SI1411479588

Dari widuri
Revisi per 13 Januari 2018 03.01 oleh TriUtari (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<br> <div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS '...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, 01 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NID: 99001
       
NID: 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh:

Tangerang, 01 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Handy Januar Permana, SE.,MM)
   
(Khozin Yuliana, Ir.,MM)
NID: 15039
   
NID: 15015




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:


Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID:
 
NID:
 
NID:




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA NUSANTARA 1 TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM
: 1411479588
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 01 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM: 1411479588

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

SMA Nusantara 1 Tangerang adalah sebuah sekolah yang berwenang di bawah Yayasan Pendidikan, dan salah satu fasilitasnya adalah perpustakaan. Penggunaan sistem komputer pada dunia pendidikan bukan hal yang asing lagi, karena dalam dunia pendidikan komputer merupakan alat atau akses yang sangat penting dalam menunjang majunya dunia pendidikan. Dalam hal ini, karena pada perpustakaan SMA Nusantara 1 Tangerang masih menggunakan sistem manual, sehingga pendataan buku dan stok buku yang ada pada perpustakaan belum bisa diketahui secara cepat dan tepat. Hal tersebut mempengaruhi terlambatnya proses pencarian buku, peminjaman buku, pengembalian buku dan laporan. Pada penelitian ini juga diterangkan tahapan pengerjaan dengan metode analisa SWOT, metode rancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language), serta menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP, CSS, HTML, JavaScript dan JQuery serta database yang digunakan adalah MySQL. Hal yang diharapkan dapat memberikan solusi sebagai sistem yang berjalan saat ini, terutama dalam proses pencarian buku, koleksi buku dan bisa mengetahui lokasi buku yang dipinjam serta mempermudah sistem input data peminjaman dan pengembalian buku yang efektif dan efisien karena barcode scanner dapat membaca atau merekam data lebih cepat, selain itu juga mampu memberikan beberapa laporan yang dibutuhkan sesuai dengan periode waktu secara efektif dan efesien dengan tingkat keakuratan yang baik.

Kata Kunci: Perpustakaan, Berbasis Web, Barcode Scanner




ABSTRACT

SMA Nusantara 1 Tangerang is an authorized school under the Education Foundation, and one of its facilities is the library. The use of computer systems in the world of education is not foreign anymore, because in the world of computer education is a tool or access that is very important in supporting the advancement of the world of education. In this case, because the library SMA Nusantara 1 Tangerang still using the manual system, so that data collection books and stock of books that exist in the library can not be known quickly and precisely. It affects the late process of book searching, book lending, book returns and reports. In this research also explained the stages of workmanship with SWOT analysis method, design method using UML (Unified Modeling Language), and using XAMPP software with support for PHP, CSS, HTML, JavaScript and JQuery programming language and MySQL database. It is expected to provide solutions as a system that runs today, especially in the process of searching books, book collections and can know the location of borrowed books and simplify the system input data borrowing and return of books effective and efficient because the barcode scanner can read or record data more fast, it is also able to provide some required reports in accordance with the time period effectively and efficiently with a good level of accuracy.

Keywords: Library, Web-Based, Barcode Scanner




KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga laporan TA/Skripsi peneliti dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.Sebagai bahan penulisan, peneliti memperoleh informasi berdasarkan sumber yang mendukung penulisan laporan ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Handy Januar Permana, SE.,MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  6. Bapak Khozin Yuliana Ir.,MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  7. Bapak Pasya Ramadhan selaku Stakeholder SMA Nusantara 1 Tangerang yang telah membantu peneliti selama melakukan observasi.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang berguna kepada peneliti.
  9. Ayah, Ibu, Kakak dan Saudara tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun material serta doa untuk keberhasilan peneliti.
  10. Semua Sahabat dan Teman mahasiswa/I yang telah memberikan dukungan wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan peneliti.
  11. Seluruh Pimpinan Staff SMA Nusantara 1 Tangerang yang telah memberikan dorongan dan masukan yang berarti kepada peneliti dalam menyelesaikan laporan TA/Skripsi.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun , sehingga laporan peneliti selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga laporan ini dapat member manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti pada khususnya..

Tangerang, 01 Januari 2018
Tri Utari
NIM: 1411479588




Daftar isi




DAFTAR TABEL


  1. Tabel 3.1
  2. Tabel 3.2
  3. Tabel 3.3
  4. Tabel 3.4
  5. Tabel 3.5
  6. Tabel 4.1
  7. Tabel 4.2
  8. Tabel 4.3
  9. Tabel 4.4
  10. Tabel 4.5
  11. Tabel 4.6
  12. Tabel 4.7
  13. Tabel 4.8
  14. Tabel 4.9
  15. Tabel 4.10
  16. Tabel 4.11
  17. Tabel 4.12




DAFTAR GAMBAR


  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram
  5. Gambar 4.1
  6. Gambar 4.2
  7. Gambar 4.3
  8. Gambar 4.4
  9. Gambar 4.5
  10. Gambar 4.6
  11. Gambar 4.7
  12. Gambar 4.8
  13. Gambar 4.9
  14. Gambar 4.10
  15. Gambar 4.11
  16. Gambar 4.12
  17. Gambar 4.13
  18. Gambar 4.14
  19. Gambar 4.15
  20. Gambar 4.16
  21. Gambar 4.17
  22. Gambar 4.18
  23. Gambar 4.19
  24. Gambar 4.20
  25. Gambar 4.21
  26. Gambar 4.22
  27. Gambar 4.23
  28. Gambar 4.24
  29. Gambar 4.25
  30. Gambar 4.26
  31. Gambar 4.27
  32. Gambar 4.28
  33. Gambar 4.29
  34. Gambar 4.30
  35. Gambar 4.31
  36. Gambar 4.32
  37. Gambar 4.33
  38. Gambar 4.34
  39. Gambar 4.35
  40. Gambar 4.36
  41. Gambar 4.37
  42. Gambar 4.38
  43. Gambar 4.39
  44. Gambar 4.40
  45. Gambar 4.41
  46. Gambar 4.42
  47. Gambar 4.43
  48. Gambar 4.44
  49. Gambar 4.45
  50. Gambar 4.46
  51. Gambar 4.47
  52. Gambar 4.48
  53. Gambar 4.49
  54. Gambar 4.50
  55. Gambar 4.51
  56. Gambar 4.52
  57. Gambar 4.53




DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUANCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin majunya teknologi dan informasi pada saat ini mencakup semua bidang dalam kehidupan manusia. Maka hal ini bisa dimanfaatkan untuk membangun sistem informasi perpustakaan yang berbasis web dengan menggunakan barcode scanner. Komputer merupakan salah satu alat cara atau sarana yang bisa digunakan untuk membantu dan mewujudkan sistem informasi perpustakaan berbasis web. Sehingga sistem informasi tersebut akan mempunyai nilai lebih dari pada sebuah sistem informasi perpustakaan yang diolah secara manual dan juga akan menghasilkan suatu sistem informasi yang efesien dan mempunyai produktifitas yang tinggi. Teknologi informasi juga dapat mendukung ketersediaan informasi yang terintegritas sebagai upaya menciptakan berbagai kemudahan-kemudahan dalam melakukan semua transaksi yang ada diperpustakaan, misalnya proses peminjaman buku dan pengembalian buku perpustakaan. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan kualitas perpustakaan demi memperoleh kemudahan dalam segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.

SMA Nusantara 1 Tangerang adalah salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada dikota Tangerang. Saat ini sistem informasi yang berjalan pada SMA Nusantara 1 Tangerang masih manual, dimana peminjaman dan pengembalian buku masih menggunakan sistem tulis tangan. Sering kali buku yang dipinjam oleh siswa tidak dapat diperoleh, walaupun buku tersebut itu berada di perpustakaan. Hal ini terjadi karena sistem pencarian buku masih manual dan memakan waktu lama dalam proses pencarian. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan perubahan dalam sistem perpustakaan di SMA Nusantara 1 Tangerang. Karena perpustakaan sebagai sumber daya informasi yang sangat penting untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan bagi siswa-siswi .

Tujuan dari membangun sistem informasi perpustakaan yang berbasis web dengan menggunakan barcode scanner pada SMA Nusantara 1 Tangerang yang nantinya diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan bagi para murid disekolah tersebut. Serta mampu meningkatkan kinerja bagi sistem perpustakaan itu sendiri. Baik dalam pendataan buku, proses peminjaman dan pengembalian buku, serta pembuatan laporan. Maka berdasarkan latar belakang diatas peneliti melakukan penulisan laporan Skripsi ini dengan judul penelitian yaitu “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Menggunakan Barcode ScannerPada SMA Nusantara 1 Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, diidentifikasi rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah proses pencarian buku pada perpustakaan SMA Nusantara 1 Tangerang sudah baik dan cepat ?
  2. Apakah proses pencatatan peminjaman dan pengembalian buku yang sedang berjalan pada SMA Nusantara 1 Tangerang sudah efektif dan efesien ?
  3. Apakah prosedur monitoring laporan perpustakaan pada SMA Nusantara 1 Tangerang sudah berjalan dengan baik dan cepat ?


Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian Skripsi ini, peneliti membatasi ruang lingkup pembahasannya. Hanya membahas masalah Perpustakaan pada SMA Nusantara 1 Tangerang yang meliputi : 1. Proses pencarian data buku 2. Peminjaman dan pengembalian buku 3. Denda, dan laporan perpustakaan yang ada pada SMA Nusantara 1 Tangerang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai beberapa tujuan agar penelitian sesuai dengan keinginan, maka dibuatlah tujuan penelitian sebagai berikut :

  1. Mempermudah sistem pencarian buku, koleksi buku dan bisa mengetahui lokasi buku yang dipinjam, sehingga dapat dengan mudah mengetahui buku yang berada di perpustakaan SMA Nusantara 1 Tangerang.

  2. Mempermudah sistem input data peminjaman dan pengembalian buku yang efektif dan efisien karena barcode scanner dapat membaca atau merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.

  3. Mempermudah sistem laporan perpustakaan karena terdapat menu laporan dan menampilkan print laporan data anggota, print laporan data buku, print laporan data peminjaman, print laporan data pengembalian buku dan dapat mengetahui denda secara otomatis, untuk Kepala Sekolah agar monitoring perpustakaan menjadi baik dan cepat.


Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dipengaruhi oleh pemecahan suatu rumusan masalah yang sesuai dengan tujuan penelitian diatas. Dalam penelitian ini dipaparkan ada 3 (tiga) manfaat dalam penelitian, yaitu :

  1. Menghasilkan sistem aplikasi perpustakaan yang mudah mengetahui koleksi buku yang berada di SMA Nusantara 1 Tangerang.

  2. Membantu pustakawan dalam pencatatan, peminjaman dan pengembalian buku oleh siswa tanpa harus menulis tangan, sehingga akan menjadi lebih efektif dan efisien.

  3. Menghasilkan laporan perpustakaan yang baik dan cepat pada SMA Nusantara 1 Tangerang.


Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada penyusunan Skripsi ini, dilakukan beberapa metodologi berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Motode Observasi merupakan pengamatan secara langsung pada objek yang akan dijadikan bahan penelitian. Untuk melengkapi data yang diperoleh, maka dilakukan pengamatan secara langsung pada lokasi penelitian, yaitu pada SMA Nusantara 1 Tangerang yang beralamat di Jl. Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang 15116.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode Wawancara merupakan metode Tanya jawab dan tatap muka secara langsung yang dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi dari stakeholder yaitu bapak Pasya Ramadhan selaku petugas perpustakaan di SMA Nusantara 1 Tangerang. Kemudian peneliti mengunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan pada stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Techinical, Operational, dan Economic) dan draft final elisitasi. .

  3. Metode Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Metode Study Pustaka merupakan suatu riset yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta pencarian melalui media internet untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan penelitian ini sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.


Metode Analisa

Dalam metode analisa sistem, peneliti menganalisa menggunakan analisa SWOT dengan berdasarkan pada logika yang dapat mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Metode ini digunakan untuk melakukan atau melihat suatu kondisi pada perpustakaan SMA Nusantara 1 Tangerang baik secara internal maupun eksternal, sehingga terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.


Metode Perancangan

  1. Perancangan Model

    Pada penelitian ini, perancangan model yang diusulkan menggunakan digram UML (Unified Modeling Language) dengan software Visual Paradigm 6.4. Rancangan yang digunakan yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

  2. Bahasa Pemrograman

    Dalam peneliti ini, menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP, CSS, HTML, JavaScript dan JQuery serta database yang digunakan adalah MySQL sehingga dapat memudahkan peneliti untuk membuat sistem ini.


Metode Prototype (Prototype)

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode rancangan prototype. Prototipe digunakan untuk menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.


Metode Pengujian (Testing)

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas laporan skripsi ini, peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa BAB yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistimatika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi teori berupa definisi yang diambil dari beberapa kutipan buku, jurnal ilmiah, internet dan Literature Review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini berisi gambaran umum SMA Nusantara 1 Tangerang, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini terdiri dari rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan prototype, rancangan program, konfigurasi sistem berjalan, testing, evaluasi dan implementasi.

BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari seluruh penelitian yang dilakukan, berdasarkan yang telah diuraikan di dalam bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Agus Ramdhani Nugraha dan H. Ahmad Sofyan Haris dalam Jurnal Teknik Informatika (2016:32) “Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan menurut Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal KOMPAK (2016:11)[1] mengatakan bahwa “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.


Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193)[2] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan sistem transportasi.

  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan.

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan output sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin.

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks.

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi.

    Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya.

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item. Terdapat beberapa definisi data dibawah ini:

Definisi data menurut Indriyani dan Humdiana yang dikutip oleh Randy Richi Wuaya Jermias dalam Jurnal EMBA (2016:818)[3] adalah “Fakta-fakta, simbol dan karakter data atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu”.

Sedangkan menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF (2015:73)[4] mendefinisikan “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep”.


Definisi Informasi

Berikut beberapa definisi mengenai informasi diantaranya adalah:

Definisi informasi menurut Alicia Sinsuw dan Xaverius Najoan dalam E-journal Teknik Elektro dan Komputer (2013:2)[5] adalah “Salah satu sarana untuk memperkenalkan suatu perusahaan atau organisasi yang masih dalam tahap perkembangan. Dengan tidak adanya informasi, maka suatu organisasi tidak akan pernah dapat cepat berkembang seperti apa yang diinginkan”.

Sedangkan menurut M. Thoha dan Miyanto dalam Jurnal PROSISKO (2015:58)[6] mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.


Kualitas Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:16)[7] kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini:

  1. Akurat (Accurate), Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Relevan (Relevance), Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut Alicia Sinsuw dan Xaverius Najoan dalam E-journal Teknik Elektro dan Komputer (2013:2)[5] adalah “Sistem informasi dapat berupa gabungan dari beberapa elemen teknologi berbasis komputer yang saling berinteraksi dan bekerja sama berdasarkan suatu prosedur kerja yang telah ditetapkan, dimana memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam mendukung keputusan”.

Sedangkan menurut Khanna Tiara, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:34)[8] mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sementara menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[9] mendefinisikan bahwa “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi analisa sistem menurut Fajar Nugraha dalam Jurnal SIMETRIS (2014:28)[10] adalah “Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan”.

Sedangkan menurut Lasminiasih, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2016:885)[11] mendefinisikan bahwa “Analisis sistem adalah mengidentifikasi sistem yang sudah ada apakah terdapat masalah yang telah terjadi pada sistem yang lama”.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Setiap instansi memerlukan perancangan sistem yang baik untuk menunjang kelangsungan kegiatan. Terdapat beberapa pengertian perancangan sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

Definisi perancangan sistem menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:26)[12] adalah “Tahap ini menentukan konfigurasi yang dibutuhkan oleh sistem, mendesain atau merancang perangkat lunak yang termasuk didalamnya adalah proses, aturan yang digunakan, antarmuka pengguna dan inputan yang dibutuhkan”.

Sedangkan menurut Hanif Al Fatta dan Robert Marco dalam Jurnal Telematika (2015:69)[13] mendefinisikan “Perancangan sistem mulanya diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaimana cara menyesuaikannya”.


Konsep Dasar Basis Data (Database)

Definisi database menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[14] adalah “Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Sedangkan menurut Budi Raharjo yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22)[15] mendefinisikan bahwa “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat”.


Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Faktor Exacta (2014:166)[16] mendefinisikan bahwa “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”. Elisitasi di dapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem yang dibahas.
  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


Konsep Dasar Literature Review

Definisi studi literatur menurut Canggih Ajika Pamungkas dalam Jurnal INFORMA (2015:11)[17] adalah “Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari bahan-bahan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini termasuk bahan-bahan yang berkaitan dengan proses akademik”.

Sedangkan menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[14] adalah “Study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.


TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Sistem Informasi Akademik

Definisi Akademik

Definisi akademik menurut Julian Chandra W. dalam Jurnal Profit (2013:20)[18] adalah “Keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka dan leluasa”.

Sedangkan menurut Liatmaja yang dikutip oleh Abi Burrahman dalam Jurnal SISTEMASI (2017:34)[19] mendefinisikan bahwa “Akademik adalah suatu bidang yang mempelajari tentang kurikulum atau pembelajaran dalam fungsinya untuk meningkatkan pengetahuan dalam segi pendidikan/pembelajaran yang dapat dikelola oleh suatu sekolah atau lembaga pendidikan”.


Definisi Sistem Informasi Akademik

Definisi sistem informasi akademik menurut Julian Chandra W. dalam Jurnal Profit (2013:20)[18] adalah “Suatu sistem yang mengolah data-data akademik pada suatu instansi pendidikan baik formal maupun informal dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Secara umum data-data yang diolah dalam sistem informasi akademik meliputi data guru, data siswa, data mata pelajaran dan jadwal mengajar dan data-data lain yang bersifat umum berdasarkan kebutuhan masing-masing lembaga pendidikan”.

Sedangkan menurut Boy Suzanto dan Iwan Sidhata dalam Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Entrepreneurship (2015:19)[20] mengatakan bahwa “Sistem informasi akademik merupakan bagian dari pengendalian internal suatu kegiatan akademik yang meliputi pemanfaatan sumber daya manusia, dokumen, teknologi dan prosedur oleh manajemen untuk memecahkan masalah akademik. Sistem informasi akademik ini merupakan sistem informasi berdasarkan pada aktivitas manajemen. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen, keputusan dan sebuah database”.

Sementara menurut Abi Burrahman dalam Jurnal SISTEMASI (2017:34)[19] mendefinisikan bahwa “Sistem informasi akademik adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan informasi dan menata administrasi yang berhubungan dengan kegiatan akademik. Dengan penggunaan perangkat lunak seperti ini diharapkan kegiatan administrasi akademik dapat dikelola dengan baik dan informasi yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat”.


Definisi Nilai

Menurut Louis O. Kattsoff yang dikutip oleh Susy Kusuma Wardani dalam Jurnal IJNS (2013:32)[21] mengatakan bahwa Nilai dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

  1. Nilai Interinsik

  2. Nilai interinsik adalah nilai dari sesuatu yang sejak semula sudah bernilai.

  3. Nilai Instrumental

  4. Nilai instrumental adalah nilai dari sesuatu karena dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan.


Definisi Siswa

Definisi siswa menurut Indah Devi Novitasari dalam Naskah Publikasi (2014:6)[22] adalah “Orang yang dengan sengaja belajar di sekolah untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada suatu jalur pendidikan formal (dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas) maupun pendidikan nonformal”.


Definisi Guru

Definisi guru menurut Indah Devi Novitasari dalam Naskah Publikasi (2014:5)[22] adalah “Orang yang dengan sengaja mempengaruhi siswa untuk terus belajar”.


Definisi Jadwal

Definisi jadwal menurut Erwin Herdiansyah dan Rinda Cahyana dalam Jurnal Algoritma (2015:1)[23] adalah “Pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci”.


Konsep Dasar Internet

Definisi internet Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:25)[12] adalah “Dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, terhadap masalah sosial misalnya dengan menggunakan alat-alat bantu online untuk mencapai bisnis elektronik (ecommerce), kepemilikan informasi dan interaksi dengan masyarakat”. Ada beberapa fasilitas dari internet yang sering kita temui bahkan digunakan antara lain:

  1. E-mail

  2. World Wide Web (WWW)

  3. Newsgroup

  4. Telnet

  5. Chat

  6. File Transfer Protocol (FTP)

Sedangkan menurut Meta Amalya Dewi, dkk dalam Jurnal CCIT (2014:121)[24] mendefinisikan bahwa “Internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas”.

Sementara menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380)[25] mengatakan bahwa “Internet is a network of computers around the world which are interrelated or interconnected”. (Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang saling terkait atau saling berhubungan).


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Definisi website menurut Wiga Ariyani, dkk dalam "International Journal of Science and Research" (USR) (2015:380)[25] adalah “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. (Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs).

Sedangkan menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi (2017:52)[26] mendefinisikan bahwa “Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet”.


Jenis-Jenis Website

Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249)[27] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Konsep Dasar Analisa PIECES

Menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:3)[28] mengatakan bahwa “Metode PIECES dapat digunakan untuk menganalisis masalah dan kelemahan dari sistem lama. PIECES sendiri meliputi Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency), dan Pelayanan (Service)”.

  1. Analisis Kinerja (Performance)

  2. Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (troughtput) dan waktu tanggap (respon time). Jumlah produksi (troughtput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap (respon time) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

  3. Analisis Informasi (Information)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Analisis informasi memeriksa output sistem, analisis data dan meneliti data yang tersimpan dalam sebuah sistem.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Alasan ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Analisis Kontrol (Control)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu di monitor dan dibetulkan jika menemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

  11. Analisis Pelayanan (Service)

  12. Berikut adalah beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat, tidak konsisten dan tidak dipercaya.
    2. Sistem tidak mudah dipelajari dan digunakan.
    3. Sistem canggung untuk digunakan.
    4. Sistem tidak fleksibel.


Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML (Unified Modeling Language) menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22)[15] adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Sedangkan menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[29] mendefinisikan bahwa “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. (UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang di desain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks).

Sementara menurut Sparx S yang dikutip oleh K. P. Jayant, dkk dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering (2014:148)[30] mendefinisikan bahwa “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa pemodelan visual dan digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat dan mendokumentasikan gambaran dari sistem perangkat lunak).


Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[31], CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber sbb:

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  7. Class Diagram

  8. Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, objek beserta hubungan satu antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).


Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

Definisi PHP

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor) menurut Meiyanto Heri Prasetyo, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:13)[32] adalah “Bahasa pemrograman web yang bersifat server side, artinya bahasa berbentuk script yang disimpan dan dijalankan dikomputer server (Web Server), sedang hasilnya yang dikirim ke komputer client (Web Browser) dalam bentuk script HTML (Hypertext Markup Language)”.

Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) (2013:43)[33] mendefinisikan bahwa “PHP (recursive acronym for PHP: Hypertext Preprocessor) is a widely-used open source general purpose server side scripting language that is especially suited for web development and can be embedded into HTML”. (PHP (akronim rekursif untuk PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script sisi server open source umum yang digunakan secara umum yang sangat sesuai untuk pengembangan web dan dapat disematkan ke dalam HTML).


Definisi HTML

Definisi HTML (Hyper Text Markup Language) menurut Fera Sulistian Herawati, dkk dalam Jurnal LPKIA (2014:2)[34] adalah “Sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet”.

Sedangkan menurut Saputra yang dikutip oleh Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains Dan Informatika (2015:49)[35] mengatakan bahwa “HTML yaitu bahasa pemograman hypertext. HTML ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis HTML”.


Definisi CSS

Definisi CSS (Cascading Style Sheet) menurut Aditama yang dikutip oleh Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains Dan Informatika (2015:50)[35] adalah “Salah satu bahasa pemrograman web yang bertujuan untuk membuat web kita menjadi lebih menarik dan terstruktur, dalam CSS kita bisa merubah warna tabel, besar font atau tata letak menu yang terkendali dari CSS sehingga semua jendela web yang berkaitan dengan perubahan tersebut secara otomatis dapat berubah, dengan CSS kita tidak perlu membuat style pada setiap file PHP, karena cukup dengan satu file CSS kita telah bisa mengontrol semua style yang kita inginkan pada setiap file PHP yang akan ditampilkan pada web browser”.

Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) (2013:43)[33] mendefinisikan bahwa “CSS (Cascading Style Sheets) is designed to enable the separation between document content (in HTML or similar markup languages) and document presentation. This technique is used to improve content accessibility also to provide more flexibility and control in the specification of content and presentation characteristics. This enables multiple pages to share formatting and reduce redundancies”. (CSS (Cascading Style Sheets) dirancang untuk memungkinkan pemisahan antara konten dokumen (dalam HTML atau bahasa markup serupa) dan presentasi dokumen. Teknik ini digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas konten juga untuk memberikan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar dalam spesifikasi konten dan karakteristik presentasi. Hal ini memungkinkan beberapa halaman untuk berbagi format dan mengurangi redudansi).


Konsep Dasar MariaDB

Definisi MariaDB menurut Yana Permana (2016:1)[36] adalah sistem manajemen database relasional yang dikembangkan dari MySQL. MariaDB dikembangkan oleh komunitas pengembang yang sebelumnya berkontribusi untuk database MySQL”. Tools yang mampu bekerja dengan MariaDB, diantaranya:

  1. Database Workbench: Aplikasi untuk pengembangan dan administrasi database relasional MariaDB dan database lainnya.

  2. DBEdit: Aplikasi administrasi dan manajemen database MariaDB dan database lainnya.

  3. HeidiSQL: Aplikasi client yang bersifat open source untuk sistem operasi Windows. HeidiSQL juga mendukung MariaDB dengan dukungan fitur yang spesifik seperti Virtual Column.

  4. Navicat: Aplikasi manajemen berbagai database termasuk MariaDB. Navicat termasuk aplikasi yang cross-platform dengan lisensi proprietary.

  5. phpMyAdmin: Aplikasi administrasi dan manajemen database berbasis web untuk MySQL.

  6. SQLyog: Aplikasi administrasi dan manajemen database untuk sistem operasi Windows dan Linux.


Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++ menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:4)[28] adalah “Sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis dengan menitik beratkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis dengan mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript dan CSS”.

Sedangkan menurut Noviana Nuryanti dalam Skripsi Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada Toko Bariklana (2013:57)[37] mengatakan bahwa “Notepad++ merupakan program teks editor yang memudahkan programmer dalam menggunakan coding serta mendukung berbagai bahasa pemrograman yang berjalan di sistem operasi windows dan dapat digunakan untuk merancang dan membuat halaman web”.


Konsep Dasar Framework Laravel

Definisi Framework

Definisi Framework menurut Basuki yang dikutip oleh D Tri Octafian dalam Jurnal Teknomatika (2015:2)[38] adalah “Sebagai koleksi atau kumpulan potongan-potongan program yang disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal”. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan framework adalah:

  1. Waktu pembuatan aplikasi website jauh lebih singkat,

  2. Kode website jadi lebih mudah dibaca, karena sedikit dan sifatnya pokok, detailnya adalah kode dari framework,

  3. Website menjadi lebih mudah diperbaiki, karena tidak perlu fokus ke semua komponen kode website, terutama kode sistem framework,

  4. Tidak perlu lagi membuat kode penunjang aplikasi website seperti koneksi database, validasi form, GUI (Graphical User Interface) dan keamanan,

  5. Pikiran pengembang menjadi lebih terfokus ke kode alur permasalahan website, apa yang ditampilkan dan layanan apa saja yang diberikan dari aplikasi website tersebut,

  6. Jika dikerjakan team work, maka akan lebih terarah karena sistem framework, mengharuskan adanya keteraturan pelekatan kode. Seperti pengambilan database terpisah dengan bagian pengaturan tampilan pengunjung.


Definisi Laravel

Definisi laravel menurut Aminudin (2015:2)[39] adalah “Laravel dirilis dibawah lisensi MIT dengan kode sumber yang sudah disediakan oleh Github, sama seperti framework-framework yang lain, laravel dibangun dengan konsep MVC (Model-Controller-View), kemudian Laravel dilengkapi juga command line tool yang bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle melalui command prompt”.


Definisi Composer

Definisi Composer menurut Aminudin (2015:13)[39] adalah “Fitur (dependency) tambahan untuk PHP yang memiliki basis layaknya Command Line dan berfungsi sebagai penginstall third-party plugin untuk aplikasi web secara cepat”.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Definisi XAMPP menurut U. Darmanto Soer dan Wahyudi dalam Jurnal SIGMA (2015:42)[40] adalah “Program aplikasi server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.

Sedangkan menurut Er. Saurabh Walia dan Er. Satinderjit Kaur Gill dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) (2014:26)[41] mendefinisikan bahwa “XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), and Perl (P). It is a simple, lightweight Apache distribution that makes it extremely easy for developers to create a local web server for testing purposes”. (XAMPP adalah singkatan dari Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) dan Perl (P). Ini adalah distribusi Apache sederhana dan ringan yang membuatnya sangat mudah bagi pengembang untuk membuat server web lokal untuk tujuan pengujian).


Definisi Apache

Definisi Apache web server menurut Meiyanto Heri Prasetyo, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:13)[32] adalah “Web server yang bersifat open source dan mempunyai performance bagus, fleksibel dan mendukung berbagai macam platform sistem operasi”.


Konsep Dasar Blackbox Testing

Berikut adalah beberapa definisi Blackbox Testing, diantaranya:

Definisi Blackbox Testing menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi dalam International Journal of Computer Applications (2015:44)[42] adalah “The black box test is a test thatdoes not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”. (Uji kotak hitam adalah tes yang tidak memperhatikan mekanisme dalam sistem atau alat; itu hanya difokuskan pada output produksi berdasarkan input dan kondisi yang dipilih).

Sedangkan menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:34)[43] mendefinisikan bahwa “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.


Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Wina Widiati dalam Jurnal SWABUMI yang berjudul “Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Menengah Atas Widya Nusantara Bekasi” (2014).[44] Masalah yang dihadapi SMA Widya Nusantara, data akademik yang semakin bertambah banyak yang sangat merepotkan karena diolah secara manual. Oleh karena itu peneliti membuat sistem informasi akademik yang dapat membantu meringankan pekerjaan bagian akademik dan dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat. Karena pekerjaan yang dilakukan dapat menghemat baik dari segi waktu, ruang, tenaga, biaya, dan lain-lain.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Melan Susanti dalam Jurnal Informatika yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakarta” (2016).[45] Masalah yang dihadapi oleh SMK Pasar Minggu Jakarta ini belum memiliki sistem informasi yang terkomputerisasi, sehingga untuk mendapatkan informasi orang tua dan siswa harus datang ke sekolah. Oleh karena itu peneliti merancang sebuah website yang bertujuan untuk membantu memperlancar informasi antara pihak sekolah, siswa-siswi dan masyarakat. Sistem informasi akademik yang dirancang ini dapat memberikan solusi yang lebih cepat dalam pengolahan nilai, pembuatan laporan lebih efektif dan efisien karena penyimpanan data sudah dalam database.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yudie Irawan, dkk yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis Website Untuk Penyampaian Informasi Sekolah dan Media Promosi Kepada Masyarakat” dalam Jurnal SIMETRIS (2016).[46] Selama ini pemberitahuan tentang informasi sekolah masih dilakukan secara manual, kebanyakan informasi terbaru masih ditempel dipapan pengumuman, melalui speaker yang dipasang tiap kelas, surat selembaran yang dibagikan kepada siswa dan masih menggunakan media informasi seperti spanduk dan pamflet sebagai media promosi kepada masyarakat. Maka dari itu peneliti membuat sistem yang memanfaatkan website dalam pengembangan kompetensi dan kualitas sekolah dikarenakan website adalah media yang sangat interaktif dan dinamis untuk menambah wawasan dan eksistensi diri.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Putra Membara, dkk dalam Jurnal Media Infotama yang berjudul “Sistem Informasi Akademik SMP Negeri 2 Talang Empat Berbasis Web” (2014).[47] Sistem yang berjalan saat ini pada SMP Negeri 2 Talang Empat untuk mendapatkan informasi mengenai akademik masih bersifat manual. Hal ini menyebabkan lambatnya penyampaian informasi bagi seluruh warga sekolah, karena selama ini pengelolaan akademik yang dilakukan hanya dapat dilakukan jika berada di sekolah. Untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka dirancang dan direalisasikan sistem informasi akademik SMP Negeri 2 Talang Empat berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Benisius yang berjudul “Implementasi Algoritma First In First Served (FIFS) Pada Sistem Penjadwalan Perkuliahan (Studi Kasus Di Direktorat Akademik Universitas Halmahera)” pada Jurnal UNIERA (2013).[48] Menerangkan Universitas Halmahera sejak tahun 2011 sudah memiliki sistem informasi akademik berbasis teknologi informasi yang digunakan untuk menunjang pelayanan akademik seperti penginputan jadwal kelas, pencetakan presensi kelas, DRS-DHS dan lainnya. Namun, sistem yang sudah ada belum dilengkapi dengan kemampuan untuk mendeteksi kondisi bentrok dalam penjadwalan sehingga bentrok masih dapat terjadi. Penelitian ini bermaksud mengembangkan suatu aplikasi yang mampu mendeteksi terjadinya bentrok ruang, dosen dan mata kuliah pada semester yang sama dan memberikan informasi rekap pemakaian ruang dan jumlah sks mengajar dosen.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Rita Pires Soares, dkk yang berjudul “The Analysis of Academic Information System Design of IPDC Dili-Timor Leste by using EAP Approach” dalam International Journal of Computer Applications (2013).[49] Analisis perancangan sistem informasi akademik pada Instituto Professional de Canossa (IPDC) dilakukan dengan menggunakan pendekatan Enterprise Architecture Planning (EAP). Hasil yang diperoleh adalah perencanaan arsitektur yang dibutuhkan di IPDC. Salah satu prioritas yang perlu diimplementasikan adalah Sistem Informasi Akademik. Manfaat dari analisis ini adalah untuk menghasilkan perancangan sistem informasi akademik yang dapat dijadikan dasar atau landasan bagi pengembangan sistem informasi akademik di IPDC sehingga tidak terlepas dari tujuan universitas dan tidak menghilangkan keterpaduan antara unit usaha.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad A. Alia, dkk yang berjudul “Integrated System For Monitoring and Recognizing Students During Class Session” dalam The International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) (2013).[50] Pada penelitian ini diusulkan sistem kehadiran siswa baru berdasarkan protokol otentikasi biometrik. Sistem ini menggunakan deteksi wajah dan protokol pengenalan untuk memudahkan memeriksa kehadiran siswa di kelas. Kamera kelas menangkap foto siswa, langsung proses deteksi wajah dan pengenalan akan diimplementasikan untuk menghasilkan laporan kehadiran.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Fatma M. Ubwa dan Dr. Juma Mohamed yang berjudul “Web-Based Management Information System (WB-MIS): A Vital Solution To Rcc's Information Management” dalam International Journal of Advanced Computer Technology (IJACT) (2014).[51] Dalam penggunaan sistem informasi manajemen berbasis web pada Residential Care Center (RCC) di Tanzania sebagian besar tidak memiliki komputer pribadi, sementara sedikit yang mengandalkannya untuk layanan sekretaris. Peneliti menyajikan hasil survei mengenai status sistem informasi manajemen yang ada saat ini secara khusus untuk melihat bentuk dan kategori beserta keefektifannya dalam mengelola informasi. Peneliti menyajikan perancangan sistem informasi manajemen berbasis web dimana tujuan utama dari aplikasi ini adalah menawarkan antarmuka yang sesuai kepada penggunanya untuk mendukung dan meningkatkan pengumpulan, diseminasi, dan pemanfaatan informasi untuk pengambilan keputusan.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Ema Utami dan Suwanto Raharjo yang berjudul “Database Security Model in the Academic Information System” dalam International Journal of Security and Its Applications (2014).[52] Sistem informasi akademik berbasis web mendominasi di institusi pendidikan tinggi di Indonesia, setiap institusi pendidikan menggunakan web dengan sistem manajemen database relasional sebagai perangkat lunak. Penelitian ini akan melakukan analisis model keamanan database yang dapat digunakan di sistem informasi akademik seperti kendala tabel, hubungan tabel dan Role-Based Access Control (RBAC).

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Alowayr dan Atta Badii yang berjudul “Review Of Monitoring Tools For E-Learning Platforms” dalam International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) (2014).[53] Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk memantau kegiatan pembelajaran siswa serta membangun pola pikir siswa dan mendapatkan pandangan yang lebih akurat dalam proses pembelajaran jarak jauh dengan pembelajaran yang menggunakan e-learning.

Literature review diatas merupakan sumber acuan untuk merancang sistem informasi akademik pada SMA Nusantara 1 Tangerang. Maka disimpulkan perbedaan penilitian terdahulu dengan penelitian ini adalah:

  1. Sistem informasi akademik yang dibuat berbasis web ini akan menggunakan database MariaDB karena database ini lebih kompatibel. Serta framework PHP yang digunakan adalah Laravel karena framework ini tingkat keamanannya baik dan dapat menghindari repetitive work sehingga menghemat waktu pembuatan website.

  2. Sistem akan dibuat lebih efektif dan efisien karena mencakup penginputan nilai dari guru yang dapat dilihat oleh siswa dan menghasilkan laporan kepada kepala sekolah berbentuk PDF.

  3. Sistem ini akan dapat membuat jadwal pelajaran yang mampu mengatasi terjadinya bentrok antar kelas dan menghasilkan laporan jadwal secara cepat kepada kepala sekolah.

  4. Sistem akademik berbasis web ini akan menjadikan pendataan siswa dan guru lebih baik, sehingga untuk pelaporan siswa dan guru yang aktif dapat diakses kapanpun dan dimana saja.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Sekolah

Sejarah Singkat SMA Nusantara 1 Tangerang

Sejarah SMA NUSANTARA 1 berawal dari sedikitnya sekolah di Perumnas 1 Tangerang pada tahun 1980, dimana kebutuhan orang tua akan pendidikan bagi putra-putrinya dirasakan sangat mendesak, maka didirikanlah sebuah gedung 1 lantai berlokasi di Jl. Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang. SMA NUSANTARA 1 didirikan tahun 1981 dan mulai melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan pada tahun pelajaran 1981/1982 dengan SK Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat No. 150/102/Kep/E.18 tanggal 13 Juli 1981.

SMA Nusantara 1 bernaung dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Abdi Negara (YPAN) dengan dewan pendiri oleh Alm. Bpk. H. Adih Suganda. Kemudian pada tahun 1986 SMA Nusantara berdiri sendiri.

Kepercayaan orang tua sangat besar untuk mendidik anaknya masuk dan mendaftar di Lembaga Yayasan Pendidikan Abdi Negara. Pada tahun pelajaran 2017-2018 SMA NUSANTARA 1 termasuk sekolah swasta yang cukup dikenal di Tangerang dengan jumlah ± 306 siswa, terdiri atas 3 rombel:

Kelas X sejumlah : 82 siswa terbagi dalam 3 kelas

Kelas XI sejumlah : 123 siswa.terbagi dalam 4 kelas

Kelas XII sejumlah : 101 siswa terbagi dalam 3 kelas

Dalam kegiatan belajar mengajar dimulai dari jam 07.00 WIB- 14.30 WIB. Prestasinya 100% siswa lulus dengan hasil memuaskan dan melanjutkan di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta seperti UNTIRTA Serang, Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Dipenogoro Semarang, Universitas Negeri Semarang, UNPAD Bandung, UPI Bandung, Universitas Negeri Malang, UGM Yogyakarta, ITS, Universitas Mercu Buana, Universitas Trisakti, Universitas Gunadarma, Universitas Bina Nusantara, Universitas Budi Luhur, STT Telkom dan Universitas Tarumanegara.

SMA NUSANTARA 1 melakukan kerja sama dengan berbagai sekolah untuk meningkatkan mutu siswa. Munculnya konsep pendidikan berbasis KTSP dan MBS mendorong perubahan konsep pendidikan di SMA NUSANTARA 1, yang diharapkan bercirikan modern dan religious. SMA NUSANTARA 1 memaksimalkan kekuatan uniknya sebagai sekolah yang dikenal disiplin, kreatif dan religious untuk mempertahankan posisinya sebagai sekolah yang diminati.


Visi SMA Nusantara 1 Tangerang

Visi SMA Nusantara 1 Tangerang adalah menghasilkan Generasi Cerdas, Mandiri dan Berakhlaqul Karimah menguasai IPTEK, berjiwa Entrepreneur dan berwawasan lingkungan.


Misi SMA Nusantara 1 Tangerang

  1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan;

  2. Meningkatkan kedisiplinan yang tinggi;

  3. Menghasilkan generasi yang cerdas, mandiri dan berakhaqul karimah;

  4. Menghasilkan generasi yang menguasai IPTEK;

  5. Menghasilkan generasi yang berjiwa Entrepreneur;

  6. Menghasilkan generasi yang berwawasan lingkungan.


Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang

SMA Nusantara 1 Tangerang memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang


Tugas dan Tanggung Jawab SMA Nusantara 1 Tangerang

Wakasek Bidang Kurikulum

Membantu Kepala Sekolah dalam rangka pelaksanaan kurikulum antara lain:

  1. Hadir lebih awal sebelum KBM berjalan sekurang-kurangnya pukul 07.00 WIB pagi sudah disekolah.

  2. Melakukan pembinaan terhadap guru dan karyawan:

    1. Keterlambatan.
    2. Supervisi (bila Kepala Sekolah berhalangan).
  3. Membuat rencana program akademik/kurikulum.

  4. Membuat program kerja kurikulum dalam 1 tahun pelajaran baru.

  5. Membuat kalender pendidikan.

  6. Membuat jadwal pelajaran dan mengubahnya.

  7. Menyiapkan administrasi perangkat pengajaran untuk setiap guru.

  8. Mengontrol buku nilai, leger dan buku induk.

  9. Mengarahkan penyusunan program semester dan silabus kepada setiap guru mata pelajaran.

  10. Mengarahkan pelaksanaan KBM yang meliputi:

    1. Pengembangan metode mengajar.
    2. Mengontrol ketertiban guru dalam kegiatan KBM.
  11. Mengatur pengelolaan pelajaran tambahan/pendalaman materi.

  12. Membuat kumpulan soal-soal ulangan mid dan semester termasuk ujian sekolah dan ujian akhir.

  13. Mengkoordinir pengumpulan bank soal.

  14. Mengumpulkan daftar nilai hasil ulangan mid, semester, ujian sekolah dan ujian akhir.

  15. Menghitung rata-rata, rentang nilai dan nilai kegiatan ujian sekolah.

  16. Menentukan kriteria kenaikan kelas.

  17. Mengarahkan laporan nilai harian siswa kepada orang tua/wali murid.

  18. Mengkoordinir pelaksanaan tes-tes dan sistem evaluasi lainnya.

  19. Mengkoordinir dan memeriksa pengisian raport yang dilakukan oleh Wali Kelas.

  20. Mengkoordinir dan mengurus kenaikan serta kelulusan siswa.

  21. Mengevaluasi program semester dan satuan pelajaran yang diserahkan guru.

  22. Membuat target kurikulum dan daya serap siswa serta daya tertimbang.

  23. Membuat rekapitulasi nilai-nilai setiap mengadakan ulangan mid, semester maupun ujian sekolah dan ujian akhir.

  24. Menyimpan dan meneliti arsip-arsip yang berhubungan dengan penilaian hasil belajar mengajar.

  25. Melaporkan setiap tugasnya kepada Kepala Sekolah.

  26. Menghadiri undangan-undangan dinas mewakili sekolah bilamana Kepala Sekolah berhalangan hadir.

  27. Membina kegiatan-kegiatan lomba-lomba bidang akademis.

  28. Membantu menjaga kondisi lingkungan yang kondusif dan ketenangan dalam lingkungan sekolah.

  29. Membina melaksanakan 5K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan dan Kekeluargaan).


Wakasek Bidang Kesiswaan

Membantu Kepala Sekolah dalam menciptakan suasana tertib dan aman dalam proses belajar mengajar antara lain:

  1. Hadir lebih awal sebelum KBM berjalan sekurang-kurangnya pukul 07.00 WIB pagi sudah disekolah.

  2. Membuat program kesiswaan.

  3. Membuat/merancang tata tertib sekolah (sosialisasi/ koordinasi dengan Wakasek Kurikulum, BP dan Wali Kelas).

  4. Mengarahkan pelaksanaan MBS dan upacara bendera pada hari senin serta siraman rohani koordinasi dengan koordinator rohis.

  5. Mengadakan pengarahan kepada semua siswa mengenai tata tertib sekolah setiap awal tahun akademik baru.

  6. Mengadakan penanganan kasus siswa secara insentif dan koordinatif dengan piket.

  7. Mengadakan pembinaan mental terhadap siswa koordinasi dengan BP/BK.

  8. Mendokumentasikan bukti-bukti kasus dan penanganannya.

  9. Membina melaksanakan 5K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan dan Kekeluargaan).

  10. Mempersiapkan kegiatan wisata bersama.

  11. Melaporkan setiap kegiatan dan kejadian penting di lingkungan sekolah kepada Kepala Sekolah.

  12. Merekomendasikan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan undangan tertentu dari luar sekolah.

  13. Mengecek dan mengontrol setiap kondisi kehadiran siswa disekolah.

  14. Untuk dapat mengadakan razia secara berkala berkoordinasi dengan BP, Wali Kelas dan Piket dalam pelaksanaannya.

  15. Siap bersedia membantu segala sesuatu yang kaitannya dengan kegiatan sekolah.


Pembina OSIS

  1. Hadir lebih awal sebelum KBM berjalan sekurang-kurangnya pukul 07.00 WIB pagi sudah disekolah.

  2. Pembuatan kartu OSIS.

  3. Membina/membantu penyusunan struktur dan personalia pengurus OSIS.

  4. Membuat penyusunan anggaran OSIS dan penyusunan program kerja.

  5. Membantu pengurus OSIS dalam menyelenggarakan, melaksanakan, mengkoordinir kegiatan di dalam dan luar lingkungan sekolah.

  6. Membina pengurus OSIS agar dapat berorganisasi secara baik.

  7. Memeriksa dan menyetujui program kerja yang diusulkan oleh pengurus OSIS dan menyampaikannya kepada Kepala Sekolah.

  8. Menyusun laporan kegiatan OSIS setiap semester dan akhir tahun kepada Kepala Sekolah.

  9. Membina hubungan dengan guru pembina di sekolah lain.

  10. Mengarahkan dan membina kegiatan OSIS untuk menunjang keberhasilan belajar mengajar di sekolah.

  11. Menghadiri rapat OSIS.

  12. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja OSIS.

  13. Mengkoordinir kegiatan keagamaan dan perpisahan.

  14. Menyiapkan kegiatan LDK dan koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan.

  15. Siap membantu segala sesuatu yang kaitannya dengan urusan sekolah.


Wali Kelas

  1. Wajib hadir pada saat upacara, dan menyiapkan kesiapan anak asuhnya dalam menjalankan tugas piket saat menjadi petugas upacara.

  2. Melakukan pengecekan dan peduli dengan perkembangan administrasi keuangan dalam hal tunggakan bagi anak asuhnya dan koordinasi dengan tata usaha bagian keuangan.

  3. Mengetahui dan mencatat jumlah siswa yang ada di kelasnya.

  4. Mengetahui dan memelihara inventaris kelas.

  5. Mencatat hasil belajar siswa (leger) dan mengisi raport dan melaporkan kepada Wakasek Kurikulum dan tidak ditunda-tunda.

  6. Mengetahui siswa yang banyak tidak hadir/bolos atau karena terlibat suatu kasus.

  7. Memperhatikan dan memelihara ketertiban, kebersihan dan keindahan dalam kelas asuhannya.

  8. Membuat catatan-catatan khusus mengenai pelanggaran-pelanggaran, kenakalan-kenakalan siswa dan situasi kondisi secara umum koordinasi dengan BP dalam penanganannya.

  9. Bersedia menerima laporan-laporan dari guru mata pelajaran mengenai keadaan kelas asuhannya dan berusaha menyelesaikannya.

  10. Wajib memeriksa agenda kelas minimal 1 minggu sekali.

  11. Membuat denah kelas posisi siswa duduk di dalam kelas.

  12. Mengenal pribadi dan lingkungan siswanya yang berada dibawah asuhannya seperti alamat, jumlah keluarga dan latar belakang kehidupannya.

  13. Wajib membuat laporan setiap bulan secara periodik tentang kelasnya kepada Kepala Sekolah.

  14. Menghadiri setiap undangan dari sekolah.

  15. Melakukan kunjungan home visit, bila anak asuhnya mengalami masalah.

  16. Melakukan koordinasi selalu mengenai kondisi kelas asuh dengan BP, Wakasek Kesiswaan dan Piket.


Langkah Pelaksanaan Wali Kelas:

  1. Mengetahui tugas pokoknya.

  2. Mengetahui jumlah anak didiknya.

  3. Mengetahui nama-nama anak didiknya.

  4. Mengetahui identitas anak didiknya.

  5. Mengetahui kehadiran anak didiknya.

  6. Mengetahui masalah-masalah anak didiknya.

  7. Mengadakan penilaian.

  8. Mengambil tindakan.

  9. Memperhatikan buku raport.

  10. Memperhatikan kesehatan dan masalah anak didiknya.

  11. Membina suasana kekeluargaan.

  12. Melaporkan kepada Kepala Sekolah.


Guru BP/BK

  1. Hadir disekolah pada pukul 07.00 WIB, lebih awal.

  2. Menyusun program BP/BK dan mengusulkan kepada Kepala Sekolah.

  3. Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan atau hambatan belajar agar lebih termotivasi.

  4. Memberi pengarahan/petunjuk kepada siswa untuk dapat belajar lebih baik lagi dan berprestasi dalam akademik.

  5. Memberikan informasi dan petunjuk kepada siswa dalam meneruskan studi atau terjun langsung di masyarakat agar lebih mempersiapkan diri.

  6. Memberikan layanan pengembangan diri dalam bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih berprestasi.

  7. Membuat catatan-catatan dan mengarsipkan mengenai kasus-kasus siswa yang terjadi sampai dengan solusi penyelesaiannya.

  8. Melaksanakan pendekatan/dialog dengan siswa yang bermasalah dan orang tua/wali siswa, untuk menyelesaikan suatu masalah.

  9. Melakukan kunjungan ke rumah siswa (jika diperlukan), bagi siswa yang perlu penanganan, koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan.

  10. Mengadakan penilaian pelaksanaan pengembangan diri bagi siswa, sesuai dengan program kerja BP.

  11. Membantu ketertiban siswa, koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan dan piket.

  12. Menghadiri setiap undangan dari sekolah.

  13. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling tentang perkembangan siswa.

  14. Membuat catatan-catatan khusus mengenai pelanggaran dan kenakalan siswa, berkesinambungan.


Koordinator Lab. IPA

  1. Menyusun program pelaksanaan praktek Biologi/Fisika/Kimia *).

  2. Membuat diktat/materi pelajaran yang akan dipraktekan (berkoordinasi dengan Wakasek Kurikulum atau Kepala Sekolah).

  3. Membuat jadwal praktek tiap kelas.

  4. Menginventarisasikan peralatan Lab. Biologi/Fisika/Kimia *) dan melaporkan bila ada kebutuhan yang perlu dipenuhi kepada Kepala Sekolah, untuk dilanjutkan laporannya ke Yayasan.

  5. Bertanggung jawab terhadap kerusakan/kehilangan perlengkapan Lab. Biologi/Fisika/Kimia *).

  6. Melaporkan segera apabila ada kerusakan atau kehilangan dari perlengkapan Lab. Biologi/Fisika/Kimia *).

  7. Membuat laporan kegiatan praktek secara berkala kepada Kepala Sekolah.

  8. Membuat tata tertib Lab. Biologi/Fisika/Kimia *).

  9. 9. Selalu koordinasi dengan Wakasek Kurikulum dalam pengembangannya pada setiap pelaksanaan praktek Biologi, Fisika, Kimia yang dilakukan guru bidang study.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur Pembuatan Data Akademik

  2. Prosedur pembuatan data akademik pada SMA Nusantara 1 Tangerang yaitu guru harus melakukan penilaian dan dimasukan ke dalam buku penilaian guru masing-masing mata pelajaran lalu guru membuat rata-rata nilainya setiap satu semester selanjutnya untuk data siswa, pembagian kelas dan jadwal dilakukan setiap tahun akademik baru oleh Wakasek Kurikulum dan diinput ke dalam Ms.Excel.

  3. Prosedur Penyampaian Informasi Akademik

  4. Untuk penyampaian informasi nilai, guru harus membagikan hasil ujian pada setiap kelas yang mereka ajar. Sedangkan untuk jadwal dan pembagian kelas penyampaian informasinya melalui mading atau pemberitahuan secara langsung kepada siswanya. Selanjutnya untuk data siswa, siswa melihatnya pada buku yang dipegang oleh Wali Kelas.

  5. Prosedur Laporan Akademik

  6. Setelah melakukan pembuatan dan penyampaian terkait akademik, laporan disampaikan kepada Kepala Sekolah dalam bentuk print out.


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Rancangan prosedur sistem berjalan digambarkan sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram yang berjalan saat ini:

    1. 1 (satu) sistem akademik yang terkait dengan kegiatan di sekolah seperti proses data pribadi siswa, penilaian, pembentukan kelas dan pembuatan jadwal.
    2. 4 (empat) actor yaitu: Siswa, Guru, Wakasek Kurikulum dan Kepala Sekolah.
    3. 12 (dua belas) use case yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya: menyerahkan data pribadi siswa, mengecek data pribadi siswa, mengikuti ujian, menerima nilai ujian, merekap data dan nilai ujian siswa, input data dan nilai siswa pada Ms.Excel, membuat kelas dan jadwal pada Ms.Excel, mengecek kelas dan jadwal, menerima informasi kelas dan jadwal, membuat laporan akademik pada Ms.Excel, cetak laporan dan menerima laporan akademik.
    4. 4 (empat) extend yang terdiri dari: lengkap, tidak lengkap, bentrok dan tidak bentrok.
    5. 1 (satu) include adalah proses penilaian.
  3. Prosedur Penyampaian Informasi Akademik

  4. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang

    Untuk penyampaian informasi nilai, guru harus membagikan hasil ujian pada setiap kelas yang mereka ajar. Sedangkan untuk jadwal dan pembagian kelas penyampaian informasinya melalui mading atau pemberitahuan secara langsung kepada siswanya. Selanjutnya untuk data siswa, siswa melihatnya pada buku yang dipegang oleh Wali Kelas.

    1. Keterlambatan.
    2. Supervisi (bila Kepala Sekolah berhalangan).
  5. Prosedur Laporan Akademik

  6. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang

    Setelah melakukan pembuatan dan penyampaian terkait akademik, laporan disampaikan kepada Kepala Sekolah dalam bentuk print out.

    1. Keterlambatan.
    2. Supervisi (bila Kepala Sekolah berhalangan).



BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada SMA Nusantara 1, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pada sistem informasi akademik SMA Nusantara 1 yang berjalan saat ini kurang efektif dan efisien, karena dalam pengolahannya masih manual dan diinputkan pada Ms.Excel. Maka, dibuatnya sistem yang efektif dan efisien dengan mengolah informasi akademik menggunakan web.

  2. Jika prosedur monitoring yang terdapat pada sistem sebelumnya, dalam memonitoring laporan akademik kepala sekolah harus menunggu cukup lama untuk mendapatkannya sebab wakasek kurikulum harus menunggu rekapan guru dan membuat laporannya pada Ms.Excel, maka pada sistem yang dibuat terdapat menu laporan untuk kepala sekolah agar monitoring akademik menjadi baik dan cepat.

  3. Sistem informasi akademik untuk siswa dan guru yang berjalan pada SMA Nusantara 1, sulit dalam memperoleh informasi yang terkait dengan akademik, serta lambat sehingga informasi yang diberikan kurang up to date. Namun, dengan dibuatnya sistem informasi berbasis web yang terkait dengan akademik, maka dalam memperoleh informasi siswa dan guru dapat dengan mudah serta cepat diakses sehingga informasi yang diberikan up to date.


Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah agar penelitian berikutnya dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada pada sistem saat ini bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Dibuatnya sistem informasi absensi siswa agar absensi siswa pada raport tidak perlu adanya input absensi.

  2. Mengembangkan sistem informasi akademik menjadi berbasis android.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. Semarang: Jurnal KOMPAK Vol.9 No.1.
  2. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.2.
  3. Jermias, Randy Richi Wuaya. 2016. Analisa Sistem Informasi Akuntansi Gaji dan Upah Pada PT. Bank Sinarmas Tbk. Manado. Manado: Jurnal EMBA Vol.4 No.2.
  4. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur. Padang: Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2.
  5. 5,0 5,1 Sinsuw, Alicia dan Xaverius Najoan. 2013. Prototipe Aplikasi Sistem Informasi Akademik Pada Perangkat Android. Manado: E-journal Teknik Elektro dan Komputer.
  6. Thoha, M. dan Miyanto. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Serang: Jurnal PROSISKO Vol.2 No.2.
  7. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.1.
  8. Tiara, Khanna, Dewi Immaniar dan Fiqih Arzia. 2015. Penerapan Sistem Inventory Labotarium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.1.
  9. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model Controller. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.3.
  10. Nugraha, Fajar. 2014. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan. Kudus: Jurnal SIMETRIS Vol.5 No.1.
  11. Lasminiasih, dkk. 2016. Perancangan Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa Berbasis Web. Palembang: Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.1.
  12. 12,0 12,1 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Kalimantan: Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1.
  13. Fatta, Hanif Al dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal Telematika Vol.8 No.2.
  14. 14,0 14,1 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.2.
  15. 15,0 15,1 Agusli, Rachmat, Sutarman dan Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tangerang: Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1.
  16. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jakarta: Jurnal Faktor Exacta.
  17. Pamungkas, Canggih Ajika. 2015. Rancang Bangun E-Learning Center Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Media Pembelajaran Yang Efektif. Surakarta: Jurnal INFORMA Vol. 1 No. 2.
  18. 18,0 18,1 W., Julian Chandra. 2013. Implementasi Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus: SMP Negeri 20 Bandung). Bandung: Jurnal Profit Vol.1.
  19. 19,0 19,1 Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Riau: Jurnal SISTEMASI Vol.6 No.1.
  20. Suzanto, Boy dan Iwan Sidharta. 2015. Pengukuran End-User Computing Satisfaction Atas Penggunaan Sistem Informasi Akademik. Bandung: Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Entrepreneurship Vol.9 No.1.
  21. Wardani, Susy Kusuma. 2013. Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Pacitan. Pacitan: Indonesian Jurnal on Networking and Security (IJNS) Vol.2 No.2.
  22. 22,0 22,1 Novitasari, Indah Devi. 2014. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keberanian Siswa Untuk Bertanya Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: Naskah Publikasi.
  23. Herdiansyah, Erwin dan Rinda Cahyana. 2015. Pengembangan Aplikasi Penyusun Jadwal Pelajaran Secara Otomatis. Garut: Jurnal Algoritma.
  24. Dewi, Meta Amalya, Dedi Cahyadi dan Yunita Wulansari. 2014. Sistem Ujian Online Calon Mahasiswa Baru Berbasis Ilearning Education Marketing Pada Perguruan Tinggi. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.1.
  25. 25,0 25,1 Ariyani, Wiga, Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 No.5.
  26. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1.
  27. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015. Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3.
  28. 28,0 28,1 Palevi, Angga Reza dan Krisnawati. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Website Pada SMP Negeri 2 Mojosongo Boyolali. Yogyakarta: Jurnal Ilmiah DASI Vol.14 No.4.
  29. U., Onu, Fergus dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research Vol.5 No.8.
  30. Jayant, K. P., dkk. 2014. An Approach of software Design Testing Based On UML Diagrams. India: International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Vol.4 No.2.
  31. Hartati,Tri. Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kasus PT Pesona Edu Solution Jakarta). Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 6 No. 22-April-Juni 2017. Jakarta Pusat : Akademi Manajemen dan Informatika Bina Sarana Informatika. Juni 2017.
  32. 32,0 32,1 Prasetyo, Meiyanto Heri, Asnawati dan Yode Arliando. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu: Jurnal Media Infotama Vol.11 No.1.
  33. 33,0 33,1 Adhatrao, Kalpesh, dkk. 2013. Predicting Students’ Performance Using ID3 and C4.5 Classification Algorithms. India: International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) Vol.3 No.5.
  34. Herawati, Fera Sulistian. 2014. Perangkat Lunak Perpustakaan Online Di SMK BPPI Baleendah Bandung. Bandung: Jurnal LPKIA Vol.1 No.1.
  35. 35,0 35,1 Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains Dan Informatika Vol.1 No.2.
  36. Permana, Yana. 2016. Mengenal MariaDB. Diambil dari: https://www.codepolitan.com/mengenal-mariadb. Diakses pada tanggal 4 Oktober 2017.
  37. Nuryanti, Noviana. 2013. Skripsi. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada Toko Bariklana. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  38. Octafian, D Tri. 2015. Web Multi E-Commerce Berbasis Framework CodeIgniter. Yogyakarta: Jurnal TEKNOMATIKA Vol.5 No.1.
  39. 39,0 39,1 Aminudin. 2015. Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Yogyakarta: CV. Lokomedia.
  40. Soer, U. Darmanto dan Wahyudi. 2015. Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Buku Perpustakaan SMAN 2 Cikarang Utara Menggunakan PHP dan MySQL. Cikarang: Jurnal SIGMA Vol.3 No.1.
  41. Walia, Er. Saurabh dan Er. Satinderjit Kaur Gill. 2014. “A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP”. India: International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) Vol.3 No.8.
  42. Hosseini, Asrin dan Amir Sheikh-Ahmadi. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. Iran: International Journal of Computer Applications Vol.131 No.13.
  43. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis: Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3.
  44. Widiati, Wina. 2014. Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Menengah Atas Widya Nusantara Bekasi. Jakarta Selatan: SWABUMI Vol.1 No.1.
  45. Susanti, Melan. 2016. Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakarta. Jakarta: Jurnal Informatika Vol.3 No.1.
  46. Irawan, Yudie, Nanik Susanti dan Wiwit Agus Triyanto. 2016. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis Website Untuk Penyampaian Informasi Sekolah dan Media Promosi Kepada Masyarakat. Kudus: Jurnal SIMETRIS Vol.7 No.1.
  47. Membara, Eko Putra, Liza Yulianti dan Indra Kanedi. 2014. Sistem Informasi Akademik SMP Negeri 2 Talang Empat Berbasis Web. Bengkulu: Jurnal Media Infotama Vol.10 No.1.
  48. Benisius. 2013. Implementasi Algoritma First In First Served (FIFS) Pada Sistem Penjadwalan Perkuliahan (Studi Kasus Di Direktorat Akademik Universitas Halmahera). Maluku Utara: Jurnal UNIERA Vol.2 No.2.
  49. Soares, Rita Pires, Eko Sediyono dan M. A. Ineke Pakereng. 2013. The Analysis of Academic Information System Design of IPDC Dili-Timor Leste by using EAP Approach. Salatiga: International Journal of Computer Applications Vol.84 No.15.
  50. Alia, Mohammad A., Abdelfatah Aref Tamimi dan Omaima N. A. AL-Allaf. 2013. Integrated System For Monitoring and Recognizing Students During Class Session. Jordan: The International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) Vol.5 No.6.
  51. Ubwa, Fatma M. dan Dr. Juma Mohamed. 2014. Web-Based Management Information System (WB-MIS): A Vital Solution To Rcc's Information Management. Tanzania: International Journal of Advanced Computer Technology (IJACT) Vol.4 No.6.
  52. Utami, Ema dan Suwanto Raharjo. 2014. Database Security Model in the Academic Information System. Yogyakarta: International Journal of Security and Its Applications Vol.8 No.3.
  53. Alowayr, Ali dan Atta Badii. 2014. Review Of Monitoring Tools For E-Learning Platforms. Reading: International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) Vol.6 No.3.



DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Surat Pengantar Skripsi
A.2 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing I
A.3 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing II
A.4 Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.5 Form Validasi Skripsi
A.6 Form Validasi Sidang Akademik
A.7 Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing
A.8 Lembar Pergantian Judul
A.9 Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
A.10 Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi
A.11 Kwitansi Pembayaran Sidang
A.12 Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.13 Daftar Nilai
A.14 Formulir Seminar Proposal
A.15 Formulir Pertemuan Stakeholder
A.16 Sertifikat TOEFL
A.17 Sertifikat Prospek
A.18 Sertifikat IT Internasional
A.19 Sertifikat IT Nasional
A.20 Surat Penerbitan Dokumen
A.21 Curriculum Vitae (CV)
A.22 Form Penggantian Dosen Pembimbing
A.23 Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
A.24 Hibah


LAMPIRAN B

B.1 Surat Penugasan dari Sekolah
B.2 Form Observasi
B.3 Form Wawancara
B.4 Surat Keterangan Implementasi Program

Contributors

TriUtari