SI1414481782

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING MAINTENANCE

ASET UNTUK MEMANTAU ASET PRODUKSI PADA PT PURA

MAYUNGAN KOTA TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM : 1414481782

NAMA : LAELIYAH

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING MAINTENANCE

ASET UNTUK MEMANTAU ASET PRODUKSI PADA PT PURA

MAYUNGAN KOTA TANGERANG

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1414481782
Nama  : Laeliyah
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Juli 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING MAINTENANCE

ASET UNTUK MEMANTAU ASET PRODUKSI PADA PT PURA

MAYUNGAN KOTA TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1414481782
Nama  : Laeliyah
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Juli 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahruddin, S.Kom.,M.M)     (Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd)
NID : 15013     NID : 11003

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING MAINTENANCE

ASET UNTUK MEMANTAU ASET PRODUKSI PADA PT PURA

MAYUNGAN KOTA TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1414481782
Nama  : Laeliyah
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Juli 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(XXX)   (XXX)   (XXX)
NID : XXXX   NID : XXXX   NID : XXXX

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING MAINTENANCE

ASET UNTUK MEMANTAU ASET PRODUKSI PADA PT PURA

MAYUNGAN KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1414481782
Nama  : Laeliyah
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 20 Juli 2017
Laeliyah
NIM. 1414481782

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 


ABSTRAK

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat. Salah satunya adalah informasi mengenai aset yang dimilki oleh suatu perusahaan. Aset yang dimaksud adalah mesin produksi. PT Pura Mayungan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya panel komponen listrik. Dalam sebuah perusahaan manufaktur, penggunaan mesin dan tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap untuk di jual. Oleh karena itu, peranan-peranan mesin produksi sangat penting bagi kelangsungan perusahaan agar dapat beroperasi dengan baik. PT Pura Mayungan masih menggunakan Microsoft excel dalam membuat jadwal perawatan dan perbaikan mesin. Proses pengajuan perbaikan dari staf produksi terkait dan pembuatan laporan oleh staf maintenance masih menggunakan kertas sehingga akan menyulitkan dalam pencarian data jika data tersebut diperlukan dan bisa saja data tersebut hilang dalam penyimpanan. Oleh karena itu, diperlukan sistem perangkat lunak untuk memonitoring aset produksi dan mengendalikan pemeliharan mesin produksi. Dalam sistem informasi monitoring maintenance aset produksi khususnya mencakup jadwal perawatan, data staf maintenance, dan pengajuan perbaikan dari divisi terkait. Dimana keluaran dari sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan uptodate. serta dapat mempermudah user dalam melakukan aktivitasnya. Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dan database Mysql. Metode analisa yang digunakan Object Oriented Analys (OOA), metode perancangan Sistem Development Life Cycle (SDLC), metode pengujian sistem Balckbox testing. Sistem yang dihasilkan akan mempermudah khususnya staf maintenance dalam melakukan penjadwalan, perbaikan dan dalam pembuatan laporan karena data tersimpan dalam sistem.

Kata kunci: maintenance, aset, perawatan, dan perbaikan aset produksi.

ABSTRACT

In this era of globalitation, every company need information fast. One of them is information about asets that are by single company. The aset in question is a production machine. PT Mayungan Pura is a company engaged in manufacturing electrical components panel in particular. In a manufacturing company, the use of machinery an manpower is needed to convert the raw materials into finished goods ready goods for sale. Therefore, the role of productions machine is very important for the survival of the company in order to operate properly. PT Pura Mayungan still using Microsoft excel in creating a schedule of maintenance a stsnd repair of the machine. The filing process improvement of production staff and related report by the the staff of maintenancestill use paper so that it will complicate the search data if such data is required and the data could be lost in storage. Therefore the necessary sistem software monitor and control the production asets of machine production. In the informations sistem monitoring maintenance and production asets in particular include schedule maintenance, maintenance staff, and data submissions of improvement of related divisons. Where is the output of this information sistems is expected to provide information that is relevant and up to date. And the user can make in conducting its activities. This sistems is created using the PHP programming language and Mysql database. Methods of analysis use method of analysis Object Oriented Analys (OOA), the method of the design of the sistem development life cycle (SDLC), a method of testing blacbox testing sistem. The resulting sistem will simplify maintenance staff especially in doing scheduling, repairs and the making of reports because the data stored in the sistem.

maintenance, aset repair, maintenance, and aset production

KATA PENGANTAR

Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Laporan skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT Pura Mayungan Kota Tangerang, lebih tepatnya di bagian aset peoduksi dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Monitoring Maintenance Aset sebagai Sarana untuk Memantau Aset Produksi pada PT Pura Mayungan Kota Tangerang”.

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Tuhan Yang Maha Esa, ALLAH swt
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  5. Bapak Muhamad Zahruddin, S.Kom.,M.M selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  7. Bapak dan ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  8. Kepada Ayah, Ibu, dan keluarga tercinta yang memberikan motivasi serta selalu dorongan berupa doa, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  9. Kepada bapak Sukirman selaku stakeholder dan seluruh pegawai di PT Pura Mayungan yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi.
  10. Untuk sahabat dan teman-teman tercinta yang banyak memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata dari, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, 24 Juli 2017
Laeliyah
NIM. 1414481782

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Analisis CSF

Tabel 3.2 Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Usulan dan Sistem yang Berjalan

Tabel 4.2 Tabel Alat

Tabel 4.3 Tabel Kerusakan Alat

Tabel 4.4 Tabel Jadwal

Tabel 4.5 Tabel Kerusakan

Tabel 4.6 Tabel Maintenance

Tabel 4.7 Tabel Pegawai

Tabel 4.8 Tabel Admin

Tabel 4.9 Pengujian menggunakan Blackbox Testing

Tabel 4.10 Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 4.11 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fase SDLC

Gambar 2.2 Model Prototyping

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Staf Produksi yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Supervisor Maintenance yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Staff Maintenance yang Diusulkan

Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin yang Diusulkan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Staff Produksi yang Diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram Supervisor Maintenance yang Diusulkan

Gambar 4.9 Sequence Diagram Staff Maintenance yang Diusulkan

Gambar 4.10 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Menu Login

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Menu Home Admin

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Menu Tambah Aset

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Menu Tambah Staff

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Menu Home Staf Produksi

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Menu Pengajuan Maintenance

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Menu Home Supervisor Maintenance

Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Menu Approval untuk Supervisor

Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Menu Home

Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Jadwal Maintenance

Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Menu Maintenance

Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Hasil Maintenance

Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.24 Tampilan Menu Login Sistem Usulan

Gambar 4.25 Tampilan Menu Home untuk Admin

Gambar 4.26 Tampilan Menu Home untuk Staf Produksi

Gambar 4.27 Tampilan Menu Home untuk Supervisor Maintenance

Gambar 4.28 Tampilan Menu Home untuk Staf Maintenance

Gambar 4.29 Tampilan Menu Data Staff

Gambar 4.30 Tampilan Menu Kelola Alat/Aset

Gambar 4.31 Tampilan Menu Kelola Staff

Gambar 4.32 Tampilan Menu Pengajuan Maintenance

Gambar 4.33 Tampilan Halaman Approval

Gambar 4.34 Tampilan Menu Jadwal Maintenance

Gambar 4.35 Tampilan Menu Maintenance

Gambar 4.36 Tampilan Menu Hasil Maintenance

Gambar 4.37 Tampilan Menu Input Rincian Maintenance

Gambar 4.38 Tampilan Menu Cetak Laporan

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kecepatan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap instansi. Informasi yang harus diolah tentu tidak memungkinkan dilakukan semua dengan cara manual. Pengolahan data yang jumlahnya sangat banyak memerlukan suatu alat bantu yang memiliki tingkat kecepatan perhitungan dan penyampaian data yang tinggi. Alat bantu tersebut berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Keunggulan komputer dalam memproses data akan meningkatkan efektifitas, produktifitas, serta efisiensi suatu aplikasi.

PT Pura Mayungan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur komponen listrik di kota Tangerang. Peningkatan mutu produk dan mutu manajemen sangat dibutuhkan untuk bisa meningkatkan kepercayaan pembeli kepada suatu produk. Hal ini tidak lepas dari mesin produksi yang digunakan untuk berbagai macam produk komponen listrik. Perawatan mesin merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena apabila terjadi kendala pada proses produksi yang disebabkan kerusakan mesin dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan karena akan memperlambat proses penyampaian produk ke konsumen bahkan akan menghambat proses produksi di konsumen. Oleh karena itu, PT Pura Mayungan membutuhkan sebuah teknologi sistem informasi dalam merawat mesin-mesinnya sehingga proses perawatan mesin berjalan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara peneliti dengan pihak terkait, sistem pengontrolan mesin yang berjalan pada PT Pura Mayungan saat ini dilakukan dengan cara manual, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan dengan menggunakan kertas sehingga sering terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule perawatan dan proses pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan pencarian data dan membuat laporan, laporan maintenance yang dihasilkan tidak sesuai dengan kerusakan aset dikarenakan masih terjadinya kesalahan pada saat pendatan hasil maintenance aset. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, peneliti berkesimpulan untuk mengambil judul Perancangan Sistem Informasi Monitoring Maintenance Aset sebagai Sarana untuk Memantau Aset Produksi pada PT Pura Mayungan Kota Tangerang sebagai salah satu cara untuk memberikan solusi pemecahan masalah pada departemen maintenance dalam melakukan monitoring penjadwalan perawatan dan perbaikan mesin.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi monitoring maintenance aset produksi yang berjalan saat ini pada PT Pura Mayungan kota Tangerang?

  2. Bagaimana prosedur sistem monitoring maintenance aset produksi yang berjalan pada PT Pura Mayungan kota Tangerang?

  3. Bagaimana merancang aplikasi sistem informasi yang dapat membantu staf maintenance dalam memonitoring aset produksi pada PT Pura Mayungan kota Tangerang?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari laporan penelitian skripsi ini adalah :

  1. Menganalisis kelemahan-kelemahan sistem monitoring maintenance aset produksi yang berjalan saat ini pada PT Pura Mayungan kota Tangerang.

  2. Mengetahui prosedur perawatan dan perbaikan aset produksi pada PT Pura Mayungan kota Tangerang yang berjalan saat ini.

  3. Merancang aplikasi sistem informasi yang dapat membantu staf maintenance dalam memonitoring aset produksi pada PT Pura Mayungan kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Mengumpulkan data-data tentang kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, sehingga memberikan kemudahan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk jangka panjang perusahaan.

  2. Terciptanya sistem monitoring maintenance aset produksi berbasis web yang mempermudah staf maintenance dan pekerjaan akan lebih optimal.

  3. Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam perkuliahan di dunia kerja.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup monitoring penjadwalan, perawatan (preventive) dan tindakan perbaikan (corrective action) mesin untuk departemen Produksi. Corrective action ruang lingkupnya yaitu dengan membuat suatu permintaan perbaikan mesin kepada Staf maintenance dari tempat lain yang terkoneksi dengan sistem maintenance ini. Kemudian untuk preventive action ruang lingkupnya yaitu Staf maintenance dapat mengatur estimasi kapan pergantian dan pengecekan komponen-komponen mesin yang telah terpakai. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi kerusakan ketika dalam pemakaian jam kerja, mengatur schedule perawatan mesin untuk mengetahui mesin mana yang akan dilakukan perawatan terlebih dulu, kemudian membuat laporan data perawatan atau perbaikan mesin.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam pembuatan laporan skripsi sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun laporan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode observasi

  2. Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung terhadap maintenance aset produksi pada PT Pura Mayungan yang beralamat di Jln. Imam Bonjol, Blok M6 No.18, Keroncong, Kec. Jatiuwung, kota Tangerang, Banten 15133. Kemudian dari pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi untuk membantu menganalisis dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  3. Wawancara

  4. Peneliti melakukan tanya jawab dengan karyawan PT Pura Mayungan kota Tangerang yang berwenang.

  5. Metode studi pustaka

  6. Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, peneliti mengumpulkan data yang bersumber dari berbagai buku perpustakaan dan jurnal nasional maupun jurnal internasional, untuk mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan pembuatan laporan ini sebagai acuan.

Metode Analisis Sistem

Metode yang digunakan peneliti untuk menganalisis sistem ini yaitu :

  1. Oriented Analysis (OOA)

  2. Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis beorientasi obyek dengan UML. Proses analisis ini dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

    a. Analisis pengguna

    Analisis pengguna ini dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi.

    b. Analisis kebutuhan fungsional, non fungsional dan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan penggunaan yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna yang kemudian dimodelkan dengan Use Case Diagram.

    c. Analisis perilaku sistem

    Dilakukan dan dimodelkan dengan menggunakan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sebuah sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object.

  3. Critical Success Factor (CSF)

  4. Critical success factors (CSF) adalah sebuah strategi analisa yang membantu seorang manajer untuk mencapai tujuan dari perusahaan, termasuk factor-faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan. CSF dapat ditentukan jika objektif atau arah dan tujuan organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterprestasikan objek secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Metode CSF dan analisis CSF telah banyak digunakan dalam bernagai hal di luar bidang teknologi informasi. Kegunaan CFS menurut James Dobbins dan Richard Donnelly (Dobbins 98) antara lain :

  1. Mengindentifikasi konsentrasi utama manajemen.

  2. Membantu perancangan strategic plan.

  3. Mengindentifikasi focus area dalam tiap rincian project life cycle dan penyebab utama kegagalan proyek.

  4. Mengevaluasi kelayakan sistem informasi.

  5. Mengidentifikasi ancaman dan kesempatan bisnis.

  6. Mengukur tingkat produktivitas sumber daya manusia.

Metode Pengembangan

Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian skiripsi ini yaitu metode SDLC (Sistem Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan merupakan tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

b. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yag berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasi, menspesifikasi, membangun dan mendokumentasi dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap: Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandotory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, 4 (empat) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

c. Disain (Design)

Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktir data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS, dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternative konfigurasi sistem dan menyiapakn usulan implementasi.

d. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap di mana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapakan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

e. Pemiliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Testing

Metode testing yang digunakan adalah Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan kepada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungis-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan laporan skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab dua berisi tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, berupa teori umum dan teori khusus serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT. Bintang Kupu-kupu Tangerang, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yag terdiri dari tiga tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, tata laksana sistem yang diusulkan, perancnangan procedural, perancangan database, perancangan prototype, black box testing, evaluasi, implementasi dari sistem yang dibuat dan estimasi biaya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab empat berisi tentang menguraikan rancangan sistem yang diusulkan, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, prototype sistem dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB VPENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Untuk mendukung pembuatan laporan skripsi ini, perlu dikemukakan teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[1] mengatakan perancangan sistem merupakan "Tahap kelanjutan setelah analisis sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase di mana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru."

Verzello dan John Reuter dalam Darmawan (2013:227)[2] mengatakan bahwa, perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Berdasarkan kedua definisi di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah tahapan setelah analisi sistem yang kemudian memimikirkan bagaimana merancang, mengimplementasikan sistem yang akan di bangun.

Tujuan Perancanagan Sistem

Tujuan yang hendak di capai dari tahap perancangan sistem mempunyai tujuan utama menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[1] yaitu untuk :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user),

  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Kadir (2013:61)[3] mengatakan sistem adalah “Sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”, sedangkan definisi sistem menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29)[4] adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama, membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

Rafika, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:216)[5] mengatakan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu, sedangkan pengertian sistem menurut Suprihadi, dkk dalam jurnal CCIT (2013:310)[6] sistem adalah “Sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen dan prosedur-prosedur yang saling berhungan serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35)[4] sebagai berikut :

  1. Komponen (components)

  2. Komponen sistem adalah segala hal yang menjadi bagian penyusunan sistem. Disebut juga dengan subsistem yang dapat berupa benda nyata atau pun abstrak.

  3. Batas (Boundary)

  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap suatu sistem.

  5. Lingkungan (environment)

  6. Segala sesuatu yang berada diluar sistem yang dapat menguntungkan atau pun merugikan. Lingkungan yang menguntungkan akan dipertahankan untuk keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan ditiadakan atau diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin.

  7. Penghubung atau antarmuka (interface)

  8. Merupakan segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Interface merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan (input)

  10. Merupakan segala sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (processing)

  12. Merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan untuk menghasilkan output yang berguna bagi user.

  13. Keluaran (output)

  14. Merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama untuk mencapai sasaran atau tujuan dari sistem.

  17. Kendali (control)

  18. Komponen perlu dijaga agar bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan balik (feed back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Karakteristik sistem yang serupa juga dikemukakan oleh Ifeyinwa Maria, dkk (2015:52)[7] dalam International Journal Industrial and Sistems Engineering : “Models provide an analytical way to study the behaviour of a complex sistem”. (yang berarti model analitis yang memberikan cara untuk mempelajari perilaku sistem yang komplek).

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,di antaranya sebagai berikut (H.A Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:42)[4]:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu.

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksinya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang tidak dapat diprediksi kondisi masa depannya karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka.

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya, sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71)[4] mengatakan data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Definisi data menurut Adyanata Lubis (2016:1)[8] adalah “Fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”, sedangkan definisi data menurut Robi Yanto (2016:12)[9] adalah “Informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa data adalah bahan mentah bagi informasi yang menggambarkan suatu kejadian dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi.

Definisi Informasi

H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75)[4] mengatakan informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat.

Sementara, Pratama (2014:422)[10] mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi informasi dengan memanfaatkan teknologi (baik teknologi komputer manusia), sehingga mampu memberikan nilai dan arti didalamnya”, sedangkan Hidayat, dkk dalam jurnal SENSI Vol.2 No.2 (2016:186)[11] mengatakan informasi adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Rafik A. Aliev (2013)[12] mengatakan dalam International Journal of Information Technology & Decision Making mengatakan bahwa : “Real information concerning a decision maker's behavior and environment is imperfect, qualitative, and, as a result, often described in natural language”. (Informasi nyata mengenai perilaku pembuat keputusan dan lingkungan tidak sempurna, kualitatif, dan, sebagai hasilnya, sering digambarkan dalam bahasa alami).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa informasi adalah suatu data atau objek yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang memiliki arti bagi penerimanya, yang bermanfaat dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Dari sekian karakteristik yang telah di bahas di atas, kualitas informasi seringkali diukur berdasarkan (Kadir, 2013:56)[3]:

  1. Relevansi

  2. Informasi dikatakan berkualitas apabila relevan bagi pemakainya.

  3. Ketepatan Waktu

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Akurat

  6. Informasi tersebut tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas.

Nilai Informasi

Nilai informasi menurut Kadir (2013:56)[3] ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

Menurut Tata Sutabri (2016:30-31)[13] “Nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit”. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu:

  1. Mudah diperoleh

  2. Luas dan lengkap

  3. Ketelitian

  4. Kecocokan

  5. Ketetapan wakru

  6. Kejelasan

  7. Keluwesan

  8. Dapat dibuktikan

  9. Tidak ada prasangka

  10. Dapat diukur

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Ilamsyah, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.2 No.2[14] mengatakan bahwa sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Indrajani (2014:3)[15] mengatakan bahwa sistem informasi adalah “Kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu prosedur dan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan data agar dapat mencapai tujuan yang spesifik.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai beberapa komponen. Komponen yang dimaksud menurut Kadir (2013:71)[3] sebagai berikut :

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  5. Basis data (database), yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Definisi analisa sistem menurut Djahir (2014:68)[16] adalah “Penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui”, sedangkan definisi analisa sistem menurut Taufiq (2013:153) adalah “Sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian untuk mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikannya”.

Wina Smeenk, dkk (2016:34)[17] mengatakan dalam International Journal of Design mengatakan bahwa, ”In the analysis to follow, we will give insights into the utilization and specific value of first, second, and third person perspectives”. (Dalam analisis untuk mengikuti, kami akan memberikan wawasan ke dalam pemanfaatan dan nilai tertentu dari pertama, kedua, dan perspektif orang ketiga).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem serta untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

Fungsi Analisa Sistem

Fungsi analisa sistem menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[1] yaitu untuk:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user),

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai,

  3. Memilih alternative-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat,

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Teori Khusus

Dalam penelitian skiripsi ini, yang termasuk dalam kategori teori khusus sebagai berikut:

Konsep Dasar Monitoring dan Penjadwalan

Definisi Monitoring

Definisi monitoring menurut Hary Hikmat dalam Anggraeni (2015:30)[18] adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indicator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang program atau kegiatan sehingga dapat dilakukan koreksi untuk tindakan selanjutnya, sedangkan dalam peraturan pemerintah nomor 39 tahun 2006, monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati atau memantau secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Laksana (2016:178)[19] monitoring (pemantauan) adalah “Proses untuk mengetahui pelaksanaan program yang sedang berjalan, untuk membantu meningkatkan kualitas program dan mengidentifikasi masalah-masalah yang harus diatasi untuk mencapai program”.

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan untk memantau suatu keadaan atau pelaksanaan program yang berjalan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Definisi Penjadwalan

Pernyataan Abdul Rohman dalam Sanjaya (2016:33)[20] Jadwal berarti “Pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, sedangkan penjadwalan berarti proses, pembuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam jadwal”.

Penjadwalan mempunyai beberapa tujuan menurut Abdul Rohman dalam Sanjaya (2016:33)[20] yaitu untuk:

  1. Mengetahui urutan dan waktu penyelesaian kegiatan yang harus dilakukan,

  2. Mengurangi timbunan pekerjaan, dan

  3. Mengefektifkan penggunaan sumber daya.

Konsep Dasar Maintenance (Perawatan)

Definisi Maintenance

Menurut Nahnul Ansori dalam Sanjaya (2016:34)[20] menyatakan maintenance (perawatan) yaitu “Konsep dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas mesin supaya berfungsi dengan baik”.

Proses perawatan mesin yang dilakukan oleh suatu perusahaan umumnya terbagi dalam dua hal menurut Nahnul Ansori dalam Sanjaya (2016:34)[20] sebagai berikut:

  1. Perawatan Terencana

  2. Perawatan Terencana (Planned Maintenance) disebut juga dengan perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) yaitu perawatan yang diakukan secara terencana untuk mencegah terjadinya potensi kerusakan, untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi menjadi kerusakan pada saat digunakan dalam berproduksi.

  3. Perawatan Tidak Terencana

  4. Perawatan tidak terencana (Unplanned Maintenance) merupakan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan. Ada dua perawatan tidak terencana yaitu:

    a. Corrective Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan pada peralatan yang menyebabkan peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik.

    b. Breakdown Maintenance adalah kegiatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang dan perlengkapan lainnya.

Tujuan Maintenance

Adapun tujuan dari maintenance (perawatan) menurut Nahnul Ansori dalam Sanjaya (2016:35)[20] yaitu untuk:

  1. Memperpanjang umur pakai aset produksi,

  2. Menjamin tingkat ketersediaan dari aset produksi,

  3. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan,

  4. Menjamin keselamatan operator dan pemakai fasilitas,

  5. Mendukung kemampuan mesin dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan fungsinya, dan

  6. Meminimalisir biaya perawatan serendah mungkin dengan melaksanakan kegiatan maintenance.

Konsep Dasar Aset dan Produksi

Definisi Aset

Definisi aset menurut siregar dalam Anggraeni (2015:32)[18] adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value), atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi, atau individu, sedangkan menurut Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), aset adalah sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang, termasuk didalamnya sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Definisi aset dalam International Financial Reporting Standard (IFRS) adalah suatu sumber yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu (misalnya pembelian atau penciptaan sendiri) dan dari manfaat ekonomis masa depan (arus kas masuk atau aset lain-lain) yang diharapkan.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa aset adalah barang atau produk yang bernilai atau memberikan manfaat ekonomi yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan , baik berupa harta benda (properti), hak atau suatu tuntutan terhadap aset maupun jasa yang dimiliki.

Aset yang dimaksudkan oleh peneliti berupa mesin yang digunakan untuk memproduksi produk komponen listrik.

Definisi Produksi

Definisi produksi menurut Heizer dan Render (2013:4)[21] produksi adalah “Proses penciptaan barang dan jasa”, sedangkan definisi produksi menurut Isak dalam Sanjaya (2016:38)[20] adalah “Suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan”.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti berkisimpulan bahwa produksi merupakan suatu tindakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang diinginkan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML) menurut Waspodo (2015:65)[22] adalah: Salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Definisi UML menurut [23] K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2 “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa visual pemodelan yang digunakan untuk visualisasi, menentukan, membangun dan mendokumentasikan atau merancang sistem perangkat lunak.

Jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

Jenis-jenis diagram unified modeling language (Indrajani 2015:45)[24] sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

  2. Indrajani (2015:45)[24] mengatakan Use Case Diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

    Langkah-langkah menyusun diagram use case (Indrajani, 2015:45)[24] yaitu untuk:

    1. Mengidentifikasi pelaku bisnis,

    2. Mengidentifikasi use case persyaratan bisnis,

    3. Membuat diagram model use case,

    4. Mendokumentasikan naratif use case persyaratan bisnis.

    Menurut Carina titus (2016:20)[25] dalam jurnal International mengemukakan “Usecase modeling is the way of showing how the system stakeholder will interact with the system. Developing usecase helps to understand system requirements in details”. (Pemodelan Usecase adalah cara untuk menunjukkan bagaimana sistem stakeholder akan berinteraksi dengan sistem. Mengembangkan usecase membantu memahami persyaratan sistem secara rinci).

  3. Activity Diagram

  4. Indrajani (2015:46)[24] mengatakan Activity Diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

    Bhute (2013:29)[26] dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. (Diagram aktivitas pada dasarnya adalah bagan alir untuk mewakili arus dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya).

  5. Sequence Diagram

  6. Indrajani (2015:50)[24] mengatakan sequence diagram merupakan “Suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.

    Menurut Vani (2015:25)[27] dalam International Research Journal of Engineering and Technology mengatakan bahwa, “A sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time ordering of messages”. (Sebuah diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan waktu pemesanan pesan).

  7. Class Diagram

  8. Indrajani (2015:49)[24] mengatakan, Class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class).

    Menurut Carina titus (2016:20)[25] dalam jurnal International mengemukakan “This is static structure diagrams that describes the structure of a system by showing the system’s classes. Their attributes, operations (methods), and the relationships among the classes.” (Ini adalah diagram struktur statis yang menggambarkan struktur suatu sistem dengan menunjukkan kelas sistem. Atribut mereka, operasi (metode), dan hubungan antar kelas).

Notepad++

Pratama (2015:23)[28] mengatakan notepad++ yaitu “Program aplikasi pengembang yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman”. Bahasa pemograman yang digunakan oleh peneliti dalam merancang sistem menggunakan PHP. Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada peningkatan kemampuan sebuah program text editor, lebih dari sekedar program Notepad bawaan Windows. Notepad++ bisa mengenal tag dan kode dalam berbagai bahasa pemrograman. Fitur pencarian tingkat lanjut dan pengeditan teks sangat membantu tugas seorang programmer atau developer dalam menyelesaikan skrip kode programnya. Program Notepad++ banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan pengguna komputer di bidang pemrograman aplikasi desktop dan web. Notepad++ merupakan software gratis (opensource), yang dapat dijalankan di sistem operasi Win2K, Windows XP, Vista, dan Windows 7.

Yusuf Murya Kusuma Ardhana (2016:8)[29] mengemukakan Notepad++ adalah “Aplikasi gratis yang memiliki fitur yang sangat berguna bagi programmer , atau developer dalam membuat sistem, notepad++ menggunakan komponen scintilla untuk dapat menampilkan dan menyunting teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemograman yang dijalankan pada sistem operasi microsoft windows”.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Notepad++ adalah aplikasi yang memiliki fitur yang sangat berguna bagi programmer, atau developer dalam membuat sistem yang dijalankan pada sistem operasi microsoft windows”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Yusuf Murya Kusuma Ardhana (2016:14)[29] XAMPP merupakan “Sebuah perangkat lunak gratis yang bebas digunakan yang berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri dari apache, HTTP server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.

Sementara definisi XAMPP menurut Betha Sidik (2014:72)[30] adalah “Paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

Dari kedua pendapat tersebut, peneliti mengambil kesimpulan bahwa xampp adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming.

Tools XAMPP

Tools Xampp terdiri dari sebagai berikut (Sutanto, 2014:73)[31] :

  1. Apache

  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utamanya adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP

  4. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source, sering digunakan bersama MySQL, namun PHP juga mendukung sytem management database oracle, Microsoft Access, interbase,d-base dan postgreSQL.

  5. MySQL

  6. SQL kepanjangan dari Structured Query Language, SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang diterpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isisnya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data dalam database.

  7. PhpMyAdmin

  8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan PhpMyAdmin kita dapat membuat tabel, mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

  9. Perl

  10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Pertama kali dikembangkan oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaks yang susah di baca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar Database dan MySQL

Definisi Database

Moch Fauzi, Agita, dkk dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[32] basis data (database) adalah “Suatu data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi”, sedangkan Pattianakotta, dkk dalam E-Journal Teknik Elektro (2015:9)[33] mengatakan, database adalah “Gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Dari kedua pendapat di atas, peneliti berkisimpulan bahwa basis data adalah gabungan data yang saling terkait, dan terorganisir sehingga memudahkan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Definisi MySQL

Definisi MYSQL menurut Waspodo (2015:65)[22] MySQL adalah “Sistem manajemen database yang bersifat relational”. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat, sedangkan menurut Sudaryono, dkk dalam jurnal CCIT No.7 No.1 (2013:98)[34] MySQL (My Structure Query Language) adalah “Salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya”.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa MSQL adalah salah satu database management sistem yang digunakan untuk manipulasi data sehingga mempercepat dalam pengolahan data.

Konsep Dasar Web

Pengertian web menurut Imam Mulhim (2013:2)[35] adalah “Perangkat lunak yang berfungsi menerima permintaan berupa halaman web melalui HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML”.

Menurut Murad, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[36] web adalah “Sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Konsep Dasar PHP

R.H Sianipar (2015:1)[37] mengemukakan PHP Merupakan “Bahasa skrip yang ditanam dalam HTML yang berarti kode PHP dan HTML dapat digabungkan dalam file yang sama”.

Menurut Budi raharjo (2015:3)[38] PHP adalah “Suatu bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML ”, sedangkan menurut Betha Sidik (2017:4)[39] PHP merupakan “Bahasa pemograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web”.

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat digabungkan dalam file yang sama kemudian dieksekusi di server web.

Konsep Dasar CSS

Menurut H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:25)[4] CSS (Cascading Style Sheets) adalah “Skrip yang berisi rangkaian instruksi yang menentukan suatu teks akan tampil di halaman web browser”.

Anton Subagia (2017:194)[40] mengemukakan CSS merupakan “File-file yang digunakan untuk mengatur semua style tampilan aplikasi, isi dari folder css ini yaitu bootstrap, choosen, dan style. Untuk file css bootstrap dan choosen diambil dari bagian beberapa file di framework bootstrap, sedangkan file.css adalah css custom buatan sendiri”.

Konsep Dasar OOA (Object Oriented Analyst)

Definisi OOA menurut Jonathan (2013:2)[41] Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorentasi obyek adalah “Proses analisis yang dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan”.

Konsep Dasar CSF (Critical Success Factor)

Menurut Arifin (2014:15)[42] Critical Success Factors (CSF) merupakan “Sebuah strategi analisa yang membantu seorang manajer untuk mencapai tujuan dari perusahaan, termasuk faktor-faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan”.

Arifin mengungkapkan bahwa analisa CSF ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor penentu kesuksesan dapat ditentukan jika tujuan/obyektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari faktor penentu kesuksesan adalah menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Konsep Dasar SDLC (System Database Life Cycle)

Definisi SDLC (System Database Life Cycle)

Definisi SDLC menurut Supriyanto (2013:272)[43] yaitu “Suatu bentuk pengembangan yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses pengembangannya”.

Fase atau Tahapan SDLC (System Database Life Cycle)

Fase-fase dalam SDLC dapat digambarkan sebagai berikut (Supriyanto, 2013:272)[43]:

Gambar 2.1 Fase SDLC

Sumber: https://itsum.wordpress.com/

  1. Planning (Perencanaan)

  2. Kegiatan yang menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Hal-hal yang harus di perhatikan antara lain: permasalahan,menentukan tujuan, mengidentifikasi kendala sistem, studi kelayakan, usulan penelitian sistem dan menetapkan mekanisme.

  3. Analysis

  4. Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :

    a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem

    b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya

    c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini

    d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

  5. Design

  6. Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Macam-macam disegn sebagai berikut:

    a. Output design: tujuannya untuk memberikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya yang hasilnya berupa dokumentasi keluaran (output).

    b. Input design : Memberikan bentuk-bentuk masukan di dokumen dan di layar ke sistem informasi yang hasilnya berupa dokumentasi masukan.

    c. File disegn : menberikan bentuk-bentuk file yang dibutuhkan oleh sistem.

  7. Development (Pelaksanaan)

  8. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan din desain, membuat databasenya kemudian mengkonversikan perancangan ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu

  9. Testing

  10. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun juga menguji semua sistem yang telah ditetapkan, seperti tidak ada kesalahan, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data dan lain-lain.

  11. Implementation

  12. Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk: melakukan kegiatan spesifikasi rancangan ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya, mengimplementasikan sistem yang baru dan menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

  13. Maintenance

  14. Tahap akhir untuk mengevaluasi kinerja sistem, apakah sesuai dengan keinginan user atau tidak.tahapan ini meliputi: kontrol secara berkala, pembenahan dan penambahan bagian apabila belum sesuai dengan keinginan user.

Model SDLC (System Database Life Cycle)

Model-model yang digunakan dalam SDLC antara lain adalah model waterfall, model iterasi (spiral dan incremental), model RAD, dan model prototyping (Supriyanto, 2013:273)[43].

Model yang digunakan peneliti dalam pembuatan laporan skripsi adalah model prototyping. Model prototyping ini merupakan pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses (Supriyanto, 2013:273)[43]. Model Prototypig digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Model Prototyping

(Sumber: https://itsum.wordpress.com/)

Kelebihan SDLC

Kelebihan yang ada dalam System Development Life Cycle (Supriyanto, 2013:275)[43]:

  1. Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem

  2. Akan memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.

Kekurangan SDLC

Kekurangan yang ada dalam System Development Life Cycle (Supriyanto, 2013:275)[43]:

  1. Hasil dari SDLC tergantung pada hasil analisis, sehingga jika terdapat kesalahan di tahap analisis akan terbawa terus ke hasil sistem ayng kurang memuaskan

  2. Dibutuhkan biaya yang lebih besar jika dibandingkan metode yang lainnya

  3. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sebuah sistem harus dikembangkan sampai selesai terlebih dahulu.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Indrajani (2017:12)[44] mengemukakan Blackbox Testing adalah “Suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan scenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian akan terlihat jika terjadi kesalahan pada software”.

Menurut Tata Sutabri (2016:196)[13] Blackbox Testing adalah “ Software yang dihasilkan harus mampu melalui berbagai tahapan pengujian dengan hasil yang diharapkan adalah software bugs yang sudah diminimalisir dan memenuhi semua criteria dalam requirements baik secara bisnis ataupun teknis”, sementara definisi menurut Siddiq (2013:4) pengujian black box adalah “Pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak, metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar”.

Menurut Siddiq (2013:4) uji coba black box digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, sebagai berikut:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang,

  2. Kesalahan struktur data,

  3. Kesalahan performa,

Dari beberapa definisi di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa metode pengujian blackbox testing digunakan untuk merancang data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak yang telah direncanakan kemudian menguji sistem apakah sudah berfungsi dengan benar.

Keuntungan menggunakan Black Box Testing

Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan pengujian black box testing sebagai berikut (Siddiq, 2013:4):

a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman,

b. Kesalahn dari perangkat lunak atau pun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna,

c. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisistasi menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[45] adalah “Rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[45] elisitasi di dapat melalui metode wawancara yang dilakukan melalui tiga tahap, sebagai berkut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem yang baru diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Hasil mengklasifikasikan dari elisitasi tahap I, berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yng disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. MDI ini berarti sebagai berikut:

    a. M (Mandatory) artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D (Desirable) artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I (Inessential) artinya requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    a. T artinya Technical. Artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational, Artinya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yag dikembangkan.

    c. E artinya Economy, Artinya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    a. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi,

    b. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan,

    c. Low (L) : mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Definisi Literature review menurut Azizah, dkk dalam jurnal CCIT (2015:122)[46]: Literature adalah kesusterataan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.

Menurut Indrajani (2017:17)[44] Literature review adalah “Metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, dan mempelajari data-data yang ada dari berbagai media seperti buku, hasil karya tulis, jurnal penelitian, artikel dari internet yang berhubungan dengan masalah yang di bahas”, sementara Mulyadi, (2013:17)[47] berpendapat bahwa literature review merupakan “Survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dari kedua definisi di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa literature review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Langkah-Langkah Literature Review

Suryo dkk, (2015:138) dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 menyebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kajian literature review, sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini,

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain,

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini,

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada,

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Berikut merupakan penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ufi Sanjaya[20] pada tahun 2016, dengan judul ‘’Aplikasi maintenance management sistem (MMS) sebagai sarana untuk mengelola, memantau, dan mengendalikan pemeliharaan mesin’’ studi kasus pada PT Gallih Sekar Sakti Tangerang. menggunakan software Visual Paradigm for UML ,bahasa Pemograman yang digunakan pemograman PHP. Databases yang digunakan software XAMPP, yang mendukung database MYSQL. Adobe Photohop CS6 dan Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web dalam perancangan sistem. Hasil yang dicapai mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih tepat dan akurat. Mengenai data barang dan pemeliharaan barang.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria sanii[48] dkk pada tahun 2014, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset study kasus : SMK N 7 Padang”. Rancangan sebuah sistem informasi yang berbasis database dan alat pengenbangan sistem dengan flow map sistem, context diagram, activity diagram. Dengan adanya sistem ini, maka manajemen pengolahan aset lebih terstuktur dan terarah serta penyimpanan datanya terjamin dan tidak memakan waktu.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Pahlava (2014)[49] Penelitian yang dilakukan oleh Reza Pahlava,“Perancangan Aplikasi Monitoring Data Aset dan Inventaris IT Berbasis Web Pada PT IMS Logistics”.Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari metode pengumpulan data,analisa dan perancangan. Metode perancangan yang digunakan adalah metodeperancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yangmenggunakan Eclipse PDT. Aplikasi inidiharapkan dapat membangun sistem yang mampu monitoring data pendistribusianaset IT kepada karyawan secara akurat dan jelas serta sesuai antara sumber data dan bukti fisik dilapangan.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Diyah puji wulandari pada tahun 2014[50], dengan judul “ Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web study kasus pada Kantor Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan”. Perancangan sistemdilakukan dengan jaringan computer berbais client server, aplikasi yang digunakan dengan bahasa pemograman Microsoft visual basic, serta dengan menggunakan Database Microsoft SQL server 2000. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi manajemen aset mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat , tepat dan akurat mengenai data aset tetap , penyusutan, data mutasi, dan data ruang.

  5. Penelitian yang dilakukan Rika Yunitarini pada tahun 2014[51], judul “Sistem Informasi Manajemen Tata Kelola Aset Informasi Perhotelan study kasus Hotel Mahkota Lamongan”. Metode yang digumnakan yaitu Sisteminformasi hotel Mahkota yang dibuat menggunakan Microsoft visual basic sebagai bahasa pemograman serta menggunakan database SQL Server. Hasil akhir sisteminformasi ini memiliki beberapa fitur tang dapat memudahkan aktifitas pengelolaan informasi di Hotel Mahkota.

  6. Penelitian oleh Istiwirjiasih pada tahun 2014[52] dengan judulnya “ Sistem Informasi Inventaris Arsip pada RSUD Semarang Berbasis Web”. Metode yang dilakukan dengan jaringan komputer berbasis client server. Aplikasi yang digunakan dengan bahasa pemograman Microsoft visual basic, Database Microsoft SQL 2000. Hasil yang dicapai mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih tepat dan akurat. Mengenai data barang dan pemeliharaan barang.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Maryono pada tahun 2011[53] dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK Studi Kasus: Asmi Santa Maria Yogyakarta” bahwa Pengelolaan aset barang di ASMI Santa Maria selama ini dilakukan dengan aplikasi MS Excel dalam format daftar inventaris barang. Aplikasi ini memiliki keterbatasan seperti tidak adanya rekaman detil aset barang, kesulitan melakukan penghitungan yang kompleks seperti penilaian aset, terbatasnya akses pihak lain yang membutuhkan, dan kurang dapat menangani penatausahaan aset barang yang dapat memberikan informasi real time, akurat, terintegrasi, dan user friendly. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang kebutuhan sistem untuk mengelola aset TIK di ASMI Santa Maria Yogyakarta.

  8. Marie Karunia Sari Sunanto (2012)[54]. Penelitian skripsi dengan judul “Desain dan Implementasi Sistem Perangkat Lunak Untuk Manajemen Pemeliharaan Mesin Produksi Berbasis SMS Gateway (Studi Kasus Di PR Rizky B)” Menjelaskan bagaimana merancang sebuah sistem informasi manejemen pemeliharaan dimana keluaran dari sistem informasi ini dapat memberikan informasi yang relevan dan up to date bagi berbagai pihak (supervisor, pegawai), terlebih dalam sistem ini juga dilengkapi pemberitahuan SMS gateway. Namun, sistem informasi yang disajikan belum online sehingga tidak bisa di akses di luar perusahaan untuk informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan ketika Top Level manajemen membutuhkan informasi segera.

  9. William (2013)[55] Penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Perawatan Mesin Terintegrasi Komputer Pada Pabrik Crumb Rubber di PT Hadi Baru”. Bahasa pemograman Microsoft visual basic, Database Microsoft SQL 2000. Menjelaskan bagaimana merancang sebuah sistem informasi atau program yang dapat mampu menghasilkan jadwal perawatan dan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan termasuk informasi ketersediaan sparepart. Namun, aplikasi yang dihasilkan belum online dan hanya bisa di akses di dalam perusahaan sehingga informasi yang di dapat terbatas waktu dan tempat.

  10. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) dengan teknik analisis. Dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam penilaian kinerja organisasi metode analisa yang digunakan adalah Object Oriented Analys dan menggunakan metode Sistem Pendukung Keputusan yaitu metode critical success factor (csf). Objek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model Unified Modeling Language (UML), menggunakan Notepad++ dengan bahasa pemograman PHP dan teknik pengujian menggunakan Black Box Testing.

 

BAB III

SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Pura Mayungan Electric adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang kelistrikan. Panel-panel listrik dan komponen kelistrikan adalah produk utama yang perusahaan produksi. Produk utama tersebut antara lain untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau juga perusahaan-perusahaan swasta lainnya.

Sejarah Singkat Perusahaan

Berdiri pada 14 Februari 1975, Pura Mayungan dengan status Badan hukum CV hanya suatu perusahaan yang berkiprah di bidang perdagangan alat-alat listrik tegangan rendah, khususnya komponen Panel Listrik, dengan memegang keagenan esklusif untuk wilayah Indonesia bagi beberapa merek terkenal Eropa seperti BBC Brown, Boveri, Siemens Helita – France, CELSA – Spain, dan Legrand-France. Dengan di dukung iklim investasi di bidang Industri peralatan listrik yang semakin kondusif, penguasaan technology manufacturing yang sudah cukup matang tersedianya sumber daya manusia yang cukup, maka mulai tahun 1977 Pura Mayungan merubah statusnya menjadi PT Pura Mayungan.

PT Pura mayungan merupakan salah satu penyedia solusi terpadu terkemuka di tegangan menengah dan tegangan rendah distribusi tenaga listrik. Merupakan perusahaan milik Indonesia yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan tegangan menengah dan tegangan rendah switchboards dan komponen switchboard, dengan didukung iklim investasi dibidang Industri Peralatan Listrik yang semakin kondusif, penguasaan Technology Manufacturing yang sudah cukup matang tersedianya sumber daya manusia yang cukup, maka mulai 1975 hingga kini, PT Pura Mayungan mulai berekspansi dan mendiversikan usahanya ke bidang industri manufaktur peralatan listrik berturut – turut dimulai dengan industri : Condensor untuk perbaikan factor data TL dan motor–motor single phasa, kemudian DiazedFuse (Zekering Diazed), LV cusrrent transformer, Komponen – komponen Panel terbuat dari Bakelit, cable terminal dan connector, PVC wiring dan telephone duct, assembly “VEI” MV cubicle Panel dan capacitor banks.

Visi dan Misi PT Pura Mayungan

Visi PT Pura Mayungan

PT Pura Mayungan bertekad menjadi perushaan terkemuka dalam bidang manufaktur dan perdagangan komponen-komponen panel listrik tegangan rendah dan menengah di Indonesia dengan produk-produk yang handal dan bermutu, pelayanan pelanggan yang prima, dan harga yang kompetitif serta varian produk yang terlengkap sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai dan turut menyumbang kepada sarana kelistrikan di Indonesia.

Misi PT Pura Mayungan

Untuk dapat mewujudkan visi perusahaan, PT pura Mayungan bertekad bulat melangkah maju mengemban misi perusahaan yaitu menetapkan, mengimplementasi, melakukan perbaikan terus–menerus terhadapat sistem dan prosedur manajemen perusahaan, teknologi yang diterapkan serta membina sumber daya manusia perusahaan menjadi insan yang sejahtera, kompeten, sadar mutu, produktif dan efisien.

PT Pura Mayungan juga memperhatikan nilai-nilai sebagai berikut:

  1. Fokus pada pelanggan

  2. Kami memahami bahwa pelanggan yang puas yang mempercayai kami akan menjadi mitra yang menjamin keberlanjutan jangka panjang dari perusahaan kami. Oleh karena itu, kita dengan penuh semangat fokus pada pemenuhan kebutuhan dan persyaratan dari pelanggan kami.

  3. Sedang Belajar

  4. Kami terus menerus berusaha untuk baik dengan belajar dan meningkatkan diri untuk lebih melayani pelanggan kami mitra, pemasok, dan satu sama lain.

  5. Sikap

  6. Kami memiliki sikap peduli, adil dan dapat dipercaya terhadap pelanggan, pemasok, dan satu sama lain.

  7. Solusi berorientasi

  8. Kami selalu berusaha untuk menemukan yang terbaik menang-menang dan solusi nilai tambah.

  9. Harmoni

  10. Kami bekerja secara harmonis sebagai satu keluarga besar dengan satu sama lain, kami pelanggan mitra, dan dengan alam.

Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka–kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan PT Pura Mayungan yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

(Sumber HRD PT Pura Mayungan)

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada dalam PT Pura Mayungan yaitu :

  1. Direktur (Director)

  2. a. Memimpin dan mengkoordinasi kelancaran jalannya perusahaan secara menyeluruh dan bertanggung jawab atas kelangsungan berdirinya perusahaan

    b. Menentukan garis besar kebijakan dan program kerja suatu perusahaan

    c. Mengambil keputusan yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan pengembangan perusahaan

    d. Mengkoordinasikan serta mengendalikan kegiatan di bidang administrasi keuangan, kesekretariatan dan kepegawaian

    e. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan perlengkapan

    f. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan kekayaan perusahaan

    g. Mengendalikan uang hasil pendapatan perusahaan

    h. Memimpin rapat umum, dalam hal untuk memastikan pelaksanaan tata tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, dan menentukan urutan agenda,

    i. Sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

  3. Bagian Penjualan (Marketing)

  4. a. Bertanggung jawab terhadap aktivitas order dari customer atau pelangggan

    b. Membuat surat pesanan barang dan invoice penagihan ke customer atau pelanggan

    c. Mencatat semua kegiatan yang mencakup penjualan

    d. Melaporkan hasil kepada bagian accounting

    e. Merencanakan langkah strategi untuk meningkatkan penjualan

    f. Merencanakan perluasan pasar penjualan

    g. Menentukan target penjualan.

  5. Bagian Pembelian (Purchasing)

  6. a. Memastikan setiap kebutuhan material atau bahan produksi dan kebutuhan operasional tercukupi dengan baik

    b. Membuat PO (Purchase Order)

    c. Men-Follow-Up PO (Purchase Order)

    d. Memeriksa, menerima dan mencatat barang yang datang

    e. Meng-input administrasi purchasing.

    f. Melaporkan hasil kepada bagian Accounting.

  7. Bagian Akunting (Accounting)

  8. a. Memeriksa laporan keuangan

    b. Memeriksa kas jurnal, bank, NPB, SP, SJ dan Bursa

    c. Memastikan laporan sesuai standar yang telah ditetapkan

    d. M emeriksa serta menandatangani pernyataan pajak PPN, PPH 21, PPH 23 dan PPH 25 yang telah diciptakan oleh pajak.

    e. Memeriksa jurnal, buku besar, dan hutang

    f. Melakukan pencatatan transaksi keuangan sesuai dengan kualifikasi

    g. Menyusun anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan)

    h. Menyusun anggaran pendapatan perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan)

    i. Membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan perusahaan

    j. Membuat laporan perpajakan sesuai dengan ketentuan perusahaan

    k. Mengurus surat-surat berhubungan dengan perbankan.

  9. Bagian HRD

  10. a. Bertanggung jawab atas SDM perusahaan

    b. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan perekrutan (seleksi), promosi, demosi, pemindahan (transferring) dan pemberhentian karyawan

    c. Bertanggung jawab rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan serta bonus karyawan

    d. Menyusun prosedur seleksi penerimaan (recruitment) karyawan baru

    e. Memasang iklan lowongan kerja, melakukan sortir lamaran, melakukan tes psikologi dan interview penerimaan karyawan baru

    f. Menyiapkan perjanjian kerja, kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja tersebut

    g. Melakukan koordinasi ke divisi lain dalam hal mengumpulkan data rencana permintaan karyawan

    h. Melakukan rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan serta bonus karyawan.

  11. Bagian produksi

  12. a. Memantau perkembangan semua produk yang di produksi perusahaan

    b. Bertanggung jawab atas kualitas dalam produk dan jasa perusahaan

    c. Memonitor setiap proses yang yang terlibat dalam produksi barang

    d. Memastikan kualitas barang yang dibeli dan barang jadi

    e. Bertanggung jawab atas dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk

    f. Memastikan produk perusahaan memenuhi mutu dan permintaan pelanggan

    g. Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan

    h. Bertanggung jawab mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk

    i. Membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi

    j. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk untuk referensi di masa mendatang.

  13. Bagian Keuangan (Finance)

  14. a. Mengatur keuangan perusahaan

    b. Meng-input semua transaksi keuangan

    c. Melakukan transaksi keuangan di perusahaan

    d. Melakukan pembayaran kepada pihak yang bersangkutan (supplier)

    e. Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal yang terkait dengan aktivitas keuangan perusahaan

    f. Melakukan penagihan kepada customer

    g. Mengontrol aktivitas keuangan atau transaksi keuangan perusahaan

    h. Membuat laporan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan

    i. Melakukan Evaluasi budget perusahaan

    j. Menyiapkan dokumen penagihan invoice atau kuitansi tagihan beserta kelengkapannya

    k. Melakukan rekonsiliasi dengan unit lain.

  15. Bagian QC (Quality control)

  16. a. Bertanggung jawab atas Perencanaan & Pelaksanaan seluruh aktivitas Deptemen QC

    b. Bertanggung jawab atas keputusan menolak atau menghentikan & memproses ulang bahan atau produk yang menjadi tanggung jawabnya

    c. Mengawasi semua prosedur pengawasan atau pemeriksaan dijalankan sesuai dengan ketentuan

    d. Berwenang mengusulkan perubahan sesuai dengan prosedur yang yang telah ditentukan

    e. Berwenang mengajukan pembelian peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan QC.

    f. Mengevaluasi dan mendata pada departemen produksi untuk model yang bermasalah serta mencari solusinya.

  17. Supervisor Maintenance

  18. a. Menyusun jadwal maintenance

    b. Menerima pengajuan perbaikan dari bagian produksi

    c. Mengawasi seluruh kegiatan maintenance yang dilakukan oleh Staf Maintenance

    d. Membuat pengajuan pengadaan mesin atau aset baru ke bagian purchasing.

  19. Staff Maintenance

  20. a. Melaksanakan perawatan seluruh aset dan peralatan yang ada diperusahaan

    b. Membuat perencanaan dan melakukan tindakan preventive terhadap aset yang ada di perusahan

    c. Melakukan tidakan Corrective terhadap permasalahan dan kerusakan aset yang ada di perusahaan

    d. Membuat membuat laporan hasil kegiatan maintenance.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur sistem manajemen aset maintenance yang berjalan memiliki beberapa prosedur. Prosedur tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut :

  1. Prosedur perawatan aset ( mesin)

  2. Prosedur ini meliputi pelaksanaan perawatan pada aset atau mesin kerja di bagian produksi dengan tujuan untuk memelihara kinerja aset, dan mencegah atau meminimalkan terjadinya kerusakan kemudian melakukan pencatatan pada kartu riwayat aset. Urutan prosedur perawaatan aset pada PT Pura Mayungan sebagai berikut:

    a. Supervisor maintenance membuat daftar aset yang dimiliki perusahaan. Daftar harus di-update jika terdapat penambahan aset baru atau pengurangan aset.

    b. Supervisor maintenance mempelajari manual book untuk mengetahui lebih detail mengenai cara perawatan dan perbaikan aset serta jangka pemeriksaan aset.

    c. Supervisor maintenance membuat daftar peralatan yang mungkin dibutuhkan pada saat pemeriksaan aset. Mengajukan permohonan pembelian ke purchasing apabila tidak tersedia peralatan yang dibutuhkan.

    d. Supervisor maintenance menyusun jadwal perawatan aset sesuai dengan kebutuhan.

    e. Setelah itu, supervisor maintenance menyerahkan jadwal ke bagian staf maintenance dan bagian produksi.

    f. Staf maintenance dapat menjalankan perawatan aset sesuai jadwal yang telah ditentukan.

    g. Apabila saat melakukan perawatan dan aset dinyatakan tidak dalam kondisi baik maka staf mengikuti langkah selanjutnya yaitu perbaikan aset.

    h. Akan tetapi jika hasil pemeriksaan aset dinyatakan dalam kondisi baik, maka staf maintenance membuat laporan kerja untuk bukti bahwa aset sudah dilakukan pemeriksaan.

  3. Prosedur Perbaikan Aset

  4. Meliputi pelaksanaan perbaikan pada aset dengan tujuan untuk mengembalikan kinerja aset seperti kondisi semula, dan mencegah kerusakan yang sama terulang kembali, kemudian melakukan laporan kerusakan aset. Adapun urutan prosedur perbaikan aset sebagai berikut:

    a. Staf maintenance menerima laporan mengenai kerusakan aset dari departemen produksi.

    b. Staf maintenance memeriksa kondisi aset untuk mengetahui letak masalahnya.

    c. Staf maintenance melakukan perbaikan aset.

    d. Staf mengecek output aset dengan melakukan trial produksi, jika aset berjalan dengan baik, tetapi jika aset belum berjalan dengan baik, maka kembali melakukan perbaikan aset.

    e. Apabila dalam perbaikan aset dinyatakan rusak, staf maintenance mengajukan laporan ke Supervisor maintenance untuk ditindak lanjuti.

    f. Supervisor maintenance mengajukan pembelian aset ke bagian purchasing.

    g. Staf maintenance membuat laporan hasil perbaikan.

Rancangan Sistem Prosedur yang berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Adapun rincian prosedur yang tergambar sebagai berikut:

Analisis Sistem yang Berjalan pada Usecase Diagram

Gambar 3.2 Usecase Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Usecase Diagram diatas terdapat :

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

  2. Lima actor yang melakukan kegiatan, yaitu staf produksi, Staf maintenance, purchasing dan supervisor maintenance.

  3. Terdapat 7 usecase yang biasa dilakukan oleh aktor. Dengan keterangan sebagai berikut:

  4. a. Nama Use Case : Menyusun jadwal maintenance

    Actor : Supervisor maintenance

    Skenario : Supervisor maintenance menyusun jadwal untuk perawatan dan perbaikan aset yang nantinya akan diberikan ke staf maintenance dan didistribusikan bagian produksi.

    b. Nama Use Case : Isi form perbaikan

    Actor : Staf produksi, supervisor maintenance

    Skenario : Staf produksi menyerahkan form perbaikan kepada supervisor maintenance kemudian yang nantinya akan diberikan ke staf maintenance.

    c. Nama Use Case : Menerima form perbaikan.

    Actor : Staff maintenance, supervisor maintenance

    Skenario : Staff maintenanc menerima form perbaikan dari supervisor maintenance.

    d. Nama Use Case : Mengecek kondisi mesin.

    Actor : Staff maintenance, supervisor maintenance

    Skenario : Staf maintenance mengecek kondisi mesin yang akan diperbaiki yang nantinya dilakukan tindakan hanya melakukan service atau membeli mesin baru.

    e. Nama Use Case : Membuat laporan hasil perbaikan

    Actor : Staff maintenance, supervisor maintenance

    Skenario : Staff maintenance melaporkan hasil perbaikan mesin yang telah ia lakukan (service atau harus membeli mesin baru) kepada supervisor maintenance

    f. Nama Use Case : Mengajukan pengadaan mesin baru

    Actor : Purchasing , supervisor maintenance

    Skenario : Supervisor maintenance mengajukan pengadaan mesin atau aset baru ke bagian yang kemudian akan di acc atau tidak acc oleh bagian purchasing.

    g. Nama Use Case : Membeli mesin baru

    Actor : Supervisor maintenance, supplier

    Skenario : Supervisor maintenance membeli mesin baru ke bagian supplier.

Analisis Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. Satu Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. Tiga vertical swimeline yaitu supervisor maintenance, staf maintenance, purchasing dan bagian produksi.

  3. Terdapat 16 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor yang dijelaskan sebagai berikut:

  4. a. Supervisor maintenance membuat daftar nama-nama aset.

    b. Menyusun jadwal perawatan aset.

    c. Staf maintenance menerima jadwal perbaikan aset.

    d. Staf maintenance mendistribusikan jadwal perbaikan ke bagian produksi.

    e. Staf produksi mengisi atau mengajukan form perbaikan apabila ada kerusakan aset.

    f. Staf maintenance menerima form yang diajukan oleh bagian produksi.

    g. Staf maintenance melaksanakan perbaikan aset.

    h. Staf maintenance menbuat laporan hasil perbaikan apabila kondisi aset sudah ok.

    i. Staf maintenance mengupdate kartu riwayat aset dan membuat laporan yang nantinya diserahkan ke supervisor maintenance

    j. Supervisor maintenance mengecek laporan.

    k. Jika laporan tidak ok maka staf maintenance membuat laporan kembali.

    l. Apabila kondisi aset tidak ok maka staf maintenance melaporkan status aset ke bagian supervisor maintenance untuk tindakan selanjutnya.

    m. Supervisor maintenance menerima laporan tentang status aset.

    n. Jika kondisi aset sudah tidak bisa diperbaiki supervisor maintenance mengajukan pengadaan aset baru ke bagian purchasing.

    o. Purchasing menerima pengajuan pengadaan aset baru.

    p. Purchasing ACC pengadaan aset dan order ke supplier.

  5. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisis Sistem yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. Lima Lifeline ,yaitu : schedule, form perbaikan atau perawatan, service, pengajuan pengadaan, dan order mesin baru.

  2. Lima Actor, yaitu : supervisor maintenance, staf maintenance, staf produksi, purchasing dan suplier.

  3. Terdapat 16 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, yang dijelaskan sebagai berikut:

  4. a. Supervisor maintenance membuat lis nama-nama aset.

    b. Supervisor maintenance menbuat schedule atau jadwal perawatan dan perbaikan aset.

    c. Staf maintenance menerima jadwal perawatan dan perbaikan aset.

    d. Staf maintenance mendistribusikan jadwal ke bagian produksi.

    e. Staf produksi menerima jadwal.

    f. Apabila terjadi kerusakan, staf bagian produksi mengisi form perbaikan aset yang nantinya diberikan ke staf maintenance.

    g. Staf maintenance menerima form pengajuan perbaikan aset.

    h. Staf maintenance mengecek kondisi aset.

    i. Staf maintenance memperbaiki kerusakan aset.

    j. Staf maintenance membuat dan menyerahkan laporan hasil perbaikan aset.

    k. Supervisor maintenance menerima dan menindak lanjuti (apakah perlu pengajuan aset baru atau tidak).

    l. Supervisor maintenance mengecek laporan staf maintenance.

    m. Staf maintenance memperbaiki laporan jika ada kesalahan

    n. Supervisor maintenance menerima laporan.

    o. Supervisor maintenance mengajukan pengadaan aset baru apabila aset sudah tidak dapat diperbaiki.

    p. Pengorderan ke supplier untuk pengadaan aset baru.

Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis CSF

Dalam kegiatan ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis pada PT Pura Mayungan yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan metode analisis CSF untuk menemukan kebutuhan organisasi. Hasil dari elaborasi visi dan misi tersebut dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Analisis CSF pada PT Pura Mayungan

Pada tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian tujuan PT Pura Mayungan mempunyai batasan sistem yang selanjutnya batasan sistem tersebut digunakan untuk mengetahui kebutuhan Sistem Informasi (SI) yang mendukung. Oleh karena itu, penulis perlu melakukan elaborasi terhadap CSF organisasi dengan menentukan Key Decision. Dari key decision tersebut akan diidentifikasi kebutuhan Sistem Informasi (SI) dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2 Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi (SI)

Dari analisis CSF di atas dapat disimpulkan bahwa dengan melihat visi dan misi perusahaan yang mengedepankan pelayanan terhadap staf produksi maka perlu adanya kelancaran proses produksi dengan terwujudnya aplikasi Monitoring maintenance aset yang informatif bagi pihak terkait dalam memonitoring jadwal maintenance aset demi terciptanya pelayanan bagi pengguna sistem.

Analisis Kekurangan Sistem Berjalan

Berdasarkan analisis dalam hal prosedur yang berjalan saat ini terhadap monitoring aset maintenance pada PT Pura Mayungan masih belum berjalan dengan baik. Pencatatan data aset masih menggunakan Microsoft excel dan untuk pengelolaan perbaikan aset masih dengan cara manual menggunakan media kertas kemudian data disimpan sehingga jika data dibutuhkan kembali bisa saja data itu hilang atau bahkan rusak dan membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data tersebut.

Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

  1. Analisis Masukan

  2. a. Nama masukan : Form perbaikan mesin atau aset produksi

    Fungsi : Permohonan perbaikan aset

    Sumber : Staf produksi

    Tujuan : Supervisor maitenance

    Media  : Kertas

    Frekuensi  : Setiap adanya perbaikan aset

    Keterangan : Berisi data aset yang akan diperbaiki

    b. Nama masukan : Form permohonan pengadaan aset

    Fungsi : Permohonan pengadaan aset

    Sumber : Staf maintenance

    Tujuan : Pengadaan aset

    Media : Kertas

    Frekuensi  : Setiap adanya permohonan pengadaan aset

    Keterangan : Berisi permohonan pengadaan aset

  3. Analisis Proses

  4. a. Nama proses : Perbaikan aset

    Masukan  : Aset yang akan diperbaiki

    Keluaran  : Bukti hasil maintenance

    Ringkasan proses : Melakukan perbaikan terhadap aset sesuai dengan prosedur yang berlaku

    b. Nama proses : Pengadaan aset

    Masukan  : Aset yang akan dibeli

    Keluaran : Bukti kwitansi pembelian aset

    Ringkasan proses : Melakukan pembelian terhadap aset

  5. Analisis Keluaran

  6. Nama  : Laporan hasil maintenance aset

    Fungsi  : Mencetak dan menampilkan laporan pengajuan Perbaikan

    Media  : Kertas

    Rangkap  : 1

    Distribusi  : Untuk supervisor maintenance

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan

Permasalahan yang Dihadapi

Dari hasil analisis yang peneliti lakukan, permasalahan yang dihadapi oleh PT Pura Mayungan sebagai berikut:

  1. Masih terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule perawatan aset sehingga informasi jadwal maintenance yang diterima oleh staf maintenance salah.

  2. Masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan pencarian data dan membuat laporan.

  3. Laporan hasil maintenance yang dihasilkan tidak sesuai dengan kerusakan aset dikarenakan masih terjadinya kesalahan pada saat pendataan hasil maintenance aset.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan masalah yaitu:

  1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem monitoring maintenance aset pada PT Pura Mayungan sehingga tidak ada lagi kegiatan manual (papperless).

  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang monitoring maintenance aset yang ada pada PT Pura Mayungan Kota Tangerang.

  3. Adanya pembagian hak akses user sesuai dengan kebutuhan sistem yaitu admin, staf produksi, staf maintenance dan supervisor maintenance.

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Di dalam membuat analisis program untuk penulisan laporan skripsi ini, peneliti menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

  1. Spesifikasi Perangkat Keras/ Hardware

  2. a. Procesor : Intel Core i3 CPU @ 2.20 Ghz

    b. Monitor : Lenovo Led

    c. Mouse : Logitech

    d. Keyboard : Logitech

    e. RAM : 2.0 GB

    f. Printer : Epson

  3. Spesifikasi perangkat lunak / Software

  4. a. Windows XP

    b. Microsoft Office Excel 7

    c. Microsoft Office Word 7

  5. Brainware ( Hak Akses)

  6. a. Admin,

    b. Staff Maintenance,

    c. Supervisor maintenance,

    d. Staf produksi.

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan saat ini, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi pada PT Pura Mayungan.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode Mandatory, Desirable, dan Inessential (MDI). Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement di atas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE) dengan opsi High, Middle, dan Low (HML). Dengan pilihan antar lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut ini adalah Elisitasi tahap III sesuai tabel 3.3 yang telah dibuat :

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap Final

Elisitasi Tahap Final Merupakan hasil akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar untuk membangun sebuah Sistem Informasi Akademik Sekolah dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap Final

 

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Setelah melakukan analisis dan penelitian pada sistem yang sedang berjalan pada perancangan sistem monitoring maintenance aset, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan peneliti bangun. Ada beberapa usulan dari peneliti yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi perancangan sistem monitoring maintenance aset yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem yang semula dilakukan secara semi komputerisasi menjadi sistem rancangan monitoring maintenance aset yang terkomputerisasi dan berbasis web. Perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas sesuai proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 8 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram dan state machine diagram.

Usulan Prosedur yang Baru

  1. Admin

  2. a. Dapat melakukan login

    b. Menampilkan menu home

    c. Menampilkan menu kelola pegawai (user).

    d. Memiliki hak akses dapat meng-input, meng-edit, delete dan search data.

    e. Dapat melakukan logout.

  3. Staf Produksi

  4. a. Dapat melakukan login.

    b. Menampilkan menu home.

    c. Menampilkan menu master. Dimana terdapat menu master data diri dan pengajuan maintenance.

    d. Memiliki hak akses dapat meng-input, meng-edit, delete data.

    e. Dapat melakukan logout.

  5. Supervisor maintenance

  6. a. Dapat melakukan login

    b. Menampilkan menu home

    c. Menampilkan menu data diri

    d. Menampilkan menu kelola pegawai, dimana supervisor maintenance memiliki hak akses meng-input, meng-edit, delete dan search pegawai.

    e. Menampilkan menu pengajuan maintenance, dimana supervisor maintenance memiliki hak akses dapat meng-input, mengubah status (approval), dan search pengajuan maintenance.

    f. Dapat melakukan logout.

  7. Staf maintenance

  8. a. Dapat melakukan login.

    b. Menampilkan menu home.

    c. Menampilkan menu data staf maintenance.

    d. Menampilkan menu jadwal maintenance, dimana staf maintenance memiliki hak akses dapat meng-input, meng-edit, dan search jadwal maintenance.

    e. Menampilkan menu maintenance, hak aksesnya meng-input, mengubah status maintenance, dan search maintenance.

    f. Menampilkan menu hasil maintenance, dimana staf maintenance memiliki hak akses meng-input, search, dan mencetak hasil maintenance sebagai bukti telah melakukan perbaikan.

    g. Menampilkan menu laporan hasil maintenance. Dimana staf maintenance memiliki hak akses dapat mencetak laporan sesuai kebutuhan.

    h. Dapat melakukan logout.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram yang Diusulkan

Berikut ini merupakan usecase diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses monitoring maintenance aset pada PT Pura Mayungan:

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. Nama Use Case : Login

  2. Actor : Staf Produksi, admin, staff maintenance, supervisor maintenance

    Skenario : Admin, staf produksi, staff maintenance, supervisor maintenance dapat melakukan login ke sistem.

  3. Nama Use Case : Menu home

  4. Actor : Staf Produksi, admin, staff maintenance, supervisor maintenance

    Skenario : Staf Produksi, admin, staff maintenance, supervisor Maintenance dapat membuka menu home pada sistem.

  5. Nama Use Case : Menu data diri

  6. Actor : Staf Produksi, admin, staff maintenance, supervisor maintenance.

    Skenario : Admin, staf produksi, staff maintenance, supervisor maintenance dapat melihat data diri pada sistem.

  7. Nama Use Case : Menu master

  8. Actor : Admin,

    Skenario : a. Staf admin dapat menginput, mengedit, delete, search pada sub menu alat.

    b. Staf admin dapat menginput, mengedit, delete, search pada sub menu kerusakan.

    c. Staf admin dapat menginput, mengedit, delete, mengubah password, dan search staf pada masing-masing devisi yaitu staf produksi, staf maintenance, dan supervisor maintenance.

  9. Nama Use Case : Menu pengajuan maintenance

  10. Actor : Staf produksi, supervisor maintenance

    Skenario : a. Staf produksi mengisi form maintenance yang terdapat dalam sistem

    b. Supervisor maintenance melihat dan approval form maintenance dengan cara mengubah status dari proses service menjadi service.

  11. Nama Use Case : Menu master staf maintenance

  12. Actor : Staf maintenance

    Skenario : a. Sub menu jadwal maintenance, staf maintenance dapat menginput, mengedit dan search data

    b. Sub menu maintenance, staf maintenance dapat mengubah status dan search data

    c. Sub menu hasil maintenance, staf maintenance dapat menginput, search dan mencetak data yang dibutuhkan.

    d. Sub menu laporan hasil maintenance, staf maintenance dapat mencetak laporan hasil kegiatan.

  13. Nama Use Case : Logout

  14. Actor : Staf Produksi, admin, staff maintenance, supervisor maintenance

    Skenario : Staf Produksi, admin, staff maintenance, supervisor Maintenance dapat melakukan logout dari sistem.

Activity Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem monitoring maintenance aset yang diusulkan pada PT Pura Mayungan , sebagai berikut:

  1. Activity Diagram Admin

  2. Alur activity diagram admin dari sistem yang diusulkan terlihat seperti gambar di bawah ini.

    Gambar 4.2 Activity Diagram admin sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek

    b. Terdapat 22 action, yang terdiri dari: login, validasi sistem, jika gagal mengulang kembali username dan password, menu utama, data admin, menu master yang terdiri dari 3 sub menu yatu sub menu alat, sub menu kerusakan dan kelola pegawai ( staf produksi, staf maintenance, supervisor maintenance) dan logout.

    c. Terdapat 8 fork node.

    d. Terdapat 1 final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  3. Activity Diagram Staf Produksi

  4. Di bawah ini merupakan activity diagram staf produksi dari sistem yang diusulkan:

    Gambar 4.3 Activity Diagram staf produksi sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a. Terdapat 1 initialnode untuk mengawali objek

    b. Terdapat 10 action, yang terdiri dari: login, validasi sistem, jika gagal mengulang kembali username dan password, menu utama, data staf produksi, menu transaksi yang di dalamnya terdapat sub menu pengajuan maintenance dimana hak aksesnya adalah dapat input, edit, delete, search pengajuan dan menu logout.

    c. Terdapat 5 fork node.

    d. 1 final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir

  5. Activity Diagram Staf Maintenance

  6. Di bawah ini merupakan Activity diagram staf maintenance dari sistem yang diusulkan:

    Gambar 4.4 Activity Diagram staf maintenance sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4 dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a. Terdapat 1initialnode untuk mengawali objek

    b. Terdapat 18 action, yang terdiri dari: login, validasi sistem, jika gagal mengulang kembali username dan password, menu utama, menu data diri yang didalamnya terdapat sub menu data user, menu transaksi ysng di dalamnya terdapat sub menu jadwal maintenance (hak akses dapat input, edit, dan search), sub menu maintenance (hak akses dapat mengubah status dan search ), sub menu hasil maintenance (input dan print), sub menu laporan maintenance ( hak akses print laporan) dan logout.

    c. Terdapat 8 fork node.

    d. 1 final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  7. Activity Diagram Supervisor Maintenance

  8. Dibawah ini merupakan activity diagram supervisor maintenance dari sistem yang diusulkan:

    Gambar 4.5 Activity Diagram supervisor maintenance sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.5 dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a. Terdapat 1 initialnode untuk mengawali objek

    b. Terdapat 14 action, yang terdiri dari: login, validasi sistem, jika gagal mengulang kembali username dan password, menu utama, data supervisor maintenance, kelola pegawai (yang di dalamnya terdapat sub menu input, edit, delete, dan search), pengajuan maintenance (yang didalamnya terdapat sub menu input, ubah status dan search ), dan logout.

    c. Terdapat 6 fork node.

    d. 1 final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

Sequence Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem monitoring maintenance aset pada PT Pura Mayungan yang sedang dirancang, yaitu :

  1. Sequence Diagram Admin

  2. Di bawah ini merupakan Sequence diagram admin dari sistem yang diusulkan:

    Gambar 4.6 Sequence diagram admin sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.6 sequence diagram admin sistem yang diusulkan terdapat:

    a. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan.

    b. Terdapat 4 lifeline yaitu login, home (menu utama), supervisor maintenance, staf maintenance, staf produksi ,dan logout.

    c. Terdapat 14 message yaitu : input username dan password, cek validasi username dan password, memasukkan username dan password kembali jika login gagal, jika berhasil menampilkan menu utama, menampilkan menu master yaitu terdiri dari menu aset, supervisor maintenance, staf maintenance, dan staf produksi dimana admin mempunyai hak akses dapat melakukan input, edit, delete, change password, search data dan logout.

  3. Sequence Diagram Staf Produksi

  4. Di bawah ini merupakan sequence diagram staf produksi dari sistem yang diusulkan:

    Gambar 4.7 Sequence diagram staf produksi sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.7 sequence diagram staf produksi, sistem yang diusulkan terdapat:

    a. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan.

    b. Terdapat 5 lifeline yaitu login, home (menu utama), data staf , pengajuan maintenance dan logout.

    c. Terdapat 10 message yaitu : input username dan password, cek validasi username dan password, memasukkan username dan password kembali jika login gagal, menu utama, menampilkan data staf, pengajuan maintenance satf produksi bisa melakukan input, edit, delete, search form pengajuan maintenance dan logout.

  5. Sequence Diagram Staf Maintenance

  6. Di bawah ini merupakan sequence diagram staf maintenance dari sistem yang diusulkan:

    Gambar 4.8 Sequence diagram staf maintenance sistem usulan

    Berdasarkan gambar 4.8 sequence diagram staf maintenance, sistem yang diusulkan terdapat:

    a. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan.

    b. Terdapat 8 lifeline yaitu login, home (menu utama), data staf maintenance, jadwal maintenance, maintenance , hasil maintenance, laporan hasil maintenance ,dan logout.

    c. Terdapat 16 message yaitu : input username dan password, cek validasi username dan password, memasukkan username dan password kembali jika login gagal, menu utama, menampilkan data staf maintenance, menampilkan data jadwal maintenance (input, edit, dan search jadwal maintenance), menampilkan form maintenance (input, ubah status, dan search), hasil maintenance (input, search, dan print), laporan hasil maintenance, print dan logout.

  7. Sequence Diagram Supervisor Maintenance

  8. Di bawah ini merupakan sequence diagram supervisor maintenance dari sistem yang diusulkan:

    Gambar 4.9 Sequence diagram supervisor maintenance sistem usulan

    Berdasarkan gambar 4.9 sequence diagram admin sistem yang diusulkan terdapat:

    a. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan.

    b. Terdapat 6 lifeline yaitu login, home (menu utama), kelola pegawai, pengajuan maintenance dan logout.

    c. Terdapat 12 message yaitu : input username dan password, cek validasi username dan password, memasukkan username dan password kembali jika login gagal, menu utama, menampilkan kelola pegawai bisa melakukan input, edit, delete, search data pegawai,menampilkan menu pengajuan maintenance bisa melakukan input, ubah status dan search pengajuan kemudian logout.

Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram dari sistem yang diusulkan:

Gambar 4.10 Class Diagram sistem usulan

Berdasarkan gambar 4.10 class diagram yang diusulkan terdapat :

a. Terdapat 7 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.

b. Terdapat 7 Association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.1 Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : alat

  2. Media : Harddisk

    Isi : id_alat + nama_alat + keterangan

    Primary key : id_alat

    Foreign key : -

    Panjang Record : 65

    Tabel 4.2 Alat

  3. Nama Tabel : alat_kerusakan

  4. Media : Harddisk

    Isi : id_ka + id_maintenance + id_alat + id_kerusakan + solusi

    Primary key : id_ka

    Foreign key : id_maintenance + id_alat + id_kerusakan

    Panjang Record : 50

    Tabel 4.3 Alat kerusakan

  5. Nama Tabel : jadwal

  6. Media : Harddisk

    Isi : id_jadwal + periode + hari + waktu_perawatan + Id_alat + tahun

    Primary key : id_jadwal

    Foreign key : id_alat

    Panjang Record : 62

    Tabel 4.4 Jadwal

  7. Nama Tabel : kerusakan

  8. Media : Harddisk

    Isi : id_kerusakan + nama_kerusakan + deskripsi + status

    Primary key : id_kerusakan

    Foreign key : -

    Panjang Record : 110

    Tabel 4.5 Kerusakan

  9. Nama Tabel : maintenance

  10. Media : Harddisk

    Isi : id_maintenance + tgl_peng_maintenance + id_pegawai + tgl_maintenance + status

    Primary key : id_maintenance

    Foreign key : id_pegawai

    Panjang Record : 75

    Tabel 4.6 Maintenance

  11. Nama Tabel : pegawai

  12. Media : Harddisk

    Isi : id_pegawai + nama_pegawai + alamat + no_telfon +

    Primary key : id_pegawai

    Foreign key : -

    Panjang Record : 125

    Tabel 4.7 Pegawai

  13. Nama Tabel : Admin

  14. Media : Harddisk

    Isi : username + password + nama_admin + alamat + email + role

    Primary key : username

    Foreign key : -

    Panjang Record : 130

    Tabel 4.8 Admin

Rancangan Prototype Sistem Informasi Monitoring Maintenance Aset

Dalam sistem informasi monitoring maintenance aset yang diusulkan, peneliti merancang beberapa menu yang dapat diakses oleh empat user yaitu: admin, staf produksi, supervisor maintenance, dan staf maintenance. Berikut merupakan rancangan tampilan sistem monitoring maintenance aset pada PT Pura Mayungan kota Tangerang:

  1. Rancangan Layar Login

  2. Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna atau user memiliki hak akses untuk masuk ke dalam sistem atau tidak. Pada sistem yang dirancang dapat diakses oleh empat user yaitu: admin, staf produksi, supervisor maintenance, dan staf maintenance.

    Gambar 4.11 Rancangan login all user

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic Mockup 3)

  3. Rancangan Layar Menu Home untuk Admin

  4. Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem monitoring maintenance aset pada PT Pura Mayungan bidang maintenance seperti menu data diri, menu master yang meliputi tambah alat, kelola pegawai staf produksi, supervisor maintenance, dan staf maintenance. Serta menu logout.

    Gambar 4.12 Rancangan layar menu home untuk admin

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic Mockup 3)

  5. Rancangan Layar Submenu Data Staf

  6. Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data dari staf yang masuk menjadi user dalam sistem.

    Gambar 4.13 Rancangan layar sub menu data staf untuk admin

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic Mockup 3)

  7. Rancangan Layar Submenu Tambah Alat untuk Admin

  8. Menu ini berfungsi untuk menambah data master alat (aset), dimana user mempunyai hak akses dapat mengedit dan delete jika ada penambahan atau pengurangan alat (aset).

    Gambar 4.14 Rancangan layar menu tambah alat untuk admin

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic Mockup 3)

  9. Rancangan Layar Submenu Kerusakan untuk Admin

  10. Menu ini berfungsi untuk menambah data kerusakan alat (aset), dimana user mempunyai hak akses dapat meng-edit dan delete data kerusakan.

    Gambar 4.15 Rancangan layar menu kerusakan untuk admin

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic Mockup 3)

  11. Rancangan Layar Menu Tambah Staf

  12. Menu ini berfungsi untuk menambah data staf dimana user mempunyai hak akses dapat mengedit, menghapus dan merubah password staf.

    Gambar 4.16 Rancangan layar menu tambah staf untuk admin

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasiBalsamic mockup 3)

  13. Rancangan Layar Menu Home untuk Staf Produksi

  14. Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem monitoring maintenance aset pada PT Pura Mayungan bidang maintenance dimana staf produksi mempunyai hak akses dapat melakukan pengajuan perbaikan aset dan logout.

    Gambar 4.17 Rancangan layar menu home untuk staf produksi

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi pencil)

  15. Rancangan Layar Menu Pengajuan Maintenance untuk Staf Produksi

  16. Menu ini berfungsi untuk input pengajuan perbaikan alat (aset). Yang selanjutnya akan di approval oleh supervisor maintenance.

    Gambar 4.18 Rancangan layar menu pengajuan maintenance untuk staf produksi

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi balsamic mockup 3)

  17. Rancangan Layar Menu Home untuk Supervisor Maintenance

  18. Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem monitoring maintenance aset dimana supervisor maintenance mempunyai hak akses dapat melakukan approval pengajuan perbaikan aset dan melakukan logout dari sistem.

    Gambar 4.19 Rancangan layar menu home untuk supervisor maintenance

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic mockup 3)

  19. Rancangan Layar Approval pengajuan Maintenance untuk Supervisor Maintenance

  20. Menu ini berfungsi untuk aprproval pengajuan perbaikan alat/aset yang diajukan oleh staf produksi.

    Gambar 4.20 Rancangan layar menu approval untuk supervisor maintenance

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi pencil)

  21. Rancangan Layar Menu Home untuk Staf Maintenance

  22. Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem monitoring maintenance aset dimana staf maintenance mempunyai hak akses dapat melihat form data diri, dapat melakukan transaksi seperti melihat jadwal maintenance, maintenance, hasil dari maintenance, mencetak laporan perbaikan dan melakukan logout dari sistem.

    Gambar 4.21 Rancangan layar menu home untuk staf maintenance

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic Mockup 3)</p></div>

  23. Rancangan Layar Menu Jadwal Maintenance untuk Staf Maintenance

  24. Halaman ini menampilkan jadwal dari kegiatan maintenance dimana user mempunyai hak akses dapat input data jadwal dan edit jadwal maintenance.

    Gambar 4.22 Rancangan layar menu jadwal maintenance

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic mockup 3)

  25. Rancangan Layar Menu Maintenance untuk Staf Maintenance

  26. Halaman ini berfungsi untuk mengubah status maintenance dari proses menjadi service.

    Gambar 4.23 Rancangan layar menu maintenance

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic Mockup 3)

  27. Rancangan Layar Menu Hasil Maintenance untuk Staf Maintenance

  28. Halaman ini berfungsi untuk input hasil maintenance dimana user mempunyai hak akses dapat meng-input dan mencetak hasil maintenance.

    Gambar 4.24 Rancangan layar menu hasil maintenance

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic Mockup 3)

  29. Rancangan Layar Menu Laporan untuk Staf Maintenance

  30. Halaman ini berfungsi untuk mencetak laporan hasil maintenance sesuai dengan kebutuhan.

    Gambar 4.25 Rancangan layar menu laporan

    (Sumber ilustrasi menggunakan aplikasi Balsamic mockup 3)

Tampilan Sistem yang Diusulkan

Berikut merupakan tampilan sistem monitoring maintenance aset yang diusulkan:

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Dalam halaman login, terdapat field username dan password. Hal ini berguna sebagai hak akses pegawai tertentu untuk mengakses sistem monitoring maintenance aset. Juga berguna untuk menghindari terjadi perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Gambar 4.26 Tampilan Halaman Login

  3. Tampilan Menu Home untuk Admin

  4. Tampilan dapat dibuka, apabila admin berhasil melakukan login. Menu home menampilkan pesan selamat datang pada admin. Didalam menu home untuk admin terdapat menu data diri, data alat/aset, kelola pegawai mulai dari staf produksi, supervisor maintenance, dan staf maintenance. Kemudian ada menu logout.

    Gambar 4.27 Tampilan Menu Home untuk Admin

  5. Tampilan Menu Home untuk Staf Produksi

  6. Tampilan dapat dibuka, apabila staf produksi berhasil melakukan login. Menu home menampilkan pesan selamat datang pada staf produksi. Didalam menu home untuk staf produksi terdapat menu data diri, pengajuan maintenance, dan menu logout.

    Gambar 4.28 Tampilan Menu Home untuk Staf Produksi

  7. Tampilan Menu Home untuk Supervisor Maintenance

  8. Tampilan dapat dibuka, apabila supervisor maintenance berhasil melakukan login. Menu home menampilkan pesan selamat datang pada supervisor maintenance. Didalam menu home untuk supervisor maintenance terdapat menu data diri, pengajuan maintenance, logout.

    Gambar 4.29 Tampilan Menu Home untuk Supervisor Maintenance

  9. Tampilan Menu Home untuk Staf Maintenance

  10. Tampilan dapat dibuka, apabila staf maintenance berhasil melakukan login. Menu home menampilkan pesan selamat datang pada staf maintenance. Didalam menu home untuk staf maintenance, terdapat menu data diri, jadwal maintenance, maintenance, hasil maintenance dan logout.

    Gambar 4.30 Tampilan Menu Home untuk Staf Maintenance

  11. Tampilan Menu Data Staf

  12. Sistem hanya dapat menampilkan data dari user.

    Gambar 4.31 Tampilan data staf

    (Sumber printscreen dari sistem)

  13. Tampilan Menu Kelola Alat (Aset) untuk Admin

  14. Menu kelola alat/aset hanya dapat di akses oleh admin. Didalam menu alat berisi add new, edit, search dan delete.

    Gambar 4.32 Tampilan menu kelola alat /aset untuk admin

    (Sumber printscreen dari sistem)

  15. Tampilan Menu Kelola Staf untuk Admin

  16. Di dalam form input data staf terdapat : nik, nama staf, nomor telfon, alamat, email, username , password, confirm password. Dan hanya dapat di akses oleh admin.

    Gambar 4.33 Tampilan menu kelola staf untuk admin

    (Sumber printscreen dari sistem)

  17. Tampilan Menu Pengajuan Maintenance untuk Staf Produksi

  18. Menu transaksi pengajuan maintenance dapat di akses oleh staf produksi. Didalam menu transaksi pengajuan maintenance terdapat tanggal pengajuan dan jadwal tanggal maintenance, nama alat/aset yang rusak, jenis kerusakan, keterangan kerusakan, kemudian simpan pengajuan atau tambah pengajuan yang lain.

    Gambar 4.34 Tampilan Menu transaksi pengajuan maintenance

    (Sumber print screen dari sistem)

  19. Tampilan Menu Approval Pengajuan Maintenance untuk Supervisor Maintenance

  20. Menu approval pengajuan maintenance ini hanya dapat di akses oleh supervisor maintenance. Di dalam menu ini hanya berisi approval untuk pengajuan maintenance dari bagian produksi.

    Gambar 4.35 Tampilan menu approval pengajuan maintenance

    (Sumber hasil print screen dari sistem)

  21. Tampilan Menu Jadwal Maintenance untuk Staf Maintenance

  22. Menu jadwal maintenance hanya dapat di akses oleh staf maintenance. Didalam menu jadwal maintenance berisi input jadwal maintenance, edit dan search jadwal.

    Gambar 4.36 Tampilan menu jadwal maintenance

    (Sumber hasil print screen dari sistem)

  23. Tampilan Menu Maintenance untuk Staf Maintenance

  24. Menu maintenance hanya dapat di akses oleh staf maintenance. Didalam menu maintenance ini berisi ubah status maintenance dari proses menjadi servis.

    Gambar 4.37 Tampilan menu maintenance untuk staf maintenance

    (Sumber hasil print screen dari sistem)

  25. Tampilan Menu Hasil Maintenance untuk Staf Maintenance

  26. Menu hasil maintenance hanya dapat di akses oleh staf maintenance. Didalam menu hasil maintenance ini berisi input hasil maintenance dan cetak hasil maintenance.

    Gambar 4.38 Tampilan menu hasil maintenance untuk staf maintenance

    (Sumber hasil print screen dari sistem)

    Dan di dalam sub menu input hasil maintenance berisi rincian hasil maintenance yang dideskripsikan secara terperinci kerusakan aset kemudian akan dilakukan tindakan apakah hanya sekedar service atau pengadaan alat/aset baru.

    Gambar 4.39 Tampilan menu input rincian data maintenance

    (Sumber hasil print screen dari sistem)

  27. Tampilan Menu Laporan untuk Staf Maintenance

  28. Pada menu laporan ini, menampilkan laporan dengan menginput rentang waktu saat view laporan kemudian click cetak.

    Gambar 4.40 Tampilan menu laporan maintenance

    (Sumber hasil print screen dari sistem)

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  2. a. Processor  : Intel Pentium CPU 6630

    b. Monitor : LCD Monitor 19 “

    c. RAM : 2 GB

    d. Hardisk : 500 GB

    e. Mouse : Standar

    f. Keyboard : Standar

    g. Printer : Laserjet

  3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  4. a. Windows 7

    b. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

    c. Database server MySQL

    d. Microsoft Office 2007

    e. XAMPP 2.5

    f. Mysql front 5.3

    g. Notepade++

    h. Internet Browser Google Chrome

  5. Hak Akses

  6. Pengoperasian sistem ini dapat dilakukan oleh :

    a. Staf Admin

    b. Staf produksi

    c. Staf maintenance

    d. Supervisor maintenance

Blackbox Testing

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black box memungkinkan pengembangan software untuk mengetahui kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang dan kesalahan dalam struktur data. Adapun pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing sebagai-berikut:

Tabel 4.9 Pengujian menggunakan Blackbox Testing

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode blackbox testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada login yang menggunakan username dan password. Jika login tidak lengkap dalam memasukkan username dan password maka sistem akan menampilkan pesan “Please fill out this field”. Contoh lainnya adalah pengujian saat input data alat, hapus data alat , ubah status maintenance, input hasil maintenance dan cetak laporan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Jadwal Penelitian

Berikut merupakan jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.10 Jadwal Kegiatan Penelitian

Estimasi Biaya

Ini terlaksana dengan baik, sesuai dengan jadwal penelitian yang telah ditentukan, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatan penelitian yang diperkirakan sebagai berikut:

Tabel 4.11 Estimasi Biaya Penelitian

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan pada sistem yang berjalan saat ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem informasi monitoring maintenance aset produksi yang berjalan saat ini pada PT Pura Mayungan kota Tangerang berdasarkan jadwal maintenance yang terdapat pada setiap mesin. Jadwal maintenance dibuat oleh SPV dan diberikan kepada staff maintenance sebagai acuan jadwal maintenance mesin.

  2. Prosedur sistem monitoring maintenance aset produksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang berjalan yaitu proses perawatan (Preventive Maintenance) mesin atau aset yang dilakukan oleh staf maintenance secara berkala sesuai dengan jadwal, dan proses perbaikan (Corrective Maintenance) dilakukan oleh staf maintenance setelah adanya pengajuan perbaikan dari pengguna mesin yang kemudian disetujui oleh supervisor maintenance.

  3. Untuk merancang aplikasi sistem informasi yang dapat membantu staf maintenance dalam memonitoring aset produksi dibutuhkan sistem berbasis web yang memiliki tempat penyimpanna data sehingga data maintenance yang telah dilakukan tidak akan hilang.

Saran

Adapun saran yang diharapkan oleh penulis sebagai berikut:

  1. Diperlukan pelatihan untuk user dalam menjalankan sistem yang di bangun.

  2. Diperlukan pengembangan terhadap sistem ini mengingat masih banyak pekerjaan di departemen maintenance agar lebih transparan.

  3. Diperlukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuia dengan kebutuhan sistem.

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Haerudin. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Kadir, Abdul. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Rusdiana, H.A, Moch.Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  5. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  6. Suprihadi, Rini kartika hadiono, Lina Sinatra wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web menggunakan Metode Model view Controller. CCIT Jurnal Vol. 6 No. 3 – Mei 2013. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Orji, Ifeyinwa. Maria-Juliet, Olusegun Akanbi, dan Sun Wei. 2015. Cost modelling in healthcare sistems: a case of radiology department of a teaching hospital.International Journal Industrial and Sistems Engineering. China: Dalian University of Technology. Vol.19 No. 1-2015. Diakses pada 24 Maret 2017.
  8. Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
  9. Yanto, Robi. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Deepublish.
  10. Pratama, I, Putu, dan Agus, Eka. 2014. Komputer & Masyarakat. Bandung: INFORMATIKA.
  11. Hidayat, Wahyu, Dkk. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No. 2-Agustus 2016.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  12. Aliev,Rafik A. 2013. Behavioral Decision Making With Combined States Under Imperfect Information. International Journal of Information Technology & Decision Making. Canada: University of Alberta. Vol.12 No. 3-May 2013.
  13. 13,0 13,1 Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (edisi revisi). Yogyakarta: CV Andi Offset
  14. Ilamsyah. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  15. Indrajani. 2014. Database Sistem. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  16. Djahir, Yulia. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  17. Smeenk, Wina, Oscar Tomico, Koen Van Turnhout. 2016. A Sistematic Analysis of Mixed Perspectives in Empathic Design: Not One Perspective Encompasses All. International Journal of Design. Netherlands: Eindhoven University of Technology. Vol.10 No. 2-Agustus 2016
  18. 18,0 18,1 Anggraeni, Feny Nur. 2015. Perancangan Sistem Monitoring Aset pada Kecamatan Neglasari Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja.
  19. Laksana, Muhibudin Wijaya. 2016. Membangun Kinerja Layanan Publik. Bandung. CV PUSTAKA SETIA.
  20. 20,0 20,1 20,2 20,3 20,4 20,5 20,6 Sanjaya, Ufi. 2016. Aplikasi Maintenance Management Aset Sebagai Sarana Untuk Mengelola , Memantau, Mengendalikan Pemeliharaan Mesin Pada PT Galih Sekar Sakti Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja.
  21. Haeizer, Jay, dan Barry Render. 2013. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta. Salemba 4
  22. 22,0 22,1 Waspodo, Bayu. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.2-Oktober 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  23. Jayant. K.P, Garg. Renu, Kumar. Vinod, Prof. Rana. Ajaya “An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams”. Ghazjabad, India: International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2
  24. 24,0 24,1 24,2 24,3 24,4 24,5 Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  25. 25,0 25,1 Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype On Using Online Social Networks as Learning Platform. International Jurnal of Computer Aplications. Vol.145 No. 9, Juli 2016.
  26. Bhute. Avinash. N, B Meshram. 2013. “Sistem Analysis And Design For Multimedia Retrieval Sistems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA). Mumbai: VJTI Matunga. Vol.5 No.6, Desember 2013.
  27. Vani. M. L. V. Roopa, M. Chandrika Kumari, M. HariPriya, N. Harika. 2015. An Effective Language for Object Oriented Design-UML (Unified Modeling Language). India: Institute of Engineering & Technology. Vol.2 No.5, Agustus 2015.
  28. Pratama, Andre. 2015. HTML uncover Panduan Belajar HTML untuk Plumula. Padang Pajang. Dunia ilkom.
  29. 29,0 29,1 Ardhana, Yusuf Murya Kusuma. 2016. Framework PHP YII 2: Develop Aplikasi Web dengan Cepat dan Mudah. Jakarta: Jasakom
  30. Sidik, Betha. 2014. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: INFORMATIKA.
  31. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer.
  32. Fauzi, Moch. Agita, dkk. 2015. Sistem Inventory Control Pada Laboraturium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web Dengan Framework CodeIgniter. ISSN: 2477-3042. Jurnal Surya InformatikaVol.1 No.1-November 2015.Pekalongan: Politeknik Muhammadiyah Pekalongan.
  33. Pattianakotta, Ade. 2015. Sistem Informasi Arsip Dokumen Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Manado. ISSN: 2301-8402. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.4 No.7-2015. Diakses pada 24 Maret 2017.
  34. Sudaryono, dkk. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scoffolding (Studi Kasus CV Pesona Alam Scoffolding). ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  35. Mulhim, Imam. 2013. Aplikasi Toko Bangunan Online dengan PHP dan MySQL. Palembang. Maxikom.
  36. Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada HIMPAUDI Kota Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  37. Sianipar, R.H. 2015. Membangun Web dengan PHP dan MySQL untuk Pemula dan Programer. Bandung. Informatika.
  38. Budihardjo. M. 2015. Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses.
  39. Sidik, Betha. 2017. Pemograman Web dengan PHP 7. Bandung. Informatika.
  40. Subagia, Anton. 2017. Membangun Aplikasi dengan Codeigniter dan Database SQL Server. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.
  41. Jonathan, Sarwono. 2013. Metode Penelitian Kunatitatif dan Kualitatif. Yogyakarta. Graha Ilmu.
  42. Arifin, Syamsul. 2014. Pengertian, Manfaat dan Penerapan Critical Success Factor. Android Corner. http://www.samsularifin.com/2014/11/pengertian-manfaat-dan-penerapan.html diakses pada tanggal 21 April 2017.
  43. 43,0 43,1 43,2 43,3 43,4 43,5 Supriyanto, Aji. 2013. Pengantar Tehnik Informasi. Jakarta. Salemba Infotek.
  44. 44,0 44,1 Indrajani, S.Kom.,M.M. 2017. Database Design – Theory, Practice, and Case Study. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  45. 45,0 45,1 Ariawan, Jesadan, Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN: 2088-1762. Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/67/69. Di akses pada 26 Maret 2017.
  46. Azizah, Nur, Saefullah Asep, ansyah Andri. 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 September 2015. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja.
  47. Mulyadi. 2013. Buku Pintar Framework YII. Yogyakarta. Mediakom.
  48. Sani, Fitria, dkk. 2014. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset study kasus: SMK N 7 Padang. Universitas Andalas.
  49. Pahlava, Reza. 2014. Perancangan Aplikasi Monitoring Data Aset dan Inventaris IT Berbasis Web Pada PT IMS Logistics. Tangerang. STMIK Bina Sarana Global.
  50. Wulandari, Diyah Puji. 2014. Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web study kasus pada Kantor Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Yogyakarta. Universitas Respati Yogyakarta.
  51. Yunitarini, Rika. 2014. Sistem Informasi Manajemen Tata Kelola Aset Informasi Perhotelan study kasus Hotel Mahkota Lamongan. Lamongan. Universitas Billfath.
  52. Istiwirjiasih. 2014. Sistem Informasi Inventaris Arsip pada RSUD Semarang Berbasis Web. Semarang. Universitas Dian Nuswantoro.
  53. Maryono. 2011. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK Studi Kasus: Asmi Santa Maria Yogyakarta. Yogyakarta. Universitas Respati Yogyakarta.
  54. Sunanto, Marie Karunia Sari. 2012. Desain dan Implementasi Sistem Perangkat Lunak Untuk Manajemen Pemeliharaan Mesin Produksi Berbasis SMS Gateway. Yogyakarta. Universitas Respati Yogyakarta.
  55. William. 2013. Perancangan Sistem Perawatan Mesin Terintegrasi Komputer Pada Pabrik Crumb Rubber di PT Hadi Baru. Jakarta. STMIK Swadharma.

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

  1. Kartu bimbingan dengan Pembimbing I Skripsi

  2. Kartu bimbingan dengan Pembimbing II Skripsi

  3. Kartu Study Tetap (KSTF)

  4. Form Validasi Skripsi

  5. Validasi Sidang Akademik

  6. Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

  7. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi

  8. Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi

  9. Kwitansi Pembayaran Sidang

  10. Kwitansi Raharja Career

  11. Daftar mata kuliah yang belum diambil

  12. Daftar Nilai

  13. Formulir Seminar Proposal Skripsi

  14. Formulir Permohonan Pergantian Judul Skripsi

  15. Formulir Pertemuan Stake Holder

  16. Kurikulum mata kuliah

  17. Sertifikat TOEFL

  18. Sertifikat PROSPEK

  19. Sertifikat IT Internasional

  20. a. Sertifikat Internasional Seminar Mobile Game Programming Tahun 2015

  21. Sertifikat-sertifikat IT Nasional

  22. b. Sertifikat Opini WTP BPK RI Atas Laporan Keuangan Sektor Public Menjadi Salah Satu Indikator Terwujudnya Good Goverment

    c. Sertifikat Demo Hacking and Security

    d. Sertifikat Demo Hacking Conceptual

    e. Setifikat Android Fundamental Concept

    f. Sertifikat Peran Akuntansi dalam Dunia Bisnis

    g. Sertifikat Perkembangan Teknologi Programing dalam Era Big Data

    h. Sertifikat National Seminar Informatic Connected dengan Tema Peran dan Pengaruh Teknologi Informasi dalam Masyarakat Kekinian dalam “Kelola Tata Kota”

    i. Sertifikat Sertifikat National Seminar Informatic Connected dengan Tema Peran dan Pengaruh Teknologi Informasi dalam Masyarakat Kekinian dalam “Ekonomi Kreatif”

    j. Sertifikat National Seminar Informatic Connected dengan Tema Peran dan Pengaruh Teknologi Informasi dalam Masyarakat Kekinian dalam “Sosial Budaya”

    k. Surat Penerbitan Dokumen

    l. Hibah

    m. Curriculum Vitae (CV)

    n. Surat Pengantar Skripsi

Lampiran B

  1. Surat keterangan observasi dari PT Pura Mayungan

  2. Surat Keterangan Implementasi Program

  3. Form wawancara dengan stokeholder

Contributors

Laeliyah