SI1414480394

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PIUTANG

BERBASIS WEB PADA UNIT TRANSFUSI DARAH

PMI KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414480394
NAMA

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PIUTANG

BERBASIS WEB PADA UNIT TRANSFUSI DARAH

PMI KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414480394
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PIUTANG

BERBASIS WEB PADA UNIT TRANSFUSI DARAH

PMI KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414480394
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 15029
   
NID : 14023

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PIUTANG

BERBASIS WEB PADA UNIT TRANSFUSI DARAH

PMI KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414480394
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 15 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1414480394
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputerisasi Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan dan untuk mendapatkan gelar sarjana komputer, baik dilingkungan perguruan tinggi raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 15 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414480394

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Manfaat system informasi sangatlah penting untuk zaman sekarang ini, melihat perkembangan teknologi yang sangat pesat,sehingga dibutuhkan system informasi yang terkomputerisasi.Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sebagai instansi yang bergrak dibidang kesehatan khususnya dalam donor darah dan pelayanan darah ke rumah sakit, akan tetapi sistem yang masih berjalan masih manual, maka peneliti mengusulkan sistem terkomputerisasi berbasis web untuk monitong piutang rumah sakitdengan menggunakan metode SWOT. Perancangan sistem menggunakan bahassa pemrograman PHP, dengan editor menggunakan Notepad++. Sistem yang diusulkan dapat mempermudah user dalam penagihan piutang, penjadwalan pembayaran piutang karena adanya reminder jatuh tempo, invoice dan pembuatan laporan bisa dibuat secara otomatis dengan memasukkan periode pelunasan.

Kata Kunci: perancangan sistem informasi, monitoring piutang, rumah sakit.

 

ABSTRACT

Benefits of information systems for today, see the rapid technological developments, so it takes a computerized information system. Blood Transfusion Unit PMI Tangerang Regency as an institution that bergrak in the field of health, especially in blood donors and hospital services, will the system is still running is still manual, the researchers built a web-based computerized system for monitong hospital using SWOT method. The design of the system using bahassa PHP programming, with the editor using Norepad++. Systems that can facilitate users in the accounts receivable, scheduling payment of accounts receivable due to invoice due date and reporting can be done automatically by entering the repayment period.

Keywords: design of information systems, monitoring receivables, hospitals.

 

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmatdan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat padawaktunya. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan skripsi ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PIUTANG BERBASIS WEB PADA UNIT TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG”.

Peneliti menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersususn skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha peneliti semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak. Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,M.M sebagai Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., sebagai Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom sebagai Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Handy Januar Permana,S.E.M.M selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan meluangkan waktunya.
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom, M.T.I selaku dosen pembimbing II telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memeberikanilmunya.
  7. Bapak Firman Imami, S.T. selaku stakeholder Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitianini.
  8. Kedua Orang Tuatercinta, Kakak, Dan Saudara, yang telah memberikan dukungan moril, material, maupun doa untuk keberhasilan dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Sahabat dan teman yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Akhir kata peneliti berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 15 Januari 2018
Rosiana Safitri
1414480394

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literetur Review

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Elisitas Tahap I

Tabel 3.3 Elisitas Tahap II

Tabel 3.4 Elisitas Tahap III

Tabel 3.5 ElisitasTahap Final

Tabel 4.1 Perbedaam Prosedur yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulan

Tabel 4.2 Detail User

Tabel 4.3 Detail RumahSakit

Tabel 4.4 Detail Pemabayaran

Tabel 4.5 Detail Permintaan

Tabel 4.6 Detail TabelPermintaan

Tabel 4.7 Detail Tabel Komponen

Tabel 4.8 Detail Tabel Kantong

Tabel 4.9 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tabel 4.10 EstimasiBiaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Gambar 3.2 Usecase Diagram yang Sedang Berjalan

Gambar 3.3 Squence Diagram yang Sedang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram yang Sedang Berjalan

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.3 Squence Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.4 State Machine Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Login

Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Home

Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Data User pada Menu Master

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Rumah Sakit pada Menu Master

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data komponen darah pada Menu Master

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Permintaan Darah pada Menu Data

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Data Tagihan pada Menu Data

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Data Pembayaran pada Menu Data

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Data Laporan Permintaan pada Menu Laporan

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Data Laporan Piutang pada Menu Laporan

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Data User pada Menu Master

Gambar 4.17 Tampilan halaman login

Gambar 4.18 Tampilan halaman home

Gambar 4.19 Tampilan halaman rumah sakit

Gambar 4.20 Tampilan halaman komponen darah

Gambar 4.21 Tampilan halaman kantong darah

Gambar 4.22 Tampilan form halaman permintaan darah

Gambar 4.23 Tampilan list halaman permintaan darah

Gambar 4.24 Tampilan halaman tagihan

Gambar 4.25 Tampilan halaman pembayaran

Gambar 4.26 Tampilan halaman permintaan

Gambar 4.27 Tampilan halaman piutang

Gambar 4.28 Pengujian login apabila mengkosongkan password

Gambar 4.29 Hasil pengujian login apabila mengkosongkan password

Gambar 4.30 Memasukan login username password salah

Gambar 4.31 Hasil pengujian login password salah

Gambar 4.32 Memasukan login username dan password benar

Gambar 4.33 Hasil pengujian login username dan password benar

Gambar 4.34 Hasil pengujian login menampilkan menu home

Gambar 4.35 Tampilan Pengujian form user dengan mengosongkan semua kolom

Gambar 4.36 Hasil pengujian form user dengan mengosongkan semua kolom

Gambar 4.37 Tampilan Pengujian form user dengan mengosongkan semua kolom

Gambar 4.38 Hasil Pengujian form user dengan mengisi semua kolom

Gambar 4.39 Tampilan Pengujian form kantong darah dengan mengosongkan semua kolom

Gambar 4.40 Hasil Pengujian form kantong darah dengan mengosongkan semua kolom

Gambar 4.41 Pengujian form kantong darah dengan mengisi semua kolom

Gambar 4.42 Hasil Pengujian form kantong darah dengan mengisi semua kolom

Gambar 4.43 Tampilan Pengujian form permintaan darah dengan mengosongkan semua kolom

Gambar 4.44 Hasil Pengujian form permintaan darah dengan mengisi semua kolom

Gambar 4.45 Tampilan Pengujian form permintaan darah dengan mengisikan semua kolom

Gambar 4.46 Hasil Tampilan Pengujian form permintaan darah dengan mengisikan semua kolom

Gambar 4.47 Hasil Tampilan Pengujian form pembayaran dengan mengisikan semua kolom

Gambar 4.48 Hasil Tampilan Pengujian form pembayaran dengan mengosongkan semua kolom

Gambar 4.49 Tampilan Pengujian form pembayaran dengan mengisikan semua kolom

Gambar 4.50 Hasil Tampilan Pengujian form pembayaran dengan mengisikan semua kolom

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Teknologi yang berkembang cukup pesat dalam bidang pendidikan, bisnis dan lainnya. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi terutama dalam bidang bisnis maupun individual memacu untuk menggunakannya.

Sistem informasi saat ini kebutuhan pokok untuk pengambilan suatu keputusan dalam menghadapi suatu masalah agar dapat tercapai target yang di inginkan. Informasi yang dapat dijadikan acuan pengambilan suatu keputusan adalah informasi yang relevan, sumbernya jelas, akurat dan juga tepat waktu yaitu informasi sampai pada saat dibutuhkan. Kebutuhan informasi menuntut perusahaan agar informasi yang dihasilkan dapat memaksimalkan kinerja perusahaan.

Dengan adanya sistem informasi memudahkan perusahaan dalam mengolah data serta seluruh kegiatan perusahaan agar dapat termonitoring oleh pihak perusahaan. Begitupun dengan bagian keuangan sistem informasi menjadi acuan dalam mengolah data keuangan perusahaan.

Piutang perusahaan adalah salah satu hal atau bagian yang amat sangat penting dalam sebuah perusahaan karena piutang merupakan harta perusahaan. Karena piutang, keuangan perusahaan berputar dan tidak mengendap di suatu tempat saja, piutang juga bisa dijadikan sebagai patokan total penjualan perusahaan meskipun tidak semua penjualan selalu dikreditkan.

Namun biasanya transaksi penjualan dengan nominal yang cukup besar untuk perusahaan selalu dibayarkan bertahap atau diawali dengan pembayaran di awal untuk menjalin kerjasama yang saling percaya dan mendukung antara penjual dan pembeli agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Untuk memaksimalkan penggunaan piutang sebagai harta perusahaan hendaknya dilakukan monitoring dalam pelaksanaannya agar tidak terjadi penumpukkan piutang terhadap konsumen yang nakal atau tidak menepati pembayaran hingga jatuh tempo tanggal pembayaran.

Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sebuah instansi yang bergerak di bidang kesehatan, merupakan instansi yang masih menggunakan sistem manual dalam bidang pembukuan termasuk masalah piutang. Hal ini membuat proses pengolahan data menjadi lambat begitu pula pada saat penagihan dalam prosesnya masih diharuskan datang ke rumah sakit. Untuk membantu mempermudah dan mempercepat proses penagihan di dalam instansi tersebut, maka diperlukan suatu perancangan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan dan berbasis web yang terkomputerisasi. untuk itu peneliti mendapatkan kesempatan untuk membuat laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PIUTANG BERBASIS WEB PADA UNIT TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG”. Sistem yang dirancang nantinya akan mempermudah proses penagihan dan penginputan data serta pengontrolan proses tersebut.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi monitoring piutang yang sedang berjalan saat ini pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang?
  2. Apakah sistem informasi monitoring pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang saat ini sudah mampu memberikan laporan yang cepat dan akurat?
  3. Bagaimana merancang suatu sistem yang mampu membantu mengolah data dalam proses monitoring piutang pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan lebih fokus pada inti permasalahan ini perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam penelitian dan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, sesuai dengan judul di atas, penelitian laporan skripsi ini dibatasai hanya pada sistem monitoring piutang pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dengan Rumah Sakit yang sudah bekerjasama, mulai dari bagian permintaan darah yang mengeluarkan darah ke rumah sakit sesuai dengan permintaan rumah sakit, kemudian bagian keuangan yang menginput total dan tanggal jatuh tempo pembayaran.

Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini bagi instansi adalah untuk :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi yang berjalan saat ini pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
  2. Untuk mengetahui proses monitoring piutang pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, apakah sudah mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat?
  3. Untuk membuat rancangan sistem informasi monitoring piutang pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, secara update agar mendapatkan informasi yang tepat waktu, akurat, dan jelas.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Menjadi masukan untuk analisa sistem informasi yang sedang berjalan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
  2. Menjadi masukan untuk proses monitoring arus piutang perusahaan yang jauh lebih baik dari sistem sebelumnya
  3. Menjadi masukan untuk merancang sistem informasi monitoring piutang pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, secara update agar mendapatkan informasi yang tepat waktu, akurat, dan jelas.

Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam pembuatan laporan skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

Metode pengumpulan data

  1. Observasi (Observation)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisis sistem tersebut.

  2. Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan beberapa narasumber secara langsung pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

    Kemudian peneliti mengunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan pada stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Techinical, Operational, dan Economic) dan draft final elisitasi.

  3. Studi kepustakaan

    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan studi kepustakaan, browsing internet, dan artikel sebagai referensi yang berhubungan dengan judul ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar memberikan hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam merancang sistem informasi pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang metode analisa sistem yang digunakan oleh penulis yaitu SWOT ( Strength Weakness Opportunity Threat ).

Metode Perancangan

Setelah metode analisa dilaksanakan untuk melengkapi laporan skripsi ini penulis merancangan sistem dengan menggunaka program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Oriented Object dengan melalui tahapan : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Statechart Diagram. Serta menggunakan tools (alat bantu) UML ( Unified Modeling Language ).

Pada proses pembuatan program yang diusulkan peneliti menggunakan rancangangan sistem berbasis web dengan bahasa program PHP dan MySQL sebagai database serta rancangan sistemnya menggunakan UML ( Unified Modeling Language ).

Metode Pengujian Testing dan Implementasi

Metode pengujian testing dan implementasi dalam penelitian ini menggunakan BlackBox Testing. Metode ini dapat menemukan kesalahan dalam suatu system yaitu interface, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Sistematika penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi sub bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, sub bab tersebut yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian,tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang uraian teori umum dan khusus atau konsep dasar perancangan yang melandasi hal-hal yang terdapat pada penelitian, yang berhubungan dengan laporan piutang, baik dikutip dari berbagai referensi, literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Dalam bab ini berisikan analisa gambaran dan sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, Struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisa sistem yang berjalan dan penggambaran sistem menggunakan analisa SWOT dan UML, serta alternatif pemecahan masalah. Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, Final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan mengenai perancangan system yang akan penulis usulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam prosedur usulan sistem, tatalaksana sistem yang akan diusulkan menggunakan UML ( Unified Modeling Language ), rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang akan diusulkan, konfigurasi system usulan, implementasi diusulkan dan pengajuan blackbox. Uraian rancangan system yang diharapkan akan menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem yang berjalan saat ini.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa yang telah dilakukan dan saran-saran yang peneliti berikan untuk pengembangan dan penunjang kegiatan operasional instansi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem (desain sistem) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Menurut Hanik Mujiati Dan Sukadi dalam Indonesian Jurnal On Computer Science – Speed (IJCSS) FTI UNSA (2013: 2088-0162)[1]berpendapat bahwa, “System design is as a depiction, planning and making a sketch or arrangement of several separate elements into one unified whole and functioning”, (Perancangan sistem adalah sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi).

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:203)[2]pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan “metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC) atau waterfall. SDLC atau waterfall merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan daru usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perancangan sistem ini dijalaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu : perancangan Interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa penentuan proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem dengan membentuk sistem tersebutuntuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan Rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Tujuan Perancangan Sistem

Untuk mencapai tujuan ini, maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi meliputi data dan informasi, simpanan data, metode, prosedur, orang-orang perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. Dalam tahap perancangan, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer adalah bagan terstruktur.

Menurut Darmawan dalam buku yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif (2013:228)[3]berpendapat bahwa Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai system
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[4]sistem adalah “sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Zemp, H. ICTS and Effective Communication Strategies: Specific Needs Of Information Before, During And After Disasters. In Proceedings of IEEE International Conference on Innovative Mobile and Internet Services In Ubiquitous Computing, Vol1(2011:235-240).[5]Berpendapat Bahwa, “System is an integrative information system that support the work process and resource management of an organization”. (Sistem adalah sebuah informasi integrative yang mendukung proses kerja dan manajemen sumber daya dari organisasi).

Menurut Gang Liang, Wenbo He, Chun Xu. Rumor Identification in Microblogging Systems Based on Users' Behavior. In International JournalIEEE Trans On Computational Social System, Vol 2(2015:65-76)[6]Berpendapat Bahwa, “A system is a network made up of users and their have relationship for information sharing.”(Sebuah sistem adalah jaringan yang terdiri dari pengguna dan mereka memiliki hubungan untuk berbagi informasi).

Berdasarkan pengertian diatas ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dan elemen-elemen dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan satu sama lain dan dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[7]karakteristik Sistem merupakan “sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (components system)

    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong,tapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Apabila sutu sistem merupakan salah satu dari suatu komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Setipap subsystem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super sistem. Sebagi contoh apabila fakultas dianggap sebuah sistem, maka perguruan tinggi merupakan super sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem menetukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinakan suatu sistem dipandang sebagi suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar (Environment)

    Lingkungan luar adalah apapun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem,baik pengaru yang menguntungkan ataupun yang, merugikan. Pengaruh yang menguntungak ini tentunya harus di jaga sehingga mendukung kelangsungan oprasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan hasrus ditahan dan dikendalikan agar tidak menggangu kelangsunagn sebuahsistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, apabila dalam perusahaan memilki beberapa sistem seperti produksi, finansial, pemasaran dan HRD yang tidak memiliki penghubung satu sama lain tentu saja proses bisnis di dalam perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya. Pengubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsitem lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang akan digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsystem yang lain yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (input)

    Masukan atau input merupakan energi yang di masukan dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenace input) dan masukan sinyal(signal input). maintenace input adalah bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroprasi. Signal input adalah masukan yang di proses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenace input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. Contoh lain di dalam suatu perusahaan, kariyawan merupakan maintenace input yang akan mengoprasikan sistem tersebut, sedangkan data merupakan signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran merupakan hasil dari proses atau pengolahan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalam sistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain, sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus dibuang.

  7. Pengolahan Sistem (process)

    Pengolahan sistem merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diingin-kan. Sistem pencernaan akan mengolah makanan menjadi energi. Sistem produksi akan mengolah bahan mentah menjadi bahan stengah jadi atau barang jadi. Dalam sistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengurutan, atau oprasi lainnya yang nantinya akan mengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.

  8. Sasaran Sistem

    Sutau sistem pasti memiliki sasaran (obejective) atau tujuan. Apabila sistem menjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan sistem informasi tergantung pada kegiatan yang ditangani.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[7]menyatakan bahwa sistem merupakan suatu bentuk integrasi anatara satu komponen dengan komponen lain karena system memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam system terssebut. Oleh karena itu, istem dalap diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (abstact system)

    Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/ teologi.

  2. Sistem Fisik (physical system)

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

  3. Sistem Alamiah (natural system)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem rotasi bumi.

  4. Sistem buatan manusia (human made system)

    Sistem buatan adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.

  5. Sistem tertentu (deterministic system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.

  6. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

    Sistem tak tentu adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

  7. Sistem Tertutup (closed system)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.

  8. Sistem Terbuka (open system)

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.

Tujuan Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6),[7]tujuan sistem adalah suatu sasaran yang mempererat hubungan satu system dengan system yang lain agar tercapainya tujuan yang diinginkan.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan system adalah suatu target atau sasaran yang dapat mempererat hubungan satu dengan yang lain agar tercapai tujuan yang diinginkan dari system tersebut.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Ni Luh Gede Pivin Suwirmayanti dalam Jurnal Ilmiah DASI Vol.17 No.3 (2016:15-20)[8]Berpendapat bahwa, “Analisa Sistem yaitu menganalisa terhadap permasalahan untuk mengetahui dan menentukan batasan-batasan sistem sehingga dapat menentukan cara yang efektif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dan dapat dirancang sebuah sistem informasi”.

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[9]berpendapat bahwa analisa sistem adalah “penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Yakub (2012:142)[10]analisa sistem dapat diartikan sebagai “suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu sistem yang telah ada pemahaman dan penentuan secara rinci dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Dina, Murad, Fitria (2013:51),[11]berpendapat bahwa Tahap Analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisa sistem sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Mengidentifikasi penyebab masalah;
    2. Mengklasifikasikan titik keputusan;
    3. Mengidentifikasi titik keputusan.
  3. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem yang berjalan.
  4. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menentukan jenis penelitian;
    2. Merencanakan jadwal penelitian;
    3. Mengatur jadwal wawancara;
    4. Membuat jadwal observasi;
    5. Mengatur agenda wawancara;
    6. Mengumpulkan data hasil penelitian.
  5. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  6. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menganalisa kelemahan sistem;
    2. Menganalisa kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).
  7. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisa yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
  8. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

    1. Sebagai laporan proses analisis telah selesai dilakukan;
    2. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen;
    3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dalam jurnal CCIT Vol 7 (2013:117),[12]adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah kebutuhan pemakai
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
  3. Memilih alternatife metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Abhisek Kanal Dan Aishwarya. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies, Vol 7 (2016:5).[13]Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization. (Data Merupakan Pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi).

Menurut Suprihadi, Rini Kartika dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310),[4]“Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Bambang Hartono (2013:15),[14]berpendapat bahwa, “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Rohmat Taufiq (2013:13)[15]berpendapat “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Data adalah bahan mentah yang masih berdiri sendiri untuk diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta”.

Klasifikasi Data

Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data yaitu : (Hartono, 2013:18)[14]

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

    Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mashasiswa/ dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data
    1. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kualitaif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain data yang diperoleh harus diukur dan dinilai baik baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6),[7]pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini :

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)

    Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file makafile dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.

  2. Penanganan Data (Data Handling)

    Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini adalah pengertian Definisi Informasi dari beberapa ahli, yaitu:

Menurut Tohari Hamim (2014:7),[16]“Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya”

Menurut Bambang Hartono (2013:15),[14]“Informasi pada dasarnya adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

Maimunah, Lusyani Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT (2012:57),[17]berpendapat bahwa ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Struktur Informasi

Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan Hierarkis atau hubungan asosiatif: (Hartono, 2013:86)[14]:

  1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.
  2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antardata (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut ini adalah pengertian Definisi Sistem Informasi dari beberapa ahli, yaitu:

I Putu Agus Eka Pratama (2014:10),[18]menyatakan bahwa: Sistem Informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:17),[15]Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem untuk diolah agar menjadi suatu informasi yang berfungsi dan bermanfaat sebagai penyedia informasi dalam suatu laporan.

Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing: (Pratama, 2014:11)[18]

  1. Input (Masukan)

    Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

  2. Output (Keluaran)

    Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.

  3. Software (Perangkat Lunak)

    Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem infromasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

  4. Hardware (Perangkat Keras)

    Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun di komputer klient.

  5. Database (Basis Data)

    Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap table memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

  6. Kontrol dan prosedur

    Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).

  7. Teknologi dan Jaringan Komputer

    Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Berikut ini adalah beberapa pengertian database menurut beberapa ahli yaitu:

I Putu Agus Eka Pratama (2014:17),[18]menyatakan bahwa Elemen basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk menyimpan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang memiliki data didalamnya (dengan disertai proses manipulasi data berupa insert, delete, edit/update) pasti memiliki sebuah basis data.

Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:18),[19]menyatakan bahwa Database merupakan salah satu komponen penting didalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan Sistem Database (Database System).

Sunguk Lee berpendapat dalam “International Journal Of Database Theory and Application vol.5, No. 1, March 2012[20]Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat menarik kesimpulan bahwa, Database adalah kumpulan data sistem informasi yang memiliki kemudahan untuk dapat diakses disistem maupun aplikasi dengan sangat cepat dan efisien.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20)[21]

  1. Database Administrator adalah Orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan dan koreksi terhadap basis data.
  2. Programme Aplikasi adalah Pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User adalah Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User adalah Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu, maksudnya adalah Pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser adalah Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data secara terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Manfaat Database

Adapun manfaat daripada pengguna database dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Keakuratan (accuarancy), dengan menggunakan database keakuratan dari informasi yang dida pat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan manual atau tanpa basis data.
  2. Kerangkapan data (redudans), bisa dikurangi, basis data yang dirancang sudah didesain seminimal mungkin terjadinya reudansi daya.
  3. Kecepatan (speed), kecepatan pemrosesan (simpan, ubah, hapus, tampil). Standarisasi Data, standarisasi table yang ada didalam database bisa diterapkan untuk memudahkan pengembangan database yang sudah ada.
  4. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space), ruang yang dibutuhkan untuk melakukan penyimpanan jauh lebih efisien, karena seluruh berkas yang ada dikemas dan disimpan dalam computer
  5. Keamanan (security), untuk memberikan keamanan yang maksimal, programmer bisa mendesain sistem keamanan dan menentukan siapa saja penggunanya.
  6. Kebersamaan Pemakai (sharebility), dengan berbasis computer dan jaringan maka database bisa digunakan secara bersama-sama sesuai hak akses dalam waktu yang bersamaan. Perbedaan kebutuhan dapat diseimbangkan, setiap pengguna pasti membutuhkan data atau informasi yang berbeda dan itu bisa diatur agar database tidak terlalu berat waktu diakses oleh banyak pengguna.

Istilah dalam Database

Adapun istilah-istilah yang ada didalam database, yaitu :

  1. Table

    Table adalah suatu kumpulan data dalam record-record yang disatukan.

  2. Field

    Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

  3. Record

    Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data di dalam database diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 (tiga) sub bahasa, yaitu :

  1. DDL (Data Definition Language), yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.
  2. DML (Data Manipulation Language), yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.
  3. DLC (Data Contol Language), yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga Sub Bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Baridwan dalam Danang Sunyoto (2014:118),[22]Sistem informasi akuntansi adalah sistem akuntansi yang terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu usaha kesalahan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi”.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti mengambil kesimpulan bahwa “Sistem informasi akuntansi adalah pengolahan data angka informasi yang berkaitan dengan akuntansi untuk kepentingan perekonomian perusahaan.

Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

  1. Untuk menginformasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
  2. Untuk memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen dengan melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
  3. Untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan hari demi hari. Sistem informasi membantu personel operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien.

Di sisi lain, sebuah sistem informasi akuntansi menambah manfaat atau nilai dengan cara:

  1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada vakue chain secara efektif dan efisien.
  2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
  3. Meningkatkan efisiensi.
  4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
  5. Meningkatkan sharing knowledge, menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.
  6. Komponen sistem informasi Akuntansi.

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Ika Nur Khanna (2013:15),[23]“Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan secara rutin mengenai kemajuan project yang sedang berjalan atau kegiatan memantau perubahan proses dan output project”.

Imam Prasetyo (2013:16),[24]berpendapat bahwa, Monitoring Jaringan Komputer adalah proses pengumpulan dan melakukan analisis terhadap data-data pada lalu lintas jaringan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Jaringan Komputer. Monitoring jaringan ini merupakan bagian dari manajemen jaringan.

Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah suatu kegiatan yang dimana melakukan proses memantau sebuah projek terhadap perubahan yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh jaringan komputer.

Jenis Monitoring

Menurut Imam Prasetyo (2013:16),[24]Monitoring Jaringan Komputer dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

  1. Connection Monitoring Connection Monitoring adalah teknik monitoring jaringan yang dapat dilakukan dengan melakukan tes ping antara monitoring station dan device target, sehingga dapat diketahui bila koneksi terputus.
  2. Traffic Monitoring Traffic Monitoring adalah teknik monitoring jaringan dengan melihat paket aktual dari traffic pada jaringan dan menghasilkan laporan berdasarkan traffic jaringan.

Tujuan Monitoring

Menurut Imam Prasetyo (2013:16),[24]“Tujuan Monitoring Jaringan Komputer adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul. Dengan begitu diharapkan jika terjadi trouble atau permasalahan dalam jaringan akan cepat diketahui dan diperbaiki sehingga stabilitas jaringan lebih terjamin.

Berikut ini terdapat beberapa alasan utama yang dilakukan oleh monitoring jaringan:

  1. Untuk menjaga stabilitas jaringan
  2. Sulit untuk mengawasi apa yang sedang terjadi didalam jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik.
  3. Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway, server, maupun user.
  4. Untuk memberitahu trouble kepada administrator jaringan secepatnya.
  5. Mempermudah analisis troubleshooting pada jaringan.
  6. Mendokumentasikan jaringan.

Konsep Dasar Piutang

Definisi Piutang

Hery (2015:150),[25]berpendapat bahwa, Piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri atas piutang usaha dan memungkinkan piutang wesel).

Klasifikasi Piutang

Menurut Hery (2015:151),[25]menjelaskan bahwa piutang pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu:

  1. Piutang Usaha (Accounts Receivable)

    Piutang Usaha adalah jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha memiliki saldo normal disebelah debet sesuai dengan saldo normal untuk asset. Piutang usaha biasanya diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka waktu yang relatif pendek, biasanya dalam waktu 30 hingga 60 hari. Setelah ditagih, secara pembukuan, piutang usaha akan berkurang disebelah kredit. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca asset lancar (current asset).

  2. Piutang Wesel (Notes Receivable)

    Piutang Wesel yaitu tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel disini adalah pihak yang telah berutang pada perusahaan, baik melalui pembelian barang jasa atau secara kredit maupun melalui peminjaman sejumlah uang. Pihak yang berutang berjanji kepada perusahaan (selaku pihak yang diutangkan) untuk membayar sejumlah uang tertentu berikut bunganya dalam kurun waktu yang telah disepakati. Anki pembayaran tersebut ditulis secara formal dalam sebuah wesel atau promes (promissory note). Perhatikanlah baik-baik bahwa piutang wesel mengharuskan debitor untuk membayar bunga.

  3. Piutang Lain-lain (Other Receivables)

    Piutang lain-lain umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan secara terpisah dalam neraca. Contohnya adalah piutang bunga, piutang dividen (tagihan kepada investee sebagai hasil atas hasil investasi), piutang pajak (tagihan perusahaan kepada pemerintahberupa restitusi atau pengambilan atas kelebihan pembayaran pajak), dan tagihan kepada karyawan.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language), yaitu:

Menurut Wibawa (2015:5)[26]menyatakan bahwa “bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan. Visualisasi, kontruksi dan mendokumentasikan artefact dari sistem software. Model yang dikerjakan dengan UML ada dua model yaitu model bisnis dan model rekayasa software. UML memiliki diagram grafis seperti usecase diagram, class diagram, statechart diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, component diagram dan deployment diagram”.

Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2014:147),[27]menyatakan bahwa UML ( Unified Modelling Language ) merupakan bahasa visual untuk permodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung UML muncul karena adanya kebutuhan permodelan visual untuk menspesifikasikan dan menggambarkan serta membangun sistem dari perangkat lunak.

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana, dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2[28]“The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka berpendapat dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506),[29]“A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pembuatan program yang membangun dan mendokumentasikan suatu sistem perangkat lunak.”

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Mujiyana dan Inge Elissa (2013),[30]menyatakan bahwa, Website merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi produk dan jasa sehinggan cukup banyak perusahaan penjualan barang dan jasa yang membuat website atau dapat disebut dengan istilah ecommerce. Website juga terbukti menjadi media informasi yang diminati selain media informasi lainya. Hal ini disebabkan karena sifat website yang interaktif, menarik, jangkauan global dan informasinya yang up to date.

Menurut Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62),[31]WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video dan file multimedia lainnya hanya dapat menggunakan web.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan web adalah sistem yang terhubung langsung dengan jaringan internet yang berguna untuk memberikan informasi seperti teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya.

Konsep Dasar XAMP

Definisi XAMPP

Wahana Komputer (2014:72),[32]menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Bagian Tool XAMP

Bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl: (Wahana, 2014:72)

  1. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  2. PHP

    Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.

  3. MySQL

    SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  4. phpMyAdmin

    Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.

  5. Perl

    Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Anisya (2013:15),[33]adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefiniskan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya adalah SQL adalah bahasa perintahnya.

Menurut Dikutip Maudi dkk dalam Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3 (2014:102),[34]MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi seluruh di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS).

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah perangkat lunak untuk mengelola database.

Konsep Dasar Elisitas

Definisi Elisitas

Menurut Shadab Khan Dkk, dalam International Journal of Information and Computation Technology. Volume 4, Number 2 (2014:134)[35]Requirement Elicitation merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan untuk menentukan ruang lingkup proyek dan menjelaskan kebutuhan pengguna. Kegiatan ini bergantung pada komunikasi dan operasinal para pemangku kepentingan yang membuat kolaborasi penting bagi keberhasilan kegiatan ini, terutama dalam proyek pengembangan perangkat lunak global dengan tim distribusi dan pemangku kepentingan.

Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Exact Tahun (2014:166).[36]Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

  3. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  4. Elisitasi Tahap III

    Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Archarya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2),[37]“Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure”.

Menurut Khan dalam International Journal of Advanced Computer Science and Applications (IJCSA) (2012:12),[35]“Black Box Testing is a technique of testing without having any knowledge of the internal working of the application. It only examines the fundamental aspects of the system and has no or little relevance with the internal logical structure of the system.”

Secara umum, Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Kategori eror yang akan diketahui melalui Black Box Testing antara lain :

  1. Fungsi yang hilang atau tak benar
  2. Error dari antar-muka
  3. Error dari struktur data atau akses eksternal database
  4. Error dari kinerja atau tingkah laku
  5. Error dari inisialisasi dan terminasi

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1),[38]Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Menurut Mulyandi (2013:17-153),[39]berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan literature pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Studi Pustaka (Literature Review)

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain :

Tabel 2.1 Literatur Review

No

Judul

Peneliti

Metode

Hasil

Perbedaan

1

Pembangunan Notifikasi Sistem Jatuh Tempo Tunggakan Pembangunan Sekolah Berbasis Sms Gateway dan Web pada SMK AL-Amanah.

Ade Setiadi (STMIK Raharja, 2014)

Metode analisa sistem menggunakan metode SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats) dan metode perancangan sistemnya menggunaka metode UML (Unified Modeling Language).

Adanya notifikasi sistem yang berfungsi untuk meminimalisir keterlambatan atau tunggakan pembayaran SPP pada SMK Al-Amanah.

Metode analisa menggunakan PIECES dan sistem digunakan untuk mempermudah penjdawalan pembayaran piutang.

2

Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Pelanggan Berbasis Web Pada PT. Metro Data Communication

Kezia Caroline (STMIK Raharja, 2016)

Metode analisa sistem menggunakan metode PIECES, SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats), metode perancangan sistemnya menggunaka metode UML (Unified Modeling Language) dan database menggunakan metode MySQL.

Sistem yang di usulkan dapat memudahkan user untuk mengetahui pembayaran piutang dengan baik, keamanan seluruh data piutang pelanggan terjamin karena adanya menu login, yang digunakan untuk mengefisienkan pada saat user dalam pembuatan pembayaran piutang pelanggan di PT. Metro Data Communication.

Metode analisa menggunakan PIECES dan sistem digunakan untuk mempermudah penjdawalan pembayaran piutang.

3

Perancangan Sistem Informasi Monitoring Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Muhammad Rofi Faris (STMIK Raharja, 2016)

Metode analisa sistem menggunakan metode SWOT, metode pengujian sistem menggunakan Blackbox Testing, dan perancangan sistemnya menggunakan metode MySQL.

Sistem yang diusulkan dapat mempermudah user dalam pengumpulan dan penginputan data, serta dapat termonitoring dengan baik, secara efektif dan efisien Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.

Perancangan Sistem Informasi Monitoring Kenaikan Gaji Berkala guna mempermudah melakukan penggajian pada pegawai.

4

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang Berbasis Web Pada PT Asiamakmur Sejahtera Tangerang

Linda Veronika (STMIK Raharja, 2015)

Metode analisa sistem menggunakan metode SWOT, metode perancangan sistemnya menggunakan metode UML. Dan data basenya menggunakan metode MySQL.

Sistem yang diusulkkan dapat mempermudah user dalam memperoleh informasi yang terkait dengan penjualan dan piutang dagang melalui website serta hasil sistem informasi yang berjalan secara akurat, efektif dan terkomputerisasi Pada PT Asiamakmur Sejahtera.

Sistem yang terkait penjualan dan Piutang Dagang

5

Analisa Pengendalian Intern Piutang Usaha untuk Meminimalkan Piutang Tak Tertagih (Bed Debt) Pada Pt. Indomobile Finance Indonesia Cabang Semarang

Dyah Ayu Susilowati (Universitas Dian Nuswantoro, 2017)

Metode analisa menggunakan teknik analisa kualitatif deskriptif

Hasil analisa yang diperoleh pengendalian intern piutang usaha dapat meminimalisir piutang tak tertagih yang diterapkan oleh Pt.. Indomobile Finance Indonesia Cabang Semarang yang sudah berjalan secara efektif dan memadai.

Sistem yang terkait masih berupa analisa dan masih sangat manual

6

Sisitem Monitoring Pembayaran Piutang Customer Pada PT LI

Euis Siti Nur Aisyah, Ruli Supriati, Yovina Niawan Putri (AMIK Raharja, 2015)

Metode analisa menggunakan metode UML, metode perancangnnya menggunakan pemrograman PHP dan database MySql

Hasil dari penelitian ini adalah prototype sistem monitoring pembayaran piutang customer berbasis web. Sistem ini digunakan untuk pengolahan data piutang cuctomer, pembuatan invoice dan penyajian laporan untuk memonitoring pembayaran piutang customer.

Prototype sistem monitoring pembayaran piutang customer, dan tidak mnggunakan metode pengujian

7

Influence Of Technology On Accounts Receivables Management In The Hotel Industry In Kenya

Simon K. Ngugi Post Graduate Student, Prof. Roselyn W. Gakure, Dr. Geoffrey Mouni Gekara, Dr. James K. Kahiri

This study used both primary and secondary data. Data collection methods used included: questionnaires and secondary data collection guide

the study concluded that technology determines accounts receivables management in hotel industry in Kenya

Menggunakan metode analisa primer dan sekunder

8

Structure and Utilization of Receivable of Listed Non- Government Manufacturing Companies in Nepal

Kedar Raj Gautam, Tribhuvan University

selected via judge mental non-random sampling method by considering the study period from 2053 to 2059

The analysis of ratio of receivable to current assets provides a meaningful picture of the current funds invested in the component of current assets.

Menggunakan Metode sampling

9

Receivables Management: The Importance Of Financial Indicators In Assessing The Creditworthiness

Siekelova A., Kliestik T., Svabova L., Androniceanu A., Schönfeld J.

Selection and analysis of a business partner consists of collecting information about customers, quantification their creditworthiness and distribution customers to creditworthy groups

We focused only on companies with private domestic ownership structure. Next, we calculated the selected indicators of financial analysis for these enterprises in 2015. Because it is a large number of companies the following table 2 shows only the outline of the results.

Menggunakan metode seleksi dan analisa

10

Determinant of Corporate Financial Distress in an Emerging Market Economy: Empirical Evidence from the Indonesian Stock Exchange 2004-2008

Koes Pranowo, Noer Azam Achsani, Adler H.Manurung, Nunung Nuryartono

This study empirically examines the dynamics of corporate financial distress of public companies (non financial companies)

The results show that current ratio (CR), efficiency (Eff), equity (EQ) and dummy variable of the status good financial condition (D3) have positive and significant influences to Debt Service Coverage (DSC) as a proxy of financial distress.

Menggunakan metode regresi data final

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Sebagai salah satu wilayah penyangga ibukota negara, perkembangan kabupaten Tangerang menyeluruh keberbagai faktor, diantaranya meningkatkan status RSUD Kab. Tangerang dari rumah sakit tipe D menjadi tipe C. Atas dasar perkembangan dan kebutuhan akan tersedianya darah untuk transfusi yang berdekatan dengan tempat pasien dirawat, maka pengurus cabang PMI Kab. Tangerang bersama dengan direktur RSUD dan direktur RSK Sitanala sepakat bahwa di PMI cabang Kab. Tangerang perlu didirikan Dinas Transfusi.

Pada tanggal 17 September 1973 terbentuklah Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kab. Tangerang dengan susunan pengurus yang juga merupakan pendiri dari DDD. Berlokasi di Poliklinik RSUD Kab. Tangerang dengan seorang tenaga Asisten Transfusi Darah yang diperbantukan oleh DDD Pusat dan seorang pembantu umum dari RSUD Kab. Tangerang serta peralatan yang didapat dari sumbangan DDD Pusat, RSUD Kab. Tangerang dan RSK Sitanala.

Pada 4 Maret 1974 nama DDD Cabang diganti menjadi Dinas Transfusi Darah (DTD) cabang. Tanggal 22 Februari 2986 DDD berpindah lokasi ke kantor Markas Cabang PMI Kab. Tangerang dijalan Catur No. 8 bersamaan dengan pergantian nama kembali menjadi Usaha Transfusi Darah (UTD) hingga 1989, yang kemudian berganti nama menjadi Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) Cabang Kab. Tangerang.

Pada tanggal 8 Mei 1993 kantor PUTD berpindah menempati kantor Markas PMI Cabang milik Pemerintahan Daerah Kab. Tangerang dengan status hak guna pakai yang ditempati selama 12 tahun, yaitu di jalan Windu Karya No. 1 A. Pada 17 September 1993 nama PUTD diganti kembali menjadi Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kab. Tangerang sampai sekarang dan pada tanggal 17 September 2005 kantor UTDC-PMI Kab. Tangerang sampai sekarang dan pada tanggal 17 September 2005 kantor UTDC-PMI Kab. Tangerang dipindahkan ke Jalan Mayjen Sutoyo No. 1 Tangerang.

Pada hakikatnya usaha pelayanan transfusi merupakan bagian penting dari tugas pemerintah dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang juga merupakan suatu bentuk pertolongan sesama manusia. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah, bahwa PMI sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk mnyelenggarakan usaha kesehatan dibidang transfusi darah yang meliputi pengambilan, pemeriksaan, pengelolaan, dan pendistribusian darah.

Dengan mengemban tugas-tugasnya dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dan kemanusiaan, maka UTDC PMI Kab. Tangerang berkeinginann untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah Tangerang khususnya dan diluar wilayah Tangerang pada umumnya sekaligus menjadi UTD Pembina bagi Provinsi Banten.

Dimasa sekarang kebutuhan darah untuk transfusi terus meningkat, seiring dengan mingnkatnya jumlah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit dan Rumah Bersalin diwilayah Tangerang dan sekitarnya.

Transfusi darah merupakan pengobatan efisien sehingga diperlukan persediaan yang mencakupi. Sampai saat ini kebutuhan darah untuk transfusi tiap bulannya mencapai rata-rata 2.500 kantong atau mencapai 30.000 kantong pertahunnya. Sedangkan darah yang didapat dari para dermawan darah (Donor Darah Sukarela) di UTD PMI Kab. Tangerang hanya mampu mencapai 1.800 kantong/bulan atau mencapai kurang lebih 22.000 kantong pertahun. Oleh karena itu UTD PMI Kab. Tangerang menargetkan dapat mengumpulkan 30.000 kantong pada tahun 2006.

Visi dan Misi UTD PMI Kab. Tangerang

  1. Visi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

    “Meningkatkan cakupan dari segi kualitas dan kuantitas didalam pelayanan, baik bagi dermawan darah maupun bagi pengguna darah”

  2. Misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

    Memasyarakatkan Donor Darah Sukarela, sehingga donor darah menjadi suatu kebutuhan bukan suatu hal yang perlu ditakutkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pelayanan UTD-PMI Kab. Tangerang memiliki:

    1. SDM(Sumber Daya Manusia) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi, loyal, santun, dan menjaga kode etik sebagai tenaga kesehatan.
    2. Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengacu kepada standar nasional yang ditetapkan.
    3. Sarana pelayanan unggulan yang dapat dijadikan rujukan bagi UTD lain khususnya provinsi banten.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan susunan atau tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu diperlukan pengorganisasian yang jelas terhadap jabatan, tanggung jawab, dan orang-orang yang menjalani tugasnya.

STRUKTUR ORGANISASI

UNIT TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun Urain tugas dari masing – masing jabatan pada struktur organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang akan dijelaskan sebagai berikut :

  1. Kepala
    1. Membuat anggaran dasar.
    2. Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris dan direktur.
    3. Menetapkan arah, sasaran, dan tujuan jangka panjang perusahaan.
  2. Kabid Teknis Pelayanan
    1. Menyusun program kerja bidang teknis
    2. Mengkoordinasi dan memfasilitasi kegiatan pelayanan teknis, yang meliputi pelayanan darah, pengambilan darah, uji saring, komponen, konfirmasi golongan darah dan lainnya sesuai dengan perkembangan.
    3. Mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
  3. Kabid Administrasi
    1. Menyusun program kerja bidang administrasi
    2. Mengkoordinasi dan memfasilitasi kegiatan yang dibutuhkan instansi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    3. Menyiapkan rencana untuk kedepannya agar lebih maju dan produktif.
    4. Mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
    5. Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada di bawah pimpinannya.
    6. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing bawahan.
    7. Mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan akan perkembangan perusahaan.
    8. Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk intern perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.
  4. 4. Bidang Mutu
    1. Mengkoordinasi dan mengatur pelaksanaan tugas seksi-seksi yang berada di bawah taggungjawabnya.
    2. Membuat rancangan kerja di bagian pengembangan kualitas produk darah maupun pelayanan UTD PMI Kab, Tangerang.
    3. Membuat usulan dan mengatur pelaksanaan pengembangan SDM di UTD dengan menyelengggerakan pelatihan dan penidikn di bidang administrasi, manajemen etika dan komunikasi.
    4. Pengembangan ilmiah UTD dengan menyelenggarakan penelitian,lokakarya/seminar/diskusibaik diselenggarakan secara mandiri maupun kerja sama dengan instansi.
    5. Melaporkan segala permasalahan yang ada di bagiannya kepada kepala UTD.
    6. Bilamana perlu menggantikan tugas kepala UTD atas perintah kepala UTD dan persetujuan pengurus.
    7. Melaksanakan tugas bantuan lain sesuai kebutuhan.
  5. Kasubid Pelayanan Darah
    1. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.
    2. Membuat system yang efektif dan efisien, misalnya membuat SOP, job description, training dan development system.
    3. Bertanggung jawab penuh atas pelayanan darah missal, permintaan darah, dan produksi darah sampai dengan screening darah.
    4. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan, potensi, mental, dll.
  6. Kasubid Pelayanan Donor
    1. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.
    2. Membuat system yang efektif dan efisien, misalnya membuat SOP, job description, training dan development system.
    3. Bertanggung jawab penuh atas pelayanan donor misal, donor darah sukarela, terjadinya kesalahan data pendonor dan evaluasi kegiatan donor.
    4. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan, potensi, mental, dll.
  7. Kasubid Keuangan
    1. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.
    2. Membuat system yang efektif dan efisien, misalnya membuat SOP, job description, training dan development system.
    3. Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan instansi yang menyangkut pada kebijaksanaan penggunaan dana atas segala kegiatan.
    4. Merencanakan sumber-sumber keuangan.
    5. Mengatur pengunaan dana-dana.
    6. Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan keuangan perusahaan.
  8. Kasubid Administrasi Umum
    1. Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan keuangan kas kecil.
    2. Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana.
    3. Membuat system yang efektif dan efisien, misalnya membuat SOP, job description, training dan development system.
    4. Membuat laporan sesuai format laporan yang disepakati.
  9. Kasie Logistik
    1. Membuat system yang efektif dan efisien, misalnya membuat SOP, job description, training dan development system.
    2. Menerima dan mereview surat permintaan barang dari seluruh bagian baik yang harian maupun yang bulanan.
    3. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan.
    4. Melakukan pendapatan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan, dan ketepatan.
    5. Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi.
    6. Melakukan review dan rekap pembelian perbulan dan analisa ketepatan berdasarkan anggaran.
  10. Kasie P2D2S
    1. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal donor darah serta konseling.
    2. Membuat system yang efektif dan efisien, misalnya membuat SOP, job description.
    3. Melakukan pemeriksaan terhadap data pendonor dan konseling.
    4. Bertanggung jawab penuh atas pelayanan donor misal, donor darah sukarela, terjadinya kesalahan data pendonor dan evaluasi kegiatan donor.
  11. Kasie Pengambilan Darah
    1. Mencatatan dan memeriksa status data pendonor dan mengatur jadwal acara donor darah.
    2. Melakukan proses pengambilan darah.
    3. Bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan tugas seleksi donor.
  12. Kasie Umum
    1. Mengelola administrasi umum.
    2. Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor.
    3. Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian alat-alat kantor.
  13. Kasie Lab. Uji Saring
    1. Bertanggungjawab terhadap keamanan dan kualitas darah transfusi UTDC PMI cabang kota Surakarta.
    2. Bertanggungjawab terhadap pengaturan jadwal dan pengaturan cuti karyawan bagian uji saring Manager Operasional.
  14. Kasie Lab. Permintaan Darah
    1. Mengatur kerja para bawahan, membuat job deskripsi untuk bawahannya.
    2. Bertanggungjawab untuk meningkatkan kualitas SDM untuk menunjang pelayanan darah UTD PMI Kab. Tangerang.
  15. Kasie Distribusi Karantina & KGD
    1. Bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan tugas seleksi donor darah dan penyadapan darah di UTD PMI Kab. Tangerang.
    2. Bertanggungjawab terhadap keamanan, kualitas dan kelancaran penyimpanan dan pendistribusian darah transfusi UTD PMI Kab. Tangerang.
  16. Kasie Pengolaha Komponen Darah
    1. Bertanggungjawab terhadap keamanan dan kualitas darah transfusi.
    2. Bertanggungjawab terhadap keamanan dan kualitas darah.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut:

  1. Staff Lab. Permintaan darah menyerahkan data rumah sakit yang bekerjasama atau belum bekerjasama ke Staff Penagihan.
  2. Staff Rumah Sakit melakukan permintaan darah kepada UTD PMI Kab. Tangerang
  3. Staff Penagihan mengantarkan mendistribusikan surat pemberitahuan penagihan untuk rumah sakit
  4. Staff Keuangan menerima data penagihan dari Staff Penagihan.
  5. Staff Penagihan membuat laporan penagihan piutang, dan diserahkan ke Staff Keuangan.
  6. Staff Keuangan akan menyajikan laporan Penagihan Piutang kepada pimpinan disetiap bulannya, untuk pelaporan data. Hal ini bertujuan untuk pimpinan mengetahui arus kas di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, dan dapat membantu dalam hal pengambilan keputusan.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Ada beberapa cara merancang suatu sistem yaitu :

  1. Analisa Sistem Informasi Akuntansi Piutang

Sistem informasi akuntansi piutang pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sudah cukup baik, namun masih terdapat kekurangan yaitu penumpukan piutang yang belum tertagiih dikarenakan adanya keterlambatan pembayaran.

  1. Analisa Sistem Informasi Piutang Berdasarkan Umur Piutang

Sistem informasi piutang berdasarkan umur piutang pada UTD PMI Kab. Tangerang sangat berguna karena sistem ini dapat menunjukan taksitan presentase piutang yang tak tertagih dengan jumlah seluruh piutang yang ada, sehingga mempermudahkan dalam pengambilan keputusan.

Use Case Diagram UTD PMI Kab. Tangerang

Gambar 3.2 Tampilan Usecase Diagram yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3.8 Use Case Diagram diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Name use case : Data Rumah Sakit
    Actor : Staff Lab. Permintaan Darah
    Keterangan : Staff Lab. Permintaan darah melakukan Konfirmasi ke Rumah Sakit mengenai data Rumah Sakit yang bekerjasama.

  2. Name use case : Permintaan Darah
    Actor : Staff Rumah Sakit
    Keterangan : Staff Rumah Sakit melakukan permintaan Darah ke UTD PMI Kab. Tangerang bagian Staff Lab. Permintaan Darah, dan mengisi Form permintaan darah.

  3. Name use case : Permintaan Darah
    Actor : Staff Lab. Permintaan Darah
    Keterangan : Staff Lab. Permintaan Darah menyerahkan form permintaan darah setiap hari ke bagian Staff Keuangan.

  4. Name use case : Konfirmasi permintaan darah dan piutang
    Actor : Staff Keuangan
    Keterangan : Staff Keuangan melakukan konfirmasi permintaan darah dan piutang yang harus dibayar ke Staff Rumah Sakit.

  5. Name use case : Menyerahkan data piutang
    Aktor : Staff keuangan
    Keterangan : Staff Keuangan menyerahkan fata piutang Ke bagian Staff Penagihan yang berisi rekap Data yang sudah diverifikasi dan disahkan Oleh bagian Keuangan.

  6. Name use case : Distribusi Data Tagihan
    Aktor : Staff Penagihan
    Keterangan : Setelah menerima data piutang kemudian Bagian Staff Penagihan melakukan Penagihan ke Rumah Sakit.

  7. Nama use case : Rekap Data Piutang
    Aktor : Staff Keuangan
    Keterangan : Staff Keuangan melakukan rekap data Piutang, setelah Staff Penagihan melakukan Penagihan ke Rumah Sakit.

  8. Nama use case : Laporan
    Aktor : Staff Keuangan
    Keterangan : Setelah Staff Keuangan melakukan rekap data piutang. Kemudian Staff Keuangan membuat dan menyerahkan lsporan ke kepala UTD PMI Kab. Tangerang.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Tampilan Squence Diagram Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 sequence diagram diatas terdapat:

  1. 5 lifeline yaitu : Data RS, Permintaan Darah, Data Piutang, Data Tagihan, dan Laporan
  2. 5 actor yaitu : staff lab. Permintaan darah, staff RS, staff penagihan, staff keuangan, kepala UTD PMI Kab. Tangerang
  3. 15 message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity diagram diatas terdapat :

  1. 1 initial node merupakan awal kegiatan
  2. 5 vertical swimeline yaitu staff lab. Permintaan darah, staff RS, staff penagihan, staff keuangan, kepala UTD PMI Kab. Tangerang
  3. 9 activity yang bisa dilakukan oleh actor-actor
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan

Analisis Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan sistem informasi Monitoring Piutang dimulai dari proses penginputan data, sampai menghasilkan laporan. Laporan yang akan dikembangkan diantaranya sebagai berikut:

  1. Membuat sistem informasi piutang berbasis web dimulai dari pengeluaran darah, penagihan ke rumah sakit hingga laporan yang dihasilkan.
  2. Memberikan kemudahan bagi petugas dalam proses penagihan.
  3. Memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk melihat informasi laporan penagihan dan lebih cepat dalam pengambilan keputusan.

Analisa Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem serta proses penagihan piutang yang sedang berjalan saat ini di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sudah berjalan baik namun masih membutuhkan waktu yang lama yaitu petugas penagihan setiap saatnya harus menagih piutang ke rumah sakit, jika dalam penagihan ada kendala di jalan, maka sangatlah beresiko, sedangkan dalampenagihan diharuskan keakuratan dan kehati – hatian karena petugas harus membawa uang yang jumlahnya tidak sedikit setelah penagihan. Disamping itu, pencatatan data penagihan piutang masih menggunakan Microsoft Excel yang menyebabkan sering terjadinya salah pencatatan dan memerlukan waktu yang lama karena harus banyak membuka data yang lain.

Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kebutuhan atas informasi penagihan piutang, maka diperlukan perancangan sistem agar informasi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan perusahaan dan juga bisa menghemat waktu (efisien). Pengembangaan yang dilakukan yaitu dengan cara merancang sebuah sistem informasi monitoring piutang Rumah Sakit, yang diharapkan dapat memberikan informasi dengan mudah, cepat dan akurat sesuai dengan keinginan user.

Analisis Kekurangan Sistem

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, sebuah data yang disajikan akan salah jika dari petugas penagihan atau staff keuangan tidak melakukan sebuah kontrol prosedur pada saat waktu ditentukannya penagihan piutang, untuk mengkontrol data piutang dari staff lab. Permintaan darah serta staff keuangan masih kurang adanya kerjasama. Hal ini dikarenakan untuk bagian penagihan yang akan melakukan penagihan piutang terkadang tidak melakukan pembuatan pengecekan kembali, sehingga yang terjadi ada beberapa rumah sakit yang masih mempunyai hutang ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang belum tertagih (tertinggal), bahkan data belum terupdate (data piutang rumah sakit baru belum tercatat).

Berdasarkan penelitian ini kekurangan-kekurangan yang terjadi pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:

  1. Proses input data yang terjadi pada laporan penagihan piutang masih memakan waktu yang lama dikarenakan masih menggunakan Microsoft Excel untuk media penyimpanan dan penginputan data serta banyaknya dokumen yang diperlukan.
  2. Input data yang memakan waktu yang lama dikarenakan adanya bukti traksaksi yang tidak sama, bukti yang tidak akurat dan tercecernya bukti transaksi barang tersebut.
  3. Lamanya proses penagihan ke rumah sakit sehingga data yang dibutuhkan pimpinan menjadi lambat.

Analisis Kontrol

Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh faktor pengontrolan yang masih lemah. Pengontrolan input belum dilakukan sehingga pada permintan/pelayanan darah tidak disertai form permintaan darah, hal ini menyababkan selisih data. Kontrol pada proses masih dilakukan secara manual oleh kasubid pelayanan darah, yaitu dengan cara melakukan ceklis setiap hari dan crosscheck dilakukan secara manual juga. Hal ini menyulitkan proses pengontrolan. Sementara belum ada pengontrolan terhadap output, laporan yang diterima oleh pimpinan tidak diperiksa ulang dan langsung disetujui oleh pimpinan, sehingga jika terjadi kesalahan akan sangat sulit melakukan perbaikan pada laporan.

Analisis Prosedur

Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari bagian administrasi untu proses penagihan. Dimulai dari kurang disiplinnya bagian penagihan dalam prosesnya masih sangat manual. Hal ini menyebabkan bagian penagihan harus bekerja secara ekstra dalam melakukan penagihan ke ruah sakit, dari pihak yang bersangkutan, agar mampu membenahi prosedur yang berjalan saat ini agar menjadi lebih disiplin dalam bekerja, sehingga akan menghasilkan disiplin yang baik bagi masing-masing pihak.

Analisis Waktu dan Tenaga Kerja

Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan sebuah laporan penagihan piutang bisa mencapai kurang lebih 90 menit. Hal ini dikarenakan setiap akan melakukan penagihan piutang petugas penagihan harus mendatangi rumah sakit, itu menjadikan hal yang tidak efektif dan efisien. Ditambah lagi dengan jam kerja untuk petugas penagihan yang hanya sampai pukul 15.00 wib.

Sedangkan untuk tenaga yang saat ini ada, dirasa masih kurang cukup untuk menanganinya. Dikarenakan tenaga kerja yang ada saat ini untuk melakukan pengontrolan terhadap penagihan piutang belum ada. Ini membuat petugas penagihan harus melakukan pengecekan disetiap harinya dan invoice secara manual.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisis permasalahan pada sistem yang berjalan memerlukan waktu yang lebih lama dalam penagihan, penginputan data dan laporan yang dihasilkan dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan Microsoft excel sehingga waktunya memerlukan waktu yang lebih lama dalam menghasilkan sebuah laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan. Maka dengan dirancangnya sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan harapan dapat membantu petugas dalam penagihan, penginputan dan akan mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi, maka kebutuhan sistem hendaknya :

  1. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.
  2. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas dan pimpinan.
  3. Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga sistem tersebut dapat segera diperbaiki jika ada kesalahan dalam penginputan atau belum diinput.

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan sistem penjualan dan piutang dagang UTD PMI Kab. Tangerang. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), tetapi secara bersamaan daoat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat).

Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

  1. Factor Internal yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan perusaahaan.
    1. Kekuatan (Strength), terdiri dari :
      1. Piutang dapat ditagih tepat waktu
      2. Pelayanan dalam permintaan darah sangat bagus
    2. Kelemahan (Weakness), terdiri dari :
      1. Adanya piutang tidak tertagih
      2. Keterlambatan dalam pembayaran piutang
      3. Penumpukan piutang yang belum tertagih
  2. Factor eksternal yang berasal dari luar lingkungan perusahaan berupa peluang dan ancaman.
    1. Peluang (Opportunities), terdiri dari :
      1. Tingkatan dalam permintaan darah dari rumah sakit
      2. Piutang dapat mudah ditagih
    2. Ancaman (Threat), terdiri dari :
      1. Kondisi ekonomi yang tidak stabil
      2. Adanya kerugian piutang
      3. Resiko dalam piutang

Faktor Internal

Strengths (Kekuatan)

  1. Tersedianya fasilitas seperti komputer dan printer
  2. Tersedia fasilitas jaringan LAN (Local Area Network)
  3. Dukungan dari Kepala Instansi untuk meningkatkan sistem yang terkomputerisasi.

Weakness (Kelemeahan)

  1. Pengarsipan data masih berupa berkas.
  2. Data-data belum tersusun/terstruktur dengan baik.
  3. Rekap data piutang masih manual menggunakan Ms. Excel.

Faktor Ekternal

Oppurtunity (Peluang)

  1. Memanfaatkan fasilitas yang tersedia sebagai penunjang dalam pengembangan sistem yang terkomputerisasi
  2. Membuat sistem yang dapat memudahkan dalam pengolahan data piutang

Strategi S-O

  1. Memanfaatkan peluang yang ada
  2. Membuat sistem terkomputerisasi berbasis web yang berguna dan bermanfaat dalam mengelola data

Strategi W-O

  1. Meminimalisasi kesalahan dalam bekerja
  2. Memperbaiki serta meningkatkan kualitas hasil kerja.

Threats (Ancaman)

  1. Masih terjadi kesalahan penginputan (human error) dan terjadi duplikat data.
  2. Meminimalkan kesalahan dalam bekerja dengan memperbaiki dan meningkatkan hasil kerja.

Strategi S-T

  1. Memperbaharui sistem yang masih manual menjadi terkomputerisasi.
  2. Memonitoring tunggakan piutang dengan sistem terkomputerisasi.

Strategi S-W

  1. Memperbaiki kekurangan sistem kerja agar dapat mengatasi piutang yang jatuh tempo
  2. Perlu penyimpanan yang baik yaitu dengan menggunakan database.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Agar suatu sistem berjalan dengan semestinya diperlukan adanya masukan yang teridiri dari data produk dan data rumah sakit. Data produk sangat berguna bagi rumah sakit dalam proses pemesanan darah, sedangkan data rumah sakit sangat berguna bagi UTD PMI Kab. Tangerang untuk proses transaksi permintaan darah rumah sakit. Berikut beberapa form yang digunakan dalam penagihan piutang.

  1. Nama Masukan : Form Permintaan Darah
    Fungsi : Untuk melakukan permintaan darah dari rumah sakit
    Sumber : Staff Lab. Permintaan Darah
    Tujuan : Rumah Sakit
    Media : Kertas
    Frekuensi : Data pasien rumah sakit
    Format : -
    Keterangan : Berisi rincian data pasien dari rumah sakit

  2. Nama Masukan : Surat Tagihan
    Fungsi : Untuk menyampaikan biaya pengganti pengolahan darah ke Rumah Sakit.
    Sumber : Staff Keuangan
    Tujuan : Rumah Sakit
    Media : Kertas
    Frekuensi : Kantong darah yang di dropping ke rumah sakit
    Format : -
    Keterangan : Berisi rincian biaya pengganti pengolahan darah.

Analisa Proses

  1. Nama Modul : Buku Ekpedisi
    Masukan : Tanda tangan pihak rumah sakit
    Keluaran : Tanda tangan pihak rumah sakit
    Ringkasan Proses : Bagian Penagihan melakukan tagihan ke Rumah sakit dengan membawa buku Ekspedisi sebagai bukti.

Analisa Keluaran

  1. Nama Keluaran : Laporan Tagihan
    Fungsi : Sebagai bukti tagihan rumah sakit yang sudah membayar.
    Media : Kertas
    Rangkap : - Distribusi : Sebagai arsip

Konfigurasi Sistem yang berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : AMD E1-1500 APU with Radeon(tm) HD Grapichs 1.48Ghz
  2. Monitor : 14” LED
  3. Mouse : -
  4. Keyboard : Standar
  5. RAM : 2 GB
  6. Flashdisk : 16 GB
  7. Printer : Epson l-385

Spesifikasi Software

  1. Windows 8.1 Pro
  2. Microsoft Office 2013

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh Bagian keuangan.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan masalah

Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi dari sistem yang berjalan adalah sistem penagihan piutang yang masih harus dating langsung ke rumah sakit dan penginputan data masih sangat manual dengan menggunakan software lama yaitu MS.Excel, yang memiliki keterbatasan dalam fasilitas untuk penyimpanan aplikasi ini memerlukan banyak memory (RAM), dan Processor yang besar, sehingga memiliki keterbatasan dalam fasilitas untuk validasi data yang pada akhirnya keakuratan data kurang maksimal.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dilihat dari permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan maka alternative pemecahan masalah yang bisa membantu sistem kerja dalam penagihan piutang yaitu dengan membuat rancangan sistem yang baru berbasis web, sehingga dalam pengimputan data lebih cepat, tepat dan akurat serta up to date, dan dapat memaksimalkan resource komputer baik berupa hardware maupun software sehingga dapat mempermudah dalam penagihan.

User Requirement

Elisitas Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem data piutang, agar efisien dan terstruktur dengan baik. Berikut lampiran Elisitas Tahap I :

Tabel 3.2 Elisitas Tahap I

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat

No

Keterangan

1

Menampilkan logo instansi

2

Menampilkan menu login

3

Menampilkan menu home

4

Menampilkan menu master

5

Menampilkan sub menu user

6

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu user

7

Menampilkan fungsi edit pada sub menu user

8

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu user

9

Menampilkan sub menu rumah sakit pada menu master

10

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu rumah sakit

11

Menampilkan fungsi edit pada sub menu rumah sakit

12

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu rumah sakit

13

Menampilkan menu komponen darah pada sub menu rumah sakit

14

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu komponen darah

15

Menampilkan fungsi edit pada sub menu komponen darah

16

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu komponen darah

17

Menampilkan sub kantong darah pada menu master

18

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu kantong darah

19

Menampilkan fungsi edit pada sub menu kantong darah

20

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu kantong darah

21

Menampilkan menu data

22

Menampilkan sub menu permintaan darah pada menu data

23

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu permintaan darah

24

Menampilkan fungsi edit pada sub menu permintaan darah

25

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu permintaan darah

26

Menampilkan sub menu tagihan pada menu data

27

Menampilkan sub menu pembayaran pada menu data

28

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu pembayaran

29

Menampilkan fungsi detail pada sub menu pembayaran

30

Menampilkan fungsi edit pada sub menu pembayaran

31

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu pembayaran

32

Menampilkan menu laporan

33

Menampilkan sub menu permintaan pada menu laporan

34

Menampilkan sub menu tagihan pada sub menu pembayaran

35

Menampilkan menu logout

36

Menampilkan perubahan tampilan program

37

Menampilkan jam

38

Menampilkn kalender

39

Menampilkan foto admin

40

Menampilkan Company Profile instansi

41

Menampilkan kegiatan - kegiatan instansi

42

Menampilkan visi misi Instansi

Non Function

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat

1

Sistem berbasis web

2

Menggunakan MySql sebagai database

3

Menggunakan PHP sebagai Bahasa pemrograman

4

Login dengan username dan password

Penyusun




( Rosiana Safitri )


Nim : 1414480394

Stakeholder,




( Firman Imami, S.T. )


NIK : 0106029

Elisitas Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian di klarifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II :

Tabel 3.3 Elisitas Tahap II

Functional

M

D

I

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat

NO

Keterangan

1

Menampilkan logo instansi

2

Menampilkan menu login

3

Menampilkan menu home

4

Menampilkan menu master

5

Menampilkan sub menu user pada menu master

6

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu user

7

Menampilkan fungsi edit pada sub menu user

8

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu user

9

Menampilkan sub menu rumah sakit pada menu master

10

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu rumah sakit

11

Menampilkan fungsi edit pada sub menu rumah sakit

12

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu rumah sakit

13

Menampilkan menu komponen darah pada sub menu rumah sakit

14

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu komponen darah

15

Menampilkan fungsi edit pada sub menu komponen darah

16

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu komponen darah

17

Menampilkan sub kantong darah pada menu master

18

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu kantong darah

19

Menampilkan fungsi edit pada sub menu kantong darah

20

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu kantong darah

21

Menampilkan menu data

22

Menampilkan sub menu permintaan darah pada menu data

23

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu permintaan darah

v

24

Menampilkan fungsi edit pada sub menu permintaan darah

25

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu permintaan darah

26

Menampilkan sub menu tagihan pada menu data

27

Menampilkan sub menu pembayaran pada menu data

28

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu pembayaran

29

Menampilkan fungsi detail pada sub menu pembayaran

30

Menampilkan fungsi edit pada sub menu pembayaran

31

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu pembayaran

32

Menampilkan menu laporan

33

Menampilkan sub menu permintaan pada menu laporan

34

Menampilkan sub menu tagihan pada sub menu pembayaran

35

Menampilkan menu logout

36

Menampilkan perubahan tampilan program

37

Menampilkan jam

38

Menampilkn kalender

39

Menampilkan foto admin

40

Menampilkan Company Profile instansi

41

Menampilkan kegiatan - kegiatan instansi

42

Menampilkan visi misi Instansi

Non Function

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1

Sistem berbasis web

2

Menggunakan MySql sebagai database

3

Menggunakan PHP sebagai Bahasa pemrograman

4

Login dengan username dan password

Penyusun




( Rosiana Safitri )


Nim : 1414480394

Stakeholder,




( Firman Imami, S.T. )


NIK : 0106029

Keterangan :

(M) Mandotory : Penting

(D) Desirable : Tidak Terlalu Penting

(I) Inessential : Tidak Penting

Elisitas Tahap III

Berdasarkan Elisitas Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitas Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunaan metode TOE dengan opsi KML. Dengan pilihan antara lain High (H) dan harus dieliminasi Middle (M) dan Low (L), berikut ini Elisitas Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Elisitaas Tahp III

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

Feasibility

T

O

E

Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

No

Keterangan

1

Menampilkan logo instansi

2

Menampilkan menu login

3

Menampilkan menu home

4

Menampilkan menu master

5

Menampilkan sub menu user pada menu master

6

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu user

7

Menampilkan fungsi edit pada sub menu user

8

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu user

9

Menampilkan sub menu rumah sakit pada menu master

10

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu rumah sakit

11

Menampilkan fungsi edit pada sub menu rumah sakit

12

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu rumah sakit

10

Menampilkan menu komponen darah pada sub menu rumah sakit

11

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu komponen darah

12

Menampilkan fungsi edit pada sub menu komponen darah

13

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu komponen darah

14

Menampilkan sub kantong darah pada menu master

15

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu kantong darah

16

Menampilkan fungsi edit pada sub menu kantong darah

17

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu kantong darah

18

Menampilkan menu data

19

Menampilkan sub menu permintaan darah pada menu data

20

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu permintaan darah

21

Menampilkan fungsi edit pada sub menu permintaan darah

22

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu permintaan darah

23

Menampilkan sub menu tagihan pada menu data

24

Menampilkan sub menu pembayaran pada menu data

25

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu pembayaran

26

Menampilkan fungsi detail pada sub menu pembayaran

27

Menampilkan fungsi edit pada sub menu pembayaran

28

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu pembayaran

29

Menampilkan menu laporan

30

Menampilkan sub menu permintaan pada menu laporan

31

Menampilkan sub menu tagihan pada sub menu pembayaran

32

Menampilkan menu logout

33

Menampilkan logo instansi

34

Menampilkan menu login

35

Menampilkan menu home

36

Menampilkan jam

37

Menampilkn kalender

38

Menampilkan Company Profile instansi

39

Menampilkan visi misi Instansi

Non Functional

Analisa Kebutuhan sistem

Saya ingin sistem dapat :

No

Keterangan

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Sistem berbasis web

2

Menggunakan MySql sebagai database

3

Menggunakan PHP sebagai Bahasa pemrograman

4

Login dengan username dan password

Penyusun




( Rosiana Safitri )


Nim : 1414480394

Stakeholder,




( Firman Imami, S.T. )


NIK : 0106029

Keterangan :

Metode

T : Teknikal

O : Operasional

E : Ekonomi

Option :

L : Low

M : Middle

H : High

Final Draft Elisitas

Final Draft Elisitas merupakan hasil akhir dari tahap – tahap elisitas yang dapat dijadikan acuan dasar untuk membangun sebuah sistem monitoring data yang dicapai suatu proses elisitas yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Tabel 3.5 Elisitas Tahap Final

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat

No

Keterangan

1

Menampilkan logo instansi

2

Menampilkan menu login

3

Menampilkan menu home

4

Menampilkan menu master

5

Menampilkan sub menu user pada menu master

6

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu user

7

Menampilkan fungsi edit pada sub menu user

8

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu user

9

Menampilkan sub menu rumah sakit pada menu master

10

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu rumah sakit

11

Menampilkan fungsi edit pada sub menu rumah sakit

12

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu rumah sakit

10

Menampilkan menu komponen darah pada sub menu rumah sakit

11

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu komponen darah

12

Menampilkan fungsi edit pada sub menu komponen darah

13

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu komponen darah

14

Menampilkan sub kantong darah pada menu master

15

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu kantong darah

16

Menampilkan fungsi edit pada sub menu kantong darah

17

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu kantong darah

18

Menampilkan menu data

19

Menampilkan sub menu permintaan darah pada menu data

20

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu permintaan darah

21

Menampilkan fungsi edit pada sub menu permintaan darah

22

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu permintaan darah

23

Menampilkan sub menu tagihan pada menu data

24

Menampilkan sub menu pembayaran pada menu data

25

Menampilkan fungsi tambah pada sub menu pembayaran

26

Menampilkan fungsi detail pada sub menu pembayaran

27

Menampilkan fungsi edit pada sub menu pembayaran

28

Menampilkan fungsi hapus pada sub menu pembayaran

29

Menampilkan menu laporan

30

Menampilkan sub menu permintaan pada menu laporan

31

Menampilkan sub menu tagihan pada sub menu pembayaran

32

Menampilkan menu logout

33

Menampilkan logo instansi

34

Menampilkan menu login

35

Menampilkan menu home

36

Menampilkan jam

37

Menampilkn kalender

38

Menampilkan visi misi Instansi

Non Functional

Analisa Kebutuhan sistem

Saya ingin sistem dapat

No

Keterangan

1

Sistem berbasis web

2

Menggunakan MySql sebagai database

3

Menggunakan PHP sebagai Bahasa pemrograman

4

Login dengan username dan password

Penyusun




( Rosiana Safitri )


NIM : 1414480394


Mengetahui,

Pembimbing I




( Handy Januar Permana, S.E,.M.M )


NID : 15029

Pembimbing II




( Bayu Pramono, S.Kom, M.T.I )


NID : 14023

Stakeholder




( Firman Imami,S.T )


NIK : 0106029

Kepala Jurusan




( Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom )


NIP : 078010

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis sistem berjalan, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan datanya masih membutuhkan waktu yang cukup lama dan hasil yang datanya belum tepat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang berjalan.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram dan Squence Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Terdapat beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu:

  1. Admin
    1. Dapat melakukan login.
    2. Menampilkan menu home.
    3. Menampilkan menu master. Dimana terdapat sub menu user, rumah sakit, komponen darah, dan kantong darah. Admin memiliki hak ases dapat menambah, mengedit, dan hapus data.
    4. Menampilkan menu data. Dimana terdapat sub menu permintaan darah, tagihan, dan pembayaran. Admin memiliki hak ases dapat menambah, mengedit, dan hapus data.
    5. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat sub menu permintaan dan piutang. Admin memiliki hak akses untuk mencetak laporan yang sudah ditentukan.
    6. Dapat melakukan logout.
  2. Accounting
    1. Dapat melakukan login.
    2. Menampilkan menu home.
    3. Menampilkan menu data. Dimana terdapat sub menu permintaan darah, tagihan, dan pembayaran. Admin memiliki hak ases dapat menambah, mengedit, dan hapus data.
    4. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat sub menu permintaan dan piutang. Accounting memiliki hak akses untuk mencetak laporan yang sudah ditentukan.
    5. Dapat melakukan logout.
  3. Pimpinan
    1. Dapat melakukan login.
    2. Menampilkan menu home.
    3. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat sub menu permintaan dan piutang. Pimpinan memiliki hak akses untuk mencetak laporan yang sudah ditentukan.
    4. Dapat melakukan logout.

Diagram Rancangan Sistem

Usecase Diagram yang Diusulkan

Berikut ini adalah usecase diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem monitoring piutang pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, sebagai berikut :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat

  1. Use Case : Input Username dan Password
    Actor : Admin, Account dan Pimpinan
    Scenario :Admin, Account dan Pimpinan dapat melakukan login ke sistem

  2. Use Case : Logout
    Actor : Admin, Account dan Pimpinan
    Scenario : Admin, Account dan Pimpinan dapat melakukan logout dari sistem

  3. Use Case : Menampilkan home
    Actor : Admin, Account dan Pimpinan
    Scenario : Admin, Account dan Pimpinan dapat menampilkan home pada sistem.

  4. Use Case : Kelola akses user, rumah sakit, komponen darah, dan kantong darah
    Actor : Admin
    Scenario : Admin dapat menambah, mengedit dan menghapus data user akses pada sistem.

  5. Use Case : Mengelola data permintaan darah pada menu Master
    Actor : Account dan Admin
    Scenario : Account dan admin dapat menambah, detail edit, dan hapus data permintaan darah.

  6. Use Case : Mengelola data tagihan pada menu Master
    Actor : Account dan admin
    Scenario : Account dan admin dapat melakukan pengiriman tagihan ke rumah sakit.

  7. Use Case : Mengelola list pembayaran pada menu Master
    Actor : Account dan admin Scenario : Account dan admin dapat menambah, detail, edit, dan Hapus

  8. Use Case : Mengelola data Permintaan
    Actor : Account, Admin dan Pemimpin
    Scenario : Account, Admin dan Pemimpin dapat menampilkan dan mencetak data Laporan Permintaan

  9. Use Case : Mengelola data piutang
    Actor : Account, admin dan Pimpinan
    Scenario : Account, admin dan Pimpinan dapat menampilkan dan mencetak data laporan piutang yang sudah dibayarkan.

Activity Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem monitoring piutang yang dirancang, yakni:

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram monitoring piutang dari sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) intial node untuk mengawali objek
  2. 37 (tiga puluh) action, yang terdiri dari :Masukkan username dan password, cek username dan password, menampilkan home, pilih menu akses user, menampilkan data akses user, pilih menu rumah sakit, menampilkan data list rumah sakit, dapat klik tambah, edit, dan hapus rumah sakit, manampilkan data komponen darah, pilih menu komponen darah, menampilkan data list komponen darah, dapat klik tambah, edit, dan hapus komponen darah, menampilkan data kantong darah, pilih menu komponen darah menampilkan list kantong darah, dapat klik tambah, edit dan hapus kantong darah, menampilkan data permintaan darah, menampilkan list menu permintaan darah, pilih klik, tambah, detail, edit dan hapus, menampilkan menu tagihan, menampilkan list menu tagihan, dapat menampilkan dan mengirim tagihan ke rumah sakit, menampilkan menu pembayaran, menampilkan list menu pembayaran, pilih klik tambah, detail, edit, dan hapus, menampilkan menu laporan permintaan, menampilkan list menu permintaan, pilih cetak dan lihat, menampilkan menu laporan permintaan, menampilkan list menu piutang, pilih cetak dan lihat,
  3. 12 (dua belas) fork node
  4. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem telah berakhir.

Squence Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem monitoring piutang yang dirancang, yakni:

Gambar 4.3 squence Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 squence diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : admin
  2. 15 (lima belas) lifeline yaitu form login, proses login, form home, menu akses user, menu akses data, dan menu laporan
  3. 30 (tiga puluh)message yaitu menjalankan program, menampilkan form login, masukkan username dan password, proses login, cek validasi login, menampilkan menu home, menu master, menu data tambah, detail, edit, dan hapus, menampilkan menu laporan, menu melihat dan cetak.

State Machine Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan state machine diagram yang diusulkan yaiutu :

Gambar 4.4 State Machine Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 squence diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 38 (tiga puluh delapan) state
  2. 66 (enam puluh enam) transaction
  3. 1 (satu) initial pseudo
  4. 1 (Satu) final node

Class Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan class diagram yang diusulkan yatu :

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Class diagram sistem yang diusulkan terdapat yaitu:

  1. 7 (tujuh) class, himpunan dari objek – objek yang berbagai atribut serta.
  2. 5 (lima) association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

No

Sistem Yang Berjalan

Sistem Usulan

1

Proses penagihan piutang masih dilakukan dengan dateng langsung ke rumah sakit dan penginputan data dilakukan menggunakan Microsoft Excel

Invoice penagihan piutang dikirim melalui email sesuai dengan jadwal jatuh tempo

2

Proses pembuatan laporan piutang dilakukan dengan cara merekap data pembayaran piutang secara satu persatu

Pembuatan laporan piutang sudah berjalan secara otomatis tanpa perlu merekap data pembayaran piutang

3

Proses monitoring pembayaran piutang dilakukan dengan cara memfilter satu persatu menggunakan Microsoft excel

Proses monitoring pembayaran piutang sudah menggunakan aplikasi berbasis web sehingga dapat termonitoring dengan mudah

4

Proses pengarsipan data laporan masih menggunakan Microsoft excel dan berupa kertas

Proses pengarsipan data laporan sudah terkomputerisasi dengan sistem berbasis web menggunakan database MySQL

Rancangan Basis Data

Spessifikasi Basis Data

Untuk merancang suatu sistem, diperlukan perancangan basis data. Desain basis data menerangkan media penyimpanan yang digunakan, isi data yang disimpan, tipe data yang digunakan serta panjang record yang dibutuhkan. Spesfikasi basis data yang diperlukan pada sistem usulan pada pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Nama Table : tbl_user
    Media : harddisk
    Isi : id_user+username+password+level
    Primary Key : id_user
    Foreign Key : -
    Panjang Record : 45

  2. Tabel 4.2 Detail user

    No

    Nama

    Jenis

    Panjang/Nilai

    Keterangan

    1

    Id_user

    Interger

    5

    Identitas user

    2

    Username

    Varchar

    20

    Username

    3

    Password

    Varchar

    20

    Password

    4

    Level

    Enum

    0

    Level


  3. Nama Table : tbl_rumah_sakit
    Media : harddisk
    Isi : id_rumah_sakit+nama+alamat+kontak+email
    Primary Key : id_rumah_sakit
    Foreign Key : -
    Panjang Record : 95

  4. Table 4.3 Detail Rumah Sakit

    No

    Nama

    Jenis

    Panjang/Nilai

    Keterangan

    1

    Id_rumah_sakit

    Interger

    3

    Identitas rumah sakit

    2

    Nama

    Varchar

    50

    Nama

    3

    Alamat

    Text

    0

    Alamat

    4

    Kontak

    Varchar

    12

    Kontak

    5

    Email

    Varchar

    30

    Email


  5. Nama Table : tbl_pembayaran
    Media : harddisk
    Isi : no_pembayaran+tgl_pembayaran+no_permintaan+jumlah_bayar+draw
    Primary Key : id_pembayaran
    Foreign Key : -
    Panjang Record : 23

  6. Table 4.4 Detail Pembayaran

    No

    Nama

    Jenis

    Panjang/Nilai

    Keterangan

    1

    Id_pembayaran

    Interger

    3

    Identitas pembayaran

    2

    Tgl_pembayaran

    Date

    0

    Tanggal pembayaran

    3

    No_permintaan

    Varchar

    10

    Nomor permintaan

    4

    Jumlah_bayar

    Integer

    10

    Jumlah bayar

    5

    Draw

    Text

    0

    Draw


  7. Nama Table : tbl_permintaan
    Media : harddisk
    Isi : no_permintaan+tgl_permintaan_id_rumah_sakit+dp+nama_os+nama_penanggung_jawab+tgl_lahir+alamat+no_telp+diagnose_klinis+alasan_transfusi+diperiksa
    Primary Key : no_permintaan
    Foreign Key : -
    Panjang Record : 225

  8. Table 4.5 Detail Permintaan

    No

    Nama

    Jenis

    Panjang/Nilai

    Keterangan

    1

    No_permintaan

    Varchar

    10

    Nomor permintaan

    2

    Tgl_permintaan

    Date

    0

    Tanggal permintaan

    3

    Id_rumah_sakit

    Integer

    10

    Identitas rumah sakit

    4

    Dp

    Integer

    10

    Down Payment

    5

    Nama_os

    Varchar

    30

    Nama OS


  9. Nama Table : tbl_detail_permintaan
    Media : harddisk
    Isi : detail_no_permintaan+no_permintaan+no_kantong
    Primary Key : detail_no_permintaan
    Foreign Key : -
    Panjang Record : 28

  10. Table 4.6 Detail Tabel Permintaan

    No

    Nama

    Jenis

    Panjang/Nilai

    Keterangan

    1

    Detail_no_permintaan

    Interger

    3

    Detail no permintaan

    2

    No_permintaan

    Varchar

    10

    Nomor permintaan

    3

    No_kantong

    Varchar

    15

    Nomor kantong


  11. Nama Table : tbl_komponen
    Media : harddisk
    Isi : id_komponen+komponen+metode+bppd
    Primary Key : id_komponen
    Foreign Key : -
    Panjang Record : 58

  12. Table 4.7 Detail Tabel Komponen

    No

    Nama

    Jenis

    Panjang/Nilai

    Keterangan

    1

    Id_komponen

    Integer

    3

    Identitas komponen darah

    2

    Komoponen

    Varchar

    30

    Komponen darah

    3

    Metode

    Varchar

    15

    Metode pemeriksaan

    4

    Bppd

    Integer

    10

    Biaya Pengganti Pelayanan Darah


  13. Nama Table : tbl_kantong
    Media : harddisk
    Isi : no_kantong+id_komponen+gol_darah+tgl_aftap+volume+keterangan
    Primary Key : no_kantong
    Foreign Key : -
    Panjang Record : 23

  14. Table 4.8 Detail Tabel Kantong

    No

    Nama

    Jenis

    Panjang/Nilai

    Keterangan

    1

    No_kantong

    Varchar

    15

    Nomor kantong darah

    2

    Id_komponen

    Integer

    30

    Identitas komponen darah

    3

    Gol_darah

    Varchar

    2

    Golongan darah

    4

    Tgl_aftap

    Date

    0

    Tanggal aftap

    5

    Volume

    Integer

    3

    Volume darah

    6

    Keterangan

    Text

    0

    Keterangan

Rancangan Prototype Sistem Monitoring Piutang

Rancangan Layar Login

Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak. Menu login berisi username dan password dan berfungsi untuk menjaga data pada sistem,

Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Login

Rancangan Layar Menu Home

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu utama sistem informasi monitoring piutang pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang,

Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Menu Home

Rancangan Layar Data Menu User

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data user. Menu data user merupakan sub menu dari menu master,

Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Data User pada Menu Master

Rancangan Layar Data Rumah Sakit

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data rumah sakit. Menu data rumah sakit merupakan sub menu dari menu master,

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Rumah Sakit pada Menu Master

Rancangan Layar Data Menu Komponen Darah

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data komponen darah. Menu data komponen darah merupakan sub menu dari menu master

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data komponen darah pada Menu Master

Rancangan Layar Data Menu Kantong Darah

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data kantong darah. Menu data kantong darah merupakan sub menu dari menu Master,

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Permintaan Darah pada Menu Data

Rancangan Layar Data Menu Permintaan Darah

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data permintaan darah. Menu data permintaan darah merupakan sub menu dari menu Data,

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Data Permintaan Darah pada Menu Data

Rancangan Layar Data Tagihan

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data tagihan. Menu data tagihan merupakan sub menu dari menu Data,

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Data Tagihan pada Menu Data

Rancangan Layar Data Pembayaran

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data pembayaran. Menu data pembayaran merupakan sub menu dari menu Data.

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Data Pembayaran pada Menu Data

Rancangan Layar Data Menu Permintaan

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data permintaan. Menu laporan permintaan merupakan sub menu dari menu Laporan,

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Data Laporan Permintaan pada Menu Laporan

Rancangan Layar Data Menu Piutang

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data piutang. Menu laporan piutang merupakan sub menu dari menu Laporan,

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Data Laporan Piutang pada Menu Laporan

Rancangan Layar Data Cetak Laporan Permintaan

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan cetak laporan permintaan pada menu utama laporan,

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Data User pada Menu Master

Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Tampilan Halaman Login

Dalam halaman login, terdapat field username dan oassword. Hal ini berguna sebagai hak akses admin, accounting dan pimpinan tertentu untuk mengakses sistem monitoring piutang. Hal ini berguna untuk menghinadari terjadinya perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Gambar 4.18 Tampilan halaman login

Tampilan Menu Home

Tampilan menu home dapat dibuka apabila admin, accounting, dan pimpinan berhasil melakukan login. Menu home menampilkan foto gedung dan visi misi instansi.

Gambar 4. 19 Tampilan halaman home

Tampilan Menu User

Menu user bisa diakses oleh admin, accounting, dan pimpinan. Dimana menu user adalah opsi untuk user dalam hak akses. Di dalam menu user berisi no, username, password, level, ubah, dan hapus.

Gambar 4.20 Tampilan halaman user

Tampilan Menu Rumah Sakit

Menu rumah sakit hanya dapat diakses oleh admin. Di dalam menu rumah sakit berisi no, nama, alamat, kontak, email, ubah, dan hapus.

Gambar 4. 21 Tampilan halaman rumah sakit

Tampilan Menu Komponen Darah

Menu komponen darah hanya dapat diakses oleh admin. Di dalam menu komponen darah berisi no, komponen, metode, BPPD, Ubah, dan hapus.

Gambar 4.22 Tampilan halaman komponen darah

Tampilan Menu Kantong Darah

Menu kantong darah hanya dapat diakses oleh admin. Di dalam menu kantong darah berisi no, komponen, metode, BPPD, Ubah, dan hapus.

Gambar 4.23 Tampilan halaman kantong darah

Tampilan Menu Permintaan Darah

Menu permintaan darah bisa diakses oleh admin, dan accounting. Dimana menu permintaan darah adalah opsi untuk user dalam hak akses. Di dalam menu permintaan darah berisi no, no permintaan, tgl permintaan, nama rumah sakit, dp, nama os, nama penggung jawab, tgl lahir, alamat, no telp, diagnose, alasan transfusi darah, diperiksa, tambah, detail, ubah, dan hapus.

Gambar 4.24 Tampilan form halaman permintaan darah


Gambar 4.25 Tampilan list halaman permintaan darah

Tampilan Menu Tagihan

Menu permintaan darah bisa diakses oleh admin, dan accounting. Dimana menu tagihan adalah opsi untuk user dalam hak akses. Di dalam menu tagihan berisi

Gambar 4.26 Tampilan halaman tagihan

Tampilan Menu Pembayaran

Menu pembayaran bisa diakses oleh admin, dan accountin. Dimana menu pembayaran adalah opsi untuk user dalam hak akses. Di dalam menu pembayaran berisi

Gambar 4.27 Tampilan halaman pembayaran

Tampilan Menu Perminataan

Menu permintaan diakses oleh admin, accounting dan pimpinan. Dimana menu permintaan adalah opsi untuk user dalam hak akses. Di dalam menu permintaan berisi tanggal permintaan dan mencetak laporan

Gambar 4.28 Tampilan halaman permintaan

Tampilan Menu Piutang

Menu piutang diakses oleh admin, accounting dan pimpinan. Dimana menu piutang adalah opsi untuk user dalam hak akses. Di dalam menu permintaan berisi

Gambar 4.29 Tampilan halaman piutang

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : AMD E1 – 1500 APU With Radeon (tm) HD Grapics 1,48 GHz
  2. Monitor : 14” LED
  3. Mouse : -
  4. Keyboard : Standar
  5. RAM : 2 GB
  6. Flashdisk : 16 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 8.1 Pro
  2. Microsoft Office 2013
  3. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition
  4. Database server MySQL
  5. XAMPP
  6. Internet Browser Mozilla Firefox
  7. Internet Google Chrome

Hak Akses

Pengoprasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

  1. Admin
  2. Accounting
  3. Pimpinan

Blackbox Testing

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black box memungkinkan pengembangan software untuk mengetahui kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Pengujian Blackbox Pada Menu Login

Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk fungsi menu login, yaitu:

  1. Scenario pengujian : jika admin mengisi username dan mengkosongkan password lalu klik login atau enter maka:
    1. Gambar 4. 30 Pengujian login apabila mengkosongkan password

    2. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan please fill out this field.
    3. Gambar pengujian
    4. Gambar 4.31 Hasil pengujian login apabila mengkosongkan password

    5. Kesimulan Valid
  2. Scenario pengujian : Jika admin mengisi username dan salah password lalu klik entry, maka :
    1. Gambar 4. 32 Memasukan login username password salah

    2. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan username atau password yang anda masukan salah!
    3. Gambar pengujian
    4. Gambar 4. 33 Hasil pengujian login password salah

    5. Kesimpula : Valid
  3. Skenario pengujian : Jika admin mengisi username dan password secara benar lalu klik entry, maka :
    1. Gambar 4. 34 Memasukan login username dan password benar

    2. Hasil yang diharapkan : User bisa masuk dan menampilkan notif selamat datang = admin : level = admin : !
    3. Gambar pengujian
    4. Gambar 4. 35 Hasil pengujian login username dan password benar

    5. Kesimpula : Valid
  4. Skenario pengujian : Jika user mengisi username dan password secara benar lalu klik entry, maka :
    1. Hasil yang diharapkan : User bisa masuk dan menampilkan nenu home
    2. Gambar pengujian
    3. Gambar 4. 36 Hasil pengujian login menampilkan menu home

    4. Kesimpula : Valid

Pengujian Blackbox Pada Menu User

Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk menu user, yaitu :

  1. Skenario pengujian : Menambahkan data user dengan mengkosongkan kolom form user lalu simpan,
    1. Gambar 4. 37 Tampilan Pengujian form user dengan mengosongkan semua kolom

    2. Hasil yang diharapkan : Tidak bisa menambahkan data user dan menampilkan pesan please fill out this field
    3. Gambar pengujian
    4. Gambar 4. 38 Hasil pengujian form user dengan mengosongkan semua kolom

    5. Kesimpulan : Valid
  2. Skenario pengujian : Menambahkan data user dengan mengisi kolom form user lalu simpan
    1. Gambar 4. 39 Tampilan Pengujian form user dengan mengosongkan semua kolom

    2. Hasil yang diharapkan : Data user tersimpan dan muncul notif Data Berhasil Disimpan,
    3. Gambar pengujian,
    4. Gambar 4.40 Hasil Pengujian form user dengan mengisi semua kolom

    5. Kesimpulan : valid

Pengujian Blackbox Pada Menu Kantong Darah

Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk menu kantong darah, yaitu :

  1. Skenario pengujian : Menambahkan data kantong darah dengan mengkosongkan kolom form user lalu simpan,
    1. Gambar 4. 41 Tampilan Pengujian form kantong darah dengan mengosongkan semua kolom

    2. Halaman pengujian : Tidak bisa menambahkan data kantong darah dan menampilkan pesan please fill out this fiel
    3. Gambar pengujian
    4. Gambar 4. 42 Hasil Pengujian form kantong darah dengan mengosongkan semua kolom

    5. Kesimpulan : valid
  2. Skenario pengujian : Menambahkan data kantong darah dengan mengisi kolom form kantong darah lalu simpan
    1. Gambar 4. 43 Pengujian form kantong darah dengan mengisi semua kolom

    2. Hasil pengujian : Data ksntong darah tersimpan dan muncul notif Data Berhasil Disimpan,
    3. Gamar pengujian
    4. Gambar 4. 44 Hasil Pengujian form kantong darah dengan mengisi semua kolom

    5. Kesimpulan : valid

Pengujuian Blackbox Pada Menu Permintaan Darah

Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk menu permintaan darah, yaitu :

  1. Skenario pengujian : Menambahkan data kantong darah dengan mengkosongkan kolom form permintaan darah lalu simpan,
    1. Gambar 4. 45 Tampilan Pengujian form permintaan darah dengan mengosongkan semua kolom

    2. Hasil pengujian : Tidak dapat menambah permintaan darah dan menampilkan notifikasi Please Select an Intem in The List
    3. Gambar pengujian,
    4. Gambar 4. 46 Hasil Pengujian form permintaan darah dengan mengisi semua kolom

    5. Kesimpulan : valid
  2. Skenario pengujian : Menambahkan data permintaan darah dengan mengisi kolom form permintaan darah lalu simpan,
    1. Gambar 4. 47 Tampilan Pengujian form permintaan darah dengan mengisikan semua kolom

    2. Hasil pengujian : Data permintaan darah tersimpan dan muncul notif Data Berhasil Disimpan,
    3. Gambar pengujian
    4. Gambar 4. 48 Hasil Tampilan Pengujian form permintaan darah dengan mengisikan semua kolom

Pengujuian Blackbox Pada Menu Pembayaran

Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk menu pembayaran, yaitu :

  1. Skenario pengujian : Menambahkan data pembayaran dengan mengkosongkan kolom form user lalu simpan
    1. Gambar 4. 49 Hasil Tampilan Pengujian form pembayaran dengan mengisikan semua kolom

    2. Hasil pengujian : Tidak dapat menambah pembayaran dan menampilkan notifikasi Please Select an Intem in The List
    3. Gambar pengujian
    4. Gambar 4. 50 Hasil Tampilan Pengujian form pembayaran dengan mengosongkan semua kolom

    5. Kesimpulan : valid
  2. Skenario pengujian : Menambahkan data pembayaran dengan mengisi kolom form permintaan darah lalu simpan
    1. Gambar 4. 51 Tampilan Pengujian form pembayaran dengan mengisikan semua kolom

    2. Hasil pengujian : Data pembayaran tersimpan dan muncul notif Data Berhasil Disimpan
    3. Gambar pengujian
    4. Gambar 4. 52 Hasil Tampilan Pengujian form pembayaran dengan mengisikan semua kolom

    5. Kesimpulan : valid

Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyuunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan

Tabel 4.9 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No

Kegiatan

Bulan

September

Oktober

November

Desember

Januari

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Pembuatan Seminar Proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Seminar Proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Pengumpulan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Menganalisis Sistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Merancang Sistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Membuat Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Pengujian Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Evaluasi Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Perbaikan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

Sosialisasi Kepada User

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

Melakukan Implementasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

Dokumentasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar, dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 4.10 Estimasi Biaya

No

Uraian Kegiatan

Biaya Yang Diusulkan

1

Pengumpulan Dan Analisa Data

Analisa Data

Identifikasi dan Requirement

Desain dan Programing Testing

500.000

Testing dan Implementasi

250.000

2

Bahan dan Peralatan Penelitian

Modem (hotspot)

250.000

3

Perjalanan

Biaya Makan

200.000

Biaya Transportasi

200.000

4

Biaya Lain – Lain

Kertas A4 (2 Rim)

100.000

Tinta Epson (4 Warna)

400.000

Laporan Penyelesaian Tugas Akhir

225.000

Jumlah

2.125.000

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada sistem informasi monitoring piutang di UTD PMI Kab. Tangerang, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem serta proses penagihan piutang yang sedang berjalan saat ini di UTD PMI Kab. Tangerang masih menggunakan Ms. Excel, dimana semua pekerjaan masih dilakukan secara manual, mulai dari penginputan data piutang, penagihan piutang, dan laporan piutang yang dihasilkan. Meskipun masih berjalan dengan baik, namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat sehingga laporan yanng dihasilkan tidak dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan bagi kebijakan instansi.
  2. Berdasarkan sistem informasi yang telah berjalan, maka peneliti membuat rancangan sistem informasi monitoring piutang, dimana sistem monitoring piutang yang dihasilkan dapat mempermudah stakeholder dalam melakukan kegiatan arus keuangan perusahaan dalam hal ini keuangan dan akunting serta mempermudah pengambilan keputusan general manager, karena sistem informasi monitoring piutang yang dirancang merupakan metode analisa dalam pengolahan data yang dapat menghasilkan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu sebagai pendukung pengambilan keputusan. Perancangan sistem informasi monitoring piutang dimulai dari pembuatan diagram UML, yang terdiri dari 5 (lima) buah diagram yaitu usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, class diagram dan state machine diagram. Selanjutya dibuatlah programming dengan menggunakan bahasa pemograman PHP sesuai dengan desain prototype yang ada. App Serv sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server dan juga menggunakan MySql sebagai database yang dibangun.
  3. Dengan perancangan sistem informasi monitoring piutang dapat menghasilkan informasi keuangan yang lebih cepat dan akurat, tersedianya database yang saling mengintegrasikan seluruh file yang saling terkait sehingga pengontrolannya relatif mudah dan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan data sehingga lebih efektif dan efisien dan informasi yang dihasilkan pun dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan bagi stakeholder dalam mengontrol dan menentukan langkah selanjutnya sebagai pertimbangan kegiatan operasional perusahaan.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran yang sesuai dengan apa yang dialami selama menyelesaikan skripsi ini. Adapun saran – saran tersebut sebagai berikut :

  1. Membuat sistem informasi monitoring piutang dalam bentuk web, dalam hal pengiriman penagihan piutang.
  2. Melakukan perubahan sistem pengolahan data yang masih manual menjadi terkomputerisasi agar lebih efektif dan efisien.
  3. Membuat sistem yang memudahkan pembuatan laporan penjualan kredit sehingga tidak terjadi kesalahan dan bisa menghasilkan laporan yang cepat dan akurat.
  4. Dari beberapa saran dan kekurangan yang telah disebutkan pada rancangan sistem informasi monitoring piutang yang telah dibuat agar dapat dikembangkan kembali agar menjadi lebih baik lagi dan mencakup keseluruhan sistem terkomputerisasi pada tiap-tiap kegiatan keuangan Instansi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mujiati, Hanik, Sukadi. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Stok Obat Pada Apotek Arjowinangun. Solo : UNSA. Indonesian Jurnal On Computer Science – Speed (IJCSS) – FTI, Vol.1
  2. Aisyah, Siti. Kalbuana, Nawang. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2. (Januari 2011). Perguruan Tinggi Raharja,Tangerang.
  3. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  4. 4,0 4,1 Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  5. Zemp, H. 2011. ICTS and Effective Communication Strategies: Specific Needs Of Information Before, During And After Disasters. In : Proceedings of IEEE International Conference on Innovative Mobile and Internet Services In Ubiquitous Computing, 235-240.
  6. Liang, Gang, Wenbo He and Chun xu. 2015. Rumor Identification in Microblogging Systems Based on Users' Behavior. In : International Journal IEEE Trans On Computational Social System,99-108.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informsi. Yogyakarta : Andi Offset.
  8. Suwirmayanti, Ni Luh Gede Pivin. 2016. Sistem Informasi Pemetaan Wisata Fauna Dibali. Bali : STMIK STIKOM Jurnal Ilmiah DASI, Vol-17 No.3, September 2016.
  9. Henderi, dkk. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatcs”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.2
  10. Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha.
  11. Murad. Dina, Fitria . 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, September 2013.
  12. Ruli, Dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerng. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT ,Vol.7 No.1, September 2013.
  13. Kanal, Abhisek and Aishwarya . 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax.in : In International Journal Of Computer Science And Information Technologies,Pages.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  15. 15,0 15,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen (Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan). Yogyakarta: Graha Ilmu.
  16. Hamim, Tohari. Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: Andi Offset. 2014.
  17. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol. 5.
  18. 18,0 18,1 18,2 Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI Obses.
  19. Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim.2013.”Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang”. Journal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.
  20. Lee, Sunguk .2012 “Unified Modeling Language (UML) For Database System and Computer Applications vol. 5, No.1, March, 2012.
  21. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  22. Munandar, Danang, 2016. Relationship Marketing Strategi Menciptakan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : Ekuilibria.
  23. Khanna, Ika Nur.2013.”WirelessMon, Very Handle to Capturing your Wifi Network Acsess”. Diambil dari http://ilmukomputer.org
  24. 24,0 24,1 24,2 Prasetyo, Imam.2013. Pengenalan Monitoring Jaringan Komputer. Diambil dari http://ilmukomputer.org
  25. 25,0 25,1 Hery, 2015. Praktis Menyusun Laporan Keuangan. Jakarta : Grasindo.
  26. Wibawa, I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Reminder Masa kadaluarsa Berbasis GIS dengan Platform. Merpati Vol.3, No.1,April 2015 ISSN:2251-3006 Universitas Udayana.
  27. Rosa. A.S., dan Shalahuddin. M, “Rekayasa Perangkat Lunak”, 2nd ed, Bandung: Informatika, 2014.
  28. Jayant. K.P, Garg. Renu, Kumar. Vinod, Prof. Rana. Ajaya “An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams”. Ghazjabad, India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2.
  29. Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)
  30. Mujiyana, Ingge Elissa.2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan pembelian via internet pada toko online. Universitas Gunadarma.
  31. Dewanto, Andika. 2013. Jurnal Informatika Vol.2 No.2. Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) pada aplikasi Mobile Android. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung.
  32. Wahana Komputer. Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Andi Offset, 2014.
  33. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL). Padang. Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013.
  34. Meiska Firstiara Maudi, Arief Laila Nugraha, Bandi Sasmito. 2014. “Desain Aplikasi Sistem Informasi Pelanggan PDAM Berbasis Web GIS (Studi Kasus : Kota Demak)”. Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3, Juli 2014.
  35. 35,0 35,1 Khan, Shadab; Aruna B Dulloo and Meghna Verma. 2014. “Systematic Review of Requirement Elicitation Techniques”. International Journal of Information and Computation Technology, Vol. 4, No. 2. ISSN : 0974-2239.
  36. Prastomo, Andi. (2014). “Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi”. Faktor Exacta 7(2): 165-175, 2014 Issn: 1979-276x.
  37. Archaya, Shivani dan Pandya, Vidhi. “Bridge Between Black Box and White Bo-Gray Box Testing Techniques”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN-2277-1956. Vol.2.
  38. Deviachrista. 2013. “Dasar Literature Review”. Jakarta : Salemba Empat.
  39. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran A :
A.1 Form Persetujuan Dan Petugasan Pembimbing
A.2 Form Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.3 Kartu Pembimbing
A.4 Kartu Study Final (KSTF)
A.5 Daftar Nilai
A.6 Form Validasi Skripsi
A.7 Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.8 Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.9 Form Seminar Proposal
A.10 Form Pertemuan Stakeholder
A.11 Form Final Presentasi Skripsi
A.12 Form Pendaftaran Sidang
A.13 Form Validasi Sidang
A.14 Kwitansi Pembayaran Sidang
A.15 Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.16 Sertifikat Toefl
A.17 Sertifikat REC
A.18 Sertifikat Prospek
A.19 Sertifikat IT International
A.20 Sertifikat Nasional
A.21 Curriculum Vitae (CV)
LAMPIRAN B :
B.1 Surat Pengantar Observasi Dan Surat Keterangan Observasi
B.2 Surat Keterangan Implementasi
B.3 Form Wawancara
B.4 Form Permintaan Darah
B.5 Buku Ekspedisi
B.6 Surat Pengantar Service Cost
B.7 Laporan Penagihan
LAMPIRAN C :
C.1 Slide Presentasi
C.2 Katalog Produk

Contributors

Rosiana