SI1412482314

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

INVENTORY LABORATORIUM DIGITAL PADA

PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1412482314
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

INVENTORY LABORATORIUM DIGITAL PADA

PERGURUAN TINGGI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482314
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ...Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

INVENTORY LABORATORIUM DIGITAL PADA

PERGURUAN TINGGI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482314
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,...Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Aris Martono, S.Kom., M.M.S.I)
   
NID : 08166
   
NID : 06126

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

INVENTORY LABORATORIUM DIGITAL PADA

PERGURUAN TINGGI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482314
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang,...Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

INVENTORY LABORATORIUM DIGITAL PADA

PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482314
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di perguruan tinggi lainnya, serta belum pernah di publikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika diatas tidak benar.


Tangerang,...Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1412482314

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi kemudahan bagi pengelola laboratorium digital dalam mengolah dan menginput data inventory. Permasalahannya adalah sistem ini masih dikelola secara manual sehingga pengelolaan data inventory pada laboratoruim digital kurang maksimal. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka serta metode analisis kebutuhan dengan cara elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 dan final draft elisitasi yang menghasilkan 36 (tiga puluh enam) butir functional dan 4 (empat) butir non functional. Dengan merancang model sistem menggunakan Unified Modelling Language dan diimplementasikan dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Kemudian sistem ini diuji dengan blackbox testing sehingga sistem ini dapat mengatasi kelayakan dan hilangnya barang serta ketersediaan barang. Penggunaan komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi dapat memberikan dan menghasilkan informasi yang akurat,cepat dan up to date. Dengan demikian penggunaan sistem terkomputerisasi pada Perguruan Tinggi Raharja sangatlah penting. Perguruan Tinggi Raharja adalah sekolah tinggi yang bergerak dalam bidang ilmu teknologi dan informasi, yang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi berkembang pula didalamnya sistem-sistem terkomputerisasi. Maka dari itu perlu adanya sistem terkomputerisasi yang dapat mengatasi hal tersebut agar data inventory tertata rapi dan pengelolaannya berjalan dengan maksimal.

Kata kunci  : laboratorium digital, up to date, inventory


ABSTRACT

The purpose of this research is to provide a convenience for digital lab manager in process and input data inventory. The problem is the system still managed manually so that data management inventory on a digital laboratorium insufficient. As for the methods used in this study that is using the method of observation, interview and literature studies as well as methods of needs analysis by means of elisitasi phase 1, phase 2, phase 3 and final draft elisitasi which generates 36 (thirty-six) grains of functional and 4 (four) rounds non functional. By designing a model system using the Unified Modelling Language and implemented with the programming language PHP and the MySQL database. Then the system was tested with blackbox testing so that the system can cope with the loss of the goods as well as the feasibility and the availability of goods. The use of computers that come with the application program can provide and produce accurate information, fast and up to date. This the use of computerized system in college Raharja is very important. Raharja is moving in high school science and technology information, along with the development of science technology developed with in computerized systems. There for need for computerized systems than can cope with it is so neat and inventory data management goes with a maximum.

Keywords: Digital Laboratory, Up to date, Inventory

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat iman,islam dan sehat serta senantiasa mencurahkan hidayah-Nya,sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan baik yg berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN INVENTORY LABORATORIUM DIGITAL PADA PERGURUAN TINGGI”. Tujuan pembuatan laporan ini sebagai salah satu syarat mengikuti skripsi pada Sekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja pada jurusan sistem informasi.

Pada dasarnya kemajuan teknologi semakin pesat seakan tidak bisa dibendung dan dikontrol, salah satu manfaat teknologi yang tak dapat lepas dari komputer telah dapat kita rasakan saat ini masuk dalam berbagai bidang sistem informasi yang memiliki peranan penting dalam ilmu pengetahuan teknologi dan berfungsi untuk menganalisa, mengolah serta memecahkan masalah dan mengambil keputusan atas, masalah tersebut.

Laporan Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya ilmiah yang jauh dari kata sempurna, dan tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat banyak kekurangan karena hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian masih terbatas.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari banyak pihak, akhirnya laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas, khususnya kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu,pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti .
  5. Ibu Giandari Maulani,M.Kom, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu,pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti
  6. Bapak Hendra Kusumah,S.Kom selaku pembimbing lapangan STMIK Raharja yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam melengkapi laporan ini.

Terima kasih juga kepada kedua orang tua tercinta yang telah melahirkan dan membesarkan ananda dengan tulus memberikan kasih sayang kepada ananda, mendidik, membiayai dan memotivasi peneliti sehingga dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Ucapan terima kasih pula datang dari hati yang tulus atas doa yang tak pernah putus, semangat yang tak ternilai, serta ketulusan berkorban jiwa raga pada peneliti yang tak ada bandingnya. Dan tak henti ucapan terima kasih untuk keluargaku yang telah mengingatkan dan memberi dorongan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatan ini yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata, besar harapan penulis semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca umumnya maupun peneliti khususnya.

Tangerang,...Januari 2018
Mamay Humaeroh
NIM. 1412482314

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi Sistem

Tabel 3.1. Jurusan/Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2. Jurusan/Program Sutudi pada AMIK Raharja

Tabel 3.3 Jurusan/Program Studi S2 pada STMIK Raharja

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisistasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisistasi Tahap III

Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.4 Tabel Absensi

Tabel 4.5 Tabel Gaji Pokok

Tabel 4.6 Tabel Data Master Komponen Gaji

Tabel 4.7 Tabel Detail Komponen Gaji

Tabel 4.8 Tabel Beban Mengajar

Tabel 4.9 Pengujian Black Box Pada Menu Login

Tabel 4.10 Pengujian Black Box Pada Menu Pegawai

Tabel 4.11 Pengujian Black Box Pada Menu Gaji Pokok

Tabel 4.12 Pengujian Black Box Pada Menu Beban Mengajar

Tabel 4.13 Pengujian Black Box Pada Report

Tabel 4.14 Schedule

Tabel 4.15 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3. Use Case Diagram Inventory Lab Digital

Gambar 3.4. Activity Diagram Inventory Lab Digital

Gambar 3.5. Sequence Diagram Inventory Lab Digital

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2. Sequense Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.4. Class Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.8. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.9. Tampilan Menu Home

Gambar 4.10. Tampilan Menu Pinjam Barang

Gambar 4.11. Tampilan Menu Form Praktikum

DAFTAR LAMPIRAN

Form Validasi Skripsi

Kartu Study Tetap Final (KSTF)

Daftar Nilai

Daftar Mata Kuliah Cocok/Tidak Cocok

Kartu Bimbingan Skripsi

Kwitansi Pembayaran

Formulir Seminar Proposal

Formulir Materi Proposal

Formulir Pergantian Judul

Surat Keterangan Observasi

Sertifikat IT Nasional

Sertifikat IT Internasional

Sertifikat TOEFL

Sertifikat PROSPEK

Form Penerbitan Dokumen

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan sudah semakin dapat dirasakan dan dilihat baik secara langsung maupun tidak langsung. Perkembangan tersebut seakan tidak dapat dikontrol dan dibendung lagi sehingga berdampak pada aspek kehidupan manusia sehari-hari, dan salah satu jenis perkembangan tersebut adalah perkembangan dunia komputerisasi, satu diantaranya adalah kemajuan sistem informasi. Tidak mengenal batas dan ruang sehubungan dengan informasi tersebut, informasi yang secara fisik pada dasarnya dari tempat yang jauh kini mulai dapat diakses secara cepat dan mudah oleh kita. Dan melalui sistem informasi berbasis teknologi informasi inilah segala sesuatu yang dikerjakan menjadi mudah, cepat, efektif dan efisien.

Atas kesadaran bahwa perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat akan informasi sangat berperan penting, menuntut Perguruan Tinggi Raharja yang berdiri sebagai Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer untuk terus mengembangkan dan berinovasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada teknologi informasi. Belum adanya pengelolaan yang baik dan maksimal dalam hal pengelolaan inventory laboratorium digital, belum pula tersedianya sistem untuk menginput data peminjaman dan izin praktikum inventory laboratorium digital pada Perguruan Tinggi Raharja, serta kurang rapi nya pengelolaan inventory laboratorium digital sehingga pengelolaan pada lab tersebut kurang baik dan maksimal.

Oleh karna itu, sebagai Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer yang berdiri dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan dengan latar belakang diatas yang telah dijabarkan maka peneliti mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN INVENTORY LABORATORIUM DIGITAL PADA PERGURUAN TINGGI”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dijabarkan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Apakah pengelolaan data inventory laboratorium digital pada Perguruan Tinggi Raharja sudah terkomputerisasi?

  2. Apakah pengelolaan data izin praktikum laboratorium digital pada Perguruan Tinggi Raharja sudah efektif?

  3. Bagaimana merancang sistem pengelolaan inventory yang mampu membantu perguruan tinggi raharja?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, untuk mempermudah penulisan penelitian Skripsi ini maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah dengan ruang lingkup penelitian terbatas, diantaranya yaitu : bahwa sistem ini dapat menangani pendataan barang, data dosen, data mahasiswa dan data pinjam. Sistem dapat menampilkan status barang yaitu bagus, rusak, hilang, habis, sekali pakai dan terus-menerus. Serta pembuatan laporan peminjaman barang, laporan data stok barang, menampilkan laporan izin praktikum lab dan grafik stok barang yang secara detail akan tertuang pada final draft elisitasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari beberapa uraian penjelasan diatas maka penelitian ini mempunyai beberapa tujuan diantaranya:

a. Memberi kemudahan bagi koordinator laboratorium digital untuk menginput data mengenai peminjaman dan izin praktikum lab

b. Mempermudah koordinator laboratorium digital dalam mengolah dan menginput data inventory

c. Memberi kemudahan dalam penjadwalan izin praktikum dan peminjaman barang inventory laboratorium digital

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu agar petugas laboratorium digital dapat mengelola data barang inventory yang dipinjam ataupun dikembalikan tertata dengan baik dan rapi serta pendataannya lebih tertata dengan maksimal. Sehingga petugas bisa lebih mudah menginput data keluar masuknya barang inventory yang dipijam ataupun dikembalikan

Metodologi Penelitian

Metode-metode yang dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini adalah :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Observation)

  2. Yaitu metode pengambilan data langsung pada Perguruan Tinggi Raharja melalui pengamatan dan pelaksanaan pencatatan secara sistematik guna memperoleh data dan keterangan yang akurat, juga menganalisis sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui elemen-elemen sistem tersebut.

  3. Wawancara (Interview)

  4. Yaitu teknik pengumpulan data secara tatap muka langsung melalui proses tanya jawab dengan pihak yang berkaitan guna memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai sistem yang diteliti dimana penelitian dilakukan.

  5. Studi Pustaka

  6. Yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca, memahami dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan topik penelitian laporan ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data melalui beberapa metode yang dijelaskan, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa untuk mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam perancangan sistem digunakan Unified Modelling Language (UML) dan tahap elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisistasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

Tahap Implementasi

Tahap ini dilakukan untuk mentransformasi model pada tahap perancangan agar dapat menhasilkan interface dalam pembuatan prototype dan implementasi sistem menggunakan basis PHP.

Metode Pengujian

Metode ini dilakukan untuk pengujian pada sistem survey untuk menetahui apakah informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk metode yang digunakan yaitu dengan metode blackbox testing.

Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dibahas, serta mempermudah dalam penyusunan Skripsi ini dibagi kedalam beberapa bab secara ringkas penelitian Skripsi ini, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori atau definisi dasar yang melandasi dan berkaitan dengan judul penelitian Skripsi yang meliputi Teori umum, Teori khusus dan Literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang profil Perguruan Tinggi Raharja, sejarah singkat, ruang lingkup, struktur organisasi, visi dan misi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di Perguruan Tinggi Raharja, sistem yang berjalan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menganalisis sistem serta tahap elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisi usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, rancangan prototype dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang Kesimpulan penelitian yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem ke arah yang jauh lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Dasar / Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto (2013:18),[1] “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis.

Sedangkan menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur fauzi (2013:228)[2] perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.

Tahap ini dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Tujuan Perancangan

Menurut Darmawan (2013:228)[2] tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci

Tujuan agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki kehandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem

a. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan. Hal ini berarti data harus mudah ditangkap, metode-metodenya harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan

b. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Eka Iswandi dalam Jurnal TEKNOIF (2015 : 72),[3] “Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran. Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem itulah yang disebut dengan sub sistem. Sub sistem tersebut saling berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, sebagai berikut

Menurut Azhar Susanto (2013 : 22),[4] sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3),[5] sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar

Klasifikasi Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013:30),[4] Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada dalam sistem tersebut. Oleh karna itu sistem diklasifikasikan kedalam berdasarkan kriteria tertentu

Tabel 2.1 Klasifikasi Sistem
  1. Sistem Terbuka dan Tertutup

  2. Sebuah sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

  3. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah SWT)

  4. Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan pembuat sistem bisa Tuhan (sistem alamiah) bisa juga manusia.

  5. Sistem Berjalan dan Konseptual

  6. Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalan merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunnya sistem sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini. Sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna dan dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efesiensi, dan kecepatan.

  7. Sistem Sederhana dan Komplek

  8. Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem. Sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem.

  9. Kinerjanya Dapat dan Tidak Dapat Dipastikan

  10. Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan yang artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

  11. Sementara dan Selamanya

  12. Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya atau untuk periode waktu tertentu saja. Sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sebaliknya jika selamanya yang artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.

  13. Ada Secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik

  14. Akhirnya sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan bermotor bukan hanya merupakan sistem buatan manusia akan tetapi juga merupakan sistem yang ada secara phisik. Ada secara phisik artinya disini dapat diraba. Perusahaan dan Perguruan Tinggi bukanlah organisasi yang dapat disentuh secara phisik. Kita dapat menyentuh foto, menunjuk apa yang ada difoto seperti mesin atau buku-buku, akan tetapi wujudnya adalah abstrak/non phisik. Abstrak artinya disini tidak dapat diraba.

  15. Sistem, Subsistem dan Supersistem

  16. Berdasarkan tingkatannya/hierarki sebuah sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil yang ada didalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem. Sedangkan sistem yang sangat besar dan komplek adalah supersistem.

  17. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi

  18. Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya atau tidak. Suatu sistem bisa beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, sebaliknya jika suatu sistem tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan disebut tidak bisa beradaptasi.

Tujuan Sistem

Tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013 : 23)[4] dalam bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :

“ Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sekabai tolok ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.”

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber dari sebuah informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Terdapat beberapa pengertian data diantaranya :

Menurut Thompson dan Handelman dalam buku Bambang Hartono (2013:15),[6] data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF (2014:30),[3] “ Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan obyek, kejadian ataupun suatu konsep.”

Klasifikasi Data

Menurut Taufiq (2013:14),[7] data bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya :

  1. Berdasarkan Bentuknya

  2. a. Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya : kertas

    b. Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat, contohnya : tulisan yang ada dikomputer, didalam flashdisk, hardisk, dll

  3. Berdasarkan Sifatnya

  4. a. Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah, misalnya jumlah mahasiswa ada 4 (empat) orang

    b. Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya, misalnya nilai mahasiswa sangat bagus

  5. Berdasarkan Sumbernya

  6. a. Internal, merupakan data yang diperolel dari dalam lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri

    b. Eksternal, data yang diperoleh dari luar lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan yang diperoleh dari luar lingkungan

  7. Berdasarkan Cara Memperolehnya

  8. a. Primer, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah/yang akan diproses

    b. Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan

  9. Berdasarkan Cakupannya

  10. a. Sensus

    b. Sampel

  11. Berdasarkan Skala Cakupannya

  12. a. Nominal, ordinal, interval dan rasio

Definisi Informasi

Dibawah ini adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai definisi informasi, antara lain :

Menurut Taufiq (2013 : 15),[7] “ informasi merupakan hasil olahan data yang sudah diproses menjadi sesuatu yang berguna dalam pengambilan suatu keputusan.”

Menurut Kursini dalam Taufiq (2013:15),[7] “ informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut telah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu.”

Menurut Hutahaean (2014:9),[8] “ informasi merupakan data yang diolah seperti menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti oleh penerimanya.”

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2014:9),[8] “informasi merupakan data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah suatu data yang telah dibentuk dan diolah sesuai dengan keperluan tertentu agar dapat disampaikan kepada penerimanya

Kualitas Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014:3),[9] kualitas suatu informasi seringkali diukur berdasarkan:

  1. Relevan (Relevance)

  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

  3. Tepat Waktu

  4. Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidakmempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapatberakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasidisebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

  5. Akurat (Accurate)

  6. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

Sedangkan menurut Romney yang dialih bahasa oleh Mardi (2014:5),[10] kualitas suatu informasi adalah sebagai berikut :

a. Relevan , informasi harus memiliki makna yang tinggi, sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi yang menggunakannya dan dapat digunakan secara tepat untuk membuat keputusan

b. Andal, suatu informasi harus memiliki keterandalan yang tinggi, informasi yang dijadikan alat pengambil keputusan merupakan kejadian nyata dalam aktifitas perusahaan

c. Lengkap, informasi tersebut harus memiliki penjelasan yang rinci dan jelas dari setiap aspek peristiwa yang dilakukannya

d. Tepat Waktu, setiap informasi harus dalam kondisi yang update tidak dalam bentuk yang usang, sehingga penting untuk digunakan sebagai pengambil keputusan

e. Dapat Dipahami, informasi yang disajikan dalam bentuk yang jelas akan memudahkan orang dalam menginterpretasikannya

f. Dapat Diverifikasi, informasi tersebut tidak memiliki arti yang ambigu, memiliki kesamaan pengertian pemakainya

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2014:11-12),[8] nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

  1. Biaya Perangkat Keras

  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya Untuk Analisis

  4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  5. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Control Lingkungan

  6. Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  7. Biaya Perubahan

  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode lain.

  9. Biaya Operasi

  10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9),[8] fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, ataupun indikator bagi pengambil keputusan.

Siklus Informasi

Menurut Hutahaean (2014:10-11),[8] Siklus informasi data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius.

Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Sisklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data ( data processing cycle).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra (2013:13)[4], Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. “Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Nurhayani dalam jurnal SIGMATA (2013-2014:3)[27], Secara umum sistem informasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terintegrasi secara optimal dan dapat menyajikan berbagai jenis data yang akurat serta melakukan proses-proses yang terkait dengan sistem tersebut

Komponen Sistem informasi

Menurut Azhar dalam Djahir (2014),[11] komponen sistem informasi adalah suatu kumpulan dari sub sistem apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja sama secara baik untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Al-Bahra (2013:14)[4], mengemukakan bahwa terdapat 5 (lima) komponen dalam sistem informasi dan kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin

b. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data

Tujuan Tahapan Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2013:228),[2] Tahap perancangan sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu :

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci)

Manfaat Sistem Informasi

Menurut Safrian Aswati dkk dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (2015:80-81).[12] Sistem informasi dikembangkan dan dibangun karena memiliki manfaat yang besar bagi komponen sistem didalam suatu manajemen organisasi atau perusahaan. Manfaat yang didapat dari sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Manfaat mengurangi biaya

b. Manfaat mengurangi kesalahan-kesalahan

c. Meningkatkan kecepatan aktifitas

d. Meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen

Manfaat sistem informasi dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefis) dan tidak berwujud (intangible benefis) yaitu :

Keuntungan berwujud antara lain :

1. Pengurangan-pengurangan biaya operasi

2. Pengurang kesalahan-kesalahan telekomunikasi

Keuntungan tidak berwujud antara lain :

1. Peningkatan pelayanan lebih baik

2. Peningkatan kepuasan kerja personil

3. Peningkatan pengambilan keputusan

Teori Khusus

Konsep Dasar Inventory

Pengertian Persediaan

Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukkan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Adanya berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk masing-masing persediaan dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau permintaan konsumen.

Menurut Agus Ristono (2013:1-2),[13] Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu : permintaan yang terjadi dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (short age).

Pernyataan yang dikemukakan oleh Junaidi (2013-3),[14] bahwa inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pada suatu waktu.

Tujuan Pengelolaan Persediaan

Menurut Agus Ristono (2013:4-5),[13] adapun tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut:

a. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen)

b. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :

1. Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh

2. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan

c. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan

d. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar

Jenis Persediaan

Menurut Agus Ristono (2013:7),[13] Pembagian jenis persediaan berdasarkan tujuannya, terdiri dari :

a. Persediaan pengamanan (safety stock)

b. Persediaan antisipasi

c. Persediaan dalam pengiriman (transit stock)

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Yuni Sugiarti (2013:34),[15] UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.

Sedangkan menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2014:133)][16], UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

Pemodelan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nazrudin Safaat H (2015:60-78),[17] dalam bukunya Aplikasi Berbasis Android, pemodelan UML terdiri dari:

a. Usecase Diagram

Suatu aktivasi yang menggambarkan urutan interaksi antar satu atau lebih aktor dan sistem

b. Class Diagram

Menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek yang saling terhubung

c. Activity Diagram

Alur kerja pada setiap usecase

d. Sequence Diagram

Representasi dari interaksi-interaksi objek yang berjalan pada sistem. Dengan menggunakan sequence diagram kita dapat melihat bagaimana objek-objek bekerja. Sequence diagram dapat menampilkan bagaimana sistem merespon setiap kejadian atau permintaan dari user, dapat mempertahankan integritas internal, bagaimana data dipindah ke user interface dan bagaimana objek-objek diciptakan dan dimanipulasi

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2014:45),[18] Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field.

Menurut Raharjo (2014:3),[19] Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Dalam Jurnal CCIT (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.”

Menurut Sumaryadi Adi (2014:14),[20] Website bisa diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman web yang salah berhubungan dan kemudian dionlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet.

Sedangkan menurut Taufiq Ginanjar (2014:5),[21] “Website adalah rangkaian atau sebuah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi. Website merupakan miniatur dan representasi dan perorangan, lembaga, organisasi ataupun perusahaan yang bersangkutan. Website memberikan informasi, gambaran, serta visualisasi orang/lembaga yang membuatnya. Website bisa dibuat dengan tujuan apa saja, tergantung pemiliknya.”

Jenis-Jenis Website

Menurut arief (2013:8),[22] ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu : web statis dan web dinamis. Selain dari sisi konten atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

a. Web Statis adalah web yang isinya atau konten tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut

b. Web Dinamis adalah jenis web yang konten atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online diinternet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Abdul Kadir (2013:17),[9] “PHP adalah bahasa pemrograman yang ditujukan untuk kepentingan pembuatan aplikasi web. Sebagai bahasa pemrograman untuk web, PHP bukanlah satu-satunya, tetapi termasuk yang paling populer.”

Sedangkan menurut Winarno dan Ali Zaki (2014:49),[23] “PHP adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu memparsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi.php, sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis disisi client (browser). PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan ke dalam HTML.

Kelebihan PHP

Menurut Winarno dan Ali Zaki (2014:49),[23] PHP banyak dipakai oleh banyak orang adalah perangkat lunak bebas (open source) yang dirilis dibawah lisensi PHP. Artinya untuk menggunakan bahasa pemrograman ini gratis, bebas dan tidak terbuka. Untuk web, PHP adalah bahasa scripting yang bisa dipakai untuk tujuan apapun. Diantaranya cocok untuk pengembangan aplikasi web berbasis server (server side) dimana PHP nantinya dijalankan di server web. Setiap kode PHP akan dieksekusi oleh runtime PHP, hasilnya adalah kode PHP yang dinamis tergantung kepada script PHP yang dituliskan. PHP dapat digunakan dibanyak server web, sistem operasi dan platform. Selain itu digunakan juga di sistem manajemen database relational (RDBMS). Semuanya ini bisa diperoleh gratis dan grup PHP menyediakan kode sumber lengkap bagi pengguna untuk membangun, menyesuaikan dan mengutak-atik sesuai fungsi yang mereka inginkan

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Indrawan Febriyanto dan Erik Hadi Saputra (2015:2),[24] Pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.

Sedangkan menurut Rizky (2014:237),[25] “Testing adalah sebuah proses yang diterjemahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.” Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah  :

a. Verifikasi

Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna

b. Validasi

Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik

Definisi dari standar yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut :

  1. Failure

  2. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat lunak tersebut.

  3. Fault

  4. Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  5. Error

  6. Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  7. Incident

  8. Incident atau kecelakan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2014:259),[25] “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak.” Secara teoritis testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat 2 (dua) jenis tipe testing yang paling umum digunakan didalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

a. White Box Testing

“White box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.”

b. Black Box Testing

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi sukup dikenai proses testing dibagian luar

Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing

Literature Review

Literature review adalah uraian tentang teori, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan/melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai persediaan barang (inventory) dan penelitian lain yang berkaitan. Diantaranya :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Mhd Bustanur Rahmad dan Tedy Setiady (2014)[26] dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Sparepart Elektronik Berbasis Web PHP (Study CV. Human Global Service Yogyakarta)”

  2. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa CV. Human Global Service masih melakukan pencatatan barang dengan menggunakan sistem secara manual, untuk mengetahui data stok barang serta pembuatan laporannya masih dengan cara penulisan di buku. Oleh sebab itu banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk proses penghasilan laporan yang tepat dan transaksi penjualan barang yang akurat bagi pemilik dan mengurangi kemungkinan kesalahan pencatatan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Fatim Nugrahanti (2015) [27] dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Sparepart Mesin Fotocopy dengan Menggunakan Visual Delphi 7”

  4. Dalam penelitian ini sistem inventory sering menjadi kendala harus keluar masuk barang pada UD Eka Taruna perusahan yang bergerak dibidang penyedia sparepart mesin fotocopy. Penanganan data menggunakan sistem manual mengakibatkan sering terjadi kesalahan. Dalam perkembangan perusahaan untuk melihat keberadaan stock barang masih menggunakan sistem manual yang sangat membutuhkan ketelitian dan proses yang sangat lama.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Yayan Alfiansyah (2015)[28] dengan judul “ Analisa Sistem Persediaan Barang Pada PT. Indonesia Toray Sinthetics”. Dalam penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa sistem persediaan barang pada PT. Indonesia Toray Synthetics sudah baik. Namun terkadang staff bagian gudang mendapat kesalahan mengenai informasi stok barang dikarenakan proses pengecekan barang yang diterima masih manual namun sudah terkomputerisasi dengan menggunakan sistem barcode dan juga terkadang terjadi human erorr yang menyebabkan pengontrolan terhadap persediaan barang menimbulkan kelebihan pemesanan atau bahkan kekurangan barang sehingga menimbulkan kesalahan dalam pelaporan yang kurang efektif dan akurat

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Khana Tiara, Dewi Immaniar dan Fiqih Arzia (2015)[29] dengan judul “ Penerapan Sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”

  7. Dalam penelitian ini membahas tentang membuat sebuah sistem inventory untuk memudahkan Perguruan Tinggi Raharja dalam monitoring pengumpulan data barang, monitoring peminjaman barang dan pembuatan laporan di Lab Digital dengan menggunakan kombinasi metode analisa CSF (Critical Succes Factor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Arizal dan Anita Qoiriah (2014)[30] dengan judul “ Sistem Informasi Invetory Control Pada Perusahaan Industri Gas Di PT.XYZ”

  9. Dalam penelitian ini membahas tentang PT. XYZ bekerja sebagai distributor gas untuk daerah, melayani penjualan untuk perindustrian, rumah sakit, maupun perorangan. Penerapan sistem informasi inventory pada PT. XYZ saat ini masih dikatakan kurang. Semua proses pembukuan stok dan laporan keluar-masuknya barang masih dilakukan dengan menggunakan cara manual dengan cara mencatat pada form dikertas dan kemudian disalin ke buku besar.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Yvette E. Gelogo dan Haeng-Kon Kim dalam International Journal of Software Engineering and its Applications (2014)[31] yang berjudul “ Development of Mobile Enterprise Inventory Management System Application with CBD” : in this paper a development of mobile enterprise inventory management system applications is presented. Mobile enterprise is general term to describe a corporation or large organization that supports critical business function and use of business applicationsvia wireless mobile devices. Mobile enterprise applications are very helpfulin gathering data for making business reports and assist employees in their daily transactions

  11. Dalam tulisan ini pengembangan aplikasi sistem manajemen persediaan perusahaan mobile disajikan. Mobile enterprise adalah istilah umum untuk menggambarkan sebuah perusahaan atau organisasi besar yang mendukung fungsi bisnis penting dan penggunaan bisnis applications via nirkabel perangkat mobile. Aplikasi mobile perusahaan yang sangat helpfulin. Pengumpulan data untuk membuat laporan bisnis dan membantu karyawan dalam transaksi harian mereka.

  12. Penelitian yang dilakukan oleh N.M.Z.Hasyim, N. A. M. M. Arifin dalam International Journal of Science and Research (IJSR) (2013)[32] yang berjudul “ Laboratory Inventory System” : Many system had been introduced to manage and place the inventory items to be in systematic ways. The proposed project was about laboratory inventory that will be used as a system at Faculty of Electronics and Computer Engineering (FKEKK). The project will be known as the Laboratory Inventory System (LIS). This system focused on recording and updating the data. It is also have a report in the system which will make user easier to check the current status of the each equipment component in the laboratory

  13. Dalam tulisan ini banyak sistem telah diperkenalkan untuk mengelola dan menempatkan barang-barang inventaris untuk menjadi cara yang sistematis. Proyek yang diusulkan adalah tentang laboratorium persediaan yang akan digunakan sebagai sebuah sistem di Fakultas Elektronik dan Teknik Komputer (FKEKK). Proyek akan dikenal sebagai laboratorium persediaan sistem (LIS). Sistem ini difokuskan untuk merekam dan meng-update data. Hal ini juga memiliki sebuah laporan dalam sistem yang akan membuat pengguna mudah untuk memeriksan status equipment saat ini dari masing-masing komponen di laboratorium.

  14. Penelitian yang dilakukan oleh Lawrence Imeokparia dalam IOSR Journal of Mathematics (2013)[33] yang berjudul “ Inventory Management System and Performance of Food and Beverages Campanies in Nigeria” : Inventory management decisions are an integral aspect of organisations. Inventory postponement as argued by Bucklin (1995) is where a firm deliberately delays the purchase and the physical possession of inventory items until demand or usage requirements are known with certainty. This is an effective supply chain strategy adopted by most manufacturing organisations by reducing the inventory, and in turn reducing the cost of absolete stock

  15. Dalam tulisan ini keputusan manajemen persediaan adalah aspek integral untuk organisasi. Persediaan penangguhan seperti yang dikemukakan oleh Bucklin (1995) adalah mana perusahaan sengaja menunda pembelian dan kepemilikan fisik persediaan barang sampai permintaan atau persyaratan penggunaan yang diketahui dengan pasti. Ini adalah strategi rantai pasokan yang efektif yang diadopsi oleh banyak manufaktur organisasi dengan mengurangi persediaan dan pada gilirannya mengurangi biaya absolete saham.

  16. Penelitian yang dilakukan oleh Abisoye Opeyemi, Boboye Fatoba dan Abisoye Blessing O dalam International Journal of Science and Research (IJSR) (2013)[34] yang berjudul “ Design of a Computerized Inventory Management System for Supermarkets” : Inventory is often the largest priced asset of a business after the fixed asset. Keeping the inventory also means keeping a tab on the realizable value, market value of all the stock, stock in production and finished stock

  17. Dalam tulisan ini persediaan adalah hal terbesar harga aset bisnis setelah aktiva tetap. Menjaga persediaan juga berarti menjaga tab pada nilai realisasi, nilai pasar dari semua saham, saham dalam produksi dan saham akhir.

  18. Penelitian yang dilakukan oleh Nailaka V. W. Dan Prof. G.S. Namusonge dalam International Journal of Academic Research in Business and Social Science (2015)[35] yang berjudul “ Role of Inventory Management on Competitive Advantage among Manufacturing Firm in Kenya: A case Study of Unga Group Limited” : The main objective of the study was to investigate the role of inventory management on the competitive advantage of manufacturing firm in Kenya, with reference to Unga Group Limited. Specifically the study is assessed the extent to whic information technology is used in inventory management in Unga Group Limited, determine how inventory lead time, inventory control and inventory control practices affect competitive advantage of Unga group limited.

Perbedaan penelitian ini dengan literature review diatas :

  1. Penelitian ini akan dibuatkan sistem web berbasis online (hosting)

  2. Penelitian ini akan menghasilkan data pengelolaan inventory yang update

  3. Penelitian ini akan dibuatkan laporan inventory yang efektif dan efisien

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Maraknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer hal ini ternyata masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karna itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendirian Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK ( Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer ) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 13 januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomer 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPKK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari bapak Prof.Dr.Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 februari 2000, dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi yang menjalankan studi formal untuk program diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan program diploma II (DII) dengam memberikan gelar Ahli Muda dan diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya. Sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dam Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi SI jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI) dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 (lima) tahun sudah berdiri Perguruan Tinggi Raharja

Pada saat ini, Perguruan Tinggi raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-I-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B

  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.

  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-SI-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.

  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VII/DPI-III/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja terakreditasi B.

  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/S1/VIII/2007 yang berisis Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.

  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja terakreditasi B

  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja terakreditasi A.

  8. Pada tanggal 8 Juli 2011 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa program studi Sarjana Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.

  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa program studi sarjana Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.

Pada tahun 2012, program studi Diploma III Manajemen Informatika sesuai SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat A. Perguruan Tingi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan informasi dan pengembangan teknologi informasi guna mendukung layanan civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan TESCA 2012, peringkat 60 (enam puluh) besar Perguruan Tinggi skala Nasional

Pada tahun 2013, upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan tahun 2013 dengan Approal Certificate No: JKT6007007. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 (tiga) besar kategori Sekolah Tinggi skala Nasional

Pada tahun 2014, pada tahun ini diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop International ke-16 Society pada tanggal 22-24 September 2014

Dan Sekarang Perguruan Tinggi Raharja mengembangkan sistem perkuliahan Ilearning Plus dan kelas karyawan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah

Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi pada STMIK Raharja
Tabel 3.2 Jurusan/Program Sutudi pada AMIK Raharja
Tabel 3.3 Jurusan/Program Studi S2 pada STMIK Raharja

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi Perguruan Tinggi Swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas

Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi

  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi dibidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa indonesia, khususnya ilmu pengetahuan teknologi dan informasi.

  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

Raharja. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten tangerang, yaitu “Bhakti Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer)

Arti Green Campus

Green Campus,yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan negara. “Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan finansial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara finansial (financially independent)

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus yang harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur civitas akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Logo Raharja

Gambar 3.1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

Dasar pemikiran

Filosofi logo mengacu pada keberadaan Perguruan Tinggi Raharja menjadi lintas 8 (delapan) penjuru mata angin dimana Pribadi Raharja itu berasal dan menjadi subjek penguasaan berbagai bentuk pengetahuan dan keahlian dibidang teknologi informasi dan komputer. Pengetahuan dan keahlian tersebut menjadi modal dasar bagi pribadi-pribadi yang unggul dan matang untuk menerapkannya di berbagai bidang kehidupan ke seluruh penjuru mata angin dan kembali menjadi bagian dari masyarakat global dengan segala kemajuan pemikiran, kemodernan, dan keintelegensian

Filosofi Visual

Visual terdiri dari 5 (lima) bagian dengan makna sebagai berikut  :

  1. Segi 8 (delapan) sebagai lintas 8 (delapan) penjuru mata angin dimana Pribadi Raharja itu berasal dan tersebar

  2. Lingkaran luar (besar) menyiratkan Pribadi Raharja menjadi bagian dunia global dengan segala kemajuan pemikiran, kemodernan, dan keintelegensian.

  3. Lingkaran dalam (kecil) menyiratkan Pribadi Raharja adalah masyarakat kampus dengan atmosfer semangat multi perspective yang memungkinkan munculnya kesadaran lintas perbedaan dalam memahami dunia global, yang berorientasi pada semangat globalisasi dan datang dari berbagai latar belakang perbedaan tersebut.

  4. Silhouete Orang; yang sedang mengoperasikan komputer melambangkan bahwa Perguruan Tinggi Raharja berorientasi pada ilmu pengetahuan teknologi dan komputer dan segala aplikasi serta keahliannya. Selain itu juga silhouete tersebut adalah simbol R yang berarti inisial dari nama Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Tulisan STMIK Raharja dan AMIK Raharja Informatika merupakan akronim dari Perguruan Tinggi Raharja.

Filosofi Warna

Panca warna yang digunakan adalah Merah, Hijau, Biru, abu-abu, dan putih dengan makna sebagai berikut :

  1. Warna Merah melambangkan kedinamisan dan keberanian melakukan terobosan-terobosan terbaru

  2. Warna Biru mencerminkan keabadian dan kesahajaan.

  3. Warna Hijau mencerminkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian/persaudaraan.

  4. Warna Abu-abu mencerminkan kemajuan pemikiran, kemodernan, dan keintelegensian.

  5. Warna Putih mencerminkan ketulusan, keikhlasan.

Struktur Organisasi

Panca warna yang digunakan adalah Merah, Hijau, Biru, abu-abu, dan putih dengan makna Suatu organisasi harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menujukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

Seperti halnya didalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja didalam manajemen akademikanya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu :

  1. Presiden Direktur

  2. Wewenang

    Wewenang Presiden Direktur yaitu :

    a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja

    b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat

    c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi

    d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi

    Tanggung Jawab :

    Tanggung Jawab Presiden Direktur yaitu:

    a. Pemimpin menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan

  3. Direktur

  4. Wewenang

    Wewenang Direktur yaitu:

    a. Merupakan wakil presiden direktur

    b. Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan

  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Wewenang

    Wewenang dari pembantu (Bidang Akademik) adalah:

    a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik

    b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan

    c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat

    d. Mengadakan afilisasi

    e. Membina dan mengembangkan kelembagaan

    Tanggung Jawab :

    Tanggung Jawab dari Pembantu (Bidang Akademik) yaitu:

    a. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat

  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Wewenang

    Wewenang Pembantu Direktur II (Administrasi) adalah:

    a. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan

    b. Membina dan mengembangkan kepegawaian

    c. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian

    Tanggung Jawab :

    Tanggung Jawab dari Pembantu Direktur II (Administrasi) adalah:

    a. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi

  9. Pembantu Direktur III ( Bidang Kemahasiswaan)

  10. Wewenang

    Wewenang Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan) yaitu:

    a. Membina kegiatan kemahasiswaan

    b. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran

    c. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik

    Tanggung Jawab :

    Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan) yaitu:

    a. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa

  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Wewenang

    Wewenang Asisten Direktur Akademik yaitu:

    a. Mengusulkan kepada direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar

    b. Mengusulkan kepada direktur tentang kenaikan honor staff binaannya

    c. Mengusulkan kepada direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya

    d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya

    e. Mengusulkan kepada direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan

    f. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan

    g. Mengusulkan kepada direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen

    Tanggung Jawab :

    Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik yaitu:

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkseimbangan, dan kelancaran proses belajar mengajar

  13. Kepala Jurusan

  14. Wewenang

    Wewenang dari Kepala Jurusan yaitu:

    a. Mengusulkan kepada asisten direktur akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan

    b. Mengusulkan kepada asisten direktur akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya

    c. Mengusulkan kepada asisten direktur akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen

    d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek

    e. Mengusulkan kepada asisten direktur akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya

    f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja

    Tanggung Jawab :

    Tanggung Jawab dari Kepala Jurusan yaitu:

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Wewenang

    Wewenang Asisten Direktur Finansial adalah:

    a. Mengusulkan kepada direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana

    b. Mengusulkan kepada direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya

    c. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan

    Tanggung Jawab :

    Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial adalah:

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.

    b. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan

    c. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar

  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Wewenang

    Wewenang dari Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM) adalah:

    a. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada asisten direktur finansial

    b. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada asisten direktur finansial

    Tanggung Jawab :

    Tanggung Jawab dari Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM) adalah:

    a. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa.

    b. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa

  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Wewenang

    Wewenang Asisten Direktur Operasional (ADO) yaitu:

    a. Mengusulkan kepada direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar

    b. Mengusulkan kepada direktur tentang kenaikan honor staff binaaannya

    c. Mngusulkan kepada direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya

    d. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya

    e. Menguslkan kepada direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan

    f. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan

    Tanggung Jawab :

    Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional (ADO) yaitu:

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

    c. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar

  21. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

  22. Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain :

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang

    a. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa

    b. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan dalam bidangnya

    c. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan

    d. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya

    Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.

    b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.

    c. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang

    a. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil

    b. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya

    c. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan

    d. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka

    Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem inventory lab digital yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja yaitu :

  1. Dosen mengisi form izin praktikum lab digital

  2. Koordinator lab mengecek ketersediaan barang pada lab digital

  3. Jika barang tersedia maka dosen akan menerima barang tersebut

  4. Setelah pemakaian dosen mengembalikan kepada koordinator lab digital

  5. Koordinator lab membuat laporan inventory

Analisis Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, peneliti menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan.

Sistem yang berjalan pada usecase diagram

Dibawah ini adalah prosedur sistem yang berjalan lab digital Perguruan Tinggi Raharja pada usecase diagram

Gambar 3.3. Use Case Diagram Inventory Lab Digital

Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram yang berjalan saat ini disimpulkan:

a. 1 (satu) sistem Inventory.

b. 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Koordinator lab, Manajemen Kampu,Mahasiswa dan Dosen.

c. 9 (sembilan) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut yaitu : barang masuk oleh manajemen kampus ke koordinator lab, peminjaman barang oleh dosen dan mahasiswa, pemakaian barang oleh koordinator lab ke dosen dan mahasiswa,izin praktikum oleh koordinator lab ke dosen dan mahasiswa, pengecekan barang oleh koordinator lab, stok barang oleh koordinator lab, pembuatan laporan oleh koordinator lab dan penerima laporan oleh manajemen kampus.

Sistem yang berjalan pada activity diagram

Dibawah ini adalah prosedur sistem yang berjalan lab digital Perguruan Tinggi Raharja pada activity diagram

Gambar 3.4. Activity Diagram Inventory Lab Digital

Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram yang berjalan saat ini disimpulkan:

a. 1 (satu) Initial Node, obyek yang diawali.

b. 8 (delapan) Action State, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 (satu) Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

d. 1 (satu) Final State, obyek yang diakhiri.

Sistem yang berjalan pada sequence diagram

Dibawah ini merupakan prosedur sistem yang berjalan lab digital Perguruan Tinggi Raharja pada sequence diagram

Gambar 3.5. Sequence Diagram Inventory Lab Digital

Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Diagram yang berjalan saat ini disimpulkan:

a. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Dosen, Koordinator lab dan Manajemen Kampus.

b. 2 (dua) Object simbol yang menggambarkan obyek dari kelas yang menerima pesan.

c. 7 (tujuh) Message dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Pada konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi hardware dan spesifikasi software yang digunakan pada sistem berjalan saat ini

  1. Spesifikasi Hardware

  2. a. Processor : Intel (R) Core (TM) i3 CPU.

    b. Monitor : 14.0” HD LED LCD.

    c. Keyboard : Standard PS/2.

    d. RAM : 3,00 GB.

    e. Harddisk : 500 GB.

  3. Spesifikasi Software

  4. a. Microsoft Word 2010.

    b. Google Chrome.

    c. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition.

Permasalahan Yang Dihadapai Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa pengelolaan inventory lab digital mempunyai masalah yang dihadapi yaitu:

  1. Sistem yang digunakan masih manual sehingga kurang efektifnya pengelolaan data pemasukan, izin praktikum dan laporan inventory pada lab digital

  2. Terjadinya human erorr seperti kesalahan input data yang menimbulkan kesalahan dalam laporan sehingga kualitas laporan menjadi kurang efektif dan juga menyebabkan terjadinya laporan stock barang yang terlalu banyak (over stock) atau sebaliknya stock barang terlalu sedikit (under stock)

  3. Kurang terkontrolnya data izin praktikum dan pemasukan barang pada lab digital sehingga pengelolaannya belum maksimal

Alternatif Pemecahan Masalah

Dilihat dari masalah yang terjadi pada pengelolaan lab digital maka untuk mengatasi hal ini dibutuhkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut  :

  1. Mengembangkan sistem informasi inventory secara terkomputerisasi untuk mendapatkan informasi data peminjaman, stock barang secara update agar pengelolaan pada lab digital jadi lebih terkontrol.

  2. Membuat suatu manajemen inventory agar dapat mengelola laporan inventory secara akurat dalam segi pengolahan dan tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan stock barang.

  3. Membuat suatu sistem yang mampu untuk melakukan pengecekan ulang secara keseluruhan agar proses pengelolaan inventory lab digital lebih efektif dan maksimal.

Requirement Elisitation

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory ( penting ). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential maksudnya requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian luar sistem.

Tabel 3.5. Elisistasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan TOE :

  1. T artinya Technical. Yaitu pertanyaan perihal begaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan

  2. O artinya Operational. Yaitu pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economy. Yaitu pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. T High (H) : sulit untuk dikerjakan , karena tehnik pembuatan dan pemakaian sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi

  2. O Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.

  3. E Low (L) : mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.6. Elisistasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi adalah bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang disetujui oleh Stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel final draft elisitasi, yaitu

Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Usulan Prosedur yang Baru

Setelah melakukan analisa sistem yang berjalan pada lab digital, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Prosedur baru yang diusulkan bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengelolaan inventory lab digital yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses peminjaman barang dan izin praktikum lab digital yang masih manual menjadi sistem yang terkomputerisasi sehingga dapat memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem pengelolaan inventory yang terjadi ini dan kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran baru serta pandangan yang jelas menurut proses perancangan sistem dari awal sampai akhir penelitian. Dalam perancangan usulan prosedur yang baru pada pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

A. Admin

  1. Melakukan Login

  2. Menampilkan menu home, dalam menu ini terdapat grafik

  3. Menampilkan menu data master. Menu ini menampikan data dosen, data mahasiswa, data pegawai, data barang, data pinjam, data praktikum, kritik saran dan user

  4. Menampilkan menu dosen. Menu ini admin dapat menginput, mengupdate dan menghapus data dosen

  5. Menampilkan menu mahasiswa. Menu ini admin dapat menginput, mengupdate dan menghapus data mahasiswa

  6. Menampilkan menu pegawai. Menu ini admin dapat menginput, mengupdate dan menghapus data pegawai

  7. Menampilkan menu barang. Menu ini admin dapat menginput, mengupdate dan menghapus data barang

  8. Menampilkan menu pinjam. Menu ini admin dapat memanage, mengupdate dan menghapus data pinjam

  9. Menampilkan menu praktikum. Menu ini admin dapat menginput, mengupdate dan menghapus data praktikum

  10. Menampilkan menu kritik dan saran

  11. Menampilkan menu user. Menu ini admin dapat memanage , mengupdate dan menghapus data user

  12. Melakukan Logout

B. Dosen dan Mahasiswa

  1. Melakukan Login.

  2. Menampilkan menu home, dalam menu ini terdapat grafik

  3. Menampilkan menu pinjam barang. Dalam menu ini dosen dan mahasiswa dapat mengisi form pinjam barang lab digital

  4. Menampilkan menu form praktikum. Dalam menu ini dosen dan mahasiswa dapat mengisi form izin praktikum lab digital

  5. Melakukan menu Logout

Rancangan diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut adalah diagram-diagram usulan untuk menggambarkan proses sistem yang diusulkan

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Dibawah ini adalah usecase diagram yang diusulkan untuk menggambarkan prosedur sistem yang diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case diagram sistem yang diusulkan disimpulkan :

a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi pengelolaan inventory laboratorium digital pada Perguruan Tinggi

b. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin, manajemen kampus, dosen dan mahasiswa

c. 5 (lima) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut yaitu : menampilkan menu login yang dilakukan oleh admin, dosen dan mahasiswa, menampilkan menu user yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dan didalamnya terdapat menu pinjam barang dan izin praktikum, menampilkan menu admin yang didalamnya terdapat banyak menu untuk melakukan input data dosen, input data mahasiswa, input data pegawai, input data pinjam, input data barang, manage data pinjam, manage data praktikum dan manage user, laporan stock barang dan peminjaman barang kepada manajemen kampus dan menampilkan menu logout

Sequence Diagram Sistem yang diusulkan

Dibawah ini merupakan prosedur sistem usulan admin lab digital Perguruan Tinggi Raharja pada sequence diagram

Gambar 4.2. Sequense Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.2. Sequense Diagram yang diusulkan dapat disimpulkan:

a. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan

b. 5 (lima) Object simbol yang menggambarkan obyek dari kelas yang menerima pesan

c. 11 (sebelas) Message dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

Activity Diagram Sistem yang diusulkan

Berikut adalah activity diagram yang diusulkan untuk menggambarkan prosedur sistem yang diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan dapat disimpulkan :

a. 1 (satu) Initial Node, obyek yang diawali

b. 39 (tiga puluh sembilan) Action State, yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu : login, jika alur desicion node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, view data master, view menu dosen, input data dosen, update data dosen, delete data dosen, search data dosen, view menu mahasiswa, input data mahasiswa, update data mahasiswa, delete data mahasiswa, search data mahasiswa, view menu pegawai, input data pegawai, update data pegawai, delete data pegawai, search data pegawai, view menu barang, input data barang, update data barang, delete data barang, search data barang, view menu pinjam, input data pinjam, update data pinjam, delete data pinjam, search data pinjam, view menu praktikum, input data praktikum, update data praktikum, delete data praktikum, search data praktikum, view menu kritik dan saran, view menu user, edit data user, create user, view menu logout

c. 1 (satu) Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi

d. 9 (sembilan) Fork Node

e. 1 (satu) Final State, obyek yang diakhiri

Class Diagram Sistem yang diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan pada sistem informasi pengelolaan laboratorium digital pada perguruan tinggi

Gambar 4.4. Class Diagram Sistem Usulan Inventory Laboratorium Digital

Berdasarkan gambar 4.4. Class Diagram inventory lab digital yang diusulkan dapat disimpulkan:

a. 8 (delapan) Class, menggambarkan himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama

b. 11 (sebelas) Association, menunjukan hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis dara adalah rancangan basis data yang dianggap telah normal. Rancangan basisi data ini menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, foreign key dan panjang record. Adapun spesifikasi data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah :

  1. Nama File  : Barang

  2. Media  : harddisk

    Primary Key  : id

    Panjang Record  : 80

    Tabel 4.2. Tabel Barang
  3. Nama File : Dosen

  4. Media : harddisk

    Primary Key : Nid

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.3. Tabel Dosen
  5. Nama File : Kritik

  6. Media : hardisk

    Primary Key : Id

    Panjang Record : 5

    Tabel 4.4. Tabel Kritik
  7. Nama File : Mahasiswa

  8. Media : harddisk

    Primary Key : Nim

    Panjang Record : 80

    Tabel 4.5. Tabel Mahasiswa
  9. Nama File : Pegawai

  10. Media : harddisk

    Primary Key : Nip

    Panjang Record : 60

    Tabel 4.6. Tabel Pegawai
  11. Nama File : Pinjam

  12. Media : harddisk

    Primary Key : Id

    Panjang Record : 85

    Tabel 4.7. Tabel Pinjam
  13. Nama File : Praktikum

  14. Media : harddisk

    Primary Key : Id

    Panjang Record : 60

    Tabel 4.8. Tabel Praktikum
  15. Nama File : User

  16. Media : harddisk

    Primary Key : Id

    Panjang Record : 105

    Tabel 4.9. Tabel User

Tampilan Sistem yang diusulkan

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.8. Tampilan Halaman Login

Tampilan Menu Home

Gambar 4.9. Tampilan Menu Home

Tampilan Menu Pinjam Barang

Gambar 4.10. Tampilan Menu Pinjam Barang

Tampilan Menu Form Praktikum

Gambar 4.11. Tampilan Menu Form Praktikum

Konfigurasi Sistem Usulan

Konfigurasi sistem usulan ini berisi tentang spesifikasi hardware dan spesifikasi software yang digunakan pada Sistem Informasi Pengelolaan Laboratorium Digital pada Perguruan Tinggi

Spesifikasi Hadware

  1. Processor  : Intel (R) Core (TM) i3 CPU

  2. Monitor  : 14.0” HD LED LCD

  3. RAM  : 3,00 GB

  4. Harddisk  : 500 GB

  5. Keyboard  : Standard PS/2

  6. Printer  : HP Deskjet 4670 series

Spesifikasi Software

  1. Windows 10

  2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

  3. Database server phpMyAdmin

  4. XAMPP Control Panel v3.2.2

  5. Notepad++

  6. Mozilla Firefox

Hak Akses

  1. Admin

  2. Dosen

  3. Mahasiswa

Testing

Implementasi pengujian Sistem inventory laboratorium digital pada Perguruan Tinggi dilakukan dengan menggunakan Blackbox Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Uji coba black box testing memungkinkan pengembangan software untuk mengetahui kondisi input yang bis melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode ini juga berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi-fungsi salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tabel 4.10. Tabel Black Box Testing

Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memerlukan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah

Tabel 4.11. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan

Estimasi Biaya

Berikut adalah estimasi biaya yang dibutuhkan untuk sistem yang diusulkan diantaranya :

Tabel 4.12. Tabel Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dibawah ini adalah kesimpulan mengenai rumusan masalah sistem inventory laboratorium digital pada Perguruan Tinggi sebagai berikut:

  1. Pengelolaan data inventory laboratorium digital pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan secara manual sehingga terjadi penumpukan barang yang rusak dan hilang.

  2. Sistem pengelolaan data izin praktikum laboratorium digital pada Perguruan Tinggi tersebut belum efektif dan belum maksimal.

  3. Untuk merancang sistem pengelolaan inventory laboratorium digital dibuat rancangan model sistem yang terdapat 36 (tiga puluh enam) butir functional dan 4 (empat) butir non functional dan diimplementasikan dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL, sehingga dapat diketahui kelayakan barang dan ketersediaan barang jika diperlukan.

Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah:

  1. Mengurangi barang yang rusak dan hilang dengan cara memonitor barang-barang inventory dengan sistem berbasis komputer.

  2. Diperlukan pengontrolan barang dan ketersediaan barang melalui inputan data dengan scan barcode.

  3. Mengembangkan sistem yang sudah terkomputerisasi menjadi sistem yang lebih baik lagi sehingga informasi pengelolaan laboratorium digital lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sugianto. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
  2. 2,0 2,1 2,2 Darmawan, deni. Fauzi, Nur, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
  3. 3,0 3,1 Eka iswandy.2014. perancangan sistem informasi tentang pencatatan hasil tes kemampuan fisik atlet (studi kasus: fakultas ilmu keolahragaan (UNP) padang)Jurnal Teknoif Vol.2 No.2. Padang : STMIK JANUYASA.
  4. 4,0 4,1 4,2 Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya.
  5. Romney, Marshall B. Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information System, 13th ed. England: Pearson Education Limited.
  6. Hartono. Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  7. 7,0 7,1 7,2 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  9. 9,0 9,1 Abdul. Kadir. 2013. Buku Pintar Pemrograman Pemula PHP. Yogyakarta:MediaKom.
  10. Mardi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor : Ghalia Indonesia.
  11. Djahir, Y, dan Pratita, D. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarya : deepublish.
  12. Aswati, Safrian. Mulyani, Neni. Sisgian, Yessica. Zikra Syah, Arridha. 2015. Peranan Sistem Informasi dalam Perguruan Tinggi. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2. Sumatra Utara : STMIK ROYAL KISARAN SUMATRA UTARA.
  13. 13,0 13,1 13,2 Ristono, Agus. 2013. Manajemen Persediaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  14. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi dan Khana Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control untuk Menghitung Harga Jual Efektif dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
  15. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modelling Language). Yogyakarta : Graha Ilmu.
  16. Rosa AS. M Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : INFORMATIKA.
  17. Safaat H, Nazrudin. 2015. Aplikasi Berbasis Android. Bandung : Informatika.
  18. Anhar. 2014. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  19. Raharjo. Budi. 2014. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
  20. Adi, Sumaryadi. 2014. Onlinekan! Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung : Azzahra Publishing.
  21. Ginanjar, Taufiq. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Bandung: Iffahmedia.
  22. Arief, M. Rudyanto. 2013. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP&MySQL. Yogyakarta:Andi.
  23. 23,0 23,1 Edy. Winarno, Ali Zaki, SmithDev Community. 2014. Javascript, jQuery, dan jQuery Mobile. Semarang : PT Elex Media Komputindo.
  24. Indrawan. Febriyanto, Erik. Hadi Saputra. 2015. “Multimedia Learning Aksara Lampung For Students SMP Tulang Bawang Udik Lampung Using Adobe Flash cs.” Stmik Amikom Yogyakarta.
  25. 25,0 25,1 Soetam, Rizky. 2014. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta : PT. Prestasi Pustaka Raya.
  26. Rahmad, Bustanur. Setiady, Tedy. 2014. Perancangan Sistem Informasi Inventory Sparepart Elektronik Berbasis Web PHP. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol.2, No.2, ISSN 2338-5197.
  27. Nugrahanti, Fatim. 2015. Perancangan Sistem Informasi Inventory Sparepart Mesin Fotocopy dengan Menggunakan Visual Delphi . Yogyakarta : STT Dharma Iswara Madiun. ISSN 2089-9815.
  28. Alfiansyah, Yayan. 2015. Analisa Sistem Persediaan Barang Pada PT. Indonesia Toray Synthetic.
  29. Tiara, Khana. Dewi Immaniar. Fiqih Arzia. 2015. Penerapan Sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : CCIT Journal.
  30. Arizal. Qoiriah, Anita. 2014. Sistem Informasi Inventory Control Pada Perusahaan Industri Gas di PT. XYZ. Surabaya : Universitas Negri Surabaya. Jurnal Manajement Informatika. Vol. 03. No. 02.
  31. E. Gelogo, Yvette. Haeng-Kon Kim. 2014. Development of Mobile Enterprise Inventory Management System Application with CBD. Korea : School of Information Technology, Catholic University of Daegu. International Journal of Software Engineering and its Applications. Vol. 8. No. 1.
  32. Hasyim, N.M.Z. N.A.M.M, Arifin. 2013. Laboratory Inventory System. Malaysia: Universiti Teknikal Malaysia Melaka, International Journal of Science and Research (IJSR).
  33. Imeokparia, Lawrence. 2013. Inventory Management System and Performance of Food and Beverages Campanies in Nigeria. Nigeria : Deparment of Financial Studies. IOSR Journal of Mathematics. Vol.6. No. 1.
  34. Opeyemi A, Abisoye. Boboye, Fatoba. Abisoye, Blessing O. 2013. Design of a Computerized Inventory Management System for Supermarkets. Nigeria : Federal University Technology.
  35. Nalaika,V.W. Prof. G.S. Namusonge. 2015. Role of Inventory Management on Competitive Advantage among Manufacturing Firm in Kenya: A case Study of Unga Group Limited. Kenya : Jomo Kenyatta University of Agriculture and Technology. Vol.5. No.5.

LAMPIRAN

Contributors

Mamay humaeroh