SI1412483014

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS

MAINTENANCE BERBASIS WEB PADA PT.PLN (PERSERO)

BASECAMP CIKUPA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1412483014
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS

MAINTENANCE BERBASIS WEB PADA PT.PLN (PERSERO)

BASECAMP CIKUPA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1412483014
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ...Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS

MAINTENANCE BERBASIS WEB PADA PT.PLN (PERSERO)

BASECAMP CIKUPA


 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483014
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,...Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( M. Royhan, M.T)
   
NID : 02007
   
NID : 06126

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS

MAINTENANCE BERBASIS WEB PADA PT.PLN (PERSERO)

BASECAMP CIKUPA


 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483014
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang,...Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS

MAINTENANCE BERBASIS WEB PADA PT.PLN (PERSERO)

BASECAMP CIKUPA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483014
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di perguruan tinggi lainnya, serta belum pernah di publikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika diatas tidak benar.


Tangerang,...Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1412483014

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

PT.PLN (Persero) TJBB APP Duri Kosambi merupakan salah satu perusahaan milik Negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan yang berada di wilayah kerja PLN TJBB Jawa Bali. PT.PLN (Persero) memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya yaitu PT.PLN (Persero) wilayah Basecamp Cikupa yang terletak di JL. Raya Serang km.17 Cikupa Tangerang. Yang bergerak dalam bidang penyaluran tenaga listrik untuk di distribusikan ke masyarakat serta melakukan pemeliharaan terhadap peralatan listrik. Peralatan atau barang-barang yang ada digudang perusahaan sering kali tidak terkontrol jumlah dan kegiataannya dikarenakan tidak adanya sistem yang mengatur keluar masuknya barang tersebut. Sehingga dalam proses pencarian atau peminjaman membutuhkan waktu yang lama untuk mencari barang yang di butuhkan. Inventory gudang merupakan salah satu bagian penting dalam perusahaan karena didalamnya menampung alat atau barang yang biasa digunakan dalam setiap proses kegiatan kerja. Sistem pengelolaan barang di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa yang berjalan saat ini masih berjalan secara manual, proses peminjaman barang, pengembalian dan data-data barang belum terhimpun di satu database yang terkomputerisasi sehingga informasi mengenai barang belum bisa didapatkan secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini agar proses kegiatan kerja bisa berjalan dengan lebih baik lagi maka perlu adanya satu sistem yang terkomputerisasi yang dapat menampung semua Informasi mengenai barang di gudang sehingga dapat meminimalisir proses pencarian, dan keamanan data terjaga. Dan hasil dari penelitian ini dapat menghasilkan aplikasi atau sistem berbasis web yang dibuat menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang digunakan sebagai wadah untuk menampung informasi mengenai inventory di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa.

Kata kunci  : Inventory, Listrik, Sistem Informasi


ABSTRACT

PT. PLN (Persero) TJBB APP Duri Kosambi is one of the State-owned enterprise engaged in the ketenagalistrikan located in the region of Javanese and Balinese TJBB PLN. PT. PLN (Persero) has many branches scattered throughout Indonesia, one of which, namely PT. PLN (Persero) is locality Basecamp Cikupa located on JL. Raya Serang Tangerang Cikupa. 17 km. Who is engaged in the field of electric power distribution to distribute to the community as well as perform maintenance against electrical equipment. Equipment or goods that there are digudang companies often uncontrolled quantities and kegiataannya due to the lack of a system that regulates the entry of the goods out. So in the search process or loaning takes a long time to find the items needed. Inventory warehouse is one important part of the company because it accommodates the tool or items commonly used in each process activity. Management system of the goods in the PT. PLN (Persero) Basecamp Cikupa running currently still running manually, process refunds, goods and lending data items have not been gathered in a computerized database so that information about items not yet available effectively and efficiently. This research aims to help resolve problems that occur when work activities so that the process can run with even better then the need for a computerized system that can hold all the information about the goods in the warehouse so as to minimize the search process, and data security. And the results of this research can produce an application or a web-based system created using PHP and MySQL-based program that is used as a container to hold information about the inventory of PT. PLN (Persero) Basecamp Cikupa.

Keywords: Inventory, electricity, information systems

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNYA. Serta shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmat. Sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun laporan Skripsi yang berjudul “APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE BERBASIS WEB PADA PT.PLN (PERSERO) BASECAMP CIKUPA”.

Laporan ini dibuat dan disusun semaksimal mungkin akan tetapi penulis menyadari bahwa didalam penyusunan laporan skripsi ini merupakan karya ilmiah yang jauh dari kata sempurna, karena tidak menutup kemungkinan didalamnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan, hal ini disebabkan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang masih terbatas.

Namun dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis banyak sekali mendapatkan bantuan dari berbagai pihak berupa doa, dorongan, bimbingan, serta arahan yang sangat membantu dalam upaya penyelesaian laporan Skripsi ini. Oleh karena itu, penulis bermaksud menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Royhan, M.T selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak melungkan waktu, fikiran, dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis.
  5. Ibu Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah banyak melungkan waktu, fikiran, dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak sekali ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Edi Sastra, Bapak Edi T, Ibu Dina Septiani, Bapak Supardi Wagiman, Bapak Rion. Selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama pelaksanaan analisa di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa.
  8. Seluruh Pegawai PT.PLN (Persero) Wilayah Basecamp Cikupa yang telah membantu penulis dalam melakukan riset dan menerima dengan baik
  9. Ke dua orang tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil kepada penulis.
  10. Teman-teman seperjuangan khususnya sahabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya, namun selalu memberikan kontribusi penuh berupa kritik dan saran yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan hasil laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari akan adanya kekurangan pada laporan Skripsi ini, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan keterbukaan, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi pembelajaran yang lebih baik.

Billahi taufiq walhidayah wassalamu alaikum Wr. Wb

Tangerang,...Januari 2018
Devi Septiani
NIM. 1412483013

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Sequence Diagram
Gambar 3. Simbol Activity Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Barang

Tabel 4.3 Tabel Perangkat Dikembalikan

Tabel 4.4 Tabel Perangkat Keluar

Tabel 4.5 Tabel User

Tabel 4.6 Black Box Testing

Tabel 4.7 Pengolahan Jadwal

Tabel 4.8 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Simbol PLN

Gambar 3.2 bidang persegi panjang vertikal

Gambar 3.3 Somnol petir atau kilat

Gambar 3.4 Simbol tiga gelombang

Gambar 3.5 struktur organisasai

Gambar 3.6 Use Case Diagram Inventory Fasilitas Alat Maintenance di Gudang

Gambar 3.7 Sequence Diagram Inventory Fasilitas Alat Maintenance di Gudang

Gambar 3.8 Activity Diagram Inventory Fasilitas Alat Maintenance di Gudang

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.6 Tampilan Menu Home

Gambar 4.7 Tampilan Menu Visi Misi

Gambar 4.8 Tampilan Menu Struktur Organisasi

Gambar 4.9 Tampilan Menu User

Gambar 4.10 Tampilan Menu Create User

Gambar 4.11 Tampilan Menu Perangkat Keluar

Gambar 4.12 Tampilan Create Perangkat Keluar

Gambar 4.13 Tampilan Menu Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.14 Tampilan Menu Create Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.15 Menu Barang

Gambar 4.16 Menu Create Barang

Gambar 4.17 Laporan Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.18 Menu Create Laporan Dikembalikan

Gambar 4.19 Menu Print Laporan Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.20 Menu Print All Laporan Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.21 Laporan Perangkat Keluar

Gambar 4.22 Menu Print Laporan Perangkat Keluar

Gambar 4.23 Menu Print All Laporan Perangkat Keluar

DAFTAR LAMPIRAN

Kartu Bimbingan

Study Tetap Final (KSTF)

Validasi Skripsi

Validasi Sidang

Kwitansi Pembayaran Skripsi

Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi

Kwitansi Pembayaran Sidang

Kwitansi Pembayaran Raharja Career

Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

Daftar Nilai

Formulir Seminar Proposal

Formulir Pertemuan Stakeholder

Formulir Final Presentasi

Sertifikat PROSPEK

Sertifikat TOEFL

Sertifikat IT Nasional dari Raharja (minimal 6)

Sertifikat IT Nasional dari Mahasiswa (minimal 3)

Sertifikat Internasional (minimal 1)

Surat Keterangan Penelitian

Katalog Produk

Curriculum Vitae (CV)

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

PT.PLN (Persero) TJBB APP Duri Kosambi merupakan salah satu perusahaan milik Negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan yang berada di wilayah kerja PLN TJBB Jawa Bali. PT.PLN (Persero) memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya yaitu PT.PLN (Persero) wilayah basecamp Cikupa yang terletak di JL. Raya Serang km.17 Cikupa Tangerang. Yang bergerak dalam bidang penyaluran tenaga listrik untuk di distribusikan ke masyarakat serta melakukan pemeliharaan terhadap peralatan listrik. Peralatan atau barang-barang yang ada digudang perusahaan sering kali tidak terkontrol jumlah dan kegiataannya dikarenakan tidak adanya sistem yang mengatur keluar masuknya barang tersebut. Sehingga dalam proses pencarian atau peminjaman membutuhkan waktu yang lama untuk mencari barang yang di butuhkan. Oleh karena itu perlu adanya sistem informasi yang terkomputerisasi guna membantu pihak yang mengelola gudang dalam pencarian data sehingga menjadi lebih mudah dan keamanan data lebih terjaga. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penulisan penelitian Skripsi diambil judul “APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE BERBASIS WEB PADA PT.PLN (PERSERO) BASECAMP CIKUPA”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada pembahasan mengenai masalah inventaris yang ada di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa, yaitu :

  1. Apakah sistem pengelolaan barang di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa sudah baik ?

  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien ?

  3. Apakah dengan adanya sistem informasi inventory di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa dapat meningkatkan mutu kinerja pegawai ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk menganalisa sistem yang berjalan saat ini

  2. Untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan berupa pemikiran dengan memperbarui sistem lama menjadi sistem baru yang lebih baik

  3. Agar memudahkan pegawai dalam mengetahui informasi data inventaris

Manfaat Penelitian

  1. Dapat membantu mempermudah penyelesaian pada suatu kelemahan dalam sistem informasi yang sedang berjalan agar menjadi lebih efektif dan efisien

  2. Dapat memberikan kontribusi nyata berupa ide dan masukan kepada perusahaan yang terkait dalam bentuk sistem baru yang memudahkan pegawai

  3. Menambah wawasan baik bagi peneliti maupun bagi pembaca, dan meningkatkan kemampuan berfikir dan memahami, serta menambah pengalaman

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, agar penelitian ini lebih terarah maka dibatasi ruang lingkup penelitian ini pada inventory barang di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa. Yang dapat diakses oleh petugas gudang dan memberikan informasi inventory barang sehingga dapat memonitoring barang keluar dan masuk pada perusahaan tersebut.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

  1. Metode observasi

  2. Penulis langsung mendatangi PT. PLN (Persero) Basecamp Cikupa yang beralamat di Jl. Raya Cikupa Pasar Kemis Desa Pasir Gadung Kecamatan. Cikupa Kabupaten. Tangerang, untuk mengumpulkan data-data dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan..

  3. Metode Wawancara

  4. Dalam metode ini dilakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait dengan objek yang berkaitan dengan sistem inventory yaitu Bapak Edi Sastra guna mendapatkan informasi yang tepat,akurat dan jelas.

  5. Studi Pustaka

  6. Suatu metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari dan membaca buku-buku dan literatur yang ada serta melakukan searching pada internet mengenai sistem yang akan dibuat guna melengkapi informasi yang dibutuhkan.

Metode Analisa

Dalam metode ini untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini, mengetahui permasalahan apa saja yang ada di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa, dan mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan stakeholder Bapak Edi S.

Metode Perancangan

Pada metode ini, untuk menggambarkan metode yang berjalan dan menggambarkan rancangan yang diusulkan metode yang digunakan yaitu UML (Unified Modeling Language). Sedangkan untuk pembuatan database dan program disesuaikan dengan kebutuhan dari Stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP.

Metode Testing

Metode ini menggunakan Black Box Testing untuk menunjukan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak. Sebagai contoh apakah pemasukan data telah diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan telah berjalan sebagaimana yang diharapkan pada PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa.

Sistematika Penulisan

untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penelitian yang berlaku, maka penelitian Skripsi ini dikelompokan berdasarkan hasil penelitian menjadi :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan metodologi penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang di ambil dari beberapa kutipan buku yang berupa definisi dan pengertian, serta menjelaskan teori umum dan teori khusus yang berkaitan dengan analisa sistem yang di bahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan penjelasan hasil penelitian lapangan yang meliputi penjelasan-penjelasan singkat mengenai sejarah singkat PT.PLN (Persero), gambaran umum organisasi, struktur dari organisasi tersebut, tatalaksana sistem yang berjalan, masalah yang dihadapi dihimpun kedalam bentuk diagram pemodelan UML, serta Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, Final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang yang berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diambil dari bab-bab yang telah dibahas atas dasar pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang saat ini sedang berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Aplikasi

Menurut Nur Arif dkk dalam jurnal ilmiah Santikom (2013:27)[1], “aplikasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster”.

Menurut Andi Juansyah dalam Jurnal Komputa (2015:2),[2] “Aplikasi adalah suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:45), “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3),[3] “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa terbagi dalam subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Gang Liang, Wenbo He dan Chun Xu dalam International Journal IEEE Trans On Computation Social System (2015:65)[18], “A systems is a network made up of users and their have relationship for information sharing”. (Sebuah sistem adalah jaringan yang terdiri dari pengguna dan mereka memiliki hubungan untuk berbagi informasi).

Karakteristik Sistem

Menurut Hartono (2013:14),[4] “Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya”.

  1. Komponen Sistem (componens)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (environment)

  6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap diajaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu susistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (input)

  10. Masukan aslah energy yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawat (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintance input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adlah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adlah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolah Sistem

  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objektif). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6-7),[5] Sistem dapat diklarifikasian dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasikan Sistem sebagai  :

  2. a. Sistem Abstrak (Abstract System)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik

    b. Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik

    c. Sistem Terbuaka (Open System )

    Sistem terbuka adlah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar maka harus memiliki pengendalian yang baik

Tujuan Sistem

Menurut Azhar Susanto (2014:47)[6] dalam buku Sistem Informasi Manajemen berpedapat bahwa “Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem, agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih kriterianya. Krieria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menila keberhasilan suatu sistem yang menjadi dasar dilakukannya suatu pengadilan. Jadi, kriteria suatu tujuan itu mutlak adanya”.

Batasan Sistem

Menurut Azhar Susanto (2014:48),[6] “Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem prototype persyaratan. Langkah-langkah yang terdapat dalam pengembangan prototype persyaratan, ialah:

a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik

b. Mengembangkan prototype

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik

c. Menentukan apakah prototype dapat diterima

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik

d. Mengodekan sistem operasional. Programmer pengodean (coding) sistem operasional

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik

e. Menguji sistem operasional. Programmer penguji sistem

f. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. Pemakai memberikan masukan pada analis apakah sistem dapat diterima. Jika ya, langkah 7 dilakukan, jika tidak langkah 4 dan 5 diulangi

g. Menggunakan sistem operasional

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Abdul Kadir (2014:43-45),[7] “Data dapat dianalogikan dengan sejumlah blok yang biasa digunakan anak-anak untuk membentuk berbagai struktur sesuai dengan imanjinasi mereka. Melalui suatu proses, blok-blok dapat digunakan untuk menyusun struktur atau model. Senada dengan hal itu, data yang terdapat dalam suatu organisasi dapat diolah sehingga menghasilkan informasi yang bisa digunakan oleh para eksekutif di organisasi untuk membantu pengambilan keputusan. Secara konsep, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak terpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

a. Data yang Terformat

Adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang

b. Teks

Adalah sederetan huruf, angka, atau simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak tergantung item masing-masing secara individual. Contoh teks adalah artikel Koran

c. Citra (Image)

Adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan, ataupun gambar lain

d. Audio

Adalah data dalam bentuk suara. Instrument musik, suara orang atau suara binatang, gemericik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio

e. Video

Video menyatakan data dalam bentuk sebuah gambar yang bergerak dan bisa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktivitas

Menurut Thompson dan Handelman dalam buku Bambang Hartono (2013:15)[9], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan, dan kejadian

Klasifikasi Data

Menurut Taufiq (2013:14),[8] data bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya :

  1. Berdasarkan Bentuknya

  2. a. Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya : kertas

    b. Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat, contohnya : tulisan yang ada dikomputer, didalam flashdisk, hardisk, dll

  3. Berdasarkan Sifatnya

  4. a. Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah, misalnya jumlah mahasiswa ada 4 (empat) orang

    b. Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya, misalnya nilai mahasiswa sangat bagus

  5. Berdasarkan Sumbernya

  6. a. Internal, merupakan data yang diperolel dari dalam lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri

    b. Eksternal, data yang diperoleh dari luar lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan yang diperoleh dari luar lingkungan

  7. Berdasarkan Cara Memperolehnya

  8. a. Primer, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah/yang akan diproses

    b. Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan

  9. Berdasarkan Cakupannya

  10. a. Sensus

    b. Sampel

  11. Berdasarkan Skala Cakupannya

  12. a. Nominal, ordinal, interval dan rasio

Definisi Informasi

Menurut Abidin dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut”

Menurut Hartono (2013:15),[4] “Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

Siklus Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:10-11),[5] “Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses tertentu. Misalnya suhu dalam Fahrenheit diubah ke Celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Nilai Informasi

Menurut Lipursari dalam Jurnal STIE Semarang (2013:29)],[9] “Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu:

  1. Mudah diperoleh

  2. Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan Lengkap

  4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungan dengan volume data yang besar biasanya dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan

  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode lain.

  9. Ketepatan Waktu

  10. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengelolaan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini menunjukan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  13. Keluwesan

  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat Dibuktikan

  16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada Prasangka

  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat Diukur

  20. Sifat ini menunjukan hakikat-hakikat informasi dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informas

Menurut John F. Nash dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:14), “Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat”

Menurut Al-Bahra (2013:13),[10] sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut  :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

Komponen Sistem informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:13-14),[5] Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technologi Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.

    Teknologi terdiri dari unsur utama:

    a. Teknisi (human ware atau brain ware)

    b. Perangkat Lunak (Software)

    c. Perangkat Keras (Hardware)

  9. Blok Basis Data (Data Base Block)

  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Control Block)

  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperature tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalalahan, ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakikan bahwa hal-hal yang dapat merusak sitem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Muhamad Musihudin dan Oktafianto (2016:27),[11] “Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi pondasi dalam menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus dibangun. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang paling mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhan dan tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail proses-proses bisnisnya

Teori Khusus

Konsep Dasar Inventory

Definisi Inventory

Menurut Rudianto dalam Jurnal EMBA (2013:23), “persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut”.

Menurut Rosyidhana (2014:1),[12] “inventory adalah sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan”.

Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016:11)[4], “persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiataan normal persediaan”.

Jenis-Jenis Inventory

Menurut Herjanto dalam Jurnal EMBA (2013:24), “persediaan dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) jenis”, yaitu :

  1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang

  2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi

  3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar dari pada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengangkutan per unit yang lebih rendah

  4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ketempat dimana barang tersebut akan digunakan. Misalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu

Fungsi Inventory

Menurut Rangkuti dalam Jurnal EMBA (2013: 23-34)[13], persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan, yaitu :

  1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi

  2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi

  3. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah banyak ada diskon

  4. Untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga

  5. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidak tepatan pengiriman

Biaya-Biaya Inventory

Menurut Herjanto dalam Jurnal EMBA (2013:24-25), “dalam setiap penentuan pemesanan barang akan mempengaruhi besarnya jumlah persediaan dan biaya-biaya variable”, berikut ini terdapat 3 (tiga) biaya persediaan yang harus dipertimbangkan:

  1. Biaya penyimapanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Biaya penyimapanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu presentase dari unit harga/nilai barang, dan dalam bentuk rupiah perunit barang dalam periode waktu tertentu. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimapanan adalah :

  2. a. Biaya sewa gudang

    b. Biaya administrasi pergudangan

    c. Gaji pelaksana pergudangan

    d. Biaya listrik

    e. Biaya modal yang tertanam dalam perusahaan

    f. Biaya asuransi

    g. Biaya kerusakan

    h. Biaya penyusutan

    Biaya modal biasanya merupakan komponen biaya penyimapanan yang terbesar, baik berupa biaya bunga jika modalnya berasal dari pinjaman maupun biaya oportunitas apabila modalnya milik sendiri .

  3. Biaya pemesanan (pembelian). Merupakan biaya yang dikelarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari penempatan pemesanan sampai tersedianya barang digudang. Setiap kali suatu bahan dipesan, organisasi menanggung biaya pemesanan (order cocts atau procurement costs). Biaya-biaya pemesanan secara terperinci meliputi :

  4. a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi

    b. Upah

    c. Biaya telephone

    d. Pengeluaran surat menyurat

    e. Biaya pengepakan dan penimbangan

    f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan

    g. Biaya pengiriman ke gudang

    h. Biaya hutang lancar dan sebagainya

  5. Biaya kekurangan persediaan (shortage costs, stockout costs). Adalah biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya nyata (rill), melainkan merupakan biaya kehilangan kesempatan. Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini merupaka biaya kesemapatan yang timbul misalnya karena terhentinya proses produksi sebagai akibat tidak adanya bahan yang diproses, yang antara lain meliputi biaya kehilangan waktu produksi bagi mesin dan karyawan

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yuni Sugiarti (2013:34),[14] “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam sebuah industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumkentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemograman apapun”.

Menurut Nugroho dalam Jurnal Khatulistiwa Informatika (2015:145), “UML merupakan sintesis dari tiga metode analisis dan perancangan berbasis objek serta ditambah dengan keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (fushion, shlaer-mellon, coad-yourdom) yang juga disintesiskan dalam UML menawarkan pendekatan yang cukup baik yang sudah digunakan diindustri perangkat lunak”.

Pemodelan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nazrudin Safaat H (2015:60-78),[15] dalam bukunya Aplikasi Berbasis Android, pemodelan UML terdiri dari:

a. Usecase Diagram

Suatu aktivasi yang menggambarkan urutan interaksi antar satu atau lebih aktor dan sistem

b. Class Diagram

Menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek yang saling terhubung

c. Activity Diagram

Alur kerja pada setiap usecase

d. Sequence Diagram

Representasi dari interaksi-interaksi objek yang berjalan pada sistem. Dengan menggunakan sequence diagram kita dapat melihat bagaimana objek-objek bekerja. Sequence diagram dapat menampilkan bagaimana sistem merespon setiap kejadian atau permintaan dari user, dapat mempertahankan integritas internal, bagaimana data dipindah ke user interface dan bagaimana objek-objek diciptakan dan dimanipulasi

Definisi Web

Menurut Murad (2013:49),[16] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Asropudin (2013:109),[17] “Web adalah sebuah kumpulan halaman yang diawali dengan halaman muka yang berisikan informasi, iklan, serta program aplikasi”.

Definisi Database

Menurut Ladjamudin (2013:129),[10] “Database adalah sekumpulan data store (bias dalam jumlah yang sangan besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainnya”.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Soetam Rizky Wicaksono (2017:316),[18] “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal

Definisi Black Box

Menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:34)[19] “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black box testing bukanlah solusi alternatif dari white box testing tapi lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh white box testing”

Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut :

  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau tidak ada

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan pada struktur data atau akses basis data

  4. Kesalahan performansi

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Diar Puji Oktavian (2013:69),[20] “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”

Menurut Abdul Kadir (2013:17),[21] “PHP adalah bahasa pemrograman yang ditunjukan untuk kepentingan pembuatan aplikasi web. Sebagai bahasa pemrograman untuk web, PHP bukanlah satu-satunya, tetapi termasuk yang paling populer”.

Literature Review

Menurut Dewi (2015:2),[22] “Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian”.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan penelitian skripsi ini.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Karlena Indriani, Sudarmadi dalam Jurnal Techno Nusa Mandiri (2015)[23] yang berjudul “Sistem Informasi Inventory Alat Tulis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall”. Sistem pengolahan ATK (alat-alat tulis kantor) di otoritas jasa keuangan (OJK) pada saat ini masih dilaksanakan secara manual, dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan informasi. Dengan kesalahan-kesalahan informasi tersebut, mengakibatkan lambatnya pembuatan laporan rencana pemakaian barang untuk pengajuan anggaran tahun yang akan datang. Bagaimana pengelolaan data persediaan barang dapat terintegrasi dengan baik antara data master, data transaksi dan laporan? Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan informasi tentang pengklasifikasian kode barang sehingga memudahkan bagian administrasi kasubag dalam mengelola data barang? Dengan membuat suatu rancangan informasi pengelolaan ATK yang diharapkan dapat membantu dan mempercepat proses pembuatan laporan pemakaian ATK serta mengurangi kesalahan informasi sehingga akan menghasilkan laporan-laporan yang dapat dipertanggung jawabkan

  2. Penelitian yang dilakuan oleh Sriadhi dalam Jurnal Ssistem Informasi JSI (2016),[24] yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventaris Berbasis Multimedia Akses Online”. Pengelolaan inventaris secara manual menghambat kinerja institusi. Penelitian ini bertujuan membangun program sistem informasi inventaris berbasis multimedia yang dapat mengakomodir kebutuhan spesifik dari pengguna. Program sistem informasi dibangun berbasis multimedia sehingga menghasilkan output berupa data inventaris dalam bentuk teks maupun visual 3D, dan dapat diakses multi user dalam jaringan. Penelitian pengembangan ini menggunakan metode SLDC.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ir.Zefriyenni, MM. Budi Santoso dalam Jurnal KomtekInfo (2015),[25] yang berjudul “iSistem Informasi Penjualan dan Pengendalian Persediaan Barang Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Menggunakan Bahasa Pemrograman Java dan Database MYSQL pada Toko Kansa Elpij”. Toko kansa elpiji merupakan salah satu perusahaan jasa gas LPG yang memiliki banyak pembeli setiap harinya. Karena pembelian terjadi setiap hari maka stok gas LPG mengalami kekurangan persediaan. Kekurangan persediaan akan mengakibatkan adanya kendala-kendala pada proses selanjutnya, sedangkan kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya ekstra. Proses pengolahan data yang masih manual membuat laporan penjulan sering mengalami keterlambatan. Jadi untuk mencegah hal tersebut digunakan metode EOQ yang merupakan sebuah metode untuk mengendalikan stok barang agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pemesanan. Untuk mempermudah menggunakan metode EOQ, maka digunakan aplikasi java pada program dekstop komputer.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Gentisya Tri Mardiani dalam Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika KOMPUTA (2013),[26] yang berjudul “Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT Telkom Cianjur Berbasis Web”. Pengelolaan perangkat di PT Telkom Cianjur merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena perangkat merupakan salah satu aset perusahaan, sehingga data inventaris atas aset tersebut harus selalu dijaga agar dapat memberikan informasi yang jelas dan memudahkan dalam melakukan perawatan. Pengelolaan data perangkat memiliki banyak permasalahan seperti data pendistribusian perangkat kepada karyawan tidak terpantau karena data perangkat belum terorganisasi dengan data karyawan. Metode analisis yang digunakan dalam mebangun sistem ini adalah berdasarkan metode analisis terstruktur, dimana tools yang digunakan untuk memodelkan aliran data adalah DFD (Data Flow Diagram), diagram untuk memodelkan relasi antar data adalah diagram E-R.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Haryani Dalam Jurnal Ekonomi, Sains dan Manajemen (2017),[27] yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Inventory Fixed Asset Pada PT.ARK dan Transport”. Penggunaan program aplikasi yang ada pada perusahaan mempermudah mengolah data seperti pada penghitungan pengadaan aset, manajemen aset, penyusutan aset dan lelang aset ataupun menghapus aset perusahaan. Saat ini sistem yang digunakan masih melakukan cara manual, yaitu dengan cara mencatata pada media kertas dan direkap kedalam microsoft excel, yang tentu saja dapat menghambat penyampaian informasi pada pengguna maupun pengelola aset tersebut, karena aset adalah salah satu kekayaan perusahaan berupa tanah, gedung pabrik, mesin-mesin, kendaraan dan harta tetap lainnya yang dapat dihitung dan menjadi faktor pendukung untuk melihat kemajuan perusahaan

  6. Penelitian yang dilakukan Costantino F, Di Gravio, Shaban, dan Tronci Dalam Jurnal Internasional Original Scientific Paper (2014),[28] yang berjudul “Inventory Control System Based On Control Charts To Improve Supply Chain Performances”. Inventory replenishment rules have been recognized as a major couse of the bullwhip effect and inventory instability in multi-echelon supply chains. There is a trade-off between bullwhip effect and inventory stability where mitigating the bullwhip effect through order smooting might increase inventory instability. Therefore, there is a substantial need for inventory control policies that can cope with supply chains dynamics. This paper attempts to formulate an inventory control system based on a statistical control chart approach to handle the trade-of between order variability amplification and inventory stability. (Inventori pengisian ulang aturan telah diakui sebagai penyebab utama cambuk efek dan ketidakstabilan persediaan dalam rantai pasokan multi echelon. Ada pertukaran antara cambuk efek dan persediaan stabilitas yang mana mengurangi efek cambuk melalui urutan kelancaran yang mungkin dapat meningkatkan kestabilan persediaan. Oleh karena itu, ada kebutuhan besar untuk kebijakan pengendalian persediaan yang dapat mengatasi dengan dinamika rantai pasokan. Karya ini mencoba untuk merumuskan sistem kontrol inventori berdasarkan pendekatan grafik statistik kontrol untuk menangani pertukaran antara urutan variabilitas amplikasi dan stabilitas persediaan)

  7. Penelitian yang dilakukan Lawrence Imeokparia dalam Jurnal Internasional IOSR Journal of Mathematics (2013),[29] yang berjudul “Inventory Management System and Performance of Food and Beverages Companies in Nigeria”. Inventory management decisions are an integral aspect of organisations. Inventory postponement as argued by Bucklin (1965) is there a firm deliberately delays the purchase and the physical possession of inventory items until demand or usage requirement are knows with certainty. This is an effective supply chain strategy adopted by most manufacturing organisations by reducing the inventory, and in turn reducing the cost of absolete stock. This study explores the relationship between inventory management and control and performance and food and beverages companies in Nigeria. (Keputusan manajemen persediaan adalah aspek integral untuk organisasi. Persediaan penangguhan seperti yang dikemukakan oleh Bucklin (1965) yang mana perusahaan sengaja menunda pembelian dan kepemilikan fisik persediaan barang sampai permintaan atau persyaratan penggunaan yang diketahui dengan pasti. Ini adalah strategi rantai pasokan yang efektif yang diadopsi oleh banyak manufaktur organisasi dengan mengurangi persediaan, dan pada gilirannya mengurangi biaya saham usang. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara manajemen persediaan control dan kinerja dan makanan dan minuman perusahaan di Nigeria)

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Chin-Chin Liang dalam Jurnal Internasional Procedia Computer Science (2013)[30] yang berjudul “Smart Inventory Management System of Food-Processing-and-Distribution Industry”. A food-processing-and-distribution-company typically stores products in a warehouse before shipping them of customers. Inventory management is therefore important to the food-processing-and-distribution industry because of the large amount of products typically stored. Large amount of stored product increase inventory cost and management cost and reduce warehouse efficiency. Restated, inventory management should be the frimary focus of the food-processing-and-distribution industry, especially for perishable foods. This study is therefore important to build up a system to predict possible forthcoming inventory. This study surveyed expert to identify key issues associated with inventory management in the food-processing-and-distribution industry, and analized sequential patterns to find rules based on analytical results from the survey. (Sebuah perusahaan distribusi bahan pangan dan pengolahan biasanya produk dalam gudang sebuah toko sebelum pengiriman mereka ke pelanggan. Manajemen persediaan sangat penting untuk industri distribusi bahan pangan dan pengolahan karena jumlah besar produk biasanya disimpan. Sejumlah besar produk disimpan untuk meningkatkan biaya persediaan dan manajemen biaya dan dapat mengurangi effisiensi gudang. Mengulangi, manajemen persediaan harus menjadi fokus utama dari industri makanana-pengolahan-dan-distribusi, terutama untuk makanan tahan lama. Studi ini sangat penting untuk membangun sebuah sistem untuk memprediksi kemungkinan akan datang persediaan. Penelitian ini telah disurvei untuk mengidentifikasi isu-isu kunci yang terkait dengan manajemen persediaan di industri distribusi bahan pangan dan pengolahan. Dan menganalisa pola berurutan untuk menemukan aturan berdasarkan hasil analisis dari survei)

  9. Penelitian yang dilakukan oleh William Mwangi dan Miriam Thogori Nyambura dalam Jurnal Internasional European Journal of Business and Social Sciences (2015),[31] yang berjudul “The Role of Inventory Management on Performance of Food Processing Companies: A Case Study of Crown Foods Limeted Kenya”. The study almed at determining the role of inventory management on performance of food processing companies in kenya. This study used descriptive research design. Using stratified random sampling design, the researcher selected 110 respondent on whom he conducted the study. The study used a questionnaire to collect primery data. The data was summarized and categorized according to common themes. Descriptive statistics was employed to analize the data. (Studi ini bertujuan menentukan peran manajemen persediaan pada kinerja perusahaan pengolahan makanan di Kenya. Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif. Menggunakan model pengambilan sempel acak, peneliti dipilih 110 responden pada siapa ia melakukan studi. Digunakan kuisioner untuk mengumpukan data primer. Data diringkas dan dikategorikan berdasarkan tema-tema umum. Statistik deskriptif dipekerjakan untuk menganalisa data).

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Sihyun Paik, Dewayne P. Frazier, Isenhoff Mark dalam International Journal Of Advanced Culture Technology (2015)[26] yang berjudul “Evolution 0f Automatic Ordering System In Retail Market: Analizing Inventory Data”. The purpose of the paper is to reveal two problems in the existing inventory systems in retail market, and to suggest a two-bin system under automatic ordering system considering only base-stock. Large retailers already have a sophisticated inventory system based on automatic ordering principle. However, why does the out-off-stock (OOS) happen in large discount stores in spite of having a good inventory system? This paper suggests two systems after finding the root causes concerning the previous question. For evaluating the performance of each system, the random 200 data set in each sample group was generated from MINTAB 16 and abeyed the poisson distribution. (Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengungkapkan dua masalah dalam sistem persediaan yang ada di pasar ritel, dan menayarankan sebuah sistem dua bin dibawah mempertimbangkan dasar saham hanya sistem memesan otomatis. Perusahaan sudah memiliki sistem canggih persediaan yang didasarkan pada prinsip memesan otomatis, namun mengapa masih terjadi kehabisan barang di toko diskon besar meskipun sudah memiliki sistem persediaan yang baik? Karya ini menunjukan dua sistem setelah menemukan akar penyebab mengenai pertanyaan sebelumnya. Untuk mengevaluasi kinerja sistem masing-masing, mengumpulan 200 data yang di acak dalam sebuah kelompok sampel yang dihasilkan dari MINTAB 16 dan mentaati distribusi poisson)

Kelebihan penelitian ini :

  1. Sistem Sebelumnya masih manual dan akan dibuatkan sistem baru berbasis website yang memiliki keunggulan mudah

  2. Penelitian ini akan menghasilkan data pengelolaan inventory yang update

  3. Penelitian ini dapat memudahkan pegawai dalam mengetahui informasi data inventory secara cepat

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT. PLN (Persero) APP Duri Kosambi

PT. PLN (Persero) TJBB APP Duri Kosambi merupakan salah satu unit pelaksana PLN yang berada di wilayah kerja PLN P3B Jawa Bali. Terletak di JL Raya Duri Kosambi No 1 Kel. Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat 11750, terbentuk oleh strukturisasi penggabungan Eks UPT Jakarta Barat dan UPT Tangerang pada tanggal 1 April 2012. Bidang usaha pokok yang tangani oleh PT. PLN (Persero) TJBB APP Duri Kosambi sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya sebagai pelaksana monopoli transmisi, pengelola operasi sistem dan transaksi tenaga listrik adalah :

  1. Penyaluran tenaga listrik, termasuk layanan penyambungan ke sistem penyaluran

  2. Perencanaan sistem tenaga listrik, yang terdiri dari indikasi kebutuhan pembangkitan dan pengembangan sistem penyaluran

  3. Operasi sistem tenaga listrik, yang meliputi manajemen energi dan pengendalian operasi

  4. Transaksi tenaga listrik, yang meliputi penyediaan informasi sistem tenaga listrik dan pengelolaan transaksi tenaga listrik

  5. Transaksi tenaga listrik perhitungan dan pengelolaan tagihan transmission charges, system service charges dan transaksi tenaga listrik, termasuk pengelolaan sistem metering

PT.PLN (Persero) APP Duri Kosambi mengelola satu Basecamp yaitu Basecamp Cikupa dan 25 GI yang tersebar di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Tangerang. GI-GI tersebut adalah GI Kembangan, GI Duri Kosambi, GI Cengkareng, GI Angke, GI Kebon Jeruk, GI Grogol, GI Tangerang Baru, GI Tangerang Lama, GI Muara Karang Baru, GI Muara Karang Lama, GI Cileduk, GI Senayan, GITET Balaraja, GI Balaraja, GI Cikupa, GI Curug, GI Citra Habitat, GI Jatake, GI Lontar, GI Maximangando, GI Pasar Kemis, GI Sepatan, GI Tigaraksa, GI Teluk Naga, dan GI Alam Sutera. PT.PLN (Persero) TJBB APP Duri Kosambi sekarang di pimpin oleh Suyatna sebagai manager, Rizal Pahlevi sebagai PLT. Asman pengelola aset dan pemeliharaan, Gunawan Wijaya sebagai PLT. Asman engineering, dan Agus Wibowo sebagai PLT. Asman administrasi dan umum.

Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) APP Duri Kosambi

Di Indonesia listrik mulai masuk pada abad XIX, yakni pada jaman Hindia Belanda. Listrik awal mulanya dibangun di Palembang dalam kaitannya dengan usaha pertambangan minyak, sedangkan di Makassar dan Ambon untuk kepentingan militer. Sejak abad ke-20, listrik terutama digunakan sebagai ganti lampu gas, pada saat itu perusahaan penguasaan pelistrikan Indonesia masih dipegang dan diselenggarakan secara monopoli oleh perusahaan swasta Belanda. Pada tahun 1905, pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada Bndoengsche Electriciet Maatschappij (BEM) untuk mendirikan listrik di Bandung yang bertugas dalam bidang pembuatan jariangan-jariangan listrik untuk kota Bandung dan sekitarnya. Pada tahun 1919, perusahaan BEM dihapuskan dan digabungkan dalam suatu perusahaan perseroan terbatas dengan nama Gemmeenshapp lijkeelektricitiet Bsdrijf En Omstreken (GEBEO NV) dengan cakupan daerah kerja meliputi Bandung dan sekitarnya. GEBEO NV merupakan perseroan terbatas pertama yang mengusahakan kelistrikan termasuk pendistribusian tenaga listrik. Pada tahun 1942-1945, pada masa penjajahan Jepang, perusahaan distribusi tenaga listrik dikelola oleh Djawa Djigyo Sha Bandoeng Chisa. Sedangkan pembangkit dan penyaluran gardu-gardu dilaksanakan oleh dua instasi yaitu oleh Seibu Denki Djigya Sha tahun 1942-1943 dan oleh Denki Kosha sejak tahun 1943-1945 dengan wilayah kerja diseluruh pulau jawa. Pada masa revolusi perjuangan fisik, yaitu dari tahun 1945-1946 pelaksanaan distribusi tenaga listrik untuk Jawa Barat khususnya dan Indonesia umumnya dilaksanakan oleh pemerintah republik Indonesia melalui jawatan listrik. Pada tahun 1948, Belanda masuk ke Indonesia maka pemerintah RI hijrah ke Yogyakarta, sehingga perusahaan distribusi tenaga listrik khususnya di Jawa Barat termasuk Jakarta diusahakan kembali oleh GEBEO NV. Sedangkan usaha pembangkitan dan penyaluran tetap dikuasai RI yaitu perusahaan negara untuk pembangkit listrik, yang disingkat PENUMPETEL, dengan wilayah kerja meliputi seluruh Jawa Barat dan DKI Jakarta. Tanggal 27 Desember 1957, dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat, GEBEO NV sebagai perusahaan milik asing diambil alih oleh para karyawan yang berkewarganegaraan Indonesia dan dirubah namanya menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini dikuatkan dengan hadirnya peraturan pemerintahan No 52 tahun 1958 yang menetapkan bahwa perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dialihkan dibawah naungan pemerintahan RI. Nasionalisme, perusahaan Negara tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan memperkokoh keamanan dan ketahanan RI. Pada tahun 1961 semua perusahaan listrik di Indonesia disatukan didalam satu Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN). Sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN, berdasarkan peraturan pemerintahan No 67 tahun 1961, tugasnya mendistribusikan listrik di Indonesia dan tenaga pembangkitnya dipegang oleh PLN pusat di Jakarta. Dalam penjelasan dan pengumuman tentang pembentukan Kabinet Pembangunan (29 Maret 1978) Perusahaan umum listrik Negara yang semula bernaung dibawah departemen pekerjaan umum dan tenaga listrik di alihkan dibawah naungan departemen pertambangan dan energi. Dalam perkembangannya kemudian, Perusahaan umum listrik milik Negara di bawah naungan departemen pertambangan dan energi mengalami perubahan status dari perusahaan umum (Perum) listrik Negara menjadi PT. PLN (PERSERO). Selanjutnya seiring perkembangan teknologi, perdagangan bebas, sesuai dengan permintaan dari RUPS PT PLN (Persero) tahun 2011 dan diterbikannya SK Direksi No 1474.K/DIR/2011 tanggal 13 Desember 2011 yang baru mulai diterapkan pada tanggal 01 April 2012 maka PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali Region Jakarta dan Banten UPT Jakarta Barat dan PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali Region Jakarta dan Banten UPT Tangerang bergabung menjadi satu dengan nama PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali APP Duri Kosambi.

Visi dan Misi PT. PLN (Persero) APP Duri Kosambi

  1. Visi

  2. Diakui sebagai pengelola transmisi, operasi sistem dan transaksi tenaga listrik dengan kualitas pelayanan setara kelas dunia, yang mampu memenuhi harapan stakeholders, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat

  3. Misi

  4. a. Melakukan usaha transmisi tenaga listrik yang efisien, andal, aman, dan ramah lingkungan.

    b. Melaksanakan pengelolaan operasi sistem tenaga listrik yang andal, aman, bermutu dan ekonomis.

    c. Melaksanakan pengelolaan transaksi tenaga listrik yang transparan dan kredibel.

    d. Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan professional.

    e. Mengembangkan usaha di luar usaha pokok yang dapat memberikan kontribusi pada perolehan laba usaha.

Arti Logo PT. PLN (Persero)

Gambar 3.1 adalah simbol PLN

Gambar 3.1 adalah simbol PLN

Bentuk, warna dan makna lambang perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada lampiran surat keputusan direksi perusahaan umum listrik Negara No. 031/DIR/76 Tanggai 1 Juni 1976, mengenai pembakuan lambang perusahaan umum listrik Negara

Elemen-elemen dasar lambang sebagai berikut:

  1. Bidang persegi panjang vertikal. Gambar 3.2 adalah bidang persegi panjang vertikal

  2. Gambar 3.2 bidang persegi panjang vertikal

    Menjadi bidang dasar bagi elemen elemen lambang lainnya. Melambangkan bahwa PT. PLN (Pesero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini

  3. Petir atau Kilat. Gambar 3.3 adalah simbol petir atau kilat

  4. Gambar 3.3 Simbol Petir atau Kilat

    Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi yang terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman

  5. Tiga Gelombang. Gambar 3.4 adalah gambar tiga gelombang

Gambar 3.4 Simbol Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan. Penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Disamping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimilik insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya

Struktur Organisasi

Di dalam mencapai tujuannya, perusahaan tidak dapat mengendalikan hanya pada satu orang saja. Suatu tujuan hanya dapat dicapai apabila ada kerja sama di dalam perusahaan tersebut. Kerja sama dari karyawan sangat besar artinya bagi pencapaian tujuan suatu perusahaan. Seorang pemimpin harus dapat menyampaikan apa yang dicapai perusahaan di dalam organisasinya dan menyampaikan keinginan tersebut. Setiap perusahaan yang baik memiliki suatu struktur organisasi untuk mengatur aktivitas perusahaan dan memberikan gambaran tentang hubungan kerja sama antar karyawan di perusahaan. Hal ini menyebabkan pembagian tugas yang harus dilakukan akan bertambah rumit, karena banyaknya karyawan yang melakukan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga tidak memungkinkan seorang karyawan melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik maka untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan adanya kerja sama dan koordinasi yang baik diantara para karyawan yang melakukan pekerjaannya masing-masing. Untuk itu maka perusahaan perlu menyusun suatu struktur organisasi yang baik. Dengan adanya sebuah struktur organisasi maka akan mudah membagi tugas dan kewajiban masing-masing personil yang masuk di dalam struktur tersebut. Jika semua personil dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan wewenangnya, maka di dalam perusahaan tersebut akan tercipta suatu kerja sama yang efektif dan efisien

Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) APP Duri Kosambi Basecamp Cikupa

Gambar 3.5 adalah struktur organisasi PT.PLN (Persero) APP Duri Kosambi Wilayah basecamp Cikupa.

Gambar 3.5 struktur organisasi

Tugas dan Wewenang

  1. Manajer APP Duri Kosambi

  2. Tugas

    a. Menyusun strategi dan visi misi perusahaan

    b. Menjalin hubungan dan kemitraan strategis

    c. Menjaga dan memantau jaringan listrik dan gardu-gardu induk

    d. Memimpin direksi

    e. Membuat rencana pengembangan dan pemeliharaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang

    f. Bertanggung jawab terhadap kemajuan cabang PLN dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan perusahaan

    g. Menyusun laporan secara berkala sesuai bidang tugasnya sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

    h. Melaksanakan pemeliharaan dalam keadaan bertegangan

    i. Melaksanakan kebijakan pada fungsi administrasi dan kepegawaian

    j. Mengelola peralatan kerja dan material dengan menerapkan administrasi logistic untuk pelaksanaan pemeliharaan

    k. Melaksanakan proses serah terima

    l. Mengelola anggaran dan keuangan sesuai peraturan yang berlaku untuk mendukung kinerja area pelaksanaan pemeliharaan

    Wewenang

    a. Memberikan advis hukum

    b. Melaksanakan pendampingan tugas pembelaan atas suatu perkara atau sengketa

    c. Menyusun dan menseleksi surat-surat internal dan eksternal yang akan dipublikasikan ke pers dan media cetak

    d. Mengevaluasi setiap adanya pemberitaan yang berhubungan dengan aktivitas komunikasi atau humas, serta sistem kelistrikan PT. PLN (Persero) TJBB APP

    e. Mengevaluasi setiap adanya informasi pemberitaan dari masyarakat tentang masalah huru hara atau keributan yang dapat mengganggu stabilitas PT. PLN (Persero) TJBB APP

  3. Asisten Manager Engineering

  4. Tugas

    a. Menetapkan rencana kegiatan bidang enjenering untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan

    b. Menyusun kajian rancang bangun sistem penyaluran dan mengevaluasi hasil pengembangan intalasi penyaluran

    c. Mengelola data intalasi, operasi dan KWH meter transaksi

    d. Melakukan evaluasi kinerja instalasi

    e. Mengkoordinir proses

    f. Mengelola dan mengkoordinasi swtiching jaringan TI

    g. Menetapkan setting proteksi untuk trafo

    h. Mengusulkan rencana pengembangan sistem proteksi, meter, scadatel dan otomatis untuk mendapatkan unjuk kerja operasi sistem yang andal

    i. Membuat kajian atas permasalah desain peralatan yang dibutuhkan untuk mendapatkan penyelesaiannya

    j. Menyusun laporan kinerja APP kepada manajemen untuk evaluasi pencapaian target kinerja

    Wewenang

    a. Menetapkan usulan rencana kerja operasi dan investasi

    b. Menetapkan rencana pengembangan sistem penyaluran

    c. Menetapkan usulan setting proteksi dan transmisi

    d. Menetapkan usulan pengembangan sistem proteksi, meter, scadatel, otomasi dan TI

    e. Menetapkan setting proteksi trafo

    f. Melakukan approval drawing

  5. Asisten Manager Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset

  6. Tugas

    a. Merencanakan program kerja bidang pengelolaan dan pemeliharaan aset untuk mencapai target kinerja yang optimal

    b. Mengelola pembinaan sistem keteknisan

    c. Mengelola pelaksanaan inspeksi terhadap instalasi

    d. Mengelola perbaikan dan mengatasi gangguan ringan

    e. Mengelola pelaksanaan pemeliharaan terhadap alat uji

    f. Mengusulkan pelaksanaan kalibrasi terhadap alat uji

    g. Mengelola pelaksanaan download data transaksi

    h. Menyusun laporan secara berkala sesuai bidang tugasnya sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

    i. Mengevaluasi hasil inspeksi instalasi

    j. Merencanakan optimalasi pemeliharaan sistem penyaluran

    Wewenang

    a. Mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan, perbaikan dan penggantian peralatan

    b. Menetapkan strategi pemeliharaan berdasarkan IK, prosedur pemeliharaan yang berlaku

    c. Mengusulkan anggaran pemeliharaan

  7. Asisten Manager Administrasi dan Umum

  8. Tugas

    a. Mengusulkan dan memonitor pelaksanaan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai

    b. Mengkoordinir kegiatan kesekretariatan dan dokumentasi untuk kelancaran tugas

    c. Mengkoordinir keamanan dan ketertiban lingkungan dan aset

    d. Memonitor pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak-pajak untuk tertib administrasi

    e. Memonitor dan mengevaluasi biaya-biaya yang timbul akibat pekerjaan pemeliharaan

    f. Memonitoring pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

    g. Mennyusun laporan berkala sesuai bidang tugasnya sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

    h. Monitoring keamanan uang, surat-surat berharga dan dokumen berharga

    Wewenang

    a. Mengusulkan sistem, prosedur dan tata kerja administrasi keuangan dan anggaran

    b. Menyetujui pembayaran transaksi intern atau ekstern melalui kas atau bank

    c. Menyetujui permohonan surat jaminan perawatan kesehatan

    d. Memonitor peralatan kerja dan administrasi pengadaan barang dan jasa

    e. Mengusulkan kebutuhan fasilitas kantor

  9. Supervisor Jaringan dan Gardu Induk

  10. Tugas

    a. Menyusun rencana kegiatan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas

    b. Melaksanakan program aman, bersih, hijau gardu induk

    c. Menjadi penanggung jawab pelaksanaan di lingkungan jaringan dan gardu induk

    d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan terhadap gangguan

    e. Mengkoordinasikan pelaksanaan alanisa gangguan awal

    f. Mensupervisi pelaksanaan inspeksi terhadap instalasi

    g. Mensupervisi pelaksanaan perbaikan dan mengatasi gangguan ringan

    h. Mengkoordinir pelaksanaan sidak (cross check) hasil laporan petugas pengawas SUTT atau SUTET

    i. Menyusun laporan berkala sesuai bidang tugasnya sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

    j. Melaksanakan administrasi tatalaksan operasi dan pemeliharaan GI untuk terlaksananya tertib administrasi teknik

    k. Mengimplementasikan dan meningkatkan perbaikan secara berkesinambungan sistem manajemen mutu dilingkungannya

    Wewenang

    a. Mengelola aset instalasi jaringan dan gardu induk, sarana instalasi jaringan dan gardu induk

    b. Mengkoordinir pelaksanaan K2 di lingkungan gardu induk

    c. Mengkoordinir plaksanaan aman, beris dan hijau

    d. Melakukan pemeliharaan atau inspeksi level 1 dan 2 trhadap kondisi peralatan instalasi jaringan dan gardu induk

    e. Mngkoordinir pengawasan keamanan lingkungan jaringan dan gardu induk

  11. Supervisor Pemeliharaan Jaringan dan Gardu Induk

  12. Tugas

    a. Merencanakan program kerja sub bidang pemeliharaan jaringan dan gardu induk untuk mencapai target kinerja yang optimal

    b. Merencanakan kegiatan pemeliharaan jaringan dan gardu induk untuk kelancaran petugas

    c. Mengelola penggunaan sumber daya untuk kelancaran pemeliharaan jaringan dan gardu induk

    d. Melaksanakan supervisi perbaikan instalasi jaringan dan gardu induk

    e. Menyusun instruksi kerja untuk pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan instalasi

    f. Melaksanakan supervisi pemeliharaan terhadap alat uji

    g. Mengkoordinasikan pelaksanaan investigasi dan tindak lanjut gangguan

    h. Menyusun laporan secara berkala sesuai bidang tugasnya sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

    i. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan rutin dan korektif jaringan dan gardu induk

    Wewenang

    a. Mengusulkan perbaikan dan penggantian peralatan jaringan dan gardu induk

    b. Mengulkan strategi pemeliharaan peralatan jaringan dan gardu induk berdasarkan prosedur yang ditetapkan

    c. Mengusulkan anggaran pemeliharaan jaringan dan gardu induk

  13. Supervisor Pemeliharaan Proteksi

  14. Tugas

    a. Mengelola penggunaan alat kerja untuk optimalisasi alat kerja

    b. Mengelola penggunanan sumber daya untuk kelancaran pemeliharaan proteksi

    c. Mengusulkan penggantian dan penarikan peralatan proteksi untuk memperoleh optimalisasi operasi peralatan

    d. Merencanakan kegiatan pemeliharaan proteksi untuk kelancaran pelaksanaan tugas

    e. Menyusun instruksi kerja untuk pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan instalasi

    f. Merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan rutin dan korektif proteksi

    g. Melaksanakan pemeliharaan terhadap alat uji

    h. Mengawasi pelaksanaan kalibrasi terhadap alat uji

    i. Penyesuaian SCADA untuk instalasi luar yang tersambung ke sistem penyaluran

    j. Melaksanakan investigasi dan tindak lanjut gangguan

    k. Menyusun laporan secara berkala sesuai bidang tugasnya sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

    Wewenang

    a. Mengusulkan perbaikan dan penggantian peralatan proteksi

    b. Mengusulkan strategi pemeliharaan peralatan proteksi berdasarkan prosedur yang di tetapkan

    c. Mengusulkan anggaran pemeliharaan proteksi

    d. Mengusulkan program kerja proteksi

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa suatu sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan program visual paradigm for UML untuk menggambarkan use case diagram dan actifity diagram .

Use Case Diagram Inventory Fasilitas Alat Maintenance di Gudang

Use Case saat ini menggambarkan suatu proses sistem informasi pelaksanaan peminjaman barang di PT.PLN (Persero) Wilayah Cikupa. Gambar 3.6 adalah use case diagram

Gambar 3.6 Use Case Diagram Inventory Fasilitas Alat Maintenance di Gudang

Berdasarkan gambar 3.6 Use Case Diagram terdapat  :

a. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu peminjam, bagian gudang dan asisten manager

b. 7 use case yang biasa dilakukan oleh actor diantaranya: pinjam barang, mengecek stok barang di gudang, mencatat barang dipinjam, menerima barang, mengembalikan barang, mencatat barang dikembalikan, membuat laporan perbulan

Penjelasan

  1. Usecase: pinjam barang

  2. Actor: peminjam dan bagian gudang

    Deskripsi: peminjam meminjam barang ke bagian gudang

  3. Usecase: mengecek stok barang di gudang

  4. Actor: bagian gudang

    Deskripsi: bagian gudang mengecek stok barang apakah masih ada atau tidak

  5. Usecase: mencatat barang dipinjam

  6. Actor: bagian gudang

    Deskripsi: jika stok barang digudang masih ada, maka bagian gudang mencatat barang apa saja yang akan dipinjam

  7. Usecase: menerima barang

  8. Actor: Peminjam

    Deskripsi: peminjam menerima barang dari bagian gudang

  9. Usecase: mengembalikan barang

  10. Actor: Peminjam

    Deskripsi: jika barang sudah selesai dipinjam maka dikembalikan ke bagian gudang

  11. Usecase: mencatat barang dikembalikan

  12. Actor: Bagian Gudang

    Deskripsi: barang yang sudah dikembalikan dicatat kembali sebagai laporan kelengkapan data

  13. Usecase: membuat laporan perbulan

  14. Actor: bagian gudang dan asisten manager

    Deskripsi: bagian gudang membuat laporan perbulan untuk diserahkan ke asisten manager

Sequence Diagram Inventory Fasilitas Alat Maintenance di Gudang

Berikut adalah sequence diagram inventory fasilitas alat maintenance di gudang ditunjukan pada gambar 3.7

Gambar 3.7 Sequence Diagram Inventory Fasilitas Alat Maintenance di Gudang

Berdasarkan gambar 3.7 terdapat penjelasan sebagai berikut :

a. 3 (tiga) actor yaitu peminjam, bagian gudang, dan asisten manager.

b. 3 (tiga) lifeline yaitu barang, gudang, laporan.

c. 10 (sepuluh) message.

Activity Diagram Inventory Fasilitas Alat Maintenance di Gudang

Diagram aktifitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur sistem, diagram ini juga tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi. Activity diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram pula sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat. Gambar 3.8 adalah activity diagram

Gambar 3.8 Activity Diagram Inventory Fasilitas Alat Maintenance di Gudang

Berdasarkan gambar 3.8 activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

a. 1 intial node sebagai awal objek.

b. 10 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 activity final node bagaimana objek diakhiri.

Permasalahan Yang Dihadapai Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, sistem informasi inventory fasilitas alat maintenance digudang yang ada di PT.PLN (Persero) area Cikupa saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih maka perbaikan sistem harus terus ditingkatkan sehingga mencapai sistem yang benar-benar handal dan berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan informasi secara cepat dan akurat pada PT.PLN (Persero) area Cikupa

Dalam penelitian Analisa Sistem Informasi inventory fasilitas alat maintenance digudang di PT.PLN (Persero) APP Duri Kosambi Wilayah Basecamp Cikupa, maka penulis menemukan beberapa kekurangan pada sistem yang sedang berjalan saat ini yaitu :

  1. Sistem informasi inventory fasilitas alat digudang masih manual sehingga bisa terjadinya barang hilang saat peminjaman karena kurang efektif karena informasi tentang inventory barang di gudang tidak terhimpun

  2. Keterandalan sistem masih rendah sehingga pekerjaan kurang efisien

Alternatif Pemecahan Masalah

Dilihat dari permasalahan yang dihadapi pada inventory fasilitas alat maintenance digudang PT.PLN (Persero) basecamp Cikupa maka untuk membantu mengatasi hal ini dibutuhkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Membuat sebuah sistem yang bisa membantu dalam memudahkan pencarian barang tanpa harus mengecek dan menghitung barang yang ada digudang.

  2. Membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi dan dapat menyimpan data barang di gudang.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Didalam membuat analisa program untuk penulisan laporan skripsi, maka penulisan ini menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut  :

  1. Spesifikasi Hardware

  2. a. Processor: AMD EI-1500 APU with Radeon ™ HD Grafhics 1,48 GHz.

    b. Monitor : LCD.

    c. Hardisk : 500 GB

    d. Mouse : Optical.

    e. RAM : 2 GB.

    f. Keyboard : Standard

    g. Printer : Inkjet

  3. Aplikasi yang digunakan

  4. a. Windows 10

    b. Microsoft office 2013

Requirement Elisitation

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara .

kekurangan dari sistem yang berjalan, dan kebutuhan sistem yang terpenuhi.

Tabel 3.1 adalah elisitasi tahap I.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory ( penting ). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential maksudnya requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian luar sistem.

Tabel 3.2 adalah tabel elisitasi tahap II.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan TOE :

  1. T artinya Technical. Yaitu pertanyaan perihal begaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan

  2. O artinya Operational. Yaitu pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economy. Yaitu pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

Elisitasi tahap 3 ditunjukan pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel final draft elisitasi, yaitu

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisa sistem yang berjalan pada inventory fasilitas alat maintenance pada PT.PLN (persero) maka ditemukan beberapa masalah yang dihadapi, yaitu sistem inventory fasilitas alat maintenance di gudang masih manual sehingga bisa terjadinya barang hilang saat peminjaman karena kurang efektif karena informasi tentang inventory barang atau data barang digudang tidak terhimpun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan memperbaiki sistem yang berjalan saat ini, yaitu sebuah sistem yang dapat menghimpun semua data yang ada digudang, dan informasi barang dipinjam dan dikembalikan juga dapat dihimpun dan diinput pada satu sistem yang terkomputerisasi.

Berdasarkan ditemukannya permasalahan dan analisa kebutuhan-kebutuhan untuk perbaikan sistem yang baru, maka langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama. Adapun perancangan sistem yang akan diusulkan ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Sedangkan dalam pembuatan web menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), database menggunakan MYSQL, dan web server menggunakan XAMPP.

Prosedur Sistem Usulan

Admin

  1. Melakukan Login

  2. Menapilkan menu visi misi

  3. Menampilkan menu dashboard

  4. Menampilkan menu struktur organisasi

  5. Menampilkan menu data master. Dalam menu ini terdapat user yang dapat create user, view user, delete user, dan update. Terdapat perangkat keluar yang dapat search pilih tanggal, create data perangkat keluar, view data perangkat keluar, delete data perangkat keluar,update data perangkat keluar. Terdapat perangkat dikembalikan yang dapat search pilih tanggal, update data, view data, delete data, update data. Terdapat menu barang yang dapat create data barang, view data barang, delete data barang dan update data barang

  6. Menampilkan menu data laporan. Dalam menu ini terdapat perangkat dikembalikan yang dapat search pilih tanggal, print dan print all. Terdapat perangkat keluar yang dapat search pilih tanggal, print dan print all

  7. Melakukan logout

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut ini merupakan use case diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem yang diusulkan di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa. Use case diagram sistem yang diusulkan ditunjukan pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan Use Case diagram sistem usulan terdapat :

a. 1 (Satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem inventory fasilitas alat maintenance

b. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin, asisten manager dan peminjam

c. 5 (lima) use case yang biasa dilakukan oleh satu actor

  1. Use case: barang masuk

  2. Actor: admin dan asman

    Scenario: barang masuk di gudang ke admin dan diketahui oleh asman

  3. Use case: pemakai alat

  4. Actor: pemakai

    Scenario: pemakai meminjam alat ke admin

  5. Use case: login

  6. Actor: admin

    Scenario: login sistem dilakukan oleh admin

  7. Use case: laporan

  8. Actor: admin

    Scenario: menampilkan menu laporan

  9. Use case: perangkat keluar dan dikembalikan

  10. Actor: admin

    Scenario: admin dapat search pilih tanggal perangkat dikembalikan dan keluar, dapat print dan print all laporan

  11. Use case: print dan print all

  12. Actor: admin

    Scenario: admin dapat print dan print all laporan

  13. Use case: stok barang

  14. Actor: admin

    Scenario: admin dapat create data barang, view data barang, delete data barang dan update data barang

  15. Use case: print dan print all

  16. Actor: admin

    Scenario: data barang dapat di print

  17. Use case: data perangkat

  18. Actor: admin

    Scenario: menampilkan menu data master

  19. Use case: perangkat keluar

  20. Actor: admin

    Scenario: admin dapat search pilih tanggal perangkat keluar, create data perangkat keluar, view data perangkat keluar, delete data perangkat keluar dan update data perangkat keluar

  21. Use case: perangkat dikembalikan

  22. Actor: admin

    Scenario: admin dapat search pilih tanggal perangkat dikembalikan, create data perangkat dikembalikan, view data perangkat dikembalikan, delete data perangkat dikembalikan dan update data perangkat dikembalikan

  23. Use case: logout

  24. Actor: admin

    Scenario: admin dapat logout sistem

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut adalah activity diagram sistem inventory fasilitas alat maintenance di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa. Activity diagram ditunjukan pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut:

a. 1 (satu) initial node menandakan objek yang diawali

b. 41 (empat puluh satu) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi

c. 1 (satu) decision node

d. 10 (sepuluh) fork node

e. 1 (satu) final node untuk mengakhiri sebuah objek

Sequence Diagram Sistem yang diusulkan

Berikut adalah sequence diagram sistem inventory fasilitas alat maintenance di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa. Sequence diagram ditunjukan pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 terdapat penejalasan sebagai berikut :

a. 3 (tiga) actor yaitu admin, peminjam dan asisten manager yang melakukan kegiatan

b. 7 (tujuh) lifeline, yaitu login, menu home, menu visi misi, menu struktur, menu data master, menu data laporan, logout

c. 19 (sembilan belas) message yang menjadi alat komunikasi antar objek yang dapat mencakup informasi tentang aktifitas yang terjadi

Class Diagram Sistem yang diusulkan

Berikut adalah class diagram sistem inventory fasilitas alat maintenance pada PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa. Class diagram sistem ditunjukan seperti pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 terdapat penjelasan sebagai berikut :

a. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut dan operasi yang sama

b. 5 (lima) association, hubungan antar objek satu dengan yang lainnya yang mempunyai arti nilai

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyaringan data, dan membantu pemrograman dalam menampilkan dan mengambil data. Dalam database digunakan tabel-tabel dan pada tabel-tabel akan dijelaskan perihal field, type dan size dalam sistem.

  1. Nama File: Barang

  2. Media  : harddisk

    Primary Key  : id

    Panjang Record  : 46

    Tabel 4.2 Tabel Barang
  3. Nama File: Perangkat_Dikembalikan

  4. Media : harddisk

    Primary Key : id

    Panjang Record : 71

    Tabel 4.3 Tabel Perangkat dikembalikan
  5. Nama File :

  6. Media: Perangkat_Keluar

    Primary Key : Id

    Panjang Record : 71

    Tabel 4.4 Tabel Perangkat Keluar
  7. Nama File :

  8. Media: User

    Primary Key : Id_user

    Panjang Record : 60

    Tabel 4.5 Tabel User

Tampilan Sistem yang diusulkan

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Login

Keterangan: tampilan menu login muncul setelah masuk ke web browser. User perlu memasukan username dan password terlebih dahulu sebelum masuk ke menu lainnya. Sistem dapat digunakan oleh admin

Tampilan Menu Home

Gambar 4.6 Tampilan Menu Home

Keterangan: Tampilan menu home muncul setelah berhasil melakukan login sistem. Menu home merupakan tampilan awal sistem setelah login

Tampilan Menu Visi Misi

Gambar 4.7 Tampilan Menu Visi Misi

Keterangan: Tampilan menu visi misi muncul setelah berhasil login sebagai admin. Tampilan menu visi misi merupakan visi misi yang ada di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa

Tampilan Menu Struktur Organisasi

Gambar 4.8 Tampilan Menu Struktur Organisasi

Keterangan: Tampilan menu struktur organisasi muncul setelah berhasil login sebagai admin. Tampilan ini merupakan struktur organisasi yang ada di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa

Tampilan Menu User

Gambar 4.9 Tampilan Menu User

Keterangan: Tampilan menu user muncul setelah admin berhasil melakukan login. Menu ini berfungsi untuk view, update, delete dan search username

Tampilan Menu Create User

Gambar 4.10 Tampilan Menu Create User

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil login dan masuk ke menu user. Menu ini berfungsi untuk membuat user baru dengan memasukan username dan password baru

Tampilan Menu Perangkat Keluar

Gambar 4.11 Tampilan Menu Perangkat Keluar

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil melakukan login. Menu ini berfungsi untuk view, update, delete dan search perangkat keluar/ dipinjam

Menu Create Perangkat Keluar

Gambar 4.12 Tampilan Create Perangkat Keluar

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil login. Menu ini berfungsi untuk create perangkat keluar

Menu Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.13 Tampilan Menu Perangkat Dikembalikan

Keterangan: Menu ini muncul setelah berhasil login. Menu perangkat dikembalikan berfungsi untuk view, update, delete dan search perangkat dikembalikan

Menu Create Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.14 Menu Create Perangkat Dikembalikan

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil login. Menu ini berfungsi sebagai create perangkat dikembalikan

Menu Barang

Gambar 4.15 Menu Barang

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil login. Menu barang berfungsi untuk view, update, delete dan search barang

Menu Create Barang

4.16 Menu Create Barang

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil login. Menu create barang berfungsi untuk create barang

Menu Data Laporan Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.17 Laporan Perangkat Dikembalikan

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil login. Menu ini berfungsi sebagai view, update, delete dan search laporan perangkat dikembalikan

Menu Create Laporan Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.18 Menu Create Laporan Dikembalikan

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil login. Menu ini berfungsi sebagai create laporan perangkat dikembalikan

Menu Print Laporan Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.19 Menu Print Laporan Perangkat Dikembalikan

Keterangan; Tampilan ini muncul setelah berhasil login. Menu ini berfungsi untuk print laporan perangkat dikembalikan

Menu Print All Laporan Perangkat Dikembalikan

Gambar 4.20 Menu Print All Laporan Perangkat Dikembalikan

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil login. Menu ini berfungsi untuk print semua laporan perangkat dikembalikan

Menu Laporan Perangkat Keluar

Gambar 4.21 Laporan Perangkat Keluar

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil login. Menu ini berfungsi untuk view, update, delete dan search laporan perangkat keluar

Menu Print Laporan Perangkat Keluar

Gambar 4.22 Menu Print Laporan Perangkat Keluar

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil melakukan login. Menu ini berfungsi untuk print laporan perangkat keluar

Menu Print All Laporan Perangkat Keluar

Gambar 4.23 Menu Print All Laporan Perangkat Keluar

Keterangan: Tampilan ini muncul setelah berhasil melakukan login. Menu ini berfungsi untuk print semua laporan perangkat keluar

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi hardware rancangan perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru adalah sebagai berikut :

    1. Processor: AMD EI-1500 APU with Radeon™ HD Grafhics 1,48 GHz

    2. Monitor  : LCD

    3. Mouse : Optical

    4. Keyboard : Standard

    5. RAM : 3 GB

    6. Hardisk : 500 GB

    7. Printer : Inkjet

  2. Aplikasi yang digunakan perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai pendukung dalam instrksi yang diinginkan. Spesifikasi perangkat lunak (software) yang digunakan adalah sebagai berikut :

    1. Windows 10

    2. Mozila Firefox dan Google Chrome

    3. Notepad ++

    4. Xampp

    5. Yii Framework 1.0

    6. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

    7. MySQL

  3. Hak akses pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

  1. Admin

Testing

Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan black box testing. Black box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pada keperluan software. Karena itu pengujian black box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar.akan tetapi jika output yang dihasilkan terdapat kesalahan pada program tersebut maka selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki sistem.

Tabel 4.6 Black Box Testing

Implementasi

Jadwal Penelitian

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 (empat) bulan dan berikut adalah jadwal penelitian yang didalamnya mencakup persiapan kegiatan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian yang terperinci serta jadwal pelaksaan kegiatan

Tabel 4.7 pengelolaan jadwal

Estimasi Biaya

Berikut adalah estimasi biaya yang dibutuhkan untuk sistem yang diusulkan diantaranya :

Tabel 4.8 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan mengenai rumusan masalah perihal sistem informasi inventory fasilitas maintenance pada PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa::

  1. sistem pengelolaan barang di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa yang berjalan saat ini masih berjalan secara manual, proses peminjaman barang, pengembalian dan data-data barang belum terhimpun di satu database yang terkomputerisasi.

  2. sistem yang berjalan saat ini belum efektif dan efisien karena sistem masih manual belum terkomputerisasi dan dengan adanya sistem aplikasi yang dibuat dengan menggunakan program PHP dan MySQL sistem berjalan sudah efektif dan efisien karena memudahkan pihak gudang maupun peminjam barang dalam mendapatkan informasi tentang barang di gudang.

  3. Dengan di bangunnya sebuah sistem informasi inventory di PT.PLN (Persero) Basecamssp Cikupa dapat meningkatkan mutu kinerja pegawai karena sistem yang tadinya masih manual sudah terkomputerisasi dan data mengenai barang, peminjaman maupun pengembalian barang sudah terhimpun di satu database sehingga memudahkan dalam proses pencarian maupun penginputan serta dapat meminimalisir waktu kerja.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis untuk permasalahan-permasalahan yang ada agar berikutnya sistem dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk dapat memaksimalkan sistem yang telah dirancang ini maka perlu adanya pelatihan kepada admin yang terkait yang akan menggunakan sistem tersebut agar lebih dimengerti serta sistem bermanfaat untuk perusahaan.

  2. Perancangan sistem informasi masih dalam tahap local area network (LAN) sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang terkait dengan inventory barang. Dan diharapkan kedepannya sistem dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi.

  3. Dalam penggunaan sistem informasi inventory maka pihak terkait atau user perlu meningkatkan ketelitian agar dapat meminimalisir human error agar informasi yang didapatkan atau dihasilkan akurat dan relevan.

Kesan

Selama melakukan penelitian di PT.PLN (Persero) Basecamp Cikupa banyak sekali pengalaman-pengalaman berharga yang didapatkan. Suka dan duka pun tak luput dirasakan selama menyusun laporan akhir ini. Akan tetapi semua bisa dilewati berkat doa dan dukungan dari orang-orang terdekat

DAFTAR PUSTAKA

  1. Arif, Nur. Ayu, P.W. dan Abdi Mashudi. 2013. Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigdjen Katamso. Medan: Jurnal Ilmiah Santikom. Vol.12, No.1, Januari 2013
  2. Juansyah, Andi. 2015. Pembangunan Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted-Global Positioning System (A-GPS) dengan Platfrom Android. Bandung: Jurnal KOMPUTA. Edisi.1 Volume.1, Agustus 2015
  3. Romney, Marshall B. Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information System, 13th ed. England: Pearson Education Limited
  4. 4,0 4,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta
  5. 5,0 5,1 5,2 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Deepublish
  6. 6,0 6,1 Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya.
  7. Kadir, Abdul. 2014. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
  8. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
  9. Lipursari, Anastasia. 2013. Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dalam Pengambilan Keptusan. Semarang: Jurnal STIE Semarang. Vol 5 NO.1 Februari 2013.
  10. 10,0 10,1 Bahra, Al bin Ladjmudin. 2013. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  11. Musihudin, Muhamad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
  12. Rosyidhana, Akbar. 2014. Sistem Informasi Inventory dan Penjualan Berbasis Web di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten. Tugas Akhir. Yogyakarta: Gadjah Mada.
  13. Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
  14. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu
  15. Safaat, Nazrudin. 2015. Aplikasi Berbasis Android. Bandung: Informatika Bandung.
  16. Murad, Dina Safitri. Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Tangerang: Jurnal CCIT. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No.1, September 2013.
  17. Asropudin, Pipin. 2013. Kamus Teknologi Informasi Komunikasi. Bandung: Titian Ilmu Bandung
  18. Wicaksono, Soetam Rizky. 2017. Rekayasa Perangkat Lunak. Publisher: Seribu Bintang
  19. Mustaqbal, M. Sidi. Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Tasting Boundary Value Analysis. Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume 1, No 3, 10 Agustus 2015.
  20. Oktavian, Diar Puji. 2013. Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
  21. Kadir, Abdul. 2013. Pengertian MySQL dalam Buku Pintar Program Pemula PHP. Yogyakarta: Mediakom
  22. Dewi, Zara Rizq. Azzindani Trisna. Candra Ahmad dan I Gede Suardika. 2015. Dashboard Executive Information System pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO-Jurnal Online Sistem Informasi. Vol.1, No.1
  23. Indriani, Karlena dan Sudarmandi. 2015. Sistem Informasi Inventory Alat Tulis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jakarta: Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol. XII No.1, Maret 2015
  24. Sriadhi. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventaris Berbasis Multimedia Akses Online. Universitas Negri Medan: Jurnal Sistem Informasi (JSI). Vol.8, No.2, Oktober 2016
  25. Zefriyenni, Ir. Dan MM. Budi Santoso. 2015. Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian Persediaan Barang Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Menggunakan Bahasa Pemrograman Java dan Database MySQL Pada Toko Kansa Elpiji. Jurnal KOMTEKINFO Fakultas Ilmu Komputer. Vol.2, No.1, Maret 2013
  26. Mardiani, Gentisya Tri. 2013. Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT.Telkom Cianjur Berbasis Web. Bandung: Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Vol.2, No.1, Maret 2013
  27. Haryani. 2017. Sistem Informasi Pengelolaan Inventory Fixed Asset Pada PT. ARK Logistics dan Transport. Jakarta: Jurnal Ekonomi, Sains dan Manajemen. Vol.XV, No.2, September 2017
  28. F, Costantino. Di Gravio, Shaban and Tronci. 2014. Inventory Control System Based On Control Charts to Improve Supply Chain Performance. Rome, Italy: Original Scienrific Paper. Received in June 2013. Accepted in January 2014
  29. Imeokparia, Lawrence. 2013. Inventory Management Systems and Performance of Food and Beverages Companies in Nigeria. Nigeria: IOSR Journal of Mathematics. Volume 6, Issue 1 (Mar-apr. 2013)
  30. Liang, Chin-Chin. 2013. Smart Inventory Management System of Food-Processing-and-Distribution Industry. Taiwan: Journal Procedia Computer Science 17 (2013 373-375)
  31. Mwangi, William and Miriam Togari Nyambura. 2015. The Role Of Inventory Management on Performance of Food Processing Companies: A Case Study Of Crown Foods Limited Kenya. European Journal Of Business and Social Sciences, Vol.4, No.04, Juli 2015.

LAMPIRAN

Contributors

Deviseptiani