SI1333477097

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SECURITY MULTIPLE

ACCESS VIA QR-SCAN WITH ANDROID

BERBASI ARDUINO PADA

PT.MONANG SIANIPAR ABADI


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1333477097

NAMA : DANU IMANSYAH


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION

AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2019/2020)




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SECURITY MULTIPLE ACCESS VIA QR-SCAN WITH

ANDROID BERBASIS ARDUINO PADA PT. MONANG SIANIPAR ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1333477097
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

   

Disahkan Oleh :

Tangerang,

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Sistem Komputer
           
           
           
           
(Sugeng Santoso,M.Kom.)
       
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.S.I)
NIP : 03009
       
NIP : 13001
       
Rektor
       
Universitas Raharja
           
           
           
           
       
(Dr. Po Abas Sunarya., M.S.I)
       
NIP : 03037

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SECURITY MULTIPLE ACCESS VIA QR-SCAN WITH

ANDROID BERBASIS ARDUINO PADA PT. MONANG SIANIPAR ABADI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1333477097
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communicative and Inovative Technology


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Ilamsyah, M.Kom)
   
(Fery Sudarto, S.Kom.,M.Pd., M.T.I)
NIDN : 14019
   
NIDN : 10001



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SECURITY MULTIPLE ACCESS VIA QR-SCAN WITH

ANDROID BERBASIS ARDUINO PADA PT. MONANG SIANIPAR ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1333477097
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovtive Technolgy

Skripsi 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang,

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SECURITY MULTIPLE ACCESS VIA QR-SCAN WITH

ANDROID BERBASIS ARDUINO PADA PT. MONANG SIANIPAR ABADI


Disusun Oleh :

NIM
: 1333477097
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,

 
 
 
 
 
NIM : 1333477097

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Dengan semakin meningkatnya kemajuan teknologi sehingga mendorong manusia untuk melakukan pengembangan-pengembangan sistem keamanan pada setiap ruangan kantor. Dalam perancangan sistem ini perancang akan membuat sistem keamanan ruangan yang dibuat dari perangkat keras terdiri dari QR-Code, Bluetooth, Buzzer, Relay, Selenoid dan Arduino Uno. Sistem ini dibuat dengan bahasa pemograman Arduino. Cara kerja alat ini menggunakan QR-Code unik yang dapat mengaksess sebuah ruangan, sebagai system keamanan baru yang lebih canggih. Hasil dari rancangan sistem ini tidak hanya sebatas untuk system akses dan keamanan ruangan, tetapi sistem ini juga dapat dimanfaatkan di berbagai bentuk ruangan, brangkas gudang dan lain lain.

Kata kunci : Sistem keamanan ruangan, QR-Code, Selenoid, Arduino Uno


ABSTRACTION

With the increasing progress of technology, it encourages people to carry out security system developments in every office room. In designing this system the designer will make a room security system made of hardware consisting of QR-Code, Bluetooth, Buzzer, Relay, Selenoid and Arduino Uno. This system is made with the Arduino programming language. How this tool works uses a unique QR-Code that can access a room, as a new and more sophisticated security system. The results of this system design are not only limited to room access and security systems, but this system can also be used in various forms of rooms, warehouse and others.

Keywords: Room security system, QR-Code, Selenoid, Arduino Uno


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Ada pun judul penulisan Laporan Skripsi ini yang diambil adalah “RANCANGAN SECURITY MULTIPLE ACCESS VIA QR-SCAN WITH ANDROID BERBASIS ARDUINO PADA PT. MONANG SIANIPAR ABADI”.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mendapatkan gelar sarjana. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan masukan dan solusi serta waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis.
  6. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberi masukan dan pandangan dalam membimbing penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan wawasan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penulis.
  8. Bapak Ary Saputra selaku Manager IT yang memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian di PT. Monang Sianipar Abadi.
  9. Para pegawai di PT. Monang Sianipar Abadi yang senantiasa memberikan informasi yang dibutuhkan penulis mengenai PT. Monang Sianipar Abadi.
  10. Kedua orang tua dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moral, materi dan doa kepada penulis.
  11. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 27 Januari 2020
Danu Imansyah
NIM:1333477097

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR
  1. 2.1 Bagan Alir Sistem (System Flow Charts) (Subrata 2015:2)
  2. 2.2 Bagan Alir Dokumen (Document Flow Char) (Subrata 2015:2)
  3. 2.3 Bagan Alir Skematik (Schematic Flow Chart) (Subrata 2015:2)
  4. 2.4 Bagan Alir Program (Program Flow Chart) (Subrata 2015:2)
  5. 2.5 Bagan Alir Proses (Process Flow Chart) (Subrata 2015:2)
  6. 2.6 Contoh Variasi Aplikasi Flow Chart (Subrata 2015:2)
  7. 2.7 Ilustrasi model waterfall (Rosa 2014:29)
  8. 2.8 Alir Metode Prototyping
  9. 2.9 Papan Arduino USB(Djuandi 2015:5)
  10. 2.10 Arduino USB (Djuandi 2015:5)
  11. 2.11 Arduino Software
  12. 2.12 Skema Warna Resistor (Syahwill 2014:32)
  13. 2.13 Macam-macam Kapasitor (Hermanto 2014:20)
  14. 2.14 Kristal (XTAL) (Hermanto 2014:20)
  15. 2.15 Dioda ( Hermanto 2014:20)
  16. 2.16 Transistor NPN (Hermanto 2014:20)
  17. 2.17 Transistor PNP (Hermanto 2014:20)
  18. 2.18 Buzzer
  19. 2.19 Solenoid
  20. 2.20 LCD
  21. 3.1 Diagram Blok Rangkaian
  22. 3.2 Rangkaian Catu Daya LM2596
  23. 3.3 Rangkaian Lampu Indikator
  24. 3.4 Rangkaian Buzzer
  25. 3.5 Rangkaian Bluetooth HC-05
  26. 3.6 Rangkaian Relay Untuk Selonoid
  27. 3.7 Rangkaian LCD Karakter 16x2 Display
  28. 3.8 Skema Rangkaian Sistem Keseluruhan
  29. 3.9 Flowchart Sistem Saat ini
  30. 4.1 Flowchart yang diusulkan
  31. 4.2 Deklarasi Pin Lampu Indikator
  32. 4.3 Deklarasi pin 12 arduino untuk buzzer
  33. 4.4 Deklarasi fungsi bluetooth
  34. 4.5 Deklarasi pin 13 arduino untuk relay solenoid
  35. 4.6 Deklarasi Library dan pin mikrokontroller
  36. 4.7 Menampilkan pesan ketika pintu terbuka
  37. 4.8 Memulai ide arduino
  38. 4.9 Tampilan layar program Arduino 1.0.5
  39. 4.10 Konfigurasi port melalui device manager
  40. 4.11 Menentukan koneksi port 24 pada Arduino 1.0.5
  41. 4.12 Menyimpan file program pada Arduino 1.0.5
  42. 4.13 Menyimpan program pada Arduino 1.0.5
  43. 4.14 Struktur susunan program arduino
  44. 4.15 Tampilan program secara keseluruhan
  45. 4.16 Proses kompilasi listing program
  46. 4.17 Hasil kompilasi listing program
  47. 4.18 Pemilihan Arduino Board
  48. 4.19 Mengupload program kedalam modul arduino
  49. 4.20 Proses upload listing program sukses
  50. 4.21 Tampilan program keseluruhan
DAFTAR TABEL
  1. 2.1 Kelebihan Dan kekurangan Prototype (Sumber: Simarmata 2015:408)
  2. 2.2 Kelebihan dan kelemahan Black Box (Sumber: Warsito 2015:32)
  3. 2.3 Literatur Review yang digunakan
  4. 3.1 Sejarah PT.Monang Sianipar Abadi
  5. 3.2 Elisitasi Tahap I
  6. 3.3 Elisitasi Tahap II
  7. 3.4 Elisitasi Tahap III
  8. 3.5 Final Elisitasi
  9. 4.1 Test 1 Pairing Bluetoth HC-05
  10. 4.2 Test 2 Fungsi Selonoid
  11. 4.3 Test 3 Fungsi LCD
  12. 4.4 Test 4 Scan QR-Code
  13. 4.5 Test 5 Fungsi Aplikasi Android
  14. 4.6 Test 6 Data Karyawan
  15. 4.7 Scedhule Pembuatan Alat
  16. 4.8 Estimasi Biaya
DAFTAR SIMBOL


DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A :
  1. A.1. Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I dan Pembimbing II).
  2. A.2. Lampiran Validasi Skripsi.
  3. A.4. Lampiran Kartu Studi Tetap Final.
  4. A.5. Lampiran Formulir Seminar Proposal.
  5. A.6. Lampiran Formulir Pertemuan Stakeholder.
  6. A.7. Lampiran Formulir Final Persentasi
  7. A.8. Daftar Nilai
  8. A.9. Lampiran Formulir Pendaftaran Mengikuti Sidang Skripsi.
  9. A.10. Lampiran Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career dan Sidang.
  10. A.11. Lampiran Seminar Internasional.
  11. A.12. Lampiran Sertifikat IT Nasional.
  12. A.13. Lampiran Sertifikat TOEFL.
  13. A.14. Lampiran Sertifikat Prospek.
  14. A.15. Lampiran Surat Validasi Sidang dan Raharja Career.
  15. A.16. Katalog Produk.
  16. A.17. Kartu Nama dan Poster Session
  17. A.18. Slide Persentasi.
  18. A.19. Curriculum Vitae (CV)
LAMPIRAN B :
  1. B.1. Surat Keterangan Observasi.
  2. B.2. Surat Penugasan Skripsi
  3. B.3. Formulir Wawancara

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Security adalah sistem keamanan yang biasa digunakan dalam setiap lingkungan biasanya berupa sebuah kelompok yang di bentuk oleh instansi untuk melakukan keamanan fisik dalam rangka penyelenggaraan keamanan lingkungan kerjanya.

Dalam observasi yang penulis lakukan, untuk memasuki sebuah ruang eksekutif maupun ruang kerja, karyawan kantor diharuskan memperoleh izin dan hak akses berupa kunci ruangan dari penanggung jawab gedung agar dapat menggunakan ruangan yang karyawan kantor inginkan, apabila penanggung jawab gedung tidak ada dalam ruangannya terkadang karyawan kantor harus mengelilingi setiap lokasi dan mencarinya dan ini akan memakan banyak waktu.

Oleh karena itu penulis mengajukan sebuah alat yang dapat memudahkan para karyawan dalam mengakses segala fasilitas kantor tanpa melalui perantara, alat ini dapat digunakan dalam berbagai macam akses ruangan ataupun fasilitas kantor, Security Multiple Access berupa sebuah alat yang dapat membaca kode akses melalui QR-Code yang di pegang oleh seluruh karyawan.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat diurutkan identifikasi masalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Kesulitan memperoleh izin mempergunakan ruangan karena harus membuat surat izin peminjaman ruangan.
  2. Mencari penanggung jawab gedung apabila tidak ditemukan dalam ruangannya.
  3. Efisiensi waktu dalam setiap peminjaman fasilitas kantor .
  4. Sistem keamanan setiap ruangan masih menggunakan kunci manual.

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah yang ada adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana membuat alat yang mampu menggantikan fungsi kunci sebagai hak akses menggunakan ruangan?
  2. Bagaimana membuat sistem keamanan ruangan ini lebih efisien dalam waktu?
  3. Bagaimana membuat alat multiple security acceess ini menjadi terkomputerisasi?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk menggantikan kunci sebagai sistem keamanan kantor.
  2. Agar waktu setiap karyawan kantor lebih efisien dan mudah dalam mengakses setiap ruangan.
  3. Agar setiap sistem keamanan ruang kantor menjadi terkomputerisasi.

Manfaat Penelitian

  1. Sistem keamanan setiap ruangan lebih canggih karena sudah terkomputerisasi.
  2. Setiap karyawan memiliki akses untuk menggunakan fasilitas kantor melalui scan QR-Code.
  3. Setiap karyawan lebih mudah dan efisien dalam pemanfaatan fasilitas kantor.

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Permasalahan untuk pemanfaatan fasilitas dan memperbaiki system keamanan ruangan kantor.
  2. Permasalahan hak akses yang dialami karyawan dalam peminjaman ruangan.
  3. Permasalahan komputerisasi fasilitas kantor agar lebih canggih.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
  2. Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat selama 3 bulan di PT.Monang Sianipar Abadi, dan dari data yang penulis ambil melalui observasi, penulis menyimpulkan bahwa para instansi menginginkan cara yang fleksible untuk membuka setiap ruangan yang ada dalam kantor PT. Monang Sianipar Abadi.

  3. Studi Pustaka
  4. Metode ini di lakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.

  5. Wawancara
  6. Pada metode ini penulis melakukan proses wawancara yang dilakukan langsung kepada pegawai Kantor PT. Monang Sianipar Abadi tersebut, atas nama Bapak Coky Sihombing selaku Manager SBU TPS yang ingin membuat sebuah alat yang dapat mempermudah dan memperbaiki keamanan secara baik, khususnya di ruang server dan manager yang berisi file penting dan menjaga aset di Kantor SBU TPS.

Metode Analisa

Model analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan System Development Lyfe Cycle (SDLC) dengan beberapa langkah seperti melakukan survey/wawancara menganalisa sistem yang berjalan, memilih atau memecahkan masalah yang baik, menentukan peranglat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang akan digunakan, membangun dan mengimplementasikan sistem baru.

Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototipe evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang di desain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan diagram blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: arduino uno sebagai inti program yang mengatur setiap alat pendukung agar sistem security multiplle acceess ini dapat berjalan sesuai fungsi.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis memakai metode pengujian black box, karena berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang Kuliah Kerja Praktek ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi 4 bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainya, sehingga menjadi kesatuan yang utuh, yaitu:


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Berisi tentang sejarah singkat PT.Monang Sianipar Abadi serta konsep perancangan, alat yang digunakan dan bahan bahan yang dibutuhkan untuk perakitan alat

BAB IV PERANCANGAN DAN UJI COBA

Berisi tentang perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak, serta flowchart sistem keseluruhan, uji coba sistem yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

  • Definisi Perancangan

    Menurut Automotive (2013)[1]“Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

    Konsep Dasar Prototype

    1. Definisi Prototipe
    2. Menurut Darmawan (2013:229)[2]“prototipe adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”

      Menurut Widyaningtyas (2014:2)[3] “Prototipe adalah satu versi dalam sistem potensial, memberikan ide para pengembang dan user, bagaimana sistem berfungsi dari bentuk sudah selesai".

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

    3. Jenis-Jenis Prototipe
    4. Menurut Saefullah (2015:408)[4]Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

      1. Rapid Throwaway Prototyping
      2. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

      3. Prototype Evolusioner
      4. Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

    Konsep Dasar Flowchart

    1. Definisi Flowchart
    2. Menurut Ainul Faizin,Abdul Hamid dkk (2016:4).[5] “Flowchart adalah suatu diagram alur yang menggambarkan logika atau urut-urutan intruksi program dari suatu permasalahan”.

      Menurut Purnomo, dan M. Taofik Chulkamdi sulis (2016:20).[6] “flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi tersebut". Oleh karena itu, desain sebuah Flowchart harus ringkas, jelas, dan logis”.

      Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa flowchart merupakan suatu prosedur penggambaran alur kerja sistem untuk menyelesaikan suatu dengan menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur.

    3. Jenis-Jenis Flow Chart
    4. Menurut Subrata (2015:2)[7] ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:

      1. Bagan Alir Sistem (Systems Flow Chart)
      2. Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam system.

      3. Bagan Alir Dokumen (Document Flow Chart)
      4. Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

      5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flow Chart)
      6. Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

      7. Bagan Alir Program (Program Flow Chart)
      8. Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan

      9. Bagan Alir Proses (Process Flow Chart)
      10. Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.


    Konsep Dasar Multiple Access

    1. Definisi Multiple Access
    2. Menurut Darmadi (2015)[8] “Multiple Access merupakan suatu teknik yang memungkinkan suatu titik (Base Station) dapat diakses dari beberapa titik yang saling berjauhan (Suscriber Station).

    3. Fungsi Multiple Access
    4. Untuk mengorganisasikan user dalam memberikan komunikasi yang bebas interferensi dan menyalurkan beberapa informasi secara serentak dalam satu spectrum.

    5. Dasar Multiple Access
      1. FDMA (Frequency Division Multiple Access)
      2. FDMA adalah penggunaan secara bersama-sama sebuah band frekuensi transponder satelit oleh beberapa sinyal carrier, dimana setiap carrier akan menduduki band tertentu tanpa terjadi tumpang tindih satu dengan yang lainnya

      3. TDMA (Time Division Multiple Access)
      4. TDMA adalah penggunaan secara bersama-sama sebuah band frekuensi transponder satelit oleh beberapa sinyal carrier, dimana setiap carrier akan menduduki band frequensi yang sama pada waktu berlainan secara berurutan waktunya. Setiap saat sinyal akan dikonfersi menjadi burst-burst dengan kecepatan tinggi dan dipancarkan secara bergantian waktunya.

      5. CDMA (Code Division Multiple Access)
      6. CDMA adalah penggunaan secara bersama-sama sebuah band frekuensi transponder satelit oleh beberapa sinyal carrier, dimana setiap carrier akan menduduki band frequensi yang sama pada waktu yang bersamaan, setiap sinyal akan memiliki karakteristik/code yang berlainan

    Konsep Dasar QR Code

    1. Definisi QR Code
    2. Menurut Bruen dan Forchinito (2011)[9] "Kode QR (Quick Response) merupakan bentuk evaluasi dari barcode yang biasanya kita lihat pada sebuah produk. Kode QR memuat berbagai informasi di dalamnya seperti Alamat URL, teks hingga nomor telepon, Untuk membaca kode QR, dibutuhkan smartphone berkamera dan sebuah aplikasi pembaca QR."

    Konsep Dasar Analisa SDLC

    1. Analisa SDLC
    2. Menurut Rosa and Shalahudin (2014:5)[10] “SDLC singkatan dari Software Development Life Cycle atau kadang disebut juga System Development Life Cycle. SDLC adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model – model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya”.

    3. Tahapan-tahapan yang ada pada SDLC
      1. Inisiasi ( initiation )
      2. Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.

      3. Pengembangan Konsep Sistem (system concept development)
      4. Mendifinisakn lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis biaya, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

      5. Perencanaan (planning)
      6. Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya.

      7. Analisis Kebutuhan (requirements analysis)
      8. Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.

      9. Desain (design)
      10. Menstransfortasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

      11. Pengembangan (development)
      12. Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan, membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian, mepersiapkan berkas atau file pengujian,pengkodean, pengkompilasian, memperbaiki dan mebersihkan program, peninjauan pengujian.

      13. Integrasi dan Pengujian (integration and test)
      14. Mendemostrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.

      15. Implementasi (implementation)
      16. Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.

      17. Operasi dan Pemeliharann (operation and maintenance)
      18. Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk pada implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

      19. Disposisi (disposition)
      20. Mendeskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas user.

    4. Model SDLC
      1. Model Waterfall
      2. Menurut Rosa and Shalahudin (2014:8), “Model SDLC air terjun (waterfall) menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara terurut mulai dari analisis,desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung”.

      3. Model Prototyping
      4. Sebuah prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan.

    Model pengembangan ini (Prototyping Model) memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :

    • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

    • Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

    • Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system

    • Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system

    • Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya

    • membuat klien mendapat gambaran awal dari prototype

    Konsep Dasar Black Box

    1. Definisi Black Box
    2. Menurut Warsito (2015:32)[11] “Black Box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujuan Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

      Menurut Shuivani Archarya dan Vidhi Pandya.2016[12] “Black Box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code stuctur, implementation details and knowledge of internal paths of the software”.

      “Pengujian kotak hitam adalah teknik dimana fungsi dari perangkat lunak yang diuji dibawah (SUT) diuji tanpa melihat struktur internal kode, rincian pelaksanaan dan pengetahuan tentang jalur internal pengujian perangkat lunak”.

      Berdasarkan beberapa definisi diatas Black Box adalah suatu metode pengujian lebih memfokuskan pada keperluan software dan tidak membutuhkan pengetahuan mengenai alur internal.

    3. Metode Pengujian Black Box
    4. Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

      1. Equivalence Partioning
      2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan.

      3. Boundary Value Analysis
      4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas.

      5. Cause-Effect Graphing Techniques
      6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

        1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
        2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
        3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
        4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
      7. Comparison Testing
      8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant).

      9. Sample and Robustness Testing
        1. Sample Testing
        2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

        3. Robustness Testing
        4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak.

      10. Behavior Testing dan Performance Testing
        1. Behavior Testing
        2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

        3. Performance Testing
        4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan.

      11. Requirement Testing
      12. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

        1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
        2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
      13. Endurance Testing
      14. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    5. Kelebihan Dan Kelemahan Black Box
    6. Dalam uji coba black box terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan sebagai berikut:

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Mikrokontroller

    1. Definisi Mikrokontroller
    2. Pada E-Journal 2016.[13]“Mikrokontroler (bahasa Inggris: microcontroller) merupakan sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip”.

      Berdasarkan landasan teori di atas mengenai Mikrokontroller dapat disimpulkan Mikrokontroller bisa diartikan sebagai otak/pengatur suatu sistem yang telah terkomputerisasi yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang mempunyai fungsi tertentu seperti RAM, ROM, CPU, I/O,Clock dan komponen lainnya dalam sebuah keping tunggal yang mempunyai input dan output serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

    Konsep Dasar Arduino

    1. Definisi Aduino
    2. Menurut Dr. Subhi R. M. Zeebaree[14]"Arduino adalah perangkat canggih yang sederhana perangkat ini dianggap sebagai sebuah platform elektronik open source platform berbasis pada Hardware yang fleksibel dan perangkat lunak yangBerdasarkan Atmel's ATmega mikrokontroler."

      Menurut Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. 2013[15] "Arduino Uno adalah sebuah modul yang memiliki komponen komplit berbasis papan mikrokontroler pada ATmega328."

      Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Arduino Uno adalah sebuah modul atau papan mikrokontroler komplit berbasis ATmega328.

    3. Hardware Arduino
    4. Menurut Sulaiman (2015:1)[16]Arduino merupakan platform open source baik secara hardware dan software. Arduino terdiri dari mikrocontroller megaAVR seperti ATmega8, ATmega168, ATmega328, ATmega1280, dan ATmega 2560 dengan menggunakan Kristal osilator 16 MHz, namun ada beberapa tipe Arduino yang menggunakan Kristal osilator 8 MHz.

      Untuk para pemula yang bingung memiliih jenis board yang cocok, dapat memilih Arduino UNO karena jenis ini yang paling banyak digunakan.

    5. Sofware Arduino
    6. Menurut Sulaiman (2015:1)[16] arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic bahasa pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui library. Arduino menggunakan Software Processing yang digunakan untuk menulis program kedalam Arduino.

    Konsep Dasar Android

    1. Definisi Android
    2. Menurut Hermawan (2014 :1)[17]Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini.

      Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa android adalah sistem operasi berbasis linux yang sedang berkembang ditengah OS lainnya.

      Android 8.0 (Oreo)

      Pada bulan Maret 2017, Google Rilis Android 8.0 Oreo,bulan Agustus, semua yang baru yang dimilikinya,diantaranya adalah sebagai berikut:

      1. Pemberitahuan untuk prioritas dan kategorisasi yang lebih baik.
      2. Pengelolaan warna lebih baik.
      3. Android O memiliki koleksi emoji baru yang telah didesain ulang.
      4. Waktu boot lebih cepat: Pada perangkat Pixel, sekarang bisa mengalami waktu boot dua kali lebih cepat dibandingkan dengan Nougat.
      5. Mengisi otomatis dan mengingat kata sandi dalam aplikasi.

    Konsep Dasar Elektronika

    1. Definisi Komponenn Elektronika
    2. Menurut Hernanto (2014:20)[18] “Komponen elektronika merupakan sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai kegunaannya”.

    3. Jenis-jenis Komponnen Elektronika
    4. Menurut Hernanto (2014:20)[18]" Komponen elektronika dibagi menjadi dua, yaitu :

      1. Komponen Pasif
      2. Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Adapun yang termasuk komponen pasif antara lain :

        1. Resistor
        2. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.

        3. Kapasitor
        4. Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik.

        5. Kristal(XTAL)
        6. Kristal berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi.

      3. Komponen Aktif
      4. Menurut Hernanto (2014:20)[18]" Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya memerlukansumber arus atau sumber tegangan tersendiri. Yang termasuk komponen aktif antara lain :

        1. Dioda
        2. Dioda adalah peralatan semikonduktor bipolar yaitu kutub anoda dan kutub katoda. Dalam operasinya, dioda akan bekerja bila diberi arus bolak-balik (AC) dan berfungsi sebagai penyearah. Selain itu dioda dapat mengalirkan arus searah (DC) dari kutub anoda (+) ke kutub katoda (-).

    5. Transistor
    6. Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian. Transistor memiliki 3 (tiga) terminal yang dibuat dari bahan indium, germanium dan silikon. Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

      1. NPN(NegativePositiveNegative)
      2. Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-N.

      3. PNP(PositiveNegativePositive)
      4. Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-N di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-P.

    Konsep Dasar Buzzer

    Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

    Konsep Dasar Selanoid

    Solenoida atau Solenoid adalah perangkat elektromagnetik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerakan. Energi gerakan yang dihasilkan oleh Solenoid biasanya hanya gerakan mendorong (push) dan menarik (pull).

    Solenoid pada umumnya tersedia dalam dua bentuk yaitu Solenoid Linier atau sering dikenal dengan nama Linear ElectroMechanical Actuator (LEMA) dan Solenoid Rotasi (Rotary Solenoid).

    1. Solenoida Linier (Linear Solenoid)
    2. Solenoida Linier adalah alat elektromagnetik atau elektromekanis yang mengubah energi listrik menjadi sinyal magnetik atau energi gerakan mekanis.

      Solenoid Linier ini sangat berguna dan banyak digunakan di aplikasi yang memerlukan gerakan “Tutup” dan “Buka” atau “Keluar” dan “Masuk” seperti pada kunci pintu yang dioperasikan secara elektronik, kontrol katup pneumatik atau hidrolik, robotika, mesin otomotif dan pintu irigasi.

    3. Solenoida Rotasi (Rotary Solenoid)
    4. Kebanyakan Solenoida elektromagnetik yang kita temukan di pasaran adalah perangkat linier yang menghasilkan gaya maju dan gaya mundur secara linier. Namun ada juga Solenoida yang tersedia dalam bentuk Rotasi yang digunakan untuk menghasilkan gerakan sudut atau gerakan putar (rotasi) dari posisi netral ke posisi searah jarum jam ataupun posisi berlawanan arah dengan jarum jam dengan sudut tertentu.

      Solenoid Rotasi dapat menghasilkan gerakan rotasi ketika diberikan energi atau arus listrik ataupun pada saat berubah polaritas medan elektromagnetik. Pada saat diberikan arus listrik, medan elektromagnetik menghasilkan kutub-kutub utara dan kutub-kutub selatan yang menolak kutub magnet permanen yang berdekatan sehingga menyebabkannya berputar pada sudut yang ditentukan oleh konstruksi mekanis Solenoid Rotasi itu sendiri.

      Solenoid Rotasi ini umumnya diaplikasikan printer dot matriks, mesin-mesin otomotif dan peralatan-peralatan otomatis.

    Konsep Dasar Liquid Crystal Display (LCD)

    Menurut Zain (2013:151)[19] “LCD adalah sebuah display dot matrix yang difungsikan untuk menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang diinginkan(sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya)”

    Konsep Dasar Elisitasi

    Elisitasi merupakan rancangn yang di buat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap yaitu :

    1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI: “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu: Technical (T): bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan. Operational (O): bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan. Economic (E): berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi. Middle (M): Mampu dikerjakan.Low (L): Mudah dikerjakan.
    4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    Menurut Maulani, dkk. (2016:231) [20]“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.


    BAB III

    PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Sejarah Singkat PT. Monang Sianipar Abadi

    PT. MSA (Monang Sianipar Abadi) KARGO adalah sebuah perusahaan swasta Freight Forwarding yang bergerak dibidang jasa transportasi, warehoushing, packaging, customs clearance, cargo handling, cargo agent, trucking, dan sebagainya. PT. MSA KARGO merupakan salah satu perusahaan besar dibidang pengiriman barang melalui jalur domestik dan internasional di Indonesia.

    PT. Monang Sianipar Abadi atau MSA Cargo yang beralamat di Block H5, Soewarna Business Park, Soekarno Hatta Int'l Airport, Cengkareng, Indonesia merupakan salah satu perusahaan kargo yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang dengan prasarananya yaitu TPS (Tempat Penimbunan Sementara).

    PT. MSA KARGO mempunyai beberapa divisi yang disebut SBU (Small Bussines Unit), yaitu divisi Export Air Freight, Import, Domestik, TPS (Tempat penimbunan Sementara), DGR (Dangerious Goods Regulation) dan Diplomatik Departemen Luar Negeri. Semua divisi tersebut dikelola sangat baik oleh para manajer masing-masing divisi yang semakin lama semakin bergerak maju. PT. MSA KARGO awal mulanya dikenal dengan pengiriman domestic yang cepat, aman, dan efisien. PT. MSA KARGO sendiri telah memiliki beberapa anak perusahaan dan kantor perwakilan diseluruh kota-kota besar dan daerah-daerah di Indonesia, yang ditiap daerahnya mempunya SBU masing-masing.

    Struktur Organisasi PT. Monang Sianipar Abadi

    MISI Dan Prinsip Kerja Perusahaan

    1. MISI PERUSAHAAN
    2. "Menyediakan layanan logistik yang sangat handal"

      Kualitas yang baik sudah merupakan suatu keharusan untuk dapat tetap bertahan di Era Globalisasi saat ini, oleh sebab itu kami berupaya dengan integritas yang tinggi untuk hanya memberikan layanan pelanggan yang memuaskan dan menyediakan produk-produk yang berkualitas baik.

    3. PRINSIP KERJA Perusahaan
    4. "Kecepatan, Ketepatan dan Perbaikan yang berkesinambungan."

      Kami mengupayakan semaksimal mungkin cara kerja yang cepat dan tepat.Walaupun terjadi ketidaksesuaian atau kesalahan, kami berusaha secara cepat untuk mengadakan tindakan koreksi dan secara terus menerus melakukan perbaikan kualitas pelayanan untuk menjamin kepuasan pelanggan.

    Deskripsi Jabatan PT. Monang Sianipar Abadi

    Deskripsi Jabatan PT. Monang Sianipar Abadi adalah sebagai berikut :

    1. Founder/Chairman
    2. Mempunyai tugas memimpin seluruh dewan atau direksi yang bekerja dibawah perusahaan yang dimilikinya, serta menjadi penasihat dalam berbagai hal, seperti membuka bisnis baru atau cabang baru.

    3. Vice Chairman I
    4. Mempunyai tugas membantu Chairman dalam memimpin dewan atau direksi, serta ikut ambil andil untuk berdiskusi dalam setiap keputusan yang diambil Chairman.

    5. Vice Chairman II
    6. Mempunyai tugas membantu Chairman & Vice Chairman I dalam memimpin dewan atau direksi, serta ikut ambil andil untuk berdiskusi dalam setiap keputusan yang diambil Chairman.

    7. President Director
    8. Seorang President Director memiliki tugas sebagai berikut :

      1. Merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran
      2. Merencanakan dan mengelola proses penganggaran, lalu mengamati dan menganalisis apabila ada kejanggalan dalam prakteknya
      3. Mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan dengan keefektivan dan biaya seefisien mungkin
      4. Merencanakan dan mengelola kinerja pada sumber daya manusia agar sumber daya manusia yang berkompeten teridentifikasi dan dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai sehingga dapat memaksimalkan kinerja perusahaan
      5. Merencanakan, mengelola, dan mengeksekusi perencanaan strategi bisnis atau korporat baik untuk jangka waktu menengah maupun panjang dengan mengacu pada visi dan misi perusahaan
      6. Mengidentifikasi dan meningkatkan performa operasional perusahaan dengan cara memotivasi berbagai divisi di perusahaan
      7. Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik bagi sustainabilitas perusahaan berdasarkan hasil analisis data dan fakta baik yang telah menjadi jejak rekam (record) perusahaan maupun analisis terhadap berbagai faktor lingkungan bisnis
      8. Menjaga sustainabilitas keunggulan kompetitif perusahaan dan meningkatkan kompetensi utama perusahaan dan mengimplementasikannya
      9. Menganalisis dan mengambil langkah paling prioritas bagi alokasi sumber daya dan penganggaran perusahaan
      10. Membuat kebijakan, prosedur, dan standar pada organisasi perusahaan
      11. Menganalisis segala masalah dalam perusahaan dan mengkoordinasikan manajemen puncak dalam menyelesaikan masalah tersebut secara efektif dan efisien
      12. Membuat keputusan strategis dalam hal integrasi, divestasi, investasi, aliansi, dan joint venture
    9. Personal Director
    10. Mempunyai tugas sebagai asistan pribadi Director, bertindak sebagai kontak pertama seorang Director dengan orang lain baik itu orang yang berasal dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaanf, mengaur segala agenda kegiatan dan membuat janji pertemuan serta menyiapkan segala kebutuhan dan mengatur jadwal dengan baik.

    11. Finance Director
    12. Mempunyai tugas membantu pencapaian sasaran keuangan perusahaan dengan mempersiapkan laporan secara tepat waktu, serta membantu Director menyusun dan merancang data keuangan jjangka pendek maupun jangka panjang, memeriksa dan menganalisa data atau laporan keuangan perusahaan, serta merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pembukuan dan keuangan perusahaan .

    13. Managing Director
    14. Bertugas untuk mengatur Managing Small Bussiness Unit yang tersebar di seluruh Indonesia, menerima laporan dari tiap Managing Small Bussiness Unit perihal permasalahan yang terjadi baik dari pihak ke tiga ataupun pihak luar yang ingin bekerjasama dengan Small Bussiness Unit.

    15. Managing SBU TPS
    16. Bertugas untuk mengatur Managing Small Bussiness Unit TPS, mengakomodir segala bentuk pekerjaan yang ada dalam SBU TPS, memastikan kelancaran kerja sama antara SBU denggan Bea dan Cukai Negara untuk pengeluaran barang dari gudang Bandara, melakukan pertemuan dengan pihak luar yang ingin bekerjasama dengan Small Bussiness Unit TPS.

    17. Managing SBU Eksport & Import
    18. Bertugas untuk mengatur Managing Small Bussiness Unit Eksport & Import, mengakomodir segala bentuk pekerjaan yang ada dalam SBU Eksport & Import, memastikan kelancaran kerja sama antara SBU denggan Bea dan Cukai Negara untuk melakukan Eksport & Import barang, melakukan pertemuan dengan pihak luar yang ingin bekerjasama dengan Small Bussiness Unit Eksport & Import.

    19. Managing DGR (Dangerious Goods Regulation)
    20. Bertugas untuk mengatur Managing Small Bussiness Unit Dangerious Goods Regulation, mengakomodir segala bentuk pekerjaan yang ada dalam SBU Dangerious Goods Regulation, memastikan kelancaran kerja sama antara SBU denggan Bea dan Cukai Negara serta pihak berwenang untuk barang barang yang memiliki perhatian khusus, melakukan pertemuan dengan pihak luar yang ingin bekerjasama dengan Small Bussiness Unit Dangerious Goods Regulation.

    Konsep Perancangan Dan Pembahasan

    Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.1. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “PERANCANGAN SECURITY MULTIPLE ACCESS VIA QR-SCAN WITH ANDROID BERBASIS ARDUINO PADA PT. MONANG SIANIPAR ABADI”. Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

    Alat yang digunakan meliputi:

    1. Personal Computer (PC), untuk memasukan program arduino
    2. Solder timah. Untuk menyolder alat tambahan yang akan di pasang ke dalam arduino.
    3. Smartphone android, untuk menjalankan aplikasi door Lock yang akan di pasang di smartphone.
    4. Software Arduino 1.05 untuk menulis program arduino.
    5. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)
    6. Modul Arduino Uno sebagai papan Board mikrokontroler.

    Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

    Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.1 bawah ini:

    Pada gambar 3.1 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang di rancang adalah handphone menjadi media untuk memberikan inputan pada arduino, dan media untuk menghubungkan dengan mikrokontroller menggunakan jalur software serial arduino dan ketika arduino menerima inputan dari smartphone maka inputan tersebut akan diterima oleh arduino dan proses yang nantinya akan menjadi sebuah perintah untuk ditampilkan pada layar lcd yang yang digunakan sebagai media untuk menampilkan proses yang sedang dilakukan.

    Rangkaian Power dengan Modul LM2596 voltage regulator

    Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

    Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing pada rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian relay.

    Rangkaian Lampu Indikator

    Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.

    Pada rangkaian diatas tidak digunakan rangkaian pendukung untuk dapat bekerja, rangkaian lampu indikator diatas langsung dihubungkan ke modul arduino karena konsumsi dayanya relatif kecil sehingga hanya menggunakan resistor sebagai komponen pendukung rangkaian diatas sudah dapat bekerja.

    Rangkaian buzzer

    Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya penggunaan buzzer adalah untuk menghasilkan getaran suara ketika sistem mendeteksi adanya scan yang dilakukan oleh aplikasi android ke sebuah qrcode.

    Buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan suara yang kecil dan sehingga bisa memberikan sebuah indikator ketika proses akan dilakukakan oleh system.

    Rangkaian Bluetooth HC-05

    Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan ataupun antara device.

    Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluethoot HC-06 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

    Rangkaian solenoid

    Pada dasarnya penggunaan rangkaian relay dimaksudkan untuk menghidupkan dan mematikan arus tegangan kerja pada rangkaian kontrol listrik sehingga arus yang mengalir dapat dihidupkan atau dimatikan sesuai dengan kebutuhan.

    Prinsip kerja rangkaian relay akan bekerja ketika mendapat inputan dari smartphone, setelah diterima data yang dikirimkan tersebut lalu diproses oleh mikrokontroller dan akan memberikan sinyal “HIGH” pada rangkaian relay yang artinya rangkaian relay tersebut akan berada pada kondisi aktif dan rangkaian kontrol pada relay akan mendapatkan arus, sehingga rangkaian relay dapat bekerja sesuia dengan apa yang diinginkan. Dan adapun skematik relay dapat tersusun seperti gambar berikut.

    Rangkaian Lcd Display 16x2

    LCD karakter adalah suatu modul yang berfungsi sebagai display yang dapat menampilkan karakter alpha numeric yang memiliki 16 kolom dan 2 baris karakter. LCD ini memiliki warna dasar hijau dan karakter berwarna hitam dengan menggunakan backlight. LCD ini berbasis HD44780 dengan supply tegangan sebesar 5V DC. Dengan menggunakan lcd karakter 16x2 display segala intruksi yang akan dilakukan akan ditampilkan pada waktu yang telah ditentukan, baik itu pada kondisi bahaya maupun intruksi-intruksi yang akan dilakukan selanjutnya, gambar dibawah ini menunjukan bagaimana sebuah lcd karakter 16x2 display dihubungkan dengan arduino.

    Rangkaian sistem keseluruhan

    Setelah melakukan perancangan perangkat keras dan melakukan konfigurasi seluruh pin yang digunakan pada arduino dan dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.21 sebagai berikut:

    Keterangan dari jalur-jalur diatas:

    1. Jalur merah sebagai arus positif (+).
    2. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).
    3. Jalur biru sebagai jalur data.

    Flowchart Sistem Keseluruhan Saat Ini

    Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur dan langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Terjadi

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sistem keamanan kantor yang berjalan saat ini di SBU TPS Pada PT. Monang Sianipar Abadi, dapat dilihat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para pekerja perusahaan terutama dalam hal keamanan ruangan diantaranya sebagai berikut :

    1. Kesulitan memperoleh hak akses atau izin menggunaan ruangan.
    2. Mencari penanggung jawab gedung apabila tidak ditemukan dalam ruangannya.
    3. Efisiensi waktu dalam setiap peminjaman fasilitas kantor.
    4. Sistem keamanan setiap ruangan masih menggunakan kunci manual.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang sekiranya dapat membantu dan menjadi referensi untuk PT. Monang Sianipar Abadi. Alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

    1. Merancang sebuah alat system kemanan yang terpasang di berbagai pintu ruangan kantor yang menggunakan kamera untuk men scan barcode.
    2. Alat yang dipasang berfungsi sebagai pengganti kunci ruangan, yang di berikan akses melalu barcode pada system keamanan ruangan yang dapat diakses oleh karyawan, sehingga mempermudah setiap karyawan yang akan menggunakan ruangan dan fasilitas kantor.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem yang akan dibuat.

    Elisitas Tahap II

    Elisitas Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3. Terdapat 3 requirement yang option-nya Inessential (I) dan harus dieliminasi.

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitas Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut ini adalah tabel elisitasi tersebut :

    Final Elisitasi

    Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 14 functional dan 1 non functional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem yang dibuat. Berikut ini tabel final elisitasi tersebut

    BAB IV

    HASIL DAN UJI COBA ALAT

    Flowchart Sistem yang diusulkan

    Sistem yang diusulkan untuk PT. Monang Sianipar Abadi dalam sistem keamanan setiap fasilitas kantor, setiap karyawan kantor dapat memiliki masing masing sebuah aplikasi android yang dapat menscan QR-Code yang terdapat pada alat yang terpasang pada setiap ruangan kantor.

    Apabila Karyawan telah memiliki hak akses melalui aplikasi android di setiap handphone, maka karyawan kantor tersebut berhak meminjam dan menggunakan setiap ruangan kantor sebagai fasilitas, tanpa harus meminjam kunci ruangan terlebih dahulu.

    Untuk lebih jelasnya berikut flowchart yang diusulkan pada PT. Monang Sianipar Abadi:

    Berikut keterangan dari flowchart yang diusulkan:

    1. “Mulai” dan “Selesai” adalah simbol terminal pada aliran proses flowchart yang berjalan.
    2. “Membuka aplikasi Android”, “Scan QR-Code” adalah simbol proses yang dilakukan oleh karyawan kantor yang ingin mendapatkan hak akses untuk menggunakan setiap ruangan kantor.
    3. “Pintu dibuka”, adalah Simbol decision menyatakan hak akses untuk membuka ruangan diberikan.

    Pengisian Program Pada Pin Arduino

    Deklarasi Pin Lampu Indikator

    Adapun untuk mendeklarasikan rangkaian lampu led dapat dihubungkan pada pin digital yaitu pin 8 Adapun listing programnya dapat dilihat seperti pada gambar berikut.

    Listing program yang diatas tersebut digunakan untuk mendeklarasikan pin yang digunakan pada arduino agar dapat bekerja sesuai dengan perintah.

    Deklarasi Pin 12 Arduino untuk Buzzer

    Buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan suara yang kecil dan sehingga bisa memberikan sebuah indikator ketika proses akan dilakukakan oleh sistem.

    Deklarasi Fungsi Bluetooth

    Fungsi bluetooth dalam sistem ini yaitu sebagai media penghubung antara handphone dan mikrokontroller, dimana bluetooth tersebut dihubungkan dengan sistem mikrokontroller pada jalur RX dan TX yang berfungsi sebagai jalur pengirim dan jalur penerima, sehingga handphone dan mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan baik.

    Deklarasi pin 13 Arduino untuk Relay Solenoid

    Untuk memberikan tegangan kerja pada sebuah relay perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu pada program arduino. Dan untuk mendeklarasikan relay pada program arduino dapat dilihat seperti gambar berikut ini:

    Gambar diatas adalah bagaimana cara mengkonfigurasikan relay pada program arduino, dalam rangkaian sistem ini relay di pasang pada pin 13 arduino.

    Deklarasi Library Dan LCD Pin Mikrokontroler

    Ketika lcd karakter 16x2 display sudah dihubungkan dengan sebuah arduino, lcd karakter 16x2 display tidak bisa langsung digunakan untuk menampilkan pesan, agar dapat digunakan seperti apa yang diinginkan, harus di upload program terlebih dahulu kedalam arduino agar dapat menampilkan karakter. Listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut:

    Listing program yang terdapat pada garis hitam diatas adalah untuk baris pertama yaitu sebuah pustaka atau Library bahasa pemrograman arduino, sedangkan baris selanjutnya adalah mendeklarasikan lcd karakter pada pin mikrokontroller, terdapat 4buah pin yang digunakan yaitu pin (A4,A5, Gnd, Vcc).

    Tampilan Pesan Ketika Pintu Terbuka

    Gambar berikut adalah listing program untuk menampilkan pesan ketika arduino mendapat inputan dari sensor ultrasonik. Adapun listing programnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Listing program diatas akan terus dijalankan selama masih terdapat arus listrik , listing program diatas akan ditampilkan ketika pada arduino mendapat inputan dari scan qrcode.

    Penulisan Listing Program Keseluruhan

    Melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino 1.0.5 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.


    Penulisan Listing Program Bahasa C

    Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino 1.0.5 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.0.5 dapat dilihat seperti pada gambar 4.8. sebagai berikut :

    Dalam pemrograman arduino yang akan dibuat maka untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 4.9. sebagai berikut:

    Setelah form utama program Arduino 1.0.5 ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

    Pada pemrograman mikrokontroller perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah arduino dapat berkomunikasi dengan komputer melalui komunikasi serial, pada gambar 4.11. koneksi port diseting pada port 24 .

    Seting koneksi port pada Arduino 1.0.5 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di seting juga melalui device manager.

    Langkah selanjutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan nama berekstensi .pde dalam penelitian ini nama file yang akan disimpan dengan nama danu_kkp.pde.

    Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman arduino yang menggunakan modul Arduino uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino 1.0.5 sebagai media untuk menuliskan listing program. Agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan. Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman arduino yang menggunakan modul Arduino Uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino 1.0.5 sebagai media untuk menuliskan listing program. Adapun langkah penulisan program arduino dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Setelah langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan.

    Setelah melakukan penulisan program secara keseluruhan maka proses selanjutnya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah, adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak. Proses ini dilakukan sebelum pengisian program kedalam arduino, dan adapun hasil dari eksekusi program adalah sebagai berikut.

    Pada gambar 4.17. menunjukan hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan ke dalam sistem mikrokontroller melalui board arduino uno.

    Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller melalui board arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.0.5 Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

    Arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada ide Arduino 1.0.5 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.32. sebagai berikut:

    Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan Modul Arduino Uno. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0.5 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0.5, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3.234 sebagai berikut:

    Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller sudah dapat bekerja dengan berjudul “PERANCANGAN SECURITY MULTIPLE ACCESS VIA QR-SCAN WITH ANDROID BERBASIS ARDUINO PADA PT. MONANG SIANIPAR ABADI” sudah siap digunakan. Dan adapun listing program keseluruhannya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Testing Alat

    Dalam Pengujian menggunakan Black Box, berikut hasil pengujiannya :

    Evaluasi

    Ketika Melakukan testing menggunakan metode Black Box terdapat Evaluasi yaitu sebagai berikut:

    1. Bluetoth HC-05 memiliki jeda waktu selama 20 detik untuk mengirim hasil scan QR-Code ke modul arduino untuk diproses
    2. Ketidak jelasan gambar QR-Code yang di tempel pada alat membuat sulitnya camera untuk Scan QR-Code.

    Implementasi

    Untuk merealisasikan Prototype Perancangan Security Multiple Access Via QR-Scan With Android Berbasis Arduino Pada PT.Monang Sianipar Abadi melalui tahapan berikut

    Schedule

    Estimasi Biaya

    Berikut adalah rincian dalam pembuatan Perancangan Security Multiple Access via QR-Scan With Android Berbasis Arduino Pada PT.Monang Sianipar Abadi adalah :

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian sistem keamanan menggunakan modul QR-Scan dan interface visual basic berbasis arduino adalah.

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    1. Dengan memanfaatkan perancangan sistem security multiple access via qr-scan menggunakan Arduino maka orang yang membuka setiap ruangan akan dipermudah tanpa menggunakan kunci ruangan lagi.
    2. Dengan memanfaatkan Arduino yang berfungsi sebagai system security multiple access via qr-scan pemanfaatan setiap ruangan menjadi lebih mudah dan lebih efisien dalam waktu.
    3. Dengan memadukan system security multiple access via qr-scan dan Arduino dengan Android maka alat ini menjadi sistem yang terkomputerisasi.

    Saran

    1. Sistem ini dapat dikembangkan dalam bentuk yang lebih sempurna dengan menggunakan bahan yang lebih kuat dan kokoh.
    2. Sistem ini dapat dikembangkan dengan berbagai alat tambahan seperti keypad atau fingerprint.
    3. Bagi pengembang selanjutnya untuk aplikasi yang berbasis smartphone dapat dibuat dengan bahasa program basic4android, java, phyton dan lain-lain.

    Kesan

    Selama penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktek pada bagian staf IT, penulis mendapatkan banyak pengalaman yang dapat menambah wawasan bagaimana hak akses dalam ruangan dan fasilitas kantor. Penulis juga mendapat ide untuk membuat system keamanan baru yang dapat memudahkan karyawan lain.

    Penulis juga banyak mendapat pengalaman bagaimana membuat alat yang dapat menjamin keamanan dan kemudahan akses serta menempatkan diri terhadap lingkungan baru yang menuntut penulis untuk berorganisasi, berpendapat dan bernegosiasi di lingkungan dunia kerja sebenarnya, yang bisa penulis jadikan sebagai motivasi saat berada pada situasi kerja yang akan penulis alami nantinya.

    Sekian yang bias saya perlu sampaikan dari awal mengajukan Skripsi saya telah disambut dengan hangat ramah dan baik sekali penuh dengan kekeluargaan, selama penugasan saya selain sebelumnya diberikan arahan-arahan yang cukup, saya diberi kebebasan berkreatifitas, agar hasil pembuatan alat system keamana menggunakan QR-Code dapat bermanfaat seperti yang ditentukan oleh perusahaan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Automotive (http://automotivehunter.blogspot.com/2013/02/pengertian-perancangan.html)2013
    2. Darmawan,Nur Fauzi.2013.“Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
    3. Widyaningtyas, Arinta. 2014. Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Gateway Menggunakan Metode Prototype. SKRIPSI. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro, fakultas Ilmu Komputer.
    4. Saefullah, Asep. Nur Azizah & Andri Ansyah, 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Volume 9, No.1 September 2015.
    5. Hamid, Ainul Faizin Abdul., Bambang Eka Purnama, Indah Uly Wardati. 2016. Sistem Informasi Penjualan Produk Unggulan Berbasis Website Pada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.4 No.3.
    6. Purnomo, Sulis., M. Taofik Chulkamdi. 2016. Perancangan Dan Implementasi Game Interaktif Pengenalan Huruf Dan Angka Untuk Media Pembelajaran Di Paud Wachid Hasyim Ponggok Kabupaten Blitar. Antivirus : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika, Vol.10, No.1, Issn : 1978-5232, Mei 2016.
    7. Subrata, 2015. Modul 6:2 Flowchart.
    8. Darmadi. 2015. 1 BAB II DASAR TEORI.1 Definisi Teknik Multiple Access Konsep dasar dari teknik multiple access.
    9. Menurut Bruen dan Forchinito (2011) QR-Code and Barcode
    10. Rosa A.S, M.shalahuddin. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: INFORMATIKA.
    11. Warsito, Ary Budi, Muhammad Yusup & Moh Iqbal. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja.CCIT Journal. Volume.8 No.2, Januari 2015.
    12. Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer. Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique.International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2 E-Journal 2016. Teknik Elektro dan Komputer Vol.5. no.
    13. E-Journal 2016
    14. Subhi R. M. Zeebaree dan Hajar M. Yasin 2014. Arduino Based Remote Controlling for Home: Power Saving, Security and ProtectionInternational Journal of Scientific & Engineering Research, Volume 5, Issue 8,August-2014 266 ISSN 2229-5518.
    15. Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. 2013. Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013.
    16. 16,0 16,1 Sulaiman. 2015. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Citec Journal Vol. 1, No. 3, Mei 2014-Juli 2014.
    17. Hermawan, 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar.
    18. 18,0 18,1 18,2 Hernanto, Dendi dan Nuzul Imam Fadilah. 2014. Pembuatan Gelang Ultrasonik Bantu Mobilitas Tunanetra Menggunakan Mikrokontroler ATEMEGA8. Evolusi Vol. 2 No.2, September 2014.
    19. Zain (2013:151) di dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan Vol.6 , No. 2 (2013:151)
    20. Maulani, Giandari, dkk. 2016. “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282.
  • Contributors

    AbdulRizalFahmi, Danu