SI1414481505

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI

MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS

WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1414481505

NAMA : ANDRIAN WICAKSONO


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI

MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS

WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI

Disusun Oleh :

NIM
: 1414481505
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 05066




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI

MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS

WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481505
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Maimunah, M.Kom)
NID : 15029
   
NID : 02012




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI

MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS

WEB PADA PT SINTECH BERKAH ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1414481505
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414481505

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT. Sintech Berkah Abadi, Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Handy Januar Permana, SE,. MM. selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  6. Ibu Maimunah,M.Kom, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Yasin,M.Kom selaku direktur PT. Sintech Berkah Abadi sekaligus pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Rekan-rekan dan kerabat seperjuangan.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.

  
Tangerang, Desember 2018
   
(Andrian Wicaksono)
NIM : 1414481505


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu master
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi di era sekarang, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, mulai dari bidang pekerjaan seperti pada perusahaan, perkantoran, pembelanjaan, sekolah dan lainnya, yang hampir semuanya telah menggunakan sebuah sistem untuk pelayanan dan informasi. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi ini dapat diharapkan untuk memudahkan dalam segala aspek kehidupan.

Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi sudah sangat pesat, perkembangan tersebut terus di ikuti dengan berbagai macam penerapan teknologi dan informasi yang semakin intensif untuk berbagai macam kegiatan mulai dari kegiatan komunikasi, pelayanan dan kegiatan lainnya. Sehingga dari pihak perusahaan terus berfikir agar bisa berinovasi untuk bersaing dengan perusahaan lainnya dengan cara memahami serta mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada pada zaman sekarang.

PT. Sintech Berkah Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan pengembangan, salah satunya yaitu penyedia jasa konsultasi IT dan perawatan serta perbaikan perangkat lunak (software) di pasar lokal maupun global, dan juga perusahaan ini memberikan solusi bisnis dan teknologi berbasis layanan untuk para pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam menangani keluhan-keluhan klien pada saat ini di PT. Sintech Berkah Abadi masih menggunakan sistem email routing dan telepon sebagai sarana untuk berkomunikasi. Sistem email routing merupakan sistem yang memungkinkan sebuah pesan email akan diteruskan kepada beberapa email lainnya sesuai dengan rule yang sudah dibuat sebelumnya. Dengan semakin banyaknya complain dari klien maka penggunaan email dan telepon dinilai kurang efektif dan efisien dalam menangani keluhan-keluhan tersebut karena akan semakin sulit untuk melakukan kontrol mengenai keluhan yang dibuat oleh klien. Selain itu, dengan semakin banyaknya keluhan maka jumlah keluhan yang dibuat klien dan kinerja Technical Support yang menerima keluhan akan semakin sulit dipantau.

Oleh karena itu, dirasakan perlu adanya sebuah sistem yang dapat membantu technical support dalam penanganan masalah keluhan klien. Dengan pelayanan yang terstruktur kepada klien agar seluruh kebutuhan dan keluhan dari klien bisa terstruktur dan tersimpan di dalam rekapan keluhan agar dapat diberikan solusi lebih cepat, sehingga bisa ditangani dengan koordinasi team yang ahli dalam bidangnya dan memberikan skala prioritas untuk masalah yang masuk ke sistem. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penulisan penelitian Skripsi diambil judul “APLIKASI HELP DESK MANAGEMENT SYSTEM SEBAGAI MEDIA PENANGANAN KELUHAN KLIEN BERBASIS WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang ada pada PT. Sintech Berkah Abadi maka dapat di buat perumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses sistem penanganan keluhan klien yang berjalan pada PT. Sintech Berkah Abadi saat ini ?
  2. Apa saja kendala yang terjadi pada sistem penanganan keluhan yang berjalan di PT. Sintech Berkah Abadi ?
  3. Bagaimana membuat sistem Help desk berbasis web untuk penanganan keluhan klien ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memudahkan dalam penelitian laporan skripsi ini agar dapat lebih terarah, maka perlu dibuatkan batasan dari masalah yang ada. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini akan di batasi hanya pada request keluhan dari klien ,penampungan keluhan, penanganan request software dan hardware dari klien, mulai dari input laporan keluhan dari klien, lalu keputusan accepted dan approved oleh Manager IT, dan pembuatan laporan rekapan keluhan klien.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian skripsi ini peneliti mempunyai tujuan yang dimaksudkan untuk dapat memberikan sesuatu dampak yang positif bagi perusahaan. Berikut adalah tujuan dari pembuatan skripsi ini :

Dari uraian diatas terdapat beberapa tujuan diantara lain :

  1. Untuk mengidentifikasi serta mengenali sistem penanganan keluhan yang saat ini sedang digunakan.
  2. Untuk menganalisa kecenderungan dari kendala-kendala yang timbul dalam proses penanganan keluhan klien.
  3. Merancang sistem Help Desk untuk memudahkan dalam penanganan keluhan, serta mampu mengatasi segala kekurangan yang ada pada sistem sebelumnya.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini, tidak hanya bagi peneliti tapi juga dapat bermanfaat bagi peneliti, pembaca dan bagi perusahaan. Berikut adalah manfaat dari penelitian skripsi ini :

  1. Bagi Peneliti : Dengan melakukan penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengimplementasikan semua yang telah didapat selama kuliah ke perusahaan dan memberikan sistem yang dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.
  2. Bagi Perusahaan : Dengan laporan skripsi ini diharapkan agar Helpdesk Management System ini nantinya dapat membuat perubahan di perusahaan sehingga perusahaan memiliki cara yang efektif dan efisien dalam menangani request kebutuhan dan keluhan dari klien
  3. Bagi Pembaca : Dengan penelitian skripsi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca sebagai bahan untuk membuat penulisan skripsi yang lebih sempurna sehingga dapat mempermudah pembaca untuk membuat laporan

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan pengamatan langsung terhadap proses yang dilakukan pada PT. Sintech Berkah Abadi.

  2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada stakeholder secara langsung pada perusahaan tempat observasi berlangsung. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih detail dan terperinci serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan observasi atau pengamatan secara langsung, dan setelah wawancara diperoleh data-data yang disusun menjadi sebuah user requirement atau elisitasi tahap 1, 2, 3 hingga ke final draft elisitasi.

  3. Metode Pustaka

    Metode ini untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber literature, buku, jurnal, untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang berhubungan dengan laporan ini.

  4. Metode Analisis

    Setelah identifikasi data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisis dilakukan melalui beberapa tahap yaitu survei terhadap sistem yang sedang berjalan kemudian analisa terhadap temuan survei setelah dianalisa kemudian identifikasi temuan survei dan yang terakhir identifikasi persyaratan sistem selanjutnya analisa tersebut dibuat dalam sebuah laporan yang diharapkan dapat membantu proses perancangan sistem.

Metode Analisis Data

  1. Metode Analisis Sistem

    Untuk menganalisis kinerja dari sistem yang berjalan maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap organisasi terkait, prosedur penerapan sistem, input maupun output yang dihasilkan oleh sistem, disini peneliti menggunakan metode SDLC.

  2. Metode Analisis Kebutuhan

    Untuk menganalisis kebutuhan sistem guna menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari para pengguna, maka akan dilakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan metode analisis elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah menganalisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tantang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan membuat rancangan sistem, baik mendesain sistem, maupun memasukkan fungsi yang harus terdapat nantinya pada sistem tersebut. Oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan Visual Paradigm for UML Interprise Edition merupakan software yang akan digunakan untuk mendesain dan membuat suatu model diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman Mysql, PHP dan Phpmyadmin, sublime text dan notepad + + merupakan software yang digunakan sebagai code editor dari web yang akan dibuat.

Metode Pengujian Sistem

Pengujian adalah tahap yang harus dilakukan sebelum sistem diimplementasikan, tentunya setelah sistem tersebut selesai dibuat. Dalam penulisan laporan ini metode pengujian yang digunakan yaitu, black box testing, black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsionalitas software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsionalitas suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan penulisan laporan dan pembahasannya secara sistematis maka penulisan laporan skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab yang diantaranya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yang berkaitan dengan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan beberapa teori umum dan teori khusus yang berhubungan dengan penelitian serta beberapa literature review yang sesuai dengan penelitian tersebut.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum dan sejarah singkat PT. Sintech Berkah Abadi, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi sistem yang diusulkan oleh peneliti dengan menggunakan perancangan UML berupa usecase, activity, sequence, dan class diagram untuk menggantikan sistem yang sedang berjalan agar lebih efektif dan efisien.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan analisa yang telah dilakukan. Dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran-saran yang sekiranya bermanfaat dan membangun bagi sistem.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan sumber-sumber kutipan yang ada dalam pembuatan laporan skripsi ini.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran yang digunakan untuk melengkapi data-data laporan skripsi ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Untuk memahami apa sebenarnya sebuah sistem maka akan dijelaskan definisi dari sistem tersebut.

    Pengertian sistem menurut para ahli dalam buku Jeperson Hutahaean (2014 : 1)[1] adalah sebagai berikut :

    1. Pengertian Sistem Menurut Indrajit, mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
    2. Pengertian Sistem Menurut Jogianto, mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
    3. Pengertian Sistem Menurut Murdick R.G, mendefinisikan suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.
    4. Pengertian Sistem Menurut Jerry Futz Gerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-posedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
    5. Pengertian Sistem Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodiharjo, sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah komponen-komponen yang saling terhubung sehingga dapat memiliki tujuan dan menjadi sesuatu yang bermanfaat.

  2. Jenis-jenis Sistem

    Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan dalam bukunya (2014 : 41)[2] menyatakan bahwa secara prinsip “sistem dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya”.

    Secara sederhana, sistem terbuka dapat digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 2.1. Sistem terbuka

    “Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya”. Skema sistem tertutup dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    Gambar 2.2. Sistem tertutup

  3. Bentuk-Bentuk Sistem

    Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014 : 40)[2] , menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu :

    1. Sistem alami
    2. Seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan sebagainya.

    3. Sistem buatan manusia
    4. Seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi, dan sebagainya.

  4. Karakteristik Sistem

    Menurut Jeperson Hutahaean dalam bukunya (2014 : 3)[1], untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

    1. Komponen (Component) : Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
    2. Batasan (Boundary) : Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) : Lingkungan Luar Sistem adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
    4. Penghubung Sistem (Interface) : Penghubung sistem merupakan media penghubung, antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
    5. Masukkan Sistem (Input) : Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Keluaran Sistem (Output) : Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
    7. Penyimpanan (Storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya.
  5. Klasifikasi Sistem

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014 : 6)[1], sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, yaitu sebagai berikut :

    1. Sistem Abstrak (abstract system) : Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem Fisik (physical system) : Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Contoh (Sistem computer, sistem akuntansi, sistem produksi dll).
    3. Sistem Alamiah (natural system) : Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contoh, sistem perputaran bumi.
    4. Sistem Buatan Manusia (human made system) : Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
    5. Sistem Tertentu (deterministic system) : Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    6. Sistem Tak Tentu (probabilistic system) : Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
    7. Sistem Tertutup (close system) : Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    8. Sistem Terbuka (open system) : Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.
  6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

    Menurut Rochmawati Daud (2014)[3], “siklus hidup pengembangan sistem adalah proses yang ditempuh organisasi untuk memperoleh dan mengimplementasikan sistem informasi yang baru”.

    Menurut Rani Susanto, Anna Dara Andriana (2016)[4] , siklus hidup pengembangan sistem atau SDLC juga merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain fase-fase yang terdapat didalam SDLC meliputi :

    1. Perencanaan (System Planning)
    2. Analisis Sistem (System Analysis)
    3. Perancangan Sistem (System Design)
    4. Implementasi Sistem (System Implementation)
    5. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance)
  7. Langkah-Langkah Siklus Hidup Pengembangan Sistem
  8. Menurut Rochmawati Daud (2014)[3], terdapat enam langkah siklus hidup pengembangan sistem yaitu :

    1. Perencanaan sistem
    2. Analisis sistem
    3. Perancangan sistem secara umum/konseptual(System Design)
    4. Evaluasi dan seleksi sistem
    5. Fase perancangan sistem secara detail/fungsional
    6. Implementasi sistem dan pemeliharaan sistem

Konsep Dasar Data

  1. Definisi Data

    Sumber dari informasi adalah data. Sebelum menjadi informasi data merupakan kumpulan dari berbagai kejadian atau peristiwa yang terjadi pada benda, tempat, maupun orang, yang mana data ini masih belum memiliki arti. Berikut adalah beberapa pendapat mengenai definisi dari data :

    1. Menurut Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi, Dkk dalam jurnalnya (2016)[5] , mengutip dari Siregar, bahwa “data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi, data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya”.
    2. Menurut Randy Richy Wuaya Jeremias dalam jurnalnya (2016)[6], mengutip dari Mulyanto, bahwa “data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah sebuah bahan yang akan diolah atau diproses menjadi suatu bentuk bahan yang lebih berguna dan lebih bermanfaat.

  2. Klasifikasi Data

    Menurut A. Rusdiana (2014 : 71)[2], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan sifat data :
      1. Data kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
      2. Data kualitatif yaitu bukan data berbentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan kategori.
    2. Berdasarkan sumber data :
      1. Data internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
      2. Data eksternal yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dikelompokkan menjadi
      • Data eksternal primer (primary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang melakukan observasi atau pengumpulan data.
      • Data eksternal sekunder (secondary external data) yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.
    3. Berdasarkan cara memperolehnya:
    4. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi :

      1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
      2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.
    5. Berdasarkan cara pengumpulannya
    6. Berdasarkan cara pengelompokkannya, data dapat dikelompokkan menjadi :

      1. Data sensus yaitu data dapat yang diperoleh dari populasi.
      2. Data yang diperoleh dari hasil sampel.
    7. Berdasarkan dinamika data
    8. Berdasarkan dinamikanya, data dapat dikelompokkan menjadi :

      1. Data statis yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
      2. Data semi dinamis yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan, sedikit mengalami perubahan.
      3. Data dinamis yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.
    9. Berdasarkan skala pengukurannya
    10. Berdasarkan skala pengukurannya dikenal dengan data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi

    Menurut Anesia dalam jurnalnya (2017) mengutip dari Hanif (2007 : 9)[7], “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

    Menurut Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi Dkk dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Abidin (2010 : 9)[5], “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya.

    Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat serta telah memiliki arti bagi penerimanya guna pendukung dalam pengambilan sebuah keputusan.

  2. Kualitas Informasi

    Menurut Dedeh Supriyanti, Adi Kusuma Dkk (2018) mengutip dari Hartono (2013 : 17-18)[8] :

    1. Relevansi
    2. Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

    3. Kelengkapan dan keluasan
    4. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencakup area yang sempit dari suatu permasalahan.

    5. Kebenaran
    6. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

    7. Terukur
    8. Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah infromasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

    9. Keakuratan
    10. Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

    11. Kejelasan
    12. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, table, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

    13. Keluwesan
    14. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

    15. Ketepatan Waktu
    16. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat dating menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

  3. Fungsi Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014 : 9)[1], fungsi utama informasi yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.

  4. Siklus Informasi

    Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan. Informasi bersumber dari data, dimana data merupakan bentuk yang masih mentah yang akan diolah menjadi informasi, berikut adalah siklus informasi terlihat pada gambar dibawah ini :

    Gambar 2.3. Siklus Informasi

  5. Nilai Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014 : 11-12)[1] , nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

    Biaya informasi terdiri dari :

    1. Biaya perangkat keras
    2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    3. Biaya untuk analisis
    4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    5. Biaya untuk tempat dan faktor kontrol lingkungan
    6. Biaya ini setengah berubah / semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

    7. Biaya perubahan
    8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

    9. Biaya operasi
    10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Fatim Nugrahanti, dkk dalam seminar sentika (2014 : 18)[9], “sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan dalam mengolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerialdan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu”.

    Menurut Krismiaji (2015 : 16)[10], sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Berdasarkan beberapa pendapat maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah berbagai cara yang diorganisasikan dan kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi untuk mengumpulkan, memasukan dan mengolah, serta menyimpan data dan cara-cara sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya.

  2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Kadir (2014 : 71)[11], sebuah sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut :

    1. Perangkat Keras (Hardware)
    2. Merupakan sekumpulan piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

    3. Perangkat Lunak (Software)
    4. Yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

    5. Prosedur
    6. Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan dan pembangkitan keluaran dikehendaki.

    7. Orang(User)
    8. Yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

    9. Basis Data
    10. Yaitu kumpulan table, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

    11. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
    12. Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersamaan atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

    Menurut Aris, dkk (2016)[12], bahwa Basis data (database) adalah kumpulan data yang saling terhubung satu dengan yang lainnya tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari definisi diatas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut :

    1. Data itu sendiri yang diorganisasikan ke dalam bentuk basis data (database).
    2. Simpanan Permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan disistem informasi. Simpanan permanen yang biasanya digunakan berupa hard disk.
    3. Perangkat lunak untuk memanipulasi datanya. Perangkat lunak ini dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman computer, atau dibeli dalam satu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut DBMS (Data Base Management System).
  2. Kriteria Database

    Menurut Aris, dkk (2016)[12], Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama bentuk, yang merupakan kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah table, record dan elemen data field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting yaitu :

    1. Bersifat data oriented bukan program oriented.
    2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
    3. Dapat dikembangkan dengan mudah baik volume maupun strukturnya.
    4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
    5. Dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda.

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web

    Menurut Untung Rahardja, Indri Handayani dkk dalam jurnalnya (2016)[13], “Web adalah World Wide Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak data animasi suara, video dam atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis ataupun dinamis yang berbentuk rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman-halaman situs yang tersimpan dalam sebuah server/hosting, dan teridentifikasi melalui sebuah nama yang disebut juga sebagai domain atau sub domain".

  2. Fungsi Web

    Menurut Dewa Gede Hendra Divayana (2016)[14], fungsi web secara umum antara lain :

    1. Fungsi komunikasi
    2. Fungsi informasi
    3. Fungsi hiburan
    4. Fungsi pembelajaran
    5. Fungsi transaksi

Teori Khusus

Konsep Dasar Aplikasi

  1. Definisi Aplikasi

    Menurut Martono, Kartika dkk dalam jurnalnya (2017) mengutip dari yuhefizar (2011)[15], “Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu.

    Menurut Hasan dan Asep dalam jurnalnya (2014)[16], “aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan daya yang diharapkan”.

    Pengertian aplikasi secara umum adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi user.

    Aplikasi software yang dirancang untuk suatu tugas khusus dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

    1. Aplikasi Software Spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
    2. Aplikasi Software, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu.

Konsep Dasar Helpdesk

  1. Definisi Helpdesk

    Menurut Agus Irawan dan Nanda Krisna dalam jurnalnya (2017)[17], “Helpdesk merupakan sebuah aplikasi yang memiliki tanggung jawab dalam memberikan pelayanan terhadap laporan kerusakan. Dengan penambahan fitur knowledge management untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan dengan mencari dalam basis pengetahuan yang direkam untuk menentukan solusi apa yang tepat, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh tiap-tiap teknisi untuk dibagikan kepada teknisi lain yang memiliki permasalahan yang sama dalam menyelesaikan kerusakan.

    Menurut Turifah Machfudin dalam jurnalnya (2014)[18], “Helpdesk merupakan fungsi support yang memiliki implikasi pada dukungan operasional sistem, karena banyak bisnis yang saat ini sangat tergantung pada implementasi teknologi informasi. Helpdesk berfungsi untuk mensupport guna menjamin agar pengguna atau user dari sistem teknologi informasi dapat terus berjalan dengan baik.

    Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa helpdesk adalah sistem support untuk menangani berbagai keluhan customer/klien yang terdapat pada komunikasi antara pihak perusahaan jasa.

Konsep Dasar Keluhan

  1. Definisi Keluhan(Complain)

    Menurut Fatmawati dan Muhammad Affandes dalam jurnalnya (2017)[19], “Keluhan (complain) merupakan sebuah kata yang sering berkonotasi negative, pada umumnya dipersepsikan sebagai kesalahan, masalah, stress, frustasi, kemarahan, konflik, hukuman, tuntutan, ganti rugi dan sejenisnya. Complain merupakan bagian dari proses yang berawal dari konsumen yang merasakan ketidakpuasan setelah menerima pelayanan atau melakukan transaksi.

    Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keluhan (complain) merupakan sebuah keluh kesah dari klien atau customer yang disampaikan kepada pembuat produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan atau usaha perorangan.

Konsep Dasar Manajemen

  1. Definisi Manajemen

    Menurut M. Luthfi hamzah dan Astri ayu purwati (2017) dalam jurnalnya mengutip dari Robbins S. (2007)[20], “Manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efisiensi mengacu pada memperoleh output terbesar dengan input terkecil digambarkan sebagai melakukan segala sesuatu secara benar. Sedangkan efektifitas mengacu pada menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai, digambarkan sebagai melakukan segala sesuatu yang benar.

    Menurut Syamsuddin dalam jurnalnya (2017)[21], “Manajemen adalah proses penerapan dan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam organisasi untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan Manajemen adalah suatu susunan yang terencana dalam administrasi yang terdapat dalam perusahaan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Unified Modeling Language atau biasa dikenal UML adalah sebuah standard bahasa yang biasa digunakan dalam mendefinisikan serta mendesain sebuah arsitektur pemrograman, terdapat beberapa pendapat mengenai definisi dari UML berikut diantaranya :

    Menurut Aris dkk (2016)[22], UML adalah sintesis dari tiga metode analisis berbasis objek serta ditambah keunggulan berbasis objek lainnya. UML menawarkan pendekatan yang cukup baik serta digunakan cukup luas digunakan diindustri perangkat lunak. Secara umum UML merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi, serta dokumentasi.

    Menurut Diah Puspitasari (2016)[23], Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan UML adalah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi dalam pemrograman berbasis objek.

  2. Jenis-Jenis Diagram UML

    Menurut Retnoningsih (2015)[24], bahwa terdapat beberapa diagram didalam UML :

    1. Use Case Diagram

      Merupakan pemodelan untuk behaviour sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang tidak berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

    2. Activity Diagram

      Menggambarkan workflow atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

    3. Class Diagram

      Menggambarkan struktur dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

    4. Sequence Diagram

      Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

    5. Component Diagram

      Menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Component diagram fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.

    6. Deployment Diagram

      Menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

Konsep Dasar Kajian Pustaka (Literature Review)

  1. Definisi Kajian Pustaka

    Menurut Prof Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed (2016 : 117)[25], kajian pustaka merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan.

    Menurut Prof Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed (2016 : 118) mengutip dari Randolf (2009)[25], mendefinisikan kajian literatur atau kajian pustaka, “As an information analysis and synthesis, focusing on findings and not simply bibliographic citations, summarizing the substance of the literature and drawing conclusions from it”. Kajian literature itu merupakan suatu analisis dan sintesis informasi, yang memusatkan perhatian pada temuan-temuan dan bukan kutipan bibliografi yang sederhana, meringkas substansi literature dan mengambil kesimpulan dari suatu ini literature tersebut.

  2. Tujuan Kajian Pustaka

    Menurut Prof. Dr. H. Punaji Setyoasari, M.Ed (2016 : 119) mengutip dari Gall, Bord, dan Gall (2003)[25] mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki peran dalam hal tersebut.

    1. Membatasi masalah penelitian (delimiting the research problem). Penelitian pasti mengalami kegagalan jika para peneliti tidak membatasi cakupan permasalahannya. Pemilihan suatu masalah yang terbatas dan mengkajinya secara mendalam jauh lebih baik dari pada kajian suatu masalah yang luas. Dengan mengkaji literature, kita dapat menemukan bagaimana peneliti lain telah merumuskan alur penelitian alur penelitian yang berhasil dalam suatu bidang tertentu yang lebih luas.
    2. Menemukan arah baru penemuan (seeking new lines of inquiry). Dalam melakukan suatu kajian pustaka, kita perlu menentukan penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan bidang yang kita perhatikan. Hal yang sama pentingnya, kita juga perlu mewaspadai terhadap kemungkinan penelitian yang selama ini telah dilupakan. Pengalaman dan latar belakang yang kita miliki memungkinkan kita untuk melihat segi masalah yang tidak menjadi perhatian peneliti lain. Dengan demikian, kita melihat sisi lain dari berbagai masalah yang tidak menjadi bidang kajian peneliti lain.
    3. Menghindari pendekatan yang kurang berhasil (avoiding fruitless approaches). Dengan mengkaji pustaka atau leteratur, menemukan alur penelitian dalam bidang kita yang terbukti tidak berhasil. Misalnya, penelusuran pustaka kadang-kadang mengindentifikasi kajian-kajian sejenis yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu, yang semuanya menggunakan pendekatan yang hampir sama dan di antaranya telah gagal untuk menemukan hubungan atau perbedaan yang signifikan. Temuan seperti dapat dipakai sebagai rujukan, dan juga sebagai hal pembanding dengan temuan baru jika memang ternyata berbeda.
    4. Memperoleh pemahaman metodelogis (gaining methodolical insight). Dalam mengkaji laporan penelitian, kadang kala kita hanya memberikan sedikit perhatian terhadap sesuatu selainn hasil penelitian. Ini merupakan suatu kesalahan karena informasi yang lain dalam laporan penelitian tersebut tetap memberikan kontribusi kepada kita, misalnya berkenaan tentang rancangan penelitian kita.
    5. Mengidentifikasi rekomendai untuk penelitian lanjutan (identifying recommendations for further research). Para peneliti sering menyimpulkan bahwa laporan penelitian dan rekomendasinya ditujukan kepada penelitian lain yang mungkin akan dilakukan. Isu-isu dan rekomendasi perlu dipertimbangkan secara seksama karena hal-hal tersebut mempresentasikan pemahaman yang diperoleh oleh peneliti setelah melakukan kajian permasalahan tertentu.
    6. Mencari dukungan dari teori utama (seeking support for grounded theory). Banyak kajian penelitian dirancang untuk menguji suatu teori yang telah dikembangkan untuk menjelaskan proses belajar atau fenomena pendidikan, Glaser (1987) mengemukakan bahwa kajian peneliti dapat juga dirancang melalui pertama kali pengumpulan data, dan kemudian mengkaji suatu teori berdasarkan data tersebut. Teori yang dihasilkan grounded theory, karena hal ini dilandasi oleh sejumlah data lapangan secara nyata (a real world data). Glaser, lebih jauh, menyarankan kepada para peneliti yang merancang untuk menggunakan pendekatan grounded theory ini tidak melakukan kajian literature sebelumnya, karena mereka memungkinkan untuk diungkapkan oleh teori yang dipakai oleh peneliti lain. Akibatnya, mereka tidak mampu mengungkap atau melihat datanya dengan suatu perspektif yang baru.

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

  1. Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

    Menurut Baswananda (2014 : 4)[26], “Metode SDLC (System Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi”.

  2. Langkah-langkah Metode SDLC (System Development Life Cycle)

    Menurut Anita Wandanaya dan Andrian Wicaksono dalam jurnalnya (2018) mengutip dari Taufik (2014)[27], ada beberapa tahapan dalam metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) :

    1. Tahap perencanaan sistem

      Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum rinci).

    2. Analisis kebutuhan sistem

      Tahap analisa kebutuhan sistem merupakan tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Tahap ini merupakan tahap kritis dan sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.

    3. Perancangan sistem

      Tujuan pada tahap perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrogram computer dan ahli teknik lain.

    4. Implementasi

      Tahap implementasi atau penerapan adalah tahap dimana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.

    5. Manajemen dan pemeliharaan

      Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang dilakukan setelah implementasi, yang meliputi pemakaian atau penggunaan, audit, penjagaan, perbaikan, dan peningkatan sistem.

  3. Metode SDLC Model Waterfall

    Menurut M. Zahruddin, Indri handayani dan Nini santika dalam jurnalnya (2018)[28], metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan model waterfall, metode ini memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan piranti lunak. Berikut gambar pengembangan sistem perangkat lunak dengan proses SDLC dengan model waterfall :

    Gambar 2.4. Model Waterfall

    Penjelasan dari tahap-tahap waterfall model adalah sebagai berikut :

    1. Perancangan Sistem (System engineering)

      Perancangan sistem dapat diperlukan, karena piranti lunak biasanya merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar. Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem tersebut akan diterapkan kedalam piranti lunak yang dibuat.

    2. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analysis)

      Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak. Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat, seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antar muka pemakai piranti lunak tersebut.

    3. Perancangan (Design)

      Perancangan piranti lunak merupakan proses bertahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu : struktur data, arsitektur piranti lunak, detail prosedur, dan karakteristik antar muka pemakai.

    4. Pengkodean (Coding)

      Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan bahasa program agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan oleh mesin.

    5. Pengujian (Testing)

      Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai.

    6. Pemeliharaan

      Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh pemakai atau konsumen. Perubahan akan dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan konsumen.

Konsep Dasar PHP Hypertext Preprocessor

  1. Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

    Menurut Shanti Ria Serepia Siregar dan Penti Sundari (2016) mengutip dari Kusuma Ardhana (2014 : 65)[29], “PHP Hypertext Preprocessor atau sering disebut PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik”.

Konsep Dasar HTML (Hyper Text Markup Language)

  1. Definisi HTML (Hyper Text Markup Language)

    Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016)[23], “Hyper text Markup Language merupakan suatu metode untuk mengimplementasikan konsep hyper text dalam suatu naskah atau dokumen HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program”.

Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

  1. Definisi CSS (Cascading Style Sheet)

    Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016)[23], “Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consurtium (W3C)”.

Konsep Dasar Sublime Text

  1. Definisi Sublime Text

    Menurut Adi Tri Soelistio dkk dalam jurnalnya (2015)[30], “Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam proposal normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split”.

Konsep Dasar Mysql

  1. Definisi Mysql

    Menurut Anak Agung, Diafari Djuni dkk dalam jurnalnya (2014)[31], “Mysql adalah multiuser database yang menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language). Mysql dalam operasi client-server melibantkan server daemon mysql disisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan pada sisi client.

    Mysql merupakan bahasa pemrograman database dimana penulisan sintaknya tidak serumit bahasa pemrograman lainnya seperti java, C++ dan sebagainya, satu hal yang perlu diingat bahwa setiap penulisan script mysql di Dos-Prompt harus selalu diakhiri dengan tanda titik koma (;). Didalam source mysql yang telah terinstal secara default telah terisi sebuah database yang bernama mysql dan test.

Konsep Dasar XAMPP

  1. Definisi XAMPP

    Menurut Nasril, dan Adri Yanto Saputra dalam jurnalnya (2016), mengutip dari Riyanto (2011 : 1)[32], “XAMPP (X Apache, Mysql, PHP, Perl) merupakan paket PHP dan Mysql berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP.

Konsep Dasar Prototype

  1. Definisi Prototype

    Menurut Dedy Iskandar, Taviv Prahasta dkk dalam jurnalnya (2018)[33], “Prototype adalah bentuk fisik pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

  2. Jenis-Jenis Prototype

    Menurut Diah Aryani, Muhamad Wahyudin dkk dalam jurnalnya (2015) mengutip dari (Simarmata 2010 : 64)[34], “Jenis-jenis prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu :

    1. Rapid Throwaway Prototyping

      Pendekatan pengembangan perangkat keras/lunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industry, terutama didalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, prototype “quick and dirty” dibangun, diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

    2. Prototype Evolusioner

      Pada pendekatan evolusioner, suatu prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi Hough (1993).

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing

    Menurut M. Sidi Mustaqbal dkk dalam jurnalnya (2015)[35], “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Kajian Literatur (Literature Review)

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan, menghindari pembuatan ulang, mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut beberapa kajian literatur yang berhubungan dengan penelitian ini :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Nicholas Arizona M dan Agung Nugroho, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Jakarta, yang berjudul “Implementasi Customer Relatinship Management Di Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Bidang Otomotif”, pada tahun 2018. Penelitian ini membahas mengenai implementasi strategi Customer Relationship Management (CRM) pada usaha mikro kecil dan menengah / UMKM yang bergerak di bidang jasa bengkel yaitu Trijaya Ban 83. Pemetaan kondisi UKM memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan perlakuan service antara pelanggan besar dan kecil. Beberapa kesenjangan yang terdapat di bengkel Trijaya Ban 83 adalah belum adanya pelayanan lebih terhadap pelanggan yang memberi kontribusi pendapatan terbesar dan belum ada database konsumen yang lengkap. Penelitian ini menghasilkan sebuah business coaching untuk membantu UKM merumuskan sebuah sistem Customer Relationship Management dengan harapan pelanggan akan semakin loyal dan terus memberikan laba untuk bengkel Trijaya Ban 83, agar bengkel memiliki sistematis penjualan yang teratur dan pelanggan semakin loyal terhadap bengkel dikala kompetisi bengkel semakin ketat.
  2. [36]
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Irawan dan Nanda Krisna Setiyorini dari Universitas Serang Raya Banten, yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Helpdesk Dengan Menggunakan Pendekatan Knowledge Management System Pada Seksi Teknisi Pt. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk”, pada tahun 2017. Penelitian ini membahas tentang teknisi yang bernaung pada divisi engineering dan memiliki tanggung jawab dalam melakukan perbaikan kerusakan fasilitas dan sarana yang ada didalam mess karyawan perusahaan. Kendala dan kesulitan sering dialami oleh teknisi dalam mengelola laporan kerusakan serta dalam memberikan penanganannya untuk itu perlu adanya sistem untuk mengelola laporan serta membantu dalam memberikan solusi yang tepat dalam menanganinya. Dalam penelitian ini menghasilkan Aplikasi helpdesk yang memiliki tanggung jawab dalam memberikan pelayanan terhadap laporan kerusakan, dengan penambahan fitur knowledge management untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan dengan mencari dalam basis pengetahuan yang direkam untuk menentukan solusi apa yang tepat, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh tiap-tiap teknisi untuk dibagikan kepada teknisi lain yang memiliki permasalahan yang sama dalam menyelesaikan kerusakan.
  4. <refname="agus2017.">Irawan Agus, Setiyorini N.K. 2017. “Rancang Bangun Aplikasi Helpdesk Dengan Menggunakan Pendekatan Knowledge Management System Pada Seksi Teknisi PT. Indah Kiat Pulp & paper Tbk”. Jurnal ProTekInfo. Universitas Serang Raya : Banten</ref>
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Al Husain, Jaka Prima Maulana dkk, dari STMIK Raharja Tangerang, yang berjudul “Perancangan Sistem Aplikasi Request Maintenance Teknik Di Perguruan Tinggi Raharja”, pada tahun 2017. Penelitian ini membahas tentang operasional pada Perguruan Tinggi Raharja yang menginginkan kehandalan sebuah sistem. Operasional pengadaan barang kebutuhan dan perbaikan pada Perguruan Tinggi Raharja sampai saat ini dilakukan oleh staff teknik dengan langsung mengerjakan permintaan melalui telvon atau berbicara secara langsung, sehingga kurang memadai sebagai pengingat task request perbaikan dan pengadaan laporan aktifitas staff. Hal tersebut menciptakan pemberlakuan sistem pengadaan laporan aktifitas maintenance teknik yg direalisasikan dengan penggunaan media kertas sebagai media pengajuan staff. Gagasan metode sistem tersebut memiliki kelemahan yang memperlambat kinerja dalam pembuatan laporan. Dengan adanya permasalahan tersebut maka dalam jurnal ini dihasilkan sistem aplikasi request maintenance teknik di perguruan tinggi raharja supaya dapat mempermudah permasalahan yang ada saat ini.
  6. [37]
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Rieka F. Hutami dan Dhea Ratna Camilla dari Universitas Telkom Bandung, yang berjudul “Analisis Kepuasan Pada Pengguna Sistem TCS Menggunakan Metode End User Computing Satisfaction (Studi Kasus : PT. TLK, Bandung)”, pada tahun 2016. Penelitian ini membahas tentang faktor yang mempengaruhi kinerja aktifitas operasional Teknologi Informasi (TI) yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), maupun pengguna (user). Dimana pengguna sistem TCS merupakan pelanggan internal dari PT. TLK. Pengumpulan data diolah dengan menggunakan analisis deskriptif statistik dan analisis tingkat kepuasan. Pengolahan data menunjukkan bahwa dari kelima variable yaitu variable content, accuracy format, ease of use dan timeliness menunjukkan bahwa responden merasa puas dengan kinerja dari sistem TCS saat ini dan menganggap bahwa kinerja sistem TCS tersebut sangat penting untuk ditingkatkan, penelitian tersebut menganalisa kepuasan pada pengguna sistem TCS menggunakan metode end user computing satisfaction.
  8. [38]
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Langgeng Listiyoko, Listina Nadhia N dkk, dari STMIK Muhammadiyah dan STMIK Raharja, yang berjudul “Artifical Intelligence Dalam Penanganan Komplain Pelanggan Pada Industri Coating”, pada tahun 2015. Penelitian ini membahas tentang memelihara hubungan baik perusahaan dengan para pelanggannya,yaitu perusahaan dengan reputasi yang bagus dengan cara melihat keberadaan customer care atau layanan pelanggan. Apabila terjadi masalah/komplain maka setiap tim yang selanjutnya bertanggung jawab. Penelitian ini membangun sistem dengan teknologi informasi dalam membangun sistem dengan implementasi Artifical Intelligence, dan menggunakan metode dari konsep data mining yang sesuai pohon CART (Classification And Regression Trees). Diperlukan data latihan yang diperoleh dari setiap cabang untuk selanjutnya digunakan perekayasa pengetahuan untuk membangun knowledge base.
  10. [39]
  11. Penelitian yang dilakukan oleh Roya Rahimi, dari University of Wolverhampton, yang berjudul “Customer Relationship Management (People, Process and Technology) and Organisational Culture in Hotels”, pada tahun 2016, This study discusses the impact of four characteristics of organizational culture on adaptability, consistency, involvement, and mission on the three components of customer relationship management (CRM), namely, people, processes and technology, in the context of the hotel industry. The methodology design approach is that with the required data collected with a quantitative approach and questionnaires adapted from Denison organizational culture surveys and Mendoza CRM models. This study revealed that the four characteristics of organizational culture (adaptability, consistency, involvement, and acceptance) have positive and significant values that affect CRM components (people, processes, and technology).
  12. [40]
  13. Penelitian yang dilakukan oleh Ezekiel U. Okike dan Zablon A. Mbero, dari University Of Botswana Gaborone, yang berjudul “Information Technology (IT) Knowledge Management System Stage Model : A Proposal For Today’s Workplace”, pada tahun 2015, This research discusses knowledge-based economics, namely the economy in which information services are dominant as an area of growth. Knowledge workers exist to produce or analyze ideas and information, and also to manage knowledge in the knowledge economy. Knowledge management requires modern Information and Communication Technology (ICT) as a tool to support strategies, methods, techniques, processes in knowledge management. In this study proposes a stage model of the IT Knowledge Management system for today's workplace that takes into account modern ICT infrastructure including web-based technology, Cellular devices, teleconferencing, and video conferencing systems. IT knowledge management also defines the IT skills gap and suggests appropriate IT training to bridge the gap.
  14. [41]
  15. Penelitian yang dilakukan oleh George Knox dan Rutger Van Oest, dari American Marketing Association, yang berjudul “Customer Complaints and Recovery Effectiveness : A Customer Base Approach”, pada tahun 2014. This study discusses developing a customer base model to investigate the effectiveness of recovery in preventing customer churn, calibrating on actual traceable panel data, complaints, and recovery data for 20,000 new Internet retailers and catalogs for more than 2.5 years. Complaints are associated with a large increase in the probability that customers stop buying, but the size of the increase depends on previous customer experience: previous purchases reduce the effect, and the impact lasts longer, while previous complaints exacerbate the effect, but the impact is only short-lived. Unless a customer leaves the company after a complaint, or a second failure occurs immediately after the first, the fast connection returns to normal. Recovery denies the impact of complaints but, in almost all cases, does not fully compensate for this research using simulations to translate results for financial impacts and discuss the implications of researchers and managers.
  16. [42]
  17. Penelitian yang dilakukan oleh Daniel L. Gallagher dan Andrea M. Dietrich, dari Department of Civil and Environmental Engineering and Virginia Polytechnic Institute and State University, yang berjudul “Statistical Approaches For Analyzing Customer Complaint Data To Assess Aesthetic Episodes In Drinking Water”, pada tahun 2014. This study discusses customer complaints and concerns about the quality of their drinking water providing valuable information to assess potential risks when utilities routinely analyze this data. This study presents a strategy for evaluating complaints patterns for diversity and frequency of descriptors and to apply exceeding frequencies to evaluate when complaints are indicative of water quality problems. Means the frequency of complaints ranges between 0.2 and 2.6 complaints per 1,000 customers per year for various utilities. The most common temporal pattern is a shift to lower complaints frequency on weekends. Working days and seasonal patterns are few and varied by utilities. Autocorrelation analysis shows a little predictive ability in the number of complaints from one day to the next. However, the probability of execution can be used to set alarm values that indicate the frequency of unusual complaints. The combination of high-frequency complaints along with descriptor consistency, that is, low diversity, is an indication of episodic water quality problems.
  18. [43]
  19. Penelitian yang dilakukan oleh Celestine Aguwa, Egeonu Darlington dkk, dari Wayne State University, Detroit, yang berjudul “fuzzy-Based Integrated Customer Satisfaction Index to Enable Engineering Change”, pada tahun 2017. This study discusses customer analytical sound used to measure the combined effects of textual, subjective and quantitative feedback received from customers and transforms them into requirements for output design change, along with appropriate significance, priorities and cost implications for influencing change. Thus, an integrated customer satisfaction index that measures overall customer satisfaction in certain products, processes, or services provided by the company is made. This study provides an analysis of the development of new methods and ways to map an integrated customer satisfaction index to enable technical change. The implementation will lead to increased sales, revenue, market share, JD power ratings, security, and customer satisfaction for all product classes.
  20. [44]

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Sintech Berkah Abadi

PT. Sintech Berkah Abadi, Jl. HR. Rasuna Said No. 76 RT. 005/001 Pakojan, Pinang, Tangerang – Banten. Perusahaan baru berdiri pada tahun 2015 dengan nama perusahaan adalah PT. Sintech Berkah Abadi. PT. Sintech Berkah Abadi adalah salah satu dari penyedia solusi perangkat lunak di pasar global, memberikan solusi bisnis dan berteknologi tinggi berbasis layanan untuk para pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. Sintech Berkah Abadi memiliki tim yang kuat dengan ukuran pelaksanaan proyek besar dan mengerahkan seluruh kemampuanya untuk memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada pelanggan. Salah satu kunci keberhasilan kami adalah adaptasi kami terhadap berbagai macam dan aneka kebutuhan akan sistem informasi komputer sehingga menghasilkan Manajemen Kualitas, Manajemen Proyek, kebutuhan Infrastruktur, dan lainnya dengan sempurna untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggan kami. Memegang portfolio yang terdiri dari produk, proyek dan layanan konsultasi, kami membuat produk inovatif dan menawarkan solusi terkini untuk permintaan pasar yang dinamis dan lingkungan digital yang dinamis.

Profile PT. Sintech Berkah Abadi

  1. Data Administrasi Perusahaan

    Nama : PT sintech Berkah Abadi

    Status Perusahaan : Pusat

    Alamat : Jl. HR. Rasuna Said Kelurahan Pakojan

    RT.005/01 No. 76 Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, 15142

    No. Telepon : 081383451482

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi

    Visi PT. Sintech Berkah Abadi adalah “IT makes easier your works” Menghasilkan produk dan jasa Teknologi Informasi yang memudahkan pekerjaan dan aktivitas Anda.

  2. Misi

    Misi PT. Sintech Berkah Abadi adalah sebagai berikut :

    1. Meningkatkan kualitas SDM dalam pemanfaatan Teknologi Informasi.
    2. Mengembangkan produk Teknologi Informasi yang berkualitas dan kompetitif.
    3. Menyajikan solusi yang tepat dan cermat dalam mengatasi permasalahan konsumen di bidang Teknologi Informasi.
    4. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat (user / konsumen) dalam pembuatan dan pengembangan aplikasi bidang Teknologi Informasi.
    5. Menciptakan komitmen dan kepercayaan masyarakat (user / konsumen) secara konsisten dan berkesinambungan.

Struktur Organisasi PT. SIntech Berkah Abadi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Selain itu juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Struktur organisasi manajemen PT Sintech Berkah Abadi adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab

Pada PT. Sintech Berkah Abadi terdapat bagian-bagian yang memiliki tugas dan wewenang dalam menyelesaikan semua pekerjaan. Adapun tugas dan wewenangnya sebagai berikut :

  1. Komisaris

    Tugas dan Wewenang :

    1. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan dagang tersebut.
    2. Memberikan nasihat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan perusahaan.
    3. Melakukan pelaksanaan dari setiap kebijaksanaan yang telah digariskan atau dikeluarkan.
    4. Dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu.
    5. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh direktur.
  2. Direktur

    Tugas dan Wewenang :

    1. Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.
    2. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat umum pemegang saham.
    3. Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang.
    4. Menunjuk, menangkat dan memberhentikan kepala bagian.
    5. Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar dan sifatnya penting.
    6. Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.
    7. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melanggar tata tertib perusahaan.
  3. Manager Marketing

    Tugas dan Wewenang :

    1. Menentukan strategi pemasaran yang efektif.
    2. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dan menerima komplain pelanggan.
    3. Menjalin hubungan, dan kerja sama yang baik didalam internal perusahaan baik bagian marketing maupun dengan bagian lain.
    4. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja di bagian marketing.
    5. Berwenang untuk melakukan koordinasi dengan bagian lain sehubungan dengan pelaksanaan fungsi kerja di bagian marketing.
    6. Berwenang melakukan langkah-langkah tindak lanjut dan penyelesaian terhadap keluhan dari pelanggan.
    7. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melanggar tata tertib perusahaan.
  4. Manager Finance

    Tugas dan Wewenang :

    1. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan akuntasi manajemen, keuangan, sistem informasi keuangan.
    2. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba / rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannta (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi direksi.
    3. Mengevaluasi kajian kelayakan investasi dalam surat-surat berharga, akuisisi, merger dan privatisasi.
    4. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntasi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi & keuangan dan bentuk-bentuk pelaporan.
    5. Melakukan perubahan nomer rekening.
    6. Menerima atau menolak permintaan pembayaran dari unit kerja.
    7. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan.
    8. Menyusun dan merevisi sasaran mutu dan prosedur mutu unit kerja.
    9. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melangar tata tertib perusahaan.
  5. Manager Training

    Tugas dan Wewenang :

    1. Mengukur kebutuhan training yang relevan untuk karayawan baik untuk level individu atau level organisasi, berkonsultasi dengan kepala-kepala tiap departemen, termasuk metoda-metoda penilaian dan sistem pengukuran diperlukan.
    2. Selalu mengetahui informasi terkini tentang keterampilan- keterampilan dan level kualifikasi yang relevan yang diperlukan oleh karyawan untuk tetap mempunyai kinerja yang efektif dan menginformasikan ke setiap orang setiap tentang persyaratan dan informasi yang terkait dengan hal tersebut ke organisasi secara tepat.
    3. Mendesain program training dan kursus-kursus dan kurikulum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan atau mengatur terlaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan penyedia jasa dari luar perusahaan.
    4. Mengidentifikasi, memilih dan mengatur lembaga pelatihan dan akreditasi eksternal, para agensi seta penyedia-penyedia jasa training untuk melaksanakan training yang diperlukan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
    5. Mengorganisir tempat pelaksanaan pelatihan, logistik, pengangkutan, pemondokan seperti yang diperlukan untuk mencapai pengadaan dan pelaksanaan pelatihan secara efisien.
    6. Merencanakan dan melaksanakan kursus latihan secara pribadi sebagai supplement (tambahan) dari training yang disediakan secara external maupun internal oleh pihak lain.
  6. Manager Software

    Tugas dan Wewenang :

    1. Bekerja dalam meneliti sebuah masalah.
    2. Merencanakan solusi terhadap masalah yang ada.
    3. Merekomendasikan software dan sistem yang dibutuhkan.
    4. Mengkoordinir pengembangan untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau kebutuhan lainnya.
    5. Merencanakan aliran sistem dari bawah keatas.
    6. Berinteraksi dengan pelanggan untuk belajar dan mendokumentasikan yang nantinya akan digunakan untuk membuat Business Requirement Document.
    7. Menuliskan kebutuhan teknis dari fase kritis.
    8. Berinteraksi dengan designer untuk memahami keterbatasan perangkat lunak.
    9. Membantu programmer selama pengembangan sistem, seperti menyediakan use case, flowchart, atau bahkan design database.
    10. Melakukan pengujian sistem.
  7. Manager Hardware

    Tugas dan Wewenang :

    1. Mensupervisi maintenance jaringan network perusahaan beserta hardware pendukungnya.
  8. Manager Perencanaan

    Tugas dan Wewenang :

    1. Membuat perencanaan untuk setiap kegiatan rutin perusahaan.
  9. Manager HRD

    Tugas dan Wewenang :

    1. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat.
    2. Menjadi penghubung antara manajemen dengan karyawannya.
    3. Melakukan pelayanan karyawan.
    4. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan, seperti kesempatan yang sama pada karyawan atau apabila terjadi pelecehan seksual.
    5. Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan staf pendukung.
    6. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan penempatan karyawan baru.
    7. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.
  10. Staff Administrasi

    Tugas dan Wewenang :

    1. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan.
    2. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan.
    3. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Klien mengirim keluhan menggunakan sistem email kepada Manager IT.
  2. Manager IT menerima email keluhan dari klien.
  3. Manager IT menganalisa keluhan klien untuk disetujui atau ditolak.
  4. Jika disetujui Manager IT mengirim email routing keluhan klien kepada Technical Support.
  5. Technical Support menerima email routing dari Manager IT.
  6. Technical Support mengerjakan keluhan.
  7. Technical Support mengkonfirmasi hasil pekerjaan keluhan klien melalui telepon kepada Manager IT.
  8. Manager IT menghubungi klien melalui telepon bahwa keluhan sudah dikerjakan.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Aplikasi Visual Paradigm for UML Enterprise Edition untuk menggambarkan Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

  1. Use Case Diagram

    Berikut ini gambaran use case sistem penanganan keluhan pada PT. Sintech Berkah Abadi :

    Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar use case diagram di atas terdapat :

    1. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan, yaitu sistem penanganan keluhan.
    2. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Klien, Manager IT, Technical Support.
    3. 3 use case yang bisa dilakukan oleh actor, diantaranya : mengirim keluhan, menampung keluhan, mengerjakan keluhan.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

  1. Activity Diagram

    Berikut ini gambaran activity diagram sistem penanganan keluhan pada PT. Sintech Berkah Abadi :

    Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 3 Vertical swimeline yaitu Klien, Manager IT, Technical Support.
    3. 10 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor, diantaranya : mengirim keluhan, mengkonfirmasi keluhan, mengerjakan keluhan.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

  1. Sequence Diagram

    Berikut ini gambaran sequence diagram sistem penanganan keluhan pada PT. Sintech Berkah Abadi :

    Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar Sequence diagram diatas terdapat :

    1. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Klien, Manager IT, Technical Support.
    2. 12 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya : 1. Membuat keluhan, 2. Mengirim keluhan, 3. Menerima keluhan, 4. Mengirim email routing, 5. Menerima email routing, 6. Menganalisa email routing, 7. Menyetujui keluhan, 8. Mengerjakan keluhan, 9. Mengkonfirmasi hasil pekerjaan, 10. Menerima konfirmasi, 11. Meneruskan hasil konfirmasi, 12. Menerima konfirmasi.
    3. 3 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya : Email, keluhan dan telepon.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Pengembangan Sistem

  1. Analisa SDLC (System Development Life Cycle)

    Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) salah satunya adalah model waterfall. Model waterfall (waterfall model) dapat digunakan untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, yaitu artinya sistem dapat diidentifikasi semua kebutuhannya dari awal dengan spesifikasi yang umum. Karakteristik model ini, memiliki tujuan untuk membangun sebuah sistem dari awal yang mengumpulkan kebutuhan sistem yang akan dibangun sesuai dengan topik penelitian yang dipilih sampai dengan produk tersebut diuji.

    Model pengembangan waterfall ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan sistem yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan sistem yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya.

    Dalam pembuatan sistem help desk untuk penanganan keluhan klien dengan metode pengembangan waterfall memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

    1. Perencanaan sistem.
    2. Analisis sistem.
    3. Perancangan sistem.
    4. Pengujian sistem.
    5. Implementasi sistem.
    6. Pemeliharaan sistem.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras/hardware
    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor : Dell
    3. Mouse : Logitech
    4. Keyboard : Logitech
    5. RAM : 2GB
    6. Harddisk : 500GB
    7. Printer : Epson L360
  2. Spesifikasi perangkat lunak/software
    1. Windows 10
    2. Google Chrome
    3. Email

Masalah Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang Dihadapi

    Dalam melakukan penanganan keluhan klien pada PT. Sintech Berkah Abadi masih menggunakan sistem telepon dan email atau belum menggunakan sistem terkomputerisasi yang khusus untuk penanganan keluhan dari klien, sehingga masih sering terjadi kendala dan masih belum efisien dan efektif dalam penanganan keluhan klien. Peneliti ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan serta masalah yang ada pada sistem yang berjalan saat ini. Hambatan dan masalah yang utama adalah cara penanganan keluhan klien yang rumit atau tidak terstruktur, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Menggunakan sistem email yang akan sulit mengontrol keluhan jika keluhan semakin banyak yang masuk.
    2. Tidak ada laporan kinerja Technical Support dalam menangani keluhan klien yang berguna dalam keputusan manajerial.
  2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Untuk mengatasi permasalahan yang telah disebutkan diatas, peneliti mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses penanganan keluhan klien agar lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan menggunakan perkembangan teknologi saat ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

    1. Efektifitas dalam mempermudah proses penanganan keluhan agar dapat lebih terkontrol dengan baik.
    2. Proses yang mudah dalam penanganan keluhan klien sehingga Technical Support dapat mudah melakukan rekapan keluhan.

User Requirements

Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara.

  1. Elisitasi Tahap I

    Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun kedalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

  2. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    M = Mandatory (Penting)

    D = Desirable (Tidak Terlalu Penting)

    I = Inessential (Tidak Mutlak Ada)

  3. Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T (Technical), maksudnya adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O (Operational), maksudnya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E (Economic), maksudnya adalah berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, diantaranya :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      Elisitasi tahap III ini berisikan 33 (tiga puluh tiga) kebutuhan functional dan 6 (enam) kebutuhan non functional yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 dari hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI sebagai berikut :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    T = Technical (Teknis)

    H = High (Tinggi)

    O = Operational (Operasional)

    M = Middle (Tengah atau Sedang)

    E = Economic (Ekonomis)

    L = Low (Rendah)

  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut diagram final draft elisitasi :

    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Prosedur Sistem Usulan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil dari pengamatan penulis terhadap rumusan masalah yang telah ditentukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem penanganan keluhan klien yang berjalan di PT. Sintech Berkah Abadi belumlah sepenuhnya terkomputerisasi, masih menggunakan telepon dan email routing, mulai dari proses konfirmasi keluhan dari klien, proses konfirmasi pengerjaan keluhan, dan belum adanya proses rekapitulasi dan pembuatan laporan.
  2. Kendala-kendala yang umumnya sering terjadi pada proses sistem penanganan keluhan di PT. Sintech Berkah Abadi adalah banyaknya keluhan yang menumpuk sehingga sulit untuk melakukan kontrol mengenai keluhan yang dibuat oleh klien dan tidak ada laporan kinerja Technical Support dalam menangani keluhan klien yang berguna dalam keputusan manajerial.
  3. Dalam membuat Sistem Help Desk penanganan keluhan berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan skripsi ini :

  1. Agar sistem penanganan keluhan klien dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
  2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem penanganan keluhan perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware).
  3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh penanganan keluhan pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melalui perangkat smartphone saat ini.

Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Hutahaean Jeperson. 2014. Konsep Sistem informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  2. 2,0 2,1 2,2 Rusdiana A. Moch Irfan. 2014 “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : CV. Pustaka Setia.
  3. 3,0 3,1 Daud Rochmawati & Valeria Mimosa Windana. 2014. “ Pengembangan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas berbasis komputer pada perusahaan kecil studi kasus pada pt. trust technology”. Palembang : Universitas Sriwijaya.
  4. Susanto Rani, Andriana D A. 2016. Perbandingan model waterfall dan prototyping untuk pengembangan sistem informasi. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No.1. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
  5. 5,0 5,1 Sutopo Priyo, Dedi Cahyadi, Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web” : Jurnal Informatika Mulawarman.
  6. Jeremias R.R. 2016. “Analisa Sistem Informasi Akuntansi Gaji Dan Upah Pada PT. Bank Sinarmas Tbk. Manado” : Jurnal Emba.
  7. Anesia Nila Kinanti. 2017. “Implementasi Sms Gateaway Dalam Pengolahan Informasi Akademik Siswa Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP Dan Database Mysql (Studi Kasus : SMPN 2 batusangkar) : Universitas Putra Indonesia YPTK. Padang .
  8. Supriyanti Dedeh, Kusuma Adi, Bahri Ikhsan. 2018. “Perancangan Sistem Informasi Rekam BT Training Centre berbasis Desktop (Studi Kasus Pada HRD PT. Bumitangerang Mesindotama). STMIK Raharja. Tangerang.
  9. Nugrahanti fatim, irya wisnubhadra, eddy julianto. 2014. “Analisa Perancangan sistem informasi manajemen rantai pasok (supply chain) pada perusahaan pembuat peralatan tambang “ Yogyakarta : Seminar nasional teknologi informasi dan komunikasi (sentika). 2014. Universitas atmajaya Yogyakarta 15 maret 2014
  10. Krismiaji. 2015. Sistem informasi akuntansi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
  11. Kadir Abdul. 2014. Pengenalan sistem informasi edisi revisi. Yogyakarta : Andi.
  12. 12,0 12,1 Aris, Adi Prasetyo Nugroho, Bazari Achmad Roslany, Defiyan Yurnelis & Daly Sonjaya. 2015. “Perancangan media pemasaran berbasis website pada PT Cahaya Terang Mandiri” : Stmik Amikom Yogyakarta.
  13. Rahardja Untung, Handayani Indri, Wijaya Randy. 2018. “Penerapan Viewboard Technomedia Journal Menggunakan Sistem Ilearning Journal Center Pada Perguruan Tinggi”. Technomedia Journal (TMJ). STMIK Raharja : Tangerang
  14. Divayana DGH, P Wayan Arta Suyasa & Nyoman Gugihartini. 2016. “Pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata kuliah kurikulum dan pembelajaran di jurusan teknik informatika Universitas Pendidikan Ganesha” : Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI).
  15. Martono, Kartika, Aullia Putri. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Journal Cerita. STMIK Raharja : Tangerang
  16. Abdurahman H, Riswaya A.R. 2014. “Aplikasi Pinjaman Pembayaran Secara Kredit Pada Bank Yudha Bhakti”. Jurnal Computech & Bisnis. STMIK Mardira Indonesia : Bandung.
  17. Irawan Agus, Setiyorini N.K. 2017. “Rancang Bangun Aplikasi Helpdesk Dengan Menggunakan Pendekatan Knowledge Management System Pada Seksi Teknisi PT. Indah Kiat Pulp & paper Tbk”. Jurnal ProTekInfo. Universitas Serang Raya : Banten
  18. Machfudin Turifah. 2014. “Strategi Penerapan Knowledge Management System Pada Aplikasi IT Helpdesk : Studi Kasus PT. Asuransi Tri Pakarta”. Jurnal Lentera ICT.
  19. Fatmawati, Affandes M. 2017. “Klasifikasi Keluhan Menggunakan Metode Support Vector Machine (SVM) (Studi Kasus : Akun Facebook Group iRaise Helpdesk)”. Jurnal Core IT. UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
  20. Hamzah.M.L, Purwati.A.A. “Sistem Manajemen Inventori Komputer menggunakan Near Field Communication Berbasis Android (Studi Kasus Di STIE Pelita Indonesia PekanBaru)”. Journal Costing. STIKOM Pelita Indonesia.
  21. Syamsuddin. “Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam meningkatkan Mutu Pendidikan”. Jurnal Idaarah. Universitas Islam Negeri Alauddin : Makassar.
  22. Aris, Andriani Dini, Romodor Apriyani & Eka Sari Dian. 2016. “Perancangan aplikasi sistem informasi penjualan tiket pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web” : Stmik Amikom Yogyakarta.
  23. 23,0 23,1 23,2 Puspitasari diah. 2016 “ Sistem informasi perpustakaan sekolah berbasis web”. Bekasi : Jurnal Pilar Nusa Mandiri.
  24. Retnoningsih Endang. 2015. “Sistem Informasi Simpanan dan Pembiayaan Pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al-Multazam Kabupaten Tegal” : Jurnal IJSE Tahun 2015.
  25. 25,0 25,1 25,2 Prof. Dr. H. Punaji Setyosari. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia.
  26. Baswananda, Aji Raino 2014. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer. (http://eprints.dinus.ac.id/ , diakses pada tanggal 12 Oktober 2017)
  27. Wandanaya A.B, Wicaksono Andrian. 2018. “Rancang Bangun Sistem Informasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan Berbasis WEB Pada PT. Bumitangerang Mesindotama”. Journal Cerita. STMIK Raharja : Tangerang.
  28. Zahruddin Muhammad, Handayani Indri, Nini Santika. 2018. “Merancang Sistem Pengolahan ATK berbasis WEB Pada PT. Arthaasia Finance”. Journal CCIT. STMIK Raharja : Tangerang.
  29. Siregar SRS & Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Infromasi Pengolahan data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Sepata Timur) : STMIK Bina Sarana Global.
  30. Soelistio Adi Tri, Tody Ariefianto Wibowo, ST.,MT. & Agus Ganda Permana, ST.,MT. 2015. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) UntukPengelolaan Padi Di Pulau Jawa Berbasis Web : e-Proceeding of Applied Science : Vol.1, No.1 April 2015.
  31. Aditama.A.G.K, Diafari Djuni. Wirastuti. 2014. “Rancang Bangun Aplikasi Pendataan Warga Banjar Berbasis Android. E-Journal Spektrum. Universitas Udayana : Bali.
  32. Nasril & Yanto Adri Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online : Jurnal Lentera ICT.
  33. Iskandar Dedy. Prahasta Taviv. Rahmadani Ardi. 2018. “Sistem Pendukung Keputusan Model Penentuan Siswa Teladan Pada SMK Bonavita Dengan Pendekatan Logika Fuzzy”. Journal Cerita. STMIK Raharja : Tangerang
  34. Aryani Diah, Wahyudin Muhamad dkk. 2015. “Prototype Robot Cerdas Pemotong Rumput Berbasis Raspberry Pi B+ menggunakan Web Browser”. Journal Cerita. STMIK Raharja : Tangerang .
  35. Mustaqbal M Sidi, Roeri Fajri Firdaus & Hendra Rahmadi. 2015. “Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN)”. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan.
  36. Manurung N.A, Nugroho Agung . 2018. “Implementasi Customer Relationship management Di usaha Mikro Kecil Dan Menengah Bidang Otomotif”. Jurnal Terapan Abdimas.
  37. Husain Al, Maulana J.P, Widiastuti Yuli. 2017. “Perancangan Sistem Aplikasi Request Maintenance Teknik Di PerguruanTinggi Raharja”. Journal Cerita. STMIK Raharja : Tangerang
  38. Hutami R.F, Camilla D.R. 2016. “Analisis Kepuasan Pada Pengguna Sistem TCS Menggunakan Metode End User Computing Satisfaction (Studi Kasus : PT. TLK, bandung). Jurnal Manajemen Indonesia. Universitas Telkom : bandung.
  39. Listiyoko Langgeng, Nadhia Listina, Handayani Indri. 2015. “Artifical Intelligence Dalam Penanganan Komplain Pelanggan Pada Industri Coating”. Journal ICIT. STMIK Raharja : Tangerang
  40. Rahimi Roya. 2016. “Customer Relationship Management (People, Process and Technology) and Organisational Culture in Hotels”. International Journal of Contemporary Hospitality Management. University of Wolverhampton : UK
  41. Okike. E. U, Mbero. Z. A. 2015. “Information Technology (IT) Knowledge Management System Stage Model : A Proposal For Today’s Workplace”. International Journal of Computer Science. University of Botswana Gaborone : Botswana.
  42. Knox George, Oest. R. V. 2014. “Customer Complaints and Recovery Effectiveness : A Customer Base Approach”. International Journal of Marketing. American Marketing Association.
  43. Gallagher. D. L, Dietrich. A. M. 2014. “Statistical Approaches For Analyzing Customer Complaint Data To Assess Aesthetic Episodes In Drinking Water”. International Journal of Water Supply. Virginia Polytechnic Institute and State University : USA.
  44. Aguwa Celestine, Darlington Egeonu, Etu. E. E, Monplaisir leslie. 2017. “fuzzy-Based Integrated Customer Satisfaction Index to Enable Engineering Change”. Industrial and Systems Engineering Conference Paper. Wayne State University : Detroit.