SI1412482051

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING

JADWAL PENGEMBALIAN BUKU DI PERPUSTAKAAN

SMK NEGERI 1 KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM
: 1412482051
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING

JADWAL PENGEMBALIAN BUKU DI PERPUSTAKAAN

SMK NEGERI 1 KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482051
Nama
: Hartika Yusman
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,..........

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING

JADWAL PENGEMBALIAN BUKU DI PERPUSTAKAAN

SMK NEGERI 1 KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482051
Nama
: Hartika Yusman

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang,..........

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 08182
   
NID : 10002


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER

MONITORING JADWAL PENGEMBALIAN BUKU DI

PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 1 KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482051
Nama
: Hartika Yusman

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .............

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482051
Nama
: Hartika Yusman
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..........

 
 
 
 
 
Hartika Yusman
NIM : 1412482051

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

SMK N 1 Kota Tangerang sudah memiliki website sendiri,namun perpustakaan tersebut belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, yang secara khusus mengolah data perpustakaan. Kegiatan input data dan laporan harian masih menggunakan sistem yang manual. Sistem informasi pengembalian buku di SMK N 1 Kota Tangerang saat ini masih kurang maksimal dikarenakan belum adanya sistem pengingat pengembalian buku sehingga siswa terkadang mengalami keterlambatan dalam mengembalikan buku. Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, agar memudahkan dalam pembuatan laporan harian persediaan buku di perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang diperlukan sistem yang terkomputerisasi. Sistem reminder monitoring pengembalian buku ini hadir agar sirkulasi peminjaman buku dapat lebih efektif.

Kata Kunci: Reminder, Monitoring, Perpustakaan.

ABSTRACT

SMK N 1 Tangerang City already has its own website, but the library has not used a computerized system, which specifically process the data library. Activity of data input and daily report still using manual system. Information system returning books in SMK N 1 Tangerang City is still less than the maximum due to the absence of a reminder system returns the book so that students sometimes experience delays in returning the book. After researching and observing from the problems that exist in the system that is running, in order to facilitate the preparation of daily reports inventory books in the library SMK N 1 Tangerang required a computerized system. This reminder monitoring monitoring system returns the book to make the book lending circulation more effective.

Keyword: Reminder, Monitoring, Library.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING JADWAL PENGEMBALIAN BUKU DI PERPUSTAKAAN SMK N 1 KOTA TANGERANG ”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana komputer jurusan sistem informasi konsentrsai business intelligence di Perguruan Tinggi Raharja. Penulisan laporan diambil berdasarkan hasil observasi, wawancara dari beberapa sumber yang mendukung penulisan laporan ini.”..

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis bail dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Ibu Nur Azizah M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  2. Bapak dan ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  3. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  4. Ibu Sri Rahayu, S.T,. MMSI & Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak masukkan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Jojo Tarsija, S.Pd selaku stakeholder yang telah memberikan data dan informasi kepada penulis saat menyelesaikan laporan Skripsi.
  6. Teman dan Sahabat yang selalu memberikan masukkan dan motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, Juli 2017
Hartika Yusman
NIM. Hartika Yusman

Daftar isi




DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Data Masukkan
  2. Tabel 3.2 Data Keluaran
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur
  8. Tabel 4.2 Struktur Tabel Anggota
  9. Tabel 4.3 Struktur Tabel Buku
  10. Tabel 4.4 Struktur Tabel Penerbit
  11. Tabel 4.5 Struktur Tabel Pinjam
  12. Tabel 4.6 Struktur Tabel Profil
  13. Tabel 4.7 Struktur Tabel Rak
  14. Tabel 4.8 Struktur Tabel User
  15. Tabel 4.9 Pengujian Black Box
  16. Tabel 4.10 Tabel Schedule
  17. Tabel 4.11 Tabel Estimasi


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Usecase Diagram sistem yang berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity diagram proses buku masuk
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram proses peminjaman dan pengembalian buku
  5. Gambar 3.5 sequence diagram sistem yang berjalan
  6. Gambar 4.1 Usecase diagram sistem perpustakaan usulan
  7. Gambar 4.2 Activity diagram sistem informasi perpustakaan
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram usulan untuk admin
  9. Gambar 4.4 Sequence diagram sistem usulan
  10. Gambar 4.5 Classdiagram yang diusulkan
  11. Gambar 4.6 Diagram HIPO


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Activity Diagram





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) merupakan sistem atau prosedur yang dirancang untuk memperingatkan potensi atau masalah yang akan datang. Pada bidang pendidikan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) digunakan sebagai sarana untuk memberitahukan pengumuman-pengumuman tertentu seperti perubahan jadwal, Daftar nilai, Pengingatan bayaran sekolah atau kuliah, dan masih banyak yang lainnya. Tetapi tujuan utamanya adalah digunakan untuk memberitahukan pengumuman apapun yang berhubungan dengan permasalahan akademik.

SMK Negeri 1 Kota Tangerang merupakan sekolah yang terakreditasi A di Tangerang, Banten. SMK Negeri 1 Kota Tangerang sudah memiliki website sendiri, namun pada perpustakaannya belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi yang secara khusus mengolah data perpustakaan. Kegiatan input data dan laporan harian masih menggunakan sistem yang manual. Kemudian masuk ke proses peminjaman dan pengembalian buku, ketersediaan buku, sampai dengan laporan pun masih menggunakan pencatatan manual. Perpustakaan SMK Negeri 1 Kota Tangerang memiliki banyak koleksi buku dimana sering kali perpustakaan ini mengalami permasalahan yang berkaitan dengan proses pengembalian buku. Siswa sering melakukan keterlambatan dalam pengembalian buku, sehingga petugas kesulitan saat pencarian data siswa mana yang belum mengembalikan buku, serta sulit dalam pengecekan buku-buku yang hilang maupun buku-buku yang harus di perbaharui.

Hal tersebut diataslah yang melatar belakangi penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING JADWAL PENGEMBALIAN BUKU DI PERPUSTAKAAN SMK N 1 KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diats maka, penulis merumuskan beberapa masalah berikut :

  1. Bagaimana perancangan sistem informasi reminder monitoring jadwal pengembalian buku di perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang yang berjalan saat ini?

  2. Apakah perancangan sistem informasi reminder monitoring jadwal pengembalian buku di perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang sudah berjalan dengan efektif dan efisien?

  3. Bagaimana pengujian dan implementasi sistem informasi reminder monitoring jadwal pengembalian buku di perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam hal ini, dibatasi dengan beberapa ruang lingkup yang akan dibahas pada Sistem Informasi Pengingat Jadwal Pengembalian Buku Perpustakaan di SMK N 1 Kota Tangerang. Adapun ruang lingkup yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Sistem informasi perpustakaan berfungsi untuk pengolahan data anggota, data peminjaman dan pengembalian buku, untuk petugas perpustakaan dan siswa, sistem dapat secara otomatis akan memberi reminder sebagai pengingat jadwal pengembalian buku

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain :

Bagi Siswa

  1. Memudahkan siswa dalam melalukan proses pendaftaran anggota, peminjaman dan pengembalian buku.

  2. Mengingatkan siswa tentang jadwal pengembalian buku.

Bagi Pustakawan

  1. Memudahkan saat melakukan proses pengolahan data pendaftaran anggota, peminjaman dan pengembalian buku.

Bagi Peneliti

  1. Mengaplikasikan teori yang diperoleh saat di bangku perkuliahan.

  2. Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang terkait dengan perancangan sistem informasi perpustakaan.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini senagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi perpustakaan yang berjalan di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.

  2. Untuk merancang sistem informasi perpustakaan berfungsi untuk pengolahan data anggota, data peminjaman dan pengembalian buku.

  3. Untuk merancang sistem informasi perpustakaan yang dapat secara otomatis akan memberi reminder sebagai pengingat jadwal pengembalian buku.

  4. Untuk menguji sistem informasi pengingat jadwal pengembalian buku perpustakaan di SMK Negeri 1 Kota Tangerang yang dibangun sehingga fungsionalitas sistem dapat berjalan dengan baik.

  5. Untuk mengimplementasikan suatu Sistem informasi pengingat jadwal pengembalian buku perpustakaan di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Yaitu dengan mengadakan penelitian secara langsung di perpustakaan SMK Negeri 1 Kota Tangerang yang menjadi penelitian guna memperoleh data informasi dan keterangan yang sesuai,serta menganalisa suatu sistem yang sedang berjalan.

  2. Metode Wawancara

    Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara memberi pertanyaan secara langsung kepada pihak yang terkait.

  3. Metode Studi Pustaka

    Studi Pustaka merupakan mengumpulkan beberapa informasi yng relevan dengan topic atau masalah yang sedang di teliti dari berbagai macam sumber yang berupa buku, jurnal, media elektronik, dokumen, dan sebagainya.

Metode Analisa

Metode Analisa Sistem

Metode analisa dalam menelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi perpustakaan di SMK Negeri 1 Kota tangerang untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi kepada petugas perpustakaan dan siswa dengan efektif.

Metode Analisa Percancangan Pogram

  1. Rancangan Model Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode rancangan model dengan menggunakan UML (Unifed Modeling Language) dengan menggunakan software visual paradigm CE 12.1.
  2. Bahasa Pemprograman Sistem dibuat dengan bahasa pemprograman PHP
  3. Editor Untuk pembuatan aplikasi penulis menggunakan tool Notepad++
  4. Database Database yang digunakan menggunakan program aplikasi xampp dan MySQL.
  5. Browser Untuk browser penulis menggunakan google chrome.

Metode Pengembangan

Metode pengembangan sistem yang dipakai penulis adalah dengan menggunakan metode prototype. Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode testing yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang memeriksa fungsionalitas aplikasi tanpa mengintip ke dalam struktur internal atau cara kerjanya. Metode pengujian ini dapat diterapkan secara virtual ke setiap tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi, sistem dan penerimaan.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasannya secara sistematis, Maka penulis laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan tentang latar belakang masalah,tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II menjelaskan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab III memnjelaskan gambaran umum perusahaan, Tata Laksana Sistem Yang Berjalan, Analisa Sistem Yang Berjalan, Konfigurasi Sistem Berjalan, Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah, dan User Requirement.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab IV menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode UML (Unifed Modeling Language) yang terdiri dari Usecase diagram, activity diagram, dan class diagram, serta hasil rancangan sistem yang diusulkan penulis.

BAB V PENUTUP

Bab V menjelaskan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9)[1], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan.”.

Menurut Zemp, H. ICTS and Effective Communication Strategies: Specific Needs Of Information Before, During And After Disasters. In Proceedings of IEEE International Conference on Innovative Mobile and Internet Services In Ubiquitous Computing, Vol1 (2011:235-240)[2]. Berpendapat Bahwa, “System is an integrative information system that support the work process and resource management of an organization”. (Sistem adalah sebuah informasi integrative yang mendukung proses kerja dan manajemen sumber daya dari organisasi).

Menurut Krismiaji (2010)[3] dalam David Ardian Cahyono. The Creating Application of The Cash Sales Information System by Computerize Basis in Toko cat Anugerah Abadi , bahwa sistem merupakan “rangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan, yang memiliki karakteristik meliputi: komponen, atau sesuatu yang dapat diihat, didengar atau dirasakan, proses, kegiatan untuk mengkoodinasikan komponen yang terlibat dalam sebuah sistem; tujuan, sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi komponen tersebut.””.

Menurut Jogiyanto dalam Yeremia Yuliawan, M.J. Dewiyani Sunarto, Tony Soebijono[4]. Pengembangan sistem informasi pendataan jemaat gereja masehi advent hari ketujuh konferens jawa kawasan timur berbasis web. Berpendapat bahwa sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atas sifat-sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen-komponen sistem
  2. Komponen sistem tersebut merupakan  :

    1. Elemen yang lebih kecil yang dinamakan sub sistem, contohnya sub sistem perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia.

    2. Elemen yang lebih besar dinamakan supra sistem

    3. Contohnya : apabila perangkat keras (hardware) adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

  3. Batas sistem
  4. Batas sistem merupakan pembatas antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan luar sistem
  6. Lingkungan dari sistem adalah segala sesuatu di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem bersifat menguntungkan dan merugikan sistem.

    1. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.
    2. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena dapat mengakibatkan terganggunya kelangsungan dari sistem tersebut.
  7. Penghubung sistem
  8. Penghubung adalah media sebagai perantara antar subsistem. Dari penghubung inilah yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya, maka akan terbentuk satu kesatuan subsistem karena adanya penghubung satu subsistem yang berinteraksi.

  9. Masukan sistem
  10. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Keluaran sistem
  12. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

  13. Pengolah sistem
  14. Sistem dapat memiliki bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  15. Sasaran dan tujuan sistemsistem
  16. Suatu sistem pasti memiliki sasaran atau tujuan, karena jika tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Oleh karena itu sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dibutuhkan sistem.(Jogiyanto, 2005).


Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan melalui beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat diprediksi dengan pasti, sehingga output dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, tetapi yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tetapi tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan menghasilkan output untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.


Konsep Dasar dan Informasi

Definisi Data

Menurut Laudon dan Laudon, “Data merupakan fakta-fakta yang mewakili kejadian-kejadian yang berlangsung dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum ditata dan diatur kedalam bentuk yang dapat dipahami dan digunakan orang”.

Menurut Kadir[5], “Data merupakan deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Menurut Wilkinso, “Data merupakan fakta, angka, bahkan symbol mentah. Secara bersama-sama merupakan masukkan bagi suatu sistem informasi”.


Definisi Informasi

Menurut Laudon dan Laudon, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia”.

Menurut Hoffer, dkk, “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya”.

Menurut Davis, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang bearti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Dalam Yadi Utama. Sistem informasi berbasis web jurusan sistem informasi fakultas ilmu komputer universitas sriwijaya[6], berpendapat bahwa “Informasi adalah salah satu kata kunci salah satu kunci pada zaman ini. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, komputer dan teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat”.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Dalam Yeremia Yuliawan, M.J. Dewiyani Sunarto, Tony Soebijono. Pengembangan sistem informasi pendataan jemaat gereja masehi advent hari ketujuh konferens jawa kawasan timur berbasis web. Dijelaskan bahwa Menurut Ladjamudin (2005:13)[7] Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

  1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
  2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilakasanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
  3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Sutabri (2004:36) “Sistem informasi adalah suatu sistem suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial.”

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.

Menurut Bin Ladjamudin (2015:14), Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Pratama dalam Chandra Pratama (2014:11)[8] “Sistem informasi dan implementasinya.”.Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing :

  1. Input (Masukan)

  2. Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverivikasi sehingga akurat , bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

  3. Output (Keluaran)

  4. Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.

  5. Software (Perangkat Lunak)

  6. Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem infromasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

  7. Hardware (Perangkat Keras)

  8. Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun di komputer client.

  9. Database (Basis Data)

  10. Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

  11. Kontrol dan prosedur

  12. Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).

  13. Teknologi dan Jaringan Komputer

  14. Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output.


Konsep Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Dalam Fajar Nugraha. Analisa dan perancangan sistem informasi perpustakaan[9], “Analisa Sistem adalah panguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan”.

Menurut Dennis, et all dalam Ifan Sadewa dan Kondar siahaan (2012;13)[10], ”System analysis is phase to answers the questions of who will use the system, what the system will do, and where and when it will be used. During this phase, the project team investigates any current system, identifies improvement opportunities, and develops a concept for the new system” Diterjemahkan sebagai berikut: analisis sistem adalah tahap untuk menjawab pertanyaanpertanyaan yang akan menggunakan sistem, sistem apa yang akan dilakukan, dan di mana dan kapan akan digunakan. Selama fase ini, tim proyek menyelidiki setiap sistem saat ini, mengidentifikasi peluang perbaikan, dan mengembangkan konsep untuk sistem baru.


Tahap-Tahap Analisa Sistem

Dina, Murad, Fitria dalam Rosiana Safitri (2013:51)[11], berpendapat bahwa Tahap Analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisa sistem sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah

  2. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Mengidentifikasi penyebab masalah

    2. Mengklasifikasikan titik keputusan

    3. Mengidentifikasi titik keputusan

  3. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem yang berjalan

  4. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menentukan jenis penelitian

    2. Merencanakan jadwal penelitian

    3. Mengatur jadwal wawancara

    4. Membuat jadwal observasi

    5. Mengatur agenda wawancara

    6. Mengumpulkan data hasil penelitian

  5. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem

  6. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menganalisa kelemahan sistem

    2. Menganalisa kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai)

  7. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisa yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu

  8. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

    1. Sebagai laporan proses analisis telah selesai dilakukan

    2. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen

    3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database is an ‘operational data’ different from input data, output data. A database is a collection of stored operational data used by the application system of some particular organization. Diterjemahkan sebagai berikut : “Database adalah 'data operasional' berbeda dengan data masukkan, data keluaran . Database adalah kumpulan data operasional yang tersimpan yang digunakan oleh sistem aplikasi beberapa organisasi tertentu”.

Menurut Elmazri dan Navathe “Database adalah kumpulan data yang terkait”.

Menurut Hoffer, dkk “Database adalah kumpulan yang terorganisasi dari data-data yang secara nalar terkait”.

Menurut Ramakrishan dan Gerke “Database adalah kumpulan data yang umumnya menjabarkan aktivitas-aktivitas dari satu atau lebih dari satu organisasi yang terkait”.


Manfaat Database

Dalam Minarti dan susanti[12], Sistem informasi inventory obat pada rumah sakit umum daerah (RSUD) padang dijelaskan bahwa manfaat database sebagai berikut :

  1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

  2. Menentukan kualitas informasi :

    1. Akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
    2. Mengurangi duplikasi data (data redudancy).
    3. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability).
    4. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.


Istilah Dalam Database

Dalam Minarti dan susanti[12], Sistem informasi inventory obat pada rumah sakit umum daerah (RSUD) padang dijelaskan istilah dalam database sebagai berikut :

  1. Characters : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakterkarakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data/field.

  2. Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.

    1. field name : harus diberi nama untuk membedakan field yang satu dengan lainnya.
    2. field representation : tipe field (karakter, teks, tanggal, angka, dsb), lebar field (ruang maksimum yang dapat diisi dengan karakterkarakter data).
    3. field value : isi dari field untuk masing-masing record.
  3. Record : Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan.

  4. File : File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran yang ada.

  5. Database : Kumpulan dari file / tabel membentuk suatu database.


Teori Khusus

Konsep Dasar Perpustakaan

Definisi Perpustakaan

Menurut Undang-Undang No. 47 tahun 2007 tentang Perpustakaan, “perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”.

Menurut The American Heritage Dictionary salah satu pengertian perpustakaan adalah a place in which reading materials, such as books, periodicals, and newspapers, and often others materials such as musical dan video recordings, are kept for use or leading. Diterjemahkan sebagai berikut : “Perpustkaaan adalah tempat di mana bahan bacaan, seperti buku, majalah, dan surat kabar, dan seringkali materi lain seperti rekaman musik dan video, disimpan untuk digunakan atau dipimpin”.


Fungsi Dan Peran Perpustakaan

Fungsi Perpustakaan berdasarkan Undang-Undang No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan : Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu :

  1. Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi).

  2. Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

  3. Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan sarana untuk belajar baik di lingkungan formal maupun non formal.

  4. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan, antara lain : novel, ensiklopedi, cerita dongeng, dan lain sebagainya.

  5. Fungsi kultural, perpustakaan berfungsi untuk menyimpan dan melestarikan hasil kebudayaan masyarakat, seperti: benda-benda kuno, hasil kesenian, dan lain sebagainya.


Konsep Dasar Pengingat (Reminder)

Definisi Pengingat (Reminder)

Menurut Wahyu dalam Denny Slamet Septian (2013)[13] Reminder adalah sebuah pesan yang membantu seseorang mengingat sesuatu, Reminder dapat lebih bermanfaat ketika informasi konstektual digunakan untuk menyajikan informasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Reminder juga dapat digunakan sebagai manajemen waktu yang berfungsi untuk member alarm peringatan berupa pemberitahuan berbasis lokasi, waktu maupun catatan yang berupa konstektual.


Konsep Dasar Pustakawan

Definisi Pustakawan

Dalam UU No.43 tahun 2007 Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan / atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Lebih lanjut dalam UU No.43 tahun 2007 pasal 29 ayat 2 menyebutkan bahwa tugas-tugas tenaga teknis perpustakaan dapat dirangkap oleh pustakawan sesuai dengan keadaan perpustakaan yang bersangkutan.

Pustakawan merupakan Sumber Daya Manusisa (SDM) yang mengolah perpustakaan, begitu pula pustakawan yang bertugas pada perpustakaan perguruan tinggi. Pustakawan merupakan suatu profesi. Di karenakan pustakawan merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan atau pelatihan. Dalam mengolah perpustakaan maka dibutuhkan berbagai macam tenaga yang terampil di bidangnya. Profesionalisme adalah rasa kepemilikan akan sesuatu, yang mana dari rasa ini ia benar-benar merasa bahwa sesuatu itu harus dijaga. Adapun profesionalisme pustakawan hanya dapat dimiliki oleh seorang pustakawan tingkat ahli / profesional.


Konsep Dasar Siswa

Definisi siswa

Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, pengertian siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun, dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan.

Menurut Abu Ahmadi pengertian peserta didik atau siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang baik, dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu.


Konsep Dasar Buku

Definisi Buku

Kata buku atau dalam bahasa inggris book. Buku diperkirakan lahir pada 2400-an sebelum masehi dimesir setelah ditemukan papyrus – sejenis kertas yang terbuat dari bahan-bahan rumput yang berasal dari sungai nil. Yang dihaluskan dan difungsikan sebagai alat tulis. Pada saat itu, Papyrus tidak dijilid seperti buku-buku saat ini tapi di gulung.

Sedangkan UNESCO mendefinisikan buku sebagai terbitan non-berkala yang berupa cetakan minimal 49 halaman tidak termasuk sampul dan dipublikasikan. Buku diketahui sebagai kumpulan kertas atau bahan lain yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan, atau gambar.

Buku berasal dari kata biblio, bibliotec, dan bibliotecha yang berarti pustaka buku :

  1. Biblia (Yunani)
  2. Biblioteek (Jerman)
  3. Bibliotheque (Prancis)
  4. Bibliotecha (Spanyol/Portugis)


Konsep Dasar Jadwal

Definisi Jadwal

Menurut Chambers dalam Kus Karnen[14] menyatakan bahwa jadwal didefinisikan sebagai sesuatu yang menjelaskan di mana dan kapan orang-orang dan sumber daya berada pada suatu waktu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, jadwal merupakan pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja. Jadwal juga didefinisikan sebagai daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci.


Konsep Dasar Website, XAMPP

Definisi Website

Menurut Medi Suhartanto (2012)[15] Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hyper text transfer protocol) dan untuk mengaksesnya mengunakan perangkat lunak yang disebut browser. Beberapa jenis browser yang populer saat ini di antaranya : Internet Exploler yang diperoduksi oleh Microsoft, Mozila Firefox, Opera dan Safari yang diperoduksi oleh Aplle. Browser (perambah) adalah aplikasi yang mampu menjalankan dokumen-dokumen web dengan cara diterjemahkan. Prosesnya dilakukan oleh komponen yang terdapat didalam aplikasi browser yang biasa disebut web engine. Semua dokumen web ditampilkan dengan cara diterjemahkan.


Definisi XAMPP

XAMPP adalah software web server yang bisa dipakai untuk mengakomodasi sistem operasi yang anda pakai (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), dan Perl (P). Perl adalah bahasa pemrograman lain yang tidak dibahas di buku ini, tapi sering dipakai untuk komunikasi antar bahasa pemrograman.

Menurut Dwi Priyanti dan Siska Iriani (2013)[16] XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMP merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.


Bagian-Bagian Tool XAMPP

Menurut Wahana Komputer (2014:72), bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl :

  1. Apache

  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP

  4. Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.

  5. MySQL

  6. SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  7. PHP MyAdmin

  8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan PHP MyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.

  9. Perl

  10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.


Konsep Dasar PHP (Preprocessor Hypertext), MySQL,UML(Unifed Modeling Language), Blackbox Testing, Analisis SWOT, Dan Elisitasi

Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdrof pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung homepage-nya. Rasmus Lerdrof adalah seorang pendukung open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0. Pada tahun 1996, telah banyak digunakan dalam website di dunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo, dan Jim Wistead bekerja sama untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0. Tidak sampai disitu, kemampuan PHP terus ditambah, dan saat ini versi terbaru yang telah dikeluarkan adalah PHP 5.0.x.

PHP (Preprocessor Hypertext) adalah bahasa pemrograman scripting yang pertama dikembangkan untuk meng-generate statement HTML. Bahkan program yang dikembangkan dengan PHP seratus persen, tetap ditampilkan dalam bentuk kode HTML.


Definisi MySQL

MySQL adaalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian berbasis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakandengan mudah secara otomatis.


Definisi UML (Unifed Modeling Language)

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2[17]The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software sistem”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[18], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a sistem under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements sistem model. The UML model of the sistem might also contain other documentation such as use cases written as texts”. (UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang sedang disain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks).


Definisi Blackbox Testing

Menurut Manish Kumar, Santosh Kumar Singh, dan R. K. Dwivedi dalam International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies[19], “Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing. A software testing technique whereby the internal workings of the item being tested are not known by the tester. For example, in a black box test on AUT the tester only knows the inputs and what the expected outcomes should be and how the program arrives at those outputs. The tester does not ever examine the programming code and does not need any further knowledge of the program other than its specifications. For this reason, the tester and the programmer can be independent of one another, avoiding programmer’s biasness towards his own work. This method of test design is applicable to all levels of software testing: unit, integration, functional testing, system and acceptance”. (Pengujian Black Box adalah pengujian tanpa sepengetahuan kerja internal aplikasi yang sedang diuji (AUT). Juga dikenal sebagai pengujian fungsional atau input output driven testing. Teknik pengujian perangkat lunak dimana cara kerja internal dari item yang diuji tidak diketahui oleh penguji. Misalnya, dalam tes kotak hitam pada AUT, penguji hanya mengetahui masukan dan hasil yang diharapkan dan bagaimana program tersebut sampai pada keluaran tersebut. Penguji tidak pernah memeriksa kode program dan tidak memerlukan pengetahuan lebih lanjut tentang program selain spesifikasinya. Untuk alasan ini, penguji dan pemrogram bisa mandiri satu sama lain, menghindari bias programmer terhadap pekerjaannya sendiri. Metode desain uji ini berlaku untuk semua tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi, pengujian fungsional, sistem dan penerimaan).


Definisi Analisis SWOT

Menurut Fredy dalam Ustadus Sholihin[20] di jurnal cendikiana SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengh dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).

Cara yang sistematis sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk menilai situasi dan kondisi disekitar perusahaan. Dari kebutuhan ini lahirlah konsep analisis SWOT yang memiliki peranan penting dalam proses perencanaan strategi.

Menurut Yakub dan Vico (2014:131), analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai factor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing :

  1. Kekuatan (strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.

  2. Kelemahan (weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.

  3. Peluang (opportunity/O), adalah sistuasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.

  4. Ancaman (threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.


Definisi Elisitasi

Menurut Murugesan dkk (2017)[21], Requirements elicitation (RE) is the explanatory development activity of helping users figure out what they want. However, acquisition of requirements is challenging and inappropriate requirements might lead to unncessary project development cost. It is important to validate the requirements with various possible techniques to design a software solution.


Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Dade Bachtiar dan Atikah dalam jurnal sisfotek global[22], Elisitas berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  6. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Riview)

Definisi Studi Pustaka (Literature Riview)

Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138), “Literatur review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uaraian dalam literature review ini diarahkan untuk meyusun kerangka pemikiran yang jelas tantang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada rumusan masalah”.


Langkah-Langkah Studi Pustaka (Literature Riview)

Menurut suryo dkk, dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138), Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya terdapat 5(lima) jurnal nasional dan 5(lima) jurnal internasional, yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Desmira dan Nur Singgih pada tahun 2014[23] dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengingat Jadwal Pembayaran Angsuran Berbasis SMS Gateway”. Metode perancangan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Preprocessor Hypertext), serta menggunakan database SQL server. Penelitian telah menghasilkan aplikasi pengingat jadwal pembayaran angsuran nasabah berbasis SMS gateway yang memiliki fitur SMS reminder dan SMS autorespond.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Prima Eka Syam putri, Fachruddin, dan Pareza Alam Jusia pada tahun 2014[24] dengan judul “Perancangan Aplikasi Perpustakaan Berbasis SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Kota Jambi)”. Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman Visual Studio 2008. Hasil akhir yang dicapai pada aplikasi perpustakaan ini mempermudah dalam pengolahan informasi mengenai data anggota, data buku, data peminjaman, serta data pengembalian buku.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Qurotul Aini, san Yessy Oktavyanti pada tahun 2015[25] dengan judul “Penggunaan Rinfocal Sebagai Aplikasi Pengingat (Reminder) Kegiatan Akademik Pada Perguruan Tinggi”. Rancangan aplikasi pengingat ini menggunakan alat pengembangan mind mapping, dan flowchart. Hasil dari penelitian ini untuk memudahkan siapapun untuk dapat mengingatkan jadwalnya sehingga tidak ada yang terlewat ataupun lupa.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Findra Kartika Sari Dewi, Theresia Devi Indriasari, dan Yoris Prayogo pada tahun 2016[26] yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Pengingat Kegiatan Akademik Berbasis Mobile”. Rancangan sebuah aplikasi pengingat menggunakan database dan menggunakan alat pengembangan usecase diagram, Physical Data Model, dan server CGM. Penelitian ini telah berhasil merancang aplikasi pengingat jadwal kegiatan akademik di UAJY dengan kehandalan fungsi-fungsi sesuai dengan harapan, serta memiliki antarmuka yang informatif mudah digunakan serta bermanfaat untuk kalangan dosen, mahasiswa serta TU.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Kosidin, dan Resha Nur Farizah pada tahun 2016[27] dengan judul “Pemodelan Aplikasi Mobile Reminder Berbasis Android”. Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Eclipse, serta menggunaka alat pengembangan Android Software Development Kit Manajer. Hasil implementasi dari aplikasi reminder dapat digunakan oleh user setelah proses tahap pengujian telah berhasil dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Dan setelah diaplikasikan maka aplikasi dilakukan evaluasi terhadap pengguna dengan menggunakan kuesioner.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Tanya Feddern-Bekcan[28] pada journal of the medicial library association pada tahun 2008 dengan judul “Google Calender”. This study discusses about Google Calendar. Google Calendar is an online and easy-to-use calendar for both personal and workplace usage such as libraries or classes, coordinating meetings or events with colleagues at conferences or scheduling work shifts for staff at hospitals or librarians. This handy program also warns users of upcoming events such as the week before or just five minutes before via email, pop-up notifications on the calendar, and / or on mobile by sending SMS (Short Message Service). Users can easily add the calendar to their personal calendar, additional personal calendars, coworkers or even a friend's calendar. This calendar can be given a different color and searchable or searchable. People using Google Calendar can send event invitations and anyone with an email address can view, respond, and include their comments in response.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Dan R. Herrick[29] yang berjudul “Google this!: Using Google Apps for Collaboration and Productivity” di Colorado State University, Fort Collins, Colorado. Researching CSU moves using Google apps for education as an email hosting solution for all of its students from initially only internal emails. The additional capabilities of Google Apps were originally regarded as non-essential additional apps for email solutions, beyond expectations have encouraged collaboration and communication among CSU students. This allows collaboration between faculty and students on a scale not previously witnessed in CSU. Faculty who have switched to Google Apps are satisfied and enthusiastic about their services. Google Apps for Education Suiteterfrom Google Mail, Calendar, Talk, Docs, Sites and Videos. This study addresses the potential for teamwork and exchange ideas made possible by Google Apps and how they can be implemented within the academy.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Fidele Ngabo, Judith Nguimfack pada tahun 2012[30] dengan judul “Designing and Implementing an Innovative SMS-based alert system (RapidSMS-MCH) to monitor pregnancy and reduce maternal and child deaths in Rwanda”. The method used is RapidSMS-MCH design application system. RapidSMS-MCH demonstrates that mobile phone offers an opportunity to overcome barriers that limit access to maternal and child health. Mobile phones can help women, their families, and local health workers to seek timely, appropriate medical help for an obstetric and new born emergency by reducing the time that elapses between a health crisis and care.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Oludare Olaleye, dan Ayodele Olaniyan pada tahun 2013[31] dengan judul “SMS-Based Event Notification System”. Methods using HTML programming language, SMS Gateway system design, and system architecture three-tier architecture model. This study has successfully designed and developed an enterprise class mass SMS mailing system that support multiple users as well as multiple SMS gateways, providing a unified interface and common set of features across many SMS gateways which prevent vendor lock-in as users can choose among multiple SMS vendor gateways. Another major feature provided by the new system is the introduction of SMS message scheduling. This feature makes SMS message scheduling possible across all SMS gateways including those that do not internally support scheduling. Moreover, users can also cancel any scheduled message if the need be.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Paul R Dexter, dan Susan Perkins pada tahun 2001[32] dengan judul “A Computerized Reminder System To Increase The Use Of Preventive Care For Hospitalized Patients”. The results of this trial provide compelling evidence that computerized reminders can increase the delivery of preventive care to hospitalized patients. The use of computerized reminders resulted in absolute ordering rates for both eligi ble patients and all hospitalized patients that were significantly higher than the rates in the control group.



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Kota Tangerang

Keinginan masyarakat dan tuntutan zaman serta kondisi daerah Tangerang yang semakin pesat perkembangannya, terutama dalam peluang ekonomi dan industry serta perdagangan maka pemerintah daerah yang menyadari semua itu, segera membentuk sebuah panitia pembina SMEA Persiapan Negeri Tangerang pada tahun 1966 dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Tk II Kabupaten Tangerang nomor 139/22/Kpts/1966 tanggal 20 Desember 1966 yang susunannya sebagai berikut : Pelindung : Panca Tunggal. Ketua Umum : Bupati Kepala Daerah Tk II Tangerang, bpk H. Muhdi. Ketua harian : Drs. H.M.A. Thahirudin (Anggota DPR). Wakil Ketua Harian : Aman Miftahidayat. Sekretaris : H. Moch. Ma’sum S. Salim, Syadeli. Seksi Usaha/Kesejahteraan : Berli Djajadikarja, BA. Ishak Brata. Seksi Pendidikan : Setijono, BA. Achmad Brata. Seksi Bangunan : Tojib Kartakusuma. Seksi Publikasi : Hasan Dzakaria. Panitia ini selanjutnya membentuk SMEA Persiapan Negeri Tangerang dengan nama SMEA Orde Baru. Pada bulan januari 1967 mulai menerima siswa baru satu kelas sebanyak 40 orang dengan tempat belajar di gedung bekas Perguruan BAPERKI yang berlokasi dijalan Kisamaun Babakan Ledeng Tangerang, RT 01 RK 07 Desa Sukasari Kecamatan Tangerang Kabupaten Tangerang. Dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Tk II Tangerang nomor 102/17/Kpts/Huk/1967 tanggal 1 Oktober 1967 bangunan eks BAPERKI tersebut diserahkan secara resmi kepada SMEA Orde Baru (Persiapan Negeri) Tangerang. Melalui SK Menteri P dan K Republik Indonesia nomer 22/UKK/68, tanggal 31 Januari terhitung mulai tanggal 1 Januari 1968 mengoper SMEA Orde Baru menjadi SMEA Negeri Tangerang. Pejabat sementara pimpinan sekolah adalah ibu Ida Asidah Achmad, BA yang pada waktu itu tugas resminya sebagai Kepala Kantor PMD Kabupaten Tangerang (sekarang Bangdes) dengan fasilitas sebagai berikut : Tenaga pengajar honorer 20 orang, Gedung 1 unit yang disediakan Pemda setempat yang terdiri dari 18 ruangan kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang gudang, 2 ruang WC dan kamar mandi, 1 rumah penjaga dan 1 lapangan olahraga berikut meubelernya. SMEA Negeri Tangerang dimulai dengan 2 kelas, 1 buah kelas1, dan 1 buah kelas 2 dengan jumlah murid rata-rata 40 orang. Biaya penyelenggaraan tahun ajaran 1968 dibebankan pada pasal 2, pasal 4, dan pasal 17 Anggaran Pendapatan dan Belanja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada tahun 1968 SMEA Negeri Tangerang dikirim tenaga tenaga pengajar yaitu Bapak Soehardi Adibroto, Tahun 1971 Pemerintah mengangkat Kepala Sekolah Tetap yaitu Bapak Drs. Ateng Suharis. Dengan SK Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi DT I Jawa Barat tanggal 30 Oktober 1979 nomer 2324/1.02.1/c.79, pada hari senin tanggal 19 Desember 1979 dilaksanakan serah terima jabatan dari bapak Drs. Ateng Suharis kepada bapak RM. Abdullah Nu’man sebagai Kepala SMEA Negeri Tangerang. Sejak tahun 1981 perkembangan siswa demikian pusat sehingga bangunan yang ada tidak mampu lagi untuk menampungnya, maka melalui upaya yang keras, lembaga memajukan permohonan untuk lokasi yang memadai. Pada tahun 1982 SMEA Negeri Tangerang diberi tanah untuk lokasi bangunan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang yang terletak di Cikokol. Guna menjelaskan status tanah dan kepastian hukum yang ditemoati di Cikokol, melalui surat keputusan Gubernur Kepala Daerah RK I Jawa Barat nomor 162/DA.PHT/HP/1984 tanggal 11 September 1984 keluar sertifikat Hak Pakai yang diberikan kepada SMEA Negeri Tangerang seluas 14.683 m2. Perkembangan siswa pada tahun pelajaran 1983/1984 sebanyak 25 kelas, 1984/1985 sebanyak 28 kelas dan sejak tahun 1985/1986 sebanyak 30 kelas dengan perincian masing-masing tingkat I, II, dan III : 10 kelas, Tahun ajaran1992/1993 sebanyak 31 kelas. Tahun ajaran 1988/1989 tempat belajar dibabakan secara resmi dipindahkan ke Cikokol. Selanjutnya bangunan tersebut (Babakan) diserahkan kepada SMP Negeri 8 Tangerang (sekarang bernama SMP Negeri 4 Kota Tangerang). Pada hari Selasa tanggal 19 Juli1988 bertempat di gedung SMEA Negeri Tangerang Cikokol, diadakan serah terima jabatan Kepala Sekolah dari bapak RM. Abdullah Nu’man kepada bapak Drs. Doddy Taryana untuk selanjutnya kepemimpinan berdasarkan SK Mendikbud RI tanggal 30 Desember 1987 nomor 818/1.02 Kep/C/1987, bapak RM Abdullah Nu’man diangkat menjadi Kepala SMEA Negeri Serang. Pada tahun pelajaran 1990/1991 terjadi kembali pergantian Kepala Sekolah dari bapak Drs. Doddy Taryana kepada Drs. H. Arriffien NS. Tapi karena bapak Drs. H.Arriffien NS dalam keadaan sakit dan tidak dapat melaksanakan tugas sebagai mana mestinya, maka pada tahun ajaran tersebut pula singkat Kepala Sekolah sebagai pejabat yang melaksanakan tugas di SMEA Negeri Tangerang adalah bapak Drs. R.A Maghfur (Kepala SMT Pertanian Tangerang) dengan surat keputusan nomer 999/102/Kep/C.1991. Setelah bapak Drs. H.Arriffien NS sehat, maka terhitung tanggal 26 Juni 1991 menjadi Kepala Sekolah SMEA Negeri Tangerang sampai tanggal 6 Agustus 1994. Selanjutnya bapak Drs. H.Arriffien NS diangkat menjadi Kepala SMEA Negeri 1 Bandung dari tanggal 16 Juni 1994. Untuk mengisi jabatan kepala SMEA Negeri Tangerang, maka Kepala Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat menunjuk Bapak Drs. E. Sudirman (Kepala STM Negeri Tangerang) menjadi Kepala SMEA Negeri dengan status PYMT (Pejabat Yang Melaksanakan Tugas) dengan surat keputusan nomer 646/102.Kep/c.1994, tanggal 1 Agustus 1994. Bapak Drs. Sudirman memangku jabatan Kepala SMEA Negeri sampai tanggal 5 April 2995 dengan diganti oleh bapak Drs. Panut dengan surat keputusan Mendikbud no 94042/A2.1.2/c.1994/ Kepemimpinan Drs. Panut cukup lama sampai dengan tahun 2004. Pada saat itu jumlah rombongan belajar sebanyak 33 kelas (setiap tingkat II kelas/rombongan belajar). Dan akhir SMEA Negeri Tangerang kepada kepemimpinan Drs. Panut adalah sebagi berikut : Nama Sekolah : SMKN 1 Tangerang . Alamat Sekolah : Jl. Perintis Kemerdekaan II Tangerang. Telepon : 021-5522534. Nomor Statistik Sekolah : 341020401001 Nomor kode Angka Rutin : 0916 Guru Tetap dan GTT : 61/5 , Jumlah Pegawai : 27 orang. Rumpun yang ada : Keuangan dengan program studi Akuntansi. Perdagangan dengan program studi Manajemen Pemasaran/Manajemen Bisnis. Administrasi Perkantoran dengan program studi Ketatausahaan/Kesekretarisan. Pada tahun ajaran 1997/1998 SMEA Negeri Tangerang berubah istilah menjadi SMK Negeri 1 Tangerangg. Pada tanggal 16 Juli 2004 terjadi pergantian Kepala Sekolah dari Drs. Panut yang memasuki masa pension kepada Drs. Heryana dengan SK Walikota Tangerang nomor 821/Kep.88.BKD/2004. Mulai tahun ajaran 2004/2005 SMK Negeri 1 Tangerang mempunyai 2 kelompok Keahlian yaitu : Bisnis dan Manajemen, terdiri dari 3 jurusan : Administrasi Perkantoran (terakreditasi A), Akuntansi (terakreditasi A), Penjualan (terakreditasi A), Teknik Informatika, terdiri dari 2 jurusan : Multimedia (terakreditasi B), Teknik Komputer dan Jaringan (terakreditasi B). Tanggal 5 Januari 2015 bapak Drs. H. Heryana diangkat menjadi Pengawas, kemudian Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tangerang adalah bapak Drs. H. Surya Mulyana yang menjabat sampai sekarang.


Visi dan Misi SMK Negeri 1 Kota Tangerang

Visi

Visi SMK Negeri 1 Kota Tangerang antara lain :

  1. Menjadikan lembaga pendidikan yang teratas dalam kualitas dan terdepan dalam program.

  2. Untuk mewujudkan insan yang berakhlak mulia, berjiwa sosial, dan peduli lingkungan.

  3. Menuju sekolah berstandar nasional dan internasional.

Misi

Misi SMK Negeri 1 Kota Tangerang antara lain :

  1. Memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal.

  2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

  3. Menjadi teladan bagi lembaga pendidikan sejenis.

  4. Melengkapi saran dan prasarana yang ramah lingkungan.

  5. Meningkatkan kerjasama sekolah dengan DU/DI dan masyarakat.

  6. Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

  7. Menghasilkan lulusan yang dapat menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.


Struktur Organisasi

Gambar 3.1.Struktur Organisasi


Tugas Dan Wewenang

Wakil Manajemen Mutu

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun program kerja tahunan bidang manajemen mutu.

  2. Melaksanakan program kerja tahunan bidang manajemen mutu.

  3. Merumuskan sasaran mutu dan program pencapaian sasaran mutu bidang manajemen mutu.

  4. Melakukan evaluasi sasaran mutu bidang manajemen mutu.

  5. Mengkoorninasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk bidang manajemen mutu.

  6. Melakukan pembinaan staf bidang manajemen mutu.

  7. Mewakili kepala sekolah dan berpartisipasi dalam setiap pertemuan atau tatap muka dengan dewan guru untuk menjaga sistem mutu guru.

  8. Meninjau dan memastikan sistem untuk dilaksanakan dan dipertahankan dengan baik.

  9. Menyelenggarakan rapat tinjauan manajeman secara berkala mengenai sistem mutu bersama-sama kepala sekolah dan meninjau kembali pedoman mutu dan prosedur mutu secara berkala.

  10. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.

  11. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh taggungjawab.

  12. Menyusun laporan pertanggung jawaban bidang manajemen mutu.


Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan manajemen mutu.
  3. Mengatur pendistribusian tugas staf bidang manajemen mutu.
  4. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah untuk staf bidang manajemen mutu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  5. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  6. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama terkait dengan masalah manajemen mutu.
  7. Memastikan audit mutu internal direncanakan, dilaksanakan, diadministrasikan, dan didokumentasikan, juga memastikan dilakukannya tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap sistem mutu.


Kepala Tata Usaha

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Mengkoordinir penyusunan dan pelaksanaan program tata kerja ketata usahaan.
  2. Mengkoordinir penyusunan evaluasi pelaksanaan program kerja ketata usahaan.
  3. Mengkoordinir penyusunan sasaran mutu dan program pencapaian sasaran mutu ketata usahaan.
  4. Mengkoordinir penyusunan evaluasi sasaran mutu ketata usahaan.
  5. Penyusunan keuangan sekolah.
  6. Pengurusan kepegawaian.
  7. Pembinaan pegawai tata usaha dan pesuruh.
  8. Membuat program kepegawaian.
  9. Membuat data/laporan kepegawaian.
  10. Membuat rekapitulasi keadaan pegawai.
  11. Membuat usulan kenaikan gaji berkala.
  12. Mengusulkan dupak/menghitung angka kredit bagi tenaga guru.
  13. Mengusulkan kenaikan pangkat bagi tenaga staf tata usaha.
  14. Pembuatan SKP guru dan staf tata usaha.
  15. Mengusulkan pembuatan karpeg, karis, karsu, cuti pegawai dan pension.
  16. Mengurus buku induk pegawai.
  17. Mempersiapkan/mengusulkan kenaikan tingkat bagi karyawan, dupak, kais, karsu, karpeg, mutasi, kepangkatan.
  18. Membuat data pegawai/guru secara berkala (format R7/R8, DSO, DUK).
  19. Membuat laporan kepegawaian yang diminta instansi terkait.
  20. Konseptor kepegawaian.
  21. Mengurus absensi pegawai.
  22. Membuat program perlengkapan dan menyusun kebutuhan sarana dan prasarana.
  23. Membukukan dan pelaporan.
  24. Membuat kartu investaris ruangan (KIR) dan KIB , stock opname barang, penghapusan barang-barang investaris.
  25. Mensensus barang-barang investaris.
  26. Mensensus surat-surat kedinasan.
  27. Mendistribusikan surat-surat.
  28. Mengagendakan dan mengarsipkan surat-surat.
  29. Menyiapkan pelaksanaan rapat dinas sekolah.
  30. Mengkoordinir penyusunan pelapran pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan ketata usahaan.
Wewenang
  1. Mengatur pegawai staf tata usaha dan pesuruh, menegur pegawai yang kurang disiplin.
  2. Meminta data-data kepada guru/pegawai.
  3. Menunda pengusulan DUPAK bagi mereka yang belum memnuhi persyaratan nilai angka kredit.
  4. Menetapkan usulan untuk menetapkan struktur organisasi ketata usahaan.
  5. Menetapkan/menunda kenaikan tingkat pegawai dan guru menetapkan/menunda kenaikan SK KGB bagi pegawai dan guru.
  6. Menerima dan menyimpan barang operasional sekolah ditempat yang aman.
  7. Mengeluarkan barang operasional atas persetujuan kepala sekolah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun program kerja tahunan bidang kurikulum.
  2. Melaksanakan program kerja bidang kurikulum.
  3. Menyusun evaluasi program kerja bidang kurikulum.
  4. Merumuskan sasaran mutu bidang kurikulum.
  5. Merumuskan program pencapaian sasaran mutu bidang kurikulum.
  6. Mengevaluasi sasaran mutu bidang kurikulum.
  7. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk kompetensi kurikulum.
  8. Melakukan pembinaan staf bidang kurikulum.
  9. Mengorganisasikan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan bidang pembelajaran/kurikulum.
  10. Menyusun anggaran biaya bidang kurikulum.
  11. Menetapkan kebijakan/keputusan bidang kurikulum.
  12. Mengawasi jalannya pembelajaraan dan kegiatan belajar mengajar (KBM).
  13. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi belajar (ulangan semester dan ujian).
  14. Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan sekolah.
  15. Mengkoordinasikan pengembangan kompetensi keahlian tenaga pendidik.
  16. Mengkoordinasikan kegiatan mengajardari luar SMKN 1.
  17. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.
  18. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  19. Menyusun laporan pertanggungjawaban bidang kurikulum.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan, dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan kurikulum.
  3. Mengatur pendistribusian tugas staf kompetensi kurikulum.
  4. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  5. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan kurikulum/pembelajaran.
  6. Mengkoordinasi keseluruhan kegiatan kurikulum/pembelajaran disekolah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun dan melaksanakan program kerja tahunan bidang kesiswaan.
  2. Menyusun program pencapaian kerja tahunan bidang kesiswaan.
  3. Merumuskan sasaran mutu dan pencapaian sasaran mutu bidang kesiswaan.
  4. Melakukan evaluasi sasaran mutu bidang kesiswaan.
  5. Mengkoordinir tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk bidang kesiswaan.
  6. Melakukan pembinaan staf bidang kesiswaan.
  7. Membantu kepala sekolah dalam bidang kesiswaan seperti :
    • Pembinaan kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah.
    • Perkemahan dan yang sejenisnya.
    • Upacara penaikan/penurunan bendera merah putih.
    • Pengajian jum’at pagi.
    • Pemilihan siswa teladan/berprestasi.
    • Pembimbingan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah.
    • Perlombaan siswa selain LKS (Lomba Keterampilan Siswa) dan lomba kompetensi kejuaraan.
    • Pentas seni/budaya/sain.
  8. Membantu kepala sekolah dalam bidang kegiatan wawasan wiyatamandala.
  9. Memelihara dan meningkatkan kedisiplinan siswa.
  10. Melaksanakan penerimaan peserta didik baru.
  11. Mengkoordinasikan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru.
  12. Meningkatkan kemampuan leadership dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.
  13. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah bila tidak berada ditempat yang terkait dengan kesiswaan.
  14. Menyusun laporan pertanggung jawaban bidang kesiswaan.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan bidang kesiswaan.
  3. Mengatur pendistribusian tugas staf bidang kesiswaan.
  4. Merekomendasikan pemberian reward dan punishment kepada kepala sekolah.
  5. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  6. Mewakili kepala sekolah bila tidak berada ditempat yang terkait dengan kesiswaan.
  7. Pembinaan siswa yang bermasalh berat/indispliner dan melaporkannya kepada kepala sekolah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun program kerja tahunan bidang sarana prasarana.
  2. Melaksanakan program kerja tahunan bidang sarana prasarana.
  3. Menyusun evaluasi program kerja bidang sarana prasarana.
  4. Merumuskan sasaran mutu bidang sarana prasarana.
  5. Merumuskan program pencapaian sasaran mutu bidang sarana prasarana.
  6. Mengevaluasi sasaran mutu bidang sarana prasarana.
  7. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk bidang sarana prasarana.
  8. Melakukan pembinaan staf bidang sarana prasarana.
  9. Menampung usulan kebutuhan sarana dari unut kerja lain.
  10. Mengkoordinir pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
  11. Membuat usulan pembangunan/pengembangan sekolah (RKB, Rehab, dsb).
  12. Melakukan koordinasi pemanfaatan sarana prasarana.
  13. Melaksanakan pemeliharaan bangunan.
  14. Melakukan perbaikan sarana dan prasarana sekolah.
  15. Mengkoordinasikan kegiatan kebersihan lingkungan sekolah.
  16. Pemangkasan rumput dan pohon dilingkungan sekitar sekolah secara berkala.
  17. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tututan tugas dan jabatan.
  18. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab.
  19. Menyusun laporan pertanggung jawaban bidang sarana prasarana.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upayameningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Meningkatkan mutu pembelajaran dari kinerja guru.
  3. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan sarana prasarana.
  4. Mengatur prndistribusian tugas staf bidang sarana prasarana.
  5. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah.
  6. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  7. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan sarana prasarana.
  8. Menyetujui permohonan izin penggunaan fasilitas atau member izin penggunaan fasilitas.

Pengendali Dokumen

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun program kerja tahunan kompetensi manajemen mutu.
  2. Merumuskan sasaran mutu dan program pencapaian sasaran mutu bidang manajemen mutu.
  3. Melakukan pemantauan sasaran mutu bidang manajeman mutu.
  4. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk bidang manajemen mutu.
  5. Melakukan pembinaan staf bidang manajemen mutu.
  6. Membantu tugas wakil manajemen mutu.
  7. Mendokumentasikan dokumen-dokumen ISO 9901:2008.
  8. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan pantauan tugas dan jabatan.
  9. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  10. Menyusun laporan manajemen mutu.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan manajemen mutu.
  3. Mengatur pendistribusian tugas staf bidang manajemen mutu.
  4. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah untuk staf bidang manajemen mutu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  5. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  6. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan masalah manajemen mutu.
  7. Membantu wakil manajemen mutu dalam memastikan audit mutu internal dilaksanakan, direncakan, diadministrasikan, dan didokumentasikan.

Koordinator Mapel Wajib Kelompok A

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun dn melaksanakan program kerja tahunan maple wajib kelompok A.
  2. Melakukan evaluasi program kerja maple wajib kelompok A.
  3. Merumuskan sasaran mutu maple wajib kelompok A.
  4. Merumuskan program pencapaian sasaran mutu maple wajib kelompok A.
  5. Melakukan evaluasi sasaran mutu maple wajib kelompok A.
  6. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk mapel wajib kelompok A.
  7. Membantu kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru maple wajib kelompok A.
  8. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam membantu efektifitas KBM mapel wajib A.
  9. Mengkoordinasikan kegiatan studi lapangan/tour untuk siswa.
  10. Membantu kepala sekolah bidang kurikulum dalam kegiatan pembelajaran.
  11. Menyusun jadwal pelajaran, analisa kurikulum maple wajib kelompok A.
  12. Mengatur pendistribusian tugas guru maple wajib kelompok A.
  13. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.
  14. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  15. Menyusun laporan pertanggungjawaban mapel wajib kelompok A.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, petimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan mapel wajib kelompok A.
  3. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah.
  4. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  5. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan masalah mapel wajib kelompok A.
  6. Menentukan kebijakan yang berkenan dengan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program kerja yang sudah ditetapkan.
  7. Membuat administrasi mapel wajib kelompok A.

Koordinator Mapel Wajib Kelompok B

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun dan melaksanakan program kerja tahunan maple wajib kelompok B.
  2. Melakukan evaluasi program kerja maple wajib kelompok B.
  3. Merumuskan sasaran mutu maple wajib kelompok B.
  4. Merumuskan program pencapaian sasaran mutu maple wajib kelompok B.
  5. Melakukan evaluasi sasaran mutu maple wajib kelompok B.
  6. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk mapel wajib kelompok B.
  7. Membantu kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru maple wajib kelompok B.
  8. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam membantu efektifitas KBM mapel wajib B.
  9. Mengkoordinasikan kegiatan studi lapangan/tour untuk siswa.
  10. Membantu kepala sekolah bidang kurikulum dalam kegiatan pembelajaran.
  11. Menyusun jadwal pelajaran, analisa kurikulum maple wajib kelompok B.
  12. Mengatur pendistribusian tugas guru mapel wajib kelompok B.
  13. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.
  14. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  15. Menyusun laporan pertanggungjawaban mapel wajib kelompok B.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, petimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan mapel wajib kelompok B.
  3. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah.
  4. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  5. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan masalah mapel wajib kelompok B.
  6. Menentukan kebijakan yang berkenan dengan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program kerja yang sudah ditetapkan.
  7. Membuat administrasi mapel wajib kelompok B.

Ketua Kompetensi Keahlian teknologi Komputer dan jaringan (TKJ)

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun dan melaksanakan program kerja tahunan kompetensi keahlian TKJ.
  2. Melakukan evaluasi program kerja kompetensi keahlian TKJ.
  3. Merumuskan sasaran mutu dan program pencapaian sasaran mutu kompetensi keahlian TKJ.
  4. Melakukan evaluasi sasaran mutu kompetensi keahlian TKJ.
  5. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk kompetensi keahlian TKJ.
  6. Melakukan pembinaan staf kompetensi keahlian TKJ.
  7. Membantu kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru produktif TKJ.
  8. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam memantau efektifitas KBM. Kompetensi keahlian TKJ.
  9. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurukulum dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan ujian kompetensi keahlian, menyusun jadwal pelajaran, analisa kurikulum produktif.
  10. Mengatur pendistribusian tugas staf dan guru produktif kompetensi keahlian TKJ.
  11. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.
  12. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  13. Mengajukan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran produktif kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana.
  14. Membantu wakil kepala sekolah bidang humas dalam menjalin dan memlihara hubungan dengan DU/DI, untuk melaksanakan prakerin dan memasarkan lulusan kompetensi keahlian TKJ.
  15. Menyusun laporan pertanggungjawaban kompetensi keahlian TKJ.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan kompetensi keahlian TKJ.
  3. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah.
  4. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  5. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan masalah kompetensi keahlian TKJ.
  6. Menentukan kebijakan yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program kerja yang sudah ditetapkan.
  7. Membuat administrasi kompetensi keahlian TKJ.

Ketua Kompetensi Keahlian Multi Media

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun dan melaksanakan program kerja tahunan kompetensi keahlian multi media.
  2. Melakukan evaluasi program kerja kompetensi keahlian multi media.
  3. Merumuskan sasaran mutu dan program pencapaian sasaran mutu kompetensi keahlian multi media.
  4. Melakukan evaluasi sasaran mutu kompetensi keahlian multi media.
  5. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk kompetensi keahlian multi media.
  6. Melakukan pembinaan staf kompetensi keahlian multi media.
  7. Membantu kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru produktif multi media.
  8. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam memantau efektifitas KBM. Kompetensi keahlian multi media.
  9. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurukulum dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan ujian kompetensi keahlian, menyusun jadwal pelajaran, analisa kurikulum produktif.
  10. Mengatur pendistribusian tugas staf dan guru produktif kompetensi keahlian multi media.
  11. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.
  12. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  13. Mengajukan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran produktif kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana.
  14. Membantu wakil kepala sekolah bidang humas dalam menjalin dan memlihara hubungan dengan DU/DI, untuk melaksanakan prakerin dan memasarkan lulusan kompetensi keahlian multi media.
  15. Menyusun laporan pertanggungjawaban kompetensi keahlian multi media.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan kompetensi keahlian multi media.
  3. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah.
  4. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  5. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan masalah kompetensi keahlian multi media.
  6. Menentukan kebijakan yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program kerja yang sudah ditetapkan.
  7. Membuat administrasi kompetensi keahlian multi media.

Ketua Kompetensi Keahlian Akuntansi

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun dan melaksanakan program kerja tahunan kompetensi keahlian akuntansi.
  2. Melakukan evaluasi program kerja kompetensi keahlian akuntansi.
  3. Merumuskan sasaran mutu dan program pencapaian sasaran mutu kompetensi keahlian akuntansi.
  4. Melakukan evaluasi sasaran mutu kompetensi keahlian akuntansi.
  5. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk kompetensi keahlian akuntansi.
  6. Melakukan pembinaan staf kompetensi keahlian akuntansi.
  7. Membantu kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru produktif akuntansi.
  8. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam memantau efektifitas KBM. Kompetensi keahlian akuntansi.
  9. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurukulum dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan ujian kompetensi keahlian, menyusun jadwal pelajaran, analisa kurikulum produktif.
  10. Mengatur pendistribusian tugas staf dan guru produktif kompetensi keahlian akuntansi.
  11. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.
  12. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  13. Mengajukan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran produktif kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana.
  14. Membantu wakil kepala sekolah bidang humas dalam menjalin dan memlihara hubungan dengan DU/DI, untuk melaksanakan prakerin dan memasarkan lulusan kompetensi keahlian akuntansi.
  15. Menyusun laporan pertanggungjawaban kompetensi keahlian akuntansi.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan kompetensi keahlian akuntansi.
  3. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah.
  4. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  5. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan masalah kompetensi keahlian akuntansi.
  6. Menentukan kebijakan yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program kerja yang sudah ditetapkan.
  7. Membuat administrasi kompetensi keahlian akuntansi.

Ketua Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun dan melaksanakan program kerja tahunan kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  2. Melakukan evaluasi program kerja kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  3. Merumuskan sasaran mutu dan program pencapaian sasaran mutu kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  4. Melakukan evaluasi sasaran mutu kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  5. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  6. Melakukan pembinaan staf kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  7. Membantu kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru produktif administrasi perkantoran.
  8. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam memantau efektifitas KBM. Kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  9. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurukulum dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan ujian kompetensi keahlian, menyusun jadwal pelajaran, analisa kurikulum produktif.
  10. Mengatur pendistribusian tugas staf dan guru produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  11. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.
  12. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  13. Mengajukan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran produktif kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana.
  14. Membantu wakil kepala sekolah bidang humas dalam menjalin dan memlihara hubungan dengan DU/DI, untuk melaksanakan prakerin dan memasarkan lulusan kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  15. Menyusun laporan pertanggungjawaban kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  3. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah.
  4. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  5. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan masalah kompetensi keahlian administrasi perkantoran.
  6. Menentukan kebijakan yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program kerja yang sudah ditetapkan.
  7. Membuat administrasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran.

Ketua Kompetensi Keahlian Pemasaran

Tugas dan Tanggung Jawab
  1. Menyusun dan melaksanakan program kerja tahunan kompetensi keahlian pemasaran.
  2. Melakukan evaluasi program kerja kompetensi keahlian pemasaran.
  3. Merumuskan sasaran mutu dan program pencapaian sasaran mutu kompetensi keahlian pemasaran.
  4. Melakukan evaluasi sasaran mutu kompetensi keahlian pemasaran.
  5. Mengkoordinasi tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk kompetensi keahlian pemasaran.
  6. Melakukan pembinaan staf kompetensi keahlian pemasaran.
  7. Membantu kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru produktif pemasaran.
  8. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam memantau efektifitas KBM. Kompetensi keahlian pemasaran.
  9. Membantu wakil kepala sekolah bidang kurukulum dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan ujian kompetensi keahlian, menyusun jadwal pelajaran, analisa kurikulum produktif.
  10. Mengatur pendistribusian tugas staf dan guru produktif kompetensi keahlian pemasaran.
  11. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan.
  12. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  13. Mengajukan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran produktif kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana.
  14. Membantu wakil kepala sekolah bidang humas dalam menjalin dan memlihara hubungan dengan DU/DI, untuk melaksanakan prakerin dan memasarkan lulusan kompetensi keahlian pemasaran.
  15. Menyusun laporan pertanggungjawaban kompetensi keahlian pemasaran.
Wewenang
  1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan sasaran-sasaran kepada kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja sekolah.
  2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan kompetensi keahlian pemasaran.
  3. Merekomendasikan pemberian penghargaan dan sanksi kepada kepala sekolah.
  4. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka promosi.
  5. Mewakili kepala sekolah bila kepala sekolah tidak berada ditempat terutama yang terkait dengan masalah kompetensi keahlian pemasaran.
  6. Menentukan kebijakan yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program kerja yang sudah ditetapkan.
  7. Membuat administrasi kompetensi keahlian pemasaran.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

  1. Pemerintah atau donatur memberikan buku kepada pustakawan.
  2. Pustakawan menginput data buku.
  3. Pustakawan menginput data donatur.
  4. Siswa melakukan pendaftaran anggota baru kepada pustakawan.
  5. Pustakawan menginput data anggota baru.
  6. Siswa melakukan pencarian buku.
  7. Siswa meminjam buku kepada pustakawan.
  8. Pustakawan menginput data peminjaman buku.
  9. Siswa mengembalikan buku kepada pustakawan.
  10. Pustakawan menginput data pengembalian buku.
  11. Admin membuat laporan.

===Analisa prosedur Sistem Yang

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Usecase Diagram

Usecase diagram menggambarkan fungionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana’. Sebuah usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan usecaase digram. Berikut ini adalah usecase diagram untuk Sistem Informasi Perpustakaan di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.

Gambar 3.2.</b>Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar usecase diagram diatas yang sedang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi perpustakaan di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.
  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Donatur, Siswa, Pustakawan, dan Admin.
  3. 10 (sepuluh) usecase yang bisa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya buku masuk, input data buku, input data donatur, pendaftaran anggota baru, input anggota baru, pencarian buku, peminjaman buku, input data peminjaman buku, pengembalian buku, dan laporan.


Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

  1. Activity Diagram Proses Buku Masuk

  2. Gambar 3.3.</b>Activity Diagram Proses Buku Masuk

    Berdasarkan gambar activity diagram diatas yang sedang berjalan saat ini, terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali kegiatan.
    2. 6 (enam) action state, diantaranya : memberikan buku, menerima buku, mencatat kedalam buku induk, buat katalog, pengetikan label, kartu buku dan kantong kartu buku, menyusun buku diperpustakaan.
    3. 1 (satu) activity final state, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.
    4. Activity Diagram Proses Peminjaman Dan Pengembalian Buku

    5. Gambar 3.4. Activity Diagram Proses Peminjaman dan pengembalian Buku

      Berdasarkan gambar activity diagram diatas yang sedang berjalan saat ini, terdapat :

      1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali kegiatan.
      2. 9 (sembilan) action state, diantaranya : pendaftaran, pencarian buku, menyerahkan buku, menampilkan form peminjaman, mencatat buku di form, buku dipinjam, mengembalikan buku, menginput data pengembalian buku, dan mengembalikan buku ketempat semula.
      3. 1 (satu) decision node.
      4. 1 (satu) activity final state, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.


Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antara objek.

Berikut ini adalah sequence diagram untuk Sistem Informasi Perpustakaan di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.

Gambar 3.5. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar sequence diagram diatas yang sedang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 5 (lima) actor yang memiliki kegiatan diantaranya : pemerintah, pustakawan, donatur, siswa, dan admin.
  2. 5 (lima) object yang saling berinteraksi yaitu : buku masuk, pendaftaran anggota, peminjaman, pengembalian, dan laporan.
  3. 10 (sepuluh) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Sistem Informasi Perpustakaan di SMK N 1 Kota Tangerang belum menggunakan sistem terkomputerisasi secara optimal. Analisa sistem yang berjalan saat ini memiliki kelebihan dan kekurang, antara lain adalah :

  1. Kekuatan ( Strength )

  2. Strength merupakan kondidi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisa merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau bisnis itu sendiri.

    Yang menjadi kekuatan perpustakaan di SMK Negeri 1 Kota tangerang ini adalah :

    1. Pengunjung perpustakaan (kurang lebih 15 orang/hari),baik itu untuk meminjam atau sekedar membaca buku diperpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya minat siswa untuk datang ke perpustakaan.
    2. Admin perpustakaan yang friendly. Admin perpustakaan berjumlah 2 orang, dengan sikap yang ramah dan membantu siswa dalam mencari informasi tentang buku dll, menjadikan perpustakaan selalu ada pengunjung.
    3. Fasilitas AC diruangan. Hal ini membuat pengunjung merasa nyaman berada di perpustakaan.
  3. Kelemahan ( Weakness )

  4. Weakness adalah kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau kondep bisnis yang ada. Kelemahan yang di analisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

    Yang menjadi kelemahan perpustakaan di SMK Negeri 1 Kota Tangerang ini adalah :

    1. Tidak didukung aplikasi perpustakaan yang baik. Sistem informasi perpustakaan tidak berjalan secara maksimal karena tidak didukung oleh aplikasi perpustakaan yang baik. Kegiatan yang dilakukan masih secara manual.
    2. Tidak memiliki ahli perpustakaan, sulitnya mencari lulusan kepustakaan menyebabkan admin perpustakaan memiliki background pendidikan dari lulusan sistem informasi dan ekonomi. Hal ini tentu tidak memunuhi syarat pendirian perpustakaan.


Analisa Dokumen

Data Masukan

Adapun data masukkan pada sistem yang berjalan pada perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang sebagai berikut :

Tabel 3.1. Data Masukan


Data Keluaran

Adapun data masukkan pada sistem yang berjalan pada perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang sebagai berikut :

Tabel 3.2.Data Keluaran


Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

  2. Adapun konfigurasi yang dibutuhkan pada sistem perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

    1. Processor : Intel Pentium IV 1,7 Ghz Soket 487
    2. Memory  : DDR 256Mb PC 2100/2700
    3. Harddisk : Paralel ATA 40Gb
    4. Keyboard  : PS2 (Logitech)
    5. Mouse : Optical (Logitech)
    6. Monitor  : 15’’
  3. Spesifikasi Software

  4. Adapun data masukkan pada sistem yang berjalan pada perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang dengan spesifikasi software sebagai berikut :

    1. Miscrosoft Word 2007
    2. Miscrosoft Excell 2007
    3. Google Chrome
  5. Hak Akses (Brainware)

  6. Untuk mengoprasikan perangkat sistem ini hanya dapat dilakukan langsung oleh pustakawan dan admin perpustakaan.


Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan, Sistem informasi reminder monitoring jadwal pengembalian buku di perpustakaan SMK Negeri 1 Kota Tangerang saat ini masih kurang maksimal dikarenakan masih mencatat buku masuk dan buku keluar,peminjaman dan pengembalian buku secara manual pada form dan proses dalam menghasilkan laporan terkadang mengalami keterlambatan dan kesalahan. Hal tersebut dikarenakan beberapa permasalahan diantaranya adalah :

  1. Pencatatan masih menggunakan sistem manual. Hanya dibantu dengan Ms. Excel dan Ms. Word dalam pembuatan laporan. Hal tersebut menurut penulis kurang efisien dan memakan banyak waktu karena harus melakukan input berulang-ulang.
  2. Penyimpanan data masih menggunakan sistem pengarsipan sehingga mengakibatkan penumpukan berkas, hal ini dapat menyulitkan pencarian data ketika dibutuhkan.
  3. Sistem Pendataan buku masuk yang berjalan saat ini belum memiliki tempat penyimpanan secara sistem, kemungkinan berkas yang hilang atau rusak sangatlah besar, sehingga dapat mempertsulit untuk pembuatan laporan pada waktu yang dibutuhkan.
  4. Belum adanya sistem informasi pengingat jadwal pengembalian buku, sehingga siswa sering melakukan keterlambatan dalam pengembalian buku.

Alternatif pemecahan masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu adanya sistem perpustakaan yang terkomputerisasi yang dapat mendukung kegiatan input data, laporan harian, proses peminjaman dan pengembalian buku serta pengingat jadwal pengembalian buku. Dengan adanya sistem perpustakaan yang terkomputerisasi diharapkan dapat menambah nilai guna perpustakaan SMK Negeri 1 Kota Tangerang, terutama bagi petugas perpustakaan dalam melakukan proses pengolahan data transaksi peminjaman dan pengembalian koleksi buku serta jadwal pengingat pengembalian buku sehingga sirkulasi peminjaman buku dapat lebih efektif.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem yang baru adalah untuk menunjang, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja sistem yang sedang berjalan saat ini, agar dapat memenuhi harapan manajemen sekolah dalam memperkecil masalah-masalah yang ada didalam kegiatan operasional sekolah. Adapun harapan yang ingin dicapai tersebut meliputi :

  1. Meminimalisasikan waktu transaksi peminjaman dan pengembalian buku.
  2. Sistem yang baru dapat mengendalikan proses penyampaian informasi perbaikan peralatan secara akurat, tepat waktu, dan relavan.
  3. Mengurangi ketidak sesuaian buku yang dikembalikan dengan barang dipinjam.
  4. Penanganan pengarsipan yang lebih baik dengan menggunakan sistem database.
  5. Dapat memberikan pelayanan yang tepat waktu kepada bagian yang membutuhkan ( bagian pemeliharaan ).

User Requirement

Elisitasi tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut dijelaskan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut Elisitasi Tahap 1 seperti tabel :

Tabel 3.3.Elisitasi tahap 1

Elisitasi tahap II

Elisitasi Tahap II merupakan hasil pengklarifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut dijelaskan elisitasi tahap II seperti pada tabel

Tabel 3.4.Elisitasi tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (yang diinginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inssential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut dijelaskan elisitasi tahap III seperti pada tebel:

Tabel 3.5.Elisitasi tahap III

Keterangan :

T = Technical

O = Operational

E = Economic

L = Low

M = Middle

H = High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Elisitasi:

Tabel 3.6.Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah menganalisa sistem pengingat jadwal pengembalian buku di perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang, Maka selanjutnya adalah membahas mengenai sistem yang diusulkan berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa masalah telah diuraikan sebelumnya yaitu Siswa sering melakukan keterlambatan dalam pengembalian buku, sehingga petugas kesulitan saat pencarian data siswa mana yang belum mengembalikan buku, serta sulit dalam pengecekan buku-buku yang hilang maupun buku-buku yang harus di perbaharui.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm CE 12.1 for UML Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram untuk menggambarkan proses pada sistem yang diusulkan.

  1. Siswa

    1. Membuat akses
    2. Melakukan login sistem
    3. Menampilkan menu home
    4. Menampilkan menu visi misi
    5. Menampilkan menu struktur organisasi
    6. Menampilkan menu input pinjam buku
    7. Menampilkan menu data pinjam buku
    8. Log Out
  2. Pustakawan

    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu home
    3. Menampilkan menu visi misi
    4. Menampilkan menu struktur organisasi
    5. Menampilkan menu data master
    6. Menampilkan data anggota
    7. Menampilkan data buku
    8. Menampilkan data pinjam
    9. Menampilkan data penerbit
    10. Menampilkan data kategori
    11. Menampilkan data rak
    12. Menampilkan data profil
    13. Menampilkan data User
    14. Menampilkan data level
    15. Log out
  3. Admin

    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu home
    3. Menampilkan menu visi misi
    4. Menampilkan menu struktur organisasi
    5. Menampilkan menu laporan
    6. Menampilkan menu Email
    7. Log Out

    Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Usecase Diagram berfungsi untyk menggambarkan sistem dengan pemakai (user) yang disebut actor. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya.

    Gambar 4.1.Usecase Diagram Sistem Perpustakaan Usulan

    Berdasarkan Gambar 4.1 usecase diagram Sistem Informasi Perpustakaan diatas terdapat:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem Informasi Perpustakaan di SMK N 1 kota Tangerang.
    2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Siswa, Pustakawan, dan Admin.
    3. 21 (dua puluh satu) usecase dan sudah dirangkum menjadi beberapa yang terpenting, diantaranya : Pencarian buku, Register, Login, Halaman Utama, Data master, Input data anggota, View data anggota, Input Data buku, View data buku, Data Pijam dan Kembali, Input data pinjam dan kembali, View data pinjam dan kembali, Input Data Penerbit, View data penerbit, Input Data user, View data user, Laporan, View laporan, Email, Tambah email dan, Logout.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Activity Diagram Sistem Informasi Perpustakaan

    Gambar 4.2.Activity Diagram Sistem Informasi perpustakaan

    Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram sistem informasi perpustakaan diatas terdapat :

    1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
    2. 25 (dua puluh lima) action state yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi.
    3. 4 (empat) fork node, satu aliran yang dimana pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
    4. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.
    5. 3 (tiga) join node
    6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.

    Activity Diagram Sistem Usulan Untuk Admin

    Gambar 4.3.Activity Diagram Usulan Untuk Admin

    Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Untuk Admin diatas terdapat :

    1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
    2. 9 (sembilan) action state yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi.
    3. 1 (satu) fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang ada pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran pada acivity diagram.
    4. 1 (satu) join node
    5. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram Usulan

    Gambar 4.4.Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan diatas, terdapat :

    1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Siswa, Pustakawan,dan Admin.
    2. 10 (sepuluh) Lifeline, diantaranya : Register, Login, Data anggota, Data buku, Data penerbit, Data pinjam, Data user, Email, Laporan, dan Logout.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut:

    Tabel 4.1.Perebedaan Prosedur

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Class Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.5.Class Diagram Yang Diusulkan

    Spesifikasi Basis Data

    1. Nama Tabel : tbl_anggota
    2. Media : Hardisk

      Isi : ( kode_anggota, nis, nama_lengkap, kelas, no_tlp, alamat, tgl_daftar, email )

      Primary key : kode_anggota

      Jumlah Record : 101

      Tabel 4.2.Struktur Tabel Anggota

    3. Nama Tabel : Buku
    4. Media : Hardisk

      Isi : ( kode_buku, judul_buku, id_penerbit, id_rak, thn_terbit, id_kategori, jml_buku, tgl_input )

      Premary Key : kode_buku

      Jumlah Record : 53

      Tabel 4.3.Struktur Tabel Buku

    5. Nama Tabel : Penerbit
    6. Media : Hardisk

      Isi : ( id_penerbit, nama_penerbit)

      Primary Key : id_penerbit

      Jumlah Record : 37

      Tabel 4.4.Struktur Tabel Penerbit

    7. Nama Tabel : pinjam
    8. Media : Hardisk

      Isi : ( kode_pinjam, kode_anggota, nis, email, kode_buku, tgl_pinjam, jml_buku, status, note, tgl_pengembalian, denda )

      Primary Key : kode_pinjam

      Jumlah Record : 214

      Tabel 4.5.Struktur Tabel Pinjam

    9. Nama Tabel : profil
    10. Media : Hardisk

      Isi : ( id_profil, nama_sekolah, alamat_sek, tlp_sekolah, email, kode_pos, kepsek, gambar )

      Primary Key : id_profil

      Jumlah Record : 220

      Tabel 4.6.Struktur Tabel Profil

    11. Nama Tabel : rak
    12. Media : Hardisk

      Isi : ( id_rak, nama_rak )

      Primary Key : id_rak

      Jumlah Record : 32

      Tabel 4.7.Struktur Tabel Rak

      tabel_rak
    13. Nama Tabel : User
    14. Media : Hardisk

      Isi : ( nis, nama_user, email, password, id_level )

      Primary Key : nis

      Jumlah Record : 84

      Tabel 4.8.Struktur Tabel User

      Rancangan Program

      Diagram HIPO Sistem Informasi Reminder Monitoring Perpustakaan

      Gambar 4.6.Diagram HIPO

      Implementasi Sistem Yang Diusulkan

      1. Halaman Login
      2. Gambar 4.7.Tampilan Menu Login

      3. Halaman Menu Imput Pinjam Buku
      4. Gambar 4.8.Tampilan Menu Input Pinjam Buku

      5. Halaman Data Pinjam Buku
      6. Gambar 4.9.Tampilan Data Pinjam Buku

        Konfigurasi Sistem Usulan

        Spesifikasi hardware

        Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

        1. Personal Komputer
          1. Processor  : Intel B815
          2. Monitor : 14.0” HD LED LCD
          3. Mouse : Optical
          4. Keyboard : Standard
          5. RAM : 2 GB
          6. Harddisk : 320 GB
          7. Printer : Inkjet
        2. Modem GSM

        Aplikasi Yang Digunakan

        Perangkat lunak (Software) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

        1. Windows
        2. Mozila Firefox dan Google Chrome
        3. Notepad ++
        4. Xampp
        5. Yii Framework 1.0
        6. Visual Paradigm for UML 10.2 Enterprise Edition
        7. Mysql

        Hak Akses

        Hak akses (Brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh siswa, pustakawan, dan admin.

        Testing

        Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan ouput.

        Tabel 4.9.Pengujian Black Box

        Evaluasi

        Setelah dilakukan pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada pengujian menu login, menu input pinjam buku, Form pinjam buku, menu data penerbit , input data penerbit. Jika input yang diberikan tidak lengkap atau tidak sesuai, maka sistem akan memberikan pemberitahuan tampilan pesan sehingga membantu pengguna dalam mencari dan mengetahui letak kesalahan saat penginputan. Dari beberapa pengujian sudah dilakukan menggunakan metode Blackbox Testing, seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil.

        Implementasi

        Schedule

        Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain:

        Tabel 4.10.Tabel Schedule

        Estimasi Biaya

        Rincian biaya dari penulis sesuai kebutuhan penelitian antara lain adalah sebagai berikut:

        Tabel 4.11.Estimasi Biaya

        BAB V
        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan permasalahan dan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi reminder monitoring jadwal pengembalian buku di perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang dapat memberikan kemudahan bagi petugas perpustakaan dan siswa dalam melaksanakan aktivitas dalam perpustakaan.

        1. Berdasarkan hasil analisa yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa proses pengembalian buku di perpustakaan SMK N 1 Tangerang masih manual dan belum adanya sistem pengingat jadwal pengembalian buku sehingga siswa sering melakukan keterlambatan dalam pengembalian buku.

        2. Pada saat proses pengembalian buku siswa sering melakukan keterlambatan karena belum adanya sistem informasi pengingat jadwal pengembalian buku, sehingga petugas kesulitan saat pencarian data siswa mana yang belum mengembalikan buku, serta sulit dalam pengecekan buku-buku yang hilang maupun buku-buku yang harus di perbaharui.

        3. Berdasarkan uji coba sistem sistem informasi reminder monitoring jadwal pengembalian buku di perpustakaan SMK N 1 Kota Tangerang dapat membantu petugas perpustakaan dalam melalukan pencarian data siswa mana yang belum mengembalikan buku, serta sulit dalam pengecekan buku-buku yang hilang maupun buku-buku yang harus di perbaharui dan dapat meningkatkan kedisiplinan siswa dalam melakukan pengembalian buku.


        Saran

        Untuk dapat mengoptimalkan penggunaan sistem ini penulis memberikan saran, diantaranya :

        1. Diperlukan pelatihan bagi petugas yang ditugaskan dalam mengoperasikan program yang telah dirancang ini, agar dapat digunakan dengan baik dan harus dilakukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan software sistem yang baru secara rutin, agar pengolahan data dapat berjalan dengan lancar.

        2. Dengan adanya sistem reminder monitoring jadwal pengembalian buku ini diharapkan petugas perpustakaan dapat menggunakan sistem ini dengan maksimal dan dapat dikembangkan lagi agar menjadi sistem yang lebih canggih.



        DAFTAR PUSTAKA

        1. Hartono & bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
        2. Zemp, H. 2011. ICTS and Effective Communication Strategies: Specific Needs Of Information Before, During And After Disasters. In : Proceedings of IEEE International Conference on Innovative Mobile and Internet Services In Ubiquitous Computing, 235-240.
        3. Cahyono, David Adrian. The Creating Application of The Cash Sales Information System by Computerize Basis in Toko cat Anugerah Abadi. Di akses pada tanggal 3 Maret 2018.
        4. Yuliawan, Yaremia, M.J. Dewiyani Sunarto, Tony Soebijono. Pengembangan Sistem Informasi Pendataan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan Timur Berbasis Web, JSIKA Vol 2, No 2 (2013) / ISSN 2338-137X.
        5. Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan & Implementasi database relasional. Yogyakarta : ANDI.
        6. Utama, Yudi. 2011. Sistem Informasi Berbasis Web Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya, Vol. 3, No. 2, Oktober 2011 / ISSN 2085-1588.
        7. Yuliawan, Yaremia, M.J. Dewiyani Sunarto, Tony Soebijono. Pengembangan Sistem Informasi Pendataan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan Timur Berbasis Web, JSIKA Vol 2, No 2 (2013) / ISSN 2338-137X.
        8. Pratama, Chandra. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Posyandu Berbasis Web Pada Desa Singabangsa Kecamatan Tenjo, Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/SI1222470468, Di akses pada tanggal 3 Maret 2018.
        9. Nugraha, Fajar. 2014. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan, Vol 5 No 1 April 2014 / ISSN: 2252-4983.
        10. Sadewa, Ifan, Kondar Siahaan. 2016. Analis Dan Perancangan Sistem Informasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Berbasis Web Pada Universitas Batanghari, Vol 1 No. 2, Desember 2016 ISSN : 2540-8011.
        11. Safitri, Rosiana. 2017. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Piutang Berbasis Web Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/SI1414480394, Di akses pada tanggal 3 Maret 2018.
        12. 12,0 12,1 Minarni, Susanti. 2014. Sistem Informasi Inventory Obat Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang, Vol.16 No.1. Februari 2014 / ISSN : 1693-752X.
        13. Septian, Denny Slamet. 2016. Perancangan Sistem Notifikasi Dan Reminder Pemesanan Barang Konsinyasi Berbasis SMS Gateway Pada PT. Pan Grafik Indonesia Legok Tangerang, Tersedia di https://widuri.raharja.info/index.php/SI1222472780, Diakses pada tanggal 4 Maret 2018.
        14. Karnen, Kus. 2016. Evaluasi Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 Bagi Guru SMP Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Volume V, Nomor 2, September 2016 / ISSN : 2302-1411.
        15. Suhartanto, Medi. 2012. Pembuatan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Delanggu Dengan Menggunakan PHP Dan MySQL, Volume 4 No 1 – 2012.
        16. Priyanti, Dwi, Siska Iriani. Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharso Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan, Volume 2 No 4 - Oktober 2013 / ISSN: 2302-5700.
        17. K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana, International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2.
        18. Onu, fergus u, umeakuka, chinelo v. Object oriented programming (oop) approach to the development of student information management system. International journal of computer applications technology and research. Volume 5– Issue 8, 504 - 508, 2016, ISSN:- 2319–8656, Tersedia di http://ijcat.com/archives/volume5/issue8/ijcatr05081001.pdf.
        19. Kumar, Manish, Santosh Kumar Singh, R. K. Dwivedi. 2015. A Comparative Study of Black Box Testing and White Box Testing Techniques. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies. Volume 3, Issue 10, October 2015 / ISSN: 2321-7782.
        20. Sholihin, Ustadus. 2014. Analisis Strategis Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Usaha Pada Perusahaan Kain Dan Sarung Tenun Ikat Cap Sinar Barokah Kediri, Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN 1693-6094.
        21. Murugesan, L.K., Rashina Hoda dan Zoran Salcic. 2017. Identifying Design Features Using Combination Of Requirements Elicitation Techniques. Diakses pada tanggal 5 Maret 2018.
        22. Bachtiar,Dade, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan Di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang, ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1 / Maret 2015.
        23. Desmira, Nur Singgih. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Pengingat Jadwal Pembayaran Angsuran Berbasis SMS Gateway, Vol- 1 No.1 2014 ISSN: 2406-7768.
        24. Putri, Prima eka syam, Fachruddin, Pareza Alam Jusia. 2014. Peraancangan Aplikasi Perpustakaan Berbasis SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Kota Jambi), Vol.9 No.1, Februari 2014 ISSN 1907-6738.
        25. Handayani, Indri, Qurotul Aini, Yessy Oktavyanti. 2015. Penggunaan Rinfocal Sebagai Aplikasi Pengingat (Reminder) Kegiatan Akademik Pada Perguruan Tinggi, Vol. 9 No. 1-September 2015 / ISSN:1978-8282.
        26. Dewi, Findra Kartika Sari, Theresia Devi Indriasari, Yoris Prayogo. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Pengingat Kegiatan Akademik Berbasis Mobile, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2016: 303-312.
        27. Farizah, Nur Resha, Kosidin. 2016. Pemodelan Aplikasi Mobile Reminder Berbasis Android, Yogyakarta : 18-19 Maret 2016, ISSN: 2089-9815.
        28. Feddern-Beckhan, Tanya. 2008. “Google Calendar". Journal of the Medical Library Association Volume 96(4); October 2008. California: US National Library of Medicine, National Institutes of Health.
        29. Herrick, DR. 2009. “Google this!: Using Google Apps for Collaboration and Productivity” Proceedings of the 37th annual ACM SIGUCCS fall conference: communication and collaboration pages 55-64. New York.
        30. Ngabo, Fidele, Judith Nguimfack. 2012. Designing and Implementing an Innovative SMS-based alert system (RapidSMS-MCH) to monitor pregnancy and reduce maternal and child deaths in Rwanda, Pan Africa Medical Journal – ISSN: 1937- 8688.
        31. Olaleye, Oludare, Ayodele Olaniyan. 2013. SMS-Based Event Notification System. Journal of Information Engineering and Applications, Vol.3, No.10, 2013 / ISSN 2225-0506.
        32. Dexter, Paul R, Susan Perkins. 2001. A Computerized Reminder System To Increase The Use Of Preventive Care For Hospitalized Patients. The New England Journal of Medicine, Vol. 345, No. 13 • September 27, 2001.



Contributors

Hartika yusman