SI1414482168

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1414482168
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA



Disusun Oleh :

NIM
: 1414482168
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SIstem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482168
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahruddin S.Kom,.MM)
   
(H. Abdul Hamid Arribathi S.Ag,.MM)
NID : 15013
   
NID : 13005.


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482168
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM KOPERASI PADA

PT PAZ ACE INDONESIA

Disusun Oleh :


NIM
: 1414482168
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 13 Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1414482168

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat, bukan tidak mungkin perlahan-lahan segala aktivitas manusia yang awalnya dikerjakan secara semi komputerisasi beralih menggunakan suatu sistem yang terkomputerisasi secara keseluruhan. Hal ini yang perlahan ingin mulai diterapkan pada Koperasi PT Paz Ace Indonesia, yang mana melalui analisa yang telah dilakukan dengan metode PIECES menemukan beberapa kelemahan sistem yang saat ini sedang berjalan, diantaranya dalam pelaksanaan pencatatan penjualan yang masih menggunakan buku besar sebagai media pencatatannya, hal ini sangat beresiko terjadinya human error. Tidak hanya pada pencatatan, pada kegiatan simpan pinjam pun masih terbilang belum cukup efektif, terlebih bagi anggota. Ketika anggota koperasi ingin mengetahui jumlah cicilan pinjaman, mereka harus mendatangi bendahara koperasi terlebih dahulu, hal ini tentunya belum efektif karena data tidak bisa diketahui secara langsung oleh anggota. Maka dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut, perlu diusulkan untuk adanya perancangan sistem koperasi di PT Paz Ace Indonesia, yang bertujuan untuk mempermudah pengurus koperasi dalam mengolah data, serta mempermudah bagi anggota untuk mengetahui history cicilan atupun pembelian tanpa harus mendatangi bendahara terlebih dahulu.

Kata Kunci: Penjuala, Simpan Pinjam, Koperasi


ABSTRACT

Along with the development of information technology is growing rapidly, it is not impossible slowly all human activities that were originally done in a computerized semi-switch to use a computerized system as a whole. This is what slowly want to start applied to the Cooperative PT Paz Ace Indonesia, which through the analysis that has been done by PIECES method found some weaknesses of the system currently running, including in the implementation of the recording sales that still use the ledger as a medium of recording, this very risky human error. Not only on the record, the savings and loan activities are still fairly not effective, especially for members. When members of the cooperative want to know the amount of loan repayments, they must go to the cooperative treasurer first, this is certainly not effective because the data can not be known directly by members. So with the weaknesses, it should be proposed for the existence of co-operative system design in PT Paz Ace Indonesia, which aims to facilitate the cooperative in managing data processing, and make it easier for members to know the history of installments atupun purchase without having to go to the treasurer first.

Keywords : Sales, Saving and Loans, Cooperatives


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, penulis panjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Adapun judul yang diambil dalam Laporan Skripsi ini yaitu “Perancangan Sistem Koperasi di PT Paz Ace Indonesia”.

Laporan ini merupakan hasil penelitian di Koperasi PT Paz Ace Indonesia, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

Penulis pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Muhamad Zahruddin S.Kom.,MM selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan pikiran dan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.
  5. Bapak H. Abdul Hamid Arribathi S.Ag.,MM selaku dosen pembimbing II yang telah sabar memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti.
  7. PT Paz Ace Indonesia yang telah bersedia memberikan informasi terkait dengan segala hal yang berkaitan dengan Laporan Skripsi ini, yang juga merupakan tempat saya bekerja.
  8. Para pengurus Koperasi PT Paz Ace Indonesia, yang selalu mengedepankan kerjasama tim dan selalu memberikan ilmu yang membangun.
  9. Bapak, Mamah, Kakak, dan Adik yang selalu memberikan do'a dan motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
  10. Teman-teman MTI : Anty, Wati, Kiting/Rizky, dan Novi yang selalu membantu dan memberikan semangat kepada penulis.
  11. Teman-teman Raharja'14 yang selalu memotivasi dan mendukung penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai pemicu agar dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tangerang, 17 Juli 2018
Nuril Hilaliyah
1414482168

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Performance (Kinerja)
  2. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Information (Informasi)
  3. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Economy (Ekonomi)
  4. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Effeciency (Efisiensi)
  5. Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Service (Pelayanan)
  6. Tabel 3.6.1 Tabel Elisiasi Tahap 1
  7. Tabel 3.6.2 Tabel Elisiasi Tahap 2
  8. Tabel 3.6.3 Tabel Elisiasi Tahap 3
  9. Tabel 4.2 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan & Usulan
  10. Tabel 4.8.1 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.8.2 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Definisi Data
  2. Gambar 3.1.1 Gambar Logo PT Paz Ace Indonesia
  3. Gambar 3.1.4 Gambar Struktur Organisasi Koperasi PT Paz Ace Indonesia
  4. Gambar 3.2.2.1 Gambar Use Case Diagram Proses Penjualan
  5. Gambar 3.2.2.1 Gambar USe Case Diagram Proses Simpanan
  6. Gambar 3.2.2.1 Gambar USe Case Diagram Proses Pinjaman
  7. Gambar 3.2.2.2 Gambar Activity Diagram Proses Penjualan
  8. Gambar 3.2.2.2 Gambar Activity Diagram Proses Simpanan
  9. Gambar 3.2.2.2 Gambar Activity Diagram Proses Pinjaman
  10. Gambar 3.2.2.3 Gambar Sequence Diagram Proses Penjualan
  11. Gambar 3.2.2.3 Gambar Sequence Diagram Proses Simpanan
  12. Gambar 3.2.2.3 Gambar Sequence Diagram Proses Pinjaman
  13. Gambar 4.1.1.1 Gambar Use Case Diagram Proses Penjualan Yang Diusulkan
  14. Gambar 4.1.1.1 Gambar Use Case Diagram Proses Simpanan Yang Diusulkan
  15. Gambar 4.1.1.1 Gambar Use Case Diagram Proses Pinjaman Yang Diusulkan
  16. Gambar 4.1.1.2 Gambar Activity Diagram Proses Penjualan Yang Diusulkan
  17. Gambar 4.1.1.2 Gambar Activity Diagram Proses Simpanan Yang Diusulkan
  18. Gambar 4.1.1.2 Gambar Activity Diagram Proses Pinjaman Yang Diusulkan
  19. Gambar 4.1.1.3 Gambar Sequence Diagram Proses Penjualan Yang Diusulkan
  20. Gambar 4.1.1.3 Gambar Sequence Diagram Proses Simpanan Yang Diusulkan
  21. Gambar 4.1.1.3 Gambar Sequence Diagram Proses Pinjaman Yang Diusulkan
  22. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Log In
  23. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Home Page
  24. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Penjualan
  25. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Simpan Pinjam
  26. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Data Pengguna
  27. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Supplier
  28. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Pembelian
  29. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Kategori
  30. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Barang
  31. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Retur
  32. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Menu Laporan
  33. Gambar 4.4 Gambar Tampilan Data Anggota
  34. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Log In
  35. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Data Pengguna
  36. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Data Supplier
  37. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Kategori Barang
  38. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Pembelian Barang
  39. Gambar 4.6.6.1 Gambar Pengujian Pada Menu Menu Retur


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang semakin pesat bukan tidak mungkin suatu organisasi atau perusahaan akan mengikuti laju perkembangan teknologi informasi demi menunjang pelaksanaan pekerjaan agar didapatkan hasil yang lebih akurat, cepat dan relevan. Teknologi informasi yang identik dengan bantuan alat pengolah data atau yang biasa disebut komputer ini memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya, salah satunya adalah membuat pekerjaan lebih cepat dan hasil yang didapatkan akan lebih akurat. Namun banyak organisasi yang belum mengimplementasikan teknologi informasi dalam kegiatan pekerjaan mereka. Salah satunya pada unit koperasi di PT Paz Ace Indonesia. Koperasi PT Paz Ace Indonesia adalah koperasi yang dibentuk dalam rangka membantu mensejahterakan para anggotanya, resmi didirikan pada bulan Maret 2017 lalu. Koperasi yang hanya diperuntukkan bagi karyawan PT Paz Ace Indonesia ini menjadikan penjualan dan simpan pinjam sebagai hal terpenting bagi laju perkembangan koperasi itu sendiri.

Namun dalam pengolahan data yang sedang berjalan saat ini, koperasi PT Paz Ace Indonesia masih menggunakan sistem semi komputerisasi, kegiatan pencatatan penjualan masih menggunakan buku besar yang nantinya akan di input kembali ke dalam Microsoft Excel. Hal tersebut menyebabkan lamanya proses laporan yang dikirimkan setiap bulannya, bahkan data yang diperoleh pun terkadang tidak akurat. Selain itu, bagi para anggota yang ingin mengetahui besaran cicilan pinjaman mereka di koperasi, harus datang menemui bendahara terlebih dahulu dan mengeceknya, sistem ini dirasa tidak efektif dan banyak memakan waktu. Dengan adanya kelemahan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, tentunya Koperasi PT Paz Ace Indonesia membutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi, yang mana dapat memudahkan petugas koperasi dalam mengolah data penjualan dan mempermudah bagi anggota untuk mengetahui besaran cicilan peminjaman mereka tanpa harus mendatangi bendahara koperasi terlebih dahulu. Sejalan dengan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM KOPERASI DI PT PAZ ACE INDONESIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dalam hal ini yang menjadi permasalahan pada Unit Koperasi PT Paz Ace Indonesia adalah:

  1. Bagaimana sistem proses pengolahan data penjualan dan sistem simpan pinjam di Koperasi PT Paz Ace Indonesia yang sedang berjalan saat ini?
  2. Apakah data laporan yang dihasilkan sudah akurat?
  3. Bagaimana rancangan sistem penjualan dan simpan pinjam yang diusulkan?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan lebih baik maka perlu adanya ruang lingkup atau batasan penelitian yang akan dibahas dalam masalah ini. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas oleh penulis berdasarkan perumusan masalah yang ada adalah :

  1. Proses Penjualan pada unit koperasi PT Paz Ace Indonesia
  2. Proses Simpan Pinjam pada unit koperasi PT Paz Ace Indonesia

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk :

  1. Mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi pada proses yang sedang berjalan di koperasi PT Paz Ace Indonesia
  2. Dapat menciptakan suatu sistem pengelolaan data yang terkomputerisasi sesuai dengan kebutuhan proses penjualan dan simpan pinjam di koperasi PT Paz Ace Indonesia

Manfaat Penelitian

  1. Dapat menciptakan suatu sistem pengelolaan data yang terkomputerisasi sesuai dengan kebutuhan proses penjualan dan simpan pinjam di koperasi PT Paz Ace Indonesia
  2. Dengan adanya sistem pengelolahan data yang terkomputerisasi, maka pengerjaan pekerjaan akan lebih cepat dengan hasil yang di dapat akan lebih akurat
  3. Terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam proses pengelolahan data

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan pengumpulan data yaitu :

  1. Observasi (Observation Research)
  2. Pada metode observasi ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber, pengumpulan dan pengelolaan data di bagian unit koperasi PT Paz Ace Indonesia.

  3. Wawancara (Interview Research)
  4. Metode wawancara ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui kegiatan tanya jawab langsung. Dalam metode ini penulis melakukan wawancara kepada Bapak Ardian selaku ketua koperasi dan pengurus bidang usaha yang menangani langsung kegiatan transaksi di Koperasi PT Paz Ace Indonesia.

  5. Studi Pustaka (Library Research)
  6. Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode-metode sebelumnya, yaitu metode observasi dan metode wawancara. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan di internet.

Metode Analisa

Pada tahap analisa, penulis menganalisa proses penjualan dan simpan pinjam yang ada di Koperasi PT Paz Ace Indonesia.

Metode Perancangan Sistem

Metode Unifield Modelling Languange (UML) adalah metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi di Koperasi PT Paz Ace Indonesia, yang akan digunakan dalam tahap-tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta rancangan basis data dan spesifikasi data yang menggunakan software : PHPMy Admin, Apache, MySQL, Visual Paradigma, CodeIgniter dan Chrome.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disajikan dengan ringkas dan disusun dalam beberapa bab, dimana masing-masing bab akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan saat ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian atau gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, tata laksana sistem yang sedang berjalan, rancangan prosedur sistem yang sedang berjalan, analisa sistem yang sedang berjalan, konfigurasi sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan mengenai sistem informasi tabungan siswa yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram serta rancangan prototype, spesifikasi basis data, rancangan layar dan rancangan implementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem usulan, perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem koperasi PT Paz Ace Indonesia, konfigurasi sistem usulan, testing, dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Secara sederhana, suatu sistem dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Pengertian sistem secara etimologis atau asal usul kata sistem berasal dari bahasa Latin Systema atau bahasa Yunani Sustema yang memiliki arti suatu kesatuan dimana terdiri dari elemen atau komponen yang dihubungkan secara bersama supaya dapat memudahkan transfer materi, energi atau informasi. Sistem dikenal sebagai kesatuan bagian yang memiliki keterhubungan antara satu dengan yang lainnya dan mempunyai item-item penggerak.

Adapun pengertian sistem menurut para ahli, sebagai berikut :

Menuruut Tata Sutabri pada buku sistem informasi manajemen (2014:7) [1] “, mengatakan bahwa sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. ”

Sedangkam menurut Hartono yang dikutip oleh Otto Fajarianto pada Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 2017, [2] bahwa sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah paduan dari sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain dengan sedemikian rupa untuk menjalankan suatu proses tertentu dalam mencapai suatu tujuan utama.

Karateristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keuaran. Adapun karakteristik sistem menurut Tata Sutabri (2014:10) [1] yaitu :

  1. Komponen Sistem (components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya salaing bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “supra sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi anatara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (environments)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang memengaruhi operasi sistem tersebu disebut lingkungan luar sistem. Ingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan data juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (interface)
  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrase sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (input)
  10. Energy yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit komputer “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (output)
  12. Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan kepuusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  13. Pengolah Sistem (Proses)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sitem (Objective)
  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh, karena itu Tata Sutabri (2014:11) [1] mengklasifikasikan sistem menjadi beberapa sudut pandangan, di antaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain-lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan istem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Deterministik dan Sistem Probailistik
  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2 Oktober 2015 (2013:310), [3]menyatakan bahwa data adalah yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bias berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun symbol-simbol lainnya yang bsia kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Sedangkan menurut Tata Sutabri [1] data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi. Untuk jelasnya, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 : Definisi Data

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang nantinya akan diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penggunanya.

Klasifikasi Data

Data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumbernya. Berikut klasifikasi data tersebut yaitu :

Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

  1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data),
  2. Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu.

  3. Data Ukur (Measurement Data)
  4. Data ukur adalah data yang mennjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

  1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
  2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan daam hubungannya dengan penjumlahan.

  3. Data kualitatif (Qualitative Data)
  4. adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

Klasifikasi Data Menurut Sumber Data

  1. Data Internal (Internal Data)
  2. Data internal adalah data yang asli, artiya data sebagai hasil observasi yang dilalukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

  3. Data Eksternal (External Data)
  4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

  1. Data Eksternal Primer (Primary Eksternal Data)
  2. Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

  3. Data Eksternal Sekunder (Secondary Eksternal Data)
  4. Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Diana Efendi dkk dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 9 No. 2 2014 [4]mengatakan bahwa “Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadiankejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut Menurut Darmawan pada Jurnal Sisfotek Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 1 / Maret 2017 [2],menyatakan bahwa : “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Kesimpulan dari pengertian informasi diatas adalah bahwa informasi merupakan sekumpulan data-data yang telah diolah dengan sedemikian rupa, menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut, sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan.

Nilai Informasi

Tata Sutabri (2014:33), Nilai dari informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) hal yaitu :

  1. Mudah Diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

  3. Luas dan Lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai.

  9. Ketepatan Waktu
  10. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

  13. KEluwesan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.

  15. Dapat Dibuktikan
  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak Ada Prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat Diukur
  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Nilai informasi sempurna adalah pengambil keputusan diizinkan untuk memilih keputusan optimal dalam setiap hal dan bukan keputusan yang “rata-rata” akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang akan mengakibatkan suatu kerugian.

Nilai dan Kualitas Informasi

Dalam buku yang sama, Tata Sutabri (2014:36),[1] mengatakan bahwa kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut yakni :

  1. Akurat (Occurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines)
  4. Informasi yang dating pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak lagi mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimnya.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Informasi tetsebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang yang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Konsep Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Adapun definisi sistem informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Tata Sutabri (2014:40)[1] menyatakan bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihakluar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan menurut Abdul Kadir yang dikutip oleh Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 [5] “Sistem informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan.

Dari pengertian beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang dapat diartikan dengan proses pengumpulan sampai menyebarkan informasi yang melibatkan interaksi antara manusia, proses algoritmik, data dan teknologi.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai tujuan sasaran.

  1. Blok Masukan
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi
  8. Teknologi merupakan “ tool box ” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali
  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Ambon Siragih dkk dalam jurnal Times Vol. IV No. 1 31-35 2015 [6] menyatakan bahwa analisa sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi setiap permasalahan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Sedangkan menurut Hanif Al Fatta dkk dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 2015 [7] Analisa sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan memahami sistem dengan proses menganalisa dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi ataupun mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan kebutuhan pemakai sistem yang nantinya dapat diusulkan alternative perbaikan pada sistem tersebut.

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Di dalam tahap analisa system terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis system, sebagai berikut :

  1. (Identify)
  2. yaitu mengidentifikasikan masalah
  3. (Understand)
  4. yaitu memahami kerja dari system yanga ada
  5. (Analyze)
  6. Menganalisis Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem atau desain secara umum mendefinisikan komponen-komponen sistem informasi pemetaan yang akan dirancang”, Ambon Siragih dkk dalam Jurnal Times Vol. IV No. 1 31-35 2015 [6]

Sedangkan menurut Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 menyatakan bahwa “perancangan sistem merupakan pengembangan sistem informasi baru berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis system”. [5]

Berdasarkan pengertian perancangan sistem diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu pengembangan sistem berdasarkan proses pemetaan kebutuhan yang berdasarkan kepada hasil analisis sistem.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 [5] juga menyebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan perancangan sistem informasi maka terlebih dahulu seorang analis sistem harus membuat suatu tahapan perancangan sistem yaitu :

  1. Mendefinisikan Masalah
  2. yaitu menentukan hal-hal apa saja sebenarnya yang menjadi masalah dalam perusahaan sehingga kita dapat menetukan pemecahan yang sesuai.

  3. Analisis Masalah
  4. yaitu meneliti dengan sebaik mungkin masalah yang sudah ditentukan dan memikirkan alternatif yang terbaik dalam pemecahan terhadap perancangan system yang baru saja digambarkan.

  5. Perancangan Global
  6. yaitu melakukan perancangan global terhadap sistem yang baru dengan menggunakan metode-metode perancangan secara garis besar.

  7. Perancangan Detail
  8. yaitu dengan menentukan bentuk-bentuk perancangan secara terperinci, dengan menggunakan metode-metode perancangan yang sering digunakan apakah itu desain output, desain input, desain file dan struktur program.

  9. Program
  10. yaitu membuat rancangan sistem yang baru dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan.

  11. Testing
  12. yaitu mengandalkan pengujian terhadap sistem program yang dirancang sesuai dengan keinginan yang dikehendaki dalam perancangan sebelumnya.

  13. Implementasi
  14. yaitu menetapkan program yang telah dibuat kedalam sistem untuk menggunakan program tersebut, apakah sesuai dengan yang diinginkan.

  15. Evaluasi, Operasi, dan Perawatan
  16. yaitu melakukan operasi terhadap program dan juga melakukan penawaran secara umum untuk memelihara program yang ada.

  17. Dokumentasi
  18. yaitu melakukan penduplikasian data melalui program yang dibuat sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka kita dapat mengantisipasinya.

Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi (Observation)

Observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas dimana menggunakan panca indranya, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena yang berdasarkan pada pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya sehingga mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Atau, dengan kata lain Metode observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif.

Metode Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara penulis tidak hanya menggali dan mencari apa yang diketahui oleh seseorang atau subyek yang diteliti, tetapi juga membantu penulis untuk melakukan pemikiran-pemikiran kritis untuk mencari solusi dari hasil wawancara tersebut.

Metode Wawancara (Interview)

Studi pustaka merupakan pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi yang diperoleh dari buku-buku yang terkait, jurnal, website, dan artikel.

Literature review atau daftar pustaka ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan / melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya.

Konsep Dasar UML(Unified Modeling Language)

Definisi (Unified Modeling Language) (UML)

Menurut Rosa yang dikutip oleh Puput Puspito Rini dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 2016 [8], bahwa UML adalah Teknik pemrograman yang berorientasi objek dan merupakan bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak.

Sedangkan Menurut Hani Dewi Ariessanti dkk dalam konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 [9] mengatakan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang berbasis objek.

“UML adalah bahasa viual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”, S.A Rosa dan Shalahudidin yang dikutip oleh Joko S. Dwi Raharjo dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 8 No. 1 Maret 2018. [10]

Dapat disimpulkan dari pengertian UML di atas. UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa permodelan yang menggunakan gambar untuk menfisualisasikan suatu sistem.

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

  1. Usecase Diagram
  2. Usecase Diagram Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan fungsionalitas dari suatu sistem. Use case diagram juga menggambarkan siapa saja pihak yang berinteraksi dengan sistem, serta apa saja bentuk interaksi tersebut.

  3. Class Diagram
  4. Class diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan struktur dan deskripsi dari class, package, dan objek. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar class tersebut dapat saling berkolaborasi utuk mencapai suatu tujuan.

  5. Activity Diagram
  6. Activity Diagram menggambarkan alur kerja (work flow) dalam suatu proses bisnis yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana alir tersebut berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Fokus utama dari activity diagram adalah aktifitas dari sistem, bukan aktifitas dari actor.

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence Diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Adi nugroho yang dikutip kembali oleh Esa Wijayanti (2014:15) [11], Langkah-Langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) Sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar bussines process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
  2. Letakkan use case dalam setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi requirement, constranints dan catatan lainnya.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, marilah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence diagram collaboration untuk setiap alur pekerjaannya.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan requirement piranti lunak, sistem operasi jaringan dan sebagainya. Letakkan komponen di dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat untuk membangun sistem diantaranya:
    1. Pendekatan use case dengan memberikan setiap use case kepada tim pengembang, untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu memberikan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Letakkan uji model dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodennya. Model harus selalu sesuai dengan kode aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Metode Elisitasi

Definisi Elisitasi

Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan lain dalam pengembangan sistem.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74) elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. 'M” pada MDI itu artinya Mondatory (penting) Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistam yang diusulkan?
    2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
    1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
    2. Middle M : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low L : Mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi PHP

Menurut Wahana Komputer yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 8 No. 1 Maret 2018 [12], PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat website yang bersifat serverside scripting, PHP memungkinan anda untuk membuat halaman website yang bersifat dinamis.

“PHP (Hypertext Preprocessor) menurut Arief (2011:44) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”, dikutip oleh M. Iqbal Dzulhaq pada Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No. 1 2017.[13]

Definisi XAMPP

Iqbal Kamil Siregar dalam Jurnal JIMP Vol. 2 No. 2 Agustus 2017 [14] mengatakan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.

Definisi MySQL

MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah software database, yang merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL penyimpanan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan, yang dikutip oleh Hengki Tamando Sitohang dalam Journal of Informatic Pelita Nusantara Vol. 3 No. 1 2018. [15]

Sedangkan pendapat lain Menurut Arief yang dikutip oleh M. Iqbal Dzulhaq pada Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 [14] bahwa MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

Definisi CodeIgniter

Dalam penelitian Hustinawati, Albert Kurnia Himawan dan Latifah yang berjudul “Performance Analysis Framework Codeigniter and CakePHP in Website Creation” dalam International Journal of Computer Applications Vol. 94 No. 20 (2014:6) Mengatakan CodeIgniter adalah framework aplikasi web yang bersifat open source yang digunakan untuk membangun aplikasi PHP yang dinamis. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pengembangan pengembang CodeIgniter untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua kode dari nol.

Definisi Notepad++

Menurut Angga Reza Palevi (2013:4) dalam jurnal ilmiah DASI “Notepad++ adalah sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis. Notepad menitikeratkan kegunaan aplikasi untukditing text dalam waktu yang cepat dan praktis”. Notepad++ mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript, dan CSS.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Testing atau Pengujian perangkat lunak merupakan sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan

Definisi Black BoxTesting

Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa perlu mengetahui struktur internal dari suatu software yang akan diuji karena pengujian ini hanya berfokus kepada input dan output terhadap spesifikasi suatu software. Beberapa teknik yang terdapat didalam Blackbox testing adalah, “equivalence partitioning, boundary value analysis, dan Cause Effect Graphing”, dikutip oleh Suri Karuniawati pada Jurnal e-Proceeding of Engineering Vol. 2 No. 2 2015 berdasarkan Jurnal M. Ehmer Khan.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Analisa PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah: kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economics), kontrol (control), efisiensi (efficiency) dan pelayanan (service).

  1. Performance(kinerja) : Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (informasi) : peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (ekonomis) : peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (pengendalian) : peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (efisiensi): peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (pelayanan) : peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem (Istiningsih, Pengertian Sistem dan Analisis Sistem).

Teori Khusus

Konsep Dasar Koperasi

Definisi Koperasi

Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berikut adalah dua pengertian koperasi sebagai pegangan untuk mengenal koperasi lebih jauh. Menurut Undang-Undang Pasal 1 ayat (1) No. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Menurut Sudarwanto yang dikutip oleh Dewi Istiqomah Aminin dalam Jurnal JAB Vol. 32 No. 1 Maret 2016 [16], mengatakan bahwa “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang secara sukarela berjuang bersama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan suatu badan usaha yang dikelola secara demokratis”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang terdiri dari beberapa orang atau badan hukum yang bertujuan untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi yang berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong.

Landasan Dasar Koperasi

Landasan koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran, serta kedudukan koperasi terhadap pelaku pelaku ekonomi lainnya. Sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 25/1992 tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut :

  1. Landasan Idiil
  2. Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992, landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Penempatan pancasila sebagai landasan koperasi Indonesia ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia. Yang merupakan jiwa dan semangat bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kedudukan seperti itu, maka wajar bila Pancasila diterima sebagai landasan idiil koperasi ataupun organisasi-organisasi kainnya di Indonesia. Pancasila, dengan masing-masing silanya, akan menjadi pedoman yang mengarahkan semua tindakan Koperasi dan organisasi-organisasi lainnya it dalam mengembangkan fungsinya masing masing di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Pancasila yang dimaksud adalah rumusan yang ada di dalam pembukuan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu Ketuhanan Yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluru rakyat Indonesia.

  3. Landasan Strukturil
  4. Selain menempatkan Pancasila sebagai landasan idiil Koperasi Indonesia, Bab II UU No. 25 Tahun 1992 menempatkan UUD 1945 sebagai landasan strukturil Koperasi Indonesia. UUD 1945, sebagaimana diketahui, merupakan aturan pokok organisasi negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Dalam Undang Undang Dasar 1945 terdapat berbagai ketentuan yang mengatur berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia dalam bernegara. Dalam UUD 1945 kita menemukan mekanisme hubungan antar lembagalembaga negara, kedudukan, tugas dan wewenang masing masing lembaga negara, serta ketentuan-ketentuan lain yang dipandang perlu keberadaannya sebagai pedoman dasar penyelenggara negara Republik Indonesia.

Fungi dan Peran Koperasi

Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25/1992, fungsi dan peran. Koperasi Indonesia dalam garis besar adalah sebagai berikut:

  1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
  2. Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan beberapa prinsip koperasi, yaitu :

  1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
  3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi);
  4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
  5. Kemandirian;
  6. Pendidikan perkoprasian;
  7. Kerjasama antar koperasi.

Prinsip-prinsip Koperasi bermula dari aturan-aturan umum pengelolaan Koperasi yang dikembangkan oleh pelopor-pelopor koperasi di Rochdale, yang dikenal sebagai “Prinsip-prinsip Rochdale”. Keberhasilan perjuangan Koperasi di Rochdaele memang banyak ditentukan oleh semangat kerja para pengurusnya, yang benar- benar merumuskan kepahitan era revolusi industri di Inggris.walaupun demikian, dalam bukunya The Cooperative Sector, Fauguet (1951), mengatakan bahwa setidak-tidaknya ada empat prinsip yang harus dipenuhi oleh setiap badan usaha yang menamakan dirinya Koperasi. Prinsip-prinsip itu adalah :

  1. Adanya pengaturan tentang keanggotaan organisasi yang berdasarkan kesukarelaan.
  2. Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan han antara para anggota.
  3. Adanya ketentuan atau peraturan tentang partisipasi anggota dalam ketatalaksanaan dan usaha Koperasi.
  4. Adanya ketentuan tentang perbandingan yang seimbang terhadap hasil usaha yang diperoleh, sesuai dengan pemanfaatan jasa dan hasil usaha yang diperoleh, sesuai dengan pemanfaatan jasa Koperasi oleh para anggotanya.

Jenis-Jenis Koperasi

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya, yaitu :

  1. Koperasi Simpan Pinjam
  2. Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.

  3. Koperasi Konsumen
  4. Koperasi Konsumen Adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.

  5. Koperasi Produsen
  6. Koperasi Produsen Adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

  7. Koperasi Pemasaran
  8. Koperasi Pemasaran Koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

  9. Koperasi Jasa
  10. Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

Tujuan Koperasi

Dalam Aktiva Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 1 No. 2 November 2016 oleh Siti Salama Amar [17] mengatakan bahwa Tujuan utama pendirian Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Namun demikian, karena dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggota Koperasi berpegang pada asa dan prinsip-prinsip ideal tertentu, maka kegiatan Koperasi biasanya juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Lebih dari itu, karena perjuangan Koperasi biasanya terjalin dalam suatu gerakan tertentu yang bersifat nasional, tidak jarang keberadaan Koperasi juga dimaksudkan untuk pembangunan suatu tatanan perekonomian tertentu.

Dalam konteks Indonesia, pernyataan mengenai tujuan Koperasi dapat ditemukan dalam pasal 33 UU koperasi No. 25/1992. Menurut pasal itu, tujuan koperasi Indonesia adalah sebagai berikut: Koperasi bertujuan mamjukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membnagun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Berdasarkan bunyi pasal 33 UU No. 25/1992 itu, dapat disaksikan bahwa tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut:

  1. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya
  2. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan,
  3. Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Menurut Ginting yang dikutip oleh Hani Dewi Ariessanti dkk [9] dalam jurnalnya pada Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015, menyatakan bahwa penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalambursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui.

Konsep Dasar Simpan Pinjam

Definisi Simpan Pinjam

Berdasarkan UU No. 25 Pasal 44 Tahun 1992, Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari/ dan untuk:

  1. Anggota koperasi yang bersangkutan.
  2. Koperasi lain dan atau anggota.

Jadi, kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data dan menyalurkannya dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan.

Definisi Simpanan Pokok

Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

Definisi Simpanan Wajib

Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

Definisi Simpanan Sukarela

Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992, Simpanan sukarela adalah simpanan berupa uang yang nilainya tidak ditentukan oleh koperasi. Biasanya tergantung kemampuan anggota dan sifatnya tidak memaksa.

Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Karyawan atau Pegawai adalah seseorang yang bekerja pada suatu kesatuan organisasi, baik sebagai pegawai tetap maupun tidak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam. jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri.

Literature Review

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Cepi Cahyadi (2017) dalam Jurnal Sistem Informasi yang berjudul “Perancangan Aplikasi Penjualan Retail Pada Koperasi Karyawan PT SIM”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa saat ini proses penjualan retail pada Koperasi tersebut masih menggunakan sistem manual, sedangkan barang retail yang dijual terdiri dari berbagai macam jenis yang membutuhkan ketelitian dalam pencatatannya. Sehingga pada penelitian ini perlu dibangun suatu sistem terkomputerisasi yang dapat memberikan kemudahan dalam proses pengelolaan datanya. [18]
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurlaila Hasyim, Nur Aeni Hidayah dan Sarwoto Wijoyo Latisuro dalam Jurnal Informasi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web Pada Koperasi Warga Baru MTS N 17 Jakarta”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa anggota koperasi yang terdiri dari guru, pegawai negeri sipil dan honorer tidak dapat mengetahui secara langsung informasi mengenai pembayaran dan tagihan mereka. Anggota koperasi yang ingin mengetahui informasi mengenai pembayaran dan tagihan mereka harus mendatangi pengurus koperasi terlebih dahulu, terlebih dalam pengelolaan datanya masih menggunakan cara semi komputerisasi, yaitu pencatatan tertulis yang kemudian disalin kembali ke dalam Microsoft Excel. Sistem yang berjalan saat ini dirasa belum efektif sehingga diperlukan sistem informasi terkomputerisasi. Dalam penelitian ini digunakan metode RAD (Rapid Application Development) dan menggunakan alat UML (Unified Modelling Language).[19]
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nanik Susanti dalam Jurnal SIMETRIS yang berjudul “Sistem Informasi Simpan Pinjam Badan Keswadayaan Masyarakat Studi Kasus BKM Sarana Makmur”, dimana dalam penelitian ini dijelaskan bahwa koperasi simpan pinjam bagi masyarakat dalam kelompok KSM memerlukan suatu sistem informasi simpan pinjam yang berbasis komputer yang dapat membantu Unit Pengelola Keuangan dalam memproses data simpan pinjam agar dapat menjadi mudah, cepat dan tepat. Aplikasi simpan pinjam ini dibuat dengan menggunakan Software Visual Borland Delphi 7.0. [20]
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Anis Nurhanafi dalam Indonesian Journal on Networking and Security, yang berjudul “Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Sari Mulyo Kecamatan Ngadirojo” dimana dalam penelitian ini dijelaskan bahwa koperasi “Sari Mulyo” masih menggunakan sistem yang konvensional, hal ini sangat tidak efektif karena dalam proses penghitungan rugi laba diperlukan waktu yang cukup lama dan dengan cara yang rumit. Dengan adanya kelemahan tersebut, penelitian ini membuat suatu sistem informasi simpan pinjam yang bertujuan untuk membantu dan mempermudah kinerja pengurus serta memperbaiki kinerja sistem yang sedang berjalan saat ini. Pembuatan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MYSQL. [21]
  5. Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Made Karmawan dalam Jurnal Comtech, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Serba Usaha Pada Koperasi Tangerang”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa koperasi yang memiliki kegiatan utama simpan pinjam dan perdagangan ini masih menggunakan sistem manual dalam pengelolaan datanya. Semua dokumen dikendalikan dan dicatat secara manual sehingga berpengaruh pada efisiensi waktu dan tenaga kerja. Selain itu keamanan dan keakuratan data juga diragukan kebenarannya. Sehingga dalam penelitian ini dirancang suatu sistem informasi simpan pinjam berbasis komputer yang mana bertujuan untuk membantu meningkatkan kinerja yang kemudian dapat memberikan solusi kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam pengelolaan data, agar didapatkan hasil yang optimal. Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini yaitu SDLC (Siklus Hidup Pengembangan Sistem). [22]
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. K. Munusamy (2016) dalam International Journal of Research – Granthaalayah dengan judul “A Study On Job Satisfaction Of Employees With The Use Of Information Technology (IT) In Co-Operative Sector”. Penelitian ini membahas mengenai perlunya penerapan TI pada sektor koperasi “Information Technology in Co-operative Sector Today co-operative societies can gainfully utilize computers in development work. This system is very useful in mechanized accounting, data processing and communication system. Above all the expectations of members and customers in terms of speed, quality and convenience of service have gone up. Today with global scenario the main concern of co-operative sector is the use of IT applications in new economic activities.” [23]
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Jacques Defourny dan Marthe Nyssens (2013) dalam Journal Enterpreneurial and Organizational Diversity, yang berjudul Social Co-operatives : “When Social Enterprises Meet the Co-operative Tradition”. Penelitian ini membahas tentang komitmen koperasi untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat “On the basis of the co-operative principles as adopted by the Equitable Pioneers of Rochdale and later by the International Cooperative Alliance (ICA), it is possible to argue that a great deal of co-operatives have always had a stronger orientation toward the general interest or the public good than most traditional private companies. Indeed, among the co-operative principles reformulated by the International Co- operative Alliance in 1995 at its 100th anniversary, the 7th and last principle explicitly refers to the co- operatives’ commitment to contribute to the sustainable development of the whole community. More generally, concerns for fairer economic relations and for promotion of economic democracy in general have always been parts of a true co-operative spirit.” [24]
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Johnston Birchall (2013) pada Journal Enterpreneurial and Organizational Diversity, yang berjudul “The Potential of Co-operatives During The Current Recession; The Orizing Comperative Advantage” yang menjelaskan tentang seberapa efektif koperasi dalam bertahan dari resesi ekonomi “This paper asks how effective are co-operatives at surviving economic recession, and whether they can grow at the expense of investor-owned businesses and provide an alternative business model that is fairer, more stable and less risky. The paper begins by providing historical evidence concerning the resilience of co-operatives during economic crises. Then, taking a ‘member-owned business’ approach, it analyses the comparative advantages and disadvantages of co-ops along three dimensions: ownership, control and benefit. It broadens this out to consider advantages to the wider society, and theorises comparative advantages of other business types. It concludes by asking what it would take for the co-operative potential to be realized.” [25]
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Moses Ochieng Gweyi (2013) dalam International Journal of Business and Commerce dengan judul ”An Investigation of the Impact of Co-Operative Movement in Rural Development in Kenya”, yang menyatakan peran penting sektor koperasi dalam perekonomian “Cooperative Society is an autonomous association united voluntarily to meet the members‘ common social, economic, and cultural aspirations and needs through a jointly owned and democratically controlled enterprise (Lindberg O. 1993). The cooperative sector plays a significant role in economic development and in employment creation, filling the needs of the society and mobilizing savings to improve livelihood.”[26]
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Osadebamwn Anthony Ogbeide (2015) dalam Journal of Rural and Community Development, yang berjudul “An Assesment of Co-operative Sosiety as a Strategy of Rural Development in Edo State of Nigeria". Dalam jurnal ini menyatakan bahwa koperasi sebagai alat pengembangan yang mempromosikan pemberdayaan sosial dan tujuan ekonomi “Zeuli (2002) defined co-operatives as development tools that promote both social empowerments and economic goals. Gertler (2001) viewed cooperatives in a broader sense and added the sustainability perspective such that co-operatives were expressed as enterprises that foster cultural, organisational, and technological changes —the kinds required for major movement in the direction of sustainable rural development. From the composition and benefits perspective, Birchall (1994) assessed co-operatives as people-centred businesses in ownership and reward, and the International Co-operative Alliance(1995) defined a co-operative as an autonomous association of persons united voluntarily to meet their common economic, social, and cultural needs and aspirations through a jointly-owned and democratically-controlled enterprise.[27]

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT Paz Ace Indonesia

Gambar 3.1.1 : Logo PT Paz Ace Indonesia

PT Paz Ace Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Heavy Duty Off Highway dan Heavy Mobile Equipment. Didirikan pada tahun 1999, perusahaan ini sudah memiliki beberapa cabang di Indonesia, seperti :

  1. Tangerang (Head Office)
  2. Balikpapan
  3. Samarinda
  4. Sangatta
  5. Timika
  6. Berau
  7. Tanjung Tabalong
  8. Tanjung Adaro
  9. Tanjung Tabalong

Berada di industri selama 19+ tahun, PT Paz Ace Indonesia telah memberikan solusi kepada beberapa sektor industri, pertambangan, minyak & gas, kehutanan, konstruksi. Dengan lebih dari 40+ merek di bawah lengannya dan 100+ staf di 12+ titik, dukungan di seluruh Indonesia PT Paz Ace Indonesia siap untuk menantang dinamika industri dan berkomitmen untuk membawa produk dan layanannya ke tingkat berikutnya.

Sejarah Singkat Koperasi PT Paz Ace Indonesia

Seperti kebanyakan perusahaan lainnya yang mendirikan unit koperasi demi mensejahterakan para karyawannya, maka pada tahun 2017 lalu tepatnya bulan Maret PT Paz Ace Indonesia resmi mendirikan Unit koperasi. Koperasi yang hanya diperuntukkan bagi karyawan PT Paz Ace Indonesia ini memiliki peranan penting dan manfaat bagi para anggotanya. Salah satunya dengan menjual bahan-bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dan berkualitas. Tidak hanya kegiatan penjualan, koperasi PT Paz Ace Indonesia juga menyediakan simpan pinjam bagi para anggotanya, hal ini tentunya membantu para anggota yang hendak meminjam uang.

Visi dan Misi Koperasi PT Paz Ace Indonesia

Visi

  1. Mensejahterakan Karyawan PT Paz Ace Indonesia

Misi

  1. Menyediakan barang-barang kebutuhan pokok
  2. Menberikan harga yang terjangkau bagi karyawan
  3. Memberikan barang-barang yang berkualitas

Struktur Organisasi Koperasi PT Paz Ace Indonesia

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sesuai dengan rapat kepengurusan yang diselenggarakan pada bulan Maret 2017, diputuskan bahwa kepengurusan Koperasi PT Paz Ace Indonesia periode April 2017 – Maret 2018 sebagai berikut :

Gambar 3.1.4 : Struktur Organisasi Koperasi PT Paz Ace Indonesia

Keterangan

  1. Anggota Aktif : adalah karyawan tetap PT Paz Ace Indonesia, dapat melakukan kegiatan pembelian dan simpan pinjam di koperasi.
  2. Anggota Pasif : adalah karyawan kontrak/karyawan yang dalam masa probation. Karyawan tersebut dapat melakukan kegiatan pembelian namun tidak dapat melakukan simpan pinjam di koperasi.

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya sebuah organisasi pada umumnya, Koperasi PT Paz Ace Indonesia dalam menjalankan kegiatannya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Setelah terbentuknya kepengurusan koperasi, agenda pertama yang akan dilakukan adalah rapat pengurus, rapat pengurus ini bertujuan untuk menetapkan pembagian tugas bagi masing-masing pengurus, rancangan kerja, mengkaji kegiatan koperasi yang akan dilakukan satu tahun ke depan dan lain-lain sebagainya. Dalam rapat pengurus ini, pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pengurus akan ditetapkan.

Berikut tugas dan tanggung jawab pengurus koperasi PT Paz Ace Indonesia yaitu :

  1. Dewan Pengawas
  2. Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas yaitu melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan koperasi. Adapun tugas dan tanggung jawab lain dari dewan pengawas yaitu :

    1. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap seluruh kegiatan koperasi.
    2. Meneliti pembukuan serta pencatatan yang ada pada koperasi.
    3. Memberikan koreksi, saran dan teguran kepada pengurus koperasi.
    4. Membuat laporan tertulis terhadap hasil pelaksanaan pengawasan.
    5. Merahasiakan hasil pengawasan kepada pihak yang tidak bersangkutan.
  3. Ketua
  4. Tugas dan tanggung jawab ketua Koperasi :

    1. Mengendalikan seluruh kegiatan koperasi.
    2. Memimpin, mengkoordinir, dan mengontrol seluruh kegiatan yang menyangkut tugas keorganisasian.
    3. Menerima laporan atas kegiaatan yang dilakukan.
    4. Menandatangani surat penting yang bersangkutan dengan koperasi.
    5. Memimpin rapat anggota tahunan mengambil keputusan atas hal-hal yang bersangkutan dengan koperasi.
  5. Sekretaris
  6. Tugas dan tanggung jawab sekretaris :

    1. Membantu ketua dalam melaksanakan kerja.
    2. Menyelenggaran kegiatan surat menyurat seputar kegiatan koperasi.
    3. Menacatat segala hal yang berhubungan dengan koperasi, baik itu kemajuan koperasi ataupun kelemahan koperasi.
    4. Menyampaikan hal-hal yang penting kepada ketua koperasi.
    5. Membuat pendataan koperasi.
    6. Notulen dalam rapat koperasi.
    7. Penanggung jawab dalam bidang administrasi.
  7. Bendahara
  8. Tugas dan tanggung jawab Bendahara :

    1. Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi.
    2. Memelihara semua harta kekayaan koperasi.
    3. Membukukan seluruh kegiatan transaksi.
    4. Melakukan cash opname pada setiap kasir koperasi.
    5. Penanggung jawab dalam bidang keuangan
  9. Bidang Usaha
  10. Tugas dan tanggung jawab Bidang Usaha :

    1. Mengelola usaha koperasi.
    2. Mengajukan rancangan rencana usaha koperasi.
    3. Menyediakan pengadaan barang koperasi.
    4. Mengendalikan alur penjualan koperasi.
    5. Sebagai motivator dalam meningkatkan usaha koperasi.
    6. Membuat laporan atas kegiatan usaha atau penjualan koperasi.
  11. Anggota
  12. Tugas dan tanggung jawab Anggota :

    1. Menjaga nama baik koperasi.
    2. Membantu menyalurkan ide untuk perkembangan koperasi di masa datang.
    3. Membantu pengurus dalam kegiatan koperasi jika dibutuhkan.

Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur Penjualan

Adapun sistem penjualan yang sedang berjalan pada Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :

  1. Karyawan yang sudah terdaftar sebagai anggota koperasi baik itu karyawan aktif dan pasif, dapat melakukan kegiatan pembelian dengan mendatangi pengurus bidang usaha.
  2. Anggota melakukan order barang sesuai kebutuhan mereka masing-masing.
  3. Pengurus bidang usaha akan mengecek ketersediaan stok dan kondisi barang.
  4. Pengurus bidang usaha akan membawa barang tersebut kepada anggota dan mencatatnya pada buku besar.
  5. Selanjutnya, pengurus bidang usaha akan menanyakan perihal sistem pembayarannya, Tunai atau Kredit.
  6. Sebagai tanda bukti bahwa barang sudah diterima anggota/pembeli, maka pada buku besar haruslah diberi tanda tangan dari si penerima barang.
  7. Pada akhir bulan, pengurus bidang usaha akan menyalin data dari buku besar ke dalam Microsoft Excel.
  8. Untuk anggota yang membeli dengan sistem kredit, di akhir periode (akhir bulan) pengurus bidang usaha akan mengirimkan invoice via email.

Prosedur Simpan Pinjam

Simpanan koperasi hanya berlaku untuk anggota aktif Koperasi PT Paz Ace Indonesia, simpanan koperasi terbagi menjadi simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. Simpanan pokok dibayarkan sekali selama menjadi anggota yaitu sebesar Rp 150,000. Sedangkan untuk simpanan wajib dibayarkan setiap bulannya sesuai dengan level jabatan masing-masing anggota, yaitu :

  1. Level Manager : Rp 100,000
  2. Level Supervisor : Rp 50,000
  3. Level Staff : Rp 30,000

Untuk simpanan sukarela tidak ditentukan besarannya dan tidak bersifat wajib.

Adapun prosedur simpanan yang saat ini sedang berjalan adalah :

  1. Bendahara akan mendapatkan email notification dari HRD yang memberitahukan nama-nama karyawan yang telah diangkat menjadi karyawan tetap yang menandakan bahwa karyawan tersebut telah menjadi anggota aktif koperasi dan akan dikenakan simpanan pokok, wajib dan sukarela.
  2. Bendahara akan membuat list daftar karyawan yang akan dikenakan simpanan pokok & wajib koperasi, kemudian mengirimkan list tersebut kepada HRD.
  3. HRD akan melakukan pemotongan payroll berdasarkan list dari bendahara tadi. Kemudian menyerahkan bukti potongnya.
  4. Sedangkan bagi simpanan sukarela, anggota dapat datang langsung kepada bendahara untuk menyerahkan uang simpanan sukarela mereka di koperasi.
  5. Selanjutnya, bendahara akan menginput simpanan sukarela tersebut.
  6. Disetiap akhir bulan, bendahara akan mengirimkan laporan simpanan, baik itu simpanan pokok, simpanan wajib atau pun simpanan sukarela kepada ketua koperasi.
  7. Selain simpanan, ada pula peminjaman di Koperasi PT Paz Ace Indonesia. Adapun persyaratan pinjaman tersebut sebagai berikut :

    1. Merupakan anggota koperasi atau pegawai tetap PT Paz Ace Indonesia.
    2. Besar pinjaman yang dapat diberikan adalah sebesar 70% dari total simpan pinjam koperasi.
    3. Batas maksimal cicilan perbulan adalah 30% dari gaji.
    4. Pilihan cicilan untuk Pinjaman koperasi :
      1. Cicilan selama 4 Bulan Bunga 0%
      2. Cicilan selama 6 Bulan Bunga 5%
      3. Cicilan selama 10 Bulan Bunga 10%
      4. Cicilan selama 12 Bulan Bunga 15%
    5. Prioritas Pinjaman
      1. Istri Melahirkan
      2. Biaya kesehatan
      3. Biaya Pendidikan
      4. Modal Usaha

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menjelaskan alur sistem yang sedang berjalan saat ini, peneliti menggunakan Unifild Modelling Language (UML) sebagai rancangan sistem di Koperasi PT Paz Ace Indonesia.

(Usecase Diagram)

Adapun use case yang berjalan pada proses penjualan dan simpan pinjam di Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :

  1. Proses Penjualan
  2. Gambar 3.2.2.1 : Use Case Diagram Proses Penjualan

    Keterangan :

    1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses penjualan yang meliputi 3 Actor, yakni Bidang Usaha, Anggota/Pembeli dan Ketua Koperasi.
    2. 10 Use Case Diagram.
    3. 1 Extend yaitu yang merupakan pilihan dari usecase pencatatan penjualan di buku besar, yang mana pilihannya terdiri dari Tunai dan Kredit.
    4. 7 Include
  3. Proses Simpan Pinjam
  4. Gambar 3.2.2.1 : Use Case Diagram Proses Simpanan

    Keterangan :

    1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses simpanan yang meliputi 3 Actor, yakni Bendahara, Anggota/Pembeli dan Ketua Koperasi.
    2. 8 Use Case Diagram.
    Gambar 3.2.2.1 : Use Case Diagram Proses Pinjaman

    Keterangan :

    1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses pinjaman yang meliputi 4 Actor, yakni Bendahara, Anggota/Pembeli, HRD dan Ketua Koperasi.
    2. 10 Use Case Diagram.

(Activity Diagram) Yang Berjalan

Yaitu menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegiatan yang berjalan saat ini.

  1. Activity Diagram Penjualan
  2. Gambar 3.2.2.2  : Activity Diagram Penjualan

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Penjualan saat ini terdapat :

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. Terdapat 3 swinline yaitu Admin Penjualan, Anggota/Pembeli, Ketua Koperasi.
    3. 13 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. 2 Forknode yang merupakan pilihan dari action
    5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    6. 1 Final Node
  3. (Activity Diagram) Simpan Pinjam
  4. Gambar 3.2.2.2  : Activity Diagram Simpanan

    Berdasarkan activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. Terdapat 4 swinline yaitu Bendahara, Anggota Aktif, HRD, Ketua Koperasi.
    3. 13 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action
    5. 11 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    7. 1 Final Node.
    Gambar 3.2.2.2  : Activity Diagram Pinjaman

    Berdasarkan activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. Terdapat 4 swinline yaitu Bendahara, Anggota Aktif, HRD, Ketua Koperasi.
    3. 14 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    5. 1 Final Node

(Sequence Diagram)

  1. Sequence Diagram Penjualan
  2. Gambar 3.2.2.3 : Sequence Diagram Penjualan

    Keterangan

    1. 3 Actor yaitu Bidang Usaha, Anggota dan Ketua.
    2. 6 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 11 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.
  3. Sequence Diagram Simpan Pinjam
  4. Gambar 3.2.2.3 : Sequence Diagram Simpanan

    Keterangan :

    1. 4 Actor yaitu Bendahara, HRD, Anggota dan Ketua.
    2. 5 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 11 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.
    Gambar 3.2.2.3 : Sequence Diagram Pinjaman

    Keterangan :

    1. 3 Actor yaitu Bendahara, Anggota dan Ketua.
    2. 5 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi
    3. 11 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Oleh karena itu untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penulis membatasi permasalahan yang terfokus pada sistem yang sedang berjalan saat ini di koperasi PT Paz Ace Indonesia, yaitu berfokus kepada penjualan dan simpan pinjam.

Analisa PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem adalah tahapan yang paling kritis dalam menganalisa suatu sistem, karena dengan melakukan tahapan analisis suatu masalah/hambatan/kendala dapat diketahui. Tahapan analisis ini dilakuakan sebelum tahapan perancangan sistem. Salah satu metode analisa yang digunakan peneliti adalah menggunakan PIECES yaitu :

Performance (Kinerja)

Kinerja merupakan variable pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki peran penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya, dan melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini kinerja diukur dari:

  1. Throughput, yaitu jumlah pekerjaan/output/deliverables yang dapat dilakukan/ dihasilkan pada saat tertentu.
  2. Response Time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.
Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Performance (Kinerja)

Information (Informasi)

Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang jelas maka akan menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Information (Informasi)

Economy (Ekonomi)

Dalam menganalisis dari segi ekonomi, diharapkan perusahaan atau organisasi dapat mengetahui dengan baik apakah sistem yang berjalan pada saat ini mengeluarkan banyak biaya atau tidak.

Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Ekonomy (Ekonomi)

Economy (Ekonomi)

Dalam menganalisis dari segi ekonomi, diharapkan perusahaan atau organisasi dapat mengetahui dengan baik apakah sistem yang berjalan pada saat ini mengeluarkan banyak biaya atau tidak.

Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Ekonomy (Ekonomi)

Control (Kontrol)

Analisa kontrol atau pengendalian dalam suatu sistem sangatlah diperlukan untuk mendeteksi sistem dari kesalahan atau penyalah gunaan serta menjamin keamanan data dan informasi suatu sistem. Dengan adanya pengendalian, suatu sistem yang mengalami gangguan dapat diperbaiki secara dini dan diatasi dengan baik.

Tabel 3.3.2. Tabel Hasil Analisa Control (Kontrol)

Efficiency (Efisiensi)

Ketika sumber daya yang ada dapat digunakan dan diaplikasikan dengan benar serta dapat mencapai tujua /sasaran maka sistem tersebut dapat dikatakan efisien.

Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Efficiency (Efisiensi)

Service (Pelayanan)

Pelayanan prima yang diberikan sangat mendukung dalam meningkatkan kualitas organisasi. Ketika konsumen merasa puas maka tujuan utama lembaga organisasi tersebut sudah tercapai.

Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Analisa Service (Pelayanan)

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Pentium Dual Core CPU E5500
  2. Monitor : LG Flatron W1643S
  3. Mouse : Logitech M100r
  4. Keyboard : Logitech K100
  5. RAM : 4 GB
  6. Harddisk : 500 GB
  7. Printer : EPSON L220

Spesifikasi Software

  1. Microsoft Office 2007
  2. Google Chrome dan Mozilla Firefox

Spesifikasi Brainware

  1. Ketua Koperasi
  2. Pengurus Bidang Usaha
  3. Bendahara

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Adapun permasalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah :

  1. Sebagaimana yang diketahui, sistem yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan sistem semi komputerisasi, yang mana kegiatan pencatatan penjualan dilakukan dengan menggunakan alat bantu buku besar yang kemudian akan di input kembali ke dalam Microsoft excel. Proses transaksi penjualan ini dirasa tidak efektif dan efisien karena membuang waktu dan resiko terjadinya human error sangat besar.
  2. Kegiatan koperasi yang banyak dilakukan dengan system semi komputerisasi ini mengakibatkan banyaknya berkas-berkas atau file-file yang tercecer sehingga menjadikan pengurus koperasi lebih sulit menemukan file dan sering kehilangan file.
  3. Ketika akan melakukan laporan hasil usaha penjualan dan simpan pinjam, pengurus koperasi harus mengumpulkan file-file yang nantinya harus disusun dan diolah menjadi satu, hal ini membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga laporan yang akan dilaporkan akan sering mengalami keterlambatan.
  4. Proses anggota untuk dapat mengetahui informasi mengenai data cicilan mereka terbilang cukup membuang waktu, anggota/peminjam harus menemui bendahara koperasi terlebih dahulu lalu menunggu sampai bendahara mendapatkan data cicilan peminjam tersebut.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan penjabaran diatas mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh Koperasi PT Paz Ace Indonesia, maka peneliti mencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah, adapun alternatif pemecahan masalah yang disarankan adalah :

  1. Merancang suatu system koperasi sehingga pengurus koperasi dapat dengan mudah menjalankan semua pekerjaan koperasi dengan waktu yang lebih cepat dan dengan hasil yang lebih akurat baik itu dalam bidang penjualan atau pun simpan pinjam,. Adapun system koperasi yang diusulkan adalah system yang mudah digunakan (user friendly) oleh pengurus dan anggota koperasi itu sendiri.
  2. Menyajikan sistem yang dapat diakses oleh anggota untuk mengetahui segala report yang berhubungan dengan dirinya.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berikut merupakan elisitasi tahap 1 yang mana disusun berdasarkan analisa yang telah dilakukan, yaitu :

Tabel 3.6.1 : Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Pada Elisitasi Tahap II, terdapat requirement yang ada pada elisitasi tahap 1 yang harus dihilangkan. Elisitasi Tahap II akan menggunaka metode MDI, yaitu : M : Mandatory, D : Desirable, I : Inessential

Tabel 3.6.2 : Tabel Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Setelah melakukan metode MDI pada Elisitasi Tahap II, mala langkah selanjutnya yaitu mengklasifikasikan kembali requirement dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

Tabel 3.6.3 : Tabel Elisitasi Tahap I

Final Draft Elisitasi

Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi adalah pengertian dari Final Draft Elisitasi, yang mana dapat digunakan sebagai landasan dalam pembuatan suatu sistem.

Tabel 3.6.4: Tabel Final Draft Elisitasi


BAB IV

PERANCANGAN SISTEM YANG USULAN

Rancangan Sistem Usulan

Tahap analisis serta penelitian yang telah dilakukan terhadap sistem koperasi PT Paz Ace Indonesia yang sedang berjalan saat ini menghasilkan temuan atas beberapa masalah yang sedang dihadapi. Adapun sistem koperasi yang akan diusulkan diantaranya akan mengubah beberapa proses yang sedang berjalan saat ini. Salah satunya dalam kegiatan pencatatan penjualan yang masih menggunakan buku besar, sistem ini dirasa tidak efektif karena kelemahan dan resiko yang ditimbulkan cukup tinggi. Maka dari itu dibuatlah sistem koperasi agar dapat membantu pengurus koperasi dalam menjalankan pekerjaan koperasi yang diharapkan dapat mempermudah serta mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Dalam perancangan sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Administrator

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh administrator dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan log in

    2. Menampilkan tampilan utama/home page

    3. Menampilkan menu anggota

    4. Menampilkan menu laporan

    5. Dapatm melakukan log out

  2. Admin Penjualan

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh admin penjualan dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan login

    2. Menampilkan tampilan utama/home page

    3. Menampilkan menu penjualan

    4. Menampilkan menu kategori

    5. Menampilkan menu barang

    6. Menampilkan menu laporan penjualan

    7. Dapat melakukan log out

  3. Admin Purchasing

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh admin purchasing dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan log in

    2. Menampilkan tampilan utama/home page

    3. Menampilkan menu Supplier

    4. Menampilkan menu pembelian

    5. Menampilkan menu kategori

    6. Menampilkan menu barang

    7. Menampilkan menu laporan pembelian

    8. Menampilkan menu laporan stok

    9. Dapat melakukan log out

  4. Bendahara

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh bendahara dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan log in

    2. Menampilkan tampilan utama/ home page

    3. Menampilkan menu simpan pinjam

    4. Menampilkan menu form data nasabah

    5. Menampilkan menu form simpanan

    6. Menampilkan menu form pinjaman

    7. Menampilkan menu form cicilan

    8. Menampilkan laporan simpan pinjam

    9. Dapat melakukan log out

  5. Anggota

    Adapun hak akses yang dapat dilakukan oleh anggota dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

    1. Dapat melakukan log in

    2. Menampilkan tampilan utama /log in

    3. Menampilkan menu pembelian

    4. Menampilkan menu simpanan

    5. Menampilkan menu cicilan

    6. Dapat melakukan log out

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut use case diagram yang diusulkan untuk sistem Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :

1. Use Case Diagram Penjualan

Gambar 4.1 : Use Case Penjualan Yang Diusulkan

Keterangan :

    1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses penjualan yang meliputi 3 Actor, yakni Admin Penjualan, Anggota/Pembeli, HRD.

    2. 7 Use Case Diagram.

2. Use Case Diagram Simpanan

Gambar 4.2 : Use Case Simpanan Yang Diusulkan

Keterangan :

    1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses simpanan yang meliputi 3 Actor, yakni Bendahara, Anggota/Pembeli, HRD.

    2. 7 Use Case Diagram.

3. Use Case Diagram Peminjaman

Gambar 4.3 : Use Case Pinjaman Yang Diusulkan

Keterangan :

    1. 1 System yaitu : mencakup seluruh kegiatan proses pinjaman yang meliputi 3 Actor, yakni Bendahara, Anggota/Pembeli, Ketua.

    2. 7 Use Case Diagram.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut activity diagram yang diusulkan untuk sistem Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :

1. Activity Diagram Penjualan

Gambar 4.4 : Activity Diagram Penjualan Yang Diusulkan

Keterangan :

    1. 1 initial Node, objek yang diawali

    2. Terdapat 3 swinline yaitu Admin Penjualan, Anggota/Pembeli, HRD.

    3. 12 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    5. 1 Final Node

2. Activity Diagram Simpanan

Gambar 4.5 : Activity Diagram Simpanan Yang Diusulkan

Keterangan :

    1. 1 initial Node, objek yang diawali

    2. Terdapat 2 swinline yaitu Bendahara dan HRD.

    3. 6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 1 Final Node

3. Activity Diagram Pinjaman

Gambar 4.6 : Activity Diagram Pinjaman Yang Diusulkan

Keterangan :

    1. 1 initial Node, objek yang diawali

    2. Terdapat 2 swinline yaitu Anggota Aktif dan Bendahara.

    3. 6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri

    5. 1 Final Node

(Sequence Diagram) Sistem Yang Diusulkan

Berikut sequence diagram yang diusulkan untuk sistem Koperasi PT Paz Ace Indonesia sebagai berikut :

1. Sequence Diagram Penjualan

Gambar 4.7 : Sequence Diagram Penjualan Yang Diusulkan

Keterangan :

    1. 3 Actor yaitu Admin Penjualan, Anggota dan HRD.

    2. 4 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi

    3. 11 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.

2. Sequence Diagram Simpanan

Gambar 4.8 : Sequence Diagram Simpanan Yang Diusulkan

Keterangan :

    1. 2 Actor yaitu Bendahara dan HRD.

    2. 3 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi

    3. 6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.

3. Sequence Diagram Pinjaman

Gambar 4.9 : Sequence Diagram Pijaman Yang Diusulkan

Keterangan :

    1. 2 Actor yaitu Bendahara dan Anggota Aktif

    2. 4 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi

    3. 6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 : Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan & Usulan

Rancangan Basis Data

(Class Diagram)

Dengan adanya class diagram, maka akan membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem.

Gambar 4.10 : Class Diagram

Spesifikasi Basis Data

Berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan :

  1. Tabel Admin

    Nama File : admin

    Media : hardisk

    Primary key : id_admin

    Panjang record : 70

  2. Tabel 4.2 : Tabel Admin

  3. Tabel Cicilan

    Nama File : cicilan

    Media : hardisk

    Primary key : id_cicilan

    Panjang record : 41

  4. Tabel 4.3 : Tabel Cicilan

  5. Tabel Jurnal Umum

    Nama File : jurnal_umum

    Media : Hardisk

    Primary key : id_jurnal

    Panjang record : 165

  6. Tabel 4.4 : Tabel Jurnal Umum

  7. Tabel Keanggotaan

    Nama File : keanggotaan

    Media : Hardisk

    Primary key : id_keanggotaan

    Panjang record : 42

  8. Tabel 4.5 : Tabel Keanggotaan

  9. Tabel Data Anggota

    Nama File : data_anggota

    Media : Hardisk

    Primary key : nik

    Panjang record : 64

  10. Tabel 4.6 : Tabel Data Anggota

  11. Nama File : pengguna

    Media : hardisk

    Primary key : id

    Panjang record : 311

  12. Tabel 4.7 : Tabel Pengguna

  13. Tabel Pinjaman

    Nama File : pinjaman

    Media : hardisk

    Primary key : id_pinjaman

    Panjang record : 9

  14. Tabel 4.8 : Tabel Pinjaman

  15. Tabel simpanan

    Nama File : simpanan

    Media : Hardisk

    Primary key : simpanan

    Panjang record : 63

  16. Tabel 4.9 : Tabel Simpanan

  17. Tabel tbl Anggota

    Nama File : tbl_anggota

    Media : Hardisk

    Primary key : id_anggota

    Panjang record : 455

  18. Tabel 4.10 : tbl_anggota

  19. Tabel Tbl Barang

    Nama File : tbl_barang

    Media : Hardisk

    Primary key : barang_id

    Panjang record : 239

  20. Tabel 4.11 : tbl_barang

  21. Tabel Tbl Detail Beli

    Nama File  : tb_detail_beli

    Media  : Hardisk

    Primary key  : d_beli_id

    Panjang record : 67

  22. Tabel 4.12 : tbl_detail_beli

  23. Tabel Tbl Detail Jual

    Nama File : tbl_detail_jual

    Media : Hardisk

    Primary key : d_jual_id

    Panjang record : 232

  24. Tabel 4.13 : tbl_detail_jual

  25. Tabel Tbl Jual

    Nama File : tbl_jual

    Media : Hardisk

    Primary key : jual_nofak

    Panjang record : 46

  26. Tabel 4.14 : tbl_jual

  27. Tabel Kategori

    Nama File : tbl_kategori

    Media : hardisk

    Primary key : kategori_id

    Panjang record : 11, 35

  28. Tabel 4.15 : Tabel Kategori

  29. Tabel Jual

    Nama File : tbl_jual

    Media : hardisk

    Primary key : jual_nofak

    Panjang record: 15, 11, 20

Tabel 4.16 Tabel Penjualan

Rancangan Program

Tampilan Log In

Gambar 4.11 : Tampilan Log In

Tampilan Home Page

Gambar 4.12 : Tampilan Home Page

Tampilan Menu Penjualan

Gambar 4.12 : Tampilan Menu Penjualan

Tampilan Menu Simpan Pinjam

Gambar 4.13 : Tampilan Simpan Pinjam

Tampilan Menu Data Pengguna

Gambar 4.14 : Tampilan Data Pengguna

Tampilan Menu Supplier

Gambar 4.15 : Tampilan Menu Supplier

Tampilan Menu Pembelian

Gambar 4.16 : Tampilan Menu Pembelian

Tampilan Menu Kategori

Gambar 4.17 : Tampilan Menu Kategori Barang

Tampilan Menu Barang

Gambar 4.18 : Tampilan Menu Barang

Tampilan Menu Retur

Gambar 4.19 : Tampilan Menu Retur

Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.20 : Tampilan Menu Laporan

Tampilan Data Anggota

Gambar 4.20 : Tampilan Data Anggota

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel® Core™ i3-8300 Processor

  2. Monitor : LG Flatron W1643S

  3. Mouse : Logitech M100r

  4. Keyboard : Logitech K100

  5. RAM : 4 GB

  6. Harddisk : 500 GB

  7. Printer : EPSON L220 Series

Spesifikasi Software

  1. Microsoft Office 2007

  2. Google Chrome dan Mozilla Firefox

  3. XAMPP sebagai Webserver

Spesifikasi Braninware

  1. Ketua Koperasi

  2. Pengurus Bidang Usaha : Admin Penjualan dan Admin Purchasing

  3. Administrator

  4. Bendahara

Testing

Black Box Testing

Untuk melakukan tahap testing, pada penelitian ini menggunakan metode black box testing yang dimana pengujian dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Dengan hasil pengujian sebagai berikut :

1. Hasil pengujian pada menu log in

Gambar 4.21 : Pengujian Pada Menu Log In

2. Hasil pengujian pada saat tidak menginput salah satu kolom

Gambar 4.22 : Pengujian Pada Menu Data Pengguna

3. Hasil pengujian pada saat tidak menginput nama supplier

Gambar 4.23 : Pengujian Pada Menu Data Supplier

4. Hasil pengujian pada saat tidak menginput nama kategori di menu kategoi barang

Gambar 4.24 : Pengujian Pada Menu Kategori Barang

5. Hasil pengujian pada saat tidak menginput kode barang

Gambar 4.25 : Pengujian Pada Menu Pembelian Barang

6. Hasil pengujian pada saat tidak mengisi keterangan retur

Gambar 4.26 : Pengujian Pada Menu Retur

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing seperti yang sudah diuraikan diatas, di dapati hasil bahwa setiap aspek yang telah diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Seperti contoh pengujian pada menu anggota, ketika tidak menginput salah satu kolom maka data anggota tidak dapat tersimpan.

Implementasi

Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna untuk melaksanakan langkah-langkah dalam menerapkan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time schedule. Berikut time schedule untuk sistem koperasi PT Paz Ace Indonesia:

Tabel 4.17 : Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya perlu untuk digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang sedang diusulkan. Berikut adalah rincian biaya yang diperlukan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitian di Koperasi PT Paz Ace Indonesia :

Tabel 4.18 : Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil Analisa terhadap prosedur sistem penjualan dan simpan pinjam di Koperasi PT Paz Ace Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa :

  1. Pada saat ini masih menggunakan sistem semi komputer yang dimana masih menggunakan buku besar pada pencatatan penjualan barang dan menginput kembali pada Microsoft Excel diakhir periode, yang mana dalam prosedur ini resiko terjadinya kesalahan data dan ketidak akuratan data sangat besar. Ditambah waktu pengerjaan yang membutuhkan waktu lama. Selain pada prosedur penjualan, kegiatan simpan pinjam pun mengalami kelemahan seperti, banyaknya waktu yang diperlukan hanya untuk melihat data cicilan anggota. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem terkomputerisasi yang dapat memudahkan pengurus dan anggota koperasi untuk mengelola dan mengecek data dengan cepat dan akurat.
  2. Dengan sistem yang masih semi komputerisasi tersebut, maka terdapat beberapa kesalahan data atau ketidak akuratan data yang dihasilkan di setiap periodenya
  3. Dibutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi untuk membantu pengurus dalam melakukan pengolahan data koperasi sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya human eror dan membuat waktu pengerjaan menjadi lebih cepat dan efektif. Selain itu, anggota koperasi pun dapat dengan mudah mengetaui jumlah hutang pembelian, simpanan dan cicilan mereka di koperasi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan di koperasi PT Paz Ace Indonesia, maka dapat diusulkan sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat pengurus dan anggota untuk memproses dan mendapatkan data. Namun pada sistem ini, terdapat beberapa poin yang diharapkan dapat meningatkan kinerja koperasi, diantaranya adalah :

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya. Diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi.

  2. Menambahkan menu-menu baru yang dirasa penting untuk perkembangan sistem koperasi selanjutnya.

  3. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang akan memakai sistem ini.

  4. Dimasa yang akan datang, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pengembangan sistem selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Sutabri, Tata S.Kom., MMSI. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi).Yogyakarta:CV Andi Offset ISBN: 9789792952407
  2. 2,0 2,1 Fajarianto, Otto. Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya. 2017. Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan Dengan Metode Weighted Product. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 7 No. 1. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global.
  3. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. Jurnal TEKNOIF, Vol. 3 No. 2. Padang: STMIK Jayanusa Padang.
  4. Effendi, Diana dan Agung Mulyanto. Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Warga (SITAWAR) Tingkat Rukun Tetangga. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2. Bandung: Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
  5. 5,0 5,1 5,2 Rianti, Eva dan Mutiana Pratiwi. 2017. Analisa Pengelolaan Data Absensi, Lembur dan Tunjangan Karyawan Pada Kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Jurnal Teknologi, Vol. 7 No. 2. Padang: Universitas Putra Indonesia YPTK Padang.
  6. 6,0 6,1 Siragih, Ambon. Emma Rosinta Simarmata dan Jhoni Maslan. 2015. Perancangan Sistem E-Library Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP Pada Universitas Methodist Indonesia. Jurnal TIMES, Vol. IV No. 1. Medan: Universitas Methodist Indonesia.
  7. Al Fatta, Hanif dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Telematika, Vol. 8 No. 2. Yogyakarta: SRMIK AMIKOM Yogyakarta.
  8. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global). Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 6 No. 1. Tangerang: Bina Sarana Global.
  9. 9,0 9,1 Ariessanti, Hani Dewi. Nur Azizah dan Heni Handayani. 2015. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online Pada PT. Jumbo Power International.
  10. Raharjo, Joko S. Dwi. Muhammad Iqbal Dzulhaq dan Rudi Hartono. 2018. Sistem Informasi Penjualan Kendaraan Motor Berbasis Web di CV Dian Motor Cabang Kronjo – Tangerang. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 8. No. 1. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global.
  11. Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang.
  12. Hanafri, Muhammad Iqbal. Triono dan Imam Luthfiudin. 2018. Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 8 No. 1. Tangerang: Bina Sarana Global.
  13. Dzulhaq, M. Iqbal. Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 7 No. 1. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global.
  14. 14,0 14,1 Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, Vol. 2 No. 2. Pasuruan: STMIK Royal Kisaran.
  15. Sitohang, Hengki Tamando. 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal of Informatic Pelita Nusantara, Vol. 3. No. 1. Medan: STMIK Pelita Nusantara.
  16. Aminin, Dewi Istiqomah. Topowijono dan Sri Sulasmiyati. 2016. Analisis Pengelolaan Modal Kerja Koperasi Guna Meningkatkan Efisiensi Operasional (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Gondanglegi Kabupaten Malang Periode 2012-2014). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 32. No. 1. Malang: Universitas Brawijaya.
  17. Amar, Siti Salama. 2016. Analisis Standar Operasional Prosedur Pemberian Kredit Pada Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bhinneka Karya Pamekasan. Jurnal Aktiva Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 1 No. 2. Madura: Universitas Madura.
  18. Cahyadi, Cepi. 2017. Perancangan Aplikasi Penjualan Retail Pada Koperasi Karyawan PT SIM. Jurnas Sistem Informasi, Vol. VI No. 2. STMIK Antar Bangsa.
  19. Hasyim, Nurlaila. Nur Aeni Hidayah dan Sarwoto Wijoyo Latisuro. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web Pada Koperasi Warga Baru MTS N 17 Jakarta. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 7 No. 2. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  20. Susanti, Nanik. 2014. Sistem Informasi Simpan Pinjam Badan Keswadayaan Masyarakat Studi Kasus BKM Sarana Makmur. Jurnal SIMETRIS, Vol. 5 No. 1. Universitas Muria Kudus.
  21. Nurhanafi, Anis. 2014. Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Sari Mulyo Kecamatan Ngadirojo. Indonesian Journal Networking and Security, Vol. 3 No. 3.
  22. Karmawan, I Gusti Made. 2014. Perancangan Sistem Informasi Serba Usaha Pada Koperasi Tangerang. Jurnal Comtech, Vol. 5 No. 2. Jakarta: BINUS University.
  23. Munusamy, Dr. K. 2016. A Study On Job Satisfaction Of Employees With The Use Of Information Technology (IT) In Co-Operative Sector. International Journal of Research – Granthaalayah, Vol. 4. Issue 6. India: Periyar University.
  24. Defourny, Jacques dan Marthe Nyssens. 2013. When Social Enterprises Meet the Co-operative Tradition. Journal Enterpreneurial and Organizational Diversity, Vol.2. Issue 2. University of Liege.
  25. Birchall, Johnston. 2013. The Potential of Co-operatives During The Current Recession; The Orizing Comperative Advantage. Journal Enterpreneurial and Organizational Diversity, Vol.2. Issue 1. University of Stirling.
  26. Gweyi, Moses Ochieng. 2013. An Investigation of the Impact of Co-Operative Movement in Rural Development in Kenya. International Journal of Business and Commerce, Vol. 3. No. 2. University College of Kenya.
  27. Ogbeide, Osadebamwn Anthony. 2015. An Assesment of Co-operative Sosiety as a Strategy of Rural Development in Edo State of Nigeria". Journal of Rural and Community Development, Vol. 10. No. 1. Edo State of Nigeria.


DAFTAR LAMPIRAN

UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
Lampiran A
Pada lampiran A ini berisi berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi:
A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
A.8. Daftar Nilai
A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.11. Form Validasi Sidang Skripsi
A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat PROSPEK
A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional (minimal 1)
A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional (minimal 3 sertifikat)
A.17. Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B :
Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan proses penelitian.
B.1. Surat Keterangan Penugasan Kerja
B.2. Katalog Produk Promosi
B.3. Kartu Nama
B.4. Slide Presentasi

Lampiran C :
Pada lampiran C merupakan berkas-berkas yang berhubungan dengan isi laporan Skripsi ini, tepatnya pada bab 3
C.1. Lembar Formulir Peminjaman


Contributors

Nuril Hilaliyah