SI1411479490

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT SANICHEM TUNGGAL PERTIWI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1411479490
Nama


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT SANICHEM TUNGGAL PERTIWI


Disusun Oleh :

NIM
: 1411479490
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT SANICHEM TUNGGAL PERTIWI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411479490
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, April 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Handy Januar Permana,S.E.MM)
   
(Bayu Pramono S.Kom., M.TI)
NID : 15029
   
NID : 14023


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT SANICHEM TUNGGAL PERTIWI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411479490
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, April 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(..........)
 
(........)
 
(........)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT SANICHEM TUNGGAL PERTIWI

Disusun Oleh :

NIM
: 1411479490
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411479490

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Manajemen tata letak gudang produk yang tidak berdasarkan dari suatu perancangan tata letak gudang yang baik akan mengalami kesulitan dalam operasi proses keluar masuknya produk dan tidak berdasarkan kapasitas gudang. Pengaturan gudang produk yang baik diharapkan dapat menghindari kerugian perusahaan, dapat meminimalisasi biaya operasional dan mempermudah proses pelayanan atau proses keluarmasuknya barang. Berdasarkan permasalahan padagudang PT. Sanichem Tunggal Pertiwi seperti proses pencarian barang secara manual, layout bahan baku tidak tersusun sesuai area kategorinya, lamanya proses pencarian barang, serta kurangnya pengetahuan staff tentang penempatan barang. Maka peneliti membuat sistem informasi manajemen layout berbasis web. Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP, database-servernya menggunakan MySQL. Hasil yang dicapai dari analisa sistem yang digunakan oleh penulis yaitu dengan menggunakan PIECES(Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Servicedan perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language). Metode pengujian menggunakan Black Box Testing. Implementasi sistem informasi manajemen layout berbasis web ini dalampengaturan tata letak gudang bahan baku dapat mempermudah staff untuk pencarian barang serta mempercepat pencarian barang.


Kata kunci : sistem informasi manajemen, layout, bahan baku,web

ABSTRACT

Product warehouse layout management that is not based on a good warehouse layout design will have difficulty in the operation of the product entry process and not on the basis of warehouse capacity. Good product warehouse arrangements are expected to avoid loss of the company, can minimize operational costs and simplify the process of service or process of entering the goods. Based on the problem of PT. Sanichem Tunggal Pertiwi such as manual search process, raw material layout is not arranged according to its category area, length of search process, and lack of staff knowledge about placement of goods. So the researchers make web based layout management information system. The system is built using PHP programming language, its database uses MySQL. The results obtained from the system analysis used by the author are using PIECES (Performance, Information, Economic, Control / Security, Efficiency, and Service) and proposed system design using the UML (Unified Modeling Language) method. Test method using Black Box Testing Implementation of this web based layout management information system in the layout of the raw material warehouse layout makes it easier for staff to search for goods and speed up the search for goods.


Keywords: management information system, layout, raw material, web

KATA PENGANTAR


Dengan mengucap syukur atas rahmat dan karuniaNya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapatmenyusun dan menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAYOUT BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA PT SANICHEM TUNGGAL PERTIWI”..

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M. T. I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Handy Januar Permana,S.E.MM selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang telah membimbing dan mendukung penulis selama proses penyusunan Skripsi.
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom.,MTI selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah membimbing dan mendukung penulis selama proses penyusunan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orangtua tercinta, kakak dan saudara selalu memberikan dorongan baik moril maupun materiil.
  8. Sahabat dan teman yang telah memeberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Serta semua pihak yang telah banyak membantu Penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian pembuatan Skripsi ini,yang tidak bisa di sebut satu persatu.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Januari 2018
FRANSISKA TITIS SURYANI
NIM. 1411479490

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Usecase Diagram yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence diagram yang Berjalan
  5. Gambar 4.1 Usecase Diagram yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan
  8. Gambar 4.4 Class Diagram yang Diusulkan
  9. Gambar 4.5 Prototype Halaman Utama
  10. Gambar 4.6 Prototype Halaman Login
  11. Gambar 4.7 Prototype Menu Home
  12. Gambar 4.8 Prototype Menu Master
  13. Gambar 4.9 Prototype Menu Data
  14. Gambar 4.10 Prototype Menu Layout
  15. Gambar 4.11 Prototype Menu Laporan
  16. Gambar 4.12 Prototype Menu User
  17. Gambar 4.13 Prototype Menu Barang
  18. Gambar 4.14 Prototype Menu Supplier
  19. Gambar 4.15 Prototype Menu Customer
  20. Gambar 4.16 Prototype Menu Pemesanan Barang
  21. Gambar 4.17 Prototype Menu Penerimaan Barang
  22. Gambar 4.18 Prototype Menu Pengiriman Barang
  23. Gambar 4.19 Rancangan Halaman Utama
  24. Gambar 4.20 Rancangan Halaman Login
  25. Gambar 4.21 Rancangan Menu Home
  26. Gambar 4.22 Rancangan Menu Master
  27. Gambar 4.23 Rancangan Menu Data
  28. Gambar 4.24 Rancangan Menu Layout
  29. Gambar 4.25 Rancangan Menu Laporan
  30. Gambar 4.26 Rancangan Menu User
  31. Gambar 4.27 Rancangan Menu Barang
  32. Gambar 4.28 Rancangan Menu Supplier
  33. Gambar 4.29 Rancangan Menu Customer
  34. Gambar 4.30 Rancangan Menu Pemesanan
  35. Gambar 4.31 Rancangan Menu Penerimaan
  36. Gambar 4.32 Rancangan Menu Pengeluaran
  37. Gambar 4.33 Pengujian Login Apabila Mengosongkan Password
  38. Gambar 4.34 Hasil pengujian login apabila mengosongkan password
  39. Gambar 4.35 Pengujian login apabila mengisi username dan salah mengisi password
  40. Gambar 4.36 Hasil Pengujian login apabila mengisi username dan salah mengisi password
  41. Gambar 4.37 Mengisi username dan password lalu login
  42. Gambar 4.38 Hasil Pengujian Mengisi username dan password lalu login
  43. Gambar 4.39 Pengujian salah mengisi password pada menu master-user
  44. Gambar 4.40 Hasil Pengujian salah mengisi password pada menu master-user
  45. Gambar 4.41 Pengujian admin mengisi username dan password dengan benar pada menu master-user
  46. Gambar 4.42 Hasil Pengujian admin mengisi username dan password dengan benar pada menu master-user
  47. Gambar 4.43 Pengujian mengosongkan (tidak select) lot number pada menu pemesanan
  48. Gambar 4.44 Hasil Pengujian mengosongkan (tidak select) lot number pada menu pemesanan
  49. Gambar 4.45 Pengujian salah menginput lot number pada menu layout
  50. Gambar 4.46 Hasil Pengujian salah menginput lot number pada menu layout
  51. Gambar 4.47 Pengujian mengimput lot number dengan bener pada menu layout
  52. Gambar 4.48 Hasil Pengujian mengimput lot number dengan bener pada menu layout
  53. Gambar 4.49 Pengujian logout
  54. Gambar 4.50 Hasil Pengujian logout

DAFTAR TABEL
  1. Tabel 2.1 Literatur Review
  2. Tabel 3.1 Perfoemance-PIECES
  3. Tabel 3.2 Information-PIECES
  4. Tabel 3.3 Economy-PIECES
  5. Tabel 3.4 Control-PIECES
  6. Tabel 3.5 Efficiency-PIECES
  7. Tabel 3.6 Service-PIECES
  8. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I
  9. Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II
  10. Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III
  11. Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi
  12. Tabel 4.1 User
  13. Tabel 4.2 Barang
  14. Tabel 4.3 Supplier
  15. Tabel 4.4 Customers
  16. Tabel 4.5 Pemesanan Barang
  17. Tabel 4.6 Penerimaan Barang
  18. Tabel 4.7 Pengeluaran Barang
  19. Tabel 4.8 Estimasi Biaya
  20. Tabel 4.9 Rancangan Waktu



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram


Simbol Activity Diagram


Simbol Sequence Diagram

Simbol Class Diagram

1.4.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi yang semakin maju dan diikuti perkembangan industri yang sangat pesatmenyebabkan permasalahan yang ada pada industri manufaktur semakin komplek. Dimana gudang merupakan salah satu tempat penyimpanan produk yang sering menjadi permasalahan pada pengaturan tata letak.

Permasalahan ini tidak dapat dihindari sekalipun hanya sekedar mengatur tata letak gudang produk, tata letak gudang produk yang tidak berdasarkan dari suatu perancangan tata letak gudang yang baik akan mengalami kesulitan dalam operasi proses keluar masuknya produk dan tidak berdasarkan kapasitas gudang. Pengaturan gudang produk yang baik diharapkan dapat menghindari kerugian perusahaan, dapat meminimalisasi biaya operasional dan mempermudah proses pelayanan atau proses keluarmasuknya barang.

PT. Sanichem Tunggal Pertiwi adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan bahan kimia baik impor maupun ekspor.Kegiatan usaha difokuskan pada penyediaan bahan baku kimia.

Untuk menghadapi persainganpasarbisnis, manajemen perlu menyusunstrategi pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi pangsa pasar yang efektif dan dapat menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang perusahaan. Seperti yang diketahui didunia bisnis yang cenderung dinamis selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, kebutuhan konsumen, dan lingkungan pemasaran.

Dalam pengamatan yang dilakukan terhadap penempatan produk digudang masih belum teratur atau masih kurang rapi dalam melakukan penyusunan produk, sehingga hal ini menyebabkan ketidakefektifan kerja dan ketidakefesienan transaksi barang. Permasalahan yang dihadapi oleh PT Sanichem Tunggal Pertiwi saat ini adalah ketidakteraturan dalam penyusunan produk, hal ini akan menghambat waktu proses pengiriman. Kondisi lain juga karena keterbatasan karyawan yang faham dengan tata letak barang. Terlalu banyak barang mengakibatkan lamanya proses pencarian barang.

Melihat pentingnya penempatan barang untuk meningkatkan keefesiensian dan keefektifan manajemen logistikmaka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PerancanganSistemInformasi Manajemen Layout Bahan Baku Berbasis Web Pada PT Sanichem Tunggal Pertiwi”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, penelitian ini ada kaitannya dengan sistem informasi manajemen layout bahan baku pada PT Sanichem Tunggal Pertiwi. Ada beberapa hasil analisa yang akan dijelaskan mengenai sistem informasi manajemen mapping yang sedang berjalan pada perusahaan tersebut.

Oleh karena itu penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi manajemen layoutbahan baku yang sedang berjalan saat ini pada PT Sanichem Tunggal Pertiwi?

  2. Apa sajakendalasistem informasi manajemen layout bahan bakuyang sedang berjalan saat ini di PT Sanichem Tunggal Pertiwi?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi manajemenlayout bahan baku berbasis web pada PT Sanichem Tunggal Pertiwi?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu pengimputan user, barang, supplier, customers, pemesanan barang, penerimaan barang, dan pengeluaran barang. Pengaksesan login dapat dilakukan oleh super admin, staff gudang, purchasing, kepala gudang. Penggunaan sistem ini dibatasi secara offline.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan suatu penelitian adalah suatu uraian yang merumuskan suatu pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap penelitian tersebut. Yang berkaitan erat pada rumusan masalah dan berakhir pada kesimpulan penelitian.

Dalam penulisan laporan ini, penulis memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. Untuk menganalisa sistem informasi manajemen layout bahan baku yang berjalansaatinipadaPT Sanichem Tunggal Pertiwi.

  2. Untuk mengetahui kendala sistem manajemen layout bahan baku padaPT Sanichem Tunggal Pertiwi yang sedang berjalan.

  3. Untuk merancang sistem merancang sistem informasi manajemen layout bahan baku berbasis web yang dibutuhkanPT Sanichem Tunggal Pertiwi.

Manfaat Penelitianberisi uraian tentang temuan baru atau hasil analisa terhadap suatu hal dan diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama proses belajar di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan yang disusun secara sistematis.

  2. Menyelesaikan kendala dari perusahaan pada sistem layout bahan baku yang berjalan.

  3. Menambah inovasi baru dalam mengembangkan kemampuan untuk menganalisa suatu masalah di perusahaan.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan carasistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan skripsi adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

  2. Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan sebagai bahan penelitian dalam menyusun laporanSkripsi ke PT Sanichem Tunggal Pertiwi.

  3. Metode Wawancara

  4. Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

    Kemudian peneliti mengunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan pada stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Techinical, Operational, dan Economic) dan draft final elisitasi.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian tersebut.

Metode Analisa

Metode Analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service) Metode analisa PIECES digunakan untuk melihat sistem yang berjalan saat ini pada PT. Sanichem tunggal Pertiwi. Kehandalan (Performance) sistem saat ini, memuaskan atau tidaknya penyampaian Informasi (Information) yang tersedia, Nilai Ekonomi (Economics) yang dikeluarkan dan keuntungannya, Pengendalian/Pengamanan (Control/Security) untuk sistem yang berjalan, Keefisienan (Efficiency) dalam menjalankan sistemnya, dan Pelayanan (Service) yang tersedia untuk user.

Metode Perancangan

Setelah proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode perancangan sistem peneliti menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan software Visual Paradigm 6.4. Rancangan yang digunakan yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram.

Dalam rancangan ini peneliti juga menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP, CSS, HTML, serta database yang digunakan adalah MySQL sehingga dapat memudahkan peneliti untuk membuat sistem ini.

Prototipe akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Prototipe memberikan fasislitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Metode Testing

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas laporan skripsi ini, peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa BAB yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN :

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistimatika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI :

Bab ini berisi tentang pengertian dan definisi-definisi yang diambil dari beberapa kutipan buku, jurnal yang berkaitan dengan judul penelitian dan Literature Review meliputi sistem informasi perpustakaan.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA SISTEM YANG BERJALAN :

Bab ini membahas tentang gambaran umum dan PT. Sanichem Tunggal Pertiwi, sejarah singkat, visi dan misi, struktrur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 3 (tiga) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan finaldraft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN :

Bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diusulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML yang terdiri dari usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, penjelasan mengenai perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diajukan. Dijelaskan juga tentang rancangan basis data meliputi spesifikasi basis data, rancangan program usulan, rancangan prototype sistem usulan, implementasi sistem yang diusulkan, pengujian dengan Blackbox testing dan terakhir estimasi biaya dari sistem yang diajukan.


BAB V PENUTUP :

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran dari peneliti untuk pihak-pihak yang berkepentingan sehingga, tujuan dan manfaat dari laporan penelitian skripsi ini dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA :

LAMPIRAN :

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Klasifikasi datasumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk tunggal, datum bentuk jamak. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Sutarman [1](2012:3), “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub[2] (Yakub,2012: 5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”

Menurut Rohmat Taufiq[3] (2013:13),“Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.Menurut Davis Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), “Information is the intrerpretation of data to provide meaning by an individual”.Data adalah bahan mentah bagi informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan data adalah suatu fakta dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri [4](2012:12), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

    1. Data hitung (Enumeration atau Counting data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    2. Data ukur (Measurement data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

    1. Data kuantitatif (Quantitative data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    2. Data kualitatif (Qualitative data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

    1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input

  2. Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  3. Tahapan Process

  4. Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  5. Tahapan Output

  6. Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Menurut Sutabri [4](2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan data (Data storage)

  2. Penyimpanan data (Data storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, recorder, disket, tape,hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk kedalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

    1. File induk (Master file)

    2. File induk ini berasal dari data data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

    3. File transaksi (Detail file)

    4. File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan. Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi peremajaan data (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jabatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

  3. Penanganan data (Data handling)

  4. Penanganan data (Data handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Berikut ini adalah beberapa pengertian database menurut beberapa ahli yaitu:

I Putu Agus Eka Pratama [5](2014:17), menyatakan bahwa Elemen basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk menyimpan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang memiliki data didalamnya (dengan disertai proses manipulasi data berupa insert, delete, edit/update) pasti memiliki sebuah basis data.

Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dkk dalam Jurnal CCIT [6](2013:18), menyatakan bahwa Database merupakan salah satu komponen penting didalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan Sistem Database (Database System).

Sunguk Lee [7] berpendapat dalam “International Journal Of Database Theory and Application vol.5, No. 1, March 2012 Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat menarik kesimpulan bahwa, Database adalah kumpulan data sistem informasi yang memiliki kemudahan untuk dapat diakses disistem maupun aplikasi dengan sangat cepat dan efisien.

Pengguna Database

Menurut Prasetio [8](2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah databaseflat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan database adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang tersimpan di perangkat keras.

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar,2016:20)

  1. Database Administrator adalah Orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan dan koreksi terhadap basis data.

  2. Programme Aplikasi adalah Pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.

  3. Sophisticated User adalah Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.

  4. Specialized User adalah Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu, maksudnya adalah Pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.

  5. Naveuser adalah Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data secara terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Manfaat Database

Adapun manfaat daripada pengguna database dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Keakuratan (accuarancy), dengan menggunakan database keakuratan dari informasi yang dida pat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan manual atau tanpa basis data.

  2. Kerangkapan data (redudans), bisa dikurangi, basis data yang dirancang sudah didesain seminimal mungkin terjadinya reudansi daya.

  3. Kecepatan (speed), kecepatan pemrosesan (simpan, ubah, hapus, tampil). Standarisasi Data, standarisasi table yang ada didalam database bisa diterapkan untuk memudahkan pengembangan database yang sudah ada.

  4. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space), ruang yang dibutuhkan untuk melakukan penyimpanan jauh lebih efisien, karena seluruh berkas yang ada dikemas dan disimpan dalam computer

  5. Keamanan (security), untuk memberikan keamanan yang maksimal, programmer bisa mendesain sistem keamanan dan menentukan siapa saja penggunanya.

  6. Kebersamaan Pemakai (sharebility), dengan berbasis computer dan jaringan maka database bisa digunakan secara bersama-sama sesuai hak akses dalam waktu yang bersamaan. Perbedaan kebutuhan dapat diseimbangkan, setiap pengguna pasti membutuhkan data atau informasi yang berbeda dan itu bisa diatur agar database tidak terlalu berat waktu diakses oleh banyak pengguna.

Istilah – Istilah dalam Database

Adapun istilah-istilah yang ada didalam database, yaitu :

  1. Table

  2. Table adalah suatu kumpulan data dalam record-record yang disatukan.

  3. Field

  4. Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

  5. Record

  6. Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data di dalam database diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 (tiga) sub bahasa, yaitu :

  1. DDL (Data Definition Language), yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

  2. DML (Data Manipulation Language), yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.

  3. DLC (Data Contol Language), yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga Sub Bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi suatu sistem berbeda-beda di berbagai kepentingan, tetapi sebuah sistem memiliki seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya:

Sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen tersebut mencakup software, hardware, and brainware.

Menurut Sutabri [4](2012:16),"Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsitemdalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai".

Menurut Norman L. Enger [9](2012:17), ”Suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi”.

Menurut Yakub [10](2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen yang membentuk komponen-komponen dan saling berhubungan dan ketergantungan satu sama lain”.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT [11](2013:310) “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Namun menurut Danang Sunyoto [12](2014:33), “Sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan, dengan kata lain bahwa suatu sistem bukanlah merupakan suatu perangkat unsur-unsur yang dapat diidentifikasikan sebagai kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri [4](2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Komponen sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

  1. Batasan sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  2. Lingkungan luar sistem (Environtment) adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  3. Penghubung sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  4. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  5. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.

  6. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq [3] (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda atau alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses dalam organisasi.

  3. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-process-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  7. Sistem Buatan Tuhan /Alam dan Sistem Buatan Manusia

  8. Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikit pun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain.Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup.Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  10. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan limatahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

  11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  12. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan.Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  13. Sistem Buatan Tuhan/Alam dan Sistem Buatan Manusia

  14. Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikit pun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain.Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  16. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan limatahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Amin [13](2012:72), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Menurut Tohari Hamim [14](2014:7), “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya”

Menurut Danang Suntoyo[15] (2014:39), “Informasi adalah diinterpretasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Menurut Samuel Eilon [16](2014:40), “Informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain.

Menurut Bambang Hartono [17](2013:10),“Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memilki arti dan kegunaan lebih luas”.

Menurut Deni Darmawan [18](2012:2),“Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya”.

Menurut Rohmat Taufiq [3] (2013:15),“Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”. Maimunah, Lusyani Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT (2012:57), berpendapat bahwa ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Struktur Informasi

Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan Hierarkis atau hubungan asosiatif: (Hartono, [17]2013:86) :

  1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.

  2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antardata (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.

Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38), “Nilai informasi ditentukan dari 2(dua) hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

  2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan lengkap

  4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam berhubungan dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan

  8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dalam permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan waktu

  10. Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluhan kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya berapa banyak penjualan data dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersediannya barang-barang inventaris.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Keluwesan

  14. Sifat ini berhubungan dengan yang dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan bebarapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur

  20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan – dugaan, klenik dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu,dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43):

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat.Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information cycle).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

I Putu Agus Eka Pratama [5](2014:10), menyatakan bahwa: Sistem Informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atasinput (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Rohmat Taufiq [3](2013:17), Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

Konsep Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47), mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Teknisi (brainware), Perangkat Lunak (software) dan Perangkat Keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut Database Manajemen Sistem (DBMS).

  11. Blok Kendali (Controls Block)

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing: (Pratama, 2014:11).

  1. Input (Masukan)

  2. Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

  3. Output (Keluaran)

  4. Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.

  5. Software (Perangkat Lunak)

  6. Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem infromasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

  7. Hardware (Perangkat Keras)

  8. Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun di komputer klient.

  9. Database (Basis Data)

  10. Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap table memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

  11. Kontrol dan prosedur

  12. Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).

  13. Teknologi dan Jaringan Komputer

  14. Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub [10](2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users) , proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule) , masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Shalahuddin [19](2013:18), “Kegiatan analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.

Menurut Rohmat Taufiq [3](2013:155), “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual atau pun sistem yang sudah terkomputerisasi secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari analisa tersebut”.

Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Tahap Analisa Sistem

Dina, Murad, Fitria [20](2013:51), berpendapat bahwa Tahap Analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisa sistem sebagai berikut:

  1. dentify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Mengidentifikasi penyebab masalah;

    2. Mengklasifikasikan titik keputusan;

    3. Mengidentifikasi titik keputusan.

  3. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem yang berjalan.

  4. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menentukan jenis penelitian;

    2. Merencanakan jadwal penelitian;

    3. Mengatur jadwal wawancara;

    4. Membuat jadwal observasi;

    5. Mengatur agenda wawancara;

    6. Mengumpulkan data hasil penelitian.

  5. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  6. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menganalisa kelemahan sistem;

    2. Menganalisa kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

  7. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisa yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

  8. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

    1. Sebagai laporan proses analisis telah selesai dilakukan;

    2. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen;

    3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem (desain sistem) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Menurut Hanik Mujiati Dan Sukadi dalam Indonesian Jurnal On Computer Science – Speed (IJCSS) FTI UNSA (2013: 2088-0162) berpendapat bahwa, “Perancangan sistem adalah sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan “metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC) atau waterfall. SDLC atau waterfall merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan daru usaha analisa dan desain”.Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem

  2. Dalam tahapan perancangan sistem ini dijalaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile

  3. Analisa Sistem

  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan

  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu : perancangan Interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa penentuan proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem dengan membentuk sistem tersebutuntuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan Rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Tujuan Perancangan Sistem

Darmawan [21](2012:228) mengatakan, Tujuan Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahapan Perancangan Sistem

Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

  1. Rancangan sistem secara umum

  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci

  4. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Layout

Definisi Layout

Menurut Meyers Setiawan (2012), Tata letak adalah susunan fisik dari peralatan dan mesin produksi, stasiun kerja, manusia, lokasi material, dan peralatan penanganan material.

Menurut Haming dan Nurjamanuddin [22]( 2014: 384) menyatakan bahwa “Tata letak memiliki berbagai pengaruh yang strategis yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kecukupan kapasitas, kelancaran proses, fleksibilitas operasi dan biaya penanganan bahan serta kenyamanan kerja”.

Tata letak merupakan satu keputusan yang penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategi karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah dan respon cepat.

Tujuan Perencanaan Layout

Tata letak dan pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktifitas dan keuntungan dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Selain itu, material handling sangat berpengaruh sebagai 50% penyebab kecelakaan yang terjadi dalam industri dan merupakan 40% dari 80% seluruh biaya operasional. Dalam pelaksanaanya, tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Tujuan dari pengaturan tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan. Secara lebih terperinci layout fasilitas bertujuan untuk mengguanakan ruangan yang tersedian seefektif mungkin, meminimumkan biaya pengangan bahan dan jarak angkut, menciptakan kesinambungan dalam proses produksi, menyederhanakan proses produksi, mendorong semangat dan efektivitas kerja para karyawan dan barang-barang yang sedang diproses, serta menghindari berbagai bentuk pemborosan.

Secara garis besar, tujuan utama dari perancangan tata letak adalah mengatur area kerja beserta seluruh fasilitas produksi di dalamnya untuk membentuk proses produksi yang paling ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan efisien. Selain itu, perancangan tata letak juga bertujuan untuk mengembangkan material handling yang baik, penggunaan lahan yang efisien, mempermudah perawatan, dan meningkatkan kemudahan dan kenyamanan lingkungan kerja.

Menurut Russel dan Taylor dalam Haming dan Nurjaman (2014: 392) tujuan dari tata letak atau layout adalah meminimumkan material heandling cost , meningkatkan efisiensi utilitas tenaga kerja pabrik, mengurangi kendala proses, dan memudahkan komunikasi serta interaksi antara para pekerja, pekerja dengan supervisinya, dan atau antara pekerja dengan para pelanggan perusahaan.

Manfaat Layout
  1. Meningkatkan jumlah produksi

  2. Tata letak fasilitas pabrik secara baik akan memberikan kelancaran proses produksi dan akhirnya akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.

  3. Mengurangi waktu tunggu

  4. Tata letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan keseimbangan beban dan waktu antara satu mesin dengan mesin atau departemen dengan departemen yang lain. Keseimbangan ini akan dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara satu mesin dengan mesin yang lain.

  5. Manfaat proses pemindahan bahan

  6. Pada sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering dipindahkan jika dibandingkan dengan tenaga kerja, mesin maupun peralatan produksi yang lain.

  7. Penghematan penggunaaan ruangan

  8. Terjadinya penumpukan material dalam proses dan jarak antara masing-masing mesin terlalu berlebihan akan menambah luas bangunan yang dibutuhkan.

  9. Efisiensi penggunaaan fasilitas

  10. Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.

  11. Mempersingkat waktu proses

  12. Dengan memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin yang lain atau antara satu operasi denga operasi yang lain dan mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu tunggu.

  13. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja

  14. Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat menciptakan suasana ruang dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertibdan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan.

  15. Mengurangi kesimpang-siuran

  16. Banyaknya material yang menunggu, gerakan yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan dari aliran proses produksi akan menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya dapat mengakibatkan kemacetan.

StrategiLayout

Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah :

  1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi

  2. Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik

  3. Modal karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman

  4. Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik

  5. Fleksibilitas Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para manager melatih silang karyawan, merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan kecil yg mudah dipindahkan.

Prinsip Layout

Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan layout adalah:

  1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.

  2. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.

  3. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking), gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.

  4. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerj yang menyenangkan.

  5. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan kebutuhan konsumen. Untuk menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali (relayout) yaitu suatu perubahan kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya desain produk yang memungkinkan berubahnya layout secara total. Yang perlu diperhatikan adalahrelayout maupun layout jika ada perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses produksi.

Jenis Tata Layout
  1. Layout Pola Lurus (grid)

  2. Tata letak dibuat secara berlajur yang terdiri atas lorong-lorong untuk meletakkan barang yang berdasarkan group ataupun sub group. Pola ini banyak diterapkan pada minimarket, supermarket ataupun hypermarket. Dengan pola ini diharapkan barag bisa dipajang lebih banyak, tapi cukup untuk memberikan keleluasaan bagi konsumen yang hilir mudik. Yang harus diperhatikan adalah barang mana saja yang harus ditampilkan di lorong utama. Pola lurus menguntungkan dalam hal kesan efisien, mempermudah konsumen untuk menghemat waktu belanja, lebih banyak menampung barang yang di display, dan control lebih mudah.

  3. Layout Pola Arus Bebas (free flow)

  4. Barang diletakkan secara mengelompok, dengan poila yang memudahkan konsumen untuk hilir mudik dan memberikan kebebasan kepada konsumen untuk melihat kelompok barang. Hal yang diharapkan pada pola ini adalah pembelian secara spontan (impluse buying) , dapat memberikan lebih banyak pilihan barangdari satu tempat ke tempat lain, dan dapat memberikan kesan yang bersahabat.

Konsep Dasar Bahan Baku

Definisi Persedian

Persediaan merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Karena itu, persediaan harus dikelola dan dicatat dengan baik agar perusahaan dapat menjual produknya serta memperoleh pendapatan sehingga tujuan perusahaan tercapai (Rudianto, 2012:222)

Menurut Tamodia [23](2013:23), “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Menurut Salangka [24](2013:1121), “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Klasifikasi Persediaan

Menurut Dadang Suwanda dan Hendri Santosa (2014:85) persediaan merupakan asset yang berupa:

  1. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah daerah, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.

  2. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses produksi, misalnya bahan baku pembuatan alat-alat pertanian, bahan baku pembuatan benih.

  3. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, misalnya adalah alat-alat pertanian setengah jadi, benih yang belum cukup umur.

  4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan, misalnya adalah hewan dan bibit tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

Manfaat Persediaan

Pentingnya Persediaan bagi Perusahaan Persediaan bagi perusahan –perusahaan besar di dunia merupakan salah satu kunci terpenting dalam operasional perusahaan. Menurut Heizer dan Render [25](2014) semua organisasi tentunya memiliki sistem perencanaan dan sistem pengendalian persediaan. Menurut Amazon.com,persediaan merupakan asset termahal dari sebuah perusahaan, persediaan dapat mewakili 50% dari keseluruhan modal yang diinvestasikan. Menurut manager di seluruh dunia pengelolaan persediaan yang baik sangat penting. Disatu sisi perusahaan akan berusaha mengurangi biaya dengan mengurangi jumlah persediaan. Tetapi disisi yang lain tanpa adanya persediaan sebuah perusahaan tidak dapat berjalan dan dapat terhenti proses produksinya dan konsumen menjadi kecewa saat barang tidak tersedia. Oleh karena alasan inilah manajer operasional bertugas untuk menyeimbangkan kedua sisi tersebut.

Tujuan dari manager operasional adalah untuk menyelaraskan antara investasi persediaan dengan kepuasan konsumen. Persediaan dapat memberikan fungsi – fungsi kepada perusahaan sehingga dapat menambah fleksibilitas bagi kegiatan operasional. Berdasarkan Heizer & Render [25] (2014) keempat fungsi persediaan bagi perusahaan adalah:

  1. Untuk memberikan pilihan barang agar dapat memenuhi permintaan konsumen yang diantisipasi dan memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada perusahaan ritel.

  2. Untuk memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuatif, persediaan tambahan mungkin diperlukan agar dapat memisahkan proses produksi dari pemasok.

  3. Mengambil keuntungan dari melakukan pemesanan dengan sistem diskon kuantitas, karena dengan melakukan pembelian dalam jumlah banyak dapat mengurangi biaya pengiriman.

  4. Melindungi perusahaan terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Jenis Persedian

Untuk mengakomodasi fungsi –fungsi persediaan, menurut Heizer dan Render [25](2014) berdasarkan proses produksi, persediaan terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Persediaan bahan baku (raw material inventory) adalah bahan –bahan yang telah dibeli tetapi belum diproses. Bahan –bahan dapat diperolah dari sumber alam atau dibeli dari supplier (penghasil bahan baku).

  2. Persediaan barang setengah jadi (work in process) atau barang dalam proses adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati sebuah proses produksi/telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai atau akan diproses kembali menjadi barang jadi.

  3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi (maintenance, repair, operating) yaitu persediaan – persediaan yang disediakan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan operasional yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin- mesin dan proses-proses tetap produktif.

  4. Persediaan barang jadi (finished good inventory) yaitu produk yang telah selesai di produksi atau diolah dan siap dijual.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Rohmat Taufiq, S.Kom, M.Kom [3](2013:154), “Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

  1. Kehandalan (Performance)

  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi. Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  3. Informasi (Infromation)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Analisis Kemanan (Security)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    3. Data diproses secara berlebihan.

    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  11. Analisis Layanan (Services)

  12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    4. Sistem tidak mudah dipelajari.

    5. Sistem tidak mudah digunakan.

    6. Sistem canggung untuk digunakan.

    7. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Ferdi Yasin [26](2012:268) dalam Nugroho (2010:6), “ UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa permodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang paradigma berorientasi objek.”Language) adalah bahan untuk memspesifikasi, memvisualisasikan serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturan-aturan bisnis.”

Rosa A.S dan M. Shalahuddin [27](2014:147), menyatakan bahwa UML ( Unified Modelling Language ) merupakan bahasa visual untuk permodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung UML muncul karena adanya kebutuhan permodelan visual untuk menspesifikasikan dan menggambarkan serta membangun sistem dari perangkat lunak.

UML (Unified Modelling Language) adalah “Gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.(Jurnal CCIT, 2014:491)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

Jenis-Jenis UML
Use Case

Menurut Murad [20](2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

Menurut Triandini [28](2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case:

  1. Mengidentifikasi aktor.

  2. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

  3. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

Activity Diagram

Menurut Murad [20](2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagramstate yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

Menurut Vidia [29] (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

Sequence Diagram

Menurut Vidia [29] (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

Menurut Wijayanto [30] (2013:35), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yasin [31](2012:268), Tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat permodelan.

Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Menurut Rudyanto M.Arif dalam Wijayanti (2014:34) mendefinisikan, “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP (Hypertext Preprocessor), MySQL, web server Apache, yang mana penjelasannya adalah sbb: Wahana Komputer (2014:72), menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Tool XAMP

Bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl: (Wahana, 2014:72)

  1. Apache

  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP

  4. Bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-sidescripting, PHP (Hypertext Preprocessor) juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP (Hypertext Preprocessor) adalah MySQL, namun PHP (Hypertext Preprocessor) juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL. PHP (HyperText Preprocessor) adalah sebuah bahasa utama script serveside yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi desktop. Menurut Betha Sidik, dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Web Dengan PHP (2012 : 4), menyebutkan bahwa : ”PHP merupakan secara umum dikenal dengan sebagai bahasa pemrograman script –script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dkenal juga sebagai bahasa pemrograman server side”.

    Ardhana [32] (2012:88), PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis server-Side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik.

  5. MySQL

  6. Bunafit (2013:26), MySQL adalah software atau program database server. SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database..

    Bunafit (2013:15), PHPMyAdmin adalah aplikasi manajemen database server MySQL berbasis web. Dengan aplikasi phpMyAdmin kita bias mengelola database sebagai root atau juga sebagai user biasa, kita bias membuat database baru, megelola database dan melakukan operasi perintah – perintah database secara lengkap seperti saat kita di MySQL Promp.

  7. Perl

  8. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Definisi Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver CS6 adalah alat pengambangan webindustry terkemuka untuk membangun web sites dan aplikasi-aplikasi. Adobe Dreamweaver CS6 menyediakan sebuah kombinasi dari alat visual layout, fitur aplikasi pengembangan, dan dukungan kode editing, memungkinkan para developer dan designer di setiap tingkat keterampilan untuk membuat daya tarik, situs berbasis standard dan aplikasi-aplikasi yang cepat dan mudah (Perspection & Johnson, 2012, p. 11).

Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS6. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), Java Script (JS), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

Menurut Wahana Komputer (2013:2), Salah satu aplikasi yang dapat anda manfaatkan untuk melakukan perancangan desain web secara visual atau aplikasi web editor.

Aplikasi ini secara umum sangat populer dan banyak digunakan oleh para desainer web. Dengan versi terbarunya, yaitu Adobe Dreamweaver CS6, aplikasi ini menyediakan banyak fasilitas yang akan memudahkan dalam mendesain dan menghasilkan website yang interaktif dan profesional. Adobe Dreamweaver CS6 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang sebelumnya adalah Adobe Dreamweaver CS5. Aplikasi Adobe Dreamweaver CS6 memberikan tampilan yang lebih baik dan tentu saja semakin mudah dalam penggunaannya.

Komponen – komponen yang terdapat dalam Adobe Dreamweaver

  1. Menu Bar

  2. Menu bar pada Adobe Dreamweaver CS6 terdiri dari menu File, Edit, View, Insert, Modify, Format, Coomands, Site, Windows dan Help. Masing masing menu mempunyai submenu sesuai kategori dengan fungsi yang berbeda.

  3. Document Window

  4. Documen Window menampilkan dokumen dari halaman web yng aktif atau dokumen yang sedang di-edit.

  5. Document Toolbar

  6. Document Toolbar berisi tombol – tombol yang digunakan untuk mengatur dengan cepat layar kerja dokumen pada Dreamweaver, diantaranya Show Code View, Code and Design Views, Show Design View, dan Live.

  7. Panel Groups

  8. Panel merupakan salah satu fasilitas yang terdapat pada Adobe Dreamweaver CS6 dan berfungsi untuk membantu dalam proses editing halaman web. Panel Groups terdiri dari beberapa panel yang mempunyai fungsi berbeda – beda.

  9. CSS Styles Panel

  10. CSS Styles Panel merupakan fasilitas dalam Adobe Dreamweaver CS6 yang berfungsi untuk mengatur scriptCSS agar halaman web menjadi lebih menarik. CSS Styles Panel terdiri dari dua mode, yaitu mode All dan mode Current.

  11. Property Inspector

  12. Pada Adobe Dreamweaver CS6 terdapat fasilitas Property Inspector yang berfungsi untuk mengatur halaman ataupun mengedit properti objek – objek yang digunakan dalam halaman web.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Mujiyana dan Inge Elissa [33](2013), menyatakan bahwa, Website merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi produk dan jasa sehinggan cukup banyak perusahaan penjualan barang dan jasa yang membuat website atau dapat disebut dengan istilah ecommerce. Website juga terbukti menjadi media informasi yang diminati selain media informasi lainya. Hal ini disebabkan karena sifat website yang interaktif, menarik, jangkauan global dan informasinya yang up to date.

Menurut Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2[34] (2013:62), WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video dan file multimedia lainnya hanya dapat menggunakan web.

Menurut Murad [20](2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan web adalah sistem yang terhubung langsung dengan jaringan internet yang berguna untuk memberikan informasi seperti teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya.

Jenis Website

Ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Sarwono (2012:17),Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet. Internet awalnya digunakan untuk keperluan militer hingga akhirnya menjadi massal untuk keperluan sipil dan hiburan.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia.

Konsep Dasar Testing

Pengertian Testing

Menurut Singh dan Khan (2012:146), testing adalah proses untuk memeriksa atau mengevaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau terotomatisasi yang bertujuan untuk melakukan verifikasi bahwa sistem tersebut memenuhi persyaratan tertentu atau untuk mengidentifikasikan perbedaan antara expected result dan actual result.

Dari definisi di atas, testing merupakan aktivitas atau proses memeriksa dan mengevaluasi sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan pada sistem tersebut.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure

  2. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tersebut.

  3. Fault

  4. Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  5. Error

  6. Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  7. Incident

  8. Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Secara umum dari proses testing adalah melakukan verifikasi, validasi, dan mendeteksi terjadinya error pada aplikasi tersebut. Dari ketiga hal tersebut diharapkan dapat menemukan masalah - masalah atau kesalahan dan dari hasil penemuan tersebut dapat dilakukan suatu pembenahan.

  1. Verifikasi, bagaimana suatu sistem tersebut benar atau tidak. Yang pertama dilihat adalah bagaimana struktur, hingga susunan yang ada. Kemudian jika semua telah baik maka harus kembali dikaji dan dicocokan dengan rancangan awal yang telah dibuat.

  2. Validasi, bagaimana sebuah sistem yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

  3. Deteksi, mendeteksi error atau kesalahan pada sistem, atau dengan kata lain yaitu proses pengembangan dari satu program ke program lainnya yang lebih rumit

  4. .
Prinsip Testing
  1. Testing yang menyeluruh tidak memungkinkan dilakukan karena

    1. Kemungkinan jumlah kombinasi testcase yang amat besar

    2. Pertimbangan domain masukan yang mungkin sangat besar jumlahnya (masukan yang valid, tdk valid, masukan yg diedit dll)

    3. Kompleksitas user interface dan desain

    4. Jalur program yang mungkin dapat dilewati sangat banyak

    5. Harus dilakukan test ulang, setiap ada perbaikan pada masing-masing bug

  2. Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit

  3. Mitos-mitos yang salah tentang testing

    1. Testing itu mudah

    2. Tiap orang akan dapat melakukan testing dengan sendirinya padahal testing bukanlah hal yang sederhana

    3. Untuk dapat melakukan testing yang efektif harus mengetahui keseluruhan sistem

    4. Sistem sendiri tidak sederhana (tidak mudah dipahami)

  4. Testing berbasis pada resiko Walaupun testing secara keseluruhan tidak dapat dilakukan tidak berarti bahwa testing yang efektif tidak dapat dilakukan Testing merupakan hasil pertimbangan dari resiko dan ekonomi.

Secara ringkas, testing dipengaruhi oleh pertimbangan :

  1. Sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan testing menurut skala prioritas, kompleksitas dan kesulitan testing

  2. Biaya dari keterlambatan pengiriman produk (kemungkinan besar disebabkan testing)

  3. Kemungkinan adanya suatu defect

  4. Biaya yang disebabkan oleh defect, bilamana defect tsb menyebabkan error yang membawa kerugian langsung maupun tak langsung bagi customer

Testing harus direncanakan Butuh pemikiran dgn pendekatan secara keseluruhan, desain tes dan penetapan hasil yg diinginkan utk setiap kasus tes (test case) yg dipilih

  1. Test plan : dokumen yg mencakup keseluruh tujuan testing dan pendekatan testing

  2. Test design: dokumen yg mendefinisikan apa yg telah dipilih utk dites dan hasil yg diharapkan “test direncanakan dan didesain sebelum kode dibuat”

Acuan dan Pengukuran Testing

Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu

  2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  3. Biaya

  4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  5. Kinerja

  6. Testing yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  7. Kerusakan

  8. Seperti yang telah dijelaskan disub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan didalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Definisi BlackBox Testing

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

Menurut Khan dalam International Journal of Advanced Computer Science and Applications (IJCSA) (2012:12)[34], “Black Box Testing is a technique of testing without having any knowledge of the internal working of the application. It only examines the fundamental aspects of the system and has no or little relevance with the internal logical structure of the system.”

Secara umum, Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Kategori eror yang akan diketahui melalui Black Box Testing antara lain :

  1. Fungsi yang hilang atau tak benar

  2. Error dari antar-muka

  3. Error dari struktur data atau akses eksternal database

  4. Error dari kinerja atau tingkah laku

  5. Error dari inisialisasi dan terminasi

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning

  2. Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  3. Boundary Value

  4. Analysis merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

  5. Cause Effect Graph

  6. Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

  7. Random Data Selection

  8. Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  9. Feature Test

  10. Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Shadab Khan Dkk, dalam International Journal of Information and Computation Technology. Volume 4, Number 2 (2014:134) Requirement Elicitation merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan untuk menentukan ruang lingkup proyek dan menjelaskan kebutuhan pengguna. Kegiatan ini bergantung pada komunikasi dan operasinal para pemangku kepentingan yang membuat kolaborasi penting bagi keberhasilan kegiatan ini, terutama dalam proyek pengembangan perangkat lunak global dengan tim distribusi dan pemangku kepentingan.

Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Exact Tahun (2014:166). Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). a dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam system.

    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option,yaitu :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Deviachrista [35](2013:1), “Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari ‘bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Menurut Mulyandi[36] (2013:17-153), berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan literature pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang.

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti [37](2012:3), studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Studi Pustaka (Literature Review)

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini diantara lain:


Tabel 2.1 Literature Review

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah PT Sanichem Tunggal Pertiwi

PT Sanichem Tunggal Pertiwi adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan bahan kimia baik impor maupun ekspor. Perusahaan ini telah berdiri sejak Oktober 1998 dan berlokasi di Tangerang, Banten, Indonesia. Kegiatan usaha difokuskan pada penyediaan bahan baku kimia yang banyak digunakan oleh industri yang mengkhususkan pada: perekat, tinta, cat & coating, plastik, polimerisasi, karet dan industri sejenis lainnya. Produk utama kami diimpor dan juga diekspor dari atau ke China, Jepang, Korea, Taiwan, Singapura, India, Thailand, Jerman dan lain-lain.

Perusahaan ini untuk bisnis bersama dalam perdagangan dan manufaktur dengan saling menguntungkan sebagai tujuannya. PT. Sanichem Tunggal Pertiwi berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan

  2. Visi PT Sanichem Tunggal Pertiwi adalah “Menjadi perusahaan perdagangan yang kompetitif di masa depan.”

  3. Misi Perusahaan

  4. Misi PT Sanichem Tunggal Pertiwi adalah sebagai berikut:

    1. Pelanggan

    2. Pelanggan yang berpikiran sebelumnya Layanan dengan memahami kebutuhan mereka dan memberikan layanan rantai nilai.

    3. Produk

    4. Mengembangkan dan mendistribusikan produk untuk pencapaian pelanggan bisnis.

    5. Distribusi

    6. Membangun kemampuan distribusi multi channel untuk mencapai rasio pelanggan yang lebih luas.

    7. Efisiensi

    8. Meningkatkan proses transaksi dengan mempercepat layanan, tepat waktu dalam mengantarkan dan menawarkan harga kompetitif secara reguler.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan susunan atau tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu diperlukan pengorganisasian yang jelas terhadap jabatan, tanggung jawab, dan orang-orang yang menjalani tugasnya.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun uraian tugas dari masing – masing jabatan pada struktur organisasi PT Sanichem Tunggal Pertiwi akan dijelaskan sebagai berikut :

  1. Komisaris

  2. Tugas Komisaris:

    1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat keapada direksi

    2. Pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali

    3. Pemberian nasihat, tanggapan dan/atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai

    Tanggung Jawab Komisaris:

    Tanggung jawab berlaku juga bagi anggota Dewan Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 (lima) tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kepailitan Perseroan apabila dapat membuktikan:

    1. Kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya

    2. Telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan

    3. Tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang mengakibatkan kepailitan

    4. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah terjadinya kepailitan


  3. Dewan Direksi

  4. Tugas Dewan Direksi

    1. Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS dan risalah rapat direksi;

    2. Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan Perseroan;

    3. Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan Perseroan.


    Tanggung Jawab Dewan Direksi:

    1. Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan dengan itikad baik. Tanggung jawab direksi melekat penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan, apabila anggota direksi yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.

    2. Tanggung jawab direksi yang terdiri atas 2 (dua) anggota direksi atau lebih berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota direksi. Pengecualian terhadap tanggung jawab secara renteng oleh anggota direksi terjadi apabila dapat membuktikan:

    3. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

      1. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan

      2. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung mapun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian

      3. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

  5. Personalia

  6. Tugas Personalia:

    1. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya manusia dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.

    2. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi.

    3. Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan yang dianggap perlu.

    4. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan.

    5. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.

    6. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja.

    7. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan.

    Tanggung Jawab Personalia:

    1. Memiliki jiwa kepemimpianan yang baik

    2. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik

    3. Dapat menterjemahkan strategi perusahaan dalam bentuk kebijakan HR yang tepat.

    4. Dapat mengelola perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan secara efektif.

    5. Seorang HRD harus memiliki business knowledge yang baik.

    6. Seorang HRD harus memiliki kemampuan dapat mempengaruhi dan memahami orang lain.

    7. Memiliki kemampuan khusus, seperti dapat mengoperasikan alat tes psikologi, memahami undang-undang ketenagakerjaan, sistem penggajian dll.

    8. Memiliki pengetahuan mengenai prosedur dan proses rekrutmen.

  7. Head Driver

  8. Tugas Head Driver

    1. Mengantar barang ke customers

    2. Menjaga barang yang diantar agar tetap dalam kondisi yang baik

    Tanggung Jawab Head Driver

    1. Memiliki rasa tanggung jawab dan kejujuran yang tinggi

    2. Cermat dan cepat tanggap

  9. Delivery

  10. Tugas Delivery

    1. Mengatur para driver dalam pengiriman barang

    Tanggung Jawab Delivery

    1. Memiliki rasa tangung jawab yang tinggi

    2. Bertanggung jawab atas kelancaran pengiriman

    3. Mengerti atas keefektifan waktu

  11. Head Accounting and Finance

  12. Tugas Head Accounting and Finance

    Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansidi perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dantepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang\mendukung pencapaian target financial perusahaan.

    Tanggung Jawab Head Accounting and Finance

    1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasikeuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkanperusahaan secara akurat dan tepat waktu.

    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan danpembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

    3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kasperusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang,sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasionalperusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaranperusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untukmemastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalammenunjang kegiatan operasional perusahaan.

    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannyauntuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalandengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

    6. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuanganuntuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinanperusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhaninvestasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

    7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruhperusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadapperaturan perpajakan.

  13. Accounting

  14. Tugas Accounting

    1. Sebagai penjaga asset atau kekayaan organisasi/perusahaan

    2. Melakukan catatan setiap transaksi ekonomi lembaga sesuai prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia

    3. Menyajikan laporan keuangan organisasi atau informasi sesuai standar pelaporan PSAK no. 45 yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai untuk mengambil keputusan Dalam memenuhi fungsi dan tugas bagian akunting

    Tanggung Jawab Accounting

    1. Memverifikasi data keuangan atau dokumen ekonomi organisasi sesuai dengan prosedur yang berlaku di organisasi dan kelengkapan dokumen dengan alat bantu Dokumen Transaksi

    2. Mencatat dokumen ekonomi secara double entry system (sistem pencatatan akuntansi) dengan alat bantu Form Jurnal

    3. Mengelompokan sesuai dengan jenis transaksi ke dalam masing-masing buku besar dengan alat bantu Buku Besar

    4. Mengklasifikasikan buku besar sesuai dengan klasifikasi akuntansi dengan alat bantu Neraca Saldo

    5. Melakukan Rekonsiliasi dan penyesuaian bersama kasir dengan alat bantu Buku kas, buku bank, rekening Koran/buku tabungan, daftar aktiva tetap dan transaksi moneter lainnya.

    6. Menyusun laporan atau informasi keuangan sesuai standar pelaporan akuntansi dan kebutuhan para pemakai internal dengan alat bantu Standar Laporan Akuntansi dan Format Laporan lainnya.

  15. Finance

  16. Tugas Finance

    1. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan

    2. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam program

    3. Melakukan transaksi keuangan perusahaan

    4. Melakukan pembayaran kepada suplier

    5. Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan aktivitas keuangan perusahaan

    6. Melaukan penagihan kepada customer

    7. Mengontrol aktivitas keuangan / transaksi keuangan perusahaan

    8. Membuat laporan mengenai aktivitas keuanganperusahaan

    9. Menerima dokumen dari vendor internal maupun external

    10. Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen

    11. Melakukan Evaluasi budget

    12. Melakukan accrue pendapatan dan beban pada akun-akun tertentu

    13. Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan beserta kelengkapannya

    14. Melakukan rekonsiliasi dengan unit lain

    Tanggung Jawab Finance

    1. Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan AP/AR untuk memastikan status hutang/piutang.

    2. Membuat , mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.

    3. Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.

    4. Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif.

    5. Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran.

    6. Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput dengan benar.

    7. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.

    8. Melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk melihat ada/tidaknya selisih jumlah barang di gudang dan catatan di keuangan.

  17. Logistik

  18. Tugas Logistik

    1. Lakukan proses untuk mengirimkan tagihan kode dan cek permintaan.

    2. Menyiapkan dokumentasi pengiriman dan mengembangkan hubungan yang baik dengan agen pengiriman (transportasi/ pengangkutan).

    3. Terlibat secara umum dalam pengadaan, pemrosesan pesanan.

    4. Menyiapkan catatan pengiriman untuk agen di lapangan untuk memastikan pengiriman dan korespondensi yang tepat waktu.

    5. Menerima pengiriman dan memastikan kualitas dan kuantitas

    6. Melacak dan memperlancar proses pembelian

    7. Memastikan keakuratan semua persediaan

    8. Meninjau ulang tagihan, faktur dan pesanan pembelian

    9. Atur file secara manual

    10. Memastikan gudang memiliki ruang yang cukup untuk pengiriman masuk

    11. Memastikan semua item diberi nomor dan tag dengan benar

    12. Melakukan prosedur keselamatan untuk kendaraan transportast atau pengangkutan pengiriman

    Tanggung Jawab Logistik

    1. Kompilasi laporan ketidaksesuaian dan ekspirmasikan penutupan dari perbedaan produk.

    2. Perbarui dan kompilasi laporan bulanan terkait logistik.

    3. Memelihara dan memperbarui catatan persediaan persediaan dan lokasi barang.

    4. Membantu menjawab panggilan masuk dan pengambilan pesan.

  19. Head Purchasing

  20. Tugas Purchasing

    1. Mengelola operasional harian perusahaan

    2. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan

    3. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan

    4. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan

    5. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi

    Tanggung Jawab Purchasing

    1. Memiliki pengalaman dalam manajemen bisnis, perencanaan dan pengawasan keuangan

    2. Memiliki kemampuan yang sudah terbukti dalam bisnis dan manajemen keuangan

    3. Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan semua lapisan dalam perusahaan

    4. Berperilaku baik, komunikasi lisan dan tertulis baik serta memiliki keterampilan interpersonal

    5. Berjiwa pemimpin, dapat mengelola dan mengawasi karyawan

    6. Dapat memecahkan permasalahan, konflik maupuan situasi krisis dalam perusahaan dengan cepat dan tepat

    7. Dapat melakukan berbagai tugas dan pekerjaan secara cepat dan efektif

    8. Dapat bertanggung jawab pada tugas-tugasnya serta dapat menjadi panutan bagi karyawanya

    9. Dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat

  21. Purchasing Local/Import

  22. Tugas Purchasing Lokal/Import

    1. Mencari dan menganalisa calon supplier yang sesuai dengan material yang dibutuhkan

    2. Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material dan memastikan tanggal pengiriman material

    3. Melakukan koordinasi dengan pihak supplier mengenai kelengkapan dokumen

    4. Pendukung material sesuai standar mutu yang berlaku

    5. Berkoordinasi dengan PPIC dan Gudang tentang jadwal dan jumlah material yang akan diorder

    6. Bersedia melakukan pembelian dilapangan / keluar kantor

    7. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang ( inventory,material dll )

    8. Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara sistematis dan terkontrol ( FIFO atau ERP/ MRP )

    9. Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan

    10. Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit / control stock dll

    Tanggung Jawab Purchasing Lokal/Import

    1. Dapat Melakukan Negosiasi yang baik

    2. Memiliki Pengalaman Pembelian modern market

    3. Dapat bekerja dengan cepat

    4. Dapat menggunakan Aplikasi Komputer, minimal Ms.Office (Excel, Word, Power Point)

    5. Mampu bekerja secara individual & team

    6. Komunikatif

    7. Jujur & Teliti

  23. Head Marketing Sales

  24. Tugas Head Marketing

    1. Pada kondisi tertentu, berwenang untuk menolak permintaan order dari konsumen.

    2. Berwenang untuk melakukan penyempurnaan pola kerja di Departemen Marketing.

    Tanggung Jawab Head Marketing

    1. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran

    2. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi

    3. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan

    4. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran

    5. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi

  25. Marketing/ Sales

  26. Tugas Meketing/ Sales

    1. Mengenalkan dan menjual produk

    2. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan

    3. Mencari pelanggan baru

    4. Membuat Laporan Hasil Kerja Harian/Bulanan/Tahunan

    Tanggung Jawab Marketig/ Sales

    1. Memahami dan menguasai tehnik penjualan

    2. Menguasai wilayah sekitarnya tempat bekerja

    3. Mampu bekerja dibawah tekanan, beroriertasi dengan target, Proaktif, antusiasme

    4. Memiliki motivasi berprestasi

Rancangan

Usecase Diagram

Usecase adalah abstraksi dari interaksi antara system edan actor.Usecase bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Usecase merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user. Sedangkan usecase diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client (Siahaan:2014).

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem yang Berjalan

Usecase diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan

  2. 4 aktor yaitu admin, supplier, kepala gudang dan staff gudang

  3. 4 usecase yang dilakukan aktor

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalansaat ini terdapat keterangan:

  1. 1 initial node merupakan awal kegiatan

  2. 4 vertical swimeline yaitu admin, supplier, kepala gudang dan staff gudang

  3. 4 activity yang bisa dilakukan oleh actor-actor

  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan

Sequence Diagram

Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan sequence diagram.Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem pembelajaran yang berjalan saat ini.


Gambar 3.4 Sequence Diagram yang Berjalan



Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

  1. 4 lifeline yaitu admin, supplier, kepala gudang dan staff gudang

  2. 4 aktor yaitu admin, supplier, kepala gudang dan staff gudang

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES. Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang terjadi saat ini dengan sistem yang diusulkan untuk PT. Sanichem Tunggal Pertiwi :

  1. Performance (Kinerja)

  2. Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    3.1 Tabel Performance-PIECES
  3. Information (Informasi)

  4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

    3.2 Tabel Information-PIECES


  5. Economy (Ekonomi)

  6. Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data transaksi pembayaran, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

    3.3 Tabel Economy-PIECES
  7. Control (Kontrol)

  8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    3.4 Tabel Control-PIECES


  9. Efficiency (Efisiensi)

  10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.


    3.5 Tabel Efficiency-PIECES


  11. Service (Pelayanan)

  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi sekolah. Suatu lembaga pendidikan akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para siswa sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari lembaga pendidikan berkualitas.

    3.6 Tabel Service-PIECES

Metode Analisa Data

Analisa Permasalahan

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan bahwa sistem tata letak barang yang seang berjalan saat ini di PT. Sanichem Tunggal Pertiwi belum berjalan dengan baik karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan barang dimana staff gudang harus mengecek satu persatu area untuk mencari barang.Susunan barang yang berantakan dapat menghambat pengiriman barang. Dengan adanya sistem informasi manajemen tata letak barang, diharapakan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat bermanfaat bagi staff gudang dalam pencarian barang serta lebih efektif dan efisien dalam menemukan barang.

Analisa Kontrol

Pada sistem informasi manajemen tata letak barang perlu ditingkatkan kembali sistem yang lebih baik lagi supaya kinerja dapat berjalan secara maksimal karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti susunan pallet yang berantakan, susunan barang tidak sesuai dengan kategorinya sehingga staff gudang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menemukan barang yang akan dikirim ke custumer.

Sedangkan pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan dirasakan masih memiliki kekurangan dikarenakan sistem tata letak yang digunakan belum terintegrasi dengan baik.

Analisa Waktu dan Tenaga Kerja

Waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan seorang staff dalam pencarian satu macam barangitu selama 20 menit, ditambah dengan waktu mengeluarkan barang dari areanya itu selama 5 menit.Sehingga dalam pencarian barang dan pengambilan barang sangat memakan waktu yang lama dan kurang efisien.

Hal ini mengakibatkan sering terjadinya keterlambatan saat memberikan barang kepada custumer, karena barangakan dikirim.harus cepat dan tepat sesuai kebutuhan. Selain itu custumer akan menunggu lama jika customer datang langsung ke gudang untuk pengambilan barang.

Analisa Kebutuhan Sistem

Aplikasi sistem ini mempunyai peranan penting dalam tata letak barangdi gudang PT. Sanichem Tunggal Pertiwi.Tata letak ini tersebut sangat berpengaruh dalam proses pengiriman barang dan kerapian letak barang. Pada sistem yang sedang berjalan ini, pelaksanaannya dikerjakan secara manual. Lamanya proses pencarian barang dikarenakan hanya kepala gudang dan seorang staff yang tahu area susunan barang.

Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari:

Nama Masukan : Form barang masuk

Fungsi : Sebagai bukti adanya barang masuk

Sumber : Stock

Media : Kertas

Frekuensi : Selama ada barang masuk

Keterangan : Berisi data-data barang

Analisa Proses

Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.

Nama Modul : Intruksi Tata Letak Bahan Baku

Masukan : Nama Bahan Baku

Keluaran : Area Bahan Baku

Ringkasan Proses : proses dimana area letak barang yang dicari

Analisa Keluaran

Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.

Nama Keluaran : Laporan

Fungsi : Mengetahui latakletak bahan baku

Media : Komputer

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

Processor : 1.33GHz Intel Atom Z3735F

Monitor : 10.1-inch, 1,280 x 800 IPS 10 multi-touch display

Mouse : -

Keyboard : -

RAM : 2GB DDR3L SDRAM

Hardisk : 64GB SSD (tablet)

Printer : EPSON

Spesifikasi Software

Windows 7 Ultimate

Microsoft Office 2007

Hak Akses (Brainware)

Kepala Gudang PT. Sanichem Tunggal Pertiwi

Staff PT. Sanichem Tunggal Pertiwi

Bagian Tertentu PT. Sanichem Tunggal Pertiwi

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Sistem manajemen informasi tata letak barang pada PT. Sanichem Tunggal Pertiwi masih sangat manual yang memerlukan waktu yang cukup lama pada saat pencarian barang, dan susunan barang tidak sesuai kategori areanya sehingga sering terjadi hilangnya barang dan lamanya proses pengiriman barang.

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem informasi manajemen tata letak barang yang sedang berjalan saat ini di PT. Sanichem Tunggal Pertiwi belum berjalan dengan baik karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pencarian dan pengiriman barang. Sedangkan barang yang ada di area gudang sangat banyak dan tidak tertata rapi sesuai kategorinya. Hanya kepala gudang dan seorang staff yang tahu area susunan barangnya sehingga staff-staff yang lainnya kesulitan untuk mengetahui letak barang. Dengan begitu belum adanya sistem informasi manajemen tata letak barang yang dapat mempermudah proses pencarian barang.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, supaya memudahkan staff gudang yang mencari barang dan tertatanya barang sesuai maka diperlukan sistem yang lebih terkomputerisasi yaitu tata letak barang karena dengan adanya sistem informasi tata letak barang proses pencarian serata pengiriman barang dapat diproses dengan cepat.

Adapun alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah:

  1. Perlu membangun aplikasi sistem informasi tata letak barang sehingga proses pencarian barang dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.

  2. Kita dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun harus melakukan penginstalan.

  3. Dapat dijalankan di sistem operasi manapun, Tidak perduli apakah kita menggunakan linux atau windows.

  4. Aplikasi berbasis web juga dapat dijalankan asalkan kita memiliki browser dan akses internet.

  5. Dapat diakses lewat banyak media seperti: computer dan handphone yang sudah sesuai dengan standard WAP.

  6. Aplikasi berbasis web tidak perlu menggunakan spesifikasi komputer yang tinggi.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.7 Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.8 Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (yang diinginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML(High, Middle, Low).Pada elisitasi tahap III, terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus di eliminasikan. Berikut adalah requirementtersebut :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.


Tabel 3.9 Tabel Elitasi Tahap III

Keterangan :

M = Mandatory (yang diinginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)


Final Draft Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 14 requirement final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampirkan Gambar Final Elisitasi :

Tabel 3.10 Tabel Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Untuk Usulan

Rancangan sistem yang di usulkan akan di jelaskan ke dalam sebuah bentuk diagram, dimana dalam pembuatan diagram tersebut penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML). Berikut gambaran dari Use Case Diagram dan Activity Diagram yang digunakan oleh penulis untuk mengkomunikasikan rancangan sistem kepada user.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.


Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan



Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem manajemen layout pada PT. Sanichem Tunggal Pertiwi

  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Kepala Gudang, Staff Gudang, Super Admin, Purchasing

  3. 19 (sembilan belas) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : login, home, master, data, layout, laporan, user, barang, suplier, customer, pemesanan barang, penerimaan barang, pengiriman barang, search, print, view, add, edit,delete dan logout.

Berdasarkan Usecase Diagram berikut penjelasan scenario yang diusulkan:

  1. Usecase : Login

  2. Actor : Kepala Gudang, Staff Gudang, Super Admin, Purchasing

    Skenario : Memasukkan username dan password untuk melakukan login

  3. Usecase : Menu Home

  4. Actor : Kepala Gudang, Staff Gudang, Super Admin, Purchasing

    Skenario : Masuk ke halaman home, dihalaman hometerdapat profil perusahaan

  5. Usecase : Menu Master

  6. Actor : Super Admin

    Skenario : Terdapat menu user,barang, suplier, customer

  7. Usecase : Menu Data

  8. Actor : Super Admin, Purchasing

    Skenario : Terdapat menu pemesanan barang, penerimaan barang, pengiriman barang

  9. Usecase : Layout

  10. Actor : Super Admin, Staff Gudang

    Skenario : Mencari layout barang dengan lot number barang

  11. Usecase : Laporan

  12. Actor : Kepala Gudang, Staff Gudang, Super Admin, Purchasing

    Skenario : menampilkan stock barang

  13. Usecase : Menu User

  14. Actor : Staff Admin

    Skenario : Menampilkan data dari user seperti nip, username, password,dan level.

  15. Usecase : Menu Barang

  16. Actor : Super Admin

    Skenario : Menampilkan data dari barang seperti lot number, nama barang, packing, satuan, area.

  17. Usecase : Menu Suplier

  18. Actor : Super Admin

    Skenario : Menampilkan data dari suplier seperti nama suplier, alamat, dan no telepone.

  19. Usecase : Menu Customer

  20. Actor : Super Admin

    Skenario : Menampilkan data dari suplier seperti nama suplier, alamat, dan no telepone.

  21. Usecase : Menu Pemesanan Barang

  22. Actor : Super Admin

    Skenario : Menampilkan data pemesan barang seperti nomor pemesanan, tanggal pemesanan, supplier, lot number, qty pemesanan.

  23. Usecase : Menu Penerimaan Barang

  24. Actor : Super Admin

    Skenario : Menampilkan data penerimaan barang seperti no nenerimaan, tanggal penerimaan, no pemesanan, qty penerimaan.

  25. Usecase : Menu Pengiriman Barang

  26. Actor : Super Admin

    Skenario : Menampilkan data pengiriman barang seperti no pengiriman, tanggal pengiriman, no surat jalan, lot Number, qty pengiriman.

  27. Usecase : Menu search

  28. Actor : Super Admin, staff gudang, kepala gudang

    Skenario : Menampilkan layout barang

  29. Usecase : Menu Print

  30. Actor : Super Admin, staff gudang

    Skenario : Menampilkan laporan yang akan di print

  31. Usecase : Menu View

  32. Actor : Kepala Gudang, Staff Gudang, Super Admin, Purchasing

    Skenario : Aktor dapat mengakses menu user, barang, supplier, customer, pemesanan barang, penerimaan barang, danpengiriman barang.

  33. Usecase : Menu Add

  34. Actor : Kepala Gudang, Staff Gudang, Super Admin, Purchasing</p></div> Skenario : Aktor dapat mengakses menu user, barang, supplier, customer, pemesanan barang, penerimaan barang, danpengiriman barang.</p></div>

  35. Usecase : Menu Edit

  36. Actor : Super Admin

    Skenario :Aktor dapat mengakses menu user, barang, supplier, customer, pemesanan barang, penerimaan barang, dan pengiriman barang.

  37. Usecase : Menu Delete

  38. Actor : Super Admin

    Skenario : Aktor dapat mengakses menu user, barang, supplier, customer, pemesanan barang, penerimaan barang, dan pengiriman barang.

  39. Usecase : Menu Logout

  40. Actor : Super Admin, staff gudang, kepala gudang, purcashing

    Skenario : Semua actor dapat mengakhiri program melalui menu logout.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu, activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum.


Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali dari memulai akses sistem manajemen layout bahn baku.

  2. 43 (empat puluh tiga) Action, state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 11 (sebelas) fork node, satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.

  4. 1 (satu)Decision, untuk membuat keputusan

  5. Final State yang mengakhiri proses dari sistem manajemen layout

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Kepala Gudang, Staff Gudang, Super Admin, Purchasing

  2. 6 (enam) Lifeline yaitu login, home, master, data, layout, laporan dan logout.

  3. 10 (sepuluh) Message yang dilakukan actor

Class Diagram yang Diusulkan

Class diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan himpunan kelas - kelas, antarmuka - antarmuka, kolaborasi - kolaborasi dan relasi relasi antar obyek.

Gambar 4.4 Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram diatas terdapat :

  1. 7 (tujuh) class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_user, tbl_customer, tbl_supplier, tbl_barang, tbl_pengeluaran,, tbl_pemesanan, tbl_penerimaan

  2. 12 (dua belass) multiciply, hubungan antar objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : tbl_user
    Media : Hard Disk
    Isi : id_user, username, password, level
    Primary Key : id_user
    Panjang Record : 40
    Tabel 4.1 Tabel User


  2. Nama File : tbl_barang
    Media : Hard Disk
    Isi : lot_number, nama_barang, packing, satuan, stock,area, sub_area
    Primary Key : lot_number
    Panjang Record : 100
    Tabel 4.Tabel 4.2 Tabel Barang


  3. Nama File : tbl_supplier
    Media : Hard Disk
    Isi : id_supplier, nama_supplier,alamat,no_tlp
    Primary Key : id_supplier
    Panjang Record : 45
    Tabel 4.3 Tabel Supplier


  4. 4. Nama File : tbl_customer
    Media : Hard Disk
    Isi : id_customer, nama, alamat, no_tlp
    Primary Key : id_customer
    Panjang Record : 35
    Tabel 4.4 Tabel Customer


  5. Nama File : tbl_pemesanan
    Media : Hard Disk
    Isi : no_pemesanan, tgl_pemesanan, id_supplier, lot_number, qty
    Primary Key : no_pemesanan
    Panjang Record : 33
    Tabel 4.5 Tabel Pemesanan


  6. Nama File : tbl_penerimaan
    Media : Hard Disk
    Isi : no_penerimaan, tgl_penerimaan, no_pemesanan, qty
    Primary Key : no_penerimaan
    Panjang Record : 30
    Tabel Tabel 4.6 Tabel Penerimaan


  7. Nama File : tbl_pengeluaran
    Media : Hard Disk
    Isi : no_pengeluaran, tgl_pengeluaran, no_surat_jalan, id_customer, lot_number, qty
    Primary Key : no_pengeluaran
    Panjang Record : 43
    Tabel 4.7 Tabel Pengeluaran

Rancangan Prototype

Prototype Halaman Utama

Gambar 4.5 Prototype Halaman Utama

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada saat user mengunjungi halaman utama website perusahaan. Halaman tersebut dapat diakses oleh semua kategori user.

Prototype Halaman Login

Gambar 4.6 Prototype Halaman Login

Keterangan :

Tampilan halaman login dashboard akan muncul ketika user mengunjungi halaman dashboard.

Prototype Menu Home

Gambar 4.7 Prototype Home

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user sudah melakukan login pada halaman dashboard.

Prototype Menu Master

Gambar 4.8 Prototype Menu Master

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada home kemudian memilih menu master.

Prototype Menu Data

Gambar 4.9 Prototype Menu Data

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada home kemudian memilih menu data.

Prototype Menu Layout

Gambar 4.10 Prototype Menu Layout

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada home kemudian memilih menu layout.

Prototype Menu Laporan

Gambar 4.11 Prototype Menu Laporan

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada home kemudian memilih menu laporan.

prototype Menu User

Gambar 4.12 Prototype Menu User

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu master kemudian memilih menu user.

Prototype Menu Barang

Gambar 4.13 Prototype Menu Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu master kemudian memilih menu barang.

Prototype Menu Supplier

Gambar 4.14 Prototype Menu Supplier

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu master kemudian memilih menu supplier.

Prototype Menu Customer

Gambar 4.15 Prototype Menu Customer

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu master kemudian memilih menu customer.

Prototype Menu Pemesanan Barang

Gambar 4.16Prototype Menu Pemesanan Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu data kemudian memilih menu pemesanan barang.

Prototype Menu Penerimaan Barang

Gambar 4.17 Prototype Menu Penerimaan Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu data kemudian memilih menu penerimaan barang.

Prototype Menu Pengiriman Barang

Gambar 4.18Prototype Menu Pengiriman Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu data kemudian memilih menu pengiriman barang.

Rancangan Program

Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.19 Rancangan Halaman Utama

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada saat user mengunjungi halaman utama website perusahaan. Halaman tersebut dapat diakses oleh semua kategori user.

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.20 Rancangan Halaman Login

Keterangan :

Tampilan halaman login dashboard akan muncul ketika user mengunjungi halaman dashboard.

Tampilan Menu Home

Gambar 4.21 Rancangan Home

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user sudah melakukan login pada halaman dashboard.

Tampilan Menu Master

Gambar 4.22 Rancangan Menu Master

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada home kemudian memilih menu master.

Tampilan Menu Data

Gambar 4.23 Rancangan Menu Data

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada home kemudian memilih menu data.

Tampilan Menu Layout

Gambar 4.24 Rancangan Menu Layout

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada home kemudian memilih menu layout.

Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.25 Rancangan Menu Laporan

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada home kemudian memilih menu laporan.

Tampilan Menu User

Gambar 4.26 Rancangan Menu User

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu master kemudian memilih menu user.


Tampilan Menu Barang

Gambar 4.27 Rancangan Menu Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu master kemudian memilih menu barang.


Tampilan Menu Supplier

Gambar 4.28 Rancangan Menu Supplier

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu master kemudian memilih menu supplier.

Tampilan Menu Customer

Gambar 4.29 Rancangan Menu Customer

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu master kemudian memilih menu customer.

Tampilan Menu Pemesanan Barang

Gambar 4.30 Rancangan Menu Pemesanan Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu data kemudian memilih menu pemesanan barang.


Tampilan Menu Penerimaan Barang

Gambar 4.31 Rancangan Menu Penerimaan Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu data kemudian memilih menu penerimaan barang.


Tampilan Menu Pengeluaran Barang

Gambar 4.32 RancanganMenu Pengeluaran Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul pada menu data kemudian memilih menu pengiriman barang.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel ® Pentium ® CPU 6630

  2. Monitor : LCD Monitor 19”

  3. Mouse : Standar

  4. Keyboard : Standar

  5. RAM : 2 GB

  6. Harddisk : 500 GB HDD

  7. Printer : Catrid

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 10

  2. Visual Paradigm for UML 11.2 Community Edition

  3. DatabaseServer : MySQL

  4. Microsoft Office 2010

  5. XAMPP v3.2.1

  6. Adobe Dreamweaver CS6

  7. Internet Browser: Google Chrome

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

  1. Kepala Gudang

  2. Super Admin

  3. Purchasing

  4. Staff Gudang

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox testing, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di tes, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

Pengujian Blackbox pada Menu Login

  1. Skenario pengujian : Jika admin mengisi username dan mengkosongkan password lalu klik login.

  2. Gambar 4.33 Pengujian login apabila mengosongkan password
    1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan please fill out this field.

    2. Gambar pengujian

    3. Gambar 4.34 Hasil pengujian login apabila mengosongkan password


    4. Kesimpulan : valid

  3. Skenario pengujian : Jika admin mengisi username dan salah mengisi password lalu klik login


  4. Gambar 4.35 Hasil Pengujian login apabila mengisi username dan salah mengisi password
    1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan Username and Password Invalid!

    2. Gambar pengujian

    3. Gambar 4.36 Hasil pengujian login apabila mengisi username dan salah mengisi password
    4. Kesimpulan : valid


  5. Skenario pengujian : Mengisi username dan password lalu login

  6. Gambar 4.37 Pengujian login
    1. Hasil yang diharapkan : User bisa masuk home

    2. Gambar Pengujian

    3. Gambar 4.38 Hasil Pengujian login
    4. Kesimpulan : valid


Pengujian Blackbox pada Menu Master

  1. Skenario pengujian : Jika admin salah mengisi password pada menu master - user lalu klik submit

  2. Gambar 4.39 Pengujian salah mengisi password pada menu master- user
    1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk submit dan menampilkan pesan please fill out this field.

    2. Gambar Pengujian

    3. Gambar 4.40 Hasil pengujian login apabila salah mengisi password pada menu master - user
    4. Kesimpulan : valid

  3. Skenario pengujian : Admin mengisi username dan password dengan bemar pada menu master - user lalu klik submit


  4. Gambar 4.41 Pengujian Admin mengisi username dan password dengan bemar pada menu master – user


    1. Hasil yang diharapkan : User bisa proses submit dan muncul pesan “Data berhasil disimpan”.

    2. Gambar Pengujian

    3. Gambar 4.42 Hasil Pengujian Admin mengisi username dan password dengan bemar pada menu master – user
    4. Kesimpulan : valid

Pengujian Blackbox pada Menu Data

  1. Skenario pengujian : mengosongkan (tidak select) lot number pada menu pemesanan

  2. Gambar 4.43 Pengujian mengosongkan (tidak select) lot number pada menu pemesanan
    1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk submit dan muncul pesan

    2. Gambar Pengujian

    3. Gambar 4.44 Hasil Pengujian mengosongkan (tidak select) lot number pada menu pemesanan


    4. Kesimpulan : valid

Pengujian Blackbox pada Menu Layout

  1. Skenario pengujian : salah menginput lot number pada menu layout

  2. Gambar 4.45 Pengujian salah menginput lot number pada menu layout
    1. Hasil yang diharapkan : User tidak bisa menemukan area barang dan muncul pesan “Lot Number Tidak Terdapat di Gudang”.

    2. Gambar Pengujian

    3. Gambar 4.46 Hasil Pengujian salah menginput lot number pada menu layout
    4. Kesimpulan : valid


  3. Skenario pengujian : menginput lot number dengan benar pada menu layout


  4. Gambar 4.47 Pengujian menginput lot number dengan benar pada menu layout
    1. Hasil yang diharapkan : User bisa menemukan area barang

    2. Gambar Pengujian

    3. Gambar 4.48 Hasil Pengujian salah menginput lot number pada menu layout
    4. Kesimpulan : valid

Pengujian Blackbox pada Menu Logout

  1. Skenario pengujian : memilih menu logout

  2. Gambar 4.49 Pengujian logout
    1. Hasil yang diharapkan : User memilih menu logout dan muncul pesan “Benar Ingin Logout”

    2. Gambar Pengujian

    3. Gambar 4.50 Hasil Pengujian logout
    4. Kesimpulan : valid

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut:

Tabel 4.8 Estimasi Biaya


Rancangan Waktu

Dibuat jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Hal ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.

Tabel 4.9 Rancangan Waktu

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Sanichem Tunggal Petiwi, maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem layout yang berjalanpada PT. Sanichem Tunggal Petiwi saat ini masih dilakukansecara manual dalam menemukan barangbarang sehingga waktu yang diperlukan untuk mencari bahan baku relatif lama.

  2. Kendalasistem informasi manajemen layout bahan baku yang sedang berjalan saat ini di PT Sanichem Tunggal Pertiwi adalahsusunan penempatan bahan baku tidak teratur karensa tidak sesuai dengan kategorinya, dan kurangnya staff yang mengetahui area barang. Oleh karena itu diperlukan sistem yang lebih baik dalam menata layout bahan baku.

  3. Untuk merancang sistem informasi manajemen layout yang dapat dengan cepat membatu menemukan letak bahan baku yang dicari. Bahgasa pemprogrsmsn ysng dipsksi mnggunakan PHP, Kemudian menggunakan database server MySQL untuk pembuatan database dan paket aplikasi XAMPP yang berperan sebagai web server yang membantu dalam menampilkan hasil website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis dapatkan selama menyelesaikan laporan skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Perlu adanya peneliti lain untuk pengembangan fitur-fitur layout bahan bakuini supaya menjadi lebih baik lagi dan diharapkan ada peneliti lain yang mengkaji keamanan sistem agar data lebih terjamin keamanannya.

  2. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait yang akan menggunakan program tersebut agar mudah digunakan.

  3. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. McLeod. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 Taufiq, Rahmat. 2013.Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 Pratam,I Putu Agus E.2014.Sistem Informasi dan Implementasinya, Bandung: Informatika.
  6. Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim.2013.Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Journal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.
  7. Lee.Sunguk .2012.Unified Modeling Language (UML) For Database System and Computer Applications. Vol. 5, No.1, March, 2012.
  8. Prasetio Adhi. 2012.Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
  9. Norman L. Enger.2012.Analisis Sistem Informasi,edisi ke-2.Yogyakarta : Andi.
  10. 10,0 10,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  11. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya.2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 Mei 2013 ISSN:1978–8282. STMIK Raharja.
  12. Suntoyo, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi.Yogyakarta : CAPS.
  13. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  14. Hamim, Tohari. 2014. Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML.Yogyakarta: Andi Offset.
  15. Danang Sunyoto.2014.Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Yogyakarta : CAPS.
  16. Eilon, Samuel. 2014. Sistem Informasi Manajemen Organisasi. Yogyakarta: Caps.
  17. 17,0 17,1 Hartono.Bambang.2013.Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, Jakarta : Rineka Cipta.
  18. Deni Darmawan. 2012.Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
  19. M.Shalahuddin, Rosa A.S.2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika.
  20. 20,0 20,1 20,2 20,3 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang .Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1.
  21. Deni Darmawan. 2012.Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
  22. Haming, Murdifin dan Mahfud Nurnajamuddin.2014.Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa.(Edisi Ketiga).Jakarta : Bumi Aksara.
  23. Tamodia. Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
  24. Salangka, Ester. 2013. Penerapan Akuntansi Persediaan Untuk Perencanaan Dan Pengendalian LPG Pada PT. Emigas Sejahtera Minahasa. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
  25. 25,0 25,1 25,2 Heizer dan Render. 2014. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.
  26. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  27. M.Shalahuddin, Rosa A.S.2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika.
  28. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
  29. 29,0 29,1 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
  30. Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  31. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  32. Ardhana, YM Kusuma.2012.Menyelesaikan Website 30 Juta. Jakarta : Jasakom.
  33. Mujiyana, Ingge Elissa.2013.Analisis factor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian via internet pada toko online. Jurnal Teknologi Informasi, Vol VIII, No 3.
  34. Andika, Dewanto .2013.Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) pada aplikasi Mobile Android. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung. Jurnal Informatika Vol.2 No.2.
  35. Deviachrista. 2013. Dasar Literature Review. Jakarta: Deviachrista.
  36. Mulyandi, MuhammadRachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru HonorBerbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM.Yogyakarta 19 Januari 2013.
  37. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja.Lampung: Politeknik Negeri Lampung.


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1 Surat Pengantar Observasi Skripsi

A.2 Form Penggantian Judul

A.3 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembingbing I

A.4 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembingbing II

A.5 Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6 Validasi Skripsi

A.7 Validasi Sidang Akademik

A.8 Kwitansi Pembayaran SKS Skripsi

A.9 Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi

A.10 Kwitansi Pembayaran Sidang

A.11 Kwitansi Pembayaran Raharja Career

A.12 Daftar Mata Kuliah yang Sudah Diambil dan Belum Diambil

A.13 Daftar Nilai

A.14 Formulir Seminar Proposal Tugas Akhir/Skripsi

A.15 Sertifikat TOEFL

A.16 Sertifikat Prospek

A.17 Sertifikat IT Nasional (6)

A.18 Sertifikat IT Internasional (2)

A.19 Formulir Final Presentasi Tugas Akhir/Skripsi

A.20 Formulir Pertemuan Stakeholder Tugas Akhir/Skripsi

A.21 Curruculum Vitae (CV)


Lampiran B

B.1 Surat Tanda Bukti Observasi

B.2 Form Observasi

B.3 Form Wawancara

B.4 Form Puchas Order(PO)

B.5 Form Bukti Penerimaan Barang (BPB)

B.6 Form Surat Pengeluaran Barang (SPB)


Lampiran C

C.1 Katalog product

C.2 Slide Presentasi

Contributors

Fransiska