SI1414481505: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 6: Baris 6:
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;">
 
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;">
 
<p style="line-height: 1">'''WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI '''</P></div>
 
<p style="line-height: 1">'''WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI '''</P></div>
<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;">
 
  
  

Revisi per 19 November 2018 07.55


APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI

MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS

WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1414481505

NAMA : ANDRIAN WICAKSONO


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI

MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS

WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI

Disusun Oleh :

NIM
: 1414481505
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 05066




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI

MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS

WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481505
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Maimunah, M.Kom)
NID : 15029
   
NID : 02012




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI

MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS

WEB PADA PT SINTECH BERKAH ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1414481505
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414481505

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PADA PT BUMITANGERANG MESINDOTAMA”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT. Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA), Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  5. Bapak Sutrisno, M.Kom selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Andri Halim selaku Kepala Divisi IT PT. Bumitangerang Mesindotama sekaligus pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Seluruh Pimpinan dan Karyawan pada PT. Bumitangerang Mesindotama terutama bagian IT yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
  11. Rekan-rekan seperjuangan CCB dan BBC (Ikhsan, Alda, Andrian,Yogi, Diko, Eko, Dedy, Sendra, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu).
  12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Desember 2018
   
(Andrian Wicaksono)
NIM : 1414481505




DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu master
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi di era sekarang, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, mulai dari bidang pekerjaan seperti pada perusahaan, perkantoran, pembelanjaan, sekolah dan lainnya, yang hampir semuanya telah menggunakan sebuah sistem untuk pelayanan dan informasi. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi ini dapat diharapkan untuk memudahkan dalam segala aspek kehidupan.

Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi sudah sangat pesat, perkembangan tersebut terus di ikuti dengan berbagai macam penerapan teknologi dan informasi yang semakin intensif untuk berbagai macam kegiatan mulai dari kegiatan komunikasi, pelayanan dan kegiatan lainnya. Sehingga dari pihak perusahaan terus berfikir agar bisa berinovasi untuk bersaing dengan perusahaan lainnya dengan cara memahami serta mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada pada zaman sekarang.

PT. Sintech Berkah Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan pengembangan, salah satunya yaitu penyedia jasa konsultasi IT dan perawatan serta perbaikan perangkat lunak (software) di pasar lokal maupun global, dan juga perusahaan ini memberikan solusi bisnis dan teknologi berbasis layanan untuk para pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam menangani keluhan-keluhan klien pada saat ini di PT. Sintech Berkah Abadi masih menggunakan sistem email routing dan telepon sebagai sarana untuk berkomunikasi. Sistem email routing merupakan sistem yang memungkinkan sebuah pesan email akan diteruskan kepada beberapa email lainnya sesuai dengan rule yang sudah dibuat sebelumnya. Dengan semakin banyaknya complain dari klien maka penggunaan email dan telepon dinilai kurang efektif dan efisien dalam menangani keluhan-keluhan tersebut karena akan semakin sulit untuk melakukan kontrol mengenai keluhan yang dibuat oleh klien. Selain itu, dengan semakin banyaknya keluhan maka jumlah keluhan yang dibuat klien dan kinerja Technical Support yang menerima keluhan akan semakin sulit dipantau.

Oleh karena itu, dirasakan perlu adanya sebuah sistem yang dapat membantu technical support dalam penanganan masalah keluhan klien. Dengan pelayanan yang terstruktur kepada klien agar seluruh kebutuhan dan keluhan dari klien bisa terstruktur dan tersimpan di dalam rekapan keluhan agar dapat diberikan solusi lebih cepat, sehingga bisa ditangani dengan koordinasi team yang ahli dalam bidangnya dan memberikan skala prioritas untuk masalah yang masuk ke sistem. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penulisan penelitian Skripsi diambil judul “APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang ada pada PT. Sintech Berkah Abadi maka dapat di buat perumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem penanganan keluhan klien yang berjalan pada PT. Sintech Berkah Abadi saat ini ?
  2. Apa saja kendala yang terjadi pada sistem penanganan keluhan yang berjalan di PT. Sintech Berkah Abadi  ?
  3. Bagaimana metode testing yang di gunakan untuk mengetahui bahwa Help Desk Management System dapat berjalan dengan baik  ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memudahkan dalam penulisan laporan skripsi ini agar dapat lebih terarah, maka perlu dibuatkan batasan dari masalah yang ada. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini akan di batasi hanya pada request keluhan dari klien ,penampungan keluhan, penanganan request keluhan dan perbaikan sistem (software) dari klien, mulai dari input laporan keluhan dari klien, lalu disetujui oleh technical support dan keputusan accepted dan approved kepada kepala divisi IT, dan laporan penanganan dalam mengatasi keluhan klien untuk masalah yang sudah ditangani.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian skripsi ini peneliti mempunyai tujuan yang dimaksudkan untuk dapat memberikan sesuatu dampak yang positif bagi perusahaan. Berikut adalah tujuan dari pembuatan skripsi ini :

Dari uraian diatas terdapat beberapa tujuan diantara lain :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem yang berjalan selama ini dalam menampung request keluhan dari klien.
  2. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat Help Desk Management System yang dapat digunakan untuk menangani request kebutuhan dan keluhan dari klien.
  3. Untuk mengetahui bagaimana cara atau metode testing apakah Helpdesk Management System ini nantinya berjalan dengan baik.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini, tidak hanya bagi peneliti tapi juga dapat bermanfaat bagi peneliti, pembaca dan bagi perusahaan. Berikut adalah manfaat dari penelitian skripsi ini :

  1. Bagi Peneliti : Dengan melakukan penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengimplementasikan semua yang telah didapat selama kuliah ke perusahaan dan memberikan sistem yang dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.
  2. Bagi Perusahaan : Dengan laporan skripsi ini diharapkan agar Helpdesk Management System ini nantinya dapat membuat perubahan di perusahaan sehingga perusahaan memiliki cara yang efektif dan efisien dalam menangani request kebutuhan dan keluhan dari klien
  3. Bagi Pembaca : Dengan penelitian skripsi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca sebagai bahan untuk membuat penulisan skripsi yang lebih sempurna sehingga dapat mempermudah pembaca untuk membuat laporan

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan pengamatan langsung terhadap proses yang dilakukan pada PT. Sintech Berkah Abadi.

  2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada stakeholder secara langsung pada perusahaan tempat observasi berlangsung. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih detail dan terperinci serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan observasi atau pengamatan secara langsung, dan setelah wawancara diperoleh data-data yang disusun menjadi sebuah user requirement atau elisitasi tahap 1, 2, 3 hingga ke final draft elisitasi.

  3. Metode Pustaka

    Metode ini untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber literature, buku, jurnal, untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang berhubungan dengan laporan ini.

  4. Metode Analisis

    Setelah identifikasi data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisis dilakukan melalui beberapa tahap yaitu survei terhadap sistem yang sedang berjalan kemudian analisa terhadap temuan survei setelah dianalisa kemudian identifikasi temuan survei dan yang terakhir identifikasi persyaratan sistem selanjutnya analisa tersebut dibuat dalam sebuah laporan yang diharapkan dapat membantu proses perancangan sistem.

Metode Analisis Data

  1. Metode Analisis Sistem

    Untuk menganalisis kinerja dari sistem yang berjalan maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap organisasi terkait, prosedur penerapan sistem, input maupun output yang dihasilkan oleh sistem, disini peneliti menggunakan metode SDLC.

  2. Metode Analisis Kebutuhan

    Untuk menganalisis kebutuhan sistem guna menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari para pengguna, maka akan dilakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan metode analisis elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah menganalisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tantang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan membuat rancangan sistem, baik mendesain sistem, maupun memasukkan fungsi yang harus terdapat nantinya pada sistem tersebut. Oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan Visual Paradigm for UML Interprise Edition merupakan software yang akan digunakan untuk mendesain dan membuat suatu model diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman Mysql, PHP dan Phpmyadmin, sublime text dan notepad + + merupakan software yang digunakan sebagai code editor dari web yang akan dibuat.

Metode Pengujian Sistem

Pengujian adalah tahap yang harus dilakukan sebelum sistem diimplementasikan, tentunya setelah sistem tersebut selesai dibuat. Dalam penulisan laporan ini metode pengujian yang digunakan yaitu, black box testing, black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsionalitas software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsionalitas suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan penulisan laporan dan pembahasannya secara sistematis maka penulisan laporan skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab yang diantaranya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yang berkaitan dengan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan beberapa teori umum dan teori khusus yang berhubungan dengan penelitian serta beberapa literature review yang sesuai dengan penelitian tersebut.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum dan sejarah singkat PT. Sintech Berkah Abadi, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi sistem yang diusulkan oleh peneliti dengan menggunakan perancangan UML berupa usecase, activity, sequence, dan class diagram untuk menggantikan sistem yang sedang berjalan agar lebih efektif dan efisien.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan analisa yang telah dilakukan. Dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran-saran yang sekiranya bermanfaat dan membangun bagi sistem.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan sumber-sumber kutipan yang ada dalam pembuatan laporan skripsi ini.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran yang digunakan untuk melengkapi data-data laporan skripsi ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Untuk memahami apa sebenarnya sebuah sistem maka akan dijelaskan definisi dari sistem tersebut.

    Pengertian sistem menurut para ahli dalam buku Jeperson Hutahaean (2014 : 1) adalah sebagai berikut :

    1. Pengertian Sistem Menurut Indrajit, mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
    2. Pengertian Sistem Menurut Jogianto, mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
    3. Pengertian Sistem Menurut Murdick R.G, mendefinisikan suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.
    4. Pengertian Sistem Menurut Jerry Futz Gerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-posedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
    5. Pengertian Sistem Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodiharjo, sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah komponen-komponen yang saling terhubung sehingga dapat memiliki tujuan dan menjadi sesuatu yang bermanfaat.

  2. Jenis-jenis Sistem

    Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan dalam bukunya (2014 : 41) menyatakan bahwa secara prinsip “sistem dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya”.

    Secara sederhana, sistem terbuka dapat digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 2.1. Sistem terbuka

    “Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya”. Skema sistem tertutup dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    Gambar 2.2. Sistem tertutup

  3. Bentuk-Bentuk Sistem

    Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014 : 40), menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu :

    1. Sistem alami
    2. Seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan sebagainya.

    3. Sistem buatan manusia
    4. Seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi, dan sebagainya.

  4. Karakteristik Sistem

    Menurut Jeperson Hutahaean dalam bukunya (2014 : 3), untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

    1. Komponen (Component) : Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
    2. Batasan (Boundary) : Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) : Lingkungan Luar Sistem adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
    4. Penghubung Sistem (Interface) : Penghubung sistem merupakan media penghubung, antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
    5. Masukkan Sistem (Input) : Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Keluaran Sistem (Output) : Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
    7. Penyimpanan (Storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya.
  5. Klasifikasi Sistem

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014 : 6), sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, yaitu sebagai berikut :

    1. Sistem Abstrak (abstract system) : Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem Fisik (physical system) : Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Contoh (Sistem computer, sistem akuntansi, sistem produksi dll).
    3. Sistem Alamiah (natural system) : Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contoh, sistem perputaran bumi.
    4. Sistem Buatan Manusia (human made system) : Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
    5. Sistem Tertentu (deterministic system) : Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    6. Sistem Tak Tentu (probabilistic system) : Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
    7. Sistem Tertutup (close system) : Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    8. Sistem Terbuka (open system) : Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.
  6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

    Menurut Rochmawati Daud (2014), “siklus hidup pengembangan sistem adalah proses yang ditempuh organisasi untuk memperoleh dan mengimplementasikan sistem informasi yang baru”.

    Menurut Rani Susanto, Anna Dara Andriana (2016), siklus hidup pengembangan sistem atau SDLC juga merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain fase-fase yang terdapat didalam SDLC meliputi :

    1. Perencanaan (System Planning)
    2. Analisis Sistem (System Analysis)
    3. Perancangan Sistem (System Design)
    4. Implementasi Sistem (System Implementation)
    5. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance)
  7. Langkah-Langkah Siklus Hidup Pengembangan Sistem

    Menurut Rochmawati Daud (2014), terdapat enam langkah siklus hidup pengembangan sistem yaitu :

    1. Perencanaan sistem
    2. Analisis sistem
    3. Perancangan sistem secara umum/konseptual(System Design)
    4. Evaluasi dan seleksi sistem
    5. Fase perancangan sistem secara detail/fungsional
    6. Implementasi sistem dan pemeliharaan sistem

    Konsep Dasar Data

    1. Definisi Data

      Sumber dari informasi adalah data. Sebelum menjadi informasi data merupakan kumpulan dari berbagai kejadian atau peristiwa yang terjadi pada benda, tempat, maupun orang, yang mana data ini masih belum memiliki arti. Berikut adalah beberapa pendapat mengenai definisi dari data :

      1. Menurut Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi, Dkk dalam jurnalnya (2016), mengutip dari Siregar, bahwa “data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi, data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya”.
      2. Menurut Randy Richy Wuaya Jeremias dalam jurnalnya (2016), mengutip dari Mulyanto, bahwa “data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

      Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah sebuah bahan yang akan diolah atau diproses menjadi suatu bentuk bahan yang lebih berguna dan lebih bermanfaat.

    2. Klasifikasi Data

      Menurut A. Rusdiana (2014 : 71), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

      1. Berdasarkan sifat data :
        1. Data kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
        2. Data kualitatif yaitu bukan data berbentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan kategori.
      2. Berdasarkan sumber data :
        1. Data internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
        2. Data eksternal yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dikelompokkan menjadi

        BAB III

        ANALISA SISTEM BERJALAN

        Tinjauan Umum Perusahaan

        PT.Bumitangerang Mesindotama atau lebih dikenal dengan BT COCOA

        adalah perusahaan swasta penyedia kakao ke lebih 50 negara di seluruh dunia. Dengan kapasitas penggilingan mencapai 150.000 ton per tahun, yang terus berusaha untuk semakin tumbuh dan berkembang. PT. Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) memproduksi bubuk kakao, kakao butter, dan kakao liquor untuk perusahaan-perusahaan yang telah diakui secara internasional maupun untuk bisnis industri lokal yang

        berkembang.

        Sejarah Singkat Perusahaan

        PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.

        Pada tahun 2000, BT Cocoa memfokuskan diri pada pengolahan biji kakao untuk menghasilkan produk olahan kakao yang berkualitas dan bermutu tinggi. Sejak saat itu, BT Cocoa menjadi perusahaan yang mempunyai spesialis di bidang pengolahan kakao. Dengan meningkatnya permintaan dunia atas produk kakao, BT Cocoa telah meningkatkan kapasitas produksinya.

        Pembangunan pabrik pertama BT Cocoa yang dilantik pada tanggal 29 Januari 2002 oleh Menteri Koodinator Ekonomi Indonesia, Dr. Dorodjatun Kuntjorojakti, serta Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Gerrit HE Mr. Ybema.

        Pada tahun 2005, BT Cocoa telah merubah berbagai fasilitas produksi untuk dapat mengoptimalkan operasional dalam menghadapi persaingan global. Semua mesin terdahulu yang dimiliki BT Cocoa telah digantikan oleh mesin buatan Eropa yang dalam rangka untuk menjalankan efisiensi dan konsistensi perusahaan. Pada tanggal 30 Januari 2006 fasilitas produksi baru telah diluncurkan dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Indonesia, Bapak Fahmi Idris.

        BT Cocoa terletak di lokasi yang amat strategis yaitu di jantung Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia, dan menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan yang dikarenakan berdekatan dengan fasilitas infrastruktur ekspor dan import melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Karena lokasi ini pula perusahaan memungkinkan untuk menjalankan sistem logistik yang efisien dan dapat mengurangi biaya transportasi logistik secara maksimal, khususnya pada biaya penerimaan bahan baku dan pengiriman produk jadi kepada pelanggan di Indonesia maupun di seluruh dunia.

        Siklus produksi kami telah dibuat khusus untuk menjamin tingkat efisiensi yang tinggi dengan menggunakan mesin pengolahan kakao yeng merupaken satu-satunya di Indonesia. Mesin-mesin beroperasi melalui sistem komputerisasi (SCADA) untuk memproduksi dan rnenjaga kualitas produk yang konsisten. Dengan niat untuk menpertahankan pasokan biji kakao berkualitas tinggi untuk kebutuhan produksi kami, BT COCOA saat ini memiiki jaringan nasional lebih dari 40 pedagang biji kakao di 5 wilayah Indonesia (Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali dan Irian laya).

        BT Cocoa didukung oleh para profesional yang sangat berpengalaman yang terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang prima untuk pelanggan kami dan membuat produk-produk yang berkualitas tiggi. BT Cocoa memilki system kualitas kontrol yang canggih untuk memonitor setiap tahapan siklus produksi kami dari kedatangan bahan baku, selama proses produksi hingga ke pengiriman produk jadi. Kualitas bahan kami dipilih secara cermatt oleh para analis kamii yang sangat terlatih untuk menjamin kualitas yang konsisten dari produk kami. Sebagai produsen biji kakao terbeser ketiga di dunia, Indonesia telah memberikan keuntungan besar dalam ketersediaan bahan baku utama kami. Biji kakao di Indonesia menonjol karena tingkat tinggi dari titik leleh. Tingkat FFA yeng rendah untuk produk mentega den kandungan anti oksidan yang tinggi pada bubuk.

        Selain itu, teknologi modern Eropa kami, serta tim kami yeng berdedikasi dan profesional, memainkan peranan penting dalam memastikan bahwa produk kami dapat mempertahankan kualitasnya. Dalam persiapan untuk menghadapi tantangan persaingan global, BT Cocoa juga telah menerima sertifikasi ISO 9001:2000 dari SAI Global - IQ Net serta sertifikasi HACCP-GMP pada tahun 2006. Sertifikasi merupakan bukti dari komitrnen kami untuk rnemastikan bahwa manajemen kualitas kami dan standar keamanan pangan memenuhi harapan pelanggan kami.

        Kami bangga dengan sistem pengendalian kualitas yang kami terapkan, mempertahankan tingkat kebersihan yang tinggi selama proses produksi kami, menjadi prioritas. Hal ini didukung lebih lanjut oleh mesin-mesin teknologi modern kami, sebagai suatu fasilitas laboratorium yang diakui secara internasional dan tim ahli kami yang sangat terempil. Kami berulangulang melakukan berbagai tes dan analisis pada setiap produk kami untuk mempertahankan standar yang tinggi dalam semua tahap pengolahan, dari kedatangan bahan baku, selama setiap proses produksi kemasan danpengiriman produk jadi.

        Visi dan Misi Perusahaan

        1. Visi
          PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.
        2. Misi
          Misi PT.Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) adalah untuk memenuhi kebutuhan kakao pelanggan dengan semangat dan integritas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan baik secara ekonomi maupun lingkungan.

        Tujuan dan Komitmen PT. Bumitangerang Mesindotama

        Tujuan kami adalah menjadi mitra nomor satu untuk produk kakao, terutama bagi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam industri coklat yang ingin mengambil peluang bisnis baru dalam pasar yang cepat berubah.

        Kami berkomitmen untuk menyediakan berbagai macam produk kakao berkualitas tinggi dengan harga yang paling kompetitif untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan Anda.

        Struktur Organisasi PT.Bumitangerang Mesindotama

        Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Bumitangerang Mesindotama

        (Sumber : Data Perusahaan)

        Tugas dan Tanggung Jawab

        1. Direktur Perdagangan (Trading Director)
          Seorang direktur pemasaran bertanggung jawab untuk merancanakan, mengontrol serta mengkoordinir seluruh proses pemasaran barang jadi, pembelian bahan baku, pengadaan barang dan jasa serta kegiatan logistik bersama dengan para manager untuk mencapai target secara efektif dan efisien.
          Tanggung jawab utama seorang Direktur Pemasaran:
          1. Merumuskan rencana kerja dan target tahunan dibagian marketing, purchasing serta logistik.
          2. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target pada bagian marketing, purchasing dan logistik.
          3. Selalu menjaga hubungan baik dengan para kostumer dan supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
          4. Melakukan analisa dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kinerja marketing, purchasing dan logistik.
          5. Membangun ikatan dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang lebih optimal.
          6. Mencari dan mengkomunikasikan informasi pasar dengan para bawahan.
        2. Manajer Pemasaran Lokal (Local Marketing Manager)
          Manajer pemasaran lokal mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar lokal.
          Tanggung jawab utama seorang Local Marketing Manager:
          1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan duluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi yang memastikan tercapainya target penjualan.
          2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
          3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
          4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
          5. Menganalisa dan memeberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
          6. Melakukan evaluasikepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
          7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
          8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalanka dengan optimal.
        3. Manajer Pemasaran Ekspor (Export Marketing Manager)
          Export Marketing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar ekspor.
          Tanggaung jawab utama seorang Export Marketing Manager:
          1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
          2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
          3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
          4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area susuai dengan target yang ditentukan.
          5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk susuai dengan kebutuhan pasar.
          6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainyatarget kepuasan pelanggan yang ditentukan.
          7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
          8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalankan dengan optimal.
        4. Manajer Pembelian Bahan Baku (Raw Material Purchasing Manager)
          Raw Material Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakn, mengkoordinir dan memonitor proses pembelian bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
          Tanggung jawab utama seorang Raw Material Purchasing Manager:
          1. Menentukan wilayah kerja, target serta strategi pembelian untuk memastikan tercapainyatarget pembelian.
          2. Melakukan negosisasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
          3. Memonitor kontrak pembelian serta membuat proyeksi utnuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
          4. Memonitor jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
          5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang yang berkualitas dan supplier yang baik.
          6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain sebagainya.
          7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
          8. Melakukan koordinasi dengan marketing (Fixation dan lainnya)
          9. Melakukan koordinasi dengan QC untuk membuat supplier profile.
        5. General Purchasing Manager
          General Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring proses pembelian barang dan jasa diluar bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
          Tanggung jawab utama seorang General Purchasing Manager:
          1. Menentukan strategi pembelian untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan perusahaan.
          2. Melakukan negosiasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
          3. Memonitor purchase order untuk memastikan realisasinya secara optimal.
          4. Koordinasi dengan bagian lainnya untuk memastikan kebutuhan barang/jasa disemua bagian terpenuhi tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasinya.
          5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang/jasa yang berkualitas dan supplier yang baik.
          6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
          7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
          8. Memonitor cost dan inventory sebelum melakukan pembelian.
          9. Melakukan koordinasi dengan bagian lainnya untuk membuat supplier profile.
        6. Manajer Logistik (Logistic Manager)
          Manajer logistik mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring aliran barang baik logistik internal seperti produksi dan persediaan maupun logistik eksternal seperti pasokan bahan baku dan pengiriman produk akhir secara efektif dan efisien.
          Tanggung jawab utama seorang Manajer Logistik:
          1. Memonitoring jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
          2. Mendesain dan megurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.
          3. Menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dengan total biaya yang minimal.
          4. Menganalisa masalah logistik serta menciptakan solusi-solusi baru.
          5. Mengkoordinasi seluruh aliran barang mulai dari produksi, persedian pasokan bahan baku hingga, pengiriman produk akhir.
          6. Memonitor dan mengontrol kapasitas produksi secara optimal.
        7. Direktur Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Director)
          Direktur akutansi dan keuangan mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan bersama Accounting and Finance Manager dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu.
          Tanggung jawab utama seorang Direktur Akuntansi dan Keuangan:
          1. Memonitor dan mengevaluasi pengelolaan sistem akuntansi, data serta informasi keuangan dalam perusahaan.
          2. Merencanakan dan melakukan analisa keuangan untuk dijadikan sebagai masukan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.
          3. Memonitor aktivitas dan pelaksanaan terhadap sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi di dalam perusahaan.
          4. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
          5. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusun anggaran perusahaan serta mengontrol penggunaan anggaran perusahaan agar efektif dan efisien.
          6. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
        8. Manajer Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Manager)
          Manajer akuntansi dan keuangan mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target finansial perusahaan.
          Tanggung jawab seorang Manajer Akuntansi dan Keuangan:
          1. Mengelola sistem akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
          2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat , tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
          3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
          4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan, penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
          5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
          6. Mengkoordinasikan dan melalukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnin, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
          7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan peraturan perpajakan.
        9. Manajer SDM (HRD Manager)
          Manajer HRD mempunyai tujuan untuk, merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen SDM diseluruh bagian agar dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan.
          Tanggung jawab utama seorang Manajer SDM:
          1. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
          2. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM.
          3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM diseluruh bagian untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
          4. Mengkoordinasukan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan.
          5. Merancanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya ternaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah disepakati.
          6. Menyusun sistem manajemen kinerja serta mengkoordikasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.
          7. Mengelola dan mengontrol fasilitas perusahaan, perijinan, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran oprasional perusahaan.
          8. Memastikan pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
          9. Menyelesaikan segala permasalahan ketenagakerjaan.
        10. Direktur Pabrik (Factory Director)
          Factory Director mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir seluruh operasional pabrik bersama Factory Manager untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
          Tanggung jawab utama seorang Factory Director:
          1. Merumuskan rencana kerja dan target operasional pabrik.
          2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target operasioanal pabrik.
          3. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja para personil di pabrik dan mutu produk.
          4. Memonitor aktivitas dan jadwal proyek.
          5. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan instansi di sekitar pabrik.
          6. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
          7. Mencari dan mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan operasional pabrik dengan para bawahan.
        11. Manajer Pabrik (Factory Manager)
          Factory Manager mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengkoordinir dan memonitor operasional pabrik bersama dengan para kepala bagian untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
          Tanggung jawab seorang Manajer Pabrik:
          1. Mengkoordinir dan menentukan target operasional masig-masing bagian.
          2. Memonitor pencapaian target operasional serta membuat proyeksi untuk memastikan target tercapai secara optimal.
          3. Memonitor process flow sejak penerimaan bahan, proses produksi hingga pengiriman produk.
          4. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan kualiatas produk.
          5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
          6. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan-peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peratuean dijalankan dengan optimal.

        Tata Laksana Sistem Berjalan

        Prosedur Sistem Berjalan

        Pada proses ini staff bagian IT survei ketempat pengerjaan proyek lalu menghitung bahan apa saja yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya setelah itu mencatat material pendukung tambahan yang dibutuhkan serta pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau pihak eksternal kemudian untuk dibuat kedalam sebuah proposal yang akan diberikan kepada manajemen perusahaan.

        Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

        Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Microsoft Visual Paradigm untuk menggambarkan Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

        1. Use Case Diagram
          Berikut ini gambaran use case sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

          Gambar 3.2.Use Case Diagram Sistem Berjalan

        2. Activity Diagram
          Berikut ini gambaran activity diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama

          Gambar 3.3.Activity Diagram Sistem Berjalan

        3. Sequence Diagram
          Berikut ini gambaran sequence diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

          Gambar 3.4.Sequence Diagram Sistem Berjalan

        Analisa Sistem Berjalan

        Metode Pengembangan Sistem

        1. Analisa SDLC (System Development Life Cycle)

          Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) salah satunya adalah model prototype. Model prototype (prototyping model) dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman client mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan client kepada pengembang perangkat lunak. Sering client membayangkan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masukan, proses, dan keluaran.

          Di sisi lain seorang pengembang aplikasi harus menspesifikasi sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis. Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan client lebih terbayang dengan apa yang diinginkan. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkan lunak sehingga tampak seperti aplikasi yang sudah jadi. Lalu program prototype ini dievaluasi oleh user sampai ditemukan spesifikasi yang diinginkan user.

          Dalam pembuatan sistem rencana anggaran biaya project IT dengan metode pengembangan prototype memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

          1. Analisa Kebutuhan
          2. Pembuatan Prototype
          3. Evaluasi Prototype
          4. Coding System
          5. Pengajuan Sistem
          6. Evaluasi Sistem
          7. Penggunaan Sistem

        Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

        1. Analisa Masukan
          Dokumen masukan merupakan dokumen dasar yang akan mengambil proses didalam sistem tersebut. Dokumen masukan ini akan mempengaruhi hasil laporan dari proses yang nantinya termasuk ke dalam sistem berjalan pada PT. Bumitangerang mesindotama adalah sebagai berikut :
          Nama dokumen : Proposal biaya rencana anggaran biaya
          Fungsi dokumen : Untuk mengetahui rincian rencana anggaran biaya
          Sumber asal dokumen : Bagian IT
          Tujuan dokumen : Manajemen
          Media : Kertas
          Jumlah : 1 Lembar
        2. Analisa Proses
          Analisa proses merupakan proses yang ada dalam sistem tersebut.
          Masukan : Proposal biaya rencana anggaran biaya
          Keluaran : Proposal balasan dari manajemen
          Ringkasan proses : Staff bagian IT membuat proposal rencana anggaran biaya kemudian diberikan ke manajemen lalu dikembalikan ke staff bagian IT dalam bentuk proposal yang telah disetujui lalu diberikan kepada pihak yang akan mengerjakan.
        3. Analisa Keluaran
          Dokumen keluaran merupakan dokumen yang dihasilkan dari dokumen masukan setelah diproses di dalam sistem tersebut.
          Nama dokumen : Proposal balasan dari manajemen
          Fungsi dokumen : Untuk mengetahui apakah proyek disetujui atau tidak
          Sumber asal dokumen : Proposal rencana anggaran biaya
          Media :Kertas
          Jumlah :1

        Konfigurasi Sistem Berjalan

        1. Spesifikasi perangkat keras/hardware
          1. Processor : Intel Core i3
          2. Monitor : Samsung
          3. Mouse : Logitech
          4. Keyboard : Logitech
          5. RAM : 2GB
          6. Harrdisk : 500GB
          7. Printer : Epson L360
        2. Spesifikasi software
          1. Microsoft Office 2013

        Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah

        1. Permasalahan yang dihadapi

          Dalam kegiatan perencanaan aggaran biaya pada PT. Bumitangerang Mesindotama masih menggunakan sistem manual atau belum menggunakan perkembangan teknologi informasi, sehingga dalam melakukan kegiatan perencanaan anggaran biaya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghitung dan perlu pemikiran lebih. Penulis ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan serta masalah yang ada pada sistem yang berjalan ini. Hambatan dan masalah yang utama adalah cara perhitungan yang rumit dan masih secara manual, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

          1. Menggunakan sistem manual yang memakan waktu lama.
          2. Menggunakan perhitungan yang rumit sehingga membuat beberapa orang kesulitan membuat perencanaan anggaran biaya.
          3. Tingginya kesalahan manusia dalam perhitungan dan penulisan pada proposal rencana anggaran biaya.
        2. Alternatif Pemecahan Masalah

          Untuk mengatasi permasalah yang telah disebutkan diatas, penulis mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses perhitungan biaya dalam pembuatan jaringan agar lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan menggunakan perkembangan teknologi saat ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

          1. Efisiensi waktu, mempercepat dalam proses perhitungan maupun pembuatan proposal.
          2. Proses yang sederhana, menggunakan proses yang sederhana, membuat seseorang tidak kesulitan untuk membuat rencana anggaran biaya.
          3. Ketelitian yang tinggi, kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam perhitungan maupun penulisan proposal berkurang.

        User Requirement

        1. Elisitasi Tahap I
          Elisitasi Tahap I disusun berdasarkan wawancara dengan kepala bagian IT. Berikut isi dari diagram elisitasi tahap I:

          Tabel 3.1 Elisitasi tahap I

        2. Elisitasi Tahap II

          Tabel 3.2 Elisitasi tahap II

          Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada, tidak terlalu penting dan tidak perlu ada pada sistem baru tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai metode MDI:

          1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan
          2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuatnya lebih sempurna.
          3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
        3. Elisitasi Tahap III

          Tabel 3.3 Elisitasi tahap III

          Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi beberapa requirement dengan opsi D dan semua requirement dengan opsi I, selanjutnya seluruh requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut ini merupakan penjelasan lebih rinci mengenai metode TOE:

          1. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
          2. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
          3. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

          1. High (H) : Sulit
          2. Middle (M) : Menengah
          3. Low (L) : Mudah
        4. Final draft elisitasi
          Merupakan hasil dari seluruh tahap elisitasi yang telah dilakukan.

          Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


        BAB IV

        RANCANGAN SISTEM USULAN

        Prosedur Sistem Usulan

        1. Usulan Prosedur yang Berjalan

          Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa sistem yang ada pada PT Bumitangerang mesindotama, maka selanjutnya akan dibuatkan sistem usulan seperti apa yang akan dibuat yang dapat memberikan efektivitas dan efisiensi. Terdapat beberapa usulan dari prosedur sistem yang baru, mengacu pada kekurangan sistem sebelumnya.

          Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah sistem kehadiran siswa berbasis web, yang mana dapat mempermudah dalam hal pelaksanaan dan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi, dalam sistem yang baru akan dapat menambahkan data proyek baru, menghapus ataupun mengedit data, administrator sistem nantinya juga dapat membuat rincian bahan/barang apa saja yang digunakan dalam sebuah proyek dan juga dapat membuat uraian kegiatan yang dilakukan pada sebuah proyek agar penggunaan dana dapat lebih terlihat dan transparan.

        Diagram Rancangan Sistem Usulan

        Untuk menganalisa sistem yang hendak diusulkan, maka dibuatkan kedalam diagram untuk menunjukan rancangan dari sistem yang diusulkan, dan digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 untuk membuat gambaran dari sistem yang diusulkan kedalam bentuk diagram yang diantaranya adalah : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

        1. Use Case Diagram Sistem Usulan

          Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan


          Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan Terdapat :

          1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
          2. 4 (satu) aktor, yaitu Admin,Manajemen,Staff IT, dan Pimpinan
          3. 9 (enam) use case yang dilakukan aktor tersebut diantaranya: Admin melakukan login, masuk ke menu utama, masuk ke menu proyek, masuk ke menu rincian, masuk ke menu uraian kegiatan, masuk ke menu laporan, dan User melakukan log out.
          4. 2 (empat) include.
          5. 4 (enam) extend.
        2. Activity Diagram Admin Sistem Usulan

          Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan


          Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan terdapat:

          1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
          2. 24 (dua puluh empat) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
          3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
          4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
        3. Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan

          Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan


          Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

          1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
          2. 8 (delapan) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
          3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
          4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
        4. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

          Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan


          Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

          1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
          2. 19 (sembilan belas) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
          3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
          4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
        5. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

          Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan


          Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

          1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
          2. 6 (enam) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
          3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
          4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
        6. Sequence Diagram Admin Sistem Usulan

          Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Sistem Usulan


          Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan:

          1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
          2. 9 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
          3. 7 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
        7. Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan

          Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan


          Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

          1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
          2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
          3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
        8. Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan

          Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan


          Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

          1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
          2. 8 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
          3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
        9. Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan

          Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan


          Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

          1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
          2. 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
          3. 5 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

        Rancangan Basis Data

        Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.

        1. Class Diagram Sistem Usulan

          Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Usulan


          Berdasarkan gambar Class diagram sistem usulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

          1. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_proyek, tbl_rincian, tbl_uraian, tbl_laporan.
          2. 2 (dua) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.
        2. Spesifikasi Basis Data

          Setelah pada sub bab sebelumnya dipaparkan tentang basis data yang digunakan pada sistem yang diusulkan, maka selanjutnya akan dipaparkan mengenai detail dari rancangan basis data yang digunakan secara lebih rinci.

          1. Nama Field : tbl_proyek
            Isi : id_proyek, judul, pengerjaan, total_biaya, status, tanggal<bt/>Media : Harddisk
            Panjang Record : 77 Karakter
            Primary Key : id_proyek

            Tabel 4.1 Struktur tbl_proyek

          2. Nama Field : tbl_rincian
            Isi : id_rincian, id_proyek, bahan, satuan, jumlah, harga, total_harga
            Media : Harddisk
            Panjang Record : 112 Karakter
            Primary Key : id_rincian

            Tabel 4.2 Struktur tbl_rincian

          3. Nama Field : tbl_uraian
            Isi : id_uraian, id_proyek, tanggal, kegiatan, nama_file
            Media : Harddisk
            Panjang Record : 152 Karakter
            id_uraian

            Tabel 4.3 Struktur tbl_uraian

          4. Nama Field : tbl_user
            Isi : id_user, username, password, level
            Media : Harddisk
            Panjang Record : 60 Karakter
            Primary Key : id_user

            Tabel 4.4 Struktur tbl_user

        Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

        Tabel 4.5 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

        Rancangan Prototype

        1. Tampilan Prototype Halaman Utama Sistem

          Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan tentang informasi umum PT. Bumitangerang Mesindotama atau BTCOCOA, tampilan ini adalah tampilan awal sebelum seseorang dapat login.

          Gambar 4.11 Prototype Halaman Utama Sistem

        2. Tampilan Prototype Login Sistem

          Tampilan prototype login berisi textbox username dan password yang digunakan user untuk masuk kedalam sistem.

          Gambar 4.12 Prototype Login Sistem

        3. Tampilan Prototype Menu Home

          Tampilan prototype menu home berisi tampilan saat user telah melakukan login

          Gambar 4.13 Prototype Menu Home

        4. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

          Tampilan prototype ini berisi tampilan untuk input data proyek dan juga hasil data proyek yang telah diinput.

          Gambar 4.14 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

        5. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

          Tampilan prototype menu rincian ini berisi tampilan untuk input data rincian berdasarkan data proyek dan juga hasil dari tampilan yang telah diinputkan.

          Gambar 4.15 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

        6. Tampilan Prototype Menu Uraian Kegiatan

          Tampilan prototype menu uraian kegiatan ini berisi tampilan input untuk kegiatan yang dilakukan saat proyek sedang berjalan dan juga menampilkan hasil dari input kegiatan.

          Gambar 4.16 Prototype Menu Uraian Kegiatan

        7. Tampilan Prototype Menu Laporan

          Tampilan menu laporan berisikan laporan dari proyek yang ada.

          Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan

        8. Tampilan Prototype Menu Logout

          Tampilan menu logout dilakukan apabila user ingin keluar dari sistem dan sistem akan menampilkan pemberitahuan apakah user yakin untuk keluar dari sistem.

          Gambar 4.18 Prototype Menu Logout

        Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

        1. Tampilan Halaman Utama Sistem

          Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama Sistem

        2. Tampilan Login Sistem

          Gambar 4.20 Tampilan Login Sistem

        3. Tampilan Menu Home

          Gambar 4.21 Tampilan Menu Home

        4. Tampilan Menu Master

          Gambar 4.22 Tampilan Menu Master

        5. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

          Gambar 4.23 Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

        6. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

          Gambar 4.24 Tampilan Menu Rincian

        7. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Kegiatan

          Gambar 4.25 Tampilan Menu Uraian Kegiatan

        8. Tampilan Menu Laporan

          Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan

        9. Tampilan Menu Logout

          Gambar 4.27 Tampilan Menu Logout

        Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

        1. Spesifikasi Perangkat Keras yang Digunakan
          Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi kehadiran siswa ini antara lain sebagai berikut :
          1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz (4 CPUs)
          2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.
          3. Monitor : Samsung LCD S19C150F
          4. Mouse : USB Logitech B100
          5. Keyboard : USB Logitech K120
          6. RAM : 2GB
          7. Harddisk : 500 GB
          8. Printer : Epson L360
        2. Spesifikasi Perangkat Lunak yang Digunakan
          1. Windows 10
          2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise
          3. All in one package : XAMPP
          4. Database server : MySQL
          5. Web server : Apache
          6. Microsoft Office 2010
          7. Code editor : Sublime Text
          8. Web Browser : Google Chrome, Firefox, Microsoft Edge
        3. Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :
          1. Admin
          2. Manajemen
          3. Staff IT
          4. Pimpinan

        Pengujian Sistem yang Diusulkan

        Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuam dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem :

        Implementasi

        1. Time Schedule

          Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini.

          Tabel 4.6 Time Schedule

          Berdasarkan tabel 4.6 Time Schedule Implementasi yang dilakukan pada PT. Bumitangerang Mesindotama maka terdapat :

          1. Pembuatan Proposal

            Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan

          2. Pengumpulan data

            Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan.

          3. Analisa Sistem

            Melakukan pengkajian ataupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.

          4. Perancangan Sistem

            Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan user, perancangan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

          5. Pembuatan sistem

            Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

          6. Testing Sistem

            Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

          7. Evaluasi Sistem

            Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya di PT. Bumitangerang Mesindotama, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan.

          8. Perbaikan Sistem

            Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.

          9. Uji coba implementasi sistem

            Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Bumitangerang Mesindotama, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

          10. Dokumentasi

            Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.

          11. Final presentasi

            Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.

        2. Estimasi Biaya

          Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung.


          Berikut estimasi biaya penelitian ini :

          Tabel 4.7 Estimasi Biaya

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan hasil dari analisis dan penelitian yang telah dilakukan mengenai “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI” pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

        1. Proses pengolahan data pada sistem rencana anggaran biaya dimulai dengan mencatat peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek lalu menghitung seluruh biaya yang diperlukan berdasarkan peralatan yang diperlukan.
        2. Dalam membuat Sistem rencana anggaran biaya berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.
        3. Dalam sistem yang dibuat ada beberapa faktor yang diperlukan yaitu : pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal, bahan baku dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek dan kegiatan yang dilakukan selama proyek berlangsung.

        Saran

        Dengan melihat simpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini:

        1. Agar sistem rencana anggaran biaya dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
        2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem rencana anggaran biaya perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware)
        3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh proyek pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melaui perangkat smartphone saat ini.

        Daftar Pustaka


        Kutipan [1]

        penomoran (huruf)

          angka

          gambar

          paragrap


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan