SI1412483008

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM

KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412483008
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM

KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI


Disusun Oleh :

NIM
: 1412483008
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 18 Agustus 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
( Nur Azizah, M.Akt., M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM

KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483008
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 16 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Dr. Ir.Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
   
( Indri Handayani, S.Kom.,M.T.I.)
NID : 99001
   
NID : 14018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM

KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483008
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 16 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( ________ )
 
( ________ )
 
( ________ )
NID : ____
 
NID : ____
 
NID : ____


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM

KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI


Disusun Oleh :

NIM
: 1412483008
Nama
: Wahyu Setya Wardana
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 16 Juli 2018

 
 
 
 
 
(Wahyu Setya Wardana)
NIM : 1412483008

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Setiap mahasiswa yang sedang menjalankan TA/Skripsi pasti akan melakukan bimbingan dengan dosen pembimbingnya untuk dapat menyelesaikan projek penelitiannya. Di Perguruan Tinggi Raharja khususnya dalam bimbingan mahasiswa TimUR, manajemen kinerja mengenai keaktifan kegiatan yang saat ini tengah berjalan masih semi konvensional yaitu menggunakan salah paltform google yaitu GoogleSheet sebagai Joblist atau lembar kerja dalam setiap mengupdate setiap kegiatan mahasiswa setiap harinya. Belum ada sistem mandiri atau independent site yang memfasilitasi keaktifan kegiatan mahasiswa bimbingan selama menjalankan TA/Skripsi, maka keaktifan yang dilakukan mahasiswa kurang terlihat perkembangan pencapaiannya. Maka lahirnya sebuah sistem TPM atau Timur Performance Management untuk memfasilitasi keaktifan kegiatan dan bimbingan mahasiswa. Penulisan melakukan metode pengumpulan data dari sistem TPM berikut ini dengan menggunakan observasi dan studi pustaka. Dengan metode analisis yang dipakai yaitu SWOT dan Unified Modelling Languange (UML). Dengan adanya sistem ini diharapkan proses bimbingan dan penilaian keaktifan kegiatan lebih efektif dan terlihat perkembangannya.

Kata Kunci: Manajemen Kinerja, Sistem Manajemen, SAP SuccessFactors.

ABSTRACT

.Every student who is running TA / Thesis will definitely do guidance with his supervisor to be able to complete his research project. In Raharja College, especially in the guidance of TimUR students, performance management regarding activities that are currently running is still semi-conventional, namely using one of the Google platforms, namely Google Sheets as Joblist or worksheets in every update of each student's activities every day. There is no independent or independent site system that facilitates the activeness of the activities of the guidance students during the TA / Thesis, so the activeness of the students is less visible in the progress of their achievements. So the birth of a TPM system or Timur Performance Management to facilitate the activeness of student activities and guidance. Writing does the method of collecting data from the following TPM system by using observation and literature study. The analytical method used is SWOT and Unified Modeling Language (UML). With this system, it is expected that the process of guidance and assessment of the activeness of activities will be more effective and visible in its development..

Keywords: Performance Management, Management System, SAP SuccessFactors.

KATA PENGANTAR

Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT senantiasa memberikan rahmat serta karunia-Nya, alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dan disusun dengan baik. Penulisan Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyandang Gelar Sarjana ( S.Kom ). Penulis mendapatkan informasi berdasarkan hasil analisa dan observasi melalui berbagai sumber yang mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis sadar tanpa dorongan serta bimbingan dari banyak pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan sebuah laporan Skripsi ini dengan baik:

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M. Akt.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi sekaligus.

  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom., M.T.I selaku Pembimbing II yang sangat baik dan telah memberikan ilmu dan maklumatnya kepada penulis.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis.

  7. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih atas dukungan moral maupun moril dari orang tua tercinta, sanak saudara dan keluarga.

  8. Kak Eka Purnama Harahap, S.Kom selaku pembimbing Fanta yang telah memberikan arahan saran dalam menjalankan projek skripsi ini.

  9. Rekan-rekan seperjuangan Team FANTA (Resti, Sandi, Ayu dan Diky).

  10. Keluarga besar Pasukan RIC - TimUR 5 - Latel,Ryzen dan Lily.

  11. Ririn Eka Cipta Devi & Keluarga Besar Wahyu Grup yang sudah menjadi bagian dari penulis memotivasi selama Skripsi.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian

pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Semoga laporan ini juga dapat bermanfaat bagi mahasiswa lain yang membutuhkan guna dijadikan referensi bagi mahasiswa-mahasiswi yang nantinya sedang atau sudah melakukan penelitian.

Tangerang, 16 Juli 2018
Wahyu Setya Wardana
NIM. 1412483008

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tahap Analisa Sistem

Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Green Campus

Gambar 3.3. Pribadi Raharja

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.5. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.7. Kerjasama Dalam Negeri

Gambar 3.8. Kerjasama Luar Negeri

Gambar 3.11. Flowchart Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.12. Use Case Diagram Alur yang Berjalan

Gambar 3.13. Activity Diagram yang Berjalan

Gambar 3.14. Sequence Diagram Alur yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5. HIPO Pada Sistem Manajemen Kinerja Mahasiswa

Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 1

Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 2

Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 3

Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 4

Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 5

Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 6

Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 7

Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 8

Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 9

Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 10

Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 11

Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 12

Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 13

Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 14

Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 15

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.22. Tampilan Halaman Utama TPM

Gambar 4.23. Tampilan Menu Objective

Gambar 4.24. Tampilan Menu Performance



DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2. Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.3. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.7. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

Tabel 3.8. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

Tabel 3.9. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.10. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.11. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.12. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.13. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

Tabel 3.14. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.15. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Tabel 3.16. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional

Tabel 3.17. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa

Tabel 3.18. Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian

Tabel 3.19. Analisa SWOT

Tabel 3.20. Matriks SWOT

Tabel 3.21. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.22. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.23. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.24. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.3. Matriks SWOT Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.4. Testing

Tabel 4.5. Time Schedule

Tabel 4.6. Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (Entity Relation Diagram)


DAFTAR SIMBOL HIPO (Entity Relation Diagram)



Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi dimana perubahan-perubahan terjadi dengan sangat cepat, fundamental dengan mengacak tatanan lama untuk menciptakan tatanan yang baru. Cakupan perubahannya yang luas mulai dari dunia bisnis, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan. Era yang mengharuskan kita para generasi muda agar siap menghadapi era disruptif teknologi. Yang memiliki kerja keras, sikap terbuka, serta juga mampu bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan yang semakin kompleks dan berubah dengan begitu cepat. Akhirnya pada era disruptif ini juga akan mendorong terjadinya digitalisasi pada keseluruhan bidang. Salah satunya adalah dengan munculnya fenomena teknologi seperti SAP (System Application and Product in data Processing).

Dalam Website resmi SAP dijelaskan bahwa SAP (System Application and Product in data Processing) merupakan ERP atau Enterprise Resources Planning yang merupakan suatu perangkat manajemen dan IT untuk menunjang perusahaan dalam merencanakan dan merealisasikan kegiatan operasionalnya dengan lebih efektif terutama yang berkaitan dengan keuangan. SAP di dunia Perguruan Tinggi terbilang masih abu-abu. Saat ini hanya beberapa Universitas di Indonesia yang sudah menerapkannya sebagai standar manajemen kampusnya.

Di Perguruan Tinggi Raharja khususnya dalam bimbingan mahasiswa TimUR, manajemen kinerja yang saat ini tengah berjalan masih menggunakan Joblist RinfoSheet sebagai lembar kerja dalam merekap seluruh kegiatan bimbingan ini. Belum ada sistem atau site yang mewadahi keseluruhan kegiatan mahasiswa bimbingan TimUR selama menjalankan KKP dan Skripsi, jadi kinerja yang dilakukan kurang terlihat target pencapaiannya.

Dengan adanya permasalahan di atas, penerapan SAP sebagai perangkat sistem manajemen kinerja sangat dibutuhkan untuk menunjang seluruh kegiatan dalam bimbingan TimUR. Sehingga, target pencapaian pada Bimbingan TimUR ini terlihat progressnya.

Rumusan Masalah

Dalam sebuah penelitian, kita pasti mengenal dengan sebuah rumusan masalah, rumusan masalah menjadi faktor penting yang menentukan bagaimana jalannya sebuah penelitian dan sebagai sebuah tahapan - tahapan untuk membuat sebuah karya ilmiah. Sebuah rumusan yang berkaitan dalam sebuah kejadian atau peristiwa yang ada, baik itu pada kedudukannya maupun kejadian atau peristiwa yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Terdapatnya rumusan masalah ini merupakan tugas penting dalam membuat sebuah karya ilmiah atau penelitian.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya pada Perguruan Tinggi Raharja belum adanya sistem kinerja, terutama pada ruang lingkup Bimbingan TimUR peneliti mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Apakah manajemen sistem kinerja pada mahasiswa bimbingan saat ini telah berjalan efektif?

  2. Apakah sistem manajemen kinerja pada mahasiswa bimbingan TimUR dapat memudahkan mahasiswa dan dosen?

  3. Apakah hasil yang diharapkan dengan diterapkannya sistem manajemen kinerja SAP pada mahasiswa Bimbingan TimUR?

Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “PENERAPAN SAP SUCCESSFACTORS SEBAGAI SISTEM KINERJA MAHASISWA BIMBINGAN TA/SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI” untuk jadi penelitian skripsi.

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup perihal penelitian ini tidak terlalu luas, sesuai dengan judul penelitian maka peneliti hanya mengambil beberapa pokok permasalahan yaitu :

  1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada mahasiswa bimbingan TimUR.

  2. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada penggunaan fungsi objective SAP SuccessFactors.

  3. SAP SuccessFactors tersebut dapat digunakan baik oleh kedua tim bimbingan yaitu Gaia dan Lily.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini tentunya dilakukan sesuai rumusan masalah yang sudah dijelaskan di atas. Karena tanpa tujuan yang jelas penelitian akan berjalan tidak sesuai arah dan kebutuhan awal. Sesuai rumusan masalah yang ada di atas, tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui apakah sistem manajemen kinerja pada mahasiswa bimbingan TimUR telah berjalan efektif.

  2. Untuk mengetahui sistem manajemen kinerja yang dapat mempermudah mahasiswa bimbingan TimUR dan juga Dosen Pembimbing.

  3. Menerapkan sistem manajemen kinerja SAP pada bimbinganTimUR untuk merekam seluruh kegiatan Mahasiswa Bimbingan TimUR.

Manfaat Penelitian

Setiap penelitian khususnya penelitian yang bergerak di bidang teknologi informasi pastinya bertujuan untuk menghasilkan manfaat. Manfaat yang akan di diberikan tentunya bisa sangat membantu para pengguna nantinya.

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Kegiatan manajemen kinerja mahasiswa bimbingan dapat lebih berjalan secara efektif

  2. Memudahkan dosen dan mahasiswa untuk merekam progress dan kegiatannya selama KKP dan Skripsi.

  3. Terdapatnya lembar kerja mahasiswa bimbingan TimUR dalam merekam seluruh kegiatannya.

Metode Penelitian

Dalam penulisan laporan ini dibutuhkan adanya metode penelitian, Menurut Sugiyono (2013:2), “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Metode Observasi ialah pengamatan langsung menggunakan alat indera atau alat bantu untuk penginderaan suatu subjek atau objek. Observasi juga merupakan basis sains yang dilakukan dengan menggunakan panca indera atau instrumen sebagai alat bantu penginderaan, dalam penelitian ini observasi memakan waktu selama 6 bulan di Peguruan Tinggi Raharja.

  3. Metode Studi Pustaka (Literature Research)

  4. Metode Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literatur, catatan, jurnal serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Metode Analisa

Menurut Murad (2013), tahap analisa merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecahan masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis sistem elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi dengan pencapaian strategi pada penelitian ini serta dengan menggunakan analisis SWOT. Strategi yang dihasilkan pada penelitian ini juga telah memiliki data yang kuantitatif.

Metode Perancangan

Proses perancangan yang digunakan untuk menerapkan sistem manajemen kinerja menggunakan SAP SuccessFactors ini yaitu dengan menggunakan tool Unified Modelling Language (UML), berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram, Flowchart dan HIPO.

Metode Pengujian

Pengujian merupakan suatu proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan (error) sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam memahami objek yang dibahas, maka laporan ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran mengenai struktur organisasi Perguruan Tinggi Raharja, arti nama dan logo Perguruan Tinggi Raharja, keseluruhan jurusan dan konsentrasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, analisa sistem yang berjalan dengan menggunakan metode UML diantaranya Use case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang analisa sistem yang diusulkan, pemecahan masalah, batasan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language), Blackbox Testing, konfigurasi sistem yang diusulkan, serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem
  1. Menurut Azhar Susanto (2013:22)[1],, mendapat kesimpulan yang di dapatkan dalam bukunya “Sistem adalah grup atau kumpulan dari beberapa sub sistem/komponen/bagian apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan harmonis dalam bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

  2. Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2014:3) [2], mendapat kesimpulan bahwa “Pada dasarnya sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling berkait dan berinteraksi dalam mencapai tujuan”.

  3. Menurut Richard F. Neuschel dan Rohmat Taufiq (2013:2)[3],[3] , mendefinisikan bahwa “sistem sebagai urutan-urutan operasi klerikal (tulismenulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu departemen atau lebih, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksitransaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada suatu elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".

Berdasarkan definisi sistem dari ketiga ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan komponen/kegiatan yang berkaitan atau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Hartono (2013:14)[4], suatu sistem mempunyai 6 (enam) karakteristik, yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  3. Penghubung antar bagian (interface)

  4. Sesuatu yang bertugas menjembatani suatu bagian dengan bagian lain, memungkinkan terjadinya interaksi atau komunikasi antar bagian.

  5. Batas (boundary)

  6. Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain

Menurut Taufiq (2013:9)[5], batas sistem harus ditentukan dari awal karena dengan batas yang jelas maka sistem lebih mudah untuk di definisikan dan dimengerti. Tanpa adanya batas maka sistem, akan lebih meluas hingga kita susah untuk mendeskripsikan. Batas sistem untuk menentukan sub-sub sistem mana yang masuk dalam sistem dan susb-sub sistem dan mana yang tidak terlibat dalam sistem.

Sampai saat ini tidak ada kesepakatan batas untuk sebuah sistem karena dengan sistem yang sama memungkinkan mempunyai batas yang berbeda tergantung kebutuhan dari sistem itu sendiri.

  1. Lingkungan (environment)

  2. Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan

  3. Masukan (input)

  4. Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

  5. Mekanisme Pengolahan (processing)

  6. Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya

  7. Keluaran (output)

  8. Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan

  9. Tujuan (goal/objective)

  10. Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang

  11. Sensor dan Kendali (sensor & control)

  12. Sesuatau yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  13. Umpan balik (feedback)

  14. Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem

Klasifikasi Sistem

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rohmat Taufiq (2013:8)[6], sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang sama pentingnya. Sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar bisa berjalan secara optimal, sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  3. Sistem dapat Dipastikan dan Sistem Tidak dapat Dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya, bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-prosesoutput atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak. Jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup, tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

  8. Sistem manusia adalah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia. Sedangkan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit sub sistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  12. Sistem yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang sudah mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  13. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

  14. Sistem buatan Allah merupakan sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikit pun dari sistem ini. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada juga bisa berubah.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  16. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka waktu panjang atau digunakan selamanya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:8)[7], Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlahjumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Menurut Darmawan dan Fauzi (2013:1)[8], Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Bambang Hariyanto (2004) dalam buku Rohmat Taufiq (2013:13)[6], didefinisikan bahwa data adalah rekaman mengenai fenomena/fakta yang ada atau yang terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta yang ada.

Menurut (2015:14)[9], didefinisikan bahwa data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai data, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu kejadian terhadap objek tertentu sebagai dasar bahan mentah yang siap untuk diproses menghasilkan suatu informasi.

Definisi Informasi

Di bawah ini terdapat beberapa definisi informasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

Menurut Z. Messner dalam Grabara et al (2014 : 1), [10], definisi informasi sebagai berikut “Defines information as data on economic phenomena and processes used in decision-making processes” yang berarti bahwa informasi didefinisikan sebagai data pada fenomena ekonomi dan digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis (1974) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18)[11], informasi adalah hasil pengolahan dari data menjadi suatu bentuk yang dapat berguna bagi si penerima dan memiliki nilai nyata dan dapat dirasakan dalam keputusan yang akan datang.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jogiyanto (1999) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18)[11], informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event) secara nyata (fact) dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Gorgon B. Davis dalam Hutahaean (2015 : 9), )[7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data yang telah diproses atau diolah sehingga bermanfaat bagi pengguna dan memiliki nilai tambah.

Kualifikasi Informasi

Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

Menurut Raymond Mc Load dalam Rohmat Taufiq (2013: 15-16), [12], ciri-ciri informasi yang berkualitas adalah sebagai berikut :

  1. Akurasi

  2. Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat .

  3. Relevansi

  4. Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

  5. Ketepatan Waktu

  6. Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

  7. Kelengkapan

  8. Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

  9. Tepat waktu (timeleness)

  10. Informasi harus memiliki ketepatan waktu. Karena informasi yang sudah kadaluarsa tidak memiliki arti lagi, hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.

  11. Relevan (relevance)

  12. Informasi harus memiliki manfaat bagi penggunanya dan memiliki hubungan informasi bagi orang yang berbeda.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Menurut Hutahaean (2014:11-12), nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya Perangkat Keras.

  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  4. Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  5. Biaya Untuk Analisis.

  6. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  7. Biaya Perubahan

  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  9. Biaya Operasi.

  10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Dibawah ini terdapat pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Hutahaean (2014:13), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Menurut Taufik (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Krismiaji (2015:16), berpendapat bahwa “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari subsistem yang saling berkolaborasi dengan satu sama lain untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, serta menyimpan data yang nantinya memiliki peranan sebagai media informasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2013:228), tahap perancangan/disain sistem mempunyai 2 tujuan sama yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada disain sistem uyang terperinci).

Sedangkan menurut Yuliastrie (2013:28) bahwa sistem informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Integrasi sistem.

    1. Menghubungkan sistem individu atau kelompok.

    2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    3. Peningkatan data dan penyambungan secara otomatis.

    4. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  1. Efisiensi Pengelolaan.

    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi.

    3. Penggunaan dan pengambilan informasi.

  1. Dukungan keputusan untuk manajemen

    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan.

    2. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    3. Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Teknologi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Lucas (Munir, 2008) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169)[11], TI adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rainer T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169)[11], TI adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi sistem informasi adalah bentuk teknologi yang dapat digunakan untuk memproses data agar menjadi sebuah suatu informasi.

Dalam penjelasan hal tersebut, sama halnya dengan sistem informasi, penelitian yang dilakukan pun memiliki relevansi dengan fungsi teknologi informasi itu sendiri dan pembahasan mengenai penelitian ini.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menuru Whitten L. Jeffrey dan Taufiq (2013:153), analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat istem, desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Berpndah dari definisi klasik analisis sistem ini ke sesuatu sedikit lebih kontemporer, analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan langakah - langkah awal pengembangan sistem.

Menurut Yakub dalam Taufiq (2013:153) “ Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Sedangkan pengertian kegiatan analisa sistem menurut Rosa (2013:18) adalah “Kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.

Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan kegiatan untuk memahami sistem yang ada kemudian melakukan identifikasi terhadap sistem yang berjalan guna melihat permasalahan yang ada didalam sistem lama kemudian membuat perbaikan atas permasalahan yang ditemukan dengan sistem baru yang diusulkan.

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi kedalam rancang bangun sistem informasi. (Taufik, 2013:159).

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159) digambarkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Tahap Analisa Sistem

Langkah-langkah yang terdapat pada gambar 2.2 menjelaskan bahwa langkah-langkah analisa sistem terdiri dari 5 (lima) langkah yaitu:

  1. Definisi Lingkup

  2. Analisa Masalah

  3. Analisa Kebutuhan

  4. Design Logic

  5. Analisa Keputusan

Teori Khusus

Konsep Dasar Manajemen Kinerja

Definisi Manajemen Kinerja

Pengertian Manajemen Kinerja merupakan proses penataan secara menyeluruh yang secara operasional merupakan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasi, pengarahan, dan pengendalian terhadap pencapaian hasil kerja karyawan. dan sekaligus upaya manajemen untuk terus memacu kinerja karyawannya secara optimal. (Heru Susilo, 2012 : 12),[13].

Menurut Ma’Ruf Abdullah (2014:2)[14], manajemen adalah keseluruhan aktivitas yang berkenaan dengan melaksanakan pekerjaan organisasi melalui fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan dengan bantuan sumberdaya organisasi (man, money, material, mechine, and method) secara efisien dan efektif.

Dari kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan manajemen merupakan proses perencanaan dan perealisasian untuk mencapai tujuan suatu oraganisasi yang sudah ditetapkan.

Dalam konteks ini, aktivitas karyawan atau merupakan kontributor utama dalam mencapai keberhasilan suatu perusahaan.

Konsep Dasar Kinerja

Definisi Kinerja

Kinerja adalah hal yang sangatlah penting dan pastinya harus diperhatikan oleh seluruh management, baik pada tingkatan organisasi kecil maupun besar. Menurut Moeheriono(2012)[15] ,dalam bukunya yang berjudul “Perencanaan Aplikasi & Pengembangan Indikator Kinerja Utama Bisnis dan Public (2012) “Kinerja atau Performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategi suatu organisasi”.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdullah (2014: 3) dalam sebuah buku[16],kinerja terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja atau prestasi kerja. Dan dalam pengertian yang simpel kinerja adalah hasil dari pekerjaan organisasi, yang dikerjakan oleh karyawan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petunjuk (manual), arahan yng diberikan oleh pimpinan (manajer), kompetensi dan kemampuan karyawan mengembangkan nalarnya dalam bekerja.

Dari kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil perwujudan seseorang dalam melaksanakan tugas perkerjaannya sesuai dengan standar target yang telah ditentukan.

Dalam konteks ini seseorang dituntut untuk menyelesaikan target pekerjaannya dan dapat dikatakan berprestasi baik.

Definisi Pengukuran Kinerja

Menurut Whittaker dalam Moeheriono (72:2012), [17], pengukuran kinerja merupakan suatu alat management yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas, serta untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran (goal sand objectives). Menurut Moeheriono (96:2012), [17], pengukuran kinerja (performance measurement) mempunyai pengertian suatu proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menghasilkan barang dan jasa termasuk informasi atas efisiensi serta efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.

Dari kedua pendapat yang dikemukakan dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan suatu bukti keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan nya. Untuk itulah penilaian kinerja diperlukan agar dapat mengetahui hasil kualitas kehadiran yang telah dicapai dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan berlangsung.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sibero (2011) [18], “Internet (Interconnected Network) adalah Sebuah jaringan komputer yang memungkinkan jaringan secara global dapat terhubung. Internet merupakan sebuah jaringan di dalam jaringan yang luas. Internet memiliki sebuah protocol komunikasi bernama TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) seperti halnya komputer lokal maupun jaringan komputer area ”.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdul Kadir (2013:306)[19],, Internet merupakan sebuah jaringan besar yang dapat menghubungkan jutaan komputer dan tidak memiliki kaitan apapun terhadap suatu organisasi.

Dari kedua definisi yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia.

Dalam konteks ini, penelitian merupakan sistem yang berbasis online dimana membutuhkan sebuah koneksi untuk mengaksesnya, maka itu internet dapat dikaitkan ke dalam teori dasar penelitian.


Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico (2014:131)[11], analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai factor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing.

  1. Kekuatan (strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.

  2. Kelemahan (weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.

  3. Peluang (opportunity/O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.

  4. Ancaman (threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.

Tujuan Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rangkuti (2011:197) [20], Membandingkan faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi. Pernyataan tersebut merupakan tujuan dari analisa SWOT.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17), [21], mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering .It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, Berisi usulan rancangan sistem yang diusulkan melalui proses wawancara kepada pihak manajemen terkait.

  2. Elisitasi tahap II, Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu Untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah Untuk dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengarsipan dokumen dan penelitian lainnya yang berkaitan. Dalam upaya merancang dan menyempurnakan perancangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ria Zuliana (2017)[22] yang berjudul “Penerapan Absensi QRCode Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework”. Penelitian ini menjelaskan sistem Penilaian Absensi yang memberikan layanan dalam proses absensi scanning qrcode. Menghindari terjadinya kecurangan yang dilakukan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menitipkan absensi yang dilakukan oleh antar mahasiswa saat bimbingan berlangsung. Data yang masuk dapat direkam dan berfungsi untuk menilai kedisiplinan serta kerajinan mahasiswa dalam melakukan bimbingan.
  2. Aini, Q., Graha, Y. I., & Zuliana, S. R. (2017). Penerapan Absensi QRCode Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework. Sisfotenika, 7(2), 207-218.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Eka Purnama Harahap dan Dini Intan Pratiwi (2018) [23] yang berjudul "Pemanfaatan RinfoSheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang pada Raharja Internet Cafe". Penelitian ini membahas pemanfaatan RinfoApps yaitu RinfoSheet, sebuah fasilitas pengolah angka dan datadimana pengguna dimudahkan untuk membuat dan berbagi data di web dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja, baik melalui komputer, smartphone maupun tablet. Hasil akhir yang di capai adalah pembuatan laporan penjualan yang bisa dilakukan secara online dan akan tersimpan secara otomatis.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ismania Hidayati, Endang Siti Astuti dan Mohammad Iqbal (2014) [24] yang berjudul Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi (Studi Pada PT Petrokimia Gresik). Penelitian ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja klinis perawat berdasarkan sistem manajemen kinerja klinis (spmkk) rumah sakit panti wilasa citarum semarang. Penelitian yang digunakan adalah observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang menggunakan uji analitik dengan regresi logistik untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan sampelnya dilakukan melalui metode Proportionate Stratified Random Sampling.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Ninda Lutfiani dan Mochamad Sandi (2018)[25] dengan judul “Pemanfaatan Google Formulir Sebagai Sistem Pendaftaran Anggota Pada Website Aptisi. or. id”. Penelitian ini membahas mengenai pendaftaran anggota aptisi menggunakan google form yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerja dalam mengelola pendataan dan pendaftaran anggota yang sebelumnya dilakukan secara konvensional.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Martono, Padeli Padeli, Lilian Nila Sari Putri, Pratidina Qowiati, Siti Lia Astria, Yulita Tirai Pratiwi (2014)[26] yang berjudul “RANCANG-BANGUN APLIKASI SISTEM PENILAIAN MAHASISWA SECARA ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI”. Penelitian ini membahas mengenai pengolahan data yang kurang keakuratan data nilai mahasiswa dalam proses menentukan nilai dan grade serta membutuhkan waktu yang lama. Sehingga dalam pengolahan data tersebut sulit untuk tercapai dan kurang tepat karena belum tersedianya tempat penyimpanan data yang terstruktur. Sistem ini menggunakan program aplikasi PHP dan MySQL sebagai tempat penyimpanan datanya. Maka dibuatlah sistem ini untuk membantu proses penilaian mahasiswa secara online dimana terdapat 2 model penilaiannya yaitu menggunakan panduan acuan normative dan grade atau grade saja.
  7. Ed Gerrish pada tahun (2015)[27] yang berjudul “The Impact of Performance Management on Performance in Public Organizations: A Meta‐Analysis”. Penelitian ini membahas tentang Dampak Manajemen Kinerja pada Kinerja di Organisasi Publik.
  8. Penelitian ini dilakukan oleh John Shield, Michelle Brown, Sarahh Kaine dkk pada tahun (2015)[28] yang berjudul “ Managing employee performance & reward: Concepts, practices, strategies”. Penelitian ini membahas tentang pengelolaan kinerja & penghargaan karyawan: Konsep, praktik, strategi.
  9. Penelitian ini dilakukan oleh Ozer Uygun dan Ayse Dede pada tahun (2016)[29] yang berjudul “Performance evaluation of green supply chain management using integrated fuzzy multi-criteria decision making techniques”. Penelitian ini membahas tentang evaluasi kinerja manajemen rantai pasokan hijau menggunakan pengambilan keputusan multi-kriteria fuzzy terintegrasi.
  10. Penelitian ini dilakukan oleh Woover Van Dooren, Geert Bouckaret, dan John Halligan pada tahun (2015)[30] yang berjudul “Performance management in the public sector”. Penelitian ini membahas tentang manajemen di sektor publik.
  11. Penelitian ini dilakukan oleh Gavin McArdle dan Rob Kitchin pada tahun (2016)[31] penelitian ini berjudul “System and method for model-driven dashboard for business performance management”. Penelitian ini membahas tentang sistem dan metode untuk dasbor model-driven untuk manajemen kinerja bisnis.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Dengan maraknya persaingan dalam bidang komputer tentunya membuat perkembangan perguruan tinggi di kota Tangerang, membuat perkembangan yang ada semakin banyak. Namun, banyak dari perguruan tinggi yang ada, masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia teknologi dan alat-alat canggih yang dengan segala sesuatunya serba otomatis dan perubahannya pun cepat sekali, banyak instansi yang memakai komputer canggih seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perbisnisan bahkan dunia pendidikan telah menerapkannya, sehingga perkembangan komputer juga terus berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai visi dan misi untuk dapat ikut serta membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa. Serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam menghadapi era digital ini.

Sudah menjadi tujuan para pendiri Perguruan Tinggi ini yang telah didirikan pada tahun 2001 diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) ini untuk dunia bermasyarakat serta juga menjadikannya perguruan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerja sama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://www.raharja.ac.id/ )

Akan tetapi idak hanya sampai disini saja, dalam rangka meningkatkan mutu serta kualitas lulusan RAHARJA yang telah disesuaikan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Jurusan/Program Studi Pada STMIK Raharja

  1. Program Studi Sarjana

  2. Tabel 3.2 Program Studi Sarjana
  3. Program Studi Diploma

  4. Tabel 3.3 Program Studi Diploma

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja
Tabel 3.4 Visi Perguruan Tinggi Raharja
Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

Tabel 3.5 Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan misi di atas harus dipahami serta di dekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai sebuah dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Dan di dalam ketujuh elemen tersebut, merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6 Tujuan Peruguruan Tinggi Raharja

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Gambar 3.2 Green Campus
Sumber : raharja.ac.id

Sesuai dengan namanya, Green Campus berarti Kampus Hijau. Hingga makna dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi Green atau biasa disebut dengan Green Leaves yang dapat diartikan ‘masih hijau’. Dalam arti luasnya menjadi generasi muda Indonesia adalah bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberi potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang serta berguna bagi bangsa dan Negara. Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti financial. Sebagai instansi pendidikan, Green Campus dapat memberi power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan demi menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib memiliki keyakinan bahwa perguruan tinggi benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan mengkoordinasi dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka–kerangka hubungan diantara fungsi, bagian–bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.7 Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur
  3. Direktur

  4. Tabel 3.8 Tugas dan Tanggung Jawab Direktur
  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.9 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)
  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.10 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II (Administrasi)
  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.11 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.12 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik
  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.13 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan


  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.14 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial
  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Tabel 3.15 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.16 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional (ADO)
  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.17 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.18 Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian (PU)

Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Berikut Pencapaian yang sudah didapatkan oleh Perguruan Tinggi Raharja:

Sertifikat Akreditasi Manajemen Informatika (B)
Sertifikat Akreditasi Komputerisasi Akuntansi (A)
SertifikatAkreditasi Teknik Informatika (B)
Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)
Sertifikat Akreditasi Sistem Komputer (B)
Sertifikat Akreditasi Sistem Informasi (B)
Certificate No : JKT 6007007 Approved by Lloyd’s Register Quality Assurance to the following Quality Management System Standards : ISO 9001:2008
Gambar 3.5. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber:http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pencapaian_raharja)

Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

Dibawah ini yaitu gambaran wujud komitmen kampus yang sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing pada era globalisasi saat ini.

Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

Kerjasama Perguruan Tinggi Raharja

Kerjasama Dalam Negeri

Gambar 3.7. Kerjasama Dalam Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/kerjasama/ )

Kerjasama Luar Negeri
Gambar 3.8. Kerjasama Luar Negeri
(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/kerjasama_raharja)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem yang berjalan saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem berjalan tersebut. Dimana dalam sistem manajemen kinerja yang berjalan saat ini masih menggunakan RinfoSheet. Seluruh kegiatan atau aktivitas mahasiswa bimbingan TimUR di dokumentasikan kedalam sebuah cermi (cerita iMe). Selanjutnya setiap cermi yang sudah dibuat diinputkan dan diupdate pada RinfoSheet sebagai lembar joblist. Setelah itu pada setiap minggu, bulan atau pada masa akhir bimbingan KKP maupun Skripsi, joblist tersebut dipresentasikan dengan dosen pembimbing bagaimana keaktifan nya selama kurun waktu tertentu untuk selanjutnya dilakukan penilaian.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Flowchart Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.11. Flowchart Diagram Alur Yang Berjalan

Dapat dijelaskan dalam gambar 3.11 Flowchart sistem yang berjalan, yaitu terdiri dari.

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program.

  2. 7 (tujuh) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh mahasiswa. Simbol proses tersebut adalah Akses iMe (ilearning.me), Membuat Post Cermi, Akses RinfoDrive, Membuat Sheet Joblist, Input Job berserta link cermi pada Rinfosheet, Bimbingan dan Penilaian.


UseCase Diagram Sistem Yang Berjalan

Menurut Mulyani (2016: 42) Usecase Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dan aktor.

Berikut di bawah ini merupakan use case diagram untuk sistem yang berjalan pada manajemen kinerja mahasiswa bimbingan TimUR yang sudah berjalan.

Gambar 3.12. Usecase Diagram Alur Yang Berjalan
  1. 2 (dua) Actor, yaitu Manager(dosen pembimbing) dan User (mahasiswa).

  2. 7 (tujuh) Use Case, yaitu akses ilearning.me, buat cermi pada ime site, mengakses rinfosheet, menginput joblist pada rinfosheet, Share kepada dosen pembimbing, penilaian oleh dosen pembimbing.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Menurut Mulyani (2016:55) Activity Diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktifitas) pada use case, logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case.

Gambar 3.13. Activity Diagram Alur Yang Berjalan
  1. 2 (dua) Vertical Simlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi Mahasiswa dan Dosen.

  2. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

  3. 4 (empat) Action State, mencerminkan eksekusi dari suatu aksi. .

  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Analisa SWOT Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Pada metode ini di identifikasi kan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur - unsur internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur - unsur eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem Penilaian Kinerja Bimbingan TimUR yang berjalan :

Tabel 3.20. Analisa SWOT

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu :

  1. Strategi S-O (Strength - Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.

  2. Strategi S-T (Strength - Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.

  3. Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.

Tabel 3.21. IFAS dan EFAS Matriks SWOT

Permasalahan Yang Dihadai dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Di Perguruan Tinggi Raharja, menerapkan sistem bimbingan yang mana setiap hasil analisa dan kegiatannya (activity) pasti selalu dituangkan dalam bentuk cemi (cerita iMe). Kemudian setelah itu membuat satu RinfoSheet sebagai lembar Joblist tempat untuk merekap seluruh kegiatannya selama KKP maupun Skripsi. Melihat alur diatas, dapat ditarik permasalahan yang dihadapi adalah :

  1. Belum adanya sistem yang memfasilitasi aktivitas atau kegiatan mahasiswa bimbingan agar telihat keaktifannya selama menjalankan penelitian.

  2. Dosen Pembimbing masih kesulitan untuk melakukan penilaian kepada mahasiswanya.

  3. Kegiatan Bimbingan yang berjalan masih kurang efektif dan kurang efisien.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan diatas maka peneliti berniat untuk mengembangkan sistem yang sudah ada pada Bimbingan TimUR mempermudah Dosen Pembimbing dan Mahasiswa.

Analisa Batasan Alur

Adapun batasan pada analisa alur yang dilakukan peneliti adalah menerapakan sistem pada Bimbingan Mahasiswa TimUR. Untuk memudahkan Dosen Pembimbing dan Mahasiswa Bimbingan dalam hal Manajemen Kinerja mahasiswa selama menjalankan KKP atau Skripsi agar lebih terlihat keaktifan kegiatannya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dari beberapa permasalahan yang terjadi pada alur sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

  1. Dengan diterapkannya sistem Manajemen Kinerja Bimbingan diharapkan Dosen Pembimbing dapat melihat aktivitas yang dikerjakan oleh mahasiswanya.

  2. Dengan adanya sistem Manajemen Kinerja Bimbingan ini dapat memberikan kemudahan bagi Dosen maupun Mahasiswa untuk menggunakannya sebagai wadah untuk menampilkan aktivitasnya.

  3. Diharapkan sistem ini dapat memudahkan dosen pembimbing melakukan penilaian kepada seluruh mahasiswanya.

User Requirement (Elisitasi)

Menurut Untung Rahardja, Dkk (2011), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk segera dieksekusi”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Format : Lampiran

  7. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements.

  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Nonfunctional requirements

  4. Aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  5. Constraints (psudo requirement)

  6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitiasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait dengan melalui proses wawancara.

Tabel 3.22. Elisitasi Tahap I
Tabel 3.22. Elisitasi Tahap I
Tabel 3.22. Elisitasi Tahap I
Tabel 3.22. Elisitasi Tahap I

Elisitiasi Tahap II

Hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Diserable, dan Innsential (MDI).

Tabel 3.23. Elisitasi Tahap II

Elisitiasi Tahap III

Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengenleminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE).

Keterangan :

  1. T : Technical

  2. O : Operational

  3. E : Economic

  4. L : Low

  5. M : Middle

  6. H : High

Tabel 3.24. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi disajika berupa strategi yang sudah dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.25. Final Draft Elisitasi
Tabel 3.25. Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisa pada sistem Manajemen Kinerja Bimbingan TimUR yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja, maka ditahapan selanjutnya adalah membahas mengenai usulan sistem yang akan dikembangkan dan diterapkan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada bimbingan TimUR ini akan menyediakan media atau sistem yang dapat merekam jejak seluruh kegiatan. Yang bisa digunakan oleh Dosen Pembimbing dan mahasiswa - mahasiswanya.

Berdasarkan kebutuhan dari analisa tersebut, perlu adanya tindakan lebih lanjut untuk menerapkan sistem yang bertujuan untuk mengganti sistem yang lama, dalam menganalisa prosedur yang diusulkan ini menggunakan UML (Unified Modelling Language), lalu dalam hal perancangan untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang akan diusulkan peneliti menggunakan SWOT ( Strenght, Weakness, Opportunity dan Threats.

Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case System Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan, terdiri dari 2 actor yaitu :

  1. Mahasiswa

  2. Dosen

Dan juga mempunyai 5 behavior atau perilaku diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Login Menggunakan Username dan Password

  2. Input Kegiatan pada Menu Objective

  3. Mengirim Form Review pada Menu Performance

  4. Penilaian oleh Dosen

  5. Menampilkan Summary Penilaian

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada Gambar 4.2. Activity Diagram yang Diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) initial node sebagai objek yang diawali

  2. 7 (Tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yaitu:

    1. Login SAP SuccessFactors

    2. Input Kegiatan pada meu objective

    3. Kirim form Review Penilaian

  3. 1 (Satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada Gambar 4.3. Sequence Diagram yang Diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa dan admin

  2. 2 (Dua) Entity Class yang menggambarkan sebuah

  3. 2 (Dua) Entity Class yang menggambarkan sebuah

  4. 8 (Delapan) Message yang menggambarkan pengiriman pesan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Analisa Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT

Berikut ini akan dijabarkan mengenai analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor internal lingkungan, lalu terdapat faktor eksternal lingkungan yang terdiri dari kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Tabel 4.2 Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan
Tabel 4.3 Matriks SWOT Sistem Yang Diusulkan

Flowchart Sistem Yang Disulkan

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada Gambar 4.4. Flowchart Sistem yang Diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. 2 (Dua) Simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish”

  2. 8 (Delapan) Simbol Proses yang menyatakan bahwa suatu proses / tindakan tersebut dilakukan oleh Mahasiswa

Rancangan Program

Dalam proses penerapan sistem Manajemen Kinerja Bimbingan ini, maka kebutuhan dari program sangat dibutuhkan, rancangan program akan menjelaskan penggunaan dari sistem yang dibuat, dalam hal ini peneliti menggunakan HIPO (Hieararchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan metode pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang digambarkan berupa struktur yang berisi diagram, dimana dalam diagram ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, sepeti yang tertera pada gambar 4.5. berikut ini :

Gambar 4.5 HIPO Pada Sistem Manajemen Kinerja Mahasiswa

Berikut ini merupakan spesifikasi sistem Manajemen Kinerja Bimbingan, diantaranya yaitu :

  1. Button Login ke SuccessFactors

  2. Fungsi : Untuk masuk kedalam SuccessFactors

    Hak Akses : Mahasiswa Bimbingan TimUR

    Proses :

  3. Masuk ke https://performancemanager10.successfactors.com/sf/start/#/login

  4. Login Menggunakan Username dan Password

    Jika berhasil akan menampilkan halaman Home SuccessFactors

  5. Beranda Utama (Home)

  6. Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama pada program.

    Proses : Pada Menu Utama terdapat 4 (Empat) menu pilihan utama.

  7. Menu Objective

  8. Fungsi : Untuk menginput dan melihat kegiatan yang sudah terinput.

    Proses : Pada Menu Utama arahkan kursor ke Button Objective.

  9. Menu Activity

  10. Fungsi : Untuk mengupdate progress kegiatan berdasarkan objective yang sudah diinput.

    Proses : Pada Menu Utama arahkan kursor button Activity.

  11. Menu Performance

  12. Fungsi : Untuk melihat hasil keseluruhan dari Objective yang telah diinput dan Untuk mengirim form review kepada manager.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Menu Performance.

  13. Menu Review Peformance

  14. Fungsi : Untuk menilai form yang telah dikirimkan oleh mahasiswa kepada manager.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Menu review performance.

Strategi

Strategi merupakan sebuah cara digunakan mencapai tujuan tertentu yang sifatnya kuantitatif (dapat dihitung) untuk menentukan berapa banyak target pencapaian yang akan diraih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut .

Proses : Setelah melakukan identifikasi kebutuhan sistem informasi yang telah dianalisi menggunakan analisis SWOT, maka didapatkan gambaran rencana strategi. Pembahasan dalam strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi yang dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya, diantaranya sebagai berikut :

  1. Strategi 1 : Terdapat 10 User Pengguna.

  2. Gambar 4.6 Pembuktian Strategi I
  3. Strategi 2 : Membuat 15 Objective Pencapaian Pribadi.

  4. Gambar 4.7 Pembuktian Strategi 2
  5. Strategi 3 : Terdapat 10 Kegiatan atau Objective pada setiap user (mahasiswa).

  6. Gambar 4.8 Pembuktian Srategi 3
  7. Strategi 4 : Membuat 1 custom tema tampilan home.

  8. Gambar 4.9 Pembuktian Strategi 4
  9. Strategi 5 : Terdapat total 100 Objective yang terinput didalam Successfactors.

  10. Gambar 4.10 Pembuktian Strategi 5
  11. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan Objective target.

  12. Gambar 4.11 Pembukitian Strategi 6
  13. Strategi 7: Terdapat 2 tampilan custom yang berbeda.

  14. Gambar 4.12 Pembuktian Strategi 7
  15. Strategi 8 : Setup 10 profile user pengguna.

  16. Gambar 4.13 Pembuktian Strategi 8
  17. Strategi 9 : Terdapat 10 Form Penilaian.

  18. Gambar 4.14 Pembuktian Strategi 9
  19. Strategi 10 : Memiliki 1 Menu Penilaian (review performance).

  20. Gambar 4.15 Pembuktian Strategi 10
  21. Strategi 11 : Membuat 10 FAQ : Video Project.

  22. Gambar 4.16 Pembuktian Strategi 11
  23. Strategi 12 : Membuat 15 FAQ : Tertulis (artikel tutorial SAP SuccessFactors pada iRan).

  24. Gambar 4.17 Pembuktian Strategi 12
  25. Strategi 13 : Terdapat 10 Form Review Penilaian.

  26. Gambar 4.18 Pembuktian Strategi 13
  27. Strategi 14 : Terdapat 10 Cermi Bedah Company Settings.

  28. Gambar 4.19 Pembuktian Strategi 14
  29. Strategi 15 : Membuat 15 cermi project.

  30. Gambar 4.20 Pembuktian Strategi 15

Testing

Metode Implementasi

Menurut Nasution (2012: 118), “Implementasi atau pengujian adalah tahapan di mana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode black box agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”. Implementasi pada program sistem manajemen kinerja mahasiswa bimbingan pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program, selain itu tujuan dari metode ini adalah untuk menemukan kesalahan suatu fungsi pada program.

Blackbox Testing

Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan Sistem Manajemen Kinerja Bimbingan TimUR yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4 Pengujian Blackbox Pada Menu Objective
Tabel 4.5 Pengujian Blackbox Pada Menu Review Performance

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox dengan memberikan beberapa input pada menu objective dan performance. Apabila input data tidak lengkap sistem akan menampilkan warna merah pada salah satu field jika field tersebut tidak diisi atau tidak diisi dengan tepat. Jika terinput objective dengan benar maka pada menu tersebut dapat menampilkan secara detail yaitu metric, weight, complete dan due date. Maka informasi yang ditampilkan lebih lengkap dan informatif.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Dalam proses penerapan sistem Manajemen Kinerja TimUR ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi : Windows® 7

  2. Processor : Intel® Core™ Celeron CPU

  3. Monitor : LCD, LED

  4. VGA : Intel HD Family

  5. System Type : 64 Bit

  6. RAM : 2 GB DDR3 Memory

  7. Storage : 320GB

Spesifikasi Software

Dalam proses penerapan sistem Manajemen Kinerja ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi software sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 10 Pro

  2. Google Chrome

  3. Microsoft Edge

  4. Visual Paradigm

  5. Adobe Premier Pro

Hak Akses (Brainware)

User yang dapat mengakses (login) SAP SuccessFactors ini diantaranya adalah :

  1. (Dosen) (top management)

  2. User (Mahasiswa / employe)

Implementasi

Tampilan Layar Sistem Yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Gambar 4.21 Tampilan Halaman Login

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman awal setiap user masuk ke dalam halaman https://performancemanager10.successfactors.com/sf/start/#/login. Login menggunakan username dan password dan apabila telah mendapatkan invite melalui admin.


  3. Tampilan Halaman Menu home setelah login

  4. Gambar 4.22 Tampilan Halaman Utama TPM

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman setelah login. Terdapat 17 button menu dengan 3 Menu utama.

  5. Tampilan Menu Objective

  6. Gambar 4.23 Tampilan Menu Objective

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada menu ini adalah menu yang berfungsi untuk mahasiswa menginput aktivitas / kegiatannya.

  7. Tampilan Menu Peformance

  8. Gambar 4.24 Tampilan Menu Performance

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada menu ini berfungsi untuk mahasiswa membuat dan mengirim form review penilaian yang dikirim kepada manager (dosen pembimbing).

Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya, yang disajikan dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisa yang telah dijabarkan pada BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang adaBerikut ini adalah kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai sistem yang ada saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : saat ini di ruang lingkup Mahasiswa bimbingan Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Jika sebelumnya pada penilaian Bimbingan TimUR, mahasiswa hanya berutinitas membuat cermi dan mengupdatenya pada SkuP masing masing, maka setelah diterapkan sistem manajamen kinerja bimbingan ini mahasiswa dapat berjalan dengan efektif.

  2. Jika sebelumnya pada penilaian Bimbingan TimUR, Dosen Pembimbing hanya bisa menilai progress yang dilakukan mahasiswa melalui satu cermi CSB per minggunya, maka setelah diterapkan SAP SuccessFactor ini Dosen Pembimbing dapat melihat secara keseluruhan dari awal sampai akhir KKP/Skripsi.

  3. Jika sebelumnya pada penilaian Bimbingan TimUR hanya sebatas joblist pada RinfoSheet yang kurang terlihat progressnya. Dengan diterapkannya sistem manajemen kinerja SAP SuccessFactors ini kegiatan mahasiswa lebih terlihat progressnya dari awal sampai akhir periode.

Saran

Untuk meningkatkan fungsi atau manfaat lain dari sistem manajemen kinerja TPM di Perguruan Tinggi Raharja, penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

  1. Diharapkan agar pihak selanjutnya dapat mengimplementasikan sistem bukan hanya pada ruang bimbingan TimUR tetapi ke ruang yang lebih luas lagi yaitu Manajemen STMIK Raharja di setiap divisi.

  2. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat menambahkan design baru sehingga tampilan nantinya akan terlihat lebih user friendly.

  3. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat mengupdate sistem ke versi yang lebih baru.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  2. B. Romney, Marshal dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ketigabelas, Diterjemahkan oleh : Kikin Sakinah, Nur Safira, dan Novita Puspitasari. Jakarta: Salemba Empat.
  3. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  4. Hartono. 2013. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. Taufiq. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. 7,0 7,1 Gordon,Davis B. 2015. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
  8. Darmawan dan Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  10. Messner, Z. 2014. Grabara, Janusz. Michal Kolcun and Sebastian Kot. 2014."The role of information systems in transport logistics". International Journal of Education and Research. Vol.2, No.2 : 1-6.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  12. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  13. Susilo, Heru. 2012. Manajemen Kinerja dan Kompensasi. Malang: UB Distance Learning.
  14. Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan . Yogyakarta. Penerbit : Aswaja Pressindo.
  15. Moeheriono.2012. "Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Grafindo Persada Jakarta, h. 95.
  16. Abdullah. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta. Penerbit : Aswaja Pressindo
  17. 17,0 17,1 Moeheriono. 2012. Moeheriono, 2012, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Grafindo Persada Jakarta.
  18. Sibero, F.X Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta: MediaKom.
  19. Kadir, Abdul. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
  20. Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  21. Arief,Mohd. 2015. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
  22. Aini, Q., Graha, Y. I., & Zuliana, S. R. (2017). Penerapan Absensi QRCode Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework. Sisfotenika, 7(2), 207-218.
  23. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, D. I. (2018). Pemanfaatan RinfoSheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang pada Raharja Internet Cafe. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 12(1), 65-74.
  24. Hidayati, I. (2014). Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi (Studi Pada PT Petrokimia Gresik). Jurnal Administrasi Bisnis, 15(1).
  25. Rahardja, U., Lutfiani, N., & Alpansuri, M. S. (2018). Pemanfaatan Google Formulir Sebagai Sistem Pendaftaran Anggota Pada Website Aptisi. or. id. SISFOTENIKA, 8(2), 128-139.
  26. Martono, A., Padeli, P., Putri, L. N. S., Qowiati, P., Astria, S. L., & Pratiwi, Y. T. (2014). RANCANG-BANGUN APLIKASI SISTEM PENILAIAN MAHASISWA SECARA ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 2(1), 3-05.
  27. Muliantara, A., Sanjaya, N. A., Widiarth, I. M., & Setiawan, I. M. A. (2015, September). Prototype of cloud based document management for scientific work validation. In Information & Communication Technology and Systems (ICTS), 2015 International Conference on (pp. 237-240). IEEE.
  28. Leal, J. R., Gregson, D. B., Church, D. L., Henderson, E. A., Ross, T., & Laupland, K. B. (2016). The validation of a novel surveillance system for monitoring bloodstream infections in the Calgary zone. Canadian Journal of Infectious Diseases and Medical Microbiology, 2016.
  29. Sharma, A., Srivastava, S. C., & Chakrabarti, S. (2016). Testing and validation of power system dynamic state estimators using real time digital simulator (RTDS). IEEE Transactions on Power Systems, 31(3), 2338-2347.
  30. König, A., Crispim Junior, C. F., Derreumaux, A., Bensadoun, G., Petit, P. D., Bremond, F., ... & Robert, P. (2015). Validation of an automatic video monitoring system for the detection of instrumental activities of daily living in dementia patients. Journal of Alzheimer's Disease, 44(2), 675-685.
  31. A. Sharma. 2016. Testing and Validation of Power System Dynamic State Estimators Using Real Time Digital Simulator (RTDS) VOL.31,NO.3. IEEE TRANSACTION SON POWER SYSTEMS


Contributors

Wahyu Setya Wardana