SI1411481913

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK PADA

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

2019-05-28.png"

DISUSUN OLEH :

NIM                : 1411481913

   NAMA            : NURUL HIKMAH

 

 

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA/SKRIPSI. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK

PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

                        NIM                            : 1411481913

                        Nama                           : Nurul Hikmah

                        Fakultas                       : Sains dan Teknologi

                        Program Pendidikan   : Strata 1

                        Program Studi             : Sistem Infomasi

                        Konsentrasi                 : Sistem Informasi Manajemen

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,      Januari 2020

       Dekan                                                                      Ketua

Fakultas Sains dan Teknologi                                 Program Studi Sistem Informasi

 

 

(Sugeng Santoso, M.Kom)                                      (Desy Apriani, S.Kom.,MTI)

            NIP : 006095                                                               NIP : 010814

Universitas Raharja

 

 

(Dr. Po Abas Sunarya, M.Si)

NIP : 000603



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG  

Disusun Oleh :

NIM                            : 1411481913

Nama                           : Nurul Hikmah

Fakultas                       : Sains dan Teknologi

Program Pendidikan   : Strata 1

Program Studi             : Sistem Informasi

Konsentrasi                 : Sistem Informasi Manajemen

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar

            Tangerang,Januari 2020

 

 

Nurul Hikmah

        NIM: 1411481913


ABSTRAKSI

 

Dinas Komunikasi Dan Informatika merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang Informatika khusunya untuk Informasi Publik harus memberikan pelayanan yang baik dengan data yang nantinya menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan sistem pemerintahan atas kemajuan Informasi Publik di Kabupaten Tangerang. Pada saat ini pengelolahan administrasi pada  data informasi publik di Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang masih menggunakan cara kerja yang konvensional atau manual. Yaitu masih dengan menggunakan Microsoft  Excel dan menggunakan form-form yang terbuat dari kertas, yang kemungkinan untuk rusak dan hilang cenderung lebih rentan. Adapun manfaatnya adalah untuk memberikan solusi sistem pengolahan data administrasi informasi publik pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang berbasis komputerisasi untuk menunjang para pemohon informasi publik dan seluruh OPD, untuk mempercepat waktu dan keefisienan data  yang akurat, untuk mengurangi pemakaian kertas untuk efisiensi dan ramah lingkungan. Dalam metode analisa dan perancangan ini peneliti menggunakan UML (Uniefied Modeling Languague) seperti : use case, activity diagram dan sequence diagram. Metode yang akan digunakan dalam penelitian bertujuan untuk mempermudah Pembangunan system informasi yang memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan system informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya manusia.

 

Kata kunci : system informasi, PPID, UML (Uniefied Modeling Languague)

 

 

ABSTRACT

 

The Office of Communication and Information is one of the agencies engaged in the field of Informatics especially for Public Information must provide good services with data which will become one of the benchmarks of the success of the government system for the advancement of Public Information in Tangerang Regency. At present the administrative management of public information data at the Tangerang District Office of Communication and Information is still using conventional or manual work methods. That is still using Microsoft Excel and using forms made of paper, which are likely to be damaged and lost tend to be more vulnerable. The benefits are to provide computerized information administration system data processing solutions at the Tangerang-based Computerized Communication and Information Office to support the applicants for public information and the entire OPD, to accelerate the time and efficiency of accurate data, to reduce the use of paper for efficiency and environmentally friendly. In this analysis and design method the researcher uses UML (Uniefied Modeling Languague) such as: use case, activity diagram and sequence diagram. The method to be used in research aims to facilitate the development of information systems that require investigation and analysis of the reasons for ideas or ideas to build and develop information systems. The analysis was carried out to see the various components used by the current system including hardware, software, networks and human resources.

 

Keywords: information system, PPID, UML (Uniefied Modeling Languague)



KATA PENGANTAR

            Segala puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang penulis sajikan dengan baik. Adapun judul dalam penulisan Skripsi ini adalah “ANALISA SISTEM INFORMASI PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI KABUPATEN TANGERANG

          Penulisan laporan ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

          Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Manajemen.
  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dosen Pembimbing  I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
  5. Ibu Ruli Supriati, S.Kom.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis.
  6. Bapak Cecep Darajat, S.E. selaku stakeholder  yang telah memberikan kontribusi besar  di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu  Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselasaikan dengan baik.
  9. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan  Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang,  Januari 2020          

 

 

  Nurul Hikmah

NIM : 1411481913


DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I............................................................................... 80

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II.............................................................................. 82

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III............................................................................ 84

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi.......................................................................... 88

Tabel 4. 1 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan.................... 101

Tabel 4. 2 Berita............................................................................................ 103

Tabel 4. 3 Dinas............................................................................................. 104

Tabel 4. 4 Is Active......................................................................................... 104

Tabel 4. 5 Jenis Permohonan......................................................................... 105

Tabel 4. 6 Jenis Dokumen.............................................................................. 105

Tabel 4. 7 Jenis Identitas............................................................................... 105

Tabel 4. 8 Kategori........................................................................................ 106

Tabel 4. 9 Maklumat...................................................................................... 106

Tabel 4. 10 Permohonan................................................................................ 107

Tabel 4. 11 Profil........................................................................................... 107

Tabel 4. 12 Status Informasi.......................................................................... 108

Tabel 4. 13 Status Pengajuan......................................................................... 109

Tabel 4. 14 Struktur....................................................................................... 109

Tabel 4. 15 Sub Kategori............................................................................... 110

Tabel 4. 16 User............................................................................................ 110

Tabel 4. 17 User Dokumen............................................................................ 110

Tabel 4. 18 User Identitas............................................................................. 110

Tabel 4. 19 User Access Menu...................................................................... 111

Tabel 4. 20 User Menu.................................................................................. 111

Tabel 4. 21 User Role.................................................................................... 112

Tabel 4. 22 User Sub Menu........................................................................... 112

Tabel 4. 23 User Token.................................................................................. 113

Tabel 4. 24 Visi Misi...................................................................................... 113

Tabel 4. 25 Wewenang dan Tanggung Jawab............................................... 113

Tabel 4.26 Time Schedule............................................................................. 123

Tabel 4.27 Estimasi Biaya............................................................................. 123



DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1  Siklus Informasi.......................................................................... 21

Gambar 3.1  Struktur Organisasi PPID........................................................... 57

Gambar 3.2  Usecase Diagram Alur Penyelesaian Sengketa Informasi

                     PPID........................................................................................... 71

Gambar 3.3  Activity Diagram Penyelesaian Sengketa Informasi PPID......... 73

Gambar 3.4  Sequence Diagram Penyelesaian Sengketa Informasi PPID...... 74

Gambar 3.5  Analisis SWOT........................................................................... 78

Gambar 4.1  Usecase Diagram Sistem Informasi PPID................................. 92

Gambar 4.2  Usecase Diagram Super Admin................................................. 93

Gambar 4.3  Usecase Diagram Infokom........................................................ 94

Gambar 4. 4  Usecase Diagram Operator OPD.............................................. 95

Gambar 4. 5  Usecase Diagram User Umum.................................................. 96

Gambar 4. 6  Activity Diagram Super Admin................................................. 97

Gambar 4. 7  Activity Diagram Infokom......................................................... 98

Gambar 4. 8  Activity Diagram Operator OPD............................................... 99

Gambar 4. 9  Activity Diagram User Umum................................................. 100

Gambar 4. 10 Class Diagram Sistem Informasi PPID.................................. 102

Gambar 4.11 Tampilan Utama Website PPID............................................... 114

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Login......................................................... 114

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Dasboard................................................... 115

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Role                                                            115

Gambar 4.16 Tampilan Token Aktivitas User............................................... 116

Gambar 4.17 Tampilan Tambah Data User Session...................................... 116

Gambar 4.18 Tampilan Menu Management.................................................. 117

Gambar 4.19 Tampilan Kategori................................................................... 117

Gambar 4.20 Tampilan Data Dinas atau OPD.............................................. 118

Gambar 4.21 Tampilan Profil PPID.............................................................. 118

Gambar 4.22 Tampilan Visi Misi PPID......................................................... 119

Gambar 4.23 Tampilan Kelola User.............................................................. 119

Gambar 4.24 Tampilan Berita........................................................................ 120

Gambar 4. 25 Hasil Pengujian Pada Menu Login......................................... 122


DAFTAR SIMBOL

Tabel 1 : Simbol Usecase Diagram

01.png

Tabel 2: Simbol Sequence Diagram

3.png

Tabel 3: Simbol Activity Diagram

tabel-3.png

Tabel 4. Simbol Class Diagram

Tabel-4.png



Daftar isi

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

     Kemajuan teknologi di era globalisasi ini memberikan pengaruh yang sangat besar pada dunia administrasi. Setiap organisasi atau pemerintahan seperti halnya di pemerintah bagian administrasi sangat membutuhkan sistem yang terkomputerisasi secara relevan, akurat, cepat dan efesien. Ketersediaan informasi yang cepat dan akurat serta didukung dengan penerepan sistem yang optimal menjadi kelebihan tersendiri yang harus dimiliki oleh setiap organisasi atau pemerintahan. Hal tersebut dapat menjadi ukuran sejauh mana kualitas dan kuantitas dari pemerintahan tersebut. Dengan demikian keoptimalan serta tingkat kepuasan yang tinggi menjadi tujuan utama yang harus dicapai.

        Penggunaan komputer dalam sistem informasi tidak lepas dari penyediaan sarana berupa software (perangkat lunak) dan hardware (perangkat keras) yang memiliki kecepatan proses yang memadai sebanding dengan tingkat pekerjaan, serta penyediaan brainware (manusia), user (pengguna) dan sumber daya manusia (SDM) yang menjalankan sistem tersebut agar peningkatan perbaikan sistem dapat digunakan oleh stakeholder.

        Dinas Komunikasi Dan Informatika merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang Informatika khusunya untuk Informasi Publik harus memberikan pelayanan yang baik dengan data yang nantinya menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan sistem pemerintahan atas kemajuan Informasi Publik di Kabupaten Tangerang.

       Pada saat ini pengelolahan administrasi pada data informasi publik di Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang masih menggunakan cara kerja yang konvensional atau manual. Yaitu masih dengan menggunakan Microsoft  Excel dan menggunakan form-form yang terbuat dari kertas, yang kemungkinan untuk rusak dan hilang cenderung lebih rentan. Hal ini tentunya menjadi beban bagi petugas adminstrasi Informasi Publik. Dan hal ini juga dapat merugikan salah satu pihak ataupun pihak-pihak lain yang terlibat dalam permohonan informasi tersebut. Oleh karena itu perlu adanya perubahan ke arah yang lebih baik.

       Dengan latar belakang inilah peneliti ingin melakukan penelitian tentang sistem informasi publik pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang yang bertempat di Jl. H. Somawinata, No. 1 Tigaraksa Tangerang. Metode penelitian menggunakan metode observasi, wawancara dengan stakeholder dan studi pustaka. Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah mengetahui sistem yang berjalan beserta kelemahan dan kelebihannya serta memberikan solusi pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang yang bertempat di Jl. H. Somawinata, No. 1 Tigaraksa Tangerang. agar dalam pengolahan pembuatan administrasi informasi publik tidak lagi menggunakan cara kerja manual tetapi menggunakan cara kerja yang terstruktur atau terkomputerisasi.

        Berdasarkan hal tersebut, peneliti membuat laporan Skripsi ini dengan judul PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG”.

 

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Bagaimana proses laporan administrasi dalam sistem pengolahan data informasi publik pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang yang berjalan saat ini?
  2. Bagaimana identifikasi terhadap kendala pembuatan pengolahan data administrasi informasi publik Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang?
  3. Bagaimana rancangan sistem komputerisasi pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang yang diusulkan untuk permasalahan tersebut?

Ruang Lingkup

         Ruang Lingkup yang dibahas dalam hal ini seputar masalah tentang sistem informasi administrasi Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang dari penginputan data, akurasi, dan kecepatan waktu.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan dari Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem  Informasi Publik Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang”, yakni diantaranya :

  1. Mengetahui proses laporan administrasi dalam sistem pengolahan data informasi publik pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang  yang berjalan saat ini.
  2. Mengidentifikasi terhadap kendala pembuatan pengolahan administrasi informasi publik pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang.
  3. Merancang sebuah sistem pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang dari permasalahan yang ada


Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Bagi Peneliti
  1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran pada kampus UNIVERSITAS RAHARJA dengan membuat laporan perancangan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
  2. Dapat menghasilkan pengamatan dan peninjauan yang lebih baik dari proses pengolahan data yang sedang berjalan saat ini, agar mampu user membuat administrasi tanpa harus manual.
  3. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan berpikir melalui karya ilmiah.
  1. Manfaat Bagi Instansi
  1. Memberikan solusi sistem pengolahan data administrasi informasi publik pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang berbasis komputerisasi untuk menunjang para pemohon informasi publik dan seluruh OPD.
  2. Mempercepat waktu dan keefisienan data yang akurat.
  3. Mengurangi pemakaian kertas untuk efisiensi dan ramah lingkungan.

 

Metodologi Penelitian

        Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan Skripsi ini, maka peneliti menggunakan beberapa metode penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan, sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang diharapkan peneliti. Adapun metodologi penelitian yang digunakan peneliti.


Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam pengumpulan dan mengolah data informasi sebagai berikut :

1. Observasi

Dalam metode ini, penulis melakukan pengamatan terhadap sistem yang berjalan, mempelajarinya dan mengambil kesimpulan mengenai masalah yang ada secara menyeluruh.

2. Wawancara

Dalam metode ini, penulis akan mewawancarai beberapa user untuk memperoleh informasi tambahan mengenai masalah yang ada.

3.Studi Pustaka

Dalam metode ini, penulis memperoleh informasi dengan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian.

Metode Analisa

         Setelah pengumpulan data, maka tahap berikutnya dianalisa agar dapat diambil informasi yang berguna untuk penelitian ini. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control/Security, Efficiency, Service) yang digunakan untuk menganalisa sistem yang berjalan apa sudah efisien dari segi informasi dan keamanan sistem tersebut.

Metode Perancangan Sistem

        Perancangan sistem pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang yang bertempat di Jl. H. Somawinata akan dibuat menggunakan metode UML yang terdiri dari Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram serta menggunakan software yaitu PHP, XAMPP, MYSQL dan Chrome

Metode Testing

       Metode ini digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang serta menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem untuk kemudian dapat diperbaiki menjadi lebih baik. Metode yang digunakan yaitu Blackbox Testing.

 

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan materi penulisan menjadi lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, ke lima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang digunakan, tujuan dan manfaat perancangan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berpikir peneliti dalam penyusunan Skripsi ini. Sebagai gambaran, dalam hal ini uraian tersebut akan menjalankan tentang definisi ilmu yang berkaitan penyusunan laporan Skripsi.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah singkat Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang, Struktur Organisasi, Analisa masukan, Analisa Proses dan Konfigurasi Sistem dan Use Case Diagram.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan mengenai sistem Informasi Publik Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tangerang yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, spesifikasi basis data dan rancangan implementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.


Konsep Dasar Sistem

a. Pengertian Dasar Sistem

        Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep sistem dasar sistem telebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.

        Menurut Romney dan Steinbart (2016:3)[1], “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

 

         Menurut Tony dkk (2016:431)[2], sebuah sistem yang berada dalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial serta kegiatan strategi dari sebuah organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan–laporan yang diperlukan.

      Berdasarkan kedua definisi sistem di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling berhubungan satu sama lain yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.


Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2016;30)[3], informasi dalam manajem diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut :

    1. 1. Informasi bedasarkan persyaratan

Suatu informasi harus memnuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu, informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

  1.  

a.Informasi yang tepat waktu

Pada hakikatnya, makna informasi yang tepa waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil. Bagi manajer yang lebih sibuk dan lebih besar ruang lingkup organisasnya, mungkin informasi yang tiba padanya seminggu sebelum pengambilan keputusan dinilai tidak tepat

    1.  

b. Informasi yang relevan

Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya denga kepentingan pihak penerima sehingga informais tersebut akan mendapat perhatian. Informasi yang tidak relevan jelas tidak akan mendapat perhatian sama sekali dari si penerima informasi

    1.  

c. Informasi yang bernilai

Yang dimaksud dengan informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

    1.  

d. Informasi yang dapat dipercaya

Suatu informasi harus dapat dipercaya (relable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi yang digiatkan manajemen.

 

    1. 2. Informasi berdasarkan dimensi waktu

    Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

a. Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang digunakan, namum dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

​​​​​​​b. Informasi masa kini

Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialan informasi mengenai peritiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current events). Berkat teknologi maju dan canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan relatif amat cepat.​​​​​​​

 

3. Informasi berdasarkan sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada sesorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat di dalam oranisasi maupun di luar organisasi, informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Informasi Individual

Informasi individua (individual information) ialah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

b. Informasi komunitas


Yang disebut informasi komunitas (community information) adalah informasi yang ditujukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.


Nilai dan Kualitas Informasi

          Menurut Tata Sutabri (2016:33)[3], Nilai dari informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) hal yaitu :

  1. 1. Mudah diperoleh Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

2. Luas dan Lengkap Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.

3. Ketelitian Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.

4. Kecocokan Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai.

5. Ketepatan Waktu Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi.

6. Kejelasan Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

7. Keluwesan Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.

8. Dapat Dibuktikan Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

10. Dapat diukur sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

         Nilai informasi sempurna adalah pengambil keputusan diizinkan untuk memilih keputusan optimal dalam setiap hal dan bukan keputusan yang “rata-rata” akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian- kejadian yang akan mengakibatkan suatu kerugian.

          Dalam buku yang sama, Tata Sutabri (2016:36), mengatakan bahwa kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut yakni :

1. Akurat (Accurate)

       Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (Timelines)

        Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak lagi mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimnya.

3. Relevan (Relevance)

        Informasi tetsebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang yang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.


Pengolahan Informasi

          Menurut Aris Martono dkk (2017:73)[4], suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

           Menurut Romney dan Steinbart (2016:4)[1], informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

        Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa informasi adalah data atau sekumpulan fakta yang telah di klasifikasi dan diolah sehingga memiliki arti dan bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan bagi penggunanya.


Jenis-Jenis Informasi

1. Informasi Pentunjuk

Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum atau organisasi.

2. Peringatan

Berisi petunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barang kali memerlukan tindakan Manajerial atau perubahan rencana.

3. Indikator Kunci

Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

4. Informasi Situasional

Informasi terkini tentang proyek, masalah atau isi penting yang memerlukan perhatian manajer.

5. Gosip

Informasi yang berasal dari sumber seperti pihak industry yang terkadang berguna untuk Menangani suatu masalah.

6. Informasi Eksternal

Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadang kala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing), tetap kadang kala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir)


Siklus Informasi

         Siklus informasi pastilah memiliki sebuah siklus atau daun hidup informasi yang mana dari kumpulan fakta kejadian lalu diolah dan menjadi informasi.

        Menurut Rosmila (2016:228)[5], merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi). Data dan informasi saling terkait dan membentuk suatu siklus yang disebut siklus informasi. (Lihat gambar 2.1 Siklus Informasi)

21.png

Gambar 2.1. Siklus Informasi

(Sumber : Rosmila dkk 2016:228),


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49)[6]menjelaskan bahwa Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

          Anastasia Diana dan Lilis Setiawati yang dikutip oleh Al Husain dkk dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016:134)[7], dengan judul “Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online Tangerang”, Sistem Informasi adalah sistem buatan manusia yang terdiri dari komponen baik manual maupun yang berbasis komputer dan berintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi untuk pihak-pihak yang bersangkutan sebagai pemakai sistem tersebut.


         Menurut Aswati dkk dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80)[8], Sistem Informasi merupakan seperangkat fungsi operasional manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas sehingga menjadi suatu susunan yang disusun secara sistematik dan teratur.

         Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi merupakan seperangkat komponen dengan cara mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data tersebut dengan tujuan menjadi susunan yang sistematik dan teratur sehingga menghasilkan sebuah komunikasi atau informasi.

        Menurut Aris Martono dkk (2017:73)[4], sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan serta menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Pengertian lain sistem informasi dijelaskan yaitu sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan atau mendapatkan, menyimpan, dan mendistribusikan informasi guna menunjang pengambilan keputusan dalam organisasi. Ada definisi lain mengenai sistem informasi adalah cara yang terorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan. Sekumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) disebut website.

         Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem Informasi adalah kumpulam data yang terintegrasi dan saling melemgkapi dengan menghasilkan output baik untuk memecahkan masalah, pengambilan keputusan maupun menemukan cara efisien untuk mencapai tujuan.


Komponen Sistem Informasi

          Menurut pendapat Jeperson Hutaean (2015:13)[9], “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)” yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

 

2. Blok Model(Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

3. Blok Keluaran(Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi(Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data(Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubung satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali(Control Block)

         Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung di atasi.


Jenis – Jenis Sistem Informasi

        Menurut Krismiaji (2015:17)[10], sistem informasi bebasis komputer pertama yang dibangun adalah, sistem informasi akutansi. Sistem ini memiliki fokus yang cukup sempit, karena mendukung kegiatan operasi harian dengan mengumpulkan dan menyimpan data dan membantu menjamin bahwa data organisasi diproses secara konsisten. Keterbatasan ini memicu dibangunnya sistem informasi lain sebagai berikut :

1.Sistem informasi eksekutif (executive information system) / EIS)

       Sistem informasi eksekutif adalah sebuah sistem informasi yang dirancang untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan diakses oleh para eksekutif dan manajer untuk membuat rencana strategis, memantau bisnis yang kondisi ekonomi, mengidentifikasi persoalan dan peluang bisnis dan membuat berbagai keputusan. Sistem informasi menerima data dari berbagai sumber menghubungkan dan mengikhtisarkan data dan menyajikan data dalam format yang sangat interaktif, berorientasi grafik dapat menggunakan pointing devices dan touch screen.

2.Sistem pendukung keputusan (Decision support system / DSS)

       Sistem pendukung keputusan yaitu sistem informasi yang dibangun untuk membantu para pemakai membuat keputusan dalam lingkungan yang tidak terstruktur. Dimana derajat ketidakpastian tinggi. Sistem ini memungkinkan para pemakai mengeksplorasi berbgai alternatif, pertanyaan what-if  yang terkait dengan persoalan bisnis dan membuat keputusan dalam situasi yang tidak dapat di antisipasi sebelumnya.

3. Sistem ahli (expert system / ES)

        Sistem ahli berisi pengetahuan dan keahlian para pakar dalam disiplin ilmunya masing-masing pengetahuan dan keahlian yang tersimpan dalam sistem dapat digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan persoalan yang sejenis di masa mendatang.

4. Sistem pemakai akhir (end-user system / EUS) 

      Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi yang dibangun oleh para pemakai untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka sendiri. Selain itu, sistem ini juga dapat meningkatkan prosuktivitas serta sebagai sarana latihan bagi para pemakai dalam membangun sistem informasi yang lebih besar.


Ciri-Ciri Sistem Informasi

Berikut ciri-ciri sistem informasi menurut Ardana dan Lukman (2016)Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>, berpendapat, CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem Informasi berbasis komputer adalah suatu sistem dimana komputer mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem informasi yaitu sebagai pemrosesan dari data menjadi informasi secara lebih mudah, akurat dan efisien”.

Teori Khusus

Sistem Informasi Publik

Definisi Sistem

         Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal Teknoif Vol.3 No.2 (2015:72)[11], “Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran”.

         Dan menurut Mulyadi (2016:1)[12], “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

        Dengan demikian suatu sistem dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan kelompok elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.


Definisi Informasi Publik

        Menurut E. Koswara (2016:157)[13], informasi merupakan sumber daya yang strategis sepanjang hidup kita.Sebagai negara berkembang, informasi merupakan bagian yang sangat diperlukan dalam pendidikan dan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Informasi merupakan tafsiran atas data, sehingga mempunyai makna karena sudah diproses, informasi yang baik adalah karena masuknya nilai dan norma kedalam informasi tersebut. informasi pemerintah yang benar (valid dan sahih) dapat dipergunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam mengurangi ketidakpastian serta mengantisipasi kendala yang akan diperkirakan terjadi. Jadi informasi bukan sekedar data mentah yang kemudian asal disampaikan apa adanya. Tetapi harus sudah diproses, diolh dan disaring mana yang baik, benar dan perlu disampaikan kepada pihak tertentu.Sebagai abdi masyarakat maka para administrator publik hendaknya menjadi pencari informasi dan sumber informasi bagi masyarakatnya.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

1. Mishra in International Journal Of  Scientific and Technology Research Vol. 3 No. 7 (2014:331) PHP (Hypertext Preprocessor) is an open source general-purpose scripting language that is specifically suited for web development and can be embedded into HTML.


2. Menurut Anies Ajeng Garahita dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol.1 No.7 Mei 2014 dengan judul “Sistem Informasi Penjualan Jasa Outsourcing dan Perhitungan Pph 23 Berbasis Web Pada PT Multicentral Aryaguna DKI Jakarta” PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat web dinamis.

Menurut John maeda yang dimuat oleh Dewi Immaniar pada jurnal CCIT (2015:143)[14],“web merupakan rancangan untuk media berkomunikasi virtual yang dikaitkan dengan teknologi internet.”

       Berdasarkan pendapat para ahli diatas bahwa PHP adalah Bahasa yang ditambahkan ke dalam HTML kemudian dieksekusi ke dalam browser dengan bentuk HTML


Konsep Dasar xampp

Definisi xampp

       Menurut Syukri dan Arisandy (2016)[15], xampp merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas open source.

      Menurut Winarno dkk, dalam jurnal prosiding Yamin Nuryamin (2018)[16],, xampp adalah Software web server yang bisa dipakai untuk mengakomodasi sistem operasi yang di pakai (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), dan Perl (P).

       Menurut Kartini (2015:26-27)[17], xampp adalah tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.

       Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa xampp adalah tools atau software yang dapat dipakai untuk membuat sebuah program.

   Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Bagian-bagian Tool XAMPP

Bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl: (Wahana, 2015:72)[18],

1.Apache
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

2. PHP
Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.

3. MySQL
SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

4. PhpMyAdmin
Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.

5. Perl
Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.


Konsep Dasar MySQL

Definisi My SQL

      Menurut Wahana (2015:15)[18], adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefiniskan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya adalah SQL adalah bahasa perintahnya.

       Menurut Dikutip Maudi dkk dalam Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3 (2014:102), MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi seluruh di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS).

        Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah perangkat lunak untuk mengelola database.


Konsep Dasar Prototyping

Definisi Prototyping

        Prototype biasanya disebut dengan pemodelan dari suatu rangkaian atau gabungan dari suatu barang maupun program yang akan dibuat.

       Prototype menurut Faisal P Nugraha (2016:3)[19], prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping. Prototyping bertujuan menciptakan prototipe secepat mungkin dan memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototype untuk ditingkatkan. Dan kegiatan ini dilakukan oleh seorang perancang dalam melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang kali guna mendapatkan kombinasi yang paling tepat.

       Rifa Attunisa dkk dalam Jurnal Algoritma Vol. 11 No. 1 (2014:2) dengan judul “Pengembangan Aplikasi Zakat Berbasis Android Menggunakan Metode Prototype” mengatakan bahwa Prototype adalah metode pendekatan dalam membuat sebuah program secara bertahap dan cepat sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai.

       Menurut Khotimah dalam Jurnal Teknologi Vol. 8 No.2 (2016:54)[20], dengan judul “Pengembangan Prototipe Computer Assisted Test (CAT) Menggunakan Arsitektur Model View Controller Pada Badan Kepegawaian Negara” Prototype adalah suatu proses awal dalam pembuatan sebuah model sederhana perangkat lunak yang memberikan kesempatan bagi pengguna dalam menggambarkan sebuah gambaran dasar tentang sebuah program yang akan dibuat dan selanjutnya akan dilakukan pengujian awal.

       Berdasarkan pendapat para ahli, penulis menyimpulkan prototype merupakan penggambaran awal dalam membuat sebuah program atau sistem untuk dikembangkan dan selanjutnya akan dilakukan pengujian awal.

Jenis-Jenis Prototyping

        Menurut Khotimah (2016)[20], terdapat dua jenis prototype evolusioner dan persyaratan prototype evolutioner (evolutioneary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototype ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi suatu prototype evolutioner akan menjadi sistem actual. Akan tetapi, prototype persyaratan (requirement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkpakan apa yang mereka inginkan. Pengembangan prototype evolutioner. Empat langkah tersebut adalah :

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna pengebangan mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.

  2. Membuat satu prototype pengembangan mempergunakan satu alat prototype atau lebih untuk membuat prototype.

  3. Menentukan apakah prototype dapat diterima, pengembangan mendemontrasikan prototype kepada para oengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hail yang memuaskan. Jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototype direbisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik dari mengenai kebutuhan pengguna.

  4. Menggunakan prototype, prototype menjadi sistem produksi tiga langkah pertama sama dengan langkah yang di ambil dalam membuat prototype evolusioner. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:

  1. Membuat kode sistem baru pengembangan menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengodena sistem yang baru.

  2. Menguji sistem baru pengembangan menguji sistem.

  3. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima pengguna memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.

  4. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270), dengan judul [21]“Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah.” CCIT Vol. 9 No.3, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”, Analisa Sistem merupakan penjabaran sebuah sistem yang utuh dimana dalam mengevaluasi dan menyelesaikan sebuah masalah atau hambatan dilakukan dengan cara membagi setiap bagian atau komponen sehingga setiap masalah dapat diusulkan perbaikannya.

Safari dkk dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016:240)[22]“dengan judul “Perancangan Sistem Pengkreditan Pada Showroom Mobil Alya Motor”. Analisa Sistem adalah melakukan penelitian dimana sistem sudah ada dengan tujuan membuat atau merancang sistem baru, hal yang dilakukan oleh peneliti adalah mencari kelemahan pada sistem yang sudah ada atau yang berjalan sehingga dapat diketahui apa yang dibutuhkan dan menjadi usulan perbaikan untuk sistem yang akan dirancang.

</div>


Konsep Dasar Aplikasi WEB

Definisi Aplikasi WEB

         Menurut Dewa Gede Hendra Divayana (2016:3)[23], world wide web atau www atau dikenal juga dengan web adalah salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke jaringan internet. Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung ke internet dari sekdar informasi ‘sampah” atau informasi tidak berguna sama sekali sampai informasi yang serius dari informasi yang gratisan sampai informasi yang kormesial. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam, gambar bergerak, animasi, suara dan gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman hyperlink.

Fungsi Web

Menurut Dewa Gede Hendra Divayana (2016:3)[23], fungsi web secara umum antara lain :

1.Fungsi komunikasi

2.Fungsi informasi

3.Fungsi hiburan

4. Fungsi pembelajaran

5. Fungsi transaksi

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unifeid Modeling Language (UML)

         Menurut Maimunah, dkk (2017:1)[24], definisi Unified Modelling Language (UML) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

         Yuni Sugiarti (2015:34)[25], mengungkapkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industry untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

         M.L.V Roopa Vani, M. Chandrika Kumari, M. Hari Priya And N. Harika in an International Research Journal Of Engineering and Technology Vol. 2 No. 5 (2015:1213)[26], The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system.

          Berdasarkan pendapat para ahli ini, penulis menyimpulkan bahwa UML merupakan bahasa yang mempermudah pembaca dalam memahami cara berjalannya sebuah sistem perangkat lunak dengan menggunakan sebuah gambar.

Diagram UML

        Menurut Retnoningsih (2015:3)[27], bahwa terdapat beberapa diagram di dalam UML :

1. Use Case Diagram

Merupakan permodelan untuk behavior sistem informasi yang akan dibuat Use case Diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

2. Activity Diagram

Menggambarkan workflow atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat.

3. Class Diagram

Menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuatkan untuk membangun sistem.

4. Sequence Diagram

Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan messege yang dikirimkan dan diterima antar objek.

5. Component Diagram

Menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Component diagram fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.

6. Deployment Diagram

Menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

Langkah – Langkah Penggunaan UML (Unifield Modelling Language)

         Menurut Wijayanti (2015:15)[28], langkah-langkah penggunaan UML sebagai berikut:

    1. 1. Buatlah daftar bussines process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
    2. 2. Letakkan use case dalam setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi requirement, constranints dan catatan lainnya.
    3. 3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem
    4. 4. Definisikan requirement non fungsional, security dan sebagaiya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. 5. Berdasarkan usecase diagram, marilah membuat activity diagram.
    6. 6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence diagram collaboration untuk setiap alur pekerjaannya.
    7. 7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
    8. 8. Berdasakan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya.
    9. 9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkina pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.
    10. 10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan requirement piranti lunak, sistem operasi jaringan dan sebagainya.
    11. 11. Letakkan kompoen didalam node.Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat untuk membangun sistem diantaranya:
    12.                 a. Pendekatan use case dengan memberikan setiap use case kepada tim pengembang, untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    13.                 b. Pendekatan komponen yaitu memberikan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Letakkan uji model dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode aktual Perangkat lunak siap dirilis.

Elisitasi

Definisi Elisitasi

          Shadab Khan, Aruna B. Dulloo and Meghna Verma in an International Journal Of Information And Computation Technology Vol. 4 No. 2 (2014:134) Requirement Elicitation is one of the first activities that tries to define the project scope and elicit user requirements (suatu kegiatan utama yang dilakukan untuk menentukan ruang lingkup proyek dan menjelaskan kebutuhan pengguna)

Tahap-Tahap Elisitasi

          Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap, yaitu :

1. Tahap 1

Melakukan wawancara dengan membicarakan sistem usulan yang dibutuhkan pihak manajemen.

2. Tahap 2

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI, bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan tidak untuk dieksekusi dan disanggupi oleh penulis.

3. Tahap 3

Merupakan hasil dari elisitasi tahap 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

  1.            a.T artinya teknikal, bagaimana teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
  2.           b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem usulan tersebut.
  3.           c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang dikeluarkan dalam membangun sistem usulan tersebut.

Metode TOE tersebut dibagi kembali beberapa option, yaitu :

1. High (H), sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga harus dieliminasi

2. Middle (M), mampu dalam mengerjakannya.

3. Low (L), mudah dalam mengerjakannya.

4. Final Draft Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai setelah melalui 3 tahap tersebut sehingga dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Studi Pustaka (Literature Review)

         Menurut Nur Azizah dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 2017[29], dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softe Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”, Literature adalah kesusatraan atau kepustakaan sedangkan review adalah kegiatan penulis dalam meninjau dan memeriksa kembali suatu hal yang sudah dilakukan sebelummnya, sehingga literature review dapat disimpulkan suatu tindakan untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan. Literature review berisi tanggapan, rangkuman, dan pemikiran penulis yang dikutip dari sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan ditempatkan pada bab awal.

Sumber-sumber literatur yang akan digunakan dalam penelitian ini, antara lain adalah:

1. Buku (monographs, text books, reference books)

2. Artikel dari jurnal, baik cetak maupun elektronik

3. Aritikel harian

4. Data-data historis

5. Laporan-laporan dan informasi statistik dari pemerintah

6. Hasil penelitian yang dipublikasi dalam skripsi, tesis atau disertasi

7. Dan lain-lain informasi yang relevan.

Berikut beberapa Literature Review yang berhubungan dengan penelitian ini :

a. Tinjauan Studi dari Penelitian Denti Denita Putri, 2018, Universitas Indonesia Politeknik Negeri Jakarta – Journal Sistem Informasi / Journal Of Information System – Volume 4 No 1 – 2018[30], - <a href="https://doi.org/10.21609/jsi.v14i1.540" style="color:blue; text-decoration:underline">https://doi.org/10.21609/jsi.v14i1.540</a>

Berjudul Pengembangan Learning Management System Menggunakan Framework Codeigniter Dan Angularjs Di PT. XYZ, Teknologi informasi merupakan hal yang sangat umum pada era globalisasi ini. Teknologi informasi telah banyak digunakan oleh masyarakat khususnya di dalam perusahaan untuk membantu kegiatan sesuai dengan proses bisnis yang diterapkan perusahaan, salah satunya adalah PT. XYZ. PT. XYZ  merupakan perusahaan yang memiliki program utama yaitu penyelenggaran pendidikan dan pelatihan serta assessment kompetensi pegawai. PT. XYZ memanfaatkan teknologi untuk melakukan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengan menerapkan Learning Management System (LMS). Saat ini, LMS yang diterapkan perusahaan hanya mengakomodasi sebagian dari proses bisnis perusahaan sehingga perlu adanya pengembangan lebih lanjut untuk membantu dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja yang dilakukan sesuai dengan proses bisnis yang berjalan di perusahaan. LMS ini digunakan untuk mempermudah dalam pengolahan data-data master yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan pelatihan dan pembelajaran salah satunya adalah data master materi. Metode pengembangan LMS yang digunakan adalah metode SDLC dengan model inkremental. Implementasi LMS menggunakan framework Bootstrap, AngularJS, dan Codeigniter, serta Database Management System (DBMS) MySQL. Hasil pengujian sistem menunjukan bahwa LMS telah berjalan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan perusahaan sehingga lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pelatihan para pegawainya.

b. Tinjauan Studi dari penelitian Rizka Dini Kurnia, dkk, 2014, Computer Science & IT Universitas Sriwijaya, IJNS – Journal Sistem Informasi – Volume 6 No 1 – Februari 2014 - <a href="http://id.portalgaruda.org" style="color:blue; text-decoration:underline">ijns.org</a>

[Kurnia, Rizka Dhini, Ruskan, Endang Lestari, Ibrahim, Ali] dalam Speed Journal - Volume 6, No 1 – 2014,org.

Berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa dan Peningkatan Mutu Lulusan Alumni Fasilkom Unsri Berbasis E-Learning, Pembelajaran perkuliahan Praktikum Pemrogramn web dengan model Cooperative Learning merupakan perkuliahan berdasarkan kerja kelompok untuk menyelesaikan projek yang diberikan oleh dosen pengampu. Tujuan dengan pembelajaran model Cooperative Learning adalah: (a) dapat meningkatkan hasil belajar akademik; (b) penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar mahasiswa menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang; (c) pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk mengembangkan keterampilan sosial mahasiswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memotivasi teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok. Sedangkan manfaat dari pembelajaran dengan model Cooperative Learning adalah: (a) mahasiswa yang diajari dengan dan dalam struktur-truktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi; (b) mahasiswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar; (c) dengan pembelajaran kooperatif, mahasiswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya, dan diantara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif untuk proses belajar; (d) pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan mahasiswa terhadap teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda. Dari hasil kegiatan pembelajaran Pembelajaran perkuliahan Praktikum Pemrogramn web dengan model Cooperative Learning pada semester gasal 2013 jurusan sistem informasi fakultas ilmu komputer dapat disimpulan bahwa dapat meningkatkan nilai akademik masasiswa dan kemampuan serta pemahaman tentang pemrograman web. Selain proses pembelajaran dengan model Cooperative Learning, kegiatan ini juga menggunakan ICT sebagai salah satu media pendukung yaitu adanya tuturial proses pembelajaran interaktif berbasis multimedia. Sehingga mahasiswa lebih leluasa untuk mencoba kembali dirumah bersama tim kelompok untuk belajar bersama. Dari hasil analisis 80 % mahasiswa dinyatakan berhasil mempelajari materi yang disampaikan dengan model Cooperative Learning. Bahkan berdasarkan hasil diskusi secara langsung dengan mahasiswa, model seperti yang membantu mereka dalam belajar karena mereka dapat secara leluasa bertanya sesama tim, dosen dan dapat berkreasi bersama

c. Tinjauan Studi dari penelitian Soffan Saifullah dan Arief Hermawan, 2017[31], Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta, dalam Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika dan Sistem Informasi (JUTISI 2014) Yogyakarta – Volume 3 Nomor 1 – April 2017

[Soffan Saifullah dan Arief Hermawan, 2017] dalam Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika dan Sistem Informasi (JUTISI 2014) Yogyakarta.

Berjudul Sistem Penjadwalan Kuliah Berbasis Click and Drag, Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Soffan Saifullah dan Arief Hermawan, untuk meningkatkan pelayanan akademik, penjadwalan kuliah merupakan suatu hal yang penting, karena berhubungan dengan proses pengaturan pembelajaran yaitu mata kuliah, waktu, dosen dan ruang pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan sangat penting, terutama di Universitas Teknologi di Indonesia Yogyakarta, yang merupakan salah satu universitas swasta di Indonesia Yogyakarta. Salah satu tujuan universitas adalah memanfaatkan potensi teknologi maksimum untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran dan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan akademik layanan penjadwalan kuliah. Membuat jadwal kuliah adalah bukan kegiatan yang mudah dilakukan, karena melibatkan penjadwalan tidak hanya mata pelajaran dan waktu, tetapi juga dosen dan kamar. Sistem penjadwalan perguruan tinggi yang saat ini berjalan kurang efektif,

karena itu membutuhkan waktu yang lama, dan sering bentrok pada siswa jadwal. Antarmuka pengguna yang dikembangkan dalam penjadwalan sistem menggunakan klik dan seret. Sistem ini mudah diimplementasikan dan lakukan serta meminimalkan jadwal kelas yang saling bertentangan.

d. Tinjauan Studi dari penelitian Renny Sari Dewi, Trias Widha Andari, Maulidan Bagus A. Rasyid, Ramadhany Candra A.P, (2018)Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>, Universitas Internasional Semen Indonesia, Komplek PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dalam Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika dan Sistem Informasi (DOAJ 2018) Surabaya – Volume 4 Nomor 3.</ref>, Universitas Internasional Semen Indonesia, Komplek PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dalam Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika dan Sistem Informasi (DOAJ 2018) Surabaya  – Volume 4 Nomor 3

[Renny Sari Dewi, Trias Widha Andari, Maulidan Bagus A. Rasyid, Ramadhany Candra A.P, 2018],  dalam Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika dan Sistem Informasi (DOAJ 2018) Surabaya.

Berjudul Ekstraksi Faktor Kompleksitas Game Menggunakan Metode Function Points. Tujuan dari penelitian ini untuk mendorong para pelaku bisnis kreatif untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan rekonstruksi negara dari bisnis hiburan ini. . Game hari ini telah menjadi sarana pendidikan yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu, peneliti bertujuan untuk membantu bisnis bidang kreatif digital untuk memperkirakan upaya pengembangan game komputer berdasarkan metode Function Points (FP) yang lebih dikenal sebagai perhitungan biaya proyek pengembangan perangkat lunak aplikasi. Hasil dari penelitian ini adalah kebutuhan untuk memodifikasi pemahaman parameter permainan komputer mulai dari input, output, inquiry, file logika intern, dan extern file logika. Setelah itu, faktor kompleksitas perlu didefinisikan ulang dan disinkronkan dengan delapan item taksonomi LeBlanc. Kemudian, itu kolaborasi yaitu Game Complexity Factors (GCF). GCF memiliki 22 item faktor kompleks yang terdiri dari 8 taksonomi LeBlanc untuk kesulitan lingkungan dan 14 item kompleksitas teknis.

e. Tinjauan Studi dari penelitian Dwiny Meidelfi, Hidra Amnur , Novri, 2018,  Politeknik Negeri Padang, dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Sistem Informasi (DOAJ 2018)[32], Sumatera Barat  – Volume 4 Nomor 3

[Dwiny Meidelfi, Hidra Amnur , Novri, 2018] dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Informasi (DOAJ 2018) Sumatera Barat. 

Berjudul Pembangunan Auto Backup SQL Database Server Menggunakan Raspberry Pi : Studi Kasus, Pembangunan auto backup SQL database server bertujuan untuk menutupi kelemahan pada database Server jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang. Server ini menanggulangi kemungkinan terjadinya kerusakan data, kehilangan data atau kerusakan media penyimpan database. Raspberry Pi adalah mikro komputer yang digunakan sebagai backup server.  Spesifikasi yang minim dapat digunakan secara optimal untuk membangun backups server karena tidak banyak sumber daya yang sia-sia. Backup database dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa fungsi dari komponen sistem linux rsync dan crond Job. Rsync digunakan untuk proses pengiriman data dari database server ke backup server dan crond job digunakan untuk melakukan penjadwalan terhadap proses backup. Proses backup menggunakan komponen linux ini memiliki kemungkinan kegagalan backup yang minim karena rsync akan mengulangi setiap proses backup yang gagal atau kerusakan data hasil pengiriman.

BAB III

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi)

        Undang-Undang  Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah tiga kali diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 23 Tahun 2014, memberikan peluang bagi Pemerintah Daerah untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri  sesuai dengan corak, sifat dan aspirasi masyarakat. Pemerintah Daerah dapat merencanakan dan mengambil keputusan mengenai kebijakan dan program pembangunan daerah dengan tetap memperhatikan kewenangan yang menjadi lingkup dan urusan Pemerintah Daerah. Undang-undang tersebut juga memberikan kewenangan Kepala Daerah untuk melakukan koordinasi perencanaan dan pengawasan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.

         Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah dituntut untuk melaksanakan perencanaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek yang memberi arah Kebijakan Keuangan Daerah, Strategi Pembangunan Daerah, Arah Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah.

         Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang Tahun 2013 - 2018 disusun sebagai pedoman bagi SKPD dalam penyusunan program - program dan kegiatan yang berdasarkan visi, misi kepala daerah. Penyusunan RPJMD Kabupaten Tangerang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan RPJMD Propinsi yang di dalamnya memuat  sasaran-sasaran pokok yang harus dicapai, arah kebijakan, program-program pembangunan dan kegiatan pokok pembangunan daerah kurun waktu lima tahun mendatang.

         Dalam rangka menjamin adanya konsistensi dan sinkronisasi dengan RPJM Kabupaten Tangerang, maka Dinas Komunikasi dan Informatikadalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan memperhatikan pada peraturan yang ada dan kondisi serta potensi daerah dan aspirasi yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Sehingga nantinya akan ada keterkaitan dokumen perencanaan dengan lainnya, yang selanjutnya akan mempermudah pembangunan dan pengembangan potensi daerah bidang komunikasi dan informatika Daerah Kabupaten Tangerang.

         Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang Tahun 2015-2018 merupakan pedoman pelaksanaan pembangunan di bidang komunikasi dan informatika mengarah kepada tujuan yang akan dicapai selama tahun 2015-2018 serta landasan dalam menetapkan skala prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang selanjutnya akan menjadi pedoman dalam penyusunan APBD.

Sejarah Singkat PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kabupaten Tangerang

         Sejak Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) diberlakukan secara efektif pada tanggal 30 April 2010 telah mendorong bangsa Indonesia satu langkah maju ke depan, menjadi bangsa yang transparan dan akuntabel dalam mengelola sumber daya publik. UU KIP sebagai instrumen hukum yang mengikat merupakan tonggak atau dasar bagi seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama mengawasi secara langsung pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Badan Publik.

          Keterbukaan informasi adalah salah satu pilar penting yang akan mendorong terciptanya iklim transparansi. Terlebih di era yang serba terbuka ini, keinginan masyarakat untuk memperoleh informasi semakin tinggi. Diberlakukannya UU KIP merupakan perubahan yang mendasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, oleh sebab itu perlu adanya kesadaran dari seluruh elemen bangsa agar setiap lembaga dan badan pemerintah dalam pengelolaan informasi harus dengan prinsip good governance, tata kelola yang baik dan akuntabilitas.

          Sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Kementerian Perhubungan telah melakukan beberapa upaya menyelaraskan aspek legal dengan menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 72 Tahun 2010 Tentang Standar Prosedur Operasional Layanan Informasi Publik di lingkungan Kementerian Perhubungan, dan Instruksi Menteri Perhubungan Nomor: IM 6 Tahun 2010 tentang Langkah-langkah Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang ditetapkan pada tanggal 23 Desember 2010.

Lokasi PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kabupaten Tangerang

          PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) dimana merupakan seksi bidang di bawahi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang  berlokasi di “JL. Gedung Bupati Lt. 1, 2, 3 dan 5, Jl. H. Somawinata No. 1 Kec. Tigaraksa Kabupaten Tangerang”.

Visi dan Misi PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kabupaten Tangerang

visi:

          Visi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemerintah Kabupaten Tangerang adalah Mewujudkan Pelayanan Informasi Publik Yang Prima Menuju Good Governance.

misi

Misi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemerintah Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

2. Meningkatkan Aksebilitas masyarakat terhadap informasi publik.

3. Membangun dan Mengembangkan sistem pelayanan informasi publik.

4. Meningkatkan kualitas SDM pengelolaan dan pelayanan informasi publik.

5. Meningkatkan sinergitas dengan pemangku kepentingan dalam meningkatkan aksebilitas masyarakat terhadap informasi publik.


Struktur Organisasi PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kabupaten Tangerang

         Sebuah instansi ataupun  perusahaan dibidang apapun haruslah memiliki struktur organisasi yang sangat jelas, guna memudahkan pengkoordinasian antara bagian agar menghidari miss communication antar tiap bagian, sama halnya seperti PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kabupaten Tangerang yang tentunya memiliki struktur organisasi guna memudahkan dalam menjalankan setiap tugas-tugas yang ada, berikut adalah struktur organisasi PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kabupaten Tangerang. (Lihat gambar 3.1 Struktur Organisasi PPID).

STRUKTUR ORGANISASI

31.png

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

(Sumber : http://ppid.tangerangkab.go.id/)

Tugas Pokok dan Fungsi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

1. Tugas Kepala Dinas

Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan Otonomi Daerah dan tugas pembantuan di Bidang Komunikasi dan Informatika.

Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi :

  • Perumusan Kebijakan di Bidang Komunikasi dan Informatika.
  • Pelaksanaan kebijakan di Dinas Komunikasi dan Informatika.
  • Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Dinas Komunikasi dan Informatika.
  • Pelaksanaan Administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika.
  • Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan Fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :

  • Penyusunan rencana program dan anggaran di Dinas Komunikasi dan informatika.
  • Pengkoordinasikan Pelaksanaan tugas di Dinas Komunikasi dan Informatika.
  • Pemberian kajian teknis dan/atau rekomendasi.
  • Pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Komunikasi dan Informatika.
  • Pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Komunikasi dan Informatika.
  • Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.



Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :

  • Penyusunan rencana program dan anggaran di Dinas Komunikasi dan informatika.
  • Pengkoordinasikan Pelaksanaan tugas di Dinas Komunikasi dan Informatika.
  • Pemberian kajian teknis dan/atau rekomendasi.
  • Pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Komunikasi dan Informatika.
  • Pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Komunikasi dan Informatika.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

2. Kelompok Jabatan Fungsional

Dalam melaksanakan tugasnya, Kelompok Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

  • Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
  • Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud di atas, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;
  • Setiap kelompok sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas;
  • Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud di atas, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
  • Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud di atas,, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Sekretaris

Dalam melaksanakan tugasnya, sekretaris mempunyai tugas, sebagai berikut:

  •  
  • Merencanakan operasional kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
  • Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas dan fungsi sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
  • Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai prosedur dan Bidang tugannya;
  • Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;
  • Mengoordinir penyusunan SOP setiap kegiatan yang telah disusun oleh kepala subbagian;
  • Mengoordinir penyusunan LAKIP Dinas sebagai landasan laporan kinerja pegawai;
  • Menyusun rencana program kegiatan dan  penganggaran Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
  • Mengoordinasikan pelaksanaan program kegiatan yang meliputi administrasi keuangan, perencanaan dan pelaporan serta umum, asset dan kepegawaian;
  • Melaksanakan administrasi ketatausahaan yang meliputi administrasi keuangan, perencanaan dan pelaporan serta umum, asset dan kepegawaian;
  • Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang meliputi administrasi keuangan, perencanaan dan pelaporan serta umum, asset dan kepegawaian;
  • Melaksanakan pembinaan dan mengoordinasikan program kegiatan seluruh unsur organisasi Dinas;
  • Mengoordinasikan pelaksanaan, pengendalian dan penyusunan kebijakan akuntabilitas kinerja dan perjanjian kinerja Dinas;
  • Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;
  • Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
  • Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Adapun sekretaris membawahi bagian :

1. Kepala Subbagian Perencanaan

  • Merencanakan kegiatan Subbagian Perencanaan dan Pelaporan berdasarkan rencana kerja Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
  • Membagi tugas tertentu dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai ketentuan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
  • Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul agar pelaksanaan tugas berjalan lancar;
  • Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sesuai prosedur dan Bidang tugasnya;
  • Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;
  • Menyusun SOP berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
  • Menyiapkan bahan LAKIP Dinas sebagai landasan laporan kinerja pegawai;
  • Mengoordinasikan, menghimpun dan menyiapkan bahan serta melakukan penyusunan perencanaan program kegiatan dan anggaran;
  • Mengoordinasikan, menghimpun bahan dalam penyusunan rancangan rencana strategis, rencana kerja, laporan akuntabilitas kinerja dan perjanjian kinerja;
  • Mengumpulkan bahan pengusulan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja Dinas;
  • Menghimpun menyajikan data dan informasi program kegiatan Dinas;
  • Mengelola dan melakukan pengembangan sistem penyajian data berbasis teknologi informasi;
  • Mengumpulkan dan menyusun bahan penyusunan laporan kegiatan tahunan;
  • Menyiapkan bahan dan mensosialisasikan ketentuan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyusunan program dan pelaporan;
  • Mengevaluasi hasil kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

2. Kepala Subbagian Keuangan Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Program dan Keuang Kepala Subbagian Keuangan Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

  • Mengkoordinasikan dan menyusun program dan kegiatan sesuai dengan RPJMD dan RENSTRA serta menyusun RENJA.
  • Merencanakan program kegiatan pertahun anggaran Subbagian Program dan keuangan berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.
  • Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja sesuai dengan rencana dan program kerja sebagai bahan masukan atasan.
  • Melaksanakan pembinaan dan pengawasan bendahara dan bendahara pembantu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • Melaksanakan verifikasi dan pengelolaan keuangan serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran, melakukan verifikasi SPP berdasarkan permintaan, menyiapkan SPM dan laporan keuangan SKPD serta melaksanakan verifikasi pengesahan terhadap pertanggung jawaban.
  • Menyusun laporan keuangan semesteran dan akhir bulan.
  • Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
  • Melaksanakan pengawasan, evaluasi dalam pengelolaan keuangan.
  • Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulis.
  • Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Kepala Bidang Telematika

Dalam menjalankan tugas tersebut, Bidang Telematika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

  • Perumusan kebijakan teknis dibidang aplikasi telematika;
  • Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang aplikasi telematika;
  • Pelaksanaan pemberian perizinan dibidang telematika;
  • Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang telematika;
  • Pelaksanaan tugas pembantuan dibidang telematika;
  • Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal;
  • Pelaksnaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 

 

4. Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

         Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), yang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

  • Menyelenggarakan perumusan program kerja UPTD Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
  • Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis layanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara  elektronik;
  • Menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
  • Menyelenggarakan pelaksanaan, fasilitasi dan koordinasi penerapan sistem informasi layanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik;
  • Menyelenggarakan layanan informasi;
  • Menyelenggarakan pendayagunaan dan dukungan teknologi informasi dan komunikasi;
  • Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
  • Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait;
  • Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan;
  • Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.


 

5.Kepala Bidang UPT Penyiaran Publik Lokal

Kepala Bidang UPT Penyiaran Publik Lokal, yang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

  • Penyelenggaraan ketatausahaan UPT;
  • Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan Radio Siaran Pemerintah Daerah;
  • Pelaksanaan pengelolaan Radio Siaran Pemerintah Daerah ;

 

5. Kepala Bidang UPT Penyiaran Publik Lokal

Kepala Bidang UPT Penyiaran Publik Lokal, yang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

  • Penyelenggaraan ketatausahaan UPT;
  • Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan Radio Siaran Pemerintah Daerah;
  • Pelaksanaan pengelolaan Radio Siaran Pemerintah Daerah ;
  • Pelaksanaan penyebarluasan informasi kebijakan pemerintah daerah dan promosi daerah melalui sarana komunikasi radio dan televisi ;
  • Pelayanan kegiatan yang menggunakan jasa penyiaran radio pemerintah daerah:
  • Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Analisa Prosedur

         Berdasarkan analis dari sistem yang diamati yaitu bahwa sistem informasi belanja rutin perjadin dan barang habis pakai dalam pendataanya masih memiliki beberapa kekurangan dari segi ke efektifan dan ke efesiensian sistem yang sekarang digunakan, dikarenakan semua pengerjaan masih dilakukan manual, tulis tangan dengan mengunakan form kertas berangkap. Mengakibatkan dapat terjadi kesalahan penulisan, hilang berkas, salah akun, lupa data sehingga dampaknya adalah temuan BPK di akhir tahun yang membuat penilaian dari BPK tidak sesuai dengan target dari presiden yaitu WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Selain itu juga sistem ini sangat tidak efesiensi karena apabila terjadi banyak kesalahan dalam penulisan nama pelaku perjadin ataupun barang yang digunakan lupa di data.yang mana  Akan banyak membuang form perjalanan dinas dan kerugian materil karena barang habis pakai yang digunakan tidak bisa dibayarkan kembali.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur yang berjalan pada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemerintah Kabupaten Tangerang terdiri dari 2 (dua) alur yaitu Alur Pertama adalah Permohonan Informasi dan Keberatan dan alur yang kedua adalah Penyelesaian Sengketa Informasi PPID.

 Alur Permohonan Informasi dan Alur Keberatan berisi:

  •  
  • Pemohon mengajukan permohonan informasi kepada PPID sesuai dengan ketentuan dan diberikan tanda terima Permohonan Informasi.
  • Selanjutnya PPID akan menanggapi Permohonan Informasi Paling Lambat 10 (+7) hari. Jika Pemohon merasa puas maka proses selesai. Jika Pemohon tidak puas maka dilanjutkan tahap mengajukan keberatan.
  • Tahap mengajukan keberatan, Pemohon dapat mengajukan keberatan kepada Atasan PPID paling lambat 30 hari.
  • Selanjutnya atasan PPID bersama tim menanggapi keberatan Pemohon paling lambat 30 hari. Jika Pemohon Puas, maka proses selesai. Dan jika Tidak Puas, maka dilanjutkan ke Komisi Informasi.
  • Apabila Pemohon Tidak Puas dengan tanggapan Atasan PPID, Pemohon dapat mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi ke Komisi Informasi paling lambat 14 hari. Alur penyelesaian Sengketa Informasi, berisi:
  •  
  • Pemohon PSI mengajukan Sengketa Informasi kepada Komisi Informasi.
  • Selanjutnya Komisi Informasi menggelar Ajudikasi atau Sidang Awal yang menghadirkan Pemohon dan Termohon.
  • Pelaksanaan Ajudikasi dilaksanakan, jika Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi ditolak maka proses selesai. Namun Jika Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Diterima dilanjutkan proses mediasi.
  • Komisi Informasi menggelar Mediasi Penyelesaian Sengketa Informasi antara Pemohon dan Termohon. Jika mediasi berhasil dan Pemohon merasa puas, maka proses selesai. Jika mediasi gagal dan Pemohon Tidak Puas maka dilanjukan Ajudikasi.
  • Komisi Informasi Menggelar Sidang Ajudikasi lanjutan yang menghadirkan Pemohon dan Termohon.
  • Hasil dari Ajudikasi Lanjutan, Pemohon dan Termohon menyerahkan kesimpulan kepada Panitera.
  • Panitera kemudian meneruskannya ke Rapat Pleno  Majelis Komisioner.
  • Hasil dari Rapat Tersebut akan menghasilkan Putusan Ajudikasi. Jika Pemohon puas maka proses selesai, jika tidak maka proses nya dilanjutkan PTUN.
  • Apabila Pemohon Tidak puas dengan Putusan Ajudikasi dapat mengajukan Banding ke Pengadikan Tata Usaha Negara.

Use Case Diagram Sistem

          Sebuah Use Case memprsentasikan sebuah interaksi antara actor denga sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang disebutkan sistem dan bukan “bagaimana”. Berikut Use Case sistem (Lihat gambar 3.2 Use Case Diagram Alur Permohonan Informasi dan Keberatan)

32.png

Gambar  3.2. Usecase Diagram Alur Penyelesaian Sengketa Informasi PPID



          Berdasarkan gambar 3.2. Usecase diagram Alur Penyelesaian Sengketa Informasi PPID, saat ini terdapat :

a.Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan yang berjalan;

b. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Pemohon, Komisi Informasi, Panitera, Majlis Komisioner.

c. 9 Usecase yang dilakukan oleh 4 actor diatas diantaranya: Mengajukan sengketa informasi, Menggelar ajudifikasi awal, Permohonan penyelesaian sengketa diterima, mengelar mediasi, Ajudifikasi lanjutan, Menyerahkan kesimpulan, Rapat Pleno, Putusan Ajudifikasi, Mengajukan Banding ke PTUN.


Activity Diagram Sistem Berjalan

          Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. (Lihat Gambar 3.5 Activity Diagram sistem purchase order dan surat jalan yang sedang berjalan).

33.png

          Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Penyelesaian Sengketa Informasi PPID yang sedang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali
  2. 12 Action State dari sistem diantaranya Pemohon Pengajukan Sengketa Informasi, Komisi Informasi mengajukan Ajudifikasi Awal, Pemohon Pengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Diterima, Komisi Informasi menggelar mediasi, Komisi Informasi melakukan Ajudifikasi Lanjutan, Pemohon dan Termohon menyerahkan kesimpulan kepada Panitera, Majelis Komisioner Menggelar Rapat Pleno, Majelis Komisioner menggelar Putusan Ajudifikasi, Pemohon Mengajukan Banding ke PTUN.
  3. 3 Decision Node
  4. 1 Final State, objek yang di akhir


Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

          Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem pengiriman yang terjadi saat ini. (Lihat gambar 3.4 Sequence Diagram Permohonan Informasi dan Keberatan)

35.png

Gambar : 3.4.  Sequence Diagram Penyelesaian Sengketa Informasi PPID

 

         Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram Penyelesaian Sengketa Informasi PPID yang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Pemohon, Petugas PPID, Atasan PPID, dan Komisi Informasi.
  2. 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat  informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  3. 1 Life Line mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir atau akhir waktu.

Metode Analisa Sistem

Analisa PIECES

1. Analisa Kinerja (Performance)

Pengolahan input data belum efektif, terkadang terjadi kesalahan input atau perbedaan laporan antara admin dan kominfo.

2. Analisis Informasi (Information)

3. Belum tersedianya jumlah sisa budget yang terupdate antara admin dan kominfo.

4. Analisa Ekonomi (Economy)

Mengeluarkan biaya yang ekonomis karena masih digunakan menggunakan MS.Excel.

5. Analisis Kontrol (Control)

Pengontrolan sistem masih lemah dikarenakan untuk mengetahui laporan masih menggunakan excel dan excel tersebut rentan dengan human error dan terkadang terdapat perbedaan laporan dari admin dan kominfo.

6. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Sumber Daya Tenaga : pengerjaan dilakukan oleh admin dan kominfo dalam excel yang terpisah yang menyebabkan perbedaan hasil laporan

7. Analisis Pelayanan (services)

Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum terintegrasi antara satu alur proses permohonan informasi dengan penyelesaian sengketa informasi PPID.

Hasil analisis PIECES menyatakan bahwa sistem yang berjalan saat ini berlangsung kurang optimal terkhusus dalam hal kinerja (performance), informasi (information) dan pelayanan (services) yang memperkuat landasan dirancangnya sistem informasi dimana sistem ini diharapkan mampu mengoptimalkan masalah-masalah pada Kominfo khususnya pada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemerintah Kabupaten Tangerang .

 

 

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesfikasi Perangkat Keras (Hardware)

Berikut spesifikasi perangkat keras atau hardware yang digunakan personal komputer dalam melakukan aktivitas sistem informasi e-budegting saat ini :

  1. Processor : Pentium Dual Core CPU E5500
  2. Monitor : LG Flatform W16453S
  3. Mouse : Logitech M100r
  4. Keyboard : Logitech K100
  5. RAM : 4 GB
  6. Hardisk : 500 GB
  7. Printer EPSON L220
     

 

 

Spesfikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Office 2007
  2. Google Chrome dan Mozilla Firefox

 

Hak Akses (Brainware)

  1. Super admin
  2. Infokom  
  3. Operator OPD
  4. User umum

 

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

          Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang permasalahan dan alternative pemecahan masalah untuk mencapai hasil yang maksimal dan efisien agar tercapainya tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, maka akan dijabarkan sebagai berikut :

 


Permasalahan Yang Dihadapi

          Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan untuk menemukan factor-faktor yang berpengaruh terhadap kelemahan dan kekuatan sistem sehingga sistem baru dapat mengatasi kelemahan tersebut. factor-faktor yang terdapat pada analisis SWOT dapat berupa Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weeknesses), Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat). (Lihat table 3.1. Analisis SWOT).

          Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan untuk menemukan factor-faktor yang berpengaruh terhadap kelemahan dan kekuatan sistem sehingga sistem baru dapat mengatasi kelemahan tersebut. factor-faktor yang terdapat pada analisis SWOT dapat berupa Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weeknesses), Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat). (Lihat table 3.1. Analisis SWOT).

34.png

Gambar 3.5. : Analisis SWOT

 

 

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem informasi yang berjalan saat ini, maka peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan yang dihadapi, yaitu sebagai berikut :

  1. Membuat sistem yang mencakup dalam pengajuan permohonan informasi.
  2. Sistem yang dibuat memungkinkan pengajuan baik perorangan dan kelompok dengan melengkapi identitas untuk pengajuan perorangan atau dokumen akta notaris bagi pengajuan informasi per kelompok.
  3. Sistem yang dibuat memungkinkan penggunanya dapat mengetahui status pengajuan informasi apakah ditindaklanjuti atau tidak.

 

 

User Requirement

          User requirement atau bisa disebut juga sebagai kebutuhan user yang menjelaskan mengenai kemampuan software yang hendak dibangun dari sudut pandang user.

Elisitasi Tahap I

          Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan staff PPID. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I. (Lihat tabel 3.1 Elisitasi Tahap I).

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I

Functional System

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

  1.  

Menampilkan logo kabupaten Tangerang

  1.  

Menampilkan halaman registrasi

  1.  

Verifikasi akun akan terkirim ke email user

  1.  

Menampilkan waktu dan tanggal

  1.  

Menampilkan Halaman Permohonan Informasi Perorangan atau Kelompok

  1.  

Menampilkan form login

  1.  

Pemohon dapat mengajukan permohonan informasi dengan melengkapi identitas perorangan dan identitas kelompok

  1.  

Dapat mengelola master data

  1.  

Dapat mengelola user role

  1.  

Dapat menampilkan halaman berita

  1.  

Jika memilih File sistem menampilkan Logoff, Ubah Password, Exit

  1.  

Jika memilih Logoff maka sistem menampilkan menu Login

  1.  

Jika memilih Ubah password maka sistem menampilkan ubah password

  1.  

Jika memilih Exit maka sistem langsung keluar

  1.  

Petugas PPID dapat menanggapi permohonan informasi

  1.  

Sistem dapat otomatis Update ketika disave

  1.  

Atasan PPID dapat menanggapi permohonan informasi dapat ditindaklanjuti atau tidak.

  1.  

Sistem dapat otomatis Update ketika disave

  1.  

Dapat menampilkan tentang PPID

Non Fuctional System

1

Tampilan sistem yang tidak terlalu rumit

2

Mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna

     

 



Mengetahui

Penyusun

 

 

 

 

 

(Nurul Hikmah) NIM : 1414482130

Stakeholder

 

 

 

 

 

(Cecep Darajat, S.E)

    NIP :196501051992011002

   

 

Elisitasi Tahap II

          Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus deliminasi (Lihat tabel 3.2 Elisitasi tahap II).

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II

Fuctional System

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat

No

Keterangan

M

D

I

  1.  

Menampilkan logo kabupaten Tangerang

 

 

  1.  

Menampilkan halaman registrasi

 

 

  1.  

Verifikasi akun akan terkirim ke email user

 

 

  1.  

Menampilkan waktu dan tanggal

 

 

  1.  

Menampilkan Halaman Permohonan Informasi Perorangan atau Kelompok

 

 

  1.  

Menampilkan form login

 

 

  1.  

Pemohon dapat mengajukan permohonan informasi dengan melengkapi identitas perorangan dan identitas kelompok

 

 

  1.  

Dapat mengelola master data

 

 

  1.  

Dapat mengelola user role

 

 

  1.  

Dapat menampilkan halaman berita

 

 

  1.  

Jika memilih File sistem menampilkan Logoff, Ubah Password, Exit

 

 

  1.  

Jika memilih Logoff maka sistem menampilkan menu Login

 

 

  1.  

Jika memilih Ubah password maka sistem menampilkan ubah password

 

 

  1.  

Jika memilih Exit maka sistem langsung keluar

 

 

  1.  

Petugas PPID dapat menanggapi permohonan informasi

 

 

  1.  

Sistem dapat otomatis Update ketika disave

 

 

  1.  

Atasan PPID dapat menanggapi permohonan informasi dapat ditindaklanjuti atau tidak.

 

 

  1.  

Sistem dapat otomatis Update ketika disave

 

 

  1.  

Dapat menampilkan tentang PPID

 

 

Non Fuctional System

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat

1

Tampilan sistem yang tidak terlalu rumit

 

 

2

Mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna

 

 

         

 

Mengetahui

Penyusun

 

 

 

 

 

(Nurul Hikmah)

NIM : 1414482130

Stakeholder

 

 

 

 

 

(Cecep Darajat, S.E)

NIP :196501051992011002

   

 


Elisitasi Tahap III

          Elisitasi tahap III diatas, dibentukan elisitasi tahap III yang diklasifikasi kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan ada requirement yang berada pada kolom high maka harus dieliminasi. Berikut adalah penjelasannya. (Lihat tabel 3.3 Elisitasi tahap III).

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Elisitasi

Functional

Saya ingin sistem dapat :

Feasibility

T

O

E

No

Kebutuhan Sistem

L

M

H

L

M

H

L

M

H

  1.  

Menampilkan logo kabupaten Tangerang

 

 

 

 

 

 

  1.  

Menampilkan halaman registrasi

 

 

 

 

 

 

  1.  

Verifikasi akun akan terkirim ke email user

 

 

 

 

 

 

  1.  

Menampilkan Halaman Permohonan Informasi Perorangan atau Kelompok

 

 

 

 

 

 

  1.  

Menampilkan form login

 

 

 

 

 

 

  1.  

Pemohon dapat mengajukan permohonan informasi dengan melengkapi identitas perorangan dan identitas kelompok

 

 

 

 

 

 

  1.  

Dapat mengelola master data

 

 

 

 

 

 

  1.  

Dapat mengelola user role

 

 

 

 

 

 

  1.  

Dapat menampilkan halaman berita

 

 

 

 

 

 

  1.  

Jika memilih File sistem menampilkan Logoff, Ubah Password, Exit

 

 

 

 

 

 

  1.  

Jika memilih Logoff maka sistem menampilkan menu Login

 

 

 

 

 

 

  1.  

Jika memilih Ubah password maka sistem menampilkan ubah password

 

 

 

 

 

 

  1.  

Jika memilih Exit maka sistem langsung keluar

 

 

 

 

 

 

  1.  

Petugas PPID dapat menanggapi permohonan informasi

 

 

 

 

 

 

  1.  

Sistem dapat otomatis Update ketika disave

 

 

 

 

 

 

  1.  

Atasan PPID dapat menanggapi permohonan informasi dapat ditindaklanjuti atau tidak.

 

 

 

 

 

 

  1.  

Sistem dapat otomatis Update ketika disave

 

 

 

 

 

 

  1.  

Dapat menampilkan tentang PPID

 

 

 

 

 

 

Non Fuctional System

Saya ingin sistem dapat :

Feasibility

Risk

1

Tampilan sistem yang tidak terlalu rumit

 

 

 

 

 

 

2

Mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna

 

 

 

 

 

 

                     

 

Mengetahui

Penyusun

 

 

 

 

 

(Nurul Hikmah) NIM : 1414482130

Stakeholder

 

 

 

 

 

(Cecep Darajat, S.E)

NIP :196501051992011002

   

 

Final Draft Elisitasi

          Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elsisitasi yang dapat di jasikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut Final draft elisitasi. (Lihat tabel 3.4 Final draft elisitasi).

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

 

Final Draft Elisitasi

 

Functional

 

Analisa Kebutuhan

 

Saya ingin sistem dapat :

 

No

Kebutuhan Sistem

 

1

Menampilkan logo kabupaten Tangerang

 

2

Menampilkan halaman registrasi

 

3

Verifikasi akun akan terkirim ke email user

 

4

Menampilkan Halaman Permohonan Informasi Perorangan atau Kelompok

 

5

Menampilkan form login

 

6

Pemohon dapat mengajukan permohonan informasi dengan melengkapi identitas perorangan dan identitas kelompok

 

7

Dapat mengelola master data

 

8

Dapat mengelola user role

 

9

Dapat menampilkan halaman berita

 

10

Jika memilih File sistem menampilkan Logoff, Ubah Password, Exit

 

11

Jika memilih Logoff maka sistem menampilkan menu Login

 

12

Jika memilih Ubah password maka sistem menampilkan ubah password

 

13

Jika memilih Exit maka sistem langsung keluar

 

14

Petugas PPID dapat menanggapi permohonan informasi

 

12

Sistem dapat otomatis Update ketika disave

 

15

Atasan PPID dapat menanggapi permohonan informasi dapat ditindaklanjuti atau tidak.

 

16

Sistem dapat otomatis Update ketika disave

 

17

Dapat menampilkan tentang PPID

 

18

Dapat menampilkan tentang berita

Non Fuctional Sistem

Saya ingin sistem dapat :

No

Kebutuhan Sistem

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan sistem yang tidak terlalu rumit

 

 

 

 

 

 

2

Mudah digunakan dan dipahami oleh user

 

 

 

 

 

 

                       

 


Disetujui Oleh :

Pembimbing I

 

 

 

 

(Sugeng Santoso, M.Kom)

NID : 006095

Pembimbing II

 

 

 

 

(Ruli Supriati, S.Kom.,M.T.I)

NID : 08166

Stakeholder

 

 

 

 

(Cecep Darajat, S.E)

NIP :196501051992011002

Kepala Jurusan

 

 

 

 

(Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)

NID : 010814

   

 

BAB IV

BAB IV

 

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

          Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem sistem informasi publik dinas komunikasi dan informatika Kabupaten Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan memungkinkan ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memudahkan pemohon dapat mengajukan informasi, mulai dari cara mendaftar (register), pengisian formulir, lalu melengkapi berkas-berkas lampiran (KTP ataupun Akta Notaris) yang harus dipenuhi oleh pemohon (baik perorangan maupun kelompok), hingga proses pengajuan penyelesaian sengketa informasi selesai.

          Dalam perancangan sistem usulan ini, peneliti menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, diantaranya yaitu peneliti menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

1. Super Admin

Manager dalam sistem ini dapat melakukan kegiatan sebagai berikut :

  1. Super admin dapat melakukan login
  2. Super admin dapat menampilkan menu yang ada dalam sistem yaitu melihat pengajuan permohonan sengketa informasi, Menggelar ajudifikasi awal, Permohonan penyelesaian sengketa diterima, mengelar mediasi, Ajudifikasi lanjutan, Menyerahkan kesimpulan, Rapat Pleno, Putusan Ajudifikasi, Mengajukan Banding ke PTUN.
  3. Super admin menambahkan, mengedit dan menghapus pengajuan Permohonan penyelesaian sengketa.
  4. Super admin melihat dan mencetak pengajuan Permohonan penyelesaian sengketa.
  5. Super admin dapat logout

 

      1.  

2. Infokom

Dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

  1. Infokom dapat melakukan login
  2. Infokom Menampilkan menu utama dan dashboard
  3. Infokom dapat melihat permohonan pengajuan permohonan  informasi.
  4. Infokom dapat mengelola web tentang PPID
  5. Infokom dapat mengelola informasi
  6. Infokom dapat melakukan logout

 

      1.  

3. Operator OPD

Dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :​​​​​​​

  1. Operator OPD dapat melakukan login
  2. Operator OPD dapat melihat pengajuan informasi dari User Umum.
  3. Operator OPD dapat melakukan logout

 

      1.  

4. User Umum

Dapat melakukan kegiatan dalam aplikasi sebagai berikut :​​​​​​​

  1. User Umum dapat melakukan login
  2. User Umum dapat  mengajukan permohonan
  3. User Umum dapat melihat hasil pengajuan permohonan
  4. User Umum  dapat melakukan logout

Usecase Diagram Sistem Yang diusulkan

Diagram usecase yang diusulkan pada sistem PPID adalah sebagai berikut:

  1. Usecase Diagram Sistem Informasi PPID

41.jpg

Gambar 4. 1 Usecase Diagram Sistem Informasi PPID


1. Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

  1. Terdapat empat aktor yaitu Super Admin, Infokom, Operator OPD, User Umum.
  2. Terdapat usecase
  3. Tiga extend yaitu menu Data Master, Tentang PPID, Permohonan.

2. Usecase Diagram Sistem Informasi PPID

42.png

Gambar 4. 2 Usecase Diagram Super Admin

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa :

Super Admin dalam Sistem Informasi PPID memiliki hak akses login, dashboard, data master, tentang PPID, informasi, permohonan.

        1.  

3. Usecase Diagram Infokom

43.png

Gambar 4. 3 Usecase Diagram Infokom

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa :

          Infokom dalam Sistem Informasi PPID memiliki akses login, tentang PPID, data informasi, dan kelola permohonan pengajuan informasi baik dari perorangan ataupun dari kelompok.

4.Usecase Diagram Operaor OPD

44.png

Gambar 4. 4 Usecase Diagram Operator OPD

Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa :

           Operator OPD dalam sistem informasi PPID mendapatkan hak akses login, melihat permohonan yang diajukan baik perorangan ataupun kelompok, melihat informasi dan logout.

5. Usecase Diagram User Umum

45.png

Gambar 4. 5 Usecase Diagram User Umum

Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa :

           User Umum dalam sistem informasi PPID mendapatkan hak akses login, permohonan baik perorangan ataupun kelompok, melihat informasi, dan logout.

 

 

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

          Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan- kegiatan yang berjalan pada sistem usulan

1.Activity Diagram Super Admin

<a href="46.png">46.png</a>

Gambar 4. 6 Activity Diagram Super Admin

Berdasarkan gambar Activity Diagram Super Admin diatas terdapat :

  1. Satu initial node, objek yang diawali
  2. Delapan action, dari sistem yang mencerminkan dari suatu aksi
  3. Satu decision node, merupakan pemilihan benar atau salah
  4. Dua forknode, yang merupakan pilihan dari action tersebut
  5. Satu final node, sebagai objek yang diakhiri

2. Activity Diagram Infokom

47.png

Gambar 4. 7 Activity Diagram Infokom

Berdasarkan gambar Activity Diagram aktor Infokom diatas terdapat:

  1. Satu initial node, objek yang diawali
  2. Sepuluh action, dari sistem yang mencerminkan dari suatu aksi
  3. Dua decision node, merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. Dua forknode, yang merupakan pilihan dari action tersebut
  5. Satu final node, sebagai objek yang diakhiri

 

3. Activity Diagram Operator OPD

48.png

Gambar 4. 8 Activity Diagram Operator OPD

Berdasarkan gambar Activity Diagram aktor direktur diatas terdapat :

  1. Satu initial node, objek yang diawali
  2. Sembilan action, dari sistem yang mencerminkan dari suatu aksi
  3. Dua decision node, merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. Tidak ada forknode, yang merupakan pilihan dari action tersebut
  5. Satu final node, sebagai objek yang diakhiri

4. Activity Diagram User Umum

49.png

Gambar 4. 9 Activity Diagram User Umum

Berdasarkan gambar Activity Diagram aktor User Umum diatas terdapat :

  1. Satu initial node, objek yang diawali
  2. Dua Puluh action, dari sistem yang mencerminkan dari suatu aksi
  3. Empat decision node, merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. Dua forknode, yang merupakan pilihan dari action tersebut
  5. Satu final node, sebagai objek yang diakhiri

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4. 1 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

<tbody> </tbody>

No

Sistem Berjalan

Sistem Usulan

1

Pengajuan Budget yang masih dilakukan secara manual yaitu menggunakan form sehingga memicu human eror dan manipulasi data

Sistem Informasi PPID berbasis website yang memudahkan dalam pengajuan permohonan informasi yang dapat dilakukan secara real time

2

Pencatatan permohonan informasi yang masih menggunakan excel tersendiri, dapat memicu perbedaan data. Sehingga harus melakukan pengecekan data secara berulang

Sistem yang diusulkan memudahkan proses permohonan informasi yang terintegrasi dengan Operator OPD sehingga dapat mengetahui informasi yang ditindaklanjuti atau tidak.

     

 

Rancangan Basis Data

Class Diagram

         Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

<a href="50.jpg">50.jpg</a>

Gambar 4. 10Class Diagram Sistem Informasi PPID

 

Spesifikasi Basis Data

          Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan

  1. 1. Berita

Nama File                         : berita

Media                               : Hardisk

Primari key                       : Id

Panjang record                 289

<tbody> </tbody>

Berita

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

Id Berita

judul_berita

VarChar

128

Judul Berita

Author

VarChar

128

Penulis

View

Int

11

Dilihat berapa kali

date_created

date

 

Tanggal pembuatan berita

status_id

Int

11

Status Berita

Isi

Text

 

Isi Berita

       

 

      1.  

2. Dinas

  1. Nama File                        : dinas
  2. Media                              : Hardisk
  3. Primari key                      : Id
  4. Panjang record            : 331

     

Tabel 4. 3 Dinas

<tbody> </tbody>

Dinas

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

Id Dinas dan OPD

nama_dinas

VarChar

25

Nama Dinas dan OPD

Singkatan

VarChar

50

Singkatan

NIP

VarChar

 25

 Nomor Induk Siswa

Web

VarChar

 100

 Web Dinas

Email

VarChar

 100

 Email Dinas

Telepon

VarChar

20

 Telepon

alamat_dinas

Text

 

 Alamat Dinas

       

 

    1.  

Is_Active

  1. Nama File                         : Is_Active
  2. Media                               : Hardisk
  3. Primari key                       : Id
  4. Panjang record                 140

Tabel 4. 4 3. Is Active

<tbody> </tbody>

is_Active

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

Id Aktif

Kode

Int

1

Kode 0 atau 1

Status

VarChar

 128

Status Aktif atau Tidak Aktif

       

 

Edit your toolbar now!

      1.  

4. Jenis Permohonan

  1. Nama File                         : jenis_permohonan
  2. Media                               : Hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                : 11

Tabel 4. 5 Jenis Permohonan

<tbody> </tbody>

jenis_permohonan

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

1

 

jenis_permohonan

VarChar

10

 

       

 

      1.  
      1.  

5.Jenis Dokumen

  1. Nama File                         : jenis_dokumen
  2. Media                               : Hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   33

 

Tabel 4. 6 Jenis Dokumen

<tbody> </tbody>

jenis_dokumen

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

1

 

jenis_dokumen

VarChar

32

 

       

 

Edit your toolbar now!

            1.  

6. Jenis Identitas

 

  1. Nama File                         : jenis_identitas
  2. Media                               : Hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   33

 

Tabel 4. 7 Jenis Identitas

<tbody> </tbody>

jenis_identitas

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

1

 

jenis_identitas

VarChar

32

 

       

 

Edit your toolbar now!

​​​​​7. Kategori

  1. Nama File                         : kategori
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : Id
  4. Panjang record                   82

Tabel 4. 8 Kategori

<tbody> </tbody>

kategori

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

1

 

nama_kategori

VarChar

 30

 

Keterangan

VarChar

 50

 

status_id

Int

1

 

       

 

 

      1.  

8. Maklumat

  1. Nama File                         : maklumat
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   139

Tabel 4. 9 Maklumat

<tbody> </tbody>

Maklumat

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

 

Kategori

VarChar

128

 

Keterangan

Text

 

 

       

 

Edit your toolbar now!

      1.  

9. Permohonan

  1. Nama File                         : permohonan
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   30

Tabel 4. 10 Permohonan

<tbody> </tbody>

Permohonan

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

 

user_id

Int

11

 

tgl_permohonan

Date

 

 

jenis_permohonan

Int

1

 

Rincian

Text

 

 

Tujuan

Text

 

 

kategori_id

Int

2

 

subkategori_id

Int

2

 

dinas_id

Int

2

 

status_pekerjaan

Int

1

 

       

 

            1.  

10. Profil

  1. Nama File                         : profil
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   139

Tabel 4. 11 Profil

<tbody> </tbody>

Profil

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

 

Kategori

VarChar

128

 

Keterangan

Text

 

 

       

 

Edit your toolbar now!

            1.  
      1.  

11. Status Informasi

  1. Nama File                         : status_informasi
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   21

Tabel 4. 12 Status Informasi

<tbody> </tbody>

status_informasi

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

1

 

Status

VarChar

 20

 

       

 


Edit your toolbar now!

                1.  

12. Status_Pengajuan

 

  1. Nama File                         : status_pengajuan
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   47

Tabel 4. 13 Status Pengajuan

<tbody> </tbody>

status_pengajuan

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

1

 

status_pengajuan

VarChar

30

 

       

 

      1.  

13. Struktur

  1. Nama File                         : struktur
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   139

Tabel 4. 14 Struktur

<tbody> </tbody>

struktur

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

 

Kategori

VarChar

128

 

Keterangan

Text

 

 

       

 

14. ​​​​​Sub Kategori

  1. Nama File                         : subkategori
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   182

Tabel 4. 15 Sub Kategori

<tbody> </tbody>

subkategori

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

2

 

kategori_id

Int

1

 

nama_subkategori

Varchar

50

 

Keterangan

Varchar

128

 

status_id

Int

1

 

       

 

Edit your toolbar now!

      1.  

15. User

  1. Nama File                         : user
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   558

Tabel 4. 16 User

<tbody> </tbody>

user

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

 11

 

Name

Varchar

 30

 

alamat

Text

 

 

Telepon

Varchar

 20

 

Email

Varchar

 50

 

Image

Varchar

 128

 

Password

Varchar

 256

 

role_id

Int

 1

 

is_active

Int

 1

 

date_created

Int

 11

 

       

 


      1.  

16. User Dokumen

  1. Nama File                         : user_dokumen
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                 153

Tabel 4. 17 User Dokumen

<tbody> </tbody>

user_dokumen

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

1

 

 user_id

Int

11

 

jenis_dokumen

Int

1

 

no_dokumen

Varchar

30

 

foto_dokumen

Varchar

100

 

       

 

          1.  

17. User Identitas

 

 

 

 

  1. Nama File                         : user_identitas
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                 153

Tabel 4. 18 User Identitas

<tbody> </tbody>

user_identitas

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

 

 user_id

Int

11

 

jenis_identitas

Int

1

 

no_identitas

Varchar

30

 

foto_identitas

Varchar

100

 

       

 

      1.  

18. User Access Menu

  1. Nama File                         : user_access_menu
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : Id
  4. Panjang record                   33

Tabel 4. 19 User Access Menu

<tbody> </tbody>

User Access Menu

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

int

 11

 

role_id

int

 1

 

menu_id

int

 2

 

       

 

19. ​​​​​User Menu

  1. Nama File                         : user_menu
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   32

Tabel 4. 20 User Menu

<tbody> </tbody>

user_menu

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

2

 

Menu

Varchar

30

 

       

 

​​​​​​20. User Role

  1. Nama File                         : user_role
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   31

Tabel 4. 21 User Role

<tbody> </tbody>

User Role

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

int

1

Id status menu

Role

Varchar

30

 

       

 

      1.  

User Sub Menu

  1. Nama File                         : user_sub_menu
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   389

Tabel 4. 22 User Sub Menu

<tbody> </tbody>

user_sub_menu

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

2

 

menu_id

Int

2

 

Title

Varchar

128

 

url

Varchar

128

 

Icon

Varchar

128

 

is_active

Int

1

 

       

 

      1.  

22. User Token

  1. Nama File                         : user_token
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   10

Tabel 4. 23 User Token

<tbody> </tbody>

user_token

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

 

Email

Varchar

128

 

Token

Varchar

128

 

date_created

Int

11

 

       

 

      1.  

23. Visi Misi

  1. Nama File                         : visimisi
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   139

Tabel 4. 24 Visi Misi

<tbody> </tbody>

visi_misi

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

 

Kategori

VarChar

128

 

Keterangan

Text

 

 

       

 

​​​​​​24. Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Nama File                         : wt
  2. Media                               : hardisk
  3. Primari key                       : id
  4. Panjang record                   139

Tabel 4. 25 Wewenang dan Tanggung Jawab

<tbody> </tbody>

wt

Nama Field

Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

11

 

Kategori

VarChar

128

 

Keterangan

Text

 

 

       

 

Rancangan Program

1. Tampilan Utama Website PPID

1.png

Gambar 4.11 Tampilan Utama Website PPID

 

2. Tampilan Halaman Login

2.png

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Login

 

3. Tampilan Menu Dashboard

3.png

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Dasboard

 

4. Tampilan Role

4.png

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Role

 

5. Tampilan Token Aktivitas User

5.png

Gambar 4.16 Tampilan Token Aktivitas User

 

6. Tampilan Tambah Data User Session

6.png

Gambar 4.17 Tampilan Tambah Data User Session

 

7. Tampilan Menu Management

7.png

Gambar 4.18 Tampilan Menu Management

 

8. Tampilan Kategori

8.png

Gambar 4.19 Tampilan Kategori

 

9. Tampilan Data Dinas atau OPD

9.png

Gambar 4.20 Tampilan Data Dinas atau OPD

 

10. Tampilan Profil PPID

10.png

Gambar 4.21 Tampilan Profil PPID

 

11. Tampilan Visi Misi PPID

11.png

Gambar 4.22 Tampilan Visi Misi PPID

 

12. Tampilan Kelola User

12.png

Gambar 4.23 Tampilan Kelola User

 

13. Tampilan Berita

13.png

Gambar 4.24 Tampilan Berita

 

 

Konfigurasi Sistem Usulan

Sepsifikasi Hardware

Berikut ini konfigurasi sistem peragkat keras yang dibutuhkan :

  1. Processor : Intel® Core™ i3-8300 Processor
  2. Monitor : LG Flatron W1643S
  3. Mouse : Logitech M100r
  4. Keyboard : Logitech K100
  5. RAM : 4 GB
  6. Harddisk : 500 GB
  7. Prnter : EPSON L220 Series

 

Spesifikasi Software

  1. 1. ​​​​​​Microsoft Office 2007
  2. 2. Google Chrome dan Mozilla Firefox
  3. 3. Xampp sebagai webserver

 

Hak Akses (Brainware)

  1. 1. Super admin
  2. 2. Infokom
  3. 3. Operator OPD
  4. 4. User umum

 

Testing

=Metode Testing

          Metode testing perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah siap untuk digunakan atau tidak.

 

Blackbox Testing

          Penelitian ini menggunakan black box testing yang pengujiannya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Dengan hasil pengujian sebagai berikut :

Hasil pengujian pada menu login

14.png

Gambar 4. 25 Hasil Pengujian Pada Menu Login

 

Evaluasi

          Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode black box Testing seperti sudah dijelaskan diatas, dapat kesimpulan bahwa setiap aspek yang telah diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Seperti contoh pengujian pada login, ketika tidak menginput nama rekening maka rekening tidak dapat tersimpan.

 

Implementasi

Time Schedule

          Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna untuk melaksanakan langkah-langkah dalam menerapkan sistem. Langkah- langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time schedule. Berikut time schedule untuk sistem PPID.

Tabel 4.26 Time Schedule

15.jpg

 

Estimasi Biaya

          Estimasi biaya perlu untuk sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang sedang diusulkan. Berikut adalah rincian biaya yang diperlukan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelittian di PPID :

Tabel 4.27 Estimasi Biaya

16.jpg

BAB V

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

          Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Publik Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang.

Maka penelitian dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem pembuatan pelaporan dan pendataan di Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Tangerang khususnya di Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) belum sepenuhnya terkomputerisasi, dengan masih terlaksananya sistem pembuatan surat permohonan informasi dan alur keberatan seluruhnya secara manual, mulai dari surat permohonan informasi, surat masuk, surat tanda terima dan formulir keberatan.
  2. Sistem yang berjalan saat ini masih belum memenuhi kebutuhan dikarenakan seringnya perbedaan laporan yang dihasilkan oleh super admin dan infokom yang mengakibatkan salah laporan.
  3. Rancangan sistem PPID yang dibuat menggunakan :

a.Bahasa Bahasa pemrograman PHP

b. Model perancangan : Unifield Modelling Language (UML)

c. Testing : Black Box Testing

 

Saran

          Dalam penerapan sistem yang berjalan peneliti ingin mengemukakan beberapa saran agar pembuatan permohonan informasi  bisa menjadi lebih baik. Diantaranya :

  1. Untuk mempermudah berbagai berbagai pihak disarankan adanya komputerisasi terhadap data untuk mempercepat proses pengolahan data dan tidak memakan banyak waktu.
  2. Agar kedepannya pengolahan data permohonan informasi tidak memakan waktu yang lama, dan juga proses kerja meminimalisir kesalahan dari super admin, pada saat menginput permohanan informasi, input informasi berkala,input informasi setiap saat dan input informasi serta -merta .
  3. Peneliti mengusulkan untuk dibuatnya sistem dalam satu wadah untuk memproses data masuk dari pemohon informasi sehingga dapat mempermudah dalam segi pengolahan data yang nantinya akan lebih akurat dan  lebih cepat karena datanya sudah terdata pada satu sistem, bertujuan untuk mempermudah Pembangunan system informasi yang memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan system informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya manusia.

Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 Romney, Marshall B, dan Paul Jihn Steinbart. 2016. Accounting Information System ed. England : Pearson Educational Limited.
  2. Menurut Tony dkk (2016:431), sebuah sistem yang berada dalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian.
  3. 3,0 3,1 Tata Sutabri. 2016. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
  4. 4,0 4,1 Martono, Aris. 2017. “Pengembangan Sistem Database Penempatan Tenaga Kerja Berbasis Web”, Jurnal CCIT, 2(3).
  5. Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun. 2016. Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika. Vol.2 No.2, Jul-Des 2016.
  6. Rafika, Wahyu Hidayat, dkk. 2016. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi SidikJari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.">Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi SidikJari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Anastasia Diana dan Lilis Setiawati yang dikutip oleh Al Husain dkk dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016:134) dengan judul “Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online Tangerang”.
  8. Menurut Aswati dkk dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80) Sistem Informasi merupakan seperangkat fungsi operasional manajemen.
  9. Jeperson Hutahaean. 2015. Konsep Sistem Informasi. Deeppublish. Yogyakarta.
  10. Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi keempat, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
  11. Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal Teknoif Vol.3 No.2 (2015:72), “Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran”.
  12. Menurut Mulyadi (2016:1), “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”..
  13. Koswara. E. 2016. Otonomi Daerah Untuk Demokrasi Dan Kemandirian. Rakyat. Jakarta: Pariba.
  14. Dewi Immaniar, Iswahyudi, Wahyu Setiono. 2015.Potensi Perancangan Web Responsive Sebagai Media Komunikasi Visual. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja, ISSN: 1978-8282 Vol. 9, No. 2, Januari 2016. 135.
  15. Syukri dan Arisandy (2016), xampp merupakan paket PHP yang berbasis open source.
  16. Winarno dkk, dalam jurnal prosiding Yamin Nuryamin (2018), xampp adalah Software web server.
  17. Kartini (2015:26-27) xampp adalah tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.
  18. 18,0 18,1 Wahana, Komputer. 2015. PAS: Membangun Sistem Informasi dengan. Java Netbeans dan MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
  19. Faisal P Nugraha (2016:3), prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide.
  20. 20,0 20,1 Khotimah dalam Jurnal Teknologi Vol. 8 No.2 (2016:54) dengan judul “Pengembangan Prototipe Computer Assisted Test (CAT) Menggunakan Arsitektur Model View Controller Pada Badan Kepegawaian Negara”.
  21. Suryadi and Emi. 2016:270. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah.” CCIT Vol. 9 No.3.
  22. Safari, Ibnu M dkk. 2016. “Perancangan Sistem Pengkreditan Pada Showroom Mobil Alya Motor”. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal Cerita Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 ISSN 2461-1417.
  23. 23,0 23,1 Divayana, Dewa Gede Hendra. 2016. Sistem Pakar & Sistem Pendukung Keputusan (Buku Ajar Pendidikan Teknik Informatika) . Undiksha Press.
  24. Maimunah, dkk (2017:1), definisi Unified Modelling Language (UML) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”.
  25. Yuni Sugiarti (2015:34) mengungkapkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa”.
  26. M.L.V Roopa Vani, M. Chandrika Kumari, M. Hari Priya And N. Harika in an International Research Journal Of Engineering and Technology Vol. 2 No. 5 (2015:1213).
  27. Retnoningsih (2015:3), bahwa terdapat beberapa diagram di dalam UML.
  28. Wijayanti (2015:15), langkah-langkah penggunaan UML
  29. Azizah, Nur dkk. 2017. “Perancangan Sisstem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softe Indonesia Menggunakan.
  30. Denti Denita Putri, 2018, Universitas Indonesia Politeknik Negeri Jakarta – Journal Sistem Informasi / Journal Of Information System – Volume 4 No 1 – 2018 –.
  31. Tinjauan Studi dari penelitian Soffan Saifullah dan Arief Hermawan, 2017, Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta, dalam Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika dan Sistem Informasi (JUTISI 2014) Yogyakarta – Volume 3 Nomor 1 – April 2017.
  32. Tinjauan Studi dari penelitian Dwiny Meidelfi, Hidra Amnur , Novri, 2018, Politeknik Negeri Padang, dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Sistem Informasi (DOAJ 2018) Sumatera Barat – Volume 4 Nomor 3.

Contributors

Nurulhikmah