SI1412482110

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA CUTI KARYAWAN BERBASIS WEB

PADA PT AEROFOOD INDONESIA



SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1412482110
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA CUTI KARYAWAN BERBASIS WEB

PADA PT AEROFOOD INDONESIA


Disusun Oleh:

NIM
: 1412482110
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP: 99001
       
NIP: 10002




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA CUTI KARYAWAN BERBASIS WEB

PADA PT AEROFOOD INDONESIA


Dibuat Oleh:

NIM
: 1412482110
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh:

Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ilamsyah, M.Kom)
   
(Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd)
NID: 14019
   
NID: 11003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA CUTI KARYAWAN BERBASIS WEB

PADA PT AEROFOOD INDONESIA


Dibuat Oleh:

NIM
: 1412482110
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:


Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID:
 
NID:
 
NID:




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA CUTI KARYAWAN BERBASIS WEB

PADA PT AEROFOOD INDONESIA


Dibuat Oleh:

NIM
: 1412482110
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM: 1412482110

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Sebuah perusahaan tentu memiliki karyawan, di mana karyawan-karyawan tersebut memiliki jenis hak cuti setiap tahunnya. Demikian pula pada PT Aerofood Indonesia memiliki kewajiban untuk memberikan hak cuti bagi karyawan yang telah menjalani masa kerja selama satu tahun penuh. Pada pelaksanannya, pengurusan cuti masih berjalan secara manual dan belum terkomputerisasi secara terpusat. Selain itu, banyak terjadi pemakaian kertas dalam setiap prosesnya serta kurang efisien dan sulit mengontrol persetujuan cuti yang dilakukan jika kepala departemen dan HRD berada di luar kantor. Perancangan sistem informasi pengolahan data cuti karyawan ini diharapkan dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan sistem yang dilakukan secara manual dan mempermudah para karyawan melakukan proses cuti dan HRD bagian time keeper melakukan proses pengolahan datanya, serta mendapatkan informasi yang berhubungan dengan cuti secara lengkap dan terperinci. Metode yang digunakan oleh penulis ini meliputi empat bagian utama, yaitu metode pengumpulan data, metode analisis, metode perancangan dan metode pengujian. Observasi, wawancara dan studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat. Selanjutnya data dianalisis dengan SWOT guna mengetahui kelemahan dan kelebihan perusahaan. Sistem yang diusulkan dirancang menggunakan SDLC (System Design Life Cycle) dengan bantuan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan rancangan sistem dan PHP (Hypertext Preprocessor) sebagai bahasa pemrograman dengan database MySQL hingga menggunakan prototype untuk memudahkan perancangan. Untuk pengujian sistemnya menggunakan black box testing terhadap fungsional dari sistem. Dengan adanya sistem pengolahan data cuti karyawan ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengajuan, approval, konfirmasi, pengolahan data cuti karyawan hingga pembuatan laporannya.

Kata Kunci: Sistem informasi, pengolahan data cuti karyawan.




ABSTRACT

A company certainly has employees, where employees have the right type of leave every year. Similarly, PT Aerofood Indonesia has an obligation to provide the right of leave for employees who have served for one full year. In the implementation, the maintenance of leave is still running manually and not computerized centrally. In addition, there is a lot of paper use in every process and it is less efficient and difficult to control the approval of leave when the department head and HRD are out of the office. The design of information systems employee leave data processing is expected to minimize the shortcomings of the system done manually and facilitate the employees perform the process of leave and HRD part time keeper to process data processing, and get information related to the leave in complete and detailed.Method used by this author includes four main parts, namely data collection methods, analytical methods, design methods and test methods. Observations, interviews and literature studies were conducted to obtain accurate data. Then the data is analyzed with SWOT to know the weaknesses and advantages of the company. The proposed system is designed using SDLC (System Design Life Cycle) with the help of UML (Unified Modeling Language) to describe system design and PHP (Hypertext Preprocessor) as programming language with MySQL database to use prototype to facilitate the design. For testing the system using black box testing against the functional of the system. With this employee leave data processing system can improve the effectiveness and efficiency in the submission process, approval, confirmation, data processing employee leave until the report.

Keywords: Information systems, data processing employee leave.




KATA PENGANTAR


Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA CUTI KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT AEROFOOD INDONESIA” sehingga dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan tepat waktu

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Sistem Informasi (SI) Konsentrasi Business Intelligence (BI) di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Sebagai bahan penelitian dan penulisan pada laporan skripsi ini, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan skripsi ini agar informasi dan data yang telah penulis dapatkan tepat dan akurat.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil demi selesainya skripsi ini, kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku pembantu Ketua 1 Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt , M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan arahan dan saran-saran kepada penulis sehingga laporan ini bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
  6. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan skripsi ini.
  7. Bapak dan ibu Dosen STMIK yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis.
  8. Kepada Ayah, Ibu serta keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dorongan berupa doa, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  9. Ibu Nia, Ibu Joan Greace Sandy, dan Bapak Yudi Setiawan selaku Human Resources Management (HRD) yang sudah menerima dan memberikan tempat kepada penulis untuk penelitian di PT Aerofood Indonesia.
  10. Bapak Puriyadi, Bapak Tendi Ranata, dan Bapak Irwan Sudarmawan selaku staff IT sekaligus pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  11. Bapak Roni selaku stakeholder yang telah meluangkan waktunya untuk mengasih arahan tentang objek yang penulis analisis.
  12. Kepada pegawai di PT Aerofood ACS Unit IT Departemen yang telah bekerja sama dengan baik saat penelitian skripsi.
  13. Kakak Alfarabi Dwi Karuniawan, S.Kom. yang telah banyak memberikan masukan ilmu kepada penulis sehingga laporan skripsi ini lebih baik lagi.
  14. Untuk sahabat serta teman-teman tercinta yang telah banyak memberikan dukungan dan doa dalam membuat laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 17 Juli 2018
Angga Panugali
NIM: 1412482110

 



Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Aerofood Indonesia.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengolahan Data Cuti Karyawan.

Gambar 3.3 Sequence Diagram Pengolahan Data Cuti Karyawan.

Gambar 3.4 Activity Diagram Pengolahan Data Cuti Karyawan.

Gambar 4.1 Use case Diagram untuk Karyawan yang Diusulkan.

Gambar 4.2 Use Case Diagram Kepala Departemen yang Diusulkan.

Gambar 4.3 Use case Diagram untuk HRD yang Diusulkan.

Gambar 4.4 Use Case Diagram untuk Admin yang Diusulkan.

Gambar 4.5 Sequence Diagram yang Diusulkan.

Gambar 4.6 Activity Diagram yang Diusulkan.

Gambar 4.7 Class Diagram Diusulkan.

Gambar 4.8 Prototype Tampilan Halaman Home.

Gambar 4.9 Prototype Tampilan Halaman Login.

Gambar 4.10 Prototype Tampilan Menu Utama Admin.

Gambar 4.11 Prototype Tampilan Menu Data User.

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Menu Data Departemen.

Gambar 4.13 Prototype Tampilan Menu Data Karyawan.

Gambar 4.14 Prototype Tampilan Menu Input Periode Cuti.

Gambar 4.15 Prototype Tampilan Menu Laporan.

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Laporan Keterangan Surat Cuti.

Gambar 4.17 Prototype Tampilan Menu Permohonan Cuti Karyawan.

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Menu Permohonan Kuota Cuti Habis.

Gambar 4.19 Prototype Tampilan Menu Riwayat Cuti Karyawan.

Gambar 4.20 Prototype Tampilan Approval Cuti oleh Kadep.

Gambar 4.21 Prototype Tampilan Proses Approval Cuti oleh Kadep.

Gambar 4.22 Prototype Tampilan Menu Konfirmasi Cuti oleh HRD.

Gambar 4.23 Tampilan Program Halaman Home.

Gambar 4.24 Tampilan Program Halaman Login.

Gambar 4.25 Tampilan Program Menu Utama Admin.

Gambar 4.26 Tampilan Program Menu Data User.

Gambar 4.27 Tampilan Program Menu Data Departemen.

Gambar 4.28 Tampilan Program Menu Data Karyawan.

Gambar 4.29 Tampilan Program Menu Input Periode Cuti.

Gambar 4.30 Tampilan Program Menu Laporan.

Gambar 4.31 Tampilan Program Laporan Keterangan Surat Cuti.

Gambar 4.32 Tampilan Program Menu Permohonan Cuti Karyawan.

Gambar 4.33 Tampilan Program Menu Permohonan Kuota Cuti Habis.

Gambar 4.34 Tampilan Program Menu Riwayat Cuti Karyawan.

Gambar 4.35 Tampilan Program Menu Approval Cuti oleh Kadep.

Gambar 4.36 Tampilan Program Proses Approval Cuti oleh Kadep.

Gambar 4.37 Tampilan Program Menu Konfirmasi Cuti oleh HRD.

DAFTAR TABEL

Tabel3.1 Matriks SWOT.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi.

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dengan yang Diusulkan.

Tabel 4.2 Tabel user_level.

Tabel 4.3 Tabel user.

Tabel 4.4 Tabel bagian.

Tabel 4.5 Tabel Karyawan.

Tabel 4.6 Tabel pengajuan_cuti.

Tabel 4.7 Tabel jatah_cuti.

Tabel 4.8 Tabel cuti.

Tabel 4.9 Black Box Testing Halaman Login.

Tabel 4.10 Black Box Testing Menu Input Periode Cuti.

Tabel 4.11 Black Box Testing Menu Permohonan Cuti.

Tabel 4.12 Time Schedule.

Tabel 4.13 Estimasi Biaya.


DAFTAR SIMBOL


I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

III. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

IV. SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT Aerofood Indonesia merupakan unit usaha dari PT Aerowisata yang juga anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak dalam bisnis catering untuk penerbangan. Tujuan dibentuknya perusahaan ini adalah menjadi perusahaan yang termuka dan menjadi leader dalam industri sehingga mampu menyiapkan produk dan memberikan pelayanan bagi pelanggan. Sudah 43 tahun PT Aerofood Indonesia beroperasi, saat ini sudah memiliki beberapa cabang di seluruh Indonesia yang membuktikan bahwa perusahaan ini telah berhasil.

Keberhasilan sebuah perusahaan tentu saja tidak terlepas dari kinerja karyawan. Kinerja atau performance perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh peran dari kinerja karyawan yang berada di dalam organisasi dan hal tersebut dapat menimbulkan kepuasan kerja para karyawannya. (Sedermayanti dalam Santoso, 2013:2)[1]. Di sebuah perusahaan, segala sesuatu yang menyangkut karyawan ditangani oleh bagian Human Resources Management (HRD) seperti gaji, pajak, asuransi, dan cuti.

Dalam menjalankan tugasnya, terkadang tidak semua karyawan dapat masuk bekerja sesuai dengan jadwalnya yang telah ditentukan oleh perusahaan, seperti melaksanakan keperluan pribadi yang tidak bisa dihindari atau juga untuk memulihkan kesegaran jasmani maupun rohani dalam meningkatkan semangat kerja. Berdasarkan hal tersebut maka karyawan diberikan hak untuk mengambil cuti.

Hasil survei yang dilakukan peneliti, sistem pengolahan data cuti karyawan yang berjalan saat ini kurang efektif dan efisien dalam prosesnya karena sistem pengolahan data cuti karyawan yang dilakukan adalah secara manual yaitu menggunakan form. Adapun prosedur pengolahan data cuti karyawan yang ada pada PT Aerofood Indonesia yaitu jika ada seorang karyawan ingin mengajukan cuti, karyawan tersebut harus meminta form cuti kepada admin departemen masing-masing dan langsung mengisi form tersebut seperti mengisi nama, NIK, alamat, posisi, departemen, jenis cuti, tanggal cuti mulai dan berakhir, sisa cuti yang tersisa, serta alasan cuti. Form yang sudah terisi, kemudian diajukan oleh admin departemen kepada kepala departemen masing-masing untuk meminta persetujuan (approve). Kepala departemen mereview form cuti tersebut untuk menerima ataupun menolaknya, jika disetujui maka form tersebut diserahkan kembali oleh admin departemen kepada HRD untuk mengetahui, terakhir form cuti diserahkan ke HRD bagian time keeper untuk diinput datanya. Selesai menginput data, selanjutkan time keeper membuat laporan nantinya akan direkap. Laporan tersebut diberikan kepada admin departemen yang bersangkutan, kemudian admin departemen menempel form list cuti karyawan di office atau departemennya.

Sebelum karyawan diberikan form cuti, admin departemen harus memeriksa terlebih dahulu data sisa cuti karyawan. Hal tersebut tentu memerlukan waktu pencarian yang lebih lama dalam penentuan izin pengajuan cuti dan untuk mengetahui sisa cuti yang belum diambil oleh karyawan. Belum lagi untuk meminta persetujui kepada kepala departemen dan HRD harus menunggu waktu cukup lama karena kesibukan yang jarang di ruangan, serta HRD bagian time keeper harus menginput dan merekap data cuti secara manual dengan menginput satu-persatu ke dalam microsoft excel. Setelah mendapat laporan, admin departemen menempel form list cuti pada officenya

Oleh sebab itu, berdasarkan alasan ini penulis mengambil tema dalam penulisan skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Cuti Karyawan Berbasis Web pada PT Aerofood Indonesia”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasikan pokok permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pengolahan data cuti karyawan pada PT Aerofood Indonesia yang berjalan saat ini?
  2. Sistem pengolahan data cuti seperti apa yang dibutuhkan PT Aerofood Indonesia yang dapat memudahkan karyawan, admin departemen, kepala departemen, dan HRD bagian time keeper dalam proses pengolahan data cuti?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi pengolahan data cuti karyawan pada PT Aerofood Indonesia?

Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya permasalahan, penulis membatasi penelitian ini dengan berfokus pada pengolahan data master user, master cuti, master personil (karyawan), master bagian (departemen), transaksi cuti, transaksi persetujuan cuti, laporan cuti, serta rekap cuti. Sistem informasi yang akan dibangun berfokus kepada karyawan (staff) tidak meliputi pimpinan, absensi, libur, dan izin, serta penggajian.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dan penulisan dari laporan skripsi ini antara lain untuk :

  1. Menganalisis proses pengolahan data cuti karyawan pada PT Aerofood Indonesia yang sedang berjalan saat ini.
  2. Merancang sistem informasi pengolahan data cuti berbasis web yang dapat mempermudah karyawan, admin departemen, kepala departemen, dan HRD bagian time keeper pada PT Aerofood Indonesia dalam mengajukan, menyetujui, mengkonfirmasi, menginput,dan membuat laporan .
  3. Menghasilkan sebuah sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis web yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengolahan data cuti.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Bagi Penulis
    Mengembangkan kemampuan dan kereativitas mahasiswa dalam bidang ilmu pengetahuan teknologi dan informasi yang selama ini sudah dipelajari, terutama mengenai seputar layanan informasi pengajuan cuti karyawan yang ada pada PT Aerofood Indonesia.
  2. Bagi PT Aerofood Indonesia :
    1. Memberikan pelayanan cuti yang lebih efektif, cepat, dan akurat kepada karyawan.
    2. Perusahaan memiliki penyimpanan data karyawan secara terstruktur.
    3. Menghindari adanya kesalahan kepada karyawan mengenai informasi hak dan pengajuan cuti.
  3. Bagi departemen Human Resources Management (HRD) bagian time keeper :
    1. Memudahkan HRD bagian time keeper dalam mengetahui riwayat cuti serta sisa masa cuti pribadi dan seluruh karyawan.
    2. Memudahkan departemen HRD bagian time keeper dalam mengolah informasi pengajuan cuti.
    3. Memudahkan departemen HRD bagian time keeper dalam mengolah data cuti karyawan.
  4. Bagi departemen Human Resources Management (HRD) :
    Memudahkan untuk mengetahui dan mengonfirmasi cuti karyawan setelah disetujui oleh kepala departemen masing-masing.
  5. Bagi kepala departemen :
    1. Memudahkan kepala departemen dalam mengetahui riwayat cuti serta sisa masa cuti pribadi dan karyawan pada departemennya.
    2. Memudahkan kepala departemen dalam mengolah informasi pengajuan cuti.
    3. Memudahkan kepala departemen dalam menyetujui atau pun menolak pengajuan cuti karyawan departemennya tersebut.
  6. Bagi admin departemen :
    1. Memudahkan admin departemen dalam mengetahui riwayat cuti pribadi serta sisa masa cuti.
    2. Memudahkan admin departemen dalam memonitoring dan mengetahui riwayat cuti karyawan pada departemennya.
    3. Memudahkan admin departemen dalam mengajukan cuti karyawan departemennya kepada kepala departemen, HRD, dan HRD bagian time keeper.
  7. Bagi karyawan :
    1. Memudahkan karyawan dalam mengetahui informasi status cuti yang telah diajukan.
    2. Memudahkan karyawan dalam mengetahui riwayat cuti, serta hak masa cuti yang tersisa selama periode kerja.
    3. Mengajukan cuti secara mudah.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu prosedur maupun cara yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga dapat menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Beberapa metode penelitian yang penulis terapkan selama penelitian ini, antara lain:

Metode Pengumpulan Data

Adapun melaksanakan penelitian KKP, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain:

Metode Observasi (Pengamatan)

Dalam metode ini, penulis mengadakan penelitian dengan menganalisa sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi lapangan melalui pengamatan langsung di bagian Human Resources Management atau (HRD) pada PT Aerofood Indonesia dan mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu proses menganalisis pengolahan data cuti karyawan.

Metode Wawancara

Sejalan dengan sifat, tujuan dan ruang lingkup masalah penelitian adalah sumber data yang dibutuhkan berasal dari hasil wawancara atau tanya jawab dengan orang-orang yang terkait di bagian Human Resources Management (HRD) yaitu bapak Saroni selaku bagian time keeper.

Studi Pustaka

Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku atau literatur-literatur yang ada pada PT Aerofood Indonesia. Penulis juga melakukan studi pustaka melalui sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu penganalisisan dan sebagai acuan yang dilakukan penulis, seperti jurnal-jurnal ilmiah, laporan skripsi, dan artikel-artikel online.

Metode Analisis

Metode analisis sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. Metode analisis SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (faktor pendukung), dan Threat (ancaman) terhadap sistem pengolahan data cuti karyawan PT Aerofood Indonesia ini sehingga dapat menganalisis apa saja yang mencakup ke dalam SWOT.

Metode Perancangan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode SDLC (System Design Life Cycle) dengan pendekatan berorientasi objek karena metode SDLC dapat menggambarkan rancang bangun sistem yang akan di kembangkan pada PT Aerofood Indonesia. SDLC ini adalah metode terbaru dimana proses rancang bangun sudah meliputi proses perencanaan (planing), analisis (analysis), rancangan (design) dan implementasi (impelementition).

Selain metode di atas, penelitian ini juga menggunakan program Visual Paradigm CE 12.2 dan Astah Comunnity untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “object oriented”. Adobe Dreamweaver CS6 dan notepad++ sebagai penulisan bahasa pemprograman PHP dan MySQL sebagai database, serta menggunakan prototype throw away untuk meningkatkan analisis terhadap kebutuhan fungsional dari project yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Metode pengujian atau testing ini digunakan untuk menganalisis suatu sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan serta mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Peneliti menggunakan metode black box testing karena metode tersebut dapat mengetahui apakah software yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan apa yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, penulis membuat sistematika yang terbagi menjadi lima bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab–sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum diantaranya latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian meliputi metode pengumpulan data, metode analisis sistem, perancangan sistem dan pengujian sistem, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan beberapa teori umum yang diambil dari beberapa kutipan buku yang berupa pengertian dan definisi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem serta konsep dasar perancangan sistem. Ditambah teori khusus yang sesuai dengan penelitian, meliputi konsep dasar pengolahan data, konsep dasar cuti, konsep dasar karyawan, konsep dasar UML, konsep dasar PHP, konsep dasar MySQL, konsep dasar web, konsep dasar web server, konsep dasar adobe dreamweaver CS6, konsep dasar analisis SWOT, kosep dasar prototype, konsep dasar black box testing, konsep dasar elisitasi dan konsep dasar literatur review serta sepuluh literature review baik jurnal nasional maupun internasional yang berhubungan dengan penelitian skripsi ini.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian di lokasi kerja yang meliputi gambaran umum PT Aerofood Indonesia, sejarah singkat PT Aerofood Indonesia, visi dan misi PT Aerofood Indonesia, tujuan PT Aerofood Indonesia, struktur organisasi PT Aerofood Indonesia, tugas dan tanggung jawab berdasarkan dari struktur organisasi berserta tugas dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan meliputi prosedur sistem yang berjalan dan alur pengolahan data cuti yang berjalan menggunakan Unified Modelling Language (UML), analisis sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, analisis permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirment (elisitasi) dari tahap satu,dua,tiga dan final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT Aerofood Indonesia meliputi rancangan sistem usulan beserta prosedur sistem usulan dengan rancangan menggunakan Unified Modelling Language (UML), perbedaan prosedur antara sistem berjalan dengan yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototype, tampilan program, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi serta implementasi yang meliputi time schedule dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil analisis dan rancangan sistem guna menjawab permasalahan dan tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penulis untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2)[2] bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.Sistem terdiri atas berbagai kompinen/elemen yang saling berhubungan /berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. (Pratita dan Djahir, 2015:46)[3]. Kata ‘sistem’ mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. (Swastika dan Putra, 2016:3)[4]

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen atau unsur yang saling keterkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3)[2], sistem yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Komponen sistem (components system)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2) Batasan sistem (boundary system)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3) Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem (environment) adalah di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus teteap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4) Penghubung sistem (interface system)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

5) Masukan sistem (input system)

Masukan adalah enargi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).

6) Keluaran sistem (output system)

Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7) Pengolah sistem (process system)

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8) Sasaran sistem (objective system)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:6)[2], sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut :

  1. Klasifikasi sistem sebagai :
    1. Sistem abstrak (abstract system)
      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem fisik (physical system)
      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem alamiah (natural system)
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem buatan manusia (human made system)
      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antar manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertentu (deterministicl system)
      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem tak tentu (probalistic system)
      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertutup (close system)
      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoristis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem terbuka (open system)
      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Data adalah representasi dari suatu fakta yang dimodifikasi dalam bentuk gambar, kata, dan angka yang memberikan manfaat sebagai satuan representasi yang dapat diingat, direkam dan dapat diolah menjadi informasi. (Prihartanto, 2012:55)[5]

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. (Kadir dalam Khoirul, 2013:2)[6]. Data dapat didefinisikan sebagai fakta-fakta yang masih mentah atau acak yang menjadi input untuk proses yang menghasilkan informasi. (Tantra, 2012:1)[7]

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu kejadian nyata atau fakta yang apabila jika diolah akan menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat bagi orang lain.

Definisi Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. (Kadir dalam Muslih dan Purnama, 2013:50)[8]

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. (Hutahaean, 2014:9).[2]. Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui. (Tyoso, 2016:21)[9]

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu hasil dari data atau fakta yang telah diolah sehingga bermanfaat bagi umum.

Kualitas Informasi

Menurut Jens-Erik Mai dalam jurnal internasional Royal School of Library and Information Science (2013:675)[10]

For the quality of information to be assessed, it must mean something to somebody in some context. Only information that means something to somebody can have a certain quality. Therefore, the conception of information quality must build on a philosophy of information, which in turnshould be grounded in a philosophy of language that accounts for the concept of meaning. This paper develops an account of such an approach to information quality.

Artinya untuk kualitas informasi yang akan dinilai itu harus berarti sesuatu kepada seseorang dalam beberapa konteks. Hanya informasi itu berarti sesuatu untuk seseorang dapat memiliki tertentu kualitas. Oleh karena itu, konsep kualitas informasi harus membangun filosofi informasi, yang pada gilirannya harus didasarkan pada filsafat bahasa itu menjelaskan konsep makna. Makalah ini mengembangkan sebuah penjelasan tentang pendekatan semacam itu terhadap kualitas informasi.

Menurut Tohari (2014:7),[11] kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

  1. Akurat
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat harus mencerminkan maksud dan penyampaiannya harus akurat., dari sumber sampai penerima informasi.
  2. Tepat waktu
    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah tidak berlalu tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan diadakannya pengambilan keputusan.
  3. Relevan
    Informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainnya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Menurut Sutarman (2012:14)[12], nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal, antara lain untuk:

  1. Memperoleh pemahaman dan manfaat
  2. Mendapatkan pengalaman
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu
  4. Mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan. (Ladjamudin dalam Muslih dan Purnama, 2013:50)[8]. Sistem informasi (information system) adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna. (Mahatmyo, 2014:6)[13]

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajeral, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. (Hutahaean, 2015:13)[2]

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut: (Kadir, 2014:17)[6]

  1. Perangkat keras (hardware).
  2. Yang mencangkup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  3. Perangkat lunak (software) atau program
  4. Yaitu sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  5. Prosedur
  6. Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  7. Orang
  8. Yakni semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  9. Basis data (database)
  10. Yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.

  11. Jaringan komputer dan komunikasi data
  12. Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian nama yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru. (Rosa, 2013:18)[14]. Analisis sistem adalah suatu cara atau teknik untuk menguraikan masalah dan mencari gambaran dari sistem yang ada atau sedang berjalan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan saat ini. (Siagian, 2016:120)[15]

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu kegiatan untuk melakukan identifikasi terhadap sistem berjalan untuk melihat permasalahan yang terdapat dalam sistem kemudian membuat perbaikan atas permasalahan yang ditemukan dengan sistem baru yang diusukan.

Tahap-Tahap Analisis Sistem

Untuk melakukan analisis sistem supaya hasil analisis dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisis yang satu dengan hasil analisis yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisis yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi. (Taufik, 2013:159)[16]

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisis sistem menurut Whitten L.jeffery dalam Taufik (2013:159)[16], berikut di bawah ini langkah-langkah analisis sistem :

  1. Definisi lingkup

  2. Analisis masalah

  3. Analisis kebutuhan

  4. Design logic

  5. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Fungsi Analisis Sistem

Menurut Tohari (2014:11)[11] fungsi dari analisis sistem antara lain:

  1. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user.

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut McKay, dkk dalam Internasional Journal of Computer Intergrated Manufacturing (2016:237)[17]

Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.

Artinya desain rekayasa adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan masyarakat ditangani dan kekayaan yang dihasilkan. Informasi desain teknik yang berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan produk yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari desain teknik informatika menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi rekayasa yang sudah ada.

Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur. (Nugroho dalam Indraswuri, 2015:2)[18] . Serta perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. (Susanto dalam Syukron, 2015:29)[19]

Berdasarkan dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis yang bertujuan mengorganisasi sistem ke dalam subsistem, perangkat keras, lunak, serta prosedur-prosedur.

Tujuan Perancangan Siststem

Menurut Darmawan (2013:228)[20]Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahap-tahap Perancangan Sistem

Tahap rancangan sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu : (Sutabri, 2012:225)[21]

  1. Rancangan sistem secara umum :
    Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
  2. Rancangan sistem secara rinci
    Ditujukan untuk pemprogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pengolahan Data

Definisi Pengolahan Data

Menurut Hutahaean (2015:8)[2], menjelaskan tentang pengertian pengolahan data menurut ahli sebagai berikut: George R. Terry menyatakan, “Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”. Menurut Sutarman dalam Hutahaean (2012:4)[2], pengolahan data adalah proses perhitungan /transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti ataupun sesuai dengan yang diinginkan.

Berdasarkan dari kedua penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengolahan data merupakan suatu proses menerima dan mengeluarkan data menjadi bentuk lain yaitu berupa informasi.

Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data meliputi: manual, electromechanical, punched car equipment, dan electronic computer. (Yakub dan Vico Hisbanarco, 2014:17)[22]

  1. Metode manual, merupakan pengolahan data yang semua operasi datanya dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.
  2. Metode electromechanical, merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.
  3. Metode punched card equipment, merupakan pengolahan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem warkat unit (unit record system).
  4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.

Tahap-Tahap Pengolahan Data

Menurut Suwarjana (2016:43)[23] bahwa pengolahan data dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

  1. Melakukan edit (editing)
    Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data penelitian atau data statistik. Editing merupakan proses memeriksa data yang dikumpulkan melalui alat pengumpulan data (instrumen penelitian).
  2. Pemberian kode (coding)
    Pada tahap ini yang dilakukan adalah memberikan kode. Pemberian kode ini sangat penting untuk mempermudah tahap-tahap berikutnya terutama pada tabulasi data.
  3. Melakukan tabulasi (tabulating) Tahap berikutnya dalam pengolahan data adalah tabulating atau penyusunan data. Tabulasi dapat dilakukan dengan dua cara diantaranya:
    1. Tabulasi data secara manual
      Metode ini digunakan ketika teknologi tidak secanggih saat ini. Apabila datanya sedikit maka masih memungkinkan menggunakan metode ini.
    2. Tabulasi data menggunakan teknologi komputer
      Cara ini adalah yang paling umum digunakan saat ini. Tabulasi menggunakan komputer ini merupakan metode tabulasi dengan memasukkan data yang telah diberi kode tertentu (untuk data kategorikal) atau langsung memasukkan angka yang sudah ada (bila data bersifat numerik).

Konsep Dasar Cuti

Definisi Cuti

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1976 Bab 1 Pasal 1 [24], menyatakan pengertian Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Selain dimuat di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, cuti juga dimuat pada Undang-Undang Ketenagakerjaan Bab X tentang perlindungan pekerja/buruh. Paragraf 1 Pasal 79 ”Pengusaha wajib memberikan waktu istirahat dan cuti kepada pekerja / buruh. (UU No.13 Th:2003)[25] Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan pemberian cuti adalah dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani. (Shabrina, 2016:46)[26]

Berdasarkan dari ketiga pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cuti adalah meninggalkan pekerjaan beberapa waktu secara resmi untuk beristirahat baik rohani maupun jasmani dan sebagainya.

Jenis-Jenis Cuti

Adapun jenis-jenis cuti yang diberikan oleh setiap perusahaan, yaitu: (Shabrina, 2016:46)[26]

  1. Cuti tahunan
    Cuti ini adalah hak setiap tenaga kerja dalam setahun dimana setiap bulan diperkenankan mengambil satu cuti hari atau 12 hari setahun.
  2. Cuti melahirkan
    Perempuan memiliki cuti melahirkan selama tiga bulan.
  3. Cuti menstruasi
    Cuti ini merupakan hak cuti khusus yang ditunjukkan untuk perempuan.
  4. Cuti bersama
    Cuti ini adalah cuti yang diatur pula oleh pemerintah untuk keperluan masyarakat luas.
  5. Ibadah haji
    Cuti ini diberikan karena adanya salah satu kewajiban agama yang harus ditunaikan yakni beribadah haji.
  6. Cuti masa kerja
    Cuti ini diberikan sebagai upaya memberikan waktu istirahat demi produktivitas kerja.
  7. Cuti ditanggung dan dan di luar tanggungan perusahaan
    Cuti yang ditanggung biasanya berkaitan dengan kepentingan perusahaan, sebaliknya untuk yang di luar tanggungan perusahaan.
  8. Cuti insidental
    Cuti ini diberikan karena keperluan khusus seperti menikah, menikahkan anak, mendampingi istri melahirkan, khitan, baptis, dan kematian keluarga inti.

Begitu juga dengan PT Aerofood Indonesia yang memiliki empat jenis cuti yang diberikan kepada seluruh karyawannya, antara lain:

  1. Cuti tahunan (Annual leave).
    Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan dalam setahun dimana setiap bulan diperkenankan mengambil satu cuti hari atau 12 hari setahun.
  2. Cuti sakit (Sick leave).
    Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan jika dalam kondisi sedang sakit seperti harus dirawat inap. Cuti ini pun tidak memiliki jumlah cuti yang ditentukan, sebab kepala departemen masing-masing yang akan mengontrolnya.
  3. Cuti izin (Permission).
    Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan jika dalam kondisi sedang ada kepentingan di luar urusan perusahaan. Cuti ini pun tidak memiliki jumlah cuti yang ditentukan, sebab kepala departemen masing-masing yang akan mengontrolnya. Jika karyawan terlalu sering mengajukan cuti tersebut, makan akan dipertimbangkan dan sangat berpengaruh terhadap karirnya di perusahaan.
  4. Cuti bonus (Bonus leave).
    Cuti ini adalah hak setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan bilamana karyawan tersebut berprestasi dalam menajalankan pekerjaannya. Cuti ini pun tidak memiliki jumlah cuti yang ditentukan, sebab kepala departemen masing-masing yang akan mengontrolnya.

Prosedur Sistem Cuti

Menurut Widodo (2016:42)[27], urutan prosedur cuti sebagai berikut:

  1. Penerima pengajuan cuti
    1. Pengajuan cuti ditujukan kepada koordinator masing-masing bagian.
    2. Pengajuan cuti ditujukan kepada departemen sumber daya manusia apabila tidak terdapat koordinator pada bagian tersebut.
  2. Kategori cuti
    1. Cuti pokok
      Merupakan cuti tahunan yang diberikan kepada karyawan dengan masa cuti berbeda-beda sesuai dengan status karyawan, grade, dan masa kerja.
    2. Cuti ekslusif
      Merupakan hak cuti yang diberikan kepada karyawan tanpa mengurangi jumlah masa cuti pokok.
  3. Hak masa cuti
    Masa cuti yang diterima pada masing-masing karyawan diklasifikasikan berdasarkan status karyawan, grade, dan masa kerja karyawan tersebut.
    1. Kontrak
      Perhitungan hak masa cuti yang diterima yaitu satu hari setiap bulan, dan akan diakumulasikan pada bulan berikutnya. Hak cuti dapat digunakan apabila sudah memiliki masa kerja selama tiga bulan.
    2. Permanen
      Hak masa cuti diberikan mulai awal tahun atau pada saat perubahan dari status kontrak menjadi permanen sebanyak jumlah hari pada masing-masing masa kerja dan grade. Akumulasi hak masa cuti:

1) Akumulasi hak masa cuti terjadi pada awal tahun (Januari). Hak masa cuti yang dapat digunakan untuk tahun berikutnya yaitu

maksimal tujuh hari.

2) Karyawan dapat mengajukan cuti ketika sisa masa cuti telah habis, dan jumlah masa cuti tersebut akan diakumulasikan pada bulan

atau tahun berikutnya.

4. Waktu dan tempat pengajuan cuti

a. Pengajuan cuti dapat dilakukan dimana saja, namun batas pengajuan cuti yaitu tiga hari sebelum pelaksanaan cuti.

b. Cuti sakit dapat diajukan maksimal tiga hari setelah pelaksanaan cuti sakit.

5. Pembatalan cuti

a. Cuti dapat dibatalkan oleh karyawan tersebut (pemohon) apabila cuti tersebut belum dikonfirmasi, dan dengan waktu paling lambat satu hari

sebelum tanggal cuti.

b. Cuti dapat dibatalkan oleh penerima/koordinator apabila status cuti tersebut sudah disetujui, dan dengan waktu paling lambat pada tanggal cuti

tersebut.

Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Karyawan merupakan faktor pendukung dalam dalam sebuah perusahaan atau instansi, karena dengan adanya karyawan yang memiliki standar kualifikasi perusahaan maka produktivitas perusahaan pasti akan tetap terjaga dan semakin meningkat. (Abadi & Latifah, 2017:38)[28]. Karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai matapencariannya. (Safitri dkk, 2017:18)[29]

Bedasarkan dari kedua penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan yang berpengaruh produktivitas suatu perusahaan.

Status Karyawan

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan[30] menjelaskan empat jenis status pekerja berdasarkan waktu berakhir nya sebagai berikut:

  1. Perjanjian Kerja Waktu Tetap (PKWT) Perjanjian Kerja Waktu Tetap (PKWT) atau karyawan kontrak adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu. Pekerja dianggap sebagai PKWT apabila kontrak kerja tidak lebih dari 3 (tiga) tahun dan tidak ada masa percobaan kerja (probation).
  2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap atau biasa disebut karyawan tetap. Pada PKWTT dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja (probation) dengan waktu paling lama 3 (tiga) bulan, bila ada yang mengatur lebih dari 3 bulan, maka berdasarkan aturan hukum, sejak bulan keempat, pekerja dinyatakan sebagai pekerja tetap (PKWTT).

Selain dari status pekerja berdasarkan waktu berakhirnya, ada juga pekerja harian lepas (freelamcer) dan outsourcing:

  1. Harian lepas (freelancer)
    Pekerja harian lepas diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 100 tahun 2004. Pada perjanjian kerja harian lepas berlaku beberapa ketentuan:
    Perjanjian kerja harian lepas hanya untuk pekerjaan tertentu yang memiliki waktu dan volume pekerjaan yang berubah-ubah, serta upah yang didasarkan pada waktu, volume pekerjaan, dan kehadiran pekerja dalam satu hari. Perjanjian kerja harian lepas berlaku dengan ketentuan pekerja bekerja kurang dari 21 hari dalam 1 (satu) bulan. Jika pekerja bekerja selama 21 hari atau lebih selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka status pekerja berubah menjadi PKWT.
  2. Outsourcing
    Status kerja outsourcing artinya pekerja tidak berasal dari rekrutmen perusahaan, melainkan perusahaan meminta pihak ketiga sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja untuk mengirimkan pekerjanya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga, perjanjian kerja dilakukan oleh perusahaan dan pihak ketiga tersebut. Ketentuan terkait status kerja outsourcing diatur dalam Undang-Undang No.13 Pasal 59 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Kinerja Karyawan

Istilah kinerja sendiri berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja merupakan suatu organisasi dan karyawan berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka kinerja sesungguhnya merupakan prilaku manusia dalam memainkan peran yang mereka lakukan di dalam organisasi untuk memenuhi standar prilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan hasil dan tindakan yang diinginkan. (Winardi dalam Devi dan Fitri, 2017:11)[31]. Menurut Saryanto dan Amboningtyas (2017:4)[32], mendefinisikan kinerja sebagai “perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya perjam)”.

Bedasarkan dari kedua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan untuk memenuhi standar.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Sunguk Lee (2012:158)[33] “Unified Modeling Language or UML is defined as a standar dized general purpose modeling language in the field of object oriented software engineering”. Yang artinya Unified Modeling Language atau UML didefinisikan sebagai bahasa pemodelan tujuan umum yang dirancang khusus dalam bidang rekayasa perangkat lunak berorientasi objek.

Menurut Onu dan Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[34] “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia nyata di bidang rekayasa perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain. (Maimunah dkk, 2017:4.5-1)[35]

Berdasarkan dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa pemodelan untuk perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi berbasis objek.

Langkah-Langkah Menggunakan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Sanjaya dkk (2015:6)[36], langkah-langkah menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constrains, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirment lain (non-fungsional, security, dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancang user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirment piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:
    1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case setiap tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unite code yang lengkap dengan tes.
    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Piranti lunak harus dirilis.

Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modelling Language)

Menurut (Agustinah, 2017:20)[37], untuk mendeskripsikan perangkat lunak yang akan dikembangkan, metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan tiga, yaitu:

  1. Sesuatu (things)
    Ada empat things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu:
    1. Structural things
      Merupakan bagian elemen-elemen bersifat konseptual atau fisik yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML).
    2. Behavioral things
      Merupakan bagian yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu yang bersifat dinamis dalam model Unified Modelling Language (UML).
    3. Grouping things
      Merupakan bagian yang berguna untuk mengorganisasikan model Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambarannya yang rumit terkadang perlu penggambaran paket yang menyederhanakan model. Kemudian paket-paket ini dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket digunakan untuk mengelompokkan sesuatu, misalnya subsistem-subsistem dna model-model.
    4. Annotational things
      Bangunan dasar ini berguna untuk memperjelas Unified Modelling Language (UML). Bagian annotational things dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan ciri-ciri serta fungsi setiap elemen dalam model Unified Modelling Language (UML).
  2. Relasi (relationship)
    Dalam Unified Modelling Language (UML) ada 4 macam relasi, yaitu:
    1. Kebergantungan
      Merupakan hubungan dimana elemen yang tidak mandiri (dependent) terpengaruh apabila terjadi perubahan pada suatu elemen mandiri (independent).
    2. Asosiasi
      Merupakan apa dan bagaimana hubungan antar objek. Agregasi yang menggambarkan hubungan suatu objek dengan elemennya merupakan bentuk asosiasi.
    3. Generalisasi
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dengan objek induk (ancestor) dan struktur data dari objek-objek yang ada. Spesialisasi merupakan arah dari objek induk menuju objek anak. Sedangkan arah berlawanan sebaliknya disebut generalisasi.
    4. Realisasi
      Merupakan operasi yang berjalan dari setiap objek.
  3. Digram
    Dalam Unified Modelling Language (UML) terdapat lima diagram yang perlu dibuat, yaitu:
    1. Use case diagram
      Diagram ini digunakan untuk memodelkan perilaku suatu sistem yang diharapkan atau diinginkan oleh pengguna dengan ketentuan tertentu.
    2. Class diagram
      Diagram ini memperlihatkan relasi antar objek yang memiliki kelas-kelas dan berkolaborasi.
    3. Sequence diagram
      Diagram ini menunjukkan interaksi pengguna terhadap sistem untuk mencapai tujuan use case dan relasi antar class.
    4. State chart diagram
      Suatu sistem yang memuat aktivitas, state, event, dan transisi diperlihatkan dalam state chart diagram. Diagram ini penting pada pemodelan sistem reaktif yaitu untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, dan kolaborasi.
    5. Activity diagram
      Diagram menggambarkan suatu sistem meliputi aliran suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. Diagram ini menekankan aliran kendali antar objek yang penting dalam pemodelan suatu sistem.

Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yasin (2012:268)[38], tujuan UML diantaranya sebagai berikut:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktik-praktik terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP merupakan bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini, PHP banyak digunakan unuk memprogram situs web dinamis. (Ramadhani, 2013:480) [39]. PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam server web. (Nugroho dalam Sholikhin dan Riasti, 2017:51)[40]. PHP adalah kependekan dari Hypertext Preprocessor, bahasa interpreter yang memiliki kesamaan dengan bahasa C dan perl yang memiliki kesederhanaan dalam perintah, yang digunakan untuk pembuatan aplikasi web. (Sidik dalam Wardani, 2013:16)[41]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa pemrogram yang digunakan untuk pembuatan aplikasi yang berbasis web yang paling banyak digunakan saat ini.

Keunggulan PHP

PHP memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : (Firdayanti, 2013:3)[42].

  1. PHP bersifat gratis (free)
  2. Beberapa server seperti Apache, Microsoft IIS, PWS, AOLserver, phttpd, fhttpd, dan Xitami mampu menjalankan PHP
  3. Tingkat akses php lebih cepat dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi
  4. Beberapa database yang sudah ada, baik yang gratis maupun berbayar sangat mendukung akses PHP diantaranya MySQL, PosgreSQL, MSQL, Informix, dan Microsoft server
  5. PHP mampu berjalan di Linux sebagai flatform sistem operasi utama bagi PHP.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

MySQL merupakan perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan kisaran enam juta lebih instalasi di dunia. . (Ramadhani, 2013:480)[43]. MySQL merupakan salah satu aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan data dalam sebuah aplikasi. (Solikhin dan Riasti, 2017:52)[44]. MySQL sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak mungkin berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi pengguna (interface). (Nugroho dalam Wardani, 2013:16)[45]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan data yang didukung dengan aplikasi pengguna (interface).

Keunggulan MySQL

MySQL memiliki beberapa keunggulan bagi penggunanya sebagai berikut : (Firdayanti, 2013:4)[46]

  1. MySQL merupakan program yang multi-thread, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi-CPU.
  2. Didukung dengan program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Phyton, TCL APIs.
  3. Bekerja pada berbagai platform.
  4. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.
  5. Memiliki sistem keamanan yang cukup baik dengan verifikasi host.
  6. Mendukung OBDC untuk sistem operasi Microsoft Windows.
  7. Mendukung rekaman yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau bervariasi.
  8. MySQL merupakan software yang free yang dapat didownload pada www.mysql.com. Sedangkan software database lainnya seperti ORACLE merupakan software yang harus dibeli.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet. (Sutopo dkk, 2017:25)[47]. Web adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi, komunikasi atau transaksi sehubungan dengan profil pemilik situs.(Hastanti dkk, 2014:3)[48]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa web merupakan salah satu layanan yang didapatkan oleh pemakai komputer.

Jenis-jenis Web

Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya (style) yaitu sebagai berikut: (Syukron dan Hasan, 2015:29)[49]

  1. Website dinamis, adalah sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah setiap saat.
  2. Website statis, adalah sebuah website yang kontennya jarang diubah, menggunakan bahasa pemrograman HTML dan belum menggunakan database.


Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Web server adalah server yang melayani permintaan klien terhadap halaman web. (Kadir dalam Habibie dkk, 2014:79). [50] Web server adalah system computer dan software yang menyimpan serta mendistribusikan data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi tersebut (Hastanti, dkk, 2015:3)[51]

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa web server merupakan server internet yang mampu melayani koneksi transfer data dalam protocol HTTP.

Fungsi Web Server

Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. (Hastanti, dkk, 2015:3)[52]

Definisi Xampp

Xampp merupakan paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server-nya untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools php Myadmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server. (Fauzi & Wicaksono, 2015:26).[53] Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall Xampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasi secara otomatis untuk anda. Xampp adalah sebuah web server. Asal kata dari Xampp sendiri adalah : (Kartini, dkk, 2013:26)[54]

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS6

Definisi Adobe Dreamweaver CS6

Adobe dreamweaver merupakan perangkat lunak terkemuka untuk desain web yang menyediakan kemampuan visual yang intuitif termasuk pada tingkat kode, yang dapat digunakan untuk membuat dan mengedit website HTML serta aplikasi pada perangkat bergerak seperti ponsel dan tablet. (Kastanti dkk, 2015:104)[55]. Dreamweaver merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor professional untuk mendesain web secara visual. (Indera dkk, 2015:37)[56]. Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak web editor keluaran adobe system yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunanya. (Sadeli dalam Widodo dkk, 2016:89)[57]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa adobe dreamweaver adalah suatu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mendesain web dengan memberikan fitur-fitur yang menarik dan mudah.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Pearce dan Robinsin dalam Retnasari (2014:130)[58], Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

  1. Strength (kekuatan) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.
  2. Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
  3. Opportunity (peluang) merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.
  4. Threat (ancaman) merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi.

Menurut Raharjo (2017:11)[59], bahwa analisis SWOT merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan dalam menganalisa faktor internal dan eksternal organisasi baik organisasi profit maupun non profit.

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi atau kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang meliputi kekuatan, kelemaha, peluang, dan ancaman.

Manfaat Analisis SWOT

Analisa SWOT bermanfaat apabila telah jelas ditentukan, dalam jenis apa perusahaan beroperasi dan lain-lainnya. Dari hasil analisis akan memetakan posisis perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari stakeholder. (Astuti, 2017:62)[60]

Langkah-langkah Analisis SWOT

Menurut Anwar dan Andi (2017:287)[61], langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT pada suatu perusahaan sebagai berikut:

  1. Perusahaan harus memulai analisis SWOT dengan mendefinisikan bisnisnya.
  2. Selanjutnya, perusahaan harus mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) pada bisnisnya saat itu.
  3. Perusahaan harus menentukan kunci sukses (key success factors) dari bisnis yang dijalankannya. Pengertian key success factors yaitu aktivitas atau daerah di mana perusahaan harus benar-benar ahli agar sukses pada bisnisnya dengan sepenuhnya mengeksploitasi peluang yang tersedia dan melawan ancaman yang membahayakannya.
  4. Perusahaan harus melihat ke dalam (look inward) dan mengevaluasi kemampuannya yang berhubungan dengan keahlian dan keunggulan yang ada pada organisasi yang memberikan kemampuankepada perusahaan untuk berhasil dengan baik pada aktivitas dan daerah yang diidentifikasikan sebagai key success factors bagi bisnisnya.
  5. Selanjutnya perusahaan secara objektif membandingkan kemampuannya dengan key success factors. Perbandingan ini akan memberikan perusahaan perkiraan yang tepat tentang kekuatan (strengths) dan kelemahannya (weakness).

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Raharjo (2017:15)[59] bahwa matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks SWOT terdiri dari empat strategi yaitu:

  1. Strategi SO (Strenght-Opportunity)
    Strategi ini merupakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
  2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
    Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
  3. Strategi ST (Strength-Threat)
    Memalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari ancaman atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
  4. Strategi WT (weakness-Threat)
    Strategi ini didasarkan pada usaha meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Fungsi Analisis SWOT

Analisis SWOT yang dilakukan oleh organisasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengkaji dan menambah kekuatan (strength), mengurangi kelemahan (weakness), memperluas peluang (opportunities), dan mengeliminasi ancaman dari luar (threat). (Raharjo, 2017:13)[59]

Tujuan Analisis SWOT

Analisis SWOT yang dilakukan oleh organisasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengkaji dan menambah kekuatan (strength), mengurangi kelemahan (weakness), memperluas peluang (opportunities), dan mengeliminasi ancaman dari luar (threat). (Raharjo, 2017:13)[59]

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Prototype merupakan salah satu metode pendekatan dalam proses pengembangan software, yaitu pembuatan prototype atau rancangan dari software yang akan dikembangkan. (Ariza, 2014:3)[62]. Prototype adalah suatu metode pengembangan sistem yang dapat membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. (Ramadhina, 2015:328)[63]. Prototype merupakan suatu model kerja yang mewakili kebutuhan pemakai atau suatu desain yang diusulkan. (Nugraha dkk, 2014:3)[64]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah metode pengembangan sistem yang model kerjanya mewakili kebutuhan pemakai yang diusulkan.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototype

Menurut Hayani (2013:II-3)[65] metode prototype memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan metode prototype :

  1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
  2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dan menentukan kebutuhan pelanggan
  3. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
  4. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkan.

Kekurangan metode prototype :

  1. Resiko yang tinggi yaitu untuk masalah-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu kewaktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu
  2. Interaksi pemakai penting, sistem hanya menggunakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer
  3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99)[66], “Pengujian Black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program”. Menurut Mustaqbal dkk (2015:34))[67], “Pengujian Black box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengujian Black box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.

Tujuan Metode Black Box Testing

Tujuan dari metode Black box Testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak - banyaknya. (Pratiwi, 2014: 99)[68]. Black box Testing cenderung untuk menemukan hal - hal berikut : (Mustaqbal dkk, 2015:34)[69]

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
  2. Kesalahan antamuka (interface errors).
  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.
  4. Kesalahan performansi (performance errors).
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Yousuf dan Asger dalam International Journal Of Computer Applications (2015:8)[70]. “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”. Yang artinya Persyaratan Elicitation (RE) didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kebutuhan pemangku kepentingan. Ini adalah proses awal dan utama dari fase rekayasa kebutuhan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan nyata mereka. Elisitasi merupakan pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). (Siahaan dalam Dzulhaq dkk, 2017:1)[71]. Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. (Bachtiar dan Atikah, 2015:74)[72]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan pengumpulan kebutuhan aktivitas yang diinginkan oleh menejemen yang terkait untuk dieksekusi.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[73], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu:
      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literatur Review

Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi - referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. (Warsito dkk, 2015:29-30)[74]. Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber - sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori. ( Rosyidhana, 2014:3)[75]

Berdasarkan dari kedua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.

Literatur Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai cuti karyawan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pengolahan data cuti karyawan ini perlu dilakukan studi pustaka (Literatur review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain :

Literatur Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai cuti karyawan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pengolahan data cuti karyawan ini perlu dilakukan studi pustaka (literatur review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Krisnaningsih dan Acang (2017)[76]. “Analisa Perancangan Sistem Informasi Komputerisasi Cuti Pegawai pada Kantor Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang”. Jurna Portal Jurnal Universitas Serang Raya atau LPPMUNSERA Penelitian ini menggunakan program Delphi7 yang berbasis database dalam pengolahan datanya, Rancangan basis data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), dan Logical Record Structure (Struktur Data Logika) dan tabel, juga akan di buat normalisasi data yang berpungsi untuk menghilangkan data yang rangkap. Penelitian ini menghasilkan sistem Pengolahan data cuti pegawai dapat di lakukan dengan lebih cepat, akuran, mudah dan efisien.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Keukeu Rohendi (2015)[77]. “Sistem Informasi Pengajuan Cuti Pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat”. Jurnal TEKNOIF Penelitian ini menggunakan MySQL sebagai database yang terintegrasi, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrogramannya, serta Rancangan basis data menggunakan Context Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD). Penelitian ini menghasilkan sistem pengolahan data cuti yang terstruktur tersimpan dalam database, dan pembuatan pengajuan surat permohonan cuti dengan akurat dan tepat waktu.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Gandana Akhmad Syaripudin dan Rinda Cahyani (2015)[78]. “Pengembangan Aplikasi Web untuk Pengajuan Cuti Pegawai Secara Online”. Jurnal STTGARUT. Penelitian ini menggunakan metode Unified Software Development Process. Pada perancangan pemodelan menggunakan UML dengan software pendukung microsoft visio MySQL sebagai manajemen basis datanya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman, CSS untuk mendesain tampilan dari web dan Sublime text digunakan sebagai penyunting kodenya, serta back box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan aplikasi web dan fitur pengajuan cuti dan lihat saldo cuti secara online, serta mengajukan cuti dapat melakukannya dimana saja hanya dengan akses internet.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Raka Ibnu Sholeh Sadami, dkk (2014)[79]. “Sistem Informasi Pengajuan Cuti dan Request Jadwal Kerja Berbasis Web pada Contact Center PLN 123 Jakarta”. Jurnal SNIPTEK Penelitian ini menggunakan MySQL sebagai database, perancangan desain Sistem menggunakan UML, ERD (Entity Relationship Diagram), dan spesifikasi basis data. Pengembangan menggunakan application program dan GUI program. Serta black box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti online yang dibuat dapat mempermudah proses pengajuan dan persetujuan cuti dan request jadwal kerja.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Arif Setiyanto dan Samopa (2013)[80]. “Pembuatan Sistem Informasi Cuti pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan Menggunakan PHP dan MySQL”. Jurnal TEKNIK POMITS Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP(PHP Hypertext Preprocessor) dan basis data MySQL. Perancangan aplikasi menggunakan metode ICONIX process. membuat gambaran awal jalannya tampilan aplikasi dalam bentuk GUI Storyboard, serta implementasi dengan lingkungan Implementasi perangkat dan penulisan kode program. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang mempermudah proses pengecekan hak cuti, pengajuan, serta pengambilan keputusan cuti terangkai secara sistematis.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Lakshya Sharma, dkk (2017).[81]Smart Leave Management System”. Jurnal IJSTE International Conference on Road Map for Smart Cities of Rajasthan (NC-RMSCR) Aplikasi ini dikembangkan melalui HTML, CSS, JavaScript dan JSP di sisi server. Database untuk aplikasi ini adalah MySql. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Ada fitur seperti notifikasi pesan, persetujuan cuti, dll laporan generator di sistem ini.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Mohana Priya, dkk (2017)[82]. “Mobile HRM for Online Leave Management System”. International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC). Penelitian ini menggunakan UML dengan software pendukung microsoft visio MySQL sebagai manajemen basis datanya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang memberikan kemudahan serta mengurangi waktu.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Manish Singh, dkk (2017)[83]. “Leave and Payroll Management System”. IOSR Journal of Computer Engineering. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP(PHP Hypertext Preprocessor) dan basis data MySQL. Perancangan aplikasi menggunakan metode ICONIX process. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang dapat membuat sistem yang ada lebih cepat, lebih produktif dan akan membutuhkan lebih sedikit tenaga untuk menanganinya.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Kingsley Kwabenah Asong (2016)[84]. “Development of Employees Leave Database Management System”. Dama International Journal of Researchers (DIJR) Menggunakan konstruksi dari MSSQL Server dan semua pengguna interface telah dirancang menggunakan teknologi ASP.Net. Koneksi database vity direncanakan dengan menggunakan Metodologi "Koneksi SQL". Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Serta sistem cuti ini selalu update secara otomatis.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Selvi, S. (2014)[85]. “HR e-Leave Tour Management System at RDCIS, SAIL”. Information Technology (ICIT), 2014 International Conference on (pp. 333-338). IEEE. Perangkat lunak ini dikembangkan dengan pendekatan 3-tier. Perangkat lunak yang digunakan adalah Oracle Designer, Oracle Database dan JSP. Perangkat lunak ini telah digunakan dengan Tomcat Apache Server pada Sistem Operasi Windows. Penelitian ini menghasilkan sistem Pengolahan data cuti pegawai dapat di lakukan dengan lebih cepat, akuran, mudah dan efisien

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Analisa Sistem Informasi Pengolahan Data Cuti Karyawan menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, serta karyawan merasa mudah dalam melakukan pengajuan cuti dan pihak HRD bagian time keeper mudah dalam mengolah data cuti karyawan.

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

PT Aerofood Indonesia merupakan unit usaha dari PT Aerowisata yang juga anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak dalam bisnis catering untuk penerbangan. PT Aero Catering Service (Aerofood) mulai beroperasi pada tahun 1974 dan saat ini telah mempekerjakan sebanyak 5.500 karyawan.

Kantor pusat dan pusat produksi ACS di Jakarta berada di area Bandara Internasional Soekarno–Hatta, Cengkareng. Selain di Jakarta, PT Aerofood Indonesia juga memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia diantaranya di Balikpapan, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya dan Yogyakarta.

Selain membuat makanan untuk penumpang airline, PT Aerofood Indonesia juga memproduksi makanan untuk grup-grup hotel nasional dan internasional di Indonesia.

Sejarah Singkat PT Aerofood Indonesia

Dengan pengalamannya selama 43 tahun sebagai penyedia airline catering bertaraf internasional. Aerofood ACS sebagai bagian dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia telah berhasil dan selalu menjaga reputasi perusahaan untuk menghadirkan layanan kelas premium untuk produksi makanan dan minuman terbaik dikelasnya. Kesuksesan perusahaan dapat dirujuk sejak berdirinya di tahun 1974, dimana saat itu perusahaan memulai operasinya di bawah nama PT Aero Garuda Dairy Farm bekerjasama dengan Dairy Farm, sebuah perusahaan catering yang berbasis di Hong Kong. Setelah sempat berubah nama menjadi PT Angakas Citra Sarana Catering Service, di tahun 1991 perusahaan ini beroperasi dengan bendera ACS (Aerowisata Catering Services).

ACS kemudian melakukan verifikasi dengan menyediakan layanan industrial catering di tahun 2002, dan perusahaan mulai merintis bisnis retail F&B di tahun 2008. Dengan beragam kesuksesan yang terus diraih, perusahaan semakin mengembangkan divisi-divisi baru yang juga memberikan sumbangan bagi perkembangan perusahaan. Di tahun 2009, layanan manajemen laundry dan in-flight logistic memulai operasinya di bawah divisi yang diberi nama Garuda Support.

Bersamaan dengan terus majunya bisnis perusahaan, di tahun 2010 perusahaan Aerowisata Group sebagai perusahaan induk meluncurkan logo perusahaan baru. Logo baru dimaksudkan untuk semakin memperkuat image perusahaan berikut anak-anak perusahaannya. Di tahun yang sama, ACS juga mengubah nama menjadi PT Aerofood Indonesia. Logo perusahaan sungguh menunjukkan komitmen perusahaan yang lebih kuat dan logo baru ini juga menghembuskan semangat baru keseluruh sendi perusahaan yang berbasis di Jakarta ini serta semakin membulatkan tekad Aerofood ACS untuk semakin mengembangkan sayapnya.

Masih di tahun 2010, PT Aerofood Indonesia membuka kantornya di Denpasar, Surabaya, Medan, Balikpapan, Bandung, Yogyakarta dan Lombok. Di tahun 2014, cabang Pekanbaru direncanakan juga akan mulai beroperasi. Saat ini, PT Aerofood Indonesia memiliki lebih dari 5.500 staf profesional dan dikenal sebagai pemimpin dalam bisnis ini, dengan produk layanan premium in-flight logistic yang disajikan ke 40 perusahaan penerbangan komersil internasional dan domestic.

PT Aerofood Indonesia juga menyediakan layanan catering untuk lebih dari 20 perusahaan blue ribbon di seluruh Negeri. Berbekal kekuatan pendekatan terhadap costumer yang luar biasa, di tahun 2013 PT Aerofood Indonesia mendapat pengakuan 2013 Indonesian Airline Support Service Provider dari Frost & Sullivan. Kedepan, PT Aerofood Indonesia telah menyiapkan rencana untuk terus meningkatkan layanan berkualitas dengan secara proaktif menggali lebih banyak peluang bisnis dan mengembangkan pendekatan inovatif sebagai cara untuk selalu menjadi yang terdepan dalam memenuhi tuntutan dan ekspetasi pasar.

Visi dan Misi PT Aerofood Indonesia

Visi PT Aerofood Indonesia

Menjadi penyedia jasa makanan dan layanan berkualitaas premium di Asia Tenggara.

Misi PT Aerofood Indonesia

Adapun misi perusahaan ini adalah:

  1. Operasional yang pria kepada Garuda Indonesia dan costumer lainnya.

  2. Membangun kedekatan hubungan untuk kemitraan jangka panjang.

  3. Memaksimalkan nilai-nilai perusahaan untuk kepentingan para stakeholder melalui implementasi I-FRESH sebagai corporate culture.

Tujuan PT Aerofood Indonesia

PT Aerofood Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha penyediaan dan layanan makanan dan minuman secara luas termasuk jasa lainnya yang dituntut untuk menjadi perusahaan yang termuka dan menjadi leader dalam industri sehingga mampu menyiapkan produk dan memberikan pelayanan bagi pelanggan.

Struktur Organisasi

Di dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan harus mempunyai sebuah struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka hubungan di antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Di samping itu pula untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan kerangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut serupa dengan PT. Aerofood Indonesia yang memiliki struktur organisas manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Aerofood Indonesia
(Sumber : PT Aerofood Indonesia)

Tugas dan Tanggung Jawab

PT Aerofood Indonesia di dalam berbagai departemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah tugas pokok bagian-bagian departemen yang ada pada PT Aerofood Indonesia, yaitu sebagai berikut :

  1. General Manager
  2. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab untuk menjamin penerapan manajemen mutu secara berkesinambungan. General Manager menjamin bahwa karyawan dan organisasi dapat menerima dan mengerti kebijakan mutu yang telah ditetapkan serta dapat menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari menurut tingkat dan tanggung jawab yang ada.

  3. Executive Unit Manager
  4. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab untuk semua kegiatan operasional di unitnya yaitu dengan menjamin sistem manajemen mutu dilaksanakan dan dipelihara, serta bertanggung jawab terhadap prosedur terpisah yang ada di unitnya.

  5. Manager unit
  6. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab mengawasi kegiatan- kegiatan operasional di unitnya dan bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi.

  7. House Keeping Manager
  8. Tugas Pokok:

    Memelihara, mengontrol dan bertanggung jawab atas keberhasilan dan kerapihan terhadap lingkungan perusahaan, perlengkapan catering airline dan peralatan produksi yang digunakan sesuai standar hygien dan senantiasa untuk menunjang mutu hasil produksi.

  9. Engineering Manager
  10. Tugas Pokok:

    Memonitor, mengevaluasi dan bertanggung jawab pada kegiatan operasional di bidang engineering meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian terhadap pembangunan, perbaikan dan pemeriharaan sarana serta prasarana perusahaan, agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan baik dan lancar.

  11. Store Manager
  12. Tugas Pokok:

    Mengelola kegiatan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, dan layanan permintaan barang keperluan operasional Aerofood Indonesia secara baik dan benar untuk memastikan terjaganya keseimbangan antar jumlah sediaan barang dengan kebutuhan untuk kelancaran operasional perusahaan.

  13. Production Manager
  14. Tugas Pokok:

    Mengatur seluruh kegiatan operasional produksi, mulai dari perencanaan produksi, proses produksi sampai dengan hasil akhir produksi berikut kegiatan administrasinya, sesuai standar dan target yang ditetapkan perusahaan- yang mengacu kepada food safety management system, ISO (22000:2005), dan quality management system (ISO9001:2008).

  15. Operational Manager
  16. Tugas Pokok:

    Mengelola seluruh kegiatan operasional mulai dari distribusi informasi, persiapan perbekalan sampai loading dan off loading untuk memberikan pelayanan jasa boga dan perbekalan penerbangan yang tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh airline/pelanggan.

  17. Hot Kichen Manager
  18. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab terhadap unitnya yang menyediakan makanan panas biasa saat appatizer.

  19. Hot Dishing Manager
  20. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab dalam pengolahan makanan utama (main course) dan pembuatan hot souce seperti demi glace mushroom souce, black pepper souce.

  21. Cold Kichen Manager
  22. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab terhadap unitnya yaitu menyediakan bahan-bahan makanan yang membuat hidangan pembuka (cold appetizer), juga membuat cold souce seperti mayonaise, thousand island, callipso, souce, dll. Serta menangani pengolahan buah-buahan untuk dekorasi maupun hidangan pembuka dan penutup.

  23. Finance Manager
  24. Tugas Pokok:

    Membuat perencanaan strategis atas pengelolaan keuangan perusahaan serta melakukan pengendalian dan koordinasi pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan.

  25. Accounting Manager
  26. Tugas Pokok:

    Mengelola kegiatan pencatatan transaksi usaha dan kekayaan perusahaan sesuai dengan prosedur akutansi yang diterapkan agar laporan keuangan dapat disajikan secara akurat dan tepat waktu.

  27. Coustemer Service Manager
  28. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab kegiatan- kegiatan operasional di unitnya mengenai memberikan informasi dan melayani keluhan terhadap pelayanan.

  29. Procurement Manager
  30. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa kebutuhan perusahaan, sesuai prosedur yang ditetapkan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan barang/jasa dengan kualitas dan harga yang paling menguntungkan perusahaan.

  31. Chief Scurity
  32. Tugas Pokok:

    Mengkoordinir kegiatan operasional dalam bidang pengamanan, dan ketertiban, serta menentukan kebijakan yang meliputi penanganan, penanggulanagan serta pencegahan keadaan darurat yang dapat mengganggu keamanan/keselamatan perusahaan, karyawan dan lingkungan kerja agar kegiatan usaha perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

  33. Human Resource Manager
  34. Tugas Pokok:

    Merencanakan, mengkoordinir dan mengelola kegiatan penerimaan karyawan, pengembangan dan pemuktahiran pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran yang ditetapkan guna meningkatkan kinerja perusahaan.

  35. Payroll of Human Resource
  36. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab mengelola data absensi, menghitung lembur dan yang berhubungan dengan proses penggajian karyawan.

  37. Time Keeper of Human Resource
  38. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab mengelola data cuti karyawan semua departemen.

  39. IT Manager
  40. Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan software aplikasi, module reporting untuk accounting departemen, mengkoordinir pekerjaan kegiatan pemeliharaan aplikasi software dan memastikan sistem informasi berjalan tanpa gangguan, serta mengkoordinir penyeleneggaraan user training.

  41. Office Manager
  42. Tugas Pokok:

    Mengelola seluruh kegiatan operasional mulai dari distribusi informasi, persiapan pembekalan sampai loading dan off loading untuk memberikan pelayanan jasa boga dan perbekalan penerbangan yang tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

  43. Departement Staff Manager
  44. Tugas Pokok:

    Mengendalikan aktivitas departemen berkaitan dengan tanggung jawab staf.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada sistem pengolahan data cuti karyawan yang berjalan, prosedur pengolahan data cuti karyawan yang ada pada PT Aerofood Indonesia adalah jika seorang karyawan ingin mengajukan cuti, karyawan tersebut harus meminta form cuti kepada admin departemen masing-masing dan langsung mengisi form tersebut seperti mengisi nama, NIK, alamat, posisi, departemen, jenis cuti, tanggal cuti mulai dan berakhir, sisa cuti yang tersisa, serta alasan cuti. Sebelum karyawan diberikan form cuti, admin departemen harus memeriksa terlebih dahulu data kuota cuti yang dimiliki karyawan tersebut.

Form yang sudah terisi, kemudian diajukan oleh admin departemen kepada kepala departemen masing-masing untuk meminta persetujuan (approve). Kepala departemen mereview form cuti tersebut untuk menerima ataupun menolaknya, jika disetujui maka form tersebut diserahkan kembali oleh admin departemen kepada HRD untuk mengetahui, terakhir form cuti diserahkan ke HRD bagian time keeper untuk diinput datanya. Selesai menginput data, selanjutkan time keeper membuat laporan nantinya akan direkap. Laporan tersebut diberikan kepada admin departemen yang bersangkutan, kemudian admin departemen menempel form list cuti karyawan di office atau departemennya.

Use Case Diagram Alur Pengolahan Data Cuti Karyawan

Use case diagram adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. (Tohari, 2014:47)[11]

Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengolahan Data Cuti Karyawan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram Pengolahan Data cuti karyawan yang berjalan di atas terdapat:

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh sistem pengolahan data cuti karyawan.
  2. Lima actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Karyawan, admin departemen, kepala departemen, HRD, dan HRD (time keeper).
  3. Sepuluh use case, diantaranya: Memberi form cuti, mengisi form cuti, mengajukan cuti, memberi persetujuan cuti, mengetahui cuti, menginput data cuti karyawan, membuat laporan, merekap laporan, menerima laporan, serta menempel form list cuti.

Sequence Diagram Proses Pengolahan Data Cuti Karyawan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu. (Tohari, 2014:101)[11]

Gambar 3.3 Sequence Diagram Pengolahan Data Cuti Karyawan

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Pengolahan Data Cuti Karyawan yang berjalan di atas terdapat:

  1. Lima actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Karyawan, admin departemen, head staff, HRD, serta HRD (time keeper).
  2. Dua belas message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  3. Dua LifeLine antar muka yang saling berinteraksi.

Activity Diagram Proses Pengolahan Data Cuti Karyawan

Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. (Tohari, 2014:114)[11]

Gambar 3.4 Activity Diagram Pengolahan Data Cuti Karyawan

Berdasarkan gambar Activity Diagram Pengolahan Data Cuti Karyawan yang berjalan di atas terdapat :

  1. Initial node, objek yang diawali.
  2. Dua puluh satu action state, diantaranya: Meminta form cuti, menunjukkan data sisa cuti karyawan, penolakan cuti, memberikan form cuti, mengisi form cuti, memberikan form cuti, menerima form cuti, mengajukan cuti, review cuti karyawan, menyetujui cuti karyawan, menerima persetujuan cuti, mengajukan form cuti, mengetahui cuti karyawan, mengembalikan form cuti, menyerahkan form cuti, menginput data cuti karyawan, membuat laporan, merekap laporan, menerima laporan, serta menempel form list cuti.
  3. Dua decision node.
  4. Final state, objek yang diakhiri.

Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Metode analisis data untuk menganalsis sistem yang sedang berjalan saat menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunties dan Threats) analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi ke empat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matrik SWOT.

Tabel 3.1 Matrik SWOT

Analisis Masukan, Proses, dan Keluaran

Berikut ini merupakan analisis masukan, proses, dan keluaran pada sistem yang sedang berjalan saat ini sebagai berikut:

  1. Analisis Masukan
    Analisis masukan pada sistem adalah data-data yang diterima oleh sistem dan kemudian akan diproses. Adapun analisis masukan pada sistem pengolahan data cuti karyawan yang sedang berjalan pada PT Aerofood Indonesia adalah sebagai berikut:
    1. Nama masukan: Pengisian form cuti oleh karyawan
      Fungsi : Sebagai acuan data serta alasan atau tujuan karyawan mengambil cuti.
      Sumber : Karyawan & admin departemen masing-masing
      Media : Komputer (MS. Excel 2010) & kertas
      Frekuensi : Setiap pengajuan cuti
      Format : Format dapat dilihat pada lampiran
      Keterangan : Berisi data karyawan, tanggal mengambil cuti, mulai cuti, dan tanggal terakhir pengambilan cuti. Banyaknya cuti, alasan mengambil cuti, jenis cuti yang diambil, alamat karyawan, serta nomor telepon.
  2. Analisis Proses
    Analisis proses yang ada pada sistem pengolahan data cuti karyawan yang sedang berjalan pada PT Aerofood Indonesia setelah mendapat masukan adalah:
    1. Nama proses : Penyetujuan, mengetahui, dan input data cuti
      Masukan : Form cuti data karyawan
      Keluaran : Berupa tanda tangan selaku kepala departemen yang menyetujui dan HRD selaku mengetahui serta HRD bagian time keeper selaku yang menginput data cuti karyawan
      Ringkasan proses : Admin departemen masing-masing yang melaksanakan atau menjalankan dari menyerahkan form cuti yang sudah di isi kepada kepala departemen untuk menyetujui serta ke bagian HRD untuk mengetahui terakhir diserahkan kepada HRD bagian time keeper untuk diinput dan selanjutkan akan direkap.
  3. Analisis keluaran
    Analisis keluaran dari sistem pengolahan data cuti karyawan yang sedang berjalan pada PT Aerofood Indonesia berupa form cuti yang sudah terisi rincian sisa cuti karyawan tersebut yang merupakan hasil dari analisis keluaran yang mengalami proses sebagai berikut:
    1. Nama keluaran : Laporan persetujuan form cuti
      Fungsi : Sebagai laporan untuk mengetahui disetujui dan keterangan sisa cuti yang diberikan kepada admin departemen.
      Media : Kertas
      Rangkap : 2 Lembar
      Distribusi : 1)Lembar 1, untuk admin departemen masing-masing

      2)Lembar 2, untuk HRD bagian time keeper.

    2. Nama keluaran : Form list cuti karyawan departemen
      Fungsi : Sebagai laporan untuk history cuti karyawan departemennya yang telah dan belum digunakan.
      Media : Kertas
      Rangkap : 1 Lembar yang ditempel pada office atau departemennya

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Adapun beberapa konfigurasi sistem yang berjalan diantaranya:

  1. Spesifikasi perangkat keras (hardware)
    1. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU E7500 @2.93GHz
    2. Monitor : LCD (Liquid Cristal Display)
    3. Mouse : USB Standar PS2
    4. Keyboard : PS/2 wired USB
    5. RAM : 2 GB
    6. Harddisk : 500 Gigabite
    7. Printer : Laserjet
  2. Spesifikasi perangkat lunak (software)
    1. Windows 7 Ultimate 32-bit
    2. Microsoft Office Excel 2007
  3. Hak akses (brainware)
    Untuk mengoperasikan atau mengolah data cuti karyawan dilakukan oleh HRD bagian timer keeper.

Analisis Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Analisis Permasalahan

Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan mengenai sistem pengolahan data cuti karyawan pada PT Aerofood Indonesia, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

  1. Sistem yang sedang berjalan ini masih dilakukan secara manual, maka diperlukan ketelitian bagi HRD bagian time keeper dalam menginput data cuti karyawan untuk menghindari kesalahan.
  2. Adanya kendala pada seluruh karyawan untuk mengetahui sisa masa cuti dan mengetahui riwayat cuti.
  3. Kurangnya efektivitas tugas admin departemen masing-masing dalam meminta persetujuan kepada kepala departemennya dan harus datang ke ruangan HRD untuk mengetahui sehingga menyita waktu dan tenaga.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan dari permasalahan yang dihadapi, penulis mencoba memberikan beberapa alternatif pemechan yaitu:

  1. Merancang sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis web secara komputerisasi agar mudah dioperasikan, cepat, tepat, dan akurat.
  2. Dibangun sebuah sistem informasi agar pengguna sistem dapat mengetahui riwayat sisa masa cuti.
  3. Membuat sistem yang bersifat internal yang hanya dapat diakses dan diubah oleh orang-orang yang telah diberikan akses berbeda-beda.
  4. Sistem informasi pengolahan data cuti tersebut memberikan efektivitas menghilangkan peran admin departemen masing-masing untuk tidak lagi mendatangi kepala departemen, HDR, dan HRD bagian time keeper.
  5. 5. Membuat sistem laporan cuti secara otomatis untuk mempermudah HRD bagian time keeper dalam mengolah serta merekap laporan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I ini merupakan data yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara secara langsung mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan serta kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan seorang Stakeholder yaitu bapak Saroni dan menghasilkan 37 (tiga puluh tujuh) kebutuhan functional dan 6 (enam) kebutuhan non-functional.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika digunakan maka akan membuat sistem lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya “I” pada metode TOE. Berikut ini adalah penjelasannya :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dirancang?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain : H (High), M (Middle), dan L (Low).

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi adalah hasil akhir dari elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan pengembang perihal sistem yang akan diusulkan. Berikut ini merupakan final draft elisitasi yang berisikan 31 (tiga puluh satu) kebutuhan functional dan enam kebutuhan non functional.

Tabel 3.5 Final Dratf Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis sistem yang berjalan pada pengolahan data cuti karyawan terdapat kelemahan atau kekurangan diantaranya dalam pengajuan cuti karyawan masih manual yaitu menggunakan form kertas, karyawan tidak mengetahui riwayat cuti pribadi, serta time keeper harus menginput dan merekap data cuti secara manual dengan menginput satu-persatu ke dalam microsoft excel yang memerlukan waktu cukup lama dan rentan dengan kesalahan.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya suatu perubahan pada sistem pengolahan data cuti karyawan yang dilakukan pada PT Aerofood Indonesia, yaitu dengan membangun suatu sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis web. Untuk menganalisis usulan prosedur yang baru ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver.12.1 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, squence diagram, dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Prosedur ini berisi proses pengajuan permohonan cuti karyawan, proses approval cuti karyawan oleh kepala departemen, proses konfirmasi cuti karyawan oleh HRD, proses pengolahan data cuti dan data karyawan oleh time keeper (admin). Untuk penjelasannya sebagai berikut :

  1. Proses pengajuan permohonan cuti karyawan, antara lain karyawan dapat melakukan log in pada sistem kemudian menuju dan mengklik menu “PERMOHONAN CUTI”. Selajutnya, karyawan memilih jenis cuti yang akan diajukan yaitu cuti tahunan dan cuti lainnya antara lain sick leave, permission, bonous leave. Lalu mengisi tanggal awal dan berakhirnya cuti dan juga mengisi keterangan/alasan mengapa mengambil cuti tersebut, kemudian mengirim permohonan cuti tersebut dengan klik “Kirim Permohonan”. Karyawan dapat melihat riwayat dan dapat mencetak laporan cuti, jika sudah disetujui (approved) oleh kepala departemen dan HRD, karyawan dapat mengklik menu “RIWAYAT CUTI”.
  2. Proses approval cuti karyawan oleh kepala departemen, antara lain kepala departemen dapat melakukan log in pada sistem. Selanjutnya, kepala departemen dapat mengklik icon notifikasi di pojok kanan atas atau dapat mengklik menu “APPROVAL CUTI”. Kemudian kepala departemen dapat mengklik “Lihat Detail” untuk menentukan akan disetujui (approved) atau ditolak. Untuk menyetujui (approved), kepala departemen dapat mengklik “Terima Permohonan Ini” yang berwarna biru, atau mengklik “Tolak Permohonan Ini” yang berwarna merah, untuk menolak cuti tersebut. Jika cuti tesebut disetujui (approved) oleh kepala departemen, maka keterangan statusnya “SUDAH DI APPROVE”, “DI TOLAK” jika ditolak, dan “BELUM DI APPROVE” jika belum diproses.
  3. Proses konfirmasi cuti karyawan oleh HRD, antara lain HRD dapat melakukan log in pada sistem, dapat mengklik icon notifikasi di pojok kanan atas atau dapat mengklik menu “KONFIRMASI CUTI”, mengklik tanda “ceklis” pada konfirmasi. Jika cuti tersebut belum di proses baik disetujui (approved) atau ditolak oleh kepala departemen, HRD tidak dapat mengkonfirmasinya. Setelah mendapat persetujuan, HRD dapat mengkonfirmasi serta mencetak laporan pada menu “LAPORAN CUTI”.
  4. Prosedur proses pengolahan data cuti dan data karyawan oleh time keeper (admin), antara lain admin dapat melakukan log in pada sistem, dapat mengolah data user pada menu “DATA USER”. Admin dapat mengolah data bagian/departemen pada menu “DATA BAGIAN”, selanjutya dapat juga mengolah kategori cuti pada menu “INPUT PERIODE CUTI”. Kemudian admin dapat melihat dan mencetak laporan data karyawan pada menu “LAPORAN” dan juga dapat melihat dan mencetak laporan data cuti pada menu “LAPORAN”.

Use Case Diagram yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Berikut ini penjelasan use case diagram.

Use case Diagram untuk Karyawan yang Diusulkan
Gambar 4.1 Use case Diagram untuk Karyawan yang Diusulkan

Berdasarkan gambar use case diagram untuk karyawan yang diusulkan di atas terdapat:

  1. Satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem informasi pengolahan data cuti karyawan.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan yaitu karyawan.
  3. Terdapat delapan use case yang dapat dilakukan karyawan antara lain login, view menu utama, view home, mengajukan permohonan cuti, cuti tahunan, cuti lainnya, view riwayat cuti, logout.
Use Case Diagram untuk Kepala Departemen yang Diusulkan
Gambar 4.2 Use case Diagram untuk Kepala Departemen yang Diusulkan

Berdasarkan gambar use case diagram untuk kepala departemen yang diusulkan di atas terdapat:

  1. Satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem informasi pengolahan data cuti karyawan.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan yaitu kepala departemen.
  3. Terdapat enam use case yang dapat dilakukan antara lain login, view menu utama, view home, approval cuti, view laporan cuti, logout.
Use Case Diagram untuk HRD yang Diusulkan
Gambar 4.3 Use case Diagram untuk HRD yang Diusulkan

Berdasarkan gambar use case diagram untuk HRD yang diusulkan di atas terdapat:

  1. Satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem informasi pengolahan data cuti karyawan.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan yaitu HRD.
  3. Terdapat enam use case yang dapat dilakukan antara lain login, view menu utama, view dashboard, konfirmasi cuti, view laporan cuti, logout.
Use Case Diagram untuk Admin yang Diusulkan
Gambar 4.4 Use case Diagram untuk Admin yang Diusulkan

Berdasarkan gambar use case diagram untuk admin yang diusulkan di atas terdapat:

  1. Satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem informasi pengolahan data cuti karyawan.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan yaitu admin (Time keeper).
  3. Terdapat sembilan use case yang dapat dilakukan antara lain login, view menu utama, view dashboard, mengolah data user, mengolah data departemen, mengolah data karyawan, input periode cuti, view laporan, logout.

Sequence Diagram yang Diusulkan

Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem usulan ini. Berikut penjelasan sequence diagram.

Gambar 4.5 Sequence Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar sequence diagram yang diusulkan di atas terdapat:

  1. Empat actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Karyawan, kepala departemen, HRD, serta admin (time keeper).
  2. Tujuh messages yang dimulai dari semua actor input username & password (cek username & password, cek validasi user, pop up jika salah, login jika user benar), admin menginput periode cuti (menampilkan laporan), karyawan mengajukan permohonan cuti, kepala departemen menerima notifikasi & menindaklanjuti (memberi persetujuan cuti, menampilkan laporan), HRD mendapat notifikasi & menindaklanjuti (mengkonfirmasi cuti, menampilkan laporan), karyawan menerima notifikasi cuti diapproved, karyawan melihat riwayat cuti (mencetak surat keterangan cuti), semua user pilih setting, semua user klik logout.
  3. Tujuh LifeLine antar muka yang saling berinteraksi diantaranya menu utama, input periode cuti, permohonan cuti, approval cuti, konfirmasi cuti, riwayat cuti, laporan.

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem usulan ini. Berikut penjelasan activity diagram .

Gambar 4.6 Sequence Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram yang diusulkan di atas terdapat:

  1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. Empat partition, menggambarkan pihak yang terlibat yaitu karyawan, kepala departemen, HRD, admin.
  3. Dua puluh action dimulai dari semua user login, cek username & password, sistem menampilkan menu utama, admin menginput periode cuti, karyawan memilih jenis permohonan cuti (cuti tahunan, cuti lainnya (sick leave, permission, bonous leave)), karyawan mengajukan permohonan cuti, kepala departemen menerima notifikasi & menindaklanjuti, karyawan mendapat notifikasi jika cuti ditolak, kepala departemen memberikan persetujuan cuti, menampilkan laporan, HRD menerima notifikasi & menindaklanjuti, HRD mengkonfirmasi cuti, menampilkan laporan, karyawan mendapat notifikasi jika cuti disetujui, karyawan melihat riwayat cuti, karyawan mencetak surat keterangan cuti, semua user logout.
  4. Dua decision node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  5. Dua fork node yang berfungsi untuk percabangan suatu action.
  6. Satu join node yang berfungsi untuk menggabungkan suatu action.
  7. Satu final state sebagai objek yang diakhiri

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data pada sistem usulan pengolahan data cuti karyawan PT Aerofood Indonesia digambarkan dengan menggunakan class diagram. Selain itu, rancangan basis data juga berisi spesifikasi basis data yang dibuat.

Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibangun dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Berikut adalah class diagram sistem usulan pengolahan data cuti karyawan PT Aerofood Indonesia :

Gambar 4.7 Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan di atas terdapat:

  1. Delapan class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi diantaranya : user_level, user, bagian, karyawan, pengajuan_cuti, jatah_cuti, saldo_cuti, cuti.
  2. Tujuh asosiasi, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

Spesifikasi Basis Data

Dalam merancang sebuah sistem informasi yang baik, perlu adanya perancangan database atau basis data. Berikut merupakan rancangan basis data pada sistem usulan pengolahan data cuti karyawan PT Aerofood Indonesia:

  1. Nama file : user_level
    Tipe file : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data level user
    Media : Hard Disk
    Primary key : id_level
    Panjang Record : 19
  2. Tabel 4.2 Tabel user_level

  3. Nama file : user
    Tipe file : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data user
    Media : Hard Disk
    Primary key : kd_user
    Panjang Record : 81
  4. Tabel 4.3 Tabel user

  5. Nama file : bagian
    Tipe file : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data bagian/departemen
    Media : Hard Disk
    Primary key : kd_bagian
    Panjang Record : 41
  6. Tabel 4.4 Tabel bagian

  7. Nama file : karyawan
    Tipe file : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data karyawan
    Media : Hard Disk
    Primary key : nik
    Panjang Record : 212
  8. Tabel 4.5 Tabel karyawan

  9. Nama file : pengajuan_cuti
    Tipe file : File Transaksi
    Fungsi : Untuk menyimpan data pengajuan cuti
    Media : Hard Disk
    Primary key : id
    Panjang Record : 73
  10. Tabel 4.6 Tabel pengajuan_cuti

  11. Nama file : jatah_cuti
    Tipe file : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan jatah cuti
    Media : Hard Disk
    Primary key : id_cuti
    Panjang Record : 37
  12. Tabel 4.7 Tabel jatah_cuti

  13. Nama file : cuti
    Tipe file : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan cuti
    Media : Hard Disk
    Primary key : id
    Panjang Record : 16
Tabel 4.8 Tabel cuti

Rancangan Prototype

Berikut ini merupakan prototype atau model dasar dari perancangan sistem informasi pengolahan data cuti karyawan pada PT Aerofood Indonesia.

Prototype Tampilan Halaman Home

Gambar 4.8 Prototype Tampilan Halaman Home

Prototype Tampilan Login

Gambar 4.9 Prototype Tampilan Login

Prototype Tampilan Menu Utama Admin

Gambar 4.10 Prototype Tampilan Menu Utama Admin

Prototype Tampilan Menu Data User

Gambar 4.11 Prototype Tampilan Menu Data User

Prototype Tampilan Menu Data Departemen

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Menu Data Departemen

Prototype Tampilan Menu Data Karyawan

Gambar 4.13 Prototype Tampilan Menu Data Karyawan

Prototype Tampilan Menu Input Periode Cuti

Gambar 4.14 Prototype Tampilan Menu Input Periode Cuti

Prototype Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.15 Prototype Tampilan Menu Laporan

Prototype Tampilan Laporan Keterangan Surat Cuti

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Laporan Keterangan Surat Cuti

Prototype Tampilan Menu Permohonan Cuti Karyawa

Gambar 4.17 Prototype Tampilan Menu Permohonan Cuti Karyawa

Prototype Tampilan Menu Permohonan Jika Kuota Cuti Habis

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Menu Permohonan Jika Kuota Cuti Habis

Prototype Tampilan Menu Riwayat Cuti Karyawan

Gambar 4.19 Prototype Tampilan Menu Riwayat Cuti Karyawan

Prototype Tampilan Menu Approval Cuti oleh Kepala Departemen

Gambar 4.20 Prototype Tampilan Menu Approval Cuti oleh Kepala Departemen

Prototype Tampilan Proses Approval Cuti Oleh Kepala Departemen

Gambar 4.21 Prototype Tampilan Proses Approval Cuti Oleh Kepala Departemen

Prototype Tampilan Menu Konfirmasi Cuti oleh HRD

Gambar 4.22 Prototype Tampilan Menu Konfirmasi Cuti oleh HRD

Tampilan Program

Berikut ini merupakan tampilan program yang diusulkan dari perancangan sistem informasi pengolahan data cuti karyawan pada PT Aerofood Indonesia.

Tampilan Program Halaman Home

Pada tampilan halaman home ini berisikan gambar yang berhubungan dengan PT Aerofood Indonesia yang merupakan icon atau ciri khas dari perusahaan tersebut. Selain itu terdapat menu login yang ada disebelah pojok kanan atas untuk masuk ke dalam sistem.

Gambar 4.23 Tampilan Program Halaman Home

Tampilan Program Halaman Login

Pada tampilan halaman login ini hanya dapat dilakukan oleh empat level user, diantaranya admin (time keeper), karyawan, kepala departemen dan HRD. Untuk melakukan login, user wajib menginput username dan password masing-masing dengan benar agar dapat masuk kehalaman menu utama. Berikut tampilan halaman login :

Gambar 4.24 Tampilan Program Halaman Login

Tampilan Program Menu Utama Admin

Pada menu utama admin ini terdapat lima menu yaitu menu dashboard , berisi ucapan selamat datang, menu data user, menu data departemen, menu data karyawan dan menu laporan. Dalam menu dashboard ini terdapat empat informasi yaitu meliputi jumlah karyawan, jumlah user, jumlah pengajuan cuti dan jumlah karyawan cuti bulan ini serta tabel yang berisi data karyawan yang mengajukan cuti dan tabel data user. Berikut tampilan utama admin :

Gambar 4.25 Tampilan Program Menu Utama Admin

Tampilan Program Menu Data User

Pada menu data user ini di dalamnya terdapat informasi empat level user beserta hak akses masing-masing. Keempat level user tersebut diantaranya admin (time keeper), karyawan, kepala departemen masing-masing dan HRD. Admin pun dapat menambah, mengubah dan meghapus data user tersebut. Berikut tampilan menu data user :

Gambar 4.26 Tampilan Program Menu Data User

Tampilan Program Menu Data Departemen

Pada menu data departemen ini di dalamnya terdapat informasi seputar beberapa departemen yang ada pada PT Aerofood Indonesia. Jika mengklik salah satu departemen, maka akan muncul data seluruh karyawan yang ada didepartemen terebut. Kemudian admin pun dapat menambah, mengubah dan meghapus data departemen tersebut. Berikut tampilan menu data departemen :

Gambar 4.27 Tampilan Program Menu Data Departemen

Tampilan Program Menu Data Karyawan

Pada menu data karyawan ini di dalamnya terdapat informasi seputar profile karyawan seperti NIK, nama karyawan dan departemennya. Kemudian admin pun dapat menambah, mengubah dan meghapus data karyawan tersebut. Berikut tampilan menu data karyawan:

Gambar 4.28 Tampilan Program Menu Data Karyawan

Tampilan Program Menu Input Periode Cuti

Pada menu input periode cuti ini di dalamnya terdapat informasi seputar periode cuti yang berlaku untuk semua karyawan pada tiap tahunnya. Selain menginput periode cuti, admin juga dapat mengubah dan meghapus periode cuti tiap karyawan tersebut. Berikut tampilan menu input periode cuti :

Gambar 4.29 Tampilan Program Menu Input Periode Cuti

Tampilan Program Menu Laporan

Pada menu laporan ini di dalamnya terdapat dua laporan, yaitu laporan data karyawan yang berisi informasi seputar profile karyawan, dan laporan data cuti yang berisi informasi seputar waktu baik pengajuan maupun berakhirnya cuti karyawan. Kemudian admin dapat mencetak kedua laporan tersebut. Berikut tampilan menu laporan :

Gambar 4.30 Tampilan Program Menu Laporan

Tampilan Program Laporan Keterangan Surat Cuti

Pada laporan keterangan surat cuti ini terdapat tiga informasi, yang pertama yaitu informasi profile karyawan diantaranya nama, NIK, posisi departemen, alamat dan nomor telepon. Kedua yaitu informasi riwayat cuti diantaranya tanggal periode cuti, tanggal mulai dan berakhirnya, jumlah cuti yang digunakan, dan jumlah cuti yang tersisa. Ketiga informasi seputar cuti seperti alasan mengajukan cuti, jenis cuti yang diajukan dan tanda tangan karyawan yang bersangkutan, kepala departemen, serta HRD sebagai bukti bahwa cuti telah disetujui/approved. Berikut tampilan laporan keterangan surat cuti :

Gambar 4.31 Tampilan Program Laporan Keterangan Surat Cuti

Tampilan Program Menu Permohonan Cuti Karyawan

Pada menu permohonan cuti ini di dalamnya terdapa tiga informasi, yang pertama yaitu informasi seputar profiel karyawan diantaranya nama, NIK, departemen, tempat TTL, status dan tanggal masuk. Kedua informasi waktu periode cuti tahun ini. Ketiga informasi data sisa cuti dan data yang dibutuhkan dalam mengajukan cuti diantaranya nomor permohonan (otomatis didapat langsung), tanggal awal cuti dan berakhir cuti (diisi sendiri sesuai dengan waktu cuti yang ingin diajukan) dan keterangan atau alasan (diisi sesuai situasi mengapa mengajukan cuti). Berikut tampilan menu permohonan cuti karyawan :

Gambar 4.32 Tampilan Program Menu Permohonan Cuti Karyawan

Tampilan Program Menu Permohonan Jika Kuota Cuti Habis

Pada menu permohonan jika kuota cuti habis ini di dalamnya terdapat informasi sama seperti menu permohonan cuti karyawan hanya bedanya terdapat informasi jika kuota cuti 0 hari maka menampilkan tulisan “MAAF, JATAH CUTI ANDA PADA PERIODE INI SUDAH HABIS”. Berikut tampilan menu permohonan jika kuota cuti habis :

Gambar 4.33 Tampilan Program Menu Permohonan Jika Kuota Cuti Habis

Tampilan Program Menu Riwayat Cuti Karyawan

Pada menu riwat cuti karyawan ini di dalamnya terdapat informasi seputar data cuti yang telah atau sudah diajukan baik sudah di setujui mau belum disetujui. Data tersebut diantaranya no pengajuan, tanggal pengajuan, alasan, approval pimpinan/kepala departemen, approval dan HRD. Jika cuti tersebut sudah disetujui oleh keduanya makan surat keterangan cuti sudah dapat dicetak, jika hanya salah satu bahkan keduanya belum menyetujui maka surat tersebut belum dapat dicetak oleh karyawan yang bersangkutan. Berikut tampilan menu riwayat cuti karyawan:

Gambar 4.34 Tampilan Program Menu Riwayat Cuti Karyawan

Tampilan Program Menu Approval Cuti oleh Kepala Departemen

Pada menu approval cuti yang dilakukan oleh kepala departemen ini di dalamnya terdapat informasi seputar data cuti yang telah diajukan oleh karyawan departemennya, diantaranya no pengajuan, NIK, nama karyawan, tanggal pengajuan, saldo cuti tahunan hingga status. Berikut tampilan menu approval cuti oleh kepala departemen :

Gambar 4.35 Tampilan Program Menu Approval Cuti oleh Kepala Departemen

Tampilan Program Menu Proses Approval Cuti oleh Kepala Departemen

Pada proses approval cuti yang dilakukan oleh kepala departemen ini di dalamnya terdapat informasi data seputar dengan cuti yang diajukan oleh karyawan diantaranya nomor permohonan, NIK, nama karyawan tersebut, tanggal pengajuan, tanggal mulai cuti, keterangan/alasan cuti, departemen karyawan, jenis cuti dan tanggal berakhirnya cuti. Jika kepala departemen ingin menyetujui/approved cuti tersebut, maka tinggal mengklik button berwarna biru dengan tulisan “terima permohonan ini”. Sebaliknya apabila kepala departemen ingin menolaknya, maka tinggal mengklik button berwarna merah dengan tulisan “tolak permohonan ini”. Berikut tampilan menu approval cuti oleh kepala departemen :

Gambar 4.36 Tampilan Program Menu Proses Approval Cuti oleh Kepala Departemen

Tampilan Program Menu Konfirmasi Cuti oleh HRD

Pada menu konfirmasi cuti yang dilakukan oleh HRD ini di dalamnya terdapat informasi seputar dengan cuti yang diajukan oleh karyawan diantaranya nomor pengajuan, NIK, nama karyawan tersebut, tanggal pengajuan, saldo cuti, disetujui pimpinan/kepala departemen, sudah dikonfirmasi dan konfirmasi. Jika pada kolom disetujui pimpinan/kepala departemen dengan status belum disetujui, maka HRD tidak dapat mengkonfirmasinya. Kemudian jika pada kolom disetujui pimpinan/kepala departemen dengan status sudah disetujui, maka HRD dapat mengkonfirmasinya dengan cara mengklik icon pada kolom konfirmasi. Berikut tampilan menu konfirmasi cuti oleh HRD :

Gambar 4.37 Tampilan Program Menu Konfirmasi Cuti oleh HRD

Konfigurasi Sistem Usulan

Adapun beberapa konfigurasi sistem yang diusulkan diantaranya:

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU E7500 @2.93GHz
  2. Monitor : LCD (Liquid Cristal Display)
  3. Mouse : USB Standar PS2
  4. Keyboard : PS/2 wired USB
  5. RAM : 2 GB
  6. Harddisk : 500 Giga Bytes
  7. Printer : Laserjet

Spesifikasi Perangkat Lunak(Software)

  1. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate
  2. Web browser : Mozila firefox atau google chrome.
  3. Web Server  : XAMPP win32-1.7.3
  4. Database : MySQL
  5. Database Editor : PHP MyAdmin 4.0.4.1
  6. Code Editor : Notepad++

Hak Akses(Brainware)

  1. Admin
    HRD bagian time keeper (bertanggung jawab terhadap input periode cuti dan mengolah data cuti serta data karyawan)
  2. User
    1. Karyawan (mengajukan permohonan cuti)
    2. Kepala Departemen (Bertanggung jawab terhadap approval cuti karyawan)
    3. HRD (Bertanggung jawab terhadap konfirmasi cuti karyawan).

Tampilan Program Menu Konfirmasi Cuti oleh HRD

Black Box Testing

Black Box Testing pada Halaman Login

Berikut ini adalah tabel pengujian black box berdasarkan sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis web pada PT Aerofood Indonesia untuk fungsi login user, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.9 Black Box Testing pada Halaman Login
Black Box Testing pada Menu Input Periode Cuti

Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan perancangan sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis web pada PT Aerofood Indonesia untuk fungsi menu input periode cuti, sebagai berikut:

Tabel 4.10 Black Box Testing Menu Input Periode Cuti
Black Box Testing pada Menu Permohonan Cuti

Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan perancangan sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis web pada PT Aerofood Indonesia untuk fungsi menu permohonan cuti, sebagai berikut:

Tabel 4.11 Black Box Testing pada Menu Permohonan Cuti

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian menggunakan metode black box dengan cara memberikan sejumlah input pada program diantaranya pengujian pada menu login, menu input periode cuti, dan menu permohonan cuti. selanjutnya akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh time keeper (admin) untuk mengolah data cuti karyawan Pada PT Aerofood Indonesia.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang, yaitu dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga dapat tercapai dalam penerapannya.

Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini melewati banyak proses dan kegiatan yang dilakukan, tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya. Di bawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

Tabel 4.12 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Di bawah ini merupakan rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penulisan serta penelitian skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Cuti Karyawan Berbasis Web pada PT Aerofood Indonesia”.

Tabel 4.13 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan terhadap sistem informasi pengolahan data cuti karyawan pada PT Aerofood Indonesia, maka didapat tiga kesimpulan sebagai berikut :

  1. Proses pengolahan data cuti karyawan yang berjalan saat ini masih manual yaitu menggunakan form kertas dalam pengajuan cuti. Kemudian proses meminta persetujuan yang dilakukan oleh admin departemen terhadap kepala departemen dan HRD harus mendatangi ruangan masing-masing, lalu HRD bagian time keeper harus menginput dan merekap data cuti secara manual dengan menginput satu-persatu ke dalam microsoft excel. Setelah mendapat laporan, admin departemen menempel form list cuti pada officenya. Hal ini menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam proses pengolahan data cuti karyawan.
  2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, PT Aerofood Indonesia membutuhkan sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis web. Maka dari proses sebelumnya yang masih banyak menggunakan form kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dengan adanya sistem tersebut proses pengolahan data cuti menjadi terkomputerisasi. Selain itu juga dapat memudahkan dalam proses mengajukan, menyetujui, mengkonfirmasi, menginput, dan membuat laporan serta meminimalisasi tingkat kesalahan yang terjadi.
  3. Untuk membangun sistem informasi pengolahan data cuti karyawan yang dapat membantu memudahkan karyawan, admin departemen, dan kepala departemen, serta HRD bagian time keeper, diperlukan beberapa tahapan mulai dari observasi ketempat riset, kemudian melakukan wawancara dengan stakeholder dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai seputar sistem informasi pengolahan data cuti karyawan yang berjalan pada PT Aerofood Indonesia. Setelah melakukan wawancara maka didapatkan solusi untuk merancang suatu sistem yang terkomputerisasi yaitu sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis web yang efektif dan efisien dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan rancangan sistem dan PHP (Hypertext Preprocessor) sebagai bahasa pemrograman dengan database MySQL dengan bantuan menggunakan prototype untuk memudahkan perancangan. Serta untuk pengujian sistemnya menggunakan black box testing terhadap fungsional dari sistem. Tahap terakhir adalah implementasi sistem.

Saran

Untuk meningkatkan atau memaksimalkan sistem informasi pengolahan data cuti karyawan berbasis web pada PT Aerofood Indonesia ini, maka penulis memberikan tiga saran, diataranya :

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan, perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan yang dibutuhkan seperti pimpinan dapat mengajukan permohonan cuti.
  2. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait untuk menggunakan sistem pengolahan data cuti karyawan yang akan diterapkan sehingga karyawan dapat menggunakan sistem ini dengan baik dan benar.
  3. Diharapkan selalu ada pemeliharaan/maintenance untuk sistem pengolahan data cuti karyawan tersebut agar selalu berjalan dengan baik dan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Eko, S. (2013). "Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kompensasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bank Central Asia Kudus". Skripsi, Fakultas Ekonomi & Bisnis
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. Pratita & Djahir (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  4. Swastika, I. P. A., & Putra, I. G. L. A. R.(2016). Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi: Implementasi dan Studi Kasus. Yogyakarta : Andi.
  5. Prihartanto, Y. L. (2012). “Sistem Informasi Manajemen Agenda pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Karanganyar”. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 3(3).
  6. 6,0 6,1 Kadir, Abdul. (2014). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi."
  7. Tantra, R. (2012). Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
  8. 8,0 8,1 Muslih, M. T., & Purnama, B. E. (2013). “Pengembangan Aplikasi Sms Gateway untuk Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru Di SMAN 1 Jepara”. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 2(1).
  9. Tyoso. (2016). Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Deepublish.
  10. Erik Mai, Jens. (2013). "The Quality and Qualities of Information".Journal of The American Society for Information Science and Technology, vol. 64, no. 4, p. 675, April.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 Tohari, H. (2014). Analisis Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: ANDI.
  12. Sutarman. (2012). Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara"
  13. Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.
  14. Rosa, A.S., dan Shalahuddin. M. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  15. Siagian, S. (2016). “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medik pada Puskesmas Pakuan Baru”. Scientia Journal, 5(2).
  16. 16,0 16,1 Taufiq, Rohmat. (2013). Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  17. McKay, Alison, George N. Stiny, and Alan de Pennington. (2016). "Principles for the definition of design structures," International Journal of Computer Integrated Manufacturing, vol. 29, no. 3, p. 237.
  18. Indraswuri, I. D, "Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar (UPT TK Dan SD) Kecamatan Kebonagung. (2013)." Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, vol. 7, no. 3.
  19. Syukron, A., & Hasan, N. (2015) "Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web pada Puskesmas Winong," Bianglala Informatika, vol. 3, no. 1.
  20. Darmawan, Deni. (2013). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
  21. Sutabri, Tata. (2012). Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  22. Yakub. Hisbannarto. (2014). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  23. Suwarjana, I Ketut.(2016). Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset.
  24. Isnaini, Meisa.(12 November 2016). Modul Peraturan Cuti. Diakses 09 November 2017, dari https://cutimeisaoffhh.files.wordpress.com/2016/12/modul-peraturan-cuti-pdf.pdf.
  25. Kumpulan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Indonesia Tentang K3. (28 April 2017). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (BAB 10 (Pasal 78 –Pasal 92)). Diakses 09 November 2017, dari http://peraturank3.bewaratraining.com/undang-undang-republik-indonesia-nomor-13-tahun-2003-tentang-ketenagakerjaan-bab-9-pasal-78-pasal-92/.
  26. 26,0 26,1 Shabrina Restu, D. “Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Wanita Mengenai Cuti Haid–Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan”. JURNAL SPREAD, 6(1)
  27. Widodo, H. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Cuti Berbasis Web pada Lilli Pilly Montessori School”. Skripsi, Sistem Informasi.
  28. Abadi, S., & Latifah, F. (2017). “Decision Support System Penilaian Kinerja Karyawan pada Perusahaan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting”. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model), 6, 37-43.
  29. Safitri, K., Waruwu, F. T., & Mesran, M. (2017). “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi dengan Menggunakan Metode Analytical Hieararchy Process (Studi Kasus: PT Capella Dinamik Nusantara Takengon)”. Media Informatika Budidarma, 1(1).
  30. Gajian.com. 2017. UU Ketenagakerjaan Tentang Struktur dan Skala Upah Pegawai. Diakses 09 November 2017, dari https://www.gadjian.com/guide/uu-ketenagakerjaan.,
  31. Devi, N. A., & Fitri, W. (2017). “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Afektif Terhadap Kinerja Karyawan dengan Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT Sari Warna Asli Unit 1 Karanganyar) “. (Doctoral dissertation, IAIN Surakarta).
  32. Saryanto, S., & Amboningtyas, D. (2017). “Pengaruh Rotasi Kerja, Stres, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Ace Hardware Semarang)”. Journal of Management, 3(3).
  33. Lee, Sunguk. (2012). "Unified Modeling Language (UML) for Database Systems," International Journal of Database Theory and Application, vol. 5, no. 1, p. 158.
  34. Onu, F.,Umeakuka, C. (2016). "Object Oriented Programming (OOP) Approach to ," International Journal of Computer Applications Technolog, vol. 5, no. 8, p. 506.
  35. Maimunah, M., Supriyanti, D., & Hendrian, H. (2017) "Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android pada Outlet Pizza Hut Delivery," Semnasteknomedia Online, vol. 5, no. 1, pp. 4-5.
  36. Sanjaya, D., Dianova L., &Nugraha, L.S.(2015). “Perancangan Sistem Berorientasi Objek dengan UML (Unified Modelling Language)”. Makalah, Sistem Informasi.
  37. Agustinah, D. (2017). “Pengembangan Website pada PT Ungaran Printing Apparel Menggunakan Analisis Csf dan Analisis SWOT”. Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer.
  38. Yasin, F. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana Media.
  39. Ramadhani, S., Anis, U., & Masruro, S. T. (2013). "Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan di Kecamatan Lamongan Dengan PHP MySQL," Jurnal Teknika, vol. 5, no. 2.
  40. Sholikhin, A., & Riasti, B. K. (2013). "Pembangunan Sistem Informasi Inventarisasi Sekolah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Berbasis Web," IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, vol. 2, no. 2.
  41. Wardani, S. K. (2013). "Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Pacitan," Epub-sistem informasi, vol. 1, no. 1.
  42. Firdayanti, M. (2013). "Perancangan dan Implementasi Rekam Medis Pasien Poli Umum di Rumah Sakit Aisyiyah Muhammadiyah Padang Menggunakan PHP dan MySQL," Jurnal Teknika, vol. 5, no. 2.
  43. Ramadhani, S., Anis, U., & Masruro, S. T. (2013). "Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan di Kecamatan Lamongan Dengan PHP MySQL," Jurnal Teknika, vol. 5, no. 2.
  44. Sholikhin, A., & Riasti, B. K. (2013). "Pembangunan Sistem Informasi Inventarisasi Sekolah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Berbasis Web," IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, vol. 2, no. 2.
  45. Wardani, S. K. (2013). "Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Pacitan," Epub-sistem informasi, vol. 1, no. 1.
  46. Firdayanti, M. (2013). "Perancangan dan Implementasi Rekam Medis Pasien Poli Umum di Rumah Sakit Aisyiyah Muhammadiyah Padang Menggunakan PHP dan MySQL, Jurnal Teknika, vol. 5, no. 2.
  47. Sutopo, P., Cahyadi, D., & Arifin, Z. (2017). "Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web," Bianglala Informatika, vol. 2, no. 1.
  48. Hastanti, R. P., Purnama, B. E., & Wardati, I. U.(2014). "Sistem penjualan Berbasis Web (e-commerce) pada Tata Distro Kabupaten Pacitan," Publikasi Nasiona, vol. 3, no. 1.
  49. Syukron, A., & Hasan, N. (2015) "Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web pada Puskesmas Winong," Bianglala Informatika, vol. 3, no. 1.
  50. Habibie, F. H., Purnama, B. E., & Triyono,R.H. (2014). "Pembangunan Sistem Informasi Penerimaan Calon Tenaga Kerja Secara Online Berbasis Web pada Bursa Kerja Khusus Smk Ganesha Tama Boyolali," Publikasi Nasional, vol. 1, no. 1, p. 79, Agustus.
  51. Hastanti, R. P., Purnama, B. E., & Wardati, I. U. (2014). "Sistem penjualan berbasis web (e-commerce) pada Tata Distro Kabupaten Pacitan," Publikasi Nasional, vol. 3, no. 1, p. 3.
  52. Hastanti, R. P., Purnama, B. E., & Wardati, I. U. (2014). "Sistem penjualan berbasis web (e-commerce) pada Tata Distro Kabupaten Pacitan," Publikasi Nasional, vol. 3, no. 1, p. 3.
  53. Wicaksono, T. A., & Fauzi, M. A. (2015). "System Inventory Control pada Laboratorium Komputer Smk Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter," Jurnal Surya Informatika, vol. 1, no. 1, p. 26.
  54. Kartini, Budi Utama Fahnun, Dewi Pratiwi. (2014). "Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta ," Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia). STMIK Amikom, p. 26.
  55. Kastanti, H. L., Satoto, K. I., & Widianto, E. D. (2015). "Sistem Informasi Evaluasi Pelayanan Publik Puskesmas Berbasis Website pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi," Jurnal Teknologi dan Sistem Kompute, vol. 3, no. 1, pp. 103-109.
  56. Indera, R. (2015). "Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Alat Kesehatan Berbasis Web pada PT. Alfin Fanca Prima," Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi, vol. 1, no. 1.
  57. Widodo, M. R. R., Zainuddin, M. R., & Nusantara, L. S. (2016) "Sistem Informasi dan Pengolahan Data Kursus Mobil Berbasis Web dengan Sms Gateway di Armada Pasuruan," JIMP-Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan E-ISSN 2503-1945, vol. 1, no. 3.">Indera, R. (2015)
  58. Retnasari, T. (2016). "Analisis Penerapan Standart Operational Procedure (SOP) dalam Pelayanan Kesehatan Berbasis IT Menggunakan Analisa SWOT". Perspektif, 12(2), 138-146.
  59. 59,0 59,1 59,2 59,3 Raharjo, Y. A. (2017). “Penerapan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Sebagai Dasar Strategi Bersaing pada Batik Gres Tenan “. (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).
  60. Astuti, P. T. (2017). “Strategi Pengembangan Mitra Dhuafa Lenteng Agung pada Pola Grameen Bank Ditinjau dari Analisis SWOT “. (Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2017).
  61. Anwar, A. N., & Andi, A. (2017). “Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran pada PT Tribuana Pekanbaru”. PROCURATIO (Jurnal Ilmiah Manajemen), 4(3), 283-298.
  62. Ariza, K. D. (2014). "Pembuatan Aplikasi Informasi Tagihan Listrik Berbasis Android," Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer.
  63. Ramadhina, S. (2015). "Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Bengkel di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Yogyakarta," Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, vol. 22, no. 3, pp. 324-338.
  64. Nugraha, R., Exridores, E., & Sopryadi, H. (2014). "Penerapan Algoritma Fisher-Yates Pada Aplikasi The Lost Insect Untuk Pengenalan Jenis Serangga Berbasis Unity 3D.
  65. Hayani, T. (2013). "Aplikasi Media Pembelajaran Huruf Iqro Berbasis Multimedia," Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, vol. 3, no. 1, pp. 103-104.
  66. Pratiwi, Heny. (2014). "Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi Menggunakan Metode Multicator Evaluation Process," Jurnal Sistem Informasi, vol. 5, no. 2.
  67. Mustaqbal, M. Sii, Roero Fajri Firdus, Hendra Rahmadi. (2015). "Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis," Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, vol. 1, no. 3.
  68. Pratiwi, Heny. (2014). "Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi Menggunakan Metode Multicator Evaluation Process," Jurnal Sistem Informasi, vol. 5, no. 2.
  69. Mustaqbal, M. Sii, Roero Fajri Firdus, Hendra Rahmadi. (2015). "Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis," Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, vol. 1, no. 3.
  70. Yousuf, Masooma, and M. Asger. (2015). "Comparison of Various Requirements Elicitation Techniques," International Jurnal of Computer Applications, vol. 116, no. 4, p. 8, April.
  71. Dzulhaq, M.Iqbal, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha. (2017). "Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013 Kota Tangerang," Jurnal Sisfotek Global , vol. 7, no. 1.
  72. Bachtiar, D., & Atikah, A. (2015). "Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang," Jurnal sisfotek global, vol. 5, no. 1.
  73. Bachtiar, D., & Atikah, A. (2015). "Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang," Jurnal sisfotek global, vol. 5, no. 1.
  74. Warsito, Ary Budi. (2015). Muhamad Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram, "Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework pada Perguruan Tinggi Raharja Tangerang," CCIT Journal, vol. 8, no. 2.
  75. Rosyidhana, Akbar. (2014) "Sistem Informasi Inventori dan Penjualan Berbasis Web di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten," Tugas Akhir, Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada.
  76. Krisnaningsih, E. & Acang. (2017) "Analisa Perancangan Sistem Informasi Komputerisasi Cuti Pegawai pada Kantor Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang," JSiI (Journal Sistem Informasi), vol. 3.
  77. Rohendi, K. (2015). "Sistem Informasi Pengajuan Cuti Pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Barat," Jurnal TeknoIf ISSN 2338-2724, vol. 3, no. 2.
  78. Syaripudin, G. A., & Cahyana, R. (2015). "Pengembangan Aplikasi Web untuk Pengajuan Cuti Pegawai Secara Online," Jurnal Algoritma, vol. 12, no. 1.
  79. Sadami, R. I. S., Hikmah, N., & Suryanto, S. (2016). "Sistem Informasi Pengajuan Cuti dan Request Jadwal Kerja Berbasis Web pada Contact Center PLN 123 Jakarta," In Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kompute, pp. (pp. 55-INF)., December.
  80. Setiyanto, A., & Samopa, F. (2013). "Pembuatan Sistem Informasi Cuti pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan Menggunakan PHP dan MySQL," Jurnal Teknik ITS, vol. 2, no. 2, pp. A381-A384.
  81. Sharma, L. Purwani, H. Das, R. Malviya, A. Nagdev, K. (2017) "Smart Leave Management System," IJSTE || National Conference on Road Map for Smart Cities of Rajasthan (NC-RMSCR), vol. ISSN (online), no. 2349-784X.
  82. Priya, A.M., Shyamala, G., & Dharshini, R. (2017). "Mobile HRM For Online Leave Management System," IJCSMC, vol. 6, no. 2.
  83. Singh, Manish dkk. (2017) "Leave and Payroll Management System," IOSR Journal of Computer Engineering (IOSRJCE).
  84. Asong, K.K. (2016). "Development of Employees Leave Database Management System," Dama International Journal of Researchers, no. SSN: 2343-6743.
  85. Selvi, S., Rath, M., Sinha, N. K., Singh, S. P., Hemrom, N. N. J., Bhattacharya, A., & Biswal, A. K. (2014). "HR e-Leave Tour Management System at RDCIS, SAIL," In Information Technology (ICIT) International Conference on (pp. 333-338), no. IEEE.

DAFTAR LAMPIRAN