SI1411483249

Dari widuri
Revisi per 4 September 2018 06.52 oleh Diahlarasati2 (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<br> <div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN '''</P></div>...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PT ARGO PANTES

BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1411483249
Nama


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PT ARGO PANTES BERBASIS WEB

Disusun Oleh:

NIM
: 1411483249
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP: 00054
       
NIP: 078010





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PT ARGO PANTES BERBASIS WEB


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411483249
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh:

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Fauzan Manafi Albar, S.Kom., MM)
   
(Handy Januar Permana, S.E., MM)
NID : 15014
   
NID : 15029





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PT ARGO PANTES BERBASIS WEB


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411483249
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:


Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID:
 
NID:
 
NID:





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN

METODE SAW PADA PT ARGO PANTES BERBASIS WEB


Disusun Oleh:

NIM
: 1411483249
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika teryata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
 
 
 
NIM: 1411483249

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Penilaian kinerja merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan pegawai dalam suatu organisasi. Pemahaman mengenai kinerja yang diharapkan menjadi starting pointdalam penilaian kinerja. Seluruh pegawai harus memahami konsep kinerja yang diterapkan dan memahami apa yang diharapkan dari mereka. Kemudian, seluruh pihak yang terkait dengan penilaian kinerja harus memahami aspek-aspek yang akan dijadikan penilaian kinerja. Melalui pemahaman ini, kesalahpahaman mengenai penilaian kinerja dapat diminimalisir.PT Argo Pantes Tbk. merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak di bidang industri tekstil. Pemanfaatan informasi data yang masih belum maksimal pada proses penginputan data pegawai berprestasi. oleh karena itu hasil yang dicapai pada analisa penelitian ini adalah penentuan solusi data sistem acuan dalam proses pengembangan sistem. Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan peneliti menggunakan beberapa metodelogi yaitu metode pengumpulan data, metode analisa swot, study pustaka dan metode wawancara yang telah terealisasikan di metode UML dan telah dieksekusi penulis melalui tahapan –tahapan Elisitasi tahap 1, tahap 2 , tahzap 3 dan Final Elisitasi. Peneliti merasa sistem yang berjalan saat ini masih kurangefisien. Maka dari itu untuk mempermudah proses input data , mengelola data dan merekap data diperlukannya aplikasi berbasis web agar dapat diakses dimana saja.

Kata kunci : Penilaian Kerja





ABSTRACT

Performance appraisal is one of important aspect in managing employees in an organization. Understanding of expected performance to be a starting point in performance appraisal. All employees must understand the concept of performance applied and understand what is expected of them. Then, all parties related to the performance appraisal must understand the aspects to be considered for performance appraisal. Through this understanding, misconceptions about performance appraisals can be minimized. PT Argo Pantes Tbk. is one of the manufacturing companies in Indonesia engaged in the textile industry. Utilization of data information that is still not maximized in the process penginputan data employee achievement. therefore the results achieved in the analysis of this research is the determination of data system reference system in the system development process. To analyze the current system, the researche uses several methodologies, namely data collection method, swot analysis method, literature study and interview method that has been realized in UML method and has been executed by the author through stages Elisitasi stage 1, stage 2, stage 3 and final elisitasi.Researchers feel the system is still less efficient. Therefore, to simplify the process of data input, data management and recording of data required web-based applications can be accessed anywhere.

Keywords : work performance





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulisan SKRIPSI ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan KKP yang berjudul “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode SAW Pada PT Argo Pantes Berbasis Web”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis.
  2. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Fauza Manafi Albar, S.Kom., MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  6. Bapak Handy Januar Permana S.E.,MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Ibu Nathalia Sugandaselakustaff HR & GA sekaliguspembimbing Instansi yang telah membimbing saya.
  9. Seluruh Pegawai PT Argo Pantesyang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.
  10. Bapak dan Ibu serta ketiga Adik -adikku tercinta yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
  11. Untuk teman seperjuangan, Aprilia Nazla Rahmayta, Nurhaida, Yuli Yanti, Muthola’i, Even Bayu Tara, Andi Reo Permana, Ardi Rahmadani danbeserta teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan Sripsi ini.

Penulis juga menyadaribahwa di dalam penulisan skripsi maupun penyusunan skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan penulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Tangerang, Juli 2018
Diah Larasati
NIM: 1411483249


Daftar isi




DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.2.a Contoh dari use case diagram

Gambar 2.2.b Contoh dari activity diagram

Gambar 2.2.c Contoh dari sequence diagram

Gambar 2.2.d Contoh dari class diagram

Gambar 2.2.e Contoh dari statemachine diagram

Gambar 2.2.f Contoh dari communication diagram

Gambar 2.2.g Contoh dari deployment diagram

Gambar 2.2.h Contoh dari component diagram

Gambar 3.1.4. Struktur Organisasi

Gambar 3.2.2 Use Case Diagram rancangan sistem yang berjalan

Gambar 3.2.2 Activity Diagram rancangan sistem yang berjalan





DAFTAR TABEL


Tabel 3.3.1.Analisis SWOT

Tabel 3.4.1.Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4.2.Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4.3.Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4.4.Final Draft Elisitasi



DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan di dalam ilmu Pengetahuan Teknologi dan Sains (IPTEKS), menjadikan sebuah informasi berperanan sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan di semua bidang khususnya dalam bidang teknologi . Denganadanya teknologi informasi telah banyak di rasakan manfaat –manfaat sertakemudahan-kemudahandalam mendapatkan informasi yang cepat,akurat, serta tepat.

PT Argo Pantes Tbkmerupakan perusahanyang bergerak dibidang produksi textile dan mempunyai pekerjayang sangatbanyak sehingga data- data karyawan tersebut haruslah dapatterorganisirdengan baik, terutama dalam bidang Analisa kinerja karyawan masih menggunakanprogramaplikasi desktop yang tersambung dengan aplikasi Ms. Excel. Data-data yang dikelola dalam bentuk arsip-arsip, sehingga cendrung cukuplambat untuk melalukan pengawasan serta pengoreksian dalam pengelolaan data.

Dikarenakan permasalahan ini, penelitimerasa perlunya ada pembenahan padasistem yang sedang berjalan dan pengembangannya harus sesuai dengan kebutuhan.Maka penulismengambil judul Analisa Sistem Informasi Pendukung Keputusan Penilaian kinerja PegawaiPada PT Argo Pantes Tbk.


Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didasarkan pada latar belakang yang tertera diatas sebagai berikut : Bagaimanakah proses penilaian kinerja pegawai pada PT Argo Pantes Tbkyang sedang berjalan saat ini?

  1. Apakah sistem penilaian kinerja karyawan pada PT Argo Pantes Tbk. yang ada saat inisudah efektif dan efisien?
  2. Bagaimana keakuratan informasi yang diberikan pada sistem saat ini dalam penilaian kinerja karyawan pada PT Argo Pantes Tbk. ?
  3. Kendala –kendala apa saja yang dialami sistem yang berjalan saat ini pada PT Argo Pantes Tbk. ?
  4. Bagaimana kebutuhan userpada sistem informasi pendukung keputusan penilaian kinerja pegawai pada PT Argo Pantes Tbk. ?
  5. Bagaimana membuat rancangan Prototype-nya ?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk:

  1. Meminimalkankesalahan-kesalahandalam penilaian kinerja karyawan.

  2. Dapat menampilkan data –data karyawan

  3. Menampilkan data-data penilaian kinerja karyawan secara tepat dan akurat.

  4. Menampilkan diagram indicator karyawan berprestasi.

  5. Meminimalkan waktu yang ada untuk mengolah data –data penilaian kinerja karyawan.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya:

  1. Dapat meningkatkan kinerjaserta pelayanan terhadap pemakai sistem tersebut agar proses penilaian pegawai dapatberjalan lebih baik sebagai mana mestinya.

  2. Dapat melihat presentase karyawan berprestasi.

  3. Dapat menjadi tolak ukur pendukung keputusan penilaian karyawan berprestasi.

  4. Dapat meminimalisir kesalahan pada proses penilaian kinerja karyawan.

  5. Untuk mempermudah dan mempercepat dalam system penilaian kinerja pegawai.



Ruang Lingkup Penelitian

Adapun untuk membatasi ruang lingkuppembahasan pada penelitian Skripsi ini. Hanya membahas mengenai masalah pengolahan data penilaian kinerja pegawai dalam masa 1 (satu) tahun pada PT Argo Pantes Tbk.yang meliputi :
  1. Pengelolaan penilaian kinerja
  2. Pengambilan keputusan berdasarkan bobot rangking
  3. Cetaklaporan penilaian.


Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yangdiperlukan dalam penulisan Skripsi menggunakan beberapa metode yang penulis gunakan diantaranya:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses penilaian kinerja pegawai yang berjala pada PT Argo Pantes Tbk. Kemudian dari pengamatan tersebut, penulismengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang sangat membantu menganalisa dalam rangka pengembangan sistem tersebut.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan sesi tanya jawab dengan pekerjaatau beberapa narasumber secara langsung pada instansi terkait. Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi Setelah dilakukan metode wawancara telah didapat.Elisitasi dan dilakukan melalui tiga tahapyaitu tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final elisitasi. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang lebih mendetail saat melakukan pengamatan secara langsung.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Metode untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber (literature) atau buku –buku untuk kebutuhan penganalisaan dan pengembangan yang terkait dengan laporan ini.


Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa metode, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam perancangan sistem inimenggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) yaitu dimanametode ini mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan denganmenghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik.


Metode Perancangan

  1. Perancangan Model

    Pada penelitian ini, perancangan model yang diusulkan menggunakan digram UML (Unified Modeling Language) dengan software Visual Paradigm 6.4. Rancangan yang digunakan yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

  2. Bahasa Pemrograman

    Dalam peneliti ini, menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP, CSS, HTML, JavaScript dan JQuery serta database yang digunakan adalah MySQL sehingga dapat memudahkan peneliti untuk membuat sistem ini.


Metode peracagan Prototype

rototyping adalah pembuatan model sederhana software yang mengizinkan user memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal prototyping memfasilitasi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses perancangan sistem, sehingga pengembang lebih mudah memodelkan sistem yang akan dibuat.


Metode Implementasi Sistem

Metode pengujian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu blackbox testing, blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan–kesalahan diantaranya: fungsi-fungsi yang hilang atau salah, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahsannya secara sistematis, maka penlisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang saling berkesinambungan dengan permasalahan yang ada pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem pengambilan keputusan pengadaan barang/jasa serta membahas teori - teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkatPT Argo Pantes Tbk. , struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisis proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab keempat ini berisikan tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoprasian dan implementasi sistem mencakup coding, blackbox testing dan pemeliharaan sistem.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan dan saran yang dapat di berikan penulis dari hasil penelitian yang di lakukan seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN





BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli. Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli:
    1. Menurut Hartanto (2013:1).[1]Sistem adalah suatu himpunan dari beberapa bagian atau elemen - elemen yang saling berhubungan yang tersusun berdasarkan fungsi - fungsinya, menjadi satu kesatuan.
    2. Menurut Romney dan Steinbart (2015:3),[2]sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari komponen -komponen yang saling terhubung dan berinteraksiantara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yaitu dimana sistem biasanya terbagi dalam sub-sub system yang lebih kecil untuk mendukung system yang lebih besar.
    3. Menurut Eddy Setyanto dkk (2017:300),[3]Sistem adalah sekumpulan objek yang bersatu atau disatukan dengan adanya interaksi atau ketergantungan. Laszlo dan Krippner menyatakan bahwa sistem merupakan komponen-komponen yang berinteraksi dan berhubungan satu sama lain dalam tubuh sistem itu sendiri dan juga berhubungan dengan entitas yang lain (sistem yang lain).


    Pengertian sistem

    Seperti yang sudah di jelaskan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah kelompok elemen - elemen yang independen, namun saling berkaitan sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.


    Klasifikasi Sistem

    Terdapat 8 (Delapan) Klasifikasi Sistem:
    1. Sistem Abstrak (Abstract System)
    2. Sistem abstrak berasal dari ide atau pemikiran yang tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem Fisik (Physical System)
    4. Sistem fisik adalah sistem yang dapat terlihat secara fisik seperti sistem komputer.

    5. Sistem Alamiah ( Natural System)
    6. Sistem alamiah adalah sistem yang tidak dapat dibuat oleh manusia.

    7. Sistem Buatan Manusia (Humanmade System)
    8. Sistem buatan manusia ialah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system.

    9. Sistem Tertentu (Determination System)
    10. Sistem tertentu adalah sistem yang mengacu pada tingkah laku yang dapat diprediksi.

    11. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    12. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilistik.

    13. Sistem Tertutup (Closed System)
    14. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan – lingkungan disekitar luarnya.

    15. Sistem Terbuka (Open System)
    16. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat di pengaruhi oleh lingkungan luarnya.


    Karakteristik Sistem

    Menurut DR. Bambang Hartono, SKM, MSc, MM. dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer (2013:17)[1]bahwa sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut:
    1. Komponen (components) adalah suatu bagian satu kesatuan yang membentuk sebuah sistem.
    2. Penghubung antarbagian (interface) adalah sesuatu yang bertugas mejembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi atau komunikasi antarbagian.
    3. Batasan (boundary) adalah Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem yang lain.
    4. Lingkungan (environment) adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.
    5. Masukan (input) adalah sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.
    6. Mekanisme pengolahan (processing) berupa Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.
    7. Keluaran (output) ialah berbagai macam bentuk hasil atau prosedur yang dikeluarkan dari pengolahan data.


    Definisi Data

    Mengenai pembahasan ini Haris Munandar (2017)[4] mengutipkan beberapa definisi maupun pengertian data menurut pendapat para ahli diantaranya :
    1. Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71) [5]mengatakan bahwa data ialah sekumpulan fakta atau bagian – bagian dari fakta yang mengandung arti yang berhubungan dengan kenyataan, symbol - simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, serta situasi, yang didapatkan melalui hasil dari suatu observasi atau penelitian.
    2. Menurut Yanto (2016:12),[6]"Data merupakan sekumpulan informasi yang dapat disimpan dalam struktur tertentu yang terintegrasi".


    Klasifikasi Data

    1. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data.
    1) Data Kuantitaif (quantitative data) Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka yang lain kurang dari 5000 orang. lni merupakan penggolongan kuantitatif.
    2) Data kualitatif (qualitative data) Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam relasinya terhadap kualitas atau sifat yang ada pada sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakulta exacta dan fakultas non exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan data mahasiswa yang ada pada fakultas yang menggunakan SKS kedalam penilaian studi dengan poin A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

    2. Klasifikasi berdasarkan Jenis datanya
    1) Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
    2) Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

    3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data.
    1) Data Internal (Internal data) Data Internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil penelitian yang dilakukan sendiri, bukan data hasil yang dibuat oleh orang lain.
    2) Data Eksternal (external data)

    Data eksternal adalah data yang di dapat dari hasil penelitian orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Dasar Informasi

    Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[7]Menurut Bonita J. Campbel (1979) dalam buku Understanding Information System: Foundations for control menegaskan bahwa sistem adalah “any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal” (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan). Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta.


    Nilai Informasi

    Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila terdapat perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna tidak .dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Kemudahan dalam memperoleh
    2. Sifat luas dan kelengkapannya
    3. Ketelitian (accuracy)
    4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
    5. Ketepatan waktu
    6. Kejelas (clarity)
    7. Fleksibilitas/ keluwesannya
    8. Dapat dibuktikan
    9. Tidak ada prasangka
    10. Dapat diukur


    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Dasar Informasi

    Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[7]Menurut Bonita J. Campbel (1979) dalam buku Understanding Information System: Foundations for control menegaskan bahwa sistem adalah “any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal” (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan). Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta.</p>


    Nilai Informasi

    Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila terdapat perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna tidak .dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
    1. Kemudahan dalam memperoleh
    2. Sifat luas dan kelengkapannya
    3. Ketelitian (accuracy)
    4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
    5. Ketepatan waktu
    6. Kejelas (clarity)
    7. Fleksibilitas/ keluwesannya
    8. Dapat dibuktikan
    9. Tidak ada prasangka
    10. Dapat diukur

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Mengenai konsep dasar sistem informasi Ekkal Prasetyo (2017:3)[8]mengutipkan pendapat seorang ahli Menurut James Alter, sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.</p>


    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Masriady (2018:83)[9]Analisa sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dan komponen-komponen dengan maksud untuk melihat dari dekat permasalahan-permasalahan,


    Konsep Dasar Perancangan

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Budi Santoso (2017:100)[10]Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan–kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria–kriteria sistem yang akan dibangunbiasanya menggunakan pemodelan secara terstruktur yang digambarkan oleh grafik atau diagram.


    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi(2013:228)[11]perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.


    TEORI KHUSUS

    Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

    Definisi Sistem Pendukung Keputusan

    Menurut Ekastini dkk (2018:119)[12]Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang membantu para pengambil keputusan mengatasi berbagai masalah melalui interaksi langsung dengan sejumlah basis data (database) dan perangkat lunak analitik . Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pegambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.


    Karakteristik dan kemamuan Sistem Pendukung keputusan

    ada beberapa karakteristik dan kemauan sistem pedukung keputusan sebagai berikut:
    1. Sistem Pendukung Keputusan menyediakan dukungan untuk pengambil keputusan utamanya pada keadaan - keadaansemistruktur dan tidak terstruktur dengan menggabungkan penilaian manusia dan informasi komputerisasi.
    2. Menyedikan dukungan untuk tingkat manajerial mulai dari eksekutif sampai manajer.
    3. Menyedikan dukungan untuk kelompok individu, problemproblem yang kurang terstruktur memerlukan keterlibatan beberapa individu dari departemen-departemen yang lain dalam organisasi.
    4. Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan kepada semua fase dalam proses pembuatan keputusan inteligence, design, choice dan impelementasi.
    5. Pembuat keputusan dapat mengontrol terhadap tahapantahapan pembuatan keputusan seperti pada tahap intelegence, choice dan implementation dan sistem pendukung keputusan diarahkan untuk mendukung pada pembuat keputusan bukan menggantikan posisinya.


    Tahap – tahap Pengambilan Keputusan

    Sistem pendukung keputusan secara garis besar seorang pengambil keputusan dalam melakukan pengambilan keputusan melewati beberapa alur/ proses seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini untuk mendapatkan keputusan yang terbaik.

    Gambar 2.2.1.3. tahap pengambilan keputusan


    Konsep dasar penilaian kinerja pegawai

    Definisi penilaian kinerja pegawai

    Menurut Andi Ratna Sari Dewi dan Dr. Hasniati(2017)[13]Kinerja merupakan performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan sebagai prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja.
    Menurut Dessler (2013).[14]mengatakan bahwa menilai kinerja adalah kegiatan memperbandingkan kinerja actual bawahan dengan standar-standar yang telah ditetapkan


    Sistem Manajemen Kinerja Pegawai

    Sistem Manajemen Kinerja Pegawai yang ada pada PT Argo Pantes terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu Tahap Perencanaan Kinerja Pegawai, Tahap Pemantauan Kinerja Pegawai dan Tahap Pengukuran Kinerja Pegawai. Sistem Manajemen Kinerja Pegawai diimplementasikan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kinerja Pegawai.



    Tahap – tahap penilaian

    Dalam memutuskan penilaian kinerja pegawai terdapat tahap – tahap yang dapat menjadi acuan dalam penilain kinerja pegawai sebagai berikut :
    1. Tahap Perencanaan Kinerja Pegawai
    2. Pada tahap Perencanaan Kinerja Pegawai, dilakukan penyusunan Kontrak Sasaran Kinerja Pegawai yang dilakukan 1 kali pada awal tahun untuk masa periode satu tahun terdiri atas laporan kegiatan hasil kerja masa jabatan satu tahun sebagaimana tercantum pada Lampiran.

    3. Tahap Pemantauan Kinerja Pegawai
    4. Tahap Pemantauan Kinerja Pegawai merupakan periode antara Tahap Perencanaan Kinerja Pegawai dan Tahap Pengukuran Kinerja Pegawai yang digunakan oleh Atasan Langsung Pegawai untuk memberikan arahan, bimbingan, motivasi, pemantauan progress/pencapaian atas Kinerja Pegawai.


    Konsep Dasar Simple additive Weidhting (SAW)

    Definisi Simple Additive Weighting (SAW)

    Menurut Ainul Kamal (2017:2)[15]Metode Simple Additive Weighting (SAW) merupakan sebuah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari 3 penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Adapun perhitungannya sebagai berikut :
    Keterangan:
    a. rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
    b. Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria
    c. Max i Xij = nilai terbesar dari setiap kriteria.
    d. Min i Xij = nilai terkecil dari setiap kriteria
    e. Benefit = Jika nilai terbesar adalah terbaik.
    f. Cost = Jika nilai terkecil adalah terbaik.


    Konsep Dasar Black Box Testing

    Definisi Black Box Testing

    Black Box Testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja sistem. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan. Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output yang benar.
    Pengujian pada Black Box berusaha menemukan kesalahan seperti:
    1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
    2. Kesalahan interface
    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
    4. Kesalahan kinerja
    5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi


    Kelebihan Black Box Testing

    ada beberapa kelebihan penggunaan black bx testing sebagai berikut :
    1. Tidak perlu melihat source code secara detail
    2. Mendeteksi kesalahan pengetikan / Typo
    3. Mendeteksi kesalahan Design / User Interface dari sebuah software / website
    4. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
    5. Seorang Tester tidak harus Programmer.


    Kekurangan Black Box Testing

    ada beberapa kekurangan penggunaan black bx testing sebagai berikut :
    1. Ketergantungan dengan dokumen dan design software tersebut
    2. Tidak sampai level code, sehingga tester tidak mengetahui level security dari software tersebut.


    Konsep dasar UML

    Definisi UML

    Dikutip dari Abdul Wahid dkk (2018:316)[16]seorang ahli berpendapat bahwa “ UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi obyek”. ( Nugroho 2010).



    Tujuan Penggunaan UML

    Inilah beberapa tujuan atau fungsi dari penggunaan UML, yang diantaranaya:
    1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
    2. Menyatukan pratikel-pratikel terbaik yang terdapat dalam pemodelan sehingga dapat memberikan pengelompokan pratikel2 tersebut.
    3. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
    4. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi secara detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).


    Jenis-Jenis diagram UML

    1. Use case diagram
    2. Menurut Aditya Wahyu Utomo (2018:5)[17]Usecase diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan perilaku (behavior) sistem yang akan dibuat, usecase diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara user dengan sistem yang akan dibuat, dalam penelitian ini user yang terlibat ada 2 yaitu konsumen dan admin,

    3. Activity Diagram
    4. Menurut Yuly Rachmawati dkk (2018:283)[18]Activity diagram adalah teknik untuk mendipenelitian kan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.

    5. Sequence Diagram
    6. Menurut Sugiyono (2017:38)[19]Sequence diagram adalah symbol – symbol yang menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek.

    7. Class diagram
    8. Menurut Afriyonza dkk (2017:199)[20]Class diagram, merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan pola kelas-kelas dan hubungan antar kelas dari suatu sistem.

    Pemodelan UML

    Pembahasan ini dikutip dari Sri Handianti (2018) mengemukakan pendapat ahli Menurut Elizaandayni Ginting (2013:9)[21]“Dengan pemodelan menggunakan UML, pengembang dapat melakukan”:
    1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.
    2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan dan saling bekerjasama satu sama lain.
    3. Menguji apakah sistem perangkat lunak sudah berfungsi seperti seharusnya.
    4. Dokumentasi sistem perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan datang.


    Konsep Dasar Database

    Definisi database

    Dikutip dari Adetria Halim (2017)pendapat ahli Menurut raharjo (2011:3)[22]database yaitu kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.



    Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS3

    Definisi Adobe Dreamweaver CS3

    Adobe Dreamweaver adalah program yang digunakan untuk membuat atau menyunting halaman web. Software Dreamweaver dikeluarkan oleh Adobe System. Aplikasi ini banyak digunakan oleh para programmer, desainer dan developer web dikarenakan kemudahan dalam penggunaanya, kelengkapan fiturnya dan juga dukungannya terhadap teknologi terkini. Adobe Dreamweaver menyediakan fitur editor WYSIWYG (What You See is What You Get) atau dalam bahasa kesehariannya disebut Design View. Maksudnya adalah, tampilan hasil akhir web kita nanti akan sama dengan tampilan pada saat proses perancangan halaman web


    Konsep Dasar Website, WebBrowser dan WebServer

    Definisi Website

    Dikutip dari Miftahul Hadi (2018)[23]pendapat menurut ahli Hengki Prihatna (2005) mengatakan bahwa Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi sehubungan dengan profil pemilik situs. Website adalah suatu halaman yang memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, entertainment atau transaksi.



    Definisi WebBrowser dan WebServer

    Menurut Rini Sovia dan Jimmy Febio (2017)[24]Web Browser adalah sebuah program komputer yang dibuat untuk menerjemahkan kode - kode perintah HTML menjadi tampilan web di komputer pengguna berupa teks, gambar dan multimedia yang dapat dilihat dan dinikmati langsung. Sedangkan Web Server adalah sebuah program atau aplikasi atau sistem yang memberikan layanan yang berisi sekelompok kode-kode program berbasis teks, baik sederhana atau rumit dan bersifat universal yang sering disebut dengan HTML (HyperText Markup Language)Tampilan web yang dihasilkan dapat dibaca dan dimengerti oleh orang awan sekalipun.



    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Adin Setiawan dkk (2018) [25]mengatakan MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan cepat, multiuser serta menggunakan perintah standar SQL. MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa digunakan adalah MySQL Free Software yang berada di bawah lisensi GNU/GPL (General Public License). Sebagai database server yang free, artinya MySQL dapat secara bebas digunakan untuk kepentingan pribadi atau usaha. Selain sebagai server, MySQL dapat juga berperan sebagai client sehingga sering disebut database client – server.



    Konsep dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Akbar Nur Fathoni Widodo (2018:2) [26]PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disarankan pada dokumen HTML.



    Konsep Dasar Xampp

    Definisi Xampp

    Menurut Iqbal Kamil Siregar (2017) [27]Xampp adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama Xampp merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Selain itu Xampp adalah 100% open source, tersedia bebas dan legal.



    Konsep dasar analisis SWOT

    Definisi analisis SWOT

    Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
    Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :
    1. Strenght (S)
    2. Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

    3. Weaknesses (W)
    4. Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

    5. Opportunity (O)
    6. Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

    7. Threats (T)
    8. Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.


    Manfaat analsis SWOT

    Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Dikutip dari Hendy Dwi Harfianto (2018:2) [28]) Elisitasi merupakan aktivitas awal dalam proses rekayasa kebutuhan perangkat lunak (Software Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan terlebih dahulu melalui proses elisitasi
    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
    1. Elisitasi Tahap I
    2. Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh stakeholder terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II
    4. Merupakan hasil klasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

      1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
      3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    5. Elisitasi Tahap III
    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

      1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
      3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    7. Final Draft Elisitasi
    8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Literature Review

    Konsep dasar Literature review

    Definisi literature review

    Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang . Contoh penulisan daftar pustaka menurut sumber yang dipakai : Buku .. Mencari landasan teori dari berbagai sumber dan pendapat para ahli, lalu Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran review terhadap literatur yang perlu diingat adalah hindari kutipan pendapat pakar macam gambaran tentang ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu . Selain dan informasi pendidikan untuk para pendidik, peneliti dan masyarakat umum. dapat dilakukan kapansaja ditulis oleh ahli sepanjang hari. </dir>


    Sumber Literature Review

    Berdasarkan dari hasil pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi - referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan., diantaranya yaitu :
    1. Penelitian yang digunakan oleh Dian Eko Hari Purnomo (2017), tentang “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT.XYZ”. (2017) [29]menggunakan metode Weighted Prodct (WP). Selain itu, model yang telah dibuat akan diimplementasikan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Kriteria yang dapat mempengeruhi kinerja karyawan adalah kedisiplinan, tanggung jawab, ketrampilan, dan komunilasi. Di samping itu, berdasarkan hasil pengujian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang telah dibuat diperoleh kesimpulan bahwa sistem yang telah dibuat dapat dipergunakan nantinya oleh PT. XYZ untuk melakukan penilaian kinerja karyawan khususnya pada bagian produksi.
    2. Penelitian yang digunakan oleh Alvin Agus Budi Prasetyo (2018), tentang “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA LOMBA SAINS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI SMA N KEBAKKRAMAT KARAGANYAR”.(2018) [30]Metode yang digunakan yaitu metode perhitungan Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini dipilih karena bisa menentukan nilai bobot untuk setiap atribut dan dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan memberikan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif. Kriteria penilaian diambil dari skor tes seleksi Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Komputer, rapor rata-rata, mental, dan kecakapan yang merupakan kriteria benefit serta kriteria cost diambil dari absensi selama pertengahan semester satu. Sampel alternatif diambil sebanyak 20 siswa kelas 11 dengan peringkat teratas. Hasil perhitungan SAW memberi urutan nilai siswa dari yang tertinggi hingga terendah. Tiga siswa dengan nilai tertinggi adalah Ila Putri Pertiwi, Vina Widya Anggraeni, dan Lusi Aprilia. Hasil SPK bukan merupakan keputusan akhir, karena kembali kepada yang membuat keputusan.
    3. Penelitian yang digunakan oleh Ulfah Septiani (2017) tentang “SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN 360 DERAJAT PADA PLTD/G TARAHAN BANDAR LAMPUNG”.(2017) <refname="ulfah2017"> Septiai, Ulfah. 2017. “SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN 360 DERAJAT PADA PLTD/G TARAHAN BANDAR LAMPUNG”. Lampung.</ref>Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah 360 Derajat, dalam melakukan perhitungan nilai kinerja menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan 3 kriteria yaitu Absensi, Realisasi Kerja, dan Karakter (Penilaian Rekan Kerja). Sistem ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) berbasis web. Hasil pengujian sistem menggunakan Black Box yang dilakukan oleh 2 staff PLTD/G Tarahan menunjukkan bahwa sistem dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengujian perhitungan yang dilakukan menggunakan sistem dan manual mendapatkan hasil yang sama. Berdasarkan pengujian kuisioner yang dilakukan oleh admin, pimpinan, dan anggota mendapatkan hasil yang masuk pada interval 80% - 100% dengan kategori sangat baik.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Thomas Adi Oktavianus dan Wiwik Suharso (2017) tentang “PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK EVALUASI DAN PENILAIAN DRIVER BERPRESTASI DI PERUSAHAAN DISTRIBUSI” (2017) [31]Metode yang dipakai adalah Simple Additive Weighting (SAW) yang merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan driver berprestasi tersebut. Metode ini mengharuskan untuk menentukan beberapa kriteria penilaian dan memberikan nilai bobot untuk kriteria tersebut sehingga diperoleh sebuah nilai yang selanjutnya akan dilakukan pemeringkatan untuk menentukan siapa driver yang terbaik. Dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan penggunaan MySQL sebagai penyimpanan data program aplikasi berbasis desktop yang dibuat dalam penelitian ini berhasil membantu dalam menentukan driver berprestasi yang dilakukan setiap bulan atau setahun sekali.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Muthohir dan Ahmad Zainudin (2018) tentang “PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) PADA SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN BERBASIS DECISION SUPPORT SYSTEM”.(2018) [32]Penelitian ini menerapkan logika fuzzy dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) guna mempermudah pemilihan jurusan SMK.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammed Masum Iqbal (2018) tentang “Analysis of Employees Performance Appraisal System: A Study on Hennes and Mauritz AB (H&M)”.[33]Metodologi Studi Persaingan yang mulus memang memerlukan beberapa peraturan dan metodologi. Metodologi adalah bagian penting dari penelitian atau studi apapun. Untuk melakukan penelitian, sumber diidentifikasi, dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis dan diberi kode akses sistematis poin yang mencari tahu Keseluruhan proses metodologi ini diberikan di bawah yang telah diikuti dalam penelitian.
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Ibrohim (2016) tentang “Decision Support System for Determining the Scholarship Recipients using Simple Additive Weighting (SAW)” (2016) [34]menggunakan Metode tradisional Simple Additive Weighting (SAW) dimana metode ini mampu memilih alternatif terbaik dari Jumlah alternatifnya, dalam hal ini alternatifnya berartihak untuk menerima beasiswa berdasarkan kriteria yang ditentukan.
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Tika Devi Utami dkk (2017) tentang “Analysis of Primary School Infrastructure Damage using Simple Additive Weighting Method and Map Visualization” menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). (2017) [35]dengan objek penelitian SD di Kota Salatiga. Penilaian kondisi sarana dan prasarana pada setiap SD yaitu : rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat. Dari hasil analisis sarana dan prasarana terhadap 96 SD di Kota Salatiga , yaitu 60 SD dalam kondisi rusak ringan, 11 SD dalam kondisi rusak sedang dan 22 SD dalam kondisi rusak ringan yang tersaji ke dalam Sistem Informasi Geografi (SIG).
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Ramadian dkk (2018) tentang “Simple Additive Weighting to Diagnose Rabbit Disease”[36]Aplikasi ini mendiagnosis penyakit ini dengan menelusuri gejala dan menghitung rekomendasi penyakit dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting. Penelitian ini menghasilkan sistem pendukung keputusan berbasis web yang digunakan untuk membantu peternak kelinci dan masyarakat umum.
    10. Penelitian ini dilakukan oleh Drea Zigarmi (2016) tentang “Work Locus of Control, Motivational Regulation, Employee Work Passion, and Work Intentions: An Empirical Investigation of an Appraisal Model”. [37] Uji mediasi parsial ditunjukkan bahwa lokus kontrol internal secara langsung berkontribusi agak terhadap gairah yang harmonis, dan hal yang sama ditemukan benar untuk locus of control eksternal dan gairah obsesif. Kedua Variabel gairah kerja memprediksi niat kerja, namun hubungan yang lebih kuat ditemukan antara gairah yang harmonis dan niat kerja. Temuan dan implikasi praktisnya adalah dibahas.



    BAB III
    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat PT Argo Pantes

    PT Argo Pantes merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak di bidang industri tekstil. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1961 oleh bapak The Ning King dan bapak Musa yang berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah dengan nama awal PT. Daya Manunggal. Pada tanggal 22 Juli 1972 perusahaan meresmikan PT. Daya Manunggal Tangerang, yaitu pabrik tenun baru dengan luas tanah 52. hektar yang berkantor pusat di Jalan Pintu Kecil no. 42 Jakarta. Dengan beberapa pertimbangan mengapa mereka memilih kota Tangerang, antara lain :
    1. Tangerang adalah salah satu kota industri di Jawa Barat yang saat ini masuk dalam Provinsi Banten dan pada saat itu tersedia lahan yang cukup untuk dibangun tempat industri.
    2. Tersedianya lahan yang cukup dan murah untuk mendirikan sebuah pabrik.
    3. Berada di jalan utama kota Tangerang.
    4. Lokasi dekat dengan sungai Cisadane, sehingga memudahkan dalam pengambilan air dan pembuangan limbah yang sudah diolah kembali.
    5. Lokasi dekat dengan ibukota negara yang menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan.
    Unit-unit yang tersedia diadakan perubahan sebagai berikut :
    1. Unit Argo Pantes 1 menjadi unit Spinning 1
    2. Unit Argo Pantes 2 menjadi unit Spinning 2
    3. Unit Argo Pantes 3 menjadi unit Weaving 2
    4. Unit Argo Pantes 4 menjadi unit Dyeing Finishing
    5. Unit Argo Pantes 5 menjadi unit Printing
    6. Unit Dharma Manunggal 1 menjadi unit Spinning 3
    7. Unit Dharma Manunggal 2 menjadi unit Weaving 1
    8. Unit Dharma Manunggal 3 menjadi unit Yarn Dyeing
    Pabrik tekstil PT. Argo Pantes Tbk terdiri dari :
    1. Pemintalan 5 unit produksi (Tangerang 3 unit dan Bekasi 2 unit)
    2. Pertenunan 1 unit produksi
    3. Pencelupan benang (Yarn Dyeing) 1 unit produksi
    4. Pencelupan kain (Dyein Finishing) 1 unit produksi


    Visi dan Misi

    Visi PT Argo Pantes Tbk

    1. Menjadi pabrik Tekstil kaliber dunia dengan Sumber Daya Manusia dan Teknologi terbaik.
    2. Menghasilkan produk dan pelayanan berkualitas.
    3. Menjadi produsen tekstil terpadu dan terkemuka di Indonesia yang menghasilkan produk berkualitas, ramah lingkungan dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.



    Misi dari PT Argo Pantes Tbk.

    1. Meningkatkan keuntungan secara maksimal dengan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi.
    2. Memberikan pelayanan yang terbaik.
    3. Pemanfaatan seluruh sumber daya.
    4. Pengawasan biaya.
    5. Memperkuat kerjasama dan meningkatkan pangsa pasar.
    6. Mempertahankan kepemimpinan di bidang industri pertekstilan.
    7. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan menerapkan prinsip “Best Practice”.
    8. Menyediakan produk dan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan.
    9. Memaksimalkan pengembalian nilai investasi para stakeholder.
    10. Meningkatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).
    11. Berperan aktif bagi pertumbuhan ekonomi Nasional.


    Lokasi Perusahaan

    PT Argo Pantes berkantor pusat di Wisma Argo Manunggal Jalan Gatot Subroto No. 59 Kav. 22 Jakarta Selatan untuk wilayah tangerang berada di Jln Raya M.H. Thamrin Kav 4 , Cikokol Tangerang – Banten.


    Hasil Produksi

    Hasil produksi PT Argo Pantes Tbk berupa :
    1. Kain tenun
    2. Tenun adalah teknik pembuatan kain dengan prinsip sederhana, yaitu menggabungkan benang memanjang (lungsi) dan melintang (pakan). Dapat disimpulkan tenun merupakan teknik menyatukan benang lungsi dan benang pakan sehingga menjadi bentuk lembaran-lenbaran kain. Sehingga kain yang dihasilkan dari tenun ini disebut dengan kain tenun. Kain tenun bisasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra dan lainnya.

    3. Combed
    4. Combed adalah versi cotton yang sangat lembut yang dibuat melalui proses khusus sebelum serat kapas ini dipintal menjadi benang. Tekstur combed lebih lembut karena tidak memiliki benang pendek yang muncul keluar disepanjang kain, dan semua kotoran maupun sisa objek yang tak diinginkan telah disingkirkan dari benang. Cotton combed juga lebih kuat, karena serat yang lebih pendek maupun yang mudah pecah telah ditarik keluar melalui proses combing. Proses ini agak memakan waktu tetapi meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan kualitas keseluruhan dari serat kapas.

    5. Yarn dyed
    6. Untuk membuat pakaian penutup tubuh bagian atas seperti kemeja memanfaatkan kain tekstil jenis yarn dyed cotton (katun motif). Yarn dyed sendiri merupakan proses pewarnaan kain dimana benang diwarnai terlebih dahulu sebelum ditenun.

    7. Blended
    8. Dari Mix kapas alami dengan Polyester atau pengolahan serat lain melalui proses Hembusan - Carding - Predrawing - LapFormer - MIX di Drawing - Keliling - Ring Spinning – Winding.

    9. Carded
    10. kain carded adalah kain yang dirajut dari benang-benang yang berbulu karena masih banyak mengandung serat-serat kapas yang pendek-pendek. Benang jenis ini mesin yang digunakan tidak ada mesin combingnya. Nama carded berasal dari nama mesin pemintalannya yakni mesin carding. Maka bahan jenis ini memiliki serat-serat bahan yang kurang halus. Carded terbuat dari 100% kapas. Sebagian orang kadang susah membedakan antara combed dan carded karena kedua bahan ini hanya berbeda di permukaan yang berbulu, namun sekarang banyak pula carded yang soft meskipun berbulu. Permukaannya cenderung berbulu dan tidak kaku karena biasanya tidak perlu proses finishing setelah proses pencelupanpun barang sudah bisa langsung di jual.


    Struktur Organisasi

    Gambar 3.1 Struktur PT. Argo Pantes, Tbk. Tahun 2012


    Uraian Tugas

    Bagi Perseroan, penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dilaksanakan secara dinamis dan menyesuaikan perkembangan yang ada serta berpegang teguh pada prinsip keadilan, tanggung jawab, akuntabilitas dan transparansi yang meliputi:
    1. Dewan Komisaris
    2. a) Melakukan tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Undang- Undang yang berlaku.
      b) Melakukan pengawasan jalannya pengurusan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
      c) Aktif dalam mengikuti perkembangan Perseroan.
      d) Memberikan pendapat dan saran yang terkait dengan permasalahan yang dihadapi Perseroan.
      e) Memberikan persetujuan yang terkait dengan rencana bisnis yang dilakukan Perseroan yang telah disetujui dalam RUPS.
      f) Melaporkan dengan segera kepada RUPS jika terjadi penyalahgunaan wewenang hingga menyebabkan turunnya kinerja Perseroan.
      g) Memantau pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilakukan Perseroan.
      h) Melakukan pengawasan atas rencana kerja dan anggaran Perseroan yang telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
      i) Melakukan kajian yang menyeluruh terhadap rencana kerja serta strategi bisnis yang akan dilaksanakan Perseroan.
      j) Melakukan pertemuan dengan Dewan Komisaris dan atau dengan Dewan Direksi secara periodik untuk membahas laporan berkala Perseroan.


    3. Dewan Direksi
    4. a) Memastikan pelaksanaan setiap kegiatan usaha sesuai dengan visi dan misi Perseroan.
      b) Menyiapkan secara menyeluruh rencana kerja, anggaran tahunan serta rencana bisnis yang akan dilakukan Perseroan, yang selanjutnya akan dimintakan persetujuannya di dalam RUPS.
      c) Menjalankan setiap kegiatan usaha dengan selalu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
      d) Menyediakan serta memelihara sistem administrasi Perseroan dengan baik dan benar.
      e) Mengelola sumber daya yang tersedia dengan melakukan perbaikan sistem secara periodik hingga mencapai hasil yang lebih baik.
      f) Melaporkan secara berkala jalannya kepengurusan Perseroan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham sesuai dengan cara yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan
      g) Menghindari setiap benturan kepentingan yang bisa terjadi dalam hal praktik penyelenggaraan Perseroan.
      h) Menjalankan kepengurusan Perseroan dengan menerapkan nilai keterbukaan dalam segala bidang usaha yang terkait dengan rencana kerja Perseroan.


    5. Komite Audit
    6. Agar dapat membantu pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris, Perseroan juga telah membentuk Komite Audit yang beranggotakan 3 (tiga) orang dengan 1 (satu) Ketua.


    7. General Manager
    8. a) Menetapkan tugas wewenang kepala departemen serta meminta pertanggungjawaban dari kepala departemen.
      b) Menentukan keputusan mengenai langkah kerja.
      c) Memberikan pertanggungjawaban dan laporan dari direktur.


    9. Kepala Departemen Human Resources Development dan General Approval
    10. a) Melakukan perekrutan, pengangkatan dan pemberhentian karyawan.
      b) Bertanggungjawab mengatur stok barang yang tidak terpakai lagi karena rusak.
      c) Membawahi dan mengawasi kinerja kepala bagian.
      d) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer


    11. Kepala Departemen IT
    12. a) Membuat, mengembangkan dan menjaga aplikasi yang ada di perusahaan.
      b) Bertanggungjawab atas software dan hardware yang ada di perusahaan.
      c) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


    13. Kepala Departemen Keuangan, Akunting dan Perpajakan (Finance, Accounting & Tax)
    14. a) Membuat pembukuan atas stok barang masuk dan keluar.
      b) Membuat invoice untuk pelanggan
      c) Melakukan penagihan atas pembayaran kepada pelanggan.
      d) Tanggungjawab dalam menentukan dana sesuai dengan kebutuhan.
      e) Bertanggung jawab dalam aktivitas perbankan dan mengenai pajak perusahaan.
      f) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


    15. Kepala Departemen Produksi (Production)
    16. a) Melaksanakan kegiatan produksi berdasarkan order produksi atau penawaran.
      b) Bertanggungjawab atas kegiatan produksi perusahaan.
      c) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


    17. Kepala Departemen Sekretaris Perusahaan dan Hukum (Corporation Secretary & Legal)
    18. a) Bertanggungjawab atas menjalankan fungsi kepatuhan dan administrasi pengambilan keputusan di dalam perusahaan dan melakukan fungsi komunikasi dalam rangka membangun goodwill keluar perusahaan.
      b) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


    19. Kepala Departemen Pemasaran dan Pengembangan produk (Marketing & Product Development)
    20. a) Bertanggungjawab atas pemasaran produk perusahaan serta melakukan pengembangan terhadap produk yang akan diproduksi selanjutnya.
      b) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


    21. Kepala Departemen Operasional Komersil (Commercial Operation)
    22. a) Bertanggungjawab atas pengadaan kerja bagi outsourcing di dalam perusahaan.
      b) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


    23. Kepala Departemen Pergudangan
    24. a) Bertanggungjawab atas penerimaan, penyimpanan barang perusahaan berupa bahan baku, barang jadi dan barang suku cadang.
      b) Mendukung proses pengiriman barang kepada pelanggan
      c) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer

    Tata Laksana Sistem Yang berjalan

    Prosedur sistem yang berjalan

    Berdasarkan pengamatan penulis saat melakukan kegiatan observasi pada PT Argo Pantes Tbk. Adapun urutan pelaksanaan sistem informasi yang telah berjalan sebagai berikut :

    Proses penilaian karyawan

    1. Dari departemen Human Resource Development membuat form penilaian kinerja pegawai selama masa kerja 1 (satu) tahun.
    2. Human Resources Developmet memberikan form penilaian kepada pegawai untuk mengisi form tersebut
    3. Pegawai menerima form penilaian yang diberikan Human Resources Development
    4. Pegawai mengisi form penilaian dengan menuliskan pencapaian kerja yang telah dilakukan selama masa kerja 1 (satu) tahun.
    5. Pegawai mengembalikan form penilaian kepada kepala divisi untuk memberikan bobot penilaian pada kolom penilaian di dalam form penilaian.
    6. Kepala divisi memberikan penilaian kepada pegawai
    7. Kepala divisi memberikan kembali form tersebut kepada pegawai untuk ditandatangani sebagai tanda persetujuan penilaian yang telah diberikan oleh kepala divisi
    8. Pegawai menandatangani hasil penilaian yang diberikan oleh kepala divisi.
    9. Kemudian pegawai memberikan kembali form penilaian kepada kepala divisi untuk ditanda tangani
    10. Kepala divisi menandatangani form penilaian yang telah disetujui oleh pegawai.
    11. Kepala divisi memberikan form penilaian kepada departemen Human Resources Development
    12. Human Resources Development menerima form yang telah diberikan oleh kepala divisi
    13. Setelah menerima form penilaian Human Resources Development melakukan rekapitulasi nilai kinerja pegawai masa kerja 1 (satu) tahun.
    14. Human Resources Development Membuat surat rekomendasi, promosi dan mutasi untuk pegawai yang berprestasi maupun non prestasi.
    15. Human Resources Development menyampaikan surat rekomendasi, promosi dan mutasi kepada kepala divisi untuk dimintai persetujuannya.
    16. Kepala divisi menerima surat rekomendasi dari Human Resources Development dan menyetujuinya
    17. Setelah disetujui kepala divisi menyerahkan kembali surat rekomendasi tersebut ke Human Resources Development lalu Human Resources Development menindaklanjuti surat rekomendasi tersebut yang sudah mendapat persetujuan kepala divisi
    18. Human Resources Development menyerahkan surat rekomendasi ke menejer untuk disetujui
    19. Manajer menyetujui surat rekomendasi tersebut dan menindaklanjutinya
    20. Setelah disetujui menejer menandatangani surat rekomendasi tersebut menejer mempertimbangkan kembali bersama dewan direksi
    21. Setelah dipertimbangkan bersama dewan direksi maka pegawai tersebut layak direkomendasikan atau dipromosikan ataupun juga di mutasi.
    22. Dewan direksi memerintahkan Human Resources Development untuk membuat surat keputusan dewan direksi.
    23. Human Resources Development membuat surat keputusan dewan direksi lalu disampaikannya kepada pegawai yang bersangkutan.


    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, peneliti menggunakan aplikasi Visual Paradigm for UML (Unified Modelling language) untuk menggambarkan tahapan demi tahapan penilaian kinerja karyawan sampai diberikannya P3 berupa bonus gaji sebagai penghargaan atas kinerjanya yang dianggap sudah baik , pada penggambaran kali ini di gunakan Use Case Diagram yaitu sebagai berikut:
    Gambar 3.2.2 Use Case Diagram rancangan sistem yang berjalan
    Keteragan :
    1. 1 Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
    2. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu pegawai, kepala divisi , manager dan dewan direksi.
    3. 25 use case yang dilakukan oleh actor


    Activity Diagram

    Diagram yang menggambarkan worlflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem yang menunjukkan aktifitas yang dilakukan. Penggambaran alur prosesnya diilustrasikan sebagai berikut :
    Gambar 3.2 Activity Diagram rancangan sistem yang berjalan
    Keteragan :
    1. 1 initial node, sebagai obyek yang diawali.
    2. 5 vertical swimeline, yaitu Pegawai, Kepala Divisi, Manager, dan Dewan direksi.
    3. 25 action state, yaitu yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. 1 final state, sebagai obyek yang di akhiri.


    Sequence Diagram

    Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem pembelajaran yang berjalan saat ini. Berikut penjelasan sequence diagram pada gambar 3.4 dibawah ini :
    Gambar 3.3 Sequence Diagram
    Keteragan :
    1. 5 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu pegawai, kepala divisi , manager dan dewan direksi.
    2. 25 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi - informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor - actor.
    3. 3 LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu.


    Analisis Sistem Yang Berjalan

    Metode SWOT Analisis

    Metode SWOT digunakan karena peneliti merasa perlu untuk menemukan masalah – masalah sistem yang sedang berjalan saat ini menemukan strategis yang digunakan untuk menganalisa sistem yang sudah berjalan sehingga sistem baru dapat menjadi solusi pemecahan masalah sistem yang sudah ada.
    Tabel 3.3.1. analisis Swot


    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, terdapat permasalahan yang dihadapi sebagai berikut :
    1. 1. Sistem penilaian kinerja pegawai yang berjalan pada PT Argo Pantes Tbk. masih kurang maksimal karena masih manual dengan menggunakan aplikasi dekstop, data belum terdatabase juga belum terintegrasi, dikarenakan masih bisa terjadi salah input data penilaian kinerja pegawai dan bisa saja data hilang dari penyimpanan.
    2. 2. Pada sistem penilaian kinerja pegawai yang berjalan pada PT Argo Pantes Tbk Proses pembuatan laporannya terdiri dari Form Penilaian.


    Analisa Kebutuhan Sistem

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan , di mana dalam penyediaan informasi sebagai pendukung suatu laporan penilaian kinerja pegawai membutuhkan waktu dalam pendataan dikarenakan banyaknya jumlah karyawan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi pendukung keputusan penilaian kinerja pegawai yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga memudahkan proses pendataan agar data karyawan berprestasi lebih tersusun dengan rapi. Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain :
    1. 1. Proses penilaian kinerja pegawai yang dilakukan berupa sistem web, untuk mempermudah memonitori para supervisor untuk mendata pegawai mana saja yang sudah menyusun laporan hasil kerja selama satu semester. Proses ini akan lebih menghemat waktu dan lebih efektif dan rapi dalam pembuatan laporan dan agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan.
    2. 2. Sistem mempermudah dalam proses kontroling serta update data pegawai berprestasi yang terbaru yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan sistem yang berjalan.
    3. 3. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna untuk perusahaan.


    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Perangkat Keras / Hardware

    1. Processor : Intel Dual Core
    2. Monitor : 20” HP LED LCD
    3. Mouse : Optik
    4. Harddisk : 500 GB HDD
    5. Keyboard : Standart
    6. Printer : hp deskjet 1000
    7. RAM : 2 GB

    Spesifikasi Perangkat Lunak / Software

    1. Windows 7 Ultimate
    2. Microsoft Office Word 2007
    3. Microsoft Office Excel 2007
    4. Visual paradigm for UML 8.0 Enterpise Edition
    5. Pencil

    Hak Akses / Brainware

    1. a) Admin
    2. b) Hrd
    3. c) Pimpinan.

    User Requirmen

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan.
    Tabel 3.4.1 Elisitasi Tahap I


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap satu yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode MDI.
    Tabel 3.5.2. Elisitasi Tahap II
    Keterangan:
    • M = Mandatory (yang diinginkan)
    • D = Desirable (diperlukan)
    • I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)


    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap dua yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML
    Tabel 3.5.3 Elisitasi Tahap III
    \
    Keterangan:
    • T : Technical H (High)  : Sulit untuk dikerjakan
    • O : Operational M (Middle)  : Mampu dikerjakan
    • E : Economy L (Low)  : Mudah untuk dikerjaka


    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar-dasar untuk merancang sebuah sistem yang akan dibentuk.
    Tabel 3.5.4. Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Untuk menganalisa dan merancang system yang diusulkan pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 8.0. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Actifity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Human Resources Development(HRD)
    2. Human Resources Development dapat melaksanakan tugas antara lain :
      a. Melakukan login admin
      b. Menampilkan menu utama
      c. Menampilkan menu perjanjian kerja
      d. Menampilkan indicator capaian kinerja
      e. Menginput penilaian
      f. Menginput data karyawan
      g. Melakukan rekap nilai pegawai
      h. Mencetak hasil penilaian kinerja pegawai
      i. Mencetak surat rekomendasi
      j. Melakukan logout


    3. Pegawai
    4. Pegawai dapat melaksanakan tugas antara lain :
      a. Melakukan login pegawai
      b. Menampilkan menu utama
      c. Menampilkan menu perjanjian kerja
      d. Menginput data laporan hasil kerja
      e. Melakukan submit laporan hasil kerja
      f. Menampilkan status laporan hasil kerja
      g. Melakukan tambah, edit delete pada table laporan hasil kerja
      h. Melakukan logout.


    5. Kepala divisi
    6. Kepala divisi dapat melaksanakan tugas antara lain :
      a. Melakukan login pegawai
      b. Menampilkan menu utama
      c. Menampilkan menu perjanjian kerja
      d. Melakukan submit penilaian hasil kerja
      e. Menampilkan status laporan hasil kerja
      f. Melakukan tambah, edit, delete , save, pada table laporan hasil kerja
      g. Melakukan logout.


    7. Manajer
    8. Manajer dapat melaksanakan tugas antara lain :
      a. Melakukan login pegawai
      b. Menampilkan menu utama
      c. Menampilkan menu perjanjian kerja
      d. Menampilkan status laporan hasil kerja
      e. Melakukan logout.


    9. Dewan direksi
    10. Dewan direksi dapat melaksanakan tugas antara lain :
      a. Melakukan login pegawai
      b. Menampilkan menu utama
      c. Menampilkan menu perjanjian kerja
      d. Menampilkan status laporan hasil kerja
      e. Melakukan logout.


    Perancangan sistem yang diusulkan

    Use case Diagram yang diusulkan

    Pada perancangan system ini pemodelan system yang akan diusulkan menggunakan program unified modeling language (UML) sesuai prosedur dengan use case sebagai berikut :

    Gambar 4.1. Use Case Diagram
    Berdasarkan Gambar 4.1 terdapat skenario use case sebagai berikut:
    1. Satu sistem mencangkup seluruh kegiatan sistem usulan aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan penilaian kinerja pegawai
    2. Lima aktor yaitu HRD, Pegawai, Kadiv, Menejer, dan Dewan direksi.
    3. Enam use case yaitu login, home, menu master, menu transaksi menu laporan, dan logout
    4. Lima include yaitu verivikasi login, data personal pegawai, melihat nilai sesuai periude tahun, input nilai dan input kegiatan kerja.
    5. Lima extend yaitu home, mutasi, transaksi, lihat laporan dan print laporan.


    Activity Diagram yang diusulkan

    Activity diagram untuk HRD

    Gambar 4.1.2.2.1. Activity Diagram
    Berdasarkan Gambar 4.1.2.2.1. terdapat skenario use case sebagai berikut:
    1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan
    2. Dua puluh sembilan activity yang dilakukan HRD
    3. Satu decision node
    4. Lima fork node
    5. Satu join node
    6. Satu activity final node yang merupakan akhir kegiatan.


    Activity diagram untuk pegawai

    Gambar 4.1.2.2.2. activity diagram pegawai
    keteragan :
    1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan
    2. sepuluh activity yang dilakukan actor
    3. Satu decision node
    4. Satu fork node
    5. Satu join node
    6. Satu activity final node yang merupakan akhir kegiatan


    Activity Diagram untuk Kadiv

    Gambar 4.1.2.2.3. activity diagram kadiv
    keteragan :
    1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan
    2. Tiga belas activity yang dilakukan actor
    3. Satu decision node
    4. Satu fork node
    5. Satu join node
    6. Satu activity final node yang merupakan akhir kegiatan


    Activity Diagram untuk Manajer

    Gambar 4.1.2.2.4. activity diagram manajer
    keteragan :
    1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan
    2. delapan activity yang dilakukan actor
    3. Satu decision node
    4. Satu fork node
    5. Satu join node
    6. Satu activity final node yang merupakan akhir kegiatan


    Activity Diagram untuk Dewan direksi

    Gambar 4.1.2.2.5. activity diagram dewan direksi
    keteragan :
    1. Satu initial node yang merupakan awal kegiatan
    2. delapan activity yang dilakukan actor
    3. Satu decision node
    4. Satu fork node
    5. Satu join node
    6. Satu activity final node yang merupakan akhir kegiatan


    Sequence diagram yang diusulkan

    Sequence diagram untuk HRD

    Gambar 4.1.2.3.2. sequence diagram pegawai
    keteragan :
    1. Satu actor yaitu HRD
    2. Sembilan life line yaitu : login, home, menu karyawan, menu periode, menu kegiatan, menu kriteria bobot, menu transaksi, menu laporan. Logout.
    3. Sebelas messeges yang memuat informasi mentang actifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    4. Satu self messages yang dimiliki oleh object itu sendiri.


    Sequence diagram untuk Pegawai

    Gambar 4.1.2.3.2. sequence diagram pegawai
    keteragan :
    1. Satu actor yaitu pegawai
    2. lima life line yaitu : login, home, sub menu master, menu input kegiatan, dan Logout.
    3. Tujuh messeges yang memuat informasi mentang actifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    4. Satu self messages yang dimiliki oleh object itu sendiri.


    Sequence diagram untuk kadiv

    Gambar 4.1.2.3.3. sequence diagram kadiv
    keteragan :
    1. Satu actor yaitu kadiv
    2. Enam life line yaitu : login, home, sub menu master, menu input nilai, menu laporan. Logout
    3. delapan messeges yang memuat informasi mentang actifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    4. Satu self messages yang dimiliki oleh object itu sendiri



    Sequence diagram untuk Manajer

    Gambar 4.1.2.3.4. sequence diagram manajer
    keteragan :
    1. Satu actor yaitu manajer
    2. Empat life line yaitu : login, home, menu laporan. Logout.
    3. Delapan messeges yang memuat informasi tentang activitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    4. Satu self messages yang dimiliki oleh object itu sendiri.


    Sequence diagram untuk Dewan direksi

    Gambar 4.1.2.3.5. sequence diagram dewan direksi
    keteragan :
    1. Satu actor yaitu dewan direksi
    2. Enam life line yaitu : login, home, sub menu master, menu input nilai, menu laporan. Logout.
    3. Tujuh messeges yang memuat informasi mentang actifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    4. Satu self messages yang dimiliki oleh object itu sendiri.



    Perbedaan prosedur sistem berjalan dengan sistem usulan

    Secara garis besar perbedaan antara prosedur sistem yang berjalan dengan prosedur sistem usulan ialah :


    Rancangan Basis data

    Rancangan basis data pada sistem usulan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja pegawai pada PT Argo Pantes digambarkan dengan menggunakan class diagram. Selain itu, rancangan basis data juga berisi spesifikasi basis data yang dibuat.


    Class Diagram

    Class diagram merupakan diagram yang menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Berikut adalah class diagram sistem usulan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja pegawai pada PT Argo Pantes :
    Gambar 4.2.1. Class Diagram Sistem Usulan
    keteragan :
    1. Terdapat 9 class yaitu : penilaian_karyawan, penilaian_kompetensi, tahun_penilaian, penilaian_transaksi, penilaian_mutasi, penilaian_kategori, penilaian_user, penilaian_rating, penilaian_level.
    2. Terdapat 8 association, yaitu relasi yang menghubungkan antar class.


    Spesifikasi basis data

    Pada database digunakan tabel – tabel dan tabel – tabel ini akan dijelaskan nama field, type, dan size mengenai data tersebut :
    Tabel data penilaian karyawan
    keteragan :
    1. Nama Tabel : penilaian_karyawan
    2. Media : Hardisk
    3. Fungsi : untuk menyimpan data akses
    4. Primary Key : id_karyawan
    5. Panjang Record : 343
    6. Struktur : id_karyawan, nama_karyawan, alamat,
    7. Tabel data penilaian_kompetensi
        keteragan :
      1. Nama Tabel : penilaian_kompetensi
      2. Media : Hardisk
      3. Fungsi : untuk menyimpan data akses
      4. Primary Key : id_kompetensi
      5. Panjang Record : 57
      6. Struktur : id_kompetensi, id_kategori, dan nama_kompetensi

      7. Tabel data tahun_penilaian
          keteragan :
        1. Nama Tabel : tahun_penilaian
        2. Media : Hardisk
        3. Fungsi : untuk menyimpan data akses
        4. Primary Key : id_tahun_penilaian
        5. Panjang Record : 127
        6. Struktur : id_tahun_penilaian, nama_tahun_penilaian,keterangan.</div>
          Tabel data penilaian_transaksi
            keteragan :
          1. Nama Tabel : penilaian_transaksi
          2. Media : Hardisk
          3. Fungsi : untuk menyimpan data akses
          4. Primary Key : id_transaksi
          5. Panjang Record : 55
          6. Struktur : id_transaksi, id_karyawan, id_kategori,id_kompetensi, id_tahun_penilaian, rating.


          Perhitungan sistem pendukung keputusan dengan metode SAW

          Dalam perhitungan sistem pendukung keputusan kali ini menggunakan metode perhitungan simple addictive weighting (SAW) untuk menentukan kriteria pegawai berprestasi.
          Table 4.2.2.1. kriteria
          Sedangkan menentukan bobot dari masing- masing kriteria penilaiainnya terdiri dari :
          Tabel 4.2.2.2. nilai kriteria Absen
          Tabel 4.2.2.3. nilai kriteria masa kerja
          Tabel 4.2.2.4. nilai kriteria hasil kerja
          Tabel 4.2.2.5. penilaian karyawan menurut hasil kerja
          Membuat matriks keputusan untuk perhitungan, dan menghitung normalisasi Menggunakan rumus :
            Penjelasan:
          1. Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria
          2. Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria
          3. Xij = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria
          4. Benefit = Jika nilai terbesar adalah terbaik
          5. Cost = Jika nilai terkecil adalah terbaik.
          6. Jika menghitung perengkingan dengan menggunakan rumus :
            keteragan :
          7. Vi = Rangking untuk setiap alternative
          8. Wj = Nilai berbobot rangking (dari setiap kriteria)
          9. Rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi
          10. Tabel 4.2.2.6. perengkingan normalisasi
            Dari perhitungan pegawai berprestasi dari sampel tiga karyawan yang diambil dapat diketahui bahwa yang berhak di promosikan yaitu Aprilia Nazla dengan presentase terbesar sebesar 0,93% dengan hasil sangat baik.



          Rancangan prototype

          Prototype layar login

          Gambar 4.3.1 Prototype Login
          Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak.


          Prototype layar menu home

          Gambar 4.3.2.1. Prototype layar menu home untuk hrd
          Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem penilaian kinerja pegawai PT Argo Pantes


          Prototype layar sub menu master

          Prototype layar menu data karyawan

          Gambar 4.3.3.1. Prototype layar menu data karyawan
          Menampilkan form data - data pegawai seperti kode karyawan, nama karyawan, alamat dan tahun penilaian pegawai PT Argo Pantes.



          Prototype layar menu tahun penilaian karyawan

          Gambar 4.3.3.2. prototype layar menu tahun penilaian karyawan
          Menampilkan form data tahunan penilaian berisikan kode tahun, tahun penilaian, dan keterangan



          Prototype layar menu kategori kinerja

          Gambar 4.3.3.3. Prototype layar menu kategori kinerja
          Menampilkan form data tahunan penilaian yang berisikan kode kategori, kategori dan bobot nilai.



          Prototype layar menu kompetensi

          Gambar 4.3.3.4. Prototype layar menu kompetensi
          Menampilkan form kompetensi yang berisikan kode kompetensi, kriteria kompetensi dan kompetensi.



          Prototype layar menu performance rating

          Gambar 4.3.3.5. Prototype layar menu performance rating
          Menampilkan form kompetensi yang berisikan kode rating, rating dan keterangan.



          Prototype layar sub menu transaksi

          Prototype layar menu mutasi

          Gambar 4.3.4.1. Prototype layar menu kompetensi
          Menampilkan form mutasi karyawan yang berisikan kode karyawan, nama karyawan, alamat dan opsi pilihan tahun karyawan.



          Prototype layar menu transaksi

          Gambar 4.3.4.2. Prototype layar menu transaksi
          Menampilkan form yang berisikan kode karyawan, nama karyawan, tahun periode dan status.



          Prototype layar menu laporan

          Gambar 4.3.5. Prototype layar menu laporan
          Menampilkan rekap data transaksi dan memilih tahun yang akan ditampilkan.



          Rancangan sistem yang diusulkan

          Tampilan halaman login

          Gambar 4.4.1. tampilan halaman login
          Pada halaman login, terdapat field username dan password. Hal ini berguna sebagai hak akses organisasi tertentu untuk mengakses sistem penilaian kinerja pegawai pada PT Argo pantes. Hal ini berguna untuk menghindari terjadi perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.



          Tampilan halaman home

          Gambar 4.4.2.1. tampilan halaman home
          Setelah login akan menampilkan tampilan home, Menu home menampilkan pesan selamat siang hrd .


          Templat:Pakebreak


          Tampilakn menu input data master

          Tampilan menu data karyawan

          Gambar 4.4.3.1. tampilan menu data karyawan
          Menampilkan form data - data pegawai seperti kode karyawan, nama karyawan, alamat dan tahun penilaian pegawai PT Argo Pantes.



          Tampilan menu tahun penilaian

          Gambar 4.4.3.2. Tampilan menu tahun penilaian karyawan
          Menampilkan form data tahunan penilaian berisikan kode tahun, tahun penilaian, dan keterangan.



          Tampilan menu kategori kinerja

          Gambar 4.4.3..3. Tampilan menu kategori kinerja
          Menampilkan form data kategori yang berisikan kode kategori, kategori dan bobot nilai



          Tampilan menu kompetensi

          Gambar 4.4.3.4. tampilan menu kompetensi
          Menampilkan form kompetensi yang berisikan kode kompetensi, kriteria kompetensi dan kompetensi.



          Tampilan menu performance rating

          Gambar 4.4.3.5. tampilan menu performance rating
          Menampilkan form kompetensi yang berisikan kode rating, rating dan keterangan.


          Tampilan menu data transaksi

          Tampilan menu mutasi

          <
          Gambar 4.4.4.1. Tampilan menu mutasi
          Menampilkan form mutasi karyawan yang berisikan kode karyawan, nama karyawan, alamat dan opsi pilihan tahun karyawan.



          Tampilan menu transaksi

          Gambar 4.4.4.2. Tampilan menu transaksi
          Menampilkan form mutasi karyawan yang berisikan kode karyawan, nama karyawan, tahun ajaran, dan status .



          Tampilan menu laporan

          Tampilan menu laporan

          Gambar 4.4.5.1. Tampilan menu laporan
          Menampilkan rekap data transaksi dan memilih tahun yang akan ditampilkan.



          Tampilan cetak laporan

          Gambar 4.4.5.2. Tampilan cetak laporan
          Menampilkan rekap laporan data penilain karyawan per tahun 2018



          Konfigurasi sistem usulan

          Konfigurasi sistem yang diusulkan untuk mengimplimentasikan sistem ini dengan baik adalah sebagai berikut :


          Spesifikasi Perangkat Lunak

          1. Windows 8 64 bit
          2. Microsoft Word 2013
          3. Microsoft Excel 2013
          4. Google Chrome
          5. Xampp versi 3.2.2
          6. Visual Paradigm


          Spesifikasi perangkat keras

          1. Prosesor : intel (R), Celeron CPU
          2. Monitor : LCD Acer
          3. Mouse : Acer
          4. Keyboard : Acer
          5. RAM : 2 GB
          6. Hardisk : 500 GB
          7. Printer : Hp Deskjet f2276


          Hak Akses

          1. Human Resources Development
          2. Pegawai
          3. Kepala Divisi
          4. Manajer
          5. Dewan Direksi


          User Requirmen

          Elisitasi Tahap I

          Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan.
          Tabel 3.4.1 Elisitasi Tahap I


          Elisitasi Tahap II

          Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap satu yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode MDI.
          Tabel 3.5.2. Elisitasi Tahap II
          Keterangan:
          • M = Mandatory (yang diinginkan)
          • D = Desirable (diperlukan)
          • I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

          Elisitasi Tahap III

          Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap dua yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML
          Tabel 3.5.3 Elisitasi Tahap III
          \
          Keterangan:
          • T : Technical H (High)  : Sulit untuk dikerjakan
          • O : Operational M (Middle)  : Mampu dikerjakan
          • E : Economy L (Low)  : Mudah untuk dikerjaka

          Final Draft Elisitasi

          Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar-dasar untuk merancang sebuah sistem yang akan dibentuk.
          Tabel 3.5.4. Final Draft Elisitasi




          DAFTAR PUSTAKA

          1. 1,0 1,1 Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: Rineka Cipta.
          2. Romney dan Steinbart. 2015. “Pengertian Sistem Secara Umum”. Website : http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/JIPN/article/view/275
          3. Setyanto, Eddy. Dkk. 2017. “APLIKASI TIK DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH”. Padang : HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 6, No. 2, Juli - Desember 2017
          4. Munandar, Haris 2017. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA TANGERANG.”
          5. Rusdiana, A, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
          6. Yanto, Robi. 2016. “ Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL.” Yogyakarta: Deepublish.
          7. 7,0 7,1 Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: Rineka Cipta.
          8. Prasetyo, Ekkal. 2017. “SISTEM INFORMASI DOKUMENTASI DAN KEARSIPAN BERBASIS CLIENT-SERVER PADA BANK SUMSEL BABEL CABANG SEKAYU”. Sumatra Selatan : Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS) Volume VII, No.2, Juli - Desember 2017, h. 1-10
          9. Masriadi 2018. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMAKAIAN LABORATORIUM KOMPUTER DI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK PADANG” MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA. Padang : Vol. XII Jilid I No.79 Januari 2018 MENARA Ilmu.
          10. Santoso, Budi. 2017. “PERANCANGAN APLIKASI OLAP (ONLINE ANALITYCAL PROCESSING) PENJUALAN BUKU PADA TOKO BUKU GRAMEDIA LUBUK LINGGAU DENGAN METODE CLUSTERING”. Lubuk Linggau : JTI, Vol 9 No.2, Desember 2017.
          11. Darmawan, Deni. 2013 “E-Marketer by Mobile phone” Jakarta : http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2014/08/JURNAL-Hary-Gustiyan-090462201371-Akuntansi.pdf.
          12. Ekastini Dkk. 2017. “Penerapan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process untuk SPK Penyeleksian Naskah Layak Terbit”. Yogyakarta : Citec Journal, Vol. 4, No. 2, Februari 2017 – April 2017 ISSN: 2460-4259.
          13. Dewi Andi Ratna Sari dan Dr. Hasniaty. 2017. “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAMUJU”. Mamuju : JBMI Vol. 14 No. 2 Oktober 2017.
          14. Dessler. 2013. “PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEHAVIORALLY ANCHOR RATING SCALE DAN MANAGEMENT BY OBJECTIVES (STUDI KASUS PADA PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL)”. Bandung : Behaviorally Anchore Rating Scale dan Management by Objectives.
          15. Kamal Ainul. 2017. “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru Pada SMK N 1 Demak Dengan Metode SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)”. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.
          16. Wahid, Abdul. Dkk. 2016. “SISTEM INFORMASI RESERVASI FASILITAS PADA APARTEMEN EKSEKUTIF MENTENG JAKARTA”. Jakarta : Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri.
          17. Utomo, Aditya Wahyu. 2018. “SISTEM INFORMASI PEMASARAN HANDPHONE PADA ORANGE SHOP MENGGUNAKAN WORDPRESS”. Surakarta. Website : http://eprints.ums.ac.id/60251/
          18. Rachmawati, Yuli. 2016. “SISTEM INFORMASI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR BERBASIS WEB PADA CV. SUMBER REZEKI JAKARTA”. Jakarta : Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri
          19. Sugiyono. 2017. “MANAJEMEN PENGETAHUAN SISTEM INFORMASI PEGAWAI PT GUNA KARYA INDONESIA (GKI) BEKASI”. Bekasi : CKI On SPOT, Vol. 10, No. 2, Desember 2017.
          20. Afriyonz. Dkk. 2014. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI JASA FOTO PERNIKAHAN BERBASIS WEB PADA EUPHORIA PHOTO STUDIO” Jambi : Jurnal Ilmiah Media Processor Vol.9 No.2, Juni 2014 ISSN 1907-6738
          21. Hardiati, Sri 2018. “ PERACANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERBASIS WEB PD. BPR KERTA RAHAJA CABANG BALARAJA”. Tangerang : Stmik Raharja.
          22. Halin, Adetria. dan Hasan, Syahril. 2017. “SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN UANG KOMITE MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7 PADA SMA NEGERI 5 KOTA TERNATE”. Ternate : Indonesian Journal on Information System Volume 2 Nomor 1 April 2017.
          23. Hadi, Miftahul. Dkk. 2018. “RANCANG BANGUN KATALOG BUKU ONLINE PADA PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN” Pacitan : IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org.
          24. Sovia, Rini dan Jimmy Febio “MEMBANGUN APLIKASI E-LIBRARY MENGGUNAKAN HTML, PHP SCRIPT, DAN MYSQL DATABASE”. Jambi : Jurnal PROCESSOR Vol. 6, No.2, Agustus 2017 – STIKOM Dinamika Bangsa – Jambi.
          25. Adin. Dkk. 2017. “SPK PENILAIAN DAN PEMBERIAN BONUS SALESMAN PADA PT MATAKAR KENDARI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING”. Kendari : semanTIK, Vol.3, No.1, Jan-Jun 2017, pp. 199-208 ISSN: 2502-8928 (Online).
          26. Widodo, Nur Fathoni akbar dan Purnama, Bambang Eka. “Pembuatan Web Pemasaran Batik Saji dengan Optimasi Mesin Pencari”. Pacitan : IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org.
          27. Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik. 2017. “PERANCANGAN APLIKASI SMS ALERT BERBASIS WEB”. Bogor : JIMP - Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.2 No.2 Agustus 2017 ISSN. 2503-1945
          28. Harfianto , Hendy Dwi. Dkk. 2018. ”Kakas Bantu Sistem Rekomendasi Kebutuhan Perangkat Lunak”.Surabaya : Engineering Requirements Vol. 1, No. 1, 2018 (eISSN: 1234-5678).
          29. Purnomo, Dian Eko Hari. 2017. “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT.XYZ”. Malang : IEJST (Industrial Engineering Journal of The University of Sarjanawiyata Tamansiswa) Vol. 1 No.1, Desember 2017 IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520
          30. Prasetyo , Alvin Agus Budi. 2018. “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA LOMBA SAINS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI SMA N KEBAK KRAMAT KARAGANYAR”. Surakarta.
          31. Oktavianus, Thomas Adi dan Suharso, Wiwik. 2017. “PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK EVALUASI DAN PENILAIAN DRIVER BERPRESTASI DI PERUSAHAAN DISTRIBUSI”. Jember : Prosiding SENSEI 2017 – Fakultas Teknik Unmuh Jember.
          32. Muthohir1, Moh. Dan Zainudin, Ahmad. 2018. “PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) PADA SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN BERBASIS DECISION SUPPORT SYSTEM”. Jurnal SMART COMP Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 P-ISSN: 2089-676X E-ISSN: 2549-0796.
          33. Iqbal, Mohammed Masum. (2018). “ A n a l y s i s o f E m p l o y e e s Performance Appraisal System: A Study on Hennes & Mauritz AB (H&M)”. India : http://hdl.handle.net/20.500.11948/2307.
          34. Ibrohim, Muhamad. 2016. “Decision Support System for Determining the Scholarship Recipients using Simple Additive Weighting (SAW)”. Serang : International Journal of Computer Applications (0975 – 8887) Volume 151 – No.2, October 2016 10.
          35. Utami, Tika Devi. dkk. 2017.“Analysis of Primary School Infrastructure Damage using Simple Additive Weighting Method and Map Visualization” menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)”. ITSMART: Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Vol. 6, No. 2, December 2017 ISSN: 2301-7201, E-ISSN: 2541-5689.
          36. Ramadian. Dkk. 2018. tentang “Simple Additive Weighting to Diagnose Rabbit Disease”. E3S Web of Conferences 31, 10002 (2018) https://doi.org/10.1051/e3sconf/20183110002.
          37. Zigarmi, Drea. 2016. “Work Locus of Control, Motivational Regulation, Employee Work Passion, and Work Intentions: An Empirical Investigation of an Appraisal Model”. Article in Journal of Happiness Studies • November 2016 DOI: 10.1007/s10902-016-9813-2 .

Contributors

Diahlarasati2