SI1412483017

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI TEMPAT USAHA

UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI

KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1412483017
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI TEMPAT USAHA

UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI

KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1412483017
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI TEMPAT USAHA

UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI

KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483017
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt,.M.Kom.)
   
(Junaidi, M.Kom.)
NID : 10002
   
NID : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI TEMPAT USAHA

UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483017
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI TEMPAT USAHA

UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN WILAYAH

PADA KANTOR KECAMATAN KOSAMBI

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1412483017
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412483017

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Dalam melakukan penelitian proses surat perizinan tempat usaha yang ada pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, permasalahan yang sedang dihadapi oleh Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang terbilang cukup tertinggal dikarenakan diera globalisasi sekarang proses pembuatan surat perizinan tempat usaha masih menggunakan manual yaitu penduduk diharuskan menunggu sampai berhari-hari untuk mendapatkan surat perizinan tempat usaha tesebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data, metode analisa PIECES, dan metode analisa data. Pada penelitian ini disajikan pembahasan tentang landasan dan tahapan dalam menganalisa dan modelling sistem surat perizinan tempat usaha yang berjalan saat ini dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang digambarkan dengan Usecase Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Tujuan dalam penelitian ini, untuk melakukan proses perencanaan sistem surat perizinan, peneliti memberikan masukan untuk membuat sistem informasi surat perizinan tempat usaha. Dengan sistem informasi surat perizinan tempat usaha maka diharapkan sumber daya yang ada seperti komputer, internet dapat digunakan secara optimal.


Kata Kunci : Surat Perizinan Tempat Usaha, SITU, SKDU.

ABSTRACT

The research process of business licensing in Kosambi District Office of Tangerang Regency, the problem that is being faced by Kosambi District Office of Tangerang Regency is quite left behind due to globalization era. Now the process of making business licensing letter still using manual that is the residents are required to wait until the days to get the business license letters. The methodology used in this research is data collection method, PIECES analysis method, and data analysis method. In this study, there is a discussion about the foundation and stages in analyzing and modelling the current business licensing permit system using Unified Modelling Language (UML) which is described with Usecase Diagram, Activity Diagram, and Sequence Diagram. The purpose of this research, to conduct the process of licensing system licensing system, the researcher gives input to make the information system of business license letter of business. With a business permit letter information system then it is expected that existing resources such as computers, internet can be used optimally.


Keywords: Analysis, IT Asset Management, History Maintenance. PIECES, PHP, MySQL.

KATA PENGANTAR


Alhamdullillah, Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik dan selesai pada tepat waktu. Adapun judul yang diambil adalah “Perancangan Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha Untuk Mendukung Pemetaan Wilayah Pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang”.

Tujuan dari penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi kurikulum perkuliahan dan mendapatkan gelar Sarjana Komputer di Perguruan Tinggi Raharja. Peneliti memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari beberapa sumber terpercaya dalam mendukung penulisan laporan Skripsi.

Dalam penyusunan laporan Skripsi ini peneliti telah banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak serta bimbingan, nasehat, doa dan kasih sayang. Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan motivasi dari semua pihak, maka peneliti tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I,.MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan memberi motivasi dalam mengerjakan laporan skripsi.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran, tenaga dalam memberikan bimbingan dan motivasi, serta sabar dan baik hati.
  5. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  6. Ahmad Jajuli, S.Pd,.MM selaku pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan terhadap penulis.
  7. Untuk sahabat tercinta dan teman-teman seperjuangan yang telah memberi dukungan dalam mengerjakan Skripsi.

Untuk kedua orang tua, adik, dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi. Dan memberikan dukungan cinta kasih untuk keberhasilan peneliti dalam mengerjakan Skripsi.

Peneliti Menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Peneliti harapkan sebagai motivasi untuk lebih baik. Semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak, khususnya pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.



Tangerang, Juli 2018
SILVA AYU LESTARI
NIM. 1412483017

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Kosambi

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan

  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan

  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan

  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

  8. Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Usulan

  9. Gambar 4.5 Halaman Login

  10. Gambar 4.6 Menu Home

  11. Gambar 4.7 Menu Transaksi

  12. Gambar 4.8 Menu Master

  13. Gambar 4.9 Menu Laporan

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

  4. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

  5. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem

  6. Tabel 4.2 Tabel Form

  7. Tabel 4.3 Tabel User

  8. Tabel 4.4 Tabel Jenis Usaha

  9. Tabel 4.5 Tabel Data Pemohon

  10. Tabel 4.6 Tabel Kecamatan

  11. Tabel 4.7 Tabel Kelurahan

  12. Tabel 4.8 Tabel SKDU

  13. Tabel 4.9 Tabel SITU

  14. Tabel 4.10 Black-box Testing

  15. Tabel 4.11 Jadwal Kegiatan

  16. Tabel 4.12 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL



Gambar 1. Simbol Use Case Diagram



Gambar 2. Simbol Class Diagram



Gambar 3. Simbol Sequence Diagram



Gambar 4. Simbol Activity Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan informasi sudah berkembang dengan sangat pesat dalam segala bidang. Teknologi pada saat ini sudah semakin berkembang di Indonesia. Salah satunya teknologi informasi yang semakin berkembang dan mengambil peranan penting pada instansi pemerintah. Setiap organisasi seperti halnya Instansi Pemerintah juga sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang akurat, cepat dan tepat. Hal tersebut membuktikan bahwa kini teknologi menjadi salah satu penunjang aktivitas manusia.

Semua sistem informasi memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu selalu tumbuh dan berkembang dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pengelolaan data dan menyediakan informasi kepada user. Dalam pembuatan suatu sistem informasi, komputer sangat membantu untuk memproses data yang kuantitasnya besar dan keakuratan komputer dapat diandalkan. Oleh karena itu komputer memberikan pengaruh yang cukup besar dalam penghematan dan efisiensi waktu serta membantu untuk mencapai suatu sistem informasi yang tepat, cepat dan akurat.

Namun pada saat ini, masih terdapat instansi pemerintah yang masih menggunakan sistem manual dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Jika dibandingkan dengan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan, seperti: pengolahan data yang lebih cepat dan akurat, serta mendukung pengolahan data dalam skala besar.

Salah satunya pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang hingga saat ini dalam proses Registrasi Tempat Usaha masih berjalan secara manual, sehingga mengakibatkan proses tersebut tidak berjalan secara efektif.

Dalam pengolahan data Registrasi Tempat Usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi yang dilakukan oleh bagian Pelayanan Terpadu (PATEN) masih terdapat kekurangan diantaranya :

  1. Proses pendataan permohonan berkas surat izin tempat usaha masih menggunakan buku agenda yang bisa saja rusak atau hilang, serta proses pembuatan laporan yang belum tertata dengan baik.
  2. Penyimpanan arsip surat masih menggunakan rak-rak atau lemari, sehingga arsip surat tersebut menjadi tertumpuk dan tersebar.
  3. Kekurangan sistem komputerisasi yang terdapat pada Kantor Kecamatan Kosambi itu sendiri, meliputi sumber daya perangakat keras dan terbatasnya perangkat lunak.

Permohonan dan registrasi tempat usaha yang dihasilkan oleh petugas sangat sulit dicari jika dibutuhkan. Dengan demikian perlu diterapkan sistem yang terkomputerisasi pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang digunakan untuk membantu proses pendataan registrasi, penulisan laporan serta permohonan surat izin tempat usaha.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penulisan laporan skripsi ini penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha Untuk Mendukung Pemetaan Wilayah Pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem registrasi tempat usaha yang berjalan saat ini pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang?
  2. Apakah sistem registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang diterapkan saat ini sudah efektif dan efisien?
  3. Apakah sistem informasi proses registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang diterapkan saat ini sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup mengenai penelitian, peneliti memberikan batasan masalah dengan tujuan agar pembahasan yang dilakukan tidak menyimpang dari pembahasan. Maka penelitian ini membatasi masalah yaitu :

Proses pengelolaan data master meliputi data kelurahan, data kecamatan, data jenis usaha, kemudian proses registrasi izin tempat usaha, sampai dengan proses pencetakan SITU dan laporan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dan penulisan laporan skripsi ini diantara lain :

  1. Menciptakan sistem informasi registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
  2. Menciptakan sistem informasi registrasi perizinan tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang efektif dan efisien.
  3. Menciptakan sistem informasi proses registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang dapat membuat laporan dengan cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah serta tujuan penelitian diatas berikut adalah manfaat beberapa yang akan dicapai :

  1. Terciptanya sistem informasi registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
  2. Terciptanya sistem informasi registrasi perizinan tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang mampu berjalan secara efektif dan efisien.
  3. Terciptanya sistem informasi proses registrasi tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yang mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Metode Observasi adalah kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penelitian secara langsung di Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dalam proses mengambil data dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan narasumber di Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

  3. Metode Studi Pustaka (Literature Research)

    Metode Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Metode Analisa

Metode Pieces adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, terdiri dari beberapa aspek antara lain :

  1. Analisis Kinerja Sistem

    Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai.

  2. Analisis Informasi

    informasi merupakan hal yang penting karena dengan informasi tersebut pihak manajemen dan user dapat melakukan langkah selanjutnya. Apabila kemampuan sistem informasi lebih baik, maka user akan mendapatkan informasi yang akurat dan relevan sesuai dengan yang diharapkan.

  3. Analisis Ekonomi

    Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan pebingkatan manfaat.

  4. Analisis Pengendalian

    Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses.

  5. Analisis Efisiensi

    Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Operasi pada suatu instansi dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan.

  6. Analisis Pelayanani

    Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik, user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang yaitu dengan alat bantu menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang berupa Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.

Metode Pengujian

Metode pengujian yang dilakukan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software seperti untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan data atau akses database eksternal, dan kesalahan performa. Oleh karena itu peneliti menggunakan Blackbox Testing dalam metode pengujian.

Sistem Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam memahami objek yang dibahas, maka laporan ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapa literature review, serta membahas teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini, berisi tentang sejarah Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, batasan sistem, analisa kebutuhan sistem, tata laksana sistem berjalan, analisa dan pemecahan masalah dan perancangan sistem serta elisitasi tahap I, II, III dan draft final.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang meliputi : usulan sistem yang akan di gambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti pada hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:228)[1], perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.

Menurut Rusdi Nur, dkk (2018:5)[2], perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah sebuah proses setelah analisis dari siklus pengembangan sistem untuk merancang suatu sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[1] tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan meghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci.

Tujuan agar keberadaan sistem setelah di implementasi dapat memiliki kehandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem.

  1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan. Hal ini berarti data harus akurat, metode-metodenya harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami.
  2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utam instansi sesuai dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisa sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi“ (2013:22) [3] Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal Teknoif Vol.3 No.2 (2015: 72) [4] Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran.

Menurut Mulyadi (2016:1) [5] “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Dengan demikian suatu sistem dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan kelompok elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:3)[6]agar sistem dapat dikatakan sistem yang baik, maka sistem harus memiliki :

  1. Komponen Sistem
  2. Memiliki beberapa komponen yang saling berinteraksi, yang memiliki arti saling bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem sendiri terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian lain dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem adalah batasan antara sistem satu dengan sistem lain. Batasan sistem ini dapat memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan. 8 Batasan dari suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem adalah kondisi yang ada di luar sistem, namun dapat mempengaruhi jalan atau beropersinya sistem. Lingkungan sendiri dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Sifat menguntungkan ini harus tetap di jaga, sedangkan sifat merugikan harus dijaga dan dikendalikan agar tidak merusak kelangsungan hidup sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem adalah media bantu untuk menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukkan untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukkan Sistem (Input)
  10. Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang berupa perawatan dan masukkan sinyal. Perawatan input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi, sedangkan sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang memiliki nilai guna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolah Sistem
  14. Pengolah Sistem adalah bagian yang akan merubah maukkan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem
  16. Sasaran sistem adalah tujuan (goal) atau sasaran (objective) dari sebuah sistem. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6)[7]agar sistem dapat dikatakan sistem yang baik, maka sistem harus memiliki :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    1. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    1. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
  4. Sistem Tertentu (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    1. Sistem tertentu adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomasis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.

Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya adalah :

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15) [8] “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310) [9] “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum di organisasikan dan belum diolah atau diproses”.

Menurut Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16) [10] “Data adalah bahan mentah bagi informasi”.

Dari beberapa pengertian di atas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

  1. Tahapan Input
  2. Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  3. Tahapan Proses
  4. Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data proses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  5. Tahapan Output
  6. Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat dari para ahli mengenaidefinisi informasi yaitu:

Menurut pendapat Jeperson Hutahaean (2015:9)[11]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:14)[12]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang”.

Menurut Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[13] “Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18)[14]:

  1. Relevansi
  2. Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

  3. Kelengkapan dan Keluasan
  4. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

  5. Kebenaran
  6. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

  7. Terukur
  8. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

  9. Keakuratan
  10. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

  11. Kejelasan
  12. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

  13. Keluwesan
  14. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

  15. Ketepatan Waktu
  16. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16)[15] “Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan”.

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:13)[16] “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310)[17]“Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen tertentu sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut pendapat Jeperson Hutaean (2015:13)[18]“Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)” yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok Model(Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok Keluaran(Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi(Technology Block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.

  9. Blok Basis Data(Database Block)
  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubung satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali(Control Block)
  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung di atasi.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Surat

    Definisi Surat

    Menurut Basir Barthos (2013:36)[19], “surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari suatu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan berita”.

    Menurut Basir Barthos (2013:38)[20], “surat masuk adalah suatu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak yang lain”. Surat masuk juga bisa di definisikan sebagai semua tulisan dinas atau surat pribadi yang diterima instansi atau pihak lain untuk disampaikan pada pejabat yang tercantum pada alamat, baik yang tercantum pada sampul maupun tulisan dinas itu sendiri. Untuk memudahkan pengawasan maupun pengendaliannya, penerimaan surat masuk hendaknya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang diberi wewenang melaksanakan tugas tersebut.

    Menurut Basir Barthos (2013:38)[21], “surat keluar adalah surat yang lengkap (bertanggal, bernomor, berstempel, dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang) yang dibuat oleh suatu instansi atau lembaga lain. Surat keluar biasanya dikirim melalui pos atau kurir. Surat biasanya berisikan berupa pemberitahuan, undangan pertemuan atau rapat, undangan kerjasama ataupun jawaban atau konfirmasi dari surat yang telah dikirim sebelumnya. Pada surat itu juga ada yang berisikan surat perintah tugas.

    Jadi berdasarkan definisi di atas, surat merupakan suatu alat atau media yang digunakan untuk berkomunikasi secara tertulis yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap pihak lain untuk menginformasikan suatu hal yang bersifat resmi maupun tidak resmi agar tersampaikan walaupun tidak harus berhadapan secara langsung.

    Konsep Dasar Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

    Surat izin tempat usaha (SITU) adalah izin yang diberikan kepada perorangan, perusahaan, badan untuk memperoleh tempat usaha sesuai dengan tata ruang wilayah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal.

    Tata Cara Pengajuan/Pembuatan (SITU)

    Adapun tata cara dan persyaratan dalam membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU), sebagai berikut :

    1. Surat Permohonan
    2. Pas foto 4 lembar ukuran 2x3 (warna)
    3. Surat Keterangan Rekomendasi Kepala Desa/Lurah
    4. Fotocopy KTP Pemohon
    5. Surat Izin Gangguang (HO)
    6. Akte Sertifikat Tanah, Surat Bukti Pemilik
    7. Surat Kuasa, Sewa Bangunan/Kontrak
    8. Surat Keterangan Domisili Usaha
    9. Fotocopy IMB

    Manfaat Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

    Manfaat dari Surat Izin Tempat Usaha (SITU) ini adalah sebagai berikut :

    1. Sarana perlindungan hukum
    2. Sarana promosi
    3. Bukti kepatuhan terhadap peraturan hukum
    4. Mempermudah dalam pengembangan usaha
    5. Konsumen lebih percaya kepada produk dan service indusrti karena sudah berhasil lolos dan dinyatakan baik di mata hukum.

    Definisi Registrasi

    Menurut Kamus Besar Indonesia (KBBI)[22], Registrasi adalah penacatatan atau pendaftaran.

    Menurtut Yasir Riadi, dkk (2014:10)[23], Registrasi adalah suatu kegiatan pencatatan yang dilakukan pertama kali pada saat melakukan pendaftaran maupun ketika akan melanjutkan.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa registrasi adalah proses pendataan saat melakukan pendaftaran untuk memulai suatu kegiatan.

    Definisi Website

    Menurut Rezky Kemala Siregar, dkk (2018)[24], “Website merupakan sebuah fasilitas yang menawarkan ruang bincang, email, maupun pesan instan dimana pengguna internet dapat menjelajahi World Wide Web dengan menggunakan software browser untuk mendapatkan berbagai macam informasi, hiburan maupun untuk kepentingan bisnis”.

    Menurut Adi Sumaryadi (2014:4)[25], mendefinisikan website sebagai kumpulan halaman-halaman web yang saling berhubungan dan kemudian dionlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah halaman web yang terhubung dengan jaringan internet dan memuat suatu informasi berupa text, gambar serta menghasilkan informasi dari situs tersebut.

    Definisi Elisitasi

    Menurut Agit Amrullah (2016 :27)[26], “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

    Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap :

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara

    2. Elisitasi Tahap II

      Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential) adalah sebagai berikut :

    3. a) M (Mandatory)

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b) D (Desirable)

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      c) I (Inessential)

      Maksudnya bahwa requirement tersebutbukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    4. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasi-kan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    5. a). T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

      b). O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

      c). E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1). High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2). Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      3). Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      Definisi Unified Modelling Language (UML)

      Menurut Retnoningsih (2015)[27], Unifield Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks pendukung. Diagram-diagram yang terdapat dalam UML:

      1. Use Case Diagram
      2. Merupakan pemodelan untuk sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

      3. Activity Diagram
      4. Menggambarkan workflow atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

      5. Class Diagram
      6. Menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

      7. Sequence Diagram
      8. Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

      9. Component Diagram
      10. Menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Component diagram fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.

      11. Deployment Diagram
      12. Menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

      Definisi PHP (Hypertext Prepocessor)

      Menurut Supono (2016:3)[28], PHP (Hypertext Prepocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan kedalam HTML.

      Menurut Jubilee Enterprise (2017:1)[29], PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berasis website.

      Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer untuk pembuatan website.

      Definisi Mysql

      Menurut Supono (2016:96)[30], Mysql adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer.

      Menurut Agus Prayitno dan Yulia Safitri (2015)[31], Mysql (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL Database Management System atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL.

      Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Mysql adalah sebuah sistem manajemen untuk mengakses database yang mudah digunakan.

      Definisi Pieces

      Menurut Listiarini Edy Sudiati dan Didik Purwanto (2017)[32], Untuk mencapai sasaran dapat dilakukan suatu identifikasi masalah dengan menggunakan kerangka pieces yaitu analisis terhadap kinerja informasi, ekonomi, keamanan, efisiensi dan pelayanan.

      Menurut Suyono (2016)[33], Metode PIECES digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

      Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan metode PIECES berfungsi sebagai salah satu metode analisa sebuah sistem untuk mengidentifikasikan sebuah masalah.

      Definisi Black-Box Testing

      Menurut Mustaqbal dkk (2015:24)[34], Black Box Testing lebih berfokus kepada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak.

      Menurut Simaremare dkk (2013:471)[35], Black Box Testing merupakan pengujian yang melibatkan pengecekan unit-unit aplikasi sebagai sebuah peralatan yang diharapkan memiliki masukan dan keluaran tertentu, tetapi proses internalnya tidak diketahui (seperti sebuah Black Box).

      Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa black-box testing adalah pengujian sebuah sistem aplikasi yang melibatkan pengecekan unit sebagai peralatan yang diharapkan memiliki masukan dan keluaran.

      Definisi XAMPP

      Menurut Winarno dkk, dalam Jurnal Prosiding Yamin Nuryamin (2018)[36], mendefinisasikan bahwa “XAMPP adalah Software web server yang bisa dipakai untuk mengakomodasi sistem operasi yang anda pakai (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) dan Perl (P)”.

      Menurut Kartini (2013:27-26)[37], berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

      Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa xampp merupakan tools dalam pembuatan program.

      Definisi Literature Review

      Metode studi pustaka (literature review) dilakukan guna menunjang dari metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik dan penelitian lainnya. Adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

      Menurut Wahyu Budianto dkk (2015), “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

      Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu :

      1. Penelitian ini dilakukan oleh Bahram, Taufiq, dan Rustati Rahmi (2015)[38], yang berjudul “Aplikasi Permohonan Surat Izin Tempat Usaha Berbasis Web Di Kantor Kelurahan”. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi permohonan surat izin tempat usaha pada kantor kelurahan berbasis web.
      2. Tinjauan studi dari penelitian Nazarius Hendro Ando (2013)[39], yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha Di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan Izin Usaha Pemeliharaan yang telah diberikan oleh Bupati Sekadau sesuai dengan Surat Keputusan No. 4 tahun 2006 tentang pengelolaan izin lokasi usaha.
      3. Tinjauan studi dari penelitian Sandi Yusmantoro dkk (2014)[40], yang berjudul “Rancangan Bangun Aplikasi Pengamanan Keaslian Surat Izin Tempat Usaha Menggunakan Algoritma ElGamal dan Secure Hash Algorithm 256 Studi Kasus: Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bengkulu”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu aplikasi pengamanan keaslian SITU yang dapat digunakan mengamankan keaslian SITU dan melakukan autentikasi SITU.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Pacoyama Oktara Akbar dari Universitas Esa Unggul (2013)[41], dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Registrasi Online Berbasis Web”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bahasa pemograman Java dan database MySQL serta merancang web menggunakan metode UML (Unified Modelling Language). Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah mempermudah calon peserta audisi dalam melakukan registrasi dan mendapatkan jadwal audisi.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Damba Putra pada Universitas Lampung (2017)[42], Penelitian ini berjudul ”Kebijakan Pemerintah Dalam Memberikan Izin Usaha Industri Kecil di Kota Bandar Lampung” berdasarkan Permendagri No 24 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang ditandaklanjuti dengan Peraturan Walikota Kota Bandar Lampung No. 58 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Penanaman Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung bahwa pemberian izin UMKM di kota Bandar Lampung dilakukan oleh lembaga Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
      6. Penelitian yang dilakukan oleh Badu Ahmad (2018)[43] Penelitian ini berjudul ”Service Innovation in Local Government: Analysis of Business Information Services in South Sulawesi Province, Indonesia” Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisis penerapan bentuk inovasi serta faktor pendukung dan penghambat implementasi inovasi di tingkat pemerintah daerah. Faktor pendukung untuk inovasi layanan diwilayah tersebut adalah regulasi dan komitmen pemerintah daerah sementara faktor penghambat inovasi implementasi adalah dana terbatas dan personil yang tidak kompeten dalam tugas pelayanan.
      7. Penelitian yang dilakukan oleh Zaili Rusli (2018)[44] Penelitian ini berjudul “The implementation of palm oil plantation business licensing” Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan perizinan usaha perkebunan sawit di Siak belum optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan perizinan usaha perkebunan sawit di Siak perlu ditangani secara bertahap, untuk meningkatkan diseminasi kepada sasaran dan mentransformasi informasi yang jelas dan konsisten.
      8. Penelitian yang dilakukan oleh Miriam Bruhn (2013)[45] Penelitian ini berjudul “A Tale Of Two Species: Revisiting the Effect of Registration Reform on Informal Business Owners in Mexico”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemilik bisnis informal dari spesies pemilik bisnis formal lebih mungkin untuk mendaftar, tetapi hanya di kota dengan kendala pra-reformasi yang tinggi untuk kewirausahaan formal.
      9. Penelitian yang dilakukan oleh Morten, Lars, dan Henrik (2014)[46] Penelitian ini berjudul “The Danish Civil Registration System as a Tool in Epidemiology”. Penelitian ini menjelaskan bahwa Data dalam CRS(Civil Registration System) hampir lengkap, memiliki akurasi tinggi, dan dapat diambil untuk tujuan penelitian sekaligus melindungi anonimitas penduduk Denmark.
      10. Penelitian yang dilakukan oleh Giovanni dan Ciriaco (2015)[47] yang berjudul “A Methodology to Compute the Territorial Productivity of Scientist: The Case of Italy”. Penelitian ini berisikan pembuat kebijakan yang bekerja di tingkat nasional dan regional dapat menemukan pemetaan teritorial produktivitas penelitian berdasarkan lapangan untuk menjadi berguna dalam menginformasikan penelitian dan kebijakan industri.

      Maka dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dengan judul Perancangan Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha Untuk Mendukung Pemetaan Wilayah Pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya namun berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya, maka penelitian ini dikembangkan.

      BAB III

      PEMBAHASAN

      Gambaran Umum Kantor Kecamatan Kosambi

      Sejarah Singkat Kantor Kecamatan Kosambi

      Kecamatan Kosambi diresmikan pada tanggal 28 September 1992 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat. Nama Kosambi sendiri di ambil dari nama sebuah pohon yang disebut dengan nama Kosambi. Kecamatan Kosambi terdiri dari 3 Kelurahan dan 7 Desa diantaranya Kelurahan Salembaran Jaya, Kelurahan Kosambi Barat, Kelurahan Dadap, Desa Rawa Rengas, Desa Rawa Burung, Desa Cengklong, Desa Belimbing, Desa Jatimulya, Desa Salembaran Jati dan Desa Kosambi Timur.

      Kecamatan Kosambi yang letak Geografisnya di bagian utara Kabupaten Tangerang berbatasan dengan:

      1. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga
      2. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa
      3. Sebelah timur berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang
      4. Sebelah selatan berbatasan dengan Bandara Soekarno-Hatta

      Penduduk Kecamatan Kosambi berjumlah 123.714 jiwa dengan laki-laki berjumlah 64.765 jiwa dan perempuan 58.949 jiwa. Kecamatan Kosambi mempunyai luas wilayah 2.921.38 Ha, Daratan seluas 2.441 Ha, Perairan/sawah seluas 480 Ha yang terletak pada kondisi topografi daratan 2-6 M dari permukaan laut.

      Visi dan Misi Kantor Kecamatan Kosambi

      Dalam suatu instansi/organisasi visi dan misi sangat penting agar tujuan organisai tersebut dapat berjalan terarah mengikuti visi dan misi yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan Kecamatan Kosambi Memiliki visi dan misi sebagai berikut :

      1. Visi Kantor Kecamatan Kosambi
      2. “Kecamatan Kosambi Bercermin“ yaitu Bersama Membangun Masyarakat Kecamatan Kosambi yang Bersih, Cerdas, Religius, Makmur berwawasan Industri dan Berwawasan Lingkungan.

      3. Misi Kantor Kecamatan Kosambi
        1. Menyelenggarakan pelayanan bidang pemerintahan umum Kecamatan yang partisipatif, dan berkesinambungan sesuai dengan kewenangannya.
        2. Menyelenggarakan pelayanan bidang ketentraman umum dan linmas umum secara koordinatif dan cepat sesuai dengan kewenangannya.
        3. Menyelenggarakan pelayanan bidang pemberdayaan secara merata dan adil sesuai dengan kewenangannya.
        4. Menyelenggarakan pelayanan bidang pelayanan umum dan PATEN mengacu pada potensi wilayah sesuai dengan kewenangannya.
        5. Menyelenggarakan pelayanan bidang ekonomi dan pembangunan Kecamatan secara terintegrasi dan menyeluruh sesuai dengan kewenangannya.

      Struktur Organisasi

      Gambar 3.1 Struktur Organisasi

      Tugas dan Tanggung Jawab

      Berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi, Serta Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Adapun tugasnya akan di uraikan sebagai berikut :

      1. Camat
      2. Kecamatan di pimpin oleh seorang Camat. Camat mempunyai tugas sebagai berikut :

        1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum.
        2. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
        3. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
        4. Megoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati.
        5. Megoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum.
        6. Megoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di Kecamatan.
        7. Membina dan mengawasi penyelengaraan kegiatan Desa dan atau Kelurahan.
        8. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan Kelurahan dan pemerintah Desa.
        9. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
      3. Sekretariat
      4. Sekretariat Kecamatan di pimpin oleh Sekretariat Kecamatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Tugas Sekretariat membantu Camat Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pembinaan dan pengendalian kegiatan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, perencanaan program kerja, keuangan, serta pengkoordinasikan tugas satuan organisasi di lingkungan Kecamatan.

        Dalam melaksanakan tugas, Sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

        1. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program.
        2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data bidang umum dan kepegawaian, serta perencanaan dan keuangan.
        3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian dan admininstrasi keuangan.
        4. Pelaksanaan tertib adminstrasi pengelolaan inventaris barang, pemeliharaan kantor, sarana dan prasarana, perlengkapan aset.
        5. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana lingkup Kecamatan.
        6. Pelaksanaan kegiatan tata usaha, kearsipan, penatausahaan keuangan, pemeliharaan kantor, pengadaan dan penyimpanan perlengkapan dan pengelolaan rapat.
        7. Pelaksanaan pembinaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan perencanaan, serta bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
        8. Pelaksanaan koordinasi, dengan instansi atau lembaga lainnya terkait kegiatan sekretariat Kecamatan dan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
        9. Pelaksanaan pengawasan monitoring dan evaluasi, pengendalian serta pelaporan kegiatan sekretariat Kecamatan dan bidan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

        Sekretaris Kecamatan yang dalam melaksankan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Sekretaris Kecamatan membawahkan :

        1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
        2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
      5. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
      6. Sub Bagain Umum dan Kepegawaian di pimpin oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan yang berkedudukan di bawah dan bertangung jawab kepada sekretaris Kecamatan. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

        1. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
        2. Melakukan pengelolaan urusan surat-menyurat/tata naskah Dinas.
        3. Melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, perpustakaan, kearsipan, keprotokolan, dan kehumasan Kecamatan.
        4. Melakukan pelayanan administrasi kepegawaian Kecamatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
        5. Melakukan fasilitasi penilaian prestasi kerja pegawai Kecamatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
        6. Melakukan fasilitasi pemrosesan penetapan angka kredit jabatan fungsional di lingkungan Kecamatan.
        7. Melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Kecamatan.
        8. Melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah yang dalam penguasaan SKPD.
        9. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
      7. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
      8. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan di pimpin oleh kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan yang berkedudukan di bawah dan bertangung jawab kepada sekretaris Kecamatan. Mempunyai tugas melakukan kegiatan penyusunan rencana dan progaram kerja Kecamatan, serta pengelolaan administrasi dan pengelolaan keuangan Kecamatan. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

        1. Merencanakan kegiatan perencanaan dan keuangan
        2. Membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Umum, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA / DPA, Forum SKPD, Monitoring dan Evaluasi, pelaksanaan pengembangan e-goverment, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Melakukan pengoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan Kecamatan meliputi Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) dan Penetapan Kinerja (PK).
        3. Membimbng pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan yang meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambahan Uang, LS Bendahara, LS pihak ketiga dan Ganti Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Pembukuan, serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran.
        4. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan yang meliputi : RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Umum, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA / DPA, Forum SKPD, Monitoring dan Evaluasi, pelaksanaan pengembangan e-goverment, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
        5. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan yang meliputi : Pengajuan Surat Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, Tambahan Uang, LS Bendahara, LS pihak ketiga dan Ganti Uang Nihil, Pencairan, Pencatatan, Pembukuan, serta Pelaporan Pertanggungjawaban Anggaran.
        6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan keuangan dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya.
        7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan perencanaan dan keuangan yang meliputi : Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), dan RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator Kinerja Umum, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitasi Perencanaan SKPD, Monitoring dan Evaluasi, e-Reporting, Reviu Penyerapan Anggaran, Data Pembangunan SKPD, pelaksanaan pengembangan e-goverment serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
      9. Seksi Pemerintahan
      10. Seksi Pemerintahan dipimpin oleh Kepala Seksi Pemerintahan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan. Seksi pemerintahan mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan penyelenggaraan pemerintah umum, pengoordinasian kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat Kecamatan, serta pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan Desa dan Kelurahan. Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Pemerintahan mempunyai tugas rincian sebagai berikut :

        1. Merencanakan kegiatan pemerintahan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.
        2. Membimbing pelaksanaan kegiatan pemerintahan umum yang meliputi: pengelolaan profil dan monografi Desa/Kelurahan serta Kecamatan, perencanan dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal di bidang penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan, penyusunan Peraturan Desa dan peraturan Kepala Desa.
        3. Membimbing pelaksanaan kegiatan fasilitasi dan konsultasi pelaksanan administrasi tata pemerintahan Desa dan Kelurahan, fasilitasi pengelolaan keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa, fasilitasi pelaksanaan tugas Kepala Desa / Lurah dan perangkat Desa / Kelurahan, fasilitasi pelaksanaan pemilihan Kepala Desa, fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi BPD, fasilitasi penetapan lokasi pembangunan kawasan perdesaan serta memfasilitasi kerja sama antar Desa dan kerja sama Desa dengan pihak ketiga.
        4. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemerintahan umum.
        5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pemerintahan umum
        6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pemerintahan umum
        7. Pengumpulan bahan untuk Camat merekomendasikan pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa.
        8. Mengumpulkan bahan dan melaksanakan kebijakan Camat dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilimpahkan/didelegasikan bupati kepada Camat sesuai dengan lingkup tugasnya.
      11. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
      12. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan. Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial di Kecamatan. Dalam melaksanakan tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

        1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
        2. Membimbing pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat yang meliputi: fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Desa dan Kelurahan.
        3. Membimbing pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarkat di wilayah kerja Kecamatan.
        4. Membimbing pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah penyakit skala Kecamatan, masalah pencemaran lingkungan, serta masalah kesejahteraan sosial di Kecamatan dan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah / instansi terkait.
        5. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
        6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya.
        7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
        8. Mengumpulkan bahan dan melaksanakan kebijakan Camat dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilimpahkan/ didelegasikan bupati kepada Camat sesuai dengan lingkup tugasnya.
      13. Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat
      14. Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan. Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dann ketertiban umum, serta penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Kepala Daerah di Kecamatan. Seksi ini mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

        1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat membimbing pelaksanaan kegiatan tanggap bencana lingkup Kecamatan.
        2. Membimbing pelaksanaan kegiatan fasilitasi penerapan dean penegakan peraturan perundang-undangan di Desa dan Kelurahan, membimbing anggota Linmas yang berada diwilayah kerja Kecamatan.
        3. Membimbing pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kecamatan yang meliputi koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan atau Tentara Nasional Indonesia serta pemuka agama yang berada di wilayah kerja Kecamatan.
        4. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat di Desa dan Kelurahan.
        5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, keteriban dan perlindungan masyarakat dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya.
        6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat.
        7. Mengumpulkan bahan dan melaksanakan kebijakan Camat dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilimpahkan/ didelegasikan bupati kepada Camat sesuai dengan lingkup tugasnya.
      15. Seksi Perekonomian dan Pembangunan
      16. Seksi Perekonomian dan Pembangunan dipimpin oleh Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan.

        Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan bidang perekonomian dan pembangunan serta pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum di Kecamatan. Seksi ini mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

        1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan perekonomian dan pembangunan.
        2. Membimbing pelaksanaan kegiatan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan atau instansi vertikal yang tugas dan fungsinya di bidang pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
        3. Membimbing dan mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup Kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di Desa/Kelurahan dan Kecamatan.
        4. Membagi tugas pelaksanaan program kegiatan yang terkait dengan perekonomian dan pembangunan.
        5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan perkekonomian dan pembangunan.
        6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan perekonomian dan pembangunan dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya.
        7. Mengumpulkan bahan dan melaksanakan kebijakan Camat dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilimpahkan/didelegasikan bupati kepada Camat sesuai dengan lingkup tugasnya.
      17. Seksi Pelayanan
      18. Seksi Pelayanan dipimpin oleh Kepala Seksi Pelayanan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan. Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan pelayanan publik lingkup bidang perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan Kecamatan. Seksi Pelayanan mempunyai tugas rincian sebagai berikut :

        1. Merencanakan kegiatan yang terkait dengan pelayanan.
        2. Membimbing pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan.
        3. Membimbing pelaksanaan kegiatan percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di wilayah Kecamatan, pendistribusian dan pengumpulan formulir pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat yang berasal dari Perangkat Daerah yang membidangi pembinaan pelayanan publik.
        4. Membimbing penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dan Perangkat Daerah dan atau instansi terkait lainnya.
        5. Membimbing pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur pelayanan, pengaduan / keluhan dari masyarakat.
        6. Membagi tugas pelaksanaan program kegiatan yang terkait dengan pelayanan.
        7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pelayanan.
        8. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pelayanan dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya yang meliputi evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan PATEN.

      Tata Laksana Sistem Berjalan

      Prosedur Sistem Berjalan

      1. Penduduk datang ke kantor Kelurahan/Desa setempat untuk mengajukan surat perizinan tempat usaha.
      2. Pegawai Kelurahan menerima surat pengajuan dan memberikan kepada lurah untuk menerima persetujuan.
      3. Bagian Kelurahan memberikan surat pengajuan kepada kantor Kecamatan.
      4. Pegawai Kecamatan menerima surat pengajuan dan mendata surat pengajuan.
      5. Pegawai Kecamatan memberikan surat kepada kepala seksi.
      6. Kepala seksi menyetujui dan memberikan surat kepada Camat.
      7. Camat menandatangani surat perizinan tempat usaha.

      Analisa Prosedur Sistem Berjalan

      Usecase Diagram

      Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian kali ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Dan penggambaran sistem yang berjalan menggunakan Use Case Diagram sebagai berikut :

      Gambar 3.2 Usecase Diagram

      Keterangan :

      1. Terdapat sebuah sistem surat perizinan tempat usaha yang berjalan pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
      2. Terdapat 5 Actor yang terdiri dari : Penduduk, Pegawai Kelurahan, Pegawai Kecamatan, Kepala Seksi, Camat.
      3. Terdapat 6 Use Case Diagram yang dilakukan oleh 5 Actor yaitu : Pengajuan Surat Izin, Persetujuan Lurah, Menyerahkan Surat Kepada Kecamatan, Pendataan Tempat Usaha, Persetujuan, Penandatanganan Surat, SITU.

      Activity Diagram

      Menganalisa sistem yang berjalan menggunakan activity diagram. Penggambaran activity diagram sebagai berikut :

      Gambar 3.3 Activity Diagram

      Keterangan :

      1. Memiliki 1 buah initial node sebagai start point
      2. Memiliki 5 buah Swimlane
      3. Memiliki 8 buah action sebagai proses yang berjalan.
      4. Memiliki 1 buah final state sebagai end point

      Sequence Diagram

      Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang menggambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Gambaran sistem sequence diagram yang sedang berjalan sebagai berikut :

      Gambar 3.4 Sequence Diagram

      Keterangan :

      1. 5 actor yang memiliki kegiatan diantaranya: Penduduk, Pegawai Kelurahan, Pegawai Kecamatan, Kepala Seksi, Camat.
      2. 6 object yang saling berinteraksi yaitu : Pengajuan Surat Perizinan, Penerimaan Surat Perizinan, Penyerahan Surat Perizinan, Pendataan Surat Perizinan, Penandatanganan Surat Perizinan.
      3. 8 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.

      Analisa Sistem Berjalan

      Metode Analisa PIECES

      1. Kinerja Sistem (Performance)
      2. Kinerja sistem pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dalam proses pendataan permohonan berkas surat izin tempat usaha masih menggunakan buku agenda yang bisa saja rusak atau hilang, serta proses pembuatan laporan yang belum tertata dengan baik.

      3. Informasi (Information)
      4. Informasi sangat dibutuhkan dalam pembuatan surat izin agar tidak terjadi kesalahan pada saat proses registrasi. Informasi yang tidak akurat bisa menimbulkan masalah yang cukup besar, oleh sebab itu perlu adanya sosialisasi tentang syarat dan prosedur dalam pembuat surat izin tempat usaha.

      5. Ekonomi (Economy)
      6. Dalam proses pembuatan surat izin mulai dari pengajuan registrasi hingga keluarnya sebuah surat izin tempat usaha membutuhkan biaya yang cukup besar.

      7. Keamanan(Control)
      8. Pengontrolan dalam pembuatan surat izin masih belum sempurna dikarenakan masih banyak oknum yang memanfaatkan pembuatan surat izin untuk membuka usaha yang ilegal menjadi legal. Dalam penyimpanan arsip masih tidak tertata dengan baik sehingga terjadinya kehilangan berkas.

      9. Efesiensi (Efeciency)
      10. Banyaknya waktu yang terbuang untuk pendataan pembuatan surat izin tempat usaha disebabkan karena proses masih menggunakan buku agenda dan memasukannya kedalam Ms.word atau Ms.excel sehingga tidak efektif.

      11. Layanan (Service)
      12. Sistem pembuatan surat izin dalam Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang masih memiliki kekurangan yaitu lamanya penerbitan surat izin, kurangnya persyaratan untuk membuat surat izin.

      Analisa Masukan dan Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan
      2. Adapun data masukan pada sistem yang berjalan pada penerbitan surat izin tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang :

        1. Nama Masukan : Formulir pembuatan surat izin
        2. Fungsi : Untuk membuat surat perizinan
        3. Sumber : Pegawai
        4. Media : Buku
        5. Distribusi  : Penduduk
      3. Analisa Proses
      4. Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil timbal balik karena adanya data input didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

        1. Nama proses : Pendataan Surat Izin Tempat Usaha
        2. Masukan : Data Penduduk
        3. Keluaran : Nomor surat
      5. Analisa Keluaran
      6. Adapun data keluaran pada sistem yang berjalan pada penerbitan surat izin tempat usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang sebagai berikut :

        1. Nama Keluaran  : Surat Izin Tempat Usaha
        2. Fungsi : Untuk persyaratan pembuatan tempat usaha
        3. Media : Kertas

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. Spesifikasi Hardware
      2. Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem registrasi tempat usaha Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

        1. Processor  : Intel Core i3
        2. Monitor  : 20” HP LED LCD
        3. Mouse  : Optik
        4. Harddisk  : 500 GB HDD
        5. Keyboard  : Standar
        6. Printer  : Hp Deskjet 1000
        7. RAM  : 2 GB
      3. Spesifikasi Software
      4. Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem registrasi tempat usaha Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dengan spesifikasi software sebagai berikut :

        1. Microsoft Windows 7
        2. Microsoft Office 2010 profesional
      5. Spesifikasi Brainware
      6. Untuk pengoperasian sistem registrasi tempat usaha Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dilakukan oleh :

        1. Pegawai Kelurahan
        2. Pegawai Kecamatan
        3. Camat

      Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan yang Dihadapi

      Setelah melakukan analisa proses registrasi tempat usaha yang ada pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang. permasalahan yang sedang dihadapi oleh Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang terbilang cukup tertinggal dikarenakan diera globalisasi sekarang proses registrasi tempat usaha masih menggunakan manual yaitu penduduk diharuskan menunggu sampai berhari-hari untuk mendapatkan surat izin tempat usaha tesebut. Para pegawai di Kelurahan dan di Kecamatan diharuskan menginput dan memproses surat permohonan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menerbitkan surat perizinan tempat usaha.

      Selain dari itu, terdapat masalah dalam proses penerbitan surat izin tempat usaha seperti hilangnya berkas pengajuan penduduk, penyalahgunaan surat perizinan, terdapat oknum yang membuat surat perizinan palsu atau ilegal.

      Oleh karena itu sebaiknya proses registrasi tempat usaha harus terkomputerisasi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya agar kejadian yang merugikan sebelumnya bisa diminimalisir atau dihilangkan. Diharapkan dengan kemajuan teknologi sekarang ini bisa memberikan dampak positif bagi Kantor Kecamatan Kosambil Kabupaten Tangerang untuk mengembangkan sistem pembuatan surat perizinan tempat usaha yang ada tersebut.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Dalam proses perencanaan registrasi tempat usaha, peneliti memberikan masukan untuk membuat sistem informasi registrasi tempat usaha untuk mendukung pemetaan wilayah pada Kantor Kecamatann Kosambi Kabupaten Tangerang. Dengan adanya sistem informasi registrasi tempat usaha maka diharapkan sumber daya yang ada seperti komputer, internet dapat digunakan secara optimal. Agar sistem surat perizinan kedepannya bisa berjalan dengan lebih cepat, tepat, dan akurat dan bisa meringankan tugas pegawai Kelurahan dan Kecamatan untuk melakukan proses penginputan pengajuan surat perizinan tempat usaha.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang dibutuhkan. Berikut dibawah ini merupakan tabel elisitasi tahap I yang berisikan 33 kebutuhan functional dan 4 kebutuh non functional.

      Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :M (Mandatory), D (Desirable), I (Inessential)

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I (Inessential) pada metode MDI. Berikutnya semua requirement yang diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu : Technical (T), Operational (O), Economic (E). Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu : High (H), Middle (M), Low (L).

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebgai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Tabel 3.4 Final Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Prosedur Sistem Usulan

      Setelah melakukan penelitian dan analisa yang sedang berjalan pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, makan penulis bermaksud membahas tentang rancangan sistem yang akan dibuat. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem registrasi tempat usaha yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses input data registrasi tempat usaha yang masih manual menjadi program yang memiliki sistem.

      Berdasarkan perubahan sistem registrasi tempat usaha yang diusulkan dan sesuai kebutuhan sistem yang baru ditentukan, maka langkah selanjutnya yaitu perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang berjalan saat ini.

      Dalam melakukan analisis sistem usulan ini menggunakan prosedur yang akan digambarkan menggunakan software Visual Paradigm 15.0 untuk menggambarkan use case diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram.

      Use Case Diagram Usulan

      Berikut ini adalah use case diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses kegiatan pada Kantor Kecamatan Kosambi.

      Gambar 4.1 Use case Diagram Sistem Usulan

      Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan sebagai berikut :

      1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan.
      2. Tiga aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Pegawai, Pemohon, dan Pimpinan. Pegawai melakukan login, menginput data master yang terdiri dari input data kelurahan, input data kecamatan, input jenis usaha. Pemohon masuk ke menu registrasi lalu masukan data pemohon, lampirkan data SKDU. Pegawai melakukan cetak SITU dan Pimpinan menerima Laporan Registrasi.
      3. Terdapat 12 use case yang dilakukan oleh 3 aktor, yaitu : Login, Master yang terdiri dari input data kelurahan, input data kecamatan, input jenis usaha, menu registrasi yang terdiri dari data pemohon, data SKDU. Cetak SITU, Cetak Laporan Registrasi, dan melakukan Logout.

      Activity Diagram Usulan

      Berikut ini adalah activity diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses kegiatan pada Kantor Kecamatan Kosambi.

      Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

      Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan sebagai berikut :

      1. Memiliki 1 buat initial node sebagai start point dikolom pegawai.
      2. Memiliki 12 buah action sebagai proses yang berjalan, yang terdiri dari : Login, Master yang meliputi input data kelurahan, input data kecamatan, input jenis usaha, terdapat menu registarsi yang meliputi data pemohon, data SKDU. Certak SKDU, Cetak Laporan registrasi, dan Logout.
      3. Terdapat 2 buah join node di masing-masing kolom aktor, untuk menghubungkan dari login ke master, login ke registrasi.
      4. Terdapat 1 Fork node dibagian master digunakan pegawai untuk mengisi data master yaitu : Input data kelurahan, Input data kecamatan, Input data jenis usaha.
      5. Memiliki 1 buah final state sebagai end point dikolom pimpinan.

      Sequence Diagram Usulan

      Berikut ini adalah sequence diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses kegiatan pada Kantor Kecamatan Kosambi.

      Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

      1. Terdapat 3 aktor yang memiliki kegiatan diantaranya ; Pegawai, Pemohon, Pimpinan.
      2. Terdpat 6 object yang saling berhubungan yaitu : Login, Master, Registrasi, Cetak SITU, Cetak Laporan Registrasi.
      3. Terdapat 11 message dari komunikasi antar objek yang membuat sistem informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor tersebut, meliputi : Petugas melakukan Login, mengakses data master, mengakses data skdu, proses pembuatan SITU, mengakses laporan, dan logout. Pemohon mengisi data registrasi dan pengajuan pembuatan SITU. Camat mengakses laporan registrasi tersebut.

      Class Diagram Usulan

      Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses kegiatan pada Kantor Kecamatan Kosambi.

      Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Usulan

      1. Terdapat 6 class yang menggambarkan hmpunan objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yang terdiri dari : Pemohon, Kelurahan, kecamatan, Jenis usaha, SKDU, SITU.
      2. Terdapat 6 association yang menunjukan hubungan antara objek satu dengan objek yang laiinya yang memiliki nilai.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem

      Rancangan Basis Data

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data adalah rancangan basis data yang dianggap telah normal. Rancangan basis data ini menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, foreign key dan panjang record. Adapaun spesifikasi data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun :

      1. Nama File : tbl_form
      2. Media : Harddisk
        Primary Key : id_form
        Panjang Record  : 261

        Tabel 4.2 Tabel Form

      3. Nama File : tbl_user
      4. Media : Harddisk
        Primary Key : user_login
        Panjang Record  : 180

        Tabel 4.3 Tabel User

      5. Nama File : tbl_jenis
      6. Media : Harddisk
        Primary Key : id_ju
        Panjang Record  : 61

        Tabel 4.4 Tabel Jenis Usaha

      7. Nama File : tbl_pemohon
      8. Media : Harddisk
        Primary Key : no_ktp
        Panjang Record  : 154

        Tabel 4.5 Tabel Data Pemohon
      9. Nama File : tbl_kecamatan
      10. Media : Harddisk
        Primary Key : id_kecamatan
        Panjang Record  : 41

        Tabel 4.6 Tabel Kecamatan
      11. Nama File : tbl_kelurahan
      12. Media : Harddisk
        Primary Key : id_kelurahan
        Panjang Record  : 44

        Tabel 4.7 Tabel Kelurahan
      13. Nama File : tbl_skdu
      14. Media : Harddisk
        Primary Key : no_ skdu
        Panjang Record : 650

        Tabel 4.8 Tabel SKDU
      15. Nama File : tbl_situ
      16. Media : Harddisk
        Primary Key : no_situ
        Panjang Record  : 305

        Tabel 4.9 Tabel SITU

      Tampilan Sistem yang diusulkan

      1. Tampilan Halaman Login
      2. Gambar 4.5 Halaman Login


      3. Tampilan Menu Home
      4. Gambar 4.6 Menu Home
      5. Tampilan Menu Transaksi
      6. Gambar 4.7 Menu Transaksi
      7. Tampilan Menu Master
      8. Gambar 4.8 Menu Master
      9. Tampilan Menu Laporan
      10. Gambar 4.9 Menu Laporan

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Konfigurasi sistem usulan ini berisi tentang spesifikasi hardware dan spesifikasi software yang digunakan pada Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha pada Kantor Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

      Spesifikasi Hardware

      1. Processor : Intel Core i3
      2. Monitor : 20” HP LED LCD
      3. Mouse : Optik
      4. Harddisk : 500 GB HDD
      5. Keyboard : Standar
      6. Printer : Hp Deskjet 1000
      7. RAM : 2 GB

      Spesifikasi Software

      1. Windows 7
      2. Visual Paradigm for UML 15.0 Community Edition
      3. Database server phpMyAdmin
      4. XAMPP Control Panel Version 2.5.8
      5. Notepad++
      6. Mozilla Firefox

      Spesifikasi Brainware

      1. Pegawai Kecamatan
      2. Pemohon
      3. Camat

      Testing

      Implementasi pengujian sistem registrasi tempat usaha pada kantor kecamatan kosambi kabupaten tangerang dilakukan dengan menggunakan black-box testing. Black-box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Uji coba black-box testing memungkinkan pengembangan software untuk mengetahui kondisi seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode ini juga berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan tampilan.

      Tabel 4.10 Black-Box Testing

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      1. Sistem registrasi tempat usaha yang berjalan saat ini masih dikerjakan secara manual dimana penduduk di haruskan menunggu sampai berhari-hari untuk mendapatkan surat perizinan tempat usaha tesebut.

      2. Sistem registrasi tempat usaha yang berjalan saat ini belum berjalan secara efektif dan efisien karena menginput dan memproses surat permohonan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menerbitkan surat perizinan tempat usaha.

      3. Sistem registrasi tempat usaha yang berjalan saat ini belum mampu menyajikan laporan pengajuan situ dengan cepat dan akurat, hal ini disebabkan proses pencatatan yang masih manual sehingga sulit jika mencari informasi arsip.

      Saran

      1. Sistem yang diusulkan sudah mampu mengeluarkan laporan registrasi tempat usaha berdasarkan wilayah, kedepan dapat dikembagkan beberapa laporan sesuai kebutuhan dengan mengolah data-data yang sudah ada.

      2. Sistem yang diusulkan sudah mampu mencetak SITU secara langsung berdasarkan berkas SKDU yang dilampirkan, kedepan dapat dikembangkan dengan penambahan fasilitas untuk menangani SKDU.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 Darmawan, Deni 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
      2. Nur, R., & Suyuti, M. A. 2018. Perancangan Mesin-Mesin Industri. Deepublish.
      3. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
      4. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur. Jurnal TEKNOIF. Vol 3 (2), 72.
      5. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
      6. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
      7. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
      8. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
      9. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
      10. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
      11. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
      12. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
      13. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
      14. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
      15. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
      16. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
      17. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model Controller. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.6 No.3:308-331.
      18. Hutaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
      19. Barthos, Basir. 2013. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara.
      20. Barthos, Basir. 2013. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara.
      21. Barthos, Basir. 2013. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara.
      22. Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Registrasi. Diakses pada tanggal 22 Mei 2018. Tersedia di https://kbbi.web.id/registrasi.
      23. Riady, Yasir. 2014. Optimasi dan Evaluasi Penggunaan Registrasi Online Dengan Pendekatan Utility System (Studi Kasus Registrasi Online di Jakarta, Taiwan dan Korea Selatan).
      24. Siregar, Rezky Kemala. 2018. Analisis Kualitas Website Ruangguru.com Menggunakan Metode Webqual 4.0 dan Ipa (Importance Performance Analysis). eProceedings of Management, Vol.5 Page 1203.
      25. Sumaryadi, Adi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
      26. Amrullah, Agit., Sutedjo, D., Ariyana, R. Y., Hendi, S., Susanto, E. S. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. SEMNASTEKNOMEDIA Online.
      27. Endang, Retnoningsih. 2015. Sistem Informasi Simpanan dan Pembiayaan Pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al-Multazam Kabupaten Tegal. Jurnal IJSE.
      28. Virdiandry, Supono. 2016. Pemprograman Web dengan menggunakan PHP dan FRAMEWORK CODEIGNITER. Yogyakarta: Deepublish.
      29. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta.
      30. Virdiandry, Supono. 2016. Pemprograman Web dengan menggunakan PHP dan FRAMEWORK CODEIGNITER. Yogyakarta: Deepublish.
      31. Prayitno, Agus. Yulia Sari. 2015. Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Web untuk para penulis. IJSE Vol.1 No.1.
      32. Sudiati, Edy Listiarini. Didik Purwanto. 2017. Analisa dan Rancang Bangun Customer Relationship Management Pada BKAD Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Journal Speed Vol.9 No.3.
      33. Suyono, Adelina Ayu. Ulfiatin. 2016. Analisis Aplikasi Integrated postal Operations System (iPos) Pada PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Jombang menggunakan Metode Pieces. Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi Vol.2 No.1.
      34. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2016. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black-Box Testing Boundary Value Analysis (Studi kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3.
      35. Simaremare, Y., Pribadi, A., & Wibowo, R, P. 2013. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Manajemen Publikasi Ilmiah Berbasis Online pada Jurnal SISFO. Jurnal Teknik ITS Vol.2 No.3, A470-A475.
      36. Nuryamin, Y., & Hermawan, H. 2018. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Voucher Telekomunikasi PT. Telefast Indonesia dengan Gamu 1.30 Menggunakan Metode Waterfall. Simnasiptek 2017, Hal A-219.
      37. Kartini, Budi UtamiFahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan TiketKonser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia). STMIK AMIKOM Yogyakarta.
      38. Bahram, Taufiq, dkk. 2015. Aplikasi Permohonan Surat Izin Tempat Usaha Berbasis Web Di Kantor Kelurahan. Jurnal ISSN 2089-3787.
      39. Ando, Nazarius Hendro. 2013. Implementasi Kebijakan Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha di Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekada. Jurnal ISSN Vol.2 No.2.
      40. Yusmantoro, Sandi. dkk. 2014. Rancangan Bangun Aplikasi Pengamanan Keaslian Surat Izin Tempat Usaha Menggunakan Algoritma ElGamal dan Secure Hash Algorithm 256 Studi Kasus: Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bengkulu.
      41. Akbar, Pacoyama Oktara. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Registrasi Online Berbasis Web.
      42. Putra, Damba. 2017. Kebijakan Pemerintah Dalam Memberikan Izin Usaha Industri Kecil di Kota Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Hukum Administrasi Negara.
      43. Ahmad, B. 2018. Service Innovation in Local Government: Analysis of Business Information Services in South Sulawesi Province, Indonesia.
      44. Rusli, Z. 2018. The implementation of palm oil plantation business licensing.
      45. Bruhn, M. 2013. A Tale Of Two Species: Revisiting the Effect of Registration Reform on Informal Business Owners in Mexico.
      46. Schmidt, M., Pedersen, L., & Sorensen, H. T. 2014. The Danish Civil Registration System as a Tool in Epidemiology. European journal of epidemiology, 29(8), 541-549.
      47. Abramo, G., & D’Angelo, C. A. (2015). A methodology to compute the territorial productivity of scientists: The case of Italy. Journal of Informetrics, 9(4), 675-685.

Contributors

Silvalestari