SI1412482054

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

HARIAN SISWA SMA NEGERI 2

TANGERANG


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1412482054

NAMA : AYU INTAN MARDYATI


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSSINES INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

HARIAN SISWA SMA NEGERI 2

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482054
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Bussines Intelligence

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 05066




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

HARIAN SISWA SMA NEGERI 2

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482054
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Bussines Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sri Rahayu, ST.,MMSi)
   
(Nur Azizah, M.Akt.M.Kom)
NID : 08182
   
NID : 10002




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

HARIAN SISWA SMA NEGERI 2

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1412482054
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Bussines Intelligence

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412482054

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PADA PT BUMITANGERANG MESINDOTAMA”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT. Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA), Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  5. Bapak Sutrisno, M.Kom selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Andri Halim selaku Kepala Divisi IT PT. Bumitangerang Mesindotama sekaligus pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Seluruh Pimpinan dan Karyawan pada PT. Bumitangerang Mesindotama terutama bagian IT yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
  11. Rekan-rekan seperjuangan CCB dan BBC (Ikhsan, Alda, Andrian,Yogi, Diko, Eko, Dedy, Sendra, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu).
  12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Desember 2018
   
(Ayu Intan Mardyati)
NIM : 1412482054


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu master
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi di Kota Tangerang khususnya dalam dunia pendidikan telah mendorong sekolah sekolah negeri maupun swasta untuk terus berlomba meningkatkan mutu teknologi. Hal tersebut sedang dilakukan oleh salah satu sekolah menengah atas yang ada di Kota Tangerang, yaitu SMA Negeri 2 Tangerang. Sebagai salah satu sekolah unggulan di Kota Tangerang. Sekolah ini ingin menerapkan teknologi di segala bentuk aktivitas belajar mengajarnya. Untuk itu langkah awal yang akan di lakukan oleh SMA Negeri 2 Tangerang adalah memperbaiki sistem absensi terutama pada sistem absensi siswa siswi yang sedang berjalan hingga saat ini.

Dalam Perkembangan dunia pendidikan yang begitu pesat, sistem absensi pada sekolah sangat penting dilakukan untuk mendata kehadiran siswa siswi. Ketepatan dan keakuratan dalam sistem absensi merupakan faktor utama untuk mendapatkan hasil yang tepat. Suatu fasilitas atau sarana sangat dibutuhkan untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang dapat membantu untuk mempermudah dan mempercepat didalam menyelesaikan tugas tugas tersebut.

Pada survei yang telah dilakukan oleh penulis, sistem absensi siswa siswi yang berjalan saat ini kurang efektif dan efesien dalam prosesnya karena sistem yang dilakukan adalah masih secara manual dan dilakukan pada buku agenda absensi yang ada pada petugas piket SMA Negeri 2 Tangerang. Adapun masalah yang timbul akibat sisterm absensi saat ini mudah rusaknya buku agenda absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang karena hanya terbuat dari kertas yang mudah rusak, kurang terawatnya buku agenda absensi siswa siswi SMA Negeri 2 Tangerang sehingga sering terlihat kotor, dan masalah yang mendasar serta sering terjadi adalah hilangnya data asbensi siswa siswi yang dapat menghambat kinerja bagian kurikulum untuk mengetahui laju absensi siswa siswi setiap bulannya dalam satu periode sebagian bahan laporan akhir tahun. Oleh karna itu penulis ingin merancang sistem absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang saat ini masih berjalan secara manual. menjadi sistem absensi siswa siswi yang terkomputerisasi yang dapat menghasilkan sistem absensi yang lebih efektif dan efesien. Dari latar belakang peneliti mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI HARIAN SISWA SMA NEGERI 2 TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka penulisan merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah proses absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang sedang berjalan saat ini?
  2. Apakah sistem absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang berjalan saat ini sudah dapat dimonitoring secara real time dan keseluruhan ?
  3. Bagaimana merancang sistem Absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat?

Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan dari judul serta tujuan penulis, penulis membuat batasan masalah dengan maksud agar tujuan yang diinginkan tercapai. Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam laporan akhir (SKRIPSI) ini adalah perancangan pengelolahan yang meliputi, pengolahan data absensi siswa siswi seperti input data siswa siswi, rekapitulasi data absensi (yang pernah ijin atau sakit) dan laporan data absensi siswa siswi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan akhir (SKRIPSI) ini, peneliti dapat menguraikan beberapa tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui proses absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang sedang berjalan saat ini.
  2. Membantu sekolah untuk menciptakan suatu sistem yang lebih baik dari sistem sebelumnya.
  3. Memberikan solusi kepada SMA Negeri 2 Tangerang dengan menciptakan laporan absensi siswa siswi dengan cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Memberikan solusi sistem absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat.
  2. Menjadikan sistem absensi siswa siswi menjadi lebih efektif dan efisien karena sudah terkomputerisasi.
  3. Meningkatkan kedisiplinan dan ketepatan waktu siswa siswi di SMA Negeri 2 Tangerang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yaitu :
  1. Metode observasi (pengumpulan data), yaitu melakukan tinjauan langsung ke SMA Negeri 2 Tangerang untuk mendapatkan data dan informasi mengenai absensi siswa.
  2. Wawancara (interview), Peneliti melakukan tanya jawab secara langsung kepada bagian yang bersangkutan perihal absensi yang sedang berjalan saat ini untuk mendapatkan informasi yang akurat dan untuk menyelesaikan penelitian ini.
  3. Studi Pustaka (library research), yaitu mempergunakan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan kuliah kerja praktek ini sebagai acuan dan referensi.

Metode Analisis Sistem

Setelah proses pengumpulan data dilakukan beberapa teknik, maka data yang ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu akhir yang bermanfaat bagi peneliti ini. Selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap kenyataan dilapangan dan dibandingkan dengan teori. Dalam metode analisis sistem dilakukan 4 tahapan, yaitu:

  1. Melakukan penelitian atas sistem yang sedang berjalan
  2. Menganalisa terhadap kebutuhan informasi
  3. Mengindetifikasi terhadap informasi
  4. Selanjutnya hasil analisa dibuat laporan untuk dimasukkan kedalam perancangan sistem yang diusulkan.

Metode Analisa

Analisis yang digunakan adalah SWOT singkatan dari Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), Ancaman (Threats). Metode ini untuk melakukan melihat suatu kondisi internal maupun ekstenal sehingga terbentuk penyampaian informasi secara efektif dan efesien.

Kemudian untuk rancangan sistem yang akan diusulkan digunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu: Elisitasi, Tahap I, Tahap II, Tahap III, dan Final Draf Elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap selesai. Pada tahap perancangan atau tahap dalam mendesain merupakan tahap yang menentukan proses sistem yang baru. Agar mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti ini. dalam metode penelitian perancangan sistem yang digunakan yaitu, UML (Unified Modeling Language) dengan Visual Paradigm yaitu use case diagram, sequence diagram, activity diagram. Dalam perancangan ini peneliti menggunakan sofware XAMPP dengan pendukung bahasa pemograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti untuk membuat sistem ini.

Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian yang diajukan menggunakan BlackBox Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan sofware, metode pengujian BlackBox Testing berusaha untuk menentukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang. Kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan perfoma. Oleh karna itu, penulis mengunkan pengujian Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oelh stakeholder. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan, audit sistem. Penjagaan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas Laporan Akhir (SKRIPSI) ini, peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori umum dan teori khusus yang diambil dari beberapa kutipan buku jurnal, yang berupa pengertian dan definisi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisis sistem, Unified Modeling Language (UML) dan teori lainya yang berkaitan dengan perkembangan sistem baru yang diusulkan. Serta Literature Review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan tentang penelitian yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, sejarah singkat SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, Struktur organisasi SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, Procedure sistem absensi siswa SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, alur pengabsensian siswa SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, menggunakan UML (Unified Modelling Language), permasalah yang dihadapi, analisis kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan, analisa proses, urutan prosedur, analisa kontrol, proseduer yang berjalan dan solusi pemecahan masalah pada SMA Negeri 2 Tangerang.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini menguraikan tentang perancangan sistem yang diusulkan meliputi, usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan prototype / tampilan, implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran dari penelitianm untuk pihak pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian ini dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Arif Hidayat [2015:5], “Perancangan sistem adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun”. Semetara, menurut Dadang Haryanto dkk [2015:4], “Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memeperbaiki kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan”.

Berdasarkan pengertian diatas, penelitian dapat menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses membuat gambaran sistem baru yang akan dibuat nantinya.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan [2013:228], tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

  1. Mempunyai kebutuhan pemakai sistem (user).
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem menurut Wibowo [2014:116], terbagi atas dua bagian, yaitu:

  1. Perangangan spesifikasi logika: menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masalah (input), antarmuka pemakai (user interface), proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas SI (sistem informasi).
  2. Perancangan spesifikasi fisik: menyatakan sistem akan menjalankan fungsi fungsi. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hadware, software, database, alat alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan.
    1. Keluaran (output), masukan (input), dan antar muka pemakaian (user interface) sistem.
    2. Hadware, software, database, alat-alat, komuniksi, personil, dan prosedur.
    3. Bagaimana komponen-komponen diatas diintegrasikan

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem menurut Jogianto dalam buku Rusdiana dan Irfan [2014:29], Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang orang yang ada dan terjadi. sedangkan menurut Jeperson Hutahaean [2014:2], Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem menurut Edhi Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014), yaitu :

  1. Komponen (components)
  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak komponen sistem disebut sebagai subsistem.

  3. Pengubungan/antar muka (interface)
  4. Penguhung antar/muka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Perhubungan/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  5. Batas (Boundary)
  6. Batas sistem diperlukam untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanaya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scrope tinjauan terhadap sistem.

  7. Lingkungan (environment)
  8. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  9. Masukan (input)
  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yag perlu dimasukan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengeolahan (processing)
  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan ouput yang berguna bagi para pemakaiannnya.

  13. Keluaran (ouput)
  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran tujuan sistem.

  17. Kendali (control)
  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing masing.

  19. Umpan-balik (feedback)
  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikan para kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42) sistem dapat diklarifikasikan dari beberapa susudt pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang tidak tampak secara fisik.
  2. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
  3. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasikan dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas.
  4. Sistem diklarifikasikan sebgai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, teteapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar benar tertutup.) sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan berpengaruh dengan lingkungan luarnya.sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keliaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan berpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Aris dkk [2016:74], “Sumber Informasi data adalah. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Sedangkan menurut Susanto dalam Rudiana dan Irfan [2014:68], “ Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi.

Berdasarkan uraian beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka huruf atau simbol yang menunjukan suatu ide, objek yang dapat melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:71], data dapat diklarifikasikan sebagai bentuk :

  1. Berdasarkan Sifat Data
    1. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan
    2. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melaikan dalam bentukperyataaan dan atau kategori.
  2. Berdasarkan Sumber Data
    1. Data internal (internal data) yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data)
    2. Data eksternal (external data) yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau instituasi, atau data hasil observasi orang lain.
  3. Berdasarkan cara memperolehnya
    1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh penelitian atau diperoleh dari sumebr pertama dan datanya belom diolah.
    2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pighak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulan.
  4. Berdasarkan cakupan pengumpulanya
    1. Data sensus yaitu data yang diperoleh dari populasi
    2. Data sampel yaitu data yang diperoleh dari sampel.
  5. Berdasarkan dinamika data
    1. Data statis yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
    2. Data semi dinamis yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan, sedikit mengalami perubahan.
    3. Data dinamis yaitu data yang menurut waktu mengalami perubahan.
    4. Berdasarkan skala pengukurannya berdasarkan skala pengumpulan, kenal data mominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 [2012:284], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”. sedangkan menurut Turban dalam Eko Budi Setiawan [2016:2], “informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenerannya sehingga bermanfaat bagi penguna dalam mengambiol keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Deleno Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan [2016:2] kualitas informasi baru disukung dengan indikator indikator berikut:

  1. Completeness
  2. Suatu informasi yang dilakukan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap, informasi yang lengkap ini sangat di butuhkan oleh penguna dalam pengambilan keputusan informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan penguna.

  3. Relevance
  4. Kualitas informasi dikatakan releven apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pengunannya.

  5. Accurate
  6. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangan berguna bagi penguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dsri kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut hatus jelas dengan kata lain harus mencermikan maksud dari informasi yang disediakam oleh sistem informasi.

  7. Timeliness
  8. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut udah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  9. Format
  10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yangdisediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Karakteristik Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:91], ”Karakteristik infirmasi yang baik yaitu sebagai berikut:

  1. Information must pertinent, Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan masudnya, keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengembalian keputusan.
  4. Releven. Artinya, informasi mempunyi manfaat untuk pemakaian.

Nilai Informasi

Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutarbi dalam buku Rusdiana dan Irfan yang berjudul sistem informasi manajemen [2014:77] dihubungkan didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.
  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.
  4. Kecocokkan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.
  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan.
  6. Kejelasan yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakaian
  7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpukan sama.
  9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputisan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Manfaat Informasi

Menurut Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan [2014:87] yang berjudul sistem informasi manajemen, informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, yaitu sebagai berikut.

Apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, yaitu sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan, adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambalian keputusan.
  2. Mengurangi ketidakpastian pemakaian informasi. Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
  3. Mengurangi resiko kegagalan. Adanya informasi akan resiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
  4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.
  5. Memeberikan standar, atauran,ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sugeng dkk dalam jurnalnya [2015] “Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang digunakan secara manual, maupun berbantuan computer untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan. Sementara menurut Nina Rahayu dkk [2017:44], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa. “sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosessan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannnya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:202]. “Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang disebut blok bangunan yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan tersebut yaitu:

  1. Komponen input
  2. Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi, input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dumasukan yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Komponen Model
  4. Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.

  5. Komponen output
  6. Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan imformasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemkaian sistem.

  7. Komponen teknologi
  8. Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, mengahasilkan dan mengirimkan keluaran serra membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  9. Komponen hardware
  10. Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsi sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.

  11. Komponen software
  12. Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.

  13. Komponen basis data
  14. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisensi kapasitas penyimpanannya.

  15. Komponen kontrol
  16. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjut kesalahan, dapat cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sarana, jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran sistem atau tujuannya. Menurut Barry E Cushing [2013:34], tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulnes), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan konsumen (custumer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

  1. Kegunaan (usefulnes)
  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan releven untuk pengambilan keputusan.

  3. Ekonomi (economic)
  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian, mesin mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Kendalaan (realibility)
  6. Keandalan sistem harus mempunyai tingkatan yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidk hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan (custumer service)
  8. Langganan sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kedapatan pelanggan.

  9. Kesederhaan (simplicity)
  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga harus terstruktur dan operasi dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibelitas (fleksibilty)
  12. Sistem harus cukup fleksibilitas untuk menangani perubahan yang terjadi. Kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan atau dala kebutuhan yang wajibkan oleh organisasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Absensi

Definisi Absensi

Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah ketidakhadiranya seorang siswa siswi pada saat jam pelajaran dikelas, karena sakit, ijin, alpa, atau dispensasi. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran siswa siswi untuk mngetahui kesaharia dikelas.

Absensi berarti “tidak hadir”, namun bisa dikatakan pula absensi merupakan ketidakhadiran atau kehadiran suatu objek, dalam hal ini ada dimana orang tersebut terlibat dalam suatu organisasi yang mengharuskan adanya pemberitahuan tentang keadaan atau ketidakhadirannya dalam ruang lingkup organisasi tersebut.

Absensi sangat berpengaruh dalam hal belajar mengajar. Absensi merupakan daftar kehadiran yang dimiliki oleh setiap siswa, yang dilakukan sebelum memulai aktifitas mengajar. dan untuk mencatat hadir dan ketidakhadiran siswa, guru mengabsensi seluruh siswa dikelas untuk bukti ketidakhadirannya seseorang yang telah ditentukan oleh bagian tata usaha. Sebagai bukti bahwa kehadiran atau tidaknya seseorang.

Pencatatan absensi siswa merupakan salah satu faktor penting dalam pengolahan sumber daya manusia (SDM) / Human Resources Management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran siswa dapat menenetukan prestasi kedisiplinan.

Jenis-Jenis Absensi

Menururt Eko dkk [2015:44] secara umum, jenis-jenis absensi menurut cara pengumuman dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu.

  1. Absensi manual
  2. Absensi manual merupakan cara penulisan kehadiran dengan cara menggunakan pena berupa tanda tangan.

  3. Absensi Non manual
  4. Absensi non manual merupakan cara penulisan kehadiran dengan menggunakan alat yang terkomputerisasi.

Pengolahan Sistem Absensi

Pengolahan sistem absensi dengan memanfaatkan kelebihan teknologi informasi adalah:

  1. Absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
  2. Informasi hasil pencarian yang dapat disajikan lebih lengkap.
  3. Mempermudah dalam melakukan Entry dan Update data.
  4. Memudahkan pembuatan laporan dan rekapitulasi.
  5. Terdapat fasilitas informasi.

Dengan demikian sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah ketidakhadiran siswa siswi, serta meningkatkan kulitas belajar mengajar.

Definisi Siswa

Menurut Menteri pendidikan dan Kebudayaan. “Siswa atau Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengemebangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan disekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri”.

Konsep Dasar Sekolah

Menurut Tu’u dalam Vesytha Peterria dan Nanik Suryani [2016:862], “Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai nilai etik, moral, mental, spriritual, disiplin dan ilmu pengetahuan”. Sedangkan menurut Ahmadi dalam Vestyha Peterria dan Nanik Suryani [2016:862], “Sekolah merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses sosialisasi dan berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak”.

Berdasarkan pengertian diatas peneliti dapat menyimpulkan sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan yang bersifat formal, nonformal dan informal yang dididirikan oleh negara ataupun swasta yang dirancang untuk mengajari, mengolah dan mendididk peserta didik melalui bimbingan yang diberikan oleh tenaga pendidik.

Konsep Dasar Website

Menurut Sumaryadi [2014:29]. “Website adalah sebagai kumpulan halaman-halaman web yang berhubungan dan kemudian dionlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet. Sedangkan menurut Wibowo Harry Surgiharto dan Imam Ghozali [2017:21]. “ Website adalah slaah satu alat bantu yang digunakan dalam mengunakan teknologi berbasis online, website juga dapat digunakan sebagai remote monitoring system dari sebuah skalar elektronik dengan media internet.

Konsep Dasar Database

Menurut Spits Warnars [2014:84], “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisni, database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) Dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lainnya”. Sedangkan menurut Prasetio [2012:181]. ”Berpendapat, Database adalah struktur yang umumnya dikategorikan dalam dua hal, sebuah database flat daj sebuah data relasional lebih disukai karenan lebih masukn akal dibangkan database flat.

Konsep Dasar Internet

Menurut priyanto Hidayatullah, dkk [2015:1] Internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia. Dengan internet, sebuah komputer yang berbeda. Dengan internet, sebuah toko online bisa tetap terbuka selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu tanpa berhenti. Dengan internet, kejadian penting yang terjadi di suatu negara bisa segera diketahui oleh orang lain di negara yang berbeda. Internet (interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga mengunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmissions Control Protokol / Internet Protocol.

Konsep Dasar Black Box Testing

Menurut Taslim dalam Defiariany dkk [2017:67]. “ (Black Box Testing) adalah pengujian yang dilakukan hanya dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak”. Sementara menurut Rosa dan Salahuddin dalam Supriyanta dan Eunike Nova Dwi [2016:19. “(Black Box Testing) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi tanpa menguji desain dan kode pemograman.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut maimunah dkk [2017:1], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang komplek sedemikiam rupa sehingga lebih muda dipelajari dan dipahami”. Sedangkan menurut Rosa A. S dkk (2014:33) “UML (Unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.”

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) yaitu bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Fitri Anasari dkk [2015:13] UML (Unified Modeling Language) mempunyai tujuan sebagian berikut:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif muedah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Jenis jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasan [2015:30] jenis jenis Diagram UML (Unified Modeling Language) terdiri dari :

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipical anatar para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
  3. Activity Diagram
  4. Activity Diagram adalah teknik umtuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip anatar ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.
  5. Class Diagram
  6. Clas Diagram yaitu mengambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukan sifat sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.
  7. Sequence Diagram
  8. Squence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Squence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebgai respons dari sebuah evenet untuk menghasilkan ouput tertentu.
  9. Component Diagram
  10. Component Diagram yaitu digunakan untuk menggambarkan organisasi dari sistem dan ketergantungan dari kompoen perangkat lunak dalam sistem. Dapat juga digunakan untuk menunjukan bagaimana kode program dibagi menjadi modul-modul atau komponen.
  11. Deployment Diagram
  12. Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem. Komponen perangkat lunak, processor dan peralatan lain yang membangun arsitektur sistem secara run-time.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Freddy Rangkuti dalam Yudhi Susanto dkk [2013:67]. “Analisa SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan, analisa ini berdasarkan logika dapat menimalkan kekurangan dan ancaman. Sedangkan menurut Peace and Ribinson [2013:134]. “Analisa SWOT perlu dilakukan karena SWOT untuk mencocokan “fit” antar sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.” Pencocockan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan meminimumkan kelemahan dan ancaman.

Secara umum SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang beroritasi profit dan non profit dengan tujuah utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”. Analisa SWOT dapat diterapkan mempengaruhi kekempat faktornya dimana aplikasi ini adalah:

  1. Bagaimana kekuatan-keuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (oppurtunities) yang ada?
  2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weakness) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan kesempatan (oppurtunities) yang ada?
  3. Selanjutnya bagaimanba kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman ancaman (threats) yang ada?
  4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelamahan (weakness) yang mampu menghindari dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Puput [2017:62]. “Analisa SWOT bermanfaat apabila telah dijelaskan ditentukan, dalam bisnis apa perusahaan beroperasi, dan kerah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Dari hasil analisi akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stokeholder.

Langkah Langkah Analisa SWOT

Menurut Rangkuti dalam syefri Maulana Husain [2013:11] langkah-langkah mudah penyusunan SWOT, yaitu:

  1. Melakukan Proses input untuk menyusun SWOT
  2. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT
  3. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
  4. Tujuannya adalah untuk menentukan terget berapa lama penyusuna SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.
  5. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI
  6. Tujuannya adalah menentukan isu penting dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.
  7. Kuisioner Riset SWOT
  8. Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).
  9. Identifikasi penyebab masalah
  10. Tujuannya adalah untuk menentukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
  11. Menentukan Tujuan Dan Saran Strategis
  12. Tujuannya adalah untuk mementukan tujuan stategis berikut sasaran stategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang akan dihadapi perusahan.
  13. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, dan Pemetaan Strategis.
  14. Tujuannya adalah pengujian isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat. Prespektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
  15. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT
  16. Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.
  17. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators dalam bentuk Tag dan Lead Indicator.
  18. Tujuannya adalah untuk merumuskan stategis initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk tag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.
  19. Memberikan Bobot dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
  20. Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
  21. Melakukan Cascading SWOT
  22. Tujuannya adalah untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menetukam program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMPT ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.
  23. Analisa Resiko mengunakan Key Risk Indicators
  24. Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya resiko serta melakukannya antisipasi penanggulannya.
  25. Analisis Anggara dan Model Keuangan
  26. Tujuannya adalah untuk mengetahui anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.
  27. Analisis kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
  28. Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang berjalan.

Konsep Dasar Bahasa Pemograman

XAMPP

Menurut Pratama, I Putu [2014:440] “ XAMPP adalah aplikasi web server bersifat instan (siap saji) yang dapat digunakan baik disistem operasi Linux maupun disitem operasi Windows. Sedangkan menurut Priyanto Hidayatullah, dkk [2015:25] Web server adalah tempat dimana kita menyimpan aplikasi web kemudian mengaksesnya melalui internet. Setiap perubahan, kecil maupun besar, kita upload ke web server baru setelah itu kita perikasa apakah perubahan itu sudah sesuai dengan yang kita inginkan atau belum.

PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk [2015:231]. “PHP (Hypertext Preprocesso) atau singkatan dari PHP ini adalah suatu Bahasa Scripting khususnya digunakan untuk web develoment. Karena sifatnya yang server slide scripting, maka untuk menjeleaskan PHP harus menggubakan web server. PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, Jquery, Ajax. Namun, pada umumnya PHP lebih banyak digunakan bersamaan dengan bertipe HTML.

MYSQL

Menurut M. Rudyanto Arief dalam Medi Suhartanto [2014:3]. “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang database sebagai sumber dan pengolahan datanya.

HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Harkamal Kaur [2017:2], “Hyper Text Markup Language, commonly abbreviated as HTML, is the standard markup language used to create web pages. Along with CSS, and JavaScript, HTML is a Cornerstone technology used to create web pages as well as to create user interfaces formobile and web applications”. (Hyper Text Markup Language) yang biasa disingkat HTML, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat halaman web. Seiring dengan CSS, dan JavaScript, HTML merupakan teknologi connerstone yang digunakan untuk membuat halamann web sekaligus untuk meniptakan user interface aplikasi mobile ).

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam M.Iqbal Dzulhaq dkk [2017:1]. “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineeiring). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”. Sedangkan menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito Rini dkk [2016:64]. “Elisistasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menentukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang dimilki kepentingan dalan pengembangan sistem”.

Jenis jenis Elisitasi

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklarifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan anatara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    1. M” pada MDI berarti Mandatory (Penting)
    2. Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    3. “D” pada MDI berarti Desirable
    4. Maksudnya requirement tersebut tidak harus terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    5. “I” pada MDI berarti Innessential
    6. Maksudnya, requirement tersebut bukalah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusunan eksitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dan optiom I pada metode MDL. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklarifikasi kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diususulkan?
    2. Operational (O), bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembalikan?
    3. Economic (E), berapa biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option. yaitu:

    1. High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M), mampu dikerjakannya.
    3. Low (L), mudah dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisistasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistm yang akan dikembangkan.

    Studi Pustaka Literature Review

    Menurut Warsito dkk [2015:29]. “Metode Study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang dilakukan. Pengumpulan informasi dengan penelitian yang dilakukan.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat PT. Sintech Berkah Abadi

    PT. Sintech Berkah Abadi, Jl. HR. Rasuna Said No. 76 RT. 005/001 Pakojan, Pinang, Tangerang – Banten. Perusahaan baru berdiri pada tahun 2015 dengan nama perusahaan adalah PT. Sintech Berkah Abadi. PT. Sintech Berkah Abadi adalah salah satu dari penyedia solusi perangkat lunak di pasar global, memberikan solusi bisnis dan berteknologi tinggi berbasis layanan untuk para pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. Sintech Berkah Abadi memiliki tim yang kuat dengan ukuran pelaksanaan proyek besar dan mengerahkan seluruh kemampuanya untuk memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada pelanggan. Salah satu kunci keberhasilan kami adalah adaptasi kami terhadap berbagai macam dan aneka kebutuhan akan sistem informasi komputer sehingga menghasilkan Manajemen Kualitas, Manajemen Proyek, kebutuhan Infrastruktur, dan lainnya dengan sempurna untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggan kami. Memegang portfolio yang terdiri dari produk, proyek dan layanan konsultasi, kami membuat produk inovatif dan menawarkan solusi terkini untuk permintaan pasar yang dinamis dan lingkungan digital yang dinamis.

    Profile PT. Sintech Berkah Abadi

    1. Data Administrasi Perusahaan

      Nama : PT sintech Berkah Abadi

      Status Perusahaan : Pusat

      Alamat : Jl. HR. Rasuna Said Kelurahan Pakojan

      RT.005/01 No. 76 Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, 15142

      No. Telepon : 081383451482

    Visi dan Misi Perusahaan

    1. Visi

      Visi PT. Sintech Berkah Abadi adalah “IT makes easier your works” Menghasilkan produk dan jasa Teknologi Informasi yang memudahkan pekerjaan dan aktivitas Anda.

    2. Misi

      Misi PT. Sintech Berkah Abadi adalah sebagai berikut :

      1. Meningkatkan kualitas SDM dalam pemanfaatan Teknologi Informasi.
      2. Mengembangkan produk Teknologi Informasi yang berkualitas dan kompetitif.
      3. Menyajikan solusi yang tepat dan cermat dalam mengatasi permasalahan konsumen di bidang Teknologi Informasi.
      4. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat (user / konsumen) dalam pembuatan dan pengembangan aplikasi bidang Teknologi Informasi.
      5. Menciptakan komitmen dan kepercayaan masyarakat (user / konsumen) secara konsisten dan berkesinambungan.

    Struktur Organisasi PT. SIntech Berkah Abadi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Selain itu juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Struktur organisasi manajemen PT Sintech Berkah Abadi adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Pada PT. Sintech Berkah Abadi terdapat bagian-bagian yang memiliki tugas dan wewenang dalam menyelesaikan semua pekerjaan. Adapun tugas dan wewenangnya sebagai berikut :

    1. Komisaris

      Tugas dan Wewenang :

      1. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan dagang tersebut.
      2. Memberikan nasihat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan perusahaan.
      3. Melakukan pelaksanaan dari setiap kebijaksanaan yang telah digariskan atau dikeluarkan.
      4. Dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu.
      5. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh direktur.
    2. Direktur

      Tugas dan Wewenang :

      1. Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.
      2. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat umum pemegang saham.
      3. Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang.
      4. Menunjuk, menangkat dan memberhentikan kepala bagian.
      5. Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar dan sifatnya penting.
      6. Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.
      7. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melanggar tata tertib perusahaan.
    3. Manager Marketing

      Tugas dan Wewenang :

      1. Menentukan strategi pemasaran yang efektif.
      2. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dan menerima komplain pelanggan.
      3. Menjalin hubungan, dan kerja sama yang baik didalam internal perusahaan baik bagian marketing maupun dengan bagian lain.
      4. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja di bagian marketing.
      5. Berwenang untuk melakukan koordinasi dengan bagian lain sehubungan dengan pelaksanaan fungsi kerja di bagian marketing.
      6. Berwenang melakukan langkah-langkah tindak lanjut dan penyelesaian terhadap keluhan dari pelanggan.
      7. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melanggar tata tertib perusahaan.
    4. Manager Finance

      Tugas dan Wewenang :

      1. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan akuntasi manajemen, keuangan, sistem informasi keuangan.
      2. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba / rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannta (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi direksi.
      3. Mengevaluasi kajian kelayakan investasi dalam surat-surat berharga, akuisisi, merger dan privatisasi.
      4. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntasi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi & keuangan dan bentuk-bentuk pelaporan.
      5. Melakukan perubahan nomer rekening.
      6. Menerima atau menolak permintaan pembayaran dari unit kerja.
      7. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan.
      8. Menyusun dan merevisi sasaran mutu dan prosedur mutu unit kerja.
      9. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melangar tata tertib perusahaan.
    5. Manager Training

      Tugas dan Wewenang :

      1. Mengukur kebutuhan training yang relevan untuk karayawan baik untuk level individu atau level organisasi, berkonsultasi dengan kepala-kepala tiap departemen, termasuk metoda-metoda penilaian dan sistem pengukuran diperlukan.
      2. Selalu mengetahui informasi terkini tentang keterampilan- keterampilan dan level kualifikasi yang relevan yang diperlukan oleh karyawan untuk tetap mempunyai kinerja yang efektif dan menginformasikan ke setiap orang setiap tentang persyaratan dan informasi yang terkait dengan hal tersebut ke organisasi secara tepat.
      3. Mendesain program training dan kursus-kursus dan kurikulum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan atau mengatur terlaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan penyedia jasa dari luar perusahaan.
      4. Mengidentifikasi, memilih dan mengatur lembaga pelatihan dan akreditasi eksternal, para agensi seta penyedia-penyedia jasa training untuk melaksanakan training yang diperlukan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
      5. Mengorganisir tempat pelaksanaan pelatihan, logistik, pengangkutan, pemondokan seperti yang diperlukan untuk mencapai pengadaan dan pelaksanaan pelatihan secara efisien.
      6. Merencanakan dan melaksanakan kursus latihan secara pribadi sebagai supplement (tambahan) dari training yang disediakan secara external maupun internal oleh pihak lain.
    6. Manager Software

      Tugas dan Wewenang :

      1. Bekerja dalam meneliti sebuah masalah.
      2. Merencanakan solusi terhadap masalah yang ada.
      3. Merekomendasikan software dan sistem yang dibutuhkan.
      4. Mengkoordinir pengembangan untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau kebutuhan lainnya.
      5. Merencanakan aliran sistem dari bawah keatas.
      6. Berinteraksi dengan pelanggan untuk belajar dan mendokumentasikan yang nantinya akan digunakan untuk membuat Business Requirement Document.
      7. Menuliskan kebutuhan teknis dari fase kritis.
      8. Berinteraksi dengan designer untuk memahami keterbatasan perangkat lunak.
      9. Membantu programmer selama pengembangan sistem, seperti menyediakan use case, flowchart, atau bahkan design database.
      10. Melakukan pengujian sistem.
    7. Manager Hardware

      Tugas dan Wewenang :

      1. Mensupervisi maintenance jaringan network perusahaan beserta hardware pendukungnya.
    8. Manager Perencanaan

      Tugas dan Wewenang :

      1. Membuat perencanaan untuk setiap kegiatan rutin perusahaan.
    9. Manager HRD

      Tugas dan Wewenang :

      1. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat.
      2. Menjadi penghubung antara manajemen dengan karyawannya.
      3. Melakukan pelayanan karyawan.
      4. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan, seperti kesempatan yang sama pada karyawan atau apabila terjadi pelecehan seksual.
      5. Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan staf pendukung.
      6. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan penempatan karyawan baru.
      7. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.
    10. Staff Administrasi

      Tugas dan Wewenang :

      1. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan.
      2. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan.
      3. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Klien mengirim keluhan menggunakan sistem email kepada Technical Support.
    2. Technical Support menerima email keluhan dari klien.
    3. Technical Support mengirim email routing keluhan klien kepada manager divisi IT.
    4. Manager divisi IT menerima email routing dari Technical Support.
    5. Manager divisi IT menyetujui keluhan klien dari Technical Support.
    6. Tim divisi IT mengerjakan keluhan dari klien.
    7. Manager divisi IT mengkonfirmasi hasil pekerjaan keluhan klien melalui telepon kepada Technical Support.
    8. Technical Support menghubungi klien melalui telepon bahwa keluhan sudah dikerjakan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

    Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Aplikasi Visual Paradigm for UML Enterprise Edition untuk menggambarkan Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

    1. Use Case Diagram

      Berikut ini gambaran use case sistem penanganan keluhan pada PT. Sintech Berkah Abadi :

      Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar use case diagram di atas terdapat :

      1. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan, yaitu sistem penanganan keluhan.
      2. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Klien, Technical Support, Divisi IT.
      3. 3 use case yang bisa dilakukan oleh actor, diantaranya : mengirim keluhan, menampung keluhan, mengerjakan keluhan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    1. Activity Diagram

      Berikut ini gambaran activity diagram sistem penanganan keluhan pada PT. Sintech Berkah Abadi :

      Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
      2. 3 Vertical swimeline yaitu Klien, technical support, dan Divisi IT.
      3. 10 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor, diantaranya : mengirim keluhan, mengkonfirmasi keluhan, mengerjakan keluhan.
      4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

    1. Sequence Diagram

      Berikut ini gambaran sequence diagram sistem penanganan keluhan pada PT. Sintech Berkah Abadi :

      Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar Sequence diagram diatas terdapat :

      1. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu : klien, technical support, dan Divisi IT.
      2. 12 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya : 1. Membuat keluhan, 2. Mengirim keluhan, 3. Menerima keluhan, 4. Mengirim email routing, 5. Menerima email routing, 6. Menganalisa email routing, 7. Menyetujui keluhan, 8. Mengerjakan keluhan, 9. Mengkonfirmasi hasil pekerjaan, 10. Menerima konfirmasi, 11. Meneruskan hasil konfirmasi, 12. Menerima konfirmasi.
      3. 3 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya : Email, keluhan dan telepon.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Pengembangan Sistem

    1. Analisa SDLC (System Development Life Cycle)

      Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) salah satunya adalah model waterfall. Model waterfall (waterfall model) dapat digunakan untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, yaitu artinya sistem dapat diidentifikasi semua kebutuhannya dari awal dengan spesifikasi yang umum. Karakteristik model ini, memiliki tujuan untuk membangun sebuah sistem dari awal yang mengumpulkan kebutuhan sistem yang akan dibangun sesuai dengan topik penelitian yang dipilih sampai dengan produk tersebut diuji.

      Model pengembangan waterfall ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan sistem yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan sistem yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya.

      Dalam pembuatan sistem help desk untuk penanganan keluhan klien dengan metode pengembangan waterfall memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

      1. Perencanaan sistem.
      2. Analisis sistem.
      3. Perancangan sistem.
      4. Pengujian sistem.
      5. Implementasi sistem.
      6. Pemeliharaan sistem.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi perangkat keras/hardware
      1. Processor : Intel Core i3
      2. Monitor : Dell
      3. Mouse : Logitech
      4. Keyboard : Logitech
      5. RAM : 2GB
      6. Harddisk : 500GB
      7. Printer : Epson L360
    2. Spesifikasi perangkat lunak/software
      1. Windows 10
      2. Google Chrome
      3. Email

    Masalah Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan yang Dihadapi

      Dalam melakukan penanganan keluhan klien pada PT. Sintech Berkah Abadi masih menggunakan sistem semi komputerisasi/email atau belum menggunakan sistem terkomputerisasi yang khusus untuk penanganan keluhan dari klien, sehingga tidak terstruktur dan masih belum efektif dan efisien dalam penanganan keluhan klien. Peneliti ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan serta masalah yang ada pada sistem yang berjalan saat ini. Hambatan dan masalah yang utama adalah cara penanganan keluhan klien yang rumit atau tidak terstruktur, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

      1. Menggunakan sistem email yang akan sulit mengontrol keluhan-keluhan yang masuk.
      2. Tidak ada laporan keluhan klien sehingga sulit memantau kinerja Technical Support.
      3. Dapat mengganggu komunikasi bila terjadi gangguan teknis pada Mail Server.
    2. Alternatif Pemecahan Masalah

      Untuk mengatasi permasalahan yang telah disebutkan diatas, peneliti mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses penanganan keluhan klien agar lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan menggunakan perkembangan teknologi saat ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

      1. Efektifitas dalam mempermudah proses pengaduan dan penanganan keluhan agar lebih terstruktur lagi.
      2. Proses yang mudah dalam penanganan keluhan klien sehingga technical support dapat mudah melakukan rekapan keluhan.
      3. Mengurangi dan meminimalisasikan gangguan-gangguan pada sistem penanganan keluhan.

    User Requirements

    Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara.

    1. Elisitasi Tahap I

      Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun kedalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

      Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    2. Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

      Keterangan :

      M = Mandatory (Penting)

      D = Desirable (Tidak Terlalu Penting)

      I = Inessential (Tidak Mutlak Ada)

    3. Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut :

      1. T (Technical), maksudnya adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O (Operational), maksudnya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E (Economic), maksudnya adalah berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, diantaranya :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

        Elisitasi tahap III ini berisikan 33 (tiga puluh tiga) kebutuhan functional dan 6 (enam) kebutuhan non functional yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 dari hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI sebagai berikut :

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

      T = Technical (Teknis)

      H = High (Tinggi)

      O = Operational (Operasional)

      M = Middle (Tengah atau Sedang)

      E = Economic (Ekonomis)

      L = Low (Rendah)

    4. Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan bentuk dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut diagram final draft elisitasi :

      Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM USULAN

      Prosedur Sistem Usulan

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil dari analisis dan penelitian yang telah dilakukan mengenai “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI” pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

      1. Proses pengolahan data pada sistem rencana anggaran biaya dimulai dengan mencatat peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek lalu menghitung seluruh biaya yang diperlukan berdasarkan peralatan yang diperlukan.
      2. Dalam membuat Sistem rencana anggaran biaya berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.
      3. Dalam sistem yang dibuat ada beberapa faktor yang diperlukan yaitu : pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal, bahan baku dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek dan kegiatan yang dilakukan selama proyek berlangsung.

      Saran

      Dengan melihat simpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini:

      1. Agar sistem rencana anggaran biaya dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
      2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem rencana anggaran biaya perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware)
      3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh proyek pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melaui perangkat smartphone saat ini.

      Daftar Pustaka