SI1412482054

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

HARIAN SISWA SMA NEGERI 2

TANGERANG


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1412482054

NAMA : AYU INTAN MARDYATI


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSSINES INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

HARIAN SISWA SMA NEGERI 2

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482054
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Bussines Intelligence

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 05066




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

HARIAN SISWA SMA NEGERI 2

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482054
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Bussines Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sri Rahayu, ST.,MMSi)
   
(Nur Azizah, M.Akt.M.Kom)
NID : 08182
   
NID : 10002




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

HARIAN SISWA SMA NEGERI 2

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1412482054
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Bussines Intelligence

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412482054

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI HARIAN SISWA SMA NEGERI 2 TANGERANG”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di SMA Negeri 2 Tangerang, Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Sri Rahayu, ST,. MM.Si selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Ibu Nur Azizah, M.Akt,.M.Kom selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Andri Halim pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Kerabat-kerabat dan rekan-rekan seperjuangan.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Desember 2018
   
(Ayu Intan Mardyati)
NIM : 1412482054


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu master
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi di Kota Tangerang khususnya dalam dunia pendidikan telah mendorong sekolah sekolah negeri maupun swasta untuk terus berlomba meningkatkan mutu teknologi. Hal tersebut sedang dilakukan oleh salah satu sekolah menengah atas yang ada di Kota Tangerang, yaitu SMA Negeri 2 Tangerang. Sebagai salah satu sekolah unggulan di Kota Tangerang. Sekolah ini ingin menerapkan teknologi di segala bentuk aktivitas belajar mengajarnya. Untuk itu langkah awal yang akan di lakukan oleh SMA Negeri 2 Tangerang adalah memperbaiki sistem absensi terutama pada sistem absensi siswa siswi yang sedang berjalan hingga saat ini.

Dalam Perkembangan dunia pendidikan yang begitu pesat, sistem absensi pada sekolah sangat penting dilakukan untuk mendata kehadiran siswa siswi. Ketepatan dan keakuratan dalam sistem absensi merupakan faktor utama untuk mendapatkan hasil yang tepat. Suatu fasilitas atau sarana sangat dibutuhkan untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang dapat membantu untuk mempermudah dan mempercepat didalam menyelesaikan tugas tugas tersebut.

Pada survei yang telah dilakukan oleh penulis, sistem absensi siswa siswi yang berjalan saat ini kurang efektif dan efesien dalam prosesnya karena sistem yang dilakukan adalah masih secara manual dan dilakukan pada buku agenda absensi yang ada pada petugas piket SMA Negeri 2 Tangerang. Adapun masalah yang timbul akibat sisterm absensi saat ini mudah rusaknya buku agenda absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang karena hanya terbuat dari kertas yang mudah rusak, kurang terawatnya buku agenda absensi siswa siswi SMA Negeri 2 Tangerang sehingga sering terlihat kotor, dan masalah yang mendasar serta sering terjadi adalah hilangnya data asbensi siswa siswi yang dapat menghambat kinerja bagian kurikulum untuk mengetahui laju absensi siswa siswi setiap bulannya dalam satu periode sebagian bahan laporan akhir tahun. Oleh karna itu penulis ingin merancang sistem absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang saat ini masih berjalan secara manual. menjadi sistem absensi siswa siswi yang terkomputerisasi yang dapat menghasilkan sistem absensi yang lebih efektif dan efesien. Dari latar belakang peneliti mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI HARIAN SISWA SMA NEGERI 2 TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka penulisan merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah proses absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang sedang berjalan saat ini?
  2. Apakah sistem absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang berjalan saat ini sudah dapat dimonitoring secara real time dan keseluruhan ?
  3. Bagaimana merancang sistem Absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat?

Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan dari judul serta tujuan penulis, penulis membuat batasan masalah dengan maksud agar tujuan yang diinginkan tercapai. Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam laporan akhir (SKRIPSI) ini adalah perancangan pengelolahan yang meliputi, pengolahan data absensi siswa siswi seperti input data siswa siswi, rekapitulasi data absensi (yang pernah ijin atau sakit) dan laporan data absensi siswa siswi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan akhir (SKRIPSI) ini, peneliti dapat menguraikan beberapa tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui proses absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang sedang berjalan saat ini.
  2. Membantu sekolah untuk menciptakan suatu sistem yang lebih baik dari sistem sebelumnya.
  3. Memberikan solusi kepada SMA Negeri 2 Tangerang dengan menciptakan laporan absensi siswa siswi dengan cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Memberikan solusi sistem absensi siswa siswi pada SMA Negeri 2 Tangerang yang mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat.
  2. Menjadikan sistem absensi siswa siswi menjadi lebih efektif dan efisien karena sudah terkomputerisasi.
  3. Meningkatkan kedisiplinan dan ketepatan waktu siswa siswi di SMA Negeri 2 Tangerang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yaitu :
  1. Metode observasi (pengumpulan data), yaitu melakukan tinjauan langsung ke SMA Negeri 2 Tangerang untuk mendapatkan data dan informasi mengenai absensi siswa.
  2. Wawancara (interview), Peneliti melakukan tanya jawab secara langsung kepada bagian yang bersangkutan perihal absensi yang sedang berjalan saat ini untuk mendapatkan informasi yang akurat dan untuk menyelesaikan penelitian ini.
  3. Studi Pustaka (library research), yaitu mempergunakan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan kuliah kerja praktek ini sebagai acuan dan referensi.

Metode Analisis Sistem

Setelah proses pengumpulan data dilakukan beberapa teknik, maka data yang ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu akhir yang bermanfaat bagi peneliti ini. Selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap kenyataan dilapangan dan dibandingkan dengan teori. Dalam metode analisis sistem dilakukan 4 tahapan, yaitu:

  1. Melakukan penelitian atas sistem yang sedang berjalan
  2. Menganalisa terhadap kebutuhan informasi
  3. Mengindetifikasi terhadap informasi
  4. Selanjutnya hasil analisa dibuat laporan untuk dimasukkan kedalam perancangan sistem yang diusulkan.

Metode Analisa

Analisis yang digunakan adalah SWOT singkatan dari Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), Ancaman (Threats). Metode ini untuk melakukan melihat suatu kondisi internal maupun ekstenal sehingga terbentuk penyampaian informasi secara efektif dan efesien.

Kemudian untuk rancangan sistem yang akan diusulkan digunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu: Elisitasi, Tahap I, Tahap II, Tahap III, dan Final Draf Elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap selesai. Pada tahap perancangan atau tahap dalam mendesain merupakan tahap yang menentukan proses sistem yang baru. Agar mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti ini. dalam metode penelitian perancangan sistem yang digunakan yaitu, UML (Unified Modeling Language) dengan Visual Paradigm yaitu use case diagram, sequence diagram, activity diagram. Dalam perancangan ini peneliti menggunakan sofware XAMPP dengan pendukung bahasa pemograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti untuk membuat sistem ini.

Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian yang diajukan menggunakan BlackBox Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan sofware, metode pengujian BlackBox Testing berusaha untuk menentukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang. Kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan perfoma. Oleh karna itu, penulis mengunkan pengujian Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oelh stakeholder. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan, audit sistem. Penjagaan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas Laporan Akhir (SKRIPSI) ini, peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori umum dan teori khusus yang diambil dari beberapa kutipan buku jurnal, yang berupa pengertian dan definisi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisis sistem, Unified Modeling Language (UML) dan teori lainya yang berkaitan dengan perkembangan sistem baru yang diusulkan. Serta Literature Review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan tentang penelitian yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, sejarah singkat SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, Struktur organisasi SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, Procedure sistem absensi siswa SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, alur pengabsensian siswa SMA NEGERI 2 Kota Tangerang, menggunakan UML (Unified Modelling Language), permasalah yang dihadapi, analisis kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan, analisa proses, urutan prosedur, analisa kontrol, proseduer yang berjalan dan solusi pemecahan masalah pada SMA Negeri 2 Tangerang.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini menguraikan tentang perancangan sistem yang diusulkan meliputi, usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan prototype / tampilan, implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran dari penelitianm untuk pihak pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian ini dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Arif Hidayat [2015:5][1], “Perancangan sistem adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun”. Semetara, menurut Dadang Haryanto dkk [2015:4][2], “Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memeperbaiki kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan”.

Berdasarkan pengertian diatas, penelitian dapat menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses membuat gambaran sistem baru yang akan dibuat nantinya.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan [2013:228][3], tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

  1. Mempunyai kebutuhan pemakai sistem (user).
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem menurut Wibowo [2014:116][4], terbagi atas dua bagian, yaitu:

  1. Perangangan spesifikasi logika: menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masalah (input), antarmuka pemakai (user interface), proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas SI (sistem informasi).
  2. Perancangan spesifikasi fisik: menyatakan sistem akan menjalankan fungsi fungsi. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hadware, software, database, alat alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan.
    1. Keluaran (output), masukan (input), dan antar muka pemakaian (user interface) sistem.
    2. Hadware, software, database, alat-alat, komuniksi, personil, dan prosedur.
    3. Bagaimana komponen-komponen diatas diintegrasikan

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem menurut Jogianto dalam buku Rusdiana dan Irfan [2014:29][5], Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang orang yang ada dan terjadi. sedangkan menurut Jeperson Hutahaean [2014:2], Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem menurut Edhi Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014)[5], yaitu :

  1. Komponen (components)
  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak komponen sistem disebut sebagai subsistem.

  3. Pengubungan/antar muka (interface)
  4. Penguhung antar/muka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Perhubungan/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  5. Batas (Boundary)
  6. Batas sistem diperlukam untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanaya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scrope tinjauan terhadap sistem.

  7. Lingkungan (environment)
  8. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  9. Masukan (input)
  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yag perlu dimasukan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengeolahan (processing)
  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan ouput yang berguna bagi para pemakaiannnya.

  13. Keluaran (ouput)
  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran tujuan sistem.

  17. Kendali (control)
  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing masing.

  19. Umpan-balik (feedback)
  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikan para kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42)[5] sistem dapat diklarifikasikan dari beberapa susudt pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang tidak tampak secara fisik.
  2. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
  3. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasikan dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas.
  4. Sistem diklarifikasikan sebgai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, teteapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar benar tertutup.) sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan berpengaruh dengan lingkungan luarnya.sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keliaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan berpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Aris dkk [2016:74][6], “Sumber Informasi data adalah. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Sedangkan menurut Susanto dalam Rudiana dan Irfan [2014:68], “ Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi.

Berdasarkan uraian beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka huruf atau simbol yang menunjukan suatu ide, objek yang dapat melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:71][5], data dapat diklarifikasikan sebagai bentuk :

  1. Berdasarkan Sifat Data
    1. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan
    2. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melaikan dalam bentukperyataaan dan atau kategori.
  2. Berdasarkan Sumber Data
    1. Data internal (internal data) yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data)
    2. Data eksternal (external data) yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau instituasi, atau data hasil observasi orang lain.
  3. Berdasarkan cara memperolehnya
    1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh penelitian atau diperoleh dari sumebr pertama dan datanya belom diolah.
    2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pighak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulan.
  4. Berdasarkan cakupan pengumpulanya
    1. Data sensus yaitu data yang diperoleh dari populasi
    2. Data sampel yaitu data yang diperoleh dari sampel.
  5. Berdasarkan dinamika data
    1. Data statis yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
    2. Data semi dinamis yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan, sedikit mengalami perubahan.
    3. Data dinamis yaitu data yang menurut waktu mengalami perubahan.
    4. Berdasarkan skala pengukurannya berdasarkan skala pengumpulan, kenal data mominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 [2012:284][7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”. sedangkan menurut Turban dalam Eko Budi Setiawan [2016:2], “informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenerannya sehingga bermanfaat bagi penguna dalam mengambiol keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Deleno Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan [2016:2][8] kualitas informasi baru disukung dengan indikator indikator berikut:

  1. Completeness
  2. Suatu informasi yang dilakukan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap, informasi yang lengkap ini sangat di butuhkan oleh penguna dalam pengambilan keputusan informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan penguna.

  3. Relevance
  4. Kualitas informasi dikatakan releven apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pengunannya.

  5. Accurate
  6. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangan berguna bagi penguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dsri kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut hatus jelas dengan kata lain harus mencermikan maksud dari informasi yang disediakam oleh sistem informasi.

  7. Timeliness
  8. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut udah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  9. Format
  10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yangdisediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Karakteristik Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:91][5], ”Karakteristik infirmasi yang baik yaitu sebagai berikut:

  1. Information must pertinent, Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan masudnya, keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengembalian keputusan.
  4. Releven. Artinya, informasi mempunyi manfaat untuk pemakaian.

Nilai Informasi

Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutarbi dalam buku Rusdiana dan Irfan yang berjudul sistem informasi manajemen [2014:77][5] dihubungkan didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.
  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.
  4. Kecocokkan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.
  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan.
  6. Kejelasan yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakaian
  7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpukan sama.
  9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputisan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Manfaat Informasi

Menurut Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan [2014:87][5] yang berjudul sistem informasi manajemen, informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, yaitu sebagai berikut.

Apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, yaitu sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan, adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambalian keputusan.
  2. Mengurangi ketidakpastian pemakaian informasi. Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
  3. Mengurangi resiko kegagalan. Adanya informasi akan resiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
  4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.
  5. Memeberikan standar, atauran,ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sugeng dkk dalam jurnalnya [2015][9] “Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang digunakan secara manual, maupun berbantuan computer untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan. Sementara menurut Nina Rahayu dkk [2017:44], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa. “sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosessan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannnya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:202][5]. “Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang disebut blok bangunan yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan tersebut yaitu:

  1. Komponen input
  2. Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi, input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dumasukan yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Komponen Model
  4. Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.

  5. Komponen output
  6. Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan imformasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemkaian sistem.

  7. Komponen teknologi
  8. Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, mengahasilkan dan mengirimkan keluaran serra membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  9. Komponen hardware
  10. Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsi sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.

  11. Komponen software
  12. Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.

  13. Komponen basis data
  14. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisensi kapasitas penyimpanannya.

  15. Komponen kontrol
  16. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjut kesalahan, dapat cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sarana, jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran sistem atau tujuannya. Menurut Barry E Cushing [2013:34][10], tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulnes), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan konsumen (custumer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

  1. Kegunaan (usefulnes)
  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan releven untuk pengambilan keputusan.

  3. Ekonomi (economic)
  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian, mesin mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Kendalaan (realibility)
  6. Keandalan sistem harus mempunyai tingkatan yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidk hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan (custumer service)
  8. Langganan sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kedapatan pelanggan.

  9. Kesederhaan (simplicity)
  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga harus terstruktur dan operasi dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibelitas (fleksibilty)
  12. Sistem harus cukup fleksibilitas untuk menangani perubahan yang terjadi. Kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan atau dala kebutuhan yang wajibkan oleh organisasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Absensi

Definisi Absensi

Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah ketidakhadiranya seorang siswa siswi pada saat jam pelajaran dikelas, karena sakit, ijin, alpa, atau dispensasi. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran siswa siswi untuk mngetahui kesaharia dikelas.

Absensi berarti “tidak hadir”, namun bisa dikatakan pula absensi merupakan ketidakhadiran atau kehadiran suatu objek, dalam hal ini ada dimana orang tersebut terlibat dalam suatu organisasi yang mengharuskan adanya pemberitahuan tentang keadaan atau ketidakhadirannya dalam ruang lingkup organisasi tersebut.

Absensi sangat berpengaruh dalam hal belajar mengajar. Absensi merupakan daftar kehadiran yang dimiliki oleh setiap siswa, yang dilakukan sebelum memulai aktifitas mengajar. dan untuk mencatat hadir dan ketidakhadiran siswa, guru mengabsensi seluruh siswa dikelas untuk bukti ketidakhadirannya seseorang yang telah ditentukan oleh bagian tata usaha. Sebagai bukti bahwa kehadiran atau tidaknya seseorang.

Pencatatan absensi siswa merupakan salah satu faktor penting dalam pengolahan sumber daya manusia (SDM) / Human Resources Management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran siswa dapat menenetukan prestasi kedisiplinan.

Jenis-Jenis Absensi

Menururt Eko dkk [2015:44][11] secara umum, jenis-jenis absensi menurut cara pengumuman dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu.

  1. Absensi manual
  2. Absensi manual merupakan cara penulisan kehadiran dengan cara menggunakan pena berupa tanda tangan.

  3. Absensi Non manual
  4. Absensi non manual merupakan cara penulisan kehadiran dengan menggunakan alat yang terkomputerisasi.

Pengolahan Sistem Absensi

Pengolahan sistem absensi dengan memanfaatkan kelebihan teknologi informasi adalah:

  1. Absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
  2. Informasi hasil pencarian yang dapat disajikan lebih lengkap.
  3. Mempermudah dalam melakukan Entry dan Update data.
  4. Memudahkan pembuatan laporan dan rekapitulasi.
  5. Terdapat fasilitas informasi.

Dengan demikian sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah ketidakhadiran siswa siswi, serta meningkatkan kulitas belajar mengajar.

Definisi Siswa

Menurut Menteri pendidikan dan Kebudayaan. “Siswa atau Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengemebangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan disekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri”.

Konsep Dasar Sekolah

Menurut Tu’u dalam Vesytha Peterria dan Nanik Suryani [2016:862][12], “Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai nilai etik, moral, mental, spriritual, disiplin dan ilmu pengetahuan”. Sedangkan menurut Ahmadi dalam Vestyha Peterria dan Nanik Suryani [2016:862], “Sekolah merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses sosialisasi dan berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak”.

Berdasarkan pengertian diatas peneliti dapat menyimpulkan sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan yang bersifat formal, nonformal dan informal yang dididirikan oleh negara ataupun swasta yang dirancang untuk mengajari, mengolah dan mendididk peserta didik melalui bimbingan yang diberikan oleh tenaga pendidik.

Konsep Dasar Website

Menurut Sumaryadi [2014:29][13]. “Website adalah sebagai kumpulan halaman-halaman web yang berhubungan dan kemudian dionlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet. Sedangkan menurut Wibowo Harry Surgiharto dan Imam Ghozali [2017:21]. “ Website adalah slaah satu alat bantu yang digunakan dalam mengunakan teknologi berbasis online, website juga dapat digunakan sebagai remote monitoring system dari sebuah skalar elektronik dengan media internet.

Konsep Dasar Database

Menurut Spits Warnars [2014:84][14], “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisni, database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) Dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lainnya”. Sedangkan menurut Prasetio [2012:181]. ”Berpendapat, Database adalah struktur yang umumnya dikategorikan dalam dua hal, sebuah database flat daj sebuah data relasional lebih disukai karenan lebih masukn akal dibangkan database flat.

Konsep Dasar Internet

Menurut priyanto Hidayatullah, dkk [2015:1][15] Internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia. Dengan internet, sebuah komputer yang berbeda. Dengan internet, sebuah toko online bisa tetap terbuka selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu tanpa berhenti. Dengan internet, kejadian penting yang terjadi di suatu negara bisa segera diketahui oleh orang lain di negara yang berbeda. Internet (interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga mengunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmissions Control Protokol / Internet Protocol.

Konsep Dasar Black Box Testing

Menurut Taslim dalam Defiariany dkk [2017:67][16]. “ (Black Box Testing) adalah pengujian yang dilakukan hanya dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak”. Sementara menurut Rosa dan Salahuddin dalam Supriyanta dan Eunike Nova Dwi [2016:19. “(Black Box Testing) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi tanpa menguji desain dan kode pemograman.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut maimunah dkk [2017:1][17], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang komplek sedemikiam rupa sehingga lebih muda dipelajari dan dipahami”. Sedangkan menurut Rosa A. S dkk (2014:33) “UML (Unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.”

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) yaitu bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Fitri Anasari dkk [2015:13][18] UML (Unified Modeling Language) mempunyai tujuan sebagian berikut:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif muedah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Jenis jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasan [2015:30][19] jenis jenis Diagram UML (Unified Modeling Language) terdiri dari :

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipical anatar para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
  3. Activity Diagram
  4. Activity Diagram adalah teknik umtuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip anatar ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.
  5. Class Diagram
  6. Clas Diagram yaitu mengambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukan sifat sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.
  7. Sequence Diagram
  8. Squence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Squence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebgai respons dari sebuah evenet untuk menghasilkan ouput tertentu.
  9. Component Diagram
  10. Component Diagram yaitu digunakan untuk menggambarkan organisasi dari sistem dan ketergantungan dari kompoen perangkat lunak dalam sistem. Dapat juga digunakan untuk menunjukan bagaimana kode program dibagi menjadi modul-modul atau komponen.
  11. Deployment Diagram
  12. Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem. Komponen perangkat lunak, processor dan peralatan lain yang membangun arsitektur sistem secara run-time.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Freddy Rangkuti dalam Yudhi Susanto dkk [2013:67][20]. “Analisa SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan, analisa ini berdasarkan logika dapat menimalkan kekurangan dan ancaman. Sedangkan menurut Peace and Ribinson [2013:134]. “Analisa SWOT perlu dilakukan karena SWOT untuk mencocokan “fit” antar sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.” Pencocockan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan meminimumkan kelemahan dan ancaman.

Secara umum SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang beroritasi profit dan non profit dengan tujuah utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”. Analisa SWOT dapat diterapkan mempengaruhi kekempat faktornya dimana aplikasi ini adalah:

  1. Bagaimana kekuatan-keuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (oppurtunities) yang ada?
  2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weakness) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan kesempatan (oppurtunities) yang ada?
  3. Selanjutnya bagaimanba kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman ancaman (threats) yang ada?
  4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelamahan (weakness) yang mampu menghindari dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Puput [2017:62][21]. “Analisa SWOT bermanfaat apabila telah dijelaskan ditentukan, dalam bisnis apa perusahaan beroperasi, dan kerah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Dari hasil analisi akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stokeholder.

Langkah Langkah Analisa SWOT

Menurut Rangkuti dalam syefri Maulana Husain [2013:11][22] langkah-langkah mudah penyusunan SWOT, yaitu:

  1. Melakukan Proses input untuk menyusun SWOT
  2. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT
  3. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
  4. Tujuannya adalah untuk menentukan terget berapa lama penyusuna SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.
  5. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI
  6. Tujuannya adalah menentukan isu penting dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.
  7. Kuisioner Riset SWOT
  8. Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).
  9. Identifikasi penyebab masalah
  10. Tujuannya adalah untuk menentukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
  11. Menentukan Tujuan Dan Saran Strategis
  12. Tujuannya adalah untuk mementukan tujuan stategis berikut sasaran stategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang akan dihadapi perusahan.
  13. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, dan Pemetaan Strategis.
  14. Tujuannya adalah pengujian isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat. Prespektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
  15. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT
  16. Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.
  17. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators dalam bentuk Tag dan Lead Indicator.
  18. Tujuannya adalah untuk merumuskan stategis initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk tag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.
  19. Memberikan Bobot dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
  20. Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
  21. Melakukan Cascading SWOT
  22. Tujuannya adalah untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menetukam program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMPT ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.
  23. Analisa Resiko mengunakan Key Risk Indicators
  24. Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya resiko serta melakukannya antisipasi penanggulannya.
  25. Analisis Anggara dan Model Keuangan
  26. Tujuannya adalah untuk mengetahui anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.
  27. Analisis kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
  28. Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang berjalan.

Konsep Dasar Bahasa Pemograman

XAMPP

Menurut Pratama, I Putu [2014:440][23] “ XAMPP adalah aplikasi web server bersifat instan (siap saji) yang dapat digunakan baik disistem operasi Linux maupun disitem operasi Windows. Sedangkan menurut Priyanto Hidayatullah, dkk [2015:25] Web server adalah tempat dimana kita menyimpan aplikasi web kemudian mengaksesnya melalui internet. Setiap perubahan, kecil maupun besar, kita upload ke web server baru setelah itu kita perikasa apakah perubahan itu sudah sesuai dengan yang kita inginkan atau belum.

PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk [2015:231][15]. “PHP (Hypertext Preprocesso) atau singkatan dari PHP ini adalah suatu Bahasa Scripting khususnya digunakan untuk web develoment. Karena sifatnya yang server slide scripting, maka untuk menjeleaskan PHP harus menggubakan web server. PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, Jquery, Ajax. Namun, pada umumnya PHP lebih banyak digunakan bersamaan dengan bertipe HTML.

MYSQL

Menurut M. Rudyanto Arief dalam Medi Suhartanto [2014:3][24]. “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang database sebagai sumber dan pengolahan datanya.

HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Harkamal Kaur [2017:2][25], “Hyper Text Markup Language, commonly abbreviated as HTML, is the standard markup language used to create web pages. Along with CSS, and JavaScript, HTML is a Cornerstone technology used to create web pages as well as to create user interfaces formobile and web applications”. (Hyper Text Markup Language) yang biasa disingkat HTML, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat halaman web. Seiring dengan CSS, dan JavaScript, HTML merupakan teknologi connerstone yang digunakan untuk membuat halamann web sekaligus untuk meniptakan user interface aplikasi mobile ).

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam M.Iqbal Dzulhaq dkk [2017:1][26]. “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineeiring). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”. Sedangkan menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito Rini dkk [2016:64]. “Elisistasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menentukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang dimilki kepentingan dalan pengembangan sistem”.

Jenis jenis Elisitasi

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklarifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan anatara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    1. M” pada MDI berarti Mandatory (Penting)
    2. Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    3. “D” pada MDI berarti Desirable
    4. Maksudnya requirement tersebut tidak harus terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    5. “I” pada MDI berarti Innessential
    6. Maksudnya, requirement tersebut bukalah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusunan eksitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dan optiom I pada metode MDL. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklarifikasi kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diususulkan?
    2. Operational (O), bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembalikan?
    3. Economic (E), berapa biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option. yaitu:

    1. High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M), mampu dikerjakannya.
    3. Low (L), mudah dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisistasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistm yang akan dikembangkan.

Studi Pustaka Literature Review

Menurut Warsito dkk [2015:29][27]. “Metode Study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang dilakukan. Pengumpulan informasi dengan penelitian yang dilakukan.

Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan memiliki korelasi yang serah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyati [2018] Peneliti membahas mengenai “SISTEM INFORMASI ABSENSI BERBASIS WEB PADA BADAN PENANGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG”. Pada peneliti ini, peneliti menjelaskan sistem yang sedang berjalan pada Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangearang masih menggunakan sistem yang manual dalam pengimputannya. Tujuan peneliti merancang dan membangun sebuah sistem pengolahan data absensi dengan menggunakan sistem absensi web atau berbasis online dengan membantu kinerja karyawan lebih menghemat waktu dan memudahkan pihak terkait dalam mengolah data lebih cepat dan efesien.
  2. [28]
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Syarah dkk [2012] peneliti membahas mengenai “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI STAF DAN GURU PADA SMA BISA INSANI BERBASIS WEB”. Pada peneliti ini, peneliti menjelaskan sistem yang sedang berjalan ditempat ini masih terdapat sejumlah kekurangan dan masih banyak memerlukan pengembangan, sistem yang belum terintegrasi yang masih dikerjakan secara manual sehingga informasi yang dihasilakan belum akurat. Oleh karna itu peneliti mengambil sistem informasi mengolah data yang terstruktur dengan jumlah data yang besar yang dapat membantu proses pengambilan keputusan mengolah data sistem berbasis web.
  4. [29]
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sofika Enggari, Darman [2016] peneliti membahas mengenai “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI SISWA MTsN PARIAMAN SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN PHP MySQL DAN SMS GATEWAY”. Pada peneliti ini, peneliti menjelaskan sistem yang sedang berjalan ditempat sudah dilakukan dengan efektif dan efisien baik dari segi waktu dan dalam memberi informasi yang tepat, cepat dan akurat. Peneliti ingin mengupdate pengolah data sistem dengan menggunakan layanan SMS (Short Message Service) untuk meningkatkan mutu dan kedisplinan siswa.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Aris [2015] peneliti membahas mengenai “DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFRID) PADA PT. SKYPUTRA PANCASURYA”. Pada peneliti ini, peneliti menjelaskan sistem yang sedang berjalan ditempat tersebut masih kurang efektif dan kurang efesien. Dikarnakan sistem masih manual yang mengakibatkan beberapa kelemahan dalam suatu penyajian seperti lamanya waktu laporan absensi mempengaruhi tidak keakuratnya data keamanan yang tidak terjamin. Oleh karna itu penulis ingin mengolah data karyawan menjadi absensi online berbasis web dengan menggunakan RFID atau indentifikasi frekuensi radio yang dapat mempermudah tugas HRD dapat membantu kinerja karyawan dalam mengisi absensi. sistem keamanan yang terjamin keakurattan data dalam penyajian laporan cepat, tepat dan lengkap.
  7. [30]
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu [2015] peneliti membahas mengenai “PERANCANGAN APLIKASI ABSENSI PESERTA BIMBINGAN BELAJAR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK YII”. Pada peneliti ini, peneliti menjelaskan sistem yang sedang berjalan ditempat tersebut masih kurang efektif dan kurang efesien. Dikarnakan sistem masih manual. Oleh karna itu peneliti mengolah data sistem menjadi terkomputerisasi sehingga informasi yang didapat lebih akurat. peneliti merancang sebuah sistem dengan menggunakan Framework YII. Untuk mengantisipasi berbagai masalah keamanan yang mungkin akan timbul.
  9. [31]
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Ageng Setiani Rafika [2014] “APLIKASI MONITORING SISTEM ABSENSI SIDIK JARI SEBAGAI PENDUKUNG PEMBAYARAN BIAYA PEGAWAI TERPUSAT DENGAN SAP” Pada peneliti ini, peneliti menjelaskan sistem yang sedang berjalan ditempat untuk mencapai peningkatan disiplin pegawai maka diperlukan aplikasi sistem monitoring data absensi menggunakan sidik jari yang lebih efektif sesuai yang diharapkan dan tidak mengalami keterlambatan dalam pembayaran aplikasi monitoring sistem absensi ini mampu membantu dalam mendukung peningkatan keakuratan data pembayaran biaya pegawai dapat terwujud.
  11. [32]
  12. Penelitian yang dilakukan oleh S.R. Bharamagoundar, Geeta R.B. S.G Totad [2013] dengan judul penelitian “WEB BASED STUDENT INFORMATION MANAGEMENT SYSTEM”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa peneliti the researcher explained that this system is still simple to be used by educational institutions or universities to maintain more accurate and academic records. Therefore the aim of this researcher is to design a web based system that can be used by educational institutions or universities so that the relevant details have progress and ease in expanding all educational institutions or universities.
  13. [33]
  14. Penelitian yang dilakukan oleh J. G. Roshan Tharanga dkk [2013] dengan judul penelitian “SMART ATTENDANCE USING REAL TIME FACE RECOGNITION (SMART-FR)”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa peneliti presents an automated system for human face recognition in real forms or signs of their presence by using real time face recognition. Researchers want to make a day-to-day solution to recognize or detect real-time faces so that they are fast and easy to use in marking an accurate presence in an interactive way.
  15. [34]
  16. Peneliti yang dilakukan oleh Vishal Bhall, Tapodhan Singla, Ankit Gahlot, Vijay Gupta [2013] dengan judul penelitian. “BLUETOOTH BASED ATTENDANCE MANAGEMENT SYSTEM”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa peneliti want to use practical methods that don't take time. because of that the researchers wanted to take the method of taking, for the presence of using a cellphone to be faster and more accurate. with application software installed in a cellular telephone structure through a Bluetooth connection to transfer the presence of a mobile telephone "media access control (MAC)" to confirm the presence of fast and accurate.
  17. [35]
  18. Peneliti yang dilakukan oleh Oloyede Muhtahir, Adedoyin Adeyinka O, Adewole Kayode S [2013] dengan judul penelitian. “FINGERPRINT BIOMETRIC AUTHENTICATION FOR ENHANCING STAFF ATTENDANCE SYSTEM”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa peneliti ini want to use biometric technology that involves the identity of individual verification by analyzing the human body in increasing attendance. Fingerprint biometrics shows fast, precise and accurate system attendance compatibility.
  19. [36]

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran umum SMA Negeri 2 Tangerang

SMA Negeri 2 Tangerang merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada di Kota Tangerang, Provinsi Banten, tepatnya berada dipusat Kota Tangerang berada dekat Stadion Benteng dam Pusat Pemerintahan Kota Tangerang sama dengan SMA pada umumnya diindonesia masa pendididkan sekolah di SMA Negeri 2 Tangerang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas X sampai XII SMA Negeri 2 Tangerang merupakan salah satu SMA favorite di Kota Tangerang dam terkenal ata prestasi baik akademik maupun non akademik, terutama dalam bidang Olimiade sains, Tari Saman, Basket, Sepakbola, paduan suara, dll

Sejarah singkat SMA Negeri 2 tangerang

Gedung SMA Negeri 2 Tangerang yang berlokasi di jalan Taman Makam Pahlawan Taruna - Tangerang Banten, diresmikan pada tanggal 15 April 1974 oleh Jenderal (purn) Ali Sadikin di atas tanah Departemen Kehakiman seluas 11.920m2.

Gedung tersebut merupakan bantuan dari pemerintah DKI yang diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat dan selanjutnya dari Gubernur Jawa Barat diterimakan kepada perwakilan Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Pada tahun tersebut gedung sekolah baru itu dijadikan cabang dari SMA Negeri 27 Jakarta yang berlokasi di Jalan Daan Mogot no.5 (sekarang 50) Tangerang. Tahun 1976 SMA tersebut diusulkan menjadi SMA Filial dari SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang.

Gedung SMA Negeri 2 Tangerang yang berlokasi di jalan Taman Makam Pahlawan Taruna - Tangerang Banten, diresmikan pada tanggal 15 April 1974 oleh Jenderal (purn) Ali Sadikin di atas tanah Departemen Kehakiman seluas 11.920m2.

Dengan berkembangnya waktu, mulai tahun 1981 SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang secara administratif diambil alih oleh Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa barat dan diganti namanya menjadi SMA Negeri Tangerang. SMA induk menjadi SMA Negeri 1 Tangerang dan SMA Finial dari SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang menjadi SMA Negeri 2 Tangerang.

Pada tahun 1985, SMA Negeri 2 Tangerang membuka Finial SMA Negeri 3 Tangerang samapai 3 tahun. Setelah SMA negeri 3 Tangerang memiliki bangunan sendiri dijalan Padasuka pabuaran Tangerang, maka secara resmi SMA Negeri 3 Tangerang berdiri sendiri dan sekarang menjadi SMA Negeri 4 Tangerang.

Pada tahun 2002, SMA Negeri 2 Tangerang kembali mengalami peralihan pengelolahan dari kantor wilayah dapertemen pendidikan nasional provinsi jawa barat ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Provinsi Banten.

Visi dan Misi SMA Negeri 2 tangerang

Visi pada SMA Negeri 2 Tangerang adalah:

  1. Unggul dari prestasi
  2. Tampil sebagai teladan yang berakhlakul karimah
  3. Mampu menjawab tantangan masa depan yang berwawasan lingkungan

Misi pada SMA Negeri 2 Tangerang:

  1. Menegakan Disiplin
  2. Mengembangkan Kreatifitas
  3. Meningkatan Pembinaan keimanan dan ketaqwaan
  4. Meningkatkan kualitas pelayanan
  5. Memelihara semangat kekeluargaan
  6. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman nyaman dan melestarikannya
  7. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat

Tujuan SMA Negeri 2 Tangerang

  1. Menjadi Sekolah Standar Nasional
  2. Menjadi Sekolah Percontohan /Model di kota Tangerang
  3. Menjadi Sekolah berprestasi
  4. Memiliki tenaga pendidik yang profesional dan berkompoten
  5. Memiliki siswa yang berprestasi dibidang akademik dan non akademik ditingkat Kota/Provinsi/Nasional
  6. Ketuntasan belajar siswa 100% dengan perolehan nilai rata-rata siswa diatas 75
  7. Pencapaian hasil ujian nasional lulus 100% dengan perolehan nilai rata-rata nilai ujian Grade A
  8. Pencapaian tamatan siswa yang diterima di Perguruan Tinggi di atas 75%
  9. Memiliki jaringan sekolah
  10. Memiliki lingkungan belajar yang bersih, aman, nyaman,dan melestarikan

Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi manapun. karena untuk menunjukkan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi, bagian-bagian manapun tugas dan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi, yang merupakan suatu keharusan bagi suatu lembaga organisasi.

Struktur organisasi merupakan kerangka dasar atau gambaran organisasi yang menunjukkan pekerjaan yang harus dilakukan setiap bagian atau anggota dari tiap organisasi yang bersangkutan dan yang mengambarkan kepada siapa anggota organisasi tersebut harus bertanggung jawab dan secara ekonomis sangat menguntungkan, struktur organisasi harus berstandar pada penetapan garis-garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Adapun struktur organisasi dari SMA Negeri 2 Tangerang adalah sebagai berikut.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, SMA Negeri 2 Tangerang dalam manajemenya terdapat bagian- bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

  1. Kepala Sekolah
  2. Wewenang :

    1. Mengesahkan perubahan dokumen
    2. Mengendalikan sistem manajemen mutu
    3. Mengangkat dan memberhentikan jabatan dalam unit kerja
    4. Memberikan teguran bagi guru dan pegawai yang melanggar disiplin dan tata tertib
    5. Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir
    6. Mendatangi surat-surat dan surat berharga

    Tanggung Jawab:

    1. Menetapkan dan memastikam mutu sekolah dilaksanakan dengan baik dan terkendali
    2. Mengelola keuangan sekolah
  3. Ketua Komite
  4. Wewenang :

    1. Pemberi pertimbangan (advisry agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan
    2. Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finasial, pemikiran, maupun tenaga dalam menyelesaikan pendididkan disatukan pendidikan.
    3. Pengeontrol (controlling agency) dalam rangkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan disatukan pendidikan.
    4. Mediator antara pemerintag (eeksekutif) dengan masyarakat disatuka pendidikan

    Tanggung Jawab:

    1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadapa penyelengaraaan pendididkan yang bermutu
    2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan, organisasi, dunia usaha, dunia industri) dan oemerintah berkenan dengan penyelenggaraan pendididkan yang bermutu
  5. Wali kelas
  6. Wewenang :

    1. Membina kelas yang diasuhkannya
    2. Mengisi daftar kumpulan nilai
    3. Mengisi dan menandatangi rapot

    Tanggung Jawab:

    1. Kebeneran dalam memberikan dan pembinaan kelas yang diasuhnya
    2. Kebenaran dan ketertibannya dalam penyelengagaraaan administrasi kelas
    3. Membantu tugas guru dalam KBM
    4. Menciptakan kebersihan kelas dan sususnan belajar yang nyaman.
    5. Menciptakan kebersihan kelas dan sususnan belajar yang nyaman.
  7. Wakasek
  8. Wewenang :

    1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan.
    2. Melakukan perorganisasian, pengarahan ketenagaan, perkoordinasian, pengawasaan, penilaian, indetifikasi dan pengumpulan data.

    Tanggung Jawab:

    1. Mewakili kepala sekolah untuk mengahdiri rapat khusus yang berkaitan dengan pendidikan
    2. Membuat laporan secara berkala
  9. Koordinator BP/BK
  10. Wewenang :

    1. Menyusun dan mengembangkan bimbingan dan konseling
    2. Melaksanakan pembinaan siswa

    Tanggung Jawab:

    1. Merumuskan dan melaksanakan bimbingan konseling kepada siswa
  11. KA. Lab
  12. Wewenang :

    1. Membantu kepala laboraturium dalam pelaksanaan tugas- tugas
    2. Inventariasasi pengadaan/ penerimaan barang jasa
    3. Memelihara penerapan sistem manajemen mutu laboraturium dimenegrti dan ditetapkan oleh seluruh personil dan penggunaan laboraturium.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan laboraturium sesuai dalam dokumen prosedur laboraturium yang berlaku serta tugas dan wewenang yang di delegasikan.
    2. Bertanggung jawab terhadap semya kegiatan laboraturium dan kelancaran manjemen Laboraturium Terpadu MIPA
  13. KA. Usaha
  14. Wewenang :

    1. Membina staf administrasi, melalui pengarahan dan peringatan lisan maupun dengan tulisan
    2. Mengusulkan mutasi / rotasi, promosi, kenaikan golongan / skala gaji staf administrasi maupun penundaannya dengan persetujuan ketua LPPM
    3. Enggunakan saran, prasarana kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas administrasi pada LPPM (Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat), sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh pimpinan LPPM
    2. Bertanggung jawab atas penggunaan, pemeliharaan, sarana dan prasara kerja yang ada di LPPM
  15. KA. Usaha
  16. Wewenang :

    1. Membina staf administrasi, melalui pengarahan dan peringatan lisan maupun dengan tulisan
    2. Mengusulkan mutasi / rotasi, promosi, kenaikan golongan / skala gaji staf administrasi maupun penundaannya dengan persetujuan ketua LPPM
    3. Enggunakan saran, prasarana kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas administrasi pada LPPM (Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat), sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh pimpinan LPPM
    2. Bertanggung jawab atas penggunaan, pemeliharaan, sarana dan prasara kerja yang ada di LPPM

Tata Laksana Sistem yang Berjalan saat ini

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini mengunakan program Unifeld Modeling Language (UML ) untuk mengambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem yang Berjalan

  1. Prosedur mengisi Absensi
  2. Dalam proses mengisi Absensi, guru mengabsensi siswa yang hadir, sakit dan tanpa keterangan pada hari itu.

  3. Prosedur Merekap Absensi
  4. Dalam proses merekap absensi, Wali Kelas memeriksa data data absensi yang telah ditandatangani oleh sekertaris dan guru untuk mengecek kehadiran jumlah siswa yang sakit, izin dan tanpa keterangan.

  5. Prosedur Membuat Laporan
  6. Semua kegiatan Absensi yang terjadi di SMA negeri 2 Tangerang dibuat atau direkap oleh sekertaris kelas, kemudian laporan tersebut diserahkan kepada wali kelas dan dijadikan laporan bulanan absensi pada SMA NEGERI 2 Tangerang.

Dan Tata laksana analisis sistem yang berjalan mengunakan beberapa diagram diantaranya sebagai berikut:

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, saat ini peneliti ini mengunakan program Unified Modeling language (UML) pada penggambaran kali ini prosedur digunakan use case diagram

Gambar 3.1. Use Case Diagram Absensi Sistem yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar Use Case Diagram absensi siswa yang berjalan diatas atau sistem yang berjalan saat ini terdiri dari:

  1. Satu Sistem yang mencakup seluruh kegiatan absensi siswa.
  2. Tiga Aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: sekertaris, guru, wali murid
  3. Lima Use Case yang biasa dilakukan oleh aktir aktor tersebut diantaranya:
  4. Memberi buku absensi, mengisi buku absensi. menyerahkan laporan absensi, merekap absensi, menyerahkan laporan absensi per semetrer.

  5. Nama Use Case  : memberi buku absensi
  6. Aktor  : Sekertaris

    Penjelasan  : Sekertaris memberikan buku absensi murid kepada guru untuk mengisi daftar kehadiran yang hadir.

  7. Nama Use Case  : Mengisi buku absensi
  8. Aktor  : Guru

    Penjelasan  : Guru mengisi daftar kehadiran yang hadir, sakit dan tanpa keterangan siswa.

  9. Nama Use Case : Menyerahkan laporan absensi persemeter
  10. Aktor : Wali kelas

    Penjelasan : Wali kelas menerima laporan absensi murid selama satu semester.

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity Diagram mengambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan bagaimana masing masing berawal, decision yang mungkin terjadi, bagai mana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat mengambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada eksekusi.

Gambar 3.2. Activity Diagram Absensi yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar activity diagram diatas atau sesuai sistem yang berjalan terdiri dari:

  1. Satu initial node, objek yang diawali
  2. Enam Action, state dari suatu sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu diantaranya: Menyerahkan absensi, mengisi buku absensi, Menyerahkan buku absensi, merekap absensi, Menyerahkan absensi per semester, Melihat absensi persemester.
  3. Activity final node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Sequence Diagram mengambarkan interaksi hasil objek didalam dan disekitar sistem (termasuk peguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambar terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi pertikat atau waktu dan dimensi horizontal (objek-objek terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk mengambarkan screnario atau rangkaian langkah langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan ouput tertentu

Gambar 3.3. Sequence Diagram Absensi yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar sequence diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. Empat Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Sekertaris, Guru, Wali Murid.
  2. Dua lifeline yang mengambarkan.
  3. Delapan Message yang mengambarkan skanerio atau rangkaian langkah langkah yang dilakukan untuk merespon dari sebuah event untuk menghasilkan ouput tertentu diantaranya: menyerahkan buku absensi, mengisi buku absensi, menyerahkan buku absensi, merekap absensi, membuat laporan absensi per semeter, menyerahkan laporan absensi per semeter.

Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis SWOT

Analisa SWOT dilakukan mengindentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor- faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dam keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.

Analsis untuk mencari stategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (stetegi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu, analisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O,W-O,S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4. Faktor Strategi Internal

Analisis Sistem yang Berjalan

Masalah yang Dihadapi

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, sistem informasi absensi yang sedang berjalan saat ini dalam sistem pengeolahan datanya belum terintegrasi dan proses absensi masih dilakukan manual. sehingga pengelolahan data belum diperoleh secara cepat, tepat dan akurat serta sistem absensi masih belum dapat berjalan secara efektif dan efesien, sehingga kebutuhan sistem hendaknya:

  1. Sistem absensi siswa yang masih secara manual, akan lebih baik jika diganti dengan menggunakan sistem terkomputerisasi
  2. Sistem komputerisasi sangat mendukung proses kinerja seperti kejelasan data, kecepatan proses yang dilakukan dan keakuratan data yang disimpan sehingga dengan mudah memberikan informasi yang dibutuhkan.

Analisis Kelebihan dan Kekurangan Sistem yang Berjalan

Dalam analisis yang dilakukan peneliti, sistem informasi absensi siswa yang sedang berjalan saat ini dapat bahwa proses pengelolahan data absensi masih manual, sehingga peneliti dapat menyimpulkam kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut:

  1. Kelebihannya yaitu prosedur dan data yang selama ini digunakan telah memenuhi kebutuhan sistem informasi pada absensi yang meliputi prosedur absensi dan prosedur pembuatan laporan. Dalam hal ini sistem yang diperlukan pada sebuah absensi mulai dari sistem yang dapat mengelolah data absensi siswa dan prosedur pembuatan laporan bulanan ke bagian terkait.
  2. Kekurangan yaitu proses dalam sistem pengelolahan data absensi siswa yang berjalan saat ini masih mengunakan pengecekkan secara manual. Semua pengerjaan kontrol dilakukan secara manual sehingga apabila terjadi masalah akibat hilang dan rusak tidak akan terkontrol maka akan memerlukan waktu dalam pencarianya.

Analisis Kebutuhan Sistem

Pada sistem Absensi siswa SMA Negeri 2 Tangerang yang berjalan saat ini masih melalukan pengelolahan data secara manual. Untuk itu penulis mengusulkan sebuah sistem yang terkomputerisasi untuk mempermudah dalam pemgambilan keputusan serta informasi yang terpercaya dan akurat. dengan membutuhkan peralaratan eksternal maupun internal yang menunjang. Dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hadware) misalnya monitor, mouse, printer, keyboard, CPU dll maupun perangkat lunak (sofware) seperti XAMPP, Dreamweaver CS6, visual paradigm for UML dan sebagainya. Oleh karna itu program sistem komputer terasa penting dalam membantu kelancaran pengolahan data dan proses absensi sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih cepat, mudah dan efisien.

Analisi Proses Analisa Keluaran

  1. Analisa Proses
  2. Analisis Proses adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    Nama modul  : Absensi Bulanan

    Masukan  : Absensi Harian dari sekertaris dan guru

    Keluaran  : Rekapan absensi sekertaris kelas dan guru

    Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan catatan yang manual.

  3. Analisa Keluaran
  4. Analisa keluaran adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap.

    Nama keluaran : Laporan absensi siswa

    Fungsi  : Sebagai laporan absensi siswa

    Media  : Ketas

    Rangkap  : Dua lembar

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
  2. Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem Monitoring Pengajuan SMA NEGERI 2 TANGERANG adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Intel ® Core ™
    2. Monitor : 15 inch
    3. Keyboard : Standart
    4. Mouse : Standart
    5. RAM : 2 GB
    6. Hard Disk : 500 GB
    7. Printer : HP Deskjet Ink Advantage 2545
  3. Spesifikasi Software
  4. Adapun Konfigurasi aplikasi yang digunakan (software) yang digunakan dalam sistem yang berjalan saat ini sebagai berikut:

    1. Windows 7
    2. Microsoft Word
    3. Microsoft Excel
  5. Hak Akses (Brainware)
    1. Guru
    2. Wali kelas

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan saat ini, maka peneliti memberikan pemecahaan masalah yang sekiranya dapat membantu dan berguna pada SMA Negeri 2 Tangerang, Pemecahan masalah yang diusulkan peneliti anatara lain.

  1. Diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi dan memiliki tempat penyimpanan data sehingga data yang ada tidak akan hilang.
  2. Mengubah sistem yang berjalan saat ini menjadi sistem yang menggunakan absensi online yang terkomputerisasi sehingga absensi dapat dilakukan dengan mudah.
  3. Sistem baru yang berjalan dengan secara optimal dapat memberikan kemudahan kepada walikelas dalam membuat rekapan absensi secara cepat dan akurat. serta mempunyai penyimpanan database yang baik.

Tahapan Requirenment Elicitation

Requirenment Elicitation Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diberikan oleh stakeholder dalam hasil pengumpulan data mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.7. Requirement elicitation tahap I

Requirenment Elicitation Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi menggunakan metode MDI. Requirement yang diberi opsi I (Inessential) akan dieliminasi.

Tabel 3.8. Requirenment Elicitation tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (yang diinginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Requirenment Elicitation Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III. yang lolos akan diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Yangdiberi opsi H (High) akan dieliminasi.

Tabel 3.9. Requirenment Elicitation tahap III

Keterangan:

  1. T: Technical: maksudnya bagaimana tata cara atau tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O: Operational: maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E: Economy: maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Final Requirenment Elicitation

Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang sudah disepakati oleh stakeholder dan pengembang sistem. Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk rancangan sistem pendataan dan pengajuan masyarakat pada kecamatan periuk.

Tabel 3.10. Requirenment Elicitation Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Prosedur Sistem Usulan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis dan penelitian yang telah dilakukan mengenai “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI” pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Proses pengolahan data pada sistem rencana anggaran biaya dimulai dengan mencatat peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek lalu menghitung seluruh biaya yang diperlukan berdasarkan peralatan yang diperlukan.
  2. Dalam membuat Sistem rencana anggaran biaya berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.
  3. Dalam sistem yang dibuat ada beberapa faktor yang diperlukan yaitu : pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal, bahan baku dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek dan kegiatan yang dilakukan selama proyek berlangsung.

Saran

Dengan melihat simpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini:

  1. Agar sistem rencana anggaran biaya dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
  2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem rencana anggaran biaya perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware)
  3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh proyek pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melaui perangkat smartphone saat ini.

Daftar Pustaka

  1. Hidayat, Arif. 2015. “Aplikasi Manajemen Kegiatan Untuk Organisasi Non Profit Berbasis
  2. Haryanto, Danang dkk. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. Angkasa raya Christina (ARC) Kab. Tasikmalaya)”. Jurnal Manajemen Informatika Vol 2 No 2.
  3. Darmawan Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset.
  4. Wibowo, Wahyu, dkk. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Posyandu Online”. Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung. PUSTAKA SETIA.
  6. Aris, Donatus., Agus Andriyanto, Yudha Surya Putra. 2016. “Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 2 no 1 Februari 2016 Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Maimunah, M., Sunarya, L., & Larassati, N. 2012. “Media Company Profil sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promos”. Tangerang. Jurnal CCIT. Vol. 5 No 3 Mei 2012.
  8. Setiawan. Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1. N
  9. Wahyudiono, Sugeng & F.A.Anindito. 2015. Sistem Informasi Berbasis Web Otocatic Yogyakarta. Transformasi- Jurnal Informasi & Pengembangan Iptek Vol. 11.
  10. Barry E Cushing. 2013. “Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta. Erlangga
  11. Setiawan. Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1. N
  12. Petteria, Vesytha dan Nanik Suryani. 2016. “Pengaruh Lingkungan Sekolah, Cara belajar, dan Motovasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan”. Jurnal Economic Education Analysis Vol 5 No 3
  13. Sumaryadi, Adi. 2014. Onlinekan. Bandung.Azzahra Publishing.
  14. Warnars, Spits. 2014. “Perbandingan Pengunaan DataBase OLTP Dan Data Warehouse”. Jurnal CCIT Vol 8 No 1.
  15. 15,0 15,1 Hidayatullah, Priyanto. Jauhari. Khairul Kawistara. 2015. “Pemograman Web”. Bandung. Informatika.
  16. Defiariany Dkk. 2017. “Sistem Informasi Geografis Pemataan Daerah Penyakit Rabies Dikabupaten Lima Puluh Kota”. Indonesia Journal of Computer Scrince Vol 6 No 1.
  17. Maimunah, M., Supriyanti, D., & Hendrian, H. 2017. “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINEN Vol 5 No 1.
  18. Anasari, Fitri dkk. 2015. “Sistem Pelaporan Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi Kasus. Lembaga pengabdian kepada masyarakat Universitas Mulawarman)”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 10 No1.
  19. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskemas Winong”. Jurnal Bianglala Informatika Vol 3 No 1.
  20. Susanto, Yudhi dkk. 2013. “Analisis Inovasi Nilai Sebagai Perancangan Strategi Perusahaan pada STMIK AMIKOM Yogyakarta”. Jurnal Teknologi Informasi Vol 7 No 22.
  21. Rini, Puput Puspito dkk. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutkan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global)”. Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1.
  22. Husain, Syefri Maulana. 2013. “pemanfaatan Basic Android Dan MySQL Dalam Membangun Aplikasi Smartphonen Untuk Memonitoring Prestasi Siswa pada Sma Al- Ma’muniyah Tangerang”. Skripsi STMIK Rahraja.
  23. Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. “Sistem Informasi Dan Implementasi. Bandung. Informatika Bandung.
  24. Medi Suhartanto, 2014. “Pembuatan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Delanggu Dengan Menggunakan PHP dan MYSQL”. Jurnal Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi). Vol 4 No 1.
  25. Kaur Harkamal, 2017. “Lost And Found Web Application For cal Poly Pomona Students”. California State Polytechnic University, Pomona.
  26. Dzulhaq, M Iqbal, 2017. “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Penyakit Rabies di Kabupaten Lima Puluh Kota”. Indonesia Journal of Computer Science Vol 6 No 1.
  27. Warsito, Ary Budi dkk. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol 8 No 2.
  28. Mulyati, M., Tarmizi, R., & Panugali, A. (2018). “Sistem informasi absensi berbasis web pada badan penangulangan bencana daerah Kota Tangerang. ICIT Journal. 117-127
  29. Rahayu, S., Yusup, M., & Dewi, S. P. (2015). Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. CCIT Journal 51-59.
  30. Enggari, S., & Darman, D. (2017). Perancangan Sistem Infomasi Absensi Sistem MTsn Pariaman Selatan Dengan Menggunakan PHP MySQL dan SMS GateWay. TEKNOLOGI
  31. Rahayu, S., Yusup, M., & Dewi, S. P. (2015). Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. CCIT Journal 51-59. .
  32. Rafika, A. S., Budiarto, M., & Budianto, W. [2015]. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. CCIT Journal, 8(3), 134-146.
  33. Bharamagoudar. S. R. dkk 2013. “Web Based Student Information Management system. International Journal Of Advanced Research in Computer and Communication Engineering 2 No 6 .
  34. RoshanTharangga. J. G. dkk 2013. “Smart Attendance Using Real Time Face Recognition (smart-fr). Depertment Of Electronic And Computer Enggineering, Sri Lanka Institute Of Information Technology (SLIIT).Malebe. Sri Lanka..
  35. Bhalla, V. Singala dkk. 2013. “Bluetooth Based Attendance Management system. Internasional Journal Of Innovations In Engineering and Technology (IJIET) Vol. 3(1). 227-233
  36. Oloyede, M. O dkk. 2013. “Fingerprint Biometic Authentication for enhancing staff attendance system.