SI1414482168: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Tahap-Tahap Elisitasi)
(Tahap-Tahap Elisitasi)
Baris 1.011: Baris 1.011:
 
</ol>
 
</ol>
  
<ol>
 
 
<li>''Final Draft'' Elisitasi</li>
 
<li>''Final Draft'' Elisitasi</li>
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
+
Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
 
</ol>
 
</ol>
 
 
  
  

Revisi per 6 September 2018 10.26

PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1414482168
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA



Disusun Oleh :

NIM
: 1414482168
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SIstem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482168
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahruddin S.Kom,.MM)
   
(H. Abdul Hamid Arribathi S.Ag,.MM)
NID : 15013
   
NID : 13005.


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482168
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA

Disusun Oleh :


NIM
: 1414482168
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 13 Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1414482168

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat, bukan tidak mungkin perlahan-lahan segala aktivitas manusia yang awalnya dikerjakan secara semi komputerisasi beralih menggunakan suatu sistem yang terkomputerisasi secara keseluruhan. Hal ini yang perlahan ingin mulai diterapkan pada Koperasi PT Paz Ace Indonesia, yang mana melalui analisa yang telah dilakukan dengan metode PIECES menemukan beberapa kelemahan sistem yang saat ini sedang berjalan, diantaranya dalam pelaksanaan pencatatan penjualan yang masih menggunakan buku besar sebagai media pencatatannya, hal ini sangat beresiko terjadinya human error. Tidak hanya pada pencatatan, pada kegiatan simpan pinjam pun masih terbilang belum cukup efektif, terlebih bagi anggota. Ketika anggota koperasi ingin mengetahui jumlah cicilan pinjaman, mereka harus mendatangi bendahara koperasi terlebih dahulu, hal ini tentunya belum efektif karena data tidak bisa diketahui secara langsung oleh anggota. Maka dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut, perlu diusulkan untuk adanya perancangan sistem koperasi di PT Paz Ace Indonesia, yang bertujuan untuk mempermudah pengurus koperasi dalam mengolah data, serta mempermudah bagi anggota untuk mengetahui history cicilan atupun pembelian tanpa harus mendatangi bendahara terlebih dahulu.

Kata Kunci: Penjuala, Simpan Pinjam, Koperasi


ABSTRACT

Along with the development of information technology is growing rapidly, it is not impossible slowly all human activities that were originally done in a computerized semi-switch to use a computerized system as a whole. This is what slowly want to start applied to the Cooperative PT Paz Ace Indonesia, which through the analysis that has been done by PIECES method found some weaknesses of the system currently running, including in the implementation of the recording sales that still use the ledger as a medium of recording, this very risky human error. Not only on the record, the savings and loan activities are still fairly not effective, especially for members. When members of the cooperative want to know the amount of loan repayments, they must go to the cooperative treasurer first, this is certainly not effective because the data can not be known directly by members. So with the weaknesses, it should be proposed for the existence of co-operative system design in PT Paz Ace Indonesia, which aims to facilitate the cooperative in managing data processing, and make it easier for members to know the history of installments atupun purchase without having to go to the treasurer first.

Keywords : Sales, Saving and Loans, Cooperatives


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, penulis panjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Adapun judul yang diambil dalam Laporan Skripsi ini yaitu “Perancangan Sistem Koperasi di PT Paz Ace Indonesia”.

Laporan ini merupakan hasil penelitian di Koperasi PT Paz Ace Indonesia, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

Penulis pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Muhamad Zahruddin S.Kom.,MM selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan pikiran dan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.
  5. Bapak H. Abdul Hamid Arribathi S.Ag.,MM selaku dosen pembimbing II yang telah sabar memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti.
  7. PT Paz Ace Indonesia yang telah bersedia memberikan informasi terkait dengan segala hal yang berkaitan dengan Laporan Skripsi ini, yang juga merupakan tempat saya bekerja.
  8. Para pengurus Koperasi PT Paz Ace Indonesia, yang selalu mengedepankan kerjasama tim dan selalu memberikan ilmu yang membangun.
  9. Bapak, Mamah, Kakak, dan Adik yang selalu memberikan do'a dan motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
  10. Teman-teman MTI : Anty, Wati, Kiting/Rizky, dan Novi yang selalu membantu dan memberikan semangat kepada penulis.
  11. Teman-teman Raharja'14 yang selalu memotivasi dan mendukung penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai pemicu agar dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tangerang, 17 Juli 2018
Nuril Hilaliyah
1414482168

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Performance (Kinerja)
  2. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Information (Informasi)
  3. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Economy (Ekonomi)
  4. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Effeciency (Efisiensi)
  5. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Service (Pelayanan)
  6. Tabel 3.6.1 Tabel Elisiasi Tahap 1
  7. Tabel 3.6.2 Tabel Elisiasi Tahap 2
  8. Tabel 3.6.3 Tabel Elisiasi Tahap 3
  9. Tabel 4.2 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan & Usulan
  10. Tabel 4.8.1 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.8.2 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Definisi Data
  2. Gambar 3.1.1 Gambar Logo PT Paz Ace Indonesia
  3. Gambar 3.1.4 Gambar Struktur Organisasi Koperasi PT Paz Ace Indonesia
  4. Gambar 3.2.2.1 Gambar Use Case Diagram Proses Penjualan
  5. Gambar 3.2.2.1 Gambar USe Case Diagram Proses Simpanan
  6. Gambar 3.2.2.1 Gambar USe Case Diagram Proses Pinjaman
  7. Gambar 3.2.2.2 Gambar Activity Diagram Proses Penjualan
  8. Gambar 3.2.2.2 Gambar Activity Diagram Proses Simpanan
  9. Gambar 3.2.2.2 Gambar Activity Diagram Proses Pinjaman
  10. Gambar 3.2.2.3 Gambar Sequence Diagram Proses Penjualan
  11. Gambar 3.2.2.3 Gambar Sequence Diagram Proses Simpanan
  12. Gambar 3.2.2.3 Gambar Sequence Diagram Proses Pinjaman
  13. Gambar 4.1.1.1 Gambar Use Case Diagram Proses Penjualan Yang Diusulkan
  14. Gambar 4.1.1.1 Gambar Use Case Diagram Proses Simpanan Yang Diusulkan
  15. Gambar 4.1.1.1 Gambar Use Case Diagram Proses Pinjaman Yang Diusulkan
  16. Gambar 4.1.1.2 Gambar Activity Diagram Proses Penjualan Yang Diusulkan
  17. Gambar 4.1.1.2 Gambar Activity Diagram Proses Simpanan Yang Diusulkan
  18. Gambar 4.1.1.2 Gambar Activity Diagram Proses Pinjaman Yang Diusulkan
  19. Gambar 4.1.1.3 Gambar Sequence Diagram Proses Penjualan Yang Diusulkan
  20. Gambar 4.1.1.3 Gambar Sequence Diagram Proses Simpanan Yang Diusulkan
  21. Gambar 4.1.1.3 Gambar Sequence Diagram Proses Pinjaman Yang Diusulkan
  22. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Log In
  23. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Home Page
  24. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Penjualan
  25. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Simpan Pinjam
  26. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Data Pengguna
  27. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Supplier
  28. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Pembelian
  29. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Kategori
  30. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Barang
  31. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Retur
  32. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Laporan
  33. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Data Anggota
  34. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Log In
  35. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Data Pengguna
  36. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Data Supplier
  37. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Kategori Barang
  38. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Pembelian Barang
  39. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Menu Retur


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang semakin pesat bukan tidak mungkin suatu organisasi atau perusahaan akan mengikuti laju perkembangan teknologi informasi demi menunjang pelaksanaan pekerjaan agar didapatkan hasil yang lebih akurat, cepat dan relevan. Teknologi informasi yang identik dengan bantuan alat pengolah data atau yang biasa disebut komputer ini memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya, salah satunya adalah membuat pekerjaan lebih cepat dan hasil yang didapatkan akan lebih akurat. Namun banyak organisasi yang belum mengimplementasikan teknologi informasi dalam kegiatan pekerjaan mereka. Salah satunya pada unit koperasi di PT Paz Ace Indonesia. Koperasi PT Paz Ace Indonesia adalah koperasi yang dibentuk dalam rangka membantu mensejahterakan para anggotanya, resmi didirikan pada bulan Maret 2017 lalu. Koperasi yang hanya diperuntukkan bagi karyawan PT Paz Ace Indonesia ini menjadikan penjualan dan simpan pinjam sebagai hal terpenting bagi laju perkembangan koperasi itu sendiri.

Namun dalam pengolahan data yang sedang berjalan saat ini, koperasi PT Paz Ace Indonesia masih menggunakan sistem semi komputerisasi, kegiatan pencatatan penjualan masih menggunakan buku besar yang nantinya akan di input kembali ke dalam Microsoft Excel. Hal tersebut menyebabkan lamanya proses laporan yang dikirimkan setiap bulannya, bahkan data yang diperoleh pun terkadang tidak akurat. Selain itu, bagi para anggota yang ingin mengetahui besaran cicilan pinjaman mereka di koperasi, harus datang menemui bendahara terlebih dahulu dan mengeceknya, sistem ini dirasa tidak efektif dan banyak memakan waktu. Dengan adanya kelemahan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, tentunya Koperasi PT Paz Ace Indonesia membutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi, yang mana dapat memudahkan petugas koperasi dalam mengolah data penjualan dan mempermudah bagi anggota untuk mengetahui besaran cicilan peminjaman mereka tanpa harus mendatangi bendahara koperasi terlebih dahulu. Sejalan dengan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM KOPERASI DI PT PAZ ACE INDONESIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dalam hal ini yang menjadi permasalahan pada Unit Koperasi PT Paz Ace Indonesia adalah:

  1. Bagaimana sistem proses pengolahan data penjualan dan sistem simpan pinjam di Koperasi PT Paz Ace Indonesia yang sedang berjalan saat ini?
  2. Apakah data laporan yang dihasilkan sudah akurat?
  3. Bagaimana rancangan sistem penjualan dan simpan pinjam yang diusulkan?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan lebih baik maka perlu adanya ruang lingkup atau batasan penelitian yang akan dibahas dalam masalah ini. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas oleh penulis berdasarkan perumusan masalah yang ada adalah :

  1. Proses Penjualan pada unit koperasi PT Paz Ace Indonesia
  2. Proses Simpan Pinjam pada unit koperasi PT Paz Ace Indonesia

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk :

  1. Mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi pada proses yang sedang berjalan di koperasi PT Paz Ace Indonesia
  2. Dapat menciptakan suatu sistem pengelolaan data yang terkomputerisasi sesuai dengan kebutuhan proses penjualan dan simpan pinjam di koperasi PT Paz Ace Indonesia


Manfaat Penelitian

  1. Dapat menciptakan suatu sistem pengelolaan data yang terkomputerisasi sesuai dengan kebutuhan proses penjualan dan simpan pinjam di koperasi PT Paz Ace Indonesia
  2. Dengan adanya sistem pengelolahan data yang terkomputerisasi, maka pengerjaan pekerjaan akan lebih cepat dengan hasil yang di dapat akan lebih akurat
  3. Terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam proses pengelolahan data


Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan pengumpulan data yaitu :

  1. Observasi (Observation Research)
  2. Pada metode observasi ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber, pengumpulan dan pengelolaan data di bagian unit koperasi PT Paz Ace Indonesia.

  3. Wawancara (Interview Research)
  4. Metode wawancara ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui kegiatan tanya jawab langsung. Dalam metode ini penulis melakukan wawancara kepada Bapak Ardian selaku ketua koperasi dan pengurus bidang usaha yang menangani langsung kegiatan transaksi di Koperasi PT Paz Ace Indonesia.

  5. Studi Pustaka (Library Research)
  6. Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode-metode sebelumnya, yaitu metode observasi dan metode wawancara. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan di internet.

Metode Analisa

Pada tahap analisa, penulis menganalisa proses penjualan dan simpan pinjam yang ada di Koperasi PT Paz Ace Indonesia.

Metode Perancangan Sistem

Metode Unifield Modelling Languange (UML) adalah metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi di Koperasi PT Paz Ace Indonesia, yang akan digunakan dalam tahap-tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta rancangan basis data dan spesifikasi data yang menggunakan software : PHPMy Admin, Apache, MySQL, Visual Paradigma, CodeIgniter dan Chrome.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disajikan dengan ringkas dan disusun dalam beberapa bab, dimana masing-masing bab akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan saat ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian atau gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, tata laksana sistem yang sedang berjalan, rancangan prosedur sistem yang sedang berjalan, analisa sistem yang sedang berjalan, konfigurasi sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan mengenai sistem informasi tabungan siswa yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram serta rancangan prototype, spesifikasi basis data, rancangan layar dan rancangan implementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem usulan, perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem koperasi PT Paz Ace Indonesia, konfigurasi sistem usulan, testing, dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Secara sederhana, suatu sistem dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Pengertian sistem secara etimologis atau asal usul kata sistem berasal dari bahasa Latin Systema atau bahasa Yunani Sustema yang memiliki arti suatu kesatuan dimana terdiri dari elemen atau komponen yang dihubungkan secara bersama supaya dapat memudahkan transfer materi, energi atau informasi. Sistem dikenal sebagai kesatuan bagian yang memiliki keterhubungan antara satu dengan yang lainnya dan mempunyai item-item penggerak.

Adapun pengertian sistem menurut para ahli, sebagai berikut :

Menuruut Tata Sutabri pada buku sistem informasi manajemen (2014:7) [1] “, mengatakan bahwa sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. ”

Sedangkam menurut Hartono yang dikutip oleh Otto Fajarianto pada Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 2017, [2] bahwa sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah paduan dari sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain dengan sedemikian rupa untuk menjalankan suatu proses tertentu dalam mencapai suatu tujuan utama.

Karateristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keuaran. Adapun karakteristik sistem menurut Tata Sutabri (2014:10) [1] yaitu :

  1. Komponen Sistem (components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya salaing bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “supra sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi anatara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (environments)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang memengaruhi operasi sistem tersebu disebut lingkungan luar sistem. Ingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan data juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (interface)
  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrase sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (input)
  10. Energy yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit komputer “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (output)
  12. Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan kepuusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  13. Pengolah Sistem (Proses)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sitem (Objective)
  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh, karena itu Tata Sutabri (2014:11) [1] mengklasifikasikan sistem menjadi beberapa sudut pandangan, di antaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain-lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan istem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Deterministik dan Sistem Probailistik
  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2 Oktober 2015 (2013:310), [3]menyatakan bahwa data adalah yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bias berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun symbol-simbol lainnya yang bsia kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Sedangkan menurut Tata Sutabri [1] data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi. Untuk jelasnya, seperti gambar dibawah ini :

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang nantinya akan diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penggunanya.

Klasifikasi Data

Data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumbernya. Berikut klasifikasi data tersebut yaitu :

Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

  1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data),
  2. Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu.

  3. Data Ukur (Measurement Data)
  4. Data ukur adalah data yang mennjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

  1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
  2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan daam hubungannya dengan penjumlahan.

  3. Data kualitatif (Qualitative Data)
  4. adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

Klasifikasi Data Menurut Sumber Data

  1. Data Internal (Internal Data)
  2. Data internal adalah data yang asli, artiya data sebagai hasil observasi yang dilalukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

  3. Data Eksternal (External Data)
  4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

  1. Data Eksternal Primer (Primary Eksternal Data)
  2. Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

  3. Data Eksternal Sekunder (Secondary Eksternal Data)
  4. Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Klasifikasi Informasi

Tata Sutabri (2014:33) [1], Nilai dari informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) hal yaitu :

  1. Mudah Diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

  3. Luas dan Lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai.

  9. Ketepatan Waktu
  10. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

  13. Keluwesan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.

  15. Dapat Dibuktikan
  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak Ada Prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat Diukur
  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

    <p style="text-indent: 0.5in;">Nilai informasi sempurna adalah pengambil keputusan diizinkan untuk memilih keputusan optimal dalam setiap hal dan bukan keputusan yang “rata-rata” akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang akan mengakibatkan suatu kerugian. </p>

Nilai dan Kualitas Informasi

Dalam buku yang sama, Tata Sutabri (2014:36),[1] mengatakan bahwa kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut yakni :

  1. Akurat (Occurate
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines
  4. Informasi yang dating pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak lagi mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimnya.

  5. Relevan (Relevance
  6. Informasi tetsebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang yang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Konsep Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Adapun definisi sistem informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Tata Sutabri (2014:40)[1] menyatakan bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihakluar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan menurut Abdul Kadir yang dikutip oleh Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 [4] “Sistem informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan.

Dari pengertian beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang dapat diartikan dengan proses pengumpulan sampai menyebarkan informasi yang melibatkan interaksi antara manusia, proses algoritmik, data dan teknologi.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai tujuan sasaran.

  1. Blok Masukan
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi
  8. Teknologi merupakan “ tool box ” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali
  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Ambon Siragih dkk dalam jurnal Times Vol. IV No. 1 31-35 2015 [5] menyatakan bahwa analisa sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi setiap permasalahan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Sedangkan menurut Hanif Al Fatta dkk dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 2015 [6] Analisa sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan memahami sistem dengan proses menganalisa dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi ataupun mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan kebutuhan pemakai sistem yang nantinya dapat diusulkan alternative perbaikan pada sistem tersebut.

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Di dalam tahap analisa system terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis system, sebagai berikut :

  1. (Identify)
  2. yaitu mengidentifikasikan masalah
  3. (Understand)
  4. yaitu memahami kerja dari system yanga ada
  5. (Analyze)
  6. Menganalisis Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem atau desain secara umum mendefinisikan komponen-komponen sistem informasi pemetaan yang akan dirancang”, Ambon Siragih dkk dalam Jurnal Times Vol. IV No. 1 31-35 2015 [5]

Sedangkan menurut Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 menyatakan bahwa “perancangan sistem merupakan pengembangan sistem informasi baru berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis system”. [4]

Berdasarkan pengertian perancangan sistem diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu pengembangan sistem berdasarkan proses pemetaan kebutuhan yang berdasarkan kepada hasil analisis sistem.


Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 [4] juga menyebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan perancangan sistem informasi maka terlebih dahulu seorang analis sistem harus membuat suatu tahapan perancangan sistem yaitu :

  1. Mendefinisikan Masalah
  2. yaitu menentukan hal-hal apa saja sebenarnya yang menjadi masalah dalam perusahaan sehingga kita dapat menetukan pemecahan yang sesuai.

  3. Analisis Masalah
  4. yaitu meneliti dengan sebaik mungkin masalah yang sudah ditentukan dan memikirkan alternatif yang terbaik dalam pemecahan terhadap perancangan system yang baru saja digambarkan.

  5. Perancangan Global
  6. yaitu melakukan perancangan global terhadap sistem yang baru dengan menggunakan metode-metode perancangan secara garis besar.

  7. Perancangan Detail
  8. yaitu dengan menentukan bentuk-bentuk perancangan secara terperinci, dengan menggunakan metode-metode perancangan yang sering digunakan apakah itu desain output, desain input, desain file dan struktur program.

  9. Program
  10. yaitu membuat rancangan sistem yang baru dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan.

  11. Testing
  12. yaitu mengandalkan pengujian terhadap sistem program yang dirancang sesuai dengan keinginan yang dikehendaki dalam perancangan sebelumnya.

  13. Implementasi
  14. yaitu menetapkan program yang telah dibuat kedalam sistem untuk menggunakan program tersebut, apakah sesuai dengan yang diinginkan.

  15. Evaluasi, Operasi, dan Perawatan
  16. yaitu melakukan operasi terhadap program dan juga melakukan penawaran secara umum untuk memelihara program yang ada.

  17. Dokumentasi
  18. yaitu melakukan penduplikasian data melalui program yang dibuat sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka kita dapat mengantisipasinya.

Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi (Observation)

Observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas dimana menggunakan panca indranya, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena yang berdasarkan pada pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya sehingga mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Atau, dengan kata lain Metode observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif.

Metode Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara penulis tidak hanya menggali dan mencari apa yang diketahui oleh seseorang atau subyek yang diteliti, tetapi juga membantu penulis untuk melakukan pemikiran-pemikiran kritis untuk mencari solusi dari hasil wawancara tersebut.

Metode Wawancara (Interview)

Studi pustaka merupakan pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi yang diperoleh dari buku-buku yang terkait, jurnal, website, dan artikel.

Literature review atau daftar pustaka ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan / melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya.

(Unified Modeling Language)

Definisi (Unified Modeling Language) (UML)

Menurut Rosa yang dikutip oleh Puput Puspito Rini dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 2016 [7], bahwa UML adalah Teknik pemrograman yang berorientasi objek dan merupakan bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak.

Sedangkan Menurut Hani Dewi Ariessanti dkk dalam konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 [8] mengatakan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang berbasis objek.

“UML adalah bahasa viual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”, S.A Rosa dan Shalahudidin yang dikutip oleh Joko S. Dwi Raharjo dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 8 No. 1 Maret 2018. [9]

Dapat disimpulkan dari pengertian UML di atas. UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa permodelan yang menggunakan gambar untuk menfisualisasikan suatu sistem.

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

  1. Usecase Diagram
  2. Usecase Diagram Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan fungsionalitas dari suatu sistem. Use case diagram juga menggambarkan siapa saja pihak yang berinteraksi dengan sistem, serta apa saja bentuk interaksi tersebut.

  3. Class Diagram
  4. Class diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan struktur dan deskripsi dari class, package, dan objek. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar class tersebut dapat saling berkolaborasi utuk mencapai suatu tujuan.

  5. Activity Diagram
  6. Activity Diagram menggambarkan alur kerja (work flow) dalam suatu proses bisnis yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana alir tersebut berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Fokus utama dari activity diagram adalah aktifitas dari sistem, bukan aktifitas dari actor.

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence Diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Adi nugroho yang dikutip kembali oleh Esa Wijayanti (2014:15) [10], Langkah-Langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) Sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar bussines process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
  2. Letakkan use case dalam setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi requirement, constranints dan catatan lainnya.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, marilah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence diagram collaboration untuk setiap alur pekerjaannya.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan requirement piranti lunak, sistem operasi jaringan dan sebagainya. Letakkan komponen di dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat untuk membangun sistem diantaranya:
    1. Pendekatan use case dengan memberikan setiap use case kepada tim pengembang, untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu memberikan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Letakkan uji model dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodennya. Model harus selalu sesuai dengan kode aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Metode Elisitasi

Definisi Elisitasi

Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan lain dalam pengembangan sistem.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74) elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. 'M” pada MDI itu artinya Mondatory (penting) Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistam yang diusulkan?
    2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
    1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
    2. Middle M : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low L : Mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
















BAB IV

PERANCANGAN SISTEM YANG USULAN

Rancangan Sistem Usulan

Tahap analisis serta penelitian yang telah dilakukan terhadap sistem koperasi PT Paz Ace Indonesia yang sedang berjalan saat ini menghasilkan temuan atas beberapa masalah yang sedang dihadapi. Adapun sistem koperasi yang akan diusulkan diantaranya akan mengubah beberapa proses yang sedang berjalan saat ini. Salah satunya dalam kegiatan pencatatan penjualan yang masih menggunakan buku besar, sistem ini dirasa tidak efektif karena kelemahan dan resiko yang ditimbulkan cukup tinggi. Maka dari itu dibuatlah sistem koperasi agar dapat membantu pengurus koperasi dalam menjalankan pekerjaan koperasi yang diharapkan dapat mempermudah serta mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Dalam perancangan sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Administrator

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh administrator dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan log in

    2. Menampilkan tampilan utama/home page

    3. Menampilkan menu anggota

    4. Menampilkan menu laporan

    5. Dapatm melakukan log out

  2. Admin Penjualan

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh admin penjualan dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan login

    2. Menampilkan tampilan utama/home page

    3. Menampilkan menu penjualan

    4. Menampilkan menu kategori

    5. Menampilkan menu barang

    6. Menampilkan menu laporan penjualan

    7. Dapat melakukan log out

  3. Admin Purchasing

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh admin purchasing dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan log in

    2. Menampilkan tampilan utama/home page

    3. Menampilkan menu Supplier

    4. Menampilkan menu pembelian

    5. Menampilkan menu kategori

    6. Menampilkan menu barang

    7. Menampilkan menu laporan pembelian

    8. Menampilkan menu laporan stok

    9. Dapat melakukan log out

  4. Bendahara

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh bendahara dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan log in

    2. Menampilkan tampilan utama/ home page

    3. Menampilkan menu simpan pinjam

    4. Menampilkan menu form data nasabah

    5. Menampilkan menu form simpanan

    6. Menampilkan menu form pinjaman

    7. Menampilkan menu form cicilan

    8. Menampilkan laporan simpan pinjam

    9. Dapat melakukan log out

  5. Anggota

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh anggota dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan log in

    2. Menampilkan tampilan utama /log in

    3. Menampilkan menu pembelian

    4. Menampilkan menu simpanan

    5. Menampilkan menu cicilan

    6. Dapat melakukan log out

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut use case diagram yang diusulkan untuk sistem Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :

    1. Use Case Diagram Penjualan

    Gambar 4.1 : Use Case Penjualan Yang Diusulkan

    Keterangan :

      1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses penjualan yang meliputi 3 Actor, yakni Admin Penjualan, Anggota/Pembeli, HRD.

      2. 7 Use Case Diagram.

    2. Use Case Diagram Simpanan

    Gambar 4.2 : Use Case Simpanan Yang Diusulkan

    Keterangan :

      1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses simpanan yang meliputi 3 Actor, yakni Bendahara, Anggota/Pembeli, HRD.

      2. 7 Use Case Diagram.

    3. Use Case Diagram Peminjaman

    Gambar 4.3 : Use Case Pinjaman Yang Diusulkan

    Keterangan :

      1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses pinjaman yang meliputi 3 Actor, yakni Bendahara, Anggota/Pembeli, Ketua.

      2. 7 Use Case Diagram.

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut activity diagram yang diusulkan untuk sistem Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :

    1. Activity Diagram Penjualan

    Gambar 4.4 : Activity Diagram Penjualan Yang Diusulkan

    Keterangan :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali

      2. Terdapat 3 swinline yaitu Admin Penjualan, Anggota/Pembeli, HRD.

      3. 12 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

      5. 1 Final Node

    2. Activity Diagram Simpanan

    Gambar 4.5 : Activity Diagram Simpanan Yang Diusulkan

    Keterangan :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali

      2. Terdapat 2 swinline yaitu Bendahara dan HRD.

      3. 6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      4. 1 Final Node

    3. Activity Diagram Pinjaman

    Gambar 4.6 : Activity Diagram Pinjaman Yang Diusulkan

    Keterangan :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali

      2. Terdapat 2 swinline yaitu Anggota Aktif dan Bendahara.

      3. 6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri

      5. 1 Final Node

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut sequence diagram yang diusulkan untuk sistem Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :

    1. Sequence Diagram Penjualan

    Gambar 4.7 : Sequence Diagram Penjualan Yang Diusulkan

    Keterangan :

      1. 3 Actor yaitu Admin Penjualan, Anggota dan HRD.

      2. 4 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi

      3. 11 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.

    2. Sequence Diagram Simpanan

    Gambar 4.8 : Sequence Diagram Simpanan Yang Diusulkan

    Keterangan :

      1. 2 Actor yaitu Bendahara dan HRD.

      2. 3 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi

      3. 6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.

    3. Sequence Diagram Pinjaman

    Gambar 4.9 : Sequence Diagram Pijaman Yang Diusulkan

    Keterangan :

      1. 2 Actor yaitu Bendahara dan Anggota Aktif

      2. 4 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi

      3. 6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 : Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan & Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Dengan adanya class diagram, maka akan membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem.

    Gambar 4.10 : Class Diagram

    Spesifikasi Basis Data

    Berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan :

    1. Tabel Admin

      Nama File : admin

      Media : hardisk

      Primary key : id_admin

      Panjang record : 70

    2. Tabel 4.2 : Tabel Admin

    3. Tabel Cicilan

      Nama File : cicilan

      Media : hardisk

      Primary key : id_cicilan

      Panjang record : 41

    4. Tabel 4.3 : Tabel Cicilan

    5. Tabel Jurnal Umum

      Nama File : jurnal_umum

      Media : Hardisk

      Primary key : id_jurnal

      Panjang record : 165

    6. Tabel 4.4 : Tabel Jurnal Umum

    7. Tabel Keanggotaan

      Nama File : keanggotaan

      Media : Hardisk

      Primary key : id_keanggotaan

      Panjang record : 42

    8. Tabel 4.5 : Tabel Keanggotaan

    9. Tabel Data Anggota

      Nama File : data_anggota

      Media : Hardisk

      Primary key : nik

      Panjang record : 64

    10. Tabel 4.6 : Tabel Data Anggota

    11. Nama File : pengguna

      Media : hardisk

      Primary key : id

      Panjang record : 311


    12. Tabel 4.7 : Tabel Pengguna

    13. Tabel Pinjaman

      Nama File : pinjaman

      Media : hardisk

      Primary key : id_pinjaman

      Panjang record : 9

    14. Tabel 4.8 : Tabel Pinjaman

    15. Tabel simpanan

      Nama File : simpanan

      Media : Hardisk

      Primary key : simpanan

      Panjang record : 63

    16. Tabel 4.9 : Tabel Simpanan

    17. Tabel tbl Anggota

      Nama File : tbl_anggota

      Media : Hardisk

      Primary key : id_anggota

      Panjang record : 455


    18. Tabel 4.10 : tbl_anggota

    19. Tabel Tbl Barang

      Nama File : tbl_barang

      Media : Hardisk

      Primary key : barang_id

      Panjang record : 239

    20. Tabel 4.11 : tbl_barang

    21. Tabel Tbl Detail Beli

      Nama File  : tb_detail_beli

      Media  : Hardisk

      Primary key  : d_beli_id

      Panjang record : 67

    22. Tabel 4.12 : tbl_detail_beli

    23. Tabel Tbl Detail Jual

      Nama File : tbl_detail_jual

      Media : Hardisk

      Primary key : d_jual_id

      Panjang record : 232

    24. Tabel 4.13 : tbl_detail_jual

    25. Tabel Tbl Jual

      Nama File : tbl_jual

      Media : Hardisk

      Primary key : jual_nofak

      Panjang record : 46

    26. Tabel 4.14 : tbl_jual

    27. Tabel Kategori

      Nama File : tbl_kategori

      Media : hardisk

      Primary key : kategori_id

      Panjang record : 11, 35

    28. Tabel 4.15 : Tabel Kategori

    29. Tabel Jual

      Nama File : tbl_jual

      Media : hardisk

      Primary key : jual_nofak

      Panjang record: 15, 11, 20

    30. Tabel 4.16 Tabel Penjualan

      Rancangan Program

      Tampilan Log In

      Gambar 4.11 : Tampilan Log In

      Tampilan Home Page

      Gambar 4.12 : Tampilan Home Page

      Tampilan Menu Penjualan

      Gambar 4.12 : Tampilan Menu Penjualan

      Tampilan Menu Simpan Pinjam

      Gambar 4.13 : Tampilan Simpan Pinjam

      Tampilan Menu Data Pengguna

      Gambar 4.14 : Tampilan Data Pengguna

      Tampilan Menu Supplier

      Gambar 4.15 : Tampilan Menu Supplier

      Tampilan Menu Pembelian

      Gambar 4.16 : Tampilan Menu Pembelian

      Tampilan Menu Kategori

      Gambar 4.17 : Tampilan Menu Kategori Barang

      Tampilan Menu Barang

      Gambar 4.18 : Tampilan Menu Barang

      Tampilan Menu Retur

      Gambar 4.19 : Tampilan Menu Retur

      Tampilan Menu Laporan

      Gambar 4.20 : Tampilan Menu Laporan

      Tampilan Data Anggota

      Gambar 4.20 : Tampilan Data Anggota

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      1. Processor : Intel® Core™ i3-8300 Processor

      2. Monitor : LG Flatron W1643S

      3. Mouse : Logitech M100r

      4. Keyboard : Logitech K100

      5. RAM : 4 GB

      6. Harddisk : 500 GB

      7. Printer : EPSON L220 Series

      Spesifikasi Software

      1. Microsoft Office 2007

      2. Google Chrome dan Mozilla Firefox

      3. XAMPP sebagai Webserver

      Spesifikasi Braninware

      1. Ketua Koperasi

      2. Pengurus Bidang Usaha : Admin Penjualan dan Admin Purchasing

      3. Administrator

      4. Bendahara

      Testing

      Black Box Testing

      Untuk melakukan tahap testing, pada penelitian ini menggunakan metode black box testing yang dimana pengujian dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Dengan hasil pengujian sebagai berikut :

      1. Hasil pengujian pada menu log in

      Gambar 4.21 : Pengujian Pada Menu Log In

      2. Hasil pengujian pada saat tidak menginput salah satu kolom

      Gambar 4.22 : Pengujian Pada Menu Data Pengguna

      3. Hasil pengujian pada saat tidak menginput nama supplier

      Gambar 4.23 : Pengujian Pada Menu Data Supplier

      4. Hasil pengujian pada saat tidak menginput nama kategori di menu kategoi barang

      Gambar 4.24 : Pengujian Pada Menu Kategori Barang

      5. Hasil pengujian pada saat tidak menginput kode barang

      Gambar 4.25 : Pengujian Pada Menu Pembelian Barang

      6. Hasil pengujian pada saat tidak mengisi keterangan retur

      Gambar 4.26 : Pengujian Pada Menu Retur

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing seperti yang sudah diuraikan diatas, di dapati hasil bahwa setiap aspek yang telah diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Seperti contoh pengujian pada menu anggota, ketika tidak menginput salah satu kolom maka data anggota tidak dapat tersimpan.

      Implementasi

      Time Schedule

      Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna untuk melaksanakan langkah-langkah dalam menerapkan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time schedule. Berikut time schedule untuk sistem koperasi PT Paz Ace Indonesia:

      Tabel 4.17 : Time Schedule

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya perlu untuk digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang sedang diusulkan. Berikut adalah rincian biaya yang diperlukan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitian di Koperasi PT Paz Ace Indonesia :

      Tabel 4.18 : Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil Analisa terhadap prosedur sistem penjualan dan simpan pinjam di Koperasi PT Paz Ace Indonesia, pada saat ini masih menggunakan sistem semi komputer yang dimana masih menggunakan buku besar pada pencatatan penjualan barang dan menginput kembali pada Microsoft Excel diakhir periode, yang mana dalam prosedur ini resiko terjadinya kesalahan data dan ketidak akuratan data sangat besar. Ditambah waktu pengerjaan yang membutuhkan waktu lama. Selain pada prosedur penjualan, kegiatan simpan pinjam pun mengalami kelemahan seperti, banyaknya waktu yang diperlukan hanya untuk melihat data cicilan anggota. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem terkomputerisasi yang dapat memudahkan pengurus dan anggota koperasi untuk mengelola dan mengecek data dengan cepat dan akurat.

      Saran

      Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan di koperasi PT Paz Ace Indonesia, maka dapat diusulkan sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat pengurus dan anggota untuk memproses dan mendapatkan data. Namun pada sistem ini, terdapat beberapa poin yang diharapkan dapat meningatkan kinerja koperasi, diantaranya adalah :

      1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya. Diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi.

      2. Menambahkan menu-menu baru yang dirasa penting untuk perkembangan sistem koperasi selanjutnya.

      3. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang akan memakai sistem ini.

      4. Dimasa yang akan datang, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pengembangan sistem selanjutnya.

      Sedangkan menurut Menurut Darmawan pada Jurnal Sisfotek Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 1 / Maret 2017 [2],menyatakan bahwa : “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

      Kesimpulan dari pengertian informasi diatas adalah bahwa informasi merupakan sekumpulan data-data yang telah diolah dengan sedemikian rupa, menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut, sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Nuril Hilaliyah