SI1412483035

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PENERAPAN SISTEM PENJADWALAN SIDANG AUTO GENERATE

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM : 1412483035

NAMA : PRIYATNA ABDUL AZIS

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

 

PENERAPAN SISTEM PENJADWALAN SIDANG AUTO GENERATE

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1412483035
Nama  : Priyatna Abdul Azis
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Februari 2018

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)         (Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENERAPAN SISTEM PENJADWALAN SIDANG AUTO GENERATE

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1412483035
Nama  : Priyatna Abdul Azis

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
( ‎Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)     (Qurotul Aini, S.Kom.,M.T.I)
NID : 14018     NID : 14012

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PENERAPAN SISTEM PENJADWALAN SIDANG AUTO GENERATE

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1412483035
Nama  : Priyatna Abdul Azis

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
()   ()   ()
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PENERAPAN SISTEM PENJADWALAN SIDANG AUTO GENERATE

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1412483035
Nama  : Priyatna Abdul Azis
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Business Intelligence

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018
Priyatna Abdul Azis
NIM: 1412483035

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRACT

PESSTA + (Assessment of Thesis And Final Duty Plus) is a trial information assessment system for students who can be accessed online through a website. At Raharja High School, local PESSTA system that is currently running there are some shortcomings one of which is Auto Generate Scheduling Session which is currently still in the experimental stage. But Scheduling TA / Thesis is often a constraint, because in the preparation of a schedule TA / Thesis trial takes a long time with high complexity. Therefore, to arrange the schedule of TA / Thesis trial must consider several components such as supervisors, lecturers, rooms, and students. The author performs data collection methods from the scheduling process of an Auto Generate System PESSTA + Scheduling which can be accessed online to facilitate the Secretary of the session in making the schedule is done automatically, and lecturer testers can easily obtain information about the trial schedule. To formulate the PESSTA + Auto Generate scheduling system design is possible by using System Analysis Elisitasi and Design Method that is Unified Modeling Languange (UML) and using PHP based Framework is YII Framework. Submission of information TA / thesis trial schedule, the validation of student data, schedule of lecturers and the room, thus speeding up the scheduling process TA / Thesis trial in Higher Education Raharja

Keywords: PESSTA+,Auto Generate Scheduling System, TA / Thesis

ABSTRAK

PESSTA+ ( Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus ) merupakan sistem informasi penilaian sidang bagi mahasiswa yang dapat diakses secara online melalui sebuah website. Pada Perguruan Tinggi Raharja, sistem PESSTA lokal yang saat ini sedang berjalan terdapat beberapa kekurangan salah satunya adalah Auto Generate Penjadwalan Sidang yang saat ini masih dalam tahap percobaan. Namun Penjadwalan sidang TA/Skripsi sering kali menjadi kendala, sebab dalam dalam penyusunan sebuah jadwal sidang TA/Skripsi membutuhkan waktu yang lama dengan kompleksitas yang tinggi. Oleh karena itu, untuk menyusun jadwal sidang TA/Skripsi harus mempertimbangkan beberapa komponen seperti dosen pembimbing, dosen penguji, ruangan, dan mahasiswa. Penulis melakukan metode pengumpulan data dari proses penjadwalan sebuah Sistem Auto Generate Penjadwalan PESSTA+ yang dapat di akses secara online guna mempermudah Sekretaris sidang dalam membuat jadwal yang dilakukan secara otomatis, dan dosen penguji dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai jadwal sidang. Untuk merumuskan perancangan sistem penjadwalan Auto Generate PESSTA+ dimungkinkan dengan menggunakan Metode Analisis Sistem yaitu Elisitasi dan Metode Perancangan yaitu Unified Modeling Languange (UML) serta menggunakan Framework berbasis PHP yaitu YII Framework . Penyampaian informasi jadwal sidang TA/Skripsi, adanya validasi data mahasiswa, jadwal dosen dan ruangan, sehingga mempercepat proses penjadwalan sidang TA/Skripsi di Perguruan Tinggi Raharja.

PESSTA+, Auto Generate Penjadwalan Sidang, Sidang TA/Skripsi


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, tidak lupa shalawat serta salam terlimpahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW, keluarga , sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang diambil adalah “ Penerapan Sistem Penjadwalan Sidang Auto Generate Pada PESSTA+ Berbasis Yii Framework di Perguruan Tinggi”. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan.

Namun berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini, diantaranya :

  1. Bapak Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom, M.T.I. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Ibu Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua Orang Tua dan adik yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.
  9. Semua teman-teman sahabat seperjuangan ( Kevin , Yoyo, Randy, AUROR Team, Biji Group, Calon S.Kom YGK’14, Raharja FC, WeArePucuk, Bang Jul, Mba Yuli, Eka Maulana, Dicky Achmad, Rizky Aulia, ) yang selalu memberikan support.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat Penulis harapkan, sehingga akan memicu semangat untuk lebih berkarya lagi. Semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 23 Januari 2018
Priyatna Abdul Azis
NIM. 1412483035

Daftar isi

Daftar Gambar

 


Gambar 2.1. Logo PESSTA

Gambar 2.2. Logo PESSTA+

Gambar2.3. Logo rinfo

Gambar2.4. Logo Yii Framework

Gambar 2.5. Relasi Dependency

Gambar 2.6. Relasi Association

Gambar 2.7. Relasi Generalization

Gambar 2.8. Relasi Realization

Gambar 3.1 Logo Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Green Campus

Gambar 3.3 Pribadi Raharja

Gambar 3.4 Lokasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.5 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.6 Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.6 Keunggulan di Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.8 Kerjasama Dalam Negeri Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.8 Kerjasama Luar Negeri Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.10 Flowchart Sistem yang berjalan

Gambar 3.11 Use Case Diagram system yang berjalan

Gambar 3.12 Activity Diagram Alur yang Berjalan

Gambar 3.13 Sequence Diagram Alur yang Berjalan

Gambar 4.1 Usecase Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan

Gambar 4.4 Flowchart Sistem yang diusulkan

Gambar 4.5 HIPO pada Generate Jadwal Sidang

Gambar 4.6 Menampilkan 25 Penguji

Gambar 4.7 Menampilkan 3 hasil result generate jadwal sidang

Gambar 4.8 Menampilkan 8 kuota penguji berdasarkan kepangkatan

Gambar 4.9 Menampilkan 8 waktu pelaksanaan sidang

Gambar 4.10 Menampilkan 150 data jadwal sidang yg tergenerate

Gambar 4.11 Menampilkan 4 ruangan di generate jadwal sidang

Gambar 4.12 Menampilkan 200 mahasiswa yg akan melaksanakan sidang

Gambar 4.13 Menampilkan 8 button sub menu pada generate jadwal sidang

Gambar 4.14 Terdapat tombol export melalui excel

Gambar 4.15 Menampilkan Jadwal Sidang secara keseluruhan

Gambar 4.16 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.17 Tampilan Menu Setup

Gambar 4.18 Tampilan Menu Penguji

Gambar 4.19 Tampilan Menu Kuota Penguji

Gambar 4.20 Tampilan Menu Ruang

Gambar 4.21 Tampilan Menu Tanggal

Gambar 4.22 Tampilan Menu Waktu

Gambar 4.23 Tampilan Menu Generate

Gambar 4.24 Tampilan Menu Result

Gambar 4.25 Tampilan Menu Result

DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2. Sertifikat Akreditasi Perguruan Tingi Raharja

Tabel 3.3 Jurusan/Prodi STMIK Raharja

Tabel 3.4. Jurusan/Prodi AMIK Raharja

Tabel 3.5. Visi Misi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6. Misi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.7. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.8. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

Tabel 3.9. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

Tabel 3.10. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)

Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II (Admnstrsi)

Tabel 3.12. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (B. Mhs)

Tabel 3.13. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.14. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

Tabel 3.15. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.16. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa

Tabel 3.17. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional

Tabel 3.18. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa

Tabel 3.19. Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian

Tabel 3.20. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.21. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.22. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.23. Final Draft

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur antara Sistem berjalan dan Sistem usulan

Tabel 4.2 Analisis SWOT sistem yang Diusulkan

Tabel 4.3 Matriks SWOT system yang diusulkan

Tabel 4.4 Pengujian Blackbox pada menu Login di PESSTA+

Tabel 4.5 Pengujian BlackBox pada menu Setup Generate Jadwal Sidang

Tabel 4.6 Pengujian Blackbox pada menu Penguji generate jadwal sidang

Tabel 4.7 Pengujian BlackBox pada menu Kuota Penguji Generate Jadwal Sidang

Tabel 4.8 Pengujian Blackbox pada menu Ruang Generate Jadwal Sidang

Tabel 4.9 Pengujian Blackbox pada Menu Tanggal Generate Jadwal Sidang

Tabel 4.10 Pengujian Blackbox pada Menu Waktu di Generate Jadwal Sidang

Tabel 4.11 Pengujian Blackbox pada menu Generate di Generate Jadwal Sidang

Tabel 4.12 Pengujian Blackbox pada menu Result di Generate Jadwal Sidang

Tabel 4.13 Time Schedule

Tabel 4.14 Estimasi Biaya


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

 

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL HIPO


 




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari 2 (dua) orang dengan materi pembahasan yang telah disepakati bersama, dan merupakan pertemuan formal untuk menghasilkan suatu putusan dengan menggunakan aturan yang jelas.

Menurut Eddy Herjanto[1] dalam bukunya menyatakan bahwa Penjadwalan (scheduling) adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi.

Dari pengertian Penjadwalan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian penjadwalan mempunyai fungsi mengalokasikan sumber yang ada guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta melakukan pengendalian dan koreksi terhadap penyimpangan yang muncul, sehingga penjadwalan dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dnegan rencana yang telah ditetapkan

Pengetahuan dan mutu dunia pendidikan beserta elemennya saat ini tentunya semua itu tidak terlepas dari penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu media yang banyak memberikan manfaat. Teknologi pun kini bukan hanya menjangkau perkantoran tetapi juga instansi-instansi masyarakat seperti Perguruan Tinggi. Akan tetapi pemenuhan kebutuhan terhadap suatu informasi pada saat ini tidak lepas dari pemakaian dan pemanfaatan komputer dengan semaksimal mungkin. Dibandingkan dengan proses sebelumnya, dengan adanya sistem informasi berbasis komputer ini, maka pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien. Dibandingkan dengan tidak adanya teknologi , akan tetapi kurangnya pemahaman terhadap teknologi komputer menghambat akses atau jalannya suatu instansi akademis kedunia luar.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan kampus IT modern yang memiliki sebuah sistem yaitu PESSTA+. PESSTA+ merupakan sistem 10 PO (Penilaian Objektif) yang dilakukan oleh mahasiswa secara online. Namun di dalam PESSTA+ belum ada sistem yang bernama kan Auto Generate penjadwalan sidang yang sampai sekarang hanya ada di PESSTA Lokal dan belum maksimal dalam penggunaan nya. Maka dari itu ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penyusunan jadwal sidang yaitu diantaranya sudah pasti tidak boleh bentrok satu sama lain baik waktu maupun ruangan, apakah dosen penguji sesuai dengan bidang keahlian Tugas Akhir yang disidangkan, dan sudah meratakan beban dosen dalam menguji Tugas Akhir. Pada saat periode sidang yang pesertanya tidak terlalu banyak, hal tersebut bisa terpenuhi. Tetapi pada saat peserta sidang yang mendaftar banyak maka penyusunan jadwal sidang akan bertambah rumit. Dan permasalahan yang selama ini muncul adalah dosen penguji kurang sesuai dengan topik Tugas Akhir yang disidangkan, dan terjadi bentrok antara jadwal sidang dengan jadwal dosen penguji sehingga dosen penguji tersebut tidak dapat hadir.

Dengan permasalahan tersebut, diperlukan sebuah Sistem yaitu sistem Generate sangat penting untuk PESSTA+ terutama Tujuan dibuat nya sistem Auto generate jadwal sidang pada PESSTA+ adalah mengoptimalkan jadwal sidang dan menghemat waktu penyusunan nya dan untuk mempermudah sekretaris jurusan dalam membuat jadwal sidang agar lebih efektif dan efisien.

Dalam rangka peningkatan kualitas serta mutu dalam melakukan penjadwalan sidang tugas akhir/skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja yang peneliti tuangkan ke dalam sebuah laporan ilmiah ini dengan judul “Penerapan Sistem Penjadwalan sidang Auto Generate Pada PESSTA+ Berbasis Yii Framework di Perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) adalah sebuah sistem informasi yang diciptakan dalam rangka memperlancar dan meningkat kan mutu pelaksanaan sidang tugas akhir/skripsi mahasiswa. Sistem PESSTA+ berfungsi untuk mempermudah proses penilaian tugas akhir/skripsi mahasiswa oleh pembimbing, pelaksanaan pengumpulan berkas laporan tugas akhir/skripsi oleh mahasiswa, proses pelaksanaan sidang tugas akhir/skripsi, penilaian sidang tugas akhir/skripsi oleh dewan penguji, pembuatan form perbaikan sidang, dan pembuatan berita acara hasil sidang. Melalui sistem PESSTA, maka pengumpulan laporan tugas akhir/skripsi, penilaian pembimbingan, pelaksanaan sidang, dan penilaian hasil sidang tugas akhir/skripsi pada perguruan tinggi raharja dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.


Pada sistem PESSTA+ sudah ada sistem validasi jurnal, validasi hibah, validasi widuri, dan validasi sertifikat. Maka dari itu masih banyak sistem yang perlu di kembangkan dan diterapkan pada sistem PESSTA+, salah satunya sistem Auto Generate. Auto Generate merupakan sistem yang dapat mempermudah Sekretaris jurusan dalam penginputan jadwal sehingga tidak membuang waktu dalam membuat jadwal sidang sehingga lebih efektif dan efisien. Saat ini sistem Auto Generate pada PESSTA+ masih dalam tahap pengembangan dan belum dapat digunakan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka terdapat 3 (tiga) hal yang dijadikan rumusan masalah antara lain:

  1. Apakah cara kerja sistem penjadwalan sidang sudah baik saat ini?
  2. Apakah sistem Auto Generate Penjadwalan Sidang dapat menyelesaikan masalah yang dialami saat ini ?
  3. Bagaimana Sistem Auto Generate Sistem Penjadwalan Sidang tugas akhir/skripsi dapat di akses secara online?

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dirasa sangat perlu untuk melakukan pengembangan pada sistem (Penjadwalan sidang Auto Generate) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini, maka harus ada ruang lingkup masalah, berikut adalah 3 (tiga) ruang lingkup masalah yang akan dibahas diantaranya:

  1. 1. Penelitian ini difokuskan kepada sekretaris sidang yang melakukan penginputan jadwal sidang di Perguruan Tinggi Raharja
  2. 2. Pada saat login tidak lagi menggunakan username dan password lagi, melainkan menggunakan Single Sign On(SSO).
  3. 3. Penelitian ini hanya berfokus di dalam sistem PESSTA+


Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan penelitian ini bertujuan agar dapat di laksanakan suatu penelitian. Oleh karena itu sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan dari penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting karena tujuan akan membuat suatu penelitian menjadi lebih terarah dan sesuai dengan rencana awal. Di bawah ini berikut 3 (tiga) tujuan dari penelitian yang penulis lakukan diantaranya :

  1. Untuk mengetahui sistem dapat menyelesaikan masalah maka di buatlah rancangan Auto Generate Penjadwalan sidang pada PESSTA+ yang dibangun dengan menggunakan YII Framework.
  2. Untuk mengetahui cara kerja sistem Auto Generate penjadwalan sidang saat ini di Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Untuk mengetahui cara agar Auto Generate penjadwalan sidang dapat diakses secara online.

Manfaat

Setiap penelitian tentunya bertujuan untuk memberikan manfaat, manfaat yang diberikan pasti akan sangat berguna bagi pengguna nantinya. Berikut 3 (tiga) manfaat yang penulis lakukan :

  1. Dengan adanya Sistem Auto generate penjadwalan sidang dapat memberikan informasi mengenai jadwal sidang secara online karena sudah terdapat di dalam sistem PESSTA+.
  2. Dapat memberikan masukan mengenai sistem penjadwalan Auto Generate pada Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Dengan membuat sistem ini dapat memudahkan Sekretaris sidang untuk menginput jadwal sidang TA/Skripsi yang sudah terakomodir dengan baik.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembang kan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Di bawah ini adalah metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini:

Metode Pengumpulan Data

Adapun dalam penelitian Skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang di rencanakan dan dicatat secara sistematis. Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses alur penilaian pembimbing pada sistem PESSTA+ dengan berpedoman kepada desain penelitiannya dan perlu mengunjungi sebuah instansi akademik tepatnya pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja sebagai lokasi penelitian untuk mengamati hal atau kondisi yang ada di lapangan untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan menulis laporan penelitian. Dari pengamatan lapangan yang dilakukan selama 6 (minggu) tersebut dijadikanlah pedoman untuk dilakukan nya pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Kemudian dari beberapa data yang diambil seperti domain Raharja.me akses FTP, akses email official Rinfo PESSTA+, dan landasan hukum dalam Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, peneliti diharapkan dapat memahaim sistem yang akan di analisa.

  2. Metode Wawancara

    Wawancara adalah sebuah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara sebagai penanya dan narasumber sebagai orang yang ditanya. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari informasi, meminta keterangan, atau menanyai pendapat tentang suatu permasalahan kepada seseorang. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa wawancara adalah kegiatan menggali informasi dari narasumber dengan cara tanya jawab. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan Stakeholder yaitu Bapak Padeli, M.Kom di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode ini berguna untuk memperoleh informasi dan juga data dari sejumlah sumber (literature), buku, dan beberapa jurnal untuk keperluan pengamatan serta perancangan yang terkait dalam laporan ini.

Metode Analisis Sistem

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisa sistem dilakukan untuk mengamati kebutuhan sistem sehingga dapat dianalisa kelemahan-kelemahan dari sistem tersebut. Dalam hal ini untuk mencapai sebuah strategi yang sudah ditentukan sebelumnya, perlu di dasari atas adanya sebuah pembagian yang ditinjau dari banyak hal. Pembagian tersebut terekam dalam sebuah elisitasi kebutuhan mulai dari elisitasi tahap satu, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 dan elisitasi final yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi serta dengan menggunakan analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Menurut Nasution (2012: 118), “Desain atau perancangan adalah tahapan di mana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”. Dan pada metode perancangan sistem ini peneliti menggambarkan proses perancangan yang digunakan untuk membuat Auto Generate Penjadwalan Sidang pada PESSTA+ yaitu tools Unified Modeling Language (UML) dan Flowchart. Berdasarkan hasil analisa yang ada diatas, berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

Metode Pengujian

Pengujian merupakan proses yang bertujuan memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem. Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah black box testing. Black box testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan peneliti dalam membuat laporan Skripsi ini secara sistematis, maka laporan ini terdiri dari sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum antara lain Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas beberapa definisi ataupun teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan antara lain adanya beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan diantaranya: Definisi Perancangan Sistem, Konsep Dasar Sistem, Definisi Generate and Test, Konsep Dasar Data dan Informasi, Konsep Dasar Sistem Informasi, Definisi Sidang, Definisi PESSTA, Konsep Dasar FIR, Konsep dasar PESSTA+, Definisi Rinfo, Konsep Dasar SWOT, Konsep dasar YII framework, Definisi SQL, Definisi My SQL, Konsep dasar elisitasi, Konsep dasar UML, Definisi Flowchart, Definisi HIPO, Definisi Blackbox Testing, Konsep dasar Literature Review, Teori Questionairre, inventories, YII Framework, efektivitas, pengumpulan, soal, dan ujian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini membahas analisa organisasi, gambaran umum, sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama Raharja, jurusan Perguruan Tinggi Raharja serta alur sistem yang berjalan saat ini yaitu Diagram Usecase, Aktivity Diagram dan Sequence Diagram serta .

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai rancangan sistem usulan, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan menggunakan UML (unified modeling language) , testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta yang terakhir ada estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta beberapa saran yang berguna bagi kelanjutan penelitian yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Untuk mendukung sebuah penulisan, penulis mengemukakan pengertian yang berkaitan dengan ruang lingkup dan permasalahan pembahasan sebagai landasan dalam suatu penulisan

Konsep Dasar Penerapan

Definisi Penerapan

Menurut Djahir dan Pratita (2015 : 74)[2] penerapan adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

Sedangkan Menurut Adi (2015:126)[3], penerapan adalah pemanfaatan hasil pengembangan, penelitian dan atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi.

Dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja dan menghasilkan suatu sistem atau inovasi yang baru.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[4], Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul Organization and Management: Basic Systems Concept Misalnya, menyatakan bahwa sistem adalah “whole compounded of several parts” (Suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).

Dari definisi di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan subsistem yang saling terintegrasi untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

Menurut Taufiq (2013:17)[5], sistem informasi adalah kumpulan sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan menggunakan komputer sehingga memiliki nilai tambah dan manfaat bagi penggunannya.

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (Hutahaean, 2015)[6], “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran dan maksud”.

Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian bagian atau subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahean (2015:3)[7] , Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Komponen dari karakteristik sistem tersebut diantaranya yaitu:

  1. Komponen (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

  6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak ada yang mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dan subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa perawatan (maintenance input). Dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan sisa informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolahan (Process)

  14. Suatu sistem menjadi pengolah yang akan berubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[8].

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

  2. Sistem abstrak adalah sistem berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem agama. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, sistem transportasi

  3. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tata surya, sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.

  5. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat di deteksii dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

  7. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.

Definisi Generate and Test

GT adalah metode yang paling sederhana dalam teknik pencarian heuristik. Jika pembangkitan sebuah solusi yang mungkin (a possible solution) dikerjakan secara sistematis, maka prosedur ini menjamin akan menemukan solusinya. Tetapi jika ruang masalahnya sangat luas, mungkin memerlukan waktu yang sangat lama. Terdapat dua prosedur penting yaitu pembangkit (membangkitkan sebuah solusi yang mungkin) dan tes (menguji solusi yang dibangkitkan tersebut). Dengan penggunaan memori yang sedikit, DFS bisa digunakan sebagai prosedur pembangkit untuk menghasilkan suatu solusi. Prosedur Tes bisa menggunakan fungsi heuristik. Metode Generate and Test (GT) adalah metode yang paling sederhana dalam teknik pencarian heuristic

Di dalam GT, terdapat dua prosedur penting :

  1. Pembangkit (generate), yang membangkitkan semua solusi yang mungkin

  2. Test, yang menguji solusi yang dibangkitkan tersebut

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Darmawan dan Fauzi (2013: 1)[9], “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.”

Rudy Tantra (2012: 2)[10], “Data dapat didefinisikan sebagai fakta-fakta yang masih mentah atau acak yang menjadi input untuk proses yang menghasilkan informasi”

Menurut Suprihadi, dkk dalam jurnal CCIT (2013: 310)[11], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum di organisasikan dan belum diolah atau proses.

Sumber Data

Menurut Tamodia (2013: 26)[12], Terdapat 2 (dua) sumber data berikut diantaranya:

  1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data nya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkan nya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definiisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Tata Sutabri 2012:46)[13].

Menurut Sutarman (2012:13)[14], sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menganalisa, menyimpan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah informasi terdiri dari input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Taufiq (2013:17)[5], sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki niai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20)[15], bahwa sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (Building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (Input Block). Blok model (Model Block). Blok keluaran (Output Block). Blok teknologi (Technology Block). Dan Basis data (Database Block).

  1. Blok Masukan (Input block),input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

  3. Blok keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi, perangkat lunak, perangkat keras.

  5. Basis data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (Softwere) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.

Definisi Sidang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[16], sidang adalah pertemuan untuk membicarakan sesuatu, rapat itu dihadiri oleh anggota, segenap anggota dewan dan sebagainya (hakim, pengarang, pengurus) orang banyak, publik, para (untuk menyatakan banyak), sekalian, jemaah, pembaca (pendengar). Persidangan adalah perihal bersidang, pertemuan untuk membicarakan sesuatu.

Berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa sidang adalah sebuah media yang melibatkan lebih dari 2 (dua) orang dengan materi pembahasan yang telah disepakati bersama, dan merupakan sebuah forum formal yang digunakan untuk menghasilkan suatu keputusan bersama secara bijak dengan aturan yang jelas.

Definisi Business Intelligence

Menurut Nadia Branon, Business Intelligence merupakan kategori umum yang digunakan untuk aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyediakan akses pada data agar dapat membantu keputusan dengan lebih baik dan tepat

Menurut Edward David, mengatakan bahwa Business Intelligence adalah suatu cara untuk mengumpulkan, menyimpan, mengorganisasikan, membentuk ulang, meringkas data serta menyediakan informasi, baik berupa data aktivitas bisnis internal perusahaan, maupun data aktivitas bisnis eksternal perusahaan termasuk aktivitas bisnis para pesaing yang mudah diakses serta dianalisis untuk berbagi kegiatan manajemen.

Menurut Edward David, mengatakan bahwa Business Intelligence adalah suatu cara untuk mengumpulkan, menyimpan, mengorganisasikan, membentuk ulang, meringkas data serta menyediakan informasi, baik berupa data aktivitas bisnis internal perusahaan, maupun data aktivitas bisnis eksternal perusahaan termasuk aktivitas bisnis para pesaing yang mudah diakses serta dianalisis untuk berbagi kegiatan manajemen.

Dari 3 (tiga) sumber diatas penulis menyimpulkan bahwa Business Intelligence adalah kosnep mengumpulkan data, menyimpan data dan menseleksi data guna menyediakan informasi untuk membantu dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan bisnis bagi perusahaan.

Teori Khusus

Definisi PESSTA

Gambar 2.1. Logo PESSTA

PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) merupakan sebuah sistem validasi penilaian Objektif sidang yang dapat diakses secara mandiri dan online, sehingga mahasiswa dapat melakukan submit dimanapun dan kapanpun. Yang ditujukan untuk mempermudah mahasiswa dalam ememnuhi 10 point penilaian Objekif pada saat sidang TA/Skripsi.

PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian diantaranya yaitu :

  1. Catatan Penguji

  2. Penilaian Pembimbing

  3. Penilaian Penguji

  4. Sidang

  5. Upload Raharja

  6. Pedoman widuri

  7. Raharja Career

  8. Validasi Jurnal

Konsep Dasar FIR

Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi.

Jenis-Jenis FIR

Adapun jenis-jenis FIR, diantaranya:

  1. SIS+

  2. Student iLearning Service Plus atau biasa disebut SIS+ merupakan sistem yang dibuat khusus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada Pribadi Raharja.

  3. RhjFox

  4. RhjFox, forum yang berupa open source PHPBB yang di sediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai media aktivitas/kegiatan, sarana komunikasi.

  5. Magics Channel

  6. Magics Channel merupakan kependekan dari Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services. Dalam dunia internet semacam YouTube, Dailymotion, Vimeo, dll. Kegunaannya bukan hanya untuk meng-upload video, tetapi juga dapat meng-upload image dan audio.

  7. PEN+

  8. PEN+ merupakan sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa. Dosen bisa mengakses PEN+ dengan cara mengunjungi sisplus.raharja.ac.id maka dosen bisa menginput nilai UAS, UTS, dan Tugas Mandiri hasilnya akan langsung tersubmit dan terkirim berupa notifikasi ke email mahasiswa bagian kelas yang terkait.

  9. Airzone

  10. Airzone merupakan situs web yang bergerak dibidang E-Commerce dengan nama situs airzone.me terbentuk pada tanggal 5 Mei 2014 dengan menggunakan metodologi B2C (Business To Consumen), adalah metode transaksi jual beli antara perusahaan (penjual) kepada konsumen akhir yang dilakukan secara online, dengan memberikan pelayanan langsung kepada konsumen melalui produk atau jasa.

  11. FGR (First Generation Resources)

  12. FGR merupakan suatu jasa professional services yang menyediakan jasa scan plagiarisme untuk Laporan Skripsi, TA (Tugas Akhir), KKP (Kuliah Kerja Praktek), tugas-tugas dan penjiplakan dari suatu tulisan atau karangan atas karya orang lain.

  13. GO+

  14. GO+ merupakan sebuah sistem informasi keuangan mahasiswa yang digunakan untuk menampilkan rincian biaya perkuliahan mahasiswa yang isinya terdiri dari RBR dan RBK dengan secara online. Dengan adanya GO+, mahasiswa tidak harus datang ke kampus hanya untuk mengecek biaya perkuliahan pada Box SiS sehingga mempermudah mahasiswa dalam mengetahui informasi pembayaran perkuliahan.

  15. Virtual Account

  16. Virtual Account adalah nomor unik yang mewakili sebuah rekening melalui kombinasi nomor kode bank dan nomor ID nasabah yang bisa digunakan oleh nasabah untuk membayar tagihan. Nomor virtual account yang ada di Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 5 digit kode bank dan 10 digit NIM mahasiswa. Jadi lebih mudah untuk dihafal oleh mahasiswa. Untuk virtual account Perguruan Tinggi Raharja menggunakan bank BCA.

  17. ZPreneur

  18. ZPreneur merupakan sebuah konsep baru yang dicetuskan oleh Untung Rahardja. ZPreneur lebih kearah pengusaha yang memanfaatkan high-tech untuk kebutuhan usaha. Berawal dari arti Z itu adalah memberi dampak positif, artinya seorang Zpreneur (ZP’er) lebih mengutamakan edukatif dari pada money.

  19. ZFord merupakan tempat/wadah/platform pendanaan project atau usaha dengan cara mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang.

  20. ZFord merupakan tempat/wadah/platform pendanaan project atau usaha dengan cara mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang.

  21. iLearning Plus

  22. Merupakan suatu inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning yang sebelumnya sudah ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

  23. DID (Dream Innovation Day)

  24. Merupakan sebuah bentuk dan wadah untuk kemampuan, sebuah karya, atau inovasi bagi para pribadi raharja maupun umum yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi nyata, dengan cara mengikuti sebuah kompetisi apapun yang telah di informasikan secara online melalui situs DID (Dream Innovation Day).

  25. PESSTA+

  26. Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus merupakan sebuah sistem pemberian nilai validasi jurnal dan hibah secara online.

  27. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

  28. Yaitu sistem yang dimiliki kampus Raharja untuk memberikan hak paten pada suatu karya yang harus diberikan hak paten agar tidak terjadi penjiplakan

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat artikel ilmiah yang lolos atau telah terbit di jurnal yang diakui oleh SK No 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Untuk Penilaian Objektif yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja maka perlu dilakukan validasi jurnal di PESSTA+.

Keistimewaan PESSTA+

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi jurnal sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi jurnalnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung.

Dengan hadirnya PESSTA+ maka ketentuan jurnal ilmiah yang diakui pada Perguruan Tinggi Raharja pun diterapkan kembali, karena sistem PESSTA+ hanya meloloskan jurnal yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

Logo PESSTA+

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar 2.2. Logo PESSTA+

Logo PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas.

  1. Filosofi warna Hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja.

  2. Filosofi warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis.

  3. Filosofi warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan.

  4. Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk didefinisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut.

Tujuan PESSTA+

  1. Mempersingkat waktu pelaksanaan yang kurang optimal karena pengecekan validasi sertifikat secara manual

  2. Mengembangkan sistem PESSTA+ lebih baik lagi dengan adanya sistem validasi sertifikat dan dengan adanya data mahasiswa TA/Skripsi beserta tampilan poin sertifikat.

  3. Mahasiswa bisa submit validasi sertifikat secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun mahasiswa inginkan tanpa menunggu saat sidang berlangsung.

Definisi Ten Pilar iLearning (TPi)

Dikutip dari site iMe Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja.

Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre (REC). Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pillar IT iLearning, meliputi : iRMe (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), Rinfo (Email Raharja.info), iRAN (iLearning Raharja Ask & News), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), iMe (iLearning Media), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iSur (iLearning Survey).

Definisi Rinfo

Menurut Rahardja [2014:104][17], Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja) “ Merupakan layanan komuniaksi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”.

Gambar 2.3. Logo Rinfo

Fitur Rinfo meliputi :

  1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh

  2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive

  3. Tanpa iklan

  4. Rinfo terintegrasi dengan 10 TPi Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan informasi-informasi terupdate yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2013:19)[18] analisis SWOT diartikan sebagai “analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats)”

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Menurut Ary Budi dkk (2014:439)[19] Yii Framework adalah sebuah kerangka kerja dapat diartikan sebagai kumpulan script yang di manfaatkan untuk membantu developer atau programmer dalam memecahkan sebuah permasalahan dengan terciptanya suatu program yang bermanfaat.

Dikutip dari Website resmi yiifamework.com (2010), Menyebutkan bahwa Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala besar. Yii adalah free software dengan BSD licence, aplikasi Web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakanreusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view controller (MVC) yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. Mvc bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Mvo, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis: view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front controller controller depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

Gambar 2.4. Logo Yii Framework

Versi Yii

Yii saat ini memiliki dua versi mayor, yakni: Yii 1.1 dan Yii 2.0. Yii versi 1.1 yang merupakan versi lama, saat ini hanya dalam tahap pemeliharaan semata. Sedangkan Yii 2.0 adalah hasil penulisan ulang dari Yii 1.1 dengan mengadopsi teknologi dan protokol terbaru seperti Composer, PSR, namespace, trait dan sebagainya. Yii versi 2.0 adalah generasi terbaru Yii dan akan menerima setiap usaha pengembangan utama (sekarang). Panduan ini ditujukan untuk Yii versi 2.0.

Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:

  1. Menggunakan pola Mvc. Yli mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Reco dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.

  3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan input form dan melakukan validasi input dari form.

  4. AJAX Widget Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.

  5. Authentication dan authorization. Dukungan internal sehingga memudahkan pengembangan autentikasi dan autorisasi aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

  6. Skin dan theme: Vii mengimplementasikan skin dan yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

  7. Internationalization (18N) dan localization (LION). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi dan lokasi seperti penggunaan bahasa waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

  8. Web Services Yii mendukung manajemen penanganan layanan Web services.

  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat menin performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APc, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

  10. Penanganan error dan log sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi. 11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL inyection, cross-site scripting (xss), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

  11. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fingsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.

  12. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi model dan CRUD.

  13. Library ekstension Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Keunggulan Yii Framework

Dari kesekian banyaknya PHP Framework itu,Yii adalah salah satu yang dapat di andalkan sehingga dapat di pertimbangkan dalam dunia programmer dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitanya dengan suatu aplikasi yang berbasis Website. Dibawah ini adalah beberapa keunggulan dari Yii Framework serta banyak PHP Framework yang ada.

  1. Gii code generator.Gii merupakan tampilan Yii Framework guna mengadakan view ,template model control dan form yang di dalamnya terdapat CRUD lain lagi dengan PHP Framework yang di dalamnya menerapkan berbagai file ataupun data-data yang orientasi .

  2. Form handling. Gii menciptakan form “active” fields. Yang berhubungan jika sebuah Form akan di pasangkan kepada required Yii Framework akan bisa menyiapkan layanan yang dibutuhkan.

  3. HTML Grid component. Dapat menampilkan data-data dalam bentuk fitur dengan fasilitas paging, automatic sorting dan odd rows, coloring of even dan lain-lain

  4. jQuery integration adalah semua hal yang ada baik itu tampilan websitenya yang akan di implementasikan di dalam suatu baris code bahasa pemrograman dan tidak diharuskan menggunakan bahasa pemrograman HTML, Java script ataupun CSS supaya menjadikannya tampilan yang lebih indah.

  5. Translations membuat website multifungsi di Yii sehingga menjadikan lebih mudah.

  6. Database relations.

Yii mendukung dengan lazy loading. Itu berarti tidak harus menuliskan JOIN pada setiap kali akan mendapatkan nilai berupa angka dari sebuah tabel yang lain.

Definisi SQL

Menurut Muchamad Nuh (2012:3)[20], SQL adalah suatu bahasa komputer yang mengikuti standar National Standard Institute (ANSI), yaitu sebuah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses dan melakukan manipulasi sistem database (Sistem Basis Data Tutorial Konseptual) untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu commandline (perintah: mysq dan mysqladmin). Juga dapat diunduh dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik (GUI), MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. Perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL.

Menurut Eri Zuliarso dan Herny Februariyanti (2013:50)[21], “SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemulihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data yang dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

Definisi MySQL

Menurut Eri Zuliarso dan Herny Februariyanti (2013:50)[21], “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat seara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial”.

Menurut Dwi Priyanti dan Siska Iriani (2013:56)[22].”MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemulihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.”

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17)[23] mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.”

Menurut Saputra (2012:51)[24], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Rosa (2013:133)[25], “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut Anggi Kusumawati (2012)[26], “Unified Language Modeling (UML) adalah sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML model dapat dibuat untuk semua jenis aplikasi aplikasi perangkat lunak, di mana aplikasi tersebut dapat berjalan pada perangkat keras, sistem operasi dan jaringan apapun serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Unified Language Modeling (UML) adalah sebuah alat (tool) yang digunakan untuk mendesign atau merancang sebuah model untuk sistem yang akan dibuat.

Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Untung Rahardja dkk (2014: 491)[17] usecase pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.

    Menurut Carina Titus (2016:20)[27] dalam jurnal internasional mengemukakan “ Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details.”

  3. Class Diagram

  4. Menurut Carina Titus (2016:20)[27] dalam jurnal internasional mengemukakan “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes.”

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Carina Titus (2016:20)[27] dalam jurnal internasional mengemukakan “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario.”

  7. Activity Diagram

  8. Menurut Muhammad Revo Dwi Putro dkk (2014:208)[28], “Activity diagram adalah sebuah cara untuk memodelkan aliran kerja (workflow) dari use case dalam bentuk grafik”. Diagram ini menunjukkan langkah-langkah di dalam aliran kerja, titik-titik keputusan di dalam aliran kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan objek-objek yang digunakan dalam aliran kerja.

Relasi (Relationship) Unified Modeling Language (UML)

Ada 4 (empat) relasi dalam Unified Language Modeling (UML), yaitu:

  1. Ketergantungan (Dependency)

  2. Merupakan hubungan dimana terjadi perubahan yang ada pada suatu elemen mandiri akan mempengaruhi elemen yang bergantung pada elemen yang tidak mandiri.

    Gambar 2.5. Relasi Dependency

  3. Asosiasi (Association)

  4. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu projek dengan bagian-bagiannya. Suatu bentuk asosiasi merupakan agregasi untuk menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    Gambar 2.6. Relasi Association

  5. Generalisasi (Generalization)

  6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek indu (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

    Gambar 2.7. Relasi Generalization

  7. Realisasi (Realization)

  8. Merupakan operasi yang seutuhnya dilakukan oleh suatu objek. Dimana realisasi ini meunjukan hubungan elemen yang ada di bagian tanpa anak panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ditunjuk anak panah.

    Gambar 2.8. Relasi Realization

Definisi Flowchart

Menurut Rachmat Hidayat (2014:42)[29],”Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen komponen dalam bahasa pemrograman.

Menurut Adita Ayu Prawiyanti dan Ramadhian Agus Triyono (2013:45)[30], “Flowchart adalah gambaran atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

Definisi HIPO

Menurut Wahyudi (2012:143)[31], “ HIPO (Hierarki Plus Input Output Process) merupakan teknik untuk mendokumentasikan sistem pemrograman”.

Menurut Sucinigtyas, Pratomo Setiaji dan Andy Prasetyo (2014:118)[32], “HIPO merupakan metodologi yang di kembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah alat yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem di gambarkannya”.

Definsi Black Box Texting

Metode Pengujian Black Box Testing terdiri dari Usability Test dan User Statisfaction yang akan mengidentifikasi kesalahan dalam beberapa kategori, yang mana diantaranya, kesalahan interface dan fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan pada struktur data ataupun akses Database eksternal, kesalahan inisialisasi serta terminasi dan lainnya. (Bustomi, 2013)[33]

Sedangkan menurut Ahli lainnya Metode Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak (Bunyamin dan Muharom 2013:2)[34]

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Metode studi pustaka dilakukan guna menunjang dari metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik dan penelitian lainnya. Adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Noor Latifah (2016)[35] Penelitian yang berjudul “ analisa dan perancangan sistem penjadwalan skripsi berbasis web responsif “. Penelitian ini tentang Sistem penjadwalan skripsi merupakan sistem yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dengan harapan adanya sistem ini bisa membantu dan mempermudah dalam pengelolaan data mahasiswa pendaftar sidang baik proposal maupun sidang skripsi, membantu dalam penyusunan jadwal dan mempermudah dalam penyampaian jadwal sidang proposal dan sidang skripsi. Di tingkat perguruan tinggi, termasuk di Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus, ada beberapa kegiatan sidang yang dilaksanakan oleh mahasiswa S1 sebagai syarat kelulusan studinya diantaranya sidang proposal skripsi dan sidang skripsi. Penjadwalan sidang adalah masalah menempatkan waktu, ruangan dan penguji sidang kepada calon mahasiswa yang diuji. Tujuan penelitian ini untuk membuat perancangan sistem penjadwalan skripsi berbasis web responsif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada orang yang di anggap berpotensi untuk memberikan informasi tentang penyusunan jadwal sidang proposal dan jadwal sidang proposal, juga melalui pengamatan, dokumen dan sebagainya sampai dengan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian berupa perancangan sistem penjadwalan skripsi berbasis web responsif.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Bagas Ardhianto, Bambang Pudjoatmodjo dan Mahmud Dwi Suliiyo dalam jurnal (2016)[36] yang berjudul “ implementasi algoritma genetika pada penjadwalan sidang tugas akhir fakultas informatika“. Penelitian ini tentang Sidang Tugas Akhir sebuah tahapan penentuan kelulusan bagi mahasiswa pada sebuah Perguruan Tinggi, dan jadwal sidang Tugas Akhir ditangani oleh masing fakultas. Pada Fakultas Informatika IT Telkom terdapat dua program studi yaitu S1 Teknik Informatika dan D3 Teknik Informatika dan penjadwalan sidang Tugas Akhir menjadi tanggung jawab masing - masing program studi. Dan sejauh ini penyusunan jadwal sidang Tugas Akhir masih dikerjakan secara manual oleh kaprodi dibantu oleh sekretaris prodi. Dan dengan penyusunan jadwal yang masih manual tersebut, kemungkinan kesalahan pada jadwal masih cukup tinggi tergantung ketelitian penyusun jadwal terlebih pada saat periode sidang dengan peserta sidang yang banyak. Dan karena masih manual, akan membutuhkan waktu tidak sedikit untuk koordinasi dan penyusunan jadwal sidang .

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Sayoga, Ganis (2016)[37] yang berjudul “pembuatan modul jadwal di EIS dengan sinkronisasi data dari generate jadwal.” penelitian ini tentang Executive Information System (EIS) adalah sistem informasi yang menyajikan data-data seperti informasi akademik, informasi aset, informasi keuangan, informasi perpustakaan, informasi penelitian dan pengabdian, informasi network, dan informasi sumber daya manusia. Sistem EIS dibuat untuk memudahkan pencarian informasi data terutama dalam keperluan laporan dan akreditasi. Informasi jadwal merupakan informasi yang utama dan sering digunakan civitas akademika untuk mengetahui laporan jadwal dan penggunaan ruang dalam keperluan perkuliahan dan juga akreditasi, akan tetapi informasi data jadwal belum tersedia di EIS. Data jadwal berasal dari Sistem Generate Jadwal (GJ) UNS sedangkan modul jadwal berada di EIS. sistem GJ dan EIS merupakan dua sistem yang berbeda, sehingga data jadwal perlu disinkronisasi dari GJ ke modul jadwal yang berada di EIS. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan sebuah modul jadwal di EIS yang datanya telah disinkronisasikan dengan GJ.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh, I Made Suartana, I Ketut Dedy Suryawan, I Gusti Rai Agung Sugiartha 2015[38] yang berjudul “Sistem Informasi Penjadwalan Sidang TA/Skripsi Untuk Dosen STMIK Untuk Dosen Stikom Bali” Penelitian ini tentang Penyusunan Penjadwalan sidang TA/Skripsi yang masih dalam kendala karena membutuhkan waktu dan kompleksitas yang tinggi. Untuk menyusun jadwal sidang TA/Skripsi harus mempertimbangkan beberapa komponen seperti ruangan, dosen pembimbing, dosen penguji, dan mahasiswa. Sistem informasi yang berbasis client server ini, dimana server adalah website sehingga mempermudah melakukan penjadwalan dimana saja dengan adanya jaringan internet dan client berbasis android sehingga penyampaian jadwal sidang dapat secara cepat dengan adanya notifikasi melalui android.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Mentari Timur (2012)[39] yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Informasi Jadwal Sidang Proposal Tugas Akhir Berbasis Web pada Stikom Surabaya” Penelitian ini tentang permasalahan yang dihadapi mahasiswa adalah kesulitan memperoleh informasi mengenai kapan jadwal mereka melakukan sidang proposal tugas akhir. Untuk itu dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu PPTA dalam memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai kapan waktu mereka melakukan sidang proposal tugas akhir. Aplikasi informasi jadwal sidang proposal tugas akhir berbasis web merupakan aplikasi sangat diperlukan bagi PPTA (Pusat Pelayanan Tugas Akhir ) STIKOM Surabaya khususnya bagi mahasiswa yang akan mengerjakan tugas akhir.

  6. Penelitian yang di lakukan oleh Haiyan Wang dan Xiao SanSong (2015)[40] yang berjudul “Research on BIM Contstruction Schedule Generating Algorithm” Penelitian ini tentang mengusulkan jadwal pembuatan skema secara otomatis berdasarkan integrasi aturan IFC dan Algoritma GA Adaptif. Kemudian desain algoritma GA berdasarkan fungsi seleksi trigonometri operator, sesuai dengan matriks yang dihasilkan. Dalam proses penjadwalan otomatis bisa menggunakan ontologi untuk menambah kendala antar komponen guna meningkatkan kelayakan generasi otomatis penjadwalan.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Guoquan Liu, Yifeng Zeng, Dong Li, Yingke Chen (2015)[41] yang berjudul “Schedule Lengt and Reliability-Oriented-Multi-Objective scheduling for Distributed Computing” penelitian ini tentang memaksimalkan keandalan sistem dan meminimalkan panjang jadwal adalah dua tujuan utama dalam menjadwalkan sistem komputasi terdistribusi. Kedua tujuan ini telah dipertimbangkan secara terpisah oleh kebanyakan peneliti walaupun secara lebih realistis mereka harus dipertimbangkan secara bersamaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa percobaan untuk masalah ini gangguan lateral tidak berpengaruh terhadap jumlah solusi yang tidak didominasi, terlepas dari metode yang perhitungan yang digunakan untuk menentukan antara jarak dan solusi.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Al-Haj Hassan dan Osama Al Haj-Hassan (2016)[42] yang berjudul “Constraint Aware and User Friendly Exam Scheduling System” Penelitian ini tentang kendala yang harus diperhitungkan dalam penjadwalan. Penjadwalan ujian adalah kunci penting untuk sekolah dan universitas secara teratur agar periode ujian menjadi lancar. Dalam hal ini, kami menyajikan sistem penjadwalan ujian yang menggunakan penjadwalan grafik teknik. Kami fokus pada dua aspek. Pertama kendala yang dihadapi sistem. Kedua, user friendly interface dari sistem.

  9. Penelian yang dilakukan oleh Venkat Rohini dan A.M Natarajan (2016)[43] yang berjudul “Comparism of Genetic Algorithm with particle Swarm Optimisation, Ant Colony Optimisation and Tabu Search Based on University Course Scheduling System” Penelitian ini tentang menemukan metode yang sesuai untuk memecahkan masalah penjadwalan mata kuliah universitas. Makalah ini membandingkan penggunaan Particle Swarm Optimization (PSO), Ant Colony Optimization (ACO), Tabu Search and Genetic Algorithm (GA) dalam persiapan sistem penjadwalan mata kuliah universitas. Kendala berat tertentu, yang harus terpenuhi dan beberapa kendala batasan yang harus dipenuhi dan dipertimbangkan. Algoritma harus memeriksa kepuasan dari batasan keras dan kemungkinan untuk memenuhi batasan lunak.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh “Ruey Maw Chen, dan Hsiao Fang Shih (2013)[44] yang berjudul” Solving university course timetabling problems using constriction particle swarm optimization with local search” Penelitian ini tentang masalah jadwal mata kuliah studi yang dipelajari melibatkan kendala seperti kelas, kurikulum kelas dan variable lainnya. Serentak, beberapa batasan lunak juga perlu dipertimbangkan, termasuk waktu yang disukai dosen, waktu kelas favorit dll. Preferensi ini sesuai dengan nilai kepuasan yang diperoleh melalui kuesioner. Partikel Swarm Optimization (PSO) adalah skema yang menjanjikan untuk memecahkan masalah NP-Complete karena konvergensinya yang cepat. Oleh karena itu PSO diterapkan untuk memecahkan masalah timetabling course dalam pekerjaan ini. Untuk mengurangi kompleksitas, komputasi, timeslot dirancang dalam pengkodean partikel sebagai unit penjadwalan.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sumber daya manusia makin hari semakin di perhitungkan guna kemajuan suatu negara yang sangat berperangaruh sekali terhadap segala macam bidang terutama dari bidang pendidikan yang berfokus dalam bidang komputer khususnya di Perguruan Tinggi daerah Kota Tangerang yang semakin marak berbondong-bondong untuk menjadi yang terbaik dan memberikan inovasi baru untuk masyarakat umum.

Sebagaimana diketahui dunia komputer dan seluruh perangkat yang serba modern serta berbagai macam kecanggihan dalam penggunaannya khususnya dalam dunia kerja baik instansi pemerintahan maupun swasta selalu ada perubahan dengan cepat dan akurat. Maka dari itu Perguruan Tinggi Raharja dalam prosesnya tentu memiliki tujuan untuk membantu dan menunjang peran pemerintah dalam hal membenahi kehidupan bangsa Indonesia dengan cara meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu menghadapi dan mengikuti setiap perkembangan zaman yang semakin modern dan tidak lepas dari teknologi.

Perguruan Tinggi Raharja tentunya telah memegang prinsip untuk membantu peran pemerintah dan masyarakat kota Tangerang untuk mendirikan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh salah satu Yayasan yaitu Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang telah berdiri sejak tahun 2001 hingga pada saat ini, Sehingga menjadi salah satu Perguruan Tinggi terbaik terutama dalam bidang pendidikan Komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Sebagaimana diketahui seperti Perguruan Tinggi yang berbasis komputer pada umumnya termasuk Perguruan Tinggi Raharja yang pada awal mulanya hanya sebuah lembaga kursus komputer yang sering disebut LPPK ( Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) yang berlokasi di Jl.Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. Berikut ini Sejarah Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada tabel 3.1.


3.1. Tabel Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tahun Sejarah
1994 Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja yang diresmikan oleh Walikota Tangerang pada waktu itu Drs.H.Djakaria Machmud dan lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya.
1999 Berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika dengan diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No:56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.
2000 AMIK Raharja Informatika menambah Jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) berdasarkan Surat Keputusan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor:3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggarakan program Diploma I (D1) dengan gelar Ahli Pratama,Diploma II (D2) dengan gelar Ahli Muda, dan Diploma III (D3) dengan gelar Ahli Madya.
2001 Terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten.
2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
2006 Dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa saat ini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi, yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "314" mendapatkan peringkat "B" dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "335" mendapatkan peringkat "B".
2007 Terakreditasi Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai "352" mendapatkan peringkat "B",untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai "320" mendapatkan peringkat "B". Teknik Informatika No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai "358" mendapatkan peringkat "B".
2008 Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai "381" mendapatkan peringkat "A". Saat ini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
2009 Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri. Selain itu Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.
2011 Pada tahun ini Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 mendapatkan peringkat "B" dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat "B". Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.
2012 Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.
2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.
2014 Pada tahun ini diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.
2015 Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B, Oktober 2015.
Kerja sama dengan Sun Moon University, Korea, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding untuk kerja sama dalam bidang Pendidikan, Riset, dan Pertukaran Budaya, Oktober 2015.
Renewal Sertifikasi ISO 9001:2008 Ketiga, Nopember 2015.
2016 Pada tahun ini adanya pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Raharja, telah ditanda tangani MoU (Memorandum of Understanding) antara LSP INFORMATIKA (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan PERGURUAN TINGGI RAHARJA pada tanggal 5 Februari tentang PROGRAM PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) PERGURUAN TINGGI RAHARJA, Nomor : 003/MOU/LSP-INFORMATIKA-PT/II/2016.
Visitasi Akreditasi S1 – Sistem Informasi.
2017 Perguruan Tinggi Raharja pada Tahun ini mengikuti kegiatan atau acara Piksi Internasional Conference On Knowledge and Sciences (PICKS) 2017 kegiatan yang dilakukan antara lain: kegiatan konferensi internasional. Penandatangan kerja sama dan workshop penulisan standar Jurnal Internasional yang diselenggarakan oleh Seamolec AIC Indonesia dengan Politeknik Piksi Ganesha Bandung tepatnya di Gran ASRILIA Hotel Bandung. Perguruan Tinggi Raharja berhasil menjalin kerjasama dengan luar negeri dengan 100 MoU (Memorandum Of Understanding) yang telah ditandatangani pada tanggal 296 Januari 2017.

Berikut di bawah ini merupakan Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja dapat dilihat pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  2. Tabel 3.3 Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja

  4. Tabel 3.4 Jurusan/Prodi AMIK Raharja

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Visi Perguruan Tinggi Raharja

  2. Berikut ini visi dari Perguruan Tinggi Raharja :

    Tabel 3.5 Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas dan konsistensi pendidikannya, serta memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi dan modern, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

  3. Misi Perguruan Tinggi Raharja

  4. Tabel 3.6 Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Misi yang pertama adalah Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu. Misi selanjutnya adalah menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga tercipta lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, kreatif dan inovatif serta memiliki daya saing dan semangat tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Adapun misi yang terakhir adalah melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta bisnis yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.7 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1 Logo Perguruan Tinggi Raharja

Komposisi warna yang digunakan antara lain merah, hijau, biru, abu-abu serta putih dengan makna sebagai berikut:

  1. Warna merah yang bermakna melambangkan kedinamisan dan keberanian untuk melakukan terobosan-terobosan terbaru.

  2. Warna hijau yang bermakna mencerminkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian/ persaudaraan.

  3. Warna biru yang bermakna mencerminkan keabadian dan kesahajaan dalam kehidupan.

  4. Warna abu-abu yang bermakna mencerminkan kemajuan pemikiran, kemodernan dan keintelegensian.

  5. Warna putih yang bermakna mencerminkan ketulusan dan keikhlasan.

Arti Nama Raharja

Kata Raharja berawal dari Motto kota dan kabupaten Tangerang adalah Bhakti yang artinya Adhi Kerta Raharja dan Setya Kerta Raharja yang mempunyai arti kesejahteraan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri agar mampu membantu pemerintah untuk ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera dalam menguasai teknologi.

Arti Green Campus

Gambar 3.2 Green Campus

Sumber : raharja.ac.id

Green Campus, yaitu Kampus Hijau yang mempunyai arti yang luas "Green" atau bisa disebut juga dengan "Green Leaves" sering dimaknai dengan masih hijau generasi muda Indonesia ialah bibit-bibit unggul yang masih hijau serta green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang berhasil dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power bermakna kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk mendorong seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).


Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.3 Pribadi Raharja

Sumber : raharja.ac.id

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang harus memiliki keyakinan sesungguhnya Perguruan Tinggi merupakan lembaga ilmiah dan kampus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) ialah suatu satu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademik, diantaranya Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma pada Perguruan Tinggi.

Lokasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4 Lokasi Perguruan Tinggi Raharja

Kampus Modern, Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

Struktur Organisasi

Di dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan harus memiliki sebuah struktur organisasi yang dapat digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha yang berguna menunjukkan kerangka hubungan antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Di samping hal tersebut, juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan kerangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut serupa dengan Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.5 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.8 Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

  3. Direktur

  4. Tabel 3.9 Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.10 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)

  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.11 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II (Administrasi)

  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.12 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.13 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik

  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.14 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.15 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial

  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Tabel 3.16 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.17 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional

  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.18 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa

    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.19 Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian

Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Berikut pencapaian yang sudah didapatkan oleh Perguruan Tinggi Raharja :

Sertifikat Akreditasi Manajemen Informatika (B)

Sertifikat Akreditasi Komputerisasi Akuntansi(A)

Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)

Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika(B)

Sertifikat Akreditasi Sistem Komputer (B)

Sertifikat Akreditasi Sistem Informasi (B)

Certificate No : JKT 6007007 Approved by Lloyd's Register Quality Assurance to the following Quality Management System Standards : ISO 9001:2008

Gambar 3.5. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pencapaian_raharja)

Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

Di bawah ini merupakan gambaran wujud dari komitmen kampus yang sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing secara tinggi pada era global saat ini.

Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

Dengan pola kerja manajemen Perguruan Tinggi Raharja yang Terencana, Terealisasi dan Terukur dengan baik sehingga tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu yang semuanya itu dapat dituangkan dalam Renstra Manajemen, maka tidak heran berbagai pengakuan telah diraih mulai dari Pengakuan ISO 9001:2008 sampai dengan pengakuan mutu akademik oleh Badan Akreditasi Nasional pada level terbaik.

Pengakuan mutu pelayanan yang baik oleh manajemen kampus digambarkan dengan terealisasinya target yang telah ditetapkan dan terwujudnya kerjasama di dalam menata perkembangan Kampus Raharja sekarang dan dimasa yang akan datang.

Gambaran tersebut diatas wujud dari komitmen manajemen kampus dalam perencanaan yang ditetapkan serta dilaksanakan secara konsisten, sehingga seluruh pelaksana pada jajaran manajemen memiliki semangat tinggi serta memiliki kemampuan untuk berkompetensi secara sehat dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi memasuki era global.


Kerjasama Raharja

Kerjasama Dalam Negeri

Gambar 3.7. Kerjasama Dalam Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/kerjasama_raharja)

Perguruan Tinggi Raharja memiliki kerja sama dengan beberapa perusahaan ada kerjasama dalam negeri dan luar negeri. Kerjasama Dalam Negeri yang dijalin oleh Perguruan Tinggi Raharja.

Kerjasama Luar Negeri

Kerjasama Luar Negeri yang dijalin oleh Perguruan Tinggi Raharja antara lain:

Gambar 3.8. Kerjasama Luar Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/kerjasama_raharja)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan bagaimana prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Flowchart Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.9 Flowchart Sistem yang berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.10 Use Case Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.10 diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 1 sistem mencakup proses kegiatan yang berjalan saat ini

  2. Terdapat 1 (satu) aktor yaitu sebagai admin

  3. Terdapat 3 usecase yaitu, Membuat jadwal sidang secara manual di excel, Input data jadwal sidang di sistem pessta lokal, kemudian include atau login

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.11 Activity Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar Activity Diagram diatas, dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 1 start point dan 1 end point untuk mengawali dan mengakhiri kegiatan

  2. Terdapat 5 (Lima) Action, sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin yang membuat jadwal sidang secara manual, kemudian melakukan login kedalam sistem PESSTA Lokal dan verifikasi login, apabila verifikasi sukses maka admin dapat menginput jadwal sidang tersebut kedalam sistem PESSTA dan hasil akhir akan terbentuk jadwal sidang kemudian admin logout dari sistem PESSTA lokal

  3. Terdapat 1 (satu) Decision Node yaitu proses dimana untuk menentukan apakah admin bisa masuk ke Dashboard dari sistem PESSTA lokal

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.12 Sequence Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar Sequence Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 1 (satu) Aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin yang merupakan Civitas Pribadi Raharja

  2. Terdapat 2 (dua) entity yang bertanggung jawab menyimpan data atau informasi yaitu : Login dan Database.

  3. Terdapat 4 (empat) boundary yang menggambarkan interaksi aktor terhadap interface sistem yaitu MS.excel, Pessta lokal, form input dan Jadwal sidang

  4. Terdapat 1 (satu) control untuk melakukan pengecekan validasi data saat akan login ke dalam sistem PESSTA lokal

  5. Terdapat 8 (delapan) yang merupakan urutan kegiatan dalam membuat penjadwalan sidang sistem berjalan. yaitu :

    1. Membuat Jadwal sidang

    2. Akses

    3. Login

    4. Validasi

    5. Cek Validasi

    6. Validasi Sukses

    7. Input Jadwal Sidang

    8. Menampilkan Jadwal Sidang

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Berikut ini merupakan penjelasan analisis SWOT dimana analisis ini mengidentifikasi strenght (kekuatan), weakness (kelemahan) yang merupakan faktor lingkungan internal dan eksternal yaitu opportunities (kesempatan) dan threat (ancaman). Berikut ini merupakan tabel analisis SWOT pada sistem penanganan Generate jadwal sidang pada PESSTA+ yang berjalan:

Tabel 3.20. Analisis SWOT Sistem yang Berjalan

Tabel 3.21. Matriks Analisa SWOT yang berjalan

Langkah Selanjutnya untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan dalam mengatasi ancaman maupun memanfaatkan peluang yang dimiliki dengan menggunakan strategi S-O, strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki yaitu strategi S-T, analisis yang mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O, dan untuk mengatasi ancaman yang ada di eksternal yaitu strategi W-T. Berikut ini adalah matriks analisis SWOT sistem Auto Generate Penjadwalan Sidang yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja :

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Pada Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta di setiap semester selalu mengadakan Sidang/TA Skripsi diantaranya tujuannya diadakan ujian tersebut salah satunya adalah untuk mengetahui seberapa jauh hasil analisa dan penelitian seorang mahasiswa yang didapatkan dari pelajaran selama di dalam kelas oleh dosen nya tersebut. Walaupun sampai saat ini melihat jadwal sidang masih menggunakan mading kampus sehingga mahasiswa masih merasa kesulitan dalam melihat jadwal sidang nya.

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan jadwal yang dibuat berantakan atau tidak sesuai dengan format standar diantaranya yaitu kurangnya informasi untuk mengatur format penjadwalan sehingga jadwal yang dibuat masih terdapat beberapa yang bentrok, dan yang kedua adalah sistem hanya dapat di akses hanya di area kampus sehingga kurang efektif dalam segi waktu. Oleh karena itu perlu adanya sistem penjadwalan Auto Generate yang dapat memberikan layanan format standar otomatis agar memudahkan pihak yang yang berkaitan dapat membuat jadwal yang baik dan memberikan kemudahan bagi para mahasiswa untuk mengakses dan melihat jadwal yang sudah tertera di sistem PESSTA+.

Analisa Batasan Alur

Adapun batasan pada analisa alur yang dilakukan penulis, penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk memudahkan para dosen penguji untuk melihat jadwal secara lebih mudah agar sesuai dengan format standar yang diberikan pihak akademik dan juga meminimalisir kesalahan penjadwalan yang tidak harus lagi bentrok.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati hingga meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada alur yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

  1. Perlu adanya sebuah sistem yang memberikan kemudahan bagi Admin dalam ikut serta berperan dalam pengelolaan sistem penjadwalan sidang sehingga proses dapat berjalan dengan baik dan cepat.

  2. Sistem yang berjalan saat ini masih terdapat berbagai kekurangan seperti tidak efektif dan berjalan belum maksimal, dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki.

  3. Dilakukan dengan pertimbangan, persiapan, pengembangan, dan penerapan sebuah sistem PESSTA+ yang bisa memudahkan Dewan Penguji dan Mahasiswa dalam kebutuhan penjadwalan sidang .

  4. Memberikan masukan dan anjuran terhadap Tim Pengembang PESSTA+ terkait dengan sistem yang sedang berlangsung agar dapat bekerja dengan maksimal.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.22. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Diserable, dan Innsential (MDI).

Tabel 3.23. Elisitasi Tahap II

Elisitiasi Tahap III

Tabel 3.25. Elisitasi Tahap III

Keterangan :
T  : Technical
O  : Operational
E  : Economic
L  : Low
M  : Middle
H  : High

Final Elisitasi

Final draft elisitasi disajika berupa strategi yang sudah dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.26. Final Draft Elisitasi

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisis serta penelitian yang dilakukan di dalam sistem yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yaitu sistem Generate Penjadwalan Sidang pada PESSTA+, maka tahapan selanjutnya adalah membahas mengenai sistem usulan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada Generate penjadwalan Sidang pada PESSTA+ ini akan mempermudah dan mempercepat sekretaris jurusan dalam proses membuat dan menyusul Jadwal sidang Mahasiswa TA/Skripsi.

Berdasarkan kebutuhan sistem tersebut maka perlu adanya tindak lanjut untuk merancang sistem yang bertujuan sebagai penyempurnaan sistem yang lama. Dalam menganaliasa usulan prosedur yang baru dalam penelitian ini menggunakan Unified Modelling Language (UML), HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output) dan rancangan untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang akan diusulkan

Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.1 Usecase diagram yang diusulkan

Berdasarkan pada gambar Usecase Diagram 4.1 diatas, dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 2 aktor yaitu admin dan dosen

  2. Terdapat 6 Usecase yaitu Akses PESSTA+, Upload, Generate, Jadwal Sidang, Login, Email Rinfo

Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram untuk Admin yang diusulkan dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node, adalah objek yang memulai kegiatan

  2. Terdapat 7 (Tujuh) Action yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya yaitu bermula dari Admin mengakses sistem PESSTA+, kemudian login menggunakan Rinfo dan dilanjutkan dengan verifikasi login, apabila verifikasi data sukses dan benar maka admin akan langsung masuk ke halaman utama dari sistem PESSTA+, setelah berhasil admin akan langsung upload file csv data peserta sidang, kemudian admin bisa melakukan Generate jadwal sidang, dan hasil akhir akan terbentuk jadwal sidang dan admin logout dari sistem PESSTA+.

  3. 1 (satu) Decision Node yaitu untuk menenukan apakah admin bisa masuk ke dalam sistem PESSTA+ untuk menggenerate jadwal sidang

  4. 1 (satu) Final Node yaitu Objek untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3. Diatas sequence diagram yang diusulkan untuk admin dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin yang merupakan pribadi raharja

  2. 7 (tujuh) boundary yang menggambarkan interaksi aktor terhadap interface sistem yaitu halaman akses PESSTA+, login, Menu utama, Generate, Result Jadwal sidang, Export, dan Logout

  3. 1 (satu) entity yang bertanggung jawab menyimpan data atau informasi yaitu : Database

  4. 1 (satu) control untuk melakukan pengecekan validasi data saat akan login ke dalam sistem

  5. 11 (sebelas) message yang merupakan urutan kegiatan dalam membuat sistem penjadwalan sidang yang diusulkan untuk admin, yaitu :

    1. Akses

    2. Login

    3. Validasi

    4. Cek Validasi

    5. Validasi Gagal

    6. Validasi Sukses

    7. Menu Utama

    8. Generate

    9. Jadwal Sidang

    10. Export Excel

    11. Logout


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Analisa Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan penjelasan analisis SWOT yang diusulkan di mana pada analisis ini mengidentifikasi strenght (kekuatan) dan weakness (kelemahan) yang merupakan faktor internal dan Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) yaitu merupakan faktor eksternal. Berikut ini merupakan tabel analisa SWOT yang diusulkan :

Tabel 4.2. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan identifikasi analisi SWOT yang dilakukan, maka selanjutnya melakukan analisa untuk mencari strategi menggunakan tabel matriks SWOT. Matriks SWOT yaitu matriks yang menggambarkan secara jelas peluang yang tersedia dengan menggunakan strategi S-O dan kekuatan untuk mengatasi sebuah ancaman dengan menggunakan strategi S-T, lalu analisis strategi yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki sistem dan untuk meraih sebuah peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O, mengatasi ancaman dengan menggunakan strategi W-T.

Tabel 4.3. Matriks SWOT Sistem yang diusulkan


Flowchart Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.4. Flowchart Sistem yang diusulkan

Dapat dijelaskan gambar diatas Flowchart sistem yang diusulkan, yaitu terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “end” pada aliran proses flowchart.

  2. 6 (enam) simbol proses yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan oleh komputer yaitu terdapat web PESSTA+, Home PESSTA+, Notifikasi, Menu Generate Jadwal sidang, Jadwal Sidang, dan yang terakhir adalah Export Jadwal sidang

  3. 2 (dua) simbol input atau output data atau informasi yaitu pada Login Rinfo dan Generate

  4. 1 (satu) simbol decision yaitu proses yang dimana untuk menentukan apakah admin bisa masuk kedalam home sistem PESSTA+.

Rancangan Program

Dalam membuat sistem auto generate penjadwalan sidang di PESSTA+ maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram, dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar berikut :

Gambar 4.5. HIPO pada Generate Jadwal Sidang


Berikut ini spesifikasi program Generate Jadwal Sidang di PESSTA+ yaitu :

  1. Menu Login Fungsi Program : untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+ Hak Akses : Admin dan Dosen Proses Program : - Masuk ke halaman http://pesstaplus.raharja.ac.id/ - Arahkan Kursor ke menu login RINFO - Jika berhasil akan Menampilkan Halaman Utama PESSTA+

  2. Halaman Utama Nama Program : Halaman Utama Fungsi Program : Untuk Menampilkan Tampilan utama yg ada pada Sistem PESSTA+ Proses : Pada menu utama terdapat 8 menu pilihan Generate Jadwal Sidang yaitu :

  3. Setup Nama Program : Setup Fungsi : Agar bisa diatur nya ketentuan/syarat dalam membuat jadwal sidang. Proses : Pada Menu utama arahkan kursor ke Menu Setup.

  4. Penguji Nama Program : Penguji Fungsi : agar admin bisa mengecek ketersediaan dosen penguji yang tersedia dan juga bisa add penguji apabila kurang dalam ketersediaan untuk menguji. Proses : Pada menu utama arahkan kursor pada Menu Penguji

  5. Kuota Penguji Nama Program : Kuota Penguji Fungsi : Untuk melihat kepangkatan dosen penguji sehigga bisa ditentukan berapa maksimal dosen tersebut dalam menguji sidang TA/Skripsi. Proses : Pada menu Utama, arahkan kursor pada Menu Kuota Penguji

  6. Ruang Nama Program : Ruang Fungsi : untuk melihat ketersediaan ruangan yang akan dipakai untuk sidang dan juga bisa di add ruang apabila kuota ruangan kurang jumlah yang digunakan untuk sidang. Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Menu Ruang

  7. Tanggal Nama Program : Tanggal Fungsi : Untuk menentukan tanggal pelaksanaan sidang dan juga tergantung jumlah mahasiswa yg akan sidang apabila tanggal tidak cukup dalam melaksanakan sidang karena kuota mahasiswa yang banyak bisa di add tanggal tersebut. Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada menu Tanggal

  8. Waktu Nama Program : Waktu Fungsi : Untuk menentukan jam berapa waktu dimulai nya pelaksanaan sidang dalam tampilan ini sudah disediakan 8 waktu yang akan dipakai untuk pelaksanaan sidang. Proses : Pada Menu utama, arahkan kursor pada menu waktu

  9. Generate Nama Program : Generate Fungsi : Terdapat Jenjang dan jurusan mahasiswa dan sudah terdata didalam sistem mahasiswa berdasarkan jurusan dan jenjang masing-masing sehingga mempermudah untuk langsung menggenerate sistem jadwal sidang dimulai dari buttor start lalu click satu per satu yang ingin di generate lalu klik finish . Proses : Pada Menu utama, arahkan kursor pada Menu Generate

  10. Result Nama Program : Result Fungsi : Tampilan menu result pada generate jadwal sidang adalah tampilan keseluruhan hasil generate dari dosen penguji dilihat berapa kali menguji dalam sidang, hingga terdapat jadwal yang bentrok. Dari hasil keseluruhan yaitu hasil generate jadwal sidang berupa tampilan data jadwal mahasiswa yang akan mengikuti sidang dan data tersebut bisa di export dalam bentuk excel. Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Menu Result

Strategi

Strategi adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang akan diraih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut.

Setelah dilakukan sebuah identifikasi kebutuhan dan solusi sistem informasi yang telah dianalisis menggunakan Analisis SWOT, maka dapat didapatkan gambaran rencana strategi-strategi PESSTA+. Pembahasan strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi untuk dijadikan sebuah pembuktian atas pencapaian yang telah di laksanakan dan dapat dibuktikan kuantitas nya, yaitu sebagai berikut :

  1. Strategi 1  : Sistem dapat Menampilkan 25 penguji yang akan menyidang

    1. Sistem dapat menampilkan 25 Penguji pada generate jadwal sidang dan saat ini total dosen penguji yang akan menyidang yaitu 60 dosen penguji

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.6. Menampilkan 25 Penguji

  2. Strategi 2  : Membuat 2 Artikel di iRan mengenai Generate Jadwal Sidang

  3. Gambar 4.7. Membuat 2 Artikel di iRan mengenai Generate Jadwal Sidang

  4. Strategi 3  : Sistem dapat menampilkan 3 informasi hasil result generate jadwal sidang

    1. Dengan adanya 3 informasi hasil result ini bisa dilihat bahwa dari total 250 mahasiswa yang akan sidang menampilkan hasil yang tergenerate oleh sistem dan yang belum tergenerate oleh sistem sehingga informasi menjadi lebih valid

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.8. Menampilkan 3 hasil result generate jadwal sidang

  5. Strategi 4 : Terdapat 2 video tutorial generate jadwal sidang pada PESSTA+

  6. Gambar 4.9. Terdapat 2 video tutorial generate jadwal sidang

  7. Strategi 5  : Terdapat 100 view, 50 like, pada video tutorial sistem generate penjadwalan sidang

  8. Gambar 4.10. Terdapat 100 view, 50 like, pada video tutorial

  9. Strategi 6  : Sistem dapat menampilkan kuota penguji berdasarkan 8 kepangkatan berbeda

    1. Dengan adanya tampilan kuota penguji berdasarkan 8 kepangkatan yang berbeda sehingga bisa ditentukan berapa maksimal dosen tersebut dalam menguji sidang TA/Skripsi.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.11. Menampilkan 8 kuota penguji berdasarkan kepangkatan

  10. Strategi 7  :Sosialisasi kepada 20 dosen pembimbing

    1. Sosialisasi kepada 20 dosen pembimbing.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.12. Sosialisasi kepada 20 Dosen Pembimbing

  11. Strategi 8  : Sistem dapat menampilkan 8 waktu pelaksanaan sidang

    1. Sistem dapat menampilkan 8 waktu pelaksanaan sidang berfungsi untuk menentukan jam berapa waktu dimulai nya pelaksanaan sidang dalam tampilan ini sudah disediakan 8 waktu yang akan dipakai untuk pelaksanaan sidang.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.13. Menampilkan 8 waktu pelaksanaan sidang

  12. Strategi 9  : Sistem dapat menampilkan 150 data jadwal sidang yg tergenerate hasil generate jadwal sidang

    1. Sistem dapat menampilkan 150 data mahasiswa yang akan sidang sehingga dengan adanya tampilan ini membuktikan informasi yang diberikan akan lebih jelas mengenai generate jadwal sidang

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.14. Menampilkan 150 data jadwal sidang yg tergenerate

  13. Strategi 10  : Sistem dapat menampilkan 4 ruangan di generate jadwal sidang

    1. Sistem dapat menampilkan 4 ruangan di generate jadwal sidang berfungsi untuk melihat ketersediaan ruangan yang akan dipakai untuk sidang dan juga bisa di add ruang apabila ruangan kurang jumlah digunakan untuk sidang.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.15. Menampilkan 4 ruangan di generate jadwal sidang

  14. Strategi 11  : Sistem dapat menampilkan 200 mahasiswa yang akan mengikuti sidang

    1. Sistem dapat menampilkan 200 mahasiswa yang akan mengikuti sidang agar dapat memudahkan sekretaris sidang dalam membuat jadwal sidang.

    2. Pembuktian berupa gambar pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.16. Menampilkan 200 mahasiswa yg akan melaksanakan sidang

  15. Strategi 12 : Terdapat 100 pengunjung artikel generate jadwal sidang di iRan

    1. Strategi terdapat 100 pengunjung artikel tutorial Generate jadwal sidang pada iRan

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.17. Menampilkan 200 mahasiswa yg akan melaksanakan sidang

  16. Strategi 13  : Sistem dapat menampilkan 8 button sub menu pada generate jadwal sidang

    1. Pada sistem generate jadwal sidang terdapat 8 button sub-menu yaitu Setup, Penguji, Kuota Penguji, Ruang, Tanggal, Waktu, Genereate dan Result

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.18. Menampilkan 8 button sub menu pada generate jadwal sidang

  17. Strategi 14  : Sistem dapat mengexport data hasil generate jadwal sidang dalam bentuk file excel

    1. Pada sistem generate jadwal sidang ini setelah semua sudah tergenerate, data hasil generate jadwal sidang bisa langsung di export melalui excel

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.19. Terdapat tombol export melalui excel

  18. Strategi 15 : Sistem dapat menampilkan jadwal sidang secara keseluruhan

    1. Sistem dapat menampilkan jadwal sidang secara keseluruhan mulai dari tanggal, waktu, ruang serta penguji yang telah di tentukan oleh sistem generate jadwal sidang

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

    3. Gambar 4.20. Menampilkan jadwal sidang secara keseluruhan

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program pada sistem viewboard PESSTA+ dilakukan dengan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program dengan menguamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan ouput yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila ouput yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

BlackBox Testing

Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan sistem generate penjadwalan sidang PESSTA+ sebagai berikut :

  1. Pengujian Blackbox Pada Tabel Mahasiswa TA dan Skripsi pada menu Login di PESSTA+

  2. Tabel 4.4 Pengujian Blackbox pada menu Login di PESSTA+

  3. Pengujian BlackBox pada Menu Generate Jadwal Sidang

  4. Tabel 4.5 Pengujian BlackBox pada menu Setup Generate Jadwal Sidang

  5. Pengujian BlackBox pada Menu Penguji Generate Jadwal Sidang

  6. Tabel 4.6 Pengujian BlackBox pada menu Penguji Generate Jadwal Sidang

  7. Pengujian BlackBox pada Menu Kuota Penguji Generate Jadwal Sidang

  8. Tabel 4.7 Pengujian BlackBox pada menu Ruang Generate Jadwal Sidang

  9. Pengujian Blackbox pada menu Ruang Generate Jadwal Sidang

  10. Tabel 4.8 Pengujian Blackbox pada menu Ruang Generate Jadwal Sidang

  11. Pengujian Blackbox pada menu Tanggal Generate Jadwal Sidang

  12. Tabel 4.9 Pengujian Blackbox pada menu Tanggal Generate Jadwal Sidang

  13. Pengujian Blackbox pada menu Waktu di Generate Jadwal Sidang

  14. Tabel 4.10 Pengujian Blackbox pada menu Waktu di Generate Jadwal Sidang

  15. Pengujian Blackbox pada Menu Generate di Generate jadwal sidang

  16. Tabel 4.11 Pengujian Blackbox pada menu Generate di Generate Jadwal Sidang

  17. Pengujian Blackbox pada Menu Result di Generate jadwal sidang

  18. Tabel 4.12 Pengujian Blackbox pada menu Result di Generate Jadwal Sidang

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti pengujian pada login Single Sign On (SSO) yang menggunakan email Rinfo. Jika tidak menggunakan email Rinfo otomatis sistem akan kembali ke halaman utama PESSTA+. Contoh lain nya adalah pengujian pada sistem Setup, Penguji, Kuota Penguji, Ruang, Tanggal, Waktu , Generate dan Result. Hasil akhir dari proses tersebut sesuai dengan kebutuhan Sekretaris Sidang.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personal komputer dan Laptop. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem di masa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :

  1. Processor : Minimal Intel Core i3-5005U, 2.0 GHz

  2. Monitor : Minimal VGA

  3. RAM : Minimal 2 GB

  4. Hardisk : Minimal 500 GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan sebuah penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungi instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan :

  1. Operasi sistem yang digunakan yaitu Windows, Linux, MacOS dan IOS

  2. Browser yang digunakan yaitu Opera Mini, Safari, Microsoft Edge, Google Chrome, Mozilla Firefox

  3. Visual Paradigm for UML 10.0, Wifi.

Hak Akses (Brainware)


Dalam Sistem yang diusulkan yaitu pada Generate jadwal sidang PESSTA+ ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses Generate Jadwal Sidang PESSTA+ ini terdiri dari :

  1. Sekretaris Sidang

  2. Dosen

Implementasi

Tampilan Layar Sistem yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Utama

  2. Gambar 4.17. Tampilan Menu Utama

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman awal setiap admin atau dosen masuk ke dalam halaman http://pesstaplus.raharja.ac.id/

  3. Tampilan Halaman Menu Setup pada Generate Jadwal sidang

  4. Gambar 4.18. Tampilan Menu Setup

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan menu setup di generate jadwal sidang PESSTA+ berfungsi agar bisa diatur nya ketentuan/syarat dalam membuat jadwal sidang

  5. Tampilan Halaman Menu Penguji pada generate jadwal sidang

  6. Gambar 4.19. Tampilan menu Penguji

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan menu penguji di generate jadwal sidang PESSTA+ berfungsi agar admin bisa mengecek ketersediaan dosen penguji yang tersedia dan juga bisa add penguji apabila kurang dalam ketersediaan untuk menguji.

  7. Tampilan Halaman Menu Kuota Penguji pada Generate Jadwal Sidang

  8. Gambar 4.20. Tampilan Menu Kuota Penguji

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan menu kuota penguji di generate jadwal sidang berfungsi untuk melihat kepangkatan dosen penguji sehingga bisa ditentukan berapa maksimal dosen tersebut dalam menguji sidang TA/Skripsi.

  9. Tampilan Halaman Menu Ruang pada Generate Jadwal Sidang

  10. Gambar 4.21. Tampilan Menu Ruang

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan menu ruang pada generate jadwal sidang berfungsi untuk melihat ketersediaan ruangan yang akan dipakai untuk sidang dan juga bisa di add ruang apabila ruangan kurang jumlah digunakan untuk sidang.

  11. Tampilan Halaman Menu Tanggal pada Generate Jadwal Sidang

  12. Gambar 4.22. Tampilan Menu Tanggal

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan menu tanggal pada generate jadwal sidang berfungsi untuk menentukan tanggal pelaksanaan sidang dan juga tergantung jumlah mahasiswa yg akan sidang apabila tanggal tidak cukup dalam melaksanakan sidang karena kuota mahasiswa yang banyak bisa di add tanggal tersebut.

  13. Tampilan Halaman Menu Waktu pada Generate Jadwal Sidang

  14. Gambar 4.23. Tampilan Menu Waktu

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan menu waktu pada generate jadwal sidang berfungsi untuk menentukan jam berapa waktu dimulai nya pelaksanaan sidang dalam tampilan ini sudah disediakan 8 waktu yang akan dipakai untuk pelaksanaan sidang.

  15. Tampilan Halaman Menu Generate pada Generate Jadwal Sidang

  16. Gambar 4.24. Tampilan Menu Generate

    Dari Tampilan diatas dapat dijelaskan bahwa di dalam tampilan generate ini terdapat Jenjang dan jurusan mahasiswa dan sudah terdata didalam sistem mahasiswa berdasarkan jurusan dan jenjang masing-masing sehingga mempermudah untuk langsung menggenerate sistem jadwal sidang dimulai dari buttor start lalu click satu per satu yang ingin di generate lalu klik finish .

  17. Tampilan Halaman Result pada Menu Generate Jadwal Sidang

  18. Gambar 4.25. Tampilan Menu Result

    Gambar 4.26. Tampilan Menu Result

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa, tampilan menu result pada generate jadwal sidang adalah tampilan keseluruhan hasil generate dari dosen penguji dilihat berapa kali menguji dalam sidang, hingga terdapat jadwal yang bentrok. Dari hasil keseluruhan yaitu hasil generate jadwal sidang berupa tampilan data jadwal mahasiswa yang akan mengikuti sidang dan data tersebut bisa di export dalam bentuk excel.

Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan recana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan. Langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.13. Time Schedule

Estimasi Biaya

Dalam penelitian ini tentu dibutuhkan biaya kebutuhan administrasi. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut :

Tabel 4.14. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh penulis pada Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan perihal Perancangan Sistem Penjadwalan Auto Generate PESSTA+ di Perguruan Tinggi Raharja :

  1. Menciptakan sistem informasi Sistem Penjadwalan Auto Generate yang dapat berjalan secara efektif dan efisien serta memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi admin PESSTA+ terutama pada bagian Penjadwalan Sidang Auto Generate.

  2. Sistem yang akan dibuat lebih informatif dan sehingga dapat memudahkan admin dan dosen penguji dalam membaca informasi mengenai data yang ada pada Auto Generate PESSTA+

  3. Sistem proses penyusunan jadwal sidang yang sebelumnya dibuat secara manual dan masih akses di dalam pessta lokal, dimana panitia sidang membuat jadwal sidang dengan menginputkan variabel yang berkaitan dengan data sidang yaitu seperti Mahasiswa, Penguji, Ruang, dan Waktu secara manual dan masih login menggunakan username dan password. Saat ini di sistem Generate Jadwal Sidang pada PESSTA+ yang bertujuan untuk mempermudah panitia sidang dalam membuat jadwal sidang secara online dan otomatis.

Saran

Untuk meningkatkan Sistem Auto Generate PESSTA+ pada Perguruan Tinggi Raharja penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

  1. Dapat terpenuhinya kebutuhan Pribadi Raharja, khususnya mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja akan pelayanan kampus yang optimal. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kampus sebaiknya digunakan sistem yang terkomputerisasi yang mempunyai daya akses yang cepat dan akurat sehingga lebih efektif dalam segi waktu. Dan agar dapat dilakukan pengembangan dan perbaikan secara berkesinambungan pada penelitian berikutnya untuk dapat lebih memaksimalkan pelayanan kampus.

  2. Perlu adanya penambahan informasi di Sistem Penjadwalan Auto Generate PESSTA+ sehingga untuk memungkinkan tidak adanya lagi jadwal, tempat, waktu yang bentrok.

  3. Dilakukannya pengembangan sistem PESSTA+ dalam hal Sistem Penjadwalan Auto Generate agar tercapainya target dalam memberikan informasi yang akurat.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Herjanto, E. (2017). Analisa dan Perancangan Sistem Penjadwalan Skripsi Berbasis Web Responsif. Prosiding SNATIF, 333-338.
  2. Djahir, Y dan Pratita, D. (2015). Bahan Ajar Sistem Infomasi Manajemen Ed.1,Cet. 1—Yogyakarta,Deepublish.
  3. Adi, R. (2015). Aspek Hukum Dalam Penelitian Ed.1,Cet.1.-Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  4. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  5. 5,0 5,1 Taufiq, Rohmat. 2013 “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Hutahaean, Jeperson. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Budi Utama
  7. Hutahean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  8. Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi, penerbit Andi.
  9. Darmawan, Dedi. Nur Fauzi, kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
  10. Rudy, Tantra.2012. Manajemen Proyek. Sistem Informasi.Yogyakarta : Andi offset
  11. Hudiono, R., & Sinatra, L. (2013). Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Dengan Pendekatan Model E-Commerce: Marketplace Concentrator.
  12. Tamodia, W. (2013). Evaluasi penerapan sistem pengendalian intern untuk persediaan barang dagangan pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3).
  13. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  14. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
  15. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  16. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sidang. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2017. Tersedia di http://kbbi.web.id/sidang
  17. 17,0 17,1 Rahardja. Untung, Dewi. Meta Amalya, Prastiwi. Winiarti. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No.3, Mei 2014.
  18. Rangkuti, Freddy. 2013. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  19. Warsito, A. B., & Yusup, M. (2014). Kajian Yii Framework dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. CCIT Journal 3 (STMIK RAHARJA), 7(3), 437-451.
  20. Nuh, M. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Presensi Siswa Pada Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Rembang Berbasis Finger Print. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 5(1).
  21. 21,0 21,1 Zuliarso, E., & Februariyanti, H. (2013). Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web. Dinamik-Jurnal Teknologi Informasi, 18(1)
  22. Priyanti, D., & Iriani, S. (2013). Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Keccamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 2(4).
  23. Arif, M., & Sarwar, S. (2015). Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. International Journal of Computer Applications, 120(15).
  24. Saputra, A. (2012). Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  25. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  26. Kusumawaty, A. (2012). Aplikasi Pemesanan Makanan pada restoran berbasis android dan PHP Menggunakan Protokol JSON.
  27. 27,0 27,1 27,2 Titus, C. (2016). A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Applications, 145(9).
  28. Putro, M. R. D. (2014). TA: Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Antrian Pada Koperasi Setia Bhakti Wanita Berbasis Web (Doctoral dissertation, STIKOM Surabaya).
  29. Hidayat, R. (2014). Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan. Jurnal Sisfotek Global, 4(2).
  30. Prawiyanti, A. A. (2013, February). Perancangan Sistem Informasi Inventaris Program Studi Teknik Informatika Universitas Surakarta. In Seruni-Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika (Vol. 1, No. 1).
  31. J., & Utami, F. H. (2015). PENERAPAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC DALAM PEMBUATAN SISTEM PENDATAAN DIAGNOSA JENIS PENYAKIT DARI HASIL TEST SAMPEL DARAH PADA LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M. YUNUS BENGKULU. Media Infotama, 8(1).
  32. Suciningtyas, Utomo, A. P., & Setiaji, P. (2014). VISUALISASI PRODUK BERPOTENSI HKI BERBASIS WEB GIS DI KABUPATEN KUDUS. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 5(2), 115-120.
  33. Bustomi, Y., Ramdhani, M. A., & Cahyana, R. (2012). Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Sebaran Tempat Riset Teknologi Informasi di Kota Garut. Jurnal Algoritma, 9(01)
  34. Muharom, A., Cahyana, R., & Bunyamin, H. (2013). Pengembangan Aplikasi Sunda Berbasis Android Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD). Jurnal Algoritma, 10(1).
  35. Latifah, N. (2016). Analisa dan Perancangan Sistem Penjadwalan Skripsi Berbasis Web Responsif. Prosiding SNATIF, 333-338.
  36. Ardhianto, B., Pudjoatmodjo, B., & Sulistyo, M. D. (2014). Implementasi Algoritma Genetika pada Penjadwalan Sidang Tugas Akhir Fakultas Informatika. Bandung: Universitas Telkom.
  37. Sayoga, G. (2016). PEMBUATAN MODUL JADWAL DI EIS DENGAN SINKRONISASI DATA DARI GENERATE JADWAL(Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).
  38. Suartana, I. M., Suryawan, I. K. D., & Sugiartha, I. G. R. A. (2015). SISTEM INFORMASI PENJADWALAN SIDANG TA/SKRIPSI UNTUK DOSEN STMIK STIKOM BALI. JOSINFO: Jurnal Online Sistem Informasi, 1(1).
  39. Timur, R. M. (2012). LKP: Rancang Bangun Pembuatan Aplikasi Informasi Jadwal Sidang Proposal Tugas Akhir Berbasis Web Pada Stikom Surabaya (Doctoral dissertation, STIKOM Surabaya).
  40. Wang, H., & Song, X. (2015). Research on BIM Construction Schedule Generating Algorithm. International Journal of Simulation--Systems, Science & Technology, 16.
  41. Liu, G., Zeng, Y., Li, D., & Chen, Y. (2015). Schedule length and reliability-oriented multi-objective scheduling for distributed computing. Soft Computing, 19(6), 1727-1737.
  42. Hassan, M. A. H., & Hassan, O. A. H. (2016). Constraints aware and user friendly exam scheduling system. Int. Arab J. Inf. Technol., 13(1A), 156-162.
  43. Rohini, V., & Natarajan, A. M. (2016). Comparison of genetic algorithm with particle swarm optimisation, ant colony optimisation and tabu search based on university course scheduling system. Indian Journal of Science and Technology, 9(21).
  44. Chen, R. M., & Shih, H. F. (2013). Solving university course timetabling problems using constriction particle swarm optimization with local search. Algorithms, 6(2), 227-244.

Contributors

Priyatna Abdul Azis