SI1411481357

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN RAPORT SISWA

BERBASIS WEB PADA SMA PERINTIS 1 SEPATAN


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1411481357
Nama


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN RAPORT SISWA

BERBASIS WEB PADA SMA PERINTIS 1 SEPATAN


Disusun Oleh:

NIM
: 1411481357
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, 12 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP: 000594
       
NIP: 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN RAPORT SISWA'

BERBASIS WEB PADA SMA PERINTIS 1 SEPATAN


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411481357
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh:

Tangerang, 12 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Aris Martono, S.kom., M.M.S.I.)
   
(Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd)
NID: 0323036002
   
NID: 11003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN RAPORT

SISWA BERBASIS WEB PADA SMA PERINTIS 1 SEPATAN


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411481357
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:


Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID:
 
NID:
 
NID:




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN RAPORT SISWA

BERBASIS WEB PADA SMA PERINTIS 1 SEPATAN


Disusun Oleh:

NIM
: 1411481357
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 12Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM: 1411481357

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Sistem penilaian raport pada SMA Perintis 1 Sepatan belum sepenuhnya terkomputerisasi. Permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini yaitu dalam satu sekolah terdapat 143 siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda. Tak jarang penyimpanan nilai siswa dicatat dan disimpan secara konvensional, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memantau penilaian raport dengan menggunakan sistem berbasis web pada SMA Perintis 1 Sepatan. Untuk memenuhi kebutuhan sistem maka di butuhkan metode survey dan metode analisis elisitasi yang menghasilkan 33 butir fungsional dan dua butir non fungsional. Sedangkan rancangan model sistem ini menggunakan orientasi objek (Unified Modeling Language) dan implementasinya menggunakan bahasa pemograman PHP serta database MySQL. Dengan demikian sistem berbasis komputer ini dapat mempermudah dalam proses penilaian serta dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. .

Kata Kunci: Perancangan, Sistem Informasi, Penilaian Raport Siswa




ABSTRACT

The assessment system report cards at Pioneer High School 1 Sepatan not been fully computerized. The problems in the current system is that in a school there are 143 students and each has a different value. Not infrequently storage student scores are recorded and stored in conventional, so it takes a very long time in the process. The purpose of this study was to monitor the appraisal report cards by using a web-based system at Pioneer High School 1 Sepatan. To meet the needs of the system in need of survey methods and analytical methods that yield 33 grains elicitation of functional and non-functional two grains. While the design of the models the system usesobject orientation (Unified Modeling Language)and implementation using PHP programming language and MySQL database. Thus the computer-based system to facilitate the assessment process and can be done quickly and accurately.

Keywords: Design, Information Systems, Assessment of Student report cards




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada peneliti sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang bersjudul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Raport Siswa Berbasis Web pada SMA Perintis 1 Sepatan” dengan baik dan tepat waktu.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Jurusan Sistem Informasi.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak karena tanpa adanya bantuan tersebut, peneliti merasa laporan ini tidak akan terselesaikan. Ucapan terima kasih peneliti tunjukkan kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Aris Martono S.kom., M.M.S.I. selaku Dosen Pembimbing I dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Ibu Mulyati S.E.,M.M.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II dalam penyusunan Skripsi ini.
  7. Ibu Musilawati, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Perintis 1 Sepatan.
  8. Bapak Trisa Kautsar B, S.Kom. selaku pembimbing lapangan pada SMA Perintis 1 Sepatan.
  9. Bapak / Ibu Dosen di STMIK Raharja.
  10. Kepada Kedua Orang tua saya tercinta Bapak Sukarno dan Ibu Supiyanti yang terus menerus dan tidak pernah lelah memberikan dorongan serta semangat baik itu secara moril maupun materi.
  11. Kepada kakak tercinta Eko Budi Ariyantono yang telah membantu serta memberikan saran dan semangat.
  12. Partner terbaik Saptono Ramadhan yang selalu setia menemani dan membantu peneliti hingga selesai.
  13. Teman-teman Sistem Informasi 2014 terutama Lina, Laras, Ayu, Kiki dan Putri yang selalu mendukung dan saling support satu sama lain. Kalian akan selalu menjadi bagian dari cerita kehidupan peneliti dari awal perkuliahan hingga seterusnya.
  14. Teman-teman Skripsi khususnya Indrianingrum, Tri Utari, Debrina dan Dwi Oktaviani yang selalu kompak dan saling menguatkan satu sama lain.
  15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga seluruh kebaikan, jasa, dan doanya menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun , sehingga laporan peneliti selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga laporan ini dapat member manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti pada khususnya..

Tangerang, 12 Januari 2018
Dewi Ayu Retnosari
NIM: 1411481357




Daftar isi




DAFTAR TABEL


  1. Tabel 2.1. Fungsi-Fungsi My Sql
  2. Tabel 3.1. Analisa SWOT
  3. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1. Data User
  8. Tabel 4.2. Data Guru
  9. Tabel 4.3. Data Siswa
  10. Tabel 4.4. Data Mapel
  11. Tabel 4.5. Data Mapel Ekstra
  12. Tabel 4.6. Nilai
  13. Tabel 4.7. Nilai Ekstra
  14. Tabel 4.8. Black Box Testing Program
  15. Tabel 4.9. Time Schedule
  16. Tabel 4.10. Estimasi Biaya




DAFTAR GAMBAR


  1. Gambar 2.1. Sistem Tertutup
  2. Gambar 2.2. Sistem Tertutup
  3. Gambar 2.3. Pembuatan Prototype
  4. Gambar 3.1. Struktur Organisasi
  5. Gambar 3.2. "Use Case Diagram" Yang Sedang Berjalan
  6. Gambar 3.3. Activity Diagram Yang Sedang Berjalan
  7. Gambar 3.4. Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan
  8. Gambar 3.5. Site Map Sistem
  9. Gambar 4.1. Usecase Diagram Usulan
  10. Gambar 4.2. Activity Diagram Usulan Sistem Admin
  11. Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan Sistem
  12. Gambar 4.4. Sequence Diagram Usulan Sistem Admin
  13. Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Sistem
  14. Gambar 4.6. Class Diagram Usulan
  15. Gambar 4.7. Rancangan Tampilan Utama
  16. Gambar 4.8. Rancangan Tampilan Halaman Profil
  17. Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Visi Misi
  18. Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Login
  19. Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Berhasil Login
  20. Gambar 4.12. Rancangan Tampilan Menu Data
  21. Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Data Guru
  22. Gambar 4.14. Rancangan Tampilan Data Siswa
  23. Gambar 4.15. Rancangan Tampilan Nilai Ekstra
  24. Gambar 4.16. Rancangan Tampilan Raport
  25. Gambar 4.17. Rancangan Tampilan Transkip Nilai
  26. Gambar 4.18. Tampilan Menu Login
  27. Gambar 4.19. Tampilan Menu Home
  28. Gambar 4.20. Tampilan Admin Menu Data Guru
  29. Gambar 4.21. Tampilan Admin Input Data Guru
  30. Gambar 4.22. Tampilan Admin Menu Data Siswa
  31. Gambar 4.23. Tampilan Admin Input Data Siswa
  32. Gambar 4.24. Tampilan Walikelas Input Data Nilai
  33. Gambar 4.25. Tampilan Transkip Nilai




DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUANCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berkat kemajuan teknologi komputer dan jaringan komunikasi data, sekarang internet dengan mudah dapat dinikmati dan dimanfaatkan sebagian besar masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Internet sudah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan antara lain hiburan, pendidikan, dan perdagangan. Salah satu perubahan yang sangat berpengaruh adalah lembaga pendidikan

Sekolah adalah salah satu contoh lembaga pendidikan yang terkena dampak dari kemajuan teknologi komputer. Salah satu bagian terpenting dari suatu sekolah adalah siswa dan nilai siswa tersebut. Dalam satu sekolah ada ratusan siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda. Tak jarang penyimpanan nilai siswa dicatat dan disimpan secara konvensional, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Sementara hasil dari pengolahan data nilai siswa hanya bisa dilihat, baik oleh siswa maupun orang tua siswa hanya pada buku raport. Hal ini menyebabkan para orang tua tidak bisa setiap saat mengecek nilai putra/putrinya di sekolah.

Sistem penilaian raport pada SMA Perintis 1 Sepatan belum sepenuhnya terkomputerisasi, adapun prosedur yang dilakukan adalah menerima berkas penilaian 143 siswa dari setiap guru mata pelajaran setelah itu dicatat dalam buku kumpulan nilai dan menyalinnya kembali dalam satu buku yang disebut dengan raport. Setelah penyalinan tersebut raport disimpan dan dibagikan kepada setiap siswa pada waktu penyerahan raport berlangsung. Dalam jangka waktu yang ditentukan oleh pihak sekolah, siswa diminta untuk mengembalikan raport tersebut kepada guru wali setiap kelas.

Selama raport berada di siswa, tidak semua siswa bisa menjaga raport tersebut dengan baik. Masih ada juga siswa yang tidak peduli dan ceroboh, hal inilah yang dikhawatirkan bisa menyebabkan raport hilang, basah terkena air, sobek dan hal-hal lainnya yang mengakibatkan kerusakan pada raport. Bukan di kalangan siswa saja, wali kelas terkadang keliru atau lupa akan tempat penyimpanan raport siswanya. Hal ini dikarenakan lemari tempat penyimpanan raport yang tidak tertata rapi dan banyaknya raport siswa dalam satu lemari. Sejalan dengan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Raport Siswa Berbasis Web pada SMA Perintis 1 Sepatan”.


Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mengambil beberapa pokok perumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem penilaian raport yang ada pada SMA Perintis 1 Sepatan?
  2. Apa saja kendala yang terjadi pada sistem penilaian raport yang sedang berjalan pada SMA Perintis 1 Sepatan?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi penilaian raport yang diusulkan pada SMA Perintis 1 Sepatan?


Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya mengenai permasalahan yang ada di dalam penelitian ini, peneliti membatasinya. Adapun batasan masalah penelitian yang peneliti buat yaitu :

  1. Studi kasus penelitian ini dilakukan di SMA Perintis 1 Sepatan.
  2. Menjelaskan cara pengoperasian untuk mempermudah saat menjalankan sistem ini.
  3. Sebatas sistem penilaian raport seperti nilai UTS, nilai UAS, nilai ulangan harian, nilai ekstrakulikuler dan ada pula mengenai data guru serta data siswa.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Sistem yang sedang berjalan saat ini belum sepenuhnya terkomputerisasi, oleh sebab itu dibuatkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.
  2. Mengatasi kendala dalam penilaian raport yang berjalan saat ini di SMA Perintis 1 Sepatan dengan adanya 143 siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya.
  3. Merancang sistem penilaian raport berbasis web” agar dapat membantu kinerja guru dalam penginputan nilai serta membantu orangtua siswa dalam memantau nilai putra/i-nya di sekolah
Tujuan Fungsional

Secara fungsional penelitian ini dapat bermanfaat bagi SMA Perintis 1 Sepatan dalam pembuatan laporan nilai siswa yang lebih efektif dan efisien.

Tujuan individual

Tujuan individual dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di STMIK Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
  2. Untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam sistem yang diusulkan ini.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui kekurangan, kelebihan maupun masalah-masalah yang timbul dalam sistem penilaian raport siswa.

  2. Mencari solusi yang dapat membantu pembuatan laporan nilai raport siswa.


Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi

    Observasi yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu SMA Perintis 1 Sepatan yang beralamat di JL. Raya KPR BTN Kutabumi Kel. Karet Kec.Sepatan Kab. Tangerang, Kode pos.15520 Telp: (021) 5908028. Untuk mendapatkan data yang diteliti, maka akan dilakukan analisis dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas..

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan narasumber secara langsung pada tempat penelitian berlangsung. Wawancara ini dilakukan dengan Bapak Trisa Kautsar B, S.Kom selaku guru kurikulum dan stakeholder dalam penelitian ini guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung..

  3. Metode Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini menggunakan sumber dari: buku-buku, jurnal, internet serta penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian skripsi yang diambil. Sehingga didapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisa Sistem

Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisa sistem merupakan salah satu bagian yang terpenting dari sebuah penelitian untuk dilakukan. Metode analisa sistem yang dipakai disini adalah metode analisa SWOT. Hasil dari analisa SWOT dijabarkan kedalam bentuk Requitment (Kebutuhan) yang terangkum di dalam Elisitasi dari tahap satu hingga final draft elisitasi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non - fungsional sistem.

Metode Perancangan Sistem

    Dalam metode perancangan sistem yang diusulkan ini, peneliti menggunakan metode perancangan Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa visual paradigm for 6.4 Enteprise Edition. Sebagai penulisan listing program PHP menggunakan Macromedia Dreamweaver dan MySQL sebagai databasenya.

Metode Pengujian (Testing)

Metode pengujian sistem adalah metode atau tata cara yang digunakan peneliti dalam menguji sistem yang ditelitinya, dimana pada penelitian ini metode pengujian sistem yang digunakan adalah metode pengujian dengan menggunakan "blackbox testing"


Sistematika Penulisan

Secara garis besar masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini dibagi menjadi beberapa bab. Sistematika penulisan yang dipakai sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara umum latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa "literature review" yang berhubungan dengan penelitian dan yang berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini meliputi: Konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar "website", penilaian raport siswa, "unified modeling language" (UML), "literature review", serta teori - teori lainnya.

BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisikan analisis organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini menjelaskan usulan prosedur yang baru berdasarkan hasil analisa pemasalahan di BAB III. Diagram perancangan sistem dibuat dengan menggunakan "Unified Modelling Language" (UML)

BAB V PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti dari hasil penulisan skripsi dan saran-saran yang semoga dapat bermanfaat bagi sekolah tersebut dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Gatoet dalam Maimunah dkk (2017: 4.6-38) ).[1]“Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya dialam semesta ini”.

Menurut Yuliana dkk (2017:45).[2]”Perancangan sistem merupakan tahap persiapan untuk membentuk suatu sistem yang akan dibangun setelah sebelumnya melakukan analisis”.

Menurut Zulham (2014:98).[3]“Perancangan dapat diartikan sebagai suatu tahapan setelah dianalisa dari pengembangan sistem untuk mengembangkan bagaimana suatu sistem itu akan dibentuk.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa “perancangan merupakan suatu rancangan atau sistem baru yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemakai agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang sedang dihadapi serta untuk mengembangkan sistem tersebut sesuai kebutuhan user”.

Tujuan Perancangan

Menurut Darmawan (2013: 228).[4] tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Tahap-tahap Perancangan

Menurut Iqbal (2016:171).[5] tahap perancangan merupakan tahap untuk melakukan penerjemahan hasil analisis ke dalam bentuk presentasi aplikasi. Adapun tahap perancangan sistem Menurut Wibowo (2014: E-116).[6] terbagi atas dua bagian :
  1. Perancangan spesifikasi logika : menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masukan (input), antarmuka pemakai ("user interface"),proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas SI (sistem informasi).

  2. Perancangan spesifikasi fisik : Menyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi-fungsinya. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hardware, software, database, alat-alat telekomunikasi,personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan :

  1. Keluaran (output), masukan (input), dan antar muka pemakai (user interface) sistem.

  2. Hardware, software, database, alat-alat komunikasi, personil, dan prosedur.

  3. Bagaimana komponen-komponen di atas diintegrasikan.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Jogiyanto dalam Winarsih dkk (2015:1).[7] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. sedangkan definisi sistem menurut McLeod dalam Juhriah (2014:336).[8] adalah “Sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Sementara Hartono (2013:9). [9] mendefinisikan “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi - fungsinya, menjadi satu kesatuan”
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut.

Karakteristik Sistem

Menurut Hartono (2013:14).[9] menyimpulkan bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik yaitu:
  1. Komponen (Components) Bagian–bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk abstrak atau nyata, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antar bagian (Interface) Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi / komunikasi antarbagian.

  3. Batas (Boundary) Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.

  4. Lingkungan (Environment) Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (Input) Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme Pengolahan (Processing) Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (Output) Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (Goal / Objective) Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan Kendali (Sensor and Control) Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan balik (Feedback) Informasi tentang perubahan–perubahan lingkungan dan perubahan–perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rahman (2013:8).[10] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :
  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Buatan Tuhan dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Tujuan Sistem

Menurut Susanto (2013:23)[11] , “Tujuan Sistem adalah target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target tersebut dapat tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau criteria tersebut kemungkinan sasaran tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.”


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Lippeveld dkk dalam Hartono (2013:15).[9] Mendefinisikan informasi sebagai.”Sehimpunan fakta atau data yang memiliki makna”. Menurut Lucas dalam Hartono (2013:15).[9] Mengartikan informasi sebagai ”Data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang”. Menurut Davis dalam Hartono (2013:15).[9] Mendefinisikan informasi menjadi “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang”.

Berdasarkan pengertian di atas maka informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Kriteria Informasi

Menurut Lippeveld dkk dalam Hartono (2013:17).[9] ada delapan kriteria yang digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi, yaitu:

  1. Relevansi

    Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, misalnya untuk apa informasi itu akan digunakan.

  2. Kelengkapan dan keluasan

    Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencakup area yang sempit dari suatu permasalahan.

  3. Kebenaran

    Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapat dibuktikan. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

  4. Terukur

    Informasi berasal dari kata data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

  5. Keakuratan

    Informasi berasal dari kata data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

  6. Kejelasan Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk, teks, tabel, grafik, chart dan lain-lain. Namun, apapun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus memperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

  7. Keluwesan
    Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

  8. Ketepatan waktu
    Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (missalnya untuk pengambilan keputusan).

Karakteristik Informasi

Menurut Yakub dalam Ziliwu (2013:16-18).[12] Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik dari informasi yaitu :

  1. Kepadatan Informasi

    Untuk manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci dan kurang padat, karena digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.

  2. Luas Informasi

    Manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas khusus. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.

  3. Frekuensi Informasi

    Manajemen tingkat bawah refkuensi informasi yang diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manager bawah yang mempunyai tugas terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. manajemen yang lebih tinggi tingkatannya frekuensi informasinya adalah tidak rutin, karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.

  4. Akses Informasi

    Manajemen tingkat bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik.dengan demikian akses informasi tidak dapat secara online tetapi dapat secara off line. sebaliknya untuk level tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas sehingga manajer - manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.

  5. Waktu Informasi

    Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan dalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategi yang menyangkut nilai masa depan.

  6. Sumber Informasi

    Manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan. Maka manajer tingkat bawah lebih memerlukan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategi yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

Nilai Informasi

Menurut Yakub dalam Nugraha (2015:4).[13] “Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Sedangkan Menurut Suwardjono dalam Putri (2016:2430).[14] “Nilai informasi merupakan kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan dalam pengambilan keputusan”. Sementara Menurut Gordon B. Davis dalam Arief (2013:2).[15]"Nilai informasi dikatakan sempurna apabila terdapat perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna tidak dapat dinyatakan dengan jelas".

Dari ketiga definisi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa, Nilai Informasi adalah kemampuan informasi dalam pengambilan keputusan yang di tentukan oleh manfaat dan biaya serta terdapat perbedaan antara kebijakan optimal.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Wiggins dalam Rivai dkk (2014:20).[16] “Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan konvensional yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai”.

Menurut Menurut Loudon dalam Syukron dkk (2015:29).[17] mengemukakan bahwa “Sistem Informasi (Information System) secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi ”.

Menurut Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis dalam Sari dkk (2013:2).[18] “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan pengertian di atas, Sistem Informasi adalah sistem buatan manusia yang terdiri atas kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain serta menyediakan laporan-laporan yang dibutuhkan.


Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Pakudu, dkk (2014:2-3).[19] “Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) ,kelemahan (weaknesses) , peluang (opportunities) , dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) ”.

Menurut Rangkuti dalam Pakudu, dkk (2014:4).[19] “SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman”.

Menurut Pearce dan Robinson dalam Retnasari (2014:130).[20] "Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, SWOT adalah metode perencanaan strategis untuk merumuskan strategi pelayanan serta untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Tahap-Tahap Analisa SWOT

Menurut Rangkuti dalam Sari dkk (2015:81) [21] proses yang harus dilakukan dalam pembuatan analisis SWOT perlu melalui tahapan sebagai berikut :

  1. Tahap pengambilan data, yaitu evaluasi faktor internal dan eksternal.

  2. Tahap analisis, yaitu pembuatan matriks internal matriks SWOT.

  3. Tahap pengambilan keputusan adala tahap pembuatan matriks internal dan eksternal.

Manfaat Analisis SWOT

Tujuan dan manfaat analisis SWOT menurut Faruqi (2016:2).[22] adalah untuk memadukan 4 faktor atau komposisi secara tepat tentang bagaimana mempersiapkan kekuatan (strengths) , mengatasi kelemahan (weaknesess) , menemukan peluang (opportunities) dan strategi menghadapi beragam ancaman (threats) .

Ketika teknik ini dapat dijalankan secara tepat dengan menggabungan ke empat elemen tersebut maka kesempurnaan dalam meraih visi dan misi program yang direncanakan tentunya akan berjalan lebih baik dengan hasil yang optimal .

Faktor Eksternal dan Internal SWOT

Menurut Fahmi (2013:260).[23] untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:

  1. Faktor eksternal

    Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan,dan sosial budaya.

  2. Faktor internal

    Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional : pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen dan budaya perusahaan (corporate culture) .

Langkah-Langkah Penerapan Analisa SWOT

Terdapat langkah-langkah dalam penerapan analisis SWOT menurut Rangkuti dalam Elistifani (2014:4).[24] Pertama, mengidentifikasi semua kekuatan yang ada di dalam perusahaan, kemudian identifikasi pula kelemahan-kelemahan yang ada di dalam perusahaan. Kedua, mengidentifikasi kesempatan atau peluang yang mungkin didapatkan dari luar atau eksternal yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan dan mengatasi sebuah masalah, kemudian identifikasi pula ancaman di luar yang dapat menghambat pemecahan masalah. Ketiga, melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang mana di dalam daftar tersebut dijelaskan mengenai seberapa besar ancaman dan kelemahan yang mungkin dihadapi serta kekuatan dan kesempatan yang dapat diraih. Keempat, menganalisis kekuatan dan kelemahan dengan memasukkannya ke dalam matriks SWOT.

Setelah menganalisis SWOT, terdapat kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik oleh David dalam Elistifani (2014:3).[24] dari keempat faktor tersebut yaitu : Pertama, strategi kekuatan-kesempatan (S dan O atau maxi-maxi), dimana strategi ini memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Kedua, strategi kelemahan-kesempatan (W dan O atau mini-maxi), dimana kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena adanya kelemahan perusahaan, sedangkan pilihan strategi lainnya ialah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan. Ketiga, strategi kekuatan-ancaman (S dan T atau maxi-mini), dimana dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi ancaman tersebut. Keempat, strategi kelemahan-ancaman (W dan T atau mini-mini), dimana dalam hal ini situasi yang dihadapi ialah ancaman sekaligus kelemahan dari faktor internal. Strategi yang umumnya dilakukan adalah keluar dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut kemudian dialihkan dengan cara lain.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo (2015:166).[25] “Elisitasi merupakan suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut S.Guritno dalam Ariawan (2015:63).[26] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Siahaan dalam Dzulhaq (2017:1).[27] "Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)".

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulan bahwa, Elisitasi merupakan aktivitas untuk analisa kebutuhan yang berisi usulan rancangan sistem baru dalam rekayasa kebutuhan.

Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


Teori Khusus

Konsep Dasar Penilaian Raport Siswa

Penilaian

Definisi Penilaian
Menurut Sujana dalam Yunus dkk (2014:173).[28] menyatakan bahwa, “Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian juga dilakukan dalam rangka memberikan feedback dan feed forward bagi peserta didik”.
Menurut Sudrajat dalam Yudha (2017:9).[29] “Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan pengguanaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik”.
Menurut Yuliarto (2014:2).[30] “Penilaian merupakan proses pengambilan keputusan yang bersifat kualitatif sesuai dengan hasil pengukuran. Penilaian dilakukan berdasar kepada tujuan yang ingin dicapai”.
Berdasarkan ketiga definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Penilaian adalah proses pengambilan keputusan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik serta untuk menunjang tercapainya kompetensi kelulusan yang ditargetkan.
Petunjuk Pengolahan Raport Siswa
Menurut Winarsih dkk (2015:1-2).[7] petunjuk pengolahan raport berdasarkan Departemen Pendidikan Nasional (2006):
  1. Rasional Rapor harus komunikatif, dan komprehensif (menyeluruh) untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar peserta didik. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memiliki aspek berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga orientasi pembelajaran dan penilaian adalah pengusaan kompetensi sesuai dengan aspek masing-masing mata pelajaran. Dengan demikian nilai pada raport untuk setiap mata pelajaran tidak terdiri dari satu nilai tetapi sesuai dengan jumlah aspek pada mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memberikan informasi secara kuntitatif maupun deskriptif tentang pencapaian hasil belajar peserta didik, sehingga dapat diketahui lebih jelas pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk memudahkan pengisian, maka aspek-aspek penilaian pada raport mengacu pada aspek-aspek yang tertuang dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran.
  2. Pemahaman Mengenai Nilai Nilai adalah pencapaian hasil belajar peserta didik secara komulatif dalam satu semester. Komulatif artinya perata-rataan dari : rata-rata nilai nilai Ulangan Harian perkompetensi dasar atau indikator, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester. Bobot rata-rata ulangan harian sama atau lebih dari jumlah bobot ulangan tengah semester dan akhir semester. Berikut rumus yang dipergunakan dalam mengolah rapor siswa : Rata-rata Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester bobotnya adalah : 2:1:1.

NR = ( 2 x UH + UTS + UAS) / 4
Keterangan :
NR : Nilai Raport
UH : Ulangan Harian
UTS : Ujian Tengah Semester
UAS : Ujian Semester
Contoh pembobotan nilai rapor :
Nilai ulangan harian 1,2 dan 3 = 60, 75, 65
Rata-rata ulangan harian = 66
Ulangan Tengah Semester = 55
Ulangan Semester = 65
Nilai Raport
= (2 x 66 + 1 x 55 + 1 x 65 ) / 4
= (132 + 55 + 65 ) / 4
= 252 / 4
= 63

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006)
Sistem penilaian semester meliputi penilaian hasil ujian semester dari setiap siswa dan hasil dari nilai semester semua siswa akan dimasukkan ke dalam kumpulan daftar nilai siswa berdasarkan kelas masing-masing serta untuk menentukan ranking siswa maka harus dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan jumlah nilai ujian semester.
Pada SMA Perintis 1 Sepatan metode penilaian raportnya menggunakan KTSP 2006 atau Kurikulum 2006. Menurut Rohman (2015:37-40).[31] “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing–masing satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut bisa juga disebut dengan kurikulum 2006 karena diluncurkan Departemen Pendidikan Nasional sejak tahun pelajaran 2006/2007 dan merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan keleluasaan penuh kepada setiap sekolah mengembangkan kurikulum dengan tetap memperhatikan potensi masing–masing sekolah dan daerah sekitarnya” .
Rumusan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada tujuan umum pendidikan berikut:
  1. Tujuan pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  2. Tujuan pendidikan menengah yaitu meningkatkan kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan yaitu meningkatkan kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai kejuruannya.
Dari sini maka dapat diketahui bahwa secara umum tujuan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu untuk memandirikan dan memperdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebagai sebuah konsep dan program, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memiliki karakteristik. Menurut Abdullah dalam Rohman (2015,43-44). ).[31]bahwa karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan adalah sebagai berikut:
  1. Menekankan pada ketercapaiannya kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dna minat yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yang trampil dan mandiri.
  2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.
  3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
  4. Guru bukan satu-satunya sumber belajar tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
  5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi dan ciri-ciri tersebut harus tercermin dalam praktik pembelajaran.
Standart Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006)
Menurut Abdullah (2014:6-7).[32] pada kurikulum KTSP tahun 2006 sebagaimana terlampir dalan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tanggal 11 juni 2007 tentang Standar penilaian pendidikan, bahwa penilaian hasil belajar peserta didik khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
  1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
  2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
  3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
  4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
  5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
  6. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
  7. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
  8. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Sebagaimana dijelaskan di awal bahwa Pendekatan saintifik menurut memberikan ruang gerak kepada siswa untuk dapat mengekplorasikan dan menkonstruksi kemampuan, keterampilan, juga mendorong siswa untuk menemukan fakta-fakta dari suatu geraja atau fenomena di lingkungan sekitar.
Raport
Menurut Triyanto (2013:42).[33] “Raport adalah laporan hasil kegiatan belajar siswa selama periode tertentu yang diimplementasikan dalam bentuk nilai sekelompok mata pelajaran dengan disertai penilaian kepribadian, sikap dan tingkah laku periode yang dimasukkan adalah periode atau jenjang belajar yang berupa periode semesteran (6 bulan)”.
Menurut Mayasari (2014:52).[34] “Raport adalah nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran/nilai raport biasanya dibuat setiap semester, hasil raport tersebut dapat diketahui nilai setiap semesternya apakah mengalami peningkatan atau penurunan.”
Menurut Yudha (2017:9).[29] “Raport adalah buku yang berisi keterangan mengenai nilai kepandaian dan prestasi belajar murid di sekolah, yang biasanya dipakai sebagai laporan guru kepada orang tua peserta didik atau wali murid” .
Berdasarkan definisi di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, Raport adalah buku yang berisi laporan nilai siswa yang berisi tentang nilai serta prestasi belajar siswa di sekolah dalam periode semesteran yaitu 6 bulan.
Siswa
Menurut Sarwono dalam Martono (2016:422).[35] “Siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di dunia pendidikan”. Menurut Nur (2014:3),[36]“Siswa merupakan penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar mengajar”. Menurut Sardiman dalam Arifin (2013:204), [37] “Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Di dalam proses belajar-mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal”.
Dari ketiga definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa, Siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran serta penentu terjadi atau tidaknya proses belajar mengajar di sekolah.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Jhonsen dalam Rivai (2014:20)[16]“Website merupakan kumpulan dari halaman-halaman yang berhubungan dengan file–file lain yang saling terkait. Dalam sebuah website terdapat satu halaman yang dikenal dengan sebutan homepage. Website adalah sebuah halaman yang pertama kali akan dilihat ketika seseorang mengunjungi sebuah website”. Menurut Setiawan, dkk (2017:76). “Website adalah kumpulan dari halaman web yang terdapat pada satu domain atau sub domain pada suatu jaringan internet”.
Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29),[17]“Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan–jaringan halaman”. Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau stylenya:
  1. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah–ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php, asp, .net dan pemanfaatan database MySQL atau MsSQL.
  2. Website statis , merupakan website yang kontennya jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database.

Fungsi Website

Menurut Zaki dalam Harminingtyas (2014:46-47).[38] Website mempunyai fungsi yang bermacam-macam, tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun, tetapi secara garis besar dapat berfungsi sebagai :
  1. Media Promosi : Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau toko Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti koran atau majalah.

  2. Media Pemasaran : Pada toko online atau system afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yangr relatif lebih kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses darimana saja.

  3. Media Informasi : Website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau televisi yang bersifat lokal.

  4. Media Pendidikan : Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya wikipedia.

  5. Media Komunikasi : Sekarang banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Bharamagouda (2013:2346). [39]"PHP adalah bahasa script server yang sangat kuat untuk mengembangkan aplikasi web dinamis. Menggunakan PHP, seseorang bisa membangun website yang interaktif dan dinamis dengan mudah".
Menurut ABASS (2017:34). [40] "PHP adalah bahasa scripting umum yang biasanya bertujuan untuk Open Source yang cocok digunakan dalam pengembangan Web dan bisa disematkan ke dalam HTML".
Menurut Sharma (2015:23), [41] "Hypertext pre-processor adalah bahasa pemrograman halaman web yang dirancang untuk menghasilkan halaman web dinamis”.
Berdasarkan definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa, PHP adalah bahasa pemograman yang bertujuan untuk mengembangkan atau menghasilkan web yang interaktif dan dinamis.

Fungsi PHP

Menurut Admin (2013:3). [42]dalam website dinamis atau pun interaktif, bahasa pemrograman PHP dipakai sebagai media untuk mempersingkat tatanan bahasa pemrograman HTML dan CSS. Dalam pembuatan website yang berisi data siswa misalnya. Dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS, maka dibutuhkan baris kode yang sangat panjang (sesuai dengan jumlah data siswa yang ingin diinput), sedangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, baris kode yang dibutuhkan dapat dipersingkat hingga menjadi beberapa baris saja.
Selain dapat mempersingkat script bahasa pemrograman, PHP juga dapat digunakan untuk menginput data ke sistem database, mengkonversi halaman yang berisi text menjadi dokumen PDF, melaksanakan manajemen cookie dan session dalam berbagai macam aplikasi, menghasilkan gambar, dan berbagai macam kegunaan lainnya.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Prasetyo dalam Susilo (2014:49). [43] MySQL merupakan salah satu database "server" yang berkembang dilingkungan open source dan didistribusi secara free" (gratis) di bawah lisensi GPL (General Public License).
Menurut Ukem dalam Matemilayo (2017:133). [44] "MYSQL adalah sebuah Sistem Manajemen Database Relasional (RDBMS) digunakan untuk membuat tabel dan data database. MySQL sangat cepat, handal, dan mudah digunakan, dan konektivitasnya, kecepatan, dan keamanan membuatnya sangat sesuai mengakses database".
Menurut Nugroho dalam Syukron (2015:29). [17] “ MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System)”.
Berdasarkan definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa mysql adalah sebuah program pembuat dan pengelola database yang digunakan untuk membuat tabel serta data database server yang berkembang dilingkungan open source.

Fungsi MySQL

Menurut Kadir dalam Saputra (2014:24-25). [45] menjelaskan tentang sejumlah fungsi yang berawalan mysql_ yang digunakan untuk mengakses database server MySQL sebagai berikut:.

Konsep Dasar WAMP

Definisi WAMP

Menurut Andi dalam Annisak (2017:2)[46] "WampServer adalah sebuah aplikasi yang dapat menjadikan komputer kita menjadi sebuah server". Sedangkan Menurut Zaenal dalam Setiaji (2014:343)[47] menjelaskan bahwa, "WampServer adalah aplikasi terpaket yang berisi PHP, MySQL, dan Apache untuk menyimpan dan menterjemahkan database menjadi sebuah halaman website", Serta Menurut Sibero dalam Jaya (2013:401) )[48] menyimpulkan bahwa, “WAMP adalah suatu paket yang berisi kumpulan software yang digunakan untuk membangun suatu website”.
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa. WAMP adalah aplikasi terpaket yang dapat menjadikan komputer kita menjadi sebuah server serta digunakan untuk menyimpan dan menterjemahkan database menjadi sebuah halaman website.

Fungsi Wamp

Kegunaan/fungsi Wampserver menurut Labatjo (2015:18)[49] adalah untuk membuat jaringan local sendiri dalam arti kita dapat membuat website secara offline untuk masa coba-coba di komputer sendiri. Jadi fungsi dari wamp server itu sendiri merupakan server website kita untuk cara memakainya, biasanya para perancang web atau web master jika akan merencanakan (planing), kemudian membangun (buliding) dilakukan di komputer local atau bisa juga di jaringan local, tidak langsung di host internet.
Oleh karena itu perlu dikomputer kita di jadikan server sehingga kita seolah olah sedang meng update di hostnya (tempat penyimpanan file-file yang diperlukan website) internet. Dengan di tempatkannya file pendukung website di komputer,maka tidak perlu online via internet, sehingga hal ini mengurangi presentasi waktu dan biaya.

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Darmawan (2013:229). [4] "Prototipe adalah suatau versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”. Sedangkan Menurut Rizkidiniah (2016:90)[50] menjelaskan bahwa, “Prototype adalah proses interaktive dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis”. Serta Menurut Kendall dan Kendall dalam Astuti (2017:516)[51] menyimpulkan bahwa, “Prototype Sistem Informasi adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna”.
Berdasarkan definisi diatas dapat di simpulkan, Prototype adalah sebuah sistem yang memberikan ide bagi calon pengguna ataupun pengembang bagaimana sistem akan berfungsi dan teknik cepat dalam mengumpulkan informasi.

Jenis-jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230). [4]terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requirement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan prototipe evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu prototype evolusioner. Empat langkah tersebut diantaranya adalah:
  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
  2. Membuat satu prototipe Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.
  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
  4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat prototype evolusioner. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:
  1. Membuat kode sistem baru: pengembangan menggunakan prototipe sebagai dasar untuk pengodean sistem yang baru.
  2. Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.

  3. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.

  4. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.


Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Retnoningsih (2015:3).[52]”Unifield Modeling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks pendukung”, sedangkan menurut Pender T. dalam Simaremare (2013:A-471).[53]"UML merupakan bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format yang standar, mudah dikomunikasikan dengan pihak lain”, serta Menurut Huda dalam R Plaza (2015:105).[54] “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem peranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, UML adalah bahasa visual dalam pemodelan, merancang ataupun mengembangkan sebuah sistem dengan udah dikomunikasikan dengann pihak lain.

Fungsi Unified Modeling Language (UML)

Diakses pada Iansyah (2014:1).[55] inilah beberapa tujuan atau fungsi dari penggunaan UML, yang diantaranya:
  1. Bisa memberikan bahasa permodelan visual untuk user dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

  2. Bisa membuat suatu perpaduan praktek-praktek dengan baik, dengan prosedur yang sudah ada dalam permodelan.

  3. Bisa memberikan model yang dapat langsung digunakan dan merupakan suatu bahasa permodelan visual yang ekspresif, yang berfungsi untuk mengembangkan sistem serta agar saling menukar model secara mudah.

  4. Bisa sangat berguna sebagai blue print, sebab sangat lengkap dan detail dalam perancangannya yang nantinya dapat diketahui informasi dengan detail mengenai koding suatu program.

  5. Bisa memodelkan sistem dengan suatu konsep berorientasi objek, dan perlu di ketahui bahwa UML itu tidak hanya digunakan untuk memodelkan perangkat lunak (softwere) saja.

  6. Bisa membuat suatu bahasa permodelan agar kedepannya bisa dipergunakan oleh manusia maupun oleh mesin.

Bangunan Dasar Metodologi UML

Menurut Arief (2013:3)[15]Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

  1. Sesuatu (Things)
    1. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping thingsmerupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship), Ada empat macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Kebergantungan merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

    2. Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  3. Diagram, Ada lima macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
  1. Use Case Diagram
    Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  2. Class Diagram
    Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

  3. Sequence Diagram
    Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

  4. State Chart Diagram
    Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

  5. Activity Diagram
    Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Adapun langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) menurut Arief (2013:3). [15]diantaranya sebagai berikut:
  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Selain itu, definisikan test integrasi setiap komponen untuk meyakinkan ia dapat bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. .Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Ruang Lingkup UML

Dalam kerangka spesifikasi, menurut Arief (2013:4) [15]Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak " (software intensive system) ".
Dalam hal ini, Unified Modeling Language(UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan "(mapping)" langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :
  1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.

  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.


Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Kumar (2015:32).[56]“Pengujian Kotak Hitam adalah teknik pengujian tanpa mengacu pada struktur internal komponen atau sistem. Dalam Pengujian Kotak Hitam tidak perlu bagi penguji untuk memiliki pengetahuan pemrograman yang baik, karena hanya membahas aspek fundamental dari teori ini sistem tanpa membahas detail, sedangkan Menurut Bhasin (2014:36).[57]"Pengujian kotak hitam adalah sejenis pengujian yang mengabaikan mekanisme internal suatu sistem atau komponen dan hanya berfokus pada keluaran yang dihasilkan respon terhadap kondisi input dan eksekusi yang dipilih. Ada banyak cara di mana tugas Pengujian Kotak Hitam bisa dilakukan, beberapa di antaranya adalah Analisis Batas Nilai, Kekokohan, Kasus Terburuk, Kesetaraan, Sebab-Akibat dan Pengujian Berdasarkan Daftar Keputusan. Dalam kasus seperti itu, di mana kode perangkat lunak tidak tersedia, uji kasus yang dihasilkan seharusnya melalui teknik Pengujian Kotak Hitam sehingga kualitas pengujiannya tetap sama. Tujuan utama pengujian adalah untuk mengekspos kesalahan pada perangkat lunak dan untuk menghindari potensi kegagalan.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa Black Box Testing adalah teknik pengujian yang berfokus pada keluaran yang dihasilkan respon terhadap kondisi input dan eksekusi yang dipilih serta bertujuan untuk mengekspos kesalahan pada perangkat lunak dan menghindari potensi kegagalan.

Metode Pengujian Black Box

Menurut Kumar (2015:32).[56] Black Box testing juga dikenal dengan clear box testing, glass box testing, dan structural testing. Berikut jenis metode pengujian dengan Black Box:
  1. Build Verification Testing (BVT).
    Serangkaian tes yang dijalankan pada setiap membangun dari suatu produk baru untuk memverifikasi bahwa produk yang dibangun dikirim ke tim uji. Build Verification Testing umumnya serangkaian tes yang menjalankan fungsi utama dari aplikasi. Setiap yang dibangun gagal, tes verifikasi ditolak, dan pengujian terus pada membangun sebelumnya.

  2. Smoke Testing
    Smoke Testing dilakukan oleh pengembang sebelum membuat dirilis atau penguji belum menerima pembuatan untuk pengujian lebih lanjut. Smoke testing paling efektif untuk mengidentifikasi dan memoerbaiki cacat pada perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, umumnya terdiri dari kumpulan tes yang dapat diterapkan untuk program komputer yang baru dibuat atau diperbaiki.

  3. Sanity Testing
    Sanity Testing adalah pengujian cepat, luas dan dangkal yang dilakukan setiap kali pengujian sepintas untuk membuktikan aplikasi berfungsi sesuai dengan spesifikasi. Sanity Testing merupakan subset terkecil dari fungsi aplikasi yang diperlukan untuk menentukan apakah logika aplikasi umumnya fungsional dan benar.

  4. User Interface Testing
    Pengujian antarmuka pengguna yang memastikan bahwa mengikuti standar yang diterima dan memenuhi persyaratan. Biasa disebut Graphic User Interface (GUI) yaitu menguji ekstensi antarmuka aplikasi untuk pengguna.

  5. Usability Testing.
    Pengujian yang bertujuan untuk mengamati orang yang menggunakan produk untuk menemukan errors. Umumnya melibatkan pengukuran seberapa baik merespon dalam empat bidang, diantaranya: efisiensi, akurasi recall, emotional response.

  6. Integration Testing
    Salah satu aspek yang paling sulit dari pengembangan perangkat lunak, dan subsistem yang belum teruji. Sistem yang terjadi sering gagal dalam cara yang signifikan, aneh, dan sulit untuk memperbaikinya. Integration Testing dibuat menjadi beberapa unit yang digabungkan untuk membentuk sebuah modul, subsistem, atau sistem. Integration Testing berfokus pada antarmuka antar-unit, untuk memastikan unit bekerja sama.

  7. Compatibility Testing
    merupakan bagian dari perangkat lunak yang dilakukan pada aplikasi untuk mengevaluasi aplikasi dengan lingkungan komputasi. Lingkungan komputasi yang dimaksud, meliputi: Database (Oracle, Sybare, DB2, dll), Sistem Software (Web server, alat jaringan/messaging, dll) dan Browser Compatibility (Firefox, Internet Explorer, Netscape, Safari, dll).

  8. Retesting
    Retesting merupakan pengujian dimana cek tester yang cacat dalam membangun dilaporkan sebelumnya yang telah diperbaiki. Hal ini memerlukan pengujian kembali kasus yang gagal/cacat.

  9. Regression Testing
    Regression Testing merupakan jenis pengujian perangkat lunak dimana kita memeriksa Bug baru yang diperkenalkan untuk memperbaiki laporan atau perubahan yang dibuat dalam pembangunan sebelumnya.

  10. Performance Testing
    Perfomance Testing adalah bagian dari rekayasa kinerja. Praktek ilmu komputer muncul dan berupaya untuk membangun kinerja kedalam desain dan arsitektur sistem, sebelum terjadinya coding yang sebenarnya. Ini berkaitan dengan pengujian seberapa baik aplikasi untuk mengkompilasi persyaratan kinerja.

  11. Load Testing
    Ini merupakan bentuk paling sederhana dari pengujian. Load Testing biasanya dilakukan untuk memahami perilaku aplikasi dibawah spesifikasi yang diharapkan.

  12. Stress Testing
    Stress Testing merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi sistem atau komponen pada atau diluar batas persyaratan yang ditentukan. Tujuan utamanya untuk memastikan bahwa sistem gagal.

  13. Volume Testing
    Volume Testing aplikasi untuk volume data tertentu. Volume ini bisa di istilahkan generik, ukuran database atau bisa juga ukuran file interface yang menjadi subjek pengujian volume.

  14. System Testing
    Pengujian sistem dilakukan pada sistem yang terintegrasi lengkap untuk mengevaluasi kepatuhan sistem dengan persyaratan yang ditentukan. Pengujian ini masuk ruang lingkup Black Box yang harus memerlukan pengetahuan tentang desain bagian dalam kode atau logika.

  15. Acceptance Testing
    Accpetance Testing adalah prosedur pengujian tingkat tinggi yang menjamin bahwa aplikasi berperilaku seperti yang diterima oleh klien.


Literature Riview

Definisi Literature Review

Menurut Dewi (2014:125). [58]“Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”. sedangkan Menurut Wibirama (2013:1)[59]“Studi pustaka, atau literature review, adalah bagian dari sebuah karya tulis ilmiah yang memuat pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang terkait dengan penelitian yang dijelaskan oleh penulis dalam karya tulis tersebut”. serta Menurut Syaodih dalam Faiqoh (2013:70). [60] "Penelitian kepustakaan atau kajian literatur (literature review, literature research) merupakan penelitian yang mengkaji atau meninjau secara kritis pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat di dalam tubuh literatur berorientasi akademik (academic-oriented literature), serta merumuskan kontribusi teoritis dan metodologisnya untuk topik tertentu".
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Literature Riview adalah penelitian yang mengkaji atau meninjau dari pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Manfaat Literature review

Manfaat dari literature review ini antara lain :
  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Sumber Literature Riview

  1. Tinjauan studi dari penelitian Nursaid dkk (2015)[61] “Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Siswa pada SMA Negeri 2 Rembang berbasis Web”. Tujuan utama penelitian ini adalah pembuatan sistem informasi yang dapat digunakan untuk penilaian hasil belajar. Penelitian ini diharapkan agar memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan pengolahan nilai hasil belajar siswa yang dilakukan oleh bapak, ibu guru pengajar dan wali kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kepustakaan, analisis, perencanaan, perancangan atau desain, pembangunan, uji coba sistem serta implementasi sistem.

  2. Tinjauan studi dari penelitian Rivai dkk (2014). [16] “Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web pada SMK Miftahul Huda Ngadirojo”. Tujuan dari penelitian ini adalah mampu membangun sebuah Sistem informasi yang bisa dimanfaatkan oleh SMK Miftahul Huda Ngadirojo untuk membantu mengolah data nilai siswa dengan efektif. Untuk metodologi yang di gunakan yaitu studi lapangan, studi pustaka, perancangan, pembangunan, uji coba dan implementasi serta mengunakan metode SWOT. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa mendapatkan data-data yang akurat yang nantinya dapat mempermudah pengerjaan tugas akhir membangun Sistem informasi pengolahan data nilai siswa dan akhirnya sistem tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan oleh SMK Miftahul Huda untuk mengelola nilai siswa dengan efektif.

  3. Tinjauan studi dari penelitian Surmalinda (2016). [62] “Rancang Bangun Sistem Informasi Nilai Siswa Pada Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Ngrejeng Kabupaten Bojonegoro”. Penelitian ini bertujuan untuk diharapakan perekapan nilai yang ada pada Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Ngrejeng Kabupaten Bojonegoro yang dulunya manual dapat menjadi terkomputerisasi dan kinerja menjadi lebih efisien dan dapat juga membantu kinerja dari pihak instansi tersebut. Adapun Metode yang digunakan dalam sistem informasi nilai siswa ini adalah SDLC (System Development Life Cycle). Yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu: identifikasi, analisis, desain, implementasi, testing, maintenance. Metodologi pengembangan yang digunakan adalah model PIECES. Dimana model PIECES merupakan urutan aktivitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem mulai dari kinerja, ekonomi, keamanan aplikasi, efesiensi, dan pelayanan.

  4. Tinjauan studi pustaka penelitian Verawati dkk (2015). [63] “Analisis Implementasi Sistem Pengolahan Data Nilai Siswa SD Negeri 2 Katekan”. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang hasil implementasi sistem pengolahan data nilai siswa di SD Negeri 2 katekan yang telah berjalan selama satu semester. Proses analisis dilakukan menggunakan analisis PIECES dengan membandingkan proses pengolahan nilai sebelum penerapan sistem pengolahan data nilai dengan setelah diterapkannya sistem pengolahan data nilai siswa di SD Negeri 2 Katekan .

  5. Tinjauan studi pustaka penelitian Juhriah (2015). [64] “Perancangan Sistem Informasi Hasil Penilaian Siswa di SMP Negeri 96 Jakarta Berbasis Web”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah bagi staff kurikulum maupun guru didalam mengelolah nilai serta bertujuan agar siswa, guru, walikelas serta user lain yang membutuhkan data nilai maupun data tentang siswa dapat diakses secara cepat dan efisien. Metode penelitian adalah metode grounded (grounded search) yaitu suatu metode penelitian berdasarkan pada fakta dan menggunakan menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori.

  6. Tinjauan studi pustaka penelitian Anulika dkk (2014).[65]" ”Design and Implementation of Result Processing System for Public Secondary Schools in Nigeria” ". Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pengolahan hasil nilai siswa di sekolah menengah dan memiliki beberapa kelebihan seperti pengurangan biaya pengolahan pengurangan waktu yang dihabiskan dalam menghitung hasil nilai siswa serta lebih fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai jenis pencatatan dan pengolahan data. Peneliti menggunakan dengan menggunakan Adobe Dreamweaver, Integrated Development Environment, untuk menciptakan Graphic User Interface dan menulis kode, MYSQL (My Structured Query Language) , sebuah Relational Database Management System (RDBMS) untuk membuat tabel database dan Rumah Pribadi halaman Pre-Processor (PHP), bahasa Scripting untuk berkomunikasi dengan dan memanipulasi database.

  7. Tinjauan studi pustaka penelitian Takramah dkk (2015).[66] " Student Database System for Higher Education: A Case Study at School of Public Health, University of Ghana. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menerima proses dan menghasilkan laporan akurat dan setiap pengguna dapat mengakses sistem pada internet dengan fasilitas yang disediakan dan juga dimaksudkan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna, konsisten, dan tepat waktu data serta informasi yang efisien dengan mengubah proses kertas ke bentuk elektronik. Sistem ini dikembangkan menggunakan teknologi seperti PHP, HTML, CSS dan MySQL. PHP, HTML dan CSS digunakan untuk membangun user interface dan database yang dibangun menggunakan MySQL. Sistem ini bebas dari kesalahan dan sangat efisien dan kurang memakan waktu karena perawatan yang diambil untuk mengembangkannya.

  8. Tinjauan studi pustaka penelitian Llanda dkk (2016).[67] “Assist Web-Based Grade Entry and Inquiry System” . Tujuan penelitian ini untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari registrar, instruktur dan siswa yang bisa memempersingkat waktu mereka, usaha dan untuk meningkatkan proses dan aliran dari sistem yang ada.metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan yaitu PHP, JavaScript, CSS dan bahasa HTML scripting digunakan untuk sistem awal dan MySQL DBMS digunakan untuk sistem akhir. Sistem ini dikembangkan ditemukan untuk dapat digunakan dalam hal yang efisiensi, mempengaruhi, menolong, kontrol, dan kemampuan belajar.

  9. Tinjauan studi pustaka penelitian Irfan (2012).[68] “Assessment of Student Result Information System Design in Vocational High School” . Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan perangkat lunak yang dapat mengelola data pribadi karyawan, data pribadi siswa dan data laporan hasil belajar siswa pada setiap semester dan setiap tahun dapat akses dari setiap waktu dan setiap tempat. Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan Model Waterfall. Software pengujian dilakukan melalui pengujian kotak putih dan kotak hitam, serta alpha dan beta melalui pengujian oleh sejumlah ahli dan pengguna. Hasil rancangan akhir menggunakan PHP dan MySQL untuk mengelola data pribadi karyawan, data pribadi siswa, dan laporan siswa hasil data belajar setiap semester dan setiap data tahun.

  10. Tinjauan studi pustaka penelitian Herman dkk (2013).[69]" “Grade Query System Using Mobile Devices for Students of the Juarez Autonomous University of Tabasco” ". Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan aplikasi agar siswa dapat berkonsultasi nilai dengan perangkat mobile pada Universitas Juarez Autonomous di Tabasco. Metodologi untuk mengembangkan layanan Web menggunakan SOHDM (Hypermedia Design Methodology Based on Object-Oriented Scenario) Metodologi ini melibatkan proses siklus dalam arti bahwa, dalam tahap tertentu kembali ke salah satu tahap sebelumnya dapat dilakukan untuk memperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan yang muncul.

  11. Maka, dari kesepuluh penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dengan judul Perancangan Sistem Informasi Penilaian Raport Siswa Berbasis Web pada SMA Perintis 1 Sepatan berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya tetapi berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya, maka penelitian ini dikembangkan.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum SMA Perintis 1 Sepatan

SMA Perintis 1 Sepatan bernaung dibawah Yayasan Mu’awanah Al-Amaliyah (YA’MAL), sebuah yayasan yang dalam akta notarisnya bergerak dalam bidang pendidikan, sosial dan kesehatan berkedudukan di Tangerang Provinsi Banten dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 302300418002 membuka 2 Program Keahlian.
Program keahlian yang ada di SMA Perintis 1 Sepatan antara lain; Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). SMA Perintis 1 Sepatan memiliki 6 ruang kelas, 18 orang guru, dan siswa sebanyak 143 siswa.

Sejarah Singkat SMA Perintis 1 Sepatan

SMA Perintis 1 Sepatan bernaung dibawah Yayasan Mu’awanah Al-Amaliyah (YA’MAL), sebuah yayasan yang dalam akta notarisnya bergerak dalam bidang pendidikan, social dan Kesehatan berkedudukan di Tangerang Provinsi Banten. Berdiri mulai tahun pelajaran 1989-1990 dengan SK Ketua Yayasan nomor 022/YA’MAL/IX/1990 tanggal 10 Januari 1990. Memperoleh ijin pendirian dari Kepala Kanwil Depdikbud Prov. Jawa Barat nomor 34/I02/Kep/E/1991 tanggal 23 April 1991. Memperoleh Piagam NSS dengan nomor B04154003 dari Dirjen Dikdasmen tanggal 17 Februari 1992.
Mendapat Piagam Jenjang Akreditasi “Diakui” dari Dirjen Dikdasmen tanggal 17 Januari 1994 nomor B 02.1024 (U). Mendapat Sertifikat Akreditasi dengan predikat “A” (Amat Baik) tanggal 9 Februari 2007 dari Badan Akreditasi Sekolah Nasional. Mendapat NSS baru dari Kepala Dinas Pendidikan Kab. Tangerang tanggal 16 Januari 2007 Nomor 302300418002.
Menggunakan struktur Kurikulum KTSP 2006 dengan tambahan kurikulum institusional berupa pendidikan keagamaan dan muatan lokal yang bersifat keterampilan yang disesuaikan dengan jurusan masing-masing.

Visi SMA Perintis 1 Sepatan

Menjadi Sekolah kebanggaan masyarakat Desa Karet dan sekitarnya dalam meningkatkan kwalitas sumber daya manusia untuk membangun kesatuan bangsa.

Misi SMA Perintis 1 Sepatan

Meningkatkan kinerja Kepala Sekolah, Guru dan Tata Usaha serta meningkatkan Disiplin Siswa agar terbentuk Akhlakul Karimah.

Tujuan SMA Perintis 1 Sepatan

Menghasilkan lulusan yang memiliki sikap terpuji, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur berdasarkan iman dan taqwa membangun dan menemukan jati diri siswa melalui proses belajar mengajar yang aktif, kreatif, efektif, serta menyenangkan menghasilkan siswa yang berprestasi menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan masyarakat. Memberikan penghargaan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan siswa yang berprestasi membudayakan sikap kekeluargaan diantara warga SMA Perintis I Sepatan.

Struktur Organisasi SMA Perintis I Sepatan

Struktur organisasi SMA Perintis 1 Sepatan dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

Wewenang dan Tanggung Jawab SMA Perintis 1 Sepatan

Tugas Kepala Sekolah

Membantu Kepala Sekolah dalam rangka pelaksanaan kurikulum antara lain:
  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan di sekolah.
  2. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan serta faktor-faktor pendukungnya.
  3. Mengadakan pembinaan kepada guru, karyawan secara berkala maupun pada saat diperlukan.
  4. Berusaha memberikan pengarahan, petunjuk dan pemecahan masalah kepada bawahannya.
  5. Dapat memberikan inspirasi dan teladan dalam kreatifitas dalam kedisiplinan.
  6. Membimbing dan mengkoordinasikan dalam melaksanakan kegiatan sekolah selama satu tahun.
  7. Membuat program kerja selama satu (1) tahun yang akan datang.
  8. Membuat rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS) .
  9. setiap akhir tahun pelajaran membuat laporan tentang laporan program kerja selama satu (1) tahun.
  10. Menyusun laporan daftar inventaris pengadaan dan perbaikan inventaris.
  11. Menyusun laporan penilaian tenaga pimpinan, tenaga edukatip dan penilaian tenaga administrasi.

Tugas Wakabid Kurikulum

Melaksanakan tugas kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan hadir/sakit.
  1. Tugas hariannya adalah:
    1. Memeriksa daftar hadir guru.
    2. Memantau kegiatan sekolah.
    3. Memeriksa program dan satuan pembelajaran (Silabus).
    4. Mengatasi hambatan yang mengganggu kegiatan belajar mengajar.
    5. Memeriksa agenda dan daftar hardir guru dan karyawan.
    6. Mengadakan rapat atau pertemuan mingguan.
    7. Mengatur penyediaan perlengkapan sekolah.
  2. Tugas bulanannya adalah:
  1. Melaksanakan pemeriksaan buku kelas dan daftar hadir guru.
  2. Memeriksa kumpulan suatu pelajaran, target kurikulum dan daya serap.
  3. Melaksanakan program pengayaan dan klinik mata pelajaran.
  4. Menyusun jadwal pelajaran.
  5. Menyusun kriteria kenaikan kelas.
  6. Membuat laporan pelaksanaan program kerja.

Tugas Wakabid Kesiswaan

  1. Menyusun program kerja.
  2. Menyusun dan melaksanakan pembinaan siswa.
  3. Melaksanakan bimbingan dan pengarahan siswa dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah.
  4. Melaksanakan bingan atau pengarahan dan pengarahan dan pengendalian kegiatan OSIS dan ekstrakurikuler.
  5. Membina dan melaksanakan 6 K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kedisiplinan, dan Kekekeluargan) .
  6. Melaksanakan Upacara setiap hari senin atau hari-hari besar lainnya.
  7. Mengatasi setiap terjadi kasus siswa.
  8. Menjalin hubungan antara sekolah guru dan orang tua.
  9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala.
  10. Membuat laporan pertangung jawaban program kerja selama setahun.

Tugas Bimbingan Penyuluhan (BP/BK)

  1. Menyusun program BP/BK.
  2. Membantu memecahkan masalah.
  3. Menyelenggarakan program pertemuan dengan wali kelas.
  4. Mengadakan bimbingan kelompok dan penyuluhan secara individu.
  5. Mengadakan psikotes bakat.
  6. Mengisi dan mengkoordinasi bakat pribadi siswa.
  7. Memanfaatkan jam kosong untuk konsultasi terhadap siswa.
  8. Melaksanakan bimbingan karier dan membantu penyuluhan serta mendaftarkan ke Perguruan Tinggi Negeri.

Tugas Wali Kelas

  1. Membina dan menjaga untuk terbinanya 6 K di kelas.
  2. Mewakili orang tua dan pimpinan sekolah dalam lingkungan kelas.
  3. Membantu mengembangkan kecerdasan bakat dan minat siswa.
  4. Menanamkan akhlak dan budui pekerti untuk memperkuat pribadi siswa.
  5. Mengerti dan mengetahui kreatifitas dan kwalitas anak didiknya di sekolah.
  6. Mengetahui identitas siswa secara mendalam.
  7. Mengadakan penilaian tentang prilaku dan kelakuan siswa.
  8. Mengatasi dan mengambil tindakan apabila terjadi masalah di kelas.
  9. Mempersiapkan dan mengisi buku raport siswa.
  10. Membuat laporan pertanggung jawaban program kerja secara berkala.

Tugas Guru

  1. Hadir 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
  2. Megajar di kelas tepat waktu.
  3. Keluar dari kelas setelah tanda bel berbunyi.
  4. Tetap dikelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
  5. Membuat program dan rencana pengajaran.
  6. Mengadakan penilaian belajar selama KBM.
  7. Mengisi daftar nilai siswa.

Tugas Ketua Jurusan

  1. Penyusunan program dan penembangan program pilihan/program studi.
  2. Koordinasi penggunaan laboratorium/ruang praktek/sanggar.
  3. Peningkatan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan.
  4. Merevisi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam program pilihan/program studi yang bersangkutan.
  5. Koordinasi kegiatan guru-guru praktek dan guru teori.
  6. Merencanakan dan menyiapkan bahan-bahan sesuai dengan kebutuhan kegiatan praktek.
  7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan program pilihan/ program studi secara berkala.
  8. Berkoordinasi dengan guru dan mendata siswa untuk mata diklat yang belum tuntas.

Tugas Guru Piket

  1. Hadir 15 menit sebelum jam belajar dimulai.
  2. Menjaga ketertiban didalam lingkungan sekolah.
  3. Melarang siapapun yang masuk di area sekolah pada jam efektif belajar.
  4. Mencatat siswa dan guru yang terlambat.
  5. Mencatat siswa atau guru yang tidak hadir.
  6. Mencatat dan mengeluarkan siswa yang terlambat.

Tugas Tata Usaha

  1. Membantu Kepala Sekolah, Kepala Urusan, Wali Kelas dan guru di bidang administrasi.
  2. Mampu bekerjasama dan saling membantu dalam menjalankan tugas administrasi.
  3. Menguasai pekerjaan administrasi dalam hal pengoperasian peralatan administrasi.
  4. Pembuatan surat-surat dan pengarsipan.
  5. Pembuatan data-data dan pengolahannya sehingga menjadi sumber informasi yang baik dan menarik.
  6. Membuat laporan hasil pekerjaan.
  7. Melayani seluruh pembayaran pos-pos pembiayaan SMA.
  8. Menyetorkan ke yayasan dan Bank sesuai dengan posnya masing-masing.
  9. Melaporakan siswa yang belum melunasi pembayaran.
  10. Membantu bendahara dalam proyek sekolah.
  11. Membantu tugas-tugas kepala sekolah di bidang administrasi.
  12. Memberikan pelayanan kepada orang tua murid dan guru serta tamu dinas lainya.
  13. Mengangkat dan menerima telepon.
  14. Mengarsipkan surat-surat masuk dan keluar.
  15. Menyediakan notulen setiap ada rapat.
  16. Melayani siswa dalam menyelesaikan administrasi sekolah.
  17. Mengisi data buku induk siswa.
  18. Mengajukan permohonan barang atau alat kantor di logistic.

Tugas Pramubakti

  1. Menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
  2. Memelihara dan menjaga barang-barang inventaris sekolah.
  3. Melaporkan kondisi barang-baran inventaris secara bertahap kepada Kepala Sekolah.
  4. Menyapu lingkungan kelas sebelum masuk, sesudah istirahat dan sesudah siswa pulang.
  5. Mengirim, mendistribusikan dan mencuci rantang Catering.
  6. Bertanggung jawab terhadap kebersihan WC.
  7. Membantu melayani pimpinan guru dan karyawan.
  8. Membuat dan menyuguhkan hidangan makan dan minuman.
  9. Mencuci dan membuat minuman untuk seluruh pimpinan, guru dan karyawan.
  10. Membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya.
  11. Memelihara tanaman dalam pot dan taman.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

Unified Modeling Language (UML) Sistem

Use Case Diagram

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Berikut penjelasan "use case diagram" pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Use Case Diagram
Berdasarkan gambar 3.2 Use Case diagram yang berjalan saat ini terdapat:
  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan penilaian.
  2. Enam actor yang melakukan kegiatan diantaranya: siswa, guru mata pelajaran, staff kurikulum, wali kelas, kepala sekolah, dan wali murid.
  3. Sembilan use case yang biasa dilakukan aktor–aktor tersebut diantaranya: melakukan ujian, menilai hasil ujian, menerima nilai ujian, merekap nilai ujian, menerima rekapan nilai perkelas, mengarsipkan data nilai perkelas, membuat raport, menandatangani raport , menerima raport.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Berikut penjelasan activity diagram pada gambar 3.3
Gambar 3.3. "Activity Diagram Penilaian Raport yang Sedang Berjalan"
Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram penilaian raport yang sedang berjalan saat ini :
  1. Terdapat satu initial node, objek yang diawali.

  2. Terdapat 13 action state dari sistem diantaranya: mengerjakan ujian, menilai hasil ujian, menyerahkan data nilai ujian, menerima data nilai ujian, merekap data nilai ujian, menerima rekapan nilai perkelas, mengarsipkan data nilai perkelas, membuat laporan raport, menandatangani raport, menerima laporan raport, menandatangani laporan raport, memberikan raport, menerima raport.
  3. Terdapat satu final state, objek yang diakhir.

Sequence Diagram

Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem penilaian raport siswa yang berjalan saat ini. Berikut penjelasan sequence diagram pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Sequence Diagram Penilaian Raport yang Sedang Berjalan
Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Penilaian Raport yang sedang berjalan saat ini:
  1. Terdapat 6 actor yang melakukan kegiatan, yaitu guru mata pelajaran, siswa, wali kelas, staff kurikulum, kepala sekolah, dan wali murid.

  2. Terdapat 17 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor –aktor.
  3. Terdapat 4 lifeline mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis SWOT

Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk menemukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelemahan dan kekuatan sistem sehingga sistem baru dapat mengatasi kelemahan tersebut. Faktor-faktor yang terdapat pada analisis SWOT dapat berupa Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses) ,Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Hasil analisis SWOT tentang penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:
Tabel 3.1. Analisis SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

Nama Masukan  : Siswa
Fungsi : Untuk mengetahui identitas siswa
Sumber : Siswa
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap satu semester (12 bulan)
Format : 143 siswa
Keterangan : Berisi data siswa


Nama Masukan  : Guru
Fungsi : Untuk mengetahui identitas guru
Sumber : Guru
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap penerimaan guru baru
Format : 22 Guru
Keterangan : Berisi data-data guru


Nama Masukan  : Nilai
Fungsi : Untuk pendataan nilai ulangan harian, nilai UTS, nilai UAS dan nilai ekstrakulikuler
Sumber : Guru mata pelajaran
Media : Kertas
Frekuensi : persemester
Format : 18 sampai 20 mata pelajaran
Keterangan : Berisi data nilai ulangan harian, nilai UTS, nilai UAS dan nilai ekstrakulikuler


Nama Masukan  : Kelas
Fungsi : Untuk pendataan kelas
Sumber : Staff kurikulum
Media : Kertas
Frekuensi : Persemester
Format : Enam kelas
Keterangan : Berisi data kelas


Nama Masukan  : Mata pelajaran
Fungsi : Untuk pendataan mata pelajaran
Sumber : Staff kurikulum
Media : Kertas
Frekuensi : Persemester
Format : 18 sampai 20 mata pelajaran
Keterangan : Berisi data mata pelajaran
Analisa Proses
Analisis proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respon baik karna adanya data input. Di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
Proses tersebut diawali dengan guru memberikan soal ujian kepada siswa, siswa melakukan ujian sekolah lalu hasil ujian tersebut diperiksa oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Setelah di dapatkannya hasil nilai ujian siswa, hasil nilai ujian tersebut di serahkan oleh guru mata pelajaran kepada wali kelas. Setelah didapatkan nilai hasil ujian siswa dari guru mata pelajaran, wali kelas merekap nilai tersebut sehingga menjadi nilai perkelas dan nilai siswa tersebut di masukan ke raport siswa. Nilai perkelas diserahkan kepada staff kurikulum untuk diarsipkan sedangkan raport siswa yang sudah ditandatangani wali kelas diserahkan kepada kepala sekolah untuk ditanda tangani. Setelah raport di tanda tangani kepala sekolah, raport tersebut di serahkan kembali ke wali kelas dan selanjutnya wali kelas menyerahkan raport tersebut kepada wali murid.
Nama Modul : Siswa setiap persemester
Masukan : Data siswa
Keluaran : Laporan data siswa
Ringkasan Proses : Siswa mengisi mengisi data pribadi lalu diserahkan kepada staff TU, kemudian staff TU melakukan pendataan siswa.


Nama Modul : Guru setiap penerimaan guru baru
Masukan : Data guru
Keluaran : Laporan data guru
Ringkasan Proses : Proses yang terjadi saat penerimaan guru baru, guru mengisi data pribadi lalu di serahkan kepada staff TU sekolah.


Nama Modul : Kelas, setiap persemester
Masukan : Data kelas
Keluaran : Laporan data kelas
Ringkasan Proses : Proses yang terjadi saat penerimaan siswa baru, siswa melakukan pendaftaran lalu di serahkan kepada staff TU setelah itu staff kurikulum melakukan pembagian kelas.


Nama Modul : Mata pelajaran, setiap persemester
Masukan : Data mata pelajaran
Keluaran : Laporan mata pelajaran
Ringkasan Proses : Proses yang terjadi saat staff kurikulum memberikan data mata pelajaran kepada staff TU kemudian staff TU mencatat data mata pelajaran


Nama Modul : Nilai siswa, setiap semester
Masukan : Nilai ulangan harian
Keluaran : Laporan nilai ulangan harian siswa
Ringkasan Proses : Siswa melakukan ulangan harian, guru mata pelajaran menilai ulangan harian tersebut, lalu nilai ulangan harian di serahkan kepada masing-masing walikelas.


Nama Modul : Nilai siswa, setiap semester
Masukan : Nilai ekstrakulikuler
Keluaran : Laporan nilai ekstrakulikuler siswa
Ringkasan Proses : Proses yang terjadi apabila siswa mengikuti ekstrakulikuler, guru ekstrakulikuler melakukan pencatatan hasil nilai ekstrakulikuler siswa lalu di serahkan kepada wali kelas masing-masing siswa.


Nama Modul : Nilai siswa, setiap persemester
Masukan : UTS (Ujian Tengah Semester)
Keluaran : Laporan nilai UTS siswa
Ringkasan Proses : Proses yang terjadi apabila siswa melakukan UTS (Ujian Tengah Semester), guru mata pelajaran melakukan pencatatan hasil nilai UTS (Ujian Tengah Semester) siswa lalu di serahkan kepada wali kelas masing-masing siswa.


Nama Modul : Nilai siswa, setiap persemester
Masukan : UAS (Ujian Akhir Semester)
Keluaran : Laporan nilai UAS siswa
Ringkasan Proses : Proses yang terjadi apabila siswa melakukan UAS (Ujian Akhir Semester), guru mata pelajaran melakukan pencatatan hasil nilai UAS (Ujian Akhir Semester) siswa lalu di serahkan kepada wali kelas masing-masing siswa.


Nama Modul : Ranking, setiap persemester
Masukan : Nilai siswa
Keluaran : Laporan ranking nilai siswa
Ringkasan Proses : Proses yang terjadi apabila siswa melakukan ujian, guru mata pelajaran melakukan pencatatan hasil nilai ujian siswa lalu di serahkan kepada wali kelas masing-masing siswa kemudian walikelas melihat dan membandingan nilai setiap siswa untuk mengetahui siapa yang mendapat nilai tertinggi dan siapa yang mendapat nilai terendah.


Analisa Keluaran
Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, meliputi:
Nama Keluaran : Laporan data guru.
Fungsi : Mencetak laporan data guru setiap penerimaan guru baru
Media : Kertas
Rangkap : Lima lembar.


Nama Keluaran : Laporan data siswa.
Fungsi : Mencetak laporan data siswa persemester
Media : Kertas
Rangkap : Lima lembar.


Nama Keluaran : Laporan data kelas.
Fungsi : Mencetak laporan data kelas persemester
Media : Kertas
Rangkap : Tiga lembar.


Nama Keluaran : Laporan data mata pelajaran.
Fungsi : Mencetak laporan data mata pelajaran persemester
Media : Kertas
Rangkap : Tiga lembar.


Nama Keluaran : Laporan nilai ulangan harian.
Fungsi : Mencetak laporan nilai ulangan harian persemester
Media : Kertas
Rangkap : Dua lembar.


Nama Keluaran : Laporan nilai ekstrakulikuler.
Fungsi : Mencetak laporan nilai ekstrakulikuler persemester
Media : Kertas
Rangkap : Tiga lembar.


Nama Keluaran : Laporan nilai UTS.
Fungsi : Mencetak laporan nilai UTS persemester
Media : Kertas
Rangkap : Tiga lembar.


Nama Keluaran : Laporan nilai UAS.
Fungsi : Mencetak laporan nilai UAS persemester
Media : Kertas
Rangkap : Tiga lembar.


Nama Keluaran : Laporan ranking nilai siswa
Fungsi : Mencetak laporan ranking nilai siswa persemester
Media : Kertas
Rangkap : Tiga lembar.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Monitor : 20” HP LED LCD
  3. Mouse : Optik
  4. Harddisk : 500 GB HDD
  5. Keyboard : Standart
  6. Printer : hp deskjet 1000
  7. RAM : 2 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7 Ultimate
  2. Microsoft Office Word 2007
  3. Microsoft Office Excel 2007
  4. Visual paradigm for UML 6.4 Enterpise Edition
  5. Paint

Hak Akses (Brainware)

  1. Admin
  2. Walikelas
  3. Kepala sekolah
  4. Siswa/wali murid

Pemecahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Sistem yang sedang berjalan sudah mengunakan komputer, namun penggunaan komputer disini hanya diguanakan untuk penyimpanan saja, yakni dengan menggunakan program komputer Ms. Word, Ms. Excel saja, sedangkan untuk proses penginputan nilai masih masih dilakukan secara manual. Adapun permasalahan yang terdapat pada sistem berjalan ini sebagai berikut:

  1. Penilaian raport yang berjalan saat ini di SMA Perintis 1 Sepatan adalah adanya 143 siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya.
  2. Dalam hal penyimpanan data-data nilai membutuhkan alat tulis yang banyak terutama buku, dan apabila terjadi kerusakan pada buku tersebut dan tidak ada back up data yang memadai dan bisa menyebabkan hilangnya data–data tersebut.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah permasalahan yang dihadapi di SMA Perintis 1 Sepatan, bahwa dalam penelitian ini akan memberikan alternatif sebuah pemecahan masalah yang mendukung dan bisa menjadi referensi bagi SMA Perintis 1 Sepatan. Adapun alternatif pemecahan masalah, diantaranya :

  1. Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya sistem penilaian raport yang dilakukan secara manual diperbaharui dengan menerapkan sistem yang terkomputerisasi.
  2. Membuat sistem penilaian yang menggunakan program PHP dan MySQL. Sistem baru ini diharapkan dapat mempercepat proses penilaian ulangan umum serta menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut, dibandingkan dengan sistem yang lama. Penulis memilih program PHP dan MySQL karena dengan menggunakan program PHP dan MySQL dapat mempermudah penggunanya dalam menyelesaikan pekerjaan.

User requirement

User requirement atau bisa disebut juga sebagai kebutuhan user, yang menjelaskan mengenai kemampuan software yang hendak dibangun dari sudut pandang user.

Sitemap Sistem Penilaian Raport

Berdasarkan laporan penelitian maka diusulkan gambar sitemap sistem penilaian raport siswa pada gambar 3.5. sebagai berikut:

Gambar 3.5. Sitemap Sistem Penilaian Raport Siswa

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. Berikut dijelaskan elisitasi tahap I seperti pada tabel 3.2:

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap II seperti pada tabel 3.2:

Tabel 3.3. Diagram Elisitasi Tahap II
  1. M = Mandatory (yang diinginkan )

  2. D = Desirable ( diperlukan )

  3. I = Inessential ( yang tidak mutlak diinginkan )

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap III seperti pada tabel 3.3:

Tabel 3.4. Diagram Elisitasi Tahap III
  1. T = Technical

  2. O = Operational

  3. E = Economic

  4. L = Low

  5. M = Middle

  6. H = High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

Tabel 3.5. Tabel Final Draft Elisitasi

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses penilaian raport siswa secara konfensional menjadi penilaian raport siswa secara online. Sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 4.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu beranda
    3. Melakukan akses sistem
    4. Melakukan penginputan data siswa dan data guru
    5. Melihat data nilai ulangan harian, data nilai UTS dan data nilai UAS
    6. Melakukan logout
  2. Wali Kelas
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu beranda
    3. Melakukan akses sistem
    4. Melakukan penginputan data nilai ulangan harian, data nilai UTS dan data nilai UAS
    5. Melihat data siswa dan data guru
    6. Melakukan logout
  3. Wali Murid/Siswa.
  1. Melakukan login sitem
  2. Menampilkan menu beranda
  3. Melakukan akses sistem
  4. Melihat data siswa, data guru, data nilai ulangan harian, data nilai UTS dan data nilai UAS
  5. Melakukan logout

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Berikut penjelasan use case diagram pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan pada Sistem Penilaian Raport Siswa

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

  1. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian raport siswa

  2. Terdapat empat aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu admin, walikelas, kepala sekolah dan siswa.

  3. Terdapat lima use case yang dapat dilakukan aktor tersebur yaitu halaman utama, login, halaman utama admin, halaman utama penilaian raport dan logout.

  4. Terdapat 12 include, yaitu edit data guru, edit data siswa, data, guru, siswa, nilai ekstra, ulangan harian, ekstrakulikuler, raport, UTS, UAS dan transkip nilai.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Berikut penjelasan activity diagram pada gambar 4.2 dan 4.3.

Gambar 4.2. Activity Diagram Usulan pada Sistem Admin

Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram terdiri atas:

  1. Satu initial node, sebagai awal objek.

  2. Terdapat 9 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. Satu final node, objek yang diakhiri.


Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan pada Sistem Penilaian Raport

Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram terdiri atas:

  1. Satu initial node, sebagai awal objek.

  2. Terdapat 15 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. Satu final node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem usulan ini. Berikut penjelasan sequence diagram pada gambar 4.4 dan 4.5.

Gambar 4.4. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Admin

Berdasarkan gambar 4.4 sequence diagram pada sistem admin terdapat:

  1. Enam lifeline antar muka yang saling berinteraksi.

  2. Satu aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin.

  3. 14 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

  4. Satu decision node untuk member keputusan.


Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Penilaian Raport

Berdasarkan gambar 4.5 sequence diagram usulan pada sistem penilaian raport :

  1. Terdapat 14 linelife antar muka yang saling berinteraksi.

  2. Tiga aktor yang melakukan kegiatan yaitu wali kelas, kepala sekolah dan siswa.

  3. Terdapat 46 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

  4. Tiga decision node untuk member keputusan.


Rancangan Basis Data

Rancangan basis data pada sistem usulan penilaian raport siswa SMA Perintis 1 Sepatan digambarkan dengan menggunakan class diagram. Selain itu, rancangan basis data juga berisi spesifikasi basis data yang dibuat.

Class Diagram Yang Diusulkan

Class diagram merupakan diagram yang menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Berikut adalah class diagram sistem usulan SMA Perintis 1 Sepatan :

Gambar 4.6. Class Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.6 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat:

  1. Terdapat 7 class yaitu : datauser, datasiswa, dataguru, datamapel, datamapel_ekstra, tbnilai, dan tbnilai_ekstra.

  2. Terdapat 8 association, yaitu relasi yang menghubungkan antar class.

Spesifikasi Basis Data

Dalam merancang sebuah sistem informasi yang baik, perlu adanya perancangan database atau basis data. Berikut merupakan rancangan basis data pada sistem usulan SMA Perintis 1 Sepatan.


Tabel 4.1 Data User
  1. Nama tabel : Level
    Media : Harddisk
    Fungsi  : untuk menyimpan data akses
    Primary Key : id_level
    Panjang Record : 41
    Struktur : id_level, nama_level, username, password


  2. Tabel 4.2 Data Guru
  3. Nama Tabel : data guru
    Media : Hardisk
    Fungsi  : untuk menyimpan data guru
    Primary Key : id
    Panjang Record : 76
    Struktur : id, nama, status, jenis_kelamin, tempat_lahir, tgl_lahir, hp, alamat, foto, password, id_level


  4. Tabel 4.3 Data Siswa
  5. Nama Tabel : data siswa
    Media : Hardisk
    Fungsi  : untuk menyimpan data siswa
    Primary Key : nis
    Panjang Record : 81
    Struktur : nis, nama, kelas, jenis_kelamin, tempat_lahir, tgl_lahir, hp, hp_ortu, alamat, foto, password, id_level




  6. Tabel 4.4 Data Mapel
  7. Nama Tabel : data mapel
    Media : Hardisk
    Fungsi  : untuk menyimpan data mata pelajaran
    Primary Key : kdmapel
    Panjang Record : 13
    Struktur : kdmapel, maple, tingkat, jurusan


  8. Tabel 4.5 Mapel Ekstra
  9. Nama Tabel : data mapel ekstra
    Media : Hardisk
    Fungsi  : untuk menyimpan data mata pelajaran ekstra
    Primary Key : id
    Panjang Record : 10
    Struktur : id, kdmapel_ekstra, maple_ekstra


  10. Tabel 4.6 Nilai
  11. Nama Tabel : tabel nilai
    Media : Hardisk
    Fungsi  : untuk menyimpan data nilai
    Primary Key : id
    Panjang Record : 33
    Struktur : id, nis, kd_mapel, nilai, jns_nilai, kelas, semester


  12. Tabel 4.7 Nilai Ekstra
  13. Nama Tabel : tabel nilai ekstra
    Media : Hardisk
    Fungsi  : untuk menyimpan data nilai ekstra
    Primary Key : id
    Panjang Record : 33
    Struktur : id, kdmapel_ekstra, idsiswa, kelas, semester, nilai, tgl.



Rancangan Prototype/Tampilan

Rancangan Halaman Utama

Halaman ini berisi slide foto-foto sarana dan prasarana SMA Perintis 1 Sepatan, serta hal-hal mengenai SMA Perintis 1 Sepatan.

Gambar 4.7. Rancangan Tampilan Halaman Utama


Rancangan Tampilan Halaman Profil

Halaman ini berisi tentang profil sekolah dan sejarah SMA Perintis 1 Sepatan.

Gambar 4.8. Rancangan Tampilan Halaman Profil


Rancangan Tampilan Halaman Visi Misi

Halaman ini berisi tentang visi dan misi SMA Perintis 1 Sepatan

Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Halaman Visi Misi


Rancangan Tampilan Login

Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Login


Rancangan Tampilan Berhasil Login

Setelah berhasil login, siswa atau admin akan langsung masuk ke halaman utama agar siswa atau admin dapat langsung mengakses menu-menu di sistem raport.

Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Berhasil Login


Rancangan Tampilan Menu Data

Menu ini berisi tentang halaman data siswa dan data guru

Gambar 4.12. Rancangan Tampilan Menu Data


Rancangan Tampilan Menu Data Guru

Menu ini berisi tentang data guru SMA Perintis 1

Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Menu Data Guru

Rancangan Tampilan Menu Data Siswa

Menu ini berisi tentang data siswa SMA Perintis 1 Sepatan

Gambar 4.14. Rancangan Menu Tampilan Data Siswa

Rancangan Tampilan Menu Nilai Ekstra

Menu ini berisi tentang nilai ulangan harian dan nilai ekstrakulikuler

Gambar 4.15. Rancangan Tampilan Menu Nilai Ekstra


Rancangan Tampilan Menu Raport

Menu ini berisi tentang nilai-nilai siswa SMA Perintis 1 Sepatan

Gambar 4.16. Rancangan Tampilan Menu Raport


Rancangan Tampilan Menu Transkip Nilai

Menu ini berisi tentang kumpulan nilai semua mata pelajaran dari SMA kelas 1 semester 1 hingga kelas 3 semester 2 (lulus) siswa SMA Perintis 1 Sepatan

Gambar 4.17. Rancangan Tampilan Menu Transkip Nilai

Implementasi sistem yang diusulkan

Prototype merupakan rancangan visualisasi interface/tampilan pada sistem yang akan dibangun. Setelah dilakukan desain, rancangan sistem yang diusulkan akan ditampilkan seperti di bawah ini:

Tampilan Menu Login

Gambar 4.18. Tampilan Menu Login


Tampilan Menu Home

Gambar 4.19. Tampilan Menu Home


Tampilan Admin Menu Data Guru

Gambar 4.20. Tampilan Admin Menu Data Guru


Tampilan Admin Input Data Guru

Gambar 4.21. Tampilan Admin Input Data Guru


Tampilan Admin Menu Data Siswa


Gambar 4.22. Tampilan Admin Menu Data Siswa


Tampilan Admin Input Data Siswa

Gambar 4.23. Tampilan Admin Input Data Siswa



Tampilan Walikelas Input Data Nilai



Gambar 4.24. Tampilan Walikelas Input Nilai



Tampilan Menu Transkip Nilai

4.25. Tampilan Menu Transkip Nilai


Testing

Implementasi program sistem penilaian raport siswa pada SMA Perintis 1 Sepatan dilakukan dengan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar program tersebut. Apabila input diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tabel 4.8. Blackbox Testing Program


Spesifikasi Sistem yang Diusulkan

Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem suatu unit personal computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

  1. Processor : Pentium Core 2 Duo
  2. Monitor : LG Flatron W1642S 17”
  3. Mouse : Optik
  4. Harddisk : 160 GB
  5. Keyboard : Standar
  6. Printer : Canon ip1980
  7. RAM : 1024 MB

Perangkat lunak

  1. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate
  2. Browser : Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome
  3. Wamp

Brainware

  1. Administrator (Admin) : Admin sudah semestinya mengerti dengan sistem yang dibuat oleh penulis, minimal user ini mengenal dasar-dasar dari penggunaan sistem ini. Oleh karena itu tenaga-tenaga yang terampil sangat dibutuhkan sebagai admin dan dalam sistem ini yang bertindak sebagai admin adalah bagian kurikulum.
  2. User : Wali Kelas, siswa dan kepala sekolah.

Schedule implementasi

Rencana implementasi sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana implementasi adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal ang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem.

Rencana implementasi yang diusulkan ini mempunyai kegiatan dan selang waktu pelaksanaan kegiatan tersebut serta urutan-urutan pelaksanaannya, antara lain:

a. Pembuatan program

b. Penginstalan software pendukung.

c. Test program

d. Evaluasi program

e. Perbaikan program

d. Implementasi program

e. Pelatihan admin

f. Dokumentasi

Tabel 4.9. Tabel Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut adalah beberapa perincian biaya yang ditunjukkan pada tabel 4.10 dibawah ini:

Tabel 4.10. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasi penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Sistem penilaian raport yang berjalan saat ini di SMA Perintis 1 Sepatan belum sepenuhnya terkomputerisasi. Mekanisme kerjanya adalah menerima berkas penilaian 143 siswa dari setiap guru mata pelajaran setelah itu dicatat dalam buku kumpulan nilai dan menyalinnya kembali dalam satu buku yang disebut dengan raport. Setelah penyalinan tersebut raport disimpan dan dibagikan kepada setiap wali murid pada waktu penyerahan raport berlangsung. Dalam jangka waktu yang ditentukan oleh pihak sekolah, siswa diminta untuk mengembalikan raport tersebut kepada guru wali setiap kelas.

  2. Kendala dalam penilaian raport yang berjalan saat ini di SMA Perintis 1 Sepatan adalah adanya 143 siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Tak jarang penyimpanan nilai siswa dicatat dan disimpan secara konvensional oleh para guru.

  3. Dalam merancang sistem informasi penilaian raport siswa yang diusulkan, peneliti menggunakan orientasi objek (Unified Modeling Language) dan implementasinya menggunakan bahasa pemograman PHP serta database MySQL.

Saran

Dalam penerapan sistem yang berjalan, penulis ingin mengemukakan saran-saran agar sistem bisa berjalan dengan baik, diantaranya:

  1. Merancang sistem penilaian raport berbasis website agar dapat membantu kinerja guru dalam penginputan nilai serta membantu orangtua siswa dalam memantau nilai putra/i-nya di sekolah.

  2. Dalam penerapan sistem penilaian raport siswa, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi peralatannya (software dan hardware) maupun sumber daya manusia agar sistem dapat berjalan secara maksimal.

  3. Apabila sistem yang baru sudah berjalan, perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai perubahan dan perkembangan pada SMA Perintis 1 Sepatan



DAFTAR PUSTAKA

  1. Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. “Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin”. Yogyakarta: Jurnal Semnasteknomedia Universitas Amikom Yogyakarta.
  2. Yuliana, Khozin dan Saptono Ramadhan. 2017. “Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Angkutan Umum pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang Berbasis Arduino Uno”. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global STMIK Bina Sarana Global Tangerang. Vol.7 No.2:45.
  3. Zulham, Muhammad, Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad. 2014. “Perancangan Aplikasi Keamanan Data Email Menggunakan Algoritma Enkripsi RC6 Berbasis Android”. Medan: Seminar Nasional Informatika STMIK Potensi Utama Medan.
  4. 4,0 4,1 4,2 Darmawan. Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
  5. Iqbal, Abdurohman dan Leni Fitriani. 2016. “Perancangan Website Radar Garut di Perusahaan Wahana Semesta Garut”. Garut: Journal STT Garut. Vol.13 No.1:171-172.
  6. Wibowo, Yudi Wahyu, Paulus Insap Santosa dan Eko Nugroho. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Posyandu Online”. Surakarta: Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta:E-116.
  7. 7,0 7,1 Winarsih, Linda Puji, Fransiska dan Danang Aditya Nugraha. 2015. “Sistem Informasi Pengolahan Raport di SMPK ST Antonius Kalipare Berbasis Web”. Diakses pada Link http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JFTI/article/view/505/272 (9 November 2017).
  8. Juhriah, Een. 2015. "Perancangan Sistem Informasi Hasil Penilaian Siswa di Smp Negeri 96 Jakarta Berbasis Web". Jakarta: Journal Lppmunindra Universitas Indraprasta PGRI Tahun 2015.
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 9,4 9,5 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer. Jakarta : Rineka Cipta.
  10. Rahman, Taufiq. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  11. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  12. Ziliwu, Videl Firmansyah. 2013. “Sistem Informasi Akademik di SMA Negeri 1 Margahayu Bandung Berbasis Client Server”. Bandung: Elib Unikom Universitas Komputer Indonesia Bandung Tahun 2013.
  13. Nurgaha, Tana. 2015. “Sistem Informasi Penjualan Perlengkapan Olahraga di NQ Sport Fashion”. Bandung: Elib Unikom Universitas Komputer Indonesia Bandung Tahun 2015.
  14. Putri, Adria Pratama, Taufeni Taufik dan Susilatri. 2016. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Sistem Informasi Akuntansi, dan Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hilir). Riau: Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Vol.3 No.1:2430.
  15. 15,0 15,1 15,2 15,3 Arief. 2013. "Nilai informasi". Diakses pada Link http://informatika.web.id/nilai-informasi.htm (3 Desember 2017).
  16. 16,0 16,1 16,2 Rivai, Dani Ainur, dan Bambang Eka Purnama. 2014. “Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web pada SMK Miftahul Huda Ngadirojo”. Surakarta: IJNS APMMI (Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia Surakarta) Vol.3 No.2:20.
  17. 17,0 17,1 17,2 Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong”. Yogyakarta: Jurnal Bianglala Informatika AMIK BSI Yogyakarta. Vol.3 No.1:29.
  18. Sari, Catur Fifti Anas dan Lies Yulianto. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Menggunakan Finger Print di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan”. Surakarta: Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI Universitas Surakarta. Vol.2 No.1:22.
  19. 19,0 19,1 Pakudu, Hasjim, Agung Sutrisno dan Johan S.C. Neyland. 2014. “Integrasi FMEA dan Analisis Swot untuk Pemilihan Tindakan Koreksi Proses Distribusi Gas (Studi Kasus di PT Aneka Gas Industri Bitung)”. Manado: Jurnal Online Poros, Universitas Sam Ratulangi. Vol.3 No.1:2-4.
  20. Retnasari, Tri. 2014. “Analisis Penerapan Standart Operational Procedure (SOP) dalam Pelayanan Kesehatan Berbasis IT Menggunakan Analisa SWOT”. Jakarta: Perspektif (Jurnal Ekonomi, Sains dan Manajemen) Vol.7 No.2:130.
  21. Sari, Putri Kurnia, Abdul Rosyid dan Bambang Argo Wibowo. 2015. "Analisis Strategi Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasir Kabupaten Kebumen Ditinjau dari Sumberdaya Perikanan". Semarang: Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Universitas Diponegoro Jawa Tengah. Vol.4 No.1:81.
  22. Faruqi, Izna. 2016. “Membuat Analisis SWOT: Pengertian, Manfaat dan Contoh Penerapannya”. Di Akses pada Link https://centrausaha.com/analisis-swot/ (19 November 2017).
  23. Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategis: Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
  24. 24,0 24,1 Elistifani, Trisca Mia. 2014. “Analisa SWOT dalam Perusahaan Internasional”. Diakses pada Link http://triscamiaa-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-118547-Bisnis%20Internasional-Analisa%20SWOT%20dalam%20Perusahaan%20Internasional.html (20 November 2017).
  25. Prastomo, Andi. 2015. "Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi". Jakarta: Journal Lppmunindra Universitas Indraprasta PGRI Tahun 2015.
  26. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. "Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web". Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 No.1:63.
  27. Dzulhaq, M. Iqbal, Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha. 2017. "Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013". Tangerang: Jurnal Sisfotek Global STMIK Bina Sarana Global. Vol.7 No.1:1.
  28. Yunus, Muhammad dan Tri Hartiti Retnowati. 2014. "Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Kelas pada Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri di Kabupaten Lombok Tengah". Yogyakarta: Jurnal Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Vol.2 No.2:173.
  29. 29,0 29,1 Yudha, Surya Indra. 2017. “Implementasi Web Service untuk Pengolahan Nilai Raport Siswa SMK Kesehatan Sadewa”. Yogyakarta: Eprints Akakom Yogyakarta Tahun 2017.
  30. Yuliarto, Hari. 2014. "Memahami Tes, Pengukuran dan Penilaian untuk Pengembangan Instrumen Ranah Psikomotor". Diakses pada link : Staffnew.Uny.co.id (17 Oktober 2017).
  31. 31,0 31,1 Rohman, Abdul. 2015. “Perbandingan Konsep Kurikulum KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 (Kajian Standar Isi pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Jenjang SMP)”. Semarang: Eprints Walisongo Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
  32. Haerudin, Ruli Supriati dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 1 No.7. dikutip dari http://library.gunadarma.ac.id/journal/view/10427/perancangan-sistem-informasi-perpustakaan-berbasis-web-pada-madrasah-aliyah-negeri-balaraja-kabupaten-tangerang.html/ (23 Oktober 2017).
  33. Triyanto, Wahyu, Bebas Widada dan Sri Hariyati Fitriasih. 2013. “Sistem Informasi Penjadwalan Mengajar dan Pengolahan Nilai Raport Secara Multiuser pada SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali”. Boyolali: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Sinar Nusantara. Vol.1 No.2:42.
  34. Mayasari, Diana. 2014. "Evaluasi Status Gizi dan Prestasi Belajar pada Murid Sekolah Dasar Negeri Samar Kilang Kabupaten Bener Meriah Tahun Pelajaran 2012/2013". Aceh: Jurnal Pesona Dasar FKIP Unsyiah. Vol.2 No.3:52.
  35. Martono, Aris, Al Bahra Ladjamudin dan Mulyati. 2016. "Rancang-Bangun Sistem Data Mart Mutu Nilai Siswa Pada Sekolah Lanjutan Atas (Studi Kasus Sman 2 Kota Tangerang)". Lombok: Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM) Hotel Lombok Raya Mataram.
  36. Nur, Annisah. 2014. “Pengaruh Penerapan Media Windows Movie Maker pada Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa”. Digital Repository Universitas Negeri Medan.
  37. Arifin, Muh Luqman. 2013. “Upaya Konselor dalam Membimbing Belajar Siswa di Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah”. Blora: Jurnal Bimbingan Konseling Islam STAI Khozinatul Ulum Blora, Jawa Tengah. Vol.4 No.2:204.
  38. Harminingtyas, Rudika. 2014. “Analisis Layanan Website Sebagai Media Promosi, Media Transaksi dan Media Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Brand Image Perusahaan pada Hotel Ciputra di Kota Semarang”. Semarang: Jurnal STIE Semarang. Vol.6 No.3:46-47.
  39. Bharamagoudar.S.R, Geeta R.B. dan S.G.Totad. 2013. “Web Based Student Information Management System"”. India: “"International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering”. Vol. 2:2346.
  40. Abass. A.Olalere, Samuel A.Olajide dan Babafemi O.Samuel. 2017. "Development of Web-Based Examination System Using Open Source Programming Model. Nigeria: Turkish Online Journal of Distance Education-Tojde". Vol.18 No.2:34.
  41. Sharma, Manya. 2015. “Webdevelopment Technology-PHP. How It Is Related to Web Development Technology ASP.NET. India: International Journal of Scientific & Technology Research” . Vol.4:23.
  42. Admin. 2013. “Pengertian PHP dan Fungsinya dalam Ilmu Komputer”. Diakses pada Link http://pengertiandefinisi.com/pengertian-php-dan-fungsinya-dalam-ilmu-komputer/ (6 November 2017).
  43. Susilo, Andri Anto Tri. 2014. "Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis Website (Studi Kasus : Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Pengelolaan Pasar Kota Lubuklinggau)”. Sekayu: Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS) Sumatera Selatan. Vol.1 No.1:49.
  44. Matemilayo, Olabisi, Dada, et al. 2017. "Design and Implementation of an Integrated Result Processing System in a Networked Environment". Nigeria: Biomedical Statistics and Informatics Vol.2 No. 5:133.
  45. Saputra, Ardo. 2014. “Aplikasi Penjualan dan Permintaan Produk Semen untuk Permintaan Distributor pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Lampung”. Lampung: Eprints Politeknik Negeri Sriwijaya.
  46. Annisak, Waricha. 2017. "Desain Pengemasan Tes Diagnostik Miskonsepsi Berbasis CBT ("Computer Based Test")". Jambi: Jurnal EduFisika. Vol.2 No.1:2.
  47. Setiaji. 2014. "Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web pada Koperasi Karlina PT PLN (PERSERO) Area Pontianak". Pontianak: Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) AMIK BSI Pontianak.
  48. Jaya, Henry, Deasy Purwaningtias dan Muhammad Sony Maulana. 2013. "Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Online pada SMP Negeri 1 Sungai Raya". Pontianak: Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST).
  49. Labatjo, H., Rahmat, Arie S.M. Lumenta, ST., MT dan Brave A. Sugiarso, ST.,MT. 2015. "Rancang Bangun Sistem Pengolahan Data Barang Berbasis Web pada Toko Fitber". Manado: E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Vol.4 No.6:18.
  50. Rizkidiniah, Fatmah, Muh. Yamin dan Nur Fajriah Muchlis. 2016. “Perancangan dan Implementasi Prototype Sistem GPS (Global Positioning System) dan SMS Gateway pada Pencarian Kendaraan Bermotor Berbasis Arduino Uno”. Kendari: Jurnal Semantik Universitas Halu Oleo, Kendari Vol.2 No.2:90.
  51. Astuti, Kondar Siahaan Dui dan Joni Devitra. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Iain Sultan Thaha Saifuddin Jambi”. Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi. Vol.2 No.2:516.
  52. Retnoningsih, Endang. 2015. “Sistem Informasi Simpanan dan Pembiayaan pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al-Multazam Kabupaten Tegal”. Tegal: Jurnal IJSE AMIK BSI Tegal.
  53. Simaremare, W.P, Yosua, Apol Pribadi dan Radityo Prasetianto Wibowo. 2013. “Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Manajemen Publikasi Ilmiah berbasis Online pada Jurnal SISFO”. Surabaya: Jurnal Teknik Pomits Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Vol.2 No.3:A-471.
  54. R Plaza, M. Abu Jihad, 2015. “Sistem Informasi Perpustakaan di SMP Negeri 12 Kotabumi Berbasis Borland Delphi 7". Lampung: Jurnal Informatika STMIK Surya Intan Kotabumi Lampung Utara. Vol.15 No.2:105.
  55. Iansyah Belajar. 2014. “Fungsi UML (Unified Modeling Language) dalam mengembangkan Perangkat Lunak”. Diakses pada Link http://www.iansyahbelajar.com/2016/06/apa-itu-uml-unified-modelling-language.html?m=0 (6 November 2017).
  56. 56,0 56,1 Kumar, Manish, Santosh Kumar Singh dan Dr. R. K. Dwivedi. 2015. “A Comparative Study of Black Box Testing and White Box Testing Techniques". India: International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies, Vinoba Bhave University, Hazaribag, Jharkhand, India. Vol.3:32.
  57. Bhasin, Harsh, Esha Khanna dan Sudha. 2014. “Black Box Testing based on Requirement Analysis and Design Specifications". International Journal of Computer Applications. Vol.87 No.18:36.
  58. Dewi, Meta Amalya, Untung Rahardja dan Siti Rahmawati. 2014, “Penggunaan Ekstention Waktu dalam Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Sebagai Penunjang Pelayanan Iduhelp!”. Tangerang: Jurnal CCIT STMIK Raharja. Vol.1:125.
  59. Wibirama, Sunu. 2013. "Bagaimana Membuat Studi Pustaka yang Baik". Diakses pada Link http://wibirama.staff.ugm.ac.id/2013/04/30/sunu-wibirama-bagaimana-membuat-studi-pustaka-yang-baik/ (3 Desember 2017).
  60. Faiqoh Z. 2013. "BAB III". Diakses pada Link https://www.google.co.id/url?q=http://digilib.uinsby.ac.id/10386/6/bab%25203.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiI4MnLhe7XAhUW148KHRg1AxsQFjAJegQIAhAA&usg=AOvVaw03NwIQp6k5xMRJ-o7OVEJb (3 Desember 2017).
  61. Nursaid, Berliana Kusuma Riasti dan Bambang Eka Purnama. 2015. “Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Siswa pada SMA Negeri 2 Rembang berbasis Web”. Surakarta: IJNS APMMI (Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia Surakarta). Vol.4 No.2.
  62. Surmalinda, Sri. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Nilai Siswa pada Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Ngrejeng Kabupaten Bojonegoro”. Surakarta: Jurnal Informa Politeknik Indonusa Surakarta. Vol. 1 No.3.
  63. Verawati, Ike dan Aullya Rachmawati. 2015. “Analisis Implementasi Sistem Pengolahan Data Nilai Siswa SD Negeri 2 Katekan”. Yogyakarta: Jurnal Semnasteknomedia Universitas Amikom Yogyakarta Vol.3 No.1.
  64. Juhriah, Een. 2015. "Perancangan Sistem Informasi Hasil Penilaian Siswa di Smp Negeri 96 Jakarta Berbasis Web”. Jakarta: Journal Lppmunindra Universitas Indraprasta PGRI Tahun 2015.
  65. Anulika, Ezenma A., Emmanuel Bala dan Choji D. Nyap. 2014. ”Design and Implementation of Result Processing System for Public Secondary Schools in Nigeria”. Nigeria: International Journal of Computer and Information Technology Vol.3 No.1.
  66. Takramah, Wisdom Kwami dan Wisdom Kwasi Atiwoto. 2015. “Student Database System for Higher Education: A Case Study at School of Public Health, University of Ghana”. Ghana: American Journal of Software Engineering and Applications” Vol.4 No.2.
  67. Llanda, Christopher John R., Janelyn A. Ambre dan Excel Philip B. Guiding. 2016. “Assist Web-Based Grade Entry and Inquiry System”. Philipina: Scholars Journal of Engineering and Technology Vol.4 No.4.
  68. Irfan, Rahmatul. 2012. “Assessment of Student Result Information System Design in Vocational High School. Yogyakarta : Eprints UNY International Conference on Vacational Education an Training (ICVET) .
  69. Herman, Aguilar M., Hernandez T. Jose, Gomez M. Jorge, dan Contreras M. Andres. 2013. “Grade Query System Using Mobile Devices for Students of the Juarez Autonomous University of Tabasco”. London: Proceeding of the World congress on Engineering Vol.2.

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Form Pengantar Skripsi

  2. Surat Keterangan Observasi

  3. Form Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

  4. Form Permohonan Usulan Penelitian Skripsi

  5. Kartu Bimbingan Skripsi

  6. Surat Keterangan Implementasi

  7. Form Validasi Skripsi

  8. Foto copy Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career, dan Sidang

  9. Form Daftar Nilai

  10. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

  11. Form Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

  12. Form Seminar Proposal Skripsi

  13. Form Pertemuan Dengan Stakeholder

  14. Form Final Presentasi

  15. Sertifikat Seminar IT Nasional

  16. Sertifikat Seminar IT Internasional

  17. Sertifikat Prospek

  18. Sertifikat TOEFL

  19. Curriculum Vitae (CV)

  20. Form Wawancara

  21. Form Observasi

  22. Raport Yang Sedang Berjalan pada SMA Perintis 1 Sepatan

Contributors

Dewi ayu, Nurussaadah