampai dimana status dari Pengajuan Kredit yang bersangkutan apakah telah diterima atau ditolak oleh pihak Bank BNI Kantor Kas Plaju Palembang.
7. Ade Engkos Kosasih (2015), Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. (Skripsi)[36] Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Kredit Berbasis Web Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedan penelitian ini membahas tentang proses pengajuan kredit yang ada pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana yang masih menggunakan sistem manual yaitu untuk mengurangi penggunaan kertas (papper less) dalam proses pengajuan kredit. Ketika terjadi kesalahan dalam pencatatan dalam sebuah kegiatan perbankan maka kegiatan operasional bank akan terganggu, akibatnya ada pihak yang merasa dirugikan, terutama pada proses laporan. Sehingga menimbulkan data yang tidak akurat, dan tidak relevan sehingga proses pelayananpun akan menjadi terhambat.
8. Marviana (2016), Perguruan Tinggi Raharja. (Skripsi)[37] Perancangan Sistem Informasi Administrasi Pencairan Kredit Berbasis Web Pada PT. Oto Multiartha Tangerang penelitian ini membahas tentang masalah pada sistem informasi yang terjadi pada PT. Oto Multiartha Dalam pelayanan pengajuan kredit, PT Oto Multiartha masih menggunakan sistem manual yaitu untuk mengurangi penggunaan kertas (papper less) dalam proses pengajuan kredit. Ketika terjadi kesalahan dalam pencatatan sebuah kegiatan pengkreditan, kegiatan operasional finance akan terganggu dan akibatnya ada pihak yang merasa dirugikan. Kesalahan pencatatan pada proses laporan akan menimbulkan data yang tidak akurat dan tidak relevan sehingga proses pelayanan pun akan menjadi terhambat.
9. Tobias Berg (2014), Bonn University. (Paper)[38] The causal effect of risk management on loan quality Penelitian ini mempelajari tentang peran ganda manajer risiko dan petugas pinjaman di bank struktur organisasi. Menggunakan 75.000 aplikasi hipotek ritel secara umum Bank Eropa dari 2008-2011, peneliti menganalisis pengaruh manajemen risiko keterlibatan dalam proses pemberian pinjaman dengan suku bunga gagal bayar. Pada periode di bawah Studi, bank membutuhkan persetujuan manajemen risiko untuk pinjaman yang dipertimbangkan berisiko berdasarkan informasi keras, menggunakan ambang tajam yang berubah selama periode sampel Menggunakan desain diskontinuitas regresi dan perbedaan-pengabaian estimator, peneliti dapat menunjukkan bahwa keterlibatan manajemen risiko berkurang tingkat suku bunga pinjaman lebih dari 50%.
10. Martin Brown, Karolin Kirschenman, Steven Ongena (2014), The Thio State University. (Journal Money, Credit and Banking)[39] Bank Funding, Securitization, and Loan Terms: Evidence from Foreign Currency Lending Penelitian ini membahas tentang bagaimana memeriksa struktur pendanaan bank dan kegiatan sekuritisasi mempengaruhi denominasi mata uang pinjaman usaha. Kami menganalisis kumpulan data yang unik yang mencakup informasi tentang mata uang pinjaman yang diminta dan diberikan untuk 99.490 pinjaman diberikan kepada 57.464 perusahaan oleh bank Bulgaria. Temuan kami mendokumentasikan bahwa pinjaman mata uang asing setidaknya sebagian didorong oleh bank keinginan untuk mencocokkan struktur mata uang aset dengan kewajiban. Hasil kami juga menunjukkan bahwa mata uang pinjaman, serta jumlah pinjaman dan tingkat bunga, disesuaikan untuk memberikan pinjaman yang memenuhi syarat untuk sekuritisasi.
11. Jaroslav Belás, Sergej Vojtovič, Aleksandr Ključnikov (2016). (Journal of Economic and sociology)[40] Microenterprises And Significant Risk Factors In Loan Process Penelitian ini membahas tentang usaha mikro atau perusahaan kecil adalah komponen utama dari sistem ekonomi, yang membawa dampak positif pada pekerjaan, meningkatkan pasokan barang dan jasa mendorong pertumbuhan persaingan di pasar dan melakukan fungsi penting lainnya dalam ekonomi sistem. Usaha mikro menghadapi masalah yang cukup dengan akses terhadap pembiayaan bank, yang merupakan dasar bagi pembiayaan bank mereka pertumbuhan yang berkelanjutan Tujuan paper ini adalah untuk mendefinisikan dan mengukur faktor risiko signifikan dari usaha mikro pembiayaan kredit dalam dinamika ekonomi saat ini lingkungan dan untuk membandingkan posisi signifikan usaha mikro. Dalam penelitian ini, peneliti mengkonfirmasi dampak usia pada perusahaan dalam persepsi yang semakin penting risiko kredit selama krisis, dan tingkat pendidikan bagi pengusaha dalam kaitannya dengan keakraban dengan kondisi dimana bank memberikan pinjaman. Semua faktor lainnya tidak memiliki dampak signifikan secara statistik faktor risiko yang dipantau dalam proses pinjaman. Hasil kami menunjukkan bahwa permasalahan utama usaha mikro tersebut adalah sebuah ketidakbiasaan mutlak dengan kondisi kredit bank komersial di seluruh spektrum kelompok yang diteliti, dan persuasi pinjaman mereka kriteria menjadi tidak transparan.
12. J. Grzywacz, K. Jarkowska (2016), Warsaw School of Economics The State School of Higher Professional Education in Plock. (Jurnal)[41] The Role Of Bank Loan In Financing Investments Of Polish Enterprises Penelitian ini berisi tentang Perusahaan eksekutif perlu mengembangkan estimasi biaya untuk kontrak, yang akan terjadi ditandai dengan tercapainya dua entitas ekonomi - pelanggan dan perusahaan kombinasi nilai kontrak. Perhitungan ini harus mencerminkan kenyataan produksi dalam perusahaan, memberikan pembenaran membuat biaya lebih lanjut. Biaya akuntansi, sehingga dihitung harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku di negara, jadi perhitungan biaya harus memberikan kemungkinan catatan tersebut. Analisis dari Metode perhitungan menunjukkan bahwa metode perhitungan yang ada tidak sesuai yang digunakan di perusahaan dengan elemen perencanaan kebijakan, karena tidak memperhitungkan hal di atas, Fakta ini telah menyebabkan kebutuhan untuk mengidentifikasi metode tambahan Perhitungan produksi dengan mendekati pelanggan menyatakan kinerjanya. Tujuan dari Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan algoritma perhitungan produksi pada perencanaan kebijakan kegiatan. Dengan patuh pada kondisi ini, organisasi akan mencapai pendapatan yang setinggi mungkin, pendapatan dan tingkat optimal biaya, yang akan memberikan cakupan semua biaya produksi. Arti penting dari metode ini, perhitungan baliknya adalah agar dapat diterima oleh keduanya entitas. Metode perhitungan ini bisa diterapkan oleh semua perusahaan yang bekerja dengan tetap atau tidaknya kinerja keuangan.
13. Sudhakar M , Dr. C. V. K Reddy (2016), Rayalaseema University Kurnool, India[42] Two Step Credit Risk Assesment Model For Retail Bank Loan Applications Using Decision Tree Data Mining Technique Penelitian ini membahas tentang Sistem perbankan mengumpulkan sejumlah besar data dari hari ke hari, baik itu informasi pelanggan, detail transaksi seperti deposito dan penarikan, pinjaman, resiko profil, rincian kartu kredit, batas kredit dan rincian jaminan informasi terkait. Ribuan keputusan diambil sebuah bank setiap hari Dalam beberapa tahun terakhir kemampuan untuk menghasilkan, menangkap dan menyimpan data telah meningkat pesat. Informasi yang terkandung dalam data ini bisa sangat penting. Ketersediaan data dalam jumlah besar dan Kebutuhan untuk mengubah data tersebut menjadi pengetahuan mendorong industri TI untuk menggunakan data mining. Pinjaman adalah yang utama bisnis bank. Manajemen Risiko Kredit merupakan salah satu faktor terpenting dan penting dalam dunia perbankan. Tanpa bank manajemen risiko kredit yang tepat akan menghadapi kerugian besar dan pinjaman menjadi sangat sulit bagi bank. Teknik data mining sangat banyak digunakan di industri perbankan yang membantu mereka bersaing di pasar dan berikan produk yang tepat kepada konsumen yang tepat dengan resiko lebih kecil. Risiko kredit yang memperhitungkan risiko kerugian dan pinjaman default adalah sumber utama risiko yang dihadapi oleh industri perbankan. Teknik data mining seperti klasifikasi dan Prediksi dapat diterapkan untuk mengatasi hal ini untuk sebagian besar. Dalam peneitian ini, peneliti mengenalkan sebuah prediksi yang efektif model bagi para bankir yang membantu mereka memprediksi nasabah kredibel yang telah mengajukan pinjaman. Pohon Keputusan Algoritma Induction Data Mining diterapkan untuk memprediksi atribut yang relevan untuk kredibilitas. Sebuah prototipe model dijelaskan dalam penelitian ini yang dapat digunakan oleh organisasi dalam membuat keputusan yang tepat untuk menyetujui atau menolak permintaan pinjaman dari nasabah.



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Koperasi CU Bererod Gratia

Sejarah Awal pembentukan Credit Union bererod Gratia dimulai dari Pesta Natal dan Tahun Baru keluarga besar karyawan-karyawati KWI (konferensi Waligereja Indonesia) pada tahun 2002. Tema Natal pada waktu itu adalah “Pentingnya kebersamaan yang berkesinambungan yang saling mensejahterakan” Dalam Acara tersebut dibahas bagaimana para karyawan dan karyawati dalam satu komunitas KWI dapat saling mensejahterakan satu dengan yang lain. Dari perbincangan tersebut timbul gagasan untuk membentuk wadah/paguyuban saling mensejahterakan antar karyawan.

Diskusi bentuk wadah kesejahtaraan antar karyawan terus berkembang mulai dengan rencana membentuk, paguyuban, arisan, koperasi, Credit Union dan seterusnya. Akhirnya pada hari Selasa 21 Maret 2006 ketua PSDM KWI Romo Maryo SJ mengundang INKOPDIT yang diwakili Bpk. Abbat Elias SE dan Bernard Situngkir. Mereka berdua didampingi Sekretaris Komisi PSE KWI, Rm Stepanus Bijanta CM untuk melakukan sosialisasi Credit Union di tengah karyawan-karyawati KWI. Tidak lama dari sosialisasi itu, kemudian tokoh-tokoh KWI memberanikan diri untuk memulai mengadakan RENSTRA (Rencana Starategis) Credit Union pada tanggal 11-14 Mei 2006 dengan mengundang Bapak A. R. Mecer, pelopor Credit Union di Kalimantan yang juga ketua BK3D Kalimantan. Dari pertemuan RENSTRA ini akhirnya pada tanggal 15 Mei 2006 dibentuk Credit Union Bererod Gratia. KWI memberikan ruangan gratis di Gedung KWI jl. Cikini Raya 2 No. 10 untuk dapat digunakan sebagai tempat pelayanan awal CU Bererod Gratia.

Kemudian setelah berkembang cukup pesat, 3 tahun kemudian kantor CU Bererod Gratia pindah dan mampu menyewa gedung KWI lain yang lebih besar yaitu di Jl. Matraman no. 31 Jakarta Timur. Dalam sewindu pelayanannya, akhirnya CU Bererod Gratia memberanikan membeli sebuah ruko 4 lantai di Jl. Utan Kayu Raya no. 46C, yang kini menjadi kantor Pusat CU Bererod Gratia untuk melayani 13 tempat pelayanan yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Jawa Tengah. Dimulai dengan karywan-karyawati KWi sebagai Anggota, kini Anggota CU Bererod Gratia juga berasal dari masyarakat luas dari berbagai etnik, budaya dan agama yang berbeda-beda, Kata ”Bererod” diambil dari bahasa Betawi yang berarti BERIRINGAN dan ”Gratia” dari bahasa Latin yang artinya RAHMAT. Makna dari kata Bererod Gratia adalah Beriringan dalam Rahmat Tuhan.

Logo Koperasi CU Bererod Gratia

Gambar 3.1 Logo Koperasi CU Bererod Gratia

Credit Union memiliki logo universal yang digunakan oleh berbagai Credit Union yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Setiap simbol dalam logo Credit Union memiliki arti tersendiri. Walaupun ada Credit Union yang memodifikasi logo universal ini, namun makna simbol dalam logo tetap digunakan.

Penjelasan logo:

  1. Logo CU Bererod Gratia merupakan gambar kedua tangan yang menopang bola duni dengan gambar di dalamnya anggota keluarga yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan kedua anaknya.

  2. Gambar tangan kanan menlambangkan asas swadaya dengan prinsip dari, oleh dan untuk anggota.

  3. Gambar tangan kiri melambangkan asas solidaritas anda sudah saya bantu, saya susah anda bantu.

  4. Gambar bola dunia, bahwa gerakan CU adalah gerakan yang sudah mendunia, dalam sebuah lingkaran, mengandung makna: keutuhan dan kesatuan.

  5. Gambar keluarga, bahwa gerakan CU dimulai dari dalam keluarga itu sendiri sebagai CU terkecil.

  6. Warna biru (degradasi warna) melambangkan nilai-nilai yang ingin dikembangkan CU Bererod Gratia, yaitu kesetiaan kepedulian, dan saling percaya. Biru juga melambangkan kebahagiaan dan optimisme anggota CU Bererod Gratia serta komitmen untuk terlibat dalam gerakan universal CU.

  7. Warna kuning (degradasi warna) adalah warna matahari yang melambangkan kegembiraan, kehangatan, loyalitas, semangat muda dan inovasi.

Visi Koperasi CU Bererod Gratia

Menjadi lembaga pemberdayaan masyarakat yang aman terpercaya dan berkelanjutan.
Penjelasan visi :

  1. Menjadi lembaga pemberdayaan masyarakat yang dipercaya dengan memberikan pelatihan, keterampilan, pendampingan dan pelayanan keuangan yang berkualitas kepada masyarakat luas.

  2. CU Bererod Gratia didirikan sebagai gerakan masyarakat yang saling bekerja sama untuk meraih kesejahteraan baik lahir dan batin.

  3. Demi terwujudnya cita-cita itu, CU Bererod Gratia perlu menjadi gerakan kreatif, inovatif dan terus-menerus menciptakan terobosan secara profesional, dikelola oleh orang-orang yang berkomitmen, ahli dibidangnya dan siap memberikan pelayanan terbaik berdasarkan tata kelola.


Misi Koperasi CU Bererod Gratia

Menjadi lembaga pemberdayaan masyarakat yang aman terpercaya dan berkelanjutan.
Penjelasan misi :

  1. Menjadi lembaga pemberdayaan masyarakat yang dipercaya dengan memberikan pelatihan, keterampilan, pendampingan dan pelayanan keuangan yang berkualitas kepada masyarakat luas.

  2. CU Bererod Gratia didirikan sebagai gerakan masyarakat yang saling bekerja sama untuk meraih kesejahteraan baik lahir dan batin.

  3. Demi terwujudnya cita-cita itu, CU Bererod Gratia perlu menjadi gerakan kreatif, inovatif dan terus-menerus menciptakan terobosan secara profesional, dikelola oleh orang-orang yang berkomitmen, ahli dibidangnya dan siap memberikan pelayanan terbaik berdasarkan tata kelola.

Struktur Organisasi Koperasi CU Bererod Gratia

Struktur Organisasi Pada Koperasi CU Bererod Gratia adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Koperasi CU Bererod Gratia Kantor Pusat

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Kantor

  2. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Kantor adalah sebegai berikut:
    a. Bertanggungjawab penuh atas segala kegiatan operasional di unit pelayanan yang menjadi tanggungjawabnya.
    b. LKSB sudah selesai paling lama 7 (tujuh) hari setelah tutup buku.
    c. Mengusahakan agar modal lembaga minimal 10% dari pasiva.
    d. Mengusahakan agar pinjaman beredar 70-80% dari asset dan pinjaman lalai berada dibawah 5% dari pinjaman beredar.
    e. Menjaga agar asset-asset yang tidak menghasilkan (biaya dibayar dimuka, aktiva tetap) selalu berada dibawah 5% dari total asset.
    f. Menjaga likuiditas agar selalu berada pada 10-20% dari asset.
    g. Membuka akses yang seluas-luasnya untuk audit/pengawasan.
    h. Memberikan laporan yang diperlukan oleh Manager.
    i. Menjaga dan memelihara semua kekayaan lembaga.

  3. Staf Kredit

  4. Tugas dan tanggung jawab staf kredit adalah sebagai berikut:
    a. Mengupayakan agar pinjaman beredar berada pada 70-80% dari total aseet.
    b. Mengupayakan agar pinjaman lalai berada dibawah 5% dari pinjaman beredar.
    c. Melaksanakan proses kredit sesuai Pola Kebijakan dan SOP.
    d. Memonitoring dan mengkomunikasikan pada anggota peminjam akan tugas kewajiban dalam melaksanakan angsuran pinjaman.
    e. Memastikan tersedianya form pengajuan pinjaman, dan segera berkoordinasi dengan Kepala Kantor bila persediaan hampir habis yang tidak bisa disediakan oleh TP dan harus meminta kantor pusat.

  5. Staf Kasir

  6. Tugas dan tanggung jawab staf kasir adalah sebgai berikut:
    a. Bertanggungjawab penuh atas segala kegiatan operasional khususnya dalam hal pencatatan keuangan.
    b. Mengganti kerugian sebagai sebagai akibat dari kekeliruan/kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
    c. Menjaga kas sekecil mungkin.
    d. Mengembalikan kepada lembaga setiap terjadi kelebihan transaksi.
    e. Memastikan ketersediaan form SUM/SUK dan segera berkoordinasi kepada Kepala Kantor bila persediaan hampir habis.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam proses pengajuan kredit sampai dengan proses pencairan yang sedang berjalan saat ini, yaitu:

  1. Mendaftar menjadi anggota

  2. Sebelum megajukan permohonan pinjaman, diharuskan kepada calon peminjam harus terdaftar menjadi anggota koperasi terlebih dahulu. Setelah terdaftar menjadi anggota koperasi kurang lebih 6 bulan, maka sudah diperbolehkan mengajukan permohonan pinjaman.

  3. Prosedur pengajuan permohonan pinjaman

  4. Surat permohonan pinjaman diajukan kepada bagian staf kredit lengkap dengan bukti-bukti pendukung lainnya seperti: fotocopy KTP (suami/istri), fotocopy kartu keluarga, fotocopy surat nikah, fotocopy sertifikat diksar, fotocopy rekening listrik dan telepon, fotocopy slip gaji dan mencantumkan alamat tingggal sekarang, buku rekening simpanan, fotocopy kepemilikan barang jaminan, fotocopy surat perjanjian kerja, serta bagi yang memiliki usaha wajib melampirkan fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian di analisis oleh bagian staf kredit, informasi lainnya tentang kondisi pemohon kredit yang dilakukan oleh staf kredit dan hasil analisa kredit harus ditandatangani oleh manajer TP (Tempat Pelayanan) atau kepala kantor dan staf kredit. Analisa yang dilakukan seperti, batas maksimum permohonan pinjaman, kelayakan barang jaminan, analisa 5C (Capacity, Character, Capital, Condition, dan Collateral).

  5. Investigasi kepada pemohon pinjaman

  6. Setelah tahap mengajukan surat permohonan pinjaman, pemohon pinjaman harus menyatakan kesediaannya memasuki tahap investigasi dari permohonan pinjaman tersebut. Staf pinjaman yang ditugasi melakukan investigasi mengunjungi tempat tinggal anggota yang melakukan pemohon pinjaman tersebut serta mengunjungi tempat tinggal para penjamin (yang merekomendasikan) untuk memvalidasi informasi yang ditulis didalam surat permohonan pinjaman.

  7. Evaluasi Pinjaman

  8. Surat permohonan pinjaman yang sudah dilakukan investigasi pinjaman dan prosedur penilaian pinjaman disampaikan kepada Kepala Kantor untuk diteliti ulang. Jika tidak ada perubahan, dan Kepala Kantor menyatakan setuju maka selanjutnya permohonan pinjaman tersebut disampaikan kedapa kasir (bagian keuangan) untuk di tindak lanjuti.

  9. Penilaian Barang Jaminan

  10. Semua barang jaminan harus terlebih dahulu diteliti dan dinilai. Penelitian harus dilakukan oleh tim penilai dari CU Bererod Gratia.

  11. Pencairan Dana Pinjaman

  12. Kepala Kantor yang merupakan wewenangnya akan menyetujui suatu permohonan pinjaman. Daftar rinci dari semua permohonan pinjaman yang sudah disetujui harus disampaikan kepada General Manajer/ Deputy Usaha/ Manajer TP/ Kepala Kantor TP untuk menandatangani kwitansi atau slip pencairan pinjaman, dokumen tersebut dikembalikan kepada staf kredit untuk diarsipkan, sedangkan kwitansi atau slip pencairan kredit akan dibeikan kepada kasir untuk dibukukan dan dokumen resmi lainnya untuk diarsipkan.


Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berikut ini merupakan sistem proses pengajuan pinjaman yang berjalan pada Koperasi CU Bererod Gratia:
1. Use Case Diagram

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Proses Pengajuan Pinjaman

Berdasarkan use case diagram diatas terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yaitu sistem proses pengajuan pinjaman.

  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Anggota, Staf Kredit, Kepala Kantor, Staf Kasir.

  3. 9 (sembilan) use case yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor.

2. Sequence Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Proses Pengajuan Pinjaman

Pada sequence diagram diatas terdapat:

  1. 4 (empat) actor, yaitu: Anggota, Staf Kredit, Kepala Kantor, dan Staf Kasir.

  2. 4 (empat) lifeline, yaitu: form permohonan pinjaman, laporan permohonan kredit, laporan pencairan dana, dan dana.

  3. 16 (enam belas) message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi.

3. Activity Diagram

Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Proses Pengajuan Pinjaman

Pada Activity Diagram diatas terdapat:

  1. 1 (satu) initial node.

  2. 16 (enam belas) action.

  3. 1 (satu) activity final node.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk menganalisa dan mengevaluasi kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Tabel 3.1

Tabel Analisa SWOT


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

  1. Nama Masukan : Formulir permohonan pinjaman
    Sumber : Staf Kredit
    Media : Kertas
    Distribusi : Staf Kredit dan Kepala Kantor
    Frekuensi : Setiap anggota hendak mengajukan permohonan pinjaman
    Keterangan : permohonan pinjaman anggota berisi data anggota, dana pinjaman, jangka waktu pelunasan.

  2. Nama Masukan : Kwitansi atau slip pencairan dana
    Sumber : Staf kasir
    Media : Kertas kwitansi
    Distribusi : Staf Kasir dan Kepala Kantor
    Frekuensi : Setiap anggota yang disetujui atas permohonan pinjamannya
    Keterangan : Berisikan nominal jumlah pencairan dana yang diajukan pemohon, serta tandatangan staf kasir dan anggota pemohon.

2. Analisa Proses

  1. Nama Proses : pemeriksaan kelengkapan data pemohon
    Masukan : Formulir permohonan pinjaman
    Keluaran : dokumen persetujuan
    Ringkasan Proses : staf kredit akan memeriksa kelengkapan data permohonan pinjaman yang diajukan oleh anggota agar mendapatkan persetujuan pencairan dana.

  2. Nama Proses : pencairan dana
    Masukan : Kwitansi atau slip pencairan dana
    Keluaran : dana pencairan
    Rigkasan Proses : jika permohonan pinjaman yang diajukan anggota sudah diterima oleh pihak koperasi, maka anggota pemohon harus datang ke koperasi guna mengambil dana yang sudah dicairkan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Konfigurasi sistem ini berisikan tentang spesifikasi hardware, spesifikasi software, dan hak akses yang ada pada Koperasi CU Bererod Gratia:
1. Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Pentium IV

  2. Monitor : Philips LCD 15”

  3. CPU : Asus

  4. Keyboard : Toshiba

  5. Mouse : Power Logic

  6. Printer : Epson PLQ-20 dan L-210

  7. RAM : 1GB

  8. Hardisk : 200GB

2. Spesifikasi Software

  1. Windows XP Professional Version 2002

  2. Microsoft Office 2007

3. Hak Akses

  1. Staf Kasir

  2. Staf Kredit

  3. Kepala Kantor

Permasalahan Yang Terjadi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Terjadi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan saat ini pada proses pengajuan pinjaman yang ada apada Koperasi CU Bererod Gratia, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu:

  1. Dalam proses pengajuan pinjaman, pengolahan datanya masih kurang maksimal dikarenakan masih menggunakan sistem manual sehingga banyak berkas-berkas anggota yang tercecer sehingga data mudah sekali untuk hilang. Serta Pada saat akan mencari berkas anggota yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dikarenakan berkas yang menumpuk begitu banyak.

  2. Pembuatan laporan pengajuan pinjaman membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga mengakibatkan keterlambatan informasi dalam laporan pengajuan pinjaman.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang dihadapi, maka peneliti mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh Koperasi CU Bererod Gratia. Berikut ini merupakan alternatif pemecahan masalah yang disarankan oleh peneliti, yaitu:

  1. Merancang dan membuat sistem pengajuan pinjaman berbasis web sehingga memudahkan staf kredit dalam hal proses pengajuan pinjaman yang dilakukan oleh anggota. Hal ini diharapkan dapat membantu dan mempercepat proses pengajuan pinjaman di koperasi tersebut.

  2. Sistem tersebut akan melakukakan proses penginputan pengajuan pinjaman yang akan dilakukan oleh anggota mulai dari proses register untuk mendapatkan username dan password. Sehingga para staf hanya perlu mengecek pengajuan pinjaman pada sistem tersebut. Serta sistem ini dapat digunakan dimanapun dan kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara obeservasi dan wawncara mengenai kekurangan sistem yang berjalan, dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Berikut ini elisitasi tahap I, yaitu:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Berikut ini merupakan tabel elisitasi tahap II, yaitu:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan :
1. M= Mandatory : Penting
2. D= Desirable : Tidak Terlalu Penting
3. I= Inessential : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang optionnya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan lagi dengan metode TOE (Technical, Operational, Economy). Metode TOE dibagi menjadi beberapa option yaitu, Low, Middle, High. Berikut ini merupakan tabel elisitasi tahap III:

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun suatu sistem informasi. Berikut ini merupakan tabel final draft elisitasi, yaitu:

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi



BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Setelah melakukan analisis dan penelitian terhadap sistem yang berjalan pada bagian pengajuan pinjaman pada Koperasi CU Bererod Gratia, maka selanjutnya akan dibahas tentang rancangan sistem yang akan dibangun. Sistem usulan bertujuan memperbaiki atau menyempurnakan sistem yang telah berjalan saat ini. Rancangan yang diusulkan yaitu mengubah proses pengajuan pinjaman yang masih bersifat manual dengan menggunakan Microsoft Excel menjadi proses pengajuan pinjaman yang terkomputerisasi dan langsung tersimpan didalam database. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Terdapat beberapa prosedur sistem usulan yang baru, yang bertujuan untuk memperbaiki prosedur yang telah berjalan sebelumnya. Prosedur sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:
1. Anggota

  1. Dapat melakukan login

  2. Sebelum melakukan login harus register terlebih dahulu agar mendapatkan username dan password

  3. Melakukan penginputan pengajuan pinjaman

  4. Dapat melihat status pinjaman

  5. Melakukan logout

2. Staf Kredit

  1. Melakukan login

  2. Melihat data pengajuan

  3. Verifikasi pengajuan pinjaman anggota

  4. Acc berkas pengajuan anggota

  5. Melakukan logout

3. Kepala Kantor

  1. Melakukan login

  2. Melihat data yang sudah di Acc oleh staf kredit

  3. Acc data yang telah lengkap & memenuhi persyaratan

  4. Melakukan logout

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada Anggota

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada Anggota

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. Use Case: Menu Utama
    Actor: Anggota
    Skenario: Anggota dapat mengakses menu utama ketika akan melakukan registrasi untuk mendapatkan username & password

  2. Use Case: Home
    Actor: Anggota
    Skenario: Ketika sudah masuk menu utama, anggota akan berada di menu home yang berisikan sejarah perusahaan

  3. Use Case: Cara Pengajuan
    Actor: Anggota
    Skenario: Cara Pengajuan merupakan men yang berisikan panduan untuk anggota yang akan membuat permohonan pengajuan pinjaman

  4. Use Case: Registrasi
    Actor: Anggota
    Skenario: Aggota yang akan mengajukan permohonan pengajuan piinjaman, harus melakukan registrasi terlebih dahulu agar mendapatkan username dan passwod untuk login

  5. Use Case: Isi Data Untuk Mendapatkan Username & Password
    Actor: Anggota
    Skenario: Ketika melakukan registrasi, isi data registrasi dengan data anggota untuk mendapatkan username dan password

  6. Use Case: Kontak Kami
    Actor: Anggota
    Skenario: Jika anggota mengalami kesulitan dalam mengajuakan pinjaman lewat website yang suudah tersedia, maka anggota dapat menghubungi pihak Koperasi CU Bererod Gratia melalui Menu Kontak Kami.

  7. Use Case: Login
    Actor: Anggota
    Skenario: Jika sudah melakukan registrasi, maka selanjutnya adalah login dengan memasukkan username dan password

  8. Use Case: Menu anggota
    Actor: Anggota
    Skenario: Menu anggota ini berisikan menu buat pengajuan pinjaman dan lihat data & status pengajuan pinjaman

  9. Use Case: Buat Pengajuan
    Actor: Anggota
    Skenario: Anggota yang akan mengajukan permohonan pengajuan pinjaman, bisa langsung masuk pada menu buat pengajuan pada menu anggota

  10. Use Case: Lihat Data & Status Pengajuan
    Actor: Anggota
    Skenario: Jika sudah mengisi form buat pengajuan, maka anggota bisa langsung melihat data yang telah dibuat tadi serta bisa langsung pula melihat status pengajuan pinjaman tadi

  11. Use Case: Logout
    Actor: Anggota
    Skenario: Jika sudah selesai anggota akan meelakukan logout

2. Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada Staf dan Kepala Kantor

Gambar 4.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan Pada Staf dan Kepala Kantor

Berdasarkan gambar 4.2 Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. Use Case: Login
    Actor: Staf dan Kepala Kantor
    Skenario:Jika ingin masuk ke halaman utama sebelumnya staf dan kepala kantor harus melakukan login terlebih dahulu dengan menggunakan username dan password

  2. Use Case: Halaman Utama
    Actor: Staf dan Kepala Kantor
    Skenario: Setelah login maka staf dan kepala kantor akan masuk ke Halaman Utama pada sistem

  3. Use Case: Lihat Pengajuan Pinjaman
    Actor: Staf
    Skenario: Staf melihat daftar pengajuan pinjaman yang sudah diinput oleh anggota

  4. Use Case: Verifikasi Berkas
    Actor: Staf
    Skenario: Berkas pengajuan pinjaman yang sudah masuk akan di verifikasi oleh staf untuk menyatakan layak atau tidaknya anggota tersebut mengajukan permohonan pinjaman

  5. Use Case: Input Nomor Penggajuan Pinjaman
    Actor: Staf
    Skenario: Setelah berkas terverifikasi, maka staf akan menginput nomor pengajuan pinjaman

  6. Use Case: ACC Pengajuan Pinjaman
    Actor: Staf
    Skenario: Jika semua berkas sudah memenuhi persyaratan, maka staf akan meng-ACC pengajuan pinjaman anggota serta staf akan langsung menelpon anggota pemohon yang sudah di ACC pengajuan pinjamannya.

  7. Use Case: Membuat Laporan Pengajuan Pinjaman
    Actor: Staf
    Skenario: Staf wajib membuat laporan pengajuan pinjaman untuk diberikan kepada Kepala Kantor

  8. Use Case: Lihat Pengajuan Pinjaman Yang Sudah ACC
    Actor: Kepala Kantor
    Skenario: Kepala Kantor akan melihat daftar pengajuan pinjaman yang sudah di ACC oleh staf.

  9. Use Case: Melihat Pengajuan Pinjaman
    Actor: Kepala Kantor
    Skenario: Kepala Kantor akan melihat laporan keseluruhan dari pengajuan pinjaman anggota yang sudah di ACC oleh staf

  10. Use Case: Logout
    Actor: Staf dan Kepala Kantor
    Skenario: Jika sudah selesai staf dan kepala kantor akan meelakukan logout

Sequence Diagram Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Anggota

Gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Anggota

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Anggota

  2. 6 (enam) lifeline yaitu, Menu Utama, Regsitrasi, Login, Menu Anggota, Pengajuan Pinjaman, dan Logout

  3. 11 (sebelas) message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi

2. Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Staf

Gambar 4.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Staf

Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Staf

  2. 6 (enam) lifeline yaitu, Login, Halaman Utama, Menu Pengajuan Pinjaman, Verifikasi Berkas, Laporan, dan Logout

  3. 12 (dua belas) message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi

3. Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Kepala Kantor

Gambar 4.5 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Kepala Kantor

Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Kepala Kantor

  2. 6 (enam) lifeline yaitu, Login, Halaman Utama, Menu Pengajuan Pinjaman, Laporan, dan Logout

  3. 9 (sembilan) message yang memuat informasi-informasi tentang kegiatan yang terjadi

Activity Diagram Yang Diusulkan

1. Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Anggota

Gambar 4.6 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Anggota

Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek

  2. 12 (dua belas) action.

  3. 1 (satu) decision node, untuk menunjukkan kondisi yang menghasilkan dua kemungkinan yaitu, berhasil atau gagal

  4. 3 (tiga) fork node

  5. 1 (satu) activity final node

2. Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Staf

Gambar 4.7 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Staf

Berdasarkan gambar 4.7 Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek

  2. 11 (sebelas) action.

  3. 1 (satu) decision node, untuk menunjukkan kondisi yang menghasilkan dua kemungkinan yaitu, berhasil atau gagal

  4. 2 (dua) fork node

  5. 1 (satu) activity final node

3. Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Kepala Kantor

Gambar 4.8 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Staf

Berdasarkan gambar 4.8 Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek

  2. 8 (delapan) action.

  3. 1 (satu) decision node, untuk menunjukkan kondisi yang menghasilkan dua kemungkinan yaitu, berhasil atau gagal

  4. 2 (dua) fork node

  5. 1 (satu) activity final node

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.9 Class Diagram Yang Diusulkan Pada Staf

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data merupakan media penyimpanan data yang dignakan dalam aplikasi dan database untuk membantu pemograman dalam menampilkan data.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan penyimpanan yang digunakan, isis yang disimpan, primary key, panjang record, dan struktur. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
1. Nama file : user
Media: Harddisk
Isi: (kd_user, username, password, kd_akses)
Primary key: id
Panjang record: 98
Struktur:

Tabel 4.1 User

2. Nama file : hak akses
Media: Harddisk
Isi: (kd_user, nama_akses)
Primary key: id
Panjang record: 33
Struktur:

Tabel 4.2 Hak Akses

3. Nama file : Anggota
Media: Harddisk
Isi: id_anggota, no_anggota, tgl_masuk, nama_lengkap, jenis_keanggotaan, no_identitas, alamat_tinggal, pendidikan, pekerjaan, usaha, agama, jenis_kelamin, tgl_lahir, nama_ibu, status_nikah, nama_pasangan, pekerjaan_pasangan, alamat_pekerjaan_pasangan, jabatan_pasangan, tlp_perusahaan_pasangan, ahliwaris_satu, ahliwaris_satu_hub, ahliwaris_dua, ahliwaris_dua_hub, ahliwaris_tiga, ahliwaris_tiga_hub, no_hp, alamat_kantor
Primary key: id
Panjang record: 1406
Struktur:

Tabel 4.3 Anggota

4. Nama file : Pengajuan pinjaman
Media: Harddisk
Isi: (id_pengajuan, id_anggota, no_pengajuan, nama_keluarga_dekat, alamat_keluarga_dekat,saldo_simpanan_saham,saldo_simpanan_megapolitan, saldo_simpanan_multiguna, sisa_pinjaman, pinjaman_lainnya, jumlah_permohonan_pinjaman, jenis_pinjaman, tujuan_pinjaman, jaminan_pinjaman, pemilik_jaminan, kondisi_jaminan, status_jaminan, harga_jaminan,jangka_pengembalian_pinj,kemampuan_bayar_bulanan, status_pengajuan)
Primary key: id
Panjang record: 979
Struktur:

Tabel 4.4 Pengajuan Pinjaman

5. Nama file : Transaksi pengajuan pinjaman
Media: Harddisk
Isi: (id_transaksi, id_pengajuan, dana_pinjaman, kategori_pinjaman, bunga_pinjaman, jumlah_simp_multi)
Primary key: id
Panjang record: 144
Struktur:

Tabel 4.5 Transaksi Pengajuan Pinjaman

Rancangan Prototype

Rancangan protoype pada sistem proses pengajuan pinjaman koperasi CU Bererod Gratia adalah sebagai berikut:
1. Prototype Halaman Utama Anggota

Gambar 4.10 Prototype Halaman Utama Anggota

2. Prototype Halaman Setelah Login Anggota

Gambar 4.11 Prototype Halaman Setelah Login Anggota

3. Prototype Tampilan Buat Pengajuan Pinjaman Anggota

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Buat Pengajuan Pinjaman Anggota

4. Prototype Lihat Data dan Status Pengajuan Pinjaman Anggota

Gambar 4.13 Prototype Lihat Data dan Status Pengajuan Pinjaman Anggota

5. Prototype Tampilan Login Staf

Gambar 4.14 Prototype Login Staf

6. Prototype Halaman Utama Staf

Gambar 4.15 Prototype Halaman Utama Staf


7. Protoype Tampilan Master Data

"/>

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Master Data

8. Prototype Tampilan Pengajuan Pinjaman

Gambar 4.17 Prototype Tampilan Pengajuan Pinjaman

9. Prototype Tampilan Transaksi Pengajuan Pinjaman

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Transaksi Pengajuan Pinjaman

Konfigurasi Sistem

1. Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel® Celeron® CPU 1019Y @1.00GHz

  2. Monitor : LED 11.6”

  3. RAM : 2GB

  4. Harddisk : 100GB

  5. Printer : Epson L-120

2. Spesifikasi Software

  1. Windows 7 Ultimate

  2. Microsoft Office 2007

  3. XAMPP

  4. Notepad ++

Testing

Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan black box testing ini, dilakukan dengan beberapa input pada sistem. Input tersebut selanjutnya di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan dari sistem tersebut. Jika input yang diberikan sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar. Namun jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka sistem masih terdapat beberapa kesalahan, selanjutnya dilakukan perbaikan pada sistem agar memperbaiki kesalahan yang terjadi. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan status hail pengujian sistem yang telah dilakukan:

Blackbox Testing Pada Sistem Anggota

Tabel 4.6 Blackbox Testing Sistem Anggota

Blackbox Testing Pada Sistem Staf

Tabel 4.7 Blackbox Testing Sistem Staf

Implementasi

Implementasi Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan tampilan dari Perancangan Sistem Pengajuan Pinjaman dapat dilihat pada gambar berikut ini:
1. Tampilan Halaman Utama & Login Anggota
Tampilan halaman utama & login anggota berisi sejarah Koperasi CU Bererod Gratia. Dan di halaman tersebut berisikan Home, Cara Pengajuan, Registrasi, dan Kontak Kami. Pada halaman utama juga sudah dilengkapi dengan form login, jika anggota yang sudah melakukan register terlenih dahulu di menu register, maka anggota tersebut bisa langsung login.

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama & Login Anggota

2. Tampilan Halaman Registrasi
Tampilan halaman registrasi digunakan untuk anggota baru yang hendak login pada sistem pengajuan pinjaman ini. Di halaman registrasi telah tersedia form anggota, jadi anggota hanya perlu mengisi data diri yang sama ketika mendaftar menjadi anggota Koperasi CU Bererod Gratia.

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Registrasi

3. Tampilan Halaman Setelah Login Anggota
Setelah anggota melakukan login, maka akan masuk kedalam halaman yang digambarkan pada gambar 4.0. halaman tersebut berisikan menu anggota yang diantaranya adalah; buat pengajuan pinjaman, serta lihat data dan status pengajuan pinjaman.

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Setelah Login Anggota

4. Tampilan Halaman Buat Pengajuan Pinjaman
Pada tampilan ini berisikan form pengajuan pinjaman yang bisa diisi langsung oleh anggota berdasarkan data dirinya.

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Buat Pengajuan Pinjaman

5. Tampilan Halaman Lihat Data & Status Pengajuan Pinjaman
Anggota yang telah mengisi form pengajuan pinjaman maka akan muncul data serta status pengajuan pinjmannya tersebut, akan otomatis muncul status “Dalam Proses”. Dan jika sudah di proses lebih lanjut oleh staf Koperasi maka akan muncul status “Diterima” atau “Ditolak” serta staf juga akan menambahkan nomor pengajuan pinjaman.

Gambar 4.23 Tampilan Lihat Data & Status Pengajuan Pinjaman

6. Tampilan Halaman Login Staf
Berikut ini merupakan tampilan halaman ketika staf akan melakukan login, yaitu:

Gambar 4.24 Halaman Login staf


7. Tampilan Halaman Utama Staf
Saat Staf sudah login maka otomatis staf akan masuk ke halaman utama staf. Dan berisikan beberapa menu disampingnya.

Gambar 4.25 Halaman Utama staf

8. Tampilan Halaman Master Data
Halaman Master Data merupakan halaman yang berisikan data anggota Koperasi CU Bererod Gratia.

Gambar 4.26 Halaman Master Data

9. Tampilan Halaman Pengajuan Pinjaman Dalam Proses
Pada saat anggota telah melakukan permohonan pengajuan pinjaman pada sistem anggota, maka permohonan pengajuannya tersebut akan otomatis masuk ke dalam sistem staf untuk ditindak lanjuti oleh staf kredit.

Gambar 4.27 Halaman Pengajuan Pinjaman Dalam Proses

10. Tampilan Halaman Pengajuan Pinjaman
Pada halaman pengajuan pinjaman berisikan pengajuan pinjaman yang dilakukan oleh anggota. Halaman ini memuat seluruh pengajuan pinjaman baik yang diterima maupun ditolak.

Gambar 4.28 Halaman Pengajuan Pinjaman

11. Tampilan Halaman Transaksi Pengajuan Pinjaman
Pada halaman transaksi pengajuan pinjaman berisikan form untuk mengkategorikan pinjaman anggota yang telah diterima untuk kepentingan pembuatan laporan pengajuan pinjaman per kategori.

Gambar 4.29 Halaman Transaksi Pengajuan Pinjaman


Schedule

Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti meliputi kegiatan mengumpulkan data yang ada, menganalisis data yang telah didapatkan, perancangan sistem sampai implementasi sistem yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.8 Schedule


Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar, dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 4.9 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Koperasi CU Bererod Gtratia, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:

  1. Sistem pengajuan pinjaman yang telah berjalan saat ini pada Koperasi CU Bererod Gratia masih terdapat beberapa kendala dikarenakan sistem yang berjalan masih manual yaitu dalam proses pengisian form permohonan pengajuan pinjaman, sehingga hal tersebut menemukan beberapa kendala seperti lambatnya proses pengajuan pinjaman karena berkas yang menumpuk, serta hal tersebut menyebabkan banyak berkas anggota pemohon yang hilang.

  2. Prosedur pengajuan pinjaman yang telah berjalan pada Koperasi CU Bererod Gratia saat ini yaitu anggota harus datang langsung ke koperasi untuk mengambil form permohonan pengajuan pinjaman, setelah itu form tersebut dikembalikan lagi dalam beberapa hari berserta berkas-berkas persyaratan kepada staf koperasi.

  3. Dengan sistem pengajuan pinjaman berbasis web dapat mempercepat proses pengajuan pinjaman, data-data dapat tersimpan dengan baik dan hasilnya lebih cepat dan akurat dalam proses pencarian data, sehingga dapat mengurangi terjadinya data-data yang hilang.


Saran

Agar penerapan sistem pengajuan pinjaman pada Koperasi CU Bererod Gratia ini dapat terwujud dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

  1. Perlu diadakan sosialisasi untuk menerapkan sistem yang baru kepada staf dan anggota yang akan menggunakan sistem ini.

  2. Perlu dilakukan pengontrolan dan maintenance secara rutin terhadap sistem proses pengajuan pinjaman ini guna menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan pada sistem dan dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan perkembangan dan perubahan pada Koperasi CU Bererod Gratia.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Winanti, Sri dan Nila Aprila. 2014. Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Pemahaman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pelatihan, Dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
  2. 2,0 2,1 Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  3. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama tohari
  4. 4,0 4,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.
  5. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Rineka Cipta: Jakarta.
  6. Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. BI Obses: Bandung.
  7. Djahir, Yulia dan Pratita, Dewi. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  8. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama sutarman
  9. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama yakubvico
  10. Josi, Ahmat. 2017. Aplikasi Penggajian Pada Perguruan Tinggi (Studi Kasus Sekolah Tinggi X Y Z). Jurnal UISU Vol. 2 No. 1. Medan. Universitas Islam Sumatera Utara. ISSN: 2540-7600.
  11. Fauzi, Moch.Agita, Titits Aji Wicaksono. 2015. System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. ISSN: 2477-3042. Surya Informatika Vol.1 No.1 November 2015.
  12. 12,0 12,1 Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Komsumen. Yogyakarta: CAPS.
  13. Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi revisi, cetakan 12. Jakarta: Rajawali Pers.
  14. 14,0 14,1 Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. 2013. Credit Management Handbook. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  15. 15,0 15,1 Moti H., Masinde J., Mugenda N., Sindani M. 2012. Effectiveness Of Credit Management System On Loan Performance: Empirical Evidence From Micro Finance Sector In Kenya. International Journal Of Business, Humanities And Technology.
  16. 16,0 16,1 Ahmed, Faizan, Sufi. Malik, Ali, Qaisar. 2015. “Credit Risk Management and Loan Performance: Empirical Investigation of Micro Finance Banks of Pakistan”. International Journal of Economics and Financial Issues. Vol 5 Issue 2. University Rawalpindi Campus: Pakistan.
  17. Fatimah, Dwi, Nur’aini, Fajar. 2016. Teknik Analisis SWOT. Yogyakarta: Quadrant.
  18. Alim.Yadanur, dkk. 2012. “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process”. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  19. 19,0 19,1 Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  20. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  21. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama murad
  22. 22,0 22,1 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
  23. Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  24. 24,0 24,1 Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.
  25. Al Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  26. Arifin, Zainal, Muhammad. 2015. Prosiding Sentia. Pengembangan Sistem Informasi Praktek Industri Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Universitas Negeri Malang: Malang. Volume 7 – Issn: 2085-2347.
  27. 27,0 27,1 Santoso. Yulianti, Wan. 2016. “Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Jurnal Seniati (Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri). Politeknik Negeri Tanah Laut: Kalimantan Selatan. Issn : 2085-4218.
  28. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. Panduan Aplikatif & Solusi (PAS) Sistem Informasi Penjualan Online untuk tugas akhir. Wahana Komputer: Semarang.
  29. Nguyen, Viet, Hung. Nguyen, Anh, Hoan. Nguyen, Thanh, Tung. dkk. 2013. DRC: A Detection Tool for Dangling References in PHP-Based Web Applications. Electrical and Computer Engineering Department Iowa State University: USA.
  30. Supriyatna, Adi. 2014. Sistem Informasi Pinjaman Dana Dan Pembelian Barang Pada Koperasi Secara Kredit Berbasis Web. Ami BSI Karawang: Karawang. Jurnal Paradigma Volume XVI No.2.
  31. Riyandari, Eka, Novitasari. Sulasmoro, Haqiqi , Arfan. 2013. Sistem Informasi Pengajuan Kredit Pada Pt. Adira Quantum Multifinance Berbasis Web Politeknik Harapan Bersama: Tegal.
  32. I Made Ary Suardana. Cipta, Wayan. Yudiaatmaja, Fridayana. 2016. Pengaruh Modal Sendiri Dan Modal Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) . Universitas Pendidikan Ganesha: Singaraja. E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016).
  33. Fuad, Mohamad. 2015. Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi “ Kopitama” Depok. Universitas Gunadarma: Depok. UG Jurnal Vol. 9 No. 05.
  34. Nurhanafi, Anis. 2014. Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Sari Mulyo Kecamatan Ngadirojo. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 3 No 3 – Juli 2014 – ijns.org ISSN: 2302-5700.
  35. Putra, Ade. Hutrianto. 2017. Aplikasi Mobile Pengajuan Kredit Oleh Nasabah Pada Bank Bni 46 Kantor Kas Plaju Palembang Universitas Bina Darma: Palembang.
  36. Kosasih, Engkos, Ade. 2015. Laporan Skripsi Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Kredit Berbasis Web Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana. Perguruan Tinggi Raharja: Tangerang.
  37. Marviana. 2016. Laporan Skripsi Perancangan Sistem Informasi Administrasi Pencairan Kredit Berbasis Web Pada PT. Oto Multiartha Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja: Tangerang.
  38. Berg, Tobias. 2014. The causal effect of risk management on loan quality. Bonn University.
  39. Brown, Martin. Ongena, Steven. Kirschenmann, Karolin. 2014. Bank funding, securitization, and loan terms: evidence from foreign currency lending. University of Zurich.
  40. Belás, J., Vojtovič, S., Ključnikov, A. 2016. Microenterprises and Significant Risk Factors in Loan Process. Vol. 9, No 1, pp. 43-59.
  41. J. Grzywacz. K. Jarkowska . 2016. The Role Of Bank Loan In Financing Investments Of Polish Enterprises. Warsaw School Of Economics
  42. Sudhakar M. Dr. C. V. K Reddy. 2016. Two Step Credit Risk Assesment Model For Retail Bank Loan Applications Using Decision Tree Data Mining Technique: India. International Journal of Advanced Research in Computer Engineering & Technology (IJARCET) Volume 5 Issue 3, March 2016 705 ISSN: 2278 – 1323.

Contributors

Melarosmaida