SI1411478678

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM INFORMASI PENGHITUNG ANGKA KREDIT UNTUK MENUNJANG KENAIKAN PANGKAT

JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERBASIS WEB

PADA LINGKUNGAN KEMENRISTEK DIKTI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NAMA
NIM
1411478678


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PENGHITUNG ANGKA KREDIT

UNTUK MENUNJANG KENAIKAN PANGKAT

PADA JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERBASIS WEB

PADA LINGKUNGAN KEMENRISTEK DIKTI

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478678
Nama
: Ahmad Fathi Sofwan
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM INFORMASI PENGHITUNG ANGKA KREDIT

UNTUK MENUNJANG KENAIKAN PANGKAT

PADA JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERBASIS WEB

PADA LINGKUNGAN KEMENRISTEK DIKTI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478678
Nama
: Ahmad Fathi Sofwan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt,M.kom)
   
Euis Siti Nur Aisyah, M.kom
NID : 078010
   
NID : 08190

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI PENGHITUNG ANGKA KREDIT

UNTUK MENUNJANG KENAIKAN PANGKAT

PADA JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERBASIS WEB

PADA LINGKUNGAN KEMENRISTEK DIKTI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478678
Nama
: Ahmad Fathi Sofwan

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PENGHITUNG ANGKA KREDIT

UNTUK MENUNJANG KENAIKAN PANGKAT

PADA JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERBASIS WEB

PADA LINGKUNGAN KEMENRISTEK DIKTI

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478678
Nama
: Ahmad Fathi Sofwan
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
(Ahmad Fathi Sofwan)
NIM :1411478678

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Aplikasi penghitungan angka kredit jabatan fungsional adalah sebuah aplikasi yang dibuat untuk membantu perhitungan angka kredit pegawai di pranata laboratorium pendidikan, sebelum pegawai mengajukan kenaikan jabatan fungsionalnya. Untuk mempermudah bagian kepegawaian mendapatkan informasi dalam menilai kelayakan seorang pegawai untuk naik jabatan, sehingga proses penilaian kelayakan pegawai menjadi lebih efisien. Pada permasalahan ini, penulis mengambil kesimpulan dan jalan keluar, dengan melakukan analisa sistem yg berjalan dengan menggunakan beberapa metode antara lain, metode pengumpulan data yaitu wawancara,observasi dan studi pustaka, metode analisa menggunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats), dan ditambah dengan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisistasi tahap III dan final draft.dan perancangan menggunakan Unified Modelling Language (UML), seperti Activity Diagram, Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram,rancangan basis data dan rancangan tampilan. Selanjutnya penulis melakukan usulan perancangan sistem yg akan di implementasikan dari hasil analisa yang telah dilakukan. Dari hasil di atas, maka penulis melakukan penelitian dan mengusulkan perancangan sistem informasi penghitungan angka kredit untuk menunjang kenaikan jabatan fungsional Di Lingkungan Kemenristek Dikti. agar dapat memberikan informasi pegawai yang layak untuk naik jabatan. Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan di atas maka di implementasikan ide yg dituangkan pada Laporan SKRIPSI yang berjudul “Sistem Informasi Penghitung Angka Kredit Untuk Menunjang Kenaikan Pangkat Pada Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Berbasis Web Pada Lingkungan Kemenristek Dikti”.

Kata kunci : Sistem Informasi,Penilaian,Pengangkatan Jabatan

ABSTRACT

  Application of numerical computation functional credit is an application created to help employees in the calculation of credit institutions educational laboratory, before the employee filed a promotion functionalities. To facilitate the passage of personnel information in assessing the feasibility of an employee to be promoted, so that the employee appraisal process becomes more efficient. On this issue, the authors conclude and exit, with analysis systems that run using several methods, among others, the method of data collection are interviews, observation and literature study, a method of analysis using the SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats), and coupled with the elicitation phase I, elicitation phase II, phase III and final elisistasi draft.dan design using the Unified Modeling Language (UML), such as Activity Diagram, use Case Diagram, Sequence Diagram and Class Diagram, database design and design of the display. Furthermore, the authors undertake the proposed design of the system which will be implemented from the analysis that has been done. From the above results, the authors conducted research and proposed design of information systems counting the number of credits to support the increase in functional positions in Environmental Kemenristek Higher Education. in order to provide information of employees eligible for promotion. According to figures outlined above then implemented another idea that is poured on Thesis report entitled "Counter Information Systems to Support Increase Credit Score Rank Institution Laboratory of Functional On Web-Based Education in Environmental Kemenristek Higher Education".


Keyword : System Information,Assessment, Appointment Position

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan

kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENGHITUNG ANGKA KREDIT

UNTUK MENUNJANG KENAIKAN PANGKAT PADA JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERBASIS WEB PADA LINGKUNGAN KEMENRISTEK DIKTI.

Penulis berharap dalam karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya seta mahasiswa khususnya. Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah,M.Akt,M.Kom, selaku Dosen Pembimbing dan Ibu Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom selaku dosen pembimbing saya yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan dalam penysusunan laporan skripsi ini.
  5. Untuk teman teman seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dalam mengerjakan skripsi ini.
  6. Kepada Staff RPU yang telah memberikan informasi dan pengarahan kepada mahasiswa/i terutama kepada penulis.

Terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak, Ibu, Adik dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dan tentunya doa restu yang tiada henti

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga laporan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

 

 

Tangerang, 2016

 

 

 

(Ahmad Fathi Sofwan)
NIM : 1411478678


Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.0. MetodeAnalisa SWOT

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. ElisitasiTahap II

Tabel 3.3. ElisitasiTahap III

Tabel 3.4. FinalDraft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.2. User

Tabel 4.3. Tabel Pendidikan

Tabel 4.4. Tabel Pegawai

Tabel 4.5. Tabel Jabatan

Tabel 4.6. Blackbox Testing

Tabel 4.7. Time Schedule

Tabel 4.8. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. .Struktur Organisasi Kemenristek Dikti

Gambar 3.2. Use Case Diagram yang sedang berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram yang sedang berjalan

Gambar 4.1. Use Case User Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2. Use Case Admin Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram User yang diusulkan

Gambar 4.4. Activity Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.5. .Squence Diagram User yang diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.7. Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.8. Tampilan Login

Gambar 4.8.1. . Tampilan Home

Gambar 4.8.2. Tampilan Riwayat Golongan

Gambar 4.8.3. Tampilan Riwayat Jabatan

Gambar 4.9. Tampilan Riwayat Penidikan

Gambar 4.10. Tampilan Diklat Fungsional

Gambar 4.11. Tampilan Menu User

Gambar 4.12. Tampilan Sambutan Setelah Login

Gambar 4.13. Tampilan Login

Gambar 4.14. Tampilan Berhasil Login

Gambar 4.15. Tampilan Data Riwayat Golongan

Gambar 4.16. Tampilan Diklat Fungsional

Gambar 4.1. Tampilan Riwayat Pendidikan


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan kebutuhan sistem komputerisasi juga sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat khususnya ilmu komputer. Penggunaan perangkat komputer dapat dilengkapi dengan program aplikasi sehingga dapat memberikan hasil yang berkualitas dan juga menjadi lebih optimal. Penggunaan perangkat komputer juga mempengaruhi bagaimana sebuah prosedur yang ada dalam sebuah institusi, organisasi maupun perusahaan. Salah satu faktor yang menjadi topik dalam penelitian dan penulisan laporan skripsi ini adalah Sistem Informasi Penghitung Angka Kredit Untuk Menunjang Kenaikan Pangkat Pada Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Berbasis Web Di Lingkungan Kemenristek Dikti.

Banyaknya unsur ataupun kriteria serta nilai yang berbeda beda di setiap unsurnya dalam penilaian angka kredit jabatan, pegawai yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam setiap penghitungannya, sehingga dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu proses penghitungannya secara cepat,tepat dan akurat. Yang dapat dijadikan sebuah rujukan sebelum mengajukan kenaikan jabatan fungsional.

Oleh sebab itu penulis memilih judul “Sistem Informasi Penghitung Angka Kredit Untuk Menunjang Kenaikan Pangkat Pada Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Berbasis Web Di Lingkungan Kemenristek Dikti”.


Perumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang masalah di atas maka masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana sistem perhitungan angka kredit jabatan yang berjalan saat ini pada Lingkungan Kemenristek Dikti?.

  2. Bagaimana kendala atau permasalahan yang dihadapi pada sistem perhitungan angka kredit jabatan pada kemenristek dikti?

  3. Bagaimana rancangan sistem informasi penghitungan angka kredit jabatan yang disusulkan pada kemenristek dikti ?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu uraian yang menjelaskan secara detail maksud dan tujun yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk membuat sistem informasi penghitungan angka kredit jabatan di Lingkungan Kemenristek Dikti dengan menggunakan aplikasi berbasis web.

  2. 2. Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem informasi penghitungan angka kredit jabatan di Lingkungan Kemenristek Dikti yang dapat menghasilkan informasi yang lebih mudah diakses oleh bagian kepegawaian untuk menilai kelayakan pegawai dalam proses kenaikan jabatan.

  3. Penilaian kelayakan pegawai untuk naik jabatan dapat dilakukan secara online melihat angka kredit pegawai dalam aplikasi web.


Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Memberikan kemudahan pada bagian Kepegawaian untuk mendapatkan informasi berupa angka kredit pegawai, tanpa harus mencari sumber refrensi lain.

  2. Memudahkan dalam hal proses penelusuran informasi mengenai pegawai sebelum bagian kepegawaian mengambil keputusan layak atau tidak pegawai yang mengajukan itu naik jabatan.

  3. Memberikan kemudahan kepada pegawai untuk mengetahui angka kredit jabatan secara online.


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk lebih memfokuskan penelitian pada permasalahan yang ada agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka penulis membuat batasan permasalahan, yaitu batasan masalah yang akan dibahas dan yang tidak akan dibahas pada penulisan dan penelitian skripsi ini. Berikut ini adalah poin-poin yang akan menjadi batasan masalah :

  1. Proses pengajuan kenaikan jabatan.

  2. Proses penerimaan data pegawai yang mengaukan kenaikan jabatan.

  3. Proses Penilaian kelayakan

  4. Laporan Hasil Penilaian.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Pada observasi yang dilakukan di Lingkungan Kemenristek Dikti yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman Pintu Satu,SenayanJakarta Pusat 10270 selama 4 bulan, penulis menemukan beberapa kekurangan pada sistem yang digunakan di Lingkungan Kemenristek Dikti saat ini. Karena dalam proses penghitungan angka kredit jabatan masih manual menggunakan Ms.excel

  2. Wawancara

    Dalam metode ini, mewawancarai responden yang bernama ( kosong ) kepala bagian ( kosong ) dan ( nama ) Bagian sebagai stakeholder Lingkungan Kemenristek Dikti, dalam memberikan masukan agar sistem yang digunakan saat ini bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.

  3. StudiPustaka

    Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan,serta melakukan literature review.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada,menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats), dan ditambah dengan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisistasi tahap III dan final draft.

Metode Perancangan

Pada metode ini penulis melakukan pengembangan berdasarkan hasil analisa yang telah didapat berisi dengan merancang sistem yang diusulkan yang penulis gambarkan melalui Unified Modelling Language (UML), Rancangan Basis Data Dan Rancangan Tampilan.


Metode Testing

Dalam proses pengujian aplikasi peneliti menggunakan metode Blackbox Testing, yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional software. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan Skripsi ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi 5 bab yang yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainya, sehingga menjadi kesatuan yang utuh, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan..

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar mengenai judul laporan dan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan dan akan menjadi laporan penelitian skripsi ini,serta literature review.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini memberikan penjelasan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan skripsi yaitu gambaran umum Lingkungan Kemenristek Dikti, sejarah , struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, wewenang dan tanggung jawab, UML sebagai sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3, dan draft final.

BAB IV : SISTEM YANG DIUSULKAN DAN DI IMPLEMENTASIKAN

Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui Unified Modelling Language (UML),Rancangan Database dan uraian mengenai tampilan layar dari website yang dibuat.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dkk[1] dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutabri (2012:16) Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar SistemInformasi". Yogyakarta: Andi Offset. “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi ini dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian sistem secara umum, yaitu:

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk sub sistem tersebut.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernafasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerja sama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem lan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20) “Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.”

Selain itu,sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sbb:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistemtersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

5. Masukkan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

7.Pengolahan Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic,jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya

  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT(2013:310) “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

2. Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57)Henderi,Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja. "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut Sutabri (2012:29), “Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau informasi berhubungan dengan keputusan, nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan seperti ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi dalam mengambil sebuah keputusan.

3. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:32) “Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak karena itu perlu diolah lebih lanjut, data diolah melalui suatu model agar menjadi informasi.”

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam piihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan, memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

4. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Menurut Sutabri (2012:38)[2], “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.”

Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat,yaitu :

  1. Mudah Diperoleh (easily obtained)

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap (extensive dan complete)

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian (Accuracy)

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan (Suitability)

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan Waktu (Timeliness)

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepadapemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan (Clarity)

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dariistilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan (Flexibility)

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat Dibuktikan (Can Be Proved)

    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak Ada Prasangka (No prejudice)

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat Diukur (Can Be Measured)

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal

5. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:32)“Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal,

yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (time liness) dan relevan (relevance).”

  1. Akurat (accuracy)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi adakemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Pada Waktunya (Accuracy)

    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri(2012:46)[2], “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Mendelson yang dikutip dari buku IT Research (Guritno, 2011:31) “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline).”

Oleh karena itu, sistem informasi dapat lebih dijelaskan sebagai sebuah keterkaitan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu jaringan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berelasi dan membentuk suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran akhir menghasilkan, menampilkan, atau membentuk suatu informasi dari hasil pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dan sebagainya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)

“Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bock), yang terdiri dari blok masukan, blok model, 
blok keluaran, blok terknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi 
satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Beriku pengertiannya :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan (input) dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran (output)yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Technology Block)

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware),perangkat lunak (software), danperangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  5. Blok Kendali (Control Block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

1. Pengertian Analisa Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:220)[2],“Tahap analisisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.”

Menurut Aisyah dkk di dalam Jurnal Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME CCIT Vo. 4 No. 2 (2011:203)[3],“Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”

Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Menurut Sutabri (2012:221)[2],“Suatu laporan yang dapat menggambarkansistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.”

2. Tahap-tahap Analisa Sistem Informasi

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal Desain aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Arifical Romantics CCIT Vol 4 No. 3 (2011:332)[4],"Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

3. Fungsi Analisa Sistem Informasi

Adapun fungsi analisa sistem informasi adalah :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user).

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Untuk tugas ketiga, analis sistem harus memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.

  5. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang tekah disetujui oleh pemakai.

  6. menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


Teori Khusus

Unifield Modelling Language (UML)

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Herlawati (2011:7)[5]pada bukunya, blok pembangun utama UML adalah diagram, beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas).

Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensuport para pengembang sistem saat ini, sebagai perancangan sistem mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain.

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :

  1. Merancang perangkat lunak.

  2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

  3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

  4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

2. Evolusi UML

Menurut Chonoles (Herlawati, 2011:8)[5], Menjelaskan “Bahwa sebelum ada UML,para pengembang bahasa pemograman berorientasi object sulit untuk berkomunikasi satu sama lain.”

(Herlawati, 2011:8)[5] Pada bulan oktober 1994, Jim Rumbaugh, penemu notasi Object Modeling Technique (OMT) dan Grady Booch, penemu Booch Method (Metode Booch) bersama-sama menyamakan notasi mereka, dan ditahun yang sama Ivar Jacobson (penemu Objectory Method) ikut bergabung hingga mereka sering disebut “three omigos”.

Sejak tahun 1997, divisi Revision Task Force (RTF) milik OMG beberapakali merevisi UML yang dimaksudkan untuk memperkuat konsistensi notasi,meningkatkan kekompakan antara user dan pengembang perangkat lunak. Akan tetapi UML terpakasa mengikuti perkembangan software-software berbasis objek yang ada(misalnya Java) dari sisi pendekatan komponen (Component-based development) dan kemampuan tools software-software tersebut, setelah dilakukan perubahan secara sistematik, akhirnya dihasilkan UML 2.0 pada tahun 2003.

3. Diagram-Diagram UML

(Herlawati 2011:10)[5]pada bukunya menjelaskan UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Dibawah akan disebutkan beberapa jenis diagram dalam UML, diagram tersebut antara lain :

1.Diagram Use-Case, bersifat statis.

Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus darikelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan meodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan seperti diharapkan pengguna.

2.Diagram Interaksi dan Sequence (urutan),bersifat dinamis.

Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

3.Diagram Aktivitas (activity Diagram), bersifat dinamis.

Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan aliran kendali antar objek.

4. Diagram Kelas, bersifat statis

Diagram ini memperlihatkan himpuan kelas-kelas, atar muka-antar muka, kolaborasi-kolaborasi,serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

4. Use Case Diagram

Menurut Pilone (Herlawati 2011:21)[5], “Use case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.”

Use case sangat menentukan karakteristik sistem yang kita buat, oleh karena itu, Menurut Chonoles (Herlawati, 2011:22)[5] Use case yang baik yaitu :

  1. Pilihlah nama yang baik

  2. Ilustrasikan perilaku dengan lengkap

  3. Identifikasi perilaku dengan lengkap

  4. Menyediakan usecase lawan (inverse)

  5. Batasi usecase hingga satu perilaku saja

Menurut Whitten (Herlawati, 2011:21), "Use case sebagai urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik tertomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal. Komponen pembentuk diagram use case adalah :

5. Elemen UseCase Terdiri Dari :

Pada usecase terdapat beberapa elemen yang menjadi pembentuk utamau secase, dapat di uraikan yaitu elemen-elemen tersebut yaitu :

  1. Diagram usecase, disertai dengan narasi dan sekenario.

  2. Aktor (actor), mendefinisikan entitas diluar sistem yang memakai sistem.

  3. Asosiasi (assosiations), mengidikasikan aktor mana yang berinteraksi dengan usecase dalam suatu sistem.

  4. <<include>> dan <<extend>>, merupakan indikator yang menggambarkan jenis relasi dan interaksi antar usecase.

  5. Generalisasi (generalization), menggambarkan hubungan turunan antara usecase atau antar aktor.

6. Relasi Antar Use Case atau Actor

Generalisasi (Generalization) pada actor dan usecase dimaksudkan untuk menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat pada actor-actor maupun use case-use case yang sejenis. Chonoles (Herlawati, 2011:24), memberikan cara untuk mengetahui kapan dibutuhkan generalisasi berdasarkan tujuannya yaitu :

  1. Mekanisme berbeda dengan satu tujuan yang sama(Generalisasi Usecase)

  2. Agen berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Aktor)

7. Ekstensi (Extention)

Menurut Written Herlawati (2011:28)[5]Menjelaskan “ekstensi pada usecase adalah usecase yang terdiri dari langkah yang diekstraksi dari usecase yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah orisinal dan karena itu memperluas fungsinya.

Ekstensi merupakan hubungan antara usecase dan usecase yang diperluas disebut extend relationship, diberi simbol <<extend>> dan hubungan berupa garis putus-putus berpanah terbuka.

8. Inklusi (Iclution)

Menurut Written Herlawati (2011:30)[5]“Usecase dasar yang akan diinklusi tidak lengkap, berbeda dengan usecase dasar yang akan diekstensi, sehingga usecase inklusi bukan merupakan usecase optional dan tidak boleh tidak dijalankan.”a.

Inklusi bertujuan untuk memperluas perilaku usecase dasar, ekstensi tidak selalu dibutuhkan oleh usecase dasar yang memutuskan kapan dipanggilnya usecase ekstensi adalah usecase ekstensi itu sendiri

9. Sequence Diagram (Diagram Urutan)

Menurut Douglas Herlawati (2011:30)[5]“Perilaku kolektif atau interaksi (sequence diagram) difokuskan pada rangkaian pertukaran messages (kejadian, operasi, dan sejenisnya) diantara kumpulan objek-objek.”

10. Activity Diagram (Diagram Urutan)

Menurut Douglas Herlawati (2011:30)[5]“Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit, diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan modelkan model bisnis juga, dan activity diagram menunjukan sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.”

11. Aktivitas dan aksi

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi SWOT

Menurut Andhini dalam JurnalPenelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (2010:268),Menjelaskan “SWOT adalah mengatasi kelemahan dengan pemanfaatan peluang, yaknidengan menggunakan strategi-strategi yang intensif, yaitu penetrasi pasar,pengembangan pasar, dan pengembangan produk layanan.”

Menurut Sunaryadkk dalam bukunya Kewirausahaan (2011:224), adabeberapa hal yang harus dilakukan pada kegiatan pemasaran, yaitu analisispasar, adalah suatu prosess penilaian yang meliputi segmentasi pasar, risetpemasaran, dan peramalan penjualan produk dalam strategi pemasaran dipergunakan SWOT (Strength, Weakness,Opportunity, dan Treat) sebagai berikut :

  1. Kekuatan (strenght) Perlunya calon pengusaha untuk menganalisiskekuatan diri atau kekuatan perusahaan maupun kekuatan pesaing terdekat untukmerumuskan strategi pemasaran yang efektif, efesien, dan tepat sasaran.


  2. Kelemahan (weakness) Perlunya calon pengusaha untuk menganalisiskelemahan diri dan kelemahan perusahaan sehingga dapat dijadikan pelajaran bagiperbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan, dan juga menganalisiskelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar dapat “dimanfaatkan” secara wajaruntuk kepentingan bisnis.

  3. Peluang (opportunity) Perlunya kejelian calon pengusaha untukmemanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada.


  4. Ancaman (treat) Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagaikemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedangdijalankan.

Definisi Black Testing

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[6]Herlawati,Prabowo Pudjo Widodo. 2011. "Menggunakan UML Unified Modeling Language". Bandung : Informatika.</ref>, “Implementasi sistem adalah tahapan selanjutnya dari program yang telah diuji secara offline kemudian di implementasikan online dan di publish secara resmi.”

Menurut Sutabri(2012:229) [2], setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakanteknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistemtersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasisistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak,dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapatdiperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagaipengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.


Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302) [7], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE (Technical, Operational, Economics)

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan<//p></div>

Konsep Dasar Web

1. Definisi Web

Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:37)[8], “Web adalah layanan yang di dapat yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.”

Menurut Murya (Lilian, 2012:38)[8], “WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar,suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

2. Jenis-jenis Web

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan.

Menurut Hidayat (Lilian, 2010:36)[8] Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style sebagai berikut:

  1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isiyang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MySQL.

  2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

3. Fungsi Web

Menurut Hidayat (Lilian, 2010:37)[8], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadiseseorang.

  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

  4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis

HTML (Hypertext Markup Language)

1. Definisi HTML

Menurut Winarno dkk (2011:1)[9]“Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser.”

HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web.

HTML adalah bahasa pemograman yang bebas, dan tidak dimiliki oleh siapa pun, pengembangannya dilakukan banyak orang, banyak pihak di seluruh dunia dan bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara global.

2. Dokumen HTML

Menurut Winarno dkk (2011:2)[9]“Dokumen HTML adalah dokumen berbasis teks yang dapat diedit oleh editor teks apapun di sistem operasi apapun.”

Dokumen HTML memiliki beberapa elemen yang dikelilingi oleh tag-teks yang dimulai dengan < dan di akhiri dengan >. Contoh kodenya adalah :

Tag ini fungsinya menampilkan gambar dari file gambar bernama “gambar.gif” yang nantianya gambar akan ditampilkan jika file HTML ini dibuka di browser.

Konsep Dasar CSS

Menurut Wiswakarma (Lilian, 2010:43)[10], “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda”.

Menurut Khafidli (Lilian, 2011:44)[10], “CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemograman web yang berguna untuk mengendalikan beberapa elemen dalam sebuah web sehingga lebih terstruktur dan seragam”. Pada umumnya, CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibaut dengan menggunakan HTML.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan CSS adalah kepanjangan dari Cascading Style Sheet yang merupakan bahasa pemograman berbasis web untuk digunakan pada tampilan web.

PHP (Hypertext Processor)

1. Definisi PHP

Dan dalam penulisan PHP terdapat tahap coding, menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2010:165)[11], ” Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

Dikutip dari Wahana Komputer buku “Hot Tip dan Trik PHP” (2013:1), menjelaskan bahwa “PHP adalah pemrograman berbasis web yang sudah sangat dikenal, bahasa pemrograman PHP termaksud bahasa Pemrograman berbasis web yang bersifat cross platform atau dapat dijalankan diberbagai macam sistem operasi.”

Menurut Winarno dkk (2011:4)[9], “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php hingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser).”

PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan webdan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Ketika memprogram dengan PHP atau framework PHP, anda bisa menggunakan software editor teks, beberapa editor PHP sbb :

  1. Active State Komodo Edit

  2. Bluefish

  3. Eclipse

  4. Emacs

  5. Geany

  6. jEdit

  7. Netbeans IDE

  8. Vim

  9. SciTE

  10. Dreamweaver CS

  11. Alleycode HTML Editor

  12. ConTEXT

  13. CodeLobster

  14. Crimson Editor

  15. Dev-PHP IDE

  16. HTML-Kit

  17. InType

  18. Notepad++

  19. Programer’s Notepad

  20. PSPad

2. Variabel PHP

Menurut Winarno dkk (2011:8)[9], “Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis.”

ariabel merupakan istilah yang menyatakan sebuah tempat yang digunakan untuk menampung nilai-nilai tertentu dimana nilai di dalamnnya bisa diubah-ubah. Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, danisinya bisa diubah-ubah nantinya.

Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHPlebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP,seperti berikut :

  1. Boolean

    Adalah tipe data paling standar yang hanya menyatakan kebenaran, apakan True (benar) atau False (salah). Contoh sederhana :<?php $variabel_bol

  2. Integer

    Adalah bilangan bulat (bukan pecahan) baik negatif atau positif, misalnya...,-2,-1,0,1,2,...). integer bisadituliskan dalam satuan desimal (berbasis 10), heksa desimal (berbasis 16), atau oktal (berbasis 8) dan bisa juga ditambah tanda plus atau minus (- atau+), penandaan ini bersifat opsional.

  3. Floating Point

    Adalah nomor pecahan atau juga bilangan real,bisa didefinisikan dengan syntaxberikut : <?php $a = 3.652; $b = 3.2e3; $c = 7E-10; ?>

  4. String

    Adalah untaian karakter, ada 256 karakter yang bisa dijadikan string. Sebuah sting bisa didefinisikan dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan tanda petik tunggal.

  5. Null

    Adalah nilai yang merepresentasikan variabel tanpa value, NULL adalah nilai yang mungkin untuk Null, sebuah variabel akan menjadi Null jika dialokasikan konstanta NULL, variabel yang belum di-set ke nilai apapun, menerima unset().

  6. Operator

    Adalah simbol yang berfungsi untuk melakukan aksi/operasi tertentu terhadap nilai operand yang pada umumnya darihasil operasi tersebut menghasilkan nilai baru. Ada banyak jenis operator, sbb:

Konsep Dasar Database dan MYSQL

1. Definisi Database

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238)[12],menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut database management sistem (DBMS).

Menurut Winarno dkk (2011:56)[9], “Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user.”

2. Desain Database

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:174)[13], “Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan Prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja.”

3. Pengertian MySQL

Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:34)[8],“MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34)[8] “SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris, dankolom digunakan perintah-perintah di MySQL.

4. Perintah Dasar Database MySQL

Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

  1. Menampilkan database:SHOW DATABASE.

  2. Membuat data basebaru: CREATE DATABASE database.

  3. Memilih database yang akan digunakan: USE database.

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

  7. Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

  8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.

  12. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

  13. Menghapus tabel: DROP table.

  14. Menghapus database: DROP database;

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

Konsep Dasar Dreamweaver CS5

Menurut Sigit (Lilian, 2010:44)[8],“Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Menurut Puspitasari (Lilian, 2011:44)[8], “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Konsep Dasar XAMPP

XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.

Menurut Madcoms (Yulianto, 2010:314)[14], sekarang ini bayak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratisdiantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menginstal XAMPP, tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis.

Definisi Teknologi Informasi

Teknologi informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau ifotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya Haang den Keen yang dikutip dari Jurnal Sistem Informasi & Bisnis (Permatasari, 2011:77). Mendefinisikan “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasidan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.”

Menurut Martin dalam buku JUSIB (Permatasari, 2011:77), “Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.”

Menurut Williams dan Swayer dalam buku JUSIB (Permatasari,2011:77), “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sisitem komputasi atau

komputer dengan jalur komunikasi high speed yang membawa data, suata dan juga dalam bentuk video.”

Definisi Angka Kredit

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Dan Angka Kreditnya pengertian angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh PLP dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.

Pengertian Pranata Laboratorium Pendidikan

1. Pranata Laboratorium Pendidikan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.

2. Laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, danlatau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Perhitungan Angka Kredit

Penghitungan angka kredit dilihat dari golongan,masa kerja dan pendidikan / ijazah terakhir,seperti yang dilihat dalam table dibawah ini, Jika golongan 1a pendidikan terakhirnya Diploma 3 ingin naik ke golongan 1b,maka pegawai harus lulus Sarjana ( S1).

Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul “Sistem Informasi Penghitung Angka Kredit Untuk Menunjang Kenaikan Pangkat Pada Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Berbasis Web Di Lingkungan Kemenristek Dikti.”.

Adapun Literature Review Jurnal Skripsi sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Jannah dengan judul”PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA”. Sistem yang ada masih belum akurat pada saat penghitungan angka kredit,sering terjadi kesalahan pada saat menjumlahkan poin.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Dedhi Prasetyo dengan judul “APLIKASI PRA PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DI UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH”. Aplikasi ini dibuat untuk mengurangi terjadi resiko kehilangan dokumen penting milik pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rachmawati dan Edeng Kalbid dengan judul “PROSEDUR PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN PANGKAT JABATAN NON FUNGSIONAL di PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN”. Tujuan sistem ini adalah untuk menghargai kinerja dari pegawai non fungsional untuk mendapat kesempatan naik jabatan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Romlah dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KARYAWAN PADA PT. META PERTIWI”. Tujuan penilitian ini adalah memberikan kemudahan dalam pencatatan hasil kerja karyawan yang di evaluasi setiap sebulan sekali, bertujuan untuk memudahkan pengimputan nilai, pemeriksaan nilai yang sudah lewat, dan pengakumulasian semua nilai tersebut dalam evaluasi tahunan.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Adi purwadirja degan judul” PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. ANUGERAH CEMERLAN”. Penelitian ini di buat hanya membatasi pada perancangan sistem informasi penilaian berbasis Web yang meliputi informasi mengenai nilai karyawan, entery nilai, dan nilai hanya mengacu pada Standar Operasional dan dapat menampilkan nilai pada jangka waktu pertahun.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Ariyanto dan Achmad Holil dengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KOMPETENSI CALON PEMEGANG JABATAN di PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA”. Aplikasi ini untuk memaksimalkan kinerja pegawai dalam penilaian kinerja untuk calin kompetensi pemegang jabatan di pertamina.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Atiyah Tahta Nisyatina dengan judul” PENGEMBANGAN SISEM PENILAIAN ANGKA KREDIT UNTUK PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN BERBASIS WEB di UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH”. Sistem penilaian ini dibuat untuk memperbaiki birokrasi dalam pengajuan kenaikan jabatan fungssional dosen.

  7. Penelitisan yang dilakukan oleh Ahmad Fathi Shofwan dengan judul” SISTEM INFORMASI PENGHITUNG ANGKA KREDIT UNTUK MENUNJANG KENAIKAN PANGKAT PADA JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERBASIS WEB PADA LINGKUNGAN KEMENRISTEK DIKTI”. Sistem ini dibuat ntuk mempermudah tim penilai dalam menghitung angka kredit jabatan fungsional pada kemenristek dikti.

Dari ketujuh penelitian yang sudah dilakukan dibawah enam penelitian masih menggunakan sistem yang manual yaitu cara penginputannya masih menggunakan Microsoft Office dan salah satunya sudah menggunakan berbasis web yang membedakannya penelitian yang diatas ditujukan untuk dosen sedangkan penelitian ini untuk pegawai di kemenristek dikti. Penggunaan sistem tersebut masih banyak kekurangan sehingga dalam penginputan data karyawan pun masih belum efektif dan efesien. Oleh karena itu Saya membuat sistem Perancangan Sistem Informasi Penghitungan Angka Kredit Untuk Menunjang Kenaikan Jabatan Fungsional Pada Lingkungan Kemenristek Dikti.


BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Kemenristek Dikti

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (disingkat Kemenristekdikti RI) yang beralamat di Gedung D, Jalan Jenderal Sudirman Pintu Satu, Senayan, Jakarta Pusat 10270 ,dahulu Kementerian Riset, dan Teknologi, disingkat Kemenristek) adalah kementerian dalam pemerintah Indonesia yang menyelenggarakan urusan di bidang riset, teknologi, danpendidikan tinggi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kemenristekdikti dipimpin oleh seorang Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dikti) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Muhammad Nasir.

Sejarah Singkat Kemenristek Dikti

Berdiri sejak tahun 1962 dengan nama Kementerian Urusan Riset Nasional Republik Indonesia, kemudian pada tahun 1973 berubah nama menjadi Menteri Negara Riset. Periode tahun 1986-2001 menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi, dan tahun 2002 sesuai Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara perihal Penamaan Instansi Pemerintah, Kantor Menteri Negara disebut dengan Kementerian Riset dan Teknologi. Pada tahun 2005, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 institusi ini disebut Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) atau dengan sebutan Kementerian Negara Ristek sebelum kembali berganti nomenklatur sesuai Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 menjadi Kementerian Riset dan Teknologi.[2]

Pada tahun 2014 pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi, nomenklatur Kementerian Riset dan Teknologi kembali berubah menjadi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Perubahan ini merupakan konsekuensi dari penggabungan urusan pendidikan tinggi ke kementerian ini yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.[


Visi,Misi & Strategi Pada Kemenristek Dikti

Visi, Misi & Strategi

Dengan pertimbangan menjalankan mandat Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek, dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi serta dengan mempertimbangkan kondisi umum dan aspirasi masyarakat, kerangka kerja logis yang dibangun untuk menopang daya saing nasional, mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Kemenristekdikti, maka disusun Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis sebagai berikut.

Visi

Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa

Misi

Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi Kemenristekdikti adalah :

  1. Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas; dan

  2. Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi.

Tujan Strategi

Dalam rangka mencapai visi dan misi Kemenristekdikti seperti yang dikemukakan di atas, maka visi dan misi tersebut dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals). Dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapi seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi Kemenristekdikti, maka tujuan strategis yang harus dicapai adalah :

Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa

Untuk melihat secara lebih konkrit ketercapaian tujuan strategis tersebut perlu ditetapkan ukuran indikator tujuan tersebut secara kuantitatif. Dalam rancangan lima tahun ke depan, indikator kinerja tujuan strategis diukur dengan indeks pendidikan tinggi pada tahun 2019 ditargetkan berada pada peringkat 56 besar dunia dengan nilai 5,0 dan indeks inovasi Indonesia pada tahun 2019 yang ditargetkan berada pada peringkat 26 besar dunia dengan nilai 4,4.

Sasaran Strategi

Tujuan strategis tersebut kemudian dijabarkan dalam 5 (lima) sasaran strategis sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dalam kurun waktu 2015-2019. Sasaran strategis tersebut adalah :

  1. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan tinggi.

  2. Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan pendidikan tinggi.

  3. Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan pendidikan tinggi.

  4. Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan dan

  5. Menguatnya kapasitas inovasi.


Struktur Organisasi Kemenristek Dikti

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Untuk pembagian kerja dan jabatan masing-masing bagian memiliki tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan antara lain yaitu :

  1. Direktorat Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia

    Direktorat Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang karier dan kompetensi sumber daya manusia ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan tinggi, penyiapan perumusan kebijakan penjaminan mutu dan fasilitasi penjaminan mutu, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang karier dan kompetensi sumber daya manusia ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan tinggi.

  2. Subdirektorat Karier Pendidik

    Subdirektorat Karier Pendidik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, fasilitasi penjaminan mutu, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang karier pendidik.

  3. Seksi Karier Pendidik I

    Seksi Karier Pendidik I mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan kebijakan, pengembangan sistem karier pendidik, penilaian kinerja pendidik, pengembangan profesi pendidik, fasilitasi penjaminan mutu, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang karier pendidik sesuai wilayah kerjanya.

  4. Seksi Karier Pendidik II

    Seksi Karier Pendidik II mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan kebijakan, pengembangan sistem karier pendidik, penilaian kinerja pendidik, pengembangan profesi pendidik, fasilitasi penjaminan mutu, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang karier pendidik sesuai wilayah kerjanya.

  5. Subdirektorat Karier Tenaga Kependidikan

    Subdirektorat Karier Tenaga Kependidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, fasilitasi penjaminan mutu, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang karier tenaga kependidikan.

  6. Seksi Karier Tenaga Kependidikan I

    Seksi Karier Tenaga Kependidikan I mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan kebijakan, pengembangan sistem karier tenaga kependidikan, penilaian kinerja tenaga kependidikan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang karier pendidik sesuai wilayah kerjanya.

  7. Seksi Karier Tenaga Kependidikan II

    Seksi Karier Tenaga Kependidikan II mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan kebijakan, pengembangan sistem karier tenaga kependidikan, penilaian kinerja tenaga kependidikan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang karier pendidik sesuai wilayah kerjanya.

  8. Subdirektorat Kompetensi Sumber Daya Manusia

    Subdirektorat Kompetensi Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kompetensi sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan tinggi dan perumusan kebijakan serta fasilitasi penjaminan mutu sumber daya manusia ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan tinggi.

  9. Seksi Kompetensi Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

    Seksi Kompetensi Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, fasilitasi penjaminan mutu, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kompetensi sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengelolaan data dan informasi sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi.

  10. Seksi Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan Tinggi

    Seksi Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan Tinggi mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaa kebijakan, fasilitasi penjaminan mutu, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kompetensi sumber daya manusia pendidikan tinggi, serta pengelolaan data dan informasi sumber daya manusia pendidikan tinggi.

  11. Subbagian Tata Usaha

    Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan Direktorat.


Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Processor : Intel Pentium P6200

b. Monitor : LCD 14”

c. RAM : 1 GB

d. Hard Disk : 320 GB HDD

e. Keyboard : Standar

f. Printer : Deskjet

Spesifikasi Software

a. Microsoft Windows 7

b. Microsoft Office 2007

c. Data base : SQL server

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh tim kepeg kampus,tim penilai pusat dam pimpinan ristek.


Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan Saat Ini

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem perekruitan karyawan baru yang berjalan pada Kemenristek Dikti terdiri dari 5 ( lima) proses yaitu :

  1. Proses Pengajuan Dokumen

  2. Proses Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen

  3. Proses Uji Kelayakan Tahap 1 Oleh Tim Kepeg Kampus

  4. Proses Uji Kelayakan Tahap 2 Oleh Tim Penilai Pusat

  5. Pengumuman Hasil Keputusan Tim Penilai Pusat


Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Proses Penilaian Angka Kredit jabatan


Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang ada terdapat ;

1. Nama usecase : Mengisi Form Pengajuan Kenaikan Jabatan

Actor : Tim Kepeg Kampus Dan Pegawai

Keterangan : Mengisi Form Pengajuan Kenaikan Jabatan

2. Nama usecase  : Menyerahkan dokumen persyaratan lengkap

Actor : Pegawai dan Tim Kepeg Kampus

Keterangan : Menyerahkan dokumen persyaratan lengkap

3. Nama usecase : Cek Kelengkapan Data

Actor : Tim Kepeg Kampus dan Pegawai

Keterangan : Cek Kelengkapan Data

4. Nama usecase : Memberikan Penilaian

Actor : Tim Kepeg Kampus dan Pegawai

Keterangan : Memberikan Penilaian

5. Nama usecase : Menyerahkan Dokumen Pegawai Yang Lulus Tahap 1

Actor : Tim Kepeg Kampus Dan Tim Penilai Pusat

Keterangan : Menyerahkan Dokumen Pegawai Yang Lulus Tahap 1


6. Nama usecase : Cek Dokumen

Actor  : Tim Penilai Pusat dan Tim Kepeg Kampus

Keterangan : Cek Dokumen

7. Nama use case  : Menyerahkan Dokumen Pegawai Yang Lulus Tahap 2

Actor  : Tim Penilai Pusat dan Pimpinan

Keterangan  : Menyerahkan Dokumen Pegawai Yang Lulus Tahap 2


8. Nama use case  : Memberikan Keputusan Dari Hasil Tahap 1 Dan 2

Actor : Pimpinan Dan Tim Penilai Pusat

Keterangan  : Memberikan Keputusan Dari Hasil Tahap 1 Dan 2

Activitty Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaima mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar sub-sistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktifitas dari level atas secara umum.


Berdasarkan gambar 3.3Activity Diagram yang ada terdapat ;

a. 1 (satu) Initial Node sebagai awal objek.

b. 8 (delapan) Activity.

c. 4 (empat) Vertical Swimelane.

d. 1 (satu) Final Node.

Alur aktifitas yang digambarkan pada Activity Diagram diatas adalah Pegawai mengisi form pengajuan untuk kenaikan jabatan kepada bagian Kepegawaian dan menyerahkan dokumen berisi persyaratan lengkap sesuai dengan yang ditentukan. Kemudian setelah mendapatkan dokumen tersebut, pihak Kepegawaian mengecek kelengkapan dokumen,memberikan penilaian,jika pegawai lulus dalam tahap seleksi tahap 1 bagian kepegawaian menyerahkan dokumen pegawai kepada Tim Penilai Pusat,Setelah menerima dokumen pegawai tim penilai pusat cek dokumen tahap 2,jika lulus di lanjutkan tim penilai pusat menyerahkan data pegawai kepada pimpinan.


Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan

SWOT

a. Strength (Kekuatan) adalah sebuah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam instansi pemeritahan, dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen kemenristek dikti baik sumber daya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untuk pengembangan kemenristek dikti ataupun pelaksanaan sebuah program kerja. Faktor Strength yang terdapat pada kemenristek dikti adalah :

  1. Tersedianya berbagai fasilitas komputer dan printer.

  2. Dukungan dari menajemen untuk pembuatan aplikasi baru.

  3. Tersedianya sarana pendukung seperti akses internet dan jaringan LAN(Local Area Network).


b. Weakness (kelemahan) adalah suatu faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki oleh kemenristek dikti” namun tidak ada, yang akhirnya menjadi kelemahan dalam perusahaan tersebut. Maka weakness berarti kekurangan-kekurangan yang berasal dari dalam kemenristek dikti itu sendiri. Faktor Weakness yang terdapat pada perusahaan adalah :

  1. Membutuhkan biaya yang besar untuk domain website dan pengadaan server.

  2. Sumber daya manusia terutama dalam bidang IT masih kurang.

  3. Teknologi web masih merupakan teknologi yang cukup mahal, hal ini didasari dari lambatnya pertumbuhan dan perkembangan internet di Indonesia.


c. Opportunity (kesempatan) merupakan faktor-faktor pendukung dalam pengembangan maupun stabilitas kemenristek dikti maupun pelaksanaan proker. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari luar kemenristek dikti, bukan dari dalam kemenristek dikti. Faktor Opportunity yang terdapat pada kemenristek dikti adalah :

  1. Teknologi web merupakan salah satu teknologi masa depan.

  2. Banyaknya dukungan dari berbagai perusahaan yang menyediakan jasa layanan komunikasi internet.

  3. Tingginya pertumbuhan angka pengajuan kenaikan jabatan di berbagai daerah Indonesia.



d.Threat (ancaman) merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan maupun stabilitas kemenristek dikti, atau bahkan dapat mengancam keberadaan kemenristek dikti. Faktor ini juga berasal dari luar kemenristek dikti, bukan dari dalam kemenristek dikti. Faktor Threat yang terdapat pada kemenristek dikti adalah :

1. Persaingan antara pegawai dalam proses pengajuan kenaikan jabatan, sehingga muncul kecenderungan dalam melakukan usaha yang negatif untuk meng hack sistem.

Berdasarkan dari analisa SWOT diatas, maka dapat disimpulkan beberapa strategi yang dapat digunakan :


a. Strategy SO (Strength-Opportunity). Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Strategi SO untuk perusahaan adalah :

1. Mengembangkan sistem informasi penghitung angka kredit jabatan menggunakan media online, sehingga mempermudah para pegawai dalam mengajukan diri untuk kenaikan jabatan.


b.Strategy ST (Strength-Threat). Melalui strategy ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal. Strategi ST untuk perusahaan adalah :

1. Meningkatkan keamaan sistem dan pengawasan system.

2. Meyediakan database.


c. Strategy WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Strategi WO untuk perusahaan adalah :

  1. Memberikan pelatihan skill IT serta sosialisasi kepada pegawai.

  2. Meningkatkan jaringan internet yang lebih luas.

  3. Melakukan sosialisasi sistem yang telah dirancang.



d. Strategy WT (Weakness-Threat). Strategy ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Strategi WT untuk perusahaan adalah :

1. Mengembangkan hasil dari sosialisasi sistem yang sudah ada.

2. Menyediakan informasi penghitung angka kredit yang akurat.

Berdasarkan Analisa SWOT diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa pentingnya sistem penilaian angka kerdit jabatan di Kemenristek Dikti.


Analisis Prosedur

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, dalam hal prosedur yang masih berjalan saat ini masih kurang efektif dalam proses pengajuan kenaikan jabatan. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya dokumen yang hilang / tertumpuk dengan dokumen lain karena banyaknya pegawai yang mengajukan kenaikan jabatan setiap tahunnya.

Dimana dokumen yang masuk, kemudian harus disortir sesuai dengan persyaratan masing-masing yang dibutuhkan oleh Kemenristek Dikti. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengecekan dokumen yang sesuai dengan persyaratan Kemenristek Dikti.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada di Kemenristek Dikti, maka peneliti membatasi permasalahan hanya membahas proses pengajuan kenaikan jabatan, proses seleksi kelengkapan dokumen, penilaian secara online, dan hasil seleksi yang akan diberikan secara online kepada pegawai.

Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, terhadap sistem yang berjalan di Kemenristek Dikti, terdapat beberapa kekurangan sistem yang berjalan, antara lain :

a. Belum adanya sistem informasi yang memudahkan tim kepeg kampus,tim penilai pusat dan pimpinan untuk mendapatkan informasi tentang pegawai yang mengjukan kenaikan jabatan.

b. Pengolahan data yang menyulitkan tim kepeg kampus dan tim Penilai pusat karena masih menggunakan dokumen dalam bentuk Print Out sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mencari berkas tersebut.

c. Belum adanya sistem informasi yang membantu tim kepeg kampus dalam menyeleksi pegawai yang mengajukan kenaikan jabatan.

d. Bagian tim kepeg kampus dan tim penilai pusat masih harus mengumpulkan dokumen lengkap yang telah diajukan oleh pegawai.

e. Belum adanya sistem informasi yang memudahkan bagian tim kepeg kampus dan tim penilai pusat untuk mendapatkan data lengkap pegawai.

f. Para pegawai yang ingin mengajukan kenaikan jabatan harus datang ke Kemenristek Dikti untuk melakukan mengisi form dll.


Analisis Kontrol

Pada proses sistem yang berjalan, perlu ditingkatkan pengontrolannya untuk sistem yang lebih baik lagi agar penghitungan angka kredit jabatan dapat berjalan secara maksimal, karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti dokumen yang masuk harus dikumpulkan dan disortir sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan oleh Kemenristek Dikti.

Analisis Kinerja Pegawai

Adapun yang melakukan proses penghitungan angka kredit jabatan yang berjalan saat ini adalah 1 orang Tim Kepeg Kampus (Kepegawaian Kampus) dan 1 orang Tim Penilai Pusat yang memberikan penilaian dan menerima dokumen setiap adanya pegawai yang mengajukan kenaikan jabatan.

Analisis Waktu

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada Kemenristek Dikti saat ini proses penilaian pegawai membutuhkan waktu yang lama dikarenakan harus mengecek semua dokumen pegawai yang masuk. Kemudian melakukan seleksi secara langsung jika syarat-syarat sudah sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan Kemenristk Dikti,pegawai akan dihubungi untuk proses tahap selanjutnya.

Analisis Kebutuhan Sistem

Dalam merancang sebuah sistem perlu adanya analisi kebutuhan sistem. Diantaranya merupakan kebutuhan sistem yang diperlukan, yaitu:

a. Dapat menampilkan menu informasi biodata pegawai.

b. Dapat menampilkan form yang akan diisi oleh para pegawai yang ingin mengajukan kenaikan jabatan.

c. Dapat menampilkan diagram alur proses penilaian angka kredit jabatan.

d. Dapat menampilkan hasil penilaian angka kredit jabatan.


Permasalahan Yang Dihadapi Dan Solusi Yang Diberikan

1. Masalah Yang Dihadapi

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan bahwa sistem penghitungan angka kredit jabatan yang sedang berjalan saat ini di Kemenristek Dikti belum berjalan dengan baik, karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses penyeleksian data pegawai. Sedangkan dokumen yang masuk cukup banyak dan dari berbagai daerah.

Sehingga Tim Kepeg Kampus Dan Tim Penilai Pusat harus menyortir kembali dokumen yang masuk sesuai dengan persyaratan. Dengan begitu belum adanya sistem penilaian angka kredit jabatan yang dapat mempermudah tim Kepeg kampus Dan Tim Penilai Pusat dalam memberikan penilaian terhadap pegawai yang mengajukan kenaikan jabatan.

2. Solusi Yang Diberikan

Berdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

a. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh Tim Kepeg Kampus Dan Tim Penilai Pusat dengan menciptakan sistem aplikasi berbasis online. Agar data pegawai yang masuk bisa diolah secara cepat dan terintegrasi.

b. Membangun suatu aplikasi sistem yang berbasis web untuk memudahkan Tim Kepeg Kampus Dan Tim Penilai Pusat dalam pencarian data pegawai secara online.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis online karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

a. Dapat menjalankan aplikasi berbasis online di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.

b. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.

c. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakanaplikasi berbasis online.

Penulis akan membuat suatu aplikasi berbasis online yang dapat digunakan oleh Tim Kepeg Kampus Dan Tim Penilai Pusat. Sistem tersebut akan menampilkan data pegawai, menampilkan bagian-bagian yang dibutuhkan oleh Kemenristek Dikti dan menampilkan data-data dan hasil penialian secara online.

Aplikasi yang dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan Framework CodeIgniter (CI) dan MySQL untuk mengelola databasenya. Penulis akan merancang sebuah sistem perekrutan karyawan secara online yang bermaanfaat untuk Tim Kepeg Kampus Dan Tim Penilai Pusat dalam memperoleh informasi pegawai yang mudah diakses.


Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap staff kemenristek dikti mengenai sistem yang diusulkan oleh pihak manajemen


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi M: Mandatory adalah yang wajib ada, D: Desirable adalah yang diinginkan, I: Inessential adalah yang tidak penting ada.


Elisitasi III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat 19 requirements yang opsinya High(H) dan harus dieliminasi.


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Angka Kredit Jabatan Pada Kemenristek Dikti Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem Angka Kredit Jabatan untuk Kemenristek Dikti.


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka ditemukan beberapa masalah yang dihadapi yaitu sistem yang berjalan masih belum optimal dikarenakan masih ada data calon karyawan baru yang diinput secara manual, masih menggunakan Microsoft Excel.

Adapun perancangan sistem yang coba diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan aplikasi software Visual Paradigm for UML 6.4. Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan Xampp. UML yang akan dibua menggunakan antara lain:

  1. Use Case Diagram

  2. Activity Diagram

  3. Sequence Diagram

  4. Class Diagram


Prosedur Sistem Usulan

a. Tim Kepeg Kampus

  1. Melakukan Login

  2. Menampilkan Menu Admin

  3. Menampilkan Home

  4. Menampilkan Verifikasi Data Pegawai

  5. Menampilkan Laporan

  6. Menampilkan Data Riwayat Pegawai

  7. Menampilkan Profil admin

  8. Logout


b. Pegawai

  1. Melakukan Login

  2. Membuat username

  3. Menampilkan Home

  4. Menampilkan Profil User

  5. Menampilkan Form Pengajuan

  6. Menampilkan Data Riwayat Pegawai

  7. Logout


c. Tim Penilai Pusat

  1. Melakukan Login

  2. Menampilkan Menu Admin

  3. Menampilkan Home

  4. Menampilkan Verifikasi Data Pegawai

  5. Menampilkan Laporan

  6. Menampilkan Data Riwayat Pegawai

  7. Menampilkan Profil admin

  8. Logout

d. Pimpinan

  1. Melakukan Login

  2. Menampilkan Semua Laporan Laporan

  3. Menampilkan Mater Data

  4. Menampilkan Profil Pimpinan

  5. Logout


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Dikarenakan sistem yang berjalan masih bersifat manual dan masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel dalam penginputannya, maka sistem use case diagram yang diusulkan hampir sama seperti sistem yang berjalan. Namun terdapat perbedaan dalam sistem pengolahan penyampaian informasi dari Pegawai kepada bagian Kepegawaian dan terhadap Pimpinan. Berikut use case diagram yang diusulkan :

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi Pegawai.

  2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Pegawai

  3. 10(Sepuluh)use case yaitu : Login User,Mengisi Data Riwayat,Golongan,Jabatan,Pendidikan,Diklat Struktural,Diklat Fungsional,Upload File Pendukung,Form Pengajuan Dan Logout.



Berdasarkan gambar 4.2. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

1. 1 (satu) System yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi Admin.

2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin

3. 7(Tujuh) use case yaitu :,Login Admin,Rekap Pengajuan,Verifikasi Berkas,Verifikasi Data Riwayat,Input Form Penilaian,LAporan Hasil Penilaian dan Logout.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan dari usecase diagram di atas dapat kita gambarkan Activity diagram dari aktivitas para aktor yang ada pada sistem yang diusulkan dalam Sistem Informasi Penghitung Angka Kredit Untuk Menunjang Kenaikan Pangkat Pada Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Berbasis Web di Lingkungan Kemenristek Dikti sebagai berikut :


Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 14 (Empat Belas) Action State, berawal dari login sebelum masuk home , klik login untuk memverifikasikan username dan password, jika gagal maka akan masuk kembali ke login, jika benar akan masuk pada home, Profil ,Data Riwayat,Golongan,Jabatan,Pendidikan,Diklat Struktural,Diklat Fungsional,Keluarga,Form Pengajuan,Kirim dan Logout.

c. 1 ( satu) Activity Final Node, objek yang diakhir.


Berdasarkan gambar 4.4., Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 11 (sebelas) Action State, berawal dari daftar sebelum masuk login diharuskan untuk mengisi username dan password, setelah login masuk ke home,didalam home ada proses verifikasi,master data dan laporan verifikasi,lalu admin punya wewenang untuk mengedit,delete,simpan dan Print dan Logout.

c. 1 (satu) Decision node,untuk memverifikasi login

d. 1 ( satu) Activity Final Node, objek yang diakhir.

Sequence Diagram User Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

a. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Pegawai

b. 6 (Enam) Lifeline yaitu, Login, Home, Profil, Data Riwayat, Form Pengajuan,dan Logout.

c. 6 (Enam) Message, Input Username & Password , View Home, view profil, isi data riwayat,kirim form pengajuan,dan logout

d. 1 (satu) self message yaitu verifikasi loin

Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.6. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

a. 1 (Satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, pihak admin.

b. 6 (Enam) Lifeline yaitu , Login,Home, Proses Verifikasi,Master Data,Laporan Verifikasi Dan Logout.

c. 6 (Enam) message yaitu Login,Input Username & Password, view Home,Lakukan proses verifikasi, pada master data admin dapat edit,delete,simpan dan print, pada Laporan proses verifkasi admin dapat edit,delete,simpan dan print, terakhir Logout.

d. 1 (satu) self message yaitu verifikasi login

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Berdasarkan gambar 4.7. Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 12 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi attribute serta operasi yang sama diantaranya User,pegawai,Pengajuan Jabatan,Instansi Kerja,Riwayat Golongan,Golongan,Riwayat Pendidikan, pendidikan, Riwayat Diklat,Diklat,Riwayat Jabatan,Jabatan.

  2. 11 Multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:



Rancangan Prototype

Tampilan Login

Tampilan Home


Tampilan Riwayat Golongan

Tampilan Riwayat Jabatan


Tampilan Riwayat Pendidikan

Tampilan Diklat Fungsional


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

1. Processor : Intel Pentium

2. Monitor : 14” LCD monitor

3. RAM : 1GB

4. Harddisk : 320 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat Lunak (Softaware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

1. Windows 7

2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

3. XAMPP

4. Notepad ++

5. Dreamweaver cc

6. Mozilla Firefox (browser)

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

1. Admin 1 ( Tim Kepegawaian )

2. Admin 2 ( Tim Penilai Pusat )

3. Pimpinan

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Tampilan menu user

Tampilan Menu Sambutan Setelah Login

Tampilan Menu Login

Tampilan Menu Berhasil Login

Tampilan Data Riwayat Golongan

Tampilan Diklat Fungsional

Tampilan Riwayat Pendidikan

Time Schedule

1. Penyerahan Surat Observasi Skripsi Pada tahap ini dilakukan pembuatan surat pernyataan obesrvasi dari kampus untuk melakukan analisa atau riset.

2. Wawancara "" Proses ini merupakan proses wawancara dengan stakeholder untuk mencari informasi mengenai sistem penghitungan angka kredit jabatan yang berjalan pada saat ini.

3. Mengunpulkan Data"" Mengumpulkan data-data selama lima hari untuk dijadikan suatu pembahasan.

4. Elisitasi "" Pada tahap ini merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara.

5. Presentasi Program "" Pada tahap ini menjelaskan tentang tampilan program dan fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya.

6. Testing Program"" Pada tahap ini merupakan kegiatan pengujian program yang akan digunakan oleh pihak kemenristek dikti.

7. Sosialisasi Program"" Proses ini merupakan sosialisasi program kepada pihak tim kepegawaian,tim penilai pusat dan pimpinan untuk menjelaskan bagaimana cara pengoperasian program.

8. Dokumentasi "" Proses perekaman terhadap kegiatan yang sudah dilakukan sejak awal kegiatan mulai dari penyerahan surat keterangan observasi sampai dengan sosialisasi program pada stakeholder kemenristek dikti.

Estimasi Biaya

Setelah adanya peracnangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lai sebagai berikut:


=
BAB V
=

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah menyelesaikan laporan ini dapat disumpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam sistem penghitungan angka kredit jabatan yang baru pada Kemenristek Dikti, akan dibangun sistem penghitungan angka kredit jabatan secara online.

2.Sistem penghitungan angka kredit jabatan yang masih berjalan pada Kemenristek Dikti belum memenuhi standard yang telah ditetapkan, karena masih menggunakan sistem yang manual dalam proses pengajuan jabatan yaitu dengan cara dateng langsung mengisi form data riwayat dan membawa dokumen pendukung lainnya.

3. Penilaian angka kredit jabatan secara online, dapat dilakukan dengan cara membuka website angka kredit jabatan online dengan menggunakan username masing-masing. Sistem tersebut menggunakan salah satu bahasa pemograman yaitu PHP. Kemudian menggunakan database server MySQL untuk pembuatan database dan paket aplikasi XAMPP yang berperan sebagai web server yang membantu dalam menampilkan hasil website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

Saran

Saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan yang digunakan untuk disosialisasikan bagi para pegawai agar lebih familiar dengan sistem yang telah dibuat.

2. Perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan

3. Perlu adanya fitur tambahan yang dapat melakukan backup data yang ada di dalam database secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan atau error pada komputer ataupun disebabkan gangguan listrik secara menyeluruh, maka dengan adanya fitur backup data tersebut data tidak akan hilang.



Daftar Pustaka

Aisyah. Sity, Nawang Kalbuana. 2011. "Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME". Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.


Atiyah Tahta Nisyatina dengan judul “ Pengembangan Sisem Penilaian Angka Kredit Untuk Pengajuan Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Berbasis Web Di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah”


Andini, Widya Budi. 2010. "Analisis Strategi Bidang Telekomunikasi 2010-2014 Dengan Pendekatan SWOT". Vol.1 No.2 Agustus 2010 ISSN: 2087-0132 Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika.


Adi Purwadirja dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Karyawan Berbasis Web Pada Pt. Anugerah Cemerlang”.


Budiman, Agustiar 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.


Budi Dedhi Prasetyo dengan judul “Aplikasi Pra Penghitungan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen”.


Deni Darmawan (2013) "buku Sistem Informasi Manajemen"


Dwi Ariyanto dan Achmad Holil Noor Institute Tekhnologi Sepuluh Nopember yang berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Kompetensi Calon Pemegang Jabatan Di Pt. Pertamina (Persero) Upms V Surabaya”.


Gordon B. Davis dalam Sutabri (2012:12)


Guritno, Suryo. Sudaryono, Untung Rahardja. 2011. "Theory and application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi." Yogyakarta: Andi Offset.


Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.


Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. "Menggunakan UML Unified Modeling Language". Bandung : Informatika.


Hidayati, Untung Raharja, Mia Novalia. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.


Lilian Nila Sari Putri. SI 1011464388. 2013-2014. "Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Pada SMK Teluk Naga Tangerang." STMIK Raharja.


Maimunah, Kristiana, Hendra. 2010. "Perancangan Aplikasi Forum Diskusi pada Media E-learning Berbasis Web". Journal CCIT Vol-3 No.2- Januari 2010. (ISSN: ?)


Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi". Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja. (ISSN: ?)


Miftahul Jannah dengan judul “Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan Dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja Pustakawan Di Perpustakaan Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta”.


Norman L. Enger dalam Sutabri (2012:12)


Permatasari, Pepi. 2011. "Teknologi Informasi Dalam Mutu Pembelajaran". JUSIB (Jurnal Sistem Informasi & Bisnis) Vol.1 No.1-Maret 2011 ISSN : 2008-0181 Akademi Manajemen Informatika dan Komputer PAKARTI LUHUR.


Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Dan Angka Kreditnya


Siddiq, Asep Jafar 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.


Sunarya. PO Abas, Sudaryono, Asep Saefullah. 2011. "Kewirausahaan". Yogyakarta: Andi Offset.


Sri Rachmawati dan Edeng Kalbid S dengan judul “Prosedur Penetapan Angka Kredit Dan Kenaikan Pangkat Jabatan Non Fungsional Di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan”


Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.


Siti Romlah dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Karyawan Pada Pt. Meta Pertiwi”.


Sutarman. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.


Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Sistem Informasi". Yogyakarta: Andi Offset.


Tiara, Khana. 1122466661. 2013-2014. "Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya Teknik Informatika." STMIK Raharja.


Wahana Komputer. 2013. "Hot Tip dan Trik PHP Programing". Yogyakarta: Andi Offset.


Winarno, Ali Zaki, SmitDev Community. 2011. "Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.


Yulianto. 2013-2014. "Pengembangan SIS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja Study Kasus : Daftar Nilai dan Biodata Menggunakan Yii Framework". STMIK Raharja.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Ahfis