SI1411478745

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN

PADA PT. SURYA SIAM KERAMIK


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1411478745
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN

PADA PT. SURYA SIAM KERAMIK

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478745
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu


Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN

PADA PT. SURYA SIAM KERAMIK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478745
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Rano Kurniawan,M.Kom)
   
(Meta Amalya Dewi,M.Kom)
NID : 09013
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN

PADA PT. SURYA SIAM KERAMIK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478745
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN

PADA PT. SURYA SIAM KERAMIK

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478745
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411478745

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau Badan Hukum Koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Sistem yang berjalan saat ini pada koperasi karyawan PT. Surya Siam Keramik diantaranya: pendaftaran anggota koperasi, transaksi penjualan, simpan pinjam dan pembuatan laporan belum memberikan informasi secara tepat dan akurat. Pendaftaran anggota koperasi sering terjadi redudansi data, dan transaksi penjualan di koperasi masih menggunakan buku besar sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungan. Proses simpan pinjam belum efisien karena masih menggunakan kertas, prosedur yang panjang dan memakan waktu, serta keakuratan maupun kecepatan dalam pembuatan laporan masih kurang efektif, karena pengolahan data tersebut masih menggunakan Ms. Excel. Dengan permasalahan yang ada, maka peneliti mengusulkan sistem koperasi berbasis web, menggunakan metode analisis SWOT dan PIECES. Perancangan sistem menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan Unified Modelling Language (UML), bahasa pemograman menggunakan PHP dengan user interface menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 dan MySQL sebagai database nya. Sistem yang diusulkan dapat memudahkan user mencari informasi dan menyusun laporan koperasi dengan baik, format laporan lebih rapi, keamanan data koperasi terjamin karena adanya menu login.


Kata kunci: Aplikasi, koperasi, karyawan

ABSTRACT

carrying out its activities based on the principle of cooperatives as well as the people's economic movement based on the principle of kinship. System that runs today on the cooperative employees of PT. Surya Siam Keramik include: member registration of cooperatives, sales transactions, savings and loan and report making has not provided accurate and accurate information. Registration of cooperative members often occurs redundancy of data, and sales transactions in the cooperative is still using the ledger so that often occur error in the calculation. The process of saving and loan has not been efficient because it is still using paper, the procedure is long and time consuming, and the accuracy and speed in making the report is still less effective, because the data processing is still using Ms. Excel. With the existing problems, the researchers proposed a web-based cooperative system, using SWOT and PIECES analysis methods. System design using object-oriented analysis method with Unified Modeling Language (UML), programming language using PHP with user interface using Adobe Dreamweaver CS6 and MySQL as its database. The proposed system can make it easier for users to find information and compile cooperative reports well, report format more neat, secure data of the cooperative is guaranteed because of the login menu.


Keywords : Applications, cooperatives, employees

KATA PENGANTAR


Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Laporan skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Koperasi PT. Surya Siam Keramik. dengan judul “Aplikasi Sistem Informasi Karyawan Pada PT. Surya Siam Keramik”.

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I (PUKET 1) bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi..
  4. Bapak Rano Kurniawan, M,kom selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Bapak dan ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  7. Kepada bapak Cepi Kurniawan selaku stakeholder terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.
  8. Kepada Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang memberikan motivasi serta selalu dorongan berupa doa, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata dari peneliti, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.


Tangerang, 24 Juli 2017
Diana Bahri
NIM. 1411478745

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan atau menyebarkan informasi. Kebutuhan akan informasi yang sangat di perlukan dalam mencakup hampir disegala ruang lingkup kehidupan. Setiap organisasi sangat membutuhkan informasi yang relevan dan tepat waktu. Namun dalam kenyataan tersebut tidak sesuai dengan harapan yang telah dicapai, dikarenakan kurang adanya sistem informasi yang digunakan dalam instansi tersebut. Dimana saat ini penggunaan komputer mulai menjadi kegiatan sehari-hari sebagai alat penunjang kinerja pekerjaan yang optimal.

Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat, salah satu contoh yang ada di lingkungan kita adalah koperasi. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan..

Dalam pengolahan data keanggotaan koperasi diperlukan penataan data yang terorganisir agar data tertata rapi dan terjaga keamanannya dengan baik. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan didalamnya, kini instansi-instansi baik swasta maupun pemerintah dapat memanfaatkan fasilitas teknologi tersebut dalam pengolahan data yang dahulu diolah secara manual kini menjadi sistem terkomputerisasi yang dapat memudahkan dalam proses pengolahan data. Pada saat ini pengolahan berkas pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik masih menggunakan microsoft excel yang di khawatirkan terjadi duplikasi atau inkonsistensi pada data, tidak ter update (pembaharuan) dengan baik dan tidak ada backup (cadangan) data, Sehingga dapat di simpulkan sistem yang berjalan saat ini belum optimal.

Penerapan sistem Komputerisasi adalah cara yang dapat diterapkan untuk menghasilkan sistem yang optimal pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik. Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti mengambil judul Skripsi “Aplikasi Sistem Informasi Koperasi Karyawan Pada PT. Surya Siam Keramik”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka Peneliti dapat merumuskan beberapa masalah yang dihadapi sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pendaftaran anggota koperasi, penjualan sembako dan alat elektronik yang sedang berjalan saat ini pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik?
  2. Apakah proses simpan pinjam dan proses pembuatan laporan, pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik sudah berjalan dengan efektif dan efisien?
  3. Bagaimanakah merancang sistem informasi Koperasi Karyawan pada PT. Surya Siam Keramik agar lebih efektif dan efisien?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah dalam penyusunan Skripsi ini ruang lingkup difokuskan pada: bagaimana sistem informasi koperasi karyawan dalam proses pengolahan data karyawan yang ingin mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, penjualan sembako dan alat elektronik, simpan pinjam pada koperasi serta pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian haruslah memiliki tujuan, agar penelitian ini sesuai dengan keinginan maka dibuatlah tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Mengetahui kendala yang dialami dalam proses pendaftaran anggota koperasi, proses penjualan sembako dan alat elektronik pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik
  2. Mengefektifkan proses simpan pinjam dan pembuatan laporan bulanan koperasi karyawan pada PT. Surya Siam Keramik.
  3. Membanggun sebuah sistem informasi Koperasi Karyawan yang lebih efektif dan efisien pada PT. Surya Siam Keramik.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan diharapkan bisa bermanfaat bagi Koperasi karyawan PT. Surya Siam Keramik, sebagai berikut:

  1. Dapat teridentifikasinya kelebihan dan kekurangan pada sistem informasi yang sedang berjalan saat ini pada Koperasi Karyawan
    PT. Surya Siam Keramik.

  2. Menciptakan efektifitas serta efisiensi kinerja pegawai Koperasi pada PT. Surya Siam Keramik.

  3. Memudahkan mencari data pada Koperasi PT.Surya Siam Keramik dengan cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulam data penyusunan Skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Observasi (Pengamatan)

    Observasi merupakan suatu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan pendataan secara langsung terhadap objek yang dianalisa. Observasi dilakukan pada tempat/instansi yang terkait. Peneliti melakukan observasi di Koperasi PT. Surya Siam Keramik yang beralamat Jl. Raya Serpong Km.7 Desa Pakualam Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang.

  2. Metode Wawancara (Interview Method)

    Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab dengan pihak-pihak yang tekait. Pada penelitian ini Peneliti melakukan wawancara dengan 1 (satu) stakeholder yaitu sebagai berikut: Bapak Cepi Kurniawan selaku Ketua Koperasi,

  3. Metode Studi Pustaka (Literatur Review)

    Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan pencarian data dengan studi putaka. Dalam metode ini, peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta pencarian melalui media internet..

Metode Analisa

Metode Analisa Sistem

Dalam metode analisa penyusunan Skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa metode analisa, diantaranya adalah sebagai berikut :

A. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats).

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Dalam pengembangan koperasi yang dikhususkan pada pengembangan strategi manajemen koperasi itu sendiri. SWOT merupakan perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

B. PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, and Service).

Analisa PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah: kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economics), kontrol (control), efisiensi (efficiency) dan pelayanan (service).

Setelah peneliti menganalisa dengan kedua metode tersebut, peneliti juga melakukan analisa terhadap prosedur sistem berjalan dan menggambarkannya menggunakan diagram UML yang terdiri dari: Usecase diagram, Activity diagram, Sequence diagram, dan Class Diagram. Selanjutnya peneliti membuat elisitasi yang terdiri dari: Elisitasi tahap 1, Elisitasi tahap 2, Elisitasi tahap 3, dan Final draft elisitasi.

Metode Analisa Perancangan Program

Dalam metode analisa penyusunan Skripsi ini, peneliti menggunakan SDLC sebagai metode Analisa perancangan program:

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem.

SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

Metode Perancangan

Pada Metode Perancangan ini peneliti akan menggambarkan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisis yang ada sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tahapan diagram UML (Unified Modelling Language) diantaranya:

 

  1. Use Case Diagram, adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam satu sistem.
  2. Activity Diagram, menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas,digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunnakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi.
  3. Sequence Diagram, menggambarkan kolaborasi dinamis anatara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu pada eksekusi sistem.
  4. Class Diagram, menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain.


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa tool yang berupa software diantaranya:

  1. Visual Paradigm, adalah software yang akan digunakan untuk membuat design dan membuat suatu model diagram.
  2. PHP, adalah bahasa pemrograman yang akan digunakan.
  3. XAMPP, adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.
  4. MySQL, adalah database yang akan digunakan.
  5. Adobe Dreamweaver CS6, adalah software yang digunakan untuk membuat design web.

Metode Testing

    Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Dalam penyusunan Skripsi ini, peneliti menggunakan Black Box Testing karena dapat menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja, inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam menyusun laporan Skripsi ini maka peneliti mengelompokkan penulisan Skripsi ini dalam beberapa bab penulisan, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, metode analisa, metode perancangan, metode testing yang digunakan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi gambaran yang membahas mengenai sistem secara teoritis yang dikutip dari buku berupa pengertian yang berhubungan dengan tema penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem berjalan saat ini, serta user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, serta implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil dari laporan Skripsi dan saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk perbaikan dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310)[1], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Mulyadi dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:45)[2], “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Robert G. Murdick, dkk dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:46)[2], “sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan suatu prosedur/bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan atau energi dan atau barang”.

Karakteristik Sistem

Menurut Azhar Susanto dalam dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:47)[2] terdapat 8 karakteristik sistem:

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Tujuan Sistem

Menurut Azhar Susanto dalam dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:47) [2] terdapat 8 karakteristik sistem:“Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem”. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target tersebut harus diketahui terlebih dahulu kriterianya. Kriteria dapat juga digunakan sebagai tolok ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian. Jadi, kriteria suatu tujuan itu mutlak adanya.

Batas Sistem

“Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungan”. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. Batas sistem yang mampu dibayangkan oleh seseorang akan sangat berbeda dengan batas sistem yang sebenarnya dalam dunia nyata. Batas sistem akan memberikan konsekuensi yang kurang baik seandainya dipaksakan untuk sama bagi setiap orang, sebab selain akan menghambat kreativitas pelaku sistem juga akan memperlambat evolusi dari sistem tersebut.

Subsistem

“Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, subsistem ini bisa fisik atau pun abstrak”. Subsistem istilah yang digunakan untuk menunjukkan bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

Hubungan dan Hirarki Sistem

“Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antar subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar”.

Ada dua macam hubungan sistem, yaitu:

  1. Hubungan horizontal. Hubungan yang menggambarkan hubungan antara subsistem dengan subsistem lain yang setingkat.
  2. Hubungan vertikal. Dalam kebanyakan hal, hubungan sistem ini sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu sistem karena dalam suatu sistem menentukan bagaimana tujuan sistem dapat dicapai kalau bagian-bagian sistem yang ada di dalamnya tidak bisa berhubungan baik atau bekerja sama.

Masukan Sistem (Input)

“Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem. Input dapat berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku, layanan, dan lainnya. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan”.

Input dapat diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu:

  1. Serial input, merupakan input yang diperoleh sebagai hasil atau output sistem sebelumnya.
  2. Probable input, merupakan potensial input yang dapat digunakan oleh suatu sistem. Suatu sistem harus dapat menentukan input mana yang sesuai untuk menghasilkan output yang diharapkan.
  3. Feedback input, merupakan bagian output dari sistem yang sama yang digunakan sebagai kontrol.

Feedback input ini dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:

  1. Negatif feedback input digunakan sebagai alat kontrol untuk memperkecil. Negatif feedback input ini terus berlangsung sampai terjadi titik keseimbangan di mana antara output yang diharapkan dan realisasi terjadi kesesuaian dengan tingkat penyimpangan yang dapat diterima.
  2. Positif feedback input digunakan sebagai alat kontrol untuk meningkatkan. Positif feedback input ini terus berlangsung sampai terjadi titik keseimbangan di mana antara yang diharapkan dan realisasi terjadi kesesuaian dengan tingkat toleransi penyimpangan yang dapat diterima


Pengolah Sistem (Process)

“Proses merupakan perubahan dari input menjadi output”. Proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang, atau komputer. Kombinasi input serta urutan yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam-macam menjadikan proses itu sangat kompleks. Proses mungkin berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.

Keluaran Sistem (Output)

“Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem”. Output seperti halnya input mungkin berbentuk produk, servis, informasi dalam bentuk print out komputer atau energi seperti output dari dinamo. Berdasarkan penggunaannya suatu output di klasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:

  1. Output yang langsung diberikan ke konsumen untuk dikonsumsi atau untuk diproses lebih lanjut.
  2. Output suatu sistem yang dikonsumsi oleh subsistem yang lain dalam sistem yang sama dalam suatu siklus produksi.
  3. Output yang merupakan dari bagian output secara keseluruhan yang dapat dikonsumsi oleh sistem lain atau oleh sistem yang bersangkutan, tetapi menjadi tidak berguna kalau dibuang ke lingkungan.

Lingkungan Sistem

“lingkungan sistem adalah faktor-faktor di luar sistem yang memengaruhi sistem. ingkungan sistem ada 2 macam, yaitu:

  1. Lingkungan eksternal, yaitu lingkungan yang berada di luar sistem.
  2. Lingkungan internal, yaitu lingkungan yang berada di dalam sistem.

Baik lingkungan internal maupun eksternal memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap sistem, sebaliknya suatu sistem sedikit sekali memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Azhar Susanto dalam dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:52)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandangan, di antaranya yaitu:

1. Sudut Pandang Lingkungan

  1. Sistem Terbuka Sistem terbuka bila aktifitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya.
  2. Sistem Tertutup Sistem tertutup bila aktivitas di dalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya..

2. Sudut Pandang Asal Pembuatannya

  1. Sistem Buatan Manusia : Sistem buatan manusia yaitu sistem yang dirancang oleh manusia.
  2. Sistem Alamiah : Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dll.

3. Sudut Pandang Keberadaannya

  1. Sistem Berjalan : Sistem berjalan adalah sistem yang saat ini digunakan.
  2. Sistem Konseptual : Sistem konseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau masih di atas kertas.

Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan, maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunannya sistem itu sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Suatu sistem konseptual akan dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari, maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

4. Sudut Pandang Kesulitan

  1. Sistem Sederhana : Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem atau komponen serta hubungan antara mereka sangat sederhana.
  2. Sistem Komplek : Sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem atau komponen yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda.


5. Sudut Pandang Output/Kinerjanya

  1. Sistem yang Dapat Dipastikan : Dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat.
  2. Sistem yang Tidak Dapat Dipastikan : Tidak dapat dipastikan artinya tidak dapat ditentukan dari awal, tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sudut Pandang Waktu Keberadaannya

  1. Sistem Sementara : Sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertentu.
  2. Sistem Selamanya : Selamanya artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.

7. Sudut Pandang Wujudnya

  1. Sistem Ada secara Phisik. : Ada secara fisik artinya di sini dapat diraba, seperti sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.
  2. Sistem Abstrak. : Abstrak artinya di sini tidak dapat diraba

8. Sudut Pandang Tingkatannya

  1. Sistem : Sistem merupakan komponen dari sistem yang lebih besar
  2. Subsistem : Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dari sebuah sistem.
  3. Supersistem : Supersistem adalah sistem yang lebih besar dan sangat komplek. Supersistem mengacu kepada sistem apa pun yang memiliki sistem-sistem yang lebih kecil.

9. Sudut Pandang Fleksibilitas

  1. Sistem Dapat Beradaptasi : Dapat beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap setiap pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.
  2. Sistem Tidak Dapat Beradaptasi : Tidak dapat beradaptasi artinya tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

Bahasa Sistem

Bahasa Sistem Menurut Azhar Susanto dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:59)[2], “Bahasa sistem merupakan alat untuk berkomunikasi tentang sistem”. Jadi di dalamnya akan terdapat simbol-simbol yang digunakan sebagai alat komunikasi, dan simbol-simbol tersebut pemberlakuannya telah disepakati bersama atau telah diikuti oleh para ahli sistem secara umum. Jadi kalau kita akan membuat suatu model, agar model tersebut bisa komunikatif maka model tersebut harus disampaikan dengan menggunakan simbol-simbol (bahasa dan aturannya) yang diterima secara umum.

Pendekatan Sistem

Pendekatan Sistem Menurut Azhar Susanto dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:59)[2], “Pendekatan sistem adalah sebuah teknik dalam menerapkan pendekatan ilmiah untuk pemecahan masalah-masalah yang komplek”. Pada dasarnya, pendekatan sistem merupakan kerangka kerja umum dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan kepada empat pandangan utama. Empat pandangan tersebut yaitu:

  1. Pendekatan sistem mengharuskan kita menentukan suatu sistem dalam bentuk karakteristik seperti yang diperkenalkan pada bagian sebelumnya.
  2. Pendekatan sistem mengharuskan kita memper timbangkan sistem secara keseluruhan. Kita tidak boleh hanya memfokuskan kepada komponen atau subsistem tertentu, tetapi memfokuskan pada pencapaian tujuan sistem secara keseluruhan.
  3. Pendekatan sistem berasumsi bahwa selalu ada beberapa alternatif karena itu ada lebih dari satu cara dalam pemecahan masalah. Kita harus dapat membandingkan semua alternatif pemecahan masalah yang tersedia tersebut dan memilih satu alternatif pemecahan masalah yang dianggap sangat berguna dalam pencapaian tujuan sistem.
  4. Pendekatan sistem memerlukan penerapan metode ilmiah yang tahap-tahapnya kalau diringkas adalah sebagai berikut:
    1. Lakukan observasi terhadap situasi dan permasalahan yang ada.
    2. Tentukan permasalahan yang dapat diidentifikasi.
    3. Rumuskan rencana penelitian (termasuk hipotesis)
    4. Kumpulkan data dan lakukan pengujian hipotesis..
    5. Rumuskan hipotesis baru dan kesimpulan.
    6. Dokumentasikan hasil penelitian.

       

     

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Berikut adalah beberapa definisi data menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310)[1], “Data adalah sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:8)[3], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

Menurut Mia Andini dkk dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:48)[4], “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Definisi Informasi

Berikut adalah beberapa definisi informasi menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284)[5], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310)[1], “Informasi dalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:9)[3], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

Siklus Informasi

Menurut Japerson Hutahean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:10)[3], Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model danseterunya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Nilai Informasi

Menurut Japerson Hutahean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:11)[3], Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya perangkat keras: Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  2. Biaya untuk analisis: Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  3. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
  4. Biaya perubahan: Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
  5. Biaya operasi: Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Manajemen

Definisi Manajemen

Berikut adalah beberapa definisi manajemen menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:11) [3], “Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata”.

Menurut Robert G. Murdick, dkk dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:11)[3], “Manajemen adalah proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang dilakukan manajer pada operasi organisasi mereka: merencanakan, mengorganisasikan, memprakarsai, dan mengendalikan operasi”.

Menurut Azhar Susanto dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:11)[3], “Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui keahlian orang lain yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut adalah beberapa definisi sistem informasi menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Jogianto dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310)[1], “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”.

Menurut John F. Nash dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:14)[2], “Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat”.

Menurut Rahmat dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:14), “Sistem informasi merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan”.

Konsep Sistem Informasi

Menurut Japerson Hutahean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:13)[3], Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block), Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Blok model (model block), Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok keluaran (output block), Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok teknologi (technologi block), Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:
    1. Teknisi (humanware or brainware)
    2. Perangkat lunak (software)
    3. Perangkat keras (hardware)
  5. Blok basis data (data base block), Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok kendali (control block), Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Gambar 2.3 Blok-blok yang saling berinteraksi

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Definisi Sistem Informasi Manajemen

Berikut adalah beberapa definisi sistem informasi menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Raymond Mcleod, Jr dan George P. Schell dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:15)[2], “Sistem Informasi Manajemen sebagai sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa”.

Menurut George M. Scott dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:16)[2], “Sistem Infrmasi Manajemen adalah hasil perhatian cermat atas proses perencanaan dan perancangan yang diciptakan selama periode beberapa tahun tidak pernah selesai karena sistem tersebut selalu memerlukan penambahan atau modifikasi”.

Menurut Raden Sanjoyo dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2014:16)[2] “Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi”.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Berikut adalah beberapa definisi Analisa sistem menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Mulyadi dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69)[6], “Analisis sistem merupakan sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”.

Menurut McLeod dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69)[6], “Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

Menurut Hanis Al Fatta, Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69)[6], “Suatu analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berikut langkah-langkah dasar dari analisis sistem:

  1. Indentify, yaitu mengindentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada.
  3. Analyze, yaitu menganalisa sistem

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin dkk. Dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[7], Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Ada beberapa pengertian mengenai analisa:

  1. Pengertian Analisa Masukan : Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.
  2. Pengertian Analisa Proses : Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses.
  3. Pengertian Analisa Keluaran : Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Hanif Al Fatta, Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69)[6], “Perancangan sistem mulanya diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaimana cara menyesuaikannya. Pada dasarnya perancanagan sistem bergerak dari input meneuju ke output sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk memenuhi kebutuhan organisasi”.

According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237)[8], “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Tahap - Tahap Perancangan Sistem

Menurut McLeod dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:70)[6], Perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi:

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci.

    Analisis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.

  2. Mengindentifikasi alternatif konfigurasi sistem.

    Anaisis harus mengindetifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.

  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem.

    Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatife.

  4. Memilih konfigurasi terbaik.
  5. Menyiapkan usulan implementasi.
  6. Menyiapkan usulan penerapan yang member ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  7. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Berikut adalah beberapa definisi Website menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Budi Irawan dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 2 (2012:112)[9], “Website atau situs web merupakan tempat penyimpanan data dan informasi berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs web ini adalah sebuah buku yang berisi topik tertentu. Website juga merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang saling berkaitan di dalam web tersebut”.

Menurut Sity Aisyah dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 2 (2012:112)[9], “Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dana tau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (Hyperlink)”.

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Berikut adalah beberapa definisi aplikasi menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut H. Mustakini dalam Jurnal Algoritma Vol. 14 No. 1 (2016:408)[10], “Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output”.

Menurut Tantowi Yahya, Radna Nurmalina dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:58)[11], “Perangkat lunak aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

Menurut Azmi dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:48)[4], “Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh perusahaan”.

Konsep Dasar Basis Data (Database)

Definisi Basis Data (Database)

Berikut adalah beberapa definisi database menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Abdul kadir dalam Jurnal Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi) Vol. 5 No. 1 (2013:55)[12], “Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain (indeks, view, dan lain-lain). Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data”.

Budi. R berargumen dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 (2015:54)[13], “Database (basis data) adalah, kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

According to Ponniah P in International Journal Of Database Theory and Application Vol. 5 No. 1 (2012:158)[14], “A database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”

Konsep Dasar Pengujian (Testing)

Definisi Pengujian (Testing)

Berikut adalah beberapa definisi pengujian (Testing) menurut beberapa ahli di antaranya:

According to D. Shao et al, in International Journal of Embedded System and Aplications (IJESA) Vol. 2 No. 2 (2012:29)[15], “Software testing is a most often used technique for verifying and validating the quality of software”.

Dikatakan oleh M. Sidi Mustaqbal dkk. Dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (JITTER) Vol. 1 No. 3 (2015:31)[16], “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan”.

Karakteristik Umum Pengujian

Pendapat Bhat dan Quadri dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (JITTER) Vol. 1 No. 3 (2015:32)[16], Karakteristik umum pengujian yaitu:

  1. Testing dimulai pada level modul dan bekerja keluar ke arah integrasi pada system berbasiskan computer.
  2. Teknik testing yang berbeda sesuai dengan poin-poin yang berbeda pada waktunya.
  3. Testing diadakan oleh pembuat/pengembang software dan untuk proyek yang besar oleh group testing yang independent.
  4. Testing dan Debugging adalah aktivitas yang berbeda tetapi debugging harus diakomodasikan pada setiap strategi testing.

Pengujian software adalah satu elemen dari sebuah topik yang lebih luas yang sering diartikan sebagai Verifikasi dan Validasi (V&V):

  1. Verifikasi: menunjuk kepada kumpulan aktifitas yang memastikan bahwa software telah mengimplementasi sebuah fungsi spesifik.
  2. Validasi: menunjuk kepada sebuah kumpulan berbeda dari aktivitas yang memastikan bahwa software yang telah dibangun dapat ditelusuri terhadap kebutuhan customer

Tipe-tipe Dalam Pengujian

Menurut Bhat dan Quadri dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (JITTER) Vol. 1 No. 3 (2015:32)[16], Terdapat beberapa tipe dalam pengujian software yang meliputi studi kelayakan dan simulasi yaitu:

  1. Metode software engineering menyediakan dasar dari mutu yang mana yang akan dipakai.
  2. Metode Analysis, design and Construction berupa tindakan untuk meningkatkan kualitas dengan menyediakan teknik yang seragam dan hasil yang sesuai dengan keinginan.
  3. Metode Formal Technical Reviews menolong untuk memastikan kualitas kerja produk merupakan hasil konsekuensi dari setiap langkah software engineering.
  4. Metode Measurement diberlakukan pada setiap elemen dari konfigurasi software.
  5. Metode Standards and Procedures membantu untuk memastikan keseragaman dan formalitas dari SQA untuk menguatkan dasar “filosofi kualitas total”.
  6. Metode Testing menyediakan cara terakhir dari tingkat kualitas mana yang dapat dicapai dan dengan praktis dapat mengetahui letak error.

Langkah-langkah Pengujian Sistem

Langkah-langkah pengujian software ada 4 (empat) yaitu::

  1. Unit testing-testing per unit yaitu mencoba alur yang spesifik pada struktur modul kontrol untuk memastikan pelengkapan secara penuh dan pendeteksian error secara maksimum.
  2. Integration testing-testing per penggabungan unit yaitu pengalamatan dari isu-isu yang diasosiasikan dengan masalah ganda pada verifikasi dan konstruksi program.
  3. High-order test yaitu terjadi ketika software telah selesai diintegrasikan atau dibangun menjadi satu (tidak terpisah-pisah).
  4. Validation test yaitu menyediakan jaminan akhir bahwa software memenuhi semua kebutuhan fungsional, kepribadian dan performa.

Tom Gilb menyatakan dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (JITTER) Vol. 1 No. 3 (2015:33)[16], bahwa prosedur yang harus digunakan jika ingin mengimplementasikan strategi testing software yang sukses:

  1. Menetapkan seluruh kebutuhan produk software dalam perhitungan sebelum memulai testing.
  2. Status obyek testing harus jelas.
  3. Memahami pengguna software dan mengembangkan sebuah profil untuk setiap kategori user.
  4. Mengembangkan rencana testing yang menekankan pada “rapid cycle testing”.
  5. Membangun software yang sempurna yang didesain untuk menguji dirinya sendiri.
  6. Menggunakan tinjauan ulang yang formal sebagai filter sebelum pengujian.
  7. Melakukan tinjauan ulang secara formal untuk menilai strategi tes dan kasus tes itu sendiri.
  8. Mengembangkan pendekatan peningkatan yang berkelanjutan untuk proses testing.

Jenis-jenis Pengujian Perangkat Lunak

Menurut Khan dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (JITTER) Vol. 1 No. 3 (2015:33)[16], Ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak yaitu:

  1. Pengujian white box adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur control dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.
  2. Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Tujuan Pengujian

Menurut Hasan Bisry Isa Alfaris dkk, Dalam Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 1 (2013:26)[17], Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi. Pengetesan sistem merupakan pengetesan program secara keseluruhan, adapun tahap yang di lakukan sebagai berikut:

  1. Pengetesan program aplikasi dengan cara menjalankan aplikasi.
  2. Pengetesan pemasukan data, perubahan data, dan penghapusan data.
  3. engetesan terhadap fungsi tombol yang terdapat pada masing-masing halaman apakah berfungsi dengan baik.

Teori Khusus

Konsep Dasar Koperasi

Definisi Koperasi

Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu co dan operation. Co berarti Bersama. Operation berarti usaha. Kalua kedua kata itu dirangkai, maka menjadi usaha bersama. Pengertian itu sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 1[18] yang berisi: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau Badan Hukum Koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.

Definisi menurut Hatta (Bapak Koperasi Indonesia) dalam Journal of Management Vol. 2 No. 2 (2016)[19], Koperasi adalah usaha bersama untuk /memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”.

Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip Koperasi menurut UU No. 25 Pasal 5 ayat 1 Tahun 1992 [18] dan yang berlaku sampai saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
  2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
  3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing.
  4. Pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal.
  5. Kemandirian.
  6. Pendidikan.
  7. Kerjasama antar koperasi

Jenis Koperasi

Prinsip-prinsip Koperasi menurut UU No. 25 Pasal 5 ayat 1 Tahun 1992 [18] dan yang berlaku sampai saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:Jenis-jenis Koperasi Menurut UU No. 25 Pasal 16 Tahun 1992 Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit (Jasa Keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sector usahanya.

  1. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi uang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.
  2. Koperasi konsumen adalah beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli barang konsumsi.
  3. Koperasi produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
  4. Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
  5. Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak dibidang usaha jasa lainnya.

Fungsi Koperasi

Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam UU No.25 Pasal 4 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, yaitu:

  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai bahan dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dalam koperasi sebagai soko gurunya.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha Bersama berdasar azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
  5. .

Tujuan Koperasi

Dalam UU No. 25 Pasal 3 Tahun 1992[18] disebutkan bahwa Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur, berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Definisi Simpan Pinjam

Berdasarkan UU No. 25 Pasal 44 Tahun 1992[18], Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari/ dan untuk:

  1. Anggota koperasi yang bersangkutan.
  2. Koperasi lain dan atau anggota.

Jadi, kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data dan menyalurkannya dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan.

Pengertian Simpanan Pokok

Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992[18] tentang Perkoperasian, Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

Pengertian Simpanan Wajib

Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992[18] tentang Perkoperasian, Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

Pengertian Simpanan Sukarela

Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992[18], Simpanan sukarela adalah simpanan berupa uang yang nilainya tidak ditentukan oleh koperasi. Biasanya tergantung kemampuan anggota dan sifatnya tidak memaksa.

Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Berikut adalah beberapa definisi Karyawan menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut UU NO. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1[20] adalah Pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Merujuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah. Sedangkan karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji (upah).

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Berikut adalah beberapa definisi analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) menurut beberapa ahli di antaranya:

According to Ifediora Christian Osita et al. In Interntional Journal of Innovative and Applied Research Volume: 2 Issue (9) (2014:23)[21], “SWOT Analysis is the most renowned tool for audit and analysis of the overall strategic position of the business and its environment. Its key purpose is to identify the strategies that will create a firm specific business model that will best align an organization’s resources and capabilities to the requirements of the environment in which the firm operates. In other words, it is the foundation for evaluating the internal potential and limitations and the probable/likely opportunities and threats from the external environment. It views all positive and negative factors inside and outside the firm that affect the success. A consistent study of the environment in which the firm operates helps in forecasting/predicting the changing trends and also helps in including them in the decision makingprocess of the organization”.

Menurut Rangkuti dalam eJurnal Administrasi Bisnis 4 (1) (2016:119)[22], “Analisis SWOT adalah identifikasi sebagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat dimaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman”.

Menurut Suryatama dalam E-Jurnal Administrasi Bisnis 4 (1) (2016:119)[22]: Uraian atau pengertian dari strengths, weakness, opportunity, threat adalah sebagai berikut:

  1. Strenghts : Strenghts merupakan faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya.
  2. Weakness : Weakness adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tapi tidak memiliki oleh organisasi.
  3. Opportunity : Opportunity adalah faktor yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya
  4. Threats : Threats adalah faktor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Septinor Bilung dalam eJurnal Administrasi Bisnis 4 (1) (2016:119)[22], Dengan analisa SWOT memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi baik positif maupun negatif dari dalam dan dari luar perusahaan. Peran kunci dari SWOT adalah untuk membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategi dan pengambilan keputusan tujuan yang dapat diterapkan pada hampir semua aspek industri.

Manfaat Analisa SWOT dalam Bisnis

Menurut Suryatama dalam E-Jurnal Administrasi Bisnis 4 (1) (2016:119)[22]: Beberapa manfaat yang bisa didapat dari analaisis SWOT diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa anak datang.
  2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah perusahaan.
  3. Memberikan tantangan ide-ide bagi pihak manajemen perusahaan.
  4. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan.

Matrik SWOT

Menurut Rangkuti dalam eJurnal Administrasi Bisnis 4 (1) (2016:120)[22]: Alat yang dipakai untuk menyusun faktorfaktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT.

Gambar 2.4 Diagram Matrik SWOT

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Volume:5 No: 2 (2015:31)[23], Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service), adalah:

  1. Performance (Kinerja): Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (Informasi): Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (Ekonomis): Peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (Pengendalian): Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (Efisiensi): Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebutdigunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (Pelayanan): Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Pressman dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:70)[6], dalam membangun suatu rekayasa piranti lunak diperlukan tahap-tahap. Sistem yang secara luas digunakan adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang meliputi beberapa tahap, yaitu:

  1. Rekayasa Sistem
    Karena software merupakan bagian dari suatu sistem, maka dimulai dengan penetapan semua sistem elemen dan mengalokasikan beberapa bagiannya ke dalam usulan pada software kemudian menggabungkan semua level sistem dengan melakukan pengkajian dari level atas dalam pendesainan dan analisis.
  2. Analisis Kebutuhan Software
    Merupakan proses mengerti tentang domain informasi, fungsi, kinerja, dan tatap muka pada software.
  3. esain Pada desain, prinsipnya adalah mengubah kebutuhan menjadi software yang layak dari segi kualitas sebelum proses pengkodean.
  4. Pengkodean
    Proses pengkodean yaitu mengubah ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin.
  5. Pengetesan
    Proses yang memastikan semua kalimat dalam program telah dilakukan pengetesan sehingga memberikan input sesuai dengan yang diinginkan.
  6. Pemeliharaan
    Software akan mengalami perubahan setelah dikirim ke pengguna, maka proses pemeliharaan dilakukan dengan menerapkan setiap langkah daur hidup sebelumnya disertai dengan perbaikan.

Gambar 2.5 Model Waterfall pada SDLC

Kelebihan Dan Kekurangan SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Jurnal Paradigma Vol. XV1 No. 2 (2014:33), Ada beberapa keunggulan dan kelemahan motode Waterfall, yaitu:

  1. Kelebihan:
    Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
    Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
  2. Kekurangan:
    Membutuhkan keahlian yang baik atau yang telah berpengalaman dalam mengembangkan perangkat lunak, dalam arti metode ini kurang cocok bagi pemula.
    iperlukan manajemen yang baik, Karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak. .
  3. I teraksi sering terjadi menyebabkan masalah baru..
  4. Client kesulitan untuk menyatakan semua keinginannya secara eksplisit diawal tahap pengembangan

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Pressman dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:70)[6], dalam membangun suatu rekayasa piranti lunak diperlukan tahap-tahap. Sistem yang secara luas digunakan adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang meliputi beberapa tahap, yaitu:

  1. Rekayasa Sistem
    Karena software merupakan bagian dari suatu sistem, maka dimulai dengan penetapan semua sistem elemen dan mengalokasikan beberapa bagiannya ke dalam usulan pada software kemudian menggabungkan semua level sistem dengan melakukan pengkajian dari level atas dalam pendesainan dan analisis.
  2. Analisis Kebutuhan Software
    Merupakan proses mengerti tentang domain informasi, fungsi, kinerja, dan tatap muka pada software.
  3. Desain
    Pada desain, prinsipnya adalah mengubah kebutuhan menjadi software yang layak dari segi kualitas sebelum proses pengkodean.
  4. Pengkodean
    Proses pengkodean yaitu mengubah ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin.
  5. Pengetesan
    Proses yang memastikan semua kalimat dalam program telah dilakukan pengetesan sehingga memberikan input sesuai dengan yang diinginkan.
  6. Pemeliharaan
    Software akan mengalami perubahan setelah dikirim ke pengguna, maka proses pemeliharaan dilakukan dengan menerapkan setiap langkah daur hidup sebelumnya disertai dengan perbaikan.

Gambar 2.5 Model Waterfall pada SDLC

Kelebihan Dan Kekurangan SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Jurnal Paradigma Vol. XV1 No. 2 (2014:33)[24], Ada beberapa keunggulan dan kelemahan motode Waterfall, yaitu:

  1. Kelebihan:
    Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
    Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
  2. Kekurangan:
    Membutuhkan keahlian yang baik atau yang telah berpengalaman dalam mengembangkan perangkat lunak, dalam arti metode ini kurang cocok bagi pemula.
    iperlukan manajemen yang baik, Karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak. .
  3. I teraksi sering terjadi menyebabkan masalah baru..
  4. Client kesulitan untuk menyatakan semua keinginannya secara eksplisit diawal tahap pengembangan

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Berikut adalah beberapa definisi UML (Unified Modelling Language) menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[25], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

According to Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka In International Journal of Computer Applications Technology and Research Vol: 5 Issue: 8 (2016:506)[26], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Menurut Yasin dalam Jurnal Paradigma Vol. XV1 No. 2 (2014:34)[27], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

According to Sparx S In International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Vol. 4 Issue. 2 (2014:148)[28], “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”.

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah diagram UML, menurut Henderi, dkk (2012:6)[29] yaitu:

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu.
  2. Class Diagram
    Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.
  3. Sequence Diagram
    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain, melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
  4. State Chart Diagram
    Digunakan untuk memodelkan behaviour object khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
  5. Activity Diagram
    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan aksi (action) yg dilakukan saat operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut

Konsep Dasar PHP (Hypertext Prepocessor)

Definisi PHP (Hypertext Prepocessor)

Berikut adalah beberapa definisi PHP menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Mia Andini dkk. Dalam Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2015:49)[30], “Personal Home Page merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membuat aplikasi web (website, blog atau aplikasi web)”.

Menurut Nugroho Dalam Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2015:49)[31], “PHP adalah bahasa pemogramannya, dalam membuat website ataupun aplikasi berbasis web, bukan hanya kode PHP saja yang kita dibutuhkan, tapi kita juga akan menggunakan kode HTML (Hyper Text Markup Language) form”.

Menurut David Upton dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:331)[1], “PHP adalah bahasa pemograman yang memudahkan dalam membuat aplikasi web dengan cepat, dapat diginakan untuk membuat dynamic website, baik itu yang memerlukan penggunaan databse ataupun tidak”.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Berikut adalah beberapa definisi MySQL menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Nugroho Dalam Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2015:49), “MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan Programmer Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya”.

Menurut Andi dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:2)[32], “Database MySQL merupakan aplikasi yang bersifat daemon atau menetap dalam memori yang berjalan bersama dengan sistem operasi Microsoft windows”.

Menurut Kusuma Ardhana dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77)[33], “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data, yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Berikut adalah beberapa definisi XAMPP menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Wahana Komputer dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77)[33], ‘XAMPP adalah salah satu pake instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan.”

Menurut Fauzi Rahman, Santoso dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:80)[11], “Xampp adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.

Menurut Riyanto dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1 (2016:49)[34] “XAMPP (X Apache MySQL PHP Perl) merupakan paket PHP dan Mysql berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP”.

Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Berikut adalah definisi Dreamweaver menurut ahli di antaranya:

Menurut Jubilee Enterprise dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77)[33], “Adobe Dreamweaver merupakan salah satu software yang bisa digunakan untuk membuat sebuah website”.

Menurut Puspitasari dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:332)[35], “Dreamweaver adalah salah satu HTML Editor Profesional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs halaman web”.

Menurut Nugroho dalam Jurnal Dinamika Informatika Vol. 5 No. 1 (2013:3)[36], “Macromedia Dreamweaver adalah sebuah program aplikasi HTML authoring, dengan menggunakan program ini, seorang programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain webnya”.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 (2016:64)[37], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Elisitasi Tahap II
  3. Elisitasi Tahap III
  4. Final Draft Elisitasi

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Hidayati dalam http://informatika.web.id/elisitasi.htm (2013:Online), Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan.

sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
    Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

    1. M pada MDI artinya Mandatory. Berarti requirement tersebut harus ada (Penting) dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI artinya Desirable. Berarti requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Inessential. Berarti requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI.

    Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, sebagai berikut:

    1. T artinya Tehnikal, berarti bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, berarti bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berarti berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, sebagai berikut:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Balck Box Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:34)[16], “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”..

Black Box Testing bukanlah solusi alternatif dari White Box Testing tapi lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh White Box Testing. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
  2. Kesalahan antarmuka (interface errors).
  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.
  4. Kesalahan performansi (performance errors).
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Pengujian di desain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?
  2. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?
  3. Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?
  4. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?
  5. Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?
  6. Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada operasi sistem?

Konsep Dasar Framework

Definisi Framework

Menurut Codeigniter.com dalam jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:311)[1], “Framework dapat diartikan sebagai kumpulan perintah atau fungsi dasar yang dapat membantu menyelesaikan proses-proses yang kompleks, namun pihak developer tetap harus menulis kode sendiri dan harus menyesuaikan dengan lingkungan framework yang digunakan”.

Sebuah framework selain menyediakan lingkungan pengembangan sendiri-sendiri juga menyediakan berbagai macam fungsi siap pakai yang dapat digunakan dalam pembuatan situs web. Fungsi tersebut merupakan pengembangan atau penyesuaian fungsi asli PHP agar lebih mudah digunakan atau agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Model View Controller (MVC)

Menurut eNode Inc dalam jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:312)[1], “Model View Controller atau yang sering disebut dengan MVC merupakan arsitektur yang sangat berguna dalam melakukan pengembangan sebuah sistem. Terdapat 3 komponen dalam pola MVC dan interaksi yang terjadi”.

Gambar 2.6. Gambar Arsitektur Model, View, Controller.

Definisi Bootstrap

Berikut adalah beberapa definisi Bootstrap menurut beberapa ahli di antaranya:
Menurut Husein Alatas dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1 (2016:50)[38]. “Bootstrap adalah framework ataupun tools untuk membuat aplikasi web ataupun website yang bersifat responsive secara cepat, mudah, dan gratis”.

Menurut Academia.idu dalam Jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA) Vol.3 No.2 (2016:52)[38]., “Bootstrap merupakan sebuah framework CSS yang menyediakan kumpulan komponen-komponen antarmuka dasar pada web yang telah dirancang sedemikian rupa untuk digunakan bersama-sama. Selain komponen antarmuka, Bootstrap juga menyediakan sarana untuk membangun layout halaman dengan mudah dan rapi, serta modifikasi pada tampilan dasar HTML untuk membuat seluruh halaman web yang dikembangkan senada dengan komponen-komponen lainnya. Mengutip pengembang yang menciptakan Bootstrap, Bootstrap dibuat untuk memberikan sekumpulan perangkat yang dapat digunakan untuk membangun website sederhana dengan mudah”.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[39], “Literatur review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uaraian dalam literature review ini diarahkan untuk meyusun kerangka pemikiran yang jelas tantang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada rumusan masalah”.

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Menurut suryo dkk, dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[39], Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap ppenelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam SKRIPSI ini, antara lain:

Tabel 2.1. Literatur Review

No.

Identitas dan Judul

Metode

Hasil Penelitian

1.

Eva Mariana, Skripsi STMIK Raharja (2015) berjudul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Simpan Pinjam pada Koperasi Satya Karya Kota Tangerang”

Peneliti menggunakan bahasa pemograman PHP, dan MySQL sebagai databasenya.

Penulis menghasilkan aplikasi untuk proses simpan pinjam anggotanya yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela.

 

2.

Ichwan Putra Arianto, Skripsi STMIK Raharja (2014) berjudul ”Perancangan Sistem Informasi Koperasi Sejahtera Simpan pinjam Pada PT Gajah Tunggal Tbk”.

Peneliti membangun aplikasi menggunakan bahasa pemograman PHP, MySQL sebagai database nya, dan Macromedia Dreamweaver CS6 untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.

Pada penelitian ini penulis membahas Pendaftaran anggota baru, Pengolahan data simpanan, Pengolahan data pinjaman, Pembuatan laporan SHU (sisa hasil usaha) dan Pembuatan laporan Neraca.

3.

Siti Ainiyah, Skripsi STMIK Raharja (2014) berjudul ”Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah pada Koperasi SMAN 6 Tangerang”.

Peneliti menggunakan software PHP, Database MySQL, dan Adobe Dreamweaver CS5.

Penulis menghasilkan aplikasi pembayaran yang meliputi input data, rekap dan laporan.

 

4.

Muhamad Arif Zulfikar Skripsi AMIKOM Yogyakarta (2012) berjudul “Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi “KOPKA“ Temanggung”.

Peneliti menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000.

Pada penelian ini Penulis membahas dan membangun aplikasi sistem pengolahan data anggota, pengolahan data simpanan, pengolahan data pinjaman, pengolahan data angsuran, dan pembuatan laporan.

5.

Anis Nurhanafi dan Sukadi dalam Jurnal IJNS (Indonesian Journal on Networking and Security) (2013) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Sari Mulyo Kecamatan Ngadirojo”.

Peneliti menggunakan Software Visual Basic 6.0, dan MySQL Server 2000.

Pada penelitian ini penulis merancang aplikasi untuk pendataan anggota, simpanan anggota, pinjaman, angsuran pinjaman, dan pengambilan simpanan.

6.

Shinta Ayudya P dalam Ejournal Narotama (2015) yang berjudul “Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan PT Dok & Perkapalan Surabaya”.

Penulis menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 dan database MySQL.

Aplikasi ini dibangun untuk desktop bukan webbase, penelitian ini hanya membahas proses transaksi, simpan pinjam dan tidak sampai pada perhitungan laba rugi dari divisi simpan pinjam.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Surya Siam Keramik atau disebut dengan PT. SSK adalah suatu badan usaha yang berawal pada tahun 1978 dengan PT. Danto Indonesia Tile, menggunakan akte notaris Nyonya Kartini Mulyadi, SH adalah suatu perusahaan swasta yang bekerjasama dengan Jepang. Status perusahaan merupakan perusahaan Penaman Modal Asing (PMA). Letak kantor pusat dan pabrik berada di jalan raya serpong KM 7, Desa Pakualam-Serpong. Perusahaan ini memproduksi jenis produk keramik lantai, tahun 1979 adalah tahun dimana dimulainya kegiatan produksi dengan merek dagang Diva keramik (DK). Kemudian Tahun 1996, perusahaan Siam Cement Company dari Thailand tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan ini. Setelah berhasil mencapai kesepakatan akhirnya perusahaan ini berubah namanya menjadi PT. Surya Siam Keramik hingga saat ini dengan nomor SNI ISO 9001:2008.

Sejarah Singkat Koperasi

Tidak ada sejarah yang signifikan terbentuk nya Koperasi Karyawan, Karyawanlah yang mengusulkan agar diadakan Koperasi di PT. Surya Siam Keramik. Tanggal 3 Desember 1996 awal mula terbentuk nya Koperasi PT. Surya Siam Keramik berawal dari nama PT. Danto Indonesia Tile yang berjumlah kan 154 anggota. Pada Tanggal 10 Mei 1996 yang berjumlah 414 anggota. Dan pada Tanggal 20 Mei 2017 meningkat menjadi 550 anggota.

Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi Koperasi PT. Surya Siam Keramik adalah:

Visi: Terwujudnya Koperasi Simpan pinjam yang mandiri dan tangguh dengan berlandaskan amanah dalam membangun ekonomi bersama dan berkeadilan di Indonesia.

Upaya untuk mewujudkan visi, Koperasi Simpan pinjam jasa melakukan aktifitas sebagai berikut:

  1. Bersama-sama, bersatu padu dan beritikad baik dalam membangun ekonomi kerakyatan secara bergotong royong dalam bentuk koperasi.
  2. Membantu anggota dalam mobilisasi permodalan demi kelancaran usaha sehingga dapat menigkatkan kesejahteraan mereka.
  3. Turut membantu pembangunan ekonomi dan penunjang pelaksanaan kegiatan usaha secara aktif dengan mengajak mitra usaha lainnya baik BUMN, swasta, perbankan, maupun gerakan koperasi lainnya.
  4. Sebagai penyeimbang sistem perekonomian Indonesia dalam bentuk organisasi masyarakat.
  5. Memberikan kredit berbunga rendah kepada para anggota.

Struktur Organisasi Koperasi

Stuktur organisasi koperasi pada PT. Surya Siam Keramik disusun secara bertahap sesuai dengan kondisi dan dengan memperhatikan efektifitas dan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Untuk menunjang lancarnya pelaksanaan pengelolaan perusahaan diperlukan adanya sktuktur kerja dari atasan lalu ke bawahannya seperti yang terlihat pada gambar struktur di bawah ini.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Koperasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Dari struktur organisasi diatas maka dapat kita lihat tugas maupun tanggung jawab dari masing-masing bagian, yaitu sebagai berikut :

A. Tugas dan tanggung jawab Ketua koperasi

  1. Memimpin koperasi dan mengkoordinasi kegiatan seluruh anggota pengurus.
  2. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.
  3. Melaksanakan segala perbautan sesuai dengan rapat anggota.
  4. Membina dan mengawasi didang organisasi dan administrasi.
  5. Menentukan kebijakan dan mengambil keputusan.
  6. Menandatangani surat-surat perjanjian bersama sekretaris dan bendahara.

B. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris:

  1. Melaksanakan fungsi kesekretariatan/tata usaha koperasi
  2. Membantu tugas-tugas ketua koperasi.
  3. Menyiapkan laporan pertanggung jawaban pengurus pada setiap pelaksanaan RAT (Rapat Anggota Tahunan) dengan mengkoordinasikan dengan bendahara.
  4. Memproses penerimaan anggota koperasi (baru) dan pemberhentian anggota koperasi.

C. Tugas dan tanggung jawab Bendahara:

  1. Melaksanakan fungsi kebendaharaan/tata keuangan koperasi. Membantu tugas-tugas ketua koperasi.
  2. Menyiapkan data dan rekapitulasi keuangan guna keperluan laporan pertanggung jawaban pengurus setiap RAT.
  3. Menyiapkan laporan keuangan (termasuk analisis keuangan) bulanan koperasi kepada ketua koperasi

D. Tugas dan tanggung jawab Badan Pengawas (BP):

Adapun wujud pertanggung jawaban badan pengawas pada rapat anggota ialah kewajiban pengawas untuk menyampaikan laporan hasil pengawasan terhadap kinerja pengurus selama satu tahun buku. Tujuan Badan Pengawasan adalah menguji dan meyakinkan bahwa seluruh kebijakan pengurus tetap mengacu pada rencana kerja yang telah disetujui dan disahkan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Berdasarkan sistem yang berjalan pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik peneliti melakukan penelitian Analisa. Analisa ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) (SWOT). Analisa ini untuk membangun strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk mendapatkan peluang yang tersedia pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik (S-O), serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik (S-T). Selain itu Analisa ini untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang (W-O), serta mengatasi ancaman yang ada pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik (W-T). Berikut tabel pemetaan Analisa SWOT dan tabel strategi S-O, S-T, W-O, W-T.

Tabel 3.1

Matriks  SWOT  diatas  menggambarkan  bahwa  peluang  dan  ancaman  eksternal  yang berasal dari luar perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada di Koperasi PT. Surya Siam Keramik maka peneliti membatasi permasalahan perancangan pada sistem informasi di Koperasi PT. Surya Siam Keramik yaitu mulai dari pendataan anggota baru, pendataan barang penjualan, sampai dengan pembuatan laporan bulanan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Urutan prosedur sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

  1. Anggota Koperasi
      a. Mengajukan pendaftaran.
      b. Mengisi form pendaftaran
      c. Membayar simpanan pokok satu kali pada waktu awal pendaftaran
      d. Membayar simpanan wajib setiap 1 bulan sekali
      e. Mengajukan pinjaman
      f. Membayar angsuran pinjaman
  2. Ketua Koperasi
      a. Menyetujui atau menolak penerimaan anggota Karena sutu hal yang merugikan koperasi
      b. Menyetujui atau menolak pinjaman anggota Karena anggota masih mempunyai hutang pada koperasi
  3. Sekretaris
      a.Menyiapkan formulir pendaftaran dan pinjaman anggota
      b.Mengecek data calon anggota
      c.Menyerahkan formulir calon anggota kepada ketua
  4. Bendahara
      a. Menerima laporan setiap bulan dari sekretaris
      b.Menyiapkan data dan rekapitulasi keuangan guna keperluan laporan pertanggung jawaban pengurus pada setiap RAT
      c. Melakukan pencairan dana untuk anggota

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur pendaftaran anggota, peminjaman, dan pencairan dana

  1. Calon anggota mengajukan pendaftaran ke Koperasi dan mengisi formulir pendaftaran dan telah di lakukan pengecekan oleh sekretaris kemudian diserahkan kepada ketua koperasi.
  2. Ketua memutuskan calon anggota diterima atau tidak sebagai anggota koperasi.
  3. Anggota yang diterima sebagai anggota koperasi, harus membayar simpanan pokok pada koperasi. Anggota juga dapat mengajukan pinjaman kepada koperasi dengan mengisi formulir peminjaman. Sekretaris kemudian melakukan pengecekan pada formulir peminjaman, kemudian diserahkan kepada ketua untuk di verifikasi. Apabila pinjaman disetujui oleh ketua maka formulir peminjaman diserahkan kepada bendahara.
  4. Bendahara kemudian melakukan pencairan dana untuk anggota.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Analisa Sistem Yang Berjalan pada Use Case Diagram

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar Use Case Diagram berjalan terdapat:

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi Koperasi Karyawan PT. Suryasiam Keramik.
  2. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Calon anggota, Anggota, Sekretaris Ketua Koperasi, dan Bendahara..
  3. 13 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: Datang ke Koperasi, Proses Pendaftaran, Mengecek kelengkapan form, Proses verifikasi, Proses pembuatan kartu, Membeli barang, Mencatat proses pembelian, Menerima Rekapitulasi Nota pembelian,  Proses pengajuan pinjaman, Mengecek kelengkapan form, Verifikasi (Disetujui atau tidak), Mencairkan Dana pinjaman, dan Membuat laporan

Deskripsi Use Case Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik:

1.  Use Case : Datang ke Koperasi
Actor    : Calon Anggota
Skenario : Calon Anggota datang ke Koperasi langsung Untuk melakukan Pendaftaran Anggota Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik.
2. Use Case : Proses Pendaftaran
Actor    : Calon Anggota
Skenario : Calon Anggota mengisi form pendaftaran.
3.     Use Case : Mengecek kelengkapan form
Actor    : Sekretaris
Skenario : :Sekretaris mengecek kelengkapan form pendaftaran calon anggota koperasi, jika lengkap lanjut ke proses selanjutnya. Tetapi jika belum lengkap petugas akan mengembalikan form untuk dilengkapi.
4.  Use Case : Proses verifikasi
Actor    : Ketua Koperasi
Skenario : Ketua Koperasi memverifikasi form.
5. Use Case : Proses Pembuatan Kartu
Actor    : Sekretaris
Skenario : Sekretaris akan membuatkan kartu anggota Koperasi, dan jika sudah selesai calon anggota dapat mengambil kartu di Koperasi.
6.  Use Case : Membeli Barang
Aktor    : Anggota
Skenario : Anggota membeli barang yang disediakan di Koperasi dan akan di bayar pada bulan berikutnya dengan cara dipotong gaji.
7.  Use Case : Mencatat Proses pembelian
Aktor    : Sekretaris
Skenario : Sekretaris mencatat NIK dan nama karyawan tidak lupa mencatat nama barang serta total belanja pada buku.
8.       Use Case : Menerima Rekapitulasi Nota Pembelian
Aktor    : Anggota Koperasi
Skenario : Anggota Koperasi menerima hasil Rekapitulasi Nota yang sudah di total setiap pergantian bulan.
9.       Use Case : Proses Pengajuan Peminjaman
Actor    : Anggota
Skenario : Anggota mengajukan peminjaman pada koperasi, lalu petugas memberikan beberapa form untuk dilengkapi.
10.   Use Case : Mengecek Kelengkapan Form
Actor    : Sekretaris
Skenario : Sekretaris mengecek kelengkapan form Permohonan Peminjaman yang dikembalikan oleh Anggota koperasi.
11. Use Case : Verifikasi (Disetujui atau Tidak)
Actor   : Ketua Koperasi
Skenario : Ketua Koperasi memverifikasi form pengajuan peminjaman, jika disetujui maka Anggota mendapatkan uang yang tertera di dalam form dan ketentuan nya, begitupun jika tidak disetujui maka Petugas akan memverifikasi kembali pada Anggota.
12. Use Case : Mencairkan Dana Pinjaman
Actor    : Bendahara
Skenario : Setelah Ketua Koperasi memverifikasi total peminjaman, bendahara akan mencairkan sejumlah dana peminjaman sesuai dengan apa yang di verifikasi Ketua Koperasi.
13. Use Case : Membuat Laporan
Actor    : Bendahara dan Ketua Koperasi
Skenario : Bendahara membuat laporan Koperasi dan memberikannya kepada Ketua Koperasi

2. Analisa sistem yang berjalan pada Diagram Activity Anggota

Gambar 3.3. Activity Diagram Pendaftaran Anggota Koperasi

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Pendaftaran Anggota Koperasi  terdapat:

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
  2. 1 Decision Node, sebagai kondisi..
  3. 7 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya: Calon Anggota datang ke Koperasi, Calon Anggota mengisi Form Pendaftaran Anggota Koperasi, Calon Anggota mengembalikan Form, Sekretaris mengecek kelengkapan form: jika lengkap lanjut ke proses berikutnya, jika tidak lengkap form akan dikembalikan pada Calon anggota untuk dilengkapi. Ketua Koperasi melakukan verifikasi, Sekretaris mengkonfirmasi verifikasi dengan membuatkan Kartu Anggota Koperasi, Calon Anggota menerima konfirmasi verifikasi dengan mendapatkan kartu Anggota Koperasi.
  4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

3. Analisa sistem yang berjalan pada Diagram Activity Transaksi Pembelian

Gambar 3.4. Activity Diagram Transaksi Pembelian

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Transaksi Pembelian terdapat:

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
  2. 4 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya: Anggota Koperasi datang Ke Koperasi, Anggota Koperasi melakukan proses pemilihan barang, Sekretaris melakukan Proses pencatatan pembelian: Mencatat NIK, nama Anggota Koperasi, nama barang, mentotalnya, dan setiap pergantian bulan, anggota menerima nota rekapitulasi pembelian.
  3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

4. Analisa sistem yang berjalan pada Diagram Activity Simpan Pinjam

Gambar 3.5. Activity Diagram Simpan Pinjam

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Simpan Pinjam terdapat:

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
  2. 1 Decision Node, sebagai kondisi.
  3. 8 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya: Anggota Koperasi datang ke Koperasi untuk mengajukan permohonan Peminjaman, Anggota Koperasi mengisi form permohonan pinjam, Anggota Koperasi Mengembalikan form, Sekretaris Mengecek kelengkapan form: jika lengkap lanjut ke proses berikutnya, jika tidak lengkap form akan dikembalikan pada Anggota Koprerasi untuk dilengkapi. Jika lengkap Ketua Koperasi melakukan konfirmasi verifikasi kepada Sekretaris, Sekretaris melakukan Konfirmasi Verifikasi kepada Bendahara bahwa Peminjaman Dana disetujui dan memberikan berkas kepada bendahara untuk segera di cairkan dana peminjamannya, lalu Bendahara memverifikasi kepada Sekretaris bahwa Dana yang peminjaman yang diminta sudah di cairkan, Sekretaris, dan Anggota Koperasi menerima konfirmasi verifikasi dari sekretaris.
  4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

5. Analisa sistem yang berjalan pada Diagram Activity Laporan

Gambar 3.6. Activity Diagram Pembuatan Laporan

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Laporan terdapat:

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.
  2. 1 Decision Node, sebagai kondisi.
  3. 6 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya: Bendahara membuat laporan harian, bendahara membuat laporan bulanan lalu menyerahkannya kepada Ketua Koperasi, Ketua Koperasi lalu memeriksa dan menerimanya. Ketua Koperasi mengkonfirmasi penerimaan laporan kepada Bendahara.
  4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

6. Analisa Sistem Pada Sequence Diagram Pendaftaran Anggota

Gambar 3.7. Sequence Diagram Pendaftaran Anggota Koperasi

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Pendaftaran Anggota Koperasi yang berjalan terdapat :

  1. 3 actor melakukan kegiatan yaitu, Calon Anggota, Sekretaris, dan Ketua Koperasi.
  2. 2 objek entity yang saling berinteraksi dengan Calon Anggota.
  3. 8 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya : Calon Anggota datang ke Koperasi, Calon Anggota mengisi Form Pendaftaran Anggota Koperasi, Calon Anggota mengembalikan Form, Sekretaris mengecek kelengkapan form: jika lengkap lanjut ke proses berikutnya, jika tidak lengkap form akan dikembalikan pada Calon anggota untuk dilengkapi. Ketua Koperasi melakukan verifikasi, Sekretaris mengonfirmasi verifikasi dengan membuatkan Kartu Anggota Koperasi, Calon Anggota menerima konfirmasi verifikasi dengan mendapatkan kartu Anggota Koperasi.

7. Analisa Sistem Pada Sequence Diagram Transaksi Pembelian

Gambar 3.8. Sequence Diagram Transaksi Pembelian

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Transaksi Pembelian yang berjalan terdapat :

  1. 2 actor melakukan kegiatan yaitu, Anggota Koperasi dan Sekretaris.
  2. 1 objek entity yang saling berinteraksi dengan Anggota Koperasi.
  3. 4 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya : Anggota Koperasi datang Ke Koperasi, Anggota Koperasi melakukan proses pemilihan barang, Sekretaris melakukan Proses pencatatan pembelian: Mencatat NIK, nama Anggota Koperasi, nama barang, dan mentotalnya. Setiap pergantian bulan Anggota Koperasi menerima Nota Rekapitulasi Pembelian.

8.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram Simpan Pinjam

Gambar 3.9. Sequence Diagram Simpan Pinjam

Berdasarkan gambar Sequence DiagramSimpan Pinjam yang berjalan terdapat :

  1. 4 actor melakukan kegiatan yaitu, Anggota Koperasi, Sekretaris, Ketua Koperasi dan Bendahara.
  2. 2 objek entity yang saling berinteraksi dengan Anggota Koperasi.
  3. 10 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya : Anggota Koperasi datang ke Koperasi untuk mengajukan permohonan Peminjaman, Anggota Koperasi mengisi form permohonan pinjam, Anggota Koperasi Mengembalikan form, Sekretaris Mengecek kelengkapan form: jika lengkap lanjut ke proses berikutnya, jika tidak lengkap form akan dikembalikan pada Anggota Koprerasi untuk dilengkapi. Ketua Koperasi melakukan verifikasi, Sekretaris melakukan konfirmasi pencairan dana kepada Bendahara, Bendahara mengonfirmasi kepada Sekretaris bahwa dana sudah di cairkan. Sekretaris melakukan Konfirmasi Verifikasi kepada Anggota Koperasi, Anggota Koperasi menerima konfirmasi verifikasi.

9. Analisa Sistem Pada Sequence Diagram Laporan

Gambar 3.10. Sequence Diagram Laporan

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Laporan yang berjalan terdapat :

  1. 2 actor melakukan kegiatan yaitu, Bendahara dan Ketua Koperasi.
  2. 2 objek entity yang saling berinteraksi dengan Bendahara.
  3. 5 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Bendahara membuat laporan harian, bendahara membuat laporan bulanan lalu menyerahkannya kepada Ketua Koperasi, Ketua Koperasi lalu memeriksa dan menerimanya.

Analisis PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat didalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam istem tersebut bekerja secara optimal. Salah satu metode analisa yang digunakan peneliti adalah menggunakan PIECES yaitu:

A. Performance (Kinerja)

Performance atau kinerja diukur dengan troughput (jumlah informasi yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu) dan respond time (waktu tunggu antara permintaan informasi dengan tanggapan yang dihasilkan sistem informasi).

Tabel 3.2. Tabel Hasil Analisa Performance (Kinerja)

Parameter

Hasil Analisa

Troughput

Penyajian data yang dibutuhkan tidak sesuai dengan waktu yang seharusnya, Karena harus melewati beberapa prosedur seperti print dan approval kepala koperasi.

Respond Time

Waktu untuk pembuatan laporan penjualan dan data anggota pada microsoft excel sampai pada laporan itu di approval dan dicetak membutuhkan waktu ±2 hari.

B. Information (Informasi)

Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

Tabel 3.3. Tabel Hasil Analisa Information (Informasi)

Parameter

Hasil Analisa

Akurat

Bagian pegawai koperasi terkadang mengalami kesalahan dalam penginputan nama anggota dan penjualannya.

Relevan

Penyajian data kurang relevan sehingga perlu dibuatkan hak akses untuk bagian kepala koperasi.

Tepat Waktu

Keterlambatan waktu dalam penyajian data, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan keadaan.

C. Economy (Ekonomi)

Pada sistem yang berjalan saat ini dapat dilihat dalam segi ekonomi, sistem yang ada masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam proses penginputan data karena masih menggunakan kertas, maka sistem yang berjalan saat ini masih belum ekonomis.

Tabel 3.4. Tabel Hasil Analisa Economy (Ekonomi)

Parameter

Hasil Analisa

Biaya

Masih banyak mengeluarkan biaya, Karena data harus dicatat di buku besar, lalu dipindahkan ke microsoft excel dan di print.


D. Control (Kontrol)

Pengendalian dalam sistem sangatlah diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Tabel 3.5. Tabel Hasil Analisa Control (Kontrol)

Parameter

Hasil Analisa

Kontrol Sistem

Kontrol pada bagian pegawai koperasi tidak ada, sehingga tidak dapat diketahui apakah data anggota di sistem masih aktif atau tidak.

E. Efficiency (Efisiensi)

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat diginakan dengan sebaik dan sehemat mungkin, mencapai sasaran yang diinginkan tanpa mengeluarkan banyak waktu dan tenaga yang berlebihan.

Tabel 3.6. Tabel Hasil Analisa Efficiency (Efisiensi)

Parameter

Hasil Analisa

Sumber Daya Alam

Material kertas dan tinta yang digunakan untuk menyimpan hasil cetakan terlalu berlebihan.

Sumber Daya Tenaga

Sedikitnya karyawan bagian pegawai koperasi yang menginput ke sistem, sedangkan banyak data anggota dan penjualan serta barang yang harus diinput.

 

F. Service (Pelayanan)

Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan kualitas. Suatu lembaga organisasi akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para karyawan dan anggota sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang akan menjadi tujuan utama dari lembaga organisasi berkualitas.

Tabel 3.7. Tabel Hasil Analisa Service (Pelayanan)

Parameter

Hasil Analisa

Proses Layanan

Pelayanan yang diberikan oleh pegawai koperasi kepada anggota koperasi masih kurang, Karena seringnya kesalahan penginputan pada form penjualan.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Pada konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi hardware dan spesifikasi software yang digunakan pada Koperasi PT. Surya Siam Keramik:

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware
    1. Processor : Intel Pentium CPU 6630
    2. Monitor : LCD Monitor 19 “
    3. RAM : 2 GB
    4. Hardisk : 500 GB
    5. Mouse : Standart
    6. Keyboard : Standart
    7. Printer : Laserjet
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Windows 7
    2. Microsoft excel 2007
    3. Microsoft word 2007

Permasalahan yang dihadapi, Analisa Kebutuhan dan Alternatif Pemmecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan Analisa yang dilakukan, berikut ini beberapa masalah yang teridentifikasi pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik, yaitu sebagai berikut:

  1. Pendaftaran anggota Koperasi masih menggunakan kertas, lalu di input ke microsoft excel..
  2. Permintaan peminjaman uang masih melalui prosedur yang panjang dan menggunakan kertas, lalu di input ke microsoft excel.
  3. Penjualan barang di Koperasi masih dilakukan secara manual, dicacat lalu di input ke microsoft excel.
  4. PengkodeanSegala aktifitas yang dilakukan di dalam Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik masih semi komputerisasi, di khawatirkan terjadinya duplikasi atau inkonsistensi pada data, data tidak ter update (pembaharuan) dengan baik dan tidak ada backup (cadangan) data, Sehingga dapat di simpulkan sistem yang berjalan saat ini belum optimal.

Analisa Kebutuhan

Aplikasi sistem ini mempunyai peranan penting dalam penyajian data bagi kepala koperasi. Penyajian data tersebut sangat berpengaruh dalam jalannya transaksi. Pada sistem yang sedang berjalan ini, pelaksanaannya telah dikerjakan dengan semi komputerisasi dan belum mendapat hasil yang maksimal, dikarenakan prosedur sistem yang berjalan saat ini membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi yang dapat mengurangi permasalahan tersebut sehingga mengoptimalkan dan mempermudah sistem pada Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah Peneliti melakukan penelitian dan mengamati permasalahan yang ada pada sistem berjalan Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik, maka peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah yang akan diusulkan, yaitu sebagai berikut:

  1. Membangun sistem aplikasi desktop agar memudahkan dalam berbagai aktivitas yang dilakukan di Koperasi.
  2. Membangun suatu sistem berbasis web yang dapat menghasilkan data-data dan informasi yang lebih akurat, cepat dan informatif, juga meningkatkan kinerja yang optimal, dilakukan secara terkomputerisasi juga dapat mengurangi penggunaan atau penyimpanan kertas yang berlebihan.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diatas maka penulis melakukan suatu kajian untuk menyelesaikan permasalahan, maka penulis mengambil keputusan perlunya dibangun aplikasi sistem berbasis web yang merupakan alternatif kedua.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem Koperasi yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.8. Tabel Elisitasi Tahap I

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

No.

Keterangan

1

Menampilkan menu kontak

2

Menampilkan menu utama

3

Menampilkan menu dashboard

4

Menampilkan logo perusahaan

5

Menampilkan nama perusahaan

6

Menampilkan foto user

7

Menampilkan menu registrasi member

8

Menampilkan menu data barang

9

Memiliki fasilitas add, edit, delete, search di menu data barang

10

Menampilkan menu visi misi

11

Memiliki fasilitas edit di menu visi dan misi

12

Menampilkan menu data master

13

Menampilkan form data user

14

Memiliki fasilitas aktif dan non aktif di menu data user

15

Memiliki fasilitas search di menu data user

16

Menampilkan form data member

17

Memiliki fasilitas edit, delete, search di menu data member

18

Menampilkan menu transaksi

19

Menampilkan form simpan

20

Menampilkan form pinjam

21

Menampilkan form withdraw

22

Menampilkan form angsuran

23

Menampilkan form penjualan

24

Menampilkan form tambah stok

25

Menampilkan menu laporan

26

menampilkan laporan barang

27

Menampilkan fasilitas download, print, rotate di menu laporan data barang

28

Menampilkan laporan simpan

29

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data simpan

30

Menampilkan laporan pinjam

31

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data pinjam

32

Menampilkan laporan withdraw

33

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data withdraw

34

Menampilkan laporan angsuran

35

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data angsuran

36

Menampilkan laporan penjualan

37

Memiliki fasilitas print di menu laporan data penjualan

38

Menampilkan menu profil member

39

Menampilkan menu transaksi member

40

Menampilkan data simpan

41

Menampilkan data pinjam

42

Menampilkan data withdraw

43

Menampilkan data angsuran

44

Menampilkan data bagi hasil

Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

No.

Keterangan

1

Menampilkan menu login

2

Menampilkan menu logout

3

Menggunakan PHP Sebagai bahasa pemograman

4

Menggunakan MySQL Sebagai database

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mondatory, Desirable, Inessential). Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang diberi opsi Inessential (I) dan hasrus dieliminasi.

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap II

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

No.

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan menu kontak

 

 

2

Menampilkan menu utama

 

 

3

Menampilkan menu dashboard

 

 

4

Menampilkan logo perusahaan

 

 

5

Menampilkan nama perusahaan

 

 

6

Menampilkan foto user

 

 

7

Menampilkan menu registrasi member

 

 

8

Menampilkan menu data barang

 

 

9

Memiliki fasilitas add, edit, delete, search di menu data barang

 

 

10

Menampilkan menu visi misi

 

 

11

Memiliki fasilitas edit di menu visi dan misi

 

 

12

Menampilkan menu data master

 

 

13

Menampilkan form data user

 

 

14

Memiliki fasilitas aktif dan non aktif di menu data user

 

 

15

Memiliki fasilitas search di menu data user

 

 

16

Menampilkan form data member

 

 

17

Memiliki fasilitas edit, delete, search di menu data member

 

 

18

Menampilkan menu transaksi

 

 

19

Menampilkan form simpan

 

 

20

Menampilkan form pinjam

 

 

21

Menampilkan form withdraw

 

 

22

Menampilkan form angsuran

 

 

23

Menampilkan form penjualan

 

 

24

Menampilkan form tambah stok

 

 

25

Menampilkan menu laporan

 

 

26

Menampilkan laporan barang

 

 

27

Menampilkan fasilitas download, print, rotate di menu laporan data barang

 

 

28

Menampilkan laporan simpan

 

 

29

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data simpan

 

 

30

Menampilkan laporan pinjam

 

 

31

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data pinjam

 

 

32

Menampilkan laporan withdraw

 

 

33

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data withdraw

 

 

34

Menampilkan laporan angsuran

 

 

35

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data angsuran

 

 

36

Menampilkan laporan penjualan

 

 

37

Memiliki fasilitas print di menu laporan data penjualan

 

 

38

Menampilkan profil member

 

 

39

Menampilkan menu transaksi member

 

 

40

Menampilkan data simpan

 

 

41

Menampilkan data pinjam

 

 

42

Menampilkan data withdraw

 

 

43

Menampilkan data angsuran

 

 

44

Menampilkan data bagi hasil

 

 

Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

No.

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan menu login

 

 

2

Menampilkan menu logout

 

 

3

Menggunakan PHP Sebagai bahasa pemograman

 

 

4

Menggunakan MySQL Sebagai database

 

 

5

Menggunakan Adobe Dreamweaver Untuk desain

 

 

Keterangan:
M (Mondatory) : Penting
D (Desirable) : Tidak terlalu penting
I (Inessential) : Tidak Penting

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III:

Tabel 3.10. Elisitasi Tahap III

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat:
No. Keterangan T O E
L M H L M H L M H
1 Menampilkan menu kontak             
2 Menampilkan menu utama            
3 Menampilkan menu dashboard            
4 Menampilkan nama perusahaan            
5 Menampilkan foto user            
6 Menampilkan menu registrasi member            
7 Menampilkan menu data barang            
8 Memiliki fasilitas add, edit, delete, search di menu data barang            
9 Menampilkan menu visi misi            
10 Memiliki fasilitas edit di menu visi dan misi            
11 Menampilkan menu data master            
12 Menampilkan form data user            
13 Memiliki fasilitas aktif dan non aktif di menu data user            
14 Memiliki fasilitas search di menu data user            
15 Menampilkan form data member            
16 Memiliki fasilitas edit, delete, search di menu data member            
17 Menampilkan menu transaksi            
18 Menampilkan form simpan            
19 Menampilkan form pinjam            
20 Menampilkan form withdraw            
21 Menampilkan form angsuran            
22 Menampilkan form penjualan            
23 Menampilkan form tambah stok            
24 Menampilkan menu laporan            
25 menampilkan laporan barang            
26 Menampilkan fasilitas download, print, rotate di menu laporan data barang            
27 Menampilkan laporan simpan            
28 Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data simpan            
29 Menampilkan laporan simpan            
30 Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data pinjam            
31 Menampilkan laporan withdraw            
32 Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data withdraw            
33 Menampilkan laporan angsuran            
34 Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data angsuran            
35 Menampilkan laporan penjualan            
36 Memiliki fasilitas print di menu laporan data penjualan            
37 Menampilkan profil member            
38 Menampilkan menu transaksi member            
39 Menampilkan data simpan            
40 Menampilkan data pinjam            
41 Menampilkan data withdraw            
42 Menampilkan data angsuran            
43 Menampilkan data bagi hasil            
Non Functional
Saya ingin sistem dapat:
No. Keterangan T O E
L M H L M H L M H
1 Menampilkan menu login            
2 Menampilkan menu logout            
3 Menggunakan PHP Sebagai bahasa pemograman            
4 Menggunakan MySQL Sebagai database            
5 Menggunakan Adobe Dreamweaver Untuk desain            
Keterangan:
T : (Technical) : (Low)
O : (Operational)    M : (Middle)
E { (Economic) : (High)

 

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, Berikut lampiran Final Draft Elisitasi:

Tabel 3.11. Final Draft Elisitasi

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

No.

Keterangan

1

Menampilkan menu kontak

2

Menampilkan menu utama

3

Menampilkan menu dashboard

4

Menampilkan nama perusahaan

5

Menampilkan menu registrasi member

6

Menampilkan menu data barang

7

Memiliki fasilitas add, edit, delete, search di menu data barang

8

Menampilkan menu visi misi

9

Memiliki fasilitas edit di menu visi dan misi

10

Menampilkan menu data master

11

Menampilkan form data user

12

Memiliki fasilitas aktif dan non aktif di menu data user

13

Memiliki fasilitas search di menu data user

14

Menampilkan form data member

15

Memiliki fasilitas edit, delete, search di menu data member

16

Menampilkan menu transaksi

17

Menampilkan form simpan

18

Menampilkan form pinjam

19

Menampilkan form withdraw

20

Menampilkan form angsuran

21

Menampilkan form penjualan

22

Menampilkan form tambah stok

23

Menampilkan menu laporan

24

menampilkan laporan barang

25

Menampilkan fasilitas download, print, rotate di menu laporan data barang

26

Menampilkan laporan simpan

27

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data simpan

28

Menampilkan laporan pinjam

29

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data pinjam

30

Menampilkan laporan withdraw

31

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data withdraw

32

Menampilkan laporan angsuran

33

Memiliki fasilitas print, search di menu laporan data angsuran

34

Menampilkan laporan penjualan

35

Memiliki fasilitas print di menu laporan data penjualan

36

Menampilkan profil member

37

Menampilkan menu transaksi member

38

Menampilkan data simpan

39

Menampilkan data pinjam

40

Menampilkan data withdraw

41

Menampilkan data angsuran

42

Menampilkan data bagi hasil

Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

No.

Keterangan

1

Menampilkan menu login

2

Menampilkan menu logout

3

Menggunakan PHP Sebagai bahasa pemograman

4

Menggunakan MySQL Sebagai database

5

Menggunakan Adobe Dreamweaver Untuk desain


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan pada Koperasi PT. Surya Siam Keramik maka ditemukan beberapa masalah yang dihadapi, yaitu sistem yang berjalan masih belum optimal dikarenakan data diinput secara manual dengan menggunakan microsoft excel. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu sistem ini dapat membuat dan menyimpan data member, data barang, data simpan, data pinjam, data withdraw, data angsuran, data penjualan, data tambah stok dan laporan-laporan dapat disajikan dengan lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditemukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Adapun perancangan sistem yang coba diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan software Visual Pradigm Community Edition v.12.1 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Sedangkan dalam pembuatan web menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Preprocessor), database menggunakan MySQL, dan web server menggunakan XAMPP.

Prosedur Sistem Usulan

A. Sekretaris

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Menampilkan menu registrasi member.
  4. Menampilkan menu data barang. Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, dan delete barang.
  5. Menampilkan menu visi dan misi. Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, dan delete visi dan misi.
  6. Menampilkan menu data master. Menu ini menampilkan data user dan data member. Dalam menu ini admin dapat mengedit, delete, dan mengaktifkan atau menonaktifkan member.
  7. Menampilkan menu transaksi. Menu ini menampilkan data simpan, data pinjam, data withdraw, data angsuran, data penjualan, dan tambah stok. Dalam menu ini admin dapat print form tersebut.
  8. Melakukan logout.

B. Bendahara

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Menampilkan menu laporan. Menu ini menampilkan data barang, data simpan, data pinjam, data withdraw, data angsuran, dan data penjualan. Dalam menu ini admin dapat print form tersebut.
  4. Melakukan logout.

C. Ketua Koperasi

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Menampilkan menu transaksi peminjaman.
  4. Menampilkan menu laporan. Menu ini menampilkan data barang, data simpan, data pinjam, data withdraw, data angsuran, dan data penjualan. Dalam menu ini admin dapat print form tersebut.
  5. Melakukan logout.

D. Anggota Koperasi

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Menampilkan menu profil.
  4. Menampilkan menu transaksi. Menu ini menampilkan data simpan, data pinjam, data withdraw, data angsuran, dan data bagi hasil.
  5. Melakukan logout.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar Use Case Diagram sistem usulan terdapat:

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu sekretaris, bendahara, ketua koperasi dan member..
  3. 33 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: menampilkan menu kontak, menampilkan menu login, menampilkan menu utama, menampilkan menu dashboard, menampilkan menu registrasi member, menampilkan menu data barang, menampilkan menu visi dan misi, menampilkan menu data master, menampilkan menu data user, menampilkan menu data member, menampilkan menu transaksi, menampilkan transaksi pinjam, menampilkan transaksi simpan, menampilkan transaksi withdraw, menampilkan transaksi angsuran, menampilkan transaksi penjualan, menampilkan menu tambah stok, menampilkan menu laporan, menampilkan menu laporan barang, menampilkan menu laporan simpan, menampilkan menu laporan pinjam, menampilkan menu laporan withdraw, menampilkan menu laporan angsuran, menampilkan menu laporan penjualan, menampilkan menu transaksi peminjaman, menampilkan menu my profile, menampilkan menu transaksi, menampilkan data transaksi pinjam, menampilkan data transaksi simpan, menampilkan data transaksi withdraw, menampilkan data transaksi angsuran, menampilkan data transaksi bagi hasil, menampilkan menu logout.

Deskripsi Use Case Koperasi Karyawan PT. Surya Siam Keramik:

1.     

 Use case

:

Menampilkan menu kontak

Actor

:

All User

Scenario

:

All User dapat membuka menu kontak

2.     

 Use case

:

Menampilkan menu login

Actor

:

All User

Scenario

:

All User Dapat login ke sistem

3.     

Use case

:

Menampilkan menu utama

Actor

:

All User

Scenario

:

 All User dapat menampilkan menu utama

4.    

  Use case

:

Menampilkan menu dashboard

Actor

:

All User

Scenario

:

All User dapat menampilkan menu dashboard

5.     

Use case

:

Menampilkan menu registrasi member

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat menginput data anggota koperasi

6.     

Use case

:

Menampilkan menu data barang

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat menginput, delete, search menu data barang

7.     

Use case

:

Menampilkan menu visi dan misi

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat mengedit visi dan misi

8.     

Use case

:

Menampilkan menu data master

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat menampilkan menu data master

9.     

Use case

:

Menampilkan data user

Actor

:

Sekretaris dan ketua koperasi

Scenario

:

a.       sekretaris dapat mengubah fasilitas aktif dan non aktif search data user.

b.        ketua koperasi hanya dapat melihat data user.

10. 

Use case

:

Menampilkan data member

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat mengedit, serach data member

11. 

Use case

:

Menampilkan menu transaksi

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat menampilkan menu transaksi

12. 

Use case

:

Menampilkan transaksi simpan

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat input, print transaksi simpan

13. 

Use case

:

Menampilkan transaksi pinjam

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat input, print transaksi pinjam

14. 

Use case

:

Menampilkan transaksi withdraw

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat input, print transaksi withdraw

15. 

Use case

:

Menampilkan transaksi angsuran

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat input, print transaksi angsuran

16. 

Use case

:

Menampilkan transaksi penjualan

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat input, print transaksi penjualan

17. 

Use case

:

Menampilkan tambah stok

Actor

:

Sekretaris

Scenario

:

Sekretaris dapat menginput data stok

18. 

Use case

:

Menampilkan menu laporan

Actor

:

Bendahara dan Ketua Koperasi

Scenario

:

Bendahara dan Ketua Koperasi dapat membuka menu laporan

19. 

Use case

:

Menampilkan laporan barang

Actor

:

Bendahara dan Ketua Koperasi

Scenario

:

Bendahara dan Ketua Koperasi dapat mendownload, print, rotate data barang.

20. 

Use case

:

Menampilkan laporan simpan

Actor

:

Bendahara dan Ketua Koperasi

Scenario

:

a.       Bendahara dapat print, search laporan simpan.

b.      Ketua Koperasi hanya dapat print laporan simpan.

21. 

Use case

:

Menampilkan laporan pinjam

Actor

:

Bendahara dan Ketua Koperasi

Scenario

:

a.       Bendahara dapat print, search laporan pinjam.

b.      Ketua Koperasi hanya dapat print laporan pinjam.

22. 

Use case

:

Menampilkan laporan withdraw

Actor

:

Bendahara dan Ketua Koperasi

Scenario

:

a.       Bendahara dapat print, search laporan withdraw.

b.      Ketua Koperasi hanya dapat print laporan withdraw.

23. 

Use case

:

Menampilkan laporan angsuran

Actor

:

Bendahara dan Ketua Koperasi

Scenario

:

a.       Bendahara dapat print, search laporan angsuran.

b.      Ketua Koperasi hanya dapat print laporan angsuran.

:

24. 

 Use case

:

Menampilkan laporan penjualan

Actor

:

Bendahara dan Ketua Koperasi

Scenario

:

a.       Bendahara dapat print laporan penjualan.

b.      Ketua Koperasi hanya dapat print laporan penjualan.

25. 

Use case

:

Menampilkan menu transaksi penjualan

Actor

:

Ketua Koperasi

Scenario

:

Ketua koperasi memverifikasi pinjaman anggota koperasi.

26. 

Use case

:

Menampilkan menu my profile

Actor

:

Member

Scenario

:

Member dapat menampilkan profile member

27. 

Use case

:

Menampilkan menu transaksi

Actor

:

Member

Scenario

:

Member dapat menampilkan menu transaksi

28. 

Use case

:

Menampilkan data simpan

Actor

:

Member

Scenario

:

Member dapat menampilkan data simpan

29. 

Use case

:

Menampilkan data pinjam

Actor

:

Member

Scenario

:

Member dapat menampilkan data pinjam

30. 

Use case

:

Menampilkan data withdraw

Actor

:

Member

Scenario

:

Member dapat menampilkan data withdraw

31. 

 Use case

:

Menampilkan data angsuran

Actor

:

Member

Scenario

:

Member dapat menampilkan data angsuran

32. 

 Use case

:

Menampilkan data bagi hasil

Actor

:

Member

Deskripsi

:

Member dapat menampilkan data bagi hasil

33. 

Use case

:

Menampilkan menu logout

Actor

:

All User

Deskripsi

:

All User dapat logout dari sistem

Activity Diagram Yang Diusulkan

1. Activity Diagram Sekretaris

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Usulan Sekretaris

Berdasarkan gambar 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Initial Node, objek yang diawali
  2. 28 (dua puluh delapan) Action, yaitu: login, view menu dashboard, menu data register, input data member, input data barang, delete data barang, search data barang, edit visi dan misi, menu data barang, menu visi dan misi, menu data master, data user, data member, edit, aktif dan non aktif data user, serach data user, search data member, menu transaksi, transaksi pinjam, transaksi simpan, transaksi angsuran, transaksi withdraw, transaksi penjualan, tambah stok, input data, print data, input data tambah stok, logout.
  3. 1 (satu) Decision Node
  4. 8 (delapan) Fork Node
  5. 1 (satu) Final Node, objek diakhiri

2. Actifity Diagram Sistem Usulan Bendahara

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Usulan Bendahara

Berdasarkan gambar 4.3 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Initial Node, objek yang diawali
  2. 17 (tujuh belas) Action, yaitu: login, view menu dashboard, view menu laporan, laporan barang, print data barang, download data barang, rotate data barang, laporan simpan, laporan pinjam, laporan withdraw, laporan angsuran, input data, print, laporan penjualan, print all, print perperiode, logout
  3. 1 (satu) Decision Node
  4. 5 (lima) Fork Node
  5. 1 (satu) Final Node, objek diakhiri

3.Activity Diagram Sistem Usulan Ketua Koperasi

Gambar 4.4. Activity Diagram Sistem Usulan Ketua Koperasi

Berdasarkan gambar 4.4 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Initial Node, objek yang diawali
  2. 15 (lima belas) Action, yaitu: login, view menu dashboard, data user, view data user, transaksi peminjaman, verifikasi pinjaman, view menu laporan, laporan barang, laporan simpan, laporan pinjam, laporan withdraw, laporan angsuran, laporan penjualan, view laporan, logout.
  3. 1 (satu) Decision Node
  4. 4 (empat) Fork Node
  5. 1 (satu) Final Node, objek diakhiri

4. Activity Diagram Sistem Usulan Member

Gambar 4.5. Activity Diagram Sistem Usulan Member

Berdasarkan gambar 4.5 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Initial Node, objek yang diawali
  2. 12 (dua belas) Action, yaitu: login, view menu dashboard, menu my profile, view data my profile, menu transaksi, data simpan, data pinjam, data withdraw, data angsuran, data bagi hasil, view data, logout.
  3. 1 (satu) Decision Node
  4. 4 (empat) Fork Node
  5. 1 (satu) Final Node, objek diakhiri

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram Sistem Usulan Sekretaris

Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan Sekretaris

Berdasarkan gambar 4.6 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Actor melakukan kegiatan yaitu Sekretaris.
  2. 16 (enam belas) Lifeline, yaitu: login, menu dashboard, menu register member, menu data barang, menu visi dan misi, menu data master, data user, data member, menu transaksi, transaksi pinjam, transaksi simpan, transaksi angsuran, transaksi withdraw, transaksi penjualan, tambah stok dan logout.
  3. 18 (delapan belas ) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram Sistem Usulan Bendahara

Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem Usulan Bendahara

Berdasarkan gambar 4.7 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Actor melakukan kegiatan yaitu Bendahara.
  2. 9 (sembilan) Lifeline, yaitu: login, menu dashboard, menu laporan, laporan simpan, laporan pinjam, laporan withdraw, laporan angsuran, laporan penjualan, dan dan logout.
  3. 10 (sepuluh ) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


3. Sequence Diagram Sistem Usulan Ketua Koperasi

Gambar 4.8 Sequence Sistem Usulan Ketua Koperasi

Berdasarkan gambar 4.8 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Actor melakukan kegiatan yaitu Ketua Koperasi.
  2. 12 (dua belas) Lifeline, yaitu: login, menu dashboard, data user, transaksi peminjaman, menu laporan, laporan barang, laporan simpan, laporan pinjam, laporan withdraw, laporan angsuran, laporan penjualan dan logout.
  3. 14 (empat belas ) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

4. Sequence Diagram Sistem Usulan Member

Gambar 4.9. Sequence Diagram Sistem Usulan Member

Berdasarkan gambar 4.9 terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Actor melakukan kegiatan yaitu Sekretaris.
  2. 9 (sembilan) Lifeline, yaitu: login, menu dashboard, menu my profile, menu transaksi, data simpan, data pinjam, data withdraw, data angsuran, data bagi hasil dan logout.
  3. 11 (sebelas) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan pada koperasi PT. Surya Siam Keramik:

Gambar 4.10. Class Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar diatas class diagram pada sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 10 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
  2. 13 Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

No.

Sistem Berjalan

Sistem Usulan

1.

Proses pendaftaran anggota koperasi masih menggunakan kertas lalu di pindahkan ke Ms. Excel.

Sudah berbasis web dan data tersimpan dengan baik dengan database MySQL.

2.

Proses peminjaman dana menggunakan banyak kertas dan prosedur yang memakan waktu.

Sudah berbasis web dan data tersimpan dengan baik dengan database MySQL.

3.

Proses pembelian sembako dan elektronik masih ditulis di buku besar lalu dipindahkan ke Ms. Excel.

Sudah berbasis web dan data tersimpan dengan baik dengan database MySQL.

4.

Proses pengarsipan data laporan koperasi masih menggunakan Ms. Excel yang terdiri dari beberapa file dan didalam 1 file terdiri dari beberapa sheet.

Proses pengarsipan data laporan koperasi sudah menggunakan database MySQL.

5.

Setiap pegawai koperasi dapat membuka atau mengakses data koperasi, Karena masih menggunakan Ms.Excel.

Pegawai koperasi yang terkait memiliki hak akses atas sistem koperasi, hal ini dilakukan agar keamanan data laporan dapat terjaga dan hasilnya lebih akurat.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, foreign key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

1 Nama File : tb_angsur
  Media  : Harddisk
Isi :

 no_angsur+no_pinjam+ id_member+angsuran_ke+jml_angsur+tgl_angsur+ket

Primary Key : no_angsur
Panjang Record           :  158

Tabel 4.2. Tabel angsuran

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Panjang

Keterangan

1.

Nomor angsuran

no_angsur

Varchar

16

Primary key

2.

Nomor pinjam

no_pinjam

Varchar

12

 

3.

Nomor identitas member

id_member

varchar

8

Foreign key

4.

Angsuran keberapa

angsuran_ke

Int

2

 

5.

Jumlah angsuran

jml_angsur

Float

12

 

6.

Tanggal angsur

tgl_angsur

Datetime

8

 

7.

Keterangan

Ket

Varchar

100

 

 

2. Nama File : tb_bagihasil
Media : Harddisk
Isi : no_transaksi+id_member+tgl_transaksi+jml_bagihasil+jns_bagihasil
Primary key : no_transaksi
Foreign key : id_member
Panjang record : 56

Tabel 4.3. Tabel bagi hasil

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Panjang

Keterangan

1.

Nomor transaksi

no_transaksi

Varchar

12

Primary key

2.

Identitas member

id_member

varchar

8

Foreign key

3.

Tanggal transaksi

tgl_transaksi

datetime

8

 

4.

Jumlag bagi hasil

jml_bagihasil

Float

12

 

5.

Jenis bagi hasil

jns_bagihasil

Varchar

16

 

 

3.       Nama File : tb_barang
Media : Harddisk
Isi : id_barang+id_katagori+nama_barang+deskripsi+harga+stok+berat+tgl_masuk+diskon
Primary key : id_barang
Foreign key : id_kategori
Panjang record : 133

Tabel 4.4. Tabel Barang

No.

Nama field

Akronim

Type Field

Panjang

Keterangan

1.

Indentitas barang

id_barang

Int

5

Primary key

2.

Identitas kategori

id_katagori

Int

5

Primary key

3.

Nama barang

nama_barang

varchar

100

 

4.

Deskripsi

Deskripsi

Text

 

 

5.

Harga

Harga

Double

12

 

6.

Stok

Stok

Int

5

 

7.

Berat

Berat

decimal

5

 

8.

Tanggal masuk

tgl_masuk

Date

8

 

9.

Diskon

Diskon

Int

5

 

 

4.       Nama File : tb_kategori
Media : Harddisk
Isi : id_kategori+nama_kategori
Primary key : id_kategori
Panjang record : 105

Tabel 4.5. Tabel kategori

No.

Nama field

Akronim

Type Field

Panjang

Keterangan

1.

Identitas kategori

id_kategori

Int

5

Primary key

2.

Nama kategori

nama_kategori

Int

100

 

 

5.       Nama File : tb_member
Media : Harddisk
Isi :id_member+nik+nama+tmp_lahir+tgl_lahir+jk+gol_darah+agama+pekerjaan+alamat+email+telp+date_register+pokok
Primary key : id_member
Panjang record : 331

Tabel 4.6. Tabel member

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Panjang

Keterangan

1.

Identitas member

id_member

Varchar

8

Primary key

2.

nik

Nik

Varchar

16

 

3.

nama

Nama

Varchar

64

 

4.

Tempat lahir

tmp_lahir

Varchar

64

 

5.

Tanggal harir

tgl_lahir

Date

8

 

6.

Jenis kelamin

Jk

Varchar

9

 

7.

Golongan darah

gol_darah

Varchar

2

 

8.

Agama

Agama

Varchar

16

 

9.

Pekerjaan

Pekerjaan

Varchar

16

 

10.

Alamat

Alamat

Varchar

32

 

11.

email

Email

Varchar

64

 

12.

telp

Telp

Varchar

12

 

13.

Tanggal regsitrasi

date_register

Datetime

8

 

14.

Pokok

Pokok

Float

12

 

 

6.       Nama File : tb_orders
Media : Harddisk
Isi : id_orders+tgl_order+jam_order+id_member+id_user
Primary key : id_orders
Foreign key  : id_number, id_user
Panjang record : 47

Tabel 4.7. Tabel orders

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Panjanng

Keterangan

1.

Identitas order

id_orders

Int

5

Primary key

2.

Tanggal order

tgl_order

Date

 

 

3.

Jam order

jam_order

Time

64

 

4.

Identitas member

id_member

Varchar

16

Foreign key

5

Identitas user

id_user

Varchar

10

Foreign key

 

7.       Nama File : tb_orders_detail
Media : Harddisk
Isi : id_orders+id_barang+jumlah
Foreign key : id_orders, id_barang
Panjang record : 15

Tabel 4.8. Tabel orders detail

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Panjang

Keterangan

1.

Identitas order

id_orders

Int

5

Foreign key

2.

Identitas barang

id_barang

Int 

5

Foreign key

3.

Jumlah

jumlah

Int

5

 

 

8.       Nama File : tb_orders_temp
Media : Harddisk
Isi : id_orders_temp+id_barang+id_session+id_member+jumlah+tgl_order_temp+jam_order_temp+stok_temp
Primary key : id_orders_temp
Foreign key  : id_barang
Panjang record : 144

Tabel 4.9. Tabel Orders template

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Panjang

Keterangan

1.

Identitas order template

id_orders_temp

Int

5

Primary Key

2.

Identitas barang

id_barang

Int 

5

Foreign key

3.

Identitas session

id_session

Varchar

100

 

4.

Identitas member

id_member

Varchar

8

 

5.

Jumlah

Jumlah

Int

5

 

6.

Tanggal order template

tgl_order_temp

Date

8

 

7.

Jam order template

jam_order_temp

Time

8

 

8.

Stok template

stok_temp

Int

5

 

 

9.       Nama File : tb_pinjam
Media : Harddisk
Isi : no_pinjam+id_member+tgl_transaksi+jml_pinjam+tenor+bunga_pinjam+total_pinjam+angsuran+biaya_adm+sisa_tenor+status+ket+verified
Primary key : no_pinjam
Foreign key : id_member
Panjang record : 189

Tabel 4.10. Tabel pinjam

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Panjang

Keterangan

1.

Nomor pinjam

no_pinjam

Varchar

12

Primary Key

2.

Identitas member

id_member

Varchar

8

Foreign key

3.

Tanggal transaksi

tgl_transaksi

Datetime

8

 

4.

Jumlah pinjam

jml_pinjam

float

12

 

5.

Tenor

tenor

Int

2

 

6.

Bunga pinjam

bunga_pinjam

Float

4

 

7.

Total pinjam

total_pinjam

Float

12

 

8.

Angsuran

angsuran

Float

12

 

9.

Biaya administrasi

biaya_adm

Float

12

 

10.

Sisa tenor

sisa_tenor

Int

2

 

11.

Status

status

Varchar

5

 

12.

Keterangan

ket

Varchar

100

 

13

Verifikasi

verified

Enum

 

 

 

10.   Nama File : tb_simpan
Media : Harddisk
Isi : no_simpan+id_member+tgl_transaksi+jml_simpan+jenis_simpan
Primary key : no_simpan
Foreign key : id_member
Panjang record : 56

Tabel 4.11. tabel simpan

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Field Size

Keterangan

1.

Nomor simpan

no_simpan

Varchar

12

Primary Key

2.

Nomor identitas member

id_member

Varchar

8

Foreign key

3.

Tanggal transaksi

tgl_transaksi

Datetime

8

 

4.

Jumlah simpan

jml_simpan

Float

12

 

5.

Jenis simpan

jenis_simpan

Varchar

16

 

 

11.   Nama File : tb_user
Media : Harddisk
Isi : id_user+nama_user+password+hak_akses+aktif+date_create
Primary key : id_user
Panjang record : 154

Tabel 4.12. Tabel user

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Panjang

Keterangan

1.

Nomor identitas user

id_user

Varchar

8

Primary Key

2.

Nama user

nama_user

Varchar

64

 

3.

Password

password

Varchar

100

 

4.

Hak akses

hak_akses

Varchar

16

 

5.

Aktif

aktif

Varchar

1

 

6.

Tanggal dibuat

date_create

datetime

8

 

 

12.   Nama File : tb_withdraw
Media : Harddisk
Isi : no_withdraw+id_member+jml_withdraw+jns_withdraw+tgl_withdraw
Primary key : no_withdraw
Foreign key : id_member
Panjang record : 56

Tabel 4.13. Tabel Withdraw

No.

Nama Field

Akronim

Tipe Field

Panjang

Keterangan

1.

Nomor withdraw

no_withdraw

Varchar

16

Primary Key

2.

Nomor identitas member

id_member

Varchar

8

Foreign key

3.

Jumlah withdraw

jml_withdraw

Float

12

 

4.

Jenis withdraw

jns_withdraw

Varchar

12

 

5.

Tanggal withdraw

tgl_withdraw

datetime

8

 

Rancangan Tampilan Sistem Informasi Koperasi Karyawan

Dalam sistem informasi koperasi karyawan yang diusulkan, peneliti merancang beberapa menu yang dapat digunakan oleh anggota, sekretaris, bendahara dan ketua koperasi untuk mempermudah dalam segala aktifitas yang berhubungan dalam koperasi karyawan pada PT. Surya Siam Keramik, sebagai berikut:

  1. Menampilkan menu Login
    Menu ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam system atau tidak.
  2. Menampilkan menu dashboard
    Menu ini berfungsi untuk menampilkan data laporan yang kemungkinan diperbaharui secara terus-menerus.
  3. Menampilkan menu registrasi member
    Menu ini menampilkan form isian untuk registrasi member.
  4. Menampilkan menu data barang
    Menu ini menampilkan data barang. Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, dan delete barang
  5. Menampilkan menu visi dan misi
    Dalam menu ini admin dapat menginput, mengedit, dan delete visi dan misi.
  6. Menampilkan menu data master
    Menu ini menampilkan data user dan data member. Dalam menu ini admin dapat mengedit, delete, dan mengaktifkan atau menonaktifkan member.
  7. Menampilkan menu transaksi peminjaman
    Menu ini menampilkan data member yang meminjam dana, lalu di verifikasi oleh ketua koperasi.
  8. Menampilkan menu transaksi
    Menu ini menampilkan data simpan, data pinjam, data withdraw, data angsuran, data penjualan, dan tambah stok. Dalam menu ini admin dapat print form tersebut.
  9. Menampilkan menu laporan
    Menu ini menampilkan data barang, data simpan, data pinjam, data withdraw, data angsuran, dan data penjualan. Dalam menu ini admin dapat print form tersebut.
  10. Menampilkan menu logout
    Menu ini berfungsi untuk keluar dari sistem koperasi karyawan pada PT. Surya Siam Keramik.

Berikut adalah rancanagan tampilan yang ada pada sistem koperasi karyawan pada PT. Surya Siam Keramik:


    1. Rancangan Tampilan Menu Login

Gambar 4.11. Rancangan tampilan menu login

Keterangan: Tampilan menu login muncul jika telah masuk ke web browser. User harus memasukan username dan password terlebih dahulu. Sistem dapat digunakan oleh: sekretaris, bendahara, ketua koperasi, dan member.

    2. Rancangan Tampilan Menu Dashboard

Gambar 4.12. Rancangan tampilan menu dashboard

Keterangan: Tampilan menu dashboard muncul jika telah berhasil login. Menu dashboard adalah presentase grafis status saat ini. Sistem dapat digunakan oleh: sekretaris, bendahara, ketua koperasi, dan member.

    3. Rancangan Tampilan Menu Registrasi Member

Gambar 4.13. Rancangan tampilan menu registrasi member

Keterangan: Tampilan menu registrasi member muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk menginput data member.

    4. Rancangan Tampilan Menu Data Barang

Gambar 4.14. Rancangan tampilan menu data barang

Keterangan: Tampilan menu data barang muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk menginput data barang.

    5. Rancangan Tampilan Menu Visi Dan Misi

Gambar 4.15. Rancangan tampilan menu visi dan misi

Keterangan: Tampilan menu visi dan misi muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk mengedit data visi dan misi.

    6. Rancangan Tampilan Menu Data User

Gambar 4.16. Rancangan tampilan menu data user

Keterangan: Tampilan menu data user muncul setelah login sebagai sekretaris dan ketua koperasi.  Sekretaris dapat mengubah aktif/non aktif user dan search data user, sedangkan ketua koperasi hanya bias view saja.

    7. Rancangan Tampilan Menu Data Member

Gambar 4.17. Rancangan tampilan menu data member

Keterangan: Tampilan menu data member muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk mengedit, delete dan search data member.

    8. Rancangan Tampilan Menu Transaksi Simpan

Gambar 4.18. Rancangan tampilan menu transaksi simpan

Keterangan: Tampilan menu transaksi simpan muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data simpan.

    9. Rancangan Tampilan Menu Transaksi Pinjam

Gambar 4.19. Rancangan tampilan menu transaksi pinjam

Keterangan: Tampilan menu transaksi pinjam muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data pinjam.

    10. Rancangan Tampilan Menu Transaksi Withdraw

Gambar 4.20. rancangan tampilan menu transaksi withdraw

Keterangan: Tampilan menu transaksi withdraw muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data withdraw.

    11. Rancangan Tampilan Menu Transaksi Angsuran

Gambar 4.21. Rancangan tampilan menu transaksi angsuran

Keterangan: Tampilan menu transaksi angsuran muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data angsuran.

    12. Rancangan Tampilan Menu Transaksi Penjualan

Gambar 4.22. Rancangan tampilan menu transaksi penjualan

Keterangan: Tampilan menu transaksi penjualan muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data penjualan.

    13. Rancangan Tampilan Menu Tambah Stok

Gambar 4.23. Rancangan tampilan menu tambah stok

Keterangan: Tampilan menu tambah stok muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input data barang.

    14. Rancangan Tampilan Menu Transaksi Peminjaman

Gambar 4.24. Rancangan tampilan menu transaksi peminjaman

Keterangan: Tampilan menu transaksi penjualan muncul setelah login sebagai Ketua Koperasi.  Menu ini berfungsi untuk verifikasi dana pinjaman.

    15. Rancangan Tampilan Menu Laporan Simpan

Gambar 4.25. Rancangan tampilan menu laporan simpan

Keterangan: Tampilan menu laporan simpan muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat menginput data dan print laporan simpan, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

    16. Rancangan Tampilan Menu Laporan Pinjam

Gambar 4.26. Rancangan tampilan menu laporan pinjam

Keterangan: Tampilan menu laporan pinjam muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat menginput data dan print laporan pinjam, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

    17. Rancangan Tampilan Menu Laporan

    Withdraw

Gambar 4.27. Rancangan tampilan menu laporan withdraw

Keterangan: Tampilan menu laporan withdraw muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat menginput data dan print laporan withdraw, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

    18. Rancangan Tampilan Menu Laporan Angsuran

Gambar 4.18. Rancangan tampilan menu laporan angsuran

Keterangan: Tampilan menu laporan angsuran muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat menginput data dan print laporan angsuran, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

    19. Rancangan Tampilan Menu Laporan Penjualan

Gambar 4.29. Rancangan tampilan menu laporan penjualan

Keterangan: Tampilan menu laporan penjualan muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat print laporan penjualan, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

    20. Rancangan Tampilan Menu Logout

Gambar 4.30. Rancangan tampilan menu logout

Keterangan: Tampilan menu logout muncul jika telah keluar dari web koperasi. Sistem dapat digunakan oleh: sekretaris, bendahara, ketua koperasi, dan member.

Tampilan Sistem Yang Diusulkan

1. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.31. Tampilan Halam Login

Keterangan: Tampilan menu login muncul jika telah masuk ke web browser. User harus memasukan username dan password terlebih dahulu. Sistem dapat digunakan oleh: sekretaris, bendahara, ketua koperasi, dan member.

2. Tampilan Menu Dashboard

Gambar 4.32. Tampilan Menu Dashboard

Keterangan: Tampilan menu dashboard muncul jika telah berhasil login. Menu dashboard adalah presentase grafis status saat ini. Sistem dapat digunakan oleh: sekretaris, bendahara, ketua koperasi, dan member.

 

3. Tampilan Menu Registrasi Member

Gambar 4.33. Tampilan Menu Registrasi Member

Keterangan: Tampilan menu registrasi member muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk menginput data member.

4. Tampilan Menu Data Barang

Gambar 4.44. Tampilan Menu Data Barang

Keterangan: Tampilan menu data barang muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk menginput data barang.

5. Tampilan Menu Visi Dan Misi

Gambar 4.35. Tampilan Menu Visi Dan Misi

Keterangan: Tampilan menu visi dan misi muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk mengedit data visi dan misi.

6. Tampilan Menu Data User

Gambar 4.36. Tampilan Menu Data User

Keterangan: Tampilan menu data user muncul setelah login sebagai sekretaris dan ketua koperasi.  Sekretaris dapat mengubah aktif/non aktif user dan search data user, sedangkan ketua koperasi hanya bias view saja.

7. Tampilan Menu Data Member

Gambar 4.37. Tampilan Menu Data Member

Keterangan: Tampilan menu data member muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk mengedit, delete dan search data member.

8. Tampilan Menu Data Simpan

Gambar 4.38. Tampilan Menu Simpan

Keterangan: Tampilan menu transaksi simpan muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data simpan.

9. Tampilan Menu Pinjam

Gambar 4.39 Tampilan Menu Pinjam

Keterangan: Tampilan menu transaksi pinjam muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data pinjam.

10. Tampilan Menu Withdraw

Gambar 4.40 Tampilan Menu Withdraw

Keterangan: Tampilan menu transaksi withdraw muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data withdraw.

11. Tampilan Menu Angsuran

Gambar 4.41. Tampilan Menu Angsuran

Keterangan: Tampilan menu transaksi angsuran muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data angsuran.

12. Tampilan Menu Penjualan

Gambar 4.42. Tampilan Menu Penjualan

Keterangan: Tampilan menu transaksi penjualan muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input, dan print data penjualan.

13. Tampilan Menu Tambah Stok

Gambar 4.43. Tampilan Menu Tambah Stok

Keterangan: Tampilan menu tambah stok muncul setelah login sebagai sekretaris.  Menu ini berfungsi untuk input data barang.

14. Tampilan Transaksi Penjualan

Gambar 4.44 Tampilan Transaksi Peminjaman

Keterangan: Tampilan menu transaksi penjualan muncul setelah login sebagai Ketua Koperasi.  Menu ini berfungsi untuk verifikasi dana pinjaman.

15. Tampilan Menu Laporan Data Simpan

Gambar 4.45 Tampilan Menu Laporan Data Simpan

Keterangan: Tampilan menu laporan simpan muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat menginput data dan print laporan simpan, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

16. Tampilan Menu Laporan Data Pinjam

Gambar 4.46 Tampilan Menu Laporan Data Pinjam

Keterangan: Tampilan menu laporan pinjam muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat menginput data dan print laporan pinjam, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

17. Tampilan Menu Laporan Data Withdraw

Gambar 4.47. Tampilan Menu Laporan Data Withdraw

Keterangan: Tampilan menu laporan withdraw muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat menginput data dan print laporan withdraw, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

18. Tampilan Menu Laporan Data Angsuran

Gambar 4.48. Tampilan Menu Laporan Data Angsuran

Keterangan: Tampilan menu laporan angsuran muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat menginput data dan print laporan angsuran, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

19. Tampilan Menu Laporan Data Penjualan

Gambar 4.49. Tampilan Menu Laporan Data Penjualan

Keterangan: Tampilan menu laporan penjualan muncul setelah login sebagai bendahara dan ketua koperasi.  Bendahara dapat print laporan penjualan, sedangkan ketua koperasi hanya dapat view data.

20. Tampilan Menu Logout

Gambar 4.50. Tampilan Menu Logout

Keterangan: Tampilan menu logout muncul jika telah keluar dari web koperasi. Sistem dapat digunakan oleh: sekretaris, bendahara, ketua koperasi, dan member.

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi hardware dan spesifikasi software yang digunakan pada Koperasi PT. Surya Siam Keramik:

1.       Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
a.       Processor : Intel Pentium CPU 6630
b.      Monitor : LCD Monitor 19 “
c.       RAM : 2 GB 
d.      Hard disk : 500 GB
e.       Mouse : Standart
f.       Keyboard : Standart
g.      Printer : Laserjet
2.       Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
a.       Windows 7
b.      Visual Paradigm Community Edition v.12.1 
c.       Database server MySQL
d.      XAMPP Control Panel v.3.2.1
e.       Adobe Dreamweaver CS6
f.       Internet Browser Google Chrome
3.       Hak Akses 
a.       Anggota Koperasi
b.      Sekretaris
c.       Ketua Koperasi
d.      Bendahara 

Testing

Pada konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi hardware dan spesifikasi software yang digunakan pada Koperasi PT. Surya Siam Keramik:

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan Black Box Testing. Black Box Testing merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk mengetahui kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian balck box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Tabel 4.14. Black Box Testing

No.

Pengujian

Test Care

Skenario Pengujian

Hasil Pengujian

Kesimpulan

1.

Tampilan menu login

Masukkan username dan password yang salah. Lalu klik “Login”.

Valid

2.

Tampilan menu registrasi member

Tidak melengkapi data pada menu registrasi member. Lalu klik ”Save”.

Valid

3.

Tampilan  transaksi simpan

Tidak melengkapi data pada menu transaksi simpan. Lalu klik “Save”.

Valid

4.

Tampilan transaksi pinjam

Tidak melengkapi data pada menu transaksi pinjam. Lalu klik “Save”.

Valid

5.

Tampilan transaksi withdraw

Memasukkan NIK yang salah di pencarian pada menu transaksi withdraw.

Valid

6.

Tampilan transaksi angsuran

Memasukkan nomor pinjam yang salah di pencarian pada menu transaksi angsuran.

Valid

7.

Tampilan laporan simpan

Memasukkan ID Member yang salah di pencarian pada menu laporan simpan.

Valid

8.

Tampilan laporan pinjam

Memasukkan ID Member yang salah di pencarian pada menu laporan pinjam.

Valid

9.

Tampilan laporan withdraw

Memasukkan ID Member yang salah di pencarian pada menu laporan withdraw.

Valid

10.

Tampilan laporan angsuran.

Memasukkan ID Member yang salah di pencarian pada menu laporan angsuran.

Valid

Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan

Tabel 4.15. Jadwal Penelitian

No.

Kegiatan

Bulan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Minggu

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

 

1.

Pengumpulan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Analisa Sistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Perancangan Sistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Pembuatan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Test Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Evaluasi Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Perbaikan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.

Pelatihan User

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.

Implementasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10.

Dokumentasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Estimasi Biaya

    Berikut estimasi biaya yang dibutuhkan untuk sistem yang diusulkan diantaranya:

Tabel 4.15. Jadwal Penelitian

No.

Uraian Kegiatan

Biaya Yang Diusulkan

1.

Pengumpulan & Analisa Data

 

Analisa Data

 

 

Identifikasi dan Requirement

 

 

Desain dan Programming Testing

Rp. 300.000

 

Testing dan Implementasi

Rp. 300.000

2.

Bahan & Peralatan Penelitian

 

Modem

Rp. 300.000

 

Mouse wireless

Rp. 200.000

3.

Perjalanan

 

Biaya Transportasi

Rp. 100.000

4.

Biaya Lain-lain

 

Pulsa Modem

Rp. 300.000

 

Kertas A4 @1 Rim

Rp. 50.000

 

Tinta Printer

Rp. 200.000

 

Fotocopy Referensi

Rp. 50.000

 

Laporan Penyelesaian Tugas Akhir

Rp. 500.000

 

Jumlah Biaya

Rp. 2.300.000

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat pada Koperasi karyawan PT. Surya Siam Keramik, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut:

  1. Sistem yang berjalan saat ini pada koperasi karyawan PT. Surya Siam Keramik masih kurang optimal, pendaftaran anggota koperasi sering terjadi redudansi data, dan transaksi penjualan di koperasi masih menggunakan buku besar sehingga sering terjadi kesahalan dalam perhitungan. Dengan dirancangnya sistem informasi koperasi ini akan memudahkan semua pihak terkait proses sistem yang berjalan.
  2. Proses simpan pinjam belum efisien karena masih menggunakan kertas, prosedur yang panjang dan memakan waktu, serta keakuratan maupun kecepatan dalam pembuatan laporan masih kurang efektif, karena pengolahan data tersebut masih menggunakan Ms. Excel.
  3. Menerapkan sistem informasi koperasi dengan menggunakan Bahasa pemograman PHP, database menggunakan MySQL, Dreamweaver CS 6 sebagai editor, dan XAMPP sebagai control panel nya. Sistem informasi ini memiliki kemampuan untuk mengurangi kesalahan dalam segala aktifitas yang ada pada Koperasi karyawan PT. Surya Siam Kreamik, dengan cara:
    1. Karyawan yang mendaftar sebagai anggota koperasi, data nya sudah masuk kedalam database.
    2. Proses simpan pinjam menjadi lebih efisien.
    3. Proses transaksi penjualan sembako maupun elektronik sudah otomatis.
    4. Pembuatan laporan menjadi lebih efisien.

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan sebagai bahan pertimbangan Koperasi karyawan pada PT. Surya Siam Keramik yang diharapkan akan berguna bagi perusahaan sehingga dapat membantu untuk mencapai hasil maksimal. Saran-saran yang dapat peneliti berikan antara lain:

  1. Diperlukan training bagi user untuk mengoperasikan sistem yang dibangun, supaya pada pelaksanaan dan prosesnya tidak ada kendala yang bisa mengakibatkan kurang optimalnya kinerja sistem.
  2. Setelah dapat diimplementasikan dengan baik maka diperlukan pula evaluasi secara berkala untuk dapat dilakukan pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin pesat.
  3. Diperlukan backup data untuk keamanan data, hal ini sangat penting jika terjadi error atau kesalahan pada komputer. Dengan adanya backup data tidak akan hilang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model Controller. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.6 No.3:308-331.
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 Dra.Hj.Yulia Djahir, MM dan Dewi Pratita, S.Pd.,M.Pd. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Hutahean,Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:Deepublish.
  4. 4,0 4,1 Andini, Mia dan, Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa:Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan:Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2:48-57.
  5. Maimunah, Lusyani Sunarya dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.5 No.3:281-301.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 Al Fatta ,Hanif dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademin Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:Jurnal Telematika. Vol.8 No.2:63-91.
  7. Haerudin, Ruli Supriati, dan Abdul Hakim. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Tangerang: Jurnal CCIT ISSN:1978-8282 Vol. 7, No.1.
  8. Alison Mckay, George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 No.3:237-250.
  9. 9,0 9,1 Sity Aisyah, Nawang Kalbuana, dan Ipat Patmawati. 2012. Aplikasi Penjualan Kredit Berbasis Web Pada PT Adira Quantum Multifinance. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.5 No.2:109-123.
  10. Priana, Isan dan Leni Fitriani. 2016. Perancangan Aplikasi Perangkat Lunak Pengelolaan Data Bank Sampah Di PT. Inpower Karya Mandiri Garut. Garut:Jurnal Algoritma. Vol.14 No.1:407-413.
  11. 11,0 11,1 Yahya, Tantowi dan Radna Nurmalina. 2015. Aplikasi Pendataan Gudang Pupuk Di Dinas Pertanian Tanaman Dan Perkebunan. Kalimantan Selatan:Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2:58-61.
  12. Choliviana, Eka dan Lies Yulianto. (2013). Pembuatan Sistem Pendaftaran Anggota Secara Online Pada Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Pacitan. Pacitan:Jurnal Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi).Vol.5 No.1:53-60.
  13. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.9 No.1:51-59.
  14. Lee,Sunguk. 2012. Unified Modeling Language (UML) For Database Systems and Computer Applications. International Journal of Database Theory and Application. Vol.5 No.1:157-164.
  15. Nidhra, Srinivas and Jagruthi Dondeti. 2012. Black Box And White Box Teting Techniques-A Literature Review. International Journal of embedded Systems and Application.Vol.2 No.2:29-50.
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 16,4 16,5 Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis:Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Bandung:Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Vol.1 No. 3:31-36.
  17. Alfaris, Hasan Bisry Isa, Choirul Anam dan Ali Masy’an. 2013. Implementasi Black Box Testing Pada Sistem Informasi Pendaftaran Santri Berbasis Web Dengan Menggunakan PHP dan MySQL. Jurnal Sains dan Teknologi. Vol.6 No.1:23-38.
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 18,5 18,6 18,7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
  19. Rusyana, Azis Fathoni dan M. Mukeri Warso. 2016. Pengaruh Partisipasi, Komitment Dan Kemampuan Inovasi Anggota Terhadap Arah Pengembangan Koperasi:Studi Empiris pada Koperasi Primer S-22 Kodam IV Diponegoro Kota Semarang. Journal of Management. Vol.2 No.2.
  20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
  21. Osita, Ifediora Christian, Idoko Onyebuchi R and Nzekwe Justina. 2014. Organization’s Stability and Productivity: The Role of SWOT Analysis an Acronym For Strength, Weakness, Opportunities and Threat. International Journal Of Innovative And Applied Research. Vol.2 Issue.9:23-32.
  22. 22,0 22,1 22,2 22,3 22,4 Bilung, Septinor. 2016. Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda Pada CV. Semoga Jaya Di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur. eJournal Administrasi Bisnis. Vol.4 No.1:116-127.
  23. Bariah,Siti Husnul. 2015. Implementasi Pendekatan Semantic Object Model Pada Rancangan Database Penatausahaan Aset Fasilitas Kantor. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.5 No.2:28-37.
  24. destiana,henny.2014.Sistem Informasi Penjualan Barang Berbasis Web Pada PT.Catur Daya Persada.Jakarta. Bandung:Jurnal Paradigma. Vol.XVI No.2:32-43.
  25. Yusuf.Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol. 8, No. 2.
  26. Onu,Fergus, U and Umeakuka Chinelo V.2016.Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information System.International Journal of Computer Applications Technology and Research.Vol.5 Issue.8:504-508.
  27. Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media
  28. K.P.Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof.Anjaya Rana. 2014. An Approach of software Design Testing Based On UML Diagrams. International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering. Vol.4 Issue.2.
  29. Henderi, S.Kom. 2012. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
  30. Alfaris, Hasan Bisry Isa, Choirul Anam dan Ali Masy’an. 2013. Implementasi Black Box Testing Pada Sistem Informasi Pendaftaran Santri Berbasis Web Dengan Menggunakan PHP dan MySQL. Jurnal Sains dan Teknologi. Vol.6 No.1:23-38.
  31. Alfaris, Hasan Bisry Isa, Choirul Anam dan Ali Masy’an. 2013. Implementasi Black Box Testing Pada Sistem Informasi Pendaftaran Santri Berbasis Web Dengan Menggunakan PHP dan MySQL. Jurnal Sains dan Teknologi. Vol.6 No.1:23-38.
  32. Fahmi, Khairul, Agus Tri Haryono, Indah Fitri Astuti dan Dedi Cahyadi. 2016. Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Perpustakaan Berbasis Multitenant. Kalimantan Timur:Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1:1-8.
  33. 33,0 33,1 33,2 Siregar, Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi kasus Di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:76-82.
  34. Nasril dan Andri Yanto Saputra. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1:47-53.
  35. Dewi Ariessanti, Hani, Azizah Handayani Putri dan Desy Indriyani. 2016. Sistem Informasi Internship Management Application System (IMAS) Berbasis Web Pada PT.GMF Aeroasia Cengkareng. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.9 No.3:328-335.
  36. Susanto, Amad dan Novita Mariana. 2013. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Aksesorid Handphone Berbasis Web Pada Dazzle Cellular Semarang. Jurnal Dinamika Informatika. Vol.5 No.1:1-6.
  37. Puspito Rini, Puput, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan:Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:63-68.
  38. 38,0 38,1 Hidayat, Arik dan Wizzy Mochhammad Andhika. (2016). Sistem Informasi Penyewaan Lahan Dan Pelayanan Konstruksi Di Pasar Cimol Berbasis Web. Jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA). Vol.3 No.2:51-60.
  39. 39,0 39,1 Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Kartu Bimbingan Dengan Pembimbing I Skripsi

 

Kartu Bimbingan Dengan Pembimbing II Skrpsi

Kartu Studi Tetap (KSTF)

Kartu Validasi Skripsi

Validasi Sidang Akademik

Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

 

Kwitansi Bimbingan Skripsi

Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi

 

Kwitansi Pembayaran Sidang

Kuitansi Pembayaran Raharja Career

Daftar mata kuliah yang belum diambil

Daftar Nilai

Formulir Seminar Proposal Skripsi

Formulir Permohonan Pergantian Judul Skripsi

>

Formulir Pertemuan Stake Holder

Kurikulum

Formulir Penerbitan Dokumen

 

Formulir Final Presentasi Skripsi

Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi

Surat Pengantar Observasi Skripsi

Sertifikat TOEFL

Sertivikat PROSPEK

Seminar Internasional: “Secret of Mastering Information & Technology with mozilla firefox“ (23/Oktober/2016)

Sertivikat Nasional Peran Akuntansi Dalam Dunia Bisnis” (4/Mei/2017)

Seminar Nasional: “Pengembangan Smart City Dalam Membangun Smart Citizen” (18/April/2017)

Seminar Nasional: “Peran Manajemen Informasi Dalam Menghadapi Era Big Data” (9/Mei/2017)

 

Seminar Nasional: “Build Learning Agility For Information Technology” (18/Oktober/2016)

Seminar Nasional: “Membangun Kompetensi Lulusan Prodi Sistem Informasi” (26/April/2016)

Seminar Nasional: “Iot And Roboticts Industry News Application & Friends” (26/Juli/2016)

 

Seminar Nasional: “Big Data & Iot (For Future Technologies)” (25/Maret/2017)

Seminar Nasional: “How To Be A Success With Mobile Game” (20/Maret/2017)

Seminar Nasional: “Introduction To Overclocking” (24/Maret/2016)

Seminar Nasional: “An Introduction To Cloud Computing In Linux” (27/November/2014)

Surat Keterangan dari PT. Surya Siam Keramik

Surat Keterangan Implementasi Program

Form Observasi

 

Form Wawancara

Contributors

Dianabahri

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1411478745&oldid=254614"