SI1411482602

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411482602
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1411478743
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi Manajemen
           
           
           
           
(DR. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482602
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 08 juni 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Harfizar,M.Kom )
   
(Abdul Hamid Arribathi,S.Ag.,MM )
NID : 15028
   
NID : 13005


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482602
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 08 Juni 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1411482602
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1411482602

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan tekhnologi informasi yang semakin pesat, kemudahan sebuah layanan sistem informasi terletak pada kemudahan penggunaannya dan Penilaian kinerja karyawan merupakan motivasi untuk seseorang bekerja mencari pendapatan guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan mendapatkan upah yang merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Karyawan sebagai aset perusahaan harus menetapkan penilaian kinerja yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk itu diperlukan adanya sistem agar proses penilaian kinerja karyawan dapat berjalan dengan baik. Sistem penilaian kinerja didalam suatu perusahaan tidak hanya sebatas sebagai proses penilaian kinerja karyawan, tetapi juga mempermudah pihak manajemen dalam menentukan anggaran pengeluaran untuk pembayaran upah karyawan dan memberikan apresisasi terhadap loyalitas keteladanan para karyawan. PT.Asurasi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang asuransi. Dalam metode sistem penilaian kinerja karyawan, PT.Asurasi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang menerapkan sistem penilaian terhadap karyawan sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi untuk loyalitas kinerja karyawan terhadap perusahaan, berdasarkan kriteria-kriteria atau faktor-faktor penilaian tertentu dan menghasilkan suatu output penilaian berupa sebuah laporan penilaian karyawan, yang akan menentukan alternative yang optimal, yaitu karyawan terbaik. Dengan alasan ini, maka penulis mengambil materi ini, akhirnya penulis mengadakan penelitian tentang “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang” sebagai laporan.

Kata Kunci : Penilaian Kinerja Karyawan, laporan, web


ABSTRACT

Along with the rapid development of information technology, the ease of an information system service lies in its ease of use and Employee performance appraisal is a motivation for someone working to earn income to meet their life needs. By working someone will get a reward that is a reward provided by the company to employees. Employees as assets of the company must establish a good performance appraisal in accordance with applicable provisions, for it required the existence of the system for employee performance appraisal process can run well. Performance appraisal system within a company is not only limited as employee performance appraisal process, but also facilitate the management in determining expenditure budget for payment of employee wage and giving apresisasi to loyalty exemplary of employees. PT.Asurasi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang is a company engaged in insurance. In the method of employee performance appraisal system, PT.Asurasi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang applying the appraisal system to employees as a form of awareness and appreciation for employee performance loyalty to the company, based on certain criteria or factors of assessment and produce an assessment output in the form of an assessment report employees, who will determine the optimal alternative, the best employees. With this reason, the authors take this material, finally the authors conducted a study on "Designing Employee Performance Evaluation Information System At PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang" as a report.

Keywords: Employee Performance Assessment, report, web


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang”.

Laporan ini merupakan hasil penelitian di PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak DR. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam proses pengerjaan laporan Skipsi ini.
  5. Bapak Abdul Hamid Arribathi, S.Ag.,MM sebagai Dosen Pembimbing II yang juga telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyusun laporan skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Ryardi William sebagai Ketua BAS PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang .
  8. Bapak Ardy , Rangga , Nana sebagai supervisor sekaligus Pembimbing Lapangan di PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang yang telah memberikan data dan informasi seputar penelitian ini.
  9. Ayah , Ibu , Ka Rizky Yuliana, dan Keluarga yang telah memfasilitasi dan selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dalam mencari ilmu, dan memberikan begitu banyak arahan yang positif bagi kehidupan penulis.
  10. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan penelitian skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga laporan penelitian skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, Juli 2018
TIYA PUSPITA FIRDAUS
NIM. 1411482602

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  6. Tabel 4.2 Admin
  7. Tabel 4.3 Blocked
  8. Tabel 4.4 Settings
  9. Tabel 4.5 Visitors
  10. Tabel 4.6 Karyawan
  11. Tabel 4.7 Nilai
  12. Tabel 4.8 Pengujian Pengujian Login Akun Admin Penilaian Kinerja Karyawann
  13. Tabel 4.9 Pengujian Input Data Karyawan
  14. Tabel 4.10 Pengujian Input Data Nilai
  15. Tabel 4.11 PengujianPencarian Data Karyawan
  16. Tabel 4.12 Time Schadule
  17. Tabel 4.13 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Ketua BAS
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Karyawan
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Branch Manager
  6. Gambar 3.6 Sequence Diagram Ketua BAS
  7. Gambar 3.7 Sequence Diagram Karyawan
  8. Gambar 3.8 Sequence Diagram Branch Manager
  9. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan
  10. Gambar 4.2 Usecase Diagram Aktor Ketua Bas
  11. Gambar 4.3 Usecase Diagram Aktor Branch Manager
  12. Gambar 4.4 Usecase Diagram Aktor Karyawan
  13. Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem Penilaian
  14. Gambar 4.6 Activity Diagram Aktor Ketua Bas
  15. Gambar 4.7 Activity Diagram Aktor Branch Manager
  16. Gambar 4.8 Activity Diagram Aktor Karyawan
  17. Gambar 4.9 Sequence Diagram Login
  18. Gambar 4.10 Sequence Diagram Aktor Ketua Bas
  19. Gambar 4.11 Sequence Diagram Aktor Branch Manager
  20. Gambar 4.12 Sequence Diagram Aktor Karyawan
  21. Gambar 4.13 Class Diagram Sistem Penilaian
  22. Gambar 4.14 Prototype Tampilan Login Sistem Penilaian
  23. Gambar 4.15 Prototype Tampilan Dashboard Karyawan
  24. Gambar 4.16 Prototype Tampilan Profil Karyawan
  25. Gambar 4.17 Prototype Tampilan Penilaian Karyawan
  26. Gambar 4.18 Prototype Tampilan Login Ketua Bas dan Branch Manager
  27. Gambar 4.19 Prototype Tampilan Dashboard Ketua Bas dan Branch Manager
  28. Gambar 4.20 Prototype Tampilan Manage data karyawan Ketua Bas
  29. Gambar 4.21 Prototype Tampilan Add Karyawan
  30. Gambar 4.22 Prototype Tampilan Edit Profil Karyawan
  31. Gambar 4.23 Prototype Tampilan View Nilai Karyawan
  32. Gambar 4.24 Prototype Tampilan View Nilai by Chart
  33. Gambar 4.25 Prototype Tampilan Edit Nilai Karyawan
  34. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Login Karyawan
  35. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Dashboard karyawan
  36. Gambar 4.28 Tampilan Halaman profil karyawan
  37. Gambar 4.29 Tampilan Halaman Penilaian Karyawan
  38. Gambar 4.30 Tampilan Halaman Login Ketua Bas dan Branch Manager
  39. Gambar 4.31 Tampilan Halaman Dashboard Ketua Bas dan Branch Manager
  40. Gambar 4.32 Tampilan Halaman Manage Data Karyawan
  41. Gambar 4.33 Tampilan Halaman Add Karyawan
  42. Gambar 4.34 Tampilan Halaman Edit Profil Karyawan
  43. Gambar 4.35 Tampilan Halaman Manage Data Penilaian
  44. Gambar 4.36 Tampilan Halaman View Nilai Karyawan
  45. Gambar 4.37 Tampilan Halaman View Nilai by Chart
  46. Gambar 4.38 Tampilan Halaman Edit Nilai Karyawan


DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Di sini dituntut kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber-sumber daya secara terencana, terutama sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan untuk menghasilkan daya gunadan hasil dalam setiap kegiatan perusahaan.

Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai unjuk kerja pegawainya. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara umum adalah untuk memberikan feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisasi, dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan, sehingga penilaian kinerja dapat menjadi landasan untuk penilaian sejauh mana kegiatan SDM seperti perekrutan, seleksi, penempatan, dan pelatihan dilakukan dengan baik, dan apa yang akan dilakukan kemudian seperti dalam penggajian, perencanaan karier, dan lain-lainnya yang tentu saja merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia.

PT. Asuransi Sinarmas adalah salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonsia untuk melayani kebutuhan masyarakat akan asuransi, ASM mempunyai jaringan pemasaran yang luas di seluruh Indonesia.

Tingkat persaingan kerja yang semakin besar mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan memberikan kinerja yang terbaik. Hampir semua karyawan mendambakan untuk mendapatkan karir di perusahaan yang dia bekerja, karena pada dasarnya karyawan menginginkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya seperti pendapatan yang lebih tinggi, bonus dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.

Hasil penilaian kinerja menunjukkan apakah sumber daya manusia (karyawan/pegawai) pada perusahaan tersebut sudah memenuhi target atau sasaran baik secara kualitas maupun kuantitas yang dikehendaki oleh PT. Asuransi Sinarmas sehingga perusahaan dapat memberikan jenjang karir yang sesuai dengan hasil penilaian kinerja dan peraturan yang berlaku.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha pelayanan jasa asuransi yaitu PT. ASURANSI SINARMAS tidak menutup diri dalam menghadapi masalah-masalah yang terkait dengan karyawan khususnya dalam peningkatan karir para karyawannya. Untuk itu PT. ASURANSI SINARMAS merasa perlu mengambil langkah yang tepat dalam menangani masalah karir karyawan melalui penerapan penilaian kinerja.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan judul dalam penulisan ini yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINAR MAS CABANG CIKOKOL TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka perumusan masalah yang timbul pada objek penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana proses pengolahan data penilaian kinerja karyawan yang berjalan saat ini?
  2. Apakah penilaian kinerja karyawan yang dihasilkan oleh perusahaan sudah cukup akurat?
  3. Bagaimana merancang sistem penilaian kinerja karyawan pada PT Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang?

Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ruang lingkupnya adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang menggunakan Data karyawan dari PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang.
  2. Sistem dibuat untuk mengukur standarisasi pekerjaan dan kenaikan jabatan berdasarkan kompetensi yang sudah ada.
  3. Sistem dapat menampilkan setiap proses perhitungan dan dapat memberikan perangkingan pegawai yang dinilai berdasarkan bobot kriteria hasil perhitungan untuk tujuan pengukuran standarisasi dan kenaikan jabatan.
  4. Sistem berbasis web base.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut

  1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem penilaian kinerja karyawan yang sedang berjalan di PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang.
  2. Untuk meningkatkan kinerja agar lebih mampu dalam bereksperimen dalam melakukan pola berfikir agar lebih baik lagi.
  3. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem penilaian kenerja karyawan pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang dalam melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dihasilkan dalam laporan ini adalah :

  1. Sebagai sumber pembelajaran yang disesuaikan dengan pengamatan dan pengalaman langsung sehingga memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
  2. Membantu manajemen dalam mengambil sebuah keputusan dalam hal penilaian karyawan.
  3. Menambah wawasan dan pengetahuan serta mengembangkan kreatifitas dan bakat penulis khususnya dan pembaca pada umumnya terutama dalam hal perancangan sistem penilaian kinerja karyawan pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti untuk apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan isi laporan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka usaha pengumpulan data yang dibutuhkan dalam pembuatan perancangan sistem digunakan beberapa metode sebagai berikut:

  1. Pengamatan (Observasi)
  2. Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  3. Wawancara (Interview)
  4. 2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder dari PT Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang mengenai apa saja yang diinginkan dalam membangun rancangan sistem penilaian kinerja karyawan dan hasilnya penulis mendapatkan apa yang diinginkan stakeholder mengenai sistem yang akan dibuat.

  5. Studi Pustaka (Literatur Riview)
  6. 3. Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang di peroleh dengan cara membaca buku atau literatur-literatur yang ada pada halaman website atau artikel. Penulis juga melakukan studi pustaka melalui sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu penganalisaan dan sebagai acuan untuk menulis

Metode Analisa Sistem PIECES

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisa PIECES analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service

Selanjutnya, data diolah untuk dianalisis maka dibuatlah sistem dengan bantuan elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan user dan dapat dipenuhi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan 4 (empat) macam diagram UML meliputi usecase diagram, class diagram, sequence diagram, dan actifity diagram dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Kemudian pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework CI serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Prototype

Dalam penelitian penerapan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini program dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai diharapkan agar menghasilkan sebuah produk yg lebih baik.s

Meteode Testing

Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode testing black box, dengan itu dapat menemukan kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan apakah input diterima dengan benar dan output telah sesuai dengan yang sudah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan mendapatkan gambaran secara umum tentang penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan pokok pembahasan tersebut dalam beberapa bab yang secara garis besarnya adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan, rumusan suatu masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini juga berisi teori – teori konsep dasar dari aplikasi android, PIECES, Literatur review dan lain – lain.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, visi dan misi PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode UML yang terdiri use case diagram, activity diagram dan class diagram, serta hasil rancangan sistem yang diusulkan berupa solusi dari masalah yang di hadapi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan saran-saran yang bisa diberikan kepada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[1], sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar.

Menurut Agus Ramdhani Nugraha dan H. Ahmad Sofyan Haris dalam Jurnal Teknik Informatika (2016:32)[2]. “Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu kumpulan/grup dari komponen-komponen yang saling terhubung, berinteraksi bekerjasama didalamnya antar satu sama lain yang mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Karateristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3-5)[3], “supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakterisktik sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary System) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Lingkungan luar sistem (Environment System) Lingkungan luar dari suatu sistem (environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  5. Penghubung (Interface System) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
  6. Masukan (Input System) Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  7. Keluaran (Output System) Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  8. Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. jika sistem yang tidak mempunyai tujuan dan sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunaya, sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan di hasilkan sistem. Suatu sistem akan di katakana berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan.
  9. Pengolahan (Proses System) Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  10. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42)[4] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (Open System).
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains dan Informatika (2015:48)[5] mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Siagian dalam buku H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29). “Data merupakan bahan “mentah”. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”.

Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:23).[6] “Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, data adalah suatu fakta yang masih dalam keadaan mentah dan masih berdiri sendiri yang akan diolah menjadi informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43) dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sifat Data

Berdasarkan sifat data, dikenal

  1. . data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
  2. . data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.

2. Berdasarkan Sumber Data

Berdasarkan sumber data, dikenal

  1. . data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
  2. . data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.

3. Berdasarkan Cara Memperolehnya

Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:

  1. . Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
  2. . Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.

4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya

Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

  1. . Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
  2. . Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
  3. . Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

5. Berdasarkan Skala Pengukurannya

Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Nilai Data

Nilai Data yaitu bahwa suatu data yang bernilai harus memenuhi 3 (tiga) ketentuan, antara lain : (Donosepoetro dalam Ardi, 2016:15-16).[7]

a. Ketelitian Data

Ketelitian suatu data ditentukan oleh kecilnya perbedaan apabila observasi yang menghasilkan data itu diulangi.

b. Komparabilitas Data

Suatu pengukuran pada hakekatnya dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu terhadap suatu standar.

c. Validitas Data

Suatu data dapat saja mempunyai kulaitas yang baik, tetapi belum tentu valid atau berguna, jika tidak menunjang tercapainya tujuan si pemakai.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Robert N. Anthony dikutip Mujiati dkk dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 4 No. 1 (2016:12)[8], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya".

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[9] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang berguna untuk membuat keputusan.

Kualifikasi Informasi

Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279) Terbentuknnya informasi yang dihasilan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy) Berarti informasi tersebut mempunyai anfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. Tetapi waktu (Time Lines) berarti informasi yang dating pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan
  2. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate) Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

Ciri-Ciri Informasi

Enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut : (Darmawan dalam Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:86).

  1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
  2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
  3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
  4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  5. Accurancy of information (ketepatan informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Ciri-ciri informasi tersebut idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika akan memutuskan atau membuat kebijakan tertentu sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.

karakterisktik Informasi

Karakteristik informasi yang baik, yaitu sebagi berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:91-92).

  1. Information must be pertinent. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa memiliki atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah digunakan tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan
  4. Relevan. Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Kualitas Informasi

Arti kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak pada bagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan oleh penggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunaannya membuat keputusan. Atribut-atribut kualitas informasi dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi dan untuk mengembangkan strategi kualitas informasi untuk semua organisasi. Dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut : (Maniah, dkk, 2017:2-6)[10].

a. Intrisic IQ (kualitas data diketahui secara langsung dari informasi), terdiri atas :

  1. Accurancy
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias/menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan/kesengajaan sehingga merusak/merubah data-data asli tersebut.

  3. Objectiviy
  4. Sejauh mana informasi tidak bias, berprasangka dan tidak memihak. Penerapan dimensi objektivitas tergantung pada jenis informaasi. Misalnya, tinggi bangunan. Objektivitas jenis informasi lainnya, seperti deskripsi produk, mungkin dipengaruhi oleh preferensi penyedia informasi.

  5. Believability
  6. Sejauh mana informasi dianggap benar dan kredibel. Believability dapat dilihat sebagai akuransi yang diharapkan. Sedangkan akuransi mengacu pada presisi yang dapat diverifikasi dimana informasi, believability mengacu pada informasi yang dipercaya tanpa memeriksanya. Believability adalah subyektif yang berbeda untuk memutuskan mana informasi terpercaya.

  7. Reputation
  8. Sejauh mana informasi sangat dihargai dalam hal sumber atau konten.

b. Accesibility IQ (sejauh mana informasi tersedia), terdiri atas:

  1. Accessibility
  2. Informasi yang dapat diakses adalah informasi yang dapat diperoleh bila diperlukan. Aksesbilitas tergantung pada pengguna dan bahkan keadaan khusus pengguna. Kualitas informasi ketepatan waktu dan aksesbilitas harus saling melengkapi. Informasi yang tepat waktu yang tidak dapat diakses informasi yang usang, tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna informasi tersebut.

  3. Access Security
  4. Keamanan seringkali ditambahkan setelah pengembangan sistem informasi selesai atau diabaikan sama sekali. Dua aspek keamanan informasi, yaitu: melindungi informasi dari orang-orang (keamanan logis) dan melindungi informasi dari bencana alam (perencanaan pemulihan bencana). Sehingga sejauh mana akses ke informasi dibatasi secara tepat untuk menjaga keamanan. Keamanan logis bergantung pada hambatan logis seperti password, enkripsi data dan otentikasi transaksi, bersama dengan kewaspadaan manusia. Perencanaan pemulihan bencana melibatkan melindungi informasi dan memastikan back-up yang tepat dan prosedur pengolahan alternatif di tempat.

c. Contextual IQ (tergantung pada konteks organisasi), terdiri atas :

  1. Relevancy
  2. Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai jumlah barang di gudang untuk bagian sumber daya manusia adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan ke bagian gudang.

  3. Value Added
  4. Sejauh mana informasi bermanfaat, memberikan keuntungan dari penggunaan informasi tersebut.

  5. Timeliness
  6. Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar fatal/kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

  7. Completeness
  8. Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian–sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

  9. Amount of Information
  10. Jumlah data, atau kuantitas, merupakan dimensi kualitas informassi yang mengacu pada jumlah atau volume informasi yang tepat dan tersedia. Ini berarti bahwa informasi memiliki tingkat keluasan dan kedalaman yang cukup untuk tugas pengguna informasi. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa pengguna informasi tidak kewalahan oleh terlalu banyaknya detail informasi.

d. Representational IQ (pentingnya penyajian informasi), terdiri atas :

  1. Interpretability
  2. Interpretability terkait dengan konteks untuk penafsirannya dalam format informasi (bahasa yang sesuai, simbol dan unit dan definisi yang jelas). Format yang sesuai untuk informasi tergantung ada penggunaan informasi dan penggunaan informasi tersebut. Contoh, seorang manajer pemasaran meringkas lebih dari tiga puluh halaman angka penjualan dalam bentuk grafis, dengan menggunakan pie chart multi-warna untuk presentasi kepada direktur penjualan.

  3. Ease of Understanding
  4. Ease of understanding mengacu pada kejelasan informasi, tidak ambigu dan mudah dipahami. Termasuk juga seberapa baik informasi “berkaitan” dan konsisten dengan dirinya sendiri. Informasi dapat menjadi kacau jika rinciannya tidak relevan, format ambigu yang dapat membingungkan pengguna informasi dan menyebabkan mereka tidak menerima atau bahkan menolak pesan informasi tersebut.

  5. Concise Representation
  6. Concise representation adalah sejauh mana ringkasan informasi mewakili keseluruhan informasi.

  7. Concistent Representation
  8. Concistent representation mengacu pada penggunaan format umum dari sistem ke sistem dan dari aplikasi ke aplikasi. Sejauh mana informasi disajikan dalam format yang sama dan kompatibel dengan data sebelumnya.

  9. Ease of Manipulation
  10. Kualitas informasi tidak hanya terletak pada kualitas dari informasi itu sendiri, tetapi juga bagaimana dapat dimanipulasi dan dikombinasikan dengan informasi lainnya dan dikirmkan ke pengguna. Hal ini sering kali melibatkan kerjasama antar sistem.

Siklus Hidup Informasi

Siklus hidup informasi (information life cycle) merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diinformasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang atau tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi : (Maniah, dkk, 2017:2)

  1. Bagaimana informasi diciptakan : systemic (berhubungan dengan suatu sistem), environment (berhubungan dengan lingkungan.
  2. Bagaimana infromasi disampaikan : one-to-many presentation, white paper, web site FAQ, web site informational. Web site directed (link yang dikirim dengan email dan sebagainya) ke web site tertentu, disampaikan berbasis aplikasi melalui expert system, one-to-one presentation seperti dari mulut ke mulut, komunikasi ad-hoc.
  3. Bagaimana informasi setelah dikelola : kompleksitas informasi, kompleksitas proses penciptaan, kompleksitas manajemen sistem, dampak finansial dari penciptaan informasi.
  4. Jenis informasi yang diciptakan : diciptakan dan disimpan secara informal seperti memori manusia, local hard drive komputer, expert system (memindahkan informasi tacit ke dalam struktur formal), explicit (diciptakan dan disimpan secara formal seperti network share, network web site/intranet, knowlegde management system informal, sistem manajemen dokumen, formal knowledge management system.
  5. Nilai Sumber : usia informasi, kedekatan informasi dengan pelanggan, sumber informasi, dan interaksi sebelumnya dengan sumber tertentu.

Tipe Informasi

Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan, tetapi juga mempunyai peranan yang lebih penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi sumber daya, pengukuran, dan pengendalian.

Laporan-laporan dari sistem informasi memberikan informasi pada manajemen mengenai permasalahan yang terjadi dalam organisasi untuk menjadi bukti yang berguna dalam menentukan tindakan.

Sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu sebagai berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:91).

  1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information), yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja pesonelnya.
  2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information), yaitu membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.
  3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information), yaitu informasi untuk membantu para manager atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”. (Susanto, 2017:55)[11]

“Sistem informasi adalah suatu bentuk sistem komunikasi dimana data direpresentasikan dan diproses sebagai bentuk memori sosial”. (Bettaliyah, 2016:841)[12]

“Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan , mengubah,dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.(Indrajani,2014:3)[13]

Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan tersebut dapat di tarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pengolahan, dan pelaporam sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya

Komponen Sisstem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari komputer, intruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sistem informasi dapat dikategorikan dalam empat bagian : (Bettaliyah, 2016:842).

  1. Sistem Informasi Manajemen
  2. Sistem Informasi Keputusan
  3. Sistem Infromasi Eksekutif
  4. Sistem Informasi Transaksi

Fungsi Sistem Informasi

Berikut merupakan fungsi sistem informasi, antara lain : (Bettaliyah, 2016:842).

  1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu danakurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
  2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem infromasi secara kritis.
  3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
  4. Mengidentifkasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
  5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem infromasi.
  6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
  7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisis Sistem adalah studi tentang sistem bisnis yang sedang berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi”. (Susanto, 2017:332).

“Analisis sistem yaitu dilakukan pada setiap tahap ini yaitu menganalisis, mempelajari dan mengetahui apa yang dikerjakan oleh sistem yang ada saat ini dan siapa saja yang terlibat di dalamnya”. (Hamdani, 2015:182)[14].

“In the analysis to follow, we will give insights into the utilization and specific value of first, second and third person perspectives”. (Wina Smeenk, dkk, 2016:34).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas analisa sistem adalah penelitian dari sistem yang ada dan sudah utuh bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merancang suatu sistem yang baru atau melakukan pengembangan terhadap sistem yang ada.

Langkah-Langkah Analisa Sistem

Dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Pada tahap ini diberikan penilaian terhadap sistem yang lama dan dipelajari kelemahan yang ada serta mencari beberapa alternatif pemecahan masalah. Di dalam tahap ini terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan yaitu (Alhamidi, 2016:82).

  1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49)[15] “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut McKay, dkk dalam International Journal of computer intergrated manufacturing (2016:237)[16] “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.(Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan).

menurut Dadang Haryanto dkk (2015:4)[17], “Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis”.

Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem yang baik dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Tujuan Perancangan Sistem

Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu :(Darmawan dan Kunkun, 2013:228)[18]

  1. . Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (end-user).
  2. . Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).


Teori Khusus

Konsep Dasar Penilaian Kinerja

Definisi Penilaian Kinerja

Dikutip dari Wijayanti dkk dalam jurnal Psikologi Undip Vol.1 No. 2 (2012:1)[19], “Penilaian kinerja merupakan deskripsi sistematik, formal, dan evaluatif terhadap kualitas pekerjaan yang memiliki standar tertentu mengenai kelebihan serta kekurangan karyawan secara individu maupun kelompok, hal tersebut merupakan fungsi yang penting bagi personalia dan manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan”.

Dikutip Kim dalam International Journal Public Personnel Management Vol. 45 Hal. 2 (2016:150)[20], "performance appraisal as the formal process of evaluating organizational members".

Berdasarkan pendapat diatas penilaian kinerja adalah rangkaian proses evaluasi dalam organisasi secara deskripsi, formal dan evaluatif dengan standar tertentu.

Fungsi Penilaian Kinerja

Dikutip Taufik dkk dalam Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 13 No.2 (2014:762)[21], "Ada beberapa fungsi dan kegunaan yang dapat diperoleh dari penilaian kinerja. Salah satu penggunaan penilaian kinerja yang paling umum adalah untuk pembuatan keputusan administratif yang berkaitan dengan promosi, pemberhentian, pemutusan hubungan kerja dan peningkatan upah berdasarkan atas jasa karyawan".

Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Agus Sutiono (2014:)[22] suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu: a. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang. b. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja,merencanakan pekerjaan, perkembangan karier dan memperkuat hubungan antar manajer yang bersangkutan dengan karyawan.

Langkah-Langkah Penilaian Normal

Menurut Agus Sutiono (2014:), kemampuan menghasilkan data yang akurat dan reliable akan meningkat jika mengikuti suatu proses sistematis yang terdiri dari 6 (enam) langkah, yaitu:

  1. Mengadakan standar kinerja untuk setiap posisi dan criteria evaluasinya.
  2. Mengadakan kebijaksanaan evaluasi kinerja berkaitan dengan kapan penilaian dilakukan, seberapa sering dan siapa yang harus menilai.
  3. Memiliki penilai yang mengumpulkan data kinerja karyawan.
  4. Memiliki penilai yanag mengevaluasi kinerja karyawan.
  5. Mendiskusikan evaluasi tersebut dengan karyawan.
  6. Membuat keputusan dan menyimpan hasil evaluasi tersebut.

Pengukuran Kinerja

Menurut Agus Sutiono (2014:), Pendekatan Komparatif, adalah pendekatan yang menuntut penilai untuk membandingkan kinerja individu dengan individu lain. Yang termasuk pendekatan komparatif antara lain:

  1. Ranking
  2. Forced distribution (distribusi yang dipaksakan)
  3. Paired comparison (pembandingan berpasangan)

Pendekatan Atribut, adalah pendekatan yang memusatkan perhatiannya pada sejauh mana individu memiliki atribut tertentu (cir-ciri atau sifat) yang diyakini diperlukan untuk keberhasilan perusahaan. Teknik yang digunakan dalam pendekatan ini cenderung untuk menetapkan seperangkat sifat (seperti inisiatif, kepemimpinan dan kemampuan bersaing) dan menilai individu pada sifat-sifat tersebut.

Pendekatan Keperilakuan, adalah pendekatan yang berusaha untuk mendefinisikan perilaku karyawan yang harus efektif dalam pekerjaan. Menurut Nawawi (2000). Teknik yang tergantung pada pendekatan keperilakuan antara lain :

  1. Critical Incident (Insiden kritis)
  2. Behavioral Anchored Rating Scale (skala penilaian berdasarkan perilaku)
  3. Behavioral Observation Scales (skala observasi berhubungan dengan perilaku)
  4. Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management by Objectives/MBO), pendekatan ini lebuh umum digunakan untuk professional dan karyawan manajerial.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML

Berikut adalah beberapa penjabaran mengenai definisi UML (Unified Modelling Language) menurut para ahli, diantaranya adalah:

A UML is a standard modeling Language to model the real world in the field of software engineering. A UML diagrams is partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existance. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts. (Fergus U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka, 2016:506)[23]

“Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”. (Warsito, dkk, 2015:29)

“Unified Modeling Language or UML is defided as standardized geral purpose modeling language in the field of object-oriented sofware engineering”. (Lee, 2012:159-161)

“The Unified Modeling Language (UML) is a family of grapichal notations, backed by a single meta-model that help in describing the designing software systems, particularly software systems built using the object oriented (OO) style”. (Seth, dkk, 2012:17)[24]

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, UML atau Unified Modeling Languange adalah sebuah bahasa yang dapat memberikan gambaran suatu analisa yang berorientasikan objek, sehingga dapat dipahami dengan mudah alur suatu sistem tertentu.

Jenis-Jenis Diagram UML

Berikut ini adalah jenis-jenis diagram UML ialah sebagai berikut

  1. Usecase Diagram
  2. Use case atau diagram use case menggambarkan kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. (Sugiarti dalam Wardhani, 2014:17-18).

    Penamaan pada use case didefinisikan sesederhana mungkin dan mudah untuk dipahami. Ada dua hal utama dalam use case, yaitu actor dan use case.

    1. Actor: merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Meskipun simbol dari actor berbentuk orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.
    2. Use case: merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.

    “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. (Murad, dkk, 2013:57)[25]

  3. Class Diagram
  4. Class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur dalam objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object”. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014: 20)

    Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi. Atribut adalah variabel-variabel yang mendeskripsikan properti dengan bentuk sebaris teks dalam kelas tersebut, sedangkan metode adalah fungsi yang dimiliki kelas yang dalam class diagram dilambangkan menggunakan simbol-simbol. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:20)

  5. Sequence Diagram
  6. Diagram sequence merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan perilaku objek kepada use case dengan mendeskripsikan proses objek dengan pesan yang dikirmkan. Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sequence harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:22)

    “A sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time ordering of messages”. (Vani, 2015:1215).[29].

  7. Activity Diagram
  8. Diagram aktivitas menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem, tetapi bukan aktivitas aktor. Diagram aktivitas juga menggambarkan bagaimana alur sistem berawal, pilihan (decision) yang mungkin terjadi, dan bagaimana akhir alur sistem tersebut. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:24)[26]

    “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagaram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”. (Murad, dkk, (2013:53)

    “Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. (Bhute, dkk 2013:29)

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan daiatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah suatu aluran diagram yang menggambarkan proses analisa dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Agus Irawan dan Ahmad Najiullah dalam Jurnal Protekinfo (2015:37) “Web atau website merupakan bahasa suatu aplikasi yang berjaalan pada server dan dapat diakses melalui jaringan internet secara world wide. Website menawarkan berbagai macam keuntungan dalam pemanfaatnya, diantaranya :

  1. Mudah untuk akses,
  2. Dapat diakses dari pengguna dari mana saja dan kapan saja.

Menurut Rio Andes Daniel penggabean, dkk dalam Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (2017:349) “Website merupakan kumpulan-kumpulan web yang saling terhubung dan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada dibawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child pages, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web”

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014),“Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basia data”.

Menurut Team EMS (2016:54), “Unified Modelling Language (UML) is the standard set of model conssruct and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standart organization for system development”. Database adalah tempat untuk menyimpan data dan nantinya data ini bisa diambil lagi. Tanpa database aplikasi akan kesulitan menyimpan data.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Database adalah sekumpulan data yang sanling berhubungan dan mempunyai arti tertentu untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL (My Structured Query Language).

Karekteristik Database

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:303),“ karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki 3 karakteristik utama, yaitu:

  1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa penggunaan untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
  2. Data yang bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
  3. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali.

Konsep Dasar HTML (Hyper Text Markup Language)

Definisi HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Harkamal Kaur (2017:2),“Hyper Text Markup Language, commonly abbreviated as HTML, is the standard markup language used to create web pages. Along with CSS, and JavaScript, HTML is a cornerstone technology used to create web pages as well as to create user interfaces formobile and web applications”.

(Hyper Text Markup Language, yang biasa disingkat HTML, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat halaman web. Seiring dengan CSS, dan JavaScript, HTML merupakan teknologi cornerstone yang digunakan untuk membuat halaman web sekaligus untuk menciptakan user interface aplikasi mobile dan mobile).

Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS (Casading Style Sheet)

Menurut Richard Rapp dan Justin Lewis (2017:3)[27], “CSS is used to provide formatting and styles to elements on a web page. This is typically done by defining CSS classes, each with a different name, that are applied to the page they are formatting. CSS is ubiquitous on modern web pages, and also heavily used to format ads creatives”.

(CSS digunakan untuk menyediakan format dan gaya pada elemen pada halaman web. Ini biasanya dilakukan dengan mendefinisikan kelas CSS, masing-masing dengan nama yang berbeda, yang diaplikasikan ke halaman mereka format CSS ada di mana-mana di halaman web modern, dan juga banyak digunakan untuk memformat materi iklan).

Konsep Dasar MySQL (My Structured Query Language)

Definisi MySQL(My Structured Query Language)

Menurut M. Rudyanto Arief dalam Medi Suhartanto (2014:3), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang databse sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Konsep Dasa Prototype

Definisi Prototype

Menurut Kendall dan Kendall dalam Basri dan Joni Devitra (2017:230),“Prototype adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna”.

Keuntungan Prototype

Menurut Danny (2016)[28], prototype memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  1. Dapat memberikan bukti konsep yang diperlukan untuk menarik dana.
  2. Awal visibilitas prototipe memberikan pengguna gagasan tentang apa sistem akhir seperti apa.
  3. Mendorong partisipasi aktif antara pengguna dan produsen.
  4. Memungkinkan output yang lebih tinggi untuk pengguna.
  5. Biaya yang efektif (biaya pengembangan dikurangi).
  6. Meningkatkan kecepatan pengembangan sistem.
  7. Membantu untuk mengidentifikasi masalah dengan kemanjuran dari desain sebelumnya, analisis persyaratan dan kegiatan coding.
  8. Membantu menyempurnakan potensi risiko yang terkait dengan pengiriman sistem yang dikembangkan.
  9. Berbagai aspek dapat diuji dan umpan balik yang cepat bisa didapat dari pengguna.
  10. Membantu memberikan produk dengan kualitas bagus.
  11. Pengguna dapat berinteraksi selama siklus pengembangan prototype.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Prepocessor)

Definisi PHP

Menurut M.A. Ansari dkk (2017:246),“The PHP is a programming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”.

(PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya).

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65)[29],“XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

Konsep Dasar Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2012:1), “Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk bekerja atau membuat program dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis.”

Konsep Dasar Subline Text

Definisi Sublime Text

Menurut Faridl (2015:3)[30], “Sublime Text adalah teks editor berbasis Phyton, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3.”

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa sublime text adalah tool yang digunakan untuk membuka dan merubah file apapun. Biasanya para programmer menggunakan sublime text untuk menulis kode bahasa pemrograman seperti bahasa C, C++, C#, PHP, CSS, HTML dan lain-lain.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Ina Sholihah (2016:106) “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :

  1. Performance Kehandalan
  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
  3. Information Informasi
  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Economic/ Ekonomi
  6. Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. ControlKendali
  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. EfficiencyEfisiensi
  10. Efisiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :

    Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    1. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan
    2. Informasi dihasilkan secara berlebihan
    3. Data diproses secara berlebihan
    4. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    5. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  11. ServicePelayanan
  12. Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
    4. Sistem tidak mudah digunakan
    5. Sistem tidak fleksibel

Konsep Dasar Pengujian atau Testing

Definisi Blackbox Testing

“Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikaasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. (Hasanaji,2014:A-154)

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka Pengujian Black Box Testing adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menguji suatu sistem atau program, apakah sistem atau program tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito Rini dkk (2016:64)[31],“Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tahapan Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Arief (2013:8), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap 1 Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap 2 Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:

    a. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.

    c. I pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luar nya saja.

  3. Elisitasi Tahap 3 Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :

    a. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut.

    Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :

    a. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan

    c. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.

  4. Final Draf Elisitasi Final Draf Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Literature Review merupakan sebuah sintetis dari berbagai macam hasil penelitian terdahulu sehingga dalam sebuah literature review harus ada banyak kajian dari riset sebelumnya. (Mubah, 2015)

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

Studi Pustaka (Literatur Riview)

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, diantaranya adalah :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Linda Kartini Ticoalu pada journal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013[32], Hal. 782-790 yang berjudul “Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan” Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk mensinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan penelitian asosiatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai atau karyawan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode Zusnita Muizu pada journal PEKBIS Vol.6, No.1, Maret 2014: 1-13[33] yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan” untuk menemukan bukti empiris mengenai terdapat atau tidaknya pengaruh signifikan dari self esteem terhadap kepuasan kerja, pengaruh signifikan dari self efficacy terhadap kepuasan kerja, pengaruh signifikan dari self esteem terhadap kinerja, pengaruh signifikan dari self efficacy terhadap kinerja, pengaruh signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Aldo Herlambang , Gardjito Mochammad Al Musadieq dan Gunawan Eko Nurtjahjono pada journal JAB Vol. 13 No. 1 Agustus 2014[34] yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” untuk menjelaskan pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan dan untuk menjelaskan motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Lucia Nurbani Kartika pada journal SSN Volume XVII No. 1, April 2014 [35]yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi Perkantoran” Variabel latar belakang pendidikan tidak mempengaruhi tingkat kompetensi. Sedangkan variabel pengalaman kerja memiliki hubungan positif terhadap tingkat kompetensi. Selain itu, terbukti bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kompetensi antara staf yang pernah mengikuti pelatihan dan mereka yang tidak pernah mengikuti pelatihan. Sementara staf yang memiliki latar belakang pendidikan administrasi dan kesekretariatan memiliki tingkat kompetensi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi staf administrasi kantor secara signifikan mempengaruhi kinerja staf.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Heny Sidanti pada journal JIBEKA Volume 9 No. 1, Februari 2015 yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja,Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekertariat DPRD Kabupaten Madiun” [36]Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengalisis Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja PNS DPRD Kabupaten Madiun, Menganalisis pengaruh pada kinerja Disiplin kerja pegawai negeri sipil DPRD Kabupaten Madiun, Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja PNS DPRD Kabupaten Madiun,Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja, Disiplin, Motivasi kerja bekerja bersama-sama terhadap kinerja PNS DPRD Kabupaten Madiun
  6. Penelitian yang di lakukan oleh Timothy A Judge , Cindy P Zapata journal international Vol. 58, No. 4, 2015 [37]yang berjudul “Situation Debate Revisited Effect Of Situation Strength And Trait Activation On The Validity Of The Big Five Personality Traits In Predicting Job Performance” Many of the traits also predicted performance in job contexts that activated specific traits (e.g., extraversion better predicted performance in jobs requiring social skills, agreeableness was less positively related to performance in competitive contexts,openness was more strongly related to performance in jobs with strong innovation/creativity requirements). Overall, the study’s findings supported our interactionist model in which the situation exerts both general and specific effects on the degree to which personality predicts job performance.
  7. (Banyak sifat juga memprediksi kinerja dalam konteks pekerjaan yang diaktifkan ciri-ciri khusus (misalnya, kinerja prediksi ekstraversion yang lebih baik dalam pekerjaan yang membutuhkan sosial keterampilan, kesetujuan kurang terkait secara positif dengan kinerja dalam konteks persaingan, keterbukaan lebih terkait erat dengan kinerja dalam pekerjaan dengan inovasi yang kuat /persyaratan kreativitas). Secara keseluruhan, penelitian Temuan itu mendukung interaksionis kami model di mana situasi diberikan baik efek umum dan spesifik pada tingkat kepribadian mana yang memprediksi kinerja pekerjaan).

  8. Penelitian yang di lakukan oleh Dana L. Joseph pada journal international Vol. 100, No. 2, 2015[38] yang berjudul “Why Does Self-Reported Emotional Intelligence Predict Job Performance” Recent empirical reviews have claimed a surprisingly strong relationship between job performance and emotional intelligenc
  9. (Ulasan empiris terbaru telah mengklaim hubungan yang sangat kuat antara kinerja pekerjaan dan kecerdasan emosional).

  10. Penelitian yang di lakukan oleh Thushel Jayaweera pada journal international Vol. 10, No. 3 , 2015[39] yang berjudul “Impact of Work Environmental Factors on Job Performance, Mediating Role of Work Motivation A Study of Hotel Sector in England” The study tested the relationship between work environmental factors and job performance with work motivation and the extent to which this relationship is mediated by work motivation among a sample of workers. The results suggest that there is a significant relationship between work environmental factors and job performance and that work motivation mediates the relationship between working conditions and job performance.
  11. (Penelitian menguji hubungan antara faktor lingkungan kerja dan kinerja pekerjaan dengan motivasi kerja dan sejauh mana hubungan ini dimediasi oleh motivasi kerja di antara sampel pekerja. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara bekerja faktor lingkungan dan kinerja pekerjaan damotivasi kerja yang memediasi hubungan antara kondisi kerja dan prestasi kerja).

  12. Penelitian yang di lakukan oleh Marie Helene Budworth , Gary P Latham and Laxmikant Manroop pada journal international Vol. 54, No. 1 , 2015[40] yang berjudul “Looking Forward To Performance Improvement A Field Test Of The Feed Forward Interview For Perfomance Management” The finding that the feed forward intervention increased performance relative to the performance appraisal indicates that the effect is a rela-tively enduring one. The results suggest that the feedforward interview should prove useful for human resource managers who are searching for ways to increase the performance of their organization’s human resources over and above the performance appraisal.
  13. (Bahwa intervensi umpan maju meningkat performance relatif terhadap penilaian kinerja menunjukkan bahwa efeknya adalah tively bertahan satu. Hasilnya menunjukkan bahwa wawancara feed forward seharusnya terbukti bermanfaat bagi manajer sumber daya manusia yang mencaricara untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia organisasi mereka selama dan di atas penilaian kinerja).

  14. Penelitian yang di lakukan oleh Pankaj P. Lepak , Jake G.Messersmith , David P.Lepak pada journal international Vol. 56, No. 5. 2013[41] yang berjudul “Walking The Tightrope an Assessment Of The Relationship Between High Performance Work System And Organizational Ambidexterity” This study explores central questions related to the connections between a firm’s human resources (HR) system and its ability to exhibit “organizational ambidexterity.” We build from existing work on the behavioral view of ambidexterity to assess the extent to which the utilization of certain HR practices may be linked to a context marked by discipline, stretch, trust, and support.
  15. (Studi ini mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan sentral yang terkait dengan hubungan antara perusahaan sistem sumber daya manusia (SDM) dan kemampuannya untuk menunjukkan "ketangkasan organisasi."Kami membangun dari pekerjaan yang ada pada pandangan perilaku untuk menilai sejauh mana pemanfaatan praktik SDM tertentu dapat dikaitkan dengan konteks ditandai dengan kedisiplinan,peregangan,kepercayaan, dan dukungan).

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[42], sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar.

Menurut Agus Ramdhani Nugraha dan H. Ahmad Sofyan Haris dalam Jurnal Teknik Informatika (2016:32)[43]. “Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu kumpulan/grup dari komponen-komponen yang saling terhubung, berinteraksi bekerjasama didalamnya antar satu sama lain yang mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Karateristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3-5)[44], “supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakterisktik sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary System) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Lingkungan luar sistem (Environment System) Lingkungan luar dari suatu sistem (environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  5. Penghubung (Interface System) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
  6. Masukan (Input System) Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  7. Keluaran (Output System) Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  8. Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. jika sistem yang tidak mempunyai tujuan dan sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunaya, sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan di hasilkan sistem. Suatu sistem akan di katakana berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan.
  9. Pengolahan (Proses System) Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  10. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42)[45] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (Open System).
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains dan Informatika (2015:48)[46] mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Siagian dalam buku H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29). “Data merupakan bahan “mentah”. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”.

Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:23).[47] “Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, data adalah suatu fakta yang masih dalam keadaan mentah dan masih berdiri sendiri yang akan diolah menjadi informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43) dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sifat Data

Berdasarkan sifat data, dikenal

  1. . data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
  2. . data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.

2. Berdasarkan Sumber Data

Berdasarkan sumber data, dikenal

  1. . data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
  2. . data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.

3. Berdasarkan Cara Memperolehnya

Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:

  1. . Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
  2. . Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.

4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya

Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

  1. . Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
  2. . Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
  3. . Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

5. Berdasarkan Skala Pengukurannya

Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Nilai Data

Nilai Data yaitu bahwa suatu data yang bernilai harus memenuhi 3 (tiga) ketentuan, antara lain : (Donosepoetro dalam Ardi, 2016:15-16).[48]

a. Ketelitian Data

Ketelitian suatu data ditentukan oleh kecilnya perbedaan apabila observasi yang menghasilkan data itu diulangi.

b. Komparabilitas Data

Suatu pengukuran pada hakekatnya dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu terhadap suatu standar.

c. Validitas Data

Suatu data dapat saja mempunyai kulaitas yang baik, tetapi belum tentu valid atau berguna, jika tidak menunjang tercapainya tujuan si pemakai.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Robert N. Anthony dikutip Mujiati dkk dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 4 No. 1 (2016:12)[49], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya".

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[50] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang berguna untuk membuat keputusan.

Kualifikasi Informasi

Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279) Terbentuknnya informasi yang dihasilan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy)

Berarti informasi tersebut mempunyai anfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. Tetapi waktu (Time Lines) berarti informasi yang dating pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan

  1. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

Ciri-Ciri Informasi

Enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut : (Darmawan dalam Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:86).

  1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
  2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
  3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
  4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  5. Accurancy of information (ketepatan informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Ciri-ciri informasi tersebut idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika akan memutuskan atau membuat kebijakan tertentu sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.

karakterisktik Informasi

Karakteristik informasi yang baik, yaitu sebagi berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:91-92).

  1. Information must be pertinent. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa memiliki atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah digunakan tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan
  4. Relevan. Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Kualitas Informasi

Arti kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak pada bagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan oleh penggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunaannya membuat keputusan. Atribut-atribut kualitas informasi dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi dan untuk mengembangkan strategi kualitas informasi untuk semua organisasi. Dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut : (Maniah, dkk, 2017:2-6)[51].

a. Intrisic IQ (kualitas data diketahui secara langsung dari informasi), terdiri atas :

  1. Accurancy
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias/menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan/kesengajaan sehingga merusak/merubah data-data asli tersebut.

  3. Objectiviy
  4. Sejauh mana informasi tidak bias, berprasangka dan tidak memihak. Penerapan dimensi objektivitas tergantung pada jenis informaasi. Misalnya, tinggi bangunan. Objektivitas jenis informasi lainnya, seperti deskripsi produk, mungkin dipengaruhi oleh preferensi penyedia informasi.

  5. Believability
  6. Sejauh mana informasi dianggap benar dan kredibel. Believability dapat dilihat sebagai akuransi yang diharapkan. Sedangkan akuransi mengacu pada presisi yang dapat diverifikasi dimana informasi, believability mengacu pada informasi yang dipercaya tanpa memeriksanya. Believability adalah subyektif yang berbeda untuk memutuskan mana informasi terpercaya.

  7. Reputation
  8. Sejauh mana informasi sangat dihargai dalam hal sumber atau konten.

b. Accesibility IQ (sejauh mana informasi tersedia), terdiri atas:

  1. Accessibility
  2. Informasi yang dapat diakses adalah informasi yang dapat diperoleh bila diperlukan. Aksesbilitas tergantung pada pengguna dan bahkan keadaan khusus pengguna. Kualitas informasi ketepatan waktu dan aksesbilitas harus saling melengkapi. Informasi yang tepat waktu yang tidak dapat diakses informasi yang usang, tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna informasi tersebut.

  3. Access Security
  4. Keamanan seringkali ditambahkan setelah pengembangan sistem informasi selesai atau diabaikan sama sekali. Dua aspek keamanan informasi, yaitu: melindungi informasi dari orang-orang (keamanan logis) dan melindungi informasi dari bencana alam (perencanaan pemulihan bencana). Sehingga sejauh mana akses ke informasi dibatasi secara tepat untuk menjaga keamanan. Keamanan logis bergantung pada hambatan logis seperti password, enkripsi data dan otentikasi transaksi, bersama dengan kewaspadaan manusia. Perencanaan pemulihan bencana melibatkan melindungi informasi dan memastikan back-up yang tepat dan prosedur pengolahan alternatif di tempat.

c. Contextual IQ (tergantung pada konteks organisasi), terdiri atas :

  1. Relevancy
  2. Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai jumlah barang di gudang untuk bagian sumber daya manusia adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan ke bagian gudang.

  3. Value Added
  4. Sejauh mana informasi bermanfaat, memberikan keuntungan dari penggunaan informasi tersebut.

  5. Timeliness
  6. Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar fatal/kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

  7. Completeness
  8. Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian–sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

  9. Amount of Information
  10. Jumlah data, atau kuantitas, merupakan dimensi kualitas informassi yang mengacu pada jumlah atau volume informasi yang tepat dan tersedia. Ini berarti bahwa informasi memiliki tingkat keluasan dan kedalaman yang cukup untuk tugas pengguna informasi. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa pengguna informasi tidak kewalahan oleh terlalu banyaknya detail informasi.

d. Representational IQ (pentingnya penyajian informasi), terdiri atas :

  1. Interpretability
  2. Interpretability terkait dengan konteks untuk penafsirannya dalam format informasi (bahasa yang sesuai, simbol dan unit dan definisi yang jelas). Format yang sesuai untuk informasi tergantung ada penggunaan informasi dan penggunaan informasi tersebut. Contoh, seorang manajer pemasaran meringkas lebih dari tiga puluh halaman angka penjualan dalam bentuk grafis, dengan menggunakan pie chart multi-warna untuk presentasi kepada direktur penjualan.

  3. Ease of Understanding
  4. Ease of understanding mengacu pada kejelasan informasi, tidak ambigu dan mudah dipahami. Termasuk juga seberapa baik informasi “berkaitan” dan konsisten dengan dirinya sendiri. Informasi dapat menjadi kacau jika rinciannya tidak relevan, format ambigu yang dapat membingungkan pengguna informasi dan menyebabkan mereka tidak menerima atau bahkan menolak pesan informasi tersebut.

  5. Concise Representation
  6. Concise representation adalah sejauh mana ringkasan informasi mewakili keseluruhan informasi.

  7. Concistent Representation
  8. Concistent representation mengacu pada penggunaan format umum dari sistem ke sistem dan dari aplikasi ke aplikasi. Sejauh mana informasi disajikan dalam format yang sama dan kompatibel dengan data sebelumnya.

  9. Ease of Manipulation
  10. Kualitas informasi tidak hanya terletak pada kualitas dari informasi itu sendiri, tetapi juga bagaimana dapat dimanipulasi dan dikombinasikan dengan informasi lainnya dan dikirmkan ke pengguna. Hal ini sering kali melibatkan kerjasama antar sistem.

Siklus Hidup Informasi

Siklus hidup informasi (information life cycle) merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diinformasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang atau tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi : (Maniah, dkk, 2017:2)

  1. Bagaimana informasi diciptakan : systemic (berhubungan dengan suatu sistem), environment (berhubungan dengan lingkungan.
  2. Bagaimana infromasi disampaikan : one-to-many presentation, white paper, web site FAQ, web site informational. Web site directed (link yang dikirim dengan email dan sebagainya) ke web site tertentu, disampaikan berbasis aplikasi melalui expert system, one-to-one presentation seperti dari mulut ke mulut, komunikasi ad-hoc.
  3. Bagaimana informasi setelah dikelola : kompleksitas informasi, kompleksitas proses penciptaan, kompleksitas manajemen sistem, dampak finansial dari penciptaan informasi.
  4. Jenis informasi yang diciptakan : diciptakan dan disimpan secara informal seperti memori manusia, local hard drive komputer, expert system (memindahkan informasi tacit ke dalam struktur formal), explicit (diciptakan dan disimpan secara formal seperti network share, network web site/intranet, knowlegde management system informal, sistem manajemen dokumen, formal knowledge management system.
  5. Nilai Sumber : usia informasi, kedekatan informasi dengan pelanggan, sumber informasi, dan interaksi sebelumnya dengan sumber tertentu.

Tipe Informasi

Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan, tetapi juga mempunyai peranan yang lebih penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi sumber daya, pengukuran, dan pengendalian.

Laporan-laporan dari sistem informasi memberikan informasi pada manajemen mengenai permasalahan yang terjadi dalam organisasi untuk menjadi bukti yang berguna dalam menentukan tindakan.

Sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu sebagai berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:91).

  1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information), yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja pesonelnya.
  2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information), yaitu membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.
  3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information), yaitu informasi untuk membantu para manager atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”. (Susanto, 2017:55)[52]

“Sistem informasi adalah suatu bentuk sistem komunikasi dimana data direpresentasikan dan diproses sebagai bentuk memori sosial”. (Bettaliyah, 2016:841)[53]

“Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan , mengubah,dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.(Indrajani,2014:3)[54]

Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan tersebut dapat di tarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pengolahan, dan pelaporam sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya

Komponen Sisstem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari komputer, intruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sistem informasi dapat dikategorikan dalam empat bagian : (Bettaliyah, 2016:842).

  1. Sistem Informasi Manajemen
  2. Sistem Informasi Keputusan
  3. Sistem Infromasi Eksekutif
  4. Sistem Informasi Transaksi

Fungsi Sistem Informasi

Berikut merupakan fungsi sistem informasi, antara lain : (Bettaliyah, 2016:842).

  1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu danakurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
  2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem infromasi secara kritis.
  3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
  4. Mengidentifkasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
  5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem infromasi.
  6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
  7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisis Sistem adalah studi tentang sistem bisnis yang sedang berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi”. (Susanto, 2017:332).

“Analisis sistem yaitu dilakukan pada setiap tahap ini yaitu menganalisis, mempelajari dan mengetahui apa yang dikerjakan oleh sistem yang ada saat ini dan siapa saja yang terlibat di dalamnya”. (Hamdani, 2015:182)[55].

“In the analysis to follow, we will give insights into the utilization and specific value of first, second and third person perspectives”. (Wina Smeenk, dkk, 2016:34).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas analisa sistem adalah penelitian dari sistem yang ada dan sudah utuh bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merancang suatu sistem yang baru atau melakukan pengembangan terhadap sistem yang ada.

Langkah-Langkah Analisa Sistem

Dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Pada tahap ini diberikan penilaian terhadap sistem yang lama dan dipelajari kelemahan yang ada serta mencari beberapa alternatif pemecahan masalah. Di dalam tahap ini terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan yaitu (Alhamidi, 2016:82).

  1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49)[56] “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut McKay, dkk dalam International Journal of computer intergrated manufacturing (2016:237)[57] “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.(Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan).

menurut Dadang Haryanto dkk (2015:4)[58], “Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis”.

Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem yang baik dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Tujuan Perancangan Sistem

Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu :(Darmawan dan Kunkun, 2013:228)[59]

  1. . Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (end-user).
  2. . Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).


Teori Khusus

Konsep Dasar Penilaian Kinerja

Definisi Penilaian Kinerja

Dikutip dari Wijayanti dkk dalam jurnal Psikologi Undip Vol.1 No. 2 (2012:1)[60], “Penilaian kinerja merupakan deskripsi sistematik, formal, dan evaluatif terhadap kualitas pekerjaan yang memiliki standar tertentu mengenai kelebihan serta kekurangan karyawan secara individu maupun kelompok, hal tersebut merupakan fungsi yang penting bagi personalia dan manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan”.

Dikutip Kim dalam International Journal Public Personnel Management Vol. 45 Hal. 2 (2016:150)[61], "performance appraisal as the formal process of evaluating organizational members".

Berdasarkan pendapat diatas penilaian kinerja adalah rangkaian proses evaluasi dalam organisasi secara deskripsi, formal dan evaluatif dengan standar tertentu.

Fungsi Penilaian Kinerja

Dikutip Taufik dkk dalam Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 13 No.2 (2014:762)[62], "Ada beberapa fungsi dan kegunaan yang dapat diperoleh dari penilaian kinerja. Salah satu penggunaan penilaian kinerja yang paling umum adalah untuk pembuatan keputusan administratif yang berkaitan dengan promosi, pemberhentian, pemutusan hubungan kerja dan peningkatan upah berdasarkan atas jasa karyawan".

Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Agus Sutiono (2014:)[63] suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu: a. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang. b. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja,merencanakan pekerjaan, perkembangan karier dan memperkuat hubungan antar manajer yang bersangkutan dengan karyawan.

Langkah-Langkah Penilaian Normal

Menurut Agus Sutiono (2014:), kemampuan menghasilkan data yang akurat dan reliable akan meningkat jika mengikuti suatu proses sistematis yang terdiri dari 6 (enam) langkah, yaitu:

  1. Mengadakan standar kinerja untuk setiap posisi dan criteria evaluasinya.
  2. Mengadakan kebijaksanaan evaluasi kinerja berkaitan dengan kapan penilaian dilakukan, seberapa sering dan siapa yang harus menilai.
  3. Memiliki penilai yang mengumpulkan data kinerja karyawan.
  4. Memiliki penilai yanag mengevaluasi kinerja karyawan.
  5. Mendiskusikan evaluasi tersebut dengan karyawan.
  6. Membuat keputusan dan menyimpan hasil evaluasi tersebut.

Pengukuran Kinerja

Menurut Agus Sutiono (2014:), Pendekatan Komparatif, adalah pendekatan yang menuntut penilai untuk membandingkan kinerja individu dengan individu lain. Yang termasuk pendekatan komparatif antara lain:

  1. Ranking
  2. Forced distribution (distribusi yang dipaksakan)
  3. Paired comparison (pembandingan berpasangan)

Pendekatan Atribut, adalah pendekatan yang memusatkan perhatiannya pada sejauh mana individu memiliki atribut tertentu (cir-ciri atau sifat) yang diyakini diperlukan untuk keberhasilan perusahaan. Teknik yang digunakan dalam pendekatan ini cenderung untuk menetapkan seperangkat sifat (seperti inisiatif, kepemimpinan dan kemampuan bersaing) dan menilai individu pada sifat-sifat tersebut.

Pendekatan Keperilakuan, adalah pendekatan yang berusaha untuk mendefinisikan perilaku karyawan yang harus efektif dalam pekerjaan. Menurut Nawawi (2000). Teknik yang tergantung pada pendekatan keperilakuan antara lain :

  1. Critical Incident (Insiden kritis)
  2. Behavioral Anchored Rating Scale (skala penilaian berdasarkan perilaku)
  3. Behavioral Observation Scales (skala observasi berhubungan dengan perilaku)
  4. Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management by Objectives/MBO), pendekatan ini lebuh umum digunakan untuk professional dan karyawan manajerial.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML

Berikut adalah beberapa penjabaran mengenai definisi UML (Unified Modelling Language) menurut para ahli, diantaranya adalah:

A UML is a standard modeling Language to model the real world in the field of software engineering. A UML diagrams is partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existance. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts. (Fergus U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka, 2016:506)[64]

“Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”. (Warsito, dkk, 2015:29)

“Unified Modeling Language or UML is defided as standardized geral purpose modeling language in the field of object-oriented sofware engineering”. (Lee, 2012:159-161)

“The Unified Modeling Language (UML) is a family of grapichal notations, backed by a single meta-model that help in describing the designing software systems, particularly software systems built using the object oriented (OO) style”. (Seth, dkk, 2012:17)[65]

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, UML atau Unified Modeling Languange adalah sebuah bahasa yang dapat memberikan gambaran suatu analisa yang berorientasikan objek, sehingga dapat dipahami dengan mudah alur suatu sistem tertentu.

Jenis-Jenis Diagram UML

Berikut ini adalah jenis-jenis diagram UML ialah sebagai berikut

  1. Usecase Diagram
  2. Use case atau diagram use case menggambarkan kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. (Sugiarti dalam Wardhani, 2014:17-18).

    Penamaan pada use case didefinisikan sesederhana mungkin dan mudah untuk dipahami. Ada dua hal utama dalam use case, yaitu actor dan use case.

    1. Actor: merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Meskipun simbol dari actor berbentuk orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.
    2. Use case: merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.

    “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. (Murad, dkk, 2013:57)[66]

  3. Class Diagram
  4. Class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur dalam objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object”. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014: 20)

    Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi. Atribut adalah variabel-variabel yang mendeskripsikan properti dengan bentuk sebaris teks dalam kelas tersebut, sedangkan metode adalah fungsi yang dimiliki kelas yang dalam class diagram dilambangkan menggunakan simbol-simbol. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:20)

  5. Sequence Diagram
  6. Diagram sequence merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan perilaku objek kepada use case dengan mendeskripsikan proses objek dengan pesan yang dikirmkan. Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sequence harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:22)

    “A sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time ordering of messages”. (Vani, 2015:1215).[29].

  7. Activity Diagram
  8. Diagram aktivitas menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem, tetapi bukan aktivitas aktor. Diagram aktivitas juga menggambarkan bagaimana alur sistem berawal, pilihan (decision) yang mungkin terjadi, dan bagaimana akhir alur sistem tersebut. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:24)[67]

    “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagaram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”. (Murad, dkk, (2013:53)

    “Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. (Bhute, dkk 2013:29)

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan daiatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah suatu aluran diagram yang menggambarkan proses analisa dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Agus Irawan dan Ahmad Najiullah dalam Jurnal Protekinfo (2015:37) “Web atau website merupakan bahasa suatu aplikasi yang berjaalan pada server dan dapat diakses melalui jaringan internet secara world wide. Website menawarkan berbagai macam keuntungan dalam pemanfaatnya, diantaranya :

  1. Mudah untuk akses,
  2. Dapat diakses dari pengguna dari mana saja dan kapan saja.

Menurut Rio Andes Daniel penggabean, dkk dalam Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (2017:349) “Website merupakan kumpulan-kumpulan web yang saling terhubung dan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada dibawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child pages, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web”

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014),“Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basia data”.

Menurut Team EMS (2016:54), “Unified Modelling Language (UML) is the standard set of model conssruct and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standart organization for system development”. Database adalah tempat untuk menyimpan data dan nantinya data ini bisa diambil lagi. Tanpa database aplikasi akan kesulitan menyimpan data.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Database adalah sekumpulan data yang sanling berhubungan dan mempunyai arti tertentu untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL (My Structured Query Language).

Karekteristik Database

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:303),“ karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki 3 karakteristik utama, yaitu:

  1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa penggunaan untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
  2. Data yang bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
  3. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali.

Konsep Dasar HTML (Hyper Text Markup Language)

Definisi HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Harkamal Kaur (2017:2),“Hyper Text Markup Language, commonly abbreviated as HTML, is the standard markup language used to create web pages. Along with CSS, and JavaScript, HTML is a cornerstone technology used to create web pages as well as to create user interfaces formobile and web applications”.

(Hyper Text Markup Language, yang biasa disingkat HTML, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat halaman web. Seiring dengan CSS, dan JavaScript, HTML merupakan teknologi cornerstone yang digunakan untuk membuat halaman web sekaligus untuk menciptakan user interface aplikasi mobile dan mobile).

Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS (Casading Style Sheet)

Menurut Richard Rapp dan Justin Lewis (2017:3)[68], “CSS is used to provide formatting and styles to elements on a web page. This is typically done by defining CSS classes, each with a different name, that are applied to the page they are formatting. CSS is ubiquitous on modern web pages, and also heavily used to format ads creatives”.

(CSS digunakan untuk menyediakan format dan gaya pada elemen pada halaman web. Ini biasanya dilakukan dengan mendefinisikan kelas CSS, masing-masing dengan nama yang berbeda, yang diaplikasikan ke halaman mereka format CSS ada di mana-mana di halaman web modern, dan juga banyak digunakan untuk memformat materi iklan).

Konsep Dasar MySQL (My Structured Query Language)

Definisi MySQL(My Structured Query Language)

Menurut M. Rudyanto Arief dalam Medi Suhartanto (2014:3), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang databse sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Konsep Dasa Prototype

Definisi Prototype

Menurut Kendall dan Kendall dalam Basri dan Joni Devitra (2017:230),“Prototype adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna”.

Keuntungan Prototype

Menurut Danny (2016)[69], prototype memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  1. Dapat memberikan bukti konsep yang diperlukan untuk menarik dana.
  2. Awal visibilitas prototipe memberikan pengguna gagasan tentang apa sistem akhir seperti apa.
  3. Mendorong partisipasi aktif antara pengguna dan produsen.
  4. Memungkinkan output yang lebih tinggi untuk pengguna.
  5. Biaya yang efektif (biaya pengembangan dikurangi).
  6. Meningkatkan kecepatan pengembangan sistem.
  7. Membantu untuk mengidentifikasi masalah dengan kemanjuran dari desain sebelumnya, analisis persyaratan dan kegiatan coding.
  8. Membantu menyempurnakan potensi risiko yang terkait dengan pengiriman sistem yang dikembangkan.
  9. Berbagai aspek dapat diuji dan umpan balik yang cepat bisa didapat dari pengguna.
  10. Membantu memberikan produk dengan kualitas bagus.
  11. Pengguna dapat berinteraksi selama siklus pengembangan prototype.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Prepocessor)

Definisi PHP

Menurut M.A. Ansari dkk (2017:246),“The PHP is a programming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”.

(PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya).

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65)[70],“XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

Konsep Dasar Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2012:1), “Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk bekerja atau membuat program dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis.”

Konsep Dasar Subline Text

Definisi Sublime Text

Menurut Faridl (2015:3)[71], “Sublime Text adalah teks editor berbasis Phyton, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3.”

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa sublime text adalah tool yang digunakan untuk membuka dan merubah file apapun. Biasanya para programmer menggunakan sublime text untuk menulis kode bahasa pemrograman seperti bahasa C, C++, C#, PHP, CSS, HTML dan lain-lain.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Ina Sholihah (2016:106) “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :

  1. Performance Kehandalan
  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
  3. Information Informasi
  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Economic/ Ekonomi
  6. Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. ControlKendali
  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. EfficiencyEfisiensi
  10. Efisiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :

    Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    1. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan
    2. Informasi dihasilkan secara berlebihan
    3. Data diproses secara berlebihan
    4. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    5. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  11. ServicePelayanan
  12. Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
    4. Sistem tidak mudah digunakan
    5. Sistem tidak fleksibel

Konsep Dasar Pengujian atau Testing

Definisi Blackbox Testing

“Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikaasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. (Hasanaji,2014:A-154)

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka Pengujian Black Box Testing adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menguji suatu sistem atau program, apakah sistem atau program tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito Rini dkk (2016:64)[72],“Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tahapan Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Arief (2013:8), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap 1 Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap 2 Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:

    a. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.

    c. I pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luar nya saja.

  3. Elisitasi Tahap 3 Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :

    a. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut.

    Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :

    a. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan

    c. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.

  4. Final Draf Elisitasi Final Draf Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Literature Review merupakan sebuah sintetis dari berbagai macam hasil penelitian terdahulu sehingga dalam sebuah literature review harus ada banyak kajian dari riset sebelumnya. (Mubah, 2015)

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

Studi Pustaka (Literatur Riview)

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, diantaranya adalah :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Linda Kartini Ticoalu pada journal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013[73], Hal. 782-790 yang berjudul “Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan” Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk mensinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan penelitian asosiatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai atau karyawan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode Zusnita Muizu pada journal PEKBIS Vol.6, No.1, Maret 2014: 1-13[74] yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan” untuk menemukan bukti empiris mengenai terdapat atau tidaknya pengaruh signifikan dari self esteem terhadap kepuasan kerja, pengaruh signifikan dari self efficacy terhadap kepuasan kerja, pengaruh signifikan dari self esteem terhadap kinerja, pengaruh signifikan dari self efficacy terhadap kinerja, pengaruh signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Aldo Herlambang , Gardjito Mochammad Al Musadieq dan Gunawan Eko Nurtjahjono pada journal JAB Vol. 13 No. 1 Agustus 2014[75] yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” untuk menjelaskan pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan dan untuk menjelaskan motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Lucia Nurbani Kartika pada journal SSN Volume XVII No. 1, April 2014 [76]yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi Perkantoran” Variabel latar belakang pendidikan tidak mempengaruhi tingkat kompetensi. Sedangkan variabel pengalaman kerja memiliki hubungan positif terhadap tingkat kompetensi. Selain itu, terbukti bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kompetensi antara staf yang pernah mengikuti pelatihan dan mereka yang tidak pernah mengikuti pelatihan. Sementara staf yang memiliki latar belakang pendidikan administrasi dan kesekretariatan memiliki tingkat kompetensi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi staf administrasi kantor secara signifikan mempengaruhi kinerja staf.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Heny Sidanti pada journal JIBEKA Volume 9 No. 1, Februari 2015 yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja,Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekertariat DPRD Kabupaten Madiun” [77]Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengalisis Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja PNS DPRD Kabupaten Madiun, Menganalisis pengaruh pada kinerja Disiplin kerja pegawai negeri sipil DPRD Kabupaten Madiun, Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja PNS DPRD Kabupaten Madiun,Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja, Disiplin, Motivasi kerja bekerja bersama-sama terhadap kinerja PNS DPRD Kabupaten Madiun
  6. Penelitian yang di lakukan oleh Timothy A Judge , Cindy P Zapata journal international Vol. 58, No. 4, 2015 [78]yang berjudul “Situation Debate Revisited Effect Of Situation Strength And Trait Activation On The Validity Of The Big Five Personality Traits In Predicting Job Performance” Many of the traits also predicted performance in job contexts that activated specific traits (e.g., extraversion better predicted performance in jobs requiring social skills, agreeableness was less positively related to performance in competitive contexts,openness was more strongly related to performance in jobs with strong innovation/creativity requirements). Overall, the study’s findings supported our interactionist model in which the situation exerts both general and specific effects on the degree to which personality predicts job performance.
  7. (Banyak sifat juga memprediksi kinerja dalam konteks pekerjaan yang diaktifkan ciri-ciri khusus (misalnya, kinerja prediksi ekstraversion yang lebih baik dalam pekerjaan yang membutuhkan sosial keterampilan, kesetujuan kurang terkait secara positif dengan kinerja dalam konteks persaingan, keterbukaan lebih terkait erat dengan kinerja dalam pekerjaan dengan inovasi yang kuat /persyaratan kreativitas). Secara keseluruhan, penelitian Temuan itu mendukung interaksionis kami model di mana situasi diberikan baik efek umum dan spesifik pada tingkat kepribadian mana yang memprediksi kinerja pekerjaan).

  8. Penelitian yang di lakukan oleh Dana L. Joseph pada journal international Vol. 100, No. 2, 2015[79] yang berjudul “Why Does Self-Reported Emotional Intelligence Predict Job Performance” Recent empirical reviews have claimed a surprisingly strong relationship between job performance and emotional intelligenc
  9. (Ulasan empiris terbaru telah mengklaim hubungan yang sangat kuat antara kinerja pekerjaan dan kecerdasan emosional).

  10. Penelitian yang di lakukan oleh Thushel Jayaweera pada journal international Vol. 10, No. 3 , 2015[80] yang berjudul “Impact of Work Environmental Factors on Job Performance, Mediating Role of Work Motivation A Study of Hotel Sector in England” The study tested the relationship between work environmental factors and job performance with work motivation and the extent to which this relationship is mediated by work motivation among a sample of workers. The results suggest that there is a significant relationship between work environmental factors and job performance and that work motivation mediates the relationship between working conditions and job performance.
  11. (Penelitian menguji hubungan antara faktor lingkungan kerja dan kinerja pekerjaan dengan motivasi kerja dan sejauh mana hubungan ini dimediasi oleh motivasi kerja di antara sampel pekerja. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara bekerja faktor lingkungan dan kinerja pekerjaan damotivasi kerja yang memediasi hubungan antara kondisi kerja dan prestasi kerja).

  12. Penelitian yang di lakukan oleh Marie Helene Budworth , Gary P Latham and Laxmikant Manroop pada journal international Vol. 54, No. 1 , 2015[81] yang berjudul “Looking Forward To Performance Improvement A Field Test Of The Feed Forward Interview For Perfomance Management” The finding that the feed forward intervention increased performance relative to the performance appraisal indicates that the effect is a rela-tively enduring one. The results suggest that the feedforward interview should prove useful for human resource managers who are searching for ways to increase the performance of their organization’s human resources over and above the performance appraisal.
  13. (Bahwa intervensi umpan maju meningkat performance relatif terhadap penilaian kinerja menunjukkan bahwa efeknya adalah tively bertahan satu. Hasilnya menunjukkan bahwa wawancara feed forward seharusnya terbukti bermanfaat bagi manajer sumber daya manusia yang mencaricara untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia organisasi mereka selama dan di atas penilaian kinerja).

  14. Penelitian yang di lakukan oleh Pankaj P. Lepak , Jake G.Messersmith , David P.Lepak pada journal international Vol. 56, No. 5. 2013[82] yang berjudul “Walking The Tightrope an Assessment Of The Relationship Between High Performance Work System And Organizational Ambidexterity” This study explores central questions related to the connections between a firm’s human resources (HR) system and its ability to exhibit “organizational ambidexterity.” We build from existing work on the behavioral view of ambidexterity to assess the extent to which the utilization of certain HR practices may be linked to a context marked by discipline, stretch, trust, and support.
  15. (Studi ini mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan sentral yang terkait dengan hubungan antara perusahaan sistem sumber daya manusia (SDM) dan kemampuannya untuk menunjukkan "ketangkasan organisasi."Kami membangun dari pekerjaan yang ada pada pandangan perilaku untuk menilai sejauh mana pemanfaatan praktik SDM tertentu dapat dikaitkan dengan konteks ditandai dengan kedisiplinan,peregangan,kepercayaan, dan dukungan).

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. ASURANSI SINARMAS

PT Asuransi Sinar Mas didirikan pada tanggal 27 Mei 1985 dengan nama PT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta dengan surat No. Kep-2562/MD 1986. Pada tahun 1991, Perusahaan berubah nama menjadi PT. Asuransi Sinar Mas. PT. Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia. Sepanjang perjalanannya, ASM menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Premi bruto dan total asset Perusahaan secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di tahun-tahun dimana terjadi goncangan ekonomi global.

Sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbesar di Indonesia dari sisi Gross Premium Written, ASM telah membuktikan komitmen pelayanan kepada para nasabahnya melalui pembayaran klaim yang cepat dan tepat untuk berbagai produk yang dipasarkannya. Selain itu Perusahaan juga memberikan kemudahan bagi para nasabah, rekanan dan partner/agen untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan pertanggungan asuransi melalui website, 24 Hour Customer Care, Call Center, dan lain-lain.

Untuk melayani kebutuhan masyarakat akan asuransi, ASM mempunyai jaringan pemasaran yang luas di seluruh Indonesia. Total Jaringan Pemasaran per Desember 2014 adalah 211 terdiri dari 33 Kantor Cabang, 1 Kantor Cabang Syariah, 71 Kantor Pemasaran dan 107 Marketing Point.

Dari sisi produk, ASM memiliki banyak variasi produk untuk melindungi asset/property, kesehatan dan diri nasabah baik nasabah individu maupun nasabah perusahaan. Selain produk konvensional yang telah ada seperti Asuransi Property, Marine/Pengangkutan, Rekayasa/Engineering, Bonding/Penjaminan, Kecelakaan dan Kesehatan, Kendaraan Bermotor, Tanggung Gugat/Liability dan Aneka/Miscellaneous, ASM juga memiliki produk-produk baru seperti asuransi proteksi PHK, asuransi simas ukm untuk proteksi kredit ukm, asuransi sepeda - simas sepeda, asuransi simas expatriate, asuransi simas hole in one dan simas golf insurance, simas sehat income dan simas sehat platinum.

Selain inovasi produk, layanan yang memuaskan dengan dukungan inovasi pada teknologi informasi, dukungan reasuransi juga merupakan faktor penting terwujudnya komitmen perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada nasabah selama ini. Perusahaan didukung oleh Perusahaan Reasuransi ternama Internasional seperti Munich Re, Swiss Re, Hannover Re, Toa Re, dll serta Perusahaan Reasuransi Nasional yakni Tugu Re, Nasional Re, Marein dan Reindo.

Prestasi ASM sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia juga tidak perlu diragukan lagi. Berbagai penghargaan telah diperoleh ASM diantaranya penghargaan sebagai Asuransi terbaik untuk kategori asuransi umum tahun 2009 dari Majalah Investor, e-company award versi Majalah Warta Ekonomi tahun 2009, Service Quality Award 2010 untuk produk simas Mobil, dan Service Quality Award 2010 untuk produk simas sehat dan pada September 2010, Asuransi Sinar Mas berhasil memperoleh rating AA+ (idn) Insurer Financial Strength (IFS) dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings.

Di tahun 2011, ASM melalui produk simas mobil berhasil meraih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 di dua kategori yaitu The Best Customer Choice of Car Insurance dan The Most Popular Brand of Car Insurance. Pada 14 Juni 2011, ASM meraih The Best Insurance Award versi Majalah Media Asuransi dengan ekuitas di atas Rp 750 miliar. Ditahun 2012, ASM meraih Best General Insurance 2012 Dengan Ekuitas Rp750 Miliar Keatas dari Insurance Awards 2012. Di tahun 2013, ASM meraih The Best “General Insurance“ untuk kategori Non Listed Company - Asset > 200 Milyar dari Indonesia Insurance Award 2013.

Pada tahun 2014, ASM meraih The Best General Insurance Company dari Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2014

Pada tanggal 12 November 2014, Fitch Ratings mengafirmasi posisi Asuransi Sinar Mas dengan perolehan rating rating ‘AA+ (idn)’ National Insurer Financial Strength dengan prospek Positif

Penghargaan-penghargaan yang telah diraih oleh Asuransi Sinar Mas semakin memantapkan posisi perusahaan sebagai market leader di industri asuransi umum di Indonesia serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dan industri terhadap Asuransi Sinar Mas.

Visi PT Asuransi Sinarmas

Menjadi perusahaan asuransi profesional dan terpercaya dengan memberikan nilai yang berarti kepada nasabah, perusahaan reasuransi, agen,rekanan, pemegang saham dan karyawan kami.

Misi PT Asuransi Sinarmas

  1. Mengenal dan memenuhi kebutuhan nasabah
  2. Hasil underwriting yang menguntungkan
  3. Mengembangkan bakat, meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan.
  4. Inovasi produk dan pengembangan teknologi informasi yang berkesinambungan

Struktur Organisasi

Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi di dalam sebuah perusahaan, maka pencapaian tujuan perusahaan akan lebih terarah. Selain itu, dengan struktur organisasi yang jelas dan baik, maka akan dapat di ketahui sampai mana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya. PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang menerapkan struktur organisasi fungsional, dimana organisasi menurut fungsi adalah menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas yang disebut fungsi dalam satu kelompok.

Di bawah ini adalah struktur organisasi dari PT. Asuransi Sinarmas Cikokol

Tangerang, yaitu sebagai berikut:

3_1
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Asuransi Sinarmas Tangerang


Tugas dan Wewenang

Pembagian tanggung jawab dan wewenang, meliputi:

  1. Komisaris Utama
  2. a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

    b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

    c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

    d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

    e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.

    f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.

    g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan.

    h. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

    i. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan

  3. Pimpinan Cabang
  4. a. Bertugas sebagai penanggung jawab tunggal dalam kegiatan perusahaan.

  5. Branch Admin Support
  6. a. Memberikan pelatihan terhadap tenaga kerja staf dan klerikal admin cabang.

    b. Menyediakan Buku Pedoman Kerja (SOP) mengenai Admin Cabang beserta media pelatihannya seperti CD demo.

    c. Melakukan perekrutan atas tenaga kerja staf dan klerikal di cabang.

    d. Menindak lanjuti abnormal case yaitu masalah yang belum selesai dan melewati batas waktu yang wajar, antara cabang dan Pusat.

    e. Sebagai Help Desk yaitu menampung seluruh keluhan cabang untuk ditindak lanjuti ke bagian terkait dan meneruskan penyelesaian yang diberikan oleh bagian tersebut ke cabang.

    f. Menyiapkan tenaga Trouble Shooter sebagai tenaga pengganti sementara apabila ada cabang yang membutuhkan.

  7. Klerikal
  8. a. Tugas klerikal yaitu sebagai admin yang mendukung kegiatan cabang seperti kegiatan keuangan, asset manajement, customer service.

  9. Underwriting
  10. a. Menyusun dan menerbitkan polis.

    b. Mengeluarkan SPPA.

  11. Finance
  12. a. Bertugas melaksanakan kegiatan administrasi keuangan perusahaan.

  13. Quotation Unit
  14. a. Bertugas untuk melakukan survei dan mengurus klaim yang diajukan oleh nasabah.

  15. Surveyor
  16. a. Bertugas untuk melakukan survei kepada calon nasabah untuk selanjutnya memberikan informasi kepada BAS mengenai hasil dari survei.

  17. Relationship Manager
  18. a. Tugasnya yaitu membina hubungan baik dengan rekanan bisinis/nasabah.

    10. Marketing
  19. marketing bertugas untuk melakukan penjualan produk –produk asuransi ( menjual polis ) dan pelayanan kepada pemegang polis.
  20. Marketing Support agen
  21. a. Marketing Support Agen bertugas membantu marketing dalam melakukan penjualan produk-produk asuransi dan melakukan pelayanan kepada pemegang polis.

  22. General Affair
  23. a. General affair bertugas menyampaikan polis kepada nasabah.

  24. Tele- Marketing
  25. a. Tele-marketing bertugas melakukan penjualan produk – produk asuransi (menjual polis) dan pelayanan kepada pemegang polis melalui telepon.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan penilaian yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu :

  1. Ketua BAS menyampaikan kepada Branch Manager untuk menyiapkan data keseluruhan karyawan.
  2. Ketua BAS menyiapkan form untuk menilai karyawan.
  3. Ketua BAS melakukan penilaian terhadap karyawan berdasarkan kompetensi masing-masing.
  4. Penilaian kompetensi diambil seperti Kedisplinan, Kerajinan , Inisiatif , Kontribusi Perusahaan , dan Inovasi .
  5. Dari kompetensi tersebut dapat terlihat penilaian tersebut mana yang memiliki nilai bobot yang terbaik dan mana yang terburuk.
  6. Hasil Akhir Ketua BAS memberikan report kepada Branch Manager.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Usecase Diagram

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang dikerjakan aktor ke sistem, dan bukan “bagaimana”.

3_2
Gambar 3.2. Use Case Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang sedang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup seluruh proses penilaian kinerja karyawan
  2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Ketua Bas , Karyawan dan Branch Manager
  3. 6 (enam) Use Case yang dapat dilakukan oleh 3 Actor tersebut , diantaranya :

a. Menyiapkan data karyawan

b. Pengecekan absensi

c. Menyiapkan form penilaian

d. Menyiapkan report penilaian

e. Melaporkan hasil penilaian

f. Mengecek hasil laporan penilaian

  1. 4. 3 extend

Activity Diagram

Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini.

  1. Activity Diagram Ketua BAS
  2. 3_3
    Gambar 3.3. Activity Diagram Ketua BAS

    Berdasarkan Gambar 3.3. Activity Diagram Penilaian Kinerja yang berjalan saat ini terdiri atas :

    1. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiataan
    2. 6 Action State dari sistem diantaranya : Menyiapkan Data Karyawan , Mengecek Absensi Karyawan , Menyiapkan Form Penilaian , Mengisi Form Penilaian , Membuat Laporan Penilaian , Melaporkan Hasil Penilaian
    3. 1 Activitty Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  3. Activity Diagram Karyawan
  4. 3_4
    Gambar 3.4. Activity Diagram Karyawan

    Berdasarkan Gambar 3.4. Activity Diagram Penilaian Kinerja yang berjalan saat ini terdiri atas :

    1. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiataan
    2. 1 Action State dari sistem diantaranya : Melakukan Absensi
    3. 1 Activitty Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  5. Activity Diagram Branch Manager
  6. 3_5
    Gambar 3.5. Activity Diagram Branch Manager

    Berdasarkan Gambar 3.5. Activity Diagram Penilaian Kinerja yang berjalan saat ini terdiri atas :

    1. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiataan
    2. 3 Action State dari sistem diantaranya : Menerima Hasil Laporan Kinerja Karyawan , Mengecek Hasil Kinerja Karyawan , Menyetujui Penilaian Kinerja Karyawan
    3. 1 Activitty Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

  1. Sequence Diagram Ketua BAS
  2. 3_6
    Gambar 3.6. Sequence Diagram Ketua BAS

    Berdasarkan Gambar 3.6. Sequence Diagram Penilaian Kinerja Karyawan yang sedang berjalan saat ini terdiri atas :

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan , yaitu : Ketua Bas
    2. 3 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya : Data , Absensi , Form Penilaian
    3. 5 Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya : Menyiapkan Data Karyawan , Mengecek Absensi Karyawan , Mengisi Form Penilaian Karyawan , Menyiapkan Form Penilaian Karyawan , Melaporkan Hasil Penilaian Karyawan
  3. Sequence Diagram Karyawan
  4. 3_7
    Gambar 3.7. Sequence Diagram Karyawan

    Berdasarkan Gambar 3.7. Sequence Diagram Penilaian Kinerja Karyawan yang sedang berjalan saat ini terdiri atas :

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan , yaitu : Karyawan
    2. 1 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya : Finger Print
    3. 1 Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi- informasi yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya : Melakukan Absensi
  5. Sequence Diagram Branch Manager
  6. 3_8
    Gambar 3.8. Sequence Diagram Branch Manager

    Berdasarkan Gambar 3.8. Sequence Diagram Penilaian Kinerja Karyawan yang sedang berjalan saat ini terdiri atas :

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan , yaitu : Branch Manager
    2. 2 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya : Report , Acc
    3. 3 Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi- informasi yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya : Menerima Report Penilaian Kinerja Karyawan , Mengecek Hasil Penilaian Kinerja Karyawan , Menyetujui Hasil Penilaian.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode PIECES dilakukan untuk menilai sistem pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economi, Control, Efficiency, dan Service.

  1. 1. Performance
  2. Analisis Performance atau kinerja sistem merupakan kemampuan yang dimiliki oleh sistem lama untuk menyelesaikan tugas dengan cepat sesuai dengan sasaran. Kinerja sistem dapat diukur dari hasil penilaian yang diberikan oleh ketua bas kepada karyawan. Kinerja sistem lama dapat dilihat dari respons time mengalami kendala.

  3. Information
  4. Informasi merupakan hal penting dalam proses penilaian , apabila kemampuan sistem dalam memberikan informasi bagus maka karyawan yang terlibat akan mendapat informasi yang akurat, tepat waktu serta sesuai dengan harapan. Informasi yang berjalan masih face to face dan menggunakan catatan, sehingga mengakibatkan miss comunication antara ketua bas dan karyawan.

  5. Economy
  6. Analisis economy merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Informasi yang dihasilkan sebaiknya bersifat paperless atau meminimalkan penggunaan kertas untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Penilaian yang berjalan masih menggunakannya formulir untuk setiap penilaian kinerja karyawan. Penggunaan berkas ini memungkinkan biaya operasional lebih tinggi, sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembuatan laporannya. Harapannya dengan sistem baru yang diusulkan dapat menghemat ekonomi perusahaan.

  7. Control
  8. Analisis kontrol digunakan untuk mengetahui kinerja sistem berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses. Pada proses ini lebih dikeutamakan pengajuan penilaian kinerja kepada perusahaan. Pada sistem yang berjalan selama ini terdapat permasalahaan yaitu kerangkapan data dari formulir penialain kinerja yang mengakibatkan terjadinya pencetakan berulang.

  9. Effisiency
  10. Analisis Efisien berhubungan dengan bagaimana sistem dapat digunakan secara optimal. Sistem yang lama masih menggunakan form-form untuk setiap penilaian kinerja, sehingga kurang efisien apabila dibutuhkannya suatu laporan pengajuan penilaian tersebut. selain itu beresiko data pengajuan tersebut hilang

  11. Service
  12. Analisis pelayanan ditunjukan dengan kualitas pelayanan pada sistem yang memproses informasi tersebut. masalah didalam sistem yang berjalan yaitu terjadinya miss communication antara ketua bas dengan branch manager mengenai penialaian yang ada. Seperti ketua bas telah mengajukan penialain kinerja karyawan, tetapi ketua bas lupa bahwa telah melakukan pengajuan penilaian

    Hasil analisis PIECES ini menyatakan bahwa sistem yang saat ini berlangsung tidak optimal serta ditambah dengan hasil analisa Value Chain yang memperkuat landasan dirancangnya sistem penilaian kienrja karyawan yang terkomputerisasi untuk memudahkan Ketua Back Office Administration dan Branch Manager dalam melakukan pengawasan sebagai penialain internal perusahaan pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang.

Metedo Analisa Data

Metode Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

  1. Nama Masukan : Form Penilaian Kinerja Karyawan.
  2. Fungsi : Sebagai proses evaluasi dalam proses kerja dan meningkatkan kwalitas karyawan.
  3. Sumber : Ketua BAS (Back Office Adminsitration)
  4. Media : Kertas
  5. Frekuensi : Setiap karyawan yang akan di nilai
  6. Keterangan : Berisi nilai karyawan yang diambil dari 5 kedisiplinan , kerapihan , inisiatif , kontribusi perusahaan, inovasi

Analisa Proses

Adapun analisa proses yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Nama Proses : Penilaian kompetisi kerapihan , kerajinan , kecermatan , kerja sama sikap
  2. Masukan : Data hasil penilaian karyawan
  3. Keluaran : Hasil perhitungan rata-rata nilai yang di peroleh
  4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan informasi tentang hasil penilaian kinerja karyawan guna mengetahui standar kerja terbaik dalam sebuah perusahaan

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor  : Intel Core i3
  2. Monitor : 19.5 Inch
  3. Mouse  : Optical
  4. RAM  : 4 GB
  5. Hardisk  : 80 GB
  6. Printer  : Canon Lpb6000

Spesifikasi Software

  1. Microsoft Excel 2010

Hak Akses

  1. Ketua BAS
  2. Branch Manager
  3. Karyawan

Analisa Keluaran

Dari hasil pengolahan data maka didapatkan hasil penilaian yang tercatat dalam sebuah berkas nilai kinerja karyawan . Dalam berkas nilai kinerja karyawan mengandung informasi nilai kinerja dan sikap kepribadian karyawan yang nantinya akan di berikan kepada pimpinan.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem pasti mempunyai batasan sistem (boundry) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa manusia,organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luar yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang mengenai sistem penilaian kinerja karyawan,amaka dalam hal ini penulis membatasi permasalahan mulai dari pengolahan data juga pembuatan laporan kinerja sebagai bahan pertimbambangan pimpinan dalam menilai kinerja karyawan.

Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam sistem penilaian kinerja karyawan yang berjalan pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang memiliki kekurangan,yaitu dalam penilaian kinerja karyawan belum menggunakan aplikasi program.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh PT Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang pada saat ini adalah belum adanya sistem yang dapat mengolah data secara optimal, diantaranya dalam pembuatan laporan penilaian sebagian masih menggunakan pencatatan manual (file excel) sehingga proses laporan masih belum maksimal. Ketika akan membuat laporan tersebut maka pencarian data hasil penilaian karyawan harus dicari terlebih dahulu. Sehingga dalam proses pelaporan tersebut tidak bisa dilakukan dengan cepat, efektif, dan efisien. Dari masalah yang dihadapi penulis dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan sistem seharusnya:

  1. Pencatatan data pegawai dilakukan secara sistematis sehingga kontrol data karyawan lebih efektif dan efisien, dan juga lebih memperkecil kesalahan pada data yang tidak tercatat dan juga kerangkapan data yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
  2. Mendukung bagi manajer dalam menyiapkan dan menghasilkan informasi yang diperlukan sewaktu-waktu dibutuhkan dengan cepat dan akurat.
  3. Mempermudah dalam pencarian, penyimpanan, pembuatan, dan pengeditan pegawai.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses penilaian kinerja karyawan dan pembuatan laporan, maka penulis mengusulkan alternative pemecahan masalah yaitu antara lain dengan membangun suatu sistem informasi yang dihasilkan lebih efektif dan efisien, diantaranya:

  1. Dapat memberikan fasilitas pendataan singkat penilaian kinerja karyawan.
  2. Dapat membantu dalam memberikan penilaian yang terkomputerisasi secara tepat dan akurat.
  3. Dapat membantu dalam merekap data hasil penilaian akhir terhadap kinerja karyawan.
  4. Dapat menjadi terkomputerisasi tidak dilakukan secara manual kembali memberikan informasi tentang data karyawan yang bekerja sangat baik, baik, cukup baik bahkan kurang baik.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap l merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi sistem kinerja karyawan pada PT.Asurasni Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang . Berikut lampiran Elisitasi Tahap l yang telah dibuat :

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
t31
t32

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metedo MDI , Metode MDI ini ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada rancangan yang akan dibuat untuk di eksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.

Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi tahap II
t33
t34

Keterangan : M ( Mandatory ) : Penting

D ( Desirable ) : Tidak Terlalu Penting

I ( Inessential ) : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirrment yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE . Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat:

Tabel 3.11 : Tabel Elisitasi tahap III
t35
t36

Keterangan : T (Technology) : Bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement dalam sistem usulan ?

O (Operational) : Bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem yang dikembangkan

E (Economic) :Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem ?

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.4: Tabel Final Draft Elisitasi
t37
t39

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG BERJALAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisa proses yang sedang berjalan pada sistem sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan di bangun. Ada beberapa prosedur yang bertujuan untuk menunjang sistem informasi penilaian kinerja karyawan . Sehingga penilaian kinerja karyawan yang awalnya menggunakan Excel sekarang menggunakan program aplikasi web

Dalam perancangan sistem usulan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulismenggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram

Prosedur Sistem Usulan

  1. Prosedur User Ketua BAS
  2. Ketua BAS dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam aplikasi, yaitu antara lain:

    1. Dapat melakukan login
    2. Menampilkan home
    3. Melakukan input data karyawan
    4. Melakukan penilaian karyawan
    5. Melakukan report
    6. Menambah menu user sesuai hak akses yang telah ditentukan
    7. Dapat menampilkan semua menu yang ada dalam sistem, yaitu mulai dari dashboard, master, penilaian , hingga laporan.
    8. Dapat menambahkan, mengedit, dan menghapus pada penilaian kinerja karyawan.
    9. Ubah password
    10. Melakukan logout.
  3. Prosedur User Branch Manager
  4. Branch manager dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain:
    1. Dapat melakukan login
    2. Menampilkan home
    3. Melakukan report
    4. Ubah password
    5. Melakukan logout.
  5. Prosedur User Karyawan
    1. Dapat melakukan login
    2. Menampilkan home
    3. Melakukan report
    4. Ubah password
    5. Melakukan logout.

Usecase Diagram Yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem tersebut.

4_1
Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Ketua BAS , Karyawan dan Branch Manager.
  2. 19 (Sembilan Belas) Use Case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : login, dashboard, master, data karyawan , penilaian kinerja,kedisiplinana,kerajinan,inisiatif,kontribusi perusahaan,inovasi,laporan penialan kienerja,laporan penilaian grafik ,laporan penilaian tabel,print,view dan logut.
  3. 13 extend
  1. Use Case Diagram Ketua BAS
  2. 4_2
    Gambar 4.2 Use Case Diagram Aktor Ketua BAS

    Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa:

    Ketua BAS dalam sistem penilain kinerja karyawan memiliki hak penuh atas sistem, admin yang mengelola database dari sistem , juga dapat melakukan penambahan akun user baru berdasarkan hak akses yang telah ditentukan. Ketua Bas dapat mengakses semua menu mulai dari login, data master, penilaian kinerja , laporan penilaian dan tentunya logout.>

  3. Use Case Diagram Branch Manager
  4. 4_3
    Gambar 4.3 Use Case Diagram Aktor Branch Manager

    Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa:

    Branch Manager memiliki hak akses dalam sistem yaitu login, tampilhalaman dashboard, lalu branch manager dapat melihat data karyawan (yang berlaku) pada menu master, lalu branch manager dapat melihat dan mencetak penilaian kinerja karyawan dan laporan penilaian kinerja karyawan dalam bentuk tabel maupun grafik.

  5. Use Case Diagram Karyawan
  6. 4_4
    Gambar 4.4 Use Case Diagram Aktor Karyawan

    Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa:

    Karyawan memiliki hak akses dalam sistem yaitu login, tampil halaman dashboard, lalu karyawan dapat melihat data karyawan (yang berlaku) pada menu master, lalu karyawan dapat melihat dan mencetak laporan kinerja karyawan dalam bentuk tabel maupun grafik.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

4_5
Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem Penilaian Kinerja

Berdasarkan gambar Activity Diagram Sistem Nirafin diatas terdapat:

  1. 1 initial Node, objek yang diawali
  2. 23 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decesion Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
  4. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
  5. 3 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
  6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
  1. Activity Diagram Ketua Bas
  2. 4_6
    Gambar 4.6 Activity Diagram Ketua BAS

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Ketua BAS diatas terdapat:

    1. initial Node, objek yang diawali
    2. 23 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
    5. 3 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
    6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
  3. Activity Diagram Branch Manager
  4. 4_7
    Gambar 4.7 Activity Diagram Branch Manager

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Branch Manager diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 17 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 2 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
    5. 2 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
    6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
  5. Activity Diagram Karyawan
  6. 4_8
    Gambar 4.8 Activity Diagram Karyawan

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Karyawan diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 7 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 2 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
    5. 2 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
    6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang diusulkan

Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sequence yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut:

  1. Sequence Diagram Login
  2. Berikut ini adalah gambar sequence diagram login yang diusulkan

    4_9
    Gambar 4.9 : Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada login

    Berdasarkan gambar Activity Diagram terdapat:

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu admin
    2. 3 life line, objek entity antar muka yxang saling berinteraksi.
    3. 5 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
  3. Sequence Diagram Aktor Ketua Bas
  4. 4_10
    Gambar 4.10 : Sequence Diagram pada aktor Ketua Bas
    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Ketua Bas
    2. 3 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 8 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
  5. Sequence Diagram Aktor Branch Manager
  6. 4_11
    Gambar 4.11 : Sequence Diagram Sistem Aktor Branch Manager

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Branch Manager terdapat:

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Branch Manager
    2. 3 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 6 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
  7. Sequence Diagram Aktor Karyawan
  8. 4_12
    Gambar 4.12 : Sequence Diagram Sistem Aktor Karyawan

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Branch Manager terdapat:

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan
    2. 3 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 5 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengolahan penilaian kinerja karyawan yang ada di PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :

t4_1
Tabel 4.1. Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

4_13
Tabel 4.13 : Class Diagram Penilaian Kinerja Karyawan

Spesifikasi Basis Data

Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

  1. Tabel Admin
  2. Nama File : ds_admin

    Media : hard disk

    Fungsi : Menyimpan data admin

    Primary key : id_admin

    Panjang record : 143

    t4_2
    Tabel 4.2 : Tabel Admin
  3. Tabel Blocked
  4. Nama File : ds_blocked

    Media : hard disk

    Fungsi : Menyimpan data yang login yang terblokir

    Primary key : id

    Panjang record : 578

    t4_3
    Tabel 4.3 : Tabel Blocked
  5. Tabel Settings
  6. Nama File : ds_settings

    Media : hard disk

    Fungsi : Menyimpan data

    Primary key : id

    Panjang record : 50

    t4_4
    Tabel 4.4: Tabel Settings
  7. Tabel Visitors
  8. Nama File : ds_visitors

    Media : hard disk

    Fungsi : Menyimpan data yang mengunjungi system

    Primary key : id

    Panjang record : 172

    t4_5
    Tabel 4.5: Tabel Visitors
  9. Tabel Karyawan
  10. Nama File : tb_karyawan

    Media : hard disk

    Fungsi : Menyimpan data karyawan

    Primary key : karyawan_ id

    Panjang record : 262

    t4_6
    Tabel 4.6: Tabel Karyawan
  11. Tabel Nilai
  12. Nama File : tb_nilai

    Media : hard disk

    Fungsi : Menyimpan data penialain karyawan

    Primary key : niali_ id

    Panjang record : 88

    t4_7
    Tabel 4.7: Tabel Nilai

Rancangan Prototype

Rancangan prototype merupakan gambaran sketsa dari rancangan sistem yang akan diusulkan dalam sistem informasi penilaian kienrja karyawan untuk PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang, adapun rancangan sistem penilain sebagai berikut :

  1. Rancangan Prototype Tampilan Login
  2. 4_14
    Gambar 4.14: Tampilan Login Sistem Penilaian

    Tampilan prototype halaman login adalah halaman yang harus dilalui sebelum masuk kedalam sistem, user harus mengisi username dan password yang telah daftar sebelumnya, akses login ini terdapat textbox dan passwordbox yang harus di isi dengan benar. Dan kotak logo diatas form login, diisi untuk logo nama sistem yang akan dirancang, yaitu Sistem Penilaian Kinerja Karyawan.

  3. Rancangan Prototype Tampilan Dashboard Karyawan
  4. 4_15
    Gambar 4.15: Tampilan dashboard karyawan

    Tampilan prototype dashboard utama ini merupakan halaman menu home setalah memasuki halaman login, pada menu ini terdapat fitur penilaian. Di sisi kiri terdapat kotak logo untuk penialain, dan dibawahnya terdapat menu dalam sistem yang akan dirancang, yaitu Dashbord, Profil Karyawan, Penilaian dan Logout. Menu yang berbentuk dropdown didalamnya terdapat sub menu yang menjelaskan dari menu-menu tersebut. Dalam menu dashboard juga menampilkan ucapan selamat datang dan terdapat logo prusahaan.

  5. Rancangan Prototype Tampilan Profil Karyawan
  6. 4_16
    Gambar 4.16: Prototype Tampilan profil karyawan

    Tampilan prototype diatas adalah tampilan dari halaman profil karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data profil karyawan yang telah di input oleh admin. Dihalaman ini, user hanya dapat melihat biodata diri.

  7. Rancangan Prototype Tampilan Penilaian
  8. 4_17
    Gambar 4.17: Prototype Tampilan penilaian karyawan

    Tampilan prototype diatas adalah tampilan dari halaman penilaian kinerja karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data penialain karyawan yang telah di input oleh admin dalam bentuk tabel dan grafik. Dihalaman ini, user hanya dapat melihat penilaian kinerja.

  9. Rancangan Prototype Tampilan Login Ketua Bas dan Branch Manager
  10. 4_18
    Gambar 4.18: Prototype Tampilan Login Ketua Bas dan Branch Manager

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem ketua bas dan branch manager, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem

  11. Rancangan Prototype Tampilan Dashboard Ketua Bas dan Branch Manager
  12. 4_19
    Gambar 4.19: Tampilan Dashboard Ketua Bas dan Branch Manager

    Tampilan prototype dashboard utama ini merupakan halaman menu home setalah memasuki halaman login, pada menu ini terdapat fitur penialain. Di sisi atas terdapat menu dalam sistem yang akan dirancang, yaitu Dashbord, Manage data karyawan , manage data penialaian dan logout. Menu yang berbentuk dropdown didalamnya terdapat sub menu yang menjelaskan dari menu-menu tersebut. Dalam menu dashboard juga menampilkan ucapan selamat datang dan terdapat logo prusahaan.

  13. Rancangan Prototype Tampilan Manage data karyawan Ketua Bas
  14. 4_20
    Gambar 4.20: Tampilan Manage data karyawan Ketua Bas

    Tampilan prototype diatas adalah tampilan dari halaman data karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan penginputan data karyawan. Dihalaman ini, user dapat melakukan tambah data, edit data , hapus data , merefresh data dan melihat data karyawan.

  15. Rancangan Prototype Tampilan Add Karyawan
  16. 4_21
    Gambar 4.21: Prototype Tampilan Add Karyawan

    Tampilan protoype diatas adalah tampilan dari halaman add karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat form karyawan yang dapat di input oleh admin untuk proses penginputan data karyawan baru.

  17. Rancangan Prototype Edit Profil Karyawan
  18. 4_22
    Gambar 4.22: Prototype Tampilan Edit profil Karyawan

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman edit profil yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang dapat mengubah data karyawan yang dapat dilakukan oleh ketua bas.

  19. Rancangan Prototype View Nilai Karyawan
  20. 4_23
    Gambar 4.23: Prototype Tampilan View Nilai Karyawan

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman View Nilai Karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya user dapat melakukan tambah data, edit data, hapus data dan merefresh data.

  21. Rancangan Prototype View Nilai by Chart
  22. 4_24
    Gambar 4.24: Tampilan View Nilai by Chart

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman View Nilai by Chart yang mana menyajikan halaman penilaian dalam bentuk grafik.

  23. Rancangan Prototype Edit Nilai Karyawan
  24. 4_25
    Gambar 4.25: Tampilan Edit Nilai Karyawan

    Tampilan diatas merupakan tampilan form edit data yang mana user dapat mengupdate penilaian kedisiplinan , inisiatif , kerajinan, kontribusi dan inovasi. Selanjutnya jika semua data terisi maka akan tersimpan.

Rancangan Program

  1. Tampilan halaman login karyawan
  2. 4_26
    Gambar 4.26: Tampilan Halaman Login karyawan

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

  3. Tampilan Halaman Dashboard Karyawan
  4. 4_27
    Gambar 4.27: Tampilan Halaman Dashboard karyawan

    Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan tampil dashboard yang mana didalamnya menggambarkan profil karyawan dan penilaian kinerja karyawan.

  5. Tampilan Halaman Profil Karyawan
  6. 4_28
    Gambar 4.28: Tampilan Halaman profil karyawan

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman profil karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data profil karyawan yang telah di input oleh admin. Dihalaman ini, user hanya dapat melihat biodata diri.

  7. Tampilan Halaman Penilaian Karyawan
  8. 4_29
    Gambar 4.29: Tampilan Halaman nilai karyawan

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman penilaian kinerja karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data penialain karyawan yang telah di input oleh admin dalam bentuk tabel dan grafik. Dihalaman ini, user hanya dapat melihat penilaian kinerja.

  9. Tampilan Halaman Login Ketua Bas dan Branch Manager
  10. 4_30
    Gambar 4.30: Tampilan Halaman Login Ketua Bas dan Branch Manager

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

  11. Tampilan Halaman Dashboard Ketua Bas dan Branch Manager
  12. 4_31
    Gambar 4.31: Tampilan Halaman Dashboard Ketua Bas dan Branch Manager

    Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan tampil dashboard yang mana didalamnya menggambarkan manage data karyawan dan manage data penilaian.

  13. Tampilan Halaman Manage data karyawan Ketua Bas
  14. 4_32
    Gambar 4.32: Tampilan Halaman Manage data karyawan

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman data karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan penginputan data karyawan. Dihalaman ini, user dapat melakukan tambah data, edit data , hapus data , merefresh data dan melihat data karyawan.

  15. Tampilan Halaman Add Karyawan
  16. 4_33
    Gambar 4.33: Tampilan Halaman Add karyawan

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman add karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat form karyawan yang dapat di input oleh admin untuk proses penginputan data karyawan baru.

  17. Tampilan Halaman Edit Profil Karyawan
  18. 4_34
    Gambar 4.34: Tampilan Edit Profil Karyawan

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman edit profil yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang dapat mengubah data karyawan yang dapat dilakukan oleh ketua bas.

  19. Tampilan Halaman Manage data penilaian karyawan
  20. 4_35
    Gambar 4.35: Tampilan Halaman Manage data penilaian

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman manage data penilaian yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data view nilai karyawan dan melakukan data pencarian karyawan.

  21. Tampilan Halaman View Nilai Karyawan
  22. 4_36
    Gambar 4.36: Tampilan Halaman View nilai karyawan

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman View Nilai Karyawan yang mana menyajikan halaman yang didalamnya user dapat melakukan tambah data, edit data, hapus data dan merefresh data.

  23. Tampilan Halaman View Nilai by Chart
  24. 4_37
    Gambar 4.37: Tampilan Halaman View nilai by chart

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman View Nilai by Chart yang mana menyajikan halaman penilaian dalam bentuk grafik.

  25. Tampilan Halaman Edit Nilai Karyawan
  26. 4_38
    Gambar 4.38 Tampilan Halaman Edit nilai karyawan

    Tampilan diatas, merupakan tampilan form edit data yang mana user dapat mengupdate penilaian kedisiplinan , inisiatif , kerajinan, kontribusi dan inovasi. Selanjutnya jika semua data terisi maka akan tersimpan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor  : Minimal 2,1 GHz
  2. Monitor  : Minimal VGA
  3. RAM  : Minimal 1 GB
  4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
  5. Harddisk  : 250 GB

Spesifikasi Software

Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome dan Mozila Firefox.

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Penilaian Kinerja harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Penilaian Kinerja, diantaranya:

  1. Ketua Bas
  2. Branch Manager
  3. Karyawan

Testing

Black Box Testing

Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox testing, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di tes, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem tersebut.

  1. Login Penilaian Kinerja Karyawan
  2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login Penilaian Kinerja Karyawan:

    T4_8
    Tabel 4.8 : Pengujian Login Akun Admin Penilaian Kinerja Karyawan
  3. Input Data Karyawan
  4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan data karyawan berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    T4_9
    Tabel 4.9: Pengujian Input Data Karyawan
    Input
  5. Data Nilai
  6. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan atau penginputan nilai berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.10: Pengujian Input Data Nilai
    T4_10
  7. Pencarian Data Karyawan
  8. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form pencarian data karyawan berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.11: Pengujian Pencarian Data Karyawan
    T4_11

Evaluasi

Tetelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode Black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar juga telah terdaftar.

Implementasi

Time Schedule

T4_12

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang”.

Tabel 4.13: Estimasi biaya
T4_13

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian rumusan masalah dan mempelajari permasalahan yang dihadapi maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Sistem penilaian kinerja yang sedang berjalan pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang dalam pengolahan datanya masih semi komputerisasi (excel) dan belum menggunakan aplikasi program sehingga masih ditemukan kekurangan-kekurangan seperti hilangnya arsip data karyawan , kesalahan menginput data dan lamanya waktu yang dibutuhkan,sehingga data yang dihasilkan belum akurat.
  2. Proses pencatatan yang masih dilakukan secara manual menyebabkan adanya kekurangan atau kesalahan seperti tidak akuratnya data, kehilangan data karena data yang tersimpan kurang tersusun rapih.
  3. Adapun sistem yang peneliti rancang adalah dengan menggunakan Bahasa pemrograman CI ,PHP, CSS, HTML dan MySQL serta database yang digunakan adalah phpmyadmin dengan login menggunakan nik karyawan.

Rekomendasi

Untuk dapat menggunakan dan memelihara sistem ini dengan baik, maka peneliti merekomendasikan sebagai berikut :

  1. Melakukan pembelajaran atau latihan kepada bagian yang akan menggunakan system tersebut ,agar mudah dalam pemakaian sehingga dapat menggunakannya secara maksimal dan mendapatkan informasi yang diinginkan.
  2. Perlu dilakukan perawatan dengan cara menjaga koneksi internet agar tetap tersambung, karena jika koneksi internet terputus data yang sudah di input tidak tersimpan.

Saran

Adapun beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja sistem yang penelti buat maka disarankan sebagai berikut :

  1. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang sedang diusulkan hendaknya di catat oleh user yang bersangkutan, hal ini di tunjukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.
  2. Dikembangkan menjadi sistem berbasis mobile/app namun tetap terkontrol dengan admin dan terintegrasi dengan database sehingga dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi laporan pada saat mendesak.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Romney, M. B., Steinbart, P. J., & Cushing, B. E. (2000). Accounting information systems (pp. 638-641). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall .
  2. Nugraha, Agus Ramdhani dan H. Ahmad Sofyan Haris. 2016. Sistem Pakar Perubahan Fisiologis Dan Psikologis Masa Nifas Ibu Dengan Metode Certainty Factor. Jurnal Teknik Informatika. Vol 4, No 1 2016. Dikutip dari http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jutekin/article/view/88 (18Oktober 2017).
  3. Hutahaean,Jeperson.2014. konsep sistem Informasi. Yogyakarta:Deepublish
  4. Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer . Bandung: CV. Pustaka Setia.
  5. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2. Dikutip d ari http://jurnal.politala.ac.id/index.php/JSI/article/view/88/68(26 Oktober 2017).
  6. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2.
  7. Ardi, Muhammad Fahmi. 2016. Rancangan Sistem Informasi Penilaian Status Gizi Berdasarkan Z-Score BB/U Berbasis Android Mobile Untuk Pemantauan Status Gizi Balita di Puskesmas Mijen 1 Kab. Demak. Proposal Skripsi. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
  8. Hanik Mujiati, Sukandi. 2016 “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Stock Obat Pada Apotek Arjowinangun”.Jurnal Bianglala Informatika Vol. 4 No. 1, Maret 2016. Diambil dari http://lppm3.bsi.ac.id/jurnal/index.php/biangmatika/article/viewFile/177/1 10 (6 Desember 2016)
  9. Haryanta, Agustinus, Abdur Rochman dan Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1. Dikutip dari http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/132/129(23 Oktober 2017).
  10. Maniah dan Dini Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  11. Susanto, Azhar. 2017. "Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu". Bandung: Lingga Jaya.
  12. Bettaliyah, Azza Abidatin. 2016. Sistem Informasi Pengolahan Data Tabungan Siswa MI Bahrul Ulum Berbasis Web Mobile Menggunakan Codeigniter dan Bootstrap. Jurnal Teknika, Vol.8 No.2. Lamongan: Universitas Islam Lamongan.
  13. Indrajani. 2014. Database Systems: Case Stufy All In One. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  14. Hamdani, Agus Umar. 2015. Pemodelan Sistem Informasi Administrasi Proyek Desain Interior Studi Kasus: PT Wang Interior Jakarta. Jurnal Sistem Informasi, Vol.5 No.3. Jakarta Selatan: Universitas Budi Luhur.
  15. Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf, Saeful Bahari. Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain Group. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 – Februari 2016"
  16. McKay, Alison. 2016. Priciples for the definition of design structures. Prancis: International journal of computer integrated manufacturing.
  17. Haryanto, Dadang dkk. 2015. “Perancangan sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. angkasa raya Christina (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol 2 No 2.
  18. Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  19. Wijayanti, dkk. 2012 “Evaluasi dan Pengembangan Sistem Penilaian kinerja pada PT HKS”.Jurnal Psikologi Undip Vol. 1 No. 2. Oktober 2012. Diambil dari: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/6629/5442 (3 Desember 2016)
  20. Kim, J. 2016 "Impact of Performance Appraisal Justice on the Effectiveness of Pay-for-Performance Systems After Civil Service Reform".International Journal Public personnel management Vol. 45 No. 2, Januari 2016. Diambil dari : http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=ehh&AN=115728 096&site=ehost-live (13 Desember 2016)
  21. Taufik, dkk. 2014 PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE MBO DAN BARS (STUDI KASUS PLTA MANINJAU).Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 13 No. 2
  22. Sutino, Agus 2014. perancangan sistem informasi penilaian kinerja teller pooling pada bank central asia,tbk . Perguruan tinggi raharja https://widuri.raharja.info/index.php/SI1011465089#2.2.1._Konsep_Dasar_P enilaian_Kerja
  23. Onu, Fergus U, & Umeakuka, Chinelo V. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. International Journal of Computer Applications Technology And Research,Vol.5 Issue.8. Nigeria: Ebonyi State University, Abakaliki.
  24. Seth, Ashish, Himanshu Agarwal, & Ashim Raj Singla. 2012. Unified Modeling Language for Describing Business Value Chain Activities. International Journal of Computer Applications. India: Punjabi University.
  25. Murad. Dina Fitria, Nia Kusniawati, dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT, Vol.7 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja..
  26. Wardhani, Kusumaningati Sulistya. 2014. Pengembangan Sistem Informasi Kartu Menuju Sehat Sebagai Alternatif Pengelolaan Posyandu Secara Digital. Laporan Tugas Akhir Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  27. Richard Rapp dan Justin Lewis. 2017. “Accelerated Mobile Pages Advertisement and Cascading Style Sheet Merging”. Technical Disclosure Commons.
  28. Danny. 2016. “Apa fungsi atau kegunaan dari prototype?”. Artikel Timur. Diambil dari: http://timur.ilearning.me/2016/03/01/apa-fungsi-atau- kegunaan-dari-prototype/ (30 November 2017)
  29. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2.
  30. Faridl, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya:LUG STIKOM.
  31. Rini, Puput Puspito dkk. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global)”. Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1.
  32. Ticoalu, Linda Kartini 2013 Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan” journal EMBA Vol.1 No.4 Desember. Universitas Sam Ratulangi Manado
  33. Muizu, Wa Ode Zusnita 2014 “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan” journal PEKBIS Vol.6, No.1 . Universitas Padjajaran.
  34. Herlambang Aldo , Gardjito Mochammad Al Musadieq dan Gunawan Eko Nurtjahjono 2014 Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” journal JAB Vol. 13 No. 1 Agustus yang berjudul Unoversitas Brawijaya Malang.
  35. Kartika,Lucia Nurbani 2014 Pengaruh Tingkat Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi Perkantoran journal SSN Volume XVII No. 1, yang berjudul . Universitas Kristen Dua Wacana
  36. Sidanti, Heny 2015 “Pengaruh Lingkungan Kerja,Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekertariat DPRD Kabupaten Madiun. journal JIBEKA Volume 9 No. 1, Februari. STIE Dharma Iswara Madiun.
  37. Judge , Timothy A , Cindy P Zapata 2015 Situation Debate Revisited Effect Of Situation Strength And Trait Activation On The Validity Of The Big Five Personality Traits In Predicting Job Performance” journal international Vol. 58, No. 4, University Of Notre Dame.
  38. L, Dana. Joseph2015 “Why Does Self-Reported Emotional Intelligence Predict Job Performance” journal international Vol. 100, No. 2. University Of Central Florida
  39. Jayaweera, Thushel 2015 “Impact of Work Environmental Factors on Job Performance, Mediating Role of Work Motivation A Study of Hotel Sector in England” journal international Vol. 10, No. 3. University Of Brisol
  40. Helene , Marie Budworth , Gary P Latham and Laxmikant Manroop 2015 Looking Forward To Performance Improvement A Field Test Of The Feed Forward Interview For Perfomance Management” journal international Vol. 54, No. 1.York University.
  41. Lepak ,Pankaj P. , Jake G.Messersmith , David P.Lepak 2013 “Walking The Tightrope an Assessment Of The Relationship Between High Performance Work System And Organizational Ambidexterity” journal international Vol. 56, No. 5. .Bale State University
  42. Romney, M. B., Steinbart, P. J., & Cushing, B. E. (2000). Accounting information systems (pp. 638-641). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall .
  43. Nugraha, Agus Ramdhani dan H. Ahmad Sofyan Haris. 2016. Sistem Pakar Perubahan Fisiologis Dan Psikologis Masa Nifas Ibu Dengan Metode Certainty Factor. Jurnal Teknik Informatika. Vol 4, No 1 2016. Dikutip dari http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jutekin/article/view/88 (18Oktober 2017).
  44. Hutahaean,Jeperson.2014. konsep sistem Informasi. Yogyakarta:Deepublish
  45. Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer . Bandung: CV. Pustaka Setia.
  46. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2. Dikutip d ari http://jurnal.politala.ac.id/index.php/JSI/article/view/88/68(26 Oktober 2017).
  47. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2.
  48. Ardi, Muhammad Fahmi. 2016. Rancangan Sistem Informasi Penilaian Status Gizi Berdasarkan Z-Score BB/U Berbasis Android Mobile Untuk Pemantauan Status Gizi Balita di Puskesmas Mijen 1 Kab. Demak. Proposal Skripsi. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
  49. Hanik Mujiati, Sukandi. 2016 “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Stock Obat Pada Apotek Arjowinangun”.Jurnal Bianglala Informatika Vol. 4 No. 1, Maret 2016. Diambil dari http://lppm3.bsi.ac.id/jurnal/index.php/biangmatika/article/viewFile/177/1 10 (6 Desember 2016)
  50. Haryanta, Agustinus, Abdur Rochman dan Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1. Dikutip dari http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/132/129(23 Oktober 2017).
  51. Maniah dan Dini Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  52. Susanto, Azhar. 2017. "Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu". Bandung: Lingga Jaya.
  53. Bettaliyah, Azza Abidatin. 2016. Sistem Informasi Pengolahan Data Tabungan Siswa MI Bahrul Ulum Berbasis Web Mobile Menggunakan Codeigniter dan Bootstrap. Jurnal Teknika, Vol.8 No.2. Lamongan: Universitas Islam Lamongan.
  54. Indrajani. 2014. Database Systems: Case Stufy All In One. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  55. Hamdani, Agus Umar. 2015. Pemodelan Sistem Informasi Administrasi Proyek Desain Interior Studi Kasus: PT Wang Interior Jakarta. Jurnal Sistem Informasi, Vol.5 No.3. Jakarta Selatan: Universitas Budi Luhur.
  56. Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf, Saeful Bahari. Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain Group. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 – Februari 2016"
  57. McKay, Alison. 2016. Priciples for the definition of design structures. Prancis: International journal of computer integrated manufacturing.
  58. Haryanto, Dadang dkk. 2015. “Perancangan sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. angkasa raya Christina (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol 2 No 2.
  59. Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  60. Wijayanti, dkk. 2012 “Evaluasi dan Pengembangan Sistem Penilaian kinerja pada PT HKS”.Jurnal Psikologi Undip Vol. 1 No. 2. Oktober 2012. Diambil dari: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/6629/5442 (3 Desember 2016)
  61. Kim, J. 2016 "Impact of Performance Appraisal Justice on the Effectiveness of Pay-for-Performance Systems After Civil Service Reform".International Journal Public personnel management Vol. 45 No. 2, Januari 2016. Diambil dari : http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=ehh&AN=115728 096&site=ehost-live (13 Desember 2016)
  62. Taufik, dkk. 2014 PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE MBO DAN BARS (STUDI KASUS PLTA MANINJAU).Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 13 No. 2
  63. Sutino, Agus 2014. perancangan sistem informasi penilaian kinerja teller pooling pada bank central asia,tbk . Perguruan tinggi raharja https://widuri.raharja.info/index.php/SI1011465089#2.2.1._Konsep_Dasar_P enilaian_Kerja
  64. Onu, Fergus U, & Umeakuka, Chinelo V. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. International Journal of Computer Applications Technology And Research,Vol.5 Issue.8. Nigeria: Ebonyi State University, Abakaliki.
  65. Seth, Ashish, Himanshu Agarwal, & Ashim Raj Singla. 2012. Unified Modeling Language for Describing Business Value Chain Activities. International Journal of Computer Applications. India: Punjabi University.
  66. Murad. Dina Fitria, Nia Kusniawati, dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT, Vol.7 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja..
  67. Wardhani, Kusumaningati Sulistya. 2014. Pengembangan Sistem Informasi Kartu Menuju Sehat Sebagai Alternatif Pengelolaan Posyandu Secara Digital. Laporan Tugas Akhir Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  68. Richard Rapp dan Justin Lewis. 2017. “Accelerated Mobile Pages Advertisement and Cascading Style Sheet Merging”. Technical Disclosure Commons.
  69. Danny. 2016. “Apa fungsi atau kegunaan dari prototype?”. Artikel Timur. Diambil dari: http://timur.ilearning.me/2016/03/01/apa-fungsi-atau- kegunaan-dari-prototype/ (30 November 2017)
  70. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2.
  71. Faridl, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya:LUG STIKOM.
  72. Rini, Puput Puspito dkk. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global)”. Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1.
  73. Ticoalu, Linda Kartini 2013 Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan” journal EMBA Vol.1 No.4 Desember. Universitas Sam Ratulangi Manado
  74. Muizu, Wa Ode Zusnita 2014 “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan” journal PEKBIS Vol.6, No.1 . Universitas Padjajaran.
  75. Herlambang Aldo , Gardjito Mochammad Al Musadieq dan Gunawan Eko Nurtjahjono 2014 Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” journal JAB Vol. 13 No. 1 Agustus yang berjudul Unoversitas Brawijaya Malang.
  76. Kartika,Lucia Nurbani 2014 Pengaruh Tingkat Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi Perkantoran journal SSN Volume XVII No. 1, yang berjudul . Universitas Kristen Dua Wacana
  77. Sidanti, Heny 2015 “Pengaruh Lingkungan Kerja,Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekertariat DPRD Kabupaten Madiun. journal JIBEKA Volume 9 No. 1, Februari. STIE Dharma Iswara Madiun.
  78. Judge , Timothy A , Cindy P Zapata 2015 Situation Debate Revisited Effect Of Situation Strength And Trait Activation On The Validity Of The Big Five Personality Traits In Predicting Job Performance” journal international Vol. 58, No. 4, University Of Notre Dame.
  79. L, Dana. Joseph2015 “Why Does Self-Reported Emotional Intelligence Predict Job Performance” journal international Vol. 100, No. 2. University Of Central Florida
  80. Jayaweera, Thushel 2015 “Impact of Work Environmental Factors on Job Performance, Mediating Role of Work Motivation A Study of Hotel Sector in England” journal international Vol. 10, No. 3. University Of Brisol
  81. Helene , Marie Budworth , Gary P Latham and Laxmikant Manroop 2015 Looking Forward To Performance Improvement A Field Test Of The Feed Forward Interview For Perfomance Management” journal international Vol. 54, No. 1.York University.
  82. Lepak ,Pankaj P. , Jake G.Messersmith , David P.Lepak 2013 “Walking The Tightrope an Assessment Of The Relationship Between High Performance Work System And Organizational Ambidexterity” journal international Vol. 56, No. 5. .Bale State University

DAFTAR LAMPIRAN

UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi

A.2. Form Pergantian judul

A.3. Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing 1

A.4. Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing 2

A.5. KSTF (Kartu Studi Tetap Final)

A.6. Validasi Skripsi

A.7 Validasi Sidang Akademik

A.8. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi

A.9. Kwitansi Pembayaran Sidang

A.10. Kwitansi Pembayaran Raharja Carrier

A.11. Daftar Mata Kuliah yang Sudah Diambil dan Tidak Cocok Kurikulum

A.12. Daftar Nilai

A.13. Formulir Seminar Proposal Skripsi

A.14. Sertifikat Toefl

A.15. Sertifikat Prospek

A.16. Sertifikat Nasional

A.17. Sertifikat Internasional

A.18. Formulir Final Presentasi Tugas Akhir/Skripsi

A.19. Formulir Pertemuan Stakeholder Tugas Akhir/Skripsi

A.20. Curriculum Vitae


LAMPIRAN B:

B.1. Surat Tanda Bukti Observsi

B.2. Form Observasi

B.3. Form Wawancara

LAMPIRAN C :

C.1. Katalog Produk

C.2. Slide Presentasi



Contributors

Tiya Puspita