SI1412483017

Dari widuri
Revisi per 5 September 2018 07.24 oleh Silvalestari (bicara | kontrib) (Definisi Data)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

TEMPAT USAHA UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1412483017
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

TEMPAT USAHA UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1412483017
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

TEMPAT USAHA UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483017
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt,.M.Kom.)
   
(Junaidi, M.Kom.)
NID : 10002
   
NID : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

TEMPAT USAHA UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483017
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

TEMPAT USAHA UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1412483017
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412483017

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Dalam melakukan penelitian proses surat perizinan tempat usaha yang ada pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, permasalahan yang sedang dihadapi oleh Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang terbilang cukup tertinggal dikarenakan diera globalisasi sekarang proses pembuatan surat perizinan tempat usaha masih menggunakan manual yaitu penduduk diharuskan menunggu sampai berhari-hari untuk mendapatkan surat perizinan tempat usaha tesebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data, metode analisa PIECES, dan metode analisa data. Pada penelitian ini disajikan pembahasan tentang landasan dan tahapan dalam menganalisa dan modelling sistem surat perizinan tempat usaha yang berjalan saat ini dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang digambarkan dengan Usecase Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Tujuan dalam penelitian ini, untuk melakukan proses perencanaan sistem surat perizinan, peneliti memberikan masukan untuk membuat sistem informasi surat perizinan tempat usaha. Dengan sistem informasi surat perizinan tempat usaha maka diharapkan sumber daya yang ada seperti komputer, internet dapat digunakan secara optimal.


Kata Kunci : Surat Perizinan Tempat Usaha, SITU, SKDU.

ABSTRACT

The research process of business licensing in Kosambi District Office of Tangerang Regency, the problem that is being faced by Kosambi District Office of Tangerang Regency is quite left behind due to globalization era. Now the process of making business licensing letter still using manual that is the residents are required to wait until the days to get the business license letters. The methodology used in this research is data collection method, PIECES analysis method, and data analysis method. In this study, there is a discussion about the foundation and stages in analyzing and modelling the current business licensing permit system using Unified Modelling Language (UML) which is described with Usecase Diagram, Activity Diagram, and Sequence Diagram. The purpose of this research, to conduct the process of licensing system licensing system, the researcher gives input to make the information system of business license letter of business. With a business permit letter information system then it is expected that existing resources such as computers, internet can be used optimally.


Keywords: Analysis, IT Asset Management, History Maintenance. PIECES, PHP, MySQL.

KATA PENGANTAR


Alhamdullillah, Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik dan selesai pada tepat waktu. Adapun judul yang diambil adalah “Perancangan Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha Untuk Mendukung Pemetaan Wilayah Pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang”.

Tujuan dari penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi kurikulum perkuliahan dan mendapatkan gelar Sarjana Komputer di Perguruan Tinggi Raharja. Peneliti memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari beberapa sumber terpercaya dalam mendukung penulisan laporan Skripsi.

Dalam penyusunan laporan Skripsi ini peneliti telah banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak serta bimbingan, nasehat, doa dan kasih sayang. Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan motivasi dari semua pihak, maka peneliti tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I,.MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan memberi motivasi dalam mengerjakan laporan skripsi.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran, tenaga dalam memberikan bimbingan dan motivasi, serta sabar dan baik hati.
  5. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  6. Ahmad Jajuli, S.Pd,.MM selaku pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan terhadap penulis.
  7. Untuk sahabat tercinta dan teman-teman seperjuangan yang telah memberi dukungan dalam mengerjakan Skripsi.

Untuk kedua orang tua, adik, dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi. Dan memberikan dukungan cinta kasih untuk keberhasilan peneliti dalam mengerjakan Skripsi.

Peneliti Menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Peneliti harapkan sebagai motivasi untuk lebih baik. Semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak, khususnya pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.



Tangerang, Juli 2018
SILVA AYU LESTARI
NIM. 1412483017

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Kosambi

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan

  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan

  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan

  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

  8. Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Usulan

  9. Gambar 4.5 Halaman Login

  10. Gambar 4.6 Menu Home

  11. Gambar 4.7 Menu SKDU

  12. Gambar 4.8 Menu SITU

  13. Gambar 4.9 Menu Pemohon

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

  4. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

  5. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem

  6. Tabel 4.2 Tabel Form

  7. Tabel 4.3 Tabel User

  8. Tabel 4.4 Tabel Jenis Usaha

  9. Tabel 4.5 Tabel Data Pemohon

  10. Tabel 4.6 Tabel Kecamatan

  11. Tabel 4.7 Tabel Kelurahan

  12. Tabel 4.8 Tabel SKDU

  13. Tabel 4.9 Tabel SITU

  14. Tabel 4.10 Black-box Testing

  15. Tabel 4.11 Jadwal Kegiatan

  16. Tabel 4.12 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL



Gambar 1. Simbol Use Case Diagram



Gambar 2. Simbol Class Diagram



Gambar 3. Simbol Sequence Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan informasi sudah berkembang dengan sangat pesat dalam segala bidang. Teknologi pada saat ini sudah semakin berkembang di Indonesia. Salah satunya teknologi informasi yang semakin berkembang dan mengambil peranan penting pada instansi pemerintah. Setiap organisasi seperti halnya Instansi Pemerintah juga sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang akurat, cepat dan tepat. Hal tersebut membuktikan bahwa kini teknologi menjadi salah satu penunjang aktivitas manusia.

Semua sistem informasi memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu selalu tumbuh dan berkembang dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pengelolaan data dan menyediakan informasi kepada user. Dalam pembuatan suatu sistem informasi, komputer sangat membantu untuk memproses data yang kuantitasnya besar dan keakuratan komputer dapat diandalkan. Oleh karena itu komputer memberikan pengaruh yang cukup besar dalam penghematan dan efisiensi waktu serta membantu untuk mencapai suatu sistem informasi yang tepat, cepat dan akurat.

Namun pada saat ini, masih terdapat instansi pemerintah yang masih menggunakan sistem manual dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Jika dibandingkan dengan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan, seperti: pengolahan data yang lebih cepat dan akurat, serta mendukung pengolahan data dalam skala besar.

Salah satunya pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang hingga saat ini dalam proses Registrasi Tempat Usaha masih berjalan secara manual, sehingga mengakibatkan proses tersebut tidak berjalan secara efektif.

Dalam pengolahan data Registrasi Tempat Usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi yang dilakukan oleh bagian Pelayanan Terpadu (PATEN) masih terdapat kekurangan diantaranya :

  1. Proses pendataan permohonan berkas surat izin tempat usaha masih menggunakan buku agenda yang bisa saja rusak atau hilang, serta proses pembuatan laporan yang belum tertata dengan baik.
  2. Penyimpanan arsip surat masih menggunakan rak-rak atau lemari, sehingga arsip surat tersebut menjadi tertumpuk dan tersebar.
  3. Kekurangan sistem komputerisasi yang terdapat pada Kantor Kecamatan Kosambi itu sendiri, meliputi sumber daya perangakat keras dan terbatasnya perangkat lunak.

Permohonan dan registrasi tempat usaha yang dihasilkan oleh petugas sangat sulit dicari jika dibutuhkan. Dengan demikian perlu diterapkan sistem yang terkomputerisasi pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang digunakan untuk membantu proses pendataan registrasi, penulisan laporan serta permohonan surat izin tempat usaha.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penulisan laporan skripsi ini penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha Untuk Mendukung Pemetaan Wilayah Pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem registrasi tempat usaha yang berjalan saat ini pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang?
  2. Apakah sistem registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang diterapkan saat ini sudah efektif dan efisien?
  3. Apakah sistem informasi proses registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang diterapkan saat ini sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup mengenai penelitian, peneliti memberikan batasan masalah dengan tujuan agar pembahasan yang dilakukan tidak menyimpang dari pembahasan. Maka penelitian ini membatasi masalah yaitu :

Proses pengelolaan data master meliputi data kelurahan, data kecamatan, data jenis usaha, kemudian proses registrasi izin tempat usaha, sampai dengan proses pencetakan SITU dan laporan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dan penulisan laporan skripsi ini diantara lain :

  1. Menciptakan sistem informasi registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
  2. Menciptakan sistem informasi registrasi perizinan tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang efektif dan efisien.
  3. Menciptakan sistem informasi proses registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang dapat membuat laporan dengan cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah serta tujuan penelitian diatas berikut adalah manfaat beberapa yang akan dicapai :

  1. Terciptanya sistem informasi registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
  2. Terciptanya sistem informasi registrasi perizinan tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang mampu berjalan secara efektif dan efisien.
  3. Terciptanya sistem informasi proses registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Metode Observasi adalah kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penelitian secara langsung di Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dalam proses mengambil data dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan narasumber di Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

  3. Metode Studi Pustaka (Literature Research)

    Metode Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Metode Analisa

Metode Pieces adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, terdiri dari beberapa aspek antara lain :

  1. Analisis Kinerja Sistem

    Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai.

  2. Analisis Informasi

    informasi merupakan hal yang penting karena dengan informasi tersebut pihak manajemen dan user dapat melakukan langkah selanjutnya. Apabila kemampuan sistem informasi lebih baik, maka user akan mendapatkan informasi yang akurat dan relevan sesuai dengan yang diharapkan.

  3. Analisis Ekonomi

    Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan pebingkatan manfaat.

  4. Analisis Pengendalian

    Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses.

  5. Analisis Efisiensi

    Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Operasi pada suatu instansi dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan.

  6. Analisis Pelayanani

    Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik, user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yaitu dengan alat bantu menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang berupa Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.

Metode Pengujian

Metode pengujian yang dilakukan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software seperti untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan data atau akses database eksternal, dan kesalahan performa. Oleh karena itu peneliti menggunakan Blackbox Testing dalam metode pengujian.

Sistem Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam memahami objek yang dibahas, maka laporan ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapa literature review, serta membahas teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini, berisi tentang sejarah Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, batasan sistem, analisa kebutuhan sistem, tata laksana sistem berjalan, analisa dan pemecahan masalah dan perancangan sistem serta elisitasi tahap I, II, III dan draft final.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang meliputi : usulan sistem yang akan di gambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti pada hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:228)[1], perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.

Menurut Rusdi Nur, dkk (2018:5)[2], perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah sebuah proses setelah analisis dari siklus pengembangan sistem untuk merancang suatu sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[1] tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan meghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci.

Tujuan agar keberadaan sistem setelah di implementasi dapat memiliki kehandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem.

  1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan. Hal ini berarti data harus akurat, metode-metodenya harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami.
  2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utam instansi sesuai dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisa sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi“ (2013:22) [3] Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal Teknoif Vol.3 No.2 (2015: 72) [4] Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran.

Menurut Mulyadi (2016:1) [5] “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Dengan demikian suatu sistem dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan kelompok elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:3)[6]agar sistem dapat dikatakan sistem yang baik, maka sistem harus memiliki :

  1. Komponen Sistem
  2. Memiliki beberapa komponen yang saling berinteraksi, yang memiliki arti saling bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem sendiri terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian lain dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem adalah batasan antara sistem satu dengan sistem lain. Batasan sistem ini dapat memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan. 8 Batasan dari suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem adalah kondisi yang ada di luar sistem, namun dapat mempengaruhi jalan atau beropersinya sistem. Lingkungan sendiri dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Sifat menguntungkan ini harus tetap di jaga, sedangkan sifat merugikan harus dijaga dan dikendalikan agar tidak merusak kelangsungan hidup sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem adalah media bantu untuk menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukkan untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukkan Sistem (Input)
  10. Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang berupa perawatan dan masukkan sinyal. Perawatan input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi, sedangkan sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang memiliki nilai guna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolah Sistem
  14. Pengolah Sistem adalah bagian yang akan merubah maukkan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem
  16. Sasaran sistem adalah tujuan (goal) atau sasaran (objective) dari sebuah sistem. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6)[7]agar sistem dapat dikatakan sistem yang baik, maka sistem harus memiliki :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    1. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    1. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
  4. Sistem Tertentu (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    1. Sistem tertentu adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomasis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.

Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya adalah :

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15) [8] “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310) [9] “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum di organisasikan dan belum diolah atau diproses”.

Menurut Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16) [10] “Data adalah bahan mentah bagi informasi”.

Dari beberapa pengertian di atas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

  1. Tahapan Input
  2. Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  3. Tahapan Proses
  4. Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data proses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  5. Tahapan Output
  6. Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat dari para ahli mengenaidefinisi informasi yaitu:

Menurut pendapat Jeperson Hutahaean (2015:9)[11]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:14)[12]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang”.

Menurut Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[13] “Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

2. Karakteristik Sistem

Erma Suryani, Rully Agus Hendrawan, Umi Salama, Lily Puspa Dewi (2014) Simulasi Sistem “Jurnal Internasional Agent Based Model to Analyze Consumer Behavior Consuming The Electricity Energy”

Menurut Sutabri (2012:20), “model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

Karakteristik sistem memiliki beberapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System).
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  3. Batas Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Outline Environments)
  6. Lingkungan luar suatu sistem adalah komponen-komponen di luar sistem yang tidak terlibat langsung dengan siste. Lingkungan yang berada di luar batas sistem biasa memberikan pengaruh postif maupun negative terhadap operasi sistem. Lingkungan luar yang memberikan pengaruh positif akan menguntungkan bagi operasi sehingga perlu di jaga dan di kembangkan, sedangkan lingkungan luar yang memberikan pengaruh negative yang merugikan harus ditahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem yang ada.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran adalah hasil dari energi yang di masukan kedalam sistem yang telah diolah atau di proses atau di manipulasi dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

  13. Pengolah Sistem (Process)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran beruapa informasi yang berguna bagi penerima informasi tersebut.

  15. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goals)
  16. Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

  17. Kontrol Sistem (control)
  18. Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.

  19. Komponen Sistem (Components System).
  20. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  21. Komponen Sistem (Components System).
  22. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  23. Komponen Sistem (Components System).
  24. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System) Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
  5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.
  6. Komponen Sistem (Components System).

4. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2012:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”, sedangkan menurut Kristanto (2013:61) “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2012:189), mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”.

Urutan fase dalam desain sistem adalah :

  1. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.
  2. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.
  3. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.
  4. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.
  5. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

5. Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Mulyanto (2013:78) perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

  1. Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.
  2. Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.
  3. Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

Gabungan dari tahap analisis dan desain biasanya disebut sebagai perancangan sistem.

6. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Mulyanto (2012:89), tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

7. Manfaat Perancangan Sistem

Menurut Jogiyanto (2012:90), manfaat perancangan sistem adalah:

  1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis
  2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
  3. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
  4. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan..

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Pengertian informasi adalah keterangan, pemberitahuan atau berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Oleh karena itu, uraian dalam berita radio/televisi merupakan informasi.

Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989) “Informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon” (Sunyoto, 2014: 39).

2. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi,yang berisi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

  1. Akurat (accuracy)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat waktu (Time Lines)
  4. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

  5. Relevan (relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan

  7. Mudah dan Murah
  8. Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

3. Fungsi Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

4. Nilai Informasi

Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.


Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh
  2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya
  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)
  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)
  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  9. Kejelasan (clirity)
  10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  11. Fleksibel/keluwesannya
  12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  13. Dapat dibuktikan
  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  15. Tidak ada prasangka
  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  17. Dapat diukur
  18. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

5. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

Informasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi merupakan suatu siklus yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :

  1. Pengumpulan Data
  2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

  3. Pengolahan Data
  4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

6. Transformasi Data Ke Dalam Informasi

Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

7. Pengolahan Data informasi

Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen -komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem
  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  5. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan yaitu:

  1. Akurat (accuracy)
  2. a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

    b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  3. Efisiensi pengelolaan
  4. a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

  5. Dukungan keputusan untuk manajemen
  6. a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisa

1. Definisi Analisa Sistem

Tahap analisa merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan di lakukan selanjutnya. Berikut definisi analisa menurut pakar yaitu :

  1. Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa suatu jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule),masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana dalam perusahaan (business plan).
  2. Menurut laundon (2010), “analisa sistem terdiri dari mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengindetifikasikan kebutuhan informasi yang harus memenuhui dengan solusi sistem”.
  3. Menurut Mcleod dan Schell (2012), “ analisa sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau sistem yang di perbaharui”.
  4. Menurut Taufiq (2013: 156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

2. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi, Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

  1. Akurat (accuracy)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat waktu (Time Lines)
  4. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

  5. Relevan (relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

  7. Mudah dan Murah
  8. Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

3. Fungsi Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

4. Nilai Informasi

Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh
  2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya
  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)
  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)
  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  9. Kejelasan (clirity)
  10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  11. Fleksibel/keluwesannya
  12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  13. Dapat dibuktikan
  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  15. Tidak ada prasangka
  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  17. Dapat diukur
  18. .Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai sempurna.

4. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

NInformasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi.

  1. Pengumpulan Data
  2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

  3. Pengolahan Data
  4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

5. Transformasi Data Ke Dalam Informasi

Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

6. Pengolahan Data informasi

Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

2. Definisi Sistem Informasi

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat pengembangan atau pembuatan sistem.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kantor Kecamatan Kosambi

Sejarah Singkat Kantor Kecamatan Kosambi

Kecamatan Kosambi diresmikan pada tanggal 28 September 1992 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat. Nama Kosambi sendiri di ambil dari nama sebuah pohon yang disebut dengan nama Kosambi. Kecamatan Kosambi terdiri dari 3 Kelurahan dan 7 Desa diantaranya Kelurahan Salembaran Jaya, Kelurahan Kosambi Barat, Kelurahan Dadap, Desa Rawa Rengas, Desa Rawa Burung, Desa Cengklong, Desa Belimbing, Desa Jatimulya, Desa Salembaran Jati dan Desa Kosambi Timur.

Kecamatan Kosambi yang letak Geografisnya di bagian utara Kabupaten Tangerang berbatasan dengan:

  1. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga
  2. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa
  3. Sebelah timur berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang
  4. Sebelah selatan berbatasan dengan Bandara Soekarno-Hatta

Penduduk Kecamatan Kosambi berjumlah 123.714 jiwa dengan laki-laki berjumlah 64.765 jiwa dan perempuan 58.949 jiwa. Kecamatan Kosambi mempunyai luas wilayah 2.921.38 Ha, Daratan seluas 2.441 Ha, Perairan/sawah seluas 480 Ha yang terletak pada kondisi topografi daratan 2-6 M dari permukaan laut.

Visi dan Misi Kantor Kecamatan Kosambi

Dalam suatu instansi/organisasi visi dan misi sangat penting agar tujuan organisai tersebut dapat berjalan terarah mengikuti visi dan misi yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan Kecamatan Kosambi Memiliki visi dan misi sebagai berikut :

  1. Visi Kantor Kecamatan Kosambi
  2. “Kecamatan Kosambi Bercermin“ yaitu Bersama Membangun Masyarakat Kecamatan Kosambi yang Bersih, Cerdas, Religius, Makmur berwawasan Industri dan Berwawasan Lingkungan.

  3. Misi Kantor Kecamatan Kosambi
    1. Menyelenggarakan pelayanan bidang pemerintahan umum Kecamatan yang partisipatif, dan berkesinambungan sesuai dengan kewenangannya.
    2. Menyelenggarakan pelayanan bidang ketentraman umum dan linmas umum secara koordinatif dan cepat sesuai dengan kewenangannya.
    3. Menyelenggarakan pelayanan bidang pemberdayaan secara merata dan adil sesuai dengan kewenangannya.
    4. Menyelenggarakan pelayanan bidang pelayanan umum dan PATEN mengacu pada potensi wilayah sesuai dengan kewenangannya.
    5. Menyelenggarakan pelayanan bidang ekonomi dan pembangunan Kecamatan secara terintegrasi dan menyeluruh sesuai dengan kewenangannya.

Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi, Serta Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Adapun tugasnya akan di uraikan sebagai berikut :

  1. Camat
  2. Kecamatan di pimpin oleh seorang Camat. Camat mempunyai tugas sebagai berikut :

    1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum.
    2. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
    3. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
    4. Megoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati.
    5. Megoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum.
    6. Megoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di Kecamatan.
    7. Membina dan mengawasi penyelengaraan kegiatan Desa dan atau Kelurahan.
    8. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan Kelurahan dan pemerintah Desa.
    9. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  3. Sekretariat
  4. Sekretariat Kecamatan di pimpin oleh Sekretariat Kecamatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Tugas Sekretariat membantu Camat Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pembinaan dan pengendalian kegiatan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, perencanaan program kerja, keuangan, serta pengkoordinasikan tugas satuan organisasi di lingkungan Kecamatan.

    Dalam melaksanakan tugas, Sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

    1. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data bidang umum dan kepegawaian, serta perencanaan dan keuangan.
    3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian dan admininstrasi keuangan.
    4. Pelaksanaan tertib adminstrasi pengelolaan inventaris barang, pemeliharaan kantor, sarana dan prasarana, perlengkapan aset.
    5. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana lingkup Kecamatan.
    6. Pelaksanaan kegiatan tata usaha, kearsipan, penatausahaan keuangan, pemeliharaan kantor, pengadaan dan penyimpanan perlengkapan dan pengelolaan rapat.
    7. Pelaksanaan pembinaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan perencanaan, serta bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
    8. Pelaksanaan koordinasi, dengan instansi atau lembaga lainnya terkait kegiatan sekretariat Kecamatan dan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
    9. Pelaksanaan pengawasan monitoring dan evaluasi, pengendalian serta pelaporan kegiatan sekretariat Kecamatan dan bidan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

    Sekretaris Kecamatan yang dalam melaksankan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Sekretaris Kecamatan membawahkan :

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
    2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
  5. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
  6. Sub Bagain Umum dan Kepegawaian di pimpin oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan yang berkedudukan di bawah dan bertangung jawab kepada sekretaris Kecamatan. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

    1. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
    2. Melakukan pengelolaan urusan surat-menyurat/tata naskah Dinas.
    3. Melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, perpustakaan, kearsipan, keprotokolan, dan kehumasan Kecamatan.
    4. Melakukan pelayanan administrasi kepegawaian Kecamatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    5. Melakukan fasilitasi penilaian prestasi kerja pegawai Kecamatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    6. Melakukan fasilitasi pemrosesan penetapan angka kredit jabatan fungsional di lingkungan Kecamatan.
    7. Melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Kecamatan.
    8. Melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah yang dalam penguasaan SKPD.
    9. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
  7. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
  8. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan di pimpin oleh kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan yang berkedudukan di bawah dan bertangung jawab kepada sekretaris Kecamatan. Mempunyai tugas melakukan kegiatan penyusunan rencana dan progaram kerja Kecamatan, serta pengelolaan administrasi dan pengelolaan keuangan Kecamatan. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    1. Merencanakan kegiatan perencanaan dan keuangan
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Umum, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA / DPA, Forum SKPD, Monitoring dan Evaluasi, pelaksanaan pengembangan e-goverment, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Melakukan pengoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan Kecamatan meliputi Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) dan Penetapan Kinerja (PK).
    3. Membimbng pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan yang meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambahan Uang, LS Bendahara, LS pihak ketiga dan Ganti Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Pembukuan, serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran.
    4. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan yang meliputi : RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Umum, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA / DPA, Forum SKPD, Monitoring dan Evaluasi, pelaksanaan pengembangan e-goverment, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
    5. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan yang meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambahan Uang, LS Bendahara, LS pihak ketiga dan Ganti Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Pembukuan, serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran.
    6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan keuangan dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya.
    7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan perencanaan dan keuangan yang meliputi : Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), dan RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Umum, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan SKPD, Monitoring dan Evaluasi, e-Reporting, Reviu Penyerapan Anggaran, Data Pembangunan SKPD, pelaksanaan pengembangan e-goverment serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
  9. Seksi Pemerintahan
  10. Seksi Pemerintahan dipimpin oleh Kepala Seksi Pemerintahan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan. Seksi pemerintahan mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan penyelenggaraan pemerintah umum, pengoordinasian kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat Kecamatan, serta pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan Desa dan Kelurahan. Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Pemerintahan mempunyai tugas rincian sebagai berikut :

    1. Merencanakan kegiatan pemerintahan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan pemerintahan umum yang meliputi: pengelolaan profil dan monografi Desa/Kelurahan serta Kecamatan, perencanan dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal di bidang penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan, penyusunan Peraturan Desa dan peraturan Kepala Desa.
    3. Membimbing pelaksanaan kegiatan fasilitasi dan konsultasi pelaksanan administrasi tata pemerintahan Desa dan Kelurahan, fasilitasi pengelolaan keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa, fasilitasi pelaksanaan tugas Kepala Desa / Lurah dan perangkat Desa / Kelurahan, fasilitasi pelaksanaan pemilihan Kepala Desa, fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi BPD, fasilitasi penetapan lokasi pembangunan kawasan perdesaan serta memfasilitasi kerja sama antar Desa dan kerja sama Desa dengan pihak ketiga.
    4. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemerintahan umum.
    5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pemerintahan umum
    6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pemerintahan umum
    7. Pengumpulan bahan untuk Camat merekomendasikan pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa.
    8. Mengumpulkan bahan dan melaksanakan kebijakan Camat dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilimpahkan/didelegasikan bupati kepada Camat sesuai dengan lingkup tugasnya.
  11. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
  12. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan. Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial di Kecamatan. Dalam melaksanakan tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat yang meliputi: fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Desa dan Kelurahan.
    3. Membimbing pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarkat di wilayah kerja Kecamatan.
    4. Membimbing pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah penyakit skala Kecamatan, masalah pencemaran lingkungan, serta masalah kesejahteraan sosial di Kecamatan dan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah / instansi terkait.
    5. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
    6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya.
    7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
    8. Mengumpulkan bahan dan melaksanakan kebijakan Camat dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilimpahkan/ didelegasikan bupati kepada Camat sesuai dengan lingkup tugasnya.
  13. Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat
  14. Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan. Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dann ketertiban umum, serta penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Kepala Daerah di Kecamatan. Seksi ini mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat membimbing pelaksanaan kegiatan tanggap bencana lingkup Kecamatan.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan fasilitasi penerapan dean penegakan peraturan perundang-undangan di Desa dan Kelurahan, membimbing anggota Linmas yang berada diwilayah kerja Kecamatan.
    3. Membimbing pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kecamatan yang meliputi koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan atau Tentara Nasional Indonesia serta pemuka agama yang berada di wilayah kerja Kecamatan.
    4. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat di Desa dan Kelurahan.
    5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, keteriban dan perlindungan masyarakat dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya.
    6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat.
    7. Mengumpulkan bahan dan melaksanakan kebijakan Camat dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilimpahkan/ didelegasikan bupati kepada Camat sesuai dengan lingkup tugasnya.
  15. Seksi Perekonomian dan Pembangunan
  16. Seksi Perekonomian dan Pembangunan dipimpin oleh Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan.

    Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan bidang perekonomian dan pembangunan serta pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum di Kecamatan. Seksi ini mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan perekonomian dan pembangunan.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan atau instansi vertikal yang tugas dan fungsinya di bidang pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
    3. Membimbing dan mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup Kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di Desa/Kelurahan dan Kecamatan.
    4. Membagi tugas pelaksanaan program kegiatan yang terkait dengan perekonomian dan pembangunan.
    5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan perkekonomian dan pembangunan.
    6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan perekonomian dan pembangunan dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya.
    7. Mengumpulkan bahan dan melaksanakan kebijakan Camat dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilimpahkan/didelegasikan bupati kepada Camat sesuai dengan lingkup tugasnya.
  17. Seksi Pelayanan
  18. Seksi Pelayanan dipimpin oleh Kepala Seksi Pelayanan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan. Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan pelayanan publik lingkup bidang perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan Kecamatan. Seksi Pelayanan mempunyai tugas rincian sebagai berikut :

    1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan pelayanan.
    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan.
    3. Membimbing pelaksanaan kegiatan percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di wilayah Kecamatan, pendistribusian dan pengumpulan formulir pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat yang berasal dari Perangkat Daerah yang membidangi pembinaan pelayanan publik.
    4. Membimbing penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dan Perangkat Daerah dan atau instansi terkait lainnya.
    5. Membimbing pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur pelayanan, pengaduan / keluhan dari masyarakat.
    6. Membagi tugas pelaksanaan program kegiatan yang terkait dengan pelayanan.
    7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pelayanan.
    8. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pelayanan dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya yang meliputi evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan PATEN.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

  1. Penduduk datang ke kantor Kelurahan/Desa setempat untuk mengajukan surat perizinan tempat usaha.
  2. Pegawai Kelurahan menerima surat pengajuan dan memberikan kepada lurah untuk menerima persetujuan.
  3. Bagian Kelurahan memberikan surat pengajuan kepada kantor Kecamatan.
  4. Pegawai Kecamatan menerima surat pengajuan dan mendata surat pengajuan.
  5. Pegawai Kecamatan memberikan surat kepada kepala seksi.
  6. Kepala seksi menyetujui dan memberikan surat kepada Camat.
  7. Camat menandatangani surat perizinan tempat usaha.

Analisa Prosedur Sistem Berjalan

Usecase Diagram

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian kali ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Dan penggambaran sistem yang berjalan menggunakan Use Case Diagram sebagai berikut :

Keterangan :

  1. Terdapat sebuah sistem surat perizinan tempat usaha yang berjalan pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
  2. Terdapat 5 Actor yang terdiri dari : Penduduk, Pegawai Kelurahan, Pegawai Kecamatan, Kepala Seksi, Camat.
  3. Terdapat 6 Use Case Diagram yang dilakukan oleh 5 Actor yaitu : Pengajuan Surat Izin, Persetujuan Lurah, Menyerahkan Surat Kepada Kecamatan, Pendataan Tempat Usaha, Persetujuan, Penandatanganan Surat, SITU.

Activity Diagram

Menganalisa sistem yang berjalan menggunakan activity diagram. Penggambaran activity diagram sebagai berikut :

Keterangan :

  1. Memiliki 1 buah initial node sebagai start point
  2. Memiliki 5 buah Swimlane
  3. Memiliki 8 buah action sebagai proses yang berjalan.
  4. Memiliki 1 buah final state sebagai end point

Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang menggambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Gambaran sistem sequence diagram yang sedang berjalan sebagai berikut :

Keterangan :

  1. 5 actor yang memiliki kegiatan diantaranya: Penduduk, Pegawai Kelurahan, Pegawai Kecamatan, Kepala Seksi, Camat.
  2. 6 object yang saling berinteraksi yaitu : Pengajuan Surat Perizinan, Penerimaan Surat Perizinan, Penyerahan Surat Perizinan, Pendataan Surat Perizinan, Penandatanganan Surat Perizinan.
  3. 8 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa PIECES

  1. Kinerja Sistem (Performance)
  2. Kinerja sistem pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dalam proses pendataan permohonan berkas surat izin tempat usaha masih menggunakan buku agenda yang bisa saja rusak atau hilang, serta proses pembuatan laporan yang belum tertata dengan baik.

  3. Informasi (Information)
  4. Informasi sangat dibutuhkan dalam pembuatan surat izin agar tidak terjadi kesalahan pada saat proses registrasi. Informasi yang tidak akurat bisa menimbulkan masalah yang cukup besar, oleh sebab itu perlu adanya sosialisasi tentang syarat dan prosedur dalam pembuat surat izin tempat usaha.

  5. Ekonomi (Economy)
  6. Dalam proses pembuatan surat izin mulai dari pengajuan registrasi hingga keluarnya sebuah surat izin tempat usaha membutuhkan biaya yang cukup besar.

  7. Keamanan(Control)
  8. Pengontrolan dalam pembuatan surat izin masih belum sempurna dikarenakan masih banyak oknum yang memanfaatkan pembuatan surat izin untuk membuka usaha yang ilegal menjadi legal. Dalam penyimpanan arsip masih tidak tertata dengan baik sehingga terjadinya kehilangan berkas.

  9. Efesiensi (Efeciency)
  10. Banyaknya waktu yang terbuang untuk pendataan pembuatan surat izin tempat usaha disebabkan karena proses masih menggunakan buku agenda dan memasukannya kedalam Ms.word atau Ms.excel sehingga tidak efektif.

  11. Layanan (Service)
  12. Sistem pembuatan surat izin dalam Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang masih memiliki kekurangan yaitu lamanya penerbitan surat izin, kurangnya persyaratan untuk membuat surat izin.

Analisa Masukan dan Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Adapun data masukan pada sistem yang berjalan pada penerbitan surat izin tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang :

    1. Nama Masukan : Formulir pembuatan surat izin
    2. Fungsi : Untuk membuat surat perizinan
    3. Sumber : Pegawai
    4. Media : Buku
    5. Distribusi  : Penduduk
  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil timbal balik karena adanya data input didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama proses : Pendataan Surat Izin Tempat Usaha
    2. Masukan : Data Penduduk
    3. Keluaran : Nomor surat
  5. Analisa Keluaran
  6. Adapun data keluaran pada sistem yang berjalan pada penerbitan surat izin tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang sebagai berikut :

    1. Nama Keluaran  : Surat Izin Tempat Usaha
    2. Fungsi : Untuk persyaratan pembuatan tempat usaha
    3. Media : Kertas

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
  2. Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem registrasi tempat usaha Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

    1. Processor  : Intel Core i3
    2. Monitor  : 20” HP LED LCD
    3. Mouse  : Optik
    4. Harddisk  : 500 GB HDD
    5. Keyboard  : Standar
    6. Printer  : Hp Deskjet 1000
    7. RAM  : 2 GB
  3. Spesifikasi Software
  4. Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem registrasi tempat usaha Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dengan spesifikasi software sebagai berikut :

    1. Microsoft Windows 7
    2. Microsoft Office 2010 profesional
  5. Spesifikasi Brainware
  6. Untuk pengoperasian sistem registrasi tempat usaha Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dilakukan oleh :

    1. Pegawai Kelurahan
    2. Pegawai Kecamatan
    3. Camat

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Setelah melakukan analisa proses registrasi tempat usaha yang ada pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang. permasalahan yang sedang dihadapi oleh Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang terbilang cukup tertinggal dikarenakan diera globalisasi sekarang proses registrasi tempat usaha masih menggunakan manual yaitu penduduk diharuskan menunggu sampai berhari-hari untuk mendapatkan surat izin tempat usaha tesebut. Para pegawai di Kelurahan dan di Kecamatan diharuskan menginput dan memproses surat permohonan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menerbitkan surat perizinan tempat usaha.

Selain dari itu, terdapat masalah dalam proses penerbitan surat izin tempat usaha seperti hilangnya berkas pengajuan penduduk, penyalahgunaan surat perizinan, terdapat oknum yang membuat surat perizinan palsu atau ilegal.

Oleh karena itu sebaiknya proses registrasi tempat usaha harus terkomputerisasi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya agar kejadian yang merugikan sebelumnya bisa diminimalisir atau dihilangkan. Diharapkan dengan kemajuan teknologi sekarang ini bisa memberikan dampak positif bagi Kantor Kecamatan Kosambil Kabupaten Tangerang untuk mengembangkan sistem pembuatan surat perizinan tempat usaha yang ada tersebut.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam proses perencanaan registrasi tempat usaha, peneliti memberikan masukan untuk membuat sistem informasi registrasi tempat usaha untuk mendukung pemetaan wilayah pada Kantor Kecamatann Kosambi Kabupaten Tangerang. Dengan adanya sistem informasi registrasi tempat usaha maka diharapkan sumber daya yang ada seperti komputer, internet dapat digunakan secara optimal. Agar sistem surat perizinan kedepannya bisa berjalan dengan lebih cepat, tepat, dan akurat dan bisa meringankan tugas pegawai Kelurahan dan Kecamatan untuk melakukan proses penginputan pengajuan surat perizinan tempat usaha.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang dibutuhkan. Berikut dibawah ini merupakan tabel elisitasi tahap I yang berisikan 34 kebutuhan functional dan 4 kebutuh non functional.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :M (Mandatory), D (Desirable), I (Inessential)

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I (Inessential) pada metode MDI. Berikutnya semua requirement yang diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu : Technical (T), Operational (O), Economic (E). Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu : High (H), Middle (M), Low (L).

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebgai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Darmawan, Deni 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  2. Nur, R., & Suyuti, M. A. 2018. Perancangan Mesin-Mesin Industri. Deepublish.
  3. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  4. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur. Jurnal TEKNOIF. Vol 3 (2), 72.
  5. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
  6. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  7. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  8. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  9. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
  10. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  11. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  12. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  13. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.

Contributors

Silvalestari