SI1411482300

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN

KEUANGAN PADA PT MRD LAND


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :


NIM
:1411482300
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN

KEUANGAN PADA PT MRD LAND

 

Disusun Oleh :

NIM
:1411482300
Nama
Jenjang Studi
:Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, .....

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN

KEUANGAN PADA PT MRD LAND

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482300
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)
   
( Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NID : 12003
   
NID : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN

KEUANGAN PADA PT MRD LAND


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482300
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, February 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
:1411482300
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1411482300

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI


Suatu sistem komputerisasi pada saat ini mencakup ke segala bidang. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba canggih dan modern, komputer adalah salah satu sarana yang sangat penting peranannya untuk membantu manusia dalam mengatasi berbagai masalah pekerjaan di dalam perusahaan, instansi atau organisasi. Berdasarkan analisis sistem informasi yang sedang berjalan, diperoleh hasil bahwa sistem manajemen keuangan di projek berlangsung MRD Land masih berlangsung dengan metode manual dan semi terkomputerisasi. Proses pengajuan dana dan pencairannya, serta laporan keuangan projek yang masih semi terkomputerisasi membutuhkan waktu yang cukup lama dalam prosesnya dan seringkali laporan keuangan yang berjalan tidak akurat dalam penyajian laporannya, dikarenakan batas maksimal penggunaan anggran per departemen yang belum tersaji akurat. Untuk membuat suatu sistem manajemen keuangan yang baik dibutuhkan sebuah sistem yang memiliki tempat penyimpanan data sehingga data yang ada tidak hilang dan proses pembuatan laporan tidak membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan analisis di atas maka, perlu adanya sistem yang baru untuk manajemen keuangan. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan selama penelitian menggunakan beberapa metode yaitu wawancara, observasi dan studi pustaka. Serta digambarkan dalam bentuk use case dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Oleh karena itu diharapkan dengan adanya sistem yang baru dapat mengurangi kesalahan pada saat memasukkan data dan pencarian data serta pembuatan laporan. Sehingga dalam pembuatan laporan tidak memakan waktu yang lama dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada.


Kata kunci : Manajemen, Keuangan, Sistem Informasi, MRD Land

ABSTRACT

A computerized system at the moment covers to all fields. With the advancement of science and technology that is sophisticated and modern, the computer is one very important means to help the human role in solving various problems of work in the company, institution or organization. Based on the analysis of the information system is running, the result that the system of financial management at the project MRD Land is still ongoing with the manual and semi-computerized methods. The submission process and disbursement of funds, as well as the financial statements are still semi computerized project requires quite a long time in the process and often the financial statements which runs inaccurate in presenting the report, due to the limit on the use of budgets per department that has not been presented accurately. To make a good financial management system, a system which has a data storage so that data is not lost and the reporting process does not require a long time. Based on the above analysis it is, the need for a new system for financial management. To obtain the data needed for the study using several methods such as interviews, observation and literature. As well as depicted in the form of a use case using the Unified Modeling Language (UML). It is therefore expected that with the new system can reduce errors in data entry and data retrieval and reporting. So that in making the report does not take a long time and reports generated in accordance with existing data.

Keywords: Management, Financial, Information Systems, MRD Land


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengembangan Sistem Aplikasi Manajemen Keuangan Pada PT MRD Land” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam jenjang sarjana menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja. .

Dalam usaha menyelesaikan penulisan ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dengan keikhlasan hati melalui kesempatan ini ingin meyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

2. Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

3. Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I (PUKET I) bidang Akademik STMIK Raharja.

4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi dan dosen pembimbing II yang telah memberikan dukungan dan sarannya.

5. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom sebagai Dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan pembelajaran dalam proses penyusunan Skripsi ini.

6. Bapak I Gusti Putu Gede Wingara selaku GM Projek 19¬th Avenue MRD Land yang telah berkenan memberikan ijin dan menjadi stakeholder untuk melakukan observasi penyusunan Skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan asissten dosen, serta staff dan karyawan, mahasiwa/i Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.

8. Kepada kedua orang tua dan keluarga tercinta yang terus menerus dan tidak pernah lelah memberikan dorongan semangat baik itu secara moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan Penulis.

9. Semua teman-teman yang juga memberikan dukungan serta masukan juga semangat kepada penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini.

Menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini hampir mencapai sempurna dan jika masih ada kekurangan, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis berharap dalam penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, February 2016
(Nanik Astuti)
NIM. 1411482300

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Analisis SWOT

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.2. Login

Tabel 4.3. Master Departemen

Tabel 4.4. Master Jenis Pembayaran

Tabel 4.5. Master OP

Tabel 4.6. Master Konsultan

Tabel 4.7. Master Aset

Tabel 4.8. Saldo Awal

Tabel 4.9. Pengajuan Dana

Tabel 4.10. Transaksi Utama

Tabel 4.11. Pengujian Black Box Testing pada Menu Login

Tabel 4.12. Jadwal

Tabel 4.13. Estimasi BIaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem Tertutup Siklus Proses Data

Gambar 2.2. Sistem Terbuka Siklus Proses Data

Gambar 2.3. Siklus Informasi

Gambar 2.4. Tahapan Analisis Sistem

Gambar 2.5. Gambar Analisis SWOT

Gambar 2.6. Blackbox Testing

Gambar 2.7. Contoh Query

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Keuangan

Gambar 3.3. Diagram Usecase Sistem Manajemen Keuangan Projek

Gambar 3.4. Diagram Sequence Berjalan MRD Land

Gambar 3.5. Activity Diagram Berjalan MRD Land

Gambar 4.1. Diagram Usecase Usulan

Gambar 4.2. Sequence Diagram Usulan

Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan

Gambar 4.4. Class Diagram Usulan

Gambar 4.5. Menu Login

Gambar 4.6. Menu Awal

Gambar 4.7. Master Departemen

Gambar 4.8. Master Jenis Pembayaran

Gambar 4.9. Master Konsultan

Gambar 4.10. Master OP

Gambar 4.11. Master OP

Gambar 4.12. Master OP

Gambar 4.13. Master OP

Gambar 4.14. Master OP

Gambar 4.15. Master OP

Gambar 4.16. Menu Login

Gambar 4.17. Menu Awal

Gambar 4.18. Master Departemen

Gambar 4.19. Master Jenis Pembayaran

Gambar 4.20. Master Konsultan

Gambar 4.21. Master OP

Gambar 4.22. Master Asser

Gambar 4.23. Saldo Awal

Gambar 4.24. Pengajuan Penambahan Dana

Gambar 4.25. Transaksi Utama

Gambar 4.26. Validasi

Gambar 4.27. Report Transaksi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi saat ini memiliki peranan yang sangat penting di segala bidang dan apek kehidupan, baik dalam dunia pendidikan, bisnis, politik, militer, hingga perekonomian. Hal ini disebabkan karena, kebutuhkan masyarakat akan informasi dapat terpenuhi dengan adanya peran serta teknologi informasi. Dengan perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini, kita dapat melakukan pengolahan data dengan mudah. Data menghasilkan suatu informasi yang kita butuhkan dengan akurat dan mengefektifkan waktu, serta dengan biaya yang kita keluarkan lebih efisien. Banyak kelebihan yang didapat dari pemanfaatan komputer, diantaranya memiliki kecepatan dan ketelitian yang tinggi dalam mengerjakan fungsinya, memiliki media yang ringkas dan berkapasitas besar, mampu mengolah data dalam jumlah besar. Keunggulan inilah yang menjadikan teknologi informasi saat ini banyak berperan serta dalam segala aspek bidang dan aspek kehidupan yang ada, dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Demikian halnya dalam pengelolaan data keuangan, teknologi informasi menjadi hal penting perusahaan dalam pengelolaan data keuangan, karena telah dipercaya dapat membantu bagian keuangan atau akutansi dalam menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat, dan meng-efektifkan waktu dalam penyusunannya. Tentunya teknologi informasi yang diguanakan untuk pengelolaan data keuangan tersebut bukan hanya dapat mempermudah pihak yang terkait dalam perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan, akan tetapi juga harus sesuai dengan kebijakan pemerintah yang berlaku.

MRD Land merupakan salah satu developer property yang berkembang dengan pesat dalam pasar domestik, perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangunan perumahan, apartemen, dan perhotelan. MRD Land telah banyak melakukan kebijakan perombakan sistem manajemen dengan mulai terbuka dengan kebutuhan teknologi informasi dalam menunjang aktifitas operasional hariannya. Hal ini dinyatakan dalam kebijakan penerapan ERP sistem yang cukup menunjang dalam penerapan operasional manajemen MRD Land. ERP yang digunakan saat ini, merupakan ERP yang dikembangkan oleh perusahaan Malaysia yang memiliki kantor cabang di Indonesia, akan tetapi kebijakan dalam penerapannya masih berinduk kepada perusahaan di Malaysia, sehingga seringkali jika ada keluhan dalam bug, pengembangan, atau error, seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama dalam perbaikan dan perawatan sistemnya. Seiring dengan berkembangnya MRD Land sebagai salah satu developer terkemuka di Indonesia, tentu mendorong manajemen dalam memperbaikan dalam pelayanan terhadap customer dengan memperbaiki sistem operasional manajemen yang berjalan. Di cabang proyek MRD Land, seringkali sistem tidak berjalan dengan baik, sehingga cabang menerapkan penggunaan excel dan word untuk melakukan pekerjaannnya dalam bidang keuangan, sehingga seringkali menyulitkan user dan pimpinan cabang dalam mengelola keuangan cabang.


Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mencoba untuk mengembangkan layanan sistem informasi keuangan yang telah terdapat dalam ERP tersebut, hal ini dilakukan, karena ada beberapa hal yang tidak tercantum di dalam ERP tersebut, sesuai dengan kebijakan developer properti domestik dan menuangkannnya dalam laporan ilmiah berjudul “Pengembangan Sistem Aplikasi Manajemen Keuangan pada PT MRD Land” Atas terbentuknya laporan ilmiah ini diharapkan dapat membantu dan menjadi pemecahan masalah pada bagian keuangan pada MRD Land.


Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan penting dalam kegiatan penelitian. Setiap penelitian dimulai dari perumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Perumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui penelitian. Perumusan masalah itu muncul karena adanya gap (kesenjangan) antara kondisi nyata (real life condition) dengan kondisi yang nantinya diharapkan (future expected condition), atau bisa juga antara target dengan ketercapaiannya.:

Mengingat demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, maka berdasarkan pada latar belakang yang telah disebutkan, peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses manajemen keuangan pada projek di MRD Land yang berjalan saat ini ?

  2. Apakah proses manajemen keuangan yang berjalaan saat ini di projek MRD Land dapat menghasilkan suatu laporan keuangan yang akurat ?

  3. Apakah sistem aplikasi sistem keuangan yang dibuat peneliti dapat mewakili kebutuhan dari user yang berwenang di setiap projek pada MRD Land ?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan Operasional penelitian ini yaitu untuk menganalisa sistem ERP yang diterapkan MRD Land khususnya di Bagian Keuangan dari sisi kebutuhan sistem, sehingga dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

  2. Tujuan Individual dari penelitian ini untuk meningkatkan kinerja peneliti dalam mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki serta menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem informasi terutama pada sistem manajemen keuangan.

  3. Tujuan Fungsional penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh MRD Land sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan sistem aplikasi manajemen keuangan.

Manfaat penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat atau kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka penelitian ini mempunyai manfaat teoritis. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Beberapa manfaat yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini adalah:

  1. Dengan penelitian ini, peneliti memahami konsep sistem yang diterapkan untuk kebutuhan dari bagian keuangan.

  2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi atau sarana untuk menyusun strategi pengembangan selanjutnya terhadap sistem ERP yang digunakan oleh perusahaan.

  3. Teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh MRD Land dalam menerapkan kebijakan penggunaan teknologi sistem informasi dalam operasional manajemen MRD Land.

  • Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima ke dalam penelitian yang sebenarnya.

  • </ol>

    Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penelitian merupakan pemaparan lingkup penelitian. Lingkup penelitian dapat dibatasi dengan pembatasan lokasi penelitian, membatasi banyaknya variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian. Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas agar lebih terarah dan berjalan dengan baik maka dalam penulisan laporan skripsi ini peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada sebuah sistem informasi bagian keuangan projek pada MRD Land. Jadi, ruang lingkupnya hanya difokuskan pada:

    1. Sistem yang diterapkan di Bagian Keuangan Projek MRD Land

    2. Kebutuhan sistem yang dibutuhkan dalam penerapan sistem manajemen keuangan projek pada MRD Land.

    3. Pengembangan sistem berdasarkan Elisitasi Final


      Metode Penelitian

      Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.


      Metode Pengumpulan Data

      Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, kuesioner, dokumen, dan sebagainya.


      Pengamatan (Observation Research)

      Pengamatan (Observation Research) merupakan pencatatan secara sistematik dengan mengamati unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, dan perasa). Maka, berpedoman kepada desain penelitiannya peneliti diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian data atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian yaitu Perguruan Tinggi Raharja untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan.


      Studi Pustaka (Library Research)

      Studi Pustaka (Library Research) adalah aktivitas pemilihan suatu masalah yang akan digunakan sebagai tema penelitian. Kemudian diteruskan dengan pencarian referensi sebagai landasan teori dan penunjang terhadap proses pengerjaan sekaligus sebagai pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian. Upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, serta ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Dalam hal ini peneliti mempelajari teori-teori yang mendasar pada masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, peneliti juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada melalui media seperti CCIT Journal ataupun penelitian dari kampus lain, peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.


      Survei (Survey)

      Survei digunakan untuk mendapatkan informasi dalam bentuk opini dari sejumlah orang terhadap isu dan topik tertentu. Dalam survei ada 3 karakter utama yaitu informasi dikumpulkan dari kelompok besar orang yang digunakan untuk menjelaskan beberapa aspek tertentu, informasi dikumpulkan lewat pengajuan pertanyaan (biasanya tertulis), dan informasi yang didapat dari sampel, tidak dari populasi. Tujuan dari survei adalah untuk mengetahui gambaran umum dari user yang menggunakan sistem tersebut.


      Wawancara

      Merupakan metode pengumpulan data dengan Tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbun, 1992 dalam Irwan Nurdin, 2014). Pada mertode melakukan proses Tanya jawab kepada stakeholder pada objek penelitian yaitu MRD Land. Dalam hal ini proses yanya jawab dilakukan langsung kepada Manajer Keuangan dan GM Projek, melalui bertemu langsung, melalui telepon, dan melalui email.


      Studi Elisitas i

      Merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak Manajemen MRD Land dan disanggupi oleh peneliti untuk dikerjakan. Elisitasi dilakukan melalui empat tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan draft akhir elisitasi. Dengan adanya metode elisitasi akhir, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.


      Metode Analisa

      Analisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data kan menuntun kita kea rah temuan ilmiah. Bila di analisis dengan teknik-teknik yang tepat, analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa SWOT, yaitu Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan), dan Threats (ancaman).


      Metode Perancangan

      Pada penelitian ini penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan ; 4 (empat) macam diagram UML, meliputi : usecase diagram, class diagram, sequence diagram, dan activity diagram dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 12.2 Enterprise Edition. Kemudian pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah .Net 2010 dengan Database SQL 2008.


      Metode Pengujian

      Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk meng-eliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Penulis menggunakan metode Black Box, karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.


      Metode Pengembangan

      Metode pengembangan adalah sebuah cara yang tersistem atau teratur yang bertujuan untuk melakukan analisa pengembangan suatu sistem agar sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan. Merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan, melakukan pengujian dalam pengaturan dimana ia akan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam metode ini peneliti mencoba mengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk draf elisitasi.

      Dari kedua metode penelitian yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti akan menggunakan kedua metode tersebut untuk menganalisa sistem yang berjalan. Hal ini dikarenakan dengan memakai metode observasi, peneliti dapat secara langsung mengetahui kendala-kendala yang timbul dalam pemakaian sistem tersebut, dan dapat langsung mencari tahu penyelesaiannya. Dengan memakai metode studi pustaka, peneliti diharapkan mendapat teori-teori maupun literatur dari penelitian sebelumnya, agar tidak terjadi pembuatan ulang dari penelitian yang sudah ada. Dan survei, peneliti berharap dapat menerima penilaian terhadap sistem yang berjalan dari para pengguna kemudian dapat langsung melakukan perbaikan terhadap sistem.


      Lokasi Penelitian

      Penelitian yang berjudul “Pengembangan Sistem Aplikasi Manajemen Keuangan pada PT MRD Land” dilakukan di MRD Land Projek 19th Avenue yang merupakan projek berjalan pembangunan apartemen, pusat hiburan, dan kawasan perkantoran yang berlokasi di Jalan Daan Mogot, Tangerang, Banten.

      Sistematika Penulisan

      Guna memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

       

      BAB I PENDAHULUAN

      Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

       

      BAB II LANDASAN TEORI

      Bab ini berisikan landasan teori yang berupa definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

       

      BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Bab ini berisikan analisa organisasi MRD Land, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

       

      BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Bab ini menjelaskan pembahasan detail final elisitasi pada bab sebelumnya yang dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan, pengembangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language), serta tampilan layar setelah dilakukan pengembangan.

       

      BAB V PENUTUP

      Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

       

      DAFTAR PUSTAKA

       

      LAMPIRAN


      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      1. Definisi Sistem

      Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

      1. Menurut Abdul Kadir (2014:62)[1], Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
      2. Menurut Rohmat Taufiq (2013:1)[2], Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama.
      3. Menurut Tata Sutabri (2012:10)[3], Sistem adalah sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

      Berdasarkan definisi diatas, penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah sekumpulan elemen dari sub-sub sistem atau komponen atau unsur-unsur yang terpadu, saling terkait atau saling berinteraksi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

      2. Karakteristik Sistem

      Menurut Bambang Hartanto (2013:14)[4], bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut :

      1. Komponen (Components)

        Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

      2. Penghubung antar bagian (Interface)

        Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

      3. Batas (Boundary)

        Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.

      4. Lingkungan (Environment)

        Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

      5. Masukan (Input)

        Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

      6. Mekanisme Pengolahan (Processing)

        Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

      7. Keluaran (Output)

        Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

      8. Tujuan (Goal/Objective)

        Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

      9. Sensor dan Kendali (Sensor and Control)

        Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

      10. Umpan balik (Feedback)

        Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

      Berdasarkan karakteristik sistem diatas, penulis menyimpulkan bahwa suatu karakteristik sistem merupakan sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

      3. Klasifikasi Sistem

      Menurut Rohmat Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

      1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

        Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contoh dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem di perusahaan, sistem hubungan antara manusia dengan Allah. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera, contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem mesin pada sepeda motor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

      2. Sistem dapat Dipastikan dan Sistem tidak dapat Dipastikan

        Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang 'input' proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal, contohnya sistem pembuatan kue donat, inputannya berupa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan khusus untuk kue donat sedangkan cara pemrosesannya juga sudah ditentukan sehingga hasil yang diharapkan memang sebuah donat. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output ataupun ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

      3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

        Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada factor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

      4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

        Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia, contohnya pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional. Sedangkan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, contohnya sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

      5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

        Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

      6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

        Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

      7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

        Sistem buatan Allah/alam merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

      8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

        Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

      Berdasarkan klasifikasi sistem diatas, penulis menyimpulkan bahwa suatu klasifikasi sistem merupakan sistem yang berupa sistem belajar mengaar yang tidak bisa dipegang, sistem yang sudah ditentukan sejak awal, faktor-faktor yang mempengaruhi dari lingkungan luar sistem, sistem yang dikerjakan manusia dan mesin, sistem yang mempunyai sedikit subsistem, sistem yang bisa beradaptasi, sistem buatan Allah/alam merupakan sistem yang sudah cukup sempurna serta memiliki sistem sementara dan sistem selamanya.

      4. Elemen Sistem

      Menurut Abdul Kadir (2014:62)[1], elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu :

      1. Tujuan

        Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkn banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.

      2. Masukan

        Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).

      3. Keluaran

        Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

      4. Proses

        Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa pemanasan bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

      5. Mekanisme pengendalian dan umpan balik

        Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan dan keluaran yang dikehendaki (standar). Umpan balik seperti yang diutarakan didepan berguna menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa disebut umpan balik negative (negative feedback) contoh penerapan umpan balik negatif yaitu penerapan thermostat pada sistem pendingin (AC). Selain dengan menggunakan umpan balik negatif, pengendalian juga dapat memakai umpan balik positif (positive feedback) atau kadangkala disebut umpan maju (feedforward). Pada sistem ini, pengendalian dimaksudkan untuk menambah kekuatan atau mendorong proses supaya memberikan hasil yang lebih baik, tanpa harus menunggu terjadinya penyimpangan. Umpan maju biasa digunakan untuk suatu sistem yang mencegah terjadinya penyimpangan yang besar.

      Berdasarkan elemen-elemen sistem diatas, penulis menyimpulkan bahwa suatu elemen sistem yang akan membentuk sebuah sistem yaitu tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian dan umpan balik.

      5. Daur Hidup Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2012:27)[3], siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem :

      1. Mengenali adanya kebutuhan

        Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

      2. Pembangunan sistem

        Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

      3. Pemasangan sistem

        Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

      4. Pengoperasian sistem

        Program-program computer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

      5. Sistem menjadi usang

        Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

      Berikut adalah contoh gambar daur hidup sistem menurut Tata Sutabri (2012:29)[3], sebagai berikut :

      Gambar 2.1 Daur Hidup Sistem

      Konsep Dasar Data

      1. Definisi Data

      Terdapat beberapa definisi data menurut beberapa ahli, diantaranya :

      1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:14)[2], Data adalah suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lain.
      2. Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[5], Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.

      Dari kedua pengertian tersebut diatas maka penulis menyimpulkan bahwa data adalah suatu fakta atau sekumpulan keterangan mengenai kenyataan yang belum diolah yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lain.

      2. Klasifikasi Data

      Menurut Rohmat Taufiq (2013:14)[2], data bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya :

      1. Berdasarkan Bentuknya
      2. a. Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya kertas.

        b. Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat, contohnya tulisan yang ada dikomputer, didalam flasdisk, hardisk.

      3. Berdasarkan Sifatnya
      4. a. Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah, misalnya jumlah mahasiswa ada 4 orang.

        b. Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya, misalnya nilai mahasiswa sangat bagus.

      5. Berdasarkan Sumbernya
      6. a. Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan, misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri.

        b. Eksternal, merupakan data yang diperoleh dari luar lingkungan, misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari bagian luar keuangan.

      7. Berdasarkan Cara Memperolehnya
      8. a. Primers, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah/yang akan diproses.

        b. Skunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

      9. Berdasarkan Cakupannya
      10. a. Sensus

        b. Sampel

      11. Berdasarkan Skala Cakupannya
      12. Nominal, ordinal, interval dan rasio

      Dari pernyataan klasifikasi data diatas maka penulis menyimpulkan bahwa data diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, cakupannya dan skala cakupannya.

      Konsep Dasar Informasi

      1. Definisi Informasi

      Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

      1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:15)[2], Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.
      2. Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57)[6], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.
      3. Menurut Tata Sutabri (2012:29)[3], Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

      Dari beberapa definisi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah atau diklasifikasi menjadi sesuatu yang memiliki arti dan manfaat bagi pengguna atau penerimanya dalam proses pengambilan keputusan.

      2. Nilai Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:37)[3], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

      Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

      1. Mudah diperoleh

        Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

      2. Luas dan lengkap

        Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

      3. Ketelitian

        Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

      4. Kecocokan

        Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

      5. Ketepatan waktu

        Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

      6. Kejelasan

        Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

      7. Keluwesan

        Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

      8. Dapat dibuktikan

        Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

      9. Tidak ada prasangka

        Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

      10. Dapat diukur

        Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

      Berdasarkan pernyataan nilai informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa nilai informasi harus berdasarkan mudah diperoleh, luas dan lengkap, ketelitian, kecocokan, ketepatan waktu, kejelasan, keluwesan, dapat dibuktikan, tidak ada prasangka serta dapat diukur.

      3. Kualitas Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:41)[3], kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

      1. Akurat (accurate)

        Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.

      2. Tepat waktu (timeline)

        Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat.

      3. Relevan (relevance)

        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya.

      Berdasarkan pengertian kualitas informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa informasi yang di dapat harus akurat, tepat waktu serta relevan dalam memberikan informasi yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi juga dapat dipercaya. Berikut ini adalah salah satu contoh gambar yang berhubungan dengan kualitas informasi :

      Gambar 2.2 Kualitas Informasi

      4. Klasifikasi Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:34)[3], informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :

      1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

        Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

        1. Informasi yang tepat waktu

          Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

        2. Informasi yang relevan

          Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

        3. Informasi yang bernilai

          Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

        4. Informasi yang dapat dipercaya

          Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

      2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

        Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

        1. Informasi masa lalu

          Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

        2. Informasi masa kini

          Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

      3. Informasi Berdasarkan Sasaran

        Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

        1. Informasi individual

          Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

        2. Informasi komunitas

          Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

      Berdasarkan klasifikasi informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa informasi dapat diklasifikasikan berdasarkan persyaratan, dimensi waktu, dan sasaran.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

      Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

      1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:17)[2], Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memilki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.
      2. Menurut Tata Sutabri (2012:46)[3], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

      Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan yang diolah terlebih dahulu sehingga bermanfaat bagi organisasi.

      2. Komponen Sistem Informasi

      Menurut Abdul Kadir (2014:71)[1], sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut :

      1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.
      2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
      3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
      4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
      5. Basis data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
      6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

      Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling berinteraksi serta berhubungan dalam membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Dibawah ini adalah salah satu contoh gambar komponen sistem informasi :

      Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi

      3. Tujuan Sistem Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:47)[3], tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      1. Definisi Analisa Sistem

      1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:153)[2], Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.
      2. Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[7], Analisa sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.

      Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan melakukan analisa sistem dan penelitian secara keseluruhan yang dirancang untuk memberikan keputusan.

      2. Tujuan Analisa Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2012:220)[3], tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut :

      1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
      2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
      3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
      4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
      5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

      3. Tahap-Tahap Analisa Sistem

      Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[8], tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Definisi Perancangan Sistem

      1. Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal CCIT (2011:203)[7], Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
      2. Menurut Hamid Al-Jufri (2011:141)[9], Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi perlatan yang akan dipergunakan.

      Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap akhir untuk penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

      2. Tujuan Perancangan Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2012:225)[3], adapun tujuan utama dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :

      1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
      2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
      3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
      4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
      5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

      3. Langkah-Langkah Perancangan Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2012:226)[3], adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada perancangan sistem adalah sebagai berikut :

      1. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinici

        Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat yang dijelaskan dengan modul teknis.

      2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

        Sekarang analis harus mengidentifikasi konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

      3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

        Analis bekerjasama dengan manager, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala-kendala yang ada.

      4. Memilih Konfigurasi yang Terbaik

        Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.

      5. Menyiapkan Usulan Penerapan

        Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

      6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

        Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

      Konsep Dasar Prototype

      1. Definisi Prototype

      Menurut Janner Simarmata (2010:62)[10], Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Berikut ini adalah salah satu contoh gambar proses prototype adalah :

      Gambar 2.4 Proses Prototype

      2. Jenis-Jenis Prototype

      Menurut Janner Simarmata (2010:64)[10], jenis-jenis prototype secara general dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

      1. Rapid Throwaway Prototyping

        Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama didalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

      2. Prototype Evolusioner

        Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diaku sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

      3. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

      Menurut Janner Simarmata (2010:68)[10], kelebihan dan kekurangan prototype adalah sebagai berikut :

      Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Dana Kas Kecil

      1. Definisi Dana Kas Kecil

      1. Menurut Leviandi Adhi (2010:86)[11], Dana kas kecil adalah kas yang digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan yang nilainya itu tidak terlalu besar (kebijakan perusahaan atas kas kecil berbeda-beda, sebagai contoh beberapa perusahaan mengendalikan kas kecilnya dengan memberikan batasan 1 juta rupiah untuk tiap transaksinya).
      2. Menurut Yulius Eka Agung Seputra (2013:390)[12], Dana kas kecil adalah untuk pembelian yang sifatnya kecil dan insidentil, perusahaan harus menyediakan uang tunai di brankas perusahaan. Berikut adalah contoh transaksi pembelian yang menggunakan dana kas kecil :
        1. Pembelian teh, gula, kopi, dan makanan kecil.
        2. Pembelian alat tulis yang sifatnya mendadak.
        3. Pembayaran langganan koran dan majalah.
        4. Pembayaran biaya perjalanan yang nilainya kecil.

      Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian dana kas kecil adalah kas yang digunakan untuk pembelian yang sifatnya kecil (nilainya tidak terlalu besar) yang disediakan perusahaan berupa uang tunai di brankas.

      2. Metode Dana Kas Kecil

      Menurut Mulyadi (2010:529)[13], penyelenggaraan dana kas kecil untuk memungkinkan pengeluaran kas dengan uang tunai dapat diselengarakan dengan 2 (dua) cara, yaitu :

      1. Metode fluktuasi (fluctuating fund-balance system)

        Dalam metode fluktuasi penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut :

        1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit Rekening dana kas kecil.
        2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit dana kas kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.
        3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan dan dicatat dengan mendebit rekening-rekening dana kas kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening berfluktuasi dari waktu ke waktu.
      2. Metode dana tetap (imprest-fund system)

        Dalam metode dana tetap penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut :

        1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Saldo rekening dana kas kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan tersebut dinaiki atau dikurangi.
        2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal. Bukti-bukti pengeluaran kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil.
        3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas.

      3. Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Dana Kas Kecil

      Menurut Umi Maria Ulfa (2010:26)[14], dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil yaitu :

      1. Bukti Kas Keluar (BKK)
      2. Berikut ini adalah salah satu contoh dokumen Bukti Kas Keluar (BKK) yaitu :
      3. Gambar 2.5 Dokumen Bukti Kas Keluar (BKK)

      4. Cek
      5. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)

        Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang dana kas kecil menurut nama pemakai dana kas kecil. Berikut ini adalah salah satu contoh dokumen Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK) yaitu :

      6. Gambar 2.6 Dokumen Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)

      7. Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)

        Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakai dana kas kecil. Dokumen ini dilampirkan dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil. Berikut ini adalah salah satu contoh dokumen Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK) yaitu :

      8. Gambar 2.7 Dokumen Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)

      9. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (PP3K)

        Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian hutang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil. Berikut ini adalah salah satu contoh dokumen Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (PP3K) yaitu :

      10. Gambar 2.8 Dokumen Permintaan PengisianKembali Kas Kecil (PP3K)

      Konsep Dasar Analisis SWOT

      1. Definisi Analisis SWOT

      1. Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[15], SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
      2. Menurut Abdul Kadir (2014:416)[1], Analisis SWOT mengandung empat bagian : 1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportinities (O) atau peluang, dan 4) threats (T) atau ancaman.
      1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberikan keuntungan bagi organisasi.
      2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang perlu diperbaiki agar memberikan keuntungan bagi organisasi.
      3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan dapat memberikan keuntungan. Hal ini dapat menginspirasi pembuatan sistem baru yang akan memberikan keuntungan berjangka panjang bagi organisasi.
      4. Ancaman menyatakan karakteristik yang dapat memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

      Analisis SWOT dilakukan dengan masukan berupa lingkungan bisnis eksternal, lingkungan SI/TI eksternal, lingkungan bisnis internal, dan lingkungan SI/TI internal. Berikut adalah penjelasan keempat faktor yang menjadi masukan untuk analisis SWOT yaitu :

      1. Lingkungan bisnis eksternal

        Lingkungan bisnis eksternal berhubungan iklim persaingan di industri yang sama dengan organisasi beroperasi.

      2. Lingkungan SI/TI eksternal

        Lingkungan SI/TI eksternal berhubungan dengan tren dan peluang teknologi serta penggunaan SI/TI di pesaing, pelanggan, dan pemasok.

      3. Lingkungan bisnis internal

        Lingkungan bisnis internal berhubungan dengan proses bisnis, strategi bisnis, sumber daya, dan bahkan budaya dalam organisasi.

      4. Lingkungan SI/TI internal

        Lingkungan SI/TI internal berhubungan dukungan SI/TI terhadap bisnis dan tingkat kematangannya, staff dan keterampilan, serta infrastruktur teknologi.

      2. Tipe-Tipe Strategi SWOT

      Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[15], Matriks Threats - Opportunities - Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi : kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

      1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
      2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
      3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
      4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

      Konsep Dasar Pengujian (Testing)

      1. Definisi Pengujian (Testing)

      Menurut Janner Simarmata (2010:323)[10], Pengujian adalah proses terhadap aplikasi program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

      2. Tahapan Pengujian (Testing)

      Menurut Soetam Rizky (2011:237)[16], detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah :

      1. Verifikasi

        Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

      2. Validasi

        Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

      3. Failure

        Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat lunak tesebut.

      4. Fault

        Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

      5. Error

        Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

      6. Incident

        Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

      Konsep Dasar Black Box Testing

      1. Definisi Black Box Testing

      Menurut Soetam Rizky (2011:261)[16], Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester (penguji) memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing dibagian luar. Teknik testing dalam black box. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

      1. Anggota tim tester (penguji) tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester (penguji) yang berasal dari pengguna.
      3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

      2. Teknik Black Box Testing

      Menurut Soetam Rizky (2011:265)[16], beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe black box adalah:

      1. Equivalence Partitioning

        Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

      2. Boundary Value Analysis

        Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data.

      3. Cause Effect Graph

        Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

      4. Random Data Selection

        Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.

      5. Feature Test

        Pada teknik ini, dilakukan proses testing pada spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek apakah fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

      Pengertian .Net Framework

      .Net framework adalah model pengembangan microsoft dimana software menjadi platform dan device independent, dan data selalu tersedia melalui internet. .NET framework merupakan infrastruktur dari

      .NET. (Microsoft Official Cource, 2002)

      .NET dibangun berdasarkan arsitektur terbuka atau open architecture. .NET merupakan platform yang dapat digunakan dan menjalankan generasi berikut dari microsoft windows dan web application. Tujuan dari microsoft .NET platform adalah untuk mempermudah pengembangan web.

      ASP.NET

      ASP.NET merupakan versi terakhir dari microsoft active server pages (ASP). Kehadiran ASP.NET dalam dunia web memberikan kemudahan bagi para developer ASP.NET untuk meningkatkan produktivitas pengembang web karena ASP.NET memiliki model pemrograman yang mudah digunakan mempunyai pilihan bahasa yang fleksibel yang membedakan ASP classic yang hanya dapat menginterpretasikan VBscript dan Jscript saja.

      Selain itu ASP.NET juga dilengkapi fasilitas pendukung ( support tools) yang bagus sehingga memudahkan pengembangan dan juga kaya akan class-class framework tanpa membutuhkan komponen- komponen tambahan untuk membangun sebuah aplikasi. Pada intinya .NET merupakan suatu pengembangan framework dari API ( Application Programming Interface ) Windows masa classic atau yang kita kenal dengan nama windows 2000


      Konsep Dasar Basis Data (Database) dan SQL

      1. Definisi Basis Data (Database)

      1. Menurut Abdul Kadir (2014:218)[1], Basis data atau (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
      2. Menurut Rohmat Taufiq (2013:97)[2], Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

      Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang saling terkait atau berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga memudahkan aktivitas memperoleh informasi.

      2. Komponen Lingkungan Basis Data (Database)

      Menurut Abdul Kadir (2014:221)[1], komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS (Database Manajemen Sistem) terdiri atas :

      1. Perangkat keras;
      2. Perangkat lunak;
      3. Data;
      4. Prosedur;
      5. Orang.

      Berikut ini adalah salah satu contoh gambar komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS yaitu :

      Gambar 2.9 Komponen Lingkungan Basis Data (Database)

      3. Definisi SQL

      Menurut Abdul Kadir (2014:242)[1], SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengakses basis data yang tergolong relasional. Sesungguhnya SQL tidak terbatas hanya untuk mengambil data (query), tetapi juga dapat dipakai untuk menciptakan tabel (CREATE), menghapus tabel (DELETE), menambahkan data ke tabel (INSERT), menghapus data di tabel (DROP), mengganti data di tabel (UPDATE), dan berbagai operasi yang lain.

      SQL

      Structured Query Language (SQL)| Bahasa Query Tersruktur adalah kumpulan perintah khusus yang digunakan untuk mengakses data dalam database relasional. Structured Query Language adalah suatu bahasa komputer yang mematuhi standar ANSI (American Nasional Standard Institute) yang digunakan dalam manajemen database relasional. Melalui SQL, anda dapat melakukan fungsi adminisrator pada database seperti menjalankan query untuk mengambil data dalam database, mengakses data (read database), mengimput data dalam database, menghapus data dari database, serta mengubah data yang berada dalam database. Hingga sekarang, hampir semua server database yang ada mendukung SQL untuk melakukan manajemen data.

      Pengertian Query

      Query adalah kemampuan untuk menampilkan data dari database untuk diolah lebih lanjut yang biasanya diambil dari tabel tabel dalam database. Pengertian query yang lain adalah pertanyaan (question) atau permintaan (order) informasi tertentu daru sebuah database yang tertulis dalam format tertentu. Query dapat didefinisikan sebagai perintah-perintah untuk mengakses data pada database atau basis data. Sehingga secara garis besar, Pengertian query adalah bahasa yang digunakan untuk memanipulasi, mengubah, menambahkan, mengatur sesuatu atau data dalam database.

      Query sekarang telah diberikan standarisasi sehingga dapat digunakan secara umum pada hampir semua program yang ada yaitu Structured Query Language (SQL).


      Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

      1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

      1. Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:6)[17], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.
      2. Menurut Adi Nugroho (2011:119)[18], United Modelling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi dan mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML merupakan perkakas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek.

      Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar untuk menspesifikasi dan mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak.

      2. Model Unified Modelling Language (UML)

      Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:10)[17], beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan lima jenis diagram. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

      1. Diagram Use Case (Usecase Diagram)

        Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      2. Diagram Sequence (Sequence Diagram)

        Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

      3. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

        Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

      4. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

        Bersifat dinamis, statechart atau biasa disebut state diagram digunakan untuk mendokumentasikan beragam kondisi/keadaan yang terjadi terhadap sebuah class dan kegiatan apa saja yang dapat merubah kondisi/keadaan tersebut. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Transisi antar state juga memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan.

      5. Diagram Kelas (Class Diagram)

        Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      Konsep Dasar Elisitasi

      Definisi Elisitasi

      Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302)[19], Menjelaskan bahwa elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang digunakan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap yaitu sebagai berikut :

      1. Elisitasi Tahap I

        Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      2. Elisitasi Tahap II

        Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

        1. Pada MDI itu artinya Mandatory (sangat penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
        2. Pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        3. Pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
      3. Elisitasi Tahap III

        Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya Inessential (I) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

        1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
        2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
        3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

        1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

        2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

        3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      4. Final Draft Elisitasi

        Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Literature Review

      1. Definisi Literature Review

      Menurut Suryo Guritno dkk (2011:86)[20], Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

      2. Langkah-Langkah Kajian Literature Review

      Menurut Suryo Guritno dkk (2011:87)[20], dalam melakukan kajian Literature Review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

      1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
      2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
      3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
      4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
      5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

      Literature Review

      Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan mengenai penelitian yang terkait dengan yang dilakukan oleh penulis :

      1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Umi Maria Ulfa (2010)

        Penelitian ini berjudul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS PADA PT. GLOBAL ENGINEERING TECHNOLOGY JAKARTA”, pada tahun 2010. Untuk mengawasi pengeluaran kas, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat dilakukan melalui kas kecil. Jika kewenangan untuk menandatangani cek didelegasikan kepada seorang pegawai yang ditunjuk, maka pegawai tersebut tidak diperkenankan untuk melakukan pencatatan transaksi kas. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dalam pengeluaran kas yang tidak nampak dalam catatan akuntansi. Objek penelitian pada penulisan skripsi ini adalah PT. Global Engineering Technologi Jakarta. Pengeluaran kas merupakan transaksi perusahaan yang paling banyak terjadi di perusahaan sehingga perlu adanya pengawasan dan pengendalian intern agar tidak terjadi kecurangan dan penyelewengan dana. Sistem pengeluaran kas pada perusahaan dilakukan dengan cek dan diselenggarakan dengan sistem imprest (metode dana tetap). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengevaluasi sistem pengeluaran kas perusahaan apakah sudah dilaksanakan secara efektif/efisien atau tidak. Manfaatnya adalah dapat meminimalkan kecurangan atau penyelewengan dana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

      2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Vita Puspita (2010)

        Penelitian ini berjudul “SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS PADA PT. KIA MOBIL INDONESIA CABANG SURABAYA”, pada tahun 2010. Persaingan yang terjadi di dunia usaha pada saat ini juga semakin ketat, sehingga menyebabkan masalah-masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan semakin banyak dan semakin komplek. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah mengenai pengendalian intern pengeluaran kas yang baik, karena kas sering terjadi kecurangan, penyelewengan dana dan pemborosan sehingga apabila dalam penanganannya tidak dilakukan dengan baik, maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu sistem pengendalian kas perlu disusun dengan cermat, berhati-hati dan lengkap. Hal yang mendasari penulis untuk meneliti pada perusahaan yang dituju adalah dengan mengetahui apakah terdapat selisih antara anggaran yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan realisasi yang terjadi pada perusahaan. Menanggapi hal tersebut, penulis mencoba mengevaluasi suatu sistem pengendalian intern pada sistem pengeluaran kas PT. KIA MOBIL INDONESIA cabang Surabaya, tujuannya agar sistem perencanaan pengeluaran kas lebih efektif, perusahaan dapat mengatur, mengarahkan dan mengamati hal yang berkaitan dengan transaksi pengeluaran kas perusahaan baik menggunakan cek maupun uang tunai dengan kas kecil. Manfaatnya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dan agar tercapai pengelolaan yang lebih efektif dalam kegiatan perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif.

      3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Apri Ramadhan (2013)

        Penelitian ini berjudul “ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. SUMATERA UNGGUL PALEMBANG”, pada tahun 2013. Pada PT. Sumatera Unggul kegiatannya cukup banyak, maka diperlukan sistem perencanaan dan pelaksanaan pencatatan yang terpadu, terutama bagian penerimaan dan pengeluaran uang. Dalam upaya untuk melaksanakan sistem informasi akuntansi pada PT. Sumatera Unggul belum adanya bagan, tidak adanya klasifikasi rekening yang memadai sehingga bisa menimbulkan terjadinya transaksi ganda, tidak adanya kode perkiraan yang permanen jadi masih harus ditulis secara manual sehingga ada kemungkinan terlupakan dalam pemberian nomor urut salah satu lembar formulir tersebut, hal ini akan menyulitkan dalam mengamankan bukti tersebut dan melemahkan dalam pengendalian intern, pemrosesan sistem informasi akuntansi tidak berjalan dengan baik dan adanya perangkapan tugas pada bagian penerimaan surat yang merangkap sebagai kasir sehingga memungkinkan terjadinya kecurangan dan penyelewengan dana sangatlah besar. Agar kegiatan perusahaan tidak menyimpang dari fungsi-fungsi manajemen maka perlu ada penyesuaian antara perencanaan dengan pengendalian. Fungsi pengendalian merupakan tolak ukur dari fungsi perencanaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Tujuan dari pembuatan Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Sumatera Unggul adalah memberikan informasi yang cepat dan tepat untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Sedangkan manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada PT. Sumatera Unggul mengenai pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh manajemen perusahaan terutama dalam hal yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.

      4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Vivi Dwi Anggraeni (2014)

        Penelitian ini berjudul “PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN KAS KECIL DAN KAS BESAR PADA PT TIKI TANGERANG”, pada tahun 2014. Sistem pengolahan data pada PT TIKI Tangerang yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang dan dokumen, dimana sistem keuangan kas kecil dan kas besar masih menggunakan Microsoft Excel dalam pengolahan data, baik dari input kas kecil, input cash opname, input kas besar sampai dengan penyajian laporan yang sering menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti nomor bukti yang sama, nomor bukti yang tidak berurutan, saldo awal dan saldo akhir yang salah, penginputan yang terisi semua antara posisi penerimaan dan pengeluaran. Sehingga hal ini menjadi kendala dalam penyajian laporan kepada divisi lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Dari sistem semi terkomputerisasi yang ada, berkembang dengan menggunakan komputer, yang diharapkan dapat menghasilkan data-data yang akurat, cepat dan tepat waktu. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi ini, diharapkan dapat menunjang kemampuan dan perkembangan perusahaan agar dapat berdaya saing.

      5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi Fitri Kurniawan dan Mohamat Setiawan (2011)

        Penelitian yang berjudul “APLIKASI PENGENDALIAN KAS KECIL UNTUK KELANCARAN RUTINITAS OPERASIONAL PADA TOKO BUKU GRAMEDIA CIREBON”, pada tahun 2011. Dalam sebuah perusahaan yang besar fungsi dana kas kecil sangatlah penting guna menunjang kelancaran aktivitas perusahaan. Karena pengeluaran dana kas kecil yang relatif kecil dan sifatnya rutin maka dibuatkanlah aplikasi untuk meringankan pekerjaan petugas kas kecil dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dan pengembangan dengan model Waterfall. Tujuannya adalah dapat mengimplementasikan pembuatan Surat Permintaan Membeli Barang (SPMB) yang dilengkapi dengan user name dan password, pencatatan dapat dilakukan setiap hari, dan periode report dilakukan sesuai dengan kehendak pengguna. Manfaatnya adalah menjamin keamanan data dan kejujuran petugas yang bersangkutan, meringankan pekerjaan petugas dalam mencatat kas kecil, dan pengendalian kas kecil menjadi terkontrol dengan baik.

      6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Murhaban (2013)

        Penelitian ini berjudul “PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN DANA KAS KECIL TERHADAP OPERASI PERUSAHAAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS LHOKSEUMAWE”, pada tahun 2013. Kantor Pos Lhokseumawe merupakan perusahaan jasa dengan menyediakan layanan surat pos, paket, dan logistik. Demi kelancaran aktivitas sehari-hari perusahaan dalam menjalankan operasionalnya, seperti membeli ATK (Alat Tulis Kantor) atau materai maka kantor pos Lhokseumawe membentuk kas kecil yang berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang relatif kecil. Tujuannya adalah kebutuhan dapat dipenuhi dengan cepat dan tidak harus menggunakan cek dalam pengeluaran dana kas kecil. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dan berdasarkan hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa dari kedua variabel yang diteliti, ternyata variabel pengelolaan dana kas kecil mempunyai pengaruh terhadap operasi perusahaan. Manfaatnya adalah memudahkan tugas pemegang dana kas kecil dan efektivitas perusahaan dapat tercapai.

      7. Penelitian yang telah dilakukan oleh Juliana Dwi Hikmawati dan Rizal Effendi (2013)

        Penelitian ini berjudul “ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA CV. LESTARI MOTORINDO”, pada tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada CV. Lestari Motorindo menggunakan analisis datanya adalah kualitatif. Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa untuk sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas, perusahaan sudah memiliki unsur pengendalian intern yang baik. Walaupun masih ditemukan beberapa masalah, diantaranya masih terdapat perangkapan fungsi oleh A/R Control, belum adanya SOP dan flowchart penerimaan kas secara tertulis, kas tidak langsung disetor ke bank, dan perusahaan belum memiliki auditor intern. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengambil judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo Tujuannya agar tindakan manipulasi terhadap penjualan dan penerimaan kas dapat dihindari. Manfaat dari penelitian ini adalah mendapat informasi yang jelas dan relevan untuk pengambilan keputusan dan dapat menunjang kelangsungan hidup perusahaan.


      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat Perusahaan

      Margahayu Land adalah salah satu developer property di Indonesia yang telah berdiri selama 44 Tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Margahayu Land telah membangun lebih dari 50.000 residential complex, commercial, dan mall. Dan kini Margahayu Land siap melakukan lompatan ke depan. Lompatan itu secara resmi diawali dengan adanya perubahan Margahayuland menjadi MRD Land pada tanggal 24 September 2014 dengan Visi-Misi-Values serta Tagline yang baru, serta tentunya semangat baru. Dengan Visi: "We are a global and sustainable property company that delivers stakeholder delight" dan Misi ingin menciptakan sebuah tempat yang akan menjadi "A great place to shop, work and invest" dan slogan ‘build, grow & care’ .

      MRD Land selalu berusaha menghadirkan produk yang inovatif, ikonik, dan useful yang akan menjadi masterpiece pemiliknya. Kenyamanan produk yang ditunjang oleh nilai produk yang terus meningkat akan menjadi komitmen dan bentuk kepedulian MRD Land. Menghasilkan produk terbaik yang memberikan keuntungan selalu menjadi tujuan MRD Land.

      MRD Land akan terus berkembang menuju perusahaan berskala global pada tahun 2025.


      Visi MRD Land

      “We are global and sustainable property company that delivers Stakeholder delight”, yang artinya MRD Land merupakan sebuah perusahaan berskala global yang terus menerus berusaha untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan terbaik bagi pelanggannya.

      Misi MRD Land

      Menjadi perusahaan property yang memberikan pelayanan :

      a. Pilihan terbaik untuk berbelanja b. Pilihan terbaik untuk bekerja c. Pilihan terbaik untuk berinvestasi


      Struktur Organisasi Perusahaan

      Dalam organisasi perusahaan akan dijelaskan struktur organisasi perusahaan, tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian unit bisnis dalam perusahaan. Dan berikut adalah struktur organisasi pada MRD Land

      Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. MRD Land

      Tugas dan Tanggung Jawab

      Tugas dan Tanggung Jawab Perusahaan

      1. Manager Keuangan

      Tugas dan tanggung jawab Manager Keuangan yaitu :

      1. Manajer Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perpencanaan umum keuangan perusahaan
      2. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut
      3. Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya
      4. Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga perusahaan
      5. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan

      2. Kepala Projek Keuangan

      Tugas dan tanggung jawab Kepala Projek Keuangan yaitu :

      1. Kepala cabang keuangan bekerja sama dengan kepala projek lain, bertugas merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan cabang termasuk perpencanaan umum keuangan perusahaan cabang.
      2. Kepala bagian keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan cabang seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya
      3. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan cabang
      4. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan deviden cabang

      3. Administrasi

      Tugas dan tanggung jawab Administrasi yaitu :

      1. Mengagendakan Surat Masuk dan Surat Keluar.
      2. Mengarsip Surat Masuk dan Surat Keluar.
      3. Membantu pengelolaan Kas Kecil.
      4. Memonitor kebutuhan-kebutuhan Rumah Tangga dan ATK cabang
      5. Menangani urusan rumah tangga perusahaan cabang
      6. Mendata asset perusahaan cabang

      4. Kasir

      Tugas dan tanggung jawab Kasir yaitu :

      1. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran penjualan unit
      2. Melakukan pencatatan atas semua transaksi
      3. Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai jangka pembayaran dan ketentuan pembayaran unit

      5. Staff Keuangan

      Tugas dan tanggung jawab Staff Keuangan yaitu :

      1. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan cabang
      2. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan cabang
      3. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan cabang
      4. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan cabang secara periodik (bulanan atau tahunan )
      5. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan cabang secara periodik (bulanan atau tahunan )

      Tatalaksana Sistem yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Selama penulis melakukan penelitian (observasi) dan juga wawancara pada stakeholder, maka penulis menjabarkan prosedur sistem yang berjalan pada MRD Land mengenai penggunaan dana kas projek pada MRD Land dengan urutan sebagai berikut :

      1. 1. Prosedur Pembentukan Dana Kas Projek

        Masing-masing kepala departemen melakukan permintaan dana kas kepada GM Projek untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Setelah itu, GM Projek membuat pengajuan dana kas kepada Manager Keuangan sesuai dengan permintaan dana kas. Manager Keuangan menyetujui anggaran tersebut, maka dana turun sesuai permintaan dan kemudian Manager Keuangan menyerahkan dana. Lalu GM Projek merealisasikan dana tersebut kepada masing-masing kepala departemen.

      2. 2. Prosedur Pengeluaran Dana Kas Projek

        Setelah GM Projek merealisasikan dana kepada masing-masing kepala departemen, lalu masing-masing kepala departemen memberikan bukti transaksi atas semua pengeluaran dana kas, agar dana yang digunakan dapat dipertanggung jawabkan oleh masing-masing departemen. Jika pengeluaran dana kas tidak terdapat bukti transaksinya maka harus digantikan dengan surat persetujuan GM Projek dan Bagian Keuangan Projek.

      3. 3. Prosedur Pembuatan Laporan Kas Projek

        Setelah semua bukti-bukti transaksi terkumpul lalu keuangan membuat laporan harian kas kecil dan laporan bulanan kas yang akan diserahkan kepada Bagian Keuangan. Setelah itu Bagian Keuangan merekap laporan pengeluaran sekaligus mengecek laporan kas dan akan diserahkan kepada Manager Keuangan.



      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      1. Use Case Diagram

      Use Case Diagram menggambarkan tugas-tugas yang dilakukan oleh actor masing-masing yang bermaksud untuk menjelaskan tentang aktivitas yang sedang terjadi pada pencatatan kas kecil. Use Case Diagram terdiri dari actor-actor yang tugasnya melakukan aktivitas dan Use Case Diagram yang menjelaskan tentang kegiatan yang sedang dilakukan. Gambar Use Case Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

      Gambar 3.4 Use Case Diagram Berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.4 Use Case Diagram yang telah digambarkan sebelumnya, maka terdapat :

      1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan penggunaan kas kecil pada PT. MRD Land.
      2. 4 Actor yang melakukan seluruh kegiatan penggunaan kas kecil, yaitu Kepala Divisi, Kasir, Kepala Bagian Keuangan, dan Kepala Depo.
      3. 10 Use Case sebagai interaksi actor-actor dengan system, yaitu Permintaan Dana Kas Kecil, Pengajuan Dana Kas Kecil, Acc Pengajuan, Penerimaan Dana, Realisasi Dana, Memberikan Bukti-Bukti Transaksi, Laporan Harian Kas Kecil, Laporan Bulanan Kas Kecil, Rekap Laporan Kas Kecil dan Memberikan Laporan Kas Kecil.

      2. Sequence Diagram

      Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna/user dan display) berupa message yang menggambarkan tentang urutan-urutan (langkah-langkah yang sistematis) aktivitas yang dilakukan oleh actor. Sequence Diagram terdiri atas actor, garis vertikal (menunjukan tentang urutan kegiatan) dan garis horizontal (menunjukan objek-objek yang terkait). Gambar Sequence Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

      Gambar 3.5 Sequence Diagram Berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.5 Sequence Diagram berjalan pada PT. MRD Land yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 5 Lifeline antar muka yang saling berinteraksi, diantaranya Kas Kecil, Dana, Bukti Transaksi, Rekap dan Laporan.
      2. 4 Actor melakukan kegiatan, yaitu Kepala Divisi, Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.
      3. 16 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya Permintaan Kas Kecil, Pengajuan Kas Kecil, Acc Pengajuan Kas Kecil, Memberikan Dana, Penerimaan Dana, Realisasi Kas Kecil, Menerima Kas Kecil, Memberikan Bukti Transaksi, Menerima Bukti Transaksi, Membuat Laporan Harian Kas Kecil, Menerima Laporan Harian Kas Kecil, Membuat Laporan Bulanan Kas Kecil, Menerima Laporan Bulanan Kas Kecil, Merekap Laporan Kas Kecil, Memberikan Laporan Kas Kecil dan Menerima Laporan Kas Kecil.

      3. Activity Diagram

      Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dianalisa, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana aktivitas itu berakhir. Activity Diagram terdiri atas initial node (simbol berawalnya aktivitas dalam Activity Diagram), final state (simbol berakhirnya aktivitas dalam Activity Diagram) dan action state. Gambar Activity Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

      Gambar 3.6 Activity Diagram Berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.6 Activity Diagram berjalan pada PT. MRD Land yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 4 Swimlane, yaitu Kepala Divisi, Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.
      2. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
      3. 12 Action dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya Permintaan Kas Kecil, Pengajuan Kas Kecil, Acc Pengajuan Kas Kecil, Penerimaan Dana, Realisasi Dana, Memberikan Bukti Transaksi, Menerima Bukti Transaksi, Laporan Harian Kas Kecil, Laporan Bulanan Kas Kecil, Rekap Laporan Kas Kecil, Memberikan Laporan Kas Kecil dan Menerima Laporan Kas Kecil
      4. 1 Activity Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana dalam pelayanan dan penyajian suatu laporan keuangan masih bersifat semi terkomputerisasi, yang berarti masih harus menyerahkan data secara langsung, masih mengajukan permohonan dana melalui form pengajuan, dan membuat laporan pengeluaran dalam Microsoft Excel, belum adanya history pengeluaran scara terstruktur, menginput satu per satu rincian pengeluaran dana, membuat laporan harian pengeluaran dengan menggunakan Microsoft Excel dan membuat laporan bulanan keuangan harus merekap laporan pengeluaran, serta membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan datanya sehingga kegiatan operasional perusahaan kurang optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu software (perangkat lunak) sistem informasi pencatatan pengeluaran dana yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan meringankan pekerjaan bagian keuangan, data yang didapat tepat dan akurat serta mempermudah atau mempercepat bagian keuangan dalam membuat laporan pengeluaran mengenai kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan penyempurnaan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menghasilkan laporan yang relevan serta informasi yang akurat, cepat, data dapat diolah dengan baik serta dapat mengontrol dan mengoptimalkan biaya pengeluaran yang dikeluarkan MRD Land.

      Metode Analisa Sistem

      Penulis menggunakan metode SWOT untuk melakukan penelitian analisa sistem, karena memudahkan penulis untuk pengambilan keputusan. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Stregths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan antara faktor eksternal, berupa kesempatan (Opportunities), dan ancaman (Threats) dengan faktor internal, yang berupa Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan). Analisa SWOT pada MRD Land adalah sebagai berikut :

      Tabel 3.1. Analisis SWOT

      </center>

      Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan

      Maksud dari analisa masukan adalah berisi tentang semua data yang akan diinput, berikut adalah analisa masukannya :


      A. Nama Masukan : Pengajuan Dana
      Fungsi : Sebagai form pengajuan permohonan dana
      Sumber : Setiap departemen di projek
      Tujuan : Bagian Keuangan Projek
      Media : Kertas
      Frekuensi : Setiap pengajuan permohonan dana
      Format : Form lembar isian penggunaan dana
      Keterangan : Permintaan dana sesuai dengan anggaran diajukan di rapat bulanan dan tahunan.
      B. Nama Masukan : Merekap laporan pengeluaran dana
      Fungsi : Sebagai landasan membuat laporan pengeluaran
      Sumber : Bagian Keuangan
      Tujuan : GM Projek dan Manager Keuangan
      Media : Kertas
      Frekuensi : Setiap adanya LPJ dari departemen projek
      Format : Data LPJ Departemen
      Keterangan : Berisi rekap data LPJ departemen projek
      C. Nama Masukan : Laporan bulanan pengeluaran projek
      Fungsi : Sebagai data awal transaksi yang sudah di input harian pengeluaran dana
      Sumber : Bagian Keuangan
      Tujuan : GM Projek dan Manager Keuangan
      Media : Kertas
      Frekuensi : Setiap adanya transaksi pengeluaran tiap bulan
      Format : Data laporan pengeluaran
      Keterangan : Berisi tentang data-data pengeluaran dana tiap bulannya.

      2. Analisa Proses

      Analisa proses menerangkan tentang proses yang terjadi pada sequence diagram, data yang dimasukkan dalam proses adalah sebagai berikut :

      A. Nomor Proses : 1.0
      Nama Proses : Laporan pengajuan dana
      Masukan : Transaksi pengeluaran dana
      Keluaran : Laporan pengeluaran dana
      Ringkasan Proses : Proses dari hasil mencatat transaksi harian ke dalam form bukti pengeluaran dana dan dibuat laporan pengeluaran dana untuk direkap sekaligus diperiksa oleh bagian keuangan.
      B. Nomor Proses : 2.0
      Nama Proses : Laporan bulanan pengeluaran dana
      Masukan : Rekap laporan pengeluaran dana
      Keluaran : Laporan pengeluaran dana
      Ringkasan Proses : Proses rekap laporan harian pengeluaran dan dibuat laporan bulanan untuk diserahkan kepada GM Projek dan Manager Keuangan

      3. Analisa Keluaran

      Analisa keluaran merupakan untuk mengetahui dokumen atau formulir apa saja yang keluar dalam pengolahan data sistem pada penggunaan dana MRD Land Projek. Adapun keluaran dari sistem berjalan yang digunakan sebagai berikut :

      A. Nama Keluaran : Laporan harian pengeluaran dana
      Fungsi : Mencetak atau menampilkan data laporan pengeluaran dana kas
      Media : Kertas
      Rangkap : 1 (satu) lembar
      Distribusi : Lembar 1 (satu) asli, untuk keuangan projek
      B. Nama Keluaran : Laporan bulanan pengeluaran dana
      Fungsi : Mencetak atau menampilkan rekap data laporan bulanan pengeluaran dana
      Media : Kertas
      Rangkap : 3 (tiga) lembar
      Distribusi : Lembar 2 (dua) asli, Lembar 1 (satu) rangkap, untuk GM Projek dan Manager Keuangan

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. Spesifikasi Hardware

      1. Monitor  : Samsung LCD 20"
      2. Mouse  : 3D Optical Mouse
      3. RAM  : 1 GB
      4. Harddisk : 80 GB
      5. Keyboard : Komic
      6. Printer : Canon MP 280 Series Printer dan Epson LQ-2190

      2. Spesifikasi Software

      1. Sistem operasi Windows XP
      2. Microsoft Excel 2007

      3. Hak Akses (Brainware)

      1. Departemen
      2. Administrasi dan Keuangan
      3. GM Projek
      4. Manager Keuangan

      Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      1. Permasalahan yang dihadapi

      Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut :

      1. Belum adanya sistem yang dapat mengawasi dan mengontrol kas kecil dengan baik.
      2. Proses pembuatan laporan kas kecil yang berjalan saat ini masih semi terkomputerisasi sehingga dibutuhkan sebuah sistem agar dapat mempermudah mengatasi permasalahan-permasalahan dan dinilai lebih efektif dalam pengelolaan kas kecil.
      3. Terkadang masih terdapat selisih kas dikarenakan pengeluaran kas tunai yang relatif sering yang disebabkan kurangnya pengawassan terhadap penerimaan dan pengeluaran kas.

      2. Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

      1. Dengan adanya teknologi informasi seperti komputer untuk membuat sebuah sistem agar memonitoring penerimaan dan pengeluaran kas kecil yang terkoneksi antar bagian terkait sehingga dapat mempermudah proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala bagian keuangan dan memberikan informasi yang akurat serta relevan sesuai dengan yang terdapat di laporan.
      2. Adanya sistem yang terkomputerisasi, sudah ada rekapan dari laporan harian yang disimpan agar membuat laporan bulanan kas kecil jadi lebih cepat, tepat, dan akurat serta mengurangi terjadi kesalahan.
      3. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi maka akan mengoptimalkan kinerja kasir agar lebih mudah dan lebih cepat dalam mengerjakan semua tugasnya serta meminimalkan terjadinya selisih kas.

      User Requirement

      1. Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang sedang berjalan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap stakeholder mengenai sistem yang diusulkan oleh pihak manajemen.

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

      2. Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement diatas diberi opsi I (Inessential) yang dapat terlihat.

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

      Keterangan :
      M (Mandatory)  : Dibutuhkan atau penting
      D (Desirable)  : Diinginkan atau tidak terlalu penting
      I (Inessential)  : Diluar sistem atau dieliminasi

      3. Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH.

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

      Keterangan : T: Technical, O: Operational, E: Economy

      L: Low, M: Middle, H: High

      4. Final Draft Elisitasi

      Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengembangkan dan membangun Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. MRD Land. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem untuk PT. MRD Land.

      Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi


      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Prosedur Sistem Usulan

      Setelah penulis mengadakan penelitian dan analisa sistem yang sedang berjalan pada PT. MRD Land, maka selanjutnya penulis akan membahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun yang bertujuan untuk memperbaiki serta menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Berdasarkan perubahan sistem pembuatan penggunaan dana kas kecil yang terjadi dan setelah kebutuhan sistem-sistem baru ditentukan, maka langkah-langah berikutnya yaitu penulis merancang atau mendesain sistem usulan. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

      Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan

      Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan yang diusulkan terdapat :

      1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan penggunaan kas kecil pada PT. MRD Land.
      2. 3 Actor yang melakukan seluruh kegiatan penggunaan kas kecil, yaitu Kasir, Kepala Bagian Keuangan, dan Kepala Depo.
      3. 7 Use Case sebagai interaksi actor-actor dengan system, yaitu Login, Input Pengajuan Permintaan, Input Dana Turun, Terima Dana, Upload Bukti Transaksi, Laporan Kas Kecil dan Logout.
      4. 6 Include yang terdapat pada Use Case, yaitu Verifikasi Username dan Password, Login Benar, Login Salah, Home, Acc Pengajuan dan Tolak Pengajuan.

      Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

      Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan

      Berdasarkan gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan yang diusulkan terdapat :

      1. 7 Lifeline, yaitu Login, Home, Kas Kecil, Dana, Bukti Transaksi, Laporan Kas Kecil dan Logout.
      2. 3 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.
      3. 11 Message, yaitu Login Login Salah, Login Benar, Input Pengajuan Permintaan Kas Kecil, Tolak Pengajuan, Acc Pengajuan, Input Dana Turun, Terima Dana, Upload Bukti Transaksi, Melihat Laporan Kas Kecil dan Logout.

      Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

      Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan

      Keterangan gambar 4.3 Activity Diagram Usulan yang diusulkan terdapat :

      1. 3 Swimlane, yaitu Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.
      2. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
      3. 7 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu : Login, Input Pengajuan Permintaan Kas Kecil, Input Dana Turun, Terima Dana, Upload Bukti Transaksi, Melihat Laporan Kas Kecil dan Logout.
      4. 2 Decision Node, menjelaskan tentang hasil dari action yang dilakukan.
      5. 1 Activity Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.

      Class Diagram Sistem yang Diusulkan

      Gambar 4.4 Class Diagram Usulan

      Keterangan gambar 4.4 Class Diagram Usulan yang diusulkan terdapat :

      1. 7 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
      2. 6 Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Berikut adalah perbedaaan diantara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, yaitu :

      Tabel 4.1 Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      No

      Sistem Berjalan

      Sistem Usulan

      1

      Terdapat 4 actor sistem yang berjalan di PT. MRD Land, yaitu : Kepala Divisi, Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.

      Hanya terdapat 3 actor yang menjalankan sistem, karena kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Divisi sudah termasuk kedalam sistem.

      2

      Proses pengajuan dana kas kecil tidak dicek terlebih dahulu oleh Kepala Bagian Keuangan tetapi langsung di acc.

      Terkoneksinya data penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat di akses oleh Kepala Depo yang hanya bisa melihat atau mencetak laporan kas kecil, Kepala Bagian Keuangan dan Kasir. Memungkinkan pengawasan terhadap penerimaan dan pengeluaran kas karena saat proses pengajuan permintaan kas kecil Kepala Bagian Keuangan harus mengeceknya terlebih dahulu sebelum di acc.

      3

      Proses menghitung saldo akhir kas kecil dilakukan secara manual.

      Kegiatan Proses menghitung saldo akhir kas kecil yang dilakukan oleh sistem dengan sistem maka akan terlihat langsung sisa saldonya. Serta terdapat peringatan sisa saldo jika sisa saldo sudah tidak mencukupi untuk digunakan.

      4

      Proses pembuatan laporan bulanan kas kecil masih harus merekap laporan harian kas kecil satu-persatu.

      Pembuatan laporan kas kecil dilakukan tanpa perlu merekap laporan harian karena sudah secara otomatis terdapat didalam sistem.

      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data digunakan sebagai media untuk menyimpan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database yang membantu pemrograman dalam menampilkan data.

      Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang akan diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data, yaitu :

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan sebuah desain data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media yang digunakan, isi yang di simpan, primary key, panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

      1. Nama File : Table Login
      Akronim : -
      Fungsi : Untuk mengetahui pengeluaran kas
      Tipe File : File Master
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 44 karakter
      Primary Key : id_user

      Tabel 4.2 Login

      2. Nama File : Table Kas_Masuk
      Akronim : -
      Fungsi : Untuk mengetahui penerimaan kas
      Tipe File : File Transaksi
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 157 karakter
      Primary Key : id_kasmasuk

      Tabel 4.3 Kas_Masuk

      3. Nama File : Table Kas_Keluar
      Akronim : -
      Fungsi : Untuk mengetahui pengeluaran kas
      Tipe File : File Transaksi
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 144 karakter
      Primary Key : id_kaskeluar

      Tabel 4.4 Kas_Keluar


      4. Nama File : Table Detail_Kaskeluar
      Akronim : -
      Fungsi : Untuk mengetahui detail kas keluar
      Tipe File : File Transaksi
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 128 karakter
      Primary Key : id_detailkaskeluar

      Tabel 4.5 Detail_Kaskeluar


      5. Nama File : Table Detail_Realisasi
      Akronim : -
      Fungsi : Untuk mengetahui detail realisasi
      Tipe File : File Transaksi
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 128 karakter
      Primary Key : id_realisasi

      Tabel 4.6 Detail_Realisasi


      6. Nama File : Table Jenis_Pengeluaran
      Akronim : -
      Fungsi : Untuk mengetahui jenis pengeluaran
      Tipe File : File Master
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 61 karakter
      Primary Key : id_jenis

      Tabel 4.7 Jenis_Pengeluaran

      7. Nama File : Table Sisa_Saldo
      Akronim : -
      Fungsi : Untuk mengetahui sisa saldo akhir
      Tipe File : File Transaksi
      Organisasi File : Sequential
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 15 karakter
      Primary Key : jumlah_saldo

      Tabel 4.8 Sisa_Saldo

      Flowchart Sistem yang Diusulkan

      Flowchart Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

      Gambar 4.5 Flowchart Usulan

      Dapat dijelaskan gambar 4.5 Flowchart Usulan yang terdiri dari :

      1. 2 (dua) simbol terminator, yang berperan sebagai Start dan End pada aliran proses Flowchart Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil.
      2. 5 (lima) simbol process, yang menyatakan data yang telah diproses dari data masuk menjadi data keluar.
      3. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output sebagai media masukan dan keluaran dari data.
      4. 2 (dua) simbol decision, sebagai perbandingan pernyataan, penyeleksian proses yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya.
      5. 1 (satu) simbol predefined, untuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur.
      6. 11 (sebelas) simbol data flow, untuk menggambarkan arus data yang mengalir.

      Rancangan Program

      1. Tampilan Login Admin

        Menampilkan menu login yang berfungsi sebagai pintu masuk pada menu utama (home), untuk melakukan login diperlukan username dan password pengguna.

      2. Gambar 4.6 Tampilan Menu Login

      3. Tampilan Menu Awal

        Menampilkan menu awal

      4. Gambar 4.7 Tampilan Menu Awal

      5. Tampilan Master Departemen

        Master Departemen.

      6. Gambar 4.8 Tampilan Master Departemen

      7. Tampilan Master Jenis Pembayaran

        Master Jenis Pembayaran.

      8. Gambar 4.9 Tampilan Master Jenis Pembayaran

      9. Tampilan Master Konsultan

        Master Konsultan.

      10. Gambar 4.10 Tampilan Master Konsultan

      11. Tampilan Master OP

        Master OP

      12. Gambar 4.11 Master OP

      13. Tampilan Master Asset

        Master Asset.

      14. Gambar 4.12 Tampilan Master Asset

      15. Tampilan Saldo Awal

        Saldo Awal.

      16. Gambar 4.13 Tampilan Saldo Awal

      17. Tampilan Pengajuan Penambahan Dana

        Pengajuan Penambahan Dana.

      18. Gambar 4.14 Tampilan Pengajuan Penambahan Dana

      19. Tampilan Transaksi Utama

        Transaksi Utama.

      20. Gambar 4.15 Tampilan Transaksi Utama

      21. Tampilan Validasi

        Validasi.

      22. Gambar 4.16 Tampilan Validasi

      Rancangan Prototype

      Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan program yang lengkap kepada para pengguna (user) dan sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada para pengguna (user) sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari Pengembangan Sistem Aplikasi Manajemen Keuangan pada PT. MRD Land yang akan dibuat, yaitu :

      1. Rancangan Prototype Tampilan Login Admin

      Gambar 4.17 Rancangan Prototype Tampilan Login

      2. Rancangan Prototype Tampilan Menu Awal

      Gambar 4.18 Rancangan Prototype Tampilan Menu Awal

      3. Rancangan Prototype Master Departemen

      Gambar 4.19 Rancangan Prototype Tampilan Master Departemen

      4. Rancangan Prototype Master Jenis Pembayaran

      Gambar 4.20 Rancangan Prototype Tampilan Master Jenis Pembayaran

      11. Rancangan Prototype Tampilan Master OP

      Gambar 4.27 Rancangan Prototype Tampilan Master OP

      5. Rancangan Prototype Master Asset

      Gambar 4.21 Rancangan Prototype Tampilan Master Asset

      6. Rancangan Prototype Master Konsultan

      Gambar 4.22 Rancangan Prototype Tampilan Master Konsultan

      7. Rancangan Prototype Saldo Awal

      Gambar 4.23 Rancangan Prototype Saldo Awal

      8. Rancangan Prototype Tampilan Pengajuan Penambahan Dana

      Gambar 4.24 Rancangan Prototype Tampilan Pengajuan Penambahan Dana

      9. Rancangan Prototype Tampilan Transaksi Utama

      Gambar 4.25 Rancangan Prototype Tampilan Transaksi Utama

      10. Rancangan Prototype Tampilan Validasi

      Gambar 4.26 Rancangan Prototype Tampilan Validasi

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan, yaitu :

      a. Monitor : Samsung LCD
      b. Mouse : 3D Optical Mouse
      c. RAM 1 GB
      d. Harddisk : 80 GB
      e. Keyboard : Komic
      f. Printer : Canon MP 280 Series Printer dan Epson LQ-2190

      Aplikasi yang Digunakan

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

      1. Visual Studio .Net 2010
      2. SQL Server 2008
      3. Microsoft Excell 2007

      HAk Akses

      1. Departemen
      2. Kepala Bagian Keuangan
      3. GM

      Testing

      Implementasi program Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. MRD Land dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

      Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Tabel 4.9 Pengujian Black Box pada Login

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

      Implementasi

      Implementasi merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan yang sudah dianggap benar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel schedule.

      Schedule

      Schedule merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Pengembangan Sistem Aplikasi Manajemen Keuangan pada PT. MRD Land”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedule Implementasi adalah sebagai berikut :

      Tabel 4.13 Schedule Implementasi

      Penerapan

      Sebelum melakukan penerapan sistem yang baru penulis menjelaskan kepada pihak sekolah untuk melihat perancangan yang telah dibuat untuk mencapai yang di harapkan, adapun bukti penerapan sebagai berikut :

      Estimasi Biaya

      Tabel 4.14 Estimasi Biaya



      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa metode penelitian, dari segi perumusan masalah dan tujuan dan manfaat penelitian maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan pada PT. MRD Land. Adapun beberapa kesimpulan tersebut yang dihasilkan adalah kesimpulan terhadap rumusan masalah, kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian, dan kesimpulan terhadap metode penelitian sebagai berikut :

      Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

      1. Masih menggunakan semi komputerisasi dalam membuat dan mengelola laporan pengajuan pengeluaran, yang artinya masih menulis satu per satu permintaan dana ke dalam Microsoft Excel, belum adanya pengecekan saat pengajuan pengeluaran dana, menginput satu per satu rincian pengeluaran dana, membuat laporan harian pengeluaran dengan menggunakanMicrosoft Excel dan membuat laporan bulanan pengeluaran harus merekap laporannya.
      2. Penulis mengusulkan dan mengimplementasikan sistem informasi penggunaan dana dengan menggunakan bahasa pemrograman .net dan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk merancang kegiatan yang dilakukan serta membuat database SQL.
      3. Penerapan Pengembangan Sistem Aplikasi Manajemen Keuangan saat ini sudah memberikan manfaat bagi PT. MRD Land, manfaatnya yaitu sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan, manipulasi data, mengoptimalkan pengeluaran dana dan pembuatan laporan pengeluaran lebih akurat sehingga kinerja perusahaan meningkat.

      Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

      Setelah dianalisis pada sistem pengeluaran yang terdapat pada PT. MRD Land tujuan yang dapat disimpulkan yaitu agar terjadi pengembangan sistem yang lama menjadi yang baru dan mengevaluasi dari pengelolaan sistem akuntansi tentang penggunaan dana semi terkomputerisasi menjadi terkomputerisasi yang terdapat pada PT. MRD Land.
      Dan manfaat yang dapat disimpulkan yaitu hasil penelitian dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan gambaran atau sebagai pengalaman untuk menerapkan sistem akuntansi terhadap penggunaan dana dimasa yang akan datang, dapat memberikan saran perbaikan sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan, sebagai bahan evaluasi dalam implementasi sistem penggunaan dana, manipulasi data, mengoptimalkan pengeluaran, pembuatan laporan pengeluaran lebih akurat sehingga kinerja perusahaan meningkat, dapat digunakan sebagai referensi, acuan pembanding serta dijadikan informasi tambahan sebagai bahan masukan mengenai penerapan-penerapan sistem informasi, sistem akuntansi kas kecil, baik didalam dunia usaha yang nyata dan dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut.

      Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

      Setelah dianalisa penulis dapat menyimpulkan bahwa penulis melakukan metode pengumpulan data pada PT. MRD Land berdasarkan observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode analisa yang digunakan yaitu metode SWOT dan menggunakan perancangan program dengan rancangan layar (user interface) dengan metode prototype serta menggunakan metode perancangan sistem yaitu dengan UML (Unified Modified Language) tujuannya untuk memperbaiki atau menginovasi sistem yang lama atau yang sudah ada sebelumnya untuk mengoptimalkan biaya operasional perusahaan. Kemudian dilakukan pengujian sistem dengan black box testing untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

      Saran

      Dengan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan sedikit saran dengan harapan dapat bermanfaat dan dapat dipertimbangkan usulan-usulan yang penulis berikan. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :
      1. Untuk kelancaran sistem yang akan diusulkan sebaiknya user diberikan pelatihan-pelatihan khusus agar dapat mengolah sistem dengan baik sehingga pelayanan dapat terkontrol.
      2. Penginputan penggunaan dana harus sesuai dengan bukti transaksi / bukti pendukung yang ada agar tidak terjadi kesalahan.
      3. Penulis melakukan implementasi tentang Pengembangan Sistem Aplikasi Manajemen Keuangan pada PT. MRD Land agar mengurangi manipulasi data.



      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Kadir, Abdul. 2014. “Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
      2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      3. 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 3,08 3,09 3,10 3,11 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
      4. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
      5. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Jurnal CCIT Vol.6 No.3-Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
      6. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi”. Jurnal CCIT Vol.5 No.3-Mei 2012 STMIK Raharja.
      7. 7,0 7,1 Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
      8. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Jurnal CCIT Vol.4 No.3-Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
      9. Al-Jufri, Hamid. 2011. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Jakarta: PT. Smart Grafika.
      10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Simarmata, Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
      11. Adhi, Leviandi & SEQUOIA Content Production. 2010. “Internal Auditor dengan Microsoft Excel 2007”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
      12. Seputra, Yulius Eka Agung. 2013. “Komputer Akuntansi”. Yogyakarta: MediaKom.
      13. Mulyadi. 2010. “Sistem Akuntansi Edisi Ketiga”. Jakarta: Salemba Empat.
      14. Ulfa, Umi Maria. 2010. “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas pada PT. Global Engineering Technology”. Semarang: Universitas Diponegoro.
      15. 15,0 15,1 Rangkuti, Freddy. 2011. “SWOT Balance Scorecard : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
      16. 16,0 16,1 16,2 Rizky, Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
      17. 17,0 17,1 Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML (Unified Modeling Language)”. Bandung: Informatika.
      18. Nugroho, Adi. 2011. “Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
      19. Hidayati, Untung Rahardja, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Jurnal CCIT Vol.4 No.3-Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
      20. 20,0 20,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.



      =
      DAFTAR LAMPIRAN
      =

    Contributors

    Nanik