SI1412483008
PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM
KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI
PADA PERGURUAN TINGGI
Disusun Oleh :
NIM |
: 1412483008
|
NAMA |
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM
KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI
PADA PERGURUAN TINGGI
Disusun Oleh :
NIM |
: 1412483008
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Business Intelligence
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 18 Agustus 2018
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Informasi
| ||||
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM) |
( Nur Azizah, M.Akt., M.Kom.)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : 078010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM
KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI
PADA PERGURUAN TINGGI
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1412483008
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Business Intelligence
Disetujui Oleh :
Tangerang, 16 Juli 2018
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
( Dr. Ir.Untung Rahardja, M.T.I.,MM) |
( Indri Handayani, S.Kom.,M.T.I.)
| ||
NID : 99001 |
NID : 14018
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM
KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI
PADA PERGURUAN TINGGI
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1412483008
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Business Intelligence
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji :
Tangerang, 16 Juli 2018
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
( ________ ) |
( ________ ) |
( ________ )
| ||
NID : ____ |
NID : ____ |
NID : ____
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM
KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI
PADA PERGURUAN TINGGI
Disusun Oleh :
NIM |
: 1412483008
|
Nama |
: Wahyu Setya Wardana
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Business Intelligence
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 16 Juli 2018
(Wahyu Setya Wardana)
|
NIM : 1412483008
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Setiap mahasiswa yang sedang menjalankan TA/Skripsi pasti akan melakukan bimbingan dengan dosen pembimbingnya untuk dapat menyelesaikan projek penelitiannya. Di Perguruan Tinggi Raharja khususnya dalam bimbingan mahasiswa TimUR, manajemen kinerja mengenai keaktifan kegiatan yang saat ini tengah berjalan masih semi konvensional yaitu menggunakan salah paltform google yaitu GoogleSheet sebagai Joblist atau lembar kerja dalam setiap mengupdate setiap kegiatan mahasiswa setiap harinya. Belum ada sistem mandiri atau independent site yang memfasilitasi keaktifan kegiatan mahasiswa bimbingan selama menjalankan TA/Skripsi, maka keaktifan yang dilakukan mahasiswa kurang terlihat perkembangan pencapaiannya. Maka lahirnya sebuah sistem TPM atau Timur Performance Management untuk memfasilitasi keaktifan kegiatan dan bimbingan mahasiswa. Penulisan melakukan metode pengumpulan data dari sistem TPM berikut ini dengan menggunakan observasi dan studi pustaka. Dengan metode analisis yang dipakai yaitu SWOT dan Unified Modelling Languange (UML). Dengan adanya sistem ini diharapkan proses bimbingan dan penilaian keaktifan kegiatan lebih efektif dan terlihat perkembangannya.
Kata Kunci: Manajemen Kinerja, Sistem Manajemen, SAP SuccessFactors.
ABSTRACT
.Every student who is running TA / Thesis will definitely do guidance with his supervisor to be able to complete his research project. In Raharja College, especially in the guidance of TimUR students, performance management regarding activities that are currently running is still semi-conventional, namely using one of the Google platforms, namely Google Sheets as Joblist or worksheets in every update of each student's activities every day. There is no independent or independent site system that facilitates the activeness of the activities of the guidance students during the TA / Thesis, so the activeness of the students is less visible in the progress of their achievements. So the birth of a TPM system or Timur Performance Management to facilitate the activeness of student activities and guidance. Writing does the method of collecting data from the following TPM system by using observation and literature study. The analytical method used is SWOT and Unified Modeling Language (UML). With this system, it is expected that the process of guidance and assessment of the activeness of activities will be more effective and visible in its development..
Keywords: Performance Management, Management System, SAP SuccessFactors.
Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT senantiasa memberikan rahmat serta karunia-Nya, alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dan disusun dengan baik. Penulisan Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyandang Gelar Sarjana ( S.Kom ). Penulis mendapatkan informasi berdasarkan hasil analisa dan observasi melalui berbagai sumber yang mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis sadar tanpa dorongan serta bimbingan dari banyak pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan sebuah laporan Skripsi ini dengan baik:
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :
Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
Bapak Sugeng Santoso M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
Ibu Nur Azizah, M. Akt.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi sekaligus.
Ibu Indri Handayani, S.Kom., M.T.I selaku Pembimbing II yang sangat baik dan telah memberikan ilmu dan maklumatnya kepada penulis.
Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih atas dukungan moral maupun moril dari orang tua tercinta, sanak saudara dan keluarga.
Kak Eka Purnama Harahap, S.Kom selaku pembimbing Fanta yang telah memberikan arahan saran dalam menjalankan projek skripsi ini.
Rekan-rekan seperjuangan Team FANTA (Resti, Sandi, Ayu dan Diky).
Keluarga besar Pasukan RIC - TimUR 5 - Latel,Ryzen dan Lily.
Ririn Eka Cipta Devi & Keluarga Besar Wahyu Grup yang sudah menjadi bagian dari penulis memotivasi selama Skripsi.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian
pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Semoga laporan ini juga dapat bermanfaat bagi mahasiswa lain yang membutuhkan guna dijadikan referensi bagi mahasiswa-mahasiswi yang nantinya sedang atau sudah melakukan penelitian.
Tangerang, 16 Juli 2018 | |
Wahyu Setya Wardana | |
NIM. 1412483008 |
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (Entity Relation Diagram)
DAFTAR SIMBOL HIPO (Entity Relation Diagram)
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.3 Studi Pustaka (Literature Review)
- 3 BAB III
- 3.1 Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.1 Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.2 Jurusan/Program Studi Pada STMIK Raharja
- 3.1.3 Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.3.1 Visi Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.3.2 Misi Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.3.3 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.3.4 Arti Nama Raharja
- 3.1.3.5 Arti Green Campus
- 3.1.3.6 Arti Pribadi Raharja
- 3.1.3.7 Struktur Organisasi
- 3.1.3.8 Tugas dan Tanggung Jawab
- 3.1.3.9 Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.3.10 Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.3.11 Kerjasama Perguruan Tinggi Raharja
- 3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
- 3.3 Analisa SWOT Sistem Yang Berjalan
- 3.4 Permasalahan Yang Dihadai dan Alternatif Pemecahan Masalah
- 3.5 User Requirement (Elisitasi)
- 3.1 Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja
- 4 BAB IV
- 4.1 Rancangan Sistem Yang Diusulkan
- 4.2 Rancangan Program
- 4.3 Strategi
- 4.4 Testing
- 4.5 Konfigurasi Sistem
- 4.6 Implementasi
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Latar Belakang
Dunia sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi dimana perubahan-perubahan terjadi dengan sangat cepat, fundamental dengan mengacak tatanan lama untuk menciptakan tatanan yang baru. Cakupan perubahannya yang luas mulai dari dunia bisnis, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan. Era yang mengharuskan kita para generasi muda agar siap menghadapi era disruptif teknologi. Yang memiliki kerja keras, sikap terbuka, serta juga mampu bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan yang semakin kompleks dan berubah dengan begitu cepat. Akhirnya pada era disruptif ini juga akan mendorong terjadinya digitalisasi pada keseluruhan bidang. Salah satunya adalah dengan munculnya fenomena teknologi seperti SAP (System Application and Product in data Processing).
Dalam Website resmi SAP dijelaskan bahwa SAP (System Application and Product in data Processing) merupakan ERP atau Enterprise Resources Planning yang merupakan suatu perangkat manajemen dan IT untuk menunjang perusahaan dalam merencanakan dan merealisasikan kegiatan operasionalnya dengan lebih efektif terutama yang berkaitan dengan keuangan. SAP di dunia Perguruan Tinggi terbilang masih abu-abu. Saat ini hanya beberapa Universitas di Indonesia yang sudah menerapkannya sebagai standar manajemen kampusnya.
Di Perguruan Tinggi Raharja khususnya dalam bimbingan mahasiswa TimUR, manajemen kinerja yang saat ini tengah berjalan masih menggunakan Joblist RinfoSheet sebagai lembar kerja dalam merekap seluruh kegiatan bimbingan ini. Belum ada sistem atau site yang mewadahi keseluruhan kegiatan mahasiswa bimbingan TimUR selama menjalankan KKP dan Skripsi, jadi kinerja yang dilakukan kurang terlihat target pencapaiannya.
Dengan adanya permasalahan di atas, penerapan SAP sebagai perangkat sistem manajemen kinerja sangat dibutuhkan untuk menunjang seluruh kegiatan dalam bimbingan TimUR. Sehingga, target pencapaian pada Bimbingan TimUR ini terlihat progressnya.
Rumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian, kita pasti mengenal dengan sebuah rumusan masalah, rumusan masalah menjadi faktor penting yang menentukan bagaimana jalannya sebuah penelitian dan sebagai sebuah tahapan - tahapan untuk membuat sebuah karya ilmiah. Sebuah rumusan yang berkaitan dalam sebuah kejadian atau peristiwa yang ada, baik itu pada kedudukannya maupun kejadian atau peristiwa yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Terdapatnya rumusan masalah ini merupakan tugas penting dalam membuat sebuah karya ilmiah atau penelitian.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya pada Perguruan Tinggi Raharja belum adanya sistem kinerja, terutama pada ruang lingkup Bimbingan TimUR peneliti mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
Apakah manajemen sistem kinerja pada mahasiswa bimbingan saat ini telah berjalan efektif?
Apakah sistem manajemen kinerja pada mahasiswa bimbingan TimUR dapat memudahkan mahasiswa dan dosen?
Apakah hasil yang diharapkan dengan diterapkannya sistem manajemen kinerja SAP pada mahasiswa Bimbingan TimUR?
Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI” untuk jadi penelitian skripsi.
Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup perihal penelitian ini tidak terlalu luas, sesuai dengan judul penelitian maka peneliti hanya mengambil beberapa pokok permasalahan yaitu :
Peneliti memfokuskan penelitian ini pada mahasiswa bimbingan TimUR.
Peneliti memfokuskan penelitian ini pada penggunaan fungsi objective SAP SuccessFactors.
SAP SuccessFactors tersebut dapat digunakan baik oleh kedua tim bimbingan yaitu Gaia dan Lily.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Pada penelitian ini tentunya dilakukan sesuai rumusan masalah yang sudah dijelaskan di atas. Karena tanpa tujuan yang jelas penelitian akan berjalan tidak sesuai arah dan kebutuhan awal. Sesuai rumusan masalah yang ada di atas, tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apakah sistem manajemen kinerja pada mahasiswa bimbingan TimUR telah berjalan efektif.
Untuk mengetahui sistem manajemen kinerja yang dapat mempermudah mahasiswa bimbingan TimUR dan juga Dosen Pembimbing.
Menerapkan sistem manajemen kinerja SAP pada bimbinganTimUR untuk merekam seluruh kegiatan Mahasiswa Bimbingan TimUR.
Manfaat Penelitian
Setiap penelitian khususnya penelitian yang bergerak di bidang teknologi informasi pastinya bertujuan untuk menghasilkan manfaat. Manfaat yang akan di diberikan tentunya bisa sangat membantu para pengguna nantinya.
Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :
Kegiatan manajemen kinerja mahasiswa bimbingan dapat lebih berjalan secara efektif
Memudahkan dosen dan mahasiswa untuk merekam progress dan kegiatannya selama KKP dan Skripsi.
Terdapatnya lembar kerja mahasiswa bimbingan TimUR dalam merekam seluruh kegiatannya.
Metode Penelitian
Dalam penulisan laporan ini dibutuhkan adanya metode penelitian, Menurut Sugiyono (2013:2), “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:
Metode Observasi (Observation Research)
Metode Studi Pustaka (Literature Research)
Metode Observasi ialah pengamatan langsung menggunakan alat indera atau alat bantu untuk penginderaan suatu subjek atau objek. Observasi juga merupakan basis sains yang dilakukan dengan menggunakan panca indera atau instrumen sebagai alat bantu penginderaan, dalam penelitian ini observasi memakan waktu selama 6 bulan di Peguruan Tinggi Raharja.
Metode Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literatur, catatan, jurnal serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.
Metode Analisa
Menurut Murad (2013), tahap analisa merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecahan masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis sistem elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi dengan pencapaian strategi pada penelitian ini serta dengan menggunakan analisis SWOT. Strategi yang dihasilkan pada penelitian ini juga telah memiliki data yang kuantitatif.
Metode Perancangan
Proses perancangan yang digunakan untuk menerapkan sistem manajemen kinerja menggunakan SAP SuccessFactors ini yaitu dengan menggunakan tool Unified Modelling Language (UML), berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram, Flowchart dan HIPO.
Metode Pengujian
Pengujian merupakan suatu proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan (error) sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing.
Sistematika Penulisan
Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam memahami objek yang dibahas, maka laporan ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literatur review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan gambaran mengenai struktur organisasi Perguruan Tinggi Raharja, arti nama dan logo Perguruan Tinggi Raharja, keseluruhan jurusan dan konsentrasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, analisa sistem yang berjalan dengan menggunakan metode UML diantaranya Use case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini berisi tentang analisa sistem yang diusulkan, pemecahan masalah, batasan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language), Blackbox Testing, konfigurasi sistem yang diusulkan, serta estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Menurut Azhar Susanto (2013:22)[1],, mendapat kesimpulan yang di dapatkan dalam bukunya “Sistem adalah grup atau kumpulan dari beberapa sub sistem/komponen/bagian apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan harmonis dalam bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2014:3) [2], mendapat kesimpulan bahwa “Pada dasarnya sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling berkait dan berinteraksi dalam mencapai tujuan”.
Menurut Richard F. Neuschel dan Rohmat Taufiq (2013:2)[3],[3] , mendefinisikan bahwa “sistem sebagai urutan-urutan operasi klerikal (tulismenulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu departemen atau lebih, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksitransaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada suatu elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".
Berdasarkan definisi sistem dari ketiga ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan komponen/kegiatan yang berkaitan atau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Karakteristik Sistem
Menurut Hartono (2013:14)[4], suatu sistem mempunyai 6 (enam) karakteristik, yaitu:
Komponen Sistem (Components System)
Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.
Penghubung antar bagian (interface)
Sesuatu yang bertugas menjembatani suatu bagian dengan bagian lain, memungkinkan terjadinya interaksi atau komunikasi antar bagian.
Batas (boundary)
Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain
Menurut Taufiq (2013:9)[5], batas sistem harus ditentukan dari awal karena dengan batas yang jelas maka sistem lebih mudah untuk di definisikan dan dimengerti. Tanpa adanya batas maka sistem, akan lebih meluas hingga kita susah untuk mendeskripsikan. Batas sistem untuk menentukan sub-sub sistem mana yang masuk dalam sistem dan susb-sub sistem dan mana yang tidak terlibat dalam sistem.
Sampai saat ini tidak ada kesepakatan batas untuk sebuah sistem karena dengan sistem yang sama memungkinkan mempunyai batas yang berbeda tergantung kebutuhan dari sistem itu sendiri.
Lingkungan (environment)
Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan
Masukan (input)
Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.
Mekanisme Pengolahan (processing)
Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya
Keluaran (output)
Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan
Tujuan (goal/objective)
Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Sensor dan Kendali (sensor & control)
Sesuatau yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.
Umpan balik (feedback)
Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem
Klasifikasi Sistem
Pernyataan yang dikemukakan oleh Rohmat Taufiq (2013:8)[6], sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem dapat Dipastikan dan Sistem Tidak dapat Dipastikan
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem Manusia dan Sistem Mesin
Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang sama pentingnya. Sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar bisa berjalan secara optimal, sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya, bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-prosesoutput atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak. Jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup, tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
Sistem manusia adalah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia. Sedangkan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin.
Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit sub sistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
Sistem yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang sudah mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
Sistem buatan Allah merupakan sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikit pun dari sistem ini. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada juga bisa berubah.
Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka waktu panjang atau digunakan selamanya.
Konsep Dasar Informasi
Definisi Data
Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:8)[7], Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlahjumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.
Menurut Darmawan dan Fauzi (2013:1)[8], Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Bambang Hariyanto (2004) dalam buku Rohmat Taufiq (2013:13)[6], didefinisikan bahwa data adalah rekaman mengenai fenomena/fakta yang ada atau yang terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta yang ada.
Menurut (2015:14)[9], didefinisikan bahwa data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem.
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai data, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu kejadian terhadap objek tertentu sebagai dasar bahan mentah yang siap untuk diproses menghasilkan suatu informasi.
Definisi Informasi
Di bawah ini terdapat beberapa definisi informasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :
Menurut Z. Messner dalam Grabara et al (2014 : 1), [10], definisi informasi sebagai berikut “Defines information as data on economic phenomena and processes used in decision-making processes” yang berarti bahwa informasi didefinisikan sebagai data pada fenomena ekonomi dan digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis (1974) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18)[11], informasi adalah hasil pengolahan dari data menjadi suatu bentuk yang dapat berguna bagi si penerima dan memiliki nilai nyata dan dapat dirasakan dalam keputusan yang akan datang.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Jogiyanto (1999) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18)[11], informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event) secara nyata (fact) dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Menurut Gorgon B. Davis dalam Hutahaean (2015 : 9), )[7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data yang telah diproses atau diolah sehingga bermanfaat bagi pengguna dan memiliki nilai tambah.
Kualifikasi Informasi
Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.
Menurut Raymond Mc Load dalam Rohmat Taufiq (2013: 15-16), [12], ciri-ciri informasi yang berkualitas adalah sebagai berikut :
Akurasi
Relevansi
Ketepatan Waktu
Kelengkapan
Tepat waktu (timeleness)
Relevan (relevance)
Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat .
Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.
Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.
Informasi harus memiliki ketepatan waktu. Karena informasi yang sudah kadaluarsa tidak memiliki arti lagi, hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.
Informasi harus memiliki manfaat bagi penggunanya dan memiliki hubungan informasi bagi orang yang berbeda.
Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Menurut Hutahaean (2014:11-12), nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:
Biaya Perangkat Keras.
Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
Biaya Untuk Analisis.
Biaya Perubahan
Biaya Operasi.
Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Dibawah ini terdapat pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :
Menurut Hutahaean (2014:13), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
Menurut Taufik (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
Menurut Krismiaji (2015:16), berpendapat bahwa “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Berdasarkan 3 (tiga) pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari subsistem yang saling berkolaborasi dengan satu sama lain untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, serta menyimpan data yang nantinya memiliki peranan sebagai media informasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan Sistem Informasi
Menurut Darmawan (2013:228), tahap perancangan/disain sistem mempunyai 2 tujuan sama yaitu:
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada disain sistem uyang terperinci).
Sedangkan menurut Yuliastrie (2013:28) bahwa sistem informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :
Integrasi sistem.
Menghubungkan sistem individu atau kelompok.
Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
Peningkatan data dan penyambungan secara otomatis.
Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
Efisiensi Pengelolaan.
Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.
Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi.
Penggunaan dan pengambilan informasi.
Dukungan keputusan untuk manajemen
Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan.
Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu.
Konsep Dasar Teknologi Sistem Informasi
Pernyataan yang dikemukakan oleh Lucas (Munir, 2008) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169)[11], TI adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Rainer T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169)[11], TI adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.
Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi sistem informasi adalah bentuk teknologi yang dapat digunakan untuk memproses data agar menjadi sebuah suatu informasi.
Dalam penjelasan hal tersebut, sama halnya dengan sistem informasi, penelitian yang dilakukan pun memiliki relevansi dengan fungsi teknologi informasi itu sendiri dan pembahasan mengenai penelitian ini.
Konsep Dasar Analisa Sistem
Definisi Analisa Sistem
Menuru Whitten L. Jeffrey dan Taufiq (2013:153), analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat istem, desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Berpndah dari definisi klasik analisis sistem ini ke sesuatu sedikit lebih kontemporer, analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan langakah - langkah awal pengembangan sistem.
Menurut Yakub dalam Taufiq (2013:153) “ Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.
Sedangkan pengertian kegiatan analisa sistem menurut Rosa (2013:18) adalah “Kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.
Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan kegiatan untuk memahami sistem yang ada kemudian melakukan identifikasi terhadap sistem yang berjalan guna melihat permasalahan yang ada didalam sistem lama kemudian membuat perbaikan atas permasalahan yang ditemukan dengan sistem baru yang diusulkan.
Tahap-Tahap Analisa Sistem
Untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi kedalam rancang bangun sistem informasi. (Taufik, 2013:159).
Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159) digambarkan pada gambar dibawah ini.
Langkah-langkah yang terdapat pada gambar 2.2 menjelaskan bahwa langkah-langkah analisa sistem terdiri dari 5 (lima) langkah yaitu:
Definisi Lingkup
Analisa Masalah
Analisa Kebutuhan
Design Logic
Analisa Keputusan
Teori Khusus
Konsep Dasar Manajemen Kinerja
Definisi Manajemen Kinerja
Pengertian Manajemen Kinerja merupakan proses penataan secara menyeluruh yang secara operasional merupakan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasi, pengarahan, dan pengendalian terhadap pencapaian hasil kerja karyawan. dan sekaligus upaya manajemen untuk terus memacu kinerja karyawannya secara optimal. (Heru Susilo, 2012 : 12),[13].
Menurut Ma’Ruf Abdullah (2014:2)[14], manajemen adalah keseluruhan aktivitas yang berkenaan dengan melaksanakan pekerjaan organisasi melalui fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan dengan bantuan sumberdaya organisasi (man, money, material, mechine, and method) secara efisien dan efektif.
Dari kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan manajemen merupakan proses perencanaan dan perealisasian untuk mencapai tujuan suatu oraganisasi yang sudah ditetapkan.
Dalam konteks ini, aktivitas karyawan atau merupakan kontributor utama dalam mencapai keberhasilan suatu perusahaan.
Konsep Dasar Kinerja
Definisi Kinerja
Kinerja adalah hal yang sangatlah penting dan pastinya harus diperhatikan oleh seluruh management, baik pada tingkatan organisasi kecil maupun besar. Menurut Moeheriono(2012)[15] ,dalam bukunya yang berjudul “Perencanaan Aplikasi & Pengembangan Indikator Kinerja Utama Bisnis dan Public (2012) “Kinerja atau Performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategi suatu organisasi”.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdullah (2014: 3) dalam sebuah buku[16],kinerja terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja atau prestasi kerja. Dan dalam pengertian yang simpel kinerja adalah hasil dari pekerjaan organisasi, yang dikerjakan oleh karyawan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petunjuk (manual), arahan yng diberikan oleh pimpinan (manajer), kompetensi dan kemampuan karyawan mengembangkan nalarnya dalam bekerja.
Dari kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil perwujudan seseorang dalam melaksanakan tugas perkerjaannya sesuai dengan standar target yang telah ditentukan.
Dalam konteks ini seseorang dituntut untuk menyelesaikan target pekerjaannya dan dapat dikatakan berprestasi baik.
Definisi Pengukuran Kinerja
Menurut Whittaker dalam Moeheriono (72:2012), [17], pengukuran kinerja merupakan suatu alat management yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas, serta untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran (goal sand objectives). Menurut Moeheriono (96:2012), [17], pengukuran kinerja (performance measurement) mempunyai pengertian suatu proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menghasilkan barang dan jasa termasuk informasi atas efisiensi serta efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.
Dari kedua pendapat yang dikemukakan dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan suatu bukti keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan nya. Untuk itulah penilaian kinerja diperlukan agar dapat mengetahui hasil kualitas kehadiran yang telah dicapai dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan berlangsung.
Konsep Dasar Internet
Definisi Internet
Pernyataan yang dikemukakan oleh Sibero (2011) [18], “Internet (Interconnected Network) adalah Sebuah jaringan komputer yang memungkinkan jaringan secara global dapat terhubung. Internet merupakan sebuah jaringan di dalam jaringan yang luas. Internet memiliki sebuah protocol komunikasi bernama TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) seperti halnya komputer lokal maupun jaringan komputer area ”.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdul Kadir (2013:306)[19],, Internet merupakan sebuah jaringan besar yang dapat menghubungkan jutaan komputer dan tidak memiliki kaitan apapun terhadap suatu organisasi.
Dari kedua definisi yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia.
Dalam konteks ini, penelitian merupakan sistem yang berbasis online dimana membutuhkan sebuah koneksi untuk mengaksesnya, maka itu internet dapat dikaitkan ke dalam teori dasar penelitian.
Konsep Dasar Analisa SWOT
Definisi Analisa SWOT
Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico (2014:131)[11], analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai factor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing.
Kekuatan (strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.
Kelemahan (weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.
Peluang (opportunity/O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.
Ancaman (threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.
Tujuan Analisa SWOT
Pernyataan yang dikemukakan oleh Rangkuti (2011:197) [20], Membandingkan faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi. Pernyataan tersebut merupakan tujuan dari analisa SWOT.
Konsep Dasar Elisitasi
Definisi Elisitasi
Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17), [21], mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering .It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.
Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
Elisitasi tahap I, Berisi usulan rancangan sistem yang diusulkan melalui proses wawancara kepada pihak manajemen terkait.
Elisitasi tahap II, Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
Middle (M) : Mampu Untuk dikerjakan.
Low (L) : Mudah Untuk dikerjakan.
Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
Studi Pustaka (Literature Review)
Banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengarsipan dokumen dan penelitian lainnya yang berkaitan. Dalam upaya merancang dan menyempurnakan perancangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :
- Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ria Zuliana (2017)[22] yang berjudul “Penerapan Absensi QRCode Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework”. Penelitian ini menjelaskan sistem Penilaian Absensi yang memberikan layanan dalam proses absensi scanning qrcode. Menghindari terjadinya kecurangan yang dilakukan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menitipkan absensi yang dilakukan oleh antar mahasiswa saat bimbingan berlangsung. Data yang masuk dapat direkam dan berfungsi untuk menilai kedisiplinan serta kerajinan mahasiswa dalam melakukan bimbingan.
- Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Eka Purnama Harahap dan Dini Intan Pratiwi (2018) [23] yang berjudul "Pemanfaatan RinfoSheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang pada Raharja Internet Cafe". Penelitian ini membahas pemanfaatan RinfoApps yaitu RinfoSheet, sebuah fasilitas pengolah angka dan datadimana pengguna dimudahkan untuk membuat dan berbagi data di web dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja, baik melalui komputer, smartphone maupun tablet. Hasil akhir yang di capai adalah pembuatan laporan penjualan yang bisa dilakukan secara online dan akan tersimpan secara otomatis.
- Penelitian yang dilakukan oleh Ismania Hidayati, Endang Siti Astuti dan Mohammad Iqbal (2014) [24] yang berjudul Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi (Studi Pada PT Petrokimia Gresik). Penelitian ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja klinis perawat berdasarkan sistem manajemen kinerja klinis (spmkk) rumah sakit panti wilasa citarum semarang. Penelitian yang digunakan adalah observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang menggunakan uji analitik dengan regresi logistik untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan sampelnya dilakukan melalui metode Proportionate Stratified Random Sampling.
- Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Ninda Lutfiani dan Mochamad Sandi (2018)[25] dengan judul “Pemanfaatan Google Formulir Sebagai Sistem Pendaftaran Anggota Pada Website Aptisi. or. id”. Penelitian ini membahas mengenai pendaftaran anggota aptisi menggunakan google form yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerja dalam mengelola pendataan dan pendaftaran anggota yang sebelumnya dilakukan secara konvensional.
- Penelitian yang dilakukan oleh Aris Martono, Padeli Padeli, Lilian Nila Sari Putri, Pratidina Qowiati, Siti Lia Astria, Yulita Tirai Pratiwi (2014)[26] yang berjudul “RANCANG-BANGUN APLIKASI SISTEM PENILAIAN MAHASISWA SECARA ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI”. Penelitian ini membahas mengenai pengolahan data yang kurang keakuratan data nilai mahasiswa dalam proses menentukan nilai dan grade serta membutuhkan waktu yang lama. Sehingga dalam pengolahan data tersebut sulit untuk tercapai dan kurang tepat karena belum tersedianya tempat penyimpanan data yang terstruktur. Sistem ini menggunakan program aplikasi PHP dan MySQL sebagai tempat penyimpanan datanya. Maka dibuatlah sistem ini untuk membantu proses penilaian mahasiswa secara online dimana terdapat 2 model penilaiannya yaitu menggunakan panduan acuan normative dan grade atau grade saja.
- Ed Gerrish pada tahun (2015)[27] yang berjudul “The Impact of Performance Management on Performance in Public Organizations: A Meta‐Analysis”. Penelitian ini membahas tentang Dampak Manajemen Kinerja pada Kinerja di Organisasi Publik.
- Penelitian ini dilakukan oleh John Shield, Michelle Brown, Sarahh Kaine dkk pada tahun (2015)[28] yang berjudul “ Managing employee performance & reward: Concepts, practices, strategies”. Penelitian ini membahas tentang pengelolaan kinerja & penghargaan karyawan: Konsep, praktik, strategi.
- Penelitian ini dilakukan oleh Ozer Uygun dan Ayse Dede pada tahun (2016)[29] yang berjudul “Performance evaluation of green supply chain management using integrated fuzzy multi-criteria decision making techniques”. Penelitian ini membahas tentang evaluasi kinerja manajemen rantai pasokan hijau menggunakan pengambilan keputusan multi-kriteria fuzzy terintegrasi.
- Penelitian ini dilakukan oleh Woover Van Dooren, Geert Bouckaret, dan John Halligan pada tahun (2015)[30] yang berjudul “Performance management in the public sector”. Penelitian ini membahas tentang manajemen di sektor publik.
- Penelitian ini dilakukan oleh Gavin McArdle dan Rob Kitchin pada tahun (2016)[31] penelitian ini berjudul “System and method for model-driven dashboard for business performance management”. Penelitian ini membahas tentang sistem dan metode untuk dasbor model-driven untuk manajemen kinerja bisnis.
Aini, Q., Graha, Y. I., & Zuliana, S. R. (2017). Penerapan Absensi QRCode Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework. Sisfotenika, 7(2), 207-218.
BAB III
Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja
Dengan maraknya persaingan dalam bidang komputer tentunya membuat perkembangan perguruan tinggi di kota Tangerang, membuat perkembangan yang ada semakin banyak. Namun, banyak dari perguruan tinggi yang ada, masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi secara komputerisasi di setiap bidang.
Dalam dunia teknologi dan alat-alat canggih yang dengan segala sesuatunya serba otomatis dan perubahannya pun cepat sekali, banyak instansi yang memakai komputer canggih seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perbisnisan bahkan dunia pendidikan telah menerapkannya, sehingga perkembangan komputer juga terus berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai visi dan misi untuk dapat ikut serta membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa. Serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam menghadapi era digital ini.
Sudah menjadi tujuan para pendiri Perguruan Tinggi ini yang telah didirikan pada tahun 2001 diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) ini untuk dunia bermasyarakat serta juga menjadikannya perguruan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.
Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja
Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerja sama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.
Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/ )
Akan tetapi idak hanya sampai disini saja, dalam rangka meningkatkan mutu serta kualitas lulusan RAHARJA yang telah disesuaikan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.
Jurusan/Program Studi Pada STMIK Raharja
Program Studi Sarjana
Program Studi Diploma
Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja
Visi Perguruan Tinggi Raharja
Misi Perguruan Tinggi Raharja
Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :
Visi dan misi di atas harus dipahami serta di dekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai sebuah dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Dan di dalam ketujuh elemen tersebut, merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).
Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
Arti Nama Raharja
“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).
Arti Green Campus
Sesuai dengan namanya, Green Campus berarti Kampus Hijau. Hingga makna dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi Green atau biasa disebut dengan Green Leaves yang dapat diartikan ‘masih hijau’. Dalam arti luasnya menjadi generasi muda Indonesia adalah bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberi potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang serta berguna bagi bangsa dan Negara. Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti financial. Sebagai instansi pendidikan, Green Campus dapat memberi power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan demi menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).
Arti Pribadi Raharja
Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib memiliki keyakinan bahwa perguruan tinggi benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.
Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Struktur Organisasi
Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan mengkoordinasi dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka–kerangka hubungan diantara fungsi, bagian–bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:
Tugas dan Tanggung Jawab
Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.
Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:
Presiden Direktur
Direktur
Pembantu (Bidang Akademik)
Pembantu Direktur II (Administrasi)
Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
Asisten Direktur Akademik
Kepala Jurusan
Asisten Direktur Finansial
Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
Asisten Direktur Operasional (ADO)
Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)
Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
Perkuliahan dan Ujian (PU)
Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:
Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja
Berikut Pencapaian yang sudah didapatkan oleh Perguruan Tinggi Raharja:
Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja
Dibawah ini yaitu gambaran wujud komitmen kampus yang sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing pada era globalisasi saat ini.
Kerjasama Perguruan Tinggi Raharja
Kerjasama Dalam Negeri
Gambar 3.7. Kerjasama Dalam Negeri
(Sumber: http://raharja.ac.id/kerjasama/ )
Kerjasama Luar Negeri
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Dalam menganalisa sistem yang berjalan saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem berjalan tersebut. Dimana dalam sistem manajemen kinerja yang berjalan saat ini masih menggunakan RinfoSheet. Seluruh kegiatan atau aktivitas mahasiswa bimbingan TimUR di dokumentasikan kedalam sebuah cermi (cerita iMe). Selanjutnya setiap cermi yang sudah dibuat diinputkan dan diupdate pada RinfoSheet sebagai lembar joblist. Setelah itu pada setiap minggu, bulan atau pada masa akhir bimbingan KKP maupun Skripsi, joblist tersebut dipresentasikan dengan dosen pembimbing bagaimana keaktifan nya selama kurun waktu tertentu untuk selanjutnya dilakukan penilaian.
Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan
Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.
Flowchart Diagram Sistem Yang Berjalan
Dapat dijelaskan dalam gambar 3.11 Flowchart sistem yang berjalan, yaitu terdiri dari.
2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program.
7 (tujuh) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh mahasiswa. Simbol proses tersebut adalah Akses iMe (ilearning.me), Membuat Post Cermi, Akses RinfoDrive, Membuat Sheet Joblist, Input Job berserta link cermi pada Rinfosheet, Bimbingan dan Penilaian.
UseCase Diagram Sistem Yang Berjalan
Menurut Mulyani (2016: 42) Usecase Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dan aktor.
Berikut di bawah ini merupakan use case diagram untuk sistem yang berjalan pada manajemen kinerja mahasiswa bimbingan TimUR yang sudah berjalan.
2 (dua) Actor, yaitu Manager(dosen pembimbing) dan User (mahasiswa).
7 (tujuh) Use Case, yaitu akses ilearning.me, buat cermi pada ime site, mengakses rinfosheet, menginput joblist pada rinfosheet, Share kepada dosen pembimbing, penilaian oleh dosen pembimbing.
Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
Menurut Mulyani (2016:55) Activity Diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktifitas) pada use case, logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case.
2 (dua) Vertical Simlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi Mahasiswa dan Dosen.
1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
4 (empat) Action State, mencerminkan eksekusi dari suatu aksi. .
1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.
Analisa SWOT Sistem Yang Berjalan
Metode Analisa SWOT
Pada metode ini di identifikasi kan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur - unsur internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur - unsur eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem Penilaian Kinerja Bimbingan TimUR yang berjalan :
Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu :
Strategi S-O (Strength - Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.
Strategi S-T (Strength - Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.
Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.
Permasalahan Yang Dihadai dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Yang Dihadapi
Di Perguruan Tinggi Raharja, menerapkan sistem bimbingan yang mana setiap hasil analisa dan kegiatannya (activity) pasti selalu dituangkan dalam bentuk cemi (cerita iMe). Kemudian setelah itu membuat satu RinfoSheet sebagai lembar Joblist tempat untuk merekap seluruh kegiatannya selama KKP maupun Skripsi. Melihat alur diatas, dapat ditarik permasalahan yang dihadapi adalah :
Belum adanya sistem yang memfasilitasi aktivitas atau kegiatan mahasiswa bimbingan agar telihat keaktifannya selama menjalankan penelitian.
Dosen Pembimbing masih kesulitan untuk melakukan penilaian kepada mahasiswanya.
Kegiatan Bimbingan yang berjalan masih kurang efektif dan kurang efisien.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan diatas maka peneliti berniat untuk mengembangkan sistem yang sudah ada pada Bimbingan TimUR mempermudah Dosen Pembimbing dan Mahasiswa.
Analisa Batasan Alur
Adapun batasan pada analisa alur yang dilakukan peneliti adalah menerapakan sistem pada Bimbingan Mahasiswa TimUR. Untuk memudahkan Dosen Pembimbing dan Mahasiswa Bimbingan dalam hal Manajemen Kinerja mahasiswa selama menjalankan KKP atau Skripsi agar lebih terlihat keaktifan kegiatannya.
Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah mengamati dari beberapa permasalahan yang terjadi pada alur sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu :
Dengan diterapkannya sistem Manajemen Kinerja Bimbingan diharapkan Dosen Pembimbing dapat melihat aktivitas yang dikerjakan oleh mahasiswanya.
Dengan adanya sistem Manajemen Kinerja Bimbingan ini dapat memberikan kemudahan bagi Dosen maupun Mahasiswa untuk menggunakannya sebagai wadah untuk menampilkan aktivitasnya.
Diharapkan sistem ini dapat memudahkan dosen pembimbing melakukan penilaian kepada seluruh mahasiswanya.
User Requirement (Elisitasi)
Menurut Untung Rahardja, Dkk (2011), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk segera dieksekusi”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:
Unambiguous (tidak ambigu)
Complete (lengkap)
Consistent (konsisten)
Modifiable (dapat diubah)
Traceable (dapat dilacak)
Format : Lampiran
Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance
Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:
Functional requirements.
Nonfunctional requirements
Constraints (psudo requirement)
Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.
Elisitiasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait dengan melalui proses wawancara.
Elisitiasi Tahap II
Hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Diserable, dan Innsential (MDI).
Elisitiasi Tahap III
Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengenleminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE).
Keterangan :
T : Technical
O : Operational
E : Economic
L : Low
M : Middle
H : High
Final Draft Elisitasi
Final draft elisitasi disajika berupa strategi yang sudah dibuat oleh peneliti.
BAB IV
Rancangan Sistem Yang Diusulkan
Prosedur Sistem Yang Diusulkan
Berdasarkan analisa pada sistem Manajemen Kinerja Bimbingan TimUR yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja, maka ditahapan selanjutnya adalah membahas mengenai usulan sistem yang akan dikembangkan dan diterapkan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada bimbingan TimUR ini akan menyediakan media atau sistem yang dapat merekam jejak seluruh kegiatan. Yang bisa digunakan oleh Dosen Pembimbing dan mahasiswa - mahasiswanya.
Berdasarkan kebutuhan dari analisa tersebut, perlu adanya tindakan lebih lanjut untuk menerapkan sistem yang bertujuan untuk mengganti sistem yang lama, dalam menganalisa prosedur yang diusulkan ini menggunakan UML (Unified Modelling Language), lalu dalam hal perancangan untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang akan diusulkan peneliti menggunakan SWOT ( Strenght, Weakness, Opportunity dan Threats.
Use Case Diagram Yang Berjalan
Dapat dijelaskan pada gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan, terdiri dari 2 actor yaitu :
Mahasiswa
Dosen
Dan juga mempunyai 5 behavior atau perilaku diantaranya yaitu sebagai berikut :
Login Menggunakan Username dan Password
Input Kegiatan pada Menu Objective
Mengirim Form Review pada Menu Performance
Penilaian oleh Dosen
Menampilkan Summary Penilaian
Activity Diagram Yang Diusulkan
Dapat dijelaskan pada Gambar 4.2. Activity Diagram yang Diusulkan yaitu sebagai berikut:
1 (Satu) initial node sebagai objek yang diawali
7 (Tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yaitu:
Login SAP SuccessFactors
Input Kegiatan pada meu objective
Kirim form Review Penilaian
1 (Satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan
Sequence Diagram Yang Diusulkan
Dapat dijelaskan pada Gambar 4.3. Sequence Diagram yang Diusulkan yaitu sebagai berikut:
2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa dan admin
2 (Dua) Entity Class yang menggambarkan sebuah
2 (Dua) Entity Class yang menggambarkan sebuah
8 (Delapan) Message yang menggambarkan pengiriman pesan
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :
Analisa Sistem Yang Diusulkan
Metode Analisa SWOT
Berikut ini akan dijabarkan mengenai analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor internal lingkungan, lalu terdapat faktor eksternal lingkungan yang terdiri dari kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Flowchart Sistem Yang Disulkan
Dapat dijelaskan pada Gambar 4.4. Flowchart Sistem yang Diusulkan yaitu sebagai berikut :
2 (Dua) Simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish”
8 (Delapan) Simbol Proses yang menyatakan bahwa suatu proses / tindakan tersebut dilakukan oleh Mahasiswa
Rancangan Program
Dalam proses penerapan sistem Manajemen Kinerja Bimbingan ini, maka kebutuhan dari program sangat dibutuhkan, rancangan program akan menjelaskan penggunaan dari sistem yang dibuat, dalam hal ini peneliti menggunakan HIPO (Hieararchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan metode pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang digambarkan berupa struktur yang berisi diagram, dimana dalam diagram ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, sepeti yang tertera pada gambar 4.5. berikut ini :
Gambar 4.5 HIPO Pada Sistem Manajemen Kinerja Mahasiswa
Berikut ini merupakan spesifikasi sistem Manajemen Kinerja Bimbingan, diantaranya yaitu :
Button Login ke SuccessFactors
Masuk ke https://performancemanager10.successfactors.com/sf/start/#/login
Beranda Utama (Home)
Menu Objective
Menu Activity
Menu Performance
Menu Review Peformance
Fungsi : Untuk masuk kedalam SuccessFactors
Hak Akses : Mahasiswa Bimbingan TimUR
Proses :
Login Menggunakan Username dan Password
Jika berhasil akan menampilkan halaman Home SuccessFactors
Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama pada program.
Proses : Pada Menu Utama terdapat 4 (Empat) menu pilihan utama.
Fungsi : Untuk menginput dan melihat kegiatan yang sudah terinput.
Proses : Pada Menu Utama arahkan kursor ke Button Objective.
Fungsi : Untuk mengupdate progress kegiatan berdasarkan objective yang sudah diinput.
Proses : Pada Menu Utama arahkan kursor button Activity.
Fungsi : Untuk melihat hasil keseluruhan dari Objective yang telah diinput dan Untuk mengirim form review kepada manager.
Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Menu Performance.
Fungsi : Untuk menilai form yang telah dikirimkan oleh mahasiswa kepada manager.
Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Menu review performance.
Strategi
Strategi merupakan sebuah cara digunakan mencapai tujuan tertentu yang sifatnya kuantitatif (dapat dihitung) untuk menentukan berapa banyak target pencapaian yang akan diraih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut .
Proses : Setelah melakukan identifikasi kebutuhan sistem informasi yang telah dianalisi menggunakan analisis SWOT, maka didapatkan gambaran rencana strategi. Pembahasan dalam strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi yang dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya, diantaranya sebagai berikut :
Strategi 1 : Terdapat 10 User Pengguna.
Strategi 2 : Membuat 15 Objective Pencapaian Pribadi.
Strategi 3 : Terdapat 10 Kegiatan atau Objective pada setiap user (mahasiswa).
Strategi 4 : Membuat 1 custom tema tampilan home.
Strategi 5 : Terdapat total 100 Objective yang terinput didalam Successfactors.
Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan Objective target.
Strategi 7: Terdapat 2 tampilan custom yang berbeda.
Strategi 8 : Setup 10 profile user pengguna.
Strategi 9 : Terdapat 10 Form Penilaian.
Strategi 10 : Memiliki 1 Menu Penilaian (review performance).
Strategi 11 : Membuat 10 FAQ : Video Project.
Strategi 12 : Membuat 15 FAQ : Tertulis (artikel tutorial SAP SuccessFactors pada iRan).
Strategi 13 : Terdapat 10 Form Review Penilaian.
Strategi 14 : Terdapat 10 Cermi Bedah Company Settings.
Strategi 15 : Membuat 15 cermi project.
Testing
Metode Implementasi
Menurut Nasution (2012: 118), “Implementasi atau pengujian adalah tahapan di mana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode black box agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”. Implementasi pada program sistem manajemen kinerja mahasiswa bimbingan pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program, selain itu tujuan dari metode ini adalah untuk menemukan kesalahan suatu fungsi pada program.
Blackbox Testing
Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan Sistem Manajemen Kinerja Bimbingan TimUR yaitu sebagai berikut:
Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox dengan memberikan beberapa input pada menu objective dan performance. Apabila input data tidak lengkap sistem akan menampilkan warna merah pada salah satu field jika field tersebut tidak diisi atau tidak diisi dengan tepat. Jika terinput objective dengan benar maka pada menu tersebut dapat menampilkan secara detail yaitu metric, weight, complete dan due date. Maka informasi yang ditampilkan lebih lengkap dan informatif.
Konfigurasi Sistem
Spesifikasi Hardware
Dalam proses penerapan sistem Manajemen Kinerja TimUR ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :
Sistem Operasi : Windows® 7
Processor : Intel® Core™ Celeron CPU
Monitor : LCD, LED
VGA : Intel HD Family
System Type : 64 Bit
RAM : 2 GB DDR3 Memory
Storage : 320GB
Spesifikasi Software
Dalam proses penerapan sistem Manajemen Kinerja ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi software sebagai berikut :
Microsoft Windows 10 Pro
Google Chrome
Microsoft Edge
Visual Paradigm
Adobe Premier Pro
Hak Akses (Brainware)
User yang dapat mengakses (login) SAP SuccessFactors ini diantaranya adalah :
(Dosen) (top management)
User (Mahasiswa / employe)
Implementasi
Tampilan Layar Sistem Yang Diusulkan
Tampilan Halaman Login
Tampilan Halaman Menu home setelah login
Tampilan Menu Objective
Tampilan Menu Peformance
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman awal setiap user masuk ke dalam halaman https://performancemanager10.successfactors.com/sf/start/#/login. Login menggunakan username dan password dan apabila telah mendapatkan invite melalui admin.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman setelah login. Terdapat 17 button menu dengan 3 Menu utama.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada menu ini adalah menu yang berfungsi untuk mahasiswa menginput aktivitas / kegiatannya.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada menu ini berfungsi untuk mahasiswa membuat dan mengirim form review penilaian yang dikirim kepada manager (dosen pembimbing).
Time Schedule
Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya, yang disajikan dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Dari analisa yang telah dijabarkan pada BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang adaBerikut ini adalah kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai sistem yang ada saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : saat ini di ruang lingkup Mahasiswa bimbingan Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan bahwa:
Jika sebelumnya pada penilaian Bimbingan TimUR, mahasiswa hanya berutinitas membuat cermi dan mengupdatenya pada SkuP masing masing, maka setelah diterapkan sistem manajamen kinerja bimbingan ini mahasiswa dapat berjalan dengan efektif.
Jika sebelumnya pada penilaian Bimbingan TimUR, Dosen Pembimbing hanya bisa menilai progress yang dilakukan mahasiswa melalui satu cermi CSB per minggunya, maka setelah diterapkan SAP SuccessFactor ini Dosen Pembimbing dapat melihat secara keseluruhan dari awal sampai akhir KKP/Skripsi.
Jika sebelumnya pada penilaian Bimbingan TimUR hanya sebatas joblist pada RinfoSheet yang kurang terlihat progressnya. Dengan diterapkannya sistem manajemen kinerja SAP SuccessFactors ini kegiatan mahasiswa lebih terlihat progressnya dari awal sampai akhir periode.
Saran
Untuk meningkatkan fungsi atau manfaat lain dari sistem manajemen kinerja TPM di Perguruan Tinggi Raharja, penulis memberikan beberapa saran, yaitu:
Diharapkan agar pihak selanjutnya dapat mengimplementasikan sistem bukan hanya pada ruang bimbingan TimUR tetapi ke ruang yang lebih luas lagi yaitu Manajemen STMIK Raharja di setiap divisi.
Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat menambahkan design baru sehingga tampilan nantinya akan terlihat lebih user friendly.
Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat mengupdate sistem ke versi yang lebih baru.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
- ↑ B. Romney, Marshal dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ketigabelas, Diterjemahkan oleh : Kikin Sakinah, Nur Safira, dan Novita Puspitasari. Jakarta: Salemba Empat.
- ↑ Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
- ↑ Hartono. 2013. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ Taufiq. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
- ↑ 6,0 6,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ 7,0 7,1 Gordon,Davis B. 2015. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
- ↑ Darmawan dan Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Messner, Z. 2014. Grabara, Janusz. Michal Kolcun and Sebastian Kot. 2014."The role of information systems in transport logistics". International Journal of Education and Research. Vol.2, No.2 : 1-6.
- ↑ 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
- ↑ Susilo, Heru. 2012. Manajemen Kinerja dan Kompensasi. Malang: UB Distance Learning.
- ↑ Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan . Yogyakarta. Penerbit : Aswaja Pressindo.
- ↑ Moeheriono.2012. "Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Grafindo Persada Jakarta, h. 95.
- ↑ Abdullah. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta. Penerbit : Aswaja Pressindo
- ↑ 17,0 17,1 Moeheriono. 2012. Moeheriono, 2012, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Grafindo Persada Jakarta.
- ↑ Sibero, F.X Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta: MediaKom.
- ↑ Kadir, Abdul. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
- ↑ Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- ↑ Arief,Mohd. 2015. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
- ↑ Aini, Q., Graha, Y. I., & Zuliana, S. R. (2017). Penerapan Absensi QRCode Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework. Sisfotenika, 7(2), 207-218.
- ↑ Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, D. I. (2018). Pemanfaatan RinfoSheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang pada Raharja Internet Cafe. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 12(1), 65-74.
- ↑ Hidayati, I. (2014). Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi (Studi Pada PT Petrokimia Gresik). Jurnal Administrasi Bisnis, 15(1).
- ↑ Rahardja, U., Lutfiani, N., & Alpansuri, M. S. (2018). Pemanfaatan Google Formulir Sebagai Sistem Pendaftaran Anggota Pada Website Aptisi. or. id. SISFOTENIKA, 8(2), 128-139.
- ↑ Martono, A., Padeli, P., Putri, L. N. S., Qowiati, P., Astria, S. L., & Pratiwi, Y. T. (2014). RANCANG-BANGUN APLIKASI SISTEM PENILAIAN MAHASISWA SECARA ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 2(1), 3-05.
- ↑ Muliantara, A., Sanjaya, N. A., Widiarth, I. M., & Setiawan, I. M. A. (2015, September). Prototype of cloud based document management for scientific work validation. In Information & Communication Technology and Systems (ICTS), 2015 International Conference on (pp. 237-240). IEEE.
- ↑ Leal, J. R., Gregson, D. B., Church, D. L., Henderson, E. A., Ross, T., & Laupland, K. B. (2016). The validation of a novel surveillance system for monitoring bloodstream infections in the Calgary zone. Canadian Journal of Infectious Diseases and Medical Microbiology, 2016.
- ↑ Sharma, A., Srivastava, S. C., & Chakrabarti, S. (2016). Testing and validation of power system dynamic state estimators using real time digital simulator (RTDS). IEEE Transactions on Power Systems, 31(3), 2338-2347.
- ↑ König, A., Crispim Junior, C. F., Derreumaux, A., Bensadoun, G., Petit, P. D., Bremond, F., ... & Robert, P. (2015). Validation of an automatic video monitoring system for the detection of instrumental activities of daily living in dementia patients. Journal of Alzheimer's Disease, 44(2), 675-685.
- ↑ A. Sharma. 2016. Testing and Validation of Power System Dynamic State Estimators Using Real Time Digital Simulator (RTDS) VOL.31,NO.3. IEEE TRANSACTION SON POWER SYSTEMS