SI1414481594

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS DI KOTA

TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1414481594 Nopi Damayanti

 

JURUSAN NOPI DAMAYANTI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS DI KOTA

TANGERANG

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1414481594
Nama  : Nopi Damayanti
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung_Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS DI KOTA

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1414481594
Nama  : Nopi Damayanti

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Dadan Ramdhani, Dr., SE., M,Si., Akt., CA)     (Meta Amalya Dewi, M.Kom)
NID : 08201     NID : 05065

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS DI KOTA

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1414481594
Nama  : Nopi Damayanti

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 29 September 2016

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(Ketua Penguji)   (Penguji 1)   (Penguji 2)
NID :   NID :   NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1414481594
Nama  : Nopi Damayanti
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016
Nopi Damayanti
NIM. 1414481594

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha ikut meramaikan perkembangan teknologi tersebut dengan menerapkan teknologi informasi yang dibantu dengan media komputer dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Maka, untuk review mendukung hal tersebut PT. Kansai Prakarsa Coatings yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ini selalu Inovatif dan kreatif untuk dapat memecahkan masalah-masalah, yaitu dengan menerapkan suatu sistem penjualan berbasis web yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Dalam sistem penjualan barang dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan tinjauan lapangan, Metode Observasi (Pengamatan), Metode Wawancara, Studi Pustaka, Metode Analisa Sistem menggunakan SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Opportunities, Ancaman), dan beberapa elisitasi sampai akhir rancangan serta manfaat dari sistem penjualan barang berbasis web itu sendiri, juga menggunakan Metode Analisa perancangan Program yang di gambarkan dengan UML (Unified Modeling Language).

Pada implementasinya ditampilkan prototype Penjualan barang berbasis web, tools-tools yang digunakan, tampilan rancangan program, perangkat lunak, perangkat keras dan hak akses. Maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi sistem Penjualan barang berbasis web dapat memaksimalkan berbagai bentuk penjualan, serta dapat dijadikan media informasi yang valid bagi seluruh aktivitas PT. Kansai Prakarsa Coatings dan distributor secara umum dimanapun dan kapanpun selain itu untuk memperoleh informasi baik, yang tentunya mempermudah dalam penjualan barang.

Kata Kunci: : Informasi, penjualan, web

 

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT Kansai Prakarsa Coatings Di Kota Tangerang .

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Dr. Dadan Ramdhani, SE., M,Si., Akt., CA selaku Dosen pembimbing I saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen pembimbing II saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan bantuan moral, materi, semangat maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Rekan-rekan yang merupakan grup satu perjuangan yang selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 16 Juni 2016
NOPI DAMAYANTI
NIM. 1414481594

 

 

Daftar isi

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan dunia bisnis. dengan teknologi informasi, data dan informasi yang diperlukan perusahaan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Pada jaman modern ini, perkembangan teknologi yang khususnya dibidang informasi telah semakin pesat. Untuk tetap mempertahankan usahanya maka perusahan-perusaan di Indonesia, baik yang bergerak dibidang perdagangan maupun jasa, harus mampu meningkatkan performansinya dibandingkan sebelumnya serta mampu bersaing dalam hal teknologi informasi dengan perusahaan-perusahaan lain. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat mendukung manajemen untuk mengambil keputusan. Sistem informasi yang baik antar fungsi dapat meningkatkan produktifitas perusahan.

Komputer merupakan alat bantu manusia yang memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dunia kerja. Mengingat begitu besarnya peranan informasi dalam pengambilan keputusan manajemen yang tepat di berbagai sektor tersebut, apalagi sistem penjualan untuk memenuhi proses produksi penjualan harus mendapatkan perhatian yang serius dari waktu ke waktu sistem informasi dalam pengolahan data, dapat dibayangkan bagaimana dunia kerja saat ini berjalan tanpa adanya bantuan dari komputerisasi yang berguna mengolah data menjadi informasi, pastinya akan sangat sulit mendapatkan efektifitas dan efisiensi kerja seta informasi yang cepat dan akurat.

PT. Kansai Prakarsa Coatings merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk cat berkualitas tinggi. Namun perusahaan dalam sistem pemesanan produk belum memenuhi standar perkembangan teknolog dimasa kini, dikarenakan sistem pemesanan produk masih manual. Sehingga kemungkinan terjadinya banyak kesalahan yaitu selisih antara pendataan barang dan memakan waktu yang lama dalam penghitungannya, dengan ini saya mencoba memberikan suatu perancangan sistem informasi penjualan yang terkomputerisasi dengan berbasis web sehingga tidak lagi memesan barang dengan cara manual. Dimana proses sistem penjualan dapat lebih akurat, pemesanan barang akan lebih mudah dan keamanan data pun akan lebih terjamin dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen dalam menunjang kelancaran sistem penjualan.

PT. Kansai Prakarsa Coatings sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan cat , yang saat ini memerlukan perancangan sistem informasi penjualan yang didukung oleh program komputerisasi yang terdiri dari aktivitas : software, hardware dan braindware yang merupakan suatu kesatuan untuk menghasilkan informasi dan laporan yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Dengan sistem yang telah terkomputerisasi diharapkan system penjualan dan pemesanan barang dapat dilakukan secara otomatis sehingga data yang dihasilkan akan lebih efektif dan lebih efisien. Maka dari itu, penulis akan melakukan analisa lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS DI KOTA TANGERANG” tujuannya untuk lebih mempermudah dalam pengolahan sistem penjualan.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis akan menganalisa beberapa hal sebagai berikut.

  1. Bagaimana sistem penjualan yang berjalan pada PT Kansai Prakarsa Coatings saat ini ?
  2. Apakah sistem penjualan yang berjalan saat ini sudah optimal ?
  3. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah penjualan tersebut ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam permasalahan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup permasalahan yang yang dibatasi hanya mengenai sistem penjualan pada PT. Kansai Prakarsa Coatings berbasis web mulai dari, proses penjualan, input data barang, pemesanan barang, pengirirman barang, dan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan Penelitian

Dari beberapa yang telah diuraikan diatas penulis mempunyai beberapa tujuannya adalah sebagai berikut :

  1. Untuk menganalisa dan mendapatkan sistem informasi tentang bagaimana sistem penjualan pada PT. Kansai Prakarsa Coatings.
  2. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan yang terjadi pada sistem informasi penjualan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini:

  1. Dapat memudahkan dalam proses pembuatan penjualan dimana sistem informasi yang dapat menyediakan perpaduan akses antara kecepatan dan komunikasi yang akurat kepada pemakai terutama bagian admin.
  2. Mempermudah admin agar mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara optimal.
  3. Mengurangi resiko-resiko kesalahan penginputan data, pengulangan dalam penginputan data yang dilakukan oleh admin sehingga secara keseluruhan sistem informasi dapat mengurangi beban aktivitas-aktivitas yang berat menjadi ringan.

Tujuan dan Manfaat penelitian

Dalam pembuatan laporan Skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara observasi langsung pada tempat Skripsi, dimana proses pengumpulan dan penggambaran data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
  2. Pada metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  3. Metode Wawancara
  4. Penulis melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan disusun.

  5. Studi Pustaka
  6. Pada metode ini lakukan untuk mendapatkan informasi dan data dari sebuah sumber atau buku yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis, untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan serta melakukan studi banding dalam penyusunan laporan Skripsi ini. Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi:

  7. Sumber Data Primer, diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah admin dan pihak manajemen pada Penginputan Data Penjualan.
  8. Sumber Data Sekunder, diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, thesis, dan sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa Sistem

Pembuatan laporan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek kuantitatif, dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Metode Analisa Sistem Menggunakan Analisa SWOT
  2. Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, penulis juga mengajukan metode analisa yang digunakan untuk menganalisa sistem atau aplikasi perancangan sistem informasi penjualan pada PT Kansai Prakarsa Coatings yaitu menggunakan metode analisa SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats).

  3. Metode Perancangan Sistem
  4. Pada metode perancangan sistem ini rancangan model yang diusulkan yaitu metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML untuk men-design dan membuat suatu model diagram. Kemudian untuk Bahasa Pemograman yang digunakan untuk membangun Sistem informasi ini yaitu Bahasa pemograman PHP. Databases yang akan digunakan menggunakan software XAMPP, yang mendukung database MYSQL, Adobe Dreamweaver, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat serta software lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

  5. Metode Prototipe
  6. Untuk mengimplementasikan usulan rancangan sistem secara rinci dilakukan dengan cara membuat program setiap modul. Untuk melakukan pengujian validitas dari setiap modul tersebut dengan data sample. Selanjutnya dilakukan uji sistem secara terpadu, karena sistem tersebut adalah teknologi tinggi maka diperlukan pelatihan sistem terhadap penggunanya.

  7. Metode Pengujian atau Testing
  8. Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, penulis juga mengajukan metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang, Perancangan Sistem Informasi penjualan pada PT Kansai Prakarsa Coatings yaitu dengan menggunakan metode pengujian Blackbox testing. Tujuan penulis memilih metode Blackbox adalah:

    1. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian

    2. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran yang diteliti pada laporan ini pada setiap bab, adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
    Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa data, metode pengembangan sistem, metode perancangan, metode prototipe, metode pengujian atau testing, serta sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
    Pada bab ini menerangkan mengenai definisi – definisi yang berkaitan dengan penelitian skripsi yaitu teori yang membahas tentang judul penelitian secara detail, serta membahas teori – teori pendukung lainnya pada penelitian ini.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
    Pada bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada kampus, serta membahas sistem yang berjalan dengan Unified Modelling Language (UML), Elisitasi tahap I, Tahap II, Tahap III sampai dengan pembuatan draft final.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
    Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, activity diagram, statechart diagram, sequance diagram , class diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.
BAB V PENUTUP
    Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga saran – saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN
Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Al-Jufri berpendapat (2011:141), [1], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), [2], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37), [3], “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Sutabri berpendapat (2012:225), [4], “tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :”.

  1. Rancangan sistem secara umum
  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci
  4. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), [2], “Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:”.

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22), [4], “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.”.

Menurut Jogiyanto (2012:1) [5], “ berpendapat, Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10), [6], “ Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul Organization and Management: Basic System Concept Misalnya, menyatakan bahwa sistem itu adalah “whole compounded of several parts” (Suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen)”.

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10), [6], “Menurut Elias M. Awad (1979) dalam bukunya yang berjudul System and Design menyatakan bahwa sistem adalah “an organized functioning relationship among units or components” (hubungan fungsional yang terorganisasi/teratur, yang berlangsung diantara bagian-bagian atau elemen-elemen).”.

Dari definisi di atas tersebut dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan subsistem yang saling terintegrasi untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Tata Sutabri (2012:20), [4], “ mengatakan, sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:”

  1. Komponen Sistem (Component), komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan
  2. Batasan Sistem (Boundary), ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung (Interface), media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input), energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sistem (Output), hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  7. Pengolah Sistem (Process), suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal), suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Tata Sutabri (2012:20), [4], “ Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya ”

  1. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnyasistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)
  4. Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  5. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)
  6. Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

  7. Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks (Complex System)
  8. Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem komplek (misalnya otak manusia).

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Menurut Hartono (2013:15), [6],“Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Taufiq (2013:13), [7], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2) , [2],“Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutarman (2012:14), [8], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna atau penerimanya dalam mengambil keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), [4],fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), [4],data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (information Cycle).

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37), [4],nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasanh
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), [4],kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (Accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat Waktu (Timeline)
  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi sistem informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Taufiq (2013:17), [7],"Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna"

Menurut Sutarman (2012:13), [8],“Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Sedangkan menurut Sutabri (2012:46), [4],“Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling bertemu dan terintegrasi untuk menyelesaikan masalah dan mengolahnya menjadi bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), [4],"sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari :"

  1. Blok Masukan (input block)
  2. Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (output block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (technology block)
  8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (database block)
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS

  11. Blok Kendali (control block)
  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Setiap analisis sistem memiliki proses berbeda-beda.seperti pendapat Yakub (2012:142), [9], “analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322) ,[10], “berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Tahapan Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Sutabri (2012:220), [4],proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem
  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan tim proyek
  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan kebutuhan informasi
  6. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
  8. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  9. Menyiapkan usulan rancangan
  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan

  11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakaian.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai dengan apa yang direncanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan. Berikut ini dikemukakan definisi penjualan menurut beberapa ahli sebagai berikut :

  1. Dalam buku Akuntansi suatu pengantar Edisi Ke-1, Soemarso SR (2000) kegiatan penjualan terdiri dari penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjulanan kredit, jika order dari konsumen telah terpenuhi dengan pingiriman barang atau jasa untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Sedangkan dalam penjulan tunai, barang atau jasa diserahkan oleh perusaan kepada pembeli jika perusahaan telah memiliki kas pembeli.
  2. Dalam buku Sistem Informasi Manajemen, edisi revisi Muhammad Fakri Husen & Amin Wibowo mengemukakan penjulalan adalah suatu proses kegiatan penyerahan barang dan jasa dengan harga yang telah di sepakatin baik oleh pembeli maupun yang bersangkutan.

Tujuan Penjualan

Pada umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba yang maksimal serta mempertahankan atau berusaha meningkatkannya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualannya yaitu :

  1. Mencapai volume penjualan tertentu.
  2. Mendapat laba tertentu.
  3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mencapai tujuan penjualan diantaranya adalah :

  1. Modal yang diperlukan
  2. Kemampuan merencanakan
  3. Kemampuan menentukan tingkat harga yang tepat
  4. Kemampuan memilih penyalur yang tepat
  5. Kemampuan menggunakan cara-cara promosi yang tepat
  6. Unsur penunjang yang lain

Agar Perusahaan tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain. Maka manajemen perusahaan harus mampu mengelolah perusahaannya denga baik. Supaya konsumen atau pelanggan yang ada tidak beralih kepada perusahaan lain. Perusahaan dituntut untuk lebih memahami segala kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan penjualan yang baik maka akan dapat meningkatkan penjualan dan merebut pangsa pasar. Jika itu sudah terjadimaka dapat dipastikan perusahaan dan mendapatkan laba yang maksimal.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi UML

Pada umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba yang maksimal serta mempertahankan atau berusaha meningkatkannya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualannya yaitu :

Definisi UML yang dikutip dari Widodo (2011:6) ,[11], “berpendapat bahwa, “mengatakan bahwa, “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. UML (Unified Modeling Language) ”.

menurut Nugroho (2010:6),[12], “berpendapat bahwa, “mengatakan bahwa, “Bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. ”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Definisi UML

Menurut Adi Nugroho (2009:6), [12],"langkah – langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:"

  1. 1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul dengan menentukan item-item data apa saja yang akan ditempatkan dalam sistem.
  2. 2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram ddan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. 3. Buatlah deploymentdiagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. 4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. 5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. 6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. 7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. 8. Berdasarkan model model yang sudah ada, buatlah classdiagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan attribute dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. 9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahapini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. 10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. 11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:

a. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes. b. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  1. 12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  2. 13. Piranti lunak siap dirilis

Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10), [11],"ada 9 (sembilan) jenis diagram UML antara lain :"

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Raharjo berpendapat (2011:3), [13], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), [14], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan data yang diproses kemudian disimpan dalam komputer.

Karakteristik Database

Menurut Efendy dalam jurnal Teknologi dan Informatika (TEKNOMATIKA) Vol. 2 No. 3 (2012 : 258), [15],dalam mempelajari sistem basis data, perlu diketahui beberapa sifat penting basis data diantaranya :

  1. Persistent, berarti bahwa data ditempatkan pada penyimpanan yang stabil seperti magnetic disk, tetapi tidak berarti bahwa data disimpan selama-lamanya. Data yang tidak lagi relevan atau tidak berguna akan dihilangkan
  2. Shared, berarti bahwa basis data dapat memiliki banyak kegunaan dan pengguna. Banyak pengguna dapat menggunakan basis data pada saat yang bersamaan.
  3. Interrelated, berarti bahwa data yang disimpan sebagai unit yang berbeda dapat dihubungkan untuk menyediakan gambar keseluruhan.

Konsep Dasar SQL Server

Definisi SQL Server

Menurut Enterprise (2015:1), [15],SQL Server adalah RDMS (Relational Database Management System) yang dikembangkan oleh Microsoft”. SQL Server merupakan software yang berfungsi untuk menampung dan mengambil data yang diminta oleh aplikasi lain pada komputer yang sama atau pada komputer lain melalui jaringan/internet.

SQL singkatan dari Structure Query Language. SQL Server yaitu suatu aplikasi untuk membuat database, maka dari itu diperlukan perintah-perintah (query) untuk membuat database tersebut. Berikut ini adalah beberapa peritah-perintah (query) dalam SQL :

  1. CREATE DATABASE; Digunakan untuk membuat database.
  2. CREATE TABLE; Digunakan untuk membuat table. Hal yang harus diperhatikan adalah sebelum pembuatan table maka Database harus sudah ada dulu
  3. DROP; Untuk menghapus database atau table.
  4. ALTER; Digunakan untuk memodifikasi table, prosedur, triger, view, database.
  5. INSERT; Digunakan untuk memanipulasi isi table. Menipulasi yang dimaksud adalah memasukkan data/baris baru dalam suatu table.
  6. UPDATE; Digunakan untuk mengubah data pada sebuah table..
  7. DELETE; Seperti namanya, query ini berfungsi untuk menghapus data pada sebuah table.

Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:37), [14], “Web adalah layanan yang di dapat yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet”.

Menurut Murya (Lilian, 2012:38), [14], “WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar,suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser

Jenis-jenis Web

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan.

Menurut Hidayat (Lilian, 2010:36) [14], Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style sebagai berikut:

  1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL .
  2. 2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database
  3. 3. Fungsi Web

Menurut Hidayat (Lilian, 2010:37), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :

1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadiseseorang.

2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis

PHP MyAdmin

Definisi PHP MyAdmin

Nugroho (2013:15) menjelaskan, [12], phpMyAdmin adalah aplikasi manajemen database server MySQL berbasis web. Dengan aplikasi phpMyAdmin kita biasa mengelola database sebagai root (pemilik server) atau juga sebagai user biasa, kita bisa membuat database baru, mengelola database dan melakukan operasi perintahperintah database secara lengkap. phpMyAdmin adalah interface web yang dibuat untuk mengelola database MySQL. phpMyAdmin dibuat menggunakan bahasa PHP dan bersifat open source. Dengan phpmyadmin, administrator web server bisa mengelola database tanpa harus menguasai perintah berbasis baris teks (command line) dari SQL (Structure Query Language). Phpmyadmin sering digunakan pengembang web untuk menyiapkan database dari aplikasi web seperti CMS, Blog dsb.

Beberapa fitur penting dari phpmyadmin antara lain:

  1. Membuat, menghapus dang mengedit baik database, tabel, record, struktur.
  2. Membuat pencarian sederhana dan kompleks
  3. Inport CVS (bisa digunakan untuk menimport data spreedsheet)
  4. Eksport ke CVS, XML, Pdf, spreedsheet

Gambar 2.1. Tampilan phpMyAdmin

(Sumber : Nugroho (2013:17)

Dreamweaver Cs5

Definisi Dreamweaver Cs5

Menurut Hernita P (2012:2) [16], “Adobe Dreamweaver CS5 merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain halaman website secara visual. Dalam medesain website aplikasi ini menyediakan fasilitas-fasilitas dan teknologi pemrograman web terkini seperti HTML, CSS, dan Javascript”. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengeditan Javascript, XML (extensible markup language), dan dokumen teks lainnya secara langsung."

Sebagai editor web yang handal, Adobe Dreamweaver tentunya dilengkapi dengan kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam sebuah situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, termasuk validasi tag-tag HTML dan CSS yang tidak sesuai dengan pedoman secara otomatis serta perkiraan waktu download pada sebuah halaman web.Adobe Dreamweaver memiliki banyak tool-tool yang memudahkan seorang web design untuk mengubah dan membuat kode-kode dalam halaman web. Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain: HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode (tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, HTML, CSS, TEMPLATING dan dokumen teks lain secara langsung. Teknologi Roundtrip HTML yang dimilikinya mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML tanpa susah payah.

Gambar 2.2. Tampilan Dreamweaver CS5

(Sumber : Hernita P (2012:3)

Berikut ini adalah bagian-bagian yang terdapat pada jendela kerja Adobe Dreamweaver Cs5 :

Gambar 2.3. Tampilan Area Kerja Dreamweaver CS5

(Sumber : Hernita P (2012:5)

  1. Menubar
  2. Menubar adalah sebuah grup menu yang terdapat pada bagian atas aplikasi yang tersusun dari deretan text/label. Setiap menu terdiri atas submenu-submenu sesuai kategori menu masing-masing. Walau begitu, menu-menu ini biasanya jarang sekali digunakan karena sudah diwakili dalam sebuah panel yang dimiliki Adobe Dreamweaver, misalnya menu insert pada menubar telah diwakili dengan panel insert dan panel group.

  3. Workspace switcher
  4. Workspace switcher adalah sebuah fasilitas yang berfungsi untuk mengubah mode tampilan area kerja sesuai kebutuhan penggunaanya. Workspace switcher ini berada sejajar dengan member disebelah kanan. Secara default, mode tampilan area kerja Adobe Dreamweaver Cs5 adalah mode desaigner, namun selain itu masih masih banyak mode area yang dapat dipilih, seperti : mode coder yang hanya menampilkan kode pembuatan halaman dan classic.

  5. Tag selector
  6. Berfungsi menampilkan tag html dari objek yang terseleksi. Kita dapat mengklik <body> untuk memilih keseluruhan elemen dokumen. Tag selector ini terdapat pada dokumen window dan terletak di sebelah kiri.

  7. Document title
  8. Document title adalah nama dokumen yang dibuka pada workspace Adobe Dreamweaver. Anda bisa menutup sebuah dokumen melalui Document title.Pada Document title ini juga ditampilkan path atau direktori dimana dokumen itu disimpan.

  9. Document Toolbar
  10. Document Toolbar adalah kumpulan tombol yang berfungsi memudahkan pengguna untuk menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh Adobe Dreamweaver Cs5. Pada Document Toolbar ini terdapat tombol-tombol untuk mengubah mode jendela dokumen yang ditampilkan dan beberapa tombol lainya.

  11. Document Window
  12. Document Window sebuah are yang digunakan untuk membuka, mengedit, menampilkan desain dokumen atau kode dokumen web yang aktif jendela dokumen ini mempunyai tool-tool yang digunakan untuk menampilkan informasi pada halaman, seperti Releted File dan Code Navigator, Tag Selector dan fasilitas lainya seperti Zooming, Hand Tool, Selected Tool, dan informasi lainya.

  13. Panel Groups
  14. Merupakan kumpulan panel berupa tab-tab pilihan yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Panel adalah sebuah jendela untuk memudahkan pembuatan desain web dengan menampilkan informasi pendukung pada jendela informasi sehingga pengguna Adobe Dreamweaver Cs5 dapat mengedit dan memanfaatkan data yang ada pada area tersebut. Terdapat banyak sekali panel, diantaranya adalah panel insert yang berfungsi untuk menambahkan komponen-komponen web kedalam desain halaman anda. Kemudian penel file yang berfungsi untuk menampilkan file-file yang telah dibuat baik berupa gambar, HTML dan folder yang terdapat pada site yang anda definisikan. Untuk menampilkan panel yang lain anda dapat mengguakan menu windows.

  15. Property inspector
  16. Berfungsi untuk mengatur atau mengedit properti objek-objek yang ada pada halaman web. Property inspector menampilkan semua properti objek (misalnya objek teks, objek gambar, objek table) yang terseleksi pada gambar kerja. Dalam property inspector kita dapat dengan mudah mengubah dan mengatur properti objek. Yaitu dengan memasukan nilai-nilai parameter yang disediakan. Secara umum property inspector terdiri dari page property, image property, table property, dan form property

Konsep Dasar BlackBox

Definisi BlackBox

Menurut Rizky (2011:26), [17], “berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya,tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar"

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface.
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
  4. Kesalahan performa
  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannyadifokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawabpertanyaan pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?.
  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?.
  3. Apakah sistem secara khusus sensitifterhadap nilai input tertentu?.
  4. Bagaimana batasan-batasan kelas datadiisolasi?.
  5. Berapa rasio data dan jumlah data yangdapat ditoleransi oleh sistem?.
  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?.

Keuntungan BlackBox

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Requirement Elicitation

Requirement

Menurut Guritno (2011:301), [18], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:."

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements
  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan nsure atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Nonfunctional requirements
  4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  5. Constraints (psudo requirement)
  6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302),[18], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Saputra berpendapat (2012:51), [19], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:"

  1. 1. Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. 2. Tahap II
  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. 3. Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan

    b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:.

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi

    b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. 4. Final Draft Elisitasi
  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan peneltian yang dilakukan . manfaat dari study pustaka (Literature ReviewI) ini antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukanndan yang releven terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya study pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan (platform) dari pengaruhan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan peneletian yang akan dibahas dalam Skripsi ini antara lain:

  1. Penelitian Tugas Akhir (Ervan Junaidi : 2010)

Penelitian ini membahas mengenai Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Pada PT. Natrindo Telepon Seluler Serpong Tangerang. Dimana programnya menggunakan web yang disertai PHP, dalam penelitian ini belum dapat menyajikan laporan yang lebih spesifik dari tiap proses penjualan produk yang dilakukan.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Oktavinus pada tahun 2010 dengan judul “ Sistem Informasi Penjualan Furniture Berbasis Web Pada CV. Mitra Palembang “ menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah transaksi yang secara tradisional dilakukan dari tangan ke tangan secara langsung, antara pembeli dan penjual bertatap muka, melakukan persetujuan, dan terjadi kesepakatan. Dimana programnya menggunakan PHP.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Angga Prakoso pada tahun 2014/2015 dengan judul “Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada Pt Medikon Prima Laboratories”. Dimana programnya menggunakan PHP. Penelitian ini membahas tentang sistem penjualan yang berjalan pada PT.Medikom Prima Laboraties, sistem yang berjalan masih bersifat manual maka dari itu si penulis melakukan penelitian pada tempat tersebut untuk mengembangkan sistem penjualannya agar lebih efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuwandito Wiharjantopada tahun 2012 dengan berjudul “ Perancangan Sistem Penjualan Tunai Berbasis Web Sebagai Sarana Informasi Produk Bagi Konsumen Pada PT. Warna AC” Menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem penjualan tunai pada perusahaan Warna AC, dan merancang sistem penjualan tunai berbasis web yang sesuai untuk perusahaan Warna AC guna memberikan saran informasi produk bagi konsumen. Dimana programnya menggunakan PHP.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Novia Pratiwi (2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Novita Pratiwi berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada PT. Megametal Perdana “, penelitian dilakukan melakukan metode analisa pada sistem yang berjalan pada PT. Megametal Perdana dimana kegiatan operasuianl perusahaan masih menggunakan metode manual yaitu berupa input data menggunakan Ms. Excel dan menggunakan pemrograman PHP dan My SQL.

BAB III

PEMBAHASAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan