SI1412477672

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

KARYAWAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

DI PT. GENTA MANDIRI RAYA


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1412477672

NAMA : GANDIS AGUSTINA SUWANDI


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

KARYAWAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

DI PT GENTA MANDIRI RAYA

Disusun Oleh :

NIM
: 1412477672
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

KARYAWAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

DI PT GENTA MANDIRI RAYA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412477672
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sri Rahayu, S.T., M.MSI)
   
(Padeli, M.Kom)
NID : 08182
   
NID : 03002




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

KARYAWAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

DI PT GENTA MANDIRI RAYA


Disusun Oleh :

NIM
: 1412477672
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412477672

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN OUTSOURCING BERBASIS WEB DI PT. GENTA MANDIRI RAYA”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT. Genta Mandiri Raya, Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Sri Rahayu, S.T., M.MSI selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak Padeli, M.Kom selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Ibu Gusmawati selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Kerabat dan rekan-rekan seperjuangan.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Desember 2018
   
(Gandis Agustina Suwandi)
NIM : 1412477672


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu masterG
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia pekerjaan yang sangat pesat saat ini, sistem penerimaan karyawan baru adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk mendapatkan sumber manusia yang lebih kompoten. Ketepatan, keakuratan dan kecepatan dalam layanan penerimaan karyawan baru pada PT Genta Mandiri Raya, merupakan faktor utama untuk mendapatkan hasil yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang dapat membantu untuk mempermudah dan mempercepat untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Setiap perusahaan karyawan dalam suatu perusahaan atau lembaga merupakan asset yang sangat dibutuhkan, oleh karena itu dalam pendaftaran seorang karyawan harus sangat selektif untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas guna menunjang kinerja dalam perusahaan atau lembaga. Sebelum adanya komputer layanan pendaftaran karyawan dilakukan secara manual. Dengan cara pengolahan data yang dilakukan secara manual dan memerlukan waktu yang lama, bahkan kadang bisa terjadi kesalahan dalam proses pengerjaannya.

Karyawan yang sudah melamar akan melakukan test (baik merupakan lisan atau tertulis). Test merupakan salah satu bentuk perusahaan menyeleksi calon karyawan. Sebagian test tertulis. Test lisan, psikotest dan wawancara adalah proses prekrutan oleh perusahaan dalam proses ini lah perusahaan mmerlukan waktu yang lama untuk menyeleksi calon karyawan satu per satu berkas calon karyawan yang memakan waktu yang relative lebih lama.

Sistem yang diusulkan untuk mengurangi terjadinya kesalahan kelasan yang diatas, maka diharapkan dapat pemrosesan seleksi dan perekrutan calon karyawan. Jadi dengan sistem yang terkomputerisasi dapat menentukan hasil test dengan baik dan akurat. Sehingga keputusan perekrutan calon karyawan yang diperoleh dapat mengmat waktu.

PT Genta Mandiri Raya adalah perusahaan yang menyediakan dan pengelola tenaga kerja untuk menciptakan manpower yang professional, unggul, tangguh, berkarakter, memiliki wawasan, intelektual dan etos kerja berkualitas sehingga menjadi tenaga kerja terampil yang siap pakai. Dengan pembekalan dan traning motivasi, setiap calon tenaga kerja di didik dan di arahkan melalui pelatihan yang berkelanjutan untuk menggali potensi diri dan kemudian akan ditempatkan sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki.

Berdasarkan uraian diatas, maka saya mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN OUTSOURCING BERBASIS WEB DI PT GENTA MANDIRI RAYA” bertujuan untuk lebih memudahkan dalam mengakses data-data yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.

Rumusan Masalah

Dalam penyelesaian suatu permasalahan maka harus melalui sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah yang berasal dari masalah peneliti hadapi. Dan rumusan masalah suatu adanya pernyataan yang akan ditemukannya jawaban yang dipecahkan melalui metode pengumpulan data. Rumusan masalah sebuah awal dari penelitian yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan pemecahan masalah.

  1. Bagaimana sistem penerimaan karyawan pada PT Genta Mandiri Raya yang berjalan saat ini?
  2. Bagaimana proses pengecekan data-data calon karyawan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan pada PT Genta Mandiri Raya ?
  3. Bagaimana merancang sistem penerimaan karyawan pada PT Genta Mandiri Raya yang dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan perihal penerimaan karyawan ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Pada penelitian Penerimaan Karyawan Baru di PT Genta Mandiri Raya yaitu dimulai dari pendaftaran, wawancara, testing, dan laporan karyawan baru yang digambarkan dengan menggunakan pemodelan Unifed Modelling Language (UML).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adanya tujuan penelitian yaitu untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan dapat diketahui setelah rumusan masalah telah terperinci, sehingga dengan terperinci nya rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian di atas dapat tercapai. Berikut tujuan penelitian yang telah diperincikan dari sebuah perumusan masalah, yaitu diantaranya:

  1. Untuk mempermudah pendaftaran karyawan yang berjalan pada PT Genta Mandiri Raya.
  2. Mengetahui proses pengecekan data-data pendaftaran karyawan pada PT Genta Mandiri Raya yang berjalan saat ini.
  3. Menciptakan sistem pengolahan data karyawan pada PT Genta Mandiri Raya apakah sudah mampu menciptakan laporan dengan baik dan akurat.

Manfaat Penelitian

Setiap penelitian khususnya penelitian yang bergerak di bidang teknologi tentunya bertujuan untuk memberikan manfaaat. Manfaat yang diberikan tentunya dapat sangat membantu suatu perusahaan nantinya. Manfaat penelitian juga dapat dijadikan gambaran bagi penulis sama halnya seperti tujuan penelitian namun kali ini gambaran tersebut lebih mengarah terhadap capaianyang ingin diberikan bagi kemudahan para pengguna sistem nantinya. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Memberikan solusi sistem pengolahan data pendaftaran karyawan PT Genta Mandiri Raya yang terkomputerisasi.
  2. Memberikan solusi sistem pengecekan data karyawan PT Genta Mandiri Raya yang efektif dan efisien.
  3. Memberikan solusi sistem pengolahan data pendaftaran karyawan PT Genta Mandiri Raya yang mampu membuat laporan dengan baik dan akurat.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

Metode Observasi

Merupakan suatu metode yang menggunakan proses pengamatan objek atau suatu permasalahan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti dan melakukan proses pencaatatan sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti. Penulis mengadakan penelitian langsung atau observasi lapangan melalui pengamatan langsung di PT Genta Mandiri Raya dan mengumpulkan data sebagai susmber sistem informasi dalam hal membantu proses pengolahan data penerimaan karyawan.

Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya-jawab (wawancara) dengan pihak terkait pada PT Genta Mandiri Raya secara langsung. Dan metode wawancara ini dilakukan bersama Ibu Gusmawati Selaku Direktur PT Genta Mandiri Raya dengan melakukan tanya jawab guna mendapatkan informasi yang relevan dan akurat untuk laporan dan pembuatan sistem usulan yang baru untuk penerimaan karyawan baru.

Metode Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk melengkapi data-data pendukung yang bersumber untuk melengkapi data-data pendukung yang bersumber dari data primer dan skunder, dengan mencari refrensi-refrensi dari beberapa literature yang bersumber dari jurnal, internet, laporan skripsi yang berkaitan dengan judul penelitian dan landasan teori yang mendukung.

Metode Analisa Sistem

Peneliti menggunakan metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Oppourtunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan lebih berfokus kepada kebijakan strategis perusahaan, sehingga dengan penempatan analisa SWOT dapat dijadikan sebagai perbandingan pemikiran dari berbagai sudut pandang, dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Metode Perancangan

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisa selesai. Pada tahap perancangan atau tahap dalam mendesain merupakan tahap yang menentukan proses sistem yang baru. Oleh karena itu dalam perancangan sistem yang digunakan yaitu UML (Unified Modelling Language), seperti Activity Diagram, Squence Diagram, Use Case Diagram dan Class Diagram.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyusunan penelitian Skripsi ini, maka penulisannya dibuat tersistematis dan dibagi kedalam 5 (Lima) bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian , ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data, analisa metode, analisa sistem, perancangan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II ini berisi teori-teori umum, teori khusus tentang penelitian, literature review sebagai acuan untuk penulisan laporan dan pembuatan sistem. Metode-metode yang dijadikan sebagai acuan dalam menentukan langkah-langkah penyelesaian masalah sampai pada pengolahan data.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab III ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah PT Genta Mandiri Raya, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di PT Genta Mandiri Raya permasalahan yang dihadapi serta alternate pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab IV ini merupakan hasil desain perancangan sistem informasi pendaftaran karyawan pada PT Genta Mandiri Raya yang diusulkan, sistem yang diusulkan digambarkan dengan menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML), merancang tampilan sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab V ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat dipergunakan untuk peningkatan sistem pada PT Genta Mandiri Raya kea rah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan teori yang seharusnya saling berkesinambungan dengan penelitian. Sehingga teori-teori ini mampu menjelaskan maksud dari penelitian yang dijalankan. Disamping itu untuk membuat karya ilmiah menjadi relevan dengan apa yang telah dibahas.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem menurut sejarah berasal dari bahasa yunani yaitu “Sistema” yang berate kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Kata “Sistema” tersebut yang pada akhirnya dikembangkan menjadi berbagai macam definisi yang bervariasi sesuai dengan bidang ilmu atau bidang kajian masing-masing, namun pada intinya masih tetap sama yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama.

Sistem juga bisa diartikan sekolompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli, berikut ini adalah beberapa pengertian sistem dari berbagai sumber dan menurut para ahli

Menurut Hutahaean (2015:2) [1] bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Kata “sistem” mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. (Swastika dan Putra, 2016:3) [2]

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen yang saling keterkaitan antara satu dengan komponen-komponen lainnya.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5) [1], sistem itu dikatakan sistem yang baik, jika memiliki karakteristik yaitu:

  1. Komponen
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) sari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (enviorontment)
  6. Lingkungan luar sistem (enviorontment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (input)
  10. Masukan adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintence input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

  11. Keluaran Sistem (output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembangunan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembangunan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolah Sistem
  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem
  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:6) [1], sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut :

  1. Klasifikasi sistem sebagai :
    1. Sistem abstrak (abstract system)
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem fisik (physical system)
    4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem alamiah (natural system)
    2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    3. Sistem buatan manusia (human made system)
    4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antar manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertentu (deterministicl system)
    2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    3. Sistem tak tentu (probalistic system)
    4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertutup (close system)
    2. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada ikut campur lingkungan luar. Secara teoristis sistem tertutup ini ada, kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    3. Sistem terbuka (open system)
    4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti:

  • Informasinya kurang lengkap
  • Tidak ada informasi
  • Informasi cukup akurat
  • Dll

Walaupun kata informasi begitu familiar ditelinga tapi mungkin masih banyak yang belum memahami pengertian dari kata informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

Menurut Hutahaean (2015:9) [1], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:9) [1], Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang akan datang.

Dari definisi dia atas, bisa disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah yang mempunyai nilai nyata dan bermanfaat bagi pengguna.

Kualitas Informasi

Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memnuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibutuhkan selalu ada, tepat waktu dan akurat.

Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15-16) [3], adalah sebagai berikut:

  1. Akurasi
  2. data yang dimasukan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi yang berkenan dengan akutansi/matematik kalau 5*5= 25 maka jika nilai 5 diganti dengan 10 yang akhirnya menjadi 10*10 maka hasilnya pun menjadi 100.

  3. Relevansi
  4. Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalah. Sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

  5. Ketepatan Waktu
  6. Kalau saat ini membutuhkan suatu informasi maka informasi yang dibutuhkan bisa dibutuhkan saat ini, karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi satu menit yang akan datang sudah tidak dibutuhkan lagi. Maka dari itu pentingnya sebuah informasi karna hamper semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem harus bisa disajikan saat itu juga.

  7. Kelengkapan
  8. Kelengkapan informasi bisa ditunjukan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika infomasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh si pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar sangat dibutuhkan oleh pengguna.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2015:11-12) [1], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya perangkat keras
  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkatkan tingkatan-tingkatan mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya untuk analisis
  4. Merupakan biaya tertanam, dan biassanya akan menigkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  5. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan
  6. Biaya ini setengah berubah atau semi variable. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  7. Biaya perubahan
  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  9. Biaya Operasi
  10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya yang variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai atau karyawan, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13) [1], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajeral, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang dikumpulkan lalu diproses untuk dapat mencapai laporan-laporan yang dibutuhkan.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut:(Kadir, 2014:7) [4].

  1. Perangkat Keras (hardware).
  2. Yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  3. Perangkat Lunak (software)
  4. Yaitu sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  5. Prosedur
  6. Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikhendaki.

  7. Orang
  8. Yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi

  9. Basis Data
  10. Kumpulan tabel,hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.

  11. Jaringan komputer dan komunikasi data
  12. Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Definisi Business Intelligence

Business Intelligence

Menurut Henderi, Indri Handayani dan Meta Amalia Dewi dalam journal CCIT pada tahun (2018) [5], dalam judul “Business Intelligence Development Modul Using Star Schemamethodology” Business intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi yang mampu menjawab kebutuhan di atas. Business intelligence telah banyak digunakan oleh organisasi-organisasi dalam mengelola data dan informasi sampai dengan dukungan pengambilan keputusan. Secara ringkas, business intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. Business intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Sistem business intelligence merupakan istilah yang umum digunakan untuk jenis aplikasi ataupun teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan business intelligence, seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan business intelligence dapat membantu suatu organisasi mendapatkan pengetahuan yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisas sehingga dapat membantu organisasi dalam pengambilan keputusan serta sekaligus meningkatkan keunggulannya (competitive advantage). Business intelligence juga dapat membantu suatu organisasi dalam menganalisis perubahan tren yang terjadi sehingga akan membantu organisasi menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan tren tersebut.

Definisi Perancangan

Menurut Ahmad Kausar, Yusuf Fazri Sutiawan, Vidila Rosalina (2015:22) [6], perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

Teori Khusus

Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Karyawan merupakan faktorpendukung dalam suatu perusahaan atau instansi, dengan adanya karyawan yang mempunyai standar kualifikasi perusahaan maka produktivitas perusahaan pasti akan tetap terjaga dan juga semakin meningkat. (Abadi & Latifah, 2017:38) [7].

Karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepda perusahaan yang mengerjakan diamana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. (Safitri, 2017:18) [8] .

Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa karyawan adalaj tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya sesuai dengan profesi yang berpengaruh dengan produktivitas perusahaan.

Kinerja Karyawan

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi yang dicapai oleh karyawan). Kinerja merupakan suatu organisasi dan karyawan berdasarkan standard an kriteria yang sudah ditetapkan sebekumnya. Organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka kinerja yang sesungguhnya merupakan prilaku manusia dalam memainkan peran yang mereka lakukan di dalam organisasi untuk memenuhi standar prilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan hasil dan tindakan yang diinginkan.( Anggraeni,Nur Devi., dan Fitri Wulandari, 2017:11) [9] Menurut Saryanto dan Amboningtyas (2017:4) [10], mendefinisikan kinerja sebagai “perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya perjam)”.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja karyawan yaitu kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan untuk memenuhi standar perusahaan.

Penerimaan Karyawan Baru

Penerimaan karyawan baru merupakan proses yang sangat penting, penerimaan calon karyawan baru adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan selama proses untuk mendapatkan karyawan baru, proses yang dilakukan dimulai dari pendaftaran sampai dengan penerimaan karyawan baru.

Pendaftaran Karyawan Baru

Diterimanya calon karyawan pada suatu perusahaan, calon karyawan diharuskan melamar pada perusahaan dan tentunya harus memenuhi syarat perusahaan, adapun cara-cara pendaftaran yang sangat bemacam-macam yang diterapkanyaitu dengan mengisi formulir pendaftaran calon karyawan yang disediakan oleh website perusahaan atau dengan datang langsung ke perusahaan dan memberikan surat lamaran.

Proses Seleksi Perusahaan

Setelah calon karyawan selesai pada pendaftaran maka calon karyawan akan melalui proses sleksi. Adapun seleksi yang dilakukan yaiyu pihak perusahaan bagian departemen personalia yang akan melakukan seleksi terhadap calon karyawan apakah sesuai dengan batasan umur, nilai ijazah, pengalaman kerja. Lalu perusahaan melakukan seleksi dengan ujian test, sehingga perusahaan mendapatkan karyawan yang sesuai dengan persyaratan perusahaan dan perusahaan juga akan mendapatkan karyawan unggulan.

Reqruitment

Menurut Muhamad Irsan, Eka Yuliyasni, Khaerun Nufus, Suci Afrida, Eka Ratnasari dalam jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tahun (2014:429) [11].dalam judul “Rancangan Aplikasi E-recruitment pada PT KALILA INDONESIA” E-Recruitment merupakan sebuah metode perekrutan para calon tenaga kerja baru pada perusahaan dengan melewati segala tahapan-tahapan yang telah diberikan oleh perusahaan dan menggunakan media komunikasi elektronik modern seperti internet, sehingga perekrutan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien guna mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Konsep Dasar Pengolahan Data

Definisi Pengolahan Data

Menurut Hutahaean (2015:8) [1], Menjelaskan tentang pengertian pengolahan data menurut ahli: George R. Terry menyatakan, “pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”. Menurut Sutarman dalam Hutahaean (2012:4) [1], pengolahan data adalah suatu proses perhitungan/transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti ataupun sesuai dengan yang diinginkan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengolahan data merupakan suatu proses peroses pengolahan merima dan mengeluarkan data menjadi bentuk lain yaitu berupa informasi.

Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data meliputi: manual, electromechanical, punched car equipment, dan electronic compute. (Yakub dan Vico Hisbanarto, 2014:17) [12].

  1. Metode manual
  2. Merupakan pengolahan data yang semua operaasi datanya dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.

  3. Meode electromechanical
  4. Merupakan penggolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.

  5. Metode punched card equipment
  6. Merupakan penggolahan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem warkat unit (unit record system).

  7. Metode electronic computer
  8. Merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi

Tahap-Tahap Pengolahan Data

Menurut Suwarjana (2016:43) [13], bahwa pengolahan data dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

  1. Melakukan edit (editing)
  2. Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data penilaian atau data statistic. Editing merupakan proses memeriksa data yang dikumpulkan melalui alat pengumpulan data (instrument penelitian).

  3. Pemberian kode (coding)
  4. Pada tahap ini yang dilakukan adalah memberikan kode. Pemberian kode ini sangat penting untuk mempermudah tahap-tahap berikutnya terutama pada tabulasi data.

  5. Melakukan tabulasi (tabulating)
  6. Tabulating atau penyusunan data. Tabulasi dapat dilakukan dengan du acara diantaranya yaitu:

    1. Tabulasi data secara manual
    2. Metode ini digunakan ketika teknologo tidak secanggih saat ini. Apabila datanya sedikit maka masih memungkinkan menggunakan metode ini.

    3. Tabulasi data menggunakan teknologi komputer
    4. Cara ini adalah yang paling umum digunakan saat ini. Tabulasi menggunakan komputer ini merupakan metode tabulasi dengan memasukan data yang telah diberi kode tertentu (untuk data kategorikal) atau langsung memasukan angka yang sudah ada (bila data bersifat numerik).

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Website merupakan suatu layanan informasi yang digunakan untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi secara cepat tepat dan akurat. Dengan terus berkembangnya teknologi, web berkembang menjadi alat bantu yang tidak hanya mampu menyediakan informasi, namun juga untuk mengelolanya, serta memproses pengolahannya dengan memanfaatkan teknologi web. Hal ini menyebabkan website menjadi media informasi yang dinamis, akurat, cepat dan tepat dalam penyampaiannya. Menurut Sri Rahayu dan Augury El Rayeb, dalam jurnal digit (2017:174-183) [14] .

Jenis-Jenis Website

Menurut Hidayat, Rahmat (2014:3-4) [15]. seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis website, lebih diarahkan kepada fungsi, sifat, style dan bahasa pemrograman yang digunakan:

Berdasarkan pada fungsinya:

  1. Personal website
  2. Website yang berisi informasi pribadi seseorang

  3. Commercial website
  4. Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yanh bersifat bisnis.

  5. Government website
  6. Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayan bagi pengguna.

  7. Non-profit organization
  8. Website yang dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Berdasarkan sifat atau stylenya:

  1. Website dinamis
  2. Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang berubah-ubah setiap saatnya. Bahasa pemograman yang digunakan antara lain PHP,ASP. NET dan memfaatkan database MYSQL atau MS SQL.

  3. Website statis
  4. Merupakan website yang sangat jarang diubah. Bahasa pemograman yang biasa digunakan HTML dan yang belum memanfaatkan database.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Fergus U Onu dan Chinelo V Umeakuka dalam Internasional Journal of Computer Aplications Technology and Research (2016:506) [16], “ UML is a standard modeling language to model theareal world in the field of software engineering”. Yaitu UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia nyata di bidang rekayasa perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain.(Maimunah, 2017:4-5-1) [17].

Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa pemodelan untuk perangkat lunak yang bisa digunakan untuk memudahkan komunikasi dengan pihak lain.

Manfaat UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modelling Language) biasa digunakan untuk:

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.
  3. Menggambarkan resentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.
  4. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan statetransition diagram.
  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.
  6. Menyampaikan atau memperluas fungsionaliti dengan stereotypes.

Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Tujuan UML (Unified Modelling Language) diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai , bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Pearce dan Robinsin dalam jurnal Retnasari (2014:130) [18], analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

  1. Strengh (kekuatan)
  2. Merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.

  3. Weakness (kelemahan)
  4. Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

  5. Opportunity (peluang)
  6. Merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang begi organisasi.

  7. Threat (ancaman)
  8. Merupakan situasi atau tren yang tidak mengguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Muculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi.

Menurut Raharjo (2017:11) [19], bahwa analisis SWOT merupakan salah satu instrument yang dapat digunakan dalam menganalisa faktor internal dan eksternal organisasi baik organisasi profit maupun non profit

Berdasarkan dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi perusahan yang baik internal atau eksternal yang meliputi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Gambar 2.2. Analisa SWOT

Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT bisa bermanfaat apabila telah jelas ditentukan, dalam jenis apa perusahaan beroperasi dan lain-lainnya. Dari hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari stakeholder.(Astuti, 2017:62) [20].

Langkah-Langkah Analisis SWOT

Menurut Arfianti dan Anwar (2017:287) [21]. langkah langkah dalam melakukan analisis SWOT pada suatu perusahaan sebagai berikut:

  1. Perusahaan harus memulai analisis SWOT dengan mendefinisikan bisnisnya.
  2. Perusahaan harus mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan ancaman (threats).
  3. Perusahaan harus menentukan kunci sukses (key success factors) dari bisnis yang dijalankannya. Pengertian key success factors yaitu aktivitas atau daerah dimana perusahaan harus benar-benar ahli agar sukses pada bisnisnya dengan sepenuhnya mengekploitasi peluang yang tersedia dan melawan ancaman yang membahayakannya.
  4. Perusahaan harus melihat ke dalam (lppk inward) dan mengevaluasi kemampuannya yang berhubungan dengan keahlian dan keunggulan yang ada pada organisasi yang memberikan kemampuan kepada perusahaan untuk berhasil dengan baik pada aktivitas dan daerah yang diidentifikasikan sebagai key success factors untuk bisnisnya.
  5. Selanjutnya perusahaan secara objektif membandingkan kemampuannya dengan key success factors. Perbandingan ini akan memberikan perusahaan perkiraan yang tepat tentang kekuatan (strengths) dan kelemahannya (weakness).

Tipe-Tipe Strategi SWOT

Menurut Raharjo (2017:15) [19], bahwa matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks SWOT terdiri dari empat strategi yaitu:

  1. Strategi SO (Strenght-Opportunity)
  2. Strategi ini merupakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada diluar perusahaan.

  3. Strategi WO (Weakness- Opportunity)
  4. Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

  5. Strategi ST (Strenght-Threat)
  6. Memulai strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari ancaman atau menggurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

  7. Strategi WT (Weakness-Threat)
  8. Strategi ini didasarkan pada usaha memininalkan kelemahan-kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Fungsi Analisis SWOT

Analisis SWOT yang dilakukan oleh organisasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengkaji dan menambah kekuatan (Strength), mengurangi kelemahan (weakness), memperluas peluang (opportunities) dan mengeliminasi ancaman (threat) dari luar. (Raharjo,2017:13) [19].

Tujuan Analisis SWOT

Analisis SWOT yang dilakukan oleh organisasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengkaji dan menambah kekuatan (strength), mengurangi kelemahan (weakness), memperluas peluang (opportunities), dan mengeliminasi ancaman dari luar (threat).(Raharjo, 2017:13) [19].

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut pressman dalam pratiwi (2014:99) [22], “pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian pengujian Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program”. Menurut Mustaqbal (2016:34) [23], “pengujian Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Berdasarkan dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengujian Black Box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.

Tujuan Metode Black Box Testing

Tujuan dari metode Black Box Testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak-banyaknya. (Pratiwi, 2014:99) [22]. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut: (Mustaqbal, 2016:34) [23].

  1. fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
  2. Kesalahan antarmuka (interface errors).
  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.
  4. Kesalahan performansi (performance errorsi).
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Massoma Yousuf dan M.Asger dalam Internasional Jiournal Of Computer Applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No4, 2015) [24], “ Requirements elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the intial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.

Yang artinya persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses memperoleh pemahaman yang komperensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama persyaratan teknik fase. Elisitas adalah proses yang biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka

Berdasarkan definisi Masson Yousuf dan M. Asger, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu proses rancangan untuk sistem baru yang diinginkan stakeholder atau pengguna sistem dan pihak-pihak yang terkait untuk sistem.

Tahapan Elisitasi

Menurut Prastomo (2014:166) [25], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalu proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I bersasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan anatara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Penjelasan mengenai metode MDI: M berarti Mandatory atau yang berarti (penting), maksudnya requitrement tersebut tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem. D berate Desirable atau yang berarti (diinginkan), maksudnya requitrement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requitrement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem menjadi lebih sempurna. I berarti Inessential maksudnya requitrement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Elisitasi tahap ini adalah penyusustan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requitrement dengan option I pada metode MDI, selanjutnya semua requitrement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    • T artinya Technical, makasudnya yang dimaksud technical itu bagaimana tata cara/teknik pembuatan requitrement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    • O artinya Operational, maksudnya adalah bagaimana cara pengguna requitrement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    • E artinya Economi maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requitrement tersebut didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option HML, yaitu:

    • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya yang mahal maka requitrement tersebut harus dieliminasi.
    • Middle (M) : Mampu dikerjakan
    • Low (L) : Mudah dikerjakan
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literatur Review

Model studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari refrensi-refrensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. (Warsito, Ari Budi, 2015:29-30) [26]studi Literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber-sumber tertulis yang ada seperti buku atau Literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.(Rosyidhana, 2014:3) [27]

Berdasarkan dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa studi literature adalah suatu metode pengumpulan data dengan mencari refrensi-refrensi yang menjelaskan landasan teori.

Tujuan Literatur Review

Menurut Hermawan dalam Khanna Tiara (2013:76) [28], tujuan pustaka berisi penjelasan-penjelasan yang secara sistematik mengenai hubungan antara variable untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembalasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian yang sebelumnya.
  3. Manyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau menyakinkan pentingnya peneltian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan topik serupa.

Literatur Review

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Tinjauan Umum Perusahaan

PT.Bumitangerang Mesindotama atau lebih dikenal dengan BT COCOA

adalah perusahaan swasta penyedia kakao ke lebih 50 negara di seluruh dunia. Dengan kapasitas penggilingan mencapai 150.000 ton per tahun, yang terus berusaha untuk semakin tumbuh dan berkembang. PT. Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) memproduksi bubuk kakao, kakao butter, dan kakao liquor untuk perusahaan-perusahaan yang telah diakui secara internasional maupun untuk bisnis industri lokal yang

berkembang.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.

Pada tahun 2000, BT Cocoa memfokuskan diri pada pengolahan biji kakao untuk menghasilkan produk olahan kakao yang berkualitas dan bermutu tinggi. Sejak saat itu, BT Cocoa menjadi perusahaan yang mempunyai spesialis di bidang pengolahan kakao. Dengan meningkatnya permintaan dunia atas produk kakao, BT Cocoa telah meningkatkan kapasitas produksinya.

Pembangunan pabrik pertama BT Cocoa yang dilantik pada tanggal 29 Januari 2002 oleh Menteri Koodinator Ekonomi Indonesia, Dr. Dorodjatun Kuntjorojakti, serta Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Gerrit HE Mr. Ybema.

Pada tahun 2005, BT Cocoa telah merubah berbagai fasilitas produksi untuk dapat mengoptimalkan operasional dalam menghadapi persaingan global. Semua mesin terdahulu yang dimiliki BT Cocoa telah digantikan oleh mesin buatan Eropa yang dalam rangka untuk menjalankan efisiensi dan konsistensi perusahaan. Pada tanggal 30 Januari 2006 fasilitas produksi baru telah diluncurkan dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Indonesia, Bapak Fahmi Idris.

BT Cocoa terletak di lokasi yang amat strategis yaitu di jantung Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia, dan menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan yang dikarenakan berdekatan dengan fasilitas infrastruktur ekspor dan import melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Karena lokasi ini pula perusahaan memungkinkan untuk menjalankan sistem logistik yang efisien dan dapat mengurangi biaya transportasi logistik secara maksimal, khususnya pada biaya penerimaan bahan baku dan pengiriman produk jadi kepada pelanggan di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Siklus produksi kami telah dibuat khusus untuk menjamin tingkat efisiensi yang tinggi dengan menggunakan mesin pengolahan kakao yeng merupaken satu-satunya di Indonesia. Mesin-mesin beroperasi melalui sistem komputerisasi (SCADA) untuk memproduksi dan rnenjaga kualitas produk yang konsisten. Dengan niat untuk menpertahankan pasokan biji kakao berkualitas tinggi untuk kebutuhan produksi kami, BT COCOA saat ini memiiki jaringan nasional lebih dari 40 pedagang biji kakao di 5 wilayah Indonesia (Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali dan Irian laya).

BT Cocoa didukung oleh para profesional yang sangat berpengalaman yang terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang prima untuk pelanggan kami dan membuat produk-produk yang berkualitas tiggi. BT Cocoa memilki system kualitas kontrol yang canggih untuk memonitor setiap tahapan siklus produksi kami dari kedatangan bahan baku, selama proses produksi hingga ke pengiriman produk jadi. Kualitas bahan kami dipilih secara cermatt oleh para analis kamii yang sangat terlatih untuk menjamin kualitas yang konsisten dari produk kami. Sebagai produsen biji kakao terbeser ketiga di dunia, Indonesia telah memberikan keuntungan besar dalam ketersediaan bahan baku utama kami. Biji kakao di Indonesia menonjol karena tingkat tinggi dari titik leleh. Tingkat FFA yeng rendah untuk produk mentega den kandungan anti oksidan yang tinggi pada bubuk.

Selain itu, teknologi modern Eropa kami, serta tim kami yeng berdedikasi dan profesional, memainkan peranan penting dalam memastikan bahwa produk kami dapat mempertahankan kualitasnya. Dalam persiapan untuk menghadapi tantangan persaingan global, BT Cocoa juga telah menerima sertifikasi ISO 9001:2000 dari SAI Global - IQ Net serta sertifikasi HACCP-GMP pada tahun 2006. Sertifikasi merupakan bukti dari komitrnen kami untuk rnemastikan bahwa manajemen kualitas kami dan standar keamanan pangan memenuhi harapan pelanggan kami.

Kami bangga dengan sistem pengendalian kualitas yang kami terapkan, mempertahankan tingkat kebersihan yang tinggi selama proses produksi kami, menjadi prioritas. Hal ini didukung lebih lanjut oleh mesin-mesin teknologi modern kami, sebagai suatu fasilitas laboratorium yang diakui secara internasional dan tim ahli kami yang sangat terempil. Kami berulangulang melakukan berbagai tes dan analisis pada setiap produk kami untuk mempertahankan standar yang tinggi dalam semua tahap pengolahan, dari kedatangan bahan baku, selama setiap proses produksi kemasan danpengiriman produk jadi.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi
    PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.
  2. Misi
    Misi PT.Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) adalah untuk memenuhi kebutuhan kakao pelanggan dengan semangat dan integritas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Tujuan dan Komitmen PT. Bumitangerang Mesindotama

Tujuan kami adalah menjadi mitra nomor satu untuk produk kakao, terutama bagi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam industri coklat yang ingin mengambil peluang bisnis baru dalam pasar yang cepat berubah.

Kami berkomitmen untuk menyediakan berbagai macam produk kakao berkualitas tinggi dengan harga yang paling kompetitif untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan Anda.

Struktur Organisasi PT.Bumitangerang Mesindotama

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Bumitangerang Mesindotama

(Sumber : Data Perusahaan)

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Direktur Perdagangan (Trading Director)
    Seorang direktur pemasaran bertanggung jawab untuk merancanakan, mengontrol serta mengkoordinir seluruh proses pemasaran barang jadi, pembelian bahan baku, pengadaan barang dan jasa serta kegiatan logistik bersama dengan para manager untuk mencapai target secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Direktur Pemasaran:
    1. Merumuskan rencana kerja dan target tahunan dibagian marketing, purchasing serta logistik.
    2. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target pada bagian marketing, purchasing dan logistik.
    3. Selalu menjaga hubungan baik dengan para kostumer dan supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
    4. Melakukan analisa dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kinerja marketing, purchasing dan logistik.
    5. Membangun ikatan dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang lebih optimal.
    6. Mencari dan mengkomunikasikan informasi pasar dengan para bawahan.
  2. Manajer Pemasaran Lokal (Local Marketing Manager)
    Manajer pemasaran lokal mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar lokal.
    Tanggung jawab utama seorang Local Marketing Manager:
    1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan duluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi yang memastikan tercapainya target penjualan.
    2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
    5. Menganalisa dan memeberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Melakukan evaluasikepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
    7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
    8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalanka dengan optimal.
  3. Manajer Pemasaran Ekspor (Export Marketing Manager)
    Export Marketing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar ekspor.
    Tanggaung jawab utama seorang Export Marketing Manager:
    1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
    2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area susuai dengan target yang ditentukan.
    5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk susuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainyatarget kepuasan pelanggan yang ditentukan.
    7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
    8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalankan dengan optimal.
  4. Manajer Pembelian Bahan Baku (Raw Material Purchasing Manager)
    Raw Material Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakn, mengkoordinir dan memonitor proses pembelian bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Raw Material Purchasing Manager:
    1. Menentukan wilayah kerja, target serta strategi pembelian untuk memastikan tercapainyatarget pembelian.
    2. Melakukan negosisasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
    3. Memonitor kontrak pembelian serta membuat proyeksi utnuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    4. Memonitor jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
    5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang yang berkualitas dan supplier yang baik.
    6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain sebagainya.
    7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
    8. Melakukan koordinasi dengan marketing (Fixation dan lainnya)
    9. Melakukan koordinasi dengan QC untuk membuat supplier profile.
  5. General Purchasing Manager
    General Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring proses pembelian barang dan jasa diluar bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang General Purchasing Manager:
    1. Menentukan strategi pembelian untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan perusahaan.
    2. Melakukan negosiasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
    3. Memonitor purchase order untuk memastikan realisasinya secara optimal.
    4. Koordinasi dengan bagian lainnya untuk memastikan kebutuhan barang/jasa disemua bagian terpenuhi tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasinya.
    5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang/jasa yang berkualitas dan supplier yang baik.
    6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
    7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
    8. Memonitor cost dan inventory sebelum melakukan pembelian.
    9. Melakukan koordinasi dengan bagian lainnya untuk membuat supplier profile.
  6. Manajer Logistik (Logistic Manager)
    Manajer logistik mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring aliran barang baik logistik internal seperti produksi dan persediaan maupun logistik eksternal seperti pasokan bahan baku dan pengiriman produk akhir secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Manajer Logistik:
    1. Memonitoring jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
    2. Mendesain dan megurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.
    3. Menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dengan total biaya yang minimal.
    4. Menganalisa masalah logistik serta menciptakan solusi-solusi baru.
    5. Mengkoordinasi seluruh aliran barang mulai dari produksi, persedian pasokan bahan baku hingga, pengiriman produk akhir.
    6. Memonitor dan mengontrol kapasitas produksi secara optimal.
  7. Direktur Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Director)
    Direktur akutansi dan keuangan mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan bersama Accounting and Finance Manager dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu.
    Tanggung jawab utama seorang Direktur Akuntansi dan Keuangan:
    1. Memonitor dan mengevaluasi pengelolaan sistem akuntansi, data serta informasi keuangan dalam perusahaan.
    2. Merencanakan dan melakukan analisa keuangan untuk dijadikan sebagai masukan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.
    3. Memonitor aktivitas dan pelaksanaan terhadap sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi di dalam perusahaan.
    4. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusun anggaran perusahaan serta mengontrol penggunaan anggaran perusahaan agar efektif dan efisien.
    6. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
  8. Manajer Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Manager)
    Manajer akuntansi dan keuangan mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target finansial perusahaan.
    Tanggung jawab seorang Manajer Akuntansi dan Keuangan:
    1. Mengelola sistem akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat , tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan, penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
    6. Mengkoordinasikan dan melalukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnin, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
    7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan peraturan perpajakan.
  9. Manajer SDM (HRD Manager)
    Manajer HRD mempunyai tujuan untuk, merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen SDM diseluruh bagian agar dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan.
    Tanggung jawab utama seorang Manajer SDM:
    1. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
    2. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM.
    3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM diseluruh bagian untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
    4. Mengkoordinasukan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan.
    5. Merancanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya ternaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah disepakati.
    6. Menyusun sistem manajemen kinerja serta mengkoordikasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.
    7. Mengelola dan mengontrol fasilitas perusahaan, perijinan, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran oprasional perusahaan.
    8. Memastikan pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
    9. Menyelesaikan segala permasalahan ketenagakerjaan.
  10. Direktur Pabrik (Factory Director)
    Factory Director mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir seluruh operasional pabrik bersama Factory Manager untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Factory Director:
    1. Merumuskan rencana kerja dan target operasional pabrik.
    2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target operasioanal pabrik.
    3. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja para personil di pabrik dan mutu produk.
    4. Memonitor aktivitas dan jadwal proyek.
    5. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan instansi di sekitar pabrik.
    6. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
    7. Mencari dan mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan operasional pabrik dengan para bawahan.
  11. Manajer Pabrik (Factory Manager)
    Factory Manager mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengkoordinir dan memonitor operasional pabrik bersama dengan para kepala bagian untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab seorang Manajer Pabrik:
    1. Mengkoordinir dan menentukan target operasional masig-masing bagian.
    2. Memonitor pencapaian target operasional serta membuat proyeksi untuk memastikan target tercapai secara optimal.
    3. Memonitor process flow sejak penerimaan bahan, proses produksi hingga pengiriman produk.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan kualiatas produk.
    5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan-peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peratuean dijalankan dengan optimal.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Pada proses ini staff bagian IT survei ketempat pengerjaan proyek lalu menghitung bahan apa saja yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya setelah itu mencatat material pendukung tambahan yang dibutuhkan serta pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau pihak eksternal kemudian untuk dibuat kedalam sebuah proposal yang akan diberikan kepada manajemen perusahaan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Microsoft Visual Paradigm untuk menggambarkan Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

  1. Use Case Diagram
    Berikut ini gambaran use case sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

    Gambar 3.2.Use Case Diagram Sistem Berjalan

  2. Activity Diagram
    Berikut ini gambaran activity diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama

    Gambar 3.3.Activity Diagram Sistem Berjalan

  3. Sequence Diagram
    Berikut ini gambaran sequence diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

    Gambar 3.4.Sequence Diagram Sistem Berjalan

Analisa Sistem Berjalan

Metode Pengembangan Sistem

  1. Analisa SDLC (System Development Life Cycle)

    Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) salah satunya adalah model prototype. Model prototype (prototyping model) dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman client mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan client kepada pengembang perangkat lunak. Sering client membayangkan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masukan, proses, dan keluaran.

    Di sisi lain seorang pengembang aplikasi harus menspesifikasi sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis. Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan client lebih terbayang dengan apa yang diinginkan. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkan lunak sehingga tampak seperti aplikasi yang sudah jadi. Lalu program prototype ini dievaluasi oleh user sampai ditemukan spesifikasi yang diinginkan user.

    Dalam pembuatan sistem rencana anggaran biaya project IT dengan metode pengembangan prototype memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

    1. Analisa Kebutuhan
    2. Pembuatan Prototype
    3. Evaluasi Prototype
    4. Coding System
    5. Pengajuan Sistem
    6. Evaluasi Sistem
    7. Penggunaan Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Dokumen masukan merupakan dokumen dasar yang akan mengambil proses didalam sistem tersebut. Dokumen masukan ini akan mempengaruhi hasil laporan dari proses yang nantinya termasuk ke dalam sistem berjalan pada PT. Bumitangerang mesindotama adalah sebagai berikut :
    Nama dokumen : Proposal biaya rencana anggaran biaya
    Fungsi dokumen : Untuk mengetahui rincian rencana anggaran biaya
    Sumber asal dokumen : Bagian IT
    Tujuan dokumen : Manajemen
    Media : Kertas
    Jumlah : 1 Lembar
  2. Analisa Proses
    Analisa proses merupakan proses yang ada dalam sistem tersebut.
    Masukan : Proposal biaya rencana anggaran biaya
    Keluaran : Proposal balasan dari manajemen
    Ringkasan proses : Staff bagian IT membuat proposal rencana anggaran biaya kemudian diberikan ke manajemen lalu dikembalikan ke staff bagian IT dalam bentuk proposal yang telah disetujui lalu diberikan kepada pihak yang akan mengerjakan.
  3. Analisa Keluaran
    Dokumen keluaran merupakan dokumen yang dihasilkan dari dokumen masukan setelah diproses di dalam sistem tersebut.
    Nama dokumen : Proposal balasan dari manajemen
    Fungsi dokumen : Untuk mengetahui apakah proyek disetujui atau tidak
    Sumber asal dokumen : Proposal rencana anggaran biaya
    Media :Kertas
    Jumlah :1

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras/hardware
    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor : Samsung
    3. Mouse : Logitech
    4. Keyboard : Logitech
    5. RAM : 2GB
    6. Harrdisk : 500GB
    7. Printer : Epson L360
  2. Spesifikasi software
    1. Microsoft Office 2013

Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi

    Dalam kegiatan perencanaan aggaran biaya pada PT. Bumitangerang Mesindotama masih menggunakan sistem manual atau belum menggunakan perkembangan teknologi informasi, sehingga dalam melakukan kegiatan perencanaan anggaran biaya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghitung dan perlu pemikiran lebih. Penulis ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan serta masalah yang ada pada sistem yang berjalan ini. Hambatan dan masalah yang utama adalah cara perhitungan yang rumit dan masih secara manual, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Menggunakan sistem manual yang memakan waktu lama.
    2. Menggunakan perhitungan yang rumit sehingga membuat beberapa orang kesulitan membuat perencanaan anggaran biaya.
    3. Tingginya kesalahan manusia dalam perhitungan dan penulisan pada proposal rencana anggaran biaya.
  2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Untuk mengatasi permasalah yang telah disebutkan diatas, penulis mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses perhitungan biaya dalam pembuatan jaringan agar lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan menggunakan perkembangan teknologi saat ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

    1. Efisiensi waktu, mempercepat dalam proses perhitungan maupun pembuatan proposal.
    2. Proses yang sederhana, menggunakan proses yang sederhana, membuat seseorang tidak kesulitan untuk membuat rencana anggaran biaya.
    3. Ketelitian yang tinggi, kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam perhitungan maupun penulisan proposal berkurang.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap I
    Elisitasi Tahap I disusun berdasarkan wawancara dengan kepala bagian IT. Berikut isi dari diagram elisitasi tahap I:

    Tabel 3.1 Elisitasi tahap I

  2. Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.2 Elisitasi tahap II

    Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada, tidak terlalu penting dan tidak perlu ada pada sistem baru tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuatnya lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.3 Elisitasi tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi beberapa requirement dengan opsi D dan semua requirement dengan opsi I, selanjutnya seluruh requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut ini merupakan penjelasan lebih rinci mengenai metode TOE:

    1. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    2. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit
    2. Middle (M) : Menengah
    3. Low (L) : Mudah
  4. Final draft elisitasi
    Merupakan hasil dari seluruh tahap elisitasi yang telah dilakukan.

    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Prosedur Sistem Usulan

  1. Usulan Prosedur yang Berjalan

    Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa sistem yang ada pada PT Bumitangerang mesindotama, maka selanjutnya akan dibuatkan sistem usulan seperti apa yang akan dibuat yang dapat memberikan efektivitas dan efisiensi. Terdapat beberapa usulan dari prosedur sistem yang baru, mengacu pada kekurangan sistem sebelumnya.

    Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah sistem kehadiran siswa berbasis web, yang mana dapat mempermudah dalam hal pelaksanaan dan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi, dalam sistem yang baru akan dapat menambahkan data proyek baru, menghapus ataupun mengedit data, administrator sistem nantinya juga dapat membuat rincian bahan/barang apa saja yang digunakan dalam sebuah proyek dan juga dapat membuat uraian kegiatan yang dilakukan pada sebuah proyek agar penggunaan dana dapat lebih terlihat dan transparan.

Diagram Rancangan Sistem Usulan

Untuk menganalisa sistem yang hendak diusulkan, maka dibuatkan kedalam diagram untuk menunjukan rancangan dari sistem yang diusulkan, dan digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 untuk membuat gambaran dari sistem yang diusulkan kedalam bentuk diagram yang diantaranya adalah : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

  1. Use Case Diagram Sistem Usulan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan Terdapat :

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
    2. 4 (satu) aktor, yaitu Admin,Manajemen,Staff IT, dan Pimpinan
    3. 9 (enam) use case yang dilakukan aktor tersebut diantaranya: Admin melakukan login, masuk ke menu utama, masuk ke menu proyek, masuk ke menu rincian, masuk ke menu uraian kegiatan, masuk ke menu laporan, dan User melakukan log out.
    4. 2 (empat) include.
    5. 4 (enam) extend.
  2. Activity Diagram Admin Sistem Usulan

    Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 24 (dua puluh empat) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  3. Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan

    Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 8 (delapan) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  4. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

    Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 19 (sembilan belas) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  5. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

    Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 6 (enam) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  6. Sequence Diagram Admin Sistem Usulan

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 9 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    3. 7 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
  7. Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
  8. Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 8 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
  9. Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    3. 5 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.

  1. Class Diagram Sistem Usulan

    Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Usulan


    Berdasarkan gambar Class diagram sistem usulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

    1. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_proyek, tbl_rincian, tbl_uraian, tbl_laporan.
    2. 2 (dua) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.
  2. Spesifikasi Basis Data

    Setelah pada sub bab sebelumnya dipaparkan tentang basis data yang digunakan pada sistem yang diusulkan, maka selanjutnya akan dipaparkan mengenai detail dari rancangan basis data yang digunakan secara lebih rinci.

    1. Nama Field : tbl_proyek
      Isi : id_proyek, judul, pengerjaan, total_biaya, status, tanggal<bt/>Media : Harddisk
      Panjang Record : 77 Karakter
      Primary Key : id_proyek

      Tabel 4.1 Struktur tbl_proyek

    2. Nama Field : tbl_rincian
      Isi : id_rincian, id_proyek, bahan, satuan, jumlah, harga, total_harga
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 112 Karakter
      Primary Key : id_rincian

      Tabel 4.2 Struktur tbl_rincian

    3. Nama Field : tbl_uraian
      Isi : id_uraian, id_proyek, tanggal, kegiatan, nama_file
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 152 Karakter
      id_uraian

      Tabel 4.3 Struktur tbl_uraian

    4. Nama Field : tbl_user
      Isi : id_user, username, password, level
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 60 Karakter
      Primary Key : id_user

      Tabel 4.4 Struktur tbl_user

Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.5 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Rancangan Prototype

  1. Tampilan Prototype Halaman Utama Sistem

    Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan tentang informasi umum PT. Bumitangerang Mesindotama atau BTCOCOA, tampilan ini adalah tampilan awal sebelum seseorang dapat login.

    Gambar 4.11 Prototype Halaman Utama Sistem

  2. Tampilan Prototype Login Sistem

    Tampilan prototype login berisi textbox username dan password yang digunakan user untuk masuk kedalam sistem.

    Gambar 4.12 Prototype Login Sistem

  3. Tampilan Prototype Menu Home

    Tampilan prototype menu home berisi tampilan saat user telah melakukan login

    Gambar 4.13 Prototype Menu Home

  4. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

    Tampilan prototype ini berisi tampilan untuk input data proyek dan juga hasil data proyek yang telah diinput.

    Gambar 4.14 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

  5. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

    Tampilan prototype menu rincian ini berisi tampilan untuk input data rincian berdasarkan data proyek dan juga hasil dari tampilan yang telah diinputkan.

    Gambar 4.15 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

  6. Tampilan Prototype Menu Uraian Kegiatan

    Tampilan prototype menu uraian kegiatan ini berisi tampilan input untuk kegiatan yang dilakukan saat proyek sedang berjalan dan juga menampilkan hasil dari input kegiatan.

    Gambar 4.16 Prototype Menu Uraian Kegiatan

  7. Tampilan Prototype Menu Laporan

    Tampilan menu laporan berisikan laporan dari proyek yang ada.

    Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan

  8. Tampilan Prototype Menu Logout

    Tampilan menu logout dilakukan apabila user ingin keluar dari sistem dan sistem akan menampilkan pemberitahuan apakah user yakin untuk keluar dari sistem.

    Gambar 4.18 Prototype Menu Logout

Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Utama Sistem

    Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama Sistem

  2. Tampilan Login Sistem

    Gambar 4.20 Tampilan Login Sistem

  3. Tampilan Menu Home

    Gambar 4.21 Tampilan Menu Home

  4. Tampilan Menu Master

    Gambar 4.22 Tampilan Menu Master

  5. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

    Gambar 4.23 Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

  6. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

    Gambar 4.24 Tampilan Menu Rincian

  7. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Kegiatan

    Gambar 4.25 Tampilan Menu Uraian Kegiatan

  8. Tampilan Menu Laporan

    Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan

  9. Tampilan Menu Logout

    Gambar 4.27 Tampilan Menu Logout

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras yang Digunakan
    Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi kehadiran siswa ini antara lain sebagai berikut :
    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz (4 CPUs)
    2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.
    3. Monitor : Samsung LCD S19C150F
    4. Mouse : USB Logitech B100
    5. Keyboard : USB Logitech K120
    6. RAM : 2GB
    7. Harddisk : 500 GB
    8. Printer : Epson L360
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak yang Digunakan
    1. Windows 10
    2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise
    3. All in one package : XAMPP
    4. Database server : MySQL
    5. Web server : Apache
    6. Microsoft Office 2010
    7. Code editor : Sublime Text
    8. Web Browser : Google Chrome, Firefox, Microsoft Edge
  3. Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :
    1. Admin
    2. Manajemen
    3. Staff IT
    4. Pimpinan

Pengujian Sistem yang Diusulkan

Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuam dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem :

Implementasi

  1. Time Schedule

    Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini.

    Tabel 4.6 Time Schedule

    Berdasarkan tabel 4.6 Time Schedule Implementasi yang dilakukan pada PT. Bumitangerang Mesindotama maka terdapat :

    1. Pembuatan Proposal

      Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan

    2. Pengumpulan data

      Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan.

    3. Analisa Sistem

      Melakukan pengkajian ataupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.

    4. Perancangan Sistem

      Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan user, perancangan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    5. Pembuatan sistem

      Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    6. Testing Sistem

      Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    7. Evaluasi Sistem

      Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya di PT. Bumitangerang Mesindotama, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan.

    8. Perbaikan Sistem

      Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.

    9. Uji coba implementasi sistem

      Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Bumitangerang Mesindotama, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    10. Dokumentasi

      Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.

    11. Final presentasi

      Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.

  2. Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung.


    Berikut estimasi biaya penelitian ini :

    Tabel 4.7 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis dan penelitian yang telah dilakukan mengenai “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI” pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Proses pengolahan data pada sistem rencana anggaran biaya dimulai dengan mencatat peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek lalu menghitung seluruh biaya yang diperlukan berdasarkan peralatan yang diperlukan.
  2. Dalam membuat Sistem rencana anggaran biaya berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.
  3. Dalam sistem yang dibuat ada beberapa faktor yang diperlukan yaitu : pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal, bahan baku dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek dan kegiatan yang dilakukan selama proyek berlangsung.

Saran

Dengan melihat simpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini:

  1. Agar sistem rencana anggaran biaya dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
  2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem rencana anggaran biaya perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware)
  3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh proyek pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melaui perangkat smartphone saat ini.

Daftar Pustaka

Contributors

Gandis Agustina S